pengaruh pemberian probiotik dengan dosis yang … · probiotik bonggol pisang dengan dosis yang...
TRANSCRIPT
PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK DENGAN DOSIS
YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN
BANDENG (Chanos chanos Forskal)
S K R I P S I
Oleh:
AYUDA SEPTYANA MAHARANIS
NPM. 0310056912
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : Pengaruh Pemberian Probiotik Dengan
Dosis Yang Berbeda Terhadap
Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos
chanos Forskal)
Nama Mahasiswa : Ayuda Septyana Maharanis
Nomor Induk Mahasiswa : 0310056912
Fakultas/Program Studi : Perikanan/Budidaya Perairan
Mengesahkan :
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI
Judul Penelitian : Pengaruh Pemberian Dosis Probiotik Dengan Dosis
Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan
Bandeng (Chanos chanos Forskal)
Nama mahasiswa : Ayuda Septyana Maharanis
NPM : 0310056912
Program Studi : Budidaya Perairan
Disetujui oleh :
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Dengan ini saya, Ayuda Septyana Maharanis, menyatakan bahwa
karya ilmiah / skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan belum pernah
diajukan sebagai pemenuhan persyaratan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan strata satu (S1) dari Universitas Pekalongan maupun
Perguruan Tinggi lainnya.
Semua informasi yang dimuat dalam karya ilmiah / skripsi ini yang
berasal dari karya orang lain, baik yang dipublikasikan atau tidak, telah
diberikan penghargaan dengan mengutip nama sumber penulis secara
benar dan semua isi dari karya ilmiah / skripsi ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab penulis.
RINGKASAN Ayuda Septyana Maharanis. 0310056912. Pengaruh Pemberian Probiotik Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskal). Pembimbing: Muhammad Agus dan Hadi Pranggono.
Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskal) merupakan salah satu komoditas yang bernilai ekonomis tinggi karena sangat berarti dalam pemenuhan gizi pangan masyarakat serta dapat meningkatkan taraf hidup. Disamping itu prospek pengembangan budidaya ikan bandeng yang cukup cerah kini telah memacu kegiatan budidaya bandeng pada perairan laut dan payau.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik bonggol pisang dengan dosis yang berbeda melalui pakan buatan terhadap pertumbuhan benih ikan bandeng (Chanos chanos Forskal). Penelitian dilakukan berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan dosis yang berbeda yaitu dosis 3 cc/kg pakan, dosis 6 cc/kg pakan, dosis 9 cc/kg pakan dan dosis 12 cc/kg pakan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2015 hingga 21 Juni 2015, bertempat di Laboraturium Air Payau Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan, Slamaran.
Parameter yang diamati adalah pertumbuhan, kelangsungan hidup dan kualitas air. Untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik dengan dosis yang berbeda dilakukan dengan analisis ragam berdasarkan uji F sedangkan kelangsungan hidup benih ikan bandeng dan kualitas air dianalisa secara deskritif. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata pertambahan bobot biomassa benih ikan bandeng tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian dosis probiotik 12 cc/kg pakan yaitu rerata pertambahan biomassa 14,75 gram. Sedangkan perlakuan pemberian dosis probiotik terendah pada dosis 3 cc/kg pakan yaitu 10,00 gram. Hasil analisis ragam terhadap pertumbuhan biomassa benih ikan bandeng diketahui bahwa nilai F hitung (48,1**) lebih besar dari F tabel 1% (7,59) dan 5% (4,07). Respon pertumbuhan terhadap tingkat perbedaan pemberian dosis probiotik berbentuk linear dan tingkat kelangsungan hidup benih ikan bandeng 100%. Kisaran kualitas air selama penelitian masih layak untuk menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan bandeng, yaitu suhu bekisar 26-31°C, pH air bekisar antara 6,5-7,5, kandungan oksigen terlarut bekisar antara 3,5-5,6 ppm dan salinitas bekisar 8-12 ppt.
Kata kunci: Ikan bandeng, Probiotik, Pertumbuhan, Kualitas air.
KATA PENGANTAR
Alhmdulilah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmat dan anugrah yang diberikan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian
Probiotik Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ikan
bandeng (Chanos chanos Foskal)”. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Muhamad Agus, S.Pi, M.Si. selaku dosen pembimbing utama
yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian
dan penyempurnaan skripsi ini.
2. Bapak Ir. Hadi Pranggono, M.Pi. selaku Dekan Fakultas Perikanan
Universitas Pekalongan sekaligus dosen pembimbing anggota yang
telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian dan
penyempurnaan skripsi ini.
3. Orang tua yang tak henti-hentinya memberikan semangat dan
do'Semua pihak yang telah banyak membantu baik dalam penelitian
maupun dalam penyelesaian dan penyempurnaan laporan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Namun demikian, Penulis mengharap tulisan ini
bermanfaat bagi pembaca khususnya di Fakultas Perikanan dan pembaca
pada umumnya.
