pengaruh penerapan pendidikan karakter terhadap hasil

131
PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS X UPT SMK NEGERI 1 GOWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh RAHMATULLAH RASYID 10533 11032 16 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA TAHUN 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER

TERHADAP HASIL BELAJAR PELAJARAN BAHASA INDONESIA

SISWA KELAS X UPT SMK NEGERI 1 GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

RAHMATULLAH RASYID

10533 11032 16

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

TAHUN 2020

Page 2: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

ii

Page 3: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

iii

Page 4: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

iv

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : RAHMATULLAH RASYID

Nim : 1053311032 16

Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Pendidikan Karakter terhadap Hasil

Belajar Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X UPT SMK

Negeri 1 Gowa

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji

adalah hasil karya saya sendiri, bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh

siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, September 2020

Yang Membuat Pernyataan

Rahmatullah Rasyid

Page 5: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

v

Page 6: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : RAHMATULLAH RASYID

Nim : 10533 11032 16

Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Pendidikan Karakter terhadap Hasil

Belajar Pelajaran Siswa Kelas X UPT SMK Negeri 1

Gowa

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya yang

menyusunnya sendiri (tidak dibuat oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi ini, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam menyusun skripsi ini.

4. Apabila perjanjian seperti butir 1, 2, dan 3 dilanggar, maka saya bersedia

menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, September 2020

Yang Membuat Perjanjian

Rahmatullah Rasyid

Page 7: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Berjalan lah jangan berlari

Sejatinya kehidupan diceritakan dengan perjalanan bukan pelarian

(RAMA)

Kupersembahkan karya ini buat:

Kedua orang tuaku, saudaraku, dan sahabatku,

Atas keikhlasan waktu dan doanya dalam mendukung penulis

mewujudkan harapan menjadi kenyataan.

Page 8: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

vii

ABSTRAK

Rahmatullah Rasyid, 2020. Pengaruh Penerapan Pendidikan Karakter terhadap

Hasil Belajar Pelajaran bahasa Indonesia Siswa Kelas X UPT SMK Negeri 1

Gowa. Skripsi. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I

Muhammad Akhir dan Pembimbing II Andi Paida.

Permasalahan fundamentalis berkenaan riset tersebut ialah apakah ada

pengaruh penerepan pendidikan karakter bagi keluaran menggali ilmu pelajaran

bahasa Indonesia peserta ajar tingkat X UPT SMK Negeri 1 Gowa. Riset tersebut

bertujuan buat mengindentifikasi apakah terdapat pengaruh antara pelaksanaan

pembelajaran kepribadian bagi keluaran menggali ilmu pelajaran bahasa

Indonesia murid strata X UPT SMK Negeri 1 Gowa. Tipe riset ini tercantum

dalam riset kuantitatif. Metode pengambilan informasi dengan memakai interviu,

pemantauan, kuisioner serta pengarsipan. Ilustrasi riset merupakan partisipan ajar

bertingkat X UPT SMK Negeri 1 Gowa berjumlah 35 pelajar. Metode analisis

informasi yang diaplikasikan pada riset tersebut beserta memakai operandi

pengupasan regresi linier simpel SPSS tipe 24. 0 for windows.

Hasil riset menyuguhkan termuat effektivitas pelaksanaan pembelajaran

kepribadian kepada produktivitas menuntut ilmu pelajaran bahasa Indonesia

pelajar bertingkat X SMK Negeri 1 Gowa berbilang 0. 35, yakni dominasi

berawal 0.05. Perihal ini menampilkan sesungguhnya tingkatan pengaruhnya

berbilang 35. 0% serta sisanya berbilang 65.0% dipengaruhi oleh elemen berbeda.

Bersumber pada keluaran riset tersebut sebelumnya, bisa dideterminasikan

Ho disalahkan serta Ha dibenarkan yang sesungguhnya apabila tersimpul

effetivitas penerepan pembelajaran kepribadian bagi keluaran menuntut ilmu

pelajaran bahasa Indonesia murid tingkat X UPT SMK Negeri 1 Gowa.

Kata kunci: pendidikan karakter, hasil belajar, bahasa Indonesia, siswa

Page 9: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

viii

KATA PENGANTAR

Allah Swt. Maha Penyayang dan Pengasih, demikian kata untuk mewakili

segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan henti bertahmid atas anugerah

pada detik waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta rasa dan rasio pada-Mu,

Sang Khalik. Skripsi ini adalah setitik dari sederetan berkah-Mu.

Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi terkadang

kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang. Kesempurnaan bagaikan

fatamorgana yang semakin dikejar semakin menghilang dari pandangan, bagai

pelangi yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi menghilang jika didekati.

Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan, tetapi

kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis

kerahkan untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam

dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidkan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan tulisan

ini. Segala rasa hormat mengucapkan kepada Dr. Muhammad Akhir, M.Pd.

Pembimbing I dan Dr. Andi Paida, M.Pd. Pembimbing II, yang telah memberikan

bimbingan, arahan serta yang tak hentinya memberikan motivasi dan selalu

menemaniku dengan candanya sejak awal penyusunan Skripsi hingga selesai.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada; Prof. Dr. Ambo Asse, M.Ag.,

Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., PhD.

Page 10: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

ix

ix

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar, dan Dr. Munirah, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia yang telah membekali penulis dengan serangkaian ilmu

pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada

kepala SMK Negeri 1 Gowa, guru, staf, siswa-siswi UPT SMK Negeri 1 Gowa

dan Ibu Hj. Subaeda selaku guru Bahasa Indonesia di sekolah tersebut telah

memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian. Penulis juga

mengucapkan rasa terimakasih sedalam-dalamnya kepada kakanda Muhammad

Dahlan, Kakanda Lukman, dan sahabat saya yang ada di Prodi Bahasa dan Sastra

Indonesia terutama Wahyu, Ical, Anis, Akbar, Rach, Fikar, Arman, Arya, Lisa dan

Rizal atas kebersamaan, suka duka, dan bantuannya kepada penulis. Antara lain

berbagai macam kritikan, masukan, dan amunisi.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan

kritik dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan tersebut sifatnya

membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama

sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi para

pembaca terutama bagi diri pribadi penulis. Amin.

Makassar, September

2020

Penulis

Page 11: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ......................................................................................... v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ......................................... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang ............................................ Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ................................. 8

A. Kajian Pustaka .............................................................................................. 8

B. Kerangka Pikir ........................................................................................... 29

C. Hipotesis Penelitan ..................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 32

A. Rancangan Penelitian ................................................................................. 32

B. Variabel Penelitian ..................................................................................... 32

C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 33

D. Populasi dan Sampel .................................................................................. 33

Page 12: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

xi

xi

E. Definisi Operasional Variabel .................................................................... 34

F. Instrumen Penelitian................................................................................... 38

G. Uji Coba Instrumen .................................................................................... 40

H. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 43

I. Teknik Analisis Data .................................................................................. 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 48

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 48

B. Pembahasan ................................................................................................ 60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 65

A. Simpulan .................................................................................................... 65

B. Saran ........................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 67

LAMPIRAN ......................................................................................................... 71

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... 112

Page 13: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

xii

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Poin dan deskripsi poin pendidikan karakter budaya dan karakter bangsa

............................................................................................................................... 19

Tabel 2. Rincian jumlah populasi.......................................................................... 33

Tabel 3. Indikator poin karakter pada pembelajaran bahasa Indonesia.………... 35

Tabel 4. Skala likert empat alternatif jawaban ...................................................... 38

Tabel 5. Kisi-kisi perangkat penyelidikan ............................................................ 39

Tabel 6. Keluaran tes validitas perangkat ............................................................. 41

Tabel 7. Keluaran tes reliabilitas perangkat .......................................................... 42

Tabel 8. Interpretasi nilai r .................................................................................... 42

Tabel 9. Identifikasi kecondongan skor ................................................................ 45

Tabel 10. Keluaran tes deskriptif variabel pendidikan karakter X dan keluaran

menuntut ilmu bidang studi bahasa Indonesia Y .................................................. 48

Tabel 11. Distribusi kecenderungan variabel pendidikan karakter ....................... 50

Tabel 12. Distribusi kecondongan elastis keluaran menuntut ilmu.bidang studi

bahasa Indonesia. .................................................................................................. 55

Tabel 13. Rangkuman keluaran tes pengujian normalitas .................................... 56

Tabel 14. Rangkuman keluaran pengetesan linieritas ........................................... 57

Tabel 15. Rangkuman keluaran analisis regresi sederhana X terhadap Y ............ 58

Page 14: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

xiii

DAFTAR.GAMBAR.

Halaman

Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas X dan variabel terikat Y .................. 33

Gambar 2. Diagram pie cart pendidikan karakter ................................................. 50

Gambar 3. Grafik pie cart keluaran menggali ilmu bidang studi bahasa Indonesia

............................................................................................................................... 55

Page 15: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

xiv

DAFTAR.BAGAN

Halaman

Bagan1. Kerangka pikir ........................................................................................ 30

Page 16: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

xv

DAFTAR.LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Instrumen Angket ..................................................................... 72

Lampiran 2. Hasil Analisis Deskripsi Program SPSS versi 24.0 for windows ..... 78

Lampiran 3. Rpp Guru Bahasa Indonesia ............................................................. 85

Lampiran 4. Daftar Hadir dan Nilai Siswa Kelas X Kejuruan Usaha Perjalanan

Wisata .................................................................................................................... 89

Lampiran 5. Dokumentasi Nilai-nilai Karakter Siswa Kelas X Kejuruan Usaha

Perjalanan Wisata .................................................................................................. 92

Lampiran 6. Dokumentasi Wawancara Kepala UPT SMK Negeri 1 Gowa dan

Guru Bahasa Indonesia ....................................................................................... 101

Lampiran 7. Surat Izin Penelitian……………………………………………… 108

Page 17: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

1

Page 18: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran mempunyai kedudukan, yakni betul-betul berarti, secara

khusus menimpa pembelajaran kepribadian. Pengembangan menimpa pengajaran

kepribadian selaku dialog yang gempar dikonferensikan di dalam bentala

pengajaran. Berbincang-bincang perihal pengajaran sungguh tiada hendak suah

tampak ambias. Berjenis-jenis dilema akan dilema karakterteristik personal timbul

seperjalanan seraya pertumbuhan abad, sebagaimana melambung kekejaman di

zona muda, pengaplikasian dialek semakin memburuk, nistanya keseganan kepada

ayah/bunda dan widyaiswara, tabiat binasakan nafsi ibaratnya pengaplikasian

minuman terlarang dan kopulasi. Berserta anggai deteriorasi tabiat semacamnya

yang menepatkan pengajaran negeri ini mestinya menerima atensi distingtif bagus

mulai bapak/ibu, pendidikan, dan pemerintahan. Menukil ujaran William

Kilpatrick menyalami Thomas Lickona (2013:1) menyuarakan:

Permasalahan berfundamen yang terpa perguruan tinggi masa ini

merupakan problem budi pekerti. Permasalahan serupanya berbasiskan melalui

problem budi pekerti. Pun restorasi perguruaan tinggi bertumpu memadai

sebagaimana seharusnya mengedepankan karakter.

Senada ujuran Agus Zainul Fitri (2012:20) karakter yakni kadarisasi

perilaku manusia yang berhubungan dengan Kuasa-Kuasa Esa, diri sendiri,

sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan, yang berwujud dalam pikiran,

Page 19: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

2

sikap, perasaan, perkataan, dan tindakan menurut etika-etika agama, peraturan,

tata krama, tradisi dan adat istiadat.

Sementara dalam Kamus Bahasa Indonesia kata “karakter” diistilahkan

sebagai tabiat, sifat-sifat kejiawan, moral atau budi pekerti yang membedakan

seseorang dengan yang lain, dan watak.

Bersumber pada pakar dan pengamat pendidikan, penggemblengan budi

pekerti tidaklah sesuatu modern di negeri saat ini, pendidikan karkater telah

menerapkan memakai julukan pendidikan budi pekerti. Walakin peninjauan

sepanjang ini belum menunjukkan hasil yang optimal. Beraneka rupa komplikasi

moral yang bersinambung tampak tindak-tanduk tidak bernilai karakter.

Demoralisasi terjadi lantara mode penataran condong mengarjakan pendadahan

tata Susila dan perangai setakat teks serta abnormal menyiapkan anak didik akan

menyisipi kehidupan yang paradoksal. Analitis kerangka pendidikan konvensional

di sekolah, penyebab dari demoralisasi bobroknya penddikan karakter ialah

pendidikan di Indonesia kian menitikkan ekspansi tepian ilmu serta psikologis

belaka, sementara dimensi keterampilan nonakademik sebagai konstituen sentral

pendidikan moral diabaikan.

Oleh sebab itu, investigasi di Hard University Amarika Serikat, terbukti

kemanjuan seseorang tak ditetapkan belaka bagi rekognisi serta kesanggupan

operandi hard skill, melainkan kian bagi kecakapan mengelolah nafsi dan pribadi

berlainan soft skill. (Masnur Muslih, 2011:84).

Pelatihan personalitas dapat dipengaruhi banyak oleh banyak hal

diantaranya keluarga, teman, lingkungan, dan bahasa, dan banyak hal lainnya.

Page 20: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

3

Salah satu diantarannya yang paling berpengaruh adalah bahasa. Dalam

berkomunikasi bahasa merupakan suatu keharusan dan modal yang mampu

menunjukkan identitas diri. Baik dari situasi formal maaupun non formal. Bahkan

bahasa yang dianggap sebagai budaya berpengaruh besar terhadap pembentukan

karakter. Seseorang mulai mengenal bahasa sejak di lingkungan keluarga,

kemudian berlanjut ke lingkungan sekolah, dan masyarakat. Hal ini yang

disebutkan dengan lingkungan pendidikan. Namun, pendidikan yang ada di

lingkungan kita belum mampu memberikan nilai lebih sehingga mampu membuat

seseorang menjadi mudah menghadapi masa depannya dengan baik. Sebagaimana

anggapan Thomas Lickona, yang disitasi Mansur Muslih (2011:35), menyatakan

sepuluh pertanda era sepatutnya diprayitna sebab jikalau petunjuk ini telah

terwujud, suatu suku umat akan menuas lembah beredak. Indikasih tersebut ialah,

menjulang kebengisan di zona muda-mudi, pemakaian patois yang memburuk,

dampak golongan berbobot kuat pada tindak kekerasan, melonjak watak

membiaskan diri, seperti pengaplikasian bahan terlarang, minuman keras, serta

seks bebas, kian melindapnya konvensi adab bagus serta etika cendala, menukik

etos gawai, kian pandaknya terai tabik kepada bapak/ibu serta widyaiswara,

merendah terai kewajiban persorangan serta rakyat, membudaya ketidak lurusan

hati, dan saling menaruh syak dan kehasadan antara saksama.

Sementara itu, Kementerian Pendidikan Nasional, Badan Penelitian dan

Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (2011:6) menambahkan bahwa

bimbingan watak ialah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik

(habituantion) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan

Page 21: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

4

kadarisasi yang telah menjadi kepribadiannya. Dengan kata lain, bimbingan watak

yang baik harus melihatkan pengetahuan yang baik (moral knowing), perasaan

yang baik atau loving good (moral feeling) dan perilaku yang baik (moral action)

sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta didik.

Pemerintah Republik Indonesia, yakni diperkenalkan kepada Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono, pada tanggal 20 Mei 2011, dalam rangka puncak

memperingati hari Pengajaran Nasional dan hari Kebangkitan Nasional, ujaran

pidato Presiden tersebut (Anonim, 2013) menyajikan:

Aristoteles mengatakan ada dua eminensi atau keampuhan khalayak

yakni disebut humon excellence. Pertama ialah excellence of thonght, keunggulan,

kehebatan, dalam adicita. kedua yakni excellence of character, kehebatan dan

keunggulan dalam karakter. Opini tersebut mengartikan, hakekat ragam eminensi

dan keampuhan khalayak bisa membingkas, disusun, serta dioptimalkan

memintasi pengajaran. Sebab, untuk menilik kepada pengajar, baik konvensional

ataupun nonstereotip.

