pengaruh peningkatan jumlah anggota terhadap...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENINGKATAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP KUALITAS PUSTAKAWAN LAYANAN SIRKULASI DI BADAN
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA BEKASI BERDASARKAN PERSPEKTIF ANGGOTA
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
oleh: IMROATUS SHOLIHAH
NIM. 1111025100077
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M
iv
ABSTRAK
Imroatus Sholihah (1111025100077). Pengaruh Peningkatan Jumlah Anggota Terhadap Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi Berdasarkan Perspektif Anggota. Di bawah bimbingan Ade Abdul Hak, M. Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel, peningkatan jumlah anggota (PJA) terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi (KPLS). Responden pada penelitian ini berjumlah 92 masyarakat bekasi yang aktif terdaftar sebagai anggota Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi yang berada di jalan Rawa Tembaga No. 3, Kota Bekasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis linear sederhana sebagai alat statistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran deskripsi variabel peningkatan jumlah anggota (3,36) dan kualitas pustakawan layanan sirkulasi (3,41) sangat tinggi. Hal ini menunjukkan nilai rata-rata dari variabel dependen dan independen adalah sangat tinggi. Untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen yaitu peningkatan jumlah anggota terhadap variabel dependen yaitu kualitas pustakawan layanan sirkulasi, maka peneliti mengemukakan 1 hipotesis. Hasil dari uji hipotesis menunjukkan pengaruh antara variabel independen yaitu peningkatan jumlah anggota (PJA) signifikan (0,000). Hasil akhir dari uji korelasi menemukan pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen pada penelitian ini adalah cukup kuat dan searah (0,493) sehingga korelasi signifikan. Dengan demikian 1 hipotesis diterima.
Kata Kunci: Peningkatan Jumlah Anggota, Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi
v
ABSTRACT
Imroatus Sholihah (1111025100077). The Effect of Increase in the Number of Members on the Quality of Service Librarian Circulation at the Libraries and Archives of City of Bekasi Perspective Members . Under the guidance of Ade Abdul Hak, M. Hum. Library Science Program Adab and Humanities Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta in 2015.
This study aims to describe the variable, increase in the number of members (PJA) on the quality of circulation librarian service (KPLS). Respondents in this study amounted to 92 bekasi active community registered as library members of Library and Regional Archives Bekasi are on the road Rawa Tembaga No. 3, Bekasi. This research is a quantitative descriptive study using a simple linear analysis as statistical tools.
The results showed that increasing the number of members (3.36) and quality of circulation librarian service (3.41) is very high. This shows the average value of the dependent and independent variables is very high. To determine the effect of the independent variable is the increase in the number of members the dependent variable is the quality of circulation librarian service, the researchers put forward one hypothesis. Results of hypothesis testing showed the influence of the independent variable is the increase in the number of members (PJA) is significant (0.000). The end result of the correlation test found the influence of the independent variable on the dependent variable in this study was quite strong and one way (0.493) so that a significant correlation. Thus the first hypothesis is accepted.
Keywords: Increasing Number of Members, Quality of Circulation Librarian Service
vi
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt sang
pencipta yang maha kaya atas berkat, rahmat, taufik, hidayah, dan limpahan
petunjuk-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:
“Pengaruh Peningkatan Jumlah Anggota terhadap Kualitas Pustakawan Layanan
Sirkulasi di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi Berdasarkan
Perspektif Anggota” sesuai dengan rencana. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw beserta keluarga dan para
sahabatnya yang telah membawa petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia.
Amin!.
Dengan berakhirnya penulisan skripsi, tentu banyak pihak yang telah
banyak membantu dan mendukung penulis. Penulis ucapkan terima kasih atas
segala perhtiannya, mulai dari awal studi, penyusunan prosposal hingga skripsi ini
siap jilid, mereka adalah:
1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum, selaku Dekan Fakultas
Adan dan Humaniora UIN Jakarta Periode 2014-2015.
3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta. Terima kasih atas perhatian
yang telah bapak berikan.
vii
4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta. Terima kasih
atas perhatian yang telah bapak berikan
5. Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Akademik
semester 1 hingga 6 dan Dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan
menyisihkan waktunya di tengah kesibukan beliau sebagai pustakawan
pada Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora dan juga sebagai dosen
Jurusan Ilmu Perpustakaan. Terima kasih atas bimbingan serta saran dalam
penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Siti Maryam, M.Hum, selaku dosen pembimbing akademik semester 7
penulis yang membantu, mengarahkan, dan menuntun penulis untuk dapat
menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak H. Yunan Al-Baehaqi S.SOS MM, selaku kepala bidang
Perpustakaan. Terima kasih telah memperbolehkan penulis untuk
melakukan penelitian di perpustakaan yang Bapak pimpin.
8. Seluruh jajaran staf Perpustakaan BPAD Kota Bekasi, serta para
responden, khususnya kepada: Dra. Dwi Palupi (Subbid Informasi dan
Layanan Perpustakaan), Bu Indah Widiastuti, Bapak Moh. Zainuddin, dan
Bapak Agung Sudrajat (Pengelola Perpustakaan), Ibu Sri Nengsih
(Pengadministrasi Perpustakaan), Candra (BKD) dan Nanin (Cleaning
Service Perpustakaan) yang telah meluangkan pikiran, tenaga dan waktu
dalam membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.
9. Segenap Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta yang telah banyak
memberikan ilmu yang bermanfaat dan pengalaman profesi. Hanya Allah
viii
SWT yang akan membalas semua kebaikan ini dengan ganjaran amal
jariah, Amiin!
10. Sahabatku para MEJIKUHIBINIUKE: Donna Sitta Ariyanti, Muthia
Fariza, Marini Badzlina, Annisa Nurulita, Jundiah, Puti Asmarani, dan
Anggraeny Pramesti. Terimakasih atas segala saran dan supportnya yang
terus mengingatkan penulis agar tidak mudah menyerah hingga skripsi ini
selesai dikerjakan dan siap untuk dijilid.
11. Teman-teman seperjuangan, para calon pustakawan professional,
Angkatan 2011 khususnya IPI C: Annisa, Arik, Adam, Cicy, Derry, Diah,
Donna, Fahmi, fitri, Grecy, Hasbi, Hanif, Ilham, Jundiah, Muthia, Nita,
Parhah, Puti, Robi, Raeny, Ririn dan Yukha. Semoga Allah SWT
senantiasa mendampingi langkah kita, bermanfaat bagi diri sendiri dan
orang lain. Amiin!
12. BPH HMJ Ilmu Perpustakaan: Rizca Amelia Akbar, Eko Raharjo, Gita
Hastari, Muthia Fariza dan Al-Maliky serta segenap penguruh HMJ Ilmu
Perpustakaan periode 2013-2014.
13. Ibu Sumiatun (Subbid Tata Usaha KPAK Jakarta Pusat) yang telah
memberikan pengertiannya dalam kondisi penulis saat ini dan sahabat
PEA: Donna Sitta Ariyanti, Alifah Ayuninng tyas, Febrian Triaji, Rahmad
dan Fadhillah Ihsan yang telah mendukung penulis di KPAK Jakarta Pusat
selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
14. IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), semoga kita, para IMMawan
dan IMMawati dapat menunjukkan cita-cita sesuai dengan profesi kita.
ix
15. Serta JIPERS (Jurusan Ilmu Perpustakaan) 2008, 2010, 2013, M. Eka Aly
Stabit (jurusan Teknologi Informatika Universitas Islam Indonesia,
Jogyakarta), Firman Fathurrahman (jurusan Sejarah Kebudayaan Islam
UIN Jakarta) dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang telah membantu penyusunan Skripsi ini.
Bapak tercinta H. Supangat, S.E M.Pd dan Bunda tercinta Almarhumah
Hj. Sri Mahmudah S.Ag. Terimakasih bapak dan bunda telah mendidik,
membimbing, memberikan bantuan moril dan materil serta limpahan kasih sayang
kepada penulis, serta kakak-kakakku tersayang, Amir Fatah, Wahyu Hidayat dan
Fauzan Ramdhani. Meskipun di tengah perjuangan penyusunan skripsi ini ibunda
telah pergi meninggalkan penulis, namun penulis yakin beliau senantiasa terus
berdoa demi kesuksesan penulis, terimakasi ibunda atas kesabaran yang telah
ibunda berikan kepada penulis sehingga penulis dapat dengan sabar menjalani
proses demi proses penyusunan skripsi ini, we love you so much bun.
Sesungguhnya Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, penulis
terbuka dan bersedia menerima setiap kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk kebaikan pembuatan laporan penelitian selanjutnya, penulis juga
memohon maaf apabila ada kekeliruan atau hal yang tidak berkenan dalam
penyususnan skripsi ini.Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis
dan setiap pembacanya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Jakarta, Oktober 2015
Penulis
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ....................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ........................................................ iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
ABSTRACT .......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah ................................................ 5
1. Pembatasan Masalah ................................................................. 5
2. Perumusan Masalah .................................................................. 5
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ......................................................... 5
1. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
2. Manfaat Penelitian .................................................................... 6
D. Definisi Istilah ................................................................................... 6
E. Sistematika Penulisan ........................................................................ 9
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan ..................................................................................... 11
xi
B. Perpustakaan Umum ......................................................................... 12
1. Fungsi Perpustakaan Umum ...................................................... 14
2. Tujuan Perpustakaan Umum ..................................................... 17
3. Peran Perpustakaan Umum........................................................ 19
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Anggota ...... 20
1. Kondisi Fisik ............................................................................. 21
2. Keadaan Psikis .......................................................................... 21
3. Lingkungan Sosial ..................................................................... 21
D. Kualitas Pelayanan ............................................................................ 22
1. Pengertian Kualitas ................................................................... 22
2. Pengertian Kualitas Pelayanan .................................................. 26
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Pelayanan .............. 29
E. Layanan Sirkulasi .............................................................................. 32
1. Peminjaman .............................................................................. 34
2. Pengembalian ............................................................................ 35
3. Mencatat Pemesanan Peminjaman ............................................. 36
4. Penagihan ................................................................................. 37
5. Sanksi ....................................................................................... 37
6. Statistik ..................................................................................... 37
F. Penelitian Relevan ............................................................................. 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................................ 42
B. Sumber Data ...................................................................................... 43
1. Data Primer ............................................................................... 43
xii
2. Data Sekunder ........................................................................... 43
C. Populasi Dan Sampel ......................................................................... 44
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 45
1. Kuesioner/Angket ..................................................................... 46
2. Penelitian Pustaka ..................................................................... 46
E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 46
1. Statistik Deskriptif .................................................................... 46
2. Uji Kualitas Data ...................................................................... 47
a. Uji Validitas ..................................................................... 47
b. Uji Reliabilitas ................................................................. 47
3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 48
a. Uji Normalitas.................................................................. 48
b. Uji Multikolonieritas ........................................................ 48
4. Analisis Regresi Linear Sederhana............................................. 51
a. Koefisien Determinasi ....................................................... 52
b. Uji Signifikan Simultan .................................................... 52
c. Uji Signifikan Parsial ........................................................ 53
d. Analisis Korelasi ............................................................... 53
G. Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 55
1.Peningkatan Jumlah Anggota...................................................... 55
2. Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi ..................................... 55
H. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 55
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi ................. 57
1. Sejarah berdirinya Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
Bekasi ........................................................................................... 57
2. Visi dan Misi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
Bekasi ........................................................................................... 58
3. Personalia (Sumber Daya Manusia) ........................................... 59
4. Struktur organisasi ..................................................................... 60
5. Koleksi ...................................................................................... 61
6. Layanan ..................................................................................... 61
7. Fasilitas Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kota Bekasi ................................................................................... 63
B. Hasil Penellitian ..................................................................................... 64
1. Profil Responden ....................................................................... 64
a. Karakteristik Profil Responden .......................................... 64
2. Deskripsi responden berdasarkan variabel ................................. 67
3. Hasil Uji Kualitas Data .............................................................. 70
a. Hasil Uji Validitas Data .................................................... 70
b.Hasil Uji Realibilitas .......................................................... 72
4. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................ 73
a.Uji Normalitas ................................................................... 73
b. Uji Multikolonieritas ......................................................... 76
5. Analisis Regresi Sederhana........................................................ 77
a. Uji Koefesien Determinasi (R2) ......................................... 77
xiv
b. Uji signifikan simultan F ( uji statisik F) ........................... 78
c. Uji signifikan parsial ( uji statistik T) ................................ 79
d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel ................................. 80
e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE) .. 81
f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect
Effect1atau IE) ..................................................................... 80
g. Menghitung Pengaruh Total (Total Effect) ........................ 82
h. Diagram Jalur ................................................................... 82
C. Pembahasan ....................................................................................... 82
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Peningkatan Jumlah Anggota ....... 83
a. Indikator Penilaian Kondisi Fisik ...................................... 83
b. Indikator Penilaian Keadaan Psikis ................................... 83
c. Indikator Penilaian Lingkungan Sosial .............................. 84
2. Hasil Uji Statistik Deskriptif Kualitas Pustakawan Layanan
Sirkulasi .................................................................................... 85
a. Indikator Penilaian Tampilan Fisik .................................... 86
b. Indikator Penilaian Kehandalan......................................... 86
c. Indikator Penilaian Ketanggapan ....................................... 87
d. Indikator Penilaian Jaminan .............................................. 88
e. Indikator Penilaian Empati ................................................ 88
3. Hasil Uji Hipotesis .................................................................... 90
4. Nilai Rata-Rata Variabel Perolehan Konstruk ............................ 90
5. Hasil Uji Konstruk ..................................................................... 91
D. Analisa Pembahasan .......................................................................... 91
xv
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 94
B.Saran .................................................................................................. 95
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 96
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xvi
DAFTAR TABEL
3.1 Jumlah Anggota ......................................................................................... 48
4.1 Data Koleksi Perpustakaan BPAD Kota Bekasi .......................................... 61
4.2 Tingkat Pengembalian Kuesioner ............................................................... 65
4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 66
4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .............. 66
4.5 Hasil Uji Statistik Deskriptif PJA ............................................................... 68
4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif KPLS ............................................................ 69
4.7 Hasil Uji Validitas Data PJA ...................................................................... 70
4.8 Hasil Uji Validitas Data KPLS ................................................................... 71
4.9 Hasil Uji Realibilitas .................................................................................. 72
4.10 Hasil Uji Realibilitas .................................................................................. 72
4.11 Hasil Uji Normalitas ................................................................................... 75
4.12 Hasil Uji Multikolonieritas PJA .................................................................. 76
4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi PJA .......................................................... 77
4.14 Hasil Uji Simultan F PJA ........................................................................... 78
4.15 Hasil Uji T KPLS ....................................................................................... 79
4.16 Hasil Uji Korelasi ....................................................................................... 80
4.17 Hasil Uji Statistik Deskriptif KPLS ............................................................ 83
4.18 Hasil Uji Statistik Deskriptif PJA ............................................................... 86
4.19 Hasil Uji Hipotesis ..................................................................................... 90
4.20 Nilai Rata-rata variabel perolehan konstruk ................................................ 90
4.21 Hasil Uji Konstruk ..................................................................................... 91
xvii
DAFTAR GAMBAR
4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 74
4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 74
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner
Lampiran 2 : Hasil Kuesioner
Lampiran 3 : Struktur Organisasi BPAD Kota Bekasi
Lampiran 4 : Peta Jabatan BPAD Kota Bekasi
Lampiran 5 : Foto-foto Perpustakaan BPAD Kota Bekasi
Lampiran 6 : Lembar Menjadi Pembimbing
Lampiran 7 : Lembar Penggantian Judul
Lampiran 8 : Lembar Izin Penelitian dari UIN
Lampiran 9 : Lembar Permohonan Izin Penelitian dari Kesbangpol Bekasi
Lampiran 10 : Lembar Rekomendasi Penelitian
Lampiran 11 : Lembar Penguji Skripsi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan informasi telah menjadi kebutuhan utama dalam
kehidupan manusia. Pemanfaatannya telah merambah ke seluruh aspek
kehidupan, tidak terkecuali perpustakaan yang penyampaiannya telah
dilakukan sedemikian canggih sebagai dampak dari perkembangan teknologi
informasi.
Bertolak dari fungsi perpustakaan di atas, peran pemerintah lewat
perpustakaan sangat penting dalam hal meningkatkan sumber daya manusia
melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena kemampuan
bersaing suatu bangsa tidak lagi hanya didasarkan pada kepemilikan sumber
daya melainkan pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan
informasi. Berkaitan dengan itu, perpustakaan mempunyai tugas memberi
pelayanan kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan informasi tanpa
memandang jenis kelamin, ras, agama maupun umur.
