pengaruh personal selling terhadap...
TRANSCRIPT
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 3 Oktober 2015
PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP TINGKAT
PENJUALAN PADA BC. (BUSSINES CENTRE)
SHOPIE MARTIN BINJAI
Oleh: Samrin. SE.,MM
Dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis UNPAB Medan
ABSTRAK
Saat ini persaingan bisnis MLM (Multi Level Marketing) semakin pesat persaingannya.
Banyaknya perusahaan - perusahaan yang bergerak dalam bentuk MLM maupun tidak
dalam bentuk MLM yang menghasilkan produk – produk yang sama pada merek yang
berbeda, menyebabkan perusahaan BC. MLM Shopie Martin Binjai tidak memperoleh
omzet penjualan 100%.
Adapun masalah yang dihadapi oleh BC MLM Shopie Martin Binjai adalah Tenaga
penjual (sales) kurang mampu mempromosikan produk dengan maksimal, sehingga
penjualan tidak kontiniu, Perusahaan kurang mampu dalam menerapkan strategi promosi,
sehingga sulit menghadapi persaingan, perusahaan tidak berani bermain dengan harga
seperti yang dilakukan pesaing. Perusahaan sering mendapat keluhan tentang kualitas
produksi tertentu, sehingga kepuasan pelanggan menurun.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
Personal Selling Terhadap Tingkat Penjualan BC (Bussines Centre ) Shopie Martin
Binjai, sebagai penerapan pengetahuan, pandangan, dan wawasan penulis mengenai teori
dan aplikasi dari Personal Selling dan Tingkat Penjualan.
Dalam penelitian ini penulis untuk mendapatkan data primer dengan 66 responden, dari
populasi member di BC MLM Shopie Martin Binjai. Kemudian data tersebut diolah dan
dianalisis dengan menggunakan model teknik analisis regresi sederhana (simple
regression), dan diolah dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution
(SPSS, V.15,0).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa hasil Annova diperoleh F hitung adalah
358,641 F tabel 3,14 dengan tingkat signifikan 0,000. Oleh karena itu probabilitas (0,000)
jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi bisa atau layak dipakai untuk memprediksi
Keunggulan Peningkatan Penjualan. Dan nilai Koefesien Y = 3,593 + ,855 X. Konstanta
sebesar 3,593 menyatakan jika tidak ada variabel Personal Selling, maka Koefisien
Variabel Peningkatan Penjualan tetap sebesar 3,593. Sementara untuk nilai t hitung adalah
2,600 > t tabel 2,000 dan probabilitas signifikan t adalah 0,000 < 0,05 maka H1 diterima
H0 ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara Personal Selling terhadap
Peningkatan Penjualan.
Maka dapat disimpulkan bahwa personal selling berpengaruh pada peningkatan penjualan
pada BC. MLM Shopie Martin Binjai. Hal ini berarti hipotesis yang penulis ajukan
sebelumnya diterima.
Kata Kunci : Personal Selling dan Peningkatan Penjualan.
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 3 Oktober 2015
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan perusahaan saat ini
sudah semakin meningkat, kesadarannya
tentang betapa pentingnya dan
bermanfaat pengembangan suatu produk
baru untuk pertumbuhan ekonomi dan
mendapatkan laba yang besar bagi
perusahaan. Produk yang saat ini sedang
beredar di pasar mengahadapi akhir
tahap produk dan memang harus ada
pembaharuan atau produk baru dan
bertujuan untuk selalu memacu kualitas
produk.
Saat ini persaingan bisnis MLM
(Multi Level Marketing) semakin pesat
persaingannya. Banyaknya perusahaan-
perusahaan yang bergerak dalam bentuk
MLM maupun tidak dalam bentuk
MLM yang menghasilkan produk –
produk yang sama pada merek yang
berbeda, menyebabkan perusahaan BC.
MLM Shopie Martin Binjai tidak
memperoleh omzet penjualan 100%. Hal
lain yang dihadapi oleh MLM Shopie
Martin Binjai sendiri adalah kurang
mampunya tenaga penjual dalam
mempromosikan produk, hal ini
menyebabkan penjualan tidak berjalan
secara berkelanjutan.
Pihak BC. MLM Shopie Martin
Binjai selama ini kewalahan dalam
menerapkan strategi promosi, untuk
mengatasi hal tersebut berbagai strategi
promosi dibuat untuk menarik minat
pembeli agar membeli dan berlangganan
produk tersebut. Hal ini sudah menjadi
tugas pihak manajemen dan supplier
untuk membuat perputaran produk agar
tetap diterima oleh konsumen dari
berbagai kalangan.
Dari uraian diatas penulis tertarik
melakukan penelitian pada Perusahaan
BC (Multi Level Marketing) Shopie
Martin dengan judul : Pengaruh Personal
Selling terhadap tingkat penjualan pada
BC (Bussines Centre) Shopie Martin
Binjai.
