pengaruh persepsi harga dan persepsi merek terhadap keinginan pembelian ulang produk dengan persepsi...

Upload: raymond-frazier

Post on 22-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    1/115

    1

    UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

    JAKARTAFAKULTAS EKONOMI & BISNIS

    Skripsi

    PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN PERSEPSI

    MEREK TERHADAP KEINGINAN PEMBELIAN

    ULANG PRODUK DENGAN PERSEPSI NILAISEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA

    PRODUK ORIFLAME DI JAKARTA.

    Disusun oleh :

    Nama : Abdul F Silitonga

    NPM : 103117340250034Program studi : Manajemen

    Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Meraih

    Sarjana Strata Satu ( S1 )

    Pada Fakultas Ekonomi UTA 45 Jakarta

    Jakarta

    2015

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    2/115

    2

    UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

    JAKARTAFAKULTAS EKONOMI & BISNIS

    Lulus Ujian Skripsi

    PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN PERSEPSI

    MEREK TERHADAP KEINGINAN PEMBELIAN

    ULANG PRODUK DENGAN PERSEPSI NILAI

    SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA

    PRODUK ORIFLAME DI JAKARTA.

    Diajukan oleh :

    Nama : Abdul F Silitonga

    NPM/NRM : 103117340250034

    Program Studi : Manajemen

    Telah Diuji Dan Dinyatakan Lulus :

    Jakarta, 25, Februari 2015

    Dosen Pendamping

    ( Daniel Tambun, S.E., M.M. )

    Anggota Penguji Ketua Penguji

    ( Donald Picauly, S.E.,M.M. ) ( Hartanti Nugrahaningsih, S.E.,M.M.)

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    3/115

    3

    UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

    JAKARTA FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

    Persetujuan Skripsi

    PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN PERSEPSI

    MEREK TERHADAP KEINGINAN PEMBELIAN

    ULANG PRODUK DENGAN PERSEPSI NILAI

    SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADAPRODUK ORIFLAME DI JAKARTA.

    Diajukan Oleh :

    Nama : Abdul F Silitonga

    NPM/NRM : 103117340250034

    Program Studi : Manajemen

    Telah Disetujui

    Jakarta, 14, Februari 2015

    Pembimbing Skripsi

    ( Donald Picauly, S.E.,M.M. )

    Ketua Program Studi Manajemen Dekan

    ( Hartanti Nugrahaningsih, S.E.,M.M. ) ( Sihar Tambun, S.E., Ak. M.Si )

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    4/115

    4

    ABSTRAK

    Kesadaran terhadap sebuah penampilan dirasa sangat penting dewasaini, baik bagi kaum wanita maupun kaum pria. Kecantikan sangat luas artinya,dapat berarti perawatan kulit tubuh maupun wajah ataupun hanya dekoratif atau

    tata rias pada wajah.

    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari persepsi harga,persepsi merek, persepsi nilai terhadap keinginan pembelian ulang pada produkoriflame yang pada pelnggan oriflame di kota Jakarta. Populasi dari penelitianini adalah semua pelanggan produk oriflame di kota Jakarta dengan jumlah N =100 responden. Pengambilan sampel pada penelitian ini akan menggunakan

    pendekatan non-probability sampling kriteria yang digunakan adalah customeryang sudah melakukan pembelian produk lebih dari 3 ( tiga ) kali pembeliandalam kurun waktu Desember 2013Desember 2014.

    Pengujian hipotesis menggunakan regresi linier berganda, Uji T atasvariabel X1 ( persepsi harga ) menghasilkan nilai thitung sebesar 2,518 dengannilai signifikan kurang dari 0,05, dan Thitung >Ttabel ( 2,518 > 1,661 ),sehingga dapat disimpulkan bahwa secara individu ( parsial ) variabel X1 (

    persepsi harga ) berpengaruh signifikan positif terhadap variabel Y ( keinginanPembelian Ulang ).Uji T atas variabel X2 ( persepsi merek ) menghasilkan nilaiThitung sebesar 4,259 dengan nilai signifikan kurang dari 0,05, danThitung>Ttabel ( 4,259 > 1,661 ), sehingga dapat disimpulkan juga bahwasecara individu ( parsial ) variabel X2 ( persepsi merek ) juga berpengaruhsignifikan positif terhadap variabel Y ( keinginan pembelian ulang ).Uji T atasvariabel Z ( persepsi nilai ) menghasilkan nilai Thitung sebesar 5,742 dengan

    nilai signifikan kurang dari 0,05 , dan Thitung>Ttabel ( 5,742 > 1,661 ),sehingga dapat disimpulkan juga bahwa secara individu ( parsial ) variabel Z (

    persepsi nilai ) sangat berpengaruh positif yang sangat signifikan terhadapvariabel Y ( keinginan pembelian ulang ).Uji F nilai Fhitung adalah 136,629dengan tingkat signifikan kurang dari 0,05, karena nilai 136,629 > 2,70 ( Ftabel), maka dengan demikian dapat disimpulkan juga ketiga variabel independenmemiliki pengaruh yang baik atau positif terhadap variabel dependen.

    Kunci : Pengaruh persepsi harga, persepsi merek, terhadap keinginan pembelianulang di intervensi oleh persepsi nilai.

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    5/115

    5

    ABSTRACT

    Awareness on of an adult appearance is extremely important when this

    time. Both for women and men found. A beauty very broad meaning whichmeans skin care, body and face or just decorative or cosmetology face.

    The purpose of this study to determine the effect of price perception,brand perception, the perception of the value of the desire to re-purchase theproduct at pelnggan oriflame oriflame in the city. Sample population of thisstudy is all oriflamme products customers in the city of Jakarta, the nominal ofsample N = 100 respondents. The selection of the sample in this study will use anon-probability sampling approach. Customer limit used is the customer who

    purchases the product has more than three times the purchase in the periodeDecember 2013 to December 2014 only.

    Hypothetical calculations using multiple linier regression, T test on thevariable X1 ( price perception ) produce T value of 2,518 with a significantvalue less than 0,05 and T table ( 2,518 > 1,661 ), so it can be concluded that theindividual ( Partial ) variable X1 ( perception of price ). T test the variable X2 (

    brand perception ) produce T value of 4,259, with significant values of less than0,05, and T value > T table ( 4,259 > 1,661 ) so that it can be concluded alsothat the individual ( partial ) variable X2 ( brand perception ) is also significant

    positive effect on the variable Y ( intense to repurchase ). F test value count is136,629 with a significant level of less than 0,05, because the value of 136,629> 2,70 ( F table ) then it can be concluded thus also three independent variables

    have a good or positive effect on the dependent variable.

    Key : The effect of price perception, the perception of brand, to re-purchasedesirein intervention by perception of value.

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    6/115

    6

    KATA PENGANTAR

    Dengan segala kerendahan hati, penyusun panjatkan puji syukur kepada

    Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, kasih sayang, dan kuasaNya yang

    dinyatakan dalam hidup penulis sehingga memungkinkan selesainya

    penyusunan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi

    segala persyaratan persyaratan untuk mencapai gelar sarjana ( S1 ) pada

    Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945

    Jakarta, disamping mamfaat yang dapat mungkin disumbangkan dari hasil

    penelitian ini kepada pihak yang berkepentingan.

    Banyak pihak yang dengan tulus hati memberikan bantuan, baik melalui

    kata kata maupun nasehat serta semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

    Pada kesempatan ini, penyusun ingin menyampaikan rasa terimakasih disertai

    penghargaan yang setinggitingginya kepada :

    1. Ibu Dr.Virgo Simamora, M.B.A selaku Rektor Universitas 17

    Agustus 1945 Jakarta.

    2. Bapak Sihar Tambun, S.E., M.si, Ak. Selaku Dekan Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.

    3. Ibu Hartanti Nugrahaningsih, S.E., M.M. Selaku Ketua Program

    Studi Manajemen.

    4. Bapak Daniel Tambun, S.E., M.M. Selaku dosen pembimbing

    yang dengan sabar telah meluangkan banyak waktu untuk

    memberikan bimbingan dan saran sehingga skripsi ini dapat

    diselesaikan dengan baik.

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    7/115

    7

    5. Kepada ibu tercinta Tumiar Pakpahan yang senantiasa

    memberikan perhatian, motivasi, kasih sayang, dan doa yang

    tiada hentinya untuk keberhasilan anakanaknya.

    6. Seluruh anggota keluarga penulis, terutama abang Johary

    Silitonga, Oloan Silitonga kakak Erna Silitonga, kakak Helenta

    silitonga, abang Gunado Silitonga, Henry Silitonga, Josep

    Silitonga, David Silitonga dan adek saya Lambas Silitonga dan

    Opung Sabena Simanjuntak yang senantiasa memberikan

    motivasi, saran, kasih sayang, dan doa yang tulus kepada penulis.

    7. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17

    Agustus 1945 Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada

    penulis.

    8. Segenap staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17

    Agustus 1945 Jakarta yang telah membantu penulis dalam masa

    perkuliahan.

    9. Teman teman seperjuangan management kelas khusus

    karyawan angkatan XV tahun 2010 yang tidak dapat penulis

    sebut namanya satu persatu.

    10.Sahabat sahabat penulis yang saya sayangi yang selalu

    bersedia membantu baik materi dan memberi saran dan motivasi

    ( ci Frieda lie S.E, Lilis Sinambela S.E, Koko Salomon Budi,

    Juniasti Zalukhu S.E, ).

    11.Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

    yang telah membantu penulis dalam bentuk dukungan apapun,

    yang turut membantu terselesainya skripsi ini.

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    8/115

    8

    Hanya doa yang dapat penulis panjatkan semoga Tuhan dapat membalas

    semua kebaikan segenap pihak yang mendukung penulis. Akhir kata, semoga

    penelitian ini dapat bermamfaat bagi pihakpihak yang berkepentingan.

    Terdapat banyak kekurangan dalam skripsi ini yang disebabkan

    keterbatasan penegtahuan serta pengalaman penulis. Untuk itu dengan

    kerendahan hati penulis mengharapkan saran, kritik, dan segala bentuk

    pengarahan dan semua pihak untuk perbaikan skripsi ini. Penulis mohon maaf

    jika dalam skripsi ini terdapat kata kata atau kalimat kalimat yang tidak

    berkenan bagi pembaca, atas waktu yang diluangkan dalam membaca skripsi

    ini, penulis ucapkan terima kasih.

