pengaruh persepsi, sikap dan perspektif pengambilan...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH PERSEPSI, SIKAP DAN PERSPEKTIF
PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI
NASABAH PADA BANK SYARIAH
(Studi Kasus pada Pegawai IAIN Salatiga)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Syariah (SE.Sy)
Disusun Oleh :
Nur Latifah Isnaini (21311048)
JURUSAN S1-PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2016
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah
dilaksanakan/diperbuatnya" (Ali Bin Abi Thalib)
“Kamu sekalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawabannya mengenai
orang yang dipimpinnya.” (H.R. Bukhari Muslim)
“Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh
manusia ialah menundukan diri sendiri." (Ibu Kartini )
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk
Kedua orang tuaku tercinta untuk kasih sayang yang selalu mereka berikan
sejak aku masih dalam kandungan dan sampai aku berada di dunia ini,
pengorbanan mereka tidak akan pernah bisa tergantikan sampai kapanpun
dan doa yang terus diberikan siang dan malam untuk kesuksesan dan
kebahagianku.
Kakak, adik, saudara dan keluarga besar serta seluruh teman-temanku
tersayang yang ikut serta andil dalam kisahku dengan semangat dan
masukan-masukannya
Dwi Rachmat Prihartantyo, suamiku yang telah banyak memotivasiku,
selalu memberi semangat dan mendoakan yang terbaik
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas
kehadirat Allah SWT yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi, Sikap dan Perspektif
Pengambilan Keputusan terhadap Keputusan Menjadi Nasabah pada Bank
Syariah (Studi Kasus pada Pegawai IAIN Salatiga)”. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menghantarkan dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang ini.
Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam
ilmu Perbankan Syariah. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik
secara moril maupun spiritual. Ucapan terimakasiholeh penulis ditujukan kepada:
1. Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
(FEBI) IAIN Salatiga.
3. Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan S1-Perbankan Syariah.
4. Taufikur Rahman, SE., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing penulis dengan sabar dan ikhlas dalam menyelesaikan Skripsi
ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala kepada beliau.
5. M. Yusuf Khumaini, S.HI., M.H. selaku dosen pembimbing akademik.
vii
6. Seluruh dosen Jurusan S1-Perbankan Syariah Islam IAIN Salatiga yang telah
memberikan bekal berbagai teori, ilmu pengetahuan, wawasan dan
pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis.
7. Seluruh staf dan pegawai Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
8. Kedua orang tuaku tercinta, yang tiada henti memberikan dorongan doa, moril
dan materil kepada penulis.
9. Saudara dan seluruh keluarga besarku yang juga memberikan dukungan dalam
berbagai bentuk.
10. Dwi Rachmat Prihartantyo, suamiku yang senangtiasa bersabar, setia
menungguku dan memberikan dukungan, semangat dan doa yang telah
diberikan serta selalu ada saat aku butuhkan.
11. Teman-temanku tersayang Irnia Fatmawati, Robi’ah Luthfiati, Mutiara Nisya
Rahmaningtyas, Ayu Risky Fadhilah, Nida’ul Chusna, Nur Fauziah Laeli, Erni
Puji Astuti, Nur Istiana, Okviana Nargiya Puji Utami dan teman-teman
seperjuangan S1-Perbankan Syariah angkatan 2011 yang turut membantu dan
memberi semangat.
12. Pihak Pegawai IAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini.
13. Semua pihak yang membantu penyelesaian skripsi ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis
mengucapkan terima kasih dan semoga kebaikan semua pihak yang telah
memberikan bantuan mendapat balasan pahala dari Allah SWT.
viii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, kritik
dan saran penulis harapkan. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan
segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan
mempelajarinya. Aamiin.
Salatiga, 23 Februari 2016
Penulis
ix
ABSTRAK
Isnaini, Nur Latifah. 2015. Pengaruh Persepsi, Sikap dan Perspektif
Pengambilan Keputusan terhadap Keputusan Menjadi Nasabah pada
Bank Syariah (Dtudi Kasus pada Pegawai IAIN Salatiga). Skripsi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan S1-Perbankan Syariah.
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Taufikur Rahman,
SE.,M.Si.
Kata Kunci : Persepsi, Sikap, Perspektif Pengambilan Keputusan dan
Keputusan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi keputusan masyarakat pada Bank Syariah. Peneliti menguji
beberapa variabel yang diduga dapat mempengaruhi keputusan masyarakat pada
Bank Syariah, yaitu : Persepsi, Sikap dan Perspektif Pengambilan Keputusan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena bertujuan untuk
mengkonfirmasi data yang diperoleh dilapangan dengan teori yang ada. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 68 responden, yaitu
Pegawai IAIN Salatiga dengan teknik pengambilan sampel, yaitu Simple
Random Sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan
kuesioner. Alat uji analisis dalam penelitian ini menggunakan Uji Ttest, Uji Ftest
dan R2
dengan model Regresi Linier Berganda dengan bantuan IBM SPSS
Statistics 20.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara individual variabel
Persepsi tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pegawai IAIN Salatiga pada
Bank Syariah, variabel Sikap tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pegawai
IAIN Salatiga pada Bank Syariah, variabel Perspektif Pengambilan Keputusan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pegawai IAIN Salatiga
pada Bank Syariah. Sedangkan Persepsi, Sikap dan Perspektif Pengambilan
Keputusan secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Keputusan Pegawai IAIN Salatiga pada Bank Syariah.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel Perspektif
pengambilan keputusan paling dominan berpengaruh terhadap Keputusan
pegawai IAIN Salatiga pada Bank Syariah dengan nilai koefisien regresi sebesar
0,470, kemudian diikuti oleh variabel persepsi dan sikap dengan nilai koefisien
regresi sebesar 0,357 dan 0,235.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................ I
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. Ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................... Iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................. Iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................................. V
HALAMAN KATA PENGANTAR................................................................................ Vi
HALAM ABSTRAK....................................................................................................... Ix
HALAMAN DAFTAR ISI.............................................................................................. X
HALAMAN DAFTAR TABEL...................................................................................... Xv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR.................................................................................. Xvi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian................................................................................. 9
E. Sistematika Penulisan............................................................................ 10
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................... 12
A. Telaah Pustaka..................................................................................... 12
B. Kerangka Teori.................................................................................... 16
1. Persepsi......................................................................................... 16
a. Pengertian Persepsi................................................................ 16
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pembentukan Persepsi........................................................... 16
1. Faktor Internal................................................................ 17
2. Faktor Eksternal.............................................................. 18
a. Faktor-faktor Stimulus............................................ 18
b. Situasi Lingkungan Sosial....................................... 20
2. Sikap............................................................................................. 22
xi
a. Pengertian Sikap.................................................................... 22
b. Konsep Sikap......................................................................... 23
c. Ada 3 Komponen Model Sikap............................................. 23
d. Fungsi Sikap.......................................................................... 25
3. Perspektif Pengambilan Keputusan.............................................. 26
a. Pengertian Perspektif Pengamboilan Keputusan................... 26
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan........................................................ 27
c. Tipe Proses Pengambilan Keputusan.................................... 30
4. Perilaku......................................................................................... 32
a. Pengertian Perilaku................................................................ 32
b. Konsep Perilaku Konsumen.................................................. 33
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen....... 34
d. Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen............................ 35
5. Keputusan..................................................................................... 35
a. Pengertian Keputusan............................................................ 35
b. 4 Model Pengambilan Keputusan Konsumen....................... 36
c. Tipe Pengambilan Keputusan................................................ 37
d. Langkah-langkah Keputusan Konsumen............................... 38
6. Pengaruh Persepsi terhadap Perilaku............................................ 39
7. Pengaruh Sikap terhadap Perilaku................................................ 40
8. Pengaruh Perspektif Pengambilan
Keputusan terhadap Perilaku........................................................ 41
9. Pengaruh Persepsi, Sikap dan Perspektif
Pengambilan Keputusan terhadap Perilaku.................................. 42
C. Kerangka Teori Penelitian................................................................... 43
D. Hipotesis.............................................................................................. 45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................... 46
A. Jenis Penelitian.................................................................................... 46
B. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................... 46
C. Populasi dan Sampel............................................................................ 46
xii
1. Populasi...................................................................................... 46
2. Sampel........................................................................................ 47
D. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 48
1. Sumber Data............................................................................... 49
2. Teknik Pengumpulan Data......................................................... 49
E. Skala Pengukuran................................................................................ 50
F. Definisi Konsep dan Operasional........................................................ 51
1. Variabel Bebas (Independen)..................................................... 51
2. Variabel Terikat (Dependen)...................................................... 52
G. Instrumen Penelitian............................................................................ 52
H. Uji Instrumen Penelitian...................................................................... 55
1. Uji Reliabilitas............................................................................ 55
2. Uji Validitas............................................................................... 56
I. Uji Asumsi Klasik................................................................................ 57
1. Uji Multicollenearity.................................................................. 57
2. Uji Heterocedascity.................................................................... 58
3. Uji Normality............................................................................. 58
4. Uji Linearity............................................................................... 59
J. Uji Hipotesis...................................................................................... 60
1. Uji Statistik................................................................................. 60
a. Uji Ttest (Uji Parsial)............................................................ 60
b. Uji Ftest (Uji Simultan)......................................................... 61
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)........................................... 63
2. Uji Regresi Linear Berganda...................................................... 63
K. Alat Analisis...................................................................................... 64
BAB IV ANALISIS DATA...................................................................................... 65
A. Deskripsi Obyek Penelitian............................................................... 65
1. Sejarah Pendirian IAIN Salatiga................................................ 65
2. Alih Status menjadi STAIN Salatiga......................................... 66
3. Alih Status menjadi IAIN Salatiga............................................ 66
4. Visi dan Misi IAIN Salatiga....................................................... 67
xiii
B. Deskripsi Data Responden................................................................ 69
1. Karakteristik Responden............................................................ 69
a) Umur................................................................................... 69
b) Jenis Kelamin...................................................................... 70
c) Pendidikan Terakhir............................................................ 71
d) Lama Bekerja...................................................................... 71
2. Analisis Data.............................................................................. 72
a) Analisis Data Penelitian.................................................... 72
1) Uji Reliabilitas........................................................... 72
2) UjiValiditas................................................................ 73
b) Uji Asumsi Klasik............................................................. 76
1. Uji Multikolinearitas.................................................. 76
2. Uji Heterokedastisitas................................................ 77
3. Uji Normalitas........................................................... 78
4. Uji Linearitas............................................................. 81
c) Uji Hipotesis..................................................................... 82
1. Uji Statistik................................................................ 82
a) Uji Ttest (Uji Parsial)......................................... 82
b) Uji Ftest (Uji Simultan)...................................... 84
c) Uji Koefisien Determinasi (R2)........................ 85
2. Uji Regresi Linear Berganda..................................... 86
BAB V PENUTUP.................................................................................... 90
A. Kesimpulan............................................................................ 90
B. Saran...................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pertumbuhan Jaringan Kantor Perbankan Syariah..................... 4
Tabel 3.1 Variabel Penelitian, Definisi,
Indikator dan Skala Pengukuran................................................... 52
Tabel 4.1 Usia/Umur Responden.................................................................. 70
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden............................................................. 70
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir Responden................................................... 71
Tabel 4.4 Lama Bekerja Responden............................................................. 72
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas.................................................................... 73
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas........................................................................ 74
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas Metode VIF...................................... 77
Tabel 4.8 Hasil Uji Heterokedastisitas Metode White Test.......................... 78
Tabel 4.9 Hasil Uji Klomogrov-Smirnov Test.............................................. 80
Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas....................................................................... 81
Tabel 4.11 Hasil Uji Parsial (Ttest).................................................................. 82
Tabel 4.12 Hasil Uji Simultan (Ftest)............................................................... 85
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)........................................... 86
Tabel 4.14 Hasil Uji Linear Berganda............................................................ 87
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bentuk Persepsi..................................................................... 17
Gambar 2.2 Proses Perilaku Konsumen.................................................... 33
Gambar 2.3 Kerangka Penelitian............................................................... 43
Gambar 4.1 Output Viewer Regresion Standarized Residual................... 79
Gambar 4.2 Grafik Normal Plot................................................................ 79
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan didalam hidupnya. Hal
ini merupakan dorongan fitrah yang mutlak dan tidak bisa dihilangkan dari
diri setiap manusia. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia
memerlukan bantuan dari manusia lainnya, sehingga akan timbul sebuah
interaksi dan pembagian tugas yang diwujudkan dalam bidang-bidang usaha.
Ketika manusia saling berinteraksi maka akan terjadi sebuah pertukaran, yaitu
jual beli. Awal dilakukan jual beli dengan cara barter kemudian berkembang
menjadi alat tukar yang sah yaitu uang. Uang sebagai alat tukar memegang
peranan yang sangat penting sehingga seluruh aspek kehidupan manusia tidak
dapat lepas dari uang (Wibowo dan Widodo : 2005).
Untuk memperlancar aktivitas peredaran uang dibentuklah sebuah
lembaga keuangan yang bernama Bank. Bank merupakan Lembaga Keuangan
yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas
pembayaran serta peredaran uang. Terdapat dua jenis Bank yang berbeda cara
penerapannya, diantaranya adalah Bank Konvensional dan Bank Syariah yaitu
Lembaga Keuangan yang sama-sama menjalankan aktivitas bisnis dan
mengedepankan keuntungan. Namun kedua sistem Lembaga Keuangan ini
memiliki perbedaan yang signifikan. Keberadaan Perbankan Syariah di
Indonesia diperlukan untuk memenuhi kebutuhan lapisan mayarakat Muslim
2
yang tidak dapat menerima konsep bunga dalam dunia perbankan, karena
sebagian besar atau mayoritas penduduk Indonesia adalah seorang muslim.
Selain penolakan masyarakat terhadap sistem bunga dalam perbankan
konvensional, mereka juga meyakini bahwa terdapat kegiatan usaha yang
dinilai tidak sejalan dengan nilai-nilai dasar sistem keuangan syariah, seperti
kemungkinan penyaluran pembiayaan pada kegiatan produksi dan jasa non
halal, seperti kecenderungan terjadinya kegiatan yang bersifat spekulatif
(maisyir) atau perolehan keuntungan oleh pihak pemilik modal kepada
pembiayaan secara tidak adil (gharar) yang berdampak negatif terhadap
ekonomi umat (Sumar’in : 2012).
Bank Konvensional menggunakan prinsip bunga yang termasuk riba
dan Islam mengharamkannya, maka didirikanlah Bank Syariah yang
menggunakan prinsip bagi hasil. Prinsip bagi hasil merupakan karakteristik
umum dan landasan dasar bagi operasional bank syariah secara keseluruhan.
Dalam hal bagi hasil dengan nasabah, bank syariah menggunakan konsep
nisbah bagi hasil atas presentase pendapatan yang diperoleh. Hal ini
menyebabkan besar kecilnya imbalan bagi pemilik dana. Selain itu bagi hasil
dinilai mampu mengalokasikan sumber dana dan sumber daya secara efisien.
Dengan sistem bagi hasil tersebut, maka hasilnya diharapkan mampu menjadi
alternatif untuk menunjang program-program negara yang sedang berkembang
(Sumitro : 2004).
3
Keberadaan Bank Syariah diharapkan dapat mendorong perkembangan
perekonomian suatu negara khususnya untuk negara-negara yang sedang
berkembang seperti Indonesia. Tujuan dan fungsi Perbankan Syariah dalam
perekonomian, yaitu berupa kemakmuran ekonomi yang meluas, tingkat kerja
penuh dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimum, keadilan sosial-
ekonomi dan distribusi pendapatan serta kekayaan yang merata, stabilitas nilai
uang, mobilisasi dan investasi tabungan yang menjamin adanya pengembalian
yang adil dan pelayanan yang efektif (Sudarsono : 2003).
Dunia perbankan syariah di Indonesia saat ini semakin berkembang
pesat, hal ini ditandai dengan munculnya bank-bank syariah di Indonesia,
bahkan sebagian dari bank konvensional juga membuka cabang pada bank
syariah, salah satunya adalah Bank Syariah Mandiri. Kesadaran masyarakat
Indonesia untuk menggunakan jasa perbankan syariah semakin meningkat
karena dinilai prinsip bagi hasil yang digunakan tidak merugikan nasabah atau
bank itu sendiri dan masyarakat akan lebih tenang karena perbankan syariah
lebih mengutamakan kemaslahatannya. Dalam keadaan seperti ini, timbullah
persaingan antar bank yang semakin ketat, sehingga bank harus membentuk
strategi yang tepat untuk menarik minat nasabah untuk menabung di bank
syariah. Berikut ini adalah data perkembangan kantor Perbankan Syariah di
Indonesia :
4
Tabel 1.1
Pertumbuhan Jaringan Kantor
Perbankan Syariah
INDIKATOR 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Mei Juni Juli
Bank Umum
Syariah (BUS)
Jumlah Bank
Jumlah Kantor
6
711
11
1.215
11
1.401
11
1.745
11
1.998
11
2.139
11
2.139
11
2.139
Unit Usaha
Syariah (UUS)
Jumlah UUS
Jumlah Kantor
25
287
23
262
24
336
24
517
23
590
23
425
23
425
23
425
Bank
Pembiayaan
Rakyat Syariah
(BPRS)
Jumlah BPRS
Jumlah Kantor
138
225
150
286
155
364
158
401
163
402
163
428
163
429
163
424
Sumber :Pertumbuhan Jaringan Kantor Perbankan Syariah 2014
Setelah melihat perkembangan pertumbuhan kantor Perbankan Syariah
pada tabel diatas, masih sering terjadi permasalahan pada Bank Syariah ketika
suatu produk kurang diminati oleh konsumen atau nasabah yang kemungkinan
disebabkan oleh adanya permasalahan pemasaran yang kurang maksimal. Ries
and Trout dalam (Prasetijo dan Ihalauw, 2004 : 67) menyatakan bahwa
pemasaran adalah peperangan antar produsen untuk memperebutkan persepsi
konsumen. Persepsi konsumen adalah proses yang dilakukan konsumen untuk
5
memilih, mengatur, menafsir stimuli (alat perangsang) berdasarkan kebutuhan,
nilai-nilai dan harapan setiap konsumen itu sendiri (Schiffman dan Kanuk,
2008 : 137). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya persepsi,
diantaranya adalah faktor internal yang terdiri dari pengalaman konsumen,
kebutuhan konsumen pada saat itu, nilai-nilai yang dianutnya dan ekspektasi
(harapan). Kemudian faktor eksternal yang terdiri dari sifat-sifat stimulus
seperti ciri-ciri produk, kemasan, merk, iklan dan sebagainya. Situasi
lingkungan pada tempat tinggal konsumen juga termasuk faktor eksternal yang
berpengaruh terhadap persepsi.
