pengaruh pembelajaran menggunakan media interaktif whiteboard dan motivasi belajar terhadap hasil...

8/17/2019 Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Media Interaktif Whiteboard Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Sis…

1/27

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA

INTERAKTIF WHITEBOARD DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMKN 6 PADANG

PADA MATA PELAJARAN (K3LH)


2/27

PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini

mempengaruhi terhadap mutu pendidikan. Semakin tinggi perkembangan

IPTEK dilingkungan malah masih ditemukan adanya penurunan mutu

pendidikan. Upaya peningkatan mutu pendidikan sudah dilakukan dengan

berbagai cara, tapi dalam meningkatkan mutu pendidikan bukanlah perkara

sederhana dan mudah. Banyak tantangan dan hambatan yang bisa

ditemukan. Oleh karena itu, dibutuhkan usaha dalam memperbaiki mutu

pendidikan, baik dalam pembenahan kurikulum maupun kualitas

pendidikan.

Peningkatan kualitas pendidikan tidak akan berhasil apabila tenaga

pengaar atau guru tidak dilibatkan. Proses pembelaaran dan hasil belaar

sis!a sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. "uru

dalam proses pembelaaran harus merencanakan kegiatan pembelaaran

yang baik atau pembelaaran e#ekti# dimana proses pembelaaran harus

sesuai dengan tuuan yang akan dicapai. Selain itu, guru dalam proses

pembelaaran uga harus menyesuaikan materi dengan bahan sehingga

diperlukan rancangan pembelaaran oleh guru terhadap proses pembelaaran

yang akan dilaksanakan. $ancangan pembelaaran tersebut, hendaknya

memudahkan sis!a dalam memahami materi pelaaran yang dipelaari.

%enurut Undang Undang Sistem Pendidikan &asional &o. '( tahun )**+,

peraturan menteri pendidikan nasional tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup perencanaan proses pembelaar

an, pelaksanaan proses pembelaaran, penilaian hasil pembelaaran, dan

penga!asan proses pembelaaran yang bertuuan agar terlaksananya proses

pembelaaran yang e#ekti# dan e#isien.

"uru uga merupakan uung tombak dan titik sentral untuk

me!uudkan kemauan pendidikan. Betapapun baik dan lengkapnya

kurikulum, metoda, media atau sumber belaar, sarana dan prasarana lainnya

tanpa adanya guru pro#esional maka akan memperngaruhi terhadap tuuan

2


3/27

pendidikan. Upaya optimalisasi kompetensi yang dilakukan masingmasing

guru di sekolah, akan dapat meningkatkan prestasi dan hasil belaar sis!a

yang rendah, serta dapat memperbaiki proses pembelaaran kearah yang

lebih baik. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pendidikan, dipengaruhi

oleh guru sehingga akan dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Salah satu lembaga yang mempengaruhi terhadap peningkatan mutu

pendidikan adalah sekolah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan #ormal

yang mampu meningkatkan kualitas pendidikan sehingga akan mampu

meningkatkan mutu pendidikan. Sekolah merupakan sebuah lembaga

pendidikan yang beorientasi pada pembentukan manusia seutuhnya, yang

berkualitas, berilmu pengetahuan, memiliki keterampilan serta nilainilai

positi# yang berguna dalam menalankan #ungsinya kelak.

-asil belaar adalah hasil yang diperoleh sis!a setelah proses

pembelaaran dilaksanakan, baik dalam bentuk prestasi, perubahan tingkah

laku dan perubahan sikap yang telah mengalami pembelaaran sehingga

mampu memberikan dampak positi# dalam melihat perkembangan mutu

pendidikan. %enurut Oemar )**/0 belaar adalah keseluruhan kegiatan

pembelaaran dalam mencapai tuuan pembelaaran yang telah ditetapkan.

-asil belaar menunukkan pada prestasi. Prestasi belaar merupakan

indikator tingkah laku sis!a. 1ro!#ord )**(0 hasil belaar adalah

diperolehnya kebiasaankebiasaan, pengetahuan dan sikap baru dan proses

dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap

sesuatu situasi. 2itambahkan &asrun, dkk )**)0 menyatakan hasil belaar

adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemauan murid

berkenaan dengan penguasaan bahan pelaaran yang disaikan kepada

mereka serta nilainilai yang terdapat dalam kurikulum.

Berdasarkan hasil obser3asi a!al kepada sis!a pada mata pelaaran

%enerapkan Keselamatan Kesehatan Kera dan 4ingkungan -idup K54-0,

didapatkan bah!a (0. %ata pelaaran %enerapkan Keselamatan Kesehatan

Kera dan 4ingkungan -idup K54-0 bahkan menganggap mata pelaaran

3


4/27

%enerapkan Keselamatan Kesehatan Kera dan 4ingkungan -idup K54-0

sebagai mata pelaaran yang ditakuti, sehingga masih banyak sis!a yang

kurang memahami materi yang diaarkan guru dan masih mengalami

kesulitan dalam menyelesaikan soal %enerapkan Keselamatan Kesehatan

Kera dan 4ingkungan -idup K54-0, )0. %asih adanya kesulitan dalam

memahami halhal yang abstrak dalam proses belaar mengaar yang

dilaksanakan, 50. Proses pembelaaran yang dilaksanakan pada mata

pelaaran %enerapkan Keselamatan Kesehatan Kera dan 4ingkungan -idup

K54-0belum menggunakan metode pembelaaran yang dapat mendorong

sis!a berpikir dan melibatkan sis!a secara akti#, '0. Proses pembelaaran

yang dilakukan belum menggunakan media yang ber3ariasi dalam

pembelaaran, sehingga kurang memberikan daya tarik terhadap sis!a dalam

belaar.

