pengaruh pengungkapan sustainability report...

137
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2016 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh: Mella Anggrelia NIM: 11140810000006 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H / 2018 M

Upload: hadung

Post on 26-Jul-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

PERIODE 2012-2016

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

Mella Anggrelia

NIM: 11140810000006

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H / 2018 M

ii

PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

PERIODE 2012-2016

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Mella Anggrelia

NIM. 11140810000006

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2018 M

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Kamis 09 Agustus 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Mella Anggrelia

2. NIM : 11140810000006

3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)

4. Judul Skripsi : Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report

Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan yang

Terdaftar di BEI

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, 30 November 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :

1. Nama : Mella Anggrelia

2. NIM : 11140810000006

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan yang Terdaftar di BEI

Periode 2012 – 2016

G

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama

proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS

dan Skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Mella Anggrelia

NIM : 11140810000006

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penelitian skripsi ini, saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan menipulasi dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini.

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui

pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memag ditemukan bukti

bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi

yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Tangerang Selatan, November 2018

Mella Anggrelia

NIM. 11140810000006

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. INFORMASI PRIBADI

Nama : Mella Anggrelia

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 10 Januari 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

Alamat : Pondok Maharta Blok d3 no 12 RT 010 RW 011,

Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangerang

Selatan, 15226.

Telepon : 082214100678

Email : [email protected]

B. Pendidikan Formal

TK Bunda Tangerang Selatan : Tahun 2001 - 2002

SDN Sudimara 15 Ciledug - Tangerang : Tahun 2003 - 2008

SMPN 5 Tangerang Selatan : Tahun 2008 - 2011

SMAS An-Nurmaniyah Ciledug - Tangerang : Tahun 2011 - 2014

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2014 - 2018

C. Pengalaman Organisasi

1. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Management Periode 2014-2015

2. Volunteer PKPU “Belanja Bareng Anak Yatim” 2015

3. Volunteer Gerakan Banten Mengajar 2015

4. Magang di Direktorat Jendral Pajak Kantor Wilayah Jakarta Pusat 2016

5. Bendahara Umum Kuliah Kerja Nyata Samudera UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2017

vii

Abstract

Research aims to understand the influence of the disclosure of sustainability

report which projected with economic dimension, dimensions environment, the

social dimension to the financial performance of corporations. Sample in this

research as many as 13 companies registered at the indonesian stock exchange for

five years in the 2012-2016.Technique the analysis used namely regression analysis

data panel.The result of this research shows that only variable economic dimension

who have had a positive impact on financial performance.While variable

dimensions the environment and the social dimension has not been affecting the

financial performance.The results of the f (simultaneous) show is the significant

between economic dimension, dimensions the environment and the social

dimension to financial performance.With the Adjusted R2 of 12.5 %

Keywords: Sustainability Report, Ecomonic Dimension, Enviromental Dimension,

Social Dimension, Return On Assets.

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengungkapan

Sustainability report yang diproyeksi dengan dimensi ekonomi, dimensi

lingkungan, dimensi sosial terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sampel dalam

penelitian ini sebanyak 13 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

selama 5 tahun yaitu pada tahun 2012-2016. Teknik analisis yang digunakan yaitu

analisis regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel

dimensi ekonomi yang berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Sedangkan

variabel dimensi lingkungan dan dimensi sosial tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan. Hasil uji F (simultan) menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan

antara dimensi ekonomi, dimensi lingkungan dan dimensi sosial terhadap kinerja

keuangan. Dengan nilai Adjusted R2sebesar 12.5%

Kata Kunci : Sustainability report, dimensi ekonomi, dimensi lingkungan, dimensi

sosial, return on asets.

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan KaruniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan

kepada nabi besar kita Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia dari

zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini, semoga kita semua

termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafa’at dalam menuntut ilmu.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memnuhi salah satu syarat untuk

mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penulis menyadarai bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa

dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada :

1. Terima kasih kepada Allah SWT yang selalu mencurahkan nikmat dan

karuniaNya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikkan perkuliahan

ini hingga pada penyusunan skripsi ini.

2. Terima kasih kepada keluarga saya, Ibu, Bapak, Mba lely dan Adit yang

telah memberikan dukungan moril dan materil serta do‟a yang selalu

mengalir untuk penulis. Tanpa kalian penulis tidak mungkin bisa

menyelesaikan tugas ini.

3. Dr. Arief Mufraini selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan dan Ibu Ela

Patriana, M.M. selaku Seketaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmu yang

bermanfaat kepada saya.

x

5. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom., MM selaku Dosen Pembimbing skripsi yang

telah meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk memberikan arahan,

masukan dan evaluasi selama pembuatan skripsi ini sehingga saya dapat

menyelesaikkannya dengan baik, semoga Allah SWT membalas kebaikan

Ibu.

6. Bapak Bahrul Yaman S. Sos., M.Si selaku dosen pembimbing akademik

yang selalu mendukung, menasehati dan memberikan arahan selama masa

perkuliahan.

7. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

ilmu yang bermanfaat dan berharga untuk saya selama masa perkuliahan.

8. Terima kasih untuk kembaranku tapi tak serupa Siti Khumairoh yang selalu

mendengarkan keluh kesah dan saling support serta mendokan dan

membantu mengerjakan tugas akhir ini.

9. Terima kasih untuk Arghea Permata, Hilyatun Nafisah, Farrah Balqis yang

telah menjadi kakak di kampus selalu membantu penulis untuk harus tetap

menjadi perempuan yang tangguh dan support nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini.

10. Terima kasih untuk sahabat kelas dari awal masuk kelas konsentrasi

keuangan sampai sekarang Gialin Prihatna Putri Br Sitepu, Rayi Tyas

Cahyani, Zulfa Adila Mafadatin, Fatayatul Khusnia dan Nurkholis Bayan

yang selalu menguatkan dan selalu ada untuk penulis dalam kondisi apapun.

11. Terima kasih untuk Adinda Rachmawati yang selalu memberikan energy

positif kepada penulis dan selalu support penulis dalam kondisi apapun.

12. Teima kasih untuk Reno Trie Ramadhan yang selalu mendengarkan keluh

kesah dan selalu support penulis dalam kondisi apapun.

13. Terima kasih untuk sahabat dari zaman SMA sampai sekarang Siti Nur Aini,

Oppy Maya Fatma, Monica Riawiyah, Selly Novianti, Sonya Intan Haryani

dan Tanshurina yang selalu mensupport penulis dalam kondisi apapun.

14. Terima kasih untuk keluarga KKN Samudera yang selalu support dan

mendo‟akan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

xi

15. Teman-teman manajemen 2014 yang telah membuat banyak cerita selama 4

tahun. Semoga silahturahmi tetap berjalan dengan baik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwasannya skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak atas

skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, November 2018

Mella Anggrelia

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...................................... iiii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................ iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. vii

Abstract ......................................................................................................... viii

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ixx

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B.

Perumusan Masalah .................................................................................... 12

C.

Tujuan Penelitian ........................................................................................ 12

D.

Manfaat Penelitian ...................................................................................... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 14

A.

Tinjauan Literatur ....................................................................................... 14

B.

Konsep Sustainability Report ..................................................................... 18

C.

Kinerja Keuangan ....................................................................................... 28

D.

Hasil Penelitian Terdahulu ......................................................................... 31

E.

Hubungan Keterkaitan Antara Variabel ..................................................... 36

G. Hipotesis ....................................................................................................... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 41

A.

Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 41

B.

Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 41

xiii

C.

Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 43

D.

Metode Analisis Data ................................................................................. 43

E.

Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 54

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 56

A.

Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 56

B.

Deskriptif Data Penelitian .......................................................................... 64

C.

Analisis Data .............................................................................................. 70

D.

Model Regresi Data Panel .......................................................................... 83

E.

Interprestasi Hasil ....................................................................................... 84

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 90

A.

Kesimpulan ................................................................................................. 90

B.

Keterbatas Penelitian .................................................................................. 91

C.

Saran ........................................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 94

LAMPIRAN .......................................................................................................... 97

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Return On Assets Perusahaan ................................... 2

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................. 31

Tabel 3.1 Proses Pengambilan Sampel ............................................................ 42

Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel ....................................... 42

Tabel 3.3 Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 55

Tabel 4.1 Perusahaan Yang Menjadi Objek Penelitian .................................... 56

Tabel 4.2 Data Deskriptif Return On Asset ...................................................... 64

Tabel 4.3 Data Deskriptif Sustainability Report Dimensi Ekonomi ............... 66

Tabel 4.4 Data Deskriptif Sustainability Report Dimensi Lingkungan ........... 68

Tabel 4.5 Data Deskriptif Sustainability Report Dimensi Sosial .................... 69

Tabel 4.6 Hasil Uji Augmented Dickey Fuller (ADF) Tingkat Level .............. 70

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolineritas ................................................................ 71

Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 72

Tabel 4.9 Hasil Uji Autokolerasi ...................................................................... 73

Tabel 4.10 Output Common Effect ................................................................... 75

Tabel 4.11 Output Fixed Effect .......................................................................... 76

Tabel 4.12 Output Uji Chow .............................................................................. 77

Tabel 4.13 Output Random Effect ...................................................................... 78

Tabel 4.14 Output Uji Hausman ......................................................................... 79

Tabel 4.15 Hasil Uji F (Simultan) ..................................................................... 80

Tabel 4.16 Hasil Uji t (Parsial) .......................................................................... 81

Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ............................... 83

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.2 Pertumbuhan Jumlah Perusahaan yang Menerbitkan Sustainability

Report ................................................................................................ 7

Gambar 1.2 Peran Penting Sustainability Report .................................................. 9

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 38

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 70

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Sampel Penelitian ..................................................................... 95

Lampiran 2 Daftar Kode GRI .............................................................................. 99

Lampiran 3 Uji Stasioner Data Tahap Level ..................................................... 104

Lampiran 4 Uji Multikolerasi ............................................................................. 108

Lampiran 5 Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 109

Lampiran 6 Uji Autokolerasi .............................................................................. 110

Lampiran 7 Uji Normalitas ................................................................................ 111

Lampiran 8 Hasil Common Effect Model .......................................................... 112

Lampiran 9 Hasil Fixed Effect Model ................................................................ 113

Lampiran 10 Hasil Random Effect Model ........................................................... 114

Lampiran 11 Hasil Uji Chow .............................................................................. 115

Lampiran 12 Hasil Uji Hausman ........................................................................ 116

Lampiran 13 Tabel Distribusi F........................................................................... 117

Lampiran 14 Tabel Distribusi t ............................................................................ 119

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebuah perusahaan dibangun dengan tujuan untuk mendapatkan

pengembalian yang memuaskan atas dana yang diinvestasikan di dalamnya dan

mampu untuk terus bertahan dengan kondisi keuangan yang terus membaik. Hal ini

bearti perusahaan harus memiliki kondisi keuangan yang baik agar tujuannya dapat

tercapai dengan maksimal (Nofianto dan Agustina, 2014). Perusahaan dengan

kinerja keuangan yang baik akan dapat terus bertahan hidup, namun perusahaan

dengan kinerja keuangan yang buruk akan mengalami penurunan secara perlahan

dan akan mati. Maka dari itu berdasarkan pernyataan tersebut banyak perusahaan

yang berlomba-lomba untuk meningkatkan kinerja keuangan yang sempurna.

Kinerja perusahaan dapat tercermin dari beberapa hal, (Sawir, 2005; dalam

Nofianto dan Agustina, 2014) menyebutkan pengukuran kinerja keuangan

dilakukan dengan memperhatikan beberapa aspek yaitu seperti likuiditas,

solvabilitas, dan profitabilitas. Profitabilitas dapat dijadikan pengukuran kinerja

keuangan yang baik karena mencerminkan kemampuan sebuah perusahaan dalam

memperoleh keuntungan.

Perkembangan kinerja keuangan sebuah perusahaan bermanfaat untuk

melihat seberapa kuat dan lemah perusahaan dalam mengelola dan memanfaatkan

aset-asetnya. Dengan mengamati perkembangan kinerja keuangan dari beberapa

periode dapat mengevaluasi keadaan finansial pada masa lalu, masa sekarang dan

2

memproyeksikan hasilnya dimasa yang akan datang. Bagi sebuah perusahaan

menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan adalah sebuah kewajiban supaya

saham perusahaan tersebut tetap diminati oleh para investor (Sumantri dkk, 2007).

Analisis laporan keuangan merupakan proses pengidentifikasian ciri-ciri

keuangan perusahaan yang didapat dari data-data akuntansi serta laporan keuangan

lainya. Bagi para investor selaku pihak eksternal, laporan keuangan sangat berperan

penting dalam memberikan gambaran mengenai aktivitas keuangan baik dalam

kinerja keuangan maupun operasional perusahaan.

Evaluasi kinerja keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis

laporan keuangan yaitu dengan analisis rasio keuangan. Rasio keuangan yang

banyak digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah rasio

likuiditas, rasio aktifitas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas (Putra, 2012).

Dalam penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas dengan proyeksi

return on assets karena rasio ini memberi gambaran kepada investor bahwa

kemampuan manajemen dapat diandalkan untuk menarik keuntungan dari aset dan

proyek yang akan dipilihnya. ROA juga memberikan garis pandang yang baik ke

margin bersih dan perputaran aset.

Tabel 1.1

Perkembangan Return On Assets Perusahaan

Perusahaan Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

ANTM 17,15% 1,97% -3,38% -5,50% 0,21%

ASII 12,47% 10,41% 9,37% 6,36% 6,98%

PTBA 22,80% 15,88% 12,54% 12,06% 10,90%

SMCB 11,07% 6,35% 4,66% 3,19% -1,00%

3

Perusahaan Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

INTP 23,85% 20,83% 19,31% 15,45% 13,54%

INDY 3,05% -3,77% -12,66% -2,34% -8,92%

JSMR 6,47% 3,66% 4,46% 3,99% 3,53%

PTRO 9,28% 3,88% 6,46% -2,99% -2,02%

PGAS 30,94% 25,95% 19,59% 14,49% 11,81%

TLKM 11,53% 11,04% 10,20% 9,32% 10,77%

SMGR 18,18% 22,43% 16,19% 11,85% 10,25%

INCO 2,89% 1,69% 7,38% 2,20% 8,56%

WIKA 4,32% 4,53% 3,82% 3,19% 3,25%

Sumber : Data diolah

Jika dilihat dari tabel 1.1, mengenai perkembangan Return On Assets

perusahaan. Sebagian besar nilai ROA perusahaan mendekati 1 (satu) yang artinya

profitabilitas perusahaan sudah semakin baik, karena setiap aktiva yang ada dapat

meningkatkan laba. Sedangkan jika nilai ROA tidak mendekati atau dibawah 1

(satu), maka hal tersebut menandakan bahwa investasi asset perusahaan dalam

menghasilkan laba tidak dapat berjalan secara efektif. Hal ini dapat berdampak bagi

perusahaan dikarenakan profit yang diterima perusahaan tidak maksimal.

Hastuti (2005) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi

tinggi atau rendahnya kinerja sebuah perusahaan, yaitu konsentrasi atau tidak

konsentrasinya kepemilikan, memanipulasi laba dan tingkat pengungkapan.

Pengungkapan sangat diperlukan oleh perusahaan untuk menginformasikan

keadaan didalam sebuah perusahaan kepada para pemangku kepentingan. Salah

satu pengungkapan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah Sustainability

Report. Corporate Sustainability (Keberlanjutan Perusahaan) mengakui pentingnya

pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan, sejalan dengan tujuan social lainnya

4

(Wilson, 2003). Sustainability Report adalah praktek pengukuran, pengungkapan,

dan upaya akuntabilibilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan

pembangunan berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan baik internal

maupun eksternal (GRI, 2006). Sustainability Report bagi perusahaan merupakan

publikasi informasi yang mencerminkan kinerja organisasi dalam dimensi

ekononmi, social dan lingkungan yang dapat menjadi media bagi perusahaan untuk

menginformasikan kinerja organisasi kepada seluruh pemangku kepentingan

(Stakeholder).

Sustainability Report menjadi media bagi perusahaan yang awalnya hanya

melaporkan aspek keuangan beralih lebih modern dengan melaporkan aspek non-

keuangan seperti social dan lingkungan kepada pemangku kepentingan. Hal ini

dikarenakan adanya pergerakan yang cukup signifikan dalam penentuan nilai pasar

organisai bisnis. Tahun 1975, nilai perusahaan sebanyak 83% ditentukan oleh aspek

keuangan, sedangkan sisanya 17% oleh aspek non keuangan. Tahun 2009, nilai

pasar organisasi bisnis ditentukan hanya 19% oleh aspek keuangan dan sisanya

81% oleh aspek nonkeuangan (Tomo, 2011; dalam Wijaya, 2016). Bergesernya

penentuan nilai perusahaan ini bersamaan dengan meningkatnya isu-isu kerusakan

alam seperti polusi udara, pembuangan limbah cair, penggundulan hutan, system

pembangunan yang tidak ramah lingkungan hingga perubahan iklim. Fenomena-

fenomena ini yang kemudian mengingatkan masyarakat akan pentingnya

pengelolaan sumber daya alam yang jumlahnya terbatas sehingga perusahaan

5

dituntut agar mampu menggunakannya secara efisien terutama dalam memenuhi

kebutuhannya (Kates et al, 2005).

Sustainability (keberlanjutan) itu sendiri adalah keseimbangan antara profit ,

people dan planet, atau terkenal dengan konsep Triple Bottom Line (TBL). Hal ini

sebenarnya sudah diungkapkan oleh (Elkington, 1997; dalam Kusuma, 2015)

(Wijayanti, 2016). Pengungkapan triple bottom line dalam Sustainability Report

meningkatkan transparansi mengenai dampak kegiatan ekonomi, social dan

lingkungan dari kegiatan perusahaan sehingga perusahaan dapat mengetahui

besarnya risiko dan ancaman yang dihadapi dan menilai peluang ke depannya

menurut (Adhima, 2012), (Dewi dan Sudana, 2015; dalam Wijayanti, 2016).

Beberapa stakeholder penting yang dapat membantu perusahaan untuk

mencapai keuntungan maksimal serta tetap bertahan hingga saat ini adalah

masyarakat atau para konsumen. Tanpa adanya masyarakat atau konsumen, tentu

produk yang ditawarkan oleh perusahaan tidak akan laku terjual sehingga

menyebabkan kebangkrutan bagi perusahaan itu sendiri. Masyarakat atau

konsumen dapat dikatakan sebagai pengendali perusahaan. Maksudnya masyarakat

atau konsumen itu sendiri yang dapat menentukan sebuah perusahaan akan

mengalami kebangkrutan atau tidak. Ketika stakeholder mengendalikan sumber

ekonomi yang penting bagi perusahaan, maka perusahaan akan beraksi dengan cara

memuaskan keinginan stakeholder (Ullman, 1982; dalam Ghozali dan Chari,

2007). Dalam hal ini, perusahaan harus pandai „menarik hati‟ konsumen maupun

6

calon konsumen agar tujuan utama perusahaan dapat tercapai, yaitu mencapi profit

yang maksimal dan bertahan ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat.

Supaya para pelaku bisnis bisa memperhatikan kepentingan publik selain

kepentingan bisnis mereka sendiri, maka tercipta konsep Corporate Social

Responsibility (CSR) yang biasa disebut dengan Tanggung Jawab Sosial dari pihak

perusahaan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas, menyatakan bahwa tanggung jawab social dan lingkungan

adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi

berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang

bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat

pada umumnya.

Pratik pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sangat erat berkaitan

dengan konsep corporate governance. Forum for Corporate Governance in

Indonesia (FCGI) mendefinisikan corporate governance sebagai system yang

mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Menurut definisi tersebut bahwa

corporate governance adalah system yang dapat memberikan kendali agar

perusahaan dapat melaksanakan dan mengungkapkan aktivitas CSRnya (Nurkhin,

2009). Menurut Khaihatu (2006); dalam Ratnasari (2011) mekanisme GCG (Good

Corporate Governance) akan bermanfaat untuk mengatur dan mengendalikan

perusahaan sehingga dapat menciptakan nilai tambah untuk mengatur dan

mengendalikan perusahaan sehingga dapat menciptakan nilai tambah untuk para

stakeholder.

7

Fenomena yang terjadi di Indonesia saat ini adalah perusahaan yang

menngungkapkan Sustainability Report mengalami peningkatan pada setiap

tahunnya padahal pengungkapan Sustainability Report di Indonesia masih bersifat

sukarela. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan sudah memiliki kepedulian yang

lebih terkait dengan keberlanjutan dibidang ekonomi, lingkungan maupun sosial

ditempat perusahaan tersebut berdiri. Menurut (Weber et, al, 2008; dalam Simbolon

dan Sueb, 2016) perusahaan yang mengungkapkan Sustainability Report ingin

menunjukkan janji perusahaan terhadap isu-isu sosial dan lingkungan kepada para

stakeholder serta menunjukkan transparansi dan mendapatkan titik balik pada

kinerja keuangan dalam menanggapi tuntunan informasi dari para stakeholder.

Gambar 1.1

Pertumbuhan Jumlah Perusahaan yang Menerbitkan Sustainability

Report Periode 2006-2015

Sumber : Global Reporting Initiatives (GRI)

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Laporan 1 7 11 10 15 26 35 46 48 63

0

10

20

30

40

50

60

70

8

Pelaporan keberlanjutan ini sudah menunjukkan tren positif, dimana dapat

dilihat pada setiap tahunnya jumlah perusahaan yang menerbitkan laporan

keberlanjutan semakin bertambah. Namun dibandingkan dengan negara lain di Asia

Tenggara, Indonesia dan Thailand adalah negara terbanyak yang sudah

menerbitkan laporan keberlanjutan ini.

Berdasarkan gambar 1.1, mengenai perkembangan perusahaan yang

menerbitkan sustainability report. Pada tahun 2005 menjadi tonggak CSR di

Indonesia dimana untuk pertama kalinya National Center for Sustainability

Reporting (NCSR) menyelenggarakan penilaian kepada perusahaan yang telah

mengembangkan laporan keberlanjutan dan CSR. Dan mulai tahun 2006 baru

terdapat 1 perusahaan yang sudah menerbitkan sustainability report. Memasuki

tahun ke-5 pada tahun 2011, terdapat dari 438 perusahaan yang saat ini tercatat di

Bursa Efek Indonesia (BEI), baru sekitar 26 perusahaan yang membuat laporan

keberlanjutan (sustainability report). Berdasarkan data yang didapat dari Global

Reporting Initiatives (GRI), per Februari 2016 tedapat sebanyak 85 perusahaan

yang sudah membuat dan mempublikasikan laporan keberlanjutan mereka. Ini

merupakan perkembangan yang sudah cukup baik jika dibandingkan dari tahun

2011, dikarenakan keengganan perusahaan go public dalam membuat laporan ini

dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti adanya tambahan biaya dan usaha

dalam pembuatan laporan ini, perusahaan lebih mementingkan penjualan produk

untuk meningkatkan nilai assets perusahaan tersebut. Selain itu karena belum

9

adanya kewajiban dari regulator pasar modal terkait laporan ini maka dari itu

membuat para emiten merasa belum siap untuk menyiapkan laporan keberlanjutan.

