pengaruh perceived usefulness dan perceived ease of...

184
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF USE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION DAN DAMPAKNYA TERHADAP ACTUAL USAGE (Studi Kasus pada E-wallet LinkAja) SKRIPSI Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Emmy Sulistyani NIM :11150810000004 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAMNEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441H/2020M

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF

USE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION DAN DAMPAKNYA

TERHADAP ACTUAL USAGE (Studi Kasus pada E-wallet LinkAja)

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Emmy Sulistyani

NIM :11150810000004

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAMNEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441H/2020M

Page 2: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

i

Page 3: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

ii

Page 4: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

iii

Page 5: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

iv

Page 6: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

1. Nama : Emmy Sulistyani

2. Tempat, Tgl Lahir : Jakarta, 27 Juni 1997

3. Alamat : Jl. Durian 1C, Jatimakmur, Pondok Gede

4. Agama : Islam

5. Nama Ayah : Darto

6. Nama Ibu : Siti Hajar

7. Nomor Telepon : 085782873022

8. Email : [email protected]

B. Pendidikan Formal

1. 2015 – 2020 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. 2012 – 2015 : SMAN 7 Bekasi

3. 2009 – 2012 : SMPN 6 Bekasi

4. 2003 – 2009 : SDN Jatimakmur 1

C. Pengalaman Organisasi

1. 2017 – 2018 : Divisi Kewirausahaan HMJ Manajemen

Page 7: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

vi

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of perceived usefulness and perceived

ease of use to behavioral intention and its impact on the actual usage, the case study

is an e-wallet LinkAja. The source of this research is data primary from the sample,

LinkAja users who have been transaction using LinkAja with a total sample of 100

respondent determined by the non-probability sampling method. Data is processed

using path analysis method and sobel test to find the effect of intermediary variables.

The result of the study show that : (1) perceived usefulness has a direct effect on

behavioral intention. (2) perceived ease of use has a direct effect on behavioral

intention. (3) perceived usefulness does not direcly effect actual usage. (4) perceived

ease of use has a direcly effect on actual usage. (5) behavioral intention has a direc

effect on actual usage. Based on Sobel test was obtained that the behavioral intention

result were mediating variables, perceived ease of use variable towards actual usage.

Keywords: Perceived usefulness, perceived ease of use, behavioral intention, actual

usage, path analysis

Page 8: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perceived usefulness

dan perceived ease of use terhadap behavioral intention dan dampaknya terhadap

actual usage yang studi kasusnya adalah e-wallet LinkAja. Sumber data penelitian ini

merupakan data primer yang berasal dari sampel yaitu pengguna LinkAja yang sudah

pernah bertransaksi menggunakan LinkAja dengan jumlah sampel sebanyak 100

responden yang ditentukan dengan metode nonprobability sampling. Data diolah

menggunakan metode analisis jalur (path analysis) dan uji sobel untuk menemukan

pengaruh variabel perantara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peceived

usefulness berpengaruh langsung terhadap behavioral intention. (2) perceived ease of

use berpengaruh langsung terhadap behavioral intention. (3) perceived usefulness

tidak berpengaruh langsung terhadap actual usage. (4) perceived ease of use

berpengaruh langsung terhadap actual usage. (5) behavioral intention berpengaruh

langsung terhadap actual usage. Berdasarkan uji sobel diperoleh hasil behavioral

intention merupakan variabel mediasi dari variabel perceived eas of use terhadap

actual usage.

Kata kunci: Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Behavioral Intention,

Actual Usage, Path Analysis

Page 9: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt atas segala rahmat, nikmat serta karunia-Nya.

Shalawat serta salam mari kita curahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad

SAW beserta keluarga, sahabat dan kita sebagai umatnya hingga akhir zaman.

Alhamdulillahirabbil a’lamin atas izin Allah penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived

Ease of Use Terhadap Behavioral Intention dan Dampaknya Terhadap Actual

Usage (Studi Kasus pada E-wallet LinkAja)”. Skripsi ini disusun sebagai syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ayah dan mama tersayang yang telah membesarkan, mendidik dan menyayangi

setiap saat. Terima kasih untuk semua doa, motivasi serta dukungan yang telah

diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Ibu Murdiyah Hayati, MM. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

ix

4. Ibu Amalia , SE., MSM. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Dr. Muniaty Aisyah, MM. selaku Dosen Pembimbing Skripsi, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas keikhlasan ibu dalam

membimbing penulis. Terima kasih karena telah berkenan meluangkan waktu

dan tenaga untuk memberikan ilmu, motivasi, saran serta solusi terhadap

permasalahan dan kesulitan yang dihadapi penulis selama penyusunan skripsi ini.

Semoga Allah Subhanahuwata’ala membalas semua kebaikan ibu dengan rahmat

dan ridho-Nya.

6. Ibu Dwi Nur’aini Ihsan M.M. selaku Dosen Pembimbing Akademik atas

motivasi dan masukan yag diberikan dalam hal akademik penulis.

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu serta wawasan yang

sangat bermanfaat.

8. Teman-teman Manajemen 2015 khususnya Siti Nurjanah, Nindya Larasati, Siti

Gilang Sari, Rizky Nur Cholifah dan Kokom. Terima kasih karena sudah

memberikan banyak solusi, semangat serta bantuan kepada penulis ketika merasa

kesulitan dalam menyusun skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat dari kelompok KKN Inisiatif 078 yaitu Eka Laras Santi dan

Ucep Nasir Mizwan yang selalu memberikan masukan dan dukungan tiada henti

kepada penulis.

Page 11: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

x

10. Sahabat-sahabat SMA penulis yaitu Amelia Sitta dan Wahyu Pradesha yang

tidak pernah lelah memberikan dukungan dan memberikan bantuan kepada

penulis ketika mengalami kesulitan dalam penyusunan skripsi ini.

11. Keluarga ARMY yaitu kak Chriselda, kak Angel dan teman-teman lainnya yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih karena selalu

memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis ketika merasa mulai putus

asa untuk menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata penulis menyadari masik banyak kekurangan dalam penulisan skripsi

ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar

disampaikan kepada penulis. Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat

untuk orang lain.

Jakarta, 28 Februari 2020

Emmy Sulistyani

Page 12: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ....................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... v

ABSTRACT ....................................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 16

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 17

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ...................................................................................... 20

1. Financial Technology (FinTech) ...................................................... 20

Page 13: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

xii

2. Mobile Payment ................................................................................ 28

3. Uang Elektronik ................................................................................ 29

4. Technology Acceptance Model (TAM) ............................................ 36

5. Perceived Usefulness ........................................................................ 38

6. Perceived Ease of Use ...................................................................... 40

7. Behavioral Intention ......................................................................... 43

8. Actual Usage .................................................................................... 45

B. Hubungan Antar Variabel ..................................................................... 47

C. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 49

D. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 53

E. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................... 60

1. Wilayah dan Waktu Penelitian ......................................................... 60

2. Variabel Penelitian ........................................................................... 60

B. Metode Penentuan Sampel .................................................................... 60

1. Populasi ............................................................................................ 60

2. Sampel .............................................................................................. 61

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 63

1. Data Primer ....................................................................................... 63

2. Data Sekunder .................................................................................. 65

D. Metode Analisis Data ............................................................................ 66

Page 14: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

xiii

1. Uji Kualitas Data .............................................................................. 66

2. Analisis Deskriptif ............................................................................ 68

3. Analisis Jalur (Path Analysis)........................................................... 69

a. Koefisien Korelasi ..................................................................... 73

b. Koefisien Determinasi ............................................................... 74

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ................................ 75

d. Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t) ....................................... 76

e. Model Trimming ........................................................................ 77

f. Uji Kesesuaian Model : Koefisien Q ......................................... 77

g. Uji Sobel .................................................................................... 78

E. Operasional Variabel ............................................................................. 79

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................... 81

B. Deskripsi Responden ............................................................................. 85

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 85

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ..................................... 86

3. Karakteristik responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............. 87

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................. 88

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Sebulan ........... 89

C. Uji Kualitas Data ................................................................................... 90

1. Uji Validitas ...................................................................................... 90

2. Uji Realibilitas .................................................................................. 93

Page 15: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

xiv

D. Analisis Deskriptif ................................................................................. 95

E. Analisis Jalur (Path Analysis) ............................................................. 100

1. Koefisien Korelasi .......................................................................... 101

2. Koefisien Determinasi .................................................................... 104

3. Analisis Jalur Persamaan Struktur 1 ............................................... 105

4. Analisis Jalur Persamaan Struktur 2 ............................................... 107

5. Uji Simultan (Uji F) ........................................................................ 108

6. Uji Parsial (Uji Statistik t) .............................................................. 110

7. Diagram Analisis Jalur ................................................................... 115

F. Model Trimming .................................................................................. 116

G. Uji Kesesuaian Model : Koefisien Q ................................................... 121

H. Uji Sobel .............................................................................................. 124

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ......................................................................................... 128

B. Saran .................................................................................................... 129

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 133

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. 140

Page 16: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tanggal Perilisan E-wallet di Indonesia ........................................... 13

Tabel 2.1 Perbedaan Uang Elektronik Server Based dan Chip Based .............. 32

Tabel 2.2 Daftar Penyelenggara Uang Elektronik yang Telah Memperoleh Izin

dari Bank Indonesia (per 24 Mei 2019) ........................................... 33

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 49

Tabel 3.1 Skala Likert ....................................................................................... 65

Tabel 3.2 Kriteria Koefisien Korelasi ............................................................... 73

Tabel 3.3 Operasional Variabel......................................................................... 79

Tabel 4.1 Jenis LinkAja .................................................................................... 83

Tabel 4.2 Batasan Layanan ............................................................................... 83

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 85

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...................................... 86

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............ 87

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................. 88

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran dalam Sebulan . 89

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Perceived Usefulness ......................................... 90

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Perceived Ease of Use........................................ 91

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Behavioral Intention ........................................ 92

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Actual Usage .................................................... 92

Tabel 4.12 Hasil Uji Realibilitas Perceived Usefulness.................................... 93

Tabel 4.13 Hasil Uji Realibilitas Perceived Ease of Use .................................. 94

Page 17: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

xvi

Tabel 4.14 Hasil Uji Realibilitas Behavioral Intention ..................................... 94

Tabel 4.15 Hasil Uji Realibilitas Actual Usage ................................................ 95

Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Perceived Usefulness ....................................... 96

Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Perceived Ease of Use ..................................... 97

Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Behavioral Intention ........................................ 98

Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Actual Usage ................................................. 100

Tabel 4.20 Kriteria Koefisien Korelasi ........................................................... 101

Tabel 4.21 Koefisien Korelasi......................................................................... 102

Tabel 4.22 Pengujan Hubungan Antar Variabel ............................................. 103

Tabel 4.23 Koefisien Determinasi Substruktur 1 ............................................ 104

Tabel 4.24 Koefisien Determinasi Substruktur II ........................................... 105

Tabel 4.25 Koefisien Analisis Jalur Substruktur I .......................................... 106

Tabel 4.26 Koefisien Analisis Jalur Substruktur II ......................................... 107

Tabel 4.27 Hasil Uji Simultan (Uji F) Substruktur I ....................................... 108

Tabel 4.28 Hasil Uji Simultan (Uji F) Substruktur II ..................................... 109

Tabel 4.29 Hasil Uji Parsial (Uji t) Substruktur I ........................................... 110

Tabel 4.30 Hasil Uji Parsial (Uji t) Substruktur II.......................................... 112

Tabel 4.31 Koefisien Determinasi Substruktur II Setelah Trimming ............. 117

Tabel 4.32 Hasil Uji Simultan (Uji F) Substruktur II Sesudah Trimming ...... 117

Tabel 4.33 Hasil Uji Parsial (Uji t) Substruktur II Sesudah Trimming .......... 118

Page 18: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pemahaman Masyarakat Tentang Fintech....................................... 2

Gambar 1.2 Jumlah Pengguna Fintech di Indonesia ........................................... 3

Gambar 1.3 Pendorong Dalam Menggunakan Mobile Payment ......................... 4

Gambar 1.4 Jumlah Uang Elektronik Beredar .................................................... 5

Gambar 1.5 Volume Transaksi Uang Elektronik ................................................ 6

Gambar 1.6 Daftar Aplikasi E-wallet Terbesar di Indonesa Berdasarkan Jumlah

Download Aplikasi ........................................................................ 9

Gambar 1.7 Daftar Aplikasi e-wallet Terbesar di Indonesia Berdasarkan Pengguna

Aktif Bulanan ............................................................................... 11

Gambar 2.1 Periode Perkembangan Fintech ..................................................... 21

Gambar 2.2 Uang Elektronik: Chip Based & Server Based ............................. 33

Gambar 2.3 Technology Acceptance Model ..................................................... 38

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran Penelitian .................................................... 54

Gambar 3.1 Diagram Jalur ............................................................................... 71

Gambar 3.2 Sub Struktural 1 ............................................................................ 72

Gambar 3.3 Sub Struktural 2 ............................................................................ 72

Gambar 4.1 Logo LinkAja ............................................................................... 81

Gambar 4.2 Analisis Jalur (Path Analysis) .................................................... 116

Gambar 4.3 Model Sub Struktur 2 Setelah Trimming .................................... 120

Gambar 4.4 Model Struktur Analisis Jalur .................................................... 120

Page 19: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Kuesioner Penelitian .................................................... 140

Lampiran 2. Tabulasi Jawaban Responden ..................................................... 145

Lampiran 3. Hasil Output SPSS – Validitas dan Realibilitas ......................... 159

Lampiran 4. Hasil Output SPSS ...................................................................... 162

Page 20: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Industri jasa keuangan mengalami inovasi yang sangat signifikan

sejalan dengan berkembangnya teknologi digital saat ini. Inovasi jasa

keuangan yang telah dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan yang

banyak menjadi perbincangan hangat saat ini adalah financial technology

(fintech). Menurut Financial Stability Board (FSB), fintech adalah suatu

bentuk inovasi finansial berbasis teknologi yang dapat menghasilkan model

bisnis, aplikasi, proses atau produk baru dengan efek material terkait pada

pasar keuangan, institusi, dan penyedia layanan keuangan.

Industri FinTech di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat, hal ini

ditunjukkan dengan semakin banyaknya start up di bidang fintech.

Berdasarkan data statistik OJK (Otoritas Jasa Keuangan) per 31 Mei 2019

total jumlah penyelenggara fintech yang terdaftar dan berizin berjumlah 113

perusahaan.

Page 21: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

2

Sumber: Fintech Report 2018, Daily Social

Gambar 1.1

Pemahaman Masyarakat Tentang Fintech

Semakin banyaknya penyelenggara FinTech yang muncul mendorong

masyarakat untuk mulai mencari tahu dan mempelajari mengenai apa itu

FinTech. Dalam FinTech Report 2018 yang dirilis oleh Daily Social

dilakukan survei mengenai pemahaman masyarakat indonesia tentang

FinTech ,dan didapatkan hasil yaitu mulai dari tahun 2016 hingga tahun 2018

pemahaman masyarakat mengenai FinTech terus meningkat. Tahun 2016

masyarakat yang paham FinTech sebesar 26,34%, pada tahun 2017 meningkat

menjadi 67,20% dan pada tahun 2018 kembali meningkat menjadi 70,63%.

Data ini menunjukkan bahwa seiring berjalannya waktu FinTech bukanlah hal

yang asing lagi di telinga masyarakat.

Page 22: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

3

Sumber: FinTech Report 2018, Daily Social

Gambar 1.2

Jumlah Pengguna Fintech di Indonesia

Survey untuk tahun 2018 dari 1419 responden yang mengaku paham

mengenai Fintech, 58,14% menyatakan menggunakan FinTech sedangkan

sebanyak 41,86% menyatakan tidak menggunakan.

Perkembangan FinTech di dunia dan termasuk di Indonesia juga

didorong oleh semakin majunya teknologi. Jenis FinTech yang akan penulis

bahas dalam penelitian ini adalah dalam segmen pembayaran yaitu mobile

payment, dimana transaksi keuangan yaitu pembayaran dilakukan dengan

menggunakan perangkat seluler atau mobile.

Page 23: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

4

Sumber: Jakpat, 2018

Gambar 1.3

Pendorong Dalam Menggunakan Mobile Payment

Mobile payment kian populer di Indonesia saat ini, berdasarkan hasil

survey dari Jakpat yang dilakukan pada tahun 2018 dengan 811 responden

perempuan dan 873 responden laki-laki diketahui bahwa pendorong dalam

menggunakan mobile payment yang paling tinggi adalah karena alasan

kemudahan dalam penggunaannya dan diurutan kedua adalah alasan

pengguna tidak lagi perlu membawa uang cash.

Di dalam mobile payment pengguna wajib memiliki uang elektronik

untuk nantinya digunakan bertransaksi. Pengertian uang elektronik menurut

Bank Indonesia adalah alat pembayaran dalam bentuk elektronik dimana nilai

uangnya disimpan dalam media elektronik tertentu. Cara menggunakan uang

elektronik adalah penggunananya harus menyetorkan uangnya terlebih dahulu

Page 24: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

5

kepada penerbit dan disimpan dalam media elektronik sebelum

menggunakannya untuk keperluan bertransaksi. Ketika digunakan, nilai uang

elektronik yang tersimpan dalam media elektronik akan berkurang sebesar

nilai transaksi dan setelahnya dapat diisi kembali (top-up). Media elektronik

untuk menyimpan nilai uang elektronik dapat berupa chip ataupun server.

Berdasarkan informasi dari Bank Indonesia, pada tahun 2019 jumlah

penerbit uang elektronik yang terdaftar di Bank Indonesia berjumlah 38 yang

terdiri dari bank dan juga non bank. Perkembangan penggunaan uang

elektronik mendorong terus meningkatnya jumlah penerbitnya, dan jumlah ini

terus mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.

Saat ini penggunaan uang elektronik di indonesia sangat besar

jumlahnya. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny

Widjanarko menyatakan bahwa pada bulan Maret tahun 2019 penggunaan

uang elektronik mengalami pertumbuhan mencapai 66,6% dibandingkan

Februari 2019. (Kompas.com,21 Maret 2019).

34,314,79551,204,580

90,003,848

167,205,578

0

50000000

10000000

15000000

20000000

2015 2016 2017 2018

Sumber: Bank Indonesia, 2019

Gambar 1.4

Jumlah Uang Elektronik Beredar

Page 25: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

6

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah uang elektronik

yang beredar sejak tahun 2015 hingga tahun 2018 terus mengalami

peningkatan, bahkan pada tahun 2018 jumlahnya mencapai angka

167,205,578 unit. Hal ini menunjukkan tren penggunaan uang elektronik terus

berkembang setiap tahunnya.

535,579,528683,133,352

943,319,933

2,922,698,905

0

500,000,000

1,000,000,000

1,500,000,000

2,000,000,000

2,500,000,000

3,000,000,000

3,500,000,000

2015 2016 2017 2018

Sumber: Bank Indoneisa, 2019

Gambar 1.5

Volume Transaksi Uang Elektronik

Berdasarkan data yang dirilis Bank Indonesia di atas jumlah transaksi

dari uang elektronik terus mengalami peningkatan sejak tahun 2015 hingga

tahun 2018. Hal ini menunjukkan bahwa uang elektronik sudah semakin

diterima di masyarakat. Dan masyarakat mulai banyak yang memanfaatkan

uang elektronik dalam transaksi ekonomi mereka sehari-hari.

Berdasarkan data-data yang sudah dipaparkan diatas dapat diketahui

bahwa penggunaan mobile payment dan uang elektronik di Indonesia kini

sedang sangat berkembang. Hal ini mendorong munculnya banyak produk

Page 26: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

7

keuangan berbasis elektronik di indonesia. Banyak perusahaan mengeluarkan

produk uang elektronik yang dapat menjadi pilihan masyarakat.

Menurut Peraturan Bank Indonesia Tahun 2018 Bab II Pasal 3

dikatakan bahwa uang elektronik dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan

media penyimpanannya yaitu (1) server based dimana media

penyimpanannya berupa server dan (2) chip based yang medianya adalah

berupa chip. Uang elektronik yang berbentuk chip based contohnya adalah E-

Money milik Bank Mandiri dan Flazz milik Bank BCA, sedangkan uang

elektronik server based adalah berupa e-wallet (dompet digital) contohnya

adalah Gopay, OVO, Dana dan LinkAja.

Penulis dalam penelitian ini berfokus pada uang elektronik server

based atau e-wallet, dan penulis memilih LinkAja sebagai objek karena

LinkAja merupakan layanan atau produk uang elektronik yang merupakan

transformasi dari T-Cash milik PT Telekomunikasi Indonesia (Telkomsel) dan

sedang dalam proses pengembangan sehingga menurut penulis LinkAja

menarik untuk diteliti. T-Cash bertransformasi menjadi LinkAja pada 22

februari 2019, LinkAja merupakan gabungan uang elektronik dari beberapa

bank plat merah antara lain E-Cash dari Bank Mandiri, UnikQu dari Bank

BNI, T-bank dari Bank BRI dan T-Cash dari Telkom Group.

LinkAja dikelola PT Fintek Karya Nusantara atau Finarya yang

merupakan perusahaan kongsi dari delapan perusahaan BUMN yaitu Bank

Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank BTN, Telkomsel, Pertamina, Jasa

Page 27: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

8

Marga dan Jiwasraya. Saat ini LinkAja melayani delapan kategori produk

yaitu pulsa/data, tagihan, transportasi, merchant ritel, e-commerce, donasi,

remitansi dan asuransi. LinkAja telah tersedia di 180 titik pembayaran dan

150 ribu merchant.

T-Cash berubah menjadi LinkAja dengan tujuan untuk menghadirkan

layanan keuangan elektronik yang lebih baik dan lebih lengkap bagi

masyarakat Indonesia. Selain itu program inklusi keuangan telah menjadi

komitmen T-Cash untuk mempercepat terbentuknya masyarakat non-tunai

(cashless society). Sehingga perubahan T-Cash menjadi LinkAja yang akan

menghadirkan layanan yang menyeluruh diharapkan dapat mempercepat

terbentuknya cashless society yang diusung oleh pemerintah dalam Gerakan

Nasional Non-Tunai (GNNT). (Tekno.Kompas.com). LinkAja juga ingin

membuka peluang transaksi keuangan digital yang lebih luas dengan

bersatunya sumber daya yang dimiliki BUMN.

Page 28: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

9

Sumber: iprice.co.id

Gambar 1.6

Page 29: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

10

Gambar diatas merupakan hasil riset dari iPrice Group yang

berkolaborasi dengan perusahaan analisis data terpercaya App Annie tentang

aplikasi e-wallet terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah download aplikasi.

Karena LinkAja secara resmi baru terbentuk pada tahun 2019 maka penulis

akan berfokuskan pada data dimulai sejak tahun 2019. Pada hasi riset diatas

dapat dilihat bahwa pada kuartal 1 hingga kuartal 2 tahu 2019 LinkAja berada

pada posisi yang stabil, artinya tidak ada kenaikan ataupun penurunan jumlah

pengunduh. Dan jika dilihat secara keseluruhan maka LinkAja berada di

urutan ke empat sebagai e-wallet yang paling banyak didownload setelah

Gojek, OVO dan DANA.