    Jakarta, 25 Februari 2015

    Penulis

    Abdul F Silitonga

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    9/115

    9

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI ............................................................................................ 1

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................. 14

    DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... 14

    BAB I : PENDAHULUAN .................................................................... 16

    1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................. 16

    1.2. Perumusan Masalah ..................................................................... 21

    1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................... 22

    1.4. Kegunaan Penelitian .................................................................... 23

    BAB II : REVIEW LITERATUR DAN HIPOTESIS ........................... 25

    2.1. Teori Persepsi .............................................................................. 25

    2.2. Persepsi Harga ( X1 ) dan Persepsi Nilai ( Z ) ............................ 26

    A. Persepsi Harga ........................................................................... 26

    B. Persepsi Nilai ............................................................................. 28

    2.3. Persepsi Merek ( X2 ) dan Persepsi Nilai ( Z ) ........................... 31

    2.3.1. Persepsi Merek ..................................................................... 31

    A. Konsep Merek ........................................................................ 32

    B. Tujuan Penggunaan Merek..................................................... 33

    C. Manfaat Merek ....................................................................... 33

    2.4. Persepsi Harga ( X1 ), Persepsi Merek (X2) Terhadap Persepsi

    Nilai (Z) ....................................................................................... 37

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    10/115

    10

    2.5. Persepsi Harga ( X1 ) Terhadap Keinginan Pembelian Ulang ( Y )

    ..................................................................................................... 38

    2.6. Persepsi Merek ( X1 ) Terhadap Keinginan Pembelian Ulang ( Y )

    ..................................................................................................... 40

    A. Makna Merek ......................................................................... 40

    2.7. Persepsi Nilai ( Z ) Terhadap Keinginan Pembelian Ulang ( Y ) 41

    2.8. Persepsi Harga ( X1 ), Persepsi Merek ( X2 ) dan Persepsi Nilai (

    Z ) Terhadap Keinginan Pembelian Ulang ( Y ) ......................... 43

    2.9. Intervensi Persepsi Nilai Atas Pengaruh Persepsi Harga Terhadap

    keinginan Pembelian Ulang ( Y ) ................................................ 45

    2.10. Intervensi Persepsi Nilai Atas Pengaruh Persepsi Merek

    Terhadap Keinginan Pembelian Ulang ( Y ) ............................... 46

    2.11. Penelitian Terdahulu ................................................................. 48

    2.12. Kerangka Pemikiran. ................................................................. 49

    2.13. Hipotesis Penelitian ................................................................... 50

    BAB III : METODE PENELITIAN ...................................................... 52

    3.1. Alasan Pemilihan Lokasi Penelitian ............................................ 52

    3.2. Populasi dan Penentuan Sampel .................................................. 53

    A. Populasi...................................................................................... 53

    B. Penentuan Sampel ...................................................................... 53

    3.3. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 55

    3.4. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 56

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    11/115

    11

    3.5. Metode Pengambilan Sampel ...................................................... 58

    3.6. Operasionalisasi Variabel ............................................................ 59

    A. Defenisi Variabel ....................................................................... 59

    B. Pengukuran Variabel .................................................................. 60

    3.7. Metode Analisis Data .................................................................. 61

    A. Analisis Data Kuantitatif ........................................................... 61

    B. Uji Validitas ............................................................................... 62

    C. Uji Reliabilitas ........................................................................... 62

    E. Analisis Regresi Linier berganda ............................................... 63

    F. Uji Ketepatan Model .................................................................. 64

    G. Uji Signifikan Serentak / Simultan ( Uji F ) .............................. 64

    H. Uji Signifikan Parameter Individual ( Uji t ) ............................. 65

    I. Koefisien Determinasi ( R ) ....................................................... 66

    BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................... 67

    4.1. Gambaran Umum Penelitian ....................................................... 67

    4.2. Gambaran Umum Responden / Gambaran Data ......................... 70

    A. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 71

    B. Responden Berdasarkan Usia .................................................... 71

    C. Responden Berdasarkan Pendidikan Terahir ............................. 72

    D. Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ................................... 73

    E. Responden Berdasarkan Penghasilan per-bulan ........................ 73

    F. Responden Berdasarkan Lama Pemakaian ................................. 75

    G. Responden Berdasarkan Pengeluaran Per1 kali Beli ............. 75

    4.3. Analisis dan Pembahasan ............................................................ 76

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    12/115

    12

    4.3.1. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................ 76

    4.3.2. Uji Regresi Berganda ............................................................ 80

    A. Uji Signifikan Serentak / Simultan ( Uji f ) ........................... 81

    B. Uji Signifikan Parameter Individual ( Uji t ).......................... 81

    C. Koefisien Determinasi ( R ) .................................................. 82

    D. Pengujian Hipotesis................................................................ 83

    E. Perbandingan Dengan Penelitian Terdahulu .......................... 88

    BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 91

    5.1. Kesimpulan .................................................................................. 91

    5.2. Keterbatasan peneliti ................................................................... 92

    5.3. Saran ............................................................................................ 92

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    13/115

    13

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 48-49

    Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian 60-61

    Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jenis Kelamin 71

    Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 71

    Tabel 4.3 karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan 72

    Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan 73

    Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan 74

    Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Pemakaian 75

    Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per-satu kalibeli 76Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas indikator persepsi harga 77

    Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas indikator persepsi merek 78

    Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas indikator keinginan pembelian ulang 79

    Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas indikator persepsi nilai 90

    Tabel 4.12 Uji F 81

    Tabel 4.13 Uji T 82

    Tabel 4.14 Nilai Koefisien determinasi 83

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    14/115

    14

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 Keterkaitan Harga dengan Variabel Marketing Lainnya 28

    Gambar 2.2 Kerangka pemikiran 50

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    15/115

    15

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 96-97

    Lampiran 2 Rekapitulasi Jawaban responden 98-103

    Lampiran 3 Hasil SPSS Karakteristik Responden 104

    Lampiran 4 Hasil Output SPSS Variabel X1 105

    Lampiran 5 Hasil Output SPSS Variabel X2 106

    Lampiran 6 Hasil Output SPSS Variabel Y 107

    Lampiran 7 Hasil Output SPSS Variabel Z 108Lampiran 8 Hasil Output SPSS Uji Relibiality X1,X2,Y dan Z 109

    Lampiran 9 Hasil Output SPSS Uji Reliability X1,X2 dan Z 110

    Lampiran 10 Chart Output SPSS Uji Reliability X1,X2,Y dan Z 111

    Lampiran 11 Tabel Uji f 112

    Lampiran 12 Tabel Uji r 113

    Lampiran 13 Tabel Uji t 114

    Lampiran 14 Curriculum Vitae 115

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    16/115

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    17/115

    17

    5 miliar dengan pertumbuhan rata-rata 12% per tahun ( Octama, 2013 ). Data ini

    didukung sepenuhnya oleh Kementrian Perindustrian Indonesia melalui

    Indonesia Finance Today yang mengumumkan bahwa industri kosmetik

    Indonesia berhasil bertahan dalam krisis ekonomi global di tahun 2012 yang

    memperlambat pertumbuhan ekonomi nasional dengan terus mengalami

    pertumbuhan yang solid ( swa online swa.co.id, 2015 ). Indonesia dengan 250

    juta jiwa penduduknya, menjadi sebuah lahan potensial bagi pasar kosmetik.

    Industri ini mengalami perkembangan dengan kenaikan penjualan di

    tahun 2012 sebesar 14% menjadi Rp 9,76 triliun dari sebelumnya Rp 8,5 triliun.

    Kenaikan ini berasal dari pertumbuhan tingkat permintaan, khususnya dari

    konsumen kelas menengah. Selain itu terjadi pula perubahan trend penggunaan

    produk kosmetik yang semakin diminati oleh kaum pria. Industri kosmetik

    diproyeksikan dapat terus mengalami pertumbuhan oleh Persatuan Perusahaan

    Kosmetik Indonesia ( PERKOSMI ) sebesar 15% menjadi Rp11,22 triliun dari

    sebelumnya sebesar Rp 9,76 triliun di tahun 2012 oelh kementrian perindustrian

    republik Indonesia ( swa online swa.co.id, 2013 ).

    Pemerintah juga mendukung perkembangan industri kosmetik dengan

    memberikan insentif berupa tax allowance dan pembebasan bea masuk atas

    impor mesin. Diharapkan dengan adanya insentif tersebut maka industri

    kosmetik dapat berekspansi secara rutin untuk meningkatkan kapasitas

    produksi. Kebijakan tersebut dilengkapi pula dengan adanya pasar bebas

    ASEAN dan China ( ACFTA ) yang akan berlaku pada 2015 sehingga produk-

    produk kosmetik China juga dapat memasuki industri kosmetik Indonesia oleh

    kementrian perindustrian Republik Indonesia ( swa online swa.co.id, 2013 ).

