pengaruh pembinaan kerohanian islam terhadap...

126
PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP KESADARAN BERAGAMA BAGI NARAPIDANA (STUDI KASUS DI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB SALATIGA) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam Oleh: Muh Rondi NIM : 114-14-002 JURUSAN HUKUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 22-Sep-2019

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP

KESADARAN BERAGAMA BAGI NARAPIDANA (STUDI

KASUS DI RUMAH TAHANAN NEGARA

KELAS IIB SALATIGA)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Muh Rondi

NIM : 114-14-002

JURUSAN HUKUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 2: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat
Page 3: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat
Page 4: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

iii

Page 5: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

iv

Page 6: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

v

MOTTO dan PERSEMBAHAN

MOTTO

ل يضيع أجر المحسنين إن للا

“Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik

(QS. At-Taubah 120)”

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, serta dengan ketulusan dan kerendahan hati, Penulis

persembahkan skripsi ini untuk: Isteri tercinta Iro Hayati yang telah memotifasi dan dukunganya

sepenuh hati, Anak-anakku Bekti Wahyu Utami, Muhamad Rizky Fajar dan Sabrina

Rahmawati sebagai penyemangat, Keluarga besar Runah Tahanan Negara Kelas IIB Salatiga

Dan Seluruh Teman-Teman Progdi PAI ekstensi 2014 Temen-temen PPL, KKL dan KKN yang telah banyak memberikan

dukunganya

Page 7: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan

skrpsi dengan judul “Pengaruh Pembinaan Kerohanian Islam Terhadap Kesadaran

Beragama Narapidana Studi Kasus di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Salatiga”

sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam. Sholawat serta salam selalu

peneliti haturkan kepada Nabi akhir zaman,junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang

senantiasa kita teladani sebagai Uswatun Khasanah dalam segala ilmu.

Selanjutnya penulis sangat bersyukur dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

lancar. penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil diselesaikan atas bantuan dari

berbagai pihak, untuk itu peneliti bermaksud memberikan ucapan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah senantiasa membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini,

yaitu kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M. Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

2 Bapak Suwardi, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan IAIN

Salatiga.

3. Bapak Mufiq, M. Phil, selaku Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

keguruan IAIN Salatiga dan dosen pembimbing.

4. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan

Agama Islam IAIN Salatiga.

5. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah membantu dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

6. Keluarga Besar Rumah Tahanan Negara Kelas IIb Salatiga yang telah memberi

banyak bantuan dan dukungan dalam pembuatan skripsi ini.

Page 8: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

vii

7. Keluarga penulis tercinta yang telah senantiasa memberikan motivasi dan

mendoakan agar peneliti diberikan kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh sahabat-sahabat seperjuangan “Mahasiswa Pendidikan Agama Islam

Angkatan 2004” yang penulis sayangi.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, yang telah membantu proses

pembuatan skripsi ini.

Semoga kebaikan yang mereka berikan kepada penulis diberikan balasan yang

terbaik dan lebih baik oleh Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Salatiga, 6 Februari 2018

Penulis

Muh Rondi

NIM 114-14-002

Page 9: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

viii

ABSTRAK

Muh Rondi, NIM : 2018, Pengaruh Pembinaan Kerohanian Islam Terhadap

Kesadaran Beragama Narapidana (Studi Kasus di Rumah Tahanan

Negara Kelas IIB Salatiga). Skripsi. Jurusan Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama Islam (FTIK). Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing ; Mufiq, S.Ag,

M.Phil.

Kata kunci: Pembinaan, Kerohanian, Kesadaran, Beragama, Narapidana.

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya pengaruh atau tidak antara Pembinaan

Kerohanian Islam dengan Kesadaran Beragama Narapidana yang ada di RUTAN

Salatiga. Karena masih banyaknya mantan narapidana yang mengulangi

perbuatanya lagi ini disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah belum

maksimalnya program pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan khususnya

pembinaan kerohanian Islam.

Studi penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan. (1) Bagaimana

pelaksanaan pendidikan agama Islam di Rumah Tahanan Kelas IIB Salatiga? (2)

Bagaimana peranan pegawai Rumah Tahanan Negara kelas IIB Salatiga dalam

pembinaan Kerohanian Islam narapidana? (3) Apakah ada pengaruh pendidikan

agama Islam terhadap kesadaran beragama paranarapidana?

Permasalahan tersebut di bahas melalui sebuah penelitian kualitatif sebagai

deskripsi kenyataan di lapangan dan penelitian kuantitatif dengan pendekatan

korelasional sebagai pembanding nilai pengaruh yang dilaksanakan di RUTAN

Salatiga. Proses pengumpulan data pada penelitian ini dengan cara observasi, angket,

wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data ini dianalisis dengan pendekatan

rumus statistik product moment.

Sedangkan dari hasil perolehan angka korelasi yang menunjukkan r hitung

(rh) = 0,46 lebih besar dari r tabel (rt)5% = 0,361, maka dapat peneliti simpulkan

bahwa pembinaan di RUTAN Salatiga ada pengaruhnya yang cukup signifikan.

Sedangkan prosentase kontribusi kesadaran beragama di RUTAN Salatiga

dipengaruhi oleh pembinaan kerohanian Islam sebesar 21,16 %, dan sisanya 78,84 %

dipengaruhi oleh faktor lain baik intern maupun ekstren narapidana tersebut.

Semakin banyak narapidana mengikiuti pembinaan keagamaan semakin besar pula

kesadaran untuk beragama yang lebih baik.

Page 10: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

NOTA PEMBIMBING .............................................................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................................... iii

PENGESAHAN ......................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN DAN MOTTO .............................................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi

ABSTRAK ............................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 9

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 9

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 10

E. Penegasan Istilah ................................................................................. 10

F. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 11

G. Metode Penelitian ............................................................................... 12

1. Jenis Penelitian .............................................................................. 12

2. Sumber Data .................................................................................. 12

3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 13

4. Teknik Analisis Data .....................................................................15

Page 11: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

x

H. Sistematika Penulisan ......................................................................... 16

BAB II : KERANGKA TEORI

A. Pembinaan Kerohanian Islam ........................................................................ 17

1. Pengertian Kerohanian Islam ............................................................ 17

2. Pengertian Kerohanian Islam ............................................................ 18

3. Dasar-dasar Pembinaan Kerohanian Islam terhadap

Narapidana ......................................................................................... 19

4. Tujuan Pembinaan Kerohanian Islam ............................................... 21

5. Ruang Lingkup Pembelajaran Agama Islam ..................................... 23

B. Kesadaran Beragama ..................................................................................... 26

1. Pengertian Kesadaran Beragama ....................................................... 26

2. Fungsi dan Tujuan Agama ............................................................. 27

3. Kebutuhan Terhadap Agama bagi Manusia .................................. 29

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Keagamaan ................. 30

5. Indikator Sikap Keagamaan .............................................................. 34

C. NARAPIDANA ............................................................................................. 37

1. Pengertian Narapidana ....................................................................... 37

2. Pembinaan Narapidana ...................................................................... 38

3. Tujuan Pembinaan Hukum Pidana .................................................... 46

4. Penggolongan Narapidana ................................................................. 47

5. Hak dan Kewajiban Narapidana ........................................................ 48

Page 12: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

xi

6. Dasar-dasar Pembinaan Narapidana .................................................. 49

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 51

1. Tempat Penelitian .............................................................................. 51

2. Waktu Penelitian ............................................................................... 51

B. Metode Penelitian .......................................................................................... 51

C. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 52

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 53

E. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 57

F. Hipotesis Statistik .......................................................................................... 60

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Rutan Kelas IIB Salatiga .............................................................. 61

B. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................... 61

1. Tinjauan Historis ..................................................................................... 61

2. Visi, Misi, Tujuan, Motto, dan Sasaran Rutan Salatiga .......................... 62

3. Tinjauan Geografis .................................................................................. 64

4. Struktur Organisasi .................................................................................. 65

C. Program Pembinaan Rutan Salatiga .............................................................. 68

1. Metode Pembinaan .................................................................................. 68

2. Ruang Lingkup Pembinaan ..................................................................... 69

Page 13: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

xii

D. Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 72

E. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................................... 75

1. Interpretasi Data Hasil Statistik ............................................................... 75

2. Keterkaitan Temuan dengan Teori yang Melandasi Variabel-

Variabel Penelitian ................................................................................. 78

3. Komparasi antara Temuan Penelitian dengan Hasil Penelitian

yang Terdahulu ........................................................................................ 79

F. Prosentase Hasil Angket/Quesioner Penelitian ............................................. 80

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 83

B. Implikasi ........................................................................................................ 84

C. Saran .............................................................................................................. 84

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 86

LAMPIRAN LAMPIRAN

FOTO DOKUMEN KEGIATAN

Page 14: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pendidikan adalah studi ilmu yang diharapkan untuk dapat mencapai

tujuan.(Fadilah, 2005: 39) Dalam definisi tersebut tercermin suatu proses kegiatan

mendidik. Dengan demikian dalam praktiknya pendidikan adalah suatu usaha,

proses, bimbingan, tuntunan, dan pembekalan yang secara sadar oleh pendidik

kepada anak didiknya guna membantu anak didik tersebut memiliki kecakapan-

kecakapan dan keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara.

Agama merupakan risalah dan wahyu disampaikan Allah SWT kepada Nabi

Muhammad SAW sebagai petujuk dan hukum-hukum yang sempurna dalam

menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata serta mengatur hubungan dengan dan

tanggung jawab kepada Allah SWT, dirinya sebagai hamba Allah SWT, manusia dan

masyarakat serta alam sekitarnya.(Zakiyah, 1984: 58). Hukum yang dimaksud di sini

sebagai pola tatacara hidup manusia di dunia dan di akhirat yang mengatur

pemeliharaan hubungan antara manusia dengan Sang Khalik, manusia dengan

manusia serta manusia dengan lingkunganya.

Sebagaimana firman-Nya dalam surat Adz-Dzariyat: 56:

وما خلقت الجن والنس إل ليعبدون

Page 15: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

2

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi

kepada-Ku”. (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Pendidikan agama adalah satu ilmu yang holistic bukan hanya

mengembangkan intelektual saja tetapi juga menjadikan manusia seutuhnya, serta

tidak pula mengisi dan menyuburkan perasaan (sentiment) agama saja. Akan tetapi,

melalui pendidikan agamalah kepribadian anak didik akan terbentuk secara

keseluruhan mulai dari pengetahuan agama, latihan-latihan amaliah sehari-hari, sikap

keberagamaannya dan perilaku (akhlak), yang sesuai dengan ajaran, baik yang

menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia lainnya,

manusia dengan alam serta manusia dengan dirinya sendiri.( Zakiyah, 2009: 124).

Islam, pendidikan mempunyai posisi yang sangat signifikan sebagai dakwah

dan pengajaran akhlak peserta didik. Hal ini terlihat dari turunnya wahyu pertama

yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW, dalam surat al-Alaq yaitu Iqra yang

biasa diterjemahkan dengan bacalah! Kata ini merupakan pintu gerbang bagi

terbukanya ilmu pengetahuan. Perintah membaca adalah jalan membuka cara

berpikir umat sehingga dapat memahami perintah dengan benar sehingga, wajarlah

bila dikatakan bahwa membaca adalah syarat utama guna membangun peradaban,

dan bila diakui bahwa semakin luas pembacaan semakin tinggi peradaban, demikian

pula sebaliknya.( M. Quraish Shihab, 2003 : 170).

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga

mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati

penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar ummat beragama

hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. (Abdul, 2004: 130). Dengan kata

Page 16: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

3

lain ilmu agama sangatlah penting dalam pembentukan tingkah laku peserta didik,

karena mereka merupakan penerus generasi bangsa, negara, dan agama. Banyak

bekal pengetahuan dan kesiapan mental yang matang yang harus dimiliki anak didik

dalam rangka melaksanakan tugasnya agar dapat memiliki dedikasi yang benar dan

bertanggungjawab seutuhnya.

Dengan pendidikan Islam maka pengajar dapat menjadikan peserta didik

menjadi pengajar yang berkesinambungan, menyebarkan agama Islam kepada

generasi yang akan datang, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad

SAW. kepada para sahabatnya, sehingga kita dapat melihat sebuah pengajaran yang

berkelanjutan dan pribadi Islam yang utuh.

Mengenai keutamaan belajar, Di dalam Firmanya Allah SWT mengangkat

derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat yang

menjelaskan tentang keutamaan pendidikan yaitu dalam surat Al-Mujadalah: 11:

الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجاوإذا قيل انشزوا فانشزوا يرفع للا

“Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah

akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang

diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadalah:11).

Dengan demikian pendidikan Islam mentransfer nilai-nilai atau keilmuan

Islam harus mampu membentuk sikap hidup yang dijiwai nilai ajaran Islam yang

telah disampaikan tersebut. Pendidikan adalah satu disiplin ilmu yang primer dalam

kebutuhan manusia. Seperti dijelaskan dalam Undang-undang No 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 bahwa:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

Page 17: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

4

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”. ( Undang-undang SISDIKNAS,

2003: 7)

Tujuan ini sangat sesuai dengan fitrah manusia, yaitu fitrah beragama. Maka

hal tersebut mengisyaratkan bagaimana pendidikan sangatlah penting bagi peserta

didik terutama pendidikan Islam dalam pembentukan karakter.

Berkembangnya manusia pastilah memiliki tujuan yang sama yaitu bahagia

dunia dan akhirat. Salah satu cara yang akan membawa manusia kepada kebahagiaan

adalah melalui ilmu pendidikan. Ilmu dapat diperoleh dengan adanya pendidikan,

baik pendidikan yang dimulai dari dalam rumah atau keluarga, di sekolah, maupun di

dalam masyarakat. Oleh karena itu pendidikan sangat berperan penting dalam

mencapai tujuan hidup yang dicita-citakan.

Bimbingan kerohanian Islam berupa pendidikan agama Islam sebaiknya telah

ditanamkan sejak manusia berada dalam kandungan seperti misalnya seorang ibu

yang sedang mengandung bayi dianjurkan untuk lebih banyak berdzikir dan

membaca Al-Qur’an serta berdoa demi perkembangan janin dan keselamatannya

kelak. Manusiapun sejak lahir hingga akhir hayatnya selalu membutuhkan agama

sebagai bagian dari kebutuhan jiwanya. Misalnya sejak seorang calon bayi yang

telah ditiupkan ruhnya oleh Allah SWT sejak itu pula ia selalu berdzikir kepada

Tuhannya, dilahirkan oleh ibunya, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi anak-

anak, remaja, dewasa, hingga sebelum ia dikuburkanpun seseorang tetap

bersinggungan dengan agama.

Page 18: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

5

Oleh karena itulah pembinaan kerohanian Islam berupa pendidikan agama

Islam sangat penting sebab dengan bimbingan kerohanian Islam, orang tua atau guru

berusaha secara sadar memimpin dan memberikan pengajaran yang sesuai dengan

tuntunan ajaran Islam yang mampu memenuhi kebutuhan akhlak setiap diri manusia.

Secara prinsip, bimbingan kerohanian Islam berupa pendidikan agama Islam

baik yang diselengarakan oleh lembaga pendidikan non formal maupun formal

bertujuan untuk membekali seseorang agar memiliki pengetahuan lengkap tentang

agama Islam dan mampu mengaplikasikannya dalam bentuk amalan praktis. Dengan

demikian seseorang dapat melaksanakan ritual-ritual, serta hukum-hukum syariat

ibadah secara benar menurut ajaran Islam sesuai dengan ibadah yang dipraktikan dan

diajarkan oleh Rasulullah SAW, baik itu berupa ibadah secara akhlak maupun ibadah

praktis seperti sholat dan sebagainya.

Dengan pembinaan dan bimbingan kerohanian Islam, seseorang diharapkan

dapat memahami berbagai teori ibadah dan tatacara pelaksanaannya. Sehingga

dengan teori-teori tersebut secara sadar mereka mampu melaksanakan ibadah secara

baik dan benar.

Kebutuhan yang tidak kalah pentingnya dalam diri manusia adalah kebutuhan

rasa kasih sayang dan rasa aman. Untuk melindungi serta menunjang hidupnya

hingga ia mampu berdiri dan mandiri menjalani kehidupannya di dalam

bermasyarakat. Dalam hal ini orang pertama yang mempengaruhi sikap dan tingkah

laku seseorang ialah kedua orang tuanya, keluarga, lingkungan pendidikan, dan

lingkungan masyarakat sekitarnya. Keluarga merupakan sumber utama pembentuk

kepribadian seseorang yang sesuai dengan fitrahnya sejak lahir, maka apabila di

Page 19: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

6

dalam suatu keluarga tidak adanya keseimbangan dan kesadaran serta

tanggungjawab dalam mendidik anak-anak didiknya akan menimbulkan sebab dari

penyimpangan sosial yang dilakukan seseorang. Dengan kata lain, hendaklah

minimal dalam lingkungan keluarga telah tertanam kesadaran beragama dalam

menjalani kehidupan sehari-hari.