Seharusnya Perbankan Syariah yang berlandaskan konsep Syariah
sangat diminati oleh masyarakat Indonesia yang mayoritasnya beragama
Islam. Namun pada kenyataanya masih seringkali terjadi pemahaman yang
berbeda dari kalangan internal pemeluk agama Islam maupun masyarakat pada
umumnya. Seperti dalam penelitian Panca (2011 : 71) mengenai Analisis
Persepsi, Preferensi, Sikap dan Perilaku Dosen terhadap Perbankan Syariah,
hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa persepsi tidak berpengaruh
positif terhadap sikap, akan tetapi secara sistem Perbankan Syariah memiliki
sistem yang lebih bagus dan amanah dibandingkan dengan Perbankan
Konvensional. Sehingga Bank Syariah dapat dijadikan sebagai alternatif untuk
melakukan transaksi keuangan agar nasabah tidak tergantung terhadap sistem
Perbankan yang murni Konvensional dengan sistem bunga. Dalam penelitian
Panca menunjukkan bahwa persepsi tidak berpengaruh terhadap sikap.
6
Sikap juga akan mempengaruhi seseorang dalam menilai suatu objek
yang akan diminati dan dimiliki. Sikap adalah suatu evaluasi yang menyeluruh
dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara yang
menguntungkan atau tidak terhadap objek yang dinilai (Peter dan Olson, 2013
: 130). Fungsi sikap adalah Utilitarian melalui instrument ini suka atau tidak
suka, sikap memilih produk yang memungkinkan seseorang untuk memilih
produk yang memberikan hasil positif atau negatif. Pengalaman langsung oleh
konsumen dalam mencoba dan mengevaluasi produk dapat mempengaruhi
sikap konsumen terhadap produk tersebut. Pengaruh dari keluarga atau media
massa juga sangat penting karena dapat digunakan untuk mengkomunikasikan
informasi tentang suatu produk (Prasetijo dan Ihalauw : 2004).
Schifman dan Kanuk (2008 : 222) mengatakan bahwa sikap akan
mempunyai dampak yang sangat meresap terhadap perilaku konsumen.
Namun teori lain mengatakan bahwa sikap yang positif terhadap iklan atau
stimulus tidak selalu membawa peningkatan pembelian terhadap merk, (Peter
dan Olson, 2013 : 196). Selain persepsi, sikap, perpsektif pengambilan
keputusan juga berpengaruh terhadap perilaku. Proses perspektif pengambilan
keputusan diawali dengan adanya kebutuhan yang berusaha untuk dipenuhi.
Pemenuhan kebutuhan ini terkait dengan beberapa alternatif sehingga perlu
dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk memperoleh alternatif terbaik dari
persepsi konsumen. Di dalam proses membandingkan ini konsumen
memerlukan informasi yang jumlah dan tingkat kepentingannya tergantung
dari kebutuhan konsumen serta situasi yang dihadapinya. Keputusan
7
pembelian akan dilakukan dengan menggunakan kaidah menyeimbangkan sisi
positif dengan sisi negatif suatu merk ataupun mencari solusi terbaik dari
perspektif konsumen, kemudian setelah dikonsumsi akan dievaluasi kembali
(Fifi, 2012). Individu dapat mengambil keputusan yang cermat atas dasar
pertimbangan yang matang. Kondisi internal dan eksternal, ketersediaan
informasi dan keterampilan dalam pengambilan keputusan dapat berpengaruh
terhadap konsumen dalam menentukan keputusan untuk memilih atau
membeli produk yang ditawarkan oleh produsen (Umar : 2001).
Dengan mempelajari perilaku konsumen, beserta faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi perilaku konsumen untuk menentukan pilihannya, maka
perusahaan dapat menjelaskan mengapa konsumen mau membeli atau
menggunakan suatu produk/jasa, siapa yang mempengaruhinya, kapan
konsumen akan membeli atau menggunakannya. Penjelasan tersebut penting
untuk diketahui supaya para perancang pasar dan pemasaran dapat menjual
produknya sesuai keinginan konsumen (Sangadji dan Sopiah : 2013).
Setiap konsumen melakukan berbagai macam keputusan tentang
pencarian, pembelian, penggunaan beragam produk dan merk pada setiap
periode tertentu. Berbagai macam keputusan mengenai aktivitas kehidupan
sering kali harus dilakukan oleh konsumen setiap hari. Konsumen melakukan
keputusan setiap hari atau setiap periode tanpa menyadari bahwa mereka tlah
mengambil keputusan (Sumarwan :2011).
8
Berdasarkan pemaparan tersebut diatas penulis ingin meneliti dan
mengetahui informasi yang lebih jelas mengenai pengaruh persepsi, sikap dan
perspektif pengambilan keputusan masyarakat terhadap perilaku pada Bank
Syariah, sehingga penulis mengambil judul “Pengaruh Persepsi, Sikap dan
Perspektif Pengambilan Keputusan terhadap Keputusan Menjadi
Nasabah pada Bank Syariah (Studi Kasus pada Pegawai IAIN Salatiga).”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang masalah,
maka rumusan masalah yang ada dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Apakah persepsi berpengaruh positif terhadap Keputusan Pegawai IAIN
Salatiga menjadi nasabah pada Bank Syariah?
2. Apakah sikap berpengaruh positif terhadap Keputusan Pegawai IAIN
Salatiga menjadi nasabah pada Bank Syariah?
3. Apakah perspektif pengambilan keputusan berpengaruh positif terhadap
Keputusan Pegawai IAIN Salatiga menjadi nasabah pada Bank Syariah?
4. Apakah persepsi, sikap dan perspektif pengambilan keputusan secara
simultan (bersama-sama) berpengaruh positif terhadap Keputusan
Pegawai IAIN Salatiga menjadi nasabah pada Bank Syariah?
9
C. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan Penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui Pengaruh Persepsi Pegawai IAIN Salatiga terhadap
Keputusan menjadi Nasabah pada Bank Syariah.
2. Untuk mengetahui Pengaruh Sikap Pegawai IAIN Salatiga terhadap
Keputusan menjadi Nasabah pada Bank Syariah.
3. Untuk mengetahui Pengaruh Perspektif Pengambilan Keputusan Pegawai
IAIN Salatiga terhadap Keputusan menjadi Nasabah pada Bank Syariah.
4. Untuk mengetahui Pengaruh Persepsi, Sikap dan Perspektif Pengambilan
Keputusan Pegawai IAIN Salatiga secara simultan (bersama-sama)
terhadap Keputusan menjadi Nasabah pada Bank Syariah.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
a) Untuk bahan perbandingan antara teori yang telah didapatkan selama
didalam perkuliahan dengan praktek di lapangan.
b) Untuk mengetahui pengaruh persepsi, sikap dan perspektif
pengambilan keputusan terhadap Keputusan menjadi Nasabah
masyarakat pada Bank Syariah dalam rangka penyusunan skripsi
sebagai syarat kelulusan dijurusan S1-Perbankan Syariah IAIN
Salatiga.
10
c) Untuk menambah wawasan dan pengalaman mengenai persepsi, sikap
dan perspektif pengambilan keputusan terhadap perilaku masyarakat
pada Bank Syariah.
2. Bagi IAIN SALATIGA
Sebagai dasar mengukur kualitas kegiatan belajar mengajar dengan menilai
isi skripsi ini.
3. Bagi Bank Syariah
Untuk mengetahui pemahaman masyarakat Salatiga tentang Bank Syariah.
4. Bagi Pembaca
Sebagai tambahan informasi, pengetahuan dan referensi untuk dapat
diambil manfaatnya oleh para pembaca.
E. Sistematika Penulisan
Pada sistematika penulisan ini menguraikan tentang, sebagai berikut :
BAB I Bab satu yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II Pada bab dua berisi tentang Kajian Pustaka yang mencakup Telaah
pustaka yaitu menguraikan tentang telaah pustaka tentang
ringkasan penelitian terdahulu dan memberikan gambaran terhadap
posisi penelitian ini terhadap penelitian terdahulu. Kemudian
kerangka teori yaitu bangunan teori untuk konsep menganalisis.
Selanjutnya adalah kerangka penelitian yaitu menguraikan tentang
11
kerangka kritis untuk penelitian yang dilakukan. Dan yang terkhir
adalah hipotesis.
BAB III Bab tiga membahas tentang metode penelitian yang menguraikan
tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, Populasi dan
sampel, Teknik pengumpulan data, Skala pengukuran, Definisi
konsep dan operasional, Instrumen Penelitian, Uji Instrumen
Penelitian dan Alat analisis.
BAB VI Bab empat membahas tentang analisis data yaitu menguraikan
tentang diskripsi obyek penelitian dan analisis data serta
pembahasannya.
BAB V Bab lima yaitu penutup yang menguraikan tentang kesimpulan dari
hasil pembahasan dan saran-saran.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Beberapa penelitian terdahulu yang meneliti tentang Pengaruh
Persepsi, Sikap dan Perspektif Pengambilan Keputusan terhadap Perilaku
Masyarakat pada Bank Syariah diantaranya sebagai berikut : Penelitian
Hamidi (2000) yang meneliti tentang Persepsi dan Sikap Masyarakat Santri
Jawa Timur Terhadap Bank Syariah menunjukkan bahwa Persepsi dan Sikap
santri Jawa Timur baik yang nasabah maupun bukan nasabah Bank Syariah
ditinjau dari pendekatan budaya, sosial, psikologis dan pribadi adalah positif
terhadap Bank Syariah. Perbedaan terdapat pada masyarakat santri nasabah
dan yang bukan nasabah adalah pada sikap atau pilihan mereka memilih Bank
Syariah. Hasil penelitian Hamidi menunjukkan bahwa persepsi yang positif
tidak berpengaruh terhadap sikap Santri di Jawa Timur pada Bank Syariah.
Penelitian Ariani (2007) yang meneliti tentang Persepsi Masyarakat
Umum terhadap Bank Syariah di Medan menunjukkan bahwa pengujian
secara serempak (uji F) pada variabel pendidikan, usia dan pelayanan secara
bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan pada α = 5% dan α = 1%
terhadap persepsi masyarakat umum di Medan. Dari ketiga variabel bebas
terlihat bahwa pelayanan merupakan variabel utama yang memberikan
kontribusi paling besar dalam hubungannya dengan persepsi masyarakat
umum terhadap Bank Syariah di Medan. Pengujian secara parsial
menunjukkan bahwa pendidikan, usia dan pengaruh pelayanan berpengaruh
13
positif terhadap persepsi masyarakat umum pada Bank Syariah. R2 = 0,233
berarti adalah variabel tersebut (pendidikan,usia dan pelayanan) mempunyai
pengaruh sebesar 23,3% terhadap persepsi masyarakat umum pada Bank
Syariah di Medan.
Penelitian yang dilakukan oleh Amani (2010) yang meneliti tentang
Persepsi Santri Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta terhadap Bank Syariah
menunjukkan hasil bahwa persepsi santri Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta
hanya sebatas argumen penalaran saja karena masih banyak santri yang
menggunakan jasa Bank Konvensional. Para santri memiliki alasan bahwa
kantor Bank Syariah masih sedikit, pengetahuan santri yang masih kurang
mengenai Bank Syariah. Respon positif para santri mengenai Bank Syariah
adalah Bank Syariah ini memberikan pelayanan yang ramah dan bersahabat,
serta pembagian keuntungan dengan cara bagi hasil yang berbeda dengan
Bank Konvensional. Respon negatif dari sebagian santri terhadap Bank
Syariah disebabkan fasilitas Bank Syariah kurang memadai dibandingkan
Bank Konvensional. Sehingga dari hasil penelitian Amani (2010)
menunjukkan bahwa persepsi santri Al-Munawwir tidak berpengaruh
terhadap perilaku santri untuk memilih Bank Syariah.
Penelitian dari Sakinah (2011) tentang Sikap dan Perilaku Hakim
terhadap Perbankan Syariah menunjukkan bahwa secara keseluruhan sikap
hakim terhadap Perbankan Syariah memberikan respon yang positif ke arah
mendukung tentang adanya Bank Syariah. Namun, tingkat dukungan sikap
bervariasi menurut variasi faktor. Dukungan paling tinggi tampak pada
14
pemanfaatan Perbankan Syariah dalam suatu kelompok dan penggunaan
Perbankan Syariah untuk pengelolaan pribadi sedang dukungan rendah pada
faktor mekanisme dan sistem operasional Bank Syariah. Sehingga
kesimpulan dari penelitian Sakinah (2011) adalah masyarakat memberikan
sikap yang positif tetapi tidak berpengaruh pada perilaku untuk mengambil
keputusan dan memberikan sikap rendah terhadap keyakinan pada Bank
Syariah.
Penelitian yang dilakukan oleh Aiyub (2007) yang meneliti tentang
Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di
Nanggroe Aceh Darussalam menunjukkan hasil bahwa masyarakat banyak
yang tidak mengetahui tentang sistem maupun produk Perbankan Syariah,
sehingga memberikan nilai potensi yang kurang. Akan tetapi minat
masyarakat untuk menabung dan melakukan pembiayaan sangat tinggi
setelah mengetahui informasi mengenai Bank Syariah. Hasil penelitian Aiyub
(2007) menunjukkan bahwa sikap masyarakat untuk menabung dan
melakukan pembiayaan berpengaruh positif pada perilaku masyarakat
terhadap Bank Syariah.
Penelitian yang dilakukan oleh Panca (2011) yang meneliti tentang
Analisis Persepsi, Preferensi, Sikap dan Perilaku Dosen terhadap Perbankan
Syariah menunjukkan bahwa pada hipotesis 1 tentang pengaruh persepsi
terhadap perilaku dosen pada Bank Syariah menunjukkan bahwa persepsi
tidak berpengaruh positif terhadap sikap Dosen Fakultas Syariah IAIN
Walisogo pada Bank Syariah. Sedangkan pada hipotesis 2 menujukkan bahwa
15
preferensi berpengaruh positif terhadap sikap Dosen Fakultas Syariah IAIN
Walisongo Semarang. Selanjutnya pada hipotesis 3 menunjukkan bahwa
sikap berpengaruh positif terhadap perilaku dosen Fakultas Syariah IAIN
Walisongo Semarang terhadap Bank Syariah.
Penelitian yang dilakukan Murdianingsih (2015) yang meneliti
tentang Persepsi dan Perilaku Santri Kota Salatiga terhadap Perbankan
Syariah dengan Sikap sebagai Variabel Moderating menunjukkan bahwa
pengaruh persepsi terhadap keputusan santri Kota Salatiga memberikan
pengaruh yang positif terhadap perilaku para santri pada Bank Syariah.
Sedangkan pengaruh persepsi pada situasi lingkungan di pondok tersebut
memberikan hasil yang negatif untuk memilih Bank Syariah. Sehingga
kesimpulan dari penelitian Murdianingsih (2015) menunjukkan bahwa
persepsi tidak berpengaruh terhadap perilaku santri Kota Salatiga untuk
memilih Bank Syariah karena dilingkungan tersebut tidak mendukungnya.
Dari hasil penelitian terdahulu diatas menunjukkan bahwa penelitian
yang dilakukan para peneliti berbeda dengan penelitian yang akan penulis
lakukan. Letak perbedaannya adalah pada ruang lingkup yang akan dilakukan
penelitian dan dalam penelitian ini penulis menambah satu variabel
independen yaitu perspektif pengambilan keputusan.
B. Kerangka Teori
1. Persepsi
a. Pengertian Persepsi
16
Persepsi menurut Solomon dalam Prasetijo dan Ihalauw (2004
: 67) adalah sebagai proses dimana sensasi yang diterima oleh
seseorang dipilih, kemudian diatur dan akhirnya diinterpretasikan.
Untuk memahami definisi tersebut pertama harus memahami tentang
sensasi terlebih dahulu. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk
(2008 : 137) persepsi adalah proses yang dilakukan individu untuk
memilih, mengatur, dan menafsir stimuli berdasarkan kebutuhan,
nilai-nilai dan harapan setiap individu itu sendiri.
Persepsi menurut Sangadji dan Sopiah (2013 : 64) adalah suatu
proses yang timbul akibat adanya sensasi, dimana sensasi adalah
aktivitas yang merasakan atau penyebab keadaan emosi yang
menggembirakan. Sensasi juga dapat didefinisikan sebagai tanggapan
yang cepat dari indra penerima kita terhadap stimuli dasar seperti
cahaya, warna, dan suara. Dengan adanya itu semua persepsi akan
timbul.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Persepsi
Menurut Solomon dalam Mowen dan Minor (2002 : 64) bentuk
persepsi digambarkan sebagai berikut :
STIMULI
a. Penglihatan
b. Suara
c. Bau
d. Rasa
Sensasi
Indra
Penerima
Tanggapan
Interpretasi
PERSEPSI
Perhatian
Pemberi Arti
17
Sumber : Perilaku Konsumen,Mowen dan Minor 2002
Gambar 2.1
Bentuk Persepsi
Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2004) berikut adalah faktor-
faktor yang mempengaruhi terbentuknya persepsi, diantaranya :
a. Faktor Internal
1. Pengalaman
Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan
dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-
kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsangan dalam
pengertian luas. Sehingga hal itu berpengaruh terhadap persepsi.
2. Kebutuhan saat itu
Dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu
mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan
jawaban sesuai dengan dirinya. Kebutuhan-kebutuhan sesaat
maupun yang menetap menurut Panca (2011 : 17) pada diri
seseorang, akan mempengaruhi persepsi orang tersebut. Dengan
demikian, kebutuhan-kebutuhan yang berbeda, akan
menyebabkan pula perbedaan persepsi.
3. Nilai-nilai yang dianutnya
Sistem nilai-nilai yang dianut oleh suatu individu atau
konsumen akan berpengaruh terhadap persepsi seseorang.
Karena faktor dari nilai yang dianut oleh individu atau
18
konsumen akan terbawa sampai dilingkungan tempat mereka
tinggal.
4. Ekspektasi (Harapan)
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 148) orang
biasanya melihat apa yang mereka harapkan untuk dilihat
biasanya berdasarkan pada apa yang diketahui, pengalaman
sebelumnya, atau keadaan yang seharusnya ada (harapan).
Dalam konteks pemasaran orang cenderung merasakan produk
dan sifat-sifat produk menurut harapan-harapan mereka sendiri.
