pengaruh penerapan metode artikulasi terhadap … · pengaruh penerapan metode artikulasi terhadap...

16
PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SD DI KECAMATAN SELAPARANG JURNAL SKRIPSI Oleh HIDAYATULLAELA E1E215055 Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2019

Upload: others

Post on 17-Feb-2020

42 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP … · PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SD DI KECAMATAN SELAPARANG JURNAL SKRIPSI Oleh HIDAYATULLAELA

PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP

KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SD DI KECAMATAN

SELAPARANG

JURNAL SKRIPSI

Oleh

HIDAYATULLAELA

E1E215055

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program

Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2019

Page 2: PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP … · PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SD DI KECAMATAN SELAPARANG JURNAL SKRIPSI Oleh HIDAYATULLAELA
Page 3: PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP … · PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SD DI KECAMATAN SELAPARANG JURNAL SKRIPSI Oleh HIDAYATULLAELA

ABSTRAK

PENGARUH METODE ARTIKULASI TERHADAP KETERAMPILAN

BERBICARA SISWA SD DI KECAMATAN SELAPARANG

Oleh

Hidayatullaela

NIM: E1E215055

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode

artikulasi terhadap keterampilan berbicara siswa SD di Kecamatan

Selaparang. Jenis penelitian yang digunakan adalah Ex Post Facto tipe

Causal Comparative Research, Populasi dalam penelitian adalah

seluruh siswa kelas III yang sudah menerapkan kurikulun 2013 di

Kecamatan Selaparang. Sampel yang digunakan sebanyak 77 siswa

dengan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data

menggunakan angket dan tes menceritakan kembali infrormasi yang

diperoleh dari guru. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah

statistik deskripsi dan statistik inferensial. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa jawaban siswa terkait dengan penerapan metode

artikulasi yang di gunakan guru sebesar 65% siswa menjawab dengan

baik, 18% siswa menjawab dengan sangat baik, dan 17% siswa

menjawab dengan cukup baik. Dari data yang diperoleh diketahui

bahwa 22% siswa kelas III SD mempunyai keterampilan berbicara

yang sangat baik, 77% diantaranya memiliki keterampilan berbicara

yang baik, dan 1% siswa mempunyai keterampilan berbicara yang

cukup baik. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa thitung 1,988

> ttabel 1,665 dengan taraf kesalahan sebesar 0,05 dan N = 77.

Sedangkan besar pengaruh metode artikulasi terhadap keterampilan

berbicara sebesar 10,2%. Hasil yang dicapai mengindikasikan adanya

pengaruh signifikan yang menunjukkan bahwa semakin tinggi

penerapan metode artikulasi maka semakin tinggi pula keterampilan

berbicara siswa SD di Kecamatan selaparang.

Kata kunci: Metode Artikulasi, Keterampilan Berbicara

Page 4: PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP … · PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SD DI KECAMATAN SELAPARANG JURNAL SKRIPSI Oleh HIDAYATULLAELA

ABSTRACT

THE EFFECT OF ARTICULATION METHOD TO ELEMENTARY

SCHOOL STUDENTS’ SPEAKING SKILLS IN SELAPARANG

DISTRICT

By

Hidayatullaela

NIM: E1E215055

This study aims to determine the effect of articulation method to

Elementary School students’ speaking skills in Selaparang District. This

type of research is Ex Post Facto type Causal Comparative Research,

Population in the study were all students of class III who have applied a

curriculum of 2013 in Selaparang District. The samples are 77 students

with purposive sampling technique. Methods of data collection are

questionnaires and tests of retelling infrormation obtained from

teachers. Data analysis technique used is the descriptive statistics and

inferential statistic. The results showed that the students' answers in

applying articulation methods that is done by teachers is 65% students

answers well, 18% of students answered very well, and 17% of students

answered well enough. From the data obtained is known that 22% of

elementary school of third grade students have very well speaking

skills, 77% of them have well speaking skills, and 1% of students have

a well enough skill. Based on data analysis showed that tcount 1.988 >

ttable with a standard error 0.05 and N = 77. While the big effect of

articulation method to the speaking skills is 10.2%. The results obtained

indicate a significant influence shows that the higher the application of

methods of articulation, the higher the speaking skills of elementary

school students in Selaparang District.