Gambar 1.2

Peran Penting Sustainability Report

Sumber : (Ernst dan Young, 2013 dalam Simbolon dan Memed, 2015) data diolah

Berdasarkan gambar 1.2 dapat dilihat bahwa konsumen memiliki peran yang

penting sebagai pengguna informasi sustainability report. Ini terlihat dari hasil

survey yaitu 39% untuk kepentingan konsumen, 29% untuk pekerja, 25% untuk

pimpinan perusahaan, dan 24% untuk kepentingan investor. (Ernst dan Young,

2013) juga menemukan bahwa pengungkapan sustainability report yang

dilakukan 59% menambah nilai perusahaan dan 57% menurangi resiko mitigasi

atas aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang nantinya dapat berdampak

positif terhadap keberlanjutan perusahaan.

Konsumen, 39%

Pekerja, 29%

Pimpinan Perusahaan,

25%

Investor, 24%

10

Beberapa waktu belakangan ini terjadi bencana-bencana lingkungan hidup

diberbagai belahan dunia, seperti Three Mile Island, Chernobly (Rusia), Times

Beach (Missouri), sampai peracuan merkuri di Minamata (Jepang) (Sobur, 2005).

Tragedy lingkungan juga terjadi di Indonesia, seperti kasus yang dialami oleh PT.

Lapindo Brantas di Sidoarjo Jawa Timur, PT. Freeport di Irian Jaya (Luthfia,

2012). Kasus Lapindo Brantas disebkan leh kelalaian manusia dalam melakukan

ekplorasi penggalian pada saat melakukan pengeboran gas serta adanya kesalahan

SOP yang kemudian menyebabkan terjadinya semburan gas. Akibat dari semburan

gas tersebut mengakibatkan penceramaran lingkungan dan warga disekitar daerah

yang terkena semburan gas kehilangan tempat tinggalnya.

Di Indonesia, publikasi sustainability report sudah mulai menjadi tren dan

sangat menarik untuk diteliti. Selain itu, menguatnya tuntutan stakeholders

mendorong perusahaan untuk memberikan informasi yang transparan, akuntabel,

dan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Beberapa penelitian terdahulu yang

dilakukan terkait sustainability report sebagian besar hanya berfokus untuk melihat

dampak sustainability report terhadap kinerja keuangan seperti penelitian yang

dilakukan oleh Josua Trigan dan Hatane Semuel, (2014) mengungkapkan bahwa

dimensi ekonomi (EC) dari Sustainability Report tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan. Serta dimensi lingkungan (EN) dan dimensi sosial (SO) dari

Sustainability Report berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Nofianto dan Agustina

(2014) menyatakan economis performance disclosure, environmental performance

11

disclosure, dan social performance disclosure tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap kinerja keuangan perusahaan. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

secara bersama-sama Sustainability Report tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Hasil berbeda juga ditunjukkan oleh hasil penelitian (Meutia, 2016)

menyatakan variabel independen (Sustainability Report) dimensi ekonomi

berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan Return On

Asset. Sedangkan, pada dimensi lingkungan dan dimensi sosial tidak terdapat

pengaruh terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan Return On Asset.

Berdasarkan fenomena-fenomena yang telah dikemukakan diatas serta hasil

beberapa penelitian terdahulu dengan hasil yang beragam dan tidak konsisten.

Pada penelitian sebelumnya ditemukan masih sedikit yang membagi sustainability

report ke dalam tiga aspek yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial, maka penelitian

tertarik untuk melakukan penelitian ”PENGARUH PENGUNGKAPAN

SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA KEUANGAN

PERUSAHAAN”. Dengan tujuan untuk melihat apakah pengungkapan

Sustainability Report memberikan dampak kepada perusahan atau hanya menjadi

sebuah laporan yang tidak akan direspon oleh stakeholder. Dan dapat memberikan

nilai jangka panjang yan baik bagi perusahaan serta meningkatkan pentingnya

mengelola kinerja yang lebih baik.

12

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah yang akan

diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana Pengaruh Penggungkapan Sustainability Report dimensi ekonomi,

dimensi lingkungan dan dimensi sosial secara simultan terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan ?

b. Bagaimana Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report dalam dimensi

ekonomi terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan ?

c. Bagaimana Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report dalam dimensi

lingkungan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan ?

d. Bagaimana Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report dalam dimensi sosial

terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh pengungkapan Sustainability Report dalam

dimensi ekonomi, dimensi lingkungan, dimensi sosial secara simultan terhadap

Kinerja Keuangan perusahaan.

2. Untuk menganalisis pengaruh pengungkapan Sustainability Report dalam

dimensi ekonomi terhadap Kinerja Keuangan perusahaan.

3. Untuk menganalisis pengaruh pengungkapan Sustainability Report dalam

dimensi lingkungan terhadap Kinerja Keuangan perusahaan.

13

4. Untuk menganalisis pengaruh pengungkapan Sustainability Report dalam

dimensi sosial terhadap Kinerja Keuangan perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dapat ditemukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagi Akademisi

- Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk menambag pengetahuan di

bidang keuangan, khususnya mengenai Pengaruh Pengungkapan

Sustainability Report terhadap Kinerja Kuangan Perusahaan, serta dapat

dijadikan bahan bacaan dan referensi untuk penelitian selanjutnya.

2. Bagi Praktisi

- Perusahaan diharapkan dapat menggunakan informasi dalam penelitian ini

untuk meningkatkan pengungkapan Sustainability Report di masa yang akan

datang.

- Dapat memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan di

Indonesia sehingga para investor dapat menggunakan sebagai indikasi

perusahaan tersebut memiliki competitive advantage yang lebih.

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Corporate Governance yang berkaitan dengan agency theory yaitu dimana

perusahaan yang dikelola dan dimiliki oleh pihak yang berbeda seiring dengan

perkembangan dari ukuran perusahaan, pemilik perusahaan akan semakin tidak

mempu mengelola usahanya sendiri. Dengan demikian pemilik perusahaan

menunjuk pihak pengelola untuk mengatur dan menjalankan perusahaan. Namun,

kedua belah pihak ini memiliki kepentingan yang berbeda sehingga menimbulkan

konflik yang biasa disebut dengen agency theory.

Pada umumnya perusahaan menggunakan perjanjian atau kontrak dalam

menjalani kerja sama dengan pihak lain yang berhubungan dengan perusahan

seperti supplier, investor, karyawan, manager pemerintah dan stakeholder lainnya.

Kontrak atau perjanjian ini bertujuan agar hak dan kewajiban masing-masing pihak

diatur dengan baik sehingga setiap pihak memperoleh keuntungan dari kontrak

yang disetujui.

Menurut Jensen dan Meckling (1976) agency theory dengan adanya dua

pihak yang terlibat dalam suatu kontrak atau perjanjian. Salah satu pihak akan

disebut sebagai pemilik sumber daya (principal) dan pihak lainnya akan disebut

sebagai pengelola sumber daya (agent). Dalam sebuah kerjasama tersebut, pihak

principal menunjuk agent sebagai pengelola sumber daya yang dimiliki oleh

15

principal dan pelaksana setiap aktivitas dalam organisasi untuk mencapai tujuan

perusahaan dengan biaya yang seefisien mungkin.

Menurut Belkaoui (2007) dalam Ody Faisal (2016) hubungan agensi

dikatakan telah terjadi apabila suatu kontrak antara principal dengan agen untuk

memberikan jasa demi kepentingan principal termasuk pemberian kekuasaan

kepada agen untuk pengambilan keputusan masing-masing pihak baik principal

maupun agen termotivasi hanya untuk memaksimalkan kepentingan dirinya.

Konsep corporate governance lahir karena adanya agency problem yang

menimbulkan ketidak seimbangan relasi antara berbagai pihak dalam perusahaan.

Corporate governance lahir dengan tujuan untuk mengartur relasi pihak principal

agent guna menyelaraskan peran kedua pihak untuk mencapai tujuan perusahaan.

Penerapan GCG diharapkan mampu meminimalisasikan agency problemyang

terjadi dalam perusahaan karena penerapan corporate governance yang tidak

efisien akan menimbulkan agency cost yang besar sehingga menciptakan kerugian

secara financial bagi perusahaan. Dengan kata lain, penerapan GCG akan

mengurangi peluang terjadinya kerugian akibat agency cost.

Menurut Putri (2013) dalam Faisal (2016) konflik keagenan dan principal

dapat diatasi dengan menerapkan corporate governance sebagai mekanisme untuk

mengatur dan mengendalikan perusahaan.

Dalam kaitannya dengan Sustainability Report, agent bertanggung jawab

secara moral terhadap sustainable perusahaan yang dipimpinnya. Pemilik memberi

wewenang kepada agent untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan

16

sehingga informasi lebih banyak diketahui oleh agent dibandingkan pemilik. Agent

mungkin takut mengungkapkan informasi yang tidak diharapkan pemilik sehingga

terdapat kecendrungan untuk memanipulasi laporan keuangan tersebut

(Kusumastuti, 2016).

2. Teori Stakeholder

Stakeholder theory merupakan salah satu teori utama yang banyak

digunakan untuk mendasari penelitian tentang Sustainability Report. Teori

stakeholder pada dasarnya adalah suatu teori yang menggambarkan kepada pihak

mana saja perusahaan yang melakukan pertanggungjawaban terhadap social dan

lingkungan. Salah satu pendukung teori tersebut adalah (Donaldson dan Preston,

1995) dalam (Simbolon dan Sueb, 2015) yang berpendapat bahwa stakeholder

theory memperluas tanggungjawab organisasi kepada seluruh pemangku

kepentingan tidak hanya kepada investor atau pemilik.

Berdasarkan pada teori stakeholder, manajemen suatu perusahaan

diharapkan untuk selalu melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

stakeholder dan harus selalu melaporkan kegiatan mereka kepada stakeholder.

Teori menyatakan bahwa setiap stakeholder memiliki hak untuk mendapatkan

informasi terkait aktivitas yang dilakukan suatu perusahaan (Kusuma, 2015).

Teori stakeholder mengatakan suatu perusahaan bukan entitas yang hanya

beroperasi untuk kepentingan sendiri namun harus memberikan manfaat bagi

stakeholdernya. Stakeholder dapat mengendalikan atau mempengaruhi pemakaian

sumber-sumber ekonomi yang digunakan dalam opersional suatu perusahaan. Maka

17

dari itu, kekuatan stakeholder dapat ditentukan dari besar kecilnya kekuatan yang

dimiliki stakeholder (Ghozali dan Charir, 2007) dalam Faisal (2016)

Dengan adanya laporan Sustainability Report, sangat diharapkan

perusahaan dapat menjalani gubungan yang lebih baik dengan stakeholdernya,

sehingga perusahaan dapat mencapai keberlanjutan. Terdapat beberapa alasan yang

menyebutkan bahwa perusahaan harus menjalani hubungan dengan stakeholdernya

terkait masalah tanggung jawab sosial (Kusuma, 2015).

3. Teori Legitimasi

Teori legitimasi adalah yang berfokus pada interaksi antara perusahaan

dengan masyarakat. Teori legitimasi untuk mendorong supaya perusahaan dapat

meyakinkan masyarakat bila aktifitas dari perusahaan yang dilakukanya dapat

masuk ke dalam bingkai masyakat atau sekitar lingkungan perusahaan tersebut

(Junita dan Memed, 2015), (Ovid dan Maswar, 2016), (Kusumastuti, 2016).

Menurut Sari (2013) dalam (Ovi dan Maswar, 2016), suatu perusahaan

beroperasi dengan seijin masyarakat, yang dimana ijin dapat sewaktu-waktu ditarik

apabila masyarakat merasa pihak perusahaan tidak dapat melakukan hal-hal yang

diwajibkan kepada masyarakat tersebut. Adapun cara yang efektif untuk

mendapatkan legitimasi dari masyarakat yaitu dengan melakukan pengungkapan

Sustainability Report yang memaparkan tanggung jawab lingkungan dan sosial

suatu perusahaan. Apabila suatu organisasi atau perusahaan memberikan kontribusi

sosial, maka keberadaan perusahaan dan aktivitasnya yang dilakukan mendapat ijin

dari masyarakat atau lingkungan sekitar perusahaan tersebut.

18

Perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dengan nilai-nilai sosial masyarakat

sering dinamakan legitimacy gap yang dapat mempengaruhi kemampuan

perusahaan untuk melanjutkan kegiatan usahanya. Untuk mengurangi legitimacy

gap, perusahaan harus mengidentifikasi aktivitas yang berada dalam kendala dan

mengidentifikasi public yang memiliki kekuatan sehingga mampu memberikan

legitimacy kepada perusahaan.

Teori legitimasi untuk mendorong perusahaan untuk meyakinkan bahwa

aktivitas dan kinerjanya dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Laporan

aktivitas tanggungjawab sosial dan lingkungan perusahaan yang dituangkan dalam

Sustainability Report dapat digunakan oleh perusahaan untuk membuktikan bahwa

perusahaan telah menjalankan tanggung jawab sosial. Hal ini sebagai upaya agar

keberadaan organisasi dapat diterima oleh masyarakat. Legitimasi dari masyarakat

merupakan salah satu sumber daya opersional yang penting bagi perusahaan.

B. Konsep Sustainability Report

1. Sustainability Report

Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74

menjelaskan bahwa perseroan yang kegiatan usahanya dibidang dan berkaitan

dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggungjawab sosial dan

lingkungan sekitar. Dengan adanya peraturan tersebut menurut National Center For

Sustainability Reporting (NCSR), sustainability di Indonesia terus berkembang,

tetapi jumlah perusahaan di Indonesia yang melaporkan Sustainability Report

masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara maju.

19

Laporan kebelanjutan adalah praktik pengukuran, pengungkapan dan upaya

akuntabilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan

berlanjutan kepada para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal

(Puspowardhani, 2013). SR sebagai bukti bahwa telah adanya perjanjian dari pihak

perusahaan terhadap lingkungan sosialnya yang dapat dinilai hasilnya oleh para

pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Selain itu, SR adalah salah satu

instrument yang dapat dipergunakan oleh suatu perusahaan baik pemerintah

maupun perusahan dalam berdialog dengan warga negara ataupun stakeholder

sebagai salah satu upaya penerapan pendidikan pembangunan berkelanjutan. Oleh

kaerenanya penyususnan SR pada saat sekarang ini menempati posisi yang sama

pentingnya dengan pengungkapan informasi seperti yang diungkapkan dalam

laporan keuangan (Hanindito, 2014).

Menurut GRI (2006), laporan keberlanjutan dapat menjadi platform untuk

menyampaikan kinerja ekonomi, lingkungan, sosial dan tata kelola organisasi, yang

menunjukkan dampak yang positif dan negatif. Aspek yang dianggap sangat

penting bagi organisasi, terkait dengan harapan dan kepentingan para pemangku

kepentingan, mendukung pelaporan keberlanjutan. Pemangku kepentingan dapat

mencakup mereka yang berinvestasi pada organisasi serta mereka yang memiliki

hubungan lain dengan organisasi. Laporan keberlanjutan membantu organisasi

untuk menetapkan tujuan, mengukur kinerja dan mengelola perubahan.

20

Sustainability Report harus sesuai dengan prinsip-prinsip yang sudah

ditetapkan oleh Global Reporting Index (GRI). Prnsip-prinsip yang harus di penuhi

antara lain, yaitu :

1. ”Keseimbangan

Sebaiknya Sustainability Report menggungkapkan aspek positif dan negative

dari kinerja perusahaan tersebut agar dapat menilai secara keseluruhan kinerja

dari perusahaan tersebut.

2. Dapat Dibandingkan

Sustainability Report berisi isu dan informasi yang ada sebaiknya dipilih,

dikompilasi dan dilaporkan secara konsisten. Informasi tersebut harus disajikan

dengan seksama sehingga memungkinkan stakeholders untuk menganalisis

perubahan kinerja perusahaan dari waktu ke waktu.

3. Kecermatan

Informasi yang dilaporkan dalam Sustainability Report harus cukup akurat dan

rinci sehingga memungkinkan pemangku kepentingan untuk menilai kinerja

perusahaan.

4. Ketepatan Waktu

Pelaporan Sustainability Report tersebut harus terjadwal serta informasi yang

ada harus selalu tersedia bagi para stakeholder ketika dibutuhkan dalam

mengambil kebijakan.

21

5. Kesesuaian

Informasi yang diberikan dalam Sustainability Report harus sesuai dengan

pedoman dan dapat dimengerti serta dapat diakses oleh stakeholder.

Stakeholder harus dapat menemukan informasi yang diperlukan dengan mudah.

6. Dapat Dipertanggungjawabkan

Informasi dan proses yang digunakan dalam penyusunan laporan harus

dikumpulkan direkam, dikompilasi, dianalisis, dan diungkapkan dengan tepat

sehingga dapat menetapkan kualitas dan materialitas informasi dari

Sustainability Report.”

Standar pengungkapan yang harus dimasukkan dan terdapat dalam laporan

keberlanjutan (Sustainability Report) menururt GRI (2006), antara lain:

1. “strategi dan Profil: Pengungkapan yang membentuk keseluruhan konteks

untuk dapat memahami kinerja organisasi, seperti strategi yang dimiliki, profil,

dan tata kelola.

2. Pendekatan Manajemen: Pengungkapan yang mencakup mengenai bagaimana

sebuah organisasi menggunakan topik tertentu untuk memberikan konteks

dalam memahami kinerja pada sebuah bidang konteks tertentu.

3. Indikator Kinerja: Indikator yang memberikan perbandingan informasi terkait

kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial dari organisasi.”

Menurut Natalia dan Tarigan (2014) bahwa pengungkapan sustainability

report dibagi menjadi 3 dimensi yaitu :

22

1. Ekonomi

Kondisi ekonomi dan dampapk yang dihasilkan oleh perusahaan baik di tingkat

lokal hingga global yang meliputi penciptaan dan pendistribusian nilai

ekonomi, kehadiran di pasar serta dampak ekonomi decara tdak langsung.

2. Lingkungan

Dimensi lingkungan dari keberlanjutan yang mempengaruhi dampak organisasi

terhadap sistem alami hidup dan tidak hidup, termasuk ekosistem tanah, air,

udara. Indikator Lingkungan meliputi kinerja yang berhubungan dengan input

(misalnya material, energi, dan air) dan output (misalnya emisi, air, limbah).

Sebagai tambahan, indikator ini melingkupi kinerja lingkungan yang

berhubungan dengan biodoversity (keanekaragaman hayati), kepatuhan

lingkungan, dan informasi relevan lainnya seperti pengeluaran lingkungan

(evironmental expenditure) dan dampaknya terhadap produk dan jasa.

3. Sosial, Pada dimensi sosial terbagi manjadi 4 bagian yaitu :

a. Hak Asasi Manusia, menentukan bahwa organisasi harus melaporkan sejauh

mana hak asasi manusia diperhitungkan dalam investasi dan praktek

pemilihan supplier. Sebagai tambahan, indikator ini meliputi pelatihan

menegani hak asasi manusia bagi karyawan dan aparat keamanan,

sebagaimana juga bagi non diskriminasi, kebebasan berserikat, tenaga kerja

anak, hak adat serta kerja paksa dan kerja wajib.

b. Masyarakat, indikator ini memperhatikan dampak organisasi terhadap

masyarakat di mana mereka beroperasi, dan menjelaskan risiko interaksi

23

dengan institusi sosial lainnya yang mereka kelola. Pada khususnya,

informasi yang dicari berhubungan dengan risiko yang diasosiasikan dengan

suap, korupsi, praktik monopoli dan kolusi.

c. Tanggung jawab produk, pada indikator tanggung jawab produk ini seberapa

besar pelaporan produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan layanan yang

diberikan kepada konsumen, yaitu mencakup aspek kesehatan dan

keselamatan dari pengguna produl dan pelanggan pada umumnya, prduk dan

jasa, komunikasi untuk pemasaran, serta customer privacy.

d. Tenaga kerja dan pekerjaan layak, indikator ini mengenai kegiatan sosial

yang dilakukan oleh perusahaan yang meliputi lapangan pekerjaan, kondisi

pekerja, relasi buruh dengan manajemen, keselamatan dan kesehatan kerja,

pelatihan, pendidikan, pengembangan karyawan serta keberagaman dan

peluang.

Menurut World Business Cuncil for Sustainable Development (WBCSD,

2002) dalam Wijayanti (2016), manfaat yang didapat dari Sustainability Report

antara lain:

1) Memberi informasi kepada para stakeholder (pemegang saham, anggta

komunitas lokal, pemerintah) dan meningkatkan prospek perusahaan, serta

membantu mewujudkan transparansi.

2) Membantu membangun repurtasi sebagai alat yang memberikan kontribusi

guna meningkatkan brand value, market share, dan loyalitas konsumen jangka

panjang.

24

3) Cerminan sebuah perusahaan bagaimana dalam mengelola risikonya.

4) Digunakan sebagai situmulasi leadership thingking dan performance yang

diukur dengan semangat kompetisi.

5) Mengembangkan dan memfasilitasi pengimplementasian system manajemen

yang lebih baik dalam mengelola dampak lingkungan, ekonmi, sosial.

6) Mencerminkan secara langsung kemampuan dan kesiapan perusahaan untuk

memenuhi keinginan pemegang saham untuk jengka panjang, dan

7) Membantu membangun ketertarikan para pemegang saham dengan visi jangka

panjang dan membantu mendemonstrasikan bagaimana meningkatkan nilai

perusahaan yang terkait dengan isu sosial dan lingkungan.

Banyak manfaat akan diperoleh jika sebuah perusahaan mengeluarkan

Sustainability Report. Namun, di Indonesia masih banyak yang belum

mengeluarkan laporan keberlanjutan atau Sustainability Report hal tersebut

disebabkan karena kendala-kendala seperti berikut (Witoelar, 2005; dalam

Ratnasari, 2011) :

1) Rendahnya Political Will

Pengungkapan Sustainability Report di Indonesia masih bersifat sukarela

bukan mandatory maka dari itu dalam pelaporannya diperlukan political will

yang kuat dan juga top manajemen karena mereka yang menentukan kebijakan

sebuah perusahaan.

2) Tidak Ada Pengukuran Kinerja

25

Rasio keuangan dapat diukur dengan menggunakan rasio keuangan. Kinerja

Sustainability Report tidak dapat dihitung secara langsung dari kegiatan

perusahaan tersebut. Tidak adanya kepastian apakah kenaikan penjulan

perusahaan merupakan pengaruh langsung dari adanya kegiatan sosial

perusahaan. Namun, kendala ini dapat diatasi dengan membuat indikator-

indikator atas dampak kegiatan perusahaan. Indikator ini biasanya bersifat non

keuangan.

Tujuan dari pengungkapan laporan keberlanjutan atau Sustainability Report

dapat digunakan sebagai berikut (Kusumastuti, 2016) :

1. Menjadi perbandingan dan pengukuran kinerja keberlanjutan yang

menghormati hukum, norma, kode, standar kinerja dan insitiatif sukarela.

2. Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh

harapannya mengenai pembangunan berkelanjutan.

3. Membandingkan kinerja dalam sebuah organisasi dan di antara berbagai

organisasi dalam waktu tertentu.

2. Konsep Triple Bottom Line

Salah satu model awal yang digunakan perusahaan untuk menyusun SR

adalah mengadopsi metode akutansi baru yang dinamakan Triple Bottom Line.

Elkington (dikutip dari Solihin, 2009) menjelaskan Triple Bottom Line sebagai

berikut:

“The three lines of the triple bottom line represent society, the economy and the

enviroment. Society depend on the global ecosystem, whose health represent the

26

ultimate bottom line. The three lines are not stable; they are in constant flux, due to

social political, economi and environment pressures, cycleand conflicts.”

Elkington (dikutip dari Hanindito, 2014) mengembangkan konsep triple

bottom line dalam istilah economic prosperity, enviromental quality, dan social

justice. Sebuah perusahaan harus mampu memenuhi kesejahteraan masyarakat

(people), turut berkonsentrasi dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet), serta

mengejar profit. Triple bottom line (3P) dijelaskan sebagai berikut:

1. “Profit

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk mendapatkan profit. Perusahaan

dapat berjalan dengan baik kedepannya yaitu perusahaan yang mempunyai

profit yang secara terums menerus meningkat. Aktivitas yang dapat dilakukan

untuk mendapatakan profit yang maksimal yaitu dengan meningkatkan

produktivitas dan melakukan efisiensi biaya., sehingga perusahaan mempunyai

keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai tambah yang semaksimal

mungkin.

2. People

Hampir semua perusahaan memerlukan people baik investor, karyawan,

supplier, konsumen, maupun lembaga masyarakat. Investor diperlukan guna

menandai kegiatan operasional perusahaan. Untuk menarik hati para investor,

perusahaan harus dapat memenuhi keinginan investor dan dapat memberikan

kepercayaan yang tingi agar para investor dapat tertarik untuk

menginvestasikan dananya kepada perusahan tersebut. Karyawan menjadi

27

bagian yang sangat penting untuk perusahaan, karyawan yang membantu penuh

dalam kegiatan operasionalk sebuah perusahan. Karyawan memerlukan

perhatian atas gaji, pelatihan pendidikan dan jaminan-jaminan.

Masyarakat sebagai stakeholder yang sangat penting bagi perusahan, karena

dukungan mereka sangat diperlukan bagi keberadaan, kelangsungan hidup dan

perkembangan perusahaan. Jika perusahaan ingin bertahan hidup dan diterima

oleh masyarakat sekitar, maka perlu berkomitmen untuk terus berupaya

memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi lingkungan sekitar

perusahaan.

3. Planet

Perusahaan juga harus memperhatikan lingkungan sekitar perusahaan, karena

perusahaan dapat beroperasi dengan mengambil sumer daya alam yang ada

didalamnya. Perusahaan yang menggunakan sumber daya alam secara terus

menerus dapat menyebabkan menipisnya SDA yang ada. Rusaknya lingkungan

tidak hanya disebabkan karena penggunaan SDA secara terus menerus, namun

juga karena tercemarnya lingkungan sebagai akibat dari kurangnya kemampuan

perusahaan mengelola limbah yang dihasilkan dari kegiatan opersional

perusahan. Dengan rusaknya SDA yang ada akan menurunkan pendapatkan

perusahaan itu sendiri. Maka dari itu, perusahaan harus dapat menggunakan

SDA dengan efisien untuk generasi selanjutnya dan mengelola limbah dengan

efekif agar lingkungan sekitar tidak tercemar.”

28

C. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan yaitu sebuah hasil keputusan yang berdasarkan penilaian

terhadap kemampuan sebuah perusahaan, baik dari segi likuiditas, aktivitas,

solvabilitas dan profitabilitas yang dibuat oleh pihak yang terkait dengan

perusahaan tersebut. Kinerja keuangan dibuat untuk menggambarkan kondisi

keuangan dari masa lalu dan digunakan untuk memprediksi masa depan keuangan.

Kinerja keuangan digunakan manajemen sebagai salah satu pedoman untuk

mengelola sumber daya data yang dipercayakan. Kinerja keuangan merefleksikan

kinerja fundamental perusahaan yang akan diukur dengan menggunakan data yang

berasal dari laporan keuangan (Paskah dan Irine, 2014), (Simbolon dan Sueb,

2015).

Perusahaan dengan kinerja keuangan yang baik akan mampu untuk terus

hidup dan bertahan. Perusahaan dengan kinerja keuangan yang buruk akan

mengalami keguncangan yang buruk dan akan mati secara perlahan berdasarkan

kenyataan tersebut maka dari itu perusahaan berlomba untuk menciptakan kinerja

keuangan yang sangat sempurna (Nofianto dan Agustina, 2014). Pengukuran

kinerja keuangan dapat dilakukan dengan penilaian analisis keuangan yang

merupakan dasar untuk menilai dan menganalisis prestasi sebuah perusahaan.

Terdapat dua kunci yang digunakan sebagai ukuran yang menghubungkan antara

reputasi tanggung jawab sosial sebuah perusahaan dengan kinjer ekonominya, yaitu

tingkat kemampuan menciptakan pendapatan melalui penjualan dan tingkat

29

kemampuan menciptakan sebuah laba (Jenia, 2011), (Nofianto dan Agustina

,2014).

Laporan keuangan yang sangat utama yang dapat digunakan dalam

melakukan interprestasi laporan keuangan yaitu laporan neraca dan rugi laba.

Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan sutau

perusahaan pada saat tertentu. Di dalam neraca akan terlihat semua aset yang

dimiliki oleh perusahaan yang berupa aktiva lancar dan aktiva tetap, yang sumber

pendanaanya baik yang berasal dari dari pinjaman jangka pendek maupun pinjaman

jangka panjangdan modal itu sendiri. Sedangkan laporan rugi laba yaitu laporan

keuangan yang menunjukkan hasil kegiatan suatu perusahaan dalam waktu tertentu.

Pada laporan rugi laba akan terlihat pendapatan, biaya dan laba atau rugi yang

diperoleh perusahaan selama jangka waktu tertentu.

Dalam pengukuran kinerja keuangan terdapat tujuan dan harapan yang ingin

dicapai, maka analisis keuangan juga beragam. Tidak ada satu analisis rasio yang

dapat menjawab semua kepentingan supplier, shareholder, kreditor maupun

manajemen yang memperhatikan semua aspek analisis keuangan baik jangka

pendek maupun jangka panjang.

Dalam penelitian ini, rasio Profitabilitas dengan Retun on Assets (ROA)

ditetapkan sebagai proksi pengukuran kinerja keuangan. Rasio profitablitas yaitu

rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini

juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan (Kasmir,

2014:196). Rasio ini adalah keuntungan bersih setelah pajak terhadap jumlah aset

30

secara keseluruhan. Rasio ini merupakan suatu ukuran untuk menilai seberapa besar

tingkat pengembalian (%) dari asset yang dimiliki. Hanafi dan Halim (2007) dalam

Indika (2016).

Return On Asset = Laba Bersih Setelah Pajak

Total Aset

31

D. Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2

Hasil Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti/Jurnal

Judul

Penelitian Metode/alat Hasil Persamaan Perbedaan

1. Prianka

Aggarwal

(2013)

Global Journal

Of

Management

and Business

Reserch

Finance vol 13

issue11/ 2013

Impact of

Sustainability

Performance

of Company

on its

Financial

Performance:

A Study of

Listed Indian

Companies

Mengguna

kan analisis

regresi

linier

sederhana

dan

berganda

Analisis

menggunak

an IBM

SPSS

Statistics

20

Keberlanjutan

kinerja bersama

karyawan,

lingkungan dan

dimensi tata

kelola

berpengaruh

terhadap kinerja

keuangan

perusahaan.

Variabel

Dependent:

Return On

Assets

Variabel

Independent:

Sustainability

Report

Variabel

Penelitian

Tahun

Penelitian

Obyek

Penelitian

2. Eko Nofianto

dan Linda

Agustina

(2014)

Accounting

Analysis

Journal 3 (3) /

2014

Analisis

Pengaruh

Sustainability

Report

Terhadap

Kinerja

Keuangan

Perusahan

Mengguna

kan analisis

regresi

linier

sederhana

dan

berganda

Analisis

menggunak

an IBM

SPSS

Statistics

20

Economic

performance

dislosure,

environmental

performance

disclosure, dan

social

performance

dislosure tidak

memiliki

pengaruh

terhadap kinerja

keuangan

perusahaan.

Variabel

Dependent: Return On

Asset

Variabel

Independent:

Sustainability

Report

Variabel

Penelitian

Tahun

Penelitian

Obyek

Penelitian

3. Josua Tarigan

dan Hatane

Semuel

(2014)

Jurnal

Akutansi dan

Keuangan,

vol.16 no.2 /

Pengungkapan

Sustainability

Report dan

Kinerja

Keuangan

Metode

yang

digunakan

yaitu

menggunka

kan uji

ANOVA

dan

menggunaka

Dimensi ekonomi

(EC) tidak

berpengaruh

terhadap kinerja

keuangan,

sedangkan kedua

dimensi lainnya

yaitu lingkungan

(EN) dan sosial

Variabel

Dependent:R

etun On Asset

Variabel

Independent:

Sustainability

Report

Variabel

Penelitian

Tahun

Penelitian

32

No Nama

Peneliti/Jurnal

Judul

Penelitian Metode/alat Hasil Persamaan Perbedaan

2014 n

pendekatan

Structural

Equation

Modeling

(SEM)

(SO) berpengaruh

terhadap kinerja

keuangan.

4. Paskah Ika

Nugroho dan

Irine Stephanie

Arjowo

(2014)

Jurnal

Internasional

Bisnis dan

Studi

Manajemen /

2014

The Effect Of

Sustainability

Report

Disclosure

Towards

Financial

Performance

Mengguna

kan analisis

regresi

linier

sederhana

dan

berganda

Analisis

menggunak

an IBM

SPSS

Statistics

20

Laporan

keberlanjutan

pengungkapan

secara positif

mempengaruhi

ROA tetapi tidak

memiliki

pengaruh

terhadap CR,

DER, IT dan

DPR

Variabel

Dependent:R

eturn On Asset

Variabel

Independent:

Sustainability

Report

Variabel

Penelitian

Tahun

Penelitian

Obyek

Penelitian

5. Komang Eva

Cyntia Dewi

dan I Putu

Sudana

(2015)

E-Jurnal

Akutansi

Universitas

Udayana 12.3 /

2015

Sustainability

Reporting dan

Profitabilitas

(Studi Pada

Pemenang

Indonesian

Sustainability

Reporting

Awards)

Mengguna

kan analisis

regresi

linier

sederhana

dan

berganda

Analisis

menggunak

an IBM

SPSS

Statistics

13.0 for

windows

Pengungkapan

sustainability

report

berpengaruh

terhadap

profitabilitas

perusahaan.

Variabel

Dependent:R

eturn On Asset

Variabel

Independent:

Sustainability

Report

Variabel

Penelitian

Tahun

Penelitian

Obyek

Penelitian

6. Junita

Simbolon dan

Dr.H.Memed

Sueb

(2016)

Simposium

Pengaruh

Pengungkapan

Sustainability

Report

Terhadap

Kinerja

Keuangan

Mengguna

kan analisis

regresi

linier

sederhana

dan

berganda

Hasil pengujian

secara simultan

(F test)

menyatakan

bahwa

pengungkapan

kinjera ekonomi,

Variabel

Dependent:R

eturn On Asset

Variabel

Independent:

Peneliti

menggunaka

n variabel

kontrol Firm

Size,

Tahun

33

No Nama

Peneliti/Jurnal

Judul

Penelitian Metode/alat Hasil Persamaan Perbedaan

Nasional

Akuntansi

XIX, Lampung

/2016

Perusahaan

(Studi Empiris

pada

Perusahaan

Tambang dan

Infrasturktur

Subsektor

Energi yang

Terdaftar di

BEI tahun

2010-2014)

Analisis

menggunak

an Eviews7

sosial dan

lingkungan

dengan ukuran

perusahan

sebagai variabel

kontrol secara

simultan

berpengaruh

terhadap kinerja

keuangan

perusahaan

dengan koefisien

determinasi

50.95%

Secara parsial

hanya

pengungkapan

kinerja ekonomi

berpengaruh,

sedangkan

kinerja

lingkungan dan

sosial tidak

berpengaruh

terhadap kinerja

keuangan.

Sustainability

Report

Penelitian

Objek

Penelitian

7. Ovi Rizki

Muallifin

(2016)

Jurnal Ilmu dan

Riset

Akuntansi

Vol.5 N.5 /

2016

Dampak

Pengungkapan

Sustainability

Report

terhadap

Kinerja

Kuangan dan

Kinerja Pasar

Mengguna

kan teknik

statistik

ANOVA

dan

berganda

Analisis

menggunak

an IBM

SPSS

Statistics

Sustainability

Report

berpengaruh

terhadap kinerja

keuangan yang

dikukur dengan

menggunakan

CR, sedangkan

Sustainability

Report

berpengaruh

terhadap kinerja

keuangan yang

diukur dengan

ROA dan DER.

Sustainability

Report tidak

berpengaruh

terhadap kinerja

Variabel

Dependent:R

eturn On Asset

Variabel

Independent:

Sustainability

Report

Variabel

Penelitian

Tahun

Penelitian

Obyek

Penelitian

Metode

Penelitian

34

No Nama

Peneliti/Jurnal

Judul

Penelitian Metode/alat Hasil Persamaan Perbedaan

pasar yang diukur

dengan

menggunakan

Tobin‟s Q

8. Rita Wijayanti

(2016)

Menakar Peran

Profesi sebagai

Engine of

Reform dalam

Pembangunan

Global

Berkelanjutan /

2016

Pengaruh

Pengungkapan

Sustainability

Report

Terhadap

Kinerja

Keuangan

Perusahaan

Mengguna

kan analisis

regresi data

panel dan

berganda

Analisis

menggunak

an Eviews

6

SR dengan

dimensi ekonomi,

lingkungan, dan

sosial

berpengaruh

terhadap

profitabilitas,

namun hanya

dimensi

lingkungan yang

berpengaruh

terhadap

likuiditas.

Variabel

Dependent:R

eturn On Asset

Variabel

Independent:

Sustainability

Report

Tahun

Penelitian

Obyek

Penelitian

9. Anak Agung

Gde Satia

Utama dan

Reza Renaldi

Mirhard

(2016)

International

Journal Of

Ecnomi and

Financial Issue/

2016

The Influence

of

Sustainability

Report

Disclosure as

Moderating

Variable

toward the

Impact of

Intellectual

Capital on

Company’s

Performance

Mengguna

kan analisis

regresi

linier

sederhana

dan

berganda

Analisis

menggunak

an IBM

SPSS

Statistics

20

VAIC memiliki

efek positif pada

ROA dan ROE,

pengungkapan

SR memiliki efek

positif pada ROA

dan ROE tetapi

tidak memiliki

pengaruh pada

RG.

Variabel

Dependent:R

eturn On Asset

Variabel

Independent:

Sustainability

Report

Variabel

Penelitian

Tahun

Penelitian

Obyek

Penelitian

Metode

Penelitian

10. Dea Eka

Manisa dan F.

Defung

(2017)

FORUM

EKONOMI /

2017

Pengaruh

Pengungkapan

Sustainability

Report

terhadap

Kinerja

Perusahan

Insfrastuktur

yang Terdaftar

di Bursa Efek

Indonesia

Mengguna

kan analisis

regresi

linier

sederhana

dan

berganda

Analisis

menggunak

an IBM

Hanya

pengungkapan

kinerja sosial dan

pengungkapan

kinerja

tanggungjawab

produk yang

memepengaruhi

kinerja keuangan

perusahaan.

Variabel

Independent:

Sustainability

Report

Variabel

Penelitian

Tahun

Penelitian

Obyek

Penelitian

Metode

35

No Nama

Peneliti/Jurnal

Judul

Penelitian Metode/alat Hasil Persamaan Perbedaan

SPSS

Statistics

20

Penelitian

36

E. Hubungan Keterkaitan Antara Variabel

1. Pengaruh penggungkapan Sustainability Report dimensi ekonomi, dimensi

lingkungan dan dimensi sosial secara simultan terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan.

Sustainability report memiliki tiga aspek yaitu aspek ekonomi, lingkungan

dan sosial yang bersama-sama disebut sustainablity report. Dari ketiga aspek ini

yang menggambarkan bagaimana bentuk pertanggungjawaban perusahaan dalam

melakukan kegiatan operasionalnya terhadap masyarakat sekitar. Menurut (Ammer

dan Otman, 2011) menyatakan pengungkapan sustainability report dapat

memberikan peningkatan yang signifikan terhadap pertumbuhan penjualan, return

on assets dan arus kas perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Weber

et.al, 2008) dan (Burhan dan Rahmanti, 2012) yang menyatakan terhadap kolerasi

positif antara kegiatan berkelanjutan, dampak pada sustainable development dan

kineja keuangan perusahaan. Sustainability report di bidang ekonomi, lingkungan

dan sosial mengakibatkan kinerja yang baik sehubung dengan dampak

keberlanjutan di tiga bidang tersebut.

2. Pengaruh pengungkapan Sustainability Report dimensi ekonomi terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan.

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

kemampuan-kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga

memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen sutau perusahan. Hal ini

ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan dari investasi

37

(Kasmir, 2014:196). Perusahaan yang mengeluarkan biaya untuk tambahan khusus

untuk memenuhi tanggung jawab sosial mereka akan menghasilkan dampak netral

pada profitabilitas, dikarenakan biaya tambahan yang ditanggung tercukupi oleh

efisiensi biaya dengan peluang untuk mendapatkan pengeluaran tersebut. Jadi

profitabilitas akan meningkat dengan seiring peluang mendapatkan keuntungan

bagi perusahaan (Adhima, 2012).

Informasi yang tercantum di dalam laporan keuangan berkelanjutan dimensi

ekonomi dapat meyakinkan potensi sumber daya modal yang komperatif dengan

tingkat risiko yang rendah pada stakeholder. Penelitian yang dilakukan oleh Ernst

& Young (2013) menyatakan bahwa investor lebih memilih untuk berinvestasi di

organisasi yang transparan dalam hal keakuratan peralaman dan analisis, serta

informasi yang diberikan memiliki asumetri rendah. Penelitian yang dilakukan oleh

(Simbolon dan Sueb, 2015) kinerja ekonomi memiliki pengaruh terhadap kinerja

keuangan.

3. Pengaruh pengungkapan Sustainability Report dimensi lingkungan tethadap

Kinerja Keuangan Perusahaan.

Publikasi terbaru yang dilakukan oleh (Ernst & Young, 2013) menyatakan

kemampuan perusahaan untuk mengkomunikasikan kegiatan lingkungan kepada

stakeholder perusahaan dinilai sangat penting untuk meningkatkan reputasi dan

kepercayaan stakeholder, termasuk konsumen yang dapat mengakibatkan

peningkatan pendapatan perusahaan.

38

Penelitian yang dilakukan oleh (Wijayanti, 2016) Dilihat dari segi rasio

profitabilitas SR dalam dimensi lingkungan memiliki pengaruh terhadap kinerja

keuangan dengan proksi Return On Assset.

Pemanfaatan sumber daya alam yang terdapat dilingkungan harus dilakukan

dengan efisien dan bertanggung jawab, supaya tidak mempengaruhi kemampuan

generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya.

4. Pengaruh pengungkapan Sustainability Report dimensi sosial terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan.

Dalam sustainability report dimensi sosial menyangkut dampak organisasi

terhadap masyarakat dimana mereka beroperasi, dan menjelaskan risiko dari

interaksi dengan institusi sosial lainnya yang mereka kelola. Dimensi sosial dibagi

menjadi empat aspek yaitu hak asasi manusia, masyarakat, tanggungjawab produk,

tenaga kerja dan pekerjaan layak (Natalia dan Tarigan, 2014).

Sama halnya dengan aktivitas terkait lingkungan, aktivitas sosial juga

membutuhkan investasi aset untuk melaksanakan sustainability activities dalam

bidang aspek sosial. Sustainability activities dilakukan tidak hanya kepada para

pemangku kepentingan eksternal, tetapi juga internal. Oleh karena itu dampak

pengungkapan pada dimensi sosial dapat sangat dirasakan oleh seluruh pemangku

kepentingan organisasi. Menurut penelitian (Burhan dan Rahmanti, 2012), (Manisa

dan Defung, 2017) menunjukkan sustainability report dalam dimensi sosial

memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

39

F. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2012-2016

Pengungkapan Sustainability Report

Dimensi Ekonomi Dimensi Lingkungan Dimensi Sosial

Return On Asset (ROA)

Uji Asumsi Klasik

Multikolerasi

Heteroskedastisitas

Autokolerasi

Normalitas

Model Regresi Data Panel

Uji Statistik

Uji F

Uji t

Adjusted R2

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi,

Keterbatasan dan Saran

40

G. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai

berikut :

1. H01 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara dimensi ekonomi, dimensi

lingkungan dan dimensi sosial secara simultan terhadap kinerja keuangan.

Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara dimensi ekonomi, dimensi

lingkungan dan dimensi sosial secara simultan terhadap kinerja keuangan.

2. H02 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara dimensi ekonomi terhadap

kinerja keuangan.

Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara dimensi ekonomi terhadap

kinerja keuangan.

3. H03 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara dimensi lingkungan

terhadap kinerja keuangan.

Ha3 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara dimensi lingkungan terhadap

kinerja keuangan.

4. H04 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara dimensi sosial terhadap

kinerja keuangan.

Ha4 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara dimensi sosial terhadap kinerja

keuangan

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menganalisis pengaruh pengungkapan Sustainability Report

terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Berdasarkan jenisnya, penelitian ini

merupakan penelitian kuantitatif, yaitu menekankan pada pengujian teori melalui

pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data sekunder

dengan prosedur statistik, di mana data yang digunakan berupa angka-angka yang

diperoleh dengan mengakses website Bursa Efek Indonesia dengan periode 2012-

2016.

B. Metode Penentuan Sampel

Penelitian ini dilakukan pada peusahaan-perusahan yang secara terus-

menerus mempublikasikan laporan Sustainability Report pada periode 2012-2016.

Metode penngambilan sampel dilakukan dalam penelitian ini dengan penentuan

sampel berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu:

1) Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2016.

2) Perusahaan yang mempublikasikan Sustainability Report secara berturut-turut

selama periode 2012-2016 dan dapat diakses melalui website perusahaan.

3) Perusahaan yang mempublikasikan annual report selama lima tahun berturut-turut

selama periode 2012-2016 dapat diakses melalui website Bursa Efek Indonesia

(www.idx.co.id) dan semua variabel yang dibutuhkan dalam penelitian ini tersedia.

