pengaruh penggunaan model...

132
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA KELAS VII DI MTs N PAMOTAN REMBANG SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Fisika Oleh: LILIS NURCHAYATI NIM. 053611239 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009

Upload: truongnhu

Post on 05-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA KELAS VII

DI MTs N PAMOTAN REMBANG

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Dalam Ilmu Pendidikan Fisika

Oleh:

LILIS NURCHAYATI NIM. 053611239

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2009

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tanggal Tanda Tangan

Drs. Ahmad Hasmi Hasona, M.A. __________ __________

Wenti Dwi Yuniarti, S.Pd., M.Kom. __________ __________

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGESAHAN PENGUJI

Tanggal Tanda Tangan Dra. Miswari, M.Ag. __________ __________ Ketua Sidang Wenti Dwi Yuniarti, S.Pd., M.Kom. __________ __________ Sekretaris Sidang Andi Fadlan, M.Sc. __________ __________ Penguji I Drs. Listiyono, M.Pd. __________ __________ Penguji II

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

MOTTO

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.1

(Qs. Al-Insyirah:5-6)

1 Departemen Agama RI, Alqur’an dan terjemahnya, (Semarang: PT Karya Toha Putra , 1995), hlm. 94

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

DEKLARASI

Penulis menyatakan dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, bahwa skripsi ini tidak berisi

materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi

satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi dalam referensi yang penulis gunakan

sebagai rujukan.

Semarang, Januari 2009

Deklarator,

LILIS NURCHAYATI NIM: 053611239

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan dan kebanggaan hati kupersembahkan karya tulis ini untuk

orang-orang yang telah memberi arti dalam hidupku:

Ibu dan Bapak ini adalah bagian dari perjuangan dan do’a - do’amu

Untuk kakakku yang selalu ada untukku sebagai saudara, guru dan sahabat yang

selalu menjadi inspirasi dan semangatku.

Untuk teman-temanku khususnya mahasiswa Fiska’05, juga sahabat seperjuangan di

kost 26 terimakasih atas segenap bantuan dan motivasi kalian.

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan hati yang

penuh kesyukuran penulis panjatkan, atas segala limpahan rahmat, nikmat dan karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Iringan Sholawat senantiasa tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi pelita dalam setiap kehidupan.

Ucapan terimakasih yang sebesar besarnya penulis sampaikan kepada semua yang telah

memberikan pengarahan, bimbingan, dan motivasi yang begitu besar kepada penulis. Untuk itu

ucapan terimakasih ini penulis sampaikan terutama kepada:

1. Prof. DR. H. Ibnu Hajar, M. Ed, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

2. Wenty Dwi Yuniarti, S.Pd. M.Kom dan Drs. Ahmad Hasmi Hasona, MA selaku Dosen

Pembimbing yang telah memberikan waktu dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Sugeng Ristianto, M. Ag, selaku Dosen Wali Studi yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan yang sangat berharga selama melangsungkan studi.

4. Drs.H.Fathul Hadi selaku kepala sekolah MTs N Pamotan Rembang yang telah memberikan

izin untuk mengadakan penelitian

Atas segenap bantuan beliau-beliau penulis tidak dapat membalas dengan sesuatu yang

lebih berharga kecuali hanya ungkapan do’a semoga Allah senantiasa memberi balasan yang

sebaik-baiknya dan berlipat ganda, Amiin ya robbal ‘alamin.

Akhirnya, semoga apa yang telah penulis rencanakan dan penulis kerjakan mendapat

ridlo Allah SWT dan dapat bermanfaat bagi seluruh ummat pada umumnya dan dan diri penulis

khususnya.

Semarang, Januari 2009 Penulis,

LILIS NURCHAYATI NIM: 053611239

ABSTRAK

Lilis Nurchayati (NIM: 053611239) Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Guided Discovery Terhadap Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Zat Dan Wujudnya Kelas VII Di MTs N

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Pamotan Rembang. Skripsi. Semarang : Program Strata 1 Jurusan Tadris Fisika IAIN Walisongo Semarang, 2009.

Penelitian ini bertujuan untuk : mengetahui proses pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran guided discovery pada materi zat dan wujudnya di MTs N Pamotan Rembang dan bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran guided discovery terhadap hasil belajar fisika materi zat dan wujudnya di MTs N Pamotan Rembang.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yang dilaksanakan di MTs N Pamotan Rembang. Sample dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII E sebagai kelas kontrol, dan kelas VII C sebagai kelas eksperimen, yang masing-masing kelas memiliki jumlah siswa sebanyak 40 peserta didik. Adapun teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi untuk mengambil data nama peserta didik yang termasuk dalam populasi dan sampel penelitian. Selain itu digunakan metode tes (multiple choice tes) untuk memperoleh data tentang hasil belajar. Sebelum diberi perlakuan kedua kelas diuji keseimbangannya dengan uji normalitas dan homogenitas. Kemudian kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen diberi pembelajaran dengan model pembelajaran guided discovery sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan model pembelajaran guided discovery.

Dalam uji hipotesis peneliti menggunakan Uji t-tes. Berdasarkan perhitungan Uji t-tes dengan taraf signifikansi 5% diperoleh t hitung = 3,624 sedangkan t tabel = 1,66. Karena t hitung > t tabel berarti rata-rata hasil belajar fisika peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran guided discovery lebih baik untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, hal ini dapat dilihat dari hasil tes yang menunjukkan bahwa kelas eksperimen mendapat nilai rata – rata lebih tinggi yaitu 67,62 sedangkan kelas kontrol mendapat nilai rata – rata yang lebih kecil yaitu 57,12. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika materi zat dan wujudnya yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran guided discovery lebih baik dari pada pembelajaran fisika tanpa menggunakan model pembelajaran guided discovery.

DAFTAR ISI

Hal HALAMAN JUDUL…………………………………………………………...…i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………..ii

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iii

HALAMAN MOTTO………..……………...…………………………………....iv

HALAMAN DEKLARASI…………….…………………………………………v

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………….vi

HALAMAN KATA PENGANTAR……………………………………………..vii

HALAMAN ABSTRAK…………………………………………..……………..ix

DAFTAR ISI….……………………………………………..…………………….x

DAFTAR TABEL…………………………………….…………………………..xii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………......xiii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xiv

BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………..….1

A. Latar Belakang Masalah……………………………………1

B. Identifikasi Masalah…………………………………….…..5

C. Pembatasan Masalah………………………………………..5

D. Perumusan Masalah………………………………………....7

E. Manfaat Penelitian…………………………………………..7

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS……….8

A. Deskripsi Teori…………………………………………....…8

1. Pembelajaran Fsika materi Zat DanWujudnya....................8

2. Model Pembelajaran Guided iscovery……………..…….19

3. Metode Ceramah…………………………………..…….24

4. Hasil Belajar siswa……………………….………..…….25

B. Kajian Penelitian yang Relevan……………..………………30

C. Hipotesis Penelitian……………………………….…………32

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN…………………………….......34

A. Tujuan Penelitian……………………………………….......34

B. Waktu dan Tempat Penelitian….………………………......34

C. Variabel Penelitian…...….……………………….………...34

D. Metode Penelitian……...………………………….……......35

E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel…....….36

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

F. Teknik Pengumpulan Data……………………………...….37

G. Teknik Analisis Data…….......………………………….…..38

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………...48

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian…………………………….48

B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis…………..…………54

C. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………57

D. Keterbatasan Penelitian…….......………………………….58

BAB V : PENUTUP………………………………………………………59

A. Kesimpulan………………………………………………...59

B. Saran………………………………………………………..59

C. Penutup……………………………………………………..60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Harga – harga yang perlu diuji Barlett ........................................ 45

Tabel 2 Hasil perhitungan Butir Soal .................................................... 49

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Tabel 3 Hasil perhitungan indeks kesukaran butir soal .......................... 49

Tabel 4 Hasil perhitungan daya pembeda soal ........................................ 50

Tabel 5 Daftar distribusi Frekuensi Nilai Awal Kelas Eksperimen ......... 50

Tabel 6 Daftar distribusi Frekuensi Nilai Awal Kelas Kontrol ................ 51

Tabel 7 Daftar distribusi Frekuensi Nilai Akhir Kelas Eksperimen ......... 52

Tabel 8 Daftar distribusi Frekuensi Nilai Akhir Kelas Kontrol................ 55

Tabel 9 Daftar Chi Kuadrat Nilai Awal dan Nilai Akhir …………….... 55

Tabel 10 Uji Barlett Nilai Awal dan Nilai Akhir ...................................... 55

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 2 Kisi-kisi Soal dan soal Pre Test

Lampiran 3 Kisi-kisi Soal dan soal Post Test

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa

Lampiran 5 Daftar Kelompok Siswa

Lampiran 6 Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Indeks Kesukaran, Daya Beda Soal

Lampiran 7 Soal dan Kisi – kisi soal uji instrumen

Lampiran 8 Analisis Uji Normalitas Nilai Pre Test Peserta Didik Kelas Eksperimen

Lampiran 8 Analisis Uji Normalitas Nilai Pre Test Peserta Didik Kelas Kontrol

Lampiran10 Analisis Uji Normalitas Nilai Post Test Peserta Didik Kelas Eksperimen

Lampiran11 Analisis Uji Normalitas Nilai Post Test Peserta Didik kelas Kontrol

Lampiran12 Analisis Uji Homogenitas Nilai Pre Test Peserta Didik kelas Eksperimen

Lampiran13 Analisis Uji Homogenitas Nilai Pre Test Peserta Didik kelas Kontrol

Lampiran14 Analisis Uji Homogenitas Nilai Post Test Peserta Didik kelas Eksperimen

Lampiran15 Analisis Uji Homogenitas Nilai Post Test Peserta Didik kelas Kontrol

Lampiran16 Analisis Uji Perbedaan Dua Rata-rata Nilai Hasil Akhir Peserta Didik kelas Eksperimen dan Kontrol

Lampiran17 Data Nama-nama Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kelas kontrol

Lampiran18 Data Nama-nama Peserta Didik Kelas Uji Coba

Lampiran19 Daftar nilai Pre test peserta didik kelas kontrol dan eksperimen

Lampiran20 Daftar nilai Post test peserta didik kelas kontrol dan eksperimen

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar Bentuk Zat Padat Tetap Walaupun Dipindahkan pada Tempat yang Berbeda........................................................................ 14 2. Gambar Bentuk Zat Cair dalam Berbagai Wadah..................................... 15

3. Gambar Gas dan Balon.............................................................................. 15

4. Diagram Perubahan Wujud Zat.................................................................. 16

5. Gambar tetesan air dan raksa.................................................................... 18

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

6. Histogram Nilai Awal Kelas Eksperimen................................................. 51

7. Histogram Nilai Awal Kelas Kontrol........................................................ 52

8. Histogram Nilai Akhir Kelas Eksperimen................................................. 53

9. Histogram Nilai Awal Kelas Kontrol........................................................ 54

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa

yang akan datang1. Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan

yang tercapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan

pendidikan.

Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah harus melalui

pembelajaran. Berbagai konsep dan wawasan baru tentang proses belajar

mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang seiring pesatnya

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.2 Pembelajaran merupakan

aktivitas yang utama dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Dalam

usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan sistem lingkungan atau

kondisi belajar yang lebih kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan mengajar

yang merupakan proses membimbing kegiatan belajar.3

Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta

didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang

lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang

mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam individu

maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan. Dalam pembelajaran

tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar

menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik.4 Peran guru

sangat penting dalam proses belajar mengajar di kelas karena mempengaruhi

keberhasilan peserta didik.

1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 14. 2 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002),

hlm. 2. 3Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2007), hlm. 25. 4 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 173.

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

2

Proses belajar mengajar merupakan kegiatan interaksi antara guru,

peserta didik dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi

edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Interaksi dan komunikasi timbal balik

antara guru dan peserta didik merupakan ciri dan syarat utama bagi

berlangsungnya proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar ini tidak

sekedar hubungan komunikasi antara guru dan peserta didik, tetapi merupakan

interaksi edukatif yang tidak hanya penyampaian materi pelajaran melainkan

juga menanamkan sikap dan nilai pada diri peserta didik yang sedang belajar.5

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong

upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi. Para guru

dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh

sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai

dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat

menggunakan alat yang murah dan efisien meskipun sederhana dan bersahaja

tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang

diharapkan. Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru

juga dituntut untuk dapat mengembangkan ketrampilan membuat media

pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cabang ilmu pengetahuan

yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. IPA

bukan hanya sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-

fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu

proses penemuan. Proses pembelajarannya menitik beratkan pada pemberian

pengalaman langsung kepada peserta didik untuk mengembangkan

kemampuan agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara alamiah.

Pelajaran fisika adalah pelajaran yang mengajarkan berbagai pengetahuan

yang dapat mengembangkan daya nalar, analisa sehingga hampir semua

persoalan yang berkaitan dengan alam dapat dimengerti. Untuk dapat mengerti

fisika secara luas maka harus dimulai dengan kemampuan pemahaman konsep

5 Rustaman Nuryani Y, dkk., Strategi Belajar Mengajar Biologi, FMIPA, Universitas

Pendidikan Indonesia, hlm. 4.

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

3

dasar yang ada pada pelajaran fisika. Berhasil tidaknya seorang siswa dalam

memahami tentang pelajaran fisika sangat ditentukan oleh pemahaman

konsep. Mengingat pentingnya ilmu fisika dalam berbagai bidang kehidupan

manusia, maka perlu diperhatikan mutu pelajaran fisika yang diajarkan

disetiap jenjang dan jenis pendidikannya.6

Di dalam mengajar guru perlu menguasai pengetahuan, cara kerja dan

ketrampilan dalam bidangnya. Begitu pula seorang guru fisika. Guru fisika di

SMP perlu menguasai kedalaman materi yang sesuai dengan karakteristik

peserta didik di SMP.7 Proses belajar dan pembelajaran fisika tidak selamanya

berjalan efektif, selama ini dikeluhkan pelajaran fisika bersifat hafalan dan

ceramah sehingga kurang bermakna.

Dalam proses belajar mengajar, tujuan pengajaran merupakan salah

satu komponen yang penting. Tujuan yang ingin dicapai dalam proses tersebut

meliputi aspek-aspek kognitif, afektif, psikomotor. Untuk mencapai tujuan

yang diinginkan dalam suatu proses belajar mengajar secara efektif dan

efisien, maka seorang pengajar biasanya akan memilih model dan media yang

secara nalar diperkirakan tepat untuk menyampaikan suatu topik yang sedang

dibahas.8

Pembelajaran fisika dan perkembangannya perlu menekankan

sentuhan baru dengan menggunakan berbagai pendekatan dari model pelajaran

yang sesuai, diharapkan akan dirasakan manfaatnya oleh para peserta didik di

semua jenjang pendidikan. Berbagai pendekatan dari pendekatan konsep

lingkungan dan pendekatan ketrampilan proses digunakan dalam pembelajaran

yang mencakup penguasaan tiga domain atau ranah yang meliputi

pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dapat dicapai. Tidak semua materi

fisika dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik. Salah satu materi

fisika yang sulit dipahami oleh peserta didik adalah materi tentang zat dan

6 Ibid., hlm. 75 7 Ibid., hlm. 15 8 Udin S Winataputra, dkk., Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2001), hlm. 215

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

4

wujudnya dimana materi tentang zat dan wujudnya tersebut terdapat tahapan-

tahapan yang perlu dipahami oleh peserta didik.

Agar pemahaman peserta didik terhadap materi zat dan wujudnya

mengalami peningkatan dan kegiatan belajar mengajar yang berjalan lebih

efektif, maka salah satu alternatif yang diambil adalah melalui penggunaan

model pembelajaran guided discovery. Penelitian ini berfokus ke arah tersebut,

dengan melakukan kerja sama dengan guru dibidang studi yang menerapkan

strategi penggunaan model pembelajaran guided discovery.

Pemilihan model pembelajaran yang bervariasi sekiranya dapat

dilakukan adalah dengan penggunaan model pembelajaran guided discovery

yang diyakini dapat meningkatkan hasil belajar dan pemahaman peserta didik

terhadap konsep-konsep fisika dan dapat meningkatkan kemampuan kognitif,

afektif, psikomotor.

Selain itu dengan menggunakan model pembelajaran guided discovery

yang dipersiapkan dengan baik, berarti guru fisika telah membantu peserta

didiknya mengaktifkan unsur-unsur psikologis yang ada dalam diri mereka

seperti pengamatan, daya ingatan, minat, perhatian, berfikir fantasi, emosi dan

perkembangan kepribadian mereka.

Pada MTs N Pamotan Rembang telah terjadi permasalahan mengenai

proses belajar mengajar, perlu ada metode yang dapat mengubah situasi

peserta didik dalam pembelajaran fisika Beberapa hambatan yang sering

terlihat dalam pembelajaran fisika antara lain:

1. Peserta didik jenuh dengan pembelajaran fisika yang bersifat ceramah dan

hafalan sehingga kurang bermakna.

2. Model pembelajaran yang digunakan dalam mengajar fisika yang kurang

bervariasi dan monoton.

Dengan adanya hambatan dalam pembelajaran fisika di MTs N

Pamotan Rembang perlu dicarikan alternatif untuk meningkatkan hasil belajar

dalam pembelajaran fisika adalah dengan menggunakan model pembelajaran

guided discovery, sehingga kegiatan belajar mengajar lebih efektif.

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

5

Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian yang

berjudul ”Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Guided Discovery

Terhadap Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Zat dan Wujudnya Kelas VII di

MTs N Pamotan Rembang”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan dalam penelitian ini

dapat diidentifikasi antara lain, sebagai berikut:

1. Pentingnya model pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

2. Materi pelajaran yang bersifat abstrak menyebabkan munculnya suatu

permasalahan siswa merasa kesulitan dalam memahami konsep tersebut

sehingga diperlukan model pembelajaran yang lebih efektif agar lebih

mudah dipahami oleh siswa.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul skripsi ini, maka

perlu diperjelas mengenai istilah yang digunakan dalam judul skripsi yaitu:

1. Pengaruh

Kata “pengaruh” dalam bahasa Inggris yaitu “influence” yang artinya

seseorang atau sesuatu yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi

orang lain. Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu

(orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau

perbuatan seseorang.9

2. Model Pembelajaran Guided Discovery

Guided Discovery adalah model pembelajaran dimana guru

memberikan kebebasan siswa untuk menemukan sesuatu sendiri karena

dengan menemukan sendiri siswa dapat lebih mengerti secara mendalam.

9 W.J. S. Poerwadarwinta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003),

hlm. 865

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

6

Dengan menemukan sendiri siswa akan sampai pada pengalaman gembira

’’AHA! Aku menemukan ’’! Siswa akan menjadi senang.10

Guided Discovery juga merupakan model pembelajaran berbasis

pencarian penyelidikan, siswa didorong untuk mempunyai pengalaman

dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan

prinsip-prinsip atau pengetahuan bagi dirinya. Dalam model ini guru

hanya memberikan pengarahan atau petunjuk pada peserta didik.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya.11 Hasil belajar yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah tes yang peneliti lakukan untuk

mengukur kemampuan akademis peserta didik terhadap mata pelajaran

fisika khususnya materi zat. dan wujudnya.

4. Fisika

Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang luas.

Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam

lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari

perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari

partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel)

hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.12

5. Zat dan Wujudnya

Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati

ruang baik terbatas maupun tidak terbatas. Zat dapat digolongkan menjadi

tiga yaitu zat padat, zat cair, uap atau gas.

10 Paul Suparno, Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktifisme & Menyenangkan,

(Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2007), hlm. 72. 11 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindi),

hlm. 49. 12 Agus prianto, Fisika, http://id.wikipedia.org/wiki /Fisika, diunduh pada tanggal 10

september 2009, hlm. 1.

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

7

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka timbul permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran

guided discovery dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran

guided discovery pada materi zat dan wujudnya di MTs N Pamotan

Rembang?

2. Bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran guided discovery

terhadap hasil belajar fisika materi zat dan wujudnya di MTs N Pamotan

Rembang?

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

a. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk

berfikir mandiri dalam menyelesaikan masalah dalam pembelajaran

fisika.

b. Dengan menggunakan pembelajaran guided discovery diharapkan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi Guru

Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan oleh guru dalam

kegiatan belajar mengajar khususnya pelajaran fisika dalam rangka

mewujudkan pelajaran yang berkualitas dan sesuai dengan visi, misi, dan

tujuan sekolah.

3. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat memberikan masukan yang baik bagi pihak

sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan prestasi siswa sekaligus kualitas pendidikan dari sekolah

tersebut.

4. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengalaman yang baru yang dapat

digunakan dalam proses belajar mengajar dimasa mendatang.

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

8

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

8

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

1. Pembelajaran Fisika Materi Zat dan Wujudnya

a. Pengertian Pembelajaran Fisika

Dalam bahasa Inggris belajar dapat diartikan sebagai learn

yaitu peningkatan pengetahuan dan kemampuan (suatu pelajaran atau

aktifitas). Menurut pendapat tradisional, belajar adalah menambah dan

mengumpulkan sejumlah pengetahuan1. Dalam hal ini dipentingkan

pendidikan intelektual. Siswa diberikan bermacam-macam mata

pelajaran untuk menambah pengetahuan yang dimilikinya, terutama

dengan jalan menghafal.

Pendapat yang lebih modern, menganggap belajar sebagai a

change in behavior atau perubahan kelakuan seperti belajar apabila ia

dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukannya sebelum ia

belajar, atau bila kelakuannya berubah sehingga lain caranya

menghadapi suatu situasi dari pada sebelum itu2. Dalam arti yang luas,

proses belajar ini meliputi kegiatan pengamatan, pengenalan,

pengertian, perbuatan, ketrampilan, perasaan, minat, penghargaan, dan

sikap. Jadi belajar tidak hanya mengenai pendidikan intelektual, tetapi

mengenai seluruh pribadi anak.

Konsep pembelajaran merujuk kepada upaya penataan

lingkungan (fisik, sosial, kultur, dan psikologis atau spiritual) yang

memberi suasana bagi tumbuh dan berkembangnya proses belajar.3

1 Tabrani Rusyan, dkk., Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: CV Remaja

Rosdakarya, 1989),hlm. 9. 2 Ibid., 3 Udin S. Winataputra, dkk., Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2001), hlm. 2.

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

9

Bertolak dari pengertian belajar di atas, maka pengertian

pembelajaran menurut E. Mulyasa adalah proses interaksi antara

peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi prilaku ke arah

yang lebih baik.4

Dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal I disebutkan bahwa pembelajaran adalah

proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar.5

Jadi pengertian pembelajaran adalah proses interaksi peserta

didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar sehingga terjadi perilaku ke arah yang lebih baik. Belajar

mengacu pada hasil apa yang ingin dicapai sedang pembelajaran

adalah proses dari belajar.

Sedangkan istilah fisika berasal dari bahasa yunani physikos

“alamiah” dan phyisis “alam” adalah sains atau ilmu tentang alam

dalam makna yang luas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak

hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau

ahli fisika mempelajari sifat dan materi dalam bidang yang sangat

beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala

materi (fisika partikel) sehingga perilaku materi alam semesta sebagai

satu kesatuan kosmos6.

Secara sederhana pengertian fisika adalah ilmu pengetahuan

atau sains tentang energi, transformasi energi dan kaitannya dengan

zat. Beberapa sifat yang di pelajari dalam fisika merupakan sifat yang

ada dalam semua sistem materi yang ada seperti hukum kekekalan

energi. Sifat semacam ini sering disebut hukum fisika. Fisika juga

4 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm..

100. 5 Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

(Bandung: Citra Umbara, 2003), hlm. 5. 6Agus prianto, Fisika, http://id.wikipedia.org/wiki /Fisika, diunduh pada tanggal 10

september 2009, hlm. 1.

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

10

sering disebut sebagai “ilmu paling mendasar”, karena setiap ilmu

alam lainnya (biologi, kimia, geologi dan lain-lain) mempelajari jenis

sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika, misalnya kimia

adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang membentuknya. Sifat

suatu zat kimia di tentukan oleh sifat molekul yang membentuknya

yang dapat di jelaskan oleh suatu ilmu fisika seperti mekanika

kuantum, termodinamika dan elektromagnet. Fisika juga berkaitan erat

dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi

matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit

daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya.

Perbedaan antara fisika dan matematika adalah fisika berkaitan dengan

pemberian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan

pola-pola abstrak yang tidak selalu berhubungan dengan dunia

material. Namun perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah

luas penelitian yang beriringan antara fisika alam dan matematika,

yaitu fisika matematis yang mengembangkan struktur matematis bagi

teori-teori fisika7.

Sebagaimana sains yang lain, fisika juga mengalami

perkembangan yang sangat pesat terutama sejak abad ke-19. Oleh

karena itu fisika dibagi menjadi dua yaitu fisika klasik dan fisika

modern. Fisika klasik merupakan akumulasi dari pengetahuan teori-

teori hukum-hukum, sifat zat dan energi yang sebelum tahun 1900

mengalami penyempurnaan. Adapun bidang-bidang yang menjadi

bahasannya meliputi mekanika, akustik, termodinamika, listrik,

magnet, dan optik. Bidang bahasan ini tetap merupakan dasar dari

kerekayasaan dan teknologi, serta merupakan awal pembelajaran

fisika. Sekitar tahun 1900 terjadi beberapa fenomena anomaly dalam

fisika klasik sehingga melahirkan fisika modern.8

7 Ibid., hlm 2.

8 Anna Poedjiadi, Sains Teknologi Masyarakat Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 31.

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

11

Fisika modern mempelajari struktur dasar suatu zat yakni

molekul, atom, inti, serta partikel dasar. Fisika modern juga

memberikan dasar serta penjelasan yang umum pada fisika klasik.

Sebagai contoh fisika modern menunjukkan bahan energi dan zat

adalah dua hal yang dapat ditukarkan, artinya energi dapat hilang dari

sistem dan akan timbul kembali sebagai zat dan demikian pula

sebaliknya9.

Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena

adanya pemisahan teori dan eksperimen. Sejak abad ke dua puluh,

kebanyakan fisikawan perorangan mengkhususkan diri meneliti dalam

fisika teoritis atau fisika eksperimental saja, namun pada abad ke dua

puluh, sedikit saja yang berhasil dalam kedua bidang tersebut. Para

teoritis berusaha mengembangkan teori yang dapat menjelaskan hasil

eksperimen yang telah di coba dan dapat memperkirakan hasil

eksperimen yang akan datang. Sementara itu experimentalis menyusun

dan melaksanakan eksperimen untuk menguji perkiraan teoritis.

Meskipun teori dan eksperimen dikembangkan secara terpisah, tetapi

mereka saling bergantung. Kemajuan dalam fisika biasanya muncul

ketika experimentalis membuat penemuan yang tidak dapat di jelaskan

dengan teori yang ada, sehingga mengharuskan dirumuskannya teori-

teori baru tersebut10.

b. Tujuan Dalam Pembelajaran Fisika.

Mata pelajaran fisika bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut:

a. Membentuk sifat positif terhadap fisika dengan menyadari

keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran

Tuhan Yang Maha Esa.

9 Ibid.

10 Agus prianto, log. cit., hlm. 1

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

12

b. Memupuk sikap ilmiah yang jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis,

dan dapat bekerjasama dengan orang lain.

c. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah,

mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang

dan merakit instrument percobaan, menyimpulkan, mengolah, dan

menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil- hasil percobaan

secara lisan dan tertulis.

d. Mengembangkan kemampuan bernalar dan berfikir analisis

induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip

fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan

menyelesaikan masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

e. Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai ketrampilan

mengembangkan pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal

untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Secara umum tujuan pembelajaran fisika di SMP menekankan

pada kemampuan pengembangan ketrampilan proses untuk memahami

konsep-konsep dasar fisika11.

c. Karakteristik Pembelajaran Fisika.

Mata pelajaran fisika dikembangkan dengan mengacu pada

pengembangan fisika yang ditujukan untuk mendidik siswa agar

mampu mengembangkan observasi dan eksperimentasi serta berfikir

taat asas. Hal ini didasari tujuan fisika yakni mengamati, memahami,

dan memanfaatkan gejala-gejala alam yang melibatkan zat (materi)

atau energi. Kemampuan observasi dan eksperimentasi ini lebih

ditekankan pada melatih kemampuan berfikir dan bernalar,

eksperimental yang mencakup tata laksana percobaan dengan

11 Bambang Suehendro, Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2006), hlm 3-4.

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

13

mengenal peralatan yang digunakan dalam pengukuran baik di dalam

laboratorium maupun di alam sekitar kehidupan siswa.

Dengan didukung kemampuan matematis yang dimiliki siswa

di latih untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan bernalar yang

taat asas. Kemampuan berfikir dan bernalar ini dilatihkan melalui

pengelolaan data yang akurat yang kebenarannya tidak diragukan lagi

untuk selanjutnya dengan menggunakan perangkat otomatis dibangun

konsep prinsip hukum dan teori. Untuk melengkapi pemahaman yang

lebih utuh tentang fisika, maka perlu diperkenalkan pola postulat12.

d. Zat dan Wujudnya

Pembelajaran fisika yang diajarkan pada sekolah menengah

seperti di MTs kelas VII pada materi zat dan wujudnya meliputi ruang

lingkup sebagai berikut:

Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya

Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan

wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari.

Materi : Zat dan Wujudnya.

Benda-benda yang berada disekitar kita terdiri dari berbagai

bentuk zat. Zat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang memiliki massa

dan menempati ruang.13 Zat ini memiliki sifat fisika yang khas yang

dinamakan massa jenis. Massa jenis adalah perbandingan antara massa

benda dengan volume benda, ditulis:

ρ =Vm

12 Ibid hlm 5. 13 Abdul Khalim, dkk., Sains Fisika 1 Untuk SMP kelas I, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2004), hlm. 30.

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

14

Dengan ρ = massa jenis (kg/m3)

m = massa benda (kg)

V = volume benda (m3)14

Pengelompokan zat tersebut berdasarkan wujudnya yaitu padat,

cair, dan gas. Benda-benda seperti kayu, bata, kaca dan besi merupakan

zat padat. Air, minyak, alkohol dan raksa merupakan zat cair. Gas

oksigen, gas nitrogen dan elpiji termasuk zat berwujud gas.

1. Sifat-Sifat Zat.

a. Zat Padat

Zat padat memiliki susunan partikel yang sangat berdekatan

dan letaknya teratur, gaya antar molekulnya sangat kuat dan tidak

dapat dicerai beraikan sehingga bentuk dan volumenya tetap.

b. Zat Cair

Zat cair memiliki susunan partikel yang juga berdekatan,

tetapi agak jauh di bandingkan zat padat, gaya tarik menarik antar

melekulnya kurang kuat. Akibatnya molekul-molekul zat cair dapat

berpindah tempat namun tidak mudah meninggalkan kelompoknya.

Bentuk zat cair berubah-ubah sesuai wadahnya tetapi volumenya

tetap.

14 Budi Prasojo, dkk., Seri Sains Teori dan Aplikasi Fisika untuk kelas 1 SMP, (Bogor :

PT Ghalia Indonesia Printing, 2005), hlm. 34.

Gambar 1. Bentuk zat padat tetap walaupun dipindahkan pada tempat yang berbeda

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

15

c. Gas

Gas memiliki susunan partikel sangat berjauhan di

bandingkan zat padat maupun zat cair, gaya tarik menarik antar

molekulnya sangat lemah sehingga molekul-molekul gas dapat

mengisi seluruh ruangan yang tersedia uap atau gas tidak memiliki

bentuk yang tetap sehingga volume gas selalu berubah-ubah.15

2. Perubahan Wujud Zat

Suatu zat padat mengalami perubahan wujud karena

pengaruh energi seperti air menjadi gas. Perubahan pada zat dapat

dikelompokkan menjadi dua macam yaitu perubahan fisika dan

perubahan kimia.

a. Perubahan Fisika

Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak disertai dengan

terbentuknya zat jenis lainnya saat terjadi perubahan wujud zat

15 Humizar dan Sarlem, Dunia Fisika I Untuk SMP kelas VII, (Jakarta: Erlangga, 2005),

hlm. 42.

Gambar 2. Bentuk zat cair dalam berbagai wadah

Gambar 3. Gas dalam balon

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

16

selalu melalui suatu proses seperti yang tertera pada diagram

berikut ini:

Gambar 4. Diagram perubahan wujud zat

Keterangan :

1. Menyublim adalah perubahan wujud zat padat menjadi gas

secara langsung. Misalnya kapur barus (padat) berubah menjadi

gas dan uap belerang (gas) berubah menjadi belerang padat.

2. Mencair adalah perubahan wujud zat padat menjadi zat cair.

Misalnya es batu dan lilin apabila dipanaskan akan berubah

menjadi cair.

3. Menguap adalah perubahan wujud zat cair menjadi gas.

Misalnya air yang dipanaskan melewati titik didihnya akan

berubah menjadi uap air.

4. Membeku adalah perubahan wujud zat cair menjadi padat.

Misalnya lilin cair apabila dibiarkan beberapa saat akan

membeku.

5. Mengembun adalah perubahan wujud gas menjadi zat cair.

Misalnya hujan terjadi karena proses pendinginan (kondensasi)

awan yang berubah menjadi titik air, apabila titik air membesar

udara tidak mampu lagi menahannya sehingga jatuh ke

permukaan bumi dan terjadilah hujan.16

16 Ibid., hlm. 44.

PADAT CAIR GAS

Menyublim

Menyublim

mencair

membeku

menguap

mengembun

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

17

b. Perubahan Kimia

Perubahan kimia adalah perubahan zat yang disertai dengan

terbentuknya zat jenis lainnya dan sifatnya kekal. Contoh

perubahan kimia diantaranya sebagai berikut :

1. Kayu yang dibakar akan menjadi arang dan abu.

2. Perubahan ubi kayu menjadi tape.

3. Perubahan kedelai menjadi tempe.

4. Rokok yang dibakar menjadi abu.17

3. Kohesi dan Adhesi

Kohesi adalah gaya tarik-menarik antar partikel sejenis

(partikel-partikel suatu zat tidak dapat bergabung dengan partikel zat

lain). Adhesi adalah gaya tarik menarik antar partikel yang berlainan

jenis (partikel suatu zat dapat bergabung dengan partikel-partikel zat

lain).18

Peristiwa kohesi dan adhesi dalam kehidupan sehari - hari dapat

dijumpai pada peristiwa -peristiwa berikut ini :

a. Meniskus permukaan zat cair

Suatu zat cair yang berada dalam sebuah tabung atau

bejana dapat mengalami peristiwa meniskus yaitu peristiwa

melengkungnya permukaan zat cair. Peristiwa meniskus ini

dibagi menjadi dua macam yaitu meniskus cembung dan

meniskus cekung.

Meniskus cembung adalah permukaan zat cair yang

berbentuk cembung (Melengkung ke atas atau melengkung

keluar pada suatu bejana). Sedang meniskus cekung adalah

permukaan zat cair yang berbentuk cekung (melengkung

kebawah atau melengkung kedalam bejana). Apabila kohesi

lebih besar adhesi maka zat tersebut tidak membasahi dinding

wadahnya, permukaannya cembung dan tetesan air membentuk

17Etsa Indra Irawan dan Sunardi, Pelajaran IPA Fisika untuk SMP/MTs kelas VII, (Bandung: CV Trama Widya, 2007, hlm. 64.

18 Budi Prasodjo, dkk., op. cit., hlm. 40.

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

18

bangun bola. Dan apabila kohesi lebih kecil dari adhesinya zat

tersebut dapat membasahi dinding wadahnya, permukaannya

cekung, dan tetesan airnya tidak membentuk bangun seperti

bola.19

Gambar 5. a). Tetesan raksa b). Tetesan air

b. Kapilaritas

Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair

di dalam pipa kapiler. Dalam kehidupan sehari-hari gejala

kapilaritas terjadi pada :

1. Naiknya minyak pada sumbu kompor.

2. Naiknya air dan garam mineral melalui pembuluh kayu

pada tumbuhan.

3. Merambatnya air pada dinding rumah.

4. Meresapnya air atau minyak pada kain.

5. Ketika sedang mandi, air yang membasahi tubuh dapat

terserap oleh handuk.20

c. Tegangan Permukaan

Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan

permukaan zat cair untuk menegang sehingga permukaanya

seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis. Contohnya adalah

serangga dapat berdiri diatas permukaan zat cair. Hal ini

disebabkan karena adanya gaya tarik antar molekul zat cair

sehingga permukaan zat cair berkelakuan sebagai selaput

tegang. Akibatnya permukaan zat cair dibawah kaki serangga

19 Etsa Indra Irawan dan Sunardi, op. cit., hlm. 36-37. 20 Abdul Khalim, dkk., op. cit., hlm. 37.

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

19

tidak terputus, tetapi melekuk sehingga dapat berdiri dengan

nyaman di atasnya.21

2. Model Pembelajaran Guided Discovery

a. Latar Belakang

Salah satu model mengajar yang akhir-akhir ini banyak

digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju adalah “model Guided

Discovery”. Hal ini disebabkan karena model guided discovery itu:

1) Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar aktif.

2) Dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri maka hasil yang

diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tak mudah

dilupakan anak.

3) Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang

betul-betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam

situasi lain.

4) Dengan menggunakan strategi penemuan anak belajar menguasai

salah satu metode ilmiah yang akan dapat dikembangkan sendiri.

5) Dengan model penemuan ini anak berfikir analisis dan mencoba

memecahkan problem yang dihadapi sendiri. Kebiasaan ini akan

ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat.22

Dengan demikian diharapkan model penemuan ini lebih

dikenal dan digunakan di dalam berbagai kesempatan proses belajar

mengajar yang memungkinkan.

Model guided discovery telah berkembang dari berbagai

gerakan pendidikan dan pemikiran yang mutakhir, seperti misalnya:

1) Gerakan pendidikan progresif, yang terutama tidak puas dengan

keformalan yang kosong dari isi sebagian besar pendidikan,

terutama pada akhir abad ke-19 dan awal ke-20. Metode yang

sering dipakai pada saat itu adalah hafalan diluar kepala, sehingga

21 Budi Prasodjo, dkk., op. cit., hlm. 43 22 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta : PT. Rineka Cipta,

2002), hlm. 191 – 192.

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

20

timbul verbalism dan gejala membeo. Reaksi terhadap keadaan ini

adalah tumbuhnya apa yang biasa disebut “belajar untuk dan

dengan pemecahan masalah”, sehingga tujuan dan metode yang

terpenting.

2) Pendekatan yang berpusat pada anak

Pendekatan ini menekankan pentingnya menyusun

kurikulum dalam istilah sifat anak dan partisipasinya dalam proses

pendidikan. Bruner menggunakan metode penemuan dalam

menyusun kurikulum sekolah.23

b. Pengertian

Guided Discovery atau penemuan terbimbing adalah model

pengajaran dimana guru memberikan kebebasan siswa untuk

menemukan sesuatu sendiri karena dengan menemukan sendiri siswa

dapat lebih mengerti secara dalam. Dalam pembelajaran ini guru hanya

memberikan pengarahan atau petunjuk. Dengan menemukan sendiri

siswa akan sampai pada pengalaman gembira “AHA ! Aku

menemukan !” siswa akan menjadi senang.

Gagasan awal diambil dari Rousseau, Dewey, Piaget, dan

Bruner. Menurut Bruner Pembelajaran guided discovery adalah

pendekatan kognitif dalam pembelajaran dimana guru menciptakan

situasi sehingga siswa dapat belajar sendiri. Siswa belajar melalui

keterlibatan aktif dengan konsep dan prinsip-prinsip. Siswa didorong

untuk mempunyai pengalaman dan melakukan percobaan yang

memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip atau pengetahuan

bagi dirinya. Jadi dalam guided discovery yang sangat penting adalah

siswa sungguh terlibat pada persoalannya, menemukan prinsip-prinsip

atau jawaban lewat suatu percobaan.24

Guided discovery merupakan komponen dari praktikum

teknologi pendidikan yang meliputi metode mengajar yang

23 Ibid., hlm. 196-197. 24 Paul Suparno, Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan Menyenangkan,

(Yogyakarta : Universitas Sanata Drama, 2007), hlm. 72.

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

21

memajukan cara belajar aktif, berorientasi pada proses, mengarahkan

sendiri, mencari sendiri dan reflektif.