Perpustakaan banyak dijumpai di tengah masyarakat, baik
perpustakaan yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah, lembaga
swasta, maupun masyarakat umum. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
(BPAD) Kota Bekasi adalah salah satu jenis perpustakaan umum yang
diselenggarakan oleh instansi pemerintah. Perpustakaan Umum mempunyai
peran sangat strategis dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, sebagai
wahana belajar sepanjang hayat mengembangkan potensi masyarakat agar
2
2
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggungjawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan
nasional, serta merupakan wahana pelestarian kekayaan budaya bangsa, hal
ini sesuai dengan apa yang telah diamanatkan oleh Undang-undang Dasar
1945 yaitu sebagai wahana mencerdaskan kehidupan bangsa.1
Perpustakaan menjadi tempat untuk menyediakan layanan yang
berisi koleksi atau informasi baik secara ilmiah ataupun non-ilmiah untuk
pengguna. Menurut Wafford dalam penelitian Annisa mengatakan bahwa
perpustakaan adalah salah satu organisasi sumber belajar yang menyimpan,
mengolah, dan memberikan layanan bahan pustaka baik buku maupun non
buku kepada masyarakat tertentu maupun masyarakat umum. Akan tetapi
selama ini masih ada beberapa perpustakaan yang belum memberikan
layanan yang bagus. Misalnya saja dalam koleksi, jam buka, fasilitas, ruang
dan lain sebagainya.2
Citra perpustakaan yang baik menuntut layanan yang cepat dan
tepat untuk memenuhi kebutuhan anggota perpustakaan. Selain itu bagian
layanan sirkulasi juga merupakan tolak ukur keberhasilan sebuah
perpustakaan. Perpustakaan akan dinilai baik secara keseluruhan apabila
dinilai mampu memberikan layanan yang terbaik sesuai dengan harapan
anggota perpustakaan atau sebaliknya akan dinilai buruk apabila layanan
1 Daryono, “Pengembangan Perpustakaan Umum Daerah dan Perpustakaan Sekolah Kota Surakarta”, Media Berbagi Pengetahuan, diakses dari http://daryono.staff.uns.ac.id/2009/02/12/pengembangan-perpustakaan-umum-daerah-dan-perpustakaan-sekolah-kota-surakarta/ pada tanggal 18 Maret 2015 pukul 09:57
2 Annisa Kusuma Adin, “Pengaruh Kualitas Layanan Referensi Menggunakan LIBQUALTerhadap Kepuasan Pengguna di Perpustakaan Universitas Kristen Petra Surabaya”, diakses dari http://journal.unair.ac.id/filerPDF/Jurnal%20Annisa%20K.pdf, pada tanggal 12 Februari 2015 pukul 23.00
3
3
yang diberikan buruk atau kurang memuaskan sesuai dengan harapan
anggota perpustakaan. Salah satu bentuk usaha perpustakaan untuk
meningkatkan citra perpustakaan adalah dengan menambah koleksi bahan
pustaka, penambahan meja dan kursi yang nyaman untuk membaca,
penataan koleksi yang sesuai dengan nomor panggil atau klasifikasi, sistem
penelusuran yang mudah dipahami dan lain-lain. Selain itu tidak kalah
pentingnya perpustakaan juga mengirimkan pustakawan untuk mengikuti
pelatihan-pelatihan untuk menambah pengetahuannya. Sehingga diharapkan
akhirnya pustakawan dapat berpersepsi positif terhadap layanan sirkulasi di
BPAD Kota Bekasi.
Menurut Atep Adya Barata, memberikan pelayanan yang baik
merupakan daya tarik yang besar bagi para pengguna. Banyaknya pengguna
yang datang menentukan tingkat keberhasilan sebuah perpustakaan. Karena
itu, kualitas pustakawan layanan sirkulasi menjadi ujung tombak
perpustakaan, salah satunya pustakawan yang ramah terhadap anggota
dalam memberikan pelayanan bisa menghasilkan nilai tambah bagi anggota
dalam menentukan masa depan perpustakaan.3
Keberadaan perpustakaan kini menjadi sangat penting sebagaimana
diamanatkan oleh Undang – Undang No. 43 tahun 2007 tentang
Perpustakaan disebutkan pustakawan adalah seseorang yang memiliki
kompetensi yang diperolehnya melalui pendidikan dan pelatihan
kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Pustakawan
3Atep Adya Barata, Dasar-Dasar Pelayanan Prima. (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2003),
hlm. 23.
4
4
layanan sirkulasi harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.
Selain itu pustakawan juga harus memiliki kemampuan mendengar dan
menganalisis secara cepat, mampu meneliti pembicaraan dan mampu
merespon secara cepat dan tepat. Hal ini diperlukan untuk menciptakan
layanan yang prima.4
BPAD Kota Bekasi merupakan sebuah perpustakaan yang
seluruhnya atau sebagiannya adalah dari anggaran masyarakat dan
penggunaannya tidak terbatas pada kalangan tertentu saja melainkan bebas
dan terbuka untuk siapa saja. Salah satu layanan yang disediakan oleh
BPAD Kota Bekasi adalah layanan sirkulasi. Layanan sirkulasi merupakan
ujung tombak penyelenggaraan perpustakaan artinya layanan yang
berhubungan langsung antara pustakawan dengan anggota perpustakaan.
Maka dari itu kualitas layanan prima harus selalu dijaga. Berdasarkan
observasi sementara Anggota Perpustakaan BPAD Kota Bekasi terus
mengalami peningkatan. Tenaga SDM yang tidak ditambah dan tidak
dibantu oleh teknologi membuat pustakawan layanan sirkulasi pada saat-saat
tertentu yaitu siang hari hingga tutup perpustakaan mengalami penurunan
atas kualitasnya, pustakawan layanan sirkulasi merasa lelah.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka peneliti tertarik untuk
menulis skripsi dengan judul “Pengaruh Peningkatan Jumlah Anggota
Terhadap Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi di BPAD Kota
Bekasi Berdasarkan Perspektif Anggota”.
4 Fitriani Yanita, dkk., “Persepsi Anggota Terhadap Kinerja Pustakawan : Studi Kasus
Layanan Sirkulasi Perpustakaan STIKES Widya Husada Semarang”, diakses dari http://download.portalgaruda.org/article.php?article=74925&val=4723, pada tanggal 13 Februari pukul 14:49
5
5
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar peneliti lebih fokus membahas tentang peningkatan jumlah
anggota terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi, maka dalam
penelitian ini peneliti memberikan batasan. Batasan masalah tersebut
diantaranya gambaran peningkatan jumlah anggota pada kualitas
pustakawan layanan sirkulasi di BPAD Kota Bekasi, dan pengaruh
peningkatan jumlah anggota terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi
yang diterapkan di BPAD Kota Bekasi. Sedangkan, perumusan masalah
penelitian ini terbagi dalam beberapa poin, yaitu:
1. Bagaimana gambaran peningkatan jumlah anggota dan kualitas
pustakawan layanan sirkulasi di BPAD Kota Bekasi Berdasarkan
Perspektif Anggota?
2. Bagaimana pengaruh peningkatan jumlah anggota terhadap kualitas
pustakawan layanan sirkulasi yang diterapkan di BPAD Kota Bekasi
Berdasarkan Perspektif Anggota?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Agar penelitian ini tepat sasaran sesuai masalah yang dirumuskan
peneliti, maka peneliti perlu menetapkan tujuan penelitian ini, yaitu:
a. Untuk mengetahui gambaran peningkatan jumlah anggota dan
kualitas pustakawan layanan sirkulasi di BPAD Kota Bekasi
6
6
b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh peningkatan jumlah
anggota terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi di BPAD
Kota Bekasi baik secara uji simultan maupun uji parsial.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini tentunya diharapkan dapat bermanfaat baik bagi instansi
yang diteliti maupun bagi peneliti. Hal ini dapat diuraikan ke dalam
beberapa poin, sebagai berikut:
a. Memberikan masukan kepada BPAD Kota Bekasi, khususnya
pustakawan yang terkait dengan layanan sirkulasi
b. Menambah khazanah ilmu perpustakaan, khususnya tentang
layanan sirkulasi perpustakaan
c. Menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti terhadap
penerapan layanan sirkulasi perpustakaan
d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi
penelitian sejenis.
D. Definisi Istilah
1. Anggota
Anggota adalah perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau
lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan. Anggota
atau yang menjadi objek penelitian ini adalah Anggota Perpustakaan
BPAD Kota Bekasi. Anggota pada penelitian ini dibatasi pada anggota
yang telah terdaftar sebagai Anggota Perpustakaan BPAD Kota Bekasi
dan masih aktif.
7
7
2. Pustakawan
Pustakawan adalah orang yang mengelola sebuah perpustakaan beserta
isinya, memilih buku, dokumen dan materi nonbuku yang merupakan
koleksi perpustakaan dan menyediakan informasi dan jasa peminjaman
guna memenuhi kebutuhan pemakainya5. Pustakawan disini adalah
petugas yang memberikan dan melaksanakan kegiatan yang terdapat di
Perpustakaan BPAD Kota Bekasi dalah pemberian layanan kepada
anggota sesuai dengan visi dan misi perpustakaan BPAD Kota Bekasi.
3. Kunjungan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi ketiga (2006).
Kunjungan dapat diartikan sebagai berkunjung, datang atau pergi
untuk menengok atau menjumpai.6 Setiap pengguna perpustakaan pasti
memiliki frekuensi kunjungan yang berbeda – beda dalam
memanfaatkan koleksi maupun layanan yang ada pada perpustakaan.
Pada perpustakaan frekuensi berkunjung merupakan faktor utama
keberhasilan suatu perpustakaan. Agar perpustakaan dikunjungi dan
banyak pengguna yang datang pada perpustakaan maka sebaiknya
perpustakaan menyediakan layanan, fasilitas, koleksi yang memadai
dan selalu diperbaharui secara maksimal.
4. Kinerja
Kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang
karyawan diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kinerja
5 Sulistyo-Basuki, Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2010), hlm. 1.50-1.51. 6 W.J.S. Poewadarmita, Kamus Umum Bahasa Indonesia: edisi ketiga, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2006), hlm. 635.
8
8
pada penelitian ini berarti suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh
petugas perpustakaan yang berada di BPAD Kota Bekasi karena
melihat dari kinerja akan diketahui sesuai atau tidaknya dengan tujuan
yang diharapkan.
5. Kualitas Pustakawan
Kualitas pustakawan merupakan bentuk tingkah laku baik atau
buruknya seorang petugas perpustakaan. Kualitas pustakawan pada
penelitian ini berarti bentuk tingkah laku baik atau buruknya petugas
perpustakaan yang berada di BPAD Kota Bekasi karena kualitas
pelayanan yang baik sering dikatakan sebagai salah satu faktor yang
sangat penting dalam keberhasilan suatu bisnis karena dapat
memberikan beberapa manfaat.
6. Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi adalah layanan yang menyangkut masalah peredaran
bahan-bahan perpustakaan yang dimiliki oleh perpustakaan dengan
para pemakainya. Yang dibahas adalah masalah peminjaman, misalnya
bahan-bahan yang boleh dipinjam, jangka waktu peminjaman, jam
buka perpustakaan, dan statistik untuk membuat laporan perpustakaan.
Umumnya perpustakaan meminjamkan buku hanya pada masyarakat di
lingkungan tertentu. Jenis bahan yang boleh dipinjam, ada yang
terbatas pada buku-buku saja, ada pula yang meminjamkan majalah,
pamflet, atau bahan-bahan pustaka lainnya. Layanan sirkulasi pada
penelitian ini merupakan peminjaman atau pengembalian buku yang
dilakukan oleh anggota perpustakaan melalui perantara pustakawan.
9
9
E. Sistematika Penelitian
Sistematika penelitian dalam penelitian ini dibagi atas 5 bab dan
masing-masing bab berisi beberapa bagian seperti yang digambarkan
dibawah ini.
BAB I : PENDAHULUAN
Pada Bab ini menguraikan latar belakang, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi
istilah, dan sistematika penelitian.
BAB II : TINJAUAN LITERATUR
Pada bab ini peneliti akan menjabarkan mengenai perpustakaan
umum, peningkatan jumlah anggota , kinerja pustakawan,
kualitas pustakawan, layanan sirkulasi perpustakaan, penelitian
relevan.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini peneliti akan menjabarkan tentang jenis dan
pendekatan penelitian, sumber data, pemilihan informan, teknik
pengolahan data, teknik analisis data, jadwal penelitian dan
hipotesis penelitian.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti membagi ke dalam dua pembahasan, terdiri
atas:
Profil Objek Penelitian, meliputi: gambaran tentang Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah Bekasi yang meliputi sejarah
perpustakaan, visi dan misi perpustakaan, struktur organisasi
10
10
perpustakaan, layanan perpustakaan, koleksi perpustakaan,
fasilitas perpustakaan, serta statistik Anggota perpustakaan. Dan
Hasil Penelitian, meliputi: pembahasan mengenai seberapa besar
pengaruh kualitas pustakawan layanan sirkulasi terhadap jumlah
statistik Anggota di BPAD Kota Bekasi, solusi dari pustakawan
BPAD Kota Bekasi dalam menghadapi kendala-kendala
penerapan layanan sirkulasi tersebut.
BAB V : PENUTUP
Dalam Bab ini peneliti menyimpulkan isi dari pembahasan yang
dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dan memberikan
saran-saran terhadap Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
Bekasi.
11
11
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan
Meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dewasa ini semakin membawa pengaruh dan perubahan dalam semua aspek
kehidupan. Hal ini terlihat jelas bahwa manusia setiap waktu membutuhkan
informasi tentang banyak hal dan untuk memenuhi akan hasrat informasi
tersebut maka manusia membutuhkan sumber informasi.
Berikut ini merupakan pengertian perpustakaan menurut ahli
perpustakaan dan sumber lain, diantaranya:
1. Menurut Kosam Rimbarawa
“Perpustakaan merupakan sebuah lembaga pemberi layanan informasi
kepada masyarakat dan pelestarian budaya bangsa dalam bentuk bahan
pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian, ilmu dan teknologi,
serta pengembangan kebudayaan.”7
2. Menurut Sutarno NS, MSi.
“Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan,
atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun
dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan
apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk pembaca.”8
7 Kosam Rimbarawa, Gedung, Tata Ruang, Perabot, (Jakarta: Hakaeser, 2013), hlm. 2. 8 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003),
hlm. 7.
12
12
3. Dalam UU No.43 tahun 2007 tentang perpustakaan disebutkan bahwa:
Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya
cetak,dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang
baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi, dan rekreasi anggota .
Dari pengertian di atas jelaslah bahwa pada dasarnya perpustakaan
adalah suatu tempat pengelolaan segala informasi terekam baik dalam
bentuk tercetak maupun non cetak termasuk bahan-bahan yang diperlukan
dalam setiap program pendidikan baik pengajaran maupun penelitian.
B. Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum ialah perpustakaan yang memberikan akses
tidak terbatas pada sumber dan jasa perpustakaan cuma-cuma bagi semua
warga komunitas, tempat atau kawasan geografi tertentu, yang sebahagian
dananya berasal dari masyarakat atau komunitas.9 Berdasakan definisi
tersebut serta bila dikaitkan dengan jenis perpustakaan berdasarkan
perundang-undangan di Indonesia, maka perpustakaan umum merupakan
jenis perpustakaan tersendiri. Disamping itu masih ada 4 jenis perpustakaan
lainnya.
Di Indonesia perpustakaan umum mencakup perpustakaan umum
kabupaten, kota, kecamatan, desa serta perpustakaan yang didirikan oleh
komunitas maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM). Berdasarkan
9 Sulistyo-Basuki, ”Konsep Pengembangan Perpustakaan Umum Menuju Perpustakaan
Digital”, Artikel Pengembangan Perpustakaan, diakses dari file:///C:/Users/wahyu/Downloads/Artikel_Sulistyo_Basuki_Pengembangan_Perpust.pdf pada tanggal 07 April 2015 pukul 16:38
13
13
koleksi, penganggaran serta jasa layanan, maka Badan Perpustakaan
Provinsi ataupun nama lainnya, dapat dimasukkan ke kelompok
perpustakaan umum.
Pengertian perpustakaan umum menurut Hermawan dan Zen,
adalah: “Perpustakaan yang melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa
membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan dan
sebagainya.”10
Sedangkan Pengertian perpustakaan umum menurut Sjahrial-
Pamuntjak, adalah: “Perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan
cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum.
Perpustakaan umum berdiri sebagai lembaga yang diadakan untuk dan oleh
masyarakat. Setiap warga dapat menggunakan perpustakaan tanpa dibedakan
pekerjaaan, kedudukan, kebudayaan dan agama. Meminjam buku dan bahan
lain dari koleksi perpustakaan dapat dengan cuma-cuma atau dengan
membayar iuran sekedarnya sebagai tanda kenggotaan dari perpustakaan
tersebut.”11
Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas
mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya
untuk masyarakat umum. Perpustakaan umum diselenggarakan untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa memandang latar
belakang pendidikan, agama, adat istiadat, umur, jenis dan lain sebagainya,
10 Rachman Hermawan dan Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan
Terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan Indonesia, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), hlm. 30. 11 Sjahrial-Pamuntjak, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia
pustaka Utama, 1976), hlm. 3.
14
14
maka koleksi perpustakaan umum pun terdiri dari beraneka ragam bidang
dan pokok masalah sesuai dengan kebutuhan informasi dari pemakainya.
1. Fungsi Perpustakaan Umum
Fungsi perpustakaan umum menurut Daryono diantaranya:
a. Sebagai Tempat Pembelajaran Seumur Hidup (life-long learning).
Perpustakaan umumlah tempat dimana semua lapisan masyarakat
dari segala umur, dari balita sampai usia lanjut bisa terus belajar
tanpa dibatasi usia dan ruang-ruang kelas. Banyak program
pemerintah, seperti pemberantasan buta huruf dan wajib belajar,
akan jauh lebih berhasil seandainya terintegrasi dengan
Perpustakaan Umum. Bila di sekolah orang diajar agar tidak buta
huruf dan memahami apa yang dibaca. Maka di Perpustakaan
Umum, orang diajak untuk terbuka wawasannya, mampu berpikir
kritis, mampu mencermati berbagai masalah bersama dan
kemudian bersama-sama dengan Anggota komunitas yang lain
mencarikan solusinya. Tugas Perpustakaan Umum membangun
lingkungan pembelajaran (learning environment) dimana Anggota
komunitas pemakainya termotivasi untuk terus belajar dan
terdorong untuk berbagi pengetahuan. Dalam konsep manajemen
modern, hal ini disebut dengan Knowledge Management.
b. Sebagai Katalisator Perubahan Budaya.
