pengaruh penggunaan sosial media terhadap...

108
PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP PARTISIPASI POLITIK ONLINE Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Hasanul Banna 11151110000047 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA

TERHADAP PARTISIPASI POLITIK ONLINE

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Hasanul Banna

11151110000047

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan
Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan
Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan
Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

v

ABSTRAK

Dalam beberapa tahun terakhir, terutama Pilkada 2017 DKI, tren partisipasi politik

online di Indonesia meningkat. Dalam pemilihan DKI Jakarta 2017, terjadi pertempuran

sengit antara kandidat untuk gubernur tidak hanya terjadi di dunia nyata, tetapi juga di

dunia maya, terutama di media sosial. Diskusi partisipasi politik, keduanya partisipasi

politik online dan partisipasi politik offline tidak dapat dipisahkan dari demokrasi. Dalam

Pilkada DKI 2017 terlihat berbagai kegiatan politik di dunia maya, termasuk partisipasi

politik online, menyebabkan berbagai pengaruh dan implikasi pada kehidupan orang-

orang, serta kehidupan bangsa dan negara. Berdasarkan pada pengamatan, analisis, dan

studi literatur ada banyak faktor yang mempengaruhi partisipasi politik online.

Dalam penelitian ini, diperkirakan ada faktor yang memiliki pengaruh besar pada

partisipasi politik online adalah intensitasnya penggunaan media sosial. Penelitian ini

adalah penelitian kuantitatif dilakukan di FISIP UIN JAKARTA dengan peserta

penelitian angkatan 2015-2018. Penelitian ini memberikan hasil bahwa tingkat partisipasi

online mahasiswa FISIP relatif sedang, intensitas penggunaan media sosial

diklasifikasikan sebagai tinggi, tetapi memiliki identitas ekspresi politik yang menengah.

Dari hasil statistic Analisis menggunakan Smart PLS, ditemukan bahwa intensitas

penggunaan media sosial melalui ekspresi politik memiliki pengaruh signifikan terhadap

partisipasi politik online. Dari hasil penelitian ini juga diketahui variabel moderasi yang

mempengaruhi hubungan tersebut adalah waktu penggunaan media, pengetahuan politik,

afiliasi politik dan kinerja pemerintah

Keyword : Sosial Media, Partisipasi Politik Online, ANT, Moderasi

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kehadirat Allah SWT karena

berkat kekuasaan Nya, rahmat, karunia, dan Anugrah-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis limpahkan kepada Nabi

besar Muhammad SAW beserta sahabat, keluarga serta pengikutnya hingga akhir

zaman.

Untuk yang paling istimewa keluarga dan sanak saudara, karena telah

memberikan bantuan materi dan nonmaterial, semangat serta kesabaran yang tiada

henti kepada penulis.

Skripsi ini bukan hanya hasil karya penulis seorang diri, karena banyak

pihak-pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, izinkan

penulis untuk mengucapkan rasa terima kasih penulis yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Ibu Prof Dr. Hj Amany Burhanudin Lubis, Lc, Ma selaku Rektor UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Ali Munhanif, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dr. Cucu Nurhayati, M.Si., dan Ibu Dr. Joharotul Jamilah, M.Si.,

selaku masing-masing Ketua dan Sekretaris Program Studi Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah membawa Prodi Sosiologi ke garda terdepan

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

vii

(Akreditasi A). Terimakasih telah menyetujui permohonan penyusunan

skripsi ini,

4. Bapak Hendro Prasetyo selaku Dosen pembimbing, berbaik hati

menyempatkan waktu luang di tengah kesibukan kepada penulis untuk

mendiskusikan berbagai hal dari mulai seminar proposal hingga menjadi

sebuah skripsi . Terimakasih atas ketelitian, kesabaran, dan dukungan

moril yang diberikan, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan pembelajaran

berharga kepada penulis. Dan juga untuk seluruh staff Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. Khairunnisa Hia, Zhafira Rahmayani, Annisa Pratiwi, Rafli Wiyan

Affandi, Oka Pangestu Adi, Yunandika, Ferbian Ahmad Rifai,

Muhammad Nur Romdoni, Dodi Kurniawan, Hanif Susila, Aldo Ghani

Atmojo, Zainal Murtado, Dedeh, Inas, Surya, Nailu. (RANDOM

SQUAD), Terimakasih atas support dan doa yang diberikan.

7. Kawan-kawan Sosiologi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan

2015 Terima kasih karena telah menjadi teman seperjuangan yang luar

biasa.

8. Terima kasih terkhusus untuk Citra Dwikasari yang sudah membantu,

mensupport, mengedit, merevisi selama proses semprop sampai skripsi.

Semoga masih bisa berproses bareng ke depannya.

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

viii

9. Terima kasih juga kepada Travelio, Adly, Chivalry, Despotik, Geral,

Almori, Redi, Firman, Mahessa, Don Serena dan teman-teman

Alaskafinier lainnya yang telah memberikan banyak pembelajaran selama

kuliah.

10. Semua pihak yang telah berinteraksi kepada penulis dan memberikan

semangat serta inspirasi dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis

menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik yang

membangun.Semoga penelitian ini memberi manfaat dan pengetahuan

bagi pembaca.

Wassalamualaikum. Wr. Wb

Jakarta, 20 Januari 2020

Hasanul Banna

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

ix

DAFTAR ISI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ........................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ....................................................... ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI. ..................................................... iii

ABSTRAK. ............................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................. v

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ix

DAFTAR GRAFIK ................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah …………………………………………………. 1

B. Pertanyaan Penelitian ……………………………………………….. 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………………… 9

D. Tinjauan Pustaka ……………………………………………………. 10

1. Penggunaan Sosial Media dan Ekspresi Politik ………………… 10

2. Ekspresi Politik dan Partisipasi Politik Online …………………. 13

3. Sosial Media, Partisipasi Politik Online dan Moderasi ………… 14

E. Kerangka Teoritis …………………………………………………… 15

1. Landasan Teori …………………………………………………. 15

2. Definisi Konseptual……………………………………………... 20

a) Operasional Media Sosial…………………………………… 20

b) Partisipasi Politik Online …………………………………… 22

F. Metode Penelitian …………………………………………………... 26

1. Desain Penelitian ………………………………………………... 26

2. Kerangka Analisis ………………………………………………. 27

3. Skala Pengukuran ……………………………………………….. 30

G. Strategi Penarikan Sampel …………………………………………. 32

1. Populasi …………………………………………………………. 32

2. Sampel …………………………………………………………... 33

3. Rumus Slovin …………………………………………………… 33

4. Penarikan Sampel ………………………………………………. 33

H. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………… 35

I. Uji Statistik ………………………………………………………… 35

J. Kerangka Berpikir …………………………………………………. 39

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

x

BAB II GAMBARAN UMUM ………………………………………..

A. Gambaran Umum FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ………… 40

1. Sejarah FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ………………… 40

B. Program Studi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ……………. 41

1. Program Studi Hubungan Internasional ………………………… 41

2. Program Studi Sosiologi ………………………………………… 41

3. Program Studi Ilmu Politik ……………………………………… 42

C. Profil Mahasiswa FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta …………. 42

D. Perilaku Sosial Media Mahasiswa FISIP UIN Jakarta ……………... 44

E. Perilaku Politik Mahasiswa FISIP UIN Jakarta ……………………. 45

BAB III ANALISIS DESKRIPTIF …………………………………...

A. Deskripsi Data Responden ………………………………………… 47

B. Deskripsi Variabel Penelitian ……………………………………… 55

1. Analisis Penggunaan Media Sosial …………………………….. 56

2. Analisis Ekspresi Politik ……………………………………….. 57

3. Analisis Partisipasi Politik Online ............................................... 58

BAB IV ANALISIS INFERENSIAL…………………………………

A. Analisis PLS-SEM ………………………………………………... 62

1. Evaluasi Outer Model …………………………………………. 62

a) Validitas Konvergen ………………………………………. 62

b) Validitas Diskriminan ……………………………………... 64

2. Evaluasi Inner Model ………………………………………….. 65

3. Pengujian Hipotesis …………………………………………… 67

4. Analisis Moderasi ……………………………………………... 69

a) Kelompok Berdasarkan Keefektifan Pemerintah …………. 71

b) Kelompok Berdasarkan Minat Politik …………. 72

c) Kelompok Berdasarkan Pengetahuan Politik …………….. 73

B. Pembahasan ………………………………………………………. 74

1. Sosial Media dan Partisipasi Politik Online dalam ANT ……... 74

2. Sosial Media, Ekspresi Politik dan Partisipasi Politik Online … 76

3. Sosial Media, Partisipasi Politik Online dan Moderasi ……….. 79

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

xi

BAB V PENUTUP ……………………………………………………

A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 82

B. Saran ……………………………………………………………… 84

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………

LAMPIRAN …………………………………………………………...

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel I.E.1 Operasionalisasi Variabel………………………………… 24

Tabel I.F.2 Skala Pengukuran………………………………………… 31

Tabel I.F.3 Kekuatan Variabel Berdasarkan Mean …………………... 31

Tabel I.G.4 Populasi Penelitian……………………………………….. 32

Tabel I.G.5 Sampel Penelitian………………………………………… 34

Tabel II.E.2 Jumlah Mahasiswa ……………….................................... 42

Tabel II.E.1 Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin…………………. 44

Tabel III.B.1 Kekuatan Penggunaan Medsos Berdasarkan Mean…….. 57

Tabel III.B.2 Kekuatan Ekspresi Politik Berdasarkan Mean…………. 57

Tabel III.B.3 Kekuatan Partisipasi Politik Online Berdasarkan Mean… 58

Tabel IV.A.1 Nilai Outer Loading……………………………………. 63

Tabel IV.A.2 Berdasarkan Nilai AVE……………………………….... 63

Tabel IV.A.3 Berdasarkan Alpha dan Reliability……………………... 64

Tabel IV.A.4 Berdasarkan Nilai Cross Loading……………………… 65

Tabel IV.A.5 Berdasarkan Nilai R-Square……………………………. 65

Tabel IV.A.6 Berdasarkan Nilai T-statistics…………………………... 68

Tabel IV.A.7 Analisis Moderasi………………………………………. 69

Tabel IV.A.8 Moderasi Berdasarkan Kinerja Pemerintah…………….. 71

Tabel IV.A.9 Moderasi Berdasarkan Minat Politik…………………… 72

Tabel IV.A.10 Moderasi Berdasarkan Pengetahuan Politik…………... 73

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik I.F.1 Hipotesis Penelitian……………………………………… 30

Grafik IV.A.1 Berdasarkan Hubungan Variabel………………………... 67

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Derasnya arus globalisasi dan arus teknologi menjadikan indonesia

harus beradaptasi dengan teknologi internet. Sejak awal kehadirannya,

internet tidak pernah lepas dari perhatian masyarakat kelas manapun, baik

bawah hingga atas. Meskipun tergolong dalam teknologi yang baru namun

internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu

menghadirkan hal-hal baru yang membuat penggunanya mampu

menggunakan internet dengan jangka waktu panjang. Salah satu buah dari

internet yang memberikan pengaruh sangat besar dalam masyarakat dunia

saat ini adalah media sosial. Media sosial menjadi alat baru yang memberikan

dampak signifikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di dalamnya

lingkungan politik dunia umumnya dan politik Indonesia khususnya.

Media sosial sudah memberikan banyak warna pada kehidupan akhir-

akhir ini. Semua urusan muali dari hal kecil hingga besar pasti melibatkan

media sosial, baik urusan ekonomi, sosial, lingkungan bahkan politik

sekalipun semuanya tak luput dari media sosial. Dari laporan berjudul

"Essential Insights Into Internet, Social Media, Mobile, and E-Commerce Use

Around The World" yang diterbitkan tanggal 30 Januari 2018, dari total

populasi Indonesia sebanyak 265,4 juta jiwa, pengguna aktif media sosialnya

mencapai 130 juta dengan penetrasi 49 persen.

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

2

Berdasarkan data yang didapat dari Hootsuite terkait media sosial yang

menguasai di Indonesia (https://tekno.kompas.com, diakses pada tanggal 18-

09-2018). Facebook menjadi urutan pertama sebagai media sosial dengan

user terbanya sekitar 110 juta. Disusul oleh instagram dengan user sekitar 55

juta, berbanding setengah dengan pemakai Facebook. Di posisi ketiga ada

youtube dengan user sekitar 50 juta, youtube pun dianugrahi sebagai media

sosial teraktif yang digunakan masyarakat Indonesia. Diposisi terakhir ada

Twitter dengan user tidak diketahui namun ada sekitar 4,1 miliar tweet yang

sudah keluar.

Penguasa media sosial saat ini adalah generasi milenial, atau yang bisa

disebut dengan generasi Y. Para ahli biasanya mendefinisikan batas milenial

menggunakan awal 1980-an sebagai awal kelahiran kelompok ini dan

pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an sebagai akhir kelahiran

(https://id.wikipedia.org/ diaskes pada tanggal 31 Januari 2020). Penelitian

lain dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa sembilan puluh satu

persen dari 16 hingga 24 tahun menggunakan internet untuk media sosial

(https://techno.okezone.com/ diakses pada tanggal 31 Januari 2020). Hal itu

dibuktikan dengan data survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

(APJII), hampir separuh dari total pengguna internet di Indonesia merupakan

masyarakat dalam kelompok usia 19-34 tahun (49,52%). Jumlah pengguna

internet dan media sosial dari kalangan pemuda diperkirakan akan terus

melesat. Hal tersebut bisa terjadi mengingat dimulai tahun 2020 sampai

dengan tahun 2035 usia produktif akan terus meningkat, fenomena itu yang

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

3

disebut dengan bonus demografi (https://databoks.katadata.co.id diakses pada

tanggal 20-09-2018).

Politik menjadi salah satu aspek kehidupan yang inheren dengan media

sosial. Media sosial sudah berhasil menjadi alat penting dalam politik, baik

sebagai penjaga status quo bagi penguasa atau menjadi alat pendobrak bagi

oposisi. Peristiwa musim semi Arab menjadi contoh revolusi yang

menggunakan sosial media untuk menggalang kekuatan untuk

menggulingkan kekuasaan dan berhasil. Proses itu dimulai dengan pemuda

Mesir yang menggunakan Media sosial untuk menyebarkan informasi-

informasi baru sebagai cara alternatif karena media massa sudah dihegomi

oleh penguasa. Gerakan itu berhasil mendapatkan banyak dukungan hingga

dapat memobilisasi massa untuk menjatuhkan rezim yang otoriter (Ipek,

Yasar dan Nahide, 2013). Hal tersebut dirasakan sampai ke Cina hingga

akhirnya pemerintah mengambil tindakan untuk memblokir pencarian kata

“Egypt” di situs pencarian internet untuk menghindari pergolakkan yang

serupa. (Ashraf, 2011). Sosial media adalah pisau bermata dua tergantung

bagaimana dan siapa yang menggunakannya.

Selain menjadi ancaman, media sosial melahirkan banyak peristiwa-

peristiwa besar dalam ranah politik. Keberhasilan Barrack Obama sebagai

presiden (Suhendra, 2014) merupakan bentuk revolusi komunikasi politik.

Presiden Obama menjadi orang hitam pertama yang berhasil menduduki

jabatan tertinggi di Amerika dengan menggunakan media sosial sebagai

media kampanye. Hal itu berhasil menarik suara anak-anak muda, begitupun

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

4

di periode selanjutnya media sosial kembali digunakan dan kembali berhasil

memenangkan kontestasi demokrasi untuk kedua kalinya. Sejak saat itu

negara-negara lain mulai mengikuti langkah menjadikan media sosial untuk

melakukan agenda kampanye dan kepentingan lain.

Fenomena pemanfaatan media sosial di Indonesia dalam kepentingan

politik mulai terasa sekitar tahun 2012 pada saat Pilkada di DKI Jakarta dan

penyelamatan KPK. Hampir semua calon menggunakan media sosial guna

menarik suara khususnya anak-anak muda. Sejumlah ikon pemuda pun

dimanfaatkan untuk mendapatkan suara di pilkada. Nada apatis (tidak peduli)

yang selama ini menjadi kesan utama sikap generasi muda Jakarta perlahan

mulai mengalami erosi (berkurang) (Priyono dkk, 2014). Hal itu dibuktikan

dengan turunnya tingkat apatis di DKI Jakarta pada kontestasi terakhir di

tahun 2017, mengutip data dari KPU bahwa tingkat apatis turun dari 32

persen (2,4 juta) di tahun 2012 menjadi 22 persen (1,6 juta) di tahun 2017

(pilkada2017.kpu.go.id, diakses pada tanggal 21 September 2018). Memang

tingkat apatisme di Indonesia masih tinggi akan tetapi Jakarta sebagai ibukota

bisa menjadi contoh keefektivan pengunaan media sosial dalam politik guna

menurunkan tingkat apatisme.

Hadirnya teknologi digital tidak hanya merevolusi strategi komunikasi

politik, tapi juga cara partisipasi politik warga negara (Fayakhun, 2017).

Partisipasi politik secara umum diartikan sebagai aktivitas warga negara yang

bertujuan untuk memengaruhi kebijakan politik. Sebagai sebuah konsep dan

model, partisipasi politik bukanlah merupakan konsep yang bersifat final atau

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

5

statis. Salah satu faktor yang menunjang perkembangan demokrasi dan

partisipasi politik adalah kemajuan teknologi. Berbagai kemajuan teknologi

informasi dan komunikasi, terutama internet dan media sosial, telah

mentransformasi dan memperkenalkan model-model baru partisipasi politik

bagi warga negara, yaitu partisipasi politik di dunia maya (online).

Partisipasi politik konvensional dan online memiliki sedikit perbedaan.

Menurut (Brady, 1999; Verba, Schlozman, & Brady, 1995) partisipasi politik

online adalah aktivitas politik secara online yang mempunyai tujuan atau

dampak untuk memengaruhi kebijakan pemerintah, baik secara langsung

ataupun tidak langsung. Dari definisi tersebut yang membedakan antara

keduanya hanya ruang yang digunakkan. Dalam partisipasi konvensional

menggunakan ruang fisik sebagai tempat namun partisipasi online

menggunakan ruang maya (online) sebagai tempatnya. Sedangkan tujuan dari

kedua partisipasi ini memiliki kesamaan, untuk terlibat dalam menentukan

kebijakan pemerintah baik langsung ataupun tidak.

Penelitian yang dilakukan di Australia oleh Jill Sheppard (2015),

menemukan pergerasan aktifitas partisipasi politik pasca perang dunia.

Partisipasi politik yang dilakukan oleh masyarakat Australia di tahun 1970

lebih ke arah voting, political party membership nampak mulai beralih

menjadi partisipasi politik online. Dimulai dari bentuk partisipasi politik yang

tidak umum seperti demonstrasi, boykot dan hal lain yang bersifat kekerasan

ke arah yang lebih tenang menjadi pengajuan petisi, penulisan kritikan dan

lain-lain. Dalam 15 tahun terakhir ketika internet muncul seakan memberikan

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

6

cara baru dalam berpartisipasi politik (online). Indonesia nampak memasuki

tahap tersebut, hal ini diperkuat ketika dimulai dari aksi penyerahan petisi

online bertema serahkan ke KPK oleh sejumlah pegiat anti korupsi,

intelektual dan perwakilan mahasiswa yang berhasil mengantongi 5000 petisi.

