pengaruh perbedaan substrat terhadap … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan...

43
PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAIAN DARI BIJI LAMUN Enhalus acoroides SKRIPSI Oleh: STEVEN JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Upload: lamthien

Post on 06-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

i

i

PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAIAN DARI BIJI LAMUN

Enhalus acoroides

SKRIPSI

Oleh:

STEVEN

JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2013

Page 2: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

ii

ii

PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAIAN DARI BIJI LAMUN

Enhalus acoroides

Oleh:

STEVEN

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pada Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

Universitas Hasanuddin

JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2013

Page 3: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

iii

iii

ABSTRAK

STEVEN (L111 09 265) “Pengaruh Perbedaan Substrat Terhadap Pertumbuhan Semaian dari Biji Lamun Enhalus acoroides” di bawah bimbingan Ibu ROHANI AMBO RAPPE sebagai Pembimbing Utama dan Ibu INAYAH YASIR sebagai Pembimbing Anggota.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November tahun 2012 sampai dengan bulan Februari 2013. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan substrat terhadap pertumbuhan semaian bibit dari biji lamun Enhalus acoroides. Penelitian ini dibatasi pada beberapa parameter diantaranya substrat yang berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan dengan interval 2 hari pengamatan. Untuk kualitas air (nitrat dan fosfat) dilakukan selama 3 kali (awal penelitian, pertengahan dan di akhir penelitian). Untuk pengukuran kandungan nutrien dalam substrat dilakukan selama 2 kali (sebelum penelitian dan setelah penelitian). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan panjang daun semaian bibit lamun Enhalus acoroides pada substrat pasir laut lebih cepat yaitu 2, 634 mm/hari, substrat pasir kuarsa 1,796 mm/hari dan substrat pecahan (rubble) karang yaitu 2,065 mm/hari. Konsentrasi nutrien dalam kolom air yaitu nitrat pada awal, pertengahan dan akhir penelitian secara berturut-turut adalah ±2,08 mg/L, ±>3,5 mg/L dan ±2,09 mg/L. Sedangkan Fosfat secara berturut-turut adalah 1,61 mg/L, 1,18 mg/L dan 1,44 mg/L. Sedangkan kandungan nitrat dan fosfat pada substrat yakni sebelum penelitian kandungan nitrat pada substrat pasir laut adalah ±13,91 mg/L, susbtrat pasir kuarsa ±13,36 mg/L dan substrat rubble karang ±10,25 mg/L. Sedangkan setelah penelitian secara berturut-turut yaitu ±12,6 mg/L, ±16,1 mg/L dan ±10,39 mg/L. Untuk kandungan Fosfat sebelum penelitian secara berturut-turut yaitu ±14,12 mg/L, ±15,29 mg/L dan ±13,83 mg/L. Setelah penelitian kandungan fosfat dalam substrat yaitu pasir laut yakni ±17,7 mg/L, pasir kuarsa yakni ±18,56 mg/L dan pada substrat pecahan (rubble) karang yakni ±17,87 mg/L. Secara signifikan semaian lamun lebih cepat tumbuh pada tipe substrat pasir laut yang ukuran partikelnya halus dibandingkan dengan substrat pasir kuarsa dan pecahan karang. Kata Kunci : Substrat, semaian Lamun Enhalus acoroides, laju

pertumbuhan, nutrien.

Page 4: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

iv

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : Pengaruh Perbedaan Substrat Terhadap Pertumbuhan Semaian dari Biji Lamun Enhalus acoroides

Nama Mahasiswa : Steven

Nomor Pokok : L111 09 265

Jurusan : Ilmu Kelautan

Skripsi telah diperiksa dan disetujui oleh :

Pembimbing Utama,

Dr. Ir. Rohani Ambo Rappe, M.Si NIP. 19690913 199303 2004

Pembimbing Anggota,

Dr. Inayah Yasir, M.Sc NIP. 19661006 199202 2001

Mengetahui :

Dekan Ketua Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan,

Prof. Dr. Ir. Andi Niartiningsih, MP Dr.Ir. Amir Hamzah Muhiddin, M.Si NIP. 196112011987032002 NIP. 196311201993031002

Tanggal Lulus: 15 Mei 2013

Page 5: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

v

v

RIWAYAT HIDUP

Steven dilahirkan pada tanggal 29 september 1991 di

To’Bakkun Kec. Walenrang Utara, Kab. Luwu. Anak

bungsu dari enam bersaudara, dari Ayahanda Yakobus

dan Ibunda Yohana. Penulis menyelesaikan pendidikan

formalnya di Sekolah Dasar Negeri 382 To’Bakkun pada

tahun 2003, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri

(SLTPN) 3 Lamasi Kab. Luwu pada tahun 2006 dan Sekolah Menengah Atas

Negeri (SMAN) 1 Walenrang Kab. Luwu pada tahun 2009. Di tahun yang sama

(2009) penulis diterima sebagai Mahasiswa di Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas

Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin Makassar melalui Seleksi

Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN).

Selama menjadi Mahasiswa penulis aktif menjadi asisten pada beberapa

mata kuliah di bidang Botani Laut, Avertebrata Laut, Ekologi Laut, Biologi Laut,

Ikhtiologi, Oseanografi Kimia dan Oseanografi Fisika. Di bidang keorganisasian

penulis pernah bergabung di Marine Science Diving Club Universitas Hasanuddin

(MSDC-UH), Persekutuan Mahasiswa Kristen Universitas Hasanuddin

(PERMAKRIS-UH) 2010-2011.

Penulis menyelesaikan rangkaian tugas akhir yaitu Kuliah Kerja Nyata

Profesi di Desa Lamarua Kec. Takkalalla, Kab. Wajo pada periode Juni-Agustus

2012. Penelitian dengan judul skripsi “Pengaruh Perbedaan Substrat Terhadap

Pertumbuhan Semaian dari Biji Lamun Enhalus acoroides” pada tahun 2013.

Page 6: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

vi

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sebesar-besarnya penulis panjatkan kehadirat Tuhan

Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayah_Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Perbedaan Substrat Terhadap

Pertumbuhan Semaian dari Biji Lamun Enhalus acoroides”.

Selama proses penulisan skripsi ini, penulis sangat banyak menerima

bantuan, bimbingan, nasehat dan do’a yang selalu mengiringi penulis selama

masa studi hingga penyusunan tugas akhir. Oleh karena itu, pada kesempatan

ini tidak ada hal yang penulis sampaikan selain ucapan “Terimah Kasih” yang

setulus-tulusnya dari lubuk hati penulis yang paling dalam sebagai bentuk

perhargaan dan penghormatan kepada:

1. Orang tuaku tercinta Ayahanda Yakobus dan Ibunda Yohana teriring

do’a dan kasih sayang yang begitu tulus dan tak berujung.

2. Saudara (i) ku yang tanpa henti selalu memberi nasehat, dukungan dan

pengorbanan.

3. Ibu Dr.Ir. Rohani Ambo Rappe, M.Si selaku pembimbing utama dan

penasehat akademik, dan Ibu Dr. Inayah Yasir, M.Sc selaku pembimbing

anggota yang dengan ikhlas meluangkan waktu dan pikiran untuk

memberikan arahan, motivasi, bimbingan dan bantuan selama masa

studi, penelitian hingga penyusunan tugas akhir ini.

4. Bapak Dr.Ir. Muh. Farid Samawi, M.Si., Dr. Khairul Amri, ST,

M.Sc.Stud, Dr. Safyuddin Yusuf, ST.M.Si dan bapak Dr. Supriadi,

ST.M.Si yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan saran dan

kritik dalam perbaikan skripsi penulis.

5. Ibu Prof.Dr.Ir. Andi Niartiningsih, MP., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kelautan dan Perikanan dan Bapak Dr.Ir. Amir Hamzah Muhiddin, M.Si

Page 7: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

vii

vii

selaku ketua jurusan Ilmu Kelautan, terima kasih atas segala petunjuk

nasehat dan bimbingan selama masa studi hingga tahap penyelesaian

studi.

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Ilmu Kelautan dan semua Dosen Se-

Unhas, terima kasih atas segala pengetahuan yang telah diberikan

selama masa studi penulis.

7. Rekan-rekan seperjuangan Team Seagrass: Nurhikmah, Hasanah,

Jezsy Patiri dan Jumniaty S yang selalu bekerjasama dalam tahap

penelitian hingga penulisan skripsi. Save The Seagrass

8. Adik yunior Nenni Asriani dan Katarina Hesty Rombe, terima kasih atas

bantuan, motivasi, dukungan dan do’anya selama ini.