B. Identifikasi Masalah
Pada umumnya perusahaan
senantiasa menghadapi berbagai
fenomena masalah sebagai berikut :
a. Tenaga penjual (sales) kurang
mampu mempromosikan produk
dengan maksimal, sehingga
penjualan tidak kontiniu.
b. Perusahaan kurang mampu dalam
menerapkan strategi promosi,
sehingga sulit menghadapi
persaingan.
c. Perusahaan tidak berani bermain
dengan harga seperti yang
dilakukan pesaing.
d. Perusahaan sering mendapat
keluhan tentang kualitas produksi
tertentu, sehingga kepuasan
pelanggan menurun.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah
diatas maka dalam penelitian ini penulis
merumuskan masalah sebagai berikut
Apakah Personal Selling Berpengaruh
Terhadap Tingkat Penjualan Pada BC
(Bussines Centre) Shopie Martin Binjai.
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
2
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian
ini adalah :
1. Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Personal Selling Terhadap
Tingkat Penjualan pada BC (Busines
Centre) Shopie Martin Binjai.
2. Sebagai penerapan pengetahuan,
pandangan, dan wawasan penulis
mengenai teori dan aplikasi dari
Personal Selling dan penjualan.
E. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini
adalah Personal Selling Berpengaruh
Positip dan Signifikan Terhadap Tingkat
Penjualan Pada BC (Busines Centre)
Shopie Martin Binjai.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Personal Selling
Kegiatan personal selling
merupakan bagian dari kegiatan promosi
yaitu cara untuk memperkenalkan dan
menarik minat konsumen terhadap
produk yang di tawarkan secara tatap
muka. Promosi ini merupakan salah satu
variable di dalam marketing mix yang
sangat penting untuk dilaksanakan oleh
perusahaan dalam menawarkan
produknya.
Personal selling merupakan alat
promosi yang sifatnya secara lisan, baik
kepada seseorang maupun lebih calon
pembeli dengan maksud untuk
menciptakan terjadinya transaksi
pembelian yang saling menguntungkan
bagi kedua belah pihak, dengan
menggunakan manusia sebagai alat
promosinya.
2. Sifat-sifat Personal Selling
Personal selling merupakan salah
satu alat promosi yang paling efektif
terutama dalam bentuk preferensi,
keyakinan dan tindakan pembeli. Dalam
bukunya manajemen pemasaran,
personal selling bila di bandingkan
dengan periklanan memeiliki tiga sifat
khusus , yaitu :
1) Konfrontasi Peronal (Personal
Confrontation)
2) Pengembangan (cultivation)
3) Tanggapan (Response)
Terdapat tiga bentuk dari personal
selling, yaitu:
a) Retail Selling
b) Field Selling
c) Executive Selling
Tugas dari personal selling adalah:
a) Mencari calon pembeli
(prospecting)
b) Komunikasi (communicating)
c) Penjualan (selling)
d) Mengumpulkan Informasi
(information gathering)
e) Pelayanan (servising)
f) Pengalokasian (allocation)
3. Pengertian Penjualan
Penjualan adalah penerimaan
yang diperoleh dari pengiriman barang
dagangan atau dari penyerahan
pelayanan dalam bursa sebagai barang
pertimbangan. Pertimbangan ini dapat
dalam benuk tunai peralatan kas atau
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
3
harta lainnya. Pendapatan dapat
diperoleh pada saat penjualan, karena
terjadi pertukaran, harga jual dapat
ditetapkan dan bebannya diketahui
(Moh. Kurdi, 2000 : 45).
. Tugas manajemen penjualan adalah :
a) Mendefinisikan tujuan proses
penjualan.
b) Menentukan struktur tenaga
penjualan.
c) Merekrut dan melatih tenaga
penjualan.
d) Memberi kompensasi dan
memotivasi tenaga penjualan.
e) Mengevaluasi tenaga penjualan.
4. Jenis – jenis Penjualan
Adapun alat promosi yang dapat
digunakan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi pasar :
a). Periklanan
b). Penjualan Perorangan.
c). Promosi Penjualan.
d). Publisitas.
5. Teknik Penjualan
Ada lima langkah dalam
melakukan teknik penjualan, yaitu:
(1) Tentukan Kebutuhan dan Keinginan
Pelanggan
(2) Pilihlah Pasar sasaran Khusus
(3) Tetapkan Posisi Pasar
(4) Tempatkan Strategi Penjualan dalam
Persaingan
(5) Pilih Strategi penjualan yang paling
Tepat.
8. Kebijakan Promosi
Promosi adalah arus informasi
yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi kepada
tindakan yang menciptakan pertukaran
dalam perusahaan (William G. Nickels
dalam Basu Swasta, 2000:349).
