pengaruh peran orang tua terhadap keputusan mengambil pendidikan lanjutan bagi siswa slta

49
PENGARUH PERANAN ORANGTUA TERHADAP KEPUTUSAN UNTUK MENGAMBIL PENDIDIKAN LANJUTAN BAGI SISWA SLTA ( Studi Pada Siswa SMUN 3 Kediri ) Oleh : A. Faiz Fadl Lulloh, S.Sos

Upload: ken-kubela

Post on 31-Oct-2015

177 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Tugas Studi Pada SMA

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

PENGARUH PERANAN ORANGTUA TERHADAP

KEPUTUSAN UNTUK MENGAMBIL PENDIDIKAN

LANJUTAN BAGI SISWA SLTA

( Studi Pada Siswa SMUN 3 Kediri )

Oleh :

A. Faiz Fadl Lulloh, S.Sos

UNIVERSITAS PAWYATAN DAHA

K E D I R I

2006

Page 2: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, terutama

dalam proses pendewasaan, proses pembentukan karakter, kepribadian dan wawasan

seseorang. Dalam konsepsi Islam disebutkan bahwa setiap muslim diharuskan untuk

mendidik dirinya terus-menerus dengan cara mencari ilmu tanpa mengenal batasan-

batasan tertentu seperti kelas, umur, gelar, tingkatan dan lain sebagainya. Berkaitan

dengan hal tersebut Nabi Muhammad SAW pernah bersabda yang artinya “ Carilah

ilmu mulai kamu dalam gendongan ibumu sampai kamu masuk keliang lahat”. Hal

tersebut menekankan bahwa pendidikan merupakan hal yang tidak bisa diabaikan

dalam kehidupan manusia.

Keluarga (disamping sekolah dan masyarakat) memegang peranan yang

sangat penting dalam proses pendidikan anak. Karena keluarga merupakan tempat

pertumbuhan anak yang pertama, dimana anak mendapatkan pengaruh dari anggota-

anggota keluarga pada masa yang amat penting dan paling kritis dalam fase

pertumbuhannya. Orangtua dalam menjalankan perannya dalam pendidikan, perlu

dengan terus-menerus untuk mendorong, membimbing, memotivasi dan

memfasilitasi demi tercapainya pendidikan anak yang baik.

Bagi sisi anak, selain mendapatkan pendidikan yang tidak formal didalam

keluarga dan masyarakat juga mendapatkan pendidikan formal disekolah yang

Page 3: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

jenjangnya bisa mulai dari Taman Kanak Kanak sampai ke jenjang kuliah. Pada

dasarnya siswa yang melanjutkan pendidikan kejenjang lanjutan (kuliah) dengan

harapan mempunyai ilmu, wawasan, pengalaman dan daya analisis yang lebih bila

dibanding dengan jenjang dibawahnya (SLTA) yang tentu muaranya adalah pekerjaan

yang lebih baik pula. Untuk mengambil pendidikan lanjutan (kuliah) harus

memperhatikan masalah peminatan dan kemampuan. Peminatan artinya sesuai

dengan keinginan diri sendiri dan kualifikasi lulusannya bekerja pada sector apa saja.

Sedangkan kemampuan adalah seberapa besar kesiapannya mengikuti materi-materi

pelajaran yang akan diikutinya. Disamping itu ada faktor-faktor lain yang

mempengaruhi keputusan siswa untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih

tinggi, termasuk faktor dukungan atau peranan orangtua.

Akan tetapi seringkali terjadi pihak orangtua tidak menyadari bahwa besar-

kecilnya dukungan yang diberikan akan membawa anak pada keputusan tertentu.

Atau sebaliknya, ketika anak memutuskan sesuatu tidak memperhatikan terlebih

dahulu faktor dukungan orangtuanya sehingga keputusan yang diambil bukanlah

merupakan keputusan yang paling baik.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menentukan penelitian dengan

judul “ Pengaruh Peranan Orangtua Terhadap Keputusan Untuk Mengambil

Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA “.

Page 4: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam Latar Belakang Masalah, maka dapat diambil

suatu rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah peranan orangtua mempunyai hubungan/korelasi yang signifikan dengan

keputusan siswa SLTA untuk mengambil pendidikan lanjutan ?

2. Berapa besar pengaruh peranan orangtua terhadap keputusan siswa SLTA untuk

mengambil pendidikan lanjutan ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hubungan/korelasi yang signifikan antara peranan orang tua

dengan keputusan siswa SLTA untuk mengambil pendidikan lanjutan.

2. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh peranan orangtua terhadap keputusan

siswa SLTA untuk mengambil pendidikan lanjutan.

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara praktis diharapkan mampu mewujudkan dokumen rekomendasi yang tepat

sebagai bahan pertimbangan bagi pembuat keputusan terhadap permasalahan

yang terjadi

2. Secara teoritis diharapkan mampu mewujudkan karya ilmiah yang akurat terhadap

masalah yang diteliti sehingga dapat dijadikan bahan acuan bagi penelitian

selanjutnya.

