pengaruh pemanfaatan layanan video...

169
PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO PEMBELAJARAN DI PERPUSTAKAAN PUSTEKKOM KEMENDIKBUD TERHADAP KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR BAGI GURU SMP DAN MTs KECAMATAN CIPUTAT TIMUR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) oleh : NITA ADIYATI NIM. 1111025100079 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Upload: vohuong

Post on 11-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO PEMBELAJARAN

DI PERPUSTAKAAN PUSTEKKOM KEMENDIKBUD TERHADAP

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR BAGI GURU SMP DAN MTs

KECAMATAN CIPUTAT TIMUR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

oleh :

NITA ADIYATI

NIM. 1111025100079

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1436 H/2015 M

Page 2: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO PEMBELAJARANDI PERPUSTAKAAN PUSTEI(KOM KEMENDIKBUD TERIIADAPKEGIATAN BELAJAR MENGAJAR BAGI GURU SMP DAN MTs

KECAMATAN CIPUTAT TIMUR

SkripsiDiajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana IImu Perpustakaan (S.IP)

oleh

Nita Adivati

NrM. 1111025100079

di bawah bimbingan

NrP. 19710103 200003 I 002

PROGRAM STUDI ILMU PE.RPUSTAKAANFAKULTAS ADAB DAN IIUMANIORA

UNIVERSIT.AS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA 1436 H/2015 M

Page 3: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama

Nim

Jurusan

: Nita Adiyati

:1111025100079

: Ilmu'Perpustakaan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang be{udul ooPengaruh Pemanfaatan

Layanan Video Pembelajaran di Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud

terhadap Kegiatan Belajar Mengajar bagi Guru SMP dan MTs Kecamatan

Ciputat Timur" adalah benar merupakan karya sendiri dan tidak melalzukan

tindakan plagiat dalam penyusunan skripsi telah saya cantumkan sumber

pengutipannya dalam daftar pustaka.

Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan undang-

undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari

karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari

menjadi tanggung jawab saya.

4 September 2015

257 1647 16

lta Adryarl

Page 4: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

:Nita Adiyati

:1111025100079

Nama

NIM

Judul Skripsi :Pengaruh Pernanfaatan Layanan Video Pembelajaran Di Perpustakaan

Pustekkom Kemendikbud Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar Bagi Gunr

SMP.dan MTs Kecamatan Ciputat Timur

Ujian Skripsi : Rabu, 23 September 2015

Sl'.ripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim Penguji sebagai syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan

Fakultas Aclab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

J akarta, 23 Septemb er 20 7 5

Tanda Tangan Tanggal

1. Ketua Sidang Pungki Pumomo. MLISNrP. 19641215199903 L 00s

2. Sekretaris Sidang

3. Pembimbing

4. Penguji I

;;'oooc32oo3 fu ,tr:a/rNIP. 196709t2 199903 | 002

iti

5. Penguji II

: Mukmin Supralzogi. M.SiNIP. 19620301 199903 1 001

: Ade Abdul Hak. M.Hum '

. NIP. 19710103 200003 1 002

: Lilik Istiqori),ah. M.Hum

trk ziltf

t0lo'7dc

Page 5: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

iv

ABSTRAK

Nita Adiyati (1111025100079). Pengaruh Pemanfaatan Layanan Video

Pembelajaran di Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud terhadap

Kegiatan Belajar Mengajar bagi Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat

Timur. Di bawah bimbingan Ade Abdul Hak, M.Hum. Program Studi Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui tingkat pemanfaatan layanan

video pembelajaran di Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud sebagai penunjang

kegiatan belajar mengajar bagi Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur, (2)

untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan layanan video pembelajaran di

Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud terhadap kegiatan belajar mengajar bagi

Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur. Jenis penelitian ini adalah

eksplanatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik yang digunakan

untuk pengumpulan data adalah kuesioner. Sedangkan teknik analisis data

menggunakan regresi linier sederhana dengan bantuan software SPSS version 21.

Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan layanan video

pembelajaran sebesar 2,81 dan kegiatan belajar mengajar sebesar 3,00. Kedua

nilai ini berada pada skala interval 2,50 – 3,24 yang berarti tinggi. Korelasi

variabel pemanfaatan layanan video pembelajaran dengan kegiatan belajar

mengajar sebesar 0,329 hal ini menunjukan bahwa nilai antara variabel tersebut

memiliki nilai skala dari 0,25 – 0,5 artinya mempunyai hubungan yang cukup

kuat. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah tingkat pemanfataan

layanan video pembelajaran sebagai penunjang kegiatan belajar adalah tinggi dan

pemanfaatan layanan video pembelajaran di Perpustakaan Pustekkom

Kemendikbud mempengaruhi terhadap kegiatan belajar mengajar bagi Guru SMP

dan MTs Kecamatan Ciputat Timur.

Kata Kunci : Video Pembelajaran, Belajar Mengajar, Pustekkom.

Page 6: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

v

ABSTRACT

Nita Adiyati (1111025100079). The Effect of Utilization a Video- Based Learning

Service toward Teaching and Learning Activities in Pustekkom-

Kemendikbud Library for the Teacher’s of Junior High School (SMP) and

MTs of East Ciputat Subdistrict. The college instructor of Ade Abdul Hak,

M.Hum. The Departement of Library and Information Science, the Faculty

of Adab and Humanities, Syarif Hidayatullah State Islamic University

(UIN) of Jakarta, 2015.

The aim of this research are : (1) to find of utilization rate a video–based learning

service as supporting teaching and learning activities in Pustekkom-Kemendikbud

Library for Teachers of Junior High School (SMP) and MTs of East Ciputat

Subdistrict, (2) to find out the effect of utilization a video-based learning service

toward teaching and learning activities in Pustekkom-Kemendikbud library for

Teachers of Junior High School (SMP) and MTs of East Ciputat Subdistrict. Type

of this research is explanative using a quantitative approach. The technique used

in data collection is the questionnaire. The technique of data analyzing uses a

simple linear regression with SPSS version 21. Results of the reseach showed that

the average value of the utilization of video-based learning services of 2.81 and

Teaching and learning activities of 3.00. Both the value of the scale interval is

2,50 – 3,24 wich mean high. The Video service of utilization variable correlation

learning for teaching and learning activities of 0,329 this indicates that the

variable has a value between the value of the scale from 0,25 – 0,5 mean shaving

a relationship that is strong enough. The conclusions derived from this reseach

was the rate of the utilization video-based learning service as acomplementary

learning activities is high and the utilization of video-based learning service

affects toward teaching and learning activities in Pustekkom-Kemendikbud

Library for Teachers of Junior High School (SMP) and MTs of East Ciputat

Subdistrict.

Keywords : Video Learning, Teaching and Learning, Pustekkom.

Page 7: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirrabbil’alamin, puji dan syukur penulis ucapkan hanya

kepada Allah SWT, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

guna melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP).

Shalawat serta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada junjungan kita

yakni Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dalam penyempurnaan skripsi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih yang teristimewa dan sebesar-besarnya

kepada kedua orang tua tercinta yaitu ayahanda Samudi dan Ibunda Muti’ah

beserta keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan dan do’a tiada batas

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penyelesaian skripsi ini tentu tidak lepas dari

dukungan semua pihak yang meluangkan waktunya untuk membantu penulis.

Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bpk. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Bpk. Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bpk. Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

vii

4. Bpk. Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bpk. Ade Abdul Hak, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang tak

pernah lelah membantu, mengarahkan dan menuntun penulis untuk dapat

menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Siti Maryam, M.Hum, selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membantu dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Lilik Istiqoriyah, M.Hum selaku penguji I dan Bpk. Nuryudi, MLIS selaku

Penguji II yang telah memberikan kritikan dan saran kepada penulis dalam

perbaikan dan penyelesaian skripsi ini.

8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang mencurahkan

ilmunya begitu banyak sebagai bekal masa depan penulis.

9. Bpk. Bambang Susanto, M.Hum selaku Kepala Perpustakaan Pustekkom

Kemendikbud dan Bpk. Moh. Yusuf Triwidodo selaku bagian pengolahan dan

akuisisi yang banyak membantu dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua pihak Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud yang telah bersedia

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

11. Semua pihak sekolah SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur beserta para

Guru yang telah bersedia meluangkan waktunya membantu penulis untuk

mengisi kuesioner penelitian.

12. Terimakasih kepada BIDIKMISI dan semua pihak pengelola yang telah

memberikan kepercayaan dan bantuan beasiswa selama perkuliahan di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, sehingga impian penulis bisa terwujud.

Page 9: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

viii

13. Kepada seluruh Bapak/Ibu Guru MAN Kragilan pahlwan tanpa tanda jasa yang

telah memberikan ilmu pengetahuan selama di sekolah, khususnya Bpk. AM.

Masruri, S.Psi dan Bpk. Ifni Kurniawan, S.Pd yang sejak awal telah membantu

dan mendukung penulis untuk melanjutkan kuliah di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

14. Terimakasih kepada teman-teman seperjuangan IPI angkatan 2011 khususnya

IPI C yang telah memberikan semangat. Khususnya Robi’atul Hasanah S.IP,

Intan Wulandari yang selalu mendukung penulis. Arik Suprapti S.IP yang

selalu memberikan arahan, semangat, tetap peduli dan telah meluangkan

waktunya membantu penulis dalam menyebarkan kuesioner ke sekolah-

sekolah.

15. Terimakasih kepada kakak dan sahabatku seperjuangan yaitu Tati Rohayati,

S.Hum, Yanti Susilawati, S.Hum, Ika Yulita, S.E.Sy, Iim Rosadi, S.H.Sy, Didi

Nahtadi S.H.Sy, Tuti Alawiyah dan Mu’min Aziz yang selalu memberikan

semangat dan dukungan. Tidak lupa juga kepada Edi Junaedi, S.T yang selalu

memberikan motivasi, semangat, arahan, kritikan, dukungan moral maupun

materil dan do’a kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

16. Terimakasih kepada teman-teman KKN SEMUTGENI 2014 (Semangat Muda

Generasi Masa Kini) teruntuk bang Wanda, bang Dirga, bang Zulfahmi, bang

Noprian, ka Rudi, Ida, Neli, Sari, Rantina, dan Dede Ardi yang selalu

memberikan dukungan, canda, dan tawa kepada penulis.

17. Terimakasih kepada teman-teman MAHASANTRI MA’HAD UIN JAKARTA

yang sama-sama berjuang untuk menggapai cita-cita, selalu memberikan

semangat dan motivasi kepada penulis.

Page 10: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

ix

18. Dan semua orang yang sudah banyak mendukung dalam menyelesaikan skripsi

ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih untuk segalanya.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan do’a yang sudah diberikan

kepada penulis. Aamiin yaa rabbal’aalamiin.

Ciputat, 14 September 2015

Nita Adiyati

Page 11: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………... i

SURAT PERNYATAAN …………………………………………………….. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ……………………………… iii

ABSTRAK …………………………………………………………………….. iv

ABSTRACT …………………………………………………………………… v

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… vi

DAFTAR ISI ……………………………………………………………......... x

DAFTAR TABEL ………………………………………………………......... xiv

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………....... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah …………………………… 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………...... 7

D. Definisi Istilah …………………………………………………….. 8

E. Sistematika Penulisan …………………………………………….. 9

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Khusus

1. Definisi Perpustakaan Khusus ………………………………. 11

2. Ciri dan Tugas Perpustakaan Khusus ……………………….. 13

3. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus ………………........ 14

4. Koleksi Perpustakaan Khusus ……………………………….. 16

5. Layanan Perpustakaan Khusus ………………………………. 17

Page 12: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

xi

B. Video Pembelajaran

1. Definisi Video Pembelajaran …………………………………. 18

2. Tujuan Video Pembelajaran…………………………………… 19

3. Karakteristik Video Pembelajaran …………………………… 20

4. Kelebihan dan Kelemahan Video Pembelajaran ……………. 21

5. Pengembangan Layanan Pengadaan Video Pembelajaran …… 23

6. Layanan Video Pembelajaran ………………………………… 32

7. Promosi Perpustakaan ………………………………………..... 34

C. Kegiatan Belajar Mengajar (Pembelajaran)

1. Definisi Pembelajaran …………………………………………. 35

2. Tujuan Pembelajaran ………………………………………….. 37

3. Komponen Pembelajaran …………………………………...... 38

D. Hubungan Layanan Video Pembelajaran dengan Kegiatan

Belajar Mengajar …………………………………………………... 45

E. Penelitian Terdahulu ………………………………………………. 48

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ………………………………….. 51

B. Sumber Data ……………………………………………………….. 52

C. Populasi dan Sampel ……………………………………………….. 53

D. Instrumen Penelitian ………………………………………………... 55

E. Desain Penelitian …………………………………………………… 57

F. Skala Pengukuran ………………………………………………….. 58

G. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………… 59

H. Teknik Pengolahan Data ………………………………………….. 60

Page 13: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

xii

I. Teknik Analisis Data ………………………………………………. 62

J. Hipotesis ……………………………………………………………. 71

K. Jadwal Penelitian …………………………………………………… 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Objek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Perpustakaan Pustekkom …………………... 74

2. Visi dan Misi Perpustakaan Pustekkom ………………………... 75

3. Personalia (SDM) …………………………................................. 76

4. Struktur Organisasi ……………………………………………... 76

5. Tata Tertib ……………………………………………………… 76

6. Koleksi ………………………………………………………….. 78

7. Layanan ……………………………………………………….. 78

B. Hasil Penelitian

1. Profil Responden

a. Karakteristik Profil Responden

1) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin …. 82

2) Karakteristik Responden Berdasarkan Bidang Pelajaran…. .83

2. Deskripsi Responden Berdasarkan Variabel …………………. 84

3. Hasil Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas Data …………………………………………... 98

b. Uji Reliabilitas ……………………………………………… 102

4. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas ……………………………………………… 106

b. Uji Multikolonieritas ………………………………………. 109

Page 14: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

xiii

c. Uji Heteroskedastisitas …………………………………….. 110

5. Analisis Regresi Sederhana

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)…………………………...... 111

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ………………………….. 112

c. Uji Signifikansi Parsial (Uji T) …………………………….. 113

d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel ………………………. 114

e. Menghitung Pengaruh Langsung……………………….…… 115

f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung…………………...... 116

g. Menghitung Pengaruh Total ……………………………….. 116

h. Diagram Jalur ………………………………………………. 116

C. Pembahasan ……………………………………………………….... 117

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………. 125

B. Saran ……………………………………………………………...... 126

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 128

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 15: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Aspek Perpustakaan Khusus…………………………………………… 12

Tabel 2 Konsep dan Sudut Pandang Pembelajaran…………………………… 37

Tabel 3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian………………………………………… 55

Tabel 4 Pemberian Skor/Nilai Skala Pengukuran………………………......... 58

Tabel 5 Parameter Penafsiran Data …………………………………………… 61

Tabel 6 Pengkodean Jawaban Responden ………………….............……….. 62

Tabel 7 Jadwal Penelitian……………………………………………………… 72

Tabel 8 Tingkat Pengembalian Kuesioner …………………………………… 81

Tabel 9 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……….. 82

Tabel 10 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Bidang Pelajaran……… 83

Tabel 11 Penyataan 1 …………………………………………………………… 84

Tabel 12 Pernyataan 2 ………………………………………………………….. 85

Tabel 13 Pernyataan 3 …………………………………………………………. 86

Tabel 14 Pernyataan 4 …………………………………………………………. 87

Tabel 15 Pernyataan 5 ………………………………………………………… 88

Tabel 16 Pernyataan 6 ………………………………………………………… 89

Tabel 17 Pernyataan 7 ………………………………………………………… 90

Tabel 18 Pernyataan 8 ………………………………………………………… 91

Tabel 19 Pernyataan 9 ……………………………………………………….. 92

Tabel 20 Pernyataan 10 ………………………………………………………. 93

Tabel 21 Pernyataan 11 ……………………………………………………… 94

Tabel 22 Pernyataan 12 ……………………………………………………… 95

Page 16: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

xv

Tabel 23 Pernyataan 13 ……………………………………………………… 96

Tabel 24 Pernyataan 14 ……………………………………………………… 97

Tabel 25 Pernyataan 15 ………………………………………………………. 98

Tabel 26 Statistik Reliabilitas Skala Pemanfaatan Layanan Video

Pembelajaran…………………………………………………………………… 103

Tabel 27 Hasil Uji Statistik Total Item Reliabilitas Skala Pemanfaatan Layanan

Video Pembelajaran ……………………………………………………………. 103

Tabel 28 Statistik Reabilitas Skala Kegiatan Belajar Mengajar......................... 105

Tabel 29 Hasil Uji Reliability Total Item Statistics Skala Kegiatan Belajar

Mengajar……………………………………………………………………….. 106

Tabel 30 Hasil Uji Normalitas Pada One-Sample Kolmogorov-Smirnov Tes… 108

Tabel 31 Hasil Uji Multikolonieritas Kegiatan Belajar Mengajar ……………. 109

Tabel 32 Hasil Uji Koefisien Determinasi Kegiatan Belajar Mengajar ……… 111

Tabel 33 Hasil Uji Simultan F Kegiatan Belajar Mengajar ….......................... 112

Tabel 34 Hasil Uji T Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran …………….. 113

Tabel 35 Statistik Deskriptif Korelasi Antar Variabel ………………………… 114

Tabel 36 Hasil Uji Korelasi Antar Variabel …………………………………… 114

Tabel 37 Hasil Uji Hipotesis ………………………………………………...... 123

Tabel 38 Hasil Uji Nilai Rata-rata Variabel Perolehan Konstruk …………….. 124

Tabel 39 Hasil Uji Konstruk ………………………………………………...... 124

Page 17: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran ……………………………………………….. 47

Gambar 2 Hubungan Antar Variabel………………………………………….. 57

Gambar 3 Struktur Organisasi Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud …….. 76

Gambar 4 Hasil Uji Normalitas Regresi Pada Grafik Histogram …………….. 107

Gambar 5 Hasil Uji Normalitas Regresi Pada P-P Plot ……………………….. 107

Gambar 6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pada Scatterplot Regresi …………… 110

Gambar 7 Diagram Jalur ………………………………………………………. 116

Page 18: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Tugas Menjadi Pembimbing ………………………………. 134

Lampiran 2 Surat Izin Ganti Judul Skripsi…………………………………….. 135

Lampiran 3 Penguji Skripsi …………………………………………………… 136

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian ……………………………………………… 137

Lampiran 5 Surat Izin Permintaan Data Kemenag (EMIS) …………………… 138

Lampiran 6 Surat Izin Permintaan Data Dinas Pendidikan Tangsel …………... 139

Lampiran 7 Surat Izin Sebar Kuesioner ……………………………………….. 140

Lampiran 8 Kuesioner ………………………………………………………..... 141

Lampiran 9 Hasil Uji Validitas Variabel Pemanfaatan Layanan Video

Pembelajaran …………………………………………………………………... 146

Lampiran 10 Hasil Uji Validitas Variabel Kegiatan Belajar Mengajar ……….. 147

Lampiran 11Hasil Uji Statistik Deskriptif Pemanfaatan Layanan Video

Pembelajaran …………………………………………………………………… 148

Lampiran 12 Hasil Uji Statistik Deskriptif Kegiatan Belajar Mengajar ……… 148

Lampiran 13 Hasil Uji Statistik Deskriptif Nilai Rata-rata Variabel

Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran ………………………………….. 149

Lampiran 14 Hasil Uji Statistik Deskriptif Nilai Rata-rata Variabel

Kegiatan Belajar Mengajar ………………………………………………….... 149

Lampiran 15 Tabel r untuk df = 60-75…………………..……………………. 150

Page 19: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagaimana menurut UU RI No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan

menerangkan “perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya

cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna

memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi

para pemustaka”.1

Perpustakaan sebagai pusat informasi dan masyarakat yang membutuhkan

informasi ibarat dua sisi mata uang yang saling berhubungan yang tak dapat

dipisahkan antara satu dengan yang lain.2 Artinya perpustakaan dengan

masyarakat saling berkaitan dalam dunia informasi.

Perpustakaan merupakan sarana pemberi layanan informasi bagi seluruh

pengguna, baik bagi kalangan umum maupun kalangan dunia pendidikan.

Keberadaan perpustakaan memang sangat dibutuhkan karena menyediakan

sumber informasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan melayani tanpa

membedakan suku bangsa, agama, jenis kelamin, latar belakang, profesi, tingkat

sosial umur, jenjang pendidikan dan lain-lain.3

Perkembangan perpustakaan pada saat ini menunjukan bahwa

perpustakaan bukan hanya merupakan tempat untuk menyimpan atau mengoleksi

1Republik Indonesia, Undang-undang RI No 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan

(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2007), h. 2. 2Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 1.

3Kurniati, “Layanan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi Pusat Sumber Belajar

KB-TK Islam 17 Al-Azhar Bintaro”, (Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2014), h. 1. Diakses pada 10 Februari 2015 dari

http://tulis.uinjkt.ac.idfilefile=digital119002-KURNIATI-FAH.pdf

Page 20: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

2

buku, tetapi juga berperan sebagai tempat yang disebut the preservation of

knowledge. Artinya perpustakaan merupakan tempat untuk mengumpulkan,

memelihara, dan mengembangkan semua ilmu pengetahuan/gagasan manusia dari

zaman ke zaman.4 Melihat hal tersebut, peran perpustakaan telah berkembang

tidak hanya sebagai tempat untuk menyimpan dan mengumpulkan media cetak

akan tetapi juga sebagai tempat koleksi dan memelihara media non cetak.

Di Indonesia ada beberapa jenis perpustakaan salah satunya adalah

perpustakaan khusus. Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berdiri di

bawah organisasi/lembaga yang menaunginya, di mana koleksi dan kegiatannya

diutamakan untuk staf atau karyawan dan kebutuhan dari organisasi tersebut.

Perpustakaan khusus memiliki visi dan misi yang disesuaikan dengan visi dan

misi dari lembaga atau organisasi yang menaunginya.

Perpustakaan Pustekkom merupakan salah satu contoh perpustakaan

khusus, perpustakaan ini berada di bawah naungan Kemendikbud, Sekretaris

Jendral Departemen Pendidikan Nasional. Pustekkom kepanjangan dari Pusat

Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan. Perpustakaan Pustekkom

terletak di Jl.R.E. Martadinata, Ciputat - Tangerang Selatan.

Pustekkom adalah salah satu unit kerja atau lembaga di lingkungan

Departemen Pendidikan Nasional. Seiring dengan kecanggihan teknologi,

Pustekkom mengembangkan model kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan

media internet. Berbagai materi pelajaran dapat diakses oleh guru, siswa atau

4Benny A. Pribadi, Media Teknologi (Jakarta: Universitas Terbuka, 2004), h. 1.1.

Page 21: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

3

masyarakat luas pada umumnya melalui website yang dikembangkan oleh

Pustekkom.5

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi

dan komunikasi (TIK) yang begitu cepat berkembang telah mempengaruhi semua

aspek kehidupan manusia, salah satunya dalam bidang pendidikan. Kendala

geografis bisa diatasi dengan mudah melalui TIK. Bentuk TIK yang populer di

masyarakat adalah media televisi. Media televisi begitu digemari masyarakat

Indonesia yang hadir menyajikan pesan audio, visual, dan gerak. Televisi sangat

mudah bisa membawa pesan pendidikan (pembelajaran) sesuai sasaran yang telah

ditetapkan. Bahkan dengan kelebihannya, televisi mampu menyajikan pesan,

memberikan penekanan kepada pesan-pesan yang diinginkan agar mudah dicerna

oleh sasaran.6

Salah satu produk unggulan dari Pustekkom Kemendikbud yaitu Televisi

Edukasi yang disingkat dengan TVE. TVE merupakan salah satu stasiun televisi

pemerintah yang berkedudukan di bawah Pustekkom yang memiliki peran serta

dalam upaya pencerdasan anak bangsa dengan menghadirkan berbagai layanan

siaran pendidikan yang berkualitas untuk menunjang tujuan pendidikan nasional.

Visi TVE adalah menjadi siaran televisi pendidikan yang santun dan

mencerdaskan, sedangkan misinya adalah menyiarkan program yang

mencerdaskan masyarakat, menjadi tauladan masyarakat, menyebarluaskan

5Pustekkom Kemendikbud, “Televisi Edukasi”, artikel diakses pada 22 Februari dari

http://pustekkomkemdikbud.blogspot.com/p/profile.html 6Purwanto, dkk, 30 Tahun Kiprah Pustekkom dalam Pendidikan (Jakarta: Pustekkom

Depdiknas, 2009), h. 98.

Page 22: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

4

informasi dan kebijakan-kebijakan Depdiknas, dan mendorong masyarakat gemar

belajar. Televisi Edukasi bisa diakses di http://tve.kemendikbud.go.id 7

Salah satu fasilitas yang disediakan TVE yaitu video pembelajaran. Video

pembelajaran tersebut berisi tentang materi pelajaran dari semua jenjang

pendidikan, salah satu contohnya tingkat SMP dan MTs. Video pembelajaran

yang disediakan oleh Pustekkom bisa diakses di http://video.kemdikbud.go.id.

Video pembelajaran tersebut dapat diakses secara bebas dan diunduh secara gratis

oleh seluruh masyarakat termasuk guru.