Page 30: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

11

Sumber: iprice.co.id

Gambar 1.7

Page 31: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

12

Masih berdasarkan hasil riset iPrice Group dan App Annie tentang

daftar aplikasi e-wallet terbesar di Indonesia, kali ini riset dilakukan

berdasarkan pengguna aktif bulanan. Dari data diatas dapat diketahui bahwa

LinkAja mengalami penurunan dari kuartal 1 ke kuartal 2 tahun 2019. Pada

kuartal 1 tahun 2019 LinkAja berada di urutan ke tiga sebagai aplikasi e-

wallet dengan jumlah pengguna aktif bulanan terbanyak, tetapi pada kuartal

ke dua tahun 2019 LinkAja mengalami penurunan dan kini berada di posisi ke

empat.

Penurunan jumlah pengguna aktif pada LinkAja juga dijelaskan oleh

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmojo, beliau menjelaskan

bahwa saat ini total pengguna LinkAja adalah sebanyak 25 juta, tetapi hanya

sekitar 2 sampai 2,5 juta saja pengguna yang aktif menggunakan aplikasi

tersebut (Wartakotalive.com, 9 April 2019). Itu artinya pengguna aktif dari

LinkAja hanya sekitar 10% dari total 25 juta pengunduh.

Integrasi antara LinkAja dengan BUMN membuat LinkAja memiliki

keunggulan dalam segi fitur dan layanan yang disediakan. Beberapa layanan

dari LinkAja yang belum ada pada e-wallet lain diantaranya adalah untuk

pembayaran tol, pembayaran KRL, pembayaran bensin di Pertamina,

pembayaran MRT, dan pembayaran bus DAMRI. Beberapa layanan tersebut

merupakan penambahan dan pengembangan dari layanan T-Cash sebelumnya.

LinkAja tidak mau terlalu bersaing dalam perang diskon dengan e-wallet

lainnya, tetapi lebih berusaha mengembangkan keunggulan dan diferensiasi

Page 32: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

13

yaitu digitalisasi transportasi publik dengan fitur pembayaran untuk layanan

publik dan transportasi publik.

LinkAja sudah memiliki pasar yang cukup besar karena penggunanya

sebagian besar merupakan pengguna lama T-Cash. Tetapi dengan semua

keunggulan dan diferensiasi yang dimiliki, LinkAja berdasarkan data pada

Gambar 1.3 diketahui mengalami penurunan jumlah pengguna aktif pada

kuartal 2 tahun 2019. Hal ini dikarenakan keterlambatan LinkAja untuk

masuk dalam pasar e-wallet. Saat para pemain lain yaitu Gopay, Ovo dan

Dana sedang berada di puncaknya LinkAja baru hadir. Hal ini membuat

LinkAja menjadi kurang mendapat perhatian dari masyarakat.

Tabel 1.1

Tahun Perilisan E-wallet yang ada di Indonesia

E-wallet Tahun

LinkAja 2019

Dana 2018

OVO 2017

Gopay 2016

Jenius 2016

Sakuku 2015

Doku 2013

Dompetku 2008

T-Cash 2007

Sumber: Bank Indonesia, MDI Ventures & Mandiri Sekuritas Research

T-Cash sudah dirilis sejak tahun 2007, dan bertrasformasi menjadi

LinkAja pada tahun 2019. Saat perubahan dari T-Cash menjadi LinkAja

persaingan e-wallet di Indonesia sedang sangat tinggi, semua bersaing dalam

menyediakan beragam layanan, serta memberikan beragam promo dan diskon

Page 33: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

14

untuk menarik banyak pengguna. Masyarakat sudah lebih dulu tercuri

perhatiannya pada e-wallet lainnya, sedangkan LinkAja baru diluncurkan dan

baru memulai pengembangan. Sehingga saat sudah diluncurkan LinkAja tidak

mempu menarik minat dan perhatian pengguna T-Cash sebelumnya untuk

kembali aktif menggunakan. Keterlambatan ini yang kemudian dinilai

menjadi penyebab terjadinya penurunan pengguna aktifnya.

Untuk dapat meningkatkan pengguna aktifnya ataupun menarik

pengguna baru LinkAja harus membangun persepsi yang baik di benak

masyarakat. Persepsi tersebut yaitu persepsi kemanfaatan (perceived

usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) agar

masayarakat tertarik dan memiliki niat untuk menggunakannya hingga

kemudian berdampak pada pengunaan yang sesungguhnya.

Menurut Jogiyanto (2008) perceived usefulness merupakan suatu

kepercayaan (belief) bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan

kinerja individu. Masyarakat akan menggunakan LinkAja jika merasa bahwa

LinkAja akan dapat meningkatkan kinerjanya. Setelah bertransformasi dari T-

Cash kini LinkAja memberikan lebih banyak layanan baru yang belum ada di

e-wallet lainnya, dengan begitu kemanfaatan yang diberikan LinkAja akan

semakin besar karena layanan yang ditawarkan LinkAja lebih kepada

kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Selain persepsi kemanfaatan (perceives usefulness), selanjutnya yaitu

itu persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Menurut

Page 34: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

15

Jogiyanto (2008) perceived ease of use merupakan suatu kepercayaan (belief)

bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Dalam hal ini

masyarakat akan menggunakan LinkAja jika mereka merasa sistem atau fitur

yang disediakan mudah untuk dipahami dan diaplikasikan. LinkAja

menyediakan beragam layanan dan tahapan dalam penggunaannya terbilang

cukup mudah. Contohnya adalah ketika ingin melakukan pembayaran di

merchant, maka hanya perlu mengarahkan kamera smartphone ke QR Code

yang sudah disediakan.

Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan

penggunaan (perceived ease of use) nantinya akan mempengarui niat perilaku

(behavioral intention). Menurut Jogiyanto (2008:116) behavioral intention

merupakan suatu keinginan (minat) seseorang untuk melakukan suatu perilaku

tertentu. Dan setelah itu niat perilaku (behavioral intention) akan berdampak

pada penggunaan sesungguhnya (actual usage). Menurut Davis (1989) actual

usage merupakan kondisi nyata penggunaan sistem informasi. Hal ini berarti

persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dan persepsi

kemanfaatan (perceived usefulness) akan mempengaruhi niat pengguna untuk

menggunakan LinkAja dan kemudian berdampak pada penggunaan LinkAja

yang sesungguhnya dalam transaksi pembayarannya.

Pengaruh dari perubahan T-Cash menjadi LinkAja yang kini

menyediakan layanan dan kemanfaatan yang lebih tetapi memiliki

Page 35: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

16

permasalahan yaitu penurunan pengguna aktif bulanaan LinkAja pada kuartal

kedua tahun 2019 menurut penulis menarik untuk diteliti.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul: “PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN

PERCEIVED EASE OF USE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION

DAN DAMPAKNYA TERHADAP ACTUAL USAGE (Studi Kasus Pada

E-Wallet LinkAja)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah diatas maka dapat diajukan rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh perceived usefulness (X1) terhadap behavioral

intention (Y) secara parsial?

2. Apakah terdapat pengaruh variabel perceived ease of use (X2) terhadap

behavioral intention (Y) secara parsial?

3. Apakah terdapat pengaruh perceived usefulness (X1) dan perceived ease of

use (X2) terhadap behavioral intention (Y) secara simultan?

4. Apakah terdapat pengaruh perceived usefulness (X1) terhadap actual

usage (Z) secara parsial?

5. Apakah terdapat pengaruh perceived ease of use (X2) terhadap actual

usage (Z) secara parsial?

6. Apakah terdapat pengaruh behavioral intention (Y) terhadap acrual usage

(Z) secara parsial?

Page 36: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

17

7. Apakah terdapat pengaruh perceived usefulness (X1), perceived ease of

use (X2), dan behavioral intention (Y) terhadap actual usage (Z) secara

simultan?

8. Apakah terdapat pengaruh antara perceived usefulness (X1) terhadap

actual usage (Z) melalui behavioral intention (Y)?

9. Apakah terdapat pengaruh antara perceived ease of use (X2) terhadap

actual usage (Z) melalui behavioral intention (Y)?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis pengaruh perceived usefulness (X1) terhadap behavioral

intention (Y) secara parsial.

2. Menganalisis pengaruh perceived ease of use (X2) terhadap behavioral

intention (Y) secara parsial.

3. Menganalisis pengaruh perceived usefulness (X1) dan perceived ease of

use (X2) terhadap behavioral intention (Y) secara simultan.

4. Menganalisis pengaruh perceived usefulness (X1) terhadap actual usage

(Z) secara parsial.

5. Menganalisis pengaruh perceived ease of use (X2) terhadap actual usage

(Z) secara parsial.

Page 37: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

18

6. Menganalisis pengaruh behavioral intention (Y) terhadap actual usage (Z)

secara parsial.

7. Menganalisis pengaruh perceived usefulness (X1), perceived ease of use

(X2) dan behavioral intention (Y) terhadap actual usage (Z) secara

simultan.

8. Menganalisis pengaruh antara perceived usefulness (X1) terhadap actual

usage (Z) melalui behavioral intention (Y).

9. Menganalisis pengaruh antara perceived ease of use (X2) terhadap actual

usage (Z) melalui behavioral intention (Y).

D. Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberi kontribusi secara

pemahaman dan pengalaman sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan akan memberikan pembelajaran terbaru bagi

penulis, khususnya terkait dengan bagaimana mengimplementasikan

ilmu/teori yang didapat selama mengikuti perkuliahan, kedalam sebuah

tuisan karya ilmiah.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam upaya

pengembangan layanan untuk meningkatkan performa serta dapat

Page 38: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

19

meningkatkan profitabilitas perusahaan. Selain itu dapat menjadi bahan

evaluasi terhadap layanan yang diluncurkan.

3. Bagi Akademis

Penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi yang berguna

terhadap dunia ilmu pendidikan khususnya pengetahuan di bidang

manajemen pemasaran. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat

digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

Page 39: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Financial Technology (FinTech)

Menurut Granmote (2017) dalam Aisyah (2018) saat ini dunia bisnis

terdiri atas banyak perusahaan yang menggunakan teknologi sebagai

katalis untuk menawarkan berbagai layanan keuangan kepada pengguna

akhir secara lebih efisien. Ini adalah revolusi FinTech. FinTech adalah

singkatan dari Financial Technology.

Menurut Bank Indonesia Financial Technology atau FinTech adalah

penggunaan teknologi dalam sistem keuangan yang menghasilkan produk,

layanan, teknologi, dan/atau model bisnis baru serta dapat berdampak

pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, dan/atau efisiensi,

kelancaran, keamanan, dan keandalan sistem pembayaran. Sedangkan

FinTech menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah variasi model

binsis dan perkembangan teknologi yang memiliki potensi untuk

meningkatkan industri layanan keuangan.

McKinsey (2016) mendefinisikan FinTech atau keuangan digital

sebagai jasa keuangan yang diantarkan melalui infrastruktur digital

termasuk telepon seluler dan internet dengan penggunaan yang minim dari

uang tunai dan cabang bank tradisional.

Page 40: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

21

Secara umum, FinTech merupakan implementasi dan pemanfaatan

teknologi untuk peningkatan layanan jasa keuangan dengan menggunakan

media software, internet, komunikasi, dan komputasi masa kini yang lebih

sering dilakukan oleh perusahaan rintisan atau startup.

Sumber: Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan:

Perlindungan Konsumen Pada FinTech, OJK 2017

Gambar 2.1

Periode Perkembangan FinTech

Berdasarkan Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan:

Perlindungan Konsumen Pada Fintech tahun 2017 yang dikeluarkan oleh

Otoritas Jasa Keuangan, periode pertama perkembangan FinTech terjadi

pada kurun waktu 1866-1967, dimana di dalam periode ini sektor

keuangan dan teknologi pertama kalinya dikombinasikan dalam rangka

memperluas jangkauan jasa keuangan. Dalam periode ini, untuk pertama

kalinya dibangun infrastruktur keuangan dan teknologi yang dapat

mempermudah layanan keuangan untuk dilakukan, seperti pembangunan

infrastruktur Transatlantic Cable (kabel komunikasi bawah laut), telex

(jaringan teleprinter yang mirip dengan jaringan telepon dan dapat

Page 41: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

22

digunakan untuk megirim surat dan Fedwire (Real Time Gross Settlement

System/RTGS bank sentral yang digunakan di Amerika).

Periode kedua 1967-2008 merupakan periode yang disebut sebagai era

FinTech 2.0. Tahun ini merupakan tahun transisi perubahan dari era

teknologi analog ke digital. Periode ini merupakan inovasi keuangan yang

paling penting dimana terdapat peningkatan penggunaan produk dan jasa

keuangan yang dikombinasikan dengan penggunaan teknologi yang

mendukungnya. Pada periode ini terdapat beberapa inovasi keuangan

diantaranya Automatic Teller Machine (ATM), SWIFT (untuk

mempermudah transfer luar negeri), telepon seluler, dan penggunaan

internet banking seiring dengan penetrasi internet secara global di periode

ini.

Dari tahun 2008 hingga saat ini, merupakan periode ketiga dari

perkembanan FinTech. Berdasarkan Doughlas W. Arner, periode ini

terbagi kedalam dua era FinTech, yaitu 3.0 dan 3.5. Peningkatan

penggunaan jasa keuangan di dalam era ini meningkat sangat tajam

dikarenakan adanya peningkatan jumlah pengguna smartphone dan

didukung dengan inovasi produk dan jasa keuangan yang semakin

mempermudah konsumen untuk menggunakan produk dan/atau jasa

keuangan. Peningkatan penggunaan FinTech di masa ini dapat terlihat dari

semakin banyaknya perusahaan start-up dan lembaga jasa keuangan

Page 42: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

23

tradisional yang saling berlomba dan mengembangkan aplikasi mobile dan

website yang dapat mengakomodir kebutuhan konsumen keuangan .

Fintech umumnya bertujuan untuk menarik pelanggan dengan produk

dan layanan yang lebih ramah pengguna, efisien, transparan, dan otomatis

daripada yang saat ini tersedia (Dorfleitner et al.,2017). Penyedia layanan

keuangan mengembangkan teknologi yang dapat mendisrupsi pasar

keuangan tradisional dengan mengembangkan aplikasi baru yang dapat

digunakan mulai untuk pembayaran hingga aplikasi yang lebih kompleks

untuk artificial intelligence dan big data (Berry et al.,2017).

Menurut Hasan (2017) dalam Aisyah (2018) FinTech telah tumbuh

cepat dengan investasi global yang dilaporkan mencapai USD 19 miliar

pada 2015, dibandingkan dengan hanya USD 1,8 miliar pada 2010. Jenis

layanan utama yang ditawarkan oleh FinTech adalah pinjaman peer-to-

peer (P2P), crowdfunding, money transfer, mobile payment, dan trading

platform. Selain itu, ada juga layanan FinTech untuk sub-segmen lainnya

seperti wealth management, insurance, dan lainnya.

Sedangkan Dorfleitner et al. (2017) mengklasifikasikan industri

FinTech menjadi empat segmen utama sesuai dengan model bisnis mereka.

FinTech dapat dibedakan atas dasar keterlibatan dalam pembiayaan,

pengelolaan aset, pembayaran, serta fungsi FinTech lainnya. Penulis

dalam penelitian ini akan membahas mengenai mobile payment yang

termasuk kedalam segmen pembayaran dengan sub-segmen alternative

Page 43: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

24

payment method. Istilah “Mobile-Payment” ini pada umumnya mencakup

berbagai fungsi yang ditangani melalui ponsel (Mallat 2007; Mallat et

al.,2004; Merrit 2010). Ini termasuk penggunaan ponsel untuk melakukan

pembayaran atau transfer bank..

Perkembangan Fintech tidak lepas dari pengaruh perangakat mobile,

perangkat lunak virtual cloud, personalisasi layanan online dan teknologi

komunikasi (Dapp 2014). Lahirnya FinTech juga disebabkan oleh

kendala-kendala transaksi dari industri keuangan tradisional yaitu

perbankan terkait dengan aturan yang ketat sehingga menyulitkan

masyarakat dalam bertransaksi. Kendala lainnya yaitu keterbatasan

industri perbankan dalam melayani masyarakat di suatu daerah tertentu,

karena layanan perbankan yang belum sepenuhnya merata di seluruh

penjuru wilayah di suatu negara. Sehingga kehadiran FinTech diharapkan

dapat mengatasi kendala-kendala tersebut yang akan dapat memeberikan

kemudahan seperti layanan keuangan yang lebih efisien dan dapat

menjangkau masyarakat secara lebih luas.

a. Financial Technology di Indonesia

Terjadinya evolusi global dalam inovasi teknologi keuangan turut

mempengaruhi perkembangan FinTech di Indonesia. Dari sisi jumlah

perusahaan, dalam periode sebelum tahun 2006 jumlah perusahaan

Page 44: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

25

FinTech yang berpartisipasi baru 4 perusahaan dan kemudian bertambahn

menjadi 16 perusahaan pada 2006-2007. (Nizar, 2017)

Dalam kurun waktu empat tahun setelah itu hanya terjadi penambahan

sebanyak 9 perusahan yang melakukan aktivitas FinTech, sehingga

menjadi 25 perusahaan dalam tahun 2011-2012. Secara relatif, jumlah

perusaan FinTech dalam tahun tersebut hanya tumbuh sekitar 177,78%,

lebh rendah dibandingkan tahun 2006-2007 yang mencapai sekitar 300%.

Dalam tahun 2013-2014 jumlah perusahaan FinTech bertambah sebanyak

40 perusahaan atau tumbuh sekitar 60%. Perkembangan yang spektakuler

terjadi dalam tahun 2014-2016 dimana jumlah perusahaan FinTech

bertambah hingga menjadi 165 perusahaan, artinya terjadi peningkatan

sekitar 312% dibandingkan tahun sebelumnya. (Nizar,2017)

Berdasarkan data statistik pada tahun 2017 melaporkan bahwa nilai

Fintech telah mencapai 15 miliar dollar AS. Penetrasi besar pemanfaatan

teknologi digital di Indonesia mendorong pemerintah untuk membuat

digital ekonoli sebagai salah satu fokus utama pemerintah. (Aisyah, 2018)

Pertumbuhan FinTech yang semakin pesat di Indonesia juga ditandai

dengan terbentunya Asosiasi Fintech Indonesia yang telah terdaftar secara

resmi sebagai badan hukum sejak 10 Maret 2016. Keanggotaan Asosiasi

Fintech Indonesia terdiri atas perusahaan FinTech, perusahaan keuangan

ataupun kelembagaan lain yang memiliki keahlian dan ketertarikan di

bidang teknologi keuangan.

Page 45: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

26

Affandi et al. (2016) mengatakan perkembangan FinTech di Indonesia

sejalan dengan perkembangan teknologi yang ditandai dengan terus

berkembangnya penggunaan telepon seluler (ponsel) dan layanan internet.

Berdasarkan data dari We Are Social tahun 2019 dari populasi sebesar 268

juta, pengguna internet di Indonesia adalah sebesar 150 juta. Dan alat yang

digunakan untuk mengakses internet adalah smartphone dengan persentase

sebesar 60%. Hal tersebut menunjukkan bahwa pangsa pasar untuk

berkembangnya perusahaan-perusahaan yang menggunakan FinTech

sangatlah besar. Dan ini terbukti dengan semakin berkembangnya

perusahaan ataupun startup yang bergerak pada bidang FinTech di

Indonesia.

Berdasarkan laporan Kajian Perlindungan Konsumen Pada Fintech

yang dikeluaran oleh Departemen Perlindungan Konsumen OJK tahun

2017, berikut ini merupakan beberapa jenis FinTech yang telah

berkembang di Indonesia:

a. Digital Payment

Perusahaan FinTech digital payment memberikan layanan berupa

pembayaran transaksi secara online sehingga proses tersebut menjadi

lebih praktis, cepat dan murah.

b. Financing and Investment

Perusahaan FinTech financing and investment meliputi perusahaan

Fintech yang memberikan layanan Crowdfunding dan Peer to Peer

Page 46: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

27

Lending (P2P Lending). FinTech Crowdfunding pada umumnya

melakukan penghimpunan dana atau suatu proyek maupun untuk

penggalangan dana sosial. Sedangkan FinTech P2P Lending

memfasilitasi pihak yang membutuhkan dana pinjaman dengan para

pihak yang ingin berinvestasi dengan cara memberikan pinjaman.

Pinjaman yang diberikan oleh perusahaan FinTech P2P Lending di

Indonesia bervariasi, mulai dari pinjaman modal usaha, pinjaman

kendaraan bermotor, Kredit Tanpa Agunan (KTA) dan Kredit

Perumahan Rakyat (KPR).

c. Account Aggregator

FinTech Account Aggregator menawarkan layanan yang dapat

mengakomodasi seluruh transaksi dari beragam akun perbankan

melalui satu platform saja.

d. Information and Feeder Site

Perusahaan FinTech jenis ni memberikan layanan mengenai informasi

yang dibutuhkan para calon konsumen yang ingin menggunakan suatu

produk dan layanan sektor jasa keuangan. Informasi yang diberikan

dapat berupa informasi kartu kredit, tingkat suku bunga, reksa dana,

premi asuransi dan sebagainya.

Page 47: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

28

e. Personal Finance

Perusahaan FinTech personal finance melalui platformnya dapat

membantu konsumen dari mulai pembuatan laporan keuangan yang

baik hingga pemilihan pengolahan dana yang bijaksana.

Salah satu bentuk FinTech yang saat ini sedang marak berkembang di

Indonesia adalah dalam segmen pembayaran, sub-segmennya adalah

alternative payment method dan contohnya adalah penggunaan mobile

payment. Kini banyak perusahaan baik merchant offline ataupun e-

commerce yang mulai menyediakan fasilitas dan fitur pembayaran dengan

menggunakan mobile payment karena melihat perkembangannya

penggunanya yang sangat besar saat ini.

2. Mobile Payment

Mobile payment adalah sebuah bentuk baru dari proses pertukaran

nilai yang hampir mirip dengan instrumen pembayaran yang lain yang

juga bisa digunakan oleh konsumen, hanya saja cenderung lebih

bergantung pada kecanggihan fitur dari smartphone dan otorisasi

keuangan konsumen (Liu et al.,2015).

Menurut Mallat (2006) mobile payment didefinisikan sebagai

penggunaan perangkat seluler untuk melakukan transaksi pembayaran di

mana uang atau dana ditansfer dari pembayar ke penerima melalui

perantara, atau langsung tanpa perantara.

Page 48: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

29

Mobile payment memungkinkan penggunanya untuk melakukan

transaksi untuk barang atau layanan dengan menggunakan perangkat

seluler seperti smartphone. Uang elektronik yang berupa e-wallet adalah

salah satu instrumen dari mobile payment yang tersedia dan dapat

digunakan untuk berbagai transaksi keuangan. Layanan mobile payment

menghadirkan beragam inovasi teknologi dan menyediakan beberapa

penawaran kepada pengguna untuk kenyamanan yang lebih besar (Price &

Pilorge, 2009).