Harapan dibentuk menurut Prasetijo dan Ihalauw (2004 :
78) dari pengalaman sebelumnya, dari informasi yang diperoleh
melalui media massa dan dari kenalannya atau juga dari apa
yang dilihat, didengar dan diraba saat itu. Semua itu merupakan
sesuatu yang mengkondisikan prospek untuk membentuk
ekspektasi.
c. Faktor Eksternal
1) Sifat-sifat stimulus
Stimulus pemasaran menurut Prasetijo dan Ihalauw
(2004 : 77) termasuk ciri-ciri produk, rancangan kemasan, nama
merk, iklan (termasuk model, jenis kelamin, ukuran iklan dan
sebagaainya), posisi iklan atau waktu tayangnyadan lingkungan
editorial. Faktor stimulus yang penting dalam persepsi
konsumen sebagai berikut :
19
a. Contrast yaitu atribut stimulus yang paling kuat. Contrast
menguatkan persepsi dengan menonjolkan perbedaan
intensitas stimulus. Jadi konsumen menerima stimulus yang
berhubungan dengan konteksnya. Konsumen mempersepsi
sesuatu dalam konteksnya dengan latar.
b. Closure (Pengutuhan) adalah kecenderungan orang untuk
mengisi secara persepsi bagian yang hilang dari stimulus
yang tidak lengkap. Konsumen akan mendapatkan
kepuasan psikologi apabila berhasil mengutuhkan pesan
tersebut.
c. Proximity adalah prinsip kedekatan. Maksudnya suatu
benda ataau artikel berdekatansatu sama lain dalam
wawasan waktu maupun ruang atau dipersepsisebagai
bagian-bagian yang berhubungan dari suatu pola atau
konfigurasi.
d. Similarity (grouping) adalah kecenderungan konsumen
untuk mengelompokkan produk-produk karena kesamaan
warna, kemasan dan sebagainya yang biasanya
dimanfaatkan oleh merk-merk produk yang kurang dikenal
melalui praktek-praktek peniruan.
e. Ukuran, Warna, Posisi dan Usia dari Stimulus itu harus
sesuai dengan Positioning Produksedangkan stimulus yang
20
baru akan lebih menarik perhatian daripada yang sudah
lama.
2) Situasi lingkungan Sosial
a) Efek Budaya
Dengan memahami beberapa bentuk budaya dari
masyarakat, dapat membantu pemasar dalam memprediksi
penerimaan konsumen terhadap suatu produk. Pengaruh
budaya dapat mempengaruhi masyarakat secara tidak sadar.
Pengaruh budaya sangat alami dan otomatis. Budaya yang
ada di masyarakat dapat juga memuaskan kebutuhan
masyarakat. Budaya dalam suatu produk yang memberikan
petunjuk, dan pedoman dalam menyelesaikan masalah. Ada
juga yang masih menggunakan tradisi untuk para pemasar
adalah fakta bahwa tradisi cenderung masih berpengaruh
terhadap masyarakat yang menganutnya (Nandha, 2010).
b) Sub Budaya
Sub budaya menurut Schiffman dan Kanuk (2008 :
382) didefinisikan sebagai kelompok budaya yang berbeda
yang ada sebagai segmen yang dapat dikenali dalam
masyarakat tertentu yang lebih luas dan lebih kompleks.
Jadi profil budaya masyarakat merupakan gabungan dua
unsur yang berbeda, yaitu kepercayaan, nilai-nilai dan
kebiasaan unik yang dianut oleh para anggota subbudaya
21
tertentu dan tema budaya yang pokok atau inti yang dipakai
bersama-sama oleh sebagian penduduk tanpa memandang
keanggotaan subbudaya tertentu.
c) Kelas Sosial
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 329) kelas
soaial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat
kedalam suatu hirarki status kelas yang berbeda, sehingga
para anggota setiap kelas yang berbeda secara relatif
mempunyai status yang sama dan para anggota kelas
lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih
rendah. Sedangkan menurut Prasetijo dan Ihalauw (2004 :
177) mendefinikan sebagai kelas sosial yang memiliki
tingkatan-tingkatan dari yang paling rendah sampai yang
tinggi. Orang dari kelas sosial tertentu menganggap orang
dari kelas sosial lain memiliki status yang lebih tinggi atau
lebih rendah dari dirinya.
d) Kelompok Referensi
Kelompok referensi juga disebut sebagai kelompok
rujukan, menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 292) adalah
setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagai dasar
perbandingan bagi seseorang dalam membentuk nilai-nilai
dan sikap umum atau khusus atau pedoman khusus bagi
perilaku. Konsep ini memberikan pesepsi yang berharga
22
untuk memahami pengaruh orang lain terhadap
kepercayaan, nilai dan perilaku konsumsi seseorang.
2. Sikap
a. Pengertian Sikap
Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2004 : 114) sikap adalah
perasaan positif atau negatif terhadap sesuatu. Sedangkan menurut
Peter dan Olson (2013 : 130) sikap adalah evaluasi secara menyeluruh
yang dilakukan seseorang atas suatu konsep. Sedangkan evaluasi itu
sendiri adalah respon afektif umumnya dalam intensitas dan kadar
rendah. Evaluasi tersebut dapat diciptakan baik dalam sistem afektif
maupun kognitif. Sistem afektif secara otomatis menghasilkan respon
afektif termasuk emosi perasaan, suasana hati dan secara langsung
memberikan rangsangan tertentu.
Sikap sebagai evaluasi afektif dibentuk oleh sistem kognitif.
Model proses kognitif dalam pembuatan keputusan oleh konsumen
menunjukkan bahwa keseluruhan evaluasi dibentuk ketika konsumen
menggabungkan pengetahuan, arti atau kepercayaan terhadap konsep
sikap.
b. Konsep Sikap
Dari uraian pengertian sikap diatas maka terbentuklah suatu konsep
sikap, yaitu sebagai berikut (Prasetijo dan Ihalauw, 2004 : 104) :
1. Dalam sikap, ada obyek yang harus disikapi. Obyek disini diartika
sebagai tindakan konsumen dalam memilih suatu produk.
23
2. Sikap adalah suatu predis-posisi (kecenderungan umum) yang
dipelajari. Dalam sikap, ada kecenderungan umum yang dipelajari
atau dibentuk dan karena itu sikap memiliki kualitas motivasi yang
dapat mendorong konsumen untuk mengambil keputusan tertentu.
3. Sikap itu konsisten. Pada dasarnya sikap secara relatif selalu
konsisten dengan perilaku yang diperlihatkannya.
4. Sikap terjadi dalam suatu situasi. Situasi adalah peristiwa atau
keadaan pada saat pengamatan. Situasi ini mempengaruhi
hubungan antara sikap dan perilaku.
5. Sikap itu terarah dan mempunyai intensitas tertentu. Dikatakan
terarah karena sikap menyebabkan orang mempunyai pandangan
negatif atau positif terhadap obyek sikap. Seberapa besar
kesuakaannya atau ketidasukaanya terhadap suatu obyek sikap
dinyatakan oleh intensitas sikap tersebut.
c. Ada 3 komponen Model Sikap
Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2004 : 106) terdapat tiga komponen
model sikap, yaitu :
1. Komponen Kognitif
Komponen kognitif yaitu pengetahuan dan persepsi yang
diperoleh melalui kombinasi dari pengalaman langsung dengan
obyek sikap dan informasi terkait yang didapat dari berbagai
sumber. Komponen ini sering dikenal sebagai keyakinan atau
24
kepercayaaan sehingga konsumen yakin bahwa suatu obyek sikap
memiliki atribut-atribut tertentu dan perilaku tertentu yang akan
memberikan hasil tertentu.
2. Komponen Afektif
Komponen afektif yaitu perasaan terhadap suatu produk
atau merek tertentu. Perasaan ini mempunyai hakekat evaluatif,
yaitu apakah konsumen suka atau tidak terhadap produk tertentu.
3. Komponen Koanatif
Komponen koanatif yaitu kecenderungan seseorang untuk
melaksanakan suatu tindakan dengan perilaku dengan cara tertentu
terhadap suatu obyek sikap. Dalam pemasaran dan penelitian
konsumen, komponen konatif biasanya diperlakukan sebagai
ekspresi niat konsumen untuk membeli atau menolak suatu produk.
Selain ketiga komponen tersebut, Sikap terhadap perilaku (Attitude
toward behavior) juga dibentuk oleh dua komponen (Peter dan Olson,
2013), yaitu sebagai berikut :
1) Kepercayaan bahwa perilaku akan menghasilkan suatu keluaran
atau kepercayaan terhadap adanya konsekuensi karena melakukan
perilaku.
2) Evaluasi terhadap keluaran atau evaluasi terhadap konsekuensi dari
kepercayaan.
25
d. Fungsi Sikap
Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2004 : 111) berikut ini adalah fungsi
dari sikap, diantaranya adalah :
1) Fungsi Utilitarian
Melalui instrumen suka dan tidak suka, sikap memungkinkan
seseorang memilih produk yang memberikan hasil yang positif dan
menolak produk yang memberikan hasil negatif.
2) Fungsi Ego Defensive
Orang cenderung mengembangkan sikap tertentu untuk melindungi
egonya dari abrasi psikologis. Abrasi psikologis bisa timbul dari
lingkungan yang kecanduan kerja. Untuk menghindari lingkungan
yang tidak menyenangkan, biasanya konsumen membuat
rasionalisasi (dengan menghindar dari citra yang negatif) dengan
mengembangkan sikap yang positif terhadap pola hidup yang
dijalani.
3) Fungsi Value-expressive
Mengekspresikan nilai-nilai yang dianutnya. Fungsi ini
memungkinkan konsumen untuk mengekspresikan secara jelas citra
dirinya dan nilai-nilai inti yang dianutnya.
4) Fungsi Knowledge-organization
Karena terbatasnya kapasitas otak manusia dalam memproses
informasi, maka konsumen cenderung bergantung pada
26
pengetahuan yang diperolah dari pengalaman dan informasi yang
diperoleh dari lingkungannya.
3. Perspektif Pengambilan Keputusan
a. Pengertian
Menurut Agus (2012) perspektif adalah wawasan atau cara
pandang mengenai fenomena secara keseluruhan, yakni fenomena
adanya interaksi, interdependensi, dan kompetisi antar umat manusia.
Interaksi merupakan kegiatan saling mempengaruhi daya, objek, atau
tempat yang satu dengan tempat lainnya. Setiap tempat
mengembangkan potensi sumber daya alamnya dan kebutuhan yang
tidak selalu sama dengan tempat lain. Perbedaan tersebut
mengakibatkan terjadinya interaksi dan interdependensi antarwilayah.
Contohnya interaksi yang terjadi antara desa dengan kota, dalam
pendistribusian suatu produk. Kompetisi terjadi karena keinginan
untuk bersaing atau bertahan hidup. Hal ini akan membuat konsumen
untuk memilih produk mana yang terjamin kualitasnya.
Proses perspektif pengambilan keputusan ini diawali dengan
adanya kebutuhan yang berusaha untuk dipenuhi. Pemenuhan
kebutuhan ini terkait dengan beberapa alternatif sehingga perlu
dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk memperoleh alternatif
terbaik dari persepsi konsumen. Di dalam proses membandingkan ini
konsumen memerlukan informasi yang jumlah dan tingkat
kepentingannya tergantung dari kebutuhan konsumen serta situasi
27
yang dihadapinya. Keputusan pembelian akan dilakukan dengan
menggunakan kaidah menyeimbangkan sisi positif dengan sisi negatif
suatu merk ataupun mencari solusi terbaik dari perspektif konsumen,
kemudian setelah dikonsumsi akan dievaluasi kembali (Fifi, 2012).
Jadi perspektif pengambilan keputusan adalah cara pandang
konsumen terhadap suatu produk untuk memenuhi kebutuhan mereka
dengan membandingkan kualitas produk tersebut sesuai informasi
yang mereka peroleh, sehingga konsumen dapat memutuskan apakah
produk tersebut layak atau tidak (Sumarwan, 2011 : 6)
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Menurut Umar (2001 : 44) ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut :
1. Kondisi Internal dan Eksternal
Ada beberapa faktor utama untuk menilai kondisi internal
antara lain ketersediaan dana, kualitas sumber daya manusia,
informasi yang diperoleh, pengetahuan, kepribadian dan lain-lain.
Faktor-faktor tersebut dapat menjadi acuan individu/konsumen
untuk menentukan pilihan dan mengambil keputusan pembelian.
Faktor eksternal turut mempengaruhi kualitas pengambilan
keputusan karena yang faktor eksternal dapat mempengaruhi faktor
internal pada individu/konsumen dalam memilih produk yang
diminatinya. Faktor-faktor eksternal diantaranya, yaitu pengaruh
keluarga, faktor sosial, ekonomi, strategi marketing, budaya
28
masyarakat dan kelompok referensi. Kelompokm referensi
merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun
tidak langsung terhadap perilaku dalam pengambilan keputusan.
Faktor-faktor tersebut harus dijadikan acuan dalam pengambilan
keputusan.
2. Ketersediaan Informasi
Ketersediaan informasi menjadi faktor yang sangat penting
dalam pengambilan keputusan untuk menilai proses dan kualitas
hasil keputusan yang diambil oleh manajemen.
3. Keterampilan Pengambilan Keputusan
Menurut Eric dalam Umar (2001 : 45) tipe pengambilan keputusan
dibagi menjadi 5 yang dijelaskan sebagai berikut :
a) Tipe Ketergantungan
Tipe pengambilan keputusan yang kurang mempunyai
pendirian yang tegas dan lemahnya penguasaan masalah yang
dihadapi sehingga dia memerlukan bantuan orang lain. Untuk
menghadapi masalah-masalah lain peran orang lain menjadi
besar yang pada akhirnya bergantung kepada mereka.
b) Tipe Eksploitatif
Suatu tipe pengambil keputusan yang ide-ide keputusan
tersebut didapat dari orang lain atau bawahannya dan sekaligus
mereka di eksploitasi untuk kepentingan sendiri karena
ketidakmampuannya.
29
c) Tipe Tabungan
Merupakan tipe pengambilan keputusan yang berbeda,
dimana pengambil keputusan banyak menciptakan ide-ide akan
tetapi ditabung untuk disampaikan pada saat yang tepat yang
berkaitan dengan kepentingan pribadinya, misalnya dalam
rangka memperkuat posisinya di organisasi tersebut.
d) Tipe Pemasaran
Dapat dikatakan kebalikan dari tipe tabungan diatas.
Tipe ini ditujukan kepada pengambil keputusan yang suka
memberitahukan ide-idenya kepada orang lain dengan tujuan
negatif, yaitu hanya bertujuan untuk pamer dalam rangka
menarik simpatik.
e) Tipe Produktif
Untuk mencirikan pengambilan keputusan yang
memang memiliki kemampuan pengetahuan dan keterampilan,
berinisiatif, kreatif, dan dapat bekerja sama baik dengan
bawahan, atasan dan rekan kerja.
Menurut Davis dalam Umar (2001 : 46) keputusan dibagi menjadi
dua bagian, yaitu :
1. Keputusan Terstruktur
Keputusan terstruktur memiliki aturan-aturan yang jelas
dan teliti, dipakai berulang-ulang dan dapat diprogramkan
30
sehingga dapat didelegasikan kepada orang lain maupun
dimasukkan dalam komputer.
2. Keputusan Tidak Terstruktur
Jenis ini mempunyai ciri-ciri yang munculnya kadang-
kadang, sifat keputusan yang harus diambil bersifat unik
sehingga sifat analisisnya baru, tidak dapat didelegasikan,
kadang alat analisis tidak lengkap bahkan keputusan lebih
didominasi oleh intuisi atau instingnya.
c. Tipe Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Fifi (2012) sebelum dan sesudah melakukan
pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang
mendasari pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut:
1) Pengenalan Masalah (Problem Recognition)
Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas
permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah
yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan
dibeli.
2) Pencarian Informasi (Information Source)
Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan
termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses
pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan
berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
31
3) Mengevaluasi Alternatif (Alternative Evaluation)
Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi,
konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapinya.
4) Keputusan Pembelian (Purchase Decision)
Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis
yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian.Terkadang
waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian
dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan
adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5) Evaluasi Pasca Pembelian (Post-Purchase Evaluation)
Merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak
hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah
membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi
apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini,
terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas
jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan
meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa
depan.
Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut
tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan
permintaan konsumen di masa depan.
32
4. Perilaku
a. Pengertian Perilaku
Perilaku menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan
(2011 : 4) adalah sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan
produk dan jasa yang mereka harapkan akaan memuaskan kebutuhan
mereka. Sedangkan Prasetijo dan Ihalauw (2004 : 9) perilaku
konsumen merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan
baik individu, kelompok atau organisasi, membuat keputusan beli atau
melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengonsumsinya.
Selanjutnya menurut Engel, Blacwell dan Miniard dalam Sumarwan
(2011 : 4) perilaku adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa
termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan
ini. Dan menurut Sangadji dan Sopiah (2013 : 9) perilaku adalah
disiplin ilmu yang mempelajari perilaku individu, kelompok atau
organisasi dan proses-proses yang digunakan konsumen untuk
menyeleksi, menggunakan produk, pelayanan, pengalaman (ide) untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
b. Konsep Perilaku Konsumen
Ada beberapa hal penting yang dapat diungkapkan menurut Prasetijo
dan Ihalauw (2004 : 9) dari definisi perilaku konsumen diatas, yaitu
sebagai berikut :
33
Perilaku konsumen adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa
tahap, yaitu :
1. Tahap perolehan yaitu mencari dan membeli suatu barang atau
produk.
2. Tahap konsumsi yaitu menggunakan dan mengevaluasi barang atau
produk yang telah dibeli.
Proses ini dapat menurut Prasetijo dan Ihalauw (2004 : 10)
digambarkan sebagai berikut :
Sumber : Perilaku Konsumen, Prasetijo dan Ihalauw 2004
Gambar 2.2
Proses Perilaku Konsumen
Unit-unit pengambilan keputusan saat membeli menurut Kotler terdiri
dari :
1. Konsumen individu yang membentuk pasar konsumen.
2. Konsumen organisasonal yang membentuk pasar bisnis.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Menurut Sumarwan (2011 : 6) faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku adalah sebagai berikut :
Kebutuhan
Mendapatk
an Produk
Mencari :
Informasi
Alternatif
Keputusan
Membeli
Konsumsi
Mengguna
kan
Mengevalu
asi
Pasca
Beli
Perilaku
Pasca
Beli
34
1. Perspektif Pengambilan Keputusan
Perspektif pengambilan keputusan biasanya konsumen
melakukan serangkaian aktivitas membuat keputusan pembelian.
Perspektif ini mengasumsikan konsumen memiliki masalah dan
melakukan proses pengambilan keputusan rasional untuk
memecahkan masalah tersebut.
2. Perspektif Eksperiensial (Pengalaman)
Perspektif eksperiensial mengemukakan bahwa konsumen
seringkali mengambil keputusan membeli suatu produk tidak selalu
berdasarkan proses keputusan rasional untuk memecahkan masalah
yang dihadapi. Konsumen sering membeli suatu produk karena
alasan untuk kegembiraan, fantasi atau emosi yang diinginkan.