Fenomena ini bisa terjadi karena media sosial menyediakan platform

baru bagi masyarakat untuk dijadikan sebagai wadah diskursus politik. Ruang

baru yang diberikan memberikan celah untuk kegiatan partisipasi politik

mengalami perubahan. Menjadi kelebihan bagi media sosial karena

menyediakan tempat mengekspresikan beropini, melakukan diskusi serta

mendapatkan informasi di waktu yang bersamaan dibandingkan dengan

media tradisional (Lubna, 2016: 279).

Pada masa awal kehadirannya, penggunaan media sosial terutama pada

generasi muda, sering diidentikkan hanya untuk tujuan sosialiasi,

mengekspresikan diri, dan hiburan. Namun dalam perkembangannya

penggunaan media sosial meluas. Media sosial juga digunakan untuk mencari

dan berbagi informasi, bisnis, menyiarkan agama, dan aktivitas politik

(Rovazio Okiiza, 2017). Penelitian Skoric, Zhu, Goh, & Pang (2016)

menunjukkan bahwa intensitas penggunaan media sosial untuk tujuan

informasi, mengekspresikan diri, dan relasional mempunyai hubungan positif

dengan tingkat partisipasi politik online. Selain itu, penelitian Homero, Logan

dan Zheng (2014) secara lebih spesifik menyatakan penggunaan media sosial

untuk informasi dan relasi melalui ekspresi politik di media sosial juga

mempunyai hubungan positif dengan tingkat partisipasi politik online.

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

7

Penelitian lain juga dilakukan oleh Lubna Zaheer (2016) kepada

mahasiswa di Pakistan, hasilnya menunjukkan hubungan yang positif antara

lama waktu menggunakan Facebook dengan tingkat partisipasi politik.

Dengan kata lain, para siswa yang menghabiskan lebih banyak waktu di

Facebook adalah lebih terlibat untuk menggunakannya untuk tujuan politik.

Demikian pula, siswa yang sering menggunakan Facebook untuk tujuan

politik lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan politik online dan offline

(Lubna, 2016). Hal tersebut diperkuat dengan semakin tingginya tingkat

pengguna internet dalam tingkat dunia yang bisa terjadi pergeseran partisipasi

politik secara konvensional menjadi partisipasi secara internet (online).

Perdebatan media sosial dan partisipasi politik belum terselesaikan

sampai saat ini. Beberapa ilmuwan menganggap bahwa media sosial tidak

berkorelasi dengan partisipasi politik online. Penelitian yang dilakukan oleh

Ali Salman dan Suhana Saad (2015), yang menyimpulkan bahwa 89 persen

remaja di Malaysia adalah pengguna media sosial. Namun, pemuda lebih

cenderung menggunakan media sosial untuk tujuan hiburan dan jejaring

sosial. Hal ini yang menjadi permasalahan bahwa hanya tujuan penggunaan

media sosial tertentu yang memberikan dampak terhadap partisipasi politik

online.

Penelitian ini ingin mencoba membuktikan bahwa penggunaan media

sosial berdampak positif dan signifikan dalam memengaruhi tingkat

partisipasi politik online di kalangan milenial. Mereka adalah sebagai

generasi yang melek teknologi dan user terbanyak media sosial sehingga

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

8

diasumsikan memiliki pengaruh yang lebih terhadap media sosial. Penelitian

ini dilakukan di FISIP UIN Jakarta dengan mengambil mahasiswa FISIP yang

masih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Alasan kenapa memilih UIN Jakarta adalah karena faktor religiusitas

seseorang bisa sebagai pendorong partisipasi politik. Penelitian yang

dilakukan oleh Saiful Mujani (2003) membuktikan bahwa religiusitas

memberikan pengaruh positif terhadap komponen dari partisipasi politik.

Alasan lain UIN Jakarta menjadi salah tempat terbaik bagi para mahasiswa

muslim milenial di Indonesia mengenyam pendidikan (https://beasiswa-

id.net/universitas-islam-terbaik-di-indonesia/diakses pada tanggal 30 Januari

2020). Alasan lain adalah UIN menjadi salah satu universitas yang dikenal

dengan permainan politiknya yang sangat kental yang dan memuncak pada

pemilihan mahasiswa raya (Pemira). Kampus ini berada di daerah

metropolitan yang artinya akses internet sudah sangat mudah didapatkan.

Gesekan organisasi-organisasi ekstra menjadi penambah dinamisnya politik

di kampus UIN Jakarta. Hal tersebut menjadikan UIN layak dipilih karena

memiliki sensitifitas politik akibat gesekan-gesekan organisasi (Ashek dan

Ruhul, 2017).

FISIP identik dengan pemahaman politik yang karena setiap program

studi mendapatkan mata kuliah yang beririsan dengan ilmu politik. Hasil

interaksi antara pengetahuan (teori) di dalam kelas dan ditambah gesekan

organisasi ekstra (praktik) menambah pemahaman mereka terkait politik.

Pemahaman politik yang tinggi mampu menjadi prediktor kuat antara sosial

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

9

media dan partisipasi politik online. Hal itu sesuai dengan temuan Aishat,

Ishak dan Norsiah (2015) tentang cognitive engagement theory (CET). CET

menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki pengetahuan politik tinggi

memiliki kemungkinan besar untuk terlibat dalam kegiatan politik online.

Berbeda dengan fakultas yang cenderung menekankan nilai-nilai keagamaan

yang kuat, seperti fakultas Syariah, Ushuludin dan Dirasat atau fakultas eksak

seperti fakultas Sains dan Teknologi, Kedokteran dan Psikologi.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas maka pertanyaan dalam penelitian ini

adalah:

1. Seberapa besar pengaruh penggunaan media sosial terhadap partisipasi

politik online dengan ekspresi politik sebagai variabel intervening?

2. Seberapa besar pengaruh variabel moderasi terhadap penggunaan media

sosial dan partisipasi politik online?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini diantaranya untuk mengetahui pengaruh antara

penggunaan media sosial dan partisipasi politik online, dan diharapkan

penelitian ini dapat menghasilkan:

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

10

1. Manfaat Akademis

Dalam penelitian ini diharapkan bisa menyumbangkan untuk kajian

sosiologi khususnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan

pemecahan masalah-masalah sosial yang berkembang dalam ranah media

sosial dan partisipasi politik online.

2. Manfaat Praksis

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pula dapat mendorong

penelitian lebih lanjut mengenai media sosial dan partisipasi politik.

Adapun manfaat secara khusus yaitu dapat memberikan manfaat berupa

masukan atau saran-saran positif kepada para pembaca, untuk lebih bijak

dalam menggunakan media sosial dan memikirkan efeknya khususnya

dalam ranah partisipasi politik online.

D. Tinjauan Pustaka

1. Penggunaan Sosial Media dan Ekspresi Politik

Informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam mendorong

dan menentukan sikap seseorang termasuk dalam sikap berpolitik.

Penelitian yang dilakukan oleh Mcleod (1999) bahwa penambahan

informasi yang didapatkan dari media apapun akan memberikan pengaruh

baik langsung ataupun tidak langsung kepada partisipasi politik. Sosial

media menjadi alat baru bagi masyarakat yang lebih terbuka dan beragam

untuk mendapatkan banyak informasi termasuk informasi-informasi politik

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

11

(akun politisi, berita politik, berita politik, dll). Informasi-informasi politik

yang didapatkan dari internet ini akan memberikan kesempatan yang lebih

besar untuk melakukan kegiatan sosial media dalam mengekspresikan hal-

hal yang bersifat politik (Kushin dan Yamamoto, 2010).

Menurut Aishat, Ishak dan Norsiah (2015) cognitive enagegement

theory adalah seseorang yang memiliki pengetahuan politik tinggi maka

besar kemungkinan untuk terlibat dalam kegiatan politik. Pengetahuan

politik adalah kunci untuk mendorong keterlibatan partisipasi politik

online. Mereka menekankan bahwa akses informasi menjadi prediktor kuat

yang bertanggung jawab dalam partisipasi politik online melalui

pengetahuan politik, ketertarikan politik dan kepuasan dalam kebijakan

yang dibuat. Singkatnya, cognitive engagement theory beranggapan bahwa

pengetahuan-pengetahuan tentang politik yang didapatkan dari sosial

media akan mendorong pengetahuan dan semangat berekspresi dalam

politik dan akhirnya terjadi partisipasi politik online.

Interaksi sosial yang dilakukan di sosial media juga memiliki peran

terhadap ekspresi politik dan partisipasi politik di sosial media. Konsepsi

tentang diri mereka di dunia jaringan berguna untuk membuat hubungan

baru antara pengguna media sosial, konsep ini disebut dengan technologies

of social saturation. Teori ini menjelaskan bahwa manusia memiliki

banyak fragmen dalam dirinya yang berbentuk sikap, pandangan, tujuan

ataupun cara, ini yang disebut oleh Gergen (dalam Kelly Anne Hirsch,

2014) adalah multiphernia. Diri yang dimiliki manusia merupakan

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

12

internasilisasi dari hasil interaksi dirinya dengan manusia lain secara

langsung ataupun melalui media sosial. Proses internalisasi ini yang akan

menciptakan diri lain dan akan digunakan pada situasi tertentu. Ketika

seorang laki-laki menjadi kepada keluarga, dia sudah tau apa yang harus

dilakukan dan bagaimana bersikap secara otomatis. Hal tersebut terjadi

akibat hasil interaksi dengan orang yang sudah berkeluarga terdahulu.

Sosial media adalah tempat dimana bisa berhadapan dengan banyak

jenis kelompok dan akan menyesuaikan diri sendiri dengan nilai-nilai dari

kelompok tersebut (Papacharissi, 2012). Media sosial mampu

mempertemukan individu dengan kelompok-kelompok yang memiliki

orientasi politik. Hasil interaksi tersebut berpotensi untuk terjadinya

internalisasi nilai-nilai politik ke dalam diri sehingga menjadi bagian

dalam diri diri yang baru. Hal ini harus dipahami bahwa sosial media

memberilan celah besar untuk individu menginternalisasikan nilai-nilai

politik sebagai akibat dan hasil interaksi dengan kelompok yang memiliki

unsur politik.

Pengaruh penggunaan sosial media dan partisipasi politik online juga

dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Homero, Logan dan Pei

(2014) dengan melihat ekspresi politik sebagai mediator antara

penggunaan sosial media dengan partisipasi politik offline dan online,

hasilnya adalah positif bahwa ekspresi politik berhasil menjadi jembatan

antara penggunaan sosial media (informasi dan relasi) terhadap partisipasi

politik offline dan online. Temuan serupa juga terjadi pada penelitian yang

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

13

dilakukan oleh Skoric, Zhu dan Pang (2015) bahwa penggunaan media

sosial informasi, relasi dan ekspresi memberikan pengaruh terhadap

kegiatan politik online.

2. Ekspresi Politik dan Partisipasi Politik Online

Ekspresi merupakan hal penting dalam permulaan sebelum berubah

menjadi sebuah tindakan. Penelitian yang dilakukan oleh Larry Elin (2003)

menyimpulkan ketika ruang untuk berekspresi diberikan baik di ruang

nyata ataupun online akan mendorong seseorang untuk mengambil

tindakan. Penelitian yang dilakukan oleh (Homero, Logan dan Zheng,

2014) memberikan skema bagaiamana proses ekspresi politik ini

tersalurkan dan berubah menjadi partisipasi politik online.

Proses ini memiliki tiga unsur, yaitu ekspektasi dari ekspresi,

susunan dan penyampaian pesan. Ekspektasi menjadi pertimbangan

seseorang untuk berekspresi bahkan dimulai sebelum ekspresi

disampaikan. Individu akan membayangkan respon orang dari hal yang

akan ia sampaikan. Selanjutnya proses penyusunan dari hal yang ingin

disampaikan, selama proses ini individu mampu mendapatkan pandangan

baru dari hal yang ingin disampaikan. Pesan yang berhasil disampaikan

menjadi penguat pandangan dan komitmen dari yang sudah disampaikan.

Hal ini dapat mendorong ekspresi menjadi partisipasi karena muncul rasa

dihargai dalam diri individu ketika suaranya di dengar oleh banyak orang.

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

14

Media sosial menjadi vital karena bisa menjadi wadah agar skema yang

dijelaskan dapat terlaksana dengan baik.

Analisis ini didukung oleh temuan yang dilakukan (Rovazio Okiiza,

2017) yang membuktikan bahwa ekspresi politik online memberikan

pengaruh yang signifikan kepada partisipasi politik online anak muda di

Jakarta. Penelitian lain yang dilakukan oleh (Homero dan Logan: 2014)

juga membuktikan bahwa ekspresi politik berhasil sebagai mediator dari

penggunaan sosial media kepada partisipasi politik online dan offline.

3. Sosial Media, Partisipasi Politik Online dan Moderasi

Hubungan sosial media dengan partisipasi politik online terus

mengalami perdebatan terutama pencarian variabel lain yang menjadi

penguat kedua hubungan ini. Penelitian yang dilakukan oleh (Aishat, Ishak

dan Norsiah 2015) menjelaskan bahwa pengetahuan, minat politik dan

kinerja pada pemerintah menjadi variabel penting dalam mempengaruhi

kegiatan politik dalam ranah online.

Menurut Aishat, Ishak dan Norsiah (2015) cognitive enagegement

theory adalah seseorang yang memiliki pemahaman politik yang tinggi

memiliki kemungkinan besar untuk terlibat dalam kegiatan politik.

Penmahaman politik adalah kunci untuk mendorong keterlibatan

partisipasi politik online. Mereka menekankan bahwa pemahaman yang

didapatkan dari sosial media menjadi prediktor kuat yang bertanggung

jawab dalam partisipasi politik online. Hal itu didapatkan melalui

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

15

pengetahuan politik, ketertarikan politik dan kepuasan dalam kebijakan

yang dibuat. Singkatnya, cognitive engagement theory beranggapan bahwa

pengetahuan-pengetahuan tentang politik yang didapatkan dalam

pencarian informasi dari sosial media akan mendorong pengetahuan dan

semangat berekspresi yang akhirnya menjadi partisipasi politik online

Penelitian ini akan menganalisis hubungan penggunaan media sosial

dengan partisipasi politik online. Penggunaan media sosial dilihat dari tiga

dimensi (penggunaan untuk tujuan informasi, ekspresi politik dan

relasional). Ekspresi politik menjadi variable intervening yang akan

dikaitkan terhadap tingkat partisipasi politik online. Analisis lain akan

melihat hubungan penggunaan media sosial dengan partisipasi politik

online dengan variabel moderasi. Variabel moderasi dalam penelitian ini,

yaitu pengetahuan politik, minat politik dan kinerja pemerintah.

E. Kerangka Teoritis

1. Landasan Teori

Actor Network Theory (ANT) atau teori jejaring aktor adalah

perspektif yang sangat berpengaruh di dalam ilmu Sosiologi saat ini.

Perspektif ini sangat menentang aliran esensialis yang mengatakan tidak

adanya kemampuan manusia untuk menciptakan realitas sosial. ANT

berargumen bahwa realita sosial hadir melalui jaringan di antara agen yang

saling berinteraksi satu sama lain. Agen dalam pandangan ANT bukan

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

16

hanya manusia tetapi juga non manusia (material) seperti teknologi, mesin,

dan lain-lain. Keberadaan semua unsur-unsur tersebut, baik manusia

maupun non manusia dikenal juga dengan prinsip heterogenitas. Semua

unsur tersebut berperan dalam memelihara keutuhan sistem sosial.

Teori jejaring aktor memiliki beberapa prinsip dalam melihat suatu

realitas sosial. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Gibran Rivera

Gonzalez (2013) untuk disertasinya, ia menjelaskan bahwa ANT memiliki

tiga prinsip: simetri umum, agnostisme dan bebas asosiasi. Menurut

prinsip simetri umum, pandangan ini tidak ada perbedaan antara aktor

manusia dan non-manusia. Keduanya harus dianalisa dalam istilah yang

sama tanpa membuat diskriminasi. Singkatnya, semua elemen aktor

memiliki posisi dan pengaruh tindakan yang sama dalam menciptakan

realita sosial.

Prinsip kedua adalah agnostisme, mengharuskan pengamat jaringan

aktor, tidak boleh memfokuskan analisis pada satu agen. Prinsip ini

mengharuskan untuk melihat hubungan yang terjadi sebagai suatu

kesatuan yang umum sehingga akan menghindari interpretasi lebih dalam

ke salah satu aktor. Hal ini menempatkan aktor memiliki pengaruh yang

sama tanpa dibedakan. Prinsip terakhir yaitu bebas asosiasi, dalam analisa

apa pun, hubungan para aktor dan cara mereka menjelaskan fenomena

harus diizinkan berfluktuasi dalam suatu jaringan. ANT menyarankan

untuk tujuan analisa, pembedaan antara unsur manusia dan non manusia

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

17

tidak perlu dilakukan karena merupakan suatu kesatuan hal inilah yang

disebut dengan prinsip heterogenitas.

Media sosial dipandang sebagai penghantar (intermediari) bagi

seorang manusia untuk melakukan partisipasi politik online dalam

perspektif ANT. Menurut Yuliar (2009) dalam suatu jaringan relasi aktor-

aktor, para aktor penyusunnya berada dalam keadaan saling terhubungkan

satu terhadap yang lain. Hubungan ini hanya terpelihara jika ada

penghantar (intermediari) yang mempertahankan hubungan tersebut. Sifat

media sosial sebagai suatu intermediari bukan sebagai konektor yang

hanya berfungsi sebagai penghubung dari aktor tanpa diberi ruang untuk

bergerak. Media sosial sebagai intermediari memposisikan setiap agen

sebagai aktor yang aktif dan dapat mempengaruhi satu sama lain sehingga

menjadi sebuah jaringan yang kompleks.

Menurut Callon (dalam Yuliar, 2009) terdapat empat tipe

intermediari, yaitu teks (buku, artikel, dll), objek teknis (mesin dan artefak

selain manusia), keterampilan dan uang.

1. Teks. Dalam berbagai bentuk dan tatanan simbolis, teks berperan

penting dalam kehidupan sosial, terutama dalam bidang hukum

dan sains. Suatu teks dapat berbicara atas nama agen pemerintah,

perusahaan multinasional, sektor industri, dan lain-lain.

Kumpulan teks mendefinisikan suatu jaringan dengan menjalin

koneksi dengan berbagai unsur yang heterogen. Dengan cara

seperti ini, teks berperan sebagai intermediari.

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

18

2. Objek teknis. Dalam berbagai situasi praktis, objek teknis

menjalankan sebuah program aksi yang mengkoordinasikan

jaringan peran, yang melibatkan mesin dan manusia. Seperti

halnya teks, objek teknis menghubungkan entitas-entitas lain ke

dalam jaringan heterogen.

3. Keterampilan. Keterampilan yang spesifik terbentuk melalui

serangkaian kegiatan yang dirancang secara spesifik, dengan

menggunakan beragam sarana teknis, media tekstual, dan para

pelatih yang spesifik pula. Keterampilan tidak bisa

dideskripsikan tanpa melibatkan jaringan heterogen yang

tersusun atas manusia, teks, dan mesin. Deskripsi terhadap

sebuah keterampilan dapat dilakukan dengan menelusuri dan

merekam jaringan yang terkait dengan keterampilan tersebut.

4. Uang. Uang dalam wujud koin, kertas, atau medium elektronik

merupakan intermediari. Uang bersirkulasi dalam pertukaran

barang-barang dan menyimpan nilai. Jadi uang mendefinisikan

relasi antara pembeli dan penjual, dan menjadi ukuran atau

takaran mengenai komitmen diantara mereka.

Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan Rovazio (2017),

Jose Van Dick (2017) dan Aizi dan Shahizan (2011), menempatkan media

sosial sebagai aktor intermediari. Intermediari dalam hal ini tidak bisa

dipahami sebagai mediator atau aktor yang pasif yang hanya berperan

sebagai penyambung aktor dengan aktor lain. Pertemuan antara aktor

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

19

dalam media sosial memberikan proses interaksi satu sama lain begitupun

dengan media sosial. Setiap aktor terlibat di dalam jejaring relasi-relasi,

dalam aliran intermediari yang bersirkulasi, menghubungkan, membentuk

identitas aktor yang baru.

Identitas baru tersebut muncul karena aktor menginisiasi aksi

kemudian aktor-aktor yang lain melanjutkan aksi tersebut. Dalam

melanjutkan aksi memungkinkan adanya terjadi penerimaan atau

penolakan. Aktor-aktor ini saling meneruskan aksi atau justru melawan

dengan antiprogram (resistensi) yang bisa memunculkan aksi baru.

Dengan demikian, aksi merupakan kumpulan dari aksi-aksi yang

dilakukan sebelumnya dan bertemu dengan aksi lain kemudian akan

melewati proses yang sama. Prespektif ANT memahami bahwa aksi

bukanlah hal yang final, melainkan sebuah proses yang akan bergulir terus

menerus sehingga setiap hal akan terus berubah.

ANT dilihat tepat untuk digunakan sebagai teori dalam penelitian ini

yang ingin melihat hubungan teknologi (media sosial) dan realita sosial

karena beberapa hal. Pertama, ANT dilihat fokus terhadap agensi yang

kerap berubah-ubah tergantung dengan tujuan digunakannya. Media sosial

dilihat sebagai tipe baru agensi yang berada dalam dunia komunitas online

yang memberikan penggunannya ruang berinteraksi dan berpenetrasi

sesuai keinginannya. Kedua, ANT memiliki fokus ke dalam teknologi

sebagai proses. Makna proses disini adalah melihat teknologi sebagai

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

20

sesuatu yang merupakan bagian dari proses evolusi, perkembangan,

penemuan, penolakan dan lain-lain. Internet.

ANT adalah teori yang tepat untuk menjelaskan pengaruh media

sosial terhadap partisipasi politik online. Konsep intermediari yang

dimiliki menjadi fokus pembahasan dalam menjelaskan hubungan tersebut

dengan konsep keutuhan jaringan atau sistem. Hal itu yang menjadi

kekuatan teori ini dibandingkan teori yang lain, semisal cognitive

engagement theory (CET). Teori itu hanya menjelaskan bahwa partisipasi

politik online bisa terjadi akibat dari proses pengetahuan yang didapatkan

dari sosial media. CET hanya fokus pada peran pengetahuan yang

didapatkan dari sosial media. Alasan itu menjadikan ANT cocok dalam

penelitian yang ingin melihat hubungan media sosial dengan tingkat

partisipasi politik online.

2. Definisi Konseptual

a) Operasional Media Sosial

Menurut Ardianto Elvinaro (2007: 103) pada dasarnya media

sosial serupa dengan media massa. Media massa dibagi dua bagian,

yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak seperti surat

kabar, majalah, sedangkan media elektronik seperti radio, televisi,

film dan media online. Sedangkan menurut Andreas Kaplan dan

Michael Haenlein (dalam Gusti, 2012) media sosial adalah sebuah

kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun diatas dasar

ideologi dan teknologi Web 2.0 dan memungkinkan penciptaan dan

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

21

pertukaran user-generated content, web 2.0 menjadi platform dasar

media sosial. Secara umum media sosial didefinisikan sebagai media

online yang mendukung interaksi sosial. Media sosial menggunakan

teknologi berbasis Web yang mengubah komunikasi menjadi dialog

interaktif. Media sosial menjadi cara baru untuk berkomunikasi bagi

masyarakat dunia

Dalam pengoperasionalan penggunaan media sosial, peneliti

mengambil konsep dari penelitian yang dilakukan oleh (Skoric, 2016:

11) yang berjudul “Social media and citizen engagement: A meta-

analytic review”. Dalam penelitian ini konsep penggunaan media

sosial dibagi menjadi lima jenis, yaitu hasilnya sebagai berikut,

a. Penggunaan untuk tujuan informasi (informational use), yaitu

mencari, mengumpulkan dan membagi berbagai jenis informasi

melalui media sosial, yang meliputi berita, informasi tentang

masyarakat atau komunitas, dan informasi kampanye.

b. Penggunaan untuk tujuan mengekspresikan diri (expressive use), yaitu

menggunakan media sosial untuk mengekspresikan diri, serta

menggunakan media sosial untuk mengartikulasikan opini, ide dan

pemikiran seseorang.

c. Penggunaan untuk tujuan relasional (relational use), yaitu

menggunakan media sosial untuk memulai, mempertahankan dan

memperkuat relasi (hubungan) dengan orang lain.

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

22

d. Penggunaan untuk tujuan identitas (identity use), yaitu menggunakan

media sosial untuk menciptakan dan mempertahankan identitas

seseorang, mendapatkan pengakuan dari orang lain, dan meningkatkan

status.

e. Penggunaan untuk hiburan (entertainment use), yaitu menggunakan

media sosial untuk tujuan hiburan.

Penelitian lain yang dilakukan oleh (Brian, Alberto dan Homero,

2015) mengkategorikan penggunaan media sosial untuk informasi,

relasi dan ekspresi politik, dimana ekspresi politik memiliki pengaruh

signifikan terhadap partisipasi politik online. Dalam penelitian ini

penulis membatasi hanya menggunakan tiga dimensi dalam

penggunaan media sosial, yaitu informasi, relasional dan ekspresi

politik. Alasan peneliti adalah karena ketiga dimensi itu memiliki

pengaruh yang signifikan dan kesamaan dalam dua penelitian yang

dilakukan sebelumnya. Parameter penggunaan media sosial adalah

intensitas menggunakan media sosial untuk tujuan informasi,

relasional dan ekspresi politik. Intensitas penggunaan media sosial

ditunjukkan oleh nilai rata-rata (mean), 18 item penggunaan media

sosial yang ditanyakan pada alat ukur penggunaan media sosial.

b) Partisipasi Politik Online

Menurut Miriam (2008) partisipasi politik merupakan

pengejawantahan dari penyelenggaraan kekuasaan politik yang absah

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

23

oleh masyarakat. Anggota masyarakat yang berpartisipasi dalam

proses pemilu terdorong oleh keyakinan bahwa melalui kegiatan

bersama itu kepentingan mereka akan tersalur dan diperhatikan.

Partisipasi politik merupakan ciri modernisasi politik suatu negara

yang menggunakan sistem demokrasi. Kesuksesan demokrasi di suatu

negara diukur salah satunya dengan tingkat partisipasi politik yang

dilakukan oleh warga negaranya. Oleh karena itu tidak heran tiap

negara berusaha sekeras mungkin untuk menaikkan partisipasi politik

di negaranya dengan menggunakan banyak cara.

Definisi partisipasi politik di atas adalah partisipasi politik

secara konvensional bukan partisipasi politik baru (online). Partisipasi

politik online memiliki kesamaan dengan partisipasi politik

konvensional cuma yang membedakan hanya kegiatan-kegiatan yang

dilakukan dalam konteks ini adalah online (Brady, 1999). Artinya

perbedaan antara keduanya hanya terletak dalam ruang yang

membatasinya antara fisik dan maya atau digital

Dalam penelitian ini, untuk partisipasi politik online peneliti

mengembangkan dari dua penelitian sebelumnya, yaitu penelitian

yang dilakukan oleh (Eva Anduiza dan Aina Gallego, 2010). Mereka

mencoba melakukan penelitian terkait partisipasi politik online di

Spanyol dengan melihat faktor dari sumber tradisional dengan

internet. Indikator partisipasi politik online mereka menggunakan tiga

jenis, yaitu e-donation, e-contact dan e-petition.

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

24

Penelitian lain yang dilakukan oleh (Hongwei Yang, 2016),

terkait pengaruh partisipasi politik online oleh penggunaan media

sosial di mahasiswa Amerika pasca pemilu tahun 2012. Indikator dari

partisipasi politik online yang digunakan ada enam jenis.

Menyampaikan tulisan kepada politikus secara online, berkampanye

secara online, berlangganan layanan pesan politik online. Menjadi

relawan atau kampanye secara online, mengirim pesan-pesan politik

melalui email, menulis tulisan kepada editor untuk koran online. Dari

kedua penelitian sebelumnya di atas, peneliti mengembangkan dengan

menyesuaikan sesuai dengan kondisi di Indonesia.

Parameter partisipasi politik online adalah intensitas melakukan

aktivitas partisipasi politik di internet atau media sosial dalam waktu 1

(satu) tahun terakhir. Tingkat partisipasi politik online ditunjukkan

oleh nilai rata-rata (mean) 8 item partisipasi politik online yang

ditanyakan pada alat ukur partipasi politik Online.

Tabel I.E.1 Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Pertanyaan

Sosial media untuk

informasi, yaitu mencari,

mengumpulkan dan berbagi

berbagai jenis informasi

melalui media sosial, yang

meliputi berita, informasi

tentang masyarakat atau

komunitas, dan informasi

kampanye. (6)

(1) Mencari berita dan

informasi secara umum.

(2) Mendapatkan informasi

tempat tinggal.

(3) Mengikuti berita

trending.

(4) Mengumpulkan berbagai

jenis informasi (teks, foto,

video, dll).

(1) Menggunakan sosial media untuk

mencari berita dan informasi secara

umum

(2) Menggunakan media sosial untuk

mendapatkan informasi terbaru tentang

masalah daerah tempat saya tinggal

(3) Mengakses media sosial untuk

mengikuti perkembangan berita yang

sedang menjadi trending.

(4) Ketika memerlukan informasi

tentang sesuatu, saya mengumpulkan

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

25

Sosial media untuk

ekspresi politik, yaitu

menggunakan media sosial

untuk mengekspresikan

diri, mengartikulasikan

opini, ide dan pemikiran

seseorang dalam hal-hal

yang bersifat politik. (7)

Sosial media untuk

relasional, yaitu

menggunakan media sosial

untuk memulai,

mempertahankan dan

memperkuat relasi

(hubungan) dengan orang

lain. (5)

(5) Membagikan informasi

unik ke teman-teman.

(6) Mencari tahu kegiatan

kampanye politisi.

(1) Posting atau sharing

pemikiran politik.

(2) Mengomentari posting-an

politik.

(3) Mem-posting pengalaman

pribadi mengenai politik.

(4) Posting foto, video, atau

meme mengenai isu politik.

(5) Mengikuti (mem-follow)

akun politikus atau tokoh

masyarakat.

(6) Berbagi informasi, berita,

dan ulasan mengenai

masalah-masalah politik.

(7) Membalas komentar-

mengenai politik.

(1) Menjaga hubungan

dengan keluarga atau kerabat

yang jarang bertemu.

(2) Mempererat hubungan

dengan keluarga/kerabat.

(3) Mencari komunitas-

komunitas yang disukai.

(4) Memberikan tanda

(like/comment).

berbagai jenis informasi (teks, foto, video,

dll) dari media sosial.

(5) Ketika menemukan informasi

yang unik di media sosial, saya akan

membagikannya ke media sosial teman-

teman

(6) Mencari tahu kegiatan kampanye

politisi yang saya sukai di media sosial.

(1) Posting mengenai pemikiran

mengenai peristiwa-peristiwa politik yang

actual di sosial media

(2) Mengomentari posting-an orang

lain yang berkaitan dengan isu politik di

sosial media.

(3) Mem-posting pengalaman pribadi

mengenai politik di akun sosial media.

(4) Posting foto, video, atau meme

mengenai isu politik di akun sosial media.

(5) Mengikuti/follow akun media

sosial orang (tokoh masyarakat, politikus,

dll) yang sering membahas isu-isu politik.

(6) Membagikan/sharing informasi

mengenai masalah-masalah politik kepada

orang-orang terdekat (teman, keluarga,

dll)

(7) Membalas/reply komentar-

komentar orang mengenai politik

(1) Menggunakan media sosial untuk

menjaga hubungan dengan keluarga atau

kerabat yang jarang bertemu langsung

(2) Menggunakan media sosial untuk

mempererat hubungan dengan

keluarga/kerabat

(3) Mencari komunitas-komunitas

yang disukai (hobi,profesi,dll) di media

sosial.

(4) Memberikan tanda

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

26

(5) Memberikan ucapan

untuk teman.

(like/comment) untuk posting-an teman

(5) Memberikan ucapan selamat

(pernikahan, ulang tahun, prestasi, dll)

bagi teman di media sosial.

Partisipasi Politik Online,

Suatu bentuk aktivitas

partisipasi yang bisa

memengaruhi struktur

pemerintahan, pemilihan

umum ataupun kebijakan

yang dilakukan secara

online (Brady, 1999; Verba,

Schlozman, & Brady, 1995)

(8)

(1) Menyumbang uang

untuk kampanye.

(2) Menghubungi

pemerintah secara online

(3) Menandatangani petisi

politik.

(4) Menyebarkan petisi

politik.

(5) Memposting foto

calon untuk kampanye

(6) Menjadi relawan

kampanye.

(7) Mengirim tulisan

politik.

(8) Berdiskusi politik di

group

(1) Menyumbang uang untuk

kampanye ke salah satu calon secara

online/melalui HP (E-banking, I-banking,

dll)

(2) Menghubungi pemerintah atau

politikus secara online (email, dll)

(3) Menandatangani petisi terkait isu

politik secara online

(4) Menyebarkan petisi terkait isu

politik secara online

(5) Memposting foto salah satu caleg

atau kepala daerah demi kampanye secara

online (menyebarkan foto, prestasi, dll)

(6) Menjadi relawan/buzzer untuk

kampanye secara online.

(7) Mengirim tulisan terkait isu

politik di media online (qureta, geotimes,

dll)

(8) Berdiskusi masalah politik di

grup-grup percakapan (chat group) di

media sosial

F. Metode Penelitian

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena penelitian

ini berusaha untuk menjelaskan tentang pengaruh penggunaan media sosial

dengan tingkat partisipasi politik online. Pada dasarnya, kuantitatif adalah

suatu pendekatan untuk menguji teori objektif dengan memeriksa

hubungan antar variabel. Variabel-variabel ini, pada gilirannya, dapat

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

27

diukur, biasanya pada instrumen, sehingga data berbentuk nomor dan

dapat dianalisa menggunakan prosedur statistik (Creswell, 2014).

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

asosiatif, dimana peneliti berusaha untuk mengetahui hubungan antara dua

variabel atau lebih serta mengetahui pengaruhnya. Dengan metode

penelitian ini maka dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk

menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala (Wiratna, 2014).

Kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif dipilih karena bertepatan

dengan tujuan peneliti yang ingin melihat sejauh mana pengaruh

penggunaan media sosial dengan tingkat partisipasi politik online yang

akan diturunkan ke dalam dimensi dan indikator yang akhirnya diukur

secara numerik sehingga menunjukan hasil.

2. Kerangka Analisa

Sesuai dengan yang dipaparkan di atas maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah:

Hipotesis 1 (Ha1) : Penggunaan media sosial informasi memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan

ekspresi politik

Hipotesis 2 (Ha2) : Penggunaan media sosial relasi memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan

eskpresi politik

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

28

Hipotesis 3 (Ha3) : Penggunaan media sosial eskpresi politik

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

partisipasi politik online

Hemat peneliti, dalam penelitian ini terdapat 4 variabel, 2 variabel

bebas/independen (independent variabel), 1 variabel penghubung

(intervening variable) kemudian 1 variabel terikat/dependen (dependent

variable) variabel moderasi. Variabel bebas ini memengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono,

2011:39). Variabel ini berdiri sendiri tanpa dipengaruhi oleh variabel lain

atau terikat dengan variabel apapun, variabel ini dipilih dan disengaja

dimanipulasi oleh peneliti agar efeknya terhadap variabel lain tersebut

dapat diamati dan diukur (Saiful, 2007). Dalam variabel ini, variabel bebas

adalah penggunaan media sosial (penggunaan relasi dan informasi).

Sedangkan variabel penghubung (intervening variable) adalah yang

menjadi perantara dari variabel bebas ke variabel terikat. Variabel

penghubung secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel

independen dan dependen tetapi tidak dapat diamati dan diukur. Pola

pengukurannya adalah variabel bebas mempengaruhi variabel ini

kemudian variabel ini mempengaruhi variabel terikat. Dalam hal ini

variabel terikatnya adalah penggunaan sosial media dalam hal ini eskpresi

politik

Sedangkan variabel terikat/dependen adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

29

(Sugiyono, 2011: 39). Variabel ini sangat terikat dengan variabel

sebelumnya (bebas) untuk mengetahui besar efeknya terhadap variabel

lain. Besar efek tersebut diamati dari ada tidaknya, timbul hilangnya, besar

mengecilnya, atau berubahnya variasi yang tampak sebagai akibat

perubahan pada variabel lain termaksud.

Variabel moderasi adalah variabel yang memperkuat atau

memperlemah hubungan antara variabel bebas dengan terikat. Variabel

moderasi dalam penelitian ini adalah minat politik, pengetahuan politik

dan kinerja pemerintah.

Penelitian ini melihat bahwa penggunaan informasi dan relasi

sebagai variabel bebas (independent variable) memengaruhi penggunaan

untuk ekspresi politik sebagai variabel pengantar (intervening variable).

Variabel pengantar akan memengaruhi tingkat partisipasi politik online

sebagai variabel terikat (dependent variable). Variabel moderasi akan

mencoba mengukur pengaruhnya dari masing-masing analisis jalur yang

ada dengan dimensi-dimensi yang sudah disebutkan.

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

30

Grafik I.F.1 Diagram Hipotesis Penelitian

3. Skala Pengukuran

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala ordinal untuk

kedua variabel, yaitu variabel independent variable dan dependent

variable. Pengukuran serupa juga dilakukan oleh beberapa penelitian

sebelumnya, seperti penelitian yang dilakukan Ali Salman dan Suhana

Saad (2015) dengan judul “Online Political Participation: A Study of

Youth Usage of New Media” dan penelitian yang dilakukan oleh Lubna

Zaheer (2016) dengan judul penelitian “Use of social media and political

participation among university student”. Skala ordinal merupakan salah

satu jenis pengukuran dimana angka dikenakan terhadap data berdasarkan

urutan dari objek (Hendri, 2009:2). Dalam penelitian ini, peneliti

membuat klafisikasi-klasifikasi antara sangat sering-tidak pernah.

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

31

Tabel I.F.2 Skala Pengukuran

Kategori Poin

Tidak Pernah 1

Jarang Sekali 2

Kadang-Kadang 3

Sering 4

Sangat Sering 5

Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan kategorisasi intensitas

atau kekuatan setelah diperoleh nilai rata-rata (mean) untuk masing-

masing variabel (penggunaan media sosial dan partisipasi politik online).

