pengaruh peran, profesionalisme, pengalaman...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH PERAN, PROFESIONALISME, PENGALAMAN KERJA,
DAN PENGETAHUAN INFORMATION TECHNOLOGY ( IT ) AUDITOR
INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN
INTERNAL PERUSAHAAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Ratna Andita Dewi
NIM (1112082000046)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H / 2016 M
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Ratna Andita Dewi
2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 09 April 1993
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Jl. Jatikramat RT 05 RW 05 No. 19
Jati Asih, Bekasi
5. Nomor HP : 081315458335
6. Email : [email protected]
PENDIDIKAN
1. SD Jatibening 10 Tahun 1998-2004
2. SMP Negeri 20 Bekasi Tahun 2004-2007
3. Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 5 Tahun 2007-2011
4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012-2016
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Koordinator Gerakan Pramuka Gontor Putri 5 sebagai Andalan
Koordinator Urusan Kesekretariatan (Tahun 2010)
2. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Akuntansi sebagai Divisi
Data dan Informasi (Tahun 2012-2013)
3. Anggota UKM Paduan Suara Mahasiswa (PSM UIN Jakarta) sebagai
Divisi Penelitian dan Pengembangan (Tahun 2015-2016)
vii
KEPANITIAAN
1. Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) oleh HMJ
Akuntansi, FEB UIN Jakarta sebagai anggota divisi atribut, 2013.
2. Recital Swarnagita “Kharisma Indonesia” oleh PSM UIN Jakarta sebagai
koordinator divisi acara, 2014.
3. Konser Pra Kompetisi Road To Bali “Magnificent Archipelago” oleh PSM
UIN Jakarta sebagai anggota divisi publikasi, 2014.
4. Training Paduan Suara (TRAPARA) oleh PSM UIN Jakarta sebagai
anggota divisi tata tertib, 2015.
5. Annual Concert “Bumi Adya” oleh PSM UIN Jakarta sebagai stage
manajer, 2015.
6. Tem Building PSM UIN Jakarta oleh Litbang PSM UIN Jakarta sebagai
bendahara, 2015.
7. Recital Vokal “Memori Yang Lalu” oleh PSM UIN Jakarta sebagai
koordinator divisi konsumsi, 2016.
8. Pimpinan Produksi Training Paduan Suara (TRAPARA) oleh PSM UIN
Jakarta sebagai sekretaris, 2016.
9. Konser Pra Kompetisi PSM Goes To Busan “Gita raya” oleh PSM UIN
Jakarta sebagai anggota divisi humas, 2016.
viii
SEMINAR DAN WORKSHOP
1. Peserta dalam “Seminar Motivasi & Kewirausahaan” 06 September 2012,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Peserta dalam “Dialog Jurusan & Seminar Konsentrasi Himpunan
Mahasiswa Jurusan Akuntansi” 03 Oktober 2012, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Peserta dalam “Pakistani Youth Role In Preventing Pro-Violence
Ideology” 13 Maret 2013, Auditorium Prof. Dr. Harun Nasution, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Peserta dalam “Seminar Nasional Pembangunan Ekonomi Berbasis
Inovasi & IMTAQ” 13 Desember 2013, Auditorium Prof. Dr. Harun
Nasution, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Peserta dalam “Dialog Kebangsaan Kedaulatan Pangan & Martabat
Bangsa” 21 Desember 2013, Auditorium Prof. Dr. Harun Nasution, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Peserta dalam “Right Way, Bright Future with Accounting” 09 Oktober
2014, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Peserta dalam “Upaya Akuntan Meminimalisir Fraud” Tahun 2015,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Heru Ismadi
2. Ibu : Sumarni
3. Anak ke : 2 dari 2 bersaudara
ix
THE INFLUENCE OF ROLE, PROFESSIONALISM, WORKING
EXPERIENCES AND INTERNAL AUDITOR’S INFORMATION
TECHNOLOGY (IT) KNOWLEDGE TO ENTERPRISE’S INTERNAL
CONTROL SYSTEM EFFECTIVENESS
ABSTRACT
This research is to examine empirically the influence of role,
professionalism, working experiences and internal auditor’s IT knowledge on
enterprise’s internal control system effectiveness based on purposive sampling
method, this research used a sample of 71 respondents who work as internal
auditors at some private enterprises in DKI Jakarta region. data was analyzed
multiple regression analysis with spss 22 processing.
The result of this research indicates that professionalism, working
experiences and internal auditor’s IT knowledge have an influence on enterprise’s
internal control system effectiveness. while the role of internal auditor does not
have an influence on enterprise’s internal control system effectiveness.
Keywords: role, professionalism, working experiences, IT knowledge, and
internal control system effectiveness
x
PENGARUH PERAN, PROFESIONALISME, PENGALAMAN KERJA,
DAN PENGETAHUAN INFORMATION TECHNOLOGY ( IT ) AUDITOR
INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN
INTERNAL PERUSAHAAN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menilai secara empiris pengaruh peran,
profesionalisme, pengalaman kerja dan pengetahuan IT auditor internal terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan berdasarkan metode
purposive sampling, penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 71 responden
yang bekerja sebagai internal auditor di beberapa perusahaan swasta di Wilayah
DKI Jakarta yang menerapkan sistem pengendalian internal perusahaan. Data
dianalisis menggunakan analisis regresi berganda yang pengolahannya melalui
SPSS 22.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor profesionalisme,
pengalaman kerja, dan pengetahuan IT auditor internal berpengaruh terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Sedangkan peran auditor
internal tidak berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian internal
perusahaan.
Kata kunci : peran, profesionalisme, pengalaman kerja, pengetahuan IT, dan
efektivitas sistem pengendalian internal.
xi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Alhamdulillahi Rabbil „Aalamiin, Segala Puji bagi Allah Tuhan Semesta
Alam atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Sayir Hidayatullah Jakarta yang
berjudul : “Pengaruh Peran, Profesionalisme, Pengalaman Kerja, Dan
Pengetahuan Information Technology ( IT ) Auditor Internal Terhadap
Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Perusahaan”. Shalawat serta salam
penulis haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabatnya yang telah mengajarkan agama Islam dan telah membawa umatnya ke
jalan yang benar.
Pada kesempatan kali ini, penulis menyampaikan terimakasih atas do‟a,
dukungan, bantuan, dan saran yang diberikan terkait dengan penyelesaian skripsi
ini. Dengan segala hormat penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Papah dan Mamah tercinta yang selalu memanjatkan do‟a dan restu
kepada anaknya, terimakasih telah menjadi motivator dan fasilitator
terbesar dalam hidup, terimakasih karena selalu mendukung kegiatan
positif dan keputusan apapun yang diambil.
2. Kakak Yushak Aditya Dharma atas do‟a dan dukungannya.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC, MA selaku dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yessi Fitri, SE, M.Si., Ak selaku ketua Jurusan Akuntansi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan Dosen Pembimbing Akademik penulis,
terimakasih atas bimbingannya Bu.
5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Prof. Dr. Azzam Jazin, MBA selaku Dosen Pembimbing I yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dalam
penulisan skripsi ini.
xii
7. Kakak Wilda Farah, SE., M.Si., Ak., CPA., CA. Selaku Dosen
Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
berdiskusi, memberikan pengarahan, bimbingan, motivasi dan semangat
dalam penulisan skripsi ini.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan
ilmunya serta karyawan dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah
memberikan bantuan administratif kepada penulis.
9. Mba Ida, Pak Manat Siburian, Mba Karina, Mba Hanum, Mba Intan, Ibu
Dina Grenny terimakasih banyak atas segala bentuk bantuan yang
diberikan dan responden lain yang terdiri dari auditor internal terimakasih
karena telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner.
10. Keluarga AKUNTANSI B 2012 Fitri, Fai, Ajay, Dara, Dina, Nisa, Dwi,
Fadil, Farid, Hery, Ilman, Ida, Jian, Kia, Mayeda, Rita, Randi, Revan,
Seren, Yudhi, terima kasih atas segala bentuk dukungan dan bantuannya
kepada penulis, terutama untuk temen-temen KKN Abadi basis FEB Latul,
Vivi, dan Galih yang selalu berjuang bersama, memberikan motivasi dan
solusi bagi masalah yang selama ini dihadapi oleh penulis.
11. Teman-teman seperjuangan yang sama-sama menyebarkan kuesioner dan
menyelesaikan skripsi dan saling bertukar pikiran Fazla, Seren, Latul, Fai,
Galih.
12. Kepada seseorang yang pernah menjadi bagian dalam kehidupan penulis
Garie Rafsandanie, terimakasih atas pelajaran berharga yang pernah
diberikan, yang bisa membuat penulis menjadi pribadi yang lebih kuat dan
tegar dalam menghadapi dan menerima kenyataan hidup, mengajarkan arti
kehilangan, arti sebuah keikhlasan, dan memberi tanpa harus
mengaharapkan kembali, terimakasih karena pernah ada dan menjadi
seseorang yang sangat berarti bagi penulis.
13. Teman-teman AKUNTANSI 2012 yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
14. Keluarga PSM UIN Jakarta, Pengurus PSM UIN Jakarta periode 2015-
2016, Departemen Litbang PSM UIN Jakarta periode 2015-2016, dan
xiii
angkatan Swarnagita, atas kehadirannya menjadi keluarga yang bisa
menghibur dan menghilangkan rasa bosan penulis, terimakasih karena
selalu ada saat suka dan duka. Banyak pelajaran yang penulis dapatkan di
organisasi ini yang tidak bisa penulis dapatkan di bangku kuliah.
15. Teman Seperjuangan Skripsi di Kost Ibu Jahit Rhapsody, Ka Nayaga,
Fajrin dan Nisa semangat skripsiannya.
16. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis, oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritikan atas skripsi ini agar dapat
memberikan motivasi yang membangun bagi penulis. Dan penulis berharap
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada pihak lain.
Jakarta, 03 Agustus 2016
(Ratna Andita Dewi)
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .......................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................................. x
KATA PENGANTAR ......................................................................................... xii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
BAB I: PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................................ 13
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 14
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 15
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 17
A. Tinjauan Literatur ................................................................................... 17
1. Teori Peran .............................................................................................. 17
2. Internal audit ........................................................................................... 19
3. Tujuan dan Ruang Lingkup Internal Audit ............................................. 20
4. Internal Auditor ....................................................................................... 21
xv
5. Peran Auditor Internal............................................................................. 23
6. Profesionalisme ....................................................................................... 24
7. Pengalaman Kerja ................................................................................... 26
8. Pengetahuan Information Technology (IT) Auditor Internal .................. 27
9. Efektivitas Sistem Pengendalian Internal ............................................... 29
B. Hasil - Hasil Penelitian Terdahulu .......................................................... 32
C. Kerangka Pemikiran................................................................................ 38
D. Perumusan Hipotesis ............................................................................... 40
1. Peran auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal
perusahaan............................................................................................... 40
2. Profesionalisme terhadap efektivitas sistem pengendalian internal
perusahaan............................................................................................... 42
3. Pengalaman kerja terhadap efektivitas sistem pengendalian internal
perusahaan............................................................................................... 44
4. Pengetahuan IT auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian
internal perusahaan ................................................................................. 45
5. Peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT auditor
internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan .. 47
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 49
A. Ruang Lingkup Penelitian....................................................................... 49
B. Metode Penentuan Sampel ...................................................................... 49
C. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 50
D. Metode Analisis Data .............................................................................. 51
1. Statistik Deskriptif .................................................................................. 51
2. Uji Kualitas Data..................................................................................... 52
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 53
4. Uji Koefisien Determinan (R2) ............................................................... 56
5. Uji Hipotesis ........................................................................................... 56
E. Operasionalisasi Variabel dan Skala Pengukuran ................................... 58
1. Peran (X1)................................................................................................ 58
2. Profesionalisme (X2) ............................................................................... 59
3. Pengalaman Kerja (X3) ........................................................................... 59
xvi
4. Pengetahuan IT (X4) ............................................................................... 59
5. Efektivitas Sistem Pengendalian Internal (Y) ......................................... 60
BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 63
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................... 63
1. PT. Astra Credit Companies (ACC) ....................................................... 63
2. PT. Astragraphia ..................................................................................... 64
3. PT. Asuransi Sinar Mas .......................................................................... 65
4. PT. Indosat Ooredoo ............................................................................... 66
5. PT. BRIngin Life .................................................................................... 68
6. PT. Telkomsel Mobile ............................................................................ 70
7. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 71
8. Karakteristik Responden Penelitian ........................................................ 73
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ................................................................ 76
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................... 76
2. Hasil Uji Kualitas Data ........................................................................... 78
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 85
4. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 90
5. Hasil Uji Hipotesis .................................................................................. 91
BAB V: PENUTUP ........................................................................................... 102
A. Kesimpulan ........................................................................................... 102
B. Saran ..................................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 106
LAMPIRAN ....................................................................................................... 111
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1: Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................ 33
Tabel 3. 1: Operasionalisasi Variabel ................................................................... 62
Tabel 4. 1: Data Distribusi Sampel Penelitian ...................................................... 72
Tabel 4. 2: Data Sampel Penelitian ....................................................................... 73
Tabel 4. 3: Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ............................................. 74
Tabel 4. 4: Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 74
Tabel 4. 5: Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan .................................. 75
Tabel 4. 6: Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja .............................. 76
Tabel 4. 7: Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................... 77
Tabel 4. 8: Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 78
Tabel 4. 9: Hasil Uji Validitas Peran .................................................................... 80
Tabel 4. 10: Hasil Uji Validitas Profesionalisme .................................................. 81
Tabel 4. 11: Hasil Uji Validitas Pengalaman Kerja .............................................. 82
Tabel 4. 12: Hasil Uji Validitas Pengetahuan IT .................................................. 83
Tabel 4. 13: Hasil Uji Validitas Efektivitas Sistem Pengendalian Internal .......... 84
Tabel 4. 14: Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................... 85
Tabel 4. 15: Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov ............. 87
Tabel 4. 16: Hasil Uji Koefisien Determinasi ....................................................... 90
Tabel 4. 17: Hasil Uji Statistik t ............................................................................ 91
Tabel 4. 18: Hasil Uji Statistik F ........................................................................... 99
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1: Skema Kerangka Pemikiran ............................................................ 39
Gambar 4. 1: Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ......................... 88
Gambar 4. 2: Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram .................. 88
Gambar 4. 3: Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot ..... 89
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Penelitian Skripsi .................................................................. 111
Lampiran 2: Surat Lampiran ............................................................................... 118
Lampiran 3: Surat Keterangan Dari Perusahaan ................................................. 120
Lampiran 4: Kuesioner Penelitian ....................................................................... 127
Lampiran 5: Jawaban Responden........................................................................ 135
Lampiran 6: Hasil Output SPSS .......................................................................... 148
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman di era globalisasi saat ini
menyebabkan tinggi nya tingkat persaingan, persaingan yang ketat dalam
praktik bisnis membuat perusahaan bersaing dalam memaksimalkan laba
perusahaan. Karena Secara umum perusahaan adalah suatu organisasi di
mana sumber daya (input), seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses
untuk menghasilkan barang dan jasa (output) bagi pelanggan. Tujuan dari
perusahaan secara umum ialah laba/keuntungan. Laba (profit) adalah
selisih antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa
yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber
daya alam dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut. Dalam teori
ekonomi mikro, tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan, secara
teoritis laba adalah kompensasai atau resiko yang ditanggung oleh
perusahaan, makin besar resiko semakin besar pula laba yang diperoleh.
Namun keberhasilan suatu perusahaan bukan hanya dilihat dari
seberapa besar profit yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut, tetapi juga
bagaimana perusahaan tersebut bergerak mencapai tujuan organisasinya.
Pencapaian tujuan dapat dilihat dari kinerja suatu organisasi, seluruh aspek
yang ada di dalamnya mengambil peranan penting dalam pencapaian
tujuan organisasi tersebut, dimana semua kegiatan organisasi guna
mencapai tujuan organisasi harus di kontrol dan di awasi segala proses
2
yang ada di dalamnya, untuk menjaga agar kegiatan operasional
perusahaan berjalan dengan efektif dan efisien, maka perlu adanya sebuah
pengendalian internal. Agar suatu pengendalian internal dapat dijalankan
oleh semua bagian di dalam perusahaan maka perusahaan perlu dengan
yang namanya sistem, sistem pengendalian internal yang membuat
kegiatan pengendalian internal sejalan dengan tujuan perusahaan secara
keseluruhan.
Menurut B. Lawrence (1998) dalam Hiro Tugiman (2002), pengendalian
internal merupakan proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi,
manajemen serta personel lain dalam suatu entitas yang dirancang untuk
memberikan jaminan yang layak berkaitan dengan pencapaian berbagai
tujuan dengan kategori: (a) efektivitas dan efisiensi operasi, (b) reliabilitas
laporan keuangan, dan (c) control activities, (d) information and
comuunication, dan (e) monitoring. Pengendalian memiliki peranan
penting dalam menjaga stabilitas operasional perusahaan. Hal itu dapat
dilihat dari tiga tujuan utama pencapaian pengendalian itu sendiri yang
meliputi keseluruhan aspek penting perusahaan.
Mengapa sistem pengendalian internal menjadi sangat penting
dalam perusahaan, hal ini dikarenakan banyak kasus-kasus kecurangan
yang terjadi akibat kurangnya kontrol atau lemahnya pengendalian internal
perusahaan, seperti runtuhnya Enron, praktek etika yang dilakukan oleh
manajemen senior, anggota dewan, auditor eksternal, dan bahkan auditor
internal yang lebih penting sekarang daripada sebelumnya.
3
Memiliki pengendalian internal yang tepat telah dilaksanakan di
Enron, perusahaan tidak akan memiliki pertumbuhan insentif pada biaya
apapun dan tidak akan menjadi krisis dari begitu banyak kelebihan
penilaian yang dibuat. Dot-com bust telah menyebabkan kapitalis ventura
dan investor lainnya untuk erat meneliti keterampilan manajemen dan
model bisnis perusahaan baru dan yang sudah ada. Perusahaan itu sendiri
harus meninjau dengan hati-hati kontrol internal mereka, termasuk kontrol
tata kelola perusahaan, untuk membantu memastikan mereka tetap layak
melakukan kegiatan bisnis. Auditor harus memainkan peran kunci dalam
penilaian ini.
Sebuah perusahaan besar yang memiliki internal kontrol yang baik
saja rentan dengan risiko terjadi kecurangan, maka disini penting bagi
semua perusahaan untuk mencegah terjadinya hal-hal tersebut dengan
meningkatkan keefektifan sistem pengendalian internalnya.
Menurut Sawyer (2009), Audit Internal adalah sebuah penilaian
yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap
operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk
menentukan apakah:
a. Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan,
b. Risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan
diminimalisasi,
c. Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa
diterima telah diikuti,
4
d. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi,
e. Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis, dan
f. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif.
Semua itu dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan
manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan
tanggung jawabnya secara efektif, seperti pada poin terakhir bahwa adanya
audit internal adalah untuk membantu perusahaan dalam menjalankan
tujuan organisasi yang ingin di capai secara efektif.
Menurut Sawyer (2009), kegiatan audit internal haruslah membantu
organisasi menerapkan kontrol yang efektif dengan mengevaluasi
efektivitas dan efisiensi serta mendorong perbaikan yang terus menerus.
Berdasarkan hasil penentuan risiko, aktivitas audit internal haruslah
mengevaluasi kecukupan dan efektivitas kontrol yang mencakup tata
kelola, operasi, dan sistem organisasi. Hal tersebut meliputi:
1. Keandalan dan integritas informasi keuangan dan operasional,
2. Efektivitas dan efisiensi operasi,
3. Pengaman aktiva (safe guard assets), dan
4. Kepatuhan terhadap hukum, regulasi, dan kontrak.
IIA menunjukkan transformasi yang telah dialami Internal Audit
dalam beberapa tahun terakhir sehubungan dengan perannya dan
bagaimana hal itu dirasakan. Di masa lalu, internal audit dianggap sebagai
fungsi pendukung manajemen yang umumnya difokuskan pada masalah
financial dan akuntansi. sekarang perannya mungkin termasuk risiko aktif
5
manajemen, yang bersama dengan audit tradisional merupakan bagian
integral dari proses tata kelola perusahaan. Internal Audit tidak lagi hanya
berfokus pada transaksi yang terjadi di masa lalu untuk menentukan
apakah sistem kontrol yang efektif. Auditor internal juga melihat ke depan
untuk mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin berakibat merugikan
organisasi dan untuk mengevaluasi mekanisme kontrol yang akan
mencegah atau meminimalkan risiko. Apalagi, kegiatan auditor internal
tidak lagi terbatas ketat untuk tugas audit; konsultasi manajemen sekarang
dianggap peran penting dan lebih luas untuk auditor internal. Dengan
demikian, ketika auditor internal mengidentifikasi area untuk perbaikan
dalam proses pekerjaan audit reguler mereka, mereka juga akan
menyarankan rekomendasi bagaimana organisasi dapat meningkatkan
operasinya.
Berdasarkan uraian di atas transformasi peran dan tanggung jawab
auditor internal di sebuah perusahaan sudah bukan lagi hanya mengawasi
dan mengevaluasi kinerja keuangan, tetapi lebih luas dari itu termasuk
kinerja perusahaan secara keseluruhan, serta pengendalian internal
perusahaan atas kegiatan operasional perusahaan, dengan demikian auditor
internal harus mengevaluasi dan mengawasi keberlangsungan proses
operasional perusahaan dalam penelitian ini dimaksudkan sistem
pengendalian perusahaan.
Kumaat (2011) menyatakan bahwa internal audit sejauh yang
dipahami banyak orang bahwa:
6
“internal audit tidak begitu penting dalam perusahaan, tidak ada
tidak apa kalaupun ada lebih baik”, selain itu orang juga berpendapat
bahwa internal audit adalah kepanjangan tangan finance/accounting,
internal audit tidak lebih dari sebuah fungsi operation support, dan yang
paling sering kita dengar bahwa internal audit identik sebagai watchdog
alias polisi perusahaan. Dimana internal audit dianggap tidak kerja kecuali
untuk satu hal, yaitu mewaspadai gelagat “orang dalam” yang berniat usil
dan menunggu adanya pengaduan agar mengurusi “oknum bermasalah”
(yang berniat melakukan kecurangan serta tindakan yang merugikan
perusahaan).”
Saat ini internal audit tidak lagi selalu tentang akuntansi tetapi
sekarang lebih berorientasi pada manajemen , dari kerabat junior akuntan
publik menjadi jasa khusus yang berdisiplin, dan dari musuh manajemen
menjadi rekan bermitra dalam pemecahan masalah.
Disinilah peran dan tanggung jawab auditor internal sebuah
perusahaan cukup berpengaruh dalam terwujudnya pengendalian internal
yang baik. Karena pada dasarnya tujuan audit internal adalah untuk
membantu semua tingkatan manajemen agar semua fungsi dan tanggung
jawab masing-masing departemen di perusahaan dapat dilaksanakan secara
efektif. Internal auditor bertindak sebagai penilai independen untuk
menelaah operasional perusahaan dengan sistem pengendalian internal
yang ada di sebuah perusahaan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wardah (2015) yang
berjudul Pengaruh Peran dan Kinerja Auditor Internal terhadap Efektivitas
Sistem Pengendalian Internal mengatakan bahwa peran auditor internal
berpengaruh secara positif terhadap efektivitas sistem pengendalian
internal.
7
Miraceti (2011) menyatakan bahwa semakin tinggi peranan auditor
internal di dalam internal perusahaan maka akan meningkatkan efektivitas
sistem pengendaliannya dan memberikan manfaat yang besar bagi
keberlangsungan usaha perusahaan, dengan kata lain peran auditor internal
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal.
Pentingnya peranan auditor internal dalam penerapan struktur
pengendalian internal menuntut mereka untuk memiliki sikap
profesionalisme. (Grefita, 2011 dalam Dianawati dan Ramantha, 2013).
mendefinisikan keahlian profesional adalah tingkat kemahiran profesional
auditor internal dalam melakukan pemeriksaan yang dilaksanakan dengan
keterampilan dan kecermatan profesionalnya terhadap penerapan struktur
pengendalian. Elemenelemen dari keahlian profesional ini adalah ketaatan
terhadap kode etik profesional, pengetahuan, ketrampilan, dan disiplin
ilmu, hubungan dan komunikasi antar manusia, dan pendidikan
berkelanjutan.