3. Perspektif Pengaruh Behavioral
Perspektif ini menyatakan bahwa seorang konsumen membeli
suatu produk bukan karena alasan rasional atau emosional yang
berasal dari dalam dirinya. Sedangkan menurut Mowen dan Minor
(2002 : 12) mengasumsikan bahwa perspektif pengaruh Bahavioral
adalah kekuatan lingkungan yang memaksa konsumen untuk
melakukan pembelian tanpa harus membangun rasa percaya
terhadap suatu produk. Perilaku konsumen dalam perspektif ini
menyatakan bahwa perilaku konsumen sangat dipengaruhi faktor
dari luar diantaranya, yaitu : program pemasaraan yang dilakukan
oleh produsen, faktor budaya, faktor lingkungan fisik, faktor
35
ekonomi dan undang-undang serta pengaruh lingkungan yang kuat
membuat konsumen melakukan pembelian.
d. Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen
Menurut Suryani (2008 : 8) manfaat mempelajari perilaku konsumen
adalah sebagai berikut :
1) Perilaku sangat bermanfaat untuk kepentingan penyusunan strategi
maupun bauran pemasaran.
2) Memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan tepat
kebutuhan dan keinginan konsumennya sehingga dapat
membantunya untuk memuaskan konsumen, menerapkan konsep
pemasaran dan memperluas letimigasi ke masyarakat.
5. Keputusan
a. Pengertian Keputusan
Menurut Sumarwan (2011 : 357) keputusan adalah pemilihan
dari suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Sedangkan
menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 485) keputusan adalah seleksi
terhadap dua pilihan atau lebih, dengan kata lain plihan alternatif
harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan.
b. 4 Model Pandangan Pengambilan Keputusan Konsumen
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 488) 4 Model Pandangan
Pengambilan Keputusan adalah sebagai berikut :
1) Pandangan Ekonomi
36
Dalam bidang ekonomi pengambilan keputusan harus
rasional. Untuk berperilaku rasional, seorang konsumen harus
mengetahui semua alternatif produk yang tersedia, mampu
meningkatkan alternatif secara tepat dari sudut keuntungan dan
kerugiannya, mampu mengenali pilihan yang terbaik.
2) Pandangan Pasif
Pandangan ini sangat berlawanan dengan pandangan
ekonomi yang rasional mengeni konsumen, yaitu pandangan pasif
yang menggambarkan konsumen sebagai orang yang pada dasarnya
tunduk paa kepentingan diri sendiri. Dalam pandangan pasif, para
konsumen dianggap sebagai pembeli yang irrasional.
3) Pandangan Kognitif
Pandangan kognitif menggambarkan konsumen sebagai
pemecah masalah engan cara berpikir. Konsumen sering
digambarkan sebagai mau menerima maupun dengan aktif mencari
produk dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan mereka dan dapat
memperkaya kehidupan mereka.
4) Pandangan Emosional
Walaupun sudah lama menyadari adanya pandangan
emosional, akan tetapi para pemasar lebih suka memikirkan
konsumen model ekonomi atau pasif. Kenyataannya setiap kita
menghubungkan perasaan yang mendalam atau emosi dengan
berbagai pembelian atau kepemilikan tertentu. Kepemilikan juga
37
dapat membantu memelihara perasaan masa lalu dan ketika
seseorang dihadapkan dengan masa depan yang tidak pasti.
c. Tipe Pengambilan Keputusan
Menurut Sumarwan (2011 : 360) ada 3 tipe pengambilan keputusan
diantaranya sebagai berikut :
1. Pemecahan Masalah yang Diperluas
Ketika konsumen tidak memilikikriteria untuk
mengevaluasi sebuah kategori produk atau merk tertentu, tidak
membatasi jumlah merk yang akan dipertimbangkan kedalam
jumlah yang mudah dievaluasi, maka proses pengambilan
keputusannya dapat disebut dengan pemecahan masalah yang
diperluas. Biasanya dilakukan pada pembelian barang-barang tahan
lama dan barang-barang mewah.
2. Pemecahan Masalah yang Terbatas
Pada tipe keputusan ini, konsumen telah memiliki kriteria
dasar untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai merk.
Akan tetapi, konsumen belum memiliki preferensi tentang merk
tertentu. Konsumen hanya membutuhkan tambahan informasi
untuk bisa membedakan berbagai merk tersebut. Konsumen
menyederhanakan proses pengambilan keputusan. Hal ini
disebabkan konsumen memiliki waktu dan sumber daya yang
terbatas.
38
3. Pemecahan Masalah Rutin
Konsumen telah memiliki pengalman terhadap produk yang
akan dibelinya. Konsumen juga telah memiliki standar untuk
mengevaluasi merk. Konsumen sering kali hanya melihat apa yang
telah diketahuinya. Konsumen hanya membutuhkan informasi yang
sedikit. Jika konsumen telah kehabisan persediaan, maka timbul
kebutuhan dan selanjutnya melakukan pembelian.
d. Langkah-langkah Keputusan Konsumen
Menurut Sumarwan (2011 : 361) ada 2 langkah-langkah keputusan
konsumen, berikut ini pemaparannya :
1. Pengenalan Kebutuhan
Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen
menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat
perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang
sebenarnya terjadi. Kebutuhan harus diaktifkan terlebih dahulu
sebelum bisa dikenali. Berikut ini adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi pengaktifan kebutuhan, yaitu Waktu, Perubahan
Situasi,Kepemilikan Produk, Konsumsi Produk, Perbedaan
Individu, dan Pengaruh Pemasaran.
2. Pencarian Informasi
Pencarian informasi dilakukan ketika konsumen mulai
memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan
membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan
39
mencari informasi yang tersimpan didalam ingatan (Pencarian
Internal) dan mencari informasi dari luar (Pencarian Eksternal).
Konsumen akan mencariinformasi berbagai produk yang mereka
inginkan dan cara pembayarannya yang sesuai.
6. Pengaruh Persepsi terhadap Keputusan
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 173) persepsi merupakan
proses dengan apa para individu atau konsumen memilih, mengatur, dan
menafsirkan stimuli menjadi gambar yang masuk akal. Penafsiran stimuli
sangat subyektif dan didasarkan pada apa yang diharapkan konsumen
untuk dilihat dari pengalaman sebelumnya, banyaknya penjelasan yang
masuk akal, motif dan minat pada waktu timbulnya persepsi dan kejelasan
stimulus itu sendiri sehingga berpengaruh pada perubahan perilaku
konsumen. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Murdianingsih
(2015) yang meneliti tentang Persepsi dan Perilaku Santri Kota Salatiga
terhadap Perbankan Syariah dengan Sikap sebagai Variabel Moderating
menunjukkan bahwa pengaruh persepsi terhadap keputusan santri Kota
Salatiga memberikan pengaruh yang positif terhadap perilaku para santri
pada Bank Syariah. Sedangkan pengaruh persepsi pada situasi lingkungan
di pondok tersebut memberikan hasil yang negatif untuk memilih Bank
Syariah. Sehingga kesimpulan dari penelitian Murdianingsih menunjukkan
bahwa persepsi tidak berpengaruh terhadap perilaku santri Kota Salatiga
untuk memilih Bank Syariah karena dilingkungan tersebut tidak
mendukungnya.
40
Sedangkan menurut Ries dan Trout dalam Prasetijo dan Ihalauw
(2004 : 67) mengatakan bahwa pemasaran adalah persaingan yang
dilakukan oleh para produsen yang bertujuan untuk memperebutkan
persepsi konsumen. Sehingga para produsen berusaha merancang
perusahaannya supaya produk atau merknya menjadi pilihan konsumen.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 485) keputusan adalah seleksi
terhadap dua pilihan atau lebih, dengan kata lain plihan alternatif harus
tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan. Karena apabila
produk yang ditawarkan diminati oleh konsumen maka mereka akan
mengambil keputusan untuk memilih produk tersebut dan akan
membelinya.
7. Pengaruh Sikap terhadap Keputusan
Menurut Peter dan Olson (2013 : 145) pemasar cenderung
memperhatikan perilaku konsumen yang eksplisit, terutama perilaku
pembelian mereka. Dengan demikian, upaya untuk membangun hubungan
antara sikap dan perilaku dapat berdasarkan pada ide konsistensi, yang
terlihat bahwa sikap terhadap objek berpengaruh dengan perilaku objek.
Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 244)
ketidakcocokan pasca pembelian suatu produk, perubahan sikap konsumen
dapat berpengaruh terhadap perilaku konsumen karena hal itu dapat
merubah pemikiran konsumen terhadap produk tersebut. Pemikiran yang
bertentangan atau informasi yang diperoleh tidak sesuai menjadi faktor
utama yang mendorong para konsumen untuk mengubah sikap mereka
41
sehingga akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian mereka yang
sesungguhnya. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Panca (2011)
pada hipotesis 3 kesimpulannya bahwa sikap berpengaruh positif terhadap
perilaku dosen IAIN Walisongo pada Bank Syariah karena sebagian besar
dosen memberikan respon setuju terhadap pertanyaan yang diberikan
mengenai Bank Syariah.
Selanjutnya menurut Sasongko dalam Murdianingsih (2015 : 28)
sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan
seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak
terhadap objek yang dinilai. Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang
tersebut maka akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan
konsumen. Sehingga semakin besar kemungkinan konsumen untuk
menyelesaikan tujuan pembeliannya.
8. Pengaruh Pespektif Pengambilan Keputusan terhadap Keputusan
Menurut Sumarwan (2011 : 6) perspektif pengambilan keputusan
adalah cara pandang konsumen terhadap suatu produk untuk memenuhi
kebutuhan mereka dengan membandingkan kualitas produk tersebut sesuai
informasi yang mereka peroleh, sehingga konsumen dapat memutuskan
apakah produk tersebut layak atau tidak. Perspektif ini mengasumsikan
konsumen memiliki masalah dan melakukan proses pengambilan
keputusan rasional untuk memecahkan masalah tersebut. Sehingga hal ini
berpengaruh terhadap perilaku konsumen untuk memutuskan pilihannya.
42
Selanjutnya menurut Hartman dan Desjardins (2008 : 37)
pengambilan keputusan yang berpengaruh terhadap perilaku adalah
apabila konsumen dapat menentukan fakta-fakta yang terjadi pada situasi
tersebut, dapat memberikan upaya yang cukup untuk memahami situasi
tersebut kemudian dapat membedakan fakta-fakta dengan suatu berita
yang hanya sebuah opini belaka. Dengan adanya fakta-fakta tersebut maka
konsumen dapat mengambil keputusan sebagai sebuah pertimbangan atau
pilihan untuk membeli suatu produk.
9. Pengaruh Persepsi, Sikap dan Perspektif Pengambilan Keputusan
terhadap Keputusan
Persepsi timbul karena adanya rangsangan dari luar yang akan
mempengaruhi seseorang mengambil suatu sikap terhadap perilakunya
melalui kelima alat inderanya yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman,
perasa dan sentuhan. Dengan alat indera tersebut seorang individu atau
konsumen dapat mengetahui kualitas produk, merk atau jasa yang
diberikan (Lestari, 2011).
Menurut Peter dan Olson dalam Murdianingsih (2015 : 29)
menyatakan sikap yang positif terhadap iklan atau stimulus tidak selalu
membawa pada peningkatan pembelian suatu merk. Maksudnya adalah
seseorang yang menanggapi positif suatu stimulus belum tentu
memutuskan untuk menggunakan barang yang ditawarkan oleh produsen
kepada konsumen.
43
Menurut Mowen dan Minor (2002 : 14) perilaku konsumen akan
timbul pada saat unsur emosionalnya keluar baik itu dari informasi internal
maupun eksternal karena dapat mendorong konsumen untuk melakukan
suatu tindakan kemudian mengambil suatu keputusan untuk melakukan
tindakan tersebut.
C. Kerangka Penelitian
Berdasarkan teori-teori mengenai persepsi, sikap dan perilaku dan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu maka yang menjadi variabel
independen adalah persepsi, sikap dan perspektif pengambilan keputusan
sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah perilaku pada Bank
Syariah.
Maka kerangka penelitian dalam penelitian adalah sebagai berikut :
H1
H2
H4
H3
Gambar 2.3
Kerangka Penelitian
Keterangan :
X1 : Persepsi
X2 : Sikap
Keputusan (Y)
Persepsi (X1)
Sikap (X2)
Perspektif
Pengambilan
Keputusan (X3)
44
X3 : Pespektif Pengambilan Keputusan
Y : Keputusan
H1 : Hipotesis 1
H2 : Hipotesis 2
H3 : Hipotesis 3
H4 : Hipotesis 4
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dapat dibuat persaman
matematisnya sebagai berikut : Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Keterangan :
Y : Keputusan Pegawai
β0 : Konstanta
β1 : Koefisien Persepsi
β2 : Koefisien Sikap
β3 : Koefisien Perspektif Pengambilan Keputusan
X1 : Persepsi
X2 : Sikap
X3 : Perspektif Pengambilan Keputusan
e : Residual atau Prediction Error
D. Hipotesis
Hipotesis menurut bahasa dalam Umar (2002 : 80) adalah suatu
pernyataan yang kedudukannya belum sekuat suatu posisi. Sedangkan
menurut bahasa adalah setiap penelitian terhadap suatu objek yang berfungsi
sebagai pegangan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya
45
didalam kenyataan, percobaan atau praktik. Sedangkan menurut Supardi (2005
: 69) adalah suatu jawaban permasalahan sementara yang bersifat dugaan dari
suatu penelitian. Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, maka penulis
menarik hipotesis sebagai berikut:
H1 Persepsi berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah pada
Bank Syariah.
H2 Sikap berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah pada
Bank Syariah.
H3 Perspektif pengambilan keputusan berpengaruh positif terhadap
keputusan menjadi nasabah pada Bank Syariah.
H4 Persepsi, sikap dan perspektif pengambilan keputusan secara simultan
(bersama-sama) berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi
nasabah pada Bank Syariah.
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif sebagai
prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau
melukiskan keadaan, subjek atau objek penelitian yang diteliti, yaitu
penelitian yang berdasarkan pada perhitungan angka-angka kemudian
dihubungkan dengan rumus regresi. Penelitian kuantitatif adalah suatu
proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka
sebagai alat untuk menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin kita
ketahui (Kasiram, 2010 : 172).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi untuk melakukan penelitian adalah IAIN Salatiga, alamat
Jln. Tentara Pelajar 02 Telp (0298) 323706 Fax. (0298) 323433 Salatiga
50721. Dengan objek penelitian adalah para pegawai IAIN Salatiga.
Penelitian dilakukan pada bulan November 2015.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Bawono (2006 : 26) populasi adalah keseluruhan
wilayah objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk analisis dan
ditarik kesimpulan oleh peneliti. Sedangkan menurut Tika (2006 : 33)
populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya
terbatas dan tidak terbatas. Menurut Sugiyono dalam Tika (2006 : 33)
47
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Selanjutnya menurut Wijaya (2013 : 27) populasi adalah
seluruh kumpulam elemen (orang, kejadian, produk) yang dapat
digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan.
Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah pegawai
IAIN Salatiga sebagai objek untuk melakukan penelitian. Jumlah total
pegawai IAIN Salatiga adalah sebesar 210 orang.
2. Sampel
Menurut Bawono (2006 : 28) sampel adalah objek atau subjek
penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi.
Sedangkan menurut Winarno (2010 : 4) sampel adalah sebagian
populasi yang diambil yang akan digunakan untuk menduga ciri-ciri
populasi tersebut.
Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel
adalah Simple Random Sampling. Menurut Supardi (2005 :108) Simple
Random Sampling yaitu pengambilan sampel penelitian yang
dilakukan dengan menggunakan cara acak sederhana. Pada pendekatan
acak sederhana ini adalh konsep yang paling mudah diterapkan untuk
melakukan penelitian.
48
Berdasarkan jumlah populasi 210 pegawai IAIN Salatiga maka
jumlah sampel yang akan diteliti dapat dicari menggunakan rumus
menurut Bawono (2006 : 29) sebagai berikut :
s = P
(P.e2) + 1
Diamana :
s : Sampel
P : Populasi
e : eror atau tingkat kesalahan yang diyakini
Maka sampel yang akan dilakukan untuk pengajuan penelitian
adalah sebagai berikut :
s = P
(P.e2) + 1
= 210
1+(210x10%2)
= 67,74
Sehingga sampel dari 210 populasi adalah 67,74 kemudian
dibulatkan menjadi 68. Jadi jumlah sampel yang akan digunakan untuk
penelitian adalah sebanyak 68 orang yang dinilai sudah dapat mewakili
populasi sebanyak 210 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Tika (2006 : 57) data adalah sekumpulan bukti atau fakta
yang dikumpulkan dan disajikan untuk tujuan tertentu. Metode
pengumpulan data merupakan suatu cara yang dilakukan oleh peneliti
untuk memperolah data yang akan dianalisis atau diolah.
49
Teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Sumber data
a) Data Primer
Data primer adalah data yang diperolah langsung dari
responden atau objek yang diteliti atau ada hubungannya dengan
objek yang diteliti. Data tersebut bisa diperoleh dari personel yang
diteliti dan dapat pula berasal dari lapangan. Misalnya menyebar
kuesioner (angket) untuk responden, wawancara atau melakukan
observasi.
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu
dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi diluar dari
peneliti sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya
adalah data yang asli. Misalnya data yang sudah diolah oleh kantor
atau peneliti terdahulu, data diambil dari buku atau internet.
2. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Bawono (2006 : 29) adalah teknik atau cara yang dilakukan
oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dan diolah
untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Teknik atau cara untuk
mendapatkan penelitian ini adalah :
a) Angket
Angket menurut Nawawi dalam Tika (2006 : 60) adalah
usaha mengumpulakan informasi dengan menyampaikan sejumlah
50
pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden.
Pertanyaan yang diajukan dalam angket sebaiknya mengarah kepada
permasalahan, tujuan dan hipotesis penelitian.
E. Skala Pengukuran
Skala pengukuran menurut Sugiyono dalam Khanifah (2015 : 57)
adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan
panjang pendeknya interval yang ada didalam alat ukur. Dengan
menggunakan alat ukur tersebut dalam pengukuran maka akan
menghasilkan data kuantitatif.
Skala yang digunakan untuk melakukan pengukuran dalam
penelitian ini adalah skala interval. Menurut Bawono (2006 : 31) skala
interval adalah memberikan ranking terhadap responden, misalnya yang
diberi ranking bisa prefensi, perilaku dan sebagainya. Dalam skala interval
juga banyak menyebutnya sebagai skala Likert.
Skala 0-10 dipilih dengan pertimbangan agar dapat memudahkan
responden dalam menentukan kategori dari sangat tidak setuju menjadi
sangat setuju. Skala penilaian sampai dengan 10 biasa digunakan oleh
responden dalam menilai baik buruknya sesuatu.
Berikut adalah rentang penilaian dalam skala interval :
Sagat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Setuju
51
F. Definisi Konsep dan Operasional
Setiap penelitian kuantitatif dimulai dengan menjelaskan konsep
penelitian yang digunakan, karena konsep penelitian ini merupakan
kerangka acuan peneliti untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.