Adapun alat promosi yang dapat
digunakan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi pasarnya yaitu:
a) Periklanan merupakan salah
satu kegiatan promosi yang
banyak dilakukan oleh
perusahaan maupun perorangan.
b) Penjualan perorangan
merupakan kegiatan
promosiyang berbeda dengan
periklanan karena
menggunakan orang/individu di
dalam pelaksanaannya.
c) Promosi Penjualan merupakan
satu kegiatan dalam promosi ini
adalah menggunakan alat-alat
seperti peragaan pameran,
demonstrasi.
d) Publisitas hampir sama dengan
periklanan, dalam publisitas
kegiatan promosi yang
dilakukan melalui satu media.
B. Kerangka Konseptual
Berhasil tidaknya suatu
perusahaan dalam memasarkan produk
yang dihasilkan baik itu barang maupun
jasa sangat dibutuhkan teknik pemasaran
yang baik dan tepat, sebab teknik dalam
memasarkan sebuah produk meruapakan
ujung tombak bagi perusahaan dalam
mencapai tujuannya.
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
4
Berdasarkan kerangka konseptual
diatas, maka penulis membuat kerangka
penelitian sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
Dimana :
X : Personal Selling ( Independent
variable )
Y : Tingkat Penjualan ( Dependent
variable )
METEDOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang
dilaksanakan adalah :
1. Descriptive research, yaitu studi
yang menganalisis hubungan /
korelasi antar variabel
2. Explanative research, yaitu studi
yang menganalisis pengaruh
kausalitas antar variabel dengan
variabel lainnya.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah BC
MLM (Multi Level Marketing) Shopie
Martin Jln. Sultan Hasanuddin Binjai.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah totalitas dari
semua objek atau individu yang dimiliki
karakteristik tertentu, jelas dan lengkap
yang akan diteliti. Objek / nilai yang
akan diteliti dalam populasi disebut
elemen populasi yang dapat berupa
orang atau perusahaan.adapun yang
menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah pelanggan ( konsumen ) BC
Shopie Martin Binjai berkisar 265
pelanggan mulai bulan Juni 2009 s/d juni
2010.
Sampel adalah bagian dari
populasi yang diambil melalui cara –
cara tertentu yang memiliki karaktesistik
tertentu, jelas dan lengkap yang
dianggap dapat mewakili populasi.
Objek atau nilai yang diteliti dalam
sampel disebut unit sampel. Jika jumlah
subjeknya lebih besar dari 100 orang
maka dapat diambil 10 % - 15 % atau
20% - 25 % atau lebih.
Berdasarkan pendapat tersebut
maka didalam penelitian ini penulis
mengambil sampel sebanyak 25% x 265
orang = 66 orang pelangaan.
E. Instrumen Penelitian
Jenis data yang akan digunakan
adalah data primer dan sekunder. Data
tersebut diperoleh melalui kuisioner,
wawancara, observasi dan pustaka.
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam penyusunan skripsi ini
maka penulis menggunakan dua metode
penelitian sebagai berikut :
1. Penelitian Kepustakaan
2. Penelitian lapangan
Data yang diperoleh dari penelitian
ini disebut data primer. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
( X ) ( Y )
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
5
Pengamatan (Observasi)
Wawancara (Interview)
Daftar Tanya (Quisioner)
G. Pengujian Instrumen Data
Sebelum dilakukan analisis dan
evaluasi, lebih dahulu dilakukan uji
validitas dan reabilitas.
1. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk
mengetahui kelayakan butir –
butir dalam suatu daftar
pertanyaan dalam
mendevinisikan suatu varibel.
dikatakan valid jika df = n – k
dengan nilai r hitung yang
merupakan nilai dari corrected
item – total correlation lebih
besar dari r table (α > 0,30).
2. Uji Reliabilitas
Uji reabilitas merupakan ukuran
suatu kestabilan dan konsistensi
responden dimana reliabilitas
dapat dikatakan baik jika
memiliki nilai cronbach’s alpha
> 0,60.
Dengan kata lain akan dilakukan
pengujian Apakah Personal Selling
berpengaruh pada Tingkat Penjualan
pada BC. Shopie Martin Binjai.
H. Teknik Analisis Data
Dalam menguji data yang telah
didapatkan, penulis menggunakan rumus
– rumus yang mendukung. Teknik yang
digunakan adalah regresi sederhana
dengan menggunakan alat bantu
program SPSS versi 15. yaitu program
statistic yang memproses secara cepat
dan tepat.