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    18/115

    18

    Peluang ini akan semakin meningkatkan persaingan di dalam industry

    kosmetik Indonesia. Perusahaan - perusahaan yang bersaing di dalam industri

    kosmetik Indonesia sangat banyak dan beragam. Mulai dari salon, spa, klinik

    kecantikan, dan sejumlah merk - merk kecantikan dengan skala kecil maupun

    besar. Salah satu kegiatan yang dapat mengukur besarnya industri kosmetik di

    Indonesia adalah Cosmo beauty ke - delapan yang diselenggarakan pada tanggal

    17 - 19 Oktober 2013 di Jakarta Convention Center ( JCC ) yang diprakarsai

    oleh ECMI Services Sdn Bhd dan PT. Prakarsa Sinergi Utama. Tujuan dari

    dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk melihat seberapa signifikan

    perkembangan industri kosmetik di Indonesia. Kegiatan ini kemudian berhasil

    diikuti oleh 220 perusahaan dan lebih dari 600 merk yang memamerkan produk

    dan layanan serta teknologi terbaru mereka. Kegiatan ini menunjukkan industri

    kosmetik Indonesia tengah berkembang dan banyak masyarakat Indonesia yang

    peduli akan kecantikan ( Ramdhina, 2013 ). Berdasarkan Kantor Berita Khusus

    Kecantikan dan Fashion WWD, terdapat sepuluh perusahaan kosmetik yang

    dinilai memiliki penjualan terbaik ( swa online swa.co.id, 2013 ), yaitu:

    1. LOreal Group

    2. Procter & Gamble Co.

    3. Unilever (Dove, Lifebuoy, dsb)

    4. Estee Lauder

    5. Shiseido

    6. Avon

    7. Kao Corps

    8. Beiserdorf ( Nivea )

    9. Johnson & Johnson ( Clean & Clear, Neutrogena, dsb )

    10.Chanel

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    19/115

    19

    Survei oleh lembaga survei Clicktop10 menunjukkan hasil yang hampir sama (

    Clicktop10, 2013 ), yaitu:

    1. LOreal Group2. Etude

    3. Revlon

    4. Avon

    5. Covergirl

    6. Oriflame

    7. Urban Decay

    8. Maybelline New York9. MAC

    10.Clinique

    Kedua lembaga survei tersebut setuju bahwa pemimpin pasar untuk

    industri kosmetik di Indonesia adalah LOreal Group dengan membawahimerk-

    merk kenamaan seperti Shu Uemura, Kerastase, Garnier, Maybelline, Lancome,

    Essie, The Body Shop, dan banyak lainnya. Merk-merk kosmetik di atas sukses

    menjadi merk dengan penjualan terbaik dikarenakan adanya pemahaman yang

    baik mengenai pasar kosmetik. Dinamika pada pasar ditanggapi dengan terus-

    menerus melakukan inovasi agar permintaan konsumen dapat dipenuhi dan

    eksistensi mereka pada industri kosmetik di Indonesia dapat terjaga.

    Produk Oriflame termasuk salah satu produk yang melesat tingkat

    kepuasan konsumennya pada survei Indonesia Customer Satisfaction Award

    2011 ( swa online swa.co.id, 2013 ). Tahun lalu produk kosmetik ini berada di

    peringkat kedelapan, dan kini melesat berada di posisi kedua. Posisi pertama

    masih tetap dipegang jawaranya oleh Revlon. Merek kosmetik yang dijual

    secara langsung ( direct selling ) ini menggunakan kekuatan konsultannya

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    20/115

    20

    demikian para direct seller disebutsebagai ujung tombak penjualan. Sebagai

    produk asal Swedia, Oriflame cukup agresif menggarap pasar Indonesia.

    Ratusan ribu konsultan telah berhasil digaet sebagai pemasar handal.

    Persaingan yang makin ketat mengharuskan perusahaan tetap menjaga

    keberlangsungannya dengan cara mempertahankan pelanggannya. Hal ini dapat

    dilakukan dengan menanamkan persepsi subyektif kepada konsumen saat

    pengkonsumsian barang dan jasa hingga konsumen berminat untuk melakukan

    pembelian ulang. Pemilihan produk kecantikan dipengaruhi oleh beberapa

    faktor diantaranya persepsi harga dan persepsi merek.

    Harga menjadi salah satu isyarat paling dominan dalam pemasaran, hal

    tersebut karena harga ada pada semua situasi pembelian, harga juga merupakan

    salah satu isyarat yang digunakan konsumen dalam proses persepsi, dimana

    harga akan mempengaruhi penilaian konsumen tentang suatu produk ( Ridgway

    & Netemeyer, 2010 ), sedangkan peranan merek adalah merek bukan hanya

    sekedar symbol, namun merek dapat juga memberikan arti bahwa produk

    tersebut mempunyai nilai tertentu ( Pepadri, 2002 ), persepsi harga atau persepsi

    merek akan berpengaruh pada persepsi nilai yang nantinya menimbulkan intens

    to repurchasekonsumen ( Agarwal & Teas, 2002 ).

    Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

    pengaruh dari persepsi harga, persepsi merek terhadap pembelian ulang suatu

    produk dengan di intervening oleh persepsi nilai pada produk oriflamme sebagai

    objek penelitian dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Persepsi Harga dan

    Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    21/115

    21

    Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening ( Pada Produk Oriflame )di

    Jakarta.

    1.2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan belakang masalah tersebut diatas, penulis merumuskan

    masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

    1. Apakah ada pengaruh antara persepsi harga terhadap persepsi nilai ?

    2. Apakah ada pengaruh antara persepsi merek terhadap persepsi nilai ?

    3. Apakah ada pengaruh antara persepsi harga dan persepsi merek terhadap

    persepsi nilai ?

    4. Apakah ada pengaruh persepsi harga dan persepsi merek terhadap

    keinginan pembelian ulang ?

    5. Apakah ada pengaruh antara persepsi harga terhadap keinginan

    pembelian ulang ?

    6. Apakah ada pengaruh antara persepsi nilai terhadap keinginan

    pembelian ulang ?

    7. Apakah ada pengaruh antara persepsi harga dan persepsi merek dengan

    persepsi nilai sebagai variabel intervensi terhadap keinginan pembelian

    ulang ?

    8. Apakah ada pengaruh antara persepsi harga harga dengan persepsi nilai

    sebagai variabel intervensi terhadap keinginan pembelian ulang ?

    9. Apakah ada pengaruh antara persepsi merek dengan persepsi nilai

    sebagai variabel intervensi terhadap keinginan pembelian ulang ?

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    22/115

    22

    1.3. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dan kegunaan dari penelitian ini adalah untuk melihat

    dan mengetahui pengaruh dari persepsi harga, persepsi merek dan persepsi nilai

    terhadap pembelian ulang suatu produk yang di peroleh oleh konsumen. Dan

    sebagai informasi tambahan informasi bagi perusahaan tentang perilaku

    konsumen.

    Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui beberapa hal di bawah

    ini :

    1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi harga terhadap persepsi

    nilai.

    2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi merek terhadap persepsi

    nilai.

    3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi harga dan persepsi merek

    terhadap persepsi nilai.

    4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh persepsi harga terhadap

    keinginan pembelian ulang.

    5. Untuk mengetahui pengaruh persepsi merek terhadap keinginan

    pembelian ulang.

    6. Untuk mengetahui pengaruh persepsi nilai terhadap keinginan

    pembelian ulang.

    7. Untuk mengetahui pengaruh persepsi harga dan persepsi merek

    dengan persepsi nilai sebagai variabel intervensi terhadap

    keinginan pembelian ulang.

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    23/115

    23

    8. Untuk mengetahui pengaruh persepsi harga dan persepsi nilai

    sebagai variable intervensi terhhadap keinginan pembelian ulang.

    9. Untuk mengetahui pengaruh persepsi merek dengan persepsi

    nilai sebagai variabel intervensi terhadap keinginan pembelian

    ulang.

    1.4. Kegunaan Penelitian

    Penulis sangat berharap bahwa nantinya penelitian ini akan sangat

    berguna bagi seluruh lapisan masyarakat, baik para pengusaha maupun

    mahasiswa atau mahasiswi. Adapun tujuan dan kegunan penelitian ini adalah

    untuk mengetahui pengaruh persepsi harga, persepsi merek, terhadap keinginan

    pembelian ulang yang dimediasi oleh persepsi nilai yang diperoleh konsumen.

    Sedangkan kegunaan yang di harapkan bagi penulis adalah :

    1. Bagi penulis, penelitian ini merupakan pelatihan intelektual yang

    diharapkan dapat mempertajam daya pikir ilmiah serta

    meningkatkan kompetensi keilmuan dalam disiplin yang digeluti

    dan sebagai syaratuntuk menempuh gelar kesarjanan.

    2. Bagi masyarakat ilmiah, penelitian ini diharapkan akan

    melengkapi temuan temuan di bidang pemasaran bagi kemajuan

    dan pengembanganya dimasa yang akan datang.

    3. Bagi masyarakat bisnis, penelitian ini diharapkan akan

    memberikan pengetahuan mutakhir mengenai kegunaan

    pengaruh persepsi harga, persepsi merek terhadap keinginan

    pembelian ulang suatu produk yang di intervensi oleh persepsi

    nilai terhadap produk yang akan di jual oleh pemakai bisnis.

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    24/115

    24

    4. Dan bagi masyarakat lain khususnya pelajar yang menempuh

    pendidikan diharapkan penelitian ini untuk kedepannya bisa

    menjadi masukan dalam penelitian selanjutnya dan mungkin

    dapat di teliti kembali dengan menambah variable lain yang dap

    diteliti.

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    25/115

    25

    BAB II

    REVIEW LITERATUR DAN HIPOTESIS

    2.1. Teori Persepsi

    Dalam kajian ilmu psikologi istilah persepsi. Persepsi merupakan proses

    akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses pengindraan, yaitu proses

    diterimanya stimulus oleh alat indra, kemudian ada perhatian, lalu diteruskan ke

    otak, dan baru kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan

    persepsi. Dengan persepsi individu menyadari dapat mengerti tentang

    lingkungan yang ada di sekitarnya maupun tentang keadaan lingkungan yang

    ada di sekitarnya maupun tentang hal yang ada dalam diri individu yang

    bersangkutan. Jadi, persepsi dapat diartikan sebagai proses diterimanya

    rangsang melalui panca indra yang didahului oleh perhatian sehingga individu

    mampu mengetahui, mengartikan, dan menghayati tentang hal yang diamati,

    baik yang ada di luar maupun di dalam diri individu.

    Berikut ini pengertian persepsi dari beberapa ahli:

    Pengertian Persepsi Menurut ( Walgito, 2011 ) : Persepsi adalah

    proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsang

    yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan

    sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang integrated

    dalam diri individu.

    Pengertian Persepsi Menurut ( Maramis, 2010 ) : Persepsi ialah

    daya mengenal barang, kualitas atau hubungan, dan perbedaan

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    26/115

    26

    antara hal ini melalui proses mengamati, mengetahui, atau

    mengartikan setelah panca indranya mendapat rangsang.

    Pengertian Persepsi Menurut ( Desirato, 2010 ) : Persepsi adalah

    pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan

    yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan

    menafsirkan pesan. Pesan dapat dikatakan sebagai pemberian

    makna pada stimuli indrawi ( sensory stimuli ).

    Pengertian Persepsi Menurut ( Devito, 2011 ) : Persepsi ialah

    proses menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang

    memengaruhi indra kita.

