pengaruh penyebaran agama islam di indonesia

22
Agama Islam di Indonesia telah lama dianut oleh warga Indonesia dan telah menjadi agama mayoritas di Indonesia. Agama ini sendiri telah memberikan berbagai perubahan yang berarti pada berbagai bidang yang ada.

Upload: leonsius

Post on 08-Jun-2015

12.756 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia.. Bukan punya gw, guru gw yang bikin

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Agama Islam di Indonesia telah lama

dianut oleh warga Indonesia dan telah menjadi

agama mayoritas di Indonesia. Agama ini

sendiri telah memberikan berbagai perubahan

yang berarti pada berbagai bidang yang ada.

Page 2: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

6. Sistem Penanggalan6. Sistem Penanggalan

1. Agama1. Agama

2. Bahasa2. Bahasa

3. Kebudayaan3. Kebudayaan

4. Sistem Pemerintahan4. Sistem Pemerintahan

5. Seni Bangunan5. Seni Bangunan

Page 3: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Agama Islam adalah agama yang merakyat di antara para pedagang di Sumatera dan Jawa selama beberapa

waktu. Kerajaan Singasari dan Majapahit

berkemungkinan besar memiliki beberapa orang Muslim yang terlibat di

dalam pemerintahannya.

Page 4: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

• Perpindahan dari agama Hindu dan

Budha menuju Islam terjadi ketika para

raja-raja dari kerajaan-kerajaan baru

mengadopsi agama tersebut.

• Para penduduk pulau jawa kebanyakan

baru memeluk agama Islam di awal tahun

1500-an.

Page 5: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Seterusnya agama Islam disebarkan

oleh Wali Songo, yaitu sembilan orang

guru besar Islam. Beberapa dari Wali

Songo tersebut telah memberikan

peranan yang besar dalam penyebaran

agama Islam diantara akhir 1400-an

sampai pertengahan 1500-an.

Page 6: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Agama Islam akhirnya berhasil menjadi agama mayoritas menggantikan agama lain (agama Hindu dan agama Budha) yang saat itu sangat dominan di Indonesia.

Dengan kata lain agama Islam yang masuk ke Indonesia telah memberikan warna baru dalam sejarah bangsa Indonesia, khususnya dalam bidang religi (agama).

Page 7: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Bahasa Indonesia termasuk dalam rumpun bahasa melayu.

Tetapi tentunya ketika kita melihat sejarah perjalanan bangsa Indonesia, tidaklah mungkin bahwa bahasa Indonesia dengan sendirinya ada dan diproklamirkan begitu saja pada kongres pemuda.

Melihat dari penduduk Indonesia yang beragam suku bangsa seperti Arab, Cina, Eropa, Melayu, dan lain-lain dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa pembentukan bahasa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh asing yang dibawa oleh para imigran.

Page 8: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Salah satu yang akan coba kita cermati adalah pengaruh kebudayaan Islam pada bahasa Indonesia.

Salah satu unsurnya adalah makin banyaknya perbendaharaan kata (vocabulary) yang merupakan kata serapan dari bahasa yang dominan dalam Islam, yaitu Arab.

Kata-kata serapan itu misalnya masjid, shalat (sholat), khitan, zakat, dll. Pada saat itu, istilah semacam itu belum ada di nusantara sehingga dengan mudah diterima dan diserap.

Page 9: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Islam di Indonesia hadir pada abad ke-11, di mana saat itu Indonesia masih dikuasai oleh kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha. Salah satu penyebar terbesar di bagian Jawa adalah Wali Songo yang menggunakan kebudayaan yang sudah ada di Jawa untuk menyebarkan agama Islam. Tetapi justru akibat inilah kebanyakan kebudayaan Islam yang asli kebanyakan hilang atau berubah, bergabung dengan kebudayaan dari Jawa, berbeda dengan kebudayaan Hindu-Budha yang saat itu sangat kental di Indonesia.

Page 10: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Salah satu contohnya adalah wayang. Wayang merupakan teknik bercerita yang

sudah ada di Indonesia sejak zaman dahulu. Salah satu teknik wayang yang digunakan

untuk menyebarkan agama Islam adalah wayang golek.

Teknik ini digunakan untuk menyebarkan agama Islam dengan menceritakan kisah dari Amir Hamza, paman dari Muhammad. Menurut cerita, pencipta wayang golek adalah Sunan Kudus, salah satu Wali Songo.

Page 11: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Salah satu penyebabnya adalah penyebaran agama yang fleksibel dan bebas, berbeda dengan agama Hindu

dan Budha dimana penyebarannya sangat ketat dan terkontrol. Hal ini

juga terlukiskan dalam kisah munculnya wayang kulit.