Dalam perkembangannya, informasi yang diberikan oleh auditor
internal selain berguna bagi para pemangku kepentingan di dalam
perusahaan itu sendiri juga dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan. Pada
faktanya tidak menutup kemungkinan ada pihak yang tidak bertanggung
jawab yang memiliki kepentingan memanfaatkan kedekatan personal
dengan seorang auditor internal. Dengan demikian seorang auditor internal
harus mempunyai profesionalisme dalam bekerja, sehingga tidak dapat
8
dipengaruhi oleh pihak lain, karena seorang auditor dituntut untuk bersikap
profesional serta menjunjung tinggi kode etik profesinya.
Wijaya, Arifati, dan Suprijanto (2016) dalam penelitiannya yang
berjudul Analisis Pengaruh Independensi, Motivasi, Pengalaman Kerja,
Profesionalisme, dan Gaya Kepemimpinan terhadap Efektivitas Penerapan
Sistem Pengendalian Intern menyatakan bahwa profesionalisme seorang
auditor internal berpengaruh terhadap efektivitas penerapan sistem
pengendalian internnya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Putra, Yuniarta, dan
Sinarwati (2015) yang berjudul Pengaruh Independensi, Pengalaman
Kerja, Profesionalisme, dan Gaya Kepemimpinan Badan Pengawas
terhadap Efektifitas Sistem Pengendalian Internal juga menyatakan hasil
yang sama bahwa profesionalisme sangat mempengaruhi efektivitas sistem
pengendalian internal.
Selain profesionalisme seorang auditor, pengalaman kerja auditor
internal juga suatu faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas sistem
pengendalian internal. Karena pengalaman kerja merupakan suatu proses
pembelajaran dan pertambahan potensi bertingkah laku, baik dari
pendidikan formal maupun non formal atau bisa diartikan sebagai suatu
proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah yang lebih
tinggi. Variabel pengalaman akan diukur dengan menggunakan indikator
lamanya bekerja, frekuensi pekerjaan pemeriksaan yang telah dilakukan,
9
dan banyaknya pelatihan yang telah diikutinya (Elisha dan Icuk (2010)
dalam Ramantha (2013)).
Pengalaman kerja seorang auditor akan mendukung keterampilan
dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya sehingga tingkat
kesalahan akan semakin berkurang. Banyaknya pengalaman kerja yang
dimiliki pengawas akan memberikan pentunjuk dan pembelajaran dalam
menyikapi suatu permasalahan yang ditemui di lapangan saat pengawas
melaksanakan tugasnya, (Atmaja, 2015)
Begitu pesatnya perkembangan teknologi telekomunikasi dan
informatika (telematika) merupakan salah satu pemicu perubahan
lingkungan dan tuntutan bisnis yang serba dinamis, termasuk kebutuhan
akan pengambilan keputusan secara cepat berbasis informasi analitatif.
Bersamaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
tersebut, saat ini hampir semua perusahaan telah memiliki sistem
pengendalian internal yang sudah terkomputerisasi, hal ini untuk
memudahkan para pelaksana kegiatan operasional perusahaan dan
pengguna informasi dapat dengan mudah mengetahui informasi kinerja
perusahaan secara keseluruhan, artinya suatu pengendalian internal yang
tersistem dan terkomputerisasi membantu semua pihak dalam memperoleh
informasi karena dengan bantuan teknologi dan komputer segalanya
menjadi lebih mudah dan cepat.
Kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh suatu perusahaan
membutuhkan adanya peran satuan pengawas internal atau auditor internal
10
didalamnya yang juga memiliki sikap profesionalisme, pengalaman kera
serta pengetahuan tentang information technology dalam menilai
efektivitas sistem pengendalian internalnya.
Sehingga dengan demikian seorang audit internal selain mampu
memecahkan masalah yang ada di perusahaan, juga harus mampu
menganalisis dan mengendalikan risiko, serta bersikap profesional dan
independen, dengan kata lain tidak dalam pengaruh atau kendali dari pihak
lain, karena nantinya segala sesuatu yang ditemukan oleh audit internal
selama pelaksanaan audit haruslah dikomunikasikan kepada pihak yang
berkepentingan serta diberikan rekomendasi agar adanya perbaikan dan
tindak lanjut oleh perusahaan.
Selain itu dengan berkembangnya teknologi seorang auditor
internal lagi-lagi dituntut untuk memiliki keahlian lebih, selain keahlian
profesionl seorang auditor internal juga harus paham dan memiliki
pengetahuan lebih di bidang IT, untuk hal yang menyangkut penyesuaian,
pembelajaran, terhadap teknologi yang diterapkan di perusahaan atau
perubahan system features di internal perusahaan, auditor harus lincah
mengikutinya. Agar dapat mengevaluasi kekurangan yang ada selama
proses operasional perusahaan berlangsung.
If auditors are not up to date on IT, they may not even be qualified
to serve as business evaluators (Allen, 2000), therefore auditors need to
have the requires business skills which include knowledge of IT in
performing their work.
11
Singkatnya bagaimana seorang auditor internal dapat mengevaluasi
suatu proses bisnis internal jika dirinya sendiri tidak memperbarui dan
mengupdate pengetahuan nya tentang IT.
In more recent times, businesses have invested considerable
resources in information technology (IT). “organisations rely on their IT
divisions to collect, maintain, and communicate data to support the
achievement of their objectives, and to measure their results both
internally and externally” (Tucker, 2001). When developing IT systems,
organisations tend to focus on the benefits derived from technology.
Richardson (2016), menyatakan bahwa pentingnya pengetahuan IT
seorang auditor, karena tidak sedikit perusahaan yang mengganti
auditornya karena tidak memiliki keahlian tertentu, khususnya keahlian IT.
Dan keahlian IT seorang auditor akan memberikan manfaat diferensial
bagi para pengguna.
Berdasarkan fenomena di atas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian terkait Pengaruh Peran, Profesionalisme, Pengalaman Kerja,
Dan Pengetahuan IT auditor internal (Information Technology) terhadap
Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Perusahaan, dengan alasan:
1. Sistem pengendalian internal perusahaan merupakan hal yang
cukup krusial dalam meningkatkan efektivitas operasional
perusahaan. Karena dengan sistem pengendalian yang baik maka
kegiatan bisnis internal di suatu perusahaan juga dapat berjalan
dengan baik sehingga membantu perusahaan dalam mencapai
tujuan strategisnya.
2. Salah satu peran dan tanggung jawab auditor internal dalam suatu
perusahaan yaitu untuk mengawasi sistem pengendalian internal
12
perusahaan yang berhubungan dengan proses operasional
perusahaan dalam pencapaian tujuan dan aktivitas usaha yang
efektif dan efisien.
3. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas kerja seorang
auditor internal adalah profesionalisme dan pengalaman kerja
auditor internal itu sendiri. Dari faktor - faktor tersebut dapat
mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian internal.
4. Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi menuntut
adanya perubahan dan penyesuaian dalam lingkungan pengendalian
internal perusahaan yang harus serba mudah dan cepat. Sehingga
dalam mengevaluasi sistem pengendalian internal yang
terkomputerisasi menuntut seorang auditor internal untuk memiliki
keahlian khusus dan pengetahuan lebih yaitu di bidang IT.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Peran, Profesionalisme, Pengalaman
Kerja, Dan Pengetahuan Information Technology (IT) Auditor Internal
terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Perusahaan”
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Kasdiarto (2015). Perbedaan penelitian
ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan yang diteliti pada penelitian ini adalah 6 perusahaan
yang ada di Jakarta yang dijadikan sampel penelitian, sedangkan
13
penelitian sebelumnya dilaksanakan di PDAM Tirta Bumi Sentosa
Kebumen.
2. Dalam penelitian ini peneliti mengganti variabel independensi dan
menambahkan tiga variabel independen yaitu peran, pengalaman
kerja, dan pengetahuan IT auditor internal, sedangkan penelitian
sebelumnya meneliti pengaruh independensi dan profesionalisme
auditor internal terhadap efektivitas penerapan struktur
pengendalian internal perusahaan.
3. Objek pada penelitian ini terfokus di Kota Jakarta, sedangkan pada
penelitian sebelumnya terfokus di Kota Kebumen.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
yang hendak di angkat dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh peran auditor internal terhadap efektivitas
sistem pengendalian internal perusahaan?
2. Bagaimana pengaruh profesionalisme terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal perusahaan?
3. Bagaimana pengaruh pengalaman kerja terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal perusahaan?
4. Bagaimana pengaruh pengetahuan IT auditor internal terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan?
14
5. Bagaimana pengaruh peran, profesionalisme, pengalaman kerja,
dan pengetahuan IT auditor internal secara simultan terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Mendapatkan bukti secara empiris mengenai pengaruh peran auditor
internal secara parsial terhadap efektivitas sistem pengendalian internal
perusahaan.
2. Mendapatkan bukti secara empiris mengenai pengaruh profesionalisme
auditor internal secara parsial terhadap efektivitas sistem pengendalian
internal perusahaan.
3. Mendapatkan bukti secara empiris mengenai pengaruh pengalaman
kerja auditor internal secara parsial terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal perusahaan.
4. Mendapatkan bukti secara empiris mengenai pengaruh pengetahuan IT
auditor internal secara parsial terhadap efektivitas sistem pengendalian
internal perusahaan.
5. Mendapatkan bukti secara empiris mengenai pengaruh peran,
profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT auditor
internal secara simultan terhadap efektivitas sistem pengendalian
internal perusahaan.
15
D. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini penulis berharap bahwa hasil dari
penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan, seperti:
1. Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi:
a. Mahasiswa Akuntansi, agar dapat menambah pengetahuan tentang
pengaruh peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan
pengetahuan IT auditor internal terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal perusahaan.
b. Bagi perusahaan, dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang
dapat mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian internal
perusahaan. Serta dapat dijadikan bahan evaluasi bagi perusahaan
untuk meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internalnya
c. Bagi penulis, dapat menambah pengalaman dalam melakukan
penelitian serta menambah pengetahuan dan wawasan tentang
pengaruh peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan
pengetahuan IT auditor internal terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal perusahaan.
d. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai referensi untuk melakukan
penelitian dengan topik yang serupa atau tentang peranan,
independensi, profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan
IT auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian
internal perusahaan dan aspek lain di dalam perusahaan. Atau
16
mengembangkan penelitian dengan mengubah atau menambah
variabel baru dalam penelitian selanjutnya.
2. Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk:
a. Memperkuat penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan dengan adanya
hasil penelitian ini.
b. Memberikan kontribusi pada pengembangan terhadap literatur-
literatur maupun penelitian di bidang akuntansi khususnya bidang
auditing.
c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan
sumbangan konseptual bagi peneliti sejenis maupun civitas
akademika lainnya khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Jakarta.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Teori Peran
Teori peran (Role Theory) adalah teori yang merupakan
perpaduan antara teori, orientasi, maupun disiplin ilmu. Selain dari
psikologi, teori peran berawal dari sosiologi dan antropologi
(Sarwono, 2002 dalam Hutami 2011). Dalam ketiga ilmu tersebut,
istilah “peran” diambil dari dunia teater. Dalam teater, seorang aktor
harus bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan dalam posisinya
sebagai tokoh itu ia diharapkan untuk berperilaku secara tertentu.
Posisi aktor dalam teater (sandiwara) itu kemudian dianologikan
dengan posisi seseorang dalam masyarakat. Sebagaimana halnya
dalam teater, posisi orang dalam masyarakat sama dengan posisi aktor
dalam teater, yaitu bahwa perilaku yang diharapkan daripadanya tidak
berdiri sendiri, melainkan selalu berada dalam kaitan dengan adanya
orang-orang lain yang berhubungan dengan orang atau aktor tersebut.
Dari sudut pandang inilah disusun teori-teori peran.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) peran ialah
perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang
berkedudukan di masyarakat. Linton (1936) dalam Cahyono (2008),
seorang antropolog, telah mengembangkan teori peran. Teori Peran
menggambarkan interaksi sosial dalam terminologi aktor-aktor yang
18
bermain sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh budaya.Sesuai
dengan teori ini, harapan-harapan peran merupakan pemahaman
bersama yang menuntun individu untuk berperilaku dalam kehidupan
sehari-hari. Menurut teori ini, seseorang yang mempunyai peran
tertentu misalnya sebagai dokter, mahasiswa, orang tua, wanita, dan
lain sebagainya, diharapkan agar seseorang tadi berperilaku sesuai
dengan peran tersebut. Mengapa seseorang mengobati orang lain,
karena dia adalah seorang dokter. Jadi karena statusnya adalah dokter
maka dia harus mengobati pasien yang datang kepadanya dan perilaku
tersebut ditentukan oleh peran sosialnya.
Teori peran juga menyatakan bahwa ketika perilaku yang
diharapkan oleh individu tidak konsisten, maka mereka dapat
mengalami stress, depresi, merasa tidak puas, dan kinerja mereka akan
kurang efektif daripada jika pada harapan tersebut tidak mengandung
konflik (Ahmad dan Taylor (2009) dalam Hutami (2011)).
Jadi, dapat dikatakan bahwa konflik peran dapat memberikan
pengaruh negatif terhadap cara berpikir seseorang. Dengan kata lain,
konflik peran dapat menurunkan tingkat komitmen independensi
seseorang sehingga mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian
internal perusahaan.
19
2. Internal audit
Menurut American Accounting Association (Sawyer, 2009),
definisi internal audit adalah sebagai berikut:
“Proses sistematis untuk secara objektif memperoleh dan
mengevaluasi asersi mengenai tindakan dan kejadian-kejadian
ekonomis untuk meyakinkan derajat kesesuaian antara asersi ini
dengan kriteria yang ditetapkan dan mengkomunikasikannya ke
pengguna yang berkepentingan.”
Institute of Internal auditor (IIA) dalam Sawyer et al. (2009)
mendefinisikan internal audit sebagai berikut:
“Internal audit sebagai suatu fungsi penilaian independen yang
ada dalam organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas
organisasi sebagai pemberian jasa kepada organisasi. Internal audit
melakukan aktivitas pemberian keyakinan serta konsultasi yang
independen dan objektif, yang dirancang untuk menambah nilai dan
memperbaiki operasi organisasi.”
Menurut Sawyer (2009), Internal audit adalah penilaian yang
sistematis dan objektif yang dilakukan oleh auditor internal dalam
organisasi untuk menentukahn apakah :
a. Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan andal.
b. Risiko dapat diidentifikasi dan diminimalkan.
c. Peraturan eksternal, kebijakan, dan prosedur internal yang bisa
diterima bisa diikuti.
d. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi.
e. Sumber daya telah digunakan secara ekonomis dan efisien.
f. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif.
Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
internal audit adalah suatu penilai independen di dalam perusahaan
20
yang bertujuan untuk menilai keandalan informasi keuangan dan
operasional, risiko yang di hadapi perusahaan telah diidentifikasi dan
dapat diminimalisasi, peraturan pemerintah serta kebijakan
perusahaan yang dipatuhi dan diterima, kegiatan operasi yang
memuaskan, pencapaian ekonomis, efektivitas dan efisiensi sumber
daya, serta tujuan organisasi telah dicapai secara efektif.
3. Tujuan dan Ruang Lingkup Internal Audit
Menurut Kagermann (2008), “Audit merupakan bagian dari
sistem kontrol secara keseluruhan dari suatu organisasi dan
menyediakan beberapa fungsi kontrol penting”.
Menurut Moeller (2009), “Tujuan internal audit diidentifikasi
tergantung pada tujuan pemeriksaan. Jika manajemen telah meminta
review dari biaya dan efisiensi operasi pusat data, misalnya, prosedur
internal audit mungkin termasuk bidang-bidang seperti biaya kembali
dan sistem pekerjaan-penjadwalan.”
Sedangkan ruang lingkup internal audit menurut IIA yang di
kutip dalam Pickett (2005), “The internal audit activity should
evaluate risk exposures relating to the organization’s governance,
operating and information systems regarding the:
a. Reliability and integrity of financial and operating information
b. Effectiveness and efficiency of operations
c. Safeguarding of assets
d. Compliance with laws, regulations and contracts.”
21
Menurut Moeller (2009), “Lingkup kerja internal audit
mencakup penelaahan prosedur manajemen risiko, pengendalian
internal, sistem informasi dan proses tata kelola. Pekerjaan ini juga
melibatkan pengujian berkala transaksi, ulasan praktek terbaik,
investigasi khusus, penilaian persyaratan hukum dan peraturan, dan
langkah-langkah untuk membantu mencegah dan mendeteksi
kecurangan.
Dengan demikian ruang lingkup internal audit meliputi
pemeriksaan dan evaluasi kecukupan dan keefektivan sistem
pengendalian internal yang dimiliki organisasi dan kualitas
pelaksanaan tanggungjawab yang diberikan. Tujuan peninjauan
terhadap kecukupan suatu sistem pengendalian internal tersebut
adalah untuk menentukan apakah sistem yang ditetapkan telah
memberikan kepastian yang layak dan masuk akal bahwa tujuan dan
sasaran organisasi akan dapat dicapai secara ekonomis dan efisien.
4. Internal Auditor
Menurut Mulyadi (2002) Audit intern adalah auditor yang
bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan
swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan
dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak dipatuhi,
menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan
organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan
22
organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan
oleh berbagai bagian organisasi.
Menurut Sucipto (2003) dalam Saputra (2009), internal auditor
adalah tim yang melaksanakan fungsi auditing di dalam perusahaan,
internal auditor mempunyai status sebagai pegawai perusahaan yang
melakukan audit. Keberhasilan tugas internal auditor ditentukan dari
keahliannya dalam memanfaatkan setiap informasi yang ada, yang
berhubungan dengan kegiatannya. Kualifikasi yang baik dari pegawai
bagian internal audit tersebut, perlu diperhatikan untuk menjamin hasil
kerja dari bagian ini. Istilah internal auditor terdiri dari dua kata yaitu
internal (intern) dan auditing (audit). Bila diartikan secara sederhana
adalah suatu audit yang dilakukan oleh pihak intern dalam arti oleh
perusahaan dengan menggunakan pegawai perusahaan itu sendiri. Ini
harus dibedakan dengan eksternal auditing yaitu audit yang dilakukan
oleh pihak luar perusahaan atau pihak yang independen dalam hal ini
akuntan publik.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa seorang
auditor internal itu menunjukkan bahwa proses auditing itu dilakukan
oleh seorang internal auditor di dalam suatu organisasi. Aktivitas
internal audit menunjukkan seluruh aktivitas organisasi yang berada
dalam lingkup internal audit dan jasa kepada organisasi.
23
5. Peran Auditor Internal
Pada saat ini peran auditor internal sangatlah penting disuatu
perusahaan mengingat transformasi peran auditor internal yang dahulu
kurang atau bahkan tidak dianggap penting di suatu perusahaan,
transformasi peran internal audit yang dulu disebut dengan
kepanjangan tangan finance/accounting, operation support, bahkan
identik sebagai watchdog. Tatapi lebih dari itu, yakni sebagai
penghasil informasi yang tepat dan tidak memihak atau independen
serta dapat membantu meningkatkan mutu dan pengendalian internal
perusahaan. Internal audit memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh manajemen dalam menjalankan fungsi dan tanggung jawab
mereka.
Menurut Kagermann (2008), peranan internal audit adalah:
“Internal audit dapat terlibat dalam mengidentifikasi dan
mengendalikan risiko hanya sebagai bagian dari mandat audit. Internal
audit tidak harus bertindak sebagai badan kontrol eksklusif dan
dengan demikian menjadi bagian dari proses kontrol operasional.”
Menurut Pickett (2005), peran internal audit adalah:
“role of internal auditting is an independent, objective
assurance and consulting activity designed to add value and improve
an organization’s operations. It helps organizations accomplish their
objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate
and improve the effectiveness of risk management, control and
governance processes. Internal audit is concerned with controls that
ensure:
a. Reliability and integrity of financial and operating information
b. Effectiveness and efficiency of operations
c. Safeguarding of assets
d. Compliance with laws, regulations and contracts.”
24
Selain dari pada itu internal audit juga berperan dalam
membantu manajemen seperti yang dikemukakan oleh Sawyer (2009),
departemen internal audit mampu membantu manajemen dalam:
a. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri
oleh manajemen puncak.
b. Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko.
c. Memvalidasi laporan ke manajemen senior.
d. Membantu manajemen pada bidang teknis.
Auditor internal sangat membantu manajemen dengan
mengevaluasi sistem kontrol dan menunjukkan kelemahan-kelemahan
dalam kontrol internal. Tetapi harus diingat bahwa auditor internal
membantu manajemen, bukan berperan sebagai manajer itu sendiri
(Sawyer‟s, 2009).
Berdasarkan uraian di atas peranan internal audit mencakup
beberapa aspek yang ada di dalam sebuah perusahaan, seperti:
keandalan dan integritas laporan keuangan dan informasi operasional
perusahaan, efektivitas dan efisiensi aktivitas operasional perusahaan,
pengamanan aset perusahaan, dan kepatuhan atas hukum dan
peraturan yang berlaku.
6. Profesionalisme
Secara konseptual, terdapat perbedaan makna antara profesi dan
profesional. Profesi merupakan suatu jenis pekerjaan yang memenuhi
beberapa kriteria (Lekatompessy, 2003).
25
Menurut Kalbers dan Forgaty (1995) dalam Rohani (2008)
profesi dan profesionalisme dapat dibedakan secara konseptual:
“Profesi merupakan jenis pekerjaan yang memenuhi beberapa
kriteria, sedangkan profesionalisme merupakan suatu atribut
individual yang penting tanpa melihat suatu pekerjaan merupakan
profesi atau tidak”.
Menurut Hall (1968) terdapat lima dimensi profesionalisme,
yaitu:
a. Pengabdian pada profesi, yaitu dicerminkan dari dedikasi
profesionalisme dengan menggunakan pengetahuan dan
kecakapann yang dimiliki.
b. Kewajiban sosial, merupakan pandangan tentang pentingnya
peranan profesi dan manfaat yang diperoleh baik masyarakat
maupun profesional karena pekerjaan tersebut.
c. Kemandirian, merupakan suatu pandangan seseorang yang
profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa
tekanan dari pihak lain.
d. Keyakinan terhadap peraturan profesi, suatu keyakinan bahwa
yang paling berwenang menilai pekerjaan profesional adalah
rekan sesama profesi.
e. Hubungan dengan sesama profesi, menggunakan ikatan profesi
sebagai acuan termasuk di dalamnya organisasi formal dan
kelompok kolega informal sebagai ide utama dalam pekerjaan.
26
7. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja sangat dibutuhkan dalam setiap pekerjaan.
Pengalaman kerja akan memberikan kita petunjuk dan pemblajaran
tentang bagaimana cara mengatasi setiap permasalahan yang ada.
Dalam melakukan kegiatan pengawasan seorang badan pengawas
harus memiliki pengalaman kerja dibidang pengawasan sehingga
proses pelaksanaan pengawasan akan berjalan dengan maksimal.
Desyani dan Ratnadi (2006) menyatakan bahwa pengalaman
kerja merupakan lama kerja pengawas intern pada perusahaan.
Semakin lama seorang pengawas intern bekerja pada perusahaan
tersebut maka akan dapat meningkatkan dan mengembangkan
kemampuannya dalam melakukan tugas audit.
Menurut pendapat Siagian (1992) dalam Mahmoda (2004)
menyatakan pengalaman kerja menunjukkan berapa lama agar supaya
pegawai bekerja dengan baik. Disamping itu, pengalaman kerja
meliputi banyaknya jenis pekerjaan atau jabatan yang pernah diduduki
oleh seseorang dan lamanya mereka bekerja pada masing-masing
pekerjaan atau jabatan tersebut. Dengan demikian, masa kerja
merupakan faktor individu yang berhubungan dengan perilaku dan
persepsi individu yang mempengaruhi pengalaman kerja. Misalnya
seseorang yang lebih lama bekerja akan dipertimbangkan lebih dahulu
dalam hal promosi, pemindahan hal ini berkaitan erat dengan apa yang
disebut senioritas. Oleh karena itu, pengalaman kerja yang didapat
27
seseorang akan meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan
pekerjaan. Pekerja yang mempunyai pengalaman yang tinggi akan
memungkinkan mampu mempertahankan dan mengembangkan karir
yang telah diraihnya. Berdasarkan definisi diatas pengalaman kerja
adalah menunjukkan lamanya seseorang dalam melaksanakan,
mengatasi suatu pekerjaan dari beragam pekerjaan bahkan berulang-
ulang dalam perjalanan hidup.
Pengetahuan auditor tentang audit akan semakin berkembang
dengan bertambahnya pengalaman bekerja. Pengalaman kerja akan
meningkat seiring dengan semakin meningkatnya kompleksitas kerja.