    Pengertian Persepsi menurut ( Kotler, 2013 ) : Persepsi (

    perception ) adalah proses dimana kita memilih, mengatur dan

    menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan

    gambaran dunia yang berarti.

    Poin utamanya adalah bahwa persepsi tidak hanya tergantug pada

    rangsangan fisik tetapi juga pada hubungan rangsangan terhadap bidang yang

    mengelilinginya dan kondisi dalam setiap diri kita.

    2.2. Persepsi Harga ( X1 ) dan Persepsi Nilai ( Z )

    A. Persepsi Harga

    Persepsi harga berkaitan dengan bagaimana informasi harga dipahami

    seutuhnya dan memberikan makna yang dalam oleh konsumen. Persepsi harga

    menjadi sebuah penilaian konsumen tentang perbandingan besarnya

    pengorbanan dengan apa yang akan didapatkan dari produk dan jasa ( Zeithaml,

    2013 ), merek memainkan peranan yang sangat penting dalam proses

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    27/115

    27

    pengambilan keputusan konsumen. Sangat penting bagi perusahaan untuk

    mengetahui proses pemgambilan keputusan konsumen dan mengidentifkasi

    kondisi dalam proses tersebut ( Cravens & Nigel, 2003 ).

    Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan

    pendapatan : elemen lain menghasilkan biaya. Mungkin harga adalah elemen

    termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan : fitur produk, saluran,

    dan bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak waktu, harga juga

    mengkomunikasikan positioning nilai yang dimaksudkan dari produk atau

    merek perusahaan ke pasar. Produk yang dirancang dan dipasarkan dengan baik

    dapat dijual dengan harga tinggi dan menghasilkan laba yang besar. ( Philip

    at.al, 2013 ).

    Peranan Harga Dalam Pemasaran

    a. Peran harga tergantung pada : Siapakah pembelinya ( target pasar

    ), Apa jenis produk yang di perdagangkan, Saluran apa yang

    digunakan ( strategi distribusi ).

    b. Fungsi harga dalan strategi positioning : Pertanda bagi pembeli :

    harga tinggi sebagai indikator jaminan bahwa merek tersebut

    merupakan produk berkualitas tinggi. Instrument persaingan :

    harga sebagai cara menyerang pesaing, atau sebagai pengganti

    nilai/kualitas. Cara meningkatkan kinerja finansial : Harga

    sebagai metode penetuan target harga dan pengembalian

    investasi jangka pendek.

    c. Tanggung jawab keputusan penentuan harga bervariasi diantara

    perusahaan jenis produk.

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    28/115

    28

    d. Hubungan penentuan harga dengan elemen bauran pemasaran

    lainnya seperti pada gambar ini :

    Gambar 2.1. Keterkaitan Harga dengan Variabel Marketing Lainnya

    Sumber : Marketing dan Kasuskasus pilihan ( Hasan, Ali, 2013 )

    B. Persepsi Nilai

    Persepsi nilai didasarkan kepada evaluasi konsumen terhadap produk

    dan jasa. Konsumen menekankan bahwa keuntungan yang diterima dari suatu

    produk atau jasa merupakan komponen yang terpenting dalam nilai. Nilai juga

    merupakan kualitas yang diterima konsumen sesuai dengan harga yang

    dibayarkan ( Zeithaml, 2013 ).

    Keputusan Harga KeputusanPromosionalKebutuhan Produk

    Kebutuhan/ Keinginan Pelanggan

    Seleksi Target Market

    Keputusan Saluran Pemasaran

    Karakteristik Konsumen

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    29/115

    29

    Maka, nilai yang dipersepsikan pelanggan didasarkan pada selisih antara

    apa yang didapatkan pelanggan dan apa yang ia berikan untuk kemungkinan

    pilihan yang berbeda. Pelanggan mendapatkan manfaat dan menaggung biaya.

    Pemasar dapat meningkatkan nilai penawaran pelanggan melalui beberapa

    kombinasi peningkatan manfaat ekonomi fungsional atau emosional dan/atau

    mengurangi satu biaya atau lebih.

    Menurut ( Aeker, 2013 ) menyatakan bahwa ada tiga nilai yang

    dijanjikan oleh sebuah merek, yaitu :

    1. Nilai Fungsionalnilai yang berasal dari atribut produk yang

    langsung memberikan kegunaan fungsional kepada

    konsumen, bila memiliki nilai fungsional, suatu merek dapat

    mendominasi kategori. Namun, keunggulan ini mudah ditiru

    dan dikalahkan oleh pesaing.

    2. Nilai Emosional bila konsumen memiliki perasaan yang

    positif ( positive feeling ) pada saat membeli atau

    menggunakan suatu merek, maka merek tersebut

    memberikan nilai emosional bagi konsumen. Nilai emosional

    yang diberikan oleh suatu merek berhubungan dengan

    perasaan yang ditimbulkan pada saat membeli atau

    menggunakan merek tersebut. Nilai emosional biasanya

    berkaitan dengan nilai fungsional. Bila suatu merek memiliki

    nilai fungsional yang baik maka dapat mempengaruhi nilai

    emosional terhadap konsumen. Pada saat banyak merek

    merek yang memiliki nilai fungsional sama saling bersaing

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    30/115

    30

    maka suatu merek menjadi lebih unggul dibandingkan

    dengan merek yang lain karena memiliki nilai emosional.

    Pada produk dengan diferensiasi rendah (low differentiated

    product ), misalnya produk-produk yang mengarah ke

    komoditas, diferensiasi dapat dilakukan menggunakan

    manfaat emosional.

    3. Nilai Ekspresi DiriMerupakan bagian dari nilai emosional.

    Perbedaannya nilai emosional berkaitan dengan perasaan

    bahagia, nyaman dan bangga. Sedangkan nilai ekspresi diri

    berkaitan dengan bagaimana perasaan seseorang mengenai

    dirinya dimata orang lain maupun diri orang itu sendiri. Nilai

    emosional berpusat pada diri sendiri sedangkan nilai ekspresi

    diri berpusat pada publik, nilai ekspresi diri berkaitan dengan

    bagaimana pandangan orang lain terhadap seseorang,

    contohnya ekspresi diri yang ceria yang di ekspresikan

    oleh minuman Fanta.

    Menerapkan Konsep Nilai

    Perusahaan bersaing dalam menawarkan produknya dengan cara cermat

    menjelaskan penawarannya masing-masing, sehingga konsumen dapat

    menggunakan produk dan konsumen ingin produk yang mereka beli dapat

    memberikan suatu tingkat reliabilitas, durabilitas, kinerja dan nilai jual kembali.

    Konsumen mengevaluasi produk dan memutuskan untuk membeli dimana

    produk tersebut mempunyai manfaat yang lebih besar dibanding produk pesaing

    yang lain. Adam Smith Harga sebenarnya dari segala sesuatu adalah usaha dan

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    31/115

    31

    masalah mendapatkannya . Dimana total biaya pelanggan juga meliputi biaya

    waktu, energy, dan psikologis yang digunakan dalam akuisisi, penggunaan,

    pemeliharaan, kepemilikan, dan penyingkiran produk, dimana konsumen

    mengevaluasi elemen-elemen ini bersama-sama dengan biaya moneter untuk

    membentuk total biaya pelanggan. Sehingga konsumen mempertimbangkan

    apakah total biaya produk yang hendak dibeli terlalu tinggi dengan kaitannya

    dengan total manfaat produk tersebut.

    Penelitian terdahulu ( Mardongan siahaan, Saor 2011 ), yang

    menganalisa pengaruh persepsi nilai konsumen yang terdiri dari keterlibatan,

    loyalitas merek, persepsi harga, persepsi kualitas, pengenalan, dan persepsi

    resiko terhadap perilaku pembelian private label Carrefour Plaza Medan Fair.

    Yang menyatakan bahwa variabel keterlibatan, loyalitas merek, persepsi harga,

    persepsi kualitas, pengenalan dan persepsi resiko secara bersama-sama

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pembelian private label.

    Berdasarkan dari Uraian diatas, maka ditetapkan hipotesis pertama dalam

    penelitian ini :

    H1 : Pengaruh signifikan antara persepsi harga terhadap persepsi nilai.

    2.3. Persepsi Merek ( X2 ) dan Persepsi Nilai ( Z )

    A. Persepsi Merek

    Peranan merek terhadap kualitas produk atau jasa adalah merek bukan

    hanya sebuah symbol, namun merek juga dapat memberikan arti bahwa produk

    tersebut mempunyai nilai atau kualitas tertentu ( Pepadri, 2002 ). Merek adalah

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    32/115

    32

    sebuah nama atau simbol yang diasosiasikan dengan suatu produk atau jasa dan

    menimbulkan arti psikologis atau asosiai.

    Merek bukan hanya apa yang tercetak didalam sebuah produk atau

    kemasannya, tetapi apa yang ada di benak konsumen dan bagaimana konsumen

    mengasosiasikannya. Pada perkembangan selanjutnya merek adalah sebuah

    nama yang dianggap mewakili sebuah obyek, dianggap sebagai sebuah symbol

    kemudian menjadi image. Pada ahirnya merek bukan apa yang dibuat di pabrik,

    tercetak disebuah kemasan atau apa yang di inginkan oleh pemasar, tetapi apa

    yang ada dipikiran konsumen ( Susanto, 2008 ). Sebuah nilai dianggap sebagai

    bukan nilai kecuali apabila hal itu telah dirasakan menjadi satu. Tidak peduli

    seberapa nyata sebuah nilai telah dirasakan ( Bono & Heller, 2006 ).

    A. Konsep Merek

    Merek dimaknai sebagai kombinasi dari sebuah nama, tanda, symbol,

    atau desain untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari suatu usaha atau

    kelompok usaha yang dikembangkan menjadi merek dagang dan membedakan

    diri dari pesaing, menciptakan pengaruh dan menghasilkan nilai bagi

    perusahaan, banyak juga menyebutnya desain, warna, gerak, atau kombinasi

    atribut-atribut produk lainnya yang memberikan identitas dan diferensiasi

    terhadap produk pesaing.

