pengaruh pengungkapan corporate social …/pengar… · good corporate governance ... sebagai...

Download PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL …/Pengar… · Good Corporate Governance ... sebagai variabel pemoderasi terhadap pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja perusahaan. Key

If you can't read please download the document

Upload: doandiep

Post on 06-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    i

    PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

    DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

    Skripsi

    Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi

    Syarat-Syarat untuk Mencapai Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

    Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

    Oleh:

    PRADINA WAHYUNINGTYAS

    NIM.F1309065

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

    2012

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ii

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    iii

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Yang Kupersembahkan Untuk:

    Allah SWT

    Pemberi segala nikmat dan karunia-Nya

    Kedua Orang Tua ku

    Terima kasih atas doa yang selalu engkau panjatan untuk langkah ku,

    Terima kasih untuk semua perhatian, kasih sayang yang engkau curahkan,

    Terima kasih atas setiap keringat yang telah engkau keluarkan untuk

    kebahagian ku

    Sahabat-Sahabat Ku

    Terima Kasih atas doa dan dukungan yang telah diberikan,

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    v

    MOTTO

    ............ Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka

    bertawakallah kepada Allah. Sungguh Allah mencintai orang yang bertawakal.

    (QS.Ali-Imran: 159)

    Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan

    bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.

    QS. Al Baqarah : 152

    Kelak kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepada kamu dan Aku

    menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan

    hamba-hamba-Nya.

    QS. Al Mukmin : 44

    Jangan pernah merasa cukup dengan ilmu yang kamu miliki, karena di luar

    sana masih banyak ilmu yang menanti untuk dipelajari

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    vi

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat,

    dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan dan

    penyusunan skripsi yang berjudul Pengaruh Pengungkapan Corporate Social

    Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan dengan Corporate Governance

    sebagai Variabel Pemoderasi. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan

    dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas

    Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

    Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dan

    memberi dukungan dalam proses penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam

    kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Dr. Wisnu Untoro, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

    Maret Surakarta.

    2. Drs. Santoso Tri Hananto, Msi, Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi

    Universitas Sebelas Maret Surakarta

    3. Sri Suranta, SE, M.Si.,Ak., selaku Dosen Pembimbing atas semua waktu

    yang telah diberikan dalam membimbing dan mengarahkan penulis selama

    penyusunan skripsi ini.

    4. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

    Maret atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    vii

    5. Seluruh karyawan jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Sebelas Maret

    Surakarta, yang telah membantu kelancaran penyelesaian skripsi ini.

    6. (Alm) Ibu, Bapak dan Ibu tercinta, yang tidak pernah lelah mendoakan,

    memberi nasehat dan semangat yang begitu besar, serta pengorbanan waktu

    dan tenaga yang begitu banyak, serta Adik ku yang memberikan semangat

    dan dukungan untuk segera menyelesaikan skripsi.

    7. Sahabat dan teman-teman akuntansi non reguler angkatan 2009, khususnya

    Ayu Pusvita Sari, Diksi Sandra Agustin, Esti Widhiastuti, atas perjuangan

    bersama kita dari awal kuliah sampai akhir penyelesaian skrispsi ini,

    kebersamaan kita tidak akan terlupakan, dan terima kasih atas dukungan dan

    bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

    8. Semua Pihak yang telah membantu dalam penyelesaian ini yang tidak bisa

    penyusun sebutkan satu persatu.

    Penulis menyadari dalam skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan,

    namun demikian diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak

    yang berkepentingan.

    Surakarta, Juli 2012

    Penulis

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    viii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................ ii

    HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv

    MOTTO ....................................................................................................................... v

    KATA PENGANTAR ............................................................................................... vi

    DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii

    DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xii

    ABSTRAK ................................................................................................................ xiii

    BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

    A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah......................................................................................... 5

    C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6

    D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 8

    A. Landasan Teori ............................................................................................. 8

    1. Teori Stakeholder ..................................................................................... 8

    2. Teori Legitimasi ..................................................................................... 10

    3. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social

    Responsibility .......................................................................................... 12

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ix

    4. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ............................ 13

    5. Kinerja Perusahaan ................................................................................. 16

    6. Good Corporat Governance............................18

    B. Kaitan antara Corporate Social Responsibility, Kinerja Perusahaan, dan

    Good Corporate Governance.................................................................... 20

    C. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis ................................ 21

    1. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja

    Perusahaan yang diukur dengan Kinerja Keuangan ............................. 21

    2. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja

    Perusahaan yang diukur dengan Kinerja Pasar ..................................... 23

    3. Corporate Social Responsibility, Kinerja Perusahaan, dan Good

    Corporate Governance........................................................................... 26

    D. Kerangka Konseptual ................................................................................. 27

    BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 29

    A. Desain Penelitian ........................................................................................ 29

    B. Populasi dan Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .......................... 29

    C. Data dan Metode Pengumpulan Data ........................................................ 30

    D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ....................................... 30

    1. Variabel Independen .............................................................................. 30

    2. Variabel Dependen ................................................................................. 32

    3. Variabel Pemoderasi .............................................................................. 34

    E. Model Analisis Data ................................................................................... 35

    1. Statistik Deskriptif.................................................................................. 35

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    x

    2. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 35

    BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................... 41

    A. Deskripsi Data ............................................................................................ 41

    1. Seleksi Sample........................................................................................ 41

    2. Statistik Deskriptif.................................................................................. 43

    B. Uji Asumsi Klasik....................................................................................... 44

    1. Uji Normalitas ........................................................................................ 44

    2. Uji Multikolonieritas .............................................................................. 47

    3. Uji Autokorelasi ..................................................................................... 49

    4. Uji Heterokedastisitas ............................................................................ 50

    C. Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan......................................................... 53

    1. Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................................. 53

    2. Uji Pengaruh Simultan (F Test) ............................................................. 54

    3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)......................... 56

    BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 65

    A. Kesimpulan ................................................................................................. 65

    B. Keterbatasan dan Saran .............................................................................. 66

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 67

    LAMPIRAN...........................................................................................................72

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3. 1 Tabel Nilai Durbin Watson ..................................................................... 37

    Tabel 4. 1 Sempel Penelitian..................................................................................41

    Tabel 4. 2 Sempel Penelitian..................................................................................42

    Tabel 4. 3 Sempel Penelitian..................................................................................42

    Tabel 4. 4 Statistik Deskriptif ................................................................................... 43

    Tabel 4. 5 Nilai R, R square, SEE, Durbin Watson ................................................ 45

    Tabel 4. 6 Nilai R, R square, SEE, Durbin Watson ................................................ 46

    Tabel 4. 7 Nilai R, R square, SEE, Durbin Watson ................................................ 46

    Tabel 4. 8 Nilai R, R square, SEE, Durbin Watson ................................................ 47

    Tabel 4. 9 Hasil Uji Multikolinieritas ...................................................................... 48

    Tabel 4. 10 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................... 48

    Tabel 4. 11 Hasil Pengujian Koefisiensi Regresi secara Simultan ........................ 54

    Tabel 4. 12 Hasil Pengujian Koefisiensi Regresi secara Simultan ........................ 55

    Tabel 4. 13 Hasil Pengujian Koefisiensi Regresi secara Simultan ........................ 55

    Tabel 4. 14 Hasil Pengujian Koefisiensi Regresi secara Simultan ........................ 56

    Tabel 4. 15 Hasil Pengujian Koefisien Regresi ....................................................... 57

    Tabel 4. 16 Hasil Pengujian Koefisien Regresi ....................................................... 59

    Tabel 4. 17 Hasil Pengujian Koefisien Regresi ....................................................... 61

    Tabel 4. 18 Hasil Pengujian Koefisien Regresi ....................................................... 62

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual .......................................................................... 28

    Gambar 4. 1 Grafik Scatterplot ............................................................................... 51

    Gambar 4. 2 Grafik Scatterplot ................................................................................ 51

    Gambar 4. 3 Grafik Scatterplot ................................................................................ 52

    Gambar 4. 4 Grafik Scatterplot ................................................................................ 52

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Halaman Pernyataan Skripsi

    Lampiran 2. Daftar Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

    Lampiran 3. Daftar Sampel Perusahaan

    Lampiran 4. Statistik Deskriptif

    Lampiran 5. Hasil Regresi 1

    Lampiran 6. Hasil Regresi 2

    Lampiran 7. Hasil Regresi 3

    Lampiran 8. Hasil Regresi 4

    Lampiran 9. Data Olah Perusahaan Sampel

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ABSTRAK

    PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE

    GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

    PRADINA WAHYUNINGTYAS NIM.F1309065

    Penelitian ini bertujuan meneliti Pengaruh Pengungkapan Corporate Social

    Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan dengan Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2009. Dengan menggunakan model regresi berganda, variabel independen dalam penelitian ini adalah CSR yang diungkapkan oleh Global Initiative Reporting (GRI) yang diduga memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Sementara untuk mengukur kinerja perusahaan digunakan kinerja keuangan yaitu dengan mengunakan ROE dan kinerja pasar dengan menggunakan Tobins Q sebagai varaiabel dependen.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CSR berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan kinerja keuangan (ROE) maupun kinerja pasar (Tobons Q). Corporate Governance juga berpengaruh signifikan sebagai variabel pemoderasi terhadap pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja perusahaan. Key : CSR, Kinerja Perusahaan, Corporate Governance

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ABSTRACT

    CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE EFFECT OF

    CORPORATE PERFORMANCE WITH CORPORATE GOVERNANCE AS A MODERATING VARIABLE

    PRADINA WAHYUNINGTYAS

    NIM.F1309065

    This study aims to examine the Corporate Social Responsibility Disclosure Effect of Corporate Performance with Corporate Governance as a Moderating Variable. The research was done by taking a sample of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) in the period 2007-2009. By using multiple regression models, independent variables in this study is the CSR that is expressed by the Global Reporting Initiative (GRI) is thought to have an influence on corporate performance. While the company used to measure the performance of financial performance is to use the ROE and market performance using Tobin's Q as the dependent varaiabel. The results of this study indicate that CSR significant effect on corporate performance as measured by financial performance (ROE) and market performance (Tobin's Q). Corporate Governance is also significant as a moderating variable to the effects of disclosure of CSR on corporate performance.

