pengaruh pemberian pupuk kotoran sapi skrip sirepository.uinjambi.ac.id/334/1/skripsi suriani...

109
,. ' PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN SAPI DAN PUPUK KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHANDANPERKEMBANGAN TANAMAN TOMAT (Solanum Iycopersicum) SKRIP SI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S 1) Dalam Prodi Program Studi Tadris Biologi Oleh: SURIANI NIM. TB.140528 PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAHDANKEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018

Upload: others

Post on 27-Jan-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • ,.. '

    PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN SAPI DAN PUPUK KOTORAN A YAM TERHADAP

    PERTUMBUHANDANPERKEMBANGAN TANAMAN TOMAT

    (Solanum Iycopersicum)

    SKRIP SI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

    (S 1) Dalam Prodi Program Studi Tadris Biologi

    Oleh:

    SURIANI NIM. TB.140528

    PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAHDANKEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

    2018

  • PERNYATAAN ORISINALITAS

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun sebagai syarat

    untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha

    Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.

    Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari hasil

    karya orang lain telah dituliskan sumbemya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan

    etika penulisan ilmiah.

    Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan hasil karya

    saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia

    menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

    Jambi, Oktober 2018

    !UL 1' 70AFF34H .

    {@8 UU,R_IJ~l~H

    Suriani

    NIM. TB.140528

    ii

  • KEMENTERIAN AGAMA

    UNNERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

    SUL THAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

    PENGESAHAN SKRIPSlffUGAS AKHIR

    In.08-FM-PP-05-01 25-10-2013 R-0

    : B- 1 IBID. r I pP, oo~ /II I :z.018 : Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Sapi dan Pupuk

    Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Tomat (Solanum (vcopersicum)

    Nomor Skripsi/Tugas Akhir dengan judul

    Yang dipersiapkan dan disusun oleh Nama : Suriani Nim : TB. 140528 Telah di munaqasyahkan pada : Jumat, 09 November 2018 Dan telah dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    Dr. Zaw i A 8al Jamil M. Pd.I NIP. 720507 199406 1 001

    Penguji I

    fry Susanti, S.Si, M.Si NIP. 197603032005012005

    adruiah M.Pd NIP. 97606142003122001

    Pembimbing I

    Prof. Dt~ M. Pd NIP. I 97007111994012001

    PA~~n u;;i.Si

    NIP. 197812202009122002

    iii

  • NOTADINAS

    Hal : Nota Dinas Lampiran

    Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sul than Thaha Saifuddin J ambi di

    Tempat

    Assalamu 'alaikum Wr. Wb. Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudari;

    Nama NIM Judul Skripsi

    : Suriani : TB. 140528 : Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Sapi dan Pupuk Kotoran

    Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum)

    Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan/Program Studi Tadris Biologi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Iambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Pendidikan Biologi.

    Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

    Iambi, Oktober 2018 Dosen Pembimbing I

    Prof. D~ah, M. Pd NIP.197007111994012001

    iv

  • NOTADINAS

    Hal : N ota Dinas Lampiran

    Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi di

    Tempat

    Assalamu 'alaikum Wr. Wb. Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

    _____ bahwa skripsi saudari · _

    Nama NIM Judul Skripsi

    : Suriani : TB. 140528 : Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Sapi dan Pupuk Kotoran

    Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum)

    Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan/Program Studi Tadris Biologi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Pendidikan Biologi.

    Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

    Jambi, Oktober 2018 D~imbingll

    Suraida, M. Si NIP. 197812202009122002

    v

  • PERSEMBAHAN

    Assalarnualaikum wr.wb

    Alharndulillah .. Alhamdulillahirobbil' alamin .. ,

    Sebuah langkah usai sudah, satu cita telah tercapai, Kubersujud dihadapan Mu,

    Engkau berikan kesempatan sampai pada saat awal perjuanganku.

    Segala puji bagi Mu ya Allah.

    Sujud syukur kupersembahkan kepadamu Tuhan yang Maha Esa atas

    takdirMu telah kau jadikan aku manusia yang senantiasa berfikir, berilmu, beriman, dan bersabar dalam menjalani hidup. Semoga keberhasilan ini menjadi

    satu langkah awal untuk meraih cita-cita besarku.

    Kupersembahkan karya kecilku ini

    Untuk orang-orang yang berarti dalam hidupku

    Terutama untuk yang tercinta ayahanda Ali Ridho (Alm) dan ibunda Yunisar. Yang telah sabar mengasuh dan mendidik ananda sejak lahir hingga dewasa

    dengan penuh cinta dan kasih sayang untuk menunaikan cita-citanya yang suci dan mulia, agar ananda menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua dan

    berguna bagi Agama, Nusa dan Bangsa.

    Terima kasihku juga ku ucapkan

    Kepada Abangku Sarkawi, Syarpin, Zulhefni dan kakak saya Lokot Nasution beserta keluarga besarku

    'l'anpa dukungan dan doa mereka yang selalu mengiringi perjalanan saya

    Tidak mungkin saya menjadi seperti ini.

    Untuk sahabat-sahabat ku yang selalu ada saat saya sedih maupun gembira,

    Untuk teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2014

    Akhir kata

    Terimalah bingkisan indah ini sebagai persembahanku

    Semoga Allah meridhoi

    Wassalamualaikum wr.wb

    vi

  • MOTTO

    Artinya: "Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma,

    anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar

    ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan" (QS An Nahl:11) (Anonim,2006,

    Al Qur' an dan tcrj emahannya ).

    vii

  • ABSTRAK

    Nama Jurusan Judul

    : Suriani : Tadris Biologi

    : Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Sapi dan Pupuk Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Tomat (Solanum Jycopersicum)

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dua jenis pupuk yaitu pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat (Solanum lycopersicum), penelitian ini berjumlah 15 batang tanaman tomat dan 5 perlakuan. Penelitian ini dilaksanakan di J alan Pattimura Kenali Besar Perumahan Rukun Sentosa II RT 41 Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi. Tomat memiliki berbagai macam manfaat antara lain mencegah penyakit sariawan, menghilangkan jerawat dan mencegah penyakit kanker. Penelitian ini dilakuan dari bulan Juli sampai bulan Agustus 2018 , menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL), 5 perlakuan dan 3_ulang__an_yaitu Pl{air biasa), P2 (200 gr), P3 (300 gr), P4 (400 gr), dan P5 (500 gr). Data dianalisis secara statistik melalui analisis ANOV A dan dilanjutkan uji BNT taraf 5%. Dari data tersebut ada pengaruh pemberian pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam dengan perlakuan yang berbeda-beda. Perkembangan tanaman tomat (Solanum lycopersicum) selama penelitian cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata jumlah buah tomat. Jumlah buah tomat tertinggi terj adi pada tanaman tomat yang diberi perlakuan pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam P5 (500 gr) sedangkan rata-rata buah tomat terendah terjadi pada perlakuan kontrol (air biasa).

    Kata Kunci : Pupuk kotoran sapi dan ayam, tanaman tomat, pertumbuhan dan perkembangan

    viii

  • ABSTRACT

    Name : Suriani Department : Tadris Biology Title : Effect of giving cow manure and chicken manure on the growth and development of Tomato (Solanum Iycopersicum)

    This study aims to determine the effect of giving two types of fertilizer, namely cow manure and chicken manure on the growth and development of tomato plants (Solanum lycopersicum), this study amounted to 15 tomato stems and 5 treatments. This research was carried out at Jalan Pattimura. Get to know the size of Rukun Sentosa II RT 41 Housing, Alam Barajo Subdistrict, Jambi City. Tomatoes have a variety of benefits including preventing thrush, removing acne and preventing cancer. This study was carried out from July to August 2018, using a completely randomized design method (CRD), 5 treatments and 3 replications namely Pl (ordinary water), P2 (200 gr), P3 (300 gr), P4 (400 gr) , and P5 (500 gr). Data were analyzed statistically through ANOV A analysis and continued with BNT test at 5% level. From these data there is the effect of giving cow manure and chicken manure with different treatments. The development of tomato plants (Solanum lycopersicum) during the study was quite good. This can be seen from the average number of tomatoes. The highest number of tomatoes occurred in tomato plants which were treated with cow manure and P5 chicken manure (500 gr) while the lowest tomato fruit occurred in the control treatment ( ordinary water).

    Keywords: Fertilizer for cow and chicken manure, tomato plants, growth and development

    ix

  • KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah puji syukur keapada Allah SWT, Tuhan Yang Maha 'Alim

    yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkanNya, atas iradahNya hingga

    skripsi ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam atas N abi Muhammad SAW

    pembawa risalah pencerah bagi manusia.

    Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

    akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah

    dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis

    menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak

    yang telah memberikan motivasi baik moril, untuk itu pada kesempatan ini

    penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak

    yang telah membantu, memberi bimbingan, saran motivasi dan dukungan moril

    kepada penulis baik selama masa perkuliahan maupun menyelesaikan penyusunan

    skripsi ini, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, M.A selaku Rektor Universitas Islam Negeri

    Sul than Thaha Saifuddin J ambi.

    2. Thu Dr.Hj. Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

    Universitas Islam Negeri SulthanThaha Saifuddin Jambi.

    3. Ibu Reny Safi.ta, S.Pt, M.Pd selaku Ketua Program Studi Tadris Biologi

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

    Saifuddin Jambi.

    4. Bapak Fery Kurniawan, M. Si selaku Sekretaris Jurusan Program Studi

    Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha

    Saifuddin Jambi.

    5. Thu Prof. Dr. Maisah, M. Pd.I selaku dosen pembimbing I dan Thu Suraida,

    M. Si selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan

    mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulisan dalam

    menyelesaikan skripsi ini.

    x

  • 6. Bapak dan ibu dosen FITK khusnya dosen Jurusan Tadris Biologi atas

    ilmu dan pendidikan yang telah bapak ibu berikan.

    7. Keluarga besar tadri biologi 2014 yang telah memberi warna selama

    perkuliahan.

    Akhirnya, semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan

    amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

    pengembangan ilmu.

    Jambi, Oktober 2018

    ~

    TB.140528

  • ..