Pekalongan, Agustus 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENJELASAN .......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................ iv
RINGKASAN ............................................................................................ v
SUMMARY .............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .............................................................................. vii
DAFTAR ISI .......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii
I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Pendekatan Masalah ................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 6
2.1 Klasifikasi Ikan Bandeng ........................................................... 6
2.2 Morfologi Ikan Bandeng ............................................................. 7
2.3 Habitat dan kebiasaan hidup Ikan Bandeng .............................. 7
2.4 Kebiasaan makan ikan bandeng ................................................ 8
2.5 Pertumbuhan dan kelangsungan hidup ...................................... 9
2.6 Pakan ...................................................................................... 10
2.7 Probiotik ................................................................................... 11
2.8 Probiotik bonggol pisang .......................................................... 13
2.9 Parameter Kualitas Air .............................................................. 13
2.9.1 Suhu Air ........................................................................... 14
2.9.2 Derajat Keasaman (pH) ................................................... 14
2.9.3 Oksigen Terlarut (DO) ...................................................... 15
2.9.4 Salinitas ........................................................................... 15
III. METODE PENELITIAN .................................................................. 17
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 17
3.2 Materi Penelitian ...................................................................... 17
3.2.1 Ikan Uji ............................................................................ 17
3.2.2 Pakan Uji ......................................................................... 17
3.2.3 Probiotik Uji...................................................................... 18
3.2.4 Wadah Penelitian ............................................................. 18
3.3 Alat dan Bahan ........................................................................ 20
3.3.1 Alat ................................................................................. 20
3.3.2 Bahan ............................................................................. 20
3.4 Metode Penelitian .................................................................... 21
3.4.1Rancangan Percobaan .................................................... 21
3.4.2 Prosedur Penelitian ......................................................... 22
3.4.2.1 Masa Persiapan .................................................. 22
3.4.2.2 Adaptasi Ikan Uji ................................................. 22
3.4.2.3 Masa Pengamatan .............................................. 23
3.4.3 Pengumpulan Data ......................................................... 23
3.4.3.1 Pertumbuhan ....................................................... 24
3.4.3.2 Kelangsungan Hidup ........................................... 24
3.4.3.3 Kualitas Air .......................................................... 24
3.4.4 Hipotesis ......................................................................... 25
3.4.5 Analisis Data ................................................................... 25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 26
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................... 26
4.1.2 Pertambahan Bobot Biomassa Benih Ikan Bandeng .... 26
4.1.3 Kualitas Air ...................................................................... 29
4.2 Pembahasan ............................................................................. 30
4.2.1 Pakan.............................................................................. 30
4.2.2 Pemberian Probiotik Bonggol Pisang Terhadap
Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng .................................. 31
4.2.3 Kelangsungan Hidup ....................................................... 32
4.2.4 Kualitas Air ...................................................................... 33
4.2.4.1 Suhu ................................................................... 33
4.2.4.2 pH ...................................................................... 34
4.2.4.3 DO...................................................................... 34
4.2.4.4 Salinitas .............................................................. 35
V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 36
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 36
5.2 Saran ......................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 38
LAMPIRAN ............................................................................................. 42
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
1. Peralatan yang Digunakan Dalam Penelitian .......................... 20
2. Bahan yang Digunakan Dalam Penelitian .............................. 20
3. Pertambahan Bobot Biomassa Benih Ikan Bandeng .............. 27
4. Pengamatan Kualitas Air Selama Penelitian ........................... 29
5. Kelangsungan Hidup Benih Ikan Bandeng .............................. 32
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
1. Tabel Pertambahan Biomassa Benih Ikan Bandeng ................ 43
2. Tabel Pengamatan Dosis Probiotik .......................................... 44
3. Uji Kenormalan Data Pertambahan Bobot Biomassa
4. BenihIkan Bandeng ................................................................. 45
5. Uji Homogenitas Data Pertambahan Bobot Biomassa
6. Benih Ikan Bandeng................................................................. 46
7. Analisis Ragam Data Pertambahan Bobot Biomassa
8. Benih Ikan Bandeng................................................................. 47
9. Uji Tukey Data Pertambahan Bobot Biomassa
10. Benih Ikan Bandeng................................................................. 48
11. Tabel Parameter Kualitas Air Selama Penelitian ...................... 49
12. Dokumen Penelitian ................................................................. 50
i
Pengaruh Pemberian Probiotik Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan
Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos Forksal)
Oleh :
Ayuda S.M
NPM : 0310056912
(Pembimbing : Muhamad Agus, S.Pi, M.Si. dan Ir. Hadi Pranggono, M.Pi )
ABSTRAK
Ikan bandeng merupakan salah satu komoditas yang bernilai ekonomis tinggi karena
sangat berarti dalam pemenuhan gizi pangan masyarakat serta dapat meningkatkan taraf hidup.