3. Uang Elektronik

a. Pengertian Uang Elektronik

Menurut Peraturan Bank Indonesia No.20/6/PBI/2018 tentang

Uang Elektronik, dijelaskan bahwa yang dimaksud uang elektronik

adalah nilai uang yang didimpan dalam suatu media server atau chip

yang dapat dipindahkan untuk kepentingan trasaksi pembayaran

dan/atau transfer dana. Dijelaskan pula bahwa uang elektronik

merupakan instrumen pembayaran yang memenuhi unsur sebagai

berikut:

1) Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu

kepada penerbit;

2) Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media server

atau chip; dan

Page 49: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

30

3) Nilai uang elektronik yang dikelola penerbit bukan merupakan

simpanan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang

mengatur mengenai perbankan.

Menurut Peraturan Bank Indonesia No.20/6/PBI/2018 tentang

Uang elektronik, uang elektronik dapat dibedakan menjadi dua

berdasarkan media penyimpanannya, yaitu server based dan chip

based.

1) Server based, yaitu uang elektronik dengan media penyimpanan

server. Contoh dari uang elektronik server based adalah Gopay,

OVO, LinkAja, Doku, dan Dana.

2) Chip based, yaitu uang elektronik dengan media penyimpanan

berupa chip. Contoh dari uang elektronik chip based adalah Flazz

milik Bank BCA, E-Money milik Bank Mandiri, Brizzi milik Bank

BRI dan JakCard milik Bank DKI.

b. E-Money dan E-Wallet

Sebagai alat transaksi non-tunai, e-money dan e-wallet semakin

diminati oleh masyarakat termasuk di Indonesia. E-money mulai

tumbuh di Indonesia pada tahun 2007 yang muncul dalam bentuk chip

based yang ditanam pada kartu atau media lain. (Aisyah, 2018)

Pengertian dari e-money sendiri yaitu uang elektronik berbasis

kartu (chip based), dimana nominal uang akan disimpan di sebuah

Page 50: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

31

kartu yang terdapat chip di dalamnya. E-money hanya dapat digunakan

untuk transaksi offline dan cara pengisian saldonya harus melalui

Anjungan Tunai Mandiri (ATM), gerai ritel dan mobile banking. E-

money pada umumnya banyak digunakan untuk pembayaran tol,

transportasi publik seperti Transjakarta, dan Commuterline

Jabodetabek.

Berbeda dengan e-money, e-wallet merupakan uang elektronik

berbasis server. Jika e-money menggunakan kartu sebagai alat

penggunaannya, e-wallet hanya dapat digunakan melalui smartphone

dan harus secara online atau terhubung dengan jaringan internet. E-

wallet jangkauan penggunaannya lebih dominan untuk keperluan

belanja offline di gerai ritel maupun online.

Berikut ini perbedaan antara uang elektronik berbasis server

(e-wallet) dengan uang elektronik berbasis chip (e-money).

Page 51: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

32

SERVER BASED CHIP BASED

Medium Internet Connected hardware

(Smartphone, Dekstop) Chip-equipped cards

Top Up Channels EDC, ATM, Bank Transfer, Issuers Branch/Agents

Top Up Fess Not Applicable, Rp.200-1.500 per top-up

depending on channels

Payment Method Virtual EDC-based

Balance Storage Bank’s electronic money server Stored in chip-equipped

cards

Balance Limit

Rp. 1.000.000 for basic

subscribers or Rp. 10.000.000

for fully-registered subscribers

Rp. 1.000.000 for all

subscribers

Service Limit

Remmitance / transfer

Cash withdrawals

Onine & offline payment

Cash withdrawals

Offline payment

Product Example

Go-Pay

Telkomsel T-Cash

Bank Mandiri e-cash

BCA Sakuku

XL Tunai

PayPro

BBM Money

Doku Wallet

OVO

Rekening Ponsel CIMB Niaga

Mandiri E-Money

BCA Flazz

BRI Brizzi

BNI TapCash

MegaCash

Bank DKI JakCard

Nobu E-money

BTN Blink

Sumber: Bank Indonesia, MDI Ventures & Mandiri Sekuritas Research

Tabel 2.1

Perbedaan Uang Elektronik Server Based dan Chip Based

Berikut ini adalah beberapa contoh dari uang elektronik

berbasis chip dan uang elektronik berbasi server yang ada di Indonesia.

Page 52: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

33

Sumber: Bank Indonesia

Gambar 2.2

Uang Elektronik: Chip Base & Server Based

Jumlah penyelenggara uang elektronik di Indonesia terus

meningkat, hal ini ditunjukkan melalui daftar penyelenggara uang

elektronik yang telah memperoleh izin dari Bank Indonesia. Sampai

dengan Mei 2019 tercatat ada 38 perusahaan yang terdiri dari bank

maupun non bank yang terdaftar. Tabel dibawah merupakan daftar

perusahaan beserta produknya, baik yang berbasis server maupun chip.

Tabel 2.2

Daftar Penyelenggaran Uang Elektronik yang Telah Memperoleh Izin dari

Bank Indonesia

(per 24 Mei 2019)

No. Nama Nama Produk Server

Based

Nama Produk

Chip Based

1. PT Artajasa Pembayaran Elektronis MYNT E-Money -

2. PT Bank Central Asia Tbk Sakuku Flazz

3. PT Bank CIMB Niaga Rekening Ponsel -

Page 53: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

34

4. PT Bank DKI Jakarta One (JakOne) JakCard

5. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Mandiri e-Cash Mandiri e-

Money

6. PT Bank Mega Tbk Mega Virtual Mega Cash

7. PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk UnikQu

Tap Cash

8. PT Bank Nasionallobu Nobu e-Money Nobu e-Money

9. PT Bank Permata BBM Money -

10. PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk T Bank

Brizzi

11. PT Finnet Indonesia FinnChannel -

12. PT Indosat Tbk PayPro (d/h

Dompetku)

-

13. PT Nusa Satu Inti Artha DokuPAy -

14. PT Skye Sab Indonesia Skye Mobile Money SkyeCard

15. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Flexy Cash iVas Card

16. PT Telekomunikasi Selular T-Cash Tap Izy

17. PT XL Axiata Tbk XL Tunia -

18. PT Smartfren Telecom Tbk Uangku -

19. PT Dompet Anak Bangsa (d/h PT

MV Commerce Indonesia) Gopay

-

20. PT Witami Tunai Mandiri Truemoney -

21. PT Espay Debit Indonesia Koe Dana (d/h Unik) -

22. PT Bank QNB Indonesia Tbk Dooet -

23. PT BDP Sumsel Babel - BSB Cash

Page 54: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

35

24. PT Buana Media Teknologi Gudang Voucher -

25. PT Bimasakti Multi Sinergi Speed Cash -

26. PT Visionet Internasional OVO Cash -

27. PT Inti Dunia Sukses iSaku -

28. PT Veritra Sentosa Internasioan Paytren -

29. PT Solusi Pasti Indonesia KasPro (d/h PayU)) -

30. PT Bluepay Digital Internasional Bluepay Cash -

31. PT Ezeelink Indoneisa Ezeelink -

32. PT E2Pay Global Utama M-Bayar -

33. PT Cakra Ultima Sejahtera DUWIT -

34. PT Airpay Internasional Indonesia SHOPEEPAY -

35. PT Bank Sinarmas Tbk Sinarmas E-Money -

36. PT Transaksi Artha Gemilang OttoCash -

37. PT Fintek Karya Nusantara LinkAja -

38. PT Max Interactive Technologies Zipay -

Sumber: Bank Indonesia, 2019

Dalam penelitian ini objek yang dipilih oleh penulis adalah LinkAja

yang merupakan salah satu e-wallet yang cukup populer di Indonesia saat ini,

sehingga penulis akan lebih memperdalam pembahasan mengenai e-wallet.

Pada e-wallet pengguna dapat menyimpan informasi pribadi mereka,

detail belanja, riwayat pembayaran dan lain-lain. E-wallet membantu

pengguna dalam transaksi keuangan mereka sekaligus membantu berbagai

industri seperti telekomunikasi, teknologi dan jasa keuangan untuk

Page 55: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

36

memperluas bisnis mereka. Pengguna pada umunya mengunakan e-wallet

untuk mentransfer uang, berbagai pembayaran tagihan/kartu, belanja, untuk

mendapatkan diskon dan lain-lain. E-wallet membantu penggunannya dengan

memberikan kenyaman dan kemudahan dalam bertransaksi.

4. Technology Acceptance Model (TAM)

Technology Acceptance Model (TAM) asli dikembangkan oleh Davis

pada tahun 1989 dan bermaksud untuk mengidentifikasi faktor-fakor yang

memfasilitasi integrasi teknologi ke dalam organisasi dan menemukan alasan

pengguna menerima atau menolak suatu teknologi. Berdasarkan adaptasi dari

teori tindakan beralasan yang sebelumnya dikembangkan oleh Fishbein dan

Ajzen (1975) yang merupakan teori yang lebih umum, TAM adalah model

yang paling banyak digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang

berkontribusi terhadap penerimaan suatu teknologi. Teori ini menunjukkan

bahwa ketika pengguna disajikan dengan teknologi baru, sejumlah faktor

mempengaruhi keputusan mereka tentang bagaimana dan kapan mereka akan

menggunakan teknologinya. Untuk menjelaskan hal ini dua atribut atau

ukuran yang digunakan adalah perceived usefulness (PU) dan perceived ease

of use (PEOU). Davis mengatakan bahwa perceived usefulness adalah apakah

teknologi dapat meningkatkan kinerja pekerjaan pengguna, dan perceived

ease of use terkait dengan apakah mengunakan sistem akan bebas dari upaya

(Davis, 1989).

Page 56: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

37

Integritas TAM asli ditujukkan melalui penelitian empiris yang

memperluas model ke pengaturan yang berbeda, memberikan konsistensi dan

pengujian ulang keandalan yang baik, mengkonfirmasikan validitas model

Davis asli. Misalnya Uang dan Turner (2004) yang meneliti adopsi sistem

informasi KM, Huang et al. (2007) meneliti adopsi pembelajaran mobile di

kalangan siswa, Liang et al. (2003) dan peneitian Chau dan Hu (2002) dalam

lingkungan pelayanan kesehatan. Menurut temuan penelitian ini perceived

usefulness dan perceived ease of use adalah penentu dominan penggunaan.

Dalam perspektif ini, dapat dikatakan bahwa TAM menyediakan kerangka

kerja yang berguna untuk mengeksplorasi adopsi teknologi.

Pada tahun 1989 Davis melakukan penelitian bersama Bagozzi dan

Warshaw. Di dalam penelitiannya Davis dkk menggunakan TAM untuk

membahas kemampuan memprediksi adopsi teknologi informasi masyarakat

dari ukuran niat mereka, dan kemampuan untuk menjelaskan niat mereka

dalam hal sikap, norma subyektif (subjective norm), persepsi pengguna

terhadap manfaat (perceived usefulness), persepsi pengguna terhadap

kemudahan penggunaan (perceived ease of use), dan variabel terkait. Temuan

yang didapat Davis dkk. setelah penelitian adalah perceived usefulness sangat

mempengaruhi intention to use.

Pada tahun 1996 Davis dan Vankatesh melakukan penelitian yang

membahas potensi bias pada pengukuran Technology Acceptance Model

(TAM). Di dalam penelitiannya, Davis dan Vankatesh mencoba untuk

Page 57: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

38

membuat suatu perbandingan antara teknik pengelompokan item dengan

teknik pencampuran item. Temuan menunjukkan bahwa dalam menggunakan

TAM sebagai model adopsi teknologi informasi sebaiknya mengikuti

langkah-langkah maupun format asli (pengelompokkan item) untuk

memperoleh prediksi terbaru (Vankatesh & Davis,1996).

Sumber: Jogiyanto (2008)

Gambar 2.3

Technology Acceptance Model (Vankatesh & Davis,1996)

Gambar di atas merupakan versi akhir TAM yang dibentuk oleh

Vankatesh dan Davis (1996) yang menunjukkan PU dan PEOU sama-sama

memiliki pengaruh langsung terhadap behavioral intention.

5. Perceived Usefulness (Persepsi Kemanafaatan)

Davis (1989) menyebutkan bahwa perceived usefulness (persepsi

kemanfaatan) adalah “the degree to which a person believes that using a

particular system would enhance his or her job performance”. Maksudnya

adalah pengguna percaya bahwa dengan menggunakan sistem informasi

tersebut akan dapat meningkatkan kinerjanya. Sehingga dalam perceived

usefulness akan terbentuk suatu kepercayaan untuk mengambil keputusan

Page 58: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

39

apakah akan menggunakan sistem informasi tersebut atau tidak. Jika

pengguna mempercayai kalau sistem tersebut berguna maka tentu akan

menggunakannya, tetapi sebaliknya jika tidak percaya kalau berguna maka

jawabannya pasti tidak akan menggunakannya. Jadi konsep perceived

usefulness menunjukkan keyakinan pemakai pada kontribusi sistem informasi

terhadap kinerja pemakai.

Menurut Jogiyanto (2008:144), persepsi kemanfaatan (perceived

usefulness) merupakan suatu kepercayaan (belief) bahwa menggunakan suatu

teknologi akan meningkatkan kinerja individu. Kegunaan yang dirasakan oleh

pengguna terhadap sistem informasi dapat diketahui dari kepercayaan

pemakai itu sendiri dalam memutuskan penerimaan sistem informasi, yang

meyakini bahwa penggunaan sistem informasi tersebut memberikan nilai

positif baginya.

Menurut Gong dan Xu (2004), kegunaan atau kemanfaatan diangap

sebagai pengguna percaya bahwa harapan mereka akan terpenuhi ketika

menerapkan teknologi yang baru. Awamieh dan Fernandes (2005)

menambahkan manfaat yang dirasakan adalah bahwa layanan baru akan

menawarkan lebih banyak keuntungan daripada layanan tradisional kepada

individu yang ingin menggunakannya. Dalam konteks mobile payment

pengguna mengembangkan sikap dan niat terhadap metode pembayaran

seperti itu karena adanya keunggulan dibanding dengan metode lain seperti

uang tunai ataupun pembayaran kartu (Arvidson, 2014; Mallat, 2007; Rogers,

Page 59: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

40

1976). Konsumen akan menggunakan mobile payment saat mereka memiliki

keyakinan bahwa dengan menggunakan sistem tersebut dapat meningkatkan

efisiensi mereka dalam melakukan berbagai macam transaksi.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perceived usefulness

secara positif terkait dengan niat perilaku (behavioral intention) untuk

menggunakan mobile payment (Hamza, 2014; im et al., 2010; Zarmpou et

a.,2012). Penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa perceived usefulness

merupakan konstruk yang paling banyak signifikan dan penting yang

mempengaruhi sikap (attitude), niat perilaku (behavioral intention), dan

perilaku (behavior) di dalam menggunakan konstruk yang lainnya (Jogiyanto,

2008:114).

Pada penelitian kali ini untuk mengukur perceived usefulness penulis

akan menggunakan pengukuran menurut Nguyen at.al (2016:123) karena

objek dalam penelitian tersebut sama dengan yang penulis teliti yaitu dalam

ruang lingkup mobile payment. Dan indikatornya adalah sebagai berikut:

a. Menggunakan mobile payment dapat menghemat waktu.

b. Menggunakan mobile payment dapat meningkatkan efisiensi.

c. Menggunakan mobile payment sangat berguna

6. Perceived Ease of Use (Persepsi Kemudahan Penggunaan)

Menurut Davis (1989) perceived ease of use (persepsi kemudahan

penggunaan) di definisikan sebagai “the degree to which a person believes

Page 60: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

41

that using a particular system would be free of effort”. Artinya pengguna

percaya bahwa sistem informasi tersebut mudah dalam penggunaannya,

sehingga tidak memerlukan usaha keras dan akan terbebaskan dari kesulitan.

Hasil penelitian Davis (1989) menunjukkan bahwa persepsi kemudahaan

penggunaan dapat menjelaskan alasan pengguna untuk menggunakan sistem

dan dapat menjelaskan kalau sistem yang baru dapat diterima oleh pengguna.

Menurut Jogiyanto (2008:115) persepsi kemudahan (perceived ease of

use) merupakan suatu kepercayaan (belief) bahwa menggunakan suatu

teknologi akan bebas dari usaha sehingga mempengaruhi proses pengambilan

keputusan penggunaan teknologi tersebut. Jika seseorang merasa percaya

bahwa sistem informasi mudah digunakan maka dia akan menggunakannya.

Sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi tidak

mudah digunakan maka dia tidak akan meggunakannya.

Untuk layanan seperti mobile payment satu hal yang pasti akan selalu

dipertanyakan oleh pengguna adalah apakah mudah digunakan, dan hal ini

merupakan faktor penting yang mempengaruhi niat untuk menggunakan

layanan mobile payment. Kemudahan yang dirasakan dalam penggunaan

mengacu pada interaksi yang jelas dan dapat dimengerti yang dialami

pengguna dengan sistem yang baru, dan juga tentang seberapa nyaman yang

pengguna rasakan ketika menggunakan sistem untuk melakukan apa yang

mereka inginkan (Ndubisi & Jantan,2003).

Page 61: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

42

Perceived ease of use merefleksikan individu yang dapat berinteraksi

dengan suatu software tertentu. Hal ini menggambarkan bahwa individu akan

lebih suka untuk berinteraksi dengan teknologi baru jika mereka

mempersepsikan bahwa usaha kognitif mereka relatif kecil selama

berinteraksi. Brown (2002) dalam Aditya Fradana (2011) juga berpendapat

bahwa teknologi yang mempunyai perintah-perintah yang mudah diterapkan

dan mudah dimengerti akan mempengaruhi persepsi seseorang bahwa

teknologi tersebut mudah digunakan. Untuk alasan ini, kemudian perceived

ease of use dianggap sebagai salah sau faktor penting yang mempengaruhi

penerimaan dan penggunaan teknologi baru oleh pengguna.

Jogiyanto menyatakan bahwa persepsi kemudahan penggunaan

mempunyai pengaruh terhadap niat perilaku (behavioral intention)

penggunaan teknologi. Penelitian yang dilakukan Hamza (2012), Kim et al.

(2010), Tobbin & Kuwornu (2011) dan Zhang et al. (2012) mengungkapkan

hubungan positif antara persepsi kemudahan penggunaan dan niat perilaku

(behavioral intention) untuk menggunakan layanan mobile payment.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Nysveen et al. (2005) juga menyatakan

bahwa faktor pendukung dalam niat konsumen menggunakan sebuah layanan

mobile adalah perceived usefulness dan perceived ease of use. Ini berarti

seseorang akan memiliki behavioral intention terhadap suatu teknologi jika ia

memiliki perceived usefulness dan perceived ease of use pada teknologi

tersebut.

Page 62: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

43

Dalam konteks e-wallet, perceived ease of use mengarah ke cara

pemakaian e-wallet. Dalam e-wallet transaksi secara online hanya

membutuhkan akses akun e-wallet yang dimiliki beserta pin-nya. Jika proses

transaksi ini dianggap mudah oleh pengguna, maka kemudahan ini dapat

mempengaruhi behavioral intention dari pengguna.

Pada penelitian kali ini untuk mengukur perceived ease of use penulis

akan menggunakan pengukuran menurut Nguyen et.al (2016:123) karena

objek dalam penelitian tersebut serupa dengan yang penulis teliti yaitu dalam

ruang lingkup mobile payment. Dan indikatornya adalah sebagai berikut:

a. Kemudahan mempelajari penggunaan layanan mobile payment.

b. Mudah membuat layanan mobile payment melakukan apa yang ingin

dilakukan

c. Adanya interaksi yang jelas dan mudah dimengerti dengan layanan

mobile payment.

d. Kemudahan menggunakan layanan mobile payment.

7. Behavioral Intention (Niat Perilaku)

Menurut Agarwal dan Karahanna (2000) niat perilaku (behavioral

intention) adalah suatu keinginan (niat) seseorang untuk melakukan suatu

perilaku tertentu. Jogiyanto (2008:116) juga menyatakan hal yang serupa

bahwa behavioral intention merupakan suatu keinginan seseorang untuk

melakukan suatu perilaku tertentu. Hubungan antara niat (intention) dan

Page 63: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

44

perilaku (behavior) didasarkan pada asumsi bahwa manusia mengambil

keputusan rasional berdasarkan informasi yang mereka miliki. Dengan

demikian behavioral intention seseorang untuk melakukan perilaku adalah

penentu langsung dari perilaku aktual (actual behavior) (Fishbein; Ajzen,

1980).

Niat diasumsikan untuk menangkap faktor motivasi yang

mempengaruhi perilaku, itu adalah indikasi tentang seberapa keras orang mau

mencoba, seberapa banyak upaya yang mereka rencanakan untuk melakukan

perilaku tersebut. Sebagai aturan umum, semakin kuat niat untuk terlibat

dalam perilaku (behavior) maka semakin besar kinerja atau usahanya (Ajzen,

1991). Niat sering digunakan untuk memahami bagaimana sikap dapat

berdampak pada perilaku aktual (Huang, Lee, & Ho, 2004), dan bagaimana

sikap negatif akan mengarah pada niat dan perilaku yang tidak

menguntungkan (Stevenson, Bruner, & Kumar, 2000).

Seseorang akan melakukan suatu perilaku (behavior) jika mempunyai

keinginan atau niat untuk melakukannya. Niat juga dapat mengindikasi

dilakukannya suatu perilaku di masa depan dan mengulangnya di kemudian

hari. Dalam konsep TAM tingkat penggunaan teknologi seseorang dapat

diprediksi dari sikap serta perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya

seperti menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan,

serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain (Davis, 1989).

Page 64: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

45

Hasil dari penelitian terdahulu menunjukkan bahwa niat perilaku

(behavioral intention) merupakan prediksi yang baik dari penggunaan

teknologi oleh pemakai sistem (misalnya adalah penelitian yang dilakukan

oleh Davis et al.,1989; Venkatesh dan Davis, 2000). Penelitian TRA dan

TAM pun telah secara konsisten menemukan dukungan empiris yang kuat

untuk hubungan-hubungan berikut: sikap (attitude) dan niat (intention) secara

akurat menjelaskan dan memprediksi perilaku aktual (actual behavior).

Beberapa penelitian telah membuktikan korelasi yang kuat antara niat untuk

terlibat dalam perilaku dan perilaku aktual (Wang & Idertsog, 2015).

Indikator untuk mengukur behavioral intention menurut Vankatesh &

Bala (2008) adalah sebagai berikut:

a. Dengan asumsi saya memiliki akses ke sistem, saya berniat

menggunakannya (Assuming i had acces to the siystem, i intend to use it)

b. Mengingat bahwa saya memiliki akses ke sistem, saya memperkirakan

bahwa saya akan menggunakannya (Given that i have acces to the system,

i predict that i would use it)

c. Saya berencana untuk menggunakan sistem dalam <n> bulan kedepan (I

plan to use the system in the next <n> month.

8. Actual Usage (Penggunaan Sesungguhnya)

Menurut Davis (1989) actual usage merupakan kondisi nyata

penggunaan sistem informasi. Actual usage dikonsepkan dalam bentuk

Page 65: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

46

pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi

(Rahayu et.al: 2017).

Penggunaan teknologi sangat bergantung pada evaluasi pengguna

terhadap sistem tersebut. Suatu teknologi akan digunakan apabila pengguna

berminat dalam menggunakan terknologi tersebut karena adanya keyakinan

bahwa dengan menggunakannya dapat meningkatkan kinerjanya, teknologi

dapat digunakan dengan mudah, dan pengaruh lingkungan sekitarnya dalam

menggunakan teknologi tersebut. Selain itu, penggunaan teknologi juga

dipengaruhi oleh kondisi yang memfasilitasi pemakai dalam menggunakan

teknologi tersebut, karena apabila tidak didukung peralatan dan fasilitas yang

diperlukan maka penggunaannya tidak dapat terlaksana.