    Key: CSR, Corporate Performance, Corporate Governance

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk

    meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau

    memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui peningkatan nilai

    perusahaan (Brigham dan Houston, 2006). Peningkatan nilai perusahaan

    tersebut dapat dicapai jika perusahaan mampu beroperasi dengan mencapai

    laba yang ditargetkan. Melalui laba yang diperoleh tersebut perusahaan akan

    mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, meningkatkan

    pertumbuhan perusahaan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.

    Namun perusahaan selama ini dianggap sebagai bagian yang paling

    bertanggung jawab terhadap rusaknya lingkungan, karena eksploitasi

    sumber daya alam yang mereka lakukan hanya memberikan keuntungan

    bagi perusahaan. Kebanyakan perusahaan selama ini melibatkan dan

    memberdayakan masyarakat hanya untuk mendapat simpati dari mereka.

    Program yang mereka lakukan hanya sebatas pemberian sumbangan,

    santunan dan pemberian sembako. Dampak sosial dari perusahaan-

    perusahaan besar dan kecil menjadi isu yang sangat penting saat ini. Sebuah

    dampak sosial yang buruk, bisa meningkatkan risiko bagi perusahaan dan

    dapat mempengaruhi reputasi perusahaan. Dalam kebanyakan kasus yang

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    2

    telah terjadi, hasilnya adalah penurunan nilai bagi perusahaan dan akhirnya

    bisa mengancam kelangsungan perusahaan tersebut.

    Karena isu-isu mengenai tanggung jawab sosial perusahaan tersebut,

    dalam beberapa tahun terakhir ini topik mengenai Corporete Social

    Responsibility (CSR) semakin banyak dikemukakan dalam berbagai media

    cetak maupun elektronik. Banyak perusahaan-perusahaan yang telah

    melaporkan mengenai Corporete Social Responsibility ini dan semakin

    menyadari pentingnya CSR sebagai bagian dari strategi bisnisnya.

    Penerapan CSR tidak lagi dianggap sebagai cost, melainkan investasi

    perusahaan (Erni, dalam Sutopoyudo, 2009). Dari perspektif ekonomi,

    perusahaan akan mengungkapkan suatu informasi jika informasi tersebut

    dapat meningkatkan nilai perusahaan (Bassamalah dan Jermias, 2005).

    Perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan

    kekuatan keuangannya dalam jangka panjang melalui penerapan CSR

    (Kiroyan, 2006).

    Tanggung jawab sosial perusahaan terjadi antara sebuah

    perusahaan dengan semua stakeholder, termasuk di dalamnya adalah

    pelanggan, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah,

    supplier bahkan juga kompetitor. CSR sebagai sebuah gagasan, dimana

    perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak

    pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang

    direfleksikan dalam kondisi keuangannya (financial) saja. Tapi tanggung

    jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines, yang terdiri dari

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    3

    kinerja ekonomi, kinerja sosial, dan kinerja lingkungan, karena kondisi

    keuangan saja tidak menjamin perusahaan tumbuh secara berkelanjutan.

    Keberlanjutan perusahaan dapat terjamin apabila perusahaan

    memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup.

    Kesadaran tentang pentingnya mempraktikan CSR ini menjadi trend

    global seiring semakin maraknya kepedulian mengutamakan stakeholder.

    Pemerintah Indonesia memberikam respon terhadap pelaksanaan CSR

    dengan menganjurkan praktik tanggung jawab sosial (corporate

    responsibility) sebagaimana dimuat dalam Undang-undang No. 40 tahun

    2007 tentang Perseroan Terbatas Bab IV pasal; 66 ayat 2b dan Bab V pasal

    74. Kedua pasal tersebut menjelaskan bahwa laporan tahunan perusahaan

    harus mencerminkan tanggung jawab sosial, bahkan perusahaan yang

    kegiatan usahanya di bidang dan/atau barkaitan dengan sumber daya alam

    harus melaksanakan tanggung jawab sosial.

    Penelitian sejenis mengenai pengaruh CSR terhadap kinerja

    perusahaan telah banyak dilakukan tetapi menunjukkan hasil yang tidak

    konsisten. Penelitian empiris awal dilakukan Spicer (1978) yang

    menemukan adanya asosiasi antara nilai investasi saham dengan kinerja

    sosial perusahaan meskipun tingkat asosiasi menurun dari tahun ke tahun.

    Penelitian Alexander dan Buchloz (1978) tidak menemukan adanya

    pengaruh antara pengungkapan sosial dengan harga saham. Penelitian

    Suratno et al. (2006) menemukan hasil yang berbeda yaitu kinerja

    lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja ekonomi. Hasil penelitian

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    4

    tersebut konsisten dengan penelitian Siegel dan Paul (2006) yang

    menunjukkan bahwa aktivitas CSR berpengaruh pada efisiensi, perubahan

    teknikal, dan skala ekonomi perusahaan. Fiori et al. (2007) meneliti CSR

    terutama yang berkaitan dengan reaksi investor dan memproksi kinerja

    perusahaan menggunakan stock price. Hasil empirisnya menunjukkan

    CSR tidak signifikan mempengaruhi stock price.

    Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali hubungan

    pengungkapan CSR dengan kinerja perusahaan. Adanya hasil yang tidak

    konsisten dari penelitian-penelitian sebelumnya menyebabkan isu ini

    menjadi topik yang penting untuk diteliti. Penelitian ini mengacu pada

    penelitian Yuniasih dan Gede (2008). Penelitian ini berbeda dengan

    penelitian sebelumnya karena dalam penelitian ini mengambil sampel

    perusahaan manufaktur yang listing di BEI karena kegiatan usaha

    perusahaan manufaktur yang sering berkaitan dengan lingkungan. Sampel

    penelitian yang digunakan yaitu dari tahun 2007-2009, sedangkan

    penelitian sebelumnya, mengambil sampel tahun 2005-2006. Kinerja

    perusahaan dalam penelitian sebelumnya diproksikan dengan ROA, dalam

    penelitian ini kinerja perusahaan diukur dengan kinerja keuangan yaitu ROE

    dan kinerja pasar dengan menggunakan Tobins Q. Penelitian ini juga

    menggunakan Corporate Governance sebagai variabel pemoderasi.

    Corporate governance sebagai variabel pemoderasi dalam penelitian ini

    diharapkan dapat memperkuat hubungan pengungkapan CSR dengan

    kinerja perusahaan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    5

    Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui

    pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja perusahaan yang

    diproksikan menjadi kinerja keuangan dan kinerja pasar dengan corporate

    governance sebagai variabel pemoderasi. Hasil penelitian ini diharapkan

    dapat memberikan gambaran dan pemahaman mengenai hubungan

    pengungkapan CSR dengan kinerja perusahaan.

    Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas, peneliti akan

    melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pengungkapan Corporate

    Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan dengan Corporate

    Governance sebagai Variabel Pemoderasi.

    B. Rumusan Masalah

    Sesuai dengan latar belakang dan judul penelitian, maka yang

    menjadi pokok permasalahan adalah:

    1. Apakah pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh

    terhadap kinerja perusahaan yang diukur melalui kinerja keuangan ?

    2. Apakah pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh

    terhadap kinerja perusahaan yang diukur melalui kinerja pasar ?

    3. Apakah corporate governance berpengaruh pada hubungan

    pengungkapan corporate social responsibility terhadap kinerja

    perusahaan?

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    6

    C. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk:

    1. Mengetahui apakah pengungkapan corporate social responsibility

    berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang diukur melalui kinerja

    pasar.

    2. Mengetahui apakah pengungkapan corporate social responsibility

    berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang diukur melalui kinerja

    keuangan.

    3. Mengetahui apakah corporate governance berpengaruh pada

    hubungan pengungkapan corporate social responsibility terhadap

    kinerja perusahaan.

    D. Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat termasuk:

    1. Dapat memberikan kontribusi terhadap literatur penelitian akuntansi

    khususnya mengenai pengaruh pengungkapan corporate social

    responsibility terhadap kinerja perusahaan dengan corporate

    governance sebagai variabel pemoderasi.