Tujuan pendidikan yakni untuk penyusunan yang terbentuk dalam

kesatuan esensial subjek dengan perilaku dan sikap hidup yang dimilikinya. Salah

satu kriteria keberhasilan penggunaan pengajaran karakter yakni hasil belajar para

siswa. Pelatihan personalitas yang diaplikasikan dalam lingkungan

penggemblengan budi pekerti akan mempunyai dampak seketika pada hasil

belajar.

Hasil belajar menampakkan bahwa siswa sudah menjalankan alterasi

seperti, wawasan, kapabilitas, serta takah. Ketercapaian progres pengajaran di

Page 22: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

5

sekolah mampu dipandang memakai kriteria performa melampas murid yakni

diamati poin kognitif, sebab faset dievaluasi kepada pamong untuk memandang

penguasan demi barometer perangkuhan hasil penelaah murid. Pamong, yakni

elemen yang lapang dampaknya kepada ketercapaian bimbingan watak di sekolah,

amat sungguh-sungguh mempertimbangkan suksesnya peserta ajar dalam

mengoptimalkan penggemblengan budi pekerti secara utuh. Pamong ialah teladan

elementer, model dan preseden bagi pamong. Oleh sebab itu, bimbingan watak

guru patut mengawali dengan personality supaya dilaksanakannya memuat bagus.

Pamong wajib cakap menyemangati peserta didik, antara lain mengamati pijakan-

pijakan berprofesi cermat bila mempunyai atensi dan perhatian kepada

pencaharian, menyodorkan darma yang terang dan bisa mengarifi,

menganugerahkan penghargaan kepada hasil korve dan performa murid,

menerapkan baksis, dan sanksi secara sasaran dan ideal. Pelaksanaan hal yang

demikan diinginkan terbentuknya peserta didik yang mempunyai adab yang

merupakan misi utama diutusnya Nabi Muhammad SAW di duni ini.

Pembelajaran bahasa Indonesia, laksana pembelajaran subtansi segala

tingkatan sekolah. Penulis mengutamakan mata pelajaran bahasa Indonesia sebab

melambangkan esensial mengenai penggodokan karakteristik. Alasan tersebut

mata pelajaran berfungsi sebagaimana cerminan khalayak ketika membebani

kehidupan menjadi santun dalam bertutur kata ketimbang masa lalu. Pelajaran

Bahasa Indonesia juga tak cuma sekedar menjalankan siswa menjadi santun

bertutur kata namun berbudi pekerti. Melewati pembelajaran secara Kerjasama

(kooperatif) diinginkan kapabel menempuh perubahan dalam sikap ataupun

Page 23: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

6

mempunyai kepribadian santun hingga lebih baik, sehingga siswa sukses

menempuh pengendalian materi dan penanaman karakteristik yang disebut

sebagai hasil belajar.

Melewati pengajaran karakter diinginkan peserta ajar UPTSMKNegeri

1 Gowa kapabel mengoptimalkan secara gigih untuk mutu kepribadian dan

peserta ajar serta secara mandiri bisa mengaplikasikan pengetahuannya dan

menginternalisasikan poin-poin karakter kepada kehidupan sehari-hari. Senada

fakta hal yang demikian, judul penelitian yang ideal dalam penelitian ini ialah

“Pengaruh penerapan Pendidikan karakter terhadap hasil belajar pelajaran Bahasa

Indonesia siswa kelas X UPT SMK Negeri1Gowa”.

B. Rumusan Masalah

Berlandaskan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dalam

penelitian ini, yakni, “apakah ada pengaruh penerapan Pendidikan karakter

terhadap hasil belajar pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas X UPT SMK Negeri

1 Gowa?”

C. Tujuan Penelitian

Akan halnya intensi dari penelitian ini ialah menguraikan pengaruh

penerapan pelatihan budi pekerti terhadap hasil belajar pelajaran Bahasa Indonesia

siswa kelas X UPT SMK Negeri 1 Gowa.

D. Manfaat Penelitian

Adapun utilitas hendak diperoleh dari penelitian ialah:

Page 24: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

7

1. Kemashalatan sintesis

Selaku konseptual hasil peneroka sebagaimana mampu

mengasosiasikan cena bidang perihal pengaruh penerapan pelatihan budi

pekerti terhada hasil belajar pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas X UPT

SMK Negeri 1 Gowa.

2. Kemaslahatan pragmatis

Selaku berdaya guna peneroka berfaedah bagi widyaiswara besertakan

aspiran pengkaji diantaranya sebagai berikut:

a. Widyaiswara (guru)

Produktivitasasi peneliti bisa dibuat usulan pada progres dan

pengevaluasian pembibitan watak dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

b. Penyelidikan selanjutnya

Produktivitas kajian sebagai bahan kontemplasi agar memaksimalkan

kajian yang berhubungan.

c. Partisipan ajar (Murid)

Melatih dan mengoptimalkan sikap/karakter siswa dalam aktivitas

pembelajaran. Baik berhubungan dengan pembelajaran di sekolah atau

pengaplikasian dalam lingkungan masyarakat.

Page 25: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

8

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian relevan

Penelitian yang relevan bagi penelitian ini ialah sebagai berikut.

Penelitian yang dilakukan oleh Aprilia Mulyani 2016, Prodi Pendidikan

sejarah. Jurnal mengangkat judul “Pengaruh Pendidikan karakter terhadap

hasil belajar siswa dalam mata pelajaran sejarah kelas XI IPS SMA Negeri 1

Wonoayu Sidoarjo.

Kedua, peneliti yang dilakukan oleh Arip Alimin 2014. Prodi

Pendidikan Teknik Elektro melakukan penelitian mengangkat judul

“Pengaruh Pendidikan karaker terhadap prestasi belajar mata pelajaran

Produktif siswa Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Idustri SMK

Negeri 1 Losarang Kabupaten Indramayu”. Skripsi.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Syarifuddin Zuhri

2017 Prodi Pendidikan Agama Islam. Melakukan penelitian mengangkat

judul “Pengaruh Pendidikan karakter terhadap hasil belajar mata pelajaran

Pendidikan islam siswa kelas XI SMA Darussy Syafa’ah Kota Sari

Kecamatan Gajah Kabupaten Lampung Tengah tahun ajaran 2016/2017.

Skripsi.

Bersendikan penelitian relevan di atas. Hal ini menunjukkan

kedudukan persamaan dan perbedaan pada eksplorasi ini, yakni selaras

Page 26: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

9

mendeskripsikan pengaruh pendidikan karakter terhadap hasil belajar siswa,

perbedaan eksplorasi ini dengan ekspolari relevan di atas, yakni pupulasi dan

sampel serta sistem analisa data peneliti. Disinilah peneliti mengambil

kesempulan bahwa belum ada yang meneliti pembibitan watak terhadap hasil

belajar pelajaran Bahasa Indonesia. Kemudian bidang studi Bahasa Indonesia

amat layak untuk diteliti. Sebab Bahasa Indonesia bidang studi memuat poin

karakter, yakni sopan santun bertutur kata murid kepada pamong sehingga

menerima pengaruh optimal dalam mengerjakan Penggodokan karakteristik

terhadap cara kerja pembelajaran.

2. Pendidikan karakter

Pendidikan karakter ialah kapitalisasi serta ekspansi kuantitas

kepribadian baik bersumber pada kebijakan-kebijakan orang ataupun warga.

Penggodokan karakteristik dimaksud bagaikan ikhtiar secara terencana segala

ukuran aktivitas persekolahan buat menolong pengembangan kepribadian

dengan maksimal. Perihal ini berarti kalau buat menunjang pertumbuhan

pembelajaran.karakter partisipan didik wajib melihatkan segala konstituen

persekolahan guna meliputi segi muatan kurikulum, operasi pendidikan, mutu

ikatan, penindakan mata pelajaran, penerapan, pelaksanaan kurikulum dan

segala area sekolah. Penggodokan karakteristik ialah upaya mendidik

partisipan didik supaya mempunyai uraian efektif sehingga sanggup

bertingkah laku produktif cocok dengan aturan berlaku. Penggemblengan

budi pekerti menciptakan persona yang bisa mencetuskan dekrit serta

mempertanggu jawabkan tiap keputusan yang diambil( Azzet, 2011: 15- 16).

Page 27: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

10

Bagi David Elkind& Freddy Sweet( 2004) Penggodokan

karakteristik merupakan usaha terencana (siuman) buat menolong manusia

menguasai, hirau tentang, serta menyelenggarakan poin-poin etika esensi.

pemeliharaan tempramen bagi Williams&Schaps: ialah bagaikan daya

percobaan bagi para petugas pendidikan, apalagi telah dicobakan beriringan

bapak/ibu serta elemen masyrakat, buat menolong kanak- kanak serta anak

muda hendak jadi ataupun mempunyai watak hirau, berpendirian, serta

bertanggung jawab.

Pembelajaran kepribadian yakni proses pemberiaan tuntunan

partisipan/ anak didik supaya jadi sosok sepenuhnya berkarakter internal

ukuran hati, piker, jasmani, dan terai serta karsa. Partisipan pelajar

mengupayakan mempunyai kepribadian elok meliputi andal, bertanggung

jawab, pintar, hirau, serta inventif. Kepribadian demikian diuapayakan jadi

karakter utuh, mencerminkan keselarasan serta keteraturan olah hati, piker,

jasmani, berhati serta niat (Kemendiknas, 2010).

Sketsa personal berkembang secara afirmatif hendak berkonstruktif

korelasi yang berguna kepada insan sekelilingnya. Bila ia sanggup

menegakkan faset sosial afeksi lewat konsepsi pribadi absolut, ia hendak

gampang mencapai kemampuan, berpendirian, serta dominasi diri.

Kebalikannya, bila bani tak sanggup meningkatkan konsepsi jiwanya hingga

baik, dia hendak menginvasi kepada pemikiran seseorang, senantiasa merasa

minim percaya diri, kekhawatiran, serta tak mandiri (Faizah, 2010: 39). Oleh

sebab itu, konsep diri yang positif hendak meningkatkan kepribadian baik

Page 28: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

11

untuk tiap anak. Kebalikannya, konsep diri yang negative hendak

meningkatkan kepribadian anak yang kurang baik.

Bersumber pada pemikiran sebagian pakar di atas menimpa definisi

pendidikan.kerakter, hingga bisa ditarik kesimpulan kalau pemeliharaan

tempramen berupaya buat menanamkan serta meningkatkan nilai kepribadian.

Tujuan pemeliharaan tempramen ialah mempunyai sikap yang cocok melalui

asas guna partisipan pelajar bisa disambut dalam area warga. Tidak hanya itu,

bersumber pada pemikiran pakar yang sudah menyebutkan penjelasan terkait

pemeliharaan tempramen, yakni pemeliharaan tempramen membagikan

peneguhan serta ekspansi mental supaya murid sanggup menuntaskan

permasalahan di hadapi dan dipertanggungjawabkan permasalahan tersebut.

3. Tujuan pendidikan karakter

Pemeliharaan tempramen berhaluan buat menegakkan poin-poin

dalam personal murid, akibatnya sanggup mempunyai budi pekerti dan utuh,

terpadu, serta balance. Partisipan didik yang mempunyai budi pekerti hendak

memakai pengetahuan keahlian, serta emosionalnya dalam menuntaskan

permasalahan yang dialami (Asmani, 2011: 42- 43). Tujuan pemeliharaan

tempramen dalam pembelajaran resmi ialah memantapkan serta

meningkatkan skala kehidupan diperkirakan berarti membetulkan sikap murid

diperkirakan tak cocok skala kehidupan (Kesuma dkk, 2011: 137).

Menilik ujaran Wahyuni, dkk(2012: 4). Tujuan pemeliharaan

tempramen merupakan meningkatkan kemampuan secara partisipan didik

bagaikan manusia serta masyarakat negeri yang mempunyai nilai karakter,

Page 29: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

12

meningkatkan nilai- nilai kemanusiaan berkesinambunagn poin-poin karakter

yang valid, mencangkokkan psike kemimpinan serta bertanggung jawab

berartian menyiapkan keturunan penyambung bangsa, menjadikan partisipan

pelajar swapraja, inventif, berwawasam, nasionalisme, serta meningkatkan

area persekolahan bagaikan area menuntut ilmu yang nyaman, kredibel,

artistik, dan berkawan. Bagi Amri, dkk (011: 5- 6). Pembelajaran

kepribadian di sekolah berhaluan buat menolong partisipan didik guna

menguasai skala sikap insan berhubungan dengan Tuhan, personal,

berkelompok, area, serta nasionalisme, keadaan batin, perilaku, cakap, serta

tindakan sesuai asas-asas dan leluri.

Bersumber pada komentar pakar di atas, hingga bisa disimpulkan

jika pembibitan budi pekerti dalam pembelajaran resmi berhaluan buat

menanamkan serta meningkatkan elemen-elemen karakter supaya partisipan

pelajar mempunyai perangai. Perangai terkandung hendak dipakai partisipan

pelajar guna membongkar permasalahan dialami.

4. Prinsip-prinsip pendidikan karakter

Pemberadapan personalitas dipersekolahan bakal terealisasi dengan

efektif, Jikalau pengajar pada realisasinya memperhatikan beberapa prinsip

pendidikan karakter. Kementerian Pendidikan Nasional (2010: 35)

memberikan rekomendasi 11 prinsip buat mewujudkan pendidikan karakter

menuju efektif yang tertera:

1. Mempromosikan poin-poin dasar etika menjadi basis karakter.

Page 30: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

13

2. Mengindetifikasi karakter secara komprehensif agar meliputi pemikiran,

perasaan, serta sikap.

3. Memakai pendekatan yang tajam, agresif dan efektif buat membentuk

karakter.

4. Membangun komunitas sekolah yang memiliki kepedualian.

5. Memberi kesempatan pada siswa buat menunjukkan perilaku yang baik.

6. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna serta menyunting

yang menghargai seluruh siswa, menciptakan karakter partisipan,

mengakomodasi partisipan pelajar sukses.

7. mengupayakan pengembangan katalis jiwa kepada siswa.

8. Memperankan segenap pegawai persekolahan menjadi peguyuban

kesusilaan yang banyak sekali bertanggung jawab buat penetaran watak

serta teguh pada poin dasar yang sepadan.

9. Mewujudkan penggolongan kepemimpinan etiket dan patronasi

eksiklopedis pada konstruktif rintisan penggemblengan budi pekerti.

10. Memperankan marga serta populasi warga menjadi kolega atas upaya

memupuk karakter.

11. Menyigi karakter persekolahan peranan pegawai persekolahan menjadi

pamong pengajar karakter, menifestasi karakter definit pada deyut peserta

pelajar.

Sedemikian Budimansyah (2010: 68), beranggapan jika

penggemblengan budi pekerti pada persekolahan justru perlunya ekspansi

menggunakan bersendikan dictum-diktum yang tertera:

Page 31: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

14

1. Pengedukasian tabiat persekolahan wajib melaksanakan secara

berkepanjangan (kontinuitas). Hal kemudian menjadi menyimpan

interpretasi jika reaksi peningkatan poin-poin karakter artinya memiliki

reaksi yang berjenjang, semenjak murid memasuki persekolahan sampai

murid lulus sekolah disuatu unit pendidikan.

2. Pengedukasian tabiat seyogianya mengelaborisakan kepada seluruh bidang

studi (unifikasi). Pembenahan karakter spesies di berlakukan dengan

pengelaborasian setiap bidang studi, sebagai akibatnya segenap bidang

studi berorientasi peningkatan poin-poin karakter tertera. Eskalasi poin-

poin karakter mampu dilaksanakan menggunakan lewat ekspansi diri baik

mencuaikan penyuluhan juga aktivitas ekstrakurikuler, mirip penggiat

kepramukaan dan seperti halnya.

