pengaruh penerapan model discovery learning … · kehidupannya. maka dari itu, seorang guru harus...

109
i PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 68 CANGADI II KECAMATAN LILIRIAJA KABUPATEN SOPPENG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh Dwi Riski Oktaviani 105401114916 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 24-Mar-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

i

PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN

MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 68 CANGADI II

KECAMATAN LILIRIAJA KABUPATEN SOPPENG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Dwi Riski Oktaviani

105401114916

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

ii

Page 3: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

iii

Page 4: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

iv

Page 5: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

v

Page 6: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

vi

MOTO

Jika kau dihadapkan pada suatu pekerjaan yang sulit

Janganlah kau berhenti apalagi menyerah

Tetaplah Jalani dengan hati yang ikhlas

Karena sesungguhnya dibalik kesulitan pasti ada kemudahan

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada Ayahanda Zainuddin dan Ibunda

tercinta Hj.Hasanatang yang telah mencurahkan kasih sayang yang tulus,

yang selalu berdoa untuk keselamatan, yang mencintai dan menyayangiku

dengan sepenuh hati sehingga menjadi tumpuan bagiku untuk meraih

kesuksesan.

Serta Kakanda Siska Sulistiani, adinda Ariel Setia Andiva, serta

sahabat- sahabatku yang telah dengan

Ikhlas mendoakan dan mendukung saya mewujudkaan harapan dan

mimpi menjadi kenyataan.

Page 7: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

vii

ABSTRAK

DWI RISKI OKTAVIANI. 2020. Pengaruh Penerapan Model Discovery

Learning terhadap Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media Gambar

pada Siswa Kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten

Soppeng. Skripsi. Dibimbing oleh Haslinda dan II Tasrif Akib.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penerapan Model

Discovery Learning terhadap Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media

Gambar pada Siswa Kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja

Kabupaten Soppeng. Jenis penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimental

dengan rancangan penelitian One-group pretest-posttest design. Pengumpulan

data dengan menggunakan instrument tes hasil. Analisis data menggunakan

analisis statistik inferensial. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD

Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng yang berjumlah 10

orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model discovery learning

berpengaruh terhadap keterampilan menulis puisi menggunakan media gambar,

terlihat dari perbandingan antara nilai pretest dan posttest. Nilai rata- rata pre test

yang diperoleh sebesar 59, jumlah siswa yang mendapat nilai 70 ke atas hanya 4

orang, kriteria keberhasilan siswa hanya 40%. Sedangkan nilai rata-rata post test

yang diperoleh yaitu sebesar 77,5 jumlah siswa yang mendapat nilai 70 ke atas

ada 8 orang siswa, kriteria keberhasilan siswa mencapai 80%. Selain itu juga

digunakan perhitungan uji t-tes. Hasil penelitian diperoleh, tHitung= 7,552 dan

tTabel= 2,262 Maka tHitung ≥ tTabel atau 7,552 ≥ 2,262. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa penerapan model discovery learning menggunakan media gambar pada

siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II memiliki pengaruh terhadap

keterampilan menulis puisi.

Kata Kunci: Keterampilan Menulis Puisi, Model Discovery Learning, Media

Gambar

Page 8: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji dan syukur hanya milik Allah Swt, yang telah

memberi kekuatan dan kesehatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

selesai. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi tercinta,

Muhammad Swt, serta keluarganya yang suci, yang karenannya Allah Swt

menciptakan alam semesta ini.

Motivasi dari berbagai pihak yang sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini. Oleh karena segala rasa hormat, penulis mengucapakan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga utamanya kedua orang tua saya

Zainuddin dan Hj.Hasanatang, yang telah berjuang, berdoa, mengasuh,

membesarkan, mendidik dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu.

Ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya juga penulis sampaikan kepada

Dr. Haslinda, S,Pd., M.Pd. Pembimbing I dan Tasrif Akib, S.Pd., M.Pd.

Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan,

arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi

ini

Selanjutnya penulis ucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar Prof Dr. H. Ambo Asse, M.Ag yang telah

memfasilitasi penulis selama kuliah, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D Dekan

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian. Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd

Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas

Page 9: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

ix

Muhammadiyah Makassar yang selalu memberi motivasi selama proses

perkuliahan . Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar yang telah ikhlas mentrasnfer ilmunya kepada penulis.

Ucapan terima kasih kepada Hj. Hasrat, S.Pd. Kepala sekolah SD Negeri

68 Cangadi II. A.Hasnawati S.Pd, guru kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II, atas

segala bimbingan dan kerja sama selama penulis mengadakan penelitian. Bapak /

Ibu guru serta seluruh staf SD Negeri 68 Cangadi II yang telah memberikan

bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan penelitian. Siswa-siswi SD

Negeri 68 Cangadi II khususnya kelas IV atas kerjasamanya.

Rekan seperjuangan jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Angkatan

2016 terkhusus Kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar, terima kasih atas

kerjasama yang baik dan saling memberikan motivasi maupun semangat. Siska

Sulistiani, Ervi Febriyanti dan Jumardi Pratama, terima kasih telah memberikan

bantuan dan motivasi yang sangat berharga dalam menyelesaikan skipsi ini, baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Akhirnya, hanya kepada Allah Swt kita bermohon semoga. Semoga niat

baik dan suci serta usaha yang sungguh – sungguh mendapat ridha disisi – Nya.

Amin Ya Rabbal Alamin

Makassar , Agustus 2020

Penulis

Page 10: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................. iii

SURAT PERNYATAAN ................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ...................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................ viii

DAFTAR ISI ...................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A Kajian Pustaka

1. Penelitian yang relevan ...................................................... 8

2. Pembelajaran bahasa Indonesia di SD ................................. 9

3. Pengertian keterampilan menulis ....................................... 10

4. Tujuan menulis .................................................................. 12

5. Manfaat menulis ................................................................ 13

6. Langkah-langkah menulis .................................................. 14

7. Hakikat puisi ..................................................................... 15

Page 11: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

xi

8. Hakikat menulis puisi ......................................................... 19

9. Pengertian discovery learning ............................................ 21

10. Kelebihan dan kekurangan discovery learning ................... 21

11. Pengertian media gambar ................................................... 24

B. Kerangka Pikir ......................................................................... 25

C. Hipotesis .................................................................................. 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian ....................................................................... 27

B. Populasi dan sampel ............................................................... 28

C. Definisi operasional variabel ................................................... 30

D. Instrument penelitian ............................................................. 30

E. Teknik pengumpulan data ....................................................... 31

F. Teknik analisis data ................................................................. 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 35

B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 45

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................. 48

B. Saran ....................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 50

LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian ............................................................... 27

Tabel 3.2 Populasi ............................................................................ 29

Tabel 3.3 Sampel............................................................................... 29

Tabel 4.1 Distribusi Nilai Pretest ....................................................... 36

Tabel 4.2 Distibusi Nilai Posttest ....................................................... 39

Tabel 4.3 Daftar Nilai Pretest dan Posttest ......................................... 42

Page 13: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

xiii

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK

Gambar 2.1 Kerangka Pikir .............................................................. 26

Grafik 4.1 Grafik Pretest ................................................................ 37

Grafik 4.2 Grafik Posttest............................................................... 39

Page 14: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Lembar Observasi ............................................ 53

LAMPIRAN 2 RPP dan Materi Ajar ......................................... 54

LAMPIRAN 3 Soal Pretest ....................................................... 71

LAMPIRAN 4 Soal Posttest ...................................................... 75

LAMPIRAN 5 Nilai Pretest ....................................................... 79

LAMPIRAN 6 Nilai Posttest ..................................................... 80

LAMPIRAN 7 Distribusi Nilai Pretest dan Posttest ................... 81

LAMPIRAN 8 Cara Menentukan Harga Md .............................. 82

LAMPIRAN 9 Cara Menentukan Harga ∑ 𝑋2𝑑 ......................... 83

LAMPIRAN 10 Cara Menentukan t Hitung .................................... 84

LAMPIRAN 11 Tabel Distribusi T.............................................. 85

LAMPIRAN 12 Dokumentasi ..................................................... 86

LAMPIRAN 13 Kartu Kontrol Penelitian .................................... 91

LAMPIRAN 14 Surat Izin Penelitian .......................................... 92

LAMPIRAN 15 Riwayat Hidup .................................................. 94

Page 15: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 merupakan

usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara.

Sekolah merupakan lingkungan yang sengaja dibuat untuk membina anak-

anak ke arah tujuan tertentu, khususnya untuk mengembangkan kemampuan dan

keterampilan sebagai bekal di kemudian hari. Semua itu berlaku dalam semua

jenjang pendidikan, dari perguruan tinggi sampai sekolah dasar sekalipun,

termasuk SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupataen Soppeng.

Proses pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja

Kabupataen Soppeng menggunakan kurikulum 2013.

Di dalam kurikulum terdapat berbagai macam mata pelajaran, salah

satunya adalah bahasa Indonesia. Di dalam pembelajaran bahasa Indonesia,

komunikasi sangatlah penting.

Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan murid dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia baik secara

lisan maupun tulisan.

Page 16: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

2

Menurut Tarigan (Susanto, 2013: 247) menulis merupakan suatu kegiatan

yang produktif dan efektif. Menulis dengan tulisan yang baik,menarik, itu tidak

mudah karena diperlukan kebiasaan melakukan latihan dan praktik menulis.

Sejalan dengan itu, menurut Dalman ( 2015 : 3) mengungkapkan bahwa menulis

adalah suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara

tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya.

Sedangkan .

Pada hakikatnya pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk

mempertajam kepekaan perasaan siswa. Guru diharapkan dapat memotivasi siswa

agar dapat meningkatkan minat baca terhadap karya sastra, karena dengan

mempelajari sastra, siswa diharapkan dapat menarik berbagai manfaat dari

kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk

memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan kematangan jiwanya.

Berbagai upaya dapat dilakukan dengan memberikan tugas untuk membuat karya

sastra, yaitu menulis puisi.

Puisi adalah karangan yang terikat. Artinya puisi terikat oleh aturan-aturan

yang ketat. Tarigan ( 2013 : 22) menulis adalah suatu kegiatan menurunkan atau

melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapa membaca lamabang-lambang

tersebut. Pada penguasaan keterampilan menulis, diharapkan siswa dapat

mengungkapkan pikiran dan perasaan yang dimilikinya setelah menjalani proses

pembelajaran dalam berbagai tulisan.

Page 17: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

3

Menurut Nurgiyantoro (2016: 312) puisi anak sudah banyak ditemukan ,

kesederhanaan puisi harus menjadi perhatian tersendiri, dan kadang keindahan

sebuah puisi justru terletak pada kesederhanaannya. Selanjutnya Nurgiyantoro

(2006: 313-314) mengungkapkan bahwa dalam puisi anak intensitas keluasan

makna belum seluas puisi dewasa, karena daya jangkau imajinasi anak dalam hal

pemaknaan puisi masih terbatas. Puisi anak juga memiliki karakteristik yang

identik dengan sastra anak yaitu pengungkapan sesuatu dari kacamata anak.

Menulis puisi perlu dikenalkan kepada siswa sejak di sekolah dasar,

sehingga siswa mempunyai kemampuan untuk mengapresiasikan puisi dengan

baik. Mengapresiasikan sebuah puisi bukan hanya ditujukan untuk penghayatan

dan pemahaman puisi, melainkan berpengaruh mempertajam terhadap kepekaan

perasaan, penalaran, serta kepekaan anak terhadap masalah kemanusiaan.

Kemampuan tersebut ditentukan oleh beberapa faktor penting dalam proses

pembelajaran menulis puisi. Selain penerapan model, metode dan strategi serta

media yang tepat, serta yang sangat menentukan adalah peranan guru dalam

proses pembelajaran.

Saat menulis puisi, siswa dapat mengapresiasikan gagasan, perasaan, serta

pengalamannya secara puitis. Guru dapat membantu serta membimbing siswa

untuk memunculkan dan mengembangkan suatu gagasan, lalu mengorganisasikan

menjadi puisi sederhana. Dengan demikian, menulis puisi memerlukan beberapa

kemampuan, misalnya kemampuan memunculkan suatu gagasan, kemampuan

mengembangkan gagasan, mengembangkan kemampuan dalam pemilihan kata,

serta mengkoorganisasikannya menjadi puisi yang bermakna.

