pengaruh perubahan kurs dollar as terhadap nilai ekspor kelapa sawit
DESCRIPTION
Perekonomian IndonesiaTRANSCRIPT
Jurnal Perekonomian Indonesia
PENGARUH PERUBAHAN KURS DOLLAR AS TERHADAP NILAI EKSPOR KELAPA SAWIT DI INDONESIAPADA TAHUN 2006- 2010
Barep Prajitno (No. Hp 083872854365)
Novanda Dwi Saputra (No. Hp 083892098747)
Dosen:
Tony S. Chendrawan ST., SE., M. Si
Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Website: www.barepprayitno.wordpress.com
Abstrak
Indonesia merupakan salah satu penghasil komoditas kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia itu sendiribanyak berkembang bermacam proyek pertanian khususnya perkebunan yaitu salah satunya adalahperkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh pihak swasta dan BUMN. Kegiatan ekspor kelapa sawit akandipengaruhi oleh berbagai macam elemen salah satunya yaitu nilai tukar kurs rupiah terhadap Dollar AS.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perkembangan ekspor minyak kelapa sawit dan kursrupiah atau Dollar AS serta untuk mengetahui pengaruh kurs rupiah dn dollar AS terhadap ekspor minyakkelapa sawit di Indonesia. Penelitian ini sepenuhnya menggunakan data sekunder, antara lain: nilai tukar kurs,data ekspor kelapa sawit, produksi kelapa sawit. Untuk mengetahui seberapa berpengaruhnya tingkat kursrupiah dan dollar AS terhadap ekspor minyak kelapa sawit Indonesia dilakukan dengan analisi regeresi. Tingkatkurs yang berlaku akan sangat berdampak terhadap ekspor minyak kelapa sawit Indonesia.
Kata kunci: Ekspor kelapa sawit dan Kurs.
PENDAHULUAN
Fenomena
Setiap negara dalam kehidupan di dunia inipasti akan melakukan interaksi dengan negara-negara lain di sekitarnya. Biasanya bentukkerjasama atau interaksi itu berbentuk perdaganganantar negara atau yang lebih dikenal dengan istilahperdagangan internasional. Beberapa alasan yangmenyebabkan terjadinya perdagangan antar negara(perdagangan internasional) antara lain: 1).Revolusi Informasi dan Transportasi ditandaidengan berkembangnya era informasi teknologi,pemakaian sistema berbasis komputer sertakemajuan dalam bidang informasi, penggunaansatelit serta digitalisasi pemrosesan data,berkembangnya peralatan komunikasi serta masihbanyak lagi. 2). Interdependensi kebutuhan,
masing-masing negara memiliki keunggulan sertakelebihan di masing-masing aspek, bisa di tinjaudari sumber daya alam, manusia, serta teknologi.Kesemuanya itu akan berdampak padaketergantungan antara negara yang satu denganyang lainnya. 3). Liberalisasi ekonomi, kebebasandalam melakukan transaksi serta melakukankerjasama memiliki implikasi bahwa masing-masingnegara akan mencari peluang dengan berinteraksimelalui perdagangan antar negara. 4). Asaskeunggulan komparatif, Keunikan suatu negaratercermin dari apa yang dimiliki oleh negaratersebut yang tidak dimiliki oleh negara lain. Hal iniakan membuat negara memiliki keunggulan yangdapat diandalkan sebagai sumber pendapatan baginegara tersebut. 5). Kebutuhan devisa,perdagangan internasional juga dipengaruhi olehfaktor kebutuhan akan devisa suatu Negara. Dalammemenuhi segala kebutuhannya setiap negara
Jurnal Perekonomian Indonesia
harus memiliki cadangan devisa yang digunakandalam melakukan pembangunan, salah satusumber devisa adalah pemasukan dariperdagangan internasional.