3. Kodratnya poin-poin karakter tak digasak dalam format rekognisi,

andaikata perihal tersebut melebur kedalam bidang studi. Melainkan

jikalau formasi bidang studi religi (menyimpan advis) alkisah tentu

bimbingan menggunakan mode, keilmuan (knowing), mengerjakan

(doing), dan alhasil menggalibkan (habit).

4. Operasi pendidikan melakukan peserta ajar dengan model hidup (active

learning), dan mengasyikkan (enjoy full learing). operasi membagikan jika

prosedur penggemblengan budi pekerti diperankan oleh murid tidak bagi

pengajar. Sekalipun pamong mengimplementasikan pedoman “Tut Wuri

Handayani” kedalam segenap sikap yang diacungkan bagi religi.

Page 32: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

15

Berasaskan falsafah di atas bahwa determniasinya, yakni

mengupayakan yang wajib memberlakukan persekolah seraya mengekspansi

serta melengkungkan kepribadian poin absolut dan sekaligus menyungguhkan

poin-poin karakter tertera yang kelak menjelma anteseden bimbingan watak

dengan mengekalkan penghampiran, contoh, serta seni manajemen bimbingan

watak yang hendak implementasikan unit pendidikan. Sebagaimana bimbingan

watak wajib melaksanakan upaya terus-menerus serta mengimplikasikan

segenap pihak persekolah demi menakhlikkan situasi penyokong penjadian

karakter asifikasi kurikulum berpangkal penggemblengan budi pekerti,

mengaitkan sisi dinasti serta wangsa, dan diberlakukan pertimbangan bertahap

buat memajukan keefektifan serta keefesiensi bimbingan watak pada unit

pendidikan. penggemblengan budi pekerti ampuh, dijangkau pada domain

persekolahan mengharuskan segenap partisipan ajar membagikan kesanggupan

iat buat gapai intensi amat substansial.

5. Jenis-jenis pendidikan karakter

Bersumber pada Yahya Khan, D (2010: 3) mengemukakan, terdapat

empat jenis bimbingan watak serta diimplementasikan kedalam mode edukasi,

yaitu:

1. Pemberadapan personalitas berasas religius

Pemberadapan personalitas berasas religius ialah aplikasi serta

pembentukan karakter seorang sesuai di kepercayaan masing-masing idividu.

Agama tadi bersumber asal aturan kepercayaan dibenarkan tiap-tiap personal.

Tiap kepercayaan mempunyai preskripsi distingtif menggariskan anteknya

Page 33: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

16

buat bisa mempunyai sigap-sigap yang arif supaya bisa mengenyam jiwanya

secara terorganisir.

2. Pemberadapan personalitas berasas rasam

Pemberadapan personalitas berasas rasam umumnya berdasarkan

limitasi wilayah terkategoris. Hal demikian berona tabiat, pancasila, tinjauan

kesusastraan, keacuan pertokohan sejarawan, dan perintis ras. Tiap-tiap

teritori eksklusif menyandang poin rasam tak sinkron. Pembibitan watak

melihat atas sketsa harkat budaya kampung tiap-tiapnya.

3. Pemberadapan personalitas berlandas mandala

Pemberadapan personalitas berlandas mandala condong terarah di

pendidikan bertempramen geografi. Maksudnya bergantung prasyarat dari

georafisnya.

4. Pemberadapan personalitas berlandas kapasitas nafsi

Pemberadapan personalitas berlandas kapasitas nafsi, yaitu pendidikan

siasati pembentukan watak personality seorang, akibat reaksi pencerahan

pemberkutikan kapasitas seorang untuk dihadapkan buat menaikkan kuantitas

diri.

Sesuai varietas bimbingan watak yang suah dituturkan alkisah bisa

dikonklusikan jikalau bimbingan watak yaitu kekuatan yang didesain serta

dijalankan ala metodis buat menegakkan harkat sikap partisipan ajar yang

berafiliasi bagi dewa Yang Maha Agung, personal, sesama khalayak, jagat,

serta kebanggaan yang tampak pada mantik, perilaku, pancaindra, ketuturan,

dan tindakan sesuai istiadat-istiadat religi, aturan, kesusilaan, rasam dan norma

Page 34: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

17

etiket. Pelatihan kepribadian berisi membuat khuluk partisipan ajar mesti

habituasi supaya segenap kesanggupan siswa bisa tereksplore, dan pada teknis

pengimplikasian poin-poin karakter tadi patut kelanjutkan.

6. Nilai-nilai karakter

Nilai-nilai karakter membiak terhadap pendidikan absah mencakup

harkat kredibelan, bertanggung jawab, kontributif, kepatuhan, gawai alot,

beriktikad nafsi, wirausahawan, artistik, sensibel, inovati, swapraja, kemelitan,

cerita ilmu, beradab, tolerin, demokratisasi, serta nasionalisme (Asmani, 2011:

36-41). Harkat pembibitan tabiat pada persekolahan tingkat pertama

berdasarkan (Zuriah, 2011: 243-244) memayungi poin ketuhanan, taat kepada

ajaran, agama , beriktikad nafsi, ketaatan, pekerja keras, bertanggung jawab,

terus terang, imajinatif, kuriositas, pemurah hati, kegotongroyongan,

setiakawan, khidmat, patut, amanah, serta mampun memperhatikan

kepribadian. Meneladankan Amri, dkk. (2011:lima), bertopang di karakter

motif insan yang meraup harkat kesusilaan mondial dan berpangkal harkat

religi. Yakni, harkat filantropi kepada dewa, bertanggung jawab, kredibilitisasi,

takzim, keadaban, penyayang, hisab, kerja sama, berpendirian, inventif,

kegigihan, kesamarataan, kepimimpinan, lembut kalbu, pemaafan serta

nasionalismesasi. harkat mendasar karakter insan tadi bisa bersekar sebagai

kian berjebah lagi atau kian semampai sinkron dengan hajat, syarat, serta area

persekolahan.

Selanjutnya rangkaian sempilan pilar poin-poin karakter beralaskan leluhur

mondial, yakni:

Page 35: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

18

1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya.

2. Kemandirian/tanggung jawab.

3. Kejujuran/amanah diplomatis.

4. Hormat/santun.

5. Dermawan,suka tolong menolong serta gotong.royong/kerjasama.

6. Percaya diri/pekerjakeras.

7. Kepimimpinan/keadilan.

8. Baik/rendah hati.

9. Toleransi, kedamaian/kesatuan.

Kesembilan poin-poin karakter itu, perlu ditanamkan dalam.pendidikan

holistic dengan memakai metode knowing the good, feeling the good, dan

action the good. Hal tadi diharapkan agar anak mampu tahu,

merasakan/menyayangi dan sekaligus melaksanakan poin-poin kebijakan. bisa

dimengerti, jika penyebab ketidakmampuan seorang buat berperilaku baik,

walaupun secara kognitif anak mengetahui, karena anak tidak berlatih atau

terjadi pembiasaan buat melakukan kebijakan.

Sedangkan komentar Kemendiknas (2010), poin-poin yg dikembangkan

pada pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi asal asal-asal

berikut adalah:

1. Agama

Rakyat Indonesia ialah masyarakat beragama. karena itu, kehidupan

individu, warga, serta bangsa selalu didasari di ajaran kepercayaan serta

kepercayaan . Secara politisi, kehidupan kenegaraan pun didasari pada poin-

Page 36: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

19

poin yang berasal dari agama. Atas dasar perhitungan itu, maka poin-poin

pendidikan budaya serta karakter bangsa wajib dilakukan pada poin-poin dan

kaidah yang berasal berasal kepercayaan

2. Pancasila

Negeara Kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip

kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila

terdapat pada pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-

pasal yang terdapat dalam UUD 1945. merupakan, poin-poin yang terkandung

pada pancasila menjadi poin-poin yang mengatur kehidupan politik, hukum,

ekonomi, kemasyarakatan, budaya, serta seni. Pendidikan budaya serta karakter

bangsa bertujuan mempersiapkan siswa menjadi masyarakat negara yang lebih

baik, yaitu masyarakat negara yang mempunyai kemampuan, kemauan, dan

menerapkan harkat pancasila dalam kehidupannya menjadi rakyat negara.

3. Budaya

Sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hayati

bermasyarakat yang tidak didasari sang harkat budaya yang diakui rakyat itu.

harkat budaya itu dijadikan dasar pada hadiah makna terhadap suatu konsep

dan arti pada berkomunikasi antar anggota rakyat itu. Posisi budaya yang

demikian penting pada kehidupan warga mengharuskan budaya sebagai asal

nilai pada pendidikan budaya dan karakter bangsa.

4. Tujuan pendidikan nasional

Menjadi rumusan kualitas yang wajib dimiliki setiap rakyat negara

Indonesia, dikembangkan oleh aneka macam satuan pendidikan diberbagai

Page 37: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

20

jenjang serta jalur. Tujuan pendidikan nasional artinya sumber yang paling

operasional dalam pengembangan pendidikan budaya serta karakter bangsa.

berdasarkan keempat sumber poin tersebut sebelumnya, terindetifikasi

sejumlah nilai buat pendidikan budaya serta karakter bangsa menjadi ini dia:

Tabulasi 1. Poin dan deskripsi poin pendidikan karakter budaya dan karakter

bangsa

No Nilai Karakter Deskripsi

1 Religius Sikap perilaku yang penuh dalam melaksanakan

ajaran Agama yang dianutnya, toleran terhadap

pelaksanaan ibadah Agama lain, dan hidup rukun

dengan pemeluk agama.

2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya

menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu

dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan

pekerjaan.

3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan

agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan

orang lain yang berbeda dari dirinya.

4 Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan

patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

Page 38: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

21

5 Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh

sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan

belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas

dengan sebaik-baiknya.

6 Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk

menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu

yang telah dimiliki.

7 Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung

pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8 Demokrasi Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang

menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan

orang lain.

9 Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk

mengetahui lebih mendalam dan meluas dari

sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan

didengar.

10 Semangat

Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang

menempatkan kepentingan bangsa dan negara di

atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Page 39: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

22

11 Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang

menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan

penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,

lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,

dan politik bangsa.

12 Menghargai

Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya

untuk menghasilkan sesuatu yang berguna

bagi masyarakat, dan mengakui, serta

menghormati keberhasilan orang lain.

13 Bersahabat dan

Komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang

berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan

orang lain.

14 Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang

menyebabkan orang lain merasa senang dan

aman atas kehadiran dirinya.

15 Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca

berbagai bacaan yang memberikan

kebajikan bagi dirinya.

Page 40: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

23

16 Peduli

Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya

mencegah kerusakan pada lingkungan alam

di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-

upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang

sudah terjadi.

17 Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi

bantuan pada orang lain dan

masyarakat yang membutuhkan.

18 Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang

seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,

masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan

budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Sumber dari Kemendiknas BPPPK, (Jakarta: 2010)

7. Mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Aplikasi progres pembelajaran sebagai komponen yang sangat

penting pada mewujudkan kualitas output pendidikan. Oleh karena itu,

pelaksanan proses pembelajaran wajib dilaksanakan secara sempurna ideal

serta proporsional. Pada pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan membuka

hingga menutup pelajaran pelajaran, yang terbagi sebagai kegiatan

Page 41: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

24

pendahuluan, kegiatan inti serta aktivitas penutup. mode penataran perangai

mengupayakan menghaki kewenangan pada fase memuaskan serta menggubris

ciri penyampaian kewenangan pengetahuan merupakan konteks bersifat tandas

(mastery). Kesigapan serebral dan psikomotorik artinya kepiawaian aneksasi

konten yang bisa memahirkan. Sedemikian takah artinya kesigapan serebral

konten yang makin alot disekarkan serta memprioritaskan mode edukasi yang

tak pribadi (Uji Publik Kurikulum, 2012: 5-6).

Bagaimana seseorang pengajar berperan dalam membiasakan poin-

poin tersebut melalui aktivitas pembelajaran adalah poin penting pada

implementasi pendidikan.karakter.pada pembelajaran. pengajar mengupayakan

poin-poin yang telah tertuang pada kurikulum tersebut agar mendorong peserta

didik buat menjadikannya menjadi suatu pembelajaran dan tidak merasakannya

menjadi sebuah beban.

Pada kurikulum 2013 pengimplementasian nilai-nilai pendidikan

karakter setiap mata pelajaran bisa dilakukan menggunakan mengingtegrasikan

poin-poin pembelajaran kepribadian pada kompetensi inti (KI) serta

kompetensi dasar (KD). Selanjutnya kompetensi dasar yang bisa diintegrasikan

menggunakan poin-poin pengembangan kepribadian tadi dikembangkan pada

Rencana Pembelajaran (RPP). pengajar berperan pada mengintegrasikan serta

berbagi poin-poin karakter ke dalam proses pembelajaran yang menyenangkan

dan bisa diterima siswa sesuai dengan kurikulum.

Hubungan pembelajaran kepribadian dengan bidang studi bahasa

Indonesia yakni, tutur cakap mencerminkan nasionalisasi. serupaitu kira-kira

Page 42: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

25

ilustrasi bagaimana hubungan bahasa menggunakan bimbingan watak. Tutur

cakap notabene gawai korespondesi menyandang akibat yang akbar bagian

sikap insan. Hal tersebutlah menyakini tiap narasi yang dilontarkan basyar

memiliki kriteria idiosinkratis.

Korelasi pendadahan karakter menggunakan pembelajaran Bahasa

Indonesia, yakni sangat penting. Demikian lantaran antara keduanya

memegang keterkaitan. pada tepi lain Bahasa Indonesia mengantongi peranan

prinsipil ialah bahasa mengantongi fungsional serupa peranti korespodensi

pada banyak sekali konteks, baik koneksi ala catat juga verbal. Sedemikian

pula beroleh ditinjau berasal pengosumsian sandi laras pada warga akademik

yang bisa memerankan penyusunan karya ilmiah. Demikian pula korespodensi

verbal bisa dijejaki entitas pada saat civitasasi akademiksasi menyampaikan

gatra pada kaliber lewat formalisasi.

Berkaitan menggunakan operasional pendedahan seseorang pamong

bisa memafhumi karakter maupun jatidiri partisipan ajar melalui tutur cakap

yang diaktualisasikan di waktu berkotaksasi baik inter maupun ekstern.

Operasasi penataran seorang pendidik memeroleh guna menyelami bonafide,

kapabilitas intelek, keadaban serta karakter berasal partisipan ajar bisa ketahui

asal tutur cakap, aktualisasi diri, wacana efektifisasi, dan penggayaan

penyampaian yang diaktulisasikan di waktu berkontaksasi, baik serta

pamongnya, sejawaytnya, juga bani berlainan lain. Bahasa yang dihuyungkan

seraya berinteraksisasi kemari mampu verbal/goresan pena.

Page 43: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

26

Pendidikan karakter menggunakan progress pembelajaran bahasa

Indonesia mempunyai korelasi dengan yang lain. bimbingan personalitas

terkandung pada prosedur pendedahan bahasa Indonesia. Pada penataran

bahasa Indonesia menuaikan ponten bimbingan personalitas diantaranya

sportifan, cedikiawan, bermoralisasi, serta irasional. Pembelajaran tabiat

artinya galat suatu kuasa intens modernisasi kosmos pendidikan. berdominan

pengaruhnya penanaman karakeristik di anak diaggap menjadi peri kardinal.

keadaan demikian mengisyaratkan bahwasnya mutu pendidikan siswa sangat

krusial sungguh-sungguh mengintensifkan.

8. Hasil belajar

a. Penafsiran desain menuntut ilmu

Abdurrahman berujar sesungguhnya desain menimbah ilmu ialah

keterampilan yang termuat partisipan ajar selama pengalaman menimbah

ilmu, partisipan ajar yang mahardika sewaktu menggali ilmu demikian pula

ketercapaian tujuan pendidikan tertampak. Produktifitas belajar

mencorakkan kepiawaian diperoleh murid selepas reaksasi pembelajaran

beroperasasi, dan akan membekali siswa dengan peningkatan perilaku, baik

informasi, pemahaman, perilaku maupun keterampilan, hingganya laksana

lebih teroganisir ketimbang mula-mulanya.