Perubahan perilaku masyarakat pada hakikatnya adalah perubahan
budaya masyarakat. Perpustakaan Umum merupakan tempat
strategis untuk mempromosikan segala perilaku yang
15
15
meningkatkan produktifitas masyarakat. Individu komunitas yang
berpengetahuan akan membentuk kelompok komunitas
berpengatahuan. Perubahan pada tingkat individu akan membawa
perubahan pada tingkat masyarakat. Komunitas yang berbudaya
adalah komunitas yang berpengetahuan dan produktif. Komunitas
yang produktif mampu melakukan perubahan dan meningkatkan
taraf hidupnya menjadi lebih baik.
c. Sebagai Agen Perubahan Sosial.
Idealnya, Perpustakaan Umum adalah tempat dimana segala
lapisan masyarakat bisa bertemu dan berdiskusi tanpa dibatasi
prasangka agama, ras, kepangkatan, strata, kesukuan, golongan,
dan lain-lain. Perpustakaan Umum sangat strategis dijadikan
tempat Anggota komunitas berkumpul dan mendiskusikan
beragam masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupan sehari-
hari. Disini, perpustakaan tidak hanya menyediakan ruang baca,
tetapi juga menyediakan ruang publik bagi komunitasnya untuk
melepas unek-uneknya dan kemudian berdiskusi bersama-sama
mencari solusi yang terbaik. Tugas pustakawanlah untuk
mendokumentasikan semua pengetahuan publik yang dihasilkan
dan menyebarluaskan ke Anggota komunitas yang lain. Seorang
pustakawan dituntut tidak hanya mampu mengolah informasi,
tetapi juga harus punya kepekaan sosial yang tinggi dan skill
berkomunikasi yang baik.
16
16
d. Sebagai Jembatan Komunikasi Antara Masyarakat dan Pemerintah.
Dari semua pengetahuan komunitas yang didokumentasikan di
Perpustakaan Umum, fungsi perpustakaan berikutnya adalah
melakukan kemas ulang informasi, kemudian memberikan kepada
para pengambil keputusan sebagai masukan dari masyarakat.
Dengan begini masyarakat akan punya posisi tawar yang lebih baik
dalam memberikan masukan-masukan dalam pengambilan
kebijakan publik.12
Dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum
fungsi perpustakaan umum, adalah :
a. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan
bacaan,
b. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui
pembelian, langganan, tukar-menukar, dan lain-lain,
c. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka,
d. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi,
e. Pendayagunaan koleksi,
f. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang
langsung di perpustakaan maupun yang menggunakan telepon,
faximil, dan lain-lain,
g. Pemasyarakatan perpustakaan,
h. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan,
12 Daryono, “Pengembangan Perpustakaan Umum Daerah dan Perpustakaan Sekolah
Kota Surakarta”, Media Berbagi Pengetahuan, diakses dari http://daryono.staff.uns.ac.id/2009/02/12/pengembangan-perpustakaan-umum-daerah-dan-perpustakaan-sekolah-kota-surakarta/ pada tanggal 18 Maret 2015 pukul 09:57
17
17
i. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah, tokoh-
tokoh masyarakat dan mitra kerja lainnya,
j. Menjalin kerasama dengan perpustakaan lain dalam rangka
pemanfaatan bersama koleksi dan sarana/prasarana,
k. Pengolahan dan ketata-usahaan perpustakaan.13
2. Tujuan Perpustakaan Umum
Dalam Buku Panduan Penyelengaraan Perpustakaan Umum, tujuan
perpustakaan umum dibagi menjadi 3 jenis yaitu:14
a. Tujuan umum perpustakaan adalah membina dan
mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar sebagai suatu
proses yang berkesinambungan seumur hidup serta kesegaran
jasmani dan rohani masyarakat yang berada dalam jangkauan
layanannya, sehingga berkembang daya kreasi dan inovasinya
bagi peningkatan martabat dan produktivitas setiap warga
masyarakat secara menyeluruh dalam menunjang perkembangan
nasional.
b. Tujuan fungsional perpustakaan umum adalah:
1) Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan
membaca khususnya, serta mendayagunakan budaya tulisan
segala sektor kehidupan.
2) Mengembangkan kemampuan mencari, mengolah serta
memanfaatkan informasi.
13 Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum,
(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1999), hlm. 6. 14Perpustakaan Nasional RI, Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum, (Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI, 1992), hlm. 6.
18
18
3) Menggigih masyarakat pada umumnya agar dapat
memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat
guna.
4) Meletakkan dasar - dasar ke arah belajar mandiri.
5) Memupuk minat dan bakat masyarakat.
6) Menumbuhkan apresiasi terhadap pengalaman imajinatif.
7) Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas
tangguna jawab dan usaha sendiri dengan mengembangkan
kemampuan membaca masyarakat.
8) Berpartisipasi aktif dalam menunjang pembangunan
nasional dengan menyediakan bahan pustaka yang
dibutuhkan dalam pembangunan sesuai dengan kebutuhan
seluruh lapisan masyarakat.
c. Tujuan operasional perpustakaan umum merupakan pernyataan
formal yang terperinci tentang sasaran yang harus dicapai serta
cara mencapainya, sehingga tujuan tersebut dapat dimonitor,
diukur dan dievaluasi keberhasilannya.
Berdasarkan uraian di atas, dinyatakan bahwa perpustakaan umum
bertujuan untuk mengembangkan minat baca dan mengembangkan
pengetahuan dan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah
yang dihadapi dalam kehidupan mereka dan untuk memberikan
kesempatan bagi umum membaca bahan pustaka yang dapat
membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan lebih baik.
19
19
Perpustakaan umum menyediakan sumber informasi yang cepat,
murah dan tepat mengenai topik-topik yang sedang hangat dalam
masyarakat maupun topik yang berguna bagi mereka.
Selain itu perpustakaan umum membantu warga mengembangkan
kemampuan yang dimiliki sehingga yang bersangkutan dapat
bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Tujuan lain, perpustakaan umum
juga berfungsi sebagai agen kultural, artinya perpustakaan umum pusat
utama kehidupan utama budaya masyarakat sekitarnya dan
menumbuhkan apresiasi budaya.
3. Peran Perpustakaan Umum
Peran perpustakaan umum sesungguhnya sangat strategis di tengah –
tengah masyarakat. Perpustakaan umum adalah Perpustakaan yang ada
di bawah lembaga yang mengawasinya. Perpustakaan juga pusat
informasi lokal dari semua jenis ilmu pengetahuan dan informasi yang
tersedia untuk para penggunanya.
Sutarno menjelaskan bahwa beberapa peranan yang dapat dijalankan
oleh perpustakaan umum antara lain:
a. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang
menghubungkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang
terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para
pemakainya.
b. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin
dan mengembangkan komunikasi antara semua pemakai, dan
20
20
antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang
dilayaninya.
c. Perpustakaan dapat berperan sebagai lembaga untuk
mengembangkan minat baca, melalui penyediaan berbagai bahan
bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.
d. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator,
dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan,
dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya
e. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai agen perubahan, agen
pengembangan dan agen pembangunan kebudayaan manusia.
f. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal
bagi masyarakat dan anggota perpustakaan.15
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum dapat
berperan aktif sebagai fasilator, mediator, dan motivator bagi mereka
yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu
pengetahuannya dan pengalamannya.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Anggota
Peningkatan jumlah aggota di perpustakaan. Faktor yang mempengaruhi
jumlah anggota bisa dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya seperti yang
telah dikemukakan oleh Nurkumala Sari sebagai berikut:16
15 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003),
hlm. 55. 16 Nurkumala Sari, “Pelaksanaan fungsi rekreatif pada layanan RBM (Ruang Belajar
Modern) dalam meningkatkan minat kunjung anggota di Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah”, jurnal ilmu perpustakaan volume 2, nomor 4, tahun 2013. Halaman 24-31 diakses dari http://ejournal.s1undip.ac.id/index.php/jip pada tanggal 22 Oktober 2015
21
21
1. Kondisi fisik
Keadaan jasmani dan kondisi yang baik akan mempengaruhi minat
yang lebih tinggi. Namun setelah adanya peristiwa, sehingga
mengakibatkan seseorang mengalami cacat jasmani maka orang
tersebut akan berubah minat belajarnya sehingga lebih suka kepada hal-
hal yang lebih sesuai dengan kondisi dirinya.
2. Keadaan Psikis
Perubahan psikis seseorang mempengaruhi minat terhadap suatu bidang
studi tertentu. Misalnya dengan gangguan jasmani dan rohaninya, maka
akan mempengaruhi keinginan yang berbeda.
3. Lingkungan sosial
Lingkungan atau alam sekitar akan mempengaruhi minat meskipun
dalam waktu yang relatif lama.
Kemudian beberapa hal yang mendorong anggota betah berada di
perpustakaan adalah:
1. Rasa nyaman;
2. Keadaan lingkungan fisik yang memadai;
3. Keadaan lingkungan sosial yang kondusif.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah
anggota dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu faktor dari anggota serta
faktor diluar anggota.
22
22
D. Kualitas Pelayanan
1. Pengertian Kualitas
Kualitas adalah menjaga janji pelayanan agar pihak yang dilayani
merasa puas dan diuntungkan. Kualitas merupakan kondisi yang selalu
berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini
mungkin kurang berkualitas di masa mendatang). Ada lima dimensi
kualitas yaitu :17
a. Rancangan (design), sebagai spesifikasi produk.
b. Kesesuaian (conformance), yakni kesesuaian antara maksud
desain dengan penyampaian produk.
c. Ketersediaan (availabity), mencakup aspek yang dapat dipercaya.
Dan produk itu tersedia bagi konsumen untuk digunakan.
d. Keamanan (safety), aman dan tidak membahayakan konsumen.
e. Guna praktis (field use), kegunaan praktis yang dapat
dimanfaatkan pada penggunanya oleh konsumen.
Gaspersz menyatakan bahwa: Pada dasarnya kualitas mengacu kepada
pengertian pokok yaitu kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan
produk, baik keistimewaan langsung, maupun keistimewaan atraktif
yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian
memberikan kepuasan atau penggunaan produk.18
17 Theodora Gagarina Marga Mulia, Implementasi Sistem Managemen Mutu ISO 9001:
2008 pada Perusahaan Jasa Konstruksi diakses dari http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprit/2040 pada tanggal 22 Oktober 2015 pukul 12:49
18 Vincent Gaspersz, Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997), hlm. 12.
23
23
Sedangkan menurut fitri meidana menjelaskan kualitas memiliki
delapan dimensi pengukuran, yaitu:19
a. Kinerja (Performance).
Kinerja disini merujuk pada karakter produk inti yang meliputi
merek, atribut - atribut yang dapat diukur, aspek-aspek kinerja
individu. Tika mendefinisikan kinerja sebagai pencatatan hasil-
hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan atau kegiatan
tertentu selama kurun waktu tertentu. Sedangkan Pustakawan
menurut Undang-Undang No.43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan Bab I Pasal (1) menjelaskan bahwa Pustakawan
adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh
melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan
pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.20
Pendapat tersebut dapat disimpulkan kinerja pustakawan adalah
hasil-hasil pekerjaan yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan
atau kegiatan tertentu oleh seorang yang bekerja di perpustakaan.
Karna itu yang dibutuhkan disini adalah memenuhi kebutuhan
dan berusaha memberikan kepuasan yang maksimal bagi para
pelanggan.
19 Rambat Lupioyadi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hlm.
146. 20 Pabundu Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2006), hlm. 121.
24
24
b. Keseragaman Produk (Features).
Features suatu produk biasanya diukur secara subjektive oleh
masing - masing individu yang menunjukkan adanya perbedaan
kualitas suatu jasa. Dengan demikian, perkembangan kualitas
suatu produk menuntut karakter fleksibilitas agar dapat
menyesuaikan diri dengan permintaan pasar.
c. Kehandalan (Reliability).
Dimensi ini berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu
produk mengalami keadaan tidak berfungsi pada suatu periode.
Keadaan suatu produk yang menandakan tingkat kualitas sangat
berarti bagi konsumen dalam memilih produk.
d. Kesesuaian (Conformance).
Dimensi lain yang berhubungan dengan kualitas suatu barang
adalah kesesuaian produk dengan standart dalam industrinya.
Kesesuaian suatu produk dalam industri jasa diukur dari tingkat
akurasi dan waktu penyelesaian termasuk juga perhitungan
kesalahan yang terjadi, keterlambatan yang tidak dapat
diantisipasi dan beberapa kesalahan lain.
e. Daya Tahan/Ketahanan (Durability).
Ukuran ketahanan suatu produk meliputi segi ekonomis maupun
teknis. Secara teknis ketahanan suatu produk didefenisikan
sebagai sejumlah kegunaan yang diperoleh oleh seseorang
sebelum mengalami penurunan kualitas.
25
25
f. Kemampuan Pelayanan (Serviceability).
Dimensi ini menunjukkan bahwa konsumen tidak hanya
memperhatikan adanya penurunan kualitas tetapi juga waktu
sebelum produk disimpan, penjadwalan pelayanan, proses
komunikasi dengan staf, frekuensi pelayanan perbaikan akan
kerusakan produk dan pelayanan lainnya.
g. Estetika (Aesthetics).
Estetika suatu produk dilihat melalui bagaimana suatu produk
terdengar oleh konsumen, bagaimana tampak luar suatu produk,
rasa, maupun bau. Jadi estetika merupakan penilaian dan refleksi
yang dirasakan oleh konsumen.
h. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality).
Konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap
mengenai atribut - atribut produk dan jasa.21
Dari pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa kualitas adalah segala
sesuatu yang dapat memenuhi keinginan semua pihak baik itu
produsen, konsumen, dan yang lain yang berhubungan dengan produk
atau jasa. Dengan kualitas pelayanan perpustakaan seperti kinerja,
keseragaman produk, kesesuaian, daya tahan, kemampuan pelayanan,
estetika, kualitas yang dipersepsikan, kehandalan, daya tangkap,
asuransi dan empati yang baik dan ramah akan memberikan dampak
positif bagi masyarakat pengguna, yaitu pengguna akan merespon apa
yang telah diberikan oleh perpustakaan demi kepuasan pengguna.
21 Rambat Lupioyadi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hlm.
147.
26
26
2. Pengertian Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan
kepada pengguna sesuai dengan standar pelayanan yang telah
dilakukan sebagai pedoman dalam memberikan layanan. Menurut
Wyckop dalam Tjiptono, ”kualitas pelayanan adalah tingkat
keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atau tingkat
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan
pelanggan/pengguna”.22
Sedangkan menurut Zeithaml, Parasuraman dan Berry, kualitas
pelayanan dapat didefinisikan sebagai “The extent of discrepancy
between customers expectations or desire and their perceptions”.23
Pendapat tersebut dapat diartikan, bahwa kualitas pelayanan
merupakan besarnya perbedaan antara harapan atau keinginan
pengguna dan tingkat persepsi mereka.
Sehubungan dengan kualitas pelayanan di atas Kurniawati
mengemukakan ada lima dimensi yang digunakan untuk mengukur dan
menilai suatu kualitas pelayanan, yaitu:24
a. Tampilan fisik (tangibles), misalnya penampilan dan kemampuan
sarana dan prasarana fisik harus dapat diandalkan.
b. Kehandalan (reliability), artinya suatu kemampuan untuk
memberikan jasa yang dijanjikan dengan akurat dan terpercaya.
22 Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa, (Yogyakarta: Andi Offset, 1996), hlm. 59. 23 Zeithaml, Parasuraman dan Berry , Delivering Quality Service, (New York: The Free
Press, 1990), hlm. 19. 24 R. Deffi Kurniawati, Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca
Masyarakat: Survei pada Perpustakaan Umum Kota Madya Jakarta - Selatan. Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi. (Yogyakarta : Perpustakaan Universitas Gajah Mada, Vol.3/No.7/2007, 2007), hlm. 5.
27
27
c. Ketanggapan (resvonsivences), misalnya suatu kebijakan untuk
membantu dan memberikan pelayanan yang cepat keapda
pelanggan/pengguna.
d. Jaminan/kepastian (assurance), artinya pengetahuan dan
keramahan karyawan serta kemampuan melaksanakan tugas yang
dapat menjamin kinerja yang baik.
e. Empati (empathy), artinya memberikan perhatian yang bersifat
individual atau pribadi kepada pelanggan/pengguna da berupaya
untuk memahami kegiatan konsumen.25
Agar pengguna merasa puas, maka layanan pengguna perpustakaan
harus berkualitas. Karakteristik layanan pengguna yang berkualitas
dapat dilihat dari beberapa faktor antara lain:26
a. Koleksi
1) Kuantitas, berkaitan dengan banyaknya jumlah koleksi
yang dimiliki oleh perpustakaan
2) Kualitas, berkaitan dengan mutu, kemutakhiran,
kelengkapan koleksi.
b. Fasilitas
1) Kelengkapan, menyangkut lingkup layanan dan
ketersediaan sarana pendukung serta layanan pelengkap
lainnya.