Page 18: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

4

Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan guru kelas pada tanggal 28 Juli 2020 pada pembelajaran bahasa Indonesia

pada SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng kelas IV,

peneliti memperoleh gambaran bahwa kondisi siswa pada saat proses

pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung dapat diketahui bahwa hasil puisi

bebas siswa masih mendapat nilai di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yakni 70. Nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa dalam pembelajaran

menulis puisi hanya 59,00. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya

rendahnya kemampuan menulis puisi, sehingga siswa membutuhkan waktu yang

cukup lama melebihi jam pelajaran bahasa Indonesia, sehingga tugas menulis

puisi dijadikan PR atau pekerjaan rumah. Selain itu, dalam pembelajaran menulis

puisi, guru masih belum menggunakan model yang inovatif dalam pembelajaran.

Bahkan di dalam memberikan materi, guru tidak memberikan contoh

menulis puisi atau guru tidak pernah menunjukkan hasil karya puisinya kepada

siswa. Guru hanya menggunakan sebagian besar waktunya untuk menjelaskan

teori menulis puisi. Pada pembelajaran puisi di sini, guru hanya meminta siswa

untuk menuliskan puisi dengan cara mengkhayal. Bahkan siswa tidak

diperlihatkan dengan objeknya secara langsung. Hal ini dapat menyebabkan siswa

mengalami kesulitan dan bingung saat merangkai suatu kata-kata dalam menulis

puisi.

Salah satu penunjang keberhasilan dalam pembelajaran menulis puisi

adalah pemilihan model dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

siswa. Guru perlu berinovasi mengembangkan model pembelajaran yang lebih

Page 19: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

5

menarik siswa dalam pembelajaran, serta memanfaatkan media yang jauh lebih

modern dan memudahkan guru dan siswa dalam belajar. Penggunaan model

pembelajaran dan media yang kreatif guru dapat menciptakan proses belajar yang

menyenangkan sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa, peneliti mengajukan

mengenai model yang tepat dan media untuk memudahkan siswa dalam menulis

puisi, melalui Model Discovery Learning dan Media Gambar untuk mengatasi

permasalahan pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia di SD Negeri 68

Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng. Penerapan model Discovery

Learning dan penggunaan media gambar dapat menarik dan mengarahkan

perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan

makna visual yang ditampilkan. Media gambar diharapkan agar siswa dapat

mengikuti proses belajar dengan antusias sehingga dapat meningkatkan partisipasi

dan hasil belajar siswa.

Berdasarkan yang telah diuraikan di atas, maka penulis merasa tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Penerapan Model

Discovery Learning terhadap Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan

Media Gambar pada Siswa Kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan

Liliriaja Kabupaten Soppeng “

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut: “Bagaimanakah pengaruh penerapan model discovery

learning terhadap keterampilan menulis puisi menggunakan media gambar pada

Page 20: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

6

siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten

Soppeng”?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh penerapan model discovery learning terhadap keterampilan menulis

puisi menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II

Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng.

D. Manfaat Penelitian

Secara umum diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi peserta

didik, pendidik, dan lembaga pendidikan dalam meningkatkan kualitas

pendidikan.

1. Manfaat Teoretis.

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran terkait penerapan model dan penggunaan media yang tepat

terhadap keterampilan menulis puisi dan mengembangkan media pembelajaran

sastra terkait menulis puisi, sehingga dapat memperbanyak interaksi dalam proses

belajar mengajar melalui latihan dan praktik dengan media yang tepat sehingga

mempengaruhi tingkat keteramppilan menulis puisi siswa.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis. Manfaat yang diharapkan dari hasil peneliti ini, yaitu:

a. Bagi Siswa, sebagai masukan bagi siswa untuk meningkatkan minat

belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

Page 21: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

7

b. Bagi Guru, sebagai bahan masukan dalam menentukan model

pembelajaran dan media pembelajaran agar dapat menciptakan proses

pembelajaran yang efektif dan efisien.

c. Bagi Sekolah, sebagai masukan dalam rangka meningkatkan dan

memperbaiki mutu sekolah melalui peningkatan mutu pembelajaran

terutama pembelajaran bahasa Indonesia.

Page 22: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Prayogo pada tahun 2019 yang berjudul “

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Menulis Puisi Tema 6 Cita-

citaku melalui Metode Discovery Learning dan Media Gambar Pada Siswa Kelas

IV B MI Miftahun Najhin Kauman Lor Tahun Pelajaran 2018/2019. Hasil

penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan yang pra siklus 61,11 kemudian

pada siklus I menjadi 68,89 dan pada siklus II menjadi 727,22. Perbedaan

penelitian ini adalah Prayogo menggunakan jenis penelitian PTK sedangkan

penulis menggunakan jenis penelitian eksperimen. Adapun persamaannya yaitu

sama-sama membahas tentang menulis puisi.

Penelitian yang dilakukan oleh Cahyani, mahasiswa Universitas Negeri

Surabaya pada tahun 2018 yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Gambar

terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN Candipari 1 Sidoarjo”.

Hasil penelitiannya menunjukkan mengalami peningkatan karena digunakannya

media gambar.Nilai rata-rata kelas menulis puisi awalnya 65,4 meningkat menjadi

90,6 pada kelas eksperimen.Adapun persamaan pada penelitian ini adalah

keduanya menggunakan media gambar dalam penulisan puisi.

Wahyudi melakukan penelitian pada tahun 2016 yang berjudul

“Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media Gambar Pada

Siswa Kelas V SD Negeri Suryodiningratan 2”.Hasil penelitiannya menunjukkan

Page 23: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

9

adanya peningkatan keterampilan menulis puisi dengan nilai rata-rata awal 68,8

menjadi 69.3 dengan kategori cukup. Pebedaan penelitian ini adalah Wahyudi

menggunakan teknik penelitian PTK sedangkan penulis menggunakan teknik

penelitian eksperimen.Adapun persamaannya yaitu keduanya menggunakan

media gambar dalam pembelajaran menulis puisi.

Lutvia melakukan penelitian pada tahun 2019 yang berjudul “Aktifitas

Belajara Siswa Pada Pembelajaran Metode Discovery Inquiry Berbantuan Mind

Mapping Di SD”. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan aktivitas

belajar siswa dengan nilai rata-rata dari 65,28 menjadi 81,3. Perbedaan penelitian

ini adalah Lutvia menilai aktivitas belajar siswa sedangkan penulis melakukan

penelitian tentang keterampilan menulis. Adapun persamaan dari penelitian ini

adalah keduanya menggunakan discovery.

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Pembelajaran bahasa Indonesia disuguhkan pada peserta didik bertujuan

untuk melatih peserta didik terampil berbahasa dengan menuangkan ide dan

gagasannya secara kreatif dan kritis. Untuk mengimplementasikan tujuan mata

pelajaran bahasa indonesia maka pembelajaran bahasa indonesia dalam kurikulum

2013 disajikan dengan menggunakan pendekatan berbasis teks. Teks dapat berupa

teks tertulis maupun teks lisan.

Bahasa Indonesia merupakan materi penting yang diajarkan di SD, karena

bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting dalam

kehidupan sehari-hari. Pembelajaran bahasa Indonesia di SD sebagai wadah untuk

mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa sesuai dengan

Page 24: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

10

fungsi bahasa itu, terutama sebagai alat komunikasi. Pembelajaran bahasa

Indonesia di SD adalah siswa dituntut untuk memahami bahasa Indonesia dari

segi bentuk makna, dan fungsi serta menggunakan dengan tepat, kreatif untuk

bermacam-macam tujuan, keperluan dan keadaan Depdiknas (Ngalimun,

2014:67). Selanjutnya menurutut Mulyasa (Ikhwantoro, 2013 : 27)

mengemukakan pembelajaran bahasa indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan

baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi

terhadap hasil karya kesastraan rakyat Indonesia.

Alfulaila (2014 : 9) mengemukakan bahwa di sekolah dasar, pembelajaran

bahasa dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa mengapresiasikan

karya sastra. Bahasa Indonesia merupakan materi penting yang diajarkan di SD

yang bertujuan agar siswa memiliki kemampuan berbahasa sesuai dengan situasi

dan serta tingkat pengalaman siswa sekolah dasar.

Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa indonesia di SD

siswa dituntut untuk memahami bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan

baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis agar siswa memiliki kemampuan

berbahasa sesuai dengan situasi dan serta tingkat pengalaman siswa sekolah dasar.

3. Pengertian Keterampilan Menulis

Keterampilan berbahasa memiliki empat unsur pendukung yani

keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,keterampilan berbicara dan

keterampilan menulis. Pada penelitian ini yang dibahas adalah mengenai

keterampilan menulis. Keterampilan seseorang dalam melakukan sesuatu

Page 25: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

11

berkaitan dengan daya atau kemampuan yang dimiliki serta akan memberikan

manfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.

Mulyati (2015) mengemukakan bahwa menulis merupakan suatu

keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak

langsung, tidak secara atatap muka. Sejalan dengan Jauhari (2013:24) yang

mengatakan bahwa menulis adalah pengungkapan ide ,gagasan,pikiran, dan

pengetahuan seseorang yang diwujudkan dengan lambang-lambang fonem yang

diberikan. Selanjutnya, Wiyanto (Munirah, 2015 : 2) menjelaskan bahwa menulis

adalah melahirkan atau mengungkapkan pikiran atau perasaan melalui suatu

lambang (tulisan).

Rusyana (Susanto, 2013 : 247) menulis adalah kemampuan menggunakan

pola-pola bahasa dan penyampaiannya dan penyampaiannya secara tertulis untuk

mengungkapkan gasan atau pesan. Dan menurut Kusumaningsih (2013) menulis

adalah menyampaikan sesuatu menggunakan bahasa tulisan, dengan maksud dan

pertimbangan tertentu untuk mencapai sesuatu yang dikehendaki. Menurut

Pranowo (2014 : 225) Keterampilan menulis merupakan kemampuan merupakan

mengungkapkan gagasan menggunakan bahasa tulis serta materi yang harus

diajarkan diajarkan mencakup menulis dengan topik tertentu yang menarik.

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan

menulis merupakan kemampuan seseorang dalam mengungkapkan gagasan

menggunakan bahasa tulisan.

Dalam pembelajaran bahasa kemampuan menulis memiliki arti penting.

Pertama, menulis dalam arti mengekspresikan pikiran dan perasaan dalam bahasa

Page 26: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

12

tulisan. Kedua, menulis dalam arti melahirkan bunyi-bunyi bahasa, ucapan-

ucapan dalam bentuk tulisan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, menulis

adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat)

dengan tulisan.

4. Tujuan Menulis

Setiap tulisan memiliki beberapa tujuan, antara lain untuk

memberitahukan atau menginformasikan, menghibur, meyakinkan, dan

mengungkapkan perasaan atau emosi. Selain itu penulis pun memiliki tujuan

tertentu atas apa yang ditulisnya.

Menurut D’Angelo (dalam Tarigan 2008), tujuan menulis adalah

memproyeksikan sesuatu mengenai diri seseorang

Tujuan menulis. untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan sebagian

besar tugas-tugas yang diberikan di sekolah dengan harapan melatih keterampilan

berbahasa dengan baik secara umum, tujuan orang menulis menurut Dalman

(2015 : 13) diantaranya

a. Tujuan Penugasan

Kegiatan menulis bagi para pelajar, menulis bertujuan untuk memenuhi tugas

yang diberikan oleh guru atau sebuah lembaga. Bentuk tulisan ini biasanya berupa

makalah, laporan ataupun karangan bebas.

b. Tujuan estetis

Tujuan menulis bagis sastrawan, kegiatan menulis bertujuan untuk menciptakan

sebuah keindahan (estetis) dalam sebuah puisi, cerpen, maupun novel.

c. Tujuan Penerangan

Page 27: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

13

Kegiatan menulis bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca. Dalam

hal ini, penulis harus memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan pembaca

berupa politik, ekonomi, pendidikan, agama, sosial maupun budaya.

d. Untuk Pernyataan Diri

Menulis dengan tujuan untuk menegaskan tentang apa yang telah diperbuat.

Bentuk tuliisan ini misalnya, surat perjanjian maupun surat pernyataan.

e. Tujuan Kreatif

Menulis dengan tujuan menonjolkan daya imajinasi secara maksimal ketika

mengembangkan tulisan. Menulis dalam hal ini bertujuan untuk menyampaikan

gagasan kreatif karya sastra.

f. Tujuan Konsumtif

Penulis lebih mementingkan kepuasan pada diri pembaca dan berorientasi pada

bisnis. Kegiatan menulis bertujuan untuk dijual dan dikonsumsi oleh para

pembaca.