Video pembelajaran yang disediakan oleh Perpustakaan Pustekkom

berperan penting dalam membantu pendidikan sekolah dan guru sebagai pamong

dalam memberikan materi pelajaran yang interaktif. Guru berperan penting dalam

kegiatan belajar mengajar. Peran guru sebagai pengembang ilmu sangat besar

untuk memilih dan melaksanakan pembelajaran yang tepat dan efisien bagi

peserta didik bukan hanya pembelajaran berbasis konvensional. Agar menarik

perhatian anak didik, maka dibutuhkan suatu media pembelajaran yang lebih

menarik minat siswa dan memberikan kemudahan untuk memahami materi karena

penyajiannya yang interaktif.8

Sejak Juli 2009 sampai saat ini siaran TVE dapat diakses melalui jalur

internet dan intranet (Jardiknas) secara real time seperti menonton televisi melalui

parabola. Video pembelajaran yang ada dalam TVE bisa diakses secara bebas dan

diunduh secara gratis oleh seluruh masyarkat untuk memenuhi kebutuhan

7Pustekkom Kemendikbud, “Televisi Edukasi”, artikel diakses pada 22 Februari dari

http://pustekkomkemdikbud.blogspot.com/2012/08/televisi-edukasi.html 8Indra Aditya, “Pemanfaatan Video Pembelajaran sebagai Sumber Belajar bagi Siswa

Kelas 1 Program Studi Teknik Bangunan Gedung di SMK Negeri 2 Surakarta (Pada Mata

Pelajaran Praktek Batu)”, (Skripsi S1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas

Maret Surakarta, 2011), h.1. Diakses pada 18 Februari 2015 dari

http://eprints.uns.ac.id/5550/1/207351812201102101.pdf

Page 23: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

5

informasi pendidikan. Peningkatan kualitas dan kapasitas layanan TVE dan video

pembelajaran kepada pemirsa khususnya guru tidak akan ada artinya jika tidak

ada yang memanfaatkannya.

Kecamatan Ciputat Timur dengan melihat letak geografisnya merupakan

salah satu wilayah yang dekat dengan Pustekkom, diharapkan wilayah yang dekat

dengan Pustekkom dapat mengetahui dan memanfaatkan layanan video

pembelajaran. Sebaliknya akan sangat disayangkan apabila wilayah yang dekat

dengan Pustekkom tidak mengetahui dan tidak memanfaatkan layanan video

pembelajaran yang dapat diunduh secara gratis tersebut.

Pada dekade 1980-an Pustekkom mendukung program peningkatan akses

memperoleh pendidikan jenjang SMP. Sejak dicanangkannya Program Wajib

Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (Wajar Diknas 9 Tahun) oleh

Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 2 Mei 1994 maka seluruh warga

negara RI memiliki kewajiban untuk menyelesaikan pendidikan formalnya

serendah-rendahnya hingga jenjang SMP. Sebagai konsekuensinya pemerintah

secara yuridis juga mempunyai kewajiban untuk memberikan layanan pendidikan

secara gratis kepada seluruh warga negara RI. Dengan demikian, pemerintah

harus memberikan sarana prasarana, infrastruktur, peralatan dan fasilitas yang

didalamnya terdapat layanan informasi pembelajaran ke sekolah SMP/MTs. 9

Layanan video pembelajaran pada TVE merupakan salah satu layanan

informasi pembelajaran guna sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar.

Namun, permasalahannya apakah layanan video pembelajaran yang disediakan

oleh Pustekkom dan Perpustakaan Pustekkom dimanfaatkan oleh Guru SMP dan

9Purwanto, dkk, 30 Tahun Kiprah Pustekkom dalam Pendidikan, h. 49.

Page 24: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

6

MTs Kecamatan Ciputat Timur sebagai media pembelajaran dengan

pengembangan layanan berbasis internet (TVE) dan apakah pemanfaatan layanan

video pembelajaran tersebut mempengaruhi terhadap kegiatan belajar mengajar

bagi Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur?.

Untuk mengetahui apakah layanan video pembelajaran yang diberikan

oleh Pustekkom dan Perpustakaan Pustekkom telah memenuhi kebutuhan

informasi pembelajaran maka perpustakaan dapat mengetahuinya melalui

pandangan pemakai terhadap layanan tersebut dan pengaruhnya terhadap kegiatan

belajar mengajar.

Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang

dituangkan kedalam bentuk skripsi berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Layanan

Video Pembelajaran di Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud terhadap

Kegiatan Belajar Mengajar bagi Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat

Timur”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak meluas, maka penulis membatasi

masalah penelitian sebagai berikut:

a. Tingkat pemanfaatan layanan video pembelajaran di Perpustakaan

Pustekkom Kemendikbud sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar

bagi Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur.

Page 25: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

7

b. Pengaruh layanan video pembelajaran di Perpustakaan Pustekkom

Kemendikbud terhadap kegiatan belajar mengajar bagi Guru SMP dan MTs

Kecamatan Ciputat Timur.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut kemudian dirumuskan masalah

sebagai berikut:

a. Bagaimana tingkat pemanfaatan layanan video pembelajaran di

Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud sebagai penunjang kegiatan

belajar mengajar bagi Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur?

b. Bagaimana pengaruh pemanfaatan layanan video pembelajaran di

Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud terhadap kegiatan belajar

mengajar bagi Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui tingkat pemanfaatan layanan video pembelajaran di

Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud sebagai penunjang kegiatan belajar

mengajar bagi Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur.

b. Mengetahui pengaruh pemanfaatan layanan video pembelajaran di

Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud terhadap kegiatan belajar mengajar

bagi Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur.

Page 26: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

8

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang

pemanfaatan layanan video pembelajaran di Perpustakaan Pustekkom

Kemendikbud dan pengalaman dalam hal karya tulis ilmiah.

b. Bagi lembaga dan perpustakaan Pustekkom Kemendikbud, penelitian ini

diharapkan dapat memberikan kontribusi mengenai pemanfaatan layanan

video pembelajaran dalam upaya penyebaran informasi secara maksimal.

c. Bagi semua pihak pengguna terutama guru, penelitian ini diharapkan

memberikan sumbangan pengetahuan sebagai penambah, bahan acuan dan

perbandingan di masa yang akan datang dalam memberikan media

pembelajaran yang interaktif kepada anak didik.

D. Definisi Istilah

1. Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang dibentuk oleh

suatu lembaga pemerintah atau swasta, asosiasi yang menangani dan

mempunyai misi pada bidang tertentu dengan tujuan tertentu untuk memenuhi

kebutuhan pemakai dilingkungannya baik dalam pengolahan maupun

pelayanan informasi. 10

10

Diah Titik Kusuma Ningrum, “Pelayanan Informasi pada Perpustakaan Badan

Kepegawaian Negara (BKN)”, (Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2011), h. 13. Diakses pada 18 Februari 2015 dari

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/494/1/103206-

DIAH%20TITIEK%20KUSUMA%20NINGRUM-FAH.PDF

Page 27: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

9

2. Video Pembelajaran

Video pembelajaran adalah media pembelajaran berbasis multimedia yang

efektif melalui presentasi visual (gambar) dan audio (suara) dapat memberikan

ilusi ataupun fantasi terhadap gambar yang bergerak sehingga memberikan

kesan yang berbeda pada penonton (siswa) pada saat proses pembelajaran. 11

3. Kegiatan Belajar Mengajar (pembelajaran)

Pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimensi kegiatan yaitu belajar dan

mengajar yang harus direncanakan dan diaktualisasikan, serta diarahkan pada

pencapaian tujuan atau penguasaan sejumlah kompetensi dan indikatornya

sebagai gambaran hasil belajar. 12

E. Sistematika Penulisan

Pada sistematika penulisan ini, diuraikan secara sistematis bab per bab,

dimana antara bab yang satu dengan bab lainnya merupakan suatu rangkaian.

Agar memudahkan pemahaman penulisan skripsi ini dibagi menjadi 5 bab, tiap-

tiap bab dibagi menjadi beberapa sub bab, sedangkan kerangka uraianya berisikan

dengan rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi landasan umum yang diperlukan dalam proses

penelitian. Landasan umum tersebut, penulis membahas latar belakang,

11

Anang Nugroho, “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Power Point

dengan Video dan Animasi terhadap Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar pada Materi Perawatan

Unit Kopling Siswa Kelas 2 Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK PIRI 1 Yogyakarta”, (Skripsi

S1 Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, 2015), h. 22. Diakses pada 17 September

2015 dari http://eprints.uny.ac.id261591Anang%20N%2010504244019.pdf 12

Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2013),

h. 5.

Page 28: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

10

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metode penelitian, definisi istilah dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Pada bab ini penulis membahas tentang tinjauan perpustakaan khusus

secara umum, kemudian membahas tentang video pembelajaran dan

kegiatan belajar mengajar (pembelajaran) secara umum disertai dengan

konsep hubungan layanan video pembelajaran dengan kegiatan belajar

mengajar (kerangka pemikiran) dan penelitian terdahulu.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini penulis membahas tentang jenis dan pendekatan penelitian,

sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik

pengolahan data, teknik analisis data, hipotesis, dan jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi profil objek penelitian, hasil penelitian dan

pembahasan tentang pengaruh pemanfaatan layanan video pembelajaran

di Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud terhadap kegiatan belajar

mengajar bagi Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran yang dianjurkan

oleh penulis mengenai permasalahan yang diangkat dan telah diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 29: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

11

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Khusus

1. Definisi Perpustakaan Khusus

Banyak sekali definisi perpustakaan khusus menurut para ahli.

Misalnya definisi perpustakaan khusus menurut Sutarno NS, mendefinisikan

sebagai berikut.

“perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berada pada suatu

instansi atau lembaga tertentu, baik pemerintah maupun swasta dan sekaligus

sebagai pengelola dan penanggung jawabnya. Istilah khusus yakni bertugas

melayani lembaga dan pegawai pada instansi yang bersangkutan. Kekhususan

perpustakaan terletak pada pengelolaan, koleksi, dan pemakai dan tempat.”1

Sedangkan definisi perpustakaan khusus menurut Soekarman, sebagai

berikut.

“perpustakaan khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang

dibentuk oleh lembaga pemerintah atau perusahaan atau asosiasi yang

menangani dan mempunyai misi bidang tertentu dengan tujuan pengembangan

untuk memenuhi kebutuhan informasi di lingkungan dalam rangka mendukung

pengembangan dan peningkatan lembaga maupun kemampuan sumber daya

manusia.”2

Perpustakaan khusus disebut juga sebagai tempat penelitian dan

pengembangan, pusat kajian, penunjang pendidikan dan pelatihan sumber daya

manusia (pegawai). Pada umumnya, orang luar diperbolehkan menggunakan

1Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung

Seto, 2006), h. 38-39. 2Soekarman K [et.all], Standar Perpustakaan Khusus (Jakarta: Proyek Pembinaan dan

Pengembangan Perpustakaan Nasional, 2002), h. 3.

Page 30: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

12

perpustakaan dalam hal kepentingan penelitian, setelah mendapat izin dari

pejabat yang berwenang.3

Secara umum, perpustakaan khusus dapat dilihat dari berbagai aspek

seperti pada tabel 1 di bawah ini : 4

Tabel 1

Aspek Perpustakaan Khusus

ASPEK PERPUSTAKAAN KHUSUS

Kedudukan Bernaung di bawah instansi atau lembaga tertentu seperti

organisasi profesi, perusahaan, pusat studi, departemen,

dan sebagainya.

Cakupan Subjek Berkaitan erat dengan bidang/subjek tertentu (khusus)

dari berbagai disiplin ilmu.

Koleksi Mempunyai jenis-jenis koleksi yang mempunyai

informasi tertentu (bidang tertentu tergantung dari

spesifikasi perpustakaan) dan termuat dalam berbagai

media.

Pemakai Mempunyai pemakai dalam kelompok tertentu.

Fungsi Berfungsi untuk menyimpan, menemukan, memberikan

dan menyebarkan informasi secara cepat.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan, perpustakaan khusus adalah

perpustakaan yang dibentuk dan berkedudukan di bawah naungan lembaga

pemerintah atau swasta untuk membantu tugas badan induknya. Perpustakaan

tersebut dimaksudkan untuk menunjang kegiatan lembaga induknya sebagai

sumber informasi, sumber referensi, sumber pengetahuan, memiliki kekhususan

dalam cakupan subjek, koleksi, pengolahan, fungsi dan pemakai.

3Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h.

39. 4Arif Surachman,“Pengelolaan Perpustakaan Khusus”, artikel diakses pada 14 November

2014 dari http://eprints.rclis.org/8633/1/Manajemen_Perpustakaan_Khusus.pdf

Page 31: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

13

2. Ciri dan Tugas Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus salah satu jenis perpustakaan yang dibentuk oleh

lembaga, baik itu pemerintah maupun swasta. Perpustakaan khusus memiliki

ciri dan tugas perpustakaan kepada lembaga induk yang menaunginya. Untuk

lebih jelasnya di bawah ini dijelaskan ciri dan tugas perpustakaan khusus

menurut beberapa para ahli.

Adapun ciri-ciri perpustakaan khusus menurut Sulistyo-Basuki sebagai

berikut:

a. Keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota yang

ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau kebijakan badan induk tempat

perpustakaan tersebut.

b. Memiliki koleksi buku yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin ilmu

saja, misalnya perpustakaan yang membatasi pada satu subjek atau lebih

maupun berorientasi ke misi.

c. Tekanan koleksi bukan pada buku (dalam arti sempit) melainkan pada

informasi yang lebih mutakhir (up to date) seperti majalah, jurnal, laporan

penelitian, indeks, abstrak dan lain-lain.

d. Peran utama pustakawan adalah melakukan penelitian kepustakaan untuk

anggota. Dalam melakukan penelitian untuk anggota, sering

dipermasalahkan mengenai seberapa jauh pustakawan melakukan

penelitian.

e. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota perorangan.

Oleh karena itu, perpustakaan khusus menyediakan jasa yang sangat

berorientasi kepada pemaakainya dibandingkan dengan jenis perpustakaan

lain. Misalnya penyebaran informasi terpilih atau pengiriman fotokopi

artikel sesuai dengan minat pemakai. 5

Perpustakaan khusus tidak hanya melayani kebutuhan badan induknya

tetapi juga melayani pemakai luar. Pemakai luar bisa memanfaatkan fasilitas

yang berada di perpustakaan tersebut untuk kepentingan penelitian setelah

mendapat izin dari pihak yang berwenang.

Sebagaimana menurut UU RI tentang Perpustakaan No. 43 Tahun 2007

pasal 26 yang berbunyi “perpustakaan khusus memberikan layanan kepada

5Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

1993), h. 49-50.

Page 32: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

14

pemustaka di lingkungannya dan secara terbatas memberikan layanan kepada

pemustaka di luar lingkungannya”. 6

Tugas pokok perpustakaan khusus adalah memberikan layanan

informasi kepada anggota atau staf lembaga di mana perpustakaan tersebut

bernaung.

Pada buku pedoman umum penyelenggara perpustakaan khusus,

menjelaskan tugas pokok perpustakaan khusus sebagai berikut ini.

“tugas pokok perpustakaan khusus adalah melakukan kegiatan

pengumpulan, pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan pendayagunaan

bahan pustaka bidang ilmu pengetahuan tertentu untuk memenuhi misi

lembaga dalam mendukung organisasi induknya dan masyarakat yang berminat

mengkaji disiplin ilmu bidangnya yang menjadi misi perpustakaan.”7

3. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus

Sebagaimana dengan perpustakaan lain pada umumnya, perpustakaan

khusus memiliki tujuan dan fungsi perpustakaan. Tujuan umum dari

perpustakaan khusus adalah membantu tugas badan induk di mana tempat

perpustakaan tersebut bernaung.

Menurut Arif Budiwijaya, perpustakaan khusus tidak hanya berfungsi

sebagai tempat menyimpan, mengumpulkan, menyebarkan informasi saja akan

tetapi didirikan perpustakaan khusus memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:

a. Memberikan pelayanan yang bersifat terbatas pada anggota dalam

lingkungan di mana tempat perpustakaan tersebut bernaung.

b. Sebagai tempat pusat informasi bagi kegiatan badan yang dilayanai.

c. Menyediakan bibliografi, sari karangan, reproduksi dan lain-lain dalam

bidang khusus.

6Republik Indonesia, Undang-undang RI No 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan,

(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2007), h. 16. 7Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus,

(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011), h.7.

Page 33: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

15

d. Mengumpulkan informasi, menyimpan dan memberikan literatur secara

efektif dalam segala bentuk.8

Ditinjau dari tujuannya, perpustakaan khusus berfungsi sebagai pusat

dan sumber informasi bagi pemustaka dan mendukung kelancaran pelaksanaan

kegiatan organisasi yang menaungi perpustakaan tersebut. Keberadaan dan

berjalan atau tidaknya sebuah perpustakaan khusus bergantung kepada lembaga

yang bersangkutan. Pemakai perpustakaan khusus terbatas pada para pegawai

atau staf lembaga tersebut. 9

Perpustakaan khusus mempunyai fungsi yang sama seperti

perpustakaan lainnya seperti fungsi edukatif, informatif, dan rekreatif. Secara

khusus, perpustakaan khusus memiliki fungsi antara lain sebagai berikut:

a. Mengembangkan koleksi yang menunjang kinerja lembaga induknya.

b. Menerbitkan literatur dalam bidang lembaga induknya baik tercetak atau

elektronik. Biasanya lembaga induk menerbitkan majalah atau buletin

mengenai profil lembaga dan kegiatan yang dilakukan.

c. Menyelenggarakan pendidikan pemustaka. Hal ini sangat penting agar

pemustaka lebih maksimal dalam memanfaatkan perpustakaan secara

maksimal.

d. Berperan aktif dalam menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain serta

jaringan informasi.

8Arif Budiwijaya, Pembinaan Koleksi Perpustakaan: dalam Lokakarya Pembinaan

Perpustakaan Khusus Kependudukan (Yogyakarta: UGM, 1979), h.1. 9NS, Perpustakaan dan Masyarakat, h. 39.

Page 34: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

16

4. Koleksi Perpustakaan Khusus

Koleksi merupakan pilar utama dalam sebuah perpustakaan dan

menentukan keberhasilan layanan. Pemenuhan kebutuhan informasi tidak akan

berjalan baik jika koleksi yang tersedia di Perpustakaan tidak dapat memenuhi

kebutuhan informasi pemustaka. Koleksi perpustakaan khusus mempunyai

jenis koleksi bidang tertentu yang lebih mutakhir untuk mendukung kegiatan

badan induknya.

Koleksi perpustakaan khusus umumnya tidak hanya ditekankan pada

jenis buku, tetapi lebih beragam bentuknya. Jenis koleksi perpustakaan khusus

meliputi koleksi tercetak dan non tercetak. Koleksi perpustakaan khusus

mengutamakan pada jenis koleksi seperti referensi, buku teks, majalah, jurnal

ilmiah, hasil penelitian dan sejenisnya dalam bidang khusus.

Pada buku bimbingan teknis, menyebutkan beberapa koleksi dasar yang

harus dimiliki oleh perpustakaan khusus dalam memenuhi tugas pokok dan

misi perpustakaan adalah sebagai berikut:

a. Perpustakaan menuyediakan koleksi terbitan dari dan tentang lembaga

induknya.

b. Koleksi buku sekurang-kurangnya 1.000 judul dalam bidang

kekhususannya, sekurang-kurangnya 80% koleksi terdiri dari disiplin ilmu

sesuai dengan kebutuhan informasi lembaga induknya.

c. Jenis koleksi sekurang-kurangya meliputi buku yang terkait dibidangnya,

serial, laporan, dan koleksi rujukan.

d. Perpustakaan minimal melanggan 10 judul majalah yang berkaitan dengan

kekhususan lembaga induknya. 10

10

Sri Poernomowati, Bimbingan Teknis Perpustakaan Khusus, h. 7.

Page 35: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

17

5. Layanan Perpustakaan Khusus

Setelah tersedianya koleksi perpustakaan, selanjutnya koleksi tersebut

dilayankan kepada pemustaka. Kegiatan layanan perpustakaan tidak kalah

penting dalam menunjang kebutuhan pemustaka, karena dalam pelaksanaannya

diperlukan adanya manajemen sehingga layanan perpustakaan berjalan dengan

baik.

Layanan perpustakaan khusus harus dapat memberikan nilai lebih

kepada pengguna dan organisasi atau badan induk yang menaunginya. Aspek

layanan menjadi penting untuk diperhatikan karena tuntutan kebutuhan

penyajian informasi yang cepat, tepat, dan terbaru selalu ada. Adapun sistem

layanan perpustakaan khusus dapat berupa sistem layanan terbuka dan sistem

layanan tertutup tergantung dari kebijakan lembaga induknya, pengelola dan

tipe penggunanya.11

Pada sistem layanan terbuka, pemustaka diberikan kesempatan untuk

menelusur secara langsung koleksi yang dibutuhkan. Pemustaka dapat mencari

langsung bahan pustaka yang dibutuhkan ke rak-rak buku. Sedangkan pada

sistem layanan tertutup, pemustaka tidak diberikan kesempatan kepada

pemustaka untuk menelusur koleksi secara langsung yang dibutuhkan,

melainkan melalui pustakawan. Pada sistem layanan tertutup sistemnya seperti

pesan buku. Pemustaka menulis judul, pengarang, no panggil buku

(sebelumnya searching pada OPAC) sesuai kebutuhan ditulis pada kertas

selembaran kemudian diberikan ke pustakawan atau petugas perpustakaan

untuk dicari langsung bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pemustaka.

11

Dwi Julyanti,“Kepuasan Pemakai terhadap Koleksi dan Layanan Perpustakaan Badan

LITBANGKES”, (Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2010), h. 19.

Page 36: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

18

B. Video Pembelajaran

1. Definisi Video Pembelajaran

Istilah video berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata vidi atau visium

yang artinya melihat atau mempunyai daya penglihatan. Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia, video merupakan “rekaman gambar hidup atau program

televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi, atau dengan kata lain video

merupakan tayangan gambar bergerak yang disertai dengan suara”.12

Sedangkan definisi video menurut Munir dalam bukunya yang berjudul

multimedia menjelaskan “video adalah teknologi penangkapan, perekaman,

pengolahan, penyimpanan, pemindahan dan perekonstruksian urutan gambar

diam dengan menyajikan adegan-adegan dalam gerak secara elektronik.”13

Video sebagai media audio visual mempunyai unsur gerak yang mampu

menarik perhatian dan motivasi siswa dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang disebut dengan video pembelajaran. Video pembelajaran

berisi ilmu pengetahuan dan berbagai materi pelajaran.

Menurut Cheppy Riyana mendefiniskan pengertian media video

pembelajaran “video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan

visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip,

prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap

suatu materi pembelajaran.”14

12

Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat

Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 1608. 13

Munir, Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2012),

h. 289-290. 14

Cheppy Riyana, Pedoman Pengembangan Media Video (Jakarta: PT. P3AI UPI, 2007),

h. 4.

Page 37: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

19

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan, video pembelajaran

adalah suatu media audio dan visual yang dapat menyajikan berbagai informasi

pengetahuan, memaparkan proses, mengajarkan keterampilan sehingga

membuat kesan dan pesan yang lebih menarik perhatian murid dan lain-lain.

2. Tujuan Video Pembelajaran

Menurut Cheppy Riyana, media video pembelajaran sebagai bahan ajar

bertujuan sebagai berikut:

a. Memperjelas dan mempermudah penyampaian pesan agar tidak terlalu

verbalistis (bersifat hafalan).

b. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera peserta didik maupun

instruktur.

c. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi. 15

Sedangkan menurut Ronal H. Anderson mengemukakan tentang

beberapa tujuan video dalam pembelajaran sebagai berikut:

a. Tujuan Kognitif

1) Dapat mengembangkan kemampuan kognitif yang menyangkut

kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan

rangsangan berupa gerak dan sensasi.

2) Video dapat digunakan untuk menunjukkan contoh cara bersikap atau

berbuat dalam suatu penampilan, khususnya menyangkut interaksi

manusia.

b. Tujuan Afektif

Tujuan afektif terdiri dari yang paling sederhana, yaitu memperhatikan

fenomena sampai pada yang komplek yang merupakan faktor internal

seseorang, seperti kepribadian dan hati nurani. 16

Dengan menggunakan efek

dan teknik, video dapat menjadi media yang sangat baik dalam

mempengaruhi sikap dan emosi.

c. Tujuan Psikomotorik

1) Video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh

keterampilan yang menyangkut gerak. Dengan alat ini diperjelas baik

dengan cara memperlambat ataupun mempercepat gerakan yang

ditampilkan.

15

Ibid.; h. 6. 16

Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi (Jakarta: Gaung Persada

Press, 2009), hal 32.

Page 38: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

20

2) Melalui video siswa langsung mendapat umpan balik secara visual

terhadap kemampuan mereka sehingga mampu mencoba keterampilan

yang menyangkut gerakan tadi. 17

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa video dalam

pembelajaran sangat berperan dalam pembelajaran. Video sebagai media

pembelajaran memiliki banyak manfaat dari ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Video menambah dimensi baru dalam pembelajaran. Peserta

didik (siswa) tidak hanya melihat gambar dari materi pelajaran tercetak dan

suara dari program audio, akan tetapi peserta didik dapat memperoleh

keduanya (gambar gerak dan suara) dari video tersebut, disamping itu juga

kegiatan belajar mengajar akan menyenangkan.

3. Karakteristik Video Pembelajaran

Menurut Cheppy Riyana, untuk menghasilkan video pembelajaran yang

mampu meningkatkan motivasi dan efektivitaas penggunanya maka

pengembangan video pembelajaran harus memperhatikan karakteristik dan

kriterianya. Adapun karakteristik video pembelajaran sebagai berikut:

a. Clarity of Massage (kejelasan pesan)

Media video pembelajaran dapat memahami pesan pembelajaran secara

lebih bermakna dan informasi dapat diterima secara utuh sehingga dengan

sendirinya informasi akan tersimpan dalam memory jangka panjang dan

bersifat retensi.

b. Stand Alone (berdiri sendiri)

Video yang dikembangkan tidak bergantung pada bahan ajar lain atau tidak

harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain.

c. User Friendly (bersahabat/akrab dengan pemakainya)

Media video menggunakan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, dan

menggunakan bahasa yang umum. Paparan informasi yang tampil bersifat

membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan

pemakainya dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan.