    2. Bagi Investor, dapat membantu memberikan gambaran mengenai kinerja

    perusahaan dengan melihat penerapan corporate social responsibility

    sehingga dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.

    3. Bagi Perusahaan, dapat membantu memberikan gambaran tentang

    kinerja perusahaan, dalam hal ini penerapan corporate social

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    7

    responsibility, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

    dalam menentukan keputusan di masa mendatang dan memberikan

    wacana tentang pentingnya pengungkapan corporate social

    responsibility dalam laporan tahunan untuk memperhatikan lingkungan

    alam di sekitar perusahaan mereka, dalam rangka menjaga alam dan juga

    untuk mencapai competitive advantage di dunia bisnis.

    4. Bagi Akademis, bisa dijadikan referensi dalam penelitian-penelitian

    selanjutnya disamping sebagai sarana untuk menambah wawasan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Landasan Teori

    1. Teori Stakeholder

    Konsep tanggung jawab sosial perusahaan telah mulai

    dikenal sejak awal 1970an, yang secara umum dikenal dengan

    stakeholder theory artinya sebagai kumpulan kebijakan dan

    praktik yang berhubungan dengan stakeholder, nilai-nilai,

    pemenuhan ketentuan hukum, penghargaan masyarakat dan

    lingkungan, serta komitmen dunia usaha untuk berkontribusi dalam

    pembangunan secara berkelanjutan. Stakeholder theory dimulai

    dengan asumsi bahwa nilai (value) secara eksplisit dan tak

    dipungkiri merupakan bagian dari kegiatan usaha. (Freeman, et al.

    dalam Waryanti, 2009). Teori stakeholder mengatakan bahwa

    perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk

    kepentingan sendiri namun harus memberikan manfaat bagi

    stakeholder-nya. Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan

    sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh

    stakeholder kepada perusahaan tersebut (Ghozali dan Chariri,

    dalam Kusumadilaga, 2010).

    Stakeholder adalah individu-individu dan kelompok-kelompok

    yang memiliki legitimasi untuk menuntut kepada organisasi agar

    berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, karena mereka

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    9

    dipengaruhi oleh praktik, kebijakan, dan tindakan organisasi

    (Hummels, dalam Ardianto dan Dindin, 2011). Definisi ini

    mengisyaratkan bahwa perusahaan hendaknya memperhatikan

    stakeholder, karena mereka adalah pihak yang mempengaruhi dan

    dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung atas

    aktivitas dan kebijakan yang diambil perusahaan (Ardianto dan

    Dindin, 2011).

    Stakeholder pada dasarnya dapat mengendalikan atau

    memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pemakaian sumber-

    sumber ekonomi yang digunakan perusahaan. Oleh karena itu

    power stakeholder ditentukan oleh besar kecilnya power yang

    dimiliki stakeholder atas sumber tersebut (Ghozali dan Chariri,

    2007). Power tersebut dapat berupa kemampuan untuk

    membatasi pemakaian sumber ekonomi yang terbatas (modal

    dan tenaga kerja), akses terhadap media yang berpengaruh,

    kemampuan untuk mengatur perusahaan, atau kemampuan untuk

    mempengaruhi konsumsi atas barang dan jasa yang dihasilkan

    perusahaan (Deegan, 2000 dalam Ghozali dan Chariri, 2007).

    Oleh karena itu, ketika stakeholder mengendalikan sumber

    ekonomi yang penting bagi perusahaan, maka perusahaan akan

    bereaksi dengan cara-cara yang memuaskan keinginan stakeholder

    (Ullman, 1985).

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    10

    Menurut Thomas dan Andrew dalam Ardianto dan Dindin

    (2011), terdapat empat asumsi stakeholder theory yaitu:

    a. Perusahaan memiliki hubungan dengan banyak kelompok-

    kelompok konstituen (stakeholder) yang memengaruhi dan

    dipengaruhi oleh keputusan perusahaan

    b. Teori ini ditekannkan pada sifat alami hubungan dalam proses

    dan keluaran bagi perusahaan dan stakeholder-nya

    c. Kepentingan semua legitimasi stakeholder memiliki nilai secara

    hakiki, dan tidak membentuk kepentingan yang mendominasi

    satu sama lain

    d. Teori ini memfokuskan pada pengambilan keputusan manajerial.

    Berdasarkan asumsi stakeholder theory tersebut, maka

    perusahaan tidak dapat melepaskan diri dari lingkungan sosial.

    Perusahaan perlu menjaga legitimasi stakeholder serta,

    mendukungnya dalam kerangka kebijakan dan pengambilan

    keputusan, sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan

    perusahaan, yaitu stabilitas usaha dan jaminan going concern

    (Adam, dalam Ardianto dan Dindin, 2011).

    2. Teori Legitimasi

    Teori legitimasi (legitimacy theory) menyatakan bahwa

    organisasi secara terus menerus mencoba untuk meyakinkan

    bahwa mereka melakukan kegiatan sesuai dengan batasan dan

    norma-norma masyarakat dimana mereka berada. Legitimasi dapat

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    11

    dianggap sebagai menyamakan persepsi atau asumsi bahwa tindakan

    yang dilakukan oleh suatu entitas adalah merupakan tindakan

    yang diinginkan, pantas ataupun sesuai dengan sistem norma,

    nilai, kepercayaan dan definisi yang dikembangkan secara sosial

    (Suchman, dalam Rawi, 2008).

    Legitimasi masyarakat merupakan faktor strategis bagi

    perusahaan dalam rangka mengembangkan perusahan ke depan. Hal

    itu dapat digunakan sebagai wahana mongonstruksikan strategi

    perusahaan, terutama terkait dengan upaya memposisikan diri di

    tengah lingkungan masyarakat yang semakin maju (Nor Hadi, dalam

    Ardianto dan Dindin, 2011). Menurut Haniffa et al. (dalam

    Sayekti dan Wondabio, 2007), dalam legitimacy theory

    perusahaan memiliki kontrak dengan masyarakat untuk

    melakukan kegiatannya berdasarkan nilai-nilai justice, dan

    bagaimana perusahaan menanggapi berbagai kelompok

    kepentingan untuk melegitimasi tindakan perusahaan. Oleh karena

    itu perusahaan semakin menyadari bahwa kelangsungan hidup

    perusahaan juga tergantung dari hubungan perusahaan dengan

    masyarakat dan lingkungan dimana perusahaan tersebut

    menjalankan setiap aktivitasnya.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    12

    3. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social

    Responsibility (CSR)

    Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial

    perusahaan didefinisikan sebagai komitmen perusahaan atau dunia

    bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan

    dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan

    menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek

    ekonomis, sosial, dan lingkungan (Untung, dalam Ardianto dan Dindin,

    2011). Corporate Social Responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi

    suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian

    terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya

    dengan stakeholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di

    bidang hukum (Darwin dalam Anggraini, 2006).

    Menurut The World Business Council for Sustainable

    Development (WBCSD) dalam Nistantya (2010), definisi CSR atau

    tanggung jawab sosial perusahaan adalah komitmen bisnis untuk

    berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja

    dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan, dan

    masyarakat setempat (lokal) dalam rangka meningkatkan kualitas

    kehidupan.

    World bank (bank dunia) dalam Pambudi (2005) mendefinisikan

    CSR sebagai:

    CSR is commitment of business to contribute to sustainable economic development working with employees and their

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    13

    representatives, the local community and society at large to improve quality of live, in ways that are both good for business and good for development.

    Yang dimaksud didalam definisi tersebut adalah CSR merupakan

    suatu komitmen bisnis untuk berperan dalam pembangunan ekonomi

    yang dapat bekerja dengan karyawan dan perwakilan mereka,

    masyarakat sekitar dan masyarakat yang lebih luas untuk memperbaiki

    kualitas hidup, dengan cara yang baik bagi bisnis maupun

    pengembangan.

    Draf 3 ISO 2600, dalam Pambudi (2005), guidance on social

    responsibility, mendefinisikan CSR sebagai tanggung jawab dari

    suatu organisasi untuk dampakdampak dari keputusan-keputusan

    dan aktivitas di masyarakat dan lingkungan melalui transparasi dan

    perilaku etis yang konsisten dengan perkembangan berkelanjutan dan

    kesejahteraan dari masyarakat, pertimbangkan harapan stakeholders,

    sesuai dengan ketentuan hukum yang bisa diterapkan dan norma-

    norma internasional yang konsisten dari perilaku, dan terintergrasi

    sepanjang organisasi.

    4. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

    Konsep CSR pertama kali dikemukankan oleh Howard R. Bowen

    pada tahun 1953 dan sejak saat itu sampai sekarang telah mengalami

    pengayaan konsep. Perkembangan konsep CSR yang selama kurun

    waktu lima puluh tahun, tak pelak lagi telah mengubah orientasi CSR.

    Bila awalnya CSR lebih dilandasi oleh kegiatan filantropi, maka saat

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    14

    ini kita melihat bahwa CSR telah dijadikan sebagai salah satu strategi

    perusahaan untuk meningkatkan citra perusahaan yang akan turut

    mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan (Ardianto dan Dindin,

    2011).

