pengaruh personal selling terhadap...

18
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 3 Oktober 2015 PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PADA BC. (BUSSINES CENTRE) SHOPIE MARTIN BINJAI Oleh: Samrin. SE.,MM Dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis UNPAB Medan ABSTRAK Saat ini persaingan bisnis MLM (Multi Level Marketing) semakin pesat persaingannya. Banyaknya perusahaan - perusahaan yang bergerak dalam bentuk MLM maupun tidak dalam bentuk MLM yang menghasilkan produk produk yang sama pada merek yang berbeda, menyebabkan perusahaan BC. MLM Shopie Martin Binjai tidak memperoleh omzet penjualan 100%. Adapun masalah yang dihadapi oleh BC MLM Shopie Martin Binjai adalah Tenaga penjual (sales) kurang mampu mempromosikan produk dengan maksimal, sehingga penjualan tidak kontiniu, Perusahaan kurang mampu dalam menerapkan strategi promosi, sehingga sulit menghadapi persaingan, perusahaan tidak berani bermain dengan harga seperti yang dilakukan pesaing. Perusahaan sering mendapat keluhan tentang kualitas produksi tertentu, sehingga kepuasan pelanggan menurun. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Personal Selling Terhadap Tingkat Penjualan BC (Bussines Centre ) Shopie Martin Binjai, sebagai penerapan pengetahuan, pandangan, dan wawasan penulis mengenai teori dan aplikasi dari Personal Selling dan Tingkat Penjualan. Dalam penelitian ini penulis untuk mendapatkan data primer dengan 66 responden, dari populasi member di BC MLM Shopie Martin Binjai. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan model teknik analisis regresi sederhana (simple regression), dan diolah dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS, V.15,0). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa hasil Annova diperoleh F hitung adalah 358,641 F tabel 3,14 dengan tingkat signifikan 0,000. Oleh karena itu probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi bisa atau layak dipakai untuk memprediksi Keunggulan Peningkatan Penjualan. Dan nilai Koefesien Y = 3,593 + ,855 X. Konstanta sebesar 3,593 menyatakan jika tidak ada variabel Personal Selling, maka Koefisien Variabel Peningkatan Penjualan tetap sebesar 3,593. Sementara untuk nilai t hitung adalah 2,600 > t t abel 2,000 dan probabilitas signifikan t adalah 0,000 < 0,05 maka H 1 diterima H 0 ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara Personal Selling terhadap Peningkatan Penjualan. Maka dapat disimpulkan bahwa personal selling berpengaruh pada peningkatan penjualan pada BC. MLM Shopie Martin Binjai. Hal ini berarti hipotesis yang penulis ajukan sebelumnya diterima. Kata Kunci : Personal Selling dan Peningkatan Penjualan.

Upload: letram

Post on 21-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 3 Oktober 2015

PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP TINGKAT

PENJUALAN PADA BC. (BUSSINES CENTRE)

SHOPIE MARTIN BINJAI

Oleh: Samrin. SE.,MM

Dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis UNPAB Medan

ABSTRAK

Saat ini persaingan bisnis MLM (Multi Level Marketing) semakin pesat persaingannya.

Banyaknya perusahaan - perusahaan yang bergerak dalam bentuk MLM maupun tidak

dalam bentuk MLM yang menghasilkan produk – produk yang sama pada merek yang

berbeda, menyebabkan perusahaan BC. MLM Shopie Martin Binjai tidak memperoleh

omzet penjualan 100%.

Adapun masalah yang dihadapi oleh BC MLM Shopie Martin Binjai adalah Tenaga

penjual (sales) kurang mampu mempromosikan produk dengan maksimal, sehingga

penjualan tidak kontiniu, Perusahaan kurang mampu dalam menerapkan strategi promosi,

sehingga sulit menghadapi persaingan, perusahaan tidak berani bermain dengan harga

seperti yang dilakukan pesaing. Perusahaan sering mendapat keluhan tentang kualitas

produksi tertentu, sehingga kepuasan pelanggan menurun.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

Personal Selling Terhadap Tingkat Penjualan BC (Bussines Centre ) Shopie Martin

Binjai, sebagai penerapan pengetahuan, pandangan, dan wawasan penulis mengenai teori

dan aplikasi dari Personal Selling dan Tingkat Penjualan.

Dalam penelitian ini penulis untuk mendapatkan data primer dengan 66 responden, dari

populasi member di BC MLM Shopie Martin Binjai. Kemudian data tersebut diolah dan

dianalisis dengan menggunakan model teknik analisis regresi sederhana (simple

regression), dan diolah dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution

(SPSS, V.15,0).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa hasil Annova diperoleh F hitung adalah

358,641 F tabel 3,14 dengan tingkat signifikan 0,000. Oleh karena itu probabilitas (0,000)

jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi bisa atau layak dipakai untuk memprediksi

Keunggulan Peningkatan Penjualan. Dan nilai Koefesien Y = 3,593 + ,855 X. Konstanta

sebesar 3,593 menyatakan jika tidak ada variabel Personal Selling, maka Koefisien

Variabel Peningkatan Penjualan tetap sebesar 3,593. Sementara untuk nilai t hitung adalah

2,600 > t tabel 2,000 dan probabilitas signifikan t adalah 0,000 < 0,05 maka H1 diterima

H0 ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara Personal Selling terhadap

Peningkatan Penjualan.