25 Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 56-57. 26 Fitri Maidana, Hubungan Kualitas Layanan Perpustakaan dengan Pemanfaatan
Layanan Perpustakaan oleh Pengguna Perpustakaan pada Perpustakaan Umum Tebing Tinggi, diakses dari http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/21741 pada tanggal 22 Oktober 2015
28
28
2) Kenyamanan memperoleh layanan, berkaitan dengan
lokasi, ruangan, petunjuk, ketersediaan informasi, kebersihan
dan lain-lain.
c. Sumber daya manusia
1) Kesopanan dan keramahan petugas dalam member layanan,
terutama bagi petugas yang berinteraksi langsung dengan
pengguna.
2) Tanggung jawab dalam melayani pengguna perpustakaan.
3) Empati, wajar dan adil dalam memecahkan masalah dan
menangani keluhan pengguna.
4) Profesional. Profesionalisme petugas perpustakaan di
bagian layanan pengguna tercermin dalam diri petugas yang
berjiwa SMART, yaitu siap mengutamakan pelayanan,
menyenangkan dan menarik, antusias/bnagga pada profesi,
ramah dan menghargai pengguna jasa, tabah di tengah
kesulitan.
d. Layanan perpustakaan
1) Ketepatan waktu layanan, berkaitan dengan waktu tunggu
dan waktu proses.
2) Akurasi layanan, berkaitan dengan banyaknya petugas yang
melayani, fasilitas pendukung seperti komputer.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa karakteristik layanan
pengguna yang berkualitas dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu
koleksi, fasilitas, sumber daya manusia dan layanan perpustakaan.
29
29
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Pelayanan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas suatu layanan,
faktor-faktor tersebut biasanya muncul akibat beberapa hal, seperti
pendapat Purwaningsih Y dan Murtiningsih, yang menjelaskan faktor
yang mempengaruhi kualitas pelayanan adalah sebagai berikut:27
a. Faktor Kesadaran
Faktor kesadaran berfokus pada individu yang melakukan suatu
tugas atau pekerjaan, kesadaran pada kuallifikasi pekerjaan,
resiko yang dihadapi, konsumen yang ditangani dan cakupan
tugas penting akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam
berhubungan dengan orang lain.
b. Faktor Aturan
Aturan biasanya memuat hal - hal yang mengikat dan merupakan
patokan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Aturan memuat
cara kerja normative yang harus ditempuh suatu organisasi atau
individu. Bahwa aturan yang dibuat untuk mengatur organisasi
dank arena setiap aturan pada akhirnya menyangkut langsung
ataupun tidak langsung kepada orang, maka masalah manusia
dan sifat kemanusiaannya harus menjadi pertimbangan utama.
c. Faktor Organisasi
Organisasi pelayanan pada dasarnya berbeda dengan organisasi
pada umumnya meskipun terdapat sedikit perbedaan dalam
penerapannya karena sasaran pelayanan ditujukan kepada
27 Purwaningsih, Y, dan Murtiningsih. 2006. Determinasi Jam Kerja Para Pekerja di
Provinsi Jawa Tengah. Empirika Vol. 19 No. 1, Juni 2006, hlm. 2-3.
30
30
manusia yang mempunyai watak dan kehendak yang multi
komplek. Oleh karena itu organisasi pelayanan ini lebih banyak
ditekankan kepada pengaturan dan mekanisme kerjanya yang
harus mampu menghasilkan pelayanan yang memadai.
d. Faktor Keterampilan dan Kemampuan
Bahwa kuallitas pelayanan sangat dipengaruhi oleh kualitas
kemampuan dan keterampilan individu dalam melayani
pengguna. Keterampilan dan kemampuan merupakan keadaan
yang menggambarkan kondisi seseorang dari sisi tinjau baik skill
maupun fisik dapat melakukan atau pekerjaan sesuai dasar
ketentuan yang berlaku.
e. Faktor Sarana Pelayanan
Bahwa kualitas pelayanan yang tinggi harus didukung oleh
sarana pelayanan yang lengkap. Sarana berfungsi untuk
memudahkan pelayanan, memberikan kecepatan pelayanan yang
lebih tinggi, menciptakan keakuratan dan kehandalan serta
kejelasan informasi yang seharusnya dicatat yang hasil akhir
bermuara pada efisiensi dan efektivitas pelayanan.
Untuk dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
pelayanan di atas Nasution menyatakan sebagai berikut:28
a. Transcendental approach
Dalam pendekatan ini, kualitas dapat dirasakan atau diketahui,
tetapi sulit didefenisikan dan dioperasionalkan. Sudut pandang
28 Nasution M.N. Manajemen Jasa Terpadu, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), hlm. 43.
31
31
ini biasanya diterapkan dalam dunia seni, misalnya seni music,
seni drama, seni tari, dan seni rupa.
b. Product - based approach
Pendekatan ini menganggap bahwa kualitas merupakan
karakteristik atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat
diukur. Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan
dalam jumlah beberapa unsur atau atribut yang memiliki produk.
Karena pandangan ini sangat objektif, maka tidak dapat
menjelaskan perbedaan dalam selera, kebutuhan dan preferensi
individual.
c. User - based approach
Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas
tergantung pada orang yang memandangnya, sehingga produk
yang paling memuaskan preferensi seseorang merupakan produk
yang berkualitas paling tinggi.
d. Manufacturing - based approach
Pendekatan ini bersifat supply - based dan terutama
memperhatikan praktik-praktik perekayasaan dan
pemanufakturan, serta mendefenisikan kualitas sebagai
kesesuaian/sama dengan persyaratan. Dalam sektor jasa, dapat
dikatakan bahwa kualitasnya bersifat operations - driven.
Pendekatan ini berfokus pada penyesuaian spesifikasi yang
dikembangkan secara internal, yang sering kali didorong oleh
tujuan peningkatan produktivitas dan penekanan biaya.
32
32
e. Value - based approach
Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga.
Dengan mempertimbangkan trade - off antara kinerja dan harga,
kualitas didefenisikan sebagai “affradable axcellence”. Kulaitas
dalam perspektif ini bersifat relative, sehingga produk yang
memilliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang
bernilai.
D. Layanan Sirkulasi
Kata sirkulasi berasal dari bahasa Inggris circulation yang berarti
perputaran. Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi sering dikenal dengan
peminjaman namun demikian pengertian pelayanan sirkulasi sebenarnya
adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan
pemanfaatan. Pemanfaatan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan
tepat waktu untuk kepentingan Anggota jasa perpustakaan.29 Sistem
peminjaman seringkali disebut pula dengan sistem kendali sirkulasi atau
sistem sirkulasi. Sistem peminjaman sering kali disebut pula dengan sistem
kendali sirkulasi atau sistem sirkulasi. Sistem peminjaman menurut Sulistyo
Basuki adalah sebagai berikut:30
a. Sistem Buku Besar
Sistem buku besar ini menganut register, artinya setiap peminjam
mendapat jatah satu halaman atau lebih dalam buku besar, disertai
29 Lasa Hs, Manajemen Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher,
2007), hlm. 1. 30 Sulistyo-Basuki, Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta:Universitas
Terbuka, 2010), hlm. 2.60.
33
33
indeks nama peminjam pada bagian akhir buku besar. Pada setiap
halaman buku besar terdapat kolom nama peminjam, alamat, tanggal
pinjam, nomor buku, nomor panggil, pengarang, judul, edisi, tanda
tangan peminjam, tanggal harus kembali, dan tanggal pengembalian
sebenarnya.
b. Sistem Sulih (dummy)
Sistem sulih atau dummy system dalam bahasa inggris,
menggunakan sulih yang terbuat dari karton sebagai substitusi buku
tatkala buku dipinjam. Sulih dari karton tersebut ditulis pada secarik
kertas yang ditempelkan pada halaman sulih. Lembar tersebut berisis
nama peminjam, nomor panggil, dan tanggal peminjaman.
c. Sistem Newark
Anggota perpustakaan memperoleh kartu peminjam. Kartu peminjam
berisi nama, alamat, nomor pendaftaran, tanggal berakhirnya kartu
anggota, tandatangan anggota serta kolom tanggal pinjam, dan
tanggal harus kembali.
d. Sistem kertas karbon
Sistem slip multibagian menggunakan kertas karbon berupa dua atau
tiga lembar berisi keterangan nama pengarang, judul buku, nomor
panggil, nama peminjam dan nomor Anggota peminjam.
e. Sistem Browne
Setiap Anggota perpustakaan memperoleh tiket pembaca, jumlahnya
sama dengan jumlah buku yang boleh dipinjam oleh Anggota
34
34
perpustakaan. Tiket Anggota berisi nomor Anggota, nama, serta
alamat diketik pada masing-masing tiket.
Menurut Sri Terta Dewi dan Ardoni, Kegiatan layanan sirkulasi
meliputi:31
1. Peminjaman:
a. Pada perpustakaan yang menganut sistem tertutup langkahnya,
yaitu:
1) Pengguna menyerahkan formulir permintaan peminjam
yang telah diisi;
2) Pustakawan mencari bahan sesuai dengan data yang tertulis
dalam formulir.
b. Pada perpustakaan yang menganut sistem terbuka langkahnya,
yaitu:
1) Pengguna menyerahkan bahan pustaka yang telah dipilih;
2) Pustakawan mencatat nomor Anggota dan tanggal kembali
pada kartu buku yang tersimpan pada kantong buku;
3) Pustakawan mencatat nomor Anggota dan tanggal bahan
pustaka itu harus dikembalikan pada lembar tanggal
kembali;
4) Pustakawan mencatat kode bahan perpustakaan dan tanggal
kembali.
31 Sri Terta Dewi dan Ardoni, Sikap Anggota Terhadap Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Negeri Padang, jurnal ilmu informasi perpustakaan dan kearsipan Vol 1, No 1 (2012): Seri B, 2012, hlm. 4-5.
35
35
c. Anggota menuliskan tanda tangan pada kartu bahan pustaka.
d. Pustakawan menyerahkan bahan perpustakaan tersebut pada
Anggota.
e. Pustakawan menyusun kartu buku dalam kotak, antara lain:
1) Menurut tanggal kembali bahan pustaka,
2) Setiap kumpulan kartu dengan tanggal kembali yang sama,
disusun menurut urutan kode bahan pustaka.
f. Pustakawan menyusun kartu pinjam dalam kotak kartu pinjam
menurut nama Anggota, kemudian menurut urutan nomor tanda
pengenal.
2. Pengembalian
Langkah kerja yang dilakukan oleh petugas dalam prosedur
pengembalian bahan pustaka, yaitu:
a. Anggota harus membawa langsung bahan pustaka yang hendak
dikembalikan pada lembar tanggal kembali, setelah Anggota
menyerahkan bahan pustaka yang akan dikembalikan,
b. Pengambilan kartu buku berdasarkan tanggal kembali,
c. Mengambil kartu pinjam dari kotak kartu pinjam berdasarkan
nomor Anggota yang tertera pada kartu buku,
d. Memberikan stempel tanda kembali pada kartu buku, lembar
tanggal kembali dan kartu pinjam,
e. Mengembalikan kartu buku pada kantong buku,
f. Mengembalikan kartu pinjam ke dalam kotak kartu pinjam,
36
36
g. Mengelompokkan buku menurut kode bukunya untuk
dikembalikan ke rak buku,
h. Memilah buku yang rusak dan yang dapat dikembalikan.
3. Mencatat Pemesanan Peminjaman
Melalui pemesanan peminjaman, anggota diberi kesempatan untuk
meminta agar buku yang sedang dipinjam oleh Anggota lain setelah
kembali dipinjamkan kepadanya. Tata cara pemesanan peminjaman
bahan pustaka, yaitu:
a. Menerima formulir pemesanan yang telah diisi,
b. Memeriksa kartu buku dan kartu pinjam untuk mengetahui
peminjaman buku,
c. Menyimpan bahan yang dipesan dalam rak buku,
d. Memberitahu anggota perpustakaan bahwa yang dipesan telah
tersedia.
Memperpanjang masa pinjam dapat diberikan jika ada anggota
perpustakaan lain yang memesan bahan pustaka itu. Perpanjangan
masa pinjam dilakukan menurut prosedur berikut:
a. Anggota perpustakaan membawa bahan yang dipinjam ke meja
layanan,
b. Petugas memberikan formulir pemesanan.
c. Jika tidak ada yang memesan, petugas memberikan tanggal
kembali yang baru pada lembaran tanggal kembali.
d. Jika ada yang mesan petugas tidak memberikan perpanjangan.
37
37
4. Penagihan
Bila Anggota perpustakaan tidak mengembalikan bahan pustaka pada
waktunya, maka perpustakaan akan menagih buku agar segera
dikembalikan. Prosedur yang diperlukan dalam proses penagihan
adalah:
a. Petugas memeriksa keterlambatan pengembalian berdasarkan
tanggal kembali bahan pustaka;
b. Petugas membuat surat penagihan rangkap dua, pertama dikirim
kepada peminjam, sedangkan lembar ke dua disimpan sebagai
pertinggal;
c. Bila bahan dikembalikan setelah ditagih, petugas memprosesnya
berdasarkan proses pengembalian.
5. Sanksi
Sanksi dikenakan kepada Anggota perpustakaan yang melakukan
pelanggaran, yaitu:
a. Terlambat mengembalikan bahan pustaka,
b. Mengembalikan bahan pustaka dalam keadaan rusak,
c. Membawa bahan pustaka dari perpustakaan tanpa melalui prosedur
yang benar,
d. Menghilangkan bahan pustaka,
e. Melanggar tata tertib Anggota perpustakaan.
6. Statistik
Dengan adanya statistik yang baik dapat diketahui perkembangan
perpustakaan. Statistik ini dapat dibuat untuk mengetahui jumlah
38
38
Anggota perpustakaan, peminjam, pegembalian, buku yang dibaca di
tempat pada waktu tertentu.
E. Penelitian Relevan
Penelitian relevan terkait dengan judul “Pengaruh Peningkatan
Jumlah Anggota Terhadap Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi di BPAD
Kota Bekasi” yang peneliti teliti ada dua. Pertama, skripsi dari mahasiswa
Universitas Diponegoro Semarang yang berjudul “Persepsi Anggota Pada
Layanan Sirkulasi (Umum atau Dewasa) Di Perpustakaan Daerah Jawa
Tengah” yang diteliti oleh Dian Rizqi Amalia pada tahun 2012. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi anggota pada layanan
sirkulasi (umum atau dewasa) di Perpustakaan Dearah Jawa Tengah. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan
persepsi yang baik pada layanan sirkulasi (umum atau dewasa) di
Perpustakaan Daerah Jawa Tengah yaitu sejumlah 63,5% khususnya pada
tampilan perpustakaan (kebersihan dan kerapian ruangan).
Dari penelitian terdahulu di atas, maka dapat digambarkan
beberapa persamaan dan perbedaannya. Persamaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah pendekatan metode penelitian yang digunakan
adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dan teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah teknik sampling aksidental. Sedangkan perbedaan
antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah tema yang
digunakan berbeda. Penelitian terdahulu menggunakan tema persepsi
anggota pada layanan sirkulasi (umum atau dewasa) di perpustakaan daerah
39
39
jawa tengah sedangkan penelitian saya menggunaka tema pengaruh
peningkatan jumlah anggota terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi.
Dapat dilihat pula perbedaannya dari tempat yang digunakan, penelitian
sebelumnya menjadikan Perpustakaan Daerah Jawa Tengah sebagai tempat
penelitian, penelitian saya di Perpustakaan BPAD Kota Bekasi. Teknik
analisis datanyapun berbeda, penelitian terdahulu menggunakan teknik
distribusi frekuensi sedangkan penelitian saya menggunakan teknik SPSS
(Statistical Program for Social Science) Version 21. Teknik pengumpulan
datanyapun berbeda, penelitian terdahulu menggunakan teknik wawancara
dan kuesioner sedangkan penelitian saya menggunakan Kuesioner dan
penelitian pustaka.
Kedua adalah skripsi dari mahasiswa Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Sirkulasi
Terhadap Minat Kunjungan Anggota Pada Badan Perpustakaan Dan
Arsip Daerah DIY” yang diteliti oleh Nur Rahmi Weno pada tahun 2013.
Penelitian itu bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan
sirkulasi terhadap minat kunjungan anggota pada Badan Perpustakaan dan
Arsip Daerah DIY. Hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh antara
kualitas pelayanan sirkulasi terhadap minat kunjung anggota pada Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY, dengan memperoleh nilai rata-rata dari
kedua variabel kualitas pelayanan sirkulasi sebesar (3,05) dan minat
kunjungan pegguna sebesar (3,23).
Dari penelitian terdahulu di atas, maka dapat digambarkan
beberapa persamaan dan perbedaannya. Persamaan penelitian ini dengan
40
40
penelitian sebelumnya adalah sama-sama menggunakan teknik analisis data
SPSS dengan analisis regresi linear sederhana dan teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah teknik sampling aksidental. Sedangkan
perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah tema
yang digunakan berbeda. Penelitian terdahulu menggunakan tema pengaruh
kualitas pelayanan sirkulasi terhadap minat kunjungan anggota pada Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY sedangkan penelitian saya
menggunakan tema pengaruh peningkatan jumlah anggota terhadap kualitas
pustakawan layanan sirkulasi di Badan dan Perpustakaan Daerah Kota
Bekasi. Dapat dilihat pula perbedaannya dari tempat yang digunakan,
penelitian sebelumnya menjadikan Perpustakaan Badan Perpustakaan dan
Arsip Daerah DIY sebagai tempat penelitian, sedangkan penelitian saya di
Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi. Metode
yang digunakanpun berbeda, penelitian terdahulu menggunakan metode
kuantitatif korelasi sedangkan penelitian saya menggunakan metode
deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan datanyapun berbeda, penelitian
terdahulu menggunakan teknik wawancara, kuesioner, observasi dan
dokumentasi sedangkan penelitian saya menggunakan Kuesioner dan
penelitian pustaka.