Page 5: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Peran Keluarga dan Orangtua Dalam Pendidikan

Tidak diragukan lagi bahwa sejak manusia ada didunia, telah ada dilakukan

usaha-usaha pendidikan, manusia telah berusaha mendidik anak-anaknya, meskipun

dalam cara yang sangat sederhana. Demikian pula sejak manusia saling bergaul, telah

ada usaha-usaha dari orang yang lebih mampu dalam hal-hal tertentu untuk

mempengaruhi orang-orang lain teman bergaul mereka, untuk kepentingan kemajuan

orang-orang bersangkutan itu.

Barnadib (1983:136) menyatakan bahwa “Pendidikan adalah suatu kegiatan

universal dalam kehidupan manusia dan bertujuan pembentukan kepribadian manusia

sebagai makhluk individu, makhluk sosial, makhluk susila dan makhluk keagamaan”.

Pembentukan kepribadian sebagai makhluk individu terutama sekali diarahkan pada

pengembangan kawasan (domain) kognitif, afektif dan psikomotor. Pengembangan

pada kawasan-kawasan ini mempunyai tujuan agar orang dapat memiliki pola tingkah

laku yang lebih tinggi daripada sekedar instingtif. Pengembangan manusia sebagai

makhluk social adalah menyangkut eksistensi manusia sebagai warga masyarakat dan

yang perlu selalu berinteraksi dengan sesamanya. Pendidikan berusaha agar manusia

memeiliki pola tingkah laku yang seimbang antara sebagai individu dan sebagai

warga masyarakat. Manusia menghayati norma dan nilai-nilai dalam kehidupannya.

Dengan demikian tiap manusia berada ditengah-tengahnya dan perlu mengenal,

Page 6: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

menghayati dan mendukung norma dan nilai susila. Maka pendidikan mempunyai

tugas untuk menjadikan manusia pendukung norma dan nilai-nilai susila yang

dijunjung tinggi oleh masyarakat. Manusia sebagai makhluk keagamaan adalah

keberadaan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam

hubungan ini terlebih-lebih dalam masyarakat yang berdasarkan Pancasila, tiap

individu perlu menghayati dan mengamalkan ajaran keagamaan yang dianutnya,

terhadap sesma manusia maupun lingkungan lain.

Berkaitan dengan masalah pendidikan tersebut, Suryabrata (1990:243)

menyatakan bahwa “ masalah belajar (dan mengajar) dapat dikatakan sebagai tindak

pelaksanaan usaha pendidikan “, selanjutnya masih menurut Suryabrata (1990:248)

dijelaskan dari definisi belajar didapatkan hal-hal pokok sebagai berikut :

1. Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavioral changes, actual

maupun potensial)

2. Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru

3. Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha.

Suryabrata (1990:249) juga menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar itu adalah banyak sekali macamnya, yang secara garis besar

diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar

2. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri sipelajar

Page 7: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

Keluarga adalah salah satu pusat pendidikan, ialah suatu kelembagaan yang

menjadi ajang berlangsungnya pendidikan. Jadi dalam suatu keluarga diharapkan

adanya keberlangsungan pendidikan yang berfungsi pembentukan kepribadian

sebagai makhluk individu, makhluk social, makhluk susila dan makhluk keagamaan.

Hal ini dikarenakan keluarga adalah pusat pendidikan yang paling alamiah

dibandingkan dengan pusat-pusat pendidikan yang lain seperti sekolah atau

organisasi-organisasi, pendidikan diperkirakan dapat berlangsung dengan penuh

kewajaran dan dapat mencapai hasil yang wajar pula.

Barnadib (1983:130) menyatakan bahwa “ dalam keluarga, ayah dan ibu

adalah pendidik alamiah – bukan pendidik jabatan – maka, merekalah yang secara

alamiah dapat selalu dekat dengan anak-anaknya, dan karenanya diperkirakan pula

dapat menumbuhkan suasana pendidikan yang harmonis, yang dilandasi oleh rasa

cinta yang mendalam serta penuh kewibawaan”.

Tiap pusat pendidikan terdiri dari manusia-manusia dan karenanya

berlangsunglah proses interaksi antar manusia, maka terjadi proses pendidikan yang

juga disebut sosialisasi. Keluarga adalah kelembagaan masyarakat yang memegang

peranan kunci dalam sosialisasi tersebut. Jadi peranan orangtua dan seluruh anggota

keluarga adalah demikian penting dalam proses pembentukan dan pengembangan

pribadi. Keluarga bekerja sama dengan penyelenggara pendidikan yang lain saling

mengisi proses pendidikan yang berlangsung dimasyarakat secara luas. Misalkan

dalam hal pengembangan kognitif, dalam arti pengenalan, penguasaan dan

pemahaman pengetahuan dan ilmu secara akademik, keluarga kurang seimbang

Page 8: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

kemampuannya bila dibandingkan dengan lingkungan sosialisasi yang lain seperti

sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.