17

Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media Video Pembelajaran

(Jakarta: Grafindo Pers, 1987), h.104.

Page 39: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

21

d. Representasi Isi

Materi harus benar-benar bersifat representatif, misalnya materi simulasi

atau demonstrasi. Namun pada dasarnya materi pelajaran baik sosial

maupun sains dapat dibuat menjadi media video.

e. Visualisasi dengan Media

Materi dikemas secara muultimedia terdapat didalamnya teks, animasi,

sound, dan video sesuai tuntutan materi. Materi-materi yang digunakan

bersifat aplikatif, berproses, sulit terjangkau berbahaya apabila langsung

dipraktikan, dan memiliki tingkat keakurasian tinggi.

f. Menggunakan Kualitas Resolusi yang Tinggi

Tampilan berupa grafis media video dibuat dengan teknologi rakayasa

digital dengan resolusi tinggi tetapi support untuk setiap spech sistem

komputer.

g. Dapat digunakan secara Klasikal atau Induvidual

Video pembelajaran dapat digunakan oleh para siswa secara individual,

tidak hanya dalam setting sekolah, tetapi juga dirumah. Dapat pula

digunakan secara klasikal dengan jumlah siswa maksimal 50 orang bisa

dapat dipandu oleh guru atau cukup mendengarkan uraian narasi dari narator

yang telah tersedia dalam program. 18

4. Kelebihan dan Kelemahan Video Pembelajaran

Tentu saja segala sesuatu di dunia ini memiliki kelebihan dan

kelemahan begitu juga dengan video. Video sebagai salah satu media

pembelajaran mempunyai kelebihan dan kelemahan dalam penggunaanya.

Menurut Jamal Ma’mur Asmani, kelebihan dan kelemahan video adalah

sebagai berikut:

a. Kelebihan Penggunaan Video

1) Menampilkan keadaan nyata dari suatu proses, fenomena, maupun

kejadian.

2) Lebih cepat penyampaian pesannya dibandingkan media teks.

3) Terintegrasi dengan media lain sehingga dapat memperluas pemaparan.

4) Sangat cocok jika ingin menyampaikan materi untuk ranah afektif atau

psikomotorik.

5) Bisa dilakukan dengan pengulangan atau replay pada saat tertentu agar

bisa lebih cermat dan fokus.

6) Menunjukan dengan jelas suatu langkah yang sifatnya prosedural.

b. Kelemahan Penggunaan Video

1) Biasa saja kehilangan detai ketika penyampaian materi karena siswa

harus mengingat detail dari adegan di video.

18

Riyana, Pedoman Pengembangan Media Video, h. 8-11.

Page 40: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

22

2) Kurang terdorong untuk berintegrasi aktif dengan materi karena belajar

dengan video diangga lebih mudah. 19

Menurut Daryanto, kelebihan media video adalah ukuran tampilannya

fleksibel sehingga bisa diatur sesuai dengan kebutuhan, media bahan ajar non

cetak yang kaya akan informasi, dan bisa menambah suatu dimensi baru dalam

pembelajran. Sedangkan kelemahannya dari video antara lain:

1) Tidak dapat menampilkan objek sampai kecil sekali dengan sempurna.

2) Tidak dapat menampilkan ukuran sebenarnya dari objek.

3) Gambar yang diproyeksikan umumnya berbentuk dua dimensi.

4) Menimbulkan keraguan dalam penafsiran apabila pengambilan gambar

kurang tepat.

5) Menimbulkan salah penafsiran tempat kejadian berlangsung oleh

penonton.

6) Membutuhkan alat proyeksi untuk menampilkan video.

7) Membutuhkan biaya yang besar. 20

Dari beberapa penjelasan tentang kelebihan dan kelemahan video

sebagai media pembelajaran di atas, dapat disimpulkan video sebagai salah

satu media pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan tergantung dari

berbagai aspek tentang pembelajaran itu sendiri. Hal ini berkaitan dengan

dimana video tersebut digunakan, bagaimana peran guru dalam menggunakan

video tersebut, materi apa yang diberikan dalam video tersebut. Salah satu cara

agar mempertahankan kelebihan dan mengurangi kelemahan video denga

menggabungkan media lain. misalnya modul pembelajaran.

19

Jamal Ma’mur Asmani, Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Dalam Dunia Pendidikan (Yogyakarta: Diva Press, 2011), h.252-253. 20

Daryanto, Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan

Pembelajaran (Yogyakarta: Gava Media, 2013), h. 90.

Page 41: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

23

5. Pengembangan Layanan Pengadaan Video Pembelajaran

a. Pengertian Pengadaan Video Pembelajaran

Tumbuh dan berkembangnya suatu perpustakaan tergantung pada

pengadaan koleksinya.21

Koleksi video pembelajaran merupakan jenis

koleksi perpustakaan yang berbentuk non cetak. Pada prinsipnya cara

pengadaan bahan non buku sama dengan pengadaan bahan pustaka lainnya.

Menurut Soeatminah, menjelaskan pengertian pengadaan bahan pustaka

sebagai berikut ini.

“pengadaan koleksi bahan pustaka adalah proses menghimpun bahan

pustaka yang akan dijadikan koleksi suatu perpustakaan. Koleksi yang

diadakan oleh perpustakaan hendaknya relevan dengan minat dan

kebutuhan, lengkap dan terbitan mutakhir, agar tidak mengecewakan

masyarakat yang dilayani.” 22

Pada prinsipnya semua kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan

ditujukan untuk pemustaka. Pengadaan koleksi merupakan salah satu

kegiatan layanan teknis (back office) perpustakaan di mana kegiatan ini

berhubungan dengan persiapan penyajian koleksi perpustakaan.

Koleksi perpustakaan diibaratkan sebagai tulang punggung informasi,

karena berhasil atau tidaknya penyelenggara perpustakaan ditentukan oleh

kualitas informasi dan pelayanannya. Agar koleksi perpustakaan dapat

dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pemustaka tentunya seorang

pustakawan harus tepat dalam mengadakan bahan pustaka yang sesuai

dengan kebutuhan pemustaka.

21

Afri yanti dan BakhtaruddinNST, “Pengadaan Koleksi Bahan Pustaka di Kantor Arsip

Perpustakaan dan Dokumenatsi Kota Padang”, Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan,

Vol.1, No.1 (September 2012) : h. 126. Jurnal diakses pada 07 Mei 2015 dari

http://download.portalgaruda.orgarticle.phparticle=24656&val=1516 22

Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan (Jakarta: Kanisius, 1992),

h. 71.

Page 42: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

24

Sedangkan menurut Lana, menjelaskan pengertian bahan pustaka

sebagai berikut ini.

“pengadaan bahan pustaka merupakan rangkaian dari kebijakan

pengembangan koleksi perpustakaan, semua kebijakan pengembangan

koleksi akhir muaranya adalah pengadaan bahan pustaka. dalam kegiatan

pengadaan bahan pustaka, perpustakaan terkait dan sekaligus dipandu oleh

rambu-rambu yang tertuang dalam kebijakan pengembangan koleksi.

Koleksi yang menjadi prioritas pengadaan sudah ditentukan dalam

kebijakan pengembangan koleksi.”23

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan, pengadaan bahan

pustaka yang termasuk di dalamnya koleksi video pembelajaran adalah

rangkaian kegiatan pelayanan teknis dalam menyeleksi dan menghimpun

bahan pustaka (video) yang berdasarkan pada peraturan kebijakan

pengadaan koleksi video sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi

yang diminati penggunanya.

b. Analisis Pemakai

Menurut G. Edward Evans dalam buku Developing Library Collection

menjelaskan pengertian analisis pemakai sebagai berikut ini.

“analisis pemakai adalah upaya untuk mengetahui kebutuhan pemakai

yang ada di suatu komunitas. Analisis pemakai merupakan elemen penting

dalam setiap program layanan perpustakaan bagi pemakai. Perpustakaan

tidak dapat secara akurat menilai kebutuhan informasi dari komunitas

mereka dengan pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui pengamatan di

sirkulasi atau meja referensi. Mereka harus secara sistematis menganalisis

komunitas pemakai dengan menggunakan alat yang tersedia. Teknik yang

dapat dilakukan perpustakaan untuk mengetahui kebutuhan pemakai seperti

wawancara dan kuesioner.“24

23

Lana Islamiyah Genderang, “Pengembangan Koleksi Buku di Perpustakaan Universitas

Indonesia”, (Skripsi S1 fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, 2011), h. 14.

Diakses pada 20 September 2015 dari http://lib.ui.ac.idfilefile=digital20135703-S29-

Pengembangan%20koleksi.pdf 24

G. Edward Evans, Developing Library Collection (Colorado: Libraries Unlimited,

1979), h. 97.

Page 43: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

25

Berdasarkan pengertian di atas, analisis pemakai sangat penting karena

untuk mengetahui bahan pustaka apa yang benar-benar dibutuhkan oleh

masyarakat pengguna perpustakaan (user) karena setiap komunitas

perpustakaan tertentu memiliki kebutuhan yang berbeda. Perpustakaan dapat

mengetahui tingkat kebutuhan pemustaka sehingga bahan pustaka yang

disajikan dapat memenuhi kebutuhan pemustaka.

c. Kebijakan Pengembangan Koleksi

Menurut Evans (yang dikutip oleh Sirojul Munir) mengemukakan

bahwa “kebijakan pengembangan koleksi merupakan rumusan atau

dokumentasi tertulis yang memberi arah dan membimbing mengenai koleksi

yang akan kita kembangkan.”25

Kebijakan pengembangan koleksi terdapat didalamnya mengatur seleksi

bahan pustaka, penyiangan koleksi, penyensoran bahan pustaka, pertukaran,

hadiah dan lain-lain. 26

Dalam melakukan pemilihan bahan pustaka, perpustakaan hendaknya

mempunyai kebijakan secara tertulis. Kebijakan tersebut dalam kurun waktu

tertentu selalu disempurnakan, kemudian dituangkan dalam bentuk

kebijakan umum dan program perpustakaan.

Perpustakaan khusus perlu mempunyai kebijakan pengembangan

koleksi secara tertulis. Kebijakan ini merupakan panduan agar

25

Sirojul Munir,“ Pengembangan Koleksi pada Perpustakaan SMP Islam Al- Syukro”,

(Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009, h. 18. Diakses

pada 19 Februari 2015 dari http://repository.uinjkt.ac.iddspacebitstream1234567891921191773-

SIROJUL%20MUNIR-FAH.pdf 26

Melling Simanjuntak, “Dana yang Terbitan dan Kebijaksanaan Pengembangan Koleksi:

sebagai Pedoman Seleksi Bahan-Bahan Pustaka”, Majalah Ikatan Pustakawan Indonesia, IV, 4

(Oktober-Desember, 1983), h. 174.

Page 44: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

26

pengembangan koleksi menjadi terarah. Adapun dokumen kebijakan

mencakup sebagai berikut:

1) Penjabaran jenis koleksi yang akan dikembangkan untuk tujuan

pengembangan koleksi dan berhubungan dengan visi dan misi

perusahaan.

2) Pengembangan koleksi perpustakaan yang berkualitas dan relevan,

menyebutkan kriteria bahan yang akan dikoleksi dan yang akan ditolak.

3) Penjelasan mengenai peran dan tanggung jawab orang-orang yang

terlibat dalam pengembangan koleksi.

4) Perencanaan anggaran perpustakaan.

5) Panduan mengenai penerimaan hadiah atau donasi meliputi alasan

mengapa menerima atau menolak jenis bahan koleksi tertentu.

6) Panduan langkah-langkah yang harus dilakukan ketika suatu bahan

koleksi dipertanyakan keberadaannya.27

d. Seleksi Koleksi

Menurut Maryam, mengemukakan pengertian seleksi bahan pustaka

bahwa “seleksi bahan pustaka adalah kegiatan memilih atau menyeleksi

bahan-bahan pustaka yang akan diadakan.”28

Sedangkan pengertian seleksi bahan pustaka menurut Yuyu Yulia,

adalah sebagai berikut.

“seleksi bahan pustaka adalah proses mengidentifikasi bahan pustaka

yang akan ditambahkan pada koleksi yang telah ada di perpustakaan.

Seleksi bahan pustaka merupakan kegiatan penting yang perlu dilakukan

karena berhubungan dengan mutu perpustakaan yang bersangkutan. Suatu

perpustakaan tidak akan ada artinya jika koleksi yang tersedia tidak sesuai

dengan kebutuhan pemakai.”29

Seperti halnya bahan pustaka yang lain, untuk melakukan pengadaan

video perlu dilakukan seleksi terlebih dahulu. Dalam hal ini, menyeleksi

video merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dan hendaknya

berorientasi kepada pemustaka sehingga sesuai dengan tujuan dan fungsi

27

Sukarman, Pedoman Umum Penyelenggara Perpustakaan Khusus (Jakarta: PNRI,

2000), h.20. 28

Siti Maryam, “Upaya Mencari Solusi Pengembangan Koleksi di Perpustakaan IAIN

Syarif Hidayatullah Jakarta”, al-maktabah, 1,2 (oktober, 1999), h. 3-4. 29

Yuyu Yulia dkk, Pengadaan Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 1.

Page 45: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

27

perpustakaan. Di mana kegiatan seleksi koleksi harus dibatasi oleh tujuan

dan sarana yang ingin dicapai perpustakaan.

Seorang pustakawan dituntut memiliki kemampuan analisis dan

mengambil keputusan yang tepat dalam penyeleksian video, karena

informasi akan disajikan langsung kepada pemustaka. Jika dalam proses

penyeleksian dilakukan secara asal-asalan tanpa melakukan analisis dan

pertimbangan terlebih dahulu, maka informasi yang disajikan tidak akan

bermanfaat dan tidak sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Oleh karena itu,

dalam proses pengadaan bahan pustaka dibutuhkan seleksi bahan pustaka.

Pada kegiatan seleksi video, pustakawan hendaknya melakukan secara

terencana dan sistematik dengan mempertimbangkan berbagai prinsip,

kriteria pemilihan koleksi dan alat bantu seleksi. Berikut ini akan dijelaskan

tentang prinsip seleksi, kriteria seleksi, dan alat bantu seleksi.

1) Prinsip seleksi

Pada proses pengadaan koleksi, prinsip seleksi sangat diperlukan.

Prinsip seleksi tersebut berguna untuk terhindar dari kekeliruan dalam

menentukan koleksi, karena koleksi yang sesuai dengan kebutuhan

pengguna dapat meningkatkan mutu perpustakaan.

Pada penyeleksian video, pustakawan akan dihadapi dengan

masalah pemilihan video yang tepat untuk diadakan untuk menciptakan

koleksi perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna (user

oriented), maka perpustakaan memerlukan adanya prinsip-prinsip

pemilihan video sebagai pengoptimalisasian koleksi perpustakaan yang

akan digunakan oleh pengguna perpustakaan.

Page 46: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

28

Menurut Darmono, menjelaskan bahwa ada beberapa prinsip dasar

dalam pemilihan koleksi perpustakaan sebagai berikut:

a) Semua bahan pustaka harus dipilih secara cermat, disesuaikan dengan

keperluan pemakai dan menurut skala prioritas yang telah ditetapkan.

Skala prioritas untuk masing-masing perpustakaan pada umumnya

berbeda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh jenis perpustakaan dan

karakteristik masyarakat yang dilayani.

b) Pengadaan bahan pustaka didasarkan atas peraturan tertulis yang

merupakan kebijakan pengembangan koleksi yang disahkan oleh

penanggung jawab lembaga dimana perpustakaan bernaung.30

2) Kriteria Seleksi

Menurut Yuyu Yulia, ada beberapa kriteria umum yang harus

dipertimbangan dalam melakukan seleksi bahan non buku (video) antara

lain sebagai berikut:

a) Kualitas Isi

Pada pemilihan kualitas isi, bahan non buku yang dibeli harus

menyajikan gagasan dan informasi secara akurat dan sistematis

dengan cara penyampaian yang cocok untuk media, bidang subjek,

dan pengguna. Diprioritaskan pada bahan yang tidak cepat out up

date.

b) Kualitas Teknis

Kualitas teknis bahan yang dibeli harus memenuhi standar

internasional. Rekaman suara harus jernih, bebas gangguan, dan

format-format visual harus diperhatian apakah akan memilih berwarna

atau hitam putih.

c) Kualitas Fisik

Kualitas fisik penting untuk diperhatikan, dianjurkan untuk memilih

bahan yang baik. Sebagai contoh, untuk film harus direkam pada

bahan yang tidak mudah rusak, dan untuk pita rekaman tidak mudah

putus atau melar. Pedoman tercetak yang menyertai bahan non buku

harus jelas dan dicetak dalam kertas berkualitas. Untuk bahan padang

dengar (audio visual), kualitas fisik perlu diperhatikan. Pada

umumnya bahan pandang dengar tidak dapat dilihat sebelum dibeli,

kecuali film. Karena harga film mahal, pada umumnya diberi

kesempatan untuk preview ditempat produsernya atau dengan copy

khusus untuk preview.

30

Ajick, “Analisis Koleksi Perpustakaan: Seleksi, Penyiangan dan Evaluasi”, artikel

diakses pada 12 Mei 2015 dari http://pustaka.uns.ac.id/?menu=news&option=detail&nid=218

Page 47: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

29

d) Produsen/distributor

Bahan non buku beli dari distributor atau dari produser yang

mempunyai reputasi baik. Distributor hendaknya menyediakan

pelayanan purna jual. 31

3) Alat Bantu Seleksi

Pada kegiatan seleksi bahan pustaka sangat diperlukan alat bantu

seleksi untuk memudahkan dalam menyeleksi bahan pustaka yang akan

dijadikan koleksi perpustakaan. Alat bantu seleksi yang akan digunakan

perlu dievaluasi terlebih dahulu, mana yang baik dan cocok untuk

perpustakaan tersebut.

Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam evaluasi alat seleksi

yaitu diantaranya tujuan alat bantu tersebut, cakupan, kecepatan, siapa

penulis tinjauan, isi tinjauan, data bibliografi, penyajian, kegunaan,

format fisik, dan harga.

Alat bantu seleksi yang dapat digunakan untuk memilih koleksi

video antara lain sebagai berikut:

a) Video Source Book. 6 th ed. Syosset, N.y.: National Video

Clearinghouse, 1984.

Mendaftar lebih dari 40.000 judul video dari 850 distributor. Setiap

entri dilengkapi data bibliografi tentang tanggal pengeluaran/penerbit,

lama main, berwarna atau hitam putih, dan sebagainya.32

b) Audio Video Market Place : a multimedia guide AVMP 1984.

Memuat keterangan dari industri bahan pandang dengar, baik

produsen, distributor, maupun kegiatannya. Mendaftar 4.800 nama

produser, distributor disusun secara geografis. Memuat data

bibliografi tentang nama produsen, alamat, produksi. Untuk kegiatan

disusun berdasarkan bulan kegiatan produsen.33

31

Yuyu Yulia dkk, Pengadaan Bahan Pustaka, h. 124-125. 32

Yuyu Yulia dkk, Pengadaan Bahan Pustaka, h. 128. 33

Yuyu Yulia dkk, Pengadaan Bahan Pustaka, h. 130.

Page 48: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

30

e. Metode Pengadaan

Pada prinsipnya metode pengadaan bahan non buku (video) sama

dengan pengadaan bahan pustaka lainnya. Pengadaan koleksi perpustakaan

hendaknya relevan dengan minat dan kebutuhan pemustaka, lengkap dan

terbitan mutakhir agar tidak mengecewakan pemustaka yang dilayani.

Dalam pengadaan koleksi, ada beberapa metode yang dilakukan

melalui sebagai berikut:

1) Pembelian

Pembelian merupakan salah satu kegiatan pengadaan bahan

pustaka yang paling ideal karena dengan membeli bahan pustaka,

pustakawan bebas memilih koleksi yang yang dikehendaki. Biasanya

anggaran untuk pengadaan bahan pustaka sudah ditentukan oleh

perpustakaan itu dengan baik, baik itu jangka panjang maupun untuk

jangka pendek.34

Pengadaan koleksi dengan metode pembelian dapat dilakukan

melalui memesan langsung kepada penerbit, produsen atau distributor

baik dalam negeri maupun luar negeri dapat juga membeli langsung ke

toko atau agen buku non buku berkaitan dengan koleksi yang akan

diadakan.

2) Hadiah

Selain dengan cara pembelian, pengadaan koleksi dapat diperoleh dengan

menerima hadiah sebagai penambahan koleksinya terutama bagi

34

Gusnimar dan Delman, “Pengadaan Bahan Pustaka di Perpustakaan Politeknik

Pertanian Universitas Andalas Payukumbuh”, Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan,

Vol.1, No.1 (September 2012) : h. 135. Jurnal diakses pada 07 Mei 2015 dari

http://download.portalgaruda.orgarticle.phparticle=24657&val=1516

Page 49: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

31

perpustakaan yang dananya terbatas. Pada umumnya perpustakaan

menerima hadiah dari berbagai instansi sebagai penambahan koleksinya.

Hadiah koleksi yang diterima tanpa diminta sering tidak cocok tengan

tujuan perpustakaan penerima.

3) Pertukaran

Metode pengadaan koleksi dapat dilakukan dengan tukar menukar

apabila perpustakaan memiliki sejumlah koleksi yang tidak diperlukan

lagi, atau memiliki jumlah eksemplar yang terlalu banyak, sehingga dapat

dilakukan tukar menukar dengan perpustakaan yang mau diajak

bekerjasama dalam kegiatan tukar menukar koleksi perpustakaan.35

4) Menerbitkan Sendiri

Pengadaan koleksi pada perpustakaan khusus dapat juga dilakukan

dengan cara penerbitan sendiri. Penerbitan sendiri berasal dari lembaga

induk dimana perpustakaan itu bernaung.

5) Titipan

Koleksi yang berasal dari perorangan atau lembaga yang menitipkan

koleksinya pada perpustakaan. Perolehan koleksi terjadi tanpa terencana

sehingga perlu seleksi yang benar terhadap koleksi. Perpustakaan harus

memperhatikan koleksi yang dititipkan, jangan sampai perpustakaan

menambah biaya operasional perawatan koleksi karena kondisi yang

telah usang.

35

Teguh Yudi Cahyono, “Prosedur Pengembangan Koleksi Perpustakaan”, artikel

diakses pada 19 September 2015 dari

http://library.um.ac.idimagesstoriespustakawanpdfteguhprosedur%20koleksi.pdf

Page 50: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

32

6. Layanan Video Pembelajaran

Setelah koleksi video selesai diolah maka koleksi tersebut siap disajikan

kepada pemustaka. Layanan ini dikenal dengan layanan front office

perpustakaan, yaitu layanan yang berhubungan langsung dengan pemustaka

(user).

Layanan koleksi video adalah kegiatan peminjaman atau pemutaran

koleksi video kepada pemustaka. Layanan ini dapat dimanfaatkan oleh

pemustaka dengan ketentuan atau kebijakan lembaga yang berlaku. Perlunya

layanan video yang disediakan oleh perpustakaan karena mengingatnya

perkembangan teknologi, terlebih pada sarana atau media penampung

informasi yang merupakan perpaduan antara citra gambar dan suara yang

memberi manfaat bagi peningkatan kualitas penyampaian informasi dan daya

ingat pemustaka.

Sedangkan mengenai sistem layanannya apakah itu layanan tertutup atau

terbuka perlu dipertimbangkan penerapannya berdasarkan kondisi dan

kebutuhan masyarakat yang dilayani.

a. Offline

Layanan offline merupakan layanan konvensional video pembelajaran

diberikan kepada pemustaka yang membutuhkan koleksi video

pembelajaran, di mana pemustaka langsung datang ke perpustakaan.

Layanan ini bisa dilakukan dengan pemutaran video langsung di

perpustakaan sesuai dengan kebijakan perpustakaan tersebut.

Page 51: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

33

b. Online

Layanan online merupakan layanan digital video pembelajaran

yang tersedia melalui akses internet di mana pengguna dapat mengakses

secara langsung melalui website atau televisi internet. Layanan online video

pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan daya jangkauan pendidikan

agar bisa melayani masyarakat luas pada umumnya.

Layanan video melalui televisi internet merupakan situs web yang

memiliki tayangan video yang terkonsep, selalu diperbaharui terus-

menerus, tidak statis, mengikuti perkembangan peristiwa yang terjadi di

lingkungan sekitar. Bisa diakses oleh publik secara bebas. Untuk dapat

mengaksesnya kita perlu menghubungkan ke komputer dengan koneksi

internet.

Berikut ini akan dijelaskan jenis-jenis televisi online sebagai

berikut:

1) Vlog

Vlog disebut juga video web logging seperti blog, tapi media ini

menyampaikan informasi lebih menggunakan video. Siaran televisi

online jenis ini dapat memudahkan penonton untuk dapat fleksibel

memilih acara televisi kapanpun dan di manapun sesuai yang

diinginkan. Jenis televisi online ini banyak ditemukan dalam blog-blog

pribadi.

2) Vodcast

Vodcast disebut juga Video on Demand (VOD) merupakan siaran

televisi yang disiarkan lewat jalur SRR atau Atom. Masyarakat dapat

memilih program atau menonton video. Tidak hanya menonton,

masyarakat dapat menyimpan dan mengunduh video tersebut dengan

menggunakan komputer, ponsel, dan alat-alat komunikasi elektronik

lainnya yang berkemampuan mengakses konten audio dan visual.