9. Teman-teman KKN GELOMBANG 82 Desa Lamarua, Kec. Takkalalla,

Kab. Wajo (kak Anty, Lisa, Ayu, Kak Ical, Udai dan Ruslan), terkhusus

lagi buat Dg. Maccenning yang selalu memberikan dukungan, bantuan

dan do’anya selama 2 bulan di lokasi KKN.

10. Teman-teman seperjuangan Angkatan Kosong Sembilan (KOSLET)

Ilmu Kelautan UNHAS yang tak dapat di sebut satu persatu, terima kasih

kawan atas kebersamaan, bantuan, dukungan dan persaudaraan kita

selama ini. Khususnya buat saudara seperjuanganku Eko Yunianto (mas

Eko) dan Nur Tri Handayani, terima kasih atas persaudaraan,

kebersamaan, do’a, semangat, motivasi dan segala bantuannya selama

penulis menjalani masa kuliah hingga penulis menyelesaikan tugas akhir

ini.

11. Seluruh staff Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan yang dengan tulus

dan sabar selalu melayani penulis dalam pengurusan berkas mulai dari

penulis menjadi Mahasiswa sampai penyusunan tugas akhir ini.

Page 8: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

viii

viii

12. Tak terkecuali semua pihak yang ikut turut membantu penulis dalam

masa studi hingga penyelesaian tugas akhir.

Skripsi ini telah disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

studi di jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas

Hasanuddin. Dan segala upaya telah penulis tempuh untuk menyusun skripsi ini.

Namun, mengingat penulis hanyalah manusia biasa yang punya keterbatasan

dan tak luput dari kesalahan, oleh karena itu segala bentuk kritik dan saran yang

sifatnya membangun sangatlah diperlukan untuk memperbaiki kesalahan yang

ada. Dan akhirnya semoga skripsi ini dapat menjadi sumber ilmu tambahan yang

baru bagi kita semua, khususnya bagi kalangan dunia kelautan. Amin…!!!

Penulis

Steven

Page 9: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

ix

ix

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Tujuan dan Kegunaan ......................................................................... 3

C. Ruang Lingkup ................................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 4

A. Deskripsi Umum Lamun ...................................................................... 4

B. Karakteristik Lamun Enhalus acoroides .............................................. 5

C. Faktor Pembatas Pertumbuhan Lamun ............................................... 7

1. Nutrien............................................................................................. 7

2. Suhu ............................................................................................... 8

3. Salinitas .......................................................................................... 8

D. Hubungan Lamun dengan Substrat dan Unsur Hara .......................... 9

III. METODE PENELITIAN ............................................................................ 11

A. Waktu dan Tempat .............................................................................. 11

B. Alat dan Bahan .................................................................................... 11

C. Prosedur Kerja ................................................................................... 12

1. Tahap Persiapan dan Tahap Observasi ......................................... 13

2. Persiapan Media dan Substrat untuk Pembibitan Lamun Enhalus acoroides ........................................................................................ 13

3. Pengambilan Buah Lamun Enhalus acoroides ............................... 13

4. Penandaan Wadah Substrat ........................................................... 14

5. Pengukuran Kualitas Air dan Nutrien Sedimen ................................ 16

6. Pengukuran Pertumbuhan Semaian dari Biji Lamun Enhalus acoroides ...................................................................................... 17

D. Analisis Data ...................................................................................... 17

Page 10: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

x

x

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 18

A. Pertumbuhan Semaian Lamun Enhalus acoroides ............................. 18

1. Pertumbuhan Panjang Daun, Panjang Akar dan Jumlah Akar ........ 18

2. Lebar Daun ..................................................................................... 24

3. Jumlah Daun .................................................................................. 24

B. Kandungan Nutrien dalam Sedimen ................................................... 25

1. Nitrat ............................................................................................... 25

2. Fosfat ............................................................................................. 26

V. SIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 27

A. Simpulan ............................................................................................. 27

B. Saran ................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 28

Page 11: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

xi

xi

DAFTAR TABEL

1. Konsentrasi Nutrien dalam Kolom Air.......................................................... 20

Halaman Nomor

Page 12: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

xii

xii

DAFTAR GAMBAR

1. Tegakan lamun Enhalus acoroides yang memperlihatkan bagian-bagiannya (Waycott et al, 2004) ............................................................... 6

2. Biji lamun dalam wadah dengan substrat beragam (pasir laut (PA), pasir kuarsa (PK) dan pecahan karang (RK)). .................................................. 13

3. Buah (A) dan biji (B) dari lamun E. acoroides ........................................... 14

4. Posisi wadah saat biji disemaikan dalam dua akuarium yang terhubung

dengan sistem sirkulasi ............................................................................ 15

5. Rerata pertumbuhan panjang daun semaian E. acoroides pada substrat yang berbeda ........................................................................................... 18

6. Grafik pola pertumbuhan panjang daun E. acoroides selama 8 minggu

pemeliharaan .......................................................................................... 19

7. Rerata panjang akar semaian lamun E. acoroides pada substrat berbeda ................................................................................................... 22

8. Rerata jumlah akar semaian lamun E. acoroides pada substrat berbeda . 23

9. Rerata pertambahan lebar daun lamun E. acoroides pada substrat yang

berbeda .................................................................................................. 24

10. Rerata pertambahan jumlah daun E. acoroides pada substrat yang berbeda ................................................................................................... 24

11. Rerata kandungan Nitrat (NO3) dalam sedimen ...................................... 26

12. Rerata kandungan Fosfat (PO4) dalam Sedimen ..................................... 26

Halaman Nomor

Page 13: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

xiii

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Data pertumbuhan lamun Enhalus acoroides ........................................... 31

2. Data rerata pertambahan jumlah daun E. acoroides pada substrat yang berbeda ................................................................................................... 36

3. Hasil uji ANOVA laju pertumbuhan panjang daun E. acoroides pada substrat yang berbeda ............................................................................ 37

4. Hasil uji ANOVA pola pertambahan panjang daun pada hari ke-26

setelah penanaman pada substrat yang berbeda .................................... 39

5. Hasil uji ANOVA panjang akar semaian E. acoroides yang tumbuh pada substrat yang berbeda ............................................................................. 41

6. Hasil uji ANOVA jumlah akar semaian E. acoroides yang tumbuh pada

substrat yang berbeda ............................................................................. 43

7. Hasil uji ANOVA pertambahan lebar daun E. acoroides pada substrat yang berbeda ........................................................................................... 45

8. Tipe substrat yang digunakan .................................................................. 46

9. Semaian dan biji lamun E. acoroides pada substrat yang berbeda ......... 47

Halaman Nomor

Page 14: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

1

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lamun merupakan tumbuhan laut berbunga (Angiospermae) yang

tumbuh dan berkembang dengan baik di lingkungan pantai (den Hartog, 1970).

Tumbuhan ini memiliki banyak manfaat terhadap fungsi-fungsi biologis dan fisik

di lingkungan pantai (Azkab, 1999). Padang lamun dikenal sebagai daerah

asuhan (nursery ground), daerah mencari makan (feeding ground) dan daerah

pemijahan (spawning ground) bermacam biota laut (Bengen, 2004).

Sejak dahulu daerah sekitar perairan laut dangkal atau daerah pesisir

pantai telah dimanfaatkan sebagai tempat pengembangan budidaya dan

penangkapan ikan, sebagian juga sebagai daerah pembuangan sampah dari

daratan. Meningkatnya aktivitas ini, menyebabkan menurunnya persentase

penutupan areal padang lamun sehingga fungsinya juga menurun. Padahal salah

satu cara untuk mengatasi atau mengurangi dampak dari pemanasan global

(global warming) dan perubahan iklim (climate change) yang disarankan oleh

IUCN (The International Union for the Concervation of Nature) adalah dengan

pemeliharaan ekosistem padang lamun dalam skala yang luas (Bjork et al, 2008;

Tri, 2008). Untuk memperbaiki fungsi suatu ekosistem padang lamun, diawali

dengan mengembalikan kondisi padang lamunnya. Restorasi merupakan salah

satu strategi pengelolaan yang efektif dan berkelanjutan untuk membantu

pemulihan kerusakan padang lamun.