Perdagangan internasional tentunya tidakterlepas dari pembicaraan mengenai kegiatanekspor impor. Dalam melakukan kegiatan eksporimpor tersebut perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku di bidang tersebut.Ketentuan umum di bidang ekspor biasanyameliputi hal-hal yang berhubungan denga prosespengiriman barang keluar negeri serta ketentuanumum di bidang impor biasanya meliputi hal-halyang berhubungan dengan proses pengirimanbarang ke dalam negeri.
Setiap negara yang melakukan perdagangandengan negara lain tetntu akan memperolehmanfaat bagi negara tersebut. Manfaat tersebutantara lain: 1). Memperoleh barang yang tidakdapat diproduksi di negeri sendiri. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasilproduksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebutdiantaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkatpenguasaan IPTEK dan lain-lain. Dengan adanyaperdagangan internasional, setiap negara mampumemenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.2). Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.Sebab utama kegiatan perdagangan luar negriadalah untuk memperoleh keuntungan yangdiwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatunegara dapat memproduksi suatu barang yangsama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negaralain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negaratersebut mengimpor barang tersebut dari luarnegri.Sebagai contoh : Amerika Serikat dan Jepangmempunyai kemampuan untuk memproduksi kain.Akan tetapi, Jepang dapat memproduksi denganlebih efesien dari Amerika Serikat. Dalam keadaanseperti ini, untuk mempertinggi keefisienanpenggunaan faktor-faktor produksi, Amerika Serikatperlu mengurangi produksi kainnya dan mengimporbarang tersebut dari Jepang. 3). Memperluas pasardan menambah keuntungan. Terkadang, parapengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alatproduksinya) dengan maksimal karena merekakhawatir akan terjadi kelebihan produksi, yangmengakibatkan turunnya harga produk mereka.Dengan adanya perdagangan internasional,pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnyasecara maksimal, dan menjual kelebihan produktersebut keluar negri. 4). Transfer teknologi modern.Perdagangan luar negri memungkinkan suatunegara untuk mempelajari teknik produksi yanglebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebihmoderen.
Kemudian terkait pada manfaat melakukanperdagangan internasional poin pertama, yaitumemperoleh barang yang tidak dapat diproduksi dinegeri sendiri hubungannya sangatlah erat dengankegiatan apa itu yang disebut ekspor dan impor.Dalam melakukan kegiatan ekspor impor, dasaryang dijadikan mungkin adalah adanya salingmembutuhkan antar negara dengan mereka melaluikerjasama. Keadaan dimana adanya salingmembutuhkan ini disebabkan karena adanyaperbedaan hasil produksi di setiap negara yangdisebabkan oleh beberapa faktor diantaranyaadalah kondisi geografi, iklim, tingkat pengusaanIPTEK dan lain-lain. Sebagai contoh adalah hasilperkebunan indonesia dengan nagara lain yangbeda dikarenakan kondisi geografi dan iklim.
Dan Komoditas kelapa sawit salah satukomoditas perkebunan yang merupakan kontributorpenerimaan devisa Negara yang dapat diandalkan.Kebutuhan buah kelapa sawit meningkat tajamseiring dengan meningkatnya kebutuhan CPOdunia, seperti yang terjadi beberapa tahun terahirini. Selain itu juga dengan meningkatnya hargaminyak mentah dunia, menjadikan CPO sebagaipilihan untuk bahan baku pembuatan bio energysebagai alternatif bahan bakar. Diperkirakanbeberapa tahun ke depan investasi terbesar subsektor perkebunan masih didominasi oleh kelapasawit. Tujuan Negara ekspor minyak sawit antaralain : China, Belanda, India, Malaysia, Amerika,Italia, Jerman dan lainnya.