Studi Davis (1989) mengukur perilaku ini dengan pengukuran

pemakaian yang dirasakan sebagai jumlah waktu yang digunakan untuk

berinteraksi dengan sistem dan frekuensi penggunaannya.

TAM mendalilkan bahwa behavioral intention adalah penentu utama

perilaku penggunaan: perilaku itu harus dapat diprediksi dari ukuran

behavioral intention, dan bahwa faktor-faktor lain yang mempengaruhi

perilaku penggunaan melakukannya secara tidak langsung dengan

mempengaruhi behavioral intention (Davis, Bagozzi & Warshaw, 1989).

Dalam konteks e-wallet perilaku actual usage ditunjukkan melalui

pemakaian e-wallet dalam transaksi pembayaran oleh pengguna. Pengguna

Page 66: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

47

telah melakukan pengisian saldo dan aktif memanfaatkan e-wallet dalam

kegiatan sehari-harinya, baik untuk transaksi online ataupun offline.

Untuk mengukur perilaku penggunaan dari suatu sistem atau teknologi

menurut Davis (1989) dalam penelitian Rahayu et.al (2017:87) adalah sebagai

berikut:

a. Frekuensi penggunaan

Frekuensi penggunaan dapat dilihat dari tingkat keseringan pengguna

dalam berinteraksi menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

b. Durasi penggunaan

Hal ini mengacu pada seberapa lama pengguna mengakses atau

menggunakan suatu teknologi dalam satu waktu tertentu.

B. Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan Antara Perceived Usefulness terhadap Behavioral Intention

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Prinka Kurniasari dan Swasta

Priambada (2018) membuktikan bahwa perceived usefulness berpengaruh

signifikan terhadap behavioral intention. Dalam penelitian tersebut

menunjukkan bahwa semakin baik persepsi responden terhadap manfaat

aplikasi, maka niat untuk menggunakannya akan semakin besar. Penalitian

lain yang juga menunjukkan hasil yang serupa adalah penelitian dari

Seetharaman et.al (2017) dan Bilal Mohammed Salem A-Momani (2017).

Page 67: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

48

2. Hubungan Antara Perceived Ease of Use Terhadap Behavioral

Intention

Hasil penelitian yang dilakukan Nursiah (2017) membuktikan bahwa

perceived ease of use berpengaruh signifikan terhadap behavioral

intention. Nursiah menyatakan bahwa peningkatan perceived ease of use

akan dapat meningkatkan behavioral intention. Perceived ease of use juga

merupakan variabel yang dominan mempengaruhi behavioral intention.

3. Hubungan Antara Perceived Usefulness Terhadap Actual Usage

Penelitian yang dilakukan oleh Made Wahyu Adhiputra (2015)

menyatakan bahwa perceived usefulness berpengaruh terhadap actual

usage. Hal ini berarti jika seseorang merasa suatu system berguna dan

bermanfaat baginya maka akan meningkat pula intensitas penggunaannya.

Penelitian lain yang juga menunjukkan hasil yang serupa yaiti penelitian

George Rigopoulos dan Dimitrios Askounis (2007).

4. Hubungan Antara Perceived Ease of Use Terhadap Actual Usage

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bilal Mohammed Salem Al-

Momani (2017) menunjukkan bahwa perceived ease of use berpengaruh

signifikan terhadap actual usage. Ini berarti persepsi pengguna mengenai

kemudahan dari suatu system akan berdampak pada peningkatan

penggunaan, sehinga wujud nyata dari hubungan ini adalah pengguna

secara aktif menggunakan system dalam setiap kegiatan sehari-hari. Hasil

Page 68: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

49

penelitian lain yang juga menunjukkan hasil serupa adalah penelitian dari

George Rigopoulos dan Dimitrios Askounis (2007).

5. Hubungan Antara Behavioral Intention Terhadap Actual Usage

Penelitian yang dilakukan oleh Flourensia Sapty Rahayu, Djoko

Budiyanto dan David Palyama (2017) menunjukkan bahwa behavioral

intention berpengaruh secara signifikan terhadap actual usage yang dapat

dilihat dari frekuensi penggunaannya. Dari hasil penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa apabila pengguna cenderung memiliki keinginan

untuk terus menggunakan sistem informasi dan terus menggunakannya

dalam berbagai pekerjaan, maka frekuensi penggunaannya akan

cenderung meningkat dalam waktu mendatang dan begitupun sebaliknya.

C. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.3

Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil

1. Nursiah (2017) Pengaruh Perceived

Ease of Use dan

Perceived

Usefulness Terhadap

Behavior Intention

Metode yang

digunakan adalah

regresi linear

berganda

Terdapat hubungan

yang positif dan

signifikan antara

perceived ease of use

dan perceived

usefulness dengan

Page 69: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

50

To Use behavior intention to

use, baik secara

simultan maupun

parsial. Dan variabel

yang secara dominan

mempengaruhi

behavior intention to

use adalah perceived

ease of use.

2. Made Wahyu

Adhiputra (2015)

Aplikasi Technology

Acceptance Model

Terhadap Pengguna

Layanan Internet

Banking

Metode yang

digunakan adalah

Structural Equation

Modeling (SEM)

Perceived ease of use

dan perceived

usefulness

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap actual usage

3. George Rigopoulos

dan Dimitrios

Askounis (2007)

A TAM Framework

to Evaluate User’s

Perception toward

Online Electronic

Payments

Analisis data yang

digunakan adalah

analisis regresi linear

berganda

Perceived Usefulness

dan perceived ease of

use memiliki

pengaruh terhadap

behavioral intention.

Perceived Usefulness

Page 70: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

51

dan perceived ease of

use memiliki

pengaruh terhadap

actual usage.

4. Prinka Kurniasari

dan Swasta

Priambada (2018)

Analisis Persepsi

Kemanfaatan dan

Persepsi Kemudahan

Terhadap Minat

Perilaku Penggunaan

Aplikasi Transporasi

Online Pada

Mahasiswa

Universitas

Brawijaya

Analisis data yang

digunakan adalah

analisis regresi linear

berganda

Persepsi kemanfaatan

dan persepsi

kemudahan

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap minat

perilaku pengguna

aplikasi transportasi

online sebesar 28,6%,

sedangkan sisanya

71,4% dipengaruhi

oleh faktor lain yang

tidak diamati dalam

penelitian ini.

5. Bilal Mhammed

Salem Al-Momani

(2017)

The Effect of

Perceived Factors of

Decision Support

Metode yang

digunakan

adalah

-Terdapat pengaruh

positif dan signifikan

antara perceive ease of

Page 71: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

52

Systems on Actual

Usage: Behavioral

Intention of Using

Decision Support

Systems as a

mediating Variabel:

“An Empirical Study

of Jordania Higher

Education

Institution”

Structural

Equation

Modeling

(SEM)

use terhadap actual

usage

-Tidak terdapat

pengaruh poitif dan

signifikan antara

perceives usefulness

terhadap actual usage

-Terdapat pengarug

positif dan signifikan

antara perceived

usefulness terhadap

behavioral intention

to use

-Tidak terdapat

pengaruh positif dan

signifikan antara

perceived ease of use

terhadap behavioral

intention

-Behavioral intention

Page 72: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

53

to use memediasi

hubungan antara

perceived usefulness

dengan actual usage

6. A.Seetharaman,

Karippur Nanda

Kumar, S.

Palaniappan dan

Golo Weber (2017)

Factors Influencing

Behavioral Intention

to Use the Mobile

Wallet in Singapore

Metode yang

digunakan

adalah Partial

Least Square

(PLS)

Perceived usefulness

memiliki pengaruh

yang kuat terhadap

terhadap behavioral

intention. Dan

perceived ease of use

tidak memiliki

pengaruh langsung

terhadap behavioral

intention.

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah menjelaskan langkah-langkah yang akan penulis lakukan untuk

mencari kesimpulan. Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat

konsep model pemikiran yang akan diteliti, kemudian langkah kedua yaitu

menguji data yang telah dikumpulkan dan diperoleh, langkah ketiga yaitu

membuat kesimpulan dan saran.

Page 73: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

54

Gambar 2.4

Kerangka Pemikiran Penelitian

X1

Perceived Usefulness

X2

Perceived Ease of Use

Y

Behavioral Intention

Z

Actual Usage

Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

2. Uji Realibilitas

Analisis Jalur (Path Analysis)

1. Koefisien Korelasi

2. Koefisien Determinasi

3. Persamaan analisis jalur structural 1

4. Persamaan analisis jalur structural 2

5. Pengujian hipotesis (uji F dan t)

6. Uji Trimming

7. Uji sobel

Kesimpulan dan Saran

Page 74: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

55

E. Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan prosedur yang akan menghasilkan

suatu keputusan, yaitu keputusan menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam

pengujian hipotesis, keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian,

artinya keputusan bisa benar ataupun salah..

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Persamaan Struktural 1

a. Hipotesis 1

Ho : pyx1 = 0

Tidak ada pengaruh antara perceived usefulness (X1) terhadap

behavioral intention (Y)

Ha : pyx1 ≠ 0

Ada pengaruh antara perceived usefulness (X1) terhadap

behavioral intention (Y)

b. Hipotesis 2

Ho : pyx2 = 0

Page 75: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

56

Tidak ada pengaruh antara perceived ease of use (X2) terhadap

behavioral intention (Y)

Ha : pyx2 ≠ 0

Ada pengaruh antara perceived ease of use (X2) terhadap

behavioral intention (Y)

c. Hipotesis 3

Ho : pyx1= pyx2 = 0

Tidak ada pengaruh antara perceived usefulness (X1) dan

perceived ease of use (X2) terhadap behavioral intention (Y)

secara simultan

Ha : pyx1 = pyx2 ≠ 0

Ada pengaruh antara perceived usefulness (X1) dan perceived

ease of use (X2) terhadap behavioral intention (Y) secara

simultan

2. Persamaan Struktural 2

a. Hipotesis 4

Ho : pzx1 = 0

Page 76: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

57

Tidak ada pengaruh antara perceived usefulness (X1) terhadap

actual usage (Z)

Ha : pzx1 ≠ 0

Ada pengaruh antara perceived usefuness (X1) terhadap actual

usage (Z)

b. Hipotesis 5

Ho : pzx2 = 0

Tidak ada pengaruh antara perceived ease of use (X2) terhadap

actual usage (Z)

Ha : pzx2 ≠ 0

Ada pengaruh antara perceived ease of use (X2) terhadap

actual usage (Z)

c. Hipotesis 6

Ho : pzy = 0

Tidak ada pengaruh antara behavioral intention (Y) terhadap

actual usage (Z)

Page 77: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

58

Ha : pzy ≠ 0

Ada pengaruh antara behavioral intention (Y) terhadap actual

usage (Z)

d. Hipotesis 7

Ho : pzx1 = pzx2 = pzy = 0

Tidak ada pengaruh antara perceived usefulness (X1),

perceived ease of use (X2), dan behavioral intention (Y)

dengan use behavior (Z) secara simultan

Ha : pzx1 = pzx2 = pzy ≠ 0

Ada pengaruh antara perceived usefulness (X1), perceivedease

of use (X2), dan behavioral intention (Y) terhadap actual usage

(Z) secara simultan

e. Hipotesis 8

Ho : pzyx1= 0

Tidak ada pengaruh antara perceived usefulness (X1) terhadap

actual usage (Z) melalui behavioral intention (Y)

Page 78: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

59

Ha : Pzyx1 ≠ 0

Ada pengaruh antara perceived usefulness (X1) terhadap actual

usage (Z) melalui behavioral intention (Y)

f. Hipotesis 9

Ho : pzyx2 = 0

Tidak ada pengaruh antara perceived ease of use (X2) terhadap

actual usage (Z) melalui behavioral intention (Y)

Ha : pzyx2 ≠ 0

Ada pengaruh antara perceived ease of use (X2) terhadap

actual usage (Z) melalui behavioral intention (Y)

Page 79: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

60

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

1. Wilayah Penelitian

Dalam penelitian ini penulis tidak membatasi wilayah dan tempat

penelitian karena penulis melakukan penelitian tentang persepsi

masyarakat terhadap e-wallet LinkAja yang dapat diakses di selururh

wilayah Indonesia.

2. Variabel Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan hipotesis yang telah disusun, maka

variabel yang akan penulis teliti yaitu variabel perceived usefulness (X1)

dan perceived ease of use (X2) terhadap variabel behavioral intention (Y)

dan dampaknya terhadap actual usage (Z) pada e-wallet LinkAja.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017:136) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

Page 80: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

61

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pengguna e-wallet

LinkAja di Indonesia.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2017:137) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan

peneliti tidak mungin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari

dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.

Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representative (mewakili).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik non-

probability sampling. Non-probability sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi

setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel

(Sugiyono,2017:142). Pengambilan sampel dilakukan secara purposive

sampling. Menurut Sugiyono (2017) purposive sampling merupakan

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitia

ini sampel yang diambil adalah pengguna e-wallet LinkAja yang

setidaknya pernah melakukan transaksi menggunakan LinkAja satu kali.

Dikarenakan jumlah populasi yang tidak dapa diketahui secara pasti

maka penentuan jumlah sampel pada penelitian ini yaitu menggunakan

Page 81: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

62

rumus teknik kemudahan. Rumus pengambilan sampel menurut Wibisono

(2003) dalam Riduwan (2007:50) apabila populasinya tidak diketahui

secara pasti, maka digunaan rumus sebagai berikut:

n =

Dimana:

n = besarnya sampel

Za = tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel

1,96 dengan tingkat kepercayaan 95%

= standar deviasi populasi

e = tngkat kesalahan atau kesalahan maksimum yang dapat

ditoleransi

Contoh perhitungan:

n = = = 96,04

Dengan demikian peneliti yakin dengan tingat kepercayan 95% bahwa

sampel random berukuran 96,04 = 97 akan memberikan selisih estimasi

rata-rata dengan µ kurang dari 0,05. Jadi sampel yang diambil jika

dibulatkan dari hasil perhitungan maka peneliti mengambil sampel sebesar

100 orang dari semua pengguna e-wallet LinkAja.

Page 82: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

63

C. Metode Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan

data sekunder. Dimana data primer diperoleh melalui penyebaran

kuesioner kepada masyarakat yang menggunakan e-wallet LinkAja, dan

data sekunder yang bersumber dari studi pustaka. Peneliti mengumpulkan

literatur-literatur yang terkait dan relevan seperti buku, artikel, jurnal dan

sejenisnya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang belum pernah di olah oleh

pihak tertentu untuk kepentingan tertentu (Abdillah &

Hartono,2015:49). Data primer menunjukkan keaslian informasi yang

terkandung didalam data tersebut. Data primer dalam penelitian ini

diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada masyarakat

yang menggunakan e-wallet LinkAja.

Menurut Sugiyono (2017:225) kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Kuesioner cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan

tersebar di wilayah yang luas. Atas dasar itulah kemudian peneliti

memilih menggunakan teknik kuesioner dalam penelitian ini. Selain

itu kuesioner dapat berupa pertanyaan /pertanyaan tertutup atau

Page 83: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

64

terbuka. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis kuesioner

yang bersifat tertutup. Menurut Sugiyono (2017:226) pertanyaan

tertutup adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau

yang mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif

jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia. Pertanyaan tertutup

akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga

memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh

kuesioner yang telah terkumpul.

Pada penyusunan kuesioner penulis menggunakan Skala Likert.

Skala Liker digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan

Skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik

tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pertanyaan atau pernyataan. Instrumen penelitian yang menggunakan

Skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan

ganda (Sugiyono, 2017:158).

Pada penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner dengan

bentuk pilihan ganda. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner diwakili

dengan angka berskala 1 s.d 5. Contoh dari skala likert adaah sebagai

berikut.

Page 84: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

65

Tabel 3.1

Skala Likert

Kategori Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu-ragu (RG) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono, 2017

b. Data Sekunder

Menurut Abdillah & Hartono (2015), data sekunder adalah

data yang telah diolah, disimpan dan disajikan dalam format atau

bentuk tertentu oleh pihak tertentu untuk kepentingan tertentu. Data

sekunder menunjukkan ketidakaslian informasi yang terkandung di

dalam data tersebut karena telah diolah untuk kepentingan tertentu.

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui studi

pustaka, peneliti memperoleh data yang sesuai melalui literatur-

literatur yang terkait dan relevan seperti buku, jurnal, artikel dan

sejenisnya. Selain itu peneliti juga melakukan internet research yang

tujuannya untuk melengkapi data yang kurang yang didapat dari studi

pustaka melalui jaringan internet. Perkembangan informasi dan data

Page 85: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

66

yang sangat cepat dan up-to-date di internet bermanfaat untuk tujuan

penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif dengan menggunakan data hasil proses penyebaran kuesioner

kepada responden. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

Skala Likert. Data yang terkumpul dari hasil penyebaran kuesioner akan

diolah dan dianalisis dengan tujuan bahwa data yang diolah tersebut dapat

menjadi sebuah informasi, sehingga karakteristik dapat lebih mudah dipahami

untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan. Pengelolaan dan analisis data

dilakukan dengan bantuan Software Statistical Product and Service Solution

(SPSS) versi 24.0

1. Uji Kualitas Data

Pada penelitian ini penulis tidak menggunakan uji normalitas. Hal ini

dikarenakan uji normalitas hanya digunakan untuk penelitian yang

menggunakan sampel kecil (<30), sedangkan dalam penelitian ini jumlah

sampel yang digunakan adalah 100 responden. Berdasarkan pengalaman

empiris beberapa pakar statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka

(n>30) maka sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal.

Uji kualitas data dilakukan untuk menguji kecukupan dan kelayakan

data yang digunakan dalam penelitian. Dengan menggunakan instrumen

Page 86: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

67

yang valid dan realiel dalam pengumpulan data, maka diharapka hasil

penelitian akan menjadi valid dan realibel. Tetapi menggunakan instrumen

yang telah teruji validitas dan realibilitasnya tidak berarti hasil penelitian

otomatis valid dan realibel, hal ini masih dipengaruhi oleh kondisi obyek

yang diteliti dan kemampuan orang yang menggunakan instrumen untuk

mengumpulkan data (Sugiyono,2017:512). Uji kualitas data terbagi

menjadi dua, yaitu:

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut.

Sugiyono (2017:509) mengngkapkan bahwa hasil penelitian

yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan

data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen

yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Untuk menguji validitas dari tiap-tiap item, yaitu dengan

mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan

jumlah tiap skor butir. Menurut Ghozali (2013:53), uji signifikan

dilakukan dengan cara membandingkan r hitung dengan r tabel untuk

Page 87: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

68

degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini adalah n adalah jumlah

sampel. Suatu pertanyaan atau indikator dinyatakan valid apabila r

hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau

pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, namun jika r

hitung lebih kecil dari r tabel maka dinyatakan tidak valid dan nilai

negatif.

b. Uji Realibilitas

Menurut Ghozali (2013:47) realibilitas sebenarnya adalah alat

untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari

variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan realibel atau handal

jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu.

Suatu konstruk atau variabel dikatakan realibel jika nilai

cronbach alpha > 0,70. Uji realibilitas dalam penelitian ini

menggunakan rumus cronbach alpha, untuk mengeahui tingkat

realibilitas instrumen dari ke empat variabel penelitian jika hasil uji

realibilitas memberikan nilai alpha > 0,70 (Ghozali,2013:48).

2. Analisis Desriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku unum atau generalisasi (Sugiyono, 2017:238). Metode

Page 88: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

69

analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis. Data yang telah

didapat disusun, dikelompokkan, dianalisis, dan kemudian diinterprtasikan

secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang

dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.

3. Analisis Jalur (PathAnalysis)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis jalur.

Analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis suatu hubungan sebab-

akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya

mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga

secara tidak langsung (Rutherford, 1993 dalam Pardede & Manurung,

2014:16). Sementara itu, definisi lain mengatakan bahwa analisis jalur

merupakan pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan

tujuan untuk memberikan estimasi tigkat kepentingan (magnitude) dan

signifikansi (significance) hubungan sebab-akibat hipotetikal dalam

seperangkat variabel (Webley, 1997 dalam Pardede dan Manurung,

2014;17).

Menurut pendapat Garson (2003) dalam Pardede & Manururng

(2014:17) mendefinisikan analisis jalur sebagai model perluasan regresi

yang digunakan untuk menguji keselarasan matriks korelasi dengan dua

atau lebih model hubungan sebab akibat yang dibandingkan oleh peneliti.

Dari definisi-definisi tersebut, dapat diketahui bahwa sebenarnya analisis

jalur merupakan kepanjangan dari analisis berganda.

Page 89: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

70

Analisis jalur adalah analisis yang tujuannya untuk mengatahui

pengaruh langsung dan tidak langsung variabel eksogen terhadap variabel

endogen. Pertimbangan menggunakan analisis ini karena antara satu

variabel dengan variabel lainnya mempunyai hubungan. Sebuah diagram

jalur, tanda panan berujung ganda (↔) menunjukkan hubungan korelasi

dan tanda panah satu arah (→) menunjukkan menunjukkan hubungan

kausal atau pengaruh langsung dari variabel eksogen (X) terhadap variabel

endogen (Y) (Riduan,2007:7).

Dalam menganalisis penelitian dengan menggunakan analisis jalur,

ada beberapa langkah secara beruntun yang harus dijalankan untuk

memenuhi penelitian yang benar dengan menggunakan analisis jalur

(Pardede & Manurung,2014:58-80)

a. Menentukan diagram jalurnya berdasarkan paradigma hubungan

variabel.

b. Menentukan persamaan strktural, sebagai persamaan substruktur 1 dan

2.

c. Menganalisis dengan menggunakan SPSS, analisis terdiri dari dua

langkah yaitu analisis substruktur I dan analisis substruktur II.

d. Interpretasi hasil perhitungan SPSS dengan berdasarkan diagram jalur

yang ditentukan.

e. Memperoleh kesimpulan.

Page 90: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

71

Sebelum peneliti menggunakan analisis jalur dalam penelitiannya,

maka peneliti harus menyusun model hubungan antar variabel yang

dalam hal ini disebut diagram jalur. Berikut adalah diagram jalur yang

digunakan:

Gambar 3.1

Diagram Jalur

Diagram jalur di atas terdiri atas dua persamaan struktural, dimana X1

dan X2 adalah variabel eksogen serta Y dan Z adalah variabel endogen.