3) Lifecasting

Merupakan salah satu siaran video streaming mengenai dengan media

digital. Umumnya lifecasting disiarkan melalui media internet, yang

ditayangkan secara langsung dan terus-menerus. 36

36

Yuliandi Kusuma, Beken dengan Tv Online (Jakarta: Grasindo, 2009).

Page 52: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

34

4) Promosi Perpustakaan

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor promosi di

perpustakaan yang sangat penting. Yang dimaksud sumber daya manusia disini

adalah pustakawan atau petugas yang bekerja di Perpustakaan. Sikap

pustakawan secara langsung sangat mempengaruhi citra perpustakaan. Jika

petugas perpustakaan menunjukan kesan yang baik dalam memberi pelayanan

kepada pemustaka, maka sebenarnya ia telah melakukan kegiatan promosi.37

Menurut Mustafa, mengemukakan pengertian promosi perpustakaan

sebagai berikut.

“promosi perpustakaan merupakan rangkaian kegiatan perpustakaan yang

dirancang agar masyarakat mengetahui manfaat sebuah perpustakaan melalui

koleksi, fasilitas, dan produk atau layanan yang disediakan Kegiatan promosi

pada perpustakaan khusus sangat perlu dilakukan karena dengan adanya

promosi, diharapkan masyarakat dapat mengetahui pelayanan yang diberikan

oleh perpustakaan sehingga membuat mereka tertarik untuk mengunjungi dan

memanfaatkan koleksi serta layanan perpustakaan.”38

Adanya promosi perpustakaan maka memiliki tujuan promosi

perpustakaan itu sendiri. Menurut Edsal (yang dikutip oleh Mustafa)

mengemukakan tujuan promosi perpustakaan adalah sebagai berikut: 39

a. Memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang adanya pelayanan

perpustakaan.

b. Mendorong minat masyarakat untuk menggunakan perpustakaan.

c. Mengembangkan pengertian masyarakat agar mendukung kegiatan

perpustakaan dan peranannya dalam masyarakat.

Berdasarkan tujuan promosi perpustakaan di atas, dapat disimpulkan

tujuan promosi perpustakaan yaitu menciptakan kesan, membangkitkan minat

37

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),

h. 165. 38

Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB), “Peran Pustakawan dalam Promosi

Perpustakaan untuk Meningkatkan Minat Baca”, artikel diakses pada 27 Oktober 2014 dari

http://gpmb.pnri.go.id/index.php?module=artikel_kepustakaan&id=3 39

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, h. 21.

Page 53: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

35

dan mendapatkan tanggapan dari masyarakat pengguna. Dengan demikian

tugas promosi adalah untuk menarik perhatian sehingga masyarakat berminat

terhadap apa yang dipromosikan.

Salah satu kegiatan dalam rangka promosi perpustakaan misalnya

pemutaran film atau video. Memutar film atau video tentang penggunaan

perpustakaan sebagai promosi perpustakaan termasuk cara yang tepat dan

menarik. Film atau video tersebut dapat disajikan kepada rombongan tamu

yang bekunjung ke perpustakaan. Penayangan dapat disajikan secara berkala

dan terjadwal, dapat diumumkan waktu dan tempatnya.

C. Kegiatan Belajar Mengajar (Pembelajaran)

1. Definisi Pembelajaran

Istilah pembelajaran erat kaitannya dengan kata “belajar” ditambah

dengan awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi “pembelajaran” yang berarti

proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Dengan

kata lain pembelajaran adalah suatu proses kegiatan belajar mengajar yang

berperan dalam menentukan keberhasilan belajar siswa.

Berdasarkan UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa “pembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik (siswa) dengan pendidik (guru) dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar.”40

Sedangkan menurut Oemar Hamalik mengemukakan bahwa

“Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

40

Republik Indonesia, Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, diakses pada 05 April 2015 dari http://kemenag.go.idfiledokumenUU2003.pdf

Page 54: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

36

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.”41

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan pembelajaran

merupakan suatu proses kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari peserta

didik, pendidik, dan sumber media yang saling mempengaruhi dalam mencapai

tujuan pembelajaran.

Setiap kegiatan belajar mengajar pada hakikatnya sangat terkait dengan

bagaimana membangun interaksi yang baik antara dua komponen penting,

yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi

belajar yang sistematis, sedangkan siswa sebagai subjek pembelajaran

merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar yang diciptakan guru.42

Guru berperan aktif dalam mengembangkan model-model pembelajaran

yang dapat mengarahkan kepada peningkatan belajar siswa sehingga dalam

proses belajar mengajar terjadi perubahan positif dan aktif pada siswa agar

sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan pembelajaran akan bermuara

pada dua kegiatan pokok. Pertama, bagaimana orang melakukan tindakan

perubahan tingkah laku melalui kegiatan belajar. Kedua, bagaimana orang

melakukan tindakan penyampaian ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan melalui

kegiatan belajar.43

Belajar merupakan proses internal peserta didik dan pembelajaran

merupakan kondisi eksternal belajar. Dari segi guru, belajar merupakan akibat

41

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2009), h.57. 42

Pupuh Fathurrohman, dan Sobry Sutikno, Startegi Belajar Mengajar melalui

Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami (Bandung : Refika Aditama, 2007), h 8. 43

Majid, Strategi Pembelajaran, h. 5.

Page 55: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

37

dari tindakan pembelajaran. Untuk lebih jelas mengenai pembelajaran bisa

dilihat pada tabel 2 di bawah ini: 44

Tabel 2

Konsep dan Sudut Pandang Pembelajaran

Konsep Sudut Pandang

Belajar (Learning) Peserta Didik/Pelajar

Mengajar (Teaching) Pendidik/Pengajar

Pembelajaran (Instruction) Interaksi antara peserta didik,

pendidik, dan atau media/sumber

belajar.

2. Tujuan Pembelajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menterjemahkan bahwa,

“Tujuan adalah arah, haluan (jurusan)”.45

Kita hidup harus punya tujuan,

belajarpun punya tujuan. Tujuan menentukan jadi apa kita kelak. Tanpa tujuan

kita akan kehilangan arah untuk mencapai apa yang kita maksud.

Tujuan Pembelajaran adalah rumusan yang luas mengenai hasil-hasil

yang diinginkan untuk mencapai target dan menyediakan pilar untuk

menyediakan pengalaman-pengalaman belajar. Tujuan pembelajaran dibagi

menjadi tiga kategori yaitu: kognitif (kemampuan intelektual), afektif

(perkembangan moral), dan psikomotorik (keterampilan). Tujuan kognitif

berkaitan dengan kemampuan individu mengenal dunia sekitarnya yang

meliputi perkembangan intelektual. Tujuan afektif mengenai perkembangan

44

Ibid.; h. 6. 45

Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia, h. 1553.

Page 56: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

38

sikap, perasaan, nilai-nilai yang disebut juga perkembangan moral. Sedangkan

tujuan psikomotorik adalah menyangkut perkembangan keterampilan.46

Tujuan ibarat target yang harus kita capai. Dalam hal ini, tujuan

merupakan cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan pembelajaran karena

dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada anak didik

(siswa).

3. Komponen Pembelajaran

Proses pembelajaran dengan komponen pembelajaran saling berkaitan

satu sama lain. Adapun komponen yang mempengaruhi proses pembelajaran

adalah sebagai berikut: 47

a. Guru

Sering kita mendengar bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda

jasa. Jasa-jasanya sangat besar mendidik dan mencerdaskan anak bangsa.

Salah satu komponen pembelajaran yang sangat berpengaruh dalam proses

pembelajaran adalah guru, karena memegang peranan seperti menyiapkan

materi, menyampaikan materi, serta bertanggung jawab dan mengatur

semua kegiatan belajar mengajar dalam proses pembelajaran.

b. Siswa

Tidak kalah penting komponen selanjutnya yang berpengaruh

dalam proses pembelajaran adalah siswa, karena berpengaruh terhadap

46

Yusril, Aqil Anoraga, “Perbandingan Peningkatan Minat Siswa terhadap Pembelajaran

Seni Musik menggunakan Media Sibelius 6 di SMPN 1 Wates”, (Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan

Seni, Universitas Negeri Yogyakarta, 2014), h, 11. Diakses pada 18 September 2015 dari

http://eprints.uny.ac.id169001Yusril%20Aqil%20Anoraga%2010208244062.pdf 47

Pupuh dan Sobry, Startegi Belajar Mengajar, h. 13-17.

Page 57: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

39

jalannya suatu kegiatan belajar mengajar. Tanpa adanya siswa maka tidak

akan terjadi proses belajar mengajar.

c. Materi/bahan Pembelajaran

Materi pembelajaran (bahan pelajaran) merupakan medium untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran yang diterima anak

didik harus mampu merespon setiap perubahan dan mengantisipasi setiap

perkembangan yang akan terjadi di masa depan. Materi pembelajaran

merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan belajar mengajar karena

materi pelajaran itulah yang diupayakan dikuasai oleh anak didik.

d. Metode Pembelajaran

Secara harfiah metode dalam bahasa Arab dikenal dengan at-thariq

yang artinya jalan, cara. Sedangkan menurut istilah metode merupakan

suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Pada proses pembelajaran, metode pembelajaran sangat diperlukan oleh

guru setelah menentukan materi pembelajaran. Pentingnya penggunaan

metode dalam suatu proses pembelajaran akan mempengaruhi hasil

pembelajaran.

Penggunaan metode yang sesuai akan menghasilkan kegiatan

belajar secara optimal dan mengasyikan. Metode pembelajaran

mempengaruhi proses kegiatan belajar mengajar, siswa akan merasa

nyaman dan tidak bosan jika guru mengajar dengan menguasai metode

pembelajaran secara tepat.

Page 58: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

40

Ada beberapa macam metode pembelajaran yang biasa digunakan

dalam kegiatan belajar mengajar antara lain sebagai berikut: 48

1) Metode Ceramah

Metode ceramah cara menyampaikan bahan pelajaran dengan

komunikasi lisan. Metode ceramah, ekonomis dan pasif untuk

keperluan menyampaikan informasi dan pemahaman. Kelemahannya

adalah siswa cenderung pasif, kurang cocok untuk pembentukan

keterampilan dan sikap.

2) Metode Diskusi

Metode diskusi merupakan suatu cara penyajian bahan pelajaran

dimana guru memberikan kesempatan kepada siswa membentuk

beberapa kelompok siswa untuk mengadakan perbincangan ilmiah

guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun

berbagai alternatif pemecahan masalah atas suatu masalah.

3) Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif untuk

membantu siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan. Pada

metode demonstrasi seorang guru atau seorang demonstrator untuk

memperlihatkan kepada seluruh siswa tentang suatu proses misalnya

cara membuat kue dan lain-lain.

4) Metode Kerja Kelompok

Metode kerja kelompok merupakan salah satu strategi metode

pembelajaran yang memiliki kadar CBSA (cara belajar siswa aktif).

48

J.J Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1985), h. 13-29.

Page 59: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

41

Pada metode kelompok, dalam satu kelas dibagi atas kelompok-

kelompok kecil.

5) Metode Latihan (drill)

Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh

ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Metode

latihan merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara

mengulang-ulang. Pada metode ini siswa akan terbiasa melatih

ketangkasan, keterampilan, dan ketepatan karena latihan atau berlatih

merupakan proses belajar dan membiasakan diri agar mampu

melakukan sesuatu.

6) Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab memungkinkan terjadi komunikasi langsung

antara guru dan siswa. Metode ini bertujuan untuk merangsang berfikir

siswa dan membimbingnya dalam mencapai atau mendapatkan

pengetahuan. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal

balik secara langsung antara guru dan siswa. Pada metode ini, guru

memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah atau

materi belajar yang belum dipahami. Dengan metode tanya jawab ini,

akan mengetahui sejauh mana materi pelajaran yang telah dikuasai

oleh siswa.

7) Metode Simulasi

Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau

berbuat seakan-akan. Simulasi dapat digunakan sebagai metode

pembelajaran dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat

Page 60: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

42

dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Sebagai

metode pembelajaran, simulasi dapat diartikan cara penyajian

pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk

memahami suatu konsep, prinsip atau keterampilan tertentu.

e. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah

berarti tengah, perantara, atau pengantar. Media adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan.

Menurut Martin dan Briggs (yang dikutip oleh Made Wena),

menjelaskan bahwa “media adalah semua sumber yang diperlukan untuk

melakukan komunikasi dengan siswa. Media bisa berupa perangkat keras

seperti komputer, televisi, proyektor, dan perangkat lunak yang digunakan

pada perangkat keras tersebut.”49

Pada aktivitas pembelajaran, media dapat definisikan sebagai sesuatu

yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang

berlangsung antara pendidik dan peserta didik.50

Menurut Leshin, Pollock & Reigeluth (yang dikutip oleh Made

Mena) mengklasifikasikan media kedalam lima kelompok sebagai

berikut:51

1) Media Berbasis Manusia

Media berbasis manusia adalah media yang fungsinya sebagai

fasilitator. Contoh: pengajar, instruktur, tutor, bermain peran.

49

Made Mena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer : Suatu Tinjauan Konseptual

Operasional (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 9. 50

Pupuh Fathurrohman dan M. Sobri Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, h. 65. 51

Made Mena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, h. 9.

Page 61: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

43

2) Media Berbasis Cetak

Media berbasis cetak adalah media yang bisa dilihat dan digunakan

perantara untuk menginformasikan suatu hal kepada pembaca dalam

bentuk teks atau cetak. Contoh: buku, buku latihan, modul.

3) Media Berbasis Visual

Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan

menggunakan indera penglihatan yang terdiri atas media yang dapat

diproyeksikan yang biasanya berupa gambar diam atau gambar gerak.

Contoh: buku, bagan, grafik, peta, gambar, slide.52

4) Media Berbasis Audio Visual

Media berbasis audio visual yaitu media yang merupakan kombinasi

audio dan visual disebut media pandang dengar. Contoh dari media

audio visual adalah program video, televisi pendidikan, film, program

slide suara.53

5) Media Berbasis Komputer

Media interaktif berbasis komputer adalah media yang menuntut

peserta didik untuk berinteraksi selain melihat maupun mendengarkan.

Contoh: pengajaran dengan bantuan komputer, interaktif video.54

Sedangkan media pembelajaran adalah komponen strategi

penyampaian yang dapat dimuati pesan yang disampaikan kepada siswa,

baik berupa orang, alat, ataupun bahan. 55

Media pembelajaran digunakan

untuk memudahkan dalam penyampaian materi kepada peserta didik.

Menurut Syahwani Umar, mengemukakan pengertian media

pembelajaran sebagai berikut ini.

“media pembelajaran adalah suatu alat yang berisi pesan

pembelajaran yang digunakan guru untuk menyampaikan pesan kepada

siswa sehingga terangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa

untuk aktif dalam belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran atau

kompetensi yang diharapkan.”56

52

Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21 (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 143. 53

Ibid.; h. 143. 54

Ibid.; h. 143. 55

Made Mena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, h. 9. 56

Syahwani Umar dan Rini Susilowati, “Pengembangan Multimedia Interaktif guna

Pemerolehan Belajar Konsep Perilaku menyimpang pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X

SMAN 1 Sungai Raya Kepulauan”, Jurnal Teknodik, Vol. XVI No. 21 Juni 2012, h. 133.

Page 62: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

44

Dari beberapa pengertian media pembelajaran di atas, dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan alat untuk

menyampaikan informasi kepada penerima (siswa) yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan dari pengirim (guru) ke penerima sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian agar terjadi pembelajaran yang

efektif dan efisien.

Media sangat membantu dalam proses belajar mengajar. Media

sebagai perantara dapat membantu ketidak jelasan, kerumitan bahan

pelajaran yang disampaikan kepada anak didik, sehingga anak didik lebih

mudah mencerna atau memahami bahan dari pada tanpa bantuan media.

f. Evaluasi Pembelajaran

Komponen yang terakhir pada bagian proses pembelajaran adalah

evaluasi. Evaluasi pembelajaran merupakan salah satu kompetensi yang

harus dikuasi oleh guru. Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan

tanggung jawab guru dalam pembelajaran yaitu mengevaluasi

pembelajaran termasuk di dalamnya melaksanakan penilaian proses dan

hasil belajar.57

Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu evaluation yang

artinya penilaian. Menurut istilah evaluasi adalah suatu tindakan atau

proses untuk menentukan nilai dari suatu tindakan atau suatu proses untuk

menentukan nilai dari sesuatu. 58

Menurut Anne Anastasi (yang dikutip oleh Thoha), mengartikan

bahwa evaluasi sebagai berikut ini.

57

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 1. 58

Pupuh dan Sobry, Strategi Belajar Mengajar, h. 17.

Page 63: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

45

“a systematic process of determining the extent to which

instructional objectives are achieved by pupils. Evaluasi bukan sekadar

menilai secara spontan dan insidental, melainkan merupakan kegiatan

untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah berdasarkan

atas tujuan yang jelas. “59

Dalam proses pembelajaran, evaluasi merupakan tolak ukur untuk

mengukur tercapai atau tidaknya proses interaksi antara guru dan anak

didik, dengan mengadakan evaluasi tersebut dapat mengontrol hasil belajar

siswa dan mengontrol ketepatan suatu metode yang digunakan oleh guru

sehingga pencapaian tujuan pembelajaran dapat maksimalkan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan

kegiatan dari komponen pembelajaran yang wajib dilaksanakan untuk

mengukur tingkat kesuksesan belajar yang telah dilaksanakan.

Pelaksanaan evaluasi pembelajaran dapat dilakukan pada setiap akhir

proses pembelajaran.

D. Hubungan Layanan Video Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar Mengajar

Peneliti merancang konsep hubungan layanan video pembelajaran pada

TVE dengan kegiatan belajar mengajar untuk mengukur sejauh mana pemanfaatan

dan pengaruh layanan video pembelajaran terhadap kegiatan belajar mengajar

bagi guru kepada siswa. Penelitian ini terdiri dari variabel bebas (pemanfaatan

layanan video pembelajaran) dan variabel terikat (kegiatan belajar mengajar) diuji

secara regresi linier sederhana dan analisis korelasi.

Komponen belajar pada kerangka berfikir penelitian ini terdiri dari guru

dan siswa. Guru memanfaatkan layanan video pembelajaran yang disediakan oleh

59

M. Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

1996), h.1.

Page 64: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

46

Pustekkom dan Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud untuk dijadikan media

pembelajaran atau bahan ajar yang efektif. Sedangkan siswa menerima materi

pembelajaran yang diberikan oleh guru melalui media video pembelajaran

tersebut. Dari proses pembelajaran tersebut menciptakan hasil suasana belajar

siswa yang menyenangkan dan memotivasi siswa untuk belajar mandiri. Untuk

mengukur pengaruh antara layanan video pembelajaran dengan kegiatan belajar

mengajar maka penulis melakukan uji statistik regresi linier sederhana dan

analisis korelasi, kemudian hasil uji tersebut ditarik kesimpulan dan saran. Untuk

lebih jelasnya, akan disajikan dalam bentuk gambar 1 di bawah ini.

Page 65: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

47

Gambar 1

Kerangka Pemikiran

Layanan Video Pembelajaran Pada TVE Kegiatan Belajar

Mengajar

Guru Siswa

Uji

Statistik

Belajar Mengajar

Video

Pembelajaran Menyenangkan

Efektif Aktif Interaktif

Proses Belajar

Hasil Belajar

Kesimpulan dan saran

Page 66: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

48

E. Penelitian Terdahlu

Penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan judul penelitian

diambil dari skripsi yaitu :

1. Skripsi yang berjudul Efektivitas Pemanfaatan Media Audio Visual Video

Pembelajaran dalam Upaya Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa

Pada Pembelajaran Sejarah. Penelitian ini disusun oleh Fitria Ningtias

Rahmawati, Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2011. Tujuan

penelitian ini adalah: (1) Untuk memperoleh gambaran tentang efektivitas

pemanfaatan media audio visual video pembelajaran dalam upaya peningkatan

motivasi belajar siswa pda pembelajaran sejarah; (2) Untuk memperoleh

gambaran tentang efektivitas pemanfaatan media audio visual video

pembelajaran dalam upaya peningkatan motivasi belajar siswa pda

pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas PTK atau

classroom action research, yang hanya terfokus pada suatu kajian yang

berawal dari situasi alamiah kelas. Sedangkan pendekatan penelitian yang

digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif.

Hasil penelitian ini adalah : (1) Setelah kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan pemanfaatan media audio visual video pembelajaran pada mata

pelajaran sejarah pada materi proses perkembangan kolonialisme dan

imprealisme Barat, motivasi siswa mengalami peningkatan siklus II yakni

sebesar 76.26%. Hal ini menunjukan efektivitas pemanfaatan media audio

visual video pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar; (2) Terdapat

peningkatan hasil belajar kognitif siswa pada materi proses perkembangan

Page 67: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

49

kolonialisme dan imprealisme Barat yang terjadi pada siklus I ke siklus II. Hal

ini dapat rerata gain skor siswa sebesar 0.559 pada kategori sedang dan 100%

siswa pada siklus II berhasil mencapai KKM. Hal ini menunjukan efektivitas

pemanfaatan media audio visual video pembelajaran dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. 60

Adapun yang membedakan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian

relevan yang penulis sajikan adalah metode penelitian yang digunakan, subjek

dan objek penelitian.

2. Skripsi yang berjudul Pemanfaatan Koleksi Audio Visual (DVD) di

Perpustakaan Korean Cultural Center Indonesia. Penelitian ini disusun oleh

Nasruddin Mansyur, Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas

Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, tahun 2012. Tujuan

penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui pengguna memanfaatkan koleksi

audio visual (DVD) di perpustakaan Korean Cultural Center Indonesia; (2)

Untuk mengetahui jenis-jenis subyek audio visual (DVD) yang paling banyak

dimanfaatkan pengguna; (3) Mengetahui berbagai hambatan yang dihadapi

pengguna Perpustakaan Korean Cultural Center dalam memanfaatkan koleksi

audio pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian

deskriptif dan pendekatan penelitian kuantitatif.

Hasil penelitian ini adalah: (1) Pengguna yang memanfaatkan koleksi audio

visual (DVD) lebih sering memanfaatkan koleksi tersebut dengan meminjam

60

Fitria Ningtias Rahmawati, “Efektivitas Pemanfaatan Media Audio Visual Video

Pembelajaran dalam Upaya Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran

Sejarah”, (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h. 97. Diakses pada 20 Februari 2015 dari

http://repository.uinjkt.ac.iddspacebitstream12345678931071FITRIA%20NINGTIAS%20RAHM

AWATI-FITK.pdf

Page 68: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

50

untuk digunakan di luar Perpustakaan dibandingkan memanfaatkannya di

dalam Perpustakaan. Hal ini disebabkan karena pengguna lebih nyaman

memanfaatkan koleksi tersebut di rumah, sekolah atau kantor, selain itu

pengguna lebih leluasa memanfaatkan koleksi audio visual (DVD) di luar

perpustakaan tanpa ada batasan waktu; (2) Pengguna perpustakaan KCC

memanfaatkan koleksi audio visual (DVD) dengan tujuan yang berbeda-beda.

Hampir setengahnya pengguna yang memanfaatkannya adalah pegawai-

pegawai swasta meminjam koleksi audio visual (DVD) pada saat akhir pekan

untuk mengisi waktu luangnya ; (3) Subyek koleksi audio visual (DVD) yang

sering dimanfaatkan oleh pengguna adalah drama, koleksi audio visual (DVD)

drama yang tersedia di Perpustakaan KCC adalah koleksi drama berseri.61

Adapun yang membedakan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian

relevan yang penulis sajikan adalah tujuan penelitian, metode penelitian, dan

objek penelitian.

61

Nasruddin Mansyur, “Pemanfaatan Koleksi Audio visual (DVD) di Perpustakaan

Korean Cultural Center Indonesia”, (Skripsi S1 Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi,

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, tahun 2012), h. 63. Diakses pada 22

Februari 2015 dari http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20302627-S1966-

Nasruddin%20Mansyur.pdf

Page 69: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

51

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian eksplanatif yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk

menjelaskan pengaruh, menguji hipotesis dari variabel-variabel penelitian. Fokus

penelitian ini adalah analisis hubungan-hubungan antara variabel.1

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan analisis kuantitatif yaitu analisis yang dilakukan terhadap data yang

berbentuk angka, baik angka yang merupakan representasi dari kuantitatif

(kuantitatif murni) maupun angka yang merupakan hasil konversi data kualitatif

(yakni data kualitatif yang dikuantifikasikan).2 Pendekatan kuantitatif merupakan

pendekatan penelitian secara primer menggunakan paradigma postpositivist dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab akibat,

reduksi kepada variabel, hipotesis, dan pertanyaan spesifik, menggunakan

pengukuran dan observasi, serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian

seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik.3

1Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta : STIA- LAN, 1999), h. 61.

2Ibid.; h. 92.

3Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kualitatif dan Kuantitatif (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2008), h. 28.

Page 70: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

52

B. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara, langsung dari

sumbernya.4 Data ini diperoleh langsung dari responden dan sistem tersebut

berlangsung di lokasi penelitian yaitu:

a. Observasi adalah penelitian yang pengumpulan datanya bertumpu pada

pengamatan langsung terhadap objek penelitian.5 Penulis mengunjungi dan

mengamati secara langsung ke objek penelitian di Perpustakaan Pustekkom

Kemendikbud untuk mendapatkan data yang diperlukan.

b. Kuesioner (angket) adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang

lain bersedia memberikan respons (tanggapan) sesuai dengan permintaan

peneliti. 6 Pada penelitian ini, kuesioner disebarkan dan diisi oleh Guru SMP

dan MTs Kecamatan Ciputat Timur.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pengumpulan atau

pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi yang memiliki relevansi

dengan permasalahan penelitian.7 Pada penelitian ini, data sekunder berasal

dari kepustakaan, yakni terdiri dari buku-buku, literatur-literatur, artikel dan

dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

4Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian, h. 86.

5Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian, h. 63. 6Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru – Karyawan dan Peneliti Pemula

(Bandung: Alfabeta, 2005), h. 71. 7Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Jakarta: Referensi, 2013), h.78.

Page 71: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

53

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa

manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup,

dan sebagainya, sehingga sumber ini dapat menjadi sumber data penelitian.8

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para guru SMP dan MTs

Kecamatan Ciputat Timur.

Pengambilan populasi berdasarkan data EMIS (Education Management

Information System) Kemenag Kota Tangerang Selatan dan data Dinas Pendidikan

Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan data tersebut, populasi guru tingkat MTs di

wilayah Kecamatan Ciputat Timur berjumlah 58 orang, sedang populasi Guru

SMP di wilayah Kecamatan Ciputat Timur berjumlah 273 orang. Maka

keseluruhan populasi guru SMP dan MTs di wilayah Kecamatan Ciputat Timur

berjumlah 331 orang.

Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti. 9 Pada penelitian ini,

teknik pengambilan data menggunakan teknik random sampling adalah cara

pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa

memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini

dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis) yaitu jumlah guru

SMP dan MTs di Kecamatan Ciputat Timur.10

8Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan

Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2008), h. 99. 9Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), h. 174. 10

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, h. 58.

Page 72: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

54

Proses penarikan sampel yang dapat mendukung penelitian ini penulis

menggunakan teknik pengambilan sampel rumus Taro Yamane atau Slovin yang

dikutip oleh Riduwan sebagai berikut: 11

Keterangan :

n = Ukuran Sampel

N = Jumlah Populasi

= Presisi yang ditetapkan

Diketahui jumlah populasi Guru SMP dan MTs di Kecamatan Ciputat

Timur sebesar N = 331 orang dan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar d =

10%. Berdasarkan rumusan tersebut diperoleh jumlah sampel (n) untuk Guru

SMP dan MTs di Kecamatan Ciputat Timur sebagai berikut :

Jawaban :

Jadi jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini sebanyak 76 orang.

11

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, h. 65.

Page 73: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

55

D. Instrumen Penelitian

Suatu keberhasilan dari penelitian biasanya ditentukan oleh instrumen

yang digunakan, karena data yang diperlukan untuk menjawab semua

permasalahan penelitian diperoleh melalui instrumen penelitian.

Instrumen adalah suatu alat untuk mengumpulkan data.12

Adapun

instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

angket/kuesioner. Pada penelitian ini penulis menggunakan angket tertutup,

dimana pertanyaan atau pernyataan telah memiliki alternatif jawaban yang

tinggal dipilih oleh responden. Responden tidak bisa memberikan jawaban atau

respon lainnya kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban.

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang memuaskan, peneliti menyusun

sebuah rancangan instrumen yaitu berupa kisi-kisi penelitian. Setiap variabel

pada penelitian ini akan diberikan definisi operasionalnya. Selanjutnya

menentukan indikator-indikator yang akan diukur, kemudian akan menjadi butir-

butir pernyataan.

Adapun kisi-kisi instrumen penelitian seperti pada tabel 3 di bawah ini :

Tabel 3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Item

Pemanfaatan

Layanan Video

Pembelajaran (X)

Promosi Video Pembelajaran 1

Analisis Kebutuhan Pemakai (Guru) 2

Pengadaan Video Pembelajaran 3, 4, 5,

12

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 73.

Page 74: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

56

Layanan Video Pembelajaran 6, 7, 8,

Kegiatan Belajar

Mengajar (Y)

Video pembelajaran sebagai Bahan

Ajar/media

9, 10, 11

Kepuasan Guru 12, 13

Kepuasan Siswa 14, 15

Adapun definisi operasional pengukuran variabel penelitian yang digunakan pada

bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut :

1. Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran

Pada variabel (X) yaitu pemanfaatan layanan video pembelajaran mengukur

sejauh mana pemanfaatan layanan video pembelajaran yang diberikan oleh

pihak Pustekkom dan Perpustakaan Pustekkom kepada masyarakat khususnya

guru sebagai responden pada penelitian ini. Untuk mengukur variabel ini

berdasarkan teori yang digunakan yaitu sosialisasi/promosi adanya layanan

video pembelajaran kepada masyarakat, analisis kebutuhan pemustaka

khususnya guru, pengadaan koleksi video pembelajaran, kemudian layanan

video pembelajaran. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 4 poin dari

sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), dan sangat tidak setuju (1).

2. Kegiatan Belajar Mengajar

Pada variabel (Y) yaitu kegiatan belajar mengajar mengukur ada atau tidaknya

pengaruh pemanfaatan layanan video pembelajaran terhadap kegiatan belajar

mengajar. Dengan adanya pemanfaatan layanan video pembelajaran maka akan

berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar dan sebaliknya. Adapun

indikator pengukuran pada variabel ini mencakup fungsi video pembelajaran

sebagai bahan ajar, kepuasan guru dan kepuasan siswa. Variabel ini diukur

Page 75: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

57

dengan menggunakan skala 4 poin yaitu dari sangat setuju (4), setuju (3), tidak

setuju (2), dan sangat tidak setuju (1).

E. Desain Penelitian

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode “hubungan kausal”,

dimana menurut Sugiyono, hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab

akibat. Sehingga pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel

independent (variabel yang mempengaruhi/bebas) dan variabel dependent

(variabel yang dipengaruhi/terikat).

Variabel independent (X) yaitu pemanfaatan layanan video pembelajaran

sedangkan variabel dependent (Y) yaitu kegiatan belajar mengajar (pembelajaran).

Sehingga dapat digambarkan seperti pada gambar 2 di bawah ini :

Gambar 2

Hubungan antar variabel

Keterangan :

X = Pemanfaatan layanan video pembelajaran

Y = Kegiatan belajar mengajar (pembelajaran)

Dari gambar di atas maka dapat dirumuskan terjadi hubungan signifikan

antar variabel dimana variabel X mempengaruhi variabel Y.

X Y

Page 76: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

58

F. Skala Pengukuran

Skala pengukuran pada peneltian ini penulis menggunakan skala likert.

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Kriteria pengukuran pemberian

skor/nilai digolongkan dalam 4 tingkatan, seperti pada tabel 4 di bawah ini :

Tabel 4

Pemberian Skor/nilai Skala Pengukuran

Jawaban Nilai

Sangat Setuju (SS) 4

Setuju (S) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Adapun nilai rata-rata setiap responden dikelompokkan ke dalam kelas

interval. Interval merupakan kisaran jawaban responden yang diperoleh melalui

selisih nilai maksimum dengan minimum dibandingkan jumlah kelas yaitu 13

:

Berdasarkan ukuran interval di atas, maka dapat ditentukan skala distribusi

pendapat responden sebagai berikut:

1. Nilai besar 1,00 - 1,74 = sangat rendah

2. Nilai besar 1,75 – 2,49 = rendah

13

Tony Wijaya, Praktis dan Simple Cepat Menguasai SPSS 20 untuk Olah dan

Interpretasi Data (Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2012), h. 229.

Page 77: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

59

3. Nilai besar 2,50 – 3,24 = tinggi

4. Nilai besar 3,25 – 4,00 = sangat tinggi

G. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara

yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penulis mencari informasi melalui buku, artikel, sumber-sumber atau dokumen

yang sesuai dengan pokok permasalahan yang akan dibahas.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan adalah penelitian dengan terjun langsung ke lapangan.

Adapun penelitian lapangan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Kuesioner (angket)

Kuesioner (angket) adalah suatu alat pengumpulan data yang berupa

serangkaian pertanyaan yang dajukan kepada responden untuk mendapat

jawaban.14

Pada penelitian ini, penyebaran kuesioner ditujukan dan diisi

oleh para guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur.

b. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek dengan

sistematika fenomena yang diselidiki. Observasi dapat dilakukan sesaat

ataupun mungkin dapat diulang.15

Tujuan observasi ini untuk

mendeskripsikan secara cermat terhadap objek penelitian. Pada penelitian

14

Nasrullah, “Kepuasan Siswa terhadap Koleksi dan Layanan Perpustakaan SMA

Labschool Kebayoran,” (Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2010), h. 7. Diakses pada 18 Februari 2015 dari

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/855/1/95018-NASRULLAH-FAH.pdf 15

Ibid,; h. 69.

Page 78: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

60

ini, penulis terjun langsung ke lokasi penelitian untuk melakukan

pengamatan secara langsung. Adapun objek penelitian pada penelitian ini

yaitu Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud dan beberapa sekolah SMP

dan MTs Kecamatan Ciputat Timur.

H. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data

dilaksanakan. Data diolah berdasarkan pada kuesioner yang telah disebarkan dan

dijawab oleh responden. Langkah dalam pengolahan data pada penelitian ini

melalui tahap sebagai berikut :

1. Tahap Memeriksa (editing)

Tahap memeriksa adalah kegiatan yang dilakukan setelah peneliti selesai

menghimpun data di lapangan. Dalam proses editing, peneliti melakukan

pemeriksaan kelengkapan data dan jawaban kuesioner yang bertujuan untuk

meyakinkan agar data tersebut tidak mengandung cacat atau kesalahan. Peneliti

melihat dengan cermat apakah ada data kuesioner yang secara salah diisi oleh

responden, ada halaman yang hilang dan poin-pon penting terlewatkan.16

2. Tahap Tabulasi (tabulating)

Proses tabulasi adalah mentabulasi atau memindahkan jawaban-jawaban

responden kedalam tabulasi atau tabel yang kemudian dicari persentasenya

untuk dianalisis. Pada proses tabulating ini, semua jawaban responden

dimasukan kedalam data view pada SPSS dengan menggunakan analisis

statistik deskriptif frekuensi. Penggunaan persentase dengan tujuan untuk

16

Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 217.

Page 79: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

61

melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan

responden, karena jumlah jawaban tiap kuesioner berbeda. Adapun menghitung

presentase jawaban responden dalam bentuk tabel tunggal melalui distribusi

frekuensi dan persentase. Dengan menggunakan rumus di bawah ini:

P = f/n x 100%

Keterangan :

P = Persentase

F = Frekuensi

N = Sampel yang diolah

100% = Bilangan kostanta/tetap 17

Adapun parameter yang digunakan untuk menafsirkan data kesiapan ini dapat

dilihat pada tabel 5 di bawah ini:

Tabel 5

Parameter Penafsiran Data

Presentase Keterangan

0% Tidak satupun

1 - 25% Sebagian kecil

26 – 49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51 – 75% Sebagian besar

76 – 99% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya

17

Sudiyono, Pengantar Statistika Pendidikan (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2005), h.

25.

Page 80: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

62

3. Pengkodean (coding)

Tahap terakhir pengolahan data pada penelitian ini adalah melakukan

pengkodean data. Pengkodean data pada penelitian ini dengan memberikan

nilai/skor disetiap indikator pernyataan kuesioner pada value labels SPSS 21,

Adapun pemberian nilai dalam pengodean ini adalah seperti pada tabel 6 di

bawah ini :

Tabel 6

Pengkodean Jawaban Responden

Nama (name) Label (label) Nilai (value)

Laki-laki Jenis Kelamin 1

Perempuan Jenis Kelamin 2

IPA Bidang Pelajaran 1

IPS Bidang Pelajaran 2

B. Inggris Bidang Pelajaran 3

B. Indonesia Bidang Pelajaran 4

Matematika Bidang Pelajaran 5

Sangat Setuju Tanggapan 4

Setuju Tanggapan 3

Tidak Setuju Tanggapan 2

Sangat Tidak Setuju Tanggapan 1

I. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan

rumus atau dengan aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian.

Pada penelitian ini, teknik pengolahan data menggunakan perhitungan komputasi

Page 81: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

63

program SPSS 21 (Statistical Package for the Social Science) 18

yang merupakan

suatu program komputer statistik yang mampu memproses data statistik secara

tepat dan cepat, menjadi berbagai output yang dikehendaki para pengambil

keputusan. Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk menjawab rumusan

masalah dan menguji hipotesis dalam rangka penarikan simpulan. Data yang

diperoleh berdasarkan pada kuesioner yang telah disebarkan dan diisi oleh para

Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur. Pada penelitian ini, analisis data

yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari mean,

standar deviasi, varian, maksimum, minimum.19

Analisis deskriptif dimana

koefisien korelasi adalah suatu alat statistik yang dapat digunakan untuk

membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat

menentukan tingkat hubungan antara variabel. Dua variabel dikatakan korelasi

jika perubahan variabel akan diikuti perubahan variabel yang lain sehingga

menunjukan hubungan yang signifikan. Untuk menentukan ada tidaknya

pengaruh dan jika ada berapa eratnya pengaruh, serta berarti atau tidaknya

pengaruh. Metode analisis ini digunakan untuk mengetahui guru yang

memanfaatkan video pembelajaran (variabel x) dengan menggunakan angket

yang disebarkan dan diisi oleh Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur.

18

Stanislaus S. Uyanto, Pedoman Analisis Data dengan SPSS ( Yogyakarta: Graha Ilmu,

2006), h.1. 19

Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS (Semarang: Universitas

Diponegoro, 2009), h. 19.

Page 82: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

64

2. Uji Kualitas Data

Pada penelitian ini, penulis melakukan uji kualitas data validitas dan

reliabilitas.

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai

validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah.20

Pengujian instrumen ukur untuk suatu

kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk

mengetahui validitas, peneliti menggunakan teknik pearson correlation

dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari

pertanyaan-pertanyaan.

Agar penafsiran dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan, maka perlu

mempunyai kriteria yang menunjukan kuat atau lemahnya korelasi

tersebut. Kriteria sebagai berikut: 21

1) Angka korelasi berkisar antara 0 s/d 1.

2) Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan

kedua variabel. Dengan kriteria sebagai berikut:

0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

> 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

> 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

20

Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 211. 21

Jonathan Sarwono, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS (Yogyakarta: Andi

Yogyakarta, 2006), h. 86-87.

Page 83: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

65

> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

3) Korelasi dapat positif dan negatif. Korelasi positif menunjukan arah yang

sama pada hubungan antar variabel. Artinya jika variabel 1 besar maka

variabel 2 semakin besar pula. Sebaliknya, korelasi negatif menunjukan

arah yang berlawanan. Artinya jika variabel 1 besar maka variabel 2

menjadi kecil.

4) Signifikansi hubungan dua variabel dapat dianalisis dengan ketentuan

sebagai berikut :

Jika probabilitas < 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan.

Jika probabilitas > 0,05 maka hubungan kedua variabel tidak signifikan.

5) Berdasarkan tanda (*, **) pada SPSS 22

Signifikan atau tidaknya kedua variabel dapat dilihat juga dari adanya

(*,**). Jika muncul tandatersebut pada data yang dikorelasikan atau diuji

validitas. Maka data tersebut signifikan dan valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan

benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang

konsisten meskipun diuji berulang kali. Suatu instrumen pengukuran bisa

dikatakan reliable jika memberikan score yang konsisten pada setiap

pengukuran.23

Reliabilitas merupakan suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, akan

22

Konsistensi, “Uji Analisis Korelasi dengan Program SPSS”, artikel diakses pada 8

September 2015 dari http://www.konsistensi.com/2013/05/uji-analisis-korelasi-dengan-

program.html 23

Stanislaus S. Uyanto, Pedoman Analisis Data dengan SPSS, h.273.

Page 84: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

66

menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Untuk menguji reliabilitas

alat ukur penelitian ini menggunakan alpha cronbach baik pengujian

validitas atau reliabilitas, Reliabilitas yang dianggap sudah cukup

memuaskan jika > 0,60 (pada output SPSS dapat dilihat pada nilai alpha).

3. Uji Asumsi Klasik

Pada penelitian ini, uji asumsi klasik yang dilakukan oleh peneliti yaitu uji

normalitas regresi, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas Regresi

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependen dan variabel independent atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Cara mendeteksinya yaitu dengan

penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh

dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka regresi

tidak memenuhi asumsi normalitas.24

Selanjutnya dilakukan uji One Sample

Kolmogorov – Smirnov Test yang digunakan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel residual memiliki distribusi normalitas atau tidak.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independent (bebas). Uji

multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor

(VIF). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat masalah

24

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi

dan Manajemen (Yogyakarta: BPFE, 2004), h. 212-214.

Page 85: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

67

multikolonieritas (multikom). Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel independent. Uji multikolonieritas dilihat

dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor (VIF) serta besaran

korelasi antar variabel independent..25

Adapun pengambilan keputusan pada

uji multikolonieritas sebagai berikut: 26

1) Melihat Nilai Tolerance

Tidak terjadi multikolonieritas jika nilai tolerance > 0,10.

Terjadi multikolonieritas jika nilai tolerance < 0,10.

2) Melihat nilai VIF

Tidak terjadi multikolonieritas jika nilai VIF < 10,00.

Terjadi multikolonieritas jika nilai VIF > 10,00. Sedangkan sumber lain

menjelaskan bahwa suatu model regresi dapat dikatakan bebas

multikolonieritas jika mempunyai nilai VIF < 5 atau VIF < 10. 27

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya

ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model

regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak

adanya gejala heteroskedastisitas. Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas

dilakukan dengan menggunakan metode melihat pola grafik regresi yaitu

dengan cara melihat grafik scatterplot antara standardized predicted value

(ZPRED) dengan studentized residual (SRESID). Dasar pengambilan

25

Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 95. 26

Konsistensi, “Uji Multikolonieritas dengan Melihat Nilai Tolerance dan VIF”, artikel

diakses pada 9 September 2015

dari http://www.konsistensi.com/2013/07/uji-multikonieritas-dengan-melihat.html 27

Edi Supriyadi, SPSS + Amos (Jakarta: In Media, 2014), h. 83.

Page 86: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

68

keputusan dengan motode ini yaitu: Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik

yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak

ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka

0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu

variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis regresi linier

sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu permasalahan yaitu

hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent apakah

positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependent

apabila nilai variabel independent mengalami kenaikan atau penurunan.

Dimana dalam model tersebut terdapat satu variabel bebas (independent) yaitu

pemanfaatan layanan video pembelajaran dan satu variabel terikat (dependent)

yaitu kegiatan belajar mengajar bagi Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat

Timur. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Rumus

regresi linear sederhana sebagai berikut:

Keterangan :

Y’ = Variabel dependent (nilai yang diprediksikan)

X = Variabel independent

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

Y’ = a + bX

Page 87: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

69

Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini :

a = (Σy) (Σx²) - (Σx) (Σxy)

n(Σx²) – (Σx)²

b = n(Σxy) – (Σx) (Σy)

n(Σx²) – (Σx)²

Terdapat beberapa analisis yang digunakan terkait dengan penggunaan alat uji

regresi linier sederhana antara lain:

a. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R₂) digunakan untuk mengukur seberapa besar

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel model summary (hasil output

olah data) R2 (Adjusted R Squre). Nilai koefisien determinasi adalah antara

0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai

yang mendekati satu berarti variabel independent memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen.28

Nilai R2 merupakan sumbangan pengaruh variabel independent

terhadap variabel dependent, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain

yang tidak diteliti.

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Uji Statisitk F menunjukkan apakah semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependent. Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh

28

Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 83.

Page 88: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

70

semua variabel independent yang dimasukkan dalam model regresi secara

bersama-sama terhadap variabel dependent yang diuji pada tingkat

signifikan 0,05. Uji simultan F dapat dilihat pada tabel ANOVA.

Adapun dasar pengambil keputusan pada uji simultan F adalah sebagai

berikut:

1) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H₀ ditolak atau Ha diterima, hal ini

menunjukan semua variabel independent mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependent.

2) Jika nilai probabilitas > dari 0,05, maka H₀ diterima atau Ha ditolak, hal

ini menunjukan semua variabel independent tidak mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependent.

c. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik T)

Uji statisitik T digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent

(X) secara parsial (individual) berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependent (Y). Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H₀ diterima atau Ha ditolak, ini

berarti menyatakan bahwa variabel independent tidak mempunyai

pengaruh secara individual terhadap variabel dependent.

2) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H₀ ditolak atau Ha diterima, ini

berarti menyatakan bahwa variabel independent mempunyai pengaruh

secara individual terhadap variabel dependent.

5. Analisis Korelasi

Metode korelasi bertujuan untuk mengetahui dan menemukan ada tidaknya

hubungan antara variabel bebas (X) dan terikat (Y) yang telah ditetapkan untuk

Page 89: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

71

dapat mengukur karakteristik pengaruh. Hubungan antara variabel X dan Y

dapat bersifat positif (+) artinya jika variabel X naik maka variabel Y naik.

Sedangkan negatif (-) artinya jika variabel X turun maka variabel Y turun.

Metode yang digunakan untuk menghitung karakteristik besarnya korelasi

adalah metode korelasi multivariat, yaitu metode statistik yang dapat

menggambarkan dan menemukan hubungan antara beberapa variabel. Untuk

menafsirkan angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut: 29

0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

> 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

> 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

Ho; p = 0 : tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua

variabel.

Ha; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel.

Pengujian berdasarkan signifikan:

Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima (tidak signifikan).

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak (signifikan).

J. Hipotesis

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan

uji T (test) untuk melihat sejauh mana pengaruh (positif/negatif) variabel

independent (X= Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran) terhadap variabel

29

Jonathan Sarwono & Ely Suhayati, Riset Akuntansi Menggunakan SPSS (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2006), h. 174.

Page 90: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

72

dependent (Y= Kegiatan Belajar Mengajar). Pengujian hipotesis dapat dinyatakan

sebagai berikut :

H0:ρ=0, berarti variabel independent (X) tidak berpengaruh terhadap variabel

dependent (Y).

H1:ρ≠0, berarti variabel independent (X) berpengaruh terhadap variabel

dependent (Y).

Jika:

t hitung < t tabel maka H0 diterima, variabel bebas tidak ada pengaruh terhadap

variabel terikat (tidak signifikan).

t hitung > t tabel maka H1 diterima, variabel bebas ada pengaruh terhadap

variabel terikat (signifikan).

Pada penelitan ini akan diajukan hipotesis:

H1:ρ≠0, artinya variabel bebas (layanan video pembelajaran) mempengaruhi dan

berkorelasi dengan variabel terikat (kegiatan belajar mengajar).

K. Jadwal Penelitian

Tabel 7

Jadwal Penelitian

No. Jenis Kegiatan

Bulan dan Tahun 2015

3 4 5 6 7 8 9

1. Penyerahan Proposal

Skripsi dan Dosen

Pembimbing

Page 91: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

73

Keterangan :

√ = Ada kegiatan

2. Pelaksanaan

Bimbingan Skripsi

√ √ √ √ √ √

3. Pengumpulan

Literatur Mengenai

Skripsi

√ √ √ √

4. Penyebaran Angket

atau Kuesioner

Kepada Responden

5. Pengolahan Data dan

Analisis Data

√ √

6. Penyerahan Laporan

Skripsi

7. Sidang Skripsi √

Page 92: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

74

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud

1. Sejarah berdirinya Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud

Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud adalah perpustakaan khusus

yang berada di bawah lembaga induknya yaitu Pusat Teknologi Komunikasi

dan Informasi Pendidikan atau disingkat menjadi Pustekkom. Pustekkom

merupakan salah satu pusat yang menangani pendayagunaan teknologi

informasi dan komunikasi untuk pendidikan yang berada langsung di bawah

Sekretariat Jendral Departemen Pendidikan Nasional. Sesuai dengan

Permendiknas No. 23 Tahun 2005 tentang organisasi dan tata kerja pusat-

pusat di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.

Berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.

0200/P/1976 tanggal 31 Juli 1976 Perpustakaan Pustekkom berdiri pada

tahun 1976 seiring dengan terbentuknya tim penyelenggara TKPK (Teknologi

Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan) yang pada saat itu jumlah koleksi

perpustakaan Pustekkom masih sangat sedikit. Pada tahun 1978 setelah

Pustekkom berdiri, Perpustakaan Pustekkom mengalami kemajuan dengan

adanya bantuan buku-buku dan majalah dari luar Negeri.

Perpustakaan Pustekkom berada di bawah pengelolaan sub bagian

rumah tangga. Tugas dari Perpustakaan Pustekkom adalah melakukan

pengelolaan perpustakaan pusat, melakukan dokumentasi dan publikasi, dan

memberikan

Page 93: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

75

layanan informasi di bidang teknologi komunikasi dan informasi untuk

pendidikan.

Seiring dengan perkembangan lembaga induknya, Perpustakaan

Pustekkom Kemendikbud kini telah mengalami perubahan yang bersifat

positif, baik dari segi koleksi maupun layanannya. Perpustakaan Pustekkom

Kemendikbud memiliki tujuan memberikan pelayanan informasi kepada

pemustaka dalam memenuhi bahan-bahan sumber belajar yang dibutuhkan

berupa media cetak dan non cetak.

Selain itu juga fungsi dan peranan Perpustakaan Pustekkom

Kemendikbud adalah memberikan pelayanan kepada pemustaka antara lain

staf atau karyawan akan bahan-bahan baik media cetak maupun non cetak

yang diperlukan dalam menunjang teknologi komunikasi pendidikan.

2. Visi dan Misi Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud

a. Visi

Siap memberikan layanan prima TIK untuk pendidikan.

b. Misi

1) Meningkatkan layanan TIK yang efisien, efektif, akuntabel dan

transparan.

2) Meningkatkan kualitas SDM sehingga mampu memberikan pelayanan

TIK yang prima.