Untuk itu dapatlah diperkirakan bahwa keluarga yang manapun mempunyai

kemungkinan untuk memfungsikan pendidikan sebagaimana mestinya, akan tetapi hal

tersebut tidak terlepas dari kondisi keluarga itu sendiri, misalkan bagaimana tingkat

kesejahteraan ekonomi keluarga tersebut. Oleh karena orangtua merupakan pendidik

alamiah, maka semakin tinggi tingkat kesejahteraan keluarga semakin kuat pula peran

dan kedudukan orangtua sebagai pendidik Bila pangan, sandang dan papan tidak lagi

menjadi masalah bagi keluarga, maka keluarga itu perlu dijadikan peka terhadap

adanya tambahan pendidikan. Dengan kata lain bahwa pendidikan akan menjadi

perhatian utama bagi orangtua bila kebutuhan pokok keluarga telah terpenuhi, karena

tentunya orangtualah yang mempunyai kewajiban pertama untuk membiayai

terjadinya proses pendidikan.

Selain hal tersebut diatas, terdapat beberapa peranan lain dari orangtua yang

mempengaruhi proses pendidikan dan pembentukan karakter anak. Seperti yang

dijelaskan oleh Noesjirwan (1979:18) bahwa pengaruh ini terjadi melalui tiga hal

yaitu :

i. Orangtua adalah teladan utama bagi si anak. Teladan atau contoh yang diberikan orangtua dalam cara mereka memperlakukan anaknya dan cara mereka memperlakukan masing-masing yang satu terhadap yang lain.

ii. Orangtua berfungsi pula sebagai pemberi feedback utama yang memberitahukan kepada anak bagaimana efek tingkah lakunya pada orang lain.

iii. Orangtua adalah penilai utama dari tingkah laku anak.

Page 9: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

B. Pengambilan Keputusan

Siagian (1981:83) menyatakan bahwa “ Pada hakekatnya, pengambilan

keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah,

pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang

dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan

yang paling tepat”.

Siagian (1981:90) juga berpendapat bahwa “ sesuatu keputusan diambil

untuk dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Kiranya

telah disadari bahwa pelaksanaan keputusan tidak pernah terjadi dalam suasana

kekosongan. Artinya ada tiga kekuatan yang selalu mempengaruhi sesuatu keputusan

yang diambil itu. Ketiga kekuatan itu adalah :

1. Dinamika daripada individu

2. Dinamika daripada kelompok orang

3. Dinamika daripada lingkungan. “.

Dari pendapat Siagian tersebut, jika dikaitkan dengan keputusan anak dalam

keluarga, maka ketika si anak akan membuat keputusan tertentu akan dipengaruhi

oleh faktor dinamika pribadinya sendiri, faktor dinamika keluarganya dan faktor

dinamika lingkungan.

Supranto (1991:2) menyatakan bahwa “ Pada umumnya suatu keputusan

dibuat dalam rangka untuk memecahkan permasalahan atau persoalan (problem

solving), setiap keputusan yang dibuat pasti ada tujuan yang akan dicapai”.

Page 10: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

Masih menurut pendapat Supranto (1991:1) bahwa “ Secara popular dapat

dikatakan bahwa mengambil atau membuat keputusan berarti memilih satu diantara

sekian banyak alternatif ”. Misalkan seorang karyawan suatu perusahaan memutuskan

masuk kantor atau tidak setelah mengetahui awan tebal yang merupakan tanda akan

turun hujan yang sangat lebat, seorang yang baru menerima gaji akan memutuskan

menghabiskan gaji yang baru diperoleh atau akan menghematnya, seorang siswa

SLTA memutuskan akan melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi

(kuliah) atau tidak setelah lulus nanti, misalkan dia memutuskan untuk melanjutkan

pendidikan kejenjang yang lebih tinggi jurusan yang diambil apakah jurusan

kedokteran atau jurusan yang lain, dan lain sebagainya.

Dari contoh-contoh diatas terlihat adanya alternatif-alternatif, seperti

karyawan masuk kantor atau tidak, seseorang akan menghabiskan gajinya atau

menghematnya, siswa SLTA melanjutkan pendidikan kejenjang kuliah atau tidak,

lulusan SLTA memilih jurusan kedokteran atau jurusan yang lain. Minimal ada dua

alternatif yang akan diambil sebagai suatu keputusan, meski seringkali pada

praktiknya seringkali alternatif yang ada bisa lebih dari dua.

Ketika ada beberapa alternatif-alternatif yang akan diambil salah satunya

sebagai keputusan, tentu ada pendekatan yang dilakukan oleh pengambil keputusan.

