pengaruh penambahan limbah ampas tebu dan...

12
PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN SERABUT KELAPA TERHADAP PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) NASKAH PUBLIKASI Program Studi Pendidikan Biologi Disusun oleh: ANGGITA SETIYORINI UTOMO A 420 100 065 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Upload: dangkhue

Post on 12-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN …eprints.ums.ac.id/29565/23/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmeningkatkan jumlah badan buah dan berat basah jamur merang yaitu pada pemberian ampas tebu

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN SERABUT

KELAPA TERHADAP PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG

(Volvariella volvaceae)

NASKAH PUBLIKASI

Program Studi Pendidikan Biologi

Disusun oleh:

ANGGITA SETIYORINI UTOMO

A 420 100 065

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN …eprints.ums.ac.id/29565/23/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmeningkatkan jumlah badan buah dan berat basah jamur merang yaitu pada pemberian ampas tebu
Page 3: PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN …eprints.ums.ac.id/29565/23/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmeningkatkan jumlah badan buah dan berat basah jamur merang yaitu pada pemberian ampas tebu
Page 4: PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN …eprints.ums.ac.id/29565/23/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmeningkatkan jumlah badan buah dan berat basah jamur merang yaitu pada pemberian ampas tebu

1

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN SERABUT

KELAPA TERHADAP PRODUKTIVITAS JAMUR MERANG

(Volvariella volvaceae)

Anggita Setiyorini Utomo, A420100065, Program Studi Pendidikan Biologi,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2014, 79 halaman.

ABSTRAK

Jamur merang merupakan salah satu makanan pengganti yang mengandung

gizi yang cukup tinggi. Selain kandungan gizi yang cukup tinggi, jamur ini mudah

dibudidayakan. Media pertumbuhan yang digunakan jerami karena mudah didapat

dan mengandung selulosa serta karbohidrat. Limbah ampas tebu dan serabut kelapa

dapat digunakan sebagai media tambahan karena memiliki kandungan yang hampir

sama dengan media yang digunakan untuk budidaya jamur merang. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah ampas tebu dan serabut

kelapa terhadap produktivitas jamur merang. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif

dengan metode pola rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan

dua kali ulangan yaitu faktor I ampas tebu dan faktor II serabut kelapa dengan

masing – masing takaran (0, 125, 250, dan 375 g). Hasil analisis data menunjukkan

bahwa penambahan ampas tebu dan serabut kelapa sebanyak 375 g memberikan

pengaruh nyata terhadap jumlah badan buah dan berat segar jamur merang.

Perlakuan yang paling baik dan efektif untuk pertumbuhan jamur adalah perlakuan

A3S3, karena hasil data menunjukkan bahwa jumlah badan buah yang dihasilkan rata

– rata sebanyak 17 buah dan berat segar yang dihasilkan rata – rata 146 g, hasil

data tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain.

Kata kunci: ampas tebu, serabut kelapa, produktivitas, jamur merang

Page 5: PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN …eprints.ums.ac.id/29565/23/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmeningkatkan jumlah badan buah dan berat basah jamur merang yaitu pada pemberian ampas tebu

2

PENDAHULUAN

Jamur merupakan salah satu makanan pengganti yang dapat dikonsumsi

masyarakat banyak, sebab memiliki kandungan gizi yang nilainya cukup tinggi.

Sebagian jenis jamur/ fungi yang dibudidayakan adalah jamur yang tergolong jamur

pangan, serta ada juga yang dibudidayakan karena berkhasiat menjadi obat (Alex,

2011). Jamur merang merupakan salah satu tumbuhan yang akan diberikan media

ampas tebu dan serabut kelapa sebagai tambahan pada media aslinya. Jamur merang

mengandung protein kasar, karbohidrat, dan kandungan lemaknya rendah. Nilai

energi pada jamur merang rendah, namun merupakan sumber protein dan mineral

yang baik serta kalium dan fosfor yang tinggi. Kandungan Na, Ca, Mg dan Cu, Zn, Fe

cukup. Kandungan logam berat Pb dan Cd tidak ada. Kandungan proteinnya

mencapai 1,8%, lemak 0,3% dan karbohidrat 12–48% .