Pembagian intensitas atau kekuatan ini juga dilakukan dalam penelitian

yang dilakukan oleh Rovazio Okiiza (2017) dengan judul “Pengaruh

Penggunaan Media Sosial dan Identitas Kewargaan (Civic Identity)

terhadap Partisipasi Politik Online Generasi Muda”. Ia melakukan

kategorisasi dengan dibagi menjadi tiga, yaitu rendah, menengah dan

tinggi dengan cara membagi 3 selisih antara nilai tertinggi skala (5)

dengan nilai terendah (1). Adapun perhitungannya sebagai berikut:

Selisih skala tertinggi – terendah = 5-1 = 4 Range tiap kategori =

4/3 = 1.33

Tabel I.F.3 Kekuatan Variabel Berdasarkan Mean

Mean

Kategori

Intensitas Penggunaan Media

Sosial

Tingkat Partisipasi Politik

Online

1.00 – 2.33 Rendah Rendah

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

32

2.34 – 3.67 Menengah Menengah

3.68 – 5.00 Tinggi Tinggi

Penggunaan kategorisasi seperti ini dengan alasan pertimbangan

sederhana bahwa skor mean rendah dapat ditafsirkan sebagai intensitas

rendah/lemah dan mean tinggi ditafsirkan sebagai intensitas tinggi/kuat,

maka kategorisasi semacam ini setidaknya dapat memberikan patokan

kasar mengenai intensitas atau kekuatan masing-masing konsep atau

variabel.

G. Strategi Penarikan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2011:61) populasi adalah wilayah yang terdiri

atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah

mahasiswa FISIP UIN Jakarta. Angkatan yang diambil dari penelitian ini

adalah angkatan 2015 sampai dengan angkatan 2018 karena masih

memiliki kewajiban dan hak dalam adminisitrasi di kampus,

Tabel I.G.4 Populasi Penelitian

No Program Studi Angkatan

2015 2016 2017 2018

1 Hubungan Internasional 113 115 114 142

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

33

2 Sosiologi 71 70 73 81

3 Politik 73 64 77 82

Total 1075 Mahasiswa

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2011:62), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini maka

sampelnya adalah mahasiswa FISIP, dengan menggunakan rumus Slovin

dengan menggunakan margin error 5%,

3. Rumus Slovin

n = N/(1 + Ne2)

n = 1075/1 + 1075 (0,05)2

n = 1075/3,6875 = 291,52 dibulatkan menjadi 292

4. Penarikan Sampel

Dalam penelitian ini penarikan sampel menggunakan teknik

stratified random sampling (proporsional). Stratified random sampling

merupakan proses pengambilan sampel melalui proses pembagian populasi

ke dalam strata, memilih sampel acak sederhana dari setiap stratum, dan

menggabungkannya ke dalam sebuah sampel untuk menaksir parameter

populasinya (Fiqa : 2014 : 22). Teknik ini digunakan ketika populasi

penelitian terdapat lingkungan yang heterogen dan berstrata berdasarkan

angkatan antara angkatan 2015, 2016, 2017 dan 2018. Di karenakan

karakteristik heterogen terjadi di tiap angkatan maka teknik pengambilan

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

34

ini dirasa tepat untuk dilakukan dengan populasi seperti ini. Maka bisa

dirumuskan seperti ini untuk melakukan distribusi sampel (ds) :

ds =

x Jumlah Angkatan

Keterangan:

ds = Distribusi Sampel

ns = Nominal Sampel

p = Populasi

Tabel I.G.5 Sampel Penelitian

No Program Studi Angkatan

Distribusi Sampel

(Angkatan)

2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

1 Hubungan

Internasional 113 115 114 142 31 31 31 39

2 Sosiologi 71 70 73 81 19 19 20 22

3 Politik 73 64 77 82 20 17 21 22

Total 1075 Mahasiswa 292 Responden

Maka total sampel keseluruhan adalah 292 FISIP UIN Jakarta yang

masing-masing ada keterwakilan dari empat angkatan (2015-2018). Tiap

anggota memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden.

Peneliti akan mengacak dan mengocok dari masing-masing daftar nama

yang sudah didapatkan tiap angkatan tanpa melihat jurusan hingga

berjumlah 292 responden dari masing-masing jumlah yang sudah

ditentukan tiap stratum.

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

35

H. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket atau

sering disebut dengan kuesioner. Kuesioner (angket) merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Dalam penelitian ini peneliti memberikan kuesioner tertutup, artinya

responden hanya menjawab antara sangat sering sampai tidak pernah.

Dalam pembagian kuesioner, responden akan mengomunikasikan

kepada responden yang sudah terpilih kemudian diberikan batasan waktu

sekitar dua hari untuk mengisi kuesioner tersebut dan dikonfirmasi setelah

sudah selesai mengisi. Peneliti juga memberikan kesempatan responden untuk

bertanya jika ada pertanyaan yang belum dapat dipahami. Memang salah satu

kelemahan dalam teknik ini adalah peneliti tidak bisa mengawasi dalam

pengisian kuesioner jika mereka mengisi di rumah masing-masing dan murni

hasil jawaban responden tersebut.

I. Uji Statistik

Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisa data dengan

menggunakan software SmartPLS, langkah yang akan dilakukan dibagi

menjadi beberapa bagian, yaitu pengukuran model (Outer Model) kemudian

ada evaluasi struktural model (Inner Model) setelah itu akan dilanjutkan

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

36

pengujian hipotesis dan terakhir adalah analisa untuk masing-masing

hipotesis dengan menggunakan variabel moderasi.

1. Pengukuran Model (Outer Model) Menurut Abdillah dan Jogiyanto (2009)

Outer Model atau model pengukuran menggrafikkan hubungan antar blok

indikator dengan variabel latennya. Model ini secara spesifik

menghubungkan antar variabel laten dengan indikator-indikatornya atau

dapat dikatakan bahwa Outer Model mendefinisikan bagaimana setiap

indikator berhubungan dengan variabel lainnya. Uji yang dilakukan pada

Outer Model yaitu,

a) Convergent Validity, dinilai berdasarkan loading factor (korelasi

antara skor item atau skor komponen dengan skor konstruk).

Indikator dianggap valid jika memiliki nilai AVE (Average

Variance Extranced) diatas 0,5 atau memperlihatkan seluruh outer

loading dimensi variabel memiliki nilai loading > 0,5 sehingga

dapat disimpulkan bahwa pengukuran tersebut memenuhi kriteria

validitas konvergen (Ghozali 2008). Nilai AVE merupakan rata-

rata presentase skor varian yang diekstraksi dari seperangkat

variabel laten yang diestimasi melalui loading Standarized

indikatornya dalam proses iterasi alogaritma dalam PLS

(Jogiyanto, 2009).

b) Discriminant Validity, dinilai berdasarkan cross loading, model

mempunyai discriminant validity yang cukup jika nilai cross

loading antara konstruk lebih besar dari nilai cross loading antara

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

37

konstruk dengan konstruk lainnya dalam model (Jogiyanto Hartono

dan Abdillah, 2009).

c) Menurut Jogiyanto (2009) uji reliabilitas menggunakan nilai

Cronbach’s Alpha dan Composite reliability. Cronbach’s Alpha

untuk mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu konstruk

sedangkan Composite reliability mengukur nilai sesungguhnya

reliabilitas suatu konstruk. Namun Composite reliability dinilai

lebih baik dalam mengestimasi konsistensi internal suatu konstruk.

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan

nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 dan Composite reliability > 0,7.

2. Evaluasi Struktur Model (Inner Model) menurut Hartono, Abdillah dan

Jogiyanto (2009) model struktural (Inner Model) merupakan model

struktural untuk memprediksi hubungan kausalitas antar variabel laten.

Dalam mengevaluasi struktur model pada penelitian ini digunakan

Coefficient of Determination (R2) dan Path Coefficient (β). Hal ini

digunakan untuk melihat dan meyakinkan hubungan antara konstruk yang

dibuat.

a. Coefficient of Determination (R2) Koefisien determinasi pada

konstruk disebut nilai R-square. Model struktural (Inner Model)

merupakan model struktural untuk memprediksi hubungan

kausalitas antar variabel laten. Goodness of fit model diukur

menggunakan R-square variabel laten dependen dengan

interpretasi yang sama dengan regresi Q-square predictive

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

38

relevance untuk model struktural, mengukur seberapa baik nilai

observasi dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya.

Nilai Q-square lebih besar dari 0 (nol) memperlihatkan bahwa

model mempunyai nilai predictive relevance, sedangkan nilai Q-

square kurang dari 0 (nol) memperlihatkan bahwa model kurang

memiliki predictive relevance. Namun, jika hasil perhitungan

memperlihatkan nilai Q square lebih dari 0 (nol), maka model

layak dikatakan memiliki nilai prediktif yang relevan (Ghozali,

2008).

b. Path Coefficient (β) merupakan nilai koefisien jalur atau besarnya

hubungan atau pengaruh konstruk laten, dilakukan dengan

prosedur Bootstraping Path Coefficients merupakan suatu metode

penelitian yang digunakan untuk menguji kekuatan hubungan

langsung dan tidak langsung diantara berbagai variabel.

3. Pengujian Hipotesis menurut Hartono dalam (Jogiyanto, 2009) ukuran

signifikansi keterdukungan hipotesis dapat digunakan perbandingan nilai

T-table dan T-statistik. Jika T statistik lebih tinggi dibanding nilai T-table,

berarti hipotesis terdukung atau diterima. Dalam penelitian ini untuk

tingkat keyakinan 95% (alpha 95 persen), maka nilai T-table untuk

hipotesis dua ekor (two tailed) adalah > 1.96.

4. Analisa variabel-variabel moderasi terhadap pengaruh penggunaan media

sosial terhadap tingkat partisipasi politik online.

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

39

J. Kerangka Berfikir

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

40

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Sejarah FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) merupakan fakultas

termuda di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta. Didirikan pada bulan Juli tahun 2009, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik (FISIP) langsung membuka tiga program studi yaitu,

Sosiologi, Ilmu Politik dan Hubungan Internasional. Program studi

tersebut merupakan program studi lanjutan karena sebelumnya sudah ada.

Program Studi Sosiologi merupakan perluasan dari Program Studi

Sosiologi Agama (SA) dan Ilmu Politik adalah pengembangan dari

Program Studi Pemikiran Politik Islam keduanya berasal dari fakultas

yang sama, yaitu Fakultas Ushuluddin dan Filsafat sejak tahun 2004. Hal

yang sama juga dilakukan Program Studi Hubungan Internasional juga

sudah berkembang beberapa tahun sebelumnya di bawah naungan Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial (FEIS).

Selain alasan keilmuan, pembentukan FISIP yang diresmikan pada

tahun 2009 juga untuk menjawab tuntutan dinamika masyarakat ke depan

dan perubahan sosial yang berjalan cepat membutuhkan ilmuwan yang

bisa menganalisa fenomena tersebut, itulah alasan fakultas ini hadir. Lahir

dari institut pendidikan tinggi yang menggeluti Peradaban Islam, posisi

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

41

FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta cukup

strategis. Berbekal pengetahuan ke-Islaman yang mendalam, FISIP akan

memadukan warisan keilmuwan Barat dan Islam dalam mengembangkan

ilmu-ilmu sosial.

B. Program Studi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sejak berdiri pada tahun 2009, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

memiliki tiga program studi, yaitu

1. Program Studi Hubungan Internasional

Program Studi Hubungan Internasional FISIP Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta beorientasi pada tuntutan global, yaitu

kecendrungan berkembangnya hubungan ekonomi politik internasional

dan hubungan politik strategi internasional. Program studi ini juga

bertujuan menghasilkan sarjana yang memiliki kemampuan mengkaji,

meneliti, dan menerapkan ilmu hubungan internasional dalam merespon

isu-isu di dunia internasional

2. Program Studi Sosiologi

Secara umum, Program Studi ini bertujuan untuk ikut serta

mengembangkan ilmu-ilimu sosial yang terpadu dengan ilmu-ilmu agama

dalam suatu disiplin ilmu sosiologi agama. Secara khusus, Program Studi

ini ditujukan untuk menghasilkan sarjana Muslim yang yang memiliki

keahlian dalam bidang ilmu-ilmu sosial keagamaan, khususnya bidang

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

42

penelitian fenomena sosial keagamaan dan mampu memecahkan

persoalan-persoalan yang ditimbulkan.

3. Program Studi Ilmu Politik

Program studi ini bertujuan untuk mengembangkan kajian yang

mengintegrasikan khazanah ilmu politik baik yang konvensional maupun

yang bersumber dari tokoh-tokoh muslim dengan realitas politik di

Indonesia. Secara umum program studi ini bertujuan untuk ikut serta

mengembangkan ilmu-ilmu sosial yang terpadu dengan ilmu-ilmu agama

alam suatu disiplin ilmu politik. Secara khusus, Program Studi ini

ditujukan untuk menghasilkan sarjana Muslim yang memiliki keahlian

dalam bidang pemikiran politik dalam Islam yang berkaitan dengan

negara-negara minoritas Muslim. Lulusan prodi ini diharapkan mampu

menguasai teori dan metodologi ilmu politik, baik yang berkembang di

Barat maupun yang berasal dari khazanah Islam.

C. Profil Mahasiswa FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berdasarkan data pada tahun 2015-2018 jumlah mahasiswa dan

mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sebagai berikut:

Tabel II.E.1 Jumlah Mahasiswa

No Program Studi Angkatan

2015 2016 2017 2018

1 Hubungan Internasional 113 115 114 142

2 Sosiologi 71 70 73 81

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

43

3 Politik 73 64 77 82

Total 1075 Mahasiswa

Tabel tersebut menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa FISIP dari tiga

program studi yaitu Sosiologi, Ilmu Politik dan Hubungan Internasional dari

tahun 2015 sampai dengan 2018 berjumlah 1075 mahasiswa. Dari data di atas

bisa disimpulkan bahwa terjadi peningkatan tiap tahunnya dalam penerimaan

jumlah mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik.

Tabel di atas adalah jumlah mahasiswa berdasarkan program studi dari

tahun 2015-2018 yang menunjukkan bahwa Program Studi Hubungan

Internasional menunjukkan penurunan yang tidak signifikan di tahun 2017

dan mengalami kenaikan yang cukup signifikan di tahun berikutnya di tahun

2018. Program Studi Sosiologi cenderung mengalami kenaikkan yang tidak

terlalu siginifikan tiap tahunnya dengan jumlah terbanyak ada di tahun 2018

dan Program Studi Sosiologi selalu menjadi jurusan paling sedikit dalam

jumlah mahasiswanya di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik UIN Jakarta.

Berbanding terbalik dengan Program Studi Hubungan Internasional yang

menjadi Jurusan terbanyak dalam jumlah mahasiswanya di tiap tahunnya.

Program Studi Politik mengalami kenaikkan yang juga tidak terlalu signifikan

tiap tahunnya dan jumlah terbanyak ada di tahun 2018 namun jumlah

mahasiswa Ilmu Politik tetap lebih banyak dibandingkan mahasiswa

Sosiologi.

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

44

Tabel II.E.2 Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-Laki 500

2 Perempuan 575

Total 1075

Tabel di atas menunjukkan bahwa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(FISIP) didominasi oleh mahasiswa berjenis kelamin perempuan, yakni

sebanyak 575 orang. Sedangkan mahasiswa berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 500 orang.

D. Perilaku Media Sosial Mahasiswa FISIP UIN Jakarta

Mahasiswa FISIP memiliki intensitas penggunaan media sosial yang

tinggi. Hampir setiap aktivitas mahasiswa nya dipengaruhi oleh media sosial,

mulai dari penggunaan jejaring sosial, hingga pendidikan (tugas kuliah)

mereka. Umumnya setiap angkatan memiliki grup masing-masing di sosial

media. Pembuatan grup ini dilakukan pada saat ospek agar mempermudah

penyebaran informasi kepada para mahasiswa baru. Grup ini juga berfungsi

sebagai tempat bagi mahasiswa baru untuk saling berkenalan dengan teman

dan kakak tingkatnya.

Penggunaan media sosial yang tinggi didukung oleh fasilitas yang

diberikan oleh fakultas. Fasilitas yang diberikan mulai dari wifi setiap

lantainya hingga stopkontak hampir di setiap sudut bangunan. Fasilitas ini

memberikan kemudahan bagi mahasiswa FISIP untuk mengakses internet,

sosial media, mengerjakan tugas hingga bermain game. Penggunaan media

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

45

sosial sudah menjadi perilaku yang melekat dalam kegiatan Mahasiswa FISIP

UIN Jakarta.

E. Perilaku Politik Mahasiswa FISIP UIN Jakarta

Universitas Islam Negeri Jakarta sangat terkenal dengan dinamika

politiknya, bahkan istilah miniatur politik Indonesia sering dilontarkan untuk

kampus ini. Friksi yang terjadi antara organisasi-organisasi ektstra menjadi

penambah bumbu panasnya politik di UIN Jakarta. Gejolak ekstra kampus

menjadi daya tarik tersendiri bagi pelajar Indonesia untuk berpolitik semenjak

di bangku kuliah. Sebut saja Himpunan Mahasiswa Islam, Pergerakan

Mahasiswa Islam Indonesia, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Kesatuan

Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, hingga Hizbut Tahrir Indonesia ada dan

berkembang di kampus pembaharu tersebut.

Gesekan organisasi ekstra yang dimulai pada saat penerimaan

mahasiswa baru. Masing-masing organisasi ekstra berlomba-lomba untuk

mencari mahasiswa baru untuk direkrut menjadi anggota. Cara yang

digunakkan biasanya melalui masa ospek (PBAK). Setiap panitia akan

mempunyai tugas lain sebagai aktor yang akan mengajak mahasiswa baru

masuk ke dalam organisasi ekstra. Umumnya yang organisasi ekstra menjadi

pemenang dalam pemilihan di jurusan, fakultas dan universitas akan

mendapatkan banyak anggota baru selama proses ospek. Penambahan

anggota bertujuan menjadi amunisi bagi organisasi ekstra dalam kontestasi

pemilihan raya (Pemira) selanjutnya.

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

46

Pemilihan Raya (Pemira) menjadi pesta demokrasi yang mewah bagi

mahasiswa dan organisasi ekstra di UIN Jakarta. Pada momen itu adalah

puncak perpolitikkan yang terjadi, disitulah perebutan kekuasaan yang

sebenarnya terjadi karena pada hakikatnya politik adalah tentang perebutan

kekuasaan. Tak jarang momen Pemira diiringi dengan terjadinya kericuhan

baik di dalam level Jurusan hingga ke tataran Universitas. Tidak jarang

tataran Rektorat dilibatkan dan diduga bermain di kontestasi pemilihan ini.

FISIP menjadi salah satu Fakultas yang memiliki dinamika politik luar

biasa selain karena Fakultas ini identik dengan politik variabel pendukung

lain adalah benturan organisasi ekstra antara Himpunan Mahasiswa Islam

(HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sangat luar bisa

kuatnya. Meskipun banyak organisasi ekstra lainnya di FISIP namun kedua

organisasi di atas tampil sebagai yang mendominasi di kalangan mahasiswa.

Lingkungan yang sangat politis menjadi memudahkan mahasiswa FISIP

memahami ilmu-ilmu politik yang dipelajarinya di dalam kelas karena semua

Program Studi mendapatkan mata kuliah dasar-dasar politik sehingga

menambah wawasan mereka terkait politik.

Dengan demikian FISIP menjadi fakultas yang identik dengan ilmu-

ilmu politik kemudian didukung dengan lingkungan yang politis menjadikan

mahasiswa-mahasiswa yang ada di dalamnya lebih melek akan politik

dibandingkan fakultas lainnya.