Permasalahan diatas didukung dari hasil obser3asi terhadap

perangkat pembelaaran yang digunakan oleh guru dalam proses

pembelaaran, yaitu6 (0 perangkat pembelaaran yang digunakan oleh guru

pada mata pelaaran %enerapkan Keselamatan Kesehatan Kera dan

4ingkungan -idup K54-0 masih didominasi oleh guru teacher centered0

sehingga kurang memberikan daya tarik belaar sis!a, )0 proses

pembelaaran belum menggunakan strategi pembelaaran yang mampu

memberikan partisipasi akti# sis!a dalam proses pembelaaran, 50 Bahan

aar yang digunakan guru belum memiliki corak dan !arna yang ber3ariasi

serta belum memberikan daya tarik, pengarahan dan pemahaman sis!a

terhadap materi pembelaaran.

Kurangnya akti#itas sis!a dalam proses pembelaaran ternyata

bere#ek terhadap hasil belaar sis!a. 2engan demikian, seorang guru harus

mampu mengatasi masalah tersebut dengan cara mengikutsertakan sis!a

secara akti# dalam kegiatan proses pembelaaran, ika sis!a akti# dalam

proses pembelaaran maka akan dapat meningkatkan hasil belaar sis!a.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan akti3itas sis!a dalam pembelaaran,

4


5/27

sis!a dituntut dapat memahami materi pelaaran sebelum diaarkan oleh

guru.

Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam meningkatkan

akti#itas sis!a adalah dengan menggunakan media pembelaaran. %enurut

Sadiman )**50 mengemukakan media adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga

dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian

sis!a sedemikian rupa sehingga proses pembelaaran teradi. %enurut

$ustaman )**50 menyatakan bah!a media pembelaaran merupakan

bagian dari sumber belaar. 7li )***0 media pembelaaran adalah segala

enis sarana yang dapat diindrakan yang digunakan dalam proses

pembelaaran untuk meningkatkan e#ekti3itas dan e#isiensi pencapaian

tuuan pembelaaran. %edia pembelaaran diartikan sebagai segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan message0, merangsang

#ikiran, perasaan, perhatian dan kemauan sis!a sehingga dapat mendorong

proses belaar.

%enurut Sudana )**80 bah!a media pengaaran dapat

mempertinggi proses belaar sis!a dalam pengaaran yang pada gilirannya

diharapkan dapat mempertinggi hasil belaar yang dicapainya. $ustaman

)**50 uga menabarkan beberapa #ungsi dari penggunaan media

pembelaaran antara lain adalah (0. %emperelas atau memperkaya

in#ormasi yang diberikan secara 3erbal, )0. %eningkatkan moti3asi dan

perhatian sis!a untuk belaar, 50. %eningkatkan e#ekti3itas dan e#isiensi

penyampaian in#ormasi, '0. %enambah 3ariasi penyaian materi, /0.

Pemilihan media yang tepat akan menimbulkan semangat, gairah, dan

mencegah kebosanan sis!a untuk belaar, 80. Kemudahan materi untuk

dicerna dan lebih membekas, sehingga tidak mudah dilupakan sis!a, +0.

%emberikan pengalaman yang lebih konkrit bagi hal yang mungkin abstrak,

90. %eningkatkan keingintahuan sis!a, 90. %emberikan stimulus dan

mendorong respon sis!a. 2i sinilah letak pentingnya media sebagai

5


6/27

perantara atau saluran yang memba!a in#ormasi atau materi dari sumber

belaar pada penerima. :ika media atau saluran itu baik dan tepat sesuai

dengan muatan yang diba!a, maka in#ormasi akan diterima baik oleh sis!a.

2emikian sebaliknya, ika media tidak tepat akan mengalami gangguan,

maka in#ormasi yang akan disampaikanpun tidak dapat diterima dengan

baik oleh sis!a.

Seorang guru perlu kembali memperbaiki cara mengaarnya dengan

meng#ungsikan media yang ada. Pelaksanaan proses pembelaaran tidak saa

didukung oleh strategi dan pendekatan pembelaaran yang ber3ariasi yang

disesuaikan dengan karakteristik sis!a, namun perlu uga meman#aatkan

sumbersumber dan media pembelaaran. Penggunaan media pembelaaran

yang hanya sekedar untuk mengisi !aktu dan menggantikan posisi guru,

maka peran media tersebut tidak benarbenar dapat berman#aat

meningkatkan hasil belaar. Untuk itu, guru harus berupaya menggunakan,

meman#aatkan dan menerapkan pembelaaran dengan bantuan media yang

ada. Pemilihan dan penggunaan media pembelaaran harus mempedomani

tuuan pembelaaran yang akan dicapai, karakteristik sis!a dan lingkungan

belaar sis!a.

Salah satu alat bantu atau media pembelaaran yang cukup e#ekti#

dalam hal ini adalah Interakti# ;hiteboard. Interakti# ;hiteboard adalah

papan tulis digital yang memiliki layar yang peka bila disentuh dan bekera

mirip dengan #ungsi sebuah mouse dalam sistem komputer, karena papan

tulis ini dapat merekam dan menyimpan in#ormasi yang pernah ditulis.

Papan tulis interakti# adalah salah satu penerapan teknologi layar sentuh.