Keywords Articulation Methods, Speaking Skills

Page 5: PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP … · PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SD DI KECAMATAN SELAPARANG JURNAL SKRIPSI Oleh HIDAYATULLAELA

A. Pendahuluan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

Sekolah Dasar. Adapun tujuan pembelajran bahasa Indonesia untuk

melatih keterampilan berbahasa peseta didik. Dalam pengajaran bahasa

Indonesia, ada empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh peserta

didik, keterampilan ini antara lain, menyimak, berbicara, membaca dan

menulis. Keempat aspek berbahasa ini saling terkait antara satu dengan yang

lainnya. Bagaimana seorang anak bisa menulis setalah ia membaca maupun

menyimak. Begitupun dengan berbicara, berbicara tidak lepas dari

kemampuan menyimak, menulis, dan membaca anak sehingga keempat aspek

ini senantiasa diperhatikan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik.

Berbicara dalam mata pelajaran bahasa Indonesia mengarahkan setiap

peserta didik untuk melatih kemampuan berkomunikasi secara lisan dan benar

dihadapan publik. Keterampilan berbicara yang baik dan efektif dilihat dari

peserta didik tersebut menguasai faktor kebahasaan dan non kebahasaan.

Untuk menguasai faktor-faktor tersebut, perlu adanya proses pembelajaran

yang efektif agar peserta didik memiliki keterampilan berbicara yang baik.

Kenyataan yang sering tampak di lapangan menunjukkan bahwa

keterampilan berbicara peserta didik masih rendah. Rendahnya keterampilan

berbicara peserta didik dikarenakan adanya beberapa masalah yang

dihadapi saat melatih keterampilan berbicaranya antara lain sebagian besar

peserta didik kurang terbiasa untuk berbicara di depan kelas. Hal ini

mengakibatkan saat peserta didik melatih keterampilan berbicaranya di

depan kelas merasa malu-malu dan terlihat kurang percaya diri. Kurang

percaya diri dan malu-malu ini membuat berbicaranya kurang fokus

sehingga terkadang membuat peserta didik lupa dengan hal yang akan

diungkapkannya. Masalah selanjutnya yaitu peserta didik yang masih takut

dan tidak berani maju ke depan kelas untuk berbicara. Peserta didik takut

dan tidak berani maju berbicara di depan kelas karena peserta didik

tersebut takut salah dalam berbicara dan ditertawakan. Ada juga peserta

Page 6: PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP … · PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SD DI KECAMATAN SELAPARANG JURNAL SKRIPSI Oleh HIDAYATULLAELA

didik yang takut dan tidak berani maju untuk berbicara karena kurang

menguasai materi yang akan diceritakannya.

Masalah berikutnya adalah faktor kebahasaan saat peserta didik

berbicara di depan kelas. Faktor kebahasaan yang masih harus

dioptimalkan antara lain kejelasan ucapan. Saat peserta didik berbicara di

depan kelas kejelasan kata ataupun kalimat yang diucapkannya masih

kurang jelas, seperti kurang keras, mimiknya kurang tepat karena

tidak membuka mulutnya, dan sebagainya. Kejelasan ucapan yang masih

kurang jelas membuat pendengar kurang memahami pesan ataupun cerita

yang diungkapkan oleh pembicara. Selain itu, intonasi suaranya pun tidak

beraturan. Peserta didik berbicara di depan kelas menggunakan intonasi

yang datar. Peserta didik tidak memilah kata atau kalimat mana yang

diucapkan menggunakan intonasi tinggi dan kalimat mana yang

menggunakan intonasi rendah. Intonasi suara yang kurang beraturan ini

membuat pendengar bosan dengan pesan atau cerita yang diungkapkan

oleh pembicara.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, terlihat adanya

kesenjangan antara kondisi yang seharusnya dengan kenyataan di lapangan.