42

Tabel 3.1

Proses Pengambilan Sampel

Keterangan

Jumlah

Sampel

Penelitian

Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia selama

periode 2012-2016

555

Perusahaan yang mempublikasikan Sustainability Report

secara berturut-turut selama periode 2012-2016 dan dapat

diakses melalui website perusahaan

13

Perusahaan yang mempublikasikan annual report selama

lima tahun berturut-turut selama periode 2012-2016 dapat

diakses melalui website Bursa Efek Indonesia

(www.idx.co.id) dan semua variabel yang dibutuhkan dalam

penelitian ini tersedia

13

Perusahaan yang dijadikan sampel 13

Total sampel selama 5 tahun pengamatan 65

Sampel yang dijadikan dalam penelitian sesuai dengan kriteria diatas sebagai

berikut :

Tabel 3.2

Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel

No. Kode Nama Perusahaan

1. ANTM Antam (Persero) Tbk., PT

2. ASII Astra International Tbk., PT

3. PTBA Bukit Asam (Persero), PT

4. SMCB Holcim Indnesia Tbk., PT

5. INTP Indocement Tunggal Perkasa Tbk., PT

6. INDY Indika Energy Tbk., PT

7. JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk., PT

8. PTRO Petrosea Tbk., PT

9. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., PT

10. TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk., PT

11. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk., PT

43

12. INCO Vale Indonesia Tbk., PT

13. WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT

Sumber : Data diolah

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, data

tersebut diperoleh langsung dari website masing-masing perusahaan. Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, metode

dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen berupa annual

report selama periode 2012 – 2016 dan sustainability reporting selama periode

2012 – 2016, studi pustaka atau litratur berupa buku, jurnal, artikel, situs internet

serta data-data terkait lainnya yang diperlukan dalam penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.

Analisis deskriptif adalah penelitian terhadap fenomena atau suatu populasi tertentu

yang diperoleh dari subjek berupa individu, organisasi, industri ataupun dari

perspektif lain. (Rahayu, 2016) metode kuantitatif adalah suatu penelitian yang

menekankan pada pengujian teori-teori yang melalui pengukuran sebuah variabel-

variabel penelitian dengan angka dan dilakukan analisis data dengan prosedur

statistik.

Pada penelitian ini analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi

panel data. Menurut (Wijayanti, 2016) data panel adalah data yang memiliki

karakteristrik cross section dan time series secara bersama. Penulis menggunakan

44

sofware Eviews 10 dan Microsoft Excel 2007 sebagai bantuan dalam melakukan

analisis data.

Berikut ini adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data pada

penelitian ini :

1. Uji Stasioner Data

Uji stasioner adalah suatu proses stochastic yaitu sekumpulan variabel random

yang tersusun dalam waktu. Proses stochastic dikatakan staioner jika nilai rata-rata

(mean) dan varian (variance) adalah konstanta sepanjang waktu. Jika data runtun

waktu staioner, maka nilai mean, varian dan autovariance tetap sma sehingga tidak

terpengaruh oleh waktu (time variant) (Ghozali, 2013)

Uji stasioner sangat penting dalam penggunaan analisis data yang berbentuk

time series. Jika data time series tidak stasioner maka tidak mempunyai mean yang

dipengaruhi oleh waktu atau variance yang dipengaruhi waktu (time varyng

variance) atau keduanya. Stasioner dalam runtut waktu sangat penting karena jika

data tidak stationer, hanya dapat mempelajari perilakunya pada periode waktu

pengamatan. Akibatnya tidak mungkin membuat generalisasi untuk periode waktu

yang lainnya. Jika dalam situasi ini terjadi maka tujuan dari peramalan periode

dalam runtun waktu tidak stasioner menjadi tidak bernilai (Ghozali, 2013).

Pada program Eviews terdapat beberapa uji staioneritas yaitu analisis grafik,

uji autocorrelation function, dan uji akar unit (unit root test) (Ghozali, 2013).

Dalam penelitian ini uji stasioner yang digunakan adalah uji akar unit (unit root

test).

45

Uji akar unit (unit root test) ini merupakan uji stationeritas yang paling populer

digunakan oleh para peneliti dan berbagai uji dapat dilakukan untuk memastikan

adanya unit root dalam data. Metode pengujian stasioneritas dan akar unit yang

digunakan adalah metode Augmented Dickey Fuller (ADF).

Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka artinya data ini data stasioner.

Sedangkan jika nilai profitabilitasnya lebih besar dari 0,05 maka data tidak

stationer. Jika data tidak stasioner dapat dinaikkan ke diferensiasi tingkat 1 dan

tingkat 2 (Ghozali, 2013). Dengan hipotesis sebagai berikut :

H0 : Data tidak stasioner

Ha : Data stasioner

Bila Probabilitas > 0,05 maka H0 diterima

Bila Probabilitas < 0,05 maka Ha diterima

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolerasi

Uji multikolineartitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya kolerasi antara variabel independen. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi kolerasi anatara variabel independen. Untuk mengetahui

ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan

melakukan tes kolerasi antara variabel independen, dengan melihat nilai correlation

matrix. Jika nilai correlation matrix lebih besar dari 0,9 maka data terkena

multikolinearitas, namun jika nilai correlation matrix lebih kecil dari 0,9 maka data

tidak terkena multikolinelitas. Dengan hipotesis sebagai berikut :

46

= Model tidak terdapat multikolinearitas

= Model terdapat multikolinearitas

Bila r < 0,9 → diterima

Bila r > 0,9 → Ha diterima

b. Uji Heteroskestisitas

Heteroskedastisitas adalah varian residul yang tidak konstan pada regresi

sehingga akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Uji heteroskedastisitas untuk

mengetahui apakah variabel-variabel yang dioperasikan sudah mempunyai varian

yang sama (homogen). Suatu model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam

penelitian ini menggunakan Uji White dengan melihat probability Chi Square. Jika

nilai probability Chi Square lebih besar dari tingkat signifikan α = 0,05 atau 5%

maka penelitian ini tidak terkena heteroskedastisitas. Namun sebaliknya jika

probability Chi Square lebih kecil dari tingkat signifikansi maka data dalam

penelitian ini terkena heteroskedastisitas. Berikut ini adalah hipotesisnya :

: Model tidak terdapat heteroskedastsitas

: Model terdapat heteroskedastsitas

Bila Probabilitas Obs*R² > 0,05 → diterima

Bila Probabilitas Obs*R² < 0,05 → diterima

c. Uji Autokolerasi

Menurut Ghozali dan Ratmono (2013), uji autokolerasi bertujuan untuk

menguji apakah dalam suatu model regresi linier terdapat kolerasi antar

47

keseluruhan pengganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan pada periode t-

1 (sebelumnya).

Uji autokolerasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Lagrange

Multiplier (LM Test) atau uji Breusch-Godfreydengan melihat nilai probability Chi

Square. Jika nilai probability Chi Squarelebih besar dari tingkat signifikanα = 0,05

atau 5% maka data tidak terkena autokolerasi. Namun jika nilai probability Chi

Squarelebih kecil dari tingkat signifikan maka data dalam penelitian ini terkena

autokolerasi. Dengan hipotesis sebagai berikut :

: Model tidak terdapat autokorelasi

: Model terdapat autokorelasi

Bila Probabilitas Obs*R² > 0,05 → diterima

Bila Probabilitas Obs*R² < 0,05 → diterima

d. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Seperti diketahui

uji t dan uji F mengasumsikan nilai residual mengikuti distribusi normal. Namun

jika asumsi ini tidak terpenuhi maka hasik uji statistik menjadi tidak valid, model

regresi yang baik adalah yang mempunyai nilai sitribusi mornal atau yang

mendekati normal (Imam Ghozali, 2013).Uji normalitas yang digunakan

menggunakan uji Jarque-Bera (JB) dengan melihat pada nilai probability. Jika nilai

probability lebih besar dari tingkat signifikansi α = 0,05 atau 5% ini bearti data

dalam penelitian terdistribusi normal. Namun jika nilai probability lebih kecil dari

48

nilai signifikansi maka data dalam penelitian ini tidak terdistribusi normal.

Hipotesis sebagai berikut :

Model terdistribusi normal

Model tidak terdistribusi normal

Bila Probabilitas > 0,05 → diterima

Bila Probabilitas < 0,05 → Ha diterima

Selain dengan membandingkan antara Jarque-Bera (JB) dengan nilai

probability, data dapat dilihat terdistribusi normal atau tidaknya dengan cara

membandingkan nilai Jarque-Bera (JB) dengan tabel Chi-Square. Nilai JB

statistik mengikuti distribusi Chi-squareX2

dengan derajat bebas (degree of

freedom) sebesar 2. Distribusi residu dikatakan normal bila nilai JB lebih kecil

dari nilai Chi-square X2. Dengan rumus sebagai berikut (Ghozali, 2017 : 148) :

[

]

Dimana :

JB = Jarque-Bera

n = Sampel

S = Koefisien skewness

K = Koefisien Kurtosis

Dengan hipotesis sebagai berikut :

H0 = Model terdistribusi normal

Model tidak terdistribusi nomal

Jika JB hitung < Chi Square tabel → diterima

49

Jika JB hitung > Chi Square tabel → Ha diterima

3. Pengujian Model Regresi Data Panel

Berikut ini langkah-langkah pengujian model regresi data panel, sebagai

berikut:

a. Common Effect Model

Common effect model merupakan salah satu jenis pendekatan yang paling

sederhana, yaitu dengan cara menggabungkan seluruh data time series dan cross

section. Selain itu menurut Kuncoro (2012), model ini juga tidak dapat

membedakan varians antara silang tempat dan titik waktu karena memiliki intercept

yang tetap dan tidak bervariasi secara random. Kemudian, jenis pendekatan ini

mengestimasi model dengan cara menggunakan metode Ordinary Least Square

(OLS).

b. Fixed Effect Model (FEM)

Langkah kedua untuk menguji model regresi data panel adalah dengan

menguji model Fixed Effect. Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antara

individu dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Model estimasi ini sering

disebut dengan teknik Least Square Dummy Variabel (LSDV).

c. Chow Test

Chow Test atau uji F-statistik adalah salah satu jenis pengujian yang

digunakan untuk menentukan model estimasi yang digunakan apakah common

effect modelatau Fixed Effect Model. Dalam pengujian ini, terdapat hipotesis

sebagai berikut :

50

: common effect model

: Fixed Effect Model

Jika nilai probabilitas < α 0,05 maka ditolak, artinya model regresi data

panel yang tepat untuk digunakan adalah Fixed Effect Model dan sebaliknya jika

diterima maka model yang digunakan adalah common effect. Namun jika

ditolak, maka model Fixed Effect Model harus diuji kembali untuk memilih apakah

menggunakan model Fixed Effect Model atau Random Effect Model.

d. Random Effect

Model ini akan mengestimasikan data panel dimana variable gangguan

mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Model ini digunakan

untuk mnegatasi kelemahan model Fixed Effect yang menggunakan variable

dummy. Oleh karena itu, estimasi perlu dilakukan dengan model komponen error

atau model efek acak (Setiawan dan Dwi Endah, 2010:189). Random Effect Model

harus memenuhi persyaratan yaitu jumlah cross section lebih besar daripada jumlah

variable penelitian.

e. Hausman Test

Uji Hausman dapat didiefinisikan sebagai pengujian statistic untuk memilih

apakah model Fixed Effect atau Random Effect yang paling tepat digunakan.

Pengujian ini dilakukan dengan hipotesis :

: Random Effect Model

: Fixed Effect Model

51

Jika nilai probabilitas < α 0,05 maka ditolak, artinya model regresi data

panel yang tepat untuk digunakan adalah Fixed Effect Model sebaliknya jika

diterima maka model panel yang tepat untuk digunakan adalah Random Effect

Model.

4. Uji Signifikansi

a. Uji F

Uji F-statistik digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel

independen secara bersama-sama akan memiliki pengaruh yang signifikan kepada

variabel dependen. Jika F-Statistik lebih besar dari F-tabel maka persamaan regresi

tersebut signifikan. Pengujian parsial dilihat dari nilai signifikansi dari setiap

variabel bebas dengan menggunakan p-value (probability value) dengan tingkat

signifikansi sebesar 5% (0,05). Dan apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05

artinya hipotesis diterima (Imam Ghozali, 2013). Hipotesis dalam uji F ini sebagai

berikut :

1) H0 : β = 0; Tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

2) Ha: β ≠ 0; Terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

Kaidah pengambilan keputusan :

1) Jika probabilitas < Sig (α = 0,05) atau nilai Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan

Ha diterima, yang bearti terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan.

52

2) Jika probabilitas > Sig (α = 0,05) atau nilai Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan

Ha ditolak, yang bearti terdapat pengaruh yang tidak signifikan secara simultan.

b. Uji t (Parsial)

Pengujian ini untuk mengetahui variabel indpenden dalam menjelaskan

perilaku variabel dependen dengan uji statistik t. pengujian ini dilakukan dengan

menggunakan signifikansi level 0,05 (alpha = 5%). Penolakan atau penerimaan

hipotesis dapat dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

1) H0 : β = 0; Tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

2) Ha: β ≠ 0; Terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

Kaidah pengambilan keputusan :

1) Jika probabilitas < Sig (α = 0,05) atau nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha

diterima, yang bearti terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial.

2) Jika probabilitas > Sig (α = 0,05) atau nilai thitung <ttabel maka H0 diterima dan Ha

ditolak, yang bearti terdapat pengaruh yang tidak signifikan secara parsial.

c. Koefisien Determinasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kontribusi dari

masing-masing variabel independen terhadap variabel terikat (struktur modal).

Dimana analisis ini dinyatakan oleh besarnya kuadrat koefisien parsial atau dengan

kata lain koefisien determinasi parsial (Sugiyono, 2009:260).

53

Namun penggunaan koefisien determinasi memiliki memiliki kelemahan

yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model,

setiap tambahan satu variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk

menggunakan nilai Adjusted R2 saat mengevaluasi model regresi terbaik. (Ghozali,

2017).

5. Model Regresi Data Panel

Model persamaan dasar dasar data panel adalah:

β β

β

β

Model persamaan yang akan di estimasi dalam penelitian ini adalah :

β β

β

β

Keterangan :

ROA = Return On Asset

= Konstanta

= Koefisien variabel independen

Dimensi Ekonomi = Sustainability Report

Dimensi Lingkungan = Sustainability Report

Dimensi Sosial = Sustainability Report

= Koefisien Eror

i = Unit cross section

t = Periode waktu

54

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Variabel independen yaitu tipe variabel yang menjelaskan atau yang

mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen ini dapat diesbut juga

sebagai variabel yang mendahului (anteccedent variabel) atau juga yang disebut

dengan variabel yang diduga sebagai sebab (presumed cause variabel).

Variabel independen dalam penelitian ini yaitu pengungkapan Sustainability

Report. Variabel ini diukur dengan melalui Sustainability Report Disclosure Index

(SRDI). Berdasarkan Global Initiative Reporting (GRI) G4 Guidelines,

pengungkapan sustainability report meliputu 3 dimensi yaitu dimensi eknomi,

lingkungan dan sosial. Dan secara keseluruhan terdapat 91 item asesmen

susutainability report berdasrkan GRI G4 Guidelines.

Perhitungan SRDI dilakukan dengan membeikan skor 1 jika satu item

diungkapkan, dan beri skor 0 jika tidak diungkapkan dalam laporan yang ada.

Setelah dilakukan pemberian skor pada seluruh item, skor tersebut kemudian

dijumlahkan untuk memperoleh total skor untuk setiap perusahaan.

2. Variabel Dependen

Kinerja keuangan merupakan variabel dependen dalam penelitian ini dan

diukur dengan rasio profitabilitas dengan menggunakan return on assets. Analisis

Return On Asset untuk mengukur kemampuan sebuah perusahaan untuk

menghasilkan laba dengan menggunakan total aset atau kekayan dari perusahaan

55

tersebut yang sudah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tertentu.

Biaya-biaya untuk mendanai itu dimaksud bunga yang merupakan biaya pendanaan

dengan hutang Mamduh dan Halim (2007:159). Tabel 3.3 dibawah ini merupakan

tabel operasional variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini :

Tabel 3.3

Operasional Variabel Penelitian

No. Variabel Definisi Variabel Pengukuran

Variabel

1. Kinerja Keuangan

Perusahaan (Y)

Kemampuan perusahaan

untuk memperoleh

keuntungan yang

ditunjukkan dengan ROA

Laba Bersih / Total

Aktiva

2. Dimensi Ekonomi

(X1)

Dapat memberikan

penjelasan mengenai

dampak organisasi pada

kondisi ekonomi

stakeholder dan pada sistem

ekonomi tingkat lokal,

nasional serta global

Jumlah komponen

yang diungkapkan

/ total maksimal

pengungkapan (9)

3. Dimensi Lingkungan

(X2)

Dampak yang dihasilkan

melalui aktifitas produksi

perusahaan terhadap

lingkungan yang meliputi

bahan yang digunakan

Jumlah komponen

yang diungkapkan

/ total maksimal

pengungkapan (34)

4. Dimensi Sosial (X3) Menyangkut dampak

organisasi terhadap

masyarakat dimana mereka

beroperasi, dan menjelaskan

risiko dari interaksi dengan

institusi sosial lainnya yang

mereka kelola

Jumlah komponen

yang diungkapkan

/ total maksimal

pengungkapan (48)

56

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan Objek Penelitian

Berdasarkan penentuan objek penelitian berdasarkan kriteria dalam penentuan

sampel penelitian maka ditemukan beberapa perusahaan yang menjadi sampel

penelitian, adapun sampel dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian

sebagai berikut :

Tabel 4.1

Perusahan Yang Menjadi Objek Penelitian

No. Kode Nama Perusahaan

1. ANTM Antam (Persero) Tbk

2. ASII Astra Intrnational Tbk

3. PTBA Bukit Asam (Persero) Tbk

4. SMCB Holcim Indonesia Tbk

5. INTP Indocement Tunggal Perkasa Tbk

6. INDY Indika Energy Tbk

7. JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk

8. PTRO Petrosea Tbk

9. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

10. TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk

11. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk

57

12. INCO Vale Indonesia Tbk

13. WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk

Sumber : Data diolah

a. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.

Disingkat PT ANTAM (Persero) Tbk didirikan pada tanggal 5 Juli 1968 dengan

nama “Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang” berdasarkan Peratura Pemerintah

No. 22 tahun 1968. Pada tanggal 14 Juni 1974, berdaarkan Peraturan Pemerintah

No. 26 tahun 1974, status Perseroan diubah dari Perusahaan Negara menjadi

Perusahaan Perseroan (PERSERO) dan sejak itu dikenal sebagai “Perusahaan

Perseroan Aneka Tambang”.

Kemudian nama perusahaan diubah menadi PT “Aneka Tambang” (Persero)

berdasarkan akta Perseroan Terbatas No. 320 tanggal 30 Desember 1974 dibuat di

hadapan Warda Sungkar Alurmei, S.H sebagai pengganti Abdul Latef, dahulu

notaris di Jakarta. PT ANTAM selalu menerbitkan laporan keuangannya pada

setiap tahun dan laporan keberlanjutanya. Laporan keberlanjutan ini mengacu pada

standar pelaporan dari GRI versi 4 atau G4. Laporan keberlanjutan disusun oleh

sebuah tim khusus di internal, yang melibatkan agian yang mengelola aspek-aspek

ESG serta dipantau langsung oleh pihak independen.

b. PT Astra Internasional Tbk.

Sejarah Astra berawal paa tahun 1957 di Jakarta. Astra memulai bisnisnya

sebagai sebuah perusahan perdagangan umum dengan nama PT Astra International

Inc. Pada tahun 1990, diakukan perubahan nama menjadi PT Astra International

Tbk, seiring dengan pelepasan saham ke publik beserta pencatatan saham Perseroan

58

di Bursa Efek Indonesia dan kode saham ASII. Nilai kapitalisasi pasar tahun 2016

adalah sebesar Rp335,0 triliun dan pada akhir tahun 2016 kegiata operasi bisnis

yang tersebar di seluruh Indonesia melalui 208 anak perusahaan, dengan didukung

oleh 214.835 karyawan.

Selain menerbitkan laporan keuangan tahunan atau annual report, Astra

menerbitkan laporan keberlanjutan perusahaan sejak tahun 2002, laporan

keberanjutan merupakan pelengkap laporan tahunan Astra, khususnya dibidang

sosial dan lingkungan. Astra menyajikan Laporan Keberlanjutan dalam keragka

Strategic Triple-P Roadmap Astra, yang merupkn stratgei jangka panjang yang

ditetapkan Astra sejak tahun 2011 untuk encapai visi Astra tahun 2020 yaitu “Pride

of the Natio”.

c. PT Bukit Asam (Persero) Tbk.

PT Bukit Asam (Persero) Tbk memiliki sejarah yang sangat panjang di industri

batubara nasional. Operasional perusahaan ini ditandai dengan beroperasinya

tambang Air Laya di Tanjung Enim tahun 1919. Kala itu, penambang masih

menggunakan metode penambangan terbuka (open pit mining). PT Bukit Asam

(Persero) Tbk beberapa mengalami perubahan nama perusahaan pada tahun 1950

berubah nama menjadi Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN

TABA), pada 1 Maret 1981 berubah nama menjadi PT Tambang Batubara Bukkut

Asam (Persero) dan terakhir pada 2 Desember 2002 menjadi perusahaan pubik

sehingga menjadi PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Laporan keberlanjutan Bukit

59

Asam terbit pertama kali pada tahun 2007 dan terus berkesinambungan dengan

laporan-laporan lainnya.

Sebagai Perseroan Terbatas, laporan keberlanjutan ini telah memenuhi ketentuan

Pasal 66 C, Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, yang

mewajibkan Perseroan Terbatas menyampaikan laporan kegiatan Tanggung Jawab

Sosial dan Ligkungan (TJSL) dalam laporan tahunan.

d. PT Holcim Indonesia Tbk.

PT Holcim Indonesia Tbk adalah perusahaan semen swasta yang memulai

operasional secara komersial pada tahun 1975. Saham mayoritas (80,65%) dimiliki

dan dkelola oleh Lafarge Holcim Group yang berbasis di Swiss, perusahaan smen

ini terbesar di dunia dengan lebih dari 90.000 karyawan dan beroperasi di lebih dari

80 negara.

e. PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk.

PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk. Dikenal saat ini dengan merek kenamaan

“Tiga Roda” adalah perusahaan yang memproduksi semen, yang memiliki beberap

anak perusahaan yang memproduksi beton siap pakai. Berdiri sejak 16 Januari

1985, perseroan merupakan penggabungan dari enam perusahaan semen yang saat

itu memiliki delapan pabrik. Indocement mencatat sahamnya di Bursa Efek

Indonesia pada tanggal 5 Desember 1989 dengan kode “INTP” sejak 2001.

f. PT Indika Energy Tbk.