Di samping itu prospek pengembangan budidaya ikan bandeng yang cukup cerah kini telah
memacu kegiatan budidaya bandeng pada perairan laut dan payau. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pemberian probiotik bonggol pisang dengan dosis yang berbeda melalui pakan
buatan terhadap pertumbuhan benih ikan bandeng (Chanos chanos Forskal). Penelitian
dilakukan berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan
dengan dosis yang berbeda yaitu dosis 3 cc/kg pakan, dosis 6 cc/kg pakan, dosis 9 cc/kg pakan
dan dosis 12 cc/kg pakan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2015 hingga 21 Juni
2015, bertempat di Laboraturium Air Payau Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan,
Slamaran.
Parameter yang diamati adalah pertumbuhan, kelangsungan hidup dan kualitas air.
Untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik dengan dosis yang berbeda dilakukan dengan
analisis ragam berdasarkan uji F sedangkan kelangsungan hidup benih ikan bandeng dan
kualitas air dianalisa secara deskritif. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata pertambahan
bobot biomassa benih ikan bandeng tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian dosis probiotik
12 cc/kg pakan yaitu rerata pertambahan biomassa 14,75 gram. Sedangkan perlakuan
pemberian dosis probiotik terendah pada dosis 3 cc/kg pakan yaitu 10,00 gram. Hasil analisis
ragam terhadap pertumbuhan biomassa benih ikan bandeng diketahui bahwa nilai F hitung
(48,1**) lebih besar dari F tabel 1% (7,59) dan 5% (4,07). Respon pertumbuhan terhadap tingkat
perbedaan pemberian dosis probiotik berbentuk linear dan tingkat kelangsungan hidup benih ikan
bandeng 100%. Kisaran kualitas air selama penelitian masih layak untuk menunjang
pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan bandeng, yaitu suhu bekisar 26-31°C, pH air
bekisar antara 6,5-7,5, kandungan oksigen terlarut bekisar antara 3,5-5,6 ppm dan salinitas
bekisar 8-12 ppt.
Kata kunci : Ikan Bandeng, Probiotik, Pertumbuhan, Kualitas Air
ABSTRACT
Fish is one of the high-value commodities because it is very meaningful in people's
food and nutrition can improve the standard of living. Besides, the prospects for the
development of aquaculture fish are quite bright now been spurred milkfish aquaculture
activities in marine and brackish waters .
ii
The purpose of this research is to know the effect of probiotic weevil banana with
different doses through artificial feed to seed the growth of milkfish (Chanos chanos Forskal
). This research is based on a completely randomized design ( CRD) with 4 treatments and 3
replications with different doses ie a dose of 3 cc / kg feed, doses of 6 cc / kg feed, dosage 9
cc / kg feed and a dose of 12 cc / kg pakan.Penelitian was held on dated May 23, 2015 until
June 21, 2015, held at the Faculty of Fisheries Brackish Water Laboratory University of
Pekalongan, Slamaran. This research was conducted on May 23, 2015 until June 21, 2015,
held at the Faculty of Fisheries Brackish Water Laboratory University of Pekalongan,
Slamaran.
Parameters measured were the growth, survival and quality of water to determine the
effect of different doses of probiotics performed by analysis of variance by F whereas the
survival of fish seed and water quality analyzed descriptive. The results of research that the
average weight gain milkfish seed biomass obtained at the highest dose of the probiotic
treatment 12 cc/kg of feed that the average added 14.75 grams biomass. While the dose of
probiotic treatment on the lowest dose of 3 cc/kg of feed that is 10.00 grams. Results of
analysis of variance on the growth of seed fish biomass in mind that the value of F count (
48.1 ** ) greater than the F table 1 % ( 7.59 ) and 5 %( 4.07 ).Growth response to differences
in dosing levels of probiotics in the form of linear and survival rate of 100 % milkfish seed.
The range of water quality during the study was still feasible to support the growth and
survival of fish seed, temperature ranged between of 26-31°C , water pH ranged between
6.5-7.5, dissolved oxygen content ranged between 3,5-5,6 ppm and salinity between 8-12
ppt .
Keywords: Milkfish , Probiotics , growth , quality of water .
PENDAHULUAN
Salah satu sumber hayati
perairan bernilai ekonomis penting
dan telah dibudidayakan komersial
adalah ikan bandeng. Di Indonesia
budidaya ikan bandeng telah lama
dilakukan para petani tambak baik
secara tradisional maupun intensif.
Pernyatan tersebut didukung oleh
pendapat Mudjiman (1991), ikan
bandeng merupakan salah satu
komoditas yang bernilai ekonomis
tinggi karena sangat berarti dalam
pemenuhan gizi pangan masyarakat
serta dapat meningkatkan taraf
hidup. Di samping itu prospek
pengembangan budidaya ikan
bandeng yang cukup cerah kini telah
memacu kegiatan budidaya bandeng
pada perairan laut dan payau
Meningkatnya konsumsi
masyarakat akan bandeng
menjadikan usaha budidaya ikan
bandeng tahap demi tahap terus
menunjukkan peningkatan. Produksi
ikan nasional didominasi ikan
bandeng dengan produksi sebesar
40,1% dari total produksi sebesar
404.313 ton pada tahun 1997
3
(Anonim, 1999). Ikan bandeng
adalah jenis ikan konsumsi yang
tidak asing bagi masyarakat dan
termasuk ikan penghasil protein
hewani yang tinggi. Ikan bandeng
relatif tahan terhadap berbagai jenis
penyakit yang biasanya menyerang
hewan air. Dari aspek konsumsi,
ikan bandeng tergolong sumber
protein hewani, yang tidak
mengandung kolesterol (Prahasta
dan hasnawi, 2009).