Penanda ketercapaiannya ataupun kegagalan sesuatu pendidikan,

yakni pada memandang kesudahannya menimbah ilmu yang diperoleh

partisipan ajar. Bisa dimengerti kalau yang diartikan dengan produktivitas

penggalian ilmu ialah sesuatu reaksasi buat memandang sepanjanga

Page 44: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

27

manakala partisipan ajar bisa memahami pendidikan sehabis menjajaki

aktivitas belajar mengajar, ataupun keberhasilan yang dicapai seseorang

partisipan didik sehabis menjajaki aktivitas pendidikan yang diisyarati

dengan wujud angka, huruf, ataupun simbol berdefinit yang sependirian

bagi bidang eksekutor pembelajaran.

Mengenai sintesis di atas perihal penafsiran hasil belajar. bahwasanya

hasil belajar yang diartikan seraya penelitiaan ini merupakan

produktivitasasi mencari ilmu (pergantian tindak-tanduk, serebral, efisien,

serta kefasihan motorik).

b. Effectivitas berdampak keluaran menuntut ilmu

Kemakmuran atau kekecewaan partikelir intern menimbah ilmu

penyebabnya berbagai komponen yang mendampaki produktivitasasi

belajar, antara lain bermula-mula kepada partisipan ajar yang menimbah

ilmu (variabel dalam) dan (unsur luar).

Menurut Slameto, variabel mendampakki produktivitas menuntut

ilmu ialah:

1. Variabel internalisasi:

a) Variabel rohanisasi

b) Variabel mentalis

2. Variabel ekstanalisasi:

a) Marga

b) Persekolahan

c) Komunitas sosial

Page 45: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

28

Sementara itu secara keseluruhan, komponen dalam dan elemen luar

merupakan penyebab yang menakluki siklus dan pelaksanaan pembelajaran

murid.

1. Komponen dalam

a) Variabel fisiologis; kesejahteraan dan kebugaran aktual, misalnya,

lima kondisi sentuhan, terutama penglihatan dan pendengaran aktual,

dan lima

b) Variabel mental, misalnya, seperti keinginan, kemampuan, kecerdasan,

motivasi dan pemahaman keterampilan kognitif, memori, penalaran,

dan keterampilan penting informasi.

2. Elemen luar

a) Variabel lingkungan sekolah

Variabel-variabel tersebut dibagi menjadikan berganda, variabel

berlatarbelakang kosmos, seperti temperatur, berkelembapan, termin (fajar,

tengah hari, petang), lokasi kelembagaan, dan serupanya. Variable

biologisasi seperti insan dan sosiologi.

b) Variabel instrumental

Faktor instrumental, misalnya gedung ruang belajar atau

perlengkapan aktual, proposal dan materi pembelajaran, media

pembelajaran, siswa, program atau topik pendidikan, dan metode

pembelajaran.

Tingkat pelajar yang menerima hasil dari beberapa dampak, baik luar

maupun dalam yang ada. Komponen-komponen tersebut secara signifikan

Page 46: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

29

mempengaruhi aktivitas pencapaian hasil belajar siswa dan dapat mendorong

penyajian senam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

B. Kerangka Pikir

Bimbingan personalitas adalah upaya untuk menunjukkan kepada bumi

putri kedalam aktivitasasi partisipan ajar guna menggunakan penilaian yang tepat

dan melatih mereka, dengan tujuan agar mereka dapat membuat komitmen positif

terhadap keadaan mereka saat ini. Pembelajaran karakter berperan penting dalam

pengembangan kapasitas belajar siswa, sehingga pelaksanaan pelatihan karakter

berpengaruh berkenaan keproduktifan menimbah ilmu studen Bahasa Indonesia

UPT SMK Negeri 1 Gowa kelas X.

Dalam setiap mata pelajaran, siklus pembelajaran dikaitkan dengan

standar nilai yang harus dibingkai dan dihubungkan dengan pengaturan kehidupan

sehari-hari. Secara praktis, pertemuan pembelajaran dimaksudkan untuk membuat

siswa menjadi fokus pada keterampilan materi, membuat siswa sadar/peduli,

untuk menjalani kualitas dan aktivitas. Pembelajaran siswa ini sangat

memperhatikan konsistensi pembelajaran karakter dengan mata pelajaran bahasa

Indonesia.

Dampak menuntut ilmu prioritas siswa-siwi. Hasil menimbah ilmu

hendaknya tidaklah dilepaskan melalui praktik penguatan pelatihan karakter.

Karena belajar adalah sebuah siklus, sedangkan pengambilan keuntungan diukur

dengan instruksi karakter. Pemanfaatan pelatihan karakter dalam hasil belajar

berdampak signifikan terhadap semangat belajar siswa. Pencapaian siswa dalam

Page 47: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

30

pelatihan karakter bergantung pada siklus belajar yang dialaminya. Untuk

kehalusan tambahan, struktur untuk eksplorasi ini dapat ditemukan pada garis

besar segmen di bawah ini.

C. Hipotesis

Untuk memberi jalan bagi tujuan yang telah ditarik, maka perlu

direncanakan suatu teori yang bergantung pada struktur penalaran yang

Proses Pembelajaran

Temuan

Pelaksanaan Hasil Belajar

Pendidikan Karakter

Bagan 1. Kerangka Pikir

Page 48: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

31

menyertainya: apabila .pendidikan.karakter. diaktualisasikan dalam pembelajaran

bahasa Indonesia, maka pada saat itu terdapat dampak pada efek samping kepada

artifisial penuntutan ilmu pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas X UPT SMK

Negeri 1 Gowa.

Page 49: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

32

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini ialah berjenis kuantitatif. Bentuk analisis berupa

menunggangi deskriptif kuantitatif, sebabnya eksplorasasi ini ingin memperoleh

gambaran dan interpretasi berdasarkan data yang diperoleh tentang ada tidaknya

pengaruh penerapan bimbingan kepribadian pada penuntut ilmu kelas X Usaha

Perjalanan Wisata memayungi poin-poin karakter berkembang. Itu terjadi pada

operasisasi pembelajaran. Analisis deskriptif kuantitatif tidak memanipulasi

variabel tetapi menjelaskan situasi sebagaimana adanya dan menafsirkannya.

Evidensi dikumpulkan tiap-tiap analisis terdiri terjalin evidensi akan diperoleh

berpangkal skedul introgasi berupa catatan tentang pengaruh temuan, wawancara,

dan dokumentasi.

B. Variabel Penelitian

Variabel yang membutuhkan adalah variabel yang ditemukan dalam

penyelidikan ini. Variabel otonom sering disebut sebagai variabel peningkatan,

penanda, dan titik acuan, sedangkan variabel hasil, standar, dan selanjutnya sering

disebut sebagai variabel terikat.

Variabel otonom (bebas) penerapan pendidikan karakter kebalikannya

variable terikat hasil pembelajaran bahasa Indonesia. Afiliasi penyeling variabel

bebas dan variable terikat dilihat ala Gambar 1 yang tertera:

Page 50: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

33

Gambar. 1..Hubungan.antara.variabel.bebas.X.dan.variabel.terikat.Y.

Penjelasan:

X :Pendidikan karakter

Y :Hasil belajar pelajaran bahasa Indonesia

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Gowa beralamat di Kabupaten

Gowa Kecamatan Bajeng Kelurahan Kalabajeng, Jln. Pramuka No. 3 Limbung.

Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus – 21 September

2020.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian berikut ialah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 1

Gowa bervolume 210 partisipan pelajar. Yakni, siswa terbagi beberapa status

berserta menjadi populasi dalam penelitian ini sendiri. Informasi kuantitas

populasi berikut tertangkap pada tabulasi 2:

Tabulasi. 2. Rincian jumlah populasi

No Jurusan Kelas Jumlah Siswa

1 Akuntansi X 35

Page 51: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

34

2 Bisnis Daring Pemasaran X 35

3 Perkantoran X 35

4 Teknik Komputer dan Jaringan X 35

5 Tekni Audio Video X 35

6 Usaha Perjanalan Wisata X 35

Jumlah 210

2. Sampel

Sampel yang hendak dijangkau samadengan 20% atas populasi saat ini.

Jumlah penduduk 210 siswa adalah 20%, khususnya 35 siswa.

3. Operandi penentuan sampel

Terkait analisis berikut, prosedurisasi pengambilan sampel menggunkan

ialah menilai kuantitasasi sampel akan digunakan. 20 persen seraya mutlak

populasi melambangkan sampel akan diterimakan, yaitu 210, berhingga 20/

100x 210 = 33,2 menyusaikan menjadikan 35. Demikian pula 35 partisipan

pelajar bagian sampel akan dijangkau penelitian.

E. Defenisi Operasional Variabel

Definisi operasional variable ialah membantu suatu konsep menjadi lebih

jelas, sehingga diperlukan ukuran bermula bertiap-tiap peubah penelitian senada

definisi operasional. Selanjutnya ialah rumusan makna organisasi masing-masing

elemen.

Page 52: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

35

1. Pendidikan karakter

Pendidikan karakter penting untuk upaya membangun kualitas SDM

Indonesia. Kemajuan aset manusia ialah sesuatu esensial, tiada sangat-sangat

urgensial seraya peningkatan heterogen bidang. pelatihan personalitas

bertujuan untuk menemukan harga diri. Pembangunan kualitas dipercaya

akan menunjukkan aktivitas masyarakat yang rukun dan menjaga kualitas

Pancasila.

Jenis informasi pada variabel ini adalah peregangan. Faktor estimasi

menggunakan instrumen survei. Estimasi dari variabel ini merupakan

penanda sebagai nilai profesional atau karakter kerja yang diambil dari nilai

karakter baru dari pembelajaran pendidikan umum sekolah. Poin-poin

personalitas ialah: religius, jujur, gemar membaca, disiplin, bersahabat

komunikatif. Hal tersebut akan tercipta sebagai penanda pemanfaatan estetika

karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang telah tertera:

Tabulasi 3 Indikator poin karakter pada pembelajaran bahasa Indonesia.

Nilai Karakter Deskripsi Indikator

Religius Sikap perilaku yang penuh

dalam melaksanakan ajaran

agama yang dianutnya.

1. Mengikuti pelaksanaan

ritual agama yang

dianut.

2. Mengucapkan salam

ketika bertemu dengan

orang lain.

3. Mengikuti ritual agama

Page 53: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

36

pada saat memulai

proses pembelajaran

dimulai.

4. Rukun kepada kedua

orang tua.

Jujur Perilaku yang berdasarkan

pada upaya menjadikan

dirinya sebagai orang yang

selalu dapat dipercaya

dalam perkataan, tidakan,

dan pekerjaan.

1. Kejujuran

berkomunikasi.

2. Tindakan untuk berlaku

jujur saat belajar.

3. Tindakan untuk berlaku

jujur saat meminjam

alat/benda teman

kelasnya.

Gemar

Membaca

Kebiasaan menyediakan

waktu untuk membaca

berbagai bacaan yang

memberikan kebajikan bagi

dirinya.

1. Tingkat kesenangan

mengoleksi buku buku.

2. Mampu menyediakan

waktu untuk membaca

buku.

3. Kegemaran membaca

buku.

Disiplin Tindakanyang menunjukkan

perilaku tertib dan patuh

pada berbagai ketentuan dan

1. Mengumpulkan tugas

denga tepat waktu.

2. Mengikuti aturan tata

Page 54: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

37

peraturan tertib sekolah.

3. Kegiatan yang menguji

tingkat kerapian

seseorang

Bersahabat

Komunikatif

Tindakan yang

memperlihatkan rasa senang

berbicara, bergaul, dan

berkerja sama dengan orang

lain.

1. Santun dalam

berkomunikasi.

2. Mampu berkosenterasi

dalam menyimak.

3. Kerja sama dalam

berkelompok.

2. Hasil belajar pelajaran bahasa Indonesia

Konsekuensi pembelajaran bahasa Indonesia diperoleh dari latihan

pembelajaran yang dilakukan kepada pengajar terhadap siswa dengan tata

cara kapasitas dominasi murid kepada bidang studi demikian diberikan ala

prinsip kendatipun pengaplikasian. Untuk situasi ini, peneroka memucuk

taksiran normal tes setiap hari ke kelas X Usaha Perjalanan Wisata pada

tahun ajaran 2020/2021 UPT SMK Negeri 1 Gowa.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam kelas X Usaha Perjalanan

Wisata termasuk, siswa dapat mengenali sebagai tugas yang diberikan kepada

pendidik dan kemudian diperkenalkan secara lisan atau direkam sebagai hard

copy dan memahami iklim siswa. Konsekuensi dari persepsi bergantung pada

terjemahan baik lisan maupun tulisan dengan nilai karakter, religius, jujur,

disiplin, gemar membaca, dan bersahabat komunikatif.

Page 55: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

38

F. Insturmen Penelitian

Obervasi, interviu, angket, pengarsipan didalam penelitian ialah perangkat

serta kantor digunakan kepada segenap peneliti saat memobilisasi informasi untuk

membuat aktivitasasi menjadi kian sederhana serta dengan hasil yang bagus. Jajak

pendapat diperkenalkan sebagai proporsi likert berserta empat balasan elektif.

Jajak pendapat sepan diisi bersambil menyodorkan semboyan melampang (√)

kepada tanggapan tentu dapat diakses. proporsi likert berserta empat preferensi

balasan bisa dikunjungi lewat tabulasi 3 di bawah ini:

Tabulasi 3. Skala likert empat alternatif jawaban.

No Alternatif Jawaban Skor Item

1 Sangat Setuju/ Selalu 4

2 Setuju/ Sering 3

3 Kurang Setuju/ Jarang-jarang 2

4 Tidak Setuju/ Tidak Pernah 1

Angket tersebut benar-benar dapat dimanfaatkan untuk menjaring

informasi, sehingga kerangka instrumennya sudah diatur terlebih dahulu. Matriks

tersebut merupakan alasan aktivitas instrumen dalam penelitian. Pembuatan

jaringan instrumen bertujuan untuk menjamin bahwa angket yang digunakan

benar-benar dapat menangkap informasi. Informasi dalam penelitian ini diperoleh

dengan jajak pendapat belajar untuk siswa. Informasi ini digunakan untuk

mengungkap bagaimana mengaplikasikan bimbingan personalitas terterhadap

Page 56: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

39

konsekuensi pembelajaran bahasa Indonesia bagi murid kelas X kejuruan Usaha

Perjalanan Wisata UPT SMK Negeri 1 Gowa.

Kuesioner yang mendayagunakan terpaut penelitian dipangkat

bersandarkan jerjak peranti, yakni menyusaikan serupa bahan akan dicermati

beralaskan realistisnya harkat karakter. terali peranti bisa dicermati lewat tabulasi

4 beserta turut:

Tabulasi 4. Kisi-kisi perangkat penyelidikan

Komponen

Karakter

Indikator Nomor

Pertanyaan

Jumlah

Pertanyaan

Religius

Melaksanakan ritual agama

yang dianut.

1 3

Etika bertamu dengan orang

lain.

2 3

Rukun kepada orang tua. 3 3

Jujur

Kejujuran berkomunikasi. 4 3

Tindakan untuk berlaku jujur

saat belajar.

5 3

Tindakan untuk berlaku jujur

saat meminjam alat/benda

teman kelasnya.

6 3

Gemar Membaca Tingkat kesenangan membaca

buku

7 3

Mampu menyediakan waktu

untuk membaca.

8 3

Gemeran mengoleksi buku 9 3

Page 57: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

40

bacaan.

Disiplin

Mengumpulkan tugas dengan

tepat waktu.

10 3

Mengikuti aturan tata tertib

sekolah.

11 3

Kegiatan yang menguji tigkat

kerapian seseorang

12 3

Bersahabat

komunikatif

Santun dalam berkomunukasi 13 3

Tingkat kosentrasi dalam

menyimak

14 3

Kerjas sama dalam

berkelompok

15 3

G. Uji Coba Instrumen

Suatu instrumen diharapkan dapat diterima dengan tujuan agar perangkat

pengukur memiliki atribut yang sah (substansial) dan solid (dapat diandalkan).