Kegiatan restorasi yang selama ini banyak dilakukan adalah dengan

transplantasi vegetatif. Upaya ini telah banyak dilakukan dengan menggunakan

berbagai metode penanaman dan dengan menggunakan jenis lamun yang

berbeda. Seperti yang dilakukan oleh Addy tahun 1947 pada jenis Zostera

Page 15: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

2

2

marina, Fuss dan Kelly tahun 1974 pada jenis Thalassia testudinum (Azkab,

1999), dan Halodule wrightii oleh Thorhaug (1974). Di Indonesia dilakukan pula

transplantasi vegetatif pada beberapa jenis seperti Enhalus acoroides yang

pernah dilakukan oleh Irwanto 2010 dan jenis Cymodocea rotundata serta

Thalassia hemprichii oleh Azkab (1987,1988) (Tangke, 2010; Lanuru, 2011).

Namun untuk restorasi dengan menggunakan metode transplantasi secara

vegetatif dalam skala besar akan membutuhkan lamun donor dalam jumlah yang

besar pula yang dapat berpengaruh negatif terhadap habitat lamun donor

tersebut.

Untuk menghindari resiko ini, beberapa negara telah melakukan kegiatan

restorasi dengan menggunakan tumbuhan lamun yang berasal dari biji (secara

generatif). Sebagai contoh di daerah selatan Florida pada jenis Thalassia

testudinum, Halodule wrigthii dan Ruppia maritima, dan di Teluk Cam Ranh,

Vietnam pada jenis Zostera marina dan Enhalus acoroides (Tangke, 2010;

Marion and Orth 2010; Tri, 2008). Di Indonesia upaya restorasi dengan

menggunakan bibit (restorasi generatif) masih belum dicoba.

Di daerah tropis seperti di Indonesia, penyebaran Enhalus acoroides

sangat luas. E. acoroides dapat ditemukan di semua tipe substrat, misalnya

substrat berlumpur, pasir, pasir bercampur pecahan karang sampai substrat

berbatu yang selalu tergenang air (Kiswara, 1992 dalam Parada 2002; Bengen,

2004). Meskipun semua tipe substrat dapat ditumbuhi E. acoroides, tingkat

pertumbuhannya berbeda-beda. Tingkat pertumbuhan E. acoroides berbeda-

beda berdasarkan tipe substratnya (Badria, 2007).

Berdasakan uraian tersebut di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui bagaimana pertumbuhan semaian lamun dari biji di laboratorium

dengan menggunakan substrat yang berbeda, khususnya pada semaian lamun

jenis E. acoroides.

Page 16: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

3

3

B. Tujuan dan Kegunaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan substrat

terhadap pertumbuhan bibit lamun Enhalus acoroides. Hasil dari penelitian ini

diharapkan dapat menjadi informasi dasar untuk pihak terkait maupun

masyarakat mengenai substrat terbaik untuk pembibitan lamun E. acoroides

dalam rangka penyediaan bibit lamun untuk kegiatan restorasi habitat dalam

skala luas.

C. Ruang Lingkup

Penelitian ini dibatasi pada beberapa parameter, yaitu:

1. Substrat yang berbeda, yaitu pasir kuarsa (pasir daratan), pasir dari habitat

alami (pasir laut) dan pecahan karang

2. Pertumbuhan bibit lamun dari biji meliputi: panjang daun, lebar daun dan

jumlah daun.

3. Parameter kualitas air meliputi: suhu, salinitas, fosfat (PO4) dan nitrat (NO3).

4. Kandungan nutrien dalam substrat yaitu nitrat (NO3) dan fosfat (PO4)

Page 17: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

4

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Umum Lamun

Lamun adalah tumbuhan tingkat tinggi yang telah beradaptasi penuh

untuk dapat hidup pada lingkungan laut. Eksistensi lamun di laut merupakan

hasil dari beberapa adaptasi yang dilakukan termasuk toleransi terhadap kadar

garam yang tinggi, kemampuan untuk menancapkan akar di substrat sebagai

jangkar, dan kemampuan untuk tumbuh dan melakukan reproduksi pada saat

terbenam (Coles et al, 2004). Lamun juga tidak memiliki stomata,

mempertahankan kutikula yang tipis, perkembangan shrizogenous pada sistem

lakunar dan keberadaan diafragma pada sistem lakunar. Salah satu hal yang

paling penting dalam adaptasi reproduksi lamun adalah proses penyerbukannya

yang dilakukan di bawah permukaan air atau hydrophilous pollination (Tangke,

2010).

Tumbuhan lamun di dunia terdiri dari dua familia, 12 genera dengan

sekitar 49 sampai 60 species. Dari 12 genera tersebut, tujuh diantaranya tumbuh

di daerah tropis yaitu Enhalus, Thalassia, Halophila, Halodule, Cymodocea,

Syringodium dan Thalassodendron. Keanekaragaman tertinggi untuk tumbuhan

lamun ditemukan di daerah Indo Pasifik dengan tujuh genera. Dari 25 jenis

lamun yang hidup di daerah tropis, 12 diantaranya dapat dijumpai di Perairan

Indonesia (den Hartog, 1970; Bjork et al, 2008). Di Kepulauan Spermonde

terdapat tujuh dari 12 species lamun yang ada di Indonesia. Salah satunya

adalah species Enhalus acoroides

Secara umum semua tipe dasar laut dapat ditumbuhi lamun, namun

padang lamun yang luas hanya dijumpai pada dasar laut berlumpur berpasir

Page 18: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

5

5

lunak dan tebal. Padang lamun sering terdapat di perairan laut antara hutan

rawa mangrove dan terumbu karang (Bengen, 2004).

Bentuk vegetatif lamun memperlihatkan karakter tingkat keseragaman

yang tinggi. Hampir semua genera memiliki rhizoma yang berkembang dengan

baik serta bentuk daun yang memanjang (linear) atau berbentuk sangat panjang

seperti ikat pinggang (belt), kecuali pada jenis Halophila yang memiliki daun

bentuk lonjong dan bulat. Berbagai bentuk pertumbuhan tersebut berkaitan

dengan perbedaan ekologi lamun (den Hartog, 1977). Misalnya lamun yang

termasuk kelompok Parvozosterid dan Halophilid dapat dijumpai pada hampir

semua habitat, mulai dari pasir yang kasar sampai lumpur yang lunak, dari

daerah dangkal sampai dalam, dari laut terbuka sampai estuaria.

Pertumbuhan lamun dapat dilihat dari pertambahan bagian-bagian

tertentu, seperti pertambahan jumlah daun, lebar daun, jumlah tegakan daun dan

juga pertambahan rhizomanya (Brouns and Heijs, 1986). Akan tetapi, pada

jenis-jenis tertentu, pertumbuhan rhizoma sulit untuk diukur karena letaknya yang

berada di bawah permukaan substrat. Penelitian mengenai pertumbuhan lamun

lebih banyak mengacu pada pertumbuhan daun, karena daun lamun berada di

atas permukaan substrat sehingga mudah untuk diamati pertumbuhannya

(Brouns and Heijs, 1986).

Transplantasi Enhalus acoroides secara vegetatif, dengan memanfaatkan

substrat yang berbeda, menemukan bahwa daun muda, daun sedang dan daun

tua pada substrat lumpur tumbuh lebih baik daripada yang tumbuh pada pasir

kasar (Badria, 2007).

B. Karakteristik Lamun Enhalus acoroides

Enhalus acoroides adalah lamun yang mempunyai ukuran paling besar.

Helaian daunnya dapat mencapai ukuran panjang lebih dari 1 meter (Susetiono,

Page 19: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

6

6

2004 dalam Badria, 2007)). Jenis ini tumbuh di perairan dangkal sampai

kedalaman 4 meter, pada dasar pasir, pasir lumpur atau lumpur. Vegetasinya

melimpah di daerah pasang surut. Walaupun cenderung untuk selalu membentuk

vegetasi murni, namun beberapa lamun jenis lain juga dapat ditemukan

berasosiasi dengannya. Lamun yang dapat ditemukan berasosiasi dengan E.

acoroides adalah Halophila ovalis, Halodule uninervis, Cymodocea serrulata,

Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii dan Syringodium isoetifolium.

Tumbuhan Enhalus acoroides berbunga sepanjang tahun (den Hartog, 1970).

Gambar 1. Tegakan lamun Enhalus acoroides yang memperlihatkan bagian-bagiannya

(Waycott et al, 2004).

Enhalus acoroides mempunyai rhizoma berdiameter 13,15 – 17,20 mm

yang tertutup rapat dengan rambut-rambut yang kaku dan keras (Gambar 1).