    Pembuatan merek tidak hanya mengenai abiquitas, visibilitas, dan

    fungsional, tetapi juga menyangkut ikatan emosional dengan manusia dalam

    hidup merka sehari-hari. Ketika produk atau jasa menyatakan dialog emosional

    dengan pelanggan, produk atau jasa akan menyatakan kualitasnya melalui

    merek.

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    33/115

    33

    B. Tujuan Penggunaan Merek

    1). Sebagai identitas, yang bermanfaat sebagai pengendali pasar dalam

    diferensiasi produk dengan produk pesaing yang memudahkan konsumen untuk

    mengenali saatnya melakukan pembelian ulang, 2). Alat promosi,yaitu sebagai

    daya tarik produk, 3). Untuk membina citra, yang memberikan keyakinan

    jaminan kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen, 4). Untuk

    mengendalikan pasar, 5). Menciptakan keuntungan kompetitif, jika merek yang

    memiliki ekuitas yang tinggi akan menghasilkan keuntungan sebagai berikut :

    Dapat memberikan pertahanan terhadap persaingan harga yang kompetitif,

    Perusahaan akan lebih muda meluncurkan perluasan merek karena produk

    memiliki kredibilitas yang tinggi, Mampu bertahan pada harga yang lebih tinggi

    dari pesaing karena konsumen memiliki keyakinan terhadap kualitas produk,

    Pelanggan sangat mengharapkan merek yang mereka maksud sehingga posisi

    tawar menawar produsen dengan distributor pengecer lebih kuat, Karena

    tingkat kesadaran dan kesetiaan konsumen terhadap merek sangat tinggi maka

    perusahaan dapat menikmati biaya pemasaran yang lebih rendah.

    C. Manfaat Merek

    Perusahaan semakin tergantung pada merek sebagai senjata

    berkompetisi, karena itu merek harus bangkit untuk memberikan makna dan

    alasan terhadap hubungan perusahaan dan konsumen. Tingkat kesadaran merek

    yang tinggi dan citra positif diyakini akan meningkatkan kemungkinan produk

    untuk dipilih dan mengurangi kerentanan terhadap kekuatan-kekuatan

    kompetitif.

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    34/115

    34

    Manfaat bagi pelanggan

    Ada tiga alasan sekaligus manfaat penting bagi pelanggan dari sebuah

    merek yang memiliki citra positif :

    1. Sebuah merek yang kuat akan memudahkan konsumen untuk

    mengevaluasi, menimbang dan membuat keputusan membeli dari

    semua rincian nilai-nilai yang terkait dengan kinerja produk,

    harga, pengiriman, garansi dan lain-lain. Merek dan image yang

    kuat adalah sintesis dari pembeli dari segala sesuatu yang

    ditawarkan oleh pemasok, mengurangi resiko keputusan

    pembelian yang rumit terutama untuk produk berbasis teknologi.

    2. Sebuah merek yang kuat akan membuat pelanggan merasa

    percaya diri dalam pilihan mereka, menyederhanakan pilihan

    sehari-hari ( untuk kebutuhan dasar ). Orang-orang berbelanja di

    mall atau tokotoko yang branded sering tidak membandingkan

    produk dengan tempat lain karena mereka percaya merek.

    Branding yang kuat mampu menciptakan hubungan kepercayaan

    jangka panjang, aksesibilitas, kepercayaan, rasa aman dan

    kenyamanan yang sama dalam sepanjang hidup mereka.

    3. Sebuah merek yang kuat membuat pelanggan merasa lebih puas

    dengan pembelian mereka memberikan manfaat dan ikatan

    emosional ( untuk produk perawatan pribadi ). Kualitas persepsi

    sering mereka terjemahkan menjadi rasa yang membuat

    pelanggan lebih bahagia dibanding jika produk itu berasal dari

    pemasok yang tidak mereka ketahui, karena brandnya yang kuat

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    35/115

    35

    mampu menawarkan ikatan komunitas tertentu, terutama produk-

    produk yang terkait dengan image. Pada ahirnya pemasaran yang

    berhasil adalah kemampuannya meyakinkan pelanggan bahwa

    mereka tidak khawatir menggunakan produk yang kuat.

    Manfaat bagi Perusahaan

    1. Harga premium. Sebuah merek dengan citra positif akan

    menciptakan margin yang lebih besar dan walaupun ada tekanan

    untuk menjual dengan harga rendah atau menawarkan diskon

    akan tetapi relatif tidak atau kurang rentan terhadap kekuatan

    kompetitif.

    2. Klaim produk. Sebuah merek dengan citra yang kuat akan

    menciptakan orang-orang melakukan permintaan secara khusus,

    orang akan mencari merek yang mereka inginkan.

    3. Kompetitif parrier. Sebuah merek yang kuat mampu bertindak

    sebagai penghalang untuk beralih ke produk pesaing. Brand

    adalah pertahanan yang berlangsung secara permanen.

    4. Komunikasi pemasaran lebih mudah di terima, perasaan positif

    tentang suatu merek akan mengakibatkan orang mampu

    menerima klaim baru terhadap kinerja produk dan mereka akan

    welcome, sehingga mereka lebih mudah dibujuk untuk

    membeli lebih banyak.

    5. Pengembangan merek. Sebuah merek yang terkenal akan

    menjadi platform untuk pengembangan/menambah produk baru

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    36/115

    36

    karena beberapa citra dari aspek positif yang berpengaruh dan

    membantu dalam peluncuran produk beberapa baru.

    6. Kepuasan pelanggan. Sebuah citra positif akan memberikan

    tingkat kepuasan pelanggan ketika mereka menggunakan produk.

    Mereka akan merasa lebih yakin membelinya. Pelanggan tidak

    menemukan alasan untuk membeli merek lain atau dari pemasok

    lain.

    7. Jaringan distribusi. Sebuah merek yang kuat lebih mudah dijual

    ke pedagang grosir dan distributor yang sangat responssif

    terhadap apa yang diinginkan oleh pelanggan mereka.

    8. Perizinan dan peluang. Sebuah merek yang kuat dapat

    mendukung transaksi usaha patungan atau mengizinkan merek

    dilisensikan untuk digunakan dalam aplikasi baru atau dinegara

    lain ( terbuka bagi semua orang atau negara apapun ).

    9. Nilai harga jual lebih tinggi. Sebuah perusahaan dengan nama

    merek-goodwill yang baik akan mendapatkan premi yang lebih

    tinggi jika akan dijual.

    Hubungan merek dengan nilai bagi pelanggan sangat erat kaitannya, dengan

    merek yang kuat dan sudah melekat di mata pelanggan akan menimbulkan

    adanya kurang puas dengan tidak memakai produk dengan merek tersebut, nilai

    yang tertanam dalam merek tersebut sangat kuat mempengaruhi pelanggan

    untuk membeli produk dengan merek yang sudah diminati oleh masyarakat

    pada umumnya.

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    37/115

    37

    Dengan mempertahankan dan meningkatkan loyalitas merek pelanggan dengan

    memahami serta berupaya memenuhi harapan konsumen melalui pelayanan

    terbaik yang dimiliki ( Yunitasari, Yuniawan, 2006 ). Berdasarkan uraian diatas,

    maka hipotesis yang ditetapkan yang kedua adalah :

    H2 : Pengaruh Persepsi Merek Terhadap Persepsi Nilai.

    2.4. Persepsi Harga ( X1 ), Persepsi Merek (X2) Terhadap Persepsi Nilai

    (Z)

    Menurut ( Hasan, 2013 : 521 576 ) harga merupakan segala bentuk

    biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh, memilki,

    memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan dari suatu

    produk, hubungan harga dengan merek, dan nilai yang mempengaruhi

    pelanggan dalam mengambil keputusan dalam pembelian, sebuah perusahaan

    membuat penetapan harga merupakan cara untuk membedakan penawarannya

    dari para pesaing:

    1. Penentuan harga produk dan jasa memainkan peran sebagai key

    strategis dalam perusahaan. Munculnya penentuan harga sebagai

    konsekuensi dari : Deregulasi, Kompetisi global yang ketat,

    Pertumbuhan yang lambat, Kesempatan bagi perusahaan untuk

    memperkuat posisi pasar.

    2. Harga mempengaruhi kinerja finansial dan memiliki pengaruh

    penting terhadap persepsi pembeli dan penempatan merek.

    3. Harga dapat menjadi pengganti dari ukuran kualitas produk

    ketika pembeli sulit mengevaluasi produk yang kompleks.

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    38/115

    38

    4. Relasi antara permintaan dan harga mempengaruhi keputusan

    penentuan harga.

    5. Biaya ( produksi dan distribusi ) mempengaruhi harga penjualan

    produsen.

    6. Manfaat dan kepuasan pelanggan menentukan harga penjualan

    maksimal dari sebuah produk.

    7. Intensitas persaingan dan peraturan pemerintah akan menetukan

    harga riil atau efektif dimana produk diperdagangkan.

    Penelitian sebelumnya ( Kusdyah, Ike, 2012 ), menyatakan hasil analisa

    bahwa persepsi harga dan merek memiliki pengaruh positif signifikan terhadap

    keinginan pembelian ulang yang dimediasi oleh persepsi nilai yang diperoleh

    konsumen,

    Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka hipotesis ketiga yang ditetapkan

    adalah :

    H3 : Pengaruh Persepsi Harga, Persepsi Merek terhadap Persepsi Nilai.

    2.5. Persepsi Harga ( X1 ) Terhadap Keinginan Pembelian Ulang ( Y )

    Minat konsumen adalah keinginan yang timbul dari proses pengaktifan

    ingatan sebagai sebuah rencana yang tersimpan. Keinginan konsumen untuk

    membeli ulang suatu produk didasarkan pada kepercayaan dan nilai yang

    berkaitan dengan tindakan membeli atau menggunakan produk tersebut. Minat

    beli ulang merupakan bagian dari perilaku pembelian konsumen dimana

    kesesuaian antara performa dari produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan

    menghasilkan minat konsumen untuk mengkonsumsinya lagi dimasa akan

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    39/115

    39

    datang. Hal ini di dukung oleh Pernyataan ( Anoraga, 2000 ) bahwa minat beli

    ulang merupakan minat pembelian yang didasarkan atas pengalaman pembelian

    yang telah dilakukan dimasa lalu.