    DAFTARISI

    I-IALAMAN JUDUL i PERNY AT AAN ORISINALIT AS .ii PENGESAHAN iii NOTA DINAS .iv NOTA DINAS v PERSEMBAIIAN vi MOTTO vii AB'STR:A.K viii ABTRACT ix KATA PENGANTAR x DAFT AR ISI. xi DAFTAR TABEL xii D:AF·'F AR GAMBAR. xiii

    BABIPENDAHULUAN A. La tar Belakang Mas al ah 1 B. Pembatasan Masalah .4 C. Rumusanlvlasalah 4 D. Tujuan Penelitian 5 E. Manfaat Penelitian 5

    BAB Il KAJIAN PUSTAKA A. Deskriptik Teoretik 6

    1. Pupuk organik 6 2. Pupuk anorganik 6

    a. Pupuk Kotoran Sapi 7 b. Pupuk Kotoran Ayam 8

    3. Tanaman Tomat 10 4. Taksonomi Tomat 11 5. Morfologi Tomat 11 6. Pertumbuhan Tomat 16 7. Pemanfaatan Tanaman Tomat.. 16 8. Syarat Tumbuh Tanaman Tomat. 17

    B. Penelitian Yang Relevan 26 C. Hipotesis Penelitian .30

    BAB ID METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 31 B. Desain Penelitian 31 C. Parameter Agronomi Yang Diukur 32 D. Alat dan Bahan 32 E. Prosedur Kerja 32

    xi

  • F.Teknik Analisis Data 34 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    A Basil Penelitian 39 B. Pembahasan 52

    BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 62 B. Saran 62

    DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAIVIPIRAN

    xii

  • I,

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1: Kandungan unsur hara pada berbagai jenis pupuk kandang 10 Tabel 2.2: Kandungan gizi pada tomat 25 Tabel 2.3: Perbedaan dan persamaan studi relevan yang peneliti ambil 27 Tabel 3.2: Contoh anova menurut RAL 36 Tabel 4 .1: Tinggi tanaman tomat 40 Tabel 4.2: Basil analisis tinggi tanaman tomat. 42 Tabel 4.3: Reratajumlah daun tanaman tomat 43 Tabet 4A: Hasil analisis jumlah daun tanaman tomat 45 Tabel 4.5: Jumlah bunga pada tanaman tomat. 46 Tabel 4.6: Basil analisis jumlah bunga pada tanaman tomat 48 Tabel 4.7: Berat basah buah tanaman tomat.. 49 Tabel 4.8: Basil analisis berat basa buah tanaman tomat. 51

    xiii

  • DAFT AR GAMBAR

    Gambar 2.1: Akar pada tanaman tomat 12 Gambar 2.2: Batang pad tanaman tomat.. .. ,, ,. ,.,, .. ,. ,. 13 Gambar 2. 3: Daun pada tanaman to mat.. 1 4 Gambar 2.4: Bunga pad.a tanaman tomat 15 Gambar 2.5: Buah pada tanaman tomat. 16 Gambar 3. 1 : Desain penelitian 3 J Gambar 4 .1: Grafik rata-rata tinggi tanaman pada tomat 41 Gambar 4 .2: Grafik rata-rata jumlah daun pada tanaman tomat.. 44 Gambar 4.3: Grafik rata-ratajumlah bunga terbentuk pad.a tanaman tomat.. 47 Gambar 4.4: Grafik rata-rata jumlah buah pada tanaman tomat 50 Gambar 4 .5: Daun tanaman tomat 54 Gambar 4.6: Bunga tanaman tomat 56 Gambar 4.7: Buah tomat 57 Gambar 4.8: Penyakit pada tanaman tomat 58 Gambar 4.9: Hama pada tanaman tomat 60

    xiv

  • DAFTARLAMPIRAN

    Larnpiran I: Analisis pengaruh pemberian pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat (Solanum lycopersicum) 60

    Larnpiran 2: Uji Statistik. 62 Lampiran 3: Dokumentasi 74

    xv

  • BAB 1 PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pupuk merupakan suatu bahan yang diberikan kedalam tanah baik yang

    organik maupun anorganik dengan maksud untuk menggantikan kehilangan

    unsur hara dari dalam tanah yang bertujuan untuk meningkatkan produksi

    tanaman dalam keadaan lingkungan yang baik. Pemupukan sudah dikenal

    oleh masyarakat sejak abad ke-19, hasil demi hasil dari tiap percobaan telah

    dikemukakan sehingga terdapat pengetahuan bahwa tanaman itu sangat

    membutuhkan bahan makanan unsur hara. Berdasarkan bentuk fisiknya,

    pupuk dibedakan menjadi 2 macam yaitu pupuk padat dan pupuk cair. Pupuk

    padat biasanya diaplikasikan ke dalam tanah dalam bentuk padat, sedangkan

    pupuk cair yaitu diberikan secara disemprotkan ke tubuh tanaman.

    Berdasarkan proses terjadinya, pupuk dapat diklasifikasikan menjadi dua

    golongan yaitu:

    1. Pupuk organik

    Pupuk organik merupakan hasil-hasil akhir dari perubahan atau

    penguraian bagian-bagian dari tanaman dan binatang, misalnya pupuk

    kandang, pupuk hijau, kompos, tepung dan sebagainya. Pupuk organik

    didefenisikan sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari

    tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk

    padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk

    memperbaiki sifat fisik di dalam tanah.

    Pupuk organik mempunyai beragam jenis, jenis-jenis pupuk organik

    dibedakan dari bahan baku, dari bahan baku ada yang terbuat dari kotoran

    hewan, hijauan atau campuran keduanya, dari metode pembuatan ada

    banyak ragam seperti kompos, bokasi, dan Iain sebagainya. Pupuk

    organik yaitu mengandung unsur hara makro dan unsur hara mikro

    Iengkap, tetapi jumlahnya sedikit, dapat memperbaiki struktur tanah,

    1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 2

    sehingga tanah menjadi gembur, memiliki daya snnpan air

    (Maryanto,2015,hal,91 ).

    2. Pupuk anorganik

    Pupuk anorganik merupakan pupuk yang dibuat dari pabrik, bahannya

    berasal dari bahan anorganik dan dibentuk dengan proses kimia fisika

    atau biologis. Pembuatan pupuk anorganik berbeda-beda tergantung

    kandungan yang diinginkan. Misalnya unsur hara fosfor terbuat dari batu

    fosfor, unsur hara nitrogen terbuat dari urea. Pupuk anorganik sebagian

    besar bersifat hidrokopis. Hidrokopis adalah kemampuan menyerap untuk

    air diudara sehingga semakin tinggi hidrokopis maka semakin cepat

    pupuk anorganik mencair.

    Pupuk anorganik merupakan pupuk yang mengandung unsur hara

    tertentu, misalnya nitrogen (N), NPK atau mengandung semua unsur

    sehingga penggunaannya dapat di sesuaikan dengan kebutuhan tanaman,

    pupuk anorganik biasanya mudah larut sehingga bisa lebih cepat

    dimanfaatkan tanaman, pemakaiannya dan penggunaannya lebih praktis.

    Kotoran sapi merupakan pupuk kandang limbah dari peternakan sapi

    yang mempunyai kandungan serat tinggi, karena terdapat serat atau

    selulosa dalam kadar tinggi pada kotoran ternak ini baik dalam bentuk

    padat dan air kencing sapi, ia merupakan senyawa rantai karbon yang

    dapat menfalami proses pelapukan lebih kompleks. Proses pelapukan

    secara alamiah oleh berbagai jenis mikroba tersebut membutuhkan unsur

    Nitrogen (N) yang terkandung pada kotoran sapi tersebut dalam jumlah

    besar. Karena alasan ini pupuk kandang dalam dalam kondisi segar atau

    masih baru tidak disarankan untuk memupuk tanaman apapun

    (Cahyono, 1998,hal,59).

    Karena menggunakan pupuk kandang sapi dari ternak apa saja tanpa

    prosess fermentasi terlebih dahulu, akan menimbulkan dampak buruk

    bagi tanaman. Aplikasi kotoran sapi yang paling baik dan rekombinasi

    adalah membutuhkan proses pengompasan atau fermentasi terlebih

    dahulu. Selain memiliki kadar serat tinggi kotoran sapi juga mempunyai

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 3

    kadar air yang cukup tinggi. Karena ketinggian kadar air, rata-rata petani

    di indonesia kadang menjuluki dengan sebutan pupuk kandang dingin

    (Pracaya,201O,hal,10).

    Pupuk kandang atau kotoran ayam adalah sangat kaya kandungan

    nitrogen organik untuk menyuburkan tanah, selain itu kotoran ayam

    mempunyai peranan yang cukup penting untuk memperbaiki sifat

    biologis, fisik dan kimia pada tanah pertanian secara alami. Kotoran ayam

    yang telah di proses akan mengalami penguraian secara alamiah baik

    secara unsur hara makro maupun secara mikro oleh organisme menjadi

    bahan organik tanah sumber makanan tanaman untuk tumbuh kembang

    (Ayub,201 O,hal,67).

    Menurut berbagai hasil penelitian tentang kandungan unsur hara pada

    kotoran ayam, telah diketahui bahwa pupuk kandang atau organik

    tergolong rendah, namun kotoran ayam memiliki peran penting bagi

    pertumbuhan tanaman. Adapun manfaat yang diperoleh dari penggunaan

    kotoran ayam sebagai pupuk dapat menyediakan beberapa unsur hara

    makro dan mikro seperti Zn, Cu, Mo, Co, Ca, Mg, dan Si. Selain berbagai

    unsur hara makro dan mikro seperti kotoran ayam memiliki kemampuan

    untuk meningkatkan kapasitas tanah. Dan kelebihan lain dari

    menggunakan pupuk kotoran ayam dapat membentuk senyawa kompleks

    yang bereaksi dengan ion logam. Karena kemampuan membentuk

    senyawa kompleks kotoran ternak ayam. Mampu menyingkirkan dan

    mcngurangi ion-ion logam yang berpotensi menghambat penyediaan

    unsur hara seperti Al, Fe, dan Mn atau ion logam yang meracuni tanah.

    Aplikasi pupuk kotoran ayam sangat rekomendasi untuk menyuburkan

    tanaman yang berdaun lemah seperti, sayur-sayuran, cabai, terong dan

    tomat dan tanaman-tanaman budidaya yang berdaun lemah daunnya

    (Anwar,2016,hal,36).

    Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan

    penelitian mengenai pengaruh pemberian pupuk kotoran sapi dan pupuk

    kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 4

    (Solanum lycopersicum) apakah pemberian pupuk kotoran ayam dan

    kotoran sapi ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tomat. Seberapa

    efektifnya pengaruh pupuk kotoran ayam dan kotoran sapi ini terhadap

    pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat. Untuk melihat Jebih

    lanjut dan langsung mengamati Pengaruh Pemberian Pnpuk Kotoran

    Sapi dan Pupuk Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan dan

    Perkembangan Tanaman Tomat harus perlu di lakukan suatu

    percobaan

    B. Pembatasan Masalah

    Pada penelitian ini permasalahan hanya di batasi oleh:

    1. Penelitian ini hanya membahas tentang pengaruh pemberian pupuk

    kotoran sapi dan kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan

    perkembangan tanaman tomat (Solanum Iycopersicum).

    2. Pupuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk kotoran sapi

    dan pupuk kotoran ayam.

    C. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat

    dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:

    1. Apakah terdapat pengaruh pertumbuhan dan perkembangan tanaman

    tomat (Solanum Iycopersicum) yang diberikan pupuk kotoran sapi dan

    pupuk kotoran ayam?

    2. Berapa banyak dosis pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam

    yang efektif di berikan pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman

    tomat (Solanum lycopersicum)?

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 5

    D. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan

    penelitian yang ingin dicapai penulis adalah:

    1. Untuk megetahui pengaruh pertumbuhan dan perkembangan

    pemberian pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam terhadap

    pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat (Solanum

    Iycopersicum).

    2. Untuk mengetahui dosis pupuk yang efektif terhadap pertumbuhan dan

    perkembangan tanaman tomat (Solanum Iycopersicum).

    E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah:

    1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

    pengaruh pemberian pupuk kotoran ayam dan pupuk kotoran sapi

    terhadap perkembangan tanaman tomat (Solanum Iycopersicum).

    2. Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya para petani

    tomat (Solanum Iycopersicum) agar dapat memanfaatkan pupuk

    kotoran ayam dan pupuk kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan

    perkembangan tomat (Solanum Iycopersicum).

    3. Sebagai informasi dan acuan bagi guru dalam mengembangkan ilmu

    dalam dunia pendidikan seperti dalam pembelajaran biologi.

    4. Diharapkan dapat menjadi acuan atau literatur dalam tadris biologi

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jam bi.

    5. Sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Strata satu (S 1) di

    Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan

    Thaha Saifuddin Jambi.

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • BABII

    KAJIAN PUST AKA

    A. Deskripsi Teoritik

    1. Pupuk organik

    Pupuk organik merupakan hasil-hasil akhir dari perubahan atau

    penguraian bagian-bagian dari tanaman dan binatang, misalnya pupuk

    kandang, pupuk hijau, kompos, tepung dan sebagainya. Pupuk organik

    didefenisikan sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari

    tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk

    padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki

    sifat fisik di dalam tanah (Maryanto,2015,hal.91).