Kondisi yang seharusnya bahwa dalam keterampilan berbicara yang baik

dan efektik dapat menguasai faktor kebahasaan dan non kebahasaan saat

berbicara. Namun kenyataannya di lapangan, sebagian besar peserta didik

kurang menguasai faktor kebahasaan dan non kebahasaan tersebut

dikarenakan adanya beberapa masalah yang dihadapi oleh peserta didik.

Oleh karena itu, guru telah merancang suatu metode pembelajaran yang

membuat peserta didik aktif melatih keteampilan bericaranya. Hal ini

memungkinkan peserta didik untuk memahami informasi yang disampaikan

guru untuk lebih bermakna. Salah satu alternatif metode pembelajaran yang

dapat digunakan yaitu dengan menggunakan metode artikulasi dalam proses

pembelajaran.

Penerapan metode artikulasi dalam proses pembelajaran bahasa

Indonesia merupakan salah satu faktor yang dapat membuat pembelajaran

Page 7: PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP … · PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SD DI KECAMATAN SELAPARANG JURNAL SKRIPSI Oleh HIDAYATULLAELA

menjadi lebih efektif dan menarik, karena penerapan metode artikulasi ini

bertujuan untuk melatih keberanian peseta didik dalam berbicara. Metode

artikulasi juga dapat membuat peserta didik lebih percaya diri untuk

berbicara di depan kelas. Selain itu, metode ini juga sesuai dengan

karakteristik anak usia sekolah dasar yang senang bermain dengan teman

sebayanya.

Pembelajaran berbicara dengan metode artikulasi ini dilakukan dengan

berpasangan, dimana dalam setiap kelompok memiliki peran masing-masing

sebagai pemberi dan penerima materi yang diawali dengan guru

meyampaikan kompetensi yang akan dicapai, guru menjelaskan materi

pelajaran, membentuk kelompok secara berpasangan, menugaskan salah satu

pesera didik menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan

pasangannya mendengar sambil membuat catatan kecil kemudian bergantian

peran, menugaskan peserta didik secara bergiliran atau diacak menyampaikan

hasil wawancaranya dengan teman pasangannya, menjelaskan kembali materi

yang belum jelas kemudian meyimpulkan hasil pembelajaran.

Masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimanakah pengaruh metode

artikulasi terhadap keterampilan berbicara siswa SD di Kecamatan

Selaparang”

Tujuan dari penelitian ini adalah “untuk mengetahui pengaruh metode

artikulasi terhadap keterampilan berbicara siswa SD di Kecamatan

Selaparang”

B. Tinjauan Pustaka dan Hipotesis

Teori yang relevan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Keterampilan Berbicara

a. Keterampilan

Menurut Yudha ( 2005:7) Keterampilan adalah kemampuan

seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas seperti motorik,

Page 8: PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP … · PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SD DI KECAMATAN SELAPARANG JURNAL SKRIPSI Oleh HIDAYATULLAELA

berbahasa, sosial-emosional, kognitif, dan efektif Keterampilan yang

dipelajari dengan baik akan berkembang menjadi kebiasaan.

Menurut Nadler (dalam Satria 2008:75) keterampilan (skiil)

merupakan kegiatan yang memerlukan praktik atau dapat diartikan

sebagai implikasi dari aktivitas. Sedangkan, dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (2001:1180) keterampilan adalah kecakapan untuk

menyelesaikan tugas. Jadi, keterampilan adalah kecakapan seseorang

dalam menyelesaikan suatu kegiatan atau tugas yang

berhubungan dengan aktivitas praktik.

b. Berbicara

Menurut Nurgiantoro (2010:20) berbicara adalah kemampuan

mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk

mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan

perasaan. Senada dengan itu, Mulgrave (dalam Tarigan, 2008:14)

mengemukakan bahwa berbicara merupakan pengomunikasian gagasan-

gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-

kebutuhan sang pendengar atau penyimak.

