pengaruh penyuluhan agama terhadap kesadaran...

138
PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN LINGKUNGAN MELALUI PENDIRIAN BANK SAMPAH DI DESA RAGAJAYA BOGOR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan memeroleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) Oleh MUHTAR MOCHAMAD SOLIHIN NIM. 1 1 1 0 0 5 2 0 0 0 0 4 1 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/ 2014 M

Upload: nguyenhanh

Post on 10-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP

KESADARAN LINGKUNGAN MELALUI PENDIRIAN

BANK SAMPAH DI DESA RAGAJAYA BOGOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi

Persyaratan memeroleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Oleh

MUHTAR MOCHAMAD SOLIHIN

NIM. 1 1 1 0 0 5 2 0 0 0 0 4 1

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1435 H/ 2014 M

Page 2: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 3: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 4: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 5: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

i

ABSTRAK

MUHTAR MOCHAMAD SOLIHIN, NIM. 1110052000041, Pengaruh

Penyuluhan Agama Terhadap Kesadaran Lingkungan Melalui Pendirian

Bank Sampah Di Desa Ragajaya Bogor, Dibawah Bimbingan Ir. Noor Bekti

Negoro, SE., M.Si

Berdasarkan data BPS angka kemiskinan tertinggi di Jawa Barat berada di

wilayah Bogor. Secara tidak langsung angka kemiskinan tersebut berdampak pada

kurangnya kesadaran lingkungan. Salah satu upaya dalam meningkatkan

kesadaran lingkungan telah dilakukan dengan penyuluhan agama melalui

pendirian bank sampah yang digagas oleh Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui dan menganalisis: (1) tingkat kesadaran kelompok majelis

taklim Nurul Falah dalam mengelola kebersihan lingkungan sekitar, (2) pengaruh

metode dan media penyuluhan agama terhadap kesadaran lingkungan, dan (3)

pengaruh dari masing-masing dimensi variabel metode dan variabel media

penyuluhan terhadap kesadaran lingkungan kelompok majelis taklim Nurul Falah.

Metode penyuluhan adalah suatu ―cara yang terpilih‖ untuk mencapai

tujuan penyuluhan. Sedangkan media penyuluhan adalah alat atau sarana untuk

menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian atau

minat. Kesadaran lingkungan adalah keadaan tergugahnya jiwa terhadap

lingkungan hidup dan terlihat pada perilaku masing-masing individu. Dimensi

kesadaran lingkungan dibagi menjadi pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan

psikomotorik/konatif (perilaku/tindakan).

Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif

dengan jenis deskriptif analisis dengan alasan peneliti ingin mengukur dan

menganalisis fenomena yang teramati. Sampel sebanyak 35 orang dengan teknik

pengambilan acak sederhana. Analisis data menggunakan uji regresi linier

berganda, uji koefisien korelasi dan determinasi, uji F-test dan uji t-test.

Hasil penelitian ini menemukan: (1) terdapat peningkatan kesadaran di

majelis taklim Nurul Falah hanya saja aspek konatif masih lebih kecil dari aspek

afektif, (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel metode dan

media penyuluhan terhadap kesadaran lingkungan MT Nurul Falah. Variabel

metode penyuluhan berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan variabel media

penyuluhan hanya berpengaruh positif tapi tidak signifikan, dan (3) masing-

masing dimensi, terlihat bahwa dimensi diskusi kelompok/ Focus Group

Discussion berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan dimensi ceramah,

demonstrasi terplot, pengajian, alat peragaan, dan pemanfaatan sampah kering,

hanya berpengaruh positif tapi tidak signifikan.

Kata Kunci: Metode, Media Penyuluhan Agama, dan Kesadaran

Lingkungan

Page 6: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

karena atas semua limpahan rahmat, nikmat dan bimbingan-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Penyuluhan Agama

Terhadap Kesadaran Lingkungan melalui Pendirian Bank Sampah Di Desa

Ragajaya Bogor.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Rasulullah

Nabi Muhammad SAW berserta keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya

sampai kepada kita selaku umatnya yang senantiasa taat menjalankan perintah

Allah SWT dan Rasul-Nya hingga akhir zaman.

Ucapan terima kasih secara khusus penulis haturkan kepada orangtua

tercinta Ibu Sumiyati dan Bapak Taad yang selalu mendukung, menasihati,

memberi kasih sayang dan mendoakan siang dan malam untuk kesuksesan dan

kebahagiaan penulis.

Selanjutnya penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak

yang telah membantu dan mendukung demi kelancaran penulis dalam

menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S1) di jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam (BPI) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, antara lain kepada:

1. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen DIKTI) Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud R.I) dan

Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag R.I) sebagai pencetus dan

Page 7: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

iii

pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun 2010 selama

4 tahun.

2. Bapak Beben dan Bapak Robi sebagai pengelola beasiswa BIDIMISI

Direktorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia (Kemdikbud R.I).

3. Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, MA sebagai Wakil Rektor bidang

Kemahasiswaan sekaligus penanggungjawab dan pengelola BIDIKMISI UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2010

4. Dr. Arief Subhan, MA sebagai dekan, Suparto, M.Ed, Ph.D sebagai Wakil

Dekan bidang Akademik, Drs. Jumroni, M. Si sebagai Wakil Dekan bidang

Administrasi dan Keuangan, dan Dr. Sunandar Ibnu Nur, MA sebagai Wakil

Dekan III bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi (FIDKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si sebagai Ketua Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

(FIDKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu

memberikan arahan/masukan, nasihat, bimbingan dan do‘a kepada penulis.

6. Drs. Sugiharto, MA sebagai Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam (BPI) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu secara administratif.

7. Bapak Ir. Noor Bekti Negoro, SE, M.Si sebagai dosen pembimbing yang

telah banyak membantu mengarahkan dan membimbing penulis dalam

penyusunan skripsi.

Page 8: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

iv

8. Seluruh dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

(FIDKOM) dan secara khusus dosen jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

ilmu pengetahuan dan pengalaman baru kepada penulis.

9. Tim Pemberdayaan Masyarakat untuk pengelolaan bank sampah Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah melibatkan penulis untuk ikut andil dalam pemberdayaan

masyarakat.

10. Dra. Mahmudah Tasyrifatun sebagai Kasubbag Kemahasiswaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang saat ini menjabat Kabag Tata Usaha (TU) Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) dan Ameliya Hidayat, S.Pd.I

sebagai pengelola BIDIKMISI yang telah membantu dan mendukung penulis

dalam menempuh pendidikan Strata Satu.

11. Kepada kakak penulis tercinta juga Ceu Cicih, Kang Didi, A. Aris Effendy

(A. Asep), Teh Nolis Cartini, A. Rudi Hartanto (A. Use), Teh Tuty Wahyuni,

A. Tatang Soetarno dan keponakan tersayang Elvis, Sri Oktaviani, Dernt,

Dimas, Surya, Deri Dermawan serta keluarga besar lainnya yang tidak bisa

disebutkan satu persatu.

12. Ade Rina Farida, M.Si sebagai pembina bank sampah Desa Ragajaya Bogor

yang telah membantu kelancaraan proses penelitian skripsi di lapangan.

13. Ibu-Ibu majelis taklim Uswatun Hasanah dan Nurul Falah yang sudah

bersedia menjadi responden dalam penelitian skripsi ini.

14. Seluruh teman, sahabat dan adik-adik mahasiswa beasiswa BIDIKMISI

angkatan 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014.

Page 9: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

v

15. Seluruh teman dan keluarga besar jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam

(BPI) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis berharap semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan dan

keberkahan kepada orang-orang di atas yang telah berjasa dengan tulus kepada

penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, semoga ilmu

yang diperoleh di jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam tercinta selama ini

bermanfaat dan dapat diterapkan di lingkungan masyarakat yang dijadikan sebagai

amal sholeh di sisi Allah SWT. Aamiin....

Terakhir, semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi diri penulis

sendiri dan umumnya bagi pembaca dan pengguna. Kritik dan saran yang

membangun pada penulis untuk perbaikan karya tulis ini sehingga bisa lebih

sempurna.

Jakarta, 14 Dzulkaidah 1435H

09 September 2014M

Muhtar Mochamad Solihin

Page 10: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. x

DAFTAR DIAGRAM ................................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................................. 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 11

D. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 12

E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 18

BAB II. TINJAUAN TEORITIS

A. Ruang Lingkup Penyuluhan Agama Islam ................................................ 19

1. Pengertian Penyuluhan Agama Islam ................................................... 19

2. Metode Penyuluhan Agama Islam ........................................................ 23

3. Media Penyuluhan Agama Islam .......................................................... 27

B. Teori Kesadaran Lingkungan .................................................................... 29

1. Pengertian Kesadaran ........................................................................... 29

2. Dimensi-Dimensi Kesadaran ................................................................ 31

3. Kesadaran Lingkungan ......................................................................... 34

4. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kesadaran Lingkungan.................. 37

C. Penjelasan Bank Sampah .......................................................................... 40

1. Pengertian Bank Sampah ...................................................................... 40

2. Jenis-Jenis Sampah ............................................................................... 41

3. Sumber-Sumber Sampah ...................................................................... 43

4. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Sampah .......................................... 44

D. Kerangka Berfikir ...................................................................................... 45

Page 11: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

vii

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 48

1. Subyek dan Obyek Penelitian ............................................................... 48

2. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 48

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................................ 49

C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 50

D. Variabel Penelitian .................................................................................... 51

E. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian .......................................... 51

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 53

1. Observasi atau Pengamatan .................................................................. 53

2. Kuesioner .............................................................................................. 54

3. Dokumentasi ......................................................................................... 54

G. Teknis Analisis Data ................................................................................. 54

1. Uji Regresi Linier Berganda ................................................................. 55

2. Uji Koefisien Korelasi .......................................................................... 55

3. Uji Koefisien Determinasi .................................................................... 56

4. Uji F-test (Simultan) ............................................................................. 56

5. Uji t-test (Parsial) ................................................................................. 57

H. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 58

1. Uji Validitas .......................................................................................... 59

2. Uji Reliabilitas ...................................................................................... 62

I. Sumber Data .............................................................................................. 62

BAB IV. GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Profil Desa Ragajaya Kabupaten Bogor .................................................... 64

1. Kondisi Geografis ................................................................................. 64

2. Kondisi Demografis .............................................................................. 65

3. Kondisi Keagamaan .............................................................................. 66

B. Profil Majelis Taklim Nurul Falah ............................................................ 67

1. Sejarah Singkat Majelis Taklim Nurul Falah ....................................... 67

2. Visi Misi Majelis Taklim Nurul Falah ................................................. 68

3. Struktur Pengurus Majelis Taklim Nurul Falah ................................... 68

4. Kegiatan Majelis Taklim Nurul Falah .................................................. 70

Page 12: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

viii

C. Profil Bank Sampah Melati Bersih FIDKOM UIN Jakarta ...................... 70

1. Sejarah Singkat Bank Sampah Melati Bersih FIDKOM UIN Jakarta.. 70

2. Struktur Pengurus Bank Sampah Melati Bersih FIDKOM UIN Jakarta

Majelis Taklim Nurul Falah ................................................................. 71

3. Kegiatan Bank Sampah Melati Bersih FIDKOM UIN Jakarta Majelis

Taklim Nurul Falah .............................................................................. 72

BAB V. TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Karakteristik Responden ........................................................................... 73

B. Pengaruh Metode dan Media Penyuluhan Agama Terhadap Kesadaran

Lingkungan ............................................................................................... 77

1. Pengaruh Metode dan Media Penyuluhan Agama Terhadap Kesadaran

Lingkungan ........................................................................................... 77

a) Uji Koefisien Regresi Linier Berganda ........................................... 78

b) Uji Serentak Varibel Regresi Linier Berganda (F-test) ................... 78

c) Uji Parsial Variabel Persamaan Regresi Linier Berganda (t-test) ... 79

d) Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi .......................................... 79

2. Pengaruh Dimensi Variabel Metode dan Media Penyuluhan Agama

Terhadap Kesadaran Lingkungan ......................................................... 80

a) Uji Koefisien Regresi Linier Berganda ........................................... 81

b) Uji Serentak Varibel Regresi Linier Berganda (F-test) ................... 82

c) Uji Parsial Variabel Persamaan Regresi Linier Berganda (t-test) ... 82

d) Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi .......................................... 83

BAB VI. PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 84

B. Saran .......................................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 87

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Angka Kemiskinan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013…. 3

Tabel 2. Statistik Perkembangan bank sampah di Indonesia Tahun 2012 41

Tabel 3. Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ……………………… 56

Tabel 4. Bobot Nilai Skala Likert ……………………………………….. 59

Tabel 5. Blue Print Skala Metode Penyuluhan (Sebelum Validitas

Instrumen) ………………………………………………………

60

Tabel 6. Blue Print Skala Media Penyuluhan (Sebelum Validitas

Instrumen) ………………………………………………………

60

Tabel 7. Blue Print Skala Kesadaran Pengelolaan Lingkungan (Sebelum

Validitas Instrumen) ……………………………………………

60

Tabel 8. Blue Print Skala Metode Penyuluhan (Setelah Validitas

Instrumen) ………………………………………………………

61

Tabel 9. Blue Print Skala Media Penyuluhan (Setelah Validitas

Instrumen) ………………………………………………………

61

Tabel 10. Luas Wilayah Per RW di Desa Ragajaya ……………………… 64

Tabel 11. Jumlah Jiwa Berdasarkan RW di Desa Ragajaya ……………... 66

Tabel 12. Institusi Keagamaan di Desa Ragajaya ………………………... 66

Tabel 13. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ………………………... 67

Tabel 14. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan …… 73

Tabel 15. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia …………………… 73

Tabel 16. Perbandingan Rata-Rata Respon Metode, Media dan Kesadaran

Lingkungan Ibu-Ibu Majelis Taklim Nurul Falah ……………..

74

Tabel 17. Output Regresi Linier Variabel Metode dan Media Terhadap

Kesadaran Lingkungan …………………………………………

77

Tabel 18. Output Regresi Linier Dimensi Variabel Metode dan Media

Terhadap Kesadaran Lingkungan ………………………………

80

Page 14: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berfikir Penelitian …………………………...…….. 46

Gambar 2. Struktur Pengurus majelis taklim Nurul Falah Desa Ragajaya

Bogor ……………………………………………………......... 69

Gambar 3. Struktur Kepengurusan Bank Sampah Melati Bersih FIDKOM

UIN Jakarta majelis taklim Nurul Falah ………..................... 71

Page 15: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

xi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1. Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 1971-2010 ……… 1

Diagram 2. Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia ……………………... 2

Page 16: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian (Skripsi)

Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di Majelis Taklim

Nurul Falah

Lampiran 4. Daftar Nama Responden Majelis Taklim Nurul Falah

Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan Agama dan Saat Penelitian

Berlangsung di Majelis Taklim Nurul Falah

Lampiran 6. Tabulasi Data Penelitian (Sebelum Validitas)

Lampiran 7. Tabulasi Data Penelitian (Setelah Validitas)

Lampiran 8. Output Regresi Linier Metode dan Media Penyuluhan Terhadap

Kesadaran Pengelolaan Lingkungan

Lampiran 9. Output Regresi Linier Variabel Dimensi Metode dan Media

Penyuluhan Terhadap Kesadaran Pengelolaan Lingkungan

Page 17: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 18: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Laju pertumbuhan penduduk Indonesia yang pesat merupakan masalah

penting yang harus diatasi bersama oleh pemerintah dan masyarakat. Dalam 10

tahun terakhir (2000-2010) laju pertumbuhan penduduk Indonesia mengalami

peningkatan menjadi 1,49 persen per tahun dibandingkan dengan periode

sebelumnya (1990-2000) yang hanya 1,44 persen per tahun. Peningkatan jumlah

penduduk dapat dilihat dalam diagram berikut ini:1

Diagram 1. Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 1971-2010

BKKBN, Profil Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia Tahun 2013

Disatu sisi jumlah penduduk yang tinggi dapat dimaknai sebagai

ketersediaan jumlah tenaga kerja yang tinggi, namun disisi lain angka kemiskinan

akibat keterbatasan jumlah lapangan pekerjaan juga terus beranjak naik. Idealnya

jumlah pertumbuhan penduduk yang tinggi harus diiringi dengan tingkat

1 BKKBN, Profil Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia Tahun 2013, disarikan

dari BPS, www,bkkbn.go.id, diakses tanggal 23 April 2014

Page 19: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

2

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011* 2012* 2013*

36,1035,10

39,3037,17

34,9632,53 31,02

29,89 28,59 28,55

TAHUN

JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA

Penduduk Miskin (juta jiwa)

pendapatan dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri guna menekan angka

kemiskinan.

Sekalipun data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah

penduduk miskin menunjukkan tren penurunan sejak tahun 2006 hingga tahun

2013, namun negeri ini tetap mempunyai pekerjaan rumah yang harus mendapat

perhatian serius soal pengentasan kemiskinan. Sebagaimana dilaporkan oleh

Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin Indonesia meningkat dari

28, 07 juta orang pada bulan Maret 2013 menjadi 28, 55 juta orang pada bulan

September 2013 atau meningkat 480.000 orang. Peningkatan tersebut mendorong

angka kemiskinan naik dari 11,37 persen menjadi 11,47 persen.2 Kecenderungan

angka yang menunjukkan penurunan dan peningkatan penduduk miskin tersebut

dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut:

Diagram 2. Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia

*Posisi pada bulan September

Sumber: data Litbang Kompas/IWN disarikan dari BPS, Kompas 3 Januari 2014.

Terkait dengan data di atas, fenomena kemiskinan juga menjadi masalah

serius bagi pemerintah provinsi Jawa Barat khususnya wilayah Kabupaten Bogor

2 Sumber data Litbang Kompas/IWN disarikan dari BPS, Kompas 3 Januari 2014, hal 18

Page 20: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

3

untuk segera dicarikan solusinya. Fenomena peningkatan angka kemiskinan

Kabupaten Bogor Jawa barat dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Jumlah Angka Kemiskinan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013

No Wilayah Angka Kemiskinan Jumlah

Peningkatan

Prosentase

Peningkatan

1. Provinsi Jawa

Barat

Maret 4.297.038 Org 85.610 Org 0,09 %

September 4.382.648 Org

2. Perkotaan Maret 2.501.001 Org

125.161 Org 0,24% September 2.626.162 Org

Sumber: data BPS Jawa Barat, jabar.bps.go.id, 02 Januari 2014

Dari data di atas daerah Kabupaten Bogor merupakan daerah dengan

tingkat kemiskinan tertinggi yang mana jumlah keluarga miskin di Kabupaten

Bogor pada tahun 2014 mengalami lonjakan yang cukup signifikan, yaitu

mencapai 10 persen atau sekitar 500.000 jiwa dari jumlah penduduk sebanyak 5

juta jiwa lebih.3

Kemiskinan sebagai masalah serius secara konseptual dapat dibedakan

menjadi dua: pertama, kemiskinan relatif (Relative Poverty) yaitu kemiskinan

karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum mampu menjangkau

seluruh lapisan masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan distribusi

pendapatan. Standar minimum yang disusun berdasarkan kondisi hidup suatu

negara pada waktu tertentu dan perhatian terfokus pada golongan penduduk

―termiskin‖, misalnya 20 persen atau 40 persen lapisan terendah dari total

penduduk yang telah diurutkan menurut pendapatan/pengeluaran. Kedua,

kemiskinan absolut (Absolute Poverty), yaitu kemiskinan ditentukan berdasarkan

ketidakmampuan mencukupi kebutuhan pokok minimum seperti pangan, sandang,

3 WAR, artikel: ‖Jumlah Warga Miskin Capai 10 Persen, Bupati Bogor Dinilai Tak

Mampu Berantas Kemiskinan ‖, sentanaonline.com, diposting tanggal 08 Januari 2014, diakses

tanggal 28 Maret 2014

Page 21: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

4

kesehatan, perumahan dan pendidikan yang diperlukan untuk bisa hidup dan

bekerja.4

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

mendefinisikan miskin berdasarkan konsep/pendekatan kesejahteraan keluarga

dengan membagi ke dalam lima tahapan seperti, keluarga prasejahtera (KPS),

keluarga sejahtera I (KS-I), keluarga sejahtera II (KS-II), keluarga sejahtera III

(KS-III), dan keluarga sejahtera III plus (KS-III plus). Menurut Badan Pusat

Statistik (BPS) tahun 2008, pendekatan BKKBN ini dianggap masih kurang

realistis karena konsep dan KS-I sifatnya normatif dan lebih sesuai dengan

keluarga kecil/inti. Disini Badan Pusat Statistik (BPS) mengukur kemiskinan

dengan menggunakan konsep kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar (basic

need approach) yang memandang kemiskinan sebagai ketidakmampuan dari sisi

ekonomi untuk memenuhi kebutuhan makanan maupun non makanan yang

bersifat mendasar.5

Berkenaan dengan fenomena kemiskinan, Al-Qur‘an menyebut istilah

miskin sebanyak 23 kali. Secara bahasa miskin berasal dari kata sakana, artinya

diam, tetap, jumud dan statis. Menurut Al-Raghib al-Ashfahani dalam Asep

Usman Ismail mendefinisikan miskin sebagai seorang yang tidak memiliki

sesuatu apapun. Disini menggambarkan bahwa miskin sebagai akibat dari keadaan

diri seseorang atau sekelompok orang yang lemah. Ketika seseorang tidak berhasil

mengembangkan potensi (baca: kecerdasan, mental, dan keterampilan) dirinya

4 Direktorat Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,

Bappenas 2010, Evaluasi Pelayanan Keluarga Berencana Bagi Masyarakat Miskin (Keluarga

Prasejahtera/KPS dan Keluarga Sejahtera-I/KS-I),h.9, www. bappenas.go.id, diakses tanggal 23

April 2014

5 Ibid, h.9-11

Page 22: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

5

secara maksimal, maka akan berakibat pada kemiskinan. Ia memilih pola hidup

sakana yang berarti diam, jumud, dan statis yang akibatnya menjadi miskin.6

Al-Qur‘an mengumpamakan perjuangan untuk mengentaskan kemiskinan

dengan jalan yang berat seperti tersurat dalam Q.S. al-Balad ayat 12-16 sebagai

berikut:

Artinya:“Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu?

(yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya), atau memberi makan pada hari

terjadi kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang

miskin yang sangat fakir”. (Q.S. al-Balad : 12-16)7

Menurut Asep Usman Ismail, surat al-Balad ayat 12-16 di atas

menjelaskan bahwa mengatasi masalah kemiskinan itu merupakan jalan yang

mendaki dan sukar. Kemiskinan yang menjadi akar masalah sosial itu bersumber

dari kualitas sumber daya manusia yang rendah, terutama soal mentalitas, seperti;

al-dha‟if, yaitu keadaan diri seseorang yang diliputi kelemahan; al-khawf, yaitu

keadaan diri seseorang yang diselimuti suasana takut mencekam; al-kaslan, yaitu

keadaan jiwa seseorang yang diliputi kemalasan; al-bakhil, yaitu keadaan diri

seseorang yang didominasi sifat kikir.8

Ajaran dan pengetahuan agama di atas tentang keharusan manusia untuk

menghindari diri dari kemiskinan menjadi lebih maksimal bila diikuti dengan

perhatian dan peran pemerintah (ulil amri) untuk mengatasi kemiskinan tersebut.

6 Asep Usman Ismail (Ed.), Pengamalan Al-Qur‟an tentang Pemberdayaan Dhu‟afa,

(Ciputat: Dakewah Press, 2008), h. 20

7 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Sygma Examedia

Arkanleema, 2007), h. 594

8 Asep Usman Ismail (Ed.), Pengamalan Al-Qur‟an tentang Pemberdayaan Dhu‟afa,

(Ciputat: Dakewah Press, 2008), h. 25

Page 23: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

6

Sebagaimana diketahui tingginya angka kemiskinan suatu negara akibat

peningkatan laju pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan

tingkat pendapatan dan kesejahteraan, tidak saja menciptakan pengangguran

terbuka, rendahnya angka partisipasi sekolah, memunculkan kriminalitas, tapi

juga berdampak pada persoalan kesadaran pengelolaan lingkungan.

Saat ini masalah pengelolaan lingkungan masih harus mendapat perhatian

bersama dalam mengatasi kebersihan lingkungan tempat tinggal sekitar, seperti

penanganan masalah sampah. Masalah sampah seakan belum menemukan solusi

yang tepat untuk mengatasi timbunan sampah yang setiap hari volumenya

semakin meningkat. Tingginya jumlah volume sampah berbanding lurus dengan

meningkatnya pertumbuhan penduduk. Namun disayangkan sarana dan fasilitas

pengelolaan sampah yang ada di masyarakat masih terbatas jumlahnya.9

Undang-undang R.I No 18/2008 dan Peraturan Pemerintah No 81 Tahun

2012 tentang Pengelolaan Sampah menyebutkan pola lama pengelolaan sampah

yang ada di Indonesia yang semula berupa pengumpulan-pengangkutan-

pembuangan (P3) mulai bergeser ke bentuk pemilahan-pengolahan-pemanfaatan-

pembuangan residu (P4).10

Pergeseran paradigma pola pengelolaan sampah

tersebut berlangsung dengan cukup signifikan di beberapa kota metropolitan,

seperti Medan, Surabaya dan Jakarta. Dalam pengelolaan sampah wilayah tersebut

terdapat peran aktif dari Dinas Kebersihan, yang mendapat dukungan Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM), praktisi, serta program Corporate Social

Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan industri yang mendukung

9 Itasmalinda, artikel: ‖Pengelolaan Sampah Terkendala Fasilitas‖,www.koran-sindo.com,

diposting tanggal 24 Maret 2014, diakses tanggal 29 Maret 2014 10

Kementerian Lingkungan Hidup, Rakernas Bank Sampah: Dari Sampah Membangun

Ekonomi Kerakyatan, 2012, www.menlh.go.id, h. v, diakses tanggal 1 April 2014

Page 24: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

7

program penyelamatan bumi. Data survey yang diungkapkan oleh Japan

International Cooperation Agency (JICA) tahun 2008 menunjukkan pengelolaan

sampah di Pulau Jawa baru mampu melayani 59% dari total jumlah penduduk.

Dilaporkan pula, tingkat pelayanan pengelolaan sampah pada tingkat nasional

hanya mencapai 56%.11

Penyelesaian masalah sampah kota sebenarnya berhubungan dengan

Millenium Development Goals (MDGs – Tujuan Pembangunan Millenium) yang

ditandatangani oleh 149 Kepala Negara dalam UN Millenium Summit pada bulan

September 2000. Sebagaimana dinyatakan oleh United Nations Development

Program (UNDP) tahun 2006, ada 8 tujuan MDGs yang ditargetkan dapat

tercapai pada tahun 2015, yaitu: (1) teratasinya masalah kemiskinan dan kelaparan

yang ekstrim, (2) tercapainya tingkat pendidikan dasar umum, (3) meningkatnya

peran gender dan kemampuan wanita, (4) berkurangnya tingkat kematian anak-

anak, (5) meningkatnya kesehatan ibu, (6) terkendalinya HIV/AIDS, malaria, dan

penyakit lainnya, (7) tercapainya sustainabilitas lingkungan, dan (8)

berkembangnya kemitraan global untuk pembangunan.12

Tidak sedikit program-program pembangunan untuk pengentasan

kemiskinan yang diluncurkan oleh Pemerintah pusat maupun daerah yang

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.

Bahkan belakangan kegiatan pembangunan untuk peningkatan kualitas hidup

masyarakat melalui peningkatan pendapatan pada keluarga miskin digagas oleh

11

Yulinah Trihadiningrum, artikel: “Perkembangan Paradigma Pengelolaan Sampah

Kota dalam Rangka Pencapaian Millenium Development Goals”, h. 2, Fakultas Teknik Sipil dan

Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh November Jln. Arif Rachman Hakim, Sukolilo, Surabaya,

Indonesia 60111 e-mail: [email protected], www.unhas.ac.id, diakses tanggal 30 Maret

2014 12

Ibid

Page 25: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

8

Perguruan Tinggi dan lembaga mitra di masyarakat. Contohnya, pemberian

pengetahuan dan peningkatan keterampilan untuk meningkatkan pendapatan

masyarakat melalui kegiatan pengelolaan lingkungan tempat tinggal sekitar.

Salah satu bentuk respon yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi terhadap

upaya peningkatan pendapatan pada keluarga miskin di masyarakat adalah

melakukan kegiatan penyuluhan agama untuk meningkatkan kesadaran

pengelolaan lingkungan melalui pendirian bank sampah. Kegiatan penyuluhan

agama di atas adalah transformasi nilai-nilai sosial keagamaan untuk perubahan

perilaku masyarakat dalam pengelolaan lingkungan guna meningkatan kualitas

mutu hidup. Pentingnya mengelola dan menjaga lingkungan hidup sebagaimana

firman Allah SWT dalam Q.S. Al-A‘raf ayat 56 yang berbunyi:

Artinya: “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah

(diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh

harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat

kebaikan”. (Q.S. Al-A‘raf : 56)13

Di ayat lain Allah SWT menyatakan tidak menyukai kerusakan di muka

bumi sebagaimana tertuang dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 205 yang berbunyi

sebagai berikut:

13 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Sygma Examedia

Arkanleema, 2007), h. 157

Page 26: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

9

Artinya:”Dan apabila dia berpaling (dari engkau), dia berusaha untuk

berbuat kerusakan di bumi, serta merusak tanam-tanaman dan ternak, sedang

Allah tidak menyukai kerusakan”.(Q.S. Al-Baqarah : 205)14

Lebih dari itu, Allah SWT juga menyatakan dengan jelas bahwa Dia tidak

menyukai manusia yang membuat kerusakan di muka bumi seperti dalam firman-

Nya Q.S. Al-Qasas ayat 77 yang berbunyi sebagai berikut:

Artinya:”Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah di

anugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia

dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik

kepada mu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak

menyukai orang yang berbuat kerusakan”. (Q.S. Al-Qasas ayat 77)15

Kegiatan penyuluhan agama disini tidak hanya membahas secara langsung

mengenai urusan akhirat, tapi juga membahas mengenai kesadaran pengelolaan

lingkungan demi mencapai kesejahteraan hidup yang secara tidak langsung

berkaitan dengan urusan akhirat. Telah di uraikan di atas bahwa peningkatan

angka kemiskinan yang terus melonjak dapat berdampak pada kurangnya

kesadaran pengelolaan lingkungan, dan salah satu upaya dalam meningkatkan

kesadaran pengelolaan lingkungan tersebut telah dilakukan oleh Tim

Pemberdayaan FIDKOM UIN Jakarta dengan cara penyuluhan agama. Oleh

karena itu, penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh kegiatan penyuluhan agama sebagai upaya meningkatkan kesadaran

masyarakat dalam mengelola lingkungan.

14 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Sygma Examedia

Arkanleema, 2007), h. 32

15

Ibid, h. 394

Page 27: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

10

Selain itu, hal yang menarik dari penelitian ini adalah pendirian bank

sampah melati bersih dibentuk oleh Perguruan Tinggi di lingkungan Perguruan

Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN), yakni Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi (FIDKOM) UIN Jakarta.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang ―Pengaruh Penyuluhan Agama Terhadap Kesadaran

Lingkungan Melalui Pendirian Bank Sampah Di Desa Ragajaya Bogor”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Berlandaskan latar belakang masalah di atas, maka batasan dan rumusan

masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Batasan Masalah

Batasan dari penelitian ini adalah:

a. Penyuluhan agama yang dimaksud dalam penelitian disini adalah

penggunaan metode (yaitu, ceramah, FGD, dan demonstrasi plot) dan

media (yaitu, pengajian, alat peraga dan pemanfaatan sampah kering)

penyuluhan dalam mentransformasikan nilai-nilai sosial keagamaan untuk

meningkatkan kesadaran pengelolaan lingkungan.

b. Kesadaran lingkungan disini dibatasi pada perilaku kelompok majelis

taklim yang secara sadar tahu, mau dan mampu menjaga dan mengelola

tempat tinggal sekitar.

c. Lokasi penelitian disini dibatasi hanya di kelompok majelis taklim Nurul

Falah Desa Ragajaya Bogor.

Page 28: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

11

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian berdasarkan batasan di atas sebagai

berikut:

a. Bagaimanakah tingkat kesadaran kelompok majelis taklim Nurul Falah dalam

mengelola lingkungan tempat tinggal sekitar?

b. Bagaimanakah pengaruh metode dan media penyuluhan agama yang

digunakan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan kelompok majelis

taklim Nurul Falah?

c. Bagaimanakah pengaruh masing-masing dimensi variabel metode dan media

penyuluhan agama terhadap kesadaran lingkungan kelompok majelis taklim

Nurul Falah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui dan menganalisis tingkat kesadaran kelompok majelis taklim

Nurul Falah dalam mengelola kebersihan lingkungan tempat tinggal sekitar.

b. Mengetahui dan menganalisis pengaruh metode dan media penyuluhan agama

terhadap kesadaran lingkungan di kelompok majelis taklim Nurul Falah.

c. Mengetahui dan menganalisis pengaruh dimensi variabel metode dan media

penyuluhan agama terhadap kesadaran lingkungan kelompok majelis taklim

Nurul Falah.

Page 29: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

12

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk pengembangan ilmu bimbingan dan penyuluhan agama, penyuluhan

sosial, dan pengelolaan lingkungan.

b. Untuk pengembangan kurikulum dan referensi dalam kegiatan praktikum

profesi mikro dan makro pada mahasiswa jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam.

c. Untuk memetakan kebutuhan praktis dan strategis oleh penyuluh agama yang

berhubungan dengan penerapan metode dan media kegiatan penyuluhan

agama untuk meningkatkan kesadaran pengelolaan lingkungan pada

kelompok-kelompok majelis taklim.

D. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan kajian

atas penelitian terdahulu. Hal ini dilakukan untuk memperjelas perbedaan

penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya dan menghindari

penjilpakan (plagiarism) karya orang lain. Berikut penelaahan atas penelitian

terdahulu sebagai berikut:

1. Penelitian jurnal yang ditulis oleh Retno Jamanti Mahasiswi Fakultas Ilmu

Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Mulawarman tahun 2014 dengan

judul ―Pengaruh Berita Banjir di Koran Kaltim Terhadap Kesadaran

Lingkungan Masyarakat Kelurahan Temindung Permai Samarinda”. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa; pertama terdapat hubungan (korelasi)

yang positif dan signifikan antara berita banjir di Koran Kaltim terhadap

kesadaran lingkungan masyarakat Kelurahan Temindung Permai Samarinda,

Page 30: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

13

dengan korelasi 0,644. Kedua, hubungan tersebut bersifat pengaruh dilihat

dari Ftest>Ftabel. Harga b dalam penelitian ini yaitu 0,607. Hasil penelitian

ttest>ttabel, berarti harga b sebesar 0,607 tersebut adalah signifikan. Hal ini

berarti perubahan sebesar satu satuan pada variabel berita banjir di Koran

Kaltim akan menyebabkan perubahan sebesar 0,607 pada variabel kesadaran

lingkungan masyarakat Kelurahan Temindung Permai Samarinda. Kelebihan

penelitian yang ditulis dalam jurnal tersebut, peneliti dengan jelas

memberikan perbedaan mendasar dengan alasan yang jelas mengenai hasil

analisis. Namun kelemahannya, peneliti belum memberikan ulasan yang rinci

mengeni faktor-faktor lain yang mempengaruhi munculnya kesadaran

lingkungan masyarakat.

2. Penelitian skripsi yang ditulis oleh Irhamna Romadlon Mahasiswi Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013 dengan judul “Pengaruh

Pembinaan Rohani Mental Islam Terhadap Pemahaman dan Kesadaran

Keagamaan Anggota di Markas Korps Brimob Kelapadua Depok”. Hasil

penelitian ini mengungkapkan bahwa kegiatan pembinaan rohani mental

Islam berpengaruh positif terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan

anggota Brimob di Markas Korps Brimob Kelapadua Depok. Kelemahan dari

penelitian ini, yaitu peneliti belum menjelaskan secara menyeluruh dan

mendalam mengenai pokok bahasan pamahaman dan kesadaran.

3. Penelitian skripsi yang ditulis oleh Putri Ratna Wulan Mahasiswi Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013 dengan judul ―Studi Metode

Page 31: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

14

Penyuluhan Terhadap Perilaku Berdagang Pada Kelompok Pedagang

Makanan Sehat di Depok”. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pedagang

merubah perilaku berdagangnya dengan tidak menggunakan bahan tambahan

pangan berbahaya pada makanan, menjaga kebersihan lingkungan dan

menjaga kesehatan makanan yang dijualnya pada konsumen. Metode yang

digunakan pada penyuluhan ini adalah metode kelompok dan individu, dan

metode kelompok lebih efektif dari metode individu. Melalui metode

kelompok, pedagang dapat termotivasi menjadi sadar dengan makanan sehat,

halal dan higenis. Sementara metode individu lebih banyak untuk sarana

bimbingan pembayaran angsuran. Kelemahan dari penelitian ini, peneliti

menjelaskan metode kelompok lebih efektif dari metode individu, tapi dalam

penggunaan yang berbeda, yaitu metode individu digunakan sebagai sarana

bimbingan pembayaran angsuran bukan untuk penyuluhan merubah perilaku

berdagang.

4. Penelitian skripsi yang ditulis oleh Bunga Nur Mawaddah Nasution

Mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM)

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013

dengan judul “Pemberdayaan Masyarakat: Studi Kasus Kegiatan Bank

Sampah di Perumahan Bukit Pamulang Indah Rw.09 dan 13 Tangerang

Selatan”. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa bentuk partisipasi

dalam kegiatan Bank Sampah yang dilakukan Bank Sampah telah

memberikan hubungan yang baik dan positif terhadap partisipasi warga

sebagai wujud tanggung jawab terhadap lingkungannya sendiri dan telah

berhasil membangun kepercayaan, potensi, kreatifitas serta partisipasi warga

Page 32: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

15

Bukit Pamulang Indah dalam kegiatan Bank Sampah dengan hubungan-

hubungan yang dirasakan oleh warga. Kelebihan dari skripsi ini, peneliti

memberikan gambaran secara umum mengenai manfaat adanya bank sampah

di Bukit Pamulang Indah. Namun kelemahannya, yaitu peneliti belum

membahas mengenai manfaat bank sampah dalam aspek sosial dan ekonomi.

Padahal manfaat penting bank sampah selain menumbuhkan sikap tanggung

jawab masyarakat terhadap lingkungan, tapi juga bermanfaat untuk

menumbuhkan perekonomian keluarga anggota bank sampah. Selain itu,

peneliti belum menggambarkan kegiatan bank sampah di Bukit Pamulang

Indah secara jelas.

5. Penelitian skripsi yang ditulis oleh Ismail Mahasiswa Fakultas Syariah dan

Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2012 dengan judul “Peran Bank Sampah Seruni Jakarta Selatan dalam

Peningkatan Perekonomian Nasabah”. Hasil penelitian ini mengungkapkan

bahwa peran Bank Sampah Seruni dalam meningkatkan perekonomian

nasabahnya tidak terlalu signifikan untuk kalangan ekonomi menengah atas,

namun cukup membantu bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah. Selain

itu, dampak positif kehadiran Bank Sampah Seruni seperti eliminasi iuran

sampah, fasilitas pinjaman tanpa bunga dan jaminan, peningkatan pendapatan

tiap bulannya meskipun masih relatif sedikit dan terbukanya lapangan kerja

baru. Kelemahan dari penelitian ini, peneliti belum menjelaskan faktor

penyebab perbedaan hasil penelitian dari nasabah dengan status ekonomi

(baca: menengah-atas dengan menengah-bawah) yang berbeda.

Page 33: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

16

6. Penelitian skripsi yang ditulis oleh Buhori Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2010 dengan judul ―Model Pengorganisasian

Masyarakat dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan”. Hasil penelitian

ini mengungkapkan bahwa pengorganisasian masyarakat yang dilakukan oleh

Harini Bambang Wahono termasuk ke dalam model pengorganisasian

masyarakat lokal (locality development model). Dalam identifikasi

pengorganisasian masyarakat melalui 11 indikatornya, 1 indikator yakni

Karakteristis Taktik dan Teknik Perubahan pada wilayah asumsi lebih

mengarah pada Aksi Sosial, hal itu terbukti dari persetujuan Harini terhadap

tindakan demonstrasi sebagai kontrol pemerintah. Adapun tahapan

pengorganisasiannya (tahapan alaminya, bukan berdasarkan pengklasifikasian

atau penggolongan), yaitu persiapan diri praktisi; memotivasi diri dan mulai

dari diri sendiri, interaksi/pendekatan; keterlibatn langsung dan tidak

langsung, membangun kontak; rektutmen anggota untuk mendapatkan

informasi tentang masyarakat, diskusi kelompok (forum warga), membuat

aturan; menyusun tata tertib, pemetaan permasalahan; pembagian tugas,

pembentukan kelompok kecil, perencanaan pengorganisasian, pembentukan

organisasi dan membangun jaringan; melakukan promosi dan penyebarluasan

ide-ide. Kelemahan dari penelitian ini, yaitu peneliti belum menjelaskan

model-model yang ada dalam pengorganisasian masyarakat dan belum

menjelaskan secara rinci dari kesadaran lingkungan yang diteliti.

7. Penelitian skripsi yang ditulis oleh Muhammad Abdul Kahfi Mahasiswa

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) Universitas Islam

Page 34: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

17

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2006 dengan judul ―Metode

Bimbingan dan Penyuluhan Islam Terhadap Perubahan Tingkah Laku

Mantan Wanita Tuna Susila (WTS) di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW)

Mulya Jaya „Pasar Rebo‟ Jakarta Timur”. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa kegiatan yang dilaksanakan di PSKW Mulya Jaya adalah bimbingan

dan penyuluhan Islam termasuk didalamnya bimbingan fisik, mental, sosial

dan keterampilan, yang menunjukkan adanya perubahan tingkah laku serta

mempunyai kemampuan untuk memahami dan menguasai keterampilan,

kemampuan untuk tidak kembali menjadi WTS; mempunyai kemampuan

untuk hidup berumah tangga dengan pasangan yang sah dan bertanggung

jawab. Kelemahan dari penelitian ini, peneliti hanya memberikan gambaran

umum mengenai bentuk atau jenis bimbingan dan penyuluhan Islam dan

belum memberikan gambaran yang jelas mengenai metode yang dilakukan

PSKW dalam melakukan bimbingan dan penyuluhan Islam untuk perubahan

tingkah laku.