2alam pemakaiannya papan tulis interakti# banyak digunakan sebagai media

presentasi dan media pembelaaran yang interakti#. Teknologi ini

memungkinkan teradinya perekaman presentasi dan pengoreksian apabila

teradi adanya kesalahan. Papan tulis ini uga dapat melakukan presentasi

yang dapat berlangsung bersamaan di dua lokasi atau lebih. 2alam

6


7/27

pengoreksian terhadap presentasi yang berlangsung dapat dilakukan melalui

media papan tulis ini.

Permasalahan yang muncul salah satunya karena pembelaaran

dilakukan dengan media kon3ensional yaitu lebih banyak menggunakan

metode ceramah. Pembelaaran yang menggunakan media kon3ensional,

menurut 7unurrahman )**


8/27

tingkah laku supaya dapat mencapai tuuantuuan tertentu. %oti3asi secara

umum sering diartikan sebagai suatu yang ada pada diri seseorang yang

dapat mendorong mengakti#kan, menggerakan dan mengarahkan perilaku

seseorang. 2engan kata lain moti3asi ada dalam diri seseorang dalam !uud

niat harapan keinginan dan tuuan yang ingin dicapai.

%enurut Sardiman )*(*0 bah!a =moti3asi itu adalah perubahan

energi dari dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya =#eeling

didahului dengan tanggapan terhadap adanya tuuan>. Sardiman )*(*0

menelaskan bah!a moti3asi mengandung tiga elemen pokok yaitu6 =(0

moti3asi itu menga!ali teradinya perubahan energi pada diri setiap

indi3idu manusia. Perkembangan moti3asi akan memba!a beberapa

perubahan energi di dalam sistem neurophysiological yang ada pada

organism manusia, )0 moti3asi ditandai dengan munculnya rasa atau #eeling

dan a#eksi seseorang, 50 moti3asi akan dirangsang karena adanya tuuan,

moti3asi merupakan respon dari suatu aksi, yaitu tuuan>. Selanutnya

Santock )**90 menelaskan moti3asi adalah proses yang memberi

semangat, arah dan kegigihan perilaku. 7rtinya, perilaku yang termoti3asi

adalah perilaku yang penuh energy, terarah dan bertahan lama.

Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan moti3asi belaar secara

umum diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri sis!a

yang menimbulkan kegiatan belaar, yang menamin kelangsungan dari

kegiatan belaar dan memberikan arah pada kegiatan belaar, sehingga

tuuan yang dikehendaki oleh subek belaar itu dapat tercapai melalui

perhatian, kegunaan, rasa percaya diri dan kepuasan dalam belaar.

%enurut 2imyati dan %udiono )**


9/27

kemudian bekera yang berkesinambungan. Bagi guru moti3asi dapat

ber#ungsi sebagai6 (0 membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara

semangat sis!a untuk belaar sampai berhasil? )0 mengetahui dan

memahami moti3asi belaar sis!a di kelas yang bermacam ragam? 50

meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara

bermacammacam peran guru? '0 memberi peluang guru untuk =unuk

kera> rekayasa pedagogis.

2ari uraian tersebut di atas, peneliti menghubungkan dengan hasil

pengamatan, bah!a kecenderungan berkurangnya moti3asi sis!a dalam

mengikuti pelaaran disebabkan oleh beberapa #aktor? diantaranya adalah

rasa enuh dan bosan. Karena selama ini metode yang digunakan adalah

ceramah, sehingga terkesan membosankan. Oleh karena itu perlu diberikan

moti3asi atau semangat dan merubah metode yang ceramah ke metode yang

lebih kondusi#, sehingga keenuhan atau kebosanan dalam kelas dapat

dihindari.

%enurut Sardiman )*(*0, ada beberapa bentuk dan cara

menumbuhkan moti3asi belaar yaitu6 memberi angka, hadiah,

saingan@kompetisi, egoin3ol3ement, memberi ulangan, mengetahui hasil

pekeraan, puian, hukuman, hasrat untuk belaar, minat dan tuuan yang

diakui. Penting bagi guru adanya bermacammacam moti3asi itu dapat

dikembangkan dan diarahkan untuk dapat melahirkan hasil belaar yang

bermakna. -amalik )**


10/27

rangsangan, sehingga sis!a akan memberikan perhatian selama proses

pembelaaran, )0 $ele3ance $ele3ansi0, menunukkan adanya hubungan

materi pembelaaran dengan kebutuhan dan kondisi sis!a. %oti3asi sis!a

akan terpelihara apabila mereka menganggap bah!a apa yang dipelaari

memenuhi kebutuhan pribadi atau berman#aat dan sesuai dengan nilai yang

dipegang, 50 1on#idence Percaya diri0, %erasa diri kompeten atau mampu,

merupakan potensi untuk dapat berinteraksi secara positi# dengan

lingkungan moti3asi akan meningkat sealan dengan meningkatnya harapan

untuk berhasil, '0 Satis#action Kepuasan0, Keberhasilan dalam mencapai

suatu tuuan akan menghasilkan kepuasan. Kepuasan karena mencapai

tuuan dipengaruhi oleh konsekuensi yang diterima, baik yang berasal dari

dalam maupun luar indi3idu. Beberapa pendapat ahli tentang moti3asi

belaar, dapat di simpulkan bah!a moti3asi belaar adalah dorongan dari

dalam diri sis!a untuk berperan serta terlibat secara akti# dalam kegiatan

belaar. Oleh karena itu, moti3asi adalah suatu pemberian rangsangan

berupa minat dan hasrat belaar kepada sis!a saat proses pembelaaran

sehingga timbul semangat oleh sis!a untuk mencapai hasil belaar yang

baik.