    Keinginan pembelian ulang ( repeat purchasing ) merupakan bagian dari

    loyalitas pelanggan, Pada dasarnya perilaku seseorang kepada sikap dan norma

    subyektif. Sikap dan norma subyektif seseorang juga dipengaruhi oleh

    keyakinan atas akibat dari perilaku. Jadi kemungkinan terjadinya pembelian

    ulang lebih disebabkan oleh adanya perilaku masa lalu ( pengalaman konsumsi )

    yang secara langsung mempengaruhi minat dan perilaku mengkonsumsi ulang

    pada waktu yang akan datang.

    Indikator perilaku konsumsi ulang produk yang sama ( repeatintention

    to buy ) dimasa mendatang berkaitan dengan :

    1. Minat transaksional kecenderungan seseorang untuk

    membeli produk.

    2. Minat referensial kecenderungan seseorang untuk

    mereferensikan produk kepada orang lain.

    3. Minat preferensial minat yang menggambarkan

    perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada

    produk, preferensi itu dapat berubah bila terjadi

    perubahan pada produk preferensinya.

    4. Minat eksploratif minat ini menggambarkan perilaku

    seseorang yang selalu mencari informasi mengenai

    produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk

    mendukung sifat-sifat positif dari produk yang sama.

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    40/115

    40

    Penelitian sebelumnya, ( Ahmadi, Herman, 2013 ), yang melakukan penelitian

    yaitu Analisis pengaruh harga dan kualitas layanan terhadap minat beli ulang

    gas elpiji 3 Kg dalam meningkatkan citra perusahaan. Dengan hasil bahwa

    harga, kualiats layanan, berpengaruh positif terhadap minat beli. Dan minat beli

    berpengaruh positif terhadap citra perusahaan. Dari uraian tersebut maka dapat

    disimpulkan hipotesis ke - empat yaitu :

    H4 : Pengaruh yang signifikan antara persepsi harga terhadap keinginan

    pembelian ulang.

    2.6. Persepsi Merek ( X1 ) Terhadap Keinginan Pembelian Ulang ( Y )

    A. Makna Merek

    Sebuah brand yang baik adalah mampu membedakan diri dari

    pesaing,seperti makna berikut : Atributmerek mengingatkan atribut tertentu,

    Manfaat atribut diubah menjadi manfaat emosional, sosial dan fungsional,

    pembeli bukan membeli atribut tetapi mereka membeli manfaat, Nilai merek

    menyatakan sesuatu tentang nilai perusahaan ( pembeda dari pesaing ), Budaya

    ( brand culture ), Merupakan pencerminan dari himpunan symbol, nilai dan

    perilaku perusahaan tertentu, secara internal, budaya merek menjadi penuntun

    semua perilaku dan tindakan karyawan ( mitra internal ) perusahaan harus cocok

    dengan budaya merek yang tercermin dari merek itu sendiri, secara eksternal,

    budaya merek ini kan menjadi pertimbangan utama bagi konsumen untuk

    memilih produk yang memiliki symbol, nilai-nilai dan perilaku yang sesuai

    dengan budaya, nilai-nilai, dan perilaku mereka sendiri.

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    41/115

    41

    1. Kepribadian merek memproyeksikan kepribadian tertentu,

    Konsumen mungkin memvisualisasikan sebuah sebuah mobil

    Mercedes sebagai sebuah sosok eksekutif muda yang kaya,

    Merek akan menarik orang-orang yang diinginkan sesuai dengan

    image merek.

    2. Pemakai - merek memberi kesan mengenai jenis konsumen yang

    membeli atau menggunakan produk. Misalnya kita akan heran

    bila melihat seorang sekretaris berusia 19 tahun mengendarai

    Mercedes, mungkin orang cenderung menganggap wajar,jika

    pengemudinya adalah seorang eksekutif puncak berusia paruh

    baya.

    Penelitian sebelumnya ( Engla Sagita, Fitria, 2013 ), yang menyatakan

    hasil analisa pada Pengaruh Brand Image dan harga terhadap keputusan

    pembelian ulang produk Kentucky Fried Chicken ( KFC ) di cabang Bakso

    Grand Mall oleh mahasiswa Universitas Negeri Padang. Dengan hasil

    penelitian, bahwa Harga dan Brand Image berpengaruh signifikan terhadap

    keputusan pembelian. Dengan berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan

    hipotesis yang ke-lima adalah :

    H5 : Pengaruh yang signifikan antara persepsi merek terhadap keinginan

    pembelian ulang.

    2.7. Persepsi Nilai ( Z ) Terhadap Keinginan Pembelian Ulang ( Y )

    Untuk menjawab nilai yang di inginkan pelanggan perusahaan perlu

    melakukan analisa pelanggan untuk mengungkapkan kekuatan dan kelemahan

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    42/115

    42

    perusahaan relative terhadap kekuatan dan kelemahan berbagai pesaingnya

    dengan langkah berikut :

    1. Mengidentifikasi atribut dan manfaat utama yang dinilai

    pelanggan pelanggan ditanyai apa tingkat atribut,

    manfaat dan kinerja yang mereka cari dalam memilih

    produk dan penyedia layanan.

    2. Menilai arti penting kuantitatif dari atribut dan manfaat

    yang berbeda pelanggan diminta memeringkat arti

    penting berbagai atribut dan manfaat, jika peringkat

    mereka jauh berbeda, pemasar harus mengelompokkan ke

    dalam berbagai segmen.

    3. Menilai kinerja perusahaan dan pesaing berdasarkan nilai

    pelanggan yang berbeda dan membandingkannya dengan

    peringkat arti pentingnya pelanggan menggambarkan

    ditingkat mana mereka melihat kinerja perusahaan dan

    pesaing pada setiap atribut dan manfaat.

    4. Mempelajari bagaimana pelanggan dalam segmen

    tertentu dalam menentukan peringkat kinerja perusahaan

    terhadap pesaing utama tertentu berdasarkan suatu atribut

    atau manfaatJika tawaran perusahaan melebihi tawaran

    pesaing atas semua atribut dan manfaat penting,

    perusahaan dapt mengenakan harga yang lebih tinggi (

    sehingga menghasilkan laba yang lebih tinggi ), atau

    perusahaan dapat mengenakan harga yang sama dan

    mendapatkan pangsa pasar yang lebih banyak.

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    43/115

    43

    5. Mengamati nilai pelanggan sepanjang waktu Secara

    berkala, perusahaan harus mengulangi studi nilai

    pelanggan dan posisi pesaing ketika terjadi perubahan

    dalam hal ekonomi, tegnologi dan fitur.

    Adanya analisa terhadap harga jual suatu barang dengan dukungan

    merek yang sudah kuat dan untuk dapat mempertahankan harga suatu produk

    dapat dilakukan inovasi pada kemasan yang bermanfaat dengan bentuk desain

    yang indah dan pemberian harga pada suatu produk juga harus

    mepertimbangkan kualitas yang terkandung dalam produk mengahsilkan nilai

    jual bagi pelanggan.

    Penelitian sebelumnya, ( Hapsoro Darpito, Surpito, 2011 ), Nilai

    berpengaruh langsung terhadap niat komplain, berpengaruh langsung signifikan

    negative secara statistik terhadap niat pembelian ulang. Berdasarkan uraian

    diatas maka muncul hipotesis yang ke - enam adalah :

    H6 : Pengaruh yang signifikan antara persepsi nilai terhadap keinginan

    pembelian ulang.

    2.8. Persepsi Harga ( X1 ), Persepsi Merek ( X2 ) dan Persepsi Nilai ( Z )

    Terhadap Keinginan Pembelian Ulang ( Y )

    Harga dilihat dari sudut pandang konsumen, seringkali digunakan

    sebagai indikator nilai yang tumbuh melalui persepsi atau anggapan konsumen

    bilamana harga ( besarnya pengorbanan financial yang diberikan ) dihubungkan

    dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang dan jasa. Indikator penilaian

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    44/115

    44

    harga dapat dilihat dari kesesuaian antara suatu pengorbanan dari konsumen

    terhadap nilai yang diterimanya setelah melakukan pembelian, dan dari situlah

    konsumen akan mempersepsi dari produk atau jasa. Apabila persepsi harga pada

    suatu produk dan mencakup pelayanan telah sesuai dengan harapan dan manfaat

    maka akan meningkatkan kepuasaan. Sebaliknya apabila persepsi harga pada

    produk dan mencakup pelayanan tidak sesuai dengan harapan dan mafaat

    produk maka akan menimbulkan ketidakpuasan. Persepsi harga berpengaruh

    positif terhadap kepuasaan konsumen ( Windoyo, 2009 ).

    Merek adalah nilai indikator kinerja yang dikembangkan melalui

    strategi, program dan value yang tepat diberikan kepada pelanggan sebagai : 1).

    Kombinasi dari desain, symbol ( logo ), tanda dan nama yang mengindentifikasi

    dan membedakan produk perusahaan dari pesaing, 2). Kontrak tak tertulis

    tentang nilai intrinsik dan keunggulan produk dengan pemakainya, 3). Upaya

    untuk memperlihatkan integritas produk perusahaan, 4). Janji penjual secara

    konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat, jasa tertentu kepada

    para pembeli, 5). Pernyataan kepercayaan dan pengurangan risiko bagi para

    pelanggan.

    Menurut ( Kotler, 2013 ), Nilai yang dipersepsikan pelanggan ( CPV-

    Customer perseceived value ) adalah selisih antara penilaian pelanggan

    prospectif atas semua manfaat dan biaya dari suatu penawaran dan alternatifnya.

    Total manfaat pelanggan ( Total customer benefit ) adalah nilai moneter

    kumpulan manfaat ekonomi, fungsional dan psikologis yang diharapkan

    pelanggan dari suatu penawaran pasar yang disebabkan oleh suatu produk, jasa,

    personel dan citra yang terlibat. Total biaya pelanggan ( Total Customer Cost)

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    45/115

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    46/115

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    47/115

    47

    berbagai kemungkinan pilihan. Pelanggan mendapatkan manfaat dan

    menggandakan biaya. Pemasar dapat meningkatkan nilai tawaran pelanggan

    dengan kombinasi menaikkan manfaat fungsional atau emosional dan atau

    mengurangi salah satu atau lebih berbagai jenis biaya. Konsumen akan membeli

    produk atau jasa dari siapa saja yang menawarkan pemberian nilai yang

    dianggap paling tinggi ( Kotler, 2005 ). Sehingga perusahaan harus dapat

    menawarkan perceived value yang tinggi agar produk atau jasanya dipilih oleh

    konsumen termasuk dengan inovasi pada merek produk tersebut.