Kemudian terkait kegiatan ekspor importersebut, indikator tentang perubahan kurssangatlah berpengaruh. Untuk mendukungterlaksananya kegiatan bisnis antar negaradiperlukan suatu instrumen hukum dalam bentukregulasi baik nasional maupun internasional sepertipengaturan dalam hukum perdaganganinternasional. Dalam menggiatkan kegiatanpergadangan internasional terutama ekspor imporpemerintah mengeluarkan berbagai kebijakansebagai dasar pengaturan. Bentuk kebijaksanaanpemerintah tersebut diantaranya : 1). Inpres No.4/1985 (April 1945), Tentang penyempurnaandalam tata cara pelaksanaan ekspor impor terutamatentang pemeriksaan barang ekspor impor. 2).PAKEM 1986, Tentang tata cara permohonanpengembalian bea masuk atau pembebasan beamasuk tambahan. 3). PAKDES/1987, Tentangkelonggaran yang di berikan berkaitan denganekspor impor. 4). PAKNO/1988, Tentang perubahandalam tata cara dan kemudahan ekspor impor.Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian inihanya mengkaji pengaruh perubahan kurs rupiahterhadap dollar AS terkait ekspor minyak kelapasawit indonesia.
Jurnal Perekonomian Indonesia
Identifikasi
Bagaimana gambaran ekspor kelapa sawityang terjadi di Indonesia ?
Bagaimana gambaran perubahan kursrupiah terhadap dollar amerika ?
Bagaimana pengaruh perubahan kursrupiah terhadap dollar amerika terhadapbesaran ekspor kelapa sawit yang terjadi diIndonesia ?
Tujuan
Untuk menggambarkan ekspor kelapa sawityang terjadi di indonesia
Untuk menggambarkan perubahan kursrupiah terhadap dollar amerika
Untuk menggambarkan bagaimanahubungan pengaruh perubahan kurs rupiahterhadap dollar amerika terhadap besaranekspor kelapa sawit di Indonesia.
KAJIAN PUSTAKA
Teori-teori
1. Ekspor
Ekspor adalah proses transportasi barang ataukomoditas dari suatu negara ke negara lain secaralegal, umumnya dalam proses perdagangan.Proses ekspor pada umumnya adalah tindakanuntuk mengeluarkan barang atau komoditas daridalam negeri untuk memasukannya ke negara lain.Ekspor barang secara besar umumnyamembutuhkan campur tangan dari bea cukai dinegara pengirim maupun penerima. Ekspor adalahbagian penting dari perdagangan internasional.
Kegiatan ekspor terbagi menjadi 2, yaitu:
Ekspor langsung, Ekspor langsung adalahcara menjual barang atau jasa melaluiperantara/ eksportir yang bertempat dinegara lain atau negara tujuan ekspor.Penjualan dilakukan melalui distributor danperwakilan penjualan perusahaan.Keuntungannya, produksi terpusat dinegara asal dan kontrol terhadap distribusilebih baik. Kelemahannya, biayatransportasi lebih tinggi untuk produk dalamskala besar dan adanya hambatanperdagangan serta proteksionisme.
Ekspor tidak langsung, Ekspor tidaklangsung adalah teknik dimana barangdijual melalui perantara/eksportir negaraasal kemudian dijual oleh perantara
tersebut. Melalui, perusahaan manajemenekspor ( export management companies )dan perusahaan pengekspor ( exporttrading companies ). Kelebihannya, sumberdaya produksi terkonsentrasi dan tidakperlu menangani ekspor secara langsung.Kelemahannya, kontrol terhadap distribusikurang dan pengetahuan terhadap operasidi negara lain kurang.
2. Minyak Kelapa Sawit Sebagai KomoditiEkspor
Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barangdari dalam negeri ke luar negeri, dimana barangyang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri,barang dari luar negeri, barang bekas atau baru.Barang-barang yang diperdagangkan ke luar negeriatau diekspor terdiri dari bermacam-macam jenishasil bumi seperti karet, kopi, lada, rotan, kayu,tapioka di samping hasil-hasil tambang dan hasil-hasil laut seperti minyak mentah, timah, udang,ikan, agar-agar laut, kulit kerang dan lain-lainnya.Minyak kelapa sawit merupakan salah satu komoditiyang sangat penting dalam perekonomianIndonesia. Pentingnya kelapa sawit bagi ekonomiIndonesia bukan saja disebabkan karena kelapasawit merupakan salah satu sumber pendapatannegara tetapi kelapa sawit juga merupakan sumbermakanan bagi rakyat Indonesia yaitu sebagai bahanbaku industri minyak goreng. Untuk menjaminketersediaan bahan baku industry minyak gorengdalam negeri, pajak ekspor terhadap minyak kelapasawit digunakan sebagai instrumen untukmemonitor keluar masuknya minyak kelapa sawit kepasar ekspor yang relative lebih menguntungkansetiap saat.