Maka dapat disimpulkan bahwa personal selling berpengaruh pada peningkatan penjualan

pada BC. MLM Shopie Martin Binjai. Hal ini berarti hipotesis yang penulis ajukan

sebelumnya diterima.

Kata Kunci : Personal Selling dan Peningkatan Penjualan.

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 3 Oktober 2015

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan perusahaan saat ini

sudah semakin meningkat, kesadarannya

tentang betapa pentingnya dan

bermanfaat pengembangan suatu produk

baru untuk pertumbuhan ekonomi dan

mendapatkan laba yang besar bagi

perusahaan. Produk yang saat ini sedang

beredar di pasar mengahadapi akhir

tahap produk dan memang harus ada

pembaharuan atau produk baru dan

bertujuan untuk selalu memacu kualitas

produk.

Saat ini persaingan bisnis MLM

(Multi Level Marketing) semakin pesat

persaingannya. Banyaknya perusahaan-

perusahaan yang bergerak dalam bentuk

MLM maupun tidak dalam bentuk

MLM yang menghasilkan produk –

produk yang sama pada merek yang

berbeda, menyebabkan perusahaan BC.

MLM Shopie Martin Binjai tidak

memperoleh omzet penjualan 100%. Hal

lain yang dihadapi oleh MLM Shopie

Martin Binjai sendiri adalah kurang

mampunya tenaga penjual dalam

mempromosikan produk, hal ini

menyebabkan penjualan tidak berjalan

secara berkelanjutan.

Pihak BC. MLM Shopie Martin

Binjai selama ini kewalahan dalam

menerapkan strategi promosi, untuk

mengatasi hal tersebut berbagai strategi

promosi dibuat untuk menarik minat

pembeli agar membeli dan berlangganan

produk tersebut. Hal ini sudah menjadi

tugas pihak manajemen dan supplier

untuk membuat perputaran produk agar

tetap diterima oleh konsumen dari

berbagai kalangan.

Dari uraian diatas penulis tertarik

melakukan penelitian pada Perusahaan

BC (Multi Level Marketing) Shopie

Martin dengan judul : Pengaruh Personal

Selling terhadap tingkat penjualan pada

BC (Bussines Centre) Shopie Martin

Binjai.

B. Identifikasi Masalah

Pada umumnya perusahaan

senantiasa menghadapi berbagai

fenomena masalah sebagai berikut :

a. Tenaga penjual (sales) kurang

mampu mempromosikan produk

dengan maksimal, sehingga

penjualan tidak kontiniu.

b. Perusahaan kurang mampu dalam

menerapkan strategi promosi,

sehingga sulit menghadapi

persaingan.

c. Perusahaan tidak berani bermain

dengan harga seperti yang

dilakukan pesaing.

d. Perusahaan sering mendapat

keluhan tentang kualitas produksi

tertentu, sehingga kepuasan

pelanggan menurun.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah

diatas maka dalam penelitian ini penulis

merumuskan masalah sebagai berikut

Apakah Personal Selling Berpengaruh

Terhadap Tingkat Penjualan Pada BC

(Bussines Centre) Shopie Martin Binjai.

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015

2

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian

ini adalah :

1. Untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh Personal Selling Terhadap

Tingkat Penjualan pada BC (Busines

Centre) Shopie Martin Binjai.

2. Sebagai penerapan pengetahuan,

pandangan, dan wawasan penulis

mengenai teori dan aplikasi dari

Personal Selling dan penjualan.

E. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini

adalah Personal Selling Berpengaruh

Positip dan Signifikan Terhadap Tingkat

Penjualan Pada BC (Busines Centre)

Shopie Martin Binjai.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Personal Selling

Kegiatan personal selling

merupakan bagian dari kegiatan promosi

yaitu cara untuk memperkenalkan dan

menarik minat konsumen terhadap

produk yang di tawarkan secara tatap

muka. Promosi ini merupakan salah satu

variable di dalam marketing mix yang

sangat penting untuk dilaksanakan oleh

perusahaan dalam menawarkan

produknya.

Personal selling merupakan alat

promosi yang sifatnya secara lisan, baik

kepada seseorang maupun lebih calon

pembeli dengan maksud untuk

menciptakan terjadinya transaksi

pembelian yang saling menguntungkan

bagi kedua belah pihak, dengan

menggunakan manusia sebagai alat

promosinya.

2. Sifat-sifat Personal Selling

Personal selling merupakan salah

satu alat promosi yang paling efektif

terutama dalam bentuk preferensi,

keyakinan dan tindakan pembeli. Dalam

bukunya manajemen pemasaran,

personal selling bila di bandingkan

dengan periklanan memeiliki tiga sifat

khusus , yaitu :

1) Konfrontasi Peronal (Personal

Confrontation)

2) Pengembangan (cultivation)

3) Tanggapan (Response)

Terdapat tiga bentuk dari personal

selling, yaitu:

a) Retail Selling

b) Field Selling

c) Executive Selling

Tugas dari personal selling adalah:

a) Mencari calon pembeli

(prospecting)

b) Komunikasi (communicating)

c) Penjualan (selling)

d) Mengumpulkan Informasi

(information gathering)

e) Pelayanan (servising)

f) Pengalokasian (allocation)

3. Pengertian Penjualan

Penjualan adalah penerimaan

yang diperoleh dari pengiriman barang

dagangan atau dari penyerahan

pelayanan dalam bursa sebagai barang

pertimbangan. Pertimbangan ini dapat

dalam benuk tunai peralatan kas atau

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015

3

harta lainnya. Pendapatan dapat

diperoleh pada saat penjualan, karena

terjadi pertukaran, harga jual dapat

ditetapkan dan bebannya diketahui

(Moh. Kurdi, 2000 : 45).