    Pupuk organik mempunyai beragam jenis, jenis-jenis pupuk organik

    dibedakan dari bahan baku, dari bahan baku ada yang terbuat dari kotoran

    hewan, hijauan atau campuran keduanya, dari metode pembuatan ada banyak

    ragam seperti kompos, bokasi, dan lain sebagainya. Pupuk organik yaitu

    mengandung unsur hara makro dan unsur hara mikro lengkap, tetapi

    jumlahnya sedikit, dapat memperbaiki struktur tanah, sehingga tanah menjadi

    gembur, memiliki daya simpan air (Maryanto,2015,hal.91).

    2. Pupuk anorganik

    Pupuk anorganik merupakan pupuk yang dibuat dari pabrik, bahannya

    berasal dari bahan anorganik dan dibentuk dengan proses kimia fisika atau

    biologis. Pembuatan pupuk anorganik berbeda-beda tergantung kandungan

    yang diinginkan. Misalnya unsur hara fosfor terbuat dari batu fosfor, unsur

    hara nitrogen terbuat dari urea. Pupuk an organ ik sebagian besar bersifat

    hidrokopis. Hidrokopis adalah kemampuan menyerap untuk air diudara

    sehingga semakin tinggi hidrokopis maka semakin cepat pupuk anorganik

    mencair.

    Pupuk anorganik merupakan pupuk yang mengandung unsur hara

    tertentu, misalnya nitrogen (N), NPK atau mengandung semua unsur

    sehingga penggunaannya dapat di sesuaikan dengan kebutuhan tanaman,

    6 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 7

    pupuk anorganik biasanya rnudah larut sehingga bisa lebih cepat

    dimanfaatkan tanaman, pemakaiannya dan penggunaannya lebih praktis

    (Maryanto,2015,hal.91 ).

    Macam-macam pupuk yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

    a. Pupuk Kotoran Sapi

    Pemanfaatan bahan organik (kotoran sapi) merupakan salah satu

    alternatif yang sangat tepat untuk mengatasi naiknya harga pupuk,

    mudah diperoleh, mudah dibuat oleh petani dengan memanfaatkan

    kotoran sapi menjadi pupuk, dan kadar N cukup. Secara ekologis tidak

    terjadi pencemaran lingkungan karena mengembalikan unsur hara yang

    terangkut dalam tubuh tanaman dan dikembalikan ke dalam tanah.

    Secara ekonomis, penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk tidak

    mengeluarkan biaya produksi yang tinggi karena menggunakan kotoran

    hewan sebagai bahan pembuatan pupuk. Selain itu pemanfaatan pupuk

    kotoran sapi secara langsung berkaitan dengan kadar air yang tinggi.

    Petani umumnya menyebutnya sebagai pupuk dingin. Bila pupuk

    kotoran sapi dengan kadar air yang tinggi maka diaplikasikan secara

    langsung akan memerlukan tenaga lebih banyak serta proses pelepasan

    amoniak masih berlangsung (Widowati,2005,hal.63).

    Pupuk kandang sapi merupakan pupuk padat yang banyak

    mengandung air dan lendir. Pupuk kandang selain dapat menambah

    ketersediaan unsur-unsur hara bagi tanaman, j uga men gem bangkan

    kehidupan mikroorganisme di dalam tanah. Mikroorganisme berperan

    mengubah seresah dan sisa-sisa tanaman menjadi humus, senyawa-

    senyawa tertentu disintesa menjadi bahan-bahan yang berguna bagi

    tanaman (Cahyono, 1998,hal.59).

    Penambahan pupuk kandang sapi pada tanah dapat memperbaiki

    sifat fisik tanah seperti kemampuan mengikat air, porositas dan berat

    volume tanah, interaksi antara pupuk kandang sapi dan rnikroorganisme

    tanah dapat memperbaiki area dan struktur tanha. Hal ini dapat terjadi

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 8

    karena hasil dekomposisi oleh rnikroorganisme tanah seperti

    polisakarida dapat berfungsi sebagai lem atau perekat antara partikel

    tanah. Keadaan ini berpengaruh langsung terhadap porositas tanah.

    Tanah berpasir, pupuk kandang sapi dapat berperan sebagai pemantapan

    yang lebih besar daripada tanah liat (Hartanik,2002,hal.42).

    Pupuk kandang sapi sebagai sumber bahan organik memiliki

    kelebihan jika dibandingkan dengan pupuk anorganik seperti, pupuk

    kandang sapi dapat meningkatkan kadar bahan organik, meningkatkan

    nilai tukar kation, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan

    kemampuan tanah dalam memegang air, dan menyediakan lebih banyak

    macam unsur hara seperti nitrogen, fosfor, kalium dan unsur hara

    lainnya. Selain kelebihan tersebut pupuk kandang sapi juga memiliki

    kekurangan yaitu, kandungan unsur haranya yang rendah, tersedia bagi

    tanaman secara perlahan-lahan sehingga membutuhkan waktu yang lebih

    lama, dan membutuhkan biaya transportasi yang cukup besar

    (Sarief, 1986,hal.43).

    b. Pupuk Kotoran Ayam

    Kotoran ayam merupakan kotoran hewan yang dikeluarkan oleh

    ayam sebagai proses makanan yang sudah tercampur disertai urin

    dan sisa-sisa makanan lainya. Kotoran ayam yang telah dikeluarkan

    dari urin ada yang berupa padat dan ada yang cair. Mengubah kotoran

    ayam menjadi pupuk kandang ayam sangatlah mudah tanpa harus

    menimbunnya, kotoran 1111 otomatis menjadi pupuk kandang.

    Kandungan hara dalam pupuk kandang cair relatif banyak. Namun,

    pupuk kandang cair jarang digunakan sebab air kencing hewan sulit

    ditampung (Widowati,2005,hal.63).

    Kotoran ayam merupakan sumber hara yang paling penting

    karena rnernpunyai kandungan nitrogen dan fosfor yang lebih tinggi

    dibandingkan pupuk kandang lain. pupuk kandang ayam memberikan

    hasil yang Iebih baik dibandingkan pupuk kandang Iainnya seperti

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 9

    jerus pupuk kandang kotoran sapi dan pupuk kandang kambing

    (Marlina Neni,201 O,hal,2).

    Pupuk kandang ayam berasal dari kotoran ayam memberikan

    hasil yang lebih tinggi, hal ini berkaitan dengan kemampuan bahan

    organik pupuk kotoran ayam dalam memperbaiki sifat biologi tanah

    sehingga tercipta lingkungan yang lebih baik bagi perakaran tanaman.

    Selain itu bahan organik pupuk kotoran ayam dapat mensuplai unsur

    hara terutama unsur hara N, P dan K lebih banyak daripada pupuk

    yang berasal dari ternak besar seperti sapi dan kambing. Semua unsur

    makro tersebut memegang peranan penting dalam metabolisme

    tanaman. Kenyataan ini menunjukkan bahwa tanaman mempunyai

    respon yang tinggi terhadap nutrisi (Pangaribuan,20 I O,hal. 7).

    Pupuk kandang kotoran ayam bermanfaat untuk merangsang dan

    mempercepat tumbuhnya tanaman, untuk mempercepat dan merangsang

    tumbuhnya cabang yang baru muncul, membantu menyuburkan

    pertumbuhan tanaman terutama pada keseluruhan daun sehingga dapat

    membuat tanaman menjadi lebih sehat dan segar. Selain berbentuk

    padat, pupuk kandang kotoran ayam juga bisa berupa cair yang berasal

    dari air kencing (urine) hewan. Pupuk kandang kotoran ayam

    mengandung unsur hara makro dan mikro. Dibanding dengan bahan

    organik yang lain pupuk kandang ayam memiliki kandungan N yang

    cukup tinggi yakni 2,6%, 2,9% (P), dan 3,4% (K) dengan perbandingan

    C/N ratio 8,3 (Zakaria dan Vimala, 2002). Kandungan nitrogen dalam

    urine hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan

    nitrogen dalam kotoran padat (Ritawati,2011,hal.6).

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UlN STS Jambi

  • 10

    Tabel 2.1 Kandungan Unsur Hara Pada Berbagai Jenis Pupuk Kandang

    Jenis Kandungan Unsur Hara

    pupuk

    kandang N p K Ca Mg Mn Zn B

    % Mg/Kg

    Sapi 2,33 0,61 1,58 1,040 0,38 1792,0 70,5 3,69

    Ayam 3,21 3,21 1,57 9,625 1,44 2506,0 315,0 11,43 -

    Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara

    makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga

    akan mengefektifkan bahan-bahan anorganik di dalam tanah, termasuk

    pupuk anorganik. Pemanfaatan pupuk kotoran ayam ini bagi petani

    organik menemui kendala karena pupuk ayam mengandung beberapa

    hormon yang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman tomat

    (Widowati,2005,hal63).

    3. Tanaman tomat (Solanum lycopersicum)

    Tomat merupakan tanaman asli yang berasal dari Benua Amerika,

    tersebar dari Amerika Tengah hingga Amerika Selatan. Tanaman tomat

    pertama kali di budidayakan oleh suku Inca dan suku Astec pada tahun 700

    SM. Sementara itu bangsa Eropa mulai mengenal tomat sejak Christopherus

    Colombus pulang berlayar dari Amerika dan tiba di Pantai San Salvador pada

    tanggal 12 Oktober 1492. Ketika itu, Colombus diperintahkan oleh Ratu

    Isabella dari Kerajaan Castilia, Spanyol untuk mencari emas dan rempah-

    rempah, tetapi ia pulangjustru membawa biji-bijian, seperti jagung, cabe, dan

    tomat. Meskipun ratu Isabella kecewa dengan hasil yang dibawa Colombus,

    tetapi akhirnya biji-bijian tersebut ditanam juga oleh para petani di Spanyol

    dan menyebar sampai kebeberapa Negara lainnya (Wiryanta,2014,hal.l).

    Penyebaran tomat di indonesia dimulai dari Filiphina dan Negara-negara

    Asia lainnya pada abad ke-18. Pada awalnya, tomat yang pertama kali

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 11

    ditanam oleh suku Inca dan suku Astec ini masih berubah kecil dan

    produktivitasnya juga masih rendah. Hal ini jelas berbeda dengan kondisi

    sekarang. Buah tomat yang dihasilkan bisa menghasilkan bobot hingga 0,4 kg

    per buah atau 5-8 kg buah pada setiap tanaman. Selain kualitas dan buahnya

    yang tinggi, tanaman tomat hibrida juga mampu beradaptasi dengan berbagai

    kondisi, mulai dari daerah dataran rendah, dataran menengah, hingga dataran

    tinggi. Bahkan ada juga varietas yang tahan terhadap hama dan penyakit

    tertentu (Wiryanta,2004,hal.10).

    4. Taksonomi dan morfologi tomat (Solanum Iycopersicum)

    1. Taksonomi tomat iSolanum Iycopersicum)

    Tanaman tomat termasuk dalam keluarga Solanaceae

    Adapun Klasifikasi Botani tanaman tomat sebagai berikut:

    Kingdom : Plantae (Tumbuh-tumbuhan)

    Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

    Subdivisi

    Ke las

    Ordo

    Family

    Genus

    Spesies

    : Angiospermae (Berbij i tertutup)

    : Dicotyledone (Biji berkeping satu)

    : Tubiflorae

    : Solanaceae

    : Solanum

    : Solanum Iycopersicum

    5. Morfologi tomat (Solanum Iycopersicum)

    a. Akar

    Tanaman tomat (Solanum Iycopersicum) memiliki akar tunggang yang

    tumbuh menem bus kedalaman tanah dan akar serabut yang tumbuh

    kearah samping tetapi dangkal. Berdasarkan sifat perakaran ini, tanaman

    tomat (Solanum Iycopersicum) akan dapat tumbuh dengan baik jika di

    tanah yang gembur dan porous. Akar berfungsi untuk menambatkan

    tubuh tumbuhan pada tanah, menyimpan cadangan makanan, serta

    menyerap air dan garam-garam mineral terlarut (Gardjito,2015,hal.178).