Dari tujuh (7) tinjauan pustaka yang disebutkan diatas, penulis

menegaskan bahwa skripsi ini berbeda dengan skripsi atau penelitian-penelitian

sebelumnya. Adapun yang membedakannya adalah penelitian skripsi ini

mendasari kajian analisis penelitian dengan menggunakan teori-teori penyuluhan.

Fokus penelitian ini melihat pengaruh metode dan media penyuluhan agama

terhadap kesadaran lingkungan melalui pendirian bank sampah di Desa Ragajaya

Bogor dengan menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan analisis Deskriptif.

Page 35: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

18

E. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyusun sistematikannya kepada

Enam Bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN, yang terdiri dari latar belakang masalah, batasan dan

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika

penulisan

BAB II LANDASAN TEORI, yang terdiri dari pengertian penyuluhan agama

Islam, metode dan media penyuluhan agama Islam, pengertian kesadaran,

dimensi-dimensi kesadaran, kesadaran lingkungan, faktor-faktor yang

memengaruhi kesadaran lingkungan, pengertian bank sampah, jenis-jenis jenis

sampah, sumber-sumber sampah dan faktor-faktor yang memengaruhi sampah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN, yang terdiri dari pendekatan dan jenis

penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian,

definisi operasional variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen

penelitian, uji validitas, uji reliabilitas, teknik analisis data, sumber data dan

teknik penulisan

BAB IV GMBARAN UMUM LEMBAGA, yang terdiri dari profil wilayah Desa

Ragajaya, profil, visi misi, program, struktur dan kegiatan majelis taklim Nurul

Falah, kemudian profil, struktur dan kegiatan bank sampah melati bersih

FIDKOM UIN Jakarta.

BAB V TEMUAN DAN ANALISIS DATA, yang terdiri dari karakteristik

responden, hasil uji koefisien regresi linier berganda, uji F-test, t-test dan uji

koefisien korelasi dan determinasi.

BAB VI PENUTUP, yang terdiri dari kesimpulan dan saran

Page 36: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 37: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

19

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Ruang Lingkup Penyuluhan Agama Islam

1. Pengertian Penyuluhan Agama Islam

Kata penyuluhan secara bahasa berasal dari kata ―suluh‖ yang berarti

obor atau alat untuk menerangi dalam keadaan yang gelap. Ini artinya

penyuluhan dimaksudkan untuk memberi penerangan atau penjelasan kepada

tersuluh atau khalayak sasaran agar tidak lagi berada dalam kegelapan

mengenai suatu masalah tertentu.1 Penerangan yang dilakukan tersebut

tidaklah sekedar memberi penerangan sesaat, tetapi penerangan yang

dilakukan secara terus menerus sampai khalayak sasaran benar-benar

memahami, menghayati dan melaksanakan.2

Totok Mardikanto mengemukakan bahwa penyuluhan merupakan proses

perubahan sosial, ekonomi dan politik untuk memberdayakan dan memperkuat

kemampuan masyarakat melalui proses belajar bersama yang partisipatif, agar

terjadi perubahan perilaku pada diri semua stakeholder (individu, kelompok

dan kelembagaan) yang terlibat demi terwujudnya kehidupan yang semakin

berdaya, mandiri dan partisipatif yang semakin sejahtera dan berkelanjutan.3

Selanjutnya kata ―Agama‖ berasal dari bahasa sanskerta, yaitu ―a”,

artinya ―tidak‖ dan ―gam”, artinya ―pergi‖, jadi agama artinya tidak pergi,

tetap ditempat, diwarisi turun temurun.4 Menurut kamus ilmiah populer agama

1 Zulkarimein Nasution, Prinsip-Prinsip Komunikasi untuk Penyuluhan. (Jakarta: Lemlit

FEUI, 1990), h. 7 2 Totok Mardikanto, Penyuluhan Pembangunan Pertanian, (Surakarta: UNS Press,

1993), h. 13 3 Totok Mardikanto, Redefinisi dan Revitalisasi Penyuluhan Pembangunan,- dalam

buku:‖Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan”, (Bogor: IPB Press, 2003), h. 190-191 4 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta:UI Press, 2011), h. 1

Page 38: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

20

didefinisikan sebagai ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan

(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan YME serta tata kaidah yang

berhubungan dengan pergaulan antar manusia dan manusia dengan

lingkungan.5 Sedangkan menurut Mujahid istilah agama terbentuk dari kata

―a‖, artinya ke sini dan ―gam, gaan, go, gehen‖ yang berarti berjalan-jalan

sehingga istilah agama diartikan sebagai ajaran, peraturan-peraturan

tradisional atau kumpulan hukum-hukum. Secara singkat agama menurut

Mujahid tersebut adalah apa saja yang turun temurun dan ditentukan oleh adat

kebiasaan.6 Kemudian ada lagi yang berpendapat bahwa istilah agama itu

berarti teks atau kitab suci yang menjadi tuntunan.7

Sesuai pengertian penyuluhan dan agama di atas, dalam Keputusan

Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 54/Kep/MK.WASPAN/9/1999

tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Agama dan Angka Kreditnya disebutkan

bahwa Penyuluhan Agama adalah suatu kegiatan bimbingan atau penyuluhan

agama dan pembangunan melalui bahasa agama untuk meningkatkan peran

serta masyarakat dalam pembangunan nasional. Selain itu, ditetapkan juga

bahwa penyuluh agama adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas,

tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang

berwenang untuk melakukan kegiatan bimbingan atau penyuluhan agama dan

pembangunan melalui bahasa agama.8 Menurut Arifin penyuluhan agama

5 Heppy El Rais, Kamus Ilmiah Populer, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 10

6 Mujahid Abdul Manaf, Sejarah Agama-agama, (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,

1996), h. 2 7 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta:UI Press, 2011), h. 1

8 Peraturan Kemenpan Nomor 54 Tahun 1999 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh

Agama dan Angka Kreditnya, www.bkn.go.id, diakses tanggal 30 Maret 2014

Page 39: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

21

merupakan segala kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka

memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami kesulitan-kesulitan

rohaniah dalam lingkungan hidupnya agar orang tersebut mampu

mengatasinya sendiri karena timbul kesadaran atau penyerahan diri terhadap

kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.9

Sebagaimana penjelasan Arifin di atas, materi yang disampaikan dalam

kegiatan penyuluhan agama tentunya harus merujuk kepada sumber ajaran

agama, dalam hal ini Al-Qur‘an dan sunnah Rasul. Dalam pada itu tertuang

dengan jelas dalam Al-Qur‘an manfaat mengimplementasi ajaran Al-Qur‘an

dalam kehidupan manusia. Sebagaimana firman Allah dalam surat Yunus ayat

57 yang menjelaskan Al-Qur‘an sebagai sumber pelajaran bagi manusia

sebagai berikut:

Artinya: ‖Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran

(Al-Qur‟an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada,

dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman‖. (Q.S. Yunus : 57)10

Dewasa ini, Penyuluh Agama Islam mempunyai peran penting dalam

pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan dirinya masing-masing sebagai

insan pegawai pemerintah. Dengan kata lain, keberhasilan dalam bimbingan

dan penyuluhan agama kepada masyarakat menunjukkan keberhasilan dalam

manajemen diri sendiri. Penyuluh Agama Islam sebagai leading sektor

bimbingan masyarakat Islam, memiliki tugas/kewajiban yang cukup berat,

9 Arifin. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama. (Jakarta: Golden

Terayon Press, 1979:21, 1982), h. 1 10

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Sygma Examedia

Arkanleema, 2007), h. 215

Page 40: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

22

luas dan permasalahan yang dihadapi semakin kompleks. Oleh karenanya

Penyuluh Agama Islam tidak mungkin sendiri dalam melaksanakan amanah

yang cukup berat ini, ia harus mampu bertindak selaku motivator, fasilitator,

dan sekaligus katalisator dakwah Islam.11

Mengenai tugas atau kewajiban penyuluh agama Islam yang berat, Allah

berfirman dalam Q.S Ali Imran ayat 104 yang berbunyi:

Artinya:”Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah

dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (Q.S.

Ali Imran : 104)12

Dalam ayat lain dijelaskan juga tugas atau kewajiban penyuluh agama

sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 125 yang berbunyi

sebagai berikut:

Artinya: ―Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang

baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang

mendapat petunjuk”.(Q.S. An-Nahl : 125)13

Beberapa ayat di atas menggambarkan bahwa penyuluhan agama itu

diperlukan demi terciptanya kehidupan manusia yang selaras dan seimbang

dalam lingkungan hidupnya. Sejalan dengan uraian di atas, Rasyidul Basri

11

Rini Laili Prihatini, Draft Buku Ajar: Dasar-dasar Penyuluhan Sosial Keagamaan,

(UIN Jakarta, 2014), h. 29 12

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Sygma Examedia

Arkanleema, 2007), h. 63 13

Ibid, h. 281

Page 41: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

23

menjelaskan bahwa penyuluhan agama merupakan upaya membangun

masyarakat berdasarkan nilai-nilai keagamaan dengan menumbuhkan kualitas

keberagamaannya. Dalam pelaksanaannya, penyuluhan agama dapat

dilakukan melalui dua pendekatan utama, pertama dengan pendekatan

normatif yaitu merefleksikan nilai-nilai keberagamaan ke dalam tatanan

masyarakat sebagaimana yang diinspirasikan oleh agama, dan kedua dengan

pendekatan kultural yaitu membangun nilai-nilai luhur dalam kultur lokal

yang relevan dengan nilai-nilai agama.14

2. Metode Penyuluhan Agama Islam

Metode berasal dari bahasa Inggris ―method‖, dari bahasa Latin

“methodus”, dan dari bahasa Yunani “methodos” yang artinya ‗cara ke

seberang‘ atau suatu cara, alat mengamati, mendekati, menganalisis dan

menjelaskan suatu fenomena.15

Menurut Soesmono yang dikutip Totok

Mardikanto dalam Rini L. Prihatini menjelaskan metode sebagai ―cara yang

terpilih‖ sehingga apabila metode dikaitkan dengan penyuluhan diartikan

sebagai suatu ―cara yang terpilih‖ untuk tercapainya tujuan penyuluhan yang

dilaksanakannya.16

Lebih lanjut menurut Rini L. Prihatini sebelum melakukan penyuluhan

agama metode penyuluhan tersebut harus dipersiapkan dengan matang oleh

penyuluh agama mengingat tugas dan tanggung jawab penyuluh agama

sangat berat, yaitu mentransformasikan materi kepada khalayak sasaran yang

14

Rasyidul Basri, artikel:‖Kajian Diklat Terhadap Strategi dan Metode Penyuluhan

Agama Islam, 2013, h. 14, sumbar.kemenag.go.id, diakses tanggal 30 Maret 2014 15

Dewan Redaksi Kebahasaan Indonesia, Ensiklopedi Kebahasaan Indonesia Jilid III L-

P, (Bandung: Angkasa, 2009), h. 767 16

Rini Laili Prihatini, Draft Buku Ajar: Dasar-dasar Penyuluhan Sosial Keagamaan,

(UIN Jakarta, 2014), h. 15

Page 42: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

24

beragam dengan tujuan mengubah khalayak sasaran menjadi tahu, mau dan

mampu menerapkan informasi dari penyuluh agama.17

Dalam penggunaannya, ―metode‖ penyuluhan dapat pula dikatakan

sebagai ―teknik‖. Penyamaan kata tersebut dikarenakan keduanya dipahami

sebagai ―cara‖ yang digunakan untuk melakukan suatu kegiatan dengan

mudah guna mencapai maksud yang ditentukan. Perbedaannya ―metode‖

diartikan sebagai ―cara‖ yang digunakan dalam pelaksanaan penyuluhan guna

mencapai tujuan sedangkan ―teknik‖ diartikan sebagai ―seperti apa‖

penerapan cara/ metode tersebut dalam penggunaannya, langsung atau tidak

langsung. Singkatnya kata teknik tersebut menurut Ainur Rahim Faqih dalam

Rini L. Prihatini merupakan penerapan metode dalam praktik.18

Menurut peraturan menteri pertanian Nomor 52/ Permentan/ OT.140/ 12/

2009 menyebutkan bahwa metode penyuluhan berdasarkan teknik

komunikasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu: a). metode penyuluhan

langsung, yaitu penyuluhan yang dilakukan melalui tatap muka dan dialog

langsung antara penyuluh dengan pelaku utama dan pelaku usaha melalui

demonstrasi, kursus tani dan obrolan sore, b). metode penyuluhan tidak

langsung, yaitu penyuluhan dilakukan melalui perantara (media komunikasi)

seperti: pemasangan poster, penyebaran brosur/leaflet/majalah, siaran radio,

televisi, pemutaran slide dan film.19

17

Rini Laili Prihatini, Draft Buku Ajar: Dasar-dasar Penyuluhan Sosial Keagamaan,

(UIN Jakarta, 2014), h. 16 18

Ibid, h. 17 19

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 52 Tahun 2009 tentang Metode Penyuluhan

Pertanian, www.pertanian.go.id, diakses tanggal 05 Mei 2014

Page 43: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

25

Metode yang biasa digunakan dalam proses penyampaian materi menurut

Rayidul Basri dalam Rini L. Prihatini diantaranya sebagai berikut20

:

a. Metode ceramah, yaitu metode yang biasa disebut tabligh atau khutbah.

Namun tabligh lebih dapat dikatakan ceramah karena khutbah biasanya

hanya berlaku dalam ibadah formal seperti Shalat Jumat, Nikah, Haji

dan Idain. Keduanya memiliki kesamaan makna, tapi tetap memiliki ciri

khas masing-masing. Metode ceramah ini biasanya menggunakan media

mimbar dan pengajian.

b. Metode wisata religi, yiatu metode yang dikenal dengan wisata ziarah,

dilakukan dengan cara mengunjungi tempat-tempat bersejarah dari masa

lalu. Selain itu dapat dilakukan pada tempat-tempat yang dianggap telah

lebih baik kehidupan keberagamaannya sehingga menjadi komparasi

yang memadai untuk meningkatkan gairah keberagamaan khalayak

sasaran.

c. Metode tanya jawab, yaitu metode dengan ciri keterlibatan aktif sasaran

untuk mengungkapkan hal-hal yang masih belum difahami atau menjadi

persoalan bersama.

d. Metode diskusi kelompok atau Foccus Group Discussion (FGD), yaitu

metode yang mirip dengan tanya jawab. Perbedaan metode diskusi

kelompok dengan tanya jawab, yaitu metode tanya jawab hanya

menerima keterlibatan sasaran sebatas bertanya dan penyuluh menjawab.

Sedangkan metode diskusi kelompok sasaran tidak hanya bertanya

20

Rini Laili Prihatini, Draft Buku Ajar: Dasar-dasar Penyuluhan Sosial Keagamaan,

(UIN Jakarta, 2014), h. 18-21

Page 44: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

26

kepada penyuluh, tapi juga bersama-sama dengan penyuluh dan anggota

kelompok diskusi lainnya menuntaskan suatu pokok kajian.

e. Metode demontrasi terplot, yaitu metode untuk menyampaikan hal-hal

yang sifatnya praktis dan memerlukan penjelasan secara demonstratif.

Metode ini memerlukan model yang tepat agar materi dapat dipahami

sasaran. Dalam ajaran Islam, sepeti contoh praktik wudlu, sholat, atau

manasik haji.

f. Metode konseling, yaitu metode penyuluhan itu sendiri. Namun dalam

hal ini konseling menjadi metode tertentu dalam penyuluhan agama

dimana penyuluh agama dalam hal ini menjadi pembimbing agama atau

konselor spiritual. Penyuluhan model ini lebih bersifat konsultatif, atau

terapi bagi klien—sasaran. Jika pada metode-metode sebelumnya

(ceramah, diskusi, wisata religi, dan demontratif) penyuluh memerankan

fungsi edukatif dan preventif, maka pada metode ini penyuluh

memerankan fungsi konsultatif dan kuratif.

g. Metode peragaan yang biasanya menggunakan media wayang, baik

wayang golek, wayang kulit maupun wayang orang

Berdasarkan penjelasan metode-metode penyuluhan di atas, penggunaan

metode yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode ceramah, diskusi

kelompok/Foccus Group Discussion (FGD) dan demonstrasi plot.

3. Media Penyuluhan Agama Islam

Rogers dalam Totok Mardikanto menyatakan bahwa media merupakan

alat atau saluran komunikasi yang dapat dimanfaatkan sumber atau pengirim

untuk ―menyalurkan‖ atau menyampaikan pesan-pesannya. Dengan kata lain,

Page 45: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

27

media, alat atau saluran komunikasi dapat dimanfaatkan oleh individu

dan/atau kelompok yang berkomunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan

(messages) penyuluhan mereka. Tentang hal ini, Berlo dalam Totok

Mardikanto mengartikan media dalam beragam pengertian, yaitu21

:

a. Saluran/media sebagai alat pembawa pesan

b. Saluran yang dilalui oleh alat pembawa pesan

c. Media/wahana yang memungkinkan alat pembawa pesan itu melalui

jalan atau saluran yang harus dilaluinya

d. Media/wahana yang dapat dijadikan sarana untuk berkomunikasi, seperti:

pertemuan, pertunjukan dan lain-lain.

Secara konseptual, Totok Mardikanto membagi media komunikasi

menjadi tiga macam, yaitu: saluran antar pribadi (inter-personal), media

massa (mass media), dan forum media yang dimaksudkan untuk

menggabungkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki saluran antar pribadi

dan media massa.22

Penyuluhan sebagai proses penyebaran informasi tentu memerlukan

media sebagai alat atau saluran menyampaikan pesan penyuluhan. Menurut

Yetti Wira Citerawati SY, media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya

untuk menampilkan pesan informasi yang ingin disampaikan oleh penyuluh

kepada sasaran sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang

akhirnya dapat berubah perilakunya kearah positif. Media penyuluhan juga

dapat diartikan sebagai wahana untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

21

Totok Mardikanto, Komunikasi Pembangunan –Acuan bagi Akademisi, Praktisi, dan

Peminat Komunikasi Pembangunan, (Surakarta:UNS Press, 2010), h. 127 22

Ibid

Page 46: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

28

penerima yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian atau

minat.23

Menurut H.A.W Widjaja media komunikasi yang dapat digunakan dalam

penyuluhan seperti: a). the printed word, termasuk didalamnya majalah, surat

kabar, booklet dan pamplet, pedoman, surat-surat dan bulletin, papan

pengumuman, poster dan reklame, b). the spoken word, yang terdiri dari

rapat-rapat, pertemuan, konferensi dan sebagainya, dan c). media lainnya,

seperti televisi, radio, pameran, open house, dan sandiwara. Secara umum

lingkup media komunikasi tersebut terdiri dari dua: pertama, media umum

yang terdiri dari surat, telepon, telegraf, telex dan sebagainya. Kedua, media

massa yang terdiri dari pers, radio, film, televisi dan lain-lain.24

Berdasarkan fungsi, media penyuluhan dibagi menjadi Tiga (3), antara

lain25

:

a. Media cetak, merupakan media yang biasanya menggunakan pesan-pesan

visual yang terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dan

tata warna, seperti leaflet, selebaran, poster, foto dan lain-lain.

b. Media elektronik, merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat

dilihat dan didengar yang penyampainnya melalui alat bantu elektronika,

seperti televisi, radio, film, kaset, DVD dan lain-lain.

23

Yetti Wira Citerawati SY, Media Penyuluhan, h.2, www.e-bookspdf.org, diakses

tanggal 08 Mei 2014 24

H.A.W. Widjaja, Komunikasi –Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2002), Cet. Ke-2, h. 7-77 25

Yetti Wira Citerawati SY, Media Penyuluhan, h.2, www.e-bookspdf.org, diakses

tanggal 08 Mei 2014

Page 47: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

29

c. Media luar ruang, merupakan media yang menyampaikan pesannya di

luar ruangan, bisa melalui media cetak maupun elektronik seperti papan

reklame, spanduk, pameran, televisi layar lebar dan lain-lain.

Berdasarkan sifat, media penyuluhan dapat dibagi menjadi media

tradisional dan modern yang terdiri dari wayang dengan metode peragaan,

mimbar dan pengajian dengan metode ceramah, penyuluhan keliling

(penyuling), arisan dan outbond. Sedangkan berdasarkan bentuk, media

penyuluhan dapat dibagi menjadi media audio, seperti; radio, telepon, kaset,

media visual, seperti; koran, majalah, leaflet, internet (twitter, fb, instagram)

dan sebagainya, dan media audio-visual, seperti; tv, slide (ppt.), internet

(youtube, web), film, kaset, DVD, dan lain-lain.26

Dengan demikian, media yang digunakan untuk penyuluhan agama

dalam penelitian ini adalah media pengajian, alat peragaan, dan pemanfaatan

sampah kering.