Arus era modernisasi di samping berdampak positif bagi kehidupan ummat

manusia, namun di sisi lain ternyata telah melahirkan dampak yang negatif pula bagi

kehidupan manusia itu sendiri, yaitu dengan berbagai problema yang semakin

kompleks, baik yang bersifat personal maupun yang bersifat sosial. Manusia modern

telah terpedaya oleh produk pemikirannya sendiri karena kurang mampu mengontrol

efek dari hasil pemikiran itu sendiri.

Derasnya arus modernisasi membutuhkan penanganan serius dimulai dari

penanaman rohani Islam yang terkandung dalam Pendidikan Agama Islam. Oleh

karena itu bimbingan kerohanian Islam sangat berperan penting dalam

perkembangan seorang anak didik sedini mungkin agar tidak terjerumus kelak dalam

permasalahan-permasalahan negatif yang khas, seperti halnya ego sentris

perkembangan, perkembangan emosi, dan penyimpang dalam masyarakat.

Untuk mewujudkan manusia Islam yang holistik, setiap umat beragama harus

memiliki dimensi secara utuh yaitu. Dimensi-dimensi itu ialah: dimensi keyakinan,

dimensi peribadatan, dimensi pengalaman, dan dimensi pengetahuan. Dari dimensi

tersebut, dimensi pengetahuan akan sangat berperan terhadap munculnya kesadaran

keagamaan. Agar setiap umat beragama dapat memiliki kesadaran yang utuh maka

model pendidikan agama yang harus dikembangkan tidak semata bersifat doktrinal,

Page 20: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

7

dengan menekankan serangkaian ajaran dan kewajiban kepada pemeluk agama,

melainkan pendidikan agama harus dilakukan dengan melibatkan emosi dan

rasionalitas para penganutnya.

Ada pula seorang anak didik yang hampir tidak pernah dikenalkan tentang

ilmu agama oleh orang tuanya, namun ia tinggal di dalam lingkungan masyarakat

yang mempunyai nilai kesadaran beragama yang tinggi sehingga anak tersebut

mempelajari ilmu agama bersama teman sepermainannya serta warga sekitarnya.

Namun ada pula seorang anak didik yang jarang sekali diberikan pengetahuan

keagamaan oleh orang tuanya, kemudian di dalam masyarakat pula ia sering merasa

asing karena sangat jarang bertemu dan bersosialisasi di lingkungan sekitarnya

sehingga ia lebih memilih menyendiri dan asik dengan dunianya sendiri.

Pada kondisi yang memprihatinkan inilah seorang anak didik yang kurang

kontrol terhadap agama, orang tua, dan masyarakat sekitarnya yang akan berefek

negatif pada diri anak didik itu sendiri. Sebagai contoh, seorang anak didik yang

akhirnya mengkonsumsi narkoba melakukan tindakan kekerasan hingga pencurian

dan pembunuhan dengan dalih kurangnya perhatian dari kedua orang tuanya serta

mengikuti trend teman-teman sekitarnya yang akhirnya anak didik tersebut terbuai

oleh perilaku menyimpang yang menyebabkan ia menjadi pelaku tindak pidana, dan

menjadi narapidana guna menebus kesalahannya.

Dari kronologis di atas Rumah Tahanan Negara Salatiga mengacu pada UU.

No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. (UU. No. 12 Th 1995) melakukan

pembinaan agar Warga Binaan Pemasyarakatan menyadari kesalahannya,

memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima

Page 21: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

8

kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan

dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.

Pembinaan di dalam Rumah Tahanan Negara bukan hanya pemberian hukuman,

penanaman bakat dan keterampilan, namun juga terdapat pembinaan moral dan

kerohanian berupa pembinaan kesadaran beragama guna menunjang jiwa keagamaan

anak binaan. Banyak hal yang dilaksanakan dalam kegiatan pembinaan kerohanian

Islam pada narapidana misalnya, pada setiap harinya narapidana selalu melaksanakan

pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibimbing langsung oleh beberapa ustad dan

ustadzah.

Dengan pembinaan kerohanian Islam, seorang narapidana diharapkan dapat

memahami berbagai teori ibadah dan tata cara pelaksanaannya. Dengan teori-teori

tersebut mereka secara sadar mampu melaksanakan ibadah secara baik, benar, dan

bagus. Namun terkadang masih ada saja seorang narapidana yang telah mendapatkan

pembinaan kerohanian Islam berupa pendidikan agama Islam di dalam Rumah

Tahanan Negara, ketika seorang tersebut telah bebas hukuman dan kembali di

masyarakat, mantan narapidana tersebut tidak melaksanakan kewajiban agamanya

seperti yang biasa ia lakukan di dalam Rumah Tahanan Negara sebelumnya. Bahkan

ironisnya lagi adalah, ketika berada di dalam Rumah Tahanan Negara seorang

narapidana bahkan bisa lebih meluaskan jaringannya karena bertemu dengan

narapidana lain yang terjerat dengan kasus yang sama bahkan lebih profesional.

Disinilah seharusnya control agama dalam dirinya yang berperan dalam setiap

tindakannya. Oleh karena itu patut dipertanyakan bahwa kemanakah kesadaran

Page 22: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

9

beragama terhadap dirinya maka dari itu akan ada pengaruh antara teori pembinaan

kerohanian Islam dengan kesadaran beragama seseorang.

Atas dasar pemikiran itulah, untuk lebih jauh mengetahui adanya pengaruh

antara Pendidikan Agama Islam yang dimiliki seseorang dengan Kesadaran

Beragamanya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:

“Pengaruh Pembinaan Kerohanian Islam Terhadap Kesadaran Beragama Bagi

Narapidana ( Studi Kasus di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Salatiga)”,

B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti merumuskan

masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam di Rumah Tahanan Kelas

IIB Salatiga?

2. Bagaimana peranan pegawai Rumah Tahanan Negara kelas IIB Salatiga

dalam pembinaan Kerohanian Islam narapidana?

3. Apakah ada pengaruh pendidikan agama Islam terhadap kesadaran beragama

para narapidana?

C. Tujuan Penelitian.

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam di

Rumah Tahanan Kelas IIB Salatiga.

2. Mengetahui peran pegawai dalam pembinaan kerohanian Islam narapidana di

Rumah Tahanan Negara kelas IIB Salatiga.

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh pendidikan agama Islam terhadap

kesadaran beragama para narapidana.

Page 23: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

10

D. Manfaat Penelitian.

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

akademis/teoritik maupun dalam masyarakat. Secara akademis, penelitian ini dapat

menjadi salah satu pengembangan teori mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

nilai pembinan narapidana, dan hal yang berkaitan sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi khasanah ilmu, dapat

memberikan kontribusi keilmuan pada civitas akademik IAIN Salatiga tentang

pembinaan kerohanian Islam bagi narapidana, menambah pengetahuan dan dapat

mengaplikasikan ilmu yang didapat selama kuliah pada permasalahan dan kondisi di

masyarakat sehingga mendapat pengalaman di lapangan.

2. Manfaat Praktis

Dapat memberikan informasi dan masukan mengenai pembinaan kerohanian

Islam pada narapidana di Rumah Tahanan Negara Kota Salatiga supaya dapat

ditingkatkan lagi dalam proses pelaksanaan pembinaan tersebut agar menjadi lebih

baik.

E. Penegasan Istilah.

Untuk mempermudah pemahaman mengenai penelitian ini, penulis akan

mengemukakan beberapa definisi, istilah-istilah yang terkandung dalam judul skripsi

ini, sehingga tidak menimbulkan suatu persoalan ataupun kebingungan.

1. Pengaruh.

Daya yang ada atau timbul dari suatu (benda atau orang) yang ikut

membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.(Hasan, 2005: 849)

Page 24: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

11

2. Pembinaan.

Suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk

membantu mencapai tujuan organisasi.(Mathis, 2002:112)

3. Pembinaan Kerohanian Islam.

Usaha untuk hidup iman, sebab pada dasarnya hidup merupakan penyerahan

diri penuh kepada Tuhan.(Darminta,2006:16)

4. Islam.

Mengacuh pada agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah

SWT, bukan berasal dari manusia. (Abdullah, 2006:7)

5. Narapidana.

Orang yang sedang menjalani pidana hilang kemerdekaan di dalam Lembaga

Pemasyarakatan. (Andi, 2009:107)

6. Kesadaran beragama

Aspek mental dari aktivitas agama. (Ramayulis, 2009:8)

F. Tinjauan Pustaka.

Dalam penyusunan proposal skripsi ini, penulis merujuk pada penelitian

sebelumnya yaitu yang berjudul ” Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Kehidupan

Anak Jalanan” studi kasus di Rumah Singgah Anak Kurnia, karya Siti Shofiyah dan

diterbitkan oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2010.

Penelitian tersebut memperoleh data mengenai pembinaan kesadaran

beragama pada kehidupan anak jalanan yang dilakukan di Rumah Singgah Anak

Kurnia baik, hal ini dapat dilihat dari hasil interpretasi data dengan nilai hasil rata-

Page 25: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

12

rata skor 78,8%, yang membedakan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah:

objek penelitian dan tempat penelitian.

G. Metode penelitian.

1. Jenis Penelitian.

Di dalam Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan penelitian

kualitatif.

Menurut Moleong (2009:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain.

Penelitian kualitatif dimanfaatkan oleh peneliti yang berminat untuk

menelaah atau menyelusuri sesuatu latar belakang misalnya tentang motivasi,

peranan, nilai, sikap, dan persepsi. (Moleong,2009:7)

2. Sumber Data

Menurut Lofland (1984:47) dikutip dari Moleong (2009:157) sumber data

utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah

data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data penelitian ini adalah

sebagai berikut.

a. Data Primer

Data primer yang dimaksud di sini adalah data yang diperoleh dari pihak

pertama berupa hasil wawancara dengan subjek penelitian. Dalam hal ini,

peneliti mewawancarai narapidana yang berada di Rumah Tahanan Negara

kelas II B Salatiga.

Page 26: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

13

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data pelengkap yang membantu peneliti dalam

melakukan proses penelitian. Dalam penelitian ini, data sekunder berupa: ayat-

ayat Qur’an, hadits, pendapat para ulama, ijma’ dan karangan berupa buku,

serta UU dan Peraturan Pemerintah .

c. Data Tersier

Data tersier merupakan data penunjang yang dapat memberi petunjuk terhadap

data primer dan data sekunder. Dalam hal ini data tersier yang digunakan

adalah Kamus lengkap Bahasa Indonesia.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik atau metode

wawancara mendalam (in depth interview). Dengan wawancara mendalam, bisa

digali apa yang tersembunyi di sanubari seseorang, apakah yang menyangkut

masa lampau, masa kini maupun masa sekarang. (Bungin, 2010 : 67)

b. Observasi

Menurut Moleong (2009:175) observasi atau pengamatan

mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian,

perilaku tak sadar, kebiasaan dan sebagainya; observasi memungkinkan

observer untuk melihat dunia sebagaimana dilihat oleh subjek penelitian.

Page 27: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

14

c. Telaah Dokumen

Dokumen yang dimaksud adalah segala catatan baik berbentuk catatan

dalam kertas (hardcopy) maupun elektronik (softcopy). Dokumen dapat

berupa buku, artikel media massa, catatan harian, manifesto, undang-undang,

notulen, blog, halaman web, foto, dan lainnya. (Sarosa, 2012:61)

d. Triangulasi

Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling

umum digunakan. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan sesuatu yang

lain diluar data untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Dalam kaitan ini Patton (dalam Sutopo, 2006: 92) menjelaskan teknik

triangulasi yang dapat digunakan.

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan

pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti

mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek

kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai

sumber data.

e. Kehadiran peneliti

Kehadiran peneliti merupakan keharusan seorang peneliti untuk

mendapakan data secara langsung dari obyek penelitian dengan cara observasi,

wawancara maupun kuesioner yang langsung dilakukan oleh peneliti.

Page 28: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

15

f. Kuesioner

Kuesioner atau Angket merupakan suatu teknik pengumpulan data

secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan

responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket

berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh

responden (Sutopo, 2006: 82). Responden mempunyai kebebasan untuk

memberikan jawaban atau respon sesuai dengan persepsinya.

Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung

bertanya jawab dengan responden (Sutopo, 2006: 87). Karena angket dijawab

atau diisi oleh responden dan peneliti tidak selalu bertemu langsung dengan

responden, maka dalam menyusun angket perlu diperhatikan beberapa hal.

Pertama, sebelum butir-butir pertanyaan atau peryataan ada pengantar atau

petunjuk pengisian. Kedua, butir-butir pertanyaan dirumuskan secara jelas

menggunakan kata-kata yang lazim digunakan (popular), kalimat tidak terlalu

panjang. Dan ketiga, untuk setiap pertanyaan atau pernyataan terbuka dan

berstruktur disesuaikan kolom untuk menuliskan jawaban atau respon dari

responden secukupnya.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dalam suatu proses. Proses berarti pelaksanaannya

sudah mulai dilakukan sejak awal pertama kali pengumpulan data dilakukan dan

Page 29: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

16

dikerjakan secara intensif sesudah meninggalkan lapangan penelitian.

(Moleong,2009:281)

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan analisis

atau analytical approach.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan untuk

mempermudah jalan pikiran pembaca dalam memahami secara keseluruhan isi

skripsi.

Bab I merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, rumusan

masalah, penegasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian,

tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

Bab II merupakan pembahasan yang berisi tentang pengertian pembinaan

kerohanian Islam, dasar hukum, bentuk kegiatan pembinan kerohanian, pengaruh

pembinaan, serta kesadaran beragama bagi narapidana.

Bab III merupakan paparan data dan temuan peneliti meliputi : Profil Rumah

Tahanan Negara kelas IIB Salatiga, proses dan praktek pembinaan kerohanian Islam

di Rumah Tahanan Negara kelas IIB Salatiga.

Bab IV merupakan analisis data mengenai konsep pembinaan kerohanian

narapidana dan analisis dampak kesadaran beragama bagi narapidana.

Bab V merupakan penutup meliputi kesimpulan dan saran-saran.

Page 30: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

17

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Pembinaan Kerohanian Islam

1. Pengertian Pembinaan

Sebelum dibahas lebih lanjut tentang pembinaan kerohanian Islam, maka

perlu kiranya dikemukakan pengertian pembinaan itu sendiri, diantaranya:

a. Menurut Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor: M.02-PK.04.10

Pembinaan adalah usaha yang ditujukan untuk memperbaiki,

meningkatkan akhlak (budi pekerti).

b. Menurut PP RI Nomor 31 Tahun 1999 pasal 1 ayat 1

Pembinaan adalah kegiatan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku,

profesional, kesehatan jasmani dan rohani.

c. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:152)

Pembinaan berasal dari kata dasar “bina” yang mendapatkan awalan “pe”

dan akhiran “an” yang mempunyai arti perbuatan, cara. Pembinaan berarti

kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh

hasil yang lebih baik.

d. Menurut Mathis (2002:112)

Suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk

membantu mencapai tujuan organisasi.

Page 31: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

18

e. Menurut Thoha (2003)

Membinaan adalah sebagai suatu tindakan, proses, hasil, atau pernyataan

menjadi lebih baik. Dalam hal ini menunjukan adanya kemajuan,

peningkatan, pertumbuhan, evolusi atas berbagai kemungkinan,

berkembangnya, atau meningkatnya sesuatu. Disini terdapat dua unsur

pengertian, yakni pembinaan dari suatu tujuan dan yang kedua pembinaan

dapat menunjukkan kepada “perbaikan” atas sesuatu.

f. Menurut Munandar (1993:12) bahwa pembinaan pada hakekatnya

merupakan upaya dalam mengembangkan dan meningkatkan

pengetahuan, keterampilan serta sikap yang ditujukan bagi terciptanya

manusia yang terampil, cakap dan terpupuk sikap mental yang positif

dimana pengembangan diselaraskan dengan nilai yang dianut.

2. Pengertian Kerohanian Islam

Arti dari kerohanian Islam itu sendiri adalah usaha untuk hidup iman,

sebab pada dasarnya hidup merupakan penyerahan diri penuh kepada Tuhan

(Darminta,2006:16). Secara umum Islam adalah agama wahyu yang diterima

langsung oleh Nabi Muhammad SAW. diyakini dapat menjamin terwujudnya

kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin.

Dalam Al-Quran ditegaskan bahwa Allah SWT. telah menganugerahkan

kepada manusia suatu kelebihan dan keutamaan di atas makhluk lainnya yaitu

fitrah, kebebasan, ruh yang kekal, dan akal.

Page 32: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

19

لبهن ببث وفض هب ب آدم وحولبهن ف البش والبحش وسصقبهن هي الط ولقذ مش

ي خلقب تفضل مثش هو عل

“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut

mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik

dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan

kelebihan yang sempurna. ”. (Al-Isra: 70).

Para intelektual muslim mencoba mengkomunikasikan dan memformulasi

pengertian pembinaan kerohanian Islam, di antara batasan yang sangat variatif

tersebut adalah:

Pembinaan Kerohanian Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga

mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntunan hukum syariat dan

menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar

ummat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. (Abdul Majid,

2006:130).