Page 94: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

76

3. Personalia Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud

Kepala Unit Perpustakaan : Bambang Susanto, M.Hum

Bagian Akuisisi dan Pengolahan : Moh. Yusuf Tri Widodo

Putri Ayu Febrina, S.IP

Bagian Pelayanan dan Sirkulasi : Sarini dan Hartati

Bagian Otomasi dan Digitalisasi : Iwan Adriawan

Bagian Terbitan Berkala : Darno

4. Struktur Organisasi Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud

Gambar 3

Struktur Organisasi Perpustakaan Pustekkom

5. Tata Tertib Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud

Tata tertib Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud sebagai berikut :

a. Sistem Peminjaman

Sistem peminjaman pada Perpustakaan Pustekkom bersifat terbuka, artinya

pengguna dapat mencari langsung koleksi yang dibutuhkannya ke rak.

Kepala Unit

Perpustakaan

Bagian Akuisisi

dan Pengolahan

Bagian Pelayanan

dan Sirkulasi

Bagian Terbitan

Berkala

Bagian Otomasi

dan Digitalisasi

Page 95: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

77

b. Waktu Peminjaman

Waktu peminjaman disesuaikan dengan jam buka layanan Perpustakaan

Pustekkom yaitu pada hari senin s/d jum’at, pukul 8.00-16.00 wib.

c. Cara Peminjaman

1) Koleksi Cetak

Bagi Karyawan Pustekkom

a) Lama peminjaman buku selama satu minggu.

b) Buku yang sering dipinjam dan hanya ada satu eksemplar hanya

dapat dipinjam selama tiga hari dan boleh diperpanjang apabila tidak

ada yang memesan.

c) Buku referensi hanya bisa dibaca di ruangan perpustakaan.

2) Koleksi Non Cetak

a) Koleksi non cetak tidak boleh dipinjam pada perorangan.

b) Peminjaman koleksi non cetak bisa dilakukan oleh antar instansi.

c) Lama peminjaman satu minggu.

d) Jumlah bahan pustaka yang dipinjam maksimal tiga buah.

3) Sanksi

a) Bagi pengguna yang terlambat mengembalikan pinjaman koleksi

perpustakaan akan dikenakan denda satu hari Rp. 100/buku.

b) Apabila buku yang pinjam tersebut terbukti hilang, maka peminjam

wajib mengganti dengan buku yang sama, sejenis, atau dengan

sejumlah harga buku yang dihilangkan.

Page 96: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

78

6. Koleksi Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud

Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud sebagai pusat teknologi

komunikasi dan informasi pendidikan memiliki koleksi tercetak dan non

cetak. Koleksi tercetak meliputi buku, majalah, laporan, disertasi, skripsi,

tesis, ensiklopedia, koran, majalah, jurnal teknodik, bahan belajar cetak SRP

murid SD dan diklat SRP untuk guru SD, Modul SMP terbuka dan SMA

terbuka, brosur dan lain-lain.

Adapun koleksi non cetak meliputi kaset audio, kaset video, film 16

mm dan CD (Compact Disc) pembelajaran dan lain-lain. Buku-buku disusun

berdasarkan subjek judul dan nomor urut. Perpustakaan Pustekkom

menggunakan sistem terotomasi dengan software aplikasi SLIMS (Senayan

Library Information Management System). Semua bahan pustaka diolah

dengan menggunakan pedoman sistem DDC (Dewey Decimal Classification),

yaitu sistem klasifikasi yang dipergunakan secara internasional.

7. Layanan Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud

Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud memiliki beberapa layanan antara

lain sebagai berikut :

a. Layanan Keanggotaan

Layanan keanggotaan hanya berlaku bagi pemustaka yang belum menjadi

anggota dan merupakan karyawan Pustekkom. Pada layanan keanggotaan

ini tidak diperkenankan bagi pemustaka yang berasal dari luar Pustekkom,

maka tidak bisa mendaftar menjadi anggota perpustakaan. Pemustaka dari

Page 97: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

79

luar pustekkom hanya bisa membaca koleksi ditempat dan memfotocopy

buku yang diperlukan.

b. Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi terdiri dari layanan peminjaman, pengembalian,

pemesanan dan perpanjangan koleksi perpustakaan. Koleksi buku yang

berada di Perpustakaan Pustekkom dapat dipinjam selama 1 minggu

dengan maksimal peminjaman 3 buah (untuk anggota). Koleksi referensi,

laporan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi hanya dapat dibaca di

Perpustakaan Pustekkom.

c. Layanan Referensi

Layanan referensi adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan untuk

koleksi-koleksi khusus seperti kamus, almanak, ensiklopedi, direktori,

buku tahunan, yang berisi informasi teknis dan singkat. Pada koleksi

referensi tidak boleh dibawa pulang dan hanya untuk dibaca ditempat.

d. Layanan Fotokopi

Layanan fotokopi diberikan kepada semua pemustaka, baik pemustaka luar

atau dalam pustekkom. Perpustakaan menyediakan sarana fotokopi bagi

pemustaka yang ingin memfotokopi bagian-bagian tertentu dari artikel,

buku, dan karya ilmiah lainnya yang diperlukan.

e. Layanan Penelusuran OPAC (Online Public Access Cataloging)

Layanan penelusuran OPAC diberikan kepada pemustaka yang kurang

faham dalam penelusuran OPAC. Ada layanan ini pemustaka akan

memberikan bimbingan kepada pemustaka bagaimana cara penelusuran

informasi. Perpustakaan Pustekkom menggunakan SLIMS (Senayan

Page 98: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

80

Library Information Management System) sebagai sistem temu kembali

informasi.

f. Layanan Audio Visual

Layanan audio visual adalah bagian yang melayani pemustaka untuk

memanfaatkan koleksi audio visual seperti pemutaran film, video, slide,

CD-ROM, kaset video maupun audio, disertai dengan sarana pelengkap

seperti komputer multimedia, televisi, video player (dalam format beta,

vhs, VCD, maupun DVD), perangkat audio, dan infokus.

g. Layanan Wahana Jelajah Angkasa

Wahana jelajah angkasa yaitu sebuah laboratorium mini yang digunakan

untuk mengamati jagad raya melalui gambar-gambar yang diambil dari

repository organisasi penjelajahan luar angkasa Amerika Serikat (NASA).

h. Layanan Konsultasi dan Pelatihan Desain Pembelajaran

Layanan konsultasi dan pelatihan desain pembelajaran bertujuan dalam

rangka peningkatan kemapuan SDM internal Pustekkom maupun

memberikan pelatihan bagi pihak lain. Layanan konsultasi dan pelatihan

bagi pihak luar antara lain dalam bidang pengembangan sistem

pembelajaran.

B. Hasil Penelitian

1. Hasil Responden

a. Karakteristik Profil Responden

Subyek penelitian ini adalah Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat

Timur. Sumber data yang diperoleh yaitu melalui penyebaran kuesioner

Page 99: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

81

yang dimulai pada tanggal 4 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 20

Agustus 2015.

Tabel 8

Tingkat Pengembalian Kuesioner

Tingkat Pengembalian Kuesioner Keterangan Jumlah

Jumlah kuesioner yang disebar 76

Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0

Jumlah kuesioner yang kembali 76

Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0

Jumlah kuesioner yang dapat diolah 76

Pada tabel 8 menunjukan bahwa kuesioner yang disebarkan berjumlah 76

buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 100%.

Berdasarkan hasil data kuesioner yang terkumpul, maka diperoleh

gambaran mengenai obyek dari variabel bebas (independent) yaitu

pemanfaatan layanan video pembelajaran dan variabel terikat (dependent)

yaitu kegiatan belajar mengajar. Adapun responden dalam penelitian ini

adalah Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur. Karakteristik profil

responden yang akan penulis analisis yaitu berdasarkan jenis kelamin dan

bidang pelajaran.

Page 100: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

82

1) Karakteristik Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 9

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Laki-laki 29 38.2 38.2 38.2

Perempuan 47 61.8 61.8 100.0

Total 76 100.0 100.0

Sumber: Data Primer (2015)

Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin pada tabel 9 di atas

menunjukan bahwa dari 76 Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat

Timur yang memanfaatkan layanan video pembelajaran sebagai

penunjang kegiatan belajar mengajar sebagian besar berjenis kelamin

perempuan sebanyak 47 orang (61,8%) dan sisanya 29 orang (38,2%)

responden berjenis kelamin laki-laki. Nilai kumulatif untuk berjenis

kelamin laki-laki sebesar 38.2% ditambah dengan nilai persen valid pada

jenis kelamin perempuan sebesar 61,8% sehingga total nilai kumulatif

sebesar 100%. Hal ini berarti keseluruhan data deskripsi responden

berdasarkan jenis kelamin adalah 100% valid.

Page 101: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

83

2) Karakteristik Responden Berdasarkan Bidang Pelajaran

Tabel 10

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Bidang Pelajaran

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

IPA 26 34.2 34.2 34.2

IPS 18 23.7 23.7 57.9

B. Inggris 12 15.8 15.8 73.7

B. Indonesia 8 10.5 10.5 84.2

Matematika 12 15.8 15.8 100.0

Total 76 100.0 100.0

Sumber: Data Primer (2015)

Deskripsi responden berdasarkan bidang pelajaran pada tabel 10 di atas

menunjukkan bahwa dari 76 responden hampir setengahnya yang

memanfaatkan layanan video pembelajaran sebagai penunjang kegiatan

belajar mengajar oleh guru bidang pelajaran IPA sebanyak 26 responden

(34,2%) dan sebagian kecil guru bidang pelajaran B.Indonesia berjumlah

8 responden (10,5%). Nilai kumulatif untuk bidang pelajaran IPA (34,2%)

ditambah nilai persen valid bidang pelajaran IPS (23,7%), B.Inggris

(15,8%), B.Indonesia (10,5%), dan Matematika (15,8%) sehingga total

nilai kumulatif sebesar 100%. Hal ini berarti keseluruhan data deskripsi

responden berdasarkan bidang pelajaran adalah 100% valid.

Page 102: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

84

2. Deskripsi Responden Berdasarkan Variabel

a. Variabel Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran

1) Indikator Penilaian: Sosialisasi/promosi Layanan Video Pembelajaran

Tabel 11

Pernyataan 1

Pustekkom dan Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud sudah baik

dalam melakukan promosi atau sosialisasi video pembelajaran pada

Televisi Edukasi (TVE) untuk peningkatan kualitas pembelajaran di

setiap sekolah. Misalnya lewat internet, televisi, dan pembentukan

beberapa sekolah Binaan di setiap provinsi

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak

Setuju

4 5.3 5.3 5.3

Tidak Setuju 18 23.7 23.7 28.9

Setuju 31 40.8 40.8 69.7

Sangat Setuju 23 30.3 30.3 100.0

Total 76 100.0 100.0

Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 11 untuk pernyataan 1 menunjukan hampir setengahnya

responden menjawab setuju sebanyak 31 responden (40,8%) yang

menyatakan bahwa sosialisasi atau promosi adanya layanan video

pembelajaran yang dilakukan oleh Pustekkom dan Perpustakaan Pustekkom

sudah baik. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju

berjumlah 18 orang (23,7%). Nilai kumulatif untuk jawaban sangat tidak

setuju (5,3%) ditambah nilai persen valid jawaban tidak setuju (23,7%),

setuju (40,8%) dan sangat setuju (30,3%) sehingga total nilai kumulatif

sebesar 100%. Hal ini berarti keseluruhan jawaban atau tanggapan

responden pada pernyataan 1 adalah 100% valid.

Page 103: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

85

2) Indikator Penilaian : Analisis Kebutuhan Pemustaka (guru)

Tabel 12

Pernyataan 2

Video pembelajaran yang berada di Perpustakaan Pustekkom

Kemendikbud maupun pada TVE dapat memenuhi kebutuhan pemakai

terutama guru sebagai sumber informasi pembelajaran

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 17 22.4 22.4 22.4

Setuju 37 48.7 48.7 71.1

Sangat Setuju 22 28.9 28.9 100.0

Total 76 100.0 100.0

Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 12 untuk pernyataan 2 menunjukan hampir setengahnya

responden yang menjawab setuju sebanyak 37 responden (48,7%) bahwa

video pembelajaran yang berada di Perpustakaan Pustekkom maupun TVE

dapat memenuhi kebutuhan informasi pembelajaran. Sedangkan sebagian

kecil berjumlah 17 responden (22,4%) yang menjawab tidak setuju. Nilai

kumulatif untuk jawaban tidak setuju (22,4%) ditambah nilai persen valid

jawaban setuju (48,7%) dan sangat setuju (28,9%) sehingga total nilai

kumulatif sebesar 100%. Hal ini berarti keseluruhan jawaban atau

tanggapan responden pada pernyataan 2 adalah 100% valid.

Page 104: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

86

3) Indikator Penilaian: Pengadaan Video Pembelajaran

Tabel 13

Pernyataan 3

Ketersediaan koleksi video pembelajaran di Perpustakaan Pustekkom

kemendikbud sudah lengkap dan mutakhir

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 41 53.9 53.9 53.9

Setuju 30 39.5 39.5 93.4

Sangat Setuju 5 6.6 6.6 100.0

Total 76 100.0 100.0

Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 13 untuk pernyataan 3 menunjukan sebagian besar

responden menjawab tidak setuju sebanyak 41 responden (53,9%) yang

menolak pernyataan bahwa koleksi video pembelajaran yang berada di

Perpustakaan Pustekkom sudah lengkap dan mutakhir. Sedangkan hampir

setengahnya responden menjawab setuju sebanyak 30 responden (39,5%).

Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (53,9%) ditambah nilai persen

valid jawaban setuju (39,5%) dan sangat setuju (6,6%) sehingga total nilai

kumulatif sebesar 100%. Hal ini berarti keseluruhan jawaban atau

tanggapan responden pada pernyataan 3 adalah 100% valid.

Page 105: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

87

Tabel 14

Pernyataan 4

Materi dalam video pembelajaran pada TVE sangat up to date dalam

menunjang kegiatan belajar mengajar

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 37 48.7 48.7 48.7

Setuju 29 38.2 38.2 86.8

Sangat Setuju 10 13.2 13.2 100.0

Total 76 100.0 100.0

Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 14 untuk pernyataan 4 menunjukan hampir setengahnya

responden menjawab tidak setuju sebanyak 29 responden (38,2%) yang

menolak pernyataan bahwa materi dalam video pembelajaran pada TVE

sangat up to date dalam menunjang kegiatan belajar mengajar. Sedangkan

sebagian kecil responden menjawab sangat setuju sebanyak 10 responden

(13,2%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (48,7%) ditambah nilai

persen valid jawaban setuju (38,2%) dan sangat setuju (13,2%) sehingga total

nilai kumulatif sebesar 100%. Hal ini berarti keseluruhan jawaban atau

tanggapan responden pada pernyataan 4 adalah 100% valid.

Page 106: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

88

Tabel 15

Pernyataan 5

Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 15 untuk pernyataan 5 menunjukan sebagian besar responden

menjawab setuju sebanyak 49 responden (64,5%) yang menyatakan bahwa

rekaman suara dan gambar video pembelajaran pada TVE sangat jernih, jelas,

dan bebas gangguan. Sedangkan hampir setengahnya yang menjawab tidak setuju

bejumlah 24 responden (31,6%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju

(31,6%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (64,5%) dan sangat setuju

(3,9%) sehingga total nilai kumulatif sebesar 100%. Hal ini berarti keseluruhan

jawaban atau tanggapan responden pada pernyataan 5 adalah 100% valid.

Rekaman suara dan gambar video pembelajaran pada TVE sangat jernih,

jelas, dan bebas gangguan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 24 31.6 31.6 31.6

Setuju 49 64.5 64.5 96.1

Sangat Setuju 3 3.9 3.9 100.0

Total 76 100.0 100.0

Page 107: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

89

4) Indikator Penilaian: Layanan Video Pembelajaran

Tabel 16

Pernyataan 6

Peningkatan kapasitas layanan video pembelajaran pada program TVE

Depdiknas sudah baik menyangkut akses maupun konten

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 20 26.3 26.3 26.3

Setuju 44 57.9 57.9 84.2

Sangat Setuju 12 15.8 15.8 100.0

Total 76 100.0 100.0

Sumber: Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 16 untuk pernyataan 6 menunjukan sebagian besar responden

menjawab setuju sebanyak 44 responden (57,9%) yang menyatakan bahwa

peningkatan kapasitas layanan video pembelajaran pada program TVE

Depdiknas sudah baik menyangkut akses maupun konten. Sedangkan hampir

setengahnya menjawab setuju sebanyak 20 responden (26,3%). Nilai kumulatif

untuk jawaban tidak setuju (26,3%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju

(57,9%) dan sangat setuju (15,8%) sehingga total nilai kumulatif sebesar 100%.

Hal ini berarti keseluruhan jawaban atau tanggapan responden pada pernyataan

6 adalah 100% valid.

Page 108: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

90

Tabel 17

Pernyataan 7

Mengakses atau mendownload video pembelajaran pada website TVE

Depdiknas sangat mudah dan cepat

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak

Setuju

2 2.6 2.6 2.6

Tidak Setuju 36 47.4 47.4 50.0

Setuju 25 32.9 32.9 82.9

Sangat Setuju 13 17.1 17.1 100.0

Total 76 100.0 100.0

Sumber: Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 17 untuk pernyataan 7 menunjukan didominasi hampir

setengahnya sebanyak 36 responden (47,4%) yang menjawab tidak setuju bahwa

mengakses atau mendownload video pembelajran pada website TVE Depdiknas

sangat mudah dan cepat. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab sangat

setuju berjumlah 13 responden (17,1%). Nilai kumulatif untuk jawaban sangat

tidak setuju (2,6%) ditambah nilai persen valid jawaban tidak setuju (47,4%)

setuju (32,9%) dan sangat setuju (17,1%) sehingga total nilai kumulatif sebesar

100%. Hal ini berarti keseluruhan jawaban atau tanggapan responden pada

pernyataan 7 adalah 100% valid.

Page 109: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

91

Tabel 18

Pernyataan 8

Pengembangan layanan akses video pembelajaran berbasis Televisi

Edukasi (TVE) dapat melayani kebutuhan informasi pendidikan

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak

Setuju

2 2.6 2.6 2.6

Tidak Setuju 21 27.6 27.6 30.3

Setuju 26 34.2 34.2 64.5

Sangat Setuju 27 35.5 35.5 100.0

Total 76 100.0 100.0

Sumber: Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 18 untuk pernyataan 8 menunjukan didominasi hampir

setengahnya responden menjawab sangat setuju sebanyak 27 responden (35,5%)

yang menyatakan bahwa pengembangan layanan akses video pembelajaran

berbasis TVE dapat melayani kebutuhan informasi pendidikan. Sedangkan

sebagian kecil responden yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 2

responden (2,6%). Nilai kumulatif untuk jawaban sangat tidak setuju (2,6%)

ditambah nilai persen valid jawaban tidak setuju (27,6%) setuju (34,2%) dan

sangat setuju (35,5%) sehingga total nilai kumulatif sebesar 100%. Hal ini berarti

keseluruhan jawaban atau tanggapan responden pada pernyataan 8 adalah 100%

valid.

Page 110: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

92

b. Variabel kegiatan Belajar Mengajar

1) Manfaat Video pembelajaran sebagai Bahan ajar/media.

Tabel 19

Pernyataan 9

Video pembelajaran pada TVE dapat digunakan sebagai bahan ajar/media

yang efektif dan efisien

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 18 23.7 23.7 23.7

Setuju 44 57.9 57.9 81.6

Sangat Setuju 14 18.4 18.4 100.0

Total 76 100.0 100.0

Sumber: Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 19 untuk pernyataan 9 menunjukan sebagian besar responden

menjawab setuju sebanyak 44 responden (57,9%) yang menyatakan bahwa video

pembelajaran pada TVE dapat digunakan sebagai bahan ajar/media yang efektif

dan efisien. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju

berjumlah 18 responden (23,7%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju

(23,7%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (57,9%) dan sangat setuju

(18,4%) sehingga total nilai kumulatif sebesar 100%. Hal ini berarti keseluruhan

jawaban atau tanggapan responden pada pernyataan 9 adalah 100% valid.

Page 111: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

93

Tabel 20

Pernyataan 10

Video pembelajaran pada TVE dapat memperjelas dan mempermudah

pesan atau materi yang rumit

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 23 30.3 30.3 30.3

Setuju 43 56.6 56.6 86.8

Sangat Setuju 10 13.2 13.2 100.0

Total 76 100.0 100.0

Sumber: Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 20 untuk pernyataan 10 menunjukan sebagian besar responden

menjawab setuju sebanyak 43 responden (56,6%) yang menyatakan bahwa video

pembelajaran pada TVE dapat memperjelas dan mempermudah pesan atau materi

yang rumit. Sedangkan hampir setengahnya responden menjawab tidak setuju

sebanyak 23 responden (30,3%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju

(30,3%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (56,6%) dan sangat setuju

(13,2%) sehingga total nilai kumulatif sebesar 100%. Hal ini berarti keseluruhan

jawaban atau tanggapan responden pada pernyataan 10 adalah 100% valid.

Page 112: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

94

Tabel 21

Pernyataan 11

Video pembelajaran pada TVE dapat dijadikan metode pembelajaran yang

inovatif

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 15 19.7 19.7 19.7

Setuju 50 65.8 65.8 85.5

Sangat Setuju 11 14.5 14.5 100.0

Total 76 100.0 100.0

Sumber: Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 21 untuk pernyataan 11 menunjukkan sebagian besar

responden menjawab setuju sebanyak 50 responden (65,8%) yang menyatakan

bahwa video pembelajaran pada TVE dapat dijadikan metode pembelajaran yang

inovatif. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 15

responden (19,7%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (19,7%) ditambah

nilai persen valid jawaban setuju (65,8%) dan sangat setuju (14,5%) sehingga

total nilai kumulatif sebesar 100%. Hal ini berarti keseluruhan jawaban atau

tanggapan responden pada pernyataan 11 adalah 100% valid.

Page 113: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

95

2) Indikator : Kepuasan Guru

Tabel 22

Pernyataan 12

Video pembelajaran yang diberikan TVE dan Perpustakaan Pustekkom

Kemendikbud dapat menunjang kegiatan belajar mengajar

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 19 25.0 25.0 25.0

Setuju 35 46.1 46.1 71.1

Sangat Setuju 22 28.9 28.9 100.0

Total 76 100.0 100.0

Sumber: Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 22 untuk pernyataan 16 menunjukkan hampir setengahnya

responden menjawab setuju sebanyak 35 responden (46,1%) yang menyatakan

bahwa video pembelajaran yang diberikan TVE dan Perpustakaan Pustekkom

Kemendikbud dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Sedangkan sebagian

kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 19 responden (25%). Nilai

kumulatif untuk jawaban tidak setuju (25,0%) ditambah nilai persen valid

jawaban setuju (46,1%) dan sangat setuju (28,9%) sehingga total nilai kumulatif

sebesar 100%. Hal ini berarti keseluruhan jawaban atau tanggapan responden

pada pernyataan 12 adalah 100% valid.

Page 114: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

96

Tabel 23

Pernyataan 13

Pemanfaatan video pembelajaran pada TVE dapat membantu dalam

persiapan pengajaran atau penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 19 25.0 25.0 25.0

Setuju 40 52.6 52.6 77.6

Sangat Setuju 17 22.4 22.4 100.0

Total 76 100.0 100.0

Sumber: Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 23 untuk pernyataan 13 menunjukan sebagian besar responden

menjawab setuju sebanyak 40 responden (52,6%) yang menyatakan bahwa

pemanfaatan video pembelajaran pada TVE dapat membantu Guru dalam

mengajar atau penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Sedangkan

sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 19 orang (25%). Nilai

kumulatif untuk jawaban tidak setuju (25,0%) ditambah nilai persen valid

jawaban setuju (52,6%) dan sangat setuju (22,4%) sehingga total nilai kumulatif

sebesar 100%. Hal ini berarti keseluruhan jawaban atau tanggapan responden

pada pernyataan 13 adalah 100% valid.

Page 115: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

97

3) Indikator : Kepuasan Siswa

Tabel 24

Pernyataan 14

Video pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar siswa yang

menyenangkan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 3 3.9 3.9 3.9

Setuju 53 69.7 69.7 73.7

Sangat Setuju 20 26.3 26.3 100.0

Total 76 100.0 100.0

Sumber: Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 24 untuk pernyataan 14 menunjukan sebagian besar responden

menjawab setuju sebanyak 53 responden (69,7%) yang menyatakan bahwa video

pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar siswa yang menyenangkan.

Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 3

responden (3,9%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (3,9%) ditambah

nilai persen valid jawaban setuju (69,7%) dan sangat setuju (26,3%) sehingga

total nilai kumulatif sebesar 100%. Hal ini berarti keseluruhan jawaban atau

tanggapan responden pada pernyataan 14 adalah 100% valid.

Page 116: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

98

Tabel 25

Pernyataan 15

Video Pembelajaran memotivasi siswa untuk belajar mandiri, aktif,

interaktif

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 8 10.5 10.5 10.5

Setuju 54 71.1 71.1 81.6

Sangat Setuju 14 18.4 18.4 100.0

Total 76 100.0 100.0

Sumber: Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 25 untuk pernyataan 15 menunjukan sebagian besar responden

menjawab setuju sebanyak 54 responden (71,1%) yang menyatakan bahwa video

pembelajaran dapat memotivasi siswa untuk belajar mandiri, aktif, interaktif.

Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 8

responden (10,5%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (10,5%) ditambah

nilai persen valid jawaban setuju (71,1%) dan sangat setuju (18,4%) sehingga

total nilai kumulatif sebesar 100%. Hal ini berarti keseluruhan jawaban atau

tanggapan responden pada pernyataan 15 adalah 100% valid.

3. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa valid atau tidaknya suatu item

pertanyaan mengukur variabel yang diteliti. Pada penelitian ini, uji validitas

dilakukan dengan menggunakan teknik pearson correlation untuk menghitung

korelasi antara score masing-masing butir pertanyaan dengan total skor.