B. Teori Kesadaran Lingkungan

1. Pengertian Kesadaran

Kesadaran menurut bahasa berawal dari kata ‖sadar‖ yang mendapat

imbuhan ke– dan –an, yang artinya insaf, merasa, tahu dan mengerti, ingat

kembali, dan siuman.27

Sedangkan menurut istilah yang disampaikan Joseph

Murphy dalam Amos Neolaka, kesadaran adalah siuman atau sadar akan

tingkah lakunya, yaitu pikiran sadar yang mengatur akal dan dapat

menentukan pilihan terhadap yang diingini seperti baik-buruk, indah-jelek

dan sebagainya. Dalam pada itu Sigmund Freud yang dikutip Monowito

26

Rini Laili Prihatini, Draft Buku Ajar: Dasar-dasar Penyuluhan Sosial Keagamaan,

(UIN Jakarta, 2014), h. 30 27

Heppy El Rais, Kamus Ilmiah Populer, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 550

Page 48: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

30

dalam Amos Neolaka menjelaskan kesadaran sebagai keadaan manusia dalam

sadar atau siuman.28

Menurut Simorangkir kesadaran pada dasarnya adalah berpikir. Jika kita

menghendakai suatu perubahan, dalam skala besar atau kecil, baik dalam

lingkungan keluarga atau dalam pekerjaan maupun masyarakat luas, maka

langkah pertama yang harus dilakukan adalah merubah cara berpikir. Lebih

jelasnya kesadaran merupakan hasil cara berpikir sekelompok masyarakat,

masing-masing pikiran terpisah satu sama lain dan kesadaran setiap orang

adalah bagian dari kesadaran manusia secara kolektif.29

Buletin Para Navigator dalam Amos Neolaka menyatakan bahwa

kesadaran adalah modal utama bagi setiap orang yang ingin maju. Secara

garis besar kesadaran itu dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:

kemampuan membuka mata dan menafsirkan apa yang dilihat, kemampuan

aktivitas, dan kemampuan berbicara. Maksudnya seseorang yang sadar adalah

orang yang mampu melakukan ketiga aspek tersebut secara terintegrasi.

Disisi lain kesadaran diartikan sebagai adanya hak dan kemampuan kita untuk

menolak melakukan keinginan orang lain atau sesuatu yang diketahui

buruk/tidak bermanfaat bagi dirinya.30

2. Dimensi-Dimensi Kesadaran

Menurut Amos Neolaka tentang kesadaran lingkungan hidup,

menyatakan bahwa kesadaran adalah keadaan tergugahnya jiwa terhadap

28

Amos Neolaka, Kesadaran Lingkungan, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2008), h. 18 29

O.P. Simorangkir, Kesadaran, Pikiran dan Tanggung Jawab, (Jakarta: Yagrat, 1987),

Cet. Pertama, h. 107-108 30

Amos Neolaka, Kesadaran Lingkungan, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2008), h.19

Page 49: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

31

sesuatu, dalam hal ini terhadap lingkungan hidup, dan dapat terlihat pada

perilaku dan tindakan masing-masing individu.31

Kesadaran menurut Carl Gustav Jung terdiri dari tiga sistem yang saling

berhubungan. Ketiga sistem tersebut antara lain sebagai berikut32

:

a. Ego

Ego merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran dan

perasaan-perasaan sadar yang bekerja pada tingkat kesadaran.

Singkatnya ego merupakan bagian dari manusia yang membuat ia sadar

pada dirinya. Sigmun Freud mengungkapkan bahwa ego sebagai bagian

kepribadian yang mengambil keputusan yang oleh karena ego

mengontrol pintu-pintu kearah tindakan, memilih segi-segi lingkungan

kemana akan merespons dan memutuskan insting-insting manakah yang

akan dipuaskan dan bagaimana caranya.33

b. Ketidaksadaran Pribadi (personal unconscious)

Struktur kepribadian ini berdekatan dengan ego yang terdiri dari

pengalaman-pengalaman yang pernah disadari tetapi kemudian

direpresikan, disupresikan, dilupakan atau diabaikan serta pengalaman-

pengalaman yang terlalu lemah untuk menciptakan kesan sadar pada sang

pribadi. Penekanan kenangan pahit kedalam personal unconscious dapat

31

Amos Neolaka, Kesadaran Lingkungan, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2008), h.18 32

Calvin S. Hall & Gardner Lindzey (penulis), A. Supratiknya (terj.), Teori-Teori

Psikodinamik (Klinis), (Yogyakarta: Kanisius, 1993), h.182-183 33

Yustinus Semiun, Teori Kepribadian dan Terapi Psikonalitik Freud, (Yogyakarta:

Kanisius, 2006), h. 64-65

Page 50: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

32

dilakukan oleh diri sendiri secara mekanik namun bisa juga karena

desakan dari pihak luar yang kuat dan lebih berkuasa.34

c. Ketidaksadaran Kolektif (collective unconsciousness)

Konsep ketidaksadaran kolektif merupakan salah satu diantara segi-segi

teori kepribadian Jung yang paling original dan kontroversial.

Ketidaksadaran kolektif merupakan gudang bekas ingatan yang

diwariskan dari masa lampau leluhur seseorang, seperti sejarah ras

manusia sebagai sebuah spesies tersendiri dan leluhur pramanusiawi atau

nenek moyang binatangnya. Ketidaksadaran Kolektif adalah sisa psikis

perkembangan evolusi manusia, sisa yang menumpuk sebagai akibat dari

pengalaman-pengalaman yang berulang selama banyak generasi. Semua

manusia kurang lebih memiliki ketidaksadaran kolektif yang sama. Disini

Jung menghubungkan sifat universal ketidaksadaran kolektif dengan

kesamaan struktur otak pada semua ras manusia dan kesamaan ini

disebabkan oleh evolusi umum. 35

Menurut Soekanto terdapat empat indikator kesadaran yang masing-

masing merupakan suatu tahapan bagi tahapan berikutnya dan menunjuk pada

tingkat kesadaran tertentu mulai dari yang terendah sampai dengan yang

tertinggi. Keempat indikator tersebut antara lain: pengetahuan, pemahaman,

34

Calvin S. Hall & Gardner Lindzey (penulis), A. Supratiknya (terj.), Teori-Teori

Psikodinamik (Klinis), (Yogyakarta: Kanisius, 1993), h.183 35

Ibid, h. 184

Page 51: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

33

sikap dan pola perilaku (tindakan).36

Dalam pada itu, tahapan-tahapan dalam

tingkatan kesadaran seseorang menurut Geller sebagai berikut37

:

a. Unconscious Incompetence, yaitu tahapan pertama dimana seseorang

tidak mengerti apa yang harus dilakukannya.

b. Conscious Incompetence, yaitu tahapan kedua dimana seseorang

mengerti atau tahu apa yang seharusnya dilakukan, tetapi perlu adanya

pembelajaran bagaimana untuk melakukannya secara benar.

c. Conscious Competence, yaitu tahapan ketiga dimana seseorang dapat

melakukannya dengan benar dikarenakan telah mengikuti aturan yang

terlah ditetapkan.

d. Unconscious Competence, yaitu tahapan terakhir dimana seseorang telah

mempunyai kebiasaan dan mengetahui secara benar apa yang

dilakukannya.

Pembagian indikator di atas menurut B.S. Bloom dapat digunakan

sebagai dasar dalam menyusun suatu sistematika pengkategorian atas jenis-

jenis perilaku yang harus nampak bila warga belajar telah mencapai tujuan

instruksional khusus. Dalam perkembangannya B.S. Bloom membagi

sistematika tersebut kedalam tiga domain (dimensi) diantaranya: a). kognitif

(pengetahuan), b). afektif (sikap), dan c). psikomotorik/konatif

(perilaku/tindakan).38

36

Retno Jamanti, eJurnal: “Pengaruh Berita Banjir di Koran Kaltim Terhadap

Kesadaran Lingkungan Masyarakat Kelurahan Termindung Permai Samarinda, tahun 2014, vol.

2 (1), ejournal.ilkom.fisip.unmul.ac.id, diakses tanggal 05 Mei 2014 h. 24 37

Ambar Sih Wadani, Penelitian: Studi Tentang Literatur Kesadaran, h. 12-13,

lontar.ui.ac.id, diakses tanggal 05 Mei 2014 38

W.S. Winkel SJ, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), Cet. Ke-6, h. 243-

245

Page 52: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

34

Berdasarkan dimensi-dimensi kesadaran yang diuraikan di atas, dalam

penelitian ini peneliti menggunakan dimensi kesadaran menurut B.S. Bloom

yang dikombinasikan dengan tingkatan kesadaran menurut Geller. Hal ini

dikarenakan penyuluhan agama sebagai proses perubahan perilaku harus

dilihat dari ketiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik/konatif

dengan tahapan-tahapan dalam tingkatan perubahan kesadaran.

3. Kesadaran Lingkungan

Pengelolaan kualitas lingkungan sangat diperlukan agar semua kegiatan

manusia tidak kembali merugikan manusia beserta harta bendanya, tetapi

betul-betul dapat mencapai kesejahteraan yang dituju. Berbagai ahli

diperlukan untuk secara bersama mengelola lingkungan, bahkan seluruh

masyarakat perlu ikut serta dalam pengelolaannya. Secara khusus, para ahli

lingkungan dan teknik lingkungan mempunyai peran yang sangat besar dalam

pengelolaan ini.39

Untuk mencapai harapan tersebut, terlebih dahulu

diperlukan upaya membangun kesadaran pengelolaan lingkungan secara

bersama-sama.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kesadaran lingkungan

adalah pengertian yang mendalam pada seseorang atau sekelompok orang

yang terwujud dalam pemikiran, sikap dan tingkah laku yang mendukung

pengembangan lingkungan.40

Kesadaran lingkungan menurut M.T. Zen dalam

Amos Neolaka adalah usaha melibatkan setiap warga Negara dalam

menumbuhkan dan membina kesadaran untuk melestarikan lingkungan,

39

Juli Soemirat (ed.), Toksikologi Lingkungan, (Yogyakarta: UGM Press, 2005), Cet. Ke-

2, h. 3 40

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), Cet. Ke-3, h. 975-976

Page 53: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

35

berdasarkan tata nilai, yaitu tata nilai dari pada lingkungan itu sendiri dengan

filsafat hidup secara damai dengan alam lingkungannya.41

Menurut Emil Salim dalam Amos Neolaka kesadaran lingkungan adalah

upaya untuk menumbuhkan kesadaran agar tidak hanya tahu tentang sampah,

pencemaran, penghijauan dan perlindungan satwa langka, tetapi lebih dari itu

semua, membangkitkan kesadara lingkungan manusia Indonesia khususnya

pemuda masa kini agar mencintai tanah dan air untuk membangun tanah air

Indonesia yang adil, makmur serta utuh lestari.42

Dasar yang menjadi penyebab kesadaran lingkungan menurut Danil

Chiras dalam Amos Neolaka adalah etika lingkungan.43

Etika lingkungan

menurut Sony Keraf adalah disiplin ilmu yang berbicara mengenai norma,

nilai, kaidah dan prinsip moral yang mengatur dan menjiwai perilaku manusia

dalam berhubungan dengan alam. Selanjutnya prinsip-prinsip Etika

Lingkungan Hidup diantaranya sebagai berikut44

:

a. Sikap hormat terhadap alam (Respect for Nature), yaitu suatu prinsip dasar

bagi manusia sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya. Manusia

mempunyai kewajiban menghargai hak semua makhluk hidup untuk

berada, hidup, tumbuh dan berkembang secara alamiah sesuai dengan

tujuan penciptaannya. Singkatnya manusia perlu memelihara, merawat,

melindungi dan melestarikan alam beserta seluruh isinya.

b. Tanggung jawab (Moral Responsibility for Nature), yaitu manusia sebagai

bagian dari alam semesta, memiliki tanggung jawab untuk menjaganya.

41

Amos Neolaka, Kesadaran Lingkungan, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2008), h.20 42

Ibid 43

Ibid 44

A. Sony Keraf, Etika Lingkungan Hidup, (Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2010),

h.40

Page 54: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

36

Prinsip tanggung jawab ini menuntut manusia untuk mengambil prakarsa,

usaha, kebijakan dan tindakan bersama secara nyata untuk menjaga alam

semesta dengan segala isinya. Wujud konkretnya, semua orang harus bisa

bekerjasama bahu membahu menjaga dan melestarikan alam dan

mencegah serta memulihkan kerusakan alam dan segala isinya.

c. Solidaritas kosmis (Cosmic Solidarity), yaitu prinsip yang mendorong

manusia untuk mengambil kebijakan pro-alam, pro-lingkungan hidup, atau

menentang setiap tindakan yang merusak alam dengan tujuan

menyelematkan lingkungan.

d. Kasih sayang dan kepedulian terhadap alam (Caring for Nature), yaitu

prinsip moral satu arah, menuju yang lain tanpa mengharapkan balasan

semata-mata demi kepentingan alam bukan pribadi.

e. No harm, yaitu kewajiban dan tanggung jawab moral bisa dinyatakan

dalam bentuk maksimal dengan melakukan tindakan merawat (care),

melindungi, menjaga dan melestarikan alam. Sebaliknya, kewajiban dan

tanggung jawab moral yang sama bisa mengambil bentuk minimal dengan

tidak melakukan tindakan yang merusak alam semesta dan segala isinya.

f. Hidup sederhana dan selaras dengan alam, yaitu manusia harus

memanfaatkan alam secukupnya. Bersamaan dengan itu, manusia akan

hidup seadanya sebagaimana alam dan akan mengikuti hukum alam seperti

hidup dengan memanfaatkan alam sejauh dibutuhkan dan berarti hidup

selaras dengan alam itu sendiri. Manusia tidak perlu rakus, tidak perlu

banyak menimbun sehingga membuatnya mengeksploitasi alam tanpa

batas.

Page 55: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

37

g. Keadilan, yaitu prinsip yang berbicara tentang bagaimana manusia harus

berperilaku satu terhadap yang lain dalam kaitan dengan alam semesta dan

bagaimana sistem sosial harus diatur agar berdampak positif pada

kelestarian lingkungan hidup.

h. Demokrasi, yaitu setiap orang yang peduli kepada lingkungan hidup

adalah orang yang demokratis. Sebaliknya orang yang demokratis sangat

mungkin seorang pemerhati lingkungan hidup. Prinsip demokratis terkait

dengan pengambilan kebijakan di bidang lingkungan hidup yang

menentukan baik-buruk, rusak tidaknya dan tercemar tidaknya lingkungan.

i. Integritas moral, yaitu prinsip yang menuntut pejabat publik agar

mempunyai sikap dan perilaku moral yang terhormat serta memegang

teguh prinsip-prinsip moral yang mangamankan kepentingan publik.

Secara nyata prinsip ini berlaku baik dalam kaitan dengan kebijakan publik

yang berdampak pada rusaknya lingkungan hidup maupun dalam kaitan

dengan pemberian izin yang mempunyai dampak merugikan bagi

lingkungan hidup.

Berdasarkan teori di atas, konsep kesadaran lingkungan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman

kelompok majelis taklim Nurul Falah tentang lingkungan menjadi tahu, mau

dan mampu menjaga dan mengelola lingkungan tempat tinggal sekitar.

4. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kesadaran Lingkungan

Amos Neolaka menyebutkan terdapat empat faktor yang memengaruhi

kesadaran lingkungan. Keempat faktor tersebut antara lain45

:

45

Amos Neolaka, Kesadaran Lingkungan, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2008), h. 41-65

Page 56: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

38

a. Ketidaktahuan

Kata ketidaktahuan merupakan lawan kata dari ketahuan, sehingga

apabila dikaitkan antara pengetahuan dan kesadaran yang menurut teori

adalah sama, maka faktor ketidaktahuan dapat mempengaruhi kesadaran

dalam hal ini kesadaran pengelolan lingkungan. Singkatnya

ketidaktahuan sama artinya dengan ketidaksadaran sehingga Amos

Neolaka menyebutkan ketidaktahuan kepada lingkungan dapat

menyebabkan ketidaksadaran pada lingkungan hidup sehingga

berpengaruh kepada kesadaran pengelolaan lingkungan.

b. Kemanusiaan

Manusia merupakan makhluk hidup yang berinteraksi dengan

lingkungan, tentu dapat mempengaruhi dan/atau dipengaruhi lingkungan.

Oleh karena manusia mengusahakan sumber daya alam lingkungan untuk

mempertahankan kehidupan dan keturunannya. Manusia bersama dengan

lingkungan merupakan suatu ekosistem sehingga kedudukannya tidak

dapat terpisahkan. Kelangsungan manusia tergantung pada kelestarian

lingkungan dan menurut Amos Neolaka manusia menjadi faktor dominan

mempunyai kecenderungan sifat sebagai perusak lingkungan. Oleh

karena itu, faktor kemanusiaan menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi kesadaran pengelolaan lingkungan.

c. Gaya Hidup

Perkembangan dunia yang semakin canggih dan modern termasuk

didalamnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menyebabkan

perubahan gaya hidup manusia yang selalu ingin memiliki semua

Page 57: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

39

peralatan dunia/alat canggih walaupun tidak dibutuhkan untuk

memuaskan dirinya. Gaya hidup mewah, mementingkan materi,

bersenang-senang, dan ingin mengikuti mode terbaru sudah menyebar ke

desa-desa. Hal tersebut apabila dibiarkan tanpa kendali manusia itu

sendiri akan sangat merugikan atau merusak lingkungan. Oleh karena itu,

gaya hidup dapat dikatakan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi

kesadaran pengelolaan lingkungan. Beberapa gaya hidup tersebut antara

lain: (1) gaya hidup yang menekan pada kenikmatan, foya-foya dan

berpesta pora (hedonisme); (2) gaya hidup yang mementingkan materi

(materialisme); (3) gaya hidup yang konsumtif (konsumerisme); (4) gaya

hidup sekuler atau yang mengutamakan keduniaan (sekulerisme); dan (5)

gaya hidup yang mementingkan diri sendiri (individualisme).

d. Kemiskinan

Kemiskinan adalah perihal miskin (tidak berharta benda, serba kurang),

kemelaratan, dan kepapaan. Kemiskinan merupakan keadaan

ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum. Menurut

Ismail Arianto yang dikutip oleh Amos Neolaka menyebutkan bahwa

kemiskinan sebagai salah satu masalah yang paling berpengaruh terhadap

masalah sosial. Dalam keadaan miskin menurut Amos Neolaka, akan

lebih sulit berbicara mengenai kesadaran lingkungan karena dalam

pikiran orang miskin adalah bagaimana caranya mengatasi masalah

hidupnya. Oleh karena itu, kesadaran pengelolaan lingkungan seperti

pengelolaan limbah atau sampah, drainase yang bersih, sungai yang

bersih dari sampah dan lain sebagainya tidak akan sempat terpikirkan.

Page 58: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

40

Dengan demikian pemikiran yang beranggapan bahwa kemiskinan

menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesadaran pengelolaan

lingkungan dapat diterima atau mengandung kebenaran.