Instrumen tes dilakukan dengan tujuan guna mendeteksi radas sebagai layak.

Penjajalan radas ketika ujian melangsungkan pemakaian sepasang pengujian ,

yakni percobaan legitimasi radas berserta percobaan kualitas tak tergoyahkan.

1. Tes fondasi radas

Pengujian legitimasi instrumen dilengkapi serupa metode penilaian

master, yaitu konseling khusus kepada master tentang mengenai instrumen

telah dibuat. Penilaian master berkaitan investigasi diarahkan kepada

pertemuan selaras sepasang insan widyaiswara perintis PBSI UNISMUH

Makassar, yaitu Dr. Muhammad Akhir, M.Pd. dan Dr. Andi Paida, M.Pd.

Artifisal akhir ala diskusi bersama spesialis seraya mengagendakan

Page 58: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

41

sebagaimana kontribusi sebagai mengidealisasikan instrumen,

menyehinggakan persesuaian menjelang mendayagunakan kesusaian

pemulihan informasi. Siklus berikutnya, radas dicoba berserta dibedah.

Investigasi memberlakukan sebagaimana menggunakan item sepasang Karl

Pearson.

Menurut Duwi Prayitno (2012: 10), memutuskan apakah suatu barang

sah perbolehkan mengamati sedari tasiran sentralitasnya, bilamana nilainya

<0.05, alkisah hal itu besar, lamun apabila signifikansinya > 0.05, alkisah hal

tersebut tak absah. perangkat begitupun diucapkan tidak absah diumumkan tak

absah. Diturunkan hal-hal radas kemudian tiada tergantikan kendati hal-hal

radas moderesasi, lantaran peubah pointer tengah dibicarakan bagi perangkat

parak hal-hal sah alias tak didiskreditkan.

Permulaan perangkat mempersembahkan kesempatan 35 siswa,

kemudian diselidiki. Investigasi informasi instrumen tes diselesaikan dengan

memerlukan tata olah SPSS 24.0 for windows. keluaran pengujian

penyelidikan legitimasi perangkat melayangkan pandangan tabulasi 5

selanjutnya:

Tabulasi 5. Keluaran tes validitas perangkat

Variabel Jumlah Item Jumlah item gugur Jumlah item

valid

Pendidikan karakter 15 2 13

Melihat konsekuensi uji keabsahan instrumen bimbingan personalitas

tersebut, sangat dapat dilihat bahwa ada dua hal yang gugur, yaitu nomor 1 dan

15.

Page 59: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

42

2. Tes realibilitas instrumen.

Uji keterandalan (realibilitas) mengharapkan untuk mengukur konsistensi

respons individu terhadap hal-hal pernyataan dalam jajak pendapat. Uji kualitas

yang tak tergoyahkan sesuai eksprimen memperlakukan berseta menunggangi

resep Designing Alpha Cronbach.

Konsekuensi penentuan kualitas yang tak tergoyahkan (koefisien alfa)

akan berubah sedari 0-1. Semakin menonjol tingkatan koefisiennya, semakin

vital perkakas termaktub. Keyakinan andaikan alat menemui diandalkan

dikendalikan serupa membandingkan biaya Rhitung berserta Rtabel. Sementara

itu pandangan pemeriksaan, evaluasi kiranya ditindas alias tidak, kemudian

dijadikan alasan sebagai memutuskan apakah instrumen berisi penyelidikan

mendayagunakan perkakas moderisasi melalui Riduwan (2008: 62). Aturan-

aturan dicatat ditabulasi 6 selanjutnya:

Tabulasi 6. Keluaran tes reliabilitas perangkat

Tabulasi 7. Interpretasi nilai r

Koefisien Reliabilitas Tingkat Reliabilitas

Antara 0.80 dampai dengan 1.00 Sangat kuat

Antara 0.60 sampai dengan 0.799 Kuat Antara 0.40 sampai dengan 0.599 Cukup kuat Antara 0.20 sampai dengan 0.399 Rendah Antara 0.00 sampai dengan 0.199 Sangat rendah

Bersendikan rekaan penyelidikan reliabilitasasi berkesudahan,

bahwasanya koefisien kualitas yang tak tergoyahkan menjumpai variabel

persekolahan karakterristik ialah 0,835 sampai-sampai menjurus mencobai

Page 60: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

43

sebetulnya perlengkapan begitu memanfaatkan termasuk klasifikasi padat,

alkisah perlengkapan sedemikian diperbolehkan mengenakan berupa

mengumpulkan informasi eksplorasasi.

H. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan informasi ialah langkah yang berarti dalam riset,

sebab riset bertujuan buat mendapatkan informasi. Bila pengumpulan informasi

salah hingga kesimpulan yang diperoleh pula salah. Oleh sebab itu, sesi

pengumpulan informasi bisa dicoba dengan bermacam setting, bermacam sumber

serta bermacam metode. Pengumpulan informasi pembelajaran kepribadian siswa

kelas X kejuruan Usaha Perjalanan Wisata UPT Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Negeri 1 Gowa dicoba dengan interviu, observasi, angket, serta

pengarsipan. Pengujian informasi dalam riset ini memakai SPSS tipe 24. 0 for

windows.

1. Wawansabda

Riset mendayagunakan, misalnya wawansabda dicoba berupa tiada

rutut serta bertemu muka Bersama-sama kepala serta widyaiswara bidang

studi bahasa Indonesia UPT SMK Negeri 1 Gowa. wawansabda dicoba buat

mengenali sebagaimana penerapan, penilian pendidikan pada pembelajaran

kepribadian berkenaan artifisial menggali ilmu pelajaran bahasa Indonesia

murid tingkatan X.

2. Observasi kelas

Page 61: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

44

Pengumpulan informasi lewat observasi dicoba dengan metode

mengamati aktivitas prosedursasi pelatihan tabiat bahasa Indonesia lewat

daring di kelas X Usaha Perjalanan Wisata UPT SMK Negeri 1 Gowa dari

dini sampai akhir aktivitas pendidikan.

3. Kuesioner (angket)

Kuesioner ialah prosedur informasi yang diselesaikan dengan

memberikan sekumpulan pertanyaan yang disusun kepada responden untuk

dijawab. Strategi ini digunakan untuk mendapatkan informasi identifikasi

kegiatan siswa yang diidentifikasi dengan pelatihan karakter kelas X di UPT

SMK Negeri 1 Gowa. Jajak pendapat terrkait eksplorasasi berikut menitikkan

akan murid sebagaimana melihat ataupun menakar khuluk berupa religius,

jujur, gemar membaca, disiplin, bersahabat komunikatif pada siswa sebagai

respon atau jenis penghargaan karakter tersembunyi pada siswa yang muncul

dari upaya selama waktu yang dihabiskan untuk di sekolah . Dalam ujian ini,

dilakukan survei dengan skala likert kepada siswa.

4. Dokumentasi

Pengolahan data dengan metode perbahanan ialah aglomerasi evidensi

berupa cara mereview pengarsipan, makalah-makalah bersertakan

mempunyai detil tentang masalah yang akan kita kerjakan. Sebagai contoh,

jenis perbahanan hendak pengaplikasian sesuai pengeksplorasian berccorak

pembukaan poket pelajar strata X Usaha Perjalanan Wisata di UPT SMK

Negeri 1 Gowa, RPP yang berisi kuantitasisme karakter dan gambaran

kondisi saat kegiatan pembelajaran berlangsung secara berani. Operandi

Page 62: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

45

menggenjot sebagai menghimpunkan pengetahuan, tatkala mendukung

penyelidikan.

I. Teknik Analisis Data

1. Dogmatis statistik

Informasi terselip bermula pertiap-tiapan fleksibelnya, berupa luwes

independen maupun luwes terkait, diberikan bercorakan elaborasasi statistika.

pengupasan definisi statistika bermksud mengkover rerata presentasi masing-

masing variabel, media, modus, norma, deviasi, serta diagram kategori

tabulasi dan tren.

Rata-rata (M) adalah nilai normal yang ditentukan dengan

memasukkan semua kualitas yang tersedia dan membagi insentif absolut

dengan jumlah tes. Middle (Me) adalah angka dalam penyebaran yang

merupakan pusat jangkauan terjauh dari suatu peredaran nilai. Mode (Mo)

adalah nilai atau skor yang muncul secara teratur dalam sebuah penyebaran.

Deviasi standar adalah efek samping dari menentukan fondasi perubahan.

Penyusunan informasi selesai pengelaborasian SPSS rendition 24.0 for

windows. Sebagaimana diindikasikan oleh Djamari Mardapi (2008: 123),

kecondongan ponten kerapkali konstituen menghabiskan normal ideal

(Mi),standar deviasi ideal (Sdi) kerapkali konstituen. Skor berbasis menjurus

atau skor transendental diberikan sesuaai Tabulasi 8. selanjutnya:

Tabulasi 8. Identifikasi kecondongan skor

Kecondongan Skor Keterangan

Page 63: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

46

Skor ≥ Mi + 1. Sdi Sangat Tinggi

Mi + 1.SDi > Skor ≥ Mi Tinggi

Mi > Skor ≥ Mi – 1.SDi Rendah

Skor < Mi – 1.SDi Sangat Rendah

Penjelasan:.

1) Mi: Rerata/mean ideal

2) Sdi: Standar deviasi ideal

Kalkulasi rerata bersertakan persilangan baku ideal atas meringkaskan

berikut:

Mi : ½ (skor ideal prima + skor ideal nadir)

Sdi: 1/6 (skor ideal prima – skor ideal nadir)

2. Uji prasyaratan analisi

a. Tes nomalitas

Tes keteraturan informasi mengharapkan untuk melihat apakah

penyebaran informasi adalah tipikal. tes biasa antara informasi yang

memiliki dan secara teratur menyebarkan informasi serta menyandang

mean dan deviasi standar serupa informasi dikantongi. Tes apakah

biasanya mengonsumsi varian SPSS tipe windows. Memutuskan apakah

informasi khas atau tidak adalah dengan melihat estimasi sentralitas dari

uji Kolmogorov-Smirmov, jika setiap faktor mengantongi kadar esensial

begitu penting berawal 0,05, sebetulnya kecondongan terlihat

sesungguhnya faktor-faktor pengujian secara teratur tersebar. Informasi

seharusnya menjadi informasi yang beredar secara tidak biasa jika setiap

Page 64: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

47

faktor memiliki estimasi yang lebih sederhana yaitu 0,05 (Duwi Priyatmo,

2012: 39).

b. Tes relevansi

Tes langsung digunakan sebagian melihat akankah variabel bebas

X dan variabel reliabel Y memiliki relevansi yang lurus ataupun

bengkok. Sangat baik dapat dicakapkan memiliki relevansional langsung

apabila hugenes menghargai atas deviasi dari linearitas> 0,05 (Haryadi

Sarjono, 2011: 80). Tes estimasi linieritas diopeasionalkan melalui

memanfaatkan varian SPSS for windows.

3. Uji dugaan sementara

Penyelidikan dasar kekambuhan langsung dilakukan untuk melihat

dampak yang paling banyak terjadi oleh peubah otonom X atas peubah terikat

Y. Investigasi kondisi langsung ialah laksana selanjutnya:

Y-a + b X

Penjelasan:

Y: Variable terikat yang diprediksikan

A: Harga Y Ketika Harga X-0 (Harga Konstan)

B: Koefisien regrsi

X: Variabel otonom yang memanyungi kadar terkhusus

(Sugiyono, 2011:261)

Hipotesis adalah spekulasi yang menunjukkan hubungan langsung

antara faktor otonom dan faktor, sehingga untuk menguji teori digunakan

pemeriksaan relaps dasar. Estimasi pengujian teori terkait investagasi

Page 65: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

48

diselesaikan melawati menunggangi SPSS varian 24.0 for windows. Standar

pengakuan dan pembubaran spekulasi mengutip Haryadi Sarjono dan Winda

Julianita (2011: 101) ialah laksana dibawah ini:

1. Jika Fhitung > Ftabel atau signifikan < 0,05 maka hipotesis nol Ho

dibatalkan.

2. Jika Fhitung < Ftabel atau signifikansi > 0,05 maka hipotesis nol Ho

diterima

Page 66: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

49

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Investegasi dilaksanakan UPT SMK Negeri 1 Gowa. Populasi investegasi

ialah 35 pelajar strata X Usaha Perjalanan Wisata tahun ajaran 2020/2021, maka

diperoleh contoh 35 pelajar. Eksplorasi selesai semenjak Agustus hingga

September 2020. Penelitian ini membahas tentang dua faktor ialah luwes otonom

luwes implikasi. Luwes otonom senada ujian ialah penataran karakter X

sedangkan luwes implikasi terkait investigasi ialah hasil belajar bahasa Indonesia

pelajar strata X Usaha Perjalanan Wisata Y. Populasi penelitian ialah pelajar strata

X kejuruan Usaha Perjalanan Wisata UPT SMK Negeri 1 Gowa kabupaten Gowa

tahun ajaran 2020/2021.

Informasi diperoleh dari pengujian polling sebagai skor hal dari setiap

faktor disusun dan ditentukan menggunakan metode investigasi ekspresif, kendati

selaku penjajalan teori dibedah mendayagunakan SPSS rendition 24.0 for

windows. Penggambaran informasi penginvetigasian mencakup klasifikasi

(mean), middle (Me), mode (Mo), standar deviasi (Sdi) dan pola pemeriksaan dari

setiap faktor estimasi penggunaan SPSS varian 24.0 for windows mendapatkan

hasil pengujian faktual yang tiada salah lagi seperti terlihat pada tabulasi 9

selanjutnya:

Tabulasi 9. Keluaran Tes deskriptif variabel pendidikan karakter (X) dan keluaran

menuntut ilmu bidang studi bahasa Indonesia (Y)

Page 67: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

50

Penggambaran hasil pemeriksaan untuk setiap faktor akan disajikan

dalam klarifikasi yang menyertai.

1. Pendidikan karakter X

Informasi peubah pelatihan personalitas termuat dari jajak pendapat

investigasi 15 soal. Setelah tes diberikan pada 35 pelajar, ada 2 soal yang

gagal. Jumlah soal yang digunakan untuk memulihkan informasi ialah 13

soal. Dilihat dari perhitungan skor variabel pengantar karakter menentukan

skor paling rendah 5 dan skor paling tinggi 111. Mengingat konsekuensi

pemeriksaan menggunakan SPSS form 24.0 for windows yang telah

ditampilkan pada tabulasi 9 , nilai rata-rata = 9.82, mode = 104, tengah = 101,

Page 68: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

51

standar deviasi = 9.857, paling sedikit = 78, dan paling ekstrim = 116.

Berdasarkan resep yang dikemukakan oleh Djemari Mardapi (2008: 123),

penyampaian pola strata faktor pelatihan tabiat dari hitungan yang terdapat

pada tabulasi 10 ialah sebagai berikut:

Tabulasi 9. Distribusi kecenderungan variabel pendidikan karakter

Kategori Keterangan F Presentase

Sangat Tinggi 111≤ x ≤104 116 16, 71%

Tinggi 78≤ x ≤111 90 14, 76%

Rendah 5 ≤ x ≤9 78 5, 0 %

Sangat Rendah X ≤ 0 0 0 %

Jumlah 284 6,15%

Deskripsi keluaran penyelidikan bagi tiap-tiap variabel akan jabarkan

kepada pertegasan sebagai berikutL

Gambar 2. Diagram pie cart pendidikan karakter

Beralaskan rekapitulasi kreditisasi luwes penetaran personalitas yang

menentukan kreditisasi paling sedikit 5 bersertakan kreditisasi prima 111. Oleh

sebab itu produktivitas investigasi memanfaatkan SPSS form 24.0 for windows

Page 69: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

52

yang telah ditampilkan pada tabulasi 9, mean worth = 9.82, mode = 104,

middle = 101, standard deviation = 9.857, least = 78, dan most extreme = 116.