Awalnya, wayang belum menggunakan layar untuk menutupi

boneka, belum berupa bayangan.

Page 12: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Tetapi setelah tersebarnya Islam di Indonesia, Raden Patah dari Demak ingin

mementaskan wayang, tetapi hal itu ditentang petinggi Islam, karena

menampilkan perwujudan dewa, tetapi cerita Mahabarata dan Ramayana yang

berasal dari Hindu tidak ditentang, justru karena ini munculah wayang kulit dan kisah yang diceritakan yang biasanya

diambil dari Mahabarata dan Ramayana masih berkembang di Indonesia meskipun

agama Hindu telah menghilang.

Page 13: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Sebelum agama Islam masuk ke Indonesia, di Indonesia sudah

berkembang pemerintahan yang bercorak Hindu ataupun Budha.

Pemerintahan Hindu atau Budha inilah yang saat itu menjadi sistem

pemerintahan yang dominan di Indonesia, di mana pemerintahannya

berupa kerajaan dan kepala pemerintahan merupakan seseorang

bergelar raja.

Page 14: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Setelah agama Islam masuk, kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu/Budha

mengalami keruntuhan dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan

yang bercorak Islam seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka dan sebagainya. Dalam sistem pemerintahan yang

bercorak Islam tersebut, rajanya bergelar Sultan atau Sunan seperti halnya para wali dan apabila rajanya meninggal tidak lagi dimakamkan di

candi/dicandikan tetapi dimakamkan secara Islam.

Page 15: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Islam berdampak besar bagi akulturasi seni bangunan di Indonesia.

Hal ini terlihat pada bangunan masjid, makam, dan istana. Bangunan-

bangunan tersebut memiliki corak-corak yang dimiliki baik oleh budaya

Indonesia maupun budaya Arab

Page 16: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Contoh masjid kuno adalah Masjid Agung Demak, Masjid Gunung Jati (Cirebon), Masjid Kudus, dan lain-lain.

Masjid Aceh

Page 17: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Makam hasil akulturasi budaya Islam memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Makam-makam kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang

merupakan keramat. Makam dan nisannya terbuat dari batu. Makam biasanya disebut dengan

Jirat atau Kijing. Di atas jirat biasanya dibangun rumah

yang disebut cungkup atau kubba.

Page 18: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Di dekat makam biasanya dibangun masjid, maka disebut masjid makam dan biasanya makam tersebut adalah makam para wali atau raja. Contohnya masjid makam Sendang Duwur.

Makam Sendang Duwur

Page 19: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Agama Islam di Indonesia telah memberikan efek yang cukup besar bagi bangsa Indonesia, yaitu dengan munculnya sistem penanggalan yang terbilang baru bagi bangsa Indonesia, sistem penanggalan Hijriah.

Tahun dalam penanggalan Islam atau Hijriah diawali dengan bulan Muharram dan diakhiri dengan bulan Dzulhijjah. Diantaranya terdapat bulan Shafar, Rabiul Awwal, Rabiul Akhir, Jumadil Awwal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, dan Dzulko’dah.

Page 20: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Perbedaan antara kalender Hijriah dengan kalender Masehi ini bukan karena

jumlah bulan yang berbeda antara penanggalan Islam dengan penanggalan

sehari-hari. Pada prinsipnya jumlah bulan dalam kedua sistem penanggalan adalah sama. Keduanya memiliki dua belas bulan

dalam satu tahunnya. Tahun dalam kalender yang digunakan sehari-hari atau

penanggalan masehi diawali dengan Januari dan berakhir dengan Desember.

Page 21: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Pada penanggalan Islam pergantian bulan barunya adalah berdasarkan pada penampakan hilal, yaitu bulan

sabit terkecil yang dapat diamati dengan mata telanjang.

Hal ini tidak lain disebabkan penanggalan Islam adalah

penanggalan yang murni berdasarkan pada siklus sinodis bulan dalam sistem

penanggalannya (lunar calendar), yaitu siklus dua fase bulan yang sama

secara berurutan.

Page 22: Pengaruh penyebaran Agama Islam Di Indonesia

Satu bulan dalam sistem penanggalan Islam terdiri antara 29 dan 30 hari, sesuai dengan rata-rata siklus fase

sinodis Bulan 29,53 hari. Satu tahun dalam kalender Islam adalah 12 x siklus sinodis bulan, yaitu

354 hari 8 jam 48 menit 36 detik. Itulah sebabnya kalender Islam lebih

pendek sekitar sebelas hari dibandingkan dengan kalender Masehi

dan kalender lainnya yang berdasarkan pada pergerakan semu tahunan matahari (solar calendar). Karena ini pula bulan-bulan dalam

sistem penanggalan Islam tidak selalu datang pada musim yang sama.