pengaruh pendapatan nilai aktiva bersih (nab) portofolio...

122
Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio Produk Unit Link Campuran Terhadap Tingkat Pendapatan Nasabah pada PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah” (Periode Januari 2008 Juni 2010) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolah Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE,Sy) Oleh: Nuralifah 107046201846 KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011/1432

Upload: lamngoc

Post on 17-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

“Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio Produk

Unit Link Campuran Terhadap Tingkat Pendapatan Nasabah pada PT.

BNI Life Insurance Divisi Syariah”

(Periode Januari 2008 – Juni 2010)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolah Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (SE,Sy)

Oleh:

Nuralifah

107046201846

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2011/1432

Page 2: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan
Page 3: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan
Page 4: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 14 November 2011

Nuralifah

Page 5: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

ii

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Jakarta Islamic

Indeks (JII) dan Sertifikat Bank Indonesia (SBIS) terhadap Nilai Aktiva Bersih

(NAB) portofolio produk unit link campuran periode Januari 2008 – Juni 2010. Uji

statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linear berganda,

dimana Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link campuran sebagai variabel

independen dengan level signifikansi 5%.

Hasil penelitian ini menunjukkan dari perhitungan dengan menggunakan

angka R square adalah 0,980, maka hal ini dapat menjelaskan kontribusi Indeks JII

dan SBIS dalam mempengaruhi Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link

campuran sebesar 98% dan sisanya 2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diteliti. Selain itu, variabel indeks JII menjadi variabel yang paling dominan dan

berpengaruh secara signifikan sedangkan variabel SBIS tidak memiliki pengaruh

terhadap pertumbuhan NAB produk unit link campuran.

Kata kunci: Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link campuran, Jakarta

Islamic Indeks (JII), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Page 6: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT. Atas kehendak dan kuasa-Nya, penuli dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi dan Rasul akhir zaman, Nabi

Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat-sahabat, thabi’in-thabi’in dan seluruh

umat manusia yang setia kepadanya hingga akhir zaman.

Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang

penulis hadapi. Syukur Alhamdulillah, berkat keikhlasan hati dan kerja keras disertai

doa dan dorongan serta bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun

tidak langsung, sehingga kesulitan dan hambatan dapat penulis lalui dengan sebaik-

baiknya. Dengan penuh kesadaran, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan

selesai tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun

materil. Oleh karena itu, melalui tulisan ini perkenanakan penulis menyampaikan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA,

MM.

2. Ketua Program Studi Muamalat, Ibu Dr. Euis Amalia, M. Ag dan Sekertaris

Program Studi Muamalat Bapak Mu’min Rauf, MA.

Page 7: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

iv

3. Bapak Prof. Dr. H. Hasanuddin AF, MA, selaku dosen pembimbing I dan Ibu

Dwi Nur’aini Ihsan, SE, MM, selaku dosen pembimbing II yang telah

membimbing, memberikan pengarahan, saran, koreksi, ilmu pengetahuan, dan

pengalamannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama di

bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi

perpustakaan.

5. Orang tua penulis, Bapak Fadil dan Ibu Eva Fahiroh, adikku Rachmat Riyadi,

dan Muhammad Ifan Taufiq, tantequ tersayang Zuliana serta keluarga tercinta

atas doa, dukungan, motivasi serta perhatian secara moril serta materil yang tak

terhingga dan tiada pernah henti kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

6. Teman-teman seangkatan dan seperjuangan Asuransi Syariah Reguler 2007

khususnya Asuransi Syariah B, corina, puput, vivi, tini, eva, ema, ulan, zaki,

neng, mitha, lirin, qisti, ara, ida, uus, fitri, ela, panji, abink, ruly, farhan, lukman,

wawan, hadi, surya, ega, asyep, nanang, bayu, yoga, andika, dan lainnya yang

selalu memberikan kebersamaan selama penulis berada di bangku kuliah.

Semoga kebersamaan kita takkan habis seiring memudarnya waktu.

7. Teman-teman LiSenSi (Lingkar Studi Ekonomi Islam), KopMa, dan KKN

“Sadayana Sae” terimakasih banyak atas ilmu yang diberikan baik secara

langsung maupun tidak langsung. Semoga kita semua bisa sukses dalam berkarir.

Page 8: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

v

8. Kepada ibu rini, mas aldi, mbak lyvi, dan mbak tika di PT. BNI Life Insurance

Divisi Syariah, yang menyempatkan waktunya untuk membantu dalam

memberikan data-data yang penulis butuhkan sampai dengan penyelesaian

skripsi penulis.

9. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun telah

memberikan bantuan dan kontribusi yang cukup besar sehingga penulis dapat

lulus menjalani perkuliahan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta hingga selesai.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat gandan kepada semua

pihak atas seluruh bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

Di balik kekurangan dan kesalahan terdapat kesempurnaan yang hanya milik

Allah semata, karena itu penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Terakhir, semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh pihak yang

membutuhkan dan memerlukan untuk menjadi bahan pelajaran dan ilmu pengetahuan

untuk masa depan.

Jakarta, November 2011

Penulis

Page 9: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN …………………………………………….. i

ABSTRAK……………………………………………………………….. ii

KATA PENGANTAR…………………………………………………… iii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………... vi

DAFTAR TABEL………………………………………………………… ix

DAFTAR GRAFIK DAN GAMBAR........................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………… 1

B. Pembatasan Masalah……………………………………. 11

C. Perumusan Masalah…………………………………….. 12

D. Tujuan Penelitian…………………………………….…. 13

E. Manfaat Penelitian……………………………………… 13

F. Review Studi Terdahulu………………………………... 15

G. Kerangka Teori………………………………………….. 24

H. Kerangka Pemikiran…………………………………….. 26

I. Sistematika Penulisan…………………………………… 28

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Teori Investasi………………………………………….. 30

Page 10: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

vii

B. Ruang Lingkup Asuransi Syariah……………………..... 36

C. Ruang Lingkup Pasar Modal Syariah............................... 47

D. Ruang Lingkup Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………… 55

B. Variable Penelitian……………………………………… 56

C. Tekhnik Pengumpulan Data……………………………. 56

D. Sumber Data……………………………………………. 57

E. Metode Analisis Data…………………………………... 58

F. Pengujian Hipotesis…………………………………….. 59

G. Uji Asumsi Klasik…………………………………….… 61

H. Analisis Regresi………………………………………… 64

I. Interprestasi Hasil Regresi……………………………… 68

BAB IV PENGARUH PENDAPATAN NILAI AKTIVA BERSIH (NAB)

PORTOFOLIO PRODUK UNIT LINK CAMPURAN

TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN NASABAH

A. Gambaran Umum Objek Penelitian…………………….. 70

B. Analisa Deskriptif ……………………………………… 72

C. Uji Asumsi Klasik ……………………………………… 79

D. Pengujian secara statistik……………………………….. 85

Page 11: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

viii

E. Interpretasi……………………………………………… 90

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………… 94

B. Saran…………………………………………………….. 95

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Kinerja Industri Asuransi Syariah…………………….. 5

Tabel 1.2 Review Studi Terdahulu………………………………. 15

Tabel 4.1 Data Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link

campuran pada PT BNI Life Insurance Divisi Syariah.. 74

Tabel 4.2 Data Jakarta Islamic Indeks (JII).................................... 76

Tabel 4.3 Data Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)……….. 78

Tabel 4.4 Uji Normalitas…………………………………………. 80

Tabel 4.5 Uji Multikolinieritas…………………………………… 82

Tabel 4.6 Uji Autokorelasi.………………………………………. 83

Tabel 4.7 Uji Simultan………………………………………….... 85

Tabel 4.8 Uji Parsial …...………………………………………… 86

Tabel 4.9 Koefisien Determinasi ………………………………... 88

Page 13: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

x

DAFTAR GRAFIK DAN GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Model Penelitian Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva

Bersih (NAB) Portofolio Produk Unit Link Campuran

Terhadap Tingkat Pendapatan Nasabah…..…………… 27

Gambar 2.1 Proses Seleksi Emiten Saham Syariah……..………….. 51

Gambar 4.1 Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link campuran

pada PT BNI Life Insurance Divisi Syariah….……….. 75

Gambar 4.2 Data Jakarta Islamic Indeks (Januari 2008 – Juni 2010) 76

Gambar 4.3 Data Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) (Januari

2008 - Juni 2010)…………………………….…….. 78

Gambar 4.4 Uji Normalitas…………………………………………. 79

Gambar 4.5 Scatter Plot…………………………………….………. 81

Page 14: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dahulu manusia hanya memenuhi tiga kebutuhan saja, yaitu sandang, pangan

dan papan. Namun dengan pesatnya perkembangan zaman, kini manusia tidak hanya

ingin memenuhi ketiga kebutuhan tersebut melainkan kebutuhan di masa mendatang

manusia sudah terlebih dahulu ingin memenuhinya mulai dari sekarang, sebagai

contohnya kebutuhan di hari tua dan dana pendidikan bagi anak-anaknya. Hal

tersebut menjadikan semakin kompleksnya kebutuhan manusia sehingga untuk

memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan perencanaan keuangan jangka panjang yang

dilaksanakan secara berkesinambungan.

Investasi merupakan sarana terpenting dalam mengumpulkan dan menjaga

nilai ekonomi uang. Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada satu

atau lebih dari satu aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh

penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi.1 Istilah investasi adalah komitmen

atau sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan

tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.2

1 Tini Anggraini, Investasi dan Pasar Modal, Slide Mata Kuliah Pasar Modal. 2010, h.2.

2 Eduardus Tandelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, (Yogyakarta: BPFE,

2001), h.3.

Page 15: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

2

Aktivitas investasi dapat dilakukan pada aktiva rill atau real assets

(membangun pabrik, membuat produk baru, menambah produk baru, merambah

saluran distribusi dan lainnya) ataupun pada financial assets atau sekuritas (membeli

sertifikat deposito, saham, obligasi, atau sertifikat reksadana).3 Dalam berinvestasi

terdapat 6 hal yang perlu diperhatikan:4

1. Perencanaan

Tentukan tujuan berapa dana yang dibutuhkan, jangka waktu investasi dan

ukur profil risiko.

2. Buat strategi alokasi asset

Manajer investasi akan membantu investor menetapkan alokasi asset sesuai

perencanaan yang telah dibuat.

3. Diversifikasi asset

Untuk mengurangi risiko. Salah satu pilihan investasi yang sudah

terdiversifikasi adalah reksadana.

4. Implementasi rencana

Jika memutuskan berinvestasi reksadana, pilih manajer investasi yang

dipercaya. Kemudian pilih jenis-jenis reksadana sesuai aset alokasi yang

ditetapkan. Diversifikasi tidak hanya untuk kelompok asset (seperti saham,

obligasi, pasar uang, mata uang, dsb), tetapi juga antar fund manager.

3 Suad Husnan, Dasar – dasar teori portofolio dan analisis sekuritas, (Yogyakarta: UPP

AMP YKPN, 2001), Edisi ke-3, h.3.

4 Investor, Edisi Januari 2011, Arah Investasi 2011: 20 saham pilihan, h.39.

Page 16: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

3

Evaluasi fund manager berdasarkan perbandingan kinerja paling tidak tiga

bulan sekali.

5. Lakukan investasi secara rutin

Terapkan metode dollar cost averaging, jangan berpatokan pada market

timing.

6. Monitoring, evaluasi, dan penyesuaian (rebalancing)

Pantau kinerja investasi, dan lihat kembali apakah masih sesuai dengan tujuan

investasi dan profil risiko. Perlu penyesuaian alokasi paling tidak setahun

sekali, jika terjadi perubahan bobot karena pergerakan pasar.

Penggunaan produk keuangan sebagai media untuk investasi tidak mungkin

dihindari pada saat ini, baik produk keuangan yang berasal dari lembaga keuangan

bank ataupun non-bank yang merupakan sarana investasi, memberikan kemudahan

dalam melakukan transaksi dan memberikan fungsi proteksi, serta mampu bersifat

fleksibel dalam menghadapi tuntutan masyarakat. Dikatakan bersifat fleksibel karena

lembaga keuangan kini mencoba memasukkan nilai-nilai kerohanian dalam sistemnya

yang menyelaraskan antara kehidupan dunia dan akhirat.

Di Indonesia, kehadiran lembaga keuangan berbasis syariah kini tengah

menjadi fenomena kontemporer dalam perekonomian. Setelah dunia perbankan yang

menerapkan prinsip syariah berkembang cukup pesat, kini giliran industri perusahaan

asuransi yang mencoba melakukan penerapan prinsip syariah dalam mekanisme

operasionalnya.

Page 17: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

4

Pada awal tahun 2010 Kementerian Keuangan menerbitkan peraturan dasar

penyelenggaraan asuransi syariah berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis

Ulama Indonesia (DSN MUI). Peraturan itu dituangkan dalam Peraturan Menteri

Keuangan (PMK) No. 18/PKM.010/-2010 tentang Penerapan Prinsip Dasar

Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan Prinsip Syariah

tertanggal 25 Januari 2010.5 Tujuannya adalah peningkatan transparansi pelaku

usaha asuransi kepada pemegang polis yang pada akhirnya diharapkan dapat

mencapai target market share asuransi syariah dengan tetap mempertahankan prinsip

kehati-hatian dan kepatuhan terhadap prinsip syariah. Lebih dari itu peraturan baru ini

diharapkan mampu mendorong pertumbuhan volume usaha asuransi syariah dengan

lebih cepat.

Perkembangan asset asuransi syariah juga berkembang cukup pesat.

Perasuransian Bapepam LK menunjukkan asset asuransi syariah per September 2010

mencapai Rp 4 triliun, naik dari Rp 3 triliun pada 2009. Aset asuransi jiwa tercatat

mengalami peningkatan signifikan dari Rp 2,9 triliun menjadi Rp 3 triliun, sementara

asset asuransi umum naik dari Rp 902 miliar menjadi Rp 1,1 triliun. Asuransi syariah

pun menyumbang pendapatan premi sebesar 2,23 triliun atau sebesar 2,99% dari total

premi asuransi.6 Di Indonesia pengembangan pasar (market development) asuransi

5 “Regulasi asuransi syariah terbit”, Bisnis Indonesia, 10 Febuari 2010, artikel diakses pada

09 Febuari 2011 10:52 WIB, dari http://bataviase.co.id/node/90536 6 Investor, Edisi Januari 2011, Arah Investasi 2011: 20 saham pilihan, h.22.

Page 18: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

5

syariah masih terbuka luas, indikasinya antara lain dapat dilihat dari jumlah polis

milik masyarakat pengguna jasa asuransi jiwa yang baru mencapai 8 juta individu.7

Tabel 1.1

Kinerja Industri Asuransi Syariah

(Dalam Miliar Rupiah)

NO Uraian Asuransi Jiwa

Asuransi Umum &

Reasuransi

2009 2010 2009 2010

1 Asset 2,120.1 2,999.7 902.6 1,119.2

2 Premi Bruto 1,929.4 1,804.8 449.5 440.8

3 Klaim 596.5 705.3 236.4 297.0

Ket: *) Data sampai dengan September 2010, tidak termasuk asuransi sosial sumber: Bapepam-LK

Industri asuransi nasional tahun 2011 diperkirakan akan tumbuh lebih baik,

seiring membaiknya ekonomi makro Indonesia. Besarnya jumlah penduduk dan

masih rendahnya penetrasi asuransi juga masih terkonsentrasi di kota-kota besar

menjadi alasan peluang pertumbuhan tahun depan tetap tinggi. Asuransi jiwa

diperkirakan masih tumbuh di atas 20% tahun 2011, dan tetap mengandalkan produk

berbasis investasi seperti unit link sebagai pendorong pertumbuhan.8

7 “R. Pradopo, ”Prospek asuransi jiwa di Indonesia”, artikel diakses pada 19 Febuari 2011

11:01 WIB, dari http://bataviase.co.id/node/138725 8 Investor, Edisi Januari 2011, Arah Investasi 2011: 20 saham pilihan, h.18.