Menurut pendapat Tubbs (1992) dalam Putri Noviyani (2002) jika
seorang auditor berpengalaman, maka (1) auditor menjadi sadar
terhadap lebih banyak kekeliruan, (2) auditor memiliki salah
pengertian yang lebih sedikit tentang kekeliruan, (3) auditor menjadi
sadar mengenai kekeliruan yang tidak lazim, dan (4) hal-hal yang
terkait dengan penyebab kekeliruan departemen tempat terjadinya
kekeliruan dan pelanggaran serta tujuan pengendalian internal menjadi
relatif lebih menonjol.
8. Pengetahuan Information Technology (IT) Auditor Internal
The International Federation of Accountants (IFAC)
mendefinisikan IT sebagai:
“...hardware and software products, information systems
operations and management processes, IT controls frameworks, and
the human resources and skills required to develop, use, and control
these products and processes to generate the required information.”
28
IT knowledge and skills are areas that auditors have to be
knowledgeable about and skilled in. Therefore, to be competitive and
to add value in this changing business environment, audit
professionals are expected to stay abreast of these technologies by
acquiring, to a certain degree, the relevant IT knowledge and skills
(Pathank, 2003; Pathak & Lind, 2007).
If auditors are not up to date on IT, they may not even be
qualified to serve as business evaluators (Allen, 2000), therefore
auditors need to have the requires business skills which include
knowledge of IT in performing their work.
Menurut O‟Brien (2006), Information technology (IT) adalah:
“The systematic function and management of hardware and
software that enables a business to use computer-based technology by
way of telecommunications and information stored and organized in a
large database.”
Menurut Richards et al. (2005) pengetahuan IT yang harus
dimiliki oleh seorang auditor internal adalah sebagai berikut:
“business auditors need “category 1” knowledge, which encompasses
the following:
1. Basic IT knowledge, such as understanding differences in
application software; knowledge of operating systems, systems
software, and networks.
2. Knowledge of IT risks and basic IT security and control
components such as perimeter defenses, intrusion detection,
authentication, and application system controls.
3. Knowledge of business controls and assurance objectives, which
can be impacted by vulnerabilities in business operations and
the related and supporting systems, networks, and data
components”.
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
information technology (IT) adalah fungsi sistematis dan manajemen
yang berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat
digunakan dalam bisnis berbasis teknologi komputer dengan cara
telekomunikasi dan menyimpan informasi yang terorganisasi dalam
29
jumlah data yang banyak, dengan demikian pengetahuan auditor
internal tentang IT adalah suatu pengetahuan serta keahlian atau
kemampuan yang dimiliki oleh seorang auditor internal mengenai
perangkat keras atau perangkat lunak yang digunakan dalam bisnis
berbasis teknologi baik dengan cara telekomunikasi ataupun
penyimpanan informasi database dalam jumlah yang besar yang
berupa pengetahuan umum tentang IT, pengetahuan tentang aplikasi
dan software IT, serta pengetahuan tentang kontrol IT.
Dan pengetahuan IT ini sangat penting untuk dimiliki oleh
seorang auditor internal, karena dalam proses bisnis yang teristem
dengan teknologi menuntut auditor internal untuk dapat menguasai
teknologi tersebut, selain untuk dapat menggunakannya juga agar
dapat mengevaluasi pos-pos kelemahan sistem pengendaliannya.
9. Efektivitas Sistem Pengendalian Internal
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002), “Efektivitas
adalah keberhasilan suatu tindakan yang diukur berdasarkan
pencapaian tujuan tindakan tersebut.”
Menurut Stoner, Freeman, Gilbert (1996) dalam Rapina (2011),
mendefinisikan efektivitas sebagai berikut: “Efektivitas adalah
kemampuan untuk menentukan tujuan yang memadai: melakukan hal
yang tepat”.
30
Pengertian pengendalian intern menurut AICPA (American
Institute of Certified Public Accountant) dalam Jogiyanto (2000)
yaitu:
“Pengendalian intern meliputi struktur suatu organisasi dan semua
metode-metode yang terkoordinir serta ukuran-ukuran yang ditetapkan
di dalam suatu perusahan untuk tujuan menjaga keamanan harta milik
perusahaan, memeriksa ketepatan dan kebenaran data akuntansi,
meningkatkan efisiensi operasi kegiatan dan mendorong ditaatinya
kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan”.
Menurut Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dalam
bukunya “Standar Profesi Akuntan Publik” (2011), pengendalian
internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,
manajemen dan personal lain entitas yang di desain untuk
memberikan keyakinan memadai pencapaian tiga golongan tujuan
berikut ini:
1) keandalan pelaporan keuangan
2) efektivitas dan efisiensi operasi
3) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Menurut Kumaat (2011), berdasarkan Committee of Sponsoring
Organizations of the Treatway Commission (COSO) memperkenalkan
kerangka pengendalian terdiri dari lima unsur, sebagai berikut:
1) Lingkungan pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian meliputi sikap para manajemen
dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian internal
organisasi.
31
2) Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Semua organisasi menghadapi risiko, yaitu dalam kondisi
apapun yang namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas,
baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non-
profit) maupun nonbisnis, risiko yang telah diidentifikasi dapat
dianalisis/dievaluasi sehingga bisa diperkirakan intensitas dan
tindakan apa untuk meminimalkannya.
3) Prosedur Pengendalian (Control Procedure)
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk standardisasi proses
kerja, sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan
mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan serta
kesalahan.
4) Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan terhadap sistem pengendalian internal akan
menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas
pengendalian. Pengendalian internal dapat dimonitor secara
efektif melalui penilaian khusus atau sejalan dengan usaha
manajemen. usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan
dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda
peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi.
5) Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Informasi dan komunikasi merupakan unsur-unsur yang
penting dari pengendalian internal perusahaan. Informasi
32
tentang lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur
pengendalian, dan pemantauan diperlukan oleh manajemen,
untuk pedoman operasi, dan menjamin ketaatan dengan
pelaporan hukum serta peraturan-peraturan yang berlaku pada
perusahaan.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas
sistem pengendalian internal menyangkut tingkat keberhasilan suatu
organisasi dalam mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan
sebelumnya (keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi
operasi, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku)
dengan benar dan sesuai dengan porsi atau kadarnya. Efektivitas
sistem pengendalian internal ini menunjukan keberhasilan dari segi
tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Jika
hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi
efektivitas sistem pengendalian internalnya.
B. Hasil - Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian
sebelumnya yang relevan. Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-
penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini
dapat dilihat di tabel 2.1.
33
Tabel 2. 1
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Ni Made
Diah
Dianawati
& Wayan
Ramantha
(2013)
Pengaruh Independensi,
Keahlian Profesional Dan
Pengalaman Kerja
Auditor Internal Terhadap
Efektivitas Struktur
Pengendalian Internal
Bank Perkreditan Rakyat
Di Kabupaten Gianyar
Variabel, keahlian
profesional, dan
pengalaman kerja
terhadap efektivitas
pengendalian
internal
Variabel
independensi,
penelitian dilakukan
di Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) di
Kabupaten Gianyar
Independensi, keahlian
profesional dan pengalaman
kerja auditor internal
berpengaruh positif terhadap
efektivitas struktur pengendalian
internal
2 Gede
Suantara,
Lucy Sri
Musmini &
Nyoman
Trisna
Herawati
(2014)
Pengaruh Independensi,
Keahlian Profesional Dan
Pengalaman Kerja
Auditor Internal Terhadap
Efektivitas Sistem
Pengendalian Internal
Dengan Motivasi Sebagai
Variabel Moderasi
Variadel, keahlian
profesional,
pengalaman kerja,
dan efektivitas
sistem pengendalian
internal
Variabel motivasi
sebagai moderasi,
variabel
independensi,
penelitian pada BPR
di Kota Singaraja
Independensi, keahlian
profesional, dan pengalaman
kerja berpengaruh terhadap
efektivitas sistem pengendalian
internal. Dan motivasi
memperkuat pengaruh ketiga
variabel independen terhadap
variabel dependen
Bersambung ke halaman selanjutnya.
34
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
3 N. Budhi
Cyntia Dewi, I
Gusti Ayu
Purnamawati &
Anantawikrama
Tungga
Atmadja (2015)
Pengaruh Independensi,
Pengalaman Kerja,
Keahlian Profesional,
Motivasi, Dan Ruang
Lingkup Pekerjaan
Audit Pengawas Pada
Efektivitas Pengendalian
Intern Koperasi
Variabel,
pengalaman kerja,
keahlian
profesional
Variabel
independensi,
motivasi dan ruang
lingkup pekerjaan
audit pengawas,
penelitian pada
koperasi
Terdapat pengaruh
independensi, pengalaman
kerja, keahlian profesional,
motivasi, dan ruang lingkup
pekerjaan audit pengawas pada
efektivitas pengendalian intern
koperasi baik secara parsial
maupun secara simultan
4 I Kadek Astana
Putra, Gede Adi
Yuniarta & Ni
Kadek
Sinarwati
(2015)
Pengaruh Independensi,
Pengalaman Kerja,
Profesionalisme Dan
Gaya Kepemimpinan
Badan Pengawas
Terhadap Efektivitas
Sistem Pengendalian
Internal
Variabel,
pengalaman kerja,
profesionalisme
terhadap efektivitas
sistem
pengendalian
internal
Variabel,
independensi dan
gaya
kepemimpinan
badan pengawas,
penelitian
dilakukan pada
LPD
Terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan antara
independensi, pengalaman
kerja, profesionalisme dan gaya
kepemimpinan badan pengawas
terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal pada
lembaga perkreditan desa di
kecamatan Nusa Penida
Bersambung ke halaman selanjutnya.
35
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
5 Widi
Angga
Wijaya,
Rina Arifati
& Agus
Suprijanto
(2016)
Analisis Pengaruh
Independensi, Motivasi,
Pengalaman Kerja,
Profesionalisme, Dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap
Efektivitas Penerapan Sistem
Pengendalian Intern
Variabel,
pengalaman kerja,
profesionalisme, dan
efektivitas sistem
pengendalian intern
Responden auditor
internal di perusahaan
pembiayaan se-
Kabupaten Kudus,
variabel independensi,
motivasi dan gaya
kepemimpinan
Independensi, motivasi,
pengalaman kerja,
profesionalisme, dan gaya
kepemimpinan berpengaruh
secara positif terhadap
efektivitas penerapan sistem
pengendalian intern
6 Natalia
Evindonta
Tarigan,
Bobby W
Saputra &
Tomi
Ginting
(2013)
Peran Internal Auditor
terhadap Efektivitas
Pengendalian Internal Process
Credit Granting and
Collection
Variabel peran
internal auditor dan
efektivitas
pengendalian internal
Penelitian terhadap
pengendalian internal
process credit
granting and
collection
Hasil penelitian menunjukkan
peranan internal auditor
berpengaruh signifikan
terhadap efektifitas
pengendalian internal process
credit granting and collection
di PT.X sebesar 13,9% dan
86,1%
Bersambung ke halaman selanjutnya.
36
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
7 Juarez Pinto,
Anisio Candido
Pereira, Joshua
Onome
Imoniana
Marcos
Reinaldo
Severino Peters
(2014)
Role of internal audit in
managerial practice in
organisations
Metode
pengumpulan data
dengan
menyebarkan
kuesioner, variabel
peran internal audit
Variabel manajerial
organisasi secara
keseluruhan, metode
analisis data dengan
analisis deskriptif
Internal Audit adalah alat untuk
mendukung manajerial ,
membantu organisasi mencapai
tujuan melalui informasi yang
diberikan, berkontribusi ke
penilaian berkelanjutan dan
mitigasi risiko strategis dan
memperkuat sistem pengendalian
internal.
8 David L.
Henderson,
Joshua M. Davis
& Michael S.
Lapke (2013)
The Effect of Internal
Auditors’ Information
Technology Knowledge
on Integrated Internal
Audits
Variabel penelitian
adalah pengetahuan
internal auditor‟s
tentang IT, metode
pengumpulan data
dengan kuesioner
Variabel penelitian
pengetahuan internal
audit yang
terintegrasi
Manajer audit internal lebiih baik
memprioritaskan pelatihan dan
pengembangan sumber daya .
Daripada mengembangkan
generik kompetensi IT , karena
auditor bisnis perlu memiliki
pengetahuan kontrol risiko dan
aplikasi IT.
Bersambung ke halaman selanjutnya
37
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
9 Jacob Z.
Haislip
Gary F.
Peters &
Vernon J.
Richardson
(2016)
The effect of auditor IT
expertise on internal
controls
Variabel auditor IT
expertise dan
internal controls
Metode penelitian
menggunakan data
sekunder
Keahlian auditor di bidang IT
sangatlah penting karena akan
memberikan manfaat lebih bagi
klien, dan peneliti menyarankan
kepada perusahaan agar
memberikan training tentang IT
kepada auditor internalnya untuk
meningkatkan kualitas
personalnya.
10 Noraini
Shamsuddin
&
Norhanizah
Johari
(2014)
The Effect Of Internal
Audit Towards Internal
Control System
Effectiveness
Variabel efektivitas
sistem pengendalian
internal
Penelitian
menggunakan data
sekunder
Audit internal akan
mempengaruhi efektivitas
pengendalian internal terutama
dalam fungsi pengawasan.
Kontribusi auditor internal di
bagian ini diakui melalui reaksi
auditor eksternal yang bersedia
untuk mengandalkan laporan
auditor internal.
38
C. Kerangka Pemikiran
Banyaknya kecurangan yang terjadi akibat kurangnya kontrol dan
lemahnya pengendalian internal membuat sistem pengendalian internal
menjadi sangat penting dalam suatu perusahaan
Salah satu tujuan adanya kegiatan audit internal dalam perusahaan
adalah untuk menentukan apakah tujuan organisasi telah dicapai secara
efektif.
Audit internal sebagai suatu fungsi penilai yang independen dalam
organisasi untuk membantu mencapai tujuan organisasi dengan
memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematis untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional
perusahaan dan pengendalian risiko, serta proses pengelolaan organisasi
maka dilakukan penelitian tentang pengaruh peran, profesionalisme,
pengalaman kerja, dan pengetahuan IT auditor internal terhadap efektivitas
sistem pengendalian internal perusahaan.
Dengan demikian kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat
digambarkan dalam gambar 2.1.
39
Peran Auditor
Internal (X1)
Efektivitas Sistem
Pengendalian Internal
(Y)
Pengetahuan IT
Auditor Internal
(X4)
Kesimpulan dan Saran
Metode Analisis: Regresi Berganda
Hasil Pengujian dan pembahasan
Profesionalisme
Auditor Internal
(X2)
Pengalaman
Kerja Auditor
Internal (X3)
Pentingnya Sistem Pengendalian Internal dalam sebuah Perusahaan
Salah satu tujuan kegiatan audit internal adalah untuk menentukan
apakah tujuan organisasi telah dicapai secara efektif.
Peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT
auditor internal
Gambar 2. 1
Skema Kerangka Pemikiran
Banyaknya kasus kecurangan yang terjadi akibat kurangnya
kontrol/lemahnya pengendalian internal
40
D. Perumusan Hipotesis
Hubungan atau Keterkaitan antara variabel independen dan dependen
dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Peran auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian
internal perusahaan
Tujuan pengendalian internal menurut Mulyadi (2002) adalah
sebagai berikut:
a. Keandalan informasi keuangan
Pengendalian intern ini membuat manajemen
bertanggungjawab menyiapkan laporan keuangan untuk
kepentingan pihak intern dan ekstern perusahaan. Laporan yang
disajikan harus dapat diandalkan.
b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
Pengendalian intern ini dimaksudkan agar organisasi
melakukan kegiatannya sesuai dengan peraturan dan hukum
yang berlaku.
c. Efektivitas dan efisiensi operasi
Pengendalian intern dalam perusahaan merupakan alat untuk
mengurangi kegiatan pemborosan dan mengurangi penggunaaan
sumber daya yang tidak efektif dan efisien dalam operasi
perusahaan.
Ketiga tujuan pengendalian internal tersebut dapat dicapai
melalui pengendalian internal yang efektif dan unsur-unsur
41
pengendalian internal juga merupakan proses untuk menghasilkan
pengendalian internal yang memadai. Oleh karena itu agar tujuan
pengendalian dapat tercapai perusahaan harus mempertimbangkan
komponen-komponen pengendalian internal. Hal ini berkaitan dengan
peran seorang auditor internal perusahaan dimana semakin besar
peranan yang dimiliki auditor internal maka semakin baik pula sistem
pengendalian internalmnya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Miraceti (2011) peran
auditor internal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal. Semakin tinggi
peranan auditor internal di dalam internal perusahaan maka akan
meningkatkan efektivitas sistem pengendaliannya dan memberikan
manfaat yang besar bagi keberlangsungan usaha perusahaan.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wardah (2015)
menunjukkan hasil yang konsisten bahwa peran auditor internal
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Miraceti
(2011) dan Wardah (2015) dapat dinyatakan bahwa adanya hasil yang
konsisten tentang pengaruh peran terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal perusahaan. Penelitian ini akan menguji kembali
keterkaitan antara variabel peran dan efektivitas sistem pengendalian
42
internal perusahaan. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
H1: Peran auditor internal berpengaruh terhadap efektivitas
sistem pengendalian internal perusahaan.
2. Profesionalisme terhadap efektivitas sistem pengendalian internal
perusahaan
Hall (1968) dalam Kalbers dan Fogarty (1995) mengembangkan
konsep profesionalisme dari level individual yang digunakan untuk
profesionalisme auditor, meliputi lima dimensi:
a. Pengabdian pada profesi (dedication), yang tercermin dalam
dedikasi profesional melalui penggunaan pengetahuan dan
kecakapan yang dimiliki. Sikap ini adalah ekspresi dari
penyerahan diri secara total terhadap pekerjaan. Pekerjaan
didefinisikan sebagai tujuan hidup dan bukan sekedar sebagai
alat untuk mencapai tujuan. Penyerahan diri secara total
merupakan komitmen pribadi, dan sebagai kompensasi utama
yang diharapkan adalah kepuasan rohaniah dan kemudian
kepuasan material.
b. Kewajiban sosial (social obligation), yaitu pandangan tentang
pentingnya peran profesi serta manfaat yang diperoleh baik oleh
masyarakat ataupun profesional karena adanya pekerjaan
tersebut.
43
c. Kemandirian (autonomy demands), yaitu suatu pandangan
bahwa seorang profesional harus mampu membuat keputusan
sendiri tanpa tekanan dari pihak yang lain.
d. Keyakinan terhadap peraturan profesi (belief in self regulation),
yaitu suatu keyakinan bahwa yang berwenang untuk menilai
pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi, dan bukan
pihak luar yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang
ilmu dan pekerjaan mereka.
e. Hubungan dengan sesama profesi (professional community
affiliation), berarti menggunakan ikatan profesi sebagai acuan
termasuk organisasi formal dan kelompok-kelompok kolega
informal sebagai sumber ide utama pekerjaan. Melalui ikatan
profesi ini para profesional membangun kesadaran profesinya.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh kasdiarto (2015)
menunjukkan bahwa profesionalisme auditor internal mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas penerapan struktur
pengendalian internal perusahaan. hal ini berarti apabila
profesionalisme auditor internal semakin baik maka mengakibatkan
efektivitas penerapan struktur pengendalian internal semakin baik,
begitu pula apabila profesionalisme auditor internal semakin rendah
maka efektivitas penerapan struktur pengendalian internal juga
menjadi kurang baik begitu pula hasil penelitian yang dilakukan oleh
Sinarwati (2015) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif
44
dan signifikan antara profesionalisme badan pengawas terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kasdiarto
(2015) dan Sinarwati (2015) dapat dinyatakan bahwa adanya hasil
yang konsisten tentang pengaruh profesionalisme terhadap efektivitas
sistem pengendalian internal perusahaan. Penelitian ini akan menguji
kembali keterkaitan antara variabel profesionalisme dan efektivitas
sistem pengendalian internal perusahaan. Oleh karena itu, hipotesis
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
H2: Profesionalisme berpengaruh terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal perusahaan.
3. Pengalaman kerja terhadap efektivitas sistem pengendalian
internal perusahaan
Menurut Knoers dan Haditono (2007) dalam Rachmawati
(2011), pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan
pertambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari
pendidikan formal maupun non formal atau bisa diartikan sebagai
suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku
yang lebih tinggi. Suatu pembelajaran juga mencakup perubahan yang
relatif tepat dari perilaku yang diakibatkan pengalaman, pemahaman
dan praktek.
Penelitian tentang pengalaman kerja yang dilakukan oleh
Rachmawati (2011) menunjukkan bahwa hanya independensi,
45
keahlian profesional, dan program pelatihan pengawasan intern yang
berpengaruh secara parsial signifikan positif terhadap kualitas
pengendalian internal, sedangkan pengalaman kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap kualitas pengendalian internal.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Kasdiarto (2015) dan
Sinarwati (2015) menunjukkan hasil yang berbeda bahwa
pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati
(2011), Kasdiarto (2015) dan Sinarwati (2015) dapat dinyatakan
bahwa tidak adanya hasil yang konsisten tentang pengaruh
pengalaman kerja terhadap efektivitas sistem pengendalian internal
perusahaan. Penelitian ini akan menguji kembali keterkaitan antara
variabel pengalaman kerja dan efektivitas sistem pengendalian
internal perusahaan. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
H3: pengalaman kerja berpengaruh terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal perusahaan.
4. Pengetahuan IT auditor internal terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal perusahaan
Menurut (Allen, 2000) bagaimana seorang auditor internal dapat
mengevaluasi suatu proses bisnis internal jika dirinya sendiri tidak
memperbarui dan mengupdate pengetahuan nya tentang IT.
46
Dan instrumen yang dapat menggambarkan pengetahuan auditor
internal tentang IT menurut penelitian yang dilakukan oleh Kim, Teo,
Bhattacherjee, dan Nam (2015) dan Haislip, Peters, dan Richardson
(2016) adalah pengetahuan umum tentang pengendalian IT, seperti:
sistem operasi, sistem software, network, pendeteksi gangguan, dan IT
defense, pengetahuan tentang risiko IT, seperti: pemahaman titik-titik
kelemahan IT atau yang mudah terserang virus dan gangguan,
pengetahuan pengendalian aplikasi IT, seperti: aplikasi kontrol, dan
sistem aplikasi IT, serta pengetahuan tentang produktivitas software
audit, seperti: Ms. Office dan software audit yang umum digunakan.
Serta pemahaman dan kemampuan dalam menggunakan teknologi
sistem informasi seperti Electronic Data Processing (EDP).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Haislip, Peters, dan
Richardson (2016) yang berjudul The effect of auditor IT expertise on
internal controls menyatakan bahwa pentingnya pengetahuan IT
seorang auditor, karena tidak sedikit perusahaan yang mengganti
auditornya karena tidak memiliki keahlian tertentu, khususnya
keahlian IT. Dan keahlian IT seorang auditor akan memberikan
manfaat diferensial bagi para pengguna. Sehingga pengetahuan IT
auditor mempengaruhi pengendalian internalnya.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka penelitian ini akan
menguji kembali keterkaitan antara variabel pengetahuan IT dan
47
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Oleh karena itu,
hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
H4: pengetahuan IT berpengaruh terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal perusahaan.
5. Peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT
auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal
perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Miraceti
(2011) dan Wardah (2015) menunjukkan bahwa peran auditor internal
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal.
Pada penelitian Kasdiarto (2015) dan Sinarwati (2015)
menunjukkan bahwa profesionalisme auditor internal mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas pengendalian
internal perusahaan.
Kasdiarto (2015) dan Sinarwati (2015) juga menguji
pengalaman kerja dan efektivitas sistem pengendalian internal yang
menunjukkan hasil bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif
terhadap efektivitas sistem pengendalian internal.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Haislip, Peters, dan
Richardson (2016) menyatakan bahwa pentingnya pengetahuan IT
seorang auditor dan keahlian IT seorang auditor akan memberikan
48
manfaat diferensial bagi para pengguna. Sehingga pengetahuan IT
auditor mempengaruhi pengendalian internalnya.
Berdasarkan uraian sebelumnya maka dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
H5: Peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan
IT auditor internal berpengaruh terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal perusahaan.
49
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen, yaitu peran (X1), profesionalisme (X2), pengalaman kerja
(X3), dan pengetahuan IT (X4) terhadap variabel dependen, yaitu
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan (Y). Dimana populasi
penelitian ini adalah perusahaan swasta yang berada di Wilayah DKI
Jakarta dimana di dalam perusahaan tersebut memiliki divisi internal audit
dan telah menerapkan sistem pengendalian internal. Adapun responden
dalam penelitian ini adalah auditor internal di perusahaan tersebut.