    Penelitian sebelumnya ( Yang & Peterson, 2004 ), bahwa persepsi nilai

    pelanggan, berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen, kepuasan

    konsumen berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen, persepsi nilai

    pelanggan berpengaruh positif kepuasan konsumen, switching cost tidak

    memediasi pengaruh persepsi nilai pelanggan terhadap loyalitas konsumen.

    Sedangkan penelitian menurut ( Pan et. al, 2011 ), kepuasan konsumen

    berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen, kepercayaan berpengaruh

    positif terhadap loyalitas konsumen, membership berpengaruh positif terhadap

    loyalitas konsumen, persepsi nilai berpengaruh positif terhadap loyalitas

    konsumen, kualitas produk berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen,

    persepsi keadilan berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen, switching

    cost berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen, dan reputasi merek

    berpengaruh positif terhadap loyaliats konsumen. Maka berdasarkan uraian

    diatas maka hipotesis yang di simpulkan adalah :

    H9 : Intervensi dari persepsi nilai mampu menambah kekuatan pengaruh

    langsung dari persepsi merek ke keinginan pembelian ulang

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    48/115

    48

    2.11. Penelitian Terdahulu

    Penelitian tentang Persepsi dan pengaruhnya terhadap pembelian ulang

    sebenarnya sudah banyak dilakukan sebelumnya, sebagian besar penelitian

    terdahulu memang lebih banyak fokus pada variable - variabel minat beli dan

    loyalitas pelanggan, tidak banyak yang meneliti tentang adanya keinginan

    pembelian ulang konsumen akan suatu produk

    Table 2.1.penelitian terdahulu.

    NO

    Nama peneliti Judul penelitian Variabel Hasil

    1 IkeKusdyah(2012)

    Pengaruh persepsiharga, persepsi merekterhadap keinginanpembelian ulang jasaclinic kesehatan (studikasus erha clinicsurabaya)yang dimediasi oleh persepsinilai(STIE AsiaMalang)

    Persepsi harga (X1)Persepsi Merek (X2)Persepsi nilai ( Y1)Intens to repurchase(Y2)

    Dengan memakai Analisis structural

    dalam SEM menunjukkan bahwa persepsi

    harga dan persepsi merek berpengaruh

    positif signifikan terhadap variabel

    perceived value,dan persepsi harga dan

    persepsi merek berpengaruh positif tidak

    signifikan terhadap variabel intens to

    repurchase,dan perceived Value

    berpengaruh positif signifikan terhadap

    variabel intens to repurchase.

    2 JohanesSaktiawanPurba (2012)

    Analisis pengaruhpersepsi nilaikonsumen terhadapminat beli produkPrivateLabel

    HypermarketCarrefour dikotaSemarang (UniversitasDiponegorosemarang)

    Minat beli (Y)Keterlibatan (X1)Loyalitas Merek (X2)Persepsi Harga (X3)Persepsi Kualitas (X4)

    Pengenalan (X5)Persepsi resiko (X6)

    Keterlibatan,loyalitasmerek,Persepsiharga sama sama memiliki pengaruh yangsignifikan terhadap perilaku pembelianproduk private label.

    3 KelvinGirindra(2012)

    Analisis pengaruhpersepsiharga,promosi,distribusi,dan segmentasi

    pasar, terhadapkeberhasilan produksepeda motor Yamahadi kota Semarang(UniversitasDiponegoro 2012)

    Persepsi Harga (X1)Promosi (X2)Kualitas produk (X3)Distribusi Produk (X4)

    SegmentasiPasar(X5)

    Hasil analisis menggunakanregresi ;inearbergandadapat diketahui bahwa variabelproduk berpengaruh positifterhadapkeberhasilanproduk.

    4 Saor MardonganSiahaan ( 2011)

    Pengaruh persepsi nilaikonsumen terhadapperilaku pembelianPrivate Label CarrefourPlaza Medan Fair

    Keterlibatan (X1)Loyalitas merek (X2)Persepsi Harga (X3)Persepsi Kualitas (X4)Pengenalan (X5)Persepsi Resiko ( X6 )Perilaku Pembelian (Y)

    variabel keterlibatan, loyalitas merek, persepsiharga, persepsi kualitas, pengenalan danpersepsi resiko secara bersama-samaberpengaruh positif dan signifikan terhadapperilaku pembelian private label.

    5 Herman Ahmadi (2013 )

    Analisis pengaruh hargadan kualitas layananterhadap minat beli ulang

    gas elpiji 3 Kg dalammeningkatkan citraperusahaan.

    Harga ( X1 )Kualitas Layanan ( X2 )Minat Beli Ulang ( Y )

    Harga, Kualiats Layanan, berpengaruh positifterhadap Minat beli. Dan minat beliberpengaruh positif terhadap citra perusahaan.

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    49/115

    49

    6 Fitria EnglaSagita ( 2013 )

    Pengaruh Brand Imagedan harga terhadapkeputusan pembelianulang produk KentuckyFried Chicken ( KFC ) dicabang Bakso GrandMall oleh mahasiswaUniversitas Negeri

    Padang.

    Keputusan Pembelian ( Y)Brand Image ( X1 )Harga ( X2 )

    Harga dan Brand Image berpengaruh signifikanterhadap keputusan pembelian.

    7 Surpiko HapsoroDarpito ( 2011 )

    Analisis pengaruhpenyesalan, nilaicomplain, dan kepuasanterhadap niat pembelianulang dengan niatmenyampaikan complainsebagai interveningvariabel.

    Kepuasan Pelanggan ( X1)Penyesalan ( X2 )Nilai Komplain ( X3 )Niat Komplain ( Y1 )Niat Pembelian ( Y2 )

    Nilai berpengaruh langsung terhadap niatcomplain, berpengaruh langsung signifikannegative secara statistic terhadap niatpembelian ulang.

    8 Aldy ( 2012 ) Analisis pengaruh citramerek, kualitas produkterhadap keputusanpembelian

    Citra Merek (X1 )Kualitas Produk ( X2 )Keputusan Pembelian ( Y)

    Citra merek, kualitas produk, sama-samaberpengaruh positif terhadap keputusanpembelian.

    9 Panuntun TyasAdi ( 2013 )

    Analisis pengaruhpersepsi harga, kualitaslayanan dan nilai

    pelanggan melaluikepuasan pelanggan danpersepsi harga terhadaployalitas pelanggan.

    Persepsi harga ( X1 )Kualitas Layanan ( X2 )Nilai Pelanggan ( X3 )

    Kepuasan Pelanggan ( X4)Loyalitas Pelanggan ( Y )

    Persepsi harga, kualitas layanan, nilaipelanggan, kepuasan pelanggan sama samamempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas

    pelanggan.

    2.12. Kerangka Pemikiran.

    Penerapan minat untuk beli ulang menurut ( Agarwal & Teas, 2002 )

    terdiri dari tiga isyarat ekstrinsik yaitu persepsi harga, persepsi merek dan

    persepsi nilai, Dalam penelitian ini dipilih persepsi harga dan persepsi merek

    karena di sesuaikan dengan obyek penelitian yaitu Produk Oriflame yang

    banyak diminati oleh hampir dari semua kalangan wanita di Jakarta bahkan

    Indonesia yang mana persepsi harga dan persepsi merek berpengaruh terhadap

    persepsi nilai kemudian berpengaruh terhadap pembelian ulang.

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    50/115

    50

    Dari uraian diatas kerangka penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai

    berikut :

    H4

    H8

    H3 H7 H1

    H6

    H2 H9

    H5

    Keterangan : X1 = Persepsi Harga ; X2 = Persepsi Merek ;Y = Pembelian

    Ulang ; Z = Persepsi Nilai

    Gambar 2.2. Kerangka Penelitian

    2.13. Hipotesis Penelitian

    Hipotesis adalah suatu pertanyaan sementara atau dugaan yang paling

    memungkinkan yang masih harus dicari kebenarannya.Berdasarkan perumusan

    masalah,tinjauan pustaka, dan tinjauan penelitian terdahulu dapat ditarik

    hipotesis pada penelitian ini sebagai berikut :

    1. H1 : Diduga, ada pengaruh signifikan antara persepsi

    harga terhadap persepsi nilai

    2. H2 : Diduga, ada pengaruh yang signifikan antara

    persepsi merek terhadap persepsi nilai

    Persepsi

    har a X1

    Pembelia

    n

    Persepsi

    Persepsi

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    51/115

    51

    3. H3 : Diduga, ada pengaruh yang signifikan antara

    persepsi harga dan persepsi merek terhadap persepsi nilai

    4. H4 : Diduga, ada pengaruh yang signifikan antara

    persepsi harga terhadap keinginan pembelian ulang

    5. H5 : Diduga, ada pengaruh yang signifikan antara

    persepsi merek terhadap keinginan pembelian ulang

    6. H6 : Diduga, ada pengaruh yang signifikan antara

    persepsi nilai terhadap keinginan pembelian ulang.

    7. H7 : Diduga, ada pengaruh yang signifikan antara

    persepsi harga dan persepsi merek dengan persepsi nilai

    sebagai variabel intervensi secara bersama-sama terhadap

    keinginan pembelian ulang

    8. H8 : Diduga, intervensi dari persepsi nilai mampu

    menambah kekuatan pengaruh langsung dari persepsi

    harga ke keinginan pembelian ulang

    9. H9 : Diduga, intervensi dari persepsi nilai mampu

    menambah kekuatan pengaruh langsung dari persepsi

    merek ke keinginan pembelian ulang

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    52/115

    52

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Alasan Pemilihan Lokasi Penelitian

    Defenisi metode penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk

    mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah maksudnya

    dimana kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional,

    empiris dan sistematis. Rasional yang artinya bahwa penelitian itu dilakukan

    dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh akal sehat atau

    penalaran manusia. Empiris maksudnya cara-cara yang dilakukan itu dapat

    diamati oleh indera manusia, dimana orang lain dapat mengamati dan

    mengetahui cara-cara yang digunakan. Sedangkan yang sistematis dimana

    proses penelitian tersebut menggunakan langkah - langkah tertentu yang bersifat

    logis, ( Sugiyono, 2005 :1 ).