3. Kurs
3.1. Pengertian Kurs
Pertukaran suatu mata uang denganmata uang lainnya disebut transaksi valas,foreign exchange transaction (Kuncoro,1996).
Harga suatu mata uang terhadapmata uang lainnya disebut kurs atau nilaitukar mata uang/exchange rate (Salvatore,1997).
Sedangkan menurut SawaldjoPuspopranoto (2004:212) definisi kursadalah harga dimana mata uang suatuNegara dipertukarkan dengan mata uangNegara lain.
Jurnal Perekonomian Indonesia
Kurs valuta asing juga dapatdidefinisikan sebagai harga mata uangsuatu negara dalam suatu negara dalamunit komoditas (seperti mata uang dapatdiartikan sebagai perbandingan nilai matauang. Kurs menunjukkan harga suatu matauang, jika dipertukarkan dengan matauang lain. Sebagai contoh, nilai kursRp/USD sebesar 8000, berarti bahwauntuk membeli 1 USD diperlukanRp.8000 (Yulianti dan Prasetyo, 1998).
Penurunan kurs antara Rupiahdan USD (misalnya, dari Rp.8000/USDmenjadi Rp.9000/USD) berarti Dollarmenjadi lebih mahal dalam nilai Rupiah. Inimencerminkan bahwa nilai Dollar naikkarena jumlah Rupiah yang diperlukan untukmembeli Dollar meningkat. Dengan katalain, Dollar mengalami apresiasi terhadapRupiah. Dari sisi lain, Rupiah menjadilebih murah dinilai dalam Dollar, artinyaRupiah mengalami depresiasi terhadapDollar. Untuk menghindari kebingungan,harus diingat bahwa kurs antara mata uangdomestik dan mata uang asing diartikansebagai jumlah mata uang domestik yangdiperlukan untuk membeli mata uang asing.Bila kurs meningkat berarti mata uangdomestik mengalami depresiasi dan matauang asing mengalami apresiasi.Sebaliknyapenurunan kurs mencerminkan terjadinyaapresiasi mata uang domestik dandepresiasi mata uang asing (Kuncoro, 1996)
Kebijakan kurs tukar di manapemerintah suatu negara mengatur nilaitukar mata uangnya, maka diklasifikasikansebagai kurs tetap (fixed exchange rate).Sedangkan jika besarnya nilai kurs tukardiserahkan kepada mekanisme pasar tanpacampur tangan pemerintah, diklasifikasikansebagai sebagai systemkurs mengambang,floating exchange rate (Yuliati dan Prasetyo,1998).
Suatu mata uang dikatakan konvertibel(convertible currency) apabila mata uangtersebut bisa dipertukarkan secara bebasdengan mata uang negara lain. Tidakadanya mata uang yang konvertibel akanmenyulitkan perdagangan antar negara,karena masing-masing tidak akan maumenerima mata uang mitra dagangnya.Dalam keadaan seperti ini yang terjadiadalah perdagangan barter, yaitu menukarbarang secara langsung, tetapi jika matauang semua negara konvertibel maka
perdagangan multinasional yang terjadiakan lebih efektif (Yuliati dan Prasetyo,1998). Konvertibilitas penuh dari suatu matauang yang dihambat, akan memunculkanpasar gelap (black market) dan beroperasidi luar kontrol pemerintah. Pada dasarnyapasar gelap adalah suatu pasar bebas yangberdampingan dengan pasar resmi danmenawarkan konversi penuh dalam matauang lokal kendati ditambah premi yangcukup substansial di atas tarif resmi(Kuncoro, 1996).