5. Manfaat Menulis

Manfaat menulis yaitu dapat mengasah kecerdasan karena menulis

menuntut daya inisiatif dan kreatif dalam menemukan ide/ gagasan atau topik,

kemudian meraciknya menjadi suatu tulisan yang sistematis sampai

menyajikannya sehingga menimbulkan kepuasan bagi dirinya dan pembaca, serta

siap dengan segala tanggapan yang diterima atas tulisannya.

Selanjutnya Dalman (2015 : 6) mengatakan manfaat menulis diantaranya :

peningkatan kecerdasan, pengembangan daya inisiatif dan kreativitas,

penumbuhan keberanian, dan pendorongan kemauan dan kemampuan

Page 28: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

14

mengumpulkan informasi. Menurut Suparno dalam Jauhari (2013:14) manfaat

menulis antara lain untuk :

a. Peningkatan Kecerdasan

b. Pengembangan daya inisiatif dan kreativitas

c. Penumbuhan keberanian

d. Pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi

6. Langkah-Langkah Menulis

Langkah-langkah menulis menurut Yunus (2015 : 28) meliputi 4 tahap

yaitu tahap pikir,tahap praktik, tahap penyuntingan dan tahap publikasi . Semi

(2007: 46) menyatakan bahwa tahap menulis ada 3 yaitu, tahap pratulis,tahap

penulisan dan tahap penyuntingan. Sedangkan menurut Kusmana (2011 : 101)

tahapan menulis yaitu, prapenulisan,proses penulisandan penyuntingan. Dari

pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan penulisan yang harus dilalui

dalam proses menulis berikut:

a. Pramenulis

Pramenulis merupakan tahap persiapan. Pada tahap ini seorang penulis melakukan

berbagai kegiatan, misalnya menemukan ide gagasan, menentukan tujuan,memilih

bentuk atau jenis tulisan, membuat kerangka, dan mengumpulkan bahan-bahan.

b. Menulis

Tahap menulis dimulai dengan menjabarkan ide kedalam bentuk tulisan. Ide-ide

itu dituangkan dalam bentuk kalimat dan paragraf.

c. Merevisi

Page 29: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

15

Pada tahap merevisi dilakukan koreksi terhadap keseluruhan tulisan.Koreksi

dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur dan kebahasaan.

d. Mengedit

Apabila tulisan sudah dianggap sempurna, penulis tinggal melaksanakan

pengeditan.

e. Mempublikasikan

Mempublikasikan mempunyai dua pengertian. Pengertian pertama, berarti

menyampaikan tulisan kepada publik dalam bentuk cetakan, sedangkan

pengertian kedua menyampaikan dalam bentuk noncetakan. Penyampaian

noncetakan dapat dilakukan dengan pementasan, perceritaan, peragaan, dan

sebagainya.

7. Hakikat Puisi

a. Pengertian Puisi

Menurut Mihardja (2012 : 18) puisi adalah seni tertulis dimana digunakan

untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Menurut

Nurgiyantoro (2016 : 312) puisi adalah genre sastra yang amat memperhatikan

pemilihan aspek tersaring penggunaannya. Selanjutnya menurut Damayanti

(2013:12) puisi adalah jenis karya sastra yang bentuknya dipilih dan ditata dengan

cermat sehingga mampu mempertajam kesadaran orang akan suatu pengalaman

dan membangkitkan tanggapan khusus lewat bunyi,irama dan makna khusus.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa puisi

adalah seni karya tulis yang menyatakan perasaan yang ditata dengan cermat

untuk mempertajam kesadaran orang akan sesuatu.

Page 30: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

16

b. Unsur-Unsur Pembentuk Puisi

Puisi adalah mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan

yang dapat merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama.

Oleh sebab itu, untuk membentuk sebuah puisi ada beberapa hal yang harus

diperhatikan. Puisi terbentuk atas dua struktur yakni struktur batin dan struktur

fisik. Struktur batin yang terdiri dari tema, rasa, nada, dan amanat. Struktur fisik

yang terdiri dari kata konkret, diksi, versifikasi, pengimajian, majas, dan tata

wajah/tipografi. Berikut ini adalah penjelasan dari struktur batin dan struktur fisik

puisi:

1) Struktur batin puisi adalah struktur yang berada dalam puisi tetapi secara

tersirat, yang termasuk ke dalam struktur batin puisi adalah sebagai berikut:

a) Tema, yaitu ide atau gagasan dasar atau pokok persoalan yang mendasari dalam

sebuah puisi,yang menduduki tempat utama di dalam cerita.

b) Rasa, yaitu sikap atau suasana hati penyair terhadap pokok permasalahan yang

terdapat dalam puisi saat menciptakannya.

c) Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembaca melalui sebuah puisi.

d) Amanat yaitu pesan/nasehat yang ingin desampaikan pengarang kepada

pembaca melalui sebuah puisi. Pesan-pesan tersebut biasanya dihadirkan dalam

ungkapan yang tersembunyi.

2) Struktur fisik puisi adalah struktur yang terlihat dari puisi tersebut secara kasat

mata, yang termasuk ke dalam struktur fisik puisi adalah sebagai berikut:

Page 31: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

17

a) Diksi, yaitu pemilihan kata untuk menyampaikan gagasan secara tepat,yang

dapat menentukan nuansa makna,kekuatan daya sugesti, pengimajinasian atau

ekspresi yang yang diungkapkan penyair.

b) Tipografi, yaitu penataan letak letak kata-kata, baris-baris, serta bait-bait dalam

sebuah puisi,hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf capital dan

diakhiri dengan tanda titik.

c) Pengimajian, Pengimajian dapat memberi gambaran yang jelas, menimbulkan

suasana yang khusus, membuat lebih (hidup) gambaran dalam pikiran, dan

penginderaan dan juga untuk menarik perhatian, penyair juga menggunakan

gambaran-gambaran angan (pikiran),di samping alat kepuitisan yang lain.

d) Kata-kata konkret adalah kata-kata yang jika dilihat secara denotatif sama,

tetapi secara konotatif tidak sama, bergantung pada situasi dan kondisi

pemakainya. Kata kongkret merupakan kata yang dapat ditangkap dengan indera

yang memungkinkan munculnya imaji.

e) Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris

puisi.

f)Gaya bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan/meningkatkan

efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Gaya bahasa disebut juga majas.

Sedangkan unsur pembangun puisi, adalah tema, amanat, citraan/

pengimajinasian, rima, diksi, sudut pandang.

(1) Tema adalah ide pokok yang menjiwai keseluruhan puisi.

(2) Amanat adalah pesan yang disampaikan penyair, baik secara tersirat atau

tersurat kepada pembaca atau penikmatnya.

Page 32: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

18

(3) Citraan/ pengimajinasian adalah gambaran angan (abstrak) yang dihadirkan

menjadi sesuatu yang kongkret dalam tatanan kata-kata puisi.Citraan dapat

dibedakan ke dalam beberapa macam yang sesuai dengan indera manusia, yaitu

penglihatan (visual),citraan pendengaran (auditif), gerakan (kinestetik),

rabaan,penciuman.

(4) Rima adalah persajakan atau persamaan bunyi yang terdapat dalam puisi.

(5) Diksi adalah pilihan kata yang dipergunakan penyair dalamn membangun

puisinya. Diksi merupakan bagian penting dalamsebuah puisi sebab diksi dapat

mewakili penyair dalam mengungkapkan perasaan-perasaan yang bergejolak

dalam dirinya.

(6) Sudut pandang yaitu cara penyampaian ide atau gagasan penyair kepada

pembaca, pendengar, atau penikmat puisinya.Berdasarkan pendapat di atas,

peneliti memodifikasi unsur-unsur puisi menjadi menjadi empat aspek yaitu

judul/tema, diksi, imaji, dan amanat dengan mempertimbangkan unsur-unsur puisi

tersebut.

c. Jenis-Jenis Puisi

Berdasarkan waktu kemunculannya, puisi dibagi menjadi tiga periode,

yaitu puisi lama, puisi baru, dan puisi modern.

1) Puisi Lama

Puisi lama masih kental dengan ciri khas melayu. Puisi lama terkait

beberapa aturan, yaitu: jumlah suku kata dalam setiap baris, jumlah kata dalam

setiap baris, jumlah baris dalam setiap bait, rima atau persajakan, dan irama.

Contohnya: Puisi mantra, pantun, karmina, seloka, gurindam, syair, talibun.

Page 33: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

19

2) Puisi baru

Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi

jumlah baris, suku kata, mau pun rima. Puisi baru menurut isinya, antara lain:

balada, himne, ode, epigram, romansa, elegi, satire.Sedangkan puisi baru dilihat

dari bentuknya antara lain: distikon, terzina, kuatrain, kuint, sektet,septime,

oktaf/stanza, sonata.

3) Puisi Modern

Puisi modern berdasarkan cara pengungkapannya disebut puisi

kontemporer. Puisi kontemporer seringkali memakai kata kata yang kurang

memperhatikan santun bahasa, memakai kata kata makin kasar, ejekan dan lain

lain. Pemakaian kata kata simbolik atau lambing intuisi, gaya bahasa, irama, dan

sebagainya dianggap tidak begitu penting lagi dibedakan menjadi 3 yaitu, puisi

mantra, puisi mbeling, puisi konkret.

8. Hakikat Menulis Puisi

Menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam

lambang-lambang tulisan. Soebachman (2014 : 27) mengemukan bahwa menulis

adalah yang kita inginkan, menyebarkan apa yang kita gagskan, dan mengajak

orang lain serta menggiring mereka untuk ikut berpikir dan berkembang.

Sedangkan menurut Pradopo (2012 : 3) menyatakan bahwa puisi adalah karangan

terikat oleh banyak baris dalam tiap bait,banyak kata dalam tiap baris, banyak

suku dalam tiap baris,eima dan irama.

Menulis puisi merupakan kegiatan yang berada pada tingkatan apresiasi

yang terakhir dala mengapresiasi karya sastra. Dengan demikian, kegiatan

Page 34: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

20

menulis puisi merupakan tingkatan apresiasi yang terakhir karena pada tahap

tersebut proses apresiasi tidak hanya terhenti pada proses menikmati karya sastra

saja. Akan tetapi, lebih lanjut pada tahap terakhir proses apresiasi seseorang

dituntut untuk dapat memproduksi sebuah karya (puisi).

Dalam aspek kebahasaan, keruntutan alur berpikir merupakan faktor yang

sangat penting bagi keberhasilan memproduksi sebuah karya tulis (karangan).

Namun berbeda halnya dalam bidang kesastraan (terutama puisi), penyampaian

alur berpikir yang runtut maupun pemakaian bahasa yang sesuai kaidah

kebahasaan bukanlah hal yang berarti bahkan pemakaian bahasa puisi yang

cenderung multiinterpretable menjadi slah satu ciri khas dalam kegiatan menulis

puisi dan nilai lebih dalam karya tersebut. Dalam menulis puisi, aspek ekspresi

penyair yang lebih diutamakan.

Dengan demikian, dalam kegiatan menulis menulis puisi, siswa dapat

dengan bebas menggabungkan pengalaman batinnya di dalam dunia imajinasi

yang diwujudkan dalam bentuk lambang-lambang grafis berupa penggunaan kata

(diksi) yang sesuai, tipografi, persajakan, irama maupun unsur puisi lainnya yang

saling mendukung. Sistem otonom yang dimiliki puisi dalam hal penggunaan

bahasa secara bebas, disisi lain puisi tetap terikat dengan aturan. Kebebasan

penyampaian ide-ide (mengekspresikan diri) ke dalam bentuk bahasa yang bebas

tersebut hanyalah sebagai sebagai saran untuk menyampaikan pesan penyair yang

tersembunyi.

Page 35: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

21

9. Pengertian Discovery Learning

Hosnan (2014: 282) menyebutkan bahwa discovery learning adalah suatu

model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri,

menyelidiki,maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan.

Menurut Suryosubroto (2009 :178) discovery learning merupakan

komponen praktik pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan

cara belajar aktif, beriorentasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri

dan reflektif.