PT Indika Energy Tbk (“Indika Energy” atau “Perusahaan”) didirikan sejak

tahun 2000, kini menjadi saalah satu perusahaan energi terintegrasi yang termuka di

60

Indonesia. PT Indika Energy Tbk tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008

dengan kode saham “INDY”. Selain menerbitkan laporan keuangan tahunan, Indika

Energy pun juga menerbitkan Laporan Keberlanjutan yang pertama kali diterbitkan

pada tahun 2010.

g. PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Untuk mendukung pergerakan pertumbuhan perekonomian, Indonesia

membutuhkan jaringan akses jalan yang handal. Melalui peraturan pemerintah No.

04 Tahun 1978 , pada 01 Maret 1978 Pemerintah mendirikan PT Jasa Marga

(Persero) Tbk. Tugas utama Jasa Marga adalah merencanakan, membangun,

mengoperasikan dan memelihara jalan tol serta saran kelengkapannya agar jalan tol

dapat berfungi sebagai jalan bebas hambatan.

h. PT Petrosea Tbk.

Berdiri dengan nama PT Petrosea International Indonesia, sesuai akta pendirian

No. 75 tanggal 21 Februari 1972, yang dibuat di hadapan Djojo Muljadi S.H.,

notaris yang berada di Jakarta. Lalu berubah nama menjadi PT Petrosea sesuai akta

No. 74 tanggal 15 Maret 1990. Rekam jejak selama 43 tahun dalam bidang

keselamatan dan rekayasa yang andai. PT Petrosea tercatat di Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tanggal 21 Mei 1990 dengan kode perdagngan PTRO.

PT Perosea selain komitmen menerbitkan laporan tahunan perusahaannya juga

berkomitmen menerbitkan laporan keberlanjutan yang pertama kali pada tahun

2009, dan sampai tahun 2016 PT Petrosea masih komitmen menerbitkan laporan

keberlanjutannya. Makna keberlanjutan bagi Petrosea adalah melakukan upaya

61

pengembangan bisnis yang bermartabat yang tidak melupakan upaya menjaga

kelestarian lingkungan serta meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat sekitar.

i. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

Perusahan Gas Negara (Persero) Tbk atau dikenal dengan nama PGN (Persero)

Tbk didirikan tahun 1859 dengan nama “Firma L. J. N. Eindhoven & Co.

Gravenhage”. Kemudian pada tahun 1950, pada saat diambil alih oeh pemerintah

Belanda, PGAS diberi nama “NV. Netherland Indische Gaz Maatschapij (NV.

NIGM). Lalu pada tahun 1958, diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesi,

nama PGN berubah menjadi “Badan Pengambil Alih Perusahaan-Perusahaan

Listrik dan Gas (BP3LG)”. Yang kemudian beralih status menjadi BPU-PLN pada

tahun 1961. Pada tanggal 15 Desember 2003 PGAS tercatat di Bursa Efek

Indonesia.

j. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Pada tahun 1856-1884 pemerintah kolonial Belanda membangun telegraf

elektromagnetik yang menghubungkan wilayah Jakarta dan bogor. Tahun 1884

pemerintah Belanda membentuk badan usaha “Post en Telegraafdienst”. PT

Telekomunikasi Indonesia Tbk mengalami beberapa kali perubahan nama, pada

tahun 1961 menjadi Perusahaan Negara Indonesia dan Telekomunikasi (PN

Persero) , lalu pada tahun 1965 dengan dipisahkannya jasa pos dan telekomunikasi

menjadi Perusaaan Ngra Pos dan Giro (PN Pos & Giro) serta Perusahaan Negara

Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

62

Dan pada tahun 1974 berubah nama menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi

Indonesia (Perumtel) dan terakhir pada taun 1991 Perumtel berubah nama menjadi

Prseroan Terbatas Telekomunikasi Indonesia (Telkom) berdasarkan PP No. 25

tahun 1991 . PT Telkom mulai melakukan Penawran Umum Perdana Saham BEI

dan NYSE pada tahun 1995. Telkom tidak hanya komitmen menerbitkan laporan

tahunannya, namun juga komitmen menerbitkan laporan keberlanjutan

perdananya pada tahun 2006. Laporan keberlanjutan ini memberikan gambaran

mnegenai upaya yang dilkukan dan kinerja yang berhasil diraih Telkom dalam

aspek ekonomi, sosial dan lingkungan sebagai wujud komitmen terhadap

pelaksanaan kegiatan usaha yang menjungjung tinggi tujuan memenuhi harapan

para pemangku kepentigan sesuai sumber daya yang dimiliki.

k. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, sebelumnya bernama PT Semen Gresik

(Persero) Tbk. Merupakan perusahaan yang bergerak di industri semen. Diresmikan

di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1967 oleh Presiden RI pertama denan kapasitas

terpasang 250.000 semen per tahun. Pada tanggal 8 jui 1991 saham Semen Gresik

tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN

pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat.

Pada tahun 2009 Perseroan telah membuat laporan keberlajutan dengan nama

perusahaan PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Bagi PT Semen Indonesia penerapan

prinsip keberlanjutan yang selaras dan sejalan dengan good corporate governance

63

(GCG) merupakan kunci keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan posisi

sebagai pemimpin pasar industri semen nasional hingga sekarang.

l. PT Vale Indonesia Tbk.

Didirikan pada bulan Juli 1968, PT Vale merupakan perusahaan yang mendapat

lisensi dari Pemerintah Indonesia untuk melakukan eksplorasi, penambangan,

pengolahan dan produksi nikel. Sampai saat ini PT Vale beroperasi di pulau

Sulawesi di bawah perjanjian Kontrak Karya (KK) dengan Pemerintah Indonesia

pada areal Kontrak Karya seluas hampir 118.435 hektar.

m. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk adalah salah satu perusahaan konstruksi di

Indonesia. Dari hasil nasionalisasi perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap

Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co atau NV Vis en Co,

berdasarkan Perturan Pemerintah No. 2 Tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri

Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, WIKA

lahir dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja. Pada 20 Desember

1972, melalui Akta No. 110 dibuat di hadapan Notaris Djojo Muljadi, peruahaan

berubah status menjadi Perseroan Terbatas Wijaya Karya (WIKA). WIKA sukses

dalam melaksanakan penawaran saham perdana sebanyak 35% kepada publik pada

29 Oktober 2007 di Bursa Efek Indonesia. WIKA membuat dan melaporkan

kinerja keberlanjutan dalam periode satu buku (tahunan) sejak tahun 2010.

64

B. Deskriptif Data Penelitian

Data penelitian ini disajikan statistic deskriptif dari setiap variabel untuk

mengetahui karakteristrik sampel dalam penelitian ini meliputi mean, median,

standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. Berikut adalah statistic data

panel dari sampel penelitian.

1. Kinerja Keuangan (diproyeksikan dengan Return On Asset)

ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam

menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA

adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

dengan mengukur total aset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan setelah

disesuaikan dengan biaya-biaya yang menandai aset tersebut. Dibawah ini adalah

gambaran perkembangan ROA dari periode tahun 2012 – 2016.

Tabel 4.2

Data Deskriptif Return On Asset (ROA)

No. Kode Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 ANTM 17,15 1,97 -3,38 -5,50 0,21

2 ASII 12,47 10,41 9,37 6,36 6,98

3 PTBA 22,80 15,88 12,54 12,06 10,90

4 SMCB 11,07 6,35 4,66 3,19 -1,00

5 INTP 23,85 20,83 19,31 15,45 13,54

6 INDY 3,05 -3,77 -12,66 -2,34 -8,92

7 JSMR 6,47 3,66 4,46 3,99 3,53

8 PTRO 9,28 3,88 6,46 -2,99 -2,02

9 PGAS 30,94 25,95 19,59 14,49 11,81

65

10 TLKM 11,53 11,04 10,20 9,32 10,77

11 SMGR 18,18 22,43 16,19 11,85 10,25

12 INCO 2,89 1,69 7,38 2,20 8,56

13 WIKA 4,32 4,53 3,82 3,19 3,25

NILAI RATA-RATA

MAXIMUN

MINIMUM

13,38 9,615385 7,533846 5,482308 5,22

30,94 25,95 19,59 15,45 13,54

2,89 -3,77 -12,66 -5,5 -8,92

Sumber : Data diolah

Variabel ROA menunjukkan nilai maximum ROA sebesar 30,94% terdapat

pada perusahaan PGAS di tahun 2012 dan nilai minimum ROA sebesar -12,66%

terdapat pada perusahaan INDY pada tahun 2014. Melihat rata-rata ROA diatas

perusahaan yang menjadi sampel kurang efisien, karena nilai rata-rata industri

sejenis sebesar 9%. Dengan meilihat hasil perhitugan ROA diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa pengembalian perusahaan tersebut masih jauh di bawah

standar.

Utang menjadi penyebab rendahnya ROA perusahaan. Hal ini dapat

disebaban oleh keputusan perusahaan yang disengaja untuk menggunakan utang

dalam jumlah besar, dan beban bunga tinggi menyebabkan laba bersih menjadi

relatif lebih rendah.

2. Sustainability Report Dimensi Ekonomi

Dimensi keberlanjutan ekonomi berkaitan dengan dampak organisasi

terhadap keadaan ekonomi bagi pemangku kepentingannya, dan terhadap sistem

ekonomi di tingkat lokal, nasional dan global.

66

Tabel 4.3

Data Deskriptif Sustainability Report Dimensi Ekonomi

No. Kode Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 ANTM 0,78 0,78 0,33 0,67 0,44

2 ASII 0,78 0,44 0,44 0,22 0,33

3 PTBA 0,78 0,44 0,33 0,78 0,44

4 SMCB 0,67 0,78 0,78 0,67 0,22

5 INTP 0,78 0,78 0,67 0,67 0,22

6 INDY 0,78 0,33 0,22 0,22 0,22

7 JSMR 0,78 0,44 0,44 0,33 0,33

8 PTRO 0,78 0,56 0,22 0,11 0,33

9 PGAS 0,78 0,44 0,44 0,44 0,22

10 TLKM 0,78 0,56 0,56 0,56 0,56

11 SMGR 0,78 0,67 0,78 0,67 0,33

12 INCO 0,67 0,78 0,67 0,56 0,11

13 WIKA 0,67 0,67 0,67 0,56 0,44

NILAI RATA-RATA

MAXIMUM

MINIMUM

0,7521 0,5897 0,5043 0,4957 0,3248

0,78 0,78 0,78 0,78 0,56

0,67 0,33 0,22 0,11 0,11

Sumber : Data diolah

Pada pengungkapan sustainability report tidak terdapat pengukuran

kinerja, dibanding dengan rasio keuangan yang mempunyai tingkat pengukurannya

sendiri. Pada sustainability report ini pengukurannya menggunakan indikator yang

bersifat non keuangan, sehingga semakin banyak indikator yang diungkapkan oleh

perusahaan maka perusahaan tersebut sudah bertanggung jawab atas lingkungan

dan sosial di sekitarnya.

67

Pada dimensi ekonomi ini nilai maximum pengungkapan sebesar 0,78 yang

terdapat pada perusahaan pada tahun 2012-2013 terdapat pada perusahaan ANTM

dan INTP, pada tahun 2012 terdapat pada perusahaan INDY, JSMR, PTRO, PGAS,

TLKM dan SMGR. Pada tahun 2013 terdapat SMCB, INCO. Sedangkan pada

tahun 2014 terdapat perusahaan SMCB dan SMGR. Lalu pada tahun 2015 hanya

perusahaan PTBA yang memiliki nilai maximum. Dan nilai minimum sebesar 0,11

yang terdapat pada tahun 2015-2016 yaitu pada perusahaan PTRO dan INCO.

Pengungkapan SR dimensi ekonomi yang dilakukan perusahaan sudah sangat baik,

yang meliputi pendapatan, biaya operasi, risiko yang terjadi akibat perubahan iklim

dan pemberian manfaat ekonomi kepada para karyawan. Dapat disimpulkan dalam

kinerja ekonomi mayoritas perusahaan sudah menyadari bahwa pengungkapan atas

kontribusi ekonomi kepada karyawan merupakan pengungkapan informasi yang

penting bagi para pemangku kepentingan yang ada.

3. Sustainability Report Dimensi Lingkungan

Dimensi lingkungan adalah berkaitan dengan dampak organisasi pada

sistem alam yang hidup dan tidak hidup, yaitu termasuk tanah, udara, air dan

ekosistem. Termasuk juga keanekaragaman hayati, transportasi dan dampak yang

berkaitan dengan produk dan jasa, serta kepatuhan dan biaya lingkungan.

68

Tabel 4.4

Data Deskriptif Sustainability Report Dimensi Lingkungan

No. Kode Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 ANTM 0,88 0,76 0,71 0,82 0,44

2 ASII 0,88 0,35 0,18 0,26 0,29

3 PTBA 0,88 0,44 0,21 0,97 0,44

4 SMCB 0,47 0,91 0,88 0,85 0,56

5 INTP 0,88 0,88 0,65 0,59 0,18

6 INDY 0,85 0,29 0,06 0,06 0,09

7 JSMR 0,88 0,12 0,12 0,12 0,12

8 PTRO 0,88 0,74 0,21 0,18 0,35

9 PGAS 0,88 0,26 0,41 0,35 0,15

10 TLKM 0,85 0,15 0,15 0,88 0,06

11 SMGR 0,85 0,76 0,56 0,32 0,32

12 INCO 0,88 0,38 0,47 0,56 0,09

13 WIKA 0,88 0,06 0,18 0,21 -

NILAI RATA-RATA

MAXIMUM

MINIMUM

0,84 0,47 0,37 0,48 0,24

0,88 0,91 0,88 0,97 0,56

0,47 0,06 0,06 0,06 -

Sumber : Data diolah

Dari hasil yang terlihat bahwa nilai maximum sebesar 0,97 pada perusahaan

PTBA yang artinya jika dilihat dari komponen energi dapat dihemat terkait dengan

program efisiensi yang pembaharuan yang dilakukan oleh organisasi. Dari

komponen bahan baku perusahaan menggunakan bahan dari daur ulang dan pada

komponen total energi utama yang digunakan oleh perusahaan. Karena semakin

besar energy utama maka semakin sedikit penggunaan energi terbaru. Sumber

69

energy utama ini seperti minyak bumi yang menyebabkan perubahan iklim yang

berasal dari emisi karbon. Dapat disimpulkan kesadaran perusahaan dalam

indikator ini sebagai hal yang paling penting untuk diungkapkan kepada para

pemangku kepantingan. Kesadaran perusahaan untuk menghasilkan kinerja yang

baik dengan melihat peran penting dari energi terbarukan melalui mengurangi

penggunaan energy utama dalam menjalankan operasi bisnis perusahaanya.

4. Sustainability Report Dimensi Sosial

Dimensi sosial menyangkut bagaimana dampak dari sebuah perusahaan

dalam sistem sosial bersamaan dengan beroperasinya perusahaan. Dalam dimensi

sosial mencakup 4 indikator yaitu : Hak Asasi Manusia, Masyarakat, Tanggung

jawab produk, Tenaga kerja dan pekerjaan layak.

Tabel 4.5

Data Deskriptif Sustainability Report Dimensi Sosial

No. Kode Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 ANTM 0,94 0,31 0,56 0,85 0,25

2 ASII 0,94 0,21 0,25 0,17 0,21

3 PTBA 0,92 0,54 0,08 0,94 0,60

4 SMCB 0,63 0,73 0,77 0,27 0,25

5 INTP 0,94 0,94 0,38 0,27 0,08

6 INDY 0,31 0,17 0,13 0,10 0,13

7 JSMR 0,92 0,33 0,27 0,25 0,27

8 PTRO 0,92 0,38 0,10 0,13 0,19

9 PGAS 0,92 0,52 0,52 0,42 0,25

10 TLKM 0,94 0,44 0,44 0,46 0,31

11 SMGR 0,94 0,15 0,44 0,10 0,10

12 INCO 0,94 0,21 0,25 0,44 0,06

13 WIKA 0,73 0,27 0,46 0,21 0,10

NILAI RATA-RATA 0,84 0,40 0,36 0,35 0,22

70

MAXIMUM

MINIMUM

0,94 0,94 0,77 0,94 0,60

0,31 0,15 0,08 0,10 0,06

Sumber : Data diolah

Berdasarkan hasil diatas, nilai maximum yang di dapat yaitu sebesar 0,94

ini artinya perusahaan sudah menyadari bahwa pentingnya untuk melibatkan

komunitas lokal dalam menjalankan kegiatan perusahaan termasuk mengevaluasi

dampak keberasaan perusahaan tersebut di masyarakat sekitar perusahaan berdiri.

C. Analisis Data

1. Uji Stasioner Data

Langkah sebelum mengestimasi model terlebih dahulu dilakukan uji akar unit

terhadap data yang akan digunakan permasing-masing variabel yang ada dalam

model sehingga dapat diketahui stasioneritas data tersebut. Adapun jenis

pengukuran akar unit yang dilakukan adalah menggunakan Augmented Dickey

Fuller (ADF) pada tingkat level.

Tabel 4.6

Hasil Uji Augmented Dickey Fuller (ADF) Tingkat Level

Variabel

Tingkat Stasioneritas

Keterangan

Level

t-statistic

Test Critical Value Probabili

ty 1% 5% 10%

Level Level Level

ROA -2,980480 -3,69987 -2,97626 -2,62742 0,0496 STASIONER

DIMENSI_EKONOMI -7,014345 -3,536587 -2,907660 -2,591396 0,0000 STASIONER

DIMENSI_LINGKUNG

AN

-6,798312 -3,538362 -2,908420 -2,591799 0,0000 STASIONER

DIMENSI_SOSIAL -7,484042 -3,536587 -2,907660 -2,591396 0,0000 STASIONER

Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)

Berdasarkan hasil uji stasioner dengan melakukan unit root test dengan

menggunakan program Eviews 10 pada tabel diatas pada tingkat level dapat dilihat

71

masing-masing variabel <0,05 yaitu ROA dengan profitability sebesar 0,0496,

DIMENSI_EKONOMI dengan probability sebesar 0,0000,

DIMENSI_LINGKUNGAN dengan probability 0,0000 dan DIMENSI_SOSIAL

sebesar 0,0000. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas masing-masing

variabel < 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Ini artinya karena seluruh data

sudah stasioner, maka pengujian bisa dilakukan ke tahap yang selanjutnya.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolineritas

Salah satu cara untuk menegtahui multikolineritas dalam suatu model adalah

dengan melihat hasil koefisien dari output computer. Jika terdapat koefisien lebih

besar dari 0,9 maka terdapat mulkolineritas, namun jika lebih kecil dari 0,9 maka

tidak terdapat multikolineritas. Berikut adalah hasil output koefisien kolerasi :

Tabel 4.7

Hasil Multikolinearitas

Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dengan menggunakan correlation test dapat dilihat

nilai koefisien kolerasi antara variabel independen secara keseluruhan berada

dibawah 0,9. sehingga dapat disimpulkan data dalam penelitian ini tidak terjadi

masalah multikolineritas.

DIMENSI_EKONOMI DIMENSI_LINGKUNGAN DIMENSI_SOSIAL

DIMENSI_EKONOMI 1,000000 0,636736 0,724414

DIMENSI_LINGKUNGAN 0,636736 1,000000 0,653181

DIMENSI_SOSAL 0,724414 0,653181 1,000000

72

b. Ui Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji white dengan

hipotesis :

: Model tidak terdapat heteroskedastsitas

: Model terdapat heteroskedastsitas

Bila Probabilitas Obs*R² > 0,05 → diterima

Bila Probabilitas Obs*R² < 0,05 → diterima

Tabel 4.8

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas di atas menunjukkan nilai p-value

Obs*R-Square 3,660294 >0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima

yang artinya bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat heteroskedastisitas atau data

sudah bersifat homogeny.

c. Uji Autokolerasi

Uji autikolerasi bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara

residual satu observasi dengan residual observasi lainnya. Uji autokolerasi dapat

dilihat dengan menggunakan uji Breusch-Godfrey.

Heteroskedasticity Test: White

Null hypothesis: Homoskedasticity

F-statistic 1.212025 Prob. F(3,51) 0.3148

Obs*R-squared 3.660294 Prob. Chi-Square(3) 0.3006

Scaled explained SS 6.333545 Prob. Chi-Square(3) 0.0965

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 09/06/18 Time: 17:42

Sample: 1 64

Included observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 6.089651 2.191871 2.778289 0.0076

DIMENSI_EKONOMI^2 5.265845 2.867714 1.836252 0.0722

DIMENSI_LINGKUNGAN^2 -0.166889 0.886445 -0.188268 0.8514

DIMENSI_SOSIAL^2 -2.011655 1.272179 -1.581268 0.1200

R-squared 0.066551 Mean dependent var 5.797611

Adjusted R-squared 0.011642 S.D. dependent var 11.73834

S.E. of regression 11.66981 Akaike info criterion 7.821834

Sum squared resid 6945.405 Schwarz criterion 7.967822

Log likelihood -211.1004 Hannan-Quinn criter. 7.878289

F-statistic 1.212025 Durbin-Watson stat 1.492882

Prob(F-statistic) 0.314811

73

Uji autokolerasi menggunakan uji Breusch-Godfrey. Penilaian dilihat dari nilai

probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka disimpulkan terdapat masalah autokolerasi

pada model tersebut. Berikut ini adalah hasil uji autokolerasi :

Tabel 4.9

Hasil Uji Autokolerasi

Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.9 di atas diperoleh nilai profitabilitas chi-square sebesar

0.0556 yang bearti lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada

autokolerasi pada model ini.

d. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji model regresi variabel pengganggu

atau residual memiliki distribusi normal atau mendekati agar adapat dikatakan

model regresi yang digunakan adalah baik.

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

Null hypothesis: No serial correlation at up to 2 lags

F-statistic 3.102796 Prob. F(2,44) 0.0549

Obs*R-squared 6.180180 Prob. Chi-Square(2) 0.0556

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 09/06/18 Time: 17:48

Sample: 2 64

Included observations: 50

Presample and interior missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.055918 0.359934 0.155357 0.8773

D(DIMENSI_EKONOMI) -0.374585 1.005195 -0.372649 0.7112

D(DIMENSI_LINGKUNGAN) -0.066124 0.466950 -0.141608 0.8880

D(DIMENSI_SOSIAL) 0.237012 0.594530 0.398655 0.6921

RESID(-1) -0.366634 0.155375 -2.359670 0.0228

RESID(-2) -0.004889 0.159500 -0.030649 0.9757

R-squared 0.123604 Mean dependent var -9.21E-17

Adjusted R-squared 0.024013 S.D. dependent var 2.539499

S.E. of regression 2.508823 Akaike info criterion 4.789671

Sum squared resid 276.9445 Schwarz criterion 5.019114

Log likelihood -113.7418 Hannan-Quinn criter. 4.877044

F-statistic 1.241118 Durbin-Watson stat 2.023292

Prob(F-statistic) 0.306374

0

2

4

6

8

10

-1.2 -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8

Series: Residuals

Sample 1 62

Observations 46

Mean 2.18e-16

Median 0.148690

Maximum 0.860152

Minimum -1.107341

Std. Dev. 0.443901

Skewness -0.821835

Kurtosis 3.081161

Jarque-Bera 5.190786

Probability 0.074617

74

Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)

Berdasarkan histogram diatas dapat diketahui bahwa profitability Jarque-Bare

>0,05 (0,074617 > 0,05), yang bearti H0diterima dan data dalam penelitian ini

terdistribusi normal.