B. Metode Penentuan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive
sampling yaitu pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan
persyaratan sampel yang diperlukan, dengan kriteria anggota atau tim
divisi internal audit.
Alasan dipilihnya kriteria responden tersebut karena diharapkan
responden memiliki pengetahuan yang lebih tentang sistem pengendalian
internal dan proses operasional perusahaan secara keseluruhan. Sehingga
diharapkan jawaban atas pertanyaan dalam butir-butir kuesioner yang
disebarkan valid dan dapat diandalkan.
50
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis yaitu dengan
menggunakan data primer yang didapatkan dari sumber-sumber informasi
dengan cara sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan (Library Research)
Yaitu dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku
yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Penulis dalam
mengakumulasikan dan menganalisa data berdasarkan teori-teori
yang ada dan dari pengetahuan yang di dapat di bangku kuliah serta
literatur-literatur lainnya untuk selanjutnya dibandingkan dengan
objek yang diteliti.
2. Studi Lapangan (Field Research)
Data utama pada penelitian ini diperoleh melalui penelitian
lapangan, yaitu peneliti memperoleh secara langsung data dari
pihak pertama (data primer). Metode pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan kuesioner. Menurut Sekaran (2006),
kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan
menggunakan sejumlah pertanyaan secara tertulis yang diberikan
kepada responden dengan maksud memperoleh data yang akurat
dan valid. Kuesioner yang diberikan dalam penelitian ini berupa
pertanyaan tertutup (closed question), yaitu kuesioner yang
meminta responden untuk membuat pilihan di antara serangkaian
alternatif yang diberikan oleh peneliti. Skala yang digunakan
51
adalah skala likert dengan skala antara 1 sampai dengan 5 atau a
five point likert scale.
Pada penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah auditor
internal yang bekerja pada perusahaan di Wilayah DKI Jakarta. Peneliti
memperoleh data dengan mengirim kuesioner kepada perusahaan-
perusahaan secara langsung ataupun melalui perantara.
D. Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program
aplikasi SPSS (Statistical Package For Sosial Science). Metode analisis
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi berganda
(multiple regression analysis) dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana
pengaruh variabel independen (peran, profesionalisme, pengalaman kerja,
dan pengetahuan IT auditor internal) terhadap variabel dependen
(efektivitas sistem pengendalian internal).
Metode analisis data pada penelitian ini dengan analisis statistik
deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, uji koefisien determinan, dan
uji hipotesis dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness
(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013).
52
2. Uji Kualitas Data
Pengujian kualitas data terdapat dua macam pengujian, yaitu
sebagai berikut:
a. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan 2
cara yaitu:
1) Repeated measure atau pengukuran ulang. Disini
seseorang akan diberikan pertanyaan yang sama pada
waktu yang berbeda, kemudian dilihat apakah jawabannya
tetap konsisten dengan jawabannya.
2) One shot atau pengukuran sekali saja, disini
pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pernyataan lain atau mengukur
korelasi antar jawaban pernyataan. Untuk mengukur
reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alfa (α).
Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach’s Alfa > 0,70. Sedangkan jika sebaliknya, data
tersebut dikatakan tidak reliabel (Ghozali, 2013).
53
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas
ini menggunakan nilai signifikan di bawah 0,05. Jadi dapat
disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan pada
kuesioner valid ketika nilai signifikansinya di bawah 0,05
(Ghozali, 2013).
3. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka
peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas, dan uji
heteroskedastisitas.
a. Uji Multikolonieritas
Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang
nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan
nol (Ghozali, 2013).
54
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas di dalam
model regresi dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor
(VIF) dan nilai Tolerance. Kedua ukuran ini menunjukkan
setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Jika nilai tolerance <0,10 atau
sama dengan nilai VIF > 10, maka dalam model regresi
tersebut terdapat multikolonieritas yang tidak dapat ditoleransi
dan variabel tersebut harus dikeluarkan dari model regresi agar
hasil yang diperoleh tidak bias (Ghozali, 2013).
b. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi
tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak
yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2013).
Analisis grafik menggunakan grafik histogram dan
probability plot. Jika data menyebar disekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya
55
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas. Namun analisis grafik dapat
menyesatkan jika tidak hati-hati secara visual terlihat normal
padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu, dalam
penelitian ini selain menggunakan analisis grafik juga
dilengkapi dengan uji statistik menggunakan non-parametik
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dalam uji K-S dilihat dari angka
probabilitas signifikansi data residual. Jika angka probabilitas
kurang dari 0,05 maka variabel ini tidak berdistribusi secara
normal (Ghozali, 2013).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat
dilihat jika ada pola tertentu pada grafik scatterplot, seperti
titik yang membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit).
56
4. Uji Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinan (R2) mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinan adalah antara nol sampai satu. Apabila
hanya terdapat satu variabel independen maka R2 yang dipakai.
Tetapi apabila terdapat dua atau lebih variabel independen maka
yang dipakai adalah Adjusted R2. Setiap tambahan variabel
independen, R2 akan meningkat tidak peduli variabel tersebut
berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel dependen.
Sedangkan nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu
variabel independen ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2013).
5. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan
model regresi berganda. Model regresi berganda umumnya
digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel
independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran
interval atau rasio dalam persamaan linier. Variabel independen
terdiri dari peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan
pengetahuan IT. Sedangkan variabel dependennya adalah
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Persamaan
regresi berganda dirumuskan sebagai berikut:
57
Y = SPI
a = Konstanta
β1- β4 = koefisien regresi
X1 = Peran
X2 = Profesionalisme
X3 = Pengalaman kerja
X4 = Pengetahuan IT
e = error
Pengujian hipotesis ini melalui beberapa pengujian, yaitu:
a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji Statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
var iabel penjelas dan independen secara individu dalam
menerangkan variansi variabel dependen. Apakah variabel
independen berpengaruh secara nyata atau tidak (Ghozali,
2013). Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat
probabilitasnya, yaitu:
Jika probabilitas > 0,05, maka model ditolak.
Jika probabilitas < 0,05 maka model diterima.
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
Y = a + β1x1 + β 2x2 + β 3x3 + β 4x4 + e
58
dependen atau terkait (Ghozali, 2013). Dalam membandingkan
probabilitas dengan taraf nyata kurang dari 0,05.
Jika probabilitas > 0,05, maka model ditolak.
Jika probabilitas < 0,05 maka model diterima.
E. Operasionalisasi Variabel dan Skala Pengukuran
Berdasarkan judul penelitian yaitu “Pengaruh Peran,
Profesionalisme, Pengalaman Kerja, dan Pengetahuan IT Auditor Internal
terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal”, maka variabel dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Peran (X1)
Auditor internal merupakan profesi yang sangat berkembang
yang mengantisipasi perubahan dalam lingkungan dan beradaptasi
terhadap perubahan dalam struktur organisasi, proses, dan
teknologi. Auditor internal bisa sangat membantu manajemen
dengan mengevaluasi sistem kontrol. Peran auditor internal yang
bertugas meneliti, mengevaluasi suatu sistem akuntansi serta
menilai kebijakan manajemen yang dilaksanakan.
Variabel ini di ukur dengan mengadopsi instrumen yang
digunakan oleh Wardah (2015). Variabel ini diukur dengan
menggunakan skala interval 5 poin dari sangat tidak setuju (1),
tidak setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
59
2. Profesionalisme (X2)
Menurut Arens et al. (2008) profesionalisme adalah tanggung
jawab individu untuk berperilaku lebih baik dari sekedar mematuhi
undang-undang dan peraturan masyarakat yang ada.
Variabel profesionalisme diukur dengan mengadopsi instrumen
yang digunakan oleh Kasdiarto (2015) yang dibagi menjadi lima
instrumen, yaitu pengabdian pada profesi, kewajiban sosial,
kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan dengan
sesama profesi. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala
interval 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), cukup
setuju (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
3. Pengalaman Kerja (X3)
Variabel pengalaman kerja diukur dengan mengadopsi
instrumen yang digunakan oleh Saputra (2009) dimana mempunyai
empat instrumen, yaitu kemampuan dalam bekerja, kualitas kerja,
keandalan, dan pengetahuan yang dimiliki. Variabel ini diukur
dengan menggunakan skala interval 5 poin dari sangat tidak setuju
(1), tidak setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), dan sangat setuju
(5).
4. Pengetahuan IT (X4)
Faktor yang dapat menggambarkan pengetahuan auditor
internal tentaang IT adalah pengetahuan umum tentang
pengendalian IT, seperti: sistem operasi, sistem software, network,
60
pendeteksi gangguan, dan IT defense, pengetahuan tentang risiko
IT, seperti: pemahaman titik-titik kelemahan IT atau yang mudah
terserang virus dan gangguan, pengetahuan pengendalian aplikasi
IT, seperti: aplikasi kontrol, dan sistem aplikasi IT, serta
pengetahuan tentang produktivitas software audit, sepserti: Ms.
Office dan software audit yang umum digunakan. Serta pemahaman
dan kemampuan dalam menggunakan teknologi sistem informasi
seperti Electronic Data Processing (EDP). Instrumen untuk
mengukur variabel ini di adopsi dari penelitian yang dilakukan oleh
Kim, et.al (2015), Henderson, et.al (2013) dan Haislip, et.al
(2016). Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval 5
poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), cukup setuju (3),
setuju (4), dan sangat setuju (5).
5. Efektivitas Sistem Pengendalian Internal (Y)
Sistem pengendalian internal adalah proses yang dijalankan
oleh dewan komisaris, manajemen, dan personal lain yang di
desain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian
keandalan informasi keuangan, efektivitas dan efisiensi
operasional, pengamanan aset perusahaan, dan kepatuhan terhadap
hukum dan kebijakan yang berlaku.
Efektivitas sistem pengendalian internal adalah variabel terikat
yang dipengaruhi oleh variabel independen dalam hal ini adalah
61
peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT
auditor internal.
Untuk mengukur variabel ini peneliti mengadopsi instrumen
dari penelitian yang dilakukan oleh Kasdiarto (2015), dimana ada
lima instrumen, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko,
aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan
pemantauan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala
interval 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), cukup
setuju (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
62
Tabel 3. 1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator No. Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
Peran Auditor
Internal (X1)
(Sumber Wardah
(2015))
Penggunaan SDM 1
Interval
Konsultan manajemen 2
Ketaatan manajemen 3,4,5
Data dan informasi 6
Mengukur risiko 7
Mengidentifikasi risiko 8
Mengevaluasi risiko 9
Mendeteksi kecurangan 10
Profesionalisme
Auditor Internal
(X2) (Sumber
Kasdiarto (2015))
Pengabdian pada profesi 1,2,12,15 Interval
Kewajiban sosial 4,5,11
Kemandirian 3,6,7,8,10
Keyakinan terhadap profesi 9,16
Hubungan dengan sesama
profesi 13,14,17
Pengalaman Kerja
Auditor Internal
(X3) (Sumber
Saputra (2009))
Kemampuan dalam bekerja 1,2,3,4 Interval
Kualitas kerja 5,6,7
Keandalan 8,9
Pengetahuan 10,11,12
Pengetahuan IT
auditor internal (X4)
(Sumber Sari
(2009), D. Stoel
et.al (2012),
Modisane (2014))
Keahlian profesional 3
Interval
Pengetahuan IT secara
Umum 1,2,5
Pengetahuan tentang
aplikasi dan software IT 6,8
Pengetahuan tentang kontrol
IT 4,7,9,10
Efektivitas Sistem
Pengendalian
Internal (Y)
(Sumber Kasdiarto
(2015))
Lingkungan pengendalian 1,2,3 Interval
Penilaian risiko 4,5,6
Aktivitas pengendalian 7,8,9
Informasi dan komunikasi 10,11,12
Pemantauan 13,14,15
63
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. PT. Astra Credit Companies (ACC)
Astra Credit Companies atau biasa di singkat
dengan ACC adalah perusahaan pembiayaan mobil dan alat berat.
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
29/POJK.05/2015 ACC melakukan perluasan usaha di bidang
Pembiayaan Investasi, Pembiayaan Modal Kerja, Pembiayaan
Multiguna dan Sewa Operasi (Operating Lease), baik dengan skema
konvensional maupun syariah. PT Astra Sedaya Finance yang
merupakan cikal bakal ACC berdiri pada 15 Juli 1982 dengan nama
PT Rahardja Sedaya, didirikan guna mendukung bisnis otomotif
kelompok Astra.
Di tahun 1990, PT Rahardja Sedaya berganti nama menjadi PT
Astra Sedaya Finance. Dalam perkembangannya, PT Astra Sedaya
Finance memiliki penyertaan saham pada perusahaan asosiasi, yaitu
PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Pratama Sedaya Finance,
PT Staco Estika Sedaya Finance dan PT Astra Auto Finance yang
semuanya telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK).
64
Sejak tahun 1994, PT Astra Sedaya Finance dan perusahaan
asosiasinya mengembangkan merek Astra Credit Companies untuk
mendukung usahanya.
Pada tahun 2000, ACC mulai melakukan penerbitan obligasi
dengan rating A- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia.Saat ini ACC
telah meraih peringkat AAA (idn) Stable Outlook dari PT Fitch
Ratings Indonesia dan peringkat id AAA dari PT Pemeringkat Efek
Indonesia.ACC sebagai perusahaan pembiayaan terbesar dan
terkemuka di Indonesia, selalu membayarkan nilai pokok hutang dan
bunga tepat pada waktunya.
2. PT. Astragraphia
Astragraphia mengawali perjalanan bisnis pada tahun 1971
sebagai Divisi Xerox di PT Astra Internasional yang kemudian
dipisahkan menjadi badan hukum sendiri pada tahun 1975. Pada
tanggal 22 April 1976 Astragraphia ditunjuk secara langsung sebagai
distributor eksklusif dari Fuji Xerox Co. Ltd. Jepang di seluruh
Indonesia dengan ruang lingkup usaha sebagai penyedia
perangkat perkantoran dan pelayanan purna jualnya.
Tahun 1989 Astragraphia mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya)
dengan simbol saham ASGR. Pada saat ini 76,87% saham
Astragraphia dimiliki oleh PT Astra International Tbk, dan sisanya
dimiliki oleh publik.
65
Sejalan dengan tuntutan kebutuhan pelanggan yang dinamis dan
perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi &
komunikasi, sejak tahun 1990-an Astragraphia mulai melakukan
transformasi bisnis menjadi penyedia Solusi Teknologi Informasi.
3. PT. Asuransi Sinar Mas
PT Asuransi Sinar Mas didirikan pada tanggal 27 Mei 1985
dengan nama PT. Asuransi Kerugian Sinar Mas Dipta dengan surat
No. Kep-2562/MD 1986. Pada tahun 1991, Perusahaan berubah nama
menjadi PT. Asuransi Sinar Mas. PT. Asuransi Sinar Mas (ASM)
merupakan salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di
Indonesia. Sepanjang perjalanannya, ASM menunjukkan pertumbuhan
yang berkesinambungan. Premi bruto dan total asset Perusahaan
secara konsisten meningkat dari tahun ke tahun, termasuk di tahun-
tahun dimana terjadi goncangan ekonomi global.
Sebagai Perusahaan Asuransi Umum terbesar di Indonesia
dari sisi Gross Premium Written, ASM telah membuktikan komitmen
pelayanan kepada para nasabahnya melalui pembayaran klaim yang
cepat dan tepat untuk berbagai produk yang dipasarkannya. Selain itu
Perusahaan juga memberikan kemudahan bagi para nasabah, rekanan
dan partner/agen untuk mengakses segala hal yang berhubungan
dengan pertanggungan asuransi melalui website, 24 Hour Customer
Care, Call Center, dan lain2.
66
Di tahun 2011, ASM melalui produk simas mobil berhasil
meraih penghargaan Indonesia Brand Champion Award 2011 di dua
kategori yaitu The Best Customer Choice of Car Insurance dan The
Most Popular Brand of Car Insurance. Pada 14 Juni 2011, ASM
meraih The Best Insurance Award versi Majalah Media Asuransi
dengan ekuitas di atas Rp 750 miliar. Ditahun 2012, ASM meraih Best
General Insurance 2012 Dengan Ekuitas Rp750 Miliar Keatas dari
Insurance Awards 2012. Di tahun 2013, ASM meraih The Best
“General Insurance“ untuk kategori Non Listed Company - Asset >
200 Milyar dari Indonesia Insurance Award 2013.
Pada tahun 2014, ASM meraih The Best General Insurance
Company dari Indonesia Insurance Consumer Choice Award 2014.
Pada tanggal 12 November 2014, Fitch Ratings mengafirmasi
posisi Asuransi Sinar Mas dengan perolehan rating rating „AA+ (idn)‟
National Insurer Financial Strength dengan prospek Positif.
4. PT. Indosat Ooredoo
Indosat didirikan sebagai perusahaan penanaman modal asing
pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi
internasional melalui satelit internasional pada tahun 1967. Kemudian
Indosat berkembang menjadi perusahaan telekomunikasi internasional
pertama yang dibeli dan dimiliki 100% oleh Pemerintah Indonesia
pada tahun 1980. Sampai akhirnya pada tahun 1994 PT. Indosat
menjadi perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan
67
New York Stock Exchange. Pemerintah Indonesia dan publik masing-
masing memiliki 65% saham dan 35% saham.
Pada 2001 Indosat mengambil alih saham mayoritas Satelindo,
operator selular dan SLI di Indonesia. Mendirikan PT Indosat
Multimedia Mobile (IM3) sebagai pelopor jaringan GPRS dan layanan
multimedia di Indonesia. Dan mengambil alih saham mayoritas
Satelindo, operator selular dan SLI di Indonesia. Mendirikan PT
Indosat Multimedia Mobile (IM3) sebagai pelopor jaringan GPRS dan
layanan multimedia di Indonesia serta bergabung dengan ketiga anak
perusahaan yaitu, Satelindo, IM3, dan Bimagraha, untuk menjadi
operator selular terkemuka di Indonesia pada tahun 2002 sampai 2003.
Indosat meraih lisensi jaringan 3G dan memperkenalkan
layanan 3,5G di Jakarta dan Surabaya pada tahun 2006 dan 2008, dan
pada tahun 2009 Qtel membeli saham seri B sebanyak 24,19% dari
publik sehingga menjadi pemegang saham mayoritas Indosat dengan
kepemilikan sebesar 65%. Selanjutnya Indosat dimiliki oleh Qatar
Telecom (Qtel) Q.S.C. (Qtel) atas nama Ooredoo Asia Pte. Ltd.
(dahulu Qtel Asia Pte. Ltd. (65%), pemerintah Indonesia (14,29%)
dan publik (20,71%). Indosat memperoleh lisensi tambahan frekuensi
3G dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan anak
perusahaan, IM2, memenangkan tender untuk lisensi WiMAX yang
diadakan pemerintah.
68
Pada tahun 2010 Indosat memulai transformasi menyeluruh
untuk menjadi perusahaan yang lebih fokus dan efisien melalui
restrukturisasi organisasi, modernisasi dan ekpsi jaringan selular, dan
inisiatif-inisiatif mencapai keunggulan operasional. Pada tahun 2012
merupakan momentum untuk maju bagi Indosat sebagai organisasi
yang berfokus pada pelanggan yang mencapai 58,5 juta pelanggan
didukung oleh peningkatan jaringan serta inovasi produk yang
berkelanjutan. Komersialisasi jaringan 3G Indosat di frekuensi
900MHz dimulai pada tahun 2013, di tahun 2014 Indosat memulai
peluncuran dan komersialisasi layanan 4G di 900 Mhz dengan
kecepatan hingga 42 Mbps di beberapa kota besar di Indonesia. Dan
pada tahun 2015 Indosat resmi berganti nama menjadi Indosat
Ooredoo sampai sekarang.
5. PT. BRIngin Life
PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera dikenal dengan nama
Bringin Life, didirikan oleh Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia
tanggal 28 Oktober 1987, dengan izin usaha diperoleh dari Menteri
Keuangan berdasarkan SK Menteri Keuangan RI tanggal 10 Oktober
1988.
Pada awal pendiriannya, Bringin Life dibentuk untuk
memenuhi kebutuhan serta melengkapi pelayanan kepada nasabah
perbankan BRI, khususnya nasabah kredit kecil Bank Rakyat
Indonesia (BRI) melalui perlindungan Asuransi Jiwa Kredit. Dalam
69
perkembangannya, setelah melihat besarnya peluang pengembangan
bisnis asuransi seperti : Asuransi Jiwa, Kesehatan, Program Dana
Pensiun, Kecelakaan Diri, Anuitas dan Program Kesejahteraan Hari
Tua. Bringin Life mulai meluaskan pelayanan dan menambah pasar di
luar BRI dengan menawarkan dan layanan asuransi kepada
masyarakat luas baik individu maupun kumpulan.
Pada Bulan Juni 2013 Bringin Life melakukan pengembangan
saluran bisnis dengan kembali menjalin kerjasama dengan PT BRI
(Persero) Tbk untuk bisnis Bancassurance dengan menempatkan
tenaga penjualan Bancassurance Relationship Officer (BRO) di Bank
BRI tersebar di wilayah Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang
Surabaya, Malang, Denpasar, Palembang dan Makassar, ditujukan
untuk menjangkau nasabah perbankan BRI yang sebelumnya belum
tersentuh oleh perlindungan Asuransi secara optimal.
Sampai tahun 2014 jumlah kantor penjualan telah mencapai 45
kantor penjualan konvensional dan 11 kantor penjualan syariah
tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.
Setelah memasuki usia 27 Tahun kiprah Bringin Life makin
dikenal luas sebagai salah satu Asuransi Jiwa dan Kesehatan Nasional
terdepan. Terdapat 1.875 Tenaga Penjualan sebagai konsultan bagi
nasabah untuk membantu merencanakan program financial yang tepat
sesuai dengan kebutuhan. Beragam produk asuransi Bringin Life yang
70
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, meliputi produk; AJK,
Individu, Korporasi, DPLK, Syariah, Bancassurance dan Mikro.
6. PT. Telkomsel Mobile
Sebagai Telekomunikasi Selular yang Menyatukan Bangsa -
Telkomsel didirikan pada tahun 1995 sebagai wujud semangat inovasi
untuk mengembangkan telekomunikasi Indonesia yang terdepan.
Untuk mencapai visi tersebut, Telkomsel terus memacu pertumbuhan
jaringan telekomunikasi di seluruh penjuru Indonesia secara pesat
sekaligus memberdayakan masyarakat. Telkomsel menjadi pelopor
untuk berbagai teknologi telekomunikasi selular di Indonesia,
termasuk yang pertama meluncurkan layanan roaming internasional
dan layanan 3G di Indonesia. Telkomsel merupakan operator yang
pertama kali melakukan ujicoba teknologi jaringan pita lebar LTE. Di
kawasan Asia, Telkomsel menjadi pelopor penggunaan energi
terbarukan untuk menara-menara Base Transceiver Station (BTS).
Keunggulan produk dan layanannya menjadikan Telkomsel sebagai
pilihan utama pelanggan di seluruh Indonesia.
Memasuki era ICT (Information and Communication
Technology), Telkomsel terus mengoptimalkan pengembangan
layanan di Indonesia dengan memanfaatkan potensi sinergi
perusahaan induk yaitu PT Telkom (65%) dan SingTel Mobile (35%).
Telkomsel terus mengembangkan layanan telekomunikasi selular
71
untuk mengukuhkan posisi sebagai penyedia layanan gaya hidup
selular, a truly mobile lifestyle.
Dari Telkomsel untuk Indonesia - Telkomsel memiliki
komitmen untuk menghadirkan layanan mobile lifestyle unggulan
sesuai dengan perkembangan jaman dan kebutuhan pelanggan.
Telkomsel menghadirkan teknologi agar bangsa Indonesia dapat
menikmati kehidupan yang lebih baik di masa mendatang dengan
tetap mendukung pelestarian negeri.
Untuk itulah, Telkomsel secara aktif mendorong pemanfaatan
energi terbarukan sebagai sumber energi untuk menara BTS serta
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi remaja dan
masyarakat yang kurang mampu. Melalui peningkatan kualitas
masyarakat dan pelestarian lingkungan, Telkomsel berpartisipasi aktif
untuk masa depan bangsa yang lebih baik. "Telkomsel Paling
Indonesia".
7. Tempat dan Waktu Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah internal auditor yang
bekerja pada perusahaan swasta di Jakarta. Auditor yang berpartisipasi
dalam pengisian kuesioner penelitian ini meliputi auditor utama,
auditor ahli, financial auditor, spesial auditor, auditor IT, auditor
networking systems, dan staff audit lainnya.
Penelitian ini dilakukan pada 6 perusahaan swasta di Jakarta,
yaitu PT. Astra Credit Company (ACC), PT. Astragraphia, PT.