3. Dasar-dasar Pembinaan Kerohanian Islam terhadap Narapidana

Dasar atau landasan pembinaan keagamaan telah dijelaskan dalam ajaran-

ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur‟an dan Hadits. Dalam buku M. Quraisy

Syihab (2005: 63) Allah SWT menjelaskan hal tersebut dalam Surat Ali Imron:

104 yang berbunyi:

هىى عي ولتني ش وأهشوى ببلوعشوف و ت ذعىى إل الخ نن أه ه

ئل هن الوفلحىى نش وأول الو

Artinya: “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru

kepada kebajikan, menyeru (berbuat) yang ma’ruf, dan mencegah dari yang

munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (QS. Ali Imran:104).

Page 33: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

20

Dalam firman-Nya dinyatakan bahwa Allah SWT. mengangkat derajat

ummatnya yang berilmu, bahkan ayat pertama yang diturunkan oleh Allah SWT

melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. bukanlah ayat yang

menerangkan tentang shalat, puasa, ataupun zakat, melainkan perintah “Iqra”

yaitu membaca, menelaah, merenungkan, dan mengkaji yang merupakan salah

satu upaya dalam mencerdaskan manusia melalui pembinaan atau pendidikan.

Adapun dasar-dasar Pembinaan Kerohanian Islam menurut M. Arifin

dalam bukunya yaitu: Pendidikan Islam adalah usaha merubah tingkah laku

individu didalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya dan

kehidupan dalam alam sekitar melalui proses pendidikan.

a. Al-Quran, merupakan kalam Allah SWT yang telah diwahyukan-Nya kepada

Nabi Muhammad SAW, lewat malaikat Jibril dan mutawatir sebagai petunjuk

bagi seluruh ummat manusia. Al-Quran merupakan petunjuk yang lengkap,

pedoman bagi manusia yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia dan

bersifat universal.

Dengan demikian Al-Qur’an merupakan tuntunan atau kitab suci yang

berisi petunjuk Allah SWT bagi manusia untuk mencapai kecerdasan,

kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik

pertama pada masa pertumbuhan Islam telah menjadikan Al-Qur’an sebagai

dasar pendidikan agama Islam di samping sunnah. Kedudukan Al-Qur’an sebagai

sumber pokok. pendidikan dapat dipahami dari ayat Al-Qur’an surat An-Nahl:

64, yaitu:

Page 34: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

21

ل النتبة إال لتبي لهن الز اختلفىا فه وهذي وسحوت وهب أضلب عل

لقىم ؤهىى

Artinya: “dan Kami tidak menurunkan kepadamu al-Kitab (Al-ur’an) ini

melainkan agarkamu dapat menjelaskan kepada mereka perselisihan itu menjadi

petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (Q.S. an- Nahl:64).

b. Hadits (As-Sunnah), dasar yang kedua selain al-Quran adalah Sunnah

Rasulullah SAW, yaitu perbuatan, perkataan, dan taqriri yang pernah di

contohkan Nabi Muhammad SAW, dalam perjalanan hidupnya melaksanakan

dakwah Islam. ( Nizar,2001:95-97).

Di lingkup pendidikan, sunnah mempunyai dua faidah, yaitu: pertama,

menjelaskan system pendidikan agama Islam sebagaimana terdapat di dalam Al-

Qur’an dan menerangkan hal- hal rinci yang tidak terdapat di dalamnya. Kedua,

menggariskan metode-metode pendidikan yang dapat dipraktekan. Pribadi Rasul

sendiri, merupakan contoh hidup serta bukti konkret dari hasil pendidikan agama

Islam. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 21:

خش والىم ا أعىة حغت لوي مبى شجى للا لقذ مبى لنن ف سعىه للا

مثشا ورمش للا

Artinya: “sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah SAW. itu suri tauladan

yang baik bagimu, (yaitu)bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah SWT dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah SWT.” (Q.S. l-

Ahzab:21).

4. Tujuan Pembinaan Kerohanian Islam

Sebagaimana dikutip oleh Mujib, dkk., (2006: 82) tujuan pembinaan

kerohanian Islam antara lain adalah:

Page 35: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

22

a. Mengembangkan wawasan spiritual yang semakin mendalam.

b. Membekali anak muda dengan berbagai pengetahuan dan kebaikan.

c. Membantu peserta didik yang sedang tumbuh untuk belajar berpikir secara

logis dan membimbing proses pemikirannya.

d. Mengembangkan wawasan rasional dan lingkungan sebagaimana yang

dicita-citakan dalam Islam, dengan melatih kebiasaan dengan baik.

Armai Arief mengutip pendapat Mohammad Al Toumy Al Syaibani

(2002: 25-26), tentang tujuan pembinaan keagamaan mempunyai tahapan-

tahapan sebagai berikut:

a. Tujuan individual

Tujuan ini berkaitan dengan masing-masing individu dalam mewujudkan

perubahan yang dicapai pada tingkah laku dan aktifitasnya.

b. Tujuan sosial

Tujuan ini berkaitan dengan kehidupan masyarakat sebagai keseluruhan dan

tingkah laku mereka secara umum.

c. Tujuan profesional

Tujuan ini berkaitan dengan pembinaan dan pengajaran sebagai sebuah ilmu.

Pembinaan kerohanian Islam dalam konteks keagamaan bertujuan untuk

menumbuhkan kesadaran dan memelihara norma agama secara terus-menerus

agar perilaku hidup manusia senantiasa berada pada tatanan. Namun secara garis

besar, arah atau tujuan dari pembinaan keagamaan adalah meliputi dua hal, yaitu:

1). Tujuan yang berorientasi pada kehidupan akhirat, yaitu membentuk

seorang hamba yang bertakwa kepada Allah Swt;

Page 36: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

23

2). Tujuan yang berorientasi pada kehidupan dunia, yaitu membentuk

manusia yang mampu menghadapi segala bentuk kebutuhan dan

tantangan kehidupan agar hidupnya lebih layak dan bermanfaat bagi

orang lain. (Arief, 2002:23).

Allah SWT berfirman dalam Al Qur‟an surat Al Qashash: 77, yang

berbunyi:

ب ظ صبل هي الذ الذاس اخشة وال ت وابتغ فوب آتبك للا

Artinya: “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah

dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di

dunia” (QS. Al Qashash: 77)

Ayat di atas mengandung pengertian bahwa Allah SWT menyuruh

kepada semua hamba-Nya agar mencari kebahagiaan akhirat dengan cara

beribadah kepada Allah SWT. Tetapi manusia tidak boleh melupakan

kebahagiaan dunia, oleh sebab itu manusia disuruh untuk bekerja guna

memenuhi kehidupan selama masih hidup di dunia.

5. Ruang Lingkup Pembelajaran Agama Islam

Ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keserasian, keselarasan,

dan keseimbangan antara: Hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan

manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan dirinya sendiri,

hubungan manusia dengan makhluk lainnya dan alam semesta.

Dalam rangka menjelaskan ruang lingkup pelaksanaan pembinaan

kerohanian Islam, berikut ini akan dikemukakan beberapa bidang pembahasan

pengajaran agama yang menjadi pedoman dalam pembelajaran yang

dilaksanakan dalam pembinaan. Ruang lingkup pembelajaran dalam pembinaan

Page 37: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

24

kerohanian Islam hampir sama halnya dengan kurikulum yang diajarkan seperti

di sekolah- sekolah atau di lembaga informal lainnya yaitu berupa pembelajaran

aqidah-akhlak, fiqh, al-Quran-Hadis, dan sejarah kebudayaan Islam (SKI).

Materi agama Islam yang diberikan tidak disusun dalam bentuk silabus atau

rencana pembelajaran terlebih dahulu, akan tetapi ustad dan ustadzah yang

mempunyai peran penuh dalam menentukan materi dengan topik yang akan

disampaikan pada setiap pertemuan dalam pelaksanaan pembinaan kerohanian

Islam di Rumah Tahanan Negara kelas IIB Salatiga. Topik-topik pengajarannya

antara lain:

a. Pengajaran aqidah-akhlak, meliputi:

1). Pengajaran keimanan, meliputi keperayaan kepada Allah SWT, kepada

Rasulullah SAW, kepada para Malaikat, kepada kitab-kitab Allah SWT,

kepada hari akhir, dan kepada qadha dan qadar.

2). Pengajaran akhlak, meliputi sifat-sifat terpuji dan tercela dan hal yang

langsung ikut mempengaruhi pembentukan sifat-sifat itu pada diri

seseorang secara umum.

3). Pengajaran ibadat, meliputi semua rukun Islam, membicarakan hal-hal

yang wajib, sunnat, hukum melaksanakan ibadah, rukun, syarat, kaifiyat,

dan bai’atnya.

b. Pengajaran fiqh, meliputi:

1). Fiqh, meliputi hukum yang diatur dalam fiqh Islam itu terdiri dari hukum

wajib, sunnat, mubah, makruh, dan haram, disamping itu ada pula dalam

Page 38: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

25

bentuk lain seperti sah, batal, benar, salah, berpahala, berdosa dan

sebagainya.

2). Pengajaran ushul fiqh, meliputi bentuk-bentuk dan macam-macam hukum,

mahkumfih, mahkum’alaih, awaridl muktasabah dan awaridl samawiyah,

masalah istinbath dan istidlal, masalah ra’yu, ijtihad, ittiba dan taqlid,

masalah adillah syar’iyah, serta masalah ra’yu dan qiyas.

c. Pengajaran Al-Qur’an-Hadits, meliputi:

1). Qiraat Qur’an adalah membaca sedangkan tilawah aktifitas membaca

yang diikuti komitmen dan kehendak untuk mengikuti apa yang dibaca.

2). Pengajaran tafsir, menjelaskan uraian penjelasan terhadap arti teks Al-

Qur’an; yang berarti lebih luas dan lebih jelas dari alih bahasa.

3). Pengajaran ilmu tafsir, menjelaskan tentang sejumlah teori atau ilmu

yang berhubungan dengan berbagai petunjuk dan ketentuan untuk

menafsirkan Al-Qur’an.

4). Pengajaran hadis, meliputi ajaran Islam yang berhubungan dengan

masalah yang dibicarakan.

5). Pengajara ilmu hadis, berisi bagaimana menilai sesuatu teks hadis untuk

dijadikan sumber hukum dalam ajaran Islam.

d. Pengajaran Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI), meliputi:

1). Tarikh Islam, membahas tentang sejarah yang berhubungan dengan

pertumbuhan dan perkembangan ummat Islam.

2). Tarikh tasyri, membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan ajaran

hukum Islam.

Page 39: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

26

B. Kesadaran Beragama

1. Pengertian Kesadaran Beragama

Kesadaran berasal dari kata “sadar” yang berarti insaf, ingat kembali, dan

bangun. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kesadaran adalah

keadaan atau hal yang dirasakan atau dialami oleh seseorang. (Departemen

Pendidikan Nasional, 2002:975)

Sedangkan agama, berasal dari kata “al-Din”, menurut Quraish Shihab, dalam

bahasa arab terdiri dari huruf dal, ya, dan nun. Dari huruf-huruf ini bisa dibaca

dengan dain yang berarti hutang, dan dengan Din yang mengandung arti agama,

menguasai, menundukkan, patuh, kebiasaan, dan hari kiamat. Ketiga arti tersebut

sama-sama menunjukkan adanya dua pihak yang berbeda. Pihak pertama

berkedudukan lebih tinggi, berkuasa, ditakuti, dan disegani oleh pihak kedua.

Barangnya suci dan bisa diambil manfaat. Tidak sah mahar dengan khamr, babi,

atau darah karena semua itu haram dan tidak berharga. Dalam agama, Tuhan

adalah sebagai pihak utama yang lebih tinggi daripada manusia. (Gholib,2006:4).

Menurut Zakiyah Darajat, kesadaran beragama adalah aspek mental dari

aktivitas agama. Aspek ini merupakan bagian atau segi agama yang hadir (terasa)

dalam pikiran dan dapat diuji melalui introspeksi. Dengan adanya kesadaran agama

dalam diri seseorang yang akan di tunjukkan melalui akifitas keagamaan, maka

munculah pengalaman beragama. Adapun yang di maksud dengan pengalaman

beragama ialah unsur perasaan dalam kesadaran agama, yaitu perasaan yang

membawa kepada keyakinan yang dihasilkan dalam tindakan (amaliyah) nyata.

(Ramayulis, 2009:8)

Page 40: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

27

Dengan demikian, kesadaran beragama adalah keadaan sadar seorang hamba

terhadap penciptanya sehingga keberadaan Tuhannya tercipta di dalam dirinya yang

dengan keadaan tersebut ia melaksanakan segala perintah Tuhannya dan menjauhi

larangan-Nya.

Kesadaran beragama dalam tulisan ini meliputi rasa keagamaan, pengalaman

ke-Tuhanan , keimanan, sikap dan tingkah laku keagaman, yang terorganisasi dalam

sistem mental dari kepribadian. Karena agama melibatkan seluruh fungsi jiwa raga

manusia, maka kesadaran beragamapun mencapai aspek-aspek afektif, konatif,

kognitif dan motorik. Keterlibatan fungsi afektif dan konatif terlihat didalam

pengalaman ke-Tuhanan, rasa keagamaan dan rindu kepada Tuhan. Aspek kognitif

nampak dalam keimanan dan kepercayaan. Sedangkan keterlibatan fungsi motorik

nampak dalam perbuatan dan gerakan tingkah laku dan keagamaan. Dalam

kehidupan sehari-hari, berbagai aspek tersebut sukar dipisahkan karena merupakan

suatu sistem kesadaran beragama yang utuh dalam pribadi seseorang.

(Ahyadi,1995:3714).

2. Fungsi dan Tujuan Agama

Menurut Abudin Nata seperti yang dikutip oleh Achmad Gholib dalam

bukunya study Islam, sekurang-kurangnya ada tiga alasan perlunya manusia

terhadap agama, yakni: Pertama, latar belakang fitrah manusia. Kenyataan

bahwa manusia memiliki fitrah keagamaan tersebut untuk pertama kali

ditegaskan dalam ajaran Islam, yakni bahwa agama adalah kebutuhan manusia.

Kedua, alasan tentang kelemahan dan kekurangan manusia. Alasan inipun

kelihatannya bisa diterima, disamping karena keterbatasan akal manusia untuk

Page 41: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

28

menentukan hal-hal yang diluar kekuatan pikiran manusia itu sendiri, juga

karena manusia sendiri merupakan makhluk dhaif (lemah) yang sangat

memerlukan agama. Ketiga, adanya tantangan manusia. Manusia dalam

kehidupannya senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam

maupun dari luar. Tantangan dari dalam berupa dorongan hawa nafsu dan

bisikan syetan, sedangkan tantangan dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya-

upaya yang dilakukan manusia yang secara sengaja berupaya memalingkan

manusia dari Tuhan. (Gholib, 10-11).

Dijelaskan pula dalam referensi lain, bahwa seorang sosiolog agama

bernama Elizabeth K. Nottingham sebagaimana yang dikutip oleh Bambang

Syamsul Arifin menurut gambarannya, agama adalah gejala yang begitu sering

“terdapat dimana-mana” dan agama berkaitan dengan usaha-usaha manusia

untuk mengukur dalamnya makna dari keberadaan diri sendiri dan keberadaan

alam semesta. Selain itu, agama dapat membangkitkan kebahagiaan batin yang

paling sempurna dan juga perasaan takut dan ngeri. Meskipun perhatian tertuju

kepada adanya suatu dunia yang tak dapat dillihat (akhirat), namun agama

melibatkan dirinya dalam masalah-masalah kehidupan sehari-hari di dunia, baik

kehidupan individu maupun kehidupan sosial. (Arifin, 2008:142-143).

Ditinjau dari segi tujuannya, agama berfungsi untuk membimbing umat

manusia agar hidup tenang dan bahagia di dunia dan di akhirat. Menurut

Murtadha Muthari, ada tiga bagian pengaruh dan manfaat-manfaat keyakinan

keagamaan terhadap manusia. Pertama, agama akan memberi manfaat untuk

memperoleh kebahagiaan dan kegembiraan. Kedua, agama berfungsi dalam

Page 42: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

29

mempererat hubungan-hubungan sosial dan kemasyarakatan. Ketiga, agama

berfungsi sebagai penawar tekanan jiwa. (Gholib,11-12).

3. Kebutuhan Terhadap Agama bagi Manusia

Ada tiga alasan yang melatarbelakangi manusia memerlukan agama, yaitu

sebagai berikut. (Nata, 2006:16).

a. Latar belakang fitrah manusia.

Kenyataan bahwa manusia memiliki fitrah keagamaan ditegaskan

dalam ajaran Islam, yakni bahwa agama adalah kebutuhan fitrah manusia.