Dimana : Y = a + bX
Ket :
Y = Personal Selling (independent
variable)
a = Intercept yaitu titik potong garis
dengan sumbu y
b = Koofisien arah garis
X = Tingkat Penjualan (dependent
variable)
Berdasarkan data yang telah
diperoleh kemudian diolah dan dianalisa,
proses pengolahan selain menggunakan
rumus diatas dapat juga dihitung dengan
bantuan program Statistical Product and
Service Solution (SPSS) Versi 15.00 atau
aplikasi Sofware SPSS 15.00 For
Windows. Selanjutnya untuk melihat
tingkat hubungan kedua variabel
digunakan rumus yaitu Uji “ t “
I. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan
uji t untuk membuktikan hipotesis awal
tentang Pengaruh Personal Selling
Terhadap Tingkat Penjualan di BC
Shopie Martin Binjai adalah sebagai
berikut :
Ho : β = 0 Tidak ada Pengaruh yang
signifikan Personal Selling
(independent variable)
terhadap Tingkat Penjualan
(dependent variable).
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
6
Hi : β 0 Ada Pengaruh
yang signifikan Personal
Selling (independent
variable) terhadap Tingkat
Penjualan (dependent
variable).
Penyajian data hipotesis
menggunakan uji t hitung (dua sisi) dan
df (derajat kebebasan) = n – 2, dengan
kriteria pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut :
Terima Ho (tolak Hi) jika t hitung < t
tabel atau Sig f > α 5 %.
Tolak Ho (terima Hi) jika t hitung > t
tabel atau Sig f < α 5 %.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Sejarah Umum Perusahaan
Sophie Martin adalah perusahaan
yang bergerak di bidang fashion (tas,
sepatu, arloji, parfum dll dimana
pemasarannya dilakukan dengan cara
multi level marketing.Sophie martin
didirikan oleh pasangan suami-istri
berkebangsaan perancis ,
Adapun jenis-jenis yang
dipasarkan oleh Perusahaan BC MLM
(Multi Level Marketing) Shopie Martin :
Jenis Barang Yang Dipasarkan Shopie Martin
No Jenis Barang Wanita Pria Anak-anak
1. Tas Kantor √ √ -
2. Tas Trend √ - -
3. Busana Resmi √ √ -
4. Sepatu √ √ √
5. Sendal √ √ √
6. Busana Muslim √ √ -
7. Blouse √ - -
8. Jam Tangan - √ -
9. Dompet √ √ -
10. Tali Pinggang - √ -
11. Asesoris √ - -
12. Kaca Mata √ √ -
14. Pakaiam Kids - - √
Sumber : BC. Shopie Martin
B. Pembahasan
1. Penyajian Data
Dalam penyajian data ini, akan
dipaparkan tentang gambaran hasil
penjualan sebagai upaya dalam
mendukung dan melengkapi hasil
analisis data. Data yang diperoleh
selama penelitian disajikan dalam bentuk
kualitatif sebagai hasil penyebaran
kuesioner kepada 66 responden
(pelanggan). Dengan jumlah seluruh
pertanyaan sebanyak 18 bentuk
pernyataan. Berikut hasil dari
penyebaran kuesioner oleh penulis pada
pelanggan Perusahaan BC MLM (Multi
Level Marketing) Shopie Martin.
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
vii
Dengan nilai setiap pernyataan
adalah sebagai berikut :
Sangat Setuju : 5
Setuju : 4
Cukup Setuju : 3
Tidak Setuju : 2
Sangat Tidak Setuju : 1
Hasil jawaban responden tentang
Pemberian diskon pada bulan – bulan tertentu sangat menguntungkan
konsumen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 5 7,6 7,6 7,6
4 44 66,7 66,7 74,2
5 17 25,8 25,8 100,0
Total 66 100,0 100,0
Berdasarkan dapat diketahui dari jumlah
persentase yang tertinggi menyatakan
setuju pada pernyataan pemberian
diskon pada bulan – bulan tertentu
sangat menguntungkan konsumen
sebesar 66,7 % sedangkan yang
menyatakan sangat setuju sebesar 25,8
%, cukup setuju 7,6 %.
Hasil jawaban responden tentang
informasi tentang keunggulan produk mudah didapat konsumen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 6 9,1 9,1 9,1
4 57 86,4 86,4 95,5
5 3 4,5 4,5 100,0
Total 66 100,0 100,0
Berdasarkan Tabel dapat diketahui dari
jumlah persentase yang tertinggi
menyatakan setuju pada pernyataan
informasi tentang keunggulan produk
mudah didapat konsumen sebesar 86,4
% sedangkan yang menyatakan sangat
setuju sebesar 4,5 %, cukup 9,1 %.
Hasil jawaban responden tentang
Pencarian Informasi mudah didapat konsumen melalui media / situs yang dibuat
oleh Shopie Martin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 50 75,8 75,8 75,8
4 14 21,2 21,2 97,0
5 2 3,0 3,0 100,0
Total 66 100,0 100,0
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 3 Oktober 2015
Berdasarkan Tabel dapat diketahui dari
jumlah persentase yang tertinggi
menyatakan cukup setuju pada
pernyataan pencarian informasi mudah
didapat konsumen melalui media / situs
yang dibuat oleh Shopie Martin sebesar
75,8 % sedangkan yang menyatakan
sangat setuju sebesar 3 %, setuju 21,2 %,
Hasil jawaban responden tentang
Kehadiran dikatalog sangat membantu penjualan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 18 27,3 27,3 27,3
4 41 62,1 62,1 89,4
5 7 10,6 10,6 100,0
Total 66 100,0 100,0
Berdasarkan Tabel dapat diketahui dari
jumlah persentase yang tertinggi
menyatakan setuju pada pernyataan
Kehadiran dikatalog sangat membantu
penjualan sebesar 62,1% sedangkan
yang menyatakan sangat setuju sebesar
10,6 %, setuju 27,3 %.