Page 117: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

99

Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Tabel hasil uji validitas data (lihat lampiran 9 dan 10) menunjukan hasil validitas

dari dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pemanfaatan layanan

video pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar. Diketahui bahwa variabel

pemanfaatan layanan video pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar terdiri

dari 15 pertanyaan keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi < 0,05.

Hal ini menunjukan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan dalam

penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner

tersebut.

Agar penafsiran dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan, maka perlu mempunyai

kriteria yang menunjukan kuat atau lemahnya korelasi tersebut. Kriteria

penafsiran yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Angka korelasi berkisar antara 0 s/d 1.

2) Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan

kedua variabel. Dengan kriteria sebagai berikut :

0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

> 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

> 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

3) Signifikansi hubungan dua variabel dapat dianalisis dengan ketentuan sebagai

berikut :

Jika probabilitas < 0,05 maka hubungan kedua variabel adalah signifikan.

Jika probabilitas > 0,05 maka hubungan kedua variabel adalah tidak signifikan.

Page 118: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

100

4) Berdasarkan tanda (*, **) pada SPSS

Signifikan atau tidaknya kedua variabel dapat dilihat juga dari adanya (*,**).

Jika muncul tanda tersebut pada data yang dikorelasikan atau diuji validitas,

maka data tersebut signifikan dan valid.

Untuk lebih jelasnya maka penulis akan menganalisis hasil output SPSS pada uji

validitas sebagai berikut :

1) Variabel Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran

a) Pernyataan 1 menunjukan korelasi sebesar 1 berada pada kriteria > 0,75 – 1

maka dapat ditafsirkan korelasi sangat kuat. Hal ini dapat disimpulkan

pernyataan 1 korelasi bernilai positif dan signifikan (valid).

b) Pernyataan 2 menunjukan korelasi sebesar 0,559** berada pada kriteria

> 0,5 – 0,75 yang berarti korelasi kuat. Nilai signifikansi r-hitung sebesar

0,000 artinya nilai probabilitas < 0,05 maka hubungan antar variabel adalah

signifikan (valid).

c) Pernyataan 3 menunjukan korelasi sebesar 0,359** berada pada kriteria

> 0,25 – 0,5 yang berarti korelasi cukup kuat. Nilai signifikansi r-hitung

sebesar 0,001 artinya nilai probabilitas < 0,05 maka hubungan antar

variabel adalah signifikan (valid).

d) Pernyataan 4 menunjukan korelasi sebesar 0,280* berada pada kriteria

> 0,25 – 0,5 yang berarti korelasi cukup kuat. Nilai signifikansi r-hitung

sebesar 0,014 artinya nilai probabilitas < 0,05 maka hubungan antar

variabel adalah signifikan (valid).

Page 119: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

101

e) Pernyataan 5 menunjukan korelasi sebesar 0,293* berada pada kriteria

> 0,25 – 0,5 yang berarti korelasi cukup kuat. Nilai signifikansi r-hitung

sebesar 0,010 artinya nilai probabilitas < 0,05 maka hubungan antar

variabel adalah signifikan (valid).

f) Pernyataan 6 menunjukan korelasi sebesar 0,468** berada pada kriteria

> 0,25 – 0,5 yang berarti korelasi cukup kuat. Nilai signifikansi r-hitung

sebesar 0,000 artinya nilai probabilitas < 0,05 maka hubungan antar

variabel adalah signifikan (valid).

g) Pernyataan 7 menunjukan korelasi sebesar 0,249* berada pada kriteria

> 0,25 – 0,5 yang berarti korelasi cukup kuat. Nilai signifikansi r-hitung

sebesar 0,030 artinya nilai probabilitas < 0,05 maka hubungan antar

variabel adalah signifikan (valid).

h) Pernyataan 8 menunjukan korelasi sebesar -0,300** berada pada kriteria

> 0,25 – 0,5 yang berarti korelasi cukup kuat. Nilai signifikansi r-hitung

sebesar 0,008 artinya nilai probabilitas < 0,05 maka hubungan antar

variabel adalah signifikan (valid).

2) Variabel Kegiatan Belajar Mengajar

a) Pernyataan 9 menunjukan korelasi sebesar 1 berada pada kriteria > 0,75 –

1 maka dapat ditafsirkan korelasi sangat kuat. dapat disimpulkan

pernyataan 1 korelasi bernilai positif dan signifikan (valid).

b) Pernyataan 10 menunjukan korelasi sebesar 0,618** berada pada kriteria

> 0,5 – 0,75 yang berarti kuat. Nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,000

artinya nilai probabilitas < 0,05 maka hubungan antar variabel adalah

signifikan (valid).

Page 120: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

102

c) Pernyataan 11 menunjukan korelasi sebesar 0,726** berada pada kriteria

> 0,5 – 0,75 yang berarti kuat. Nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,000

artinya nilai probabilitas < 0,05 maka hubungan antar variabel adalah

signifikan (valid).

d) Pernyataan 12 menunjukan korelasi sebesar 0,753** berada pada kriteria

> 0,75 – 1 yang berarti sangat kuat. Nilai signifikansi r-hitung sebesar

0,000 artinya nilai probabilitas < 0,05 maka hubungan antar variabel adalah

signifikan (valid).

e) Pernyataan 13 menunjukan korelasi sebesar 0,736** berada pada kriteria

> 0,5 – 0,75 yang berarti kuat. Nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,000

artinya nilai probabilitas < 0,05 maka hubungan antar variabel adalah

signifikan (valid).

f) Pernyataan 14 menunjukan korelasi sebesar 0,401** berada pada kriteria

> 0,25 – 0,5 yang berarti cukup kuat. Nilai signifikansi r-hitung sebesar

0,000 artinya nilai probabilitas < 0,05 maka hubungan antar variabel adalah

signifikan (valid).

g) Pernyataan 15 menunjukan korelasi sebesar 0,318** berada pada kriteria

> 0,25 – 0,5 yang berarti cukup kuat. Nilai signifikansi r-hitung sebesar

0,000 artinya nilai probabilitas < 0,05 maka hubungan antar variabel adalah

signifikan (valid).

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menentukan reliabilitas suatu item pertanyaan

pada kuesioner dalam kehandalannya mengukur suatu variabel. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal, jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah

Page 121: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

103

konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

Tabel 26

Reliability Statistics

Skala Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.646 .689 8

Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 26 di atas menunjukan nilai cronbach’s alpha variabel

pemanfaatan layanan video pembelajaran sebesar 0,646, dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini adalah reliable karena

mempunyai nilai cronbach’s alpha > 0,60.

Tabel 27

Skala Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran

Item – Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

PLVP

1

19.5263 6.866 .465 .459 .576

PLVP

2

19.4211 7.180 .533 .388 .562

PLVP

3

19.9605 7.798 .450 .239 .591

PLVP

4

19.8421 7.388 .484 .401 .577

PLVP

5

19.7632 7.943 .507 .471 .586

PLVP

6

19.5921 7.258 .597 .395 .553

PLVP

7

19.8421 8.295 .179 .152 .660

Page 122: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

104

PLVP

8

19.4605 9.985 -.180 .217 .759

Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 27 di atas, hasil output uji validitas data dengan Corrected Item

- Total Correlation. Pada umumnya uji validitas dilakukan untuk mengetahui

sejauhmana angket yang digunakan benar-benar valid untuk mengukur variabel

dalam penelitian. Analisis data dengan Corrected Item - Total Correlation

dilakukan dengan cara mengkorelasikan setiap butir pertanyaan terhadap koefisien

korelasi yang overestimasi (penafsiran tinggi). Pada penelitian ini, diuji coba

secara Corrected Item- Total Correlation.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dalam Corrected Item- Total

Correlation adalah :

Jika nilai r-hitung > r-tabel maka setiap butir pertanyaan dalam kuesioner adalah

berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya item kuesioner dinyatakan

valid).

Sedangkan jika nilai r-hitung < r-tabel maka setiap butir pertanyaan dalam

kuesioner adalah tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya item

kuesioner dinyatakan tidak valid).

Adapun menghitung r-tabel dengan rumus di bawah ini :

df = (N) - 2 dengan signifikansi 5%

df = (76) – 2 = 74

Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 76 responden. Maka nilai r-tabel

untuk df = 74 dengan signifikansi 5% sebesar 0,2257 (penentuan nilai r-tabel lihat

pada lampiran 15).

Page 123: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

105

Dilihat pada tabel 27 di atas, bagian output Correlated Item Total Correlation

pada butir pertanyaan PLVP 1, PLVP 2, PLVP 3, PLVP 4, PLVP 6 variabel

pemanfaatan layanan video pembelajaran memiliki nilai korelasi > 0,2257. Maka

dapat disimpulkan butir pertanyaan tersebut adalah valid dan reliabel. Sedangkan

pada butir pertanyaan PLVP 7 dan PLVP 8 memiliki nilai korelasi < 0,2257 maka

tidak valid. Pada perhitungan validitas kuesioner dengan Corrected Item - Total

Correlation tidak cocok digunakan pada item yang jumlahnya sedikit karena pada

item yang jumlahnya banyak penggunaan korelasi bivariat efek overestimate yang

dihasilkan tidak terlalu besar.

Mempertimbangkan pada jumlah item pertanyaan yang digunakan dalam

kuesioner penelitian ini jumlahnya sedikit dan menghasilkan data yang tidak

signifikan maka butir pertanyaan PLVP 7 dan PLVP 8 tetap disertakan pada uji

penelitian selanjutnya.

Tabel 28

Reliability Statistics

Skala Kegiatan Belajar Mengajar

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items

N of Items

.901 .898 7

Sumber : Data Primer (2015)

Pada tabel 28 di atas menunjukan nilai cronbach’s alpha variabel kegiatan belajar

mengajar sebesar 0,901. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan

dalam kuesioner ini adalah reliable karena mempunyai nilai cronbach’s alpha >

0,60.

Page 124: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

106

Tabel 29

Hasil Uji Reliabilitas

Skala Kegiatan Belajar Mengajar

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

KBM

1

18.0921 8.698 .766 .669 .880

KBM

2

18.2105 9.048 .676 .523 .890

KBM

3

18.0921 9.045 .759 .617 .881

KBM

4

18.0000 7.947 .858 .866 .868

KBM

5

18.0658 8.276 .831 .857 .871

KBM

6

17.8158 9.992 .568 .573 .901

KBM

7

17.9605 10.065 .504 .545 .907

Sumber : Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 29 bagian output Correlated Item Total Correlation setiap butir

pertanyaan KBM 1, KBM 2, KBM 3, KBM 4, KBM 5, KBM 6, KBM 7 pada

variabel kegiatan belajar mengajar memiliki nilai korelasi > 0,2227. Maka dapat

disimpulkan setiap butir pertanyaan valid dan signifikansi.

4. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Regresi

Uji normalitas model regresi bertujuan untuk mengetahuai apakah nilai residual

yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi

yang baik seharusnya memiliki nilai residual yang terdistribusi normal atau

mendekati kenormalan. Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi

Page 125: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

107

kenormalan adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4

Hasil Uji Normalitas Regresi Pada Grafik Histogram

G

a

Gambar 5

Hasil Uji Normalitas Regresi Pada Normal P-P Plot

Page 126: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

108

Berdasarkan tampilan output chart pada gambar 4 dan 5 di atas kita dapat melihat

tampilan grafik histogram dan P-Plot. Dimana grafik histogram memberikan pola

distribusi yang melenceng ke kanan yang artinya adalah data berdistribusi normal.

Sedangkan pada grafik P-Plot terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati garis

diagonalnya sehingga dapat disimpulkan model regresi layak dipakai karena

memenuhi asumsi normalitas.

Tabel 30

Hasil Uji Normalitas Pada One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 76

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .46859546

Most Extreme Differences

Absolute .148

Positive .093

Negative -.148

Kolmogorov-Smirnov Z 1.294

Asymp. Sig. (2-tailed) .070

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data Primer (2015)

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Dasar

pengambilan keputusan adalah uji normalitas nilai signifikansi. Jika nilai sig

(signifikansi) > 0,05 maka data berdistribusi normal. Sedangkan jika nilai sig

(signifikansi) < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

Page 127: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

109

Berdasarkan tabel 30 uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

diperoleh nilai KSZ sebesar 1,294 dan asymp.sig sebesar 0,070 (7%) > 0,05 (5%)

maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar

variabel independen dalam model regresi. Model regresi yang baik

mensyarakatkan tidak adanya multikolinieritas dengan cara melihat nilai tolerance

dan VIF (Variance Inflation Factor). Metode pengambilan keputusan yaitu jika

semakin mendekati terjadinya masalah multikolinieritas.

Tabel 31

Hasil Uji Multikolonieritas Kegiatan Belajar Mengajar

Sumber: Data Primer (2015)

Berdasarkan hasil output uji multikolonieritas pada tabel 31 di atas, diketahui

bahwa nilai tolerance dan VIF variabel pemanfaatan layanan video pembelajaran

(independen) sebesar 1,000, artinya nilai tolerance pada variabel tersebut > 0,10.

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standard

ized

Coefficie

nts

T Sig. Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Tolera

nce

VIF

1

(Constant) 1.830 .396 4.620 .000

Pemanfaatan

Layanan Video

Pembelajaran

.418 .140 .329 2.997 .004 1.000 1.000

a. Dependent Variable: Kegiatan Belajar Mengajar

Page 128: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

110

Sedangkan nilai VIF < 5 atau 10. Maka berdasarkan nilai tolerance dan VIF tidak

ditemui masalah multikolonieritas antar variabel independent.

C. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan

varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang

harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala

heteroskedastisitas. Metode uji heteroskedastisitas pada penelitian ini dengan

melihat pola titik-titik pada scatterplot regresi.

Gambar 6

Hasil Uji Heteroskedastisitas Pada Scatterplot Regresi

Pada gambar 6 hasil output di atas dapat diketahui bahwa titik-titik tidak

membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0

pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas dalam model regresi.

Page 129: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

111

5. Analisis Regresi Sederhana

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa besar kemampuan

variabel independent (Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran) dalam

menjelaskan variasi variabel dependent (Kegiatan Belajar Mengajar). Koefisien

determinasi dapat dilihat pada tabel model Summary (output SPSS) R2 (Adjusted

R Square). Nilai R2 adalah sumbangan pengaruh variabel independent terhadap

variabel dependent sedangkan biasa sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang

tidak diteliti. Nilai variabel dependent seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel

independent. Nilai (R2) berkisar dari 0 sampai 1, jika nilai (R

2) semakin

mendekati angka 0 berati semakin lemah kemampuan variabel independent untuk

menjelaskan fluktuasi variabel dependent.

Tabel 32

Hasil Uji Koefisien Determinasi Kegiatan Belajar Mengajar

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .329

a .108 .096 .47175

a. Predictors: (Constant), Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran

b. Dependent Variable: Kegiatan Belajar Mengajar

Sumber: Data Primer (2015)

Berdasarkan Nilai Adjusted R Square sebesar 0,96 atau 96% menunjukkan bahwa

variabel pemanfaatan layanan video pembelajaran sebesar 10,8%, sedangkan

sisanya sebesar 89,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan

Page 130: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

112

dalam penelitian ini. Hal ini berarti sebagian kecil sumbangan pengaruh yang

diberikan variabel pemanfaatan layanan video pembelajaran terhadap variabel

kegiatan belajar mengajar. Adapun faktor-faktor yang tidak diteliti tersebut bisa

dipengaruhi oleh faktor lain dengan memanfaatkan media pembelajaran selain

pada TVE misalnya youtube, modul pembelajaran, buku, dan lain-lain.

b. Uji Signifikan Simultan F ( uji statisik F)

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel independent yang

dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel

dependent yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Hasil uji F dapat dilihat pada

tabel 33, jika nilai probabilitas < 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho,

sedangkan jika nilai probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha.

Tabel 33

Hasil Uji Simultan F Kegiatan Belajar Mengajar

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 1.998 1 1.998 8.979 .004

b

Residual 16.469 74 .223

Total 18.467 75

a. Dependent Variable: Kegiatan Belajar Mengajar

b. Predictors: (Constant), Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran

Sumber: Data Primer (2015)

Hasil Uji Simultan F dapat dilihat pada tabel 33 bahwa nilai F diperoleh 8.979

dengan tingkat signifikansi 0,004. Karena tingkat signifikansi < 0,05 maka

Page 131: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

113

variabel pemanfaatan layanan video pembelajaran berpengaruh secara bersama-

sama dan signifikan terhadap kegiatan belajar mengajar.

c. Uji Signifikan Parsial ( uji statistik T)

Uji T dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independent

secara parsial terhadap variabel dependent yang diuji pada tingkat signifikansi

0,05. Dasar pengambilan keputusan pada uji T, jika nilai probabilitas T < 0,05

maka Ha diterima dan menolak Ho (signifikansi). Sedangkan jika nilai

probabilitas T > 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha (tidak signifikansi).

Tabel 34

Hasil Uji T Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficient

s

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1.830 .396 4.620 .000

Pemanfaatan

Layanan Video

Pembelajaran

.418 .140 .329 2.997 .004

a. Dependent Variable: Kegiatan Belajar Mengajar

Sumber: Data Primer (2015)

Hasil uji hipotesis T dapat dilihat pada tabel 34 variabel pemanfaatan layanan

video pembelajaran mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.004. Hal ini berarti

variabel pemanfaatan layanan video pembelajaran berpengaruh dan bersignifikan

terhadap kegiatan belajar mengajar karena tingkat signifikansi yang dimiliki

variabel pemanfaatan layanan video pembelajaran < 0,05.

Page 132: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

114

d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel

Tabel 35

Statistik Deskriptif Korelasi Antar Variabel

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran

2.8109 .39024 76

Kegiatan Belajar Mengajar 3.0056 .49621 76

Sumber: Data Primer (2015)

Dilihat pada tabel 35 di atas menunjukan nilai rata-rata pemanfaatan layanan

video pembelajaran adalah sebesar 2,8109 dengan standar deviasi 0,39024.

Sedangkan nilai rata-rata kegiatan belajar mengajar adalah sebesar 3,0056 dengan

standar deviasi 0,49621.

Tabel 36

Hasil Uji Korelasi Antar Variabel

Correlations

Pemanfaatan

Layanan Video

Pembelajaran

Kegiatan

Belajar

Mengajar

Pemanfaatan Layanan

Video Pembelajaran

Pearson Correlation 1 .329

**

Sig. (2-tailed) .004

N 76 76

Kegiatan Belajar Mengajar

Pearson Correlation .329

** 1

Sig. (2-tailed) .004

N 76 76

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Data Primer (2015)

Page 133: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

115

Pada tabel 36 dilihat hasil uji korelasi antar variabel. Berdasarkan hasil uji yang

diperoleh nilai korelasi antara variabel Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran

dengan Kegiatan Belajar Mengajar sebesar 0,329 untuk menafsirkan angka

tersebut digunakan kriteria sebagai berikut:

0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

> 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

> 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis di bawah ini:

Ho; p = 0 : tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel.

Ha; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel.

Pengujian berdasarkan signifikan :

Jika probabilitas < 0,05 maka maka hubungan kedua variabel signifikan.

Jika probabilitas > 0,05 maka maka hubungan kedua variabel tidak signifikan.

Berdasarkan hasil uji korelasi terdapat hubungan antara variabel Pemanfaatan

Layanan Video Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar sebesar 0,329 maka dapat

ditafsirkan hubungan antara kedua variabel tersebut adalah cukup kuat. Apabila

terjadi kenaikan pemanfaatan layanan video pembelajaran, maka kegiatan belajar

mengajar akan mengalami kenaikan dan kuat, begitu juga sebaliknya. Selanjutnya

memiliki nilai signifikansi r-hitung sebesar 0,004 berarti hubungan tersebut

signifikan atau diterima pada probabilitas 5%.

e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE)

Untuk menghitung pengaruh langsung atau DE digunakan formula seperti di

bawah ini:

Page 134: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

116

Pengaruh variabel Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran terhadap Kegiatan

Belajar Mengajar.

X1 Y1 = 0,329

f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE)

Untuk menghitung pengaruh tidak langsung atau IE digunakan formula seperti di

bawah ini:

Pengaruh variabel Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran dan Kegiatan

Belajar Mengajar.

X1 Y1 = (0,329 X 0,329) = 0,10824

g. Menghitung Pengaruh Total (Total Effect)

Pengaruh variabel Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran dan Kegiatan

Belajar Mengajar.

X1 Y1 = (0,329 + 0,329) = 0,658

h. Diagram Jalur

Secara keseluruhan pengaruh langsungg masing-masing variabel dapat dilihat dari

diagram jalur sebagai berikut:

Gambar 7

Keterangan :

Pengaruh variabel pemanfaatan layanan video pembelajaran terhadap kegiatan

belajar mengajar secara langsung sebesar 0,329 yang berarti cukup kuat.

X1 Y1

Page 135: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

117

D. Pembahasan

Pada pembahasan ini penulis akan membahas hasil dari jawaban-jawaban

responden terhadap kuesioner yang telah diisi oleh guru SMP dan MTs

Kecamatan Ciputat Timur. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

pemanfaatan layanan video pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar, diuji

secara statistik deskriptif. Skor penelitian berdasarkan kriteria skala likert dengan

rumus aritmatika mean yaitu:

Keterangan :

Nilai besar 1,00 - 1,74 = sangat rendah

Nilai besar 1,75 – 2,49 = rendah

Nilai besar 2,50 – 3,24 = tinggi

Nilai besar 3,25 – 4,00 = sangat tinggi

Berdasarkan tabel hasil uji statistik deskriptif (lihat lampiran 11 dan 12) nilai rata-

rata (mean) indikator setiap pernyataan pada kuesioner dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1. Variabel Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran

a. Indikator Penilaian: Promosi/sosialisasi Layanan Video Pembelajaran

Pernyataan nomor satu mengenai Pustekkom dan Perpustakaan Pustekkom

Kemendikbud sudah baik dalam melakukan promosi atau sosialisasi video

pembelajaran pada Televisi Edukasi (TVE) untuk peningkatan kualitas

pembelajaran di setiap sekolah, misalnya lewat internet, televisi, dan

Page 136: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

118

pembentukan beberapa sekolah binaan di setiap provinsi. Dari hasil

penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,96 nilai tersebut berada pada

skala 2,50-3,24 menunjukan variabel pemanfaatan layanan video

pembelajaran yang ditanggapi oleh responden adalah bernilai tinggi.

Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa sosialisasi atau

promosi yang dilakukan oleh pihak Pustekkom dan Perpustakaan

Pustekkom mengenai adanya layanan video pembelajaran kepada guru SMP

dan MTs Kecamatan Ciputat Timur sudah baik.

b. Indikator Penilaian: Analisis Kebutuhan Pemustaka (guru)

Pernyataan nomor dua mengenai video pembelajaran yang berada di

Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud maupun pada TVE dapat memenuhi

kebutuhan pemakai terutama Guru sebagai sumber informasi pembelajaran.

Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,06 nilai tersebut

berada pada skala 2,50-3,24 menunjukan variabel pemanfaatan layanan

video pembelajaran yang ditanggapi oleh responden adalah bernilai tinggi.

Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa video pembelajaran

yang berada di Perpustakaan Pustekkom dan TVE dapat memenuhi

kebutuhan informasi pembelajaran.

c. Indikator Penilaian: Pengadaan Video Pembelajaran

1) Pernyataan nomor tiga mengenai ketersediaan koleksi video

pembelajaran di Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud sudah lengkap

dan mutakhir. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah

2,52 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 menunjukan variabel

pemanfaatan layanan video pembelajaran yang ditanggapi oleh

Page 137: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

119

responden adalah bernilai tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis

menyimpulkan bahwa pengadaan koleksi video pembelajaran di

Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud sudah lengkap dan mutakhir.

2) Pernyataan nomor empat mengenai materi dalam video pembelajaran

pada TVE sangat up to date dalam menunjang kegiatan belajar mengajar.

Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,64 nilai tersebut

berada pada skala 2,50-3,24 menunjukan variabel pemanfaatan layanan

video pembelajaran yang ditanggapi oleh responden adalah bernilai

tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa materi

dalam video pembelajaran pada TVE sudah up to date.

3) Pernyataan nomor lima mengenai rekaman suara dan gambar video

pembelajaran pada TVE sangat jernih, jelas, dan bebas gangguan. Dari

hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,72 nilai tersebut

berada pada skala 2,50-3,24 menunjukan variabel pemanfaatan layanan

video pembelajaran yang ditanggapi oleh responden adalah bernilai

tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa rekaman

suara dan gambar video pembelajaran pada TVE sudah baik.

d. Indikator Penilaian : Layanan Video Pembelajaran

1) Pernyataan nomor enam mengenai peningkatan kapasitas layanan video

pembelajaran pada program TVE Depdiknas sudah cukup baik

menyangkut akses maupun konten. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat

rata-ratanya adalah 2,89 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24

menunjukan variabel pemanfaatan layanan video pembelajaran yang

ditanggapi oleh responden adalah bernilai tinggi. Berdasarkan data

Page 138: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

120

tersebut penulis menyimpulkan bahwa pihak Pustekkom dan

Perpustakaan Pustekkom sudah baik dalam melakukan peningkatan

layanan video pembelajaran dalam program TVE.

2) Pernyataan nomor tujuh mengenai mengakses atau mendownload video

pembelajaran pada website TVE sangat mudah dan cepat. Dari hasil

penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,64 nilai tersebut berada

pada skala 2,50-3,24 menunjukan variabel pemanfaatan layanan video

pembelajaran yang ditanggapi oleh responden adalah bernilai tinggi.

Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa mendownload

video pembelajaran pada website TVE sudah mudah dan cepat.