72
Asuransi Sinarmas, PT. Indosat Ooredoo, PT. BRIngin Life, dan PT.
Telkomsel. Ke enam perusahaan tersebut di pilih secara acak
berdasarkan daftar perusahaan yang memiliki divisi audit internal.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner
penelitian secara langsung kepada responden yaitu auditor internal
yang bekerja di perusahaan tersebut. Penyebaran serta pengembalian
kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 27 Mei hingga 30 Juli 2016.
Peneliti mengambil sampel sebanyak 6 perusahaan yang terdiri dari
perusahaan swasta di Jakarta yang bergerak pada industri jasa asuransi
dan pembiayaan, perusahaan provider, dan perusahaan yang bergerak
di document solution, dengan peta distribusi yang terlihat dalam tabel
4.1.
Tabel 4. 1
Data Distribusi Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan Kuesioner
di kirim
Kuesioner
dikembalikan Persentase
1 PT. Astra Credit Company
(ACC) 10 8 80%
2 PT. Astragraphia 10 7 70%
3 PT. Asuransi Sinarmas 20 20 100%
4 PT. Indosat Ooredoo 10 10 100%
5 PT. BRIngin Life 15 15 100%
6 PT. Telkomsel 15 15 100%
7 PT. Adira Multi Finance 10 0 0%
8 PT. Bank Permata 10 0 0%
Jumlah 100 75 75%
Sumber: Data Primer
73
Kuesioner yang disebarkan berjumlah 100 buah dan jumlah
kuesioner yang kembali adalah sebanyak 75 kuesioner atau sebanyak
75%. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 25 buah atau 25%.
Kuesioner yang dapat di olah berjumlah 71 buah atau 71%.
Sedangkan kuesioner yang tidak dapat diolah karena tidak di isi
dengan lengkap oleh responden sebanyak 4 kuesioner atau 4%.
Adapun gambaran mengenai data sampel ini dapat dilihat pada tabel
4.2.
Tabel 4. 2
Data Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah Persentase
1 Jumlah Kuesioner yang di sebar 100 100%
2 Jumlah Kuesioner yang tidak kembali 25 25%
3 Jumlah Kuesioner yang tidak dapat di olah 4 4%
4 Jumlah Kuesioner yang dapat di olah 71 71%
Sumber: Data primer yang di olah, 2016
8. Karakteristik Responden Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah auditor internal yang
bekerja pada beberapa perusahaan swasta di Jakarta. Berikut ini
adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri
dari usia, jenis kelamin, pendidikan, dan lama bekerja responden.
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Berikut ini tabel 4.3 yang menggambarkan hasil uji
deskripsi responden berdasarkan usia:
74
Tabel 4. 3
Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent
Valid < 25 tahun 8 11,3
25 - 35 tahun 44 62,0
36 - 45 tahun 10 14,1
> 45 tahun 9 12,7
Total 71 100,0
Sumber: Data primer yang di olah, 2016
Tabel 4.3 tersebut menunjukkan bahwa responden dalam
penelitian ini didominasi oleh auditor internal yang berusia
antara 25 hingga 35 tahun dengan jumlah 44 responden atau
sebesar 62%. Sedangkan responden yang kurang dari 25 tahun
berjumlah 8 orang atau 11,3%, responden yang berusia antara 36
hingga 45 tahun berjumlah 10 orang atau 14,1%, dan sisanya
sebanyak 9 orang atau 12,7% berusia di atas 45 tahun.
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berikut ini tabel 4.4 yang menggambarkan hasil uji
deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin:
Tabel 4. 4
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid pria 44 62,0
wanita 27 38,0
Total 71 100,0
Sumber: Data primer yang di olah, 2016
Tabel 4.4 tersebut menunjukkan bahwa responden dalam
penelitian ini didominasi oleh auditor internal laki-laki dengan
75
jumlah 44 orang atau sebesar 62% dan sisanya sebanyak 27
orang responden wanita atau sebesar 38%.
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Berikut ini tabel 4.5 yang menggambarkan hasil uji
deskripsi responden berdasarkan pendidikan:
Tabel 4. 5
Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Frequency Percent
Valid SMA sederajat 2 2,8
D3 3 4,2
S1 60 84,5
S2 5 7,0
Lainnya 1 1,4
Total 71 100,0
Sumber: Data primer yang di olah, 2016
Berdasarkan tabel 4.5 tersebut menunjukkan bahwa
responden dalam penelitian ini didominasi oleh auditor internal
yang berpendidikan sarjana strata satu berjumlah 60 orang atau
84,5%. Sedangkan responden yang berpendidikan SMA sederajat
berjumlah 2 orang atau 2,8%. Responden yang berpendidikan
akademi diploma sebanyak 3 orang atau 4,2%. Responden yang
berpendidikan sarjana strata dua sebanyak 5 orang atau 7% dan
seorang responden berpendidikan lainnya atau sebanyak 1,4%.
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Berikut ini tabel 4.6 yang menggambarkan hasil uji deskripsi
responden berdasarkan lama bekerja:
76
Tabel 4. 6
Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Frequency Percent
Valid < 3 tahun 22 31,0
3 - 5 tahun 19 26,8
> 5 tahun 30 42,3
Total 71 100,0
Sumber: Data primer yang di olah, 2016
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden dalam
penelitian ini didominasi oleh auditor internal yang telah bekerja
selama lebih dari 5 tahun yaitu berjumlah 30 orang atau sebesar
42,3%. Sedangkan responden lain yang bekerja selama kurang dari
3 tahun berjumlah 22 orang atau 31%. Dan responden yang telah
bekerja selama antara 3 sampai 5 tahun berjumlah 19 responden
atau 26,8%.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi
peran, profesionalisme, pengalaman kerja, pengetahuan IT dan
efektivitas sistem pengendalian internal akan di uji secara deskriptif
seperti yang terlihat pada tabel 4.7.
77
Tabel 4. 7
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Peran Auditor 71 30 50 43,17 4,945
Profesionalisme 71 63 85 74,06 7,042
Pengalaman Kerja 71 38 60 51,25 6,042
Pengetahuan IT 71 22 50 35,49 7,231
Sistem Pengendalian
Internal 71 48 75 63,14 6,623
Valid N (listwise) 71
Sumber: Data primer yang di olah, 2016.
Tabel 4.7 menjelaskan bahwa pada variabel peran jawaban
minimum responden sebesar 30 dan maksimum sebesar 50, dengan
rata-rata total jawaban 43,17 dan standar deviasi 4,945, maka dapat
disimpulkan bahwa rata-rata jawaban responden untuk variabel peran
adalah setuju. Variabel profesionalisme jawaban minimum responden
sebesar 63 dan maksimum sebesar 85, dengan rata-rata total jawaban
74,06 dan standar deviasi 7,042, maka dapat disimpulkan bahwa rata-
rata jawaban responden untuk variabel profesionalisme adalah cukup
setuju. Variabel pengalaman kerja jawaban minimum responden
sebesar 38 dan maksimum sebesar 60, dengan rata-rata total jawaban
51,25 dan standar deviasi 6,042, maka dapat disimpulkan bahwa rata-
rata jawaban responden untuk variabel profesionalisme adalah setuju.
Variabel pengetahuan IT jawaban minimum responden sebesar 22 dan
maksimum sebesar 50, dengan rata-rata total jawaban 35,49 dan
standar deviasi 7,231, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata
jawaban responden untuk variabel profesionalisme adalah cukup
78
setuju. Variabel efektivitas sistem pengendalian internal jawaban
minimum responden sebesar 48 dan maksimum sebesar 75, dengan
rata-rata total jawaban 63,14 dan standar deviasi 6,623, maka dapat
disimpulkan bahwa rata-rata jawaban responden untuk variabel
profesionalisme adalah setuju.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari
instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan
reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,7 (Ghozali,
2013). Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk
variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4. 8
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha Keterangan
Peran 0,876 Reliabel
Profesionalisme 0,940 Reliabel
Pengalaman Kerja 0,921 Reliabel
Pengetahuan IT 0,921 Reliabel
Efektivitas Sistem
Pengendalian Internal
0,925 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Tabel 4.8 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas
variabel peran sebesar 0,876, profesionalisme sebesar 0,940,
79
pengalaman kerja sebesar 0,921, pengetahuan IT sebesar 0,921
dan efektivitas sistem pengendalian internal sebesar 0,925.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam
kuesioner penelitian ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach’s alpha lebih besar dari 0,7. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap item pertanyaan yang digunakan akan mampu
memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pertanyaan itu
diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama
dengan jawaban sebelumnya.
b. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau
tidaknya suatu kuesioner. Suatu pertanyaan pada kuesioner
dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05
(Ghozali, 2013). Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas
dari lima variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
peran (PA), profesionalisme (P), pengalaman kerja (PK),
Pengetahuan IT (PIT), dan efektivitas sistem pengendalian
internal (SPI), dengan 71 sampel responden.
80
Tabel 4. 9
Hasil Uji Validitas Peran
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig
(2-Tailed) Keterangan
PA1 0,568** 0,000 Valid
PA2 0,741** 0,000 Valid
PA3 0,610** 0,000 Valid
PA4 0,610** 0,000 Valid
PA5 0,610** 0,000 Valid
PA6 0,607** 0,000 Valid
PA7 0,787** 0,000 Valid
PA8 0,787** 0,000 Valid
PA9 0,787** 0,000 Valid
PA10 0,703** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Tabel 4.9 menunjukkan variabel profesionalisme
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
81
Tabel 4. 10
Hasil Uji Validitas Profesionalisme
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig
(2-Tailed) Keterangan
P1 0,708** 0,000 Valid
P2 0,774** 0,000 Valid
P3 0,661** 0,000 Valid
P4 0,773** 0,000 Valid
P5 0,608** 0,000 Valid
P6 0,468** 0,000 Valid
P7 0,667** 0,000 Valid
P8 0,695** 0,000 Valid
P9 0,824** 0,000 Valid
P10 0,759** 0,000 Valid
P11 0,776** 0,000 Valid
P12 0,659** 0,000 Valid
P13 0,732** 0,000 Valid
P14 0,711** 0,000 Valid
P15 0,835** 0,000 Valid
P16 0,764** 0,000 Valid
P17 0,697** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Tabel 4.10 menunjukkan variabel profesionalisme
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
82
Tabel 4. 11
Hasil Uji Validitas Pengalaman Kerja
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig
(2-Tailed) Keterangan
PK1 0,780** 0,000 Valid
PK2 0,815** 0,000 Valid
PK3 0,731** 0,000 Valid
PK4 0,790** 0,000 Valid
PK5 0,745** 0,000 Valid
PK6 0,830** 0,000 Valid
PK7 0,791** 0,000 Valid
PK8 0,739** 0,000 Valid
PK9 0,670** 0,000 Valid
PK10 0,666** 0,000 Valid
PK11 0,609** 0,000 Valid
PK12 0,597** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Tabel 4.11 menunjukkan variabel pengalaman kerja
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
83
Tabel 4. 12
Hasil Uji Validitas Pengetahuan IT
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig
(2-Tailed) Keterangan
PIT1 0,676** 0,000 Valid
PIT2 0,671** 0,000 Valid
PIT3 0,830** 0,000 Valid
PIT4 0,718** 0,000 Valid
PIT5 0,804** 0,000 Valid
PIT6 0,864** 0,000 Valid
PIT7 0,794** 0,000 Valid
PIT8 0,547** 0,000 Valid
PIT9 0,880** 0,000 Valid
PIT10 0,860** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Tabel 4.12 menunjukkan variabel pengetahuan IT
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
84
Tabel 4. 13
Hasil Uji Validitas Efektivitas Sistem Pengendalian Internal
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig
(2-Tailed) Keterangan
SPI1 0,570** 0,000 Valid
SPI2 0,788** 0,000 Valid
SPI3 0,775** 0,000 Valid
SPI4 0,815** 0,000 Valid
SPI5 0,728** 0,000 Valid
SPI6 0,776** 0,000 Valid
SPI7 0,703** 0,000 Valid
SPI8 0,736** 0,000 Valid
SPI9 0,676** 0,000 Valid
SPI10 0,656** 0,000 Valid
SPI11 0,693** 0,000 Valid
SPI12 0,609** 0,000 Valid
SPI13 0,706** 0,000 Valid
SPI14 0,549** 0,000 Valid
SPI15 0,672** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Tabel 4.13 menunjukkan variabel efektivitas sistem
pengendalian internal mempunyai kriteria valid untuk semua
item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
85
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
adanya korelasi antar variabel bebas (independen) dalam model
regresi. Untuk mendeteksi adanya masalah multikolonieritas
dalam penelitian ini dengan menggunakan Nilai Tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF). Tabel berikut ini menyajikan
hasil uji multikolonieritas dengan menggunakan Nilai Tolerance
dan VIF, yaitu:
Tabel 4. 14
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 12,015 5,514 2,179 ,033 Peran Auditor ,011 ,149 ,008 ,075 ,941 ,466 2,144
Profesionalisme ,250 ,106 ,266 2,347 ,022 ,452 2,210
Pengalaman Kerja
,504 ,131 ,459 3,843 ,000 ,406 2,465
Pengetahuan IT
,178 ,080 ,195 2,231 ,029 ,760 1,315
a. Dependent Variable: Sistem Pengendalian Internal
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.14 diatas terlihat bahwa nilai
tolerance diatas 0,1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF)
dibawah angka 10 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan
dengan nilai tolerance dan VIF untuk peran adalah 0,466 dan
2,144. Variabel profesionalisme memiliki nilai tolerance 0,452
serta VIF 2,210. Kemudian variabel pengalaman kerja dengan
86
nilai tolerance 0,406 dan VIF 2,465. Dan untuk variabel
pengetahuan IT memiliki nilai tolerance 0,760 dan VIF 1,315.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan
regresi tidak terdapat problem multiko atau tidak ada korelasi
antar variabel independen dan dapat digunakan dalam penelitian
ini.
b. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel
independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal
atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan analisis grafik (histogram dan
probability plot) dan uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S).
Dasar pengambilan keputusan pada uji grafik histogram dan
grafik normal p-plot adalah dengan melihat bentuk grafik dan
persebaran titik-titik residual. Sedangkan pengambilan
keputusan dalam uji K-S adalah dengan melihat nilai
probabilitas signifikansi data residual. Apabila angka
probabilitas lebih dari 0,05 berarti data terdistribusi secara
normal. Adapun hasil uji normalitas menggunakan Kolmogorov-
Smirnov (K-S) dapat dilihat dalam tabel 4.15.
87
Tabel 4. 15
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 71 Normal Parameters
a,b Mean ,0000000
Std. Deviation 4,09640120 Most Extreme Differences Absolute ,061
Positive ,054 Negative -,061
Test Statistic ,061 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200
c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Menurut tabel 4.12 diatas, hasil uji (K-S) menunjukkan
bahwa data terdistribusi normal. Hal ini terlihat dari nilai
probabilitas sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05. Sehingga model
penelitian ini memenuhi uji asumsi klasik normalitas. Hasil yang
sama juga ditunjukkan oleh pengujian menggunakan grafik
normal p-plot pada gambar 4.1 dan histogram pada gambar 4.2.
88
Gambar 4. 1
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Gambar 4. 2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Gambar 4.1 dan 4.2 memperlihatkan penyebaran data
yang berada di sekitar garis diagonal dan bentuk grafik yang
simetris. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi telah
memenuhi asumsi normalitas.
89
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan
varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika
varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dalam penelitian ini uji
heteroskedastisitas menggunakan analisis grafik scatterplot.
Berikut hasil uji heteroskedastisitas menggunakan grafik
scatterplot.
Gambar 4. 3
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Berdasarkan gambar 4.3, grafik scatterplot menunjukkan
bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada
sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada
penyebaran data tersebut.
90
4. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
independen. Adapun hasil uji koefisien determinasi untuk variabel
peran, profesionalisme, pengalaman kerja, pengetahuan IT dan
efektivitas sistem pengendalian internal disajikan dalam tabel 4.16 di
bawah ini:
Tabel 4. 16
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,786a ,617 ,594 4,219
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan IT, Peran Auditor,
Profesionalisme, Pengalaman Kerja
b. Dependent Variable: Sistem Pengendalian Internal
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar
0,594. Hal ini menandakan bahwa variasi variabel peran,
profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT auditor
internal hanya bisa menjelaskan 59,4% variasi variabel efektivitas
sistem pengendalian internal perusahaan. Sedangkan sisanya, yaitu
40,6% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model baik yang
berasal dari faktor internal maupun eksternal yang dapat
mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan
91
seperti tanggung jawab auditor internal, independensi, latar belakang
pendidikan, budaya perusahaan, dan lainnya.
5. Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui adanya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen. Tabel berikut ini menyajikan hasil
uji statistik t dalam penelitian ini:
Tabel 4. 17
Hasil Uji Statistik t
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 12,015 5,514 2,179 ,033
Peran Auditor ,011 ,149 ,008 ,075 ,941
Profesionalisme ,250 ,106 ,266 2,347 ,022
Pengalaman Kerja ,504 ,131 ,459 3,843 ,000
Pengetahuan IT ,178 ,080 ,195 2,231 ,029
a. Dependent Variable: Sistem Pengendalian Internal
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa tiga variabel
independen yaitu profesionalisme, pengalaman kerja, dan
pengetahuan IT berpengaruh terhadap variabel dependen
efektivitas sistem pengendalian internal. Sedangkan satu
variabel independen yaitu peran auditor internal tidak
mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen efektivitas
92
sistem pengendalian internal. Adapun penjelasannya sebagai
berikut:
Hipotesis 1: Peran berpengaruh terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian variabel peran mempunyai
signifikansi sebesar 0,941 lebih besar dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa peran tidak memiliki pengaruh yang
signifikan, dengan demikian H1 ditolak. Hasil penelitian ini
tidak konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Miraceti (2011) dan Wardah (2015).
Tidak adanya pengaruh peran terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal perusahaan dalam hasil uji signifikansi
parameter individual pada penelitian ini dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor lain seperti adanya perbedaan budaya
perusahaan dan lingkungan kerja yang ada di suatu perusahaan,
sebagaimana variabel peran dapat di ukur dengan enam
indikator salah satunya adalah penilaian efisiensi penggunaan
SDM dimana banyak perusahaan yang berperan dalam penilaian
efisiensi penggunaan SDM adalah bagian Human Resource and
Development atau HRD dan bukanlah menjadi peranan auditor
internal.
Perbedaan karakteristik responden juga dapat
mempengaruhi hasil dari pengujian signifikansi parameter
93
individual pada penelitian ini, seperti: perbedaan jenis kelamin,
usia, pendidikan dan lamanya bekerja. Perbedaan usia membuat
seseorang memiliki pola pikir, sudut pandang, tanggung jawab,
dan prioritas yang berbeda pula, begitu juga lamanya bekerja
seseorang akan membedakan tingkat loyalitas dan kesadaran
akan peran seseorang yang bekerja sebagai auditor internal,
sehingga dapat mengakibatkan hasil yang berbeda dari
penelitian sebelumnya.
Menurut Kagermann (2008), “Internal audit dapat terlibat
dalam mengidentifikasi dan mengendalikan risiko hanya sebagai
bagian dari mandat audit. Internal audit tidak harus bertindak
sebagai badan kontrol eksklusif dan dengan demikian menjadi
bagian dari proses kontrol operasional.”
Dan jika kita kembali kepada pengertian pengendalian
internal yaitu suatu proses yang dijalankan oleh dewan
komisaris, manajemen dan personal lain entitas yang di desain
untuk memberikan keyakinan memadai pencapaian tiga tujuan
perusahaan maka yang memiliki peran didalamnya adalah
dewan komisaris, manajemen dan personil lain yang bisa berupa
pegawai perusahaan atau auditor internal perusahaan, namun
perlu diingat berdasarkan yang dinyatakan oleh Sawyer (2009),
bahwa “auditor internal sangat membantu manajemen dengan
mengevaluasi sistem kontrol dan menunjukkan kelemahan-
94
kelemahan dalam kontrol internal. Tetapi harus diingat bahwa
auditor internal membantu manajemen, bukan berperan sebagai
manajer itu sendiri”.
Berdasarkan Auditing Standard No. 5 yang dikeluarkan
oleh PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board)
Ukuran dan kompleksitas perusahaan, proses bisnis, dan unit
bisnis dapat mempengaruhi cara dimana perusahaan mencapai
tujuan pengendalian. Dengan demikian perusahaan yang kurang
kompleks dapat mencapai tujuan pengendalian yang berbeda
dari perusahaan yang lebih kompleks. Berdasarkan pernyataan
di atas dapat disimpulkan hasil dari penelitian ini yang
menunjukkan bahwa ukuran dan kompleksitas perusahaan,
proses bisnis, dan unit bisnis dapat mempengaruhi hasil dari
pengujian signifikansi parameter individual pada penelitian ini
karena perbedaan bentuk perusahaan dan industri perusahaan
membuat setiap perusahaan memiliki kebutuhan yang berbeda
pula sehingga peranan auditor internal didalamnya terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan pada
penelitian ini berbeda dan tidak konsisten dengan penelitian
sebelumnya, mengingat objek yang dijadikan sampel pada
penelitian ini terdiri dari perusahaan yang berbeda lini sehingga
berbeda pula peranan auditor internal yang diterapkan oleh
masing-masing perusahaan pada penelitian ini.
95
Hipotesis 2: Profesionalisme berpengaruh terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian variabel profesionalisme
mempunyai angka signifikansi 0,022 lebih kecil dari 0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa profesionalisme berpengaruh secara
signifikan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal
perusahaan, dengan demikian H2 diterima. Nilai beta yang
dihasilkan bernilai positif sebesar 0,266. Arah positif pada
koefisien variabel profesionalisme menunjukkan bahwa semakin
tinggi profesionalisme maka semakin tinggi pula efektivitas
sistem pengendalian internal perusahaan. Hasil penelitian ini
konsisten dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Kasdiarto (2015) dan Sinarwati (2015).
Profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan mungkin
disebabkan oleh para internal auditor yang mempunyai
profesionalisme dalam melakukan pekerjaannya dalam suatu
perusahaan sebagai salah satu yang dapat mempengaruhi
efektivitas sistem pengendalian internal. Dengan demikian,
profesionalisme seorang auditor internal dalam penelitian ini
mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian internal
perusahaan.
96
Hipotesis 3: Pengalaman Kerja berpengaruh terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian variabel pengalaman kerja
mempunyai angka signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa pengalaman kerja berpengaruh secara
signifikan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal
perusahaan, dengan demikian H3 diterima. Nilai beta yang
dihasilkan bernilai positif sebesar 0,459. Arah positif pada
koefisien variabel pengalaman kerja menunjukkan bahwa
semakin banyak dan lama pengalaman kerja seorang auditor
internal maka semakin tinggi pula efektivitas sistem
pengendalian internal perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten
dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Herawati (2014) dan Sinarwati (2015).
Pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan mungkin
disebabkan oleh para internal auditor yang mayoritas telah
berpengalaman dibidangnya dan sudah cukup lama bekerja
sebagai auditor internal dan dapat dilihat dari distribusi data
responden berdasarkan lama bekerja yang didominasi oleh
auditor internal yang telah bekerja lebih dari 5 tahun, sehingga
memiliki banyak pengalaman dan dapat mempengaruhi
efektivitas sistem pengendalian internal. Dengan demikian,
97
pengalaman kerja seorang auditor internal dalam penelitian ini
mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian internal
perusahaan.
Hipotesis 4: Pengetahuan IT berpengaruh terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian variabel pengetahuan IT
mempunyai angka signifikansi 0,029 lebih kecil dari 0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa pengetahuan IT berpengaruh secara
signifikan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal
perusahaan, dengan demikian H4 diterima. Nilai beta yang
dihasilkan bernilai positif sebesar 0,195. Arah positif pada
koefisien variabel pengetahuan IT menunjukkan bahwa semakin
banyak pengetahuan IT yang dimiliki seorang auditor internal
maka semakin tinggi pula efektivitas sistem pengendalian
internal perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Richardson (2016).
Pengetahuan IT berpengaruh signifikan terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan mungkin
disebabkan oleh beberapa auditor internal di perusahaan yang
dijadikan objek penelitian merupakan auditor internal sebuah
perusahaan provider yang dituntut untuk mengikuti
perkembangan teknologi sehingga auditor internal harus mampu
mengetahui bahkan menguasai IT, serta banyak perusahaan
98
yang sekarang memiliki IT audit di dalam tim internal auditor
sehingga memiliki banyak pengetahuan tentang IT. Dengan
demikian, pengetahuan IT seorang auditor internal dalam
penelitian ini mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian
internal perusahaan.