Disisi lain, usaha budidaya ikan
bandeng secara intensif selalu
terkendala beberapa masalah, salah
satunya adalah harga pakan buatan
relatif mahal yang tidak diikuti oleh
harga jual produk ikan bandeng. Hal
tersebut disebabkan oleh tingginya
kandungan protein dalam pakan.
Menurut Furuichi (1988) Pada ikan,
protein lebih efektif digunakan untuk
sumber energi daripada karbohidrat.
Pernyataan tersebut dikarenakan
ketersediaan dan aktivitas enzim
amilase dalam saluran pencernaan
ikan cukup kecil. Upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan
ketersediaan enzim amilase pada
ikan agar penggunaan protein
sebagai sumber energi dapat
dikurangi dan pemanfaatan
karbohidrat sebagai sumber energi
dapat ditingkatkan adalah melalui
penambahan probiotik pada pakan.
Probiotik adalah mikroorganisme
hidup yang mempunyai sifat
menguntungkan bagi hewan inang,
sehingga populasi mikroorganisme
pathogen yang merugikan tidak
menjadi bertambah dan selanjutnya
mengubah keseimbangan mikroflora
yang ada dalam saluran
pencernaan. Probiotik dengan kata
lain merupakan makanan tambahan
bagi hewan inang berupa sel
mikroorganisme (mikroba) atau
sebagai pakan mikroskopik yang
bertujuan memenangkan kompetisi
dalam sistem saluran pencernaan
ikan (hewan inang) dengan bakteri
merugikan (patogen). kompetisi
tersebut berlangsung dalam hal
pemanfaatan nutrisi yang berasal
dari hasil metabolisme pakan dan
upaya penempatan ruang dalam
saluran pencernaan untuk
membentuk koloni.
Penelitian tentang probiotik
dalam bidang budidaya perikanan
telah sering dilakukan pada komoditi
perikanan, antara lain Kajian
probiotik, prebiotik, sinbiotik untuk
meningkatkan kinerja pertumbuhan
ikan nila (Oreocormis niloticus)
(putra, 2010), Pengaruh
penambahan bakteri probiotik
Bacillus sp. dalam pakan buatan
terhadap pencernaan, efisiensi
pemanfaatna pakan dan
pertumbuhan ikan guramie
(Ospehronemus gouramy Lacepede)
(Murni, 2004), Pemberian probiotik
bacillus pada media pemeliharaan
ikan lele dumbo (Clarias gariepinus)
untuk pencegahan penyakit motile
aeromonads septicemia (Ulkhaq,
2014), Mekanisme penghambat
4
bakteri probiotik terhadap
pertumbuhan bakteri Vibrio harveyi
pada larva udang windu (Paneus
monodon) (Ayuzar, 2008), Seleksi
bakteri probiotik dari saluran
pencernaan untuk meningkatkan
kinerja pertumbuhan ikan jelawat
(Leptobarbus hoevent Blkr)
(Sabariyah, 2010) Aplikasi Bacillus
sp untuk meningkatkan kinerja
pertumbuhan dan mengurangi
ketidakseragaman ukuran pada
pemeliharaan larva ikan patin
(Pangasionodon hypophthalamus)
(Putranto, 2014), Seleksi bakteri
probiotik sebagai Stimulator sistem
imun pada udang vanname
(Litopenaeus vannamei)
(Syahailatua. 2009).Sedangkan
penelitian tentang aplikasi probiotik,
khususnya probiotik sumber bonggol
pisang untuk budidaya ikan bandeng
jarang dilakukan, oleh karena itu
perlu dilakukan penelitian terkait
untuk mengetahui dosis probiotik
bonggol pisang yang optimal untuk
pertumbuhan benih ikan bandeng.
MATERI DAN METODE
Materi Penelitian
Ikan uji yang digunakan
selama penelitian adalah benih ikan
bandeng dengan ukuran panjang
rata-rata 12 cm. Benih ikan uji
diperoleh dari tempat pembenihan
ikan bandeng di Slamaran,
Pekalongan. Padat tebar yang
digunakan adalah 5 ekor/m².
Sebelum dilakukan penelitian, ikan
uji diadaptasikan terlebih dahulu
terhadap pakan dan media uji
selama 3 hari. Pakan yang diberikan
pada ikan uji adalah pelet FF 999
dengan kandungan protein 38%.