3.2. Manifestasi Berlakunya Hukum Satu Harga
Hukum satu harga menjelaskanhubungan antara kurs tukar dan hargakomoditas. Hukum ini menyatakan bahwakomoditas yang sama akan memiliki hargayang (relatif) sama pula, meskipun dijual ditempat yang berbeda. Adanya perbedaanharga komoditas akan menciptakan peluanguntuk melakukan arbitrase. Arbitrasedilakukan dengan membeli komoditas ditempat yang lebih murah dan menjualnyadi tempat yang lebih mahal. Adanyaarbitrase pada akhirnya akan menaikkanharga komoditas di tempat yang lebih murahdan menurunkan harga di tempat yang lebihmahal. Pada akhirnya, harga-harga diberbagai tempat akan relatif sama.Setiap perbedaan harga komoditashanya disebabkan oleh adanya biayatransportasi, proteksi, dan biaya biayatransaksi lainnya (Yulianti dan Prasetyo,1998).
Dua pasar dalam unit mata uangyang berbeda, tetapi harga produk yangsama pada barang dalam unit mata uangyang berbeda dan kedua pasar yangberbeda tersebut akan sama. Dengan katalain, unit mata uang domestik setiap negaraakan mempunyai daya beli yang sama.Karena itu juga satu Dollar dapat dipakaiuntuk membeli satu bungkus roti di AmerikaSerikat, maka satu Dollar tersebut harusdapat dipakai untuk membeli satu bungkusroti yang sama di Indonesia. Berdasarkanperistiwa tersebut, valuta asing akanberubah berdasarkan perbedaan inflasidomestik dan luar negeri. Hubungan inidikenal dengan istilah Purcahsing PowerParity (PPP). Salah satu contohpenggunaan hukum satu harga adalahëhamburger standardí yang digunakan olehBig Mac. Sebagai contoh, harga Big Mac diThailand bath 48, dan harga Big Mac yang
Jurnal Perekonomian Indonesia
sama di Amerika Serikat adalah 2,3 USD.Kondisi ini menunjukkan kurs paratis dayabeli besar.
Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan alurpemikiran seseorang dalam memahami masalahyang sedang dipahami saat ini. Hal ini dapatdijadikan contoh untuk memecahkan masalahyang sedang diteliti secara logis dan matematis
Kerangka berfikir penelitian yang sedangdipahami pada Analisis mengenai ekspor kelapasawit atas perubahan kurs rupiah terhadap kursdollar AS di Indonesia Tahun 2006-2010 adalahsebagai berikut:
Dari fenomena yang ada, diketahuibahwa penelitian ini menitik beratkan padapengaruh kurs jual terhadap ekspor kelapa sawitdi Indonesia. Kerangka berfikir dalam penelitianini terkonsep dalam suatu alur pemikiran sebagaiberikut.
Gambar kerangka berfikir Analisis mengenaiekspor kelapa sawit atas perubahan kurs rupiahterhadap kurs Dollar amerika di Indonesia tahun2006-2010.
Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian dalam masalahanalisis mengenai ekspor kelapa sawit atasperubahan kurs rupiah terhadap kurs dollar AS diIndonesia tahun 2006-2010 adalah:
METODOLOGI
Jenis data penelitian termasuk ke dalamdata kuantitatif dengan periode pengamatan daritahun 2006 sampai tahun 2010. Sumber datayang digunakan dalam penelitian ini adalah datasekunder berupa data yang mendukung variableindependen dalam penelitian ini yaitu nilai tukarkurs rupiah terhadap dollar AS. Data darivariabel dependen adalah nilai ekspor minyakkelapa sawit. Objek penelitian, yaituperdagangan internasional terkait kegiatanekspor-impor. Periode penelitian dari tahun 2006sampai tahun 2010. Data diperoleh dariinformasi dan laporan dari Bank Indonesia danDirektorat Jenderal Perkebunan KementerianPerkebunan.