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.17 maka dapat
diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 12,015 + 0,011X1 + 0,250X2 + 0,504X3 + 0,178 X4 + 5,514
Keterangan:
Y = SPI
X1 = Peran
X2 = Profesionalisme
X3 = Pengalaman kerja
X4 = Pengetahuan IT
e = error
99
b. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Tabel berikut ini menyajikan hasil uji statistik F untuk
variabel Y, X1, X2, X3 dan X4.
Tabel 4. 18
Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1895,956 4 473,989 26,632 ,000b
Residual 1174,635 66 17,798
Total 3070,592 70
a. Dependent Variable: Sistem Pengendalian Internal
b. Predictors: (Constant), Pengetahuan IT, Peran Auditor, Profesionalisme,
Pengalaman Kerja
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Hipotesis 5: Peran, Profesionalisme, pengalaman Kerja, dan
Pengetahuan IT Auditor Internal berpengaruh terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan.
Tabel 4.18 menunjukkan nilai F hitung sebesar 26,632
dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas
signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel peran, profesionalisme,
pengalaman kerja, dan pengetahuan IT auditor internal secara
bersama-sama berpengaruh terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal perusahaan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Wardah (2015) yang menyatakan bahwa perusahaan yang
memfungsikan internal audit dengan baik secara umum
100
memiliki kontrol yang lebih baik, internal audit yang baik
tersebut seperti peran auditor yang total dan independen,
penilaian atas risiko perusahaan secara tepat, penggunaan
teknologi dalam proses audit internal, dan mengutamakan
efisiensi. Semakin baik peran auditor internal maka akan
semakin baik sistem pengendalian internal yang ada.
Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Kasdiarto
(2015) dan Sinarwati (2015) yang menyatakan bahwa
profesionalisme merupakan atribut individual yang penting
tanpa melihat suatu pekerjaan merupakan profesi atau bukan.
Profesionalisme sangat diperlukan oleh auditor internal dalam
menilai efektivitas penerapan struktur pengendalian internal,
penggunaan sikap ini memungkinkan auditor untuk dapat
mengumpukan bukti yang akan memberinya dasar yang layak
untuk membentuk suatu pendapat dan opini, oleh karena itu jika
seseorang mempunyai profesionalisme yang tinggi maka
efektifitas struktur pengendalin internal pada perusahaan juga
akan semakin baik.
Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian-penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Herawati (2014) dan Sinarwati
(2015) yang menyatakan bahwa pengalaman kerja berpengaruh
positif terhadap efektivitas sistem pengendalian internal.
Semakin lama seseorang bekerja maka semakin banyak ilmu
101
yang akan diperoleh dan akan meningkatkan kemampuannya
dalam melaksanakan tugasnya.
Demikian pula hasil penelitian ini konsisten dengan hasil
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Richardson (2016)
yang menyatakan bahwa pengetahuan IT sangatlah penting bagi
auditor karna akan menjadi nilai tambah saat seorang auditor
memiliki keahlian tersendiri khususnya pengetahuan IT, karena
IT memegang peranan penting dalam pelaporan keuangan dan
penting bagi mekanisme strategi pengawasan.
102
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran,
profesionalisme, pengalaman kerja dan pengetahuan IT auditor internal
terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Responden
dalam penelitian ini berjumlah 71 internal auditor yang bekerja di
beberapa perusahaan swasta yang berada di Wilayah Jakarta yang sudah
menerapkan sistem pengendalian internal. Berdasarkan data yang telah
dikumpulkan dan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Peran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas
sistem pengendalian internal. Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikansi yang lebih besar dari 0,05 yaitu 0,941. Hasil penelitian
ini tidak konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Miraceti (2011) dan Wardah (2015).
2. Profesionalisme berpengaruh positif dan signifikan terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Hal ini dapat
dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,022.
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian-penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Kasdiarto (2015) dan Sinarwati
(2015).
103
3. Pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Hal ini dapat
dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000.
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian-penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Ramantha (2013), Herawati
(2014), Atmadja (2015) dan Sinarwati (2015).
4. Pengetahuan IT berpengaruh positif dan signifikan terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Hal ini dapat
dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,029.
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian-penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Richardson (2016).
5. Peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT
auditor internal berpengaruh terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal perusahaan.
104
B. Saran
Penelitian mengenai sistem pengendalian internal di masa
mendatang diharapkan mampu memberikan hasil penelitian yang lebih
berkualitas, dengan mempertimbangkan saran di bawah ini:
1. Bagi Perusahaan:
e. Agar memberikan pelatihan bagi auditor internal agar lebih
menyadari dan merasakan perannya sebagai seorang auditor
internal dalam membantu meningkatkan efektivitas sistem
pengendalian internal
f. Serta pelatihan lainnya untuk menambahkan kemampuan
profesionalnya termasuk pengetahuan IT.
2. Bagi Auditor:
a. Lebih menyadari perannya sebagai auditor dalam membantu
mengefektifkan sistem pengendalian internal.
b. Agar meningkatkan dan menambah wawasannya tentang IT
untuk improvment personal auditor internal.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya:
a. Agar menambah variabel-variabel independen lainnya yang
mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian internal, seperti
budaya organisasi, karakteristik eksternal, latar belakang
pendidikan, komitmen organisasi dan lainnya.
105
b. Agar menggunakan variabel moderating atau intervening untuk
mengetahui variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi
dan memperkuat atau memperlemah variabel dependen.
c. Agar memperluas ruang lingkup dan jangkauan penelitian tidak
hanya di daerah Jakarta.
d. Agar mendapatkan data berupa wawancara dengan responden
sehingga dapat mendapatkan data yang lebih nyata atau bahkan
dengan observasi secara langsung dan bisa keluar dari
pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang mungkin terlalu sempit
atau kurang menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
e. Agar melakukan penelitian dengan metode studi kasus pada
satu atau lebih perusahaan dan membandingkannya agar dapat
mengetahui secara langsung permasalahan di lapangan atau di
perusahaan.
106
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, A Dalia dan Aleqab, M Mahmoud, “Internal Auditors’ Characteristics
and Audit Fees: Evidence from Egyptian Firms”, International Business
Research; Vol. 6, No. 4, Canadian Center of Science and Education, 2013.
Agoes, Sukrisno, “Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik”,
Edisi Ketiga, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2004.
Alzeban, Abdulaziz dan Sawan, Nedal, “The Role of Internal Audit Function in
The Public Sector Context in Saudi Arabia”, African Journal of Business
Management Vol. 7, 2013.
Ambarsari, Dessy, “Peranan Audit Internal dalam Meningkatkan Pengendalian
Piutang Lain Lain pada PT Pupuk Kalimantan Timur”, Universitas
Brawijaya, Malang, 2014.
Anggraini Fitria, “Analisis Pengaruh Peran Auditor Internal terhadap
Peningkatan Pengendalian Internal dan Kinerja Perusahaan”, FEB
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.
Arens, Alvin , J Elder, Randal., “Auditing & Assurance”, Edition 12, Pearson
Education Sout Asia PT Limited, 2009
Carl, Emory, “Internal Auditors’ Qualifications in Auditing ERP Systems: An
Exploratory Study”, Dissertation Argosy University, 2012.
Champlain, Jack J, “Auditing Information Systems”, 2nd Edition, John Wiley &
Sons, Inc, Canada, 2003.
Chiang, Hsiang Tsai, Lin, Shu Lin dan He, Li Jen, “Implications of Auditor
Characteristics and Directors’ and Officers’ LiabilityInsurance for Going
Concern Audit Opinions: Evidence from Taiwan”, International Business
Research; Vol. 8, No. 5, Canadian Center of Science and Education, 2015.
Dianawati, Ni Made Diah dan Ramantha, Wayan, “Pengaruh Independensi,
Keahlian Profesional dan Pengalaman Kerja Auditor Internal terhadap
Efektivitas Struktur Pengendalian Internal Bank Perkreditan Rakyat Di
Kabupaten Gianyar”, Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 2013.
Desyanti, Ni Putu Eka, Ratnadi, Ni Made Dwi, “Pengaruh Independensi,
Keahlian Profesional, dan Pengalaman Kerja Pengawas Intern terhadap
Efektivitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern Pada Bank
Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Bandung”, FE Universitas Udayana,
2008
107
Dewi, N Budhi Cyntia, Purnamawati, Gusti Ayu, Atmadja Anantawikrama
Tungga, “Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Keahlian
Profesional, Motivasi, dan Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Pengawas
Pada Efektivitas Pengendalian Intern Koperasi”, Jurnal Akuntansi
Universitas Pendidikan Ganesha, 2015.
Dirmansyah, “Peranan Audit Internal sebagai Alat Bantu Manajemen dalam
Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan (Studi Kasus
pada PT PINDAD Persero Bandung)”, FE Universitas Widyatama,
Bandung, 2004.
DP, Emrinaldi Nur dan Wiguna, Meilda, “Pengaruh Karakteristik Internal dan
Eksternal Auditor Yang Mendorong Dilakukannya Premature Sign Off
Dalam Pendekatan Etika”, Media Ekonomi & Teknologi Informasi
Vol.21 No. 2, Fakultas Ekonomi Universitas Riau September 2013.
Haislip, Jacob Z, Peters, Gary F, Richardson, Vernon J, “The effect of auditor IT
expertise on internal controls”, International Journal Accounting
Information Systems, 2016.
Henderson, L David, Davis, M Joshua dan Lapke, S Michael, “The Effect of
Internal Auditors’ Information Technology Knowledge on Integrated
Internal Audits”, International Business Research; Vol.6, No. 4, Canadian
Center of Science and Education, 2013.
Idris, Irmayanti, “Peranan Audit Internal Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam
Implementasi Manajemen Mutu Perusahaan Pada PT. Telkom 2012”.
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Professional Akuntan Publik, Salemba
Empat, Jakarta, 2001.
Ikatan Internal Audit, “Standar Internasional Praktik Profesional Audit Intern”,
2013.
Imam Ghozali, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2006.
Kagermann, Henning, et, al, “Internal Audit Handbook”, Springer, Verlag Berlin
Heidelburg, 2008.
Kasdiarto, Rachmat, “Pengaruh Independensi dan Profesionalisme Auditor
Internal terhadap Efektivitas Penerapan Struktur Pengendalian Internal
Perusahaan”, FE Universitas Negeri Yogyakarta, 2015
Kautsarrahmelia, Tania, “Pengaruh Independensi, Keahlian, Pengetahuan
Akuntansi dan Auditing Serta Skeptisme Profesional Auditor terhadap
Ketepatan Pemberian Opini Audit Oleh Akuntan Publik”, FEB UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.
108
Kim, et.al, “IS Auditor Characteristics, Audit Process Variables, and IS Audit
Satisfaction: An Empirical Study In South Korea”, Business Media New
York, 2015.
Lase, Yadiel dan Sutaryo, “Pengaruh Karakteristik Auditor terhadap Audit
Delay Laporan Keuangan Pemerintah Daerah”, Universitas Sebelas
Maret, 2014.
Miraceti, Karina, “Pengaruh Peran dan Tanggung Jawab Auditor Internal
terhadap Peningkatan Efektivitas Sistem Pengendalian Internal”, FEB
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.
Modisane, Cameron, “Professional Skills and Knowledge Requirements of An
Information Systems Auditor”, Thesis University of Johannesburg, 2014.
Moeller, Robert, “Brink’s Modern Internal Auditing”, 7th Edition, John Wiley &
Sons, Inc, 2009.
Mohseni, Abdolreza, et, al, “Auditor Style and Comparability of Financial
Statements: A Comparison of Audit Style in Iran and U.S.A”., Journal of
Natural and Social Sciences, Vol. 3, No. 4, 2014.
Mulyadi, “Auditing”, Edisi Keenam, Jilid Satu, Cetakan Keenam, Salemba
Empat, Jakarta, 2008.
Nurmalasari, Widia Endang, “Pengaruh Audit Internal terhadap Efektivitas
Pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern Pada Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) Di Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat”, FEB
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.
Parmenter, David, “Key Performance Indicators”, John Wiley & Sons, Inc,
Canada, 2007.
Pickett, K H, Spencer, “The Essential Handbook of Internal Auditing”, John
Wiley & Sons, Ltd, England, 2005.
Pinto, Juarez, et, al, “Role of internal audit in managerial practice in
organisations”, African Journal of Business Management, Vol. 8, 2014.
Protiviti, Risk & Business Consulting, Internal Audit, “Guide to Internal Audit”,
2nd Edition, 2009.
Pusdiklatwas BPKP, “Kode Etik dan Standar Audit”, Diklat Pembentukan
Auditor Terampil, Edisi Kelima, 2008.
Putra, I Kadek Astana, Yuniarta, Gede Adi, Sinarwati, Ni Kadek, “Pengaruh
Independensi, Pengalaman Kerja, Profesionalisme dan Gaya
Kepemimpinan Badan Pengawas terhadap Efektivitas Sistem
Pengendalian Internal”, Jurnal Akuntansi Universitas Pendidikan
Ganesha, 2015.
109
Rachmawati, Rikhi Dewi, “Pengaruh Independensi, Keahlian Profesional,
Pengalaman Kerja, dan Program Pelatihan terhadap Kualitas
Pengendalian Intern”, FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.
Rahayuningtyas, Widya, “Peran Audit Internal Sebagai Alat Bantu Manajemen
dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal atas Penjualan
(Studi Kasus pada PT. Krakatau Steel Persero)”, FE Universitas Negeri
Yogyakarta, 2012.
Rapina dan Christyanto, Leo, “Peranan Sistem Pengendalian Internal dalam
Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional Pada Siklus
Persediaan dan Pergudangan (Studi Kasus Pada PT.Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk Bandung)”, Univ.Kristen Maranatha,
2011.
Russel, J, P, “The Quality Audit Handbook”, 2nd Edition, American Society for
Quality, 2000.
Saputra, Argo Dwi, “Pengaruh Profesionalisme dan Pengalaman Kerja Internal
Auditor terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern
Perusahaan Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening”, FEB UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.
Saputri, Agustina Dian, “Pengaruh Independensi dan Kompetensi Pengawas
Intern terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Pada BPR Di Kota
Dan Kabupaten Semarang”, FEB Universitas Kristen Satya Wacana,
2012.
Setiawan, Hendra dan Lestari, Dewinda, “Peranan Internal Audit terhadap
Pengawasan Sistem Barang Persediaan dan Bahan Instalasi”, Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Bogor, 2013.
Smith, Jeff, “The KPI Book”, Insight Training & Development Limited, England,
2001.
Stoel, Dale, Havelka, Douglas, Merhout, Jeffrey W, “An Analysis Of Attributes
That Impact Information Technology Audit Quality: A Study Of IT And
Financial Audit Practitioners”, International Journal of Accounting
Information Systems USA, 2013.
Suantara, Gede, Musmini, Lucy Sri, Herawati, Nyoman Trisna, “Pengaruh
Independensi, Keahlian Profesional dan Pengalaman Kerja Auditor
Internal terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal dengan
Motivasi Sebagai Variabel Moderasi”, Jurnal Akuntansi Universitas
Pendidikan Ganesha, 2014.
Susanto, Daniel, “Peranan Audit Internal terhadap Kepatuhan Manajemen
Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Otto Parmaceutical Industries, Ltd)”,
FE Universitas Widyatama, Bandung, 2007.
110
Wardah, Nurul, “Pengaruh Peran dan Kinerja Auditor Internal terhadap
Efektvitas Sistem Pengendalian Internal”, FEB UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2015.
Wardoyo, Trimanto S dan Lena, Peranan Auditor Internal dalam Menunjang
Pelaksanaan Good Corporate Governance (Studi Kasus pada PT
Dirgantara Indonesia)”, Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi No.3, 2010.
Wedhayanti, Amanda Rendyswara, “Analisis Sistem Pengendalian Intern Pada
Organisasi Nirlaba (Studi Kasus Pada Organisasi AIESEC Indonesia)”,
Universitas Brawijaya, Malang, 2014.
Widyowati, Mutiara Puspa, “Analisis Pengaruh Karakteristik Internal Pada
Auditor Eksternal terhadap Praktik Pengurangan Kualitas Audit”, Skripsi
Akuntansi, Universitas Jember, 2013.
Wijaya, Widi Angga, Arifati, Rina, Suprijanto, Agus, “Analisis Pengaruh
Independensi, Motivasi, Pengalaman Kerja, Profesionalisme, dan Gaya
Kepemimpinan terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian
Intern”, Jurnal Akuntansi Universitas Pandanaran Semarang, 2016.
111
Lampiran 1
Surat Penelitian Skripsi
112
113
114
115
116
117
118
Lampiran 2
Surat Lampiran
119
120
Lampiran 3
Surat Keterangan Dari
Perusahaan
121
122
123
124
125
126
127
Lampiran 4
Kuesioner Penelitian
128
Nomor: ....... (Di isi oleh peneliti)
Petunjuk Pengisian
1. Isilah identitas Bapak/Ibu/Sdra/i dengan lengkap, khusus untuk nama
boleh tidak diisi.
2. Isilah semua nomor dalam kuesioner ini dengan memberi tanda silang (X)
pada:
STS: Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
CS : Cukup Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
3. Isilah setiap pertanyaan dengan satu jawaban yang paling sesuai dengan
keadaan diri Bapak/Ibu/Sdra/i dan jangan sampai ada yang terlewatkan.
4. Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab
dengan lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat salah satu
nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku
5. Sebelum kuesioner ini dikembalikan, periksalah kembali sampai
Bapak/Ibu/Sdra/i yakin bahwa kuesioner sudah dijawab semua.
Bagian I : Pernyataan Umum
Nama Responden : ……………………………………….
Bagian/Jabatan : ……………………/……………………(Wajib diisi)
Usia :
Di bawah 25 tahun 36-45 tahun
25-35 tahun Di atas 45 tahun
Jenis Kelamin :
Pria Wanita
Jenjang Pendidikan :
SMA sederajat S1 S3
D3 S2 Lain-lain …….
Lama Bekerja :
< 3 tahun 3-5 tahun > 5 tahun
129
Bagian II : Pernyataan Tentang Peran Auditor Internal (X1)
No Pernyataan STS TS CS S SS
1
Auditor internal berperan dalam
menilai penggunaan SDM secara
ekonomis dan efisien
2 Auditor internal memberikan layanan
konsultasi kepada manajemen
3
Auditor internal berperan mengawasi
ketaatan terhadap kebijakan
perusahaan
4
Auditor internal berperan mengawasi
ketaatan terhadap rencana dan
prosedur perusahaan
5
Auditor internal berperan mengawasi
ketaatan terhadap peraturan, dan
perundang-undangan
6 Auditor internal memastikan tingkat
keandalan data dan informasi
7 Auditor internal berperan dalam
mengukur resiko
8 Auditor internal berperan dalam
mengidentifikasi risiko
9 Auditor internal berperan dalam
mengevaluasi risiko
10 Auditor internal berperan dalam
mencegah dan mendeteksi kecurangan
Bagian III : Pernyataan Tentang Profesionalisme Auditor Internal (X2)
No Pernyataan STS TS CS S SS
1
Saya menggunakan segenap
pengetahuan, kemampuan, dan
pengalaman kerja dalam
melaksanakan pengendalian internal
2
Saya berpegang teguh pada peraturan
yang berkaitan dengan profesi saya
sebagai auditor internal
Bersambung ke halaman selanjutnya
130
Lanjutan tabel pernyataan tentang profesionalisme auditor internal
No Pernyataan STS TS CS S SS
3
Saya mengembangkan kemampuan
teknis melalui pendidikan yang
berkelanjutan
4
Kesadaran saya tentang peran profesi
saya di masyarakat akan
menumbuhkan sikap mental untuk
melakukan pekerjaan sebaik mungkin
5 Saya bersikap transparan dalam
melakukan audit
6 Saya bekerja sesuai dengan
kemampuan diri sendiri
7
Saya melaporkan fakta-fakta yang ada
di lapangan sesuai kenyataan yang
ada tanpa adanya modifikasi
8 Saya memiliki sikap netral dan tidak
bias dalam melakukan audit
9
Saya membantu manajemen untuk
melakukan pencegahan sedini
mungkin terhadap kelemahan
pengendalian internal
10
Saya memiliki sikap objektifitas
dalam melakukan tugas pada kondisi
apapun
11 Saya bekerja dengan loyalitas yang
tinggi
12 Saya melakukan penugasan audit
dengan tepat waktu
13 Saya melakukan komunikasi dengan
rekan kerja yang lain
14 Saya seharusnya mendukung adanya
organisasi ikatan audit internal
15 Saya memiliki komitmen terhadap
kompetensi saya
16 Profesi saya sebagai auditor internal
merupakan profesi yang menjanjikan
17
Saya menghargai hasil pekerjaan yang
dilakukan oleh rekan kerja yang lain
di tempat saya bekerja
131
Bagian IV : Pernyataan Tentang Pengalaman Kerja Auditor Internal (X3)
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Pengalaman kerja yang dimiliki oleh
internal auditor sangat membantu
dalam proses pengambilan keputusan
2 Auditor yang berpengalaman akan
lebih mudah dalam mendeteksi
kekeliruan atau kecurangan yang
terjadi
3 Pengalaman kerja yang di dapat oleh
auditor akan meningkatkan
kemampuannya dalam melaksanakan
setiap penugasan
4 Auditor yang memiliki banyak
pengalaman kerja, maka akan lebih
ahli dalam pengungkapan kekeliruan
audit
5 Dengan pengalaman kerja yang saya
miliki, menyebabkan orang lain
menjadi lebih respon terhadap saya
6 Dengam bertambahnya pengalaman
kerja yang saya miliki, saya merasa
dapat diandalkan di lingkungan kerja
saya saat ini
9 Saya selalu melakukan pekerjaan
dengan teliti
10 Saya suka akan tantangan untuk
menyelesaikan suatu permasalahan
11 Saya selalu berpikir logis dalam setiap
melakukan pekerjaan
12 Saya sangat menyukai hasil yang
maksimal dalam menyelesaikan suatu
tugas
132
Bagian V : Pernyataan Tentang Pengetahuan IT Auditor Internal (X4)
No Pernyataan STS TS CS S SS
1
Saya menggunakan Information
Communication Technology (ICT)
dalam penugasan audit
2
Saya mampu menggunakan peralatan
teknologi sistem informasi Electronic
Data Processing (EDP) dengan baik
3
Saya telah mengikuti pelatihan
Information and Communication
Technology (ICT)
4 Saya mengetahui tentang pengamanan
informasi dan data processing
5
Penguasaan pengetahuan sistem
informasi akuntansi merupakan modal
pengetahuan yang telah saya miliki
6
Saya memahami sistem Enterprise
Resource Planning (ERP) dalam
penerapan teknologi informasi
7 Saya memahami konsep pengamanan
infrastruktur seperti Sybase dan
Sharepoint
8 Saya memahami cara kerja Operating
System (OS) yang umum digunakan
seperti microsoft, linux, dll
9 Saya memahami Control Objective for
Information and Related Technology
COBIT framework
10
Saya memahami tahapan Information
Technology Infrastructure
Library (ITIL) Lifecycle dalam
pengelolaan layanan IT
133
Bagian VI : Pernyataan Tentang Efektivitas Sistem Pengendalian Internal (Y)
No Pernyataan STS TS CS S SS
1
Pengendalian internal yang terlalu
kaku dapat menghambat tindakan dan
keputusan yang diambil karyawan
2
Manajemen menggunakan
perencanaan sebagai alat manajemen
agar perusahaan siap menghadapi
perubahan-perubahan yang harus
terjadi
3
Pembagian wewenang dan tanggung
jawab yang jelas dilakukan untuk
memudahkan pertanggung jawaban
4
Mengidentifikasi perubahan kondisi
eksternal dan internal yang terjadi
dalam perusahaan merupakan tahapan
menaksir risiko
5
Penilaian risiko audit dilakukan
berdasarkan pemahaman terhadap
bisnis yang dijalankan oleh
perusahaan
6
Perusahaan perlu mengambil tindakan
yang tepat terhadap segala risiko yang
terjadi dalam perusahaan
7
Perusahaan mengadakan pemisahan
tugas antara fungsi otorisasi dan
fungsi akuntansi
8 Harta perusahaan seperti uang
disimpan dalam tempat yang aman
9
Bagian auditor internal memonitor
sistem informasi akuntansi yang ada
dalam perusahaan
10
Setiap transaksi yang terjadi dalam
perusahaan dikelompokkan dalam
rekening-rekening yang besar
11
Aktiva berwujud (harta berwujud)
yang dimiliki perusahaan disusutkan
dengan metode yang digunakan
secara konsisten
Bersambung ke halaman selanjutnya
134
Lanjutan tabel pernyataan tentang efektivitas sistem pengendalian internal
No Pernyataan STS TS CS S SS
12 Setiap tahun perusahaan membuat
laporan keuangan
13
Perusahaan mengadakan pengawasan
dari waktu ke waktu dan secara terus-
menerus
14
Auditor internal senantiasa melakukan
pemeriksaan secara rutin megenai
segala transaksi yang terjadi dalam
perusahaan
15 Perusahaan melakukan supervisi atas
kinerja para pegawainya
Terimakasih
135
Lampiran 5
Jawaban Responden
136
Identitas Responden
No U JK Pend. LK
1 1 1 3 1
2 2 1 3 2
3 2 1 3 3
4 2 2 3 1
5 1 1 3 1
6 1 2 3 1
7 2 1 3 2
8 2 2 3 1
9 3 1 3 3
10 2 2 3 2
11 1 1 3 1
12 1 2 3 1
13 1 2 3 1
14 2 1 3 3
15 2 1 3 1
16 2 1 3 2
17 2 2 3 2
18 3 1 3 3
19 2 1 4 1
20 2 2 3 2
21 2 1 3 2
22 2 1 3 2
23 2 1 3 2
24 2 1 3 2
25 2 1 3 2
26 1 1 3 1
27 2 2 3 1
28 2 2 4 2
29 2 1 3 2
30 2 2 3 3
31 3 1 3 3
32 2 1 3 1
33 2 2 6 2
34 2 1 3 1
35 2 1 3 1
36 4 1 3 3
No U JK Pend. LK
37 3 1 3 3
38 4 2 1 3
39 4 1 3 3
40 3 1 2 2
41 2 2 3 1
42 2 2 3 1
43 2 2 3 3
44 2 1 4 3
45 4 1 3 3
46 3 1 2 2
47 4 1 2 3
48 2 2 3 3
49 4 2 3 3
50 2 1 3 3
51 2 1 4 3
52 2 1 3 3
53 2 2 3 2
54 2 1 3 3
55 2 2 3 2
56 2 2 3 1
57 3 2 3 3
58 3 1 3 3
59 2 2 4 3
60 3 2 3 3
61 1 1 3 1
62 2 2 3 3
63 3 1 3 3
64 2 1 3 2
65 2 2 3 1
66 2 1 3 1
67 4 1 3 3
68 4 1 3 3
69 2 2 3 1
70 4 1 1 3
71 2 1 3 3
137
Jawaban Responden Variabel Peran Auditor Internal
No PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 PA8 PA9 PA10 T.PA
1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
2 4 5 3 3 3 4 5 5 5 4 41
3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
4 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 47
5 4 4 3 3 3 3 5 5 5 3 38
6 2 4 5 5 5 4 5 5 5 5 45
7 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 46
8 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
9 3 4 5 5 5 4 3 3 3 4 39
10 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
16 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 45
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
18 5 4 4 4 4 5 2 2 2 4 36
19 3 4 5 5 5 3 1 1 1 2 30
20 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
22 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44
23 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 37
24 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 46
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
26 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 46
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
29 4 4 3 3 3 4 5 5 5 5 41
30 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 36
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
33 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 34
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
Bersambung ke halaman selanjutnya.