Ada enam cara pendekatan yang dilakukan oleh manusia, hal ini diutarakan oleh

Siagian (1981:94). Ke enam cara pendekatan itu ialah :

1. Appeal kepada kekuatan gaib, yang berarti bahwa jika seseorang menghadapi kesulitan dalam mengambil keputusan dia akan cenderung mencari bantuan dari kekuatan-kekuatan yang diketahuinya sepertiny berdoa kepada Tuhan. Menoleh

Page 11: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

kepada petunjuk perbintangan dan hal-hal lain yang dianggapnya sebagai sumber kekuatan gaib.

2. Appeal kepada kekuatan duniawi, yang berarti mencari bantuan dan atau petuah serta bimbingan dari orang-orang tua, alim ulama dan sebangsanya karena mereka itu dianggap dan dipandang lebih bijaksana.

3. Menggunakan intuisi, yang dalam menggunakan cara ini seseorang akan cenderung untuk mendengarkan bisikan hati nuraninya dan bertindak sesuai dengan keyakinan dan perasaannya.

4. Penggunaan akal sehat, yang dalam praktiknya penggunaan cara ini cukup banyak digunakan. Dengan perkataan lain dia menggantungkan keputusannya kepada pengetahuannya, kemampuannya dan mengikuti apa yang menurut pendapatnya merupakan keputusan yang tepat dengan tidak terlalu memikirkan pentingnya pendapat orang lain.

5. Logika murni, yang berarti bahwa menggunakan cara ini dalam pengambilan keputusan berarti bahwa akal sehat yang telah dikembangkan dengan baik digunakan dalam mengadakan pilihan dari berbagai alternatif yang ada. Masalah yang dapat timbul dalam hubungan ini ialah bahwa kenyataan, logika murni tidak cukup untuk digunakan dalam mengambil keputusan. Logika akan bersikap kaku terhadap faktor-faktor yang abstrak yang dalam tata kehidupan modern tidak kurang pentingnya untuk diperhatikan

6. Metode ilmiah. Proses pengambilan keputusan dewasa ini, jika dilakukan dengan baik, kiranya perlu mempergunakan metode ilmiah.

C. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan landasan teori maka dapat diajukan

hipotesa sebagai berikut :

1. Peran orangtua mempunyai hubungan/korelasi yang signifikan dengan

keputusan siswa SLTA untuk mengambil pendidikan lanjutan

2. Peran orangtua berpengaruh secara kuat/dominan terhadap keputusan

siswa SLTA untuk mengambil pendidikan lanjutan

Page 12: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

BAB IIIMETODE PENELITIAN

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif yang berbentuk kausal.

Sugiyono (1997:18) mengatakan bahwa “ Penelitian asosiatif merupakan suatu

penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain dan

bentuk kausal bersifat sebab-akibat. Jadi disini ada variabel independen (variabel

yang dipengaruhi) dan dependen (dipengaruhi)”.

b. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Umum Negeri ( SMUN )

3 Kediri. Dipilihnya SMUN 3 Kediri sebagai lokasi penelitian karena :

1. SMUN 3 Kediri adalah salah satu sekolah formal yang banyak

diminati oleh masyarakat

2. Untuk lebih mudah memperoleh responden

c. Populasi Dan Sampel

a. Populasi

Sugiyono (1997:57) berpendapat bahwa “ Populasi adalah wilayah

generalisasi yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Page 13: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

Usman dan Akbar (2003:43) juga mengatakan bahwa “Populasi ialah semua

nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif,

daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok obyek yang lengkap dan jelas”.

Berdasarkan dari pendapat diatas, maka ditentukan bahwa populasi dari

penelitian ini adalah seluruh siswa SMUN 3 Kediri yang berjumlah 1114 anak

dengan perincian sebagai berikut :

- Kelas 1 = 368 anak

- Kelas 2 = 399 anak

- Kelas 3 = 347 anak

Jumlah = 1114 anak

b. Sampel

Sugiyono (1997:57) menyatakan “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Sedangkan Usman dan Akbar (2003:44) menyatakan bahwa “Sampel

(contoh) ialah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik

tertentu yang disebut dengan teknik sampling”.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional stratified

random sampling (teknik sampling acak bertingkat proporsional). Dikatakan oleh

Usman dan Akbar (2003:45) bahwa “Teknik sampling ini disebut juga dengan istilah

teknik sampling berlapis, berjenjang dan petala. Teknik ini digunakan apabila

populasinya heterogen atau terdiri dari kelompok-kelompok yang bertingkat.

Penentuan tingkat berdasarkan karakteristik tertentu misalnya : menurut usia,

Page 14: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

pendidikan,golongan/pangkat, dan sebagainya,dimana setiap tingkat diwakili oleh

jumlah yang sebanding”. Dengan menggunakan teknik sampling ini maka anggota

sampel yang diperoleh akan lebih representatif, karena masing-masing kelas akan

diwakili oleh jumlah yang proporsional.