Page 19: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

6

Karena dipandang begitu pentingnya asuransi bagi sebagian masyarakat maka

kebutuhan akan jasa perasuransian makin dirasakan, baik oleh perorangan maupun

dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan

rumah tangga, baik dalam menghadapi risiko mendasar seperti risiko kematian, atau

dalam menghadapi risiko atas harta benda yang dimiliki. Demikian pula dunia usaha

dalam menjalankan kegiatannya menghadapi berbagai risiko yang mungkin dapat

mengganggu kesinambungan usahanya.9 Risiko merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dengan kehidupan, karena segala aktivitas mengandung risiko.10 Risiko

merupakan kemungkinan terjadinya suatu kerugian yang tidak diduga atau tidak

diinginkan. Jadi merupakan ketidakpastian atau kemungkinan terjadinya sesuatu,

yang apabila terjadi mengakibatkan kerugian.

Untuk merencanakan keuangan jangka panjang yang dilaksanakan secara

berkesinambungan maka manusia membutuhkan investasi dan untuk mengantisipasi

kejadian yang tidak terduga dapat menimbulkan kerugian di masa yang akan datang

tersebut maka sebagian manusia memerlukan asuransi. Asuransi merupakan buah

pikiran dan akal budi manusia untuk mencapai suatu keadaan yang dapat memenuhi

9 Herman Darmawi, Manajemen Asuransi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), h.1.

10

Soesino Djojosoedarso, Prinsip- Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, (Jakarta:

Salemba Empat, 1999) Cet. Ke-1, h.2.

Page 20: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

7

kebutuhannya, terutama sekali untuk kebutuhan – kebutuhannya yang hakiki sifatnya

antara lain rasa aman dan terlindung.11

Untuk itu produk proteksi plus investasi atau yang lebih di kenal dengan unit

link bagi pemegang polisnya yaitu merupakan produk asuransi jiwa yang bersifat

hibrida. Sebab, memberikan dua manfaat sekaligus, yakni manfaat perlindungan

santunan asuransi jiwa dan manfaat investasi dalam bentuk nilai tunai.12 Awal

perkembangan produk unit link dipicu oleh boomingnya reksadana di pasar modal.

Produk asuransi jiwa unit link dirancang dengan mengaitkan (linked) produk asuransi

jiwa dengan instrument investasi.

Produk yang merupakan inovasi dari produk asuransi tradisional, akibat dari

mulai bergesernya minat masyarakat dari produk asuransi tradisional menjadi unit

link di mana pada produk unit link ini selain memberikan proteksi jiwa juga

memberikan keleluasaan pemegang polis untuk berinvestasi, investasi yang

ditawarkan bermacam-macam dapat dipilih pemegang polis sesuai dengan

keinginannya Ada beberapa alternative jenis-jenis produk unit link berdasarkan porsi

portofolio investasi, tingkat risiko, dan potensi pengembalian hasil investasi. Ada

11

Sri Rejeki Hartono, Hukum Asuransi Dan Perusahaan Asuransi, (Jakarta: Sinar Grafika,

1992) h.30.

12

“Apa itu unit link”. Artikel Diakses pada 25/03/11 jam 07:28 dari

http://bisnis.vivanews.com/news/read/50722-apa_itu_unit_link

Page 21: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

8

empat jenis unit link yang tersedia saat ini, yaitu Unit Link pasar uang, Unit Link

pendapatan tetap, Unit Link dana saham, dan Unit Link campuran.13

Peserta unit link dapat memilih kemana dana yang disetorkan akan

diinvestasikan. Fluktuasi tingkat risiko, dan potensi pengembalian hasil investasi

sangat dipengaruhi oleh pemilihan jenis unit link itu sendiri. tingkat risiko dana

investasi pada produk unit link berturut-turut dari paling rendah ke paling tinggi

adalah unit link pasar uang – unit link pendapatan tetap – unit link pendapatan

campuran – unit link dana saham. Sedangkan potensi tingkat pengembalian hasil

investasi akan berlaku sebaliknya. Hal ini sejalan dengan prinsip investasi “high risk

high return” atau “no pain no gain” .

Dengan demikian, unit link dana saham merupakan jenis unit link yang

memiliki tingkat pengembalian hasil investasi paling besar, sementara unit link pasar

uang menjadi unit link dengan pendapatan paling kecil dan unit link campuran

merupakan Jenis unit link yang memberikan imbal hasil yang optimal dan relative

lebih stabil, karena dana diinvestasikan pada beberapa instrument investasi

(campuran) dalam komposisi tertentu (tergantung manajer investasi masing-masing).

13

“Jenis Produk Unit Link Berdasarkan Portofolio Investasi”. diakses pada 26 Des 10, Jam

12:38dari:http://mysunlife.multiply.com/journal/item/11/Jenis_Produk_Unit_Link_Berdasarkan_Porto

folio_Investasi

Page 22: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

9

sesuai bagi para nasabah yang ingin memperoleh pendapatan memadai sekaligus

peluang pertumbuhan investasi jangka panjang.14

Produk unit link ini adalah dana dari pemegang polis yang akan dikelola

dalam mutual fund di mana tingkat risiko ditekan serendah mungkin sehingga risiko

kerugian diharapkan lebih kecil. Variabel yang digunakan untuk menganalisis tingkat

pendapatan yang diperoleh adalah Nilai Aktiva Bersih (NAB) dari unit link pada

perusahaan asuransi syariah tersebut. Karena NAB merupakan total nilai investasi

dan kas yang ada dikurangi dengan biaya-biaya hutang dari kegiatan operasional yang

harus dibayarkan, sedangkan NAB per unit adalah harga wajar dari portofolio suatu

unit link setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah per saham/unit

penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat tertentu.

Jakarta Islamic Index merupakan indikator utama yang menggambarkan

pergerakan harga saham syariah,15 terdiri dari 30 emiten dan telah sesuai dengan

prinsip syariah islam16 Pergerakan nilai index akan menunjukkan pertumbuhan situasi

pasar yang terjadi. Pasar yang sedang bergairah atau terjadi transaksi yang aktif,

ditujukkan dengan indeks saham yang mengalami kenaikan.

14

Media Asuransi Desember 2008 no.215 tahun XXIX, h.17. 15

Bursa Efek Indonesia, Panduan pemodal: Investasi di Pasar Modal, (Jakarta:2008), h.25.

16 Rudi B Surya, Modul Pendidikan dan Pelatihan Wakil Manajer Investasi (WMI): Analisis

Ekuitas, (LMK Pasar Modal: 2010), h.6.

Page 23: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

10

Sedangkan keadaan stabil ditunjukkan oleh indeks harga saham yang tetap,

dan keadaan pasar lesu ditujukkan dengan indeks harga saham yang mengalami

penurunan. JII menggambarkan suatu rangkaian informasi historis mengenai

pergerakan harga saham syariah gabungan, sampai pada periode tertentu. Dalam hal

ini mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham

syariah gabungan di bursa efek.

Instrumen moneter yang biasa menggunakan Sertifikat Bank Indonesia pada

konvensional, sedangkan untuk instrumen moneter syariah menggunakan SBIS

(Sertifikat Bank Indonesia Syariah) berdasarkan prinsip syariah. Sebagaimana yang

telah diketahui instrumen moneter syariah yaitu SBIS merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi investor dalam berinvestasi. Apabila SBIS naik maka investor

akan beralih pada kegiatan investasi lain yang lebih menguntungkan dan bebas risiko,

sehingga indeks pasar modal akan turun, sebaliknya apabila SBIS turun maka

masyarakat akan beralih ke jenis investasi lain yang lebih menguntungkan di pasar

modal.

Pada peraturan BI Nomor 10/11/PBI/2008 tentang Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) adalah surat berharga

berdasarkan prinsip syariah berjangka waktu pendek dalam mata uang rupiah yang

diterbitkan oleh Bank Indonesia17.

17

“Peraturan Moneter BI” Di akses pada 28 Maret 2011, jam 10:59 WIB dari

http://www.bi.go.id/web/id/Peraturan/Moneter/pbi_101108.htm ,

Page 24: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

11

Melihat kedua faktor tersebut, diduga mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nasabah maka penulis tertarik

melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengukur seberapa besar hubungan tersebut

dengan judul “Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio

Produk Unit Link Campuran Terhadap Tingkat Pendapatan Nasabah pada PT.

BNI Life Insurance Divisi Syariah” (Periode Januari 2008 – Juni 2010)

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk Unit Link Campuran,

khususnya pada PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah diduga dapat diukur

melalui campuran portofolio yaitu indeks JII, Sertifikat Bank Indonesia Syariah,

Sukuk dan lain - lain. Agar pembahasan penelitian ini fokus dan tidak melebar,

penulis membatasi pembahasan penelitian ini pada pengaruh pendapatan Nilai

Aktiva Bersih (NAB) portofolio produk Unit Link Campuran yang terdiri atas

indeks JII dengan Sertifikat Bank Indonesia (SBIS) terhadap tingkat pendapatan

nasabah. Oleh karena itu penelitian ini hanya menggunakan dua variabel

independen yaitu Indeks JII, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS).

Untuk itu data yang digunakan adalah, sebagai berikut:

Page 25: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

12

a. Data Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk Unit Link Campuran merupakan

total nilai investasi dan kas yang ada telah dikurangi dengan biaya-biaya

hutang dari kegiatan operasional yang harus dibayarkan.

b. Data pergerakan Jakarta Islamic Indeks yang digunakan sebagai tolak ukur

(benchmark) untuk mengukur kinerja investasi pada saham berbasis syariah.

c. Data Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) yang digunakan sebagai tolak

ukur (benchmark) untuk mengukur kinerja investasi pada insturmen

investasi bebas risiko.

d. Penelitian ini menggunakan data sejak produk Unit Link Campuran pada PT.

BNI Life Insurance Divisi Syariah diterbitkan selama tiga puluh bulan untuk

variabel independen dan dependen, yaitu selama periode Januari 2008 – Juni

2010.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan

beberapa masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh variabel Jakarta Islamic Indeks (JII) dan Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk Unit

Link Campuran?

2. Variabel manakah yang memberikan pengaruh paling dominan terhadap Nilai

Aktiva Bersih (NAB) produk Unit Link Campuran?

Page 26: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

13

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan utama sebagai berikut :

1. Mengukur bagaimana pengaruh variabel Jakarta Islamic Indeks (JII) dan

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Nilai Aktiva Bersih

(NAB) produk Unit Link Campuran.

2. Menjelaskan variabel yang memberikan pengaruh paling dominan terhadap

pertumbuhan Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk Unit Link Campuran.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Mengaktualisasikan keilmuan dalam rangka pengembangan ilmu yang

diperoleh di bangku kuliah dan untuk menambah pengetahuan mengenai

produk investasi pada asuransi unit link.

2. Bagi Akademisi

Sebagai kontribusi pada hasil penelitian, terutama yang berkaitan dengan

produk investasi pada asuransi berupa pengetahuan mengenai pengaruh

pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) portofolio produk unit link terhadap

tingkat pendapatan nasabah, khususnya untuk kosenterasi asuransi syariah

Page 27: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

14

yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini juga akan

menambah keragaman referensi atas fakta-fakta ekonomi syariah di Indonesia.

3. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk menentukan

strategi yang tepat dalam memilih jenis investasi pada produk unit link yang

mampu meningkatkan pertumbuhan pasar.

Page 28: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

15

E. Review Studi Terdahulu

Tabel 1.2

1. Andry S Timisela, Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2010.

Penelitian Sebelumnya Penulis

Judul Pengaruh Indeks Syariah

Terhadap Pertumbuhan Nilai

Aktiva Bersih Reksadana

Syariah (Studi Pada Dana Reksa

Syariah Berimbang Tahun

2003-2007).

Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva

Bersih (NAB) Portofolio Produk

Unit Link Campuran Terhadap

Tingkat Pendapatan Nasabah pada

PT. BNI Life Insurance Divisi

Syariah (Periode Januari 2008 –

Juni 2010).

Fokus

Penelitian

Mengetahui pengaruh indeks JII

terhadap pertumbuhan Nilai

Aktiva Bersih (NAB)

Danareksa syariah berimbang.

Mengukur seberapa besar pengaruh

variabel Jakarta Islamic Indeks (JII)

dan Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) terhadap Nilai

Aktiva Bersih (NAB) produk unit

link campuran dan menjelaskan

variabel mana yang memberikan

pengaruh paling dominan.

Obyek

Penelitian

Bursa Efek Indonesia (BEI) dan

PT. Danareksa Syariah

Berimbang.

PT. BNI Life Insurance divisi

syariah, Bursa Efek Indonesia

(BEI), dan Bank Indonesia (BI).

Teori A. Pasar modal syariah

1. Pengertian pasar modal

syariah

A. Teori Investasi

1. Pengertian Investasi

2. Instrumen Investasi

Page 29: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

16

2. Prinsip pasar modal syariah

3. Jakarta Islamic Indeks

4. Kendala dan strategi

pengembangan pasar modal

syariah

B.Reksadana syariah

1. Pengertian reksadana syariah

2. Jenis-jenis reksadana

3. Bentuk-bentuk reksadana

4. Sifat reksadana

5. Kelebihan reksadana

6. Risiko reksadana

7. Nilai Aktiva Bersih

8. Kinerja reksadana syariah

9. Manajer investasi

10. Bank kostodian

3. Proses Investasi

4. Tujuan Investasi

B. Ruang Lingkup Asuransi

Syariah.

1. Pengertian asuransi syariah

2. Produk unit link

3. Jenis-jenis produk unit link

4. Nilai Aktiva Bersih (NAB)

C. Ruang Lingkup Pasar Modal

Syariah.

1. Pengertian pasar modal

syariah.

2. Jakarta Islamic Indeks.

D. Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS).

1. Pengertian Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS).

2. Tujuan strategis SBIS.

Metodologi

Penelitian

Penelitian ini menggunakan

metodologi penelitian

kuantitatif dengan metode

analisis regresi linear sederhana

dengan variabel dependent Nilai

Aktiva Bersih (NAB) reksadana

syariah dan variabel

Penelitian ini menggunakan

metodologi penelitian kuantitatif

dengan metode analisis regresi

berganda dengan variabel dependen

Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk

Unit Link Campuran dan variabel

independen yaitu Jakarta Islamic

Page 30: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

17

independent yaitu Jakarta

Islamic Index (JII).

Index (JII) dan Sertifikat Bank

Indonesia Sertifikat Bank (SBIS).

Hasil

Analisis

Terdapat hubungan linear antara

Indeks JII dengan tingkat

pertumbuhan NAB Danareksa

Berimbang dengan R square

sebesar 84.7% sedangkan

sisanya 15.3% dipengaruhi oleh

faktor lain di luar variabel

indeks JII.

Berasumsi bahwa terdapat

pengaruh antara variabel Jakarta

Islamic Indeks (JII) dan Sertifikat

Bank Indonesia Syariah (SBIS)

terhadap Nilai Aktiva Bersih

(NAB) produk unit link campuran

baik secara simultan maupun

parsial.

2. Putri Haryani, Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2010.

Penelitian Sebelumnya Penulis

Judul Study Komparasi Produk

Asuransi Unit Link dan

Reksadana Syariah (Studi pada

PT. Takaful Keluarga dan PNM

Invesment Management).

Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva

Bersih (NAB) Portofolio Produk

Unit Link Campuran Terhadap

Tingkat Pendapatan Nasabah pada

PT. BNI Life Insurance Divisi

Syariah (Periode Januari 2008 –

Juni 2010).

Fokus

Penelitian

Membandingkan asuransi unit

link dan reksadana syariah, dari

segi pengelolaan dana, manfaat

dan keuntungannya berinvestasi.

Mengukur seberapa besar pengaruh

variabel Jakarta Islamic Indeks (JII)

dan Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) terhadap Nilai

Aktiva Bersih (NAB) produk unit

link campuran dan menjelaskan

Page 31: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

18

variabel mana yang memberikan

pengaruh paling dominan.

Obyek

Penelitian

PT. Asuransi Takaful Keluarga

dan PNM Invesment

Management.