1. Variabel Bebas (Independen)
a) Persepsi (X1)
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 137) persepsi adalah
proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur dan
menafsir stimuli berdasarkan kebutuhan, nilai-nilai dan harapan
setiap individu itu sendiri. Pemasaran suatu produk adalah upaya
produsen untuk membentuk persepsi positif terhadap produk yang
ditawarkan.
b) Sikap (X2)
Menurut Peter dan Olson (2013 : 130) sikap adalah evaluasi
secara menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang atas suatu
konsep. Sedangkan menurut Prasetijo dan Ihalauw (2004 : 114)
sikap adalah perasaan positif atau negatif terhadap sesuatu.
c) Perspektif Pengambilan Keputusan (X3)
Perspektif pengambilan keputusan adalah cara pandang
konsumen terhadap suatu produk untuk memenuhi kebutuhan
mereka dengan membandingkan kualitas produk tersebut sesuai
informasi yang mereka peroleh, sehingga konsumen dapat
memutuskan apakah produk tersebut layak atau tidak.
52
2. Variabel Terikat (Dependen)
Keputusan (Y)
Menurut Sumarwan (2011 : 357) keputusan adalah pemilihan
dari suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Sedangkan
menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 485) keputusan adalah seleksi
terhadap dua pilihan atau lebih, enan kata lain plihan alternatif harus
tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan.
G. Instrumen Penelitian
Menurut Supardi (2005 : 141) instrumen penelitian adalah alat
bantu untuk mendapatkan data empiris lapangan secara efektif dan
koefisien. Instrumen penelitian ini menggunakan angket/kuesioner yang
berisi tentang daftar-daftar pertanyaan yang akan diisi oleh pegawai IAIN
Salatiga sebagai sampel penelitian.
Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan Variabel penelitian,
definisi variabel, Indikator untuk penelitian dan skala yang digunakan
untuk melakukan penelitian :
Tabel 3.1
Variabel Penelitian, Definisi, Indikator
Dan Skala Pengukuran
NO.
Variabel
Penelitian
Definisi Indikator
Skala
Pengukuran
1. Persepsi Pemasaran suatu
produk adalah
upaya produsen
untuk
membentuk
Ekspektasi
(Harapan)
Situasi
Lingkungan
Diukur
melalui
kuesioner
(angket)
dengan
53
persepsi positif
terhadap produk
yang
ditawarkan.
Persepsi
konsumen atau
nasabah
dibentuk dari
dua faktor, yaitu
faktor internal
dan faktor
eksternal.
menggunaka
n skala
interval.
2. Sikap Yaitu evaluasi
secara
menyeluruh
yang dilakukan
oleh seseorang
atas suatu
konsep.
Merk
produk.
Pengeta
huan
tentang
produk
yang
ditawar
kan.
Perasaa
n
seseora
ng
terhada
p
produk
yang
ditawar
kan.
Diukur
melalui
kuesioner
(angket)
dengan
menggunaka
n skala
interval.
3. Perspektif
Pengambilan
Perspektif
pengambilan
keputusan
biasanya
Kondisi
eksternal dan
internal
Ketersediaan
Diukur
melalui
kuesioner
(angket)
54
Keputusan konsumen
melakukan
serangkaian
aktivitas
membuat
keputusan
pembelian.
Perspektif ini
mengasumsikan
konsumen
memiliki
masalah dan
melakukan
proses
pengambilan
keputusan
rasional.
informasi
Keterampilan
pengambilan
keputusan
dengan
menggunaka
n skala
interval.
4. Keputusan keputusan
adalah seleksi
terhadap dua
pilihan atau
lebih, dengan
kata lain plihan
alternatif harus
tersedia bagi
seseorang ketika
mengambil
keputusan.
Pandangan
Ekonomi
Pandangan
Pasif
Pandangan
Kognitif
Pandangan
Emosional
Diukur
melalui
kuesioner
(angket)
dengan
menggunaka
n skala
interval.
H. Uji Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat maka peneliti
harus melakukan uji instrumen terlebih dahulu. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini, menggunakan uji instrumen yang disebut
uji reliabilitas dan uji validitas yang penjelasannya sebagai berikut :
1) Uji Reliabilitas
55
Menurut Bawono (2006 : 63) uji reliabilitas adalah menguji
data yang kita peroleh sebagai misal hasil dari jawaban quesioner yang
kita bagikan kepada responden. Quesioner tersebut itu handal atau
reliable, apabila jawaban responden tersebut konsisten dari waktu ke
waktu.
Analisis ini menurut Bawono (2006 : 64) dipakai untuk
mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil
yang relatif konsisten atau tidak berbeda jika diukur ulang pada subyek
yang sama, sehingga dapat diketahui konsistensi atau keandalan alat
ukur (quesioner). Teknik yang digunakan dalam pengukuran
reliabilitas ini adalah Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan
reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 dan begitu
sebaliknya (Bawono, 2006: 64).
2) Uji Validitas
Menurut Bawono (2006 : 68) uji validitas dilakukan untuk
mengungkapkan apakah pertanyaan pada quesioner tersebut sahih atau
tidak. Menurut Adi dalam Bawono (2006) analisis ini dipakai untuk
mengukur seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya atau
telah benar-benar dapat mencerminkan variabel yang diukur.
Uji validitas dari penelitian ini digunakan untuk
mengungkapkan apakah pertanyaan pada kuisioner tersebut sahih atau
tidak dengan cara menentukan korelasi antara score butir pertanyaan
dengan total score-nya. Signifikan atau tidaknya penelitian ini dapat
56
dilihat pada kolom atau baris total score, jika pada kolom atau baris
tersebut masing-masing total butir pertanyaan mnghasilkan tanda
bintang, berarti data tersebut signifikan. Tanda bintang ada dua
kemungkinan, yaitu :
a. Kalau berbintang satu itu berarti korelasi signifikan pada level 5%
(0,05) untuk dua sisi.
b. Kalau berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level 1%
(0,01) untuk dua sisi (Bawono, 2006: 69).
I. Uji Asumsi Klasik
Menurut Bawono (2006 : 115) uji asumsi klasik merupakan
tahapan yang penting dilakukan dalam proses analisis regresi. Apabila
tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan dapat dihasilkan model
regresi yang handal sesuai dengan kaidah BLUE (Best Linier Unbiased
Estimator) yang menghasilkan model regresi yang tidak bias dan handal
sebagai penaksir. Pelanggaran asumsi klasik berarti model regresi yang
diperoleh tidak banyak bermanfaat dan kurang valid. Disamping itu uji
asumsi klasik berguna untuk melengkapi uji statistik yang telah dilakukan.
Uji asumsi klasik terdiri dari Multicollinearity, Heteroscedasdicity,
Normality dan Linearity.
Menurut Bawono (2006 : 115) berikut ini adalah penjelasan dari
pembagian uji asumsi klasik:
1) Uji Multicollinearity
57
Multicollinearity adalah situasi dimana terdapat korelasi
variabel-variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya. Dalam hal
ini dapat disebut variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel yang
bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar
sesamanya sama dengan nol. Masalah Multikoliniaritas ini serius dapat
mengakibatkan berubahnya tanda dari perameter estimasi.
Untuk uji Multicollinearity ini peneliti menggunakan metode
VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Kedua nilai VIF dan
Tolerance ini, nilainya berlawanan, kalau tolerancenya besar maka VIF
nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari 5
(lima), jika lebih maka bisa dikatakan ada gejala Multicollinearity, dan
sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari 5 maka tidak ada gejala
Multicollinearity. Demikian juga dengan nilai Tolerance nya berarti
sebaliknya (Bawono, 2006: 124).
2) Uji Heteroscedasdicity
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan nilai varian residual dengan varian
setiap variabel independen (Bawono, 2006: 136). Dalam penelitian ini,
metode yang digunakan untuk uji heteroskedastisitas adalah metode
white test. Uji ini dilakukan dengan meregresi residual kuadrat (Ui2)
dengan variabel bebas dan perkalian variabel bebas. Apabila χ2 hitung <
χ2 tabel, maka hipotesis adanya heteroskedastisitas dalam model ditolak
(Bawono, 2006: 145).
58
3) Uji Normality
Uji ini untuk menguji apakah dalam model regresi, data variabel
dependen dan independen yang kita pakai apakah berdistribusi normal
atau tidak. Sebuah data penelitian yang baik adalah yang datanya
berdistribusi normal. Ada beberapa metode untuk menguji apakah data
yang dipakai adalah berdistribusi normal atau tidak, metodenya sebagai
berikut :
a. Analisa Grafik
Dengan menggunakan metode grafik dapat melihat data yang
digunakan berdistribusi normal atau tidak dengan melihat histogram
dan normal probability plot.
b. Analisa Statistik Sederhana
Dengan menggunakan analisa statistik sederhana dapat
mendeteksi normalitas data. Untuk mendeteksi hal ini harus
diketahui terlebih dahulu nilai kurtosis dan skewness-nya.
Uji normalitas ini juga didukung dengan uji Kolmogrov-
Smirnov. Uji Kolmogrov-Smirnov bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel residu memiliki distribusi normal atau
tidak. Data distribusi normal, jika nilai sig (signifikansi) > 0,05. Data
distribusi tidak normal, jika nilai sig. (signifikansi) < 0,05 (Adrian,
2015).
59
4) Uji Linearity
Pengujian linearitas digunakan untuk menguji apakah
spesifikasi model yang digunakan tepat atau lebih baik dalam
spesifikasi model bentuk lain. Spesifikasi model dapat berupa linier,
kuadratik atau kubik. Untuk melihat spesifikasi model yang tepat, salah
satunya dengan uji Langrange Multiplier. Uji ini bertujuan untuk
mendapatkan nila X2, untuk mendapatkan nilai X
2 dengan cara
mengalihkan jumlah data observasi dikalikan dengan R2 atau n * R
2
(Bawono, 2006: 179).
J. Uji Hipotesis
Menurut Umar (2002 : 80) hipotesis dalam bahasa adalah suatu
pernyataan yang kedudukannya belum sekuat suatu posisi. Sedangkan
menurut istilah adalah setiap penelitian terhadap suatu objek yang
berfungsi sebagai pegangan sementara yang masih harus dibuktikan
kebenarannya didalam kenyataan, percobaan atau praktik. Sedangkan
menurut Supardi (2005 : 69) adalah suatu jawaban permasalahan
sementara yang bersifat dugaan dari suatu penelitian.
1. Uji Statistik
Uji statistik disini menurut Bawono (2006 : 88) digunakan untuk
melihat tingkat ketepatan atau keakuratan dari suatu fungsi atau
persamaan untuk menaksir dari data yang kita analisa. Nilai keakuratan
atau ketepatan ini dapat diukur dari goodness of fit-nya. Uji statistik ini
dapat dilihat dari nilai t hitung, F hitung dan nilai koefisien determinasi.
60
Berkaitan apakah uji statistik ini lolos atau tidak tergantung dari
tingkat signifikasi dari hasil perhitungannya. Jika hasilnya berada
didaerah kritis atau yang menolak H0 maka dikatakan bahwa uji
statistiknya lolos dan layak untuk melakukan uji selanjutnya dan ini
berlaku sebaliknya jika berada didaerah yang menerima H0.
a. Uji Ttest (Uji Parsial)
Uji Ttest digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri. Langkah-langkah pengujiannya:
1. Menentukan hipotesis
Ho : β1 = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Ho : β1 ≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen.
2. Menentukan t tabel
Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan tingkat α 5%
dan derajat kepercayaan (dk) = α/2, n-k.
Dimana :
n : jumlah data
k : jumlah variabel
3. Pengambilan keputusan
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan.
61
Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh
yang signifikan dan dengan menentukan HO diterima atau tidak
dengan melihat nilai signifikansinnya apakah kurang atau lebih
dari 5%.
b. Uji Ftest (Uji Simultan)
Uji Ftest dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
jauh variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006: 91).
Langkah-langkah pengujiannya:
1. Menentukan hipotesis
Ho: β1, β2, .... βn = 0, artinya variabel independen secara bersama-
sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ho: β1, β2, .... βn ≠ 0, artinya variabel independen secara bersama-
sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. Menentukan F tabel
Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf signifikasi α = 5% dan
derajat kebebasan (dk) = (n – k).
3. Mencari F hitung dengan rumus
Dimana:
R2 = koefisien determinasi
K = jumlah variabel independen
n = jumlah sampel
62
4. Pengambilan keputusan
Jika f hitung < f tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh
yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Jika f hitung > f tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh
yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen dan dengan menentukan
HO diterima atau tidak dengan melihat apakah nilai
signifikansinya kurang atau lebih dari 5%.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen
(X1,2,3,..), atau sejauh mana kontribusi variabel independen (X1,2,3,..)
mempengaruhi variabel dependen (Y) (Bawono, 2006: 92).
Ciri-ciri nilai R2 adalah:
1) Besarnya nilai kefisien determinasi terletak antara 0 sampai
dengan 1, atau (0 ≤ R2 ≤ 1).
2) Nilai 0 menunjukan tidak adanya hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
3) Nilai 1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna antara
variabel independen dengan variabel dependen.
63
2. Uji Regresi Linear Berganda
Menurut Bawono (2006 : 84) regresi berganda digunakan untuk
menganalisa data yang bersifat multivariate. Analisa ini digunakan
untuk meramalkan nilai variabel dependen (Y) dengan variabel
independen (X) yang lebih dari satu (minimal dua), sehingga analisa
regresi berganda sering disebut juga sebagai regresi multivariate,
karena variabel yang mempengaruhi naik turunnya variabel dependen
(Y) lebih dari satu variabel independen (X). Kondisi variabel
independen dalam mempengaruhi variabel dependen bervariasi bisa
positif atau negatif, atau beraneka ragam kondisi yang mempengaruhi.
Sehingga regresi berganda ini lebih real dengan kenyataan dilapangan
bahwa sesuatu hal pasti dipengaruhi oleh berbagai hal pula. Sehingga
penelitian ini dapat diuji dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Keterangan :
Y : Estimasi Variabel Dependen
β0 : Konstanta dari persamaan Regresi
β1,2,3 : Koefisien dari Variabel Independen X1,2,3
X1,2,3 : Variabel Independen X1,2,3
e : Residual atau Prediction Error
K. Alat Analisis
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data kuantitatif.
Dimana data kuantitatif merupakan suatu data yang dapat dinyatakan
64
dalam bentuk angka, maka untuk mempermudah dalam
mengaplikasikannya dapat diolah kedalam data SPSS. SPSS merupakan
sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam
memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan
output yang dikehendaki oleh para pengambul keputusan. Statistik dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan
data, meringkas atau menyuajikan data kemudian menganalisis data
dengan menggunakan metode tertentu.
Dalam program SPSS ini sangat membantu dalam proses pengolahan data,
sehingga hasil yang diporoleh juga dapat dipertanggungjawabkan. Peneliti
menggunakan SPSS 20 untuk mengolah data.
65
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Sejarah Pendirian IAIN Salatiga
Pendirian IAIN Sejak berdirinya sampai saat ini, IAIN Salatiga telah
melewati sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa kali perubahan
kelembagaan. Pendirian lembaga ini, bermula dari cita-cita masyarakat Islam
Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh karena itu didirikanlah
Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP)
"Nahdlatul Ulama" di Salatiga. Lembaga ini berdiri berkat dukungan dari
berbagai pihak, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa
Tengah. Dalam rentang waktu kurang setahun, lembaga ini diubah dari FIP
IKIP menjadi Fakultas Tarbiyah. Maksud perubahan tersebut adalah agar
lembaga ini dapat dinegerikan bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN
Walisongo Jawa Tengah di Semarang.
Dalam waktu yang bersamaan dengan proses pendirian IAIN
Walisongo Jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga diusulkan
untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setelah
dilakukan peninjauan oleh Tim Peninjau yang dibentuk IAIN Sunan Kalijaga,
akhirnya pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga diserahkan
padanya. Keputusan ini didasarkan pada Surat Menteri Agama c.q. Direktorat
Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal
13 November 1969.
66
Ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri, Fakultas
Tarbiyah Salatiga mendapatkan status negeri, dan menjadi cabang IAIN
Walisongo. Penegerian Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo tersebut
berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 30 Tahun 1970 tanggal 16 April 1970.
2. Alih Status menjadi STAIN Salatiga
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Salatiga. Sesuai dengan keputusan itu, STAIN tetap
didudukkan sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Departemen Agama
Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau
profesional dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. Sebagai salah satu
bentuk satuan Pendidikan Tinggi, STAIN Salatiga masih tetap pula memiliki
kedudukan dan fungsi yang sama dengan institut maupun universitas negeri
lainnya.
3. Alih Status STAIN menjadi IAIN Slatiga
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga resmi alih status
menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Alih status itu telah
dikukuhkan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 143 Tahun 2014,
tertanggal 17 Oktober 2014.
67
4. Visi dan Misi IAIN Salatiga
VISI
Tahun 2030 Menjadi Rujukan Studi Islam-Indinesia bagi Terwujudnya
Masyarakat Damai Bermartabat.
MISI
a. Menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai disiplin ilmu keislaman
berbasis pada nilai-nilai keindonesiaan.
b. Menyelenggarakan penelitian dalam berbagai disiplin ilmu keislaman bagi
penguatan nilai-nilai keindonesiaan.
c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset bagi
penguatan nilai-nilai keindonesiaan.
d. Mengembangkan budaya masyarakat kampus yang mencerminkan nilai-
nilai Islam-Indonesia.
e. Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan tinggi yang profesional dan
akuntabel.
TUJUAN
a) Mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk
kepentingan bangsa.
b) Menghasilkan lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau
Teknologi yang berbasis ilmu keislaman untuk memenuhi kepentingan
nasional dan peningkatan daya saing Bangsa.
68
c) Menghasilkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang
memperhatikan dan menerapkan nilai-nilai keislaman agar bermanfaat bagi
kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat
manusia.
d) Mewujudkan Pengabdian kepada Masyarakat berbasis ilmu keislaman dan
karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka mewujudkan masyarakat
damai bermartabat.
Dalam menyusun dan mengembangkan program, IAIN Salatiga berasaskan
Pancasila. Sedang dasar operasionalnya adalah :
1. Undang-undang Dasar 1945.
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
5. Peraturan Presiden Nomor 143 Tahun 2014 tentang Perubahan Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga menjadi Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
Keberadaan IAIN Salatiga mempunyai fungsi:
1) Merumuskan kebijaksanaan dan perencanaan program.
2) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu pengetahuan agama
Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam.
69
3) Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan
agama Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam.
4) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
5) Pelaksana pembinaan kemahasiswaan.
6) Pelaksana kegiatan sivitas akademika dan hubungan dengan lingkungannya.
7) Pelaksana kerja dengan Perguruan Tinggi dan/atau lembaga-lembaga lain.
8) Menyelenggarakan administrasi dan manajemen.
9) Pelaksana pengendalian dan pengawasan kegiatan.
10) Melaksanakan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan serta
penyusunan laporan.