C. Penjelasan Bank Sampah

1. Pengertian Bank Sampah

Pengelolaan lingkungan dalam hal ini sampah dengan paradigma awal,

yaitu pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan (P3) masih menghadapi

kendala dikarenakan rendahnya kesadaran masyarakat untuk memilah

sampah. Salah satu upaya untuk mengatasai masalah tersebut dengan

pengembangan bank sampah yang merupakan kegiatan mengajarkan dan

menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk memilah dalam pengelolaan

sampah secara bijak dan pada gilirannya akan mengurangi sampah yang

diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Bank Sampah dapat berperan

sebagai drooping point bagi produsen untuk produk dan kemasan produk

yang masa pakainya telah usai.46

Bank sampah memiliki konsep dimana masyarakat sebagai nasabah dapat

membawa sampah tertentu dan kering yang bisa diolah kembali menjadi

bahan yang bermanfaat dan diberikan imbalan berupa uang yang

ditabungkan. Sistem pengambilan uang tersebut minimum diambil tiga (3)

bulan setelah masa penyimpanan. Waktu pengambilan hasil tabungan juga

memperhatikan dengan jenis tabungan yang dibuat oleh nasabah. Misalnya,

jenis tabungan hari raya, maka uang tabungan hanya boleh diambil menjelang

hari raya. Singkatnya bank sampah merupakan salah satu kegiatan alternatif

46

Kementerian Lingkungan Hidup, Rakernas Bank Sampah: Dari Sampah Membangun

Ekonomi Kerakyatan, 2012, www.menlh.go.id, h. v-vi, diakses tanggal 1 April 2014

Page 59: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

41

mengajak masyarakat peduli akan sampah dengan cara melakukan

pengelolaan sampah berbasis rumah tangga seperti pemilahan, pengurangan

volume sampah (reduce), penggunaan kembali (reuse), dan daur ulang

(recycle).47

Pelaksanaan bank sampah pada prinsipnya adalah salah satu rekyasa

sosial (social engineering) untuk mengajak masyarakat memilah sampah dan

dapat memberikan tujuan nyata bagi masyarakat berupa kesempatan kerja

dalam melaksanakan manajemen operasi bank sampah dan investasi dalam

bentuk tabungan.48

Pelopor perkembangan bank sampah di Indonesia adalah

bank sampah Gemah Ripah yang didirikan oleh masyarakat Dusun

Bandengan Bantul D.I. Yogyakarta.49

Statistik perkembangan bank sampah di

Indonesia dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini:

Tabel 2. Statistik Perkembangan bank sampah di Indonesia Tahun 2012

No Bulan Jumlah Bank

Sampah Nasabah

Jumlah Sampah/

Bln

Perputaran

Uang/ Bln

1. Februari 471 47.125 755.600 Kg 1.648.320.000

2. Mei 886 84.623 2.001.788 Kg 3.182.281.000

Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup, www.menlh.go.id, 1 April 2014

2. Jenis-Jenis Sampah

Menurut Karden Eddy Sontang Manik jenis sampah berdasarkan zat

pembentuknya dapat dibedakan sebagai sampah organik dan anoraganik.50

47

Tim Pemberdayaan Bank Sampah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta,

Laporan Kegiatan pemberdayaan perempuan melalui bank sampah, Kerjasama dengan KPP&PA,

hal 34-38, 2013 48

Devita Permanasari dan Erni Damanhuri, Penelitian: Studi Efektivitas Bank Sampah

Sebagai Salah Satu Pendekatan Dalam Pengelolaan Sampah yang Berbasis Masyarakat,h. SW2,

www.ftsl.itb.ac.id, diakses tanggal 15 Mei 2014 49

Artikel: Bank Sampah Pertama di Dunia dari Indonesia,

www.indonesiaberprestasi.web,id, diakses tanggal 31 Maret 2014 50

Karden Eddy Sontang Manik, Pengelolaan Lingkungan Hidup, (Jakarta: PT. Ikrar

Mandiri Abadi, 2009), Cet. Ke-3, h. 67-67

Page 60: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

42

Sampah organik yang biasa disebut sampah basah merupakan sampah yang

bisa membusuk karena aktivitas mikrooganisme, yang menghasilkan gas

metan, gas H2S yang bersifat beracun.51

Contoh sampah organik ini seperti

sampah berupa sayuran, buah-buahan dan sisa dari pemotongan hewan di

pasar tradisional dan aktivitas memasak dan makan. Sedangkan anorganik

merupakan sampah yang memiliki ciri tidak membusuk dan dapat didaur

ulang. Sampah jenis ini dibagi menjadi dua, pertama sampah yang mudah

terbakar, seperti sampah kertas, kardus, platik, textil, karet, kulit, kayu, dan

furniture, kedua sampah yang tidak mudah terbakar seperti gelas, tembikar,

keramik dan kaleng.52

Jenis sampah juga sering dikelompokkan menjadi limbah benda padat

(waste), limbah cair atau air bekas (sewage), dan kotoran manusia (human

waste). Namun secara umum, pengelompokkan sampah hanya untuk benda-

benda padat dengan pembagian sebagai berikut:

a. Sampah yang mudah membusuk (garbage), misalnya sisa makanan.

b. Sampah yang tidak mudah membusuk (rubish), terdiri dari:

1) Sampah yang mudah terbakar, misalnya kertas, kayu dan

2) Sampah yang tidak mudah terbakar, misalnya kaca, kaleng.

c. Sampah bangkai binatang (dead animal), terutama binatang besar seperti

kucing, anjing dan tikus.

d. Sampah berupa abu hasil pembakaran (ashes), misalnya abu pembakaran

kayu, batu bara, arang.

51

Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, 2007), Cet. Ke-7, h. 153 52

Cahyadi Pitoyo, Jurnal: Studi Komposisi Sampah Perkotaan Pada Tingkat Rumah

Tangga di kota Depok, h. 7, www.gunadarma.ac.id, diakses tanggal 10 Mei 2014

Page 61: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

43

e. Sampah padat hasil industri (industrial waste), misalnya potongan besi,

kaleng, kaca.

f. Sampah padat yang berserakan di jalan-jalan (street sweeping), yaitu

sampah yang dibuang oleh penumpang atau pengemudi kendaraan

bermotor.53

3. Sumber-sumber sampah

Sumber-sumber sampah dapat dikelompokkan kedalam Delapan bagian

antara lain sebagai berikut:

a. Sampah dari rumah tangga, yaitu sampah yang biasanya berupa sisa

pengolahan makanan, perlengkapan bekas rumah tangga seperti kertas,

kardus, gelas, kain, sampah kebun/halaman dan lain-lain.

b. Sampah dari pertanian, yaitu sampah dari kegiatan pertanian seperti

jerami, pertisida/pupuk dan sejenisnya.

c. Sampah dari perdagangan dan perkantoran, yaitu sampah yang berasal

dari daerah perdagangan seperti toko, pasar tradisional, warung, lembaga

pendidikan, kantor pemerintahan dan sebagainya.

d. Sampah dari industri, yaitu sampah yang berasal dari seluruh rangkaian

proses produksi (bahan-bahan serpihan/potongan kimia), perlakuan dan

pengemasan produk kertas, kayu, plastik dan lain-lain.

e. Sampah dari sisa bangunan dan konstruksi gedung, yaitu sampah yang

berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung, seperti kayu,

bambu, triplek, semen, pasir, batu-bata, besi dan sebagainya.

53

Karden Eddy Sontang Manik, Pengelolaan Lingkungan Hidup, (Jakarta: PT. Ikrar

Mandiri Abadi, 2009), Cet. Ke-3, h. 67-68

Page 62: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

44

f. Sampah yang berasal dari jalan raya, yaitu sampah dari pembersihan jalan

yang umumnya terdiri dari kertas, plastik, debu, pasir, daun-daun dan

sebagainya.

g. Sampah yang berasal dari pertambangan, yaitu sampah yang berasal dari

pertambangan misalnya batu-batuan, tanah cadas, pasir, arang dan

sejenisnya.

h. Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan, yaitu sampah yang

berasal dari peternakan dan perikanan berupa kotoran-kotoran ternak, sisa-

sisa makanan, bangkai ternak dan sebagainya.54

4. Faktor-Faktor yang memengaruhi sampah

Juli Soemirat menjelaskan faktor-faktor yang dapat memengaruhi

sampah, baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. Faktor-faktor tersebut

diantaranya:

a. Jumlah penduduk, maksudnya semakin besar jumlah penduduk maka

semakin banyak pula jumlah sampah hasil dari berbagai kegiatan manusia.

b. Keadaan sosial ekonomi, maksudnya semakin tinggi keadaan sosial

ekonomi seseorang atau masyarakat, maka semakin banyak jumlah

perkapita sampah yang dibuang. Kualitas sampah disini semakin banyak

yang bersifat tidak dapat membusuk atau anorganik.

c. Kemajuan teknologi, maksudnya dengan terjadinya kemajuan teknologi

akan dapat menambah jumlah maupun kualitas sampah. Oleh karena

54

Chairil Nizar, Sumber-sumber Sampah, www.ilmusipil.com , diakses tanggal 10 Mei

2014

Page 63: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

45

pemakaian bahan baku dan cara pengepakan yang semakin beragam, dan

produk manufaktur yang semakin beragam pula.55

D. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir dalam penelitian tentang ―pengaruh penyuluhan agama

terhadap kesadaran lingkungan melalui pendirian bank sampah di Desa Ragajaya

Bogor‖ ini, berdasarkan al-Qur‘an surat al-A‘raf ayat 56 tentang pentingnya

mengelola dan menjaga lingkungan hidup, surat al-Baqarah ayat 205 dan al-Qasas

ayat 77 tentang ketidaksukaan Allah SWT terhadap kerusakan dan yang membuat

kerusakan di muka bumi.

Selain berpijak pada ayat al-Qur‘an di atas, alur pemikiran lain dalam

penelitian ini berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 23 tahun 1997 tentang

pengelolaan lingkungan hidup dan Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun 2012

tentang pengelolaan sampah serta konsep-konsep penyuluhan agama dan

kesadaran lingkungan.

Selanjutnya alur pemikiran yang digunakan dalam penelitian ―pengaruh

penyuluhan agama terhadap kesadaran lingkungan melalui pendirian bank sampah

di Desa Ragajaya Bogor‖ ini dapat dilihat dalam gambar 1. kerangka berfikir

penelitian di bawah ini sebagai berikut:

55

Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, 2007), Cet. Ke-7, h. 154

Page 64: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

46

Metode Penyuluhan

Agama

Media Penyuluhan

Agama

Kesadaran Pengelolaan Lingkungan

Gambar 1. Kerangka berfikir penelitian

Dalam penerapan metode penyuluhan agama di atas, pertama kali tim

pemberdayaan/penyuluhan melakukan penyadaran pengelolaan lingkungan

kelompok majelis taklim Nurul Falah dengan metode atau cara ceramah, diskusi

kelompok/Foccus Group Discussion (FGD) dan demonstrasi terplot melalui

media pengajian, alat peragaan dan pemanfaatan sampah kering. Metode dan

media ini digunakan dalam menyampaikan informasi untuk menambah

pengetahuan, pemahaman dan kesadaran kelompok majelis taklim tentang

pengelolaan lingkungan tempat tinggal sekitar.

Dalam pelaksanaannya, metode dan media penyuluhan di atas dilakukan

secara bersamaan dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya, seperti

metode ceramah dengan media pengajian, metode diskusi kelompok/Foccus

Group Discussion (FGD) dengan media alat peragaan dan metode demonstrasi

terplot dengan media pemanfaatan sampah kering. Tujuan pemilihan metode dan

media penyuluhan agama di atas dikarenakan untuk memudahkan penyebaran

informasi kepada khalayak sasaran dalam hal ini ibu-ibu majelis taklim Nurul

Falah yang sudah biasa melakukannya dan dipilih oleh peneliti untuk diteliti,

-Ceramah

-FGD

-Demplot

-Pengajian

-Alat Peraga

-Sampah

kering

-Tidak Tahu

-Tahu Perubahan

Kognitif

-Mau Perubahan Afektif

-Mampu Perubahan

Psikomotorik

Page 65: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

47

karena ingin melihat dan menganalisis apakah terdapat pengaruh yang signifikan

dari penggunaan metode dan media dalam penyuluhan agama di atas untuk

kesadaran pengelolaan lingkungan ibu-ibu majelis taklim?

Penggunaan metode dan media di atas akan berpengaruh signifikan

manakala terdapat perubahan pengetahuan (kognitif), perasaan (afektif) dan

perilaku (psikomorik) ibu-ibu majelis taklim yang semula tidak tahu menjadi tahu

apa yang harus dilakukan, mau melakukan dengan benar dan mampu melakukan

dengan menerapkan kebiasaan baru secara benar dalam mengelola dan menjaga

lingkungan tempat tinggal sekitar.

Page 66: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 67: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

48

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

1. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah sekelompok orang yang dapat

memberikan informasi sesuai dengan objek yang diteliti, yaitu anggota

kelompok majelis taklim Nurul Falah Kabupaten Bogor. Sedangkan objek

adalah keseluruhan permasalahan yang dibicarakan dalam penelitian,1 dalam

hal ini adalah penggunaan metode dan media dalam kegiatan penyuluhan

agama untuk kesadaran lingkungan melalui pendirian bank sampah.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di Majelis Taklim Nurul Falah yang

beralamat di Jl. Kecubung I Citayam Desa Ragajaya Kabupaten Bogor dan

dipilih secara sengaja dengan alasan:

a. Bank Sampah Melati Bersih Majelis Taklim Nurul Falah didirikan oleh

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta hasil kerjasama dengan Kementrian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP & PA) tahun 2013.

b. Penjajakan dalam penyadaran pengelolaan lingkungan dan pendirian bank

sampah Melati Bersih Majelis Taklim Nurul Falah diawali dengan

kegiatan penyuluhan agama.

c. Adanya keterbatasan waktu, biaya dan tenaga yang dimiliki peneliti.

1 Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu-Ilmu Sosial

Humaniora pada Umumnya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 135

Page 68: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

49

Adapun waktu penelitian dalam penulisan skripsi ini dimulai bulan Mei

sampai dengan Juli 2014.

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

jenis penelitian deskriptif analisis. Pendekatan kuantitatif dipilih karena dapat

menghasilkan data yang akurat setelah penghitungan tetap.2 Secara sederhana

menurut Nanang Martono pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

penelitian dengan mengumpulkan data berupa angka, kemudian diolah dan

dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka

tersebut.3

Adapun jenis penelitian deskriptif analisis, yaitu penelitian yang bertujuan

menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan,

variabel, dan fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan menyajikan

apa adanya.4 Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti berusaha

mendeskripsikan secara faktual, akurat dan sistematis apa adanya mengenai

penggunaan metode dan media penyuluhan agama untuk peningkatan kesadaran

lingkungan melalui pendirian bank sampah di kelompok majelis taklim Nurul

Falah Desa Ragajaya Kabupaten Bogor.

2 Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006), Cet. Ke-1, h. 36

3 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Data Sekunder,

(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011), Cet. Ke-2, h. 20

4 M. Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), Cet. Ke-2,

h. 89

Page 69: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

50

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran

penelitian.5 Sesuai judul penelitian di atas, maka populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh anggota kelompok majelis taklim Nurul Falah Desa Ragajaya

Bogor sebanyak 50 orang. Sedangkan sampel adalah bagian dari kumpulan objek

penelitian (populasi) yang dipelajari dan diamati.6 Adapun sampel dalam

penelitian ini, yaitu anggota majelis taklim yang menjadi nasabah atau mengikuti

kegiatan bank sampah melati bersih. Dalam penentuan sampel, peneliti

menghendaki tingkat presisi dengan tingkat kesalahan (margin error) 10% pada

derajat kebenaran 90% berdasarkan pada rumus Slovin sebagai berikut7:

n = N___

N(d)2

+ 1

Keterangan:

n = Jumlah Sampel yang Dicari

N = Jumlah Populasi

d = Nilai Presisi (10%)

Berdasarkan rumus di atas, maka diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

n = N___ = __ 50____

N(d)2

+ 1 50(0,1)2

+ 1

= 50_ = 50_ = 33,33 dibulatkan menjadi 35

0,5+1 1,5

Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 35 responden.

5 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada Media Group,

2010), h. 99

6 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

1994), h. 78

7 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan

Aplikasinya, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006), h. 137

Page 70: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

51

D. Variabel Penelitian

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (independent variable) yang terdiri dari:

a. Metode penyuluhan meliputi metode ceramah, metode diskusi

kelompok/Foccus Group Discussion (FGD), dan metode demonstrasi

terplot.

b. Media penyuluhan meliputi pengajian, alat peragaan dan pemanfaatan

sampah kering.

2. Variabel terikat (dependent variable) yaitu kesadaran lingkungan yang terdiri

dari:

a. Tidak tahu

b. Tahu dengan adanya perubahan pengetahuan (kognitif)

c. Mau dengan adanya perubahan sikap (afektif)

d. Mampu dengan adanya perubahan perilaku (psikomotorik/konatif)

E. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian

Adapun definisi operasional dan indikator dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. Metode penyuluhan disini adalah cara atau teknik penyuluhan yang dilakukan

dalam menstransformasikan pengetahuan kepada sasaran untuk mencapai

tujuan yang sudah ditentukan atau direncanakan dengan cara ceramah, diskusi

kelompok/Foccus Group Discussion (FGD) dan demonstrasi plot.

a. Metode ceramah disini adalah menyampaikan materi penyuluhan kepada

sasaran tentang kebersihan lingkungan yang dikaitkan dengan nilai-nilai

agama melalui ceramah.

Page 71: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

52

b. Metode diskusi kelompok/Foccus Group Discussion (FGD) disini adalah

menyampaikan materi penyuluhan dengan cara melakukan diskusi

kelompok yang terarah terkait pengelolaan kebersihan lingkungan.

c. Metode demonstrasi terplot disini adalah menyampaikan materi

penyuluhan dengan memberikan contoh praktik langsung dalam

pemanfaatan sampah kering.

2. Media penyuluhan disini adalah semua alat atau saluran komunikasi dalam

menyampaikan materi penyuluhan sebagai upaya untuk mempermudah

penyampaian materi penyuluhan yang terdiri dari media pengajian, alat

peragaan, dan pemanfaatan sampah kering.

a. Media pengajian disini adalah saluran komunikasi dalam kegiatan belajar

agama pada kelompok majelis taklim Nurul Falah dengan materi

pengajian tentang pelajaran agama dan pengelolaan lingkungan.

b. Media alat peragaan disini adalah alat komunikasi yang digunakan dalam

menyampaikan materi penyuluhan kepada kelompok majelis taklim

Nurul Falah.

c. Media pemanfaatan sampah kering disini adalah pemanfaatan dan

pengelolaan sampah kering dengan cara ditabungkan ke bank sampah

dan digunakan untuk bahan kerajinan tangan.

3. Kesadaran lingkungan disini adalah adanya perubahan pengetahuan dan

pemahaman kelompok majelis taklim Nurul Falah tentang pengelolaan

lingkungan yang diwujudkan dalam tindakan menjaga dan mengelola

lingkungan sekitar. Kesadaran lingkungan ini berawal dari tidak tahu menjadi

tahu, kemudian mau dan mampu menjaga dan mengelola lingkungan.

Page 72: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

53

a. Tidak tahu disini maksudnya kelompok majelis taklim Nurul Falah tidak

mengerti dan mengetahui apa yang harus dilakukan dalam pemanfaatan

sampah untuk menjaga lingkungan.

b. Tahu disini maksudnya kelompok majelis taklim Nurul Falah mengerti

dan tahu tentang manfaat mengelola sampah untuk menjaga lingkungan

yang ditandai dengan peningkatan pengetahuan (kognitif).

c. Mau disini maksudnya kelompok majelis taklim Nurul Falah mau belajar

mengelola lingkungan dengan memilah sampah kering dan basah.

d. Mampu disini maksudnya kelompok majelis taklim Nurul Falah mampu

memilah sampah dengan cepat, tepat untuk menjaga lingkungan sekitar.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data,

antara lain sebagai berikut:

1. Observasi atau pengamatan

Observasi atau pengamatan merupakan susunan proses pengamatan dan

ingatan baik biologis maupun psikologis.8 Semua bentuk penelitian

psikologis, baik kualitatif maupun kuantitatif mengandung aspek observasi di

dalamnya yang diarahkan pada kegiatan memerhatikan secara akurat,

mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar

aspek fenomena tersebut.9.

Adapun observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati

kegiatan pengajian dan penyuluhan agama tentang lingkungan serta psoses

8 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011), Cet. Ke-14, h.145 9 E. Kristi Perwandari, Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia,

(Depok: LPSP3-UI, 2011), Cet. Ke-4, h. 134

Page 73: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

54

pendirian dan pengelolaan sampah melalui bank sampah pada kelompok

majelis taklim Nurul Falah.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab

secara langsung dan tertulis.10

Pengumpulan data menggunakan kuesioner ini

diberikan oleh peneliti kepada Ibu-Ibu majelis taklim Nurul Falah untuk

mengetahui dan manganalisis pengaruh metode dan media penyuluhan agama

terhadap kesadaran pengelolaan lingkungan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.11

Peneliti mendokumentasikan

kegiatan majelis taklim Nurul Falah, penyuluhan agama dan proses

pengelolaan sampah melalui bank sampah serta mencari dokumen-dokumen

tertulis lain yang relevan dengan kebutuhan penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

metode deskriptif analisis dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan

dan menganalisis data yang berwujud angka kemudian menguraikan secara

naratif.12

Analisis dalam penelitian ini meliputi:

10

Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu-Ilmu Sosial

Humaniora pada Umumnya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 239 11

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2002), edisi revisi IV, h, 236 12

Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu-Ilmu Sosial

Humaniora pada Umumnya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 336-337

Page 74: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

55

1. Uji Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui bagaimana hubungan fungsional ataupun kausal antara

beberapa variabel independen dengan variabel dependen. Meunurut Fred N.

Kerlinger persamaan umum regresi linier berganda adalah sebagai berikut13

:

Y = a0 + a1X1 + a2X2 + a3X3 + …. +anXn

Keterangan:

Y = Variabel denpenden (kesadaran pengelolaan lingkungan)

X = Variabel independen (metode dan media penyuluhan)

a0 = Konstanta

a1 = Angka arah atau koefisien regresi untuk variabel bebas ke-1

an = Angka arah atau koefisien regresi untuk variabel bebas ke-n

2. Uji Koefisien Korelasi

Uji koefisien korelasi ini berfungsi untuk melihat hubungan antara variabel

terikat dengan variabel bebasnya. Setelah data diklasifikasikan, kemudian

diolah dan dianalisis dengan penelaahan hubungan antara variabel-variabel

pada situasi atau kelompok subyek yang dilakukan untuk melihat hubungan

antara fenomena atau hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Menurut

Sugiyono, untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi

yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada

ketentuan yang tertera pada tabel 3 di bawah ini sebagai berikut14

:

13

Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu-Ilmu Sosial

Humaniora pada Umumnya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 929-939 14

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011), Cet. Ke-14, h.184

Page 75: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

56

Tabel 3. Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam

output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary dan

tertulis R square. Namun untuk regresi berganda sebaiknya menggunakan R

square yang telah disesuaikan (Adjusted R square), karena disesuaikan

dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian.