Terdapat dua sub struktural, dapat dilihat sebagai berikut:

a. Persamaan struktural I : Y = pyx1X1 + pyx2X2 + €1

Diagram untuk persamaan struktural tersebut adalah sebagai berikut:

Perceived

Usefulness (X1)

Perceived Ease

of Use (X2)

Behavioral

Intention (Y)

Actual Usage

(Z)

Page 91: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

72

Gambar 3.2

Sub Struktural I

b. Persamaan struktural 2 : Z = pzx1X1 + pzx2X2 + pzyY + €2

Diagram untuk persamaan struktural tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 3.3

Sub Struktural II

Kriteria penerimaan hipotesis adalah sebagai berikut:

Jika signifikan penelitian < 0,05 maka Ho ditolah dan Ha diterima

Jika signifikan penelitian > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

Perceived

Usefulness (X1)

Perceived Ease

of Use (X2)

Behavioral

Intention (Y)

Perceived

Usefulness (X1)

Perceived Ease

of Use (X2)

Behavioral

Intention (Y)

Actual Usage

(Z)

Page 92: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

73

a. Koefisien Korelasi

Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui derajat

hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dasar pemikiran

analisis korelasi ini adalah perubahan antar variabel, artinya jika

perubahan satu variabel diikuti dengan variabel lainnya, maka kedua

variabel tersebut saling berkorelasi.

Koefisien korelasi hanya menggambarkan keeratan hubungan antara

variabel tetapi tidak menggambarkan kausalitas atau sebab akibat. Karena

korelasi hanya digunakan untuk mengukur derajat huungan maka dalam

analisis korelasi tidak terdapat istilah variabel bebas maupun variabel

tergantung (Pardede & Manurung, 2014:29-31).

Peneliti menggunakan korelasi Pearson atau product moment dengan

menggunakan SPSS 24.0 untuk melihat derajat hubungan antara satu

variabel dengan variabel lainnya. Untuk mempermudah pemberian

kategori koefisien korelasi maka dibuat kriteria pengukuran sebagai

berikut:

Tabel 3.2

Kriteria Koefisien Korelasi

Nilai r Kriteria

0,00 s.d. 0,29 Korelasi sangat lemah

Page 93: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

74

0,30 s.d. 0,49 Korelasi lemah

0,50 s.d. 0,69 Korelasi cukup

0,70 s.d. 0,79 Korelasi kuat

0,80 s.d. 1,00 Korelasi sangat kuat

Sumber: Pardede & Manurung, 2014

Untuk menentukan apakah korelasi dari masing-masing variabel

signifikan atau tidak diukur dari nilai signifikan setiap hubugan variabel.

Nilai signifikan harus lebih kecil nilainya dibanding nilai tingkat toleransi

yang digunakan. Dalam penelitian ini nilai toleransi yang digunakan

adalah 0,05.

b. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (Godness of Fit) yang dinotasikan dengan R2,

merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat

menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang terestimasi. Atau

dengan kata lain, angka tersebut dapat mengukur seberapa dekatkah garis

regresi yang terestimasi dengan data sesungguhnya. Nilai koefisien

determninasi (R2) ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel

terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X. Bila nilai koefisien

determinasi sama dengan 0 (R2=0), artinya variasi dari Y tidak dapat

diterangkan sama sekali oleh X. Sementara bila R2 = 1, artinya variasi dari Y

secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Dengan demikian barik atau

Page 94: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

75

buruknya suatu persamaan regresi ditentukan oleh R2 yang mempunya nilai

antara nol dan satu (Pardede & Manurung, 2014:38-39).

Menurut Pardede & Manurung (2014: 39) R2 didefinisikan

berdasarkan langkah-langkah bagaimana yang dilakukan dalam tabel ANOVA,

adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

R2 =

c. Uji Simultan (Uji F)

Uji F signifikan pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Probabilitas

lebih kecil dari 0,05 maka hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh dari

variabel independen secara bersama terhadap variabel dependen

(Ghozali,2013:98).

Ada beberapa langkah dalam menghitung uji F (Pardede dan

Manurung, 2014:63):

1) Menentukan hipotesis

2) Menghitung F-hitung yang diperoleh dari output SPSS dari tabel ANOVA

Page 95: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

76

3) Menghitung F-tabel dengan ketentuan tarif signifikansi 0,05 dan derajat

kebebasan dengan ketentuan numerator (jumlah variabel-1) dan

denumerator (jumlah sampel-numerator).

4) Menemukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:

Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

5) Mengambil keputusan.

d. Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individu dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya signifikan berarti

terdapat pengaruh dari variabel independen secara individu terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2013:98-99). Langkah-langkah dalam menghitung uji-t

adalah sebagai berikut (Pardede dan Manurung, 2014:65):

1) Menentukan hipotesis

2) Mengetahui besarnya angka t-hitung diperoleh dari output SPSS

3) Mengetahui besarnya angka t-tabel dengan ketentuan tarif signifikan 0,05

dan derajat kebebasan (jumlah sampel/100-2)

4) Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:

Page 96: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

77

Jika t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika t-hitung < t-tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

5) Mengambl kesimpulan

e. Model Trimming

Model trimming adalah model yang digunakan untuk memperbaiki

suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari model

variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan (Heise, 1969 dalam

Pardede & Manurung, 2014:116). Jadi model trimming terjadi ketika kefisien

jalur diuji secara keseluruhan ternyata ada variabel yang tidak signifikan.

Walaupun ada satu, dua atau lebih variabel yang tidak signifikan, peneliti

perlu memperbaiki model struktur analisis jalur yang telah dihipotesiskan.

f. Uji Kesesuaian Model, Koefisien Q

Uji kesesuaian model (goodness-of-fit-test) dimaksudkan untuk menuji

apakah model yang diusulkan memiliki kesesuaian (fit) dengan data atau tidak.

Schumacker & Lomax (1996:43) dan Kuesnaedi (2005:19) dalam Kuncoro

(2012:146) mengatakan bahwa dalam analisis jalur untuk suatu model yang

diusulkan dikatakan fit dengan data apabila matriks korelasi sampel tidak jauh

berbeda dengan matriks korelasi estimasi (reproduced correlation matrix)

atau korelasi yang diharapkan (expeced correlation matrix).

Page 97: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

78

g. Uji Sobel

Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang

dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan uji Sobel (sobel test).

Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung X

ke Y melalui M. Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan

cara mengalikan jalur X→M (a) dengan jalur M→Y (b) atau ab. Jadi

koefisien ab = (c – c’) dimana c adalah pengaruh X terhadap Y tanpa

mengontrol M, sedangkan c’ adalah koefisien pengaruh X terhadap Y setelah

mengontrol M. Standard error koefisien a dan b ditulis dengan sa dan sb dan

besarnya standard error pengaruh tidak langsung (indirect effect) sab dihitung

dengan rumus di bawah ini:

Untuk menguji signifikan pengaruh tidak langsung, maka perlu

menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut:

Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nila t tabel. Cara membaca t

tabel adalah dengan menggunakan signifikansi level 0,05 dan degree of

freedom (df) untuk df = n-2 atau 100-2 = 98, maka tabel adalah sebesar 1,98.

Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi

pengaruh mediasi. Asumsi uji sobel memerlukan jumlah sampel yang besar,

Page 98: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

79

jika jumlah sampel kecil maka uji sobel menjadi kurang konservatif (Ghozali,

2013:248-249)

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel merupakan penjabaran mengenai dimensi dan

indikator. Selanjutnya operasional variabel menggambarkan mengenai

pengukuran atas dimensi variabel dan indikator.

Tabel 3.3

Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala

Perceived

Usefulness

(X1)

Davis (1989)

dalam Nguyen

et.al (2016)

1. Menggunakan mobile payment

dapat menghemat waktu.

Likert 2. Menggunakan mobile payment

dapat meningkatkan efisiensi.

3. Menggunakan mobile payment

sangat berguna

Perceived

Ease of Use

(X2)

Davis (1989)

dalam Nguyen

et.al (2016)

1. Kemudahan mempelajari

penggunaan layanan mobile

payment.

Likert

2. Mudah membuat layanan mobile

payment melakukan apa yang

ingin dilakukan

3. Adanya interaksi yang jelas dan

mudah dimengerti dengan layanan

mobile payment

4. Kemudahan menggunakan

Page 99: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

80

layanan mobile payment

Behavioral

Intention (Y)

Vankatesh &

Bala (2008)

1. Assuming i had acces to the

siystem, i intend to use it (dengan

asumsi saya memiliki akses ke

sistem, saya berniat

menggunakannya)

Likert

2. Given that i have acces to the

system, i predict that i would use it

(mengingat bahwa saya memiliki

akses ke sistem,saya

memperkirakan bahwa saya akan

menggunakannya)

3. I plan to use the system in the next

<n> month (saya berencana untuk

menggunakan sistem dalam <n>

bulan kedepan)

Actual Usage

Davis (1989)

dalam Rahayu

et.al (2017)

1. Frekuensi penggunaan

2. Durasi penggunaan

Page 100: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

81

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

LinkAja merupakan salah satu pemain dalam pasar e-wallet di

Indonesia saat ini.LinkAja adalah transformasi dari T-Cash milik Telkomsel

yang berubah dan sudah bisa digunakan sejak tanggal 22 February 2019 lalu,

namun seremonial peluncuran dan peresmiannya sempat tertunda sehingga

baru dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2019. LinkAja merupakan gabungan

uang elektronik dari beberapa bank plat merah antara lain E-Cash dari Bank

Mandiri, UnikQu dari Bank BNI, T-bank dari Bank BRI dan T-Cash dari

Telkom Group.

Sumber: LinkAja (2019)

Gambar 4.1

Logo LinkAja

Page 101: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

82

LinkAja dikelola PT Fintek Karya Nusantara atau Finarya yang

merupakan perusahaan kongsi dari delapan perusahaan BUMN yaitu Bank

Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank BTN, Telkomsel, Pertamina, Danareksa

dan Jiwasraya. Dibentuknya LinkAja dari sinergi 8 perusahaan BUMN

dengan basis nasabah yang besar dan tersebar di seluruh Indonesia ini

nantinya diharapkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat sehingga

LinkAja dapat menjadi agen pembangunan nasional.Saat ini LinkAja

melayani delapan kategori produk yaitu pulsa/data, tagihan, transportasi,

merchant ritel, e-commerce, donasi, remitansi dan asuransi.

LinkAja telah tersedia di 180 titik pembayaran dan 150.000

merchant.LinkAja juga memiliki titik CICO (Cash In Cash Out) untuk

mengisi saldo dan menarik tunai di lebih dari 100.000 titik di seluruh

Indonesia termasuk diantaranya di minimart seperti Indomaret, Alfamart dan

Alfamidi, Grapari Telkomsel, ATM Link Himbara dan jaringan ATM

Bersama dan lebih dari 100.000 jaringan outlet Mitra LinkAja.

Saat ini LinkAja menyediakan dua tipe akun pengguna yaitu Basic

Service dan Full Service dengan jenis fasilitas dan layanan yang

berbeda.Untuk LinkAja Basic Service pengguna tidak perlu melakukan

pendaftaran data identitas pelanggan di Finarya, sedangkan untuk LinkAja

Full Service data identitas pelanggan terdaftar dan tercatat di Finarya serta

telah diverifikasi. Berikut ini adalah perbedaan fasilitas dari kedua tipe akun

pengguna LinkAja:

Page 102: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

83

Tabel 4.1

Jenis LinkAja

No

.

Failitas/Layan

an

Basic

Service

Full Service

1. Saldo

Maksimum

Rp.2.000.0

00

Rp.10.000.0

00

2. Isi Saldo √ √

3. Belanja Online √ √

4. Bayar & Beli

Hp

√ √

5. Bayar Mechant √ √

6. Kirim Uang X √

7. Tarik Salo X √

Sumber: LinkAja.id (2019)

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan layanan

untuk basic service dan full service. Pengguna dapat memilih tipe sesuai

keingnan dan kebutuhannya masing-masing.

Tabel 4.2

Batasan Layanan

No. Layanan Basic Service Full Service

1. Saldo maksimal Rp. 2.000.000 Rp. 10.000.000

2. Nilai maksimal

transaksi untuk dana

yang bersifat masuk

Rp. 20.000.000 per

bulan

Rp. 20.000.000 per

bulan

3. Nilai maksimal

transfer

Rp. 10.000.000 atau

selama saldo

mencukupi

-

4. Nilai minimal Rp. 100.000 -

Page 103: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

84

transfer (ke sesama LinkAja)

Rp. 10.000

(melalui online antar

bank)

5. Nilai minimal saldo

mengendap

Tidak ada minimum

saldo

Tidak ada minimum

saldo

Sumber: LinkAja (2019)

Berikut ini adalah beberapa manfaat yang ditawarkan oleh LinkAja

kepada para penggunanya:

1. Pembayaran di merchant. Pengguna dapat melakukan pembayaran di

merchant offline yang telah bekerjasama dengan LinkAja dengan dua cara,

yaitu dengan Tap dan juga Snap (QR Code)

2. Pembelian pulsa kuota. Pengguna dapat membeli pulsa dan paket data

untuk semua operator melalui LinkAja dengan lebih mudah dan cepat.

3. Pembayaran tagihan dan pembelian. LinkAja memberikan kemudahan

dengan memberikan fitur untuk melakuakn pembayaran tagihan dan

pembelian untuk berbagai macam keperluan. Diantaranya yaitu

pembayaran listrik, voucher games, kartu HALO, tagihan air, pembayaran

internet, dan lain-lain.

4. Pembayaran belanja online. Bagi pengguna yang suka melakukan

pembelanjaan online, LinkAja dapat memudahkan dalam melakukan

pembayaran. Yang perlu dilakukan hanya memilih LinkAja sebagai

metode pembayaran, dan memasukkan nomor HP dan PIN LinkAja untuk

menyelesaikan transaksi pembayarannya.

Page 104: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

85

5. Pengiriman uang. LinkAja dapat digunakan untuk melakukan pengiriman

uang tanpa memerlukan rekening bank. Pengguna dapat melakukannya

melalui aplikasi LInkAja dengan memasukkan nomor HP tujuan yang

juga menggunakan LinkAja ataupun rekening bank tujuan.

Selain beberapa manfaat diatas LinkAja juga memiliki beberapa

keunggunalan dibandingkan dengan e-wallet lainnya, salah satu contohnya

adalah LinkAja menjadi satu-satunya e-wallet di Indonesia yang melayani

remitansi dari Pekerja Migran Indonesia di Singapur yang ingin mengirimkan

uangnya kepada keluarga di tanah air dengan mudah, murah, aman dan

cepat.LinkAja berbeda dengan e-wallet lainnya karena LinkAja menawarkan

layanan yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

B. Deskripsi Responden

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil dari kuesioner yang telah dihimpun mengenai

karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Keterangan Jumlah Persentase

Laki-laki 41 41%

Perempuan 59 59%

Page 105: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

86

Total 100 100%

Sumber: Diolah dari data primer, 2019

Berdasarkan pada tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa responden

terbanyak adalah berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 59

responden atau sebesar 59%, sedangkan responden berjenis kelamin

laki-laki berjumlah 41 responden atau sebesar 41%.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dihimpun mengenai

karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Keterangan Jumlah Persentase

<15 Tahun 1 1%

15-21 Tahun 15 15%

>21-35 Tahun 74 74%

>35-56 Tahun 10 10%

>56 Tahun 0 0%

Sumber: Diolah dari data primer, 2019

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, terliat bahwa responden yang

berusia dibawah dari 15 tahun yaitu berjumlah 1 responden atau

sebesar 1%, responden yang berumur di atas 15-21 tahun berjumlah 15

Page 106: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

87

responden atau sebesar 15% dan responden yang berusia di atas 21-35

tahun sebanyak74 responden atau sekitar 74% dan yang berusia 35-56

berjumlah 10 responden atau sebesar 10%.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dihimpun mengenai

karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Keterangan Jumlah Persentase

SD 0 0%

SMP 1 1%

SMA/Sederajat 33 33%

D1-D3 6 6%

D4-S1 56 56%

S2 4 4%

S3 0 0%

Sumber: Diolah dari data primer, 2019

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, terlihat bahwa responden yang

berpendidikan SMP berjumlah 1 responden atau sebesar 1%,

responden yang berpendidikan SMA/sederajat berjumlah 33 responden

atau sebesar 33%, responden yang berpendidikan D1-D3 berjumlah 6

Page 107: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

88

responden atau 6%, responden yang berpendidikan D4-S1 berjumlah

56 responden ataus sebesar 56% dan yang terakhir yaitu responden

yang berpendidikan S2 berjumlah 4 responden atau sebesar 4%.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan hasil dari kuesioner yang telah dihimpun mengenai

karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Keterangan Jumlah Persentase

Pelajar/Mahasiswa 49 49%

PNS 2 2%

Pegawai Swasta 28 28%

Wiraswasta 2 2%

Lainnya 19 19%

Sumber: Diolah dari data primer, 2019

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, terlihat bahwa responden yang

berstatus pelajar atau mahasiwa berjumlah 49 respnden atau sebesar

49%, responden yang berstatus PNS berjumlah 2 responden atau

sebesar 2%, responden yang berstatus pegawai swasta berjumlah 28

responden atau sebesar 28%, responden yang berstatus wiraswasta

berjumlah 2 responden atau sebesar 2% dan yang yang terakhir

Page 108: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

89

responden yang bekerja diluar pilihan berjumlah 19 responden atau

sebesar 19%.

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pengeluaran dalam

Sebulan

Berdasarkan hasil dari kuesioner yang telah dihimpun mengenai

karakteristik responden berdasarkan jumlah pengeluaran dalam sebulan

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pengeluaran dalam

Sebulan

Keterangan Jumlah Persentase

< 1.000.000 33 33%

1.000.000 – 3.000.000 46 46%

3.000.001 – 6.000.000 16 16%

6.000.001 – 15.000.000 5 5%

>15.000.000 0 0%

Sumber: Diolah dari data primer, 2019

Berdasarkan pada tabel 4.7 di atas, terlihat bahwa responden

yang jumlah pengeluarannya dalam sebulan kurang dari 1.000.000

berjumlah 33 responden atau sebesar 33%, responden yang jumlah

pengeluarannya dalam sebulan berkisar 1.000.000 sampai 3.000.000

Page 109: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

90

berjumlah 46 responden atau sebesar 46%, responden yang jumlah

pengeluarannya dalam sebulan berkisar 3.000.001 sampai 6.000.000

berjumlah 16 responden atau sebesar 16%, dan yang terakhir

responden yang jumlah pengeluarannya berkisar 6.000.001 sampai 15

juta berjumlah 5 responden atau sebesar 5%.

C. Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner. Pedoman untuk menentukan suatu model dikatakan valid jika

nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r tabel pada a = 5%.

Nilai r tabel pada penelitian ini didapatkan dari rumus degree of freedom

(df) dengan sample pra uji sebanyak 30 sample (df = 30-2 berarti tabel df

ke-28 yakni 0,361).

Dalam uji validitas akan diuji masing-masing variable yang akan

digunakan dalam penelitian ini. Berikut ini adalah hasil uji validitas yang

dilakukan peneliti dari variable perceived usefulness, perceived ease of

use, behavior intention dan actual usage.

a. Variabel Perceived Usefulness

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Perceived Usefulness

Pernyataan r Tabel r Hitung Keterangan

PU1 0,361 0,858 Valid

Page 110: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

91

PU2 0,361 0,920 Valid

PU3 0,361 0,809 Valid

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2019

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel perceived usefulness

mempunya kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai r

hitung lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0,361. Hal ini menunjukkan

bahwa masing-masing pertanyaan pada variabel perceived usefulness

dapat diandalkan dan layak untuk digunakan dalam penelitian.

b. Variabel Perceived Ease of Use

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Perceived ease of Use

Pernyataan r Tabel r Hitung Keterangan

PEU1 0,361 0,778 Valid

PEU2 0,361 0,721 Valid

PEU3 0,361 0,806 Valid

PEU4 0,361 0,754 Valid

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2019

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel perceived ease of use

memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan

kriteria dimana r hitug lebih besar dari r tabel, dimana dalam

penelitian ini r tabel adalah sebesar 3,61. Hal tersebut menunjukkan

Page 111: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

92

bahwa masing-masing pernyataan pada variabel perceived ease of use

dapat diandalkan dan layan digunakan dalam penelitian.

c. Variabel Behavior Intention

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Behavioral Intention

Pernyataan r Tabel r Hitung Keterangan

BI1 0,361 0,962 Valid

BI2 0,361 0,951 Valid

BI3 0,361 0,932 Valid

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2019

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa variabel behavioral intention

memiliki kriteria valid untuk semua item pernyataan berdasarkan

kriteria dimana nilai r hitung lebih besar dari r tabel, dimana nilai r

tabel pada penelitian ini adalah sebesar 3,61. Hal ini menunjukkan

bahwa masing-masing pernyataan pada variabel behavioral intention

dapat diandalkan dan layak digunakan dalam penelitian.

d. Variabel Actual Usage

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Actual Usage

Pernyataan r Tabel r Hitung Keterangan

AU1 0,361 0,943 Valid

AU2 0,361 0,914 Valid

Page 112: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

93

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2019

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa variabel actual usage

memiliki kriteria valid untuk semua item pernyataan berdasarkan

kriteria dimana nilai r hitung lebih besar dari r tabel, dimana nilai r

tabel pada penelitian ini adalah sebesar 3,61. Hal ini menunjukkan

bahwa masing-masing pernyataan pada variabel actual usage dapat

diandalkan dan layak digunakan dalam penelitian.

2. Uji Realibilitas

Uji realibilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrument

penelitian. Suatu instrument penelitian dapat dikatakan realibel jika

memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally 1994 dalam Ghozali,

2013). Untuk mengukur realibilitas tersebut dalam penelitian ini

menggunakan alat bantu SPSS 23.

Berikut in merupakan hasil uji realibilitas dari variabel perceived

usefulness, perceived ease of use, behavioral intention dan actual usage

dengan responden pra uji sebanyak 30 orang.

a. Variabel Perceived Usefulness

Tabel 4.12

Hasil Uji Realibilitas Perceived Usefulness

Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan

Perceived

Usefulness

0,827 3 Realibel

Sumber: Data dioleh dengan SPSS 23, 2019

Page 113: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

94

Berdasarkan pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai

Cronbach’s Alpha dari variabel perceived usefulness adalah sebesar

0,827. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam

kuesioner ini realibel karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih

besar dari 0,70.

b. Variabel Perceived Ease of Use

Tabel 4.13

Hasil Uji Realibilitas Perceived ease of Use

Variabel Cronbach’s

Alpha

N of Item Keterangan

Perceived

Ease of Use

0,763 4 Realibel

Sumber: Data dioleh dengan SPSS 23, 2019

Berdasarkan pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai

Cronbach’s Alpha dari variabel perceived ease of use adalah sebesar

0,763. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam

kuesioner ini realibel karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih

besar dari 0,70.

c. Variabel Behavioral Intention

Tabel 4.14

Hasil Uji Realibilitas Behavioral Intention

Variabel Cronbach’s

Alpha

N of Item Keterangan

Behavior

Intention

0,940 3 Realibel

Sumber: Data dioleh dengan SPSS 23, 2019

Page 114: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

95

Berdasarkan pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai

Cronbach’s Alpha dari variabel behavioral intention adalah sebesar

0,940. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam

kuesioner ini realibel karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih

besar dari 0,70.

d. Variabel Actual Usage

Tabel 4.15

Hasil Uji Realibilitas Actual Usage

Variabel Cronbach’s

Alpha

N of Item Keterangan

Actual Usage 0,833 2 Realibel

Sumber: Data dioleh dengan SPSS 23, 2019

Berdasarkan pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai

Cronbach’s Alpha dari variabel actual usage adalah sebesar 0,833.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam

kuesioner ini realibel karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih

besar dari 0,70.

D. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis data berdasarkan

hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing

indikator pengukur variabel. Statistik deskriptif pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Page 115: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

96

a. Perceived Usefulness

Variabel perceived usefulness dalam penelitian ini menggunakan 3

butir pertanyaan yang disebarkan kepada 100 responden dan

mempresentasekan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil

tanggapan dari responden terhadap perceived usefulness dijelaskan pada

tabel berikut:

Tabel 4.16

Distribusi Jawaban Perceived Usefulness

No. Pernyataan SS S R TS STS Total

1. Menggunakan LinkAja

menghemat waktu saya

dalam melakukan

pembayaran

26% 69% 4% 1% 0% 100%

2. Menggunakan LinkAja

meningkatkan efisiensi

saya dalam melakukan

pembayaran

28% 63% 9% 0% 0% 100%

3. Menggunakan LinkAja

berguna bagi saya dalam

melakukan pembayaran

32% 62% 6% 0% 0% 100%

Rata-rata 28,7% 64,7% 6,3% 0,3 0% 100%

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2019

Page 116: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

97

Tabel 4.16 Menunjukkan bahwa variabel perceived usefulness

mayoritas responden menjawab “setuju” dengan persentase sebesar 64,7%.

Dan dari 3 butir pertanyaan yang paling mendapatkan respon positif

adalah pernyataan nomor 1, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas

responden menjawab “setuju” sebesar 69% pada pernyataan nomor 1.

b. Perceived Ease of Use

Variabel perceived ease of use pada penelitian ini menggunakan 4

butir pertanyaan yang disebarkan kepada 100 responden dan

mempersentasekan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil

tanggapan terhadap variabel perceived ease of useakan dijelaskan pada

tabel berikut:

Tabel 4.17

Distribusi Jawaban Perceived Ease of Use

No. Pernyataan SS S R TS STS Total

1. Menurut saya cara

penggunaan LinkAja

mudah dipelajari

25% 58% 17% 0% 0% 100%

2. Menurut saya LinkAja

memudahkan untuk

melakkan apa yang

ingin saya lakukan

19% 61% 20% 0% 0% 100%

3. Menurut saya 30% 62% 8% 0% 0% 100%

Page 117: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

98

penggunaan LinkAja

mudah dimengerti dan

jelas

4. Menurut saya LinkAja

mudah digunakan

31% 64% 5% 0% 0% 100%

Rata-rata 26,25% 61,25% 12,5%% 0% 00% 100%

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2019

Tabel 4.17 Menunjukkan bahwa variabel perceived ease of use

meyoritas responden menjawab “setuju” dengan persentase sebesar

61,25%. Dan dari 4 butir pernyataan yang paling mendapatkan respon

positif adalah pertanyaan nomor 4, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas

responden menjawab “setuju” sebesar 64% pada pernyataan nomor 4.

c. Behavioral Intention

Variabel Behavioral Intention menggunakan 3 butir pertanyaan yang

disebarkan kepada 100 responden dan mempresentasekan indikator-

indikator dari variabel tersebut.Hasil tanggapan terhadap variabel

Behavioral Intention.

Tabel 4.18

Distribusi Jawaban Behavioral Intention

No. Pernyataan SS S R TS STS Total

1. Dengan asumsi saya

memiliki LinkAja, saya

22% 63% 14% 1% 0% 100%

Page 118: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

99

berniat untuk

menggunakannya

2. Mengingat bahwa saya

memiliki LinkAja, saya

memperkirakan saya akan

menggunakannya

28% 62% 8% 2% 0% 100%

3. Saya berencana

menggunakan LinkAja

pada bulan berikutnya

26% 45% 26% 3% 0% 100%

Rata-rata 25,3%% 56,7% 16% 2% 00% 100%

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2019

Tabel 4.18 menunjukkan bahwa variabel behavioral intention

meyoritas responden menjawab “setuju” dengan persentase sebesar 56,7%.

Dan dari 3 butir pernyataan yang paling mendapatkan respon positif

adalah pertanyaan nomor 1, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas

responden menjawab “setuju” sebesar 63% pada pernyataan nomor 1.

d. Actual Usage

Variabel actual usagepada penelitian ini menggunakan 2 butir

pertanyaan yang disebarkan kepada 100 responden dan mempersentasekan

indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap

variabel actual usage akan dijelaskan pada tabel berikut:

Page 119: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

100

Tabel 4.19

Distribusi Jawaban Actual Usage

No. Pernyataan SS S R TS STS Total

1. Saya menggunakan

LinkAja minimal sehari

sekali

7% 24% 31% 34% 4% 100%

2. Saya mengakses LinkAja

rata-rata selama 1-5

menit

11% 46% 30% 11% 2% 100%

Rata-rata 9% 35% 30,5% 22,5% 3% 100%

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2019

Tabel 4.Menunjukkan bahwa variabel actual usage mayoritas

responden menjawab “setuju” dengan persentase sebesar 35%. Dan dari 2

pernyataan yang paling mendapatkan respon positif adalah pernyataan

nomor 2, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden menjawab

“setuju” sebesar 46% pada pernyataan nomor 2.

E. Analisis Jalur (Path Analysis)

Teknik pengolahan data selanjutnya adalah dengan menggunakan analisis

jalur (path analysis), dimana analisis jalur ini berfungsi untuk mengetahui

pengaruh langsung dan tidak langsung dari sekumpulan variabel-variabel

Page 120: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

101

yaitu variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Pengujian

yang harus dilakukan adalah:

1. Koefisien Korelasi

Dalam metode analisis jalur, analisis korelasi digunakan untuk

mengetaui derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel

lain. Dasar pemikiran analisis korelasi adalah perubahan antar variabel.

Artinya, jika perubahan suatu variabel diikuti dengan perubahan variabel

yang lain maka kedua variabel tersebut saling berkorelasi. Koefisien

korelasi hanya menggambarkan keeratan hubungan antar variabel tetapi

tidak menggambarkan kekuatan kausalitas atau sebab-akibat, karena

korelasi hanya digunakan untuk mengukur derajat hubungan maka dalam

analisis korelasi tidak terdapat istilah variabel eksogen ataupun endogen

(Pardede & Manurung, 2014).

Tabel 4.20

Kriteria Koefisien Korelasi

Nilai r Kriteria

0,00 s.d 0,29 Korelasi sangat lemah

0,30 s.d 0,49 Korelasi lemah

0,50 s.d 0,69 Korelasi cukup kuat

0,70 s.d 0,79 Korelasi kuat

0,80 s.d 1.00 Korelasi sangat kuat

Sumber: (Pardede & Manurung, 2014)

Page 121: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

102

Untuk mempermudah pemberian kategori koefisien korelasi maka dibuat

kriteria pengukuran seperti pada tabel 4.20 Untuk menentukan apakah

korelasi dari masing-masing variabel signifikan atau tidak diukur dari nilai

signifikansi dari setiap hubungan variabel.Nilai signifikansi harus lebih kecil

nilainya dibanding nilai tingkat toleransi yang digunakan. Dalam penelitian

ini nilai toleransi yang digunakan adalah 0,05. Setelah melakukan proses

pengolahan data menggunakan SPSS, didapatkan hasil seperti yang terlihat

pada tabel 4.21 berikut:

Tabel 4.21

Koefisien Korelasi

Correlations

PU PEOU BI AU

Perceived

Usefulness

Pearson Correlation 1 .533** .643

** .391

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100

Perceived Ease of

Use

Pearson Correlation .533** 1 .511

** .444

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100

Behavior Intention Pearson Correlation .643** .511

** 1 .492

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100

Actual Usage Pearson Correlation .391** .444

** .492

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2019

Dari hasil data pada tabel 4.21 dapat dilihat bahwa tiga derajat hubungan

dikategorikan lemah dan tiga derajat hubungan lainnya dikategorikan cukup kuat.

Page 122: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

103

Nilai signifikansi semua derajat hubungan yaitu di bawah 0,05 di atas 0,000 berarti

semua korelasi signifikan. Hasil dari data SPSS dapat disimpulkan sebagai berikut:

Tabel 4.22

Pengujian Hubungan Antar Variabel

Hubungan Koefisien

Korelasi

Nilai

Signifikansi

Kategori Kesimpulan

Perceived Usefulness

(X1) dengan Perceived

Ease of Use (X2)

0,533** 0,000 Cukup Kuat Signifikan

Perceived Usefulness

(X1) dengan Behavior

Intention (Y)

0,643** 0,000 Cukup Kuat Signifikan

Perceived Usefulness

(X1) dengan Actual

Usage (Z)

0,391** 0,000 Lemah Signifikan

Perceived Ease of Use

(X2) dengan Behavior

Intention (Y)

0,511** 0,000 Cukup Kuat Signifikan

Perceived Ease of Use

(X2) dengan Actual

Usage (Z)

0,444** 0,000 Lemah Signifikan

Behavior Intention (Y) 0,492** 0,000 Lemah Signifikan

Page 123: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

104

dengan Actual Usage

(Z)

Sumber: Data primer yang diolah, 2019

2. Koefisien Determinasi

a. Koefisien Determinasi Substruktur I

Berikut ini merupakan hasil dari pengolahan data yang

menggambarkan koefisien determinasi untuk model substruktur 1.

Tabel 4.23

Koefisien Determinasi Model Subtruktur I

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .673a .453 .442 1.387

a. Predictors: (Constant), Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness

Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 23, 2019

Pada tabel 4.23 didapat model analisis jalur dengan nilai

koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,453 (45,3%). Nilai R

Square sebesar 45,3% ini menunjukkan bahwa pengaruh Perceived

usefulness dan perceived ease of use terhadap behavioral intention

secara gabungan adalah 45,3%, sedangkan sisanya sebesar 0,547 atau

54,7% (100% - 45,3%) dipengaruhi oleh factor-faktor lain yang tidak

dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

Page 124: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

105

b. Koefisien Determinasi Substruktur II

Berikut ini merupakan hasil dari pengolahan data yang

menggambarkan koefisien determinasi untuk substruktur II.

Tabel 4.24

Koefisien Determinasi Substruktur II

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .541a .293 .271 1.418

a. Predictors: (Constant), Behavioral Intention, Perceived Ease od Use,

Perceived Usefulness

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2019

Pada tabel 4.24 di atas didapat model analisis jalur dengan nilai

koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,293 (29,3%). Nilai R

Square ini menunjukkan bahwa pengaruh perceived usefulness,

perceived ease of use dan behavioal intention terhadap actual usage

secara gabungan adalah 29,3%, sedangkan sisanya 0,707 atau 70,7%

(100% - 29,3%) dipengaruhi oleh factor lain yang tidak dapat

dijelaskan dalam penelitian ini.

3. Analisis Jalur Persamaan Substruktur I

Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara keseluruhan

didapat nilai koefisien jalur dari penjumlahan seluruh variabel eksogen

terhadap variabel endogen. Nilai koefisien jalur (berdasarkan estimate)

Page 125: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

106

variabel perceived usefulness dan perceived ease of use terhadap behavior

intention diolah dengan menggunakan SPSS 23.0

Tabel 4.25

Koefisien Analisis Jalur Substruktur I

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.392 1.441 -.272 .786

Perceied

Usefulness .679 .116 .518 5.841 .000

Perceived

Ease of Use .239 .090 .235 2.646 .010

a. Dependent Variable: Behavioral Intention

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2019

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.25 di atas, koefisien

jalur yang diperolah adalah ρyx1 X1 = 0,518 dan ρyx2 X2 = 0,235. Jadi

persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut:

Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + €1

Y = 0,518X1 + 0,235X2 + 0,739

Untuk mencari koefisien residu adalah dengan

. Sehingga koefisien residu adalah: (diperoleh dari

hasil pengolahan data dengan SPSS 23.0) = 0,739, setelah koefisien residu

diperoleh, persamaan jalurnya menjadi sebagai berikut:

Behavioral Intention = 0,518X1 + 0,235X2 + 0,739

Page 126: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

107

4. Analisis Jalur Persamaan Subtruktur II

Dalam penentuan variabel penelitian secara keseluruhan didapat nilai

koefisien jalur dari penjumlahan seluruh variabel eksogen terhadap

variabel endogen. Nilai koefisien jalur (berdasarkan estimate) variabel

perceived usefulness, perceived ease of use dan behavioral intention

terhadap actual usage diolah dengan menggunakan software SPSS 23.0

Tabel 4.26

Koefisien Analisis Jalur Subtruktur II

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.555 1.473 -1.056 .294

Perceived

Usefulness .048 .138 .041 .346 .730

Perceived

Ease of Use .228 .096 .250 2.377 .019

Behavioral

Intention .302 .104 .338 2.913 .004

a. Dependent Variable: Actual Usage

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23. 2019

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.26 di atas, koefisien

jalur yang diperolah adalah ρzx1 X1 = 0,0,41, ρzx2 X2 = 0,250 dan ρzy Y =

0,338 . Jadi persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah sebagai

berikut:

Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2+ ρzy Y + €2

Z = 0,041X1 + 0,250X2 + 0,338Y + 0,840

Page 127: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

108

Untuk mencari koefisien residu adalah dengan . Sehingga

koefisien residu adalah: (diperoleh dari hasil pengolahan data

dengan SPSS 23.0) = 0,840, setelah koefisien residu diperoleh, persamaan

jalurnya menjadi sebagai berikut:

c. Uji Simultan (Uji F)

Pengujian hipotesis secara simultan untuk mengukur besarnya

pengaruh variabel eksogen secara bersama-sama terhadap variabel

endogen. Hasil pengujian hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai

berikut:

1) Uji F Substruktur I

Tabel 4.27

Hasil Uji Simultan (Uji F) Substruktur I

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 154.802 2 77.401 40.227 .000b

Residual 186.638 97 1.924

Total 341.440 99

a. Dependent Variable: Behavioral Intention

b. Predictors: (Constant), Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2019

Berdasarkan tabel 4.27 di atas hasil Uji F pada ANOVA dapat

dilihat hasil F-hitung sebesar 40,227 dengan nilai signifikansi sebesar

Actual Usage = 0,041X1 + 0,250X2 + 0,338Y + 0,840

Page 128: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

109

0,000, nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. F tabel dengan nilai

signifikan 0,05 degree of freedom (df) untuk df1=3, df2=97 maka F-

tabel=2,70. Hasilnya adalah F-hitung (40,227) > F-tabel (2,70) dan

dengan hasil ini menunjukkan bahwa variabel perceived usefulness

dan perceived ease of use secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh signifikan terhadap variabel behavioral intention.Dengan

hasil tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2) Uji F Substruktur II

Tabel 4.28

Hasil Uji Simultan (Uji F) Substruktur II

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 80.012 3 26.671 13.268 .000b

Residual 192.978 96 2.010

Total 272.990 99

a. Dependent Variable: Actual Usage

b. Predictors: (Constant), Behavioral; Intention, Perceived Ease of Use,

Perceived Usefulness

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2019

Berdasarkan tabel 4.28 di atas hasil Uji F pada ANOVA dapat

dilihat hasil F hitung sebesar 13,268 dengan nilai signifikansi sebesar

0,000, nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. F tabel dengan nilai

signifikan 0,05 degree of freedom (df) untuk df1=3, df2=97 maka F-

tabel=2,70. Hasilnya adalah F-hitung (13,268) > F-tabel (2,70) dan

dengan hasil ini menunjukkan bahwa variabel perceived usefulness,

Page 129: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

110

perceived ease of use dan behavioral intention secara bersama-sama

(simultan) berpengaruh signifikan terhadap variabel actual usage.

Dengan hasil tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima.

d. Uji Parsial (Uji t)

Pengujian hipotesis secara parsial bertujuan untuk mengukur besarnya

pengaruh variabel eksogen secara parsial terhadap variabel endogen. Hasil

hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1) Uji t Substruktur I

Tabel 4.29

Hasil Uji Parsial (Uji t) Substruktur 1

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.392 1.441 -.272 .786

Perceived

Usedulness .679 .116 .518 5.841 .000

Perceived

Ease of USe .239 .090 .235 2.646 .010

a. Dependent Variable: Behavioral Intention

Sumber: Data Primer yang diolah SPSS 23, 2019

a) Hubungan Antara Perceived Usefulness Dengan Behavioal Intention

Berdasarkan tabel 4.29 nilai t-hitung adalah 5,841 dengan probabilitas

0,000 lebih kecil dari 0,05. t-tabel dengan signifikan level 0,05 dan degree

of freedom (df) untuk df=n-2 atau 100-2=98 maka t-tabel adalah 1,9845.

Page 130: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

111

Hasilnya adalah t-hitung (5,841) > t-tabel (1,9845). Sehingga hipotesis

yang berbunyi bahwa perceived usefulness berpengaruh terhadap

behavioral intention diterima (Ha diterima dan Ho ditolak). Artinya secara

parsial terdapat pengaruh antara perceived usefulness terhadap behavioral

intention.

Hasil ini sama dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Bilal

Mohammed Salem Al-Momani (2017) yang berjudul “The Effect of

Perceived Factors of Decision Support System on Actual Usage:

Behavioral Intention of Using Decision Support System as a Mediating

Variable: “An Empirical Study of Jordania Higher Education Institution”.

Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel perceived

usefulness memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

variabel behavioral intention.

b) Hubungan Perceived Ease of Use Dengan Behavioral Intention

Berdasarkan tabel 4.29 Nilai t-hitung adalah 2,646 dengan probabilitas

0,010 lebih kecil dari 0,05. t-tabel dengan signifikan level 0,05 dengan

degree of freedom (df) untuk df=n-2 atau 100-2=98 maka t-tabel adalah

1,9845. Hasilnya adalah t-hitung (2,646) > t-tabel (1,9845). Sehingga

hipotesis yang berbunyi bahwa perceived ease of use berpengaruh terhadap

behavioral intention diterima (Ha diterima dan Ho ditolak). Artinya secara

parsial terdapat pengaruh antara perceived easeof use terhadap behavioral

intention.

Page 131: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

112

Hasil ini sama dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Nursiah (2017) yang berjudul “Pengaruh Perceived Ease of Use dan

Perceived Usefulness Terhadap Behavior Intention to Use”. Dalam

penelitian tersebut menyatakan bahwa variabel perceived ease of use

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel behavioral intention.

2) Uji t Substruktur II

Tabel 4.30

Hasil Uji Parsial (Uji t) Substruktur II

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.555 1.473 -1.056 .294

Perceived

Usefulness .048 .138 .041 .346 .730

Perceived

Ease of USe .228 .096 .250 2.377 .019

Behavioral

Itention .302 .104 .338 2.913 .004

a. Dependent Variable: Actual Usage

Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 23, 2019

a) Hubungan Antara Perceived Usefulness Dengan Actual Usage

Berdasarkan tabel 4.30 nilai t-hitung adalah 0,346 dengan probabilitas

0,730 lebih besar dari 0,05. t-tabel dengan signifikan level 0,05 dengan

degree of freedom (df) untuk df=n-2 atau 100-2=98 maka t-tabel adalah

1,9845. Hasilnya adalah t-hitung (0,346) < t-tabel (1,9845). Sehingga

hipotesis yang berbunyi bahwa perceived usefulness berpengaruh terhadap

Page 132: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

113

actual usage ditolak (Ha ditolak dan Ho diterima). Artinya secara parsial

tidak terdapat pengaruh antara perceived usefulness terhadap actual usage.

Berdasarkan jawaban responden dalam analisis deskriptif untuk

variabel perceived usefulness diketahui bahwa mayoritas responden

menjawab setuju untuk setiap butir pertanyaan yang artinya responden

merasa LinkAja sudah memenuhi kriteria sebagai e-wallet yang bermanfat,

tetapi hal tersebut tidak menjadi jaminan bahwa mereka secara aktif

menggunakan LinkAja. Pada umumnya masyarakat memiliki lebih dari

satu aplikasi e-wallet pada ponsel mereka. Bagi yang telah menggunakan

mereka menyadari LinkAja memiliki keunggulan dari segi kemanfaatan

yaitu fitur dan layanannya tetapi hal itu tidak membuat pengguna

menjadikan LinkAja sebagai pilihan utama mereka dan lebih aktif

menggunakan e-wallet lain, sehingga tingkat penggunaan sesungguhnya

menjadi rendah.

Hasil dalam penelitian ini sama dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Bilal Mohammed Salem Al-Momani (2017) yang berjudul

“The Effect of Perceived Factors of Decision Support System on Actual

Usage: Behavioral Intention of Using Decision Support System as a

Mediating Variable: “An Empirical Study of Jordania Higher Education

Institution”. Dalam penelitian tersebut objeknya merupakan sistem

komputer dengan nama Decision Support System (DSS) dan didapatkan

hasil perceived usefulness tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

Page 133: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

114

actual usage. Hal ini dikarenakan institusi yang memanfaatkan sistem ini

kurang melakukan penyuluhan mengenai manfaat spesifik dari sistem dan

belum melakukan pengembangan atau peningkatan computing skill dari

pengguna secara maksimal sehingga menyebabkan kurangnya penggunaan

sesungguhnya dari sistem.

b) Hubungan Antara Perceived Ease of Use Terhadap Actual Usage

Berdasarkan tabel 4.30 Nilai t-hitung adalah 2,377 dengan probabilitas

0,019 lebih kecil dari 0,05. t-tabel dengan signifikan level 0,05 dengan

degree of freedom (df) untuk df=n-2 atau 100-2=98 maka t-tabel adalah

1,9845. Hasilnya adalah t-hitung (2,377) > t-tabel (1,9845). Maka dapat

disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga hipotesis yang berbunyi

bahwa perceived ease of use berpengaruh terhadap actual usage diterima

(Ha diterima dan Ho ditolak). Artinya secara parsial terdapat pengaruh

antara perceived ease of use terhadap actual usage.

Hasil ini sama dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh George

Rigopoulos dan Dimitrios Askounis (2007) yang berjudul “A TAM

Framework to Evaluate Users Perception toward Online Elecctronic

Payments”. Dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa terdapat

pengaruh positif dan signifikan antara variabel perceived ease of use

terhadap variabel actual usage.

Page 134: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

115

c) Hubungan Antara Behavioral Intention Dengan Actual Usage

Berdasarkan tabel 4.30 nilai t-hitung adalah 2,913 dengan probabilitas

0,004 lebih kecil dari 0,05. t-tabel dengan signifikan level 0,05 dengan

degree of freedom (df) untuk df=n-2 atau 100-2=98 maka t-tabel adalah

1,9845. Hasilnya adalah t-hitung (2,913) > t-tabel (1,9845). Sehingga

hipotesis yang berbunyi bahwa behavioral intention berpengaruh terhadap

actual usage diterima (Ha diterima dan Ho ditolak). Artinya secara parsial

terdapat pengaruh antara behavioral intention terhadap actual usage.

Hasil ini sama dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Flourensia Sapty Rahayu, Djoko Budiyanto dan David Palyama (2017)

yang berjudul “Analisis Penerimaan e-Learning Menggunakan

Technology Acceptance Model (TAM) Studi Kasus: Universitas Atma

Jaya Yogyakarta”. Dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel behavioral intention

terhadap variabel actual usage.

