pengaruh penentuan harga terhadap manajemen...

120
PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKAN AGEN PT. COCA- COLA DI PONOROGO Oleh: Finny Sukma Ruth Farisa Rosa NIM: 210715014 Pembimbing: Ika Susilawati, S.E., M.M. NIP. 197906142009012005 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2020

Upload: others

Post on 05-Jul-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN AGEN PT. COCA-

COLA DI PONOROGO

Oleh:

Finny Sukma Ruth Farisa Rosa

NIM: 210715014

Pembimbing:

Ika Susilawati, S.E., M.M.

NIP. 197906142009012005

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2020

Page 2: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

ii

PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP

MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-

COLA DI PONOROGO

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi sebagian syarat-syarat guna

memperoleh gelar sarjana program strata satu (S-1) pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Oleh:

FINNY SUKMA RUTH FARISA ROSA

NIM 210715014

Pembimbing:

IKA SUSILAWATI, S.E., M.M.

NIP. 197906142009012005

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2020

Page 3: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

iii

ABSTRAK

Rosa, Finny Sukma Ruth Farisa. 2019. “Pengaruh Penentuan

Harga, Terhadap Manajemen Rantai Pasokan Agen

PT.Coca-Cola di Ponorogo”. Skripsi. Jurusan

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo,

Pembimbing: Ika Susilawati, S.E., M.M.

Kata Kunci: Penentuan Harga, Manajemen Rantai

Pasokan.

Dalam memasarkan produk Coca-Cola perusahaan

bekerjasama dengan beberapa agen untuk mendistribusikan ke

konsumen akhir (pemakai). Agen adalah wakil dari suatu

perusahaan atau cabang dari induk perusahaan. Agen menerima

barang dari pihak distributor dan agen mendistribusikan barang

sesuai dengan harga yang diterapkan oleh distributor. Alur

pengiriman barang produk Coca-Cola adalah pabrik, distributor,

agen, dan konsumen akhir. Jika ada kenaikan harga produk dari

pabrik dan distributor, tidak ada pemberitahuan atau surat

edaran yang ditujukan oleh agen. Dari kenaikan harga produk,

agen merasa dirugikan sehingga agen menentukan harga yang

cukup tinggi yang akhirnya berdampak pada konsumen.

Metode dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. populasi dalam penelitian ini adalah agen PT. Coca-

Cola di Ponorogo yang berjumlah 80 dengan teknik sampling

purposive. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner,

observasi, dan wawancara. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah regresi sederhana, uji asumsi klasik, dan

Page 4: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

iv

koefisien determinasi. Untuk mengetahui pengaruh secara

simultan digunakan uji F dan pengaruh secara parsial digunakan

uji T dengan analisis data menggunakan SPSS 21.0 for Windows.

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1)

penentuan harga berpengaruh signifikan dengan nilai Thitung >

Ttabel sebesar 1,182 > 1,294. 2) Begitu pula secara simultan

variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen

dengan nilai Fhitung > Ftabel sebesar 12,143>2,457.

Page 5: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA
Page 6: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA
Page 7: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA
Page 8: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA
Page 9: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mengacu pada makin meningkatnya pemuas

kebutuhan dalam bidang minuman ringan di masyarakat

maka banyak perusahaan yang mencoba bergerak di bidang

tersebut, salah satu contoh perusahaan yang bergerak di

bidang tersebut adalah PT Coca Cola. Sebagai sebuah

perusahaan yang menyediakan pemuas kebutuhan tersebut,

PT Coca Cola mempunyai keharusan untuk menerapkan

manajemen, baik itu manajemen sumber daya manusia

maupun manajemen pemasaran dalam menjalankan

usahanya agar tujuan yang ingin dicapai dapat

terwujudkan.1 Dengan meningkatnya kebutuhan

masyarakat dalam bidang pemuas kebutuhan yang disertai

dengan perubahan pola pikir masyarakat yang beranggapan

bahwa minuman ringan adalah suatu kebutuhan yang

sangat penting dalam kehidupan mereka, hal ini telah

mendorong banyak pihak untuk memanfaatkan peluang

pasar yang ada dengan membangun berbagai perusahaan

yang bergerak di minuman ringan.

Dengan adanya banyak perusahaan yang bergerak

dalam bidang pemuas kebutuhan seperti minuman ringan

telah menyebabkan timbulnya kondisi persaingan yang

ketat diantara perusahaan tersebut. Setiap perusahaan

minuman ringan selalu berusaha untuk melakukan inovasi

dalam usahanya untuk meningkatkan kualitas pelayanannya

1 Hermawan Kertajaya, Perjalanan Pemikiran Konsep Pemasaran,

(Jakarta: Erlangga, 2008), 25.

1

Page 10: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

2

pada konsumen agar tetap mampu bertahan hidup dan

berkembang pada kondisi persaingan yang semakin ketat

seperti sekarang ini. Pengembangan usaha yang dapat

dilakukan oleh perusahaan minuman ringan adalah dengan

melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia,

pengembangan teknologi dalam perusahaan seperti

pemasaran dan keuangan hingga kualitas pelayanan dapat

terjaga dan kegiatan operasional perusahaan dapat

dilakukan secara efektif dan efisien. Pada dasarnya

masyarakat sebagai konsumen selalu menginginkan alat

pemuas kebutuhan baik itu berupa barang maupun jasa

yang terbaik untuk memenuhi kebutuhannya, demikian

juga suatu perusahaan seperti PT Coca Cola selalu berusaha

untuk memberikan pelayanan yang terbaik dengan

mengutamakan kualitas kepada masyarakat sebagai

konsumennya. Untuk memenuhi harapan tersebut, maka

ada beberapa unsur utama untuk mempermudah PT Coca

Cola dalam memasarkan produknya diantaranya adalah

manajemen rantai pasokan.

Persaingan dalam industri distributor makin ketat.

Salah satu hal yang membuat perusahaan distributor adalah

penyediaan produk yang tepat bagi konsumen di waktu

yang tepat, dan biaya ekonomis.2 Ketersediaan produk dan

harga jual yang ekonomis hanya dapat terjadi jika ada

koordinasi yang baik antara perusahaan retail dengan

pihak-pihak dalam rantai suplainya. Koordinasi antara

pihak-pihak dalam rantai suplai tidak hanya melibatkan

2 Susanti Adi Nugroho, Hukum Persaingan Usaha, (Jakarta:

Prenada Media, 2010), 57.

Page 11: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

3

koordinasi persediaan saja, tetapi juga informasi tentang

pasar yang berguna bagi perencanaan perusahaan.

Kekurangan persediaan produk pada distributor

akan berakibat kehilangan penjualan, sedangkan kelebihan

tertentu akan berakibat menumpuknya produk dan

meningkatnya biaya pemeliharaan persediaan. Selain itu,

koordinasi dengan toko-toko cabang sebagai salah satu

mata rantai suplai adalah penting, dimana kantor pusat

dapat berbagi informasi dan mengumpulkan informasi

mengenai masing-masing supplier agar pengelolaan suplai

dan perencanaan produk dapat dilakukan dengan lebih baik.

Dengan demikian peran serta supplier, perusahaan

transportasi dan jaringan distributor adalah dibutuhkan.

Kesadaran akan adanya produk yang murah, cepat, dan

berkualitas inilah yang melahirkan konsep yaitu

Manajemen rantai pasokan atau Supply Chain Management

(SCM). Sekarang ini konsumen makin kritis, mereka

menuntut penjualan penyediaan produk secara tepat tempat

dan tepat waktu. Sehingga menyebabkan perusahaan

manufactur yang antispatif akan hal ini akan mendapatkan

pelanggan sedangkan yang tidak antisipatif akan

kehilangan pelanggan. Supply chain management menjadi

salah satu solusi terbaik untuk memperbaiki tingkat

produktivitas antara perusahaan-perusahaan yang berbeda.

Supply Chain Management adalah mekanisme yang

menghubungkan semua pihak yang bersangkutan dan

kegiatan yang terlibat dalam mengkonversikan bahan

mentah menjadi barang jadi. Pihak yang bersangkutan

ataupun kegiatan yang dimaksudkan tersebut bertaggung

Page 12: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

4

jawab untuk memebrikan barang-barang jadi hasil produksi

kepada pelanggan pada waktu dan tempat yang tepat

dengan cara yang paling efisien. Supply Chain

Management merupakan cabang manajemen yang

melibatkan pemasok, pabrik atau manufacture, penyedia

logistik dan pelanggan.3

Salah satu yang diterapkan dalam manajemen

distribusi adalah manajemen rantai pasokan yang

merupakan siklus lengkap produksi dalam hal ini untuk

komoditas produk yaitu dari kegiatan pengelolaan pada

setiap mata rantai aktivitas hingga siap untuk digunakan

oleh pemakai akhir (end user).4 Pengertian manajemen

rantai pasokan adalah pengelolaan tahapan kegiatan dalam

rangka memperoleh bahan mentah (proses produksi),

mentraformasikan bahan mentah menjadi produk

(penanganan panen dan pasca panen) dan mengirimkan

produk (pencari, pengumpul, dan pengecer) ke konsumen

melalui sistem distribusi.5

Manajemen rantai pasokan terdiri atas semua pelaku

yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung

dalam pemenuhan permintaan pelanggan, yang mencakup

produsen, pemasok input, jasa transportasi, pergudangan,

3 Adi Djoko Guritno, Manajemen Rantai Pasokan, (Tangerang:

Universitas Terbuka, 2001), 37. 4 David Sukardi Kodrat, Manajemen Distribusi Berbasis Teori dan

Praktik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2017), 55. 5 Latifah Dwi Handayani, Manajemen Rantai Pasok dan Logistik,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008), 45.

Page 13: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

5

pengecer, bahkan pelanggan sendiri.6 Manajemen rantai

pasokan merupakan jaringan dalam perusahaan bisnis yang

dilibatkan dalam pemindahan material, informasi, dan uang

sebagai aliran bahan baku dari sumber masing-masing

kemudian melewati proses produksi hingga bahan baku

dikirimkan sebagai produk akhir atau jasa untuk konsumen

akhir.7 Dalam konsep lama, logistik hanya dilihat sebagai

persoalan internal masing-masing perusahaan dan

pemecahannya dilakukan secara internal, sedangkan dalam

konsep baru logistik memiliki makna yang lebih luas dari

bahan baku sampai barang jadi hingga dipakai konsumen

akhir, sehingga pemecahan masalah harus dilakukan baik

secara internal maupun eksternal.8

Manajemen rantai pasokan sebagai manajemen dari

jaringan bisnis mulai dari awal produksi sampai kepada

pemenuhan permintaan barang-barang dan jasa yang

diinginkan konsumen akhir. Konsep manajemen rantai

pasokan merujuk pada manajemen keseluruhan proses

produksi, distribusi, dan pemasaran dimana konsumen

dihadapkan pada produk yang sesuai dengan keinginannya

dan produsen dapat memproduksi produk dengan jumlah,

kualitas waktu, dan lokasi yang tepat.9 Kajian manajemen

rantai pasokan meliputi hal yang sangat luas mulai dari titik

6 Dewi Rahmasari, Manajemen Logistik, (Malang: UMM Press,

2017), 67. 7 Ricky Martono, Manajemen Logistik (Konsep dan Distribution

Mix), (Jakarta: Gramedia Utama, 2018), 30. 8 Sutarman, Dasar-Dasar Manajemen Logistik, (Bandung: Refika

Aditama, 2017), 76. 9 Lina Anatan, Supply Chain Management Perencanaan, Proses,

dan Kemitraan, (Bandung: Alfabeta,2014), 31.

Page 14: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

6

awal sebelum proses produksi, proses distribusi, sampai

kepada titik akhir konsumen.10 Indikator dari manejemen

rantai pasokan dalam pemasaran adalah pengembangan

produk, kemitraan strategis dengan pemasok, perencanaan

dan pengendalian, produksi, distribusi, kualitas informasi,

customer relationship, dan pembelian.11

Manajemen rantai pasokan dapat menciptakan

sinergi karena rantai tersebut memperluas pasar tradisional

melewati batas-batas orijalnya, rantai tersebut mengurangi

biaya pengiriman produk hingga lebih rendah dibandingkan

dengan rantai pasok pesaing, dan rantai pasokan

mentargetkan segmen pasar tertentu dengan produk yang

spesifik serta melakukan diferensiasi pelayanan, kualitas

produk atau reputasi merek untuk segmen-segmen pasar

tersebut.12 Empat kelompok dasar yang berperan dalam

manajemen rantai pasokan yaitu producers, distributors,

retailers, dan customers. Anggota rantai pasokan dalam

produk minuman ringan dalam kemasan merek Coca-Cola

adalah pabrik, distributor, agen, dan konsumen akhir.13

Berikut akan dijelaskan kerangka manajemen rantai

pasokan:

10 Amin Wijaya Tunggal, Dasar-Dasar Manajemen Logistik dan

Supply Chain Management, (Jakarta: Erlangga, 2012), 41. 11 Mikael Hang Suryanto, Sistem Operasional Manajemen

Distribusi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016), 43. 12 Amin Wijaya Tunggal, Dasar-Dasar Manajemen Logistik dan

Supply Chain Management, 52. 13 Wawancara dengan Supervisor Distributor PT.Coca-Cola pada

tanggal 13 Desember 2019 pukul 13.00 WIB

Page 15: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

7

Gambar 1.1: Kerangka Manajemen Rantai Pasokan Agen

PT. Coca-Cola di Ponorogo

Sumber: Wawancara dengan Supervisor Distributor PT. Coca-

Cola

Strategi penentuan harga dipengaruhi oleh beberapa

hal yaitu struktur biaya, persaingan, strategi komunikasi

dengan konsumen dan strategi pemasaran.14 Harga pada

level konsumen bisa jadi lebih tinggi karena adanya

perbedaan informasi. banyaknya jenis strategi harga

14 Philip Kotler dan Kevin Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Ke

13 Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2011), 50.

Page 16: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

8

membuat pola pembentukan harga menjadi kompleks.15

Harga komoditas yang terbentuk pada tingkat akhir atau

level pengguna atau konsumen akhir sangat dipengaruhi

oleh efisiensi dari kegiatan distribusi tersebut. Manajemen

rantai pasokan atau supply chain management adalah

serangkaian pendekatan yang digunakan untuk

mengintegrasikan pemasok, pengusaha, gudang dan tempat

penyimpanan lainnya secara efisien sehingga produk dapat

dihasilkan dan di distribusikan dengan kuantitas yang tepat,

di lokasi dan pada waktu yang tepat untuk memperkecil

biaya serta memuaskan kebutuhan pelanggan.16

Penentuan harga merupakan proses dimana

perusahaan memutuskan seberapa besar membebankan

biaya pada pelanggan untuk barang dan jasa yang

dihasilkan perusahaan.17 Penentuan harga berdampak pada

segmen pelanggan yang memilih untuk memmbeli produk

sama seperti halnya ekspetsi pelanggan, secara langsung

berdampak pada rantai pasokan pada tingkat kemampuan

merespon sama seperti halnya sifat permintaan dalam rantai

pasokan.18 Peranan penentuan harga dalam strategi

bersaing berupa penetapan target pelanggan, dan berakibat

pada pentingnya perusahaan untuk menyusun rantai

pasokan yang dapat mempertemukan dua kebutuhan yang

15 Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya

dalam Pemasaran, (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2011), 31. 16 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa,

(Bandung: Alfabeta, 2017), 65. 17 Philip Kotler dan Kevin Keller, Manajemen Pemasaran,55. 18 Ujang Sudarmawan, Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran, 34.

Page 17: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

9

berbeda.19 Komponen keputusan penentuan harga yang

perlu dianalis berupa ecomies of scale (skala ekonomi),

every day low pricing (harga rendah setiap hari), high low

pricing (harga rendah tinggi), fixed price (harga tetap), dan

menu pricing (harga menu).20

The Coca-Cola Company adalah sebuah perusahaan

multinasional asal Amerika Serikat dalam bidang minuman

termasuk pabrikan, pengecer, dan pemasar konsentrat

minuman non alkohol dan sirup di Atlanta, Georgia,

Amerika Serikat. Perusahaan ini terkenal dengan produk

utama Coca-Cola yang formulanya ditemukan oleh seorang

ahli farmasi John Stith Pemberton pada tahun 1886 di

Columbus, Georgia. Dialah yang pertama kali mencampur

sirup caramel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola.

Formula dan merek Coca-Cola dibeli pada 1889 oleh Asa

Griggs Candler (30 Desember 1851- 12 Maret 1929) yang

mendirikan perusahaan The Coca-Cola Company pada

tahun 1892. 21Perusahaan ini menjalankan sistem waralaba

untuk distribusinya sejak tahun 1889 dimana The Coca-

Cola Company hanya memproduksi sirup konsentrat yang

dijual ke berbagai perusahaan pembotolan di seluruh dunia

yang diberikan hak pemasaran dan penjualan eksklusif.

Coca-Cola pertama kali diperkenalkan di Indonesia

pada tahun 1962 dan diproduksi secara lokal sejak tahun

1932. Setelah sempat berhenti beroperasi pada tahun 1942.

19 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, 76. 20 Winardi, Harga dan Penetapan Harga Dalam Bidang

Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2012), 58. 21 https://www.coca-cola.co.id// diakses pada tanggal 2 September

2019 pukul 08.00 WIB

Page 18: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

10

Coca-Cola mulai diproduksi kembali oleh Indonesia Bottler

Limited (IBL), perusahaan nasional yang didirikan oleh TH

Ticoalu, Tatang Nana, dan Harry Handoyo. Pabrik tersebut

memproduksi 1.000-1500 cases Coca-Cola setiap harinya

dan memperkerjakan 25 orang yang dibantu oleh 3-7 truk

untuk pendistribusian. Sejak tahun 1960 berbagai produk

The Coca-Cola Company telah diperkenalkan ke pasar

Indonesia. Pada tahun 2000, 10 operasi pembotolan

dikonsolidasikan di bawah Coca-Cola Amatil Indonesia.

Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan produsen dan

distributor minuman non alkohol siap minum terkemuka

yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992. Coca-

Cola Amatil Indonesia memproduksi dan mendistribusikan

produk di bawah lisensi The Coca-Cola Company.

Dalam memasarkan produk Coca-Cola perusahaan

bekerjasama dengan beberapa agen untuk mendistribusikan

ke konsumen akhir (pemakai). Agen adalah wakil dari

suatu perusahaan atau cabang dari induk perusahaan.22

Agen menerima barang dari pihak distributor dan agen

mendistribusikan barang sesuai dengan harga yang

diterapkan oleh distributor. Alur pengiriman barang

produk Coca-Cola adalah pabrik, distributor, agen, dan

konsumen akhir. Jika ada kenaikan harga produk dari

pabrik dan distributor, tidak ada pemberitahuan atau surat

edaran yang ditujukan oleh agen.23 Dari kenaikan harga

22 Ananda Santoso, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya:

Alumni,2002), 14. 23 Wawancara dengan Agen PT. Coca-Cola pada tanggal 12

Desember 2019 pukul 10.00 WIB

Page 19: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

11

produk, agen merasa dirugikan sehingga agen menentukan

harga yang cukup tinggi yang akhirnya berdampak pada

konsumen. Dalam rantai pasokan sering terjadi

ketidakpastian yang merupakan dampak dari kondisi

lingkungan bisnis dan persaingan tidak menentu. Ketidak

pastian sering berakibat pada timbulnya masalah pada

biaya seperti kemungkinan stock out atau kelebihan stock.

Pada saat tingkat ketidakpastian tinggi dan kebutuhan

kosumen cenderung fluktuatif maka perusahaan akan

memiliki kinerja yang kurang baik. Menurut pihak

distributor yang mempengaruhi kenaikan harga adalah

ketidakpastian pemasok, ketidakpastian proses atau

teknologi, dan ketidakpastian konsumen.24 Ketidakpastian

pemasok adalah tingkat perubahan kualitas dan kinerja

pengiriman yang tidak dapat dipredeksi, seperti

keterlambatan pengiriman, kerusakan material, dan waktu

tunggu yang tidak pasti. Ketidakpastian teknologi adalah

perubahan teknologi dalam perusahaan yang tidak dapat

dipredeksi seperti kerusakan mesin. Ketidakpastian

konsumen adalah perubahan tingkat permintaan yang tidak

dapat diprediksi dan dirasakan. Untuk menghindari

kerugian yang besar, harusnya ada koordinasi antara pabrik

dan distributor mengenai harga jual produk ke agen karena

agen memegang pengaruh penting dalam memasarkan

produk hingga ke konsumen.

Berdasarkan pemaran singkat dalam latar belakang

di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti keterkaitan

24 Wawancara dengan Supervisor Distributor PT. Coca-Cola pada

tanggal 30 Desember 2019 pukul 12.00 WIB.

Page 20: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

12

antara penentuan harga dengan manajemen rantai pasokan

dalam produk minuman ringan PT. Coca-Cola di Ponorogo

dengan merumuskan judul “Pengaruh Penentuan Harga

Terhadap Manajemen Rantai Pasokan Agen PT. Coca-Cola

di Ponorogo”.

B. Rumusan Masalah

Agar pembahasan ini lebih sistematis dan tidak

melebar dari ruang lingkup yang pembahasan, maka

penulis akan memfokuskan beberapa masalah yang akan

menjadi kerangka dalam penyusunan skripsi. Adapun yang

menjadi rumusan masalah dalam judul ini adalah:

Bagaimanakah pengaruh penentuan harga terhadap

manajemen rantai pasokan pada agen PT. Coca-Cola di

Ponorogo?

C. Tujuan Penelitian

Pengaruh Penentuan Harga Terhadap Manajemen

Rantai Pasokan pada Agen PT. Coca-Cola di Ponorogo

dipengaruhi oleh beberapa hal, oleh karena itu berdasarkan

rumusan masalah diatas dapat dijelaskan bahwa tujuan dari

penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh dari penentuan harga terhadap manajemen rantai

pasokan agen PT. Coca-Cola di Ponorogo.

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian tentang “Pengaruh Penentuan Harga

Terhadap Manajemen Rantai Pasokan. Berdasarkan

penulisan diatas semoga memberikan manfaat secara

teoritis dan praktis:

1. Manfaat Teoritis

Page 21: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

13

a. Bagi para akademisi: Sebagai sumbangan pemikiran

informasi bagi pihak-pihak yang memerlukan

khususnya bagi penulis sendiri dan pihak lain yang

memerlukan, serta dapat mengetahui bagaimana

pengaruh penentuan harga terhadap manajemen

rantai pasokan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi distributor PT Coca Cola: Penelitian ini

diharapkan dapat memberikan masukan bagi

perusahaan dalam mengefisiensikan integrasi

pemasok, manufactur, retailer, dan customer agar

barang yang diproduksi dalam jumlah yang tepat

waktu dan memberikan kepuasan pada konsumen.

b. Bagi Agen PT Coca Cola di Kabupaten Ponorogo:

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

referensi untuk lebih meningkatkan kinerja dan

pendapatan penjualan sehingga dari pihak retailer,

dan customer bisa sama-sama saling menguntungkan

satu sama lain.

E. Sistematika Pembahasan

Untuk memberikan kemudahan dalam melakukan

penjelasan dan pembahasan dalam menulis hasil penelitian

ini, maka penulis menjelaskan secara garis besar dalam

sistematika pembahasan ini. Skripsi ini terdiri dari lima bab

dan setiap babnya memiliki sub bab yang memiliki

penjelasan dan saling berkaitan antara penjelasan yang satu

dengan penjelasan yang lainnya.

BAB I. PENDAHULUAN

Page 22: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

14

Bab pertama berisi pendahuluan yang meliputi

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

pembahasan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Bab kedua adalah teori, yang berisi penelitian

terdahulu, kerangka berfikir dan hipotesis, yang

berisi tentang landasan teori, penelitian terdahulu,

kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Bab

ini dimaksudkan untuk memudahkan peneliti

dalam menjawab hipotesis.

BAB III. METODE PENELITIAN

Bab ketiga adalah metode penelitian, yang

meliputi rancangan penelitian, variabel penelitian

dan definisi operasional, populasi dan sampel,

jenis dan sumber data, metode pengumpulan

data, metode pengolahan, dan analisis data.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ke’empat adalah hasil dan pembahasan yang

berisi hasil pengujian instrument validitas dan

reabilitas, hasil pengujian deskripsi, hasil

pengujian hipotesis, dan pembahasan.

BAB V. PENUTUP

Bab kelima adalah penutup yang berisi tentang

kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan

disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan

penelitian yang disajikan secara singkat dan jelas.

Sedangkan saran adalah himbauan kepada

Page 23: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

15

pembaca dan instasi terkait agar saran yang

dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan

manfaat serta dapat dikembangkan menjadi bahan

kajian penelitian berikutnya. Bab ini dimaksudkan

agar pembaca dan penulis mudah dalam melihat

inti dari hasil penelitian.

Page 24: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

BAB II

TEORI, PENELITIAN TERDAHULU, KERANGKA

BERFIKIR

DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain

Management)

a. Pengertian Manajemen Rantai Pasokan

Manajemen rantai pasokan adalah suatu

pendekatan yang digunakan untuk mengefisiensikan

integrasi pemasok, manufaktur, distributor dan

customer sehingga barang yang diproduksi dalam

jumlah, waktu, dan lokasi yang tepat untuk

meminimumkan biaya dan memberikan kepuasan

pada konsumen.25 Manajemen rantai pasokan

adalah koordinasi strategis terhadap fungsi-fungsi

dalam sebuah organisasi bisnis dan disepanjang

rantai pasokannya dengan tujuan untuk

mengintegrasikan manajemen pasokan dan

permintaan. Manajemen rantai pasokan berfungsi

sebagai pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan

dan pelayanan, pengubahan menjadi barang

setengan jadi dari produk akhir serta pengiriman ke

pelanggan. Seluruh aktivitas ini mencangkup

aktivitas pembelian dan outsourching ditambah

fungsi lain yang pentig bagi hubungan antara

25 Jay Heizer dan Barry Render, Manajemen Operasi:Manajemen

Keberlangsungan dan Rantai Pasokan edisi ke 11, (Jakarta: Salemba

Empat, 2015), 497.

16

Page 25: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

17

pemasok dengan distributor. Tujuan dari

manajemen rantai pasokan adalah mengkoordinasi

kegiatan dalam rantai pasokan untuk

memaksimalkan keunggulan kompetitif dan

manfaat dari rantai pasokan bagi konsumen akhir.

Manajemen rantai pasokan adalah rangkaian

organisasi yang terlibat secara langsung maupun

tidak langsung dengan sebuah perusahaan guna

menyampaikan produk ke konsumen akhir dan

bertujuan meningkatkan kinerja perusahaan.26

Tujuan dari manajemen rantai pasokan adalah untuk

meminimalkan pemborosan dari aktivitas yang

menyebabkan pertambahan biaya bertambah di

sepanjang rantai pasokan. Rantai pasokan memiliki

keterikatan hubungan yang terjadi secara terus-

menerus mengenai aliran barang, uang, dan

informasi.27 Sehingga adanya rantai pasokan

dianggap sangat penting dalam rangka menjaga

hubungan baik dengan para stakeholder.

Stakeholder adalah mereka para pemangku

kepentingan di dalam maupun di luar perusahaan.28

Komponen pelaku dalam rantai pasokan

dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu secara

horizontal dan secara vertikal.29 Secara horizontal

26 Amin Wijaya Tunggal, Dasar-Dasar Manajemen Logistik dan

Supply Chain Management, 60. 27 Mikael Hang Suryanto, Sistem Operasional Manajemen

Distribusi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016), 49. 28 Susanti Adi Nugroho, Hukum Persaingan Usaha, 65. 29 Jay Heizer dan Barry Render, Manajemen Operasi:Manajemen

Keberlangsungan dan Rantai Pasokan edisi ke 11, 500.

Page 26: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

18

komponen pelaku dalam rantai pasokan adalah

pemasok pemasok, pabrik pembuat barang,

pedagang besar, pengecer, dan pelanggan.

Sedangkan secara vertikal komponen rantai pasokan

adalah pembeli, penyangkut, penyimpan, dan

penjual. Manajemen rantai pasokan diukur dengan

indikator adalah:30

1) Hubungan startegik adalah sebuah hubungan

jangka panjang yang dilakukan oleh suatu

perusahaan dengan mitra bisnisnya atau

pemasok.

2) Hubungan pelanggan adalah hubungan baik

antara perusahaan terhadap pelanggannya.

3) Level of information sharing adalah tindakan

membagikan informasi kepada mitra bisnis atau

pemasok yang dapat berupa taktik strategi,

kondisi pasar, dan informasi mengenai

pelanggan.

4) Level of information quality, dapat berupa

kepada siapa informasi itu dibagikan, informasi

apa yang dibagikan, kapan dan bagaimana

informasi tersebut dibagikan.

5) Postponement adalah praktik pembuatan,

penyediaan, dan pengiriman yang meungkinkan

perusahaan lebih fleksibel dalam

mengembangkan variasi produk untuk

memenuhi perubahan kebutuhan konsumen.

30 Roberts F Jacobs, Manajemen Operasi dan Rantai Pasokan,

(Jakarta: CV.Pustaka, 2016), 48.

Page 27: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

19

Agar manajemen rantai pasokan berhasil

maka dibutuhkan koordinasi antar rekan rantai

pasokan dalam perencanaan, koordinasi aktivitas,

dan pembagian informasi yang kemudiab

mengharuskan rekanan untuk percaya satu sama

lain dan sependapat untuk mencapai tujuan

bersama.31

b. Strategi dari Manajemen Rantai Pasokan

Terdapat lima strategi yang dapat dipilih

perusahaan untuk melakukan pembelian kepada

supplier adalah sebagai berikut:32

1) Banyak pemasok

Dengan strategi banyak pemasok, satu

pemasok merespons permintaan dan spesifikasi

dari suatu permintaan kuotasi, dimana order

biasanya diberikan kepada penawar terendah.

Ini adalah startegi yang umum ketika produkya

adalah komiditas. Strategi ini adalah satu

pemasok melawan lainnya dan menempatkan

penekanan pada pencapaian permintaan pembeli

atau pemasok. Pemasok secara agresif bersaing

satu sama lain. Pendekatan ini menyebabkan

pemasok bertanggung jawab untuk

mempertahankan tekonologi yang dibutuhkan,

keahlian dan kemampuan proyeksi serta biaya,

kualitas, dan kompetensi yang diberikan. Dalam

hal ini hubungan partner jangka panjang bukan

31 Roberts F Jacobs, Manajemen Operasi dan Rantai Pasokan, 56. 32 Jay Heizer dan Barry Render, Manajemen Operasi, 502.

Page 28: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

20

menjadi tujuan utama melainkan menekankan

pada loyalitas pemasok.

2) Sedikit pemasok

Dalam strategi ini, perusahaan

mengadakan hubungan jangka panjang dengan

para pemasok yang memiliki komitmen tinggi.

Karena dengan cara ini, pemasok cenderung

lebih memahami sasaran-sasaran luas dari

perusahaan dan konsumen akhir. penggunan

hanya beberapa pemasok dapat menciptakan

nilai dengan memungkinkan pemasok

mempunyai skala ekonomi dan kurva belajar

yang menghasilkan biaya transaksi dan biaya

produksi yang lebih rendah. Dengan sedikit

pemasok maka biaya mengganti partner besar,

sehingga pemasok dan pembeli menghadap

resiko akan menjadi tawanan yang lainnya.

Kinerja pemasok yang buruk merupakan salah

satu resiko yang dihadapi pembeli sehingga

pembeli harus memperhatikan rahasia-rahasia

dagang pemasok yang berbisnis di luar bisnis

bersama.

3) Jaringan kairetsu

Kebanyakan perusahaan manufaktur

mengambil jalan tengah antara membeli dari

sedikit pemasok dan integrasi vertikal dengan

cara mendukung secara financial pemasok

melalui kepemilikan atau pinjaman serta

menemukan strategi baru, strategi gabungan dari

kolaborasi, dan pembelian dari sedikit pemasok.

Page 29: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

21

Pemasok menjadi bagian dari koalisi perusahaan

yang dikenal sebagai sebuah kairetsu.33

Keanggotaannya dalam hubungan jangka

panjang diharapkan dapat berfungsi sebagai

mitra, menularkan keahlian teknis dan kualitas

produksi yang stabil kepada perusahaan

manufactur. para anggota kairetsu dapat

beropeasi sebagai subkontraktor rantai dari

pemasok yang lebih kecil.

4) Perusahaan virtual (Perusahaan Maya)

Perusahaan virtual bergantung pada

hubungan pemasok yang stabil dan baik untuk

meyediakan jasa yang diminta. Pemasok dapat

menyediakan beragam jasa yang termasuk

membuat daftar gaji, merekrut karyawan,

mendesain produk, menyediakan jasa

konsultasi, memproduksi komponen, melakukan

pengujian, dan mendistribusikan produk.34

Hubungan yang ada bisa jadi berjangka waktu

pendek atau panjang dan dapat mencakup

partner utama, kolaborator, atau hanya pemasok

dan subkontraktor yang cakap. Apa pun

hubungan formalnya hasilnya dapat menjadi

sebuah kinerja ramping. Keuntungan dari

perusahaan virtual adalah manajemen ahli yang

terspesialisasi, investasi modal yang rendah,

fleksibilitas dan kecepatan yang hasilnya

33 Jay Heizer dan Barry Render, Manajemen Operasi, 502.

34 Roberts F Jacobs, Manajemen Operasi dan Rantai Pasokan, 62.

Page 30: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

22

efisiensi. Contohnya dalam bisnis pakaian

menyediakan contoh tradisional dari organisasi

virtual. Perancang pakaian jarang memproduksi

desain mereka, mereka memberi lisensi pada

perusahaan manufakturnya. Pemanufaktur

kemudian dapat menyewa tempat, menyewa

mesin jahit, dan mengontrak tenaga kerja.

Hasilnya adalah sebuah organisasi yang

memiliki biaya overhead yang rendah, tetap

fleksibel dan dapat merespon pasar dengan

cepat. Dalam sebuah perusahaan virtual, rantai

pasokannya adalah perusahaan sendiri,

mengelolanya adalah sebuah proses yang

dinamis dan menantang.

5) Integrasi vertikal

Pengembangan kemampuan

memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya

dibeli atau dengan benar-benar membeli

pemasok atau distributor. Integrasi dapat

berbentuk integrasi ke depan atau ke belakang.

Integrasi ke belakang adalah penguasaan kepada

sumber daya atau menyarankan sebuah

perusahaan untuk membeli pemasoknya seperti

dalam kasus Apple yang memutuskan untuk

memproduksi semikonduktornya sendiri. Apple

juga menggunakan integrasi ke depan yang

artinya penguasaan kepada konsumennya

dengan membentuk toko ritel revolusionernya

sendiri. Integrasi vertikal dapat menawarkan

kesempatan strategis untuk manajer operasi.

Page 31: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

23

Untuk perusahaan dengan modal, keahlian

manajerial, dan permintaan yang disyaratkan.

Integrasi vertikal dapat memberikan

kesempatan yang substansial untuk pengurangan

biaya, kualitas yang lebih tinggi, pengiriman

tepat waktu dan pengurangan persediaan.35

Integrasi vertikal terlihat sangat tepat ketika

suatu organisasi memiliki pangsa pasar yang

besar dan keahlian manajemen untuk

mengoperasikan vendor yang diakuisi dengan

sukses. Barisan tanpa henti dari spesialisasi

terus berlanjut, yang berarti bahwa sebuah

model integrasi vertikal semakin sulit. Integrasi

ke belakang bisa jadi berbahaya bagi perusahaan

yang berada dalam industri dengan perubahan

teknologi yang terus menerus jika manajemen

tidak dapat berada sejajar dengan perubahan

tersebut atau menginvestasikan sumber daya

keuangan yang penting bagi gelombang

teknologi selanjutnya. Biaya penelitian dan

pengembangan terlalu tinggi dan perubahan

teknologi terlalu cepat bagi satu perusahaan

untuk meneruskan kepemimpinan di segala

komponennya. Kebanyakan organisasi lebih

baik konsentrasi pada spesialisasinya dan

meningkatkan kontribusi pemasok.