Menurut Santoso, nilai R square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R

square berkisar antara 0 sampai dengan 1. Secara umum sampel dengan data

deret waktu (times series) memiliki R square maupun Adjusted R square

dikatakan cukup tinggi dengan nilai di atas 0,5.15

4. Uji F-tes (simultan)

Uji simultan dengan uji F ini bertujuan untuk megetahui pengaruh secara

bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun

besaran taraf signifikansinya adalah sebesar α = 1 % sampai dengan α =10 %

Untuk melakukan pengujian hipotesis, maka ada beberapa ketentuan yang

perlu diperhatikan yaitu dengan merumuskan:

15

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011), Cet. Ke-14, h.187-188

Page 76: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

57

H0 : β0 = 0 Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel metode dan

media penyuluhan terhadap kesadaran lingkungan kelompok

majelis taklim Nurul Falah.

H1 : β0 ≠ 0 Terdapat pengaruh signifikan antara variabel metode dan media

penyuluhan terhadap kesadaran lingkungan kelompok majelis

taklim Nurul Falah.

Jika sig F > 0,1 maka berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel independen terhadap variabel dependen. Jika sig F < 0,1 maka

berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen.16

5. Uji t-tes (parsial)

Uji parsial dengan uji (t-tes) ini bertujuan untuk mengetahui besarnya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individu (parsial)

terhadap variabel dependen. Adapun nilai taraf signifikansinya sebesar α = 1

% sampai dengan α = 10 %.17

Untuk melakukan uji hipotesis, ada beberapa ketentuan yang perlu

diperhatikan, yaitu merumuskan hipotesis nol (H0) dan harus disertai pula

hipotesis alternatifnya (H1) seperti berikut ini:

a) Variabel metode penyuluhan (X1)

H0 : β0 = 0 Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel metode

penyuluhan terhadap kesadaran lingkungan kelompok majelis

taklim Nurul Falah.

16

Fred N.Kerlinger, Asas-asas Penelitian Behavioral, (Yogyakarta: UGM Press, 2004),

Cet. Ke-10, h.330-332 17

Ibid, h. 343-344

Page 77: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

58

H1 : β0 ≠ 0 Terdapat pengaruh signifikan antara variabel metode penyuluhan

terhadap kesadaran lingkungan kelompok majelis taklim Nurul

Falah.

b) Variabel media penyuluhan

H0 : β0 = 0 Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel media

penyuluhan terhadap kesadaran lingkungan kelompok majelis

taklim Nurul Falah.

H1 : β0 ≠ 0 Terdapat pengaruh signifikan antara variabel media penyuluhan

terhadap kesadaran lingkungan kelompok majelis taklim Nurul

Falah

Jika sig t > 0,1 maka berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel independen terhadap variabel dependen. Jika sig t < 0,1 maka berarti

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam membuat koesioner, teknik pengukurannya menggunakan skala

likert dengan 5 kategori pilihan jawaban dan masing-masing kategori memiliki

nilai tertentu, baik pernyataan favorable maupun unfavorable. Penggunaan skala

likert dipilih agar memudahkan subyek penelitian. Adapun 5 kategori jawaban

dalam Skala likert dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini sebagai berikut18

:

18

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LP3ES,

1995), Cet. Ke-2, h. 110-113

Page 78: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

59

Tabel 4. Bobot nilai skala likert

Kategori Pilihan Favorable Unfavorable

Sangat Sejutu/Sesuai (SS) 5 1

Setuju/Sesuai (S) 4 2

Cukup Setuju (CS) 3 3

Tidak Setuju/Sesuai (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju/Sesuai (STS) 1 5

Selanjutnya untuk mengetahui apakah instrumen tersebut tepat untuk

melakukan pengukuran dan untuk mengukur konsistensi instrumen penelitian,

maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen.

a. Uji Validitas 19

Uji validitas berguna untuk mengukur ketepatan instrumen penelitian.

Suatu instrumen dikatakan valid jika mempunyai validitas yang tinggi,

sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti validitasnya rendah.

Pendekatan yang digunakan untuk uji validitas dalam penelitian ini adalah

construct validity, yaitu untuk mengukur construct tertentu yang artinya

apakah suatu instrumen mengukur construct sesuai yang diharapkan. Rumus

yang digunakan untuk mengukur validitas instrumen penelitian ini adalah

rumus korelasi Pearson Product Moment dan menggunakan program SPSS 21

for Windows.

Adapun blue print untuk skala metode, media dan kesadaran lingkungan

sebelum dilakukan uji coba validitas instrument terlihat pada tabel 5 dan 6 di

bawah ini sebagai berikut:

19

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2002), edisi revisi IV, h.328

Page 79: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

60

Tabel 5. Blue print Skala Metode Penyuluhan (sebelum validitas

instrumen)

No Dimensi Metode

Penyuluhan

Item Jumlah

Favorable Unfavorable

1 Ceramah 1, 2, 3, 4, 5, 6,

7, 8 8

2 Diskusi (FGD) 9, 10, 11, 12,

13, 14 6

3 Demonstrasi Plot 15, 16, 17, 18,

19, 20, 21 7

Jumlah 21

Tabel 6. Blue print Skala Media Penyuluhan (sebelum validitas instrumen)

No Dimensi Media Penyuluhan Item

Jumlah Favorable Unfavorable

1 Pengajian 22, 23, 24, 25,

26 5

2 Alat Peraga 27, 28, 29, 30,

31, 32 6

3 Pemanfaatan sampah kering 33, 34, 35, 36,

37, 38 6

Jumlah 17

Tabel 7. Blue print Skala Kesadaran Pengelolaan Lingkungan (sebelum

validitas instrumen)

No Dimensi Kesadaran

Pengelolaan Lingkungan

Item Jumlah

Favorable Unfavorable

1 Pengkuran Pengetahuan

(Kognitif)

39, 40, 41, 42,

43, 44, 45, 46,

47, 48, 49, 50

12

2 Pengukuran Sikap (Afektif)

51, 53, 54, 55,

56, 59, 62, 63,

65, 67, 68

52, 57, 58, 60,

61, 64, 66 18

3 Pengukuran Perilaku

(Psikomotorik)

69, 70, 71, 72,

73, 75, 80, 84

74,76, 77, 78,

79, 81, 82, 83 16

Jumlah 46

Selanjutnya setelah dilakukan uji validitas dengan teknik Product Moment

pada skala metode penyuluhan sebanyak 30 responden, dari 21 item butir

pernyataan yang diujicobakan terdapat 2 item butir yang tidak valid. Item

yang gugur/tidak valid ini dikarenakan pernyataan yang kurang jelas atau

Page 80: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

61

kurang dipahami oleh responden. Sehingga item yang valid atau yang dapat

digunakan untuk penelitian selanjutnya sebanyak 19 butir pernyataan seperti

terlihat pada blue print tabel 8 (skala metode penyuluhan setelah validitas

instrumen). Besarnya skor metode penyuluhan pada kisaran minimal 19 poin

dan maksimal 95 poin.

Tabel 8. Blue print Skala Metode Penyuluhan (setelah validitas

instrumen)

No Dimensi Metode

Penyuluhan

Item Jumlah

Favorable Unfavorable

1 Ceramah 1, 2, 3, 4, 5, 6,

7, 8 8

2 Diskusi (FGD) 9, 10, 12, 13,

14 5

3 Demonstrasi Plot 16, 17, 18, 19,

20, 21 6

Jumlah 19

Sedangkan pada skala media penyuluhan, dari 17 butir yang diujicobakan

semua item dinyatakan valid. Sehingga item yang digunakan untuk penelitian

selanjutnya sebanyak 17 butir pernyataan seperti terlihat pada blue print tabel

9 (skala media penyuluhan setelah validitas instrumen). Besarnya skor media

penyuluhan pada kisaran minimal 17 poin dan maksimal 85 poin.

Tabel 9. Blue print Skala Media Penyuluhan (setelah validitas instrumen)

No Dimensi Media Penyuluhan Item

Jumlah Favorable Unfavorable

1 Pengajian 22, 23, 24, 25,

26 5

2 Alat Peraga 27, 28, 29, 30,

31, 32 6

3 Pemanfaatan sampah kering 33, 34, 35, 36,

37, 38 6

Jumlah 17

Page 81: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

62

b. Uji Reliabilitas 20

Uji reliabilitas berguna untuk mengukur konsistensi instrumen penelitian.

Apabila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang

sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat

tersebut reliable. Instrumen dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data

dalam waktu yang berbeda. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal

jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten meskipun diuji

berkali-kali. Jika hasil cronbach alpha > 0,60 maka data tersebut mempunyai

kehandalan yang tinggi.

Peneliti menggunakan teknik Internal Consistency yang dilakukan dengan

cara mengukur instrument sekali saja, kemudian data yang diperoleh dinalisis

dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi

reliabilitas instrument. Dalam uji reliabilitas ini, peneliti menggunakan

Reliability Analysis dengan metode Cronbach‟s Alpha dengan bantuan

perangkat lunak SPSS 21 for Windows.

I. Sumber Data

Sumber data yang akan digunakan untuk mendapatkan data lapangan

terdiri dari dua sumber antara lain:

a. Sumber data primer, yaitu sumber data yang didapati dari para responden

yang akan diteliti dengan cara mengisi kuesioner. Responden disini adalah

Ibu-Ibu Majelis Taklim Nurul Falah yang mengikuti kegiatan penyuluhan

untuk pendirian bank sampah baik yang terdaftar atau tidak sebagai nasabah

20

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008), h. 133

Page 82: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

63

bank sampah yang sudah didirikan di Majelis Taklim Nurul Falah Desa

Ragajaya Kabupaten Bogor.

b. Sumber data sekunder, yaitu sumber data yang dikumpulkan dari penelitian

sebelumnya atau kepustakaan lain untuk mencari teori-teori yang sesuai atau

berhubungan dengan penelitian ini, seperti skripsi, tesis, disertasi, jurnal,

surat kabar harian, dan dokumentasi lainnya.

Page 83: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 84: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

64

BAB IV

GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Profil Desa Ragajaya Kabupaten Bogo1

1. Kondisi Geografis

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 tahun 2006

tentang Pembentukan Desa di Kecamatan Bojonggede, Desa Ragajaya

mempunyai wilayah seluas 403 Ha terdiri dari 67 RT dan 15 RW, yaitu

sebagai berikut:

Tabel 10. Luas Wilayah Per RW di Desa Ragajaya

No RW Jumlah RT Luas (Ha)

1. 01 4 ± 10 Ha

2. 02 2 ± 13 Ha

3. 03 3 ± 10 Ha

4. 04 3 ± 13 Ha

5. 05 2 ± 16 Ha

6. 06 4 ± 12 Ha

7. 07 4 ± 14 Ha

8. 08 3 ± 16 Ha

9. 09 4 ± 14 Ha

10. 10 4 ± 11 Ha

11. 11 2 ± 15 Ha

12 12 15 ±100 Ha

13. 13 10 ± 90 Ha

14. 14 4 ± 18 Ha

15. 15 4 ± 18 Ha

JUMLAH 67 ± 403 Ha

Sumber: Disarikan dari Laporan Pemberdayaan FIDKOM UIN Jakarta 2013

Batas-batas Wilayah Desa Ragajaya sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Depok

1 Tim FIDKOM UIN Jakarta, Laporan: Pemberdayaan Perempuan pada Rumah Tangga

Miskin Melalui Pengelolaan Sampah untuk Penguatan Ekonomi Rumah Tangga di Wilayah Kota

Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor, FIDKOM UIN Jakarta kerjasama dengan Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP&PA) Jakarta tahun 2013, h. 19-20

Page 85: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

65

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tajur Halang

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kota Depok/Pabuaran

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kota Depok/Tajur Halang

Jarak yang ditempuh dari kantor Desa Ragajaya ke Ibukota Pemerintahan

sebagai berikut:

1. Kantor Kecamatan ± 5 KM

2. Ibukota Kabupaten Bogor ± 10 KM

3. Ibukota Propinsi Jawa Barat ± 124 KM

4. Ibukota Negara Republik Indonesia (RI) ± 60KM

2. Kondisi Demografis

Desa Ragajaya yang dibentuk pada tanggal 19 September 1987 merupakan

organisasi perangkat daerah di Kecamatan Bojonggede yang mempunyai

wilayah administrasi Desa Ragajaya dengan pola kehidupan masyarakat pada

umumnya berbudaya betawi pinggiran yang dipengaruhi oleh pola kehidupan

kota Jakarta, Depok, Bogor dan Tangerang.

Adapun jumlah penduduk Desa Ragajaya tercatat per 29 Februari 2012

sebanyak 24.801 jiwa atau 5.732 Kepala Keluarga dengan rincian sebagai

berikut:

1. Laki-laki : 12.163 Jiwa

2. Perempuan : 12.636 Jiwa

Dari data tersebut sebanyak 12.400 jiwa adalah penduduk yang wajib

memliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan telah terealisasi 6.950 jiwa atau

sekitar ± 28 %. Adapun jumlah jiwa berdasarkan RW dapat dilihat dalam

tabel di bawah ini:

Page 86: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

66

Tabel 11. Jumlah Jiwa Berdasarkan RW di Desa Ragajaya

No RW Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. 01 725 755 1.480

2. 02 363 377 740

3. 03 544 566 1.110

4. 04 544 566 1.110

5. 05 363 377 740

6. 06 725 755 1.480

7. 07 725 755 1.480

8. 08 544 566 1.110

9. 09 725 755 1.480

10. 10 544 566 1.110

11. 11 378 372 751

12. 12 2.720 2.831 5.550

13. 13 1.813 1.887 3.700

14. 14 725 755 1.480

15. 15 725 755 1.480

TOTAL 12.163 12.838 24.801

Sumber: Disarikan dari Laporan Pemberdayaan FIDKOM UIN Jakarta 2013

3. Kondisi Keagamaan

Kegiatan keagamaan di Desa Ragajaya berjalan sebagaimana mestinya

seusai dengan agama yang dianut. Kerukunan hidup antar dan inter umat

beragama berjalan harmonis dan tidak ditemui kasus-kasus sosial yang dilatar

belakangi oleh agama. Jumlah sarana keagamaan di Desa Ragajaya dapat

dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 12. Institusi Keagamaan di Desa Ragajaya

Sarana Jumlah

Pondok Pesantren 1 Buah

Masjid 10 Buah

Mushola 20 Buah

Majelis Taklim 20 Buah

Sumber: Disarikan dari Laporan Pemberdayaan FIDKOM UIN Jakarta 2013

Adapun jumlah penganut agama di Desa Ragajaya dapat dilihat pada tabel

dibawah ini sebagai berikut:

Page 87: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

67

Tabel 13. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Agama Jumlah (Orang)

Islam 20.732

Katolik 116

Protestan 102

Hindu 2

Budha 5

Konghucu 0

Aliran Kepercayaan 0

Sumber: Disarikan dari Laporan Pemberdayaan FIDKOM UIN Jakarta 2013

B. Profil Majelis Taklim Nurul Falah2

1. Sejarah Singkat Majelis Taklim Nurul Falah

Majelis Taklim Nurul Falah terletak di Jl. Kecubung I Citayam Komplek

Departemen Pertanian, Desa Ragajaya, Bojonggede, Bogor di bawah DKM

Nurul Falah yang diketuai oleh H. Junianto. MT Nurul Falah adalah wadah

bagi Ibu-Ibu di lingkungan Kacapiring, Kecubung dan Kastari untuk

bersilaturahim antar jama‘ah/warga dalam meningkatkan pemahaman

keislaman dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Program utama MT Nurul

Falah, yaitu pengajian Ibu-Ibu yang diadakan setiap hari Sabtu pukul 10.00-

12.00 wib di minggu Ke-Empat setiap bulannya. Selain itu, kegiatan yang

sudah dilakukan selama ini, yaitu pengajian rutin, seminar parenting,

bimbingan baca tulis, Tahsin, Tahfidz Qur‘an, perayaan hari besar umat

Islam, seperti Maulid Nabi, Isra Mi‘raj, Muharam dan terbaru kegiatan

pendirian bank sampah sebagai wadah Ibu-ibu dan warga untuk menjaga dan

mengelola lingkungan tempat tinggal sekitar. Ustadz dan ustadzah yang

pernah dan menjadi pengisi kegiatan pengajian Ibu-Ibu diantaranya: Ustadz.

2 Wawancara peneliti dengan Ketua Majelis Taklim Nurul Falah, tanggal 20 Mei 2014

pukul. 13.30-15.00 wib

Page 88: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

68

M. Faisal Ali Nurdin, MA, Ustadz. Ihza, S.Ag (Asisten Ustadz. Arifin Ilham),

Ustadz. Zakaria, M.Ag, Utadzah Kalsum Minangsih, MA, dan lain-lain.

2. Visi dan Misi Majelis Taklim Nurul Falah

a. Visi

Mewujukan generasi Islam yang beriman dan bertaqwa yang berwawasan

ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta berakhlaqul karimah

dengan beramal sholeh sehingga berguna bagi agama dan bangsa sesuai

dengan petunjuk Al Qur‘an dan Hadits.

b. Misi

1) Menjadikan masyarakat yang Islami berlandaskan Iman dan Taqwa

yang berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2) Meningkaan motivasi dan potensi masyarakat dalam kehidupan sehari-

hari

3) Mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan serta persaudaraan sesama

umat Islam (Ukhuwah Islamiyah )

3. Struktur Pengurus Majelis Taklim Nurul Falah

Struktur kepengurusan majelis Taklim Nurul Falah di Jl. Kecubung I

Citayam Komplek Departemen Pertanian Desa Ragajaya Bojonggede

Kabupaten Bogor dapat dilihat pada gambar di bawah ini sebagai berikut:

Page 89: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

69

Gam

bar

2.

Str

uktu

r P

enguru

s m

ajel

is t

akli

m N

uru

l F

alah

Des

a R

agaj

aya

Bog

or

Page 90: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

70

4. Kegiatan Majelis Taklim Nurul Falah

Kegiatan majelis taklim Nurul Falah seperti yang sudah disebutkan di atas

antara lain: pengajian rutin satu bulan satu kali yang diadakan setiap hari

Sabtu minggu ke-Empat pukul 10.00-12.00 wib; seminar parenting yang

diadakan setiap perayaan hari pendidikan nasional; bimbingan baca tulis,

Tahsin dan Tahfidz Qur‘an; perayaan hari besar umat Islam, seperti Maulid

Nabi, Isra Mi‘raj, Muharaman; Santunan kepada anak yatim dan kaum

dhuafa; Mengikuti perlombaan antar majelis taklim se-komplek Atsiri Permai

dan paling terbaru kegiatan pendirian bank sampah sebagai wadah Ibu-ibu

majelis taklim Nurul Falah dan warga untuk menjaga dan mengelola

lingkungan tempat tinggal sekitar

C. Profil Bank Sampah Melati Bersih FIDKOM UIN Jakarta3

1. Sejarah Singkat Bank Sampah Melati Bersih FIDKOM UIN Jakarta

Bank sampah melati bersih Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

(FIDKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta didirikan tanggal 30 dan 31

Agustus 2013 di empat majelis taklim wilayah kota Tangerang Selatan dan

Kabupaten Bogor. Keempat majelis taklim tersebut antara lain; majelis taklim

al-Wardah, at-Taqwa, Uswatun Hasanah dan Nurul Falah. Pendirian bank

sampah ini bertujuan untuk membantu laju perekonomian rumah tangga

miskin ke tingkat yang lebih baik dengan memadukan kegiatan

kewirausahaan dan pendidikan pengelolaan lingkungan.

3 Tim FIDKOM UIN Jakarta, Laporan: Pemberdayaan Perempuan pada Rumah Tangga

Miskin Melalui Pengelolaan Sampah untuk Penguatan Ekonomi Rumah Tangga di Wilayah Kota

Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor, FIDKOM UIN Jakarta kerjasama dengan Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP&PA) Jakarta tahun 2013, h. iii-46

Page 91: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

71

Kegiatan pendirian bank sampah ini didahului dengan melakukan kajian

dan asemen awal, selanjutnya tim melaksanakan penyuluhan agama untuk

menambah pengetahuan, baik pengetahuan tentang agama, lingkungan,

ekonomi keluarga maupun keterampilan masyarakat dalam rangka

pengentasan kemiskinan.

Setelah bank sampah berdiri, pengelolaan, pemilahan dan penimbangan

sampah di bank sampah dilakukan oleh masing-masing majelis taklim dengan

Bapak Drs. H. Bambang B.S, MM pemilik lapak bank sampah melati bersih.

Dalam perjalanannya, nasabah bank sampah sudah bertambah lebih banyak

daripada awal-awal pendirian bank sampah. Oleh karena itu, bank sampah

FIDKOM UIN Jakarta dibagi menjadi empat dengan pengurus masing-

masing berdasarkan wilayah majelis taklim berada.