Adapun untuk menentukan jumlah sampel yang diambil, penulis

menggunakan Nomogram Harry King. Besarnya sampel dengan jumlah populasi

sebanyak 1114, bila dikehendaki kepercayaan sampel terhadap populasi sebesar 95%

atau tingkat kesalahan 5%, maka diperoleh sampel sejumlah : 9 % X 1114 = 100.

Jadi jumlah proporsional sampel untuk :

- Kelas 1 =

3681114

×100=33

- Kelas 2 =

3991114

×100=36

- Kelas 3 =

3471114

×100=31

Jumlah = 100

d. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket /

kuisioner yang bersifat tertutup, artinya responden tinggal memilih alternatif-

alternatif jawaban yang telah tersedia. Kuisioner yang dipakai menggunakan skala

Likert dengan lima pilihan jawaban.

Page 15: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

Untuk kepentingan analisa, maka masing-masing pilihan jawaban diberi

skor sebagai berikut :

1. Jawaban Sangat Setuju / Selalu diberi skor = 5

2. Jawaban Setuju / Sering diberi skor = 4

3. Jawaban Ragu-ragu / Kadang-kadang diberi skor = 3

4. Jawaban Tidak Setuju / Hampir Tidak Pernah diberi skor = 2

5. Jawaban Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah diberi skor = 1

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu :

a. Peranan orangtua sebagai varibel bebas yang diukur lewat :

- Perhatian orangtua dalam proses belajar anak

- Perhatian orangtua terhadap prestasi belajar anak

- Peran orangtua dalam membiayai sekolah anak

- Sangsi yang diberikan orangtua ketika prestasi belajar anak jelek

- Perhatian orangtua terhadap rencana anak setelah lulus SLTA

- Kesanggupan orangtua untuk membiayai kuliah anaknya

b. Keputusan siswa untuk mengambil pendidikan lanjutan sebagai variabel

tergantungnya, yang diukur melalui :

- Perhatian siswa terhadap perlunya memikirkan kuliah sejak awal

- Rencana siswa setelah lulus SLTA

- Tanggapan siswa terhadap persyaratan minimal Diploma bagi pelamar kerja

Page 16: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

F. Teknik Analisa Data

Teknik analisa yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Analisa Korelasi

Santoso (2002:149) mengatakan bahwa tujuan analisa korelasi ini adalah “

ingin mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan, dan jika ada

hubungan, bagaimana arah hubungan dan seberapa besar hubungan tersebut “. Jika

besarnya korelasi > 0,5 maka berarti memang terdapat hubungan (korelasi) yang kuat

antara dua variabel tersebut.

Signifikansi hasil korelasi, apabila terdapat hipotesis :

H0 = Tidak ada hubungan (korelasi) antara variabel peran orangtua dan variabel

keputusan siswa untuk mengambil pendidikan lanjutan

H1 = Ada hubungan (korelasi) antara variabel peran orangtua dan variabel keputusan

siswa untuk mengambil pendidikan lanjutan

maka dasar pengambilan keputusan (berdasarkan probabilitas) :

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak

b. Analisa Regresi

Analisa regresi ini adalah bertujuan untuk memprediksi seberapa jauh

pengaruh variabel satu kepada variabel yang lain ketika ada hubungan (korelasi)

antara dua variabel. Disebutkan oleh Santoso (2002:163) bahwa tujuan dari analisa

Page 17: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

regresi ini adalah “ memprediksi besar variabel tergantung dengan menggunakan data

variabel bebas yang sudah diketahui jumlahnya “.

c. Uji Normalitas

Hal ini untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel

dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah

tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

Deteksi normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan :

- Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas

- Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

d. Heteroskedastisitas

Hal ini untuk mengetahui dalam model regresi terdapat heteroskedastisitas

atau tidak, karena model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

Deteksi terjadinya heteroskedastisitas adalah dengan memperhatikan ada-tidaknya

pola tertentu pada grafiknya.

- Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (poin-poin) yang ada membentuk suatu

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

telah terjadi heteroskedastisitas.

Page 18: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

- Jika tidak ada pola yang jelas, serta ttitik-titik menyebar diatas dan dibawah angka

0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas

Untuk kepentingan analisa sebagaimana tersebut diatas, digunakan alat

bantu program SPSS ( Statistical Product and Service Solutions ) versi 11.0.