35 Roberts F Jacobs, Manajemen Operasi dan Rantai Pasokan, 64.

Page 32: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

24

c. Kebijakan dalam Manajemen Rantai Pasokan

Bagi barang dan jasa yang dibeli

perusahaan, pemasok, juga dikenal sebagai vendor,

harus dipilih dan dikelola dengan aktif. Pemilihan

pemasok mempertimbangkan berbagai faktor

seperti kecocokan strategis, kompetensi pemasok,

pengiriman, dan performa kualitas. Alasan dari

mempertimbangkan pemilihan pemasok karena

perusahaan dapat memiliki beberapa kompetensi

dalam semua area dan dapat memiliki kompetensi

yang luar biasa dalam sedikit bidang saja, pemilihan

dapat menjadi proses yang menantang. Kebijakan

pembelian juga perlu dibangun, kebijakan tersebut

dapat menangani isu-isu seperti presentase bisnis

yang dilakukan dengan salah satu pemasok atau

dengan bisnis minoritas. Ada beberapa kebijakan

dalam pemilihan pemasokakan dijelaskan sebagai

berikut:36

1) Evaluasi Pemasok

Tahap pertama dari kebijakan dalam

pemilihan pemasok, mencakup pencarian

pemasok potensial dan menentukan

kecenderungan mereka untuk menjadi pemasok

yang baik. Jika pemasok baik tidak dipilih,

semua upaya rantai pasokan lainnya akan gagal.

Ketika perusahaan memutuskan menggunakan

pemasok jangka panjang, isu-isu mengenai

kekuatan finansial, kualitas, manajemen,

36 Jay Heizer dan Barry Render, Manajemen Operasi, 510-511.

Page 33: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

25

penelitian, kemampuan teknis, dan potensi

hubungan dekat dalam jangka panjang

memainkan peranan yang semakin penting.

Kriteria evaluasi yang sangat penting bagi

perusahaan mencakup kategori-kategori ini serta

kemampuan proses produksi, lokasi, dan sistem

informasi. Sertifikasi kualitas internasional

seperti ISO 9000 dan ISO 14000 didesain untuk

memberikan verifikasi eksternal bahwa sebuah

perusahaan mengikuti manajemen kualitas dan

standar manajemen lingkungan yang baik.

Perusahaan pembeli dapat menggunakan

sertifikasi-sertifikasi tersebut untuk melakukan

prakualifikasi pemasok potensial. Tersedianya

standar ISO, perusahaan sering membuat

program sertifikasi pemasok mereka sendiri.

Pembeli mengaudit pemasok potensial dan

memberikan penghargaan status tersertifikasi

bagi mereka yang memenuhi kualifikasi

tertentu. Proses sertifikasi sering kali melibatkan

tiga tahap yaitu kualifikasi, edukasi, dan proses

sertifikasi kerja. Setelah tersertifikasi pemasok

dapat diberikan perlakuan dan prioritas khusus,

memungkinkan perusahaan pembeli untuk

mengurangi atau mengeliminasi inspeksi bahan

baku yang dikirimkan. Pengaturan tertentu dapat

memfasilitasi produksi JIT (Just In Time) bagi

perusahaan pembeli dan kebanyakan perusahaan

Page 34: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

26

besar menggunakan program sertifikasi

pemasok.37

2) Pengembangan Pemasok

Tahap kedua dari pemilihan kebijakan

pemasok adalah pengembangan pemasok.

Dengan mengasumsikan bahwa perusahaan

ingin bekerja sama dengan pemasok tertentu.

Agar perusahaan mengintegrasikan pemasok ke

dalam sistemnya. Pembeli memastikan bahwa

pemasok memiliki apresiasi persyaratan

kualitas, spesifikasi produk, jadwal dan

pengiriman serta kebijakan pembelian.

Pengembangan pemasok dapat mencakup segala

hal dari pelatihan, bantuan teknis, dan produksi

hingga prosedur untuk transfer informasi.

3) Negosiasi

Tahap ketiga dari pemilihan kebijakan

pasokan adalah negosiasi. Negosiasi adalah

proses tawar menawar dengan cara perundingan

untuk memberi atau menerima agar

mendapatkan kesepakatan bersama mengenai

harga.38 Meskipun harga yang dibayar

konsumen sering kali tidak fleksibel (tertera di

label harga, dan tertulis di katalog), harga final

dalam jumlah yang signifikan yang dibayarkan

dalam transaksi bisnis dapat dinegosiasikan.

Selain harga beberapa aspek lain dari “paket”

37 Jay Heizer dan Barry Render, Manajemen Operasi, 514. 38 Jay Heizer dan Barry Render, Manajemen Operasi, 514.

Page 35: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

27

produk penuh harus ditentukan. Hal ini dapat

mencakup masa kredit dan pengiriman, standar

kualitas, dan kesepakatan iklan bersama.

Seharusnya negosiasi mewakilkan elemen yang

signifikan dalam tugas manajer pembelian, dan

keahlian negosiasi yang terarah dengan baik dan

sangat bermanfaat.

4) Membuat Kontrak

Tahap terakhir dari kebijakan pemilihan

pasokan adalah membuat kontrak. Partner rantai

pasokan sering kali membangun kontrak untuk

menjabarkan persyaratan kerjasama. Kontrak

didesain untuk berbagai risiko, berbagai

manfaat, dan menciptakan struktur insentif

untuk mendorong anggota rantai pasokan untuk

menggunakan kebijakan yang optimal bagi

keseluruhan rantai. Idenya adalah untuk

membuat pai total (laba rantai pasokan) yang

lebih besar dan kemudian membagi pai total

(laba rantai pasokan) yang lebih besar kepada

seluruh partisipan, tujuannya adalah untuk

kolaborasi. Beberapa fitur umum pada kontrak

termasuk kuantitas diskon (harga yang lebih

rendah untuk pesanan yang lebih besar),

membeli kembali (biasa dilakukan dalam bisnis

penjualan buku dimana buku dikembalikan bagi

unit yang tidak terjual), dan berbagi pendapatan

(dimana kedua partner berbagi risiko

ketidakpastian dengan berbagai pendapatan).

Page 36: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

28

d. Struktur dari Manajemen Rantai Pasokan

Manajemen Rantai Pasokan adalah

serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk

mengintegrasikan pemasok, pengusaha, gudang dan

tempat penyimpanan lainnya secara efisien.39

Produk dihasilkan dapat didistribusikan dengan

kuantitas, tempat, dan waktu yang tepat untuk

memperkecil biaya serta memuaskan pelanggan.

Manajemen rantai pasokan bertujuan untuk

membuat seluruh sistem menjadi efisien dan efektif,

meminimalisir biaya dari transportasi dan distribusi

sampai inventori bahan baku, bahan dalam proses

serta barang jadi. Ada beberapa pemain utama yang

memiliki kepentingan dalam manajemen rantai

pasokan adalah pemasok (supplier), pengolah

(manucfacturer), pendistribusi (distributor),

pengecer (retailer) dan pelanggan. Menurut Indrajit

dan Djokopranoto, hubungan organisasi dalam

manajemen rantai pasokan adalah sebagai berikut:40

1) Rantai 1 adalah supplier.

Jaringan bermula di sini, supplier adalah

sumber penyedia bahan pertama, mata rantai

penyaluran barang akan dimulai. Bahan pertama

ini bisa berbentuk bahan baku, bahan mentah,

bahan penolong, bahan dagangan, dan suku

cadang. Jumlah supplier bisa banyak ataupun

sedikit. Supplier rantai pasok agen PT. Coca-

39 Jay Heizer dan Barry Render, Manajemen Operasi, 516. 40 Roberts F Jacobs, Manajemen Operasi dan Rantai Pasokan, 66.

Page 37: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

29

Cola terdiri dari pabrik dan distributor. Pabrik

bisa menjadi supplier distributor dan agen atau

langsung supplier untuk manufacturer.

2) Rantai 1-2 adalah supplier manufactur

Pada rantai pasok agen PT. Coca-Cola,

manufactur adalah pengolah produk Coca-Cola

yang memberikan nilai tambah. Di dalam

perusahaan PT. Coca-Cola yang menjadi

manufactur adalah distributor. Karena

distributor menyalurkan barang ke agen.

3) Rantai 1-2-3 adalah supplier manufactur

distributor

Barang yang sudah jadi dari manufactur

disalurkan kepada pelanggan. Cara yang umum

dilakukan adalah melalui distributor dan

biasanya ditempuh dengan rantai pasokan.

Barang yang berasal dari gudang pabrik

disalurkan ke gudang distributor atau pedagan

besar dalam jumlah besar kemudian barang

tersebut disalurkan kepada pengecer dalam

jumlah yang lebih kecil.

4) Rantai 1-2-3-4 adalah supplier manufactur

distributor retailer

Pedagang besar biasanya mempunyai

fasilitas gudang sendiri atau dapat menyewa dari

pihak lain. Gudang ini digunakan untuk

menimbun barang tersebut disalurkan lagi ke

pihak pengecer. Dalam rantai pasok agen PT.

Coca-Cola, pedagang besar sebagai distributor

Page 38: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

30

memasok produk Coca-Cola kepada pengecer di

pasar tradisional maupun di pasar swalayan.41

5) Rantai 1-2-3-4-5 adalah supplier manufactur

distributor retailer pelanggan.

Pengecer menawarkan barangnya

kepada pelanngan atau pembeli. Manajamen

rantai pasokan akan berhenti ketika barang

tersebut tiba pada pemakai langsung

(konsumen).

e. Area Cakupan Manajemen Rantai Pasokan

Kegiatan-kegiatan utama yang tercakup

dalam klasifikasi manajemen rantai pasokan adalah

bagian pengembangan produk, bagian pengadaan,

bagian perencanaan dan pengendalianm bagian

produksi, dan bagian distribusi. Berikut akan

dijelaskan tabel bagian dan cakupan kegiatan dalam

manajemen rantai pasokan:42

Bagian Cakupan Kegiatan

Pengembangan

Produk

Melakukan riset pasar,

merancang produk baru,

melibatkan pemasok dalam

perancang produk baru.

41 Roberts F Jacobs, Manajemen Operasi dan Rantai Pasokan, 68. 42 Roberts F Jacobs, Manajemen Operasi dan Rantai Pasokan, 70.

Page 39: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

31

Pengadaan Memilih pemasok, mengevaluasi

kinerja pemasok, melakukan

pembelian bahan baku dan

komponen, memonitor resiko

pasokan, membina dan

memelihara hubungan dengan

pemasok.

Perencanaan

dan

pengendalian

Perencaan kebutuhan, peramalan

permintaan, perencanaan

kapasitas, perencanaan produksi

dan persediaan.

Produksi Eksekusi produksi dan

pengendalian kualitas.

Pengiriman

atau distribusi

Perencanaan jaringan distribusi,

penjadwalan pengiriman,

mencari dan memilihara

hubungan dengan perusahaan

jasa pengiriman, memonitor

tingkat pelayanan di tiap pusat

distribusi.

Sumber: Robets F Jacobs, Manajemen

Operasi dan Rantai Pasokan

Page 40: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

32

f. Komponen Utama Manajemen Rantai Pasokan

Di dalam manajemen rantai pasokan ada 3

komponen utama yang akan dijelaskan sebagai

berikut:43

1) Upstream Supply Chain

Bagian upstream (hulu) rantai pasokan

meliputi aktivitas dari suatu perusahaan

manufaktur dengan para penyalurnya dengan

koneksi mereka kepada penyalur. Hubungan

para penyalur dapat diperluas pada beberapa

strata, semua jalan dari asal material. Di dalam

upstream supply chain aktivitas yang utama

adalah pengadaan.

2) Rantai Pasok Internal

Bagian dari rantai pasok internal

meliputi semua proses pemasukan barang ke

gudang yang digunakan dalam mentranformasi

masukan dari para penyalur ke dalam keluran

perusahaan. Di dalam rantai pasok internal,

perhatian yang utama adalah manajemen

produksi, pabrikasi dan pengendalian

persediaan.

3) Downstream Supply Chain

Downstream (hilir) supply chain

meliputi semua aktivitas yang melibatkan

pengiriman produk kepasa pelanggan akhir. Di

dalam downstream supply chain, perhatian

43 Roberts F Jacobs, Manajemen Operasi dan Rantai Pasokan, 72.

Page 41: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

33

diarahkan pada distribusi, pergudangan

transportasi dan layanan setelah penjualan.

g. Aktivitas dan Fungsi Manajemen Rantai Pasok

Manajemen rantai pasok memiliki beberapa

aktivitas yang menentukan adalah transportasi ke

vendor, pemindahan uang secara kredit atau tunai,

para pemasok, bank dan distributor, utang dan

piutang usaha, pergudangan dan tingkat persediaan,

pemenuhan pemasanan, berbagi informasi

pelanggan, dan produksi. Aktivitas-aktivitas

tersebut tidak lepas dari fungsi manajemen rantai

pasokan. Berikut ada 4 fungsi manajemen rantai

pasokan yang ada:44

1) Perencanaan adalah proses yang

menyeimbangkan permintaan dan penawaran

untuk membangun jalan terbaik dari tindakan

memenuhi bisnis yang ditetapkan.

2) Sumber adalah proses yang melakukan

pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi

kebutuhan yang direncanakan.

3) Membuat adalah proses yang mengubah barang

ke tahap penyelesaian untuk memenuhi

kebutuan yang direncanakan.

4) Pengiriman adalah proses menyediakan barang

dan jasa termasuk manajemen pemesanan,

manajemen transportasi, dan manajemen

gudang untuk kebutuhan yang direncanakan.

44 Roberts F Jacobs, Manajemen Operasi dan Rantai Pasokan, 74.

Page 42: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

34

h. Proses Bisnis Dalam Manajemen Rantai

Pasokan

Pengelolaan rantai pasokan yang sukses

membutuhkan sistem yang terintegrasi. Masing-

masing unit dalam rantai pasok menjadi satu

kesatuan, tidak berdiri sendiri-sendiri sebagaimana

halnya dengan rantai pasok tradisional.45 Kegiatan

operasi pada rantai pasok membutuhkan aliran

informasi yang berkesinambungan untuk

menghasilkan produk yang baik pada saat yang

tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dalam

hal ini konsumen menjadi fokus dalam setiap

operasi yang dilakukan. Rantai pasokan yang

terintegrasi terdapat proses-proses berikut ini:46

1) Customer Relationship Management

Merupakan pengelolaan hubungan baik

dengan konsumen, dimulai dengan

mengidentifkasi siapa konsumen kita, apa

kebutuhannya, seperti apa spesifikasi yang

dikehendaki oleh konsumen. dengan demikian,

secara periodik dapat dilakukan evaluasi sejauh

mana tingkat kepuasan konsumen telah

terpenuhi.

2) Customer Services Management

Berfungsi sebagai pusat informasi bagi

konsumen, menyediakan informasi yang

45 Lutfi Nurcholis, Strategi Peningkatan Kinerja Rantai Pasokan,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2015), 75. 46 Lutfi Nurcholis, Strategi Peningkatan Kinerja Rantai Pasokan,

77.

Page 43: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

35

dibutuhkan secara real time mengenai jadwal

pengiriman, ketersediaan produk, keberadaan

produk, harga dan lain sebagainya. Termasuk

pula di dalamnya pelayanna purna jual yang

dapat melayani konsumen secara efisien untuk

penggunaan produk dan aplikasi lainnya.

3) Demand Management

Demand management (manajemen

permintaan) berfungsi untuk menyeimbangkan

kebutuhan konsumen dengan kapasitas

perusahaan yang menyediakan produk atau jasa

yang dibutuhkan.47 Di dalamnya termasuk

menentukan apa yang menjadi kebutuhan

konsumen dan kapan dibutuhkannya. Sistem

manajemen permintaan yang baik menggunakan

point of sale dan data konsumen untuk

mengurangi ketidakpastian serta meningkatkan

efisiensi aliran barang dalam manajemen rantai

pasokan. Kebutuhan pemasaran dan rencana

produksi harus dikoordinasikan, kebutuhan

konsumen dan kapasitas produksi harus

diselaraskan agar persediaan secara global dapat

dikelola dengan baik.

4) Customer Order Fulfillment

Proses pemenuhan permintaan

konsumen tepat waktu, bahkan lebih cepat dari

yang disepakati dengan biaya pemenuhan yang

47 Lutfi Nurcholis, Strategi Peningkatan Kinerja Rantai Pasokan,

80.

Page 44: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

36

semaksimal mungkin, memerlukan koordinasi

yang baik dari setiap anggota rantai pasokan.

Tujuan utamanya adalah menciptakan satu

proses pemenuhan permintaan dengan lancar

mulai dari pemasok bahan baku sampai

konsumen akhir.

5) Manufacturing Flow Management

Proses produksi diupayakan sedemikian

rupa agar secepat mungkin dapat menyediakan

produk yang diperlukan dengan tingkat

persediaan yang minimal. Untuk itu

diperlakukan persiapan yang memadai dan

kesesuian permintaan dengan kapasitas

produksi. Termasuk persiapan proses produksi

adalah ketersediaan bahan baku yang terjamin

sehingga kelancaran proses produksi dapat

dipertahanka. Untuk itu perlu dijalin hubungan

yang baik dengan pemasok-pemasok terkait.

6) Product Development and Commercialization

Dimulai dengan evaluasi kebutuhan

konsumen dan keluhan-keluhan dari produk

yang telah ada. Pengembangan produk baru

memerlukan kerjasama yang baik dengan para

pemasok untuk menjamin ketersediaan bahan

baku yang diperlukan. Selian itu, perlu

dipersiapkan pula teknologi dalam bidang

Page 45: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

37

produksi yang dapat menunjang pengembangan

produk.48

7) Returns

Pengelolaan produk kembalian

merupakan proses yang penting dan dapat

dijadikan sebagai salah satu keunggulan daya

saing perusahaan. Kinerja penglolaan produk

kembalian bisa diukur dengan parameter return

to avaible yaitu waktu yang diperlukan untuk

mengganti produk kembalian menjadi produk

yang dapat digunakan kembali.