2. Struktur pengurus Bank Sampah Melati Bersih FIDKOM UIN Jakarta

Majelis Taklim Nurul Falah

Gambar 3. Struktur Kepengurusan Bank Sampah Melati Bersih FIDKOM

majelis taklim Nurul Falah

Page 92: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

72

3. Kegiatan Bank Sampah Melati Bersih FIDKOM UIN Jakarta Majelis

Taklim Nurul Falah

Kegiatan bank sampah melati bersih Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi (FIDKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta majelis taklim

Nurul Falah antara lain: pengelolaan, pemilahan dan penimbangan sampah,

sosialisasi mengajak Ibu-Ibu lain yang belum tergabung, pengajian rutin

seperti biasa, penghijauan, membuat kompos, mendaur ulang sampah kering/

membuat kerajinan tangan dari sampah kering, santunan dan lain sebagainya.

Page 93: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 94: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

73

BAB V

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Ibu-Ibu Majelis Taklim Nurul

Falah di Komplek Pertanian Jl. Kecubung, Kecamatan Bojonggede Desa Ragajaya

Kabupaten Bogor sebanyak 35 orang yang dipilih secara acak sederhana. Ibu-Ibu

majelis taklim tersebut yang pernah mengikuti kegiatan penyuluhan agama untuk

peningkatan kesadaran pengelolaan lingkungan melalui pendirian bank sampah,

baik yang terlibat langsung maupun yang tidak menjadi nasabah bank sampah.

Adapun karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dan usia terlihat

pada tabel 14 dan tabel 15 sebagai berikut:

Tabel. 14 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat Pendidikan Frekuensi Frekuensi Relatif (%)

≤SMA 15 42,9 %

>SMA – S1 18 51,4 %

>S1 2 5,7 %

Jumlah 35 100 %

Tabel. 15 Karakteristik responden berdasarkan usia

Usia Frekuensi Frekuensi Relatif (%)

≤35 tahun 4 11,5 %

>35 – 45 tahun 9 25,7 %

>45 tahun 22 62,8 %

Jumlah 35 100 %

Berdasarkan tabel 14, terlihat bahwa sebagian besar responden dengan

tingkat pendidikan > SMA – S1. Sedangkan tabel 13 terlihat bahwa sebagian

besar responden berusia > 45 tahun. Hal ini terjadi karena dalam pemilihan

Page 95: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

74

responden peneliti mengabaikan pengaruh tingkat pendidikan dan usia terhadap

kesadaran pengelolaan lingkungan.

Untuk mengetahui lebih lanjut karakteristik respon metode, media dan

kesadaran lingkungan Ibu-Ibu majelis taklim Nurul Falah dapat dilihat pada tabel

16 sebagai berikut:

Tabel. 16 Perbandingan Rata-Rata Respon Metode, Media dan Kesadaran

Lingkungan Ibu-Ibu Majelis Taklim Nurul Falah.

Berdasarkan tabel 16 di atas menunjukkan nilai rata-rata metode ceramah

yang digunakan pada metode penyuluhan agama untuk peningkatan kesadaran

pengelolaan lingkungan mempunyai nilai lebih tinggi (33,60) dari metode focus

group discussion (19,71) dan demonstrasi plot (23,34). Dalam penggunaan media

penyuluhan agama menunjukkan bahwa media pemanfaatan sampah kering

(24,11) dan media alat peragaan (23,29) merupakan media penyuluhan yang lebih

tinggi nilai rata-ratanya dari pada media pengajian (19,49).

Selanjutnya tabel 16 juga menunjukkan tingkat kesadaran pegelolaan

lingkungan dengan aspek sikap (afektif), yaitu sebesar 53,80 merupakan tingkat

kesadaran tertinggi dari pada aspek perilaku (konatif) sebesar 52,03 dan aspek

pengetahuan (kognitif) dengan nilai 40,97. Nilai pengetahuan (kognitif) responden

Metode Media

Kesadaran Lingkungan

Pengetahuan

(Kognitif)

Sikap

(Afektif)

Perilaku

(Konatif)

Cera-

mah 33, 60 Pengajian 19, 49

40, 97 53, 80 52, 03

FGD 19, 71 Alat

Peragaan 23, 29

Dem-

plot 23, 34

Pemanfa-

atan

Sampah

Kering

24, 11

Rangking 3 1 2

Page 96: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

75

tentang pengelolaan lingkungan yang rendah diduga responden tidak selalu

memperbarui mencari informasi (pengetahuan) baru dalam mengikuti

perkembangan mengenai pengelolaan lingkungan dengan baik.

Nilai rata-rata aspek afektif yang tinggi (53,80) dari pada aspek konatif

(52,03) menandakan bahwa proses perubahan perilaku (kesadaran) sasaran

penyuluhan masih dalam tahapan mau dan sedikit mampu (conscious

competence). Hal tersebut diduga Ibu-Ibu majelis taklim yang mengikuti kegiatan

penyuluhan agama melalui pendirian bank sampah tidak semua ikut menjadi

nasabah yang disebabkan beberapa faktor, seperti kemauan ada tapi takut sama

tukang sampah keliling yang biasa meminta sampah-sampahnya, ada juga karena

jumlah produksi sampahnya sedikit sehingga tidak ikut menjadi nasabah dan

faktor yang lainnya.

Menurut Totok Mardikanto hal demikian bisa saja terjadi karena

penyuluhan merupakan proses merubah kebiasaan sasaran harus dilakukan secara

terus menerus dan belum tentu langsung berhasil sekali jadi. Selanjutnya

dijelaskan penyuluhan merupakan proses perubahan perilaku baik pengetahuan

(kognitif), sikap (afektif), maupun keterampilan (konatif) khalayak sasaran agar

mereka tahu, mau dan mampu melaksanakan perubahan-perubahan demi

perbaikan kesejahteraan hidupnya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya.

1

Menurut Soekanto terdapat empat tingkatan kesadaran yang masing-

masing merupakan suatu tahapan bagi tahapan berikutnya mulai dari yang

1 Totok Mardikanto, Penyuluhan Pembangunan Pertanian, (Surakarta: UNS Press,

1993), h. 14-17

Page 97: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

74

terendah sampai dengan yang tertinggi.2 Selanjutnya Geller berpendapat bahwa

perubahan tingkatan kesadaran tersebut memiliki tahapan-tahapan diantaranya:

Pertama, Unconscious Incompetence yaitu tahapan pertama dimana seseorang

tidak mengerti apa yang harus dilakukannya. Kedua, Conscious Incompetence

yaitu tahapan kedua dimana seseorang mengerti atau tahu apa yang seharusnya

dilakukan, tetapi perlu adanya pembelajaran bagaimana untuk melakukannya

secara benar. Ketiga, Conscious Competence yaitu tahapan ketiga dimana

seseorang dapat melakukannya dengan benar dikarenakan telah mengikuti aturan

yang telah ditetapkan. Keempat, Unconscious Competence, yaitu tahapan terakhir

dimana seseorang telah mempunyai kebiasaan dan mengetahui secara benar apa

yang dilakukannya.3

Tahapan keempat di atas merupakan titik akhir atau puncak dari

keberhasilan penyuluhan sesuai dengan salah satu falsafahnya yang diutarakan

Kelsey dan Hearne dalam Totok Mardikanto, yaitu penyuluhan dilakukan dengan

cara bekerja bersama masyarakat agar mereka mampu menolong dirinya sendiri

dan tidak lagi bergantung kepada penyuluh setelah kegiatan penyuluhan berakhir.4

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan perilaku sasaran

yang terjadi bisa saja masih berada pada tahapan pengetahuan (kognitif), atau

sikap (afektif) atau bahkan sudah masuk kedalam tahapan keterampilan (konatif).

2 Retno Jamanti, eJurnal: “Pengaruh Berita Banjir di Koran Kaltim Terhadap

Kesadaran Lingkungan Masyarakat Kelurahan Termindung Permai Samarinda, tahun 2014, vol.

2 (1), ejournal.ilkom.fisip.unmul.ac.id, diakses tanggal 05 Mei 2014 h. 24 3 Ambar Sih Wadani, Penelitian: Studi Tentang Literatur Kesadaran, h. 12-13,

lontar.ui.ac.id, diakses tanggal 05 Mei 2014 4 Totok Mardikanto, Penyuluhan Pembangunan Pertanian, (Surakarta: UNS Press,

1993), h. 19-22

Page 98: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

75

B. Pengaruh Metode dan Media Penyuluhan Agama terhadap Kesadaran

Lingkungan

1. Pengaruh Metode dan Media Penyuluhan Agama terhadap Kesadaran

Lingkungan

Untuk mengetahui hubungan antara variabel kesadaran lingkungan terhadap

variabel metode dan media penyuluhan agama, maka setelah dilakukan

pengolahan data dengan bantuan bantuan perangkat lunak (Software) SPSS 21

didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 17. Output Regresi Linier Variabel Metode dan Media Terhadap Kesadaran Lingkungan

KL = f (MTD, MDA) Regression

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1 MDA, MTDb . Enter

a. Dependent Variable: KL

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F Change

1 ,656a ,431 ,395 ,24948 ,431 12,104

a. Predictors: (Constant), MDA, MTD

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 1,507 2 ,753 12,104 ,000b

Residual 1,992 32 ,062

Total 3,498 34

a. Dependent Variable: KL

b. Predictors: (Constant), MDA, MTD

Page 99: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

76

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1,489 ,538 2,769 ,009

MTD ,509 ,168 ,546 3,022 ,005

MDA ,136 ,165 ,149 ,826 ,415

a. Dependent Variable: KPL

a) Uji Koefisien Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil olahan data seperti terlihat pada tabel 17, maka

persamaan pengaruh metode dan media penyuluhan terhadap kesadaran

pengelolaan lingkungan kelompok majelis taklim Nurul Falah adalah :

KL = 1,489 + 0,509MTD + 0,136MDA ……………………………… (1)

Dari persamaan 1 terlihat bahwa terdapat hubungan positif antara metode

dan media penyuluhan dengan kesadaran lingkungan. Hal ini berarti bahwa

semakin besar metode dan media penyuluhan, semakin besar pula kesadaran

lingkungan kelompok majelis taklim tersebut. Adapun angka 1,489 berarti

apabila nilai metode dan media penyuluhan nol, maka besarnya kesadaran

lingkungan sebesar 1,489. Sedangkan koefisien 0,509 pada variabel metode

dan 0,136 pada variabel media, berarti apabila terdapat penambahan sebesar

satu satuan variabel metode dan media, maka akan terjadi penambahan

kesadaran lingkungan sebesar 0,509 yang berasal dari variabel metode

penyuluhan dan 0.136 berasal dari media penyuluhan tersebut.

b) Uji Serentak Variabel Regresi Linier Berganda (uji F-test)

Dari tabel 17 Anova juga terlihat bahwa pengaruh metode dan media

penyuluhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesadaran

Page 100: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

77

lingkungan kelompok majelis taklim Nurul Falah. Bila dilihat dari hasil uji F-

test dimana nilai signifikansinya (0,000b) kurang dari 5%, ini menunjukkan

bahwa persamaan tersebut cukup relevan untuk menerangkan fenomena yang

ada.

c) Uji Parsial pada Variabel Persamaan Regresi Linier Berganda (t-test)

Selanjutnya untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh terhadap

kesadaran lingkungan, dilakukan pengujian parsial untuk masing-masing

variabel seperti pada tabel 17. Dari tabel output koefisien terlihat bahwa

variabel metode penyuluhan mempunyai t hitung 3,022 lebih besar dari t tabel

(2,021), hal ini juga dapat dilihat dari nilai signifikansinya (0,005) kurang

dari atau sama dengan 5%. Sedangkan variabel media penyuluhan

mempunyai t hitung (0,826) lebih kecil dar t tabel (2,021), atau nilai

signifikansinya (0,415) lebih dari 5%. Hal ini berarti bahwa variabel metode

penyuluhan berpengaruh positif dan signifikan sedangkan media penyuluhan

berpengaruh positif tetapi tidak signifikan tehadap kesadaran lingkungan

kelompok majelis taklim Nurul Falah.

d) Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi

Berdasarkan tabel 17 terlihat bahwa koefisien korelasi sebesar 0,656,

berarti terdapat hubungan yang (positif) kuat antara variabel metode dan

media dengan kesadaran lingkungan. Hal ini juga ditunjukkan dengan

koefisien determinasi yaitu sebesar 0,43 yang berarti bahwa pengaruh

variabel metode penyuluhan dan media penyuluhan sebesar 43% terhadap

kesadaran lingkungan, sedangkan 57% lainnya ditentukan oleh variabel lain

diluar model.

Page 101: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

78

2. Pengaruh Dimensi Variabel Metode dan Media Penyuluhan Agama

terhadap Peningkatan Kesadaran Lingkungan

Selanjutnya untuk mengetahui bagian mana yang paling berpengaruh dari

dimensi-dimensi variabel metode penyuluhan agama yaitu: (1) ceramah, (2)

diskusi kelompok/Foccus Group Discussion (FGD), (3) demonstrasi terplot

(demplot) dan dimensi-dimensi media penyuluhan agama yaitu: (1) pengajian, (2)

alat peragaan, dan (3) pemanfaatan sampah kering terhadap kesadaran lingkungan,

maka setelah dilakukan pengolahan data dengan bantuan perangkat lunak

(Software) SPSS 21 didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 18. Output Regresi Linier Dimensi Variabel Metode dan Media terhadap Kesadaran Lingkungan

KL = f (CRM, DSK, DPL, PGJ, APR, PSM) [DataSet0]

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1

PSM, DSK,

APR, CRM,

DPL, PGJb

. Enter

a. Dependent Variable: KL

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F Change

1 ,695a ,483 ,373 ,25405 ,483 4,368

a. Predictors: (Constant), PSM, DSK, APR, CRM, DPL, PGJ

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 1,691 6 ,282 4,368 ,003b

Residual 1,807 28 ,065

Total 3,498 34

a. Dependent Variable: KL

b. Predictors: (Constant), PSM, DSK, APR, CRM, DPL, PGJ

Page 102: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

79

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1,275 ,611 2,087 ,046

CRM ,137 ,171 ,153 ,803 ,429

DSK ,323 ,131 ,430 2,464 ,020

DPL ,034 ,120 ,053 ,283 ,779

PGJ ,039 ,148 ,059 ,264 ,794

APR ,082 ,134 ,115 ,609 ,547

PSM ,088 ,178 ,099 ,493 ,626

a. Dependent Variable: KL

a) Uji Koefisien Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil olahan data seperti terlihat pada tabel 18, maka

persamaan pengaruh metode dan media penyuluhan terhadap kesadaran

lingkungan kelompok majelis taklim Nurul Falah adalah:

KL = 1,275 + 0,137CRM + 0,323DSK + 0,034DPL + 0,039PGJ +

0,082APR + 0,088PSM………... ……………………………… (2)

Keterangan :

CRM = Ceramah

DSK = Diskusi kelompok/Foccus group discussion

DPL = Demonstrasi terplot (demplot)

PGJ = Pengajian

APR = Alat peragaan

PSM = Pemanfaatan sampah kering

Dari persamaan 2 terlihat bahwa terdapat hubungan positif antara ceramah,

diskusi kelompok, demontrasi terplot, pengajian, alat peragaan, dan

pemanfaatan sampah kering dengan kesadaran ingkungan kelompok majelis

Page 103: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

80

taklim Nurul Falah. Hal ini berarti bahwa semakin besar ceramah, diskusi

kelompok, demontrasi terplot, pengajian, alat peragaan, dan pemanfaatan

sampah kering, semakin besar pula kesadaran lingkungan majelis taklim

tersebut. Adapun angka 1,275 berarti apabila nilai masing-masing dimensi

metode dan media nol, maka besarnya kesadaran lingkungan sebesar 1,275.

Sedangkan apabila terdapat penambahan sebesar satu satuan pada tiap-tiap

dimensi-dimensi variabel metode dan media, maka akan terjadi penambahan

kesadaran lingkungan sebesar konstanta yang ada pada masing-masing

dimensi variabel metode dan media tersebut.

b) Uji Serentak Variabel Regresi Linier Berganda (uji F-test)

Dari tabel 18 Anova juga terlihat bahwa pengaruh dimensi ceramah,

diskusi kelompok, demontrasi terplot, pengajian, alat peragaan, dan

pemanfaatan sampah kering berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kesadaran lingkungan. Bila dilihat dari hasil uji F-test dimana nilai

signifikansinya (0,003b) kurang dari 5%, ini menunjukkan bahwa persamaan

tersebut cukup relevan untuk menerangkan fenomena yang ada.

c) Uji Parsial pada Variabel Persamaan Regresi Linier Berganda (t-test)

Selanjutnya untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh terhadap

kesadaran lingkungan, dilakukan pengujian parsial untuk masing-masing

variabel seperti terlihat pada tabel 18. Dari tabel 18 terlihat bahwa dimensi

diskusi kelompok/FGD (DSK) mempunyai nilai t hitung (2,464) lebih besar

dari t tabel (2,021). Keadaan tersebut juga dapat dilihat dari nilai

siginifikansinya (0,020) atau kurang dari 5%. Hal ini berarti dimensi diskusi

kelompok/FGD (DSK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Page 104: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

81

peningkatan kesadaran lingkungan kelompok majelis taklim Nurul Falah,

sedangkan dimensi ceramah (CRM), demonstrasi terplot (DPL), pengajian

(PGJ), alat peragaan (APR), dan pemanfaatan sampah kering (PSM) hanya

berpengaruh positif tapi tidak signifikan dengan t hitung lebih kecil dari t

tabel.

d) Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi

Berdasarkan tabel 18 terlihat bahwa koefisien korelasi sebesar 0,695

berarti terdapat hubungan (positif) kuat antara dimensi ceramah, diskusi,

demontrasi terplot, pengajian, alat peragaan, dan pemanfaatan sampah kering

dengan kesadaran lingkungan kelompok majelis taklim Nurul Falah. Hal ini

juga ditunjukkan dengan koefisien determinasi yaitu sebesar 0,483 yang

berarti bahwa dimensi ceramah, diskusi, demontrasi terplot, pengajian, alat

peragaan, dan pemanfaatan sampah kering sebesar 48,3% berpengaruh positif

terhadap kesadaran lingkungan kelompok majelis taklim tersebut, sedangkan

51,7% lainnya ditentukan oleh variabel diluar model.

Page 105: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 106: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

84

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan tentang

pengaruh metode dan media penyuluhan agama terhadap kesadaran lingkungan

melalui pendirian bank sampah di Desa Ragajaya Bogor yang telah dilakukan,

maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat kesadaran kelompok majelis taklin Nurul Falah dalam mengelola

lingkungan tempat tinggal sekitar sudah mengetahui (kognitif), mau (afektif)

dan mampu (konatif) melakukan penjagaan dan pengelolaan lingkungan yang

tergolong lebih baik. Hanya saja peningkatan kesadaran yang terjadi masih

lebih tinggi pada aspek afektif (kemauan) daripada aspek konatif

(kemampuan), dengan skor rata-rata afektif sebesar 53,80 dan konatif sebesar

52,03. Hal tersebut diduga Ibu-Ibu majelis taklim yang mengikuti kegiatan

penyuluhan agama melalui pendirian bank sampah tidak semua ikut menjadi

nasabah yang disebabkan beberapa faktor, seperti kemauan ada tapi takut

sama tukang sampah keliling yang biasa meminta sampah-sampahnya, ada

juga karena jumlah produksi sampahnya sedikit sehingga tidak ikut menjadi

nasabah dan faktor yang lainnya.

2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel metode

penyuluhan dan media penyuluhan terhadap kesadaran lingkungan kelompok

majelis taklim Nurul Falah dengan F-test nilai signifikansinya sebesar

(0,000b) atau kurang dari 5%. Hal ini berarti semakin besar nilai metode dan

media, maka semakin besar pula kesadaran lingkungan kelompok majelis

Page 107: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

85

taklim tersebut. Apabila dilihat dari masing-masing variabel, terlihat bahwa

variabel metode penyuluhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kesadaran lingkungan dengan t hitung (3,022) lebih besar dari t tabel (2,021)

atau nilai signifikansinya (0,005) kurang dari 5%. Sedangkan variabel media

penyuluhan hanya berpengaruh positif tapi tidak signifikan dengan t hitung

(0,826) lebih kecil dar t tabel (2,021).

3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan anatara dimensi ceramah

(CRM), diskusi kelompok/FGD (DSK), demonstrasi terplot (DPL), pengajian

(PGJ), alat peragaan (APR), dan pemanfaatan sampah kering (PSM) terhadap

kesadaran lingkungan kelompok majelis taklim Nurul Falah dengan F-test

nilai signifikansinya sebesar (0,003b) atau kurang dari 5%. Hal ini berarti

semakin besar nilai masing-masing dimensi dari metode dan media, maka

semakin besar pula kesadaran lingkungan kelompok majelis taklim tersebut.

Apabila dilihat dari masing-masing dimensi, terlihat bahwa dimensi diskusi

kelompok/Focus Group Discussion (DSK) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kesadaran lingkungan dengan t hitung (2,464) lebih besar dari t tabel

(2,021) atau nilai signifikansinya (0,020) kurang dari 5%. Sedangkan dimensi

ceramah (CRM), demonstrasi terplot (DPL), pengajian (PGJ), alat peragaan

(APR), dan pemanfaatan sampah kering (PSM) hanya berpengaruh positif

tapi tidak signifikan dengan t hitung lebih kecil dari t tabel.