Media asli dari jamur merang yaitu jerami sebab, jerami dapat mengabsorbsi

karbohidrat dan mineral dari rumput – rumputan yang melapuk. Jerami mengandung

banyak zat gula dan mineral (N, P, K dan sebagainya). Pada saat proses fermentasi,

karbohidrat dan mineral diambil dalam jumlah besar. Jadi, saat jerami mulai lapuk

dengan cepat senyawa organik yang terkandung didalamnya akan tersedia yang dapat

digunakan untuk pertumbuhan jamur (Sinagaa, 2005). Bentuk dari media jamur

merang sendiri biasanya berbentuk bedengan (Alex, 2011), namun peneliti ingin

menghemat tempat dengan membentuk media jamur merang menjadi baglog seperti

halnya jamur tiram. Selain untuk menghemat tempat juga untuk melihat produktivitas

jamur merang jika dibaglog.

Ampas tebu merupakan limbah sisa hasil dari pabrik tebu yang keadaannya

belum dimanfaatkan secara maksimal. Diperkirakan sekitar 1,8 juta ton pertahun

ampas tebu dapat dihasilkan dari pabrik gula (Sumedi, 2013), karena jumlahnya

yang melimpah maka perlu dimanfaatkan secara maksimal. Kandungan ampas tebu

kering 10% dari tebu yang sudah di giling, kadar selulosa/glukan 50%,

hemiselulosa/xilan 25%, dan lignin 25%. Jumlah produksi gula dari tahun 2001–2009

Page 6: PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN …eprints.ums.ac.id/29565/23/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmeningkatkan jumlah badan buah dan berat basah jamur merang yaitu pada pemberian ampas tebu

3

semakin meningkat, hal itu menandai bahwa untuk produksi ampas tebu semakin

meningkat jumlahnya pada tiap tahun (Herniati, 2010).

Menurut Paskawati (2010), bahwa pohon kelapa yang biasanya dimanfaatkan

kayunya sebagai bahan bangunan dan buahnya dimanfaatkan sebagai bahan makanan,

pada bagian luar dari buahnya yaitu serabut kelapa dapat juga dimanfaatkan untuk

yang lain selain untuk bahan bakar. Di Indonesia diperkirakan menghasilkan kelapa

sebanyak 15 milyar butir pertahunnya, sehingga dapat menghasilkan serabut kelapa

sebanyak 5,8 juta ton per tahun. Komposisi serabut kelapa terdiri dari selulosa 26,6%,

hemiselulosa 27,7%, lignin 29,4%, air 8%, komponen ekstraktif 8,2% (Asep,2012).

Menurut hasil penelitian Ismailiyati (2006), bahwa ampas tebu dapat

dimanfaatkan sebagai media jamur merang. Pemberian ampas tebu dapat

meningkatkan jumlah badan buah dan berat basah jamur merang yaitu pada

pemberian ampas tebu 400g menghasilkan 15,333 buah (jumlah badan buah) dan

142,333 (berat basah). Pada penelitian diatas media pertumbuhan jamur dengan

menggunakan ampas tebu dan blotong kering. Sedangkan menurut hasil penelitian

Purnamasaria (2013), penggunaan media standar dengan penambahan serabut kelapa

dapat meningkatkan jumlah tubuh buah dan berat basah dari jamur tiram yaitu

berjumlah 15 buah dan 12 buah serta berat basah 108,92 g dan 33,33 g.

Jamur merang yang kaya akan protein sebagai makanan anti kolesterol,

eritadenin dalam jamur merang juga berfungsi sebagai penawar racun, dan banyak

mengandung antibiotik yang berguna mencegah anemia. Selain itu, jamur merang

juga berfungsi untuk mengobati kanker dan diabetes (Anonim, 2013).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan

limbah ampas tebu dan serabut kelapa produktivitas jamur merang.