F. Diagram Analisis Jalur

Besarnya koefisien jalur diperlihatkan oleh hasil output dengan

menggunakan software SPSS 23.0. Hasil koefisien jalur dari keseluruhan

variabel dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Page 135: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

116

0,739 0,840

0,041

0,518

0,533 0,338

0,235

0,250

Sumber: Data primer diolah, 2019

Gambar 4.2

Analisis Jalur (Path Analysis)

Persamaannya menjadi:

Y = 0,518X1 + 0,235X2 + 0,547

Z = 0,041X1 + 0,250X2 + 0,338Y + 0,707

G. Model Trimming

Metode trimming adalah metode yang digunakan untuk memperbaiki

suau model analisis jalur dengan cara mengeluarkan model, variabel eksogen

yang koefisien jalurnya tidak signifikan. Jadi model trimming terjadi ketika

koefisien jalur diuji secara keseluruhan ternyata ada variabel yang tidak

signifikan. Walaupun ada satu, dua atau lebih variabel yang tidak signifikan

peneliti perlu memperbaiki model struktur anaisis jalur yang sudah

Perceived

Usefulness (X1)

Perceived Ease

of Use (X2)

Behavioral

Intention (Y)

Actual Usage

(Z)

Page 136: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

117

dihipotesiskan (Riduwan dan Kuncoro, 2008). Berdasarkan hasil analisis jalur

model substruktur 2, diperoleh variabel perceived usefulness (X1) tidak

berpengaruh signifikan terhadap actual usage (Z), maka variabel perceived

usefulness dikeluarkan dari model.

Tabel 4.31

Koefisien Determinasi Substruktur II Sesudah Trimming

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .541a .292 .278 1.411

a. Predictors: (Constant), Behavioral Intention, Perceived Ease of Use

Pada tabel 4.31 diketahui nilai koefisien determinasi (R square)

setelah di trimming adalah sebesar 0,292 (29,2%). Nilai R square sebesar

29,2% ini menunjukkan bahwa pengaruh perceived ease of use dan

behavioral intention terhadap actual usage secara gabungan adalah sebesar

29,2%, sedangkan sisanya sebesar 0,708 atau 70,8% (100% - 29,2%)

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam

penelitian ini.

Tabel 4.32

Hasil Uji Simultan (Uji F) Substruktur II Sesudah Trimming

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 79.772 2 39.886 20.024 .000b

Residual 193.218 97 1.992

Total 272.990 99

a. Dependent Variable: Actual Usage

b. Predictors: (Constant), Behavioral Intention, Perceived Ease of Use

Page 137: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

118

Berdasarkan pada tabel 4.32 di atas dapat diketahui bahwa ANOVA

atau Uji F hitung sebesar 20,024 dengan nilai signifikan sebesar 0,000, nilai

tersebut lebih kecil dari 0,05. F tabel dengan nilai signifikan 0,05 degree of

freedom (df) untuk df1=2, df2=98 maka F-tabel=2,70. Hasilnya adalah F-

hitung (20,024) > F-tabel (2,70) dan dengan hasil ini menunjukkan bahwa

variabel perceived ease of use dan behavioral intention secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap variabel actual usage .Dengan hasil tersebut

maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Tabel 4.33

Hasil Uji Parsial (Uji t) Substruktur II Sesudah Trimming

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.343 1.334 -1.007 .316

Perceived Ease

of Use .238 .091 .261 2.626 .010

Behavioral

Intention .321 .089 .359 3.608 .000

a. Dependent Variable: Actual Usage

1. Hubungan Antara Perceived Ease of Use Dengan Actual Usage

Tabel 4.33 di atas menunjukkan nilai t hitung untuk variabel perceived

ease of use sebesar 2,626. t tabel dengan signifikan level 0,05 dengan

degree of freedom (df) untuk df= n-2 atau 100-2=98 maka t-tabel adalah

1,9845. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil t hitung tersebut lebih

Page 138: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

119

besar daripada t-tabel (2,626 > 1.9845), dan ini menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh antara perceived ease of use terhadap actual usage

secara parsial.

2. Hubungan Antara Behavioral Intention Dengan Actual Usage

Tabel 4.33 di atas menunjukkan nilai t hitung untuk variabel

behavioral intention sebesar 3,608. t tabel dengan signifikan level 0,05

dengan degree of freedom (df) untuk df= n-2 atau 100-2=98 maka t-tabel

adalah 1,9845. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil t hitung tersebut

lebih besar daripada t-tabel (3,608 > 1.9845), dan ini menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh antara behavioral intention terhadap actual usage

secara parsial.

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.33 diperoleh nilai koefisien jalur

perceived ease of use (X2) terhadap actual usage (Z) adalah sebesar 0,261 dan

nilai koefisien jalur behavior intention (Y) terhadap actual usage (Z) sebesar

0,359. Koefisien determinan sebesar 0,292 (lihat pada tabel 4.31), dan besar

koefisien residu yaitu = = 0,841. Dengan demikian

diagram jalur sub struktur 2 mengalami perubahan, yaitu menjadi sebagai

berikut:

Page 139: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

120

0,841

0,261

0,359

Gambar 4.3

Model Sub Struktur 2 Setelah Trimming

Berdasarkan hasil dari koefisien jalur pada sub struktur 1 dan sub struktur

2 (setelah dilakukan trimming), maka dapat digambarkan secara keseluruhan

yang menggambarkan hubungan kasual empiris antar variabel X1, X2, dan Y

terhadap Z sebagai berikut

0,739 0,841

0,518

0,533 0,359

0,235

0,261

Gambar 4.4

Model Struktur Analisi Jalur

Perceived Ease

of Use (X2)

Behavior

Intention (Y)

Actual Usage

(Z)

Perceive

Usefulness(X1)

Perceived Ease

of Use (X2)

Behavioral

Intention (Y)

Actual Usage

(Z)

Page 140: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

121

Hasil dari koefisien jalur pada sub struktur 2 berubah menjadi

persamaan struktur yaitu:

Y = 0,518 X1 + 0,235 X2 + 0,739 €1

Z = 0,261 X2 + 0,359 Y + 0,841 €2

G. Uji Kesesuaian Model: Koefisien Q

Uji kesesuain model (goddness-of-fit test) dilakukan untuk menguji

apakah model yang diusulkan memiliki kesesuaian (fit) dengan data atau

tidak.Rumusan hipotesis statistik kesesuaian model analisis jalur model

trimming adalah sebagai berikut:

Ha: R ≠ R (Ø) : Matriks korelasi estimasi berbeda dengan matriks

korelasi sampel

Ho: R = R (Ø) : Matriks korelasi estimasi tidak berbeda (sama) dengan

matriks korelasisampel

Untuk menguji kesesuaian model analisis jalur, digunakan uji statistic

kesesuaian model koefisien Q dengan rumus: Q =

Keterangan:

Q = Koefisien Q

R2

m = 1 - (1 - R2

1) . (1 – R2

2) …… (1 – R2

p)

M = R2

m

Page 141: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

122

Apabila Q = 1 mengindikasi model fit sempurna. Jika Q < 1 untuk

menentukan fit atau tidaknya model maka statistic Q perlu diuji dengan

statistic W yang dihitung dengan rumus: Whitung = - (N – d) lnQ

Keterangan:

N = Menunjukkan ukuran sampel

d = Banyaknya koefisien jalur yang tidak signifikan sama dengan

degree offreedom= derajat kebebasan

R2

m = Koefisien determinasi multiple untuk model yang diusulkan

M = Menunjukkan koefisien determinan multiple (R2

m) setelah

koefisien jalur yang tidak signifikan dihilangkan

1. Dasar Pengambilan Keputusan

Jika W hitung ≥ χ2 (df;α), Ho ditolak (berarti korelasi sampel

berbeda dengan matriks estimasi),

maksudnya kedua model tersebut

signifikan.

Jika Whitung ≤ χ2 (df;α), Ho diterima (berarti matriks korelasi

sampel tidak berbeda (sama) dengan

matriks estimasi) maksudnya kedua

model tidak signifikan.

2. Pengujian Statistik

Koefisien determinasi multiple untuk model yang diusulkan

dari diagram jalur tersebut diperoleh koefisien determinasi untuk nilai

Page 142: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

123

R21 = 0,453 (R

2 Sub struktur 1)

R22 = 0,293 (R

2 Sub struktur 2 sebelum di trimming)

Rumus: R2

m = 1 – (1 – R2

1).(1 - R22)

= 1 – (1 – 0,453).(1 – 0,293)

= 1 – (0,547).(0,707)

= 1 – 0,3867

= 0,6133

Rumus: M: R2

m (setelah dilakukan trimming)

M = 1 – (1-R2

2)

= 1 – (1-0,292)

= 1 – 0,708

= 0,292

Mencari nilai Q

Rumus :Q = = = = 0,54618644

Nilai Q diperoleh sebesar 0,54618644 < 1, maka untuk

menentukan fit tidaknya model maka statistic koefisien Q perlu diuji

dengan statistik W. Dengan ukuran sampel 100 dan d = 1, maka

koefisien W dapat dihitung sebagai berikut:

Rumus: W hitung = - (N – d) lnQ

= - (100 – 1) ln 0,54618644

= (-99) (-0,604794896)

Page 143: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

124

= 59,8746947 dibulatkan menjadi 59,875

Dicari pada tabel distribusi χ2 atau chi-kuadrat / chi-square untuk dk =

1 dengan α = 0,05 diperoleh sebesar 3,841. Berdasarkan hasil perhitungan

diatas nilai W hitung > χ2 (1;0,05) atau 59,875 > 3,841. Hal ini menunjukkan

bahwa Ho ditolak (artinya matriks korelasi sampel berbeda dengan matriks

korelasi estimasi), maksudnya adalah kedua model signifikan.Kesimpulannya

adalah model empiris yang diperoleh memiliki kemampuan untuk

menjelaskan tentang fenomena yaitu variabel perceived usefulness dan

perceived ease of use terhadap actual usage (Z) melalui behavioral intention

dengan baik.

H. Uji Sobel

Uji sobel dimaksudkan untuk menguji signifikansi pengaruh tidak

langsung, dengan menghitung nilai t dan koefisien variabel eksogen dan

variabel mediasi, nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika

nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel maka dapat diambil kesimpulan

bahwa terdapat pengaruh mediasi. Pengaruh sobel yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perceived usefulness (X1) terhadap actual usage (Z) melalui behavioral

intention (Y)

Hipotesisnya:

Page 144: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

125

Ho : Tidak ada pengaruh antara perceived usefulness (X1) terhadap

actual usage (Z) melalui behavioral intention (Y)

Ha : Ada pengaruh antara perceived usefulness (X1) terhadap actual usage

(Z) melalui behavioral intention (Y)

Untuk mengetahui pengeruh perceived ease of use terhadap actual

usage melalui behavioral intention dapat diuji dengan uji sobel sebagai

berikut:

Hitung standard error dari koefisien indirect effect (Sx2y1)

Sx2y1 = √y12sx1

2 + x1

2sy1

2 + sx1

2sy1

2

Di mana : x1 = 0,048

Sx1 = 0,138

y1 = 0,302

sy1 = 0,104

Sx2y1 = √(0,302)2(0,138)

2+(0,048)

2 (0,104)

2+ (0,138)

2(0,104)

2

Sx2y1 = 0,00196

Berdasarkan hasil Sx1y1 ini, selanjutnya dapat menghitung nilai t

statistic pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:

Perkalian koefisien (x1y1) = (0,048)(0,302) sebesar 0,014496

t = = = 7,39591 atau sebesar 7,4

Hasil perhitungan diperoleh dengan nilai t hitung sebesar 7,4 lebih

besar dari nilai t tabel dengan tingkat signifikan 0,05 yaitu sebesar 1,9845.

Page 145: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

126

Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh mediasi antara

perceived usefulness dengan actual usage melalui behavior intention.

2. Perceived ease of use (X2) terhadap actual usage (Z) melalui behavioral

intention(Y)

Hipotesisnya:

Ho : Tidak ada pengaruh antara perceived ease of use(X2) terhadap

actual usage (Z) melalui behavioral intention (Y)

Ha : Ada pengaruh antara perceived ease of uses (X2) terhadap actual

usage (Z) melalui behavioral intention (Y)

Untuk mengetahui pengeruh perceived ease of use terhadap actual

usage melalui behavioral intention dapat diuji dengan uji sobel sebagai

berikut:

Hitung standard error dari koefisien indirect effect (Sx2y1)

Sx2y1 = √y12sx2

2 + x2

2sy1

2 + sx2

2sy1

2

Di mana : x2 = 0,238

sx2 = 0,091

y1 = 0,321

sy1 = 0,089

Sx2y1 = √(0,321)2(0,091)

2+(0,238) (0,089)

2+ (0,091)

2(0,089)

2

Sx2y1 = 0,0297

Berdasarkan hasil Sx2y1 ini, selanjutnya dapat menghitung nilai t

statistic pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:

Page 146: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

127

Perkalian koefisien (x2y1) = (0,238)(0,331) sebesar 0,076398

t = = = 2,5723232 atau sebesar 2,6

Hasil perhitungan diperoleh dengan nilai t hitung sebesar 2,6 lebih

besar dari nilai t tabel dengan tingkat signifikan 0,05 yaitu sebesar 1,9845.

Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh mediasi antara

perceived ease of use dengan actual usage melalui behavior intention.

Page 147: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

128

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh

variabel perceived usefulness dan perceived ease of use terhadap behavioral

intention dan dampaknya terhadap actual usage maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel perceived usefulness berpengaruh terhadap variabel behavioral

intention secara parsial.

2. Variabel perceived ease of use berpengaruh terhadap variabel behavioral

intention secara parsial.

3. Variabel perceived usefulness dan perceived ease of use berpengaruh

terhadap variabel behavioral intention secara simultan.

4. Variabel perceived usefulness tidak berpengaruh terhadap variabel actual

usage secara parsial.

5. Variabel perceived ease of use berpengaruh terhadap variabel actual usage

secara parsial.

6. Variabel behavioral intention berpengauh terhadapt variabel actual usage

secara parsial.

Page 148: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

129

7. Variabel perceived usefulness, perceived ease of use dan behavioral

intention berpengaruh terhadap variabel actual usage secara simultan.

8. Variabel perceived usefulness berpengaruh terhadap variabel actual usage

melalui variabel behavioral intention

9. Variabel perceived ease of use berpengarug terhadap variabel actual usage

melalui variabel behavioral intention

B. SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas, maka ada beberapa

saran sebagai berikut:

1. Untuk Perusahaan

Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa variabel perceived

usefulness berpengaruh secara langsung terhadap variabel behavioral

intention, tetapi tidak berpengaruh secara langsung terhadap variabel

actual usage. Variabel actual usage dalam penelitian ini diukur dari

frekuensi penggunaan dan durasi penggunaan. Dilihat dari jawaban

responden dalam analisis deskriptif mayoritas responden menjawab

setuju pada setiap pertanyaan, tetapi ternyata hal tersebut tidak

menjamin mereka aktif menggunakan LinkAja. Hal ini dijadikan dasar

untuk diambilnya saran untuk menjadikannya solusi dari variabel

perceived usefulness.

Page 149: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

130

Berdasarkan jawaban dari responden, LinkAja dinilai sudah

memenuhi kriteria dalam pengukuran perceived usefulness yaitu

menggunakan mobile payment dapat menghemat waktu, meningkatkan

efisiensi dan sangat berguna. Tetapi faktanya masih banyak yang tidak

aktif mengunakan LinkAja. Frekuensi dan durasi penggunaan mereka

terbilang cukup rendah.

Masyarakat tidak hanya meemiliki dan menggunakan satu e-

wallet saja pada ponsel mereka. Hal ini yang kemudian dinilai menjadi

alasan kenapa frekuensi penggunaan LinkAja rendah, karena LinkAja

masih kalah bersaing dengan e-wallet lainnya. Segala kelebihan yang

ditawarkan LinkAja dapat menarik minat pengguna tetapi belum

mampu membuat LinkAja menjadi pilihan pertama. Sehingga yang

perlu dilakukan oleh perusahaan adalah mengembangkan

diferensiasinya dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki yaitu

sinerginya dengan BUMN.

LinkAja yang bersinergi dengan BUMN baik lembaga Bank

ataupun non-Bank memiliki peluang yang besar karena sudah

memiliki jangkauan yang cukup luas. Perusahaan harus memanfaatkan

peluang itu dengan cara melakukan riset dan menambah fitur serta

layanan baru yang akan mendorong pengguna untuk mau

menggunakan LinkAja. Misalnya menghubungkan akun LinkAja

dengan akun nasabah Bank yang bekerjasama seperti Mandiri, BNI,

Page 150: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

131

BRI, dan BTN sehingga transaksi keuangan pada bank tersebut dapat

juga dilakukan dengan menggunakan LinkAJa.

Dengan adanya sinergi antara LinkAja dan BUMN maka

LinkAja memiliki ruangnya sendiri untuk dapat memberikan layanan

yang inovatif kepada para penggunanya. Hal itu akan menjadi

keunggulan karena perusahaan e-wallet lain akan sulit untuk

memasukinya. Salah satu contoh yang dapat dilakukan LinkAja adalah

dengan memaksimalkan layanan untuk pembayaran tol. Layanan ini

sudah dijalankan sejak bulan juli 2019 tetapi sampai sekarang masih

belum maksimal pelaksanaannya.

Selain itu perusahaan harus terus berupaya untuk memenuhi

kebutuhan pengguna, yaitu menyediakan layanan yang belum ada pada

e-wallet lainnya terutama layanan yang membantu dalam memenuhi

kebutuhan sehari-hari.

2. Untuk Akademisi

Penelitian mengenaik variabel perceived usefulness, perceived ease of

use, behavioral intention serta actual usage masih memiliki banyak

kekurangan dan keterbatasan sehingga perlu untuk ditingkatkan lagi

isalnya dengan penambahan variabel-variabel lain. Karena keterbatasan

tersebut maka peneliti berharap untuk penelitian berikutnya dapat

diperbarui antara lain:

Page 151: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

132

a. Dalam penelitian selanjutnya studi kasus dapat diganti tetapi tetap

dengan menggunakan variabel yang sama guna mengetahui

konsistensi hasil penelitian ini.

b. Perlu dilakukan pengkajian dengan mengambangkan variabel

penelitian dengan jumlah sampel dan populasi yang lebih besar.

diharapkan dapat menghasilkan temuan baru khususnya dalam bidang

manajemen pemasarn.

c. Teknik dan metode penelitian dapat dikembangkan dengan

menggunakan metode lan seperti Structural Equation Model (SEM),

Partial Least Square (PLS) dan yang lainya.

Page 152: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

133

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, M., “Islamic Bank Service Quality and It’s Impact on Indonesia Customers’

Satisfaction and Loyalty”, Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah Vol.10

No.2, 2018.

Affandi, y., Harahap, B.A., Bary. P., Kusuma, A.C.M., dan Rakhman, R.N. “Dampak

Financial Technology pada Makroekonomi dan Moneter. Laporan Hasil

Penelitian DKEM 2016”, 2016.

Agarwal, R. & Karahanna, E. “Time flies when you’re having fun: cognitive

absorpsition and beliefe about information technology usage”, MIS Quarterly

Vol.24 No. 4, 2000.

Ajzen, I. The theory of plan behavior. “Organizational Behavior and Human

Decision Process”, Vol.50 No.2, 1991.

Anjar, P. “Analisis Pengaruh Trust dan Risk dalam Penerimaan Teknologi Dompet

Elektronik Go-Pay”. Jurnal Siasat Bisnis Vol.2 No.1 , 88-106, 2017.

Arner, D., Barberis, J., & Buckley, R. “The Evolution of Fintech: A New Post Crisis

Paradign?”, University of New South Wales Law Research Series No.047,

2015.

Page 153: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

134

Au, Y. A., & Kauffman, R. J. “The econmics of mobile payment : Understanding

stakehlder issuesfor an emerging financial technologi application”, Elektronic

Commerce Research and Applications, Vol.7, 141-164, 2008.

Awamieh, R., & Fernandes, C. Internet Banking: An Empirical Investigation Into the

Extent of Adoption by Bank and The Determinants of Customer Satisfaction in

The United Arab Emirates. Journal of Internet Banking and Commerce, 10(1),

1-12, 2005.

Davis, F. D. “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of

Information Technology”, MIS Quarterly,Vol.13 No.3 , 319-340, 1989

Davis, F. D., Bagozzi, R. P., & Warshaw. P. R. “User Aceptance of Computer

Technology – a Comparison of Two Theoretical – Models” Management

Science, Vol.35 No.8, 982-1003, 1989.

Dorflitner, G.,Hurnuf, L.,& Schmiit M.,and Weber, M “Fintech in Germany”,

Springer International Publishing AG, 2017.

Fishbein, M., & Ajzen, I. “Beliefe, attitude, intention and behavior: An introduction

to theory and research”, Reading, MA: Addison-Wesley, 1975.

Daily Social “Fintech Report 2018”. Diakses pada tanggal 25 September 2019.

Gong, M., & Xu, Y. An Enhanced Technology Acceptance Model for Web-based

Learning. Journal of Information System education, Vol.15 No.4, 365-374,

2004.

Page 154: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

135

Ghozali, I, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21”.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013.

Harahap, B., Idham, P. B., Kusuma, A. C., & Rakhman, R. N. “Perkembangan

FInancial Technology Terkait Cetral Bank Digital Currency (CBDC) Terhadap

Transmisi Kebijakan Moneter dan Makroekonomi” 2017

Huang, J. H., Lee, C. Y. B, & Ho, S. H. “Consumer attitude toward gray market

goods”, International Marketing Review Vol.21 No.6, 598-614, 2004.

Islam, M. Z., Low, K. C., & Hasan, I. ”Intention to Use Advance Mobile Phone

Services (AMPS)”. Management Decision , 824-838, 2013

Jogiyanto. “Sistem Informasi Keperilakuan”, Yogyakarta: Andi, 2008

Jakpat “Mobile Payment in Indonesia, 2018”. Diakses pada tanggal 7 September

2019

Kurniasari, P., & Swasta. P. “Analisis Persepsi Kemanfaatan dan Persepsi

Kemudahan Terhadap Minat Perilaku Pengguna Aplikasi Transportasi Online

pada Mahasiswa Universitas Brawijaya”, Jurnal Administrasi Bisnis Vol.58

No.2, 2018.

Kusuma, H. Dan Susilowati, D. “Determinan Pengadopsian Layanan Internet

Banking: Perspektif Konsumen Perbankan Daerah Istimewa Jogjakarta”,

Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia Vol.11 No.2, 2007.

Page 155: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

136

Lai, P. “The Literature Review of Technology Adoption Models And Theories For The

Novelty Technology”, Journal of Information System and Technology

Management Vol.14, No1 , 21-38, 2017

Lai, P. “Design and Security Impact on Consumers Intention to Use Single Platform

E-Payment”, Interdisciplinary Information Sciences , Vol.22 No.1 , 111-122,

2016

Lindsay, R., Jackson, T. W., & Cooke, L. “Adapted Technology Acceptance Model

for Mobile Policing”. Journal of System and Information Technology , 389-408,

2011

Mallat, N. “Exploring Consumer Adoption of Mobile Payment – a Quantitative

Study”, Journal of Strategic Information System, Vol.16, 413-432, 2006

MDI Ventures “Mobile Payment in Indonesia: Race to Big Data Domination”. Di

akses pada 18 September 2019.