Zamzami (2000:13) mengatakan berbicara merupakan suatu proses

komunikasi, sebab di dalamnya terjadi pesan dari suatu sumber ketempat

lain. Jadi, berbicara merpakan suatu proses untuk mengomunikasikan,

meyatakan serta meyampaikan ide, pikiran, gagasan, atau isi hati kepada

orang lain dengan menggunakan bahasa lisan yang dapat di pahami orang

lain.

c. Keterampilan Berbicara

Menurut Iskandarwassid (2011: 241), Keterampilan berbicara

merupakan keterampilan mereproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk

Page 9: PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP … · PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SD DI KECAMATAN SELAPARANG JURNAL SKRIPSI Oleh HIDAYATULLAELA

menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada

orang lain.

Menurut Powers (dalam Tarigan, 2008:9) keterampilan berbicara

adalah kemampuan mengungkapkan pendapat atau pikiran dan perasaan

kepada seseorang atau kelompok secara lisan, baik secara berhadapan

maupun jarak jauh.

Berbicara dalam ruang lingkup penelitian ini pada mata pelajaran

bahasa Indonesia Sekolah Dasar adalah mengungkapkan perasaan,

gagasan, menyampaikan pesan, pengalaman, bercerita tentang berbagai

topik, menceritakan pengalaman, peristiwa, dan tokoh. Adapun

karakteristik yang harus dimiliki seseorang dalam berbicara antara lain,

Intonasi, Pelafalan, Keberanian, Kelancaran, dan Pemanfaatan gerak

tubuh.

2. Metode Artikulasi

a. Metode

Menurur Ramayulis (2012:191) Metode berarti cara kerja yang

bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai

tujuan yang diharapkan. Senada dengan itu Djamarah (dalam, Ramayulis

2012:191) mengemukakan bahwa metode adalah suatu cara yang

dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Jadi, metode

adalah cara kerja bersistem untuk mencapai tujuan dan mengadakan

hubungan dengan peserta didik.

b. Artikulasi

Menurut Hasan (2005: 707-708) artikulasi adalah suatu proses

ketika udara yang berasal dari dalam paru-paru kemudian menggetarkan

pita suara dan organ-organ bicara seperti bibir, lidah, gigi, palatum dan

sebagainya dibentuk sebagai vokal tunggal yaitu a, i, u, e, o dan vokal

rangkap yaitu ai, au, oi. Senada dengan itu, Rusyani (2008:18)

Page 10: PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP … · PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SD DI KECAMATAN SELAPARANG JURNAL SKRIPSI Oleh HIDAYATULLAELA

mengemukakan bahwa artikulasi adalah gerakan otot-otot yang

digunakan untuk bicara. Otot-otot bicara dalam hal ini seperti bibir, lidah

dan velum. Menurut Sadjaah (2005: 212) artikulasi adalah perubahan

yang terjadi pada ruang dan rongga saluran suara (mulut), dimana hal itu

akan mengakibatkan bunyi yang dihasilkan menjadi lebih jelas pada

pendengaran. Dari ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

artikulasi adalah kecakapan seseorang ketika menggunakan organ-organ

bicara untuk membentuk bunyi vokal dan konsonan.

c. Metode Artikulasi

Menurut Suprijono (2009: 126) metode artikulasi merupakan

pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam proses pembelajaran,

dimana siswa dibentuk dalam kelompok kecil dan masing-masing siswa

dalam kelompok tersebut mempunyai tugas untuk mewawancarai teman

kelompoknya tentang materi yang baru di bahas. Menurut Ngalimun

(2012: 174) metode artikulasi merupakan pembelajaran yang

menggunkan sistem pesan berantai artinya, apa yang telah diberikan

guru, seorang peserta didik wajib meneruskannya pada peserta didik lain

(pasangan kelompoknya) dimana peserta didik dituntut untuk bisa

berperan sebagai penerima pesan sekaligus berperan sebagi penyampai

pesan. Jadi metode artikulasi adalah proses pembelajaran yang menuntut

peserta didik lebih aktif dengan sistem pesan berantai dalam suatu

kelompok kecil.