    CSR menjadi tuntutan tak terelakkan seiring dengan

    bermunculannya tuntutan komunitas terhadap perusahaan. Perusahaan

    sadar bahwa keberhasilannya dalam mencapai tujuan bukan hanya

    dipengaruhi oleh faktor internal melainkan juga oleh komunitas yang

    berada disekelilingnya. Ini berarti telah terjadi pergeseran hubungan

    antara perusahaan dan komunitas, dimana semula perusahaan

    memposisikan diri sebagai pemberian donasi melalui kegiatan charity,

    kini memposisikan diri sebagai mitra yang turut andil dalam

    kelangsungan eksistensi perusahaan (Rahman, dalam Ardianto dan

    Dindin, 2011).

    CSR akan menjadi strategi bisnis dalam perusahaan untuk menjaga

    atau meningkatkan daya saing melalui reputasi dan citra perusahaan.

    Kedua hal tersebut akan menjadi keunggulan kompetitif perusahaan

    yang sulit untuk ditiru oleh para pesaing. Pedoman yang digunakan

    sebagai bahan rujukan dalam pengungkapan CSR adalah Global

    Reporting Initiative (GRI). Global Reporting Intiative (GRI) merupakan

    sebuah jaringan berbasis organisasi yang telah mempelopori

    perkembangan dunia, paling banyak menggunakan kerangka laporan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    15

    keberlanjutan dan berkomitmen untuk terus-menerus melakukan

    perbaikan dan penerapan di seluruh dunia (www.csrindonesia.com).

    Tiga fokus pengungkapan GRI, antara lain:

    1. Indikator Kinerja Ekonomi (economic performance indicator), terdiri

    dari 9 item.

    2. Indikator Kinerja Lingkungan (environment performance indicator),

    30 item.

    3. Indikator Kinerja Sosial (social performance indicator) 40 item,

    terdiri dari:

    a. Tenaga Kerja (labor practices and decent work)

    b. Hak Asasi Manusia (human rights performance )

    c. Sosial (society)

    d. Tanggung Jawab Produk (product responsibility performance)

    Hendriksen dalam Angling, (2010) mendefinisikan pengungkapan

    sebagai penyajian sejumlah informasi yang dibutuhkan untuk

    pengoperasian secara optimal pasar modal yang efisien.

    Pengungkapan ada yang bersifat wajib (mandatory), yaitu

    pengungkapan informasi wajib dilakukan oleh perusahaan yang

    didasarkan pada peraturan atau standar tertentu, dan ada yang

    bersifat sukarela (voluntary) yang merupakan pengungkapan

    informasi melebihi persyaratan minimum dari peraturan yang berlaku.

    Bapepam selaku lembaga yang mengatur dan mengawasi

    pelaksanaan pasar modal dan lembaga keuangan di Indonesia telah

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    16

    mengeluarkan beberapa aturan tentang disclosure yang harus dilakukan

    oleh perusahaan-perusahaan yang go public. Peraturan tersebut

    dimaksudkan untuk melindungi para pemilik modal dari adanya asimetri

    informasi. Perusahaan dapat memberikan disclosure melalui laporan

    tahunan yang telah diatur oleh Bapepam (mandatory disclosure),

    maupun melalui pengungkapan sukarela (voluntary disclosure)

    sebagai tambahan pengungkapan minimum yang telah ditetapkan. Di

    Indonesia, pengungkapan dalam laporan keuangan baik yang

    bersifat wajib maupun sukarela telah diatur dalam PSAK No.1.

    Selain itu pemerintah melalui Keputusan Ketua Bapepam No: kep-

    134/BL/2006 juga mengatur mengenai pengungkapan informasi dalam

    laporan keuangan tahunan perusahaan - perusahaan di Indonesia.

    5. Kinerja Perusahaan

    Kinerja perusahaan merupakan penentuan ukuran-ukuran

    tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam

    menghasilkan laba (Sucipto, dalam Wening, 2009). Menurut Febryani

    dan Zulfadin dalam Sabrina (2010) kinerja perusahaan merupakan hal

    penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimana pun,

    karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan

    dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja

    perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam menjelaskan

    operasionalnya (Payatma, dalam Sabrina, 2010).

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    17

    Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas

    operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawan

    berdasarkan sasaran, standar dan kinerja yang telah ditetapkan

    sebelumnya. Penilaian kinerja perusahaan dapat dilihat dari segi

    analisis laporan keuangan dan dari segi perubahan harga saham.

    Tujuan dari penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan

    dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar

    perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membedakan hasil

    dan tindakan yang diinginkan. Standar perilaku dapat berupa

    kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam

    anggaran.

    Rasio keuangan merupakan alat utama untuk menganalisa

    keuangan. Ada dua kelompok yang menganggap rasio keuangan

    berguna. Pertama, terdiri dari manajer yang menggunakannya untuk

    mengukur dan melacak kinerja perusahaan sepanjang waktu. Kedua,

    pengguna rasio keuangan mencakup para analis yang merupakan

    pihak eksternal bagi perusahaan.

    Menurut Hastuti (2005), kinerja perusahaan adalah hasil banyak

    keputusan individual yang dibuat secara terus-menerus oleh

    manajemen. Oleh karena itu dalam menilai kinerja perusahaan

    diperlukan analisis dampak keuangan kumulatif dan ekonomi dari

    keputusan dan mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran

    komparatif. Kinerja keuangan adalah salah satu faktor yang

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    18

    menunjukkan efektivitas dan efisiensi suatu organisasi dalam

    pencapaian tujuan. Efektivitas diukur melalui kemampuan manajemen

    untuk memilih suatu alat yang tepat untuk mencapai tujuan. Efisien

    dapat diartikan sebagai perbandingan antara masukan dan keluaran.

    6. Good Corporate Governance

    Corporate governance dapat didefinisikan sebagai serangkaian

    mekanisme untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan

    agar operasional perusahaan berjalan sesuai dengan harapan para

    pemangku kepentingan (stakeholders) (iicg, 2010). Beberapa konsep

    tentang corporate governance antara lain yang dikemukakan oleh

    Shleifer and Vishny (1997) yang menyatakan corporate governance

    berkaitan dengan cara atau mekanisme untuk meyakinkan para

    pemilik modal dalam memperoleh return yang sesuai dengan investasi

    yang telah ditanam. Ini sering terbatas pada pertanyaan tentang

    meningkatkan kinerja keuangan, misalnya, bagaimana pemilik

    perusahaan dapat mengamankan atau memotivasi bahwa manajer

    perusahaan akan memberikan tingkat pengembalian yang kompetitif

    (Mathiesen, dalam Sabrina, 2010)

    Dengan demikian corporate governance dapat disimpulkan

    hubungan antara berbagai peserta (CEO, manajemen, pemegang saham,

    karyawan) dalam menentukan arah mengendalikan agar kinerja

    perusahaan dapat berjalan sesuai tujuan para stakeholder. Penelitian

    mengenai corporate governance menghasilkan berbagai mekanisme

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    19

    yang bertujuan untuk meyakinkan bahwa tindakan manajemen selaras

    dengan kepentingan shareholders (terutama minority interest).

    Barnhart & Rosentein (1998) membagi dua kelompok

    mekanisme corporate governance:

    a. berupa internal mechanism (mekanisme internal) seperti komposisi

    dewan direksi/ komisaris, kepemilikan manajerial dan kompensasi

    eksekutif.

    b. berupa external mechanisms seperti pengendalian oleh pasar dan

    level debt financing.

    Utama dalam Herawaty (2009) prinsip-prinsip CG yang diterapkan

    memberikan manfaat diantaranya yaitu:

    a. meminimalkan agency costs dengan mengontrol konflik kepentingan

    yang mungkin terjadi antara prinsipal dengan agen,

    b. meminimalkan cost of capital dengan menciptakan sinyal positif

    kepada para penyedia modal,

    c. meningkatkan citra perusahaan,

    d. meningkatkan corporate value yang dapat dilihat dari cost of capital

    yang rendah,

    e. peningkatan kinerja keuangan dan persepsi stakeholder terhadap

    masa depan perusahaan yang lebih baik.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    20

    B. Kaitan antara Corporate Social Responsibility, Kinerja Perusahaan, dan

    Good Corporate Governance

    Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia

    menyatakan bahwa salah satu tujuan pelaksanaan corporate governance

    adalah mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial

    perusahaan terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan di sekitar

    perusahaan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam

    jangka panjang. Implementasi CSR merupakan salah satu wujud

    pelaksanaan prinsip corporate governance. Perusahaan yang telah

    melaksanakan corporate governance dengan baik sudah seharusnya

    melaksanakan aktivitas CSR sebagai wujud kepedulian perusahaan pada

    lingkungan sosial (Natalisa el al. 2010).