Page 7: PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN …eprints.ums.ac.id/29565/23/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmeningkatkan jumlah badan buah dan berat basah jamur merang yaitu pada pemberian ampas tebu

4

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian pengaruh penambahan limbah ampas tebu dan serabut kelapa

terhadap produktivitas jamur merang dilaksanakan pada Januari sampai April 2014 di

tempat petani jamur merang daerah Baki, Sukoharjo dan pengamatan pertumbuhan

jamur di Laboratorium Budidaya Jamur UMS.

Alat dan Bahan

Alat: Kompor gas, drum perebus, gas, ember, bak, gunting, parang, karung, plastik

uk. 19x35, plastik mulsa, bambu, timbangan biasa, timbangan digital, dan spray.

Bahan: Bibit jamur merang, jerami 7 kg, ampas tebu 4 kg, serabut kelapa 4 kg,

bekatul 1,5 kg, kapur 1 kg.

Rancangan Penelitian

Metode penelitian dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

pola faktorial yaitu dengan dua faktor yaitu 4 faktor dari media ampas tebu dan 4

faktor dari media serabut kelapa. Jumlah total 16 perlakuan kombinasi antara media

tambahan ampas tebu dan serabut kelapa dicampur dengan media asli dari jamur

merang serta tanpa penambahan ampas tebu dan serabut kelapa sebagai perlakuan

kontrol. Dengan kombinasi media tanam antara media asli dengan media tambahan

dengan takaran media asli 500 g dan media tambahan ampas tebu dan serabut kelapa

sebanyak 0 g (0%), 125 g (25%), 250 g (50%), dan 375 g (75%). Media jamur tanpa

penambahan ampas tebu dan serabut kelapa sebagai kontrol.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode

eksperimen yaitu dengan percobaan secara langsung, metode observasi yaitu dengan

pengamatan objek secara langsung maupun tidak langsung, metode kepustakaan yaitu

dengan mengumpulkan sumber materi yang dikutip secara langsung dan tidak

Page 8: PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN …eprints.ums.ac.id/29565/23/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmeningkatkan jumlah badan buah dan berat basah jamur merang yaitu pada pemberian ampas tebu

5

langsung, dan metode dokumentasi yaitu dengan mengambil gambar saat penelitian

berlangsung.

Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan adalah analisis anava dua jalan non-parametrik

Kruskal- Wallis sebab data yang diperoleh normal dan tidak homogen.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah Badan Buah

Jamur merang mulai diamati sejak tumbuhnya badan buah pada permukaan

atas baglog jamur. Dari hasil analisis data pengaruh jumlah badan buah jamur

merang memperlihatkan bahwa adanya pengaruh nyata (paling baik) adalah pada

media standar 500 g dengan penambahan ampas tebu dan serabut kelapa sebesar 375

g. Ampas tebu mengandung banyak polisakarida (pentosan) yang sangat penting

untuk pertumbuhan jamur. Rata – rata dari jumlah badan buah jamur merang dapat

dilihat pada gambar histogram dibawah ini:

Gambar 1. Histogram Jumlah Badan Buah Jamur Merang Setelah 21 Hari Masa

Tanam

2.5

4 4.5

6

2.5

7

10

8.5

3.5

9.50

11.5

14.5

5

7

14

17

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

12.0

14.0

16.0

18.0

A0

S0

A1

S0

A2

S0

A3

S0

A0

S1

A1

S1

A2

S1

A3

S1

A0

S2

A1

S2

A2

S2

A3

S2

A0

S3

A1

S3

A2

S3

A3

S3

Rata - rata Jumlah Badan Buah Jamur Merang

Perlakuan

Jum

lah b

adan

buah

jam

ur

mer

ang

Page 9: PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN …eprints.ums.ac.id/29565/23/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmeningkatkan jumlah badan buah dan berat basah jamur merang yaitu pada pemberian ampas tebu