METODE

:enis penelitian yang digunakan adalah Auasi eksperimen yang

menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian

Auasi eksperimen maksudnya adalah penelitian yang dilakukan terhadap

kelas yang telah ada sebelumnya, dan tidak perlu menciptakan kelas baru

dalam penelitian. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menerapkan

media Interakti# ;hiteboard dan kelas kontrol menggunakan media

kon3ensional. Penelitian ini dilakukan di kelas I S%K& 8 Padang.

Populasi dari penelitian ini adalah sis!a kelas I S%K & 8 Padang

tahun pelaaran )*()@)*(5 semester genap sebanyak empat kelas. Terdiri

dari I busana (, I busana ), I busana 5, dan I busana '.

10


11/27

Penelitian ini menggunakan dua kelas sebagai sampel, satu kelas sebagai

kelas eksperimen dan satu kelas lagi sebagai kontrol. Pemilihan kelas

sampel dilakukan dengan teknik purposi3e sampling yaitu metode penelitian

sampel secara sengaa dengan mempertimbangkan halhal tertentu yang

sesuai dengan tuuan penelitian 7rikunto )*(*0. Penelitian ini pemilihan

kelas diambil dari kelas yang memiliki nilai ratarata pelaaran %embuat

busana anak yang hampir sama dilakukan dengan uit0.

2esain penelitian ini menggunakan desain #aktoial )C). 2engan

3ariabel kecerdasan emosional sebagai 3ariabel kontrol yang dibedakan atas

kecerdasan emosional tinggi dan kecerdasan emosional rendah. Teknik

Pengumpulan data dengan tes hasil belaar sis!a dimaksudkan untuk

mendapatkan gambaran hasil belaar kelompok sis!a yang diaar dengan

media interakti# !hiteboard dan kelompok sis!a yang diaar tanpa

menggunakan media interakti# !hiteboard. Tes disusun sesuai dengan

kompetensi dasar dan pokok bahasan yang dieksperimenkan. Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes obekti# berbentuk pilihan

ganda setelah pembelaaran dilakukan dengan menggunakan media

Interakti# ;hiteboard.

Instrumen tes hasil belaar disusun berdasarkan kompetensi dasar

dari materi yang dieksperimenkan. Untuk moti3asi belaar digunakan angket

yang disusun dalam bentuk kisikisi berdasarkan indikatorindikator

kemudian dituangkan dalam bentuk pernyataanpernyataan. Pilihan a!aban

terhadap angket yang diaukan menggunakan model skala 4ikert dengan

alternati3e a!aban untuk pernyataan positi#, selalu S40 yang diberi skor /,

sering S$0 dengan skor ', kadangkadang K20 dengan skor 5, arang :$0

dengan skor ) dan tidak pernah TP0 dengan skor (. Sedangkan untuk

pernyataan negati#, selalu S40 yang diberi skor (, sering S$0 dengan skor

), kadangkadang K20 dengan skor 5, arang :$0 dengan skor ' dan tidak

pernah TP0 dengan skor /.

11


12/27

Dariabel dalam penelitian ini adalah (0. Dariabel bebas utama yaitu

media pembelaaran. 7da dua kategori 3ariabel bebas yaitu media interakti#

!hiteboard dan media kon3ensional, )0. Dariabel kontrol adalah moti3asi

sis!a yang terdiri dari moti3asi sis!a tinggi dan moti3asi sis!a rendah, 50

Dariabel terikat adalah hasil belaar %enerapkan Keselamatan Kesehatan

Kera dan 4ingkungan -idup K54-0.

Penguian hipotesis terlebih dahulu melakukan ui persyaratan

analisis yaitu ui normalitas dan ui homogenitas. Ui homogenitas

dilakukan dengan analisis 3arians. Ui ini dipakai karena penelitian ini

hanya membandingkan dua kelompok sampel. Ui homogenitas data

moti3asi belaar sis!a adalah untuk membuktikan kesamaan 3ariansi. Ui

normalitas menggunakan chi kuadrat. Ui normalitas dan ui homogenitas

secara keseluruhan kelas eksperimen dan kelas kontrol, moti3asi belaar

tinggi dan moti3asi belaar rendah menunukkan bah!a data berdistribusi

normal pada tara# signi#ikan *,*/, maka penguian hipotesis dapat

dilanutkan. Ui hipotesis tentang perbedaan hasil belaar dengan

menggunakan ui t. Sedangkan, Ui untuk mengetahui interaksi antara media

interakti# !hiteboard dengan moti3asi belaar sis!a digunakan analisis

3arian 7&7D70.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2eskripsi data yang dipapar adalah moti3asi belaar dan hasil belaar

kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang digunakan untuk ui persyaratan

analisis sebagaimana yang telah diuraikan pada metodologi penelitian.

Deskr!s D"#" M$#%"s Be&"'"r

2eskripsi data penelitian menunukan hasil moti3asi belaar kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Untuk skor tertinggi pada angket moti3asi

yang terdapat pada kelas eksperimen dengan skor (+8 dan skor terendah

pada kelas kontrol dengan skor ()(. 2ari data yang dikumpulkan untuk

12


13/27

moti3asi belaar sis!a pada kelas eksperimen mempunyai ratarata dengan

skor (/5,/* sedangkan untuk moti3asi belaar sis!a pada kelas kontrol

mempunyai ratarata dengan skor ('/,/9.