Setiap anak yang dilahirkan memiliki potensi beragama, maka kedua orang

tuanyalah yang menjadikan anak tersebut menjadi Islam, Kristen, Hindu,

maupun Budha. Bukti bahwa manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi

agama yaitu pada manusia primitif yang tidak pernah mendapat informasi

mengenai Tuhan, ternyata mereka mempercayai adanya Tuhan, meskipun

yang mereka percayai itu terbatas pada khayalan.

Dari penjelasan diatas dapat kita pahami bahwa, dalam diri manusia

sudah terdapat potensi beragama yang di berikan Tuhannya kepada kita,

namun potensi ini harus di kembangkan akan dibawa kemana jiwa yang

mempunyai potensi agama tersebut.

b. Kelemahan dan kekurangan manusia

Disamping manusia memiliki berbagai kesempurnaan manusia juga

memiliki kekurangan. Dalam pandangan al-Qur’an, manusia diciptakan oleh

Allah dalam keadaan sempurna, namun diperoleh pula manusia berpotensi

Page 43: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

30

positif dan negatif, sedangkan daya tarik keburukan lebih kuat dari pada

kebaikan.

Sifat-sifat keburukan yang ada pada manusia antara lain sombong,

inkar, iri, tamak dan lain sebagainya, karena itu manusia dituntut untuk

menjaga kesuciaannya, hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesuciannya

dengan cara mendekatkan diri pada Tuhan dengan bimbingan agama dan di

sinilah letak kebutuhan manusia terhadap agama.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Keagamaan

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, yang diberikan

kelebihan berupa akal dan tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan yang lainnya. Dari

akal tersebutlah manusia mampu mengenal Tuhannya, yang terlahir sebagai ummat

beragama. Dan keduanya ini merupakan fitrah yang dianugerahkan oleh Tuhan

dalam diri manusia.

Dengan kemampuan mengenal Tuhan, manusia dapat memenuhi kebutuhan

jiwanya seperti kebutuhan kebebasan, kebutuhan akan rasa kasih sayang, kebutuhan

rasa aman, dan sebagainya. Namun demikian, tidak semua orang mampu

memaksimalkan kerja akalnya, yang menyebabkan mereka tidak mengenal

agamanya. Hal tersebut dapat terjadi disebabkan karena kurangnya pengetahuan

orang tua terhadap agama yang menyebabkan anak didikannya menjadi minim

pemahaman agamanya serta kurang efektifnya pendidikan agama Islam yang di

terima oleh masing-masing individu, ditambah lagi dengan keadaan lingkungan yang

mungkin jauh dari nilai-nilai dan norma-norma agama. Selain itu ada juga yang

mendapat kesempatan untuk mengenal agama, baik dari pendidikan orang tuanya di

Page 44: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

31

rumah, pendidikan agama Islam di bangku sekolah, maupun pendidikan yang di

terimanya dalam pergaulan di lingkungan masyarakat.

Agama menyangkut batin manusia, oleh karena itu kesadaran beragama dan

pengalaman seseorang lebih menggambarkan sisi-sisi batin dalam kehidupan yang

ada kaitannya dengan sesuatu yang sakral dan ghaib. Dari kesadaran beragama dan

pengalaman beragamalah yang kemudian munculah sikap keagamaan yang

ditampilkan seseorang.

Jadi, dapat disimpulkan bahwasannya sikap keagaman seseorang dapat di

pengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Berikut akan di

jelaskan mengenai dua faktor tersebut:

a. Faktor intern, yaitu faktor yang terdapat dari manusia itu sendiri, karena

manusia adalah homo religius (makhluk beragama) yang sudah memiliki fitrah

untuk beragama. (Jalaludin, 2010: 304-311)

b. Faktor ekstern, yaitu lingkungan yang dinilai berpengaruh dalam perkembangan

jiwa keagamaan seseorang, karena lingkungan merupakan tempat dimana

seseorang itu hidup dan berinteraksi, lingkungan disini dibagi menjadi tiga, yaitu

keluarga, institusi, dan masyarakat. ( Jalaludin, 1995: 139)

1). Lingkungan Keluarga

Keluarga adalah wadah pertama dan utama bagi pertumbuhan dan

perkembangan anak. Jika suasana dalam keluarga itu baik dan menyenangkan,

maka anak akan tumbuh baik pula, begitupun sebaliknya. Berdasarkan Al-Quran

dan Sunnah, tujuan terpenting dari pembentukan keluarga ialah sebagai berikut:

- Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan rumah tangga.

Page 45: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

32

- Mewujudkan ketentraman dan ketenangan psikologis.

- Mewujudkan sunnah Rasulullah.

- Memenuhi kebutuhan cinta-kasih anak.

- Menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-

penyimpangan. (Abdurahman, 1995:193)

Jadi, keluarga adalah orang yang pertama yang bertanggung jawab

terhadap perkembangan atau pendidikan anak yang sedang tumbuh. Hal tersebut

sebagaimana firman-Nya dalam surat At- Tahrim ayat 6:

هب فغنن وأهلنن بسا وقىدهب البط والحجبسة عل ب أهب الزي آهىا قىا أ

هب أهشهن وفعلىى هب ؤهشوى هلئنت غلظ شذاد ال عصىى للا

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api

neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-

malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang

diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang

diperintahkan.” (QS. At-Tahriim:6)

Pembentukan kesadaran beragama ini sangat erat kaitannya dengan peran

orang tua sebagai teladan dalam pembentukan pribadi anak, karena orang tua

adalah panutan dan cermin pertama kali yang mereka lihat dan mereka tiru

sebelum mereka berpaling kepada lingkungan sekitarnya, sehingga dari kesadaran

beragama tersebut akan menimbulkan sikap atau tingkah laku beragama.

2). Lingkungan Institusional

Lingkungan institusional yang ikut mempengaruhi perkembangan jiwa

keagamaan dapat berupa institusi formal seperti sekolah maupun non formal

seperti perkumpulan atau organisasi. Sekolah merupakan lembaga pendidikan

Page 46: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

33

formal yang melaksanakan pembinaan pendidikan dan pengajaran dengan sengaja,

teratur dan terencana. Zakiyah Darajat mengatakan, bahwa:

Lembaga pendidikan yang melaksanakan pembinaan pendidikan dan

pengajaran dengan sengaja, teratur dan terencana adalah sekolah. Guru-guru yang

melaksanakan tugas pembinaan, pendidikan dan pengajaran tersebut adalah orang-

orang yang telah dibekali dengan pengetahuan tentang anak didik, dan mempunyai

kemampuan untuk melaksanakan tugas pendidikan. Guru masuk kedalam kelas,

membawa seluruh unsur kepribadiannya, agamanya, akhlaknya, pemikirannya,

sikap, dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Penampilan guru, pakaiannya, cara

berbicara, bergaul, dan memperlakukan anak bahkan emosi dan keadaan jiwa yang

dialaminya, ideologi dan paham yang dianutnya terbawa tanpa disengaja ketika ia

berhadapan dengan anak didiknya. Seluruhnya akan terserap oleh si anak tanpa

disadari oleh guru dan orang tua, bahkan anak sampai kagum dan sayang kepada

gurunya. (Nata, 2005 : 207)

3). Lingkungan Masyarakat

Dalam kehidupan, manusia tidak akan lepas dari orang lain, karena

manusia adalah makhluk sosial yang dalam hidupnya saling membutuhkan satu

sama lain. Untuk itu, lingkungan masyarakat merupakan salah satu faktor yang

juga ikut mempengaruhi perkembangan sikap dan perilaku seseorang. Masyarakat

disini dapat diartikan sebagai komunitas yang amat heterogen dengan berbagai

aspeknya. Di dalamnya terdapat berbagai kegiatan dalam bidang agama, sosial,

ekonomi, politik, seni budaya, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya. Semuanya

itu merupakan ligkungan yang dapat digunakan untuk kegiatan pendidikan. (Nata.

Page 47: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

34

1995) Adapun lingkungan masyarakat yang dapat memberi pengaruh terhadap

perkembangan sikap keagamaan anak dapat dibedakan menjadi tiga kelompok,

yaitu: (Zuhairini, 1995: 175)

a). Lingkungan yang acuh tak acuh terhadap agama.

Lingkungan seperti ini biasanya tidak peduli terhadap segala aspek

kegiataan yang bersifat keagamaan bagi masyarakatnya. Masyarakat

seperti ini menganggap bahwasannya urusan agama merupakan tanggung

jawab pribadi masing-masing.

b). Lingkungan yang berpegang teguh pada tradisi agama, tetapi tanpa

dorongan batin. Biasanya lingkungan seperti ini menghasilkan anak-anak

beragama tanpa kritik, atau beragama secara kebetulan.

c). Lingkungan yang mempunyai tradisi agama dengan sadar dan hidup dalam

lingkungan agama.

5. Indikator Sikap Keagamaan

Agama menyangkut kehidupan manusia, kesadaran agama dan pengalaman

agama seseorang menggambarkan sisi-sisi batin dalam kehidupan yang berkaitan

dengan sesuatu yang sakral dan ghaib. Dari kesadaran dan pengalaman agama

inilah timbulnya sikap keagamaan yang ditampilkan oleh seseorang. Untuk dapat

menilai apakah seseorang mempunyai sikap keagamaan atau tidak dapat dilihat

dari lima dimensi, yaitu: (Ancok, Fuad, 2005: 77)

a. Dimensi keyakinan (ideologis) yang disejajarkan dengan akidah.

Dimensi ini merujuk pada seberapa jauh tingkat keyakinan seorang

muslim terhadap kebenaran ajaran-ajaran agamanya, terutama terhadap ajaran-

Page 48: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

35

ajaran yang bersifat fundamental dan dogmatik. Di dalam Islam, dimensi ini

menyangkut keyakinan tentang Allah SWT, para Malaikat, Nabi/Rasul, kitab-

kitab Allah SWT, surga dan neraka dan lain-lain. Contoh: Apakah mereka

percaya pada Allah SWT, para Malaikat, Nabi/Rasul, kitab-kitab Allah SWT,

surga dan neraka dan lain-lain.

b. Dimensi peribadatan/praktek agama (ritualistik) yang disejajarkan dengan

syariah.

Dimensi merujuk pada seberapa jauh tingkat kepatuhan seseorang

muslim dalam mengerjakan kegiatan ritual sebagaimana diperintahkan dan

dianjurkan oleh agamanya, dalam Islam dimensi peribadatan menyangkut

pelaksanaan shalat, zakat, membaca Al-Qur’an, berdoa, dan lain-lain. Contoh:

apakah mereka shalat, puasa, zakat, membaca Al-Qur’an, berdoa, dan lain-

lain.

c. Dimensi penghayatan (eksperiensal)

Dimensi ini merujuk pada seberapa jauh tingkat seorang muslim dalam

merasakan dan mengalami perasaan-perasaan dan pengalaman religius, dalam

Islam dimensi ini terwujud dalam perasaan dekat atau akrab dengan Allah

SWT, perasaan doa-doa terkabul, perasaan, bersyukur pada Allah dan lain-

lain. Contoh: Apakah mereka memiliki perasaan dekat atau akrab dengan

Allah dan lain-lain.

d. Dimensi pengetahuan

Dimensi ini merujuk pada seberapa jauh tingkat pengetahuan dan

pemahaman seorang muslim terhadap ajaran-ajarannya, terutama mengenai

Page 49: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

36

ajaran-ajaran pokok dari agamanya, dalam Islam dimensi ini menyangkut

pengetahuan tentang isi Al-Qur’an, pokok-pokok, ajaran yang harus diimani

dan dilaksanakan (rukun Iman dan rukun Islam), hukum-hukum Islam dan

sebagainya. Contoh: Apakah mereka mengikuti pengajian, kegiatan-kegiatan

keagamaan, membaca buku- buku keagamaan dan lain-lain.

e. Dimensi pengamalan (konsekuensial) yang disejajarkan dengan akhlak.

Dimensi ini merujuk pada seberapa jauh tingkat pengalaman seorang

muslim berprilaku dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya yaitu bagaimana

seorang manusia berinteraksi dengan alam dan manusia lain. Dalam Islam,

dimensi ini meliputi suka menolong, bekerjasama menegakkan keadilan,

berlaku jujur, bersikap sopan santun, memaafkan, tidak mencuri dan lain-lain.

Secara umum cerminan sikap keagamaan dinyatakan dalam tiga hal,

yaitu akidah, syariah, dan akhlak. Akidah merupakan pondasi utama yang

akan menentukan sikap seseorang dengan keimanan yang tertanam dalam

dirinya. Objek keimanan yang tidak akan berubah dan tidak akan pernah

hilang adalah keimanan yang ditentukan oleh agama. Akhlak itu sendiri

merupakan tingkah laku manusia atau sikap hidup manusia dengan pergaulan

hidup, sedangkan syariah merupakan peraturan-peraturan yang diciptakan

Allah SWT atau pokok-pokok supaya manusia berpegang teguh kepadanya di

dalam hubungannya dengan Tuhannya dan dengan kehidupannya.

(Zuhairini,1995. 42-43)

Dari berbagai uraian tentang sikap keagamaan, maka yang dimaksud

dengan sikap keagamaan pada narapidana dalam penelitian ini adalah suatu

Page 50: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

37

keadaan yang ada dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah

laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap agama. Sikap keagamaan

tersebut terjadi oleh adanya konsistensi antara pemahaman terhadap

keagamaan dan prilaku terhadap keagamaannya.

C. NARAPIDANA

1. Pengertian Narapidana

Narapidana adalah orang yang sedang menjalani pidana hilang kemerdekaan di

dalam lembaga pemasyarakatan. (Andi, 2009: 107) Sesuai dengan UU No. 12 Tahun

1995, pasal 1 angka ke 7 bahwa narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana

hilang kemerdekaannya, tapi ada hak-hak narapidana yang tetap dilindungi dalam

sistem pemasyarakatan Indonesia.

Narapidana bukan hanya sebagai objek tetapi juga sebagai subjek yang tidak

berbeda dengan manusia lainnya yang sewaktu-waktu dapat melakukan kesalahan

atau kekhilafan yang dapat dikenakan pidana, sehingga tidak harus diberantas. Yang

harus diberantas adalah faktor-faktor yang dapat dikenakan pidana. (Priyatno, 2006:

103)

Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, narapidana adalah orang

yang pada waktu tertentu dalam konteks suatu budaya, prilakunya dianggap tidak

dapat ditoleransi dan harus diperbaiki dengan penjatuhan sanksi pengambilan

kemerdekaannya sebagai penegakkan norma-norma (aturan-aturan) oleh alat-alat

kekuasaan (negara) yang ditunjukkan untuk melawan dan memberantas prilaku yang

mengancam keberlakuan norma tersebut.

Page 51: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

38

2. Pembinaan Narapidana

Pembinaan narapidana adalah penyampaian materi atau kegiatan yang efektif

dan efesien yang diterima oleh narapidana yang dapat menghasilkan perubahan dari

diri narapidana ke arah yang lebih baik dalam perubahan berfikir, bertindak atau

dalam bertingkah laku. Secara umum narapidana adalah manusia biasa, seperti kita

semua, tetapi tidak dapat menyamakan begitu saja, karena menurut hukum ada

karakteristik tertentu yang menyebabkan seseorang disebut narapidana. Maka dalam

membina narapidana tidak dapat disamakan dengan kebanyakan orang atau antara

narapidana yang satu dengan yang lain. Pembinaan yang sekarang dilakukan pada

awalnya berangkat dari kenyataan bahwa tujuan pemidanaan tidak sesuai lagi dengan

perkembangan nilai dan hakekat yang tumbuh di masyarakat. Bagaimanapun juga

narapidana adalah manusia yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan kearah

yang positif, yang mampu merubah seseorang untuk menjadi lebih produktif, lebih

baik dari sebelum seseorang menjalani pidana. Tujuan perlakuan terhadap

narapidana di Indonesia mulai nampak sejak tahun 1964, setelah Dr. Sahardjo

mengemukakan dalam konferensi Kepenjaraan di Lembang, Bandung bahwa tujuan

pemidanaan adalah pemasyarakatan. Jadi mereka yang menjadi narapidana bukan

lagi dibuat jera, tetapi dibina untuk dimasyarakatkan. Ide Pemasyarakatan bagi

terpidana, dikemukakan oleh Dr. Sahardjo yang dikenal sebagai tokoh pembaharu

dalam dunia kepenjaraan menjadi pemsyarakatan.

Pokok dasar memperlakukan narapidanan sesuai dengan kepribadian kita

adalah:

a. Tiap orang adalah manusia dan harus diperlakukan sebagai manusia.

Page 52: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

39

b. Tiap orang adalah mahkluk kemasyarakatan, tidak ada orang diluar masyarakat.

c. Narapidana hanya dijatuhi hukuman kehilangan kemerdekaan bergerak.

Hal- Hal yang termasuk dalam pembinaan dan pembimbingan dijelaskan

dalam Pasal 3 Peraturan Pemarintah Nomor 31 Tentang Pembinaan Narapidana.