Menurut Kurniasih, dkk (2014 :64) discovery learning adalah proses

pembelajaran yang terjadi bila pelajaran disajikan dengan pelajaran dalam bentuk

finalnya tetapi diharapkan siswa mengorganisasikan sendiri.

Selanjutnya, menurut Hamdani (2011 : 184) berpendapat bahwa discovery

learning adalah proses mental ketika siswa mengasimilasikan suatu konsep atau

prinsip.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

discovery learning merupakan suatu model pembelajaran yang memajukan cara

belajar aktif siswa dan mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip.

10. Kelebihan dan Kekurangan dari Discovery Learning

Beberapa kelebihan dari model discovery learning yang diungkapkan oleh

Hosnan (2014 : 287-288) yaitu sebagai berikut :

a. Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-

keterampilan dan proses-proses kognitif

b. Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah.

Page 36: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

22

c. Pengetahuan yang diperoleh melalui strategi ini sangat pribadi dan ampuh

karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer

d. Strategi ini dapatmemungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai

dengan kecepatannya sendiri.

e. Strategi ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena

memperoleh kepercayaan

f. Berpusat kepada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan

gagasan-gagasan.

g. Mendorong keterlibatan keaktifan siswa.

h. Menimbulkan rasa senang siswa, karena tumbuh rasa menyelidiki dan

berhasil

i. Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang

j. Siswa akan mengerti konsep dasar ide-ide lebih baik.

k. Melatih siswa belajar mandiri

l. Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa

Hosnan ( 2014 : 288-289) juga mengungkapkan kekurangan model discovery

learning, yaitu sebagai berikut :

a. Guru merasa gagal mendeteksi masalah dan adanya kesalahpahaman antara

guru dengan siswa

b. Menyita waktu banyak, karena guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar

yang umumnya sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan

pembimbing siswa dalam belajar aktif.

c. Menyita pekerjaan guru

Page 37: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

23

d. Tidak semua siswa mampu melakukan penemuan

e. Tidak berlaku untuk smua topik.

Langkah-langkah operasional dalam mengaplikasikan model discovery

learning di kelas sebagai berikut :

a. Stimulation (Pemberian Rangsangan)

Tahap ini peserta didik diharapkan pada sesuatu yang menimbulkan tanda

tanya,kemudian melanjutkanuntuk tidak memberikan generalisasi agar timbul

keinginan untuk menyelidiki sendiri . Guru dapat memulai kegiatan PBM dengan

mengajukan pertanyaan,anjuran membaca buku dan aktifitas belajar lainnya yang

mengarah pada persiapan pemecahan masalah.

b. Problem Steatment (Pertanyaan/Identifikasi Masalah)

Guru memberikan kesempatan kepada murid mengidentifikasi sebanyak

mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,kemudian

salah satu dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis.

c. Data Collection (Pengumpulan Data)

Ketika eksplorasi berlangsung, guru dapat memberikan kesempatan

kepada murid untuk mengumpulkan informasi yang relevan untuk membuktikan

benar atau tidaknya hipotesis. Tahap ini berfungsi untukmenjawab petanyaan atau

membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Konsekuensi dari tahap ini adalah

murid belajar aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan dengan

permasalahan yang dihadapi, yang secara tidak sengaja menghubungkan masalah

dengan pengetahuan yang dimiliki.

d. Data Processing (Pengelolaan Data)

Page 38: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

24

Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi dan sebagainya

diolah dan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat

kepercayaan tertentu. Data tersebut berfungsi sebagai pembentukan konsep dan

generalisasi.

e. Verification (Pembuktian)

Murid melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar

atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan di awal.

11. Pengertian Media Gambar

Gambar membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang

terkandung di dalamnya dengan jelas,lebih jelas daripada yang diungkapkan oleh

kata-kata.Akan tetapi karena setiap orang merasa mudah untuk memperoleh

gambar, ia menganggapnya sebai “hal yang biasa atau “terlalu biasa” sehingga

melupakan manfaatnya. Walaupun hanya menekankan indera penglihatan

kekuatan gambar terletak pada kenyataan bahwa sebagian besar orang pada

dasarnya pemikir visual (Muhadi, 2013:89)

Menurut Sudjana (2007 : 68) media gambar merupakan media visual

dalam bentuk grafis. Sejalan dengan itu Sudjana dan Ahmad (2013 : 71)

mengemukakan bahwa media gambar merupakan salah satu media pengajaran

yang amat dikenal di dalam setiap kegiatan pengajaran. Selanjutnya menurut

Munadi (2013 : 185) menyatakan bahwa gambar secara garis besa dapat dibagi

pada tiga jenis yakni sketsa, lukisan, dan photo, Gambar adalah media yang

paling umum digunakan pada saat kegiatan belajar mengajar. Media gambar

mampu memberikan detail dalam bentuk gambar apa adanya, sehingga siswa

Page 39: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

25

dapat dengan mudah untuk mengingatnya. Karena itu, dengan menggunakan

media gambar tentunya akan membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa media

gambar adalah media pengajaran dalam bentuk grafis yang paling umum

digunakan pada saat kegiatan belajar mengajar.

B. Kerangka Pikir.

Pada pembelajaran bahasa indonesia terdapat empat aspek keterampilan

berbahasa yaitu: berbicara, menulis, membaca, dan mrnyimak. Fokus pada

penelitian ini adalah menulis, tepatnya menulis puisi. Kemampuan menulis puisi

perlu diajarkan kepada siswa. Langkah awal penelitian ini adalah untuk

mengetahui kemampuan siswa menulis puisi tanpa model discovery learning

dengan menggunakan media gambar, dan selanjutnya untuk mengetahui

kemampuan siswa menulis puisi dengan menerapkan model discovery learning

menggunakan media gambar. Langkah terakhir yaitu kita dapat mengetahui model

discovery learning dengan menggunakan media gambar berpengaruh atau tidak

berpengaruh terhadap keterampilan menulis puisi dalam pembelajaran bahasa

indonesia. Dari uraian tersebut kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai

berikut :

Page 40: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

26

2.1 Bagan Kerangka Pikir.

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang, kajian pustaka,

maupun kerangka pikir, dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut,

Penerapan model discovery learning berpengaruh terhadap keterampilan menulis

puisi menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II

Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng.

Keterampilan Menulis Puisi Tanpa

Model Discovery Learning

menggunakan Media Gambar

Keterampilan Menulis Puisi dengan

Menerapkan Model Discovery Learning

menggunakan Media Gambar

Analisis

Tidak Berpengaruh

Berbicara Menyimak

Berbicara

Membaca

Menulis

Berpengaruh

Keterampilan Menulis Puisi

Keterampilan Berbahasa Indonesia

Hasil

Page 41: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis pre-

Experimental Design. Desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh

karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya

variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu

bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi,

karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random.

(Sugiyono, 2016: 108). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu jenis

One-Group Pretest-Posttest Design. Dalam penelitian ini, hasil perlakuan dapat

diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum

diberi perlakuan (treatment). Adapun desain penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Sumber: Sugiyono (2016:74)

Pretest

Variabel

Posttest

O1

X

O2

Keterangan:

O1 = Tes awal sebelum diberikan perlakuan (pretest)

O2 = Tes akhir setelah diberikan perlakuan (posttest)

X = Perlakuan yang diberikan

Page 42: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

28

Model eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu:

a) Memberikan pretest untuk mengukur variabel terikat (hasil belajar) sebelum

perlakuan dilakukan.

b) Memberikan perlakuan kepada kelas subjek penelitian dengan menggunakan

model pembelajaran Discovery Learning menggunakan media gambar

c) Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan

dilakukan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian merupakan wilayah yang ingin diteliti oleh

peneliti. Menurut Sugiyono (2011 : 80) “ Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Menurut Arikunto (2013 : 173) populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. Sedangkan menurut Sudjana (2010 : 6) populasi adalah totalitas

semua nilai yang mungkin, hasil yang menghitung pengukuran,kuantitatif maupun

kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang

lengkap dan jelas yang ingin mempelajari sifat-sifatnya. Jadi yang dimaksud

populasi adalah individu yang memiliki sifat yang sama walaupun presentase

kesamaan sedikit, atau dengan kata lain individu yang akan dijadikan sebagai

objek penelitian.

Populasi penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas IV di SD Negeri 68

Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng. Jumlah keseluruhan siswa

Page 43: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

29

kelas IV di SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng

adalah 10 orang dengan perincian sebagai berikut

Tabel 3.2

Populasi SD Negeri 68 Cangadi II Tahun 2020

NO.

Kelas

Jenis kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

1. IV 5 5 10

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pengambilan

sampel tidak berdasarkan peluang (Nonprobability Sampling) dengan tehnik

pengambilan sampel berdasarkan tujuan (purposive Sampling). Dalam teknik ini,

siapa yang akan diambil sebagai anggota sampel diserahkan kepada pertimbangan

pengumpulan data yang sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara (Nonprobability Sampling)

lebih tepatnya yaitu sampling jenuh, Jadi yang menjadi sampel pada penelitian ini

yang menurut peneliti sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian adalah siswa

kelas IV yang berjumlah 10 orang dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 3.3

Sampel Penelitian Siswa Kelas IV

NO.

Kelas

Jenis Kelamin

Jumlah Laki-Laki Perempuan

1. IV 5 5 10

Page 44: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

30

C. Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2015 : 38) Variabel penelitian adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.

Variabel bebas dalam penelitan ini adalah Keterampilan Menulis Puisi.

Variabel Terikat adalah variabel yang mempengaruhi variabel bebas. Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah model discovery learning menggunakan media

gambar.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati. Adapun instrumen yang digunakan

dalam penelitian. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan

dan tindakan yang telah disusun serta untuk mengetahui sejauh mana

pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan yang sesuai dengan yang

dikehendaki.

2. Tes hasil Belajar

Tes dilakukan bertujuan untuk mengumpulkan informasi guna

mengetahui peningkatan siswa mengikuti pembelajaran menulis puisi yang

baik. Tes menulis puisi dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui kemampuan

siswa dalam menulis puisi.

Page 45: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

31

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

awal dan tes akhir, adapun langkah-langkah pengumpulan data yang akan

dilakukan sebagai berikut:

1. Tes awal (pretest)

Tes awal dilakukan sebelum treatment, pretest dilakukan untuk mengetahui

kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebelum digunakan model discovery

learning menggunakan media gambar

2. Treatment (pemberian perlakuan)

Dalam hal ini peneliti menggunakan model discovery learning menggunakan

media gambar terhadap keterampilan menulis puisi.

3. Tes akhir (posttest)

Setelah treatment, tindakan selanjutnya adalah posttest untuk mengetahui

pengaruh penggunaan model discovery learning menggunakan media gambar.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan

digunakan analisis statistik inferensial yaitu teknik statistik yang digunakan untuk

menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi, dengan

menggunakan uji-t dengan tahapan sebagai berikut:

t = Md

√𝛴 𝑥2 𝑑

𝑁 (𝑁−1)

Page 46: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

32

Keterangan :

Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (Pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (Posttest)

D = Deviasi masing-masing subjek

𝛴𝑥2𝑑 = Jumlah kuadrat devisi

N = Subjek pada sampel

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:

Md = 𝛴𝑑

N

Keterangan:

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

Σd = Jumlah dari gain (posttest – pretest)

N = Subjek pada sampel

b. Mencari harga “Σ𝑥2𝑑" dengan menggunakan rumus:

Σ𝑥2𝑑 = Σ𝑑 − (Σ𝑑)2

N

Keterangan:

Σ𝑥2𝑑 = Jumlah kuadrat deviasi

Σd = Jumlah dari gain (Posttest – pretest)

N = Subjek dari sampel

c. Menentukan harga tHitung dengan menggunakan rumus:

Page 47: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

33

t = Md

√Σ x2 d

N (N−1)

Keterangan :

Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (Pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (Posttest)

D = Deviasi masing-masing subjek

𝛴𝑥2𝑑 = Jumlah kuadrat devisi

N = Subjek pada sampel

d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

kaidah pengujian signifikan:

1) Jika tHitung tTabel maka HO ditolak dan H1 diterima, berarti penggunaan

model discovery learning menggunakan media gambar berpengaruh

terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas IV SD Negeri 68

Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng.