Menurut Encyclopedia of Educational Research guided

discovery merupakan suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh

guru dalam berbagai cara, termasuk mengajarkan keterampilan

menyelidiki dan memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk

mencapai tujuan pendidikannya.25

Sund berpendapat bahwa guided discovery adalah proses

mental dimana siswa mengasimilasikan sesuatu konsep atau sesuatu

prinsip. Proses mental tersebut misalnya, mengamati, menggolong-

golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat

kesimpulan dan sebagainya. Yang dimaksud konsep misalnya:

segitiga, demokrasi, panas, energi dan sebagainya. Sedangkan prinsip

misalnya: logam apabila dipanasi mengembang, lingkungan

berpengaruh terhadap kehidupan organisme.26

Yang menarik adalah bahwa guided discovery selalu dalam

situasi problem solving, dimana pelajar dihadapkan pada pengalaman

sendiri dan pengetahuan awal mereka, untuk menemukan kebenaran

atau pengetahuan baru yang harus dipelajari. Anggapan dasar dari

model pembelajaran guided discovery adalah bahwa apa yang

dipelajari sendiri akan dimengerti lebih baik.

Dalam model ini siswa berperan aktif dalam proses belajar

dengan :

1) Menjawab berbagai pertanyaan atau persoalan.

2) Memecahkan persoalan untuk menemukan konsep dasar.

Para guru berubah dari menyajikan informasi dan konsepnya,

menjadi mengajak siswa bertanya, melihat dan mencari sendiri. Guru

hanya memberikan pengarahan.

25 B. Suryosubroto, op. cit., hlm. 192. 26 Roestiyan N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001), hlm. 20.

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

22

Guided Discovery terjadi bila seseorang sungguh terlibat

dengan proses berpikir untuk menemukan konsep atau prinsip-prinsip.

Dalam model ini keaktifan siswa sangat penting.

c. Urutan Model Guided Discovery

1) Persoalan diajukan oleh guru. Guru mengajukan persoalan yang

harus dicari pemecahannya oleh siswa. Misalnya: Apa yang akan

terjadi bila sebuah lilin dinyalakan.

2) Siswa memecahkan persoalan itu. Siswa berkelompok mulai

mencari pemecahan persoalan tersebut. Untuk dapat memecahkan

persoalan itu langkah-langkah yang digunakan adalah :

a) Mengamati. Siswa mengamati gejala atau persoalan yang

dihadapi.

b) Menggolongkan. Siswa mengklasifikasi apa-apa yang

ditemukan dalam pengamatan sehingga menjadi lebih jelas.

c) Memprediksi. Siswa diajak untuk memperkirakan mengapa

gejala itu terjadi atau mengapa persoalan itu terjadi.

d) Mengukur. Siswa melakukan pengukuran terhadap apa yang

diamati untuk memperoleh data yang lebih akurat.

e) Menguraikan atau menjelaskan. Siswa dibantu untuk

menjelaskan/ menguraikan dari pengamatan tersebut.

f) Menyimpulkan. Siswa mengambil kesimpulan dari data-data

yang didapatkan.

3) Konsep baru dijelaskan. Bila ada konsep baru yang perlu

ditambahkan, guru dapat menambahkannya sehingga pengertian

siswa menjadi lebih lengkap.27

d. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Guided Discovery

Ada banyak kelebihan dari penggunaan model pembelajaran

guided discovery dalam belajar fisika. Menurut Bruner beberapa

kelebihan dari pembelajaran guided discovery adalah sebagai berikut:

27 Paul Suparno, log. cit., hlm. 73 -74.

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

23

a) Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak

persediaan dan penguasaan ketrampilan dan proses kognitif siswa.

Kekuatan dari proses penemuan datang dari usaha untuk

menemukan, jadi seseorang belajar bagaimana belajar itu.

b) Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi. Sifatnya dan

mungkin merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh, dalam

arti pendalaman dari pengertian retensi dan transfer.

c) Model ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara

belajarnya, sehingga ia lebih merasa terlibat dan bermotivasi

sendiri untuk belajar.

d) Mengembangkan potensi intelektual. Siswa hanya akan dapat

mengembangkan pikirannya dengan berfikir, dengan menggunakan

pikiran itu sendiri. Dengan model guided discovery pikiran siswa

digunakan, dilatih untuk memecahkan persoalan.

e) Belajar menemukan sesuatu. Untuk terampil dalam menemukan

sesuatu, siswa hanya dapat lewat praktik menemukan sesuatu.

guided Discovery ini adalah praktik menemukan sesuatu yang

dapat memperkaya siswa dalam penemuan hal-hal yang lain

dikemudian hari.

f) Ingatan lebih lama. Dengan menemukan sendiri, siswa lebih ingat

akan yang dipelajari dan sesuatu yang ditemukan sendiri besarnya

tahan lama, tidak mudah dilepaskan.28

Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran guided

discovery adalah sebagai berikut:

a) Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara

belajar ini. Misalnya siswa yang lamban mungkin bingung dalam

usahanya mengembangkan pikirannya, jika berhadapan dengan

hal-hal yang abstrak, atau dalam usahanya menyusun suatu hasil

penemuan dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih pandai mungkin

akan memonopoli penemuan dan akan menimbulkan frustasi..

28 Ibid., hlm. 75.

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

24

b) Dalam beberapa ilmu (misalnya IPA) fasilitas yang dibutuhkan

untuk mencoba ide-ide mungkin tidak ada.

c) Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin

mengecewakan guru dan siswa yang sudah biasa dengan

perencanaan dan pengajaran secara tradisional29.

3. Metode Ceramah

Ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Guru

memberikan uraian untuk penjelasan kepada sejumlah peserta didik pada

waktu tetentu (waktunya terbatas) dan tempat tertentu pula. Dilaksanakan

dengan bahasa lisan untuk memberikan pengertian terhadap suatu

masalah.30

Dalam model ceramah ini peserta didik duduk, melihat dan

mendengarkan serta percaya bahwa apa yang diceramahkan guruitu benar.

Peserta didik mengutip ikhtisar ceramah semampunya sendiri dan

menghafalnya tanpa ada penyelidikan lebih lanjut oleh guru yang

bersangkutan.31 Guru hendaknya terampil dalam menggunakan ceramah

ini, karena salah satu kewibawaan guru adalah pandai bicara untuk

meyakinkan dan membuat simpati peserta didik.

Metode ceramah ini mempunyai beberapa kelebihan dan

kekurangan yaitu sebagai berikut:

1. Kelebihan metode ceramah

a. Guru mudah menguasai kelas

b. Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas

c. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar

d. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.

29 B. Suryosubroto op. cit., hlm. 202.

30 Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Isalam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Rasail Media Group, 2008), hlm. 19. 31 Ibid.

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

25

2. Kelemahan metode ceramah

a. Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)

b. Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) lebih besar

menerimanya.

c. Bila selalu digunakan dan terlalu lama akan membosankan.

d. Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada

ceramahnya, ini sukar sekali.

e. Menyebabkan siswa menjadi pasif.32

4. Hasil Belajar Siswa

a. Hakekat Belajar

Belajar pada hakekatnya merupakan kebutuhan bagi setiap

orang yang ada di dunia ini. Siapapun pasti menjalani dan mengalami

proses belajar. Proses belajar ini tidak hanya terjadi pada lembaga

pendidikan saja tetapi dapat juga terjadi diluar lembaga pendidikan.

Belajar mempunyai arti terjadinya perubahan dari persepsi dan

perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku, misalnya pemuasan

kebutuhan masyarakat dan perbaikan perilaku, misalnya pemuasan

kebutuhan masyarakat dan pribadi secara tidak lengkap. Perubahan

tidak harus selalu menghasilkan perbaikan ditinjau dari nilai-nilai

sosial. Seorang penjahat mungkin sekali menjadi seorang yang sangat

ahli. Tetapi dari segi pandangan sosial hal itu bukanlah berarti

perbaikan.33

Menurut Witherington dalam Nana Syaodih Sukmadinata,

belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang

dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang berbentuk

keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan.34

32 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Stategi belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,2002), hlm.110.

33 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2004), hlm. 45.

34 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. 2, hlm. 155.

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

26

Menurut Clifford T. Morgan, Learning is can be defined as any

relatively permanent change in an organism behavioral repertoire that

occurs as a result of experience.35 Belajar adalah perubahan tingkah

laku yang relatif tetap bahkan merupakan pengalaman masa lalu.

Sedangkan Shaleh Abdul Azis dan Abdul Azis Abdul Majid

dalam kitab Attarbiyah wa Turuqu Tadris, mengemukakan :

أن التعلم هوتغيري يف ذهن املتعلم يطرأ على خربة سابقة فيحدث فيها تغيريا 36.جديدا

Artinya : “Belajar adalah perubahan dalam diri siswa berdasarkan pengalaman masa lalu, sehingga tercipta perubahan yang baru.

Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa belajar itu sebagai

rangkaian kegiatan jiwa raga untuk menuju ke perkembangan pribadi

manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan

karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

b. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki

siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.37 Yang menjadi

tolak ukur bukan hanya nilai atau skor tetapi juga kematangan sikap

dan juga kemampuan menguasai suatu ketrampilan.

Dalam sistem pendidikan nasional tujuan pendidikan, baik

tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi

hasil belajar dari Binyamin Bloom yang secara garis besar

membaginya menjadi tiga ranah, yakni :

35 Clifford T. Morgan, Introduction to Psychology, (New York: Mc Graw Hill

International Book Company, 1961), hlm. 219. 36 Shaleh Abdul Azis dan Abdul Azis Abul Majid, At-Tarbiyah wa Turqu Tadris, (Mesir:

Darul Ma’arif, 1978), hlm. 169. 37 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

1999), Cet. 6, hlm. 22.

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

27

1) Ranah Kognitif

Kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental

(otak). Tujuan kognitif berorientasi kepada kemampuan berfikir,

mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana yaitu

mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang

menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan

gagasan, metode atau prosedur yang sebelumnya dipelajari untuk

memecahkan masalah tersebut. Kognitif Terdiri dari enam aspek

belajar yang berbeda- beda,Yaitu:

a) Mengingat

Tujuan intruksional pada level ini menuntut siswa untuk

mampu mengingat (recall) informasi yang telah diterima

sebelumnya, seperti misalnya: fakta, terminologi, rumus,

strategi pemecahan masalah, dan sebagainya.

b) Mengerti

Kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan

untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah diketahui

dengan kata-kata sendiri. Dalam hai ini siswa diharapkan

menerjemahkan, atau menyebutkan kembali yang telah

didengar dengan kata-kata sendiri.

c) Memakai

Penerapan merupakan kemampuan untuk menggunakan

atau menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam

situasi yang baru, serta memecahkan berbagai masalah yang

timbul dalam kehidupan sehari-hari.

d) Menganalisis

Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi

memisahkan dan membedakan komponen-komponen atau

elemen suatu fakta, konsep, pendapat, hipotesis atau

kesimpulan, dan memeriksa setiap komponen tersebut untuk

melihat ada tidaknya kontradeksi. Dalam hal ini siswa

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

28

diharapkan menunjukan hubungan diantara berbagai gagasan

dengan cara membandingkan gagasan tersebut dengan standar,

prinsip atau prosedur yang telah dipelajari.

e) Menilai

Menurut revisi Anderson, yang mengharapkan siswa

mampu membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu

gagasan, metode, produk atau benda menggunakan kriteria

tertentu. Jadi evaluasi lebih condong ke bentuk penilaian biasa

daripada sistem evaluasi

f) Mencipta

Mencipta disini diartikan sebagai kemampuan

seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen

dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru

yang lebih menyeluruh.38

Keenam perilaku ini bersifat hirarkis, artinya perilaku

mengingat bersifat rendah, dan mencipta tergolong tertinggi.

Perilaku yang terendah merupakan perilaku yang “harus” dimiliki

terlebih dahulu sebelum mempelajari perilaku yang lebih tinggi.

2) Ranah Afektif

Afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan

nilai.39 Terdiri dari lima aspek, yakni :

a) Receiving/ attending, yakni semacam kepekaan dalam

menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada

siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain.

b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh

seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar.

c) Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan

terhadap gejala atau stimulus tadi.

38 Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, (Jakarta: Gaung Persada press, 2008), hlm. 34-35.

39 Anas Sudiono, op. cit., hlm. 54.

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

29

d) Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu

sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai

lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.

e) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan

semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang

mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.40

3) Ranah Psikomotorik

Psikomotorik adalah ranah yang berorientasi pada ketrampilan

motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau tindakan

(action) yang memerlukan koordinasi otot- otot oleh pikiran sehingga

diperoleh tingkat keterampilan fisik tertentu. Misalnya keterampilan

dalam membongkar dan memasang mesin, mereperasikan mesin,

mengatur muatan kapal, dapat menggunakan berbagai alat dalam

suatu percobaan fisika dan lain-lain

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor,

yaitu faktor intern yang berasal dari siswa tersebut, dan faktor ekstern

yang berasal dari luar diri siswa tersebut.41

Faktor dari diri siswa terutama adalah kemampuan yang

dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya

terhadap hasil belajar yang dicapai siswa. Seperti yang telah

dikemukakan oleh Clark, bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70%

dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh

lingkungan. Selain faktor kemampuan siswa, juga ada faktor lain

seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan

belajar, serta masih banyak faktor lainnya. Adanya pengaruh dari

dalam diri siswa, merupakan hal yang logis dan wajar, sebab hakikat

perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku yang diniati dan

40 Nana Sudjana, op. cit., hlm. 30. 41 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2005), hlm. 39-40

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

30

disadarinya. Siswa harus merasakan adanya kebutuhan untuk belajar

dan berprestasi.

Meskipun demikian, hasil belajar yang dicapai masih juga

bergantung dari lingkungan. Artinya, ada faktor-faktor yang berada

diluar dirinya yang dapat menentukan atau mempengaruhi hasil belajar

yang dicapai. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan

mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah tinggi rendahnya atau

efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan

pengajaran.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelusuran penulis, sudah ada penelitian sejenis yang

meneliti penggunaan pembelajaran guided discovery dalam proses belajar

mengajar. Namun belum banyak yang meneliti tentang pengaruh penggunaan

model pembelajaran guided discovery terhadap hasil belajar fisika. Beberapa

karya ilmiah yang menjadi rujukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Skripsi Agnes Sri Diyah Kristiani (0633010) yang berjudul “Upaya

meningkatkan hasil belajar fisika melalui pendekatan discovery dengan

kegiatan laboratorium di Kelas VII SMP Negeri Cilacap”. Peneliti

menggunakan pendekatan discovery dengan kegiatan laboratorium untuk

meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan pendekatan dan metode tersebut

siswa lebih memahami konsep fisika. Dari hasil penelitian terlihat adanya

peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan rata-rata prosentase jumlah

siswa yang mendapat nilai > 60 untuk hasil ketrampilan siswa melakukan

praktikum, hasil evaluasi dan keaktifan lebih dari 50% dari jumlah

siswa.42

2. Skripsi Khoirul Anwar (04310059) yang berjudul “Pengaruh Penerapan

Metode Penemuan Terbimbing dalam Pembelajaran Matematika Terhadap

42 Agnes Sri Dinah “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar fisika melalui Pendekatan Discovery dengan Kegiatan laboratorium di Kelas VII SMP Negeri 8 Cilacap”, (Semarang: IKIP PGRI, 2008), hlm. viii.

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

31

Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Limit pada Kelas XI IPS Semester II

Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Demak Tahun Pelajaran 2006-2007.

Peneliti menggunakan metode penemuan terbimbing untuk mengetahui

pengaruh dari metode tersebut dalam pembelajaran matematika terhadap

hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil tes diketahui bahwa nilai rata-rata

hasil belajar pada kelas yang diberi pembelajaran metode penemuan

terbimbing adalah 71,83 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar pada kelas

yang diberi pembelajaran ekspositori (kelas kontrol) adalah 59,67). Maka

kelompok eksperimen lebih baik sehingga pembelajaran matematika

dengan menerapkan metode penemuan lebih efektif.43

3. Skripsi Mufti Ali (04310224) yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar

Matematika Sub Pokok Bahasan luas Permukaan dan Volume Bangun

Ruang Kubus dan Balok Melalui Metode Discovery dengan Alat Peraga

pada Siswa Kelas VII A Semester 2 SMPN 2 Mayong Tahun Pelajaran

2007/2008. Peneliti menggunakan metode discovery dalam pembelajaran

matematika, untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang

dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada siklus 1 prestasi siswa menunjukkan

rata-rata kelas 7,69 dengan ketuntasan belajar 74,2%, sedangkan pada

siklus II rata-rata kelas 8,15 dengan ketuntasan belajar 87,1%. Keaktifan

siswa dalam proses belajar mengajar meningkat, yaitu pada siklus I

keaktifan siswa 71,25%. Dan pada siklus II keaktifan siswa 81,25%.44

4. Skripsi Yeyen Adi Indrayani (04310040) yang berjudul “Meningkatkan

Hasil Belajar Matematika melalui metode pembelajaran penemuan pada

materi bentuk pangkat akar logaritma kelas X A Semester I SMA

Mataram Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009. Peneliti menggunakan

43 Khoirul Anwar, “Pengaruh Penerapan Metode Penemuan TErbimbing dalam

Pembelajaran Matematika terhadap Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Limit pada Kelas XI IPS Semester II Madrasah Aliyah Nahdlotul Ulama Demak tahun Pelajaran 2005-2007”, (Semarang: IKIP PGRI, 209, hlm. vii

44 Mufti Ali, “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Sub Pokok Bahasan Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Kubus dan Balok Melalui Metode Discovery dengan Alat Peraga pada Siswa Kelas VII A Semester 2 SMPN 2 Mayong Tahun Pelajaran 2007/2008, (Semarang: IKIP PGRI, 2007), hlm. viii

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

32

metode penemuan dalam pembelajaran matematika adalah untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa. Hasil penelitian

menunjukkan adanya pening presentase ketuntasan belajar siswa dari

setiap siklus. Pada Siklus I prosentase ketuntasan belajar siswa adalah

12,5%, pada siklus II prosentase ketuntasan belajar siswa adalah 87,5%

berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa menunjukkan adanya pening

keaktifan siswa dari setiap siklus.45

5. Skripsi Ninik Suryani (0331087) yang berjudul “Pengaruh Media

Penemuan Terbimbing terhadap Kemampuan Pemahaman Penalaran

Matematika pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas

VIII Semester II SMP Negeri 1 Semin Gunung Kidul Yogyakarta tahun

Pelajaran 2006/2007. Peneliti menggunakan metode terbimbing dalam

pembelajaran matematika adalah untuk mengetahui kemampuan

pemahaman pembelajaran matematika. Dari analisis kelompok diperoleh

nilai rata-rata kelompok eksperimen 79,00 dan rata-rata kontrol 48,51.46

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin salah juga

salah.47 Hipotesis juga dapat dipandang sebagai konklusi, akan tetapi konklusi

tersebut sifatnya sangat sementara. Sebagai konklusi, hipotesis tidak dibuat

dengan sembarangan, melainkan atas dasar pengetahuan-pengetahuan

tertentu.48

Dari permasalahan yang ada, dapat dikemukakan hipotesis sebagai

berikut :

45 Yayan Adi Indrayani , “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode

Pembelajaran Penemuan pada Materi Bentuk Pangkat Akar Logaritma Kelas XA Semester I SMA Mataram Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009”. (Semarang: IKIP PGRI, 2008), hlm. viii

46 Ninik Suryani: Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing terhadap Kemampuan dan Pemahaman Penalaran Matematika pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Semin Gunung Kidul Yogyakarta, tahun Pelajaran 2006/2007, (Semarang: IKIP PGRI, 2007), hlm. viii

47 Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), hlm. 117.

48 Ibid., hlm. 120.

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

33

Ha : Ada pegaruh hasil belajar peserta didik yang menggunakan model

pembelajaran guided discovery dengan peserta didik yang tidak

menggunakan model pembelajaran guided discovery.

Ho : Tidak ada pengaruh hasil belajar peserta didik yang menggunakan

model pembelajaran guided discovery dengan peserta didik yang tidak

menggunakan model pembelajaran guided discovery.

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi

penulis yang akan memberikan arahan pokok-pokok yang penulis teliti,

sehingga akan memudahkan penulis untuk mengerjakan dan mencari data-data

sebagai langkah penelitian.

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran fisika (khususnya materi

tentang zat dan wujudnya) dengan menggunakan model pembelajaran

guided discovery di MTs N Pamotan Rembang.