    Penerapan good corporate governance dipercaya dapat

    meningkatkan kinerja perusahaan. Pernyataan ini dapat ditemukan dalam

    berbagai codes of corporate governance hampir di semua negara

    (Kusumawati dan Riyanto, 2005). Dey Report dalam Sandra, 2012

    mengemukakan bahwa corporate governance yang efektif dalam jangka

    panjang dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan menguntungkan

    pemegang saham. Selain itu, Salowe dalam Sandra, 2012 juga menyatakan

    bahwa implementasi corporate governance menjamin adanya control dan

    accountability yang mendorong efisiensi dan peningkatan performance

    perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian Black, Jang dan Kim (2003)

    yang menemukan bahwa corporate governance berpengaruh positif

    terhadap kinerja perusahaan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    21

    C. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis

    1. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja

    Perusahaan yang diukur dengan Kinerja Keuangan

    Kinerja keuangan dalam penelitian ini diproksikan dengan

    Return on Equity (ROE). Menurut Walsh (2004), ROE bisa

    dikatakan sebagai rasio yang paling penting dalam keuangan

    perusahaan. ROE mengukur pengembalian absolut yang akan

    diberikan perusahaan kepada para pemegang saham. Walsh (2004)

    menyatakan bahwa ROE merupakan rasio penggerak yang baik

    bagi nilai perusahaan. Mark (1988) juga menyatakan bahwa ROE

    secara langsung dapat menggerakkan harga saham perusahaan.

    Seperti yang diungkapkan Hong (2008), semakin tinggi laba,

    pertumbuhan laba dan ROE perusahaan, maka semakin besar harga

    saham perusahaan.

    Beberapa penelitian membuktikan bahwa sekarang ini

    tujuan perusahaan bukan sekedar maksimalisasi profit untuk

    kepentingan shareholders, tetapi bagaimana memberdayakan

    shareholders sebagai bagian terbesar dalam lingkungan perusahaan

    untuk meningkatkan nilai perusahaan yang pastinya akan berpengaruh

    terhadap profit yang diperoleh perusahaan. Penerapan CSR dapat

    meningkatkan daya saing melalui reputasi dan kesetiaan merk

    produk (loyalitas) atau citra perusahaan. Kondisi tersebut diikuti

    dengan adanya pertumbuhan konsumen yang ingin membeli produk

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    22

    atau menggunakan jasa berdasar kriteria-kriteria berbasis nilai-nilai

    dan etika yang mampu meningkatkan profit bagi perusahaan. Atas

    kesetiaan merek oleh banyak konsumen dapat menciptakan nilai

    laba yang tinggi dikarenakan produk atau jasa banyak yang terjual.

    Nilai laba yang tinggi tersebut dapat memberikan suatu angka yang

    bagus bagi ROE, sehingga mampu menciptakan kinerja keuangan

    yang tinggi. Dengan demikian nilai perusahaanpun dapat meningkat.

    Dampak dari perbaikan hubungan tersebut akan terlihat dari

    keuntungan ekonomi perusahaan.

    Penelitian yang dilakukan oleh Belkoui dan Karpik (1989),

    dan Hackston dan Milne (1996), tidak menemukan hubungan yang

    signifikan antara pengungkapan tanggung jawab sosial dan kinerja

    keuangan (Sembiring, 2003). Adapun Bownman dan Haire dalam

    Robert (1992) menemukan adanya hubungan positif antara tanggung

    jawab sosial dalam laporan tahunan dengan ROE. ROE sendiri

    merupakan salah satu kinerja perusahaan yang menjadi pengukur

    kinerja keuangan. Yuniasih dan Wirakusuma (2008) juga

    melakukan penelitian untuk menguji pengaruh kinerja keuangan

    terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan Corporate Social

    Responsibility dan Good Corporate Governace sebagai variabel

    pemoderasi. Hasil penelitian tersebut menemukan ada pengaruh

    kinerja keuangan yang diproksi dengan ROA terhadap nilai

    perusahaan. Oleh karena itu semakin baik kinerja keuangan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    23

    perusahaan, maka semakin tinggi nilai perusahaan. Selain itu

    diungkapkan bahwa selain melihat kinerja keuangan, pasar juga

    memberikan respon terhadap pengungkapan CSR oleh perusahaan.

    Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis:

    H1 : Pengungkapan CSR berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

    yang diukur melalui kinerja keuangan.

    2. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja

    Perusahaan yang diukur dengan Kinerja Pasar

    Kinerja pasar dalam penelitian ini diproksi dengan Tobins

    Q. Wolfe dan Carlos (2003) mengemukakan bahwa Tobins Q

    dapat digunakan sebagai salah satu indikator kinerja perusahaan

    untuk mengukur kinerja pasar. Tobins Q telah diterima dan

    digunakan secara luas sebagai pengukur nilai perusahaan. Sebagai

    contoh dalam penelitian Wolfe dan Carlos (2003), Widiastuti dan

    Usmara (2005), dan Harjoto & Jo (2007) menggunakan Tobins Q

    sebagai pengukur nilai perusahaan. Rasio Tobins Q sendiri

    didefinisikan sebagai rasio nilai pasar perusahaan dibagi nilai

    pengganti aktiva perusahaan. Jika nilai Q lebih besar dari satu, maka

    dapat disimpulkan bahwa pasar mengakui nilai aktiva perusahaan saat

    itu lebih tinggi daripada nilai penggantinya (Lee dan Tompskin,

    2003 dalam Widiastuti dan Usmara, 2005). Rasio Tobins Q

    merupakan ukuran yang menggambarkan prediksi pasar terhadap

    return yang dihasilkan dari setiap dolar yang diinvestasikan dalam

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    24

    aktiva perusahaan. Dengan kata lain Tobins Q merefleksikan

    ekspektasi investor tentang tingkat kembalian ekonomi (economic

    return) perusahaan masa depan.

    Adanya manfaat dari penerapan CSR mendorong

    perusahaan untuk lebih lagi mengungkapkan kegiatan CSR yang

    dilaksanakan baik melalui audit sosial, laporan-laporan sosial,

    maupun dalam laporan tahunan. Hal ini mengingat banyaknya

    investor dan kreditur yang kian melihat kegiatan CSR sebagai

    rujukan untuk melihat potensi keberlanjutan suatu perusahaan. Dengan

    adanya pengungkapan CSR dalam laporan tahunan, investor dan

    kreditur memiliki informasi lebih mengenai perusahaan sehingga

    mereka dapat menaruh kepercayaan kepada perusahaan tersebut

    serta tertarik untuk menginvestasikan dan meminjamkan modal

    mereka. Apresiasi dan reaksi pasar yang positif tersebut

    menciptakan suatu kinerja pasar yang baik bagi perusahaan yang

    mengakibatkan harga saham tinggi dan perusahaan dengan mudah

    menarik dana baru. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk

    berkembang dan menciptakan kondisi pasar yang sesuai, sehingga

    dapat meningkatkan kinerja pasar perusahaan, yang pada

    gilirannya akan menciptakan nilai perusahaan yang tinggi dan

    pertumbuhan yang berkelanjutan.

    Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk

    membuktikan adanya pengaruh tingkat pengungkapan CSR terhadap

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    25

    kinerja pasar. Penelitian yang dilakukan Sayekti dan Wondabio (2007),

    menemukan bahwa tingkat pengungkapan informasi CSR dalam

    laporan tahunan perusahaan berpengaruh negatif terhadap respon

    pasar terhadap laba (ERC). Hasil penelitian tersebut

    mengindikasikan bahwa investor mengapresiasi informasi CSR yang

    diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan.

    Harjoto dan Jo (2007) melakukan penelitian untuk melihat

    hubungan antara CSR dengan corporate governance, serta CSR

    dengan nilai perusahaan (firm value) dan kinerja perusahaan (firm

    performance). Nilai perusahaan diproksi dengan Tobins Q dan kinerja

    perusahaan yang digunakan adalah kinerja operasi yaitu ROA.

    Hasilnya menemukan bahwa pemilihan CSR berasosiasi positif dengan

    karakteristik governance, termasuk board independence, intitutional

    ownership, analyst following, dan take-over pressures. Hasil

    penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa penerapan CSR

    berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan kinerja operasi.

    Gozali et al. (2001) menemukan bahwa informasi CSR (kinerja

    lingkungan) direspon positif oleh pasar, yang ditandai oleh munculnya

    CAR di seputar tanggal pengumuman CSR. Sedangkan Alexander &

    Buchholz (1978) menyebutkan bahwa CSR tidak berpengaruh

    signifikan terhadap stock market.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    26

    Dari uraian diatas, maka dirumuskan hipotesis:

    H2 : Pengungkapan CSR berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

    yang diukur melalui kinerja pasar.

    3. Corporate Social Responsibility, Kinerja Perusahaan, dan Good

    Corporate Governance

    Corporate governance merupakan cara-cara untuk

    memberikan keyakinan pada para pemasok dana perusahaan akan

    diperolehnya return atas investasi mereka (Shleifer dan Vishny,

    1997). Faktor-faktor corporate governance juga dikorelasikan

    dengan tingkat pengungkapan informasi CSR dalam laporan

    tahunan perusahaan. Ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit,

    kualitas auditor eksternal, dan struktur kepemilikan berkorelasi positif

    dengan pengungkapan CSR (Haniffa dan Cokke, 2005; Sembiring,

    2003; Anggraini, 2006) (Sayekti dan Wondabio, 2007). Hasilnya

    menunjukkan adanya korelasi positif.