3. Penelitian Relevan

a. Penelitian yang dilakukan oleh Peti Mulia. 2016 “Peningkatan

Keterampilan Menyimak Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Melalui Penggunaan metode artikulasi Pada Siswa Kelas 3B SDN

Cakranegara Tahun Ajaran 2015/2016”

Page 11: PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP … · PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SD DI KECAMATAN SELAPARANG JURNAL SKRIPSI Oleh HIDAYATULLAELA

b. Penelitian yang dilakukan oleh Pepy Anggita. 2013 “Peningkatan

Keterampilan Berbicara Melalui metode artikulasi Pada Pembelajaran

Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SDN Sribit 2, Sidoharjo, Sragen

Tahun Ajaran 2012/2013”

c. Penelitian yang dilakukan oleh Nirmala Ratna Sari. 2016. Peningkatan

Keterampilan Berbicara Melalui metode artikulasi Siswa Kelas IV SD

Negeri 3 Kaliori Banyumas.

4. Kerangka Berfikir

Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang porsi

pemakaiannya lebih banyak dibandingkan jenis keterampilan berbahasa

yang lain selain menyimak, karena sebagain besar aktivitas kehidupan

manusia dilalui dengan berbicara. Keterampilan berbicara dalam mata

pelajaran bahasa Indonesia mengarahkan setiap peserta didik untuk

mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara lisan dan benar

dihadapan publik. Keterampilan berbicara yang baik dan efektif dilihat dari

peserta didik menguasai faktor kebahasaan dan nonkebahasaan

Sehubungan dengan itu guru harus menciptakan pembelajaran yang

dapat menarik perhatian, minat, membangkitkan rasa percaya diri dan

keberanian perserta didik dalam berbicara didepan kelas. Selain itu

diperlukan metode pembelajaran yang menarik untuk membangkitkan

ketampilan berbicara peserta didik. Salah satunya adalah dengan

menggunakan metode artikulasi.

Dengan diterapkannya metode artikulasi ini diharapkan dapat

mempengaruhi keterampilan berbicara peserta didik pada mata pelajaran

bahasa Indonesia. Maka dari itu, perlu diadakan penelitian untuk

mengetahui metode artikulasi pada gugus IV selaparang. Dan untuk melihat

seberapa besar pengaruhnya terhadap keterampilan berbicara peserta didik.

Page 12: PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP … · PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SD DI KECAMATAN SELAPARANG JURNAL SKRIPSI Oleh HIDAYATULLAELA

5. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berfikir yang telah

dipaparkan, maka dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah

“Metode artikulasi berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa di

SDN Kecamatan Selaparang.

C. Metodelogi Penelitian

Desain penelitian disebut juga rancangan penelitian. Rancangan

penelitian merupakan semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan

pelaksaan penelitian. Dalam penelitian ini. Peneliti menggunakan jenis

pendekatan kuantitatif. sedangkan jenis penelitian yang digunakan yaitu Ex

Post Facto. Menurut Syoadih (2010:55), menjelaskan bahwa penelitian ex

post facto yakni meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi atau

diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti. Jadi, penelitian

ex post facto dilakukan terhadap program, kejadian atau kegiatan yang telah

atau sedang berlangsung.