2. Penentuan Harga

a. Pengertian Penentuan Harga

Penentuan harga merupakan salah satu

keputusan terpenting dalam pemasaran. Harga

merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran

yang mendatangkan pemasukan atau pendapatan

bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya

seperti produk, distribusi dan promosi menyebabkan

timbulnya biaya atau pengeluaran.49 Disamping itu,

harga merupakan unsur bauran pemasaran yang

bersifat fleksibel artinya dapat diubah dengan cepat.

Berbeda halnya dengan karakteristik produk atau

komitmen terhadap saluran distribusi. Kedua hal

48 Lutfi Nurcholis, Strategi Peningkatan Kinerja Rantai Pasokan,

82.

49 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran Edisi 4, (Yogyakarta: Andi

Offset, 2017), 289.

Page 46: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

38

terakhir tidak dapat diubah atau disesuaikan dengan

mudah dan cepat karena biasana menyangkut

keputusan jangka panjang.

Harga dapat dinyatakan dalam berbagai

istilah misalnya iuran, tarif sewa, bunga upah dan

gaji. Dari sudut pandang pemasaran, harga

merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya

yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan

atau penggunaan suatu barang dan jasa. Harga juga

didefinisikan sebagai pengorbanan keseluruhan

yang bersedia dilakukan konsumen dalam rangka

mendapatkan produk dan jasa. Pengorbanan

tersebut mencakup uang yang harus dibayarkan

kepada pemasar agar bisa mendapatkan produk,

serta pengorbanan lainnya baik dalam bentuk non

moneter (seperti nilai waktu yang dibutuhkan untuk

mendapatkan produk dan jasa) maunpun moneter

(seperti biaya transportasi, pajak, dan biaya

pengiriman).

Harga merupakan komponen yang

berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan.

Tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi

kuantitas yang terjual. Selain itu secara tidak

langsung, harga juga mempengaruhi biaya karena

kuantitas yang terjual berpengaruh pada biaya yang

ditimbulkan dalam kaitannya dengan efisiensi

produksi. Oleh karena penetapan harga

mempengaruhi pendapatan total dan biaya total

maka keputusan dan strategi penetapan harga

memegang peranan penting dalam setiap

Page 47: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

39

perusahaan. Sementara dari sudut pandang

konsumen, harga seringkali digunakan sebagai

indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan

dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang

dan jasa. Nilai (value) dapat didefiniskan sebagai

rasio antara manfaat yang dirasakan terhadap harga.

Dengan demikian, bahwa pada tingkat harga

tertentu, bila manfaat yang dirasakan konsumen

meningkat, maka nilainya akan meningkat pula.

Demikian pula sebaiknya, pada tingkat harga

tertentu, nilai suatu barang dan jasa akan meningkat

seiring dengan meningkatnya manfaat yang

dirasakan konsumen. Konsumen sering kali

membandingkan kemampuan barang dan jasa dalam

penentuan nilai sebuah barang dan jasa untuk

memenuhi kebutuhannya dengan kemampuan

barang atau jasa substitusi.

b. Tujuan Penetapan Harga

Pada dasarnya ada beraneka ragam tujuan

penetapan harga. Berikut ini adalah beberapa

diantaranya:50

1) Berorientasi pada laba

Asumsi teori ekonomi klasik

menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu

memilih harga yang dapat menghasilkan laba

terbesar. Tujuan ini dikenal dengan istilah

maksimalisasi laba. Dalam era persaingan

global yang kondisinya sangat kompleks dan

50 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, 291.

Page 48: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

40

banyak variabel berpengaruh terhadap daya

saing setiap perusahaan, maksimalisasi laba

sangat sulit dicapai, karena sukar sekali untuk

memperkirakan secara akurat jumlah penjualan

yang dapat dicapai pada tingkat harga tertentu.

Dengan demikian tidak mungkin sebuah

perusahaan dapat mengetahui secara pasti

tingkat harga yang dapat menghasilkan laba

maksimum.

Oleh sebab itu ada perusahaan yang

menggunakan pendekatan target laba yaitu

tingkat laba yang sesuai atau yang diharapkan

sebagai sasaran laba. Ada dua jenis target laba

yang biasa digunakan adalah target margin dan

target ROI (Return On Investement). Target

margin adalah target laba sebuah produk yang

dinyatakan sebagai presentase yang

mencerminkan rasio laba terhadap penjualan.

Sedangkan target ROI merupakan target laba

suatu produk yang dinyatakan sebagai rasio laba

terhadap investasi total yang dilakukan terhadap

perushaan dalam fasilitas produksi dan aset

yang mendukung produk tersebut.

2) Berorientasi pada volume

Selain tujuan berorientasi pada laba, ada

pula perusahaan yang menetapkan harganya

berdasarkan tujuan yang berorientasi pada

volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan

istilah volume pricing objectives. Harga

ditetapkan sedemikian agar dapat mencapai

Page 49: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

41

target volume penjualan dalam ton, kg, unit, dan

m³, nilai penjualan dalam bentuk rupiah dan

pangsa pasar dalam bentuk absolut maupun

relatif. Tjuan ini banyak diterapkan oleh

maskapai penerbangan, institusi pendidikan,

perusahaan tour and travel, pengusaha bioskop

dan pemilik bisnis pertunjukan lainnya serta

panitia penyelenggara seminar-seminar. Bagi

sebuah maskapai penerbangan, biaya

penerbangan untuk satu pesawat yang terisi

penuh maupun yang hanya terisi separuh tidak

banyak berbeda. Oleh karena itu sejumlah

maskapai penerbangan berupaya memberikan

insnetif berupa harga special agar dapat

meminimalisasi jumlah kursi yang tidak terisi.

3) Berorientasi pada citra

Citra (image) sebuah perusahaan dapat

dibentuk mellaui strategi penetapan harga.

Perusahaan dapat menetapkan harga mahal

untuk membentuk atau mempertahankan citra

prestisius. Sementara itu harga murah dapat

digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu

(image of value), misalnya dengan memberikan

jaminan bahwa harganya merupakan harga yang

terendah di suatu wilayah tertentu. Pada

hakikatnya baik penetapan harga mahal maupun

murah bertujuan untuk meningkatkan persepsi

konsumen terhadap keseluruhan bauran produk

yang ditawarkan perusahaan.

Page 50: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

42

4) Stabilitas harga

Dalam pasar yang konsumennya sangat

sensitif terhadap harga, bila sebuah perusahaan

menurunkan harganya maka para pesaingnya

harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi

seperti yang mendasari terbentuknya stabilisasi

harga dalam industri-industri tertentu yang

produknya sangat terstandarisasi. Tujuan dari

stabilisasi harga dilakukan dengan jalan

menetapkan harga untuk mempertahankan

hubungan yang stabil antara harga sebuah

perusahaan dan harga pemimpin pasar (industry

leader).

c. Faktor-faktor Pertimbangan dalam Penetapan

Harga

Secara umum faktor-faktor pertimbangan

dalam penetapan harga terdiri dari 7 faktor sebagai

berikut:

1) Tujuan Pemasaran Perusahaan

Faktor utama yang menentukan dalam

penetapan harga adalah tujuan pemasaran

perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa

mempertahankan kelangsungan hidup (survival)

perusahaan; maksimalisasi laba; aliran kas;

menjadi pemimpin pangsa pasar; menciptakan

kepemimpinan dalam hal kualitas produk;

mengatasi persaingan; melaksanakan tanggung

jawab sosial; membantu produk lainnya; dan

mempertahankan loyalitas.

Page 51: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

43

2) Strategi Bauran Pemasaran

Harga hanyalah salah satu komponen

dari bauran pemasaran. Oleh karena itu harga

wajib terintegrasi, konsisten, dan saling

mendukung dengan bauran pemasaran lainnya,

yaitu produk, distribusi, dan promosi. Untuk

speciality products misalnya harga premium

akan diberlakukan untuk menciptakan citra

prestisius.

3) Biaya

Biaya merupakan faktor yang

menentukan harga minimal yang harus

ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami

kerugian. Oleh karena itu, setiap perusahaan

pasti menaruh perhatian besar pada aspek

struktur biaya tetap dan biaya variabel. Untuk

menganalisis pengaruh biaya terhadap strategi

penetapan harga, ada tiga macam hubungan

yang perlu dipertimbangkan.

Pertama, rasio biaya tetap terhadap biaya

variabel. Bila proporsi biaya tetap terhadap

biaya total lebih besar daripada proporsi biaya

variabelnya, maka penambahan volume

penjualan akan sangat membantu dalam

meningkatkan penghasilan atau laba. Situasi

laba seperti ini dikenal dengan istilah volume

sensitive. Salah satu contohnya adalah maskapai

penerbangan, biasanya biaya tetapnya

mencakup sekita 60 hingga 70 persen dari biaya

totalnya. Apabila biaya tetap telah tertutupi,

Page 52: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

44

maka setiap tambahan tiket yang terjual akan

memberikan tambahan laba yang besar. Akan

tetapi, ada pula industri yang mengalami situasi

sebaliknya, salah satu contoh industri kertas,

dimana biaya variabelnya memiliki proporsi

yang lebih besar, situasi ini disebut price

sensitive, karena kenaikan harga sedikit saja

dapat meningkatkan laba cukup besar.

Kedua, skala ekonomis yang tersedia

bagi perusahaan tertentu. Bila skala ekonomis

yang diperoleh dari operasi perusahaan cukup

besar, maka perusahaan bersangkutan perlu

merencanakan peningkatan pangsa pasar dan

harus memperhitungkan harapan atas penurunan

biaya dalam menentukan harga jangka

panjangnya. Alternatif lain adalah bila

pengalaman perusahaan diharapkan bisa

menghasilkan penurunan biaya, maka harga

diturunkan dalam jangka panjang guna meraih

pangsa pasar yang lebih besar.

Ketiga, struktur biaya perusahaan

dibandingkan pesaingnya. Bila sebuah

perusahaan memiliki struktur biaya yang lebih

rendah daripada pesaingnya, maka ia akan

memperoleh laba tambahan dengn

mempertahankan harga pada tingkat kompetitif.

Laba tambahan tersebut dapat dipakai untuk

mempromosikan produknya secara agresif.

Sebaliknya, bila biaya sebuah perusahaan lebih

tinggi dibandingkan para pesaingnya, maka

Page 53: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

45

jangan sampai ia berinisiatif untuk menurunkan

harga, karena itu hanya akan mengarah pada

perang harga dan pasti rugi.

4) Pertimbangan Organisasi

Manajemen perlu memutuskan siapa di

dalam organisasi yang harus menetapkan harga.

Setiap perusahaan menangani masalah

penetapan harga menurut caranya masing-

masing. Pada perusahaan kecil, umumnya harga

ditetapkan oleh manajemen puncak. Pada

perusahaan besar, seringkali masalah penetapan

harga ditangani oleh divisi atau manajer suatu

lini produk. Dalam pasar industri, para

wiraniaga diperkenankan untuk bernegosiasi

dengan pelanggan guna menetapkan rentang

harga tertentu. Di dalam industri biasanya setiap

perusahaan memiliki departemen penetapan

harga tersendiri yang bertanggung jawab kepada

departemen pemasaran atau manajemen puncak.

Sementara itu, pihak-pihak lain yang memiliki

pengaruh terhadap penetapan harga adalah

manajer penjualan, manajer produksi, manajer

keunangan, dan akuntan.

5) Karakteristik Pasar dan Permintaan

Setiap perusahaan perlu memahami

karateristik pasar dan permintaan yang

dihadapinya, termasuk ke dalam pasar

persaingan sempurna, persaingan monopolistik,

atau monopoli. Faktor lain yang tidak kalah

pentingnya adalah elastisitas permintaan yang

Page 54: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

46

mencerminkan sensivitas permintaan terhadap

perubahan harga. Pada umumnya, konsumen

tidak akan terlalu sensitive terhadap harga

apabila produk yang dibelinya tergolong unik,

eksklusif, prestisius, atau berkualitas tinggi;

tidak terdapat produk subsitusi atau jika

konsumen tidak dapat membandingkan kualitas

produk-produk yang saling bersubsitusi;

pengeluaran total untuk produk bersangkutan

relatif rendah dibandingkan penghasilan total;

dan biaya pembelian ditanggug bersama dengan

pihak lain.

6) Persaingan

Persaingan adalah bersaingnya para

penjual yang sama-sama berusaha mendapatkan

keuntungan, pangsa pasar, dan jumlah

penjualan. Para penjual biasanya berusaha

menggungguli persaingan dengan membedakan

harga, produk, distribusi, dan promosi.

Persaingan akan emndorong alokasi faktor

produksi kea rah penggunaan yang paling

bernilai tinggi dan efisien. Dalam teori

mikroekonomi, persaingan dalam suatu pasar

dibedakan menjadi persaingan sempurna dan

persaingan tidak sempurna. Pasar yang tidak

memiliki persaingam disebut monopoli. Adanya

persaingan menyebabkan perusahaan-

perusahaan komersial untuk mengembangkan

produk, teknologi, dan jasa sehingga

menyebabkan lebih banyaknya pilihan,

Page 55: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

47

menghasilkan produk yang lebih baik, dan harga

yang lebih murah.

7) Unsur-unsur Lingkungan Eksternal Lainnya

Selain faktor-faktor diatas, perusahaan

juga perlu mempertimbangkan faktor kondisi

ekonomi seperti inflasi dan kenaikan tingkat

suku bunga, kebijakan pemerintah, dan reaksi

dari pihak distributor terhadap harga. Salah satu

faktor pertimbangan lain yang tidak kalah

pentingnya yaitu internet. Semakin banyaknya

konsumen yang mencari informasi dan

berbelanja secara online berdampak pada

semakin sensitifnya konsumen terhadap harga.

B. Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan Penentuan Harga Terhadap Manajemen

Rantai Pasokan

Hubungan penentuan harga terhadap

manajemen rantai pasokan diukur dari seberapa banyak

perusahaan akan mengeluarkan harga untuk barang dan

jasa yang terdapat pada rantai pasokan. Penentuan

harga berdampak pada perilaku pembeli atas barang

dan jasa, dengan demikian dapat berdampak pada

kinerja rantai pasokan. Penentuan harga dalam

manajemen rantai pasokan akan menentukan tingkat

kemampuan merespon dan efisiensi perusahaan.

Sebagai hasilnya penentuan harga menentukan proses

keluar masuknya uang terhadap rantai pasokan. Proses

manajemen rantai pasokan sangat bergantung dengan

penentuan harga. Karena harga sebagai komponen

utama dalam menentukan seberapa banyak perusahaan

Page 56: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

48

mengalami keuntungan atau kerugian. Jika penentuan

harga stabil maka perusahaan akan mendapatkan

keuntungan. Tetapi jika surplus harga mengalami

kenaikan perusahaan akan mengalami kerugian.

Penentuan harga juga berpengaruh terhadap pembelian

produk akhir (konsumen) sebagai akhir dari arus

manajemen rantai pasokan.

C. Kajian Penelitian Terdahulu

1. Sri Padmantyo, yang berjudul Pengaruh

Manajemen Rantai Pasokan Terhadap Efisensi

Harga

Di dalam skripsi dari Sri Padmantyo tertulis

bahwa, kompetesi yang semakin sengit dalam pasar

global, inovasi produk yang memiliki siklus hidup yang

semakin singkat, serta ekspetasi pelanggan yang

semakin tinggi memaksa seluruh perusahaan untuk

berinvestasi dan fokus pada supply chain management

mereka. Persaingan menjadi suatu kondisi yang perlu

diperhatikan oleh setiap perusahaan yang dapat

dijadikan sebagai senjata dalam memenangkan

persaingan yang ada. Supply chain management sebagai

suatu pendekatan terpadu yang meliputi seluruh proses

manajemen material, memberikan orientasi kepada

proses untuk menyediakan, memproduksi, dan

mendistribusikan produk kepada konsumen. konteks

material tentunya tidak hanya meliputi bahan baku dan

barang jadi saja tetapi juga termasuk bahan pembantu,

komponen, suku cadang, barang setengah jadi maupun

berbagai jenis perlegkapan yang digunakan untuk

mendukung aktivitas operasional perusahaan secara

Page 57: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

49

menyeluruh. Agar perusahaan mencapai tingkat

kepuasan maksimal membutuhkan proses kinerja yang

bagus dari perencanaan bahan baku sampai barang siap

dipasarkan. Sebelum mencapai hasil yang diharapkan

proses yang harus dilalui yaitu memastikan rantai

pasokan barang sudah terpenuhi. Salah satu perusahaan

dalam mencapai targetnya diharuskan mampu

memenuhi kepuasan pelanggan, mengembangkan

produk tapat waktu, mengeluarkan baya rendah dalam

bidang persediaan dan penyerahan produk serta

mengelola industri secara cermat.

Harga yang optimal akan menjadi kunci dari

keberhasilan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya,

oleh karena itu perusahaan harus merancang sebaik

mungkin tentang efisensi harga di dalam kegiatan

mendistribusikan barang dalam setiap kegiatan

distribusi saat ini bukanlah suatu hal yang biasa ketika

menghadapi berbagai masalah yang muncul akibat

berbagai macam faktor diantaranya menurunnya

permintaan konsumen dan menumpuknya barang di

gudang. Apalagi dengan munculnya para pesaing baru,

merupakan tantangan bagi perusahaan untuk bisa

membuat suatu strategi baru hingga bisa

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

2. Mohammad Agus Salim Monoarfa, yang berjudul

Pengaruh Strategi Penetapan Harga dalam Rantai

Pasokan.

Di dalam skripsi Mohammad Agus Salim

Monoarfa tertulis bahwa, keputusan penentuan harga

juga sering dilakukan dengan mengasumsikan kondisi

Page 58: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

50

pasar atau keadaan itu pasti atau sebaliknya berada

dalam sebuah ketidakpastian. Berbagai macam metode

dan fungsi yang digunakan untuk menentukan harga

untuk dua kondisi atau keadaan tersebut. Adapun

metode-metode penentuan harga lebih banyak hanya

berdasarkan informasi saja. Salah satu tanggung jawab

manajemen pemasaran adalah menentukan harga

produk atau lini produk dalam lingkungan startegi

harga yang dinamis. Bentuk fleksibilitas semacam itu

dimaksudkan agar startegi yang diterapkan mampu

digunakan untuk mengantisipasi desakan faktor

lingkungan eksernal seperti permintaan konsumen,

persaingan, kondisi perekonomian serta berbagai

bentuk hukum dan peraturan perundangan yang

berlaku. Pada umumnya penentuan harga sangat

bergantung pada keadaan suatu pasar. Strategi harga

dengan sendirinya akan mengikut struktur pasar dari

hulu ke hilir yang diterapkan dalam proses rantai

pasokan.

3. Talita Failasufa, yang berjudul Pengaruh

Manajemen Rantai Pasokan pada Keunggulan

Bersaing.

Di dalam skripsi Talita Failasufa tertulis bahwa,

salah satu pilar dalam keputusan manajemen operasi

adalah manajemen rantai pasokan. Manajemen rantai

pasokan penting untuk mengoordinasi kegiatan dalam

rantai pasokan untuk memaksimalkan keunggulan

kompetitif. Ketika perusahaan meningkatkan daya

saingnya melalui kostumisasi produk, kualitas yang

tinggi, pengurangan biaya dan kecepatan pemasaran,

Page 59: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

51

penekanan yang lebih diberikan pada rantai pasokan.

Melalui hubungan staretegi yang berkelanjutan,

pemasok menjadi parter ketika mereka berkontribusi

bagi keunggulan kompetitif. Di sisi operasional

perusahaan, manajemen rantai pasokan akan membantu

perusahaan agar barang diproduksi dan disitribusikan

dalam jumlah, lokasi, dan waktu yang tepat. Dengan

ketetapan tersebut tentu akan berdampak pada

peningkatan penjualan dan laba. Ketersediaan produk

dan harga jual yang ekonomis hanya dapat terjadi jika

ada koordinasi yang baik antara perusahaan dengan

pihak-pihak dalam rantai suplainya.

Koordinasi antara pihak-pihak dalam rantai

pasokan tidak hanya melibatkan koordinasi persediaan

saja, tetapi juga informasi tentang pasar yang berguna

bagi perencanaan perusahaan. Kekurangan persediaan

produk pada distribusitor akan berakibat kehilangan

penjualan sedangkan kelebihan tertentu akan berakibat

menumpuknya produk dan meningkatnya biaya

pemeliharaan persediaan. Tindakan yang diambil oleh

perusahaan pada sebuah manajemen rantai pasokan

dimaksudkan untuk membantu perusahaan mencapai

daya saing strategisnya dan menhasilkan laba di atas

rata-rata. Daya saing strategis dicapai ketika sebuah

perusahaan berhasil memformulasikan dan menerapkan

strategi penciptaan nilai. Ketika perusahaan

mengimplementasikan suatu strategi yang tidak dapat

ditiru oleh perusahaan lain atau terlalu mahal untuk

menirunya, perusahaan ini memiliki keunggulan

bersaing. Setelah perusahaan mendapatkan daya saing

Page 60: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

52

strategis dan suskes mengekspoitasi keunggulan

persaingannya, suatu perusahaan mampu mencapai

tujuan utamanya yaitu mencapai tingkat penjualan

tinggi dan mendapatkan laba.

4. Risna Yusuf, yang berjudul Pengaruh Manajemen

Rantai Pasokan Lobster

Di dalam skripsi Risna Yusuf tertulis bahwa,

Kabupaten Simeulue sebagai daerah kepulauan

memiliki potensi perikanan yang besar namun

pemanfaatannya masih tergolong rendah. Kontribusi

sektor perikanan terhadap PDRB Kabupaten Simeulue

hanya mencapai 2,20% selama tujuh taun terakhir

meskipun dari sisi nilai laju pertumbuhan naik secara

signifikan 19,12%. Penelitian ini nertujuan untuk

memetakan rantai pasokan lobster di Kabupaten

Simeulue yang meliputi interaksi sosial ekonomi dan

kontribusi antar pelaku usaha yang terlibat.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara

terhadap pelaku usaha yang terlibat serta Badan

Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan

Hasil Perikanan Wilayah Kerja Simeulue. Data hasil

wawancara dilengkapi dengan hasil observasi dan

dokumentasi, selanjutnya diolah dan disajikan secara

deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rantai

pasokan lobster terdiri dari nelayan/pembubidaya

100%, supplier 100%, eksportir 100%, konsumen lokal

100%, konsumen luar negeri 100%. Permasalahan yang

terjadi adalah makin menurunnya volume lobsters yang

di pasok, adanya monopoli harga oleh eksportir,

aksebilitas pasar yang terbatas pada produsen,

Page 61: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

53

penerapan teknologi termasuk dalam penyimpanan dan

pengiriman hanya pada eksportir dan belum adanya

kelembagaan keuangan formal yang menjamin harga

lobster lebih tinggi, manajemen rantai pasokan lobster

dapat menjadi bahan untuk pemerintah daerah

Kabupaten Simeulue dalam peningkatan pendapatan

dan kesejahteraan nelayan maupun pembudidaya

lobster.

5. Sri Wahyuni Latifah, yang berjudul Pengaruh

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rantai

Pasokan UMKM Berbasis Apel Di Malang

Di dalam skripsi Sri Wahyuni Latifah terlulis

bahwa, faktor lingkungan sangat mempengaruhi sebuah

perusahaan. Faktor yang paling sering mempengaruhi

adalah pemasok dan pelanggan. Oleh karena itu

perusahaan harus mengelola arus informasi tersebut

supaya dapat mencapai tujuan. Sebagaimana diketahui

bahwa UMKM pangan berbasis Apel di Malang masih

mengalami beberapa kendala seperti ketersediaan

bahan, kualitas bahan, permainan harga dari pemasok

besar juga merupakan faktor penghambat proses

produksi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi rantai pasokan

UMKM berbasis Apel di Malang. Responden penelitian

adalah pengusaha, petani apel, dan konsumen.

D. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan sintesis tentang

hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori

yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang

telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara

Page 62: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

54

kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesis tentang

hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesis tentang

variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk

merumuskan hipotesis. Pada penelitian ini kerangka

berfikirnya adalah sebagai berikut:51

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir

1. Penentuan Harga

Penentuan Harga menurut Fandy Tjiptono

adalah elemen bauran pemasaran yang dapat

menghasilkan pendapatan melalui penjualan.52 Oleh

karena itu perusahaan harus menetapkan harga

produknya dengan baik dan tepat sehingga konsumen

tertarik dan mau membeli produk yang ditawarkan agar

perusahaan mendapatkan keuntungan. Adapun

indikator-indikator penentuan harga yaitu:

a. Keterjangkauan harga

b. Daya saing harga

c. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

d. Kesesuian harga dengan manfaat produk

2. Manajemen Rantai Pasokan

Manajemen rantai pasokan menurut Heizer dan

Render adalah kegiatan pengelolaan barang mentah

51 Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT

Remaja Rosda Karya, 2013), 118. 52 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran Edisi 4, 280..

Penentuan

Harga (X)

Manajemen Rantai

Pasokan (Y)

Page 63: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

55

menjadi barang setengah jadi dan barang jadi,

kemudian mengirimkan produk tersebut ke konsumen

melalui sistem distribusi.53 Adapun indikator-indikator

manajemen rantai pasokan dalam pemasaran yaitu:

a. Pengembangan produk.

b. Kemitraan strategis dengan pemasok.

c. Perencanaan dan pengendalian produksi.

d. Distribusi.

e. Kualitas informasi.

f. Customer relationship.

g. Pembelian.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang

diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan

sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah

penelitian, belum jawaban yang empirik.54

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran dan hasil

kajian empiris diatas, maka peneliti mengajukan beberapa

hipotesis dalam penelitian ini, sebagai berikut:

53 Lutfi Nurcholis, Strategi Peningkatan Kinerja Rantai Pasokan,

20. 54 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan

R&D, (Bandung: Alfabeta,2017), 30

Page 64: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

56

1. Penentuan Harga terhadap Manajemen Rantai

Pasokan

Penentuan harga merupakan proses yang

dilakukan oleh manajemen dalam menentukan besarnya

biaya yang harus dibayar oleh pengguna dalam

membeli produk atau menggunakan jasa. Penentuan

harga akan berdampak pada segmentasi pasar yang

akan membeli produk. Dampak langsung penentuan

harga terhadap manajemen rantai pasokan adalah terkait

dengan responsifitas rantai pasokan. Selain itu

penentuan harga juga dipengaruhi oleh fleksibilitas

rantai pasokan itu sendiri. Misalnya penentuan diskon

harga dapat digunakan ketika terjadi surplus pada rantai

pasokan. Tujuan penentuan harga adalah untuk

memaksimalkan keuntungan perusahaan, sehingga

dalam penentuan harga manajemen harus memahami

seluruh struktur biaya yang ada pada jaringan rantai

pasokan perusahaan.55 Hal yang harus diperhatikan

dalam melihat penentuan harga terhadap manajemen

rantai pasokan adalah skala penentuan harga dan nilai

ekonomi, penentuan harga murah sepanjang waktu atau

mahal, harga tetap atau berubah. Ukuran manajemen

rantai pasokan terkait penentuan harga adalah margin

keuntungan, hari penjualan diselesaikan, perubahan

biaya tetap per pemesanan, perubahan biaya variabel

per unit, rata-rata penjualan, rata-rata pesanan, rentang

55 Jay Heizer dan Barry Render, Majemen Operasi……, 505.

Page 65: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

57

harga jual, dan rentang periode penjualan.56Maka

hipotesis yang dibangun dalam penelitian ini adalah:

H0: Penentuan harga tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap Manajemen Rantai

Pasokan.

Ha: Penentuan harga berpengaruh secara signifikan

terhadap Manajemen Rantai Pasokan.

56 Lutfi Nurcholis, Strategi Peningkatan Kinerja Rantai Pasokan,

84.

Page 66: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif

karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif adalah

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya

dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan

instrument penelitian, analisis data, bersifat statistik dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.57

Berdasarkan rumusan masalah yang telah

ditetapkan, maka pendekatan yang digunakan adalah

pendekatan penelilitian kuantitatif deskriptif. Penelitian

kuantitatif deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena

berdasarkan data yang terkumpul. Kerangka analisis ini ada

hubungan dengan masalah yang dirumuskan (hal yang

dipertanyakan), tujuan penelitian (hal yang dicari), dan dari

pernyataan hipotesis (hal yang diduga).

Rancangan penelitian ini terdiri dari tiga variabel,

dimana variabel adalah atribut seseorang atau obyek yang

mempunyai variasi antara satu orang dengan orang lain

atau satu objek dengan objek yang lain. Di dalam penelitian

ini mengambil satu variabel independen yaitu variabel

penentuan harga Sedangkan variabel dependennya adalah

57 Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial (Bandung: Refika

Aditama, 2012), 334.

58

Page 67: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

59

manajemen rantai pasokan. Penelitian ini dilakukan pada

agen PT.Coca Cola di Ponorogo.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas (independen) adalah variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab

berubahnya variabel dependen. Dalam penelitian ini

variabel bebas (independen) adalah:

a. Penentuan Harga (X) adalah proses penentuan apa

yang akan diterima suatu perusahaan dalam

penjualan produknya.58

2. Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikat (dependen) adalah variabel

yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya

variabel bebas (independen). Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah manajemen rantai pasokan (Y),

yang dimaksud dengan manajemen rantai pasokan

adalah mekanisme yang menghubungkan semua pihak

yang bersangkutan dan kegiatan yang terlibat dalam

mengkonversikan bahan mentah menjadi barang jadi.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan. Banyaknya objek penelitian yang diteliti

disebut dengan ukuran populasi, dimana ukuran

58 Lina Anatan, Supply Chain Management..., 42.

Page 68: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

60

tersebut bervariasi tergantung pada jenis populasi yang

diteliti.59

Populasi tidak hanya orang tetapi juga objek

dan benda-benda alam lainnya. Populasi juga bukan

sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat

yang dimiliki oleh subjek atau objek itu sendiri.60

Penelitian ini dilaksanakan pada agen PT. Coca

Cola di Ponorogo yang sudah berlangganan antara 1-5

tahun dengan pembayaran setiap minggunya

berdasarkan pemesanan per krat. Peneliti menemukan

masalah yang dihadapi oleh agen PT. Coca Cola yang

ada di Ponorogo seperti pengiriman barang yang

terlambat, penentuan harga yang ditetapkan oleh

distributor kurang menguntungkan dan pemberian

insentif terhadap agen yang sudah berlangganan sekitar

2 tahun seharusnya ada perhatian khusus dari pihak

distributor. Jumlah agen PT. Coca Cola di Ponorogo

berjumlah 80 agen yang terletak di wilayah tiap

kecamatan. Jumah daftar agen PT. Coca Cola adalah

sebagai berikut:

Tabel 1.1

Daftar Agen PT. Coca-Cola berdasarkan Wilayah

No Bentuk

usaha

Jumlah Wilayah

(Kecamatan)

1 Toko 50 Babadan, Badegan,

59 Setyo Tri Wahyudi, Statistika Ekonomi, (Malang: UB Press,

2017), 14. 60 Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan Sosial,

(Bandung: Alfabeta, 2014), 48.

Page 69: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

61

Balong, Kauman,

Mlarak, Ponorogo,

Jenangan, Ngebel,

Jetis.

2 Warung 22 Sukorejo,

Sampung, Siman,

Slahung, Bungkal.

3 Kios 8 Sambit, Pulung,

Pudak, Ngrayun,

Sawoo, Sooko.

Sumber: Wawancara dengan Supervisor Distributor PT.

Coca Cola

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut.61Jenis populasi dalam penelitian ini adalah

populasi finit atau jumlahnya sudah diketahui sehingga

untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus

Slovin sebagai berikut:62

n = 𝑁

1+𝑁𝑒2

Keterangan:

n : jumlah sampel

N : populasi

e : perkiraan tingkat kesalahan

Dari rumus Slovin di atas, sesuai dengan jumlah

populasi yang telah diketahui sebelumnya dengan

61 Sugiyono, Metode Penelitian……, 116. 62 Supramono dan Haryanto, Desain Proposal Penelitian Studi

Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2005), 62.

Page 70: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

62

perkiraan tingkat kesalahan 5%, maka jumlah sampel

dari penelitian ini adalah:

n = 𝑁

1+𝑁𝑒2

= 80

1+80 (0,05)²

= 80

1,2 = 66,6 = 67 agen

Jadi, berdasarkan hasil dari perhitungan rumus

di atas, maka diketahui, bahwa jumlah responden yang

akan dijadikan sampel dari penelitian ini adalah 66,6 =

67 sampel.

3. Teknik sampling

Teknik sampling adalah teknik yang digunakan

dalam pengambilan sampel. Teknik pengambilan

sampel dengan cara untuk menentukan sampel yang

jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan

dijadikan sumber data sebenarnya dengan

memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar

diperoleh sampel yang representative.63 Ada beberapa

langkah yang harus diperhatikan dalam menentukan

sampel. Pertama, menentukan populasi; Kedua, mencari

data akurat unit populasi; Ketiga, memilih sampel yang

representative; Ke’empat, menentukan jumlah sampel

yang memadai.

Teknik sampling yang digunakan dalam

penelitian ini adalah nonprobability sampling yaitu

teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang /kesempatan sama bagi setiap unsur atau

63 Supramono dan Haryanto, Desain Proposal.., (Yogyakarta:

Andi, 2005), 67.

Page 71: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

63

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik

nonprobability sampling yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik sampling purposive. Teknik

sampling purposive adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu.64

Teknik sampling di dalam penelitian ini

sebanyak 67 agen PT.Coca Cola di Ponorogo yang

semula populasinya terdiri dari 80 agen. Pemilihan

sampel dipilih di wilayah (kecamatan) Ponorogo,

Jenangan, Babadan, Badegan, Kauman, Ngebel, Jetis,

Siman, Sukorejo, Sampung, dan Sumoroto karena dari

segi pemesanan dalam jangka waktu tiap bulan selalu

bertambah, tingkat penjualan yang menghasilkan laba

dapat dilihat dari pembayaran tiap bulan, dan daya beli

konsumen yang tinggi. Pengambilan sampel di wilayah

(kecamatan) tersebut karena bentuk usaha berbentuk

toko, dan warung. Alasannya adalah toko dan warung

sering dikunjungi oleh konsumen dan memiliki tempat

strategis dekat dengan jalan perbatasan antar

kecamatan.

D. Jenis dan Sumber Data

Data adalah bahan mentah yang perlu diolah

sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik

kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta atau

juga dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat

64 Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi,

(Yogyakarta: Pustaka Baru, 2015), 88.

Page 72: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

64

digunakan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan.65

Berikut adalah jenis dan sumber data:

1. Jenis data

Data yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan data kuantitatif, data kuantitaif adalah data

yang berbentuk angka atau bilangan dan jenis data

kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data berkala (time series). Data berkala (time series)

adalah data yang diambil pada waktu yang berbeda dan

dikumpulkan secara berkala pada interval tertentu,

misalnya harian, mingguan, dan bulanan.

2. Sumber data

Sumber data adalah salah satu yang paling

penting dalam penelitian. Ada dua jenis sumber data

yang biasanya digunakan dalam penelitian sosial, yaitu:

a. Sumber data primer

Sumber data primer adalah data yang

dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari

sumber pertama atau tempat objek penelitian

dilakukan. Sumber data ini diperoleh dengan cara

menyebarkan kuesioner.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data

kedua sesudah data primer. Data yang dihasilkan

dari sumber data ini adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data yang diterbitkan atau

digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya.

65 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitaif…, (Jakarta:

Kencana, 2013), 16.

Page 73: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

65

Data sekunder dalam penelitian ini seperti data

jumlah agen PT. Coca Cola yang ada di Ponorogo

diperoleh dari hasil wawancara dengan supervisor

distributor PT. Coca Cola.

E. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses

pengumpulan data primer dan data sekunder dalam suatu

penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang

sangat penting, karena data yang dikumpulkan akan

digunakan untuk pemecahan masalah yang sedang diteliti

atau untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.66

Metode pengumpulan data yang digunakan pada

penelitian ini menggunakan dua metode yaitu:

1. Kuesioner

Kuesioner berasal dari bahasa Latin:

Questionnaire, yang berarti suatu rangkaian pertanyaan

yang berhubungan dengan topik tertentu diberikan

kepada sekelompok individu dengan maksud untuk

memperoleh data. Kuesioner lebih populer dalam

penelitian dibandingkan dari jenis instrumen yang lain,

karena dengan menggunakan cara ini dapat

dikumpulkan informasi yang lebih banyak dalam waktu

yang relatif pendek, dengan biaya yang lebih rendah

dibandingkan dengan apabila peneliti menggunakan

wawancara atau teknik lain.

Kuesioner ini akan diberikan kepada responden

yaitu agen PT. Coca Cola di Ponorogo berdasarkan

66 Syofian Siregar, Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif

Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), 39.

Page 74: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

66

wilayah (kecamatan) dengan bentuk usaha seperti

toko,warung, dan kios. Semua pertanyaan yang ada di

kuesioner pada penelitian bersifat tertutup yaitu

responden menjawab semua pertanyaan yang ada

dengan alternatif pilihan jawaban yang disediakan.

Variabel dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan Skala Likert. Skala Likert yaitu skala

yang digunakan untuk mengukur tanggapan dari

responden mengenai obyek penelitian dengan bobot

nilai satu sampai lima.67 Alternatif/ketentuan yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2

Skor Pertanyaan Kuesioner

No Kategori Positif (Skor)

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Netral 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Berikut kisi-kisi dari instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah:

Tabel 1.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel

Penelitian

Indikator Sumber No

Pernyataan

Manajeme

n Rantai

1. Strategic

Supplier

Rendy

Haizer

1,2

3,4

67 Ulber Silalahi, Metode Penelitian.., 337.

Page 75: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

67

Pasokan Partnership

2. Hubungan

Pelanggan

3. Level of

Information

Sharing

4. Quality of

Information

Sharing

5.

Postponement

dan

Barry

Rezer

5,6

7,8

9,10

Penentuan

Harga

1.

Keterjangkaua

n harga

2. Kesesuaian

harga dengan

kualitas produk

3. Daya saing

harga

4. Kesesuaian

harga dengan

manfaat

Philip

Kotler

dan Gary

Amstron

g

11,12

13,14

15,16

17,18,20

Sumber: Data diolah oleh peneliti,2020.

2. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara

yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan

pedoman wawancara yang telah tersusun secara

Page 76: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

68

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.68

Dalam hal ini wawancara dilakukan sebelum

penyebaran angket yang digunakan untuk menggali

data-data yang diperlukan peneliti.

F. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Berikut adalah teknik pengolahan dan analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Uji Coba Instrumen

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan

keshahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang

valid atau shahih mempunyai validitas yang tinggi.

Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat.69

Pada penelitian ini uji validitas akan

dilakukan dengan program SPSS (Statistical

Package for Social Science ). Untuk menentukan

nomor-nomor item yang valid dan yang gugur,

perlu dikonsultasikan dengan tabel r product

moment. Kriteria pengujian validitas adalah:

1) Apabila r hitung > r tabel, maka item kuesioner

terdapat valid.

2) Apabila r hitung < r tabel, maka dapat dikatakan

item kuesioner tidak valid.

68 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, 197. 69 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013), 211.

Page 77: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

69

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah konsistensi atau

kestabilan skor suatu instrumen penelitian terhadap

individu yang sama dan diberikan dalam waktu

yang berbeda. Suatu isntrumen dikatakan reliabel

apabila instrumen ini dicobakan kepada subjek yang

sama secara berulang-ulang namun hasilnya tetap

sama atau relatif sama.70

Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah

reliabel akan dilakukan pengujian reliabilitas

kuesioner dengan bantuan komputer program SPSS.

Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah:

1) Apabila hasil koesfisien Alpha lebih besar dari

taraf signifikasi 60% atau 0,6 maka kuesioner

tersebut reliabel.

2) Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari

taraf signifikasi 60% atau o,6 maka kuesioner

tersebut tidak reliabel.71

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk menguji apakah dalam

model regresi, sisaan/error mempunyai distribusi

normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan

dengan uji Kolmogorov Smirnov satu arah.72 Rumus

70 Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan

Penelitian Gabungan, (Jakarta: Kencana, 2014), 242. 71 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…., 239. 72 Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Bisnis…, 225.

Page 78: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

70

yang digunakan dalam uji kolmogorov smirnov

adalah sebagai berikut:73

D = 𝑚𝑎𝑥1≤𝑖≤𝑁 |F(Yi) – i/N|

Dalam uji Kolmogorov-Smirnov, suatu

residual berdistribusi normal jiga Sig > 0,05 (H0

diterima) dan berdistribusi tidak normal jika sig <

0,05 (H0 ditolak).74

b. Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antar

anggota observasi yang disusun menurut waktu dan

tempat. Model regresi yang baik harusnya tidak ada

autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji

Durbin-Watson (DW test).75

Pengambilan keputusan pada uji Durbin

Watson sebagai berikut:

1) DU < DW < 4─DU maka H0 diterima, artinya

tidak terjadi autokorelasi.

2) DW < DL atau DW > 4─DL, maka H0 ditolak,

artinya terjadi autokorelasi.

3) DL < DW < DU atau 4─DU < DW < 4─DL,

artinya tidak ada kepastian atau kesimpulan

yang pasti.

73 Agus Widarjono, Analisis Multivariat Terapan dengan Program

SPSS, AMOS dan SMARTPLS, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2015), 90. 74 Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data

dengan Program SPS/Lisrel dalam Penelitian (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015), 156.

75 Kadir, Statistika Terapan…., 158.

Page 79: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

71

c. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas artinya antar variabel

independen yang terdapat dalam model regresi

memiliki hubungan linier yang sempurna atau

mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi sempurna atau mendekati sempurna

diantara variabel bebasnya. Cara untuk mengetahui

ada dan tidaknya gejala multikolinieritas antara lain

dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF) dan

Tolerance, apabila nilai VIF < 10 dan Tolerance >

0,1 maka dinyatakan tidak terjadi

multikolinieritas.76

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians residual dari satu

pengamatan lain. Jika varians dari residual atau dari

satu pengamatan dengan pengamatan yang lain

tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika

varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas.77 Metode yang

digunakan adalah Uji Glejser. Uji Glejser dilakukan

dengan cara meregresikan antara variabel

76 Rochmat Aldy Purnomo, Analisis Statistik Ekonomi dan Bisnis

dengan SPSS (Ponorogo: CV Wade Group, 2017), 175. 77 Rochmat Aldy Purnomo, Analisis Statistik Ekonomi….., 179.

Page 80: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

72

independen dengan absolut residual > 0,05 maka

tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.78

3. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana merupakan

suatu metode yang digunakan untuk mengukur

besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat dan memprediksi variabel terikat dengan

menggunakan variabel bebas.79Analisis regresi linier

sederhana untuk mengetahui seberapa besar tingkat

pengaruh antara variabel bebas (independent) dengan

variabel terikat (dependent). Metode ini juga bisa

digunakan sebagai ramalan, sehingga dapat

diperkirakan antara baik atau buruknya suatu variabel X

terhadap naik turunnya suatu tingkat variabel Y, begitu

pun sebaliknya.

4. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini analisis hipotesis yang

digunakan adalah:

a. Uji t

Uji t digunakan untuk melihat pengaruh

tiap-tiap variabel independen secara sendiri-sendiri

terhadap variabel dependennya. Dalam regresi linier

berganda, hal ini perlu dilakukan karena tiap-tiap

variabel independen memberi pengaruh yang

berbeda dalam model.

78 Didi Pianida, Kinerja Guru: Kompetensi Guru, Motivasi Kerja,

Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jawa Barat: CV Jejak, 2018), 146. 79 Agus Tri Basuki, Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi

dan Bisnis, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2016), 27.

Page 81: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

73

Untuk menguji apakah masing-masing

variabel bebas berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel terikat, maka digunakan rumus α

= 0,05 dan untuk penerimaan atau penolakan

hipotesis digunakan rumus sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis

Jika Thitung > Ttabel maka H0 ditolak,

artinya variabel independen secara parsial

mempunyai pengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Jika Thitung < Ttabel, maka H0 diterima,

artinya variabel independen tidak berpengaruh

secara parsial terhadap variabel dependen.

2) Merumuskan simpulan

Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1

diterima.

Jika sig > 0,05 maka H0 diterima dan H1

ditolak.80

b. Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan

apakah semua variabel independen atau bebas yang

dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh

secara simultan terhadap variabel dependen atau

terikat. Bila hasil uji simultannya adalah signifikan,

maka dapat dikatakan bahwa hubungan yang terjadi

berlaku untuk populasi.81

80 Retno Widyaningrum, Statistik Edisi Revisi (Ponorogo: STAIN

PO Press, 2009), 174. 81 Jonathan Sarwono, Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan

SPSS, (Yogyakarta: Andi, 2019), 39.

Page 82: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

74

Uji ini dilakukan untuk membandingkan

pada tingkat nilai sig dengan nilai

α = 5%, maka:82

1) Merumuskan hipotesis

H0 : b1, b2= 0, maka variabel bebas tidak

terdapat pengaruh signifikan secara

simultan terhadap variabel terikat.

H0 : b1, b2≠0, maka variabel bebas terdapat

pengaruh signifikan secara simultan

terhadap variabel terikat.

2) Merumuskan kesimpulan

Jika sig > 0,05 atau Fhitung < Ftabel, maka

hipotesis H0 diterima dan H1 ditolak, artinya

variabel bebas secara simultan tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel terikat.

Jika sig < 0,05 atau Fhitung > Ftabel maka

hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima, artinya

variabel bebas secara simultan berpengaruh

secara simultan terhadap variabel terikat.

c. Koefisien Determinasi (𝐑𝟐)

Koefisien determinasi (R2) dipmaksudkan

untuk mengetahui tingkat ketepatan paling baik

dalam analisis regresi yang ditunjukkan oleh

besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol)

dan 1 (satu). Apabila koefisien determinasi (R2)

mendekati nol variabel independen sama sekali

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

82 Retno Widyaningrum, Statistik..., 176.

Page 83: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

75

Sebaliknya, apabila koefisien determinasi semakin

mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa

variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen. Koefisien determinasi juga dapat

digunakan untuk presentasi perubahan variabel

terikat (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas

(X).83

83 Ulber Silalahi, Metode Penelitian…, 376.

Page 84: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Berdirinya Coca-Cola Company

The Coca-Cola Company adalah sebuah

perusahaan multinasional asal Amerika Serikat dalam

bidang minuman termasuk pabrikan, pengecer, dan

pemasar konsentrat minuman non alkohol dan sirup di

Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Perusahaan ini

terkenal dengan produk utama Coca-Cola yang

formulanya ditemukan oleh seorang ahli farmasi John

Stith Pemberton pada tahun 1886 di Columbus,

Georgia. Dialah yang pertama kali mencampur sirup

caramel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola.

Formula dan merek Coca-Cola dibeli pada 1889 oleh

Asa Griggs Candler (30 Desember 1851- 12 Maret

1929) yang mendirikan perusahaan The Coca-Cola

Company pada tahun 1892.84

Perusahaan ini menjalankan sistem waralaba

untuk distribusinya sejak tahun 1889 dimana The Coca-

Cola Company hanya memproduksi sirup konsentrat

yang dijual ke berbagai perusahaan pembotolan di

seluruh dunia yang diberikan hak pemasaran dan

penjualan eksklusif. Perusahaan ini telah terdaftar di

bursa saham NYSE dan menjadi bagian dari indeks

DJIA;S&P 500; Russell 100 Index; dan Russel 1000

Growth Stock Index. Sejak tahun 2015 perusahaan ini

84 https://www.coca-cola.co.id// diakses pada tanggal 5 Juni 2019

pukul 19.00 WIB.

76

Page 85: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

77

dipimpin oleh Muhtar Kent sebagai Chairman dan

CEO.

2. Sejarah Berdirinya Coca-Cola Amatil Indonesia

Coca-Cola pertama kali diperkenalkan di

Indonesia pada tahun 1962 dan diproduksi secara lokal

sejak tahun 1932. Setelah sempat berhenti beroperasi

pada tahun 1942. Coca-Cola mulai diproduksi kembali

oleh Indonesia Bottler Limited (IBL), perusahaan

nasional yang didirikan oleh TH Ticoalu, Tatang Nana,

dan Harry Handoyo. Pabrik tersebut memproduksi

1.000-1500 cases Coca-Cola setiap harinya dan

memperkerjakan 25 orang yang dibantu oleh 3-7 truk

untuk pendistribusian.

Sejak tahun 1960 berbagai produk The Coca-

Cola Company telah diperkenalkan ke pasar Indonesia.

Pada tahun 2000, 10 operasi pembotolan

dikonsolidasikan di bawah Coca-Cola Amatil

Indonesia. Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan

produsen dan distributor minuman non alkohol siap

minum terkemuka yang telah beroperasi di Indonesia

sejak tahun 1992. Coca-Cola Amatil Indonesia

memproduksi dan mendistribusikan produk di bawah

lisensi The Coca-Cola Company.

Coca- Cola Amatil adalah satu perusahaan

pembotolan terbesar minuman non alkohol siap minum

di wilayah Asia Pasifik dan salah satu dari 5 perusahaan

pembotolan Coca-Cola terbesar di dunia. Kantor pusat

coca-Cola Amatil terletak di Sydney, Australia dan

telah terdaftar di Bursa Efek Australia. Dengan

Page 86: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

78

kapitalisasi pasar lebih dari US $ 10,2 miliar, induk

perusahaan Coca-Coca Amatil Indonesia adalah salah

satu dari 20 perusahaan unggulan di Australia.

Pada tahun 1971, dengan pertambahan mitra

dan modal didirikannya pabrik pembotolan modern

pertama di Indonesia dengan nama baru PT. The Jaya

Beverages Bottling Company. Tercatat sampai saat ini

11 pabrik Coca-Cola yang beroperasi di berbagai

provinsi di Indonesia berdasarkan tahun pendiriannya

adalah Jakarta (1971), Medan (1973), Surabaya (1976),

Semarang (1976), Ujung Pandang (1981), Bandung

(1983), Padang (1985), Bali (1985), Manado (1985),

Banjarmasin (1981) dan Lampung (1995).85

Sejak tahun 1992 Coca-Cola Amatil yang

berpusat di Australia mengakuisisi semua perusahaan

bottler Coca-Cola di Indonesia kecuali Bangun Wenang

Beverage Company (BWBC) yang berlokasi di

Sulawesi. Hasil akuisisi ini membuat botler-botler

tersebut menjadi satu perusahaan dengan nama Coca-

Cola Amatil Indonesia. Secara resmi Coca-Cola Amatil

Indonesia terbagi menjadi 2 entitas legal yaitu PT.

Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI) dan PT. Coca-

Cola Distribution Indonesia (CCDI).

3. Macam-macam Produk dari Coca-Cola

a. Coca-Cola

Coca-Cola diciptakan pertama kalinya di

Atlanta, Georgia oleh Dr. John S Pemberton.

85https://www.coca-cola.co.id// diakses pada tanggal 5 Juni 2019

pukul 19.00 WIB

Page 87: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

79

Pertama kali terdaftar sebagai merek dagang di

tahun 1887 di tahun 1895 Coca-Cola telah terjual di

seluruh wilayah Amerika Serikat. Kini Coca Cola

telah tersedia di seluruh dunia dan menjadi merek

minuman ringan terpopuler dan paling laris.86

Kemasan yang tersedia:

PET: 250 ml, 390 ml, 1000 ml, 1500 ml.

Can: 250 ml, 330 ml.

RGB: 200 ml, 295 ml.

b. Sprite

Sprite adalah minuman ringan dengan aroma

rasa lemon. Pertama kali diperkenalkan di tahun

1960. Sprite dijual di 190 negara di duia dengan

daya pikat yang sangat besar di kalangan generasi

muda. Sprite disukai karema rasanya yang dingin

menyejukkan dan benar-benar dapat melepaskan

dahaga. Produk ini mendorong kalian untuk

menjadi diri sendiri dan memuaskan rasa haus.

Kemasan yang tersedia:

PET: 250 ml, 390 ml, 100 ml, 1500 ml.

Can: 250 ml, 330 ml.

RGB: 200 ml, 295 ml.

c. Fanta

Fanta pertama kali ditemukan di Jerman dan

sejak tahun 1960 telah dipasarkan di seluruh dunia

dengan konsumen terbesar remaja berusia 12-19

86 https://www.coca-cola.co.id// diakses pada tanggal 5 Juni 2019

pukul 19.00 WIB

Page 88: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

80

tahun. Fanta kini hadir dengan lebih dari 70 jenis

rasa dengan rasa jeruk sebagai volume terbesar. Di

Indonesia, fanta identik dengan rasa strawberry dan

mulai dipasarkan sejak tahun 1973. Konsumen

Indonesia menyukai merek Fanta yang identik

dengan keceriaan bersama teman dan keluarga

karena ciri khasnya yang selalu membawa keceriaan

dengan warna cerah dan rasa buah yang enak

dengan karbonasi yang menyegarkan.87

Varian rasa: Strawberry, Soda Water, dan New

fanta Orange.

Kemasan yang tersedia:

PET: 250 ml, 390 ml, 100 ml, 1500 ml.

Can: 250 ml, 330 ml.

RGB: 200 ml, 295 ml.

d. Frestea

Frestea diproduksi di bawah otoritas Pacific

Refreshments Pte. Ltd dengan menggunakan

standar kualitas tinggi The Coca-Cola Company

menggunakan teknologi tinggi dan didukung oleh

proses produksi higienis demi memastikan bahwa

setiap botol Frestea memiliki kualitas yang sama.

Varian rasa: Jasmine, Green, Greean Honey,

Apple, Markisa.

Kemasan yang tersedia:

PET: 350 ml, 500 ml, 900 ml.

RGB: 220 ml

87 ttps//www.Coca-colaamatil.co.id/products/index// diakses pada

tanggal 7 september 2019 pukul 19.00 WIB

Page 89: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

81

CUP: 300 ml

e. Minute Maid

Minute Maid dibeli oleh The Coca-Cola

Company pada tahun 1960. Sejak saat itu Minute

Maid dipasarkan sebagai minuman sari buah jeruk

dari buah asli dengan vitamin C dan butir jeruk asli

(pulp). Seiring dengan berkembangnya waktu, The

Coca-Cola Company melakukan inovasi dan

meluncurkan berbagai rasa dan varian untuk merek

Minute Maid.88

f. Aquarius

Aquarius adalah produk The Coca-Cola

Company, diperkenalkan di Jepang pada tahun 1980.

Kini aquarius hadir di Indonesia untuk menemani

beraktifitas berat. Kandungan mineral Aquarius

membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang

saat berkeringat.

Kemasan yang tersedia:

PET: 500 ml.

CUP: 296 ml.

g. Ades

Peluncuran Ades baru dari The Coca-Cola

Company ini menampilkan Ades sebagai air minum

dalam kemasan yang murni, aman dan terpecaya

yang dijamin oleh The coca-Cola Company. Botol

Ades 600 ml memakai bahan plastik yang lebih

sedikit sehingga mudah diremukkan. Dengan

88 ttps//www.Coca-colaamatil.co.id/products/index// diakses pada

tanggal 7 September 2019 pukul 19.00 WIB

Page 90: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

82

volume botol kosong yang lebih kecil setelah

diremukkan, maka akan menghemat ruang di

tempat sampah dan selanjutnya juga menghasilkan

jejak emisi karbon yang lebih kecil saat sampah

tersebut diangkut. Dengan tampilan baru ini, Ades

memiliki misi mulia untuk menjadikan Indonesia

lebih baik melalui tindakan sederhana untuk

lingkungan. Ades ingin menyasar para generasi

muda yang memiliki kekuatan untuk melakukan

perubahan terbuka terhadap peluang baru dan siap

mewujudkan dalam tindakan nyata. Harapannya

mereka juga lebih kritis dalam membeli produk

yang akan dikonsumsi.

Kemasan yang tersedia:

PET: 350 ml, 600 ml, 1500 ml.

h. Schweppes

Jacob Schweppe mempatenkan proses

khusus pembuatan air berkarbonasi pada tahun

1783. Schweppes melanjutkan perkembangannya di

antara dua perang dunia. Pada awal perang dunia II,

Schweppes Ltd. Tumbuh sebagai manufactur

minuman ringan di Inggris. Pada akhir tahun 2000

Schweppes telah menjadi bagian dari produk Coca-

cola di Indonesia. Schweppes telah menjadi bagian

dari produk Coca-Cola di Indonesia. Schweppes

dapat diminum secara langsung maupun campuran

Page 91: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

83

dengan minuman lain sehingga menjadi lebih unik

dan berbeda.89

Varian rasa: Tonic Water, Ginger Ale, Soda.

Kemasan yang tersedia:

Can: 330 ml

i. A&W

Pada tanggal 20 juni 1919 Roy Allen

membuka stand Root Beer pertama lagi di Lodi,

California, yang menjual minuman miliknya terbuat

dari resep rahasia, terdiri dari 14 tumbuhan herbal,

rempah-rempah, kulit kayu dan beberapa jenis buah

beri. Pada tahun 1922 Allen bekerjasama dengan

salah satu pekerjanya, Frank Wright dan mendirikan

tiga outlet baru di Hoston. Mereka member nama

minuman Root Beer-nya dengan menggabungkan

inisial mereka, “A” untuk Allen dan “W” untuk

Wright sebagai nama resmi minuman “A&W Root

Beer”. Sejak saat itulah pertama kali nama “A&W”

diperkenalkan sebagai merek minuman root beer.

Satu hal yang tidak pernah berubah dalam

perkembangannya selama 80 tahun ini adalah

masyarakat di seluruh dunia menyukai A&W Root

Beer yang kaya akan rasa lembut, dan lapisan atas

busanya yang tebal.90

Varian rasa: Sarsaparila

89 ttps//www.Coca-colaamatil.co.id/products/index// diakses pada

tanggal 7 september 2019 pukul 19.00 WIB 90https://www.coca-cola.co.id// diakses pada tanggal 10 Juli 2019 pukul

09.00 WIB

Page 92: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

84

Kemasan yang tersedia:

Can: 330 ml

4. Visi dan Misi91

Visi: Menjadi perusahaan produsen minuman terbaik

di Dunia.

Misi:

a. Menyegarkan dunia.

b. Menginspirasi momen penuh optimisme dan

kebahagiaan.

c. Menciptakan nilai dan membuat perbedaan.

B. Hasil Pengujian Instrumen (Validitas dan Reliabilitas)

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui

tingkat kevalidan indikator yang digunakan sebagai alat

ukur variabel. Pengujian validitas menggunakan regresi

linier yang dilakukan dengan menghitung regresi antara

skor masing-masing butir pernyataan dengan total skor

variabel. Sebelum dilakukan penelitian yang

sesungguhnya, penulis terlebih dahulu melakukan uji

coba kepada 30 responden oleh Agen PT. Coca-Cola di

Ponorogo. Untuk menguji validitas instrumen dengan

melihat nilai correlation coefficient.92

91 ttps//www.Coca-colaamatil.co.id/products/index// diakses pada

tanggal 7 september 2019 pukul 19.00 WIB 92 Budi Susetyo. Statistika untuk Analisis Data Penelitian dilengkapi

cara perhitungan dengan SPSS dan MS Office Excel (Bandung: Refika

Aditama, 2010), 281.

Page 93: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

85

Kriteria uji validitas adalah:

a. Apabila r hitung > r tabel, maka kuesioner tersebut

valid.

b. Apabila r hitung < r tabel maka kuesioner tersebut

tidak valid.

Untuk mengetahui hasil validitas variabel

penentuan harga (X2) dapat dilihat sebagaimana

berikut:

Tabel 2.1

Hasil Uji Validitas Variabel Penentuan Harga

Sumber: Hasil olahan data SPSS versi 21.0

Berdasarkan uji validitas variabel penentuan

harga dengan memberikan 4 butir pernyataan dengan

hasil sebagaimana berikut. Item pertama memiliki hasil

rhitung sebesar 0,777, item kedua rhitung sebesar 0,880,

item ketiga rhitung sebesar 0,787, item ke’empat rhitung

sebesar 0,674. Jadi berdasarkan data tabel 4.2 diperoleh

rhitung > rtabel sehingga dapat diambil kesimpulan semua

item dinyatakan valid dan semua item pernyataan

dalam variabel penentuan harga (X1) bisa dijadikan

Page 94: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

86

kuesioner pada Agen PT.Coca-Cola di Ponorogo.

Adapun untuk mengetahui skor jawaban angket uji

validitas variabel penentuan harga dapat dilihat pada

lampiran.

Adapun untuk mengetahui hasil validitas

variabel Manajemen Rantai Pasokan (Y) dapat dilihat

sebagaimana berikut:

Tabel 2.2

Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Agen

No Variabel Item Rhitung Rtabel Ket.

1 Manajemen

Rantai

Pasokan (Y)

1 0,835 0,361 Valid

2 2 0,914 0,361 Valid

3 3 0,759 0,361 Valid

4 4 0,779 0,361 Valid

5 5 0,805 0,361 Valid

Sumber: Hasil olahan data SPSS versi 21.0

Berdasarkan uji validitas kepuasan agen dengan

memberikan 5 butir pernyataan dengan hasil sebagai

berikut. Item pertama memiliki hasil rhitung sebesar

0,835, item kedua rhitung sebesar 0,914, item ketiga

rhitung sebesar 0,759, item ke’empat rhitung sebesar 0,779,

item kelima rhitung sebesar 0,805. Jadi berdasarkan tabel

4.4 diperoleh rhitung > rtabel sehingga dapat diambil

kesimpulan semua item pernyataan dikatakan valid dan

semua item pernyataan dalam variabel kepuasan agen

(Y) bisa dijadikan untuk kuesioner pada Agen Coca-

Page 95: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

87

Cola di Ponorogo. Adapun untuk mengetahui skor

jawaban angket uji validitas variabel kepuasan agen

dapat dilihat pada lampiran.

2. Uji Reliabilitas

Langkah selanjutnya setelah dilakukan uji

validitas yaitu menghitung variabel nilai koefisien

Alpha Croncbach.Reliabilitas juga sering juga diartikan

dengan konsistensi atau keajegan, ketapatan, kestabilan,

dan keandalan. Sebuah instrument penelitian memiliki

tingkat atau nilai reliabilitas tinggi jika hasil tes dari

instrument tersebut memiliki hasil yang konsisten atau

memiliki keajegan terhadap suatu yang hendak diukur.

Untuk menguji reliabilitas item diuji dengan melihat

koefisien alpha dengan melakukan reability analysis

dengan program SPSS versi 21.0 akan dilihat nilai

cronbach-alpha untuk reliabilitas keseluruhan item

dalam suatu variabel. Apabila nilai cronbach-alpha

suatu variabel > 0.60 maka indikator yang digunakan

oleh variabel tersebut reliabel.93

Cara untuk menentukan keputusan dari suatu

penelitian maka harus melihat tabel berikut:94

Tabel 2.3

Tabel Interval Koefisien

Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

93 Danang Sunyoto, Praktik SPSS untuk Kasus Dilengkapi Contoh

Penelitian Bidang Ekonomi (Yogyakarta: Nuha Medika, 2011), 110. 94 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…., 109.

Page 96: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

88

0,40-0,599 Sedang

0,40-0,799 Kuat

0,80-1,00 Sangat Kuat

a. Uji reliabilitas penentuan harga (X2)

Setelah dilakukan pengujian variabel

pertama selanjutnya dilakukan pengujian variabel

penentuan harga (X2) dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 2.4

Tabel Reliabilitas Variabel Penentuan Harga

Sumber:Hasil olahan data SPSS versi 21.0

Berdasarkan tabel 4.7 hasil perhitungan

variabel penentuan harga dapat diketahui nilai

cronbach’s alpha sebesar 0,777. Kemudian

perbandingan dengan rtabel pada taraf signifikan

0,05% dan pada n=67 sebesar 0,236. Karena rhitung

> rtabel yaitu 0,777> 0,236 maka instrumen tersebut

dikatakan reliabel.

b. Uji reliabilitas Manajemen Rantai Pasokan (Y).

Setelah dilakukan pengujian variabel ketiga

selanjutnya dilakukan pengujian variabel kepuasan

agen (Y) dengan hasil sebagai berikut:

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.777 4

Page 97: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

89

Tabel 2.5

Tabel Reliabilitas Variabel Manajemen Rantai

Pasokan

Sumber: Hasil olahan data SPSS versi 21.0

Berdasarkan tabel 4.9 hasil perhitungan

reliabilitas variabel kepuasan agen dapat diketahui

nilai cronbach’s alpha sebesar 0,876. Kemudian

perbandingan dengan rtabel pada taraf signifikan

0,05% dan pada n=67 sebesar 0,236. Karena rhitung >

rtabel yaitu 0,876>0,236 maka instrumen tersebut

dikatakan reliabel.

Cara untuk menentukan keputusan

reliabilitas dari suatu penelitian maka harus melihat

tabel berikut:

Tabel 2.6

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha

Cronbach’s

Keputusan

Penentuan harga

(X2)

0,777 Reliabel

Manajemen

Rantai Pasokan

(Y)

0,876 Reliabel

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.876 5

Page 98: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

90

Teknik pengujian reliabilitas menggunakan

metode Aplha Cronbach’s. Berdasarkan hasil

pengujian reliabilitas diatas dapat diketahui nilai

koefisien alpha untuk variabel penentuan harga (X2)

sebesar 0,777, dan manajemen rantai pasokan (Y)

sebesar 0,876. Dari hasil uji tersebut, dapat

dikatakan bahwa ke’empat variabel penelitian dapat

disimpulkan reliabel yang artinya ke’empat variabel

tersebut memiliki konsistensi atau ketepatan

terhadap item pernyataan dalam penelitian.

C. Hasil Pengujian Deskripsi

1. Deskripsi Responden Berdasarkan Nama atau

Bentuk Usaha

Dari hasil penyebaran kuesioner, maka jumlah

responden berdasarkan nama atau bentuk usaha sebagai

berikut:

Tabel 2.7

Nama atau Bentuk Usaha Responden pada Agen

PT.Coca-Cola di Ponorogo

No Nama atau

Bentuk Usaha

Jumlah Presentase

1 Kedai 2 3%

2 Swalayan 28 42%

3 Toko 37 55%

Jumlah 67 100%

Berdasarkan tabel 4.11 nama atau bentuk usaha

responden pada agen PT. Coca-Cola adalah kedai,

Page 99: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

91

swalayan, dan toko. Pertama jumlah kedai ada 2 dengan

presentase 3%, kedua jumlah swalayan ada 28 dengan

presentase 42%, ketiga jumlah toko ada 37 dengan

presentase 55%. Jumlah total dari nama atau bentuk

usaha responden pada agen PT.Coca-Cola di Ponorogo

adalah 67 dengan presentase 100%. Jadi mayoritas

nama atau bentuk usaha agen PT.Coca-Cola di

Ponorogo adalah toko.

2. Deskripsi Responden Berdasarkan Jumlah

Penjualan/Bulan

Jumlah Penjualan/Bulan dari responden dapat

diketahui dari hasil penyebaran kuesioner sebagai

berikut:

Tabel 2.8

Jumlah Penjualan/Bulan pada Agen PT. Coca-Cola

di Ponorogo

No Jumlah

Penjualan/Bulan

Jumlah Presentase

1 4 krat 11 16%

2 5 krat 13 21%

3 6 krat 15 23%

4 8 krat 11 16%

5 10 krat 11 16%

6 12 krat 6 8%

Jumlah 67 100%

Berdasarkan tabel 4.12 jumlah penjualan per

bulan pada agen PT. Coca-Cola sebagaimana berikut.

Pertama untuk jumlah penjualan per bulan 4 krat

Page 100: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

92

berjumlah 11 dengan presentase 16%, kedua jumlah

penjualan per bulan 5 krat berjumlah 13 dengan

presentase 21%, ketiga jumlah penjualan per bulan 6

krat berjumlah 15 dengan presentase 23%, ke’empat

jumlah penjualan per bulan 8 krat berjumlah 11 dengan

presntase 16%, kelima jumlah penjualan per bulan 10

krat berjumlah 11 dengan prsentase 16%, ke’enam

jumlah penjualan per bulan 12 krat berjumlah 6 dengan

presentase 8 %. Jumlah total dari penjualan per bulan

pada agen PT. Coca-Cola di Ponorogo sebanyak 67

dengan presentase 100%. Jadi penjualan paling banyak

per bulan pada agen PT.Coca-Cola di Ponorogo adalah

6 krat.

3. Deskripsi Responden Berdasarkan Cara

Pembayaran/bulan

Tabel 2.9

Cara Pembayaran/Bulan pada Agen PT.Coca-Cola

di Ponorogo

No Cara

Pembayaran/Bulan

Jumlah Presentase

1 1 Minggu 10 15%

2 2 Minggu 19 28%

3 3 Minggu 18 27%

4 4 Minggu 20 30%

Jumlah 67 100%

Berdasarkan tabel 4.13 cara pembayaran per

bulan pada agen PT.Coca-Cola di Ponorogo akan

dijelaskan sebagaimana berikut. Pertama cara

Page 101: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

93

pembayaran per bulan selama 1 minggu berjumlah 10

dengan presentase 15%, kedua cara pembayaran per

bulan selama 2 minggu berjumlah 19 dengan presentase

28%, ketiga cara pembayaran per bulan selama 3

minggu berjumlah 18 dengan prsentase 27%, ke’empat

cara pembayaran selama 4 minggu berjumlah 20

dengan presentase 30%. Jumlah total dari cara

pembayaran per bulan pada agen PT. Coca-Cola di

Ponorogo adalah 67 dengan presentase 100%. Jadi

mayoritas cara pembayaran per bulan pada agen

PT.Coca-Cola di Ponorogo adalah 4 minggu.

4. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Menjadi

Agen

Tabel 2.10

Lama Menjadi Agen PT. Coca-Cola di Ponorogo

No Lama Menjadi

Agen

Jumlah Presentase

1 3 tahun 12 18%

2 4 tahun 25 37%

3 5 tahun 11 16%

4 7 tahun 5 8%

5 8 tahun 5 8%

6 10 tahun 7 10%

7 12 tahun 2 3%

Jumlah 67 100%

Berdasarkan tabel 4.14 lama menjadi agen

PT.Coca-Cola di Ponorogo akan dijelaskan

sebagaimana berikut. Pertama lama menjadi agen

Page 102: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

94

selama 3 tahun berjumlah 12 dengan prsentase 18%,

kedua lama menjadi agen selama 4 tahun berjumlah 25

dengan presentase 37%, ketiga lama menjadi agen

selama 5 tahun berjumlah 11 dengan presentase 16%,

ke’empat lama menjadi agen selama 7 tahun berjumlah

5 dengan presentase 8%, kelima lama menjadi agen

selama 8 tahun berjumlah 5 dengan presentase 8%,

ke’enam lama menjadi agen selama 10 tahun berjumlah

7 dengan presentase 10%, ketujuh lama menjadi agen

selama 12 tahun berjumlah 2 dengan prsentase 3%.

Jumlah total dari lama menjadi agen PT. Coca-Cola di

Ponorogo adalah 67 dengan presentase 100%. Jadi

mayoritas lama menjadi agen pada PT. Coca-Cola di

Ponorogo adalah 4 tahun.

D. Hasil Pengujian Hipotesis

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data digunakan untuk

mengetahui bentuk distribusi (sampel) yang

digunakan dalam penelitian. Data yang digunakan

harus berbentuk distribusi normal khususnya untuk

statistika parametrik. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan uji normalitas kolmogorov-smirnov.

1) Jika nilai probability sig 2 tailed > 0,05 maka

distribusi data normal.

2) Jika nilai probability sig 2 tailed < 0,05 maka

distribusi data tidak normal.

Page 103: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

95

Adapun hasil pengujian uji normalitas

dengan menggunakan metode kolmogorov-smirnov

sebagaimana berikut:

Tabel 2.11

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz

ed Residual

N 67

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std.

Deviation

2.22730182

Most Extreme

Differences

Absolute .149

Positive .064

Negative -.149

Kolmogorov-Smirnov Z 1.223

Asymp. Sig. (2-tailed) .100

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil uji normalitas diatas maka

dapat diketahui bahwa nilai kolmogorov-smirnov

dari ke’empat variabel sebesar 1,1223 dengan nilai

asymp. Sig.(2-tailed) sebesar 0,100. Berdasarkan

hasil uji tersebut nilai asymp. Sig (2-tailed) > 0,05.

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa nilai

residual di atas berdistribusi normal atau memenuhi

asumsi normalitas. Yaitu nilai kolmogorov-smirnov

ke’empat variabel lebih dari taraf signifikansi yaitu

Page 104: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

96

0,05. Sehingga data bisa digunakan untuk

pengolahan data selanjutnya yaitu dilanjutkan

dalam pengukuran pengaruh atau hubungan dan

pengujian hipotesis.

b. Uji Heteroskedastisitas

Suatu model dikatakan memiliki problem

heteroskedastisitas itu berarti ada atau terdapat

varian variabel dalam model yang tidak sama.

Gejala ini dapat pula diartikan bahwa dalam model

terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada

pengamatan model regresi tersebut. Uji

hetesoskedastisitas diperlukan untuk menguji ada

tidaknya gejala ini dalam penelitian ini

menggunakan metode uji park gleyzer yaitu dengan

melihat tabel signifikansi. Dalam uji

heteroskedadtisitas dengan metode gleyzer yaitu

dengan cara mengorelasikan nilai absolute

residualnya dengan tiap-tiap variabel independen.

Apabila hasil nilai probabilitasnya memiliki nilai

signifikansi lebih dari 0,05, maka tidak mengalami

hetesoskedastisitas. Berikut hasil uji

heteroskedastisitas dengan menggunakan uji park

gleyser:

Page 105: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

97

Tabel 2.12

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan tabel 4.16 taraf signifikansi

atau probabilitas untuk tiap-tiap variabel yaitu

penentuan harga (X) sebesar 0,757 > 0,05. Dari

hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel

tersebut memiliki nilai probability atau signifikan

lebih besar dari 0,05. Sehingga model ini dapat

dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk

mengetahui ada tidaknya hubungan (korelasi) yang

signifikan antar variabel bebas. Jika terdapat

hubungan yang cukup tinggi (signifikan), berarti

ada aspek yang sama diukur pada variabel bebas.

Hal ini tidak layak digunakan untuk menentukan

kontribusi secara bersama-sama variabel bebas

terhadap variabel terikat.

Page 106: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

98

Uji multikolinieritas dengan SPSS dilakukan

dengan uji regresi, dengan patokan nilai VIF

(variance inflation factor) dan koefisien korelasi

antar variabel bebas. Kriteria yang digunakan

adalah:

1) Jika nilai VIF (variance inflation factor) < 10

atau memiliki tolerance > 0,1, maka dikatakan

tidak terdapat masalah multikolinieritas dalam

model regresi.

2) Jika koefisien korelasi antar variabel bebas

kurang dari 0,5 maka tidak terdapat masalah

multikolinieritas.

Hasil perhitungan uji multikolinieritas pada

penelitian ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 2.13

Hasil Uji Multikolinieritas

Page 107: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

99

Berdasarkan tabel 4.17 nilai coefficients di

atas menginformasikan bahwa model datas yaitu

variabel independen yaitu penentuan harga (X)

dan insentif (X3) serta variabel dependen yaitu

kepuasan agen (Y) tidak terjadi multikolinieritas.

Dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF)

adalah variabel penentuan harga (X) sebesar 2,104

> 0,10 dan nilai tolerance dari variabel penentuan

harga (X) sebesar 0,475 > 0,10. Sehingga daoat

disimpulan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.

2. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan

untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikansi

antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y),

hasil output analisis regresi linier sederhana adalah

sebagai berikut:

a. Analisis Regresi Linier Sederhana (X) terhadap Y

Tabel 2.14

Tabel Model Summary

D

a

r

i

D

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

1 .357a .127 .114 2.63397

a. Predictors: (Constant), X

b. Dependent Variable: Y

Page 108: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

100

Dari hasil output di atas menunjukkan bahwa

koefisien korelasi menunjukkan nilai sebesar 0,357

yang mengartikan bahwa penentuan memiliki

hubungan yang positif dengan manajemen rantai

pasokan. Koefisien regresi (R Square) sebesar 0,127

menunjukkan bahwa kelancaran pasokan

berpengaruh sebesar 12,7% terhadap kepuasan agen

dan 87,3 % lainnya dipengaruhi oleh faktor lain.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (Uji T)

Penelitian ini menggunakan uji parsial T untuk

mengetahui variabel bebas (independent) terhadap

variabel terikat (dependent). Hasil perhitungan uji

parsial t dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.15

Hasil Uji T

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) -.146 4.291 -.034 .973

Penentuan_harga .249 .211 .172 1.182 .242

a. Dependent Variable: manajemen rantai pasokan

Page 109: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

101

Berdasarkan hasil output yang ditampilkan

pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa:

1) Pengaruh penentuan harga (X) terhadap

manajemen rantai pasokan (Y)

H0: penentuan harga tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan agen.

Ha: penentuan harga berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan agen.

Dari perhitungan tabel 4.22 di atas

bahwa penentuan harga (X2) terhadap

manajemen rantai pasokan (Y) mempunyai nilai

t hitung > t tabel (1,182> 1,294). Maka dapat

disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima. Yang

artinya penentuan harga (X2) berpengaruh

secara signifikan terhadap kepuasan agen

(Y).

b. Uji Kesesuaian Model (Uji F)

Penelitian ini menggunakan uji kesesuaian

model F atau bersama-sama untuk mengetahui

pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel

terikat. Dengan menggunakan hipotesis:

H0 = kelancaran pasokan, penentuan harga, dan

insentif tidak berpengaruh secara signifikan

Ha = penentuan harga berpengaruh secara

signifikan terhadap manajemen rantai

pasokan.

Hasil perhitungan uji kesesuian model (Uji

F), bisa dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 110: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

102

Tabel 2.16

Hasil Uji F

Berdasarkan tabel 4.23 diatas diketahui bahwa

Nilai F hitung > F tabel (12.143 > 2.457). Sehingga

dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H4 diterima.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penentuan harga

berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen

rantai pasokan.

E. Pembahasan

1. Pengaruh Penentuan Harga (X) terhadap

Manajemen Rantai Pasokan (Y)

Hasil analisis dengan bantuan program

komputer SPSS 21 for windows menunjukkan koefisien

korelasi sebesar 0,357 dan koefisien determinasi R2

sebesar 0,127 yang berarti bahwa terdapat pengaruh

yang positif kelancaran pasokan dengan kepuasan agen

pada Agen PT. Coca-Cola di Ponorogo sebesar 12,7%

dan 87,3% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain.

Uji T yang dilakukan menunjukkan bahwa

Thitung sebesar 1,609 dengan signifikansi 0,000 dan nilai

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 189.329 3 63.110 12.143 .000b

Residual 327.418 63 5.197

Total 516.746 66

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X2

Page 111: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

103

Ttabel sebesar 1,294 maka Thitung > Ttabel atau 1,609 >

1,294 artinya kelancaran pasokan berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan agen.

Dapat disimpulkan bahwa penentuan harga

berpengaruh terhadap manajemen rantai pasokan agen

PT.Coca-Cola di Ponorogo. Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian Sri Padmantyo tertulis bahwa,

kompetesi yang semakin sengit dalam pasar global,

inovasi produk yang memiliki siklus hidup yang

semakin singkat, serta ekspetasi pelanggan yang

semakin tinggi memaksa seluruh perusahaan untuk

berinvestasi dan fokus pada supply chain management

mereka. Persaingan menjadi suatu kondisi yang perlu

diperhatikan oleh setiap perusahaan yang dapat

dijadikan sebagai senjata dalam memenangkan

persaingan yang ada. Supply chain management sebagai

suatu pendekatan terpadu yang meliputi seluruh proses

manajemen material, memberikan orientasi kepada

proses untuk menyediakan, memproduksi, dan

mendistribusikan produk kepada konsumen. konteks

material tentunya tidak hanya meliputi bahan baku dan

barang jadi saja tetapi juga termasuk bahan pembantu,

komponen, suku cadang, barang setengah jadi maupun

berbagai jenis perlegkapan yang digunakan untuk

mendukung aktivitas operasional perusahaan secara

menyeluruh. Agar perusahaan mencapai tingkat

kepuasan maksimal membutuhkan proses kinerja yang

bagus dari perencanaan bahan baku sampai barang siap

dipasarkan. Sebelum mencapai hasil yang diharapkan

Page 112: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

104

proses yang harus dilalui yaitu memastikan rantai

pasokan barang sudah terpenuhi. Salah satu perusahaan

dalam mencapai targetnya diharuskan mampu

memenuhi kepuasan pelanggan, mengembangkan

produk tapat waktu, mengeluarkan baya rendah dalam

bidang persediaan dan penyerahan produk serta

mengelola industri secara cermat.

Harga yang optimal akan menjadi kunci dari

keberhasilan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya,

oleh karena itu perusahaan harus merancang sebaik

mungkin tentang efisensi harga di dalam kegiatan

mendistribusikan barang dalam setiap kegiatan

distribusi saat ini bukanlah suatu hal yang biasa ketika

menghadapi berbagai masalah yang muncul akibat

berbagai macam faktor diantaranya menurunnya

permintaan konsumen dan menumpuknya barang di

gudang. Apalagi dengan munculnya para pesaing baru,

merupakan tantangan bagi perusahaan untuk bisa

membuat suatu strategi baru hingga bisa

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Page 113: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh

Kelancaran Pasokan, Penentuan Harga, dan Insentif

terhadap Kepuasan Agen PT. Coca-Cola di Ponorogo”.

Setelah dilakukan pengumpulan data dan analisis secara

lebih teliti, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel penentuan harga (X) memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap manajemen rantai pasokan agen PT.

Coca-Cola di Ponorogo dengan nilai Thitung sebesar

1,182 > Ttabel sebesar 1,294 dan signifikansi 0,000 <

0,05 atau dapat diartikan H0 ditolak dan Ha diterima.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel penentuan harga

memiliki pengaruh terhadap manajemen rantai pasokan

agen PT. Coca-Cola di Ponorogo. Nilai koefisien

105

Page 114: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

106

sebesar 0,507 yang menunjukkan bahwa korelasi antara

penentuan harga dengan manajemen rantai pasokan

berada pada tingkatan sedang. Nilai R square

menjelaskan kemampuan variabel X dalam

mempengaruhi variabel Y sebesar 25,7%. Hal ini

menunjukkan bahwa penentuan harga dipengaruhi

secara signifikan oleh manajemen rantai pasokan.

2. Variabel penentuan harga memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap manajemen rantai pasokan agen PT.

Coca-Cola di Ponorogo dengan nilai Fhitung sebesar

12,143 > Ftabel sebesar 2,457 dan signifikansi 0,000 <

0,05. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa H0

ditolak dan Ha diterima. Yang berarti penentuan harga

secara bersama-sama dipengaruhi secara signifikan

terhadap manajemen rantai pasokan. Nilai koefisensi

menunjukkan bahwa korelasi antara penentuan harga

berada pada tingkatan tinggi. Nilai R square

99

Page 115: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

107

menjelaskan kemampuan variabel X dalam

mempengaruhi variabel Y yaitu sebesar 36,6%.

Berdasarkan hasil ini manajemen rantai pasokan

dipengaruhi oleh penentuan harga.

B. Saran

1. Bagi pabrik dan distributor perlu ditingkatkan dalam

informasi terkait harga jual dari hulu ke hilir agar agen

tidak merasa dirugikan, karena agen langsung menjual

produk ke konsumen.

2. Bagi Agen PT. Coca-Cola di Ponorogo untuk lebih

menarik perhatian konsumen dalam memilih produk

coca-cola sebagai minuman yang berkualitas.

3. Bagi mahasiswa yang melakukan penelitian mengenai

penentuan harga dalam manajemen rantai pasokan, bisa

menambahkan variabel penelitian dari segi aspek

pemasaran secara ekonomi makro, mikro atau dalam

segi ekonomi syariah.

Page 116: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.

Bandung: Alfabeta, 2017.

Anatan, Lina. Supply Chain Management Perencanaan,

Proses, dan Kemitraan. Bandung: Alfabeta,2014.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013.

Basuki, Agus Tri. Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi

dan Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016.

Darmadi, Hamid. Metode Penelitian Pendidikan Sosial.

Bandung: Alfabeta, 2014.

Darmawan, Deni. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT

Remaja Rosda Karya, 2013.

Guritno, Adi Djoko. Manajemen Rantai Pasokan. Tangerang:

Universitas Terbuka, 2001.

Handayani, Latifah Dwi. Manajemen Rantai Pasok dan

Logistik. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008.

Heizer, Jay dan Barry Render. Manajemen Operasi :

Manajemen Keberlangsungan dan Rantai Pasokan

edisi ke 11. Jakarta: Salemba Empat, 2015.

Jacobs, Roberts F. Manajemen Operasi dan Rantai Pasokan.

Jakarta: CV.Pustaka, 2016.

Page 117: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

Kadir. Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data

dengan Program SPS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2015.

Kertajaya, Hermawan. Perjalanan Pemikiran Konsep

Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2008.

Kodrat, David Sukardi. Manajemen Distribusi Berbasis Teori

dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2017.

Kotler, Philip dan Kevin Keller. Manajemen Pemasaran Edisi

Ke 13 Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2011.

Martono, Ricky. Manajemen Logistik (Konsep dan Distribution

Mix). Jakarta: Gramedia Utama, 2018.

Nugroho, Susanti Adi. Hukum Persaingan Usaha. Jakarta:

Prenada Media, 2010.

Nurcholis, Lutfi. Strategi Peningkatan Kinerja Rantai

Pasokan. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2015.

Pianida, Didi. Kinerja Guru: Kompetensi Guru, Motivasi

Kerja, Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jawa Barat: CV

Jejak, 2018.

Purnomo, Rochmat Aldy. Analisis Statistik Ekonomi dan Bisnis

dengan SPSS. Ponorogo: CV Wade Group, 2017.

Rahmasari, Dewi. Manajemen Logistik. Malang: UMM Press,

2017.

Santoso, Ananda. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.

Surabaya: Alumni, 2002.

Page 118: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

Sarwono, Jonathan. Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan

SPSS. Yogyakarta: Andi, 2019.

Silalahi, Ulber. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika

Aditama, 2012.

Sugiyono. Metodologi Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta, 2017.

Sujarweni, Wiratna. Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi.

Yogyakarta: Pustaka Baru, 2015.

Sumarwan, Ujang. Perilaku Konsumen: Teori dan

Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta: PT. Ghalia

Indonesia, 2011.

Sunyoto, Danang. Praktik SPSS untuk Kasus Dilengkapi

Contoh Penelitian Bidang Ekonomi. Yogyakarta: Nuha

Medika, 2011.

Supramono dan Haryanto. Desain Proposal Penelitian Studi

Pemasaran. Yogyakarta: Andi, 2005.

Suryanto, Mikael Hang. Sistem Operasional Manajemen

Distribusi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016.

Susetyo, Budi. Statistika untuk Analisis Data Penelitian

dilengkapi cara perhitungan dengan SPSS dan MS

Office Excel. Bandung: Refika Aditama, 2010.

Sutarman. Dasar-Dasar Manajemen Logistik. Bandung: Refika

Aditama, 2017.

Page 119: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran Edisi 4. Yogyakarta:

Andi Offset, 2017.

Tunggal, Amin Wijaya. Dasar-Dasar Manajemen Logistik dan

Supply Chain Management. Jakarta: Erlangga, 2012.

Wahyudi, Setyo Tri. Statistika Ekonomi. Malang: UB Press,

2017.

Widarjono, Agus. Analisis Multivariat Terapan dengan

Program SPSS, AMOS dan SMARTPLS. Yogyakarta:

UPP STIM YKPN, 2015.

Widyaningrum, Retno. Statistik Edisi Revisi. Ponorogo: STAIN

PO Press, 2009.

Winardi. Harga dan Penetapan Harga Dalam Bidang

Pemasaran. Jakarta: Kencana, 2012.

Yusuf, Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan

Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana, 2014.

Wawancara dengan Supervisor Distributor PT.Coca-Cola pada

tanggal 13 Desember 2019 pukul 13.00 WIB

Wawancara dengan Agen PT. Coca-Cola pada tanggal 12

Desember 2019 pukul 10.00 WIB

https://www.coca-cola.co.id// diakses pada tanggal 2

September 2019 pukul 08.00 WIB.

https://www.coca-cola.co.id// diakses pada tanggal 5 Juni 2019

pukul 19.00 WIB

Page 120: PENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN …etheses.iainponorogo.ac.id/8741/1/Skripsi_upload_perpus[1].pdfPENGARUH PENENTUAN HARGA TERHADAP MANAJEMEN RANTAI PASOKANAGEN PT COCA-COLA

https//www.Coca-colaamatil.co.id/products/index// diakses

pada tanggal 7 september 2019 pukul 19.00 WIB.