. Tugas manajemen penjualan adalah :

a) Mendefinisikan tujuan proses

penjualan.

b) Menentukan struktur tenaga

penjualan.

c) Merekrut dan melatih tenaga

penjualan.

d) Memberi kompensasi dan

memotivasi tenaga penjualan.

e) Mengevaluasi tenaga penjualan.

4. Jenis – jenis Penjualan

Adapun alat promosi yang dapat

digunakan oleh perusahaan untuk

mempengaruhi pasar :

a). Periklanan

b). Penjualan Perorangan.

c). Promosi Penjualan.

d). Publisitas.

5. Teknik Penjualan

Ada lima langkah dalam

melakukan teknik penjualan, yaitu:

(1) Tentukan Kebutuhan dan Keinginan

Pelanggan

(2) Pilihlah Pasar sasaran Khusus

(3) Tetapkan Posisi Pasar

(4) Tempatkan Strategi Penjualan dalam

Persaingan

(5) Pilih Strategi penjualan yang paling

Tepat.

8. Kebijakan Promosi

Promosi adalah arus informasi

yang dibuat untuk mengarahkan

seseorang atau organisasi kepada

tindakan yang menciptakan pertukaran

dalam perusahaan (William G. Nickels

dalam Basu Swasta, 2000:349).

Adapun alat promosi yang dapat

digunakan oleh perusahaan untuk

mempengaruhi pasarnya yaitu:

a) Periklanan merupakan salah

satu kegiatan promosi yang

banyak dilakukan oleh

perusahaan maupun perorangan.

b) Penjualan perorangan

merupakan kegiatan

promosiyang berbeda dengan

periklanan karena

menggunakan orang/individu di

dalam pelaksanaannya.

c) Promosi Penjualan merupakan

satu kegiatan dalam promosi ini

adalah menggunakan alat-alat

seperti peragaan pameran,

demonstrasi.

d) Publisitas hampir sama dengan

periklanan, dalam publisitas

kegiatan promosi yang

dilakukan melalui satu media.

B. Kerangka Konseptual

Berhasil tidaknya suatu

perusahaan dalam memasarkan produk

yang dihasilkan baik itu barang maupun

jasa sangat dibutuhkan teknik pemasaran

yang baik dan tepat, sebab teknik dalam

memasarkan sebuah produk meruapakan

ujung tombak bagi perusahaan dalam

mencapai tujuannya.

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015

4

Berdasarkan kerangka konseptual

diatas, maka penulis membuat kerangka

penelitian sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Penelitian

Dimana :

X : Personal Selling ( Independent

variable )

Y : Tingkat Penjualan ( Dependent

variable )

METEDOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang

dilaksanakan adalah :

1. Descriptive research, yaitu studi

yang menganalisis hubungan /

korelasi antar variabel

2. Explanative research, yaitu studi

yang menganalisis pengaruh

kausalitas antar variabel dengan

variabel lainnya.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah BC

MLM (Multi Level Marketing) Shopie

Martin Jln. Sultan Hasanuddin Binjai.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah totalitas dari

semua objek atau individu yang dimiliki

karakteristik tertentu, jelas dan lengkap

yang akan diteliti. Objek / nilai yang

akan diteliti dalam populasi disebut

elemen populasi yang dapat berupa

orang atau perusahaan.adapun yang

menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah pelanggan ( konsumen ) BC

Shopie Martin Binjai berkisar 265

pelanggan mulai bulan Juni 2009 s/d juni

2010.

Sampel adalah bagian dari

populasi yang diambil melalui cara –

cara tertentu yang memiliki karaktesistik

tertentu, jelas dan lengkap yang

dianggap dapat mewakili populasi.

Objek atau nilai yang diteliti dalam

sampel disebut unit sampel. Jika jumlah

subjeknya lebih besar dari 100 orang

maka dapat diambil 10 % - 15 % atau

20% - 25 % atau lebih.

Berdasarkan pendapat tersebut

maka didalam penelitian ini penulis

mengambil sampel sebanyak 25% x 265

orang = 66 orang pelangaan.

E. Instrumen Penelitian

Jenis data yang akan digunakan

adalah data primer dan sekunder. Data

tersebut diperoleh melalui kuisioner,

wawancara, observasi dan pustaka.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang

diperlukan dalam penyusunan skripsi ini

maka penulis menggunakan dua metode

penelitian sebagai berikut :

1. Penelitian Kepustakaan

2. Penelitian lapangan

Data yang diperoleh dari penelitian

ini disebut data primer. Teknik

pengumpulan data yang dilakukan

adalah sebagai berikut :

( X ) ( Y )

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015

5

Pengamatan (Observasi)

Wawancara (Interview)

Daftar Tanya (Quisioner)

G. Pengujian Instrumen Data

Sebelum dilakukan analisis dan

evaluasi, lebih dahulu dilakukan uji

validitas dan reabilitas.

1. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk

mengetahui kelayakan butir –

butir dalam suatu daftar

pertanyaan dalam

mendevinisikan suatu varibel.

dikatakan valid jika df = n – k

dengan nilai r hitung yang

merupakan nilai dari corrected

item – total correlation lebih

besar dari r table (α > 0,30).

2. Uji Reliabilitas

Uji reabilitas merupakan ukuran

suatu kestabilan dan konsistensi

responden dimana reliabilitas

dapat dikatakan baik jika

memiliki nilai cronbach’s alpha

> 0,60.

Dengan kata lain akan dilakukan

pengujian Apakah Personal Selling

berpengaruh pada Tingkat Penjualan

pada BC. Shopie Martin Binjai.

H. Teknik Analisis Data

Dalam menguji data yang telah

didapatkan, penulis menggunakan rumus

– rumus yang mendukung. Teknik yang

digunakan adalah regresi sederhana

dengan menggunakan alat bantu

program SPSS versi 15. yaitu program

statistic yang memproses secara cepat

dan tepat.

Dimana : Y = a + bX

Ket :

Y = Personal Selling (independent

variable)

a = Intercept yaitu titik potong garis

dengan sumbu y

b = Koofisien arah garis

X = Tingkat Penjualan (dependent

variable)

Berdasarkan data yang telah

diperoleh kemudian diolah dan dianalisa,

proses pengolahan selain menggunakan

rumus diatas dapat juga dihitung dengan

bantuan program Statistical Product and

Service Solution (SPSS) Versi 15.00 atau

aplikasi Sofware SPSS 15.00 For

Windows. Selanjutnya untuk melihat

tingkat hubungan kedua variabel

digunakan rumus yaitu Uji “ t “

I. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan

uji t untuk membuktikan hipotesis awal

tentang Pengaruh Personal Selling

Terhadap Tingkat Penjualan di BC

Shopie Martin Binjai adalah sebagai

berikut :

Ho : β = 0 Tidak ada Pengaruh yang

signifikan Personal Selling

(independent variable)

terhadap Tingkat Penjualan

(dependent variable).

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015

6

Hi : β 0 Ada Pengaruh

yang signifikan Personal

Selling (independent

variable) terhadap Tingkat

Penjualan (dependent

variable).

Penyajian data hipotesis

menggunakan uji t hitung (dua sisi) dan

df (derajat kebebasan) = n – 2, dengan

kriteria pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut :

Terima Ho (tolak Hi) jika t hitung < t

tabel atau Sig f > α 5 %.

Tolak Ho (terima Hi) jika t hitung > t

tabel atau Sig f < α 5 %.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah Umum Perusahaan

Sophie Martin adalah perusahaan

yang bergerak di bidang fashion (tas,

sepatu, arloji, parfum dll dimana

pemasarannya dilakukan dengan cara

multi level marketing.Sophie martin

didirikan oleh pasangan suami-istri

berkebangsaan perancis ,

Adapun jenis-jenis yang

dipasarkan oleh Perusahaan BC MLM

(Multi Level Marketing) Shopie Martin :

Jenis Barang Yang Dipasarkan Shopie Martin

No Jenis Barang Wanita Pria Anak-anak

1. Tas Kantor √ √ -

2. Tas Trend √ - -

3. Busana Resmi √ √ -

4. Sepatu √ √ √

5. Sendal √ √ √

6. Busana Muslim √ √ -

7. Blouse √ - -

8. Jam Tangan - √ -

9. Dompet √ √ -

10. Tali Pinggang - √ -

11. Asesoris √ - -

12. Kaca Mata √ √ -

14. Pakaiam Kids - - √

Sumber : BC. Shopie Martin

B. Pembahasan

1. Penyajian Data

Dalam penyajian data ini, akan

dipaparkan tentang gambaran hasil

penjualan sebagai upaya dalam

mendukung dan melengkapi hasil

analisis data. Data yang diperoleh

selama penelitian disajikan dalam bentuk

kualitatif sebagai hasil penyebaran

kuesioner kepada 66 responden

(pelanggan). Dengan jumlah seluruh

pertanyaan sebanyak 18 bentuk

pernyataan. Berikut hasil dari

penyebaran kuesioner oleh penulis pada

pelanggan Perusahaan BC MLM (Multi

Level Marketing) Shopie Martin.

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015

vii

Dengan nilai setiap pernyataan

adalah sebagai berikut :

Sangat Setuju : 5

Setuju : 4

Cukup Setuju : 3

Tidak Setuju : 2

Sangat Tidak Setuju : 1

Hasil jawaban responden tentang

Pemberian diskon pada bulan – bulan tertentu sangat menguntungkan

konsumen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 5 7,6 7,6 7,6

4 44 66,7 66,7 74,2

5 17 25,8 25,8 100,0

Total 66 100,0 100,0

Berdasarkan dapat diketahui dari jumlah

persentase yang tertinggi menyatakan

setuju pada pernyataan pemberian

diskon pada bulan – bulan tertentu

sangat menguntungkan konsumen

sebesar 66,7 % sedangkan yang

menyatakan sangat setuju sebesar 25,8

%, cukup setuju 7,6 %.