Pakan ini diberikan dengan frekuensi
3 kali sehari, yaitu pagi, siang, dan
sore hari. Wadah yang digunakan
dalam penelitian ini adalah petakan
hapa yang ditancapkan menggunaka
bambu didalam tambak dengan
ukuran keseluruhan petaknya 12 x 1
x 1 meter, yang kemudian diberi
sekat hingga membentuk 12
petakan. Setiap sekat petakan
memiliki ukuran 1x1x1 meter. Air
yang digunakan dalam media
penelitian adalah air tambak
slamaran.
Penelitian dilaksanakan pada
tanggal 23 Mei – 21 Juni 2015
bertempat di Laboratorium Budidaya
Perairan Fakultas Perikanan
Universitas Pekalongan. Penelitian
dilakukan berdasarkan rancangan
acak lengkap (RAL) dengan 4
perlakuan dan 3 ulangan. Sebagai
perlakuan adalah pemberian
probiotik dengan dosis yang berbeda
Untuk mengetahui pengaruh
perlakuan terhadap pertumbuhan
benih ikan Bandeng dilakukan
analisis ragam berdasarkan uji F.
Hasil Dan Pembahasan
5
Hasil Penelitian
Pertambahan Bobot Biomassa
Benih Ikan Bandeng
Berdasarkan hasil penelitian nilai
rata-rata bobot ikan bandeng yang
dilakukan setiap 1 minggu sekali,
menunjukan bahwa ikan bandeng
mengalami tingkat pertumbuhan
sebagaimana disajikan pada tabel 1.
Tabel 1. Pertambahan bobot
biomassa benih ikan bandeng
(gram) selama penelitian.
Berdasarkan tabel diatas terlihat
bahwa rerata pertambahan bobot
biomassa benih ikan bandeng
tertinggi yaitu pada perlakuan dosis
12 cc/kg pakan sebesar 14,75 gram
kemudian disusul pada perlakuan
dosis 9 cc/kg pakan sebesar 12,31
gram, perlakuan dosis 6 cc/kg pakan
sebesar 11,83 gram dan terendah
pada perlakuan dosis 3 cc/kg pakan
yaitu 10,00 gram.
Berdasarkan hasil penelitian
pemberian dosis probiotik
menunjukan pertambahan bobot
biomassa benih ikan bandeng
sebagaimana disajikan pada bentuk
histogram berikut.
Gambar 1. Histogram
pertambahan bobot biomassa benih
ikan bandeng.
0
5
10
15
3 6 9 12
10 11.39 12.3114.74
Sumber : Penelitian 2015
Berdasarkan hasil uji
normalitas dengan menggunakan uji
liliefors data pertambahan bobot
biomassa benih ikan bandeng
(Chanos chanos Forskal)
menunjukkan bahwa data yang
diperoleh bersifat normal dan dari
hasil uji keragaman (homogenitas)
menunjukan bahwa data yang
diperoleh bersifat homogen sehingga
data tersebut dapat diuji dengan uji
F. Dari hasil analisis ragam terhadap
pertambahan bobot biomassa benih
ikan bandeng diketahui bahwa nilai F
hitung lebih besar dari F tabel 1%
dan F tabel 5%, yaitu F hitung
(48,81**) > F tabel 0,01 ( 7,59 ) dan
F tabel 0,05 (4,07) yang artinya
perbedaan berbagai tingkat sangat
nyata terhadap pertambahan bobot
benih ikan bandeng.
Berdasarkan uji Tukey terhadap
pertumbuhan bobot biomassa benih
ikan bandeng pada hasil uji beda
nilai tengah menujukan bahwa
perbedaan nilai tengah antar
perlakuan menunjukan adanya
perbedaan yang sangat nyata
6
kecuali pada selisih antara perlakuan
B dengan C
4.1.2 Kualitas Air
Pengelolaan kualitas air yang
diamati selama penelitian yaitu suhu,
pH, oksigen terlarut (DO) dan
salinitas. kualitas air yang diamati
pada media pemeliharaan masih
dalalm kodisi normal. Hasil
pengamatan parameter kualitas air
pada media pemeliharaan disajikan
pada tabel 2 sebagai berikut :
Tabel 2. Pengamatan Kualitas
Air Selama Penelitian.
Sumber : Penelitian 2015 Pembahasan Pakan
Pakan merupakan sumber
energi bagi kehidupan, pertumbuhan
dan reproduksi ikan. Melalui proses
metabolisme pakan akan diserap
oleh tubuh dan akan menjadi energi
bagi ikan untuk melakukan
aktivitasnya. Dengan adanya
penerapan energi ini akan
mengubah komposisi tubuh ikan
yang dapat menunjukan adanya
pertumbuhan sehingga pakan yang
tidak termakan atau sisa dari proses
metabolisme akan dikeluarkan
melalui insang dan ginjal dalam
bentuk ammonia, urine dan buangan
lainnya. Menurut Huet (1971).
Pertumbuhan ikan hanya akan
terjadi bila jumlah pakan yang
dikonsumsi oleh ikan lebih besar dari
pada jumlah pakan yang diperlukan
untuk pemeliharaan tubuh.