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 12

    Gambar. 2.1 Sumber : http://blogkuransama.blogspot.com/

    b. Batang

    Tomat termasuk jenis tanamn perdu semusim. Batangnya lemah dan

    basah. Tinggi batangnya bisa mencapai 0,5 sampai 2,5 meter. Batang

    tomat ini bisa tumbuh tengak, bisa pula bersandar pada tanaman lain.

    Cabangnya banyak, berambut, tebal pada buku-bukunya, dan memiliki

    bau yang sangat kuat dengan warna hijaua keputihan

    (Muniarti,2013,hal.8).

    Batang tomat ini berbulu kasar, mempunyai kelenjar yang dapat

    mengeluarkan bau kuat yang khas. Percabangan batang bagian bawah

    bertipe monopodial atau batang poko masih kelihatan jelas dan lebih

    besar dari pada cabangnya. Adapun batang bagian atas percabangannya

    bertipe simpodial atau batang pokok sukar ditemukan karena

    perkembangan cabangnya lebih baik dari pada batangnya

    (Muniarti,2013,hal.8).

  • 13

    Gambar. 2.2 Sum ber : https://nugrahen iismyname.wordpress.com/2016/12/18/ galeri-

    tomat/

    c. Daun

    Tomat memiliki daun yang banyak, bentuknya menyirip. Ada yang

    bundar telur, ada pula yang memanjang. Ujung daun meruncing,

    sementara pangkal daun membulat. Letak daun berselang-seling. Pada

    daun yang lebih muda, tepinya bergerigi. Panjang daun antara 10 cm

    sampai 40 cm. Warnanya hijau muda. Daun tomat muda bisa digunakan

    sebagai lalap (Muniarti,2013,hal.9).

    Menurut Emilaila yang di kutif oleh Pracaya mengemukakan

    pendapat bahwa daun terletak dalam spiral yang teratur dengan

    phyllotaxy 2/5, dan merupakan daun majemuk yang menyirip gasal

    (lmparipinnatus). Pada tanaman tomat varietas granfolium, panjang daun

    antara 15-30 cm, dan le bar antara 10-25 cm, dengan tangkai daun

    sepanjang 3 cm bergantian, sedikit menggulung, dengan panjang antara

    5-10 cm, serta bergigi tidak beratur. Diantara sirip besar ada sirip kecil.

    Selain itu, sirip besar ada yang bersirip lagi atau bersirip ganda

    (bipinnatus) (Pracaya, 1998.14).

  • 14

    Gambar. 2.3 Sumber : http://mckinee.blogspot.com/2010/12/daut-tomat.html

    d. Bunga

    Bunga tanaman tomat berbentuk bintang. Warnanya kuning dan

    memiliki tangkai. Bunga berkumpul dalam suatu rangkaian. Rangkaian

    bunga majemuk terdiri dari 4 sampai 14 bunga. Rangkaian bunga

    terletak diantara buku, pada ruas atau di ujung batang atau cabang.

    Bunga tomat merupakan bunga banci (hermaphrodite) dengan garis

    tengah ± 2 cm. Mahkota bunga berjumlah enam, bagian pangkalnya

    membentuk tabung pendek sepanjang kurang lebih ± I cm, berwarna

    kuning. Benang sari berjumlah enam, bertangkai pendek dengan kepala

    sepanjang ± 5 mm, dan berwarna kuning cerah. Benang sari mengelilingi

    putik bunga. Kelopak bunga berjumlah enam dengan ujung kelopak

    runcing dan panjang ± 1 cm (Muniarti,2013,hal.10).

    Tomat melakukan penyerbukan sendiri atau bersilang di bantu oleh

    lebah dan lebih banyak terjadi di daerah beriklim sedang. Tepung sari

    yang melekat pada kepala putik pertumbuhannya lambat. Adapun

    pembuahan terjadi ± 50 jam setelah penyerbukan. Penyerbukan dan

    pembuahan yang terbaik berlangsung pada temperatur 21 °C

    (Pracaya, 1998,hal.15).

  • 15

    Gambar. 2.4 Sumber: https://pxhere.com/id/photo/1420455

    e. Buah

    Buah tomat ini berdaging. Pada tomat apel kulitnya tebal, sedangkan

    pada tomat sayur kulitnya tipis. Permukaan buah licin dan mengkilap.

    Bentuknya ada yang bulat, ada pula yang lonjong. Ukurannya ada yang

    besar sebesar apel. Ada pula yang kecil, sekecil kelereng. Buah ada yang

    berwarna merah, kuning, ada pula yang berwarna hijau, tergantung pada

    jenis tomat dan tingkat kematangannya. Bijinya banyak dan bentuknya

    sangat kecil-kecil dan pipih dengan warna kuning-kecoklatan

    (Gardj ito,20 l 5,hal.181 ).

    Buah tomat berbentuk bulat, bulat lonjong, bulat pipih atau oval.

    Buah yang masih muda berwarna hijau. Sementara itu buah yang sudah

    masak atau tua berwarna merah cerah atau gelap, merah kekuning-

    kuningan atau merah kehitaman, selain warna-warna diatas ada juga

    buah tomat yang berwarna kuning (Wiryanta,2004,hal. 7).

  • 16

    Gambar. 2.5 morfologi tanaman tomat http://Agroteknologi.web.id

    6. Pertumbuhan Tomat (Solanum Iycopersicum)

    Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat dipengaruhi oleh

    beberapa faktor diantaranya adalah suhu, kelembapan, dan ketinggian tempat.

    Apabila lingkungan kurang mendukung terhadap pertumbuhan dan

    perkembangan tanama tomat ini maka mempengaruhi produktivitas tanaman

    tomat ini. Ketiga faktor diatas, mengatur sejumlah proses pertumbuhan dan

    perkembangan hingga terjadi polinasi, fertilisasi, serta pembentukan buah dan

    biji (Sunarjono,2005,hal.34).

    7. Pemanfaatan Tanaman Tomat (So/anum Iycopersicum)

    Buah tomat baik bagi penderita wasir (heemorrhoid). Rujak tomat, air

    tomat dan gula, dapat diberikan pada anak-anak, bayi dan orang-orang yang

    baru menderita sakit. Namun tomat tidak dianjurkan bagi penderita sakit

    perut, selain itu air tomat dapat melicinkan kulit, terutama pada bagian muka,

    sehingga baik untuk perawatan kecantikan. Buah tomat pun dapat digunakan

    sebagai bumbu sayur, saus tomat, jus dan dodol. Selain itu, tomat dapat

    dimakan mentah tomat dapat digunakan sebagai lalap dalam nasi goreng dan

    bakmi (Sunarjono,2005,hal.34).

  • 17

    8. Syarat tumbuh tanaman tomat (Solanum Iycopersicum)

    Tanaman tomat dapat tumbuh pada kondisi lingkungan yang beragam,

    baik daratan tinggi maupun daratan rendah. Namun untuk memperoleh basil

    yang optimal pada ketinggian 100-2000 meter dari permukaan laut. Tomat

    membutuhkan lingkungan yang memiliki sistem pengairan dan sinar

    matahari yang cukup. Pengairan yang berlebihan dapat menyebabkan

    kelembaban tanah menjadi tinggi sehingga timbul berbagai macam penyakit.

    Curah hujan yang optimal untuk pertumbuhan tomat adalah 100-220

    mm/hujan dengan temperatur harian yang idealnya, yaitu 25-30 °c. Angin yang sangat kencang dan musim hujan yang berkepanjangan

    merupakan kondisi lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan tomat

    karena dapat menyebabkan ranting dan dahan mudah patah. Untuk proses

    pembungaan, tomat membutuhkan temperatur malam hari sekitar 15-200C

    (Marwanto,201 1,hal.6).

    Tomat membutuhkan media tanam berupa tanah yang gembur,

    berpasir, subur, dan banyak mengandung humus. Supaya mendapatkan hasil

    yang baik, tomat memerlukan tanah dengan derajat keasaman (pH tanah)

    5,5 - 6,5. Tanah yang ber-pH rendah (asam), perlu ditambahkan kapur

    Dolomit (CaC03). Kapur tersebut diberikan pada saat 3-4 minggu sebelum

    tanam dengan cara disebar merata di atas media tanam. Selain jenis kultivar

    dan ketinggian tempat, ada beberapa persyaratan lain yang harus dipenuhi

    agar penanaman tomat bisa berhasil seperti yang diharapkan

    (Wahyudi,2012,hal.11).

    a. Tipe Tanah

    Tanaman tomat pada umumnya tidak menyukai kondisi tanah yang

    terlalu lembab dalam waktu lama. Tanah yang mengandung partikel liat

    tinggi (sifat berat) tidak cocok untuk tomat. Apalagi tanah berat tersebut

    mengandung bahan organik yang rendah. Tanah berat dicirikan oleh

    sifatnya yang lengket dan mudah mengumpul (Anwar,2016,hal.26).

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 18

    Tanaman tomat pada umumnya tidak menyukai kondisi tanah yang

    terlalu lembab dalam waktu lama. Tanah yang mengandung partikel liat

    tinggi (sifat berat) tidak cocok untuk tomat. Apalagi tanah berat tersebut

    mengandung bahan organik yang rendah. Tanah dicirikan oleh sifatnya

    yang lengket dan mudah mengumpal (Wahyudi,2012,hal.12).

    Sebaliknya, tomat menyukai tanah dengan sifat porositas yang baik.

    Artinya, pori-pori tanah tersebut dalam kondisi yang sempurna,

    sehingga meskipun tersiram air terlalu banyak baik sengaja disiram

    maupun terkena hujan lebat akan cepat terserap tanah dan tidak

    menggenang. Tanah dengan sifat ringan dengan mengandung partikel

    liat yang rendah. Tetapi mengandung partikel pasir dan debu tinggi

    sehingga cocok untuk tomat. Tanah tersebut akan lebih ideal jika

    mengandung bahan organik tinggi. Tanah ringan dicirikan oleh sifatnya

    yang gembur (remah) tidak lengket, dan tidak mudah mengumpal

    (Wahyudi,2012,hal .12).

    b. Keadaan Iklim

    Tanaman tomat dapat tumbuh baik pada waktu musim kemarau

    dengan pengairan yang cukup. Kekeringan mengakibatkan banyak

    bunga gugur, lebih-lebih bila disertai angin. Sebaiknya pada musim

    hujan pertumbuhannya kurang baik karena kelembapan dan suhu yang

    tinggi akan menimbulkan banyak penyakit (Anwar,2016,hal.25).

    Suhu yang paling ideal untuk perkecambahan benih tomat adalah

    25-30°C. Sementara itu, suhu ideal untuk pertumbuhan tanaman tomat

    adalah 24-28°C. Jika suhu terlalu rendah pertumbuhan tanaman akan

    terhambat. Begitu juga pertumbuhan dan perkembangan bunga dan

    buahnya yang kurang sempurna. Kelembapan yang relatif diperlukan

    untuk pertumbuhan tanamn tomat adalah 80%. Sewaktu musim hujan,

    kelembaban akan meningkat sehingga resiko. Terserang bakteri dan

    cendawan cendrung tinggi. Karena itu, jarak tanamanya perlu diperlebar

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Iambi

  • 19

    dan areal pertanamannya perlu dibebaskan dari segala jenis gulma

    (Wiryanta,2004,hal.2).