2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran guided

discovery dalam pembelajaran fisika terhadap hasil belajar peserta didik

di MTs N Pamotan Rembang.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

a. Waktu Penelitian

Berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan, materi zat dan

wujudnya diajarkan pada peserta didik kelas VII semester gasal. Oleh

karena itu penelitian dilaksanakan pada waktu semester gasal tahun

pelajaran 2009/2010 tepatnya pada tanggal 28 September 2009 – 28

oktober 2009.

b. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di MTs N Pamotan Rembang.

C. Variabel Penelitian

Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi

objek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

35

sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan

diteliti.1

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu: variabel bebas

(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel ini sering disebut variabel stimulus, prediktor,

antecedent. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel terikat.2 Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah

pengaruh penggunaan pembelajaran guided discovery dalam pembelajaran

fisika materi pokok zat dan wujudnya dengan indikator :

a. Peserta didik dapat menjelaskan materi zat dan wujudnya.

b. Peserta didik dapat memecahkan permasalahan yang diberikan oleh

guru.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel Dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.3 Yang menjadi variabel

terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik, dengan

indikator adalah nilai post test.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk

mengumpulkan dan menganalisis data, yang dikembangkan untuk

memperoleh pengetahuan dengan mengajukan prosedur yang reliable dan

terpercaya.4

1 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), Cet. 2,

hlm. 82 2 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: CV. Alfabeta, 2007) Cet. XII hlm. 4. 3 Ibid. 4 Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta : Raja

Grafindo Persada,1996), hlm,10

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

36

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Menurut

Sugiyono, penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu dalam kondisi yang terkendalikan.

Oleh karena itu, dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment), dan

adanya kelompok kontrol.5

E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel.

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada. Dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi. 6 Dalam penelitian ini, yang

menjadi subjek penelitian/populasi adalah peserta didik kelas VII MTsN

Pamotan Rembang. Pemilihan kelas VII tersebut didasarkan pada

silabus/kurikulum untuk tingkat SMP/MTs yang membahas materi zat dan

wujudnya terdapat pada kelas VII. Jumlah seluruh populasi adalah 200

peserta didik yang terbagi dalam 5 kelas, masing-masing kelas VII A

sampai VII E, tiap-tiap kelas berisi sekitar 40 peserta didik.

2. Sampel

Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti atau obyek sesungguhnya dari suatu penelitian.7 Sampel yang

diambil dalam penelitian ini adalah dua kelas, yaitu satu kelas yang akan

mendapatkan pembelajaran dengan model guided discovery dan

selanjutnya disebut sebagai kelas eksperimen. Sedangkan kelas yang

kedua adalah yang memperoleh pembelajaran tanpa menggunakan model

guided discovery kelas ini sebagai kelas kontrol.

5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfa Beta,

2006), hlm. 72 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), Cet. 13, hlm. 130-131 7 Ibid., hlm. 131.

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

37

3. Teknik Pengambilan Sampel

Untuk pengambilan sampel masing-masing kelas diambil secara

acak menggunakan teknik cluster random sampling. Maka yang dipilih

bukan individu perseorangan melainkan sekelompok individu yang

menempati ruang kelas tertentu. Adapun cara yang digunakan dalam

cluster random sampling adalah dengan cara undian terhadap kelas VII

yang terdiri dari 5 kelas. Adapun cara pengambilan sampel dengan cara

undian, yaitu:

a. Kita tulis nama kelas pada guntingan kecil.

b. Kertas tersebut digulung dan ditaruh dalam kotak.

c. Kemudian diundi dan didapatkan kelas VII C untuk kelas eksperimen

dan kelas VII E sebagai kelas kontrol.

d. Sedangkan kelas VII A sebagai kelas uji coba soal.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.8 Dalam penelitian

ini metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui daftar nama peserta

didik yang termasuk dalam populasi dan sampel penelitian, serta untuk

memperoleh data nilai hasil belajar fisika. Data tersebut digunakan untuk

mengetahui normalitas dan homogenitas sampel.

2. Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.9

8 Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 231. 9 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002),

Cet.3, hlm. 32.

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

38

Metode tes ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar peserta

didik kelas eksperimen dan kelas kontrol materi pokok zat dan wujudnya.

Teknik tes dalam penelitian ini dilakukan setelah perlakuan

diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tujuan untuk

mendapatkan data akhir apakah ada perbedaan nilai rata-rata antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Tes diberikan kepada kedua kelas dengan

alat tes yang sama. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk menguji

kebenaran hipotesis penelitian. Bentuk tes yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes obyektif pilihan ganda.

G. Teknik Analisis Data

1. Tahap Penelitian

Tahap-tahap yang akan dilakukan pada suatu penelitian adalah

sebagai berikut:

a. Perencanaan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Peneliti merancang kelas yang akan dijadikan sampel.

2) Peneliti membuat instrumen-instrumen penelitian yang akan

digunakan untuk penelitian

b. Pelaksanaan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Peneliti melaksanakan pembelajaran pada sampel penelitian.

2) Peneliti menguji coba, menganalisis dan menetapkan instrumen

penelitian.

c. Evaluasi

Pada tahap ini, peneliti menganalisis/mengolah data yang telah

dikumpulkan dengan metode yang telah ditentukan.

d. Penyusunan Laporan

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah menyusun dan

melaporkan hasil-hasil penelitian.

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

39

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal-soal.

Prosedur yang dilakukan dalam penyusunan instrumen ini adalah :

a. Perencanaan

Tahap perencanaan dilakukan oleh peneliti dan guru bidang mata

pelajaran. Pada tahap ini ditentukan mengenai :

1). Materi Pokok yang diteskan.

2). Bentuk-bentuk soal yang digunakan.

b. Pembuatan Butir Soal

Pembuatan butir soal dilakukan oleh peneliti berdasarkan

perencanaan yang telah dibuat, karena untuk menjaga kemungkinan

soal tes yang mungkin tidak tepat untuk tes atau rusak.

c. Uji Coba Instrumen

Sebelum soal tes digunakan mengukur peseta didik, pada kelas

sampel, soal tes terlebih dahulu diujicobakan. Uji coba dilakukan

untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya

pembeda soal. Setelah diketahui validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran dan daya pembeda butir soal, maka dipilih soal yang akan

digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam belajar

fisika.

1) Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukan tingkat

kesahihan suatu instrumen. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes

tersebut mengukur apa yang hendak diukur.10 Validitas butir soal

dihitung dengan mengkorelasikan skor butir dengan skor total.

Adapun rumus yang akan digunakan adalah rumus korelasi

product moment, dengan mengkorelasikan skor butir dengan skor

total.11

10 Ibid., hlm. 65. 11 Ibid., hlm. 72.

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

40

∑ ∑ ∑ ∑∑ ∑ ∑

−−

−=

}2222 )(}{)({

))((

yyNxxN

yxxyNrxy

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi

N = Banyaknya peserta tes

∑x = Jumlah skor butir

∑y = Jumlah skor Total

∑xy = Hasil perkalian antara skor item dengan skor total

∑x2 = Jumlah skor item kuadrat

∑y2 = Jumlah skor total kuadrat

Hasil perhitungan rxy dibandingkan dengan tabel kritis r

product moment, dengan taraf signifikan 5% jika harga

tabelxyhitungxy rr > maka tes tersebut valid.

2) Reliabilitas Soal

Reliabilitas soal adalah ketetapan dalam analisis reliabilitas

instrumen tes soal menggunakan rumus Hoyt yaitu sebagai

berikut:12

VrVsr −=111

Atau

VrVsVrr −

=11

Keterangan:

11r = Reliabilitas seluruh soal

Vr = Varians responden

Vs = Varians sisa13

12 Ibid., hlm. 109. 13 Ibid., hlm. 104.

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

41

Klasifikasi reliabilitas soal adalah

r11 < 0,20 : Sangat rendah

0,20 < r11 < 0,40 : Rendah

0,40 < r11 < 0,60 : Sedang

0,60 < r11 < 0,80 : Tinggi

0,80 < r11 < 1 : Sangat tinggi14

Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu setelah didapat r11

tersebut, harga r11 dibandingkan dengan harga r product moment

pada tabel. Jika tabelhitung rr > maka item yang dicobakan reliabel.

3) Taraf Kesukaran Soal

Taraf kesukaran soal diperlukan untuk mengetahui tampak

taraf kesukaran butir soal sesuai dengan apa yang telah

direncanakan dalam spesifikasi instrumen, kriteria yang cocok

digunakan dalam penelitian ini adalah mencakup semua tingkat

kesukaran baik itu mudah, sedang, maupun sukar.

Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui taraf

kesukaran adalah sebagai berikut:15

JSBP =

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyak peserta didik yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh peserta didik yang mengikuti tes

14 Ibid., hlm. 110 15 Ibid., hlm. 208.

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

42

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:16

0,00 < 30,0≤P : Soal sukar

0,30 < ≤P 0,70 : Soal sedang

0,70 ≤< P 1,00 : Soal mudah

4) Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara peserta didik yang pandai (berkemampuan

tinggi) dengan peserta didik yang bodoh (berkemampuan rendah).

Adapun rumus yang peneliti gunakan untuk mencari daya pembeda

adalah:17

BAB

B

A

A PPJB

JBD −=−=

Keterangan: D = Daya pembeda

J = Jumlah peserta tes AJ = Banyaknya peserta kelompok atas BJ = Banyaknya peserta kelompok bawah AB = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal

benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab

soal benar

A

AA J

BP = = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

B

BB J

BP = = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

16 Ibid., hlm. 210. 17 Ibid., hlm. 213.

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

43

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:18

0,00 ≤< D 0,20 : Daya beda jelek

0,20 ≤< D 0,40 : Daya beda cukup

0,40 ≤< D 0,70 : Daya beda baik

0,70 ≤< D 100 : Daya beda baik sekali

D : Negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir

soal yang mempunyai nilai soal D negatif

sebaiknya di buang saja.

3. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu langkah yang paling

menentukan dalam suatu penelitian, karena analisis data berfungsi untuk

menyimpulkan hasil penelitian. Analisis data dilakukan melalui tahap

sebagai berikut:

a. Uji Prasarat Analisis

1). Uji Normalitas

Langkah-langkah uji normalitas menggunakan chi-kuadrat.

a) Menyusun data dan mencari skor tertinggi dan skor terendah.

b) Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas.

c) Menghitungkan rata-rata dan simpangan baku.

d) Membuat tabulasi data ke dalam simpangan baku.

e) Menghitung nilai z dari setiap batas kelas dengan rumus:

sxx

z i −=

f) Mengubah harga z menjadi luas daerah kurva normal dengan

menggunakan tabel.

g) Menghitung frekuensi harapan dengan tabel.

h) Menghitung nilai chi-kuadrat dengan rumus:

( )∑=

−=

k

i i

ii

EEO

1

22χ

18 Ibid., hlm. 218.

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

44

Keterangan:

X2 = Harga chi-kuadrat

Oi = Frekuensi hasil pengamatan

Ei = Frekuensi yang diharapkan

K = banyaknya kelas interval19

i) Membandingkan harga chi-kuadrat dengan tabel chi-kuadrat

untuk menentukan kriteria pengujian digunakan derajat

kebebasan (dk) = k - 3 dan taraf signifikansi 5%.20

j) Menarik kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut:

Ho : ditolak jika tabelhitung22 χχ ≥

H1: diterima jika tabelhitung22 χχ <

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa

sampai penelitian berangkat dari kondisi yang sama atau homogen,

yang selanjutnya untuk menentukan statistik yang akan digunakan

dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas dilakukan dengan

menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varian yang sama

atau tidak. Hipotesis yang dilakukan dalam uji homogenitas adalah

sebagai berikut:

0H : 22

21 σσ =

1H : 22

21 σσ ≠

Untuk menguji kesamaan dua varian digunakan uji Barlett.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a) Data di kelompokan untuk menentukan frekuensi varian dan

jumlah kelas.

b) Membuat tabel uji Barlett seperti berikut.

19 Sudjana., Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), hlm. 273. 20 Ibid., hlm. 287.

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

45

Tabel 1.

Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Barlett 22

2210 ...: kH σσσ ===

Sampel

ke Dk

dk1 2

iS log 2iS ( )dk log 2

iS

1 11−n ( )11

1−n 2

1S log 21S ( )11 −n log 2

1S

2 12−n ( )11

2 −n 2

2S log 22S ( )11 −n log 2

2S

. - - - - -

. - - - - -

. - - - - -

k 1−kn ( )11−kn

2kS log 2

2S ( )11 −n log 22S

Jumlah ( )∑ −1in ∑ ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−1

1

in...... ...... ( )11 −n log 2

iS

c) Menguji variansi gabungan dari semua sampel.:

( ) ( )( )∑∑ −−= 11 22iii nsns

d) Menghitung satuan B dengan rumus:

( ) ( )∑ −=Β 1log 2ins

e) Menghitung 2χ dengan rumus:

( )10ln2 =χ ( ){ }∑ −−Β 2log1 sni

f) Membandingkan tabelhitung22 χχ < dengan peluang )1( α− dan

)1( −= kdk

Apabila tabelhitung22 χχ < , maka data berdistribusi

homogen.Ini berarti kedua kelompok tersebut mempunyai varian

yang sama atau dikatakan homogen.21

21 Ibid., hlm. 263.

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

46

b. Analisis Data Penelitian

Analisis data adalah suatu langkah yang paling menentukan

dalam suatu penelitian, karena analisis data berfungsi untuk

mengumpulkan hasil penelitian. Untuk menganalisis data penelitian ini

digunakan rumus t-tes untuk menguji hipotesis sebagai berikut;

Ho: 21 µµ =

Ha: 21 µµ ≠

Keterangan:

=1µ Rata-rata nilai hasil belajar kelompok eksperimen

=2µ Rata-rata nilai hasil belajar kelompok kontrol

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus uji t-tes sebagai

berikut:

1) Jika 21 σσ =

Snn

XXt

21

21

11+

−=

2) Jika 21 σσ ≠

SnS

nS

XXt

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

−=

2

22

1

21

21

Dengan S2 = ( ) ( )

211

21

222

211

−+−+−

nnSnSn

Keterangan:

1X = Rata-rata data tes kemampuan pemecahan masalah pada

kelas ekpserimen

2X = Rata-rata data tes kemampuan pemecahan masalah pada

kelas kontrol

n1 = Banyaknya peserta didik kelas eksperimen

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

47

n2 = Banyaknya peserta didik kelas kontrol 2

1S = Varians Kelompok eksperimen 22S = Varians kelompok kontrol

Kriteria pengujian yang berlaku adalah terima Ho jika

tabelhitung22 χχ < dengan menentukan dk = (n1 + n2 – 2), taraf signifikan

α = 5% dan peluang (1 - ½ α ).22

22 Ibid., hlm. 239.

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan pembelajaran eksperimen, subyek

penelitiannya dibedakan menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas

eksperimen di beri perlakuan yaitu pembelajaran fisika materi zat dan

wujudnya menggunakan model pembelajaran guided discovery dan kelas

kontrol diberi pembelajaran fisika materi zat dan wujudnya tidak

menggunakan model pembelajaran guided discovery.

Sebelum diberikan perlakuan kelas eksperimen dan kelas kontrol harus

mempunyai kemampuan awal yang sama untuk mengetahui bahwa tidak ada

perbedaan kemampuan awal yang signifikan terhadap kedua kelas diadakan

uji kesamaan dua variansi yang di sebut uji homogenitas.

Data-data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil tes secara rinci

dapat disajikan sebagai berikut:

1. Analisis Butir Soal Hasil Uji Coba Instrumen Tes

Sebelum instrumen diberikan pada kelas eksperimen maupun kelas

kontrol sebagai alat ukur prestasi belajar peserta didik, terlebih dahulu

dilakukan uji coba kepada kelas yang bukan sampel. Uji coba dilakukan

untuk mengetahui apakah butir soal tersebut sudah memenuhi kualitas soal

yang baik atau belum. Adapun yang digunakan dalam pengujian ini

meliputi: Validitas tes, reliabilitas tes, taraf kesukaran, dan daya beda.

a. Analisis Validitas Tes

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya item-

item tes. Soal yang tidak valid akan didrop (dibuang) dan tidak

digunakan. Item yang valid berarti item tersebut dapat

mempresentasikan materi terpilih yaitu materi zat dan wujudnya.

Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir soal diperoleh

hasil sebagai berikut:

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

49

Tabel 2. Hasil Perhitungan Butir Soal

N0 Kriteria rtabel Nomor Soal Jumlah Prosentase

1 Valid 0,312

1, 2, 4,5,6,7,8,9,11,12, 13, 14,16,17, 18,19,20,21,

22,24

20 80%

2 Non valid 3,10,15,23,25 5 20%

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 7.

b. Analisis Reliabilitas Tes

Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji

reliabilitas pada instrument tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk

mengetahui tingkat konsistensi jawaban instrument. Instrument yang

baik secara akurat memiliki jawaban yang konsisten untuk kapanpun

instrumen itu disajikan.

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas butir soal

diperoleh r 11 = 0,679 adalah kriteria pengujian sangat tinggi.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 7.

c. Analisis Indeks Kesukaran Tes

Uji indeks kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat

kesukaran soal itu apakah sedang, sukar atau mudah. Berdasarkan hasil

perhitungan koefisien indeks butir soal diperoleh:

Tabel 3. Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal

No Kriteria Nomor Soal Jumlah Prosentase 1 Sukar 11 1 4%

2 Sedang 1,2,3,6,9,10,12,14,

15,16,1718,20 ,21,22, 23,25

18 72%

3 Mudah 4,5,7,8,13,19,24 6 24% Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 7.

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

50

d. Analisis Daya Beda Tes

Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal

No Kriteria Nomor Soal Jumlah Prosentase 1 Jelek 2,9,10 3 12% 2 Cukup 1,3,6,8,14,16,17,23 19 32%

3 Baik 4,5,7,11,12,13,15,

18,19,20 21,22,24,25

3 56%

4 Baik Sekali - - -

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 6

2. Data Nilai Awal Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil penelitian kelas VII C, yaitu pembelajaran

fisika materi zat dan wujudnya menggunakan model pembelajaran guided

discovery dan kelas kontrol diberi pembelajaran fisika materi zat dan

wujudnya tidak menggunakan model pembelajaran guided discovery,

mencapai nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 30. Rentang nilai (R) = 50,

banyaknya kelas di ambil 6 kelas, banyaknya interval kelas di ambil 8, dari

perhitungan di peroleh, (∑ fi xi ) = 2278 , ∑ ( fi xi2

) = 135880. Sehingga nilai

rata-rata = 56,95, dengan simpangan baku = 12,5554. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 5, dan gambar 6. sebagai berikut:

Tabel 5. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Awal Kelas Eksperimen

No

Kelas Interval

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif(%)

1 30 - 38 2 5 2 39 - 47 8 20 3 48 - 56 10 25 4 57 - 65 11 27,5 5 66 - 74 4 10 6 75 - 83 5 12,5 7 Jumlah 100

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

51

Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar

perhitungan distribusi frekuensi tersebut dapat kita buat histogramnya

sebagai berikut:

Y

12 10 8 6 4 2

X

3,5 38,5 47,5 56,5 65,5 74,5 83,5 Nilai

Gambar 6. Histogram Nilai Awal Kelas Eksperimen

3. Data Nilai Awal Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil penelitian kelas VII E, sebelum pembelajaran

materi zat dan wujudnya tanpa menggunakan model pembelajaran guided

discovery, mencapai nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 35. Rentang nilai

(R) = 45, banyaknya kelas di ambil 6 kelas, banyaknya interval kelas di

ambil 8, dari perhitungan diperoleh, (∑ fi xi ) = 2289 , ∑ ( fi xi2

) = 135,927

Sehingga nilai rata-rata = 57,225 , dengan simpangan baku = 11,2534.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6 dan gambar 8 sebagai

berikut:

Tabel 6. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Awal Kelas Kontrol

No Kelas Interval Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif(%)

1 35 – 43 5 12,5 2 44 – 52 9 22,5 3 53 – 61 11 27,5 4 62 – 70 11 27,5 5 71 – 79 3 7,5 6 80 – 88 1 2,5 7 Jumlah 40 100

Frek

uens

i Abs

olut

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

52

Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar

perhitungan distribusi frekuensi tersebut dapat kita buat histogramnya.

Y

12 10 8 6 4 2

X 34,5 43,5 52,5 61,5 70,5 79,5 88,5

Nilai

Gambar 8. Histogram Nilai Awal Kelas Kontrol

4. Data Nilai Akhir Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil penelitian kelas VII C setelah pembelajaran

materi zat dan wujudnya dengan menggunakan model pembelajaran

guided discovery mencapai nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 40.