2ata rekuensi %oti3asi Belaar Kelompok Sis!a yang 2iaarkan

dengan %edia Interakti# ;hiteboard

2ata moti3asi belaar sis!a yang diaarkan dengan media Interakti#

;hiteboard didaapatkan hasil analisis data yang menggunakan program

%icroso#t ECcel diperoleh in#ormasi yaitu ratarata (/5,/*, skor maksimumyaitu (+8, skor minimum yaitu ()8, standar de3iasi yaitu (',58, modus

yaitu ('(, dan median yaitu (/'.

2ata rekuensi %oti3asi Belaar Kelompok Sis!a yang 2iaarkan

dengan %edia Kon3ensional

2ata moti3asi belaar sis!a yang diaarkan dengan media kon3ensional

didapatkan hasil analisis data yang menggunakan program %icroso#t ECcel

diperoleh in#ormasi yaitu ratarata ('/,/9, skor maksimum yaitu (8


14/27

2ata rekuensi -asil Belaar Kelompok Sis!a yang 2iaar dengan

pembelaaran menggunakan %edia Interakti# ;hiteboard

7nalisis data menggunakan program %icroso#t ECcel diperoleh

in#ormasi yaitu ratarata hasil belaar kelompok eksperimen dengan

media pembelaaran Interakti# ;hiteboard0 yaitu +/,'', skor maksimum

yaitu 99, skor minimum yaitu 8), standar de3iasi yaitu +,)), modus yaitu

+5,*9, dan median yaitu +/.

2ata rekuensi -asil Belaar Kelompok Sis!a yang 2iaar dengan

pembelaaran menggunakan %edia Interakti# ;hiteboard

7nalisis data menggunakan program %icroso#t ECcel diperoleh in#ormasi

yaitu ratarata hasil belaar kelompok kontrol yaitu 8+,8*, skor maksimum

yaitu 9/, skor minimum yaitu /*, standar de3iasi yaitu


15/27

Ui homogenitas dilakukan dengan analsis 3arians ui 0 yaitu

analisis perbandingan antara 3arians terbesar dengan 3arians terkecil untuk

melihat kesetaraan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Ui homogenitas 3ariabel hasil belaar secara keseluruhan

memperlihatkan bah!a angka signi#ikansi ui kelas eksperimen dan kelas

kontrol didapatkan hitung (,895 dan tabel (,


16/27

dengan menggunakan media pembelaaran Interakti# ;hiteboard lebih

tinggi dari pada hasil belaar kelompok sis!a yang diaar dengan

menggunakan media kon3ensional.

H!$#ess Ke,*"

-ipotesis kedua di analisis dengan perhitungan 7na3a pada tara#

signi#ikansi atau alpha /F, ui hipotesis kedua penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui -asil belaar %enerapkan Keselamatan Kesehatan Kera

dan 4ingkungan -idup K54-0 sis!a yang memiliki moti3asi belaar tinggilebih tinggi daripada hasil belaar %enerapkan Keselamatan Kesehatan

Kera dan 4ingkungan -idup K54-0 sis!a dengan moti3asi belaar rendah.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hitung G )/,/( dan tabel G ',*' pada H

G *,*/. 2engan demikian diperoleh bah!a hitung tabel, maka dapat

disimpulkan bah!a -asil belaar %enerapkan Keselamatan Kesehatan Kera

dan 4ingkungan -idup K54-0 sis!a yang memiliki moti3asi belaar tinggi

lebih tinggi daripada hasil belaar %enerapkan Keselamatan Kesehatan

Kera dan 4ingkungan -idup K54-0 sis!a dengan moti3asi belaar rendah.

H!$#ess Ke#"

7dapun tuuan ui hipotesis ketiga ini untuk mengetahui interaksi

antara media pembelaaran dengan moti3asi belaar sis!a dalam

mempengaruhi hasil belaar %enerapkan Keselamatan Kesehatan Kera dan

4ingkungan -idup K54-0sis!a kelas I S%K &egeri 8 Padang. -ipotesis

ketiga di analisis dengan perhitungan 7na3a pada tara# signi#ikansi atau

alpha /F yang dapat dilihat pada tabel, dimana interaksi 7 C B diperoleh

hitung G (,*' dan tabel G ',*' hal ini berarti hitung J tabel . berarti bah!a e#ek

#actor media pembelaaran Interakti# ;hiteboard terhadap hasil belaar tidak

tergantung pada #aktor moti3asi belaar. %aka dapat disimpulkan tidak

terdapat interaksi antara media pembelaaran Interakti# ;hiteboard dengan

moti3asi belaar dalam mempengaruhi hasil belaar %enerapkan

16


17/27

Keselamatan Kesehatan Kera dan 4ingkungan -idup K54-0sis!a kelas I

S%K &egeri 8 Padang, sehingga hipotesis penelitian ditolak.

-asil rangkuman interaksi antara media pembelaaran Interakti#

;hiteboard dengan media pembelaaran kon3ensional dapat dilihat pada

gambar berikut6

Rendah Tinggi

60

70

80

90

72

79

62

73Eksperimen Kontrol

Motivasi Belajar

Rata-Rata Hasil Belajar

G"+-"r.D"r"+ #er"ks Or,"& Me," Pe+-e&"'"r" I#er"k#/

W0#e-$"r, ," M$#%"s Be&"'"r #er0","! H"s& Be&"'"r.