41
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi merupakan cara yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan tertentu, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan
mempergunakan teknis atau alat tertentu. Sutrisno Hadi seorang tokoh
bidang penelitian memberikan pengertian metodologi, “Sebagai usaha untuk
menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan,
usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah”.32
Kemudian Wiratno Surahmad menyatakan bahwa: pada hakekatnya
penelitian adalah suatu bentuk kegiatan dengan mengumpulkan dan
mengklasifikasikannya untuk kemudian menemukan sifat-sifat umum yang
dapat di pandang sebagai hukum, kaidah dan dalil atau generalisasi terhadap
fenomena yang berada dalam bidang yang di teliti dengan menggunakan
prosedur yang sistematisk, jelas dan terkontrol.33
Menurut Sugiyono, Metode penelitian merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dapat
dikatakan pula metodologi penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah dalam
memecahkan masalah dengan cara sistematis yang telah ditetapkan untuk
mencapai tujuan yang telah dirumuskan.34
32 Sutrisno Hadi, Metodologi Reseacrh, (Jogyakarta:Andy Offset, 1997), hlm. 4. 33 Wiratno Surahmad, Metode Penelitian, (Bandung: Tarsito, 1987), hlm. 27. 34 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung : Alfabeta,
2013), hlm. 2
42
42
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis regresi. Regresi adalah pengukur hubungan dua variabel atau lebih
yang dinyatakan dengan bentuk hubungan atau fungsi. Untuk menentukan
bentuk hubungan (regresi) diperlukan pemisahan yang tegas antara variabel
bebas yang sering diberi simbol X dan variabel tidak bebas dengan simbol
Y. Pada regresi harus ada variabel yang ditentukan dan variabel yang
menentukan atau dengan kata lain adanya ketergantungan variabel yang satu
dengan variabel yang lainnya dan sebaliknya. Kedua variabel biasanya
bersifat kausal atau mempunyai hubungan sebab akibat yaitu saling
berpengaruh. Sehingga dengan demikian, regresi merupakan bentuk fungsi
tertentu antara variabel tidak bebas Y dengan variabel bebas X atau dapat
dinyatakan bahwa regresi adalah sebagai suatu fungsi Y = f(X). Bentuk
regresi tergantung pada fungsi yang menunjangnya atau tergantung pada
persamaannya.35 Tujuan mempelajari regresi adalah untuk menemukan atau
mencari hubungan antar variabel, sebagai dasar untuk dapat dipakai
melakukan penaksiran atau peramalan atau estimasi dari hubungan antar
variabel tersebut.
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Ini adalah salah satu model menemukan kebenaran konsep,
hubungan konsep-konsep melalui wilayah-wilayah yang luas dengan
populasi tanpa atau menggunakan populasi sampai dalam jumlah besar.
35 I M. Narka Tenaya, “Regresi Linear Sederhana”, Bahan Kuliah Ekonometrika Program
Studi Agribisnis, diakses dari http://www.fp.unud.ac.id/ind/wp-content/uploads/mk_ps_agribisnis/ekonomitrika/2_.%20%20Analisis%20Regresi%20Linier%20Sederhana.pdf, pada tanggal 18 Maret 2015 pukul 14:19, hlm. 7.
43
43
B. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung tanpa melalui perantara
atau data yang langsung dari sumbernya36. Kata-kata dan tindakan
orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan data utama37.
Data ini diperoleh langsung dari lokasi penelitian, yaitu dengan
menyebarkan kuisioner kepada Anggota perpustakaan Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi. Selain itu peneliti
melakukan observasi dengan melakukan penelitian langsung di lokasi
penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari
sumbernya. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-dokumen
(laporan, karya tulis orang lain, koran, majalah). Atau, seseorang
mendapat informasi dari “orang lain”.38 Dalam penelitian ini, data
sekunder berasal dari kepustakaan, yakni terdiri dari buku-buku,
literatur-literatur, artikel dan dokumen yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti.
36 M. Muslich, Metode Kuantitatif (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, 1993) hlm. 86. 37 Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),
hlm. 169 38 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN Press, 1999),
hlm. 86.
44
44
C. Populasi dan Sampel
Populasi pada dasarnya adalah kesatuan atau keseluruhan yang
terdiri dari unit-unit. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota yang
berstatus anggota aktif Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi
dari tahun 2013 hingga 2015.
Tabel 3.1
Jumlah Anggota Perpustakaan BPAD Kota Bekasi yang aktif
menggunakan perpustakaan dari Tahun 2013 hingga Februari 2015
Tahun Jumlah
2013 414
2014 687
2015 1183
Sumber: Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
Bekasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi dimana anggota untuk
tahun 2013 sebanyak 414 orang, 2014 sebanyak 1101 orang dan sampai
awal maret 2015 sebanyak 1183 orang, jadi total semua anggota
perpustakaan tahun 2014 sampai awal maret 2015 sebanyak 1183 orang
anggota. Sehingga yang menjadi sampel penelitian adalah:
Diketahui : N = 1183
d² = 10%
Proses penarikan sampel dalam penelitian ini menurut Nugraha
Setiawan dalam penentuan ukuran sampel memakai rumus Slovin dan Tabel
45
45
Krejcie-Morgan. Pengambilan sampling pada penelitian ini menggunakan
model Slovin dengan rumus sebagai berikut:39
keterangan :
N: Populasi
n: Ukuran Sampel
d2: 10%
1183 1183
1183 (0.1)2 + 1 12.83
= 92,20 = 92 (Pembulatan)
Jadi sampel yang akan diambil pada penelitian ini adalah 92 orang.
Teknik pengambilan datanya menggunakan teknik sampling
aksidental, dimana menurut Sugiyono, teknik sampling aksidental adalah
teknik penentuan sampel berdasarkan orang yang ditemui peneliti dimana
dipandang cocok dengan sumber data yang dapat dijadikan sampel.40
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah:
39 Nugraha Setiawan, “Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel
Krejcie-Morgan: Telaah Konsep dan Aplikasinya” diakses pada 17 Oktober 2015 dari http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/upload/2009/03/penentuan_sampel_memakai_rumus_ slovin.pdf
40 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm.122
n= =
46
46
1. Kuesioner/Angket
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.41
Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pertanyaan
menyangkut fakta dan pendapat responden. Sedangkan jenis
pertanyaan yang digunakan pada penelitian ini adalah pertanyaan
tertutup. Pertanyaan tertutup yakni dimana responden diminta
menjawab pertanyaan dan menjawab dengan memilih dari sejumlah
alternatif (pilihan ganda).
2. Penelitian Pustaka (Library Research)
Kepustakaan merupakan bahan utama penelitian data sekunder42.
Penelitian ini memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang
sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, internet, dan perangkat
lain yang berkaitan dengan kinerja individual.
E. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Menurut Imam Ghozali dalam Aplikasi Multivariate Program SPSS,
menyatakan bahwa statistik deskriptif memberikan gambaran suatu
41 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung : Alfabeta,
2013), hlm. 142. 42 Nur Indriantoro, dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan manajemen (Jogjakarta: BPFE, 2004), hlm. 150.
47
47
data yang dilihat dari mean, standar deviasi, varian, maksimum,
minimum.43
2. Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data, maka peneliti menggunakan uji
validitas dan uji reliabilitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson
Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai
yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson
Correlation yang didapat memilik nilai di bawah 0,05 berarti
data yang diperoleh adalah valid.44
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika seseorang terhadap pernyataan tersebut
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas
digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan
benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil
yang konsisten meskipun diuji berkali-kali.45
43 Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, (Semarang: Universitas
Diponegoro, 2009), hlm. 19 44 Imam, Aplikasi Multivariate Program SPSS, hlm. 45. 45 Imam. Aplikasi Multivariate Program SPSS, hlm. 41.
48
48
3. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti
melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji
heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Cara
mendeteksinya yaitu dengan penyebaran data pada sumbu
diagonal dari grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar
jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal,
maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Selanjutnya
dilakukan uji one sample Kolmogrov – Smirnov test yang
digunakan untuk mengetahui distribusi data, uji one sample
Kolmogrov – Smirnov test ini biasanya digunakan untuk menguji
normalitas data berskala interval atau rasio.46
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji
multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance
Inflantion Factor (VIF). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
46 Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi
dan Manajemen (Yogyakarta: BPFE, 2004), hlm. 212-214
49
49
terdapat problem multikolonieritas (multikom). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan
Variance Inflantion Factor (VIF) serta besaran korelasi antar
variabel independen.47 Suatu model regresi dapat dikatakan bebas
multiko jika mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan
mempunyai angka tolerance, sedangkan dilihat dengan besaran
korelasi antar variabel independen, maka suatu model regresi
dapat dikatakan bebas multiko jika koefisien korelasi antar
variabel independen haruslah lemah (dibawah 0,5). Jika
korelasinya kuat, maka terjadi problem multiko.48
Untuk teknik analisa data ini, peneliti menggunakan survei langsung
kelapangan melalui penyebaran kuesioner. Setelah dihitung dan data
kuesioner didapatkan maka harus dihitung validitasnya. Dimana arti
validitas itu sendiri adalah instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui pengaruh
kualitas pustakawan layanan sirkulasi terhadap peningkatan jumlah
Anggota dengan menggunakan Regresi Linier.
Hal ini peneliti ambil karena Regresi Linier ialah bentuk hubungan di
mana variabel bebas X maupun variabel tergantung Y sebagai faktor
yang berpangkat satu. Regresi linier ini dibedakan menjadi:
47 Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, (Semarang: Universitas
Diponegoro, 2009), hlm. 95. 48 Santoso Singgih, Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS (Jakarta: PT.
Alex Media Komputindo, 2010), hlm. 213.
50
50
a. Regresi linier sederhana dengan bentuk fungsi:
Y = a + bX + e,
b. Regresi linier berganda dengan bentuk fungsi:
Y = b0 + b1X1 + . . + bpXp + e
Dari kedua fungsi di atas 1) dan 2); masing-masing berbentuk garis
lurus (linier sederhana) dan bidang datar (linier berganda).49
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu
variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk
mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari
variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan
atau penurunan.. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Rumus regresi linear sederhana sebagi berikut:
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
b = Koefisien regresi
49 I M. Narka Tenaya, “Regresi Linear Sederhana”, Bahan Kuliah Ekonometrika Program
Studi Agribisnis, diakses dari http://www.fp.unud.ac.id/ind/wp-content/uploads/mk_ps_agribisnis/ekonomitrika/2_.%20%20Analisis%20Regresi%20Linier%20Sederhana.pdf, pada tanggal 18 Maret 2015 pukul 14:19, hlm. 8.
Y’ = a + bX
51
51
Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan Rumus dibawah
ini:50
a = (Σy) (Σx²) - (Σx) (Σxy)
n(Σx²) – (Σx)²
b = n(Σxy) – (Σx) (Σy)
n(Σx²) – (Σx)²
Berikut ini adalah Langkah-langkah dalam melakukan Analisis Regresi
Linear Sederhana:51
1. Tentukan Tujuan dari melakukan Analisis Regresi Linear Sederhana
2. Identifikasikan Variabel Faktor Penyebab (Predictor) dan Variabel
Akibat (Response)
3. Lakukan Pengumpulan Data
4. Hitung X², Y², XY dan total dari masing-masingnya
5. Hitung a dan b berdasarkan rumus di atas.
6. Buatkan Model Persamaan Regresi Linear Sederhana.
7. Lakukan Prediksi atau Peramalan terhadap Variabel Faktor Penyebab
atau Variabel Akibat.
Terkait dengan penggunaan alat uji regresi linier sederhana terdapat
beberapa analisis yang digunakan, antara lain:
50 Diergaz Febregaz. Modul Regresi Linier Sederhana, diakses dari
http://www.ilab.gunadarma.ac.id/modul/NewATA/Modul%20ATA/Statistika%202%20&%20Prak/M7.pdf pada 20 Oktober 2015 pukul 14:18
51 Dickson Kho, Analisis Regresi Linear Sederhana (Simple Liear Regression), diakses dari http://teknikelektronika.com/analisis-regresi-linear-sederhana-simple-linear-regression/ pada 20 Oktober 2015 pukul 14:25
52
52
1. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R₂) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.52
2. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji Statisitk F menunjukkan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji F
digunakan untuk rnengetahui pengaruh semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap
variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05.53 Dasar
pengambil keputusan adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H₀ diterima
atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
b. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H₀ ditolak atau
Ha diterima, ini berani menyatakan bahwa semua variabel
52 Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, (Semarang: Universitas
Diponegoro, 2009), hlm. 83 53 Imam, Aplikasi Multivariate Program SPSS, hlm. 84.
53
53
independen atau bebas mempunyai pengaruh secara
bersamasama terhadap variabel dependen atau terikat.
3. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
Uji statisitik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.54
Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H₀ diterima
atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
individual terhadap variabel dependen atau terikat.
b. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H₀ ditolak atau
Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen
atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat.
4. Analisis Korelasi
Metode korelasi bertujuan untuk mengetahui dan menemukan ada
tidaknya antara variabel yang telah ditetapkan untuk penelitian hingga
dapat mengukur karakteristik hubungan, serta arti maupun
implikasinya dari hubungan positif (+) maupun negatif (-). Dalam
korelasi ada dua arah korelasi, yaitu searah dan tidak searah. Pada IBM
54 Imam, Aplikasi Multivariate Program SPSS, hlm. 83.
54
54
SPSS hal ini ditandai dengan pesan two tailed. Arah korelasi dilihat
dari angka koefesien korelasi. Jika koefesien korelasi positif, maka
hubungan kedua variabel searah. Searah artinya jika variabel X
nilainya tinggi, maka variabel Y juga tinggi. Jika koefesien korelasi
negatif, maka hubungan kedua variabel tidak searah. Tidak searah
artinya jika variabel X nilainya tinggi, maka variabel Y akan rendah.
Metode yang digunakan untuk menghitung karakteristik besarnya
korelasi adalah metode korelasi multivariat, yaitu metode statistik yang
dapat menggambarkan dan menemukan hubungan antara beberapa
variabel. Untuk mentafsirkan angka tersebut digunakan kriteria sebagai
berikut55:
0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
> 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat
> 0,5 – 0,75 : korelasi kuat
> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis:
Ho; p = 0: tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua
variabel.
Ha; p ≠ 0: ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel.
Pengujian berdasarkan signifikan: Jika probabilitas >0,05 maka Ho
diterima Jika probabilitas < 0,05 Ho ditolak.
55 Jonathan Sarwono dan Ely Suhayati, Riset Akuntansi Menggunakan SPSS, Yogyakarta:
Graha Ilmu, [s.a]), hlm. 200.
55
55
G. Operasional Variabel Penelitian
Pada bagian ini diuraikan dari masing-masing variabel yang digunakan
berikut dengan definisi operasional dan cara pengukurannya.
a. Peningkatan Jumlah Anggota (X)
perpustakaan mempunyai tugas memberi pelayanan kepada seluruh
masyarakat yang membutuhkan informasi tanpa memandang jenis
kelamin, ras, agama maupun umur. Dengan adanya peningkatan
jumlah Anggota maka dapat dikatakan perpustakaan ini mengalami
perkembangan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin
dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan
sangat setuju (5).
b. Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi (Y)
Layanan sirkulasi merupakan tolak-ukur keberhasilan sebuah
perpustakaan. Perpustakaan akan dinilai baik secara keseluruhan
apabila dinilai mampu memberikan layanan yang terbaik sesuai
dengan harapan Anggota atau sebaliknya akan dinilai buruk apabila
layanan yang diberikan buruk atau kurang memuaskan sesuai harapan
Anggota . Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari
sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan
sangat setuju (5)
H. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi
problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban tersebut
56
56
merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji
kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian. Dengan
kedudukannya itu maka hipotesis dapat berubah menjadi kebenaran, akan
tetapi juga dapat tumbang sebagai kebenaran.56 Hipotesis yang akan
digunakan pada penelitian adalah:
1. H0 : Tidak Ada Pengaruh Peningkatan Jumlah Anggota terhadap
Kualitas pustakawan layanan sirkulasi.
2. H1 : Ada Pengaruh Peningkatan Jumlah Anggota terhadap Kualitas
pustakawan layanan sirkulasi.
56 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 71.
57
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi
1. Sejarah berdirinya Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
Bekasi
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi dahulu adalah
Kantor Perpustakaan Daerah (KAPERPUSDA) yang dibentuk untuk
meningkatkan kondisi fisik masyarakat Kota Bekasi untuk
mewujudkan visi Kota Bekasi "Cerdas, Sehat, Ihsan''.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 05 Tahun 2008
tentang urusan Pemerintah Wajib dan Pilihan yang menjadi
Kewenangan Pemerintah Kota Bekasi (Lembaran Daerah Tahun 2008
Nomor 05) dibentuklah Kantor Perpustakaan Daerah
(KAPERPUSDA) Kota Bekasi. Kantor Perpustakaan Daerah
Pemerintah Kota Bekasi tersebut merupakan unsur Lembaga Teknis
Daerah yang dalam kedudukannya bertanggung jawab kepada
Walikota Bekasi melalui Sekretaris Daerah.