Sedangkan tipe ex post facto yang digunakan ialah Causal Comparative

Research. Menurut Sugiyono (2015:7) Causal Comparative Research adalah

pendekatan dasar kausal komporatif melibatkan kegiatan peneliti yang

diawali dengan mengidentifikasi pengaruh variabel satu terhadap variabel

lainnya, kemudian berusaha mencari kemungkinan variabel penyebabnya.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian expost facto tipe

causal comparative research adalah penelitian yang melihat fenomena dan

menguji variabel sebab akibat yang melatarbelakangi kejadian tersebut.

Adapun variabel dalam penelitian ini yang kejadiannya sudah terjadi adalah

penerapan metode cerita berantai. Tujuan dari penelitian ini untuk

mengetahui informasi mengenai pengaruh penerapan metode artikulasi

terhadap keterampilan berbicara siswa SDN Gugus IV Selaparang. Adapun

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD di Kecamatan

Selaparang yang sudah menerapkan kurikulum 2013 dalam proses

Page 13: PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP … · PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SD DI KECAMATAN SELAPARANG JURNAL SKRIPSI Oleh HIDAYATULLAELA

pembelajaran dengan jumlah sampel 77 siswa yang tersebar di SDN 10

Mataram, SDN 16 Mataram dan SDN 33 Mataram.

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Data Hasil Keterampilan Berbicara

Data keterampilan berbicara diambil dengan cara menceritakan

kembali informasi yang didengarkan atau yang diberikan guru. Skor yang

diperoleh dari masing-masing butir pertanyaan tiap variabel ditabulasikan

dan dihitung rumus tertentu. Hasil analisis deskripsi data digunakan untuk

menggambarkan setiap variabel penelitian yang meliputi distribusi

frekuensi, mean (rata-rata), median, modus, variansi, standar devisiasi

(simpangan baku), nilai minimum, dan nilai maksimum.

Berdasarkan hasil perhitungan data keterampilan berbicara dengan

menggunakan SPSS 16,0 diperoleh hasil sebagai berikut:

Statistika Keterampilan Berbicara

Mean 77.01

Median 75.00

Mode 75

Simpangan Baku 7.221

Varian 52.145

Range 30

Minimum 60

Maksimum 90

Untuk kecendrungan memusat diperoleh harga mean (M) sebesar

77.01, median (Me) sebesar 75,00, modus (Mo) sebasar 75, nilai

minimum sebesar 60, nilai maksimum sebesar 90, varian sebesar 52.145,

range sebesar 30, dan nilai standar deviasi sebesar 7,221.

2. Metode Artikulasi

Page 14: PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP … · PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SD DI KECAMATAN SELAPARANG JURNAL SKRIPSI Oleh HIDAYATULLAELA

Pengumpulan data untuk metode artikulasi dalam penelitian ini

menggunakan instrumen berupa angket yang disebarkan kepada peserta

didik kelas III SD di Kecamatan Selaparang yang dipilih sebagai subyek

penelitian. Hasil analisis deskripsi data digunakan untuk menggambarkan

setiap variabel penelitian yang meliputi distribusi frekuensi, mean (rata-

rata), median, modus, variansi, standar devisiasi (simpangan baku), nilai

minimum, dan nilai maksimum.

Berdasarkan hasil perhitungan data keterampilan berbicara dengan

menggunakan SPSS 16,0 diperoleh hasil sebagai berikut:

Statistika Keterampilan Berbicara

Mean 73.95

Median 73.00

Mode 73

Simpangan Baku 1.1439

Varian 130.839

Range 47

Minimum 46

Maksimum 93

Untuk kecendrungan memusat diperoleh harga mean (M) sebesar

73,94, median (Me) sebesar 73.00, modus (Mo) sebesar 73, nilai

minimum sebesar 46, nilai maksimum 93, varian sebesar 130,839, range

sebesar 47, dan nilai standar deviasi sebesar 11,438.

3. Pembahasan Pengaruh Penerapan Metode Artikulasi Terhadap

Keterampilan Berbicara Siswa di SD Kecamatan Selaparang.