    Udara yang sangat dingin dan embun beku dapat menyebabkan

    perturnbuhan tanaman tomat menjadi jelek, bahkan mati. Pertumbuhan

    tanaman tomat akan baik bila udara akan sejuk, suhu pada malarn hari

    antara I 0° -20° C dan pada siang hari antara 18°-29° C. Suhu yang

    terlalu tinggi menyebabkan pertumbuhan terhambat, sedangkan pada

    suhu 0°C tanaman tomat tidak dapat hidup (mati) (Pracaya, 1998,hal.25).

    Tanaman tomat memerlukan intensitas cahaya matahari sekurang-

    kurangnya 10-12 jam setiap hari. Cahaya matahari tersebut

    dipergunakan untuk proses fotosintesisi, pembentukan bunga,

    pembentukan buah, dan pemasakan buah. Jika tanaman ternaungi alias

    kekurangan cahaya matahari akan berdampak negatif, misalnya umur

    panen menjadi lebih lama, batang menjadi lemas, tanaman tumbuh

    meninggi, dan tanaman gampang terkena cendawan

    (Pracaya, 1998,hal.25).

    Kekurangan sinar matahari menyebabkan tanamn tomat mudah

    terserang penyakit, baik parasit maupun non parasit. Intensitas sinar

    matahari sangat penting dalam pembentukan vitamin C dan karoten

    dalam buah tomat. Sinar matahari berintensitas tinggi akan

    menghasilkan vitamin C dan karoten (vitamin A) yang lebih tinggi.

    Pertumbuhan tanaman tomat didaratan tinggi lebih baik dari pada di

    daratan rendah, karena tanaman menerima sinar matahari lebih banyak

    tetapi suhu rendah (Anwar,2016,hal.27).

    c. Keasaman Tanah (pH Tanah)

    Tanaman tomat tidak menyukai tanag yang asam (pH tanah rendah,

    di bawah 5,0). Pada pH tanah di bawah lima, sifat ketersediaan unsur

    hara tanah dalam kondisi yang sulit diserap oleh perakaran tanaman.

    Selain itu, pada kondisi keasaman tinggi sering dijumpai kasus penyakit-

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 20

    penyakit yang penyebarannya melalui tanah (soil born), seperti layu

    fusarum dan layu bakteri (Anwar,2016,hal.26).

    Sebaliknya, tanaman tomat menyukai tingkat keasaman tanah (pH)

    sekitar 5,8-6,5. Pada kisaran pH tanah tersebut, unsur hara di dalam

    tanah dalam kondisi yang mudah diserap oleh perakaran tanaman. Selain

    itu, aktivitas mikroba tanah sebagian besar dalam kondisi aktif pada

    kisaran pH tanah tersebut (Pracaya, 1998,hal.26).

    Namun demikian,untuk tanah yang nilai pH tanahnya kurang dari

    5,0 bukan berarti tidak bisa ditanami tomat. Tidak perlu khawatir, ada

    cara tertentu untuk menaikkan nilai pH tanah tersebut, yaitu dengan

    perlakuan pengapuran. Pengapuran adalah pem berian bahan kapur

    pertanian ke dalam tanah pada saat pengolahan tanah, sebelum dilakukan

    penanaman. Pengapuran bukan hanya untuk menaikkan pH tanah, tetapi

    juga untuk menambahkan kandungan unsur kalsium dan magnesium ke

    dalam tanah. Pasalnya, tanaman tomat termasuk jenis tanaman yang

    sensitif jika kekurangan unsur kalsium. Misalnya, muncul gejala busuk

    ujung buah (blossom end rot) jika kekurangan unsur kalsium dalam batas

    tertentu. Sementara itu, tanaman tomat membutuhkan magnesium untuk

    memperbanyak butir klorofil daun (Wahyudi,2012,hal.1 l ).

    d. Kondisi Lingkungan (Mikroklimat) Tanaman tomat menyukai lokasi yang terbuka, sehingga

    penyinaran matahari bisa maksimal. Pada kondisi tersebut proses

    fotosintesis hingga pembuahan akan berlangsung secara optimal,

    terutama jika faktor-faktor lainnya mendukung. Sebaliknya, pada

    kondisi yang banyak naungan akan menghambat proses fotosintesis,

    sehingga proses pembuangan hingga pembuahan tidak bisa berlangsung

    secara optimal meskipun faktor-faktor lainnya mendukung

    (Wahyudi,2012,hal. l 3).

    Di samping itu, tomat juga menghendaki sirkulasi udara yang

    lancar di sekitar tanaman. Dengan lancarnya sirkulasi udara, diharapkan

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 21

    perkembangan penyakit tanaman bisa ditekan. Tomat juga

    menghendaki drainase air yang baik, terutama saat penanaman pada

    musim hujan. Jika drainase air dalam kondisi buruk (mudah tergenang

    air), akan meningkatkan kecendrungan serangan penyakit yang

    penyebarannya di dalam tanah, seperti

    layu fusarium dan layu bakteri (Wahyudi,2012,hal.13).

    Selain adanya syarat tumbuh tanaman tom at ada juga unsur hara makro

    dan unsur hara mikro yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman

    tomat yaitu:

    1. Unsur Hara Makro

    a. Nitrogen (N)

    Nitrogen berperan besar untuk menyusun zat hijau daun, protein,

    lemak, dan membantu pertumbuhan vegetatif tanaman. Unsur hara

    makro ini disuplai oleh pupuk kandang, urea (CO(NH2)2), pupuk

    Za((NH4)2S04), dan berbagai jenis pupuk daun. Gejala kekurangan

    unsur nitrogen menyebabkan warna daun berubah menjadi

    kekuningan atau kuning, jaringan daun mati, dan bentuk buah tidak

    sempurna (Parnata,20 I O,hal.15)

    b. Phosphor (P) Phosphor berperan penting sebagai penyusun inti sel lemak dan

    protein tanaman. Unsur hara makro ini diperoleh dari pupuk

    kandang, pupuk kandang TSP (Ca(H2P04)2), dan pupuk daun yang

    disemprotkan ke tanaman. Fungsi phosphor adalah untuk

    merangsang pertumbuhan akar, bunga, dan pemasakan buah.

    Kekurangan phosphor (P) pada tanaman tomat menyebabkan

    pertumbuhan akar dan pertumbuhan generatifnya terganggu. Gejala

    kekurangan unsur ini biasanya ditandai dengan memerahnya bagian

    bawah daun, terutama dibagian tulang daun, kemudian disusul daun

    melengkung dan terpelintir (Bernardinus,2002,hal.35).

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UlN STS Iambi

  • 22

    c. Kalium (K)

    Kalium (K) adalah salah satu unsur hara makro yang berfungsi

    sebagai penyusun protein dan karbohidrat pada tanaman. Selain

    diperoleh dari pupuk kandang, unsur ini juga disuplai oleh pupuk

    KCL, kalium sulfat atau ZK (K2S04), KN03 (potasium kalium

    nitrat), dan pupuk daun. Dalam pertumbuhan tanaman, kalium

    berperan untuk memperkuat bagian kayu tanaman, meningkatkan

    kualitas buah, meningkatan ketahanan terhadap hama, penyakit, dan

    kekeringan. Kekurangan unsur kaliurn (K) menyebabkan ujung daun

    menguning dan semakin lama berubah menjadi cokelat. Jika

    dibiarkan, daun-daun tersebut akan rontok.

    d. Kalsium (Ca)

    Kalsium (Ca) berperan sebagai pembentuk dinding sel tanaman.

    Selain disuplai lewat pupuk kandang, unsur hara ini juga diperoleh

    dari penambahan kapur, baik berupa kapur dolomit (CaC03MgC03),

    kalsit (CaC03), maupun kalsium khlorida (CaCb). Fungsi kalsium

    adalah mengeraskan bagian kayu tanaman, merangsang

    pembentukan akar halus, mernpertebal dinding sel buah, dan

    merangsang pertumbuhan bij i. Kekurangan kalsium pada tanaman

    tomat menyebabkan penyakit fisiologis, biasanya ditandai dengan

    gejala rnirip dengan blossom and root. Penyakit fisiologis ini

    menyerang tanaman muda dan dewasa. Gejalanya mudah dikenali

    lewat tanda-tanda khas yang tarnpak dari daun hingga buahnya.

    e. Magnesium (Mg)

    Magnesium (Mg) berperan penting sebagai penyusun klorofil,

    mengaktifkan enzim yang berhubungan dengan metabolisme

    karbohidrat, dan menambah kadar minyak pada tanarnan. Unsur hara

    ini diperoleh dari pupuk kandang, kapur dolomit, kieserite,

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UlN STS Jambi

  • 23

    (MgS04H20), dan pupuk daun yang mengandung Mg. Kekurangan

    unsur magnesium (Mg) pada tanaman tomat menyebabkan terjadinya

    klorosis (menguning) pada tulang-tulang dam, yang sudah tua. Selain

    itu, warna daun akan berubah menjadi kuning dan muncul bercak-

    bercak cokelat di perrnukaannya (Bernardinus,2002,hal. l 7).

    f. Sulfur (S) Sulfur berfungsi sebagai penyusun protein, vitamin, dan

    membantu pembentukan zat hijau daun. Selain diperoleh dari pupuk

    kandang, unsur hara ini juga bisa disuplai dari penambahan pupuk

    buatan ZA, pupuk daun, dan pupuk multi-micro yang mengandung

    5,3% sulfur. Jika tanaman kekurangan sulfur, pada daun-daunnya

    akan muncui gejala klorosis (menguning) (Bernardinus,2002,hal.36)

    2. Unsur Hara Mikro

    a. Besi (Fe)

    Besi berperan sebagai pembentuk klorofil, penyusun protein,

    dan penyusun enzim. Unsur hara besi (Fe) pada tanaman tomat

    menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, daun berguguran,

    dan pucuk tanaman mati. Gejala yang mendahului kekurangan unsur

    Fe biasanya berupa menguningnya daun-daun muda dan tulang daun

    (Ayub,201 O,hal.18).

    b. Boron (B)

    Boron berperan dalam pembentukan protein, pembentukan

    buah, dan perkembangan akar. Unsur hara ini dapat diperoleh lewat

    pupuk kandang, borax atau borate, asam borate (H3B03), dan pupuk

    mikro. Gejala kekurangan unsur boron (B) pada tanaman tomat

    biasanya ditandai dengan pembentukan cabang yang tumbuh sejajar

    berdampingan, ruas tanaman mernendek, dan batang tanaman

    keropos (Ayub,201 O,hal.19).

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jarnbi

  • 24

    c. Seng (Zn) Unsur hara mikro ini berfungsi sebagai katalisator dalam

    pembentukan protein, mengatur pembentukan asam indoleasetik

    (asam yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh tanaman), dan

    berperan aktif dalam transformasi karbohidrat. Unsur ini bisa

    disuplai lewat pupuk daun yang mengandungn unzur Zn.