Selain melihat nilai probability Jarque-Bare (JB), dapat juga dilihat dengan

membandingkan nilai Jarque-Bare (JB) dengan Chi-Square tabel.

[

]

Sehingga diperoleh nilai JB sebesar 5,190786 dengan tingkat signifikan 5%,

maka nilai Chi-Square dengan df 2 sebesar 5,99148 yang bearti nilai JB <Chi-

Square, maka artinya data terdistribusi normal.

3. Metode Data Panel

Pemilihan metode analisis data untuk mendapatkan metode yang tepat,

secara umum ada tiga metode data panel yang sering digunakan yaitu :

a. Model Common Efect

Model common effect merupakan teknik yang paling sederhana untuk

mengestimasi parameter model data panel, yaitu dengan mengkombinasikan data

cross section dan time series sebagai satu kesatuan pendekatan tanpa melihat

adanya perbedaan waktu dan entitas (individu).

Pendekatan yang digunakan yaitu dengan metode Ordinary Least Square

(OLS). Berikut adalah hasil uji common effect :

75

Tabel 4.10

Output Common Effect

Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)

Berdasarkan uji regresi data panel dengan model common effect diperoleh

penemuan penelitian bahwa DIMENSI_EKONOMI dengan nilai Prob. sebesar

0,0423, DIMENSI_LINGKUNGAN dengan nilai Prob. sebesar 0,6965 dan

DIMENSI_SOSIAL dengan Prob.sebesar 0,2395.

b. Model Fixed Effect

Pendekatan model yang selanjutnya adalah fixed effect, fixed effect

mengasumsikan bahwa intersep dari setiap individu adalah berbeda sedangkan

slope antar individu adalah tetap (sama). Salah satu kelebihan dari fixed effect

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Date: 09/06/18 Time: 17:33

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 13

Total panel (unbalanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.118145 0.625163 3.388147 0.0014

DIMENSI_EKONOMI 2.504869 1.202476 2.083093 0.0423

DIMENSI_LINGKUNGAN 0.220970 0.563268 0.392299 0.6965

DIMENSI_SOSIAL -0.799253 0.671600 -1.190072 0.2395

R-squared 0.114865 Mean dependent var 1.130275

Adjusted R-squared 0.062799 S.D. dependent var 2.582881

S.E. of regression 2.500465 Akaike info criterion 4.740778

Sum squared resid 318.8686 Schwarz criterion 4.886765

Log likelihood -126.3714 Hannan-Quinn criter. 4.797232

F-statistic 2.206119 Durbin-Watson stat 0.883950

Prob(F-statistic) 0.098638

76

adalah menggunakan variabel dummy sebagai menangkap adanya perbedaan antara

intersep dan individu. Berikut adalah hasil dari uji fixed effect :

Tabel 4.11

Output Fixed Effect

Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)

Berdasarkan hasil uji regresi data panel dengan model fixed effcet diperoleh

temuan penelitian bahwa DIMENSI_EKONOMI dengan Prob. = 0,0102,

DIMENSI_LINGKUNGAN dengan Prob. = 0,1153, dan DIMENSI_SOSIAL

dengan nilai Prob. = 0,9100.

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Date: 09/06/18 Time: 17:34

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 13

Total panel (unbalanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.143225 0.469547 4.564457 0.0000

DIMENSI_EKONOMI 2.835434 1.049963 2.700510 0.0102

DIMENSI_LINGKUNGAN -0.901475 0.559612 -1.610893 0.1153

DIMENSI_SOSIAL 0.071915 0.631928 0.113802 0.9100

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.657597 Mean dependent var 1.130275

Adjusted R-squared 0.525904 S.D. dependent var 2.582881

S.E. of regression 1.778434 Akaike info criterion 4.227390

Sum squared resid 123.3502 Schwarz criterion 4.811341

Log likelihood -100.2532 Hannan-Quinn criter. 4.453208

F-statistic 4.993394 Durbin-Watson stat 1.899842

Prob(F-statistic) 0.000026

77

c. Uji Chow

Setelah melakukan uji common effect dan fixed effect lalu dilakukan uji Chow

untuk membandingkan anatara model common effect atau fixed effect yang lebih

tepat untuk digunakan dalam penelitan ini. Peneliti menggunakan analisis

likelihood ratio untuk menentukan model yang lebih baik antara CE dan FE yang

dapat dilihat dari nilai profitability. Jika nilainya > 0,05 maka model yang dipilih

adalah CE, namun jika nilainya < 0,05 maka memilih FE.

Tabel 4.12

Output Uji Chow

Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)

Berdasarkan hasil uji chow pada tabel 4.12 Eviews menunjukkan bahwa nilai

profitabilsity cross section sebesar 0,0000 atau < 0,05, maka model yang dipilih

adalah fixed effect maka harus dilakukan uji kembali yaitu dengan melakukan uji

hausman.

d. Model Random Effect

Selanjutnya menggunakan pendekatan Random Effect yang mengamsusikan

setiap perusahaan mempunyai perbedaan intersep, artinya intersep tersebut adalah

variabel random atau stikastik. Random Effect sangat berguna jika individu (entitas)

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 5.151469 (12,39) 0.0000

Cross-section Chi-square 52.236338 12 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Date: 09/06/18 Time: 17:34

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 13

Total panel (unbalanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.118145 0.625163 3.388147 0.0014

DIMENSI_EKONOMI 2.504869 1.202476 2.083093 0.0423

DIMENSI_LINGKUNGAN 0.220970 0.563268 0.392299 0.6965

DIMENSI_SOSIAL -0.799253 0.671600 -1.190072 0.2395

R-squared 0.114865 Mean dependent var 1.130275

Adjusted R-squared 0.062799 S.D. dependent var 2.582881

S.E. of regression 2.500465 Akaike info criterion 4.740778

Sum squared resid 318.8686 Schwarz criterion 4.886765

Log likelihood -126.3714 Hannan-Quinn criter. 4.797232

F-statistic 2.206119 Durbin-Watson stat 0.883950

Prob(F-statistic) 0.098638

78

yang diambil sebagai sampel adalah dipilih secara random dan merupakan wakil

populasi. Model random effect memperhitungkan bahwa error mungkin berkolerasi

sepanjang cross section dan time series.

Tabel 4.13

Output Random Effect

Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)

Berdasarkan output uji random effect diperoleh temuan penelitian bahwa

DIMENSI_EKONOMI dengan nilai Prob. = 0,0092, DIMENSI_LINGKUNGAN

dengan nilai Prob. = 0,2643 dan DIMENSI_SOSIAL dengan nilai Prob. = 0,7972.

Dependent Variable: ROA

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 09/06/18 Time: 17:35

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 13

Total panel (unbalanced) observations: 55

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.052348 0.706645 2.904355 0.0054

DIMENSI_EKONOMI 2.721329 1.005400 2.706713 0.0092

DIMENSI_LINGKUNGAN -0.583940 0.517391 -1.128624 0.2643

DIMENSI_SOSIAL -0.152391 0.589859 -0.258352 0.7972

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 1.923967 0.5392

Idiosyncratic random 1.778434 0.4608

Weighted Statistics

R-squared 0.173715 Mean dependent var 0.442110

Adjusted R-squared 0.125110 S.D. dependent var 1.878144

S.E. of regression 1.758979 Sum squared resid 157.7943

F-statistic 3.574005 Durbin-Watson stat 1.516120

Prob(F-statistic) 0.020117

Unweighted Statistics

R-squared 0.071846 Mean dependent var 1.130275

Sum squared resid 334.3663 Durbin-Watson stat 0.715488

79

e. Uji Hausman

Terakhir dilakukan uji hausman untuk mengetahui apakah model fixed effect

atau random effect yang lebih tepat digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.14

Output Uji Hausman

Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)

Hasil estimasi uji hausman adalah sebesar 0,4626. Karena nilai prob. Chi-

square > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model yang paling tepat dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan model random effect.

4. Uji Signifikansi

Berdasarkan hasil uji hausman estimasi data panel yang terpilih adalah

random effect. Maka selanjutnya dilakukan adalah uji signifikansi dari model yang

sudah terpilih.

a. Hasil Uji F (Simultan)

Uji F dilakukan untuk menguji apakah semua variabel independen dalam

model regresi secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil

uji F dapat dilihat sebagai berikut :

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 2.571079 3 0.4626

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

DIMENSI_EKONOMI 2.835434 2.721329 0.091593 0.7062

DIMENSI_LINGKUNGAN -0.901475 -0.583940 0.045472 0.1365

DIMENSI_SOSIAL 0.071915 -0.152391 0.051399 0.3225

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Date: 09/06/18 Time: 17:35

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 13

Total panel (unbalanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.143225 0.469547 4.564457 0.0000

DIMENSI_EKONOMI 2.835434 1.049963 2.700510 0.0102

DIMENSI_LINGKUNGAN -0.901475 0.559612 -1.610893 0.1153

DIMENSI_SOSIAL 0.071915 0.631928 0.113802 0.9100

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.657597 Mean dependent var 1.130275

Adjusted R-squared 0.525904 S.D. dependent var 2.582881

S.E. of regression 1.778434 Akaike info criterion 4.227390

Sum squared resid 123.3502 Schwarz criterion 4.811341

Log likelihood -100.2532 Hannan-Quinn criter. 4.453208

F-statistic 4.993394 Durbin-Watson stat 1.899842

Prob(F-statistic) 0.000026

80

Tabel 4.15

Hasil Uji F (Simultan)

Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)

Berdasarkan hasil uji F pada tabel 4.15 diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar

3,574005 > Ftabel yaitu sebesar 2,76, dengan nilai Prob(F-statistic) sebesar 0,020117

< 0,05 yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Bearti dapat disimpulkan semua

variabel dependen dalam penelitian ini secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Hasil uji t (Parsial)

Uji t dilakukan untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh variabel

DIMENSI_EKONOMI, DIMENSI_LINGKUNGAN, DIMENSI_SOSIAL secara

parsial Kinerja Keuangan yang diperoksikan dengan Return On Asset. Hasilnya

dapat dilihat dari nilai profitabilitas variabel indpenden, jika dibawah tingkat

signifikansi 0,05 atau 5% maka variabel memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

Dependent Variable: ROA

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 09/06/18 Time: 17:35

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 13

Total panel (unbalanced) observations: 55

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.052348 0.706645 2.904355 0.0054

DIMENSI_EKONOMI 2.721329 1.005400 2.706713 0.0092

DIMENSI_LINGKUNGAN -0.583940 0.517391 -1.128624 0.2643

DIMENSI_SOSIAL -0.152391 0.589859 -0.258352 0.7972

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 1.923967 0.5392

Idiosyncratic random 1.778434 0.4608

Weighted Statistics

R-squared 0.173715 Mean dependent var 0.442110

Adjusted R-squared 0.125110 S.D. dependent var 1.878144

S.E. of regression 1.758979 Sum squared resid 157.7943

F-statistic 3.574005 Durbin-Watson stat 1.516120

Prob(F-statistic) 0.020117

Unweighted Statistics

R-squared 0.071846 Mean dependent var 1.130275

Sum squared resid 334.3663 Durbin-Watson stat 0.715488

81

Tabel 4.16

Hasil Uji t (Parsial)

Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)

Maka dari itu dari hasil tabel 4.16 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1) Pengaruh DIMENSI_EKONOMI terhadap Kinerja Keuangan

Hasil pengujian di atas menunjukkan nilai coefficient DIMENSI_EKONOMI

sebesar 2,721329 yang menunjukkan ke arah koefisien positif, sedangkan nilai

thitung sebesar 2,706713 > ttabel sebesar 2,000 dengan nilai probabilitasnya

sebesar 0,0092 < 0,05 yang menyebabkan H0 ditolak dan Ha diterima.

Dependent Variable: ROA

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 09/06/18 Time: 17:35

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 13

Total panel (unbalanced) observations: 55

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.052348 0.706645 2.904355 0.0054

DIMENSI_EKONOMI 2.721329 1.005400 2.706713 0.0092

DIMENSI_LINGKUNGAN -0.583940 0.517391 -1.128624 0.2643

DIMENSI_SOSIAL -0.152391 0.589859 -0.258352 0.7972

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 1.923967 0.5392

Idiosyncratic random 1.778434 0.4608

Weighted Statistics

R-squared 0.173715 Mean dependent var 0.442110

Adjusted R-squared 0.125110 S.D. dependent var 1.878144

S.E. of regression 1.758979 Sum squared resid 157.7943

F-statistic 3.574005 Durbin-Watson stat 1.516120

Prob(F-statistic) 0.020117

Unweighted Statistics

R-squared 0.071846 Mean dependent var 1.130275

Sum squared resid 334.3663 Durbin-Watson stat 0.715488

82

Sehingga DIMENSI_EKONOMI memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja Keuangan.

2) Pengaruh DIMENSI_LINGKUNGAN terhadap Kinerja Keuangan.

Hasil pengujian diatas menunjukkan nilai coefficient

DIMENSI_LINGKUNGAN sebesar -0,583940 yang menunjukkan ke arah

koefisien negatif, sedangkan nilai thitung sebesar -1,128624< ttabel sebesar 2,000

dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,2643 > 0,05 yang menyebabkan H0

diterima dan Ha ditolak. Sehingga DIMENSI_LINGKUNGAN berpengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap Kinerja Keuangan.

3) Pengaruh DIMENSI_SOSIAL terhadap Kinerja Keuangan

Hasil dari pengujian diatas menunjukkan nilai coefficient DIMENSI_SOSIAL

sebesar -0,152391 yang menunjukkan ke arah koefisien negatif, dan nilai

thitungsebesar -0,258352 < ttabel sebesar 2,000 dengan nilai probabilitasnya

0,7972 > 0,05 yang menyebabkan H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya

DIMENSI_SOSIAL berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Kinerja

Keuangan.

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R2

)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui berapa besar kemampuan

model dalam penelitian menerangkan variabel dependen. Jika semakin besar

Adjusted R2

maka semakin besar kemampuan variabel independen dalam

menerangkan dependen. Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut

:

83

Tabel 4.17

Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Sumber : Output Eviews 10 (data diolah)

Dari hasil diatas nilai R-square pada tabel 4.17 sebesar 0,125110 atau sama

dengan 12,5% yang artinya kemampuan variabel independen

(DIMENSI_EKONOMI, DIMENSI_LINGKUNGAN, DIMENSI_SOSIAL) dalam

menjelaskan variabel dependen (Return On Assets) adalah sebesar 12,5%

sedangkan 87,49% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian.

D. Model Regresi Data Panel

Persamaan model regresi data panel digunakan untuk melihat pengaruh

antar variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil analisis regresi data

panel dapat dilihat pada tabel 4.13 dengan persamaan model regresi data panel

sebegai berikut :

ROAit = 2,052348 + 2,721329DIMENSI_EKONOMIit

-0,583940DIMENSI_LINGKUNGANit -0,152391DIMENSI_SOSIALit + eit

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Nilai konstanta sebesar 2,052348 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (DIMENSI_EKONOMI, DIMENSI_LINGKUNGAN,

Dependent Variable: ROA

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 09/06/18 Time: 17:35

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 13

Total panel (unbalanced) observations: 55

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.052348 0.706645 2.904355 0.0054

DIMENSI_EKONOMI 2.721329 1.005400 2.706713 0.0092

DIMENSI_LINGKUNGAN -0.583940 0.517391 -1.128624 0.2643

DIMENSI_SOSIAL -0.152391 0.589859 -0.258352 0.7972

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 1.923967 0.5392

Idiosyncratic random 1.778434 0.4608

Weighted Statistics

R-squared 0.173715 Mean dependent var 0.442110

Adjusted R-squared 0.125110 S.D. dependent var 1.878144

S.E. of regression 1.758979 Sum squared resid 157.7943

F-statistic 3.574005 Durbin-Watson stat 1.516120

Prob(F-statistic) 0.020117

Unweighted Statistics

R-squared 0.071846 Mean dependent var 1.130275

Sum squared resid 334.3663 Durbin-Watson stat 0.715488

84

DIMENSI_SOSIAL) pada observasi i periode ke t adalah konstanta, maka

nilai ROA adalah 2,2052348.

2. Nilai koefisien regresi DIMENSI_EKONOMI sebesar 2,721329 yang berarti

jika nilai DIMENSI_EKONOMI pada observasi i dan periode ke t naik

sebesar 1% dengan asumsi nilai variabel lain tetap, maka nilai

DIMENSI_EKONOMI pada observasi ke i dan periode ke t akan naik

sebesar 2,721329.

3. Nilai koefisien regresi DIMENSI_LINGKUNGAN sebesar -0,583940 yang

bearti jika nilai DIMENSI_LINGKUNGAN pada observasi i dan periode ke

t naik sebesar 1% dengan asumsi nilai variabel lain tetap, maka nilai

DIMENSI_LINGKUNGAN pada observasi i dan periode t akan turun

sebesar -0,583940.

4. Nilai koefisien regresi DIMENSI_SOSIAL sebesar -0,152391 yang bearti

jika nilai DIMENSI_SOSIAL pada observasi i dan periode ke t naik sebesar

1% dengan asumsi nilai variabel lain tetap, maka nilai DIMENSI_SOSIAL

pada observasi i dan periode t akan turun sebesar -0,152391.

E. Interprestasi Hasil

1. Pengaruh pengungkapan Sustainability Report dimensi ekonomi, dimensi

lingkungan, dimensi sosial secara simultan terhadap Kinerja Keuangan

perusahaan.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa secara simultan terdapat

pengaruh antara pengungkapan kinerja ekonomi (X1), pengungkapan kinerja

85

lingkungan (X2), pengungkapan kinerja sosial (X3) terhadap profitablitas

perusahaan. Hasil ini dibuktikan dengan nilai Fhitung sebesar 5,74005 > Ftabel yaitu

sebesar 2,76, dan uji hipotesis dengan nilai Prob. F hitung (0.020117) < 0,05 maka

Ho ditolak.

Informasi yang diungkapkan dalam sustainability report yang mencakup tiga

dimensi ternyata memberikan dampak yang positif bagi perusahaan yang

memberikan bukti bahwa perusahaan bukan hanya berorientasi pada keuntungan

namun juga pada lingkungan dan sosial disekitarnya. Ketika perusahaan

mempertahankan image positifnya, maka perusahaan akan mendapatkan legitimasi

dari masyarakat sekitar. Legitimasi dari perusahaan ini sangat penting bagi

perusahan karena untuk keberlanjutan perusahaan ini sendiri dan dapat digunakan

oleh investor untuk berinvestasi bukan hanya melihat dari annual report namun

juga melihat sustainability report yang sampai saat ini masih menjadi laporan yang

bersifat sukarela.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Simbolon dan

Sueb, 2015) yang menyatakan bahwa pengungkapan sustainability report

berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan, didukung pula oleh

peneliti (Dewi dan Sudana, 2015) yang menyatakan pengungkapan sustainability

report dimensi ekonomi, dimensi lingkungan dan dimensi sosial berpengaruh

terhadap profitabilitas perusahaan. Hal ini karena dikarenakan adanya kepercayaan

publik mengenai tata kelola perusahaan tidak hanya pada aspek ekonomi saja

melainkan pada aspek-aspek lainnya seperti lingkungan dan sosial. Secara teoritis

86

penelitian ini berkontribusi pada dukungan bagi perusahaan-perusahaan yang

mempublikasikan susutainability report dikarenakan dapat memiliki implikasi yang

positif pada profitablitas perusahaan.

2. Pengaruh Sustainability Report dimensi ekonomi terhadap kinerja keuangan

perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sustainability report diemensi ekonomi

terdapat pengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan return on

assets. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 2,706713> ttabel sebesar 2,000

dan nilai signifikan (0,0092 < 0,05), dengan nilai coefficient 2,721329 yang

menunjukkan ke arah positif.Hal ini menunjukkan bahwa semkin tinggi bahwa jika

semakin tinggi kinerja ekonomi maka akan meningkatkan kinerja keungan sebuah

perusahaan. Dan kinerja keuangan sebuah perusahaan akan mengalami peningkatan

seiring dengan peningkatan pengungkapan kinerja ekonomi perusahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Simbolon dan Sueb, 2015) bahwa

sustainability report dimensi ekonomi berpengaruh terhadap return on assets, hal

ini dikarenakan semakin tinggi tingkat pengungkapan dimensi ekonomi maka akan

meningkatkan kinerja keuangan sebuah perusahaan pada periode selanjutnya yang

akan tercermin pada nilai aset sebuah perusahaan tersebut.

Namun tidak sejalan dengan hasil penelitian (Nofianto dan Agustina, 2014)

yang menyatakan bahwa dimensi ekonomi tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan. Dikarenakan jika rata-rata kinerja keuangan sebuah perusahaan sudah

mempunyai nilai asset yang tinggi maka pengungkapan kinerja ekonomi tidak

87

memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan sebuah

perusahaan.

3. Pengaruh sustainability report dimensi lingkungan terhadap kinerja keuangan

perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sustainability report dimensi

lingkungan tidak terdapat pengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksikan

dengan return on asstes. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar -1,128624 <

ttabel sebesar 2,000 dengan nilai signifikan sebesar 0,2643 > 0,05, dengan nilai

cofficient sebesar -0,583940 yang menunjukkan ke arah negatif.

Yang berarti bahwa peningkatan pengungkapan kinerja lingkungan

mengakibatkan penurunan kinerja keuangan suatu perusahaan dan begitupun

sebaliknya. Karena dalam hal ini masih banyak perusahaan yang menggangap jika

tanggung jawab lingkungan memerlukan biaya tambahan yang akan menurunkan

peluang mendapatkan laba dari perusahaan. Dalam hal penggungkapan

sustainability report dimensi lingkungan ini masih kurang diperhatikan oleh

beberapa negara berkembang salah satunya oleh Indonesia dibandingkan dengan

negara-negara maju sehingga pengungkapannya tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan perusahaan. Dan hal ini menunjukan bahwa investor belum terlalu

memberikan respon yang lebih terhadap pengungkapan kinerja lingkungan namun

lebih mementingkan kinerja keuangan sebuah perusahaan.

Munurut Jin et. Al (2010) dalam Nofianto dan Agustina (2014) mengungkapkan

bahwa sustainability report dimensi lingkungan akan berpengaruh terhadap market

88

respon namun dalam jangka waktu yang cukup lama. Namun, setelah reaksi pasar

bergerak ke arah yang positif, maka sebuah perusahaan akan berkembang begitu

juga kinerja keuangan perusahaan akan membaik. Namun dalam jangka waktu yang

pendek perusahaan tidak akan merasakan dampak tersebut secara instan. Tetapi

setelah mempengaruhi respon pasar dan perilaku para investor barulah

sustainability report dimensi lingkungan akan mempengaruhi kinerja keuangan

sebuah perusahaan. Itulah alasan mengapa sustainability report dimensi lingkungan

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan sebuah

perusahaan dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Manisa dan Defung, 2017) yang

menyatakan sustainability report dimensi lingkungan tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan. Namun demikian penelitian ini berbeda dengan peneliti (Tarigan

dan Semuel, 2014) yang menyatakan terdapat pengaruh antara pengungkapan

sustainability report terhadap kinerja keuangan.