Hasil jawaban responden tentang
Kehadiran Baleho dan spanduk yang menarik tentang produk sukses dalam
mencuri perhatian konsumen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 1 1,5 1,5 1,5
2 12 18,2 18,2 19,7
3 37 56,1 56,1 75,8
4 16 24,2 24,2 100,0
Total 66 100,0 100,0
Berdasarkan Tabel dapat diketahui dari
jumlah persentase yang tertinggi
menyatakan cukup setuju pada
pernyataan kehadiran baleho dan
spanduk yang menarik tentang produk
sukses dalam mencuri perhatian
konsumen sebesar 56,1% sedangkan
yang menyatakan setuju sebesar 24,2%,
setuju 27,3 %, tidak setuju 18,2 %,
sangat tidak setuju 1,5 %.
Hasil jawaban responden tentang
Produk yang dijual mudah didapat dan dijangkau oleh masyarakat bawah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 34 51,5 51,5 51,5
3 32 48,5 48,5 100,0
Total 66 100,0 100,0
Berdasarkan persentase yang tertinggi
menyatakan tidak setuju pada didapat
dan dijangkau oleh masyarakat bawah
sebesar 51,5 % sedangkan yang
menyatakan cukup setuju sebesar 48,5
%,
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
ix
Hasil jawaban responden tentang
Pelayanan yang diberikan sudah sangat maksimal dirasakan konsumen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 8 12,1 12,1 12,1
3 50 75,8 75,8 87,9
4 8 12,1 12,1 100,0
Total 66 100,0 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel dapat
diketahui dari jumlah persentase yang
tertinggi menyatakan cukup setuju pada
pernyataan pelayanan yang diberikan
sudah sangat maksimal dirasakan
konsumen sebesar 75,8 % sedangkan
yang menyatakan cukup setuju sebesar
12,1 dan tidak setuju sebesar 12,1.
Hasil jawaban responden tentang
Pelayanan yang diterima konsumen dari member SM baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 39 59,1 59,1 59,1
4 27 40,9 40,9 100,0
Total 66 100,0 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel dapat
diketahui dari jumlah persentase yang
tertinggi menyatakan cukup setuju pada
pernyataan pelayanan yang diterima
konsumen dari member SM baik
sebesar 59,1 % sedangkan yang
menyatakan cukup setuju sebesar 40,9
%.
Hasil jawaban responden tentang
Teknik penjualan SM sudah mempengaruhi konsumen untuk melakukan
pembelian
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 55 83,3 83,3 83,3
4 11 16,7 16,7 100,0
Total 66 100,0 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel dapat
diketahui dari jumlah persentase yang
tertinggi menyatakan cukup setuju pada
pernyataan Teknik penjualan SM sudah
mempengaruhi konsumen untuk
melakukan pembelian sebesar 83,3 %
sedangkan yang menyatakan cukup
setuju sebesar 16,7 %.
Hasil jawaban responden tentang
Bentuk komunikasi dalam penyampaian keunggulan produk pada catalog baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 16 24,2 24,2 24,2
4 48 72,7 72,7 97,0
5 2 3,0 3,0 100,0
Total 66 100,0 100,0
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
x
Berdasarkan keterangan Tabel dapat
diketahui dari jumlah persentase yang
tertinggi menyatakan setuju pada
pernyataan bentuk komunikasi dalam
penyampaian keunggulan produk pada
catalog baik sebesar 72,7 % sedangkan
yang menyatakan sangat setuju sebesar
3 % dan cukup setuju 24,2 %.
Hasil jawaban responden tentang
Distribusi produk sudah cukup memuaskan konsumen dalam pemesanan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 14 21,2 21,2 21,2
3 50 75,8 75,8 97,0
4 2 3,0 3,0 100,0
Total 66 100,0 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel
dapat diketahui dari jumlah persentase
yang tertinggi menyatakan cukup setuju
pada pernyataan distribusi produk sudah
cukup memuaskan konsumen dalam
pemesanan sebesar 75,8 % sedangkan
yang menyatakan setuju sebesar 3 %
dan tidak setuju 21,2 %.