Pemberian pakan buatan dengan
tipe FF-999 yang diberikan selama
penelitian adalah jenis pelet
terapung dengan komposisi nutrsi
pakan yaitu protein 35% (min); kadar
air 12% (max); lemak 2% (min);
serat kasar 3% (max); abu kasar
13% (max). Pakan tipe FF-999
merupakan hasil produksi dari PT.
Central Proteina Prima (CPP)
dengan kode FF-999. Bentuk pelet
yang mudah hancur, tidak cepat
tenggelam, mempunyai aroma yang
merangsang ikan dan tidak berbau
tengik ciri pakan yang disukai ikan
menurut Ahmad et al., (1999).
Pengaruh Pemberian Probiotik Bonggol Pisang Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng
Penambahan probiotik bonggol
pisang ke dalam pakan berpengaruh
terhadap pertumbuhan benih ikan
bandeng karena probiotik bonggol
pisang mengandung gizi yang cukup
tinggi dengan komposisi yang
7
lengkap. Bonggol pisang
mengandung karbohidrat (66%),
protein, air dan mineral-mineral
penting (Munadjim, 1983). Bonggol
pisang juga mengandung mikrobia
pengurai bahan organik. Mikrobia
pengurai tersebut terletak pada
bonggol pisang bagian luar maupun
bagian dalam (Suhastyo, 2011).
Perbedaan tingkat pemberian
dosis probiotik bonggol pisang ke
dalam pakan pada perlakuan D
menjadi pertumbuhan tertinggi yaitu
14,75 gram, kemudian disusul pada
perlakuan C sebesar 12,31 gram,
perlakuan B sebesar 11,83 gram dan
perlakuan A sebesar 10,00 gram
Berdasarkan grafik pemberian
dosis probitik yang berbeda ke
dalam pakan dari perlakuan D
(14,75) gram lebih baik tingkat
pertumbuhannya dibandingkan pada
perlakuan C (12,31) gram, B (11,83)
dan A (10,00) gram karena pada
perlakuan D pemberian dosis
probiotik lebih banyak dibandingkan
dengan perlakuan C, B dan A
sehingga pertumbuhan benih ikan
bandeng sangat dipengaruhi oleh
adanya tingkat pemberian dosis ke
dalam pakan.
Berdasarkan hasil analisis
ragam diperoleh hasil perhitungan
bahwa nilai F hitung (48,81** dan )
lebih besar dari pada F tabel 1% dan
F tabel 5% (7,59 dan 4,07) yang
artinya perbedaan berbagai tingkat
sangat nyata terhadap pertambahan
bobot benih ikan bandeng.
Kelangsungan Hidup
Berdasarkan hasil penelitian
menunjukan bahwa probiotik
bonggol pisang yang diberikan
kedalam pakan tidak berpengaruh
terhadap mortalitas ikan uji karena
tingkat rata-rata kelangsungan hidup
dari awal sampai akhir penelitian
100%. Data kelangsungan hidup
ikan bandeng selama penlitian
disajikan pada tabel 3 sebagai
berikut.
Tabel 3. Kelangsungan Hidup
Ikan Bandeng (Chanos chanos
Forksal)
Sumber : Penelitian 2015 Keterangan : No = Jumlah benih ikan bandeng pada awal penelitian Nt = Jumlah benih ikan bandeng pada akhir penelitian N = Jumlah ikan bandeng yang mati selama penelitian
8
Menurut Yusriman dan
Heltonika (2010) faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kelulus hidupan suatu organisme adalah faktor biotik dan faktor abiotik antara lain: kompetitor, kepadatan populasi, umur dan kemampuan organisme dengan lingkungannya sedangkan faktor abiotik seperti suhu, oksigen terlarut dan pH sehingga dengan penambahan probotik dapat mempengaruhi kelangsungan hidup ikan bandeng yang lebih baik.
Secara umum kondisi kualitas air yang meliputi suhu, pH, kandungan oksigen terlarut masih pada kisaran normal selama masa pemeliharaan dan masih mendukung terjadinya pertumbuhan karena bahwa salah satu faktor yang sangat menentukan dalam kehidupan dan pertumbuhan ikan adalah kualitas air, makanan dan keadaan biologis ikan yang bersangkutan. Kisaran suhu selama penelitian 27-31°C. Menurut (Achmad, 2004), suhu air yang optimal bagi bagi ikan bandeng terletak antara 26-33°C. Nilai pH selama pemeliharaan masih pada kisaran yang optimum yaitu sekitar 6,5-7,5.
Menurut Kordi (2011) menyatakan bahwa pH merupakan indikator baik buruknya lingkungan air rentang pH untuk budidaya ikan bandeng bekisar antara 6-8
Oksigen terlarut dalam air merupakan salah satu parameter kualitas air yang berpengaruh dalam kegiatan pembenihan. Oksigen sangat menentukan kehidupan ikan dan organisme yang ada disuatu perairan tersebut terutama dalam
fungsi biologis pertumbuhan.Hasil pengukuran DO selama penelitian berkisar antara 3,5-5,6 ppm. Menurut Achmad (2004) bahwa kisaran optimum oksigen terlarut untuk ikan bandeng antara 3,0-8,5 ppm. Kisaran salinitas selama penelitian berkisar antara 8-12 ppt.