Pasal tersebut berbunyi:

Pembinaan dan pembimbingan kepribadian dan kemandirian yang

dimaksudkan dalam pasal 2 hal- hal yang berkaitan dengan:

a. Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

b. Kesadaran berbangsa dan bernegara

c. Intelektual

d. Sikap dan perilaku

e. Kesehatan jasmani dan rohani

f. Kesadaran hukum

g. Reintegrasi sehat dengan masyarakat

h. Keterampilan kerja, dan

i. Latihan kerja dan produksi

Dwidja Priyatno (2006:98) juga mengemukakan sepuluh prinsip yang harus

diperhatikan dalam membina dan membimbing narapidana yaitu:

Page 53: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

40

a. Orang yang tersesat harus diayomi dengan memberikan kepadanya bekal hidup

sebagai warga negara yang baik dan berguna dalam masyarakat.

b. Penjatuhan pidana bukan tindakan balas dendam dari pemerintah.

c. Rasa tobat bukanlah dapat dicapai dengan menyiksa melainkan dengan

bimbingan.

d. Negara tidak berhak membuat seorang narapidana lebih buruk atau jahat

daripada sebelum ia masuk Lembaga Pemasyarakaran.

e. Selama kehilangan kemerdekaan bergerak, narapidana harus dikenalkan kepada

masyarakat dan tidak boleh diasingkan dari masyarakat.

f. Pekerjaan yang diberikan kepada narapidana tidak boleh bersifat mengisi waktu

atau hanya diperuntukkan bagi kepentingan Lembaga atau negara saja,

pekerjaan yang diberikan harus ditujukan kepada pembangunan negara.

g. Bimbingan dan didikkan harus berdasarkan Pancasila

h. Tiap orang adalah manusia yang harus diperlakukan sebagai manusia meskipun

ia telah tersesat, tidak boleh dijatuhkan kepada narapidana bahwa ia itu

penjahat.

i. Narapidana itu hanya dijatuhkan pidana hilang kemerdekaan

j. Sarana fisik lembaga dewasa ini merupakan salah satu hambatan pelaksanaan

sistem pemasyarakatan.

Sepuluh prinsip pembinaan dan bimbingan bagi narapidana itu sangat berkait

dengan pelaksanaan pembinaan narapidana karena sepuluh (10) prinsip pembinaan

Page 54: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

41

dan bimbingan serta sistem pembinaan narapidana merupakan dasar pemikiran dan

patokan bagi petugas dalam hal pola pembinaan terhadap narapidana.

Pembinaan narapidana harus menggunakan empat komponen prinsip-prinsip

pembinaan narapidana, (Harsono, 1995:51) yaitu sebagai berikut:

a. Diri sendiri, yaitu narapidana itu sendiri. Narapidana sendiri yang harus

melakukan proses pembinaan bagi diri sendiri, agar mampu untuk merubah diri

kearah perubahan yang positif.

b. Keluarga, yaitu keluarga harus aktif dalam membina narapidana. Biasanya

keluarga yang harmonis berperan aktif dalam pembinaan narapidana dan

sebaliknya narapidana yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis kurang

berhasil dalam pembinaan.

c. Masyarakat, yaitu selain dukungan dari narapidana sendiri dan keluarga,

masyarakat dimana narapidana tinggal mempunyai peran dalam membina

narapidana. Masyarakat tidak mengasingkan bekas narapidana dalam

kehidupan sehari-hari.

d. Petugas pemerintah dan kelompok masyarakat, yaitu komponen keempat yang

ikut serta dalam membina narapidana sangat dominan sekali dalam

menentukan keberhasilan pembinaan narapidana.

Sedangkan pemasyarakatan itu sendiri bertujuan untuk:

a. Mengembalikan mantan narapidana ke masyarakat sebagai manusia yang baik.

Page 55: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

42

b. Melindungi masyarakat dari kemungkinan kambuhnya kejahatan mantan

narapidana karena tidak mendapatkan pekerjaan.

Perubahan pandangan dalam memperlakukan narapidana di Indonesia

tentunya didasarkan pada suatu evaluasi kemanusiaan yang merupakan wujud

manisfestasi Pancasila, sebagai dasar pandangan hidup bangsa Indonesia yang

mengakui hak-hak asasi narapidana. Dr. Sahardjo adalah tokoh yang pertama kali

melontarkan perlunya perbaikan pelakuan bagi narapidana yang hidup dibalik

tembok penjara.

Lembaga Pemasyarakatan yang tadinya sebagai tempat pembalasan berganti

sebagai tempat pembinaan. Bentuk pembinaan bagi narapidana menurut pola

pembinaan narapidana/ tahanan meliputi:

a. Pembinaan berupa interaksi langsung sifatnya kekeluargaan antara pembina

dengan yang dibina.

b. Pembinaan yang bersifat persuasif yaitu berusaha merubah tingkah laku melalui

keteladanan.

c. Pembinaan berencana, terus menerus dan sistematis. Pembinaan keperibadian

yang meliputi kesadaran beragama, berbangsa dan bernegara, intelektual,

kecerdasan, kasadaran hukum, ketrampilan, mental spiritual.

Sehubungan pengertian pembinaan Sahardjo yang dikutip oleh Petrus dan

Pandapotan (1995:50) melontarkan pendapatnya sebagai berikut:

Page 56: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

43

“Narapidana bukan orang hukuman melainkan orang tersesat yang mempunyai

waktu dan kesempatan untuk bertobat. Tobat tidak dapat dicapai dengan penyiksaan

melainkan dengan bimbingan”. Sistem pemasyarakatan (narapidana) itu sendiri

dilaksanakan berdasarkan atas:

a. Pengayoman

b. Persamaan perlakuan dan pelayanan

c. Pendidikan

d. Pembimbingan

e. Penghormatan harkat dan martabat manusia

f. Kehilangan kemerdekaan merupakan satu-satunya penderitaan

g. Terjaminnya hak untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan orang-orang

tertentu.

Petrus dan Pandapotan (1995:38) Pembinaan narapidana menurut sistem

pemasyarakatan terdiri dari pembinaan didalam lembaga, yang meliputi pendidikan

agama, pendidikan umum, kursus ketrampilan, rekreasi, olah raga, kesenian,

kepramukaan, latihan kerja asimilasi, sedangkan pembinaan diluar lembaga antara

lain bimbingan selama terpidana, mendapat bebas bersyarat, cuti menjelang bebas.

Lebih lanjut didalam sistem pemasyarakatan terdapat proses pemasyarakatan yang

diartikan sebagai suatu proses sejak seorang narapidana masuk ke Lembaga

Pemasyarakatan sampai lepas kembali ketengah-tengah masyarakat. Sehubungan

dengan itu, berdasarkan Surat Edaran Kepala Direktorat Pemasyarakatan No. Kp 10.

Page 57: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

44

13/3/1/ tanggal 8 Februari 1965, telah ditetapkan pemasyarakatan sebagai proses

dalam pembinaan narapidana dan dilaksanakan melalui empat tahap yaitu:

a. Tahap Keamanan Maximal sampai batas 1/3 dari masa pidana yang sebenarnya.

b. Tahap Keamanan menengah sampai batas 1/2 dari masa pidana yang sebenarnya.

c. Tahap Keamanan minimal sampai batas 2/3 dari masa pidana yang sebenarnya.

d. Tahap integrasi dan selesainya 2/3 dari masa tahanan sampai habis masa

pidananya.

Perlunya mempersoalkan hak-hak narapidana itu diakui dan dilindungi oleh

hukum dan penegak hukum, khususnya para staf di Lembaga Pemasyarakatan,

merupakan suatu yang perlu bagi negara hukum yang menghargai hak-hak asasi

narapidana sebagai warga masyarakat yang harus diayomi, walaupun telah

melanggar hukum. Disamping itu, juga banyak ketidakadilan pelakuan bagi

narapidana. Misalnya penyiksaan, tidak mendapatkan fasilitas yang wajar, tidak

adanya kesempatan untuk mendapatkan remisi, cuti menjelang bebas. Harus diakui,

narapidana sewaktu menjalani pidana di Lembaga Pemasyarakatan dalam beberapa

hal kurang mendapat perhatian, khususnya perlindungan hak-hak asasinya sebagai

manusia. Hal itu menggambarkan perlakuan yang tidak adil. Padahal konsep

Pemasyarakatan yang dikemukakan oleh Sahardjo menyatakan, narapidana adalah

orang yang tersesat yang mempunyai waktu dan kesempatan untuk bertobat. Tobat

tidak dapat dicapai dengan penyiksaan, melainkan dengan bimbingan. Memahami

hal ini, jelas pembinaan tidak dengan kekerasan, melainkan dengan cara-cara yang

manusiawi yang menghargai hak-hak narapidana. Bambang Waluyo SH (2004: 38)

Page 58: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

45

menjelaskan bahwa dalam Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP

telah mengatur hak- hak tersangka sebenarnya sudah cukup memadai. Rumusan

pasal pasal yang mengatur hak- hak tersebut paling tidak adalah pasal 50 – pasal 68

Undang- undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP, yaitu:

a. Hak segera mendapat pemeriksaan oleh penyidik, diajukan ke penuntut umum,

segera dimajukan ke pengadilan dan segera di adili oleh pengadilan.

b. Hak untuk diberi tahu dengan jelas dalam bahasa yang di mengerti olehnnya

tentang apa yang disangkakan dan yang didakwakan kepadanya.

c. Hak memberikan keterangan secara bebas kepada Penyidik atau Hakim dalam

pemeriksaan pada tingkat penyidikan dan pengadilan.

d. Hak untuk mendapatkan bantuan juru bahasa atau penerjemah bagi terdakwa

atau saksi yang bisu atau tuli

e. Hak mendapatkan bantuan hukum dari seorang atau lebih penasihat hukum

selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan

f. Hak memilih sendiri penasihat hukumnya

g. Hak mendapat bantuan hukum cuma- cuma bagi yang tidak mampu, yang

diancam dengan pidana lima tahun atau lebih.

h. Hak menghubungi penasihat hukumnya dan bagi yang berkebangsaan asing

berhak menghubungi dan berbicara dengan perwakilan negaranya dalam

menghadapi proses perkaranya.

i. Hak menghubungi dan menerima kunjungan dokter pribadinya untuk

kepentingan kesehatannya.

Page 59: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

46

j. Hak diberitahukan tentang penahanan kepada keluarganya atau orang lain yang

serumah atau orang lain yang bantuannya dibutuhkan.

k. Hak menghubungi dan menerima kunjngan dari pihak yang mempunyai

hubungan yang mempunyai hubungan kekeluargaan atau lainnya

l. Hak menghubungi dan menerima kunjungan sanak kelurganya yang tidak ada

hubungannya perkara tersangka atau terdakwa untuk kepentingan pekerjaan

atau kekeluargaan.

m. Hak mengirim surat atau menerima surat dari/ke penasihat hukumnya atau

dengan sanak keluarganya dengan tidak diperiksa. Kecuali terdapat cukup

alasan untuk diduga bahwa surat menyurat tersebut disalahgunakan

n. Hak menghubungi dan menerima kunjungan rohaniawan.

o. Hak untuk diadili disidang pengadilan yang terbuka untuk umum.

p. Hak untuk mengusahakan dan mengajukan saksi dan atau seseorang yang

memiliki keahlian khusus guna memberikan keterangan yang menguntungkan

dirinya.

q. Tersangka atau terdakwa tidak dibebani kewajiban pembuktian.

r. Hak untuk minta banding terhadap putusan pengadilan tingkat pertama.

s. Hak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi.

t. Hak tersangka wajib diberitahukan hakim ketua, segera sesudah keputusan

pemidanaan diucapkan

3. Tujuan Pembinaan Narapidana

Dijelaskan dalam Rancangan Undang-undang tentang Asas-asas dan Dasar-

dasar Pokok tata hukum Indonesia, pada BAB II tentang pidana, pasal 7:

Page 60: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

47

“Kepada tindak pidana dijatuhkan pidana, berupa suatu penderitaan,

dengan tujuan untuk menjadikannya bertaubat dan insaf serta

membimbingnya sebagai warga masyarakat yang baik menuju ke

pembangunan masyarakat sosialis Indonesia yang adil dan makmur”.

4. Penggolongan Narapidana

Dalam UU RI Nomor 12 Tahun 1995 pada BAB III tentang Narapidana, pada

pasal 12 disebutkan:

a. Dalam rangka pembinaan narapidana di LAPAS dilakukan penggolongan atas

dasar:

1). Jenis kelamin

Berdasarkan jenis kelamin dibedakan berdasarkan perbedaan antara

pria dan wanita.

2). Usia

Berdasarkan usia, narapidana digolongkan menjadi dua, yang

pertama usia dewasa yaitu mereka yang sudah berumur 18 tahun keatas,

dan yang kedua usia anak-anak yaitu mereka yang berusia kurang dari 18

tahun.

3). Jenis kasus

Berdasarkan jenis kasus di lembaga pemasyarakatan, narapidana di

pisahkan dalam beberapa jenis kasus kejahatan, yaitu kejahatan politik dan

kejahatan kriminal dengan kekerasan seperti perampokan, narkoba,

penodongan, serta kriminal tanpa kekerasan seperti penipuan, dan lain-lain.

4). Lama hukuman

Page 61: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

48

Berdasarkan lama hukuman narapidana digolongkan berdasarkan

lamanya masa hukuman yang dijatuhkan vonis pengadilan yang

terhadapnya, yaitu: seumur hidup, 1-20 tahun (klasifikasi B-I), 4-12 bulan

(klasifikasi B-IIa), 1-3 bulan (klasifikasi B-IIb), pidana denda (klasifikasi

B-IIIc) yang sudah ditentukan pengadilan.

5. Hak-hak dan Kewajiban Narapidana

Yang telah diatur pula dalam UU RI Nomor 12 Tahun 1995 pada BAB III

tentang Narapidana, pasal 14 ayat 1: (UU No. 12 Th 1995)

a. Narapidana berhak:

1). Melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

2). Mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani.

3). Mendapatkan pendidikan dan pengajaran.

4). Mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak.

5). Menyampaikan keluhan.

6). Mendapat bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya yang

tidak dilarang.

7). Mendapatkan hak-hak lain sesuai dengan peraturan perundang- undangan

yang berlaku.

b. Pada pasal 15, narapidana wajib:

Narapidana wajib mengikuti secara tertib program pembinaan dan

kegiatan tertentu.

Page 62: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

49

6. Peratuan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1993 Tentang Pelaksanaan

Pembinaan Narapidana

Hal-hal yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini meliputi beberapa

ketentuan umum yang berlaku di semua bidang pembinaan dan pembimbingan

warga binaan pemasyarakatan, antara lain yang menyangkut program-program,

kegiatan-kegiatan, dan pelaksanaan pembinaan dan pembimbingan. Selanjutnya

diatur mengenai tahap pembinaan dan pembimbingan warga binaan pemasyarakatan,

pemindahan narapidana dan anak didik pemasyarakatan, dan berakhirnya pembinaan

dan pembimbingan warga binaan pemasyarakatan.

Bertitik tolak dari pemahaman sistem pemasyarakatan dan

penyelenggaraannya, program pembinaan warga binaan pemasyarakatan di LAPAS

dan pembimbingan warga binaan pemasyarakatan oleh BAPAS ditekankan pada

kegiatan pembinaan kepribadian dan kegiatan pembinaan kemandirian. Pembinaan

kepribadian diarahkan pada pembinaan mental dan watak agar bertanggung jawab

kepada diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Sedangkan pembinaan kemandirian

diarahkan pada pembinaan bakat dan keterampilan agar warga binaan

pemasyarakatan dapat kembali berperan sebagai anggota masyarakat yang bebas dan

bertanggung jawab. Agar terdapat keterpaduan dari pelaksanaan pembinaan dan

pembimbingan warga binaan pemasyarakatan sebagaimana ditentukan dalam pasal-

pasal Undang-undang Nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan yang meliputi:

Page 63: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

50

a. Pasal 7 ayat (2) yang mengatur ketentuan mengenai pembinaan warga binaan

pemasyarakatan di LAPAS dan pembimbingan warga binaan pemasyarakatan

oleh BAPAS;

b. Pasal 15 ayat (2), Pasal 23 ayat (2), Pasal 30 ayat (2), Pasal 37 ayat (2) dan Pasal

44 yang mengatur ketentuan mengenai program pembinaan Narapidana, Anak

Pidana, Anak Negara, dan Anak Sipil serta pembimbingan Klien;

c. Pasal 16 ayat (2), Pasal 24 ayat (2), Pasal 31 ayat (2) dan Pasal 38 ayat (2) yang

mengatur ketentuan mengenai syarat-syarat dan tata cara pemindahan bagi

Narapidana, Anak Pidana, Anak Negara dan Anak Sipil; yang pelaksanaannya

perlu diatur dengan Peraturan Pemerintah, maka pengaturan tersebut diatur dalam

satu Peraturan Pemerintah tentang pembinaan dan pembimbingan warga binaan

pemasyarakatan.

Fungsi dan tugas pembinaan pemasyarakatan terhadap warga binaan

pemasyarakatan dilaksanakan secara terpadu dengan tujuan agar narapidana setelah

selesai menjalani pidananya, pembinaannya dan bimbingannya dapat menjadi warga

masyarakat yang baik.