Dari hasil penghitungan uji t, di peroleh nilai signifikansi (Sig)

sebesar 0,002 maka nilai signifikansi yang diperoleh dikonsultasikan

Page 15: PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP … · PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SD DI KECAMATAN SELAPARANG JURNAL SKRIPSI Oleh HIDAYATULLAELA

dengan 5% dengan N = 77, nilai taraf sigifikansi 0,002 < 0,05. Selain itu,

dari hasil tes tersebut diketahui nilai t hitung variabel keterampilan

berbicara adalah sebesar 1,988.maka thitung yang diperoleh dikonsultasikan

pada taraf 5% dengan N = 77 (ttabel). Karena nilai t hitung 1,988 > t tabel

1,665, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Artinya Metode

Artikulasi berpengaruh Terhadap keterampilan berbicara siswa SD kelas

III di Kecamatan Selaparang .

Sedangkan dari hasil konsultasi diketahui bahwa rhitung (0,320) >rtabel

(0,224), yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara metode

Artikulasi terhadap keterampilan berbicara dengan nilai korelasi sebesar

0,320. Sedangkan koefisiensi determinasi (nilai pengaruh metode

Artikulasi keterampilan berbicara) adalah sebesar 0,102. Nilai R square

0,102 ini berasal dari pengkuadratan nilai koefesien korelasi atau “R”,

yaitu 0,320 x 0,320 = 0,102. Besarnya angka koefesien determinasi (R

Square) adalah 0,102 atau sama dengan 10,2%.Angka tersebut

mengandung arti bahwa metode Artikulasi (X) berpengaruh terhadap

keterampilan berbicara (Y) sebesar 10,2%. Sedangkan sisanya (100% -

10,2% = 89,8%) dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar seperti

kecerdasan siswa, IQ siswa, kesehatan siswa, faktor lingkungan, faktor

sekolah dan lain sebainya.

Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut dapat dinyatakan bahwa

hipotesis yang berbunyi “Metode Artikulasi berpengaruh Terhadap

Keterampilan Berbicara Siswa SD Kelas III di kecamatan Selaparang ”

diterima atau terbukti.

E. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dipaparkan,

maka dapat dilihat ada pengaruh yang signifikan antara metode artikulasi

dengan keterampilan berbicara dengan nilai thitung (1,988) >ttabel (1,665), dengan

taraf kesalahan sebesar 0,05 dan jumlah N=77. Sedangkan interpretasi tingkat

Page 16: PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP … · PENGARUH PENERAPAN METODE ARTIKULASI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SD DI KECAMATAN SELAPARANG JURNAL SKRIPSI Oleh HIDAYATULLAELA

koefisiensi determinasi atau nilai pengaruh kedua variabel tersebut

menunjukkan tingkat pengaruh sebesar 10,2% sedangkan sisanya (89,8%) di

pengaruhi oleh variabel lain.

Berdasarkan kesimpulan yang telah diajukan diatas, maka dapat

disampaikan saran-saran sebagai berikut: (1) Bagi sekolah diharapkan

dukungan dari pihak sekolah kepada guru dan siswa untuk meningkatkan mutu

pembelajaran serta memperbanyak fasilitas pembelajaran yang dapat

menentukan keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. (2) Bagi guru dapat

dijadikan sebagai bahan refleksi untuk mengevaluasi proses pembelajaran yang

telah dilaksanakan dan diharapkan guru dapat melanjutkan penerapan metode

artikulasi dalam proses pembelajaran khusunya bahasa Indonesia untuk

meningkatkan keterampilan berbicara siswa. (3) Bagi siswa dengan penerapan

metode Artikulasi diharapkan siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran,

sehingga materi yang dipelajari dapat dipahami dengan baik dan pembelajaran

menjadi lebih menyenangkan. (4) Bagi mahasiswa atau pihak lain yang ingin

meneliti lebih lanjut tentang metode Artikulasi, disarankan untuk mencoba

penelitian ini sebagai bahan perbaikan agar hasil yang diperoleh lebih

maksimal.

.