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

47

BAB III

ANALISA DESKRIPTIF

Bab ini akan menjelaskan hasil dari analisa data yang telah dilakukan

berdasarkan metode penelitian yang diuraikan pada bab sebelumnya.

Pembahasan dalam bab ini akan dimulai dengan melakukan deskripsi data

responden lalu deskripsi variabel penelitian kemudian pengujian hipotesis dan

terakhir akan dilakukan pembahasan.

A. Deskripsi Data Responden

Objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP UIN Jakarta yang

terdiri dari jurusan Hubungan Internasional, Sosiologi, dan Ilmu Politik yang

terdiri dari empat angkatan (2015-2018). Dalam melaksanakan penelitian,

peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa lembar daftar pertanyaan

(kuesioner) yang berisi pertanyaan tertutup yang diberikan kepada 292

responden.

Dalam kuesioner tersebut memiliki beberapa pertanyaan yang disusun

berdasarkan kategori yang sudah ditentukan. Kategori penggunaan media

sosial berisi atas penggunaan untuk informasi, relasi dan ekspresi politik.

Penggunaan untuk informasi tersusun dari enam pertanyaan dengan skala

tidak pernah sampai sangat sering (1-5). Penggunaan untuk relasi tersusun

dari lima pertanyaan dengan skala tidak pernah sampai sangat sering (1-5).

Penggunaan untuk ekspresi politik tersusun dari tujuh pertanyaan dengan

skala tidak pernah sampai sangat sering (1-5). Penggunaan untuk partisipasi

politik online masuk ke dalam kategori yang berbeda. Partisipasi online

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

48

tersusun dari delapan pertanyaan dengan skala tidak pernah sampai sangat

sering (1-5).

Variabel moderasi yang memiliki kategori dan skala yang berbeda-beda

berdasarkan pertanyaan. Pertanyaan variabel moderasi diambil dari demografi

responden yang sudah diajukan. Variabel moderasi memiliki tiga pertanyaan

dengan skala yang berbeda-beda. Pertanyaan dalam variabel ini adalah

pengetahuan politik, minat politik dan kinerja pemerintah.

Bab ini akan menggambarkan jawaban dari masing-masing kategori

yang sudah ditanyakan terhadap responden,

Tabel III.A.1 Demografi Responden

Data Partisipan Frekuensi Presentase

Jenis Kelamin Laki-Laki 139 48%

Perempuan 153 52%

Alat Penggunaan

Internet

Handphone 282 96%

Laptop 8 3%

Komputer 2 1%

Lamanya

Mengakses

Internet

<30 Menit 7 2%

0,5-1 Jam 20 7%

1-2 Jam 30 10%

2-3 Jam 48 17%

3-4 Jam 65 22%

>4 Jam 122 42%

Tujuan

Mengakses

Internet

Sosial Politik 59 20%

Belanja Online 10 3%

Entertainment 150 51%

Edukasi 73 25%

Pengeluaran Per

Bulan

< Rp 1.000.000 116 39.70%

Rp 1.000.001 - Rp 1.500.000 97 33.20%

Rp 1.500.001 - Rp 2.000.000 38 13%

Rp 2.000.001 - Rp 2.500.000 23 7.90%

Rp 2.500.001 - Rp 3.000.000 11 3.80%

> Rp 3.000.000 7 2.40%

Lamanya <30 Menit 13 4.50%

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

49

Mengakses

Media Sosial 0,5-1 Jam 27 9.20%

1-2 Jam 56 19.20%

2-3 Jam 61 20.90%

3-4 Jam 46 15.80%

>4 Jam 89 30.50%

Medsos Yang

Sering

Digunakkan

Line 36 12%

Whatsapp 113 39%

Facebook 8 3%

Twitter 23 8%

Instagram 108 37%

Selain di Atas 4 1%

1. Jenis Kelamin

Frekuensi tertinggi diambil oleh jenis kelamin perempuan yang

berjumlah 153 (52%) dan laki-laki yang berjumlah 139 (48%). Perbedaan

jumlah jenis kelamin tidak menjadi permasalahan dalam penelitian ini.

Variabel jenis kelamin tidak memberikan dampak yang signifikan baik

terhadap sosial media ataupun politik online. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan (Elvira, Bruna, Bernard, Claire dan Michel:

2011) menjelaskan bahwa perbedaan jenis kelamin tidak memberikan

pengaruh secara signifikan dalam kegiatan politik online. Menurut Samuel

dan Brian (2005) politik online tidak dibatasi oleh faktor-faktor yang

membatasi politik konvensional termasuk jenis kelamin tidak bisa

dianggap faktor yang memengaruhi dalam politik online.

2. Alat Penggunaan Internet

Mahasiswa FISIP dalam amenggunakan internet mayoritas melalui

handphone sebesar 282 (96%) kemudian disusul oleh laptop sebesar 8

(3%) dan terakhir Komputer sebesar 2 (1%). Hal ini tidak mengherankan

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

50

karena jumlah ponsel yang dimiliki bahkan melebihi dari jumlah populasi.

Tercatat pengguna ponsel di Indonesia sekitar 371,4 juta sedangkan

populasi hanya sebesar 262 juta jiwa (https://databoks.katadata.co.id/,

diakses pada tanggal 30 Januari 2020). Handphone selain sebagai alat

komunikasi bisa memberikan banyak fungsi, salah satunya akan

memberikan ruang untuk intensitas penggunaan sosial media berkembang.

Penggunaan handphone memberikan akses yang mudah bagi setiap orang

mengakses sosial media.

3. Frekuensi Mengakses Internet

Frekuensi mahasiswa FISIP mayoritas mengakses internet lebih dari

empat jam sekitar 122 orang (42%). Hal ini sudah diduga sebelumnya

karena berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hootsuite, Indonesia di

posisi kelima sebagai pengguna internet terlama di dunia

(https://coconuts.co/, diakses pada tanggal 30 Januari 2020). Masyarakat

Indonesia rata-rata menghabiskan waktu lebih dari enam jam untuk

internet. Waktu internet ini rata-rata dihabiskan untuk menggunakan sosial

media dengan tingkat penetrasi sebesar 50 persen. Penggunaan internet

yang tinggi akan memberikan pengaruh terhadap penggunaan sosial

media.

4. Tujuan Mengakses Internet

Mayoritas mahasiswa FISIP menggunakan internet adalah untuk

entertainment sekitar 150 orang (51%), disusul oleh penggunaan untuk

edukasi sekitar 73 orang (25%), penggunan ketiga untuk sosial politik

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

51

sebesar 59 orang (20%) terakhir penggunaan untuk belanja online sekitar

10 orang (3%). Hal ini menjadi salah satu permasalahan anak muda di

Indonesia. Potensi sosial media yang besar menjadi hilang karena

kecenderungan penggunaan hanya untuk senang-senang. Penelitian yang

dilakukan Ali Salman dan Suhana Saad (2015), menyimpulkan pemuda

Malaysia lebih cenderung menggunakan media sosial untuk tujuan hiburan

dan jejaring sosial. Hal itu yang membuat politik online pemuda Malaysia

menjadi rendah. Namun, menjadi permasalahan jika melihat hanya

penggunaan untuk sosial politik yang memberikan dampak terhadap

partisipasi politik online.

5. Pengeluaran

Mayoritas mahasiswa FISIP memiliki pengeluaran di nilai terkecil.

Hal itu dibuktikan dengan pengeluaran mahasiwa FISIP yang dibawah Rp.

1.000.000 sekitar 116 orang (39,7%). Data ini menunjukkan rata-rata

mahasiswa FISIP masih berada di golongan menengah ke bawah. Menurut

penelitian yang dilakukan oleh Taufik Hidayat (2016) faktor ekonomi

memberikan pengaruh terhadap tingkat partisipasi politik konvensional.

Seseorang yang memiliki ekonomi rendah kemungkinan memiliki tingkat

partisipasi yang rendah, namun hal ini tidak sepenuhnya tepat untuk

dijelaskan terhadap partisipasi politik online. Menurut Samuel dan Brian

(2005) politik online tidak dibatasi oleh faktor-faktor yang umumnya

membatasi politik konvensional termasuk status ekonomi. Partisipasi

politik online memiliki cara tersendiri yang memberikan dia bebas dari

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

52

faktor-faktor yang umumnya berpengaruh terhadap partisipasi politik

konvensional. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan

Hongwei Yang (2016) yang menyimpulkan bahwa pendapatan keluarga

dan pribadi berpengaruh secara negatif terhadap aktifitas politik online

pada mahasiswa US.

6. Frekuensi Mengakses Media Sosial

Mahasiwa FISIP memiliki frekuensi tertinggi dalam penggunaan

sosial media, sekitar lebih dari empat jam adalah 89 orang (30,5%) dan

bertahap menurun. Waktu penggunaan media sosial menjadi perdebatan

dalam memengaruhi partisipasi politik online. Penelitian yang dilakukan

Hongwei Yang (2016) menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara waktu

penggunaan sosial media dengan tingkat politik online mahasiswa di

Amerika. Hal tersebut diperkuat dengan penelitian Ali Salman dan Suhana

Saad (2015) yang mengatakan kebanyakan waktu sosial media hanya

dihabiskan untuk senang-senang. Penelitian lain yang dilakukan oleh

(Lubna Zaheer, 2016) menyatakan semakin lama seseorang menggunakan

sosial media akan memengaruhi aktifitas politiknya dalam ranah online.

7. Media Sosial Favorit

Sosial media yang paling sering digunakan oleh mahasiswa FISIP

adalah Whatsapp sekitar 113 orang (39%) berbeda tipis dengan Instagram

sekitar 108 orang (37%). Data di atas menunjukkan hasil yang berbeda

dengan data yang disajikan dalam laporan Essential Insights Into Internet,

Social Media, Mobile, and E-Commerce Use Around The World yang

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

53

memaparkan posisi pertama adalah WhatsApp, Facebook, Instagram, dan

Line (https://tekno.kompas.com/ diakses pada tanggal 30 Januari 2020).

Nampaknya facebook mengalami kemunduran dari aplikasi yang digemari

anak muda. Hal itu disebabkan fitur facebook yang statis sehingga

memberikan kejenuhan bagi penggunanya. Facebook juga dianggap

sebagai aplikasi yang diidentikkan dengan golongan tua karena fiturnya

yang statis. Sebaliknya, Whatsapp menjadi aplikasi yang sering

digunakkan khususnya sebagai fitur komunikasi yang mudah dan luas

(https://www.suara.com/ diakses 30 Januari 2020).

Tabel III.A.2 Data Variabel Moderasi

Data Partisipan Frekuensi Presentase

Minat Politik Iya 176 60%

Tidak 116 40%

Bambang Soesatyo

Ketua DPR

Benar 159 54%

Tidak Benar 133 46%

Tjahyo Kumolo

Mendagri

Benar 251 86%

Tidak Benar 41 14%

Darmin Nasution

Menko

Benar 150 51%

Tidak Benar 142 49%

Kinerja Pemerintah Efektif 103 35%

Tidak Efektif 189 65%

8. Minat Politik

Mahasiswa FISIP memiliki ketertarikan terhadap politik cukup

tinggi. Tercatat sekitar 176 orang (60%) menjawab bahwa dirinya tertarik

terhadap sesuatu yang bersifat politik dan sekitar 116 orang. Minat politik

yang tinggi belum tentu memberikan hasil yang baik terhadap partisipasi

politik online. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

54

Bruce, Marta, Lauren dan Rachel (2015) yang menemukan minat politik

berpengaruh negatif terhadap aktifitas politik sepert berdiskusi politik di

grup sosial media. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan sosial

media untuk informasi politik akan berhubungan signifikan untuk

melakukan partisipasi politik online ketika minat politik yang dimiliki

rendah. Hal ini disebabkan karena minat politik yang rendah akan

mendorong seseorang untuk mencari informasi tentang politik (Bruce dkk,

2015). Hal tersebut juga menjelaskan bahwa minat politik yang tinggi

menjadi prediktor terhadap rendahnya tujuan mahasiswa FISIP UIN

Jakarta mengakses internet untuk sosial politik (20%).

9. Pengetahuan Politik

Data di atas menunjukkan pengetahuan politik mahasiswa FISIP

cukup tinggi. Dari tiga pertanyaan yang diajukan lebih dari lima puluh

persen menjawab benar. Pengetahuan politik yang didapatkan mahasiswa

FISIP tinggi dikarenakan mereka mendapatkan pemahaman politik dari

perkuliahan bukan melalui akses informasi politik dari sosial media.

Lingkungan yang mendukung membuat memaksa mereka secara tidak

langsung memiliki pengetahuan politik yang tinggi. Pengetahuan politik

tinggi memiliki potensi untuk memengaruhi partisipasi politik online. Hal

ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aishat, Ishak dan

Norsiah (2015) bahwa pengetahuan politik yang tinggi akan memberikan

pengaruh terhadap tingginya partisipasi politik online. Penelitian yang

dilakukan Bruce, dkk (2015) menjelaskan bahwa Informasi politik yang

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

55

dimiliki seseorang akan memungkinkan untuk mendorong melakukan

politik online dalam bentuk berdiskusi di grup sosial media.

10. Kinerja Pemerintah

Mahasiswa FISIP cenderung belum melihat pemerintah melakukan

pekerjaannya mengurus negara dengan efektif. Hal itu bisa dilihat yang

menjawab pemerintah sudah efektif dalam mengurus negara hanya sebesar

103 orang (35%) dan yang menjawab belum efisien sebesar 189 orang

(65%). Ketidakpercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah bisa

menjadi hal buruk bagi kepedulian masyarakat dengan negara. Kinerja

yang gagal menjadi pematah semangat bagi masyarakat untuk

berpartisipasi politik. Perubahan dianggap sebagai sesuatu yang tidak akan

terjadi yang pada akhirnya melahirkan nada apatis. Hal tersebut sesuai

dengan penelitian yang dilakukan Doni Hendrik (2010) yang menjelaskan

bahwa kurangnya kepercayaan terhadap pemerintah menjadi tantangan

besar untuk meningkatkan partispasi politik anak muda. Hal ini harus

segera dituntaskan jika ingin menaikkan kepedulian masyarakat untuk

berpartisipasi politik.

B. Deskripsi Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi beberapa:

Variabel Independen : Penggunaan media untuk informasi dan relasi

Variabel Penghubung : Penggunaan media ekspresi politik

Variabel Dependen : Partisipasi Politik Online

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

56

Analisa deskriptif variabel dibuat untuk menggambarkan secara umum

hasil-hasil data yang diperoleh selama penelitian berlangsung. Statistik itu

bisa dilihat dari analisa-analisa yang akan dilakukan selanjutnya.

1. Analisa Penggunaan Media Sosial

Pengukuran intensitas penggunaan media sosial menanyakan

seberapa sering partisipan menggunakan media sosial dalam 2 kategori,

yaitu penggunaan untuk tujuan informasi dan penggunaan untuk tujuan

relasional dengan rentang penilaian dari Tidak Pernah (1) - Jarang (2) –

Kadang-kadang (3) – Sering (4) - Sangat Sering (5).

Hasil pengukuran intensitas penggunaan media sosial pada

mahasiswa FISIP UIN Jakarta untuk kategori penggunaan untuk tujuan

informasi menunjukkan bahwa aktivitas yang paling sering dilakukan

adalah menggunakan media sosial untuk mencari informasi secara umum

(rata-rata 4.09, SD 0.50), dan paling sedikit digunakan untuk mencari tahu

kegiatan kampanye politisi yang disukai (rata-rata 3.1, SD 1.1).

Kemudian hasil pengukuran intensitas penggunaan media sosial pada

mahasiswa FISIP UIN Jakarta untuk kategori penggunaan untuk tujuan

relasi menunjukkan bahwa aktivitas yang paling sering dilakukan adalah

menggunakan media sosial untuk menjaga hubungan dengan keluarga atau

kerabat yang jarang bertemu langsung (rata-rata 4.1, SD 0.89), dan paling

sedikit digunakan untuk memberikan ucapan selamat (pernikahan, ulang

tahun, prestasi, dll) untuk teman (rata-rata 3.64, SD 1).

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

57

Tabel III.B.1 Kekuatan Penggunaan Medsos Berdasarkan Mean

Variabel Mean Stdev Kategori

Informasi 3.6 1 Menengah

Relasi 3.9 1.139 Tinggi

Penggunaan Medsos 3.75 1.0695 Tinggi

Dari hasil pengukuran kategori penggunaan pada tabel III.B.1

diperoleh mean tertinggi yaitu penggunaan media sosial untuk tujuan relasi

sebesar 3.9 dan terakhir menggunakan media sosial untuk tujuan informasi

sebesar 3.6. Dari hasil perhitungan standar deviasi (SD) pada keempat

kategori terlihat bahwa nilai standar deviasi untuk kedua tujuan

penggunaan media sosial relatif kecil, sehingga dapat diinterpretasikan

bahwa intensitas penggunaan media sosial oleh partisipan penelitian untuk

kedua tujuan penggunaan juga relatif sama atau mirip.

2. Analisa Ekspresi Politik

Pengukuran tingkat partisipasi politik online dilakukan dengan

meminta partisipan melaporkan seberapa sering melakukan 7 aktivitas

ekspresi politik politik online dalam waktu 1 tahun terakhir dengan rentang

penilaian dari Tidak Pernah (1) – Jarang (2) – Kadang-kadang (3) – Sering

(4) – Sangat Sering (5). Dari hasil pengukuran diperoleh rata-rata (mean)

tingkat ekspresi politik sebesar 2.62 dengan SD 1.13. Hasil ini secara

umum menunjukkan bahwa tingkat ekspresi politik mahasiswa FISIP UIN

Jakarta berada pada kategori menengah.

Tabel III.B.2 Kekuatan Ekspresi Politik Berdasarkan Mean

Variabel N Min Max Mean Stdev

Ekspresi Politik 292 1 5 2.6 1.13

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

58

Hasil pengukuran tingkat ekspresi politik pada mahasiswa FISIP

UIN Jakarta hasil bahwa dari 7 jenis ekspresi politik yang ditanyakan,

ekspresi politik yang paling sering dilakukan ekspresi adalah mengikuti

akun media sosial orang (tokoh masyarakat, politikus, dll) yang sering

membahas isu-isu politik. (rata-rata 3.2, SD 1.23). Adapun ekspresi politik

yang paling jarang dilakukan oleh partisipan adalah membalas komentar-

komentar orang mengenai politik (rata-rata 2.13, SD 1.07).

3. Analisa Partisipasi Politik Online

Pengukuran tingkat partisipasi politik online dilakukan dengan

meminta partisipan melaporkan seberapa sering melakukan 11 aktivitas

partisipasi politik online dengan rentang penilaian dari Tidak Pernah (1) –

Jarang (2) – Kadang-kadang (3) – Sering (4) – Sangat Sering (5). Dari

hasil pengukuran diperoleh rata-rata (mean) tingkat partisipasi politik

online sebesar 1.9 dengan SD 1.03. Hasil ini secara umum menunjukkan

bahwa tingkat partisipasi politik online mahasiswa FISIP berada pada

kategori rendah.

Tabel III.B.3 Kekuatan Partisipasi Politik Online Berdasarkan Mean

VARIABEL N MIN MAX MEAN STDEV

PPO 292 1 5 1.9 1.03

Hasil pengukuran tingkat partisipasi politik online pada mahasiswa

FISIP memberikan hasil bahwa dari 8 jenis partisipasi politik online yang

ditanyakan, partisipasi politik online yang paling sering dilakukan

partisipan adalah berdiskusi masalah politik di grup-grup percakapan (rata-

rata 2.84, SD 1.14). Adapun partisipasi politik online yang paling jarang

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

59

dilakukan oleh partisipan adalah menyumbang uang untuk kampanye ke

salah satu calon secara online/melalui HP (E-banking, I-banking, dll) (rata-

rata 1.2, SD 0.58).