Page 64: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

51

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian yang akan menjadi objek peneliti adalah Rumah Tahanan

Negara Kelas II B Salatiga.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian sudah dimulai sejak tanggal 13 Desember 2017 s/d 10

Januari 2018 pengamatan diawali dengan cara mengikuti kegiatan pengajian rutin

para narapidana dan pembinaan lainya yang dilaksanakan di Rumah Tahanan

Negara Kelas IIB Salatiga.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu mix method atau metode

campuran antara metode kuantitatif dan metode kualitatif. Pendekatan utama yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang merupakan salah

satu pendekatan dalam penelitian yang menekankan pada data yang bersifat

kumulatif untuk menghasilkan penafsiran yang kokoh. Metode kuantitatif sebagai

metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu

konkret/empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Hasil data penelitian

metode ini berupa angka-angka dan analisis data menggunakan analisis statistic

(Sugiyono,2015). Untuk mendukung pemahaman lebih kuat, maka dilengkapi pula

dengan metode kualitatif guna melengkapi data-data yang belum dapat terjelaskan

melalui metode kuantitatif.

Page 65: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

52

Metode penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode korelasi, yakni melihat bentuk hubungan antara variabel-variabel yang

diteliti. Metode korelasi ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana variabel pada satu

faktor berkaitan dengan faktor lainnya.

Disamping pendekatan kuantitatif, penelitian ini juga menggunakan

penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, yang bertujuan menggambarkan

keadaan sebenarnya.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan nilai yang mungkin, hasil pengukuran ataupun

perhitungan, kualitatif maupun kuntitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua

anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajarai sifat- sifatnya.

Menurut terminologi riset, populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian. Populasi

adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan,

tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik

tertentu dalam sebuah peneliti anggota populasi”. Sedangkan yang dimaksud dengan

sample, bagian yang diambil dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili

populasi tersebut (Hasan,2005). Dalam pengambilan sampel kali ini peneliti akan

menggunakan cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

narapidana di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Salatiga sebanyak 196 narapidana

dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu narapidana yang mengikuti

kegiatan pembinaan kesadaran beragama Islam yang diadakan di dalam lapas

tersebut, yaitu diambil sebanyak 10% dari 196 populasi adalah 20 orang.

Page 66: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

53

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini diperlukan beberapa teknik,

adapun teknik pengumpulan data yang saya gunakan adalah:

1. Observasi langsung kelapangan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan,

adapun obyek observasinya adalah:

Tabel 3.1

Pedoman Observasi

2. Angket, teknik ini dapat dipandang sebagai interview tertulis, dengan berbagai

pertanyaan untuk dijawab tertulis pula oleh responden. Dengan teknik ini pula

akan memudahkan peneliti dalam mengambil kesimpulan mengenai Pembinaan

Kerohanian Islam dengan kesadaran beragama Islam narapidana di Rumah

Tahanan Negara kelas IIB, Salatiga.

No Obyek Observasi

1 Keadaan lingkungan Lembaga

2 Fasilitas Lembaga Pemasyarakatan

3 Struktur organisasi

4 Keadaan petugas lapangan

5 Keadaan para narapidana Lembaga Pemasyarakatan

6 Jenis-jenis kegiatan narapidana

Page 67: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

54

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen

N

o

Variabel Dimensi Indikator

No Soal Jml

1. PAI • Dimensi

Pengalaman

•Dimensi

Pemahaman

•Dimensi

Keterampilan

• Latar belakang keagamaan

keluarga dan lingkungan

sekitar.

• Membina keagamaan.

• Keimanan, ibadah, fiqh,

ushul fiqh, Al- Qur’an-Hadis,

dan tafsir.

• Berakhlak dan pergaulan.

• Keterammpilan

mempelajari Al-Qur’an.

1, 2, 3, 4.

5, 6, 8, 10,

11, 12, 13.

7, 9, 14, 15.

7,8,9

11,12,13,14

4

7

4

3

4

2. Kesadaran

Beragama

•Dimensi

keyakinan

•Dimensi

peribadatan

• Kesadaran meyakini ajaran

agama

• Kesadaran melatih diri

dalam melaksanakan

kewajiban sebagai hamba

1,2,3,4,5,15

4,5,8,14

6

4

Page 68: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

55

•Dimensi

pengetahuan

•Dimensi

penghayatan

•Dimensi

pengamalan

•Kesadaran menuntut ilmu

pengetahuan

•Kesadaran bersosialisasi

untuk saling berbagi ilmu

agama

• Kesadaran menghayati

kehidupan

• Bersikap menerima dalam

keadaan apapun yang

diberikan oleh Allah SWT

•Kesadaran berprilaku baik

•Menunjukkan sikap pemaaf

•Berpakaian dan penampilan

yang syar’i

3,8,9,10,12,1

3.

6,15

1,3,8

1,12

5,6,11,15

6

2

3

2

4

3. Interview atau wawancara, interview merupakan alat pengumpul informasi

dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan yang diajukan secara lisan.

Ciri utama pada interview ini adalah si peneliti bertatap muka langsung

dengan objek yang diteliti. Dalam hal ini peneliti akan mengadakan

wawancara langsung dengan kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB

Salatiga.

Page 69: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

56

Table 3.3

Kisi-kisi Wawancara

No Objek wawancara

Indicator Jumlah soal

1 Sub Seksi Bimpas 1. Jenis kasus

2. Jenis pemberian

pertimbangan

3. Jenis-jenis

kegiatan

4. Controlling

kegiatan

4

2 Ustad/ustadzah 1. Materi

pembelajaran

2. Pola

penyampaian

materi

2

3. Narapidana 1. Materi

2. Ketertarikan

belajar

3. Pemahaman

3

Page 70: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

57

4. Dokumentasi, yaitu cara pengumpulan data dengan cara mempelajari data yang

sudah direkomendasikan oleh kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB,

Salatiga.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistika.

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variable dan

jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden,

menyajikan data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab

rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah

diajukan (Sugiyono,2015). Data yang telah terkumpul diolah terlebih dahulu melalui

langkah-langkah sebagai berikut: (Suharsimi, 2006)

1. Editing, yaitu memeriksa data pertanyaan yang telah diserahkan oleh responden.

Tujuannya untuk merapikan data agar bersih dan rapih sehingga dapat

mengadakan pengolahan lebih lanjut. Langkah dalam kegiatan ini antara lain:

a. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi.

b. Mengecek kelengkapan data.

c. Mengecek macam isian data.

2. Tabulating, bertujuan untuk mendapatkan gambaran frekuensi dalam setiap item

yang penulis kemukakan. Untuk itu dibuatlah tabel yang mempunyai kolom

setiap bagian angket, sehingga terlihat jawaban yang satu dengan yang lain.

Langkah dalam kegiatan ini antara lain:

a. Memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor.

b. Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor.

Page 71: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

58

c. Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik analisis

yang akan digunakan.

d. Memberikan kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan

menggunakan komputer.

3. Penerapan data sesuai sesuai dengan Pendekatan Penelitian. Analisa data adalah

proses penyederhanaan kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan

diinterpretasikan. Tujuan analisa data dalam penelitian ini yaitu untuk membatasi

penemuan-penemuan sehingga mudah dipahami bukan hanya oleh penulis tetapi

oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil dari penelitian ini.

Analisa data dilakukan dengan menggunakan bentuk tabel dengan

menggunakan teknik persentase diskriptif dengan rumus sebagai berikut:

P =N/ F x %100

Keterangan: (Sudjono, 2008)

P= Presentase

F= Frekuensi

N= Jumlah responden

Dalam analisis penelitian ini dengan menggunakan korelasi product moment,

adapun rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment, secara

operasional, analisa data tersebut dilakukan melalui tahap:

1. Mencari angka korelasi dengan rumus

Page 72: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

59

rxy = Angka indeks korelasi “r” Product Moment

N = Jumlah responden

XY= Julah hasil perkalian skor X dan skor Y

X= Jumlah seluruh skor X

Y= Jumlah seluruh skor Y5

2. Memberikan interprestasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment

a. Interprestasi kasar atau sederhana, yaitu dengan mencocokkan perhitungan

dengan angka indeks korelasi “r” product moment, seperti dibawah ini:

(Sugiyono, 2015)

Tabel 3.4

Interpretasi nilai r

Besarnya “r” Product Moment (rxy) Interprestasi

0,00 - 0,20 Antara variabel X dan variabel Y

memang terdapat korelasi, akan tetapi

korelasi itu diabaikan (dianggap tidak

ada korelasi antara variabel X dan

variabel Y)

0,20 - 0,40 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi, yang lemah/ rendah

0,40 - 0,70 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi, yang sedang/ cukup

Page 73: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

60

0,70 - 0,90 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi, yang kuat/ tinggi

0,90 - 1,00 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi, yang sangat kuat/

tinggi

b. Interprestasi menggunakan tabel nilai “r” product moment (rt), dengan terlebih

dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of freedom (df) yang rumusnya

adalah:

df= N-nr

Keterangan:

df = Degress of freedom

N = Number of Cases

Nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan.(Sudjono,2008)

Untuk mencari konstribusi variabel X terhadap variabel Y penulis

menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r2 X 100%

Keterangan:

KD = Konstribusi variabel X terhadap Y

R = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

F. Hipotesis Statistik

H0 : þ= 0 (tidak ada hubungan)

H1 : þ ≠ 0 (ada hubungan)

Page 74: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Rutan Salatiga

Rutan atau Rumah Tahanan Negara Klas IIB Salatiga, beralamat di Jl. Yos

Sudarso No: 2 Salatiga, berada di tengah kota Salatiga-Jawa Tengah yang berhawa

sejuk dan dikenal sebagai kota pelajar yang memiliki beberapa Perguruan Tinggi

ternama dengan mahasiswanya yang berasal dari seluruh pelosok Indonesia. Secara

fisik, bangunan Rutan Salatiga merupakan peninggalan dari pemerintah kolonial

Hindia Belanda yang ketika itu bangunan tersebut juga sebagai penjara dijaman

penjajahan pemerintah kolonial, dan baru sekali dilaksanakan renovasi dan

penambahan lantai pada tahun 1995. Sebagai institusi dibidang hukum, Rutan

Salatiga memiliki visi, misi, sasaran dan tujuan sebagai suatu target goal attaintmen

dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang harus diwujudkan.

B. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tinjauan Historis

RUTAN atau Rumah Tahanan Negara Salatiga ini merupakan bangunan

peninggalan pemerintah kolonial Hindia Belanda yang dibangun pada tahun 1886,

pada era pemerintahan kolonial bangunan ini dipergunakan sebagai rumah penjara.

Setelah peralihan pemerintah kolonial ke pemerintah Republik Indonesia, bangunan

ini tetap difungsikan sebagai Lembaga Pemasyarakatan Salatiga, Lembaga

Pemasyarakatan (disingkat LP atau LAPAS) adalah tempat untuk melakukan

Page 75: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

62

pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan di Indonesia. Namun

pada tahun 1974 diubah menjadi Rumah Tahanan Negara Salatiga. Berdasarkan surat

pemberitahuan dari Pemerintah Kota Salatiga Nomor 430/941/2010 bangunan

RUTAN Salatiga dikategorikan sebagai Benda Cagar Budaya.

2. Visi, Misi, Tujuan, Motto, dan Sasaran Rutan Salatiga

a. Visi

Visi yang ingin dicapai adalah Memulihkan kesatuan hubungan hidup,

kehidupan dan penghidupan tahanan/napi sebagai individu, anggota masyarakat

dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka membangun manusia

Indonesia yang mandiri.

b. Misi

1) Mengemban melaksanakan perawatan tahanan, pembinaan terhadap

narapidana dalam kerangka penegakkan hukum, pencegahan dan

penanggulangan kejahatan serta pemajuan dan perlindungan hak asasi

manusia mewujudkan tertib.

2) Mengembangkan kerjasama dengan mengoptimalkan keterlibatan

stakeholder.

3) Melaksanaan tugas pokok dan fungsi pemasyarakatan secara konsisten

dengan mengedepankan penghormatan terhadap hukum dan hak asasi

manusia yang adil dan beradab.

Page 76: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

63

4) Mengembangkan kompetensi dan potensi sumber daya petugas secara

konsisten dan berkesinambungan.

c. Tujuan

Tujuan dari Rutan kelas IIB Salatiga antara lain sebagai berikut :

1) Membentuk narapidana agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari

kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga

dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan

dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang

baik dan bertanggung jawab.

2) Memberikan jaminan perlindungan hak asasi tahanan yang ditahan di

Rumah Tahanan Negara dalam rangka memperlancar proses penyidikan,

penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan.

3) Memberikan jaminan perlindungan hak asasi tahanan/para pihak yang

berperkara serta keselamatan dan keamanan serta kelancaran dalam proses

penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan.

d. Motto

Motto dari Rutan klas IIB Salatiga yaitu

BERKARYA (BERSIH, KREATIF YAKIN )

- Bersih mempunyai makna ; Bersih dalam pikiran, tindakan dan perkataan.

- Kreatif Dalam Usaha.

- Yakin Pasti Bisa.

Page 77: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

64

e. Sasaran

Sasaran perawatan dan pembinaan tahanan/napi di Rutan Salatiga

adalah meningkatkan kualitas yang sebelumnya/awalnya sebagian atau

seluruhnya dalam kondisi kurang, aspek tersebut meliputi antara lain :

1) Kualitas ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Kualitas intelektual.

3) Kualitas sikap perilaku.

4) Kualitas profesionalisme/keterampilan.

5) Kesehatan jasmani dan rohani

3. Tinjauan Geografis

Penelitian ini dilaksanakan di RUTAN Salatiga bulan Desember tahun

2017, RUTAN ini terletak di Jl. Yos Sudarso No 2 kelurahan Salatiga,

Kecamatan Sidorejo. Luas tanah 2.398 m2, berstatus bersertifikat (tahun 2011)

dan ada bangunan di atasnya (milik sendiri). Gedung bangunan didirikan tahun

1886 pada mas pemerintahan Kolonial Hindia Belanda. Yang terbagi dalam 3

(tiga) blok yaitu blok muka, blok belakang dan blok wanita. Luas blok 500 m2

dan memiliki 12 kamar. Luas bangunan 1.169 m2, gedung kantor 2 (dua) lantai

berdasarkan pengukuran DJKN pada bulan Juni 2008. Renovasi I tahun 1985,

Renovasi II tahun 1995/1996. Luas gedung kantor lantai 1 seluas 339 m2 dan

lantai 2 seluas 194 m2.

Page 78: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

65

KEPALA

RUTAN

KEPALA KEAMANAN

RUTAN

KA SUB SIE

PELAYANAN

TAHANAN

KA SUB SIE

PENGELOLAAN

Kepala Rutan Salatiga Bapak Hero Sulistiyono, Bc.IP, SH, M.Si

mengungkapkan “Kondisi Rumah Tahanan Negara (RUTAN) Kelas II Kota

Salatiga yang berada di pusat kota saat ini, memiliki peralatan pelatihan

perbengkelan dan keterampilan, seperti mesin bubut, las yang lengkap, tapi

mereka tidak bisa melakukan pembinaan dengan optimal kepada warga binaan,

hal itu terjadi karena kendala terbatasnya lokasi.“( Arsip Rutan Salatiga).

4. Struktur Organisasi

Page 79: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

66

JABATAN NAMA

KEPALA RUTAN HERO SULISTIYONO, Bc.IP, SH, M.Si

KA. KP RUTAN KUMRODJI, SH

KASUB SIE PELTAH DWI MURDANTO, SH

KASUB SIE PENGELOLAAN AGUS WIJAYANTO, SH

Staff Pengelolaan 1. Dewi K, SP

2. Tiwik H

3. Nuryadi

4. Muh Rondi

5. B. Suprobo

Staff Peltah 1. Dra Palupi

2. Roffi, Sh

3. Ruwiyanto, SH

4. Triyuni

5. Imam B

6. Heru

7. Catur Fitria

Staff Penjagaan 1. Nuryati

2. Suharsono

3. Setiyono

Page 80: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

67

Ka Jaga 1. Ihwan

2. Paryono

3. Tamino

4. Marsono

Waka Jaga 1. Rochman D

2. Joko Mulyono

3. Joko Nursanto

4. Pekih Pranowo

Staff Penjagaan 1. M.Oktavian A

2. Parjono

3. Chandra Widianto

4. Arief Eka Y

5. Mathori

6. Paryono

7. Sugma Marga S

Penjaga Pintu Utama 1. Setiyono

2. Basuki Rahmat

3. Tri Adi Saputro

4. Wasis Ariadi S

Page 81: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

68

C. Program Pembinaan Rutan Salatiga

1. Metode Pembinaan

Metoda pembinaan/bimbingan meliputi :

a. Pembinaan berupa interaksi langsung yang sifatnya kekeluargaan antara

pembina dengan yang dibina (warga binaan pemasyarakatan).

b. Pembinaan bersifat persuasif edukatif yaitu berusaha merubah tingkah

lakunya melalui keteladanan dan memperlakukan adil di antara sesama

mereka sehingga menggugah hatinya untuk melakukan hal-hal yang terpuji,

menempatkan warga binaan pemasyarakatan sebagai manusia yang memiliki

potensi dan memiliki harga diri dengan hak-hak dan kewajibannya yang sama

dengan manusia lainnya.

c. Pembinaan berencana, terus menerus dan sistematis.

d. Dalam rangka menumbuhkan rasa kesungguhan, keikhlasan dan tanggung

jawab dalam melaksanakan tugas serta menanamkan kesetiaan ketaatan dan

keteladanan di dalam pengabdiannya terhadap negara, hukum dan masyarakat,

para petugas dalam jajaran pemasyarakatan perlu memiliki kode perilaku dan

dirumuskan dalam bentuk ETOS KERJA yang isinya :

1) Kami petugas pemasyarakatan adalah abdi hukum, pembina narapidana dan

pengayom masyarakat.