Akar berbentuk seperti tali, berjumlah banyak dan tidak bercabang dengan

panjang antara 18,50 – 157,65 mm, berdiameter antara 3,00 – 5,00 mm. Bentuk

daun seperti pita dengan tepi rata dan berujung tumpul. Panjang antara 65,0 –

160,0 cm dengan lebar antara 1,2 – 2,0 cm. Bentuk buah bulat dengan tangkai

buah panjang yang akan berpuntir dan memendek setelah bunga mekar

(athesis). Buah yang matang akan terasa padat bila dipegang dan bulu-bulu

Rhizoma

buah

Akar

Daun

Page 20: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

7

7

buah yang menutupi permukaan buah akan memendek dan tidak terasa kaku

lagi (den Hartog, 1970).

E. acoroides umumnya tumbuh pada perairan yang terlindung yaitu di

daerah bersubstrat pasir berlumpur sampai pasir kasar di perairan laut dangkal

sampai estuaria (Tomascik et al, 1997). Jenis ini juga dapat mentolerir tingkat

salinitas yang rendah, dapat membentuk padang lamun tunggal atau campuran

dengan jenis Thalassia hemprichii, serta merupakan tempat berlindung berbagai

larva hewan laut. Di rataan terumbu Pulau Pari, Enhalus acoroides tumbuh pada

dasar lumpur, pasir dan pasir pecahan karang yang selalu tergenang air.

Tumbuhnya berpencar dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari

beberapa individu atau kumpulan individu yang rapat, berupa kelompok murni

atau bersama-sama dengan Thalassia hemprichii dan Halophila ovalis (Kiswara,

1992 dalam Parada, 2002).

E. acoroides dikelompokkan ke dalam taksa sebagai berikut (den Hartog,

1977):

Dunia : Plantae

Divisi : Angiospermae

Kelas : Liliopsida

Bangsa : Hydrocharitales

Suku : Hydrocharitaceae

Marga : Enhalus

Jenis : Enhalus acoroides (Linnaeus f.) Royle

C. Faktor Pembatas Pertumbuhan Lamun

1. Nutrien

Pada perairan yang jernih, ketersediaan nutrien menjadi faktor pembatas

pertumbuhan, kelimpahan dan morfologi lamun. Lamun memperoleh nutrien

Page 21: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

8

8

melalui dua jaringan tubuhnya yaitu melalui akar dan daun (Erftemeijer and

Middelburg, 1993). Di daerah tropis, konsentrasi nutrien yang larut dalam

perairan lebih rendah jika dibandingkan dengan konsentrasi nutrien yang ada di

sedimen. Penyerapan nutrien pada kolom air dilakukan oleh daun sedangkan

penyerapan nutrien dari sedimen dilakukan oleh akar namun tidak menutup

kemungkinan pengangkutan nutrien oleh akar juga akan sampai ke bagian daun

lamun (Erftemeijer and Middelburg, 1993).

Di perairan alami, nitrat merupakan bentuk utama nitrogen yang sangat di

butuhkan lamun dalam proses pertumbuhannya (Effendi 2003 dalam Irwanto

2010), sedangkan fosfat merupakan bentuk fosfor yang sudah diurai oleh bakteri

menjadi orthofosfat (PO4) dan dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Fosfat

terdapat di sedimen dalam bentuk terlarut di air. Lamun hanya memanfaatkan

fosfat yang dalam bentuk terlarut (Hutomo, 1999).

2. Suhu

Beberapa peneliti melaporkan bahwa perubahan suhu akan membawa

pengaruh terhadap kehidupan lamun. Suhu dapat memengaruhi metabolisme

penyerapan unsur hara dan kelangsungan hidup lamun (Brouns and Heijs,

1986). Kisaran suhu optimal bagi pertumbuhan lamun dan epifit adalah 25-30ºC.

Apabila suhu perairan berada di luar kisaran optimal tersebut, maka kemampuan

lamun dalam proses fotosintesis akan menurun dengan drastis pula (Dahuri et al,

2001).

3. Salinitas

Toleransi lamun terhadap salinitas bervariasi, tergantung jenis dan umur

lamun. Lamun yang tua dapat menolerir fluktuasi salinitas yang tinggi (Zieman

1993 dalam Hendra 2011). Menurut Dahuri et al (2001), sebagian besar lamun

memiliki kisaran yang luas terhadap salinitas yaitu antara 10-40 ‰.

Page 22: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

9

9

D. Hubungan Lamun dengan Substrat dan Unsur Hara

Berdasarkan ukuran partikelnya, substrat dibedakan atas kerikil/batu (>

2,00 mm), pasir (0,05-2,00 mm), geluh (silt) (0,002-0,05 mm) dan lempung (clay)

(< 0,002 mm). Berdasarkan karakteristik tipe substratnya, padang lamun di

Indonesia dikelompokkan ke dalam enam kategori , yaitu lamun yang hidup di

substrat lumpur, pasir berlumpur, pasir, lumpur pasiran, puing-puing karang dan

batu karang (Kiswara et al, 1985).

Laju pertumbuhan daun dan produksi lamun Enhalus acoroides lebih

tinggi pada substrat lumpur berpasir (sedimen terigenous) dibandingkan pada

jenis substrat yang lain, karena substrat lumpur berpasir umumnya mempunyai

ketersediaan unsur hara N dan P yang lebih tinggi (Erftemeijer and Middelburg,

1993). Ketersediaan unsur hara N dan P pada substrat tersebut berkaitan

dengan ukuran partikel dan ketebalan sedimen. Semakin kecil ukuran sedimen,

maka akan semakin besar ketersediaan unsur hara N dan P di substrat tersebut

(Erftemeijer and Middelburg, 1993).

Ketersediaan unsur hara di perairan padang lamun dapat berperan

sebagai menjadi faktor pembatas pertumbuhan lamun. Untuk lamun yang

tumbuh pada sedimen yang kaya akan kalsium karbonat (CaCO3), ketersediaan

fosfat dapat menjadi faktor pembatas pertumbuhan karena fosfat kuat terikat

pada partikel sedimen. Ketersediaan nitrogen organik di perairan, juga dapat

menjadi faktor pembatas pertumbuhan lamun, sehingga efisiensi daur nutrisi

dalam ekosistem menjadi sangat penting (Kiswara, 1995).

McRoy et al (1972) dalam penelitiannya mengenai pengikatan fosfat oleh

lamun dengan menggunakan teknik perunut 32P pada jenis Zostera marina

menyimpulkan, bahwa sumber utama fosfat yang digunakan untuk pertumbuhan

lamun adalah fosfat yang berada di dalam sedimen. Fosfat diserap oleh akar

kemudian dialirkan ke daun dan kemudian dipindahkan ke perairan sekitarnya.

Page 23: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

10

10

Unsur hara N dan P dapat berasal dari ekosistem itu sendiri atau dari luar

ekosistem, dalam bentuk organik maupun anorganik (hasil dekomposisi/

penguraian). Peningkatan bahan organik akan memicu aktivitas organisme

pengurai untuk menguraikan bahan organik menjadi anorganik. Penguraian

(dekomposisi) bahan organik tersebut dilakukan oleh bakteri aerob dan anaerob.

Page 24: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

11

11

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2012 sampai Februari

2013 yang meliputi studi literatur dan persiapan alat, pengumpulan buah lamun

Enhalus acoroides, pengambilan data pertumbuhan, analisis data dan

penyusunan laporan akhir.

Pengambilan biji lamun Enhalus acoroides dilakukan di Pulau

Barranglompo, sedangkan pembibitan dan pengamatan dilakukan di

Laboratorium Biologi Laut, Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan

Perikanan. Untuk analisis nitrat dan fosfat air dilakukan di Laboratorium

Oseanografi Kimia Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan

Perikanan. Untuk analisis nitrat dan fosfat sedimen dilakukan di Laboratorium

Kimia dan Kesuburan Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian

Universitas Hasanuddin.

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada saat pengambilan buah lamun di lapangan

adalah kantong sampel untuk tempat penyimpanan buah lamun. Alat yang

digunakan pada saat pembibitan lamun di laboratorium adalah botol bekas air

mineral digunakan sebagai wadah media tumbuh, akuarium dengan sistim

tersirkulasi dengan volume total air ±246 liter, mistar skala 1 mm digunakan

untuk mengukur pertumbuhan lamun, thermometer untuk mengukur suhu,

handrefractometer untuk mengukur salinitas dan jangka sorong untuk mengukur

diameter biji lamun.