2) Jika thitung < ttabel maka HO diterima, berarti penggunaan model

discovery learning menggunakan media gambar tidak berpengaruh

terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas IV SD Negeri 68

Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng.Menentukan

harga ttabel dengan mencari ttabel menggunakan table distribusi t dengan

taraf signifikan 𝛼 = 0,05 dan dk = N − 1

Page 48: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

34

e. Membuat kesimpulan bagaimanakah pengaruh penerapan model discovery

learning menggunakan media gambar berpengaruh terhadap keterampilan

menulis puisi siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II.

Page 49: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Berdasarkan hasil data penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat

diuraikan dan dideskripsikan secara rinci hasil penelitian tentang Pengaruh

Penerapan Model Discovery Learning terhadap Keterampilan Menulis Puisi

Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II

Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng. Untuk mengetahui pengaruh penerapan

model discovery learning terhadap keterampilan menulis puisi menggunakan

media gambar, terlebih dahulu perlu dianalisis tentang; (1) kemampuan belajar

bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II kecamatan liliriaja

kabupaten Soppeng, sebelum menerapkan model discovery learning

menggunakan media gambar (pretest) dan (2) kemampuan belajar bahasa

Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II kecamatan liliriaja kabupaten

Soppeng, setelah menerapkan model discovery learning menggunakan media

gambar (posttest). Hasil penelitian tersebut merupakan hasil kuantitatif yang

dinyatakan dengan angka.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri 68 Cangadi II

kecamatan liliriaja kabupaten Soppeng, mulai tanggal 4 Agustus 2020-11 Agustus

2020, maka di peroleh data-data yang dikumpulkan melalui instrumen tes

sehingga dapat diketahui hasil belajar murid berupa nilai kelas IV SD Negeri 68

Cangadi II kecamatan liliriaja kabupaten Soppeng .

Page 50: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

36

Penyajian yang bertujuan mengungkap kemampuan siswa tersebut, dapat

diamati pada analisis berikut ini yang dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu

penyajian data pretest dan data posttest.

1) Deskripsi Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IV SD Negeri

68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng sebelum

menerapkan model discovery learning menggunakan media gambar.

(Pretest)

Berdasarkan nilai pretest hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas

IV SD Negeri 68 Cangadi II jumlah siswa 10 orang, diperoleh yaitu tidak ada

siswa yang mampu memperoleh nilai 100 sebagai nilai maksimal. Nilai yang

mencapai kkm hanya diperoleh oleh 4 orang siswa dan nilai di bawah kkm yakni

70 yang diperoleh oleh 6 orang siswa, maka deskripsi yang lebih jelas dan

tersusun rapi mulai dari nilai tertinggi menurun ke nilai terendah yang diperoleh

siswa beserta frekuesinya dapat dilihat pada tabel 4.1. Selain itu, pada tabel 4.1

diuraikan pula distribusi nilai, frekuensi, dan persentase hasil belajar bahasa

Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja

Kabupaten Soppeng.

a. Tabel 4.1.Distribusi Nilai, Frekuensi, dan Persentase hasil belajar bahasa

Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja

Kabupaten Soppeng sebelum menerapkan model discovery learning

menggunakan media gambar (Pretest).

No. Nilai Frekuensi Persentase

1. 75 1 10% 2. 70 3 30% 3. 60 1 10% 4. 55 2 20% 5. 50 1 10% 6. 45 1 10% 7. 40 1 10%

Jumlah 10 100% Sumber : Hasil Instrumen Penelitian

Page 51: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

37

Gambar 4.1 Grafik Pretest

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, maka dapat diketahui bahwa frekuensi dari

persentase nilai hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri 68

Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng sebelum diterapkan model

discovery learning menggunakanan media gambar, yaitu siswa yang mendapat

nilai 70 ke atas sebanyak 4 orang (40%) dari jumlah sampel masih ada siswa yang

mendapat nilai di bawah 70 sebanyak 6 orang (60%) dari jumlah sampel. Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas

IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng sebelum

diterapkan model discovery learning menggunakan media gambar belum

memadai karena hanya 4 siswa sudah mencapai kriteria yang ditetapkan yaitu

nilai 70 ke atas, maka dapat disimpulkan siswa berjumlah 10 orang, nilai yang

mencapai kriteria kemampuan siswa yaitu hanya mencapai 40% atau sebanyak 4

siswa dan 6 siswa belum mencapai kriteria.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4 5 6 7

Nilai

Frekuensi

Persentase

Page 52: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

38

2) Deskripsi Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IV SD Negeri

68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng saat menerapkan

model discovery learning menggunakan media gambar. (Posttest)

Pada bagian ini peneliti memberi perlakuan kepada siswa, perlakuan yang

diberikan adalah peneliti menerapkan model discovery learning menggunakan

media gambar. Dalam penerapan model tersebut siswa aktif dalam mengikuti

pembelajaran dengan cara yang pertama yaitu guru memberikan contoh puisi yang

ditempel di papan tulis kepada siswa, kemudian siswa memperhatikan contoh

puisi tersebut, setelah itu siswa menyimak penjelasan guru tentang unsur-unsur

pembangun yang ada dalam puisi tersebut yang meliputi (tema,bait,amanat, dan

rima), selanjutnya guru membagikan lembaran soal kepada siswa yang berisi

gambar untuk dibuat menjadi karangan puisi, setelah itu siswa mendiskusikan

unsur-unsur pembangun yang ada dalam puisi yang mereka tulis dengan teman

sebangkunya, kemudian siswa diminta untuk menuliskan tema dan amanat puisi

tersebut pada lembar jawaban yang telah disediakan, dan selanjutnya masing-

masing siswa mempresentasikan hasil pekerjaan mereka di depan teman-

temannya.

Setelah diberikan perlakuan maka guru memberikan posttest berupa hasil

belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan

Liliriaja Kabupaten Soppeng yang berjumlah 10 orang, dan diperoleh gambaran

yaitu 8 siswa dikategorikan tuntas. Berdasarkan hal tersebut, maka gambaran yang

lebih jelas dan tersusun rapi mulai dari nilai tertinggi menurun ke nilai terendah

yang diperoleh siswa beserta frekuesinya dapat dilihat pada tabel 4.2. Selain itu,

pada tabel 4.2 dipaparkan pula data tentang distribusi nilai, frekuensi, dan

Page 53: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

39

persentase hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri 68

Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng.

Kegiatan post-test berlangsung pada hari Rabu 10 Juli 2020. Hasil post-

test mengenai hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 68

Cangadi II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

a. Tabel 4.2 Distribusi Nilai, Frekuensi, dan Persentase hasil belajar bahasa

Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja

Kabupaten Soppeng setelah menerapkan model discovery learning

menggunakan media gambar. (Posttest)

No. Nilai Frekuensi Persentase

1. 90 2 20%

2. 85 2 20%

3. 75 3 30%

4. 70 1 10%

5. 60 1 10%

6. 55 1 10%

Jumlah 10 100%

Sumber : Hasil Instrumen Penelitian

Gambar 4.2 Grafik Posstest

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, perolehan nilai beserta frekuensinya

dapat diketahui tingkat hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

1 2 3 4 5 6

Nilai

Frekuensi

Persentase

Page 54: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

40

Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng setelah

menerapkan model discovery learning menggunakan media gambar yaitu siswa

yang mendapat nilai 70 ke atas sebanyak 8 orang (80%) dari jumlah sampel masih

ada siswa yang mendapat nilai di bawah 70 sebanyak 2 orang (20%) dari jumlah

sampel. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hasil belajar bahasa Indonesia

pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten

Soppeng setelah menerapkan model discovery learning menggunakan media

gambar sudah cukup memadai karena 8 siswa sudah mencapai kriteria yang

ditetapkan nilai 70 ke atas, kemampuan siswa yaitu mencapai 80% dan 2 orang

siswa masih belum mencapai kriteria yang di tetapkan yaitu nilai di bawah 70

hanya (20%) maka dapat di simpulkan siswa berjumlah 10 orang, ada 2 siswa

yang masih belum memenuhi standar KKM yang di tetapkan.

3) Deskripsi Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II

Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng Selama Penerapan Model

Discovery Learning Menggunakan Media Gambar

Aktivitas Siswa

Jumlah Murid yang

Aktif pada

Pertemuan

Rata-

Rata

%

Kategori

1 2 3 4

1.

Siswa yang hadir dalam

pembelajaran

P

10

10

P

10

100

Aktif

2.

Memperhatikan contoh

puisi yang ditempel di

papan tulis

7

9

7,5

75

Aktif

3. Memahami penjelasan

guru mengenai unsur

pembangun dalam puisi

6 8 7 70 Aktif

Page 55: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

41

4. Membuat karangan puisi

berdasarkan gambar R

E

T

E

S

T

7

10 O

S

T

T

E

S

T

8,5

85

Aktif

5. Mendiskusikan unsur

pembangun dalam puisi

yang telah ditulis

6

9

7,5

75

Aktif

6.

Mempresentasikan hasil

pekerjaan mereka di depan

teman-temannya

8

10

9

90

Aktif

7. Menanggapi pekerjaan

temannya

6

7

6,5

65

Tidak Aktif

8. Menyampaikan pendapat

tentang pembelajaran yang

telah diikuti

6

9

7,5

70

Aktif

9. Menyimpulkan materi

yang telah dipelajari pada

akhir pembelajaran

7

9

8

80

Aktif

78,88 Aktif

Hasil pengamatan untuk pertemuan 1 sampai IV menunjukkan bahwa :

a. Persentase kehadiran siswa sebesar 100%

b. Persentase siswa yang memperhatikan contoh puisi yang ditempel di papan

tulis sebesar 75%

c. Persentase siswa yang memahami penjelasan guru mengenai unsur pembangun

dalam puisi sebesar 70%

d. Persentase siswa yang mampu membuat karangan puisi berdasarkan gambar

sebesar 85%

e. Persentase siswa mendiskusikan unsur pembangun dalam puisi yang telah

Page 56: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

42

ditulis 75%

f. Persentase siswa yang mampu mempresentasikan hasil pekerjaan mereka di

depan teman-temannya sebesar 90%

g. Persentase siswa yang mampu menanggapi pekerjaan temannya sebesar 65%

h. Persentase siswa yang mampu menyampaikan pendapat tentang pembelajaran

yang telah diikuti sebesar 70%

i. Persentase siswa yang mampu menyimpulkan materi pembelajaran pada akhir

pembelajaran sebesar 80%

Rata-rata persentase aktivitas siswa terhadap terhadap pelaksanaan bahasa

indonesia khususnya keterampilan menulis puisi dengan model discovery learning

menggunakan media gambar yaitu sebesar 78,88%. Karena persentasenya ≥ 70%

maka persentase aktivitas siswa dikategorikan aktif.Sesuai dengan kriteria

aktivitas yang telah dilakukan peneliti yaitu siswa dikatakan aktif dalam proses

pembelajaran jika jumlah siswa yang aktif ≥ 70% baik untuk aktivitas siswa

perindikator maupun rata-rata aktivitas siswa dari hasil pengamatan rata-rata

persentase jumlah siswa yang aktif melakukan aktivitas yang diharapkan yaitu

mencapai 78,88% sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dengan

model disvovery learning menggunakan media gambar telah mencapai kriteria

aktif.

Tabel 4.3 Daftar Nilai Kelas IV SD 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja

Kabupaten Soppeng (Pre-Test& Post-Test).

No Nama Pre-test Post-test

1. A. Raden 60 75

2. Andi Nur Azizah 70 85

3. Andini Pratiwi 40 70

Page 57: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

43

4. Nur Fatmadillah 75 90

5. Salwa Pasliana 70 90

6. Melisa Regina Putri 70 85

7. Muh. Ferdi 55 60

8. Aswar 45 55

9. Rafka Adriansyah 50 75

10. Muh. Riyas Asyarah 55 75

JUMLAH 590 775

Rata-rata 590 : 10 = 59 775 : 10 =77,5

Berdasarkan tabel 4.3, maka dapat diketahui bahwa jumlah siswa kelas IV

SD 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng sebanyak 10 orang.

Jumlah nilai pretest yang diperoleh adalah 590 dan jumlah nilai posttest yang

diperoleh adalah 775.

Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah “Penerapan model

discovery learning menggunakan media gambar berpengaruh terhadap

keterampilan menulis puisi pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II

Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng sebelum (pretest) dan setelah diberi

perlakuan (posttest) digunakan analisis Uji T (t-test).

a. Menentukan/mencari harga Md (Mean dari perbedaan antara pre test dan

post test)

𝑀𝑑 = ∑𝑑

𝑁=

170

10= 17

b. Menentukan/mari harga ∑ 𝑋2𝑑

Mencari harga “∑ 𝑋2𝑑” dengan menggunakan rumus:

∑ 𝑋2𝑑 = ∑ 𝑑2 −(∑ 𝑑)2

𝑁

= 3.350 −(𝟏𝟕𝟎)2

10

Page 58: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

44

= 3.350 −28.900

10

= 3.350 − 2. .890

∑ 𝑋2𝑑 = 460

Jadi, ∑𝑿𝟐d = 460

c. Menentukan harga t Hitung

𝑡 =𝑀𝑑

√∑ 𝑋2𝑑

𝑁 (𝑁 − 1)

=17

√460

10(𝑁 − 1)

=17

√460

10(10 − 1)

=17

√46090

=17

√5,111

=17

2,2608= 7,552

t = 7,552

d. Menentukan harga t Tabel

Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf

signifikan α = 0,05 dan d.b. = N – 1 = 10 – 1 = 2,262 (terlampir).

Berdasarkan tabel t, maka diperoleh t0,05= 2,262.Setelah diperoleh t Hitung = 7,552

dan t Tabel = 2,262 maka t Hitung ≥ t Tabel atau 7,552 ≥ 2,262. Sehingga dapat

dimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.Ini berarti bahwa penggunaan model

discovery learning menggunakan media gambar berpengaruh terhadap hasil

belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan

Liliriaja Kabupaten Soppeng. Dalam pengujian statistik, hipotesis ini dinyatakan

sebagai berikut:

Page 59: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

45

𝑯𝟎 : 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 ≤ 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 lawan 𝑯𝟏 : 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 ≥ 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍

Berdasarkan nilai yang diuraikan, terlihat bahwa jumlah nilai dari posttest

(setelah perlakuan) lebih tinggi dibandingkan pretest (sebelum perlakuan) yang

diperoleh siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten

Soppeng. Hal ini dapat dilihat pada persentase yang diperoleh oleh siswa kelas IV

SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng. Setelah

perlakuan (posttest) lebih tinggi yakni mencapai 80%. Sedangkan persentase yang

diperoleh siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten

Soppeng sebelum perlakuan terlihat lebih rendah yakni hanya mencapai 40% saja.

Dengan demikian, penggunaan model discovery learning menggunakan media

gambar memiliki pengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV

SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui pengaruh

penerapan model discovery learning terhadap keterampilan menulis puisi

menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II

Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng. Penelitian ini termasuk penelitian

eksperimen. one group pretest-posttest design. Prosedur yang dilakukan peneliti

dalam penelitian ini adalah memberikan pengajaran dengan model discovery

learning dan media gambar guna mengetahui bagaimana pengaruh setelah

diberikan perlakuan. Pada penelitian ini tahap awal peneliti memberikan soal

pretest bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam

Page 60: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

46

memahami materi ajar menulis puisi. Kemudian setelah pretest diberikan kepada

siswa peneliti menjelaskan materi ajar terkait pokok bahasan mengenai puisi

kemudian tahap selanjutnya siswa diberikan soal posttest. Berdasarkan dengan

tes, dalam penelitian ini peneliti memberikan tes hasil belajar yang berupa tes

menulis puisi dan sampel dari penelitian ini yaitu kelas IV SD Negeri 68 Cangadi

II.

Berdasarkan penelitian terlebih dahulu data yang diperoleh dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh Dwi Sulistyorini 2010 “Peningkatan Keterampilan

Menulis Puisi Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SDN Sawojajar V

Kota Malang”. Hasil penelitiannya menunjukkan peningkatan kemampuan

menulis puisi karena pada siklus 1 kemampuan siswa hanya mencapai 55% dan

pada siklus kedua kemampuan siswa meningkat menjadi 75%. Dari hal tersebut

dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis puisi meningkat jika

menggunakan media gambar.

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yunus

Putro Prayogo 2019 “ Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi

Menulis Puisi Tema 6 Cita-citaku melalui Metode Discovery Learning dan Media

Gambar Pada Siswa Kelas IV B MI Miftahun Najhin Kauman Lor Tahun

Pelajaran 2018/2019. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan yang

pra siklus 61,11 kemudian pada siklus I menjadi 68,89 dan pada siklus II menjadi

727,22. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model

discovery learning menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

Page 61: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

47

Berdasarkan penyajian data dan analisis data terkait penelitian sekarang

hasilnya menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya

data dianalisis menggunakan uji t-test. Berdasarkan perhitungan hipotesis t-test.

Hasilnya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan

posttest. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model discovery learning

berpengaruh terhadap keterampilan menulis puisi menggunakan media gambar

pada siswa kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten

Soppeng. Hal ini menunjukkan bahwa cukup memuaskan bila dibandingkan hasil

belajar siswa tanpa penerapan perlakuan. Hal ini dibuktikan oleh nilai rata-rata

posttest yaitu 77,5 sedangkan nilai rata-rata pretest yaitu 59. Dan dapat juga kita

lihat pada hasil pretest, jumlah siswa yang mendapat nilai 70 ke atas hanya 4

orang siswa sedangkan hasil posttest menunjukkan bahwa siswa yang mendapat

nilai 70 ke atas sebanyak 8 siswa.

Page 62: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

48

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model discovery learning

menggunakan media gambar cocok diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi

karena berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, yang dilihat dari hasil pretest

dari 10 siswa hanya 4 siswa yang telah mencapai KKM yaitu nilai 70 ke atas dan

6 siswa masih di bawah nilai KKM..

Setelah menerapkan model discovery learning menggunakan media

gambar, terhadap hasil belajar bahasa Indonesia dikategorikan memadai karena

dapat kita lihat dari rata-rata nilai pretes siswa sebelum menerapkan model

discovery learning menggunakan media gambar hanya 59% dan nilai postes

setelah menerapkan model discovery learning menggunakan media gambar yaitu

77,5%. Jadi dapat kita simpulkan bahwa penerapan model discovery learning

menggunakan media gambar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, diketahui

pula berdasarkan perhitungan uji t. Perbandingan hasil kemampuan pretest dan

posttest menunjukkan bahwa nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebanyak 7,552 ≥ t Tabel = 2,262. Hal ini

menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang diajukan diterima.

Page 63: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

49

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka implikasi dari kesimpulan tersebut

dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran yang menarik dan media

gambar dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis

puisi siswa.

2. Media gambar sangat perlu diterapkan pada pembelajaran Bahasa Indonesia

khususnya dalam menulis puisi.

3. Bagi peneliti agar dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan dan dapat lebih

ditingkatkan lagi dalam keterampilan menulis puisi pada siswa. Selain itu perlu

adanya penelitian lebih lanjut lagi untuk mengetahui keterampilan menulis

puisi dengan menerapkan model discovery learning menggunakan media

gambar kepada siswa yang lain.

Page 64: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

50

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Saleh. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah

Dasar. Jakarta: departemen pendidikan nasional direktorat jendral

pendidikan tinggi direktorat ketenagaan.

Alfulaila. 2014. Pembelajaran Keterampilan Bahasa Indonesia. Yogyakarta :

Aswaja Presindo

Aminuddin. 2013. Pengantar Apresiasi Karya Sastra . Bandung : Sinar Baru

Algesindo.

Arikunto, S. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian.: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Cahyani Isah, Khodijah. 2007. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah

Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Cahyani, Sinta Dwi. 2018. Pengaruh Penggunaan Media Gambar terhadap

Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN Candipari 1 Sidoarjo.

JPGSD. 6 (12).

Dalman. 2015. Menulis Karya Ilmiah. Depok : Raja grafindo Persada.

Damayanti. 2013. Buku Pintar Sastra Indonesia. : Puisi, Sajak, Syair, Pantun, dan

Majas. Yogyakarta : Araska

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik Dan Konseptual Dalam Pembelajaran Abad.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Ikhwantoro, Danang. 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SD

Glagahan Pandak Bantul. Skripsi ini tidak diterbitkan. Yogyakarta :

Universitas Negeri Yogyakarta. Hlm. 27

Jauhari. 2013. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka

Kurniasih, Sani. 2014. Strategi-Strategi Pembelajaran. Alfabeta : Bandung

Kusmana,Suherli. 2011. Guru Bahasa Indonesia Profesional. Jakarta: Multi

Kreasi Satu Delapan

Page 65: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

51

Kusumaningsih, Dewi. 2013. Terampil Berbahasa Indonesia. Yogyakarta : Andi

Offset.

Lutvia, Alvinita. 2019. Aktivitas Belajar Siswa pada Pembelajaran Model

Discovery Inquiry Berbantuan Mind Mapping di SD. Jurnal Pendidikan.

4 (9).

Muhadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta :

Gaung Persada Press.

Mihardja. Ratih. 2012. Sastra Indonesia. Jakarta: PT Niaga Swadaya

Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran ( Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta :

Referensi

Munirah. 2015. Sistem Pendidikan di Indonesia : Antara Keinginan dan

Realita.Auladuna,Vol 2. No. 2. 2 Desember 2015

Mulyati. 2015. Terampil Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta :

Prenadamedia Group.

Ngalimun. 2014.Strategi dan Model Pembelajaran. Aswaja Pressindo.Yogyakarta

Nurgiyantoro, Burhan. 2006. Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Rineka

Cipta.

Pradopo, rahmat Djoko. 2012. Pengkajian Puisi. Yogyakarta. Gadjah Mada

University Press

Pranowo. 2014. Teori Belajar Bahasa Untuk Guru dan Mahasiswa Jurusan

Bahasa. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Prayogo, Yunus Putro. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi

Menulis Puisi Tema 6 Cita-citaku melalui Metode Discovery Learning dan

Media Gambar Pada Siswa Kelas IV B MI Miftahun Najhin Kauman Lor

Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi ini tidak diterbitkan. Salatiga:

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga.

Puteri, Fany Esharianti. 2019. Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap

Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas II Di UPTD SD Negeri Tugu 5

Depok. Skripsi ini tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Inovasi Pembelajaran.Jakarta: Bumi Aksara.

Semi. M. Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa

Soebachma, Agustina. 2014. 4 Hari Mahir Menulis Artikel, Cerpen, Novel,

Skripsi. Yogyakarta : Syura Media Utama

Page 66: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

52

Sudjana, Nana. 2007. Media Pengajaran. Jakarta: Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, Nana. 2010. Dasar-dasar dan Proses Belajar. Bandung : Sinar Baru

Algensindo.

Sudjana, Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru

Algesindo

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif,dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung :

Alfabeta

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif,dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sulistyowati, Endah. 2012. Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter.

Yogyakarta: Citra AjiParama

Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rhineka

Cipta.

Tarigan. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Tim penyusun. 2013. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

Sistem Pendidikan Nasional. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan:

Jakarta.

Tim penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Online). Tersedia di

kbbi.kemdikbud.go.id/entri/religius. Diakses 31 Januari 2020.

Wahyudi, Danang. 2016. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan

Media Gambar Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Suryodiningratan 2. Jurnal

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5.

Zulkarnaini. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional.

Page 67: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 68: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

53

LAMPIRAN 1

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran

Dengan Model Discovery Learning Menggunakan Media

Gambar

c

Aktivitas Siswa

Jumlah Murid yang

Aktif pada

Pertemuan

Rata-

Rata

%

Kategori

1 2 3 4

1.

Siswa yang hadir dalam

pembelajaran

P

R

E

T

E

S

T

10

10

P

O

S

T

T

E

S

T

10

100

Aktif

2.

Memperhatikan contoh

puisi yang ditempel di

papan tulis

7

9

7,5

75

Aktif

3. Memahami penjelasan

guru mengenai unsur

pembangun dalam puisi

6 8 7 70 Aktif

4. Membuat karangan puisi

berdasarkan gambar

7

10

8,5

85

Aktif

5. Mendiskusikan unsur

pembangun dalam puisi

yang telah ditulis

6

9

7,5

75

Aktif

6.