2) Kami petugas pemasyarakatan wajib bersikap bijaksa-na dan bertindak adil

dalam pelaksanaan tugas.

Page 82: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

69

3) Kami petugas pemasyarakatan bertekad menjadi suri teladan dalam

mewujudkan tujuan sistem pemasyarakatan yang berdasarkan Pancasila.

2. Ruang Lingkup Pembinaan

a. Pembinaan kesadaran beragama.

Usaha ini diperlukan agar dapat diteguhkan imannya terutama

memberi pengertian agar warga binaan pemasyarakatan dapat menyadari

akibat-akibat dari perbuatan-perbuatan yang benar dan perbutan-perbutan

yang salah.

Pembinaan kesadaran beragama di antaranya :

1) Program bimbingan Kerohanian Islam

Bimbingan agama Islam dilaksanakan pada setiap Rabu, Jumat dan

Sabtu, bekerjasama dengan LSM (KP Salimah dan MTA Surakarta).

2) Kristen/ Katholik :

Program kegiatan kerohanian bagi narapidana yang beragama Kristen

dengan kebhaktian setiap Senin dan Sabtu yang dipandu oleh LSM,

Gereja dan Yayasan di Salatiga.

b. Pembinaan kesadaran berbangsa dan bernegara.

Usaha ini dilaksanakan melalui penyuluhan tentang kewarganegaraan

dan setiap hari senin warga binaan diwajibkan upacara bendera. Dalam

upacara juga dibacakan ikrar Catur Dharma Narapidana yang ditirukan

oleh semua warga binaan pemasyarakatan.

Page 83: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

70

Catur Dharma Narapidana adalah ikrar sebagai berikut:

1) Kami Narapidana, Berjanji Menjadi Manusia Susila yang Ber

Pancasila dan Menjadi Manusia Pembangunan yang Aktif dan

Produktif.

2) Kami Narapidana, Menyadari dan Menyesali Sepenuhnya Perbuatan

Pelanggaran Hukum yang Pernah Kami Lakukan dan Berjanji Tidak

Akan Mengulangi Lagi Perbuatan Tersebut.

3) Kami Narapidana, Berjanji Untuk Memelihara Tata Krama dan

Tata Tertib, Melakukan Perbuatan yang Utama dan Menjadi Teladan

Dalam Lembaga Pemasyarakatan.

4) Kami Narapidana, Dengan Tulus Ikhlas Bersedia Menerima

Bimbingan, Dorongan dan Tegoran serta Patuh, Taat dan Hormat

Kepada Petugas dan Pembimbing Pemasyarakaran.

Dengan ikrar tersebut di atas maka diharapkan akan

menumbuhkan dan menyadarkan mereka agar dapat menjadi warga

negara yang baik dan berbakti bagi bangsa dan negaranya.

c. Pembinaan kesadaran hukum.

Pembinaan kesadaran hukum warga binaan pemasyarakatan

dilaksanakan dengan memberikan penyuluhan hukum yang bertujuan

untuk mencapai kadar kesadaran hukum. Penyuluhan hukum bertujuan

lebih lanjut untuk membentuk keluarga Sadar Hukum

(KADARKUM) yang dibina selama berada dalam lingkungan

pembinaan maupun setelah berada kembati di tengah-tengah masyarakat.

d. Pembinaan mengintegeasikan diri dengan masyarakat.

Pembinaan di bidang ini dapat dikatakan juga pembinaan

kehidupan sosial kemasyarakatan, yang bertujuan pokok agar bekas

narapidana mudah diterima kembali oleh masyarakat lingkungannya,

misalnya pemberian asimilasi.

e. Program kegiatan kesehatan

Page 84: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

71

Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan narapidana dan tahanan di

Rutan Salatiga bekerjasama dengan PUKESMAS Sidorejo Salatiga, yang

dilaksanakan setiap hari sabtu pada akhir bulanya. Sedangkan pelayanan

setiap harinya dilasanakan oleh dokter (dr. Soegiharto Hendrawijaya) pada

setiap hari Kamis. Apabila terdapat pasien yang sakit dan sekiranya

memerlukan perawatan lanjutan akan segera dibawa ke RSUD Salatiga

selain itu juga dengan penyuluhan dan pencegahan HIV dari LSM.

f. Program pembinaan jasmani

Sedangkan untuk memenuhi kebugaran warga binaan maka Rutan

Salatiga mengadakan beberapa program olah raga di antaranya senam pagi

setiap hari Jum’at, tenis meja catur dan rekreasi berupa kesenian setiap

hari Selasa.

Mengingat keterbatasan luas lahan atau area yang berdampak pada

terbatasnya fasilitas yang tersedia, Rutan Salatiga belum dapat melaksanakan

program kegiatan secara optimal. Salah satu fasilitas yang belum terdapat di

Rutan Salatiga yang merupakan sarana pendukung program kegiatan pembinaan

adalah arena kerja atau bengkel kerja, sehingga beberapa program kegiatan

pembinaan masih belum dapat dilaksanakan. Namun demikian Rutan Salatiga

senantiasa berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan kegiatan pembinaan

terhadap warga binaan pemasyarakatan (WBP) secara maksimal dengan sarana

prasarana yang ada.

Adapun program kegiatan unggulan yang dilaksanakan di Rutan Salatiga

yaitu program pembinaan bimbingan kerohanian baik Islam maupun non Islam,

Page 85: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

72

karena program pembinaan kerohanian sebagai salah satu prasyarat untuk

pengajuan pembinaan program pembebasan bersyarat (PB), cuti bersyarat (CB)

dan cuti menjelang bebas (CMB), bagi narapidana.

D. Pengujian Hipotesis

Dalam menganalisis data, supaya mempermudah memahami data hasil

penelitian terlebih dahulu penulis memaparkan skor dari tiap variable dalam tabel.

Berikut ini adalah data dari tiap-tiap variable.

Keterangan :

Variabel X : Pembinaan Kerohanian Islam

Variabel Y : Kesadaran beragama Narapidana

Untuk mengetahui tingkat signifikansi hubungan antara variabel X dengan

variabel Y maka terlebih dahulu dirumuskan menggunakan hipotesis nihil (Ho)

dan Hipotesis alternative (Ha) sebagai berikut :

Ho : Tidak ada pengaruh antara pembinaan kerohanian Islam dengan

kesadaran beragama narapidana.

Ha : Terdapat pengaruh antara pembinaan kerohanian Islamn dengan

kesadaran beragama narapidana.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi

product moment dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :

1. Terima Ho, jika r hit < r tabel

2. Terima Ha, jika r hit >r table

Tabel 4.1

Page 86: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

73

Uji korelasi antara pembinaan kerohanian Islam dengan kesadaran beragama

Narapidana

No x y xy xx yy

1 60 53 3180 3600 2809

2 54 58 3132 2916 3364

3 55 55 3025 3025 3025

4 55 53 2915 3025 2809

5 55 54 2970 3025 2916

6 55 60 3300 3025 3600

7 55 58 3190 3025 3364

8 56 47 2632 3136 2209

9 57 53 3021 3249 2809

10 60 60 3600 3600 3600

11 53 55 2915 2809 3025

12 50 52 2600 2500 2704

13 60 60 3600 3600 3600

14 60 60 3600 3600 3600

15 55 60 3300 3025 3600

16 56 52 2912 3136 2704

17 55 55 3025 3025 3025

18 60 60 3600 3600 3600

19 60 60 3600 3600 3600

20 60 60 3600 3600 3600

1,131 1,125 63,717 64,121 63,563

Diketahui :

N : 20 X : 1,131 Y : 1,125

XY 63,717 X2

: 64,121 Y2 : 63,563

Hasil perhitungan diatas akan diuji keabsahannya dengan menggunakan

rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut :

Page 87: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

74

= 0,46

Dapat dilihat dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa korelasi

antara pembinaan kerohanian islam terhadap kesadaran beragama narapidana

sebesar 0,46.

E. Pembahasan Hasil penelitian

1. Interpretasi Data Hasil Statistik

Cara untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel maka dilakukan

dengan cara mencocokkan hasil perhitungan dengan indeks korelasi “r” product

moment, dengan berpedoman pada nilai interpretasi sebagai berikut :

Tabel 4.1

Interpretasi nilai r

Page 88: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

75

Besarnya “r” Product Moment (rxy) Interprestasi

0,00 - 0,20 Antara variabel X dan variabel Y

memang terdapat korelasi, akan tetapi

korelasi itu diabaikan (dianggap tidak

ada korelasi antara variabel X dan

variabel Y)

0,20 - 0,40 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi, yang lemah/ rendah

0,40 - 0,70 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi, yang sedang/ cukup

0,70 - 0,90 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi, yang kuat/ tinggi

0,90 - 1,00 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi, yang sangat kuat/

tinggi

Dari perhitungan di atas diperoleh angka korelasi antara variabel X dan

variabel Y atau rxy adalah 0,46. Sehingga dapat dilihat berdasarkan tabel

interpretasi nilai rxy berada pada rentangan antara 0,40-0,70 yang berarti antara

variabel X (Pendidikan Agama Islam) dan variabel Y (Kesadaran Beragama

Narapidana) terdapat korelasi yang sedang atau cukup atau mempunyai pengaruh

yang sedang atau cukup. Dengan demikian secara sederhana penulis dapat

Page 89: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

76

memberikan interpretasi terhadap rxy tersebut yaitu, bahwa terdapat korelasi

antara variabel X dan variabel Y dengan taraf korelasi yang sedang atau cukup.

Untuk mengetahui kebenaran atau kepalsuan dari hipotesa yang telah

diajukan sebelumnya, yaitu dengan cara memperbandingkan besarnya “r” yang

telah diperoleh dalam perhitungan atau r hitung dengan besarnya r yang

tercantum dalam table nilai “r” product moment (rt), dengan terlebih dahulu

mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of freedom (df) yang rumusnya

adalah:

Df = N-nr

= 20-2

= 18

Keterangan:

df = Degress of freedom

N = Number of Cases

Nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan

Dengan df sebesar 18 ketentuannya bila r hitung lebih kecil dari r tabel,

maka Ho diterima dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya r hitung lebih besar dari r

tabel maka Ha diterima. Ternyata diperoleh r tabel pada taraf signifikansi 5 %

sebesar 0,361 dan taraf signifikansi 1 % sebesar 0,463, karena rxy pada taraf

signifikansi 5 % adalah lebih besar dari r table (0,46>0,361). maka pada taraf

signifikansi 5 % Ho ditolak sedangkan Ha diterima. Dengan demikian koefisien

korelasi 0,46 itu signifikan. Tetapi untuk taraf signifikansi 1% nilai table lebih

Page 90: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

77

besar dari “r” hitung maka tidak signifikan pada taraf 1%. Ini berarti terdapat

korelasi yang signifikan atau terdapat korelasi yang sedang atau cukup antara

variabel X dan variabel Y atau bahkan bisa dikatakan terdapat pengaruh yang

signifikan.

Dari hasil perhitungan rxy dan melihat table “r” maka penulis

menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang cukup signifikan antara Pendidikan

Kerohanian Islam terhadap Kesadaran Beragama Narapidana di Rutan Salatiga.

Untuk mengetahui kontribusi variabel X dan Variabel Y, penulis

memanfaatkan rumus perhitungan Koefisien Determinasi (KD) sebagai berikut :

KD = r2

x 100%

= (0,46)2 x 100%

= 0,2116 x 100%

= 21,16%

Kesimpulan yang dapat diambil adalah pembinaan kerohanian Islam

dengan nilai sebesar 21,16 % dapat mempengaruhi kesadaran beragama

narapidana kelas IIB di rutan Salatiga, walaupun masih taraf yang cukup/sedang.

Sisanya 78,84 % untuk faktor lain misalnya faktor internal/eksternal dari

narapidana sendiri yang mempengaruhi kesadaran beragama mereka.

2. Keterkaitan Temuan dengan Teori yang Melandasi Variabel-Variabel

Penelitian.

Berdasarkan konsep dan teori yang telah dikemukakan pada landasan teori

di bab I bahwasanya kesadaran beragama seseorang dipengaruhi berbagai macam

faktor, baik itu faktor internal yaitu pada tingkat usia, kepribadian dan kondisi

Page 91: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

78

jiwa seseorang, maupun untuk faktor eksternal baik itu lingkungan keluarga,

institusi pendidikan serta masyarakat yang ikut mempengaruhi kesadaran

beragama seseorang. Pada penelitian ini terfokus pada keterkaitan pembinaan

kerohanian Islam yang mempengaruhi kesadaran beragama narapidana dan

mendapatkan hasil yaitu adanya pengaruh yang cukup signifikan antara variabel

bebas (pembinaan kerohanian Islam) dan variabel terikat (kesadaran beragama).

3. Komparasi antara Temuan Penelitian dengan Hasil Penelitian yang

Terdahulu.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dengan hasil penelitian yang

peneliti ajukan hasilnya tidak jauh berbeda, yakni mempunyai taraf signifikansi

yang cukup/sedang antara variabel-variabel yang dikomparasikan. Namun dalam

penelitian ini peneliti menggunakan objek yang sangat menarik yaitu narapidana.

Sebagaimana yang kita ketahui narapidana adalah orang yang sangat memerlukan

pembinaan lebih supaya menjadi orang yang lebih baik lagi. Oleh karena itu

peneliti sangat tertarik untuk mengambil objek penelitian yaitu narapidana.

Yang dapat peneliti komparasikan antara penelitian terdahulu dengan

hasil penelitian yang peneliti dapatkan ialah pada penelitian sebelumnya objek

yang diambil adalah para anak jalanan yang mendapatkan pendidikan agama

Islam di rumah singgah maupun penerapan kesadaran beragama anak jalanan atau

anak yatim piatu yang memang sudah diajarkan sejak dini. Pada penelitian ini,

peneliti hanya terfokus pada kegiatan kesadaran beragama narapidana yang

memang rutin dilaksanakan sebagai upaya pembinaan mental jasmani dan rohani

dari Lembaga Pemasyarakatan atau Rutan untuk mengembalikan dan

Page 92: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

79

menumbuhkembangkan keagamaan dalam diri narapidana agar kelak nanti sudah

kembali kemasyarakat menjadi pribadi yang baik dan unggul serta dapat diterima

masyarakat dengan baik.