"ambar menunukkan nilai ratarata hasil belaar sis!a yang diaar

dengan %edia pembelaaran Interakti# ;hiteboard dengan moti3asi belaar

rendah G +) dan moti3asi belaar G +< sedangkan nilai ratarata hasil belaar

sis!a yang diaar dengan media pembelaaran kon3ensional denganmoti3asi rendah G 8) dan moti3asi belaar tinggi +5.

2engan demikian kedua kelompok mendapat perbedaan hasil belaar

yang cukup berarti antara sis!a yang diaar dengan media pembelaaran

Interakti# ;hiteboard dengan moti3asi belaar rendah dan tinggi lebih lebih

baik dari pada hasil belaar sis!a yang diaar dengan media pembelaaran

kon3ensional. -al ini menunukan bah!a media pembelaaran Interakti#

;hiteboard cukup e#ekti# dalam meningkatkan hasil belaar sis!a kelas I

17


18/27

S%K &egeri 8 Padang pada mata pelaaran %enerapkan Keselamatan

Kesehatan Kera dan 4ingkungan -idup K54-0.

PEMBAHASAN

-asil penguian hipotesis, diketahui bah!a secara keseluruhan

penggunaan media pembelaaran Interakti# ;hiteboard memberikan

pengaruh yang lebih besar terhadap hasil belaar kelompok sis!a yang

memiliki moti3asi belaar tinggi maupun pada kelompok sis!a yang

memiliki moti3asi belaar rendah. -al ini terlihat dari 7nalisis 3arian yang

menunukan bah!a hasil belaar sis!a yang diaar dengan media

pembelaaran Interakti# ;hiteboard lebih tinggi dibandingkan dengan hasil

belaar sis!a yang diaar dengan media pembelaaran kon3ensional.

-asil Belaar %enerapkan Keselamatan Kesehatan Kera dan 4ingkungan

-idup K54-0 Sis!a yang 2iaarkan dengan %enggunakan %edia

Pembelaaran Interakti# ;hiteboard 4ebih Tinggi dari -asil Belaar

Sis!a yang 2iaarkan dengan %enggunakan %edia Pembelaaran

Kon3ensional

-asil penguian hipotesis pertama mengungkapkan bah!a hasil

belaar %enerapkan Keselamatan Kesehatan Kera dan 4ingkungan -idup

K54-0 sis!a yang diaarkan dengan menggunakan media pembelaaran

Interakti# ;hiteboard lebih tinggi dari pada hasil belaar sis!a yangdiaarkan dengan menggunakan media pembelaaran kon3ensional.

Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini menunukkan bah!a, media

pembelaaran Interakti# ;hiteboard secara keseluruhan memberi pengaruh

yang lebih berarti terhadap hasil belaar mata pelaaran %enerapkan

Keselamatan Kesehatan Kera dan 4ingkungan -idup K54-0 ika

dibandingkan dengan media pembelaaran kon3ensional. -al ini terlihat

dari ratarata kelas eksperimen sebesar +/,'' sedangkan ratarata nilai kelas

kontrol 8+,8*. Skor tertinggi kelas eksperimen adalah 99 dan skor terendah

18


19/27

adalah 88, sedangkan kelas kontrol skor tertinggi adalah 9/ dan skor

terendah adalah /*. %edia pembelaaran merupakan media yang digunakan

dalam pembelaaran. penggunaan media pembelaaran dapat memberikan

rangsangan kepada sis!a dalam proses belaar, sehingga dapat

mempertinggi kualitas belaar mengaar dan dapat mempertinggi hasil

belaar sis!a. -al ini sebagaimana dielaskan Sudana )**80 bah!a media

pengaaran dapat mempertinggi proses belaar sis!a dalam pengaaran yang

pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belaar yang

dicapainya. Sadiman, dkk )**50 mengatakan bah!a man#aat media

pembelaaran adalah6 (0 %emperelas penyaian pesan agar tidak terlalu

bersi#at 3erbalistis, )0 %engatasi keterbatasan ruang, !aktu, dan daya

indera 50 2apat mengatasi si#at pasi# anak didik, '0 2apat memberikan

perangsang yang sama kepada sis!a, mempersamakan pengalaman sis!a,

serta menimbulkan persepsi yang sama terhadap sis!a. 7har )**80

penggunaan media dalam pembelaaran diutamakan sebagai alat bantu yang

mampu memberikan in#ormasi nyata, konkret dan sederhana. Penggunaan

media pembelaaran yang baik dalam pembelaaran sangat penting untuk

mencapai hasil pembelaaran secara keseluruhan dan optimal.

Bagaimana baiknya perencanaan strategi pengorganisasian dan

strategi penyampaian pembelaaran, namun ika media pembelaaran yang

digunakan tidak diperhatikan maka e#ekti#itas pembelaaran kurang

maksimal. Penggunaan media pembelaaran dapat melibatkan sis!a secara

akti# dalam proses pembelaaran. 2engan sebuah media kelihatan bah!a

pembelaaran memiliki daya tarik tersendiri bagi sis!a dan dapat menadi

pemacu atau pemoti3asi sis!a untuk belaar. Selain itu dengan media

pembelaaran dapat mengurangi keenuhan dalam belaar, dan uga dapat

menambah daya tahan ingatan terhadap obek belaar yang dipelaari sis!a.