Berdasarkan Peraturan Saerah Kota Bekasi Nomor 09 Tahun 2014
tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kota Bekasi No 05
Tahun 2008 Tentang Lembaga Teknis Daerah Kota Bekasi. Ketentuan
Pasal 2 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :
Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk perangkat daerah
sebagai Lembaga Teknis Daerah berupa Badan, Inspektorat, Rumah
58
58
Sakit Umum Daerah dan Kantor yang melaksanakan fungsi utama
selaku unsur pendukung tugas Walikota dalam penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan teknis yang bersifat spesifik dengan susunan
yang sudah berubah menjadi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah.
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Pasal 25 Badan Perpustakaan
dan Arsip Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pelayanan kepustakaan
dan kearsipan.
2. Visi dan Misi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi
a. Visi
Terwujudnya Masyarakat Kota Bekasi Yang Cerdas, Terampil
dan Kompetitif Dengan Meningkatkan Gemar Membaca.
b. Misi
Mewujudkan Masyarakat Kota Bekasi Yang Cerdas, Terampil
dan Kompetitif Dengan Meningkatkan Gemar Membaca, dengan
cara:
1) Mewujudkan perpustakaan yang berbasis teknologi
informasi dengan sistem pelayanan yang cepat dan tepat
dan perpustakaan yang dikenal masyarakat;
2) Meningkatkan eksistensi dan kualitas pelayanan untuk
mengembangkan kondisi fisik dan kebiasaan membaca
masyarakat;
59
59
3) Mewujudkan hubungan kerja yang baik dan berguna bagi
kemajuan perpustakaan;
4) Meningkatkan kondisi fisik masyarakat dengan melengkapi
sarana dan prasarana perpustakaan
5) Tersedianya gedung perpustakaan, sarana dan prasarana,
sistem informasi dan perpustakaan keliling;
6) Tersedianya tenaga perpustakaan terampil;
7) Terlaksananya pembinaan dengan Kecamatan, Kelurahan,
TBM serta terwujudnya hubungan kerja dengan pihak
ketiga;
8) Tercapainya budaya baca masyarakat Kota Bekasi.
3. Personalia (Sumber Daya Manusia)
Kepala Badan Perpustakaan
dan Arsip
: Imanudin SE., M.SI
Sekretariat dan Administrasi
Badan
: Dra. Any Tariny. M. SI.
Kepala Bidang Perpustakaan : H. Yunan ALBaehaqi S.SOS
MM
Subbid Pembinaan
Perpustakaan
: Asep MulYana S.SOS
Subbid Informasi dan Layanan
Perpustakaan
: Dra. Dwi Palupi
60
60
Kepala Bidang Arsip : Dra. Santi Sukiarti M.SI
Subbid Pembinaan Kearsipan : Drs. Nuhudawi, M. SI
Subbid Informasi dan Layanan
Kearsipan
: Dra. Eli Sulaeliah
Kepala Bidang Akuisis,
Deposit, dan Pengolahan
: IR. H. Yurizal. M. SI
Subbid Akuisisi, Deposit dan
Pengolahan Kearsipan
: Hj. Ermawati, SE. M. SI
Subbid Pengadaan dan
Pengolahan Perpustakaan
: Ina Rosdiana SH
4. Struktur organisasi
Kepala Bidang Perpustakaan
Kepala Bidang Arsip
Kepala Bidang Akuisisi, Deposit dan Pengolahan
Sekretariat dan Administrasi
Badan
Kepala BPAD Kota Bekasi
Sub Bidang Akuisisi, Deposit dan
Pengolahan Kearsipan
Sub Bidang Pembinaan Kearsipan
Sub Bidang Pembinaan
Perpustakaan
Sub Bidang Pengadaan dan Pengolahan
Perpustakaan
Sub Bidang Informasi dan
Layanan Kearsipan
Sub Bidang Informasi dan Layanan
Perpustakaan
61
61
5. Koleksi
Koleksi BPAD Kota Bekasi hanya meliputi buku-buku ilmiah, CD, e-
books dan majalah dalam berbagai disiplin ilmu dan dapat ditelusur
melalui bekasikota.go.id. Adapun data koleksi yang terdapat di
Perpustakaan BPAD Kota Bekasi, adalah:
Tabel 4.1
Data Koleksi Perpustakaan BPAD Kota Bekasi
Koleksi Jumlah
Buku 9685
CD 20
E-Books 400
Majalah Berlangganan 1 (Kartini)
Majalah Tidak Berlangganan 1 (Bekasi Kota)
Koran 5 Judul
Tabloid 1 (Nyata)
Semua bahan pustaka diolah dengan menggunakan pedoman sistem
DDC (Dewey Decimal Classification), yaitu sistem klasifikasi yang
dipergunakan secara internasional dan pedoman Tajuk Subjek dari
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
6. Layanan
1. Jenis layanan-layanan yang berada di BPAD Kota Bekasi sebagai
berikut :
62
62
a. Layanan pemanduan dan keAnggota an
Layanan ini berkaitan untuk membantu pengguna dalam
menggunakan fasilitas perpustakaan secara lebih efisien,
serta melayani permasalahan dengan keAnggota an seperti
penerbitan kartu Anggota baru, penggantian kartu Anggota
yang hilang.
b. Layanan sirkulasi
Layanan ini berkaitan dengan peminjaman, pengembalian,
dan perpanjangan masa peminjaman koleksi perpustakaan.
c. Layanan penelusuran dan kerjasama antar perpustakaan
Layanan ini berkaitan dengan buku dan koleksi
perpustakaan lainnya dapat dicari secara langsung di rak-
rak yang telah tersedia yang dapat dilakukan sendiri oleh
pengguna perpustakaan atau dengan bantuan dari petugas
perpustakaan. Apabila informasi yang dicari pengguna
perpustakaan tidak terdapat di perpustakaan, maka bila
diperlukan petugas perpustakaan akan memberitahukan
informasi yang serupa dengan yang dibutuhkan.
d. Layanan pengguna (user education)
Layanan ini berkaitan dengan setiap pelajar beserta
pendampingnya akan diperkenalkan dan akan mendapatkan
bimbingan cara menggunakan fasilitas perpustakaan,
biasanya diadakan setahun dua kali, yaitu ketika kunjungan
perpustakaan.
63
63
e. Layanan pengembangan dan pengadaan bahan pustaka
Layanan ini berkaitan dengan pengadaan koleksi
perpustakaan yang dilakukan berdasarkan usulan dari
masyarakat Kota Bekasi. Usulan pengadaan buku dapat
langsung dilakukan dibuku yang telah disediakan. Letaknya
di samping buku daftar tamu.
2. Jam Layanan Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Arsip
Daerah Kota Bekasi
b. Senin-Kamis : 08.00-15.00
c. Jum’at Pagi : 08.00-11.00
d. Jum’at Siang : 11.00-16.00
e. Sabtu, Minggu dan Tanggal Merah : Libur
3. Jam Layanan Mobil Keliling Badan Perpustakaan dan Arsip
Daerah Kota Bekasi
a. Senin-Jum’at : 08.00-15.00
b. Sabtu, Minggu, dan Tanggal Merah : Libur
7. Fasilitas Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kota Bekasi
Teknologi informasi mulai merambah perpustakaan, perpustakaan juga
harus senantiasa mampu mengantisipasi berbagai perkembangan
zaman, terutama penggunaan teknologi informasi berbagai perangkat
penunjang dan mengantisipasi pengguna berbagai alat / mesin yang
64
64
mungkin digunakan oleh pengguna perpustakaan. Beberapa fasilitas
yang tersedia di perpustakaan BPAD Kota Bekasi sebagai berikut :
a. Website BPAD Kota Bekasi (http://bekasikota.go.id) merupakan
sarana penyedia informasi tentang perpustakaan.
b. Wireless (akses internet juga tersedia melalui wi-fi diseluruh area
BPAD Kota Bekasi).
c. Penitipan barang/loker (seluruh Anggota BPAD Kota Bekasi harus
menitipkan barang bawaannya).
d. Ruang Parkir
e. Gazebo
f. Ruang Baca yang nyaman
g. Ruang Diskusi
B. Hasil Penellitian
1. Profil Responden
a. Karakteristik Profil Responden
Subyek pada penelitian ini adalah Anggota Perpustakaan BPAD
Kota Bekasi. Sumber data yang diperoleh yaitu melalui
penyebaran kuesioner yang dimulai pada tanggal 29 April 2015
sampai dengan tanggal 29 Mei 2015. Kuesioner ini ditujukan
untuk masyarakat umum yang aktif menggunakan Perpustakaan.
65
65
Tabel 4.2 Tingkat Pengembalian Kuesioner
Tingkat Pengembalian Kuesioner Keterangan Jumlah Jumlah kuesioner yang disebar 92 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 Jumlah kuesioner yang kembali 92 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 92
Dari rangkuman Tabel 4.2 kuesioner yang disebarkan berjumlah
92 buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak
92% atau 100%, kuesioner yang tidak kembali sebanyak 0%.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil jawaban atas kuesioner
yang disebarkan, kuesioner yang dapat diolah adalah sebanyak
92 kuesioner. Berdasarkan hasil data kuesioner yang terkumpul,
maka diperoleh gambaran mengenai obyek dari variabel bebas
(independent) yaitu Kualitas pustakawan layanan sirkulasi dan
variabel terikat (dependent) yaitu Peningkatan Jumlah Anggota .
Responden dalam penelitian ini adalah anggota Perpustakaan
BPAD Kota Bekasi. Berdasarkan tanggapan responden di atas
hasil data kuesioner yang terkumpul, maka hasil dari identifikasi
karakteristik responden adalah sebagai berikut :
66
66
1) Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-laki 35 38.0 38.0 38.0 Perempuan 57 62.0 62.0 100.0 Total 92 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Deskripsi responden berdasarkan pendidikan pada tabel 4.3 di
atas menunjukkan bahwa 57 orang atau 62.0% responden di
dominasi oleh jenis kelamin perempuan dan sisanya sebesar 35
orang atau 38.0% responden berjenis kelamin laki-laki.
2) Deskripsi responden berdasarkan pendidikan
Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan
Pendidikan Terakhir Freque
ncy Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid
SD 14 15.2 15.2 15.2 SMP 7 7.6 7.6 22.8 SMA 46 50.0 50.0 72.8 DIPLOMA 10 10.9 10.9 83.7 S 1 11 12.0 12.0 95.7 S 2 4 4.3 4.3 100.0 Total 92 100.0 100.0
Sumber: Data Primer (2015)
Berdasarkan pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa 46 orang atau
50.0% responden didominasi oleh siswa/i SMA dan sisanya 14
orang atau 15.2% responden siswa/i SD, 11 orang atau 12.2%
67
67
responden mahasiswa/i S 1, 10 orang atau 10.9% mahasiswa/i
diploma, 7 orang atau 7.6% siswa/i SMP, dan 4 orang atau 4.3%
mahasiswa/ S 2.
2. Deskripsi responden berdasarkan variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi peningkatan
jumlah Anggota dan kualitas pustakawan layanan sirkulasi akan di uji
secara statistik deskriptif.
Skor penelitian berdasarkan kriteria menurut skala likert ini akan
diperoleh dengan rumus aritmatika mean yaitu:
Keterangan = Nilai Maksimal = Sangat Tinggi (4)
Nilai Minimum = Sangat Rendah (1)
Jumlah Kelas = Sangat Rendah, Rendah, Tinggi, Sangat
Tinggi (4)
Nilai besar 1,00 - 1,74 = sangat rendah
Nilai besar 1,75 – 2,49 = rendah
Nilai besar 2,50 – 3,24 = tinggi
Nilai besar 3,25 – 4,00 = sangat tinggi
68
68
Tabel 4.5 Hasil Uji Statistik Deskriptif Peningkatan Jumlah Anggota
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PJP_1 92 1 4 3.10 .785 PJP_2 92 2 4 3.36 .585 PJP_3 92 1 4 2.88 .709 PJP_4 92 1 4 2.82 .662 PJP_5 92 1 4 3.30 .752 Valid N (listwise)
92
Sumber: Data Primer (2015)
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui dari masing-masing
variabel pernyataan di atas paling rendah (PJA4) mengenai anggota
menanyakan informasi tambahan yang dibutuhkan kepada pustakawan
adalah sebesar 2,82, sedangkan nilai rata-rata yang paling tinggi
mengenai pemanfaatan layanan perpustakaan dalam pemenuhan
kebutuhan informasi anggota (PJA2) adalah 3,36. Nilai-nilai tersebut
berada pada skala 3,25 – 4,00, yang berarti peningkatan jumlah
Anggota dipersepsikan responden termasuk sangat tinggi. Nilai rata-
rata ini menunjukkan bahwa variabel peningkatan jumlah Anggota
adalah sangat tinggi
69
69
Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif Kebutuhan Layanan Pustakawan
Sirkulasi Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation KPLS_1 92 1 4 3.22 .693 KPLS_2 92 1 4 2.78 .739 KPLS_3 92 2 4 3.17 .622 KPLS_4 92 2 4 3.18 .592 KPLS_5 92 2 4 3.30 .550 KPLS_6 92 2 4 3.41 .577 KPLS_7 92 2 4 3.27 .557 KPLS_8 92 2 4 3.39 .592 KPLS_9 92 1 4 3.20 .579 KPLS_10 92 2 4 3.36 .566 Valid N (listwise)
92
Sumber: Data Primer (2015)
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui dari masing-masing
variabel pernyataan di atas paling rendah mengenai koleksi yang ada
diperpustakaan cukup aktual dan sesuai dengan cakupan kebutuhan
anggota (KPLS2) adalah sebesar 2,78, sedangkan nilai rata-rata yang
paling tinggi mengenai pustakawan bagian pelayanan sirkulasi
bersikap sopan dan ramah terhadap Anggota (KPLS6) adalah 3,41.
Nilai-nilai tersebut berada pada skala 3,25 – 4,00, yang berarti kualitas
pustakawan layanan sirkulasi dipersepsikan responden termasuk sangat
tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel kualitas
pustakawan layanan sirkulasi adalah sangat tinggi.
70
70
3. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas Data
Validitas adalah alat pengujian digunakan untuk mengukur sah
atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid
jika pertanyaan dalam kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas
dalam penelitian ini dilakukan untuk menghitung korelasi antara
skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor. Dalam
tampilan output SPSS dapat terlihat korelasi antara masing-
masing butir pertanyaan terhadap total skor, butir pertanyaan
yang akan menunjukkan hasil yang signifikan pada 0,01 dan 0,05
yang ditandai dengan tanda (**,*). Jika muncul tanda tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan
adalah valid.
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Data Peningkatan Jumlah Anggota
71
71
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Data Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi
Tabel 4.7 dan 4.8 menunjukkan hasil validitas dari dua variabel
yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Peningkatan Jumlah
Anggota dan Kualitas Pustakawan Layanan Sirkulasi .
Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada
Tabel 4.6 hasil uji validitas variabel PJP. Diketahui bahwa
variabel PJP terdiri dari 5 pertanyaan yang keseluruhannya
adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal
ini berarti bahwa setiap item pertanyaan PJP yang digunakan
dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur
pada kuesioner tersebut. Berdasarkan hasil data dari kuesioner
yang telah diolah pada Tabel 4.7 hasil uji validitas variabel
72
72
KPLS. Diketahui bahwa variabel KPLS terdiri dari 10 pertanyaan
yang keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan
KPLS yang digunakan dalam penelitian ini mampu
mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner tersebut.
b. Hasil Uji Realibilitas
Uji reliabilitas adalah suatu alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dan variabel. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal, jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu.
Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,60.
Tabel 4.9 Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.817 15
Tabel 4.10
Hasil Uji Realibilitas
Item-Total Statistics Scale Mean
if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted PJP 1 44.6522 21.944 .463 .804 PJP 2 44.3913 23.999 .284 .815 PJP 3 44.8696 22.378 .461 .804 PJP 4 44.9348 24.018 .233 .820 PJP 5 44.4457 25.019 .051 .835 KPLS 1 44.5326 22.933 .385 .809
73
73
SumberSSumber: Data Primer (2015)
Pada tabel 4.9 dan 4.10 menunjukkan nilai cronbach’s alpha di
atas variable PJP dan KPLS sebesar 0,817. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini
reliable karena mempunyai nilai cronbach’s alpha > 0,60. Hal
ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan
mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila
pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang
relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
4. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas model regresi bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya
distribusi regresi residual normal atau mendekati kenormalan.
Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi kenormalan
KPLS 2 44.9674 22.274 .452 .805 KPLS 3 44.5761 22.445 .532 .799 KPLS 4 44.5652 22.248 .604 .795 KPLS 5 44.4457 22.733 .560 .799 KPLS 6 44.3370 21.962 .679 .790 KPLS 7 44.4783 22.472 .604 .796 KPLS 8 44.3587 22.452 .564 .797 KPLS 9 44.5543 23.766 .331 .812 KPLS 10
44.3913 23.142 .460 .804
74
74
adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dengan melihat tampilan grafik normal probability plots
memperhatikan titik-titik menyebar berhimpit disekitar garis
diagonal atau mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan
75
75
bahwa residual terdistribusi normal, maka model regresi layak
digunakan grafik histogram memperlihatkan pola distribusi
mendekati normal. Dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot
dan grafik histogram menunjukkan model regresi layak dipakai
karena memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual N 92
Normal Parametersa,b
Mean .0000000 Std. Deviation
3.34846436
Most Extreme Differences
Absolute .123 Positive .123 Negative -.088
Kolmogorov-Smirnov Z 1.176 Asymp. Sig. (2-tailed) .126 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data Primer (2015)
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov adalah salah
satu cara untuk menguji goodness fit. Dalam hal ini yang
diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai
sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis tertentu
(normal, uniform, atau posion).