138
Jawaban Responden Variabel Peran Auditor Internal (lanjutan)
No PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 PA8 PA9 PA10 T.PA
36 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 46
37 4 4 5 5 5 3 4 4 4 5 43
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
39 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 45
40 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 37
41 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
44 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
48 5 5 5 5 5 5 2 2 2 5 41
49 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 48
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
51 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 46
52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
53 3 5 5 5 5 3 5 5 5 3 44
54 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 46
55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
57 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 37
58 4 5 4 4 4 2 4 4 4 5 40
59 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
60 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
62 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 40
63 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
64 2 5 4 4 4 5 4 4 4 4 40
65 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
66 3 5 5 5 5 4 2 2 2 5 38
67 3 4 5 5 5 4 3 3 3 4 39
68 4 4 5 5 5 4 3 3 3 3 39
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
70 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
71 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 48
139
Jawaban Responden Variabel Profesionalisme Auditor Internal
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 T.P
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 84
2 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 79
3 4 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 80
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 84
5 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 63
6 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 3 5 69
7 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 83
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 66
10 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 65
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
12 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 71
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
14 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 73
15 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 3 3 4 5 5 3 4 73
16 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 74
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
18 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 3 4 3 4 69
19 3 5 5 4 5 2 5 5 5 5 4 4 4 3 4 3 3 69
20 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
22 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 74
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 67
24 5 5 5 5 3 4 5 5 4 5 4 3 4 4 4 5 4 74
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
26 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 83
27 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 75
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
29 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 74
30 3 4 4 4 3 3 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 68
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
34 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 67
35 5 4 4 4 5 2 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 1 66
Bersambung ke halaman selanjutnya.
140
Jawaban Responden Variabel Profesionalisme Auditor Internal (lanjutan)
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 T.P
36 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 78
37 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70
38 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 78
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 66
40 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 65
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
43 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 2 3 3 2 66
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
46 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 64
47 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 82
48 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 71
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
50 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 80
51 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 84
52 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 75
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
55 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 4 5 75
56 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67
57 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 77
58 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
59 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 4 5 80
60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
61 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 70
62 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
63 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71
64 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
65 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 81
66 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 3 4 75
67 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71
68 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 75
69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
70 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 82
71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
141
Jawaban Responden Variabel Pengalaman Kerja Auditor Internal
No PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 PK11 PK12 T.PK
1 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 53
2 3 4 4 3 4 5 4 5 4 4 5 5 50
3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 59
4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 56
5 5 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 45
6 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51
7 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 59
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
9 4 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 42
10 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 40
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
12 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 53
13 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 54
14 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 5 4 54
15 3 5 5 4 3 4 5 3 5 4 4 4 49
16 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 56
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
18 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 50
19 4 2 3 1 1 2 4 5 5 4 5 5 41
20 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 54
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
22 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 50
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
24 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 52
25 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 46
26 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 59
27 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 57
28 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 55
29 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 52
30 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 46
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
33 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 44
34 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 5 5 48
35 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 55
Bersambung ke halaman selanjutnya.
142
Jawaban Responden Variabel Pengalaman Kerja Auditor Internal (lanjutan)
No PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 PK11 PK12 T.PK
36 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 45
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
38 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 59
39 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 47
40 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 43
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
43 4 4 5 5 2 3 4 4 5 4 4 5 49
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
46 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 42
47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
48 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 53
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
50 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 59
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
52 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 58
53 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 52
54 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 57
55 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 54
56 4 4 4 2 2 3 4 3 4 4 4 4 42
57 2 2 4 1 2 4 2 4 4 4 5 4 38
58 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
59 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 58
60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
61 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 48
62 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
63 4 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 46
64 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
65 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 55
66 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 43
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
68 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 43
69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
70 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 2 54
71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
143
Jawaban Responden Variabel Pengetahuan IT Auditor Internal
No PIT1 PIT2 PIT3 PIT4 PIT5 PIT6 PIT7 PIT8 PIT9 PIT10 T.PIT
1 5 4 4 4 3 4 2 4 2 2 34
2 5 5 4 4 4 4 3 5 4 3 41
3 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 47
4 5 5 3 3 4 4 2 3 4 4 37
5 3 3 3 3 3 3 2 1 1 1 23
6 4 3 2 3 3 3 2 4 2 2 28
7 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 45
8 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 36
9 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 36
10 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31
11 5 5 1 5 1 1 1 1 1 1 22
12 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38
13 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 38
14 3 3 3 4 4 5 3 5 4 3 37
15 4 3 2 3 3 3 3 5 3 3 32
16 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 42
17 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 34
18 4 3 2 2 3 2 2 3 2 2 25
19 2 3 1 3 3 3 2 5 3 2 27
20 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 32
21 4 4 2 4 4 2 2 4 2 2 30
22 4 4 3 2 3 3 2 4 2 2 29
23 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31
24 4 3 2 5 4 4 2 4 4 2 34
25 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 36
26 2 2 2 5 2 2 2 5 2 2 26
27 4 4 2 4 4 4 2 5 2 2 33
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38
29 4 3 1 2 3 3 2 4 3 2 27
30 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 25
31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
33 4 2 2 4 3 2 2 4 2 2 27
34 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 39
35 4 5 2 4 4 3 2 4 2 2 32
Bersambung ke halaman selanjutnya.
144
Jawaban Responden Variabel Pengetahuan IT Auditor Internalm (lanjutan)
No PIT1 PIT2 PIT3 PIT4 PIT5 PIT6 PIT7 PIT8 PIT9 PIT10 T.PIT
36 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 35
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
38 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 33
39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
40 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 24
41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
42 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 24
43 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 22
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
46 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 23
47 5 5 5 5 5 3 2 3 5 3 41
48 3 3 3 2 2 2 2 4 2 2 25
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
52 4 3 3 3 4 3 3 5 5 4 37
53 5 5 5 5 4 4 3 5 4 4 44
54 5 3 5 5 5 3 5 5 4 4 44
55 5 3 3 4 2 4 2 4 4 4 35
56 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
57 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 42
58 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 43
59 5 5 5 4 4 5 3 3 4 3 41
60 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 43
61 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 38
62 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
64 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
65 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 40
66 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 32
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
68 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
70 5 5 4 5 2 4 1 2 4 4 36
71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
145
Jawaban Responden Variabel Efektivitas Sistem Pengendalian Internal
Perusahaan
N
o
S
PI
1
S
PI
2
S
PI
3
S
PI
4
S
PI
5
S
PI
6
S
PI
7
S
PI
8
S
PI
9
S
PI
10
S
PI
11
S
PI
12
S
PI
13
S
PI
14
S
PI
15
T.
S
PI
1 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 66
2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 3 4 67
3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 69
4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
5 2 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 5 53
6 5 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 5 4 5 65
7 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 70
8 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
9 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 56
10 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 60
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
12 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 67
13 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 61
14 4 5 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 4 67
15 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 5 4 5 69
16 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 5 4 4 4 59
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
18 3 4 5 4 4 4 5 5 3 4 5 5 5 4 4 64
19 5 4 4 2 3 4 4 5 3 3 3 5 4 3 3 55
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
21 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
22 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 4 61
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
24 2 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 3 4 57
25 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
27 2 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 61
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
29 2 4 5 4 4 4 3 4 4 3 5 5 4 4 5 60
30 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 54
31 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 57
Bersambung ke halaman selanjutnya.
146
Jawaban Responden Variabel Efektivitas Sistem Pengendalian Internal
Perusahaan (lanjutan)
N
o
S
PI
1
S
PI
2
S
PI
3
S
PI
4
S
PI
5
S
PI
6
S
PI
7
S
PI
8
S
PI
9
S
PI
10
S
PI
11
S
PI
12
S
PI
13
S
PI
14
S
PI
15
T.
S
PI
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 67
34 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 69
35 3 4 4 4 2 4 4 5 3 4 4 5 5 5 5 70
36 3 4 4 4 4 5 4 5 2 3 4 5 5 4 4 53
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 65
38 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 70
39 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 3 3 59
40 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4 4 56
41 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
42 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
43 4 4 4 4 3 4 3 5 4 3 4 5 4 4 4 59
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
46 3 4 4 3 4 4 3 2 2 2 3 3 4 3 4 48
47 2 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 2 5 66
48 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5 4 5 63
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
50 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 65
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
52 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 71
53 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 69
54 5 5 5 5 5 5 3 5 4 1 4 5 5 5 5 67
55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 73
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 59
57 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 64
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
59 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 73
60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
61 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 63
62 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
Bersambung ke halaman selanjutnya.
147
Jawaban Responden Variabel Efektivitas Sistem Pengendalian Internal
Perusahaan (lanjutan)
N
o
S
PI
1
S
PI
2
S
PI
3
S
PI
4
S
PI
5
S
PI
6
S
PI
7
S
PI
8
S
PI
9
S
PI
10
S
PI
11
S
PI
12
S
PI
13
S
PI
14
S
PI
15
T.
S
PI
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 58
64 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
65 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 72
66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 59
67 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 61
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 57
69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
70 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 69
71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
148
Lampiran 6
Hasil Output SPSS
149
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Peran Auditor Internal
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 71 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 71 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
,869 ,876 10
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
PA1 4,08 ,732 71 PA2 4,45 ,501 71 PA3 4,42 ,601 71 PA4 4,42 ,601 71 PA5 4,42 ,601 71 PA6 4,27 ,675 71 PA7 4,24 ,918 71 PA8 4,24 ,918 71 PA9 4,24 ,918 71 PA10 4,38 ,684 71
Inter-Item Correlation Matrix
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 PA8 PA9 PA10
PA1 1,000 ,401 ,242 ,242 ,242 ,474 ,310 ,310 ,310 ,392 PA2 ,401 1,000 ,591 ,591 ,591 ,483 ,414 ,414 ,414 ,493 PA3 ,242 ,591 1,000 1,000 1,000 ,351 ,099 ,099 ,099 ,333 PA4 ,242 ,591 1,000 1,000 1,000 ,351 ,099 ,099 ,099 ,333 PA5 ,242 ,591 1,000 1,000 1,000 ,351 ,099 ,099 ,099 ,333 PA6 ,474 ,483 ,351 ,351 ,351 1,000 ,287 ,287 ,287 ,457 PA7 ,310 ,414 ,099 ,099 ,099 ,287 1,000 1,000 1,000 ,490 PA8 ,310 ,414 ,099 ,099 ,099 ,287 1,000 1,000 1,000 ,490 PA9 ,310 ,414 ,099 ,099 ,099 ,287 1,000 1,000 1,000 ,490
PA10 ,392 ,493 ,333 ,333 ,333 ,457 ,490 ,490 ,490 1,000
Bersambung ke halaman selanjutnya.
150
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Peran Auditor Internal
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
PA1 39,08 20,878 ,455 . ,867 PA2 38,72 21,034 ,690 . ,854 PA3 38,75 21,192 ,524 . ,862 PA4 38,75 21,192 ,524 . ,862 PA5 38,75 21,192 ,524 . ,862 PA6 38,90 20,862 ,509 . ,863 PA7 38,93 18,152 ,699 . ,847 PA8 38,93 18,152 ,699 . ,847 PA9 38,93 18,152 ,699 . ,847 PA10 38,79 20,169 ,622 . ,854
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
43,17 24,457 4,945 10
151
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Profesionalisme
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 71 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 71 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
,935 ,940 17
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P1 4,39 ,597 71 P2 4,49 ,504 71 P3 4,42 ,525 71 P4 4,38 ,594 71 P5 4,42 ,552 71 P6 4,13 ,773 71 P7 4,55 ,501 71 P8 4,49 ,531 71 P9 4,41 ,523 71 P10 4,44 ,527 71 P11 4,35 ,537 71 P12 4,11 ,667 71 P13 4,46 ,502 71 P14 4,18 ,683 71 P15 4,41 ,550 71 P16 4,08 ,671 71 P17 4,32 ,732 71
Bersambung ke halaman selanjutnya
152
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Profesionalisme (lanjutan)
Inter-Item Correlation Matrix
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17
P1 1,000 ,722 ,600 ,578 ,354 ,354 ,412 ,414 ,575 ,443 ,541 ,353 ,571 ,451 ,503 ,486 ,292 P2 ,722 1,000 ,659 ,653 ,422 ,241 ,497 ,627 ,689 ,577 ,670 ,471 ,550 ,316 ,552 ,509 ,413 P3 ,600 ,659 1,000 ,622 ,410 ,183 ,462 ,369 ,507 ,511 ,427 ,433 ,328 ,339 ,532 ,465 ,307 P4 ,578 ,653 ,622 1,000 ,461 ,298 ,536 ,393 ,550 ,511 ,604 ,467 ,548 ,460 ,567 ,635 ,501 P5 ,354 ,422 ,410 ,461 1,000 ,207 ,543 ,351 ,482 ,486 ,407 ,412 ,570 ,323 ,553 ,249 ,293 P6 ,354 ,241 ,183 ,298 ,207 1,000 ,223 ,159 ,223 ,213 ,304 ,138 ,251 ,334 ,347 ,337 ,481 P7 ,412 ,497 ,462 ,536 ,543 ,223 1,000 ,578 ,549 ,593 ,492 ,368 ,504 ,370 ,522 ,370 ,287 P8 ,414 ,627 ,369 ,393 ,351 ,159 ,578 1,000 ,602 ,649 ,485 ,406 ,521 ,457 ,573 ,523 ,465 P9 ,575 ,689 ,507 ,550 ,482 ,223 ,549 ,602 1,000 ,691 ,752 ,522 ,681 ,588 ,703 ,511 ,507 P10 ,443 ,577 ,511 ,511 ,486 ,213 ,593 ,649 ,691 1,000 ,458 ,346 ,463 ,568 ,707 ,581 ,516 P11 ,541 ,670 ,427 ,604 ,407 ,304 ,492 ,485 ,752 ,458 1,000 ,686 ,550 ,445 ,570 ,590 ,468 P12 ,353 ,471 ,433 ,467 ,412 ,138 ,368 ,406 ,522 ,346 ,686 1,000 ,524 ,425 ,496 ,554 ,363 P13 ,571 ,550 ,328 ,548 ,570 ,251 ,504 ,521 ,681 ,463 ,550 ,524 1,000 ,457 ,596 ,433 ,439 P14 ,451 ,316 ,339 ,460 ,323 ,334 ,370 ,457 ,588 ,568 ,445 ,425 ,457 1,000 ,673 ,621 ,594 P15 ,503 ,552 ,532 ,567 ,553 ,347 ,522 ,573 ,703 ,707 ,570 ,496 ,596 ,673 1,000 ,602 ,625 P16 ,486 ,509 ,465 ,635 ,249 ,337 ,370 ,523 ,511 ,581 ,590 ,554 ,433 ,621 ,602 1,000 ,612 P17 ,292 ,413 ,307 ,501 ,293 ,481 ,287 ,465 ,507 ,516 ,468 ,363 ,439 ,594 ,625 ,612 1,000
Bersambung ke halaman selanjutnya
153
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Profesionalisme (lanjutan)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted Scale Variance if
Item Deleted Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
P1 69,66 43,998 ,662 . ,931 P2 69,56 44,364 ,742 . ,929 P3 69,63 44,978 ,616 . ,932 P4 69,68 43,479 ,735 . ,929 P5 69,63 45,178 ,554 . ,933 P6 69,93 45,095 ,376 . ,940 P7 69,51 45,139 ,625 . ,932 P8 69,56 44,678 ,653 . ,931 P9 69,65 43,803 ,797 . ,928 P10 69,62 44,239 ,724 . ,930 P11 69,70 44,011 ,743 . ,929 P12 69,94 43,854 ,600 . ,932 P13 69,59 44,674 ,696 . ,930 P14 69,87 43,227 ,658 . ,931 P15 69,65 43,431 ,809 . ,928 P16 69,97 42,828 ,720 . ,929 P17 69,73 42,942 ,637 . ,932
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
74,06 49,597 7,042 17
154
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengalaman Kerja
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 71 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 71 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
,918 ,921 12
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
PK1 4,42 ,647 71 PK2 4,32 ,752 71 PK3 4,42 ,577 71 PK4 4,10 ,973 71 PK5 3,99 ,933 71 PK6 4,21 ,715 71 PK7 4,35 ,612 71 PK8 4,21 ,631 71 PK9 4,25 ,626 71 PK10 4,21 ,607 71 PK11 4,38 ,517 71 PK12 4,38 ,594 71
Bersambung ke halaman selanjutnya.
155
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengalaman Kerja (lanjutan)
Inter-Item Correlation Matrix
PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 PK11 PK12
PK1 1,000 ,625 ,548 ,613 ,601 ,545 ,737 ,513 ,437 ,424 ,367 ,393
PK2 ,625 1,000 ,767 ,815 ,638 ,615 ,680 ,396 ,400 ,411 ,303 ,296
PK3 ,548 ,767 1,000 ,688 ,435 ,542 ,584 ,340 ,450 ,394 ,315 ,316
PK4 ,613 ,815 ,688 1,000 ,631 ,565 ,613 ,385 ,404 ,327 ,293 ,305
PK5 ,601 ,638 ,435 ,631 1,000 ,775 ,559 ,466 ,300 ,282 ,337 ,190
PK6 ,545 ,615 ,542 ,565 ,775 1,000 ,611 ,660 ,485 ,520 ,513 ,379
PK7 ,737 ,680 ,584 ,613 ,559 ,611 1,000 ,508 ,510 ,412 ,293 ,412
PK8 ,513 ,396 ,340 ,385 ,466 ,660 ,508 1,000 ,622 ,590 ,670 ,545
PK9 ,437 ,400 ,450 ,404 ,300 ,485 ,510 ,622 1,000 ,496 ,580 ,428
PK10 ,424 ,411 ,394 ,327 ,282 ,520 ,412 ,590 ,496 1,000 ,468 ,803
PK11 ,367 ,303 ,315 ,293 ,337 ,513 ,293 ,670 ,580 ,468 1,000 ,499
PK12 ,393 ,296 ,316 ,305 ,190 ,379 ,412 ,545 ,428 ,803 ,499 1,000
Bersambung ke halaman selanjutnya.
156
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengalaman Kerja (lanjutan)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
PK1 46,83 30,828 ,732 ,652 ,908 PK2 46,93 29,666 ,766 ,801 ,906 PK3 46,83 31,742 ,681 ,664 ,911 PK4 47,15 28,161 ,716 ,722 ,910 PK5 47,27 28,970 ,663 ,741 ,913 PK6 47,04 29,841 ,787 ,785 ,905 PK7 46,90 31,033 ,748 ,708 ,908 PK8 47,04 31,270 ,686 ,677 ,910 PK9 47,00 31,829 ,607 ,549 ,913 PK10 47,04 31,984 ,604 ,750 ,913 PK11 46,87 32,969 ,550 ,571 ,915 PK12 46,87 32,569 ,528 ,722 ,916
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
51,25 36,506 6,042 12
157
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengetahuan IT
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 71 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 71 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
,923 ,921 10
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
PIT1 3,99 ,802 71 PIT2 3,79 ,860 71 PIT3 3,27 1,068 71 PIT4 3,77 ,913 71 PIT5 3,62 ,868 71 PIT6 3,54 ,939 71 PIT7 3,10 1,016 71 PIT8 3,83 ,878 71 PIT9 3,42 1,037 71 PIT10 3,17 1,000 71
Inter-Item Correlation Matrix
PIT1 PIT2 PIT3 PIT4 PIT5 PIT6 PIT7 PIT8 PIT9 PIT10
PIT1 1,000 ,720 ,555 ,581 ,464 ,523 ,282 ,200 ,488 ,484 PIT2 ,720 1,000 ,575 ,557 ,446 ,567 ,335 ,103 ,454 ,474 PIT3 ,555 ,575 1,000 ,546 ,589 ,696 ,659 ,247 ,709 ,706 PIT4 ,581 ,557 ,546 1,000 ,503 ,559 ,424 ,344 ,539 ,496 PIT5 ,464 ,446 ,589 ,503 1,000 ,674 ,691 ,514 ,689 ,602 PIT6 ,523 ,567 ,696 ,559 ,674 1,000 ,663 ,441 ,762 ,709 PIT7 ,282 ,335 ,659 ,424 ,691 ,663 1,000 ,467 ,705 ,757 PIT8 ,200 ,103 ,247 ,344 ,514 ,441 ,467 1,000 ,472 ,424 PIT9 ,488 ,454 ,709 ,539 ,689 ,762 ,705 ,472 1,000 ,853 PIT10 ,484 ,474 ,706 ,496 ,602 ,709 ,757 ,424 ,853 1,000
Bersambung ke halaman selanjutnya.
158
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengetahuan IT (lanjutan)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
PIT1 31,51 45,082 ,609 ,618 ,920 PIT2 31,70 44,668 ,598 ,616 ,920 PIT3 32,23 40,606 ,774 ,672 ,911 PIT4 31,72 43,634 ,648 ,479 ,918 PIT5 31,87 42,941 ,755 ,645 ,912 PIT6 31,96 41,441 ,824 ,696 ,908 PIT7 32,39 41,642 ,732 ,724 ,913 PIT8 31,66 46,113 ,453 ,392 ,927 PIT9 32,07 40,152 ,841 ,807 ,907 PIT10 32,32 40,851 ,816 ,800 ,908
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
35,49 52,282 7,231 10
159
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas Sistem Pengendalian Internal
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 71 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 71 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
,913 ,925 15
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
SPI1 3,82 ,946 71 SPI2 4,18 ,543 71 SPI3 4,30 ,490 71 SPI4 4,21 ,558 71 SPI5 4,27 ,585 71 SPI6 4,44 ,499 71 SPI7 4,24 ,597 71 SPI8 4,39 ,665 71 SPI9 4,00 ,756 71 SPI10 3,93 ,867 71 SPI11 4,06 ,674 71 SPI12 4,52 ,629 71 SPI13 4,38 ,544 71 SPI14 4,08 ,751 71 SPI15 4,32 ,555 71
Bersambung ke halaman selanjutnya.