Mengingat persamaan dikemukakan kepada Djemari Mardapi (2008: 123),

pemberian strata pola faktor pelatihan karakter dari figurings.

Oleh sebab itu, kuasa mengeyimpulkan sebetulnya sepenggal dominan

murid strata X Usaha Perjalanan Wisata untuk tahun akademik 2020/2021

diingat untuk klasifikasi pendidikan lanjutan dengan perkiraan hasil 38,24%.

Pengajaran nilai karakter yang ketat, keaslian, parsial untuk meneliti, disiplin,

berwatak baik, terbuka dilakukan kepada siswa melalui latihan pembelajaran

bahasa Indonesia di kelas. Latihan persepsi dilakukan ketika siswa mempelajari

kemampuan-kemampuan penting untuk mengenali hasil belajar dari persepsi

yang diperkenalkan secara lisan dan direkam dalam bentuk hard copy melalui

media WhatsApp grup kelas. Jenis latihan pembelajaran yang menggabungkan

nilai karakter meliputi:

a. Religius

Bentuk nilai karakter religius dalam pemebelajaran Bahasa Indonesia,

yaitu pamong menegur murid lewat lafal tabik kemudian pamong

mempersuasifkan pelajar kiranya bersemadi dan melantungkan ayat-ayat suci

Al-Qur’an bersama sebelum mengawali kegiatan dan pamong memberi

penguatan untuk melaksanakan ritual agama serta memberi motivasi akan

berakhlak mulai pada akhir pembelajaran.

Beberapa kegiatan tersebut mampu melatih sikap religius kepada peserta

didik. Apersepsi menjadi kebiasan pada awal kegiatan pembelajaran hingga

Page 70: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

53

berakhir dengan itu siswa mampu memberi umpan balik kepada guru dan

penerapan pelatihan tabiat terhadp hasil belajar pelajaran bahasa Indonesia

sangat berpengaruh kepada murid strata X UPT SMK Negeri 1 Gowa.

b. Jujur

Bentuk nilai karakter kejujuran dalam pemebalajaran Bahasa Indonesia,

yaitu pada saat guru memberikan daftar hadir kepada siswa melalui media

whatsapp group kelas, guru tersebut berharap kepada siswa untuk berkata

jujur jika ada siswa yang tidak dapat mengahadiri proses pmebelajaran bahasa

Indonesia dan kebijaksanaannya dalam mengisi daftar hadir kemudian guru

memberi peringatan kepada siswa untuk tidak menyontek pada saat ulangan

harian berlangsung. Beberapa kegiatan tersebut siswa mampu

mengintegrasikan pelatihan tabiat berkenaan produktivitas menimbah ilmuh

bidang bahasa Indonesia. Oleh sebab itu impresi penerapan pelatihan tabiat

sehubungan keluaran menuntut ilmu bidang bahasa Indonesia sangat

berpengaruh kepada murid strata X UPT SMK Negeri 1 Gowa.

c. Gemar membaca

Bentuk nilai karakter gemar membaca dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia, yaitu guru mengelaborasikan kepada siswa untuk mencari bentuk

teks yang berisi hasil observasi melalui media blogger atau web yang

menyediakan jurnal hasil observasi. Kemudian siswa mengamati dan

membaca teks hasil observasi tersebut dengan diberi durasi waktu yang

ditentukan lalu menginterpretasikan teks hasil observasi tersebut melalui

tayangan video. Melalui kegiatan tersebut dapat memetik dan menjadikan

Page 71: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

54

kebiasaan untuk dapat membaca buku dengan sesukanya, bukan hanya

sekedar membacanya saja akan tetap dapat menelaah bacaan tersebut. Oleh

karena itu dapat mengukut sejauh mana siswa memiliki kegemeran membaca

dan adanya pengaruh penerapan pelatihan tabiat berkenaan hasil belajar

bidang bahasa Indonesia murid starata X UPT SMK Negeri 1 Gowa.

d. Disiplin

Bentuk nilai karakter disiplin dalam pembelajaran Bahasa Indonesia,

yaitu peserta didik mampu mengerjakan tugasnya dengan penuh ketelitian

serta dapat merampungkan tugasnya dan hadir dengan tepat waktu. Kemudian

peserta didik diajarkan terampil mengeksplanasi muatan manuskrip notula

komuditas penilikan beralaskan eksplanasi baik berupa oral maupun goresan

pena bersertakan pemberian penguatan untuk selalu menjaga kerapian pada

saat berakhir proses pembelajaran bahasa Indonesia. Melalui kegiatan yang

melatih sikap kedisiplinan partisipan ajar terdapat pengaruh penerapan

pelatihan tabiat mengenai produktivitas menuntut ilmu bidang bahasa

Indonesia murid strata X UPT SMK Negeri 1 Gowa.

e. Bersahabat komunikatif

Bentuk nilai karakter bersahabat komunikatif pada pembelajaran

Bahasa Indonesia, yakni partisipan didik berkerja bergandengan semacam

komunitas pelajar lalu memobilisasi evidensi, liputan, meneleaah literatur

virietas, stigma, peranan, lektur, berserta buah pikiran primer tiap alinea

lektur risa-lah kreatifitas riser melalui diskusi media whatsapp group kelas.

Kemudian murid mempresetasikan hasil kerjanya dan menarik kesimpulan

Page 72: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

55

dengan bahasa yang santun ketika berdisikusi dengan kelompok lain. Melalui

kegiatan tersebut ditemukan dampak implementasi penggodokan karakter

berkenaan produktivitas menuntut ilmu bidang bahasa Indonesia siswa kelas

X UPT SMK Negeri 1 Gowa. Kemudian mampu menerapkan nilai karakter

bersahabat komunikatif melalui aktivitasasi sewaktu-waktu pelajar.

2. Hasil belajar pelajaran bahasa Indonesia

Informasi tentang konsekuensi pendedehan bahasa indonesia bagi

pelajar strata X Usaha Perjalanan Wisata dipayungi melalui taksiran hasil tes

hari demi hari. Taraf yang dimanfaatkan merupakan insentif normal semester

ganjil tahun ajaran 2020/2021.

Bersendikan tabulasi 9, visibel terlampau baik sesungguhnya mean

= 98,56, mode = 104, tengah = 101, deviasi standar = 9,857, paling kecil =

78, dan terbesar = 116. Terjemahan prestise kecondongan nyaring dan rendah

prestise bagi elastis keluaran penggalian ilmu bidang bahasa Indonesia

ditentukan beralaskan model yang telah dirujuk pada tabulasi 9 sebelumnya.

elastisasi penyebaran kecondongan keluaran penggalian ilmu bidang bahasa

Indonesia

tertampak

pada

tabulasi 10

laksana

selanjutnya:

Tabulasi 10.

Distribusi

Page 73: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

56

kecondongan elastis keluaran menuntut ilmu bidang studi bahasa Indonesia.

Fleksibilitas distribusi kecondongan statistika variabel keluaran

menggali ilmu yang disajikan pada gambar 4. Diilustasikan melalui diagram

pie cart sebagai berikut:

Gambar 4. Grafik pie cart keluaran menggali ilmu bidang studi bahasa

Indonesia

Bersendikan tabulasi 10 bersertakan ilustrasisme 4 diperjelas jikalu

pelajar strata X Usaha Perjalanan Wisata UPT SMK Negeri 1 Gowa tahun

akademik 2020/2021 memanyung keluaran penuntut ilmuan bidang bahasa

Page 74: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

57

Indonesia begitu terlampau baik dominan 35%, partisipan ajar mengantongi

hasilan menimbah ilmu bidang bahasa Indonesia begitu dominan sebesar

14,71 %, partisipan didik menyandang hasilan menimbah ilmu bahasa

Indonesia begitu memadai 5,88%, murid memegang pengeluaran menutut

ilmu bidang bahasa Indonesia minim 0,0%, sementara partisipan didik

memegang pengeluaran mencari ilmu bidang bahasa Indonesia abnormal

menyandang 0%.

3. Hasil analisis data

a. Tes ketentuan penjabaran

Praawal meratifikasi penjajalan asumsi, mula-mulanya

melangsungkan penjajalan penyelidikan. Tes akan memerlukan mengalingi

tes abnormalitas beserta tes kertas linier..

1) Tes abnormalan

Tes keganjilan bahan berusaha akan mengelih akankah distribusi

bahan itu wajar ataupun tak wajar. Tes keganjilan diukur menggunakan

software Windows versi SPSS 24.0 dengan menggunakan teknik analisis

Kolmogorov-Smimov. Jika p 0,05 (p kian banyak berawal 0,05) menjadi

dasar pemungutan dekrit yang diperlukan, alkisah keadaan itu sebenarnya

dinyatakan wajar. ilustrasi umum efek likelihood price (p) tiap-tiap luwes

beroleh memandangi kepada tabulasi 12 laksana selanjutnya:

Tabulasi 12. Rangkuman keluaran tes pengujian normalitas

No Variabel penelitian Notasi Probabilitas (sig) Keterangan

Page 75: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

58

1 Pendidikan karakter X 0.007 Normal

2 Hasill belajar Y 110 Normal

Beralaskan harga probabilitas pada tabulasi 12 di atas berhasi

dijangkau walhasil sebagai berikut:

a) Taraf signifikansi (p) variabel pendidikan karakter X ialah 0,007 ≥

0,05, bermakna evidensi distribusi normal.

b) Taraf signifikansi (p) variabel hasil belajar bidang studi bahasa

Indonesia (Y) ialah 110 ≥ 0,05, bermakna evidensi distribusi normal.

2) Tes liniertas

Tujuan tes linier ialah guna menoleh tersediah tiadanya afiliasi

linier jarak elastis otonomo X ataupun elastis terikat Y. Jika nilai

signifikansi varians dari linieritas kian kapital atas 0,05 alkisah elastis

otonom berserta elastis terikat dinyatakan linier. Tes linieritas ditentukan

melalui program SPSS 24.0 for Windows.

Tabulasi 13. Rangkuman keluaran pengetesan linieritas

Variabel Penelitian Signifikansi Keterangan

Pendidikan karakter

terhadap hasil belajar

0,885 Linier

Taksiran cerapan afiliasi berkenaan fleksibelitas pendedehan

personalitas X bersertakan keluaran mencari ilmu bidang bahasa Indonesia

Page 76: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

59

Y kian dominan berawal 0,05. Beralaskan tabulasi 13 sebelumnya,

sehingga asosiasi penyeling kedua elastis otonom serta elastis terkait

mampu menoleh menjelma linier.

b. Penjejalan hipotesis

Merumuskan hipotesis praduga sementara atau pertanyaan. Penting

kiranya menguji hipotesis secara empiris. Statistik Pengecekan hipotesis

memperlakukan sebagaimana memerlukan program SPSS versi 24.0 for

windows. Dalam penyelidikan interpretasi keluar tes ialah kendati

selanjutnya.:

Ho: Tak ditemukan efek implementasi penetaran personalitas akan

produktivitas menimbah ilmu bidang studi bahasa Indonesia murid

strata X kejuruan Usaha Perjalanan Wisata.

Ha: Terdapat efek implementas penetaran personalitas berkenaan

produktifitas menimbah ilmu bidang studi bahasa Indonesia pelajar

strata X kejuruan Usaha Perjalanan Wisata.

Tes tersebut memungkinkan penggunaan hipotesis program SPSS versi

24.0 untuk Windows. Beralaskan kupasan regresi bersahaja penyeling

fleksibelitas penetaran tabiat X atas fleksibelitas pengeluaran menuntut ilmu

bidang studi bahasa Indonesia pelajar strata X Usaha Perjalanan Wisata UPT

SMK Negeri 1 Gowa (Y). Temuan penjajalan andaian beroleh meninjau

tabulasi 14 kendati selanjutnya:

Page 77: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

60

Tabulasi 14 Rangkuman keluaran analisis regresi sederhana X terhadap Y

No Variabel Koefisien

1 Pendidikan Karakter X 6,15

2 Kostanta 69,363

3 R2 180

4 Fhitung 35,00

Pengujian hipotesis diperlakukan beralaskan bahan pada tabulasi 14

sebelumnya. Memeriksa teori ialah laksana selanjutnya:

1. Mencetuskan padanan baris regresi bersahaja

Bersendikan pengeluaran penyelidikan dirangkum pada tabulasi 14,

dapat dipahami bahwa dimungkinkan untuk membuat persamaan regresi

sederhana dengan menggunakan kadar konstanta (a) = 69,363 serta kadar

regresi (b) = 0,180. Padanan latar untuk regresi ialah kendati selanjutnya:

Y-a+b X

-69,363 + 0,180 X

Kondisi menunjukkan estimasi yang konsisten sebesar 69.363, artinya

apabila tak menuai peningkatan taraf pada pembelajaran tempramen X,

alkisah insentif hasil menuntut ilmu bidang bahasa Indonesia strata Y ialah

69.363. Koefisien relaps pada kondisi berbilang 0,180. Hal tersebut

mengekspos apabila peningkatan estimasi satu poin estimasi pelatihan

karakter maka insentif terhadap hasil belajar bahasa Indonesia kelas X Usaha

Page 78: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

61

Perjalanan Wisata UPT SMK Negeri 1 Gowa akan semakin meningkat.

dengan fokus 0,181.

2. Koefisien pemastian

Koefisien jaminan mengekspos derajat resolusi baris relaps. Bari-

barisan yang dimanfaatkan agar memperjelas ilustrasi konsekuensi

pembelajaran bahasa Indonesia bagi murid tingkat X Usaha Perjalanan

Wisata UPT SMK Negeri 1 Gowa (Y) yang disketsakan pada tabulasi 14

diketahui bahwa nilai estimasi R2 = 0.180 (18%). Estimasi R2 sebesar 18%

dengan metode penyesuaian pada variabel hasil belajar pelajaran bahasa

Indonesia penutut ilmu tingkat X Usaha Perjalanan Wisata UPT SMK Negeri

1 Gowa yang diusahakan pembelajaran karakter sebesar 18.0%.

c. Pemungutan ketetapan

Ketetapan persetujuan alias penerimaan Ha dan Ho diambil berupa

meanalogikan kepentingan dan kadar Ftabel beserta mengelih kadar

maknanya. Ha diperkenankan andaikan kadarr Fhitung ≥ taraf Ftabel alias

kadar maknanya ≤ 0,05. Ho dibenarkan andaikata kadar Fhitung ≤ taraf

Ftabel alias harkat maknanya ≥ 0,05. Taksiran Fhitung dikontraskan dan

poin Ftabel. poin tersebut ialah estimasi Ftabel 35,00 dengan menyedot

tingkat kepentingan 5% dan pembilang df 2 (besaran anasir - 2), dan df

pembilang = 33 (besaran informasi - jumlah faktor). Estimasi Fhitung 3,39

lebih penting daripada estimasi Ftabel 2,81 dan nilai kritisnya di bawah 0,05.

Melihat penjelasan di atas sangat mungkin ditolak Ho diberhentikan dan Ha

diakui, Pada akhirnya tersimpul imbas begitu sangat besar renggangan

Page 79: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

62

pendedehan tabiat berkenaan hasil menuntut ilmu bidang studi bahasa

Indonesia pelaar tingkat X Usaha Perjalanan Wisata UPT SMK Negeri 1

Gowa.

B. Pembahasan

Dilihat dari uji yang dibimbing oleh pencipta, diketahui bahwa pelatihan

karakter telah diaktualisasikan di UPT SMK Negeri 1 Gowa. Status tenaga

pendidik bahasa Indonesia dalam mengajar di kelas X Usaha Perjalanan Wisata

juga sangat dapat diterima, mengingat seperti yang diperkirakan dalam RPP

penyuluh bahasa Indonesia, hingga saat ini tercatat penghargaan budi pekerti dan

pengajar UPT SMK Negeri 1 Gowa hingga meningkatkan dalam

mengaktualisasikan pelatihan karakter selama siklus pembelajaran berani.