(Sumber : www.iainsalatiga.ac.id)
B. Deskripsi Data Responden
Setiap responden memiliki kerakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu
perlu dilakukan pengelompokan karakteristik tertentu. Adapun karakteristik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, status perkawinan,
pendidikan terakhir, dan lama bekerja. Berikut adalah hasil pengelompokan
responden berdasarkan kuesioner yang telah disebar.
1. Karakteristik Responden
a) Umur
Berikut adalah data mengenai umur/usia pegawai IAIN Salatiga yang
diambil sebagai responden :
70
TABEL 4.1
Usia/Umur Responden
Usia Jumlah Persen Jumlah Responden
20-30 tahun 16,2% 11 orang
31-40 tahun 58,8% 41 orang
41-50 tahun 32,5% 15 orang
51-60 tahun 1,5% 1 orang
Sumber : Data yang Diolah, 2015
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui umur/usia responden yang
terbanyak adalah usia dari 31-40 tahun dengan jumlah responden sebanyak
41 (empat puluh satu) orang atau 58,8%, kemudian usia 41-50 tahun dengan
jumlah responden sebanyak 15(lima belas) orang atau 32,5%, usia 20-30
tahun dengan jumlah responden 11 (sebelas) orang atau 16,2% dan paling
sedikit usia 51-60 tahun yaitu 1 (satu) orang atau 1,5%.
b) Jenis Kelamin
Data mengenai jenis kelamin pegawai IAIN Salatiga yang diambil sebagai
responden adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Persen Jumlah Responden
Laki-laki 58,8% 40
Perempuan 41,3% 28
Sumber : Data yang dioalah, 2015
Berdasarkan tabel jenis kelamin pegawai IAIN Salatiga diatas
dapat diketahui bahwa responden pegawai laki-laki yang terbanyak yaitu 40
(empat puluh) orang atau 58,8% dibanding dengan pegawai perempuan
hanya 28 (dua puluh delapan) orang atau 41,3,%.
71
c) Pendidikan Terakhir
Adapun data mengenai pendidikan terakhir pegawai IAIN Salatiga adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Terakhir Jumlah Persen Jumlah Responden
SD 4,4% 3 orang
SMP 8,8% 6 orang
SLTA 29,4% 20 orang
DIII 20,7% 14 orang
S.1 30,9% 21 orang
S.2 5,9% 4 orang
Sumber : Data yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel pendidikan terakhir pegawai IAIN Salatiga
diatas yang terbanyak adalah tamatan S.1 yaitu 21 (dua puluh satu) orang
atau 30,9%%, tamatan SLTA sebanyak 20 (dua puluh orang) atau 29,4%,
tamatan DIII sebanyak 14 (empat belas) orang atau 20,7%, tamatan SMP
sebanyak 6 (enam) orang atau 8,8%, tamatan S.2 sebanyak 4 (empat) orang
atau 5,9% dan yang paling sedikit adalah tamatan SD sebanyak 3 (tiga)
orang atau 4,4%.
d) Lama Bekerja
Dan mengenai lama bekerja para pegawai IAIN Salatiga adalah sebagai
berikut :
72
Tabel 4.4
Lama Bekerja Responden
Lama Bekerja Jumlah Persen Jumlah Responden
1-10 tahun 79,5% 54 orang
11-20 tahun 19,2% 13 orang
21-30 tahun 1,5% 1 orang
Sumber : Data yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel lama bekerja para pegawai IAIN Salatiga diatas
yang terbanyak bekerja pada IAIN Salatiga adalah 1-10 tahun yaitu
sebanyak 54 (lima puluh empat) orang atau 79,5%, kemudian 11-20 tahun
sebanyak 13 (tiga belas) orang dan 21-30 tahun sebanyak 1 (satu) orang atau
1,5%.
2. Analisis Data
a) Uji Instrumen Penelitian
1) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel penelitian. Untuk mengukur
reliabilitas uji statistik dengan melihat nilai Cronbach Alpha (α), yaitu
suatu variabel dikatakan Reliable jika nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60
(Bawono, 2006 : 68). Adapun hasil uji reliabilitas yang dilakukan
terhadap instrumen ini dapat dijelaskan pada tabel berikut ini :
73
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach
Alpha (α)
Standar
Reliabilitas
Keterangan
Persepsi (X1) 0,807
0,60 Reliable
Sikap (X2) 0,898 Reliable
Perspektif Pengambilan
Keputusan (X3)
0,863 0,60 Reliable
Keputusan (Y) 0,840 Reliable
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa hasil uji
Reliabilitas pada variabel Persepsi nilai Cronbach Alpha sebesar 0,807 >
0,6 sehingga reliabel, sikap nilai Cronbach Alpha sebesar 0,898 > 0,6
sehingga reliabel dan perspektif pengambilan keputusan dengan nilai
Cronbach Alpha sebesar 0,840 > 0,6 sehingga reliabel dan pada variabel
Keputusan dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,840 > 0.60. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pengukur masing-masing variabel dari kuesioner
yang digunakan peneliti dinyatakan reliable sehingga item-item pada
masing-masing konsep variabel tersebut layak untuk digunakan sebagai
alat ukur.
2) Uji Validitas
Sebuah data yang didapat dari kuesioner, sebaiknya diuji
validitas (Bawono, 2006 : 68). Uji validitas dilakukan untuk mengetahui
valid atau tidaknya suatu kuesioner. Berikut ini hasil uji validitas pada
setiap pertanyaan masing-masing :
74
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas
Variabel Item
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Signific
ant 2
Tailed
Keterangan
Persepsi (X1) Pertanyaan
1
0,785**
0,000 Valid
Pertanyaan
2
0,689**
0,000 Valid
Pertanyaan
3
0,653**
0,000 Valid
Pertanyaan
4
0,809**
0,000 Valid
Pertanyaan
5
0,741**
0,000 Valid
Pertanyaan
6
0,594**
0,000 Valid
Sikap (X2) Prtanyaan 7 0,805
** 0,000 Valid
Pertanyaan
8
0,845**
0,000 Valid
Pertanyaan
9
0,816**
0,000 Valid
Pertanyaan
10
0,849**
0,000 Valid
Pertanyaan
11
0,738**
0,000 Valid
Pertanyaan
12
0,830**
0,000 Valid
Dilanjutkan......
Lanjutan...........
75
Perspektif
Pengambilan
Keputusan
(X3)
Pertanyaan
13
0,709**
0,000 Valid
Pertanyaan
14
0,769
0,000 Valid
Pertanyaan
15
0,781** 0,000 Valid
Pertanyaan
16
0,748**
0,000 Valid
Pertanyaan
17
0,782**
0,000 Valid
Pertanyaan
18
0,868**
0,000 Valid
Keputusan
(Y)
Pertanyaan
19
0,729**
0,000 Valid
Pertanyaan
20
0,825**
0,000 Valid
Pertanyaan
21
0,776**
0,000 Valid
Pertanyaan
22
0,664**
0,000 Valid
Pertanyaan
23
0,764**
0,000 Valid
Pertanyaan
24
0,764**
0,000 Valid
Sumber : Data yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa korelasi butir
pertanyaan dari 1 (satu) sampai 6 (enam) terhadap total skor pertanyaan
Persepsi (X1) menunjukkan signifikan (berbintang dua) pada level 1%
76
(0,01). Korelasi butir pertanyaan dari 7 (tujuh) sampai 12 (dua belas)
terhadap total skor pertanyaan Sikap (X2) menunjukkan signifikan
(berbintang dua) pada level 1% (0,01). Korelasi butir pertanyaan dari 13
(tiga belas) sampai 18 (delapan belas) terhadap total skor pertanyaan
Perspektif Pengambilan Keputusan (X3) menunjukkan signifikan
(berbintang dua) pada levei 1% (0,01). Korelasi butir pertanyaan dari 19
(sembilan belas) sampai 24 (dua puluh embpat) terhadap total skor
pertanyaan Keputusan (Y) menunjukkan signifikan (berbintang dua) pada
levei 1% (0,01). Semua pertanyaan dinyatakan valid dan layak untuk
melanjutkan penelitian berikutnya.
b) Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
Multicollinearity adalah situasi dimana terdapat korelasi
variabel-variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya (Bawono,
2006: 115). Dalam penelitian ini, teknik uji multikolinearitas yang
digunakan adalah metode VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai
Tolerance. Kedua nilai VIF dan Tolerance ini, nilainya berlawanan,
kalau tolerancenya besar maka VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF
tidak boleh lebih besar dari 5 (lima), jika lebih maka bisa dikatakan ada
gejala Multicollinearity, dan sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari 5
maka tidak ada gejala Multicollinearity. Demikian juga dengan nilai
Tolerance nya berarti sebaliknya (Bawono, 2006 : 123).
77
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolinearitas Metode VIF
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coeffic
ients
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Toler
ance
VIF
1
(Constant) -5,934 5,499
-
1,07
9
,285
Persepsi ,357 ,188 ,243 1,90
5 ,061 ,393
2,54
4
Sikap ,235 ,175 ,205 1,34
1 ,185 ,274
3,65
1
Perspektif
Pengambilan
Keputusan
,470 ,132 ,416 3,57
4 ,001 ,474
2,10
9
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber : Data yang diolah, 2015
Dari tabel Coefficient pada kolom Collinearity Statistics, dapat
terlihat nilai tolerance dan VIF. Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa
semua variabel lolos dari gejala multikolinieritas karena nilai VIF nya
lebih kecil dari 5.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan nilai varian residual dengan varian
setiap variabel independen (Bawono, 2006: 136). Dalam penelitian ini,
metode yang digunakan untuk uji heteroskedastisitas adalah metode
white test. Uji ini dilakukan dengan meregresi residual kuadrat (Ui2)
dengan variabel bebas dan perkalian variabel bebas. Apabila χ2 hitung <
78
χ2 tabel, maka hipotesis adanya heteroskedastisitas dalam model ditolak
(Bawono, 2006: 145).
Tabel 4.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode White Test
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,418a ,174 ,078 58,69027
a. Predictors: (Constant), X_1_2_3, X12, X22, X32, X1_3, X2_3,
X1_2
Sumber : Data yang diolah, 2015
Nilai R2 sebesar 0,174, maka dapat diketahui besarnya χ
2 hitung
yaitu 0,174 * 68 = 11,832. Dengan tingkat signifikan 5% dan df: 65 maka
χ2 tabel = 84,8206. Karena χ
2 hitung < χ
2 tabel, maka gejala penyakit
heteroskendastisitas dalam model persamaan tidak ada.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel
independen dan variabel dependen dalam model regresi memiliki
distribusi normal atau tidak (Bawono, 2006: 174). Dalam penelitian ini,
penulis menggunakan analisa grafik yaitu dengan cara melihat histogram
yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati
normal dan normal probability plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dari data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari
data distribusi normal. Jika distribusi normal maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mendekati garis normal
79
(Bawono, 2006 : 174). Berikut gambar grafik histogram dan normal
probability plot :
Gambar 4.1: Output Viewer Regression Standarized Residual
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dalam grafik histogram di atas, di gambarkan perbandingan
antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal,
sehingga disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.2: Grafik Normal Plot
80
Sumber : Data yang diolah
Grafik normal plot di atas menggambarkan perbandingan antara
distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif
dari data distribusi normal. Titik-titik yang tersebar pada grafik normal di
atas menyebar disekitar garis diagonal mengikuti arah garis diagonal
tersebut, sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan
memenuhi asumsi normalitas.
Hasil uji normalitas diatas di dukung oleh uji normalitas
Kolmogrov-Smirnov Test. Uji Kolmogrov-Smirnov Test bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel residu memiliki distribusi
normal atau tidak. Data distribusi normal, jika nilai sig (signifikansi) >
0,05. Data distribusi tidak normal, jika nilai sig. (signifikansi) < 0,05
(Adran, 2015). Hasil uji Kolmogrov-Smirnov Test sebagai berikut :
Tabel 4.9
Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 68
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 7,29988775
Most Extreme Differences
Absolute ,095
Positive ,084
Negative -,095
Kolmogorov-Smirnov Z ,781
Asymp. Sig. (2-tailed) ,576
81
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data yang diolah, 2015
Berdasarkan uji normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov Test
diperoleh nilai KSZ sebesar 0,781 dan Asymp.sig. sebesar 0,576 lebih
besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
4. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model
bentuk lain (Bawono, 2006: 179). Dalam pengujian ini, peneliti
menggunakan uji lagrange multiplier untuk mendapatkan nilai X2 hitung,
kemudian membandingkannya dengan nilai X2 tabel. Berikut merupakan
tabel hasil perkalian jumlah data dengan R2 :
Tabel 4.10
Hasil Uji Linearitas
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,051a ,003 -,044 7,45935723
a. Predictors: (Constant), X32, X12, X22
Sumber : Data yang diolah, 2015
Pengujian linearitas menggunakan uji langrange multiplier ditujukan
untuk mencari perbandingan χ2 hitung dan χ
2 tabel, yang mana:
Χ2 hitung = n * R
2 = 68 * 0,003 = 0,204
Dengan tingkat signifikan 5% dan df: 65 maka χ2 tabel = 84,8206.
82
Dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai χ2 hitung < χ
2 tabel, yaitu
0,204 < 84,8206 sehingga dapat disimpulkan bahwa spesifikasi model
persamaan regresi linier adalah benar.
c) Uji Hipotesis
1. Uji Statistik
a. Uji Ttest (Uji Parsial)
Uji Ttest digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara parsial atau
individu (Bawono,2006: 89). Tingkat signifikansi antara variabel
persepsi, sikap dan perspektif pengambilan keputusan terhadap
perilaku pada Bank Syariah berdasarkan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.11
Hasil Uji Parsial (Ttest)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficie
nts
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) -5,934 5,499 -
1,079 ,285
Persepsi ,357 ,188 ,243 1,905 ,061
Sikap ,235 ,175 ,205 1,341 ,185
Perspektif
Pengambilan
Keputusan
,470 ,132 ,416 3,574 ,001
83
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber : Data yang diolah, 2015
1. Pengaruh Persepsi terhadap Keputusan memilih Bank Syariah
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa variabel
persepsi dengan nilai signifikansi sebesar 0,061 dimana lebih besar
dari 0,05, dan nilai t hitung sebesar 1,905 lebih besar dari t tabel
sebesar 1,2949, sehingga dapat dikatakan secara empiris variabel
Persepsi tidak berpengaruh terhadap Keputusan pegawai IAIN
Salatiga memilih Bank Syariah. Hal tersebut berarti dapat
disimpulkan bahwa Hipotesis pertama (H1), yang menyatakan
bahwa persepsi berpengaruh positif terhadap keputusan memilih
Bank Syariah yaitu ditolak.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Murdianingsih (2015) dan Amani (2010) yang menunjukkan
bahwa persepsi tidak berpengaruh terhadap perilaku santri Kota
Salatiga dan Santri Yogyakarta untuk memilih Bank Syariah karena
dilingkungan tersebut tidak mendukungnya.
2. Pengaruh Sikap terhadap Keputusan memilih Bank Syariah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel
sikap dengan nilai signifikansi sebesar 0,184 dimana lebih besar
dari 0,05, dan nilai t hitung sebesar 1,341 lebih besar dari t tabel
sebesar 1,2949, maka dapat dikatakan bahwa variabel sikap secara
empriris tidak berpengaruh terhadap Keputusan pegawai IAIN
84
Salatiga memilih Bank Syariah. Hal tersebut berarti dapat
disimpulkan bahwa Hipotesis kedua (H2), yang menyatakan bahwa
sikap berpengaruh positif terhadap keputusan pada Bank Syariah
yaitu ditolak.
Hasil penelitian ini yang mendukung dengan penelitian
sebelumnya adalah penelitian Sakinah (2011), yaitu masyarakat
memberikan sikap yang positif tetapi tidak berpengaruh pada
perilaku untuk mengambil keputusan dan memberikan sikap yang
rendah terhadap keyakinan pada Bank Syariah.
Sedangkan hasil penelitian terdahulu yang tidak mendukung
penelitian ini adalah penelitian dari Aiyub (2007) menunjukkan
bahwa sikap masyarakat untuk menabung dan melakukan
pembiayaan berpengaruh positif pada perilaku masyarakat terhadap
Bank Syariah.
3. Pengaruh Pesrspektif Pengambilan Keputusan terhadap Keputusan
memilih Bank Syariah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel
sikap dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 dimana lebih besar
dari 0,05, dan nilai t hitung sebesar 3,374 lebih besar dari t tabel
sebesar 1,2949, maka dapat dikatakan bahwa variabel perspektif
pengambilan keputusan secara empriris berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan pegawai IAIN Salatiga memilih
Bank Syariah. Hal tersebut berarti dapat disimpulkan bahwa
85
Hipotesis ketiga (H3), yang menyatakan bahwa perspektif
pengambilan keputusan berpengaruh positif terhadap keputusan
memilih Bank Syariah yaitu diterima.
b. Uji Ftest (Uji Silmultan)
Uji Ftest dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh variabel
independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel
dependen (Bawono, 2006: 91). Hasil uji Ftest variabel persepsi, sikap,
perspektif pengambilan keputusan terhadap perilaku pada Bank
Syariah dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji Simultan (Ftest)
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regressi
on 5132,797 3 1710,932 30,669 ,000
b
Residual 3570,320 64 55,786
Total 8703,118 67
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Perspektif Pengambilan Keputusan,
Persepsi, Sikap
Sumber : Data yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai f hitung
sebesar 30,669 lebih besar dari nilai f tabel sebesar 2,513 dengan nilai
signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya variabel independen (X)
secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi variabel dependen (Y)
secara signifikan.
Dengan demikian, hasil tersebut diatas secara empiris menerima
ketiga Hipotesis bahwa persepsi, sikap dan perspektif pengambilan
86
keputusan secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap
keputusan.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkaan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen
(Bawono, 2006: 92). Hasil uji koefisien determinasi (R2) variabel
persepsi, sikap, perspektif pengambilan keputusan terhadap keputusan
memilih Bank Syariah dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,768a ,590 ,571 7,46902
a. Predictors: (Constant), Perspektif Pengambilan Keputusan,
Persepsi, Sikap
Sumber : Data yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa :
1. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,768, artinya bahwa ada hubungan
cukup kuat antara variabel independen (X) dengan variabel
dependen (Y) (karena mendekati angka 1).
2. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,590, artinya bahwa kontribusi
variabel independen (X) mempengaruhi variabel dependen (Y)
sebesar 59% sedangkan sisanya sebesar 41% dipengaruhi oleh
variabel lain di luar model.