Ndubisi, N. O,& Jantan, M. Evaluating IS usage in Malaysian small and medium

sized firms using TAM. Logistics Information Management, Vol. 16 No.6, 440-

450, 2003.

Nizar, M. A. “Teknologi Keuangan (Fintech): Konsep dalam Implementasinya di

Indonesia” Warta Fiskal Edisi 5, 5-13, 2017.

Page 156: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

137

Nursiah, “Pengaruh Perceived Ease of Use dan Perceived Usefulness Terhadap

Behavior Intention to Use”, Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer,

Vol.3 No.2, 39-47. 2017.

Nguyen, T.I., Tuan, K.c., Pphuong, L.D., & Hien, A.N, “Predicing Consumer

Intention to Use Mobile Payment Servoce: Empirical Evidence from Vietnam”,

International Journal of Marketing Studies, Vol. 8 No.1, 2016.

Otoritas Jasa Keuangan, “Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan:

Perlindungan Konsumen Pada FinTech Tahun 2017”. Diakses tanggal 5

Oktober 2019.

Pardede, R., & Renhard, M. “Analisis Jalur (Path Analysis) Teori dan Aplikasi dalam

Riset Bisnis”, Jakarta: Rineka Cipta, 2014.

Rahayu, F. S., Budiyanti, D., & Palyama, D. “Analisis Penerimaan e-Learning

Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) (Studi Kasus: Universitas

Atma Jaya Yogyakarta)”. Jurnal Terapan Teknologi Informasi , 85-95. 2017

Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro, “Cara Menggunakan dan Memaknai Path

Analysis (Analisis Jalur)”, Bandung: Alfabeta, 2008.

Rigopoulos, G.,& Askunis, D. “A TAM Framework to Evaluate User’s Perception

Toward Onine Electronic Payment”, Journal of Internet Banking and

Commerce Vol.12 No.3, 2007.

Rogers, E. M. Diffusion of Innovation (1st ed.). London: The Free, 1962.

Page 157: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

138

Sugiyono,” Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi

dan R&D”, Bandung: Alfabeta, 2017.

Stevenson, J. S., Burner, G. C.,& Kumar, A. “Webpage background and viewer

attiudes”, Journal of Advertising Research, Vol.40 No.2, 29-34, 2000.

Trivedi, J.,”Factor Determining the Acceptance of E-Wallet”, 2016

Vankatesh, V., & Bala, H. “Technology Acceptance Model 3 and a Research Agenda

on Intervention”, Decisions Sciences Vol.39 No.2 , 273-315, 2008

Page 158: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

139

Website

https://www/bi/go/id Diakses pada tanggal 9 Agustus 2019

https://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/informasi-perizinan/uang-

elektronik/penyelenggara-berizin/pages/ Diakses pada tanggal 20 Juli 2019

https://www.fsb.org/monitoring-of-fintech/ Diakses pada tanggal 18 Juni 2019

https://iprice.co.id/trend/insight/e-wallet-terbaik-di-indonesia/ Diakses pada tanggal

12 September 2019

https://money.kompas.com/read/03/21/203800926/uang-elektronik-kian-populer-

penggunanya-naik-66-6-persen Diakses pada tanggal 8 Agustus 2019

https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/publikasi/Pages/Penyelenggara-Fintech-

Terdaftar-dan-berizin-di-OJK-per-31-Mei-2019 Diakses pada tanggal 15

Agustus 2019

Page 159: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

140

LAMPIRAN 1

Lampiran 1: Lembar Kuesioner Penelitian

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF

USE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION DAN DAMPAKNYA

TERHADAP ACTUAL USAGE

(Studi Kasus pada E-wallet LinkAja)

Oleh:

Emmy Sulistyani

NIM :11150810000004

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAMNEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440/201

Page 160: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

140

Dalam rangka menyelesaikan Program Strata Satu (S-1) sebagai tugas

akhir studi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen Pemasaran,

semester 9, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan ini

memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang saya lakukan dengan

judul “Analisis Pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use

Terhadap Behavioral Intention dan Dampaknya Terhadap Actual Usage (Studi

Kasus Pada E-wallet LinkAja)”.

Dngan itu dimohon untuk kesediaan bapak/ibu/saudara/i agar

berpartisipasi dalam penelitian ini dengan cara mengisi kuesioner yang terlampir.

Kesediaan bapak/ibu/saudara/i sangat dibutuhkan untuk menentukan keberhasilan

atas penelitian yang dilakukan ini. Sesuai dengan etika dalam melakukan

penelitian, data yang saya peroleh akan dijaga kerahasiaannya dan digunakan

semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian. Saya berharap agar

bapak/ibi/saudara/i dapat mengembalikan kuesioner ini setelah memenuhi semua

yang dibutuhkan dari kuesioner yang terlampir.

Demikianlah surat permohonan pengisian kuesioner ini dibuat. Selain itu,

saya ingin mengucapkan terimakasih atas kesediaan bapak/ibu/saudara/i karena

telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.

Hormat Saya,

Emmy Sulistyani

Page 161: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

141

PROFIL RESPONDEN

Sebelum mengisi kuesioner, anda diharapkan melengkapi data berikut:

A. Penyaringan Pertanyaan (Screening Question)

1. Apakah ada menggunakan e-wallet LinkAja?

a. Pernah b. Tidak Pernah

Jika jawaban anda pernah, maka silahkan lanjutkan ke pertanyaan

berikutnya.

Jika jawaban anda tidak pernah, maka berhenti menjawab dan cukup

sampai disini.

B. Identitas Responden

1. Nama :

2. Jenis Kelamin

a. Laki-laki

b. Perempuan

3. Usia

a. < 15 Tahun

b. 15 - 21 Tahun

c. >21 - 35 Tahun

d. >35 - 56 Tahun

e. >56

Page 162: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

142

4. Pendidikan Terakhir

a. SD

b. SMP

c. SMA/Sederajat

d. D1 - D3

e. D4 – S1

f. S2

g. S3

5. Pekerjaan saat ini

a. Pelajar/Mahasiswa

b. PNS

c. Pegawai Swasta

d. Wiraswasta

e. Lainnya

6. Pengeluaran Perbulan

a. < Rp.1000.000

b. Rp.1.000.000 – Rp.3.000.000

c. Rp.3.000.001 – Rp.6.000.000

d. Rp.6.000.001 – Rp.15.000.000

e. >Rp.15.000.000

Page 163: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

143

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur sesuai dengan penilaian

saudara/i mengenai “Pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use

Terhadap Behavior Intention Serta Dampaknya Terhadap Actual Usage

(Studi kasus pada e-wallet LinkAja)”.

Pilihlah satu dari lima jawaban yang ada, berilah tanda check list pada

jawaban yang anda inginkan pada salah satu kolom jawaban yang tersedia.

Tanda Keterangan

STS Sangat Tidak Setuju

TS Tidak Setuju

R Ragu-ragu

S Setuju

SS Sangat Setuju

No. Pertanyaan STS TS R S SS

Perceived Usefulness

1. Menggunakan LinkAja menghemat waktu saya

dalam melakukan pembayaran

2. Menggunakan LinkAja meningkatkan efisiensi

saya dalam melakukan pembayaran

3. Menggunakan LinkAja berguna bagi saya dalam

melakukan pembayaran

Page 164: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

144

Perceived Ease of Use

4. Menurut saya cara penggunaan LinkAja mudah

dipelajari

5. Menurut saya LinkAja memudahkan untuk

melakukan apa yang ingin saya lakukan

6. Menurut saya cara penggunaan LinkAja mudah

dimengerti dan jelas

7. Menurut saya LinkAja sangat mudah digunakan

Behavioral Intention

8. Dengan asumsi saya memiliki LinkAja, saya

berniat untuk menggunakannya

9. Mengingat bahwa saya memiliki LinkAja saya

memperkirakan bahwa saya akan

menggunakannya

15. Saya berencana untuk menggunakan e-wallet

LinkAja pada bulan berikutnya

Actual Usage

16. Saya menggunakan LinkAja minimal sehari

sekali

17. Saya mengakses LinkAja rata-rata minimal

selama 1-5 menit

Page 165: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

145

Lampiran 2: Tabulasi Jawaban Responden

Tabulasi Jawaban Responden Variabel Perceived Usefulness (X1)

No. PU1 PU2 PU3 Total

1 4 4 4 12

2 4 5 5 14

3 4 4 4 12

4 5 4 5 14

5 4 4 4 12

6 5 4 4 13

7 5 5 5 15

8 3 3 4 10

9 4 3 4 11

10 4 3 4 11

11 4 4 5 13

12 4 4 3 11

13 5 5 4 14

14 5 5 5 15

15 4 3 4 11

16 4 4 4 12

17 3 4 4 11

18 4 3 4 11

19 4 4 4 12

20 4 4 4 12

21 5 5 5 15

22 5 4 4 13

23 4 3 3 10

24 3 3 4 10

25 5 5 5 15

26 5 5 4 14

27 5 5 5 15

Page 166: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

146

28 5 5 5 15

29 4 4 4 12

30 5 5 5 15

31 4 4 4 12

32 4 4 5 13

33 4 4 4 12

34 5 5 5 15

35 4 4 4 12

36 4 4 4 12

37 4 4 4 12

38 4 4 4 12

39 4 4 5 13

40 4 4 4 12

41 5 4 4 13

42 4 4 5 13

43 3 4 5 12

44 4 4 4 12

45 4 4 4 12

46 5 5 5 15

47 4 4 4 12

48 4 4 4 12

49 4 4 4 12

50 4 5 5 14

51 4 4 4 12

52 4 3 3 10

53 4 4 4 12

54 4 4 4 12

55 4 4 4 12

56 2 3 4 9

57 5 5 5 15

58 4 4 5 13

Page 167: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

147

59 5 5 4 14

60 4 4 4 12

61 4 4 4 12

62 4 4 4 12

63 5 5 5 15

64 4 4 4 12

65 4 4 4 12

66 4 4 4 12

67 5 5 5 15

68 4 4 3 11

69 4 5 4 13

70 4 4 4 12

71 5 5 5 15

72 5 5 5 15

73 5 5 5 15

74 4 5 4 13

75 4 4 3 11

76 4 4 3 11

77 4 4 4 12

78 4 4 5 13

79 4 4 4 12

80 4 4 4 12

81 4 4 4 12

82 4 4 4 12

83 4 4 4 12

84 4 5 4 13

85 4 4 4 12

86 4 4 4 12

87 4 4 4 12

88 5 5 5 15

89 4 4 5 13

Page 168: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

148

90 4 4 4 12

91 4 5 4 13

92 4 4 4 12

93 4 5 5 14

94 5 5 5 15

95 4 4 4 12

96 4 4 4 12

97 4 5 5 14

98 5 4 5 14

99 5 4 5 14

100 4 4 4 12

Tabulasi Jawaban Responden Variabel Perceived Ease of Use (X2)

No. PEU1 PEU2 PEU3 PEOU4 Total

1 4 4 4 4 16

2 3 4 4 5 16

3 5 4 5 5 19

4 4 5 4 4 17

5 4 4 4 4 16

6 3 4 3 4 14

7 5 4 4 5 18

8 3 3 4 4 14

9 4 3 4 4 15

10 4 4 5 5 18

11 3 4 5 5 17

12 3 3 4 4 14

13 4 4 5 5 18

14 4 4 4 4 16

15 4 3 4 4 15

16 4 4 4 4 16

Page 169: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

149

17 4 4 4 4 16

18 4 4 4 5 17

19 4 4 4 5 17

20 3 3 4 4 14

21 3 4 5 5 17

22 3 4 3 4 14

23 3 3 3 4 13

24 4 4 4 3 15

25 4 5 5 5 19

26 3 4 4 3 14

27 5 5 5 5 20

28 4 4 4 5 17

29 3 4 3 4 14

30 5 5 5 5 20

31 3 4 4 4 15

32 4 5 4 4 17

33 5 4 5 4 18

34 5 5 5 5 20

35 4 4 4 4 16

36 4 3 3 4 14

37 4 5 4 4 17

38 5 3 4 4 16

39 5 3 4 4 16

40 4 4 5 5 18

41 5 4 4 4 17

42 5 4 5 5 19

43 5 5 5 5 20

44 4 4 4 4 16

45 4 4 4 4 16

46 5 5 5 5 20

47 4 4 4 4 16

Page 170: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

150

48 4 4 4 4 16

49 4 4 4 4 16

50 5 4 5 5 19

51 4 4 4 4 16

52 4 3 4 4 15

53 4 3 3 4 14

54 4 4 4 4 16

55 4 3 4 4 15

56 5 3 4 4 16

57 4 4 5 4 17

58 4 4 4 4 16

59 4 3 3 4 14

60 4 4 4 3 15

61 4 4 4 4 16

62 4 4 4 4 16

63 4 4 4 4 16

64 4 4 5 4 17

65 4 3 4 4 15

66 3 4 4 4 15

67 5 4 5 5 19

68 4 4 5 4 17

69 5 4 4 4 17

70 4 4 4 4 16

71 5 5 5 5 20

72 5 5 5 5 20

73 5 5 5 5 20

74 4 4 5 4 17

75 3 3 3 3 12

76 3 3 4 3 13

77 4 3 5 5 17

78 3 4 4 4 15

Page 171: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

151

79 4 4 4 4 16

80 4 4 4 4 16

81 4 3 4 4 15

82 3 4 4 4 15

83 4 4 4 4 16

84 4 4 4 4 16

85 4 3 4 4 15

86 5 5 5 4 19

87 4 4 4 4 16

88 4 4 4 4 16

89 4 4 4 4 16

90 5 5 4 4 18

91 4 4 5 5 18

92 4 4 5 5 18

93 5 5 4 4 18

94 4 5 4 4 17

95 4 4 5 5 18

96 5 5 4 4 18

97 4 5 4 5 18

98 5 4 5 5 19

99 5 5 5 5 20

100 4 4 4 5 17

Tabulasi Jawaban Responden Variabel Behavioral Intention (Y)

No. BI1 BI2 BI3 Total

1 3 4 3 10

2 4 4 4 12

3 4 5 5 14

4 4 4 4 12

5 4 4 4 12

Page 172: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

152

6 4 4 5 13

7 5 5 5 15

8 4 4 3 11

9 5 5 5 15

10 3 4 3 10

11 4 4 4 12

12 4 4 4 12

13 4 4 4 12

14 5 5 5 15

15 3 3 3 9

16 4 4 5 13

17 3 3 3 9

18 3 3 3 9

19 4 4 3 11

20 4 4 4 12

21 5 5 5 15

22 4 4 4 12

23 3 3 4 10

24 2 2 2 6

25 5 5 5 15

26 4 4 3 11

27 4 4 4 12

28 5 5 5 15

29 4 4 4 12

30 5 5 5 15

31 4 4 4 12

32 4 4 5 13

33 5 5 3 13

34 5 5 5 15

35 4 4 4 12

36 4 4 3 11

Page 173: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

153

37 4 4 3 11

38 4 4 2 10

39 5 5 5 15

40 4 4 4 12

41 4 5 4 13

42 4 4 3 11

43 5 5 5 15

44 4 4 4 12

45 4 4 4 12

46 5 5 5 15

47 4 4 4 12

48 4 4 4 12

49 4 4 4 12

50 5 5 4 14

51 4 4 4 12

52 3 4 4 11

53 3 3 3 9

54 4 4 4 12

55 4 4 4 12

56 3 2 2 7

57 4 4 4 12

58 4 4 5 13

59 4 5 4 13

60 3 5 3 11

61 4 4 3 11

62 4 4 4 12

63 4 4 4 12

64 4 4 4 12

65 4 4 4 12

66 4 4 4 12

67 5 5 5 15

Page 174: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

154

68 4 4 4 12

69 5 5 3 13

70 4 4 4 12

71 5 5 5 15

72 5 5 5 15

73 5 5 5 15

74 4 4 4 12

75 4 4 4 12

76 4 4 4 12

77 4 4 3 11

78 3 3 3 9

79 3 3 3 9

80 4 4 3 11

81 3 4 3 10

82 4 4 3 11

83 3 3 3 9

84 4 4 3 11

85 4 4 3 11

86 5 5 5 15

87 4 4 3 11

88 5 5 5 15

89 4 4 4 12

90 4 4 4 12

91 5 4 4 13

92 4 5 4 13

93 4 4 4 12

94 4 4 4 12

95 4 5 5 14

96 4 5 4 13

97 5 4 5 14

98 4 5 5 14

Page 175: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

155

99 4 4 5 13

100 4 4 4 12

Tabulasi Jawaban Responden Variabel Actual Usage (Z)

No. AU1 AU2 Total

1 2 3 5

2 4 4 8

3 4 4 8

4 3 2 5

5 4 4 8

6 4 4 8

7 2 4 6

8 2 2 4

9 2 4 6

10 3 3 6

11 3 4 7

12 3 4 7

13 4 4 8

14 3 3 6

15 2 2 4

16 4 4 8

17 2 3 5

18 2 3 5

19 2 3 5

20 2 3 5

21 3 4 7

22 2 3 5

23 2 3 5

24 1 2 3

25 4 4 8

Page 176: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

156

26 2 2 4

27 2 3 5

28 3 4 7

29 4 4 8

30 5 5 10

31 3 4 7

32 3 4 7

33 3 3 6

34 4 4 8

35 3 2 5

36 2 2 4

37 3 3 6

38 2 4 6

39 2 5 7

40 4 3 7

41 4 5 9

42 3 3 6

43 5 5 10

44 3 3 6

45 3 1 4

46 2 5 7

47 4 4 8

48 4 4 8

49 3 1 4

50 4 4 8

51 2 2 4

52 2 2 4

53 2 3 5

54 2 4 6

55 2 3 5

56 3 4 7

Page 177: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

157

57 1 2 3

58 4 5 9

59 2 4 6

60 2 4 6

61 2 4 6

62 4 4 8

63 4 4 8

64 2 5 7

65 2 2 4

66 4 4 8

67 5 5 10

68 2 4 6

69 1 3 4

70 1 4 5

71 5 5 10

72 5 5 10

73 5 5 10

74 5 4 9

75 3 3 6

76 3 3 6

77 3 4 7

78 3 4 7

79 3 4 7

80 3 4 7

81 2 4 6

82 2 3 5

83 3 3 6

84 2 3 5

85 3 3 6

86 4 3 7

87 2 4 6

Page 178: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

158

88 3 4 7

89 4 4 8

90 3 4 7

91 4 4 8

92 3 3 6

93 4 4 8

94 4 4 8

95 4 4 8

96 2 3 5

97 3 3 6

98 3 3 6

99 2 3 5

100 3 4 7

Page 179: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

159

Lampiran 3: Hasil Output SPSS – Validitas dan Realibilitas

Hasil Uji Validitas Variabel Perceived Usefulness (X1)

Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 Total_X1

X1.1 Pearson Correlation 1 .705** .508

** .858

**

Sig. (2-tailed) .000 .004 .000

N 30 30 30 30

X1.2 Pearson Correlation .705** 1 .639

** .920

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 30 30 30 30

X1.3 Pearson Correlation .508** .639

** 1 .809

**

Sig. (2-tailed) .004 .000 .000

N 30 30 30 30

Total_X1 Pearson Correlation .858** .920

** .809

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Uji Validitas Variabel Perceived Ease of Use (X2)

Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 Total_X2

X2.1 Pearson Correlation 1 .482** .479

** .377

* .778

**

Sig. (2-tailed) .007 .007 .040 .000

N 30 30 30 30 30

X2.2 Pearson Correlation .482** 1 .401

* .359 .721

**

Sig. (2-tailed) .007 .028 .051 .000

N 30 30 30 30 30

X2.3 Pearson Correlation .479** .401

* 1 .583

** .806

**

Sig. (2-tailed) .007 .028 .001 .000

N 30 30 30 30 30

X2.4 Pearson Correlation .377* .359 .583

** 1 .754

**

Sig. (2-tailed) .040 .051 .001 .000

N 30 30 30 30 30

Page 180: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

160

Total_X2 Pearson Correlation .778** .721

** .806

** .754

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hasil Uji Validitas Variabel Behavioral Intention (Y)

Correlations

Y.1 Y.2 Y.3 Total_Y

Y.1 Pearson Correlation 1 .918** .828

** .962

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 30 30 30 30

Y.2 Pearson Correlation .918** 1 .803

** .951

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 30 30 30 30

Y.3 Pearson Correlation .828** .803

** 1 .932

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 30 30 30 30

Total_Y Pearson Correlation .962** .951

** .932

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Uji Validitas Variabel Actual Usage (Z)

Correlations

Z.1 Z.2 Total_Z

Z.1 Pearson Correlation 1 .728** .943

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 30 30 30

Z.2 Pearson Correlation .728** 1 .914

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 30 30 30

Total_Z Pearson Correlation .943** .914

** 1

Page 181: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

161

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Uji Realibilitas Variabel Perceived Usefulness (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.827 3

Hasil Uji Realibilitas Variabel Perceived Ease of Use (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.763 4

Hasil Uji Realibilitas Variabel Behavioral Intention (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.940 3

Hasil Uji Realibilitas Variabel Actual Usage (Z)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.833 2

Page 182: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

162

Lampiran 4: Hasil Output SPSS

A. Analisis Jalur Substruktur I

1. Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .673a .453 .442 1.387

a. Predictors: (Constant), Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness

2. Hasil Uji Signifikansi Simultan – Uji F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 154.802 2 77.401 40.227 .000b

Residual 186.638 97 1.924

Total 341.440 99

a. Dependent Variable: Behavior Intention

b. Predictors: (Constant), Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness

3. Hasil Uji Signifikansi Parsial – Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.392 1.441 -.272 .786

PU .679 .116 .518 5.841 .000

PEOU .239 .090 .235 2.646 .010

a. Dependent Variable: Behavioral Intention

Page 183: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

163

B. Analisis Jalur Substruktur II

1. Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .541a .293 .271 1.418

a. Predictors: (Constant), Behavior Intention, Perceived Ease od Use,

Perceived Usefulness

2. Hasil Uji Signifikansi Simultan – Uji F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 80.012 3 26.671 13.268 .000b

Residual 192.978 96 2.010

Total 272.990 99

a. Dependent Variable: Actual Usage

b. Predictors: (Constant), Behavior Intention, Perceived Ease of Use, Perceived

Usefulness

3. Hasil Uji Signifikansi Parsial – Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.555 1.473 -1.056 .294

PU .048 .138 .041 .346 .730

PEOU .228 .096 .250 2.377 .019

BI .302 .104 .338 2.913 .004

a. Dependent Variable: Actual Usage

Page 184: PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE OF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52168... · 2020. 9. 7. · PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS DAN PERCEIVED EASE

164

C. Analisis Jalur Struktural 2 Setelah Trimming

1. Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .541a .292 .278 1.411

a. Predictors: (Constant), BI, PEOU

2. Hasil Uji Signifikansi Simultan – Uji F

3. Hasil Uji Signifikansi Parsial – Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.343 1.334 -1.007 .316

PEOU .238 .091 .261 2.626 .010

BI .321 .089 .359 3.608 .000

a. Dependent Variable: AU

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 79.772 2 39.886 20.024 .000b

Residual 193.218 97 1.992

Total 272.990 99

a. Dependent Variable: AU

b. Predictors: (Constant), BI, PEOU