Rentang nilai (R) = 50, banyaknya kelas di ambil 6 kelas, banyaknya

interval kelas diambil 8, dari perhitungan diperoleh ( ) 705.2=∑ ii xf ,

( ) 355.1892 =∑ ii xf Sehingga nilai rata-rata = 67,62 dengan simpangan

baku = 12,709. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 7 dan gambar

9 sebagai berikut.

Tabel 7. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Kelas Eksperimen

No Kelas Interval Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif(%)

1 40 - 48 2 5 2 49 - 57 7 17,5 3 58 - 66 11 27,5 4 67 - 75 10 25 5 76 - 84 4 10 6 85 - 93 6 15 7 Jumlah 40 100

Frek

uens

i Abs

olut

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

53

Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar

perhitungan distribusi frekuensi tersebut dapat kita buat histogramnya

sebagai berikut:

Y

12 10 8 6 4 2

X 39,5 48,5 57,5 66,5 75,5 84,5 93,5

Nilai

Gambar 9. Histogram Nilai Akhir Kelas Eksperimen

5. Data Nilai Akhir Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil penelitian kelas VII E, setelah pembelajaran

materi zat dan wujudnya tanpa menggunakan model pembelajaran guided

discovery, mencapai nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 35. Rentang nilai

(R) = 45, banyaknya kelas di ambil 6 kelas, banyaknya interval kelas di

ambil 8, dari perhitungan di peroleh (∑ fi xi) = 2285, ∑( fi xi2

) = 141516

Sehingga nilai rata-rata = 57,12 dengan simpangan baku = 13,199. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 8 dan gambar 10 sebagai berikut:

Tabel 8. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Kelas Kontrol

No Kelas interval Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif(%)

1 35 - 43 5 12,5 2 44 - 52 11 27,5 3 53 - 61 10 25 4 62 - 70 9 22,5 5 71 - 79 4 10 6 80 - 88 1 2,5 7 Jumlah 40 100

Frek

uens

i Abs

olut

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

54

Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar

perhitungan distribusi frekuensi tersebut dapat kita buat histogramnya.

Y

12 10 8 6 4 2 X

34,5 43,5 52,5 61,5 70,5 79,5 88,5 Nilai

Gambar 10. Histogram Akhir Kelas Kontrol

B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Analisis Data

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji

prasarat, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas data. Uji normalitas data

dilakukan dengan uji Chi Kuadrat, sedangkan uji homogenitas dilakukan

dengan uji Barlett. Hasil selengkapnya sebagai berikut.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas diambil:

Ho = data berdistribusi normal

Ha = data tidak berdistribusi normal

Dengan kriteria pengujian adalah tolak Ho jika .22tabelhitung xx ≥

Untuk taraf nyata 05,0=α dan dk = k-3 dan terima Ho jika

.22tabelhitung xx < Di bawah ini di sajikan perhitungan uji normalitas

nilai awal dan nilai akhir sebagai berikut:

Frek

uens

i Abs

olut

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

55

Tabel 9. Daftar Chi Kuadrat Nilai Awal Dan Nilai Akhir

No Kelas Kemampuan hitungx2 tabelx2 Keterangan 1 Eksperimen Nilai Awal 3,913 7,81 Normal 2 Kontrol Nilai Awal 1,186 7,81 Normal 3 Eksperimen Nilai Akhir 4,988 7,81 Normal 4 Kontrol Nilai Akhir 2,161 7,81 Normal

Untuk lebih jelasnya perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada

lampiran 8,9,10,11.

b. Uji Homogenitas Data

Ho : 222

21 .... kσσσ ==

Ha : 222

21 .... kσσσ =≠

Dengan kriteria apabila .22tabelhitung xx < untuk taraf

nyata 05,0=α dan dk = k-3 maka data berdistribusi homogen. Di

bawah ini disajikan perhitungan uji homogenitas nilai awal dan nilai

akhir sebagai berikut:

Tabel 10. Daftar Uji Barlett Nilai Awal Dan Nilai Akhir

No Kelas Kemampuan hitungx2 tabelx2 Keterangan1 Eksperimen Nilai Awal 2,961 11,1 Homogen 2 Kontrol Nilai Awal 1,903 11,1 Homogen 3 Eksperimen Nilai Akhir 3,252 11,1 Homogen 4 Kontrol Nilai Akhir 2,574 11,1 Homogen

Untuk lebih jelasnya perhitungan uji homogenitas dapat dilihat

pada lampiran 12,13,14,15.

2. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasarat, pengujian kemudian dilakukan dengan

pengujian hipotesis. Data atau nilai yang digunakan untuk menguji

hipotesis adalah nilai kemampuan akhir (nilai akhir). Hal ini dilakukan

untuk mengetahui adanya perbedaan pada kemampuan akhir setelah

peserta didik diberi perlakuan. Untuk mengetahui terjadi tidaknya

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

56

perbedaan perlakuan maka digunakan rumus t-test dalam pengajuan

hipotesis kemampuan akhir adalah sebagai berikut.

Ho 21 µµ ≤= : artinya pembelajaran fisika materi zat dan wujudnya dengan

menggunakan model pembelajaran guided discovery tidak

lebih baik dari pada pembelajaran fisika materi zat dan

wujudnya dengan tanpa menggunakan model pembelajaran

guided discovery.

Ha 21 µµ >= : artinya pembelajaran fisika materi zat dan wujudnya

dengan menggunakan model pembelajaran guided

discovery lebih baik dari pembelajaran fisika materi zat

dan wujudnya dengan tanpa menggunakan model

pembelajaran guided discovery

Menurut tabel hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil penelitian

yang diperoleh untuk nilai post test kelas eksperimen pada pembelajaran

fisika materi zat dan wujudnya dengan menggunakan model pembelajaran

guided discovery diperoleh rata-rata 67,62 dan standar deviasi (SD) adalah

12,709. Sedangkan untuk kelas kontrol pada pembelajaran fisika materi zat

dan wujudnya dengan tanpa menggunakan model pembelajaran guided

discovery diperoleh rata-rata 57,12. Dan standar deviasi (SD) adalah

13,199. Dari hasil perhitungan t- test di peroleh thitung = 3,624 sedangkan

66,1=tabelt Hal ini menunjukkan bahwa tabelhitung tt > sehingga Ho ditolak

dan Ha diterima, artinya pengajaran fisika materi zat dan wujudnya

dengan menggunakan model pembelajaran guided discovery lebih baik

dari pada pengajaran fisika materi zat dan wujudnya dengan tanpa

menggunakan model pembelajaran guided discovery. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16.

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

57

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Skor Kemampuan Awal (Nilai Awal)

Berdasarkan perhitungan uji normalitas dan uji Barlett data pada

kemampuan awal (nilai awal) dari kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan

kelas kontrol adalah berdistribusi normal dan homogen. Hal ini dapat

dikatakan bahwa kondisi kemampuan awal peserta didik sebelum dikenai

perlakuan dengan kedua pembelajaran adalah setara atau sama.

2. Skor Kemampuan Akhir (Nilai Akhir)

Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 3,624 sedangkan

66,1=tabelt karena tabelhitung tt > , hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran

fisika materi zat dan wujudnya dengan menggunakan model pembelajaran

guided discovery lebih baik dari pada pembelajaran fisika tanpa

menggunakan model pembelajaran guided discovery. Selain itu dapat

dilihat dari nilai rata-rata post test kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai

rata-rata kelas kontrol. Kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata 67,62

Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol = 57,12.

Dari hasil uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

penggunaan terhadap prestasi belajar peserta didik di MTs N Pamotan

Rembang. Prestasi belajar fisika materi zat dan wujudnya peserta didik

yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran guided discovery

lebih baik dari pada peserta didik yang diajar tanpa menggunakan model

pembelajaran guided discovery. Sehingga pembelajaran fisika khususnya

materi zat dan wujudnya dengan menggunakan model pembelajaran

guided discovery dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran fisika

untuk menarik minat belajar peserta didik dan meningkatkan prestasi

belajar peserta didik.

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di MTs N

Pamotan Rembang dapat dijelaskan bahwa proses belajar mengajar fisika

pada materi zat dan wujudnya dengan menggunakan model pembelajaran

guided discovery dapat merangsang peserta didik untuk lebih

memperhatikan pelajaran dan meningkatkan hasil belajar. Pada saat guru

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

58

menerangkan materi yang diajarkan, peserta didik lebih bersemangat

dalam mengikuti pelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa ada perhatian dari

peserta didik. Dalam proses belajar mengajar peserta didik terlihat aktif

mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang diajarkan, ini

menunjukkan bahwa peserta didik tertarik terhadap penggunaan model

pembelajaran guided discovery.

Guru mata pelajaran fisika kelas VII di MTs N Pamotan Rembang

yaitu Ibu Nelly ZR S.Pd. menjelaskan bahwa penggunaan model

pembelajaran guided discovery di MTs N Pamotan Rembang ini lebih

efektif dan efisien, meskipun masih bersifat sederhana. Walaupun

sederhana, model pembelajaran guided discovery mampu mengantarkan

pesan yang disampaikan oleh guru dan dapat menjadikan peserta didik

lebih semangat dan tertarik terhadap materi yang disampaikan oleh guru.

D. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini pasti banyak kendala

dan hambatan. Hal tersebut karena keterbatasan penulis dalam melaksanakan

penelitian. Keterbatasan tersebut misalnya pengetahuan yang dimiliki penulis

masih sedikit, meski demikian peneliti sudah berusaha seoptimal mungkin

untuk menjalankan penelitian sesuai kemampuan keilmuan serta bimbingan

dari dosen pembimbing. Selain itu ada beberapa hal lain, seperti:

Materi pelajaran terbatas pada zat dan perubahannya dan tempat

penelitian terbatas di MTs N Pamotan Rembang, sehingga apabila penelitian

ini dilaksanakan dengan materi yang berbeda dan tempat yang berbeda, maka

kemungkinan hasil penelitian yang didapatkan juga akan berbeda. Namun

demikian penelitan ini sudah mewakili peserta didik kelas VII MTs N

Pamotan.

Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti juga terpancang oleh

waktu, karena waktu yang digunakan relatif singkat, maka peneliti

memanfaatkan waktu tersebut untuk mengumpulkan data-data yang

diperlukan seoptimal mungkin.

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

59

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

59

BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah penulis lakukan tentang Pengaruh Penggunaan

Model Pembelajaran Guided Discovery Terhadap Hasil Belajar Fisika Materi

Pokok Zat dan Wujudnya Kelas VII di MTs N Pamotan Rembang diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Model pembelajaran guided discovery merupakan suatu pembelajaran yang

menuntut siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar. Dalam model

pembelajaran guided discovery ini siswa di beri persoalan untuk dipecahkan

dengan guru memberikan petunjuk dan arahan bagaimana memecahkan

persoalan tersebut. Sedangkan pembelajaran yang tidak menggunakan model

pembelajaran guided discovery adalah dengan pembelajaran konvensional

yaitu dengan metode ceramah.

2. Pembelajaran fisika materi pokok zat dan wujudnya dengan menggunakan

model pembelajaran guided discovery berpengaruh terhadap hasil belajar

peserta didik. Sehingga hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran fisika

materi zat dan wujudnya dengan menggunakan model pembelajaran guided

discovery lebih baik dari pada peserta didik yang diajar tanpa menggunakan

model pembelajaran guided discovery. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil

belajar peserta didik yaitu rata-rata peserta didik kelas eksperimen = 67,62

sedangkan rata-rata peserta didik kelas kontrol = 57,12.

B. Saran

Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya mata pelajaran

fisika ada beberapa saran yang penulis rasa perlu untuk diperhatikan dalam

pembelajaran fisika, diantaranya adalah:

1. Bagi Guru

a. Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru harus benar-benar

paham menyiapkan pembelajaran dengan sebaik mungkin, agar materi

tersampaikan secara maksimal.

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

60

b. Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa dan memperkaya

variasi mengajar. Ha ini untuk mengantisipasi kejenuhan yang dialami

peserta didik.

c. Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran guided discovery

pada mata pelajaran fisika agar tidak hanya sampai pada selesainya

penelitian ini saja. Akan tetapi dilanjutkan dan dilaksanakan secara

kontinu sebagai program untuk meningkatkan evaluasi hasil belajar dan

mengurangi kejenuhan pada waktu melaksanakan pembelajaran

2. Bagi Pihak Sekolah

a. Hendaknya seluruh pihak sekolah mendukung dalam kegiatan

pembelajaran yang berlangsung.

b. Memfasilitasi proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan

prasarana yang dibutuhkan.

c. Kepada semua pihak sekolah terutama para guru, sudah seharusnya

meningkatkan kompetensi termasuk kompetensi profesional serta

membekali diri dengan pengetahuan yang luas. Karena sesungguhnya

kompetensi yang dimiliki oleh guru sangat mempengaruhi keberhasilan

proses pembelajaran yang akhirnya akan dapat menghasilkan peserta

didik yang berprestasi yang mampu berdampak positif pada

perkembangan dan kemajuan sekolah.

C. Penutup

Demikianlah skripsi ini saya buat, kiranya dalam penulisan dan

pembahasan skripsi ini masih memiliki kekurangan maupun kesalahan baik kata,

kalimat, kutipan, dan sebagainya, maka saran dan kritik serta masukan yang

konstruktif sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya,

hanya kepada Allah SWT penulis berdo’a, semoga skripsi ini bermanfaat dan apa

yang telah penulis kerjakan mendapat ridho-Nya, amin yarobbal ‘alamin.

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,

2002. ________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta,

2006. Azis, Shaleh Abdul dan Abdul Azis Abul Majid, At-Tarbiyah wa Turqu Tadris,

Mesir: Darul Ma’arif, 1978. Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka

Setia, 1998. Ali, Mufti “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Sub Pokok Bahasan Luas

Permukaan dan Volume Bangun Ruang Kubus dan Balok Melalui Metode Discovery dengan Alat Peraga pada Siswa Kelas VII A Semester 2 SMPN 2 Mayong Tahun Pelajaran 2007/2008, Semarang: IKIP PGRI, 2007.

Anwar, Khoirul “Pengaruh Penerapan Metode Penemuan TErbimbing dalam

Pembelajaran Matematika terhadap Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Limit pada Kelas XI IPS Semester II Madrasah Aliyah Nahdlotul Ulama Demak tahun Pelajaran 2005-2006”, Semarang: IKIP PGRI.2005.

B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta,

2002. Dinah, Agnes Sri “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar fisika melalui Pendekatan

Discovery dengan Kegiatan laboratorium di Kelas VII SMP Negeri 8 Cilacap”, Semarang: IKIP PGRI, 2008.

E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK,

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005. ________, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004. Hadjar, Ibnu, Dasar-dasar Metodologi Kuantitatif dalam Pendidikan, Jakarta :

Raja Grafindo Persada,1996. Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008. _______, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algensindo,

2004.

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Indrayani, Yayan Adi, “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode

Pembelajaran Penemuan pada Materi Bentuk Pangkat Akar Logaritma Kelas XA Semester I SMA Mataram Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009”. Semarang: IKIP PGRI, 2008.

Khalim, Abdul dkk., Sains Fisika 1 Untuk SMP kelas I, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004.

Morgan, Clifford T, Introduction to Psychology, New York: Mc Graw Hill

International Book Company, 1987. Nuryani Y, Rustaman dkk., Strategi Belajar Mengajar Biologi, FMIPA,

Universitas Pendidikan Indonesia . Prasojo, Budi dkk., Seri Sains Teori dan Aplikasi Fisika untuk kelas 1 SMP,

Bogor : PT Ghalia Indonesia Printing, 2005. Irawan, Etsa Indra dan Sunardi, Pelajaran IPA Fisika untuk SMP/MTs kelas VII,

Bandung: CV Trama Widya, 2007. Prianto, Agus Fisika, http://id.wikipedia.org/wiki /Fisika, diunduh pada tanggal

10 september 2009. Roestiyan N.K, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001. Rusyan, Tabrani dkk., Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung:

CV Remaja Rosdakarya, 1989. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2007. Sudjana, Nana Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2005. ______, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999. Sudjana., Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2002. Sudjiono, Anas Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada,

2006. Suehendro, Bambang Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Ilmu Pengetahtahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional,2006

S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfa

Beta, 2006. _______, Statistik untuk Penelitian, Bandung: CV. Alfabeta, 2007. Suparno, Paul, Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan

Menyenangkan, Yogyakarta : Universitas Sanata Drama, 2007. Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung :

Remaja Rosdakarya, 2004. Suryani, Ninik: Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing terhadap Kemampuan

dan Pemahaman Penalaran Matematika pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas VIII Semester II SMP Negeri 1 Semin Gunung Kidul Yogyakarta, tahun Pelajaran 2006/2007, Semarang: IKIP PGRI, 2007..

Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik,

Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007. Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Bandung: Citra Umbara, 2003. Usman, M. Basyirudin Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002. Winataputra, Udin S dkk., Strategi Belajar Mengajar IPA, Jakarta: Universitas

Terbuka, 2001. W.J. S. Poerwadarwinta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,

2006. Yamin, Martinis, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, Jakarta: Gaung Persada

Press, 2008.

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN PENELITI Nama : Lilis Nurchayati

NIM : 053611239

Tempat/ Tanggal Lahir : Rembang, 16 Juli 1986

Alamat Asal : Angkatan Ringin Rt 01 Rw 03 Pamotan Rembang

59261

Riwayat pendidikan:

1. SD Ringin 2 Lulus tahun 1998

2. SMP Negeri Pamotan Lulus tahun 2001

3. MA Negeri Lasem Lulus tahun 2004

4. IAIN Walisongo Semarang Angkatan 2005

Semarang, Desember 2009

Peneliti,

LILIS NURCHAYATI NIM : 053611239

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

LAMPIRAN 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MTs N Pamotan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : VII/Gasal

Alokasi Waktu : 2 x 40Menit

Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya

Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat–sifat zat berdasarkan wujudnya dan

penerapanya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator : 1. Menyelidiki terjadinya perubahan wujud suatu zat.

2. Membedakan kohesi dan adhesi

3. Mengaitkan peristiwa kapilaritas dalam peristiwa kehidup

sehari-hari.

I. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu :

1. Menjelaskan perbedaan kohesi dan adhesi

2. Mengetahui gejala kapilaritas dan tegangan permukaan

3. Memberikan contoh peristiwa kapilaritas dan tegangan permukaan dalam kehidupan sehari - hari

II. Materi Ajar

Wujud zat (padat, cair dan gas),kohesi dan adhesi

III. Metode Pembelajaran

• Discovery (penemuan)

• Diskusi tanya jawab

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Apersepsi

b. Guru mengadakan absensi kehadiran peserta didik

10 Menit

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

c. Guru memotivasi peserta didik untuk semangat belajar

d. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai

e. Guru menyajikan materi sebagai pengantar

2. Kegiatan Inti

a. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, masing-

masing kelompok 6 atau 7 orang

b. Guru memberikan pengarahan kepada peserta didik langkah-

langkah yang harus dilakukan dalam melakukan percobaan

c. Guru memonitoring dan membimbing peserta didik dalam

melakukan percobaan sehingga hasil penemuanya dapat terarah

d. Guru meminta peserta didik membuat laporan hasil dari percobaan

tersebut.

60 Menit

3. Kegiatan Akhir

a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Guru memberikan tes berdasarkan materi yang telah diberikan

(lampiran)

c. Guru menutup pelajaran

20 Menit

V. Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Buku IPA Fisika kelas VII

2. Lembar kerja siswa (LKS)

VI. Penilaian

a. Prosedur Tes

Tes Awal

Tes Akhir

b. Jenis Tes

Tes Awal : Multiple choise

Tes Akhir : Multiple choise

Page 82: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : MTsN Pamotan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : VII/Gasal

Alokasi Waktu : 2 x 40Menit

Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan penerapanya

Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat–sifat zat berdasarkan wujudnya dan

penerapanya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator : 1. Menyelidiki terjadinya perubahan wujud suatu zat.

2. Membedakan kohesi dan adhesi

3. Mengaitkan peristiwa kapilaritas dalam peristiwa kehidupan

sehari-hari.

II. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu :

1. Menentukan berbagai ciri-ciri zat padat, cair dan gas.

2. Mengetahui terjadinya perubahan wujud suatu zat.

3. Menjelaskan perbedaan kohesi dan adhesi

4. Mengetahui gejala kapilaritas dan tegangan permukaan

II. Materi Ajar

Zat dan wujudnya (padat, cair dan gas)

III. Metode Pembelajaran

Discovery (penemuan), tanya jawab

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Apersepsi

b. Guru mengadakan absensi kehadiran peserta didik

c. Guru memotivasi peserta didik untuk semangat belajar

d. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai

e. Guru menyajikan materi sebagai pengantar

10 Menit

Page 83: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

2. Kegiatan Inti

a. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok,

masing-masing kelompok 6 atau 7 orang

b. Guru memberikan pengarahan kepada peserta didik langkah-

langkah yang harus dilakukan dalam melakukan percobaan

c. Guru memonitoring dan membimbing peserta didik dalam

melakukan percobaan sehingga hasil penemuanya dapat terarah

d. Guru meminta peserta didik membuat laporan hasil dari

percobaan tersebut.

60 Menit

3. Kegiatan Akhir

a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Guru memberikan tes berdasarkan materi yang telah diberikan

(lampiran)

c. Guru menutup pelajaran

20 Menit

V. Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Buku IPA Fisika kelas VII

2. Lembar kerja siswa (LKS)

VI. Penilaian

a. Prosedur Tes

Tes Awal

Tes Akhir

b. Jenis Tes

Tes Awal : Multiple choise

Tes Akhir : Multiple choise

Page 84: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : MTsN Pamotan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : VII/Gasal

Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan penerapanya

Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat–sifat zat berdasarkan wujudnya dan

penerapanya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator : 1. Menyelidiki terjadinya perubahan wujud suatu zat.

2. Membedakan kohesi dan adhesi

3. Mengaitkan peristiwa kapilaritas dalam peristiwa kehidupan

sehari-hari.

III. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu :

1. Menentukan berbagai ciri-ciri zat padat, cair dan gas.

2. Mengetahui terjadinya perubahan wujud suatu zat.

3. Menjelaskan perbedaan kohesi dan adhesi

4. Mengetahui gejala kapilaritas dan tegangan permukaan

II. Materi Ajar

Zat dan wujudnya (padat, cair dan gas)

III. Metode Pembelajaran

Ceramah tanya jawab

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Apersepsi

b. Guru mengadakan absensi kehadiran peserta didik

c. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai

10 Menit

Page 85: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

2. Kegiatan Inti

a. Guru memberikan penjelasan kepada peserta didik mengenai

materi zat dan wujudnya.

b. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

bertanya apabila masih ada yang belum paham dari penjelasan

sebelumnya.

60 Menit

3. Kegiatan Akhir

a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Guru memberikan tes berdasarkan materi yang telah diberikan

(lampiran)

c. Guru menutup pelajaran

20 Menit

V. Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Buku IPA Fisika kelas VII

VI. Penilaian

c. Prosedur Tes

Tes Awal

Tes Akhir

d. Jenis Tes

Tes Awal : Multiple choise

Tes Akhir : Multiple choise

Page 86: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Lampiran 2

SOAL PRE TEST

Petunjuk 1. Sebelum mengerjakan soal terlebih dahulu tulislah identitas diri pada lembar

jawaban yang telah tersedia. 2. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar 3. Gunakanlah waktu yang tersedia dengan sebaik-baiknya 1. Zat adalah sesuatu yang …..

a. sifatnya tetap c. bentuknya selalu tetap b. warnanya selalu tetap d. memiliki massa dan menempati ruang

2. Wujud zat dibedakan atas …..

a. unsur dan senyawa b. unsur, senyawa dan campuran c. padat, cair, unsur senyawa d. padat, cair dan gas

3. Perubahan padat menjadi gas dinamakan …..

a. mengembun c. mencair b. menyublim d. menguap

4. Perubahan cair menjadi gas dinamakan …..

a. menyublim c. mengembun b. mencair d. menguap

5. Di bawah ini merupakan sifat zat padat, kecuali …..

a. gaya tarik menarik antar partikel kurang kuat b. partikelnya berdekatan dan teratur c. volumenya selalu tetap d. bentuknya tetap

6. Salah satu sifat gas adalah …..

a. tekanannya selalu tetap b. volumenya selalu tetap c. selalu memenuhi ruangan dan teratur d. partikelnya berjauhan dan tidak teratur

7. Zat cair mempunyai sifat ….. a. bentuk dan volumnya tetap b. bentuk tetap tetapi volumnya tidak tetap c. bentuk dan volumnya tidak tetap d. bentuk tidak tetap tetapi volumya tetap

8. Gerakan partikel-partikel dalam zat gas adalah ….. a. kurang bebas c. tidak bebas

Page 87: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

b. sangat bebas d. agak bebas 9. Gaya tarik menarik antar partikel yang tidak sejenis disebut …..

a. adhesi c. tegangan permukaan b. kohesi d. miniskus

10. Pada saat es mencair akan terjadi peristiwa …..

a. perubahan zat c. perubahan fisika b. perubahan suhu d. perubahan kimia

11. Peristiwa pengembunan terjadi pada …..

a. kapur barus yang menguap b. baunya minyak wangi yang menyebar c. gelas diisi es pada bagian luarnya basah d. air yang dipanaskan mendidih

12. Minyak kayu putih yang digosokkan pada kulit, baunya dapat menyebar ke seluruh

ruangan. Hal ini membuktikan bahwa partikel-partikel zat dapat ….. a. bergerak c. Zigzag b. menyebar d. berubah

13. Permukaan zat cair dalam bejana terlihat cembung bila …..

a. kohesi lebih kecil daripada adhesi b. kohesi lebih besar daripada adhesi c. adhesi sama dengan kohesi d. kohesi dan adhesi seimbang

14. Sifat-sifat partikel zat cair adalah …..

a. berpindah-pindah tempat tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya. b. Bergerak sangat cepat, bertumbuhan satu sama lain dan bertumbukan dengan

dinding wadahnya. c. Berdekatan dalam suatu susunan yang teratur dan diikat oleh gaya tarik antara

partikel tersebut. d. Bergetar dan berputar di tempatnya tetapi bebas untuk mengubah

kedudukannya. 15. Di bawah ini yang termasuk zat cair kecuali …..

a. air c. kecap b. sirup d. kayu

16. Peristiwa kapiler yang benar ditunjukkan oleh gambar ….. a. b.

Page 88: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

c. d. c. d. 17. Perubahan wujud yang terjadi pada saat lilin sedang menyala adalah …..

a. menguap c. melebur b. mencair d. membeku

18. Seekor serangga dapat berjalan di atas air hal ini disebabkan …..

a. adanya tegangan permukaan air b. serangga sangat ringan c. massa jenis serangga lebih kecil daripada massa jenis air d. tekanan kaki serangga sangat kecil

19. Massa jenis didefinisikan sebagai …..

a. perbandingan antara volume dengan massa suatu benda b. banyaknya massa setiap satuan volume zat itu c. hasil kali antara massa dengan volume zat itu d. hasil bagi antara volume dengan massa zat itu. c.

20. Apabila kohesi partikel-partikel zat cair lebih kecil daripada adhesi partikel zat cair dengan tempatnya, bentuk permukaan zat cair berbentuk ….. a. cembung c. datar b. cekung d. tidak tentu

Page 89: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

KUNCI JAWABAN SOAL PRE TEST

1. D

2. D

3. B

4. D

5. A

6. D

7. D

8. B

9. A

10. C

11. C

12. B

13. B

14. A

15. D

16. B

17. B

18. A

19. A

20.

Page 90: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Lampiran 3

SOAL POST TES

Petunjuk 1. ebelum mengerjakan soal terlebih dahulu tulisah identitas diri pada lembar jawaban

yang telah tersedia. 2. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar 3. Gunakanlah waktu yang tersedia dengan sebaik-baiknya 1. Sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang disebut …..

a. benda c. massa b. gas d. zat

2. Perhatikan tabel berikut ….. No Bentuk Volume 1 2 3 4

Tetap Tetap Mengikuti tempat Mengikuti tempat

Tetap Berubah Tetap Berubah

Sifat yang dimiliki zat cair adalah ….. a. 1 c. 3 b. 2 d. 4

3. Untuk mengubah wujud es menjadi cair diperlukan …..

a. massa c. kalor b. tiupan d. udara

4. Berikut ini yang bukan zat adalah …..

a. air c. cahaya b. oksigen d. batu

5. Gas memiliki sifat-sifat …..

a. bentuk tetap, volume tetap b. bentuk tetap, volume dapat berubah c. bentuk mengikuti tempat, volume tetap d. bentuk mengikuti tempat, volume berubah

6. Perubahan zat padat menjadi cair dinamakan …..

a. menyublim c. mencair b. mengembun d. menguap

7. Perubahan gas menjadi cair dinamakan …..

a. menyublim c. mencair b. mengembun d. menguap

8. Mengecilnya ukuran kapur barus yang disimpan dalam almari pakaian disebabkan

oleh peristiwa ….. a. menguap c. melebur b. membeku d. menyublim

Page 91: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

9. Sejumlah uap air berubah menjadi air, menjadi es. Uap tersebut dikatakan mengalami peristiwa ….. a. menguap kemudian mencair b. mencair kemudian menguap c. mencair kemudian mengembun d. mengembun kemudian membeku

10. Peristiwa berikut yang termasuk perubahan fisika adalah …..

a. kertas dibakar menjadi abu c. beras menjadi nasi b. beras menjadi tepung d. lilin mencair

11. Raksa termasuk zat cair karena memiliki ciri-ciri …..

a. bentuk tetap, volume tetap b. bentuk tetap, volume tidak tetap c. bentuk tidak tetap, volume tetap d. bentuk dan volume tidak tetap

12. Deretan di bawah ini yang termasuk kelompok zat padat adalah …..

a. awan, garam dan raksa c. emas, garam dan tembaga b. uap air, elpiji dan udara d. bensin, alkohol dan spiritus

13. Perbedaan kayu dan air antara lain adalah …..

a. partikel kayu teratur, partikel air tidak teratur b. partikel kayu tidak teratur, partikel air teratur c. partikel kayu sangat berdekatan, partikel air berjauhan d. partikel kayu berjauhan, partikel air berdekatan

14. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut:

1) molekul-molekul gas senantiasa bergerak 2) molekul-molekul zat cair diam di tempat 3) molekul zat padat hanya dapat berputar dan bergetar di tempatnya. Pernyataan yang benar adalah.......... a. 1 dan 2 c. 2 dan 3 b. 1 dan 3 d. 1, 2 dan 3

15. Partikel-partikel gas dalam suatu ruang bergerak …..

a. lurus terus tanpa berbelok b. menurut garis lengkung c. secara sembarang d. secara zig-zag

16. Peristiwa berikut ini yang merupakan contoh miniskus cembung adalah ….. a. bensin dalam air b. air pada daun gelas c. minyak kelapa dalam gelas d. air dalam bejana berhubungan

17. Naiknya air tanah pada dinding tembok merupakan contoh peristiwa …..

a. difusi c. osmosis b. kapilaritas d. kapiler

Page 92: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

18. Gaya tarik menarik antar partikel yang tidak sejenis disebut ….. a. adhesi c. tegangan permukaan b. kohesi d. meniscus

19. Massa jenis besi adalah 7900 kg/m3. Volume 3.950 kg besi adalah ….. a. 1 m3 c. 0,5m3 b. 2 m3 d. 0,2 m3

20. Peristiwa berikut ini yang merupakan contoh miniskus cekung adalah ….. a. bensin dalam gelas b. air pada daun talas c. minyak kelapa dalam gelas d. air dalam bejana berhubungan

Page 93: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

KUNCI JAWABAN SOAL POST TES

1. D

2. C

3. C

4. C

5. D

6. C

7. B

8. A

9. D

10. D

11. D

12. C

13. A

14. B

15. C

16. C

17. B

18. A

19. C

20. D

Page 94: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Lembar Kegiatan Siswa

Sifat Zat dan Perubahan Wujud Zat

1. Tujuan Percobaan : Memahami sifat-sifat zat dan perubahan wujud zat 2. Alat dan Bahan : - Meja

- Gelas Ukur - Buku - Pensil - Pulpen - Penggaris -Lilin korek api

3. Langkah Kerja : a. * Letakkan buku, pensil, penggaris dan pulpen diatas meja kalian.

* Pindahkan benda-benda tersebut keatas meja yang lainnya. * Amatilah keadaan benda-benda tersebut setelah berpindah!

b. * Ambillah gelas ukur dan tuangkan air kedalamnya sebanyak ± 200 cc * Pindahkan air dari gelas ukur dan tuangkan air kedalam kantong plastik. * Amati perubahan yang terjadi setelah air dipindahkan.

c. * Nyalakanlah lilin dengan menggunakan korek api. * Amati perubahan yang terjadi setelah lilin dinyalakan.

4. Data Percobaan : Wujud Zat Volume Bentuk

Pensil (padat) Buku (padat) Penggaris (padat) Pulpen (padat) Air (cair)

Setelah lilin dinyalakan akan mengalami perubahan…….dan setelah lilin mati, tetesan lilin berubah menjadi………

5. Pertanyaan : a. Sebutkan sifat-sifat zat padat, cair dan gas? b. Apakah yang kamu ketahui tentang perubahan wujud dari mencair dan

membeku? c. Jelaskan apa yang dimaksud dengan menguap, menyublim dan mengembun?

6. Kesimpulan :

Lampiran 4

Page 95: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Lembar Kegiatan Siswa

Tegangan Permukaan dan Kapilaritas

1. Tujuan Percobaan : Memahami peristiwa kapilaritas dan tegangan permukaan 2. Alat dan Bahan : - Gelas Ukur - Kertas tisu

- Silet - Air - Pewarna

3. Langkah Kerja :

a. Isilah gelas ukur dengan air ± seperempat bagian. b. Masukkan silet kedalam gelas ukur secara perlahan-lahan, kemudian

cermatilah keadaan silet dan jawablah pertanyaan. c. Ambil silet dari dalam gelas, kemudian tuangkan pewarna kedalam gelas

tersebut. d. Masukkan sebagian kertas tisu kedalam gelas, sehingga seperempat dari

kertas tisu berada didalam gelas dan sebagian lagi berada diluar.

4. Hasil pengamatan : Setelah silet dimasukkan kedalam gelas ukur yang berisi air, apa yang terjadi

dengan silet……., mengapa terjadi seperti itu? Karena sifatnya mengalami……

Kertas tisu yang dimasukkan kedalam gelas ukur yang berisi air berwarna, akan berubah warna yang mulanya……. Menjadi …….. Jika diamati air tersebut meresap/ mengalir dari ujung tisu yang berasal dari dalam gelas menuju keatas, sehingga lama-kelamaan kertas tisu yang berada diluar akan berubah warna dan menjadi basah. Mengapa demikian….., disebut peristiwa…..

5. Pertanyaan : a. Apa yang dimaksud dengan tegangan permukaan? b. Berilah contoh tentang peristiwa tegangan permukaan yang kamu ketahui

dalam kehidupan sehari-hari! c. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gejala kapilaritas dan berikan

contohnya?

6. Kesimpulan :

Page 96: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Kel.1 Grapes (Anggur)

1. AANG FEBRIANTO 2. ABDUL KOHAR 3. ABDUL ROZAQ 4. ARIF MUSTAQIM 5. AHMAD MUJIB 6. AMIN UDIN 7. SUMARNO

Kel.2 Watermelon (Semangka)

1. DEWI TRI C.WR 2. DWI WAHYUNINGSIH 3. EMA KHASANAH 4. ENI LISTININGSIH 5. FITRIATUN 6. KHILMATUN AULIA

Kel.3 Pineapple (Nanas)

1. EKO WAHYONO 2. EVAN WIDIYANTO 3. FATHUR ROHMAN 4. KHOIRUL I 5. MOH. SIDIQ ARIYANTO 6. MOH. IKHWANUDIN 7. ZAMRANI ISNAN

Kel.4 Mango (Mangga)

1. LAILATUL MASKHAH 2. MILA HATFINA 3. MUTMAINAH 4. KHOIRIYAH 5. RINA MUFIDATUL KHUSNA 6. RAHMATUL FITRIAH

Saya kelompok apa yach?

Lampiran 5

Page 97: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Kel.5 Tangerine (Jeruk Keprok)

1. MOHSININ 2. MOH ULIN NUHA 3. MOH NUR JADANI SIDIQ 4. MOH SIRUL MAHMUD 5. MOHAMMAD TAMI 6. MONY SETYO N 7. ZAINI MUBAROK

Kel.6 Durian (Duren) 1. SITI ZAENAP 2. SITI NUR CHOLIDAH 3. SITI RAHAYU 4. SITI RODIYAH 5. SUKHIYATUL MUNA 6. ROBIKHAN

Page 98: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Lampiran 6

SOAL UJI INSTRUMEN Pilihlah salah satu jawaban yang di anggap benar dengan memberikan tanda silang (x) pada jawaban a, b, c atau d pada soal di bawah ini!

1. Sesuatu yang memiliki masa dan menempati ruang disebut ….. a. Benda c. Massa b. Gas d. Zat

2. Wujud zat dibedakan atas ….. a. Unsure dan senyawa b. Unsure senyawa dan campuran c. Padat ,cair dan gas d. Padat, cair dan unsure

3. Perhatikan table berikut NO Bentuk volume 1 2 3 4

Tetap Tetap Mengikuti tempat Mengikuti tempat

Tetap Berubah Tetap Berubah

Sifat yang di miliki zat cair adalah a. 1 c.3 b. 2 d.4

4. massa jenis di finisikan sebagai …. a. Perbandingan antara volume dengan massa suatu benda b. Banyaknya massa suatu satuan volume zat itu c. Hasil kali antara massa dengan volume zat itu d. Hasil bagi antara volume dengan massa zat itu

5. Massa jenis besi adalah 7900 kg/m3. Volume 3950 kg besi adalah …. a. 1m3 c. 0,5 m3 b. 2m3 d. 0,2 m3

6. Massa jenis emas adalah 19,3 gr/cm3. Apabila massa jenis ini dinyatakan dalam satuan SI adalah …. a. 193 kg/m3 c. 1930 kg/m3 b. 1,93 gr/m3 d. 19300 kg/m3

7. Untuk mengubah wujud Es menjadi cair di perlukan ….. a. Massa c. Kalor b. Tiupan d. Udara

8. Berikut ini yang bukan zat adalah …. a. Air c. Cahaya b. Oksigen d. Batu

9. Gas memiliki sifat-sifat ….. a. Bentuk tetap, volume tetap. b. Bentuk tetap, volume bisa berubah-ubah. c. Bentuk mengikuti tempat, volume tetap. d. Bentuk mengikuti tempat, volume berubah.

10. Perubahan zat padat menjadi zat cair di namakan …. a. Menyublim c. Mencair b. Mengembun d. Menguap

Page 99: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

11. Perubahan gas menjadi cair di namakan ….

a. Menyublim c. Mencair b. Mengembun d. Menguap

12. Sejumlah uap air berubah menjadi air, menjadi es. Uap tersebut dikatakan mengalami peristiwa ….. a. Menguap kemudian mencair. b. Mencair kemudian menguap. c. Mencair kemudian mengembun. d. Mengembun kemudian membeku.

13. Mengecilnya ukuran kapur barus yang di simpan dalam lemari pakaian di sebabkan oleh peristiwa ….. a. Menguap c. Melebur b. Membeku d. Menyublim

14. Peristiwa berikut yang termasuk perubahan fisika adalah ….. a. Kertas dibakar menjadi abu. b. Bera menjadi tepung. c. Beras menjadi nasi. d. Lilin cair.

15. Deretan dibawah ini yang termasuk kelompok zat padat adalh ….. a. Awan, garam dan raksa. b. Uap air, elpiji dan udara. c. Emas, garam dan tembaga. d. Bensin, alcohol dan spiritus.

16. Raksa termasuk zat cair karena memliki ciri- ciri ….. a. Bentuk tetap, volum tetap. b. Bentuk tetap, volum tidak tetp. c. Bentuk tidak tetap, volum tetap. d. Bentuk dan volum tidak tetap.

17. Perbedaan kayu dan air antara lain adalah ….. a. Partikel kayu teratur, partikel air tidak teratur. b. Partikel kayu tidak teratur, partikel air teratur. c. Partikel kayu sangat berdekatan, partikel air berjauhan. d. Partikel kayu berjauhan, partikel air berdekatan.