4. Interaksi Sosial Media, Politik Online Dan Moderasi

Analisis deskripsi memberikan gambaran kasar dalam melihat

rendahnya partisipasi politik online mahasiswa FISIP. Mahasiswa FISIP

cenderung menggunakan sosial media hanya sebagai media untuk

menghibur diri (entertainment). Hal itu terwujud dari tingginya intensitas

penggunaan media sosial untuk relasi dibandingkan untuk informasi,

bahkan untuk ekspresi politik memiliki intensitas mendekati rendah.

Penggunaan media sosial yang cenderung untuk hiburan akan

mempengaruhi tingkat politik online yang akan cenderung rendah (Ali dan

Suhana, 2015). Penggunaan media sosial untuk relasi tidak sepenuhnya

buruk untuk politik online. Penelitian yang dilakukan Rovazio (2017)

menyimpulkan media sosial untuk relasi memberikan pengaruh terhadap

politik online meskipun kalah kuat dibanding media sosial untuk informasi

dan ekspresi politik.

Hal lain yang akan memengaruhi rendahnya politik online adalah

rendahnya kepuasan pada pemerintah dan minat politik yang tinggi.

Kinerja pemerintah yang dianggap kurang akan menghilangkan semangat

perubahan dalam masyarakat. Pemerintah yang dianggap harapan namun

malah memberikan kekecewaan atas kinerjanya. Masyarakat yang kecewa

akan cenderung tidak peduli dengan kondisi negara ke depannya yang

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

60

akan memengaruhi keterlibatannya dalam bentuk partisipasi. Sebaliknya,

kepercayaan pada kinerja pemerintah akan menumbuhkan semangat

perubahan dan mendorong partisipasi politik (Doni, 2010).

Minat politik yang tinggi menjadi prediktor dalam melihat

rendahnya tujuan mahasiswa FISIP UIN Jakarta mengakses internet untuk

sosial politik dan frekuensi partisipasi politik online yang rendah. Dalam

politik online minat politik menjadi kerugian dalam melihat pengaruhnya.

Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bruce, Marta,

Lauren dan Rachel (2015) yang menemukan minat politik berpengaruh

negatif terhadap pencarian terhadap informasi politik. Hal itu terlihat dari

penggunaan media sosial informasi yang memiliki frekuensi paling rendah

adalah mencari tahu kegiatan kampanye politisi dibandingkan dengan

pencarian informasi secara umum.

Penelitian yang dilakukan Bruce dkk (2015) membuktikan hubungan

informasi politik akan memiliki hubungan yang signifikan terhadap politik

online. Analisis deskripsi memberikan gambaran yang berbanding terbalik.

Pengetahuan politik mahasiswa FISIP yang tinggi namun memiliki

frekuensi yang rendah dalam partisipasi politik online. Bruce (2015)

menjelaskan bahwa hal tersebut dikarenakan minat politik yang tinggi

yang membuat hubungan informasi politik dengan politik online menjadi

negatif. Hal ini disebabkan karena minat politik yang rendah akan

mendorong seseorang untuk mencari informasi tentang politik (Bruce dkk,

2015).

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

61

Pengetahuan politik mahasiswa FISIP adalah hasil dari lingkungan

sekitarnya. Aktifitas kuliah yang sering melibatkan nilai politik membuat

pengetahuan mahasiswa FISIP tinggi bukan karena pencarian informasi di

media sosial. Pengetahuan politik yang tinggi akan memberikan pengaruh

dalam politik online seperti berdiskusi di grup tentang politik (Bruce dkk,

2015). Hal tersebut dibuktikan dengan frekuensi indikator mahasiswa

FISIP yang paling tinggi dalam politik online adalah berdiskusi masalah

politik di grup-grup.

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

62

BAB IV

ANALISA INFERENSIAL

Penelitian ini menguji pengaruh variabel penggunaan sosial media (informasi

dan relasi) melalui ekspresi politik terhadap partisipasi politik online. Analisa

lanjutan akan dilakukan dengan melihat variabel kinerja pemerintah, minat politik

dan pengetahuan politik sebagai moderasi.

A. Analisa PLS-SEM

Tahap-tahap analisa PLS-SEM adalah sebagai berikut,

1. Evaluasi Outer Model

Evaluasi model pengukuran digunakan untuk mengevaluasi

hubungan antara konstrak dengan indikatornya, dibagi menjadi dua, yaitu

convergent validity dan discriminant validity. Convergent validity dapat

dievaluasi melalui tiga (3) tahap, yaitu: indikator validitas, reliabilitas

konstrak, dan nilai average variance extracted (AVE). Sedangkan

discriminant validity dapat dilalui dua (2) tahap, yaitu melihat nilai cross

loading dengan memiliki nilai cross loading minimal 0,7 (Jogiyanto:

2009).

a) Validitas Konvergen

Dinilai berdasarkan loading factor (korelasi antara skor item

atau skor komponen dengan skor konstruk). Indikator dianggap valid

jika memiliki nilai AVE (Average Variance Extranced) diatas 0,5 atau

memperlihatkan seluruh outer loading dimensi variabel memiliki nilai

loading > 0,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran tersebut

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

63

memenuhi kriteria validitas konvergen (Ghozali 2008). Nilai AVE

merupakan rata-rata presentase skor varian yang diekstraksi dari

seperangkat variabel laten yang diestimasi melalui loading

Standarized indikatornya dalam proses iterasi alogaritma dalam PLS:

Tabel IV.A.1 Nilai Outer Loading

Variabel Ekspol Informasi PPO Relasi

Ekspol_01 0.804

Ekspol_03 0.84

Ekspol_04 0.761

Ekspol_05 0.65

Ekspol_06 0.728

Ekspol_07 0.795

Eskpol_02 0.859

Inform_03 0.707

Inform_04 0.672

Inform_06 0.816

Ppo_02 0.707

Ppo_03 0.75

Ppo_04 0.817

Ppo_05 0.688

Ppo_07 0.667

Ppo_08 0.654

Relation_04 0.901

Relation_05 0.867

Hasil tabel diatas sudah menunjukkan bahwa untuk outer

loading sudah memenuhi angka di atas >0,5 kemudian untuk variabel

penelitian juga sudah memenuhi batas minimum nilai AVE >0,5 hal

itu bisa dilihat dari tabel yang dibawah.

Tabel IV.A.2 Berdasarkan Nilai AVE

AVE

Ekspol 0.608

Informasi 0.539

PPO 0.513

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

64

Relasi 0.782

Selain melihat outer loading dan nilai AVE, peneliti juga akan

melihat nilai dari reliabilitas konstrak dan cronbach alpha-nya. Suatu

konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach’s Alpha > 0,6 dan Composite reliability > 0,7. Hal ini dirasa

penting karena uji reliabilitas adalah sebagai dasar apakah variabel ini

pantas atau berhubungan satu sama lain dan dirasa mewakilkan dari

keseluruhan variabel. Variabel-variabel tersebut ternyata sudah

terpenuhi sebagaimana dijelaskan oleh tabel di bawah,

Tabel IV.A.3 Berdasarkan Alpha dan Reliability

Variabel Cronbach's

Alpha rho_A

Composite

Reliability

Ekspol 0.891 0.895 0.915

Informasi 0.608 0.652 0.777

PPO 0.809 0.814 0.863

Relasi 0.722 0.731 0.878

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa variabel dalam

penelitian ini dengan melihat nilai outer loading, reliabilitas konstrak

dan AVE sudah memenuhi syarat secara validitas konvergen.

b) Validitas Diskriminan

Untuk validitias diskriminan bisa dikatakan memenuhi indikator

ini apabila nilai cross loading indikatornya paling besar terhadap

variabelnya dibandingkan variabel-variabel lainnya. Hal tersebut

sudah terpenuhi apabila dilihat dari tabel dibawah,

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

65

Tabel IV.A.4 Berdasarkan Nilai Cross Loading

Indikator Ekspol Informasi PPO Relasi

Ekspol_01 0.804 0.512 0.559 0.241

Ekspol_03 0.84 0.461 0.587 0.178

Ekspol_04 0.761 0.345 0.531 0.128

Ekspol_05 0.65 0.482 0.44 0.14

Ekspol_06 0.728 0.524 0.481 0.193

Ekspol_07 0.795 0.416 0.529 0.259

Eskpol_02 0.859 0.481 0.58 0.212

Inform_03 0.316 0.707 0.179 0.172

Inform_04 0.325 0.672 0.233 0.142

Inform_06 0.582 0.816 0.417 0.205

Ppo_02 0.461 0.318 0.707 0.088

Ppo_03 0.471 0.258 0.75 0.161

Ppo_04 0.529 0.226 0.817 0.191

Ppo_05 0.44 0.25 0.688 0.022

Ppo_07 0.387 0.199 0.667 -0.01

Ppo_08 0.587 0.454 0.654 0.302

Relation_04 0.236 0.18 0.177 0.901

Relation_05 0.206 0.249 0.167 0.867

2. Evaluasi Inner Model

Tujuan dari evaluasi struktur model atau Inner Model adalah untuk

mengetahui dan melihat pengaruh langsung atau tidak langsung antar

variabel satu sama lain. Evaluasi Struktur Model (Inner Model) menurut

Abdillah dan Jogiyanto (2015) model struktural (Inner Model) merupakan

model struktural untuk memprediksi hubungan kausalitas antar variabel

laten. Dalam mengevaluasi struktur model pada penelitian ini dimulai

dengan melihat nilai R-Square. Nilai tersebut bisa dilihat dari tabel di

bawah

Tabel IV.A.5 Berdasarkan Nilai R-Square

Variabel R Square

Ekspol 0.364

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

66

PPO 0.465

Tabel di atas menunjukkan Nilai 0.364 (moderat) untuk variabel

ekspol, dapat diartikan nilai presentase besarnya pengaruh X1

(penggunaan untuk informasi) dan X2 (penggunaan untuk relasi) terhadap

X3 (ekspresi politik) sebesar 36,4% dan bisa dijelaskan dengan faktor lain

sebesar 63,6%. Selanjutnya untuk variabel PPO dengan nilai presentase

0.465 (moderat), artinya adalah bahwa presentase besarnya pengaruh

variabel media sosial untuk informasi, relasi melalui ekspresi politik

terhadap partisipasi politik online sekitar 46,5% dan sisanya 53,5%

dijelaskan oleh faktor lain. Menurut (Ghazali, 2008) ukuran nilai R-square

sebesar 0.67 (kuat), 0.33 (moderat) dan 0.19 (lemah).

Selanjutnya peneliti akan melihat nilai goodness of fit dengan

melihat Q2 yang mana analisa yang digunakan memiliki kesamaan dengan

R-square, semakin tinggi nilainya maka semakin berpengaruh atau

memiliki hubungan/predictive relevance.

Q2 : 1 - (1-R1

2) (1-R2

2)

Q2 : 1 - (1-0.364

2) (1-0.465

2)

Q2 : 1 - (1-0.132) (1-0.216)

Q2 : 1 - (0.868) (0.784)

Q2 : 1 – 0.68

Q2 : 0.32

Hasil perhitungan di atas diketahui nilai dari Q2 bisa diartikan bahwa

keberagaman data yang didapatkan dari penelitian ini bisa dijelaskan oleh

model struktural sebesar 32%. hasil perhitungan memperlihatkan nilai Q

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

67

square lebih dari 0 (nol), maka model layak dikatakan memiliki nilai

prediktif yang relevan.

Selanjutnya peneliti akan melihat path diagram yang akan

menunjukkan seberapa besar pengaruh yang dari variabel-variabel

independent terhadap dependen dalam penelitian ini. Hal itu ditunjukkan

oleh grafik dibawah

Grafik IV.A.1 Berdasarkan Hubungan Variabel

3. Pengujian Hipotesis

Setelah pengukuran data selesai dilakukan dan telah memnuhi

syarat-syarat maka dapat dilanjutkan dengan melakukan metode

bootstrapping. Pengujian hipotesis menurut (Hartono dalam Jogiyanto

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

68

2009) ukuran signifikansi keterdukungan hipotesis dapat digunakan

perbandingan nilai T-table dan T-statistik. Jika T statistik lebih tinggi

dibanding nilai T-table, berarti hipotesis terdukung atau diterima. Dalam

penelitian ini untuk tingkat keyakinan 95% (alpha 95 persen), maka nilai

T-table untuk hipotesis dua ekor (two tailed) dengan sampel 292

responden adalah > 1.96.

Pengujian ini akan dilakukan dengan membandingkan T hitung dan

T tabel. Hipotesis (Ha) akan diterima apabila T-hitung lebih besar sama

dengan oleh T-tabel (T-hitung ≥ T-tabel) dan hipotesis (Ha) akan ditolak

apabila T-hitung lebih kecil dari pada T-tabel (T-hitung < T-tabel). Berikut

ini adalah hasil dari uji T-statistik.

Selain dari hipotesis penelitian yang diajukan, terdapat juga

pengaruh tidak langsung (indirect effect) yang terjadi, yaitu hubungan

antara penggunaan media sosial untuk informasi dan relasi terhadap

partisipasi politik online. Nilai T-statistic yang dimiliki oleh hubungan

tidak langsung ini melebihi 1,96 maka bisa dikatakan bahwa hal tersebut

bisa dikatakan diterima apabila masuk ke dalam hipotesis penelitian.

Tabel IV.A.6 Berdasarkan Nilai T-statistics

Hipotesis Pengaruh T Statistics P Values Keterangan

H1 Informasi -> Ekspol 15.517 0 Diterima

H2 Relasi -> Ekspol 2.322 0.021 Diterima

H3 Ekspol -> PPO 23.019 0 Diterima

- Informasi -> PPO 11.061 0 Diterima

- Relasi -> PPO 2.248 0.025 Diterima

Page 82: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

69

Dari analisa jalur pada tabel IV.A.6, semua T-statistics menunjukkan

angka lebih dari nilai 1,96 dari pada nilai T-tabel, artinya bisa disimpulkan

bahwa hipotesis-hipotesis yang ada dalam penelitian ini semuanya

diterima (H1,H2,H3,) dan juga pengaruh yang tidak langsung.

Berikutnya penelitian ini akan menguji hipotesis dalam penelitian ini

dengan menggunakan analisa moderasi. Variabel yang digunakan untuk

moderasi ada beberapa, yaitu minat politik, pengetahuan politik dan

kinerja pemerintah. Hasil pengujian moderasi bisa dilihat dari tabel

dibawah.

4. Analisa Moderasi

Tabel IV.A.7 Analisa Moderasi

Variabel Pengaruh Koefisien

Jalur

T

Statistics

P

Values Keterangan

Pemerintah

efektif

ekspol - efektif -> Ppo 0.088 2.54 0.011 Diterima

inform - efektif -> Ekspol -0.02 0.362 0.717 Ditolak

relasi - efektif -> Ekspol 0.036 0.604 0.546 Ditolak

Minat

Politik

ekspol - minat politik ->

Ppo 0.038 0.835 0.404 Ditolak

inform - minat politik ->

Ekspol -0.067 1.425 0.155 Ditolak

relasi - minat politik ->

Ekspol 0.027 0.389 0.697 Ditolak

Pengetahuan

Politik

ekspol - pengetahuan ->

Ppo -0.061 1.339 0.181 Ditolak

inform - pengetahuan ->

Ekspol 0.082 1.276 0.203 Ditolak

relasi - pengetahuan ->

Ekspol 0.117 2.21 0.028 Diterima

Dari tabel IV.A.7 menunjukkan beberapa variabel yang memiliki

pengaruh sebagai variabel moderasi.

Page 83: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

70

Variabel kinerja pemerintah berhasil menjadi variabel moderator

antara hubungan penggunaan media ekspresi politik dengan partisipasi

politik online. Analisa di atas menunjukkan nilai P-Values sebesar 0,011

lebih dari kecil 0,05 serta nilai T-Statistics yang dimiliki bernilai 2,54 dan

angka koefisien jalur menunjukkan 0,088 yang artinya adalah variabel

kepercayaan memperkuat hubungan variabel ekspresi politik dengan

partisipasi politik online.

Variabel pengetahuan politik berhasil menjadi variabel moderator

antara hubungan penggunaan media untuk relasi dengan ekspresi politik.

Analisa di atas menunjukkan nilai P-Values sebesar 0,028 lebih kecil dari

0,05 serta nilai T-Statistics yang dimiliki bernilai 2,210 dan angka

koefisien jalur menunjukkan 0,117 yang artinya adalah variabel

pengetahuan memperkuat hubungan variabel penggunaan media untuk

relasi dengan ekspresi politik.

Dari analisa jalur di tabel IV.A.7 bisa disimpulkan bahwa variabel-

variabel yang berhasil menjadi moderator adalah kepercayaan terhadap

pemerintah dan pengetahuan politik. Variabel ini memberikan koefesien

jalur yang memperkuat. Kepercayaan terhadap pemerintah dan

pengetahuan politik menjadi variabel moderasi yang memperkuat

hubungan antara variabel informasi dengan ekspresi politik, ekspresi

politik dengan partisipasi politik online dan relasi dengan ekspresi politik.

Page 84: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

71

Selain melihat analisa variabel-variabel sebagai moderasi penelitian

ini juga melihat pengaruh langsung data responden dengan pengaruhnya

terhadap variabel dalam penelitian ini. Hasilnya adalah minat politik

memberikan pengaruh langsung terhadap ekspresi politik dengan nilai P-

Values dan T-Statistics 0,001 dan 3,419.

Selanjutnya dilakukan pengujian moderasi lanjutan dengan cara

membagi menjadi sub-sub kelompok daripada variabel-variabel moderasi

yang telah dilakukan. Analisa ini disebut dengan Partial Least Square

Multiple Group Analysis (PLS-MGA). Menurut Hensler (2009) adalah

suatu analisa yang memungkinkan untuk menguji masing-masing

kelompok apakah memiliki perbedaan yang signifikan dalam bentuk

parameter kelompok spesifik dengan syarat minimal kelompok adalah 30

sampel. Dalam penelitian variabel moderasi akan dipecah menjadi masing-

masing bagian dan dilihat pengaruhnya terhadap hipotesis yang ada

dengan melihat nilai P-Values apabila <0,05 maka dianggap memiliki

hubungan.

a) Kelompok Berdasarkan Keefektifan Pemerintah

Tabel IV.A.8 Moderasi Berdasarkan Kinerja Pemerintah

Keefektifan Pemerintah Tidak Iya

Hubungan t-Values p-Values p-Values t-Values

Ekspol -> Ppo 15.401 0 0 18.742

Informasi -> Ekspol 10.365 0 0 10.541

Relasi -> Ekspol 2.316 0.021 0.209 1.258

Page 85: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

72

Hasil dari analisa PLS-MGA pada tabel IV.A.8 menunjukkan

bahwa hubungan informasi ke ekspresi politik dan ekspresi politik ke

politik online dipengaruhi oleh kinerja pemerintah baik efektif

ataupun tidak. Namun untuk hubungan relasi dengan ekspresi politik

kinerja pemerintah yang efektif tidak mempengaruhi hubungannya.

Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai P-Values yang <0,05 yang

menandakan terdapat pengaruh dari kelompok-kelompok tersebut.