Bahan-bahan yang digunakan adalah air tawar untuk membersihkan

wadah, kantong plastik sebagai tempat penyimpanan sedimen yang diambil dari

Page 25: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

12

12

pulau Barranglompo. Sedimen meliputi pasir laut (pasir karbonat dengan ukuran

butir ±0,125 mm), rubble yang terdiri dari berbagai bentuk pecahan karang

(umumnya dari karang bercabang, berukuran butir ±>2,00 mm) dan pasir kuarsa

(pasir bahan bangunan dengan ukuran butir ±0,50 mm) yang digunakan sebagai

substrat. Buah lamun Enhalus acoroides yang sudah matang yang ditandai

dengan buah yang terasa padat bila digenggam dan bulu-bulu buah yang

memendek dan tidak kaku.

C. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan dan Tahap Observasi

Tahap pertama adalah studi literatur, yang dilakukan untuk mempertajam

fokus penelitian dan untuk penguatan kerangka teoritis, perumusan masalah,

serta penyusunan metodologi penelitian. Tahap observasi dilakukan untuk

mengetahui kondisi lapangan yang sesungguhnya, mengidentifikasi permasalah-

an sebagai hipotesa awal dalam perencanaan penelitian. Tahap observasi ini

juga dilakukan untuk mengetahui secara pasti lokasi pengambilan buah lamun.

2. Persiapan Media dan Substrat untuk Pembibitan Lamun Enhalus acoroides

Salah satu parameter pembatas pertumbuhan lamun adalah tingkat

kekeruhan. Air yang keruh akan menghambat proses fotosintesis daun lamun.

Oleh karena itu, pada penelitian ini substrat lumpur tidak digunakan walaupun

substrat lumpur pada beberapa tulisan dianggap media terbaik untuk

pertumbuhan lamun (Faiqoh, 2006; Badria, 2007; Hasanuddin, 2013).

Pembibitan biji lamun pada penelitian ini menggunakan pasir pantai,

pecahan karang serta pasir kuarsa (Lampiran 8). Bila usaha pembibitan dapat

dilakukan dengan menggunakan pasir yang mudah diperoleh, seperti pasir

kuarsa, maka akan sangat memudahkan proses pembibitan.

Page 26: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

13

13

Akuarium dan wadah plastik berupa botol bekas air mineral ukuran 330 ml

berdiameter 54 mm, tinggi 10 cm. Botol dibersihkan terlebih dahulu, lalu

kemudian diangin-anginkan hingga kering. Wadah plastik yang sudah bersih lalu

dilubangi semua sisinya dengan menggunakan potongan besi berujung runcing,

berdiameter 1mm. Wadah substrat siap untuk digunakan.

Pasir kuarsa, pecahan karang dan pasir laut (pasir CaCO3 halus), yang

akan menjadi media tumbuh lamun, dicuci dengan air tawar beberapa kali hingga

bersih, kemudian dijemur di bawah matahari dengan harapan mikroorganisme

dan senyawa organik yang masih tersisa di sedimen akan berkurang atau

bahkan hilang setelah proses pencucian dan pengeringan.

Gambar 2. Biji lamun dalam wadah dengan substrat beragam (pasir laut (PA), pasir

kuarsa (PK) dan pecahan karang (RK)).

3. Pengambilan Buah Lamun Enhalus acoroides

Buah lamun Enhalus acoroides yang dianggap sudah matang, dipetik pada

tangkai buahnya 5 cm dari buah lalu dibersihkan hingga tidak ada lagi butiran

pasir yang melekat pada kulit buah. Setelah bersih, buah lamun dimasukkan ke

dalam kantong sampel untuk dibawa ke laboratorium.

Page 27: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

14

14

Gambar 3. Buah (A), dan biji (B) dari lamun Enhalus acoroides

4. Penandaan Wadah Substrat Sebelum digunakan, wadah yang sudah dibersihkan, diberi label atau

kode. Wadah substrat pasir kuarsa (PK) dengan jumlah ulangan 20 (PK1, PK2,

sampai PK20), substrat pasir dari habitat alami (pasir laut) (PA) dengan jumlah

ulangan 20 (PA1, PA2, sampai PA20), substrat pecahan (rubble) karang (RK)

dengan jumlah ulangan 20 (RK1, RK2 sampai RK20). Wadah kemudian diisi

substrat yang sesuai setinggi 6 cm, lalu diletakkan secara acak di dalam

akuarium (Gambar 4), yang airnya tersirkulasi dalam suatu sistem (volume ± 246

liter). Wadah berisi substrat kemudian dibiarkan selama 3 hari dalam sistim

tersirkulasi tadi, sebelum ditanami biji.

Buah lamun yang telah terkumpul dibuka dan dikeluarkan bijinya dengan

hati-hati agar selubung pembungkus biji tidak rusak. Sebanyak 60 biji lamun

berdiameter relatif sama (± 16 mm) dipilih untuk kemudian diambil secara acak

untuk ditanam pada media tumbuh yang telah dipersiapkan dan berada dalam

akuarium yang telah terisi air laut dan tersirkulasi.

B A

Page 28: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

15

15

PA

PK

RK

39cm

PA1

RK2

PK4

PA6

RK7

PK9

PK1

PA3

RK4

PK6

PA8

RK9

RK1

PK3

PA5

RK6

PK8

PA10

PA2

RK3

PK5

PA7

RK8

PK10

PK2

PA4

RK5

PK7

PA9

RK10

39cm

PA11

RK12

PK14

PA16

RK17

PK19

PK11

PA13

RK14

PK16

PA18

RK19

RK11

PK13

PA15

RK16

PK18

PA20

PA12

RK13

PK15

PA17

RK18

PK20

PK12

PA14

RK15

PK17

PA19

RK20

Gambar 4. Posisi wadah saat biji disemaikan dalam dua akuarium yang terhubung

dengan sistem sirkulasi.

Ket. : : Substrat Pasir Laut (pasir karbonat)

: Substrat Pasir Kuarsa

: Substrat Pecahan (Rubble) karang

a

b 35cm

35cm

Page 29: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

16

16

5. Pengukuran Kualitas Air

a. Suhu

Pengambilan data suhu dilakukan dengan menggunakan thermometer

pada setiap akuarium dengan cara mencelupkan thermometer ke dalam

akuarium kemudian suhu yang ditunjukkan pada thermometer dicatat.

b. Salinitas

Pengukuran parameter salinitas dilakukan dengan menggunakan

handrefractometer. Air yang terdapat dalam akuarium, diambil secukupnya

kemudian diteteskan pada kaca handrefractometer, lalu dengan bantuan cahaya

dilihat dan dicatat nilai salinitasnya.

c. Nitrat

Air sampel disaring dengan menggunakan kertas Whatman, kemudian air

yang sudah disaring dipipet 5 ml ke dalam tabung reaksi yang selanjutnya di

tambahkan dengan larutan brucin sebanyak 0,5 ml lalu diaduk. Kemudian

ditambahkan 5ml asam sulfat pekat kemudian diaduk dan didiamkan beberapa

menit sampai dingin. Larutan blanko dibuat dari 5 ml akuades. Kadar nitrat diukur

dengan menggunakan spektrofotometer (pembacaan sampel maksimal 3,5 mg/L

dan minimum 0,001 mg/L) DREL 2800 dalam satuan mg/L pada panjang

gelombang 420 nm. Nilai nitrat yang tertera di layar spektrofotometer DREL 2800

kemudian dicatat.

d. Fosfat

Sebanyak 25-50 ml air sampel disaring dengan menggunakan kertas

saring millipore 0,45 μm atau yang setara. Kemudian 2,0 ml air sampel yang

telah disaring dipipet, dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian

ditambahkan 2,0 ml H3BO3 1%, dan diaduk, lalu ditambahkan 3,0 ml larutan

pengoksida fosfat (campuran antara Asam sulfat 2,5 M, asam ascorbic dan

ammonium mlybdate) lalu diaduk. Dibiarkan selama satu jam, agar terjadi reaksi

Page 30: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

17

17

yang sempurna. Kadar fosfat diukur dengan menggunakan spektrofotometer

DREL 2800 dalam satuan mg/L pada panjang gelombang 420 nm. Nilai fosfat yg

tertera di layar Spektrofotometer DREL 2800 kemudian dicatat.

6. Pengukuran Pertumbuhan Semaian Biji Lamun Enhalus acoroides

Pengukuran pertumbuhan semaian lamun meliputi perhitungan jumlah

daun. Sedangkan panjang daun dan lebar daun diukur dengan menggunakan

mistar plastik 1 mm. Pengukuran pertama dilakukan pada hari kedua setelah

penanaman dan selanjutnya dilakukan setiap dua hari selama 8 minggu

pemeliharaan. Untuk data tambahan dilakukan pula pengamatan pada

perubahan jumlah lamun yang mati, panjang akar, jumlah akar dan diameter akar

yang dilakukan di akhir penelitian.