Berdasarkan tabel 4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0.126 lebih besar
76
76
dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang kita uji
berdistribusi normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya
multikolinieritas dengan cara melihat nilai Tolerance dan VIF
(Variance Inflation Factor). Metode pengambilan keputusan
yaitu jika semakin mendekati terjadinya masalah
multikolinieritas. Dalam kebanyakan penelitian menyebutkan
bahwa jika Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka
tidak terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolonieritas PJP
Sumber: Data Primer (2015)
Berdasarkan tabel 4.11 terlihat bahwa nilai Variance Inflantion
Factor (VIF) tidak lebih dari angka 0,10 untuk setiap variabel
yang ditunjukkan dengan nilai VIF sebesar 1,000 untuk variabel
77
77
KPLS. Maka berdasarkan nilai VIF tidak ditemui masalah
multikolonieritas antar variabel independent.
5. Analisis Regresi Sederhana
a. Uji Koefesien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel independent Peningkatan Jumlah Anggota
(PJP) dalam menjelaskan variasi dependen Kualitas pustakawan
layanan sirkulasi (KPLS). Nilai variabel dependent seluruhnya
dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai (R2) berkisar dari
0 sampai 1, jika nilai (R2) semakin mendekati angka 0 berati
semakin lemah kemampuan variable independen untuk
menjelaskan fluktuasi variabel dependent.
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi PJP
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .493a .243 .234 3.367
a. Predictors: (Constant), PJP
b. Dependent Variable: KPLS
Sumber: Data Primer (2015)
Berdasarkan Nilai Adjusted R2 Square sebesar 0,234 atau 23,4%
menunjukkan bahwa variabel KPLS sebesar 24,3%, sedangkan
78
78
sisanya sebesar 75,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
disertakan dalam penelitian ini.
b. Uji signifikan simultan F ( uji statisik F)
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel
independent yang dimasukkan dalam model regresi secara
bersama-sama terhadap variabel dependent yang diuji pada tingkat
signifika 0,05. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.13, jika nilai
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak
Ho, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho
diterima dan menolak Ha.
Tabel 4.14 Hasil Uji Simultan F Peningkatan Jumlah Anggota (PJP)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 326.765 1 326.765 28.823 .000b
Residual 1020.311 90 11.337
Total 1347.076 91
a. Dependent Variable: KPLS
b. Predictors: (Constant), PJP Sumber: Data Primer (2015)
Hasil Uji Simultan F dapat dilihat pada tabel 4.14 bahwa nilai F
diperoleh 28,8 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel PJP berpengaruh
secara bersama-sama dan signifikan terhadap KPLS.
79
79
c. Uji signifikan parsial ( uji statistik T)
Uji T dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel
independen secara parsial terhadap variabel independen yang diuji
pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji T dapat dilihat pada tabel
4.14, jika nilai probabilitas T lebih kecil dari 0,05 maka Ha
diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas T lebih
besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha.
Tabel 4.15 Hasil Uji T Kualitas pustakawan layanan sirkulasi (KPLS)
Sumber: Data Primer (2105)
Hasil hipotesis:
Pengaruh PJP terhadap KPLS
Hasil uji hipotesis T dapat dilihat pada tabel 4.15 variabel KPLS
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal ini berarti
variabel PJP berpengaruh dan bersignifikan terhadap KPLS karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel PJP lebih kecil dari 0,05.
Y′= a+bX
Y′= 21,079+0,705X
80
80
d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel
Tabel 4.16 Hasil Uji Korelasi
Correlations
Hasil PJP Hasil KPLS
Hasil PJP Pearson Correlation 1 .493** Sig. (2-tailed) .000 N 92 92
Hasil KPLS
Pearson Correlation .493** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 92 92
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data Primer (2015)
Korelasi antara PJP dan KPLS, Berdasarkan perhitungan diperoleh
angka antar variabel PJP dan KPLS sebesar 0,493. Untuk
menafsirkan angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut:
0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
> 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat
> 0,5 – 0,75 : korelasi kuat
> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis:
Ho; p = 0 : tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara
dua variabel.
Ha; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua
variabel.
81
81
Pengujian berdasarkan signifikan:
Jika probabilitas >0,05 maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05 Ho ditolak.
Korelasi sebesar 0,493 mempunyai maksud hubungan antara
variabel PJP dan KPLS cukup kuat dan searah. Artinya, apabila
terjadi kenaikan PJP, maka KPLS pun akan mengalami kenaikan,
begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai
probabiltas sebesar 0,000 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk
menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
bersignifikan. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang
cukup kuat antara peningkatan jumlah Anggota dengan kualitas
pustakawan layanan sirkulasi.
e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE)
Untuk menghitung pengaruh langsung atau DE digunakan formula
sebagai berikut:
1) Pengaruh variabel PJP terhadap KPLS
X1 Y1 = 0,493
f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau
IE)
Untuk menghitung pengaruh tidak langsung atau IE digunakan
formula sebagai berikut:
1) Pengaruh variabel PJP terhadap KPLS
82
82
X1 Y1 = (0,493 X 0,493) = 0,243049
g. Menghitung Pengaruh Total (Total Effect)
1) Pengaruh variabel PJP terhadap KPLS
X1 Y1 = (0,493 + 0,493) = 0,986
h. Diagram Jalur
Secara keseluruhan pengaruh langsungg masing-masing variabel
dapat dilihat dari diagram jalur sebagai berikut:
Gambar 4.3
Keterangan :
Pengaruh variabel PJP terhadap KPLS secara langsung sebesar
0,493.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil dari beberapa pengujian dari masing-masing
variabel pernyataan yang dimaksud adalah peningkatan jumlah Anggota
apabila dilihat dari beberapa indikator penilaian yaitu kondisi fisik, koleksi
perpustakaan, gedung dan fasilitas dan tenaga pengelola perpustakaan
(layanan sirkulasi) pembahasannya sebagai berikut:
Y1 X1
83
83
Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik Deskriptif Peningkatan Jumlah Anggota
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PJP1 92 1 4 3.10 .785 PJP2 92 2 4 3.36 .585 PJP3 92 1 4 2.88 .709 PJP4 92 1 4 2.82 .662 PJP5 92 1 4 3.30 .752 Valid N (listwise)
92
Sumber: Data Primer (2015)
1. Indikator Penilaian Kondisi fisik
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari 1
pernyataan (PJA1) di atas dari indikator penilaian kondisi fisik
yaitu: Anggota sering berkunjung ke perpustakaan BPAD Kota
Bekasi mempunyai nilai sebesar 3,10. Nilai-nilai tersebut berada
pada skala 2,50 – 3,24, yang berarti peningkatan jumlah Anggota
dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai rata-rata ini
menunjukkan bahwa variabel peningkatan jumlah Anggota adalah
tinggi.
2. Indikator Penilaian Keadaan Psikis
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari 1
pernyataan (PJA3, PJA2) di atas dari indikator penilaian keadaan
psikis yaitu: Anggota menanyakan dengan pasti dimana letak buku
yang Anggota butuhkan mempunyai nilai sebesar 2,88. Nilai-nilai
tersebut berada pada skala 2,50 – 3,24, yang berarti peningkatan
jumlah Anggota dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai
84
84
rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel peningkatan jumlah
Anggota adalah tinggi.
Anggota datang untuk memnfaatkan layanan perpustakaan dalam
pemenuhan kebutuhan informasi mempunyai nilai sebesar 3,36.
Nilai-nilai tersebut berada pada skala 3,25 – 4,00, yang berarti
jumlah Anggota dipersepsikan responden termasuk sangat tinggi.
Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel peningkatan jumlah
Anggota adalah sangat tinggi.
3. Indikator Penilaian Lingkungan Sosial
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari 2
pernyataan (PJA4, PJA5) di atas dari indikator penilaian
lingkungan sosial yaitu: Anggota menanyakan informasi bahan
pustaka tambahan kepada pustakawan mempunyai nilai sebesar
2,82. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 2,50 – 3,24, yang
berarti peningkatan jumlah Anggota dipersepsikan responden
termasuk tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel
peningkatan jumlah Anggota adalah tinggi.
Anggota mengaharapkan pustakawan meletakkan kembali buku
yang telah Anggota gunakan ke dalam rak dengan segera
mempunyai nilai sebesar 3,30. Nilai-nilai tersebut berada pada
skala 3,25 – 4,00, yang berarti peningkatan jumlah Anggota
dipersepsikan responden termasuk sangat tinggi. Nilai rata-rata ini
menunjukkan bahwa variabel peningkatan jumlah Anggota adalah
sangat tinggi.
85
85
Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, hasil analisis data tersebut
juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari masing-masing variabel
pernyataan di atas paling rendah Anggota menanyakan informasi bahan
pustaka tambahan kepada pustakawan (PJA4) adalah sebesar 2,82,
sedangkan nilai rata-rata yang paling tinggi mengenai Anggota datang
untuk memanfaatkan layanan perpustakaan dalam pemenuhan kebutuhan
informasi (PJA2) adalah 3,36. Dan secara keseluruhan nilai rata-rata dari
masing-masing variabel pernyataan di atas mengenai pengaruh peningkatan
jumlah Anggota terhdap kualitas pustakawan layanan sirkulasi yaitu sangat
baik dengan nilai 3,36. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 3,25 – 4,00,
yang berarti peningkatan jumlah Anggota dipersepsikan responden
termasuk sangat tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel
peningkatan jumlah Anggota adalah sangat tinggi.
Berdasarkan hasil dari beberapa pengujian dari masing-masing
variabel pernyataan yang dimaksud adalah kualitas pustakawan layanan
sirkulasi apabila dilihat dari beberapa indikator penilaian yaitu tampilan
fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan/kepastian dan empati
pembahasannya sebagai berikut:
Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik Deskriptif Kualitas pustakawan layanan sirkulasi
(KPLS)
86
86
Sumber: Data Primer (2015)
1. Indikator Penilaian Tampilan Fisik
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari 2
pernyataan (KPLS3, KPLS10) di atas dari indikator penilaian
tampilan fisik yaitu: Pustakawan menguasai penggunaan sarana
dan prasarana yang ada sehingga dapat memberikan pelayanan
dengan maksimal mempunyai nilai sebesar 3,17. Nilai-nilai
tersebut berada pada skala 2,50 – 3,24, yang berarti kualitas
pustakawan layanan sirkulasi dipersepsikan responden termasuk
tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel kualitas
pustakawan layanan sirkulasi adalah tinggi.
Pustakawan berpakaian rapih dan berpenampilan menarik
mempunyai nilai sebesar 3,36. Nilai-nilai tersebut berada pada
skala 3,25 – 4,00, yang berarti kualitas pustakawan layanan
sirkulasi dipersepsikan responden termasuk sangat tinggi. Nilai
rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pustakawan
layanan sirkulasi adalah sangat tinggi.
2. Indikator Penilaian Kehandalan
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari 1
pernyataan (KPLS1) di atas dari indikator penilaian kehandalan
yaitu: Pustakawan memberikan titik temu kembali informasi
mempunyai nilai sebesar 3,22. Nilai-nilai tersebut berada pada
skala 2,50 – 3,24, yang berarti kualitas pustakawan layanan
sirkulasi dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai rata-rata
87
87
ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pustakawan layanan
sirkulasi adalah tinggi.
3. Indikator Penilaian Ketanggapan
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari 3
pernyataan (KPLS4, KPLS5, KPLS2) di atas dari indikator
ketanggapan yaitu: Pustakawan memberikan pelayanan dengan
sigap dan cepat mempunyai nilai sebesar 3,18. Nilai-nilai tersebut
berada pada skala 2,50 – 3,24, yang berarti kualitas pustakawan
layanan sirkulasi dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai
rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pustakawan
layanan sirkulasi adalah tinggi.
Pustakawan selalu merespon atau memperlakukan Anggota
dengan baik mempunyai nilai sebesar 3,30. Nilai-nilai tersebut
berada pada skala 3,25 – 4,00, yang berarti kualitas pustakawan
layanan sirkulasi dipersepsikan responden termasuk sangat tinggi.
Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel kualitas
pustakawan layanan sirkulasi adalah sangat tinggi.
Pustakawan memberikan koleksi yang cukup aktual dan sesuai
dengan cakupan kebutuhan masyarakat bekasi mempunyai nilai
sebesar 2,78. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 2,50 – 3,24,
yang berarti kualitas pustakawan layanan sirkulasi dipersepsikan
responden termasuk tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa
variabel kualitas pustakawan layanan sirkulasi adalah tinggi.
88
88
4. Indikator Penilaian Jaminan
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari 2
pernyataan (KPLS9, KPLS7) di atas dari indikator penilaian
jaminan yaitu: Pustakawan melayani Anggota sesuai dengan
jadwal yang ada mempunyai nilai sebesar 3,20. Nilai-nilai tersebut
berada pada skala 2,50 – 3,24, yang berarti kualitas pustakawan
layanan sirkulasi dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai
rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pustakawan
layanan sirkulasi adalah tinggi.
Pustakawan memberikan rasa aman kepada Anggota mempunyai
nilai sebesar 3,27. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 3,25 –
4,00, yang berarti kualitas pustakawan layanan sirkulasi
dipersepsikan responden termasuk sangat tinggi. Nilai rata-rata ini
menunjukkan bahwa variabel kualitas pustakawan layanan
sirkulasi adalah sangat tinggi.
5. Indikator Penilaian Empati
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari 2
pernyataan (KPLS8, KPLS6) di atas dari indikator penilaian
empati yaitu: Pustakawan memberikan pelayanan tanpa
membedakan status pemakai mempunyai nilai sebesar 3,39. Nilai-
nilai tersebut berada pada skala 3,25 – 4,00, yang berarti kualitas
pustakawan layanan sirkulasi dipersepsikan responden termasuk
sangat tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variabel
kualitas pustakawan layanan sirkulasi adalah sangat tinggi.
89
89
Pustakawan bersikap sopan dan ramah mempunyai nilai sebesar
3,41. Nilai-nilai tersebut berada pada skala 3,25 – 4,00, yang
berarti kualitas pustakawan layanan sirkulasi dipersepsikan
responden termasuk sangat tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukkan
bahwa variabel kualitas pustakawan layanan sirkulasi adalah sangat
tinggi.
Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, hasil analisis data tersebut juga
menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari masing-masing variabel pernyataan
di atas paling rendah (KPLS2) mengenai Pustakawan memberikan koleksi
yang cukup aktual dan sesuai dengan cakupan kebutuhan anggota adalah
sebesar 2,78, sedangkan nilai rata-rata yang paling tinggi mengenai
Pustakawan bersikap sopan dan ramah (KPLS6) adalah 3,41. Dan secara
keseluruhan nilai rata-rata dari masing-masing variabel pernyataan di atas
dalam memenuhi pengaruh penigkatan jumlah Anggota terhadap kualitas
layanan sirkulasi yaitu sangat baik dengan nilai 3,41. Nilai-nilai tersebut
berada pada skala 3,25−4,00 yang berarti kualitas pustakawan layanan
sirkulasi dipersepsikan responden termasuk sangat tinggi. Nilai rata-rata ini
menunjukkan bahwa variabel kualitas pustakawan layanan sirkulasi adalah
sangat tinggi.
Berdasarkan hasil pengujian terhadap beberapa konstruk dalam
model penelitian ini, dapat digambarkan beberapa jawaban hipotesis yang
telah dirumuskan sebagai berikut:
90
90
Tabel 4.19 Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis Hubungan Hasil uji T
Nilai Pengaruh Signifikansi Keterangan
H1 PJP KPLS 5.369 0,662 0,000 Diterima
Sumber: Data Primer (2015)
Hasil uji T pada hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.18 menunjukkan
bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel Peningkatan Jumlah Anggota
(PJP) dengan Kualitas pustakawan layanan sirkulasi (KPLS). Penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai konstruk eksternal Peningkatan Jumlah Anggota
(PJP) terhadap Kualitas pustakawan layanan sirkulasi (KPLS) adalah
signifikansi dengan nilai signifikansi sebesar 0.000.
Tabel 4.20
Nilai Rata-Rata Variabel Perolehan Konstruk
Konstruk Rata-rata Keterangan Peningkatan Jumlah
Anggota (PJP) 3,36 Sangat Tinggi
Kualitas pustakawan layanan sirkulasi (KPLS) 3,41 Sangat Tinggi
Sumber: Data Primer (2015)
Hal ini ditunjukan dengan nilai rata-rata variabel Peningkatan Jumlah
Anggota (PJP) terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi di Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi sebesar 3,36 pada rentang nilai
0-4. Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa variable Peningkatan Jumlah
Anggota (PJP) terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi di Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi adalah sangat tinggi.
91
91
Dari beberapa jawaban yang diberikan oleh Anggota yang aktif
memakai perpustakaan BPAD Kota Bekasi tahun 2015 menunjukkan bahwa
pengaruh peningkatan jumlah Anggota terhadap kualitas pustakawan
layanan sirkulasi di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bekasi rata-
rata dari nilai konstruk PJP dan KPLS adalah sangat tinggi.