Kesimpulan yang didapat bahwa aktivitas politik yang dilakukan

dalam ranah online lebih cenderung dipengaruhi oleh kinerja

pemerintah yang efektif kecuali penggunaan media untuk relasi

terhadap ekspresi politik.

b) Kelompok Berdasarkan Minat Politik

Tabel IV.A.9 Moderasi Berdasarkan Minat Politik

Minat Politik Tidak Iya

Hubungan t-Values p-Values t-Values p-Values

Ekspol -> Ppo 12.52 0 20.407 0

Informasi -> Ekspol 12.976 0 8.614 0

Relasi -> Ekspol 1.381 0.168 2.161 0.031

Hasil dari analisa PLS-MGA pada tabel IV.A.9 menunjukkan

bahwa hubungan informasi ke ekspresi politik dan ekspresi politik ke

politik online dipengaruhi oleh minat politik baik yang memiliki

ataupun tidak. Namun untuk hubungan relasi dengan ekspresi politik

hanya responden yang memiliki minat politik yang mempengaruhi

hubungannya.

Page 86: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

73

Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai P-Values yang <0,05 yang

menandakan terdapat pengaruh dari kelompok-kelompok tersebut.

Kesimpulan dari analisa di atas bahwa kepemilikan minat politik lebih

memiliki pengaruh dalam hubungan penggunaan media sosial untuk

relasi ke ekspresi politik dan ekspresi politik terhadap politik online.

Sedangkan hubungan penggunaan media sosial untuk informasi

terhadap ekspresi politik, kepemilikan minat politik kurang

mempengaruhi hubungan itu.

c) Kelompok Berdasarkan Pengetahuan Politik

Tabel IV.A.10 Moderasi Berdasarkan Pengetahuan Politik

Pengetahuan Politik Rendah Sedang Tinggi

Hubungan t-Values p-Values t-Values p-Values t-

Values

p-

Values

Ekspol -> Ppo 13.434 0 14.077 0 13.256 0

Informasi -> Ekspol 10.4 0 8.775 0 6.298 0

Relasi -> Ekspol 0.481 0.631 2.122 0.034 2.681 0.008

Kelompok pengetahuan hanya dibagi menjadi tiga bagian (P1,

P2 dan P3) hal ini dikarenakan untuk menjadi sebuah sub-kelompok

dibutuhkan minimal 30 sampel (Hensler: 2012), hanya tiga sub-

kelompok ini yang memenuhi syarat. Hasil dari analisa PLS-MGA

pada tabel IV.A.10 menunjukkan bahwa hubungan informasi ke

ekspresi politik dan ekspresi politik ke politik online dipengaruhi oleh

faktor pengetahuan politik baik yang rendah hingga tinggi. Namun

untuk hubungan relasi terhadap ekspresi politik hanya responden yang

memiliki pengetahuan politik sedang dan tinggi yang mempengaruhi

Page 87: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

74

hubungan tersebut. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai P-Values

yang <0,05 yang menandakan terdapat pengaruh dari kelompok-

kelompok tersebut.

Kesimpulan dari analisa di atas bahwa untuk hubungan antara

penggunaan media sosial untuk informasi dengan ekspresi politik,

responden yang memiliki pengetahuan politik rendah lebih kuat dalam

mempengaruhi hubungan tersebut. Namun untuk hubungan ekspresi

politik terhadap partisipasi politik online, responden yang memiliki

tingkat pengetahuan politik sedang lebih kuat dalam mempengaruhi

hubungan tersebut. Terakhir untuk hubungan relasi terhadap ekspresi

politik kelompok yang paling memengaruhi adalah yang memiliki

pengetahuan politik tinggi.

B. Pembahasan

1. Sosial Media dan Partisipasi Politik Online dalam ANT

Dalam perspektif ANT, partisipasi politik online yang dilakukan

seseorang melalui media sosial menggunakan komputer atau gadget yang

terkoneksi internet dapat dilihat sebagai suatu jaringan heterogen yang

melibatkan entitas manusia dan entitas non manusia. ANT menjelaskan

hubungan di atas dengan menelusuri berbagai unsur yang terlibat dalam

aksi kolektif dan mempelajari hal-hal yang dilakukan oleh salah satu

individu terhadap individu lainnya. Aksi kolektif menjadi relevan karena

Page 88: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

75

yang menjadi perhatian adalah aksi dari agen yang tersusun atas manusia,

aktor sosial, dan artefak teknis.

Dalam pembahasan hubungan antara media sosial dan partisipasi

politik online, media sosial dapat dipandang sebagai penghantar bagi

seorang manusia untuk melakukan partisipasi politik online. Dalam

perspektif ANT, media sosial berperan sebagai intermediari. Intermediari

berfungsi sebagai penjaga jaringan relasi aktor-aktor, agar tetap dalam

keadaan saling terhubungkan satu terhadap yang lain. Hubungan ini hanya

terpelihara jika ada penghantar yang mempertahankan hubungan tersebut.

Dengan demikian, manusia yang melakukan aksi partisipasi politik

online berada dalam suatu jaringan heterogen dengan media sosial sebagai

intermediarinya. Manusia, media sosial, dan partisipasi politik online tidak

bisa dipahami secara terpisah dari jaringan dimana mereka berada. ANT

menyatakan bahwa suatu entitas, baik entitas manusia maupun non

manusia, memiliki bentuk dan memperoleh sifat mereka sebagai akibat

dari hubungan mereka dengan entitas lainnya. Media sosial

mendeskripsikan jaringan, kolektivitas agen-agen manusia dan

nonmanusia dalam suatu topologi relasi. Dalam perspektif ANT, media

sosial tidak diperlakukan sebagai entitas yang bersifat netral, atau pasif,

ataupun sebagai alat yang patuh. Media sosial bersama entitas lain secara

bersama-sama dan aktif memainkan peran dalam konstruksi antara

jaringan dan aktor.

Page 89: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

76

2. Sosial Media, Ekspresi Politik dan Partisipasi Politik Online

Berdasarkan pengujian hipotesis yang sudah dipaparkan pada tabel

di atas menunjukkan bahwa penggunaan media sosial untuk informasi dan

relasi memberikan pengaruh terhadap variabel ekspresi politik dan

ujungnya memberikan pengaruh terhadap partisipasi politik online (H1,

H2 dan H3 diterima). Hal ini dikarenakan informasi menjadi kebutuhan

yang sangat penting dalam mendorong dan menentukan sikap seseorang

termasuk dalam sikap berpolitik karena ketika seseorang menggunakan

sosial media untuk mencari informasi mereka akan memiliki

kencederungan untuk mengekspos sesuatu yang berbeda dengan yang

dipikirkan.

Ketika seseorang mencoba mencari tahu informasi tentang suatu hal

di sosial media termasuk politik maka dirinya akan mendapatkan informasi

yang lebih bervariasi dari banyak pihak. Sosial media memberikan ruang

tanpa batas untuk mencari informasi sehingga informasi yang diterima

lebih terbuka. Kemudahan akses menjadikan sosial media berhasil sebagai

pusat pertukaran informasi apapun dengan siapapun termasuk informasi

terkait politik.

Hal tersebut sejalan dengan temuan Mcleod (dalam Homero dan

Logan, 2014) bahwa penambahan informasi yang didapatkan dari sosial

media akan memberikan pengaruh baik langsung ataupun tidak langsung

kepada partisipasi politik. Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan

Page 90: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

77

(Kushin dan Yamamoto, 2010) bahwa informasi politik yang didapatkan

dari internet ini akan memberikan kesempatan yang lebih besar untuk

melakukan kegiatan sosial media dalam mengekspresikan hal-hal yang

bersifat politik.

Interaksi sosial yang dilakukan di sosial media juga memiliki peran

terhadap ekspresi politik dan partisipasi politik di sosial media. Untuk

memahami bagaimana suatu relasi bisa memberikan dampak terhadap

kegiatan politik secara online adalah dengan cara menempatkan diri di

jaringan yang luas. Konsepsi orang tentang diri mereka di dunia jaringan

berguna untuk membuat hubungan antara penggunaan media sosial umum

dan mengekspresikan diri secara politis. Konsep ini disebut dengan

technological of social saturation, konsep ini menjelaskan bahwa

seseorang bisa memiliki banyak jenis dalam dirinya tidak hanya satu

kepribadian (Kelly Anne Hirsch, 2014) dan teknologi bisa memberikan

kesempatan untuk mengembangkan hal itu.

Sosial media memudahkan untuk bisa berhadapan dengan banyak

jenis manusia, kelompok bahkan yang lebih luas lagi. Proses pertemuan

tersebut yang akan membuat penyesuaian dalam diri dengan nilai-nilai

baru yang diterima dari pihak eksternal. Hal ini bisa memberikan suatu

potensi besar untuk melakukan penerimaan nilai-nilai politik dari hasil

interaksi dengan kelompok yang memiliki orientasi politik sehingga akan

muncul prespektif baru yang diyakini. Hal ini yang harus dipahami bahwa

Page 91: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

78

nilai-nilai politik bisa masuk di celah manapun dalam sosial media, dalam

hal ini adalah bentuk interaksi di sosial media.

Selain informasi dan relasi, ekspresi politik menjadi hal penting

dalam menghasilkan sebuah partisipasi politik online. Perbedaan paling

mendasar tentang ekspresi politik dengan partisipasi politik adalah dalam

ranahnya. Ekspresi politik merupakan langkah awal sebagai bentuk

penyuaraan politik (political talks) sebelum berubah menjadi sebuah

tindakan (political action). Homero, Logan dan Zheng (2014) menjelaskan

terdapat tiga komponen penting untuk memahami bagaimana ekspresi

berubah menjadi partisipasi, yaitu (harapan dari berekspresi, susunan dan

penyaluran pesan). Dan sosial media berhasil menjadi wadah bagi

komponen ini terwujudkan.

Proses ini diawali dengan sosial media memberikan ruang untuk

semua orang berekspresi apapun. Sebelum ekspresi tersebut disalurkan

sudah ada suatu harapan atau gambaran terkait dampak dari penyaluran

ekspresi ini ketika dilihat oleh orang-orang. Ekspresi disampaikan dengan

disusun dalam bentuk pesan-pesan yang akan mencerminkan pandangan

yang dimiliki bahkan bisa memberikan pandangan baru dan ketika pesan

itu tersalurkan maka akan memberikan penguatan komitmen dari

pandangan yang sudah disampaikan karena merasa suaranya telah

didengar. Pada akhirnya berpotensi besar dari yang hanya berekspresi akan

berubah menjadi berpartisipasi. Hal itu didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh (Elin, 2003) bahwa ketika ruang untuk berekspresi

Page 92: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

79

diberikan baik di ruang nyata ataupun online maka akan mendorong

seseorang untuk mengambil tindakan.

Beberapa penelitian telah membuktikan hubungan penggunaan sosial

media, ekspresi politik dengan partisipasi politik online. Penelitian yang

dilakukan oleh Homero, Logan dan Pei (2014) dengan melihat ekspresi

politik sebagai mediator antara penggunaan sosial media dengan

partisipasi politik offline dan online, hasilnya adalah positif bahwa ekspresi

politik berhasil menjadi jembatan antara penggunaan sosial media

(informasi dan relasi) terhadap partisipasi politik offline dan online.

Rovazio Okiiza (2017) melihat skema penggunaan sosial media (informasi

dan relasi) memberikan pengaruh kuat terhadap ekspresi politik yang pada

akhirnya memberikan pengaruh terhadap partisipasi politik online.

3. Sosial Media, Partisipasi Politik Online dan Moderasi

Variabel pengetahuan politik memberikan pengaruh pada hubungan

antara penggunaan sosial media untuk relasi terhadap ekspresi politik.

Semakin besar pengetahuan politik yang dimiliki maka akan semakin

besar juga pengaruh antara relasi dengan ekspresi politik. Pada saat

pengetahuan politik yang dimiliki seseorang tinggi maka akan semakin

mudah untuk dirinya menemukan dan berinteraksi dengan kelompok-

kelompok yang memiliki cara pandang politik dari berbagai macam sudut

pandang.

Page 93: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

80

Analisa moderasi lain menunjukkan bahwa hubungan antara ekspresi

politik dengan partisipasi politik online dipengaruhi oleh keefektifan

kinerja pemerintah. Keefektifan kinerja pemerintah memiliki pengaruh

yang bersifat positif artinya menguatkan. Kinerja pemerintah yang efektif

akan menguatkan hubungan ekspresi politik dengan partisipasi politik

online.

Analisa moderasi dilanjutkan dengan melakukan multi group

analysis (MGA) dengan melihat dari masing-masing sub-kelompok

variabel moderasi. Untuk analisa PLS-MGA menunjukkan perbedaan

dengan analisa moderasi, tabel PLS-MGA menunjukkan bahwa semua

sub-kelompok memiliki pengaruh terhadap hubungan antara informasi

dengan ekspresi politik dan ekspresi politik dengan politik online. Berbeda

dengan hubungan relasi terhadap ekspresi politik yang hanya dipengaruhi

oleh beberapa sub kelompok dari variabel moderasi dan tidak dipengaruhi

sama sekali oleh variabel jenis kelamin dan pengalaman organisasi.

Selanjutnya variabel keefektifan pemerintah, minat politik dan

pengetahuan politik yang ditunjukkan pada tabel IV.A.8, IV.A.9 dan

IV.A.10. Untuk variabel keefektifan pemerintah hipotesis H1 dan H3

menunjukkan pengaruh yang kuat dalam hubungannya dengan keefektifan

pemerintah. Sebaliknya untuk H2 keefektifan pemerintah dalam bekerja

tidak memberikan pengaruh apapun. Selanjutnya variabel minat politik,

dari hasil tabel menunjukkan pengaruh kuat minat politik kepada H2 dan

Page 94: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

81

H3. Lain hal dengan pada H1 yang menunjukkan lemahnya pengaruh

minat politik sebagai moderasi penguat.

Variabel pengetahuan politik menunjukkan pengaruh yang beragam.

Untuk hipotesis H1 pengaruh kelompok kepemilikan pengetahuan politik

tinggi memiliki kekuatan yang paling rendah. Pada hipotesis H2

kepemilikan pengetahuan politik yang tinggi menjadi faktor terkuat dalam

mempengaruhi hubungan tersebut. Terakhir untuk hipotesis H3

menunjukkan kelompok pengetahuan politik sedang memiliki pengaruh

yang paling besar sebagai variabel moderasi. Hasil ini berbeda dengan

temuan (Aishat, Ishak dan Norsiah, 2015) yang menjelaskan bahwa

pengetahuan, minat politik dan keefektifan pada pemerintah menjadi

variabel penting dalam mempengaruhi kegiatan politik online.

Page 95: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini menguatkan konsep ANT dalam menjelaskan sosial

media dan partisipasi politik online. Manusia, media sosial, dan partisipasi

politik online tidak bisa dipahami secara terpisah dari jaringan dimana

mereka berada. ANT menyatakan bahwa suatu entitas, baik entitas manusia

maupun non manusia, memiliki bentuk dan memperoleh sifat mereka sebagai

akibat dari hubungan mereka dengan entitas lainnya. Media sosial menjadi

wadah untuk agen-agen manusia dan nonmanusia dalam suatu topologi relasi.

Dalam perspektif ANT, peran media sosial sebagai penghantar tersebut

merupakan peran intermediari. Dalam jaringan relasi aktor-aktor, para aktor

penyusunnya berada dalam keadaan saling terhubungkan satu terhadap yang

lain. Hubungan ini hanya terpelihara jika ada penghantar yang

mempertahankan hubungan tersebut. Media sosial bersama entitas lain secara

bersamasama dan aktif memainkan peran dalam konstruksi jaringan-aktor.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi politik online

tergolong rendah. Penelitian ini membuktikan intensitas penggunaan media

sosial pada mahasiswa FISIP berada pada kategori menengah. Pengaruh

penggunaan media sosial, ekspresi politik terhadap tingkat partisipasi politik

online dalam penelitian ini menunjukkan mempunyai pengaruh yang

signifikan dengan level moderat. Kemudian untuk pengaruh ekspresi politik

Page 96: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

83

terhadap tingkat partisipasi politik online mahasiswa FISIP mempunyai

pengaruh yang signifikan dengan level moderat. Dengan kata lain, intensitas

penggunaan media sosial informasi, relasi dan ekspresi politik dapat dijadikan

prediktor untuk memengaruhi tingkat partisipasi politik online.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa untuk ketiga kategori

penggunaan media sosial yaitu penggunaan untuk tujuan informasi,

penggunaan untuk tujuan relasi, dan penggunaan untuk tujuan ekspresi

politik. Penggunaan untuk informasi dan ekspresi politik pada kategori

menengah dan untuk relasi pada kategori tinggi. Hubungan antara ketiga hal

tersebut dapat digambarkan berupa sebuah alur yang diawali dari penggunaan

untuk tujuan informasi dan relasi yang berlanjut ke penggunaan untuk tujuan

ekspresi politik, dan akhirnya menjadi partisipasi politik online.

Ekspresi politik merupakan hasil pelibatan antara informasi yang

didapatkan dan hasil hubungan dengan orang-orang. Informasi yang

didapatkan khususnya politik menambah pengetahuan terkait perkembangan

politik. Aktifitas sosial media cenderung digunakkan untuk menjaga

hubungan dengan kerabat yang jarang bertemu. Proses interaksi tersebut

memberikan celah untuk individu bertemu dengan kerabat yang membawa

nilai-nilai politik baru. Hasil antara informasi dan interaksi memberikan

pengaruh ekspresi politik namun masih tahap dasar, yaitu mengikuti akun

sosial media seseorang yang sering membahas terkait politik. Hal itu

mendorong terjadinya politik online namun hanya sebatas pembicaraan

Page 97: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

84

politik (political talks) belum sampai tindakan (political action) disebabkan

minat politik yang tinggi (Bruce dkk, 2015).

Analisa terakhir yaitu pengujian moderasi dengan variabel minat

politik, pengetahuan politik dan kinerja pemerintah terhadap masing-masing

hipotesis yang diajukan. Hipotesis hubungan relasi terhadap ekspresi politik

dimoderasi oleh pengetahuan politik dan untuk ekspresi politik terhadap

partisipasi politik online dimoderasi oleh kinerja pemerintah.

B. Saran

Berdasarkan kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini maka

diharapkan untuk penelitian ke depan dapat memperluas model penelitian

dengan melihat faktor lain selain penggunaan media sosial informasi, relasi

dan ekspresi politik. Analisa lanjutan untuk melihat partisipasi politik offline

juga dirasa perlu terutama hubungan antara offline dan online. Jika dilihat dari

nilai R-square menujukkan adanya potensi besar untuk faktor lain

berpengaruh dari model yang diajukan sehingga disarankan diteliti lebih

lanjut.

Page 98: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

85

DAFTAR PUSTAKA

Aishat, Ishak and Norsiah. 2015. “Social Media and Youth Online Political

Participation: Perspectives on Cognitive Engagement”. New Media

and Mass Communication. Vol. 44. 11.

Aminah, Siti. 2006. “Politik Media, Demokrasi dan Media Politik”. Media

Masyarakat Kebudayaan dan Politik. Vol. 19. No. 3. 9.

Andriadi, Fayakhun. 2016. Demokrasi di Tangan Netizen. Jakarta: RMBOOKS.