6

Dari hasil pengamatan selama 21 hari mendapatkan hasil perlakuan A3S3

dengan penambahan ampas tebu dan serabut kelapa sebanyak 375 g pada media

standar 500 g jamur merang, hasil yang diperoleh jumlah badan buah yang paling

baik rata – rata 17 buah jamur merang. Pada perlakuan kontrol memperlihatkan

kecenderungan paling rendah sebab kurangnya unsur hara bagi jamur, sedangkan

pada perlakuan yang lain tumbuh lebih optimal karena ampas tebu mengandung

banyak polisakarida (pentosan) yang sangat penting untuk pertumbuhan jamur dan

serabut kelapa mengandung nitrogen, phospor, kalium dan karbon yang dimiliki.

Adanya nitrogen sebagai pembentukan badan buah. Phospor berfungsi dalam

pembentukan miselium. Kalium berfungsi sebagai aktivator enzim dan perkembangan

awal jamur yaitu primordial (Purnamasaria, 2013). Karbon yang diperlukan jamur

karena jamur tidak dapat membuat makanan sendiri, sehingga jamur tidak dapat

memanfaatkannya sendiri, tetapi harus mendapat karbon dari organisme lain

(Darnetty, 2006).

Unsur–unsur dalam pembentukan badan buah selain itu ada yang lain sebagai

unsur tambahan yaitu vitamin dan kalsium. Vitamin dapat diperoleh dari bekatul.

Kalsium dapat diperoleh dari bekatul dan kapur (CaCo3). Kandungan vitamin pada

bekatul niasin 9303 mg/kg, vitamin E 60,8 mg/kg, tiamin 22,8 mg/kg, riboflavin 3,0

mg/kg, asam pantotenat 22 mg/kg, biofin 4200 mg/kg, kolin 139 mg/kg (Yusuf dan

Zaini, 2007).

Berat Segar

Penimbangan berat segar dilakukan pada setiap pemetikan jamur. Dari hasil

analisis data pengaruh berat segar jamur merang memperlihatkan bahwa pengaruh

yang paling optimal pada perlakuan media standar 500 g dan media tambahan ampas

tebu dan serabut kelapa sebanyak 375 g, sebab pada perlakuan tersebut unsur hara

yang terdapat didalam media dapat terserap sempurna oleh jamur. Rata – rata berat

segar jamur merang dapat dilihat pada gambar histogram dibawah ini:

Page 10: PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN …eprints.ums.ac.id/29565/23/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmeningkatkan jumlah badan buah dan berat basah jamur merang yaitu pada pemberian ampas tebu

7

Gambar 2. Histogram Berat Segar Jamur Merang setelah 21 Hari Masa Tanam.

Dari hasil pengamatan 21 hari mendapatkan hasil perlakuan A3S3 dengan

penambahan ampas tebu dan serabut kelapa sebanyak 375 g pada media standar 500

g jamur merang, hasil yang diperoleh dari berat segar yang paling baik rata – rata

146 g jamur merang. Sedangkan, pada perlakuan kontrol memperlihatkan hasil lebih

sedikit yaitu 36 g dibandingkan dengan media yang diberi tambahan ampas tebu dan

serabut kelapa, hal tersebut dikarenakan kurangnya unsur hara yang terdapat didalam

media, sedangkan pada perlakuan lain tumbuh lebih optimal karena kebutuhan unsur

hara lebih banyak. Semakin banyak nutrisi yang terdapat pada media jamur, maka

semakin berat pula tubuh jamur yang dihasilkan. Berat segar pada panen pertama

lebih relatif lebih banyak dibandingkan dengan panen kedua, sebab unsur hara atau

nutrisi yang ada pada media sudah diserap oleh jamur yang dipanen kedua.