Menurut Kordi (2011) bahwa ikan bandeng mampu menyesuaikan diri terhadap salinitas air, sehingga dapat hidup di air tawar (salinitas antara 0-5 ppt) maupun air asin (salinitas >30 ppt).
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa :
1. Pemberian probiotik bonggol pisang dengan dosis yang berbeda dalam pakan berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan ikan bandeng (Chanos chanos Forksal).
2. Perbedaan tingkat pertumbuhan ikan bandeng tertinggi diperoleh pada perlakuan D dengan dosis 12 cc/kg pakan yaitu sebesar 14,75 gram kemudian diikuti pada perlakuan C dengan dosis 9 cc/kg pakan yaitu 12,31 gram, perlakuan B dengan dosis 6 cc/kg pakan yaitu 11,83 gram dan rerata pertumbuhan terendah pada perlakuan A dengan dosis 3cc/kg pakan yaitu 10,00 gram.
3. Kisaran kualitas air selama penelitian masih layak bagi pemeliharaan dan pertumbuhan ikan bandeng (Chanos chanos
9
Forksal), yaitu suhu bekisar 26-31°C, pH 6,5-7,5 dan Oksigen terlarut (DO) bekisar 3,5- 5,6 ppm. Sedangkan salinitas bekisar 8-12 ppt.
SARAN
Perlu dilakukan penelitian
lanjutan tingkat perlakuan
pemberian probiotik bonggol pisang
dalam pakan terhadap pertumbuhan
ikan bandeng agar menghasilkan
pertumbuhan yang optimal dengan
padat tebar yang cukup tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1994. Pembenihan
Bandeng. Direktorat Jendral
Perikanan. Departemen
Pertanian. Jakarta
Anonim. 1999. Persiapan Tambak
dalam Budidaya Udang
Berwawasan Lingkungan.
Direktorat Jendral Perikanan
dan Direktorat Bina Produksi.
Jakarta.
Anonim. 2001. Bandeng.
http://[email protected]
diakses tanggal 17 Mei 2015
pukul 13.00 WIB.
Anonim. 2013.
http://www.bebeja.com/bonggol
-pisang-sumber-pupuk-hayati/.
(Diakses pada tanggal 17 mei
2015 pukul 13.00 WIB).
Aslamyah, S. 2008. Pembelajaran
Berbasis SCL pada Mata
Kuliah Biokimia Nutrisi.
UNHAS. Makassar.
Ayuzar E. 2008. Mekanisme
Penghambatan Bakteri
Probiotik terhadap
Pertumbuhan Vibrio Harveyi
pada Larva Udang Windu
(Panaeus monodon).
Bogor: Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Institut
pertanian Bogor.
Bombeo dan Tuburan. 1988. The
Effects of Stuting On Growth,
Survival and Net Production of
Milk Fish (Chanos chanos).
Aquaculture.
Cartney, M.M. 1997. Enzymes,
Probiotics and Antioksidan.
New York: Mediterranean
Synergy TM. Awarenness
Corporation.USA.
Dwi I, Agus M, Hadi P. 2015.
Pengaruh Perbedaan
Pemberian Probiotik Dari
Sumber Yang Berbeda
(Rumen, Kotoran Sapi, Dan
Bonggol Pisang) Terhadap
Pertumbuhan Benih Ikan Lele
Masamo. [Skripsi]. Fakultas
Perikanan, Universitas
Pekalongan. Pekalongan.
10
Effendie, M.I., 1979. Metode Biologi
Perikanan. Yayasan Dewi Sri.
Bogor.
Effendie, M.I. 1997. Biologi
Perikanan. Yayasan Pustaka
Nusantara. Yogyakarta.
Fuller, R. 1987. A Review, Probiotics
in Man and Animals. Journal of
Applied Bacteriology 66, 365-
378.
Gasperz, V. 1991. Metode
Rancangan Percobaan. CV.
Armico. Bandung. 442 hlm.
Halver, J. 1972. Fish Nutrition.
Academic Press Inc. New York
Hardiningsih. R, Refina. R, Yuliendri,
T. 2006. Isolasi dan Uji
Resistensi beberapa Isolasi
Lactobasillus pada pH Rendah.
Jurnal Biodiversitas Vol.7 No.1
Hal. 15-17.
Heriyanto, E. 1996. Rancangan
Percobaan pada Bidang
Pertanian. Cetakan II. Penerbit
Trubus Agriwidya, Ungaran.
Huet, M. 1971. Textbook of Fish
Culture; Breeding and
Cultivation of Fish. Fishing
News (Book) : Ltd., Surrey.
London.
Irianto, A. 2003. Probiotik
Akuakultur. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta.