F. Prosentase Hasil Angket/Quesioner Penelitian

Setelah diperoleh data berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada

narapidana Rumah Tahanan Negara kelas IIB Salatiga, maka langkah selanjutnya

yang dilakukan adalah mencari angka prosentase dalam bentuk tabel dengan

menggunakan teknik persentase sebagai berikut :

P = F/N x 100%

Keterangan:

P = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah responden

SS = Selalu

S = Sering

J = Jarang

TD = Tidak Pernah

Berikut ini penulis sajikan hasil perhitungan prosentase angket dari 20

responden (10% dari 196 Narapidana kelas IIB Salatiga)

Page 93: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

80

Tabel 4. 2

Indikator Mengenai Pembinaan Kerohanian Islam

N

O

INDIKATOR JAWABAN (F) JML

(N) PERSENTASE (%) JML

SS S J TD SS S J TD

1 Diajarkan agama sejak dini 18 2 0 0 20 90 10 0 0 100

2 Mrmpelajari pendidikan agama

Islam ketika berada si dalam Rutan

17 2 1 0 20 80 10 5 0 100

3 Menyakini bahwa Allah da Malaikat

selalu mengawasi

20 0 0 0 20 100 0 0 0 100

4 Menyakini setiap kehendak Allah

AWT

19 1 0 0 20 95 5 0 0 100

5 Bersedekah mengajarkan untuk

rendah hati

17 3 0 0 20 85 15 0 0 100

6 Berpuasa mengajarkan untuk selalu

bersabar

15 3 2 0 20 75 15 10 0 100

7 Sholat mengajarkan untuk disiplin

waktu

18 1 0 1 20 90 5 0 5 100

8 Berzakat mengajarkan untuk

membersihkan hati

18 2 0 0 20 90 10 0 0 100

9 Jadwal idul fitri waktu dari

pemerintah

9 11 1 0 20 40 55 5 0 100

10 Mampu mempratekan tata cara

wudhu dan sholat

6 12 2 0 20 30 60 10 0 100

11 Menyempatkan waktu untuk

mempelajari Al Qur’an

6 14 0 0 20 30 70 0 0 100

12 Menghafal surat-surat pendek dalam

Al Qur’an

18 2 0 0 20 90 10 0 0 100

13 Mengikuti penkajian Al-Qur’an di

Rutan

19 1 0 0 20 95 5 0 0 100

14 Menghafal asmaul husna dan

maknanya

18 2 0 0 20 90 10 0 0 100

15 Meneladani Rasulullah 5 14 1 0 20 25 70 5 0 100

Page 94: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

81

Tabel 4. 3

Indikator Mengenai Kesadaran Beragama

N

O

INDIKATOR JAWABAN (F) JML

(N) PERSENTASE (%) JML

SS S J TD SS S J TD

1 Meyakini hari kiamat 13 6 1 0 20 65 30 5 0 100

2 Suka mempelajari agama Islam 15 5 0 0 20 75 25 0 0 100

3 Membiasakan khusu’ dalam

melaksanakan sholat

11 9 1 0 20 60 35 5 0 100

4 Membiasakan berdoa ketika

memulai kegiatan agar berkah

18 2 0 0 20 90 10 0 0 100

5 Meminta maaf ketika melakukan

kesalahan kepada sesama

14 6 0 0 20 70 30 0 0 100

6 Membiasakan membaca Al-Qur’an 11 8 1 0 20 55 40 5 0 100

7 Hati menjadi tenang dan tentram

ketika mendengar bacaan Al-

Qur’an

14 6 0 0 20 70 30 0 0 100

8 Membaca buku-buku agama Islam

sebagai penambah pengetahuan

7 13 0 0 20 35 65 0 0 100

9 Rutin mengikuti pengajian 5 13 2 0 20 25 65 10 0 100

10 Mampu memimpin pengajian di

Rutan

10 10 0 0 20 50 50 0 0 100

11 Mengakui kesalahan sehingga

mendapat hukuman dari Negara

9 7 2 2 20 45 35 10 10 100

12 Takut dosa jika melakuakan hal

yang dilarang Allah

14 6 0 0 20 70 30 0 0 100

13 Menyesali kesalahan yang telah

dilakukan

7 12 1 0 20 35 60 5 0 100

14 Merasa bersalah pada Allah, diri

sendiri dan keluarga karena

melakukan tindak pidana

11 8 1 0 20 55 40 5 0 100

15 Terpaksa mengikuti pengajian di

Rutan

1 2 10 7 20 5 10 50 35 100

Page 95: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pelaksanaan pembinaan kerohanian Islam di Rutan kelas IIB Salatiga

berbentuk program pengajaran, pelatihan, dan pembinaan agam Islam yang

selalu dilaksanakan setiap Senin hingga Sabtu mulai pukul 08.00 pagi s/d

12.00 siang dengan agenda kegiatan pembacaan iqro dan Al-Qur’an yang

diampu oleh petugas Rutan yang membidangi bimbingan kerohanian dan

mental narapidana. Sedangkan untuk hari Rabu, Jum’at dan Sabtu diadakan

pengajian bersama dan tausiah yang dipimpin langsung oleh ustad dan

ustadzah yang terpercaya, serta menjalankan sholat berjamah dhuhur dan

ashar setiap hari yang diikuti oleh semua warga binaan dan pegawai.

2. Peranan pegawai Rutan Salatiga adalah sangat penting disamping sebagai

petugas utamanya menjaga keamanan dan ketertiban Lapas/Rutan juga

sebagai pembina dan pendamping semua kegiatan pembinaan narapidana

termasuk pembinaan agama Islam.

3. Terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara pembinaan kerohanian Islam

terhadap kesadaran beragama narapidana Rutan Kelas IIB Salatiga. Hal ini

terlihat dari hasil perolehan angka korelasi yang menunjukkan r hitung (rh)

lebih besar dari r tabel (rt) yaitu sebesar 0,46 yang dalam rentang (0,40-0,70)

berarti cukup/sedang. Sedangkan persentase kontribusi kesadaran beragama

Narapidana kelas IIB Salatiga yang dipengaruhi oleh pembinaan kerohanian

Page 96: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

83

Islam sebesar 21,16 %, dan sisanya 78,84 % dipengaruhi oleh faktor lain baik

intern maupun ekstren narapidana tersebut.

B. Implikasi

Pengaruh yang positif terhadap pola pembinaan maka pemberian materi

pendidikan agama Islam di Lapas sudah baik dan struktur acara sudah jelas,

namun yang perlu ditingkatkan lagi adalah, penyadaran keagamaan bukan hanya

sekedar pemberian materi keagamaan saja dengan metode diskusi, tanya jawab,

ataupun ceramah saja, tetapi juga demi meningkatkan kesadaran beragama

Narapidana dalam melaksanakan tugasnya sebagai hamba, maka perlu

ditingkatkan bahwa Narapidana bukan hanya sebagai objek penerima materi ajar,

namun bisa pula sebagai subjek pembelajaran, misalnya dengan memberikan

kesempatan kepada Narapidana berbagi pengalaman spiritualnya ataupun

memberikan kesempatan untuk memimpin sebuah pengajian.

C. Saran

Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan terkait dengan pembinaan

kerohanian Islam pada Seksi Pembinaan agama Islam di Rumah Tahanan Negara

Kelas IIB Salatiga diantaranya:

1. Kepada pengampu bidang kerohanian Islam di Rumah Tahanan Negara Kelas

IIB Salatiga yang telah menyusun kegiatan pembinaan kerohanian Islam di

Rutan Kelas IIB Salatiga sudah sangat baik, namun masih ada kekurangan

yaitu masalah penyampaian materi belum terstruktur seperti belum adanya

kurikulum penddikan kerohanian Islam. Penulis menyarankan agar kedepanya

dibuatkan sekedar jadwal atau kurikulum.

Page 97: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

84

2. Pelaksana Pembina kerohanian Islam di RUTAN Salatiga sudah baik dalam

pelaksanaannya, namun yang perlu ditingkatkan lagi adalah penggunaan

metode-metode pendidikan dalam pemberian materi. Misalnya, menggunakan

diskusi kelompok yang memberikan kesempatan kepada Narapidana untuk

berbagi dan bertukar pikiran antar warga binaan.

3. Kepada warga binaan yang menjadi narapidana di Rutan Salatiga Kelas IIB

Salatiga agar senantiasa meningkatkan keaktifannya dalam mengikuti

pembinaan keagamaan yang telah dijadwalkan. Karena dengan kegiatan

pembinaan kerohanian Islam dapat membantu kita memperbaiki sikap

kesadaran beragama kita dan dengan kesadaran beragama yang kita butuhkan

maka akan sangat dirasakan manfaatnya dalam bersikap dan berprilaku

sepanjang hayat.

4. Kepada semua petugas Rumah Tahanan Negara Kelas IIB untuk meningkatkan

kompetensi agar lebih berkwalitas dalam pembinaan agama Islam.

Page 98: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

85

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Yatimin, 2006, Studi Islam Kotemporer. Jakarta: Amzah.

Abdul Majid, 2006, dkk. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,

Bandung:

Rosda Karya.

An Nahlawi, Abdurrahman, 1995, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan

Masyarakat. Jakarta: Gema Insani.

Arifin, Bambang Syamsul, 2008, Psikologi Agama. Bandung: Pustaka Setia.

Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi

Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.

Badwan, 2016, Materi Hadits Akham. Salatiga: Fakultas Syariah IAIN Salatiga.

Bungin, Burhan, 2000, Analisis Data Kualitatif: Pemahaman Filosofi dan

Metodologi ke Arah Penguasaan Modal Aplikasi. Jakarta : Rajawali Press.

Darminta, 2006, Praksis Bimbingan Rohani. Yogyakarta: Konisius.

Departemen Agama RI, 2002, Mushaf Al-qur’an Terjemah (Edisi Tahun 2002).

Depok: Al Huda.

Departemen Pendidikan Nasional, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Djamaludin, Ancok., dkk, 2005, Psikologi Islam; Solusi Islam akan Problem

Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dwidja Priyatno, 2006, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara di Indonesia.

Bandung: PT Refika Aditama.

Fadilah Suralaga dkk, 2005, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam.

Jakarta: UIN.

Gholib, Achmad, 2006, Studi Islam (Pengantar Memahami Agama, Al-Quran,

Al-Hadis, Dan Sejarah Peradaban Islam). Jakarta: Faza Media.

Hamzah, Andi, 2009, Terminologi Hukum Pidana. Jakarta: Sinar Grafika.

Page 99: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

86

Hasan Alwi, Dkk, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional Balai Pustaka.

Hasan, M. Iqbal. Pokok-pokok Materi Statistic 1 (statistic deskriptif). Jakarta:

Bumi Aksara, 2005.

Harsono, 1995, Sistem Baru Pembinaan Narapidana. Jakarta: Djambatan.

Jalaludin, 2010, Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo.

Lexy, J Moleong, 2009, Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Nata, Abudin, 2006, Metodology Study Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Nizar, Samsul, 2002, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis, Teoritis,

dan Praktis. Jakarta: Ciputat Press.

Peratuan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1993 Tentang Pelaksanaan Pembinaan

Narapidana.

Petrus Irwan Panjaitan dan Pandapotan Simorangkir, 1995, Lembaga

Pemasyarakatan Perspektif Sistem Peradilan Pidana. Jakarta.

Priyatno, Dwidja, 2006, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara Indonesia. Bandung:

Refika Aditama.

Ramayulis, 2009, Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia.

Ramayulis, 1990, Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Sarosa, Samiaji, 2012, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta: Indeks.

Shihab, M. Quraish, 2003, Membumikan Al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu

dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: mizan.

Sudjono, Anas, 2008, Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada. Cet. X.

Sugiyono, 2015, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suharjo, Ana Retnoningsih, 2016, Kamus Besar Bahasa Indonesia Lengkap (Edisi

Kedua). Semarang : Widya Karya.

Page 100: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

87

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 Tentang

Pemasyarakatan.

Undang-undang SISDIKNAS, 2003, Jakarta: Sinar Grafika.

Zakiyah Darajat, dkk, 1984, Dasar-dasar Agama Islam. Jakarta, Bulan Bintang.

Zakiyah Darajat, 2003, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: PT. Bulan Bintang.

Zakiyah, Darajat, 2006, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi

Aksara,

Zuhairini, 1995, Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 101: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat
Page 102: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat
Page 103: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat
Page 104: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat
Page 105: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat
Page 106: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat
Page 107: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

Angket untuk Narapidana

Pengaruh Pembinaan Kerohanian Islam Terhadap Kesadaran

Beragama Bagi Narapidana

(Studi Kasus Di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Salatiga)”

Persetujuan sebagai responden:

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya bersedia

menjadi responden dalam penelitian skripsi yang peneliti ajukan.

Petunjuk Pengisian Angket

1. Awali dengan membaca Basmallah.

2. Mohon dijawab semua pertanyaan di bawah ini sejujur-jujurnya dengan

memberi tanda contreng (√) pada jawaban yang paling cocok dengan keadaan

Anda, pada kolom SS (apabila sangat setuju), S (apabila setuju),TS (apabila

tidak setuju), dan STS (apabila sangat tidak setuju).

3. Kerahasiaan jawaban Anda dijamin oleh peneliti.

4. Diharapkan semua soal yang terdapat dalam angket ini dapat terisi secara

keseluruhan dan penulis mengucapkan terima kasih atas partisipasinya.

5. Akhiri dengan membaca Hamdallah.

Tertanda

Page 108: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

Pertanyaan Mengenai Pembinaan Kerohanian Islam

No Pertanyaan SS S TS STS

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Saya diajarkan pendidikan agama Islam sejak dini.

Saya mempelajari pendidikan agama Islam ketika

saya berada di lembaga pemasyarakatan.

Saya yakin bahwa setiap saya sholat selalu dilihat

oleh Allah SWT serta selalu diawasi oleh para

malaikat.

Saya yakin bahwa semua yang terjadi adalah

kehendak Allah SWT.

Bersedekah mengajarkan saya untuk selalu rendah

hati.

Berpuasa mengajarkan saya untuk selalu bersabar.

Sholat mengajarkan saya untuk selalu disiplin

terhadap waktu.

Zakat mengajarkan saya untuk membersihkan hati.

Saya mengikuti waktu yang ditetapkan pemerintah

saat merayakan Idul fitri.

Saya mampu mempraktikan tata cara wudhu dan

sholat.

Saya menyempatkan waktu mempelajari Al-

Quran.

Saya menghafal surat-surat pendek dalam Al-

Qur’an.

Page 109: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

14

15

Saya selalu mengikuti pengkajian Al-Quran di

dalam Lapas.

Saya hafal asma Allah dan maknanya.

Nabi Muhammad saw sebagai suri teladan bagi

ummat manusia, oleh karena itu segala perkataan,

perbuatan, dan keputusan yang berasal dari Nabi

harus diteladani dan ditiru.

Pertanyaan Mengenai Kesadaran Beragama

No Pertanyaan SS S TS STS

1

2

3

4

5

6

7

Saya meyakini akan adanya hari kiamat.

Saya suka mempelajari pendidikan agama Islam.

Membiasakan khusu’ dalam sholat dan berdoa

sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah

SWT. Saya selalu membaca doa ketika ingin

memulai akfititas agar mendapat keberkahan.

Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan

kepada orang lain dan memaafkan kesalahan

orang lain terhadap saya.

Saya membiasakan membaca Al-Qur’an dengan

harapan dapat lancar membacanya.

Hati saya menjadi tenang dan tentram ketika

Page 110: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

8

9

10

11

12

13

14

15

mendengar lantunan ayat suci Al-Qur’an.

Membaca buku-buku agama Islam sebagai

penambah pengetahuan.

Rutin mengikuti pengajian sebagai tempat berbagi

ilmu pengetahuan agama.

Saya mampu memimpin kegiatan pengajian

didalam lembaga pemasyarakatan.

Saya mengakui kesalahan yang saya lakukan

sehingga mendapat hukuman dari negara.

Saya takut akan dosa kepada Allah jika saya

melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama.

Saya menyesali perbuatan saya dan tak akan

mengulanginya lagi.

Saya merasa bersalah kepada Tuhan, diri saya, dan

keluarga kerena telah melakukan tindak pidana.

Saya terpaksa mengikuti pembinaan kesadaran

beragama (pengajian) di dalam Lapas

Page 111: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

Lampira 3 Foto-foto

Dokumen wawancara dengan Kepala Rutan Salatiga Bapak Hero

Sulistiyono, Bc.IP, S.H, M.Si

WAWANCARA DENGAN OBJEK PENELITIAN YAITU NARAPIDAN

Page 112: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

PENGAJIAN DALAM RANGKA MEMERINGATI MAULUD NABI SAW

Page 113: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

Dalam Rangka maulud nabi menghadirkan salah satu motivator

mantan narapidana yang sukses bpk Hartadi (Singkong Keju D9

Salatiga)

Page 114: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

UPACARA PEGAWAI BESERTA WARGA BINAAN

UPACARA KHUSUS WARGA BINAAN YANG DILAKSANAKAN SETIAP HARI SENIN

Page 115: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

PERESMIAN TAMAN BACAAN AL-QURAN

Page 116: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

KEGIATAN BELAJAR MEMBACA AL-QURAN DI MASJD AT TAUBAH RUTAN SALATIGA

Page 117: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

KEGIATAN REKREASI WARGA BINAAN SETIAP HARI SELASA BERUPA SENI MUSIK

Page 118: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

PENYULUHAN HUKUM NARA SUMBER DARI POLRES SALATIGA

Page 119: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

KEGIATAN PELATIHAN KEMANDIRIAN BEKERJA SAMA DENGAN PEMKOT KOTA SALATIGA

PELATIHAN POTONG RAMBUT

Page 120: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

PELATIHAN TATA RIAS BAGI WARGA BINAAN

PEMBINAAN KESEHATAN BEKERJA SAMA DENGAN PUSKESMAS SIDOREJO

Page 121: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

KEGIATAN DONOR DARAH BAGI WARGA BINAAN DAN PETUGAS BEKERJA SAMA

DENGAN PMI KOTA SALATIGA

Page 122: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

KHOTBAH JUMAT

Page 123: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

KEGIATAN SHOLAT JUMAT

Page 124: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

KEGIATAN PEMBINAAN SHOLAT BERJAMAH DHUHUR DAN ASHAR YANG DIWAJIB KAN

OLEH KEPALA RUTAN SALATIGA

Page 125: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

KEGIATAN KAJIAN TAFSIR AL-QURAN

Page 126: PENGARUH PEMBINAAN KEROHANIAN ISLAM TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4111/1/SKRIPSI FIX.pdf · derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkanya, salah satu ayat

PEMBINAAN KESEHATAN JASMANI BERUPA SENAM SEHAT SETIAP HARI JUMAT PAGI