Penelitian ini melibatkan satu variabeldependen yaitu nilai ekspor kelapa sawit yangmerupakan perubahan atau pergerakan jumlahnilai harga yang dihasilkan dari total nilai eksporkomoditas tersebut yaitu minyak kelapa sawit diDirektorat Jenderal Perkebunan KementrianPerkebunan yang diukur pada setiap akhir tahun.Sedangkan variabel independennya adalah kursrupiah terhadap Dollar Amerika yaitu dari dataBank Indonesia.
PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini menggunakanmodel regresi linear dengan konsep simpleregresi.Berikut ini adalah penjelasan mengenaihubungan dampak perubahan kurs Indonesiaterhadap Dollar Amerika terkait ekspor minyak
Harga berlaku diPasaran
Jumlah eksporkelapa sawit (Y) Tingkat Kurs Jual (X)
PerekonomianIndonesia
EksporKelapa sawit
TingkatKurs
Permasalahan yang timbul:
-Persediaan komoditi kelapa sawitdalam negeri itu sendiri
Faktor yangmempengaruhi
PermintaanLuar negeri
Daya beli & Seleramasyarakat
Jurnal Perekonomian Indonesia
kelapa sawit berdasarkan data tahun 2006sampai 2010. Berikut adalah data mengenaijumlah nilai ekspor kelapa sawit dan nilai tukarkurs rupiah terhadap Dollar amerika.
Tabel 2. Nilai Tukar Kurs (Jual) RupiahTerhadap Dollar Pada Tahun 2006-2010
Tahun Nilai(Dollar
AS)
Kurs Jual(Rupiah)
2006 1.00 9036.002007 1.00 9447.002008 1.00 11005.002009 1.00 9466.002010 1.00 9065.00
Sumber: Bank Indonesia
Berikut ini adalah hasil regresi dari kedua tabeltersebut:
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Ekspor_Kelapa_Sawit
$1.03E7 $3.908E6 5
Kurs_Jual 9603.80 809.265 5
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Kurs_Juala . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Ekspor_Kelapa_Sawit
Model Summaryb
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the
Estimate
1 .600a .361 .147 $3.608E6
a. Predictors: (Constant), Kurs_Jual
b. Dependent Variable: Ekspor_Kelapa_Sawit
ANOVAb
ModelSum of
Squares dfMean
Square F Sig.
1 Regression
2.202E13 1 2.202E13 1.692 .284a
Residual
3.905E13 3 1.302E13
Correlations
Ekspor_Kelapa_Sawit Kurs_Jual
Pearson Correlation Ekspor_Kelapa_Sawit
1.000 .600
Kurs_Jual .600 1.000
Sig. (1-tailed) Ekspor_Kelapa_Sawit
. .142
Kurs_Jual .142 .
N Ekspor_Kelapa_Sawit
5 5
Kurs_Jual 5 5
Jurnal Perekonomian Indonesia
Total 6.108E13 4
a. Predictors: (Constant), Kurs_Jual
b. Dependent Variable: Ekspor_Kelapa_Sawit
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
BStd.Error Beta t Sig.