Mempresentasikan hasil

pekerjaan mereka di depan

teman-temannya

8

10

9

90

Aktif

7. Menanggapi hasil

pekerjaan temannya

6

7

6,5

65

Tidak Aktif

8. Menyampaikan pendapat

tentang pembelajaran yang

telah diikuti

6

9

7,5

70

Aktif

9. Menyimpulkan materi

yang telah dipelajari pada

akhir pembelajaran

7

9

8

80

Aktif

78,88 Aktif

Page 69: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

54

LAMPIRAN 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri 68 Cangadi II

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2

Tema 6 : Cita-Citaku

Sub Tema 2 : Hebatnya Cita-Citaku

Pembelajaran : 5

Alokasi Waktu : 60 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

Page 70: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

55

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis

dengan tujuan untuk kesenangan.

4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi

yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri

Indikator :

Membuat sebuah puisi dengan menggunakan kata-kata dengan rima.

Menulis puisi dengan menuangkan gagasan-gagasan tentang cita-

citanya.

SBdP

3.3 Mengetahui gerak tari kreasi daerah

4.3 Meragakan gerak tari kreasi daerah.

Indikator :

Mempraktekkan gerakan tari kreasi daerah

Menuangkan hasil pencariannya tentang bahasa daerah dan makanan

khas daerah dengan menggunakan kalimat sederhana dalam bahasa

Indonesia

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan menulis siswa mampu membuat sebuah puisi dengan

menggunakan kata-kata dengan rima yang hampir sama dengan tepat.

2. Melalui kegiatan menulis puisi siswa mampu menuangkan

gagasangagasan tentang cita-citanya dengan benar.

3. Melalui kegiatan membuat poster, siswa mampu menuangkan hasil

pencariannya tentang bahasa daerah dan makanan khas daerah dengan

menggunakan kalimat sederhana dalam bahasa Indonesia dengan rinci.

Page 71: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

56

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua

siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan

masing-masing.

Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi

lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan

pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan

dengan kegiatan pembelajaran.

Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang

meliputi kegiatan mengamati, menanya,

mengeksplorasi, mengomunikasikan dan

menyimpulkan.

10 menit

Inti Guru memberikan beberapa pertanyaan

tentang puisi.

Siswa memperhatikan contoh puisi yang

tempel di papan tulis dan menjelaskan

langkah-langkah membuat puisi.

Guru meminta siswa untuk membuat puisi

berdasarkan cita-citanya masing-masing.

Siswa mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru.

Setelah selesai mengerjakan soal siswa

diminta untuk mempraktikkan beberapa

gerakan tari kreasi daerah.

Guru memberi tugas kepada siswa untuk

dikerjakan di rumah mengenai ciri khas

daerah mereka masing-masing.

40 menit

Page 72: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

57

Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /

rangkuman hasil belajar selama sehari

Guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk menyampaikan pendapatnya tentang

pembelajaran yang telah diikuti.

Melakukan penilaian hasil belajar

Mengajak semua siswa berdo’a.

10 menit

E. SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN

Buku pedoman Guru tema Cita-citaku kelas IV Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

2018.

Buku pedoman Siswa tema Cita-citaku kelas IV Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

2018.

Beberapa gambar tentang profesi atau cita-cita

F. PENILIAN

Jenis Penilaian Tertulis

No

. Aspek yang dinilai Skor Deskripsi

1. Tema 20

15

10

5

0

Isi sangat sesuai tema

Isi sesuai dengan tema

Isi cukup berkaitan dengan tema

Isi kurang sesuai dengan tema

Isi tidak sesuai

2. Ide Gagasan 20

15

10

5

0

Penuangan ide sangat kreatif

Penuangan ide kreatif

Penuangan ide cukup kretaif

Penuangan ide kurang kreatif

Penuangan ide tidak kreatif

Page 73: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

58

3. Diksi 20

15

10

5

0

Pemilihan kata sangat baik,tepat,

dan jelas

Pemilihan kata baik,tepat dan jelas

Pemilihan kata sudah baik,tepat

tapi tidak jelas

Pemilihan kata yang masih

sederhana dan belum jelas

Pemilihan kata yang sangat

sederahana dan tidak jelas

4. Penggunaan Huruf Ejaan 20

15

10

5

0

Penggunaan ejaan yang sangat

tepat dan benar dengan EYD

Penggunaan ejaan yang tepat dan

benar dengan EYD

Penggunaan ejaan yang cukup tepat

dan benar dengan EYD

Penggunaan ejaan yang kurang

tepat dan benar dengan EYD

Penggunaan ejaan tidak tepat

5. Kerapian Karya Tulis 20

15

10

5

0

Rapi, bisa dibaca dan bersih

Rapi, bisa dibaca dan kurang bersih

Kurang rapi,bisa dibaca dan bersih

Kurang rapi, bisa dibaca dan

kurang bersih

Tidak rapi,sulit dibaca dan tidak

bersih

Soppeng, Agustus 2020

Guru Kelas IV Peneliti

A. HASNAWATI, S.Pd Dwi Riski Oktaviani

NIP. 19660713 199803 2 004 NIM. 105401114916

Page 74: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

59

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri 68 Cangadi II

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2

Tema 6 : Cita-Citaku

Sub Tema 2 : Hebatnya Cita-Citaku

Pembelajaran : 5

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

Page 75: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

60

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis

dengan tujuan untuk kesenangan.

4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi

yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri

Indikator :

Membuat sebuah puisi dengan menggunakan kata-kata dengan rima.

Menulis puisi dengan menuangkan gagasan-gagasan tentang cita-

citanya.

SBdP

3.3 Mengetahui gerak tari kreasi daerah

4.3 Meragakan gerak tari kreasi daerah.

Indikator :

Mempraktekkan gerakan tari kreasi daerah

Menuangkan hasil pencariannya tentang bahasa daerah dan makanan

khas daerah dengan menggunakan kalimat sederhana dalam bahasa

Indonesia

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan menulis siswa mampu membuat sebuah puisi dengan

menggunakan kata-kata dengan rima yang hampir sama dengan tepat.

2. Melalui kegiatan menulis puisi siswa mampu menuangkan

gagasangagasan tentang cita-citanya dengan benar.

3. Melalui kegiatan membuat poster, siswa mampu menuangkan hasil

pencariannya tentang bahasa daerah dan makanan khas daerah dengan

menggunakan kalimat sederhana dalam bahasa Indonesia dengan rinci.

Page 76: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

61

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak

semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing.

Guru mengecek kesiapan diri dengan

mengisi lembar kehadiran dan memeriksa

kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk

disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang

meliputi kegiatan mengamati, menanya,

mengeksplorasi, mengomunikasikan dan

menyimpulkan.

10 menit

Inti Guru memberikan stimulus berupa contoh

puisi kepada siswa yang ditempel di papan

tulis

“Pahlawan Tanda Jasa”

Guru .. Engkau adalah pahlwanku

Kesabaranmu yang menjadi ciri khasmu

Akan ku ingat selalu perjuanganmu

Ingin ku ucapkan terima kasih atas jasamu

Siswa memperhatikan contoh puisi yang

ada di papan tulis

Siswa mengidentifikasi masalah dengan

menyimak penjelasan guru tentang unsur-

unsur pembangun dalam puisi yang

40 menit

Page 77: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

62

meliputi tema,bait,amanat dan rima

Pengumpulan data dilakukan dengan

membagikan soal kepada siswa yang berisi

gambar untuk dibuat menjadi karangan

puisi

Siswa melakukan pengolahan data dengan

mendiskusikan unsur pembangun yang ada

dalam puisi yang mereka tulis dengan

teman yang ada di sampingnya

Siswa diminta untuk menuliskan tema dan

makna puisi tersebut pada lembar jawaban

yang telah disediakan.

Pembuktian dilakukan dengan cara masing-

masing siswa mempresentasikan hasil

pekerjaan mereka di depan teman-

temannya.

Melalui presentasi tersebut, siswa yang lain

diminta untuk memberi tanggapan.

Guru memberi tugas kepada siswa untuk

dikerjakan di rumah mengenai ciri khas

daerah mereka masing-masing.

Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /

rangkuman hasil belajar selama sehari

Guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk menyampaikan pendapatnya tentang

pembelajaran yang telah diikuti.

Melakukan penilaian hasil belajar

Mengajak semua siswa berdo’a.

10 menit

Page 78: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

63

G. SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN

Buku pedoman Guru tema Cita-citaku kelas IV Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

2018.

Buku pedoman Siswa tema Cita-citaku kelas IV Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

2018.

Beberapa gambar tentang profesi atau cita-cita

H. PENILIAN

Jenis Penilaian Tertulis

Siswa menjawab beberapa pertanyaan mengenai contoh-contoh puisi.

Tujuan kegiatan penilaian : Mengukur pemahaman siswa tentang puisi.

No

. Aspek yang dinilai Skor Deskripsi

1. Tema 20

15

10

5

0

Isi sangat sesuai tema

Isi sesuai dengan tema

Isi cukup berkaitan dengan tema

Isi kurang sesuai dengan tema

Isi tidak sesuai

2. Ide Gagasan 20

15

10

5

0

Penuangan ide sangat kreatif

Penuangan ide kreatif

Penuangan ide cukup kretaif

Penuangan ide kurang kreatif

Penuangan ide tidak kreatif

3. Diksi 20

15

10

5

Pemilihan kata sangat baik,tepat,

dan jelas

Pemilihan kata baik,tepat dan jelas

Pemilihan kata sudah baik,tepat

tapi tidak jelas

Page 79: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

64

0

Pemilihan kata yang masih

sederhana dan belum jelas

Pemilihan kata yang sangat

sederahana dan tidak jelas

4. Penggunaan Huruf Ejaan 20

15

10

5

0

Penggunaan ejaan yang sangat

tepat dan benar dengan EYD

Penggunaan ejaan yang tepat dan

benar dengan EYD

Penggunaan ejaan yang cukup tepat

dan benar dengan EYD

Penggunaan ejaan yang kurang

tepat dan benar dengan EYD

Penggunaan ejaan tidak tepat

5. Kerapian Karya Tulis 20

15

10

5

0

Rapi, bisa dibaca dan bersih

Rapi, bisa dibaca dan kurang bersih

Kurang rapi,bisa dibaca dan bersih

Kurang rapi, bisa dibaca dan

kurang bersih

Tidak rapi,sulit dibaca dan tidak

bersih

Soppeng, Agustus 2020

Guru Kelas IV Peneliti

A. HASNAWATI, S.Pd Dwi Riski Oktaviani

NIP. 19660713 199803 2 004 NIM. 105401114916

Page 80: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

65

MATERI AJAR

PUISI

Pengertian Puisi

Puisi: karya sastra yang terikat pada rima dan irama yang disusun dalam

bentuk baris dan

bait untuk menggambarkan perasaan pengarangnya.

Ciri-ciri Puisi:

1. Ditulis dalam bentuk baris berjajar ke bawah secara berkelompok.

Kelompok baris dalam puisi disebut bait.

2. Diksi (pemilihan kata) bersifat kias, padat, dan indah serta

mempertimbangkan rima/persajakan.

3. Penggunaan majas (gaya bahasa, perumpamaan) sangat dominan.

4. Latar, alur, dan tokoh tidak begitu ditonjolkan.

Unsur Puisi:.

1. Bait: kumpulan larik yang tersusun harmonis, mengandung makna puisi.

2. Rima: bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata untuk memperindah

puisi, umumnya berada di suku kata akhir setiap larik. Rima bisa berupa

pengulangan bunyi (sajak a-a-a-a atau a-b-a-b) atau bunyi bebas tanpa

pola.

3. Makna/Isi: informasi utama yang disampaikan dalam puisi.

4. Amanat: pesan yang disampaikan oleh penulis puisi kepada pembaca,

tersirat di balik kata-kata dan berada di balik tema yang diungkapkan.

Page 81: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

66

Jenis-jenis Puisi:

1. Puisi Lama: puisi yang masih terikat oleh aturan rima dengan pola

tertentu, pengaturan jumlah larik dalam setiap bait dan jumlah kata dalam

setiap larik, serta musikalitas puisi.

a. Pantun (4 larik, 2 larik pertama berupa sampiran, 2 larik terakhir berupa isi,

rima a-b-a-

b. Gurindam (2 larik, larik pertama berupa sampiran, larik terakhir berupa isi,

rima a-a-a-a)

2. Puisi Baru: tidak terikat dengan pola rima tertentu, jumlah baris, jumlah kata,

maupun jumlah bait. Tetap mengandung irama, rima, musikalitas, makna, dan

amanat.