    Lokasi yang menjadi obyek penelitian ini adalah perusahaan kecantikan

    yang bergerak di bidang multilevel marketing dan retail yaitu dengan produk

    yang bernama Oriflame. Alasan pemilihan produk oriflame dikarenakan

    Oriflame sebagai perusahaan dengan sistem penjualan langsung yang paling

    cepat berkembang di dunia yang salah satunya terjadi di Indonesia terutama

    kota Jakarta.

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    53/115

    53

    3.2. Populasi dan Penentuan Sampel

    A. Populasi

    Populasi adalah merupakan gabungan dari sebuah elemen yang

    berbentuk peristiwa hal, atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa

    yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai

    sebuah semesta penelitian ( Ferdinand, 2006 ).

    Pengidentifikasian populasi penelitian secara hati-hati mertupakan hal

    pertama yang harus dilakukan dalam penarikan sampeluntuk itu perlu dijelaskan

    target populasi yang akan di studi dengan membuat daftar panjang tentang

    semua atribut yang diyakini dapat tercermin secara tepat dalam sampelnya (

    Daito, 2011 : 204 ). Populasi dari penelitian ini adalah pelanggan dari produk

    oriflame yang berumur 20 tahun 50 tahun di Jakarta dengan pengambilan

    sampel sebanyak 100 orang dan calon responden harus dinyatakan dulu sudah

    melakukan pembelian minimal 3 kali dalam kurun waktu Desember 2013

    Desember 2014.

    B. Penentuan Sampel

    ( Daito, 2011 ; 207 ), Sampling adalah proses memilih suatu jumlah

    unsur populasi yang mencukupi dari populasi, sehingga dengan mempelajari

    sampel dan memahami karakteristiknya memungkinkan untuk

    menggeneralisasikan karakteristik tersebut pada seluruh anggota populasi.

    Terdapat dua macam kategori sampling yaitu :

    1. Probability samplingproses pengambilan sampel yang

    menjamin adanya peluang setiap unsur populasi dipilih

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    54/115

    54

    sebagai anggota sampel. Cara pengambilan sampel ini

    meliputi simple random sampling, systematic sampling,

    stratified random sampling, cluster sampling, area

    sampling dan double sampling.

    2. Non probability sampling proses pengambilan sampel

    yang tidak menjamin adanya peluang setiap unsur

    populasi dipilih sebagai anggota sampel. Cara

    pengambilan sampel ini meliputi convenience sampling,

    judgment sampling dan snowball sampling.

    Pengambilan sampel pada penelitian ini akan menggunakan pendekatan

    non-probability samplingyaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

    peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

    untuk dipilih menjadi sampel ( sugiyono, 2008 ). Penarikan sampel yang

    digunakan adalah menggunakan teknik convenience sampling, Pada teknik ini,

    peneliti hanya sekedar menghentikan seseorang mempertanyakan apakah dia

    sudah pernah memakai produk oriflame dan sudah melakukan pembelian lebih

    dari satu kali pembelian, Dan jika sudah maka meminta orang tersebut untuk

    menjadi responden peneliti ( Ferdinand, 2006 ).

    Populasi dari penelitian ini adalah semua pelanggan produk oriflame di

    kota Jakarta dan jumlahnya tidak di ketahui secara pasti maka digunakan teknik

    penentuan sampel untuk populasi tidak terhingga sebagai berikut ( Widyanto,

    2008 ) :

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    55/115

    55

    Keterangan :

    Z = tingkat keyakinan

    n = Jumlah sampel

    moe = Margin of error

    Dengan tingkat keyakinan sebesar 95% atau Z = 1,96 dengan tingkat kesalahan

    maksimal sampel yang masih bisa ditoleransi atau moe sebesar 5% maka jumlah

    sampel dapat ditentukan sebagai berikut:

    Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diperoleh jumlah sampel

    yang baik dari populasi minimal 96,04 orang. Namununtuk mempermudah

    perhitungan dan karena adanya unsur pembulatan, nanti jumlah sampel yang

    akan digunakan adalah 100 responden.

    3.3. Jenis dan Sumber Data

    Dalam penelitian ilmiah, untuk menjelaskan suatu fenomena atau

    membuktikan suatu dugaan diperlukan sejumlah informasi dan data, baik

    kualitatif maupun kuantitatif ( Neuman, 2000 ). Data yang digunakan dalam

    penelitian ini ada dua yaitu :

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    56/115

    56

    1. Data kualitatif - Data yang berbentuk kata, kalimat,

    skema, gambar seperti lliteratur serta teori-teori yang

    berkaitan dengan penelitian penulis.

    2. Data kuantitatif data yang berbentuk angka atau data

    kuantitatif yang dibuat menjadi angka ( scoring ).

    3.4. Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data merupakan cara atau jalan yang digunakan

    oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini ada dua jenis data

    yang digunakan yaitu :

    1. Data primer

    Data primer merupakan data yang diambil langsung dari

    sumber pertama yang dikumpulkan secara khusus melalui

    wawancara, hasil pengisian kuesioner serta observasi

    yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti (

    Umar, 2000 ), Sumber data primer dalam penelitian ini

    diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner pada sampel

    yang telah ditentukan sebelumnya yaitu konsumen yang

    menggunakan produk Oriflame dan melakukan

    pembelian lebih dari satu kali.

    2. Data sekunder

    Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah

    lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data

    primer atau oleh pihak lain ( Umar, 2000 ). Penelitian ini

    menggunakan data sekunder yang diperoleh dari

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    57/115

    57

    informasi-informasi atau hasil yang disediakan oleh unit

    atau lembaga-lembaga yang ada, buku referensi, internet,

    dan lainnya yang menunjang dengan masalah yang

    diteliti. Selanjutnya dilakukan proses analisa terhadap

    data yang telah dikumpulkan sehingga data yang ada

    akan saling melengkapi.

    Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara :

    1. Kuesioner

    Kuesioner merupakan alat pengumpul data yang berupa

    serangkaian pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

    responden untuk mendapatkan jawaban secara tertulis

    juga. Dalam penelitian ini kuesioner yang diberikan

    kepada responden bersifat tertutup, dimana responden

    hanya memilih alternative jawaban yang tersedia dalam

    kuesioner. Pemilihan kuesioner tertutup ini didasarkan

    pada pertimbangan, antara lain ; praktis, hasilnya mudah

    diolah, responden tidak perlu membuat jawaban tertulis

    dan hemat waktu. Peneliti menggunakan skala likert (1

    5) dengan ukuran skala berikut :

    1 = Sangat tidak setuju ( STS )

    2 = Tidak setuju ( TS )

    3 = Netral ( N )

    4 = Setuju ( S )

    5 = Sangat setuju ( SS )

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    58/115

    58

    Dimana setiap pertanyaan yang ada dalam kuesioner

    tidak diurutkan berdasarkan variable hal ini dimaksudkan

    agar responden difokuskan terhadap butir pertanyaan dan

    tidak terpengaruh terhadap variabel apa butir pertanyaan

    tersebut dituangkan. Penyebaran kuesioner pada

    penelitian ini membutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan,

    dilakukan di bulan Oktober - November 2014.

    2. Studi Pustaka

    Studi kepustakaan merupakan segala sesuatu yang

    dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi

    yang relevan dengan topik atau masalah yang akan

    ataupun yang sedang diteliti. Informasi itu dapat

    diperoleh dari buku, majalah, jurnal dan sumber-sumber

    tertulis baik tercetak maupun elektronik lainnya.

    3. Wawancara terstruktur.

    Wawancara terstruktur adalah wawancara dengan

    menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan

    sebelumnya. Pertanyaan yang sama diajukan kepada

    semua responden, dalam kalimat dan urutan yang

    seragam ( Sulistyo, Basuki, 2006 : 110 ).

    3.5. Metode Pengambilan Sampel

    ( Daito, 2011 : 205 ), Pemilihan skema penentuan sampel ( random atau

    non random )sangat tergantung pada ketersediaan kerangka sampel.

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian Ulang Produk Dengan Persepsi Nilai Sebagai Variabel Intervening Pada Prod

    59/115

    59

    Sampel acak ( random ) yang diperlukan untuk analisis statistika

    inferensial menuntut persyaratan seperti ukuran populasinya diketahui,ukuran

    sampelnya jelas, dan semua unsur ( keluarga, rumah ) populasi mempunyai

    kesempatan sama untuk diambil sebagai sampel. Dengan demikian sampel

    dianggap mempresentasikan populasinya, sehingga dapat digunakan untuk

    menarik generalisasi pada tingkat representasi yang terukur.

    Sedangkan pengambilan sampel tak acak ( non random ) dapat

    dilakukan apabila tak dibutuhkan generalisasi dan penelitian perlu dilakukan

    secara tepat. Dalam sampel tak acak unsur populasi dipilih atas dasar

    ketersediaanya atau karena menurut penilaian peneliti sampel tersebut cukup

    mewakili populasi, sesuai tuntutan penelitiannya. Dalam penelitian ini yang

    dipakai peneliti dalam pengumpulan sampel adalah penentuan sampel dengan

    cara acak ( random ) yaitu dengan pengambilan sampel yang tidak menjamin

    adanya peluang setiap unsur populasi dipilih sebagai anggota sampel yaitu non

    probability sampling.

    3.6. Operasionalisasi Variabel

    A. Defenisi Variabel

    Variebel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, objek, atau

    kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

    dipelajari dan ditarik kesimpulannya ( Sugiyono, 2008 ), Penelitian ini bertujuan

    untuk menguji pengaruh persepsi harga, persepsi merek, persepsi nilai terhadap

    pembelian ulang produk pada produk oriflame. Pada penelitian ini,Variabel

    penelitian yang terdiri dari variabel dependent (variabel terikat) dan variabel

    independent( variabel bebas ) dapat di uraikan sebagai berikut :

  • 7/24/2019 Pengaruh Persepsi Harga Dan Persepsi Merek Terhadap Keinginan Pembelian U