    Kekurangan unsur hara Zn tidak begitu berarti bagi tanaman tomat

    (Bernardinus T.Wahyu Wiryanta,2002,hal.37).

    d. Mangan (Mn)

    Unsur hara mikro ini berfungsi sebagai aktifator berbagai

    enzim yang berperan dalam proses perombakan karbohidrat dan

    metabolisme nitrogen. Mangan bisa disuplai lewat pemberian pupuk

    daun yang mengandung Mn. Gejala kekurangan unsur mangan (Mn)

    pada tanaman tomat tidak bisa diketahui secara langsung tanpa

    membawa sampel daun atau tanah ke laboratorium.

    e. Tembaga (Cu)

    Tembaga berperan sebagai aktifator enzim dalam proses

    penyimpanan cadangan makanan, katalisator dalam proses

    pernapasan dan perombakan karbohidrat, salah satu elemen dalam

    pembentukan vitamin A, dan secara tidak langsung berperan dalam

    proses pembentukan klorofil. Biasanya unsur hara mikro ini disuplai

    dari pupuk daun yang mengandung Cu. Kekurangan unsur tembaga

    (Cu) menyebabkan tanaman tumbuh tidak sempurna (kerdil) dan

    pembentukan buah atau bunga sering gaga]

    (Bernardinus,2002,hal.3 7).

    f. Molibdenum (Mo)

    Molibdenum berperan dalam penyerapan N, pengikatan N,

    asimilasi N, dan secara tidak langsung berperan di dalam

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 25

    pembentukan asam amino san protein tanaman. Kekurangan unsur

    ini biasanya disuplai lewat upaya pengapuran. Gejala kekurangan

    unsur molibdenum (Mo) pada tanaman tidak bisa langsung diketahui

    tanpa membawanya ke laboratorium terlebih dahulu

    (Ayub,201 O,hal.19).

    g. Khlor (Cl)

    Khlor dibutuhkan dalam proses fotosintesis, terutama

    berkaitan langsung dengan pengaturan tekanan osmosis di dalam sel

    tanaman. Kekurangan khlor ini sangat jarang terjadi karena unsur ini

    banyak tersedia secara alami di dalam tanah. Gejala kekurangan

    khlor pada tanaman tomat ditunjukkan dengan munculnya bercak-

    bercak kuning di permukaan daun dan daun menjadi layu serta

    berwarna kuning (Ayub,2010,hal.19).

    Tabel 2.2 Kandungan gizi pada tomat

    No Kandungan gizi Jumlah

    1 Vitamin C 34,38 mg -- -- 2 Vitamin A 1121,40 IU

    3 Vitamin K 14,22 mcg

    4 Molybdenum 9,00 mcg

    5 Kali um 399,6 mg

    6 Mangan 0,19 mg -- 7 Se rat 1,98 g

    8 Kromium 9,00 mcg

    9 Vitamin Bl (thiamine) 0,11 mg

    10 Vitamin B6 (pyridoxine) 0,14 mg

    11 Folat 27,00 mcg -

    12 Tembaga 0,13 mg

    13 Vitamin B3 (niacin) 1,13 mg

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 26

    14 Vitamin 82 (riboflavin) 0,09 mg

    15 Magnesium 19,80 mg

    16 Besi 0,81 mg

    17 Vitamin B5 (as. 0,44 mg pantotenat) Phosphor 43,20 mg

    18 Vitamin E 0,68 mg

    19 Tryptophan 0,01 g

    20 Protein 1,53 g -

    Sumber: http://cprints.polsri.ac.id/3 I 62/3/13Al3%20rt.ruif'

    B. Penelitian Yang Relevan

    Ada beberapa penelitian yang secara tidak langsung berkaitan dengan

    pembahasan penelitian penulis yang berjudul "Pengaruh pemberian pupuk

    kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan

    perkembangan tanaman tomat (Solanum Iycopersicum). Berikut ini dipaparkan secara singkat:

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 27

    Tabel 2.3 perbedaan dan persamaan studi relevan yang peneliti ambil

    No Nama Judul Has ii Persamaan Perbedaan

    1. Mulyati, Respon Hasil penelitian Sama- Meneliti

    R.S tanaman menunjukkan sama ten tang

    Tejowulan tom at bahwa baik meneliti Acak

    (2016) terhadap pupuk kandang ten tang Lengkap

    pemberian kotoran a yam tan am an (RAL)

    pupuk maupun pupuk tom at sedangkan

    kandang urea mempunyai penulis

    kotoran potensi dalam meneliti

    ayam dan meningkatkan Acak

    urea pertumbuhan Lengkap

    terhadap dan serapan N. (RAL)

    pertumbuha Pemberian

    n dan pupuk kandang

    sarapan kotoran a yam

    dan urea

    sebanyak 10

    ton/ha dan urea

    250 kg/ha

    memberikan

    kontribusi

    terbaik terhadap

    tinggi tanaman,

    bobot

    berangkasan

    kering tanaman,

    kadar N dalam

    jaringan

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 28

    tanaman,

    serapan N dan

    efesiensi

    serapan N oleh

    tanaman tomat.

    2. Widyanto Pengaru Berdasarkan Sama- Meneliti

    (2007) hjenis hasil sidik ten tang sama dan

    ragam menunjukkan meneliti pupuk

    dosis bahwa pupuk perlakuan jenis ten tang Organik

    organik pupuk organik tan am an untuk terhadap (K) tom at pertumbuh pertumb berpengaruh

    uhan sangat nyata an akar

    dan pada tinggi sedangkan tanaman umur

    basil 4 minggu dan penulis tan am an 8 minggu pupuk to mat setelah (Solanu ditanam, umur kandang

    tan am an saat untuk m berbunga, lyopersi jumlah pertumbuh um)vari buah/tanaman --

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Iambi

  • 29

    etas dan be rat an dan perm a ta buah/tanaman. perkemba Berbeda tidak

    nyata pad a ngan tinggi tan am an tanaman um ur 2 minggu dan 6 minggu tom at setelah di tanam.

    3. Mary an to Pengaruh Dari hasi Sama- Meneliti

    (2015) jenis dan penelitian sama jenis dan

    dosisi pemberian meneliti dosisi

    pupuk pengaruh jenis ten tang pupuk

    organik dan dosisi pupuk tanaman organik

    terhadap organik terhadap tom at terhadap

    pertumbuha pertumbuhan pertumbuh

    n dan hasil dan hasil an dan

    tan am an tanaman tomat basil

    to mat pada parameter tanaman

    (Lycopersic pertumbuhan tomat

    um vegetatif sedangkan

    esculentum maupun penulis

    mill) generatif. meneliti

    Manfaat pupuk ten tang

    organik bagi pupuk

    tanaman tidak kotoran

    hanya sapi dan

    penyumbang pupuk

    unsur hara, kotoran

    tetapijuga a yam

    membantu

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 30

    memperbaiki

    keadaan struktur

    tanah lebih

    longgar dan

    lepas, dan juga

    dapat

    meningkatkan

    aktivitas

    mikroorganisme

    didalam tanah

    C. Hipotesis Penelitian Hipotesis ini mempunyai fungsi memberikan jawaban sementara

    terhadap rumusan masalah atau research questions. Adapun hipotesis

    penelitian ini dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan berikut:

    Pemberian pupuk kandang kotoran sapi dan kotoran ayam memberikan

    pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan

    tanaman tomat (Solanum Iycopersicum).

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • ••

    BAB III

    METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada tempat terbuka di Jalan Pattimura Kenali

    Besar Perumahan Rukun Sentosa 11 RT 41 Kecamatan Alam Barajo Kota

    Jam bi. Waktu penelitian ini di laksanakan pada bulan Juni 2018 sampai

    dengan bulan Agustus 2018 terjadi pada musirn kemarau.

    B. Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian murni yang bertujuan untuk

    membuktikan pupuk kotoran sapi dan ayam dapat dimanfaatkan sebagai

    media tanam pada tumbuhan tomat (Solanum lycopersicum). Penelitian ini

    menggunakan metode eksperimen dengan RAL, faktor tunggal. RAL

    digunakan untuk percobaan yang mempunyai media atau tempat percobaan

    yang seragam atau homogen, sehingga RAL banyak digunakan untuk

    percobaan laboratorium, rumah kaca, dan peternakan (Adji,2007,hal.70).

    P23 P42 P31 P21 Pl2

    (1) (2) (3) (4) (5)

    P52 P53 Pl I P32 P43

    (6) (7) (8) (9) (10)

    P31 P42 P51 Pl3 P22

    (11) (12) (13) ( 14) (15)

    Gambar 3.1 Desain Penelitian

    Keterangan :

    Pl : Tanpa diberi pupuk sapi dan ayam (kontrol)

    P2 : Diberi pupuk sapi dan ayam 200 gr

    P3 : Diberi pupuk sapi dan ayam 300 gr

    P4 : Diberi pupuk sapi dan ayam 400 gr

    PS :Diberi pupuk sapi dan ayam 500 gr

    31 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 32

    C. Parameter Agronomi yang diukur

    Parameter yang diamati adalah: tinggi tanaman ( cm), jumlah daun,

    jumlah bunga,batang dan buah (bobot basah) pada tanaman tomat karena

    ingin melihat kualitas buah tomat yang dihasilkan pada tiap-tiap tanaman

    to mat.

    1. Tinggi Tanaman : tinggi tanaman diukur dari pangkal batang

    sampai ujung daun tertinggi dengan cara mengatupkan seluruh

    daun keatas, Pengukuran tanaman dilakukan setiap empat hari

    sekali.

    2. Jumlah Daun : jumlah daun diukur dengan menghitung daun segar

    masing-masing tanaman tomat dalam polybag.

    3. Jumlah bunga : jumlah bunga yang diukur dengan menghitung

    jumlah bunga segar pada masing-masing tanaman tomat.

    4. Buah : buah yang diukur dengan menghitung berat basah buah.

    D. Alat dan Bahan

    1. Alat

    Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, kamera, alat

    tulis, gayung, ember, dan patok kayu.

    2. Bahan

    Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih

    tanaman tomat, polybag, dan pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran

    ayam.

    E. Prosedur Kerja

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

    Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

    digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain

    dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono,2013,hal.72).

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 33

    Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak

    Lengkap (RAL). Digunakan untuk percobaan yang seragam atau

    hornogennya sehingga RAL banyak digunakan untuk percobaan

    laboratori um.

    Percobaan dalam penelitian ini dilakukan dengan 5 perlakuan dan 1

    kontrol. Masing-masing perlakuan di ulang sebanyak 3 kali sehingga jumlah

    unit percobaan adalah 5 x 3 = 15. Masing-masing unit percobaan berisi 3

    batang tanaman tomat, sehingga jumlah keseluruhan tanaman tomat yang

    digunakan dalam penelitian ini berjumlah 15 batang. Adapun konsentrasi

    pemberian pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam yang digunakan

    dalam penelitian ini yaitu pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam

    dosisnya sama-sama banyak yaitu 1: 1.

    1. Pembuatan Pupuk

    Pupuk kandang selalu diaplikasikan sebelum atau pada saat

    pengolahan tanah, sebelum benih atau bibit ditanam. Pupuk kotoran

    sapi dan pupuk kotoran ayam terlebih dahulu dipersiapkan. Dosis pupuk

    kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam yang digunakan sebanyak 2 kg.

    Lalu pupuk akan diaduk secara merata dengan tanah yang telah

    disediakan, setelah pupuk tersebut sudah diaduk secara merata

    kemudian dimasukkan ke dalam polybag dan didalam polybag tersebut

    akan dilubangi kira-kira 50 cm. Selanjutnya bibit tanarnan tomat

    ditanaman kedalam polybag yang telah berisi tanah dan pupuk sapi dan

    pupuk ayam tersebut.

    2. Persiapan Dalam Media Tanam

    Bentuk persiapan dalam media tanam penelitian ini adalah

    mempersiapkan semua alat dan bahan yang akan diperlukan, seperti

    menyiapkan tanah yang gambur.