4. Pengaruh sustainability report dimensi sosial terhadap kinerja keuangan

perusahaan.

Hasil penelitian menjukkan bahwa sustainability report dimensi sosial tidak

terdapat pengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan return on

asstes. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar -0,258352 < ttabel sebesar 2,000

dan nilai signifikannya sebesar 0,7972 > 0,05, dengan nilai coefficient -0,12391

yang menunjukkan ke arah negatif.

89

Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa setiap adanya penambahan kinerja

sosial menyebabkan turunnya kinerja keuangan perusahaan dan begitupun

sebaliknya, namun mengakibatkan hasilnya tidak signifikan. Dikarenakan

pengukuran kinerja keuangan menggunakan return on assets maka perusahaan

lebih mementingkan laba dibandingkan dengan pengungkapan kinerja sosial itu

sendiri. Dengan meningkatkan penjualan akan mempengaruhi kinerja keuangan

perusahaan dibandingkan perusahaan harus melihat pengungkapan kinerja

sosialnya.

Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Wijayanti,

2016). Hasil ini sejalan dengan peneliti (Simbolon dan Sueb, 2015) dan (Nofianto

dan Agustina, 2014) dengan menyatakan bahwa pengungkapan kinerja sosial tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan dikarenakan pengungkapan kinerja

sosial dapat mempengaruhi nilai perusahaan secara bertahap. Proses ini terjadi

dalam jangka panjang setelah mempengaruhi nilai, pengungkapan kinjerja sosial

mempengaruhi market pasar dan setelahnya barulah dapat mempengaruhi kinerja

keuangan perusahaan.

90

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Sustainability report

yang dilihat dari dimensi ekonomi, dimensi lingkunan, dimensi sosial terhadap

kinerja keuangan yang diproksikan dengan Return On Asset pada tahun 2012-

2016.

Berdasarkan analisis dan pembahasan data yang telah dipaparkan

sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan :

1) Hasil uji F menyatakan bahwa pengungkapan sustainability report dalam

dimensi ekonomi, dimensi lingkungan dan dimensi sosial secara simultan

berpengaruhterhadap kinerja keuangan. Dengan begitu dampak bagi

perusahaan yang telah menerbitkan sustainablity report akan mendapatkan

pengaruh yang positif dari publik, dikarenakan sudah ada kepercayaan

dari publik mengenai tata kelola perusahaan tersebut tidak hanya pada

aspek ekonominya namun juga pada aspek lingkungan dan sosial nya, yang

nantinya akan menjadi daya tarik tersendiri untuk para investor dan

perusahaan akan memiliki implikasi positif pada profitabilitas perusahaan.

2) Secara parsial variabel DIMENSI EKONOMI berpengaruh terhadap

kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Return On Asset (ROA)

tahun 2012-2016.

91

3) Secara parsial variabel DIMENSI LINGKUNGAN tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Return On Asset (ROA)

pada tahun 2012-2016.

4) Secara parsial variabel DIMENSI SOSIAL tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan yang diukur dengan Return On Asset (ROA) pada tahun

2012-2016.

5) Dari hasil pengujian variabel yang mempengaruhi kinerja keuangan

ditemukan variabel yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap

kinerja keuangan adalah dimensi ekonomi. Dengan nilai Coefficient

2,721329.

6) Dengan nilai Adjusted R2sebesar 12,5% yang artinya kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen adalah sebesar 12,5%

sedangkan 87,5% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian.

B. Keterbatas Penelitian

Keterbatas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Masih kurangnya sampel dalam penelitian ini, hanya terdapat 13 perusahaan

yang menjadi sampel dalam penelitian. Ini dikarenakan masih sedikitnya

perusahaan yang menerbitkan sustainability report secara konsisten setiap

tahunnya, karena laporan ini masih bersifat sukarela.

2. Penelitian ini menggunakan indikator GRI G4 yang kemungkinan masih

terdapat ketidak sesuaian dengan kondisi perusahaan di Indonesia ini,

92

sehingga masih sedikitnya perusahaan yang mengungkapkan indikator-

indikator baru yang terdapat di GRI G4.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, adapun saran yang dapat diberikan oleh

peneliti untuk penelitian selanjutnya adalah :

1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk perpanjang waktu penelitian

antara sustainability report dengan laporan keuangan perusahaan dikarenakan

adanya pertimbangan pengungkapan sustainability report berpengaruh pada

kinerja keuangan dalam jangka waktu yan cukup panjang.

2. Bagi para investor sebaiknya lebih bijaksana dan teliti dalam berinvestasi di

suatu perusahaan tidak hanya memperhatikan profit dari perusahaan itu

sendiri tetapi juga harus memperhatikan bagaimana dampak dari operasional

perusahaan kepada ekonomi, lingkungan dan sosial di sekitar perusahaan itu

sendiri. Dengan begitu para investorpun akan turut adil dalam menjaga

keberlanjutan ekonomi, lingkungan dan sosial perusahaan demi pembangunan

perusahaan tersbut dimasa yang akan datang dan akan terus diterima oleh

publik dengan baik.

3. Bagi pemerintah hendaknya menetapkan regulasi yang jelas terhadap praktik

pengungkapan lingkungan dan sosial baik itu dalam bentuk laporan

sustainability report maupun laporan CSR perusahaan. Selain itu pemerintah

harus memperhatian bagaimana bentuk tanggungjawab perusahaan terhadap

93

lingkungan sekitarnya yang terkena dampak dari berlangsungnya operasional

perusahaan.

94

DAFTAR PUSTAKA

Adhima, M. F. “Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap

Profitabilitas Perusahaan Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia”. Skripsi. Universitas Diponogoro.

2012.

Ammer, Rashid dan Othman, Radiah. “Sustainability Practices and Corporate

Financial Performance: A Study Based on the Top Global Corporations”.

Article in Journal of Business Ethics. 2012

Belkaoui, Ahmed Riahi.“Teori Akuntansi” Buku Dua Edisi Lima.Salemba Empat.

Jakarta. 2007.

Burhan, Annisa Hayatun N dan Rahmanti, Wiwin. “The Impact Of Sustainability

Reporting On Company Performance”. Journal of Ecomonic Business and

Accountancy Ventura. 2012

Dewi. “Pengaruh Pengungkapan Corporate Responsibility terhadap Earning

Management: A Political Cost Perspective”. Tesis Universitas Diponogoro,

Semarang. 2014.

Elkington, John. “Cannibals with Forks: the Triple Bottom Line in 21st

Century

Business”. Oxford: Capstone. 1997.

Ernst and Young LLP. “Value Sustainability Reporting Center of Corporate

Citizanship”. Boston College Caroll School Management. USA.2013.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19”. Badan

Penerbit Unviersitas Diponogoro. Semarang.2013.

Global Reporting Inititative. Sustainability Reporting Guidelines. Version 4. 2012.

Hastuti, Theresia Dwi. “Hubungan Antara Good Corporate dengan Kinerja Keuangan

(Studi Kasus Pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Jakarta)”.

Simposium Nasional Akutansi VIII. Solo. 15-16 September. 2005.

Hanafi, Dr. Mamduh, M dan Prof. Dr. Halim Abdul. “Analisis Laporan Keuangan”.

Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. 2007.

Kasmir. “Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta : Rajawali Pers.2014.

95

Kates, Robert W, Thomas M. Oarris, Anthony A. Leiseroweirz. “What Is Sustainable

Development: Goals, Indicators, Values, and Practice”. 2005.

https://www.heldref.org/env.php. Diunduh tanggal 10 Agustus 2018.

Manisa, Dea, Eka dan F. Defung. “Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report

Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Infrastruktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia”. Forum Ekonomi. Samarinda.2017.

Muallifin, Ovi Rizki dan Maswar Patuh Priyadi. “Dampak Pengungkapan

Sustainability Report Terhadap Kinerja Keuangan dan Kinerja Pasar”. Jurnal

Ilmu dan Riset Akutansi. Surabaya.2016.

Nofianto Eko dan Agustina. Linda. “Analisis Pengaruh Sustainability Report Terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan”. Accounting Analysis Journal. Semarang.2014.

Nugroho, Paskah Ika dan Arjowo, Irine, Stephanie. “The Effect Of Sustainability

Report Disclosure Towards Financial Performance”. International Journal of

Business and Management Studies. 2014.

Putri, Cynthia Dwi. “Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristrik Perusahaan

Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam

Sustainability Report.” Universitas Negeri Padang. 2013.

Putri, Indika, Meutia. “Pengaruh Sustainability Report Terhadap Kinerja Keuangan

dan Pasar”. Lampung. 2017.

Sawir. Agnes “Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keuangan” Perusahaan

Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka Utama. 2005.

Simbolon, Junita dan Sueb, Memed. “Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report

Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan

Tambang dan Infrastruktur Subsektor Energi yang Terdaftar di BEI Tahun

2010-2014)”. Simposium Nasional Akuntansi XIX. Lampung.2016.

Soelistyoningrum, Jenia Nur. “Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report

terhadap Kinerja Keuangan”. Laporan Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi,

Universias Diponogoro. 2011.

Sugiyono.”Metode Penelitian Bisnis”. Bandung : Cetakan sepuluh. Alfabeta.2009.

Sudana. Putu, Eko Gannis Sukoharsono, Uni Ludigdo, Gugus Irianto. “A Philosophical

Thought on Sustainability Accounting”. Research Journal of Finance and

Accounting 5(9): page: 1-10. 2014.

96

Tarigan, Josua dan Natalia Ria. “ Pengaruh Pengungkapan Sustainability Reporting

terhdap Kinerja Keuangan Perusahaan Publik dari Sisi Profitabilitas Ratio”.

Jurnal Akutansi dan Keuangan, Vol. 2, No. 1. Surabaya. 2014.

Tarigan, Josua dan Semuel, Hatane. “Pengungkapan Sustainability Report dan Kinerja

Keuangan”. Jurnal Akutansi dan Keuangan, Vol. 16, No. 2. Surabaya. 2014.

Tomo. O. “Annual Study of Intangible Asset and Market Value”. The Intellectual

Capital Merchant Bank Firm. 2011.

Wijayanti. Rita. “Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan”. Menakar Peran Profesi sebagai Engine of Reform

dalam Pembangunan Global Berkelanjutan. Surakarta. 2016.

Wild. John J. K. R. Subramanyam dan Robert F. Halsey. “Financial Statement

Analysis”. Jakarta : Salemba Empat. 2005.

Weber. O. Koellner. T. Habegger. D. Steffeensen, H, & Ohnemus, P. "The Relation

Between Sustainability Performance and Financial”. 2008.

Https://Farizhabib.wordpress.com/2016/10/02/daftar-perusahaan-yang-membuat-

laporan-keberlanjutan/&hl=en-ID&gedid=1033

www.isra-nsr.co.id, diakses pada 9 Agustus 2018 pukul 16.00 WIB

97

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Sampel Penelitian

Perusahaan Tahun ROA DIMENSI_ EKONOMI

DIMENSI_ LINGKUNGAN

DIMENSI_ SOSIAL

ANTM 2012 15.18686823 0.777778 0.882353 0.9375

ANTM 2013 1.860645403 0.777778 0.764706 0.3125

ANTM 2014 -3.37905516 0.333333 0.705882 0.558824

ANTM 2015 -47.4616108 0.666667 0.823529 0.854167

ANTM 2016 0.216166348 0.444444 0.441176 0.25

ASII 2012 12.47682061 0.777778 0.882353 0.9375

ASII 2013 10.41945101 0.444444 0.352941 0.208333

ASII 2014 9.376469641 0.444444 0.176471 0.25

ASII 2015 6.361358404 0.222222 0.264706 0.166667

ASII 2016 6.989364343 0.333333 0.294118 0.208333

PTBA 2012 22.85666857 0.777778 0.882353 0.916667

PTBA 2013 15.88394553 0.444444 0.441176 0.541667

PTBA 2014 12.54175215 0.333333 0.205882 0.083333

PTBA 2015 11.09700621 0.777778 0.970588 0.9375

PTBA 2016 9.9985821 0.444444 0.441176 0.604167

SMCB 2012 11.10070356 0.666667 0.470588 0.625

SMCB 2013 6.393458472 0.777778 0.911764 0.729167

SMCB 2014 3.836591295 0.777778 0.882352 0.77084

SMCB 2015 2.391933638 0.666667 0.852941 0.27084

SMCB 2016 -1.43997412 0.222222 0.558824 0.25

INTP 2012 20.91847946 0.777778 0.882353 0.9375

INTP 2013 18.8296313 0.777778 0.882353 0.9375

INTP 2014 18.31400381 0.666667 0.647059 0.375

INTP 2015 15.7645271 0.666667 0.588235 0.27084

INTP 2016 12.83539518 0.222222 0.17647 0.08333

INDY 2012 2.910522772 0.777778 0.852941 0.3125

INDY 2013 -2.6976854 0.333333 0.294118 0.166667

INDY 2014 -1.20662166 0.222222 0.058824 0.125

INDY 2015 -2.07342544 0.222222 0.058824 0.104167

INDY 2016 -3.7092057 0.222222 0.088235 0.125

JSMR 2012 6.472162317 0.777778 0.882353 0.91667

JSMR 2013 3.66383919 0.444444 0.117647 0.33333

JSMR 2014 4.463276836 0.444444 0.117647 0.270833

98

Perusahaan Tahun ROA DIMENSI_ EKONOMI

DIMENSI_ LINGKUNGAN

DIMENSI_ SOSIAL

JSMR 2015 3.991831178 0.333333 0.117647 0.25

JSMR 2016 3.530841121 0.333333 0.117647 0.270833

PTRO 2012 9.272815824 0.777778 0.882353 0.916667

PTRO 2013 3.398777006 0.555556 0.735294 0.375

PTRO 2014 0.504564599 0.222222 0.205882 0.104167

PTRO 2015 -0.02990338 0.111111 0.176471 0.125

PTRO 2016 -0.02015606 0.333333 0.352941 0.1875

PGAS 2012 10.07818185 0.777778 0.882353 0.916667

PGAS 2013 19.40249718 0.44444 0.264706 0.520833

PGAS 2014 0.001249691 0.44444 0.411765 0.520833

PGAS 2015 0.006205642 0.44444 0.352941 0.416667

PGAS 2016 0.000451526 0.222222 0.147059 0.25

TLKM 2012 11.53821979 0.777778 0.852941 0.9375

TLKM 2013 11.04974525 0.555556 0.147059 0.4375

TLKM 2014 10.20363554 0.555556 0.147059 0.4375

TLKM 2015 9.321008828 0.555556 0.882353 0.458333

TLKM 2016 10.77439578 0.555556 0.058824 0.3125

SMGR 2012 18.18726102 0.777778 0.852941 0.9375

SMGR 2013 17.43989618 0.666667 0.764706 0.145833

SMGR 2014 16.19467154 0.777778 0.558824 0.4375

SMGR 2015 11.85090792 0.666667 0.323529 0.104167

SMGR 2016 102.2500642 0.333333 0.323529 0.104167

INCO 2012 2.892914088 0.666667 0.882353 0.9375

INCO 2013 1.694431549 0.777778 0.382353 0.208333

INCO 2014 7.380333221 0.666667 0.470588 0.25

INCO 2015 2.206092101 0.555556 0.558824 0.4375

INCO 2016 0.085643983 0.11111 0.089235 0.0625

WIKA 2012 0.004319118 0.666667 0.882353 0.729167

WIKA 2013 4.525142313 0.666667 0.058824 0.270833

WIKA 2014 0.038226576 0.666667 0.176471 0.458333

WIKA 2015 0.031886086 0.555556 0.205882 0.208333

WIKA 2016 3.25383156 0.44444 0 0.104167

99

Lampiran 2 : Daftar Kode GRI

Kode GRI Indikator

EC1 Nilai Ekonomi Langsung yang Dihasilkan dan Didistribusikan

EC2 Implikasi Finansial dan Risiko Serta Peluang Lainnya Kepada

Kegiatan Organisasi Karena Perubahan Iklim

EC3 Cakupan Kewajiban Organisasi Atas Program Imbalan Pasti

EC4 Bantuan Finansial Yang Diterima Dari Pemerintah

EC7 Pembangunan dan Dampak dari Investasi Infrastuktur dan Jasa yang

Diberikan

EC8 Dampak Ekonomi Tidak Langsung yang Signifikan, Termasuk

Besarnya Dampak

EC9 Perbandingan Pembelian dari Pemasok Lokal di Lokasi Operasional

yang Signifikan

EN1 Bahan Yang Digunakan Berdasarkan Berat atau Volume

EN2 Persentasi Bahan Yang Digunakan Yang Merupakan Bahan Input

Daur Ulang

EN3 Konsumsi Energi Dalam Organisasi

EN4 Konsumsi Energi Di Luar Organisasi

EN5 Intensitas Energi

EN6 Pengukuran Konsumsi Energi

EN7 Pengukuran Energi Pada Produk Dan Jasa

EN8 Total Pengambilan Berdasarkan Sumber

EN9 Sumber Air Yang Secara Signifikan Dipengaruhi Oleh Pengambilan

Air

EN10 Persentase dan Total Volume Air Yang Didaur Ulang dan Digunakan

Kembali

EN11

Lokasi-lokasi Operasional yang Dimiliki, Disewa, Dikelola di Dalam

atau Yang Berdekatan dengan Kawasan Lingdung, dan Kawasan

dengan Nilai Keanekaragaman Hayati Tinggi di Luar Kawasan

Lindung

EN12

Uraian dampak signifikan kegiatan, produk dan jasa terhadap

keanekaragaman hayati di kawasan lindung dan kawasan dengan

nilai keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan lindung

EN13 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan

EN14 Jumlah total spesies daalam IUCN Red List dan Spesies dalam daftar

spesies yang dilindungi nasional dengan habitat di tempat yang

dipengaruhi operasional, berdasarkan tingkat risiko kepunahan

EN15 Emisi gas rumah kaca (GRK) Langsung (Cakupan 1)

100

Kode GRI Indikator

EN16 Emisi gas rumah kaca (GRK) Energi tidak Langsung (Cakupan 2)

EN17 Emisi gas rumah kaca (GRK) Energi tidak Langsung lainnya

(Cakupan 3)

EN18 Intensitas emisi gas rumah kaca (GRK)

EN19 Pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK)

EN20 Emisi bahan perusak ozon (BPO)