3) Pernyataan nomor delapan mengenai pengembangan layanan akses video

pembelajaran berbasis televisi edukasi (TVE) dapat melayani kebutuhan

informasi pendidikan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya

adalah 3,02 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 menunjukan

variabel pemanfaatan layanan video pembelajaran yang ditanggapi oleh

responden adalah bernilai tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis

menyimpulkan bahwa adanya pengembangan layanan akses video

pembelajaran berupa program TVE dapat melayani kebutuhan informasi

pendidikan.

2. Variabel Kegiatan Belajar Mengajar

a. Indikator Video pembelajaran sebagai Bahan Ajar/media

1) Pernyataan nomor sembilan mengenai video pembelajaran pada TVE

dapat digunakan sebagai bahan ajar/media yang efektif dan efisien. Dari

hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,94 nilai tersebut

Page 139: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

121

berada pada skala 2,50-3,24 menunjukan variabel kegiatan belajar

mengajar yang ditanggapi oleh responden adalah bernilai tinggi.

Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa video

pembelajaran pada TVE dapat digunakan sebagai bahan ajar/media yang

efektif dan efisien.

2) Pernyataan nomor sepuluh mengenai video pembelajaran pada TVE

dapat memperjelas dan mempermudah pesan atau materi yang rumit.

Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,82 nilai tersebut

berada pada skala 2,50-3,24 menunjukan variabel kegiatan belajar

mengajar yang ditanggapi oleh responden adalah bernilai tinggi.

Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa video

pembelajaran pada TVE dapat memperjelas dan mempermudah pesan

atau materi yang rumit.

3) Pernyataan nomor sebelas mengenai video pembelajaran pada TVE dapat

dijadikan metode pembelajaran yang inovatif. Dari hasil penelitian ini

bisa dilihat rata-ratanya adalah 2,94 nilai tersebut berada pada skala 2,50-

3,24 menunjukan variabel kegiatan belajar mengajar yang ditanggapi

oleh responden adalah bernilai tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis

menyimpulkan bahwa video pembelajaran pada TVE dapat dijadikan

metode pembelajaran yang inovatif.

b. Indikator penilaian : Kepuasan Guru

1) Pernyataan nomor dua belas mengenai video pembelajaran yang

diberikan TVE dan Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud dapat

menunjang kegiatan belajar mengajar. Dari hasil penelitian ini bisa

Page 140: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

122

dilihat rata-ratanya adalah 3,03 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24

menunjukan variabel kegiatan belajar mengajar yang ditanggapi oleh

responden adalah bernilai tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis

menyimpulkan bahwa video pembelajaran yang diberikan TVE dan

Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud dapat menunjang kegiatan

belajar mengajar.

2) Pernyataan nomor tiga belas mengenai pemanfaatan video pembelajaran

pada TVE dapat membantu dalam persiapan pengajar atau penyusunan

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Dari hasil penelitian ini bisa

dilihat rata-ratanya adalah 2,97 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24

menunjukan variabel kegiatan belajar mengajar yang ditanggapi oleh

responden adalah bernilai tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis

menyimpulkan bahwa video pembelajaran pada TVE dapat membantu

guru dalam mengajar dan menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran).

c. Indikator penelitian : Kepuasan Siswa

1) Pernyataan nomor empat belas mengenai pemanfaatan video

pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar siswa yang

menyenangkan. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah

3,22 nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24 menunjukan variabel

kegiatan belajar mengajar yang ditanggapi oleh responden adalah bernilai

tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa video

pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar siswa yang

menyenangkan.

Page 141: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

123

2) Pernyataan nomor lima belas mengenai pemanfaatan video pembelajaran

dapat memotivasi siswa untuk belajar mandiri, aktif, dan interaktif. Dari

hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,07 nilai tersebut

berada pada skala 2,50-3,24 menunjukan variabel kegiatan belajar

mengajar yang ditanggapi oleh responden adalah bernilai tinggi.

Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa pemanfaatan

video pembelajaran dapat memotivasi siswa untuk belajar mandiri, aktif,

dan interaktif.

Berdasarkan hasil pengujian terhadap beberapa konstruk dalam model penelitian

ini, dapat digambarkan beberapa jawaban hipotesis yang telah dirumuskan

sebagai berikut:

Tabel 37

Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis Hubungan Hasil

uji T

Nilai

Pengaruh Signifikansi Keterangan

H1 PLVP

KBM 2,997 0,329 0,004 Diterima

Sumber: Data Primer (2015)

Hasil uji T pada hipotesis dapat dilihat pada tabel 37 menunjukkan bahwa ada

pengaruh signifikan antara variabel pemanfaatan layanan video pembelajaran

dengan kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini menunjukan bahwa nilai

konstruk eksternal pemanfaatan layanan video pembelajaran terhadap kegiatan

belajar mengajar bagi guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur adalah

sebesar 0.004 atau < 0,05 artinya signifikan pada tingkat signifikansi 5%.

Page 142: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

124

Tabel 38

Nilai Rata-Rata Variabel Perolehan Konstruk

Konstruk Rata-rata Keterangan

Pemanfaatan Layanan

Video Pembelajaran

(PLVP)

2,81 Tinggi

Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM) 3,00 Tinggi

Sumber : Data Primer (2015)

Berdasarkan nilai rata-rata variabel perolehan konstruk di atas, menunjukan

variabel pemanfaatan layanan video pembelajaran sebesar 2,81 dan variabel

kegiatan belajar mengajar sebesar 3,00 pada rentang nilai 0-4. Maka dapat

disimpulkan pemanfaatan layanan video pembelajaran dalam menunjang

kegiatan belajar mengajar bagi guru SMP dan MTs Kecamatan Cipuatat Timur

di Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud adalah tinggi.

Tabel 39

Hasil Uji Konstruk

PLVP KBM 0,329

Sumber: Data Primer (2015)

Hasil pengujian korelasi antara variabel ditemukan hasil perhitungan korelasi

antara pemanfaatan layanan video pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar

sebesar 0,329, hal ini menunjukan bahwa nilai antara variabel memiliki nilai

skala korelasi pada 0,25 – 0,5 sehingga hubungan antara variabel pemanfaatan

layanan video pembelajaran terhadap kegiatan belajar mengajar adalah cukup

kuat.

Page 143: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

125

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil uji hipotesis yang telah

diajukan dengan model analisis regresi linier sederhana dan analisis korelasi

maka dapat ditarik disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan nilai rata-rata variabel perolehan konstruk dan hasil output

SPSS pada statistik deskriptif menunjukan bahwa variabel pemanfaatan

layanan video pembelajaran sebesar 2,81 dan variabel kegiatan belajar

mengajar sebesar 3,00 pada rentang nilai 0-4. Maka dapat disimpulkan

tingkat pemanfaatan layanan video pembelajaran di Perpustakaan

Pustekkom Kemendikbud sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar

bagi Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur adalah tinggi.

2. Pemanfaatan layanan video pembelajaran berpengaruh terhadap kegiatan

belajar mengajar bagi Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur yaitu

sebesar 10,8%, sedangkan sisanya sebesar 89,2% dijelaskan oleh faktor-

faktor lain yang tidak diteliti. Hal ini berarti sebagian kecil sumbangan

pengaruh yang diberikan variabel pemanfaatan layanan video

pembelajaran terhadap variabel kegiatan belajar mengajar. Adapun faktor-

faktor yang tidak diteliti tersebut bisa dipengaruhi oleh faktor lain dengan

memanfaatkan media pembelajaran selain pada TVE misalnya youtube,

modul pembelajaran, buku, dan lain-lain. Ada pengaruh signifikansi

sebesar 0,004 antara variabel pemanfaatan layanan video pembelajaran

dengan kegiatan belajar mengajar. Variabel pemanfaatan layanan video

Page 144: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

126

pembelajaran yang dimiliki lebih kecil dari 0,005. Hal ini berarti variabel

pemanfaatan layanan video pembelajaran berpengaruh secara signifikan

terhadap kegiatan belajar mengajar. Korelasi variabel pemanfaatan

layanan video pembelajaran dengan kegiatan belajar mengajar sebesar

0,329. Hal ini menunjukan bahwa nilai antara variabel tersebut memiliki

nilai lebih besar dari 0,25 – 0,5, artinya mempunyai hubungan yang cukup

kuat antar variabel. Dengan demikian dapat disimpulkan pemanfaatan

layanan video pembelajaran di Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud

sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar bagi Guru SMP dan MTs

Kecamatan Ciputat Timur, berpengaruh dan mempunyai hubungan yang

cukup kuat.

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Pemanfaatan layanan video pembelajaran pada Televisi Edukasi (TVE)

perlu ditingkatakan untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Agar

mencapai hasil tersebut, pihak Pustekkom dan Perpustakaan Pustekkom

saling berintegrasi mensosialisasikan adanya layanan video pembelajaran

ke seluruh penjuru masyarakat terutama sekolah-sekolah pelosok yang

susah akses internet dengan memfasilitasi penggunaan layanan video

pembelajaran, guna mencapai visi misi Pustekkom dan Perpustakaan

Pustekkom dalam penyebaran informasi dan teknologi pendidikan.

Page 145: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

127

2. Berkaitan dengan peningkatan pemanfaatan layanan video pembelajaran,

materi pelajaran setiap bidang baik tingkat SD, SMP, SMA, SMK (semua

kalangan) perlu diperbanyak dan up to date, kemudahan akses dan

download lebih user friendly sehingga pemanfaatan layanan video

pembelajaran akan semakin meningkat.

3. Penulis merasa dalam penelitian ini belum sempurna masih banyak

kekurangan dan perlu dilakukan kajian lanjutan untuk peneliti selanjutnya

berkaitan dengan berbagai permasalahan Pustekkom maupun

Perpustakaan Pustekkom. Adapun untuk peneliti selanjutnya bisa

melakukan penelitian mengenai aspek pengembangan koleksi baik

tercetak maupun non tercetak, promosi perpustakaan, evaluasi sistem

temu kembali informasi dan lain-lain.

Page 146: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

128

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdul Majid. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset,

2013.

Anderson, Ronald H. Pemilihan dan Pengembangan Media Video Pembelajaran

Jakarta: Grafindo Pers, 1987.

Arif Budiwijaya. Pembinaan Koleksi Perpustakaan: dalam Lokakarya Pembinaan

Perpustakaan Khusus Kependudukan. Yogyakarta: UGM, 1979.

Badollahi Mustafa. Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 1996.

Bambang Supomo dan Nur Indriantoro. Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE, 2004.

Benny A Pribadi. Media Teknologi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2004.

Burhan Bungin. Metode Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, 2008.

Cheppy Riyana. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: PT. P3AI UPI,

2007.

Daryanto. Media Pembelajaran Peranannya sangat penting dalam mencapai Tujuan

Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media, 2013.

Edi Supriyadi. SPSS + Amos. Jakarta: In Media, 2014.

Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2008.

Evans, G. Edward. Developing Library Collection. Colorado: Libraries Unlimited,

1979.

Hasibuan, J.J dan Moedjiono. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1985.

Imam Ghozali. Aplikasi Multivariate Program SPSS. Semarang: Universitas

Diponegoro, 2009.

Iskandar. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Referensi, 2013.

Jamal Ma’mur Asmani. Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press, 2011.

Jonathan Sarwono. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Andi

Yogyakarta, 2006.

Page 147: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

129

Jonathan Sarwono dan Ely Suhayati. Riset Akuntansi Menggunakan SPSS.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

K, Soekarman [et.all]. Standar Perpustakaan Khusus. Jakarta: Proyek Pembinaan

dan Pengembangan Perpustakaan Nasional, 2002.

Made Mena. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer : Suatu Tinjauan

Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Martinis Yamin. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung

Persada Press, 2009.

M. Chabib Thoha. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1996.

Munir. Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta,

2012.

Nurul Zuriah. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori – Aplikasi

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006.

Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009.

Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999.

Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar melalui

Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama,

2007.

Purwanto dkk. 30 Tahun Kiprah Pustekkom dalam Pendidikan. Jakarta: Pustekkom

Depdiknas, 2009.

Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru – Karyawan dan Peneliti Pemula

Bandung: Alfabeta, 2005.

Rusman. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta, 2013.

Soeatminah. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Jakarta: Kanisius,

1992.

Stanislaus S. Uyanto. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2006.

Sudiyono. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2010.

Sukarman. Pedoman Umum Penyelenggara Perpustakaan Khusus. Jakarta: PNRI,

2000.

Page 148: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

130

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia, 1993.

Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung

Seto, 2006.

---------------- Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2003.

---------------- Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto, 2006.

Tony Wijaya. Praktis dan Simple Cepat Menguasai SPSS 20 untuk Olah dan

Interpretasi Data. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2012.

Yuliandi Kusuma. Beken dengan Tv Online. Jakarta: Grasindo, 2009.

Yuyu Yulia dkk. Pengadaan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.

Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.

Jurnal dan Majalah

Gusnimar dan Delman, “Pengadaan Bahan Pustaka di Perpustakaan Politeknik

Pertanian Universitas Andalas Payukumbuh”, Ilmu Informasi Perpustakaan

dan Kearsipan, Vol.1, No.1 (September 2012) : h. 135. Jurnal diakses pada

07 Mei 2015 dari

http://download.portalgaruda.orgarticle.phparticle=24657&val=1516

NST, Bakhtaruddin dan Afri Yanti. “Pengadaan Koleksi Bahan Pustaka di Kantor

Arsip Perpustakaan dan Dokumenatsi Kota Padang”, Ilmu Informasi

Perpustakaan dan Kearsipan, Vol.1, No.1 (September 2012). h. 126. Jurnal

diakses pada 07 Mei 2015 dari

http://download.portalgaruda.orgarticle.phparticle=24656&val=1516

Simanjuntak, Melling. “Dana yang Terbitan dan Kebijaksanaan Pengembangan

Koleksi: sebagai Pedoman Seleksi Bahan-Bahan Pustaka”. Majalah Ikatan

Pustakawan Indonesia, Vol. IV, No. 4 (Oktober-Desember 1983). h. 174.

Siti Maryam. “Upaya Mencari Solusi Pengembangan Koleksi di Perpustakaan IAIN

Syarif Hidayatullah Jakarta”. Al-Maktabah, 1,2 (Oktober 1999). h.3-4.

Syahwani Umar dan Rini Susilowati. “Pengembangan Multimedia Interaktif guna

Pemerolehan Belajar Konsep Perilaku Menyimpang Pada Mata Pelajaran

Sosiologi Kelas X SMAN 1 Sungai Raya Kepulauan”. Jurnal Teknodik, Vol.

XVI No. 21 Juni 2012, h. 133.

Page 149: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

131

Skripsi

Anang Nugroho. “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Power Point

dengan Video dan Animasi terhadap Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar

Pada Materi Perawatan Unit Kopling Siswa Kelas 2 Jurusan Teknik

Kendaraan Ringan SMK PIRI 1 Yogyakarta”. Skripsi S1 Fakultas Teknik,

Universitas Negeri Yogyakarta, 2015. Diakses pada 17 September 2015 dari

http://eprints.uny.ac.id261591Anang%20N%2010504244019.pdf

Indra Aditya. “Pemanfaatan Video Pembelajaran sebagai Sumber Belajar bagi Siswa

Kelas 1 Program Studi Teknik Bangunan Gedung di SMK Negeri 2 Surakarta

(pada mata pelajaran praktek batu)”. Skripsi S1 Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011. Diakses pada 18

Februari 2015 dari http://eprints.uns.ac.id/5550/1/207351812201102101.pdf

Diah Titik Kusuma Ningrum. “Pelayanan Iinformasi pada Perpustakaan Badan

Kepegawaian Negara (BKN)”. Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora,

UIN Syarif Hidayatullah, 2011. Diakses pada 18 Februari 2015 dari

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/494/1/103206-

DIAH%20TITIEK%20KUSUMA%20NINGRUM-FAH.PDF

Dwi Julyanti. “Kepuasan Pemakai terhadap Koleksi dan Layanan Perpustakaan

Badan LITBANGKES”. Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Fiskha Ayuningrum. “Pengembangan Media Video Pembelajaran untuk Siswa Kelas

X pada Kompetensi Mengolah Soup Kontinental di SMKN 2 Godean”.

Skripsi S1 Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, 2012. Diakses

pada 05 April 2015 dari http://eprints.uny.ac.id67961skripsi.pdf

Fitria Ningtias Rahmawati. “Efektivitas Pemanfaatan Media Audio Visual Video

Pembelajaran dalam Upaya Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa

pada Pembelajaran Sejarah”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011. Diakses pada 20 Februari

2015 dari

http://repository.uinjkt.ac.iddspacebitstream12345678931071FITRIA%20NI

NGTIAS%20RAHMAWATI-FITK.pdf

Kurniati. “Layanan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi Pusat Sumber

Belajar KB-TK Islam 17 Al-Azhar Bintaro”. Skripsi S1 Fakultas Adab dan

Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah, 2014. Diakses pada 10 Februari 2015

dari http://tulis.uinjkt.ac.idfilefile=digital119002-KURNIATI-FAH.pdf

Lana Islamiyah Genderang. “Pengembangan Koleksi Buku di Perpustakaan

Universitas Indonesia”. Skripsi S1 fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,

Universitas Indonesia, 2011. Diakses pada 20 September 2015 dari

http://lib.ui.ac.idfilefile=digital20135703-S29-Pengembangan%20koleksi.pdf

Nasrullah. “Kepuasan Siswa terhadap Koleksi dan Layanan Perpustakaan SMA

Labschool Kebayoran”. Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010. Diakses pada 18 Februari 2015 dari

Page 150: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

132

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/855/1/95018-

NASRULLAH-FAH.pdf

Nasruddin Mansyur. “Pemanfaatan Koleksi Audio visual (DVD) di Perpustakaan

Korean Cultural Center Indonesia”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan

Budaya, Universitas Indonesia, tahun 2012. Diakses pada 22 Februari 2015

http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20302627-S1966-

Nasruddin%20Mansyur.pdf

Sirojul Munir. “Pengembangan Koleksi pada Perpustakaan SMP Islam Al- Syukro”.

Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2009. Diakses pada 19 Februari 2015 dari

http://repository.uinjkt.ac.iddspacebitstream1234567891921191773-

SIROJUL%20MUNIR-FAH.pdf

Yusril Aqil Anoraga. “Perbandingan Peningkatan Minat Siswa terhadap

Pembelajaran Seni Musik menggunakan Media Sibelius 6 di SMPN 1

Wates”. Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta,

2014. Diakses pada 18 September 2015 dari

http://eprints.uny.ac.id169001Yusril%20Aqil%20Anoraga%2010208244062.

pdf

Artikel

Arif Surachman. “Pengelolaan Perpustakaan Khusus”. Artikel diakses pada 14

November 2014 dari

http://eprints.rclis.org/8633/1/Manajemen_Perpustakaan_Khusus.pdf

Ajick. “Analisis Koleksi Perpustakaan : seleksi, penyiangan dan evaluasi”. Artikel

diakses pada 12 Mei 2015 dari

http://pustaka.uns.ac.id/?menu=news&option=detail&nid=218

Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB). “Peran Pustakawan dalam Promosi

Perpustakaan untuk Meningkatkan Minat Baca”. Artikel diakses pada 27

Oktober 2014 dari

http://gpmb.pnri.go.id/index.php?module=artikel_kepustakaan&id=3

Konsistensi. “Uji Analisis Korelasi dengan Program SPSS”. Artikel diakses pada 8

September 2015 dari http://www.konsistensi.com/2013/05/uji-analisis-

korelasi-dengan-program.html

Konsistensi. “Uji Multikoloniritas dengan Melihat Nilai Tolerance dan VIF”. Artikel

diakses pada 9 september 2015 dari http://www.konsistensi.com/2013/07/uji-

multikonieritas-dengan-melihat.html

Pustekkom Kemendikbud. ”Televisi Edukasi”. Artikel diakses pada 22 Februari dari

http://pustekkomkemdikbud.blogspot.com/2012/08/televisi-edukasi.html

Page 151: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

133

Teguh Yudi Cahyono. “Prosedur Pengembangan Koleksi Perpustakaan”. Artikel

diakses pada 19 September 2015 dari

http://library.um.ac.idimagesstoriespustakawanpdfteguhprosedur%20koleksi.

pdf

Lain-lain

Undang-undang RI No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan.

Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus.

Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat

Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Page 152: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSTTAS ISLAM NEGERI (UTN)SYARTF HIDAYATULLAH JAKARTAFAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

Jl. lr. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 lndonesia Telp : (62-21 ) 7 443329. Fax.7 492907

Nonror : UN.0 I lF2lPP.0A9.2l 6y r DAI 5

Lamp. : -

Hal : Tugas Menjadi Pembimbing

.lakarta. l0 lr4aret 201 5

Kcpada Yth.Bpki IbuiSdr. : Ade Abdul I{ali, N{.Hurndi

J akarta.

Assalarnu'alaikunt Wr. Wb.

De'nqan horntat karni beritahuk.an balril'a Bpk/lbu/Sdr. clinrolrorr rren-jaclipernbinrbing skripsi, atas nalna:

SaLrdara/i : NII-A ADIYATINlNl : 1111025100079Jur./Fak. : Ilntu Perpustakaan / [-'akult.is Adab cli.lt Ilurnatii;r'uSenrester : VIII (delapan)E.nrail :[email protected]. []P. : 0899-86-5-5 -225 I 0857- 1712-3021Judul :

"Pernanfaatan Video Penrbelajaran sebagai I'enunjang KegiatanBelajar N{engajar bagi Guru SDN Kecamatnn Ciputat Tirnur diPerpustakaan Pustekkom Kemendikbud"

dalarrr rangl<a menyelesaikan studi mencapai gelar Saryanu Strota l.

Atas kesed iaan BapaldlbLr/Sdr. Lrntuk nrelaksanakan tugris tersehut karn i

men.vampaikan penghargaan dan terima kasih.

A,n. Didang Akademik

ad Farkhan, M.Pcl.9 19 200003 I ()02 ?

Catatan:l. I)etnbinrbing nrenriliki \\,e\\ienang nrenrperbaiki reciaksi.j uclul dan otrtlitti:2. PerLrbaitan judul skripsi harap diberitalrLrkan oleh mahasiswa kr.l urLrsrin

Wassalarn

,.1.,,..yi(t'', .,-a'/-

'+i < /r:l, -- LJI' i',ii, * t,:)

a

Page 153: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

Kepada Yth

Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Assalamu' alaikum Wr. Wb.

Bersama ini saya

Nama Pembimbing

Nama Mahasiswa Bimbingan

NIM

J akarta, 23 September 20 1 5

dengan ini memberitahukan tentang perubahan judul skripsi mahasiswa bersangkutan.

Judul Awal

: Ade Abdul Hak, M.Hum

: Nita Adiyati

:1111025100079

: Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran sebagai Penunjang Kegiatan

Belajar Mengajar bagi Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur di

Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud

: Pengaruh Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran di Perpustakaan

Pustekkom Kemendikbud terhadap Kegiatan Belajar Mengajar bagi Guru

SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur

Judui baru

Demikian pemberitahuan ini saya sampaikan. Atas perhatiannya diucapkan terimakasih.

Wassalam,

Dosen Pembimbing Skripsi

Page 154: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGtrRI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAFAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat r54rz Indonesia Telp. : (62-zr) 74q3329.

Nomor : Un.0l/FZlPP.0t.3l 2-299 l2}t5Lampiran :' I (satu) eksemplar skripsiHal : Penguji Skripsi

Kepada Yth.Bpk/lbu/Sdr.:1. Lilik Istiqoriyah, M.Hum (penguji I)2. Nuryudi, MLIS (Penguji II)3. Ade Abdul Hak, M.Hum (pembimbing)

di Jakarta

Jakarta, 18 September 2015

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat kami beritahukan bahwa Bapak/Ibu/Sdr., dimohon kesediaannyamenjadi Penguji Skripsi atas nama:

'.mffi" ':4" )

f*-_"- _--*t| *a nww, I

I e.-etrffi E I<---j;

Saudara/iNIM.Fak./Jur.Judul Skripsi

"Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran sebagai Penunjang KegiatanBelajar Mengajar bagi Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputai Timur diPerpustakaan Pustekkom Kemendikbud,'

Ujian skripsi tersebut akan dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Rabu / 23 September 2015Waktu : 09.30 s.d 10.30Tempat : Ruang Mun4qasah Lt 7 FAH UIN

Atas kesediaan Bpk/Ibu/Sdr/i untuk melaksanakan tuges tersebut, kamimenyampaikan penghargaan dan terima kasih.

Nita Adiyatir r r 1025100079

Adab dan Humaniora / Ilmu Perpustakaan

Wassalam

idang Akademik

Page 155: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

* r*m.*ngiltr T

KEMENTERIAN AGAMAUNTYERSITAS ISLAM NE GERI(IIII9SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAF'AKULTAS ADAB DAN HUMAIYTORA

Jl. lr. H. Juanda No.95, 15412, Jakarta, lndonesia

Nomor : Un.0LlF2/Pp.OO.9/ glt lzl];sLamp. : -

Hal : lzin Penelitian

Telp. (021) 7443329, Fax. (021) 7493364

Jakarta, 30 Juli 2015

Kepada Yth.Kepala Perpustakaan pustekkomJl. R.E MartadinataCiputat - Tangerang Selatan

Assal a m u'al ai kum Wr. Wb.

Dengan hormat kamisampaikan bahwa :

NamaNIMFakultasProgram StudiSemesterTahun AkademikAlainat

No. Handphone

NITA ADIYATIL1LLO25LO0079Adab dan Humaniorallmu Perpustakaan

: Vlll (Delapan)

2Ot4 / 20tsKp. Pasir Binong, RT/RW. OIA/OASDesa. Kendayakan, Kec. KragilanSerang - Banten089986552 25 I