Kemudian guru bahasa Indonesia juga selalu mengajak dan merekonstruksikan

siswa bersikap professional menerapkan pelatihan tabiat terhadap lingkungan

siswa kelas X kejuruan Usaha Perjalanan Wisata. Di dalam lingkungan sekolah

siswa juga sudah menetaati tata tertib yang ada di sekolah UPT SMK Negeri 1

Gowa sebelum pandemi COVID 19, yang berlandaskan visi mis sekolah UPT

SMK Negeri 1 Gowa.

Sesuai dengan pelatihan karakter Williams dan Schaps menyatakan

penting untuk upaya melantaskan kepada staf persekolahan, justru melangsungkan

beriringan bersama wali, penjaga gerbang beserta individu jaringan agar

mendukung buah hati serta taruna menjelma alias mengantongi kepribadia yang

penuh perhatian, keras keras dan mampu.

Page 80: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

63

Penggunaan pelatihan tabiat dalam eksplorasi bebas berwadahi bagaikan

fleksibelitas. Estimasi guna faktor pelatihan tempramen bergantung kepada

petunjuk melalui estetika kepribadian. Informasi tentang penggembelangan

kepribadian diperoleh melalui bermacam-macam informasi yang menggunakan

perangkat seperti survei, persepsi, interviuw, pengarsipan. Pengambilan data

dilakukan pada 15 Agustus hingga 15 September 2020 di UPT SMK Negeri 1

Gowa. Instrumen ragam informasi adalah survei, pertemuan, pertanyaan ini berisi

pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk ditanggapi atau diisi seperti yang

ditunjukkan oleh pedoman untuk melengkapi polling.

Setelah mengarahkan pemeriksaan dan penanganan informasi hasil

survey yang kreatornya disebarkan kepada murid tingkat X Jurusan Usaha

Perjalanan Wisata UPT SMK Negeri 1 Gowa dengan jumlah 35 murid guna

menjawab definisi masalah dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil pengujian

informasi, disadari bahwa uji teori mengeksposkan sesungguhnya ada effectivitas

penerapan pelatihan budi pekerti berkenaan pengeluaran menimbah ilmu bahasa

Indonesia murid tingkat X Usaha Perjalanan Wisata UPT SMK Negeri 1 Gowa..

Langkah penanganan informasi dalam investigasi ini diselesaikan melalui

menunggangi adaptasi program SPSS 24.0 for windows. Penanganan informasi

diharapkan mampu menguji spekulasi. Penyusunan informasi dalam investigasi

ini mencakup pemeriksaan yang menjelaskan dan pemeriksaan kekambuhan.

Ujian yang tepat diarahkan untuk menggambarkan pelatihan karakter berdasarkan

informasi yang didapat. Ujian kambuh digunakan untuk melihat dan tiadanya

effektivitas pemanfaatan pelatihan budi pekerti sehubungan pengeluaran

Page 81: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

64

menimbah ilmu bidang studi bahasa Indonesia murid tingkat X Usaha Perjalanan

Wisata UPT SMK Negeri 1 Gowa yang memanfaatkan benih langsung penelitian

kambuh.

Beralaskan pengujian informasi yang didapat, termuat effektivitas

pemanfaatan pembelajaran karakter sehubungan hasil menimbah ilmu bidang

studi bahasa Indonesia pelajar tingkat X UPT Usaha Perjalanan Wisata SMK

Negeri 1 Gowa dengan Fhitung 2,81 dan Ftabel 35,00 dengan tingkat sentralitas

0,000 di bawah 0,05. Bermula keluaran uji kambuh tersingkap sesungguhnya

diperoleh effectivitas penerapan pelatihan budi pekerti berkenaan hasil menimbah

ilmu pelajar tingkat X Usaha Perjalanan Wisata UPT SMK Negeri 1 Gowa

sebesar 35%. Ini menunjukkan 65% faktor yang berbeda.

Pada pembahasan di atas, cenderung diabaikan bahwa effektivitas

pembelajaran karakter (X) terhadap hasil menimbah ilmu bidang studi bahasa

Indonesia (Y) murid tingkat X Usaha Perjalan Wisata yakni 35% Semakin tinggi

dampak pelatihan budi pekerti maka akan berpengaruh. Hasil belajar bahasa

Indonesia murid tingkat X usaha perjalanan wisata UPT SMK Negeri 1 Gowa.

Memperhatikan bahwa hingga saat ini masih terdapat 65% faktor berbeda yang

dapat mempengaruhi hasil belajar bidang studi bahasa Indonesia pelajar tingkat X

Usaha Perjalan Wisata. Tentunya ini ialah proposal untuk spesialis berikutnya

jikalu penyelidikan melakukan eksplorasi dengan topik yang belum diidentikkan

dengan pelatihan karakter pada hasil pembelajaran.

Bercermin kepada stigma Abdurrahman menguraikan sebetulnya

pengeluaran menimbah ilmu ialah kapabilitas termuat guna selepas memintasi

Page 82: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

65

aktivitas menuntut ilmu, menurutnya pun kanak-kanak begitu berjaya ketika

menimbah ilmu, yakni berjaya meraup Haluan-haluan penataran alias intensi

menginstruksionalkan.

Senada serupa perihal tersebut menurut Slameto, semampai sedikitnya

artifisial menuntut ilmu pelajar diimbasih berbagai effektivitas-effektivitas yang

terwujud, berupa berciri-ciri internalisasi maupun eksternalisasi. Dampak-dampak

selanjutnya sungguh mendampakki daya perangkuhan pengeluaran menggali ilmu

pelajar beserta boleh memanggul terselenggarannya aktivitas operasional

penataran, sampai-sampao menerima ketercapaian sasaran penataran.

Bersendikan pemaparan sebelumnya peneliti pun menemukan hal

berbeda mengenai effektivitas penerapan bimbingan temperamen bagi

pengeluaran penutut ilmuan pelajaran murid tingkat X kejuruan Usaha Perjalanan

Wisata, yakni widyaiswara bahasa Indonesia mampu mengaplisikan pelatihan

budi pekerti lewat pembelajaran daring beserta kreatifitasnya dan murid pun

menemukan timbal balik sejak hasil pengaplikasian implementasi pelatihan budi

pekerti tersebut. Mengingat murid starata X kejuruan Usaha Perjalanan Wisata

baru saja memasuki dan mengidap domain sekolah maupun implementasian

pelatihan budi pekerti yang telah beroperasional sejak lama di sekolah UPT SMK

Negeri 1 Gowa. Sementara itu ditengah-tengah pandemi COVID 19 melanda,

peran pamong sangat dibutuhkan guna mengakomodir murid tingkat X kejuruan

Usaha Perjalanan Wisata sebagai perantara terkait pengimplementasian penataran

budi pekerti melalui aktivitas penataran bahasa Indonesia secara daring.

Kemudian daripada daya serta pengkaloborasian pelajar dan guru tutor kuasa

Page 83: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

66

mengendalikan pengimplementasian pendedahan budi pekerti dengan berbagai

pengaruh peubah berbeda yang mampu mempenagruhi internalisasi dan

eksternalisasi pelajar tersebut.

Page 84: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

67

67

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Sehubungan dengan riset kemudian berakhir menyelesaikan di UPT SMK

Negeri 1 Gowa tentang “Pengaruh Penerapan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil

Bahasa Indonesia Strata X UPT SMK Negeri 1 Gowa”, rekaan eksplorasi

menunjukkan bahwa ada dampak antara pembelajaran karakter mengenai

penghasilan menggali ilmu bidang studi bahasa Indonesia pelajar tingkat X

berbilang 0,35 kemudian kian menonjol mulai 0,05. Hal ini mengunjukkan

sesungguhnya tingkat pengaruh 35% beserta 65% dengan berbagai elemen

mendampakki. Sehingga sangat dapat disadari bahwasanya Ho diberhentikan dan

Ha yang berimplikasi pada adanya effektivitasasi pemasangan karakter berkenaan

penghasilan menggali ilmu bidang studi bahasa Indonesia murid bertingkat X

UPT SMK Negeri 1 Gowa.

B. Saran

1. Lembaga sekolah secara serius memberikan arahan kepada instruktur

untuk meningkatkan kemampuan mengaplikasikan pelatihan karakter ke

dalam latihan mendidik dan pembelajaran. Penting untuk mendapatkan

contoh yang baik dari instruktur, sehingga siswa tidak langsung

memikirkan dan memastikan hal-hal bermanfaat yang diselesaikan oleh

pengajar.

Page 85: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

68

2. Ilmuwan tambahan, dapat membangun cakupan pemeriksaan yang lebih

luas, misalnya memperluas jumlah populasi dan uji eksplorasi dan dapat

mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan subjek untuk melengkapi

jajak pendapat sehingga subjek dalam jawaban yang sesuai benar-benar

mengoordinasikan apa yang membuat sebuah perbedaan.

3. Pelajar diharapkan mampu menumbuhkan sikap/karakter tidak sepenuhnya

diharapkan kepada tanggung jawab sekolah melainkan perlu dibiasakan

untuk mandiri mengenai menancapkan poin-poin karakteristik sesuai

kebijakan norma yang berlaku pilar nilai karakter Kemendiknas dan

mampu mensosialisasikan ke masyarakat lingkungan.

Page 86: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

69

69

DAFTAR PUSTAKA

Alimin Arip. 2014. Pengaruh Pendidikan Karakter terhadap Prestasi Belajar

Mata pelajaran Produktif Siswa Kompetensi Keahlian Teknik

Elektronika Industri SMK N 1 Losarang Kabupaten Indramayu.

Skripsi. Metrto Lampung: Program Studi Pendidikan Teknik Elektro.

(Online). http://eprints.uny.ac.id/25970/. Diakses 21 Januari 2020.

Anonim. 2013. Kemerosotan Moral Melanda Pemuda. Jurnal. (Online). Diakses

19 Januari 2020.

http://www.jogjakota.go.id/index/extra/extra.detail/1713.html.

________. 2013. Pidato Presiden dalam Rangka Puncak Peringatan Hari

Pendidikan Nasional dan hari Kebangkitan Nasional, Jurnal. Diakses

19 Januari 2020.

http://www.presidenri.go.id/index.php/pidato/2011/05/20/1640.html.

Azzet, Akhmad Muhaimin. 2011. Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia.

Yogyakartaa: Ar-Ruzz Media. (Online). Diakses 19 Januari 2020.

https://www.worldcat.org/title/urgensi-pendidikan-karakter-di-

indonesia-revitalisasi-pendidikan-karakter-terhadap-keberhasilan-

belajar-dan-kemajuan-bangsa/oclc/752232109

Asmani. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah.

Yogyakarta:Diva Press. Online. Diakses, 19 Januari 2020.

http://library.fip.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=5062

Duwi Priyatno. 2012. Belajar cepat Olah Data Statistik dengan SPPS.

Yogyakarta: Andi. (Online). Diakses, 20 April 2020.

https://onesearch.id/Author/Home?author=Priyatno%2C+Duwi

Djemari Mardapi. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.

Yogyakarta: Mitra Cendikia. (Online). Diakses, 13 Januari 2020.

https://scholar.google.co.id/citations?user=nEtsTFwAAAAJ&hl=en

Page 87: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

70

Freddy Sweet & David Elkind. 2004. Pendidikan Karakter. Jurnal. (Online).

http://jualbeliforum.com/pendidikan/215357. Diakses 18 Januari

2020.

Fittri Agus Zainul. 2012. Pendidikan Karakter. Jogja. Arruz Media. (Online).

Diakses, 14 Januari 2020.

https://scholar.google.co.id/citations?user=2S-qAywAAAAJ&hl=id

Faizah. 2010. Konsep The Whole Lenguage. Bandung. (Online). Diakses, 14

Januari 2020. http://eprints.unram.ac.id/9873/1/YAULI%20ADNI.pdf

Hariyadi Sarjono & Winda Julianita. 2011. SPSS vs LISREL Sebuah Pengantar

Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat. (Online). 14 Januari

2020. https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/14866/spss-

vs-lisrel-sebuah-pengantar-aplikasi-untuk-riset.html

Kemendikbud. Dokumen Kurikulum 2013. Jurnal. Diakses 19 Januari 2020.

http://muna.staff.stainsalatiga.ac.id/documen-kurikulum-2013.pdf.

Kilpatrick William. 2013. Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik

Siswa menjadi Pintar dan Baik. Bandung: Nusa Media. Online.

Diakses, 19 Januari 2020.

https://core.ac.uk/download/pdf/78025269.pdf

Kemendiknas BPPPKP. 2011. Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi

Pembelajaran Pembalajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk

Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Pengembangan

Pendidikan dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemendiknas. Jurnal.

Diakses 19 Januari 2020.

http://muna.staff.stainsalatiga.ac.id/documen-kurikulum-2013.pdf.

Kesuma, Dharma, dkk. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di

Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya. Online. Diakses, 19 Januari

2020.https://rosda.co.id/pendidikan-keguruan/476-pendidikan

karakter-kajian-teori-dan-praktik-di-sekolah.html

Kemendiknas RI. 2010. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta:

Puskurbuk. Jurnal. Diakses, 19 Januari 2020.

http://muna.staff.stainsalatiga.ac.id/documen-kurikulum-2013.pdf.

Page 88: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

71

Lickona Thomas. 2013. Educating for Character: How our School can Teach

Respect and Responsibility. New York. Bantam Books. Jurnal.

Diakses minggu, 22 Januari 2020.

https://www.amazon.com/Educating-Character-Schools-Respect-

Responsibility/dp/0553370529

Mulyani Aprilia. 2013. Pengaruh Pendidikan Karakter terhadap Hasil Belajar

Siswa dalam Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI Di SMA Negeri 1

Wanoayu Sidoarjo. Jurnal. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan

Sejarah. (Online). Diakses 15 Maret 2020.

http://eprints.uny.ac.id/30206.

Masnur Muslich. 2011. Pendidikan Karkater Menjawab Tantangan Krisis

Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara. (Online). Diakses 15 Maret

2020.http://library.um.ac.id/fre.contents/index.php/buku/detail/pendidi

kan-karakter-menjawab-tantangan-krisis-multidimensional-mansur

muslich-40567.html

Mulyono Abdurrahman. ___. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:

Rineka Cipta, 1999. (Online). Diakses 15 Maret 2020.

https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=91821

Riduwan. 2008. Rumus dan Data dalam Analisis Statiska. Bandung: Alfabeta.

(Online). Diakses 15 Maret 2020.

https://www.goodreads.com/book/show/18776682-rumus-dan-data-

dalam-analisis-statistika

Slemeto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta. Online. Diakses, 20 Januari 2020.

http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/buku/detail/belajar-

dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya-oleh-slameto-29615.html

Wahyuni. 2012. Pembentukan Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Nilai. Jurnal.

Online. Diakses, 20 Januari 2020.

https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/article/view/1452

Williiams & Schaps. 2004. Pendidikan Karakter. Online. Diakses, 18 Januari

2020. http://jualbeliforum.com/pendidikan/215357/.

Page 89: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

72

Yahya Khan. 2010. Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri. Yogyakarta:

Pelangi Publishing. Online. Diakses, 18 Januari 2020.

http://digilib.uin-suka.ac.id/23676/1/Model%20Pendi.pdf

Zuhri Syarifuddin Ahmad. 2017. Pengaruh Pendidikan Karakter terhadap Hasil

Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas XI

SMA Darrussy Syafa’ah Kota Sari Kecamatan Gajah Kabupaten

Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Metro

Lampung: Program Studi Pendidikan Agama Islam. Online. Diakses,

21 Januari 2020.

http://library.iaimnumetrolampung.ac.id/index.php?p=show_detail&id

=32129&keywords=

Zuriah. 2011. Pendidikan Moral dan Bude Pekerti dalam Prespektif Perubahan.