    Penganut paham corporate governance lebih mudah menerima

    adanya kebutuhan dan kewajiban untuk melaksanakan CSR karena

    kedua kegiatan tersebut berlandaskan pemahaman falsafah yang

    sama. Corporate governance menyangkut tanggung jawab

    perusahaan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan terutama atas

    kegiatan ekonomi dan segala dampaknya, sedangkan CSR adalah

    kegiatan yang diselenggarakan perusahaan untuk menaikkan tingkat

    kesejahteraan masyarakat di luar kegiatan utama perusahaan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    27

    Kedua kegiatan tersebut sama-sama bertujuan untuk

    mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham namun

    tetap memperhatikan pemangku kepentingan lainnya (Zarkasyi,

    2008). Oleh karena itu, perusahaan perlu mengembangkan

    sejumlah kebijakan untuk menuntun pelaksanaan CSR. Semua hal

    tersebut tidak terlaksana dengan baik apabila perusahaan tidak

    menerapkan good corporate governance beserta aspek-aspek yang

    termasuk di dalamnya.

    Dengan demikian, maka hipotesis yang dikemukakan adalah:

    H3a: Corporate governance berpengaruh pada hubungan

    pengungkapan CSR terhadap kinerja perusahaan yang diukur

    dengan kinerja keuangan.

    H3b: Corporate governance berpengaruh pada hubungan

    pengungkapan CSR terhadap kinerja perusahaan yang diukur

    dengan kinerja pasar.

    D. Kerangka Konseptual

    Kerangka konseptual memberikan dasar konseptual bagi

    penelitian yang mengidentifikasikan jaringan hubungan antara variabel

    yang dianggap penting bagi penelitian yang akan dilakukan. Adapun

    kerangka konseptual yang memperlihatkan pengaruh pengungkapan CSR

    terhadap nilai perusahaan dengan GCG sebagai variabel pemoderasi, dapat

    dilihat dalam skema di bawah ini:

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    28

    Gambar 2.1

    Step 1

    Step 2

    Step 3

    Step 4

    Variabel Independen Variabel Dependen

    Corporate Social Responsibility (CSR) Kinerja Perusahaan

    CSR Kinerja Keuangan (ROE)

    GCG

    CSR Kinerja Pasar (Tobins Q)

    GCG

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    29

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Desain Penelitian

    Penelitian yang dilakukan adalah hypothesis testing. Pengujian

    hipotesis dilakukan dengan menguji hubungan corporate social

    responsibility sebagai variabel independen terhadap kinerja perusahaan

    dengan good corporate governance sebagai variabel pemoderasi. Metode

    pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

    cross-sectional karena variabel yang digunakan dalam penelitian ini

    memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain dan penelitian

    dilakukan pada waktu bersamaan.

    B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

    Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

    terdaftar dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2009

    yaitu sebanyak 149 perusahaan, tahun 2010 yaitu sebanyak 149 perusahaan,

    dan tahun 2011 sebanyak 146.

    Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan purposive

    sampling. Kriteria untuk pengambilan purposive sampling, sebagai berikut:

    1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    2. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan

    perusahaan tahunan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    30

    3. Perusahaan manufaktur yang memiliki data yang sesuai dengan yang

    dibutuhkan peneliti.

    C. Data dan Metode Pengumpulan Data

    Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

    diperoleh dari laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan

    manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Indonesian

    Capital Market Directory (ICMD) tahun 2009 - 2011. Berdasarkan publikasi

    dari ICMD tersebut data yang digunakan adalah data yang berasal dari laporan

    tahunan untuk periode 2008, 2009 dan 2010.

    D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

    Berikut ini akan dijelaskan mengenai variabel-variabel penelitian dan

    pengukurannya.

    Variabel Independen

    Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Corporate

    Social Responsibility (CSR). Pedoman yang digunakan sebagai bahan

    rujukan dalam pengungkapan CSR adalah Global Reporting Initiative

    (GRI). Global Reporting Intiative (GRI) merupakan sebuah jaringan

    berbasis organisasi yang telah mempelopori perkembangan dunia, paling

    banyak menggunakan kerangka laporan keberlanjutan dan berkomitmen

    untuk terus-menerus melakukan perbaikan dan penerapan di seluruh dunia

    (www.csrindonesia.com).

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    31

    Tiga fokus pengungkapan GRI, antara lain:

    1. Indikator Kinerja Ekonomi (economic performance indicator), terdiri

    dari 9 item.

    2. Indikator Kinerja Lingkungan (environment performance indicator),

    30 item.

    3. Indikator Kinerja Sosial (social performance indicator) 40 item,

    terdiri dari:

    a. Tenaga Kerja (labor practices and decent work)

    b. Hak Asasi Manusia (human rights performance )

    c. Sosial (society)

    d. Tanggung Jawab Produk (product responsibility performance)

    CSR diukur menggunakan suatu indek yaitu Corporate Social

    Responsibility Indeks (CSRI). Perhitungan CSRI tersebut menggunakan

    pendekatan dikotomi yaitu setiap item CSRI diberi nilai 1 apabila

    diungkapkan, dan nilai 0 apabila tidak diungkapkan. Setiap item akan

    dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor perusahaan (Haniffa et

    al. dalam Rustiarini, 2010). Adapun rumus perhitungan CSRI adalah

    sebagai berikut:

    CSRIj = Xij

    nj

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    32

    Notasi:

    CSRIj = corporate social responsibility index perusahaan j

    Xij = jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan j

    nj = jumlah item untuk perusahaan j, nj 79

    Variabel Dependen

    Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    kinerja perusahaan yaitu kinerja pasar dan kinerja keuangan.

    a. Kinerja Keuangan disini diproksikan terhadap ROE. Menurut Widayanti,

    et al. (2002), Return on Equity (ROE) merupakan ukuran efesiensi

    perusahaan dalam menggunakan modal pemilik. ROE merupakan

    estimasi earnings per dollar dari modal kapital yang diinvestasikan.

    Rasio ROE sendiri dapat dihitung sebagai berikut (Gitman, 1998) :

    ROEt+1 = Net Incomet+1 x 100%

    Shareholder's equityt+1

    Notasi :

    ROE : Return on Equity

    Net Incomet+1 : Laba bersih

    Shareholders equityt+1 : Ekuitas pemegang saham

    b. Kinerja Pasar dalam penelitian ini diproksikan terhadap Tobins Q.

    Chong dan Lopez-de-Silanez (2006) dalam Kusumastuti, et al. (2007)

    mendefinisikan rasio Tobins Q sebagai nilai pasar dari ekuitas

    ditambah dengan total kewajiban dan kemudian dibagi dengan total

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    33

    aktivanya. Variabel ini dihitung sebagai berikut (Eddy dan Masud,

    dalam Widiastuti dan Usmara, 2005). Tobin Q dihitung dengan rumus :

    TOBINS Q = MVEt+1+ DEBTt+1

    TAt+1

    MVEt+1 = Pt+1 Qsharest+1

    DEBTt+1 = (CLt+1 CAt+1) + INVt+1 +LTLt+1

    Notasi:

    TOBINS Q : Kinerja pasar

    MVEt+1 : Nilai pasar dari jumlah lembar saham beredar,

    DEBTt+1 : Nilai total kewajiban perusahaan,

    TAt+1 : Nilai buku dari total aktiva perusahaan,

    Pt+1 : Harga saham penutupan akhir tahun,

    Qsharest+1 : Jumlah saham beredar akhir tahun,

    CLt+1 : Kewajiban jangka pendek,

    CAt+1 : Aktiva lancar,

    INVt+1 : Nilai buku persediaan,

    LTLt+1 : Kewajiban jangka panjang.

    Rasio ini merupakan konsep yang berharga karena menunjukkan

    estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari

    setiap dolar investasi inkremental. Jika rasio Q di atas satu, ini

    menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang

    memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi, hal

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    34

    ini akan merangsang investasi baru. Jika rasio Q di bawah satu,

    investasi dalam aktiva tidaklah menarik (Herawaty, 2009).

    Variabel Pemooderasi

    Variabel pemoderasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    corporate governance yang diproksikan menggunakan kepemilikan

    institusional.

    Kepemilikan institusional

    Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham oleh

    pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar

    negeri, dana perwalian serta institusi lainnya pada akhir tahun (Shien, et al.

    dalam Sabrina, 2010). Menurut Wening (2009), kepemilikan institusional

    merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

    Adanya kepemilikan oleh investor institusional akan mendorong

    peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen,

    karena kepemilikan saham mewakili suatu sumber kekuasaan yang dapat

    digunakan untuk mendukung atau sebaliknya terhadap kinerja

    manajemen.

    Brous dan Kini (1994) menyatakan bahwa ketatnya pengawasan

    yang dilakukan oleh investor institusional sangat tergantung pada

    besarnya investasi yang dilakukan. Bathala et al. (1994) juga

    menemukan bahwa kepemilikan institusional menggantikan kepemilikan

    manajerial dalam mengontrol agency cost. Semakin besar kepemilikan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    35

    oleh institusi keuangan maka akan semakin besar kekuatan suara dan

    dorongan institusi keuangan untuk mengawasi manajemen dan akibatnya

    akan memberikan dorongan yang lebih besar untuk mengoptimalkan

    nilai perusahaan sehingga kinerja perusahaan juga akan meningkat.