PENUTUP

Kesimpulan

Ada pengaruh penambahan limbah ampas tebu dan serabut kelapa terhadap

produktivitas jamur merang. Dari hasil penelitian penambahan ampas tebu dan

3646.5 51

62

37.5

66

9280

46.5

88

103.5

127

53.566

122

146

0

20

40

60

80

100

120

140

160

A0

S0

A1

S0

A2

S0

A3

S0

A0

S1

A1

S1

A2

S1

A3

S1

A0

S2

A1

S2

A2

S2

A3

S2

A0

S3

A1

S3

A2

S3

A3

S3

Rata - rata Berat Segar Jamur MerangB

erat

Seg

arja

mur

mer

ang

Perlakuan

Page 11: PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN …eprints.ums.ac.id/29565/23/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmeningkatkan jumlah badan buah dan berat basah jamur merang yaitu pada pemberian ampas tebu

8

serabut kelapa sebesar 0 g (0%), 125 g (25%), 250 g (50%), dan 375 g (75%) dengan

pencampuran konsentrasi yang masing–masing berbeda ke dalam media jerami jamur

merang, dapat meningkatkan produktivitas jumlah badan buah dan berat segar jamur

merang. Pemberian ampas tebu dan serabut kelapa sebanyak 375 g (75%) ke dalam

media standar jamur merang dapat menghasilkan rata - rata jumlah badan buah

sebanyak 17 buah dan berat segar 146 g yang paling besar dibandingkan dengan

media standar yang hanya menghasilkan jumlah badan buah dan berat segar lebih

sedikit.

Saran

a) Perlu dilakukan penelitian serupa mengenai pengaruh pemanfaatan limbah ampas

tebu dan serabut kelapa sebagai media tambahan dengan konsentrasi yang lebih

besar dari 375 g (75%) untuk meningkatkan produktivitas jamur merang.

b) Bagi petani perlu memanfaatkan ampas tebu dan serabut kelapa sebagai media

pengganti atau tambahan selain menggunakan jerami.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Jamur Merang. http://www.e-jurnal.com/2013/04/jamur-

merang.html. Diakses Senin, 28 Oktober 2013.

Asep. 2013. Budidaya Jamur Merang. http://asevha.blogspot.com/2013/03/budidaya-

jamur-merang.html. Diakses Rabu, 29 Januari 2014.

Darnetty, 2006. Pengantar Mikologi. Padang: Andalas University Press.

Herniati, Euis, dkk. 2010. Pemanfaatan Biomassa Lignoselulosa Ampas Tebu untuk

Produksi Bioetanol. Jurnal Litbang Pertanian, Desember 2009, Volume 29,

No.4, Halaman 121 – 130. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Ismailiyati, N. 2006. “Pemanfaatan Ampas Tebu dan Blotong PG. Tasik Madu

Karanganyar Sebagai Media Pertumbuhan Jamur Merang” [skripsi].

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Page 12: PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN …eprints.ums.ac.id/29565/23/NASKAH_PUBLIKASI.pdfmeningkatkan jumlah badan buah dan berat basah jamur merang yaitu pada pemberian ampas tebu

9

Paskawati, Yessica A dkk. 2010. Pemanfaatan Sabut Kelapa sebagai Bahan Baku

Pembuatan Kertas Komposit Alternatif. Jurnal Teknik, Volume 9, No.1,

Halaman 12 – 21. Surabaya: Universitas Katolik Widya Mandala.

Purnamasari, Anisa. 2013. “Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)

Pada Media Tambahan Serabut Kelapa (Cocos nucifera)” [skripsi].

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan biologi. Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

S. Alex, M. 2011. Untung Besar Budi Daya Aneka Jamur. Yogyakarta: Pustaka Baru

Press.

Sinaga, Meity Suradji. 2005. Jamur Merang dan Budidayanya. Jakarta: Penebar

Swadaya

Sumedi, Dinanta P. 2013. PTPN X Optimalkan Ampas tebu untuk Bioetanol. Tempo.

10 Oktober 2013.

http://www.tempo.co/read/news/2013/10/10/092520873/PTPN-X-

Optimalkan-Ampas-Tebu-untuk-Bioetanol. Diakses Senin, 28 Oktober

2013.

Yusuf, Nursalim dan Zaini Yetti Rizali. 2007. Bekatul Makanan Yang Menyehatkan.

Jakarta: Agromedia.