Laju pertumbuhan daun lamun dihitung dengan menggunakan rumus

(Supriadi, 2003; Short and Duarte, 2001).

Keterangan:

P : Laju pertumbuhan panjang daun (mm) Lo : Panjang awal daun (mm) Lt : Panjang akhir daun (mm) Λt : Lama/waktu pengamatan (hari)

D. Analisis Data

Untuk melihat efek substrat yang berbeda terhadap pertumbuhan semaian

lamun Enhalus acoroides, digunakan analisis varians satu arah (One Way

ANOVA). Jika hasil dari analisis tersebut menunjukkan adanya perbedaan

signifikan, maka dilanjutkan dengan analisis post hoc test untuk menentukan

perlakuan yang optimum.

P =Lt − LoΛt

Page 31: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

18

18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan Semaian Lamun Enhalus acoroides

1. Pertumbuhan Panjang Daun, Panjang Akar dan Jumlah Akar Laju pertumbuhan daun dari semaian lamun Enhalus acoroides

memperlihatkan nilai yang berbeda pada substrat yang berbeda. Semaian di

substrat pasir laut secara signifikan tumbuh lebih cepat (P<0,05) dibandingkan

dengan yang tumbuh pada substrat pasir kuarsa dan pecahan karang (Gambar

5).

Gambar 5. Rerata pertumbuhan panjang daun semaian Enhalus acoroides pada substrat

yang berbeda

Dari pola pertumbuhan daun lamun E. acoroides selama 8 minggu

(Gambar 6) terlihat bahwa, semaian dengan substrat pasir laut tumbuh lebih

cepat dibandingkan dengan semaian yang tumbuh pada substrat pasir kuarsa

dan pecahan karang.

a

bb

00.5

11.5

22.5

3

Pasir Laut (PA) Pasir Kuarsa (PK) Pecahan Karang (RK)R

erat

a Pe

rtum

buha

n pa

njan

g D

aun

(mm

)

Substrat

Pertumbuhan daun Semaian Enhalus acoroides pada susbstrat berbeda

Page 32: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

19

19

Gambar 6. Grafik pola pertumbuhan panjang daun Enhalus acoroides selama 8 minggu

pemeliharaan

Laju pertumbuhan panjang daun semaian lamun Enhalus acoroides pada

substrat pasir laut dengan substrat pasir kuarsa dan substrat pasir alami dengan

substrat pecahan karang berbeda nyata (p<0.05) (Lampiran 3). Laju

pertumbuhan semaian Enhalus acoroides secara signifikan lebih tinggi pada

pasir laut dibandingkan dengan yang tumbuh pada pasir kuarsa dan pecahan

karang (Gambar 5).

Pola pertumbuhan panjang daun semaian lamun E. acoroides di

laboratorium hingga hari ke 20 setelah penanaman tidak memperlihatkan pola

pertumbuhan yang berbeda (Gambar 6). Hal ini disebabkan karena sumber

energi yang digunakan untuk tumbuh hingga hari ke-20 masih memanfaatkan

cadangan makanan yang berasal dari biji. Semua biji yang berasal dari

tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae) memiliki cadangan makanan yang

terdapat dalam putih lembaga dalam (endospermium). Lama penyimpanan

cadangan makanan dalam biji berbeda-beda pada setiap jenis (Tjitrosoepomo,

2000; Hidayat, 1995).

Semaian lamun E. acoroides yang tumbuh pada substrat berbeda setelah

hari ke 20 memperlihatkan pola pertumbuhan yang berbeda (Gambar 6), dan

secara signifikan pola pertumbuhan terlihat pada hari ke 26 keatas (P<0,05)

020406080

100120140160180

0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56 60

Pola

per

tum

buha

n pa

njan

g da

un E

nhal

us a

coro

ides

(mm

)

Waktu Pengamatan (hari)

Pasir AlamiPasir KuarsaPecahan Karang

Page 33: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

20

20

(Lampiran 4). Semaian yang tumbuh pada pasir laut lebih tinggi dibandingkan

dengan yang tumbuh pada substrat pasir kuarsa dan pecahan karang. Hal ini

kemungkinan disebabkan karena semaian lamun E. acoroides sudah mulai

memanfaatkan nutrien dari lingkungan. Konsentrasi nitrat di kolom air pada awal

penelitian (penanaman biji) adalah sekitar 2,08 mg/L yang meningkat menjadi

>3,5 mg/L pada hari ke-30 (pertengahan penelitian), tetapi menurun kembali

menjadi sekitar 2,09 mg/L di akhir penelitian (±60 hari) (Tabel 1). Peningkatan

konsentrasi nitrat pada pertengahan penelitian kemungkinan disebabkan oleh

karena semaian belum memanfaatkan nutrien dari lingkungan, kenyataan

adanya penambahan air laut baru pada pertengahan waktu penelitian juga dapat

menjadi alasan meningkatnya konsentrasi nitrat serta adanya fiksasi nitrogen

yang berasal dari udara melalui sirkulasi air yang jatuh masuk ke dalam air (Fitter

and Hay, 1981).

Konsentrasi nitrat kembali menurun ketika akhir penelitian yang diduga

disebabkan karena semaian lamun E. acoroides telah memanfaatkan nutrien dari

lingkungannya untuk tumbuh.

Tabel 1. Konsentrasi Nutrien dalam kolom air

Pengukuran Nutrien (mg/L)

Nitrat (NO3) Fosfat (PO4) Awal 2,08 1,61

Tengah ± >3,5 1,18 Akhir 2,09 1,44

Pertambahan panjang daun semaian lamun Enhalus acoroides yang

ditanam pada substrat pasir laut lebih tinggi dibandingkan dengan yang tumbuh

pada substrat pasir kuarsa dan pecahan karang. Hal ini pula disebabkan karena

tekstur sedimen pada pasir alami (PA) lebih halus. Tekstur substrat yang lebih

halus menyebabkan tumbuhan tidak perlu mengeluarkan energi yang lebih besar

agar akar bisa masuk ke dalam substrat. Berbeda dengan partikel sedimen yang

Page 34: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

21

21

lebih kasar seperti substrat lainnya (PK dan RK), akar membutuhkan energi lebih

banyak untuk masuk ke dalam substrat kasar, sehingga energi yang akan

digunakan untuk pertumbuhan daun pada pasir laut (PA) relatif lebih banyak

dibandingkan dengan substrat pasir kuarsa (PK) dan substrat pecahan karang

(RK). Hal serupa juga didapatkan oleh Badria (2007), di Teluk Banten. Pada

substrat yang lebih halus, laju pertumbuhan Enhalus acoroides lebih cepat

dibandingkan dengan lamun yang tumbuh pada substrat yang kasar.

Hasil ini didukung pula oleh suhu dan salinitas yang masih dalam batas

toleransi pertumbuhan untuk lamun. Menurut Dahuri (2001), batas toleransi

optimum suhu dan salinitas untuk pertumbuhan lamun yaitu 30 0C dengan

salinitas 35 ‰ . Kisaran suhu air pada dua akuarium yang digunakan adalah

antara 27– 29 0C, dengan kisaran salinitas 30-31 ‰.

Substrat merupakan medium dari mana tumbuhan secara normal

memperoleh nutrien. Substrat dapat didefinisikan pula sebagai medium alami

untuk pertumbuhan tanaman yang tersusun atas mineral, bahan organik, dan

organisme hidup. Air dan udara berada dalam pori-pori substrat. Distribusi dan

ukuran rongga pori-pori tergantung pada struktur dan tekstur substrat.

Substrat menentukan sejauh mana lamun tumbuh. Umumnya lamun tumbuh

pada substrat berlumpur sampai ke substrat berbatu. Perbedaan karakteristik

substrat dapat memengaruhi pertumbuhan dan penyebaran lamun. Hal ini sesuai

dengan penyataan Erftemeijer and Middelburg (1993) bahwa semakin kecil

ukuran sedimen maka semakin besar pula ketersediaan unsur hara N dan P di

substrat tersebut. Karena semakin kecil ukuran partikel substrat maka energi

yang digunakan akar untuk masuk ke dalam substrat untuk memperoleh nutrien

tidak banyak. Berbeda dengan substrat yang memiliki tekstur yang kasar.