%edia interakti# merupakan media instruksional modern. %edia ini

memiliki banyak keunggulan dan dinilai mampu menadi solusi dalam

mengatasi rendahnya moti3asi belaar dan turunnya hasil belaar. 2i antara

19


20/27

keunggulan yang dimiliki media tersebut ialah mampu mem3isualisasikan

bahan aar dalam bentuk pandang dan sekaligus dilengkapi audio untuk

mem#asilitasi bentuk dengar. 7pabila media dengan kombinasi pandang dan

dengar ini digunakan guru untuk mengaar di muka kelas, maka guru

dimungkinkan akan sangat mudah menanamkan konsep dasar yang besar,

konkret, dan realistis.

Penggunaaan media pembelaaran interakti# !hiteboard, selain dapat

membantu sis!a untuk lebih memahami materi yang disampaikan, uga

berguna untuk menarik perhatian sis!a agar lebih #okus pada materi yangdisampaikan, ini dikarenakan salah satu keunggulan dari penggunaan media

interakti# !hiteboard ini. 2engan semakin tingginya perhatian sis!a

terhadap materi yang disampaikan tentunya hasil belaar yang diperoleh pun

semakin baik pula.

Penggunaan media interakti# !hiteboard sebagai media

pembelaaran memberikan arti yang positi# bagi sis!a yang memiliki

kecepatan lambat dalam belaar. %aksudnya, sis!a yang lambat dalam

menyerap in#ormasi@materi pembelaaran dapat memperoleh

in#ormasi@materi itu kembali dengan cara melakukan penanyangan ulang.

7rtinya, penggunaan media pembelaaran interakti# !hiteboard memiliki

tingkat e#ekti#itas yang tinggi dalam proses belaar untuk mencapai hasil

belaar yang lebih baik. 2ari uraian yang dikemukakan di atas maka dapat

dinyatakan bah!a hasil belaar yang diaar dengan media pembelaaran

interakti# !hiteboard lebih tinggi daripada hasil belaar sis!a yang diaar dengan media pembelaaran kon3ensional.

-asil Belaar %enerapkan Keselamatan Kesehatan Kera dan 4ingkungan

-idup K54-0 Sis!a yang %emiliki %oti3asi Belaar Tinggi yang

2iaarkan dengan %enggunakan %edia Pembelaaran Interakti#

;hiteboard 4ebih Tinggi dari pada -asil Belaar Sis!a yang %emiliki

%oti3asi Belaar Tinggi yang 2iaarkan dengan %enggunakan %edia

Pembelaaran Kon3ensional

20


21/27

2ari analisis data dan ui hipotesis disimpulkan bah!a hasil belaar

sis!a dengan moti3asi belaar tinggi lebih tinggi dari pada hasil belaar

sis!a dengan moti3asi belaar rendah, baik dari perbandingan kelas

eksperimen dan kelas kontrol. $atarata hasil belaar %enerapkan

Keselamatan Kesehatan Kera dan 4ingkungan -idup K54-0 ssis!a setelah

menggunakan media pembelaaran dengan moti3asi tinggi lebih tinggi

daripada sis!a yang belaar dengan moti3asi rendah.

Pengamatan penulis selama pelaksanaan pembelaaran, sis!a yang

memiliki moti3asi belaar tinggi pada kelas eksperimen dan kontrol lebih

akti# ketika pelaksanaan pembelaaran di kelas dibandingkan dengan sis!a

yang memiliki moti3asi belaar rendah. -al ini mengindikasi bah!a sis!a

yang memiliki moti3asi belaar tinggi lebih bersemangat dalam

pembelaaran. 2alam mempelaari materi dan mengerakan soal tingkat

partisipasi sis!a pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Ini

menunukan bah!a sis!a yang memiliki moti3asi belaar tinggi akan lebih

mudah memahami setiap materi pelaaran yang diberikan dibandingkan

dengan sis!a yang memiliki moti3asi yang rendah. Seperti yang diketahui

moti3asi belaar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri sis!a

yang menimbulkan kegiatan belaar, yang menamin kelangsungan dari

kegiatan belaar sardiman )**80. Bagi sis!a moti3asi belaar dapat

menumbuhkan semangat belaar sehingga sis!a terdorong untuk melakukan

perbuatan belaar. Sis!a melakukan akti3itas belaar dengan senang karena

didorong adanya moti3asi.

Sedangkan menurut Sanaya )**80 penggunaan media dapat

menambah moti3asi belaar sis!a sehingga perhatian sis!a terhadap materi

pembelaaran dapat lebih meningkat. 1ara mengaar yang menggunakan

media Interakti# ;hiteboard yang menarik akan memperbesar minat belaar

sis!a dan akan meningkatkan moti3asi belaarnya. "uru bertanggung a!ab

dalam proses belaar mengaar demi tercapainya tuuan pendidikan yang

21


22/27

telah digariskan, guru dikatakan berhasil ika sis!anya termoti3asi dalam

belaar.

Oleh karena itu seorang guru harus memenuhi kebutuhan peserta

didiknya, guru dapat memenuhi keadaan peserta didik secara perorangan,

memelihara suasana belaar yang baik, memperhatikan lingkungan belaar,

media pembelaaran sehingga ini akan melahirkan sebuah moti3asi dalam

diri seorang sis!a untuk belaar dengan baik. Pada kelas eksperimen dan

kontrol sis!a yang memiliki moti3asi tinggi terlihat bersemangat dalam

mempelaari materi yang akan dipelaari, terlibat akti# dalam proses

pembelaaran yang dilaksanakan dan mena!ab soalsoal yang diberikan

oleh guru. Sedangkan sis!a yang memiliki moti3asi belaar rendah pada

kelas eksperimen dan kontrol sis!a kurang bersemangat dalam belaar,

hanya beberapa orang saa yang akti#, sis!a yang hanya mendengar

penelasan guru dan mencatat dan menerima apa saa yang dielaskan oleh

guru, meskipun ada beberapa sis!a yang bertanya dan terlibat akti#, namun

sis!a yang bertanya dan terlibat akti# tersebut adalah sis!a yang sama pada

setiap pertemuan pada !aktu guru meminta sis!a untuk mengerakan soal

soal yang diberikan oleh guru, banyak uga diantara sis!a yang melakukan

kegiatan lain, seperti mengobrol, meribut dan hanya menyalin kepada teman

yang sudah selesai.