125 hal.
Khairuman dan Amri, K., 2002.
Membuat Pakan Ikan
Konsumsi. PT Agro Media
Pustaka. Jakarta.
Kordi. G. 2009. Budidaya Perairan.
PT. Citra Aditya Bakti.
Bandung
Kordi, M.G.H.K. dan A. B. Tancung,
2007. Pengelolaan Kualitas Air
Dalam Budi Daya Perairan.
Rineka Cipta. Jakarta. 208 hlm
Moller, H & K, Andres. 1986.
Disease and Parasites
Oj’A4arjne Fishes. Verlag
Moller, Jerman.
Mudjiman, A. 1991. Teknik Budidaya
Bandeng dan Udang di
Tambak. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Mudjiman, A. 1998. Makanan Ikan.
Penebar Swadaya. Jakarta
Mudjiman, A. 1993. Makanan Ikan.
Cetakan II. Penerbit Penebar
Swadaya. Jakarta.
Murni. 2004. Pengaruh penambahan
bakteri probiotik Bacillus sp.
dalam pakan buatan
terhadap pencernaan, efisiensi
pemanfaatan pakan dan
pertumbuhan ikan gurame
(Osphronemus gouramy
Lacepede). [Tesis].
Bogor: Program Pascasarjana,
Institut Pertanian Bogor.
11
Nasoetion, A. H. dan Barizi. 1983.
Metode Statistika Untuk
Menarik Kesimpulan. PT
Gramedia. Jakarta.
Pirzan, A.M., Utojo, M. Atmomarso,
M. Tjaronge, A.M. Tangko, dan
Hasnawi. 2005. Potensi Lahan
Budidaya Tambak dan Laut di
Kabupaten Minahasa, Sulawesi
Utara. Jurnal Perikanan
Indonesia 11;43-50.
Prahasta, A. dan Hasanawi M. 2009.
Agribisnis Bandeng. Pustaka
Grafika. Bandung.
Putra N. A. 2010. Study Probiotik,
Prebiotik dan Sinbiotik untuk
Meningkatkan Kinerja
Pertumbuhan Ikan Nila
Oreochromis niloticus. [Tesis].
Bogor: Program Pascasarjana,
Institut Pertanian Bogor.
Purnomowati, I., Hidayati, D., dan
Saparinto, C. 2007. Ragam
Olahan Bandeng. Kanisius.
Yogyakarta.
Sabariah. 2010. Seleksi Bakteri
Probiotik dari Saluran
Pencernaan untuk
Meningkatkan Kinerja
Pertumbuhan Ikan Jelawat
Leptobarbus hoevent . Bogor:
Institut Pertanian Bogor.
Sahwan, mf, 1999. Pakan Ikan dan
Udang, PT. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Sastrosupadi, A. 1995. Rancangan
Percobaan Praktis Untuk
Bidang Pertanian. Penerbit
Kanisius. Yogyakarta.
Srigandono, B. 1987. Rancangan
Percobaan. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Sudradjat, A. 2008. Budidaya 23
Komoditas Laut
Menguntungkan. Penebar
Swadaya : Jakarta.
Sudjana, 1996. Desain dan Analisa
Eksperimen. Edisi III. Penerbit
Tarsito. Bandung
Syahailatua, D.Y. 2009. Seleksi
Bakteri Probiotik sebagai
Stimulator Sistem Imun pada
Udang Vaname (Litopenaeus
vannamei). Tesis. Sekolah
Pascasarjana. Institut Pertanian
Bogor. Bogor. 58 hal
Wang Bo-Yan, Rong Li, Lin Junda.
2008. Probiotics in aquaculture:
challenges and outlook.
Aquaculture, 281: 1-4.
Zakaria. 2010. Petunjuk Tehnik
Budidaya Ikan Bandeng.
Diakses dari
http://cvrahmat.blogspot.com/2
011/04/budidaya-
ikanbandeng.html (diakses
tanggal 17 mei 2015)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pekalongan, 2 September 1992,
merupakan anak ketiga dari keluarga Waluyo dan
Ibu Titin S. Pendidikan formal Penulis adalah lulusan
SD Negeri Teglontar 02 Sragi Pekalongan pada
tahun 2004 lulusan SMP Negeri 1 Sragi Pekalongan
pada tahun 2007 dan lulusan SMA Negeri 1 Kajen pada tahun 2010. Pada
tahun 2011 Penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Budidaya
Perairan, Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan.
Pada tahun 2014 Penulis berhasil menyelesaikan kegiatan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di Tempat Pembenihan Ikan Lele Masamo “UD
ALONGFARM” Desa Gebangkerep Kecamatan Sragi Kabupaten
Pekalongan dengan judul Teknik Pembenihan Ikan Lele Masamo (Clarias
sp.) Dengan Pemijahan Semi Alami Di “UD. ALONGFARM” Gebangkerep
Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan. Sampai saat ini Penulis masih
tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan Fakultas
Perikanan Universitas Pekalongan.