87
3. Uji Linear Berganda
Regresi linear berganda digunakan untuk menjelaskan hubungan
antara variabel dependen dengan variabel independen yang lebih dari
satu. Dalam penelitian ini model persamaan regresi linear berganda yang
disusun untuk mengetahui pengaruh persepsi, sikap dan perspektif
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Keputusan (Y) = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Keterangan :
Y : Keputusan Pegawai
β0 : Konstanta
β1 : Koefisien Persepsi
β2 : Koefisien Sikap
β3 : Koefisien Perspektif Pengambilan Keputusan
X1 : Persepsi
X2 : Sikap
X3 : Perspektif Pengambilan Keputusan
e : Residual atau Prediction Error
Dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and
Service Solution) versi 20 diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:
88
Tabel 4.14
Hasil Uji Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficie
nts
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) -5,934 5,499 -1,079 ,285
Persepsi ,357 ,188 ,243 1,905 ,061
Sikap ,235 ,175 ,205 1,341 ,185
Perspektif
Pengambilan
Keputusan
,470 ,132 ,416 3,574 ,001
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber : Data yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel diatas, dapat dibuat model regresi linear berganda
sebagai berikut:
Perilaku (Y) = -5,934 + 0,357 X1 + 0,235 X2 + 0,470 X3 + e
Arti model persamaan regresi linear berganda di atas adalah:
a. Nilai konstan (a0) = -5,934 diartikan bahwa ketika variabel persepsi,
sikap dan perspektif pengambilan keputusan konstan atau tidak ada
atau sebesar 0, maka Y akan mengalami perubahan sebesar -5,934,
dengan asumsi ceteris paribus.
b. Nilai koefisien variabel persepsi = 0,357, artinya jika variabel persepsi
mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan sikap dan perspektif
89
pengambilan keputusan konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y
tidak akan mengalami perubahan.
c. Nilai koefisien variabel sikap = 0,235, artinya jika variabel sikap
mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan sikap dan perspektif
pengambilan keputusan konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y
tidak akan mengalami perubahan.
d. Nilai koefisien variabel perspektif pengambilan keputusan = 0,470,
artinya jika variabel perspektif pengambilan keputusan mengalami
peningkatan 1 satuan sedangkan persepsi dan sikap konstan atau tidak
ada atau sebesar 0, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar
0,470, dengan asumsi ceteris paribus.
Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui nilai koefisien regresi masing-
masing variabel independen bertanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
independen berbanding lurus atau searah dengan variabel dependen, jika antara
variabel independen mengalami perubahan (baik naik atau turun) maka variabel
dependen akan berubah kearah yang sama (naik atau turun).
90
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan
yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Persepsi tidak berpengaruh terhadap keputusan Pegawai IAIN Salatiga
menjadi nasabah pada Bank Syariah. Hal ini mengindikasikan bahwa
semakin tinggi persepsi pegawai maka tidak akan ada perubahan keputusan
pegawai IAIN Salatiga untuk menggunakan jasa pada Bank Syariah,
sehingga H1 ditolak dan H0 diterima.
2. Sikap tidak berpengaruh terhadap keputusan Pegawai IAIN Salatiga
menjadi nasabah pada Bank Syariah. Hal ini mengindikasikan bahwa
semakin tinggi sikap pegawai terhadap Bank Syariah maka tidak akan ada
perubahan keputusan Pegawai IAIN Salatiga untuk menggunakan jasa pada
Bank Syariah, sehingga H2 ditolak dan H0 diterima.
3. Perspektif pengambilan keputusan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan Pegawai IAIN Salatiga menjadi nasabah pada Bank
Syariah sebesar 0,001 < 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin
tinggi perspektif pengambilan keputusan maka semakin tinggi keputusan
pegawai IAIN Salatiga untuk menggunakan jasa pada Bank Syariah,
sehingga H3 diterima dan H0 ditolak.
91
4. Persepsi, sikap dan perspektif pengambilan keputusan secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan Pegawai
IAIN Salatiga menjadi nasabah pada Bank Syariah dengan nilai sebesar
0,000 < 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi persepsi,
sikap dan perspektif pengambilan keputusan maka semakin tinggi
keputusan pegawai IAIN Salatiga untuk menggunakan jasa pada Bank
Syariah, sehingga H4 diterima dan H0 ditolak.
5. Perspektif pengambilan keputusan paling dominan berpengaruh terhadap
keputusan Pegawai IAIN Salatiga menjadi nasabah pada Bank Syariah
dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,470, kemudian diikuti oleh variabel
persepsi dan sikap dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,357 dan 0,235.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan, peneliti menyadari
masih banyak kekurangan di dalamnya, Untuk itu, peneliti memberikan
beberapa saran untuk bahan pertimbangan sebagai penyempurnaan penelitian
selanjutnya yang terkait dengan penelitian serupa antara lain :
1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
melakukan penelitian selanjutnya, karena dalam penelitian ini diperoleh
nilai kontribusinya (R2) sebesar 59% sisanya sebesar 41%. Artinya masih
banyak faktor diluar model variabel yang mampu mempengaruhi keputusan
Pegawai IAIN Salatiga menjadi nasabah pada Bank Syariah. Disarankan
bagi peneliti selanjutnya untuk menambah variabel-variabel lain yang
mempengaruhi keputusan.
92
2. Perlunya mencari variabel-variabel lain yang lebih sesuai dan secara
teoritis bisa meramalkan keputusan masyarakat menjadi nasabah pada Bank
Syariah.
3. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas maka perlu juga
memperluas jangkauan dan juga jumlah subyek yang dijadikan sampel
penelitian. Begitu pula area penyebaran yang tidak hanya di daerah salatiga
saja.
Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah jumlah sampel
yang lebih banyak. Dengan sampel yang lebih banyak maka hasil analisis dari
penelitian yang didapatkan akan lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Adrian. Ian. 2015. Cara Melakukan Uji Kolmogrov Smirnov.
(http://www.konsistensi.com/2013/07/uji-normalitas-rumus-kolmogorov-
smirnov.html). Diunduh pada jam 12.02, tanggal 21-11-2015
Agus. 2012. Pengertian Pespektif Global, Singaraja (http://agussunthe.blogspot.
co.id/2012/07/pengertian-perspektif-global.html Tanggal 29 Oktober 2015)
Aiyub. 2007. “Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di
Nanggroe Aceh Darussalam.” Skripsi. Aceh : Malikushaleh Lhokseumawe
Aceh
Amani, Intan. 2010. “Persepsi Santri Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta terhadap
Prbankan Syariah.” Skripsi. Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga
Ariani, Dian. 2007. “Persepsi Masyarakat umum terhadap Bank Syariah di Medan.”
Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga: Stain Salatiga
Press.
Ellin, Vivi. 2012. Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen, Kalimalang :
Universitas Gunadharma (http://fifi0406.blogspot.co.id/2012/10/bab-3-
proses-pengambilan-keputusan-oleh.html Tanggal 29 Oktober 2015)
Hamidi, Jazim. 2000. “Persepsi dan Sikap Santri Jawa Timur Terhadap Bank Syariah.”
Skripsi. Jawa Timur
Hartman, Laura P dan Desjardins Joe. 2008. Etika Bisnis (Business Ethics). Jakarta :
PT. Gelora Aksara Pratama
Kasiram, 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif. Malang : UIN-Maliki
Press
Lestari, Mia. 2011. Persepsi dalam Perilaku Konsumen, WordPress.com
(https://mialestarisholihat.wordpress.com/2011/07/04/persepsi-dalam-
perilaku-konsumen/ Tanggal 25 Oktober 2015)
Mowen, John C dan Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta : Erlangga
Murdianingsih, Sri. 2015. “Persepsi dan Perilaku Santri Kota Salatiga Terhadap
Perbankan Syariah dengan Sikap Sebagai Variabel Moderating.” Skripsi.
Salatiga : STAIN Salatiga
Nandha. 2010. Pengertian Kebudayaan dan Pengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian
dan Konsumsi (http://tentangndha.blogspot.co.id/2010/11/pengertian
kebudayaan-dan-pengaruh.html Tanggal 25 Oktober 2015)
Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson. 2013. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran,
Jakarta : Salemba Empat
Prasetijo, Ristiyanti dan Jhon J.O.L Ihalauw. 2004. Perilaku Konsumen. Yogyakarta :
Andi Yogyakarta
Sakinah, Ulfah E. 2011. “Sikap dan Perilaku Hakim Agama terhadap Perbankan
Syariah.” Skripsi. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sangadji, Dr. Etta Mamang M.Si dan Dr. Sopiah, MM.,M.Pd. 2013. Perilaku Konsumen
Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Andi Yogyakarta
Schiffman, Leon G dan Leslies Kazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Indonesia :
PT. Macanan Jaya Cemerlang
Setiasih, Dani Panca. 2011. Analisis Persepsi, Prefensi, Sikap dan Perilaku Dosen
Terhadap Perbankan Syariah. Skripsi. Semarang : IAIN Walisongo
Sumar’in, 2012, Konsep Kelembagaan Bank Syariah, Yogyakarta : Graha Ilmu
Sumarwan, Prof. Dr. Ir. Ujang, M.Sc. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan
Penerapannya dalaam Pemasaran. Bogor : Ghalia Indonesia
Sumitro, Warkum. 2004. Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait.
Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada
Sudarsono, Heri S.E. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta :
Ekosiana
Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta : UII Press
Yogyakarta
Susanto, Buhanuddin. 2008. Hukum Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta : UII
Press
Tika, Drs. H. Moh Pambudu, M.M. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta : PT. Bumi
Aksara
Umar, Husein. 2001. Manajemen Resiko Bisnis Pendekatan Finansial dan Nonfinansial.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama
Wibowo, Edy S.H.,M.H dan Untung Hendy Widodo, S.H. 2005. Mengapa Memilih
Bank Syariah. Jakarta : Ghalia Indonesia
Wijaya, Tony. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Teory dan Praktik.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Winarno. 2010. Statistik. Salatiga : STAIN Salatiga Press
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth.
Bapak/Ibu
Pegawai IAIN Salatiga
Di Salatiga
Dengan hormat,
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Saya sampaikan kepada Bapak/Ibu, saya adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam (FEBI) IAIN Salatiga semester akhir. Dalam rangka menyelesaikan
tugas akhir kuliah (Skripsi) yang berjudul “Pengaruh Persepsi, Sikap Dan
Perspektif Pengambilan Keputusan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah
Pada Bank Syariah (Studi Kasus pada Pegawai IAIN Salatiga)”, maka dengan
ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner penelitian ini untuk
menjadi respondennya dan memberikan tanda silang (X) pada kolom yang sudah
tertera dibawah ini. Kerahasiaan data penelitian akan dijamin dan saya
mengharapkan informasi dan jawaban yang sesungguhnya dari Bapak/Ibu.
Atas kerjasama dan kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini, saya
ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alai um Wr.Wb
Hormat saya
Nur Latifah Isnaini
I. Identitas Responden :
1. Nama Responden :
2. Umur : __________ Tahun
3. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
4. Status Perkawinan : ( ) Kawin ( ) Belum Kawin
5. Pendidikan Terakhir : ( ) D.3 ( ) S.1 ( ) S.2 ( ) S.3
6. Lama Bekerja : ________ Tahun
II. Memberikan Jawaban dari Pernyataan yang Tersedia
Untuk pernyataan-pernyataan berikut ini, Bapak/Ibu dipersilahkan
untuk memberikan jawaban dengan mengisi tanda silang (X) pada skala
antara 0 – 10 pada kolom jawaban yang sudah tersedia di bawah ini..
Keterangan :
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju Sekali
v
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. Variabel Persepsi (X1)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
Dengan menggunakan jasa Bank
Syariah anda dapat merealisasikan
salah satu syariat Islam.
2.
Dibank Syariah tidak ada potongan
administrasi dan mendapatkan bagi
hasil yang proporsional.
3.
Informasi tentang kualitas produk dan
pelayanan Bank Syariah diperoleh
melalui media massa.
4.
Setelah menjadi nasabah Bank Syariah
maka saya mendapatkan pengalaman
mengenai kualitas produk Bank
Syariah.
5.
Bank Syariah merupakan Bank yang
sistem operasionalnya sesuai dengan
Syariat Islam.
6.
Anda menggunakan jasa Bank Syariah
karena teman, saudara atau keluarga
juga menggunakan jasa Bank Syariah.
B.Variabel Sikap (X2)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Anda yakin produk-produk Bank
Syariah terhindar dari riba.
2. Anda yakin bahwa Bank Syariah
adalah Bank yang amanah.
3. Anda sangat senang bisa menjadi
nasabah di Bank Syariah.
4. Anda bangga bisa menjadi nasabah
Bank Syariah.
5. Anda senang melakukan pembiayaan
dengan Bank Syariah.
6.
Anda lebih mantab menggunakan
produk dan jasa yang diberikan Bank
Syariah.
C. Variabel Perspektif Pengambilan Keputusan (X3)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
Produk-produk yang diberikan Bank
Syariah memberikan keuntungan
kepada nasabah maupun Bank itu
sendiri (Bagi hasil).
2.
Kualitas produk yang diberikan oleh
Bank Syariah membuat nasabah
merasa puas sehingga anda tertarik
menggunakannya.
3. Bank Syariah adalah solusi bagi anda
karena terhindar dari sistem riba.
4.
Jasa yang diberikan Bank Syariah
layak untuk digunakan karena
kemaslahatannya.
5.
Anda tertarik menggunakan jasa Bank
Syariah karena sudah banyak
masyarakat yang menggunakannya.
6.
Informasi mengenai produk Bank
Syariah mudah untuk diakses atau
diperoleh.
D.Variabel Keputusan (Y)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Anda memilih untuk menabung di
Bank Syariah
2. Anda memiliki rekening di Bank
Syariah
3. Anda menggunakan jasa dan produk
Bank Syariah
4. Anda akan mencari tahu informasi
mengenai Bank Syariah
5.
Anda tidak akan menggunakan Bank
lain kecuali Bank Syariah untuk
transaksi anda
6.
Anda akan mengajak saudara, kerabat,
teman atau keluarga untuk menjadi
nasabah Bank Syariah
TTD
Responden
(..........................)