Tabel 4.21 Hasil Uji Konstruk
PJP KPLS 0,493
Sumber: Data Primer (2015)
Hasil pengujian korelasi antara variabel ditemukan hasil perhitungan
korelasi antara PJP dan KPLS sebesar 0,493, hal ini menunjukkan bahwa
nilai antara variabel memiliki nilai lebih besar dari 0,25-0,5 sehingga
hubungan antara variabel PJP dan KPLS kuat.
D. Analisa Pembahasan
Dari uraian hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh
peningkatan jumlah anggota terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi
di badan perpustakaan dan arsip daerah kota bekasi berdasarkan perspektif
anggota, responden menyatakan bahwa Perpustakaan BPAD Kota Bekasi
sudah cukup baik dalam melakukan pelayanannya. Pelayanan yang
disediakan oleh perpustakaan BPAD antara lain adalah berupa waktu
pelayanan, ruangan pelayanan dan petugas pelayanan. Waktu pelayanan
perpustakaan BPAD Kota Bekasi adalah hari dan jam pelayanan. Hari dan
jam pelayanan yang ditentukan oleh perpustakaan BPAD Kota Bekasi sudah
92
92
disesuaikan dengan peraturan yang ada. Jam pelayanannya yaitu dari pukul
09.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB.
Pelayanan lainnya adalah berupa ruangan yang disediakan oleh
perpustakaan BPAD Kota Bekasi agar anggota bias dengan nyaman
berlama-lama di Perpustakaan. Menurut responden, ruangan yang
disediakan oleh pihak perpustakaan tepatnya ditengah-tengah antara Gedung
Telkom dan Gedung Pariwisata dan Budaya Kota Bekasi sudah cukup
memadai. Namun, sedikit kurang luas, seharusnya terdapat ruangan khusus
untuk staf perpustakaan BPAD Kota Bekasi, sehingga anggota perpustakaan
yang sedang mencari informasi atau baca tidak merasa terganggu. Namun,
sejauh ini staf perpustakaan BPAD Kota Bekasi berusaha menyesuaikan
dengan kondisi yang ada sehingga responden tidak merasa terganggu. Selain
itu, menurut responden, pustakawan perpustakaan BPAD Kota Bekasi
khususnya pustakawan layanan sirkulasi sangat ramah dan bersahabat
membuat anggota atau responden tanpa ragu bertanya kepada pustakawan
apa yang kami butuhkan. Pakaiannya pun rapih, membuat responden
nyaman berlama-lama di perpustakaan BPAD Kota Bekasi. Ditemukan pula
adanya korelasi cukup kuat dan searah. Artinya, terjadinya peningkatan
jumlah anggota perpustakaan BPAD Kota Bekasi, terjadi pula peningkatan
kualitas pustakawan layanan sirkulasi perpustakaan BPAD Kota bekasi.
Berdasarkan pendapat pustakawan bagian sirkulasi bahwa hal
tersebut dapat terjadi dikarenakan timbul rasa bangga dalam diri pustakawan
melihat adanya wajah-wajah baru yang hadir menandakan adanya
penambahan jumlah anggota yang terjadi di Perpustakaan BPAD Kota
93
93
Bekasi atau bisa disebut juga adanya motivator atau faktor instrinsik yaitu
semua jenis pelayanan yang dilakukan oleh pustakawan perpustakaan BPAD
Kota Bekasi mereka tanggapi secara positif memberikan motivasi tersendiri
kepada diri pustakawan layanan sirkulasi sehingga menghasilkan kualitas
kinerja yang tinggi, sehingga meskipun pustakawan layanan sirkulasi
merasakan lelah setelah melayani anggota sebelumnya, pustakawan layanan
sirkulasi akan tetap tersenyum dan menyambut ramah setiap anggota yang
datang kepadanya. Hal ini yang menyebabkan hasil pembahasan
menandakan adanya korelasi positif antar dua variabel.
94
94
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran variabel pengaruh
peningkatan jumlah Anggota (PJP) terhadap kualitas pustakawan layanan
sirkulasi (KPLS). Responden pada penilitian ini berjumlah 92 masyarakat
kota Bekasi yang aktif terdaftar sebagai Anggota perpustakaan BPAD Kota
Bekasi yang berada di Jalan Rawa Tembaga No 3, Kota Bekasi. Berdasarkan
pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan
terhadap permasalahan dengan menggunakan model analisis regresi linear
sederhana, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran deskripsi variabel peningkatan jumlah anggota (3,36) yaitu
sangat tinggi dan kualitas pustakawan layanan sirkulasi (3,41) yaitu sangat
tinggi. Hal ini menunjukkan rata-rata jumlah Anggota di Perpustakaan
BPAD Kota Bekasi adalah sangat tinggi.
2. Korelasi antara variabel PJP KPLS (0,493) adalah cukup kuat dan
berlawanan. Diperkuat oleh nilai konstruk eksternal PJP terhadap KPLS
adalah signifikansi dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa pengaruh peningkatan jumlah Anggota (PJP)
terhadap kualitas pustakawan layanan sirkulasi (KPLS) di BPAD Kota
Bekasi adalah sangat tinggi atau sangat berpengaruh.
95
95
B. Saran
Saran-saran yang diberikan untuk perpustakaan BPAD Kota Bekasi
dan penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Melihat dari kondisi fisik masyarakat bekasi yang tinggi sebaiknya
Perpustakaan BPAD Kota Bekasi menambah jumlah SDM Pustakawan
agar pelayanan yang terdapat di Perpustakaan BPAD Kota Bekasi
dapat berjalan sesuai sasaran.
2. Perpustakaan BPAD Kota Bekasi sebaiknya memperhatikan kembali
kerapihan tata letak koleksi yang sudah ada, agar anggota dapat
dengan mudah memperoleh informasi yang mereka butuhkan.
96
96
DAFTAR PUSTAKA
Annisa Kusuma Adin. “Pengaruh Kualitas Layanan Referensi Menggunakan
LIBQUALTerhadap Kepuasan Pengguna di Perpustakaan Universitas Kristen Petra Surabaya” diakses pada tanggal 12 Februari 2015 dari http://journal.unair.ac.id/filerPDF/Jurnal%20Annisa%20K.pdf.
Atep Adya Barata. Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Gramedia Pustaka,
2003. Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta,
2008. Daryono. “Pengembangan Perpustakaan Umum Daerah dan Perpustakaan Sekolah
Kota Surakarta”, Media Berbagi Pengetahuan, diakses pada tanggal 18 Maret 2015 dari http://daryono.staff.uns.ac.id/2009/02/12/pengembangan-perpustakaan-umum-daerah-dan-perpustakaan-sekolah-kota-surakarta/
Dickson Kho. “Analisis Regresi Linear Sederhana (Simple Liear Regression)”,
diakses pada 20 Oktober 2015 dari http://teknikelektronika.com/analisis-regresi-linear-sederhana-simple-linear-regression/
Diergaz Febregaz. “Modul Regresi Linier Sederhana”, diakses pada 20 Oktober
2015 dari http://www.ilab.gunadarma.ac.id/modul/NewATA/Modul%20ATA/Statistika%202%20&%20Prak/M7.pdf
Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2008. Fandy Tjiptono. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Offset, 1996. Fitri Maidana, “Hubungan Kualitas Layanan Perpustakaan dengan Pemanfaatan
Layanan Perpustakaan oleh Pengguna Perpustakaan pada Perpustakaan Umum Tebing Tinggi”, diakses pada tanggal 22 Oktober 2015 dari http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/21741
Fitriani Yanita, dkk. “Persepsi Anggota Terhadap Kinerja Pustakawan : Studi
Kasus Layanan Sirkulasi Perpustakaan STIKES Widya Husada Semarang”. Diakses pada 13 Februari 2015 dari http://download.portalgaruda.org/article.php?article=74925&val=4723
I M. Narka Tenaya, “Regresi Linear Sederhana”, Bahan Kuliah Ekonometrika
Program Studi Agribisnis, diakses pada 18 Maret 2015 dari http://www.fp.unud.ac.id/ind/wp-content/uploads/mk_ps_agribisnis/ekonomitrika/2_.%20%20Analisis%20Regresi%20Linier%20Sederhana.pdf
97
97
Imam Ghozali. Aplikasi Multivariate Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro, 2009.
Jonathan Sarwono dan Ely Suhayati. Riset Akuntansi Menggunakan SPSS.
Yogyakarta: Graha Ilmu, [s.a]. Kosam Rimbarawa. Gedung, Tata Ruang, Perabot. Jakarta: Hakaeser, 2013. Lasa Hs. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book Publisher,
2007. M. Muslich. Metode Kuantitatif. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, 1993. Nasution. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara, 2004. Nasution. M.N. Manajemen Jasa Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia, 2004. Nur Indriantoro, dan Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan manajemen. Jogjakarta: BPFE, 2004. Nugraha Setiawan, “Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan
Tabel Krejcie-Morgan: Telaah Konsep dan Aplikasinya”. diakses pada 17 Oktober 2015 dari http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/upload/2009/03/penentuan_sampel_memakai_rumus_slovin.pdf
Nurkumala Sari. Pelaksanaan fungsi rekreatif pada layanan RBM (Ruang Belajar
Modern) dalam meningkatkan minat kunjung anggota di Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah, jurnal ilmu perpustakaan volume 2, nomor 4, tahun 2013, Diakses pada tanggal 22 Oktober 2015 dari http://ejournal.s1undip.ac.id/index.php/jip
Pabundu Tika. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta:
Bumi Aksara, 2006. Perpustakaan Nasional RI. Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum.
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1992. Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan
Umum. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1999. Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999. Purwaningsih, Y. dan Murtiningsih. Determinan Jam Kerja Para Pekerja di
Propinsi Jawa Tengah. Empirika Vol. 19 No. 1, Juni 2006.
98
98
R. Deffi Kurniawati. Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Kondisi fisik Masyarakat: Survei pada Perpustakaan Umum Kota Madya Jakarta - Selatan. Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Vol.3/No.7/2007, 2007. Yogyakarta : Perpustakaan Universitas Gajah Mada, 2007.
Rachman Hermawan dan Zulfikar Zen. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan
Terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto, 2006.
Rambat Lupioyadi. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat, 2001.
Santoso Singgih. Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2010.
Sjahrial-Pamuntjak. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta: Gramedia pustaka Utama, 1976.
Sri Terta Dewi dan Ardoni. Sikap Anggota Terhadap Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Negeri Padang. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol 1, No 1 (2012): Seri B, 2012.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2013.
Suharsimi Arikunto. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2000. Sulistyo-Basuki. Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta:
Universitas Terbuka, 2010. _____________. ”Konsep Pengembangan Perpustakaan Umum Menuju
Perpustakaan Digital”, 07 April 2015. file:///C:/Users/wahyu/Downloads/Artikel_Sulistyo_Basuki_Pengembangan_Perpust.pdf
Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2003.
Sutrisno Hadi. Metodologi Research, Yogyakarta : Andy Offset, 1997.
Theodora Gagarina Marga Mulia. “Implementasi Sistem Managemen Mutu ISO 9001: 2008 pada Perusahaan Jasa Konstruksi”, diakses pada tanggal 22 Oktober 2015 dari http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprit/2040
Vincent Gaspersz. Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997.
W.J.S. Poewadarmita. Kamus Umum Bahasa Indonesia: edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2006.
99
99
Wiratno Surahmad. Metode Penelitian. Bandung: Tarsito, 1987.
Zeithaml, Parasuraman dan Berry. Delivering Quality Service. New York: The Free Press, 1990.
KUESIONER
PENGARUH PENINGKATAN JUMLAH PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN
PUSTAKAWAN SIRKULASI DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP
DAERAH BEKASI
Saya Imroatus Sholihah adalah mahasiswa S1 jurusan Ilmu Perpustakaan
dan Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan
penelitian untuk keperluan penulisan skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh peningkatan jumlah pemustaka
terhadap kualitas layanan pustakawan sirkulasi di BPAD Bekasi baik secara
simultan maupun parsial.
Untuk itu sangat diharapkan kesediaan Bapak/ Ibu/ Sdr./Sdri. Mengisi
kuesioner yang tersedia. Seluruh data yang diperoleh akan dijaga kerahasiaannya
dan digunakan semata-mata untuk kepentingan akademik serta tidak
dipublikasikan secara umum.
Atas partisipasi Bapak/ Ibu/ Sdr./Sdri. Saya ucapkan terimakasih.
Petunjuk Pengisian Kuisioner:
1. Tulislah terlebih dahulu identitas Anda pada kolom yang sudah disediakan.
2. Isilah dengan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda dengan
member tanda silang (X) dari pertanyaan/ pernyataan di bawah ini:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS :Tidak Setuju
STS :Sangat Tidak Setuju
3. Dalam satu nomor tidak boleh ada jawaban atau tanda silang lebih dari
satu.
Identitas Responden
Nama :
Pendidikan Terakhir :
Jenis Kelamin :
A. PeningkatanJumlahPemustaka (X)
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1. Sayaseringberkunjungkeperpustakaan BPAD
Bekasi
2. SayadatangkePerpustakaan BPAD Bekasi untuk
memanfaatkan layanan perputakaan dalam
pemenuhan kebutuhan informasi
3. Saya menanyakan dengan pasti dimana letak buku
yang saya butuhkan kepada pustakawan sirkulasi
BPAD Bekasi
4. Saya menanyakan informasi bahan pustaka
tambahan yang saya butuhkan kepada
pustakawan sirkulasi BPAD Bekasi
5. Saya mengharapkan pustakawan BPAD Bekasi
meletakan kembali buku yang telah saya
gunakan kedalam rak segera, untuk
mempermudah temu kembali informasi
selanjutnya
B. KualitasLayananPustakawanSirkulasi (Y)
NO PERNYATAAN SS S TS STS
6. Pustakawan memberikan titik temu kembali
informasi, sehingga informasi dapat
ditemukan dengan mudah dan tepat
7. Koleksi yang ada pada pelayanan sirkulasi
BPAD Bekasi cukup actual dan sesuai dengan
cakupan kebutuhan masyarakat Bekasi
8. Pustakawan menguasai dalam penggunaan
sarana dan prasarana yang ada di BPAD
Bekasi, sehingga dapat memberikan
pelayanan dengan maksimal
9. Pustakawan bagian pelayanan sirkulasi
BPAD Bekasi memberikan pelayanan kepada
pemakai dengan sigap dan cepat
10. Pustakawan bagian pelayanan sirkulasi
BPAD Bekasi selalu merespon atau
memperlakukan pemustaka dengan baik
11. Pustakawan bagian pelayanan sirkulasi
BPAD Bekasi bersikap sopan dan ramah
terhadap pemustaka
12. Pustakawan bagian pelayanan sirkulasi
memberikan rasa aman kepada pemustaka
sewaktu berada di BPAD Bekasi
13. Pustakawan bagian pelayanan sirkulasi
BPAD Bekasi memberikan pelayanan tanpa
membedakan status pemakai
14. Pustakawan bagian pelayanan sirkulasi
BPAD Bekasi mulai melayani sesuai dengan
jadwal yang ada
15. Pustakawan bagian pelayanan sirkulasi
BPAD Bekasi berpakaian rapihdan
berpenampilan menarik
Kartu Anggota Badan Perpustakaan dan Arsip Kota Bekasi
Kartu Peminjaman dan Pengembalian
Usulan Koleksi Perpustakaan BPAD Kota Bekasi
Daftar Pengunjung Perpustakaan BPAD Kota Bekasi
Perpustakaan Anak
Ruang Baca Umum
Loker Penitipan Barang-barang
Ruang Sirkulasi
Ruangan Staff Perpustakaan
BIOGRAFI PENULIS
Imroatus Sholihah, Lahir di Bekasi, Jawa Barat,
08 Januari 1993. Putri kelima dari Ayahanda H.
Supangat dengan Alm. Ibunda Hj. Sri Mahmudah.
Peneliti bertempat tinggal di Perumahan Pondok Ungu
Permai Jl. Melati Raya B 14/01, Bekasi Utara. Peneliti
Menyelesaikan pendidikan dasar di Bekasi yaitu di
SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) Gema Nurani
(Tahun 1999), kemudian melanjutkan Madrasah
Tsanawiyah di Bogor yaitu di Pondok Pesantren Darul Muttaqien (Tahun 2005)
dan Madrasah Aliyah di Bogor pula yaitu Pondok Pesantren Darul Muttaqien
(Tahun 2008). Kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada program studi
(S1) Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (Tahun 2011).
Peneliti memiliki hobby traveling dan memiliki kebiasaan selalu ingin mencoba
hal baru, karena kebiasaan dan hobby peneliti itulah peneliti aktif di berbagai
komunitas atau organisasi internal dan eksternal kampus, diantaranya yaitu Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Ciputat, Himpunan Mahasiswa
Jurusan Ilmu Perpustakaan, Komunitas Peace in Diversity, Jurusan Ilmu
Perpustakaan Traditional Dance, Jurusan Ilmu Perpustakaan Touring, dan Found
Raising PPPA dan Dompet Dhuafa. Peneliti menyelesaikan kuliahnya dengan
menulis skripsi berjudul “Pengaruh Peningkatan Jumlah Pemustaka terhadap
Kualitas Layanan Pustakawan Sirkulasi di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kota Bekasi.” Peneliti pernah menjalani Praktek Kerja Lapangan di Perpustakaan
Sekretariat Jenderal Kementrian Pertanian Republik Indonesia Jalan harsono RM
No. 3, Ragunan, Jakarta Selatan selama satu bulan pada tahun 2014. Selama
penelitian, peneliti magang di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi
Jakarta Pusat.