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 34

    3. Penanaman Bibit Tomat

    Penanaman bibit tomat sebaiknya dilakukan pada sore atau pagt

    hari. Tujuannya untuk menghindari padanas matahari sewaktu siang

    hari yang bisa menyebabkan bibit layu. Serangan hama dan penyakit

    dapat dicegah jika sebelum ditanam bibit direndam terlebih dahulu.

    Bibit tomat yang telah disiapkan kemudian ditanam ke dalam polybag

    yang telah berisi tanah dengan kedalaman 3 cm/polybag. Setiap polybag

    di isi dengan 3 batang tomat sehingga jumlah tanaman tomat dalam

    seluruh polybag adalah 15 batang tomat (Bernardinus,2002,hal.32).

    4. Pemberian Pupuk Kotoran Sapi dan Pupuk Kotoran Ayam

    Pemberian pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam di lakukan

    serentak dengan penanaman tomat, pemberian pupuk kotoran sapi dan

    pupuk kotoran ayam ini dilakukan sesuai dengan perlakuan masing-

    masing polybag.

    5. Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman

    Sesudah penanaman, tanaman tomat tidak boleh dibiarkan begitu

    saja, melainkan harus dilakukan pemeliharaan dengan seksama,sebab

    banyaknya hasil dan besarnya buah tergantung pada pemeliharaan.

    Pemeliharaan dan perawatan tanaman tomat dapata dilakukan dengan

    penyiraman setiap dua kali sehari, yaitu pada waktu pagi dan sore

    kecuali pada musim hujan (Kanisius, 1976,hal. l 25).

    F. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan suatu proses mengatur urutan data,

    mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar

    yang mernbedakannya dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang

    signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari

    hubungan diantara dimensi-dimensi uraian.

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • ' 35

    Analisis data dari penelitian ini menggunakan analisis vanan (anova).

    Analisis ini digunakan untuk menganalisis pertumbuhan tomat tSolanum

    Iycopersicum L.). jika ada pengaruh diantara perlakuan maka diuji lanjut

    dengan uji beda nyata terkecil (BNT). Analisis varians merupakan uji

    perhitungan yang diterapkan untuk data yang dihasilkan oleh eksperimen

    yang dirancang atau pada khusus dimana data dikumpul pada variabel

    terkontrol.

    Data dari hasil penelitian selanjutnya dianalisis menggunakan Analisis

    Of Varian (Anova). Jika terdapat pengaruh nyata dan sangat nyata pada

    setiap perlakuan maka akan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil

    (BNT) pada taraf (a = 0,05). ANOVA di gunakan untuk melihat

    perbandingan rata-rata beberapa kelompok biasanya Jebih dari dua

    kelompok. ANOV A satu arah di gunakan pada kelompok yang digunakan

    berasal dari sampel yang berbeda tiap kelompok. Jadi, bisa disimpulkan

    pertama, yang perlu dilihat tujuannya membandingkan rata-rata kelompok

    lebih dari dua. Kedua, sampel yang digunakan dari sampel yang berbeda

    perkelompok. Anova merupakan uji perhitungan yang diterapkan untuk data

    yang dihasilkan oleh eksperimen yang dirancang atau pada kasus dimana

    data dikumpulkan pada variabel yang terkontrol.

    Adapun model matematis ANOV A yaitu :

    Xij = µ+ai+Lij

    Xij = hasil pengamatan dari perlakuan ke l ulangan ke j

    µ = nilai rata-rata (mean)

    ui = pengaruh variabel pupuk ke I

    Lij = pengaruh galat pada perlakuan ke 1 ulangan ke j

    Langkah-lagkah sidik ragam anova

    1. Menggunakan tabel dan pengamatan

    2. Menentukan derajat bebas untuk perlakuan, galat dan total

    a. Db total= jumlah seluruh observasi

    b. Db perlakuan = jumlah perlakuan

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • ..

    36

    c. Db galat = db total - db perlakuan

    3. Menghitung Jumlah kuadrat (JK)

    a. T = jumlah perlakuan. R = jumlah ulangan

    b. Faktor Korelasi (FK)

    c. JK total = Yij2 - FK

    d. Jumlah perlakuan = (jumlah hasil perlakuan)2- FK : R

    e. JK galat = JK total - JK perlakuan

    4. Menghitung Kuadrat Tengah (KT)

    a. KT perlakuan = db perlakuan : JK perlakuan

    b. KT galat = db galat : JK galat

    5. Mencari F hitung = KT galat; KT perlakuan

    6. Mengamati tabel taraf 1 %

    7. Mengisi tabel ANOVA yang diperoleh

    Tabel 3.2 Contoh ANOV A menurut RAL

    Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F Hitung F Tabel

    keragaman Be bas Kuadrat Tengah 5%

    (SK) (DB) (JK) (KT)

    Perlakuan t-1 JKP KTP KTP/KTG -

    Galat t (r-1) JKG KTG

    Total tr -1 JKT

    Uji ANOV A hanya memberikan indikasi tentang ada tidaknya beda

    antara rata-rata dari keseluruhan perlakuan, namun belum memberikan

    informasi tentang ada tidaknya perbedaan antara individu yang satu

    dengan individu perlakuan yang lainnya. Sederhananya bila ada 5

    perlakuan yang ingin diuji, misalnya perlakuan A, B, C, D dan E. Maka

    bila uji ANOVA menginformasikan adanya perbedaan yang signifikan,

    maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan terdapat perbedaan

    yang signifikan antara rata-rata perlakuan, namun belum tentu rata-rata

    perlakuan A berbeda dengan rata-rata perlakuan B, dan seterusnya. Untuk

    uji yang lebih mendalam maka harus dilakukan uji lanjut (Post hoc test).

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 37

    Ada beberapa macam jenis uji lanjut, untuk menentukan jenis uji lanjut

    yang sesuai maka harus diperhatikan apakah uji yang akan digunakan

    adalah untuk perbandingan yang sifat terencana atau tidak. Perbandingan

    terencana adalah perbandingan yang memang direncanakan sebelum data

    suatu percobaan diperoleh atau sebelum percobaan dilakukan, sedangkan

    perbandingan tidak terencana adalah perbandingan yang dilakukan setelah

    data diperoleh (Adji,2007,hal.62).

    Pada penelitian ini menggunakan jenis uji lanjut berupa uji BNT

    (Beda Nyata Terkecil) atau yang lebih dikenal sebagai uji LSD (Least

    Significance Different) adalah metode yang diperkenalkan oleh Ronald

    Fisher. Metode ini menjadikan rata-rata dua perlakuan berbeda secara

    statistik atau tidak. Uji ini adalah prosedur perbandingan dari nilai tengah

    perlakuan (rata-rata perlakuan) dengan menggunakan gabungan kuadrat

    tengah sisi (KTG/S) dari hasil sidik ragam. Nilai uji menggunakan nilai-

    nilai pada tabel t (Adji,2007,hal.62).

    Dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    1. Menghitung SD = 2 KTG

    r

    2. Menghitung BNT taraf 5%

    BNT 5%=Tx SD

    3. Membuat tabel BNT 5%

    4. Membandingkan nilai-nilai perlakuan dalam tabel dengan BNT

    taraf 5%

    5. Membuat keputusan uji BNT taraf 5%

    BNT diturunkan dari rumus Uji t yang digunakan untuk

    membandingkan atau menguji dua nilai tengah yang memang berdekatan.

    Dalam praktinya setelah ANOVA nyata, maka digunakan untuk menguji

    seluruh pasangan perlakuan yang dicoba, sehingga akan terjadi juga

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • ...

    38

    pernbandingan dua nilai yang 1111111111u111 dengan maksimal

    (J\dj i,2007,hal.62).

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan U!N STS Iambi

  • BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    1. Deskripsi penelitian

    Pupuk adalah pemberian suatu manfaat bagi tanaman tersebut yang dapat

    membantu pertumbuhan dab perkembangan untuk semua jenis tanaman.

    Pupuk juga dapat menghasilkan unsur hara yang cukup tinggi adanya

    nitrogen untuk menambah pertumbuhan pada daun rimbun dan menghasilkan

    buah yang berkualitas baik. Cara pemberian pupuk bagi tanaman juga harus

    dengan tepat dan sesuai dengan takarannya, selain itu juga dibantu oleh

    penyuburan pada tanah itu sendiri tanpa ada campuran bahan-bahan yang lain

    yang mengakibatkan proses pemupukannya yang kurang baik

    (Agromedia,2007,hal.83 ).

    Pupuk kandang (pukan) dapat diartikan sebagai semua produk buangan

    dari hewan peliharaan yang dapat digunakan untuk menambah hara, apabila

    dalam memelihara ternak alas sekam pada ayam, maka alas tersebut akan

    dicampurkan menjadi satu kesatuan dan disebut pukan. Pupuk yang

    mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat yaitu pupuk

    kotoran ayam, karen pupuk kotoran ayam mempunyai unsur hara yang paling

    sedikit tetapi mempunyai kandungan nitrogen dan fosfor yang lebih tinggi di

    bandingkan pupuk kotoran sapi. Salah satu yang sering di gunakan dalam

    pertumbuhan dan perkembangan tomat yaitu pupuk kotoran sapi, pupuk

    kotoran ayam, pupuk kambing, dan pupuk kotoran domba. Pupuk kotoran

    sapi dan pupuk kotoran ayam lebih mudah mencarinya dari pada pupuk yang

    lainnya (Budya,2014,hal.6).

    Pcnclitian ini dilakukan ditempat terbuka di Jalan Pattimura Kenali Besar

    Perumahan Rukun Sentosa II RT 41 Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi.

    Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan dimulai dari proses penanam sampai

    dilakukan panen. Penanaman tanaman tomat (Solanum lycopersicum)

    39 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UlN STS Jambi

  • 40

    menggunakan polybag dengan pemberian pupuk kotoran sapi dan pupuk

    kotoran ayam.

    Selama proses pertumbuhan dan perkembangan, beberapa tanaman ada

    yang terserang hama seperti ulat. Namun semuanya dapat dikendalikan dan

    tidak sampai merusak tanaman. Perkembangan tanaman tornat (Solanurn

    lycopersicurn) selama penelitian cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari

    rata-rata jumlah buah tomat. Jumlah buah tomat tertinggi terjadi pada

    tanaman tomat yang diberi perlakuan pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran

    ayam PS (500 gr) sedangkan rata-rata buah tomat terendah terjadi pada

    perlakuan kontrol (air biasa).

    1. Tinggi Tanaman Tomat

    Tabel 4.1 Tinggi Tanaman Tomat (Solanurn lycopersicurn)

    Perlakuan UJangan Jumlah Rata-

    1 2 3 rata

    Pl 32,10 35,50 40,30 10,79 35,96

    P2 40,50 34,10 55,50 13,91 46.36

    P3 42,10 45,50 60,10 14,77 49,23

    P4 48,30 51,10 61,50 16,09 53,63

    PS 50, 10 55,10 75,10 18,03 60,1

    Jumlah 21,31 23,03 29,95 73,59 245,48

    Berdasarkan tabel 4.1 pengamatan pada umur 3 bulan setelah tanam maka

    dapat dijelsakan bahwa perlakuan pemberian pupuk kotoran sapi dan pupuk

    kotoran ayam terhadap tanaman tomat (Solanum lycopersicum) dapat

    mempengaruhi tinggi tanaman tomat. Pada pemberian pupuk kotoran sapi dan

    pupuk kotoran ayam O gr diperoleh rata-rata 35,96, pemberian pupuk kotoran

    sapi dan pupuk kotoran ayam 200 gr diperoleh rata-rata 46,36, pemberian

    pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam 300 gr diperoleh rata-rata 49,23,

    pemberian pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam 400 gr maka diperoleh

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • .. •

    41

    rata-rata 53,63, dan pemberian pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam

    500 gr maka diperoleh rata-rata 60, 1, pada perlakuan PS merupakan rata-rata

    yang paling tinggi dari pada perlakuan Pl, P2, P3, dan P4. Karena PS

    merupakan pengaruh yang signifikan atau nyata pada pemberian pupuk kotoran

    sapi dan pupuk kotoran ayam pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman

    tomat pada tinggi tanaman dan dosis yang paling tinggi dari perlakuan yang

    lain.