Hasil jawaban responden tentang
Sistem pembayaran tidak menyelitkan konsumen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 38 57,6 57,6 57,6
4 27 40,9 40,9 98,5
5 1 1,5 1,5 100,0
Total 66 100,0 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel
dapat diketahui dari jumlah persentase
yang tertinggi menyatakan cukup setuju
pada pernyataan sistem pembayaran
tidak menyelitkan konsumen sebesar
57,6 % sedangkan yang menyatakan
setuju sebesar 40,9 % dan sangat setuju
1,5 %.
Hasil jawaban responden tentang
Harga mempengaruhi minat beli konsumen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 17 25,8 25,8 25,8
4 36 54,5 54,5 80,3
5 13 19,7 19,7 100,0
Total 66 100,0 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel
dapat diketahui dari jumlah persentase
yang tertinggi menyatakan cukup setuju
pada pernyataan harga mempengaruhi
minat beli konsumen sebesar 54,5 %
sedangkan yang menyatakan setuju
sebesar 25,8 % dan sangat setuju 19,7 %.
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
xi
Hasil jawaban responden tentang
Harga sesuai dengan kualitas produk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 28 42,4 42,4 42,4
4 29 43,9 43,9 86,4
5 9 13,6 13,6 100,0
Total 66 100,0 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel
dapat diketahui dari jumlah persentase
yang tertinggi menyatakan cukup setuju
pada pernyataan Harga sesuai dengan
kualitas produk sebesar 43,9 %
sedangkan yang menyatakan setuju 42,4
% dan sangat setuju 13,6 %.
Hasil jawaban responden tentang
Merk SM sudah banyak dikenal masyarakat luas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 21 31,8 31,8 31,8
4 33 50,0 50,0 81,8
5 12 18,2 18,2 100,0
Total 66 100,0 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel
dapat diketahui dari jumlah persentase
yang tertinggi menyatakan cukup setuju
pada pernyataan Merk SM sudah banyak
dikenal masyarakat luas sebesar 50 %
sedangkan yang menyatakan setuju 31,8
% dan sangat setuju 18,2%.
Hasil jawaban responden tentang
Merk SM mampu bersaing dengan MLM sejenis lainnya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 1 1,5 1,5 1,5
3 45 68,2 68,2 69,7
4 20 30,3 30,3 100,0
Total 66 100,0 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel
dapat diketahui dari jumlah persentase
yang tertinggi menyatakan cukup setuju
pada pernyataan Merk SM mampu
bersaing dengan MLM sejenis lainnya
sebesar 68,2 % sedangkan yang
menyatakan setuju 30,3 % dan tidak
setuju 1,5 %.
Hasil jawaban responden tentang
SM mendapat pengakuan dari masyarakat tentang kualitas produk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2 5 7,6 7,6 7,6
3 50 75,8 75,8 83,3
4 11 16,7 16,7 100,0
Total 66 100,0 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel
dapat diketahui dari jumlah persentase
yang tertinggi menyatakan cukup setuju
pada pernyataan SM mendapat
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
xii
pengakuan dari masyarakat tentang
kualitas produk sebesar 75,8 %
sedangkan yang menyatakan setuju 16,7
% dan tidak setuju 7,6 %.
Hasil jawaban responden tentang
Kualitas produk masih terus dipertahankan oleh SM
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 12 18,2 18,2 18,2
4 40 60,6 60,6 78,8
5 14 21,2 21,2 100,0
Total 66 100,0 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel
dapat diketahui dari jumlah persentase
yang tertinggi menyatakan setuju pada
pernyataan Kualitas produk masih terus
dipertahankan oleh SM sebesar 60,6 %
sedangkan yang menyatakan sangat
setuju 21,2 % dan cukup setuju 7,6 %.
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
A. Uji Validitas
Berdasarkan hasil angket diatas
untuk mengetahui tingkat validitas atau
tingkat kelayakan pertanyaan dalam
mendefenisikan atau mewakili suatu
variabel maka diperlukan uji validitas.