1 (Constant)
-1.753E7 2.147E7 -.817 .474
Kurs_Jual
2899.481 2229.195 .600 1.301 .284
a. Dependent Variable: Ekspor_Kelapa_Sawit
Coefficientsa
Model
95.0% Confidence Interval for B
Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) -8.586E7 5.079E7
Kurs_Jual -4194.814 9993.776
a. Dependent Variable: Ekspor_Kelapa_Sawit
Residuals Statisticsa
Minimum
Maximum Mean
Std.Deviati
on N
PredictedValue
$8.67E6
$1.44E7 $1.03E7
$2.346E6
5
Residual $-4.526E
6
$3.876E6
$.000 $3.125E6
5
Std.PredictedValue
-.702 1.731 .000 1.000 5
Std.Residual
-1.254 1.074 .000 .866 5
Residuals Statisticsa
Minimum
Maximum Mean
Std.Deviati
on N
PredictedValue
$8.67E6
$1.44E7 $1.03E7
$2.346E6
5
Residual $-4.526E
6
$3.876E6
$.000 $3.125E6
5
Std.PredictedValue
-.702 1.731 .000 1.000 5
Std.Residual
-1.254 1.074 .000 .866 5
a. Dependent Variable: Ekspor_Kelapa_Sawit
Jurnal Perekonomian Indonesia
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakanSPSS, didapatkan hasil korelasi antara duahubungan yaitu antara variabel nilai ekspor kelapasawit dengan kurs jual dari table correlation.Pearson correlation menunjukkan hubungan kursjual dengan nilai ekspor kelapa sawit menunjukkanangka 1000 atau 10%. Sedangkan hubungan kursjual dengan kurs jual menunjukkan angka 600 atau6% dengan sampel populasi berjumlah 5 tahun.Artinya jika nilai ekspor kelapa sawit naik sebesarsatu persen maka kurs jual akan naik sebesar 60%
dan jika kurs jual turun satu persen maka nilaiekspor kelapa sawit akan turun 10%
Dari tabel Model Summaryb , besarnyakoefisien determinasi dari tahun 2006 sampai 2010adalah sebesar 0,361 atau sebesar 36,1% variabeltotal kurs jual dapat dijelaskan oleh variabel kursjual, sedangkan sisanya 63,9% dijelaskan olehselain kurs jual.
Dari tabel ANOVAb (Uji F), dapat dilihatbahwa secara simultan atau bersama-samavariabel independent memiliki tingkat signifikansebesar 0,284, angka signifikan ini lebih kecil darialpha 4% atau Fhitung sebesar 1.692 dimanadiperoleh tabel ANOVAb dengan alpha 4% dandf1=1 , df2=3 sebesar ± 3,90 , maka dapatdisimpulkan secara signifikan variabel independent(kurs jual) berpengaruh secara signifikan terhadapvariabel dependent (nilai ekspor kelapa sawit).
Dari tabel Coefficience diketahui bahwakolom B pada Constant (a) adalah -1,753sedangkan Kurs jual (b) adalah 2899,481. Sehinggapersamaan regresinya adalah:
Y= a+bX
Y= -1,753 + 2899,481X
KESIMPULAN
Penelitian ini menemukan bahwa tingkatkurs jual memiliki pengaruh yang signifikanterhadap ekspor kelapa sawit.Riset ini membuktikanbahwa variabel kurs jual mempengaruhi secaranegative signifikan terhadap nilai ekpor kelapa sawityang artinya semakin kuat kurs rupiah terhadap US$ maka akan meningkatkan nilai ekspor kelapasawit dan sebaliknya. Hal ini memberikan implikasiteoritis bahwa secara empiris temuan ini semakinmemperkuat teori menguatnya kurs mata uangsuatu Negara memberikan sinyal positif bagiperekonomian Negara tersebut. Sehingga secarapraktis temuan ini mengimplikasikan bahwapemerintah harus selalu mengambil langkah-langkah strategis untuk memperkuat tingkat kursmata uangnya.
DAFTAR PUSTAKA
Prathama Rahardja and Mandala Manurung (2008)Pengantar Ilmu Ekonomi: Mikroekonomi danmakroekonomi). Edisi Tiga. Jakarta: Lembagapenerbit FEUI, 2008.
Jurnal Perekonomian Indonesia
Salvatore, Dominick (1997) Ekonomi Internasional.Edisi Lima. Jakarta: Erlangga, 1997.
Bahan ajar (Diktat), ekonomi makro, Jakarta, 2010https://www.bi.go.id/
http://ditjenbun.deptan.go.id/
http://www.anneahira.com/