PT. BNI Life Insurance divisi

syariah, Bursa Efek Indonesia

(BEI), dan Bank Indonesia (BI).

Teori A. Tinjauan pustaka asuransi

unit link dan reksadana syariah.

1. Teori mengenai investasi

a. Pengertian investasi

b. Instrument investasi

c. Proses investasi

B. Gambaran umum teori

asuransi unit link

a. Pengertian asuransi unit link

b. Manfaat asuransi syariah

3. Gambaran umum teori

reksadana

a. Pengertian reksadana

b. Mekanisme operasional

reksadana

c. Jenis dan instrumen investasi

reksadana

d. Jenis usaha emiten

e. Produk - produk reksadana

yang ada di PNM Management.

A. Teori Investasi

1. Pengertian Investasi

2. Instrumen Investasi

3. Proses Investasi

4. Tujuan Investasi

B. Ruang Lingkup Asuransi

Syariah.

1. Pengertian asuransi syariah

2. Produk unit link

3. Jenis-jenis produk unit link

4. Nilai Aktiva Bersih (NAB)

C. Ruang Lingkup Pasar Modal

Syariah.

1. Pengertian pasar modal

syariah.

2. Jakarta Islamic Indeks.

D. Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS).

1. Pengertian Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS).

Page 32: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

19

2. Tujuan strategis SBIS.

Metodologi

Penelitian

Penelitian ini menggunakan

metode deskriptif kualitatif.

Penelitian ini menggunakan

metodologi penelitian kuantitatif

dengan metode analisis regresi

berganda dengan variabel dependen

Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk

unit link campuran dan variabel

independen yaitu Jakarta Islamic

Index (JII) dan Sertifikat Bank

Indonesia Sertifikat Bank (SBIS).

Hasil

Analisis

Perbandingan unit link dan

reksadana terlihat dari

mekanisme pengelolaan dana

asuransi unit link syariah

menggunakan beberapa akad

seperti akad mudharabah,

mudharabah musytarakah, dan

wakalah bil ujroh serta

perbedaan manfaat yang

diperoleh.

Berasumsi bahwa terdapat

pengaruh antara variabel Jakarta

Islamic Indeks (JII) dan Sertifikat

Bank Indonesia Syariah (SBIS)

terhadap Nilai Aktiva Bersih

(NAB) produk unit link campuran

baik secara simultan maupun

parsial.

3. Annisa Sholihah, Skripsi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2008.

Penelitian Sebelumnya Penulis

Judul Analisis Pengaruh JII, SWBI,

IHSG, dan Inflasi terhadap

Kinerja Reksa Dana Syariah

Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva

Bersih (NAB) Portofolio Produk

Unit Link Campuran Terhadap

Page 33: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

20

Tingkat Pendapatan Nasabah pada

PT. BNI Life Insurance Divisi

Syariah (Periode Januari 2008 –

Juni 2010).

Fokus

Penelitian

Mengetahui pengaruh JII,

SWBI, IHSG, dan inflasi

terhadap kinerja reksadana

syariah.

Mengukur seberapa besar pengaruh

variabel Jakarta Islamic Indeks

(JII) dan Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) terhadap Nilai

Aktiva Bersih (NAB) produk unit

link campuran dan menjelaskan

variabel mana yang memberikan

pengaruh paling dominan.

Obyek

Penelitian

Bapepam, Bursa Efek Indonesia

(BEI), PNM Syariah, Danareksa

Syariah Berimbang, dan Batasa

Syariah.

PT. BNI Life Insurance divisi

syariah, Bursa Efek Indonesia

(BEI), dan Bank Indonesia (BI).

Teori A. Investasi dan pasar modal

B. Return and Risk

C. Pengertian JII, SWBI, IHSG

dan inflasi

D. Pengertian Reksadana

E. Manfaat Berinvestasi melalui

reksadana.

F. Risiko investasi di reksadana

G. Reksadana syariah

H. Jenis-jenis reksadana

I. Sumber penghasilan

reksadana

A. Teori Investasi

1. Pengertian Investasi

2. Instrumen Investasi

3. Proses Investasi

4. Tujuan Investasi

B. Ruang Lingkup Asuransi

Syariah.

1. Pengertian asuransi syariah

2. Produk unit link

3. Jenis-jenis produk unit link

4. Nilai Aktiva Bersih (NAB)

Page 34: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

21

J. Mengukur kinerja reksadana

K. Pengembangan produk

reksadana

C. Ruang Lingkup Pasar Modal

Syariah.

1. Pengertian pasar modal

syariah.

2. Jakarta Islamic Indeks.

D. Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS).

1. Pengertian Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS).

2. Tujuan strategis SBIS.

Metodologi

Penelitian

Penelitian ini menggunakan

metodelogi penelitian kuantitatif

dengan metode analisis regresi

linear berganda dengan variabel

dependent Nilai Aktiva Bersih

(NAB) reksadana syariah dan

variabel independent yaitu

Jakarta Islamic Index (JII),

Sertifikat Wadiah Bank

Indonesia (SWBI), Indeks

Harga Saham Gabungan

(IHSG), dan inflasi.

Penelitian ini menggunakan

metodologi penelitian kuantitatif

dengan metode analisis regresi

berganda dengan variabel

dependen Nilai Aktiva Bersih

(NAB) produk unit link campuran

dan variabel independen yaitu

Jakarta Islamic Index (JII) dan

Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat

Bank (SBIS).

Hasil

Analisis

Hasil uji regresi ditemukan

bahwa JII dan inflasi

mempengaruhi kinerja reksa

dana syariah, sedangkan

Berasumsi bahwa terdapat

pengaruh antara variabel Jakarta

Islamic Indeks (JII) dan Sertifikat

Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Page 35: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

22

variabel SWBI dan IHSG tidak

memiliki pengaruh yang

signifikan.

terhadap Nilai Aktiva Bersih

(NAB) produk unit link campuran

baik secara simultan maupun

parsial.

4. Indo yama Nasarudin dan Septian Adityawati, Jurnal Ekonomi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2009.

Penelitian Sebelumnya Penulis

Judul Perbandingan Analisis

Karakteristik Perusahaan,

Industri, dan Ekonomi Makro

terhadap Return dan Beta Saham

(Studi Kasus IHSG dan JII tahun

2003-2008)

Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva

Bersih (NAB) Portofolio Produk

Unit Link Campuran Terhadap

Tingkat Pendapatan Nasabah pada

PT. BNI Life Insurance Divisi

Syariah (Periode Januari 2008 –

Juni 2010).

Fokus

Penelitian

Membandingkan pengaruh varia

bel karakteristik perusahaan, ind

ustri dan ekonomi

makro terhadap return dan beta s

aham syariah dengan return dan

beta konvensional

Mengukur seberapa besar pengaruh

variabel Jakarta Islamic Indeks (JII)

dan Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) terhadap Nilai

Aktiva Bersih (NAB) produk unit

link campuran dan menjelaskan

variabel mana yang memberikan

pengaruh paling dominan.

Obyek

Penelitian

Perusahaan yang go public di

BEI.

PT. BNI Life Insurance divisi

syariah, Bursa Efek Indonesia

(BEI), dan Bank Indonesia (BI).

Teori A. Pengertian pasar modal

B. Analisis perusahaan (Rasio

A. Teori Investasi

1. Pengertian Investasi

Page 36: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

23

Solvabilitas, rasio profitabilitas,

market ratio, nilai buku)

C. Analisis industri

D. Analisis makro ekonomi

(inflasi, kurs, produk domestik

bruto).

2. Instrumen Investasi

3. Proses Investasi

4. Tujuan Investasi

B. Ruang Lingkup Asuransi

Syariah.

1. Pengertian asuransi syariah

2. Produk unit link

3. Jenis-jenis produk unit link

4. Nilai Aktiva Bersih (NAB)

C. Ruang Lingkup Pasar Modal

Syariah.

1. Pengertian pasar modal

syariah.

2. Jakarta Islamic Indeks.

D. Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS).

1. Pengertian Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS).

2. Tujuan strategis SBIS.

Metodologi

Penelitian

Teknik analisis data yang

digunakan model persamaan

struktural (Structural Equation

Modelling) dengan bantuan

program AMOS.16

Penelitian ini menggunakan

metodologi penelitian kuantitatif

dengan metode analisis regresi

berganda dengan variabel dependen

Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk

unit link campuran dan variabel

Page 37: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

24

independen yaitu Jakarta Islamic

Index (JII) dan Sertifikat Bank

Indonesia Sertifikat Bank (SBIS).

Hasil

Analisis

Variabel karakteristik

perusahaan (EPS, BV, dan

ROA), Variabel industri (Jenis

industri dan ukuran industri),

Variabel makro ekonomi (PDB,

Kurs, dan inflasi) berpengaruh

secara signifikan terhadap

kinerja keuangan yang

diwakilkan dengan return dan

beta saham pada JII. Sedangakan

data IHSG yaitu Variabel

karakteristik perusahaan (EPS,

BV, ROA, dan ROE), Variabel

industri (Jenis industri dan

ukuran industri), berpengaruh

secara signifikan terhadap

kinerja keuangan yang

diwakilkan dengan return dan

beta saham pada JII.

Berasumsi bahwa terdapat

pengaruh antara variabel Jakarta

Islamic Indeks (JII) dan Sertifikat

Bank Indonesia Syariah (SBIS)

terhadap Nilai Aktiva Bersih

(NAB) produk unit link campuran

baik secara simultan maupun

parsial.

Page 38: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

25

E. Kerangka Teori dan Kerangka Pemikiran

1. Kerangka Teori

Penggunaan produk lembaga keuangan asuransi sebagai media untuk

investasi sekaligus proteksi, selain memberikan kemudahan dalam memilih jenis

investasi yang diinginkan dan memberikan fungsi proteksi, kini lembaga

keuangan non-bank tersebut dapat bersifat fleksibel dengan memasukkan nilai-

nilai kerohanian dalam sistemnya yang menyelaraskan antara kehidupan dunia

dan akhirat.

Popularitas produk unit link, yang mana risiko investasinya secara

langsung ditanggung oleh pemegang polis, telah tumbuh dengan cepat di

kawasan asia beberapa tahun belakangan ini.

Terbentuknya produk unit link sendiri saat itu dipicu oleh terjadinya

booming pada pasar modal dan mengarah pada ide pembentukkan produk

asuransi jiwa yang dapat dikaitkan (linked) dengan instrumen investasi. Hal ini

yang memicu para pelaku industri asuransi jiwa saat itu menawarkan produk

alternative yang memberikan keleluasaann bagi para pemegang polisnya untuk

mengakses secara langsung keungtungan investasinya.18

Untuk memantau hasil portofolio produk unit link menggunakan Nilai

Aktiva Bersih (NAB) yang merupakan total nilai investasi dana kas yang ada

dikurangi dengan biaya-biaya dari kegiatan operasional yang harus dibayarakan.

18

Ketut, Sendra, Konsep dan Penerapan Asuransi Jiwa Unit Link, proteksi sekaligus

investasi, (Jakarta:PPM, 2004), h.11.

Page 39: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

26

Besarnya NAB bisa berfluktuasi setiap hari seperti hal nya reksadana, tergantung

pada perubahan nilai efek dari portofolio. Meningkatnya Nilai Aktiva Bersih

(NAB) mengindikasikan naiknya tingkat pendapatan pemegang saham atau unit

penyertaan. Begitu juga sebaliknya, menurunnya Nilai Aktiva Bersih (NAB)

berarti berkurangnya tingkat pendapatan pemegang unit penyertaan.

2. Kerangka Pemikiran

Adanya asuransi syariah menjadi sebuah solusi untuk menjawab kebutuhan

kaum muslim akan pentingnya perencanaan masa depan. Dalam hal ini asuransi

syariah mencakup sebuah transaksi bisnis yang halal dengan akad-akad bebas dari

unsur maisir, gharar, dan riba.19

Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh

pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) portofolio produk Unit Link Campuran

terhadap tingkat pendapatan nasabah ada pun variabel-variabel yang dianalisis

sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu Indeks JII dan Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS).

Tingkat pendapatan produk Unit Link Campuran dapat diukur dengan

indikator Nilai Aktiva Bersih (NAB), dimana semakin tinggi Nilai Aktiva Bersih

19 Agus Edi Sumanto,dkk, Solusi Berasuransi: Lebih Indah Dengan Syariah, (Bandung: PT

Karya Kita), h.31.

Page 40: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

27

(NAB) produk unit link berarti semakin tinggi tingkat pendapatan nasabah. Untuk

mengetahui apakah variabel-variabel bebas (independen variable) yang diteliti

mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel terikat (dependen variable)

maka penulis memberikan gambaran secara sistematis pada kerangka pemikiran

sebagai berikut:

Gambar 1.1 Model Penelitian Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih

(NAB) Portofolio Produk Unit Link Campuran Terhadap Tingkat

Pendapatan Nasabah.

Indeks Harga Saham /(Rp) Surat Berharga Yang

dikeluarkan BI /(%)

Tingkat Pendapatan Nasabah

Interpretasi

Jakarta Islamic Index (JII)

(Jan 2008 – Jun 2010)

Data Keuangan

per bulan

Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) (Jan 2008 – Jun 2010)

Nilai Aktiva Bersih (NAB) Produk B-Life Investlink

Syariah Optimal (Unit)

Page 41: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

28

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembaca dalam mengikuti materi yang akan dibahas,

maka penulis paparkan garis-garis besar isi tiap-tiap bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini di uraikan mengenai latar belakang penelitian,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

kerangka teori dan kerangka pemikitan, dan teknik penulisan, kajian

pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai landasan teori yang digunakan dalam

pembahasan permasalahan mengenai: ruang lingkup investasi, ruang

lingkup asuransi syariah, ruang lingkup pasar modal syariah, dan ruang

lingkup Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan memaparkan mengenai ruang lingkup penelitian, variabel

penelitian, Teknik pengumpulan data, sumber data, metode analisis

data, pengujian hipotesis, analisis regresi, dan interprestasi hasil

regresi.

Page 42: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan memaparkan hasil penelitian bagaimana pengaruh

pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) portofolio produk Unit Link

Campuran terhadap tingkat pendapatan nasabah secara simultan dan

parsial.

BAB V PENUTUP

Bab terakhir yang berisikan kesimpulan serta saran yang dapat di

ambil dari hasil penelitian ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang membutuhkan.

Page 43: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

30

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Teori Investasi

1. Pengertian Investasi

Investasi mempunyai pengertian yang luas, tetapi dalam kebiasaan

umum, pengertian investasi diartikan dengan penggunaan uang bagi

peningkatan kapasitas sistem produksi atau dengan kata lain peningkatan

asset kapital.1

Investasi (investment) adalah sebuah cara atau alat untuk

meningkatkan nilai atas nama yang kita simpan di sebuah instrument investasi

tertentu untuk mendapatkan pengembalian dana yang positif (Positive

return2). Definisi lain investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau

sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk

memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang yang sesuai

dengan syariah islam.3

1 Dj.A.Simarmata, Pendekatan Sistem Dalam Analisa Proyek Investasi Dan Pasar Modal,

cet.I, (Jakarta: PT Gramedia, 1984), h.155. 2 Ketut Sendra, Konsep dan Penerapan Asuransi Jiwa Unit Link: Proteksi Sekaligus

Investasi. cet.I, (Yogyakarta: PPM, 2004), h.131. 3 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, cet.I, (Jakarta: LP UIN Jakarta, 2009), h.46.

Page 44: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

31

2. Instrumen Investasi

Dalam dunia yang sebenarnya hampir semua investasi mengandung

unsur ketidakpastian atau risiko. Pemodal tidak tahu dengan pasti hasil yang

akan diperolehnya dari investasi yang dilakukannya. Dalam keadaan semacam

itu pemodal menghadapi kesempatan investasi yang berisiko, untuk itu

pembentukkan portofolio investasi (diversifikasi asset) pada berbagai

kesempatan investasi digunakan untuk memperkecil risiko. Ada beberapa

jenis instrumen investasi di pasar keuangan (financial Market) yaitu:4

a. Instrumen Pasar Modal

Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana

dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara menjual sekuritas.

Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk

memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari

satu tahun, seperti saham dan obligasi.

b. Instrumen Pasar Uang

Pasar uang mempunyai berbagai macam instrumen investasi yang dapat

dipilih sesuai dengan kebutuhan spesifik para investor tetapi secara umum

mempunyai waktu jatuh tempo kurang atau sama dengan satu tahun.

Setiap instrumen dalam pasar uang memiliki tujuan tertentu sesuai dengan

tingkat likuiditas serta tingkat jenis pendapatan yang diinginkan oleh

investor. Beberapa instrumen pasar uang adalah sertifikat deposito, SBI

4 Ibid, h.46-47.

Page 45: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

32

(Sertifikat Bank Indonesia), commercial paper dan lain-lain. Dalam

syariah SBIS (Sertifikat Bank Indonesia Syariah).

3. Proses Investasi

Proses investasi berkenaan dengan bagaimana seharusnya seorang

investor membuat keputusan mengenai pemilihan sekuritas, seberapa

ekstensif investasi sebaiknya dilakukan dan kapan investasi seharusnya

dilaksanakan.5 Menurut Suad Husnan untuk mengambil keputusan tersebut

diperlukan langkah – langkah sebagai berikut:6

a. Menentukan tujuan investasi

Ada tiga hal yang perlu dipertimbankan dalam tahap ini, yaitu tingkat

pengembalian yang diharapkan (expected rate of return), tingkat risiko

(rate of risk), dan ketersediaan jumlah dana yang akan diinvestasikan.

b. Melakukan analisis sekuritas

Tahap ini berarti melakukan analisis terhadap suatu efek atau sekelompok

efek, salah satu tujuan penilaian ini adalah untuk mengidentifikasikan efek

yang salah satu harga (mispriced), apakah harganya terlalu tinggi atau

terlalu rendah. Untuk itu ada dua pendekatan yang dapat digunakan, yaitu:

5 William F. Sharpe, dkk, Investasi Jilid 1. Penerjemah Henry Njooliangtik dan Agustino

(Jakarta: Prenhallindo 1999), h.1. 6 Suad Husnan, Dasar – Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas, cet.II, (Yogyakarta:

UPP AMP YKPN, 2001), h.47- 49.

Page 46: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

33

1. Analisis teknikal

Analisis teknikal adalah suatu metode meramalkan pergerakan harga

saham dan meramalkan kecenderungan pasar di masa mendatang

dengan cara mempelajari grafik harga saham, volume perdagangan,

dan indeks harga saham gabungan.7 Menggunakan data (perubahan)

harga dimasa yang lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga

sekuritas di masa yang akan datang, dengan mendasari bahwa:8

a. Harga saham mencerminkan informasi yang relevan.

b. Informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu

yang lalu.

c. Karenanya perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu

dan pola tersebut akan berulang.

Metodologi analisis teknis tergantung pada asumsi bahwa apa yang

terjadi di masa lalu cenderung terulang lagi di bursa saham. Jika pola

aktifitas tertentu di masa lalu tingkat keberhasilannya 90%, seseorang

dapat mengasumsikan kemungkinan hasil yang sama akan muncul lagi

setiap kali pola ini muncul di masa depan.9

7 Djoko Susanto Dan Agus Sabardi, Analisis Teknikal Di Bursa Efek, Cet.1, (Yogyakarta:

UPP STIM YKPN, 2010), h.29-30. 8 Suad Husnan, Dasar – Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas, cet.II, (Yogyakarta:

UPP AMP YKPN, 2001), h.349. 9 William F. Sharpe, dkk, Investasi Jilid 2. Penerjemah Henry Njooliangtik dan Agustino

(Jakarta: Prenhallindo 1999), h.368.

Page 47: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

34

2. Analisis fundamental

Analisis fundamental digunakan untuk menghitung nilai intrinsik suatu

saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan.10 Berupaya

mengidentifikasikan prospek perusahaan (lewat analisis terhadap

faktor-faktor yang mempengaruhinya) untuk bisa memperkirakan

harga saham di masa yang akan datang, dengan cara:11

a. Mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi

harga saham di masa yang akan datang.

b. Menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga

diperoleh taksiran harga saham.

Tahapan melakukan analisis fundamental secara umum yaitu analisis

ekonomi, analisis industri, siklus kehidupan produk, analisis

perusahaan yang mengeluarkan saham, dan rasio-rasio keuangan

(untuk memperhatikan seperti kebijaksanaan pemerintah, pertumbuhan

ekonomi, pertumbuhan penjualan perusahaan, pertumbuhan laba,

perkembangan tingkat bunga, dan sebagainya yang mungkin

mempengaruhi harga saham (kondisi pasar)).

10

Djoko Susanto Dan Agus Sabardi, Analisis Teknikal Di Bursa Efek, Cet.1, (Yogyakarta:

UPP STIM YKPN, 2010), h.21 11

Suad Husnan, Dasar – Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas, cet.II, (Yogyakarta:

UPP AMP YKPN, 2001), h.315.

Page 48: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

35

c. Pembentukkan portofolio

Portofolio berarti sekumpulan investasi tahap ini menyangkut

indentifikasi sekuritas – sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa

proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing – masing sekuritas

tersebut.

d. Melakukan revisi portofolio

Tahap ini merupakan pengulangan terhadap tiga tahap sebelumnya,

dengan maksud bahwa portofolio yang sekarang dimiliki tidak lagi

optimal, atau tidak sesuai dengan preferensi risiko pemodal, maka

pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas – sekuritas yang

membentuk portofolio tersebut.

e. Evaluasi kinerja portofolio

Dalam tahap ini pemodal melakukan penilaian terhadap kinerja

(Performance) portofolio, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang di

peroleh maupun risiko yang di tanggung.

4. Tujuan Investasi

Setiap tahun, bahkan setiap bulan, harga bahan baku makanan dan

barang serta jasa mengalami kenaikan. Kenaikkan itu dipicu oleh berbagai

sebab, antara lain tingginya permintaan dan menurunnya penawaran.

Page 49: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

36

Untuk itu ada beberapa alasan mengapa seseorang atau suatu

perusahaan melakukan investasi antara lain adalah:12

a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan

datang.

b. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi, seseorang atau

perusahaan dapat menghindarkan kekayaannya tidak merosot nilainya

dikarenakan inflasi.

c. Dorongan untuk menghemat pajak. Kebijakan pemerintah untuk

meningkatkan investasi salah satunya yaitu fasilitas pajak yang diberikan

kepada seseorang atau suatu perusahaan yang melakukan investasi.

B. Ruang Lingkup Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah

Secara umum asuransi syariah dapat diartikan dengan asuransi yang

prinsip operasionalnya didasarkan pada syari’at islam dengan mengacu

kepada al-Qur’an dan al-Sunnah.13 Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

Indonesia (DSN-MUI) memformulasikan asuransi syariah (Ta’min, Takaful

atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di

antara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk asset dan

12

William F. Sharpe, dkk, Investasi Jilid 1. Penerjemah Henry Njooliangtik dan Agustino

(Jakarta: Prenhallindo 1999), h.47. 13

Yadi Janwari, Asuransi Syari’a,. (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2005), h.5.

Page 50: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

37

atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko

tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.14 Allah

berfirman:15

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah

Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok

(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan.

2. Konsep Dasar Asuransi Syariah:

Fondasi berdirinya asuransi syariah (takaful) adalah upaya saling

bertanggung jawab, saling membantu, saling melindungi di antara sesama

peserta asuransi sehingga diperlukan pengelola yang amanah (perusahaan

asuransi) demi terdistribusinya dana tolong-menolong bagi mereka yang

14

M. Amin Suma, Asuransi Syariah & Asuransi Konvensional: Teori, Sistem, Aplikasi &

Pemasaran, (Jakarta: Kholam Publishing, 2006), h.41. 15

Agus Edi Sumanto, dkk. Solusi Berasuransi: Lebih Indah Dengan Syariah, (Bandung: PT

Karya Kita, 2009), h.26-27.

Page 51: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

38

membutuhkan atau yang mengalami musibah.16 Untuk itu terdapat 5 konsep

dasar asuransi syariah, yaitu:

a. Asuransi syariah dibangun atas dasar saling bertanggung jawab.

b. Asuransi syariah dibangun atas dasar saling bekerjasama.

c. Asuransi syariah dibangun atas dasar saling melindungi.

d. Asuransi syariah dibangun atas dasar saling menyelamatkan.

e. Asuransi syariah dibangun atas dasar profesionalitas.

3. Produk Unit Link

Unit link adalah salah satu produk dari asuransi jiwa, sedangkan bisnis

asuransi jiwa identik dengan kepercayaan, atau adanya kepastian dan

kenyamanan yang diterima oleh nasabah. Selain hal tersebut, asuransi jiwa

juga harus memberikan solusi yang menguntungkan, bernilai tinggi,

kompetitif, dan inovatif. Karena ketika perusahaan asuransi jiwa menyediakan

produk investasi, perusahaan asuransi jiwa tersebut tidak hanya bersaing

dengan perusahaan – perusahaan asuransi jiwa yang lain, tetapi juga dengan

lembaga keuangan yang lain yang menyediakan instrumen–instrumen

investasi dan yang berinvestasi langsung dalam sekuritas–sekuritasnya.17

16

Ibid, h.62. 17

Frank J Faborozzi, Pasar & Lembaga Keuangan, (Jakarta: Salemba 4, 1999), h.125.

Page 52: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

39

Polis unit link pertama kali diterbitkan di London dan Manchester

tahun 1957. Pada saat itu, polis unit link merupakan gabungan antara proteksi

asuransi jiwa dengan reksadana.18

Lahirnya produk unit link dipicu oleh terjadinya booming pada pasar

modal yang mengarah pada ide untuk membentuk produk asuransi jiwa yang

dapat dikaitkan dengan instrumen investasi. Hal ini yang menyebabkan para

pelaku industri asuransi jiwa menawarkan produk unit link pada saat itu

adalah ketika harga saham naik, produk konvensional dengan pembagian hak

laba tidak secara langsung memberikan laba kepada pemegang polis.19

Dengan adanya kebutuhan perusahaan asuransi jiwa untuk

menginvestasikan dana dari pemegang polis ke dalam instrumen investasi

yang tersedia sehingga menyebabkan bisnis unit trust (reksadana) menjadi

berkembang. Pada awalnya, secara tidak langsung perusahaan asuransi jiwa

mengaitkan produk asuransi jiwanya dengan produk unit trust (reksadana),

akan tetapi lambat laun produk itu menjadi satu kesatuan dalam kontrak

polis.20

Unit link sebagai produk “two in one” merupakan produk yang sangat

mudah atau ringkas dan dapat memenuhi kebutuhan. Hal ini disebabkan

karena unit link mengandung unsur asuransi sebagai proteksi dan reksa dana

18

Ketut Sendra, Konsep dan Penerapan Asuransi Jiwa Unit Link: Proteksi Sekaligus

Investasi, cet.I, (Yogyakarta: PPM, 2004), h.2. 19

Ibid, h.6. 20

Ketut Sendra, Konsep dan Penerapan Asuransi Jiwa Unit Link: Proteksi Sekaligus

Investasi, cet.1, (Yogyakarta: PPM, 2004), h.10-11.

Page 53: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

40

sebagai instrumen investasi. Karena investasi dana dalam unit link dikelola

oleh manajer investasi, jadi nasabah tidak perlu repot membeli perlindungan

asuransi dan berinvestasi reksa dana di tempat yang berbeda, namun cukup ke

satu tempat saja, yaitu perusahaan asuransi jiwa. Nasabah akan menikmati

hemat waktu, pikiran dan biaya transportasi.21

Polis asuransi jiwa unit link adalah polis individu yang memberikan

proteksi asuransi jiwa dimana setiap saat nilainya bervariasi sesuai dengan

nilai asset investasi tersebut.22 Unit link merupakan pengembangan dari jenis

asuransi dwi guna atau saham, pasar uang, atau obligasi.23

Jadi asuransi unit link adalah suatu bentuk pengembangan dari

asuransi dwi guna yang memberikan proteksi jiwa terhadap individu di mana

nilai tunai dalam polis akan ditanamkan pada berbagai jenis instrumen

investasi seperti saham, pasar uang, atau obligasi.24

21

Freddy Pieloor, Jangan Beli Unit Link: Bila Anda Tidak Paham Benar!, cet I, (Jakarta: PT

Elek Media Komputindo, 2009), h.95. 22

Ibid, h.22. 23

Fuad Usman dan M. Arief, Security for Life: Hidup Lebih Nyaman dengan Berasuransi,

(Jakarta: PT. Elek Media Komputindo, 2004), h.40-41. 24

Ibid, h.30.

Page 54: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

41

4. Keunikan Unit Link

Produk asuransi jiwa unit link memiliki keunikan apabila

dibandingkan dengan produk asuransi jiwa lainnya. Keunikannya adalah

sebagai berikut:25

a. Unsur Investasi dalam produk asuransi jiwa unit link merupakan

komponen penting dari produknya, mengigat nilai polisnya adalah hasil

investasi rill yang diperolehnya.

b. Komponen biaya pada produk asuransi jiwa unit link, baik biaya mortalita

maupun biaya administrasi dan bahkan investment fee, diungkapkan

secara eksplisit dalam lampiran polis sehingga dapat diketahui dengan

jelas oleh pemegang polis.

c. Dalam produk asuransi jiwa unit link, tidak terdapat jaminan minimum

maupun batas maksimum tingkat hasil investasi yang ditanggung pihak

perusahaan asuransi, sehingga hasil investasi yang diterima tertanggung

sepenuhnya tergantung pada kinerja investasi dana unit link yang dikelola

perusahaan.

d. Pemegang polis dalam polis asuransi jiwa unit link berhak memilih

portofolio investasi dari beberapa alternative investasi yang diteteapkan

perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi jiwa akan menginformasikan

25

Ketut Sendra, Konsep dan Penerapan Asuransi Jiwa Unit Link: Proteksi Sekaligus

Investasi, cet.1, (Yogyakarta: PPM, 2004), h.42-43.

Page 55: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

42

atau menyampaikan laporan perkembangan dana investasi kepada

pemegang polis dalam satuan unit secara periodik.

5. Jenis-jenis Produk Unit Link

Pada umumnya jenis produk unit link, seperti halnya pada reksadana,

produk-produk unit link yang ada di pasaran dapat dikelompokkan dalam

empat jenis sesuai dengan penempatan dana investasinya. Berikut ini jenis

dan karakteristik unit link, berdasarkan beberapa pelaku industri asuransi dan

literature26:

a. Cash fund unit link (unit link dana kas atau pasar uang)

Jenis unit link ini merupakan pilihan instrumen investasi yang paling

aman, karena biasanya 100% dana investasi akan ditempatkan pada

instrumen pasar uang seperti deposito berjanngka, sertifikat Bank

Indonesia (SBI), dan surat utang jangka pendek dengan masa jatuh tempo

kurang dari satu tahun. Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan

pemeliharaan modal. Rentang waktu investasinya jangka pendek dengan

tingkat risiko paling rendah. Sehingga pada umumnya unit link jenis ini

paling cocok bagi mereka yang bertipe konservatif. Dalam kondisi

perekonomian yang normal, sesuai penempatan dananya, potensi return

yang didapat juga paling rendah.

26

Media Asuransi Desember 2008 no.215 tahun XXIX, h.17

Page 56: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

43

b. Fixed income unit link (unit link pendapatan tetap)

Pada unit link jenis ini, sekurang-kurangnya 80% dana diinvestasikan

pada instrumen obligasi. Unit link pendapatan tetap memiliki risiko yang

relative lebih besar dari pada unit link dana kas. Tujuan utama

penempatan unit link pendapatan tetap adalah untuk menghasilkan tingkat

pengembalian yang stabil. Jenis unit link ini cocok diambil oleh nasabah

yang ingin mendapatkan keuntungan pada tingkat bunga optimal, namun

tetap mengutamakan pendapatan yang stabil dan konsisten.

c. Managed unit link (unit link pendapatan campuran)

Biasanya mereka yang masuk kategori investor moderat, menyukai unit

link jenis ini. Jenis unit link ini memang sesuai untuk para nasabah yang

ingin memperoleh investasi yang memberikan pendapatan memadai,

sekaligus memanfaatkan peluang pertumbuhan investasi dalam jangka

panjang. Hal itu dimungkinkan Karena dana pada unit link ini

diinvestasikan pada saham dan obligasi (itulah makanya disebut

campuran) dalam komposisi tertentu (tergantung manajer investasi

masing-masing), sehingga mendapatkan imbal hasil yang optimal.