Bahasa dan Makna Puisi

Bahasa Puisi: mengandung makna tersembunyi dan cenderung imajinatif

1. Bahasanya singkat, padat, dan bermakna

2. Menggunakan gaya bahasa (majas)

3. Memiliki rima (persamaan bunyi) yang menambah keindahan,

memberikan efek musikal, dan memberi kesan sehingga puisi mudah

diingat

4. Menggunakan pilihan kata (diksi) yang tepat, sesuai dengan tema yang

disampaikan, agar mudah diingat, indah didengar/dibaca, dan menciptakan

kekaguman

Page 82: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

67

5. Tidak selamanya menggunakan kata kiasan, ada kalanya menggunakan

kata bermakna lugas. Semua bergantung pada tema puisi yang dibuat

Jenis-jenis Majas (Gaya Bahasa) dalam Puisi:

1. Personifikasi: membuat suatu benda mati seakan berperilaku seperti

manusia. Contoh: Pucuk-pucuk teh yang menggeliat

2. Metafora: menjadikan suatu benda memiliki sifat baru di luar kebiasaan.

Contoh: Batang usiaku sudah tinggi

3. Pengulangan (Repetisi): penjajaran beberapa kata, frasa, atau kalimat yang

sama. Contoh: Tak perlu sedu sedan itu

4. Hiperbola: pernyataan yang berlebihan untuk memperhebat, meningkatkan

kesan, dan daya pengaruh. Contoh: Pekik merdeka berkumandang di

angkasa.

5. Litotes: kebalikan hiperbola, mengecilkan atau mengurangi keadaan

sebenarnya. Contoh: Aku bukanlah manusia yang berada. (padahal aslinya

berada, digunakan untuk merendah)

6. Ironi: menyatakan makna yang bertentangan untuk mengolok-

olok/menyindir. Contoh: Bagus benar kelakuanmu, adikmu sendiri kau

sakiti

Memahami Makna Puisi: mempelajari dan membaca puisi untuk dapat

memahami makna

sehingga mampu mengajak pendengar terhanyut ke dalam puisi yang dibawakan.

Jenis-jenis Makna Puisi:

1. Makna lugas: makna sebenarnya, disampaikan secara jelas

Page 83: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

68

2. Makna kias: makna yang melambangkan sesuatu, ditujukan untuk

membangun imajinasi

A. Menulis dan Mendeklamasikan Puisi

Langkah-langkah Menulis Puisi:

1. Menentukan topik utama dan judul

2. Menentukan kata kunci yang akan digunakan

3. Menentukan ide pokok untuk setiap bait

4. Menuangkan ide pokok-ide pokok ke dalam bait-bait dengan

memperhatikan gaya bahasa, diksi, dan rima

5. Mengembangkan puisi seindah mungkin

Hal yang harus Diperhatikan dalam Menulis Puisi:

1. Bahasa yang digunakan harus ringkas, padat, dan indah

2. Kata-kata yang dipilih memiliki bunyi yang indah dan merdu saat dibaca

3. Makna kata bisa menimbulkan banyak arti, harus disesuaikan dengan

pesan yang ingin disampaikan

4. Mengandung imajinasi mendalam tentang topik yang dibicarakan

Deklamasi Puisi: Membaca puisi tanpa membawa teks dengan diiringi lagu,

dikuatkan

dengan ekspresi dan gerak tubuh yang sesuai dengan makna puisi tersebut.

Page 84: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

69

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mendeklamasikan Puisi:

1. Ekspresi Wajah: penghayatan isi puisi yang digambarkan melalui raut

wajah untuk menunjukkan perasaan.

2. Lafal: penyebutan atau pengejaan kata-kata harus jelas agar mudah

dipahami.

3. Intonasi: tinggi rendahnya nada baca untuk memberi penekanan pada kata

tertentu.

4. Irama: panjang pendek, keras lembut, kuat lemahnya suara.

5. Gerak Tubuh: penggambaran perasaan yang terkandung dalam puisi

melalui gerak tubuh, melengkapi ekspresi wajah.

Langkah-langkah Mendeklamasikan Puisi:

1. Pahami isi puisi

2. Tentukan nuansa pembacaan puisi, apakah gembira atau sedih

3. Berlatih mengucapkan kata-kata sulit yang terdapat dalam puisi

4. Berlatih dengan mengombinasikan puisi, ekspresi, gerak tubuh, dan lagu

pengiring

Contoh Puisi

“Pahlawan Tanda Jasa”

Guru .. Engkau adalah pahlawanku

Kesabaranmu yang menjadi ciri khasmu

Akan ku ingat selalu perjuanganmu

Ingin ku ucapkan terima kasih atas jasamu

Tema : Cita-Cita

Rima : a-a-a-a

Amanat : Menjadi seorang guru harus sabar dalam perjuangan

Bait : terdiri dari 4 baris ( baris 1-4 )

Page 85: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

70

Media Untuk Soal

Page 86: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

71

LAMPIRAN 3

SOAL PRETEST

Petunjuk Tugas:

1. Siapkan alat tulis yang akan digunakan

2. Tuliskan nama, kelas, dan nomor absenmu

3. Sebelum mengerjakan, berdo‟a terlebih dahulu

Soal:

Buatlah sebuah puisi berdasarkan cita-cita kamu!

Page 87: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

72

Page 88: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

73

Page 89: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

74

Page 90: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

75

LAMPIRAN 4

SOAL POSTTEST

Petunjuk Mengerjakan soal:

1. Siapkan alat tulis yang akan digunakan!

2. Tuliskan nama, kelas, dan hari pengerjaan soal!

3. Bacalah soal dengan teliti!

4. Berdo‟alah sebelum mengerjakan

Soal :

Buatlah sebuah puisi dengan ketentuan sebagai berikut!

1. Pilihlah salah satu gambar di bawah ini kemudian buatlah puisi berdasarkan

gambar!

3. Tuliskan tema dan amanat dari puisi yang kamu tulis!

Page 91: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

76

Page 92: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

77

Page 93: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

78

Page 94: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

79

LAMPIRAN 5

Nilai Pretest Kelas IV SD NEGREI 68 CANGADI II

NO.

NAMA

PRETEST

1. A. Raden 60

2. Andi Nur Azizah 70

3. Andini Pratiwi 40

4. Nur Fatmadillah 75

5. Salwa Pasliana 70

6. Melisa Regina Putri 70

7. Muh. Ferdi 55

8. Aswar 45

9. Rafka Adriansyah 50

10. Muh. Riyas Asyarah 55

JUMLAH 590

Rata-rata 59

Page 95: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

80

LAMPIRAN 6

Nilai Posttest Kelas IV SD NEGREI 68 CANGADI II

NO.

NAMA

POSTTEST

1. A. Raden 75

2. Andi Nur Azizah 85

3. Andini Pratiwi 70

4. Fatimah Az-Zahrah 90

5. Salwa Pasliana 90

6. Melisa Regina Putri 85

7. Muh. Ferdi 60

8. Aswan Askar 55

9. Rafka Adriansyah 75

10. Muh. Riyas Asyarah 75

JUMLAH 775

Rata-rata 77,5

Page 96: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

81

LAMPIRAN 7

Distribusi Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas IV SD Negeri 68

Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng

Subjek NAMA Perolehan Nilai

Gain (d)

d2

Pretest Posttest

1 A. Raden 60 75

15 225

2 Andi Nur Azizah 70 85

15 225

3 Andini Pratiwi 40 70 30 900

4 Nur Fatmadillah 75 90

15 225

5 Salwa Pasliana 70 90

20 400

6 Melisa Regina Putri 70 85

15 225

7 Muh. Ferdi 55 60

5 25

8 Aswar 45 55

10 100

9 Rafka Adriansyah 50 75

25 625

10 Muh. Riyas Asyarah 55 75

20 400

n=10 590 775 ∑ 𝒅 =170 ∑ 𝒅𝟐 = 𝟑𝟑𝟓𝟎

Page 97: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

82

LAMPIRAN 8

Menentukan Harga Md

𝑴𝒅 = ∑𝒅

𝑵=

𝟏𝟕𝟎

𝟏𝟎= 𝟏𝟕

Subjek NAMA Perolehan Nilai

Gain (d)

Pretest Posttest

1 A. Raden 60 75

15

2 Andi Nur Azizah 70 85

15

3 Andini Pratiwi 40 70

30

4 Nur Fatmadillah 75 90

15

5 Salwa Pasliana 70 90

20

6 Melisa Regina Putri 70 85

15

7 Muh. Ferdi 55 60

5

8 Aswar 45 55

10

9 Rafka Adriansyah 50 75

25

10 Muh. Riyas Asyarah 55 75

20

n=10 590 775 ∑ 𝒅 =170

Page 98: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

83

LAMPIRAN 9

Menentukan Harga ∑ 𝑿𝟐𝒅

Mencari harga “∑ 𝑋2𝑑” dengan menggunakan rumus:

∑ 𝑋2𝑑 = ∑ 𝑑2 −(∑ 𝑑)2

𝑁

= 3.350 −(𝟏𝟕𝟎)2

10

= 3.350 −28.900

10

= 3.350 − 2. .890

∑ 𝑋2𝑑 = 460

Jadi, ∑𝑿𝟐d = 460

Page 99: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

84

LAMPIRAN 10

Menentukan Harga t Hitung

Menentukan harga t Hitung

𝑡 =𝑀𝑑

√∑ 𝑋2𝑑

𝑁 (𝑁 − 1)

=17

√460

10(𝑁 − 1)

=17

√460

10(10 − 1)

=17

√46090

=17

√5,111=

17

2,2608

= 7,552

t = 7,552

Page 100: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

85

LAMPIRAN 11

Tabel Distribusi T

Pr

df

0.25

0.50

0.10

0.20

0.05

0.10

0.025

0.050

0.01

0.02

0.005

0.010

0.001

0.002

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1.00000

0.81650

0.76489

0.74070

0.72669

0.71756

0.71114

0.70639

0.70272

3.07768

1.88562

1.63774

1.53321

1.47588

1.43976

1.41492

1.39682

1.38303

6.31375

2.91999

2.35336

2.13185

2.01505

1.94318

1.89458

1.85955

1.83311

12.70620

4.30265

3.18245

2.77645

2.57058

2.44691

2.36462

2.30600

2.26216

31.82052

6.96456

4.54070

3.74695

3.36493

3.14267

2.99795

2.89646

2.82144

63.65674

9.92484

5.84091

4.60409

4.03214

3.70743

3.49948

3.35539

3.24984

318.30884

22.32712

10.21453

7.17318

5.89343

5.20763

4.78529

4.50079

4.29681

TTabel = 2,26216

Page 101: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

86

LAMPIRAN 12

DOKUMENTASI

PROSES BELAJAR MENGAJAR

Page 102: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

87

Page 103: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

88

SEKOLAH TAMPAK DARI DEPAN

VISI DAN MISI SEKOLAH

Page 104: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

89

KELAS TAMPAK DARI DEPAN

WC

Page 105: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

90

RUANG PRAKTEK SHALAT

POS PIKET

Page 106: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

91

LAMPIRAN 13

KONTROL PENELITIAN

Page 107: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

92

LAMPIRAN 14

SURAT IZIN PENELITIAN

Page 108: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

93

Page 109: PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING … · kehidupannya. Maka dari itu, seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan

94

RIWAYAT HIDUP

DWI RISKI OKTAVIANI dilahirkan di Aluppang pada

tanggal 15 Oktober 1997, dari pasangan Ayahanda Zainuddin

dengan Ibunda Hj.Hasanatang. Penulis merupakan anak

kedua dari tiga bersaudara. Penulis menempuh pendidikan sekolah dasar tahun

2004 di SD Negeri 68 Cangadi II dan tamat pada tahun 2010. Pada tahun yang

sama, penulis melanjutkan studi di SMP Negeri 1 Liliriaja dan tamat pada tahun

2013 dan melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Liliriaja dan tamat pada

tahun 2016. Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan pada program Strata

Satu (SI) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Berkat Rahmat Tuhan yang Maha kuasa dan iringan doa restu dari orang

tua dan saudara, kerabat, serta rekan-rekan seperjuangan di bangku kuliah,

terutama mahasiswa dan dosen jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

perjuangan panjang penulis dalam mengikuti perguruan tinggi dapat berhasil

dengan tersusunnya skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Discovery

Learning terhadap Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media Gambar

pada Siswa Kelas IV SD Negeri 68 Cangadi II Kecamatan Liliriaja Kabupaten

Soppeng”.