Jakarta: Bumi Aks. Online. Diakses, 18 Januari 2020.

http://library.fis.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=3451

Page 90: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

73

73

Page 91: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

LAMPIRAN

Page 92: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

72

Lampiran 1. Data Instrumen Angket

LAMPIRAN

Page 93: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

73

A. Identitas Responden

Nama Lengkap : MUH ALQADRI

Asal Sekolah : SMKN 1 GOWA

Kelas : X UPW

Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

Usia : 16 TAHUN

B. Petunjuk Pengisian Kuesioner

Page 94: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

74

1. Lengkapilah identitas anda sebelum mencermati pertanyaan.

2. Pertanyaan berjumlah 15 Butir.

3. Jawablah pertanyaan dengan sejujurnya sesuai dengan nurani anda.

4. Berikan simbol centang (√ ) pada kolom di samping kanan pertanyaan

yang telah disediakan jika anda telah mencermati pertanyaan tersebut.

Keterangan

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

KS : Kurang Setuju

TS : Tidak Setuju

5. Teliti kembali semua jawaban dan jangan sampai ada yang belum

terjawab (√ ).

6. Apabila keliru dalam jawab pertanyaan dikolom tabel, boleh memakai

aplikasi MS.Word(Laptop) ataupun WPS Office (Android) umtuk

mengoperasionalkannya

NO

PERNYATAAN Alternatif Jawaban

SS S KS TS

1 Saya selalu mengikuti setiap pelaksanaan

ritual agama yang saya anut

2 Selalu lupa bersalam dan mengucapkan salam

ketika bertemu dengan orang lain

3 Saya tidak berani melawan kedua orangtua

saya

Page 95: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

75

4 Saya berbohong dan mengatakan sesuatu tidak

sesuai dengan fakta

5 Saya tidak menyontek ketika sedang

menjawab soal ujian

6 Saya mengembalikan buku yang bukan milik

saya

7 Saya selalu membaca buku yang beredukasi

8 Malas menyempatkan waktu untuk beranjak

ke perpustakaan

9 Saya Gemar mengoleksi buku bacaan

10 Saya mengerjakan tugas dengan tepat waktu

11 Selalu melanggar tata tertib sekolah

12 Saya mengembalikan peralatan dengan ditata

rapi pada tempat

13 Selalu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang santun

14 Saya selalu berbicara dan kosentrasi / memusatkan perhatian pada pembicara dengan guru/teman

15 Menyukai jika diberi tugas kelompok oleh guru bidang studi bahaa Indonesia

Tabel Data Angket Responden

Responden X1 Total X2 Total X3 Total X4 Total X5 Total Y

1 3 3 4 10 3 2 3 8 2 3 2 7 2 4 2 8 2 1 6 78

2 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 3 10 3 3 3 9 3 3 9 104

Page 96: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

76

3 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 2 9 3 4 4 11 4 4 12 112

4 3 2 4 9 4 4 4 12 3 3 4 10 4 4 4 12 4 3 11 108

5 4 3 4 11 3 3 4 10 3 2 1 6 4 4 3 11 3 3 9 94

6 4 4 4 12 4 3 3 10 3 3 3 9 4 4 3 11 3 3 9 102

7 4 4 4 12 4 3 3 10 3 3 3 9 4 4 3 11 3 3 9 102

8 3 3 4 10 2 2 3 7 3 2 2 7 4 4 4 12 3 4 11 94

9 3 1 4 8 4 3 3 10 3 2 2 7 4 4 4 12 4 4 12 98

10 3 2 4 9 1 3 1 5 2 2 3 7 3 4 4 11 4 4 12 88

11 4 4 4 12 3 3 4 10 4 3 3 10 3 3 3 9 3 3 9 100

12 3 2 4 9 3 3 3 9 3 3 3 9 2 2 4 8 3 3 9 88

13 2 2 4 8 4 4 2 10 2 4 4 10 2 4 1 7 3 4 10 90

14 3 2 4 9 4 4 4 12 3 3 4 10 4 4 4 12 4 3 11 108

15 4 1 3 8 3 3 1 7 3 3 3 9 3 3 4 10 4 4 11 90

16 4 3 4 11 4 4 4 12 3 4 4 11 3 4 4 11 4 4 12 114

17 4 3 4 11 4 4 4 12 4 3 3 10 3 3 3 9 3 3 9 102

18 4 2 4 10 4 4 4 12 4 3 3 10 3 3 3 9 1 3 7 96

19 3 4 4 11 4 3 4 11 3 3 3 9 3 4 4 11 4 3 10 104

20 4 1 4 9 4 3 3 10 3 4 3 10 4 4 3 11 3 3 9 98

21 3 4 4 11 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 4 12 4 4 12 116

22 3 2 4 9 4 4 4 12 3 3 4 10 4 4 4 12 4 3 11 108

23 2 3 4 9 4 4 3 11 2 4 4 10 4 4 3 11 3 4 10 102

24 4 3 3 10 3 2 2 7 2 2 2 6 2 2 3 7 3 3 9 78

25 4 3 4 11 3 3 3 9 3 3 3 9 2 3 3 8 3 2 7 88

26 4 2 4 10 4 3 3 10 2 2 2 6 3 3 3 9 3 3 8 86

27 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 9 90

28 1 1 4 6 4 4 4 12 4 4 4 12 3 4 4 11 4 3 11 104

29 3 3 4 10 3 3 4 10 4 3 4 11 3 4 3 10 4 3 11 104

30 3 4 4 11 4 4 4 12 4 3 4 11 3 4 3 10 4 3 10 108

31 4 3 3 10 4 3 3 10 3 3 3 9 2 4 3 8 3 3 9 93

32 3 2 3 8 3 3 4 10 3 2 3 8 3 3 3 9 3 3 9 88

33 3 4 4 11 4 4 4 12 3 4 3 10 3 4 4 11 4 4 12 112

34 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 3 10 3 3 3 9 3 3 9 104

35 4 4 4 12 4 4 4 12 3 3 3 9 3 4 3 9 3 3 9 101

Keterangan:

Pendidikan Karakter (X)

X1 : Religius

Page 97: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

77

X2 : Jujur

X3 : Gemar Membaca

X4 : Disiplin

X5 : Bersahabat Komunikatif

Hasil Belajar (Y)

Hasil Uji Coba Data Angket Program SPSS Versi 24.0 for windows

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X1 95,21 98,896 -,156 ,847

V3 95,76 91,276 ,253 ,835

V4 94,71 94,032 ,431 ,832

Total 88,56 90,375 ,164 ,846

X2 95,00 89,879 ,508 ,826

V7 95,21 88,168 ,707 ,820

V8 95,21 87,017 ,595 ,821

Total 88,29 72,456 ,685 ,812

X3 95,44 89,527 ,552 ,824

V11 95,56 90,921 ,468 ,827

V12 95,53 90,863 ,396 ,829

Total 89,41 77,947 ,609 ,817

X4 95,41 90,250 ,481 ,826

V15 94,97 91,484 ,456 ,828

V16 95,24 91,458 ,400 ,829

Total 88,53 79,529 ,562 ,820

X5 95,24 90,367 ,487 ,826

V19 95,35 92,599 ,337 ,831

V20 95,26 91,049 ,523 ,827

Total 88,74 80,928 ,489 ,826

Lampiran 2. Hasil Analisis Deskripsi Program SPSS Versi 24.0 For Windows

Page 98: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

78

Page 99: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

79

,

Page 100: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

80

Page 101: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

81

Page 102: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

82

Page 103: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

83

Page 104: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

84

Page 105: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

85

Lampiran 3. RPP Guru Bahasa Indonesia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TAHUN PELAJARAN 2020/201

Nama Sekolah UPT SMK Negeri 1 Gowa

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia (Wajib)

Kelas/ semester X/Ganjil

Kompetensi Dasar 1.1 Mengindetifikasi laporan hasil observasi yang di

presentasikan dengan lisan dan tulis

1.2 Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi

berdasarkan interpretasi baik secara lisan maupun

tulis

Materi Pokok Teks Loporan Hasil Observasi

Alokasi Waktu 4JP

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran

discovery learning, peserta didik dapat mengidentifikasi laporan hasil

observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis serta terampil

menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi berdasarkan interpretasi baik

secara lisan maupun tulis dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan

komunikatif selama proses pembelajaran.

B. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan

Melalui media Whatsapp group kelas

1. Guru menyapa peserta didik dengan ucapan salam.

2. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa bersama sebelum mengawali

kegiatan pembelajaran.

3. Guru menginformasikan cara belajar di SMA.

Page 106: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

86

4. Peserta didik merespons pertanyaan dari guru berhubungan dengan

pembelajaran sebelumnya.

5. Peserta didik menyimak informasi dari guru tentang kompetensi dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan

sehari-hari.

6. Peserta didik merespons secara aktif informasi tentang hal yang akan

dipelajari termasuk metode dan media. Langkah pembelajaran, dan

penilaian pembelajaran.

Kegiatan Inti

7. Peserta didik mengamati tayangan video dan atau teks yang berisi hasil

observasi dan menjawab pertanyaan terkait hal-hal yang berhubungan

dengan isi dari tayangan video/teks laporan hasil observasi dan

menyimpulkannya.

8. Peserta didik mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan dari bahan

bacaan teks laporan hasil observasi.

9. Peserta didik berkerja sama dalam kelompok mengumpulkan

data/informasi dan membaca literatur mengenai jenis, isi, ciri, fungsi teks

dan gagasan utama setiap paragraf teks laporan hasil observasi.

10. Peserta didik mengolah data yang dihasilkan dari kegiatan pengumpulan

data.

11. Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya dan ditanggap oleh

kelompok lain. Selanjutnya memperbaiki hasil diskusinya

Page 107: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

87

12. Peserta didik menarik kesimpulan (ciri, fungsi, dan isi teks laporan hasil

observasi.

13. Guru bersama perserta didik dan menyimpulkan ciri, fungsi, dan isi teks

laporan hasil observasi

Kegiatan Penutup

14. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

15. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi tentang kegiatan

pembelajaran.

dengan memberikan pertanyaan seperti berikut :

a. Bagaimana kesan pembelajaran hari ini?

b. Apa manfaat pembelajaran hari ini?

16. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang aktif dan memberi

motivasi untuk yang lainnya.

17. Guru memberikan penguatan kepada peserta didik untuk tetap semangat

dan mengikuti pembelajaran.

18. Guru mengajak peserta didik berdoa untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran.

19. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

B. PENILIAN HASIL PEMBELAJARAN

1. Pengetahuan :

Tes tertulis bentuk uraian tentang mengidentifikasi teks laporan hasil

observasi.

2. Keterampilan

Page 108: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

88

Produk hasil menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi.

3. Sikap

Sikap rasa ingin tahu, tanggung jawab, komunikatif dalam pembelajaran

dan menyelesaikan tugas

4. Remedial

Dilakukan sebanyak dua kali dan apabila setelah dua kali tes

remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam

bentuk tugas tanpa tes tertulis.

5. Pengayaan

Peserta didik yang mencapai nilai >KKM diberikan pengetahuan

tambahan dalam cakupan KD atau menjadi tutor bagi peserta didik yang

belum mencapai KKM.

Mengetahui, Gowa, September 2020

Kepala UPT SMK Negeri 1 Gowa Guru Bahasa Indonesia,

Drs. Imanuddin Djaya, M.Pd. Hj. Subaedah, S.Pd.

NIP. 196611091994021001 NIP.197207162000122002

Page 109: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

89

Lampiran 1. Daftar Hadir dan Nilai Siswa Kelas X Usaha Perjalanan Wisata

Page 110: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

90

DAFTAR NILAI SEMESTER GANJIL

TAHUN AJARAN 2020/2021

Kelas X Usaha Perjalanan Wisata (UPW) KKM : 70

NO NIN NAMA SISWA L/P NH UTS UAS KET.

1 0049153023 PUTRI RAMADANI P 75 80 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

2 3058413297 YAHDI ZIRQA

RAHMAN

L 75 80 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

3 0053552237 ISTINAN SAPUTRI P 75 85 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

4 0053473102 INDRI ARSYAD P 75 80 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

5 0050918252 NURUL RESKI

AULIAH

P 75 80 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

6 0051478006 ZALSA BILA

NOVIANTY

P 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

7 0059308980 FADIA IZZA

AQILA

P 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

8 0051478000 DIEN FADHILA

FATIN P 75 80 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

9 0063209234 DIVA NADJWA

PUTRI

P 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

10 0050912762 MUH. IQBAL L 70 75 SEMUA

KD

BELUM

Page 111: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

91

TUNTAS

11 0063502410 SALMIA P 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

12 0051590975 DWI EKA PUTRI P 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

13 0046637671 MUH. ALWI ALIF L 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

14 0044715398 MUTIARA PUTRI P 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

15 0067505712 APRILIA PERTIWI P 75 80 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

16 0069327457 MUH ILHAM NUR

SAID

P 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

17 0051654822 FATIHATUL

HAMDI

L 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

18 0051473224 SUCI RAMADANI P 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

19 0043784790 MUH. AGUNG L 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

20 0052353363 NURANITA P 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

21 0050912745 MUH AL QADRI L 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

Page 112: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

92

22 0057744165 RISKA DWI SARI P 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

23 0054084860 IRMA SAFIRA P 75 80 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

24 0048278817 SAKIR L 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

25 3052382386 AULIYA

ADHYANINGTYAS

P 75 80 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

26 0034241918 KAMRIANI P 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

27 0057856651 LISDA P 75 80 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

28 0059298750 NUR MARDIAH

ABDULLAH

P 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

29 0052603469 MUHAMMAD ANAS NASRUDDIN

L 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

30 0060197765 YUSRIANI P 75 80 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

31 0046874631 RADIATUN MARDIAH

P 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

32 0051936305 SYAMSANY P 75 80 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

33 0060051626 MUH RAIDIL ANDRIAN

L 70 75 SEMUA

KD

Page 113: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

93

BELUM

TUNTAS

34 0058284042 ARINI SEPTIANI ANSAR

P 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

35 0058350043 NUR ANNISA P 70 75 SEMUA

KD

BELUM

TUNTAS

Jumlah Nilai Keseluruhan : - Gowa, September 2020

Nilai Rata-rata : 75 Guru Bahasa Indonesia,

Daya Serap : 50%

Target Kurikulum : 100%

LAKII-LAKI 9 Hj. Subaeda, S.Pd.

PEREMPUAN 26 NIP. 197207162000122002

JUMLAH SELURUHNYA 35

Page 114: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

94

Lampiran 2. Dokumentasi Nilai-nilai Karakter Siswa Kelas X Usaha

Perjalanan Wisata

1. Nilai Religius

Page 115: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

95

Page 116: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

96

2. Nilai karakter jujur

Page 117: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

97

3. Disiplin

Page 118: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

98

4. Gemar Membaca

5. Besahabat

komunikatif

Page 119: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

99

Lampiran 3. Dokumentasi Wawancara Kepala UPT SMK Negeri 1 Gowa dan

Guru Bahasa Indonesia

Page 120: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

100

Page 121: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

101

Page 122: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

102

Page 123: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

103

Page 124: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

104

Page 125: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

105

Page 126: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

106

Page 127: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

107

Lampiran 7. Surat Izin Penelitian

Page 128: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

108

Page 129: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

109

Page 130: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

110

Page 131: PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL

111

RIWAYAT HIDUP

Rahmatullah Rasyid lahir pada tanggal 02 Februari

1997 di Ujung Pandang Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.

Anak kedua dari tiga bersaudara yang merupakan buah cinta

dari pasangan ayahanda ABD. Rasyid B dan Riskayanti.

Mulai memasuki pendidikan formal di Sdi Tetebatu 1 dan

lulus pada tahun 2008. Kemudian melanjutkan sekolah

menengah pertama di SMP Negeri 1 Pallangga lulus pada

tahun 2011, setelah itu melanjutkan sekolah di sekolah

menengah atas di SMK Negeri 1 Gowa lulus pada tahun 2014. Kemudian pada

tahun 2016 melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar

jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu

pendidikan. Tahun 2020 penulis berhasil menyelesaikan program studi strata 1

(SI) dengan judul skripsi “Pengaruh Penerapan Pendidikan Karakter

Terhadap Hasil Belajar Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMK

Negeri 1 Gowa”.