    Distribusi hasil pengamatan pada tinggi tanaman tomat (Solanum

    lycopersicum) divisualisasikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

    80 I ,-,70 - 8 CJ ::: 60 ell 8 ~ so = 8 40 ell c:, 30 ~ "fill 20 - - c: ~ 10

    0 Pl P2 PS

    Gambar 4.1 Grafik rata-rata tinggi tanaman tomat

    Keterangan :

    P3

    Perlakuan P4

    Ul U2

    U3

    U, = Ulangan 1

    U2 = Ulangan 2

    U3 = Ulangan 3

    Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa pemberian pupuk kotoran sapi dan

    pupuk kotoran ayam pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat

    (Solanum lycopersicum) terlihat peningkatan tinggi tanaman yang pada

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • ...

    42

    pemberian pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam PS (500 gr) pada

    ulangan ke-3 peningkatan yang signifikan yaitu sampai 75,10 cm dari

    keseluruhan pengulangan karena dosis pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran

    ayam berbeda dengan perlakuan Pl, P2, P3, dan P4.

    Hasil analisis data berdasarkan uji ANOV A pada tinggi tanaman Tomat t

    Data hasil pengamatan terhadap tinggi tanaman tomat (Solanum

    lycopersicum) kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis ANOVA.

    Basil analisis dapat dilihat dalam tabel berikut:

    Tabel 4.2 Basil analisis tinggi tanaman tomat

    SK DB JK KT FHitung Prabel

    5%

    Perlakuan 3 3,216 10,72 00,396 3,10

    Gal at 11 29,737 27,033

    Total 14 32,953

    Keterangan:

    SK = Sumber Keragaman

    DB = Derajat Bebas

    JK = Jumlah Kuadrat

    KT = Kuadrat Tengah

    Berdasarkan hasil analisis variansi diperoleh nilai Fhitung > Ftabel pada taraf

    5% yaitu 00,396 > 3, 10 ini berarti ada pengaruh pemberian pupuk kotoran sapi

    dan pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman tomat dengan

    konsentrasi yang berbeda terhadap tinggi tanaman tomat.

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 43

    2. Jumlah Daun Tanaman Tomat

    Tabel 4.3 Rerata Jumlah Daun Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum)

    Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata --

    I 2 3

    Pl 10,00 12,00 12,00 34 11,33

    P2 10,00 13,00 13,00 36 12,00

    P3 11,00 13,00 14,00 38 12,67

    P4 11,00 13,00 14,00 38 12,67 - --

    PS 13,00 14,00 15,00 42 14,00

    Jumlah 55 65 68 188 62,67

    Berdasarkan tabel 4.3 pengamatan pada bulan ke 3 setelah tanam maka

    dapat dijelaskan bahwa perlakuan pemberian pupuk kotoran sapi dan pupuk

    kotoran ayam terhadap tanaman tomat (Solanum lycopersicum). Dapat

    mempengaruhi jumlah daun pada tanaman tomat. Pada pemberian pupuk

    kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam Pl O gr (kontrol) diperoleh rata-rata

    11,33 pemberian pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam sebanyak 200 gr

    (P2) diperoleh rata-rata 12,00 pemberian pupuk kotoran sapi dan pupuk

    kotoran ayam sebanyak 300 gr (P3) diperoleh rata-rata 12,67 pada pemberian

    pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam sebanyak 400 gr (P4) diperoleh

    rata-rata 12,67 dan pada pemberian pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran

    ayam sebanyak 500 gr (PS) diperoleg rata-rata 14,00. Karena pemberian pupuk

    kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam sangat berpengaruh pada pertumbuhan

    daun pada tanaman tomat dan dosis pupuk yang di berikan berbeda dengan

    perlakuan PS. Perlakuan PS dosis pupuk yang diberikan sebanyak 500 gr. Dan

    pertumbuhan pada daun tanaman tomat dapat di lihat pada ulangan yang

    ketiga.

    Distribusi hasil pengamatan pada jumlah daun dapat divisualisasikan

    dalam bentuk grafik sebagai berikut:

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UlN STS Jambi

  • 44

    - -- - 16

    ~ 14 e 0

    E-< 12 = c,: e 10 c,:

    = c,: 8 Ul E-< = = 6 a U2 c,: ~ U3 -= 4 c,: - a = 2 ~

    0 .- ·1 Pl P2 P3 P4 PS

    Perlakuan

    Garn bar 4.2 Grafik rata-rata daun tanaman tomat

    Keterangan :

    U 1 = Ulangan 1

    U2 = Ulangan 2

    U, = Ulangan 3

    Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa pada pemberian pupuk kotoran sapi

    dan pupuk kotoran ayam pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum). Terlihat

    peningkatan jumlah daun tanaman tomat 500 gr peningkatan yang signifikan yaitu

    sampai dengan 15 helaian daun dari keseluruhan semua perlakuan.

    Hasil analisis data berdasarkan uji ANOV A pada Jumlah Daun tanaman

    To mat

    Data hasil pengamatan terhadap jumlah daun tanaman tomat (Solanum

    lycopersicum) kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis ANOVA. Hasil

    analisis dapat dilihat dalam tabel berikut:

    F akultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 45

    Tabel 4.4 Hasil anal is is jumlah daun tanaman tomat

    SK DB JK KT FHitung FTabcl

    5%

    Perlakuan 3 21, 194 70,6466 13,8648 3,10

    Gal at 11 56,049 50,9536

    Total 14 77,243

    Keterangan:

    SK = Sumber Keragaman

    DB = Derajat Bebas

    JK = Jumlah Kuadrat

    KT = Kuadrat Tengah

    Berdasarkan hasil analisis variansi diperoleh nilai F1iitung > Fiabel pada taraf

    5% yaitu 13,6466 > 3, 10 ini berarti ada pengaruh pemberian pupuk kotoran sapi

    dan pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman tomat dengan

    konsentrasi yang berbeda terhadap jumlah daun tanaman tomat.

    3. Jumlah Bunga Pada Tanaman Tomat

    Bunga merupakan suatu perkembangbiakan generatif pada tumbuhan. Alat

    perkembangbiakan generatif memiliki bentuk dengan susunan yang berbeda-beda

    menurut jenis tumbuhan, tetapi pada tumbuhan berbiji seperti pada tanaman

    tomat, alat tersebut merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga.

    Oleh sebab itu suatu tumbuhan berbiji, jika sudah tiba waktu baginya akan

    mengeluarkan bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah

    terjadi peristiwa-peristiwa yang disebut persarian (penyerbukan) dan pembuahan

    akan menghasilkan bagian tumbuhan yang kita sebut buah, yang didalamnya

    terkandung biji, dan biji itulah yang nanti akan tumbuh menjadi timbuhan barn.

    (Gembong,2007,hlm. l 22).

    Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan rataan jumlah bunga

    terbentuk pada tanaman tomat adala sebagai berikut:

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UlN STS Jambi

  • 46

    Tabel 4.5 Jumlah Bunga Pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum)

    Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata

    I 2 3

    Pl 15 18 18 51 17

    P2 18 20 24 62 20

    P3 20 20 21 64 21

    P4 21 22 21 64 21

    PS 23 25 29 77 25

    Jumlah 97 105 113 318 104

    Berdasarkan tabel 4.5 maka dapat dijelaskan bahwa perlakuan pemberian

    pupuk kotoran sapi dan kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan perkembangan

    tanaman tomat mempengaruhi jumlah bunga terbentuk, pada perlakuan kontrol

    (air biasa) diperoleh rata-rata 17 bunga/tanaman, pemberian pupuk kotoran sapi

    dan pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman

    tomat 200 gr memiliki rata-rata 20 bunga/tanaman, pemberian pupuk kotoran sapi

    dan pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman

    tomat 300 gr memiliki rata-rata sebanyak 21 bunga/tanaman, pemberian pupuk

    kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan perkembangan

    tanaman tomat sebanyak 400 gr memiliki rata-rata 21 bunga/tanaman pemberian

    pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan

    perkembangan tanaman tomat sebanyak 500 gr memiliki rata-rata yaitu 25

    bunga/tanaman. Dari rata-rata terbanyak jumlah bunga terbentuk pada tanaman

    tomat terlihat bahwa perlakuan pemberian pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran

    ayam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat sebanyak 500 gr

    memiliki hasil yang Jebih banyak dibandingkan dengan perlakuan yang Jain

    karena pengaruh dosis pupuk yang diberikan pada pertumbuhan dan

    perkembangan tanaman tomat (Solanum lycopersicum).

    Distribusi hasil pengamatan pada jumlah bunga terbentuk pada tanaman

    tomat dapat di visualisasikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

  • 35 - - -

    47

    - ~ 30 s ~ = 25 ~ s ~ 20 ~ ~15 = = ~ 10 ...= ~ ] 5 ~

    Ul U2

    U3

    t-

    PS

    Tomat (Solanum lycopersicum)

    Garn bar 4.3 Grafik rata-rata Jumlah BungaTerbentuk Pada Tanaman

    Berdasarkan gambar 4.3 dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah bunga

    terbentuk pada pemberian pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam

    terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat dari hasil terbanyak

    hingga yang paling sedikit yaitu di mulai pada pemberian pupuk kotoran sapi

    dan pupuk kotoran ayam sebanyak 500 gr, 400 gr, 300 gr, 200 gr dan O gr

    sebagai kontrol perlakuan. Dari grafik tersebut terlihat bahwa pemberian

    pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan

    perkembangan tanaman tomat sebanyak 500 gr memberikan hasil terbaik dari

    perlakuan yang lain pada jumlah bunga terbentuk. Hal ini diduga pada

    pemberian pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam terhadap

    pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat sebanyak 500 gr

    memberikan perbedaan yang signifikan terhadap pertumbuhan tanaman tomat

    , kandungan hara baik makro maupun mikro khusunya kalium pada tanaman

    tomat telah memenuhi kebutuhan hara tanaman tomat.

    0 r P2 P3

    Perlakuan Pl P4

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UlN STS Jambi

  • 48

    Hasil analisis data berdasarkan uji ANOVA pada Jumlah Bunga

    tanaman Tomat

    Data basil pengamatan terhadap tinggi tanaman tomat (Solanum

    lycopersicum) kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis ANOVA.

    Hasil analisis dapat dilihat dalam tabel berikut:

    Tabel 4.6 Hasil analisis bunga tanaman tomat

    SK DB JK KT FHitung FTabel

    5%

    Perlakuan 3 1,137 3,79 00,070 3,10

    Gal at 11 59,504 54,094

    Total 14 60,641

    Keterangan:

    SK = Sumber Keragaman

    DB = Derajat Bebas

    JK = Jumlah Kuadrat

    KT = Kuadrat Tengah

    Berdasarkan hasil analisis variansi diperoleh nilai Fhitung > Fiabel pada

    taraf 5% yaitu 00,070 > 3, 10 ini berarti ada pengaruh pemberian pupuk

    kotoran sapi dan pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman tomat

    dengan konsentrasi yang berbeda terha