Page 19: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

BAB IVPENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

A. Penyajian Data

a. Karakteristik responden berdasar Jenis kelamin

Dari jumlah responden sebanyak 100 siswa, diperoleh data mengenai

karakteristik responden berdasar dari jenis kelamin sebagaimana terlihat dalam Tabel

1 berikut :

Tabel 1Data Responden Berdasar Jenis Kelamin

Jenis KelaminJumlah

RespondenProsentase ( % )

Laki-laki 47 47%Perempuan 53 53%

Total 100 100%

Dari Tabel 1 diatas diketahui bahwa :

- Responden Laki-laki berjumlah 47, atau sejumlah 47 % dari total jumlah

responden

- Responden Perempuan berjumlah 53, atau sejumlah 53 % dari total jumlah

responden

b. Karakteristik responden berdasar kelas

Sedangkan karakteristik responden berdasarkan kelas sebagaimana

ditunjukkan oleh table 2 berikut :

Page 20: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

Tabel 2Data Responden Berdasarkan Kelas

Kelas Jumlah Responden Prosentase ( % )Satu 33 33%Dua 36 36%Tiga 31 31%Total 100 100%

Dari Tabel 2 tersebut diketahui bahwa :

- Responden dari kelas satu berjumlah 33 atau sebesar 33 % dari total responden

- Responden dari kelas dua berjumlah 36 atau sebesar 36 % dari total jumlah

responden

- Responden dari kelas tiga berjumlah 31 atau sebesar 31 % dari total jumlah

responden

B. Data hasil penelitian mengenai peran orangtua

Tabel 3

Data Hasil Penelitian Mengenai Peran Orangtua

Pertanyaan Nomor Jawaban Responden

Jumlah Responden Prosentase

1 Sangat Setuju / Selalu 16 16%Setuju / Sering 40 40%Ragu-ragu / Kadang-kadang 19 19%Tidak Setuju / Hampir Tidak Pernah 17 17%Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah 8 8%Jumlah 100 100% 

2 Sangat Setuju / Selalu 29 29%Setuju / Sering 38 38%Ragu-ragu / Kadang-kadang 24 24%Tidak Setuju / Hampir Tidak Pernah 6 6%

Page 21: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah 3 3%Jumlah 100 100% 

3 Sangat Setuju / Selalu 44 44%Setuju / Sering 30 30%Ragu-ragu / Kadang-kadang 20 20%Tidak Setuju / Hampir Tidak Pernah 3 3%Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah 3 3%Jumlah 100 100% 

4 Sangat Setuju / Selalu 41 41%Setuju / Sering 34 34%Ragu-ragu / Kadang-kadang 16 16%Tidak Setuju / Hampir Tidak Pernah 9 9%Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah 0 0%Jumlah 100 100% 

5 Sangat Setuju / Selalu 32 32%Setuju / Sering 43 43%Ragu-ragu / Kadang-kadang 19 19%Tidak Setuju / Hampir Tidak Pernah 6 6%Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah 0 0%Jumlah 100 100% 

6 Sangat Setuju / Selalu 17 17%Setuju / Sering 47 47%Ragu-ragu / Kadang-kadang 26 26%Tidak Setuju / Hampir Tidak Pernah 6 6%Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah 4 4%Jumlah 100 100%

Page 22: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

Dari tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa :

- Untuk pertanyaan nomor satu yang menanyakan mengenai perhatian orangtua

terhadap proses belajar anak, didapatkan 16 responden menjawab Selalu, 40

responden menjawab Sering, 19 responden menjawab Kadang-kadang, 17

responden menjawab Hampir Tidak Pernah, dan 8 responden menjawab Tidak

Pernah.

- Untuk pertanyaan nomor 2 yang menanyakan tentang perhatian orangtua terhadap

prestasi belajar anak, didapatkan 29 responden menjawab Sangat Setuju, 38

responden menjawab Setuju, 24 responden menjawab Ragu-ragu, 6 responden

menjawab Tidak Setuju, dan 3 responden menjawab Sangat Tidak Setuju.

- Untuk pertanyaan nomor 3 yang menanyakan tentang peran orangtua dalam

membiayai sekolah anak, diadapatkan 44 responden menjawab Selalu, 30

responden menjawab Sering, 20 responden menjawab Kadang-kadang, 3

responden menjawab Hampir Tidak Pernah, dan 3 responden menjawab Tidak

Pernah.

- Untuk pertanyaan nomor 4 yang menanyakan mengenai sangsi yang diberikan

orangtua ketika prestasi belajar anak jelek, didapatkan 41 responden menjawab

Sangat Setuju, 34 responden menjawab Setuju, 16 responden menjawab Ragu-

ragu, 9 responden menjawab Tidak Setuju, dan tidak ada satupun responden yang

menjawab Sangat Tidak Setuju.

- Untuk pertanyaan nomor 5 yang menanyakan mengenai perhatian orangtua

terhadap rencana anak setelah lulus SLTA, didapatkan 32 responden menjawab

Page 23: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

Sangat Setuju, 43 responden menjawab Setuju, 19 responden menjawab Ragu-

ragu, dan 6 responden menjawab Tidak Setuju.

- Untuk pertanyaan nomor 6 yang menanyakan mengenai pernyataan kesanggupan

orangtua untuk membiayai kuliah anaknya, didapatkan 17 responden menjawab

Selalu, 47 responden menjawab Sering, 26 responden menjawab Kadang-kadang,

6 responden menjawab Hampir Tidak Pernah, dan 4 responden menjawab Tidak

Pernah.

Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4 ( Jawaban Responden Mengenai

Peran Orangtua )

C. Data hasil penelitian mengenai keputusan siswa untuk mengambil pendidikan

lanjutan

Tabel 4

Data Hasil Penelitian Mengenai Keputusan Siswa untuk Mengambil

Pendidikan Lanjutan

Pertanyaan Nomor Jawaban Responden

Jumlah Responden Prosentase

7 Sangat Setuju / Selalu 16 16%Setuju / Sering 40 40%Ragu-ragu / Kadang-kadang 19 19%Tidak Setuju / Hampir Tidak Pernah 17 17%Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah 8 8%Jumlah 100 100% 

8 Sangat Setuju / Selalu 29 29%Setuju / Sering 38 38%

Page 24: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

Ragu-ragu / Kadang-kadang 24 24%Tidak Setuju / Hampir Tidak Pernah 6 6%Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah 3 3%Jumlah 100 100% 

9 Sangat Setuju / Selalu 44 44%Setuju / Sering 30 30%Ragu-ragu / Kadang-kadang 20 20%Tidak Setuju / Hampir Tidak Pernah 3 3%Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah 3 3%Jumlah 100 100% 

Dari Tabel 3 diatas, dapat diketahui bahwa :

- Untuk pertanyaan nomor tujuh yang menanyakan perhatian siswa terhadap

perlunya memikirkan kuliah sejak awal, didapatkan sebanyak 16 menjawab

Sangat Setuju, 40 responden menjawab Setuju, 19 responden menjawab Ragu-

ragu, 17 responden menjawab Tidak Setuju, dan sebanyak 8 responden yang

menyatakan Sangat Tidak Setuju.

- Untuk pertanyaan nomor delapan yang menanyakan rencana siswa setelah lulus

SLTA, didapatkan sebanyak 29 responden menjawab Selalu, 38 responden

menjawab Sering, 24 responden menjawab Kadang-kadang, 6 responden

menjawab Hampir Tidak Pernah, dan sebanyak 3 responden menjawab Tidak

Pernah.

- Untuk pertanyaan nomor 9 yang menanyakan mengenai tanggapan siswa terhadap

persyaratan minimal Diploma bagi pelamar kerja, didapatkan sebanyak 44

responden menjawab Sangat Setuju, 30 responden menjawab Setuju, 20

Page 25: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

responden menjawab Ragu-ragu,3 responden menjawab Tidak Setuju, dan 3

responden menjawab Sangat Tidak Setuju.

Data selengkapnya bisa dilihat pada Lampiran 5 (Jawaban Responden Mengenai

Keputusan Siswa Untuk Mengambil Pendidikan Lanjutan).

D. Data jumlah hasil penelitian mengenai peran orangtua dan jumlah hasil

penelitian mengenai keputusan siswa untuk mengambil pendidikan lanjutan

bagi masing-masing responden

Tabel 5

Jumlah Hasil Penelitian Mengenai Peran Orangtua Dan Jumlah Hasil

Penelitian Mengenai Keputusan Siswa Untuk Mengambil Pendidikan

Lanjutan Bagi Masing-Masing Responden

No Jumlah Skor Peran OrangtuaJumlah Skor Keputusan

Siswa1 26 142 26 133 21 94 22 85 20 96 25 137 28 138 20 119 23 1110 25 1511 26 1312 20 813 17 714 21 12

Page 26: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

15 21 1316 20 1117 16 718 23 1119 17 820 27 1321 25 1422 25 1123 23 1324 25 1225 26 1526 21 1027 22 1128 21 1029 25 1330 22 1231 28 1432 26 1433 26 1334 21 935 22 836 20 937 25 1338 28 1339 20 1140 23 1141 25 1542 26 1343 20 844 17 745 21 1246 21 1347 20 1148 16 749 23 1150 17 851 27 13

Page 27: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

52 25 1453 25 1154 23 1355 25 1256 26 1557 21 1058 22 1159 21 1060 25 1361 22 1262 28 1463 27 1464 26 1365 21 966 22 867 20 968 26 1369 28 1370 21 1171 23 1172 28 1573 25 1374 22 875 19 776 23 1277 24 1378 21 1179 18 780 23 1181 17 882 27 1383 26 1484 22 1185 26 1386 26 1287 28 1588 24 10

Page 28: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

89 23 1190 20 1091 25 1392 24 1293 28 1494 27 1495 26 1396 21 997 20 898 22 999 22 8100 22 9

E. Pembahasan

F. Analisa Korelasi

Dari Lampiran 1 terlihat bahwa, antara variabel peran orangtua dan

keputusan siswa didapat angka 0,840. Hal ini berarti :

- Arah korelasi positif, atau semakin kuat peran orangtua, maka akan semakin

berpengaruh yang lebih kuat pula terhadap keputusan siswa

- Besar korelasi yang sejumlah 0,840 menunjukkan variabel peran orangtua

berkorelasi kuat dengan keputusan siswa (karena besar korelasi >0,5).