EN21 NO2, SO2, dan emisi udara signifikan lainnya

EN22 Total air yang dibuang berdasarkan kualitas dan tujuan

EN23 Bobot total limbah berdasarkan jenis dan metode pembuangan

EN24 Jumlah dan volume total tumpahan signifikan

EN25

Bobot limbah yang dianggap berbahaya menurut ketentuan konvensi

basel 2 lampiram I, II, III dan VIII yang diangkut, diimpor, diekspor,

atau diolah dan persentase limbah yang diangkut untuk pengiriman

international

EN26

Identitas, ukuran, status lindung dan nilai keanekaragaman hayati

dari badan air dan habitat terkait yang secara signifikan terkena

dampak dari air buangan dan limpasan dari organisasi

EN27 Tingkat mitigasi damak terhadap dampak lingkungan produk dan jasa

EN28 Persentase produk yang terjual dan kemasannya yang direklamasi

menurut kategori

EN29 Nilai moneter denda signifikan dan jumlah total sanksi non-moneter

karena ketidakpatuhan terhadap UU dan peraturan lingkungan

EN30

Dampak lingkungan signifikan dari pengangkutan produk dan barang

lain serta bahan untuk operasionak organisasi dan pengangkutan

tenaga kerja

EN31 Total pengeluaran dan investasi perlindungan lingkungan

berdasarkan jenis

EN32 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria

lingkungan

EN33 Dampak lingkungan negatif signifikan aktual dan potensial dalam

bantai pasokan dan tindakan yang diambil

EN34 Jumlah pengaduan tentang dampak lingkungan yang diajukan,

ditangani dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi

LA1 Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru dan turnover

karyawan menurut kelompok umur, gender, dan wilayah

LA2

Tunjangan yang diberikan bagi karyawan purnawaktu yang tidak

diberikan bagi karyawan sementara atau paruh waktu, berdasarkan

lokasi operasi yang seignifikan

LA3 Tingkat kembali bekerja dan tingkat retensi setalah cuti melahirkan,

menurut gender

LA4

Jangka waktu minimum pemberitahuan mengenai perubahan

operasional, termasuk apakah hal tercantum dalam perjanjian

bersama

101

Kode GRI Indikator

LA5

Persentase total tenaga kerja yang diwakili dalam komite bersama

formal manajemen- pekerja yang membantu mengawasi dan

memberikan saran program kesehatan dan keselamatan kerja

LA6

Jenis dan tingkat cedera, penyakit akibat kerja, hari hilang, dan

kemangkiran, serta jumlah total kematian kerja, menurut daerah dan

gender

LA7 Pekerja yang sering terkena atau beresiko tinggi terkena penyakit

yang terkait dengan pekerjaan mereka

LA8 Topik kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian

formal dengan serikat pekerja

LA9 Jam pelatihan rata-rata pertahun per karyawan menurut gender, dan

menurut kategori karyawan

LA10

Program untuk manajemen keterampilan dan pembelajaran seumur

hidup yang mendukung keberlanjutan kerja karyawan dan membantu

mereka mengelola purna bakti

LA11

Persentase karyawan yang menerima reviu kinerja dan

pengembangan karier secara reguler, menurut gender dan kategori

karyawan

LA12

Komposisi badan tata kelola dan pembagian karyawan per kategori

karyawan menurut gender, kelompok usia, keanggotaan kelompok

minoritas, dan indikator keberagaman lainnya

LA13

Rasio gaji pokok remunerasi bagi perempuan terhadap laki-laki

menurut kategori karyawan, berdasarkan lokasi operasional yang

signifikan

LA14 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria praktik

ketenagakerjaan

LA15 Dampak negatif dan potensial yang signifikan terhadap praktik

ketenagakerjaan dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil

LA16 Jumlah pengaduan tentang praktik ketenagakerjaan diajukan,

ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi

HR1

Jumlah total dan persentase perjanjian dan kontrak investasi yang

signifikan yang menyertakan klausul terkait hak asasi manusia atau

penapisan berdasarkan hak asasi manusia

HR2 Jumlah waktu pelatihan karyawan tentang kebijakan atau prosedur

hak asasi manusia terkait dengan aspek hak asasi manusia yang

relevan dengan operasi, termasuk presentase karaywan yang dilatih

HR3 Jumlah total insiden diskriminasi dan tindakan perbaikan yang

diambil

HR4

Operasi dan pemasok teridentifikasi yang mungkin melanggar atau

berisiko tinggi melanggar hak untuk melaksanakan kebebasan

berserikat dan perjanjian kerja bersama, dan tindakan yang diambil

untu mendukung hak-hak tersebut

HR5 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi melakukan

eksploitasi pekerja anak dan tindakan yang diambil untuk

102

Kode GRI Indikator

berkotribusi dalam penghapusan pekerja anak yang efektif

HR6

Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi melakukan

pekerja paksa atau wajib kerja dan tindakan untuk berkontribusi

dalam penghapusan segala bentuk pekerja paksa atau wajib kerja

HR7 Persentase petugas pengamanan yang dilatih dalam kebijakan atau

prosedur hak asasi manusia di organisasi yang relevan

HR8 Jumlah total insiden pelanggaran yang melibatkan hak-hak

masyarakat adat dan tindakan yang diambil

HR9 Jumlah total dan persentase operasi yang telah melakukan reviu atau

asesmen dampak hak asasi manusia

HR10 Persentase penapisan pemasok baru mengunakan kriteria hak asasi

manusia

HR11 Dampak negatif aktual dan potensial yangsignifikan terhadap hak

asasi manusia dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil

HR12

Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap hak asasi manusia yang

diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan

formal

SO1 Persentase opersi dengan perlibatan masyrakat lokal, asesmen

dampak, dan program pengembangan yang diterapkan

SO2 Operasi dengan dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan

terhadap masyarakat lokal

SO3 Jumlah total dan perentase operasi yang dinilai terhadap risiko terkait

dengan korupsi dan risiko signifikan yang teridentifikasi

SO4 Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur anti

korupsi

SO5 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil

SO6 Nilai total kontribusi berdasarkan negara dan penerima manfaat

SO7 Jumlah total tindakan hukum terkait anti persaingan, anti trust, serta

praktik monopoli dan hasilnya

SO8 Nilai moneter denda yang signifikan dan jumlah total sanksi non-

moneter atas ketidakpatuahn terhadap UU dan peraturan

SO9 Persentase penpisan pemasok baru menggunakan kriteria dampak

terhadap masryarakat

SO10 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap

masyarakat dalam rantai pasokan dan tindakan yan diambil

SO11

Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap masyarakat yang

diajukan, ditangani dan diselesaikan melaklui mekanisme pengaduan

resmi

PR1 Persentase kategori produk dan jasa yang signifikan yang dampaknya

terhadap kesehatan dan keselamatan yang dinilai untuk peningkatan

103

Kode GRI Indikator

PR2

Total jumlah ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda sukarela

terkait dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa

sepanjang daur hidup, menurut jenis hasil

PR3

Jenis informasi produk dan jasa yang diharuskan oleh prosedur

organisasi terkait dengan informasi dan pelabelan produk dan jasa,

serta persentase kategori produk dan jasa yang signifkan harus

mengikuti persyratan informasi sejenis

PR4

Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda

sukarela terkait dengan informasi dan pelebelan produk dan jasa,

menurut jenis hasil

PR5 Hasil survei untuk mengukur kepuasan pelanggan

PR6 Penjualan produk yang dilarang atau disengketakan

PR7

Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda

sukatela tentang kemunikasi pemasaran, promosi, dan sponsor

menurt jenis hasil

PR8 Jumlah total keluhan yang terbukti terkait dengan pelanggaran privasi

pelanggan dan hilangnya data pelanggan

PR9 Nilai moneter denda yang signifikan atas kepatuhan terhadap UU dan

peraturan terkait penyedian dan penggunaan produk dan jasa

104

Lampiran 3 : Uji Stasioneritas Data Tahap Level

1) ROA

Null Hypothesis: D(ROA) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 5 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.980480 0.0496

Test critical values: 1% level -3.699871

5% level -2.976263

10% level -2.627420

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(ROA,2)

Method: Least Squares

Date: 09/06/18 Time: 18:15

Sample (adjusted): 12 65

Included observations: 27 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(ROA(-1)) -1.917262 0.643273 -2.980480 0.0074

D(ROA(-1),2) 0.379752 0.574295 0.661249 0.5160

D(ROA(-2),2) 0.062243 0.468717 0.132794 0.8957

D(ROA(-3),2) 0.105125 0.338342 0.310705 0.7592

D(ROA(-4),2) 0.258125 0.252774 1.021172 0.3194

D(ROA(-5),2) 0.124795 0.158131 0.789185 0.4393

C -0.319089 0.409756 -0.778728 0.4453

R-squared 0.749149 Mean dependent var 0.078057

Adjusted R-squared 0.673894 S.D. dependent var 3.659262

S.E. of regression 2.089647 Akaike info criterion 4.530282

Sum squared resid 87.33252 Schwarz criterion 4.866239

Log likelihood -54.15880 Hannan-Quinn criter. 4.630179

F-statistic 9.954773 Durbin-Watson stat 2.195613

Prob(F-statistic) 0.000039

105

2) DIMENSI_EKONOMI

Null Hypothesis: DIMENSI_EKONOMI has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.014345 0.0000

Test critical values: 1% level -3.536587

5% level -2.907660

10% level -2.591396

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(DIMENSI_EKONOMI)

Method: Least Squares

Date: 09/06/18 Time: 18:14

Sample (adjusted): 2 65

Included observations: 64 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

DIMENSI_EKONOMI(-1) -0.877609 0.125116 -7.014345 0.0000

C -0.647448 0.109979 -5.887031 0.0000

R-squared 0.442451 Mean dependent var -0.008744

Adjusted R-squared 0.433458 S.D. dependent var 0.655531

S.E. of regression 0.493411 Akaike info criterion 1.455803

Sum squared resid 15.09417 Schwarz criterion 1.523268

Log likelihood -44.58568 Hannan-Quinn criter. 1.482380

F-statistic 49.20103 Durbin-Watson stat 1.989230

Prob(F-statistic) 0.000000

106

3) DIMENSI_LINGKUNGAN

Null Hypothesis: DIMENSI_LINGKUNGAN has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.798312 0.0000

Test critical values: 1% level -3.538362

5% level -2.908420

10% level -2.591799

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(DIMENSI_LINGKUNGAN)

Method: Least Squares

Date: 09/06/18 Time: 18:14

Sample (adjusted): 2 64

Included observations: 63 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

DIMENSI_LINGKUNGAN(-1) -0.856956 0.126054 -6.798312 0.0000

C -0.883379 0.166250 -5.313546 0.0000

R-squared 0.431061 Mean dependent var -0.023100

Adjusted R-squared 0.421734 S.D. dependent var 1.125440

S.E. of regression 0.855828 Akaike info criterion 2.557736

Sum squared resid 44.67892 Schwarz criterion 2.625772

Log likelihood -78.56869 Hannan-Quinn criter. 2.584495

F-statistic 46.21705 Durbin-Watson stat 2.057825

Prob(F-statistic) 0.000000

107

4) DIMENSI_SOSIAL

Null Hypothesis: DIMENSI_SOSIAL has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.484042 0.0000

Test critical values: 1% level -3.536587

5% level -2.907660

10% level -2.591396

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(DIMENSI_SOSIAL)

Method: Least Squares

Date: 09/06/18 Time: 18:15

Sample (adjusted): 2 65

Included observations: 64 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

DIMENSI_SOSIAL(-1) -0.953339 0.127383 -7.484042 0.0000

C -1.062356 0.167462 -6.343864 0.0000

R-squared 0.474625 Mean dependent var -0.034332

Adjusted R-squared 0.466151 S.D. dependent var 1.048786

S.E. of regression 0.766295 Akaike info criterion 2.336253

Sum squared resid 36.40693 Schwarz criterion 2.403718

Log likelihood -72.76010 Hannan-Quinn criter. 2.362831

F-statistic 56.01088 Durbin-Watson stat 1.961401

Prob(F-statistic) 0.000000

108

Lampiran 4 : Uji Multikolerasi

DIMENSI_EKONOMI DIMENSI_LINGKUNGAN DIMENSI_SOSIAL

DIMENSI_EKONOMI 1,000000 0,636736 0,724414

DIMENSI_LINGKUNGAN 0,636736 1,000000 0,653181

DIMENSI_SOSAL 0,724414 0,653181 1,000000

109

Lampiran 5 : Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

Null hypothesis: Homoskedasticity

F-statistic 1.212025 Prob. F(3,51) 0.3148

Obs*R-squared 3.660294 Prob. Chi-Square(3) 0.3006

Scaled explained SS 6.333545 Prob. Chi-Square(3) 0.0965

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 09/06/18 Time: 17:42

Sample: 1 64

Included observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 6.089651 2.191871 2.778289 0.0076

DIMENSI_EKONOMI^2 5.265845 2.867714 1.836252 0.0722

DIMENSI_LINGKUNGAN^2 -0.166889 0.886445 -0.188268 0.8514

DIMENSI_SOSIAL^2 -2.011655 1.272179 -1.581268 0.1200

R-squared 0.066551 Mean dependent var 5.797611

Adjusted R-squared 0.011642 S.D. dependent var 11.73834

S.E. of regression 11.66981 Akaike info criterion 7.821834

Sum squared resid 6945.405 Schwarz criterion 7.967822

Log likelihood -211.1004 Hannan-Quinn criter. 7.878289

F-statistic 1.212025 Durbin-Watson stat 1.492882

Prob(F-statistic) 0.314811

110

Lampiran 6 : Uji Autokolerasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

Null hypothesis: No serial correlation at up to 2 lags

F-statistic 3.102796 Prob. F(2,44) 0.0549

Obs*R-squared 6.180180 Prob. Chi-Square(2) 0.0556

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 09/06/18 Time: 17:48

Sample: 2 64

Included observations: 50

Presample and interior missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.055918 0.359934 0.155357 0.8773

D(DIMENSI_EKONOMI) -0.374585 1.005195 -0.372649 0.7112

D(DIMENSI_LINGKUNGAN) -0.066124 0.466950 -0.141608 0.8880

D(DIMENSI_SOSIAL) 0.237012 0.594530 0.398655 0.6921

RESID(-1) -0.366634 0.155375 -2.359670 0.0228

RESID(-2) -0.004889 0.159500 -0.030649 0.9757

R-squared 0.123604 Mean dependent var -9.21E-17

Adjusted R-squared 0.024013 S.D. dependent var 2.539499

S.E. of regression 2.508823 Akaike info criterion 4.789671

Sum squared resid 276.9445 Schwarz criterion 5.019114

Log likelihood -113.7418 Hannan-Quinn criter. 4.877044

F-statistic 1.241118 Durbin-Watson stat 2.023292

Prob(F-statistic) 0.306374

111

Lampiran 7 : Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

-1.2 -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8

Series: Residuals

Sample 1 62

Observations 46

Mean 2.18e-16

Median 0.148690

Maximum 0.860152

Minimum -1.107341

Std. Dev. 0.443901

Skewness -0.821835

Kurtosis 3.081161

Jarque-Bera 5.190786

Probability 0.074617

112

Lampiran 8 : Hasil Common Effect Model

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Date: 09/06/18 Time: 17:33

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 13

Total panel (unbalanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.118145 0.625163 3.388147 0.0014

DIMENSI_EKONOMI 2.504869 1.202476 2.083093 0.0423

DIMENSI_LINGKUNGAN 0.220970 0.563268 0.392299 0.6965

DIMENSI_SOSIAL -0.799253 0.671600 -1.190072 0.2395

R-squared 0.114865 Mean dependent var 1.130275

Adjusted R-squared 0.062799 S.D. dependent var 2.582881

S.E. of regression 2.500465 Akaike info criterion 4.740778

Sum squared resid 318.8686 Schwarz criterion 4.886765

Log likelihood -126.3714 Hannan-Quinn criter. 4.797232

F-statistic 2.206119 Durbin-Watson stat 0.883950

Prob(F-statistic) 0.098638

113

Lampiran 9 :Hasil Fixed Efect Model

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Date: 09/06/18 Time: 17:34

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 13

Total panel (unbalanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.143225 0.469547 4.564457 0.0000

DIMENSI_EKONOMI 2.835434 1.049963 2.700510 0.0102

DIMENSI_LINGKUNGAN -0.901475 0.559612 -1.610893 0.1153

DIMENSI_SOSIAL 0.071915 0.631928 0.113802 0.9100

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.657597 Mean dependent var 1.130275

Adjusted R-squared 0.525904 S.D. dependent var 2.582881

S.E. of regression 1.778434 Akaike info criterion 4.227390

Sum squared resid 123.3502 Schwarz criterion 4.811341

Log likelihood -100.2532 Hannan-Quinn criter. 4.453208

F-statistic 4.993394 Durbin-Watson stat 1.899842

Prob(F-statistic) 0.000026

114

Lampiran 10 : Hasil Random Effect Model

Dependent Variable: ROA

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 09/06/18 Time: 17:35

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 13

Total panel (unbalanced) observations: 55

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.052348 0.706645 2.904355 0.0054

DIMENSI_EKONOMI 2.721329 1.005400 2.706713 0.0092

DIMENSI_LINGKUNGAN -0.583940 0.517391 -1.128624 0.2643

DIMENSI_SOSIAL -0.152391 0.589859 -0.258352 0.7972

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 1.923967 0.5392

Idiosyncratic random 1.778434 0.4608

Weighted Statistics

R-squared 0.173715 Mean dependent var 0.442110

Adjusted R-squared 0.125110 S.D. dependent var 1.878144

S.E. of regression 1.758979 Sum squared resid 157.7943

F-statistic 3.574005 Durbin-Watson stat 1.516120

Prob(F-statistic) 0.020117

Unweighted Statistics

R-squared 0.071846 Mean dependent var 1.130275

Sum squared resid 334.3663 Durbin-Watson stat 0.715488

115

Lampiran 11 : Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 5.151469 (12,39) 0.0000

Cross-section Chi-square 52.236338 12 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Date: 09/06/18 Time: 17:34

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 13

Total panel (unbalanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.118145 0.625163 3.388147 0.0014

DIMENSI_EKONOMI 2.504869 1.202476 2.083093 0.0423

DIMENSI_LINGKUNGAN 0.220970 0.563268 0.392299 0.6965

DIMENSI_SOSIAL -0.799253 0.671600 -1.190072 0.2395

R-squared 0.114865 Mean dependent var 1.130275

Adjusted R-squared 0.062799 S.D. dependent var 2.582881

S.E. of regression 2.500465 Akaike info criterion 4.740778

Sum squared resid 318.8686 Schwarz criterion 4.886765

Log likelihood -126.3714 Hannan-Quinn criter. 4.797232

F-statistic 2.206119 Durbin-Watson stat 0.883950

Prob(F-statistic) 0.098638

116

Lampiran 12 : Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 2.571079 3 0.4626

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

DIMENSI_EKONOMI 2.835434 2.721329 0.091593 0.7062

DIMENSI_LINGKUNGAN -0.901475 -0.583940 0.045472 0.1365

DIMENSI_SOSIAL 0.071915 -0.152391 0.051399 0.3225

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares

Date: 09/06/18 Time: 17:35

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 13

Total panel (unbalanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.143225 0.469547 4.564457 0.0000

DIMENSI_EKONOMI 2.835434 1.049963 2.700510 0.0102

DIMENSI_LINGKUNGAN -0.901475 0.559612 -1.610893 0.1153

DIMENSI_SOSIAL 0.071915 0.631928 0.113802 0.9100

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.657597 Mean dependent var 1.130275

Adjusted R-squared 0.525904 S.D. dependent var 2.582881

S.E. of regression 1.778434 Akaike info criterion 4.227390

Sum squared resid 123.3502 Schwarz criterion 4.811341

Log likelihood -100.2532 Hannan-Quinn criter. 4.453208

F-statistic 4.993394 Durbin-Watson stat 1.899842

Prob(F-statistic) 0.000026

117

Lampiran 13 : Tabel Distribusi F

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk

penyebut (N2)

df untuk

pembilang (N1)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246

2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43

3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70

4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86

5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62

6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94

7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51

8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22

9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01

10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85

11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72

12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62

13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53

14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46

15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40

16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35

17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31

18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27

19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23

20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20

21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18

22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15

23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13

24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11

25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09

26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07

27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06

28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04

29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03

30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01

31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00

32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99

33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98

34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97

35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96

36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95

37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95

118

38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94

39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93

40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92

41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92

42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91

43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91

44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90

45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89

46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89

47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88

48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88

49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88

50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87

51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.87

52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86

53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86

54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86

55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85

56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85

57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85

58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84

59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84

60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84

119

Lampiran 14 : Tabel Distribusi t

d.f. TINGKAT SIGNIFIKANSI

dua sisi 20% 10% 5% 2% 1% 0.2% 0.1%

satu sisi 10% 5% 2.5% 1% 0.5% 0.1% 0.05%

1 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657 318.309 636.619

2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 22.327 31.599

3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 10.215 12.924

4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 7.173 8.610

5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 5.893 6.869

6 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 5.208 5.959

7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 4.785 5.408

8 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 4.501 5.041

9 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 4.297 4.781

10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 4.144 4.587

11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 4.025 4.437

12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 3.930 4.318

13 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 3.852 4.221

14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 3.787 4.140

15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 3.733 4.073

16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 3.686 4.015

17 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 3.646 3.965

18 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 3.610 3.922

19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 3.579 3.883

20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 3.552 3.850

21 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831 3.527 3.819

22 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 3.505 3.792

23 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 3.485 3.768

24 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 3.467 3.745

25 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787 3.450 3.725

26 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 3.435 3.707

27 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 3.421 3.690

28 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 3.408 3.674

29 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 3.396 3.659

30 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 3.385 3.646

31 1.309 1.696 2.040 2.453 2.744 3.375 3.633

32 1.309 1.694 2.037 2.449 2.738 3.365 3.622

33 1.308 1.692 2.035 2.445 2.733 3.356 3.611

120

d.f. TINGKAT SIGNIFIKANSI

dua sisi 20% 10% 5% 2% 1% 0.2% 0.1%

satu sisi 10% 5% 2.5% 1% 0.5% 0.1% 0.05%

34 1.307 1.691 2.032 2.441 2.728 3.348 3.601

35 1.306 1.690 2.030 2.438 2.724 3.340 3.591

36 1.306 1.688 2.028 2.434 2.719 3.333 3.582

37 1.305 1.687 2.026 2.431 2.715 3.326 3.574

38 1.304 1.686 2.024 2.429 2.712 3.319 3.566

39 1.304 1.685 2.023 2.426 2.708 3.313 3.558

40 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704 3.307 3.551

41 1.303 1.683 2.020 2.421 2.701 3.301 3.544

42 1.302 1.682 2.018 2.418 2.698 3.296 3.538

43 1.302 1.681 2.017 2.416 2.695 3.291 3.532

44 1.301 1.680 2.015 2.414 2.692 3.286 3.526

45 1.301 1.679 2.014 2.412 2.690 3.281 3.520

46 1.300 1.679 2.013 2.410 2.687 3.277 3.515

47 1.300 1.678 2.012 2.408 2.685 3.273 3.510

48 1.299 1.677 2.011 2.407 2.682 3.269 3.505

49 1.299 1.677 2.010 2.405 2.680 3.265 3.500

50 1.299 1.676 2.009 2.403 2.678 3.261 3.496

51 1.298 1.675 2.008 2.402 2.676 3.258 3.492

52 1.298 1.675 2.007 2.400 2.674 3.255 3.488

53 1.298 1.674 2.006 2.399 2.672 3.251 3.484

54 1.297 1.674 2.005 2.397 2.670 3.248 3.480

55 1.297 1.673 2.004 2.396 2.668 3.245 3.476

56 1.297 1.673 2.003 2.395 2.667 3.242 3.473

57 1.297 1.672 2.002 2.394 2.665 3.239 3.470

58 1.296 1.672 2.002 2.392 2.663 3.237 3.466

59 1.296 1.671 2.001 2.391 2.662 3.234 3.463

60 1.296 1.671 2.000 2.390 2.660 3.232 3.460

61 1.296 1.670 2.000 2.389 2.659 3.229 3.457

62 1.295 1.670 1.999 2.388 2.657 3.227 3.454

63 1.295 1.669 1.998 2.387 2.656 3.225 3.452

64 1.295 1.669 1.998 2.386 2.655 3.223 3.449

65 1.295 1.669 1.997 2.385 2.654 3.220 3.447

66 1.295 1.668 1.997 2.384 2.652 3.218 3.444

67 1.294 1.668 1.996 2.383 2.651 3.216 3.442

68 1.294 1.668 1.995 2.382 2.650 3.214 3.439

69 1.294 1.667 1.995 2.382 2.649 3.213 3.437

121

d.f. TINGKAT SIGNIFIKANSI

dua sisi 20% 10% 5% 2% 1% 0.2% 0.1%

satu sisi 10% 5% 2.5% 1% 0.5% 0.1% 0.05%

70 1.294 1.667 1.994 2.381 2.648 3.211 3.435

71 1.294 1.667 1.994 2.380 2.647 3.209 3.433

72 1.293 1.666 1.993 2.379 2.646 3.207 3.431

73 1.293 1.666 1.993 2.379 2.645 3.206 3.429

74 1.293 1.666 1.993 2.378 2.644 3.204 3.427

75 1.293 1.665 1.992 2.377 2.643 3.202 3.425

76 1.293 1.665 1.992 2.376 2.642 3.201 3.423

77 1.293 1.665 1.991 2.376 2.641 3.199 3.421

78 1.292 1.665 1.991 2.375 2.640 3.198 3.420

79 1.292 1.664 1.990 2.374 2.640 3.197 3.418

80 1.292 1.664 1.990 2.374 2.639 3.195 3.416

81 1.292 1.664 1.990 2.373 2.638 3.194 3.415

82 1.292 1.664 1.989 2.373 2.637 3.193 3.413

83 1.292 1.663 1.989 2.372 2.636 3.191 3.412

84 1.292 1.663 1.989 2.372 2.636 3.190 3.410

85 1.292 1.663 1.988 2.371 2.635 3.189 3.409

86 1.291 1.663 1.988 2.370 2.634 3.188 3.407

87 1.291 1.663 1.988 2.370 2.634 3.187 3.406

88 1.291 1.662 1.987 2.369 2.633 3.185 3.405

89 1.291 1.662 1.987 2.369 2.632 3.184 3.403

90 1.291 1.662 1.987 2.368 2.632 3.183 3.402

91 1.291 1.662 1.986 2.368 2.631 3.182 3.401

92 1.291 1.662 1.986 2.368 2.630 3.181 3.399

93 1.291 1.661 1.986 2.367 2.630 3.180 3.398

94 1.291 1.661 1.986 2.367 2.629 3.179 3.397

95 1.291 1.661 1.985 2.366 2.629 3.178 3.396

96 1.290 1.661 1.985 2.366 2.628 3.177 3.395

97 1.290 1.661 1.985 2.365 2.627 3.176 3.394

98 1.290 1.661 1.984 2.365 2.627 3.175 3.393

99 1.290 1.660 1.984 2.365 2.626 3.175 3.392

100 1.290 1.660 1.984 2.364 2.626 3.174 3.390