    Keberadaan investor institusional dapat menunjukkan mekanisme

    corporate governance yang kuat yang dapat digunakan untuk

    memonitor manajemen perusahaan. Pengaruh investor institusional

    terhadap manajemen perusahaan dapat menjadi sangat penting serta

    dapat digunakan untuk menyelaraskan kepentingan manajemen dengan

    para pemegang saham (Solomon dan Solomon, 2004 dalam Sabrina,

    2010).

    E. Metode Analisis Data

    1. Statistik Deskriptif

    Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

    data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

    maksimum, minimum, sum, dan range (Ghozali, 2009).

    2. Pengujian Hipotesis

    Analisis Regresi Berganda

    Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis

    regresi berganda dimana sebelumnya dilakukan clean up data dengan

    pemenuhan asumsi klasik untuk memastikan bahwa data penelitian

    valid, tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisien regresinya efisien

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    36

    (Gujarati, dalam TCY DJS community, 2010). Pengujian asumsi klasik

    terdiri dari beberapa macam pengujian, meliputi:

    a. Uji asumsi klasik

    a.) Uji Multikolonieritas

    Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

    regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas

    (independen) (Ghozali, 2009).

    Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

    variable independen. Untuk mendeteksi ada atau tidak adanya

    multikolonieritas di dalam model regresi menurut Ghozali (2009),

    yaitu :

    1.) Dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel bebas. Jika

    matrik antar variabel bebas mempunyai korelasi yang tinggi

    (umumnya di atas 0,90) maka terdapat indikasi terjadinya

    multikolinieritas.

    2.) Dengan melihat colinierity statistic yaitu nilai tolerance dan

    nilai variance inflation factor (VIF). Secara umum nilai

    tolerance yang dipakai adalah 0,10 atau sama dengan nilai VIF

    diatas 10. Jika nilai VIF dibawah 10 maka diantara variabel

    bebas tidak terdapat indikasi terjadinya multikolinieritas.

    b.) Uji Autokolerasi

    Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

    linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    37

    dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2009).

    Untuk mengetahui dan menguji ada tidaknya autokorelasi dalam

    model analisis regresi, bisa digunakan cara pengujian statistik

    Durbin Watson (DW).

    Tabel 3.1

    Tabel Nilai Durbin-Watson

    Nilai DW Kesimpulan

    Kurang dari 1,10

    1,10 sampai 1,54

    1,55 sampai 2,46

    2,47 sampai 2,90

    Lebih dari 2,91

    Ada autokorelasi

    Tanpa kesimpulan

    Tidak ada autokorelasi

    Tanpa kesimpulan

    Ada autokorelasi

    c.) Uji Heteroskedastisitas

    Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

    regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan

    ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2009). Untuk menentukan

    heteroskedastisitas dengan grafik scatterplot, titik yang terbentuk

    harus menyebar secara acak, baik di atas maupun di bawah angka 0

    pada sumbu Y. Bila kondisi ini terpenuhi maka tidak terjadi

    heteroskedastisitas (Ghozali, 2009).

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    38

    d.) Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

    regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

    normal (Ghozali, 2009). Untuk menguji data yang berdistribusi

    normal akan digunakan alat uji normalitas, yaitu One Sample

    Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan terdistribusi normal jika

    signifikansi variabel dependen memiliki nilai signifikansi lebih

    dari 10 %. Data penelitian yang baik adalah yang terdistribusi

    secara normal (TCY DJS community, 2010).

    Persamaan regresi berganda untuk pengujian hipotesis dalam

    penelitian ini adalah:

    1. Untuk menguji hipotesis 1, maka digunakan model sebagai

    berikut:

    Q = 0 + 1 CSRI + e

    2. Untuk menguji hipotesis 2, maka digunakan model sebagai

    berikut:

    ROE = 0 + 1 CSRI + e

    3. Untuk menguji hipotesis 3a, maka digunakan model

    sebagai berikut:

    KP = 0 + 1CSRI + 2CG + 3CSRIxCG + e

    4. Untuk menguji hipotesis 3b, maka digunakan model

    sebagai berikut:

    KK = 0 + 1CSRI + 2CG + 3CSRIxCG + e

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    39

    Notasi :

    KP : Kinerja Pasar

    KK : Kinerja Keuangan

    Q : Tobins Q

    ROE : Return on Equity

    0 : konstanta

    1-3 : koefisien regresi

    CSRI : Corporate Social Responsibility Index

    GCG : Good Corporate Governance

    e : error

    Uji Interaksi

    Banyak penelitian di bidang manajemen dan akuntansi

    menggunakan variabel pemoderasi. Variabel pemoderasi adalah variabel

    independen yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara

    variabel independen lainnya terhadap variabel dependen. Salah satu cara

    dalam menguji regresi dengan variabel moderating adalah dengan

    melakukan uji interaksi. Uji interaksi atau sering disebut dengan

    Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus

    regresi berganda linier dimana dalam persamaan regresinya mengandung

    unsur interaksi (Ghozali, 2009).

    a. Koefisien Determinasi (R2)

    Menurut Ghozali (2009), koefisien determinasi (R) pada intinya

    mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    40

    variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah

    antara nol dan satu. Nilai R yang kecil berarti kemampuan

    variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

    dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

    variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

    dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

    b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

    Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

    independen atau bebas yang dimasukkan dalam model meempunyai

    pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat

    (Ghozali, 2009). Dengan tingkat signifikansi 5 % , maka kriteria

    pengujian adalah sebagai berikut:

    1. Apabila nilai signifikansi f 0.05, maka Ho ditolak.

    2. Apabila nilai signifikansi f 0.05, maka Ho diterima.

    c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

    Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

    satu variabel penjelas/independen secara individual dalam

    menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2009). Dengan

    tingkat signifikansi 5 % , maka kriteria pengujian adalah sebagai

    berikut :

    1. Apabila nilai signifikansi t 0.05, maka Ho ditolak.

    2. Apabila nilai signifikansi t 0.05, maka Ho diterima.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    41

    BAB IV

    ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Data

    1. Seleksi Sampel

    Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa annual report

    tahun 2007-2009 perusahaan manufaktur di Indonesia, yang dipublikasikan

    oleh website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Teknik

    pengambilan sampel yang digunakan yaitu purpose sampling dengan tujuan

    untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria

    yang ditentukan sebelumnya.

    Tabel 4.1

    Sampel penelitian tahun 2007

    Keterangan Jumlah

    Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI untuk tahun 2007

    Tidak tersedia laporan tahunan lengkap selama tahun 2007

    Tersedia laporan tahunan lengkap selama tahun 2007

    Tidak memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-

    variabel yang digunakan dalam penelitian

    Total Sampel

    149

    99

    50

    10

    40

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    42

    Tabel 4.2

    Sampel penelitian tahun 2008

    Keterangan Jumlah

    Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI untuk tahun 2008

    Tidak tersedia laporan tahunan lengkap selama tahun 2008

    Tersedia laporan tahunan lengkap selama tahun 2008

    Tidak memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-

    variabel yang digunakan dalam penelitian

    Total Sampel

    149

    87

    62

    17

    45

    Tabel 4.3

    Sampel penelitian tahun 2009

    Keterangan Jumlah

    Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI untuk tahun 2008

    Tidak tersedia laporan tahunan lengkap selama tahun 2008

    Tersedia laporan tahunan lengkap selama tahun 2008

    Tidak memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-

    variabel yang digunakan dalam penelitian

    Total Sampel

    147

    90

    57

    18

    39

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    43

    2. Statistik Deskriptif

    Statistik deskriptif merupakan tahap awal penelitian untuk menggali

    deskripsi data yang berhasil dihimpun agar dengan mudah diperoleh

    gambaran karakteristik objek dari data tersebut.

    Tabel 4.4

    Statistik Deskriptif

    Variabel N Min Max Mean St. Dev

    ROE 122 -46,96 83,73 19,6088 22,221

    Tobin'sQ 122 0,10 28,51 2,3054 3,756

    CSR 122 0,13 0,56 0,3087 0,109

    CG

    MOD

    122

    122

    0,13

    0.036

    0,98

    0,402

    0,7247

    0,186

    0,198

    0,086

    Sumber: Data Sekunder yang diolah

    Dari pengujian deskriptif statistik yang tersaji pada tabel

    menunjukkan kinerja perusahaan yang diukur dengan ROE dan Tobins

    Q. Nilai minimum ROE adalah -46,96, yaitu oleh PT. Pioneerindo

    Gourmet Internasional Tbk, dan maksimum untuk ROE adalah 83,73 oleh

    PT. Unilever Indonesia Tbk, sedangkan nilai mean dan standar deviasi

    sebesar 19,6088 dan 22,221. Nilai minimum dan maximum untuk Tobins

    Q yaitu 0,10 dan 28,51, dimana untuk nilai minimum oleh PT. Semen

    Gresik Tbk, dan nilai maksimum oleh PT. Myoh Technology Tbk,

    sedangkan nilai mean atau rata-rata adalah sebesar 2,3054 dan standar

    deviasi sebesar 3,756, hal ini berarti bahwa rata-rata nilai perusahaan

    dianggap menarik, karena rasio-Q di atas satu. Pada umumnya investor

    lebih memilih perusahaan yang memiliki rasio-Q diatas satu, karena hal itu

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    44

    menunjukan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang

    memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi.