Hasil jawaban responden tentang

informasi tentang keunggulan produk mudah didapat konsumen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 6 9,1 9,1 9,1

4 57 86,4 86,4 95,5

5 3 4,5 4,5 100,0

Total 66 100,0 100,0

Berdasarkan Tabel dapat diketahui dari

jumlah persentase yang tertinggi

menyatakan setuju pada pernyataan

informasi tentang keunggulan produk

mudah didapat konsumen sebesar 86,4

% sedangkan yang menyatakan sangat

setuju sebesar 4,5 %, cukup 9,1 %.

Hasil jawaban responden tentang

Pencarian Informasi mudah didapat konsumen melalui media / situs yang dibuat

oleh Shopie Martin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 50 75,8 75,8 75,8

4 14 21,2 21,2 97,0

5 2 3,0 3,0 100,0

Total 66 100,0 100,0

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 3 Oktober 2015

Berdasarkan Tabel dapat diketahui dari

jumlah persentase yang tertinggi

menyatakan cukup setuju pada

pernyataan pencarian informasi mudah

didapat konsumen melalui media / situs

yang dibuat oleh Shopie Martin sebesar

75,8 % sedangkan yang menyatakan

sangat setuju sebesar 3 %, setuju 21,2 %,

Hasil jawaban responden tentang

Kehadiran dikatalog sangat membantu penjualan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 18 27,3 27,3 27,3

4 41 62,1 62,1 89,4

5 7 10,6 10,6 100,0

Total 66 100,0 100,0

Berdasarkan Tabel dapat diketahui dari

jumlah persentase yang tertinggi

menyatakan setuju pada pernyataan

Kehadiran dikatalog sangat membantu

penjualan sebesar 62,1% sedangkan

yang menyatakan sangat setuju sebesar

10,6 %, setuju 27,3 %.

Hasil jawaban responden tentang

Kehadiran Baleho dan spanduk yang menarik tentang produk sukses dalam

mencuri perhatian konsumen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 1 1,5 1,5 1,5

2 12 18,2 18,2 19,7

3 37 56,1 56,1 75,8

4 16 24,2 24,2 100,0

Total 66 100,0 100,0

Berdasarkan Tabel dapat diketahui dari

jumlah persentase yang tertinggi

menyatakan cukup setuju pada

pernyataan kehadiran baleho dan

spanduk yang menarik tentang produk

sukses dalam mencuri perhatian

konsumen sebesar 56,1% sedangkan

yang menyatakan setuju sebesar 24,2%,

setuju 27,3 %, tidak setuju 18,2 %,

sangat tidak setuju 1,5 %.

Hasil jawaban responden tentang

Produk yang dijual mudah didapat dan dijangkau oleh masyarakat bawah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 34 51,5 51,5 51,5

3 32 48,5 48,5 100,0

Total 66 100,0 100,0

Berdasarkan persentase yang tertinggi

menyatakan tidak setuju pada didapat

dan dijangkau oleh masyarakat bawah

sebesar 51,5 % sedangkan yang

menyatakan cukup setuju sebesar 48,5

%,

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015

ix

Hasil jawaban responden tentang

Pelayanan yang diberikan sudah sangat maksimal dirasakan konsumen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 8 12,1 12,1 12,1

3 50 75,8 75,8 87,9

4 8 12,1 12,1 100,0

Total 66 100,0 100,0

Berdasarkan keterangan Tabel dapat

diketahui dari jumlah persentase yang

tertinggi menyatakan cukup setuju pada

pernyataan pelayanan yang diberikan

sudah sangat maksimal dirasakan

konsumen sebesar 75,8 % sedangkan

yang menyatakan cukup setuju sebesar

12,1 dan tidak setuju sebesar 12,1.

Hasil jawaban responden tentang

Pelayanan yang diterima konsumen dari member SM baik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 39 59,1 59,1 59,1

4 27 40,9 40,9 100,0

Total 66 100,0 100,0

Berdasarkan keterangan Tabel dapat

diketahui dari jumlah persentase yang

tertinggi menyatakan cukup setuju pada

pernyataan pelayanan yang diterima

konsumen dari member SM baik

sebesar 59,1 % sedangkan yang

menyatakan cukup setuju sebesar 40,9

%.

Hasil jawaban responden tentang

Teknik penjualan SM sudah mempengaruhi konsumen untuk melakukan

pembelian

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 55 83,3 83,3 83,3

4 11 16,7 16,7 100,0

Total 66 100,0 100,0

Berdasarkan keterangan Tabel dapat

diketahui dari jumlah persentase yang

tertinggi menyatakan cukup setuju pada

pernyataan Teknik penjualan SM sudah

mempengaruhi konsumen untuk

melakukan pembelian sebesar 83,3 %

sedangkan yang menyatakan cukup

setuju sebesar 16,7 %.

Hasil jawaban responden tentang

Bentuk komunikasi dalam penyampaian keunggulan produk pada catalog baik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 16 24,2 24,2 24,2

4 48 72,7 72,7 97,0

5 2 3,0 3,0 100,0

Total 66 100,0 100,0

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015

x

Berdasarkan keterangan Tabel dapat

diketahui dari jumlah persentase yang

tertinggi menyatakan setuju pada

pernyataan bentuk komunikasi dalam

penyampaian keunggulan produk pada

catalog baik sebesar 72,7 % sedangkan

yang menyatakan sangat setuju sebesar

3 % dan cukup setuju 24,2 %.

Hasil jawaban responden tentang

Distribusi produk sudah cukup memuaskan konsumen dalam pemesanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 14 21,2 21,2 21,2

3 50 75,8 75,8 97,0

4 2 3,0 3,0 100,0

Total 66 100,0 100,0

Berdasarkan keterangan Tabel

dapat diketahui dari jumlah persentase

yang tertinggi menyatakan cukup setuju

pada pernyataan distribusi produk sudah

cukup memuaskan konsumen dalam

pemesanan sebesar 75,8 % sedangkan

yang menyatakan setuju sebesar 3 %

dan tidak setuju 21,2 %.

Hasil jawaban responden tentang

Sistem pembayaran tidak menyelitkan konsumen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 38 57,6 57,6 57,6

4 27 40,9 40,9 98,5

5 1 1,5 1,5 100,0

Total 66 100,0 100,0

Berdasarkan keterangan Tabel

dapat diketahui dari jumlah persentase

yang tertinggi menyatakan cukup setuju

pada pernyataan sistem pembayaran

tidak menyelitkan konsumen sebesar

57,6 % sedangkan yang menyatakan

setuju sebesar 40,9 % dan sangat setuju

1,5 %.

Hasil jawaban responden tentang

Harga mempengaruhi minat beli konsumen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 17 25,8 25,8 25,8

4 36 54,5 54,5 80,3

5 13 19,7 19,7 100,0

Total 66 100,0 100,0

Berdasarkan keterangan Tabel

dapat diketahui dari jumlah persentase

yang tertinggi menyatakan cukup setuju

pada pernyataan harga mempengaruhi

minat beli konsumen sebesar 54,5 %

sedangkan yang menyatakan setuju

sebesar 25,8 % dan sangat setuju 19,7 %.

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015

xi

Hasil jawaban responden tentang

Harga sesuai dengan kualitas produk

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 28 42,4 42,4 42,4

4 29 43,9 43,9 86,4

5 9 13,6 13,6 100,0

Total 66 100,0 100,0

Berdasarkan keterangan Tabel

dapat diketahui dari jumlah persentase

yang tertinggi menyatakan cukup setuju

pada pernyataan Harga sesuai dengan

kualitas produk sebesar 43,9 %

sedangkan yang menyatakan setuju 42,4

% dan sangat setuju 13,6 %.

Hasil jawaban responden tentang

Merk SM sudah banyak dikenal masyarakat luas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 21 31,8 31,8 31,8

4 33 50,0 50,0 81,8

5 12 18,2 18,2 100,0

Total 66 100,0 100,0

Berdasarkan keterangan Tabel

dapat diketahui dari jumlah persentase

yang tertinggi menyatakan cukup setuju

pada pernyataan Merk SM sudah banyak

dikenal masyarakat luas sebesar 50 %

sedangkan yang menyatakan setuju 31,8

% dan sangat setuju 18,2%.

Hasil jawaban responden tentang

Merk SM mampu bersaing dengan MLM sejenis lainnya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 1 1,5 1,5 1,5

3 45 68,2 68,2 69,7

4 20 30,3 30,3 100,0

Total 66 100,0 100,0

Berdasarkan keterangan Tabel

dapat diketahui dari jumlah persentase

yang tertinggi menyatakan cukup setuju

pada pernyataan Merk SM mampu

bersaing dengan MLM sejenis lainnya

sebesar 68,2 % sedangkan yang

menyatakan setuju 30,3 % dan tidak

setuju 1,5 %.

Hasil jawaban responden tentang

SM mendapat pengakuan dari masyarakat tentang kualitas produk

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 5 7,6 7,6 7,6

3 50 75,8 75,8 83,3

4 11 16,7 16,7 100,0

Total 66 100,0 100,0

Berdasarkan keterangan Tabel

dapat diketahui dari jumlah persentase

yang tertinggi menyatakan cukup setuju

pada pernyataan SM mendapat

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015

xii

pengakuan dari masyarakat tentang

kualitas produk sebesar 75,8 %

sedangkan yang menyatakan setuju 16,7

% dan tidak setuju 7,6 %.

Hasil jawaban responden tentang

Kualitas produk masih terus dipertahankan oleh SM

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 12 18,2 18,2 18,2

4 40 60,6 60,6 78,8

5 14 21,2 21,2 100,0

Total 66 100,0 100,0

Berdasarkan keterangan Tabel

dapat diketahui dari jumlah persentase

yang tertinggi menyatakan setuju pada

pernyataan Kualitas produk masih terus

dipertahankan oleh SM sebesar 60,6 %

sedangkan yang menyatakan sangat

setuju 21,2 % dan cukup setuju 7,6 %.

2. Uji Validitas dan Reliabilitas

A. Uji Validitas

Berdasarkan hasil angket diatas

untuk mengetahui tingkat validitas atau

tingkat kelayakan pertanyaan dalam

mendefenisikan atau mewakili suatu

variabel maka diperlukan uji validitas.

Validiatas suatu pertanyaan dapat dilihat

dari tabel berikut ini :

Item Total – Statistic

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Variabel X ( P1) 51,09 166,976 ,706 ,922

Variabel X ( P2) 50,91 162,053 ,738 ,921

Variabel X ( P3) 50,44 174,096 ,523 ,926

Variabel X ( P4) 50,33 170,226 ,577 ,925

Variabel X ( P5) 50,33 170,195 ,562 ,925

Variabel X ( P6) 51,05 159,059 ,814 ,919

Variabel X ( P7) 51,15 167,361 ,721 ,922

Variabel X ( P8) 50,08 178,040 ,404 ,928

Variabel X ( P9) 50,89 160,927 ,720 ,922

Variabel X ( P10) 50,85 166,931 ,585 ,925

Variabel Y ( P1) 51,17 169,064 ,699 ,923

Variabel Y ( P2) 50,88 165,647 ,686 ,922

Variabel Y ( P3) 50,35 174,600 ,518 ,926

Variabel Y ( P4) 50,35 173,738 ,482 ,927

Variabel Y ( P5) 50,30 170,953 ,581 ,925

Variabel Y ( P6) 50,95 161,706 ,760 ,921

Variabel Y ( P7) 51,12 169,370 ,626 ,924

Variabel Y ( P8) 50,09 177,899 ,418 ,928

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 3 Oktober 2015

Pada Tabel diatas nilai Koefisien

skor masing – masing butir pertanyaan

dengan total kesemua butir pertanyaan

terlihat pada Kolom Corrected Item –

Total Correlation. Dari data didapat

semua nilai koefisien melebihi angka

0,30 hal ini dapat dinyatakan bahwa

semua butir pertanyaan dan skor yang

didapat adalah Valid (sah), sedangkan

kevalidan dari data sendiri berdasarkan

jumlah N (Responden) pada derajat

kebebasan nya r tabel (df = N - 2) harus

lebih kecil dari (<) 0,30, setelah dilihat

pada r tabel didapat bahwa r pada df = 66 -

2 = 64 < 0,242. Berdasarkan data – data

diatas didapat Koefisien korelasi pada

kolom Corrected Item - Total

Correlation,

B. Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu variabel

dikatakan baik apabila memiliki nilai

Cronbach’s Alpha lebih besar ( > ) dari

0,60. Reliabilatas suatu pertanyaan dapat

terlihat pada tabel berikut :

Reliability Statistic

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,928 ,926 18

Pada Tabel terlihat Cronbach’s

Alpha sebesar 0,928 > 0,60 sehingga

dapat disimpulkan bahwa pernyataan

yang merupakan dari variabel adalah

reliabel.

3. Analisis dan Evaluasi

seluruh data diolah dengan

program SPSS 15,00 dan kemudian data

out put tersebut akan dievaluasi untuk

Personal Selling terhadap Tingkat

Penjualan.

Descritive Statistic

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PersonalSelling 66 12,00 47,00 29,5000 8,28576 TingkatPenjualan 66 16,00 47,00 28,8030 7,68659 Valid N (listwise) 66

Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa

rata – rata Personal Selling dengan

jumlah responden sebanyak 66 orang

adalah sebesar 29,50 dengan nilai

minimum = 12,00 dan nilai maksimum =

47,00 sedangkan untuk variabel

Peningkatan Penjualan responden

sebanyak 66 orang nilai rata – ratanya

adalah sebesar 28,80 dengan nilai

minimum 16,00 dan maksimum 47,00.

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015

2

Correlation

PersonalSelling TingkatPenjualan

PersonalSelling Pearson Correlation 1 ,921**

Sig. (2-tailed) ,000

N 66 66

TingkatPenjualan Pearson Correlation ,921** 1

Sig. (2-tailed) ,000 N 66 66

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan Tabel menunjukan adanya

hubungan yang positif ( tidak ada tanda

negatif pada angka 0,921 ), menunjukan

semakin tinggi Personal Selling akan

membuat keunggulan Peningkatan

Penjualan cenderung meningkat. Maka

korelasi antara Personal Selling dengan

Peningkatan Penjualan sangat nyata.

Model Sumary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,921a ,849 ,846 3,01443

a. Predictors: (Constant), PersonalSelling

Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa

angka Adjusted R. Square adalah 0,846,

dimana Adjusted R. Square biasa disebut

sebagai koefisien determinasi, yang

dalam hal ini berarti 84,6 % dari variabel

Personal Selling, bisa dijelaskan oleh

variabel Peningkatan Penjualan sisanya

(100 % - 84,6 %) = 15,4%, dijelaskan

oleh karena itu Adjusted R. Square

berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan

catatan semakin kecil angka R Square

maka semakin lemah hubungan dengan

variabel Peningkatan Penjualan.

ANOVA(b) Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3258,887 1 3258,887 358,641 ,000a

Residual 581,553 64 9,087 Total 3840,439 65

a. Predictors: (Constant), PersonalSelling

b. Dependent Variable: TingkatPenjualan

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015

2

Berdasarkan Tabel diatas dari Uji

ANOVA didapat F hitung adalah

358,641 sedangkan F tabel 3,14 dengan

tingkat signifikan 0,000. Oleh karena itu

probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari

0,05, maka model regresi bisa atau layak

dipakai untuk memprediksi Keunggulan

Peningkatan Penjualan.

Coeffcients ( a )

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,593 1,382 2,600 ,012

PersonalSelling ,855 ,045 ,921 18,938 ,000

a. Dependent Variable: TingkatPenjualan

Berdasarkan Tabel diatas didapat

persamaan regresinya adalah Y = 3,593

+ 855 X. Konstanta sebesar 3,593

menyatakan jika tidak ada variabel

Personal Selling, maka Koefisien

Variabel Peningkatan Penjualan tetap

sebesar 3,593.

4. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji kebenaran

hipotesis perlu diadakan pengujian data

yang menggambarkan pengaruh dan

hubungan antara kedua variabel yaitu

dengan menggunakan teknik analisis

Regresi Linier sederhana yang telah

disajikan pada tabel – tabel diatas yang

telah diolah dengan bantuan program

SPSS Versi 15.

Pengaruh variabel independent

terhadap variabel dependent diuji dengan

tingkat kepecayaan ( confidence interval

95 % ) danlevel of test α = 5 %.

Persamaan regresi diatas

selanjutnya diuji apakah memang valid

untuk memperbaiki varibel dependent.

Dengan kata lain akan dilakukan

pengujian apakah Personal Selling

berpengaruh dengan Peningkatan

Penjualan pada BC. MLM. Shopie

Martin.

Dari perhitungan diatas nilai t

hitung adalah 18,938 > t tabel 2,000 dan

probabilitas signifikan t adalah 0,000 <

0,05 maka H1 diterima H0 ditolak artinya

ada pengaruh yang signifikan antara

Personal Selling terhadap Peningkatan

Penjualan.

daerah – daerah untuk hipotesis

nol ( Ho ) berada ditengah daerah

penolakan terhadap daerah hipotesis

alternatif H1 ) dengan batasan –

batasan untuk t tabel ( 2,00 ) < t hitung (

18,938 ).

Berdasarkan hasil perhitungan

serta pengujian hipotesis terbukti bahwa

ada pengaruh yang signifikan antara

Personal Selling berpengaruh dengan

Peningkatan Penjualan pada BC. MLM.

Shopie Martin, hal ini berarti hipotesis

yang penulis ajukan dapat diterima.

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015

2

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Hasil Anova diperoleh F hitung

adalah 358,641 F tabel 3,14 dengan

tingkat signifikan 0,000. Oleh karena

itu probabilitas (0,000) jauh lebih

kecil dari 0,05, maka model regresi

bisa atau layak dipakai untuk

memprediksi Keunggulan

Peningkatan Penjualan.

2. Koefesien Y = 3,593 + 855 X.

Konstanta sebesar 3,593 menyatakan

jika tidak ada variabel Personal

Selling, maka Koefisien Variabel

Peningkatan Penjualan tetap sebesar

3,593. Hal ini menyatakan bahwa

peningkatan penjualan bergantung

pada personal selling yang dilakukan

oleh perusahaan.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai t hitung adalah 18,938 > t tabel

2,000 dan probabilitas signifikan t

adalah 0,000 < 0,05 maka H1 diterima

H0 ditolak artinya ada pengaruh yang

signifikan antara Personal Selling

terhadap Peningkatan Penjualan.

B. Saran

1. Perusahaan lebih meningkatkan

kegiatan personal selling dan para

member harus dapat merealisasikan

target yang sudah dikonsep oleh

perusahaan.

2. Perusahaan hendaknya mempunyai

strategi pemasaran yang diterapkan

harus disesuaikan tidak hanya pada

sasaran konsumen semata, tetapi juga

pada para pesaing yang mengincar

pasar sasaran konsumen yang sama.

Perusahaan sebelum menetapkan dan

menjalankan strateginya hendaklah

terlebih dahulu malakukan analisa

SWOT ( Strength, Weakness,

Opportunity and Treath ) yaitu

melihat dan menganalisa kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman

yang dimilikinya sendiri dan juga

yang dimiliki oleh para pesaingnya.

3. Perusahaan juga mengajarkan kepada

member bagaimana mempunyai

teknik penjualan yang maksimal

untuk mencapai sasaran penjualan

dalam memasarkan produk.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi, 2001. Prosedur

Penelitian , Jakarta. Edisi Revisi

V, Penerbit Rineka Cipta.

Angipora, ( 2000 ), Manajemen

Promosi. Penerbit PT. Prehalindo,

Jakarta.

G. Indriyo, ( 2002 ), Teknik Penjualan,

Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kotler, (2000), Pengaruh Kualitas

Produk, Promosi dan Pelayanan

Distributor Terhadap Keputusan

Pembelian. Jilid 1, Jakarta, PT.

Prehalindo

Swastha, Basu & Handoko, Hani,

(2000), Manajemen Pemasaran :

Analisa Perilaku Konsumen, Edisi

pertama, BPFE Yogyakarta.

Swasta Bashu, (2001), Azas-Azas

Marketing. Edisi Ketiga, Penerbit

Liberty Yogyakarta.

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015

3

Umar, (2001), Metode Penelitian Untuk

Skripsi dan Tesis Bisnis. Penerbit

Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Warman, (2003), Pengaruh Kualitas

Produk, Promosi dan Pelayanan

Distributor Terhadap Keputusan

Pembelian.

Yustisiana Rosita Indra, (2009),

Pengaruh Merek Dan Personal

Selling Terhadap Keputusan

Pembelian Fakultas Ekonomi,

Universitas Diponegoro,

http://fisip.undip.ac.id/adbis.