Page 108: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

86

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah

dilakukan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan peran serta kelompok majelis taklim Nurul Falah dalam

pengelolaan lingkungan, sebaiknya penyuluhan agama dilakukan secara

berkesinambungan dan lebih inovatif sehingga dapat memikat sasaran dan

pada akhirnya tercipta perubahan perilaku sasaran sesuai yang direncanakan.

2. Untuk tim Pemberdayaan Masyarakat FIDKOM UIN Jakarta diharapkan

dapat terus memantau, mengevaluasi, dan memberi masukan demi

keberlanjutan dan pengembangan keterampilan lain, seperti kegiatan

membuat kerajinan tangan dari sampah plastik, membuat kompos dari

sampah basah dan atau membuat gerakan penghijauan dan sebagainya.

3. Untuk majelis taklim Nurul Falah diharapkan dapat terus menerus mengikuti

dan memberi semangat kepada yang lainnya terutama kepada yang belum

menjadi nasabah untuk ikut andil dalam kegiatan menjaga dan mengelola

lingkungan melalui bank sampah

4. Hasil penelitian ini dapat dilanjutkan dengan kajian penelitian Ekonomi

Rumah Tangga Miskin.

Page 109: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 110: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

87

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama. Jakarta:

Golden Terayon Press. 1979

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi

IV. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2002

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media

Group. 2010

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. Bandung: PT. Sygma

Examedia Arkanleema. 2007

Dewan Redaksi Kebahasaan Indonesia. Ensiklopedi Kebahasaan Indonesia Jilid

III L-P. Bandung: Angkasa. 2009

Hall, Calvin S & Gardner Lindzey (penulis), A. Supratiknya (terj.). Teori-Teori

Psikodinamik (Klinis). Yogyakarta: Kanisius. 1993

Ismail, Asep Usman (ed.). Pengamalan Al-Qur‟an tentang Pemberdayaan

Dhu‟afa. Ciputat: Dakwah Press. 2008

Iwn. Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia. Jakarta: Koran Kompas. 2014

Keraf, A. Sony. Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

2010

Kerlinger, Fred N. Asas-asas Penelitian Behavioral. Cet. Ke-10. Yogyakarta:

UGM Press. 2004

Manaf, Mujahid Abdul. Sejarah Agama-agama. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada. 1996

Manik, Karden Eddy Sontang. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Cet. Ke-3.

Jakarta: PT. Ikrar Mandiri Abadi. 2009

Mardikanto, Totok. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: UNS Press.

1993

________________. Redefinisi dan Revitalisasi Penyuluhan Pembangunan,-

dalam buku Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor:

IPB Press. 2003

Page 111: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

88

________________. Komunikasi Pembangunan –Acuan bagi Akademisi, Praktisi,

dan Peminat Komunikasi Pembangunan. Surakarta: UNS Press. 2010

Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Data Sekunder.

Cet. Ke-2. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2011

Nasuhi, Hamid, dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan

Disertasi). Cet Ke-2. Ciputat: CeQDA UIN. 2007

Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: UI Press. 2011

Nasution, Zulkarimein. Prinsip-Prinsip Komunikasi untuk Penyuluhan. Jakarta:

Lemlit FEUI. 1990

Neolaka, Amos. Kesadaran Lingkungan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2008

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Cet. Ke-3. Jakarta: Balai Pustaka. 2005

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif:

Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2006

Prihatini, Rini Laili. Draft Buku Ajar: Dasar-dasar Penyuluhan Sosial

Keagamaan. UIN Jakarta. 2014

Rahmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. 1994

Rais, Heppy El. Kamus Ilmiah Populer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012

Ratna, Nyoman Kutha. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu-Ilmu

Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010

Salam, Syamsir dan Jaenal Aripin. Metodologi Penelitian Sosial. Cet. Ke-1.

Jakarta: UIN Jakarta Press. 2006

Simorangkir, O.P. Kesadaran, Pikiran dan Tanggung Jawab. Cet. Pertama.

Jakarta: Yagrat. 1987

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai. Cet. Ke-2.

Jakarta: LP3ES. 1995

Subana, M. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Cet. Ke-2. Bandung: Pustaka Setia.

2005

Page 112: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

89

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Cet. Ke-14.

Bandung: Alfabeta. 2011

Slamet, Juli Soemirat. Kesehatan Lingkungan. Cet. Ke-17. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press. 2007

____________ (ed.). Toksikologi Lingkungan. Cet. Ke-2 Yogyakarta: UGM

Press. 2005

Semiun, Yustinus. Teori Kepribadian dan Terapi Psikonalitik Freud. Yogyakarta:

Kanisius. 2006

SJ, W.S. Winkel. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo. 1996

Tim Pemberdayaan Bank Sampah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Jakarta. Laporan Kegiatan pemberdayaan perempuan melalui bank

sampah. Jakarta: Kerjasama UIN dengan KPP&PA. 2013

Widjaja, H.A.W. Komunikasi –Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta:

Bumi Aksara. 2002

DAFTAR PUSTAKA INTERNET

Basri, Rasyidul Basri. Artikel: Kajian Diklat Terhadap Strategi dan Metode

Penyuluhan Agama Islam tahun 2013. sumbar.kemenag.go.id

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat. jabar.bps.go.id

BKKBN. Profil Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia Tahun 2013.

www,bkkbn.go.id

Direktorat Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,

Bappenas. Evaluasi Pelayanan Keluarga Berencana Bagi Masyarakat

Miskin (Keluarga Prasejahtera/KPS dan Keluarga Sejahtera-I/KS-I) tahun

2010. www. bappenas.go.id

Itasmalinda. Artikel: Pengelolaan Sampah Terkendala Fasilitas. www.koran-

sindo.com

Jamanti, Retno. Pengaruh Berita Banjir di Koran Kaltim Terhadap Kesadaran

Lingkungan Masyarakat Kelurahan Termindung Permai Samarinda.

ejournal vol. 2 (1) tahun 2014. ejournal.ilkom.fisip.unmul.ac.id

Page 113: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

90

Kementerian Lingkungan Hidup. Rakernas Bank Sampah: Dari Sampah

Membangun Ekonomi Kerakyatan tahun 2012. www.menlh.go.id

Nizar, Chairil. Sumber-sumber Sampah. www.ilmusipil.com

Noname. Artikel: Bank Sampah Pertama di Dunia dari Indonesia.

www.indonesiaberprestasi.web.id

Pitoyo, Cahyadi. Jurnal: Studi Komposisi Sampah Perkotaan Pada Tingkat

Rumah Tangga di kota Depok. www.gunadarma.ac.id

Peraturan Kemenpan Nomor 54 Tahun 1999 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh

Agama dan Angka Kreditnya. www.bkn.go.id

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 52 Tahun 2099 tentang Metode Penyuluhan

Pertanian. www.pertanian.go.id

Permanasari, Devita dan Erni Damanhuri. Penelitian: Studi Efektivitas Bank

Sampah Sebagai Salah Satu Pendekatan dalam Pengelolaan Sampah yang

Berbasis Masyarakat. www.ftsl.itb.ac.id

SY, Yetti Wira Citerawati SY. Media Penyuluhan. www.e-bookspdf.org

Trihadiningrum, Yulinah. Artikel: Perkembangan Paradigma Pengelolaan

Sampah Kota dalam Rangka Pencapaian Millenium Development Goals.

Surabaya: ITS. www.unhas.ac.id

Wadani, Ambar Sih. Penelitian: Studi Tentang Literatur Kesadaran.

lontar.ui.ac.id

WAR. Artikel: Jumlah Warga Miskin Capai 10 Persen, Bupati Bogor Dinilai Tak

Mampu Berantas Kemiskinan. sentanaonline.com

Page 114: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 115: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

LAMPIRAN

Page 116: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 117: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 118: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 119: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 120: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

Lampiran 4. DAFTAR NAMA RESPONDEN MT NURUL FALAH

NO NAMA PROFRSI PDDKN PUTRA/I ALAMAT

1 Ade Rina Farida Dosen UIN S2 2 Jl. Kecubung III No.27

2 Anah Kustini Ero IRT SMA 1 Jl. Kesturi VI No. 1

3 Cucum Sumiati IRT SD 2 Jl. Kecubung Raya No. 20

4 Dewi Roso Penyuluh - 3 Jl. Kacapiring III No. 7

5 Diana Gayatri Wiraswasta S1 3 Jl. Kacapiring I No 40

6 Elizar Chaerudin Guru D-3 3 Jl. Kacapiring I No. 1

7 Eni Endraningsih Yasir IRT S1 2 Jl. Sedap Malam Raya No. 38

8 Herlina Sukmawati Miral IRT SMA 6 Jl. Kesturi VI No. 8

9 Hj. Tiara Marly Nanang IRT SMA 2 Jl. Kesturi Raya No. 8

10 Ika Atikah Bambang Guru D-3 3 Jl. Kesturi Raya

11 Israwati Kahfi IRT SMA 1 Jl. Kacapiring II No. 31

12 Jamila Nyi Ayu (Budi) IRT SMA 4 Jl. Kesturi Raya No. 19

13 Katrtika Hanum Harsono IRT SMA 4 Jl. Kesturi V No. 3

14 Laras Ati Guru TK PGTK 1 Jl.Kecubung I No. 16

15 Lies Yunarti Dedi IRT S1 2 Jl. Kecubung III No. 14

16 Lilis Komariah (Ahmad S) Kepala Unit Keuangan FKM UI

S2 3 Jl. Kecubung II No. 41

17 Lilis Siswati IRT SMA 3 Jl. Kecubung III No. 11

18 Mintarsih Yusman IRT SMA 3 Jl. Kesturi I No. 21

19 Mulyani Silang PNS S2 3 Jl. Kesturi Raya No. 13

20 Napisah Pulungan IRT SMA 3 Jl. Sedap Malam Raya No. 20

21 Nurul Anggrianan IRT D-3 3 Jl. Kecubung III No. 22

22 Purwati PNS D-3 2 Jl. Kecubung III No 6

23 Rahmawati Elfianora P PNS - 4 Jl. Kacapiring II No. 5

24 Siti Noroni Sani IRT SKP 4 Jl. Kecubung II No. 36

25 Sri Purwani Aris Aktifis Sosial - 3 Jl. Kacapiring Raya No. 4

26 Sri Rahayu Gimin IRT SMA 2 Jl. Kacapiring III No. 6

27 Sri Sayuti Silang Guru TK SPG/PGTK 5 Jl. Kecubung III No. 4

28 Sri Umami Raswad Ka. Posyandu/Ka. Rumah Pintar Astiri

D-3 IKIP 3 Jl. Kacapiring II No. 23

29 Suprapti IRT SMA 3 Jl. Kacapiring I No. 43

30 Suwarti Edy L IRT SMP 3 Jl. Kesturi I No. 3

31 Trinawati Mustakim IRT SMK 1 Jl. Kesturi VI No. 16

32 Tuty Achmad IRT SMA 4 Jl. Kecubung III No. 19

33 Yani Maskum IRT SMA 4 Jl. Kecubung Raya No. 6

34 Yatty Koerniarty Kirman IRT SMA 2 Jl. Kesturi III No. 20

35 Yunita Dewi IRT S1 Unpad 3 Jl. Kecubung I No. 2

36 Yusri Krisnawati Pensiunan S1 3 Jl. Kacapiring I No. 27

Page 121: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 122: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 123: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 124: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 125: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 126: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 127: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 128: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 129: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun
Page 130: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

Lampiran 8. Output Regresi Linier Metode dan Media Penyuluhan

Terhadap Kesadaran Lingkungan

KL = f (MTD, MDA)

Regression

Warning # 849 in column 23. Text: in_ID

The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter. It

could

not be mapped to a valid backend locale.

REGRESSION

/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS CI(95) BCOV R ANOVA COLLIN TOL

CHANGE ZPP

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT KL

/METHOD=ENTER MTD MDA.

Regression Notes

Output Created 30-AUG-2014 15:54:00

Comments

Input

Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File

35

Missing Value Handling

Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no

missing values for any variable used.

Syntax

REGRESSION

/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV

CORR SIG N

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS CI(95)

BCOV R ANOVA COLLIN TOL

CHANGE ZPP

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT KL

/METHOD=ENTER MTD MDA.

Resources

Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,05

Memory Required 1636 bytes

Additional Memory Required

for Residual Plots

0 bytes

Page 131: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

[DataSet0]

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

KL 4,0783 ,32078 35

MTD 4,0343 ,34423 35

MDA 3,9351 ,35183 35

Correlations

KL MTD MDA

Pearson Correlation

KL 1,000 ,647 ,518

MTD ,647 1,000 ,675

MDA ,518 ,675 1,000

Sig. (1-tailed)

KL . ,000 ,001

MTD ,000 . ,000

MDA ,001 ,000 .

N

KL 35 35 35

MTD 35 35 35

MDA 35 35 35

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1 MDA, MTDb . Enter

a. Dependent Variable: KL

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F Change

1 ,656a ,431 ,395 ,24948 ,431 12,104

Model Summary

Model Change Statistics

df1 df2 Sig. F Change

1 2a 32 ,000

a. Predictors: (Constant), MDA, MTD

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 1,507 2 ,753 12,104 ,000b

Residual 1,992 32 ,062

Total 3,498 34

a. Dependent Variable: KL

b. Predictors: (Constant), MDA, MTD

Page 132: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1,489 ,538 2,769 ,009

MTD ,509 ,168 ,546 3,022 ,005

MDA ,136 ,165 ,149 ,826 ,415

Coefficientsa

Model 95,0% Confidence Interval for B Correlations Collinearity

Statistics

Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part Tolerance

1

(Constant) ,394 2,585

MTD ,166 ,852 ,647 ,471 ,403 ,544

MDA -,200 ,472 ,518 ,144 ,110 ,544

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

VIF

1

(Constant)

MTD 1,837

MDA 1,837

a. Dependent Variable: KL

Coefficient Correlationsa

Model MDA MTD

1

Correlations MDA 1,000 -,675

MTD -,675 1,000

Covariances MDA ,027 -,019

MTD -,019 ,028

a. Dependent Variable: KL

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions

(Constant) MTD MDA

1

1 2,993 1,000 ,00 ,00 ,00

2 ,004 26,886 ,98 ,10 ,24

3 ,002 35,488 ,02 ,90 ,76

a. Dependent Variable: KL

Page 133: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

Lampiran 9. Output Regresi Linier Variabel Dimensi Metode dan Media

Penyuluhan Terhadap Kesadaran Pengelolaan Lingkungan

KL = f (CRM, DSK, DPL, PGJ, APR, PSM)

REGRESSION

/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS CI(95) BCOV R ANOVA COLLIN TOL

CHANGE ZPP

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT KL

/METHOD=ENTER CRM DSK DPL PGJ APR PSM.

Regression Notes

Output Created 30-AUG-2014 16:01:31

Comments

Input

Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File

35

Missing Value Handling

Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no

missing values for any variable used.

Syntax

REGRESSION

/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV

CORR SIG N

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS CI(95)

BCOV R ANOVA COLLIN TOL

CHANGE ZPP

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT KL

/METHOD=ENTER CRM DSK DPL

PGJ APR PSM.

Resources

Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,02

Memory Required 3076 bytes

Additional Memory Required

for Residual Plots

0 bytes

Page 134: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

[DataSet0]

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

KL 4,0783 ,32078 35

CRM 4,2014 ,35672 35

DSK 3,9429 ,42722 35

DPL 3,8906 ,50481 35

PGJ 3,8971 ,48111 35

APR 3,8814 ,45032 35

PSM 4,0183 ,36140 35

Correlations

KL CRM DSK DPL PGJ APR

Pearson Correlation

KL 1,000 ,497 ,614 ,492 ,386 ,472

CRM ,497 1,000 ,409 ,497 ,595 ,436

DSK ,614 ,409 1,000 ,546 ,200 ,453

DPL ,492 ,497 ,546 1,000 ,422 ,584

PGJ ,386 ,595 ,200 ,422 1,000 ,528

APR ,472 ,436 ,453 ,584 ,528 1,000

PSM ,412 ,579 ,293 ,362 ,690 ,340

Sig. (1-tailed)

KL . ,001 ,000 ,001 ,011 ,002

CRM ,001 . ,007 ,001 ,000 ,004

DSK ,000 ,007 . ,000 ,125 ,003

DPL ,001 ,001 ,000 . ,006 ,000

PGJ ,011 ,000 ,125 ,006 . ,001

APR ,002 ,004 ,003 ,000 ,001 .

PSM ,007 ,000 ,044 ,016 ,000 ,023

N

KL 35 35 35 35 35 35

CRM 35 35 35 35 35 35

DSK 35 35 35 35 35 35

DPL 35 35 35 35 35 35

PGJ 35 35 35 35 35 35

APR 35 35 35 35 35 35

PSM 35 35 35 35 35 35

Correlations

PSM

Pearson Correlation

KL ,412

CRM ,579

DSK ,293

Page 135: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

DPL ,362

PGJ ,690

APR ,340

PSM 1,000

Sig. (1-tailed)

KL ,007

CRM ,000

DSK ,044

DPL ,016

PGJ ,000

APR ,023

PSM .

N

KL 35

CRM 35

DSK 35

DPL 35

PGJ 35

APR 35

PSM 35

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1

PSM, DSK,

APR, CRM,

DPL, PGJb

. Enter

a. Dependent Variable: KL

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F Change

1 ,695a ,483 ,373 ,25405 ,483 4,368

Model Summary

Model Change Statistics

df1 df2 Sig. F Change

1 6a 28 ,003

a. Predictors: (Constant), PSM, DSK, APR, CRM, DPL, PGJ

Page 136: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 1,691 6 ,282 4,368 ,003b

Residual 1,807 28 ,065

Total 3,498 34

a. Dependent Variable: KL

b. Predictors: (Constant), PSM, DSK, APR, CRM, DPL, PGJ

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1,275 ,611 2,087 ,046

CRM ,137 ,171 ,153 ,803 ,429

DSK ,323 ,131 ,430 2,464 ,020

DPL ,034 ,120 ,053 ,283 ,779

PGJ ,039 ,148 ,059 ,264 ,794

APR ,082 ,134 ,115 ,609 ,547

PSM ,088 ,178 ,099 ,493 ,626

Coefficientsa

Model 95,0% Confidence Interval for B Correlations Collinearity

Statistics

Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part Tolerance

1

(Constant) ,024 2,527

CRM -,213 ,488 ,497 ,150 ,109 ,510

DSK ,054 ,591 ,614 ,422 ,335 ,607

DPL -,212 ,279 ,492 ,053 ,038 ,518

PGJ -,265 ,343 ,386 ,050 ,036 ,373

APR -,193 ,356 ,472 ,114 ,083 ,520

PSM -,276 ,451 ,412 ,093 ,067 ,460

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

VIF

1

(Constant)

CRM 1,962

DSK 1,648

DPL 1,929

PGJ 2,680

Page 137: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

APR 1,922

PSM 2,172

a. Dependent Variable: KL

Coefficient Correlationsa

Model PSM DSK APR CRM DPL

1

Correlations

PSM 1,000 -,167 ,150 -,234 -,001

DSK -,167 1,000 -,251 -,192 -,337

APR ,150 -,251 1,000 -,004 -,320

CRM -,234 -,192 -,004 1,000 -,178

DPL -,001 -,337 -,320 -,178 1,000

PGJ -,543 ,278 -,384 -,267 -,071

Covariances

PSM ,032 -,004 ,004 -,007 -1,287E-005

DSK -,004 ,017 -,004 -,004 -,005

APR ,004 -,004 ,018 ,000 -,005

CRM -,007 -,004 ,000 ,029 -,004

DPL -1,287E-005 -,005 -,005 -,004 ,014

PGJ -,014 ,005 -,008 -,007 -,001

Coefficient Correlationsa

Model PGJ

1

Correlations

PSM -,543

DSK ,278

APR -,384

CRM -,267

DPL -,071

PGJ 1,000

Covariances

PSM -,014

DSK ,005

APR -,008

CRM -,007

DPL -,001

PGJ ,022

a. Dependent Variable: KL

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions

(Constant) CRM DSK DPL

1 1 6,963 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00

2 ,013 23,565 ,00 ,01 ,13 ,16

Page 138: PENGARUH PENYULUHAN AGAMA TERHADAP KESADARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25771/1/MUHTAR... · iii pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun

3 ,009 27,475 ,13 ,01 ,11 ,17

4 ,006 34,109 ,03 ,01 ,00 ,46

5 ,004 39,868 ,40 ,01 ,67 ,16

6 ,003 49,191 ,09 ,90 ,00 ,05

7 ,002 54,747 ,35 ,06 ,08 ,00

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Variance Proportions

PGJ APR PSM

1

1 ,00 ,00 ,00

2 ,14 ,02 ,04

3 ,09 ,13 ,01

4 ,00 ,63 ,02

5 ,13 ,01 ,01

6 ,00 ,00 ,25

7 ,63 ,20 ,66

a. Dependent Variable: KL

FOTO SIDANG SKRIPSI

SELASA, 09 SEPTEMBER 2014 PUKUL. 13.00-14.00 LT. 7A FIDKOM