Hal ini pula dukung dengan hasil penelitian yang didapatkan pada panjang

akar dan jumlah akar. Rerata panjang akar lamun Enhalus acoroides yang

Page 35: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

22

22

ditumbuhkan pada substrat pasir laut (PA) dan substrat pasir kuarsa (PK) secara

signifikan lebih panjang (P<0,05) dibandingkan akar semaian yang ditumbuhkan

di substrat pecahan (rubble) karang (RK) (Gambar 7).

Gambar 7. Rerata panjang akar semaian lamun Enhalus acoroides pada substrat berbeda

Rerata panjang akar semaian lamun E. acoroides pada substrat pecahan

karang dengan substrat pasir kuarsa dan substrat pecahan karang dengan

substrat pasir laut berbeda nyata (P<0,05) (Lampiran 5). Salah satu fungsi akar

adalah untuk menyerap nutrien dari dalam substrat. Seperti penyataan

Erftemeijer and Middelburg (1993) yang menyatakan bahwa lamun lebih banyak

mengambil nutrien dari dalam substrat dibandingkan dengan nutrien di kolom air.

Semakin panjang suatu akar maka akan semakin optimal pengambilan nutrien

dari dalam substrat (Jumin, 1985). Hal ini didasari dengan asumsi bahwa

semakin panjangnya akar maka bulu-bulu akar akan semakin banyak dan

pengambilan nutrien dari dalam substrat pun optimal.

Sedangkan dari segi jumlah akar, semaian yang ditumbuhkan pada

substrat pecahan (rubble) karang secara signifikan memiliki jumlah akar yang

lebih banyak dibandingkan dengan pasir laut dan pasir kuarsa (Gambar 8).

a a

b

0

20

40

60

80

100

120

Pasir Laut (PA) Pasir Kuarsa (PK) Pecahan Karang (RK)

Rer

ata

Panj

ang

Aka

r Se

mai

an E

. aco

roid

es (m

m)

Substrat

Page 36: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

23

23

Gambar 8. Rerata jumlah akar semaian Enhalus acoroides yang ditumbuhkan pada

substrat yang berbeda Akar merupakan salah satu organ tumbuhan yang sangat penting untuk

pertumbuhan. Akar selain berfungsi untuk memperkuat berdirinya tumbuhan juga

bertindak sebagai penyerap nutrien dari dalam sedimen dan kadang-kadang

sebagai temapat penyimpanan cadangan makanan (Tjitrosoepomo, 2000).

Bentuk dan kedalaman serta penyebaran akar akan mempengaruhi jumlah

nutrien dan air yang diserap oleh akar tanaman. Akar yang panjang memiliki luas

permukaan yang lebih besar jika dibandingkan dengan akar yang pendek karena

dapat menjelajahi sejumlah volume yang sama (Jumin, 1985).

Rerata jumlah akar semaian E. acoroides yang tumbuh pada substrat

pecahan karang terhadap susbtrat pasir kuarsa dan substrat pecahan karang

dengan substrat pasir laut berbeda nyata (P<0,05) (lampiran 6). Hal ini

disebabkan karena tipe substrat yang berbeda. Substrat pecahan karang

memiliki tekstur lebih kasar sehingga akar semaian sangat sulit untuk

menembus substrat dalam memperoleh nutrien. Untuk tetap memperoleh nutrien

yang cukup untuk pertumbuhannya maka salah satu adaptasi yang dilakukan

yaitu memperbanyak akar.

a ab

0.000.501.001.502.002.503.003.50

Pasir Laut (PA) Pasir Kuarsa (PK) Pecahan Karang (RK)

Jum

lah

Akar

Sem

aian

En

halu

s ac

oroi

des

Substrat

Page 37: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

24

24

2. Lebar Daun

Rata-rata pertambahan lebar daun Enhalus acoroides pada substrat pasir

laut dan pecahan karang adalah ±0.094 mm/hari, sedangkan pada pasir kuarsa

adalah ±0.092 mm/hari (Gambar 9).

Gambar 9. Rerata pertambahan lebar daun lamun Enhalus acoroides pada substrat yang

berbeda

Uji statistik dengan analisis One Way ANOVA menunjukkan bahwa

pertambahan lebar daun dari semaian Enhalus acoroides yang tumbuh pada 3

substrat yang berbeda tidak berbeda nyata (p>0,05) (Lampiran 7).

3. Jumlah Daun

Rata-rata pertambahan jumlah daun Enhalus acoroides selama 8 minggu

pemeliharaan dengan interval 2 hari pada substrat berbeda adalah Gambar 10.

Gambar 10. Rerata pertambahan jumlah daun Enhalus acoroides pada substrat yang

berbeda

0.000.010.020.030.040.050.060.070.080.090.10

Pasir laut (PA) Pasir Kuarsa (PK) Pecahan Karang (RK)R

erat

a Pe

rtam

baha

n Le

bar

Dau

n (m

m)

Substrat

0.001.002.003.00

4.005.006.007.00

0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56 60

Rer

ata

pert

amba

han

Jum

lah

Dau

n La

mun

E. a

coro

ides

Waktu Pengukuran (Hari)

Pasir Laut (PA)

Pasir Kuarsa (PK)

Pecahan Karang (RK)

Page 38: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

25

25

Grafik di atas menunjukkan bahwa pertambahan jumlah daun Enhalus

acoroides yang disemaikan pada substrat pasir laut, pasir kuarsa dan pecahan

karang tidak berbeda jauh. Rata-rata pertambahan jumlah daun Enhalus

acoroides yang tumbuh pada tiga substrat berbeda selama 8 minggu

pemeliharaan adalah ±5,60 (sekitar 5-6 ) jumlah daun yang tumbuh (Lampiran 2).

B. Kandungan Nutrien dalam Sedimen

Lamun hidup pada berbagai macam tipe substrat, diantaranya pasir, lumpur,

pasir berlumpur dan batu karang. Kondisi ini menentukan penyebarannya di

perairan mulai dari pantai hingga ke daerah berbatasan dengan ekosistem

terumbu karang. Selain dalam kolom perairan, nutrien juga dapat dijumpai dalam

substrat.

1. Nitrat

Konsentrasi nitrat pada ketiga substrat yang berbeda memiliki nilai rata-rata

yang berbeda pada awal hingga akhir penelitian (Gambar 11). Kandungan nitrat

pada sedimen awal penelitian yaitu pada substrat pasir laut (PA) sebesar 13,91

ppm, substrat pasir kuarsa (PK) sebesar 13,36 ppm dan pada pecahan karang

(RK) sebesar 10,25 ppm. Sedangkan setelah penelitian kandungan nitrat pada

sedimen yaitu substrat pasir laut (PA) sebesar 12,60 ppm, substrat pasir kuarsa

(PK) sebesar 16,10 ppm dan substrat pecahan karang (RK) sebesar 10,39 ppm.

Hal ini sesuai dengan hasil yang didapatkan oleh Hamid (1996) di Teluk

Grenyang sebesar 17,94-51,38 ppm dan Suparno (1999) di Teluk Banten

sebesar 11,11-37,21 ppm. Perbedaan nilai konsentrasi nitrat pada ketiga substrat

pada penelitian ini masih tergolong baik untuk pertumbuhan lamun.

Page 39: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

26

26

Gambar 11. Rerata Kadungan Nitrat (NO3) dalam sedimen

2. Fosfat Konsentrasi kandungan fosfat dalam sedimen yang dilakukan pada awal

dan akhir penelitian didapatkan nilai yang berbeda (Gambar 12).

Gambar 12. Rerata kandungan fosfat (PO4) dalam sedimen

Kandungan fosfat pada awal penelitian yaitu untuk pasir laut (PA) sebesar

14,12 ppm, untuk substrat pasir kuarsa (PK) sebesar 15,29 ppm dan untuk

substrat pecahan karang (RK) sebesar 13,83 ppm. Sedangkan kandungan fosfat

setelah penelitian didapatkan untuk substrat pasir laut (PA) sebesar 17,70 ppm,

untuk substrat pasir kuarsa (PK) sebesar 18,56 ppm dan untuk pecahan karang

(RK) sebesar 17,87 ppm. Hal ini sesuai dengan hasil analisis fosfat yang

didapatkan oleh Hamid (1996) di Teluk Grenyang Banten yaitu sebesar 16,87-

34,24 ppm. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini masih dalam kategori baik

untuk pertumbuhan lamun berdasarkan data-data penelitian di lokasi lain.