18. Perhatikan pernyataan – pernyataan berikut. 1). Molekul-molekul gas senantiasa bergerak. 2). Molekul-molekul zat cair diam di tempat. 3).Molekul-molekul padat hanya dapat berputar dan bergetar di tempatya. a. 1 dan 2 c. 2 dan 3 b. 1 dan 3 d. 1,2 dan 3

19. Peristiwa naik atau turunya permukaan zat cair dalam pipa kapiler di sebut ….. a. Tegangan permukaan. b. Bejana berhubungan. c. Kapilaritas. d. Meniscus.

20. Partikel-partikel gas dalam suatu ruang bergerak ….. a. Lurus terus tanpa bergerak. b. Air pada daun gelas. c. Secara sembarang. d. Secara zig zag.

Page 100: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

21. Peristiwa berikut yang merupakan contoh dari meniscus cembung adalah …..

a. Bensin dalam gelas . b. Air pada daun gelas. c. Minyak kelapa dalam gelas. d. Air dalam bejana berhubungan.

22. Naiknya air tanah pada dinding tembok merupakan contoh peristiwa ….. a. Difusi c. Osmosis b. Kapilaritas d. Kapiler

23. Gaya tarik menarik antar partikel yang tidak sejenis di sebut ….. a. Adhesi c. Tegangan permukaan b. Kohesi d. Meniscus

24. Dua buah benda mempunyai volume sama, tetapi massa jenisnya berbeda. Benda yang mempunyai massa jenis yang lebih besar akan mempunyai ….. a. Ukuran yang lebih kecil. b. Berat yang lebih besar. c. Menempati ruang yang lebih besar. d. Volume yang lebih besar.

25. Apabila kalori partikel-partikel zat yang lebih kecil kalori partikel zat cair dengan tempatnya, bentuk permukaan zat cair berbentuk ….. a. Cembung c. Datar b. Cekung d. Tidak tentu

Page 101: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Lampiran 7

PERHITUNGAN RELIABILITAS

Rumus Hoyt:

11r =VrVs

−1 atau 11r =Vr

VsVr −

Keterangan:

11r = Reliabilitas seluruh soal rV = Varian responden

sV = Varian sisa Diketahui:

40=N 25=K 651=∑ tX

110212 =∑ tX

∑ = 651B

∑ =177052B

∑ = 349S

Perhitungan reliabilitas:

1. Mencari jumlah kuadrat responden.

Ν×Κ

−Κ

= ∑∑ 22 )()(

XtXtrJk

= ( )4025

65125

11021 2

×−

= 440,84 – 423,801

= 17,039

2. Mencari jumlah kuadrat item.

NkXt

NB

iJk×

−= ∑∑ 22 )()(

4025)651(

4017705 2

×−=

= 442,625 – 423,801

Page 102: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

= 18,824 3. Mencari jumlah kuadrat total.

∑ ∑∑ ∑

+=

)()())((

)(SB

SBtJk

= 349651

349.651+

= 1000

190164

= 190,164

4. Mencari jumlah kuadrat sisa.

)()()()( iJkrJktJksJk −−= = 190,164 – 17,039 – 18,824 = 154,301 5. Mencari varian responden dan varian sisa dengan tabel F.

Sumber Variansi

Jumlah Kuadrat

d.b Variansi

Responden

17,039 )140(

39−

436,039039,17

=

Item

18,824 )125(

24−

784,024824,18

=

Sisa

154,301 )2439999(

936−−

164,0936

301,154=

Total 190,164 )11000(

999−

190,0999

164,190=

Untuk mencari d.b sisa harus di cari d.b total dahulu baru dikurangi d.b responden dan d.b item.

d.b total 99911000140251 =−=−×=−×= Nk d.b respon 391401 =−=−= N d.b item 241251 =−=−= k

d.b Sisa = d.b total-d.b responden-d.b item.

24391000 −−=

Page 103: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

936=

6. Memasukan ke dalam rumus Hoyt.

11rVrVs

−= 1

503,0161,01−=

320,01−=

623,0=

Jadi r11 = rhitung =0,623

Dengan 05.0=α dan 40=N dari tabel product moment di dapat 312,0=tabelr .

Karena hitungtabel rr > , Maka data tersebut reliabel

Page 104: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Lampiran 8

UJI NORMALITAS AWAL NILAI PRE-TES PESERTA DIDIK KELAS EKSPERIMEN

Nilai terbesar = 80

Nilai terkecil = 30

N = 40

Rentang ( )R = Data terbesar – Data terkecil = 80 - 30 = 50

Banyak kelas interval ( )k ( ) nlog3,31+= ( ) 40log3,31+= = 6,29 ≈6

Panjang kelas interval ( ) =p 33,86

50==

kR

≈8

Tabel distribusi nilai MID kelas Eksperimen !

No Kelas

Interval fi xi 2xi xifi ⋅ 2xifi ⋅ 1 30 - 38 2 34 1.156 68 2.312 2 39 - 47 8 43 1.849 344 14.792 3 48 - 56 10 52 2.704 520 27.040 4 57 - 65 11 61 3.721 671 40.931 5 66 - 74 4 70 4.900 280 19.600 6 75 - 83 5 79 6.241 395 31.205 7 Jumlah 40 2.278 135.880

Rata-rata 95,5640278.2

==⋅

=∑∑

fixifi

Varian ( ) ( )( )1

222

⋅−⋅= ∑ ∑

nnxifixifin

s

( )( )14040

278.2880.35.140 2

−−×

=

560.1

284.189.5200.435.5 −=

560.1

916.245=

= 157,6384 Simpangan baku ( ) 5554,126385,557.12 === ss

Page 105: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Daftar nilai frekuensi diharapkan dan pengamatan pada kelas Eksperimen !

No Kelas

Interval BK Z Peluang Z LD iE iO

20⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −

i

i

EiE

1 29,5 -2,19 0,4857

30 - 38 0,0565 2,26 2 0,0132

2 38,5 -1,47 0,4292

39 - 47 0,1558 6,232 8 0,7639

3 47,5 -0,75 0,2734

48 - 56 0,2574 10,296 10 1,2478

4 56,5 -0,04 0,016

57 - 65 0,2678 10,712 11 2,000

5 65,5 0,68 0,2518

66 - 74 0,1674 6,696 4 0,0107

6 74,5 1,4 0,4192

75 - 83 0,0634 2,536 5 0,0243 7 83,5 2,11 0,4826 8 Jumlah 40 3,913

19,25554,12

95,565,29−=

−=

−=

sXx

Z i

Untuk mencari peluang Z lihat tabel Z, misal Z = -2,19. Maka, Z tabel = 0,4857. Luas Daerah (LD) misal; 0,4857-0,4292= 0,0565 Frekuensi diharapkan ( iE ) = LD 40× , misal; 26,2400565,0 =× Di dapat nilai 913,32 =x Dengan 05,0=α dan ( )3−= kdk ( )36 −= = 3, Dari tabel distribusi chi kuadrat

di dapat ( )( ) 81,7395,02 =x

Karena tabelhitung xx 22 < , Maka data tersebut berdistribusi normal.

Page 106: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Lampiran 9

UJI NORMALITAS AWAL NILAI PRE-TES PESERTA DIDIK

KELAS KONTROL Nilai terbesar = 80 Nilai terkecil = 35

N = 40

Rentang ( )R = Data terbesar – Data terkecil = 80 - 35

= 45

Banyak kelas interval ( )k ( ) nlog3,31+=

( ) 40log3,31+=

= 6,29 ≈6

Panjang kelas interval ( ) =p 5,7645

==kR

≈8

Tabel distribusi nilai MID kelas kontrol!

No Kelas

Inteval fi xi 2xi xifi ⋅ 2xifi ⋅ 1 35 - 43 5 39 1.521 195 7.605 2 44 - 52 9 48 2.304 432 20.736 3 53 - 61 11 57 3.249 627 35.739 4 62 - 70 11 66 4.356 726 47.916 5 71 - 79 3 75 5.625 225 16.875 6 80 - 88 1 84 7.056 84 7.056 7 Jumlah 40 369 24.111 2.289 135.927

Rata-rata 225,5740289.2

==⋅

=∑∑

fixifi

Varian ( ) ( )( )1

222

⋅−⋅= ∑ ∑

nnxifixifin

s

( )( )14040

289.2927.13540 2

−−×

=

560.1559.197

=

= 126,640

Simpangan baku ( ) === 6404,1262ss 11,253

Daftar nilai frekuensi diharapkan dan pengamatan pada kelas kontrol!

Page 107: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

No Kelas

Interval BK Z Peluang

Z LD

iE iO

20⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −

i

i

EiE

1 34,5 -2,02 0,4783

35 - 43 0,0895 3,58 5 0,0537

2 43,5 -1,22 0,3888

44 - 52 0,226 9,04 9 0,6510

3 52,5 -0,42 0,1628

53 - 61 0,3108 12,432 11 0,1534

4 61,5 0,38 0,148

62 - 70 0,233 9,32 11 0,1652

5 70,5 1,18 0,381

71 - 79 0,0951 3,804 3 0,0980

6 79,5 1,98 0,4761

80 - 88 0,0212 0,848 1 0,0650 7 88,5 2,78 0,4973 8 Jumlah 40 1,1863

02,22535,11

23,575,34−=

−=

−=

sXx

Z i

Untuk mencari peluang Z lihat tabel Z, misal Z = -2,02 maka, Z tabel = 0,4783 Luas Daerah (LD) misal; 0,4783-0,3888 = 0,0895 Frekuensi diharapkan ( iE ) = LD 40× , misal; 58,3400895,0 =× Di dapat nilai 1863,12 =x Dengan 05,0=α dan ( )3−= kdk ( )36 −= = 3, Dari tabel distribusi chi kuadrat

di dapat ( )( ) 81,7395,02 =x

Karena tabelhitung xx 22 < , Maka data tersebut berdistribusi normal.

Page 108: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Lampiran 10

UJI NORMALITAS NILAI HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS EKSPERIMEN

Nilai terbesar = 90

Nilai terkecil = 40

N = 40

Rentang ( )R = Data terbesar – Data terkecil

= 90 - 40 = 50

Banyak kelas interval ( )k ( ) nlog3,31+= ( ) 40log3,31+= = 6,29 ≈6

Panjang kelas interval ( ) =p 33,86

50==

kR

≈8

Tabel distribusi nilai MID kelas Eksperimen !

No Kelas

Inteval fi xi 2xi xifi ⋅ 2xifi ⋅ 1 40 - 48 2 44 1.936 88 3872 2 49 - 57 7 53 2.809 371 19663 3 58 - 66 11 62 3.844 682 42284 4 67 - 75 10 71 5.041 710 50410 5 76 - 84 4 80 6.400 320 256006 85 - 93 6 89 7.921 534 47526 7 Jumlah 40 - - 2.705 189.355

Rata-rata 625,6740705.2

==⋅

=∑∑

fixifi

Varian ( ) ( )( )1

222

⋅−⋅= ∑ ∑

nnxifixifin

s

( )( )14040

705.2355.18940 2

−−×

=

560.1

025.317.7200.574.7 −=

560.1

175.257=

= 161,518 Simpangan baku ( ) 709,12,518,1612 === ss

Daftar nilai frekuensi diharapkan dan pengamatan pada kelas Eksperimen !

Page 109: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

No Kelas

Interval BK Z Peluang

Z LD iE iO

20⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −

i

i

EiE

1 39,5 -2,19 0,4857

40 - 48 0,0551 2,204 2 0,008

2 48,5 -1,48 0,4306

49 - 57 0,1454 5,816 7 1,041

3 57,5 -0,79 0,2852

58 - 66 0,2493 9,972 11 0,803

4 66,5 -0,09 0,0359

67 - 75 0,265 10,6 10 1,584

5 75,5 0,61 0,2291

76 - 84 0,1758 7,032 4 1,304

6 84,5 1,31 0,4049

85 - 93 0,0729 2,916 6 0,248 7 93,5 2,01 0,4778 8 Jumlah 40 4,988

19,28396,12

63,675,39−=

−=

−=

sXx

Z i

Untuk mencari peluang Z lihat tabel Z, misal Z = -2,19. Maka, Z tabel = 0,4857. Luas Daerah (LD) misal; 0,4857-0,4306 = 0,0551 Frekuensi diharapkan ( iE ) = LD 40× , misal; 204,2400551,0 =× Di dapat nilai 988,42 =x Dengan 05,0=α dan ( )3−= kdk ( )36 −= = 3, Dari tabel distribusi chi kuadrat

di dapat ( )( ) 81,7395,02 =x

Karena tabelhitung xx 22 < , Maka data tersebut berdistribusi normal

Page 110: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Lampiran 11

UJI NORMALITAS NILAI HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS KONTROL

Rentang ( )R = Data terbesar – Data terkecil

= 80 - 35

= 45

Banyak kelas interval ( )k ( ) nlog3,31+=

( ) 40log3,31+=

= 6,29 ≈6

Panjang kelas interval ( ) =p 5,7645

==kR

≈8

Tabel distribusi nilai hasil belajar kelas kontrol!

No Kelas

interval fi xi 2xi xifi ⋅ 2xifi ⋅ 1 35 - 43 5 39 1.521 195 7605 2 44 - 52 11 48 2.304 528 25344 3 53 - 61 10 57 3.249 570 32490 4 62 - 70 9 66 4.356 594 39204 5 71 - 79 4 75 5.625 300 225006 80 - 88 1 84 7.056 84 7056 7 Jumlah 40 2.285 141516

Rata-rata 125,5740

2285==

⋅=∑∑

fixifi

Varian ( ) ( )( )1

222

⋅−⋅= ∑ ∑

nnxifixifin

s

( )( )14040

228514151640 2

−−×

=

560.1

441.157.5960.367.5 −=

560.1

519.210=

= 174,2136 Simpangan baku ( ) === 2136,1742ss 13,199

Page 111: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Daftar nilai frekuensi diharapkan dan pengamatan pada kelas kontrol!

No Kelas

Interval BK Z Peluang

Z LD iE iO

20

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −

i

i

EEi

1 34,5 -1,92 0,4726

35 - 43 0,0997 3,988 5 0,643

2 43,5 -1,14 0,3729

44 - 52 0,2286 9,144 11 1,2986

3 52,5 -0,37 0,1443

53 - 61 0,3034 12,136 10 0,7632

4 61,5 0,41 0,1591

62 - 70 0,2219 8,876 9 0,0188

5 70,5 1,18 0,381

71 - 79 0,094 3,76 4 0,0153

6 79,5 1,96 0,475

80 - 88 0,0218 0,872 1 0,0017 7 88,5 2,73 0,4968 8 Jumlah 40 2,1619

92,16167,11

78,565,34−=

−=

−=

sXx

Z i

Untuk mencari peluang Z lihat tabel Z, misal Z = -1,92. Maka, Z tabel = 0,4726 Luas Daerah (LD) misal; 0,4726-0,3729 = 0.0997 Frekuensi diharapkan ( iE ) = LD 40× , misal; 988,3400997,0 =× Di dapat nilai 1619,22 =x Dengan 05,0=α dan ( )3−= kdk ( )36 −= = 3, Dari tabel distribusi chi kuadrat

di dapat ( )( ) 81,7395,02 =x

Karena tabelhitung xx 22 < , Maka data tersebut berdistribusi normal

Page 112: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

KUNCI JAWABAN SOAL UJI INSTRUMEN

1. D

2. C

3. D

4. B

5. C

6. D

7. C

8. C

9. D

10. C

11. B

12. D

13. A

14. D

15. C

16. D

17. A

18. B

19. C

20. C

21. C

22. B

23. A

24. D

25. B

Page 113: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Lampiran 12

UJI HOMOGENITAS AWAL NILAI PRE-TES PESERTA DIDIK KELAS EKSPERIMEN

Tabel varian-varian dari frekuensi data kelas Eksperimen !

Frekuensi KELOMPOK

1 2 3 4 5 6 1 30 40 50 60 70 75 2 35 40 50 60 70 75 3 40 50 60 70 75 4 45 50 60 70 80 5 45 50 60 80 6 45 55 60 7 45 55 65 8 45 55 65 9 55 65 10 55 65 11 65

Jumlah 65 345 525 685 280 385 Rata-rata 32,5 43,13 52,5 5,91 70 77

2is 12,5 6,7 6,94 6,82 0 7,5

Tabel Uji Barlett!

No Sampel dk dk1

2is 2

isdk ⋅ 2.log is 2.log. isdk

1 1 1 1 12,5 12,5 1,0968 1,0968 2 2 7 0,1429 6,7 46,9 0,8261 5,7825 3 3 9 0,1111 6,94 62,46 0,8414 7,5722 4 4 10 0,1 6,82 68,2 0,8338 8,3378 5 5 3 0,3333 0 0 0 0 6 6 4 0,25 7,5 30 0,8751 3,5002 7 Jumlah 34 1,9373 220,06 26,2905

( ) ( )( )∑∑ −−= 11 22iii nsns = 4724,6

3406,220

=

B= ( )2log s ( )1−∑ in ( )4724,6log= ( ) 5774,27348111,034 =×=

( )10ln2 =x ( ){ }∑ −−Β 2log1 sni ( )( )2905,265774,2710ln −=

2869.13026.2 ×=

9619,2=

Dengan 05,0=α dan dk = ( ) =−1k ( 6 - 1 ) = 5, Dari tabel distribusi 2x di dapat

( )( ) 1,112595,0 =x

Karena tabelhitung xx 22 < , Maka data tersebut homogen.

Page 114: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Lampiran 13

UJI HOMOGENITAS AWAL NILAI PRE-TES PESERTA DIDIK KELAS KONTROL

Tabel varian-varian dari frekuensi data kelas kontrol!

Frekuensi KELOMPOK

1 2 3 4 5 6 1 35 45 55 65 75 80 2 35 45 55 65 75 3 40 45 55 65 75 4 40 45 55 65 5 40 45 55 65 6 50 55 65 7 50 60 65 8 50 60 65 9 50 60 70 10 60 70 11 60 70

Jumlah 190 425 630 730 225 80Rata-rata 38 47.22 57.27 66.36 75 80

2is 7.5 6.94 6.82 5.45 0 0

Tabel Uji Barlett!

No Sampel dk dk1 2

is 2isdk ⋅ 2.log is 2.log. isdk

1 1 4 0,25 7,5 30 0,8751 3,5002 2 2 8 0,125 6,94 55,52 0,8414 6,7308 3 3 10 0,1 6,82 68,2 0,8338 8,3378 4 4 10 0,1 5,45 54,5 0,7364 7,3639 5 5 2 0,5 0 0 0 0 6 6 0 0 0 0 0 0 7 Jumlah 34 1,075 208,22 25,9329

( ) ( )( )∑∑ −−= 11 22iii nsns = 1241,6

3422,208

=

B= ( )2log s ( )1−∑ in ( )1241,6log= ( ) 759,2634787,034 =×=

( )10ln2 =x ( ){ }∑ −−Β 2log1 sni ( )( )9336,25758,2610ln −=

( ) 8244,03026,2 ×= 9032,1=

Dengan 05,0=α dan dk = ( ) =−1k ( 6 - 1 ) = 5, Dari tabel distribusi 2x di dapat

( )( ) 1,112595,0 =x

Karena tabelhitung xx 22 < , Maka data tersebut homogen.

Page 115: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Lampiran 14

UJI HOMOGENITAS NILAI HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN

Tabel varian-varian dari frekuensi data kelas Eksperimen !

Frekuensi KELOMPOK

1 2 3 4 5 6 1 40 50 60 70 80 85 2 45 50 60 70 80 85 3 50 60 70 80 85 4 50 60 70 80 85 5 55 60 75 85 6 55 60 75 90 7 55 65 75 8 65 75 9 65 75

10 65 75 11 65

Jumlah 85 365 685 730 320 515 Rata-rata 42.5 52.14 62.27 73 80 85.83

2is 12.5 7.14 6.82 6.67 0 4.17

Tabel Uji Barlett

No Sampel dk dk1 2

is 2isdk ⋅ 2.log is 2.log. isdk

1 1 1 1 12,5 12,5 1,0969 1,0969 2 2 6 0,1667 7,14 42,84 0,8537 5,1221 3 3 10 0,1 6,82 68,2 0,8338 8,337 4 4 9 0,1111 6,67 60,03 0,8241 7,4169 5 5 3 0,3333 0 0 0 0 6 6 5 0,2 4,17 20,85 0,6201 3,1006 7 JUMLAH 34 204,42 25,0745

( ) ( )( )∑∑ −−= 11 22iii nsns = 0123,6

3442,204

=

B= ( )2log s ( )1−∑ in ( )0124,6log= ( ) 487,2634779,034 =×=

( )10ln2 =x ( ){ }∑ −−Β 2log1 sni ( )( )0745,25486,2610ln −=

4115,13026.2 ×=

252,3=

Dengan 05,0=α dan dk = ( ) =−1k ( 6 - 1 ) = 5, Dari tabel distribusi 2x di dapat

( )( ) 1,112595,0 =x

Karena tabelhitung xx 22 < , Maka data tersebut homogen.