160
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas Sistem Pengendalian Internal (lanjutan)
Inter-Item Correlation Matrix
SPI1 SPI2 SPI3 SPI4 SPI5 SPI6 SPI7 SPI8 SPI9 SPI10 SPI11 SPI12 SPI13 SPI14 SPI15
SPI1 1,000 ,428 ,396 ,345 ,374 ,383 ,231 ,344 ,320 ,402 ,129 ,307 ,304 ,404 ,169
SPI2 ,428 1,000 ,707 ,719 ,654 ,649 ,524 ,549 ,453 ,331 ,557 ,428 ,631 ,242 ,607
SPI3 ,396 ,707 1,000 ,761 ,718 ,633 ,487 ,514 ,540 ,319 ,555 ,466 ,430 ,319 ,484
SPI4 ,345 ,719 ,761 1,000 ,743 ,638 ,532 ,503 ,609 ,444 ,613 ,414 ,484 ,331 ,560
SPI5 ,374 ,654 ,718 ,743 1,000 ,719 ,592 ,386 ,485 ,376 ,433 ,276 ,394 ,208 ,478
SPI6 ,383 ,649 ,633 ,638 ,719 1,000 ,603 ,592 ,416 ,336 ,435 ,584 ,537 ,281 ,565
SPI7 ,231 ,524 ,487 ,532 ,592 ,603 1,000 ,623 ,475 ,585 ,499 ,348 ,419 ,145 ,366
SPI8 ,344 ,549 ,514 ,503 ,386 ,592 ,623 1,000 ,398 ,420 ,524 ,594 ,527 ,276 ,501
SPI9 ,320 ,453 ,540 ,609 ,485 ,416 ,475 ,398 1,000 ,501 ,421 ,300 ,243 ,403 ,341
SPI10 ,402 ,331 ,319 ,444 ,376 ,336 ,585 ,420 ,501 1,000 ,471 ,278 ,330 ,404 ,256
SPI11 ,129 ,557 ,555 ,613 ,433 ,435 ,499 ,524 ,421 ,471 1,000 ,435 ,525 ,273 ,486
SPI12 ,307 ,428 ,466 ,414 ,276 ,584 ,348 ,594 ,300 ,278 ,435 1,000 ,498 ,208 ,328
SPI13 ,304 ,631 ,430 ,484 ,394 ,537 ,419 ,527 ,243 ,330 ,525 ,498 1,000 ,514 ,722
SPI14 ,404 ,242 ,319 ,331 ,208 ,281 ,145 ,276 ,403 ,404 ,273 ,208 ,514 1,000 ,448
SPI15 ,169 ,607 ,484 ,560 ,478 ,565 ,366 ,501 ,341 ,256 ,486 ,328 ,722 ,448 1,000
Bersambung ke halaman selanjutnya.
161
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas Sistem Pengendalian Internal (lanjutan)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted Scale Variance if
Item Deleted Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
SPI1 59,32 37,622 ,461 ,488 ,917 SPI2 58,96 38,498 ,753 ,741 ,904 SPI3 58,85 39,076 ,743 ,728 ,905 SPI4 58,93 38,152 ,783 ,754 ,903 SPI5 58,87 38,569 ,682 ,766 ,906 SPI6 58,70 38,983 ,743 ,742 ,905 SPI7 58,90 38,662 ,653 ,693 ,907 SPI8 58,75 37,821 ,685 ,636 ,905 SPI9 59,14 37,666 ,607 ,534 ,908 SPI10 59,21 37,083 ,571 ,580 ,911 SPI11 59,08 38,136 ,634 ,576 ,907 SPI12 58,62 39,182 ,544 ,595 ,910 SPI13 58,76 39,070 ,661 ,743 ,907 SPI14 59,06 38,968 ,462 ,575 ,914 SPI15 58,82 39,237 ,622 ,670 ,908
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
63,14 43,866 6,623 15
162
Hasil Uji Validitas Variabel Peran Anuditor Internal
Correlations
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 PA8 PA9 PA10 Peran Auditor
PA1 Pearson Correlation
1 ,401** ,242
* ,242
* ,242
* ,474
** ,310
** ,310
** ,310
** ,392
** ,568
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,042 ,042 ,042 ,000 ,009 ,009 ,009 ,001 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PA2 Pearson Correlation
,401** 1 ,591
** ,591
** ,591
** ,483
** ,414
** ,414
** ,414
** ,493
** ,741
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PA3 Pearson Correlation
,242* ,591
** 1 1,000
** 1,000
** ,351
** ,099 ,099 ,099 ,333
** ,610
**
Sig. (2-tailed) ,042 ,000 ,000 ,000 ,003 ,412 ,412 ,412 ,005 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PA4 Pearson Correlation
,242* ,591
** 1,000
** 1 1,000
** ,351
** ,099 ,099 ,099 ,333
** ,610
**
Sig. (2-tailed) ,042 ,000 ,000 ,000 ,003 ,412 ,412 ,412 ,005 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PA5 Pearson Correlation
,242* ,591
** 1,000
** 1,000
** 1 ,351
** ,099 ,099 ,099 ,333
** ,610
**
Sig. (2-tailed) ,042 ,000 ,000 ,000 ,003 ,412 ,412 ,412 ,005 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PA6 Pearson Correlation
,474** ,483
** ,351
** ,351
** ,351
** 1 ,287
* ,287
* ,287
* ,457
** ,607
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,003 ,003 ,003 ,015 ,015 ,015 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Bersambung ke halaman selanjutnya.
163
Hasil Uji Validitas Variabel Peran Anuditor Internal (lanjutan)
PA7 Pearson Correlation
,310** ,414
** ,099 ,099 ,099 ,287
* 1 1,000
** 1,000
** ,490
** ,787
**
Sig. (2-tailed) ,009 ,000 ,412 ,412 ,412 ,015 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PA8 Pearson Correlation
,310** ,414
** ,099 ,099 ,099 ,287
* 1,000
** 1 1,000
** ,490
** ,787
**
Sig. (2-tailed) ,009 ,000 ,412 ,412 ,412 ,015 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PA9 Pearson Correlation
,310** ,414
** ,099 ,099 ,099 ,287
* 1,000
** 1,000
** 1 ,490
** ,787
**
Sig. (2-tailed) ,009 ,000 ,412 ,412 ,412 ,015 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PA10 Pearson Correlation
,392** ,493
** ,333
** ,333
** ,333
** ,457
** ,490
** ,490
** ,490
** 1 ,703
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,005 ,005 ,005 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Peran Auditor
Pearson Correlation
,568** ,741
** ,610
** ,610
** ,610
** ,607
** ,787
** ,787
** ,787
** ,703
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
164
Hasil Uji Validitas Variabel Profesionalisme
Correlations
P1 P2 P3 P4
P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 Profesionalisme
P1 Pearson Correlation
1 ,722** ,600
** ,578
** ,354
** ,354
** ,412
** ,414
** ,575
** ,443
** ,541
** ,353
** ,571
** ,451
** ,503
** ,486
** ,292
* ,708
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,002 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,014 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
P2 Pearson Correlation
,722** 1 ,659
** ,653
** ,422
** ,241
* ,497
** ,627
** ,689
** ,577
** ,670
** ,471
** ,550
** ,316
** ,552
** ,509
** ,413
** ,774
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,043 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,007 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
P3 Pearson Correlation
,600** ,659
** 1 ,622
** ,410
** ,183 ,462
** ,369
** ,507
** ,511
** ,427
** ,433
** ,328
** ,339
** ,532
** ,465
** ,307
** ,661
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,127 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,005 ,004 ,000 ,000 ,009 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
P4 Pearson Correlation
,578** ,653
** ,622
** 1 ,461
** ,298
* ,536
** ,393
** ,550
** ,511
** ,604
** ,467
** ,548
** ,460
** ,567
** ,635
** ,501
** ,773
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,012 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
P5 Pearson Correlation
,354** ,422
** ,410
** ,461
** 1 ,207 ,543
** ,351
** ,482
** ,486
** ,407
** ,412
** ,570
** ,323
** ,553
** ,249
* ,293
* ,608
**
Sig. (2-tailed)
,002 ,000 ,000 ,000 ,083 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,006 ,000 ,036 ,013 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Bersambung ke halaman selanjutnya.
165
Hasil Uji Validitas Variabel Profesionalisme (lanjutan)
P6
Pearson Correlation
,354** ,241
* ,183 ,298
* ,207 1 ,223 ,159 ,223 ,213 ,304
* ,138 ,251
* ,334
** ,347
** ,337
** ,481
** ,468
**
Sig. (2-tailed)
,002 ,043 ,127 ,012 ,083 ,061 ,186 ,061 ,075 ,010 ,250 ,035 ,004 ,003 ,004 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
P7 Pearson Correlation
,412** ,497
** ,462
** ,536
** ,543
** ,223 1 ,578
** ,549
** ,593
** ,492
** ,368
** ,504
** ,370
** ,522
** ,370
** ,287
* ,667
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,061 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,001 ,000 ,001 ,015 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
P8 Pearson Correlation
,414** ,627
** ,369
** ,393
** ,351
** ,159 ,578
** 1 ,602
** ,649
** ,485
** ,406
** ,521
** ,457
** ,573
** ,523
** ,465
** ,695
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,002 ,001 ,003 ,186 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
P9 Pearson Correlation
,575** ,689
** ,507
** ,550
** ,482
** ,223 ,549
** ,602
** 1 ,691
** ,752
** ,522
** ,681
** ,588
** ,703
** ,511
** ,507
** ,824
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,061 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
P10 Pearson Correlation
,443** ,577
** ,511
** ,511
** ,486
** ,213 ,593
** ,649
** ,691
** 1 ,458
** ,346
** ,463
** ,568
** ,707
** ,581
** ,516
** ,759
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,075 ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
P11 Pearson Correlation
,541** ,670
** ,427
** ,604
** ,407
** ,304
* ,492
** ,485
** ,752
** ,458
** 1 ,686
** ,550
** ,445
** ,570
** ,590
** ,468
** ,776
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,010 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Bersambung ke halaman selanjutnya
166
Hasil Uji Validitas Variabel Profesionalisme (lanjutan)
P12 Pearson Correlation
,353** ,471
** ,433
** ,467
** ,412
** ,138 ,368
** ,406
** ,522
** ,346
** ,686
** 1 ,524
** ,425
** ,496
** ,554
** ,363
** ,659
**
Sig. (2-tailed)
,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,250 ,002 ,000 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
P13 Pearson Correlation
,571** ,550
** ,328
** ,548
** ,570
** ,251
* ,504
** ,521
** ,681
** ,463
** ,550
** ,524
** 1 ,457
** ,596
** ,433
** ,439
** ,732
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,005 ,000 ,000 ,035 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
P14 Pearson Correlation
,451** ,316
** ,339
** ,460
** ,323
** ,334
** ,370
** ,457
** ,588
** ,568
** ,445
** ,425
** ,457
** 1 ,673
** ,621
** ,594
** ,711
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,007 ,004 ,000 ,006 ,004 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
P15 Pearson Correlation
,503** ,552
** ,532
** ,567
** ,553
** ,347
** ,522
** ,573
** ,703
** ,707
** ,570
** ,496
** ,596
** ,673
** 1 ,602
** ,625
** ,835
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
P16 Pearson Correlation
,486** ,509
** ,465
** ,635
** ,249
* ,337
** ,370
** ,523
** ,511
** ,581
** ,590
** ,554
** ,433
** ,621
** ,602
** 1 ,612
** ,764
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,036 ,004 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
P17 Pearson Correlation
,292* ,413
** ,307
** ,501
** ,293
* ,481
** ,287
* ,465
** ,507
** ,516
** ,468
** ,363
** ,439
** ,594
** ,625
** ,612
** 1 ,697
**
Sig. (2-tailed)
,014 ,000 ,009 ,000 ,013 ,000 ,015 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Bersambung ke halaman selanjutnya.
167
Hasil Uji Validitas Variabel Profesionalisme (lanjutan)
Profesionalisme
Pearson Correlation
,708**
,774**
,661**
,773**
,608**
,468**
,667**
,695**
,824**
,759**
,776**
,659**
,732**
,711**
,835**
,764**
,697**
1
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
71
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
168
Hasil Uji Validitas Variabel Pengalaman Kerja
Correlations
PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 PK11 PK12 Pengalaman
Kerja
PK1 Pearson Correlation
1 ,625** ,548
** ,613
** ,601
** ,545
** ,737
** ,513
** ,437
** ,424
** ,367
** ,393
** ,780
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,001 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PK2 Pearson Correlation
,625** 1 ,767
** ,815
** ,638
** ,615
** ,680
** ,396
** ,400
** ,411
** ,303
* ,296
* ,815
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,001 ,000 ,010 ,012 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PK3 Pearson Correlation
,548** ,767
** 1 ,688
** ,435
** ,542
** ,584
** ,340
** ,450
** ,394
** ,315
** ,316
** ,731
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,000 ,001 ,007 ,007 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PK4 Pearson Correlation
,613** ,815
** ,688
** 1 ,631
** ,565
** ,613
** ,385
** ,404
** ,327
** ,293
* ,305
** ,790
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,005 ,013 ,010 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PK5 Pearson Correlation
,601** ,638
** ,435
** ,631
** 1 ,775
** ,559
** ,466
** ,300
* ,282
* ,337
** ,190 ,745
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,011 ,017 ,004 ,112 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Bersambung ke halaman selanjutnya.
169
Hasil Uji Validitas Variabel Pengalaman Kerja (lanjutan)
PK6 Pearson Correlation
,545** ,615
** ,542
** ,565
** ,775
** 1 ,611
** ,660
** ,485
** ,520
** ,513
** ,379
** ,830
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PK7 Pearson Correlation
,737** ,680
** ,584
** ,613
** ,559
** ,611
** 1 ,508
** ,510
** ,412
** ,293
* ,412
** ,791
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,013 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PK8 Pearson Correlation
,513** ,396
** ,340
** ,385
** ,466
** ,660
** ,508
** 1 ,622
** ,590
** ,670
** ,545
** ,739
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,004 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PK9 Pearson Correlation
,437** ,400
** ,450
** ,404
** ,300
* ,485
** ,510
** ,622
** 1 ,496
** ,580
** ,428
** ,670
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,011 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PK10 Pearson Correlation
,424** ,411
** ,394
** ,327
** ,282
* ,520
** ,412
** ,590
** ,496
** 1 ,468
** ,803
** ,666
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,005 ,017 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PK11 Pearson Correlation
,367** ,303
* ,315
** ,293
* ,337
** ,513
** ,293
* ,670
** ,580
** ,468
** 1 ,499
** ,609
**
Sig. (2-tailed) ,002 ,010 ,007 ,013 ,004 ,000 ,013 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Bersambung ke halaman selanjutnya.
170
Hasil Uji Validitas Variabel Pengalaman Kerja (lanjutan)
PK12 Pearson Correlation
,393** ,296
* ,316
** ,305
** ,190 ,379
** ,412
** ,545
** ,428
** ,803
** ,499
** 1 ,597
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,012 ,007 ,010 ,112 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Pengalaman Kerja
Pearson Correlation
,780** ,815
** ,731
** ,790
** ,745
** ,830
** ,791
** ,739
** ,670
** ,666
** ,609
** ,597
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
171
Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan IT
Correlations
PIT1 PIT2 PIT3 PIT4 PIT5 PIT6 PIT7 PIT8 PIT9 PIT10 Pengetahuan
IT
PIT1 Pearson Correlation
1 ,720** ,555
** ,581
** ,464
** ,523
** ,282
* ,200 ,488
** ,484
** ,676
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,017 ,095 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PIT2 Pearson Correlation
,720** 1 ,575
** ,557
** ,446
** ,567
** ,335
** ,103 ,454
** ,474
** ,671
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,391 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PIT3 Pearson Correlation
,555** ,575
** 1 ,546
** ,589
** ,696
** ,659
** ,247
* ,709
** ,706
** ,830
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,038 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PIT4 Pearson Correlation
,581** ,557
** ,546
** 1 ,503
** ,559
** ,424
** ,344
** ,539
** ,496
** ,718
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PIT5 Pearson Correlation
,464** ,446
** ,589
** ,503
** 1 ,674
** ,691
** ,514
** ,689
** ,602
** ,804
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PIT6 Pearson Correlation
,523** ,567
** ,696
** ,559
** ,674
** 1 ,663
** ,441
** ,762
** ,709
** ,864
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Bersambung ke halaman selanjutnya.
172
Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan IT (lanjutan)
PIT7 Pearson Correlation
,282* ,335
** ,659
** ,424
** ,691
** ,663
** 1 ,467
** ,705
** ,757
** ,794
**
Sig. (2-tailed) ,017 ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PIT8 Pearson Correlation
,200 ,103 ,247* ,344
** ,514
** ,441
** ,467
** 1 ,472
** ,424
** ,547
**
Sig. (2-tailed) ,095 ,391 ,038 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PIT9 Pearson Correlation
,488** ,454
** ,709
** ,539
** ,689
** ,762
** ,705
** ,472
** 1 ,853
** ,880
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PIT10 Pearson Correlation
,484** ,474
** ,706
** ,496
** ,602
** ,709
** ,757
** ,424
** ,853
** 1 ,860
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Pengetahuan IT
Pearson Correlation
,676** ,671
** ,830
** ,718
** ,804
** ,864
** ,794
** ,547
** ,880
** ,860
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
173
Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Sistem Pengendalian Internal
Correlations
SPI1 SPI2 SPI3 SPI4 SPI5 SPI6 SPI7 SPI8 SPI9 SPI10 SPI11 SPI12 SPI13 SPI14 SPI15
Sistem Pengendalian
Internal
SPI1 Pearson Correlation
1 ,428** ,396
** ,345
** ,374
** ,383
** ,231 ,344
** ,320
** ,402
** ,129 ,307
** ,304
* ,404
** ,169 ,570
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,001 ,003 ,001 ,001 ,053 ,003 ,007 ,001 ,285 ,009 ,010 ,000 ,159 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SPI2 Pearson Correlation
,428** 1 ,707
** ,719
** ,654
** ,649
** ,524
** ,549
** ,453
** ,331
** ,557
** ,428
** ,631
** ,242
* ,607
** ,788
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,005 ,000 ,000 ,000 ,042 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SPI3 Pearson Correlation
,396** ,707
** 1 ,761
** ,718
** ,633
** ,487
** ,514
** ,540
** ,319
** ,555
** ,466
** ,430
** ,319
** ,484
** ,775
**
Sig. (2-tailed)
,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,007 ,000 ,000 ,000 ,007 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SPI4 Pearson Correlation
,345** ,719
** ,761
** 1 ,743
** ,638
** ,532
** ,503
** ,609
** ,444
** ,613
** ,414
** ,484
** ,331
** ,560
** ,815
**
Sig. (2-tailed)
,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,005 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Bersambung ke halaman selanjutnya.
174
Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Sistem Pengendalian Internal (lanjutan)
SPI5 Pearson Correlation
,374** ,654
** ,718
** ,743
** 1 ,719
** ,592
** ,386
** ,485
** ,376
** ,433
** ,276
* ,394
** ,208 ,478
** ,728
**
Sig. (2-tailed)
,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,001 ,000 ,020 ,001 ,082 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SPI6 Pearson Correlation
,383** ,649
** ,633
** ,638
** ,719
** 1 ,603
** ,592
** ,416
** ,336
** ,435
** ,584
** ,537
** ,281
* ,565
** ,776
**
Sig. (2-tailed)
,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000 ,018 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SPI7 Pearson Correlation
,231 ,524** ,487
** ,532
** ,592
** ,603
** 1 ,623
** ,475
** ,585
** ,499
** ,348
** ,419
** ,145 ,366
** ,703
**
Sig. (2-tailed)
,053 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,000 ,226 ,002 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SPI8 Pearson Correlation
,344** ,549
** ,514
** ,503
** ,386
** ,592
** ,623
** 1 ,398
** ,420
** ,524
** ,594
** ,527
** ,276
* ,501
** ,736
**
Sig. (2-tailed)
,003 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,020 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SPI9 Pearson Correlation
,320** ,453
** ,540
** ,609
** ,485
** ,416
** ,475
** ,398
** 1 ,501
** ,421
** ,300
* ,243
* ,403
** ,341
** ,676
**
Sig. (2-tailed)
,007 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,011 ,041 ,001 ,004 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SPI10 Pearson Correlation
,402** ,331
** ,319
** ,444
** ,376
** ,336
** ,585
** ,420
** ,501
** 1 ,471
** ,278
* ,330
** ,404
** ,256
* ,656
**
Sig. (2-tailed)
,001 ,005 ,007 ,000 ,001 ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,019 ,005 ,000 ,031 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Bersambung ke halaman selanjutnya.
175
Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Sistem Pengendalian Internal (lanjutan)
SPI11 Pearson Correlation
,129 ,557** ,555
** ,613
** ,433
** ,435
** ,499
** ,524
** ,421
** ,471
** 1 ,435
** ,525
** ,273
* ,486
** ,693
**
Sig. (2-tailed)
,285 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,021 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SPI12 Pearson Correlation
,307** ,428
** ,466
** ,414
** ,276
* ,584
** ,348
** ,594
** ,300
* ,278
* ,435
** 1 ,498
** ,208 ,328
** ,609
**
Sig. (2-tailed)
,009 ,000 ,000 ,000 ,020 ,000 ,003 ,000 ,011 ,019 ,000 ,000 ,082 ,005 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SPI13 Pearson Correlation
,304* ,631
** ,430
** ,484
** ,394
** ,537
** ,419
** ,527
** ,243
* ,330
** ,525
** ,498
** 1 ,514
** ,722
** ,706
**
Sig. (2-tailed)
,010 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,041 ,005 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SPI14 Pearson Correlation
,404** ,242
* ,319
** ,331
** ,208 ,281
* ,145 ,276
* ,403
** ,404
** ,273
* ,208 ,514
** 1 ,448
** ,549
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,042 ,007 ,005 ,082 ,018 ,226 ,020 ,001 ,000 ,021 ,082 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SPI15 Pearson Correlation
,169 ,607** ,484
** ,560
** ,478
** ,565
** ,366
** ,501
** ,341
** ,256
* ,486
** ,328
** ,722
** ,448
** 1 ,672
**
Sig. (2-tailed)
,159 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,004 ,031 ,000 ,005 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Sistem Pengendalian Internal
Pearson Correlation
,570** ,788
** ,775
** ,815
** ,728
** ,776
** ,703
** ,736
** ,676
** ,656
** ,693
** ,609
** ,706
** ,549
** ,672
** 1
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
176
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 12,015 5,514 2,179 ,033 Peran Auditor ,011 ,149 ,008 ,075 ,941 ,466 2,144
Profesionalisme ,250 ,106 ,266 2,347 ,022 ,452 2,210
Pengalaman Kerja
,504 ,131 ,459 3,843 ,000 ,406 2,465
Pengetahuan IT
,178 ,080 ,195 2,231 ,029 ,760 1,315
a. Dependent Variable: Sistem Pengendalian Internal
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 71 Normal Parameters
a,b Mean ,0000000
Std. Deviation 4,09640120 Most Extreme Differences Absolute ,061
Positive ,054 Negative -,061
Test Statistic ,061 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200
c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
177
Hasil Uji Normalitas (lanjutan)
Hasil Uji Heteroskedastisitas
178
Hasil Uji Regresi Berganda
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 ,786a
,617 ,594 4,219
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan IT, Peran Auditor,Profesionalisme, Pengalaman Kerjab. Dependent Variable: Sistem Pengendalian Internal
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 12,015 5,514 2,179 ,033
Peran Auditor ,011 ,149 ,008 ,075 ,941
Profesionalisme ,250 ,106 ,266 2,347 ,022
Pengalaman Kerja ,504 ,131 ,459 3,843 ,000
Pengetahuan IT ,178 ,080 ,195 2,231 ,029
a. Dependent Variable: Sistem Pengendalian Internal
Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1895,956 4 473,989 26,632 ,000b
Residual 1174,635 66 17,798
Total 3070,592 70
a. Dependent Variable: Sistem Pengendalian Internalb. Predictors: (Constant), Pengetahuan IT, Peran Auditor, Profesionalisme, Pengalaman Kerja