02468

101214161820

Pasir Laut (PA) Pasir Kuarsa (PK) Pecahan Karang (RK)

Rer

ata

kand

unga

n N

itrat

(N

O3)

dal

am S

edim

en

(ppm

)

Substrat

Awal Penelitian

Akhir Penelitian

0

5

10

15

20

25

Pasir Laut (PA) Pasir Kuarsa (PK) Pecahan Karang (RK)Rer

ata

Kan

dung

an F

osfa

t (P

O4)

Dal

am S

edim

en

(ppm

)

Substrat

Awal Penelitian

Akhir Penelitian

Page 40: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

27

27

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe substrat berpengaruh terhadap laju

pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides, dimana laju pertumbuhan

panjang daun semaian lamun Enhalus acoroides lebih signifikan pada substrat

pasir laut (pasir karbonat) dibandingkan dengan semaian yang tumbuh pada

substrat pasir kuarsa dan pecahan karang.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat tingkat kelangsungan

hidupnya di lapangan, sehingga bisa di bandingkan hasil antara restorasi secara

vegetatif dengan restorasi secara generatif. Dan untuk substrat sebaiknya

menggunakan pasir laut (pasir karbonat) jika melakukan persemaian di

laboratorium.

Page 41: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

28

28

DAFTAR PUSTAKA

Azkab, M.H. 1999. Petunjuk Penanaman lamun. Oseana, Volume XXIV, Nomor 3 :11 – 25.

Badria, S., 2007. Laju Pertumbuhan Daun Lamun Enhalus acoroides Pada Dua

Substrat Berbeda Di Teluk Banten. Skripsi. Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor

Bengen,D.G. 2004. Sinopsis ekosistem dan sumberdaya alam pesisir. Pusat

Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Instititut Pertanian Bogor. Bjork, M., Short, F., Mcleod, E. and Beer, S. 2008. Managing Seagrasses for

Resilience to Climate Change. IUCN Resilience Science Group Working Paper Series No.3. IUCN, Gland, Switzerland, 55 pp.

Boyd, C.E. 1989. Water Quality Management in Ponds for Aquculture Alabama.

Agriculture Experiment Statiun Auburn. Universitas Alabama. USA. Brouns, J.J.W.M and Heijs, H.M.L., 1986. Production and Biomass of the

Seagrass, Enhalus acoroides (L.f.) Aquatic Botany. 25:21-24. Coles R, Mckenzie L, Campbell S, Mellors J, Waycott M and Goggin L. 2004.

Seagrasses in Queensland waters. Current State Of Knowledge. CRC Reef Research Centre. Australia.

Dahuri, R., Jacub R., Sapta. P.G., dan Sitepu. M.J. 2001. Pengelolaan

Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Terpadu. PT Pradnya Paramita, Jakarta.

Den Hartog, 1970. The Seagrasses of The World. North Holland Publishing Co.,

Amsterdam. Den Hartog 1977. Structure, Function and Clasification in Seagrasess

Communities. Marcell Dekker. New York. Erftemeijer P I. A and Middelburg. J.J. 1993. Sediment-nutrient Interactions in

Tropical Seagrass Beds: a Comparison Between a Terrigenous and a Carbonate Sedimentary Environment in South Sulawesi (Indonesia). Marine Ecology Progress Series, Vol,102: 187-198. Netherlands Institute of Ecology, Centre for Estuarine and Coastal Ecology. Netherland.

Faiqoh, E. 2006. Laju Pertumbuhan dan Produksi Daun Enhalus acoroides (L.f)

Royle di Pulau Burung, Kepulauan Seribu, Jakarta. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor.

Fitter,A.H dan Hay, R.K.M., 1981. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Fakultas

Biologi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Page 42: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

29

29

Hamid, A. 1996. Peranan Faktor Lingkungan Perairan Terhadap Pertumbuhan Enhalus acoroides (L.f) Royle di Teluk Grenyang-Bojongara Kabupaten Serang, Jawa Barat. Tesis. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor.

Hasanuddin, R. 2013. Hubungan Antara Kerapatan dan Morfometrik Lamun

Enhalus acoroides dengan Substrat dan Nutrien di Pulau Sarappo Lompo Kab. Pangkep. Skripsi. Jurusan Ilmu Kelautan. Universitas Hasanuddin. Makassar

Hendra. 2011. Pertumbuhan dan Produksi Biomassa Daun Lamun Halophila

ovalis, Syringodium isoetifolium dan Halodule uninervis Pada Ekosistem Padang Lamun di Perairan Pulau Barrang Lompo. Skripsi. Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin. Makassar.

Hidayat, B.E., 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Jurusan Biologi, FMIPA. Institut

Teknologi Bandung (ITB). Bandung Hutomo, M., 1999. Proses Peningkatan Nutrien Mempengaruhi

Kelangsungan Hidup Lamun. (Online). http://www.coremap.or.id/berita/article.php?id=160. (diakses pada hari Senin 09 Oktober 2012).

Irwanto, N. 2010. Laju Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Enhalus

acoroides Yang Ditransplantasi Dengan Metode Plug Di Pulau Barrang Lompo. Skripsi. Jurusan Ilmu Kelautan. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Jumin, H.B. 1985. Ekologi Tanaman; Suatu Pendekatan Fisiologis. Rajawali

Press. Jakarta. Kiswara W, 1995. Kandungan Hara dalam Air Antara dan Air Permukaan Padang

Lamun Pulau Barrang Lompo dan Gusung Talang, Sulawesi Selatan. Balitbang, Biologi, Pustlitbang Oseanologi, LIPI. Jakarta Timur.

Kiswara, W. and Hutomo, M. 1985. Habitat dan Sebaran Geografik Lamun.

Oseana, Volume X, Nomor 1: 21-30. Lanuru M. 2011. Bottom Sediment Characteristics Affecting the Success of

Seagrass (Enhalus acoroides) Transplantation in the Westcoast of South Sulawesi (Indonesia). 3rd International Conference on Chemical, Biological and Environmental Engineering IPCBEE. Vol. 20.

Marion S.R and Orth R.J. 2010. Factors Influencing Seedling Establishment

Rates in Zostera marina and Their Implications for Seagrass Restoration. Restoration Ecology. Vol. 18, No. 4, pp. 549–559

McRoy, C.P., Barsdate, R.J., and Nebert, M. 1972. Phosphorus cycling in an

eelgrass (Z. marina L.) ecosystem. Limnol. Oceanogr. 17, 58–67. Muchtar, M. 1999. Zat hara dan kondisi fisik Teluk Kuta, Lombok. Indonesia.

Jakarta: Puslitbang Oseanologi LIPI.

Page 43: PENGARUH PERBEDAAN SUBSTRAT TERHADAP … · berbeda, pertumbuhan, kualitas air dan kandungan nutrien dalam substrat. Pengukuran pertumbuhan semaian lamun Enhalus acoroides dilakukan

30

30

Nybakken JW. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Penerbit PT. Gramedia Jakarta.

Parada, M., 2002. Kepadatan dan Produksi Lamun Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii. Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin. Makassar.

Short, F. T., and Duarte, C. M. 2001. Methods for the Measurament of Seagrass

Growth and Production. Di dalam Short FT and Coles RG, editor. Global Seagrass Research Methods. Amsterdam. Elsevier Science II.V Chapter 8. Hal 174-175

Supriadi. 2003. Produktivitas Lamun Enhalus acoroides (Linn. F) Royle dan

Thalassia hemprichii (Ehrenb.) Ascherson di Pulau Barranglompo Makassar. Tesis. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor.

Tangke, U. 2010. Ekosistem Padang Lamun (Manfaat dan Fungsi Rehabilitasi).

Faperta UMMU. Ternate Thorhaug, A. 1974. Transplantation of the seagrass Thalassia testudinum Konig.

Aquaculture 4 (2): 177-183. Tjitrosoepomo, G. 2000. Taksonomi Tumbuhan. Edisi Ke-12. Fakultas Biologi.

Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Tomascik, T., Mah, A.J., Nontji, A., dan Moosa, M.K. 1997. The Ecology of The

Indonesian Seas. Part Two. The Ecology of Indonesia Series. Volume VIII. Periplus Edition (HK), Ltd, Singapore.

Tri PH. 2008. Rehabilitation and Conservation The Seagrass Meadows At Cam

Hai Dong, Cam Ranh Bay, Khanh Hoa Province, Central Vietnam. Institute of Oceanography Nhatrang,Vietnam.

Waycott, M., McMahon, K., Mellors, J., Calladine, A., and Kleine, D., 2004. A

Guide to Tropical Seagrasses of the Indo-West Pacific. James Cook University, Townsville, 72 pp