Page 116: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Lampiran 15

UJI HOMOGENITAS NILAI HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS KONTROL

Tabel varian-varian dari frekuensi data kelas kontrol!

Frekuensi KELOMPOK

1 2 3 4 5 6 1 35 45 55 65 75 80 2 35 45 55 65 75 3 40 45 55 65 75 4 40 45 55 65 75 5 40 45 55 65 6 45 55 65 7 50 55 70 8 50 60 70 9 50 60 70

10 50 60 11 50

Jumlah 190 520 565 600 300 80 Rata-rata 38 4,73 56,5 66,67 75 80

2is 7,5 6,82 5,83 6,25 0 0

Tabel Uji Barlett!

No Sampel dk dk1 2

is 2isdk ⋅ 2.log is 2.log. isdk

1 1 4 0,25 7,5 30 0,8751 3,5002 2 2 10 0,1 6,82 68,2 0,8338 8,3378 3 3 9 0,1111 5,83 52,47 0,7657 6,8910 4 4 8 0,125 6,25 50 0,7959 6,3670 5 5 3 0,3333 0 0 0 0 6 6 0 0 0 0 0 0 7 Jumlah 34 0,9194 200,67 25,0961

( ) ( )( )∑∑ −−= 11 22iii nsns = 9020,5

3467,200

=

B= ( )9021,5log ( ) 214,2634771,034 =×= ( )10ln2 =x ( ){ }∑ −−Β 2log1 sni

( )( )0969,25214,2610ln −=

1171,13026,2 ×= 574,2=

Dengan 05,0=α dan dk = ( ) =−1k ( 6 - 1 ) = 5, Dari tabel distribusi 2x di dapat

( )( ) 1,112595,0 =x

Karena tabelhitung xx 22 < , Maka data tersebut homogen.

Page 117: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR
Page 118: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Lampiran 16

UJI PERBEDAAN RATA-RATA DATA KONDISI AKHIR HASIL BELAJAR ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

Hipotesis: 210 µµ ==H

211 µµ >=H

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:S

nn

xxt

21

2

111

+

−=

Dimana ( ) ( )

211

21

222

211

−+−+−

=nn

SnSnS

0H di tolak apabila ( )( )21 21 −+−> nntt α Daerah Penolakan 0H Daerah Penerimaan 0H

Page 119: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Kelas eksperimen Kelas kontrol ∑ 2.705 2.285

n 40 40

X 67,625 57,125 S 2 164,855 174,213 SD 12,709 13,199

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

( ) ( )

211

21

222

211

−+−+−

=nn

SnSnS = ( ) ( ) 0205,13

240402136,174140518,161140

=−+−+−

Snn

xxt

21

2

111

+

−= = 624,3

401

4010205,13

125,57625,67=

+

Pada %5=α , dengan dk = 40 + 40 – 2 = 78. Maka diperoleh 66,1=tabelt Daerah Penolakan 0H

Daerah Penerimaan 0H

1,66 3,624

Karena t berada pada daerah penolakan 0H , maka dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen lebih efektif.

Page 120: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

Lampiran 17

DAFTAR RESPONDEN KELAS KONTROL

NO KODE NAMA 1 K_01 Abdul Fattah 2 K_02 Abdul Muis 3 K_03 Ahmad Anton Rohman 4 K_04 Achmad Taifur Rahman 5 K_05 Achmad Khoerur Rofiki 6 K_06 Ade Rizki Fauzan 7 K_07 Aini Afifah 8 K_08 Akbarudin 9 K_09 Azizah 10 K_10 Casmiati 11 K_11 Didik Sugiarto 12 K_12 Dzawil Arkham 13 K_13 Erna Widya Ningsih 14 K_14 Hidhayatun Ni’mah 15 K_15 Imam Mustofa 16 K_16 Fifi Eka Nuryanti 17 K_17 Istianah 18 K_18 Imam Winarno 19 K_19 Khoiriyah 20 K_20 Lilis Aniwati 21 K_21 Lukman Hakim Rizal A 22 K_22 Moh Yusuf Nur Faizal 23 K_23 Moh Abidin 24 K_24 Moh Rianto

Page 121: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

25 K_25 Moh Ulil Albab 26 K_26 Moh Nur Khozim 27 K_27 Muniqoh 28 K_28 Naily Sa’dah 29 K_29 Nur Afifah 30 K_30 Nur ikhsan 31 K_31 Nurus Solikhan 32 K_32 Putri oktaviana 33 K-33 Rahmat Aditya Eko Saputra 34 K-34 Revi Dian Larasati 35 K_35 Shoti khanifudin 36 K_36 Suciati 37 K_37 Suroso 38 K_38 Zainal Arifin 39 K_39 Wahyu Aprilian Sari 40 K_40 Winarno

DAFTAR RESPONDEN KELAS EKSPERIMEN

NO KODE NAMA 1 E_01 Aang Febrianto 2 E_02 Abdul khohar 3 E_03 Abdur Rozaq 4 E_04 Arif Mustaqim 5 E_05 Ahmad Mujib 6 E_06 Amin Udin 7 E_07 Dewi Tri C Ws 8 E_08 Dwi Wahyuningsih 9 E_09 Eko Wahyono 10 E_10 Ema Khasanah 11 E_11 Enilistihningsih 12 E_12 Evan Widiyanto 13 E_13 Fitriatun 14 E_14 Fatkhur Rahman 15 E_15 Khilmatun Aulia 16 E_16 Khoirul I 17 E_17 Lailatul Maskhah 18 E_18 Moh Sidiq Aryanto 19 E_19 Moh ikhwanudin 20 E_20 Mohsinin 21 E_21 Moh Ulin Nuha 22 E_22 Moh Nurjadani Sidiq 23 E_23 Moh Sirul Maqmud 24 E_24 Moh Tami

Page 122: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

25 E_25 Monny Setyo N 26 E_26 Mila Hatfina 27 E_27 Mutmainah 28 E_28 Khoiriyah 29 E_29 Rina Mufidatul Khusna 30 E_30 Rizqi Maulana 31 E_31 Rohmatul Fitriah 32 E_32 Robikhan 33 E_33 Siti Zaenab 34 E_34 Siti Nur Kholidah 35 E_35 Siti Rahayu 36 E_36 Siti Rodiyah 37 E_37 Sokhiyatul Muna 38 E_38 Sumarno 39 E_39 Zaini Mubarok 40 E_40 Zamroni Isman

Lampiran 18

DAFTAR RESPONDEN KELAS UJI INSTRUMEN

NO KODE NAMA 1 E_01 Afifudin 2 E_02 Ali sodikin 3 E_03 Amirullah 4 E_04 Angga winarso 5 E_05 Dani Arisandi 6 E_06 Desi susanti 7 E_07 Dwi Margiasih 8 E_08 Dian Agustina 9 E_09 Dian Handoko 10 E_10 Dian Fitriasih 11 E_11 Endah Ayu A 12 E_12 Fajar tri rahayu 13 E_13 Fani rasiani 14 E_14 Iib Widyaningsih 15 E_15 Iksanudin 16 E_16 Jumaroh 17 E_17 Maisyatun 18 E_18 Maulidin 19 E_19 Niki fitri 20 E_20 Nizar Aini 21 E_21 Novian Putra 22 E_22 Nur Amaliyah 23 E_23 Nur Edi 24 E_24 Nur laily

Page 123: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

25 E_25 Priyatin 26 E_26 Rudi saputra 27 E_27 Saepudin 28 E_28 Sti Aminah 29 E_29 Siti Nur khasanah 30 E_30 Slamey Rdiyanto 31 E_31 Sopiyah 32 E_32 Sri Wahyuningsih 33 E_33 Sukamto 34 E_34 Sutikno 35 E_35 Sutrisno 36 E_36 Tri ida kholiyah 37 E_37 Tri Sri Rahayu 38 E_38 Verawati 39 E_39 Zendi Saputra 40 E_40 Ziyan Pamuji

DAFTAR NILAI PRE-TES PESERTA DIDIK KELAS KONTROL

NO KODE NAMA NILAI 1 K_01 Abdul Fattah 40 2 K_02 Abdul Muis 75 3 K_03 Ahmad Anton Rohman 454 K_04 Achmad Taifur Rahman 55 5 K_05 Achmad Khoerur Rofiki 60 6 K_06 Ade Rizki Fauzan 70 7 K_07 Aini Afifah 50 8 K_08 Akbarudin 40 9 K_09 Azizah 35 10 K_10 Casmiati 45 11 K_11 Didik Sugiarto 75 12 K_12 Dzawil Arkham 50 13 K_13 Erna Widya Ningsih 70 14 K_14 Hidhayatun Ni’mah 65 15 K_15 Imam Mustofa 55 16 K_16 Fifi Eka Nuryanti 40 17 K_17 Istianah 60 18 K_18 Imam Winarno 60 19 K_19 Khoiriyah 65 20 K_20 Lilis Aniwati 55 21 K_21 Lukman Hakim Rizal A 60 22 K_22 Moh Yusuf Nur Faizal 35 23 K_23 Moh Abidin 60 24 K_24 Moh Rianto 65 25 K_25 Moh Ulil Albab 75

Page 124: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

26 K_26 Moh Nur Khozim 45 27 K_27 Muniqoh 50 28 K_28 Naily Sa’dah 65 29 K_29 Nur Afifah 65 30 K_30 Nur ikhsan 60 31 K_31 Nurus Solikhan 45 32 K_32 Putri oktaviana 80 33 K-33 Rahmat Aditya Eko Saputra 55 34 K-34 Revi Dian Larasati 50 35 K_35 Shoti khanifudin 70 36 K_36 Suciati 45 37 K_37 Suroso 55 38 K_38 Zainal Arifin 65 39 K_39 Wahyu Aprilian Sari 65 40 K_40 Winarno 55

Lampiran 19

DAFTAR NILAI PRE-TES PESERTA DIDIK KELAS EKSPERIMEN

NO KODE NAMA NILAI 1 E_01 Aang Febrianto 40 2 E_02 Abdul khohar 30 3 E_03 Abdur Rozaq 70 4 E_04 Arif Mustaqim 50 5 E_05 Ahmad Mujib 45 6 E_06 Amin Udin 60 7 E_07 Dewi Tri C Ws 55 8 E_08 Dwi Wahyuningsih 60 9 E_09 Eko Wahyono 35 10 E_10 Ema Khasanah 45 11 E_11 Enilistihningsih 70 12 E_12 Evan Widiyanto 50 13 E_13 Fitriatun 65 14 E_14 Fatkhur Rahman 40 15 E_15 Khilmatun Aulia 45 16 E_16 Khoirul I 65 17 E_17 Lailatul Maskhah 55 18 E_18 Moh Sidiq Aryanto 65 19 E_19 Moh ikhwanudin 80 20 E_20 Mohsinin 60 21 E_21 Moh Ulin Nuha 50 22 E_22 Moh Nurjadani Sidiq 65 23 E_23 Moh Sirul Maqmud 65

Page 125: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

24 E_24 Moh Tami 55 25 E_25 Monny Setyo N 70 26 E_26 Mila Hatfina 60 27 E_27 Mutmainah 75 28 E_28 Khoiriyah 40 29 E_29 Rina Mufidatul Khusna 50 30 E_30 Rizqi Maulana 60 31 E_31 Rohmatul Fitriah 55 32 E_32 Robikhan 75 33 E_33 Siti Zaenab 75 34 E_34 Siti Nur Kholidah 70 35 E_35 Siti Rahayu 50 36 E_36 Siti Rodiyah 45 37 E_37 Sokhiyatul Muna 55 38 E_38 Sumarno 80 39 E_39 Zaini Mubarok 45 40 E_40 Zamroni Isman 60

DAFTAR NILAI POST TEST PESERTA DIDIK KELAS KONTROL

NO KODE NAMA NILAI 1 K_01 Abdul Fattah 35 2 K_02 Abdul Muis 60 3 K_03 Ahmad Anton Rohman 45 4 K_04 Achmad Taifur Rahman 50 5 K_05 Achmad Khoerur Rofiki 55 6 K_06 Ade Rizki Fauzan 75 7 K_07 Aini Afifah 50 8 K_08 Akbarudin 65 9 K_09 Azizah 45 10 K_10 Casmiati 35 11 K_11 Didik Sugiarto 75 12 K_12 Dzawil Arkham 40 13 K_13 Erna Widya Ningsih 55 14 K_14 Hidhayatun Ni’mah 70 15 K_15 Imam Mustofa 50 16 K_16 Fifi Eka Nuryanti 45 17 K_17 Istianah 55 18 K_18 Imam Winarno 60 19 K_19 Khoiriyah 75 20 K_20 Lilis Aniwati 45 21 K_21 Lukman Hakim Rizal A 65 22 K_22 Moh Yusuf Nur Faizal 40 23 K_23 Moh Abidin 55 24 K_24 Moh Rianto 65 25 K_25 Moh Ulil Albab 65

Page 126: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

26 K_26 Moh Nur Khozim 45 27 K_27 Muniqoh 55 28 K_28 Naily Sa’dah 65 29 K_29 Nur Afifah 65 30 K_30 Nur ikhsan 45 31 K_31 Nurus Solikhan 60 32 K_32 Putri oktaviana 80 33 K-33 Rahmat Aditya Eko Saputra 50 34 K-34 Revi Dian Larasati 55 35 K_35 Shoti khanifudin 75 36 K_36 Suciati 40 37 K_37 Suroso 50 38 K_38 Zainal Arifin 70 39 K_39 Wahyu Aprilian Sari 70 40 K_40 Winarno 55

Lampiran 20 DAFTAR NILAI POST TEST PESERTA DIDIK

KELAS EKSPERIMEN

NO KODE NAMA NILAI 1 E_01 Aang Febrianto 60 2 E_02 Abdul khohar 55 3 E_03 Abdur Rozaq 65 4 E_04 Arif Mustaqim 50 5 E_05 Ahmad Mujib 50 6 E_06 Amin Udin 60 7 E_07 Dewi Tri C Ws 55 8 E_08 Dwi Wahyuningsih 70 9 E_09 Eko Wahyono 40 10 E_10 Ema Khasanah 60 11 E_11 Enilistihningsih 70 12 E_12 Evan Widiyanto 65 13 E_13 Fitriatun 65 14 E_14 Fatkhur Rahman 50 15 E_15 Khilmatun Aulia 45 16 E_16 Khoirul I 75 17 E_17 Lailatul Maskhah 90 18 E_18 Moh Sidiq Aryanto 85 19 E_19 Moh ikhwanudin 90 20 E_20 Mohsinin 55 21 E_21 Moh Ulin Nuha 65 22 E_22 Moh Nurjadani Sidiq 80 23 E_23 Moh Sirul Maqmud 60 24 E_24 Moh Tami 85

Page 127: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

25 E_25 Monny Setyo N 65 26 E_26 Mila Hatfina 60 27 E_27 Mutmainah 75 28 E_28 Khoiriyah 70 29 E_29 Rina Mufidatul Khusna 60 30 E_30 Rizqi Maulana 75 31 E_31 Rohmatul Fitriah 85 32 E_32 Robikhan 60 33 E_33 Siti Zaenab 85 34 E_34 Siti Nur Kholidah 60 35 E_35 Siti Rahayu 80 36 E_36 Siti Rodiyah 80 37 E_37 Sokhiyatul Muna 60 38 E_38 Sumarno 80 39 E_39 Zaini Mubarok 75 40 E_40 Zamroni Isman 85

Page 128: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR
Page 129: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN Nama Sekolah : MTsN Pamotan Mata Pelajaran : IPA Kelas : VII Semester : Ganjil Standar Kompetensi : 3. Memahami wujud zat dan Perubahannya

Kompetensi Dasar

Materi Pokok / Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator

Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik Bentuk

Instrumen Contoh Instrumen

Menyelidiki sifat- sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari – hari.

Zat dan Wujudnya

• Melakukan percobaan perubahan wujud zat

• Mencari informasi

perbedaan dari kohesi dan adhesi

• Mengaplikasikan peristiwa kapilaritas

• Menyelidiki perubahan wujud suatu zat

• Membedakan

kohesi dan adhesi

• Mengkaitkan

peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari - hari

Tes unjuk kerja produk Tes tertulis Tes tertulis

Uji petik kerja produk

Pilihan Ganda

Pilihan Ganda

Lakukanlah percobaan untuk mengamati peristiwa perubahan wujud zat dan sifat -sifat zat dengan menggunakan alat dan bahan yang disediakan

Gaya tarik menarik antar partikel yang tidak sejenis disebut......

a. Adhesi b. Kohesi c. Meniskus d. Tekanan

Naiknya air pada dinding tembok merupakan scontoh peristiwa.......

a. Difusi b. Kapilaritas c. Osmosis d. Kapiler

4 X 40 Buku siswa,LKS dan alat – alat praktikum

Page 130: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

KISI-KISI SOAL PRE TEST Satuan Pendidikan : MTsN Pamotan Jumlah Soal : 20 Kelas/Semester : VII/I Waktu :80 menit Mata Pelajaran : IPA Fisika Bentuk Soal : Pilihan Ganda Konsep : Zat dan wujudnya Standar Kompetensi : Memahami Memahami Wujud Zat dan Perubahannya

Kompetensi Dasar Indikator Materi Sub Materi No Soal Kunci Jawaban

Menyelidiki sifat – sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapanya dalam kehidupan sehari - hari.

Menyelidiki terjadinya perubahan wujud suatu zat

Membedakan kohesi dan adhesi

Mengaitkan peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari - hari

Zat dan Wujudnya

Sifat – sifat zat 1, 2, 4, 5,11,12,13,14,15,19

D,C,C,D,C,C,A,B,C,B

Perubahan wujud zat 3,6, 7, 8,9,10 A,C,A,A,D, D

Kohesi dan Adhesi 16, 17, 18, 20 B,B,A,B

Page 131: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

KISI-KISI SOAL UJI INSTRUMEN Satuan Pendidikan : MTsN Pamotan Jumlah Soal : 20 Kelas/Semester : VII/I Waktu : 80 menit Mata Pelajaran : IPA Fisika Bentuk Soal : Pilihan Ganda Konsep : Zat dan wujudnya Standar Kompetensi : Memahami Memahami Wujud Zat dan Perubahannya

Kompetensi Dasar Indikator Materi Sub Materi No Soal Kunci Jawaban

Menyelidiki sifat – sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapanya dalam kehidupan sehari - hari.

Menyelidiki terjadinya perubahan wujud suatu zat

Membedakan kohesi dan adhesi

Mengaitkan peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari - hari

Zat dan Wujudnya

Sifat – sifat zat 1, 2,3,4,5,6,8,9,15,16, 17,18, 20

D,C,D,B,C,D,C,D C,D,A,B,C

Perubahan wujud zat

7,10,11,12,13,14 C,C,B,D,A,D

Kohesi dan Adhesi

19,21,22,23,24,25 C,C,B,A,D,B

Page 132: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/98/jtptiain-gdl... · PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR

KISI-KISI SOAL POST TEST Satuan Pendidikan : MTsN Pamotan Jumlah Soal : 20 Kelas/Semester : VII/I Waktu :80 menit Mata Pelajaran : IPA Fisika Bentuk Soal : Pilihan Ganda Konsep : Zat dan wujudnya Standar Kompetensi : Memahami Memahami Wujud Zat dan Perubahannya

Kompetensi Dasar Indikator Materi Sub Materi No Soal Kunci Jawaban

Menyelidiki sifat – sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapanya dalam kehidupan sehari - hari.

Menyelidiki terjadinya perubahan wujud suatu zat

Membedakan kohesi dan adhesi

Mengaitkan peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari - hari

Zat dan Wujudnya

Sifat – sifat zat 1, 2, 3,5,6,12,13,14,15,16,17

B,C,C,C,D,C,C, B,A,B,C

Perubahan wujud zat

4,7,8,9,10,11 C,C,B,A,B

Kohesi dan Adhesi 18,19,20 C,B,A