1. Gambaran Umum Responden
Statistics
Usia Jenis_Kelami
n
Status_Perka
winan
Pendidikan_T
erakhir
Lama_Bekerj
a
N Valid 68 68 68 68 68
Missing 0 0 0 0 0
Sumber : Data yang Diolah, 2015
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
7 10,3 10,3 10,3
26 1 1,5 1,5 11,8
28 2 2,9 2,9 14,7
29 2 2,9 2,9 17,6
30 1 1,5 1,5 19,1
31 2 2,9 2,9 22,1
32 4 5,9 5,9 27,9
33 5 7,4 7,4 35,3
34 4 5,9 5,9 41,2
35 2 2,9 2,9 44,1
36 6 8,8 8,8 52,9
37 4 5,9 5,9 58,8
38 7 10,3 10,3 69,1
39 1 1,5 1,5 70,6
40 5 7,4 7,4 77,9
41 1 1,5 1,5 79,4
42 5 7,4 7,4 86,8
43 5 7,4 7,4 94,1
47 1 1,5 1,5 95,6
48 2 2,9 2,9 98,5
60 1 1,5 1,5 100,0
Total 68 100,0 100,0
Sumber : Data yang Diolah, 2015
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
5 7,4 7,4 7,4
Laki-laki 38 55,9 55,9 63,2
Perempuan 25 36,8 36,8 100,0
Total 68 100,0 100,0
Sumber : Data yang Diolah, 2015
Status_Perkawinan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
40 58,8 58,8 58,8
Kawin 28 41,2 41,2 100,0
Total 68 100,0 100,0
Sumber : Data yang Diolah, 2015
Pendidikan_Terakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
8 11,8 11,8 11,8
D.III 9 13,2 13,2 25,0
MAN 1 1,5 1,5 26,5
S.1 21 30,9 30,9 57,4
S.2 3 4,4 4,4 61,8
SD 1 1,5 1,5 63,2
SLTA 3 4,4 4,4 67,6
SMA 10 14,7 14,7 82,4
SMEA 1 1,5 1,5 83,8
SMK 3 4,4 4,4 88,2
SMP 6 8,8 8,8 97,1
STM 2 2,9 2,9 100,0
Total 68 100,0 100,0
Sumber : Data yang Diolah, 2015
Lama_Bekerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
5 7,4 7,4 7,4
1 Tahun 5 7,4 7,4 14,7
10 Tahun 2 2,9 2,9 17,6
11 Tahun 3 4,4 4,4 22,1
13 Tahun 1 1,5 1,5 23,5
14 Tahun 1 1,5 1,5 25,0
15 Tahun 3 4,4 4,4 29,4
17 Tahun 3 4,4 4,4 33,8
18 Tahun 1 1,5 1,5 35,3
19 Tahun 1 1,5 1,5 36,8
25 Tahun 1 1,5 1,5 38,2
4 Tahun 6 8,8 8,8 47,1
5 Tahun 7 10,3 10,3 57,4
6 Tahun 18 26,5 26,5 83,8
7 Tahun 4 5,9 5,9 89,7
8 Tahun 7 10,3 10,3 100,0
Total 68 100,0 100,0
Sumber : Data yang Diolah, 2015
1. Uji Reliabilitas
Variabel Persepsi (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,807 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pertanyaan 1 36,6471 39,874 ,648 ,756
Pertanyaan 2 36,5882 44,723 ,542 ,781
Pertanyaan 3 36,0441 48,013 ,530 ,787
Pertanyaan 4 36,8971 38,780 ,681 ,748
Pertanyaan 5 37,0588 42,176 ,596 ,769
Pertanyaan 6 37,1324 46,923 ,412 ,809
Sumber : Data yang Diolah, 2015
Variabel Sikap (X2)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pertanyaan 7 35,7059 72,629 ,721 ,880
Pertanyaan 8 35,6029 69,527 ,769 ,873
Pertanyaan 9 35,4853 68,612 ,719 ,881
Pertanyaan 10 35,6176 68,658 ,771 ,872
Pertanyaan 11 35,5882 74,007 ,624 ,894
Pertanyaan 12 35,3824 68,896 ,742 ,877
Sumber : Data yang Diolah, 2015
Variabel Perspektif Pengambilan Keputusan (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,863 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pertanyaan 13 36,1912 76,575 ,584 ,852
Pertanyaan 14 35,6324 74,117 ,663 ,839
Pertanyaan 15 35,9265 72,965 ,676 ,837
Pertanyaan 16 36,6765 69,506 ,598 ,855
Pertanyaan 17 36,3382 69,660 ,658 ,840
Pertanyaan 18 35,8529 71,441 ,807 ,817
Sumber : Data yang Diolah, 2015
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,898 6
Variabel Keputusan (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,840 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pertanyaan 19 33,9853 89,209 ,565 ,828
Pertanyaan 20 34,3088 82,127 ,703 ,796
Pertanyaan 21 33,2059 91,181 ,659 ,805
Pertanyaan 22 32,7206 104,592 ,553 ,828
Pertanyaan 23 32,8088 101,709 ,685 ,811
Pertanyaan 24 34,0000 89,761 ,630 ,811
Sumber : Data yang Diolah, 2015
2. Uji Validitas
Variabel Persepsi (X1)
Correlations
Pertanya
an 1
Pertanya
an 2
Pertanya
an 3
Pertanya
an 4
Pertanya
an 5
Pertanya
an 6
Perse
psi
Pertanyaa
n 1
Pearson
Correlation 1 ,538
** ,371
** ,510
** ,402
** ,480
** ,785
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,002 ,000 ,001 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Pertanyaa
n 2
Pearson
Correlation ,538
** 1 ,547
** ,473
** ,363
** ,082 ,689
**
Sig. (2-tailed) ,000
,000 ,000 ,002 ,505 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Pertanyaa
n 3
Pearson
Correlation ,371
** ,547
** 1 ,566
** ,360
** ,091 ,653
**
Sig. (2-tailed) ,002 ,000
,000 ,003 ,462 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Pertanyaa
n 4
Pearson
Correlation ,510
** ,473
** ,566
** 1 ,535
** ,343
** ,809
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
,000 ,004 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Pertanyaa
n 5
Pearson
Correlation ,402
** ,363
** ,360
** ,535
** 1 ,478
** ,741
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,002 ,003 ,000
,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Pertanyaa
n 6
Pearson
Correlation ,480
** ,082 ,091 ,343
** ,478
** 1 ,594
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,505 ,462 ,004 ,000
,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Persepsi
Pearson
Correlation ,785
** ,689
** ,653
** ,809
** ,741
** ,594
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Variabel Sikap (X2)
Correlations
Pertany
aan 7
Pertanya
an 8
Pertanya
an 9
Pertanya
an 10
Pertanya
an 11
Pertanya
an 12
Sikap
Pertanyaa
n 7
Pearson
Correlation 1 ,726
** ,633
** ,537
** ,482
** ,584
** ,805
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Pertanyaa
n 8
Pearson
Correlation ,726
** 1 ,719
** ,581
** ,509
** ,597
** ,845
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Pertanyaa
n 9
Pearson
Correlation ,633
** ,719
** 1 ,614
** ,364
** ,627
** ,816
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Pertanyaa
n 10
Pearson
Correlation ,537
** ,581
** ,614
** 1 ,721
** ,681
** ,849
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Pertanyaa
n 11
Pearson
Correlation ,482
** ,509
** ,364
** ,721
** 1 ,545
** ,738
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Pertanyaa
n 12
Pearson
Correlation ,584
** ,597
** ,627
** ,681
** ,545
** 1 ,830
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Sikap
Pearson
Correlation ,805
** ,845
** ,816
** ,849
** ,738
** ,830
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Variabel Perspektif Pengambilan Keputusan (X3)
Correlations
Pertany
aan 13
Pertany
aan 14
Pertany
aan 15
Pertanya
an 16
Pertany
aan 17
Pertany
aan 18
Perspek
tif
Pengam
bilan
Keputus
an
Pertanyaan 13
Pearson
Correlati
on
1 ,582** ,449
** ,373
** ,412
** ,552
** ,709
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Pertanyaan 14
Pearson
Correlati
on
,582** 1 ,814
** ,296
* ,333
** ,667
** ,769
**
Sig. (2-
tailed) ,000
,000 ,014 ,006 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Pertanyaan 15
Pearson
Correlati
on
,449** ,814
** 1 ,405
** ,395
** ,642
** ,781
**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000
,001 ,001 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Pertanyaan 16
Pearson
Correlati
on
,373** ,296
* ,405
** 1 ,728
** ,548
** ,748
**
Sig. (2-
tailed) ,002 ,014 ,001
,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Pertanyaan 17
Pearson
Correlati
on
,412** ,333
** ,395
** ,728
** 1 ,675
** ,782
**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,006 ,001 ,000
,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Pertanyaan 18
Pearson
Correlati
on
,552** ,667
** ,642
** ,548
** ,675
** 1 ,868
**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Perspektif
Pengambilan
Keputusan
Pearson
Correlati
on
,709** ,769
** ,781
** ,748
** ,782
** ,868
** 1
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Keputusan (Y)
Correlations
Pertanyaa
n 19
Pertanyaa
n 20
Pertanyaa
n 21
Pertanyaa
n 22
Pertanyaa
n 23
Pertanyaa
n 24
Perila
ku
Pertanyaa
n 19
Pearson
Correlation 1 ,808
** ,403
** ,162 ,275
* ,384
** ,729
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,188 ,023 ,001 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Pertanyaa
n 20
Pearson
Correlation ,808
** 1 ,569
** ,285
* ,428
** ,437
** ,825
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,019 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Pertanyaa
n 21
Pearson
Correlation ,403
** ,569
** 1 ,556
** ,592
** ,453
** ,776
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Pertanyaa
n 22
Pearson
Correlation ,162 ,285
* ,556
** 1 ,730
** ,577
** ,664
**
Sig. (2-tailed) ,188 ,019 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Pertanyaa
n 23
Pearson
Correlation ,275
* ,428
** ,592
** ,730
** 1 ,688
** ,764
**
Sig. (2-tailed) ,023 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Pertanyaa
n 24
Pearson
Correlation ,384
** ,437
** ,453
** ,577
** ,688
** 1 ,764
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
Perilaku
Pearson
Correlation ,729
** ,825
** ,776
** ,664
** ,764
** ,764
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
3. Asumsi Klasik
a) Uji Multikolinearitas
Persepsi, Sikap dan
Perspektif Pengambilan Keputusan
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1
Perspektif
Pengambilan
Keputusan,
Persepsi,
Sikapb
. Enter
a. Dependent Variable: Keputusan
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,768a ,590 ,571 7,46902
a. Predictors: (Constant), Perspektif Pengambilan Keputusan, Persepsi,
Sikap
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 5132,797 3 1710,932 30,669 ,000b
Residual 3570,320 64 55,786
Total 8703,118 67
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Perspektif Pengambilan Keputusan, Persepsi, Sikap
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficien
ts
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolera
nce
VIF
1
(Constant) -5,934 5,499 -1,079 ,285
Persepsi ,357 ,188 ,243 1,905 ,061 ,393 2,544
Sikap ,235 ,175 ,205 1,341 ,185 ,274 3,651
Perspektif
Pengambilan
Keputusan
,470 ,132 ,416 3,574 ,001 ,474 2,109
a. Dependent Variable: Keputusan
Coefficient Correlationsa
Model Perspektif
Pengambilan
Keputusan
Persepsi Sikap
1
Correlations
Perspektif Pengambilan
Keputusan 1,000 -,001 -,551
Persepsi -,001 1,000 -,650
Sikap -,551 -,650 1,000
Covariances
Perspektif Pengambilan
Keputusan ,017 -1,995E-005 -,013
Persepsi -1,995E-005 ,035 -,021
Sikap -,013 -,021 ,031
a. Dependent Variable: Keputusan
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimensio
n
Eigenvalu
e
Condition
Index
Variance Proportions
(Constant
)
Perseps
i
Sikap Perspektif
Pengambila
n Keputusan
1
1 3,946 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00
2 ,030 11,485 ,54 ,00 ,08 ,17
3 ,018 15,005 ,09 ,16 ,16 ,67
4 ,007 23,942 ,36 ,83 ,76 ,15
a. Dependent Variable: Keputusan
b) Uji Heterokedastisitas
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1
X_1_2_3, X12,
X22, X32,
X1_3, X2_3,
X1_2b
. Enter
a. Dependent Variable: U2i
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,418a ,174 ,078 58,69027
a. Predictors: (Constant), X_1_2_3, X12, X22, X32, X1_3, X2_3,
X1_2
ANOVA
a
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 43672,076 7 6238,868 1,811 ,102b
Residual 206672,895 60 3444,548
Total 250344,971 67
a. Dependent Variable: U2i
b. Predictors: (Constant), X_1_2_3, X12, X22, X32, X1_3, X2_3, X1_2
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -5,041 50,542 -,100 ,921
X12 ,237 ,141 2,430 1,676 ,099
X22 ,484 ,184 5,816 2,628 ,011
X32 -,026 ,075 -,338 -,354 ,725
X1_2 -,755 ,296 -7,889 -2,548 ,013
X1_3 ,278 ,156 2,878 1,785 ,079
X2_3 -,105 ,174 -1,206 -,603 ,549
X_1_2_3 -,002 ,001 -1,229 -1,376 ,174
a. Dependent Variable: U2i
c) Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 68
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 7,29988775
Most Extreme Differences
Absolute ,095
Positive ,084
Negative -,095
Kolmogorov-Smirnov Z ,781
Asymp. Sig. (2-tailed) ,576
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
d) Uji Linearitas
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 X32, X12, X22b . Enter
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,051a ,003 -,044 7,45935723
a. Predictors: (Constant), X32, X12, X22
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 9,232 3 3,077 ,055 ,983b
Residual 3561,089 64 55,642
Total 3570,320 67
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
b. Predictors: (Constant), X32, X12, X22
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,010 3,187 ,003 ,997
X12 -,001 ,002 -,049 -,272 ,786
X22 7,151E-005 ,002 ,007 ,035 ,972
X32 ,000 ,002 ,053 ,313 ,755
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
4. Uji Linear Berganda
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1
Perspektif
Pengambilan
Keputusan,
Persepsi,
Sikapb
. Enter
a. Dependent Variable: Keputusan
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,768a ,590 ,571 7,46902
a. Predictors: (Constant), Perspektif Pengambilan Keputusan, Persepsi,
Sikap
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 5132,797 3 1710,932 30,669 ,000b
Residual 3570,320 64 55,786
Total 8703,118 67
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Perspektif Pengambilan Keputusan, Persepsi, Sikap
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -5,934 5,499 -1,079 ,285
Persepsi ,357 ,188 ,243 1,905 ,061
Sikap ,235 ,175 ,205 1,341 ,185
Perspektif Pengambilan
Keputusan ,470 ,132 ,416 3,574 ,001
a. Dependent Variable: Keputusan
Hasil Input Data Responden
Persepsi
(X1)
Sikap
(X2)
Perspektif
Pengambilan
Keputusan (X3)
Keputusan
(Y)
B
tr
1
B
tr
2
B
tr
3
B
tr
4
B
tr
5
B
tr
6
B
tr
7
B
tr
8
B
tr
9
Bt
r1
0
Bt
r1
1
Bt
r1
2
Bt
r1
3
Bt
r1
4
Bt
r1
5
Bt
r1
6
Bt
r1
7
Bt
r1
8
Bt
r1
9
Bt
r2
0
Bt
r2
1
Bt
r2
2
Bt
r2
3
Bt
r2
4
7 8 9 7 6 8 6 6 7 9 9 10 9 9 9 9 9 10 9 8 9 9 10 9
1
0 9
1
0 9 9 9 9 9
1
0 9 10 10 10 10 10 9 9 9 10 9 9 10 9 9
9 8 8 8 9 9 8 8 8 9 8 9 7 8 9 10 8 9 8 9 7 8 9 7
8 7 8 8 7 8 8 7 8 8 7 8 8 9 8 8 8 8 8 9 9 9 8 8
1
0
1
0 9 9 9 9 8 8 7 6 9 8 8 8 8 3 2 4 7 5 7 7 7 5
7 8 7 9 8 6 8 7 6 7 9 8 9 7 8 6 5 7 9 8 7 6 7 7
8 9 1
0 8 9 7 9 6 8 6 9 3 4 8 9 9 9 8 7 8 6 5 7 6
6 6 8 7 9 1
0 6 7 3 6 9 3 4 5 7 3 2 5 7 4 6 7 5 1
0 1 6 1 5 1 4 4 3 3 3 6 7 8 7 8 9 9 2 1 5 8 4 4
0
7 7 7 5 7 4 8 8 8 4 4 9 4 4 8 8 6 7 4 2 2 6 6 6
8 2 2 2 1 8 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0 0 2 9 4 4
8 8 8 7 7 7 5 5 5 5 5 7 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 10 10
7 3 7 3 8 9 7 7 7 8 8 9 6 6 6 7 8 9 7 0 1 5 7 7
7 8 7 7 8 7 7 7 7 9 9 9 8 8 8 9 9 10 5 5 6 6 6 6
8 8 8 9 9 8 6 7 7 8 8 8 8 8 7 7 6 8 8 8 8 9 9 9
7 8 7 7 8 7 7 7 7 8 8 8 8 7 7 9 9 9 8 7 8 7 9 8
6 6 6 7 7 8 8 8 8 6 6 7 9 7 9 9 8 8 8 8 8 8 7 7
3 4 7 5 4 4 5 2 2 5 6 6 4 4 4 5 4 3 2 2 3 4 4 2
8 9 9 8 7 8 7 6 8 8 7 7 6 9 8 6 9 8 8 8 8 8 8 5
4 6 8 4 1 4 3 3 4 2 4 3 4 8 5 5 5 6 2 1 4 3 5 1
9 9 1
0 7 5 7 8 9 9 6 5 6 6 9 10 5 9 9 6 5 9 8 9 8
6 7 9 6 6 7 7 8 6 8 9 6 5 7 8 6 5 8 8 7 9 8 7 5
7 8 9 8 8 5 4 7 8 9 5 7 8 8 8 5 3 4 8 5 8 8 7 4
8 7 7 6 7 7 6 8 8 7 7 8 9 7 5 8 7 8 6 5 6 7 6 8
1
0
1
0
1
0 9 6 4
1
0 9
1
0 10 8 10 9 10 7 0 2 9 0 0 10 10 9 6
5 5 9 9 9 6 9 9 8 5 5 8 5 10 9 4 4 7 7 7 9 9 8 9
8 8 9 8 7 7 8 7 9 9 7 10 8 10 10 10 9 9 0 7 9 9 9 6
9 9 9 9 8 8 8 8 9 8 9 9 9 9 8 9 8 7 8 8 5 7 6 3
8 8 9 9 5 7 5 7 4 7 9 9 9 9 9 0 9 7 8 5 7 6 4 2
5 4 7 6 5 4 7 3 4 6 3 2 5 4 6 2 4 6 4 2 5 5 4 6
8 8 8 6 7 3 7 7 7 7 5 5 5 8 8 9 10 9 0 0 9 9 9 0
1
0 9 8 8 9
1
0 8 9 7 8 6 8 7 9 10 7 10 8 9 6 8 9 8 10
1
0 9
1
0
1
0
1
0 8 9 9 9 7 5 7 8 10 10 7 7 8 7 7 10 10 10 8
8 9 8 1
0 9 6 9
1
0
1
0 9 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
9 8 8 7 7 8 7 9 8 7 9 6 7 9 8 5 4 6 6 4 7 8 7 5
9 9 5 5 5 5 7 6 6 6 7 5 5 6 6 5 5 6 5 6 7 7 7 7
8 9 9 8 8 9 9 5 7 8 8 9 9 9 8 7 8 9 8 9 9 9 8 8
6 7 8 7 7 8 7 7 8 9 9 9 9 9 6 8 8 8 8 8 1 8 8 1
1
0 9 7 7 7
1
0 9
1
0 3 5 8 6 6 7 7 9 9 9 9 9 7 4 4 1
3 4 7 5 4 4 5 2 2 5 6 6 4 4 4 5 4 3 2 2 3 4 4 2
8 9 9 8 7 8 7 6 8 8 7 7 6 9 8 6 9 8 8 8 8 8 8 5
4 6 8 4 1 4 3 3 4 2 4 3 4 8 5 5 5 6 2 1 4 3 5 1
9 9 1
0 7 5 7 8 9 9 6 5 6 6 9 10 5 9 9 6 5 9 8 9 8
6 7 9 6 6 7 7 8 6 8 9 6 5 7 8 6 5 8 8 7 9 8 7 5
7 8 9 8 8 5 4 7 8 9 5 7 8 8 8 5 3 4 8 5 8 8 7 4
8 7 7 6 7 7 6 8 8 7 7 8 9 7 5 8 7 8 6 5 6 7 6 8
1
0
1
0
1
0 9 6 4
1
0 9
1
0 10 8 10 9 10 7 0 2 9 0 0 10 10 9 6
5 5 9 9 9 6 9 9 8 5 5 8 5 10 9 4 4 7 7 7 9 9 8 9
8 8 9 8 7 7 8 7 9 9 7 10 8 10 10 10 9 9 0 7 9 9 9 6
9 9 9 9 8 8 8 8 9 8 9 9 9 9 8 9 8 7 8 8 5 7 6 3
7 6 7 6 7 7 7 8 7 8 9 9 7 7 7 8 9 8 8 8 7 7 9 9
8 6 8 0 8 7 7 7 8 8 8 7 8 8 8 7 9 7 7 7 9 7 8 8
7 7 8 8 8 8 7 8 8 8 9 7 8 8 7 7 8 9 0 1 2 8 7 8
7 7 8 8 7 8 7 8 8 8 7 7 8 9 8 9 9 9 8 9 9 7 8 9
8 9 8 9 7 8 8 9
1
0 9 8 7 7 8 9 10 7 8 9 9 9 8 8 7
7 6 7 7 6 8 6 7 6 7 8 9 8 7 7 7 8 9 8 9 9 10 8 9
8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9 10 10 10 9 9 9 10 9 9 10 10 10
7 6 7 8 9 8 8 7 7 7 7 7 6 6 5 5 7 7 5 3 2 8 8 8
2 5 5 5 7 8 2 3 3 5 6 3 2 2 2 5 6 3 0 0 0 7 8 6
7 6 8 9 7 7 8 9 8 7 7 8 9 7 7 7 8 8 8 9 9 10 10 8
9 7 6 8 6 6 7 9 9 10 9 9 9 9 9 10 9 8 9 9 10 9 10 10
1 9 9 9 9 9 1 9 1 10 10 10 10 9 9 9 10 9 9 10 9 9 9 10
0 0 0
8 8 9 9 8 8 8 9 8 9 7 8 9 10 8 9 8 9 7 8 9 7 9 8
8 8 7 8 8 7 8 8 7 8 8 9 8 8 8 8 8 9 9 9 8 8 7 7
9 9 9 9 8 8 7 6 9 8 8 8 8 3 2 4 7 5 7 7 7 5 5 5
7 9 8 6 8 7 6 7 9 8 9 7 8 6 5 7 9 8 7 6 7 7 8 7
1
0 8 9 7 9 6 8 6 9 3 4 8 9 9 9 8 7 8 6 5 7 6 8 7
8 7 9 1
0 6 7 3 6 9 3 4 5 7 3 2 5 7 4 6 7 5 1 4 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : NUR LATIFAH ISNAINI
Tempat/Tanggal lahir : Salatiga, 1 Agustus 1993
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Warga negara : Indonesia
Alamat : Canden Rt 11/ Rw 03 Kutowinangun Lor Kec. Tingkir
Salatiga
Riwayat pendidikan :
1. MI Ma’arif CANDEN lulus tahun 2005
2. MTs N SALATIGA lulus tahun 2008
3. SMA N 1 TENGARAN lulus tahun 2011
Demikian riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian bagi
yang berkepentingan harap maklum adanya.
Salatiga, 23 Februari 2016
Penulis
Nur Latifah Isnaini
NIM : 213-11-048