Pada penguian hipotesis kedua, bah!a hasil belaar %enerapkan

Keselamatan Kesehatan Kera dan 4ingkungan -idup K54-0 sis!a yang

memiliki moti3asi belaar tinggi pada kelas eksperimen dan kontrol lebih

tinggi secara signi#ikan dari hasil belaar %enerapkan Keselamatan

Kesehatan Kera dan 4ingkungan -idup K54-0 sis!a yang moti3asi

belaar rendah pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. %oti3asi seperti

yang telah dikemukan dalam kaian teori diduga termasuk salah satu #aktor

yang ikut mempengaruhi hasil belaar. 2alam pembelaaran moti3asi sangat

diperlukan sebab seseorang yang tidak mempunyai moti3asi dalam belaar

tidak akan mungkin melakukan akti#itas belaar. -al ini menunukan bah!a

22


23/27

sis!a yang memiliki moti3asi belaar tinggi akan lebih mudah memahami

setiap materi pelaaran yang diberikan dibandingkan dengan sis!a yang

memiliki moti3asi yang rendah.

Terdapat Interaksi 7ntara %edia Pembelaaran dan %oti3asi Belaar

sis!a dalam mempengaruhi hasil Belaar %enerapkan Keselamatan

Kesehatan Kera dan 4ingkungan -idup K54-0.

Berdasarkan hasil penelitian menunukan bah!a tidak terdapat interaksi

antara pembelaaran dengan menggunakan media interakti# !hiteboarddengan moti3asi belaar sis!a dalam mempengaruhi hasil belaar

%enerapkan Keselamatan Kesehatan Kera dan 4ingkungan -idup K54-0.

Sis!a yang memiliki moti3asi belaar yang tinggi sis!a akan cenderung

lebih akti# dalam mengikuti kegiatan pembelaaran dengan baik !alaupun

media yang digunakan oleh guru kurang 3ariati#, sedangkan sis!a yang

memiliki moti3asi belaar yang rendah, !alaupun dengan media

pembelaaran yang digunakan ber3ariasi, tetapi keinginan dan kesulitan

dalam belaar yang tinggi, hal ini akan menyebabkan hasil belaarnya

rendah.

Penerapan penggunaan media pembelaaran Inreakti# ;hiteboard lebih

baik dibandingkan dengan penggunaan media kon3ensional dalam

meningkatkan hasil belaar sis!a. Ini disebabkan karena dengan media

pembelaaran Interakti# ;hiteboard materi akan disaikan secara menarik

dan melibatkan sis!a secara akti# dalam proses pembelaaran sehingga akan

memungkinkan sis!a untuk lebih tertarik dalam mengikuti pembelaaran

yang dilakukan.

SIMPULAN

23


24/27

-asil belaar %enerapkan Keselamatan Kesehatan Kera dan 4ingkungan

-idup K54-0 sis!a yang diaar dengan media Interakti# !hiteboard lebih

tinggi +8,550 dari pada hasil belaar %enerapkan Keselamatan Kesehatan

Kera dan 4ingkungan -idup K54-0 sis!a yang diaar dengan media

kon3ensional 88,+50, hal ini berarti keterlibatan sis!a secara akti# dalam

pembelaaran dapat meningkatkan hasil belaar sis!a.

-asil belaar %enerapkan Keselamatan Kesehatan Kera dan 4ingkungan

-idup K54-0 sis!a yang mempunyai moti3asi belaar tinggi lebih tinggi

+


25/27

merancang dan menggunakan media interakti# !hiteboard untuk materi

materi %enerapkan Keselamatan Kesehatan Kera dan 4ingkungan -idup

K54-0 lainnya dan mata pelaaran lainnya.

1ATATAN

7rtikel ini dibuat dari tesis Le#ri 7sril dengan :udul Pengaruh

Pembelaaran %enggunakan %edia Interakti# ;hiteboard dan %oti3asi

Belaar terhadap -asil Belaar Sis!a Kelas I S%K& 8 Padang pada %ata

Pelaaran %enerapkan Keselamatan Kesehatan Kera dan 4ingkungan -idup

K54-0. 7rtikel ini ditulis di Pascasarana Uni3ersitas &egeri Padang.

Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada pembimbing I Pro#. 2r. M.

%a!ardi E##endi, %.Pd. dan pembimbing II 2r. Indrati Kusumaningrum,

%.Pd. serta dosen kontributor 2r. 2armansyah, %.Pd., 2r. :asrial, %.Pd.,

Pro#. 2r. 7hmad auan, %.Pd, %.Sc. dalam penyusunan artikel ini.

DAFTAR RUJUKAN

25


26/27

7unurrahman. )**


27/27

Suharsimi 7rikunto. )**9. 2asar2asar E3aluasi Pendidikan. :akarta6 Bumi

7ksara.

pengaruh pembelajaran menggunakan media interaktif whiteboard dan motivasi belajar terhadap hasil...

Documents