Andriadi, Fayakhun. 2017. Partisipasi Politik Virtual. Jakarta: RMBOOKS

Azwar, Saiful. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Best, Samuel. and Krueger, Brian. 2005. Analyzing the Representativeness of

Internet Political Participation. Political Behavior 27(2): 183-216.

Budiardjo, Miriam, 2008, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama

Danju, Ipek, Yasar Maasoglu and Nahide Maasoglu. 2013. “From Autocracy to

Democracy: The Impact of Social Media on the Transformation

Process in North Africa and Middle East”. Procedia - Social and

Behavioral Sciences. Vol. 8. 681.

Dick, Jose Van. 2012. “Facebook and the Engineering of Connectivity: A Multi-

Layered Approach to Social Media Platform”. Convergence: The

International Journal of Research into New Media Technologies. Vol.

19(2). 150 - 151.

Elin, L. 2003. ”The Radicalization of Zeke Spier: How the Internet contributes to

Civic Engagement and New Forms of Social Capital”. Dalam Zuniga,

Del Humeiro, Molyneux, Logan dan Zheng, Pei. 2014. “Social Media,

Political Expression, and Political Participation: Panel Analysis of

Lagged and Concurrent Relationships”. Journal of Communication,

Vol 64. 608-630.

Elvinaro, Ardianto. 2007. Komunikasi Masa Suatu Pengantar. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media

Elvira dkk. 2011. “Gender Differences in Youths’ Political Engagement and

Participation The Role of Parents and of Adolescents’ Social and

Civic Participation”. Journal of Adolescence. Vol. 30 (1-16).

Page 99: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

86

Eva and Aina Galego. 2010. “Online Political Participation in Spain: The Impact

of Traditional and Internet Resources”. Journal of information

technology and politic. Vol. 7(4). 28.

Ghozali, Imam. 2006. Structural Equation Modelling Metode Alternatif

denganPartial Least Square. Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Gibran Rivera Gonzalez. 2013. “The Use Of Actor Network Theory and A

Practice-Based Approach to Understand Online Community

Participation”. Disertasi. University of Sheffield. Sheffield

Hartono, Jogiyanto dan Abdillah. 2009. Konsep dan Aplikasi PLS (Partial Least

Square) untuk Penelitian Empiris. Yogyakarta: BPFE.

Hendrik, Doni. 2010. “Variabel-variabel yang Mempengaruhi Rendahnya

Partisipasi Politik Masyarakat dalam Pilkada Walikota dan Wakil

Walikota Padang Tahun 2008”. Jurnal Demokrasi. Vol. IX No. 2

(137-147).

Hepp dkk. 2008. Connectiviy, Networks and Flows: Conceptualizing

Contemporary Communications. Creskill: Hampton Press

Huntington, Samuel P. dan Joan Nelson. 1994. Partisipasi Politik di Negara

Berkembang, terj. Sahat Simamora. Jakarta: PT Rineka Cipta

Kencana, Ibnu. 1997. Ilmu Politik. Jakarta: Rineka Cipta

Kelly Anne Hirsch. 2014. “Postmodernism and The Self: How Social Saturation

Influences Who We Think We Are”. Disertasi. Texas A&M

University. Texas

Khairuni, Nisa. 2016. “Dampak Positif dan Negatif Media Sosial terhadap

Pendidikan Akhlak Anak”. Jurnal Edukasi. Vol.2 No. 1. 95.

Kushin, M. J. dan Yamamoto, M. (2010). “Did Social Media Really Matter?

College Students’ Use of Online Media and Political Decision Making

in the 2008 Election”. Mass Communication and Society, 13(5). 608-

615

Lesmana, Gusti Ngurah Aditya. 2012. “Analisa Pengaruh Media Sosial Twitter

terhadap Pembentukan Brand Attachment” (Studi: PT. XL AXIATA).

Tesis. Fakultas Ekonomi Program Magister Manajemen Universitas

Indonesia. Jakarta

Page 100: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

87

Mahmud, Ashek dan Ruhul Amin. 2017. “Use of Social Networking Media in

Political Participation: A Study on Dhaka University Students”.

Sociologi and Antrophology. Vol. 5(6). 484.

Maran,Rafael Raga. 2007. Pengantar Sosiologi Politik: Suatu Pemikiran dan

Penerapan. Jakarta: Rineka Cipta

Marbun, B.N. 1996. Kamus Politik. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

McLeod dkk. 1999. “Understanding Deliberation the Effects of Discussion

Networks on Participation in A Public Forum”. Communication

Research, 26(6). 743-744

Morissan. 2016. “Tingkat Partisipasi Politik dan Sosial Generasi Muda Pengguna

Media Sosial”. Jurnal Visi Komunikasi. Vol. 15(1). 96-113.

Priyono, AE, Usman, Wilson dan Zely. 2014. Media Sosial Alat Gerakan Sipil.

Jakarta: Public Virtue Institute

Ritzer, George. 2015. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenamedia Group

Rovazio Okiiza. 2017. “Pengaruh Penggunaan Media Sosial dan Identitas

Kewargaan (Civic Identity) Terhadap Partisipasi Politik Online

Generasi Muda”. Tesis. ITB. Bandung

Salman, Ali dan Suhana Saad. 2015. “Online Political Participation: A Study of

Youth Usage of New Media”. Mediterranean Journal of Social

Sciences. Vol. 6 No. 4. 5.

Sheppard, Jill. 2015. “Measuring Online and Offline Participation: Problems and

Solutions from the Australian Case“. Paper prepared for presentation

at the European Survei Research Association Annual Conference.

University of Reykjavik

Skoric, Zhu, Debbie dan Pang. 2016. “Social Media and Citizen Engagement: A

Meta-Analytic Review”. New Media and Society. Vol. 18(9). 11.

Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Suhendra, Adi. 2014. “SENJATA BARU DALAM RUANG POLITIK :

Konstruksi Sosial Penggunaan Jejaring Sosial Online dalam Pemilihan

Kepala Daerah DKI Jakarta 2012”. Sejarah dan Budaya. Ta.

Kedelapan. No. 1. 6. Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metodologi

Page 101: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

88

Penelitian: Lengkap Praktis dan Mudah Dipahami. Yogyakarta:

PUSTAKABARUPRESS

Weeks, Brian. Zuniga, Homero dan Abreu, Alberto. 2015. “Online Influence?

Social Media Use, Opinion Leadership, and Political Persuasion”.

International Journal of Public Opinion Research. hal 1-20.

Wisnuhardana, Alais. 2018. Anak Muda dan MedSos, Jakarta: Pustaka Utama

W, John Creswell. 2014. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Yang, Hongwei and Jean L. DeHart. 2016. “Social Media Use and Online

Political Participation among College Students During The Us

Election 2012”. Social Media + Society. Vol. 2(1). 1-18.

Yuliar dan Anggorowati. 2006. “Governance Teknologi di Masyarakat: Sebuah

Pendekatan Jejaring Aktor”. Jurnal Sosioteknologi. Vol. 7(5). 7.

Zaheer, Lubna. 2016. “Use of Social Media and Political Participation among

University Students”. Pakistan Vision. Vol. 17. No. 1. 279 dan 293.

Zuniga, Del Humeiro, Molyneux, Logan dan Zheng, Pei. 2014. “Social Media,

Political Expression, and Political Participation: Panel Analysis of

Lagged and Concurrent Relationships”. Journal of Communication,

Vol 64. 608-630.

Website

Deni Suhendra. “Usia Produktif Mendominasi Pengguna Internet”,

(https://databoks.katadata.co.id, diakses pada tanggal 20-09-2018)

Rio Brian. “5+ Media Sosial Terpopuler di Indonesia dan Paling Banyak

Digunakan”, (https://www.maxmanroe.com, diakses pada tanggal 18-

09-2018)

Wahyunanda Kusuma. “Riset Ungkap Pola Pemakaian Medsos Orang Indonesia”,

(https://tekno.kompas.com, diakses pada tanggal 18-09-2018)

Yusron Fahmi. “Jumlah Golput Pilkada DKI 2017 Turun, Apa Sebabnya ?”,

(https://www.liputan6.com, diakses pada tanggal 21-09-18)

Page 102: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

Assalamualaikum Wr.Wb.

Perkenalkan nama saya Hasanul Banna, saya adalah mahasiswa sosiologi semester 8, kebetulan saya

sedang melakukan penelitian untuk skripsi saya yang berjudul pengaruh penggunaan media sosial dan

tingkat partisipasi politik online dengan lingkup penelitian Fisip UIN Jakarta. Penelitian ini mengambil

responden dari tiga jurusan (HI, Politik dan Sosiologi) dari angkatan 2015 sampai 2018 dengan

mengambil secara acak nama-nama yang sudah didapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk

membuktikan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan sosial media yang dibagi menjadi tiga

(untuk informasi, ekspresi politik dan relasional) dengan partisipasi politik online (partisipasi politik

yang dilakukan melalui internet).

Oleh karena itu diharapkan kesediaanya bagi saudara untuk menjadi responden dalam penelitian

saya. Mengingat ini adalah angket yang digunakan untuk penelitian, maka hal-hal yang terdapat di

dalamnya berupa identitas diri serta jawaban yang anda berikan akan terjamin kerahasiaannya. Data

dari jawaban tersebut hanya sebatas sebegai kebutuhan bagi penelitian dan tidak akan disebarkan

kepada pihak manapun

Terima kasih atas kesediaannya semoga saudara/I selalu dimudahkan dalam menjalani segala

urusannya

Wassalamualaikum Wr.Wb

Peneliti,

Hasanul Banna

Page 103: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

Bagian I

Identitas Responden

Isilah pada bagian yang kosong atau beri tanda (X) pada kotak yang sesuai

1. Nama Lengkap :

2. Angkatan Masuk :

a. 2015

b. 2016

c. 2017

d. 2018

3. Jenis Kelamin

a. Laki-Laki

b. Perempuan

4. Program Studi

a. Hubungan Internasional

b. Sosiologi

c. Ilmu Politik

5. Apakah anda menggunakan Internet (jika menjawab tidak, maka langsung ke pertanyaan 12

dan tidak usah mengisi bagian II dan III)

a. Iya

b. Tidak

6. Umumnya mengakses internet melalui apa

a. Laptop

b. Handphone

c. Komputer

d. Lainnya, sebutkan……..

7. Seberapa lama mengakses internet dalam sehari

a. <30 Menit

b. 0,5 sampai 1 jam

c. 1 sampai 2 jam

d. 2 sampai 3 jam

e. 3 sampai 4 jam

f. >4 jam

g. Lainnya, sebutkan…….

8. Umumnya mengakses internet untuk apa

a. Belanja Online (jual-beli online)

b. Entertainment (game online, music, film, dll)

c. Edukasi (tugas kuliah, kursus online, dll)

d. Sosial Politik (cari berita politik, agama, sosial, kegiatan amal,dll)

e. Lainnya, sebutkan…..

Page 104: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

9. Apakah anda menggunakan media social (Facebook, Instagram, Whatsapp, Line, dll) (jika

menjawab tidak, maka langsung ke pertanyaan 12 dan tidak usah mengisi bagian II dan III)

a. Iya

b. Tidak

10. Media Sosial Yang Paling Sering Digunakan

a. Instagram

b. Whatsapp

c. Line

d. Facebook

e. Twitter

f. Lainnya, sebutkan……

11. Waktu Yang Dihabiskan Untuk Menggunakan Media Sosial

a. <30 Menit

b. 0,5 sampai 1 jam

c. 1 sampai 2 jam

d. 2 sampai 3 jam

e. 3 sampai 4 jam

f. >4 jam

Bagian II

Bagian ini peneliti ingin mengetahui intensitas jenis penggunaan di sosial media yang akan

mempengaruhi tingkat partisipasi politik online. Penggunaan sosial media dibagi menjadi tiga jenis

(penggunaan untuk informasi, ekspresi politik dan relasional) yang mana masing-masing akan diukur

tingkat penggunaannya dan akan dikaitkan dengan tingkat partisipasi politik online yang dilakukan.

Responden diminta untuk memberikan tanda (x) pada kolom yang dirasa tepat untuk menjawab

setiap kegiatan yang diberikan.

A. Penggunaan Media Sosial Untuk Informasi

[Penggunaan ini dimaksudkan dengan suatu kegiatan yang dilakukan di media sosial terkait mencari,

mengumpulkan, dan membagikan berbagai jenis informasi melalui media sosial, yang meliputi berita,

informasi tentang masyarakat atau komunitas, dan informasi kampanye.]

Seberapa sering anda melakukan kegiatan-kegiatan berikut di media sosial

No Aktivitas Tidak

Pernah

Jarang Kadang-

Kadang

Sering Sangat

Sering

1 Mencari informasi secara umum

2 Mencari informasi terbaru tentang masalah daerah

yang ditinggali

3 Mengikuti perkembangan berita yang sedang

Page 105: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

menjadi trending/viral

4 Menyimpan/download berbagai jenis informasi

(teks, foto, video, dll)

5 Membagikan/sharing informasi yang unik ke

media sosial orang-orang dekat (teman, keluarga,

dll).

6 Mencari tahu informasi tentang politisi yang

disukai.

B. Penggunaan Media Sosial Untuk Ekspresi Politik

[Penggunaan ini dimaksudkan dengan suatu kegiatan yang dilakukan di media sosial untuk

mengekspresikan diri, mengartikulasikan opini, menyampaikan ide dari pemikiran seseorang ataupun

pribadi dalam hal-hal atau ranah yang bersifat politik tanpa ada ajakan untuk ikut berpartisipasi

dalam memilih salah satu calon. Secara garis besar penggunaan ini hanya sebagai bentuk

pengresponan diri dalam hal-hal yang bersifat politik.]

Seberapa sering anda melakukan kegiatan-kegiatan berikut di media sosial

No Aktivitas Tidak Pernah

Jarang Kadang-Kadang

Sering Sangat Sering

1 Posting mengenai pemikiran mengenai peristiwa-

peristiwa politik yang actual

2 Mengomentari posting-an orang lain yang

berkaitan dengan isu politik

3 Mem-posting pengalaman pribadi mengenai

politik.

4 Posting foto, video, atau meme mengenai isu

politik

5 Mengikuti/follow akun media sosial orang (tokoh

masyarakat, politikus, dll) yang sering membahas

isu-isu politik.

6 Membagikan/sharing informasi mengenai

masalah-masalah politik kepada orang-orang

Page 106: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

terdekat (teman, keluarga, dll)

7 Membalas/reply komentar-komentar orang

mengenai politik

C. Penggunaan Media Sosial Untuk Menjaga Hubungan (Relasional)

[Penggunaan ini dimaksudkan dengan suatu kegiatan yang dilakukan di media sosial untuk memulai,

mempertahankan dan memperkuat relasi (hubungan) dengan orang lain termasuk di dalamnya

keluarga, kerabat atau saudara.]

Seberapa sering anda melakukan kegiatan-kegiatan berikut di media sosial

No Aktivitas Tidak Pernah

Jarang Kadang-Kadang

Sering Sangat Sering

1 Menjaga hubungan dengan keluarga atau kerabat

yang jarang bertemu langsung.

2 Mempererat hubungan dengan keluarga atau

kerabat.

3 Mencari komunitas-komunitas yang disukai

(hobi,profesi,dll) di media sosial.

4 Memberikan tanda (like/comment) untuk posting-

an orang terdekat (teman, keluarga, dll)

5 Memberikan ucapan selamat (pernikahan, ulang

tahun, prestasi, dll) untuk teman.

Bagian III

Bagian ini peneliti ingin mengetahui sejauh mana intensitas partisipasi politik online yang

dilakukan oleh responden dalam satu tahun terakhir. Hal ini dimaksudkan untuk melihat tinggi atau

rendahnya keaktifan dan keterlibatan dalam partisipasi politik gaya baru (online) yang dimiliki.

Responden diminta untuk memberikan tanda (x) pada kolom yang dirasa tepat untuk menjawab

setiap kegiatan partisipasi politik online yang diberikan

Partisipasi Politik Online

Page 107: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

[Kegiatan ini dimaksudkan dengan suatu bentuk aktivitas partisipasi yang bisa memengaruhi struktur

pemerintahan, pemilihan umum ataupun kebijakan yang dilakukan secara online. Singkatnya adalah

partisipasi politik dan partisipasi politik online hanya memiliki perbedaan dalam segi ruangnya,

partisipasi politik online memanfaatkan internet sebagai medium baru untuk melakukan kegiatan

partisipasi politik yang umumnya partisipasi politik konvensional lakukan di dunia nyata sedangkan

online di dunia maya]

Dalam satu tahun terakhir, seberapa sering anda melakukan aktivitas-aktivitas berikut di media sosial

atau secara online:

No Aktivitas Tidak Pernah

Jarang Kadang-Kadang

Sering Sangat Sering

1 Menyumbang uang untuk kampanye ke salah satu

calon secara online/melalui HP (E-banking, I-

banking, dll)

2 Menghubungi pemerintah atau politikus secara

online untuk suatu evaluasi kinerja (memberikan

pendapat, saran kebijakan, dll)

3 Menandatangani petisi terkait isu politik

4 Menyebarkan/share petisi terkait isu politik

5 Memposting foto salah satu caleg atau kepala

daerah demi kampanye (menyebarkan foto,

prestasi, dll)

6 Menjadi relawan/buzzer untuk kampanye

7 Mengirim tulisan terkait isu politik di media

online (qureta, geotimes, dll)

8 Berdiskusi masalah politik di grup-grup

percakapan (chat group)

12. Pengeluaran Perbulan

a. <Rp 1000.000

b. Rp 1.000.001 – Rp 1.500.000

c. Rp 1.500.001 – Rp 2.000.000

d. Rp 2.000.001 – Rp 2.500.000

e. Rp 2.500.001 – Rp 3.000.000

f. >Rp 3.000.000

Page 108: PENGARUH PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · internet sukses menarik perhatian para penggunanya, internet selalu menghadirkan

13. Apakah Anda Mengikuti Organisasi Mahasiswa Ektra Kampus (HMI, PMII, GMNI, KAMMI, dan

lain-lain)

a. Iya

b. Tidak

14. Apakah Anda Mengikuti Organisasi Mahasiswa Intra Kampus (HMJ, SEMA F/U, DEMA F/U, UKM,

LSO)

a. Iya

b. Tidak

15. Apakah Orang Tua Anda Aktif Dalam Kegiatan-Kegiatan Yang Diselenggarakan Suatu Organisasi

Politik (Partai Politik dan lain-lain)

a. Iya

b. Tidak

16. Apakah orang tua anda aktif dalam suatu organisasi masyarakat (NU, Muhammadiyah, dll)

a. Iya

b. Tidak

17. Apakah Anda Memberikan Suara Pada Pemilu 2019 ?

a. Iya

b. Tidak

18. Apakah Anda Menyukai atau Berminat Dengan Hal-Hal Yang Bersifat Politik ?

a. Iya

b. Tidak

19. Siapakah ketua dpr terakhir periode 2014-2019

a. Bambang Soesatyo

b. Setya Novanto

c. Fadli Zon

20. Siapakah Menteri dalam negeri periode 2014-2019

a. Tjahyo Kumolo

b. Luhut Bansar Panjaitan

c. Oso Hasibuan

21. Siapakah Menteri bidang perekonomian periode 2014-2019

a. Sri Mulyani

b. Darmin Nasution

c. Chairul Tanjung

22. Apakah Menurut Anda Pemerintah Sudah Bekerja Secara Efektif Dalam Mengurus

Permasalahan Negara ?

a. Sudah

b. Belum

TERIMA KASIH BANYAK