Signifikansi hasil korelasi, jika uji dilakukan dua sisi dan pengambilan

keputusan didasarkan pada probabilitas :

- Jika probabilitas >0,05 maka tidak terdapat hubungan antara dua variabel

- Jika probabilitas <0,05 maka terdapat hubungan antara dua variabel

Page 29: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

Didapatkan angka probabilitas sebesar 0,000 maka dinyatakan bahwa

variabel peran orangtua memang signifikan berkorelasi dengan variabel keputusan

siswa. (Karena 0,000 < 0,05).

Dari hasil analisis diatas, menunjukkan bahwa adanya hipotesa yang

menyatakan : peran orangtua mempunyai hubungan/korelasi yang signifikan dengan

keputusan siswa SLTA untuk mengambil pendidikan lanjutan adalah bisa diterima

dan benar adanya.

G. Analisa Regresi

Dari Lampiran 2 model Summary didapatkan :

- Angka R sebesar 0,840 menunjukkan bahwa korelasi/hubungan antara peran

orangtua dan keputusan siswa adalah kuat

- Angka R Square atau koefisien determinasi adalah 0,706 (berasal dari 0,8402),

menunjukkan bahwa 70,6 % peran orangtua mampu mempengaruhi keputusan

siswa, sedangkan sisanya 29,40% (dari 100%-70,6 %) dipengaruhi oleh variabel

lain.

Koefisien regresi di table Coefficients sebesar 0,623 menyatakan bahwa

setiap peningkatan 1 satuan peran orangtua akan meningkatkan keputusan siswa

sebesar 62,3 %. Pada kolom Significance, variabel peran orangtua dan konstanta

mempunyai tingkat signifikansi dibawah 0,05, hal ini berarti bahwa peran orangtua

memang berpengaruh secara siginifikan terhadap keputusan siswa.

Page 30: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

Dari hasil analisis regresi diatas, menunjukkan bahwa hipotesa : peran

orangtua berpengaruh secara kuat/dominan terhadap keputusan siswa untuk

mengambil pendidikan lanjutan adalah bisa diterima dan benar adanya.

H. Uji Normalitas

Sebagaimana terlihat dalam grafik Normal P-P plot of Regression

Standardized Residual dilampiran 3, bahwa terlihat titik-titik menyebar disekitar garis

diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi

tersebut layak dipakai untuk prediksi keputusan siswa berdasarkan masukan variabel

peran orangtua

iv. Heteroskedastisitas

Dari grafik Scatterplot di lampiran 3 terlihat titik-titik menyebar secara

acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas

maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk

memprediksi keputusan siswa berdasarkan masukan variabel peran orangtua.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

Page 31: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pengolahan dan analisa data dengan teknik analisa yang

telah ditetapkan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

I. Peran orangtua mempunyai hubungan / korelasi yang signifikan dengan

keputusan siswa untuk melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih

tinggi (kuliah).

J. Pengaruh peran orangtua ternyata sangat kuat atau dominan terhadap

keputusan siswa untuk mengambil pendidikan lanjutan setelah lulus SLTA.

B. Saran

Sehubungan dengan permasalahan dan kesimpulan yang ada, maka berikut

ini akan disampaikan beberapa saran.

K. Setelah diketahui bahwa peran orangtua mempunyai hubungan yang nyata

(signifikan) dan pengaruh yang kuat terhadap keputusan yang dibuat oleh

anak untuk mengambil pendidikan lanjutan setelah lulus SLTA, maka

hendaknya orangtua lebih memperhatikan lagi proses dan prestasi belajar

anaknya, memperhatikan keinginan anak setelah lulus SLTA dan tentunya

yang paling penting adalah menyiapkan biaya bagi pendidikan anaknya.

L. Bagi sisi anak, hendaknya sejak jauh hari menyiapkan diri sebagus mungkin

dengan menggali minat dan kemampuan yang dimiliki untuk bisa tercapainya

pendidikan lanjutan yang paling baik.

Page 32: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

DAFTAR PUSTAKA

Barnadib, Imam, 1983, Pemikiran Tentang Pendidikan Baru, Yogyakarta, Andi Offset

Page 33: Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Keputusan Mengambil Pendidikan Lanjutan Bagi Siswa SLTA

Noesjirwan, Ny. Joesoef, 1979, Perkembangan Anak Dan Remaja, Jakarta, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan

Santoso, Singgih, 2002, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo

Siagian, S.P., 1981, Sistem Informasi Untuk Pengambilan Keputusan, Jakarta, Gunung Agung

Sugiyono, 1997, Metode Penelitian Administrasi, Bandung, Alfabeta

Supranto, Johannes, 1991, Teknik Pengambilan Keputusan, Jakarta, PT. Rineka Cipta

Suryabrata, Sumadi, 1990, Psikologi Pendidikan, Jakarta, CV. Rajawali

Usman, Husein dan Purnomo Setiady Akbar, 2003, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta, PT. Bumi Aksara