    Nilai minimum dan maximum untuk CSR yaitu 0,13 dan 0,56,

    dimana untuk nilai minimum oleh PT. Myoh Technology Tbk, dan nilai

    maksimum oleh PT. Astra Internasional Tbk, sedangkan nilai mean atau

    rata-rata adalah sebesar 0,3087 dan standar deviasi sebesar 0,109. Nilai

    minimum CG adalah 0,13, yaitu oleh PT. Inter Delta Tbk, dan maksimum

    untuk CG adalah 0,98 oleh PT. Myoh Technology Tbk, sedangkan nilai

    mean dan standar deviasi sebesar 0,7247 dan 0,198, sedangkan untuk

    variabel moderating nilai minimum adalah 0,036, yaitu oleh PT. Inter

    Delta Tbk, dan maksimum adalah 0,402 oleh PT. SMART Tbk, sedangkan

    nilai mean dan standar deviasi sebesar 0,186 dan 0,086.

    B. Uji Asumsi Klasik

    Suatu model dinyatakan baik untuk alat prediksi apabila

    mempunyai sifat best linier unbiased estimator (Gujarati, 2003). Agar

    model regresi yang dipakai dalam penelitian ini secara teoritis

    menghasilkan nilai parametrik yang sesuai, terlebih dahulu data harus

    memenuhi empat uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang telah dilakukan

    dan hasilnya adalah sebagai berikut:

    1. Uji Normalitas

    Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,

    variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal atau

    tidak. Suatu model regresi yang baik adalah dimana datanya

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    45

    berdistribusi normal atau mendekati normal. Untuk menguji normalitas

    data, pada penelitian ini menggunakan metode uji statistik non-

    parametrik Kolmogorov-Smirnov. Dalam mengambil keputusan dilihat

    dari hasil uji K-S, jika nilai probabilitas signifikansinya lebih besar

    dari 0,05 maka data terdistribusi secara normal. Sebaliknya, jika nilai

    probabilitas signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak

    terdistribusi secara normal. Hasil uji normalitas tersebut dapat diketahui

    dari nilai Unstandardized Residual pada Tabel 4.1 berikut:

    Regresi 1

    Tabel 4.5

    Nilai R, R square, SEE, Durbin-Watson

    Keterangan Nilai Sig.

    R 0,239

    R Square 0,057

    Adj. R Square 0,049

    Std. Error of the

    Estimate 21,66496

    Durbin-Watson 2,246

    Kolmogorov-Smirnov Z 1,330 0,058

    Sumber : Data sekunder yang diolah

    Dari tabel 4.5 di atas menunjukkan hasil uji normalitas sebesar

    0,058, dimana tingkat signifikansi di atas 0,05 yang berarti bahwa

    variabel-variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    46

    Regresi 2

    Tabel 4.6

    Nilai R, R square, SEE, Durbin-Watson

    Keterangan Nilai Sig.

    R 0,374

    R Square 0,140

    Adj. R Square 0,132

    Std. Error of the

    Estimate 0,963

    Durbin-Watson 1,981

    Kolmogorov-Smirnov Z 0,624 0,831

    Sumber : Data sekunder yang diolah

    Dari tabel 4.6 di atas menunjukkan hasil uji normalitas sebesar

    0,831, dimana tingkat signifikansi di atas 0,05 yang berarti bahwa

    variabel-variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal.

    Regresi 3

    Tabel 4.7

    Nilai R, R square, SEE, Durbin-Watson

    Keterangan Nilai Sig.

    R 0,034

    R Square 0,111

    Adj. R Square 0,089

    Std. Error of the

    Estimate 21,21075

    Durbin-Watson 2,177

    Kolmogorov-Smirnov Z 1.272 0,079

    Sumber : Data sekunder yang diolah

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    47

    Dari tabel 4.7 di atas menunjukkan hasil uji normalitas sebesar

    0,079, dimana tingkat signifikansi di atas 0,05 yang berarti bahwa

    variabel-variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal.

    Regresi 4

    Tabel 4.8

    Nilai R, R square, SEE, Durbin-Watson

    Keterangan Nilai Sig.

    R 0,438

    R Square 0,192

    Adj. R Square 0,171

    Std. Error of the

    Estimate 0,941

    Durbin-Watson 1,845

    Kolmogorov-Smirnov Z 0,907 0,383

    Sumber : Data sekunder yang diolah

    Dari tabel 4.8 di atas menunjukkan hasil uji normalitas sebesar

    0,383, dimana tingkat signifikansi di atas 0,05 yang berarti bahwa

    variabel-variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal.

    2. Uji Multikolonieritas

    Uji multikolinieritas diuji dengan melihat nilai tolerance serta

    nilai Variance Inflation Factor (VIF). Dikatakan tidak terdapat

    multikolinieritas dalam model regresi jika tolerance > 0,1 atau VIF < 10

    (Ghozali, 2009). Hasil pengujian untuk masing-masing variabel adalah

    sebagai berikut:

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    48

    Regresi 3

    Tabel 4.9

    Uji Multikolinieritas

    Model Collinearity Statistics

    Tolerance VIF

    1 (Constant)

    CSR

    CG

    MOD

    0,073

    0,175

    0,041

    13,782

    5,723

    24,150

    Sumber: Data sekunder yang diolah

    Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dua variabel mempunyai nilai

    VIF > 10. Sehinggga dapat disimpulkan bahwa terjadi multikolinearitas.

    Multikolinearitas terjadi karena variabel moderating merupakan perkalian

    variabel yang lain, sehingga asumsi multikolinearitas dapat diabaikan.

    Regresi 4

    Tabel 4.10

    Uji Multikolinieritas

    Model Collinearity Statistics Tolerance VIF

    1 (Constant)

    CSR

    CG

    MOD

    0,073

    0,175

    0,041

    13,782

    5,723

    24,150

    Sumber: Data sekunder yang diolah

    Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dua variabel mempunyai nilai

    VIF > 10. Sehinggga dapat disimpulkan bahwa terjadi multikolinearitas.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    49

    Multikolinearitas terjadi karena variabel moderating merupakan perkalian

    variabel yang lain, sehingga asumsi multikolinearitas dapat diabaikan.

    3. Uji Autokorelasi

    Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

    model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

    periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi

    korelasi, maka dinamakan terjadi problem autokorelasi yang menyebabkan

    model yang digunakan tidak layak dipakai. Untuk mendeteksi adanya

    autokorelasi digunakan nilai Durbin Watson (Ghozali, 2009).

    Berdasarkan hasil analisis regresi 1 pada tabel 4.5 diperoleh nilai

    DW sebesar 2.246. Berdasarkan kriteria pada tabel 3.1 nilai du = 1,694

    dan 4-du = 2,304. Dengan demikian diperoleh bahwa nilai DW berada

    diantara du yaitu 1,694 dan 4 du yaitu 2,304, maka nilai tersebut masuk

    dalam penerimaan H0 atau daerah nonautokorelasi, maka H0 diterima

    sehingga dapat disimpulkan bahwa autokorelasi tidak terjadi pada regresi

    1, sehingga asumsi klasik autokorelasi dipenuhi. Hasil analisis regresi 2

    pada tabel 4.6, diperoleh nilai DW = 1,981. Sedangkan nilai du = 1.613

    dan 4-du = 2.264. Dengan demikian diperoleh bahwa nilai DW berada

    diantara du yaitu 1,613 dan 4 du yaitu 2,264, maka H0 diterima sehingga

    dapat disimpulkan bahwa autokorelasi tidak terjadi, sehingga asumsi

    klasik autokorelasi dipenuhi.

    Adapun hasil analisis regresi 3 seperti yang terlihat pada tabel 4.7,

    diperoleh nilai DW = 2,177. Sedangkan nilai du = 1,613 dan 4-du =

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    50

    2,264. Dengan demikian diperoleh bahwa nilai DW berada diantara du

    yaitu 1,613 dan 4 du yaitu 2,264, maka H0 diterima sehingga dapat

    disimpulkan bahwa autokorelasi pada regresi 3 tidak terjadi, sehingga

    asumsi klasik autokorelasi dipenuhi. Sedangkan hasil analisis regresi 4

    pada tabel 4.8, diperoleh nilai DW = 1,845. Sedangkan nilai du = 1,654

    dan 4-du = 2,306. Dengan demikian diperoleh bahwa nilai DW berada

    diantara du yaitu 1,654 dan 4 du yaitu 2,306, maka H0 diterima sehingga

    dapat disimpulkan bahwa autokorelasi tidak terjadi, sehingga asumsi

    klasik autokorelasi dipenuhi.

    4. Uji Heterokedastisitas

    Pengujian terhadap asumsi heteroskedastisitas dilakukan dengan

    uji scatterplot. Pengambilan keputusan uji ini didasarkan dengan melihat

    penyebaran titik-titik yang dihasilkan. Apabila dari grafik scatterplot

    terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas

    maupun dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka dapat

    disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model

    regresi (Ghozali, 2009). Hasil uji statistik terhadap adanya

    heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar masing-

    masing model berikut ini:

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i