Validiatas suatu pertanyaan dapat dilihat
dari tabel berikut ini :
Item Total – Statistic
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Variabel X ( P1) 51,09 166,976 ,706 ,922
Variabel X ( P2) 50,91 162,053 ,738 ,921
Variabel X ( P3) 50,44 174,096 ,523 ,926
Variabel X ( P4) 50,33 170,226 ,577 ,925
Variabel X ( P5) 50,33 170,195 ,562 ,925
Variabel X ( P6) 51,05 159,059 ,814 ,919
Variabel X ( P7) 51,15 167,361 ,721 ,922
Variabel X ( P8) 50,08 178,040 ,404 ,928
Variabel X ( P9) 50,89 160,927 ,720 ,922
Variabel X ( P10) 50,85 166,931 ,585 ,925
Variabel Y ( P1) 51,17 169,064 ,699 ,923
Variabel Y ( P2) 50,88 165,647 ,686 ,922
Variabel Y ( P3) 50,35 174,600 ,518 ,926
Variabel Y ( P4) 50,35 173,738 ,482 ,927
Variabel Y ( P5) 50,30 170,953 ,581 ,925
Variabel Y ( P6) 50,95 161,706 ,760 ,921
Variabel Y ( P7) 51,12 169,370 ,626 ,924
Variabel Y ( P8) 50,09 177,899 ,418 ,928
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 3 Oktober 2015
Pada Tabel diatas nilai Koefisien
skor masing – masing butir pertanyaan
dengan total kesemua butir pertanyaan
terlihat pada Kolom Corrected Item –
Total Correlation. Dari data didapat
semua nilai koefisien melebihi angka
0,30 hal ini dapat dinyatakan bahwa
semua butir pertanyaan dan skor yang
didapat adalah Valid (sah), sedangkan
kevalidan dari data sendiri berdasarkan
jumlah N (Responden) pada derajat
kebebasan nya r tabel (df = N - 2) harus
lebih kecil dari (<) 0,30, setelah dilihat
pada r tabel didapat bahwa r pada df = 66 -
2 = 64 < 0,242. Berdasarkan data – data
diatas didapat Koefisien korelasi pada
kolom Corrected Item - Total
Correlation,
B. Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu variabel
dikatakan baik apabila memiliki nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar ( > ) dari
0,60. Reliabilatas suatu pertanyaan dapat
terlihat pada tabel berikut :
Reliability Statistic
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
,928 ,926 18
Pada Tabel terlihat Cronbach’s
Alpha sebesar 0,928 > 0,60 sehingga
dapat disimpulkan bahwa pernyataan
yang merupakan dari variabel adalah
reliabel.
3. Analisis dan Evaluasi
seluruh data diolah dengan
program SPSS 15,00 dan kemudian data
out put tersebut akan dievaluasi untuk
Personal Selling terhadap Tingkat
Penjualan.
Descritive Statistic
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PersonalSelling 66 12,00 47,00 29,5000 8,28576 TingkatPenjualan 66 16,00 47,00 28,8030 7,68659 Valid N (listwise) 66
Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa
rata – rata Personal Selling dengan
jumlah responden sebanyak 66 orang
adalah sebesar 29,50 dengan nilai
minimum = 12,00 dan nilai maksimum =
47,00 sedangkan untuk variabel
Peningkatan Penjualan responden
sebanyak 66 orang nilai rata – ratanya
adalah sebesar 28,80 dengan nilai
minimum 16,00 dan maksimum 47,00.
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
2
Correlation
PersonalSelling TingkatPenjualan
PersonalSelling Pearson Correlation 1 ,921**
Sig. (2-tailed) ,000
N 66 66
TingkatPenjualan Pearson Correlation ,921** 1
Sig. (2-tailed) ,000 N 66 66
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan Tabel menunjukan adanya
hubungan yang positif ( tidak ada tanda
negatif pada angka 0,921 ), menunjukan
semakin tinggi Personal Selling akan
membuat keunggulan Peningkatan
Penjualan cenderung meningkat. Maka
korelasi antara Personal Selling dengan
Peningkatan Penjualan sangat nyata.
Model Sumary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,921a ,849 ,846 3,01443
a. Predictors: (Constant), PersonalSelling
Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa
angka Adjusted R. Square adalah 0,846,
dimana Adjusted R. Square biasa disebut
sebagai koefisien determinasi, yang
dalam hal ini berarti 84,6 % dari variabel
Personal Selling, bisa dijelaskan oleh
variabel Peningkatan Penjualan sisanya
(100 % - 84,6 %) = 15,4%, dijelaskan
oleh karena itu Adjusted R. Square
berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan
catatan semakin kecil angka R Square
maka semakin lemah hubungan dengan
variabel Peningkatan Penjualan.
ANOVA(b) Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3258,887 1 3258,887 358,641 ,000a
Residual 581,553 64 9,087 Total 3840,439 65
a. Predictors: (Constant), PersonalSelling
b. Dependent Variable: TingkatPenjualan
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
2
Berdasarkan Tabel diatas dari Uji
ANOVA didapat F hitung adalah
358,641 sedangkan F tabel 3,14 dengan
tingkat signifikan 0,000. Oleh karena itu
probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari
0,05, maka model regresi bisa atau layak
dipakai untuk memprediksi Keunggulan
Peningkatan Penjualan.
Coeffcients ( a )
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,593 1,382 2,600 ,012
PersonalSelling ,855 ,045 ,921 18,938 ,000
a. Dependent Variable: TingkatPenjualan
Berdasarkan Tabel diatas didapat
persamaan regresinya adalah Y = 3,593
+ 855 X. Konstanta sebesar 3,593
menyatakan jika tidak ada variabel
Personal Selling, maka Koefisien
Variabel Peningkatan Penjualan tetap
sebesar 3,593.
4. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji kebenaran
hipotesis perlu diadakan pengujian data
yang menggambarkan pengaruh dan
hubungan antara kedua variabel yaitu
dengan menggunakan teknik analisis
Regresi Linier sederhana yang telah
disajikan pada tabel – tabel diatas yang
telah diolah dengan bantuan program
SPSS Versi 15.
Pengaruh variabel independent
terhadap variabel dependent diuji dengan
tingkat kepecayaan ( confidence interval
95 % ) danlevel of test α = 5 %.
Persamaan regresi diatas
selanjutnya diuji apakah memang valid
untuk memperbaiki varibel dependent.
Dengan kata lain akan dilakukan
pengujian apakah Personal Selling
berpengaruh dengan Peningkatan
Penjualan pada BC. MLM. Shopie
Martin.
Dari perhitungan diatas nilai t
hitung adalah 18,938 > t tabel 2,000 dan
probabilitas signifikan t adalah 0,000 <
0,05 maka H1 diterima H0 ditolak artinya
ada pengaruh yang signifikan antara
Personal Selling terhadap Peningkatan
Penjualan.
daerah – daerah untuk hipotesis
nol ( Ho ) berada ditengah daerah
penolakan terhadap daerah hipotesis
alternatif H1 ) dengan batasan –
batasan untuk t tabel ( 2,00 ) < t hitung (
18,938 ).
Berdasarkan hasil perhitungan
serta pengujian hipotesis terbukti bahwa
ada pengaruh yang signifikan antara
Personal Selling berpengaruh dengan
Peningkatan Penjualan pada BC. MLM.
Shopie Martin, hal ini berarti hipotesis
yang penulis ajukan dapat diterima.
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
2
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Hasil Anova diperoleh F hitung
adalah 358,641 F tabel 3,14 dengan
tingkat signifikan 0,000. Oleh karena
itu probabilitas (0,000) jauh lebih
kecil dari 0,05, maka model regresi
bisa atau layak dipakai untuk
memprediksi Keunggulan
Peningkatan Penjualan.
2. Koefesien Y = 3,593 + 855 X.
Konstanta sebesar 3,593 menyatakan
jika tidak ada variabel Personal
Selling, maka Koefisien Variabel
Peningkatan Penjualan tetap sebesar
3,593. Hal ini menyatakan bahwa
peningkatan penjualan bergantung
pada personal selling yang dilakukan
oleh perusahaan.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
nilai t hitung adalah 18,938 > t tabel
2,000 dan probabilitas signifikan t
adalah 0,000 < 0,05 maka H1 diterima
H0 ditolak artinya ada pengaruh yang
signifikan antara Personal Selling
terhadap Peningkatan Penjualan.
B. Saran
1. Perusahaan lebih meningkatkan
kegiatan personal selling dan para
member harus dapat merealisasikan
target yang sudah dikonsep oleh
perusahaan.
2. Perusahaan hendaknya mempunyai
strategi pemasaran yang diterapkan
harus disesuaikan tidak hanya pada
sasaran konsumen semata, tetapi juga
pada para pesaing yang mengincar
pasar sasaran konsumen yang sama.
Perusahaan sebelum menetapkan dan
menjalankan strateginya hendaklah
terlebih dahulu malakukan analisa
SWOT ( Strength, Weakness,
Opportunity and Treath ) yaitu
melihat dan menganalisa kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman
yang dimilikinya sendiri dan juga
yang dimiliki oleh para pesaingnya.
3. Perusahaan juga mengajarkan kepada
member bagaimana mempunyai
teknik penjualan yang maksimal
untuk mencapai sasaran penjualan
dalam memasarkan produk.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, 2001. Prosedur
Penelitian , Jakarta. Edisi Revisi
V, Penerbit Rineka Cipta.
Angipora, ( 2000 ), Manajemen
Promosi. Penerbit PT. Prehalindo,
Jakarta.
G. Indriyo, ( 2002 ), Teknik Penjualan,
Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Kotler, (2000), Pengaruh Kualitas
Produk, Promosi dan Pelayanan
Distributor Terhadap Keputusan
Pembelian. Jilid 1, Jakarta, PT.
Prehalindo
Swastha, Basu & Handoko, Hani,
(2000), Manajemen Pemasaran :
Analisa Perilaku Konsumen, Edisi
pertama, BPFE Yogyakarta.
Swasta Bashu, (2001), Azas-Azas
Marketing. Edisi Ketiga, Penerbit
Liberty Yogyakarta.
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
3
Umar, (2001), Metode Penelitian Untuk
Skripsi dan Tesis Bisnis. Penerbit
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Warman, (2003), Pengaruh Kualitas
Produk, Promosi dan Pelayanan
Distributor Terhadap Keputusan
Pembelian.
Yustisiana Rosita Indra, (2009),
Pengaruh Merek Dan Personal
Selling Terhadap Keputusan
Pembelian Fakultas Ekonomi,
Universitas Diponegoro,
http://fisip.undip.ac.id/adbis.