Tingkat pengembalian dapat berfluktuasi dari tahun ke tahun, namun

boleh dibilang relative lebih stabil dibandingkan unit link dana saham.

d. Equity unit link (unit link dana saham)

Jenis unit link ini paling sesuai untuk nasabah dengan profil risiko

sebagai seorang risk taker, yang ingin mendapatkan pertembuhan hasil

Page 57: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

44

investasi secara maksimal, sekurang-kurangnya 80% dana investasi

ditempatkan pada saham, yang memiliki potensi memberikan imbal hasil

paling tinggi dibanding instrumen investasi lainnya. Karena investasinya

dilakukan pada saham, maka risikonya lebih tinggi dari pada ketiga jenis

unit link lainnya. Tingkat return atau pengembalian hasil investasi akan

berubah dari tahun ke tahun dan berfluktuasi seiring dengan kondiisi

pasar saham, selain itu, pemilihan saham yang dikoleksi, juga akan

berpengaruh besar pada potensi imbal hasil maupun risiko investasinya.

6. Manfaat Dan Keuntungan

Pada dasarnya setiap kegiatan investasi mengandung dua unsur, yaitu

return (keuntungan) dan risiko. Berikut ini terdapat beberapa keuntungan

dalam berinvestasi melalui unit link, yaitu:27

a. Bila peserta panjang umur sampai akhir perjanjian, maka akan menerima

seluruh dana investasi.

b. Apabila peserta yang ditakdirkan meninggal dalam masa perjanjian, ahli

waris akan mendapat manfaat asuransi (Dana santunan) dan seluruh dana

investasi.

c. Peserta akan mendapatkan fasilitas cuti premi dan tidak melakukan

pembayaran premi dalam jangka waktu tertentu, dan asuransi masih tetap

27

Putri Haryani, “Study Komparasi Produk Asuransi Unit Link dan Reksadana

Syariah”,(Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h.80-82.

Page 58: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

45

berjalan sepanjang dana investasi, dan peserta cukup membayar tabarru

dan biaya lainnya jika ada.

d. Peserta akan mendapatkan perkembangan harga unit link setiap akhir

periode.

7. Resiko investasi

Di samping keuntungan-keuntungn yang akan mereka dapatkan,

terdapat juga beberapa risiko dalam melakukan investasi melalui unit link,

antara lain:28

a. Biasanya dua tahun pertama, iuran digunakan untuk premi asuransi

(otomastis uang peserta hilang), baru tahun berikutnya bisa cuti premi dan

dihitung sebagai investasi tapi ada beberapa unit link yang langsung

memperhitungkan sebagai investasi dari tahun pertama, tetapi 2 tahun

baru bisa kita tarik lagi.

b. Resiko investasi sama besar dengan reksadana, artinya memiliki resiko

yang sama seperti reksadana.

8. Nilai Aktiva Bersih

Mengukur kinerja produk unit link menjadi sangat penting bagi

seseorang yang memiliki unit link. Terlebih lagi pada saat ekonomi mulai

bergairah kembali seperti saat ini, diperlukan hasil pengukuran yang akurat

28

Ibid, h.82

Page 59: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

46

mengingat sumber daya yang dimiliki investor menjadi sangat terbatas.

Dengan demikian informasi tentang kinerja produk unit link dalam berbagai

kondisi pasar sangat dibutuhkan oleh para calon investor. Ada beberapa hal

penting yang harus dipantau dalam mengukur kinerja unit link, yaitu:

a. Total Hasil Investasi

Total hasil investasi adalah perbandingan antara nilai kenaikan NAB per

unit saham atau unit penyertaan dalam satu periode dengan NAB per

saham atau unit penyertaan pada awal penyertaan.

Nilai Aktiva Bersih pada suatu periode dapat dihitung dengan

menggunakan formula sebagai berikut:

Total Nilai Aktiva Bersih pada periode tertentu:

Total NAB = Nilai Aktiva – Total Kewajiban

Nilai Aktiva Bersih per Unit:

Total per Unit = Total Nilai Aktiva Bersih

Total Unit Penyertaan Saham yang diterbitkan

Di mana:

Total NAB = Jumlah Nilai Aktiva Bersih padaperiode tertentu

NAB per Unit = NAB Per saham atau unit penyertaan pada periode

tertentu

b. Perkembangan NAB

Page 60: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

47

Dalam perhitungan Nilai Aktiva Bersih (NAB) telah dimasukkan semua

biaya pengelolaan investasi oleh manajer investasi (investment

management fee) sehingga Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang diumumkan

merupakan nilai investasi yang dimiliki oleh investor.

Perkembangan Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau Net Asset Value (NAV)

dan tata cara perhitungan besarnya NAB harus dipantau terus menerus

yang dimuat di media massa sehingga memudahkan masyarakat dalam

membandingkan kinerja suatu unit link dengan unit link sejenis lainnya.

c. Laporan Periodik

Pengelolaan unit link wajib memberikan laporan periodik (tahunan

maupun tengah tahun) kepada pemegang saham atau unit penyertaan

investor yang menggambarkan kinerja yang bersangkutan.

C. Ruang Lingkup Pasar Modal

1. Pengertian Pasar Modal Syariah

Di Indonesia, perkembangan instrumen syariah di pasar modal sudah

terjadi sejak tahun 1997. Diawali dengan lahirnya reksadana syariah yang

diprakarsai dana reksa. Selanjutnya PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) bersama

dengan PT Dana Reksa Invesment Management (DIM) meluncurkan Jakarta

Page 61: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

48

Islamic Index (JII) yang mencakup 30 jenis saham dari emiten – emiten yang

kegiatan usahanaya memenuhi ketentuan tentang hukum syariah.29

Pengertian pasar modal syariah adalah kegiatan yang berhubungan

dengan perdagangan efek syariah perusahaan publik yang berkaitan dengan

efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang berkaitan dengannya,

dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya berjalan tidak

bertentangan dengan hukum muamalat islamiyah.30 Di Indonesia, pasar modal

menerapkan sistem syariah islam dalam operasionalnya, sementara ini masih

dalam bentuk indeks yaitu Jakarta Islamic Indeks (JII) pada PT. Bursa Efek

Jakarta.31 Prinsip – prinsip Dasar Berinvestasi di Pasar Modal:32

a. Pergunakan dana lebih (excess fund).

b. Dapatkan informasi mengenai produk investasi sebanyak mungkin

sebelum mengambil keputusan berinvestasi (product knowledge).

c. Jangan menempatkan seluruh dana investasi pada satu jenis instrumen

yang sama (diversifikasi) atau “Don’t put your eggs in one basket”.

d. Disiplin melakukan target investasi baik profit maupun cut loss.

e. Kenali perusahaan sekuritas dimana anda berinvestasi (know your broker

principle).

29

Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, cet.II,

(Jakarta: Kencana, 2008), h.55. 30

Ahmad Rodoni, Investasi Syariah. cet.I, (Jakarta: LP UIN Jakarta, 2009), h.62. 31

Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah, cet.I, (Jakarta: LP UIN Jakarta, 2009), h.39. 32

“Mekanisme Transaksi Efek” Sekolah Pasar Modal: Intermediate, (Jakarta: Bursa Efek

Indonesia, 2010), h.6.

Page 62: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

49

2. Jakarta Islamic Index (JII)

Indeks harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan

pergerakan harga saham. Indeks diharapkan memiliki lima fungsi di pasar

modal, yaitu:33

a. Sebagai indikator trend saham,

b. Sebagai indikator tingkat keuntungan,

c. Sebagai tolak ukur (benchmark) kinerja suatu portofolio,

d. Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif,

e. Memfasilitasi berkembangnya produk derivative.

Kriteria investasi islami berdasarkan Fatwa DSN, adalah sebagai berikut:

a. Perusahaan yang mendapatkan dana pembiayaan atau sumber dana dari

hutang tidak lebih dari 30% dari rasio modalnya.

b. Pendapatan bunga yang diperoleh perusahaan tidak lebih dari 15%.

c. Perusahaan yang memiliki aktiva kas atau piutang yang jumlah piutang

dagangnya atau total piutangnya tidak lebih dari 50%.

Dalam penilaian tersebut saham–saham yang dipilih untuk dapat masuk

indeks syariah sebagai berikut:

33

Ahmad Rodoni, Investasi Syariah. cet.I, (Jakarta: LP UIN Jakarta, 2009), h.71.

Page 63: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

50

a. Memilih kumpulan saham dengan jenis utama yang tidak bertentangan

dengan syariah dan sudah tercatat minimum 3 bulan, kecuali saham –

saham tersebut termasuk dalam 10 besar kapitalisasi.

b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah

tahunan berakhir yang memiliki kewajiban terhadap aktiva maksimal

sebesar 90%.

c. Memilih 60 saham dari susunan diatas berdasarkan urutan rata–rata

kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun.

d. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata–rata

nilai perdagangan selama satu tahun.

Pengkajian ulang dilakukan 6 bulan sekali dengan penentuan

komponen indeks pada awal bulan Juli setiap tahunnya. Sedangkan

perubahan pada jenis usaha emiten akan dimonitor secara terus menerus

berdasarkan data publik dan media. Indeks harga saham setiap hari dihitung

menggunakan harga saham terakhir yang terjadi dibursa. Proses seleksi

emiten saham syariah:34

34

Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah, cet.I, (Jakarta: LP UIN Jakarta, 2009), h.56.

Page 64: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

51

Gambar 2.1 Proses Seleksi Emiten Saham Syariah.

Seleksi Syariah

1. Emiten tidak menjalankan usaha perjudian / permainan yang tergolong judi, dan

perdagangan yang dilarang.

2. Bukan merupakan lembaga keuangan konvensional.

3. Tidak memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan makanan dan

minuman haram.

4. Bukan usaha yang memproduksi, mendistribusikan dan menyediakan barang /

jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

Seleksi Kapitalisasi

1. Proses ini menyaring 60 saham dengan kapitalisasi pasar tertinggi di BEJ.

Seleksi Nilai Volume Transaksi

1. Proses ini menyaring 30 saham dengan nilai transaksi rata – rata tertinggi di harian

BEJ.

Proses Evaluasi Emiten Setiap 6 Bulan Sekali

Page 65: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

52

D. Ruang Lingkup Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

1. Pengertian dan Karakteristik Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) merupakan perubahan nama

dari Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI), berdasarkan Peraturan Bank

Indonesia No. 10/11/PBI/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS)35, SBIS adalah surat berharga berdasarkan prinsip

syariah berjangka waktu pendek dalam bentuk mata uang rupiah yang

diterbitkan oleh Bank Indonesia 36.

Adapun beberapa hal yang menjadi karakteristik dari instrumen ini

adalah:37

1. Menggunakan akad ju’alah

2. Satuan unit sebesar Rp 1.000.000,00 (Satu juta rupiah);

3. Berjangka waktu paling kurang 1 (satu) bulan dan paling lama 12 (dua

belas) bulan;

4. Diterbitkan tanpa warkat (scripless yaitu SBI diterbitkan tanpa adanya

fisik SBI itu sendiri dan bukti kepemilikan bagi pemegang hanya

berupa pencatatan elektronis);

5. Dapat diagunkan kepada Bank Indonesia; dan

35

Bank Indonesia, “Catatan atas Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2009” h.13 36

PBI No. 10/11/PBI/2008 Tanggal 31 Maret 2008 tentang Sertifikat Bank Indonesia Syariah

(SBIS). SE BI No. 10/17/DPM Tanggal 31 Maret 2008 tentang Tata Cara Transaksi Repo SBIS

dengan Bank Indonesia. SE BI No. 10/40/DPM Tanggal 17 November 2008 Perihal Perub ahan Atas

SE BI No. 10/16/DPM Tanggal 31 Maret 2008 Perihal Tata Cara Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) melalui Lelang. 37

Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoritis dan

Praktis (Jakarta: Kencana, 2010), h.127.

Page 66: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

53

6. Tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder.

Dalam hal penetapan jumlah atau tingkat imbalan yang akan diberikan

Bank Indonesia kepada pemilik SBIS pada saat jatuh tempo akan dijelaskan

pada bagian mekanisme SBIS.

Mekanisme penerbitan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

melalui lelang yang melibatkan:

1. Bank Umum Syariah (BUS) atau Unit Usaha Syariah (UUS) atau

pialang yang bertindak untuk dan atas nama BUS atau UUS, dan

2. BUS atau UUS, baik sebagai peserta langsung maupun peserta tidak

langsung, wajib memenuhi persyaratan Financing to Deposit Ratio

(FDR) yang ditetapkan Bank Indonesia.

Kemudian BI juga menetapkan bahwa SBIS dapat di-repo-kan. Repo

atau Repurcahse Agreement berarti transaksi jual beli surat–surat berharga ini

telah disertai dengan perjanjian bahwa penjual akan membeli kembali surat–

surat berharga yang dijual; tersebut pada tanggal dan dengan harga yang telah

ditetapkan lebih dahulu. Dalam aturan BI dan berdasarkan fatwa DSN-MUI,

SBIS yang di-repo-kan kepada BI menggunakan akad qard yang kemudian

dilanjutkan dengan akad rahn, dan dalam hal ini BI membebankan biaya

administrasi dengan perhitungan yang telah ditentukan sendiri.

Page 67: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

54

2. Tujuan Strategis SBIS

Adapun bahan pertimbangan yang dapat dijadikan landasan alasan

dikeluarkannya PBI adalah:

a. Dalam rangka memenuhi tujuan Bank Indonesia untuk mencapai dan

memelihara kestabilan nilai rupiah.

b. Dalam rangka mendukung tugas dalam menetapkan dan melaksanakan

kebijakan moneter, Bank Indonesia dapat melakukan pengendalian

moneter berdasarkan prinsip syariah melalui operasi pasar terbuka.

c. Dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan pengendalian

moneter berdasarkan prinsip syariah melalui operasi pasar terbuka

diperlukan penyempurnaan instrumen dalam bentuk Sertifikat Bank

Indonesia berdasarkan prinsip syariah.

Page 68: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

55

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, data yang diolah, dan dikembangkan dengan

berbagai macam cara dapat digunakan, misalnya tahun penelitian, teknik analisis, dan

lain sebagainya. Akan tetapi mengingat keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan

penulis, maka penelitian ini hanya terbatas pada 1 (satu) produk unit link pada PT.

BNI Life Insurance Divisi Syariah.

Ruang lingkup penelitian ini adalah melihat pengaruh 2 (dua) variabel

Independen yaitu Jakarta Islamic Index (JII) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah

(SBIS) terhadap Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Nilai Aktiva Bersih

(NAB) produk unit link campuran pada periode Januari 2008 sampai dengan Juni

2010. Penelitian dilakukan dimulai dari pengumpulan data yang berhubungan

langsung dengan objek penelitian, mengolah data hingga akhirnya diperoleh

gambaran yang jelas tentang pokok permasalahan yang diteliti.

Penelitian ini bersifat deskriptif, dimana penulis melihat keterkaitan hubungan

dan keterangan dari data lapangan. Penulis juga langsung melakukan penelitian di

tiga lokasi, yaitu pada PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah, Pusat Referensi Pasar

Modal (PRPM) di BEJ dan Perpustakaan Bank Indonesia (BI). Penelitian ini juga

Page 69: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

56

bersifat kuantitatif artinya berkaitan dengan angka-angka dan dapat diukur yang

digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

B. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

1. Variabel terikat (dependen variable) yaitu :

Variabel Nilai Aktiva Bersih (NAB) Produk unit link campuran

dilambangkan dengan “Y”.

2. Variabel bebas (Independen Variable), yaitu :

a. Variabel Jakarta Islamic Index (JII) dilambangkan “X1”.

b. Variabel Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dilambangkan

dengan “X2”.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, obyek penelitian adalah Nilai Aktiva Bersih (NAB)

produk unit link campuran yang dikeluarkan oleh PT. BNI Life Insurance Divisi

Syariah dan obyek penelitian lain seperti Jakarta Islamic Indeks (JII) dan

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) pada periode Januari 2008 hingga Juni

2010. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Jakarta Islamic

Indeks (JII) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Nilai Aktiva

Page 70: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

57

Bersih (NAB) produk unit link campuran periode Januari 2008 hingga pada Juni

2010.

D. Sumber Data

Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder yang diteliti

adalah data bulanan pada periode Januari 2008 hingga Juni 2010. Data sekunder

merupakan data yang telah tersedia dan tidak perlu dikumpulkan lagi. Adapun

cara yang ditempuh penulis dalam mengumpulkan data sekunder adalah:

1. Pengumpulan data melalui laporan pertumbuhan Nilai Aktiva Bersih (NAB)

produk unit link campuran yang dikeluarkan oleh PT. BNI Life Insurance

divisi syariah secara bulanan.

2. Pengumpulan data melalui laporan pertumbuhan Jakarta Islamic Indeks (JII)

pada Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) secara bulanan dan laporan

pertumbuhan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) pada perpustakaan

Bank Indonesia (BI) secara bulanan.

3. Studi kepustakaan yaitu menelaah sumber-sumber teks, melalui buku-buku,

penelitian-penelitian terdahulu yang terkait baik skripsi, jurnal maupun

majalah dan koran, serta artikel-artikel yang terkait penelitian ini.

4. Men-Download data-data yang terkati dari berbagai website dan blog, dan

jurnal-jurnal, serta informasi yang terkait dengan penelitian ini, melaui

Page 71: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

58

search engine www.bni-life.co.id, www.idx.co.id, www.bi.go.id,

www.bapepam.go.id.

E. Metode Analisis Data

Untuk memperoleh jawaban atas rumusan permasalahan yang tekait

hubungan antara independen variable Indeks JII dan Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) terhadap dependen variable Nilai Aktiva Bersih produk unit link

campuran. Penulis menggunkan data selama periode Januari 2008 – Juni 2010

sebagai acuan untuk dianalisis menggunkan model regresi linear berganda.

Penggunaan model regresi linear berganda dimaksudkan agar independen

variable yang diduga akan mempengaruhi dependen variable, dapat terlihat

secara jelas pola hubungan yang terbentuk antar variabelnya.

Dalam analisis pengaruh tolak ukur kinerja suatu reksadana yang dalam

penelitian ini menitik beratkan pada indeks JII dan SBIS terhadap pertumbuhan

NAB Produk unit link campuran, akan menggunakan analisis regresi berganda

dengan sebelumnya akan diuji terlebih dahulu apakah dalam data tersebut

terhadap masalah dengan menggunakan asumsi klasik yang kemudian akan diuji

kekuatannya dengan uji korelasi serta uji kebenarannya melalui uji hipotesis

apakah sesuai dengan yang diramalkan sebelumnya.

Page 72: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

59

Langkah – langkah dalam menganalisis data adalah :

1. Mendata NAB Produk unit link campuran yang dikeluarkan PT. BNI Life

Insurance Divisi Syariah selama periode Januari 2008 – Juni 2010.

2. Mendata indeks JII yang dikeluarkan Bursa Efek Indoneseia (BEI) selama

Januari 2008 – Juni 2010.

3. Mendata SBIS yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) selama Januari 2008 –

Juni 2010.

4. Melakukan pengukuran dan pengujian untuk mengetahui signifikansi

pengaruh indeks JII dan SBIS terhadap NAB Produk unit link campuran.

Dan data–data selanjutnya akan diolah dengan menggunakan software SPSS

Release 16.0 for windows.

F. Pengujian Hipotesis

a. Hipotesis utama

Ho : Tidak ada pengaruh antara Jakarta Islamic Index (JII) dan

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) (secara bersamaan)

terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link campuran

Ha : Terdapat pengaruh antara Jakarta Islamic Index (JII) dan

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) (secara bersamaan)

terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link campuran.

Page 73: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

60

b. Hipotesis Parsial

Untuk Variabel X1 (Jakarta Islamic Index (JII))

Ho : Tidak ada pengaruh antara Jakarta Islamic Index (JII)

terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link

campuran.

Ha : Terdapat pengaruh antara antara Jakarta Islamic Index

(JII) terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link

campuran.

Untuk Variabel X2 (Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS))

Ho : Tidak ada pengaruh antara Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk

unit link campuran.

Ha : Terdapat pengaruh antara Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk

unit link campuran.

Page 74: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

61

G. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Analisis statistik yang pertama harus digunakan dalam rangka analisis

data adalah analisis statistik berupa uji normalitas. Uji normalitas adalah uji

yang digunakan untuk mengungkap distribusi data error (selisih). Uji ini

bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel independen, variabel

dependen, atau keduanya mempunyai distribusi atau sebaran data yang normal

atau mendekati normal.

Untuk mendeteksi dan melihat normal tidaknya sebaran data dengan

melihat penyebaran titik-titik pada garis diagonal, apabila mengikuti garis

diagonal maka dapat dikatakan data tersebut memenuhi asumsi normalitas,

tetapi jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah

garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.1

Namun agar analisisnya lebih objektif maka dalam penelitian ini juga

akan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yaitu metode pengambilan

keputusan untuk uji normalitas jika signifikansi (Asymp.sig) > 0,05 maka data

berdistribusi normal dan jika signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka data tidak

berdistribusi normal.2

1 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo, 2000), h.214. 2 Duwi Priyatno, Teknik Mudah Dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan

SPSS, cet.I, (Yogyakarta: Gaya Media, 2010), h. 42.

Page 75: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

62

2. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian

dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji

heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Data yang baik adalah

data yang tidak ada masalah Heteroskedastisitas.3

Salah satu cara pendeteksian heteroskedasitas, dengan cara melihat

grafik scatterplots, apabila pada grafik terlihat bahwa titik-titik dari data

menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol

pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.4

3. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan di mana terjadi hubungan linear

yang sempurna atau mendekati sempurna antar variable independen dalam

model regresi. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya hubungan linear antar variable independen dalam model regresi.

Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya

3 Duwi Priyatno, Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS, cet.I, (Yogyakarta: MediaKom,

2010), h.83. 4 Duwi Priyatno, Teknik Mudah Dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan

SPSS, cet.I, (Yogyakarta: Gaya Media, 2010), h.74.

Page 76: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

63

multikolinearitas.5 Salah satu cara untuk mendeteksi Multikolinearitas adalah

dengan melihat nilai VIF dan tolerance.

Jika nilai VIF < 10 dan tollerance > 0,1 maka dapat dikatakan tidak ada

masalah Multikolinearitas.

Jika nilai VIF > 10 dan tolerance < 0,1 maka dapat dikatakan ada masalah

Multikolinearitas.

4. Uji Autokorelasi

Autkorelasi adalah keadaan di mana terjadinya korelasi antara residual

pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Uji

autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang

terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada

model regresi.6 Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dengan

menggunakan uji Durbin-Watson (DW test), dengan ketentuan sebagai

berikut:7

Du < DW < 4-du maka H0 diterima (tidak terjadi autokorelasi).

DW < dL atau DW > 4-dL maka H0 ditolak (terjadi autokorelasi).

dL < DW < du atau 4-du < DW < 4-dL maka tidak ada keputusan yang pasti.

5 Duwi Priyatno, Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS, cet.I, (Yogyakarta:

MediaKom, 2010), h.81 6 Ibid, h.87

7 Duwi Priyatno, Teknik Mudah Dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan

SPSS, cet.I, (Yogyakarta: Gaya Media, 2010), h.77.

Page 77: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

64

Agar dapat diperoleh kesimpulan yang tepat, ada atau tidaknya

otokolerasi. Dalam membandingkan hasil penghitungan statistik DW dengan

tabel DW, sehingga DW kemudian mempermudah pemahaman dengan

penjelasan melalui tabel berikut :

Gambar 3.1

Gambar Durbin-Waston8

H. Analisis Regresi

Analisis regresi merupakan suatu model matematis yang datanya

digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua variable atau lebih.9

Analisis regresi ini berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien

regresi yang didapat signifikan. Dan memastikan agar koefisien slop tidak sama

dengan nol, karena apabila nol maka dapat dikatakan bahwa variabel independen

tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Berkaitan dengan hal tersebut

maka semua koefisien regresi harus di uji, terdapat dua jenis uji yaitu uji F dan uji

t.

8 Nachrowi, Nachrowi D, Hardiua Usman, Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika

Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan , Jakarta, LP FEUI, 2006, h.191 9 Ali Mauludi, Statistika I, (Jakarta: PT. Prima Heza Lestari, 2006), h.81.

0 d1 4 dU 4-dU 4-dL

Tidak

tahu

Tidak

tahu Kolerasi positif Tidak ada

positif

Kolerasi negatif

Page 78: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

65

Analisa dilakukan terhadap hipotesis yang telah penulis kemukakan,

dalam pengujian ini akan digunakan uji statistika, yang meliputi uji t, uji F, dan

dilihat juga koefisien determinan (R2). Pengujian terhadap data-data dilakukan

dengan menggunakan alat SPSS 16.

1. Uji Simultan ( Uji F )

Uji F diperuntukkan guna melakuakan uji hipotesis koefisien (slope)

secara bersamaan. Hipotesisnya dapat ditulis sebagai berikut:

Hipotesis :

Ho : β0 = β1= β2 = 0 (independen variable secara bersama-sama tidak

mempengaruhi dependen variable)

Ho : β0 ≠ β1≠ β2 ≠ 0 (independen variable secara bersama-sama

mempengaruhi dependen variable)

ftabel = df (N-k ; k-1), α tertentu (0,05) df = n-k

keterangan :

df : degree of freedom

n : jumlah observasi

k : independen variable

Page 79: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

66

Setelah didapatkan Fhitung, maka langkah selanjutnya adalah

membandingkan dengan Ftabel dengan df sebesar k dan n-k-1. Jika Fhitung > dari

Fα(k,n-k -1) maka tolak Ho atau dengan kata lain bahwa paling tidak ada satu

variabel yang signifikan secara statistik

Dapat digambarkan dengan rumusan sebagai berikut :

Apabila nilai Fhitung > Ftabel maka hipotesis (Ha) diterima (Ho ditolak)

Apabila nilai Fhitung < Ftabel maka hipotesis (Ha) ditolak (Ho diterima)

Atau;

Jika nilai prob Fhitung > Fα(k,n-k -1) maka Hipotesis (Ha) ditolak (Ho diterima)

Jika nilai prob Fhitung < Fα(k,n-k -1) maka Hipotesis (Ha) diterima (Ho ditolak)

2. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-

masing independen variable secara individual terhadap dependen variable

yang diuji pada tingkat signifikan 0,05.10 Uji t bertujuan untuk mengetahui

apakah variabel-variabel bebas yang digunakan dalam model persamaan

regresi, kriteria keputusannya adalah sebagai berikut:

10

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS , (Semarang: Balai

Penerbit Unversitas Diponogoro, 2005), h.85.

Page 80: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

67

a. Apabila t hitung > t tabel atau t statistik < 0.05, maka H0 ditolak dan Ha

diterima, berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas

terhadap variabel terikat.

b. Apabila t hitung < t tabel atau t statistik > 0,05, maka Ha ditolak dan H0

diterima, berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

bebas terhadap variabel terikat.

3. Koefisien Determinasi (R²)

Bertujuan untuk mengetahui kekuatan variabel bebas (independent

variable) menjelaskan variabel terikat (dependent variable). Dengan kata lain,

koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar kemampuan

variabel independen secara bersama mampu memberi penjelasan terhadap

variabel dependen.

Adapun rumus koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

KD= r2 X 100%

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi

Page 81: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

68

4. Regresi Linear Berganda (multiple linear regresion)

Yaitu apabila dalam persamaan garis regresi tercakup lebih dari dua

variabel (termasuk variabel tidak bebas Y). dalam regresi linear berganda,

variabel tidak bebas Y tergantung bisa dua atau lebih dari itu.11

Ada cara untuk menuliskan persamaan regresi linear berganda yang mencakup

dua atau lebih variabel, yaitu sebagai berikut:

Yi = A + B1 X1i + B2 X2i + … +Bk Xki + €i

B. Interpretasi Hasil Regresi

1. Koefisien Variabel

Analisis terhadap koefisien variabel, bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar perubahan yang terjadi terhadap variabel dependen, sebagai

akibat adanya perubahan dari masing-masing variable independen. Analisis

dilakukan dengan asumsi variabel lain diabaikan dan konstan (ceteris

paribus).

2. Adjusted R-squered

Nilai R-Squered besarnya antara 0 (nol) sampai 100 (seratus) persen

(0% < r2 < 100%). Jika perhitungannya semakin mendekati nilai 100%, maka

model tersebut semakin baik, karena perubahan pada variable-variable

11

J. Supranto, Ekonometrik Buku Satu, (Jakarta: Ghalia Indonesia),h.148.

Page 82: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

69

independen yang dimaksud memang benar-benar memberikan pengaruh atau

kontribusi terhadap perubahan yang terjadi pada variabel dependen.

Page 83: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

70

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Didalam upaya mewujudkan tujuan kedepan untuk menjadi sebuah

bank besar yang menyediakan layanan terpadu bagi semua nasabahnya: “One

Stop Financial Service” maka pada tanggal 28 November 1996, PT Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk bersama dengan PT Asuransi Jiwasraya

bersama mendirikan perusahaan asuransi jiwa bernama PT Asuransi Jiwa BNI

Jiwasraya (BNI Life) yang lingkup usahanya meliputi antara lain: asuransi

jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan diri, anuitas serta dapat menjadi

pendiri dan pengurus dana pensiun.

Sejalan dengan waktu kemudian terjadinya perubahan komposisi

kepemilikan saham BNI Life, dimana saat ini mayoritas dimiliki oleh PT

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. untuk itu tanggal 26 November 2004

nama PT Asuransi Jiwa BNI Jiwasraya kemudian dirubah menjadi PT BNI

Life Insurance.

Dengan berpedoman pada visi, misi dan motto perusahaan, BNI Life

akan senantiasa berusaha mengedepankan pelayanan terbaik bagi nasabahnya.

Saat ini selain telah memiliki produk-produk tradisional, BNI Life juga telah

Page 84: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

71

menghadirkan beberapa produk barunya yaitu antara lain produk asuransi

yang menggabungkan asuransi dengan unsur-unsur investasi (Unit Link).

Selain itu untuk memenuhi kebutuhan pasar syariah pada tanggal 19 Mei 2004

melalui SK.No.Kep-186/km.6/204 BNI Life juga telah membentuk unit

khusus syariah yang memasarkan produk-produk asuransi dengan berbasis

syariah islam. Dengan demikian diharapkan ke depannya semua produk yang

dihadirkan BNI Life dapat memenuhi kebutuhan pasar yang beragam.

Setelah hampir 15 tahun melayani nasabah, saat ini produk asuransi

jiwa BNI Life dipasarkan melalui agen asuransi jiwa di 51 Kantor pemasaran,

445 outlet Bancassurance dan 30 Bancatakaful yang tersebar di seluruh

Indonesia. 1

2. Visi dan Misi

Visi:

Menjadi pemimpin pasar dalam industri asuransi syariah yang

menguntungkan bagi BNI Life dengan bersungguh sungguh menjalankan

kegiatan usahanya berdasarkan prinsip – prinsip syariah islam.

Misi:

1. Melaksanakan operasional asuransi berdasarkan prinsip syariah islam.

1 Annual Report PT BNI Life Insurance: 2010, h.31

Page 85: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

72

2. Memberikan mutu pelayanan yang unggul kepada nasabah dengan sistem

front end dan otomasi on-line.

3. Mengupayakan bisnis disegmen pasar usaha ritel dan korporat yang

berkualitas.

4. Memberikan kontribusi laba yang nyata terhadap laba BNI Life secara

keseluruhan.

B. Analisa Deskriptif

Pada bab ini akan diuraikan hasil analisis data dengan menggunakan

prosedur yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Variabel yang digunakan

pada data ini adalah variabel Jakarta Islamic Index (JII) dan Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS) sebagai variabel independen. Sedangkan sebagai

variabel dependen adalah variabel Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link

campuran.

Data-data variabel independen yang diperlukan dalam analisis ini

diperoleh dari berbagai laporan yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Jakarta dan

Bank Indonesia, secara bulanan pada periode Januari 2008 hingga Juni 2010,

total data yang diperoleh terdiri dari 30 bulan. Sehingga diharapkan dapat

diketahui dengan jelas faktor apa saja yang mempengaruhi variabel dependen

yaitu Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link campuran pada PT. BNI Life

Insurance Divisi Syariah.

Page 86: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

73

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis regresi

berganda. Metode ini dipilih karena variabel independen yang digunakan pada

penelitian ini lebih dari satu variabel. Prosedur analisis dilakukan dengan

menggunakan bantuan statistical software yaitu SPSS 16.

1. Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link campuran

Sampai dengan bulan Juni 2010 Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk

unit link campuran di PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah telah mencapai

1.265,2358. Pertumbuhan Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link

campuran sangat bergantung pada pemilihan jenis investasi dan keadaan

makro ekonomi, saat kondisi perekonomian dan menguatnya pasar saham

global pada tahun 2008 Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link

campuran mencapai nilai tertinggi sebesar 1.404,2029 pada bulan Febuari.

Namun, dengan berbagai gejolak yang terjadi pada sektor keuangan global

yang terjadi, mengakibatkan anjloknya harga di bursa saham global pada

akhir tahun 2008 hingga membuat Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit

link campuran mencapai 592,2146 pada bulan desember. Tahun 2009

menjadi masa-masa pemulihan perekonomian global hingga pada akhir

tahun 2009 terjadi kenaikan sebesar 96,86% menjadi 1.165,8470. Tahun

2010 tidak hanya pemulihan perekonomian yang meningkatkan premi unit

link namun tingkat kepercayaan masyarakat terhadap unit link pada PT BNI

Page 87: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

74

Life Insurance semakin meningkat sebesar 732,67% 2. Sebagaimana

tercermin dalam tabel 4.1 dan grafik 4.1 dibawah ini :

Tabel 4.1: Data Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk B-life Investlink

Syariah Optimal pada PT BNI Life Insurance Divisi Syariah

Januari 2008 - Juni 2010 (Dalam Unit)

Bulan 2008 2009 2010

Januari 1.340,2905 623,6466 1.214,8157

Februari 1.404,2029 605,1565 1.164,9453

Maret 1.271,1783 623,4339 1.207,0623

April 1.183,1998 717,6991 1.298,9071

Mei 1.236,1068 834,0690 1.230,8855

Juni 1.213,8611 912,9414 1.265,2358

Juli 1.108,0660 977,0629 -

Agustus 996,3573 1.105,0608 -

September 860,6100 1.100,8927 -

Oktober 618,5817 1.134,2304 -

Nopember 561,4863 1.123,1496 -

Desember 592,2146 1.165,8470 -

Sumber: BNI Life Insurance Divisi Syariah (NAB B-life Investlink Syariah Optimal)

2 Apriyani Kurniasih, Penguasa Unit Link Makin Menggurita, Info Bank Edisi Juli

2011Vol.XXXIII, h,98

Page 88: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

75

Grafik 4.1: Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk B-life Investlink Syariah Optimal

pada PT BNI Life Insurance Divisi Syariah

Sumber: Grafik Data NAB B-life Investlink Syariah Optimal (Januari 2008 – Juni 2010)

2. Jakarta Islamic Indeks (JII)

Sampai dengan bulan Juni 2010 indeks JII di Bursa Efek Jakarta telah

mencapai 460,260. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar Rp

508,945 pada bulan Febuari, sejalan dengan membaiknya kondisi perekonomian

Indonesia dan menguatnya pasar saham global. Namun, sejalan dengan berbagai

gejolak yang terjadi pada sektor keuangan global yang mengakibatkan anjloknya

harga di bursa saham global serta meningkatkan kekhawatiran di kalangan

pelaku pasar (risk averse), indeks JII juga merosot drastis pada Oktober 2008

ditutup pada level 193,683. Tahun 2009 menjadi masa-masa pemulihan

perekonomian global hingga pada akhir tahun 2009 terjadi kenaikan sebesar

92,97% menjadi 417,182. Pemulihan perekonomian terus membaik hingga tahun

Page 89: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

76

2010. Pergerakan indeks JII Sebagaimana tercermin dalam tabel 4.2 dan grafik

4.2 dibawah ini :

Tabel 4.2: Data Jakarta Islamic Indeks (JII)

Januari 2008 - Juni 2010 (Dalam Rupiah)

Bulan 2008 2009 2010

Januari 476,969 213,634 427,680

Februari 508,945 214,121 413,519

Maret 448,424 236,786 443,667

April 428,093 279,869 474,796

Mei 441,664 307,138 444,598

Juni 430,291 321,457 460,260

Juli 387,806 385,216 -

Agustus 356,095 380,655 -

September 286,391 401,528 -

Oktober 193,683 383,665 -

Nopember 195,691 397,893 -

Desember 216,189 417,182 - Sumber: Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM)

Grafik 4.2: Data Jakarta Islamic Indeks (Januari 2008 – Juni 2010)

Sumber: Grafik Data Jakarta Islamic Indeks (Januari 2008 – Juni 2010)

Page 90: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

77

3. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Pertumbuhan tertinggi Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) di Bank

Indonesia terjadi pada tahun 2008 sebesar 10,83% pada bulan Desember.

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) merupakan kebijakan moneter yang

bertujuan untuk mengatasi likuiditas pada bank yang beroperasi dengan prinsip

syariah. Kenaikan SBIS ini terjadi untuk mengantisipasi depresiasi terhadap nilai

Rupiah dengan meningkatkan atraktifitas investasi dalam nilai Rupiah akibat

spread bunga domestik dan luar negeri yang cukup tinggi. Semakin membaiknya

perekonomian global hingga pada akhir tahun 2009 SBIS kembali distabilkan

menjadi 6,46% atau turun 4,37%. Pemulihan perekonomian terus membaik

hingga tahun 2010 sehingga nilai SBIS tetap stabil dan tidak terjadi perubahan

yang signifikan. Sebagaimana tercermin dalam tabel 4.3 dan grafik 4.3 dibawah

ini :

Page 91: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

78

Tabel 4.3 Data Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Januari 2008 - Juni 2010 (Dalam persen)

Bulan 2008 2009 2010

Januari 5,95% 9.50% 6.45%

Februari 6.06% 8.74% 6.41%

Maret 6.32% 8.21% 6.27%

April 7.17% 7.59% 6.20%

Mei 7.36% 7.25% 6.30%

Juni 7.41% 6.95% 6.26%

Juli 7.70% 6.71% -

Agustus 7.93% 6.58% -

September 8.60% 6.48% -

Oktober 10.34% 6.49% -

Nopember 9.41% 6.47% -

Desember 10.83% 6.46% - Sumber: Perpustakaan BI (SEKI)

Grafik 4.3 Data Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

(Januari 2008 - Juni 2010)

Sumber: Grafik Data Sertifikat Bank Indonesia Syariah (Januari 2008 – Juni 2010)

Page 92: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

79

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi

distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti asumsi

normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus

dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan (Nurgiyantoro dkk,

2000). Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus digunakan

dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas.

Gambar 4.4 Uji Normalitas

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan Normal Probability Plot of Residual, diketahui bahwa

residual membentuk suatu pola garis lurus, sehingga dapat disimpulkan bahwa

residual berdistribusi normal.

Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menguji sesuai (goodness of

Page 93: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

80

fit). Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara

distribusi nilai sampel (observasi) dengan distribusi teoritis tertentu (normal,

uniform, eksponensial, atau poisson). Jadi hipotesis statistiknya adalah bahwa

distribusi frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan distribusi frekuensi

harapan (teoritis) (Tim penelitian dan pengembangan Wahana Komputer,

2006). Berikut ini adalah hasil uji Kolmogorov Smirnov terhadap data residual

menggunakan software SPSS 16:

Tabel 4.4 Uji Normalitas

Sumber: Output SPSS

Metode pengambilan keputusan untuk uji normalitas yaitu jika

signifikansi (Asymp.sig) > 0,05 maka data berdistribusi normal dan jika

signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.3

Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas dengan nilai tingkat

kepercayan 95% (α = 0,05) :

Jika probabilitas > 0,05 , maka H0 tidak ditolak

3 Duwi Priyatno, Teknik Mudah Dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian Dengan

SPSS, cet.I, (Yogyakarta: Gava Media, 2010), h.58

Page 94: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

81

Jika probabilitas < 0,05 , maka H1 ditolak

Hasil uji normalitas pada data residual, berdasarkan uji Kolmogorov-

Smirnov dapat diketahui bahwa data LN_NAB (Y) nilai Asymp.sig (2-tailed)

sebesar 0,049 data LN_JII (X1) sebesar 0,067, dan data SBIS (X2) sebesar

0,246. Karena signifikansi pada ketiga variabel lebih dari 0,05 jadi dapat

dinyatakan data berdistribusi normal. Maka H0 tidak ditolak, sehingga dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Kesimpulan tersebut sama

seperti pengujian pada Normal Probability Plot of Residual.

2. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.5 Scatter Plot

Sumber: Output SPSS

Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik dari data menyebar

secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada

Page 95: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

82

sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi atau data bersifat

homoskedastisitas, sehingga model regresi layak digunakan untuk

menganalisis Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link campuran yang

diukur dari Jakarta Islamic Index (JII) dan Sertifikat Bank Indonesia (SBIS).

3. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.5 Uji Multikolinieritas

Sumber: Output SPSS

Metode untuk mendeteksi Multikolinearitas adalah dengan melihat

nilai VIF dan tolerance:

Jika nilai VIF < 10 dan tollerance > 0,1 maka dapat dikatakan tidak ada

masalah Multikolinearitas.

Jika nilai VIF > 10 dan tolerance < 0,1 maka dapat dikatakan ada masalah

Multikolinearitas.

Berdasarkan nilai VIF dan Tolerance pada tabel 4.5 dapat dilihat

bahwa variabel independen (JII dan SBIS) memiliki nilai VIF < 10, yang

berarti model tidak mempunyai kolinearitas antar variabel independennya.

Page 96: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

83

Selanjutnya dapat dilihat juga nilai Tolerance > 0,1, yang berarti variabel

independen dinyakatakan tidak multikolinearitas.

4. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode dengan kesalahan

pengganggu pada periode sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

ada problem autokorelasi. Autokolerasi muncul karena data yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena

residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi lainnya.

Untuk mengetahui apakah dalam model regresi ini terdapat

autokorelasi, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Uji Autokorelasi

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan hasil uji autokorelasi dari data lengkap pada tabel diatas,

hasil analisis menunjukkan nilai Durbin Watson sebesar 1,836, dengan nilai

du= 1.567 yang berarti nilai du lebih kecil dari Durbin Watson. Hal ini berarti

Page 97: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

84

nilai Durbin Watson lebih kecil dari 4-du, maka dapat dikatakan tidak terjadi

autokorelasi positif dan negatif.

Pengujian Autokorelasi dilakukan dengan pengujian Durbin Watson

(DW) dengan ketentuan sebagai berikut :

a. 1.567 < DW < 2.433 maka H0 diterima (tidak terjadi autokorelasi).

b. DW < 1.284 atau DW > 2.716 maka H0 ditolak (terjadi autokorelasi).

c. 1.284 < DW < 1.567 atau 2.433 < DW < 2.716 maka tidak ada keputusan

yang pasti.

Berdasarkan output Model Summary didapatkan nilai DW adalah

1,836. dengan mengikuti ketentuan di atas, dapat dikategorikan bahwa nilai

DW (1,836) berada diantara interval 1.567 < DW < 2.433 sehingga tidak

terjadi autokorelasi.

Page 98: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

85

D. Pengujian Secara Statistik

1. Pengaruh variabel Jakarta Islamic Indeks (JII) dan Sertifikat Bank

Indonesia (SBIS) terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link

campuran (UJI F).

Tabel 4.7 Uji Simultan

Sumber: Output SPSS

Pada tabel 4.8 ditampilkan hasil uji F yang dapat dipergunakan untuk

menunjukkan semua variabel bebas yang digunakan dalam model persamaan

regresi berganda yang digunakan mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen.

Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai Fhitung dengan Ftabel :

Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak

Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 tidak ditolak

Dari penghitungan didapat nilai F hitung sebesar 662.335 dengan

tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1 = 2 dan df2 = 27, didapat nilai Ftabel =

3.354. Karena nilai Fhitung (662.335) > nilai Ftabel (3.354) H0 ditolak atau

terdapat kecocokan antara model dengan data. Sehingga dapat disimpulkan

Page 99: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

86

bahwa secara simultan (bersama-sama) terdapat pengaruh variabel Jakarta

Islamic Indeks (JII) dan Sertifikat Bank Indonesia (SBIS) terhadap variabel

Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link campuran.

2. Pengaruh variable Jakarta Islamic Indeks (JII) dan SBIS terhadap Nilai

Aktiva Bersih (NAB) produk unit link campuran (Uji t).

Tabel 4.8 Uji Parsial

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T hitung T tabel Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) .654 .454 1.439 .162

LN_JII 1.040 .061 1.069 16.931 1.703 .000

SBIS .019 .014 .088 1.400 1.703 .173

a. Dependent Variable: LN_NAB

Sumber: Output SPSS

Pengaruh Indeks JII dan SBIS terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB)

produk unit link campuran secara parsial menggunakan uji t seperti pada tabel

4.7. Berikut penjelasannya:

a. Variabel Jakarta Islamic Indeks (JII)

Berdasarkan tabel koefisien di atas dapat terlihat bahwa variabel

Jakarta Islamic Indeks (JII) berdasarkan pada daerah penerimaan H0 dan Ha,

terlihat bahwa thitung adalah 16.931 Oleh karena thitung > ttabel, (16.931 >

Page 100: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

87

1.703), maka H0 berada di dalam daerah penolakan H0, sehingga H01 ditolak

Ha1 diterima atau dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel Jakarta Islamic Indeks (JII) terhadap Nilai Aktiva

Bersih (NAB) produk unit link campuran. Sedangkan nilai 0.000 pada kolom

Sig/significance mengartikan bahwa tingkat kesalahan variabel Jakarta

Islamic Indeks (JII) untuk memeriksa Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk

unit link campuran dibawah 0.05.

b. Variabel Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Berdasarkan tabel koefisien di atas dapat terlihat bahwa variabel

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) berdasarkan pada daerah

penerimaan H0 dan Ha, terlihat bahwa thitung adalah 1.400 Oleh karena thitung <

ttabel, (1.400 < 1.703), maka H0 berada di dalam daerah penerimaan H0,

sehingga H02 diterima Ha2 ditolak atau dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link

campuran. Sedangkan nilai 0.173 pada kolom Sig/significance mengartikan

bahwa tingkat kesalahan variabel Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

untuk memeriksa Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link campuran

dibawah 0.05.

Page 101: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

88

3. Koefisien Determinasi (R²)

Untuk menentukan besarnya pengaruh variabel Jakarta Islamic Indeks

(JII) terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link campuran, maka

digunakan R Square atau koefisien determinasi pada tabel 4.9:

Tabel 4.9 Koefisien Determinasi

Sumber: Output SPSS

Pada tabel 4.9, didapat 1 model regresi dengan nilai koefisien korelasi

(R) sebesar 0.990, nilai koefisien determinasi (KD) (R Square) dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r² X 100%

KD = 0,980 X 100%

KD = 98%

Koefisien determinasi ini menunjukkan bahwa 98% Nilai Aktiva

Bersih (NAB) produk unit link campuran dapat dijelaskan atau dipengaruhi

oleh Jakarta Islamic Index (JII) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS).

Sedangkan sisanya (100% - 98% = 2%) Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk

unit link campuran dipengaruhi oleh variabel lain yang diluar variabel JII dan

SBIS. Nilai Adjusted R Square sebesar 0.979 (97.9%) menunjukkan bahwa di

Page 102: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

89

lapangan (pada kenyataannya) pengaruh dari Jakarta Islamic Index (JII) dan

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB)

produk unit link campuran hanya sebesar 97.9%, berarti terjadi penurunan

nilai koefisien determinasi sebesar 0.7% (98% - 97.9% = 0.1%).

E. Pengujian persamaan Regresi

Berdasarkan hasil output SPSS di atas, maka dapat diperoleh sebuah

persamaan regresi yang menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan.

Persamaan dari hubungan antara variabel Jakarta Islamic Indeks (JII) dan

Sertifikat Bank Indonesia Syariah dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk

unit link campuran adalah sebagai berikut:

Y = 0.654 + 1.040 JII + 0.19 SBIS

Dari model regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Nilai konstanta sebesar 0.654, menyatakan bahwa jika variabel

independen bernilai nol atau tidak ada pengaruh dari variabel independen,

maka besarnya Y (Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link campuran)

adalah sebesar 0.654.

2. Nilai koefisien regresi X1 (JII) sebesar +1.040, berarti setiap penambahan

1 point dari variabel JII (X1) maka akan menaikkan Nilai Aktiva Bersih

(NAB) produk unit link campuran sebesar 1.040 point, dengan asumsi

variabel lain diabaikan dan konstan.

Page 103: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

90

3. Nilai koefisien regresi X2 (SBIS) sebesar +0.19, berarti setiap

penambahan 1 point dari variabel SBIS (X2) maka nilai Nilai Aktiva

Bersih (NAB) produk unit link campuran sebesar 0,19 point, dengan

asumsi variabel lain diabaikan dan konstan.

F. Interpretasi Hasil Regresi

a. Varibel Independen

Berdasarkan analisis yang penulis lakukan menunjukkan bahwa nilai

F hitung lebih besar dari F tabel (662.335 > 3.385) dan nilai signifikansi

sebesar 0,000 lebih kecil dari α 0,05 atau 0,000 < 0,05. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa secara bersama-sama Jakarta Islamic Indeks atau JII

(X1) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah atau SBIS (X2) secara bersama-

sama mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap Nilai Aktiva

Bersih (NAB) Produk unit link campuran (Y).

Dengan melihat hasil uji F dimana variabel independen mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, hal ini bisa terlihat

dari data-data histori masing-masing variabel independen yaitu variabel JII

dan SBIS sejak periode Januari 2008 – Juni 2010. Untuk variabel JII pada

tabel 4.1 selama periode Januari 2008 – Juni 2010 menunjukkan nilai JII

tertinggi terjadi pada bulan Febuari 2008 dengan nilai Rp 508,945 dan nilai

JII terendah terjadi pada bulan Oktober 2008 yaitu dengan nilai Rp 193,683.

Page 104: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

91

Selanjutnya untuk variabel SBIS pada tabel 4.2 Selama periode Januari 2008

– Juni 2010 menunjukkan nilai SBIS tertinggi terjadi di bulan Desember

2008 yaitu dengan nilai 10,83% dan nilai SBIS terendah terjadi pada bulan

Januari 2008 yaitu dengan nilai 5,95%. Data-data tersebutlah yang akan

melengkapi masing-masing variabel independen ketika adanya kenaikan dan

penurunan pada setiap tahunnya.

Setelah diuji secara parsial, Jakarta Islamic Indeks (JII) berdasarkan

pada daerah penerimaan H0 dan Ha, t hitung berada di dalam daerah

penolakan H0, hal ini dikarenakan, t hitung = 16,931 > (lebih besar dari) t

tabel = 1,703, sehingga H01 ditolak Ha1 diterima dan nilai signifikansinya

juga menunjukkan lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 pada kolom

Sig/significance, sehingga hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara Jakarta Islamic Indeks (JII) terhadap Nilai

Aktiva Bersih (NAB) produk unit link campuran.

Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui hasilnya bahwa variabel

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap NAB produk unit link campuran karena nilai t hitung < t

tabel = 1,400 < 1,703, Nilai signifikansinya juga menunjukkan lebih besar

dari 0,05 yaitu sebesar 0.173 sehingga H02 diterima Ha2 ditolak atau dapat

disimpulkan bahwa Hal ini berarti bahwa variasi variabel Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS) secara parsial tidak terdapat pengaruh yang

Page 105: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

92

signifikan antara Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Nilai

Aktiva Bersih (NAB) produk unit link campuran.

2. R-square/r2

Nilai koefisien determinasi (R Square/r²) sebesar 98%. menunjukkan

bahwa kontribusi Jakarta Islamic Indeks (X1) dan Indeks Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (X2) dalam menjelaskan variansi NAB Produk unit link

campuran 98% dan sisanya sebesar 2% dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak diteliti seperti Sukuk dan variabel lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas dapat dianalisa, bahwa

variabel JII merupakan patokan bagi para investor untuk berinvestasi secara

syariah, dengan JII para investor dapat menentukan waktu yang tepat untuk

menanamkan modalnya dan saat investasinya dihentikan. Jika JII naik terus,

dapatlah dikatakan bahwa keadaan pasar modal syariah sedang baik, bursa

efek sedang maju, dan situasi pasar yang seperti ini pastilah menunjukkan

kondisi perekonomian, sosial, politik yang sedang sehat, Sehingga return

untuk investor yang dihasilkan dalam kondisi yang meningkat dan begitupun

sebaliknya.

Pada variabel Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) merupakan

kebijakan moneter yang bertujuan untuk mengatasi likuiditas pada bank yang

beroperasi dengan prinsip syariah. SBIS bagi bank syariah difungsikan

sebagai alat instrument investasi, sebagaimana Sertifikat Bank Indonesia

Page 106: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

93

(SBI) pada bank konvensional. Jika SBIS naik maka investor akan beralih

pada kegiatan investasi lain yang lebih menguntungkan dan bebas risiko,

sehingga indeks pasar modal akan turun, sebaliknya apabila SBIS turun maka

masyarakat akan beralih ke jenis investasi lain yang lebih menguntungkan di

pasar modal.

Dari kedua variabel yaitu variabel Jakarta Islamic Indeks (JII) dan

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS). Setelah dilakukan penelitian

terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Produk unit link campuran menunjukkan

bahwa variabel JII menjadi variabel yang paling dominan dan memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap NAB Produk unit link campuran, hal ini

dikarenakan banyaknya para pemodal yang portofolio investasinya juga

menghasilkan keuntungan yang cukup tinggi dengan ditunjukkan oleh

meningkatnya JII, sedangkan variabel SBIS tidak memiliki pengaruh terhadap

pertumbuhan NAB Produk unit link campuran.

Page 107: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis pengaruh Jakarta Islamic Indeks (JII), dan Sertifikat

Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Produk unit

link campuran periode Januari 2008 sampai dengan Juni 2010 dengan

menggunakan regresi berganda dan pengujian statistik dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Secara simultan (bersama-sama) ada pengaruh yang signifikan antara Jakarta

Islamic Indeks (JII), dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap

Nilai Aktiva Bersih (NAB) Produk unit link campuran Periode Januari 2008

sampai Juni 2010. Hal ini ditunjukkan dari besarnya Fhitung lebih besar dari

Ftabel (662.335 > 3.354) dan nilai signifikan sebesar 0,00.

2. Variabel yang paling dominan mempengaruhi Nilai Aktiva Bersih (NAB)

Produk unit link campuran adalah JII. Artinya variabel ini mempunyai

pengaruh yang sangat signifikan terhadap baik buruknya perkembangan

NAB Produk unit link campuran Periode Januari 2008 – Juni 2010, karena

nilai thitung > ttabel, (16.931 > 1.703) dan nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05

yaitu sebesar 0,000.

Page 108: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

95

B. Saran

Berkaitan dengan penelitian ini, Agar dapat diperoleh gambaran yang

lebih baik dan komprehensif, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai

berikut:

1. Untuk mahasiswa jangan takut untuk memulai berivestasi, karena dengan

semakin majunya perkembangan ekonomi saat ini banyak sekali berbagai

jenis investasi yang ditawarkan. Maka dari itu harus diperhatikan tujuan

investasi dan harus benar-benar mengetahui prosedurnya terlebih dahulu.

2. Untuk perusahaan agar memberikan pengenalan-pengenalan produk unit

link mengenai sistem asuransi syariah dan prosedur unit link yang

merupakan kombinasi dari produk asuransi dengan investasi.

3. Untuk Akademisi perlu diadakan penelitian selanjutnya, yakni

menyempurnakan penelitian ini dengan menambahkan rentang waktu yang

lebih lama agar diperoleh hasil yang lebih akurat, selain itu hendaknya

menambah variabel-variabel baru dan pengembangan teori sehingga

penelitian selanjutnya lebih baik dan komprehenshif.

Page 109: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta. Departemen Agama RI, 1987.

Amin Suma, Muhammad. Asuransi Syariah & Asuransi Konvensional: Teori, Sistem,

Aplikasi & Pemasaran, Jakarta: Kholam Publishing, 2006.

Anggraini, Tini. Investasi dan Pasar Modal, Slide Mata Kuliah Pasar Modal. 2010.

Bank Indonesia, “Catatan atas Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2009”

Bursa Efek Indonesia, Panduan pemodal: Investasi di Pasar Modal, Jakarta:2008.

Darmawi, Herman. Manajemen Asuransi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006.

Dj.A.Simarmata, Pendekatan Sistem Dalam Analisa Proyek Investasi Dan Pasar

Modal, cet.I, Jakarta: PT Gramedia, 1984.

Djojosoedarso, Soesino. Prinsip- Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, (Jakarta:

Salemba Empat, 1999) Cet. Ke-1.

Edi Sumanto, Agus, dkk. Solusi Berasuransi: Lebih Indah Dengan Syariah,

Bandung: PT Karya Kita, 2009

Faborozzi, Frank J. Pasar & Lembaga Keuangan, Jakarta: Salemba 4, 1999.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Semarang:

Balai Penerbit Unversitas Diponogoro, 2005.

Hamid, Abdul. Pasar Modal Syariah, cet.I, Jakarta: LP UIN Jakarta, 2009.

Haryani, Putri “Study Komparasi Produk Asuransi Unit Link dan Reksadana

Syariah”,(Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2010).

Page 110: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

Huda, Nurul dan Nasution, Mustafa Edwin, Investasi Pada Pasar Modal Syariah,

cet.II, Jakarta: Kencana, 2008.

Husnan, Suad. Dasar – dasar teori portofolio dan analisis sekuritas, Yogyakarta:

UPP AMP YKPN, 2001. Edisi ke-3.

Investor, Edisi Januari 2011, Arah Investasi 2011: 20 saham pilihan.

Janwari, Yadi. Asuransi Syari’a,. Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2005.

Kurniasih, Apriyani. Penguasa Unit Link Makin Menggurita, Info Bank Edisi Juli

2011Vol.XXXIII

Mauludi, Ali. Statistika I, Jakarta: PT. Prima Heza Lestari, 2006.

Media Asuransi Desember 2008 no.215 tahun XXIX.

Nachrowi, Djalal Nachrowi. Hardiua Usman, Pendekatan Populer dan Praktis

Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, Jakarta, LP FEUI,

2006.

Pieloor, Freddy. Jangan Beli Unit Link: Bila Anda Tidak Paham Benar!, cet I,

Jakarta: PT Elek Media Komputindo, 2009.

Priyatno, Duwi. Teknik Mudah Dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian

dengan SPSS, cet.I, Yogyakarta: Gaya Media, 2010.

Priyatno, Duwi. Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS, cet.I, Yogyakarta:

MediaKom, 2010.

Ramadhan, Gilang. “Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Instrumen Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS) Pada Bank Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2009).

Rejeki Hartono, Sri. Hukum Asuransi Dan Perusahaan Asuransi, Jakarta: Sinar

Grafika, 1992.

Page 111: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

Rochaety, Ety, dkk. Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Jakarta:

Mitra Wacana Media, 2009.

Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah, cet.I, Jakarta: LP UIN Jakarta, 2009.

Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo, 2000.

Sendra, Ketut, Konsep dan Penerapan Asuransi Jiwa Unit Link, proteksi sekaligus

investasi, Jakarta:PPM, 2004.

Sharpe, William F. dkk, Investasi Jilid 1. Penerjemah Henry Njooliangtik dan

Agustino. Jakarta: Prenhallindo 1999.

Sharpe, William F. dkk, Investasi Jilid 2. Penerjemah Henry Njooliangtik dan

Agustino. Jakarta: Prenhallindo 1999.

Suad Husnan, Dasar – Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas, cet.II,

Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2001.

Surya, Rudi B. Modul Pendidikan dan Pelatihan Wakil Manajer Investasi (WMI):

Analisis Ekuitas, LMK Pasar Modal: 2010.

Supranto, J. Ekonometrik Buku Satu, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Susanto, Djoko Dan Agus Sabardi, Analisis Teknikal Di Bursa Efek, Cet.1,

Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2010.

Tandelilin, Eduardus. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Yogyakarta:

BPFE, 2001.

Usman, Fuad dan Arief, M. Security for Life: Hidup Lebih Nyaman dengan

Berasuransi, Jakarta: PT. Elek Media Komputindo, 2004.

Page 112: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

“Apa itu unit link”. Artikel Diakses pada 25/03/11 jam 07:28 dari

http://bisnis.vivanews.com/news/read/50722-apa_itu_unit_link

“Jenis Produk Unit Link Berdasarkan Portofolio Investasi”. diakses pada 26 Des 10,

Jam 12:38 dari http://mysunlife.multiply.com/journal/item/11/

Jenis_Produk_Unit_Link_Berdasarkan_Portofolio_Investasi

“Mekanisme Transaksi Efek” Sekolah Pasar Modal: Intermediate, Jakarta: Bursa

Efek Indonesia, 2010.

“Regulasi asuansi syariah terbit”, Bisnis Indonesia, 10 Febuari 2010, artikel diakses

pada 09 Febuari 2011 10:52 WIB, dari http://bataviase.co.id/node/90536

“R.pradopo, ”Prospek asuransi jiwa di Indonesia”, artikel Diakses pada 19 Febuari

2011 11:01 WIB, dari http://bataviase.co.id/node/138725

“Peraturan Moneter BI” Di akses pada 28 Maret 2011, jam 10:59 WIB dari

http://www.bi.go.id/web/id/Peraturan/Moneter/pbi_101108.htm ,

Page 113: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

LAMPIRAN

Page 114: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan
Page 115: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

Data Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link campuran

pada PT BNI Life Insurance Divisi Syariah

Januari 2008 - Juni 2010 (Dalam Unit)

Bulan 2008 2009 2010

Januari 1.340,2905 623,6466 1.214,8157

Februari 1.404,2029 605,1565 1.164,9453

Maret 1.271,1783 623,4339 1.207,0623

April 1.183,1998 717,6991 1.298,9071

Mei 1.236,1068 834,0690 1.230,8855

Juni 1.213,8611 912,9414 1.265,2358

Juli 1.108,0660 977,0629 -

Agustus 996,3573 1.105,0608 -

September 860,6100 1.100,8927 -

Oktober 618,5817 1.134,2304 -

Nopember 561,4863 1.123,1496 -

Desember 592,2146 1.165,8470 -

Sumber: BNI Life Insurance Divisi Syariah (NAB BLIFE Investlink Syariah Optimal)

Page 116: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan
Page 117: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan
Page 118: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan
Page 119: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan
Page 120: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan
Page 121: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan

DATA OUTPUT SPSS

Page 122: Pengaruh Pendapatan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Portofolio ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3008/1/... · bangku kuliah dan pimpinan beserta staf Perpustakaan