pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan...
TRANSCRIPT
PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI
KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL
BELAJAR IPS SISWA
DI SMP MUHAMMADIYAH 1 CILEUNGSI
SKRIPSI
Diajukan untuk Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (S. Pd.)
Disusun oleh:
Teguh Prayitno
NIM : 1110015000069
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
LEi\{BAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul: *PENGARUH PENGGUNAAN RUANGANMULTIMEDIA IPS TERIIADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI KELASIx-s SMPN 6 TANGERANG SELATAN". Diajukan kepada Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayahrllah Jakarta darr telah dinyatakanLULLIS pada ujian munaqasah pada tanggal l5 Januari 2015. Di haclapan clewanpengrrji, karena ihr penulis berhak mernperoleh gelar Sarjana Pendidikan SI (S.pd)pada junrsan llmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta, 15 Januari 2015Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Sidang
(Ketua Jurusan Pendidikan IPS)
f)r. Iwan Purwanto. M,Pd
NIP. 1973C424200801 1 0t2
Sekretaris(Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS)Drs. Svaripulloh. M.Si
NlP. 19670909 200701 I 033
Penguji IDrs. H. Nurochim. MM
NIP. 19590715 198403 I 003
Penguji IIAndri Noor Ardiansyah, IVX.Si
eqL/J
Tuqg
&/r
lb/i -Jo r!'4"'.........--..-.
\\\ _\_
-\\-.\-'--=)2'-
\
\,-
__.........'...
r6/Kt,, ,
-4iltQl'(c -ot-?urr
' Mengetahui
Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syari-f Hidayatullah Jakarta
Nu rlena-Kifa'i, IylA, Ph.DNrP. 19s91020 198603 2 001
iii
ABSTRAK
Teguh Prayitno, 110015000069. Jurusan Pendidikan Pengetahuan Sosial,
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai
Keterampilan Mengajar Guru Tehadap Hasil Belajar IPS siswa di SMP
Muhammadiyah 1 Cileungsi, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara
persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS
siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Ciluengsi, dari bulan
Juni sampai dengan bulan Desember 2014. Objek penelitian adalah siswa kelas VIII
yang berjumlah 106 siswa. Dalam menentukan jumlah sempel, peneliti menggukan
rumus solvin, dimana jumlah sempel berjumlah 84 siswa. Data tentang persepsi siswa
mengenai keterampilan mengajar guru di peroleh berdasarkan angket. Sedangkan
hasil belajar di peroleh dari rata-rata hasil ulangan harian dan nilai ujian tengah
semester. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear
sederhana dengan taraf kesalahan 5%. Koefisien regresi diperoleh untuk harga
komponen a = 80,087, dan harga komponen b = - 0,044. Maka dapat diperoleh
persamaan regresi = 80,087 + (- 0,044)X. Dari Persamaan regresi linier tersebut
dapat disimpulkan nilai konstanta sebesar 80,087 menyatakan bahwa jika tidak ada
nilai trust maka nilai partisipasi sebesar 80,087. Koefisien regrei X sebesar – 0,044
menyatakan bahwa persepsi siswa terhadap keterampilan mengajar guru tidak
berpengaruh secara signifikat terhadap hasil belajar siswa. Nilai uji signifikansi
diperoleh nilai p value Sig sebesar -0,775 dan > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan Ha
ditolak dan H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara persepsi
siswa mengenai keterampilan mengajar guru dengan hasil belajar siswa.
Dari hasil uji t diperoleh nilai thitung untuk variabel X, yaitu variabel persepsi
siswa mengenai keterampilan mengajar guru sebesar -1,307 dengan signifikansi
0.195. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka Ha ditolak.
Kesimpulannya adalah tidak ada pengaruh yang signifikan anatara persepsi siswa
mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa
Kata Kunci : Persepsi Siswa, Keterampilan Mengajar Guru, Hasil Belajar IPS Siswa.
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT penulis persembahkan sebagai
ungkapan rasa syukur sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar
Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi”. Sebagai
syarat untuk mencapai gelar sarjana (S1) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dapat terselesaikan.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak menerima saran, petunjuk,
dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Nurlena, P.hD. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah.
3. Bapak H. Syaripulloh, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
4. Bapak Drs. H. Nurochim, MM dosen pembimbing akademik dan pembimbing
yang telah memberikan bimbingan dan motivasi untuk penulis dalam
mengerjakan serta menyelesaikan skripsi. Semoga bimbingan dan motivasi yang
di berikan kepada penulis menjadi amal kebaikan di hadapan Allah SWT.
5. Kedua orang tuaku yang sangat aku cintai dan aku banggakan Bapak Kodir dan
Ibu Wasiti yang telah membesarkan dengan penuh perjuangan, keikhlasan,
mendidik dengan penuh kesabaran, mengasuh dengan kasih sayang yang tidak
terhingga dan tak pernah terdengah di telinga penulis kata mengeluh meski
v
dengan keterbatasan yang engkau miliki. Engkau juga menjadikan penulis sebagai
teman dalam berbagi pengalan hidup dan inspirasi hidup yang tak pernah penulis
temukan pada orang lain. Setiap senyumannya menjadikan motivasi untuk penulis
dalam menyelesaikan skripsi. Hanya kata maaf yang bisa penulis ucapkan karena
belum bisa dan tak akan mampu berbalas budi.
6. Kakaku tersayang, Yuli Fatmawati dan suaminya Ali Imron yang selalu memberi
motivasi dan dukungan untuk tetap semangat dalam menyelesaikan kuliah.
7. Adiku tersayang, Syafa Salsabila yang telah memberikan semangat untuk segera
menyelesaikan skripsi.
8. Keluarga besar dari Ibu dan Bapak, yang telah memberikan dukungan baik secara
moril dan matrial selama penulis menyelesaikan jenjang S1
9. Bapak Drs. Sarfian Effendy selaku Kepala SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi
yang telah memberikan semangat dan motivasi untuk segera menyelesaikan
skripsi.
10. Bapak Taufik, S.Pd, selaku guru IPS SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi yang telah
memberikan untuk bantuan selama penelitian.
11. Sahabat-sahabatku Yunika, Mulianingsih, Fela, Andri, Syarif, dan Aidil yang
selalu mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi serta tempat untuk berbagi
pengalaman. Kenangan yang kita lalui selama awal kuliah sampai saat ini tidak
akan terlupakan.
12. Sahabat-sahabatku sewaktu SMA, Husen, Bowo, Mahmudin, dan Soleh yang
masih setia berbagi pengalaman hidup meski dalam kesibukan masing-masing.
Semoga persahabatan ini tidak akan terputus.
13. Dawan guru dan kariawan SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi, yang telah
memberikan dukungan untuk segera menyelesaikan skripsi dan menerima penulis
sebagai bagian dari keluarga.
14. Teman-teman di REAKSI yang telah mengukir kenangan selama penulis
menempuh pendidikan.
vi
15. Keluarga besar Pendidikan IPS terutama angkatan 2010, UIN syarif Hidayatulloh
Jakarta yang telah memberikan ilmu serta pengalaman hidup bagi penulis
16. Seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi yang telah membantu
dalam penelitian ini.
Serta kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis
mengucapkan terimakasih. Akhirnya tiada kata yang lebih indah selain doa dan
harapan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya. Amin
Jakarta, Januari 2015
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ..................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ ii
ABSTRAK .......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ........................................................................... 5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 6
1. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
2. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Hasil Belajar IPS ............................................................................... 7
1. Hakikat Belajar ............................................................................ 7
2. Hasil Belajar IPS ......................................................................... 11
B. Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru .................. 13
1. Definisi Persepsi .......................................................................... 13
2. Keterampilan Mengajar Guru ...................................................... 17
3. Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Guru ............................ 31
C. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 32
viii
D. Kerangka Berpikir ............................................................................. 33
E. Rumusan Hipotesis ............................................................................ 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 37
B. Metode Penelitian .............................................................................. 37
C. Populasi Sampel ................................................................................ 38
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 39
E. Instrumen Penelitian .......................................................................... 40
1. Hasil Belajar ................................................................................ 30
2. Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru ............ 41
F. Teknik Pengelolahan Data................................................................. 46
G. Teknik Analisi Data .......................................................................... 45
1. Uji Prasyarat analisis data ........................................................... 47
2. Analisis Regersi Linear Sederhana.............................................. 48
3. Koefisien Determinasi ................................................................. 48
4. Uji Hipotesis ................................................................................ 49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ................................................................................... 50
1. Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru ............ 50
2. Hasil Belajar Siswa...................................................................... 52
B. Hasil Penelitian ................................................................................. 54
1. Uji Prasyarat Analisis Data ......................................................... 54
2. Analisis Regresi Linear Sederhana.............................................. 58
3. Koefisien Determinasi ................................................................. 59
4. Uji Hipotesis ................................................................................ 60
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 61
D. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 64
ix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................ 63
B. Saran .................................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 65
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Penelitian ............................................................ 41
Tabel 3.2 Validitas Variabel Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar
Guru ............................................................................................... 43
Tabel 3.3 Uji Reabilitas ................................................................................. 46
Tabel 4.1 Distribusi Data Persepsi Siswa Menengenai Keterampilan Mengajar
guru ................................................................................................ 51
Tabel 4.2 Distribusi Frekuansi ....................................................................... 52
Tabel 4.3 Distribusi Data Hasil Belajar Siswa ............................................... 53
Tabel 4.4 Distribusi Frekensi ......................................................................... 54
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 55
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas ................................................................... 57
Tabel 4.7 Hasil Uji Linearitas ........................................................................ 58
Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana ...................................... 59
Tabel 4.9 Koefisien Determinasi ................................................................... 60
Tabel 4.10 Hasil Uji t ....................................................................................... 61
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Dinamika Persepsi ....................................................................... 16
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ....................................................................... 35
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai
Keterampilan Mengajar guru ....................................................... 52
Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Hasil Belajar ...................... 54
Gambar 4.3 P-Plot Uji Normalitas Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan
Mengajar Guru............................................................................. 56
Gambar 4.4 P-Plot Uji Normalitas Hasil Belajar IPS Siswa ........................... 56
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Profil SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi
Lampiran 2 : Kisi-kisi instrument penelitian
Lampiran 3 : Instrument penelitian
Lampiran 4 : Validitas angket penelitian
Lampiran 5 : Reabilitas angket penelitian
Lampiran 6 : Daftar responden penelitian
Lampiran 7 : Nilai Ulangan harian dan UTS
Lampiran 8 : Tabulasi Data Penelitian Variabel Persepsi Siswa Mengenai
Keterampilan Mengajar Guru
Lampiran 9 : Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan
Mengajar Guru
Lampiran 10 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa
Lampiran 11 : Uji Normalitas
Lampiran 12 : Uji Homogenitas
Lampiran 13 : Uji Linearitas
Lampiran 14 : Analisis Regresi Linear Sederhana
Lampiran 15 : Uji Hipotesis
Lampiran 16 : Dokumentasi Foto Penelitian
Lampiran 17 : Uji Referensi
Lampiran 18 : Surat Permohonan Observasi
Lampiran 19 : Surat Pernyataan Pelaksanaan Observasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin
perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan
merupakan sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber
daya manusia. Menurut Abdulah Idi “pendidikan telah menjadi sektor strategis
dalam sistem dan program pembangunan suatu bangsa. Banyak negara telah
menjadikan sektor pendidikan sebagai leading sector, sektor utama atau
unggulan dalam program pembangunan”.1 Banyak negera berhasil menjadi
negara maju karena menjadikan pendidikan sebagai leading sector. Jepang
adalah salah satu contoh negara yang menjadikan pendidikan sebagai
perhatian utama dalam pembangunan sejak tahun 1945 dan berhasil menjadi
kekuatan besar perekonomian dunia.
Pendidikan di Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara-negara
lain. Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, pemerintah terus berupaya
memperbaiki, baik dari alokasi anggaran maupun mutu pendidikan. Dari segi
anggaran, pemerintah mengalokasikan sekurang-kurangnya 20% dari
anggaran pendapatan dan belanja negara untuk pendidikan. Dengan
meningkatnya anggaran pendidikan, diharapkan dapat berimplikasi positif
terhadap peningkatan kualitas pendidikan.
Dari segi mutu, pemerintah juga terus berupaya memperbaiki sistem
pendidikan nasional. Hal ini dapat dilihat dari dikeluarkanya beberapa
peraturan baru untuk saling melengkapi dan menyempurnakan peraturan-
peraturan yang sudah ada. Dari rumusan tujuan pendidikan nasional,
mengalami perubahan sesuai dengan tuntunan perkembangan kehidupan
masyarakat dan negara. Adapun tujuan pendidikan nasional dinyatakan dalam
1 Abdulah Idi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h. 193
2
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas)
pasal 3 disebutkan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.2
Ditinjau dari Undang-Undang tersebut, pendidikan nasional mempunyai
fungsi untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya
manusia dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki peserta didik. Untuk
mencapi tujuan tersebut, dalam konteks pendidikan formal, perhatian harus
ditunjukkan pada penataan sistem persekolahan yang baik. Kegiatan utama
dalam institusi persekolahan adalah kegiatan pembelajaran. Kualitas
pendidikan akan sangat ditentukan sajauh mana pengelolahaan proses belajar
mengajar yang dijalankan. Di sinilah peran guru dinilai sangat penting dalam
proses pendidikan karena guru adalah komponen yang paling perpengaruh.
Guru dengan segala macam kualifikasi dan kompetensinya diharapkan
mampu mencetak sumber daya manusia sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional.
Dalam undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
pasal 1 dinyatakan bahwa: “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.3 Ditinjau
dari undang-undang tersebut, guru merupakan suatu jabatan profesional pada
jenjang pendidikan usia dini sampai jenjang pendidikan menengah.
Untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional, seorang guru harus
melengkapi dirinya dengan berbagai keterampilan, yang diharapkan dapat
2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, h. 3 3 Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, h. 2
3
membantu dalam menjalankan tugasnya dalam interaksi edukatif.
Keterampilan mengajar, merupakan salah satu komponen dalam
pembentukan kemampuan profesional seorang guru. Untuk itu, seorang guru
wajib menguasai keterampilan mengajar, karena dengan memiliki
keterampilan mengajar, diharapkan guru dapat mengelola proses
pembelajaran dengan baik dan pada akhirnya akan berimplikasi pada
peningkatan hasil belajar.
Keterampilan mengajar tersebut antara lain; keterampilan bertanya,
keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi,
keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola
kelas, dan keterampilan mengajar perseorangan.
Guru merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa. Menurut Oemar Hamalik, “proses belajar dan hasil belajar para
siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur dan isi
kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru
yang mengajar mereka dan membimbing mereka”.4 Kemampuan guru dalam
melaksanakan program pembelajaran yang baik dan menarik, menjadi
barometer bagi keberhasilan siswa selama belajar di bangku sekolah.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bidang ilmu yang
terintegrasi dari beberapa ilmu-ilmu sosial yang meliputi ilmu Sejarah,
Geografi, Sosiologi, antropologi, dan Ekonomi serta ilmu-ilmu sosial lainnya.
Kajian IPS meliputi seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi
yang berkaitan dengan isu-isu sosial.
Dalam pencapaian hasil belajar, mata pelajaran IPS berbeda dengan
mata pelajaran lain, karena mata pelajaran IPS mempunyai karakteristik
hafalan, mengedepankan teori, menganalisis perilaku manusia yang selalu
berubah-ubah. Sehingga mata pelajaran IPS cenderung menimbulkan efek
bosan terhadap siswa. Untuk itu, dalam menyampaikan materi, diharapkan
guru mengunakan keterampilan mengajar yang mengharuskan siswa menjadi
4 Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Bumi Aksara, 2003), h. 36
4
aktif, kreatif, dan inovatif sehingga pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan.
Selama ini, penilaian terhadap keterampilan mengajar guru termasuk
guru mata pelajaran IPS dilakukan oleh kepala sekolah atau pengawas
melalui supervisi kelas atau program kunjungan kelas. Program supervisi
kelas, biasanya sudah dijadwalkan waktu dan tempat dilaksanakannya
supervisi. Oleh karena itu sebelum melaksanakan supervisi, guru sudah
mempersiapkan dan berusaha menampilkan kinerja terbaiknya dalam proses
pembelajaran. Sehingga hasil dari supervisi, sering tidak sesuai dengan
kenyataan sehari-hari.
Penilaian keterampilan mengajar guru sebenarnya tidak hanya dapat
dilakukan oleh kepala sekolah maupun pengawas. Siswa pun juga dapat
memberikan penilaian kepada guru yang mengajarnya, karena siswa
merupakan elemen yang berhubungan secara langsung dengan guru.
Dengan mengetahui persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar
yang dimiliki oleh gurunya dapat menjadi salah satu parameter dalam menilai
keterampilan mengajar guru yang selama ini hanya dilakukan oleh kepala
sekolah maupun pengawas. Persepsi siswa yang positif pada keterampilan
mengajar guru akan menciptakan interaksi belajar mengajar yang kondusif,
sehingga dapat memberikan suatu hasil pembelajaran yang optimal.
Demikian juga sebaliknya, persepsi yang negatif dari siswa pada
keterampilan mengajar guru dapat menghambat keberhasilan proses
pembelajaran di kelas. Dengan demikian, apabila seorang guru memiliki
keterampilan mengajar yang baik maka hasil belajar siswapun dapat
meningkat.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 1
Cileungsi, Keadaan guru dan kualitas pembelajaran tergolong baik.
Sedangkan ditinjau dari cara mengajar guru di dalam kelas, secara
keseluruhan kemampuan mengajar guru termasuk dalam kategori baik. Guru
sudah cukup jelas dalam menyampaikan materi, persiapan dan penguasaan
materi oleh guru juga sudah cukup baik, namun beberapa hal mengenai
5
pengelolaan kelas belum maksimal dalam hal menjaga kedisiplinan siswa di
dalam kelas. Hal ini dapat membuat proses belajar di dalam kelas kurang
terkonsentrasi.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian berkaitan dengan PENGARUH PERSEPSI SISWA
MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL
BELAJAR IPS SISWA I SMP MUHAMMADIYAH 1 CILEUNGSI
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini masalah yang
dapat di identifikasikan adalah sebagai berikut:
1. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang dapat di
bedangkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal
2. Penilaian guru masih dilakukan oleh kepala sekolah atau pengawas
melalui program suvervisi kelas
3. Siswa belum dilibatkan dalam penilaian guru dalam proses pembelajaran
4. Guru belum maksimal dalam hal menjaga kedisiplinan siswa di dalam
kelas
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang maka
diperlukan pembatasan masalah. Dari identifikasi masalah yang dikemukakan
di atas, maka pembatasan masalah pada penelitian ini adalah: Persepsi siswa
mengenai keterampilan mengajar guru pelajaran IPS di SMP Muhammadiyah
1 Cileungsi.
D. Perumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang dikaji dalam
penelitian ini adalah: Seberapa besar pengaruh persepsi siswa mengenai
keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa di kelas VIII
SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi?
6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh persepsi siswa
mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS
siswa di kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi.
b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi siswa mengenai
keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa di kelas
VIII SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi.
2. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
a. Dilihat dari segi teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan
yang luas secara khusus bagi perkembangan dunia pendidikan
Indonesia berkaitan dengan pengaruh persepsi siswa mengenai
keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa di
sekolah.
b. Dilihat dari segi praktis
Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dari segi praktis
antara lain:
1) Memberikan informasi kepada siswa bahwa persepsi siswa
tentang keterampilan mengajar guru dapat membantu
mempengarui hasil belajar.
2) Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis sebagai
calon pendidik dan orang tua.
3) Memberi gambaran kepada peneliti selanjutnya yang meneliti
permasalahan yang sama.
7
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hasil Belajar IPS
1. Hakikat Belajar
a. Pengertian Belajar
Selama manusia masih hidup, maka dia akan terus belajar dan
terus belajar, karena pada hakekatnya manusia adalah makhluk
pembelajar. Belajar tidak dibatasi oleh waktu dan tempat, di mana
dan kapan pun manusia berada, dia akan terus belajar sehingga
terjadi perubahan dalam dirinya. Hal ini sejalan dengan pendapat
Ramayulis yang memberikan definisi belajar sebagai “suatu proses
yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan tingkah
laku ke arah yang lebih baik sebagai hasil dari pengalaman individu
dalam berinteraksi dengan lingkungan”.1
Sedangkan Slameto berpendapat bahwa “belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan prilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman indvidu itu sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya”.2
Sudjana mendefinisikan belajar sebagai
suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat
ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan
pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,
keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-
aspek yang ada pada individu yang belajar.3
Tidak semua perupahan pada individu dapat dikatakan dalam
belajar, misalnya peruban-perubahan tingkat laku akibat pernyakit,
1 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 235.
2 Abdul Hadis, Psikologi dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2006), h. 60.
3 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo,
2010), Cet. III, h. 2.
8
kecelakaan yang mengakibatkan catat tubuh atau minum-minuman
keras.
Howowoard L. Kingskey sebagi tokoh barat mengatakan
bahwa “learning is the process by which behavior (in the broader
sense) is originetal or changend through practice or traning”.
belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas)
ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.4
Sedangkan Harold Spears mengatakan bahwa “Learning is to
observe, to read, to imitate, to try something, themselves, to listen,
to follow direction.” (bahwa belajar adalah mengamati, membaca,
meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah
tertentu).5
Dari beberapa definisi menganai belajar di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa belajar pada dasarnya adalah suatu proses usaha
yang dilakukan individu dengan memanfaatkan alat indra yang
dimilikinya untuk memperoleh suatu perubahan prilaku yang lebih
baik, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.
Dalam Al-Quran surat an Nahl ayat 78 Allah berfirman:
والله أخرجكم مه بطىن أمهبتكم ال تعلمىن شيئب وجعل لكم
ئدة لعلكم تشكرون.السمع واألبصبر واألف
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatu pun, dan dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur” (QS. an
Nahl ayat 78)
4 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, ( Jakarta Asdi mahastya, 2011), h. 13.
5 Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), Cet. I, h. 2.
9
Ayat ini menjelaskan tentang penciptaan manusia pertama
kali yang tidak mengetahui apapun, kemudian Allah SWT
memberikan kepada manusia potensi pembelajaran melalui
kemampuan fisik yakni pendengaran dan juga penglihatan serta
memberikan juga kepada manusia kemampuan psikis, yakni akal.
Semua kemampuan tersebut harus dikembangkan dan dibina
melalui pendidikan dan potensi tersebut digunakan untuk kebaikan
dan beribadah kepad-Nya sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah
SWT.
b. Hasil Belajar
Telah dijelaskan di atas bahwa belajar adalah proses yang
dilakukan oleh individu dalam berinteraksi dengan lingkungan
dengan tujuan untuk mendapatkan perubahan ke arah yang lebih
baik. Proses pembelajaran akan dikatakan berhasil jika
pembelajaran tersebut mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan
yang sudah direncanakan.
Menurut Gagne “hasil belajar adalah terbentuknya konsep,
yaitu katagori yang di berikan pada stimulus yang ada di
lingkungan, yang menyediakan skema yang terorganisir untuk
mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan
di dalam dan diantara katagori-katagori”.6
Sedangkan Benjamin S. Bloom tiga ranah hasil belajar yaitu,
kognitif, afektif, dan psikomotorik:
1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari enam aspek, yakni: pengetahuan atau
ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi.
2) Ranah afektif, yang berkenaan dengan aspek yang terdiri
dari lima aspek yakni: penerimaan, jawaban atau reaksi,
penilaian, organisasi dan internalisasi.
3) Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek
ranah psikomotorik yakni: gerakan refleks, keterampilan-
6 Purwanto, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), cet. III, h. 42.
10
keterampilan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan
atau ketepatan, gerekan keterampilan kompleks dan
gerakan ekspresif dan interpretatif. 7
Dari pendapat di atas, dapat dipahami bahwa hasil belajar
merupakan perubahan yang dialami oleh individu akibat dari proses
interaksi dengan lingkungan. Perubahan dalam belajar mencakup
tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil
belajar tidak akan terjadi pada individu yang tidak belajar,
melainkan terjadi pada individu yang belajar.
c. Faktor-faktor yang Mempengarui Hasil Belajar
Pada dasarnya belajar adalah suatu proses dimana individu
mengelami perubahan-perubahan. Perubahan tersebut tidak dapat
terjadi dengan sendirinya tanpa dipengarui oleh faktor-faktor lain.
Menurut Munandi ada dua faktor yang mempengarui hasil
belajar yang meliputi faktor internal dan eksternal, yaitu:
1) Faktor internal
a) Faktor fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi
kesehatan yang prima, tidak dalam lelah dan capek,
tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya.
Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi siswa dalam
menerima materi pelajaran.
b) Faktor psikologis
Setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya
memiliki kondsi psikologis yang berbeda-beda,
tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya.
Beberapa faktor psikologis meliputi, intelegensi (IQ),
perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, dan
daya nalar siswa.
2) Faktor eksternal
a) Faktor lingkungan
Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar.
Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan
lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya suhu,
kelembaban, dan lain-lain. Belajar pada tengah hari di
ruang yang memiliki ventilasi udara yang kurang
7 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosfdakarya,
2010, Cet. XV, h. 3.
11
tentunya akan berbeda suasana belajarnya dengan yang
belajar di pagi hari yang udaranya masih segar dan di
ruang yang cukup mendukung untuk bernafas lega.
b) Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang
keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai
belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan
dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya
tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-
faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana, dan
guru. 8
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Dimana faktor internal bersumber dari dalam diri individu itu
sendiri yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal dari luar
individu. Faktor yang sangat berpengaruh besar dalam belajar
adalah faktor internal, karena sebaik apapun faktor eksternal yang
ada jika dalam diri individu tidak ada keinginan yang kuat untuk
belajar maka pembelajaran menjadi tidak efektif.
2. Hakikat Belajar IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bidang ilmu yang
terintegrasi dari beberapa ilmu-ilmu sosial yang meliputi ilmu Sejarah,
Geografi, Sosiologi, antropologi, dan Ekonomi serta ilmu-ilmu sosial
lainnya. Sebagai suatu mata pelajaran yang terintergarasi dengan mata
pelajaran lain, Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki objek kajian material
yang sama, yaitu manusia sebagai makhluk sosial.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), di ajarkan pada pendidikan dasar
dan menengah serta sekolah menengah kejuruan. Sedangkan di tingkat
menengah atas (SMA), IPS dipelajari pada jurusan ilmu Sosial dan di
ajarkan sebagai disiplin ilmu yang terpisah-pisah. Kajian Ilmu
Pengetahuan Sosial meliputi seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan
8 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, ( Bandung: Alfabeta,2008 ),
h. 124.
12
generalisasi yang berkaitan dengan isu-isu sosial. Dalam pencapaian
prestasi belajar, mata pelajaran IPS berbeda dengan mata pelajaran lain,
karena mata pelajaran IPS mempunyai karakteristik hafalan,
mengedepankan teori, menganalisis perilaku manusia yang selalu
berubah-ubah.
Menurut Trianto konsep pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
meliputi; “(1) interaksi, (2) saling ketergantungan, (3) kesinambungan
dan perubahan, (4) keragaman/kesamaan/perbedaan, (5) konflik dan
consensus, (6) pola (patron), (7) tempat, (8) kekuasaan (power), (9) nilai
kepercayaan, (10) keadilan dan pemerataan, (11) kelangkaan (scarcity),
(12) kekhususan, (13) budaya (culture), dan (14) nasionalisme”.9 Proses
pembelajaran IPS, tidak hanya menekankan pada aspek teoritis
keilmuannya, melainkan lebih menekankan pada segi praktis
mempelajari, menelaah, serta mengkaji gejala dan masalah sosial.
Tujuan mata pembelajaran IPS pada umumnya adalah
mencerdaskan kehidupan masyarakat dengan dasar nilai-nilai moral etik
yang tinggi dan menjunjung tinggi nilai budaya bangsa serta membentuk
peserta didik yang memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan, wawasan
kebangsaan, dan etika sosial, berakhlak sosial yang tinggi.
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan, Permendikbud Nomor 64 tahun 2013
tentang Standar Isi, dan Permendikbud Nomer 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses, mengemukakan sejumlah prinsip pembelajaran sebagai
berikut:
a. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari
tahu;
b. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi
belajar berbasis aneka sumber belajar;
c. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan
penggunaan pendekatan ilmiah;
9 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Cet. 2, h.173.
13
d. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran
berbasis kompetensi;
e. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
f. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal
menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya
multi dimensi;
g. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal
(hardskills), dan keterampilan mental (softskills);
h. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang
hayat.10
Seperti yang di jelaskan di atas, bahwa pelajaran IPS mempunyai
karakteristik hafalan, mengedepankan teori, menganalisis perilaku ekonomi
manusia yang selalu berubah-ubah. Untuk itu, dalam menyampaikan materi,
diharapkan guru mengunakan keterampilan mengajar yang mengharuskan
siswa menjadi aktif, kreatif, dan inovatif sehingga pembelajaran menjadi
lebih menyenangkan.
B. Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru
1. Definisi Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia “persepsi diartikan
sebagai proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca
indra”.11
Ikhwan Luthfi memberikan definisi persepsi sebagai
“pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Persepsi memberikan makna pada stimulus indrawi (sensory
stimuli)”.12
10
Kemdikbud, Buku Guru, Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: Kemdikbud, 2014 ), h. 6. 11
Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2008), Cet. Keempat, h. 1061. 12
Ikwan Luthfi, dkk, Psikologi Sosial , (Jakarta: lembaga penelitian uin, 2009), h. 25.
14
Robins mendefinisikan “persepsi sebagai suatu proses cara
masing-masing individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan
indra mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka”.13
Davidoff menyatakan bahwa “persepsi adalah proses yang
terintegrasi mengenai perasaan, pengalaman, kemampuan berfikir
dan kerangka acuan yang dimiliki oleh seseorang terhadap objek”.14
Sedangkan menurut Slameto “persepsi adalah proses yang
menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia.
Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan
dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya,
yaitu indera penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan
penciuman”.15
Dari beberapa pengertian tentang persepsi di atas, dapat
disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses bagaimana
seseorang memilih, mengatur dan mengartikan masukan-masukan
informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian
menyimpulkan untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang
berarti terhadap suatu objek. Setiap individu dalam memandang suatu
objek akan menghasikan kesimpulan yang berbeda-beda, ini
disebabkan karena persepsi mereka terhadap benda tersebut berbeda-
beda.
Gregorc mengatakan persepsi yang dimiliki oleh setiap
pikiran/pribadi ada dua macam, yaitu persepsi konkret dan persepsi
abstrak:
1) Persepsi Konkret
Persepsi konkret, membuat anak lebih cepat menangkap
informasi yang nyata dan jelas, secara langsung melalui
kelima indranya, yaitu penglihatan, penciuman, peraba,
perasa dan pendengaran. Anak tidak mencari arti yang
tersembunyi atau mencoba menghubungkan gagasan atau
13
Rafi Sapuri, Psikologi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafido, 2009), h. 294. 14
Ikwan Luthfi, dkk, op.cit., h. 26. 15
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h. 102.
15
konsep. Kanci untuk jenis persepsi ini adalah “sesuatu
adalah seperti apa adanya”.
2. Persepsi Abstrak
Persepsi abstrak memungkinkan anak lebih cepat dalam
menangkap sesuatu yang abstrak/kasata mata, dan mengerti
atau percaya pada apa yang tidak bisa dilihat sesungguhnya.
Sewaktu anak mengunakan persepsi abstrak ini, mereka
mengunkan kemampuan intuisi, intelektual dan imajinasi.
Kunci untuk jenis persepsi ini adalah ”sesuatu tidak selalu
seperti apa yang terlihat”. 16
Ada dua bentuk persepsi yang dimiliki oleh seseorang yaitu
persepsi konkret dan persepsi abstrak. Persepsi konkret dapat
dipahami sebagai sesuatu yang nyata sesuai dengan apa yang
diketahui melalui panca indra, sedangkan persepsi abstrak sesuatu
tidak seperti apa terlihat/dirasakan oleh panca indra
b. Faktor yang Mempengarui Persepsi
Menurut David Kreach dan Richard S Crukchfield
menyebutkan ada 2 faktor yang mempengarui persepsi, yaitu faktor
fungsional dan faktor struktural.
1) Faktor fungsional, berasal dari kebutuhan, pengalaman masa
lalu, dan hal-hal yang termasuk apa yang kita sebut sebagai
faktor personal. Kreach dan Crutchfield merumuskan dalil
persepsi pertama “persepsi bersifat selektif secara fungsional”
2) Faktor stuktural berasal semata-mata dari sifat stimulus dan
efek-efek syaraf yang ditimbulkannya pada sistem syaraf
individu. Prinsif-prinsip ini kemudian dikenal dengan teori
Gestalt. Dari prinsip ini, Krech dan Crutchfield melahirkan
dalil persepsi yang kedua “medan perpectual dan kognitif
selalu diorganisasikan dan diberi arti”. 17
Persepsi seseorang atau individu dalam menyimpulkan
objeknya dipengaruhi faktor fungsional dan faktor struktural yang
dirasakan berbeda-beda oleh tiap individu. Oleh karena itu persepsi
dari tiap-tiap individu dalam memandang objeknya akan
16
Rafi Sapuri, op. cit., h. 294-296. 17
Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011),
h. 54-57.
16
menghasilkan persepsi yang berbeda-beda, tergantung dari faktor
yang mempengaruhi terjadinya persepsi tersebut.
c. Proses Terbentuknya Persepsi
Menurut Brehm dan Kassim, pembentukan persepsi dapat
timbul melalui dua cara, yaitu:
1) Stimulus yang diterima melalui observasi memperoleh
penilaian (atribusi), pengelolaan (dipsosisi), dan
interprestasi secara integrasi dengan seluruh aspek yang
mempengarui persepsi serta pribadi person yang terlibat
dalam proses interaksi
2) Stimulus yang diterima menimbulkan kesan secara
langsung melalui penilaian sesaat tanpa proses atribusi,
diposisi, dan integrasi.18
Gambar 2.1 : Dinamika Persepsi
Proses terbentunya persepsi berasal dari obsevasi terhadap
objek yang dipersepsikan. Observasi tersebut menghasilkan
stimulus yang kemudian memperoleh penilaian, pengelolaan dan
kemudian di interpretasikan objek tersebut. Namun, ada juga yang
18
Syamsul Bachri Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasisi Analisis Empiris Aplikatif,
(Jakarta, Prenada Media Grup, 2010), h. 175.
Elemen
Person
Situasi
Prilaku
Disposisi Subjek Obsevasi
Penilaian
sesaat
Atribusi
Integrasi
Impressi
Bias konfirmasi
17
langsung meginterprestasikan stimulus yang diterimanya dari
proses observasi.
2. Keterampilan Mengajar Guru
Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang
memerlukan keahlian khusus dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang
orang di luar bidang pendidikan. Dalam undang-undang No. 14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 dinyatakan bahwa: “Guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah”.19
Dari undang-undang tersebut dapat dijelaskan bahwa guru
merupakan suatu profesi yang membutuhkan profesionalitas. Untuk
menjadi tenaga pendidik yang profesional, seorang guru harus
melengkapi dirinya dengan berbagai keterampilan yang diharapkan dapat
membantu dalam menjalankan tugasnya dalam interaksi edukatif.
Menurut Ikwan Luthfi “keterampilan yang harus dimiliki oleh
seorang guru pada hakekatnya terkait dengan tafsiran tentang sejauh
mana kemampuan seorang guru mampu di dalam menerapkan berbagai
variasi metode mengajar”.20
Keterampilan mengajar seorang guru
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Keterampilan Bertanya
Menurut Saidiman, “bertanya merupakan ucapan verbal yang
meminta respons dari seseorang yang dikenali. Respons yang
diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang
19
Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, h. 2 20
Ikhwan Luthfi, op.cit., h. 212
18
merupakan hasil pertimbangan. Bertanya merupakan stimulasi yang
mendorong kemampuan berpikir”. 21
Sedangkan Brown menyatakan bahwa “bertanya adalah setiap
pertanyaan yang mengkaji atau menciptakan ilmu pada siswa”.22
Dalam proses pembelajaran, seseorang guru diharapkan memberikan
pertanyaan yang tersusun dengan baik agar peserta didik memahami
dan memberikan respons yang baik pula.
Adapun dasar-dasar dalam memberikan pertanyaan yang baik,
adalah sebagai berikut:
1) Jelas dan mudah dimengerti siswa
2) Berikan informasi yang cukup untuk memnjawab
pertanyaan
3) Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu
4) Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berpikir
sebelum menjawab pertanyaan
5) Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh murid secara
merata
6) Berikan respon yang ramah dan menyenangkan sehingga
timbul keberanian siswa untuk menjawab pertanyaan
7) Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat
menemukan sendiri jawaban yang benar. 23
Dalam menyajikan pertanyaan, dasar-dasar pertanyaan yang
baik harus diperhatikan dengan tujuan agar pertanyaan yang
diajukan benar-benar efektif. Keterampilan bertanya sangat penting
bagi seorang guru dalam proses belajar-mengajar. Keterampilan
bertanya yang dilaksankan guru mempunyai tujuan antara lain; (a)
Merangsang kemampuan berpikir siswa, (b) Membantu siswa dalam
belajar, (c) Mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar yang
mandiri, (d) Meningkatkan kemampuan berpikir siswa dari
kemampuan berpikir tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi, dan
21
Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2006), Cet. I, h. 170. 22
Udin Syaefudin Su’ud, Pengembngan Profesi Keguruan, ( Bansung: Alfebeta, 2009), h.
61-62. 23
Moch. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011), h. 75.
19
(e) Membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang
dirumuskan. 24
Guru yang profesional harus mengetahui apa saja komponen-
komponen yang ada dalam keterampilan bertanya. Ada dua jenis
keterampilan bertanya, yaitu; keterampilan bertanya dasar dan
keterampilan bertanya lanjut.
1) Keterampilan Bertanya Dasar
Komponen-komponen yang termasuk dalam keterampilan
bertanya dasar meliputi:
a) Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat.
b) Pemberian acuan.
c) Pemindahan giliran.
d) Penyebaran.
e) Pemberian waktu berpikir.
f) Pemberian tuntunan.
2) Keterampilan Bertanya Lanjutan
Komponen-komponen yang termasuk dalam keterampilan
bertanya lanjut meliputi:
a) Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab
pertanyaan
b) Pengaturan urutan pertanyaan.
c) Penggunaan pertanyaan pelacak.
d) Peningkatan terjadinya interaksi. 25
Komponen-komponen keterampilan bertanya merupakan hal
yang penting yang harus dipahami oleh guru. Seorang guru
profesional wajib memiliki dan menguasai keterampilan bertanya,
sehingga dalam proses pembelajaran guru dapat memberikan
pertanyaan yang jelas, tepat dan efektif sehingga akan meningkatan
hasil belajar siswa.
b. Keterampilan Memberi Penguatan
Menurut Mulyasa “penguatan (reinforcement) merupakan
respon terhadap suatu prilaku yang dapat meningkatan kemungkinan
24
Hamzah B. Uno, op. cit., h. 170. 25
Moch Uzer Usman, op. cit., h. 77-78.
20
terulangnya kembali perilaku tersebut”.26
Jadi pengutan adalah
penghargaan terhadap perilaku tertentu agar perilaku tersebut dapat
terulang kembali.
Menurut Hamzah B. Uno, “Keterampilan memberi penguatan
merupakan keterampilan yang arahnya untuk memberikan dorongan,
tanggapan, atau hadiah bagi siswa agar dalam mengikuti pelajaran
siswa merasa dihormati dan diperhatikan”.27
Sedangkan menurut Moch Uzer Usman, “keterampilan
memberi penguatan adalah segala bentuk respons, apakah bersifat
verbal ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi
tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk
memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi si penerima
(siswa) atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun
koreksi”.28
Keterampilan pemberian penguatan merupakan suatu
keterampilan yang dilakukan oleh guru kepada siswa dalam proses
belajar mengajar, agar dalam mengikuti pelajaran siswa merasa
dihormati dan diperhatikan, sehingga muncul rasa senang pada diri
siswa dan menjadikan mereka lebih giat berpartisipasi dalam
interaksi belajar mengajar.
Penguatan mempunyai pengaruh yang positif bagi siswa
terhadap proses belajarnya dan bertujuan sebagai berikut:
1) Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran.
2) Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar.
3) Meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa
yang produktif.29
26
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011),
h. 77-78. 27
Hamzah B. Uno, op.ci.t, h. 168. 28
Moch Uzer Usman, op. cit., h. 80. 29
Ibid., h. 81.
21
Pemberian penguatan dapat meningkatkan perhatian dan
motivasi siswa terhadap kegiatan belajar mengajar yang sedang
berlangsung sehingga siswa menjadi lebih aktif dan produktif. Untuk
mencapai suatu keterampilan memberi penguatan yang baik dan utuh
maka seorang guru harus menguasai dan menggunakan beberapa
jenis penguatan. Jenis-jenis penguatan tersebut adalah:
1) Penguatan Verbal.
Penguatan verbal dilakukan dengan menggunakan kata-kata
atau kalimat pujian, penghargaan, persetujuan dan
sebagainya. Miasalnya: “kamu pintar sekali”, “betul”,
“seratus buat Nani”.
2) Penguatan Non-Verbal.
Penguatan non-verbal meliputi beberapa hal:
a) Pengutan berupa gerakan mimik penguatan yang
diungkapkan melalui bahasa isyarat. Misalnya dengan
anggukan kepala, geleng kepala, dan sebagainya.
b) Pengutan dengan cara mendekati, misalnya: guru duduk
dengan siswa, berdiri disamping siswa, berjalan di sisi
siswa.
c) Pengutan dengan kegiatan menyenangkan. Dalam hal ini
guru dapat menggunkan kegiatan-kegiatan yang
disenangi oleh siswa sebagai penguatan. Misalnya,
apabila siswa dapat menyelesaikan pekerjaan dengan
baik, maka dia dapat diminta membantu teman yang
lainnya.
d) Pengutan berupa simbol dan tanda, misalnya kartu
gambar lencana, bintang dari plastik.
e) Penguatan tak penuh, yang diberikan apabila siswa
memberi jawabannya sebagian yang benar. Misalnya
“ya, jawabanmu sudah baik, tetepi masih bisa
disempurnakan”. Hal ini dilakukan agar siswa tersebut
mengetahui bahwa jawaban tidak seluruhnya salah, dan
ia mendapat dorongan untuk menyempurnakannya. 30
Pengutan atau penghargaan tidak diberikan hanya kepada siswa
yang menjawab pertanyaan atau pernyataan dengan benar, tetapi
siswa yang memberikan jawaban atau pernyataan yang kurang tepat
juga harus diberikan penghargaan. Hal ini dimaksudkan agar siswa
tidak takut untuk mengungkapkan pendapatnya.
30
Udin Syaefudin Su’ud, op.cit., h. 63-64.
22
c. Keterampilan Mengadakan Variasi
Keterampilan mengadakan variasi diadakan karena faktor
kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian kegiatan belajar
yang monoton akan mengakibatkan perhatian, motivasi, dan minat
siswa terhadap pelajaran, guru, dan sekolah menurun.31
Untuk
menghilangkan kebosan dalam proses pembelajan diperlukan variasi
atau metode lain yang lebih menarik, seperti penggunaan
permaianan, pembelajaran di alam terbuka.
Menurut E. Mulyasa, “ variasi dalam pembelajaran adalah
perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatan
motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan
kebosanan”.32
Sedangkan menurut Wingkel keterampilan menggunakan
variasi diartikan “sebagai perbuatan guru dalam konteks proses
belajar mengajar yang bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa
sehingga dalam proses belajarnya, siswa senantiasa menunjukan
ketekunan, keantusiasan, serta berperan secara aktif”.33
Dari pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa keterampilan
mengadakan variasi adalah suatu proses pengubahan kegiatan yang
dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar di kelas yang
ditujukan untuk mengatasi kebosanan dan kejenuhan siswa, sehingga
dapat mendorong dan menumbuhkan minat dan perhatian siswa
terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
Keterampilan mengadakan variasi memiliki beberapa
komponen, jika seorang guru telah memiliki komponen-komponen
ini, maka guru tersebut telah menguasai secara penuh tentang
keterampilan mengadakan variasi. Keterampilan mengadakan variasi
31
Hamzah B. Uno, op.cit., h. 168. 32
E. Mulyasa, op.cit., h. 78. 33
Hamzah B. Uno, loc. cit.
23
meliputi; variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam penggunaan
media pembelajaran, variasi pola interaksi dan kegiatan siswa.
1) Variasi dalam gaya mengajar guru. Komponen dari variasi ini
meliputi; variasi suara, pemusatan perhatian siswa,
kesenyapan guru, mengadakan kontak pandang dan gerak,
gerakan badan dan mimik, serta pergantian posisi guru di
dalam kelas.
2) Variasi dalam penggunaan media dan bahan pengajaran. Ada
beberapa variasi penggunaan media yakni, media yang dapat
dilihat, media yang dapat didengar, media yang dapat diraba,
dan media yang dapat didengar, dilahat, dan diraba.
3) Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. Mulai dari kegiatan
yang di dominasi guru sampai kegiatan mandiri yang
dilakukan oleh siswa.34
Penggunaan variasi dimaksudkan agar tidak menimbulkan
kebosanan, kejemuan, serta untuk menghidupkan suasana kelas demi
keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Agar
keterampilan mengadakan variasi berjalan sesuai dengan harapan
dan tidak melenceng dari tujuan pembelajaran, maka perlu
diperhatikan beberpa hal berikut ini:
1) Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu
yang relavan dengan tujuan yang hendak dicapai.
Penggunaan variasi yang wajar dan beragam sangat
dianjurkan. Sedangkan pemakaian yang berlebihan akan
menimbulkan kebingungan dan menggangu proses belajar
mengajar.
2) Variasi harus digunakan dengan lancar dan
berkesinambungan sehingga tidak akan merusak perhatian
siswa dan tidak menggangu pelajaran.
3) Variasi harus direncanakan secara baik dan eksplisit
dicantumkan dalam rencana pembelajaran atau satu
kesatuan.35
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan
mengadakan variasi pada dasarnya bertujuan untuk menghilangkan
kebosanan akibat proses pembelajaran yang monoton. Keterampilan
mengadakan variasi akan berhasil jika guru memperhatikan prinsip-
34
Udin Syaefudin Su’ud, op. cit., h. 71. 35
Ibid., h. 72.
24
prinsip dalam mengadakan variasi. Jika guru tidak memperhatikan
prinsip tersebut variasi dalam pembelajaran akan tidak bermakna dan
tujuan pembelajaran yang direncanakan tidak akan berhasil.
d. Keterampilan Menjelaskan
Menurut Mulyasa “menjaleskan adalah mendskripsikan secara
lisan tentang suatu benda, keadaan, fakta, dan data sesuai dengan
waktu dan hukum-hukum yang berlaku”.36
Dalam kaitanya dengan proses belajar mengajar, Moch. Uzer
Usman mengungkapkan bahwa, “keterampilan menjelaskan ialah
penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematik
untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang
lainnya, misalnya antara sebab dan akibat, definisi dengan contoh
atau dengan sesuatu yang belum diketahui”.37
Keterampilan menjelaskan merupakan keterampilan yang
sangat penting dan harus dimiliki oleh seorang guru, karena dalam
proses pembelajaran guru merupakan aktor yang bertugas
memberikan informasi kepada siswa berupa konsep, fakta, hukum
dan sebaginya yang memperlukan penjelasan.
Guru yang profesional harus menguasai keterampilan
menjelaskan, karena secara umum metode pengajaran yang banyak
dilakukan oleh guru adalah metode ceramah. Hal yang paling
penting dalam metode ceramah adalah guru harus profesional dalam
menjelaskan mengenai hukum, dalil, fakta, definisi, dan prinsip
tentang materi yang diajarkan. Moch. Uzer Usman menjelaskan
beberapa tujuan dari keterampilan menjelaskan, yaitu:
1) Membimbing siswa untuk mendapat dan memahami hukum,
dalil, fakta, definisi, dan prinsip secara objektif dan bernalar.
2) Melibatkan siswa untuk berpikir dengan memecahkan
masalah-masalah atau pertanyaan.
36
E. Mulyasa, op.cit., h. 80. 37
Moch Uzer Usman, op. cit., h. 88-89.
25
3) Untuk mendapatkan unpan balik dari siswa mengenai tingkat
pemahamannya dan untuk mengatasi kesalah pahaman
mereka.
4) Membimbing siswa untuk menghayati dan mendapat proses
penalaran dan menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan
masalah. 38
e. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Membuka dan menutup pelajaran merupakan kegiatan yang
rutin dilakukan oleh seorang guru untuk memulai dan mengakhiri
pembelajaran. Kegiatan ini merupakan suatu rangkaian yang
termasuk ke dalam proses belajar mengajar. Biasanya kegiatan
membuka pelajaran diawali dengan membaca doa, absensi, meminta
siswa mempersiapkan alat-alat pembelajaran. Sedangkan diakhir
pembelajaran kegiatan yang dilakukan adalah menutup pelajaran
dengan doa.
Wingkel memberikan penjelasan tentang membuka dan
menutup pelajaran sebagai berikut:
Membuka pelajaran adalah perbuatan guru untuk menciptkan
suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar
terpusat kepada apa yang akan dipelajari. Menutup pelajaranan
adalah kegiatan guru dalam mengakhiri kegiatan inti pelajaran.
Maksudnya adalah memberikan gambaran menyeluruh tentang
apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat
pencapaian, dan tingkat keberasilan guru dalam proses
pembelajaran.39
Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa, membuka dan
menutup pelajaran tidak hanya kegiatan seremonial rutin yang
dilakukan oleh guru yang tidak memiliki makna bagi siswa.
Membuka dan menutup pelajaran merupakan kegiatan yang
didalamnya memberikan motivasi kepada siswa sebelum
pembelajaran dan diakhir pembelajaran guru mengetahui tingkat
keberasilan siswa.
38
Ibid., h. 89. 39
Hamzah B. Uno, op.cit., h. 174.
26
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran harus dimiliki
oleh seorang guru yang profesional. Agar kegiatan membuka dan
menutup pelajaran dapat dilakukan secara efektif dan berhasil perlu
diperhatikan komponen-komponen didalamnya.
Mulyasa memberikan gambaran tentang komponen dalam
membuka dan menutup pelajaran, antara lain; “(a) Menarik perhatian
peserta didik, (b) Membangkitkan motivasi, (c) Memberikan acuan,
(d) Membuka kaitan dengan matari yang sudah diajarkan.
Komponen dalam menutup pelajaran meliputi; (a) Meninjau kembali
pelajaran yang sudah sampaikan, (b) Mengevaluasi, (c) Tindak
lanjut”.40
Dalam membuka dan menutup pelajaran, seorang guru harus
memperhatikan komponen-komponen tersebut sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Adapaun tujuan dari kegiatan membuka
dan menutup pelajaran adalah sebagai berikut:
1) Menimbulkan perhatian dan motivasi siswa terhadap tugas-
tugas yang dihadapi.
2) Memungkinkan siswa mengetahui batas-batas tugasnya yang
akan dikerjakan.
3) Siswa dapat mengetahui pendekatan-pendekatan yang akan
digunakan dalam mempelajari bagian-bagian pelajaran.
Memungkinkan siswa mengetahui hubungan antara
pengalaman-pengalaman yang dikuasai dengan hal-hal baru
yang akan dia pelajari.
4) Memberikan kemungkinan kepada siswa untuk
menggabungkan fakta-fakta, keterampilan, konsep-konsep
yang tercakup dalam suatu peristiwa.
5) Memungkinkan siswa dapat mengetahui tingkat
keberhasilannya dalam pelajaran. 41
Dengan menguasai dan mengimplementasikan komponen-
komponen membuka dan menutup pelajaran dengan baik, seorang
guru akan lebih mampu menyampaikan bahan pelajaran kepada
40
E. Mulyasa, op.cit., h. 85-89 41
Hamzah B. Uno, loc. cit.
27
siswa secara lebih efektif dan efisien, sehingga lebih mudah
dipahami oleh siswa.
f. Keterampilan Mengelola Kelas
Menurut Hamid Darmadi “pengelolaan kelas merupakan
seperangkat kegiatan untuk mengembangkan tingkah laku siswa
yang diinginkan, mengulang atau meniadakan tingkah laku yang
tidak diinginkan, dengan hubungan-hubungan interpesonal dan iklim
sosio emosional yang positif serta mengembangkan dan
mempermudah organisasi kelas yang efektif”.42
Kerja sama yang baik antara guru dengan siswa dan siswa
dengan siswa dalam hubungan intrerpersonal merupakan syarat
teciptanya kondisi kelas yang kondusif, proses belajar mengajar yang
efektif dan lebih optimal.
Guru yang profesional harus mamiliki keterampilan dalam
mengelola kelas. Adapun tujuan dari keterampilan mengelola kelas
adalah sebagai berikut:
1) Mendorong siswa mengembangkan tingkah lakunya sesuai
tujuan pembelajaran
2) Membantu siswa menghentikan tingkah lakunya yang
menyimpang dari tujuan pembelajaran
3) Mengendalikan siswa dan sarana pembelajaran dalam suasana
pembelajaran yang menyenangkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
4) Membina hubungan interpersonal yang baik antara guru
dengan siswa dan siswa dengan siswa, sehingga kegiatan
pembelajaran menjadi efektif. 43
Keterampilan mengelola kelas memiliki komponen-komponen
yang harus diperhatikan oleh seorang guru, agar tujuan pengelolaan
kelas dapat tercapai. Komponen-komponen keterampilan mengelola
kelas, yaitu:
42
Hamid Darmadi, kemampuan Dasar Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 6 43
Udin Syaefudin Su’ud, op.cit., h. 69
28
1) Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan
pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat
preventif), yaitu:
a) Menunjukkan sikap tanggap.
b) Membagi perhatian baik dikerjakan secara visual
maupun verbal.
c) Memusatkan perhatian kelompok dengan cara
menyiapkan peserta didik dalam pembelajaran.
d) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas.
e) Memberi teguran secara bijaksana
f) Memberi penguatan, baik kepada siswa yang
mengganggu, maupun kepada siswa yang bertingkah
laku baik, sebagai contoh bagi siswa yang bertingkah
laku kurang baik.
2) Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian
kondisi belajar yang optimal, yaitu:
a) Memodifikasi tingkah laku, yang kurang baik dan
menimbulkan gangguan.
b) Pengelolaan kelompok, dengan cara memperlancar tugas,
dan memelihara kegiatan kelompok.
c) Menemukan dan mengatsi tingkah laku yang
menimbulkan masalah. 44
g. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Menurut Mulyasa “pengajaran kelompok kecil dan perorangan
merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru
memberikan perhatian terhadap peserta didik, dan menjalin
hubungan yang lebih akrab antara guru dengan siswa maupun siswa
dengan siswa.”45
Pengajaran ini memungkinkan siswa untuk belajar
lebih aktif, berkembangnya daya kreatif, memunculkan sikap
kepemimpinan pada siswa, dapat memenuhi kebutuhan siswa untuk
berinteraksi dengan teman satu kelompok, serta memberikan rasa
tanggung jawab yang lebih besar.
Peran guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan
adalah sebagai organisator kegiatan belajar mengajar, sumber
informasi (narasumber) bagi siswa, motivator bagi siswa untuk
44
E. Mulyasa, op. cit., h. 91-92. 45
Ibid., h. 92.
29
belajar, penyedia materi dan kesempatan belajar (fasilitator) bagi
siswa, pembimbing kegiatan belajar siswa (konselor), dan sebagai
peserta kegiatan belajar.46
Dari keterangan di atas, dapat dijelaskan bahwa kombinasi
pengajaran klasikal, kelompok kecil dan perorangan memberikan
peluang yang besar bagi tercapainya tujuan pengajaran. Dengan
demikian, penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan merupakan suatu kebutuhan yang esensial bagi setiap
guru yang profesional.
Seperti halnya dengan keterampilan mengajar yang telah
diungkapkan di atas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan juga memiliki komponen-komponennya, menurut Udin
Syaefudin Su’ud komponen itu meliputi: “(1) Keterampilan
merencanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran, (2)
Keterampilan mengorganisasi, (3) Keterampilan mengadakan
pendekatan secara pribadi, (4) Keterampilan membimbing dan
memudahkan belajar”.47
Hakekat dari sistem pengajaran ini adalah terjadinya hubungan
interpersonal antara guru dengan siswa dan juga siswa dengan siswa,
siswa belajar sesuai dengan kecepatan dan kemampuan masing-
masing, siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan
kebutuhannya, dan siswa dilibatkan dalam perencanaan kegiatan
belajar mengajar.
h. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Menurut Udin Syaefudin Su’ud “diskusi kelompok kecil
adalah suatu proses percakapan yang teratur dan melibatkan
sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan
terbuka, dengan tujuan sebagai informasi atau pengalaman,
46
Moch Uzer Usman, op. cit., h. 103. 47
Udin Syaefudin Su’ud, op.cit., h. 72-73.
30
mengambil keputusan memecahkan suatu permasalahan”.48
Yang
dimaksud dengan membimbing kelompok kecil adalah pembuatan
kelompok dalam pembelajaran yang terdiri dari 3-7 siswa dalam
setiap kelompoknya.
Kelompok merupakan kegiatan yang harus ada dalam kegiatan
belajar mengajar. Akan tetapi, tidak setiap guru mampu
membimbing siswa untuk berdiskusi tanpa mengalami latihan. Oleh
karena itu, keterampilan ini perlu diperhatikan agar para guru
mampu melaksanakan tugas ini dengan baik.
Untuk itu seorang guru harus mengetahui komponen dan
prinsip dalam membimbing diskusi kelompok kecil. Komponen
dalam membimbing kelompok kecil mencakup (1) memusatkan
perhatian siswa, (2) memperjelas pendapat siswa, (3) menganalisis
pandangan siswa, (4) meningkatkan kontribusi siswa, (5)
mendistribusikan pandangan siswa, (6) menutup diskusi.
Dalam penerapan diskusi kelompok kecil, guru harus
memperhatikan hal-hal berikut ini:
1) Harus ada kesamaan latar belakang pengetahuan diantara
para anggota kelompok
2) Semua anggota kelompok harus mempu mengungkapkan
pendapatnya secara lisan,
3) Topik yang dibahas harus bersifat terbuka untuk menampung
banyak pertanyaan,
4) Diskusi harus berjalan dalam suasan keterbukaan,
5) pelaksanaan diskusi harus mengingat keunggulan dan
kelemahan-kelemahannya,
6) Diskusi memerlukan perencanaan dan persiapan yang
matang, dan
7) Hurus mampu mencegah timbulnya hal-hal yang dapat
menghambat jalannya diskusi.49
Diskusi kelompok kecil dimaksudkan agar siswa ikut aktif
dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran diskusi diharapkan
48
Ibid., h. 69. 49
Hamid Darmadi, op.cit., h. 5-6.
31
siswa mampu berkomunikasi dengan teman, berani mengungkapkan
pendapatnya, dan berkerja sama dalam menyelesaikan masalah. Agar
diskusi berjalan dengan baik, seorang guru hendangnya
memperhatikan komponen-komponen dalam diskusi.
3. Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Mengajar Guru
Syaiful Bahri Djamarah, mengakatakan bahwa “Siswa atau peserta
didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau
sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan”.50
Siswa sebagai salah satu indikator tercapainya tujuan pendidikan
merupakan objek yang paling berkepentingan di dalam interaksi belajar
mengajar. Bagaimanapun juga tindakan-tindakan guru harus berorientasi
pada kemampuan dan kebutuhan siswa.
Dengan mengetahui persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar
yang dimiliki oleh gurunya dapat menjadi salah satu parameter dalam
menilai keterampilan mengajar guru yang selama ini hanya dilakukan oleh
kepala sekolah maupun pengawas. Semua proses belajar selalu dimulai
dengan persepsi, yaitu setelah siswa menerima stimulus atau suatu pola
stimuli dari lingkungannya. Karenanya, persepsi dianggap sebagai tingkat
awal struktur kognitif seseorang.
Apabila siswa mempunyai persepsi yang positif terhadap
keterampilan mengajar yang dimiliki oleh gurunya, maka besar
kemungkinan siswa akan lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran di
kelas, yang kemudian akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Proses pandangan atau penginderaan siswa terhadap keterampilan
mengajar guru dapat mempengaruhi persepsi siswa terhadap guru yang
mengajar tersebut. Adakalanya persepsi tersebut baik dan adakalanya
persepsi tersebut buruk. Bila rangsangan yang diterima baik menurut siswa
maka siswa akan mempersepsi keterampilan mengajar guru tersebut baik
50
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), h. 51
32
dan akan berakibat mendorong motivasi belajarnya, sehingga hasil
belajarnya dapat meningkat. Dan sebaliknya jika siswa mempersepsikan
keterampilan mengajar guru tidak baik maka motivasi belajar mereka akan
rendah yang berakibat menurunya hasil belajar.
C. Hasil Penelitian yang Relavan.
Penelitian oleh Muhammad Feriady, Harnanik, St. Sunarto (2012),
tentang “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru dan
Fasilitas Belajar Siswa Terhadap Minat Belajar IPS kelas VIII SMP N 3
Purbalingga”. Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa persepsi siswa
tentang keterampilan mengajar guru dan fasilitas belajar siswa berpengaruh
terhadap minat belajar IPS kelas VIII SMP N 3 Purbalingga.51
Penelitian oleh Ahimsa Agung Satmoko (2013) Dengan Judul
“Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru dan
Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS
SMA Negeri 3 Purworejo”. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan ada
pengaruh antara persepsi siswa dan motivasi berprestasi terhadap prestasi
belajar siswa kelas XII IPS SMA Negeri 3 Purworejo secara parsial.52
Penelitian oleh Chairunnisa (2011) dengan judul “Persepsi Siswa
Terhadap Metode Pembelajaran Guru dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia di
SMK Al-Hidayah Ciputat”. hasil penelitian ini menunjukan tidak ada
hubungan yang signifikan antara pesepsi siswa terhadap metode pembelajaran
guru dan hasil belajar bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat.53
51
Feriady, Harnanik, St. Sunarto, “Pengaruh Persepsi Siwa Tentang Keterampilan
Mengajar Guru dan Fasilitas Belajar Siswa Terhadap Minat Belajar IPS Kelas VIII SMP N 3
Purbalingga”, Economic Education Analysis Journal, eeaj 1 (2). 52
Ahimsa Agung Satmoko, “Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar
Guru dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA
Negeri 3 Purworejo”, Semarang, Skripsi pada UNNES, 2013, tidak dipublikasikan 53
Chairunnisa, “Persepsi Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Guru dan Hasil Belajar
Bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat”. Skripsi pada UIN syarif Hidayatullah Jakarta,
Jakarta, 2011, tidak dipublikasikan
33
D. Kerangka Berpikir
Hasil belajar dikatakan tercapai apabila siswa mengalami perubahan
dalam bentuk perkembangan ke arah yang positif. Hasil belajar siswa
dikatakan baik apabila dibuktikan dengan nilai rata-rata ulangan harian, nilai
ulangan semester yang baik juga. Untuk itu nilai dijadikan suatu indikator
tingkat keberhasilan belajar siswa.
Proses pembelajaran selalu diarahkan agar lebih meningkat dari waktu
ke waktu serta mencapai hasil yang optimal. Untuk itu perlu adanya kajian
mengenai komponen-komponen dalam pendidikan yang meliputi kondisi
belajar siswa dan juga guru sebagai pengelola kegiatan belajar-mengajar di
dalam kelas.
Dalam pembelajaran di sekolah, kemponen-komponen yang ada seperti
siswa, guru dan perangkat pembelajarannya, saling mempengarui satu sama
lain. Beberapa komponen tersebut kemudian saling bersinergi dan membuat
suatu alur yaitu input, proses, dan output. Input berarti masukan yang berupa
kondisi siswa itu sendiri, proses berarti langkah-langkah selama pembelajaran
berlangsung di sekolah. Kemudian output berarti keluaran atau hasil yang
dicapai setelah melalui proses pembelajaran yang dalam hal ini dibuktikan
dalam nilai yang diperoleh siswa setelah diadakan evaluasi.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bidang ilmu yang
terintegrasi dari beberapa ilmu-ilmu sosial yang meliputi ilmu Sejarah,
Geografi, Sosiologi, antropologi, dan Ekonomi serta ilmu-ilmu sosial lainnya.
Mata pelajaran Ilmu pengetahuan Sosial mengkaji tentang seperangkat
peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu-isu
sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial akan terus berkembang dan semakin
kompleks sesuai dengan perkembangan zaman. Selain itu, mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial diikuti juga dengan beberapa konsep yang
memerlukan daya nalar dan ingatan siswa, maka diperlukan kemampuan guru
dalam hal ini adalah keterampilan mengajar guru untuk mencapai proses
pembelajaran yang ideal.
34
Keterampilan mengajar guru terdiri dari keterampilan bertanya,
keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi,
keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola
kelas, dan keterampilan mengelola kelompok kecil dan perorangan. Baik
tidaknya keterampilan mengajar guru juga mempengaruhi kondisi psikologis
siswa itu sendiri. Informasi pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru,
menimbulkan persepsi siswa terhadap keterampilan mengajar guru.
Dengan mengetahui persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar
yang dimiliki oleh gurunya dapat menjadi salah satu parameter dalam menilai
keterampilan mengajar guru yang selama ini hanya dilakukan oleh kepala
sekolah maupun pengawas. Karenanya, persepsi dianggap sebagai tingkat
awal struktur kognitif seseorang.
Apabila siswa mempunyai persepsi yang positif terhadap keterampilan
mengajar yang dimiliki oleh gurunya, maka besar kemungkinan siswa akan
lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran di kelas, yang kemudian akan
meningkatkan hasil belajar siswa. Proses pandangan atau penginderaan siswa
terhadap keterampilan mengajar guru dapat mempengaruhi persepsi siswa
terhadap guru yang mengajar tersebut. Adakalanya persepsi tersebut baik dan
adakalanya persepsi tersebut buruk. Namun bila rangsangan yang diterima
siswa itu baik menurut siswa maka siswa akan mempersepsi keterampilan
mengajar guru tersebut baik dan akan berakibat mendorong motivasi
belajarnya, sehingga hasil belajarnya dapat meningkat.
Berikut alur hubungan persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar
guru dan motivasi berprestasi siswa terhadap hasil belajar siswa.
35
Gambar 2.2 : Kerangka Berpikir
Persepsi siswa mengenai Keterampilan mengajar
guru:
keterampilan bertanya
keterampilan memberikan penguatan
keterampilan mengadakan variasi
keterampilan menjelaskan
keterampilan membuka dan menutup pelajaran
keterampilan membimbing diskusi kelompok
kecil
keterampilan mengelola kelas
keterampilan mengelola kelompok kecil dan
perorangan.
Hasil Belajar
siswa
E. Rumusan Hipotesis
Hipotesis penelitian sangat diperlukan untuk memberikan arahan kepada
peneliti. Melalui hipotesis, penelitian dapat memperoleh gambaran sementara
tentang kemungkinan jawaban dari permasalahan yang sedang dihadapi.
Hipotesis bukan merupakan kesimpulan akhir yang telah pasti benar, tetapi hal
ini perlu dibuktikan kebenarannya terlebih dahulu melalui penelitian.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah:
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa mengenai
keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS di SMP
Muhammadiyah 1 Cileungsi.
H0 : tidak ada pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa menegenai
keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS di SMP
Muhammadiyah 1 Cileungsi.
36
Jika terdapat hubungan yang positif antara persepsi siswa mengenai
keterampilan mengajar guru dengan hasil belajar IPS siswa di SMP
Muhammadiyah 1 Cileungsi, maka berarti Ha diterima sedangkan H0 ditolak.
37
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi. Pada
siswa kelas VIII semester I (ganjil) tahun pelajaran 2014/2015.
Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan
bulan Desember 2014.
B. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono metode penelitian adalah “cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunan tertentu”.1 Suatu penelitian
akan dikatakan berhasil jika metode yang digunakan tepat dengan apa yang
akan diteliti, sehingga akan menghasilkan hasil penelitian yang maksimal.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Menurut Zainal
Arifin penelitin kuantitatif adalah “penelitian yang digununakan untuk
menjawab permasalahan melalui taknik pengukuran yang cermat terhadap
variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan penelitian yang dapat
digeneralisasikan”.2 Dalam penelitian kuantitatif data yang dikumpulkan
berupa bilangan (angka).
Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan
teknik analisis data yang bersifat statistik. Pada penelitian ini, teknik analisis
data yang digunakan adalah teknik analisis regresi. Menurut zainal teknik
analisis regresi adalah “metode statistika yang digunakan untuk menentukan
kemungkinan bentuk hubungan antar variabel”.3 Bentuk hubungan dalam
1 Sugiyono. Metoda Penelitian Pendidikan : Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2012), h. 3. 2 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru), (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2011), h. 29. 3 Ibid., h. 265
38
analisi regresi adalah hubungan sebab akibat. Dimana variabel bebas (X) dan
terikat (X) tidak dapat dipertukarkan posisinya.
C. Populasi dan sempel
1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono populasi adalah “wilayah yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.4 Dapat dikatakan pupulasi adalah objek/subjek tertentu
yang dipelajari oleh peneliti untuk menarik kesimpulan tentang apa yang
ditelitinya. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII
SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi semester I (ganjil) tahun pelajaran
2014/2015 yang terdiri dari 3 kelas. Kelas VIII-1 terdiri dari 36 siswa,
kelas VIII-2 terdiri dari 34 siswa, dan kelas VIII-3 terdiri dari 36 siswa.
Jumlah keseluruhan populasi adalah 106 siswa.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata kita teliti dan di
tarik kesimpulan dari padanya.5
Adapun teknik dalam menentukan sempel adalah dengan teknik
sempel acak (random sampling). Peneliti menggunkan teknik ini karena
populasi yang diambil sempelnya adalah pupulasi homogen yang
mengandung satu ciri.
Dalam menentukan jumlah sempel, peneliti menggunakan rumus
Slovin, yaitu:
n =
keterangan : n = Jumlah sempel
N = Populasi
e = eror (5% (0,05)
4 Sugiyono, op.cit., h.117.
5 Nana Syaodih S, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2010), h. 250.
39
Dengan menggunkan rumus Slovin, besarnya sempel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 83,79 atau dibulatkan menjadi 84.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunkan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunkan dokumentasi, angket atau
kuesioner.
1. Dokementasi
Menurut Nana Syaodin Sukmadinata, “dokumentasi merupakan
suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik”.6
Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data berupa daftar nama-
nama siswa kelas VIII-1, VIII-2, VIII-3 dan nilai ulangan harian serta
nilai Ujian Tengah Semester ganjil pada mata pelajaran IPS.
2. Angket atau kuesioner
Menurut Sugiyono “angket atau kuesioner adalah suatu teknik
pengumpulan data yang dilakuhkan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pertanyaan tertulis pada responden untuk dijawab”.7
Teknik ini digunakan untuk mengetahui tentang data diri, pengalaman,
pengetahuan, sikap, dan pendapat dari responden.
Adapun jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan angket tertutup. Menurut Suharsimi Arikunto, angket tertutup
“disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal
memberikan tanda centang (√) pada kolom atau tempat yang sesuai.”8
6 Nana Syaodih S, Ibid., h. 221
7 Sugiyono, op. cit., h. 199
8 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 101.
40
Jenis angket ini dipilih untuk membatasi jawaban responden dengan
memilih jawaban-jawan yang sudah disediakan.
Dalam penelitian ini yang akan diukur menggunakan angket adalah
persepsi siswa kelas VIII tentang keterampilan mengajar guru IPS di
SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi. Data diperoleh dengan cara
menghimpun informasi yang didapat melalui pernyataan dan pertanyaan
tertulis yang diisi dengan check list dengan skala likert, dimana
responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom jawaban
yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi atau dialami oleh responden.
Jika data telah diperoleh, maka jawaban diberi skor.
E. Instrumen Penilitian
Untuk menghindari salah pengertian dalam memahami judul penelitian
ini, perlu ditegaskan beberapa istilah berkaitan dengan variabel penelitian:
1. Hasil Belajar
a. Definisi Konseptual
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada peserta
didik dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor akibat dari
interaksinya dengan lingkungan.
b. Definisi Operasional
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada peserta
didik dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor akibat dari
interaksinya dengan lingkungan. Variabel ini merupakan variabel
terikat (Y).
Dalam penelitian ini hasil belajar dilihat dari aspek kognitif,
dimana hasil belajar di peroleh dari rata-rata nilai ulangan harian,
dan ujian tengah semester siswa. Teknik pengumpulan data yang
digunakan untuk mendapatkan variabel hasil belajar adalah
dukumentasi.
41
2. Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru
a. Definisi Konseptual
Persepsi adalah suatu proses bagaimana seseorang memilih,
mengatur dan mengartikan masukan-masukan informasi dan
pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menyimpulkan
untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti terhadap
suatu objek.
b. Definisi Operasional
Persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru
merupakan anggapan siswa mengenai keterampilan guru dalam
interaksi edukatif yang terjadi dalam pembelajaran. Keterampilan
tersebut meliputi keterampilan bertanya, keterampilan memberikan
penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan
menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan
mengelola kelas, dan keterampilan mengelola kelompok kecil dan
perorangan.
c. Kisi-kisi Intrumen
Tabel: 3.1
Kisi-Kisi Angket Penelitian
Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru
Variabel
Penelitian
Instrumen Penelitian Nomer
Soal
Persepsi Siswa
Mengenai
keterampilan
mengajar guru
a. Keterampilan menjelaskan 1, 2, 3,
4
b. Keterampilan bertanya 5, 6, 7,
8
c. Keterampilan memberi penguatan 9, 10,
11
42
d. Keterampila mengadakan variasi 13, 14,
15
e. Keterampilan membuka dan
menutup pelajaran
16, 17,
18, 19,
f. Keterampilan mengelola kelas 20, 21,
22
g. Keterampilan mengajar kelompok
kecil dan perorangan
23, 24,
25
h. Keterampilan membimbing
kelompok kecil
26, 27,
28
Sebelum disebarkan kepada responden, instrumen penelitian
terlebih dahulu di uji validitas dan rehabilitanya:
1) Uji Validitas
Menurut Sugiyono, “valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.9
Valididatas dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen
tersebut dapat memenuhi syarat validitas atau tidak.
Rumus untuk pengujian validitas adalah:
Keterangan : rXY = Koefien korelasi
n = Banyaknya data
X = Skor variabel (jawaban responden)
Y = Skor total dari variabel untuk
reponden k-n
9 Sugiyono. op. cit., h.173
43
Untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan valid
atau tidak, yaitu dengan membandingkan antara nilai rhitung dan
rtabel, dengan taraf signifikansi 5%. Apabila rhitung ≤ rtabel, maka
instrumen dinyatakan tidak valid dan apabila rhitung > rtabel, maka
instrumen dinyatakan valid. rtabel dapat dilihat pada tabel nilai
kritis untuk korelasi r product – moment, dimana N = 28 dengan
demikian nilai rtabel adalah 0,374 maka rhitung dikatakan tidak valid
jika nilainya kurang dari 0,374, dan sebaiknya dibuang untuk
hasil penelitian yang lebih baik
Perhitungan validitas pada penelitian ini mengunakan
bantuan program SPSS For Windows Ver. 20. Adapun tahapan-
tahapannya adalah; (1) menginput data validitas ke lembar data
editor SPSS, (2) kemudian klik Analyze, Correlate, Bivariat, (3)
Blok semua label (Item X ke 1, dst), klik ikon panah, sehingga
seluruhnya akan berpindah ke kotak Variables, lalu klik OK.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan hasil validitas
instrumen penelitian dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel. 3.2
Validitas Variabel Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan
Mengajar Guru
No t hitung t tabel Keterangan
1 0,398 0,374 Valid
2 -0,08 0,374 Tidak Valid
3 0,634 0,374 Valid
4 0,334 0,374 Tidak Valid
5 0,355 0,374 Tidak Valid
6 0,162 0,374 Tidak Valid
7 0,501 0,374 Valid
44
8 0,51 0,374 Valid
9 0,545 0,374 Valid
10 0,558 0,374 Valid
11 0,687 0,374 Valid
12 0,395 0,374 Valid
13 0,545 0,374 Valid
14 0,654 0,374 Valid
15 0,604 0,374 Valid
16 0,31 0,374 Tidak Valid
17 0,578 0,374 Valid
18 0,592 0,374 Valid
19 0,679 0,374 Valid
20 0,651 0,374 Valid
21 0,555 0,374 Valid
22 0,514 0,374 Valid
23 0,65 0,374 Valid
24 0,522 0,374 Valid
25 0,391 0,374 Valid
26 0,486 0,374 Valid
27 0,419 0,374 Valid
28 0,427 0,374 Valid
29 0,087 0,374 Tidak Valid
30 0,438 0,374 Valid
45
2) Uji Reabilitas
Uji reabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah alat
pengumpul data pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan,
keakuratan, kestabilan dan konsistensi alat tersebut dalam
mengungkapkan gejala-gejala tertentu dari sekelompok individu,
walaupun dilakuhkan pada waktu yang berbeda. Uji reabilitas
dilakuhkan dengan membandingkan antara dan
melalui tahapan analisis Cronbach’s Alpha ( ). Rumus pengujian
reabilitas penelitian ini adalah:
Keterangan: n = Jumlah sampel
k = Jumlah butir pertanyaan
= Varians total
= Jumlah varians butir
Perhitungan reabilitas dalam penelitian ini, mengunakan
bantuan program SPSS For Windows ver. 20. Adapun cara yang
dilakukan adalah; (1) buka lembar data editor SPSS yang sudah
tersedia datanya, (2) Klik menu Analyze, Scale, Reliability
Analysis, Blok semua label, kecuali total X, pindahkan ke kotak
Items dengan mengklik tanda panah, lalu pada menu Model, pilih
Alpha, lalu klik OK.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, hasil reabelitas
instrumen penelitian dapat dilihat sebagai berikut
46
Tabel 3.3
Uji Reabilitas
Variabel Crobach
alpha
Crobach
alpha yang
disyaratkan
Keterangan
Persepsi Siswa
Mengenai Keterampilan
Mengajar Guru
0,883
0.600
Reliabel
F. Teknik Pengolahan Data
Setelah semua data selesai dikumpulkan dengan lengkap, maka tahap
selanjutnya adalah tahap pengolahan data. Adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut:
1. Editing, semua angket harus diteliti satu persatu tentang kelengkapan dan
kebenaran pengisian sehingga terhindar dari kekeliruan dan kesalahan.
2. Skoring, setelah melalui tahap editing, maka selanjutnya adalah
memberikan skor terhadap item-item pernyataan yang terdapat pada
angket dalam bentuk pilihan ganda. Untuk memudahkan perhitungan
masing-masing diberi bobot nilai yang bergerak dari 5 sampai 1 sesuai
dengan kualitas jawabannya yang disusun sebagai berikut:
a. Alternatif jawaban SB, dengan bobot nilai 4
b. Alternatif jawaban B, dengan bobot nilai 3
c. Alternatif jawaban KB, dengan bobot nilai 2
d. Alternatif jawaban TB, dengan bobot nilai 1
3. Tabulating, yaitu mentabulasi data jawaban yang telah diberikan ke dalam
bentuk tabel selanjutnya dinyatakan dalam bentuk frekuensi dan
prosentase.
47
G. Teknik Analisi Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini dibagi ke dalam beberapa
tahap yaitu sebagai berikut:
1. Uji Prasyarat Analisis Data
Uji prasyarat anlisis data digunkan untuk menentukan jenis
statistik yang digunakan apakah menggunakan statistik parametik atau
nonparametik. Uji prasyarat meliputi uji normalitas, linearitas dan
homegenitas. Dalam penelitian ini perhitungan uji prasyarat analisis data
menggunakan bantuan program SPSS For Windows ver. 20.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model linear
yang diambil sudah betul-betul sesuai dengan keadaan atau tidak.
Untuk menguji normalitas data salah satu cara yang digunakan
adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi data normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya. Deteksi normalitas data dapat juga dilakukan dengan
melihat histogram residualnya.
b. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dibuat untuk mengetahui apakah kedua
kelompok sampel tersebut berasal dari kelompok yang sama atau
tidak10
. Uji homogenitas bertujuan untuk membuktikan data yang di
analisis berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya.
c. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk menentukan jenis regresi yang
digunakan apakah menggunakan regresi linier atau regresi nonlinier.
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
10 Budi Susetyo, Statistika untuk analisis data penelitian, (Bandung: Rafika Aditama,
2010), h.161
48
mempenyai hubungan yang linear atau tidak11
. Pengujian linearitas
diperlukan beberapa kelompok data X dan data Y.
2. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi digunakan untuk menguji bagaimana variabel
dependen (Y) dapat di prediksi melalui variabel independen (X).
Perhitungan lineritas regresi sederhana menggunakan persamaan:
= a + b.X
Keterangan :
= Linearitas regresi
a = Nilai linearitas regresi apabila harga X di manipulasi
b = Nilai keofidien regresi
X = Nilai variabel X
Jika ada satu variabel tak bebas atau variabel terikat (dependent
variable) tergantung pada satu atau lebih variabel bebas atau peubah
bebas (independent variable) hubungan antara kedua variabel tersebut
dapat dicirikan melalui model matematik (statistik) yang disebut
sebagai model regresi.
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari korelasi pada
persamaan regresi12
. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan
pengaruh yang cukup besar terhadap variabel dependen. Sedangkan
nilai yang mendekati 0 berarti variabel independen tidak memberikan
informasi yang pengaruh terhadap variabel dependen. Dalam
penelitian ini yang digunakan untuk mengukur kemampuan model
11
Kasmadi, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif, (Bandung, Alfabeta, 2013), h. 120 12
Bambang Suharjo, Statistik Terapan, Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS,
(Yogyakarta, Graha Ilmu, 2013), h. 93
49
dalam menerangkan variasi variabel dependen yaitu nilai adjusted R
square.
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
uji t. Uji t-test dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji
bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-
sendiri terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan
mambandingkan thitung dengan ttabel atau dengan melihat kolom
signifikansi pada masing-masing thitung,
Untuk menguji pengaruh secara individual persepsi siswa
mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa
digunakan kreteria, apabila dari perhitungan dengan bantuan SPSS
Windows ver. 20 diperoleh probabilitas (p value ) < 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa variabel persepsi siswa mengenai keterampilan
mengajar guru berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Begitu juga
sebaliknya apabila diperoleh probabilitas (p value ) > 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa variabel persepsi siswa mengenai keterampilan
mengajar guru tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dengan
demikian hipotesis statistik dalam penelitian ini dapat dirumuskan:
Ha = diterima jika p value < 0,05
H0 = ditolak jika p value < 0,05
50
50
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi pada
bulan oktober sampai dengan desember tahun 2014. Adapun sebagai objek
penelitian adalah kelas VIII, yang terdiri dari tiga kelas. Variabel dalam
penelitian ini, yaitu pesepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru
sebagai variabel bebas (X) dan hasil belajar IPS sebagai variabel terikat (Y).
Deskripsi data yang disajikan, untuk memberikan gambaran secara
umum mengenai penyebaran data yang diperoleh di lapangan. Data yang
disajikan berupa data mentah yang diolah menggunakan teknik statistik
deskripsi. Dalam penelitian penulis menggunakan program SPSS for
Windows ver. 20. Adapun hasil deskripsi data yang diperoleh dapat di
jelaskan sebagai berikut:
1. Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru
Hasil deskriptif persentase untuk variabel persepsi siswa mengenai
keterampilan mengajar guru dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Distribusi Data
Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan mengajar Guru
Variabel N Mean Median Modus Min Max Range
Persepsi Siswa
Mengenai
Keterampilan
Mengajar
84 70,82 70,50 68 32 93 61
51
Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai maksimum pada variabel
bebas (X), yaitu tentang persepsi siswa menganai keterampilan mengajar
guru adalah 93, sedangkan nilai minimum 32 dengan jumlah sempel 84.
Dari data tersebut dapat dihitung panjang kelas interval dan banyaknya
kelas. Dari hasil perhitungan dapat diketahui, panjang interval adalah 9
dan banyaknya kelas adalah 7. Selanjutnya dapat dihitung distribusi
frekuensi variabel X, yaitu sebagai berikut;
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi
Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan mengajar Guru
No Kelas
Interval Frekuensi Persentase
Frekuensi
Kumulatif
1 32-40 1 1,2 1,2
2 41-49 1 1,2 2,4
3 50-58 5 6,0 8,3
4 59-67 24 28,6 36,9
5 68-76 28 33,3 70,2
6 77-85 16 19,0 89,3
7 86-94 9 10,7 100,0
Total 84 100,0
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui frekuensi skor terbanyak
adalah 28, berada pada kelas interval 66-76, dengan skor rata-rata (mean)
sebesar 70,82. Apabila skor rata-rata dijadikan batas perolehan skor
untuk variabel persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru (X),
maka jumlah skor yang lebih besar dari rata-rata adalah 42 atau sekitar
50%. Dengan mambandingakan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa,
persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru adalah cukup.
Berikut disajikan persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru
dalam bentuk histrogram.
52
Gambar 4.1
Diagram Distribusi Frekuensi
Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan mengajar Guru
2. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa merupakan hasil dari proses pembelajaran.
Banyak hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi siswa baik dari
faktor intern dan faktor ekstren. Deskripsi data hasil belajar siswa dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4. 3
Distribusi Data
Hasil Belajar IPS siswa
Variabel N Mean Median Modus Min Max range
Hasil Belajar 84 76,94 76,88 83 55 95 40
53
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui nilai maksimum pada
variabel terikat (Y), yaitu tentang hasil belajar siswa adalah 95,
sedangkan nilai minimum 55 dengan jumlah sempel 84. Dari data
tersebut dapat dihitung panjang kelas interval dan banyaknya kelas. Dari
hasil perhitungan dapat diketahui panjang interval adalah 6 dan
banyaknya kelas 7. Selanjutnya dapat dihitung distribusi frekuensi
variabel X, yaitu sebagai berikut;
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi
Hasil Belajar Siswa
NO Kelas
Interval Frekuensi Persentase
persentase
kumulatif
1 55-59 2 2,4 2,4
2 65-69 10 11,9 14,3
3 70-74 19 22,6 36,9
4 75-79 23 27,4 64,3
5 80-84 24 28,6 92,9
6 85-89 6 7,1 100
Total 84 100
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui frekuensi skor terbanyak
adalah 24, berada pada kelas interval 80-84, sedangkan frekuensi skor
terkecil adalah 2 yaitu pada kelas interval 55-59. Dengan skor rata-rata
(mean) sebesar 76,94. Apabila skor rata-rata dijadikan batas perolehan
skor untuk variabel Y, maka skor yang lebih besar dari rata-rata adalah 38
responden atau sekitar 45,2%. Sedangkan perolehan skor yang lebih kecil
dari rata-rata adalah 62 responden atau sekitar 54,8%. Dengan
mambandingakan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar
54
mata pelajaran IPS siswa dalam keadaan kurang. Berikut disajikan
persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dalam bentuk
histrogram.
Gambar 4.2
Diagram Distribusi Frekuensi
Hasil Belajar IPS Siswa
B. Hasil Penelitian
1. Uji Prasyarat Analisi Data
Uji prasyarat analisi data digunakan untuk menentukan jenis
statistik yang digunakan apakah menggunakan statistik parametik atau
nonparametik. Pengujian ini meliputi ujian normalitas, linieritas dan
homegenitas. Perhitungan uji prasyarat pada penelitian ini mengunakan
bantuan program SPSS For Windows ver. 20.
a. Uji normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam
55
penelitian ini, penulis menggunakan Uji Kolmogrov-Smirnov. Taraf
signifikansi yang digunakan adalah α = 0,05. Dengan demikian, data
dinyatakan berdistribusi normal jika signifikasi >0,05. Hasil
pengujian normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5
Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnov
Variabel N Sig. Keterangan
Persepsi Siswa mengenai
keterampilan mengajar guru 84 0,200 0,05
Berdistribusi
Normal
Hasil belajar siswa 84 0,200 0,05 Berdistribusi
Normal
Berdasarkan data hasil uji Kolmogorov Smirnov di atas,
diperoleh harga signifikai variabel X (persepsi siswa mengenai
keterampilan mengajar guru) sebesar 0,200 dan harga signifikasi
varabel Y (Hasil Belajar) sebesar 0,200. Jadi dapat diambil
kesimpulan, seluruh data (variabel X dan Y) berada pada signifikasi
> 0,05 sehingga seluruh variabel intrumen berdistribusi normal.
Berikut ini disajikan P-plot uji normalitas data.
56
Gambar 4.3
P-Plot Uji Normalitas Data Persepsi Siswa Mengenai
Keterampilan Mengajar Guru
Dari gambar P-Plot tentang persepsi siswa mengenai
keterampilan mengajar guru di atas, terlihat titik-titik mengikuti dan
mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.4
P-Plot Uji Normalitas Data Hasil Belajar IPS Siswa
57
Dari gambar P-Plot tentang hasil belajar IPS Siswa di atas,
terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati garis diagonalnya
sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk membuktikan data yang di
analisis berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya.
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji normalitas adalah
Kreteria homegenitas varians yaitu apabila p value
Signifikansi > 0,05. Berdasrkan hasil perhitungan uji homogenitas
dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6
Uji Homogenitas
Variabel Sig. Keterangan
Persepsi siswa mengenai
keterampilan mengajar guru 0,211 0,05 Homogen
Dari hasil perhitungan data di atas, dapat diperoleh nilai p
value sig adalah 0,211. Sehingga dapat disimpulkan nilai p value sig
> 0,05, dengan demikian seluruh variabel bersifat homogen.
c. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji lineritas digunakan
untuk menentukan regresi yang digunakan apakah menggunkan
regresi linear atau nonlinear. Kreteria linearitas antara variabel X
dengan Y bersifat linear apabila nilai p vaulue sig. > 0,05. Hasil uji
linearitas dapat dilihat sebagai berikut:
58
Tabel 4.7
Uji Linearitas
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Deviation
from
Linearity
2723,621
34
80,107
0,685
0,664
Berdasarkan tabel hasil perhitungan uji linearitas di atas,
diperoleh nilai p value sig sebesar 0,876. Dengan demikian nilai p
value sig. 0,664 > 0,05 menujukan bahwa hubungan pesepsi siswa
mengenai keterampilan mengajar guru tehadap hasil belajar bersifat
linear.
2. Analisi Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi digunakan untuk menguji bagaimana variabel
bebas (X) dapat mempengarui variabel terikat (Y). Dalam penelitian ini
analisi regresi yang digunakan adalah anlisis regresi sederhana, karena
variabel penelitian hanya terdiri dari satu variabel terikat yaitu tentang
persepsi siswa menganai keterampilan mengajar guru (X) dan satu
Variabel terikat, yaitu hasil belajar siswa. Perhitungan analisis regresi
linier yangm dilakukan melalui analisa statistik dengan mengunakan
program SPSS for windows ver. 20. Hasil perhitungan dapat dilihat
sebgai berikut:
59
Tabel 4.8
Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 4,087 5,355 14,956 ,000
Persepsi sisiwa
mengenai keterampilan
mengajar guru
-,044 ,075 -,065 -,594 ,554
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
Dari tabel di atas, koefisien regresi diperoleh harga komponen a =
80,087 dan harga komponen b = -0,088. Maka dapat diperoleh
persamaan regresi linier sebagai berikut :
= 80,087 + (- 0,044)X
Dari Persamaan regresi linier tersebut dapat disimpulkan nilai
konstanta sebesar 80,087 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai trust
maka nilai partisipasi sebesar 80,087. Koefisien regrei X sebesar – 0,044
menyatakan bahwa persepsi siswa terhadap keterampilan mengajar guru
tidak berpengaruh secara signifikat terhadap hasil belajar siswa.
Nilai uji signifikansi diperoleh nilai p value Sig sebesar -0,594 dan
> 0,05. Sehingga dapat disimpulkan Ha ditolak dan H0 diterima, artinya
tidak ada pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa mengenai
keterampilan mengajar guru dengan hasil belajar siswa.
3. Koefisien Determinasi
Besarnya pengaruh antara variabel X terhadap Y secara simultan
dapat diketahui dari besarnya korelasi antara variable persepsi siswa
60
mengenai keterampilan mengajar guru dan variable hasil belajar yang
dikuadratkan (R square). Berikut hasil perhitungan koefisen determinasi:
Tabel 4. 9
Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,087a ,004 -,005 1,248
a. Predictors: (Constant), Persepsi sisiwa mengenai
keterampilan mengajar guru
Berdasarkan hasil perhitungan, nialai R square model sebesar
0,004. Dengan demikian dapat disimpulkan variabel bebas sama sekali
tidak mampu menjelaskan varians dari variabel terikatnya.
4. Uji Hipotesis
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Derajat
signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih
kecil dari derajat kepercayaan maka Ha diterima yang menyatakan ada
pengaruh yang signifikan anatara persepsi siswa menengenai
keterampilan mengajar guru dengan hasil belajar siswa. Berikut hasil
perhitungan uji t.
61
Tabel 4.10
Hasil Uji t
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig.
(2-
taile
d)
Mean Std.
Deviati
on
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
Persepsi
Siswa
Mengenai
Keterampilan
Mengajar
Guru - Hasil
Belajar Siswa
-6,122 13,590 1,483 -9,071 -3,173 -4,129 83 ,000
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui thitung untuk variabel
persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru sebesar -4,129
dengan signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi kurang dari 0,05,
maka dapat disimpulkan tidak ada pengaruh yang signifikan anatara
persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil
belajar siswa atau Ha ditolak.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memberi gambaran
dan kejelasan serta pemahaman yang diperoleh dari hasil penelitian.
Berdasarkan hasil analisis data tentang penelitian pengaruh persepsi siswa
mengenai keterampilan mengajar guru dengan hasil belajar IPS siswa kelas
VIII di SMP Muhammadiya 1 Cileungsi, diperoleh data mengenai persepsi
siswa tentang keterampilan mengajar guru dan hasil belajar siswa.
62
Dari hasil analisis angket yang disebarkan kepada responden tentang
persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru, dapat diketahui
frekuensi skor terbanyak adalah 28, berada pada kelas interval 66-76 dengan
rata-rata 74, 82. Apabila skor rata-rata dijadikan batas perolehan skor untuk
variabel X, maka jumlah skor yang lebih besar dari rata-rata adalah 42
responden atau sekitar 50%. Dengan mambandingakan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa, persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru
adalah cukup.
Sedangkan data hasil belajar siswa, dapat diketahui frekuensi skor
terbanyak adalah 24, berada pada kelas interval 80-84 dengan skor rata-rata
76,94. Apabila skor rata-rata dijadikan batas perolehan skor untuk variabel Y,
maka skor yang lebih besar dari rata-rata adalah 38 atau sekitar 45,2%.
Dengan mambandingakan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, hasil
belajar mata pelajaran IPS siswa dalam keadaan kurang.
Koefisien regresi diperoleh untuk harga komponen a = 80,087 dan
harga komponen b = - 0,044. Maka dapat diperoleh persamaan regresi =
80,087 + (- 0,044)X. Dari Persamaan regresi linier tersebut dapat disimpulkan
nilai konstanta sebesar 80,087 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai trust
maka nilai partisipasi sebesar 80,087. Koefisien regrei X sebesar – 0,044
menyatakan bahwa persepsi siswa terhadap keterampilan mengajar guru
berpengaruh secara negatif terhadap prestasi belajar siswa.
Nilai uji signifikansi diperoleh nilai p value Sig sebesar -0,594 dan >
0,05. Sehingga dapat disimpulkan Ha ditolak dan H0 diterima, artinya tidak
ada pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa mengenai keterampilan
mengajar guru dengan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil perhitungan, nialai R square model sebesar - 0,004.
Dengan demikian dapat disimpulkan variabel bebas sama sekali tidak mampu
menjelaskan varians dari variabel terikatnya atau persepsi mengenai
keterampilan mengar guru tidak berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa.
Banyaknya faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, baik faktor
internal maupun faktor eksternal. Faktor internal sangat mempengaruhi hasil
63
belajar seorang siswa walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa faktor eksternal
mempunyai andil dalam menentukan hasil belajar. Karena hasil belajar
merupakan hasil dari usaha belajar yang dilakukan oleh siswa yang meliputi
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Ditegaskan oleh Munandi ada dua faktor yang mempengarui hasil
belajar yang meliputi faktor internal dan eksternal, yaitu: faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi, faktor fisiologis seperti
kondisi kesehatan yang prima, tidak dalam lelah dan capek, tidak dalam
keadaan cacat jasmani, dan sebagainya. Dan faktor psikologis, meliputi
intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, dan
daya nalar siswa. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor
lingkungan yang meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Dan
faktor instrumental berupa kurikulum, sarana, dan guru. 1
Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Aris Valentino,
yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata
pelajaran akuntansi jurusan akuntansi di SMK Panca Bhakti, hasil penelitian
diperoleh nilai Fhitung 39,767 dengan signifikansi (Sig) sebesar 0,000. Maka
dengan ini dapat disimpulkan bahwa Fhitung (39,767) > Ftabel (3,23) dan nilai
F(Sig) lebih kecil dari derajat signifikansi yang digunakan (0,000 < 0,05).
Dari data tersebut maka dapat ditarik Ha diterima yang berarti secara
bersama-sama variabel faktor intern dan faktor ekstern secara positif dan
signifikansi mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi
jurusan Akuntansi di SMK Panca Bhakti Sungai Raya Kabupaten Kubu
Raya2.
Dari hasil uji t diperoleh nilai thitung untuk variabel X, yaitu variabel
persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru sebesar -4,129 dengan
signifikansi 0,00. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,00 < 0,05),
maka Ha ditolak. Kesimpulannya adalah tidak ada pengaruh yang signifikan
1 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, ( Bandung: Alfabeta,2008 ),
h. 124. 2 Aris Valentino, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Akuntansi Jurusan Akuntansi Di SMK Panca Bhakti Sungai Raya Kabupaten Kubu
Raya”, Skripsi pada Universitas Tanjungpura Pontianak, 2013, tidak dipublikasikan
64
anatara persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil
belajar IPS siswa. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh
Chairunnisa (2011) dengan judul “Persepsi Siswa Terhadap Metode
Pembelajaran Guru dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah
Ciputat”. Hasil penelitian ini menunjukan nilai thitung lebih kecil dari ttabel
maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pesepsi
siswa terhadap metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa Indonesia
di SMK Al-Hidayah Ciputat.3
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang telah terlaksana tentunya mempunyai banyak
keterbatasan. Keterbatasan yang dimaksud antara lain:
1. Keterbatasan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama penyusunan skripsi, waktu yang singkat
ini menjadi kendala bagi penulis untuk segera melakukan penelitian.
Sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian yang dilaksanakan oleh
penulis.
2. Keterbatasan Biaya
Biaya merupakan faktor yang menunjang keberhasilan penelitian. Karena
kurangnya biaya yang dimiliki penulis sehingga menghambat penyelesaian
penelitian ini dengan waktu yang lebih lama.
3. Keterbatasan Tempat
Penelitian yang terlaksana hanya terbatas pada satu tempat saja, yaitu SMP
Muhammadiyah 1 Cileungsi, sehingga dimungkinkan hasil yang berbeda
jika dilakukan penelitian yang sama di tempat yang berbeda.
3 Chairunnisa, “Persepsi Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Guru dan Hasil Belajar
Bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat”. Skripsi pada UIN syarif Hidayatullah Jakarta,
Jakarta, 2011, tidak dipublikasikan
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh persepsi siswa mengenai
keterampilan mengajar guru tehadap hasil belajar siswa dapat disimpulkan:
1. Persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru termasuk dalam
kualifikasi cukup. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persepsi siswa
mengenai keterampilan mengajar guru, yaitu 70,82. Adapun skor yang
lebih besar dari rata-rata adalah 42 atau sekitar 50%.
2. Hasil belajar siswa termasuk dalam kualifikasi cukup. Hal ini dapat
dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa, yaitu 76,94. Siswa yang
memperoleh nilai lebih besar dari rata-rata adalah 38 atau sekitar
45,2%.
3. Dari hasil uji hipotesis diperoleh nilai thitung untuk variabel X, yaitu
variabel persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru sebesar -
4,129 dengan signifikansi 0,00. Karena nilai signifikansi kurang dari
0,05 (0,00 < 0,05) maka Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan tidak
ada pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa mengenai
keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa di SMP
Muhammadiyah 1 Cileungsi.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian di atas, maka penulis dapat
menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Bagi guru, meskipun dalam penelitian ini, persepsi siswa mengenai
keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan tetapi hendaknya seorang guru terus berupaya
memperbaiki keterampilan mengajarnya
64
2. Bagi Sekolah hendaknya lebih meningkatkan kedisiplinan sekolah,
menyediakan sarana pendukung yang memadai agar siswa lebih
terangsang untuk belajar IPS lebih lanjut sehingga pencapaian hasil belajar
IPS akan lebih optimal.
3. Bagi peneliti lain, meneliti lebih lanjut tentang pengaruh persepsi siswa
mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS
65
65
Daftar Pustaka
Ahimsa Agung Satmoko, “Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan
Mengajar Guru dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar
Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Purworejo”, Semarang,
Skripsi pada UNNES, 2013, tidak dipublikasikan
Ahimsa Agung Satmoko, Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan
Mengajar Guru Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar
Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Purworejo, Skripsi Pada
Universitas Negeri Semarang, 2013.
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru), Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2011.
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2010
Aris Valentino, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Akuntansi Jurusan Akuntansi Di SMK Panca Bhakti
Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya”, Skripsi pada Universitas
Tanjungpura Pontianak, 2013, tidak dipublikasikan
(www.jurnal.untan.ac.id)
Chairunnisa, “Persepsi Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Guru dan Hasil
Belajar Bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat”. Skripsi pada
UIN syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, tidak dipublikasikan
Darmadi, Hamid. kemampuan Dasar Mengajar, Bandung: Alfabeta, 2009.
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar, Jakarta Asdi mahastya, 2011
------------. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta,
2010
Feriady, Harnanik, St. Sunarto, “Pengaruh Persepsi Siwa Tentang Keterampilan
Mengajar Guru dan Fasilitas Belajar Siswa Terhadap Minat Belajar IPS
Kelas VIII SMP N 3 Purbalingga”, Economic Education Analysis
Journal, eeaj 1 (2).
Hadis, Abdul. Psikologi dalam Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2006.
66
Hamalik. Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara, 2003
Idi, Abdulah Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali press, 2011
Jihad, Asep., dan Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi
Pressindo, 2010.
Kasmadi, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif, Bandung, Alfabeta, 2013
Kemdigbud, Buku Guru, Ilmu Pengetahuan Sosial,Jakarta: Kemdigbud, 2014.
Luthfi, Ikwan dkk, Psikologi Sosial , Jakarta: lembaga penelitian uin, 2009
Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011
Purwanto, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009.
Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2008.
Rahmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011 .
Ramayuli. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002.
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, Bandung: Alfabeta,2008
Sapuri, Rafi. Psikologi Islam, Jakarta: PT Raja Grafido, 2009.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka
Cipta, 2010
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja
Rosfdakarya, 2010..
Sugiyono. Metoda Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, Bandung: Alfabeta, 2012
Suharjo, Bambang. Statistik Terapan, Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS,
Yogyakarta, Graha Ilmu, 2013.
Suprijono, Agus. Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009.
Susetyo, Budi. Statistika untuk Analisis Data Penelitian, Bandung: Rafika
Aditama, 2010
Syaefudin Su’ud, Udin Pengembngan Profesi Keguruan, Bansung: Alfebeta, 2009
Syaodih S, Nana, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010.
Thalib, Syamsul Bachri. Psikologi Pendidikan Berbasisi Analisis Empiris
Aplikatif, Jakarta, Prenada Media Grup, 2010.
67
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Bumi
Aksara, 2010.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Uno, Hamzah B. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: PT
Bumi Aksara Cet. I, 2006.
Usman, Moch. Uzer. Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011.
68
66
Lampiran 1
PROFIL SMP MUHAMMADIYAH 1 CILEUNGSI
A. Data Sekolah
Nama Sekolah : SMPS Muhammadiyah Terpadu Cileungsi
Alamat : Jl. Anggrek No. 25 Perum. PT. Semen
Cibinong Cileungsi-Bogor 16820 Jawa Barat
No. Telp : 021 – 82498662
Nama Kepala Sekolah : Drs. Sarfian Effendy
No Telp. / Hp : 08129098295
Kategori Sekolah : Reguler
Tahun didirikan / beroperasi : 2002 / 2003
Luas tanah / status : 4156 M2
Luas Bangunan : 726 M2
B. Visi dan Misi SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi
1. Visi
Unggul dalam prestasi, Berakhlakul Karimah yang dilandasi Iman dan
Takwa
2. Misi
a. Melakukan pembelajaran dan bimbingan efektif sesuai dengan
karakteristik tiap mata pelajaran
b. Mendorong dan membantu siswa dalam memahami dan mengenali
potensinya, agar dapat dikembangkan sesuai bakat, minat dan
kemampuan secara optimal
c. Menumbuh kembangkan semangat keungulan, kebersamaan dan
kepekeaan social dan mengembangkan budaya mutu secara intensif
kepada segenap warga sekolah
67
d. Mendorong, membantu dan memfasilitasi terbentuknya Insan yang
berakhlakul karimah dan berkepribadian kuat yang didasari oleh
penghayatan terhadap Dinul Islam
e. Menerapkan manajemen partispatif dengan melibatkan seluruh
warga sekolah stakeholder sekolah sesuai dengan tugas fungsi dan
kedudukannya
C. Data Siswa
Tahun
Ajaran
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Jml
( Kls I + II +
III)
Jml.
Siswa Rombel
Jumla
h
Siswa
Rombel Jumlah
Siswa Rombel
Jumlah
Siswa
Rom
bel
2009/2010 93 org 3 rbl 65 org 2 rbl 80 org 3 rbl 238 org 8 rbl
2010/2011 94 org 3 rbl 88 org 3 rbl 65 org 2 rbl 247 org 8 rbl
2011/2012 91 org 3 rbl 92 org 3 rbl 86 org 3 rbl 269 org 9 rbl
2012/2013 119
org 4 rbl 93 org 3 rbl 86 org 3 rbl 297 org
10
rbl
2013/2014 101
org 4 rbl
119
org 4 rbl 90 org 3 rbl 310 org
11
rbl
2014/2015 126
org 4 rbl
106
org 4 rbl 116 org 4 rbl 348 org
12
rbl
D. Data ruang
1. Ruang Kelas
Ruang
Kelas
Jumlah Ruang Kelas Asli (d) Jumlah
ruang ruang
kelas (e)
Jumlah ruang
untuk ruang
kelas f=d+e
Ukuran
7x9 m2
(a)
Ukuran
>63m2
(b)
Ukuran
<63m2
(c)
Jumlah
- 12 - - - 12
68
2. Data Ruang lainnya
Jenis Ruang Jumlah Ukuran
(m2
)
Jenis Ruang Jumlah Ukuran (m2
)
1.
Perpustakaan 1 8 x 8
4. Lab.
Komputer 1 7 x 8
2. Lab. IPA 1 8 x 8 5.
Keterampilan - -
3. Lab.
Bahasa 1 8 x 8 6. Kesenian - -
3. Kondisi Ruangan
Jenis Ruang
Kondisi Ruang
Jumlah Ruang Baik
Rusak
Ringan
Rusak
Sedang
Rusak
Berat
1. Ruang kelas √
9 Ruang
2. Perpustakaan
√
1 Ruang (bersama)
3. Lab. IPA
√
1 Ruang (bersama)
4. Lab. Bahasa √
-
1 Ruang (bersama)
5. Leb. Komputer √
1 Ruang (bersama)
6. Ruang
Keterampilan - - - - -
E. Data Guru
Jumlah Guru / Staf Bagi SMP
Negeri
Bagi SMP
Swasta Keterangan
Guru tetap
(PNS/Yayasan) 6 Guru Tetap Yayasan
Guru Tidak
Tetap/Guru Bantu 8
Guru PNS -
69
Data Guru Sertifikasi
NO NAMA BIDANG STUDY TAHUN
SERTIFIKASI
1 Drs. Sarfian Effendy PKn 2009
2 Dra. Aprilina Yekti
Arini
IPA 2011
3 Sulastin Dwi W, S.Pd B. Inggris 2011
4 Dian Ekawati S.Pd Matematika 2012
5 Dedi Albar, S.Pd.I Agama Islam 2011
6 Muharyati, M.Pd,I Agama Islam 2012
F. Prestasi
Juara 2 Tingkat Provinsi Lomba Seni Lukis( FLS2N) Tahun 2012
Juara 1 Tingkat Provinsi Lomba Desaign Motif Batik ( FLS2N) Tahun 2013
Juara 2 Tingkat Nasional Lomba Desaign Motif Batik ( FLS2N) Tahun 2013
Dipekerjakan (DPK)
70
Lampiran 2
Kisi-Kisi Angket Penelitian
Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru
Variabel Penelitian Instrumen Penelitian Nomer Soal
Persepsi Siswa Mengenai
keterampilan mengajar
guru
a. Keterampilan menjelaskan 1, 2, 3, 4
b. Keterampilan bertanya 5, 6, 7, 8
c. Keterampilan memberi penguatan 9, 10, 11
d. Keterampila mengadakan variasi 13, 14, 15
e. Keterampilan membuka dan
menutup pelajaran
16, 17, 18, 19,
f. Keterampilan mengelola kelas 20, 21, 22
g. Keterampilan mengajar kelompok
kecil dan perorangan
23, 24, 25
h. Keterampilan membimbing
kelompok kecil
26, 27, 28
71
Lampiran 3
ANGKET PENELITIAN
PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI
KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL
BELAJAR IPS SISWA KELAS SMP MUHAMMADIYAH 1
CILEUNGSI
NAMA :
JENIS KELAMIN : L / P
KELAS :
Petunjuk Pengisian
1. Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan seksama, kemudian pilihlah
jawaban yang sesuai dengan pilihan anda. Berilah tanda cheklish (√) pada
jawaban anda.
2. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan apa yang ada pada diri anda dengan
sejujur-jujurnya, sebab tidak ada jawaban yang salah.
3. Atas kesediaannya dalam mengisi angket ini, saya ucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya
Kriteria jawaban
SB = Sangat Baik
B = Baik
KB = Kurang Baik KR
TB = Tidak Baik
No Pertanyaan
Kreterian
Jawaban
SB B KB TB
A Keterampilan Menjelaskan
72
1 Kemampuan guru dalam menyampaikan pelajaran
dengan sejelas-jelasnya
2 Kemampuan guru menggunakan bahasa yang mudah
dipahami dalam menjelaskan materi pelajaran
3 Kemampuan guru dalam memberikan contoh untuk
memperjelas materi
4 Keterampilan guru dalam memberikan penekanan
terhadap materi agar siswa lebih mudah mengingat
B Ketrampilan bertanya
5
Keterampilan guru dalam memberikan kesempatan
bertanya siswa
6
Keterampilan guru dalam memberikan kesempatan
siswa untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
7
Kemampuan guru dalam memberikan pertanyaan
secara acak kepada seluruh siswa
8
Keterampilan guru menuntun siswa dalam menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru
C Keterampilan memberikan penguatan
9
Keterampilan guru memberikan pujian/rewed atas
kegiatan terpuji yang dilakukan oleh siswa di dalam
kelas
10
Keterampilan guru memberikan peringatan kepada
siswa ketika melakukan perbuatan yang tidak terpuji
11
Keterampilan guru memberikan aspirasi atau
penghargaan kepada siswa dengan hadiah
(nilai/pujian/lain-lain)
D Keterampilan mengadakan variasi
12
Keterampilan guru dalam memanfaatkan teknologi
informasi untuk menunjang belajar siswa
13 Kemampuan guru menggunakan gambar, tulisan atau
73
visualisasi peta konsep dalam menjelaskan materi agar
siswa mudah memahami
14
Kemampuan guru dalam menempatkan posisi dalam
mengajar (misal selalu berpindah tempat atau selalu
diam dimeja guru)
15
Kemampuan guru dalam menggunakan gerak badan
(misal gerak tangan) untuk memperjelas dalam
menyajikan materi
16
Kemampuan guru dalam mengadakan variasi suara,
dan kecepatan bicara
E Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
17
Keterampilan guru mengadakan pre test (pertanyaan)
sebelum memulai pelajaran
18
Keterampilan guru menjelaskan tujuan pembelajaran
materi yang akan diajarkan diawal pelajaran
19
Kemampuan guru dalam memotivasi siswa sebelum
pelajaran dimulai
20
Kemampuan guru dalam mereview atau mengingatkan
kembali materi yang diajarkan secara ringkas dalam di
akhir pelajaran
21
Keterampilan guru dalam memberikan tugas atau
pekerjaan rumah
F Keterampilan mengelola kelas
22
Kemampuan guru dalam menangani siswa yang
membuat gaduh di kelas saat pelajaran
23
Guru selalu memandang ke arah seluruh siswa ketika
menjelaskan materi
24
Kemampuan guru dalam membangkitkan semangat
belajar selama pembelajaran belangsung
G Keterampilan mengajar kelompok kecil dan
74
perorangan
25
Kemampuan guru dalam memberikan bimbingan
kepada salah satu siswa yang merasa kesulitan dalam
memahami pelajaran
26
Keterampilan guru dalam membuat diskusi (misal
dengan membagi siswa kedalam beberapa kelompok
untuk mendiskusikan materi pelajaran)
27
Keterampilan guru dalam memberikan arahan kepada
siswa ke dalam beberapa kelompok yang telah
dibentuk secara bergantian
H Keterampilan membimbing kelompok kecil
28
Keterampilan guru mengutarakan tujuan diadakan
diskusi dan menguraikan dengan jelas materi yang aka
didikusikan bersama
29
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengutarakan pendapat dalam diskusi keompok
30
Kemampuan guru dalam memberikan kesimpulan
terhadap materi yang telah didikusikan di akhi
pelajaran
75
Lampiran 4
Hasil Validitas Instrumen Angket
Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa
Correlations
Item
Soal
1
Item
Soal
2
Item
Soal
3
Ite
m
Soa
l 4
Item
Soal
5
Ite
m
Soa
l 6
Item
Soal
7
Item
Soal
8
Item
Soal
9
Item
Soal
10
Item
Soal
11
Item
Soal
11
Item
Soal
13
Item
Soal
14
Item
Soal
15
Item
Soal
16
Item
Soal
17
Item
Soal
18
Item
Soal
19
Item
Soal
20
Item
Soal
21
Item
Soal
22
Item
Soal
23
Item
Soal
24
Item
Soal
25
Item
Soal
26
Ite
m
Soa
l 27
Item
Soal
28
Item
Soal
29
Item
Soal
30
Tota
l
Soal
ItemSoa
l1
Pearson
Correlatio
n
1 ,419*
-
,125
,434*
,125 ,242 ,020 -
,062
,304 ,170 ,205 ,131 -
,096
,398*
-
,017
,240 ,027 ,016 ,129 ,107 ,066 ,493**
,279 ,192 -
,058
,344 ,392*
,044 ,047 ,443*
,398*
Sig. (2-
tailed)
,027 ,525 ,021 ,527 ,215 ,918 ,756 ,115 ,388 ,294 ,505 ,628 ,036 ,931 ,218 ,890 ,934 ,512 ,588 ,740 ,008 ,151 ,328 ,769 ,073 ,039 ,822 ,814 ,018 ,036
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
ItemSoa
l2
Pearson
Correlatio
n
,419*
1 -
,349
,341 -
,196
,190 -
,096
-
,575**
-
,096
,056 -
,360
-
,206
-
,300
-
,100
-
,108
,050 -
,129
-
,168
-
,183
-
,357
-
,269
,167 -
,073
,055 -
,259
,081 ,413*
-
,128
,037 ,348 -
,080
Sig. (2-
tailed)
,027 ,069 ,076 ,318 ,333 ,629 ,001 ,629 ,779 ,060 ,292 ,120 ,612 ,584 ,802 ,512 ,393 ,352 ,062 ,167 ,394 ,712 ,782 ,183 ,682 ,029 ,516 ,853 ,070 ,688
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
ItemSoa
l 3
Pearson
Correlatio
n
-
,125
-
,349
1 ,039 ,384*
-
,050
,520**
,656**
,229 ,341 ,446*
,337 ,540**
,096 ,609**
,214 ,408*
,540**
,562**
,632**
,295 ,157 ,191 ,349 ,388*
,238 -
,074
,342 -
,060
,087 ,634**
Sig. (2-
tailed)
,525 ,069 ,843 ,044 ,802 ,005 ,000 ,241 ,076 ,017 ,079 ,003 ,626 ,001 ,274 ,031 ,003 ,002 ,000 ,127 ,424 ,331 ,069 ,041 ,222 ,710 ,074 ,763 ,660 ,000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 4
Pearson
Correlatio
n
,434*
,341 ,039 1 ,191 ,278 -
,031
,223 ,186 ,081 ,236 -
,050
-
,110
,296 -
,204
,208 -
,042
,063 ,149 ,195 ,114 ,281 ,142 ,314 ,141 ,165 ,245 -
,108
-
,134
,264 ,334
Sig. (2-
tailed)
,021 ,076 ,843 ,330 ,152 ,875 ,255 ,342 ,681 ,227 ,799 ,578 ,126 ,297 ,288 ,832 ,750 ,451 ,321 ,562 ,148 ,470 ,104 ,474 ,402 ,208 ,585 ,498 ,174 ,082
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 5
Pearson
Correlatio
n
,125 -
,196
,384*
,191 1 ,407*
,342 ,614**
,228 -
,159
,266 ,211 ,230 ,253 -
,097
-
,142
0,00
0
,370 ,194 ,225 ,163 0,00
0
,149 0,00
0
0,00
0
,193 ,322 0,00
0
0,00
0
0,00
0
,355
Sig. (2-
tailed)
,527 ,318 ,044 ,330 ,032 ,075 ,001 ,244 ,420 ,171 ,282 ,239 ,195 ,625 ,471 1,00
0
,053 ,324 ,249 ,406 1,00
0
,449 1,00
0
1,00
0
,325 ,095 1,00
0
1,00
0
1,00
0
,064
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 6
Pearson
Correlatio
n
,242 ,190 -
,050
,278 ,407*
1 ,177 -
,015
,177 -
,139
-
,138
,143 -
,104
,261 -
,019
-
,413*
,030 ,018 ,075 -
,087
,016 ,029 ,101 -
,057
-
,359
,244 ,354 ,161 ,405*
-
,113
,162
Sig. (2-
tailed)
,215 ,333 ,802 ,152 ,032 ,369 ,940 ,369 ,482 ,485 ,468 ,598 ,179 ,925 ,029 ,880 ,928 ,704 ,658 ,936 ,883 ,609 ,773 ,061 ,212 ,065 ,412 ,032 ,566 ,412
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 7
Pearson
Correlatio
n
,020 -
,096
,520**
-
,031
,342 ,177 1 ,200 ,481**
,232 ,433*
,120 ,262 ,329 ,361 ,208 ,564**
,180 ,315 ,318 ,346 ,292 ,339 ,319 ,106 -
,079
,017 ,014 -
,085
,024 ,501**
Sig. (2-
tailed)
,918 ,629 ,005 ,875 ,075 ,369 ,308 ,009 ,234 ,021 ,543 ,178 ,088 ,059 ,289 ,002 ,358 ,103 ,099 ,072 ,131 ,077 ,099 ,590 ,691 ,930 ,945 ,667 ,904 ,007
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 8
Pearson
Correlatio
-
,062
-
,575
,656**
,223 ,614**
-
,015
,200 1 ,375*
-
,004
,423*
,364 ,442*
,215 ,238 -
,058
,211 ,446*
,401*
,536**
,347 ,004 ,229 ,199 ,221 ,164 ,132 ,023 ,107 ,068 ,510**
76
n **
Sig. (2-
tailed)
,756 ,001 ,000 ,255 ,001 ,940 ,308 ,050 ,982 ,025 ,057 ,019 ,273 ,222 ,768 ,281 ,017 ,035 ,003 ,070 ,983 ,241 ,311 ,258 ,404 ,502 ,908 ,586 ,730 ,006
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 9
Pearson
Correlatio
n
,304 -
,096
,229 ,186 ,228 ,177 ,481**
,375*
1 ,323 ,332 ,120 ,087 ,520**
,361 -
,115
,388*
,075 ,315 ,061 ,532**
,463*
,509**
,207 -
,142
-
,079
,384*
-
,081
,361 ,273 ,545**
Sig. (2-
tailed)
,115 ,629 ,241 ,342 ,244 ,369 ,009 ,050 ,094 ,085 ,543 ,659 ,005 ,059 ,559 ,041 ,704 ,103 ,757 ,004 ,013 ,006 ,290 ,472 ,691 ,044 ,681 ,059 ,159 ,003
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 10
Pearson
Correlatio
n
,170 ,056 ,341 ,081 -
,159
-
,139
,232 -
,004
,323 1 ,382*
-
,167
,183 ,310 ,340 ,217 ,437*
,115 ,368 ,452*
,394*
,603**
,414*
,100 ,371 ,416*
,018 ,312 ,015 ,315 ,558**
Sig. (2-
tailed)
,388 ,779 ,076 ,681 ,420 ,482 ,234 ,982 ,094 ,045 ,394 ,352 ,108 ,077 ,267 ,020 ,559 ,054 ,016 ,038 ,001 ,028 ,613 ,052 ,027 ,926 ,106 ,940 ,102 ,002
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 11
Pearson
Correlatio
n
,205 -
,360
,446*
,236 ,266 -
,138
,433*
,423*
,332 ,382*
1 ,187 ,340 ,528**
,318 ,530**
,449*
,351 ,484**
,619**
,492**
,237 ,397*
,447*
,400*
,233 ,129 ,359 -
,281
,111 ,687**
Sig. (2-
tailed)
,294 ,060 ,017 ,227 ,171 ,485 ,021 ,025 ,085 ,045 ,341 ,077 ,004 ,099 ,004 ,017 ,067 ,009 ,000 ,008 ,225 ,037 ,017 ,035 ,234 ,512 ,061 ,147 ,573 ,000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 11
Pearson
Correlatio
n
,131 -
,206
,337 -
,050
,211 ,143 ,120 ,364 ,120 -
,167
,187 1 ,323 ,222 ,509**
,075 ,162 ,390*
,357 ,238 ,129 0,00
0
0,00
0
,413*
,115 ,306 ,283 ,088 ,275 -
,077
,395*
Sig. (2-
tailed)
,505 ,292 ,079 ,799 ,282 ,468 ,543 ,057 ,543 ,394 ,341 ,093 ,256 ,006 ,705 ,409 ,040 ,062 ,223 ,512 1,00
0
1,00
0
,029 ,561 ,114 ,145 ,657 ,156 ,697 ,038
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 13
Pearson
Correlatio
n
-
,096
-
,300
,540**
-
,110
,230 -
,104
,262 ,442*
,087 ,183 ,340 ,323 1 ,355 ,445*
,272 ,236 ,567**
,631**
,519**
,094 -
,057
,114 ,300 ,501**
,296 ,123 ,383*
-
,100
,112 ,545**
Sig. (2-
tailed)
,628 ,120 ,003 ,578 ,239 ,598 ,178 ,019 ,659 ,352 ,077 ,093 ,064 ,018 ,161 ,226 ,002 ,000 ,005 ,634 ,772 ,562 ,120 ,007 ,126 ,531 ,044 ,612 ,570 ,003
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 14
Pearson
Correlatio
n
,398*
-
,100
,096 ,296 ,253 ,261 ,329 ,215 ,520**
,310 ,528**
,222 ,355 1 ,168 ,218 ,185 ,189 ,608**
,280 ,494**
,401*
,565**
,430*
,203 ,087 ,410*
,125 ,039 ,189 ,654**
Sig. (2-
tailed)
,036 ,612 ,626 ,126 ,195 ,179 ,088 ,273 ,005 ,108 ,004 ,256 ,064 ,391 ,266 ,345 ,336 ,001 ,149 ,008 ,035 ,002 ,022 ,300 ,659 ,030 ,526 ,843 ,335 ,000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 15
Pearson
Correlatio
n
-
,017
-
,108
,609**
-
,204
-
,097
-
,019
,361 ,238 ,361 ,340 ,318 ,509**
,445*
,168 1 ,166 ,563**
,472*
,528**
,311 ,378*
,114 ,360 ,392*
,120 ,253 ,244 ,471*
,198 ,121 ,604**
Sig. (2-
tailed)
,931 ,584 ,001 ,297 ,625 ,925 ,059 ,222 ,059 ,077 ,099 ,006 ,018 ,391 ,397 ,002 ,011 ,004 ,107 ,047 ,565 ,060 ,039 ,542 ,193 ,210 ,011 ,312 ,539 ,001
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 16
Pearson
Correlatio
n
,240 ,050 ,214 ,208 -
,142
-
,413*
,208 -
,058
-
,115
,217 ,530**
,075 ,272 ,218 ,166 1 ,172 ,169 ,260 ,244 ,004 ,114 ,106 ,506**
,563**
,029 -
,136
,160 -
,543**
,126 ,310
Sig. (2-
tailed)
,218 ,802 ,274 ,288 ,471 ,029 ,289 ,768 ,559 ,267 ,004 ,705 ,161 ,266 ,397 ,382 ,391 ,182 ,211 ,983 ,564 ,592 ,006 ,002 ,882 ,490 ,415 ,003 ,523 ,108
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 17
Pearson
Correlatio
n
,027 -
,129
,408*
-
,042
0,00
0
,030 ,564**
,211 ,388*
,437*
,449*
,162 ,236 ,185 ,563**
,172 1 ,457*
,277 ,488**
,342 ,280 ,402*
,205 ,144 ,117 ,106 ,147 ,187 ,201 ,578**
Sig. (2-
tailed)
,890 ,512 ,031 ,832 1,00
0
,880 ,002 ,281 ,041 ,020 ,017 ,409 ,226 ,345 ,002 ,382 ,014 ,154 ,008 ,075 ,149 ,034 ,296 ,465 ,553 ,590 ,457 ,341 ,305 ,001
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item Pearson ,016 - ,540 ,063 ,370 ,018 ,180 ,446 ,075 ,115 ,351 ,390 ,567 ,189 ,472 ,169 ,457 1 ,434 ,397 ,129 ,030 ,207 ,259 ,388 ,293 ,312 ,319 ,052 ,289 ,592
77
Soal 18 Correlatio
n
,168 ** * * ** * * * * * **
Sig. (2-
tailed)
,934 ,393 ,003 ,750 ,053 ,928 ,358 ,017 ,704 ,559 ,067 ,040 ,002 ,336 ,011 ,391 ,014 ,021 ,037 ,511 ,881 ,292 ,184 ,041 ,130 ,106 ,098 ,794 ,135 ,001
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 19
Pearson
Correlatio
n
,129 -
,183
,562**
,149 ,194 ,075 ,315 ,401*
,315 ,368 ,484**
,357 ,631**
,608**
,528**
,260 ,277 ,434*
1 ,571**
,246 ,016 ,216 ,467*
,414*
,341 ,241 ,247 -
,099
,116 ,679**
Sig. (2-
tailed)
,512 ,352 ,002 ,451 ,324 ,704 ,103 ,035 ,103 ,054 ,009 ,062 ,000 ,001 ,004 ,182 ,154 ,021 ,001 ,207 ,938 ,269 ,012 ,028 ,076 ,216 ,204 ,615 ,556 ,000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 20
Pearson
Correlatio
n
,107 -
,357
,632**
,195 ,225 -
,087
,318 ,536**
,061 ,452*
,619**
,238 ,519**
,280 ,311 ,244 ,488**
,397*
,571**
1 ,290 ,193 ,224 ,284 ,561**
,529**
-
,150
,259 -
,154
,126 ,651**
Sig. (2-
tailed)
,588 ,062 ,000 ,321 ,249 ,658 ,099 ,003 ,757 ,016 ,000 ,223 ,005 ,149 ,107 ,211 ,008 ,037 ,001 ,135 ,326 ,252 ,143 ,002 ,004 ,447 ,183 ,433 ,524 ,000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 21
Pearson
Correlatio
n
,066 -
,269
,295 ,114 ,163 ,016 ,346 ,347 ,532**
,394*
,492**
,129 ,094 ,494**
,378*
,004 ,342 ,129 ,246 ,290 1 ,485**
,731**
-
,051
,032 ,062 ,166 ,248 -
,008
,166 ,555**
Sig. (2-
tailed)
,740 ,167 ,127 ,562 ,406 ,936 ,072 ,070 ,004 ,038 ,008 ,512 ,634 ,008 ,047 ,983 ,075 ,511 ,207 ,135 ,009 ,000 ,795 ,872 ,754 ,398 ,203 ,969 ,397 ,002
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 22
Pearson
Correlatio
n
,493**
,167 ,157 ,281 0,00
0
,029 ,292 ,004 ,463*
,603**
,237 0,00
0
-
,057
,401*
,114 ,114 ,280 ,030 ,016 ,193 ,485**
1 ,558**
,126 ,058 ,114 ,063 ,142 ,084 ,524**
,514**
Sig. (2-
tailed)
,008 ,394 ,424 ,148 1,00
0
,883 ,131 ,983 ,013 ,001 ,225 1,00
0
,772 ,035 ,565 ,564 ,149 ,881 ,938 ,326 ,009 ,002 ,524 ,769 ,565 ,750 ,470 ,672 ,004 ,005
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 23
Pearson
Correlatio
n
,279 -
,073
,191 ,142 ,149 ,101 ,339 ,229 ,509**
,414*
,397*
0,00
0
,114 ,565**
,360 ,106 ,402*
,207 ,216 ,224 ,731**
,558**
1 ,219 ,162 ,144 ,320 ,372 ,097 ,381*
,650**
Sig. (2-
tailed)
,151 ,712 ,331 ,470 ,449 ,609 ,077 ,241 ,006 ,028 ,037 1,00
0
,562 ,002 ,060 ,592 ,034 ,292 ,269 ,252 ,000 ,002 ,263 ,409 ,465 ,097 ,051 ,622 ,045 ,000
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 24
Pearson
Correlatio
n
,192 ,055 ,349 ,314 0,00
0
-
,057
,319 ,199 ,207 ,100 ,447*
,413*
,300 ,430*
,392*
,506**
,205 ,259 ,467*
,284 -
,051
,126 ,219 1 ,366 ,108 ,218 ,128 -
,037
,225 ,522**
Sig. (2-
tailed)
,328 ,782 ,069 ,104 1,00
0
,773 ,099 ,311 ,290 ,613 ,017 ,029 ,120 ,022 ,039 ,006 ,296 ,184 ,012 ,143 ,795 ,524 ,263 ,056 ,584 ,266 ,516 ,853 ,250 ,004
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 25
Pearson
Correlatio
n
-
,058
-
,259
,388*
,141 0,00
0
-
,359
,106 ,221 -
,142
,371 ,400*
,115 ,501**
,203 ,120 ,563**
,144 ,388*
,414*
,561**
,032 ,058 ,162 ,366 1 ,331 -
,225
,233 -
,325
-
,068
,391*
Sig. (2-
tailed)
,769 ,183 ,041 ,474 1,00
0
,061 ,590 ,258 ,472 ,052 ,035 ,561 ,007 ,300 ,542 ,002 ,465 ,041 ,028 ,002 ,872 ,769 ,409 ,056 ,086 ,249 ,232 ,091 ,730 ,040
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 26
Pearson
Correlatio
n
,344 ,081 ,238 ,165 ,193 ,244 -
,079
,164 -
,079
,416*
,233 ,306 ,296 ,087 ,253 ,029 ,117 ,293 ,341 ,529**
,062 ,114 ,144 ,108 ,331 1 ,244 ,471*
,072 ,192 ,486**
Sig. (2-
tailed)
,073 ,682 ,222 ,402 ,325 ,212 ,691 ,404 ,691 ,027 ,234 ,114 ,126 ,659 ,193 ,882 ,553 ,130 ,076 ,004 ,754 ,565 ,465 ,584 ,086 ,210 ,011 ,715 ,328 ,009
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 27
Pearson
Correlatio
n
,392*
,413*
-
,074
,245 ,322 ,354 ,017 ,132 ,384*
,018 ,129 ,283 ,123 ,410*
,244 -
,136
,106 ,312 ,241 -
,150
,166 ,063 ,320 ,218 -
,225
,244 1 ,083 ,391*
,263 ,419*
Sig. (2-
tailed)
,039 ,029 ,710 ,208 ,095 ,065 ,930 ,502 ,044 ,926 ,512 ,145 ,531 ,030 ,210 ,490 ,590 ,106 ,216 ,447 ,398 ,750 ,097 ,266 ,249 ,210 ,675 ,040 ,176 ,026
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
78
Item
Soal 28
Pearson
Correlatio
n
,044 -
,128
,342 -
,108
0,00
0
,161 ,014 ,023 -
,081
,312 ,359 ,088 ,383*
,125 ,471*
,160 ,147 ,319 ,247 ,259 ,248 ,142 ,372 ,128 ,233 ,471*
,083 1 -
,078
,113 ,427*
Sig. (2-
tailed)
,822 ,516 ,074 ,585 1,00
0
,412 ,945 ,908 ,681 ,106 ,061 ,657 ,044 ,526 ,011 ,415 ,457 ,098 ,204 ,183 ,203 ,470 ,051 ,516 ,232 ,011 ,675 ,694 ,567 ,023
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 29
Pearson
Correlatio
n
,047 ,037 -
,060
-
,134
0,00
0
,405*
-
,085
,107 ,361 ,015 -
,281
,275 -
,100
,039 ,198 -
,543**
,187 ,052 -
,099
-
,154
-
,008
,084 ,097 -
,037
-
,325
,072 ,391*
-
,078
1 ,055 ,087
Sig. (2-
tailed)
,814 ,853 ,763 ,498 1,00
0
,032 ,667 ,586 ,059 ,940 ,147 ,156 ,612 ,843 ,312 ,003 ,341 ,794 ,615 ,433 ,969 ,672 ,622 ,853 ,091 ,715 ,040 ,694 ,783 ,661
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Item
Soal 30
Pearson
Correlatio
n
,443*
,348 ,087 ,264 0,00
0
-
,113
,024 ,068 ,273 ,315 ,111 -
,077
,112 ,189 ,121 ,126 ,201 ,289 ,116 ,126 ,166 ,524**
,381*
,225 -
,068
,192 ,263 ,113 ,055 1 ,438*
Sig. (2-
tailed)
,018 ,070 ,660 ,174 1,00
0
,566 ,904 ,730 ,159 ,102 ,573 ,697 ,570 ,335 ,539 ,523 ,305 ,135 ,556 ,524 ,397 ,004 ,045 ,250 ,730 ,328 ,176 ,567 ,783 ,020
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Total
Soal
Pearson
Correlatio
n
,398*
-
,080
,634**
,334 ,355 ,162 ,501**
,510**
,545**
,558**
,687**
,395*
,545**
,654**
,604**
,310 ,578**
,592**
,679**
,651**
,555**
,514**
,650**
,522**
,391*
,486**
,419*
,427*
,087 ,438*
1
Sig. (2-
tailed)
,036 ,688 ,000 ,082 ,064 ,412 ,007 ,006 ,003 ,002 ,000 ,038 ,003 ,000 ,001 ,108 ,001 ,001 ,000 ,000 ,002 ,005 ,000 ,004 ,040 ,009 ,026 ,023 ,661 ,020
N 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
79
Lampiran 5
Hasil Reabilitas Intrumen
Persepsi Siswa Mengenai Ketrampilan Mengajar Guru
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 28 100,0
Excludeda 0 0,0
Total 28 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,883 30
80
Lampiran 6
Data Responden Penelitian
No Kode NAMA RESPONDEN
1 R001 ADITHYA YUDHA PRAWIRA
2 R002 AINNI DEWI YOFITASARI
3 R003 ANGGI AURRORA G.
4 R004 ANNISA SARAH SALSABILA TRIZANA
5 R005 ARDIANSYAH
6 R006 ARIEF BAYU N.
7 R007 BALQIS AZANI NOOR RAHMAH
8 R008 BINA PUTRA SATRIA
9 R009 BOBBY HASAN FAUZAN
10 R010 CHIKA MAULANI AZIZAH
11 R011 DINDA AMAYPUSPITA
12 R012 EDDO PRATAMA
13 R013 FARAH AZZAH AMANY
14 R014 FATURAHMAN RASYID
15 R015 FAUZIAH YUSRINARTI
16 R016 GABRIEL AMARTIA K. RAMADHAN
17 R017 HANA FALAH SAJIDAH
18 R018 HANIFAH SYAYIDAH LUTFIYAH
19 R019 IMAM FATCHURROHMAN
20 R020 INDAH NUR ALFIANI
21 R021 INDIANA DHIYA NABIGHAH
22 R022 KEVIN MAHENDRA SETYAWAN
23 R023 MUHAMMAD AUZAN ANSHAR
24 R024 BAYU RAHMAT SN
25 R025 NAUFAL SANI
26 R026 PUTRI MALIDA RASMA DEWI
27 R027 PUTRI NABILA INDRIANINGRUM
28 R028 RAHMA DITA PUTRI SALBILA
29 R029 RAHMAYANI SEKAR JANATI
30 R030 RIANI RIZKI
31 R031 RICKY SYAHRIL AFANDI
32 R032 SAFIRA PUTRI APRILIANA
81
33 R033 SENDY ELGI SYAM HAMZAH
34 R034 SITI FARAH AZZAHRA
35 R035 SRI RAHAYU
36 R036 SYAHRUL SYOFARI
37 R037 ADITYA GUSTI NUGRAHA
38 R038 AFIFAH NUR SUSANTI
39 R039 ALEANDRA ACHMAD RIZKY
40 R040 ANANDA RIZKY RAIHANSYAH
41 R041 ANNISA PUSPITA R
42 R042 ARYA FIKRYHUDA NURPATRIA
43 R043 AVRIA HARDIYANTI
44 R044 DAMAR SOGA TRI PRAYOGA
45 R045 DANDY DWI ANUGRAH
46 R046 DIAN MEISYA DEWI
47 R047 ELGIVA FLORETTA NABILA
48 R048 GHAZY PRASANNA
49 R049 HAZMAN MUHAMMAD
50 R050 IMAM MUZAKKI
51 R051 JEDER MUHAMMAD PRATINGKAS
52 R052 LINGGA YOGA KURNIAWAN
53 R053 MELINDA WULAN SARI
54 R054 MUHAMMAD ICHSAN SETIAWAN
55 R055 MUHAMMAD MUTTAQIENAL FAHRY S
56 R056 NANDA PUTRI SETIAWAN
57 R057 NAUFALUDIN HIDAYAT
58 R058 NAZWA AULIA RACHMAN
59 R059 RAHMALYA FADHILA PALUPI
60 R060 RAIHAN RAMADHAN
61 R061 RANIA INDAH SYAFITRI
62 R062 RIZKA NUR AMALINA
63 R063 SARAH SALSABILA AZZAHRA
64 R064 SITI FAIDA MULYANI
65 R065 TRI YUNI KURNIASIH
66 R066 ADITYA NUGROHO
67 R067 AINI TRIWARDANI
68 R068 ANANDA PUTRA APRIANDI
69 R069 ANNISA FRISKA R.
70 R070 ARI NUR RAMADHAN
71 R071 ARYASUTA ARVIN DANISWARA
72 R072 ASAD MUZAHID
73 R073 BAGAS DWI PAMUNGKAS
74 R074 BISMA BARA MUHAMAD
75 R075 DESTIANA FITRIA AMALIA
76 R076 DIANGGA DZIKRI A.
77 R077 DIMAS ARDIANSYAH
82
78 R078 ENGGAR REGITA
79 R079 ERINA LUTHANIA P.
80 R080 FERDY KURNIAWAN
81 R081 FIKRI RAMDANI
82 R082 GIANT REINAL DITO
83 R083 HANA PRASAWARDANI
84 R084 IBNU FAJAR IRFANZA
83
Lampiran 7
Nilai Ulangan harian dan UTS
No Kode Nama Responden Nilai
Ulangan Nilai UTS
Rata-Rata
1 R001 Adithya Yudha Prawira 75 57 66
2 R002 Ainni Dewi Yofitasari 80 70 75
3 R003 Anggi Aurrora G. 80 74 77
4 R004 Annisa Sarah Salsabila Trizana 80 84 82
5 R005 Ardiansyah 80 54 67
6 R006 Arief Bayu N. 80 62 71
7 R007 Balqis Azani Noor Rahmah 80 64 72
8 R008 Bina Putra Satria 80 56 68
9 R009 Bobby Hasan Fauzan 80 59 69,5
10 R010 Chika Maulani Azizah 80 55 67,5
11 R011 Dinda Amaypuspita 80 67 73,5
12 R012 Eddo Pratama 80 29 54,5
13 R013 Farah Azzah Amany 80 29 54,5
14 R014 Faturahman Rasyid 80 74,5 77,25
15 R015 Fauziah Yusrinarti 80 67,5 73,75
16 R016 Gabriel Amartia K. Ramadhan 86 80,5 83,25
17 R017 Hana Falah Sajidah 80 56,5 68,25
18 R018 Hanifah Syayidah Lutfiyah 80 83,5 81,75
19 R019 Imam Fatchurrohman 80 90 85
20 R020 Indah Nur Alfiani 80 89,5 84,75
21 R021 Indiana Dhiya Nabighah 80 88,5 84,25
22 R022 Kevin Mahendra Setyawan 80 77 78,5
23 R023 Muhammad Auzan Anshar 87 82 84,5
24 R024 Bayu Rahmat SN 80 58,5 69,25
25 R025 Naufal Sani 80 62,5 71,25
26 R026 Putri Malida Rasma Dewi 80 72,5 76,25
27 R027 Putri Nabila Indrianingrum 80 86,5 83,25
28 R028 Rahma Dita Putri Salbila 80 63 71,5
29 R029 Rahmayani Sekar Janati 80 85,5 82,75
84
30 R030 Riani Rizki 80 62,5 71,25
31 R031 Ricky Syahril Afandi 80 55,5 67,75
32 R032 Safira Putri Apriliana 85 91,5 88,25
33 R033 Sendy Elgi Syam Hamzah 80 73,5 76,75
34 R034 Siti Farah Azzahra 80 73 76,5
35 R035 Sri Rahayu 80 85,5 82,75
36 R036 Syahrul Syofari 80 57,5 68,75
37 R037 Aditya Gusti Nugraha 75 56,5 65,75
38 R038 Afifah Nur Susanti 80 78,5 79,25
39 R039 Aleandra Achmad Rizky 80 85,5 82,75
40 R040 Ananda Rizky Raihansyah 90 92 91
41 R041 Annisa Puspita R 80 71,5 75,75
42 R042 Arya Fikryhuda Nurpatria 80 81 80,5
43 R043 Avria Hardiyanti 80 83,5 81,75
44 R044 Damar Soga Tri Prayoga 80 66 73
45 R045 Dandy Dwi Anugrah 80 69 74,5
46 R046 Dian Meisya Dewi 80 81,5 80,75
47 R047 Elgiva Floretta Nabila 80 82,5 81,25
48 R048 Ghazy Prasanna 80 72,5 76,25
49 R049 Hazman Muhammad 83 75 79
50 R050 Imam Muzakki 80 65 72,5
51 R051 Jeder Muhammad Pratingkas 80 68 74
52 R052 Lingga Yoga Kurniawan 75 63,5 69,25
53 R053 Melinda Wulan Sari 80 79 79,5
54 R054 Muhammad Ichsan Setiawan 80 71,5 75,75
55 R055 Muhammad Muttaqienal Fahry S 80 75 77,5
56 R056 Nanda Putri Setiawan 85 94 89,5
57 R057 Naufaludin Hidayat 80 57,5 68,75
58 R058 Nazwa Aulia Rachman 80 98 89
59 R059 Rahmalya Fadhila Palupi 80 86 83
60 R060 Raihan Ramadhan 80 83 81,5
61 R061 Rania Indah Syafitri 80 81,5 80,75
62 R062 Rizka Nur Amalina 80 93,5 86,75
63 R063 Sarah Salsabila Azzahra 90 100 95
64 R064 Siti Faida Mulyani 85 97 91
65 R065 Tri Yuni Kurniasih 80 77 78,5
66 R066 Aditya Nugroho 80 86 83
67 R067 Aini Triwardani 80 63 71,5
68 R068 Ananda Putra Apriandi 80 77,5 78,75
85
69 R069 Annisa Friska R. 80 86 83
70 R070 Ari Nur Ramadhan 80 68 74
71 R071 Aryasuta Arvin Daniswara 80 70 75
72 R072 Asad Muzahid 83 79,5 81,25
73 R073 Bagas Dwi Pamungkas 80 73,5 76,75
74 R074 Bisma Bara Muhamad 75 66,5 70,75
75 R075 Destiana Fitria Amalia 80 67,5 73,75
76 R076 Diangga Dzikri A. 80 73 76,5
77 R077 Dimas Ardiansyah 80 55,5 67,75
78 R078 Enggar Regita 85 87 86
79 R079 Erina Luthania P. 80 88,5 84,25
80 R080 Ferdy Kurniawan 80 72 76
81 R081 Fikri Ramdani 80 71 75,5
82 R082 Giant Reinal Dito 80 59 69,5
83 R083 Hana Prasawardani 80 86,5 83,25
84 R084 Ibnu Fajar Irfanza 80 68 74
86
Lampiran 8
Tabulasi Data Variabel X dan Y
No Kode X Y XY X2
Y2
1 R001 80 66 5280 6400 4356
2 R002 89 75 6675 7921 5625
3 R003 79 77 6083 6241 5929
4 R004 73 82 5986 5329 6724
5 R005 80 67 5360 6400 4489
6 R006 74 71 5254 5476 5041
7 R007 64 72 4608 4096 5184
8 R008 87 68 5916 7569 4624
9 R009 73 69,5 5073,5 5329 4830,25
10 R010 64 67,5 4320 4096 4556,25
11 R011 66 73,5 4851 4356 5402,25
12 R012 80 54,5 4360 6400 2970,25
13 R013 67 54,5 3651,5 4489 2970,25
14 R014 76 77,25 5871 5776 5967,563
15 R015 80 73,75 5900 6400 5439,063
16 R016 86 83,25 7159,5 7396 6930,563
17 R017 78 68,25 5323,5 6084 4658,063
18 R018 93 81,75 7602,75 8649 6683,063
19 R019 73 85 6205 5329 7225
20 R020 72 84,75 6102 5184 7182,563
21 R021 68 84,25 5729 4624 7098,063
22 R022 91 78,5 7143,5 8281 6162,25
23 R023 71 84,5 5999,5 5041 7140,25
24 R024 90 69,25 6232,5 8100 4795,563
25 R025 75 71,25 5343,75 5625 5076,563
26 R026 61 76,25 4651,25 3721 5814,063
27 R027 86 83,25 7159,5 7396 6930,563
28 R028 76 71,5 5434 5776 5112,25
29 R029 76 82,75 6289 5776 6847,563
30 R030 78 71,25 5557,5 6084 5076,563
31 R031 80 67,75 5420 6400 4590,063
32 R032 75 88,25 6618,75 5625 7788,063
87
33 R033 79 76,75 6063,25 6241 5890,563
34 R034 82 76,5 6273 6724 5852,25
35 R035 64 82,75 5296 4096 6847,563
36 R036 61 68,75 4193,75 3721 4726,563
37 R037 78 65,75 5128,5 6084 4323,063
38 R038 65 79,25 5151,25 4225 6280,563
39 R039 59 82,75 4882,25 3481 6847,563
40 R040 56 91 5096 3136 8281
41 R041 67 75,75 5075,25 4489 5738,063
42 R042 68 80,5 5474 4624 6480,25
43 R043 76 81,75 6213 5776 6683,063
44 R044 53 73 3869 2809 5329
45 R045 63 74,5 4693,5 3969 5550,25
46 R046 73 80,75 5894,75 5329 6520,563
47 R047 70 81,25 5687,5 4900 6601,563
48 R048 52 76,25 3965 2704 5814,063
49 R049 63 79 4977 3969 6241
50 R050 68 72,5 4930 4624 5256,25
51 R051 62 74 4588 3844 5476
52 R052 32 69,25 2216 1024 4795,563
53 R053 71 79,5 5644,5 5041 6320,25
54 R054 79 75,75 5984,25 6241 5738,063
55 R055 62 77,5 4805 3844 6006,25
56 R056 63 89,5 5638,5 3969 8010,25
57 R057 63 68,75 4331,25 3969 4726,563
58 R058 64 89 5696 4096 7921
59 R059 44 83 3652 1936 6889
60 R060 77 81,5 6275,5 5929 6642,25
61 R061 53 80,75 4279,75 2809 6520,563
62 R062 68 86,75 5899 4624 7525,563
63 R063 68 95 6460 4624 9025
64 R064 67 91 6097 4489 8281
65 R065 60 78,5 4710 3600 6162,25
66 R066 80 83 6640 6400 6889
67 R067 68 71,5 4862 4624 5112,25
68 R068 69 78,75 5433,75 4761 6201,563
69 R069 76 83 6308 5776 6889
70 R070 68 74 5032 4624 5476
71 R071 67 75 5025 4489 5625
88
72 R072 62 81,25 5037,5 3844 6601,563
73 R073 74 76,75 5679,5 5476 5890,563
74 R074 51 70,75 3608,25 2601 5005,563
75 R075 68 73,75 5015 4624 5439,063
76 R076 63 76,5 4819,5 3969 5852,25
77 R077 67 67,75 4539,25 4489 4590,063
78 R078 85 86 7310 7225 7396
79 R079 68 84,25 5729 4624 7098,063
80 R080 59 76 4484 3481 5776
81 R081 72 75,5 5436 5184 5700,25
82 R082 87 69,5 6046,5 7569 4830,25
83 R083 89 83,25 7409,25 7921 6930,563
84 R084 85 74 6290 7225 5476
89
Lampiran 9
Distribusi Frekuensi
Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru
Statistics
Persepsi Siswa Mengenai
Keterampilan Mengajar
Guru
N Valid 84
Missing 0
Mean 70,82
Median 70,50
Mode 68
Std. Deviation 10,920
Variance 119,257
Range 61
Minimum 32
Maximum 93
Sum 5949
Distribusi Frekuensi
Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
32-40 1 1,2 1,2 1,2
41-49 1 1,2 1,2 2,4
50-58 5 6,0 6,0 8,3
59-67 24 28,6 28,6 36,9
68-76 28 33,3 33,3 70,2
77-85 16 19,0 19,0 89,3
86-94 9 10,7 10,7 100,0
Total 84 100,0 100,0
90
Histrogram
Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru
91
Lampiran 10
Distribusi Frekuensi
Hasil Belajar IPS Siswa
Hasil Belajar
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
55-60 2 2,4 2,5 2,5
61-66 2 2,4 2,5 5,0
67-72 19 22,6 23,8 28,8
73-78 23 27,4 28,8 57,5
79-84 23 27,4 28,8 86,3
85-90 8 9,5 10,0 96,3
91-96 3 3,6 3,8 100,0
Total 80 95,2 100,0
Missing System 4 4,8
Total 84 100,0
Statistics
Hasil Belajar Siswa
N Valid 84
Missing 0
Mean 76,94
Median 76,88
Mode 83
Std. Deviation 7,406
Variance 54,856
Range 40
Minimum 55
Maximum 95
Sum 6463
92
93
Lampiran 11
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Persepsi Siswa
Mengenai
Keterampilan
Mengajar Guru
,078 84 ,200* ,974 84 ,089
Hasil Belajar Siswa ,054 84 ,200* ,980 84 ,219
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
94
95
Lampiran 12
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Hasil Belajar Siswa
Levene
Statistic
df1 df2 Sig.
1,323 20 48 ,211
ANOVA
Hasil Belajar Siswa
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Between
Groups 1745,355 35 49,867 ,853 ,686
Within Groups 2807,689 48 58,494
Total 4553,044 83
96
Lampiran 13
Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Hasil Belajar
Siswa *
Persepsi
Siswa
Mengenai
Keterampilan
Mengajar
Guru
Between
Groups
(Combined) 1745,355 35 49,867 ,853 ,686
Linearity 19,501 1 19,501 ,333 ,566
Deviation from
Linearity 1725,854 34 50,760 ,868 ,664
Within Groups 2807,689 48 58,494
Total 4553,044 83
97
Lampiran 14
Uji Regresi Linear Sederhana
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,065a ,004 -,008 7,436
a. Predictors: (Constant), Persepsi Siswa Mengenai
Keterampilan Mengajar Guru
b. Dependent Variable: Hasil Belajar Siswa
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 19,501 1 19,501 ,353 ,554b
Residual 4533,543 82 55,287
Total 4553,044 83
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Siswa
b. Predictors: (Constant), Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar
Guru
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficie
nts t Sig.
95,0%
Confidence
Interval for B
B Std. Error Beta Lower
Bound
Upper
Bound
1
(Constant) 80,087 5,355 14,956 ,000 69,435 90,739
Persepsi Siswa
Mengenai
Keterampilan
Mengajar Guru
-,044 ,075 -,065 -,594 ,554 -,193 ,104
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Siswa
98
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
N
Predicted Value 75,96 78,67 76,94 ,485 84
Residual -22,113 17,931 ,000 7,391 84
Std. Predicted
Value -2,031 3,555 ,000 1,000 84
Std. Residual -2,974 2,412 ,000 ,994 84
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Siswa
99
Lampiran 15
Uji Hipotesis (Uji t)
Paired Samples Statistics
Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Pair 1
Persepsi Siswa
Mengenai
Keterampilan Mengajar
Guru
70,82 84 10,920 1,192
Hasil Belajar Siswa 76,94 84 7,406 ,808
Paired Samples Correlations
N Correlatio
n
Sig.
Pair 1
Persepsi Siswa
Mengenai
Keterampilan Mengajar
Guru & Hasil Belajar
Siswa
84 -,065 ,554
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-
tailed) Mean Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
Persepsi
Siswa
Mengenai
Keterampilan
Mengajar
Guru - Hasil
Belajar Siswa
-6,122 13,590 1,483 -9,071 -3,173 -4,129 83 ,000
100
Lampiran 15
Dokumentasi Foto Penelitian
Gambar 1.1 Peneliti Menjelaskan Cara Pengisian
Angket
Gambar 1.2 Peneliti Membagikan Angket Penelitian
101
Gambar 1.3 Responden Mengisi Angket Penelitian
Gambar 1. 4 Peneliti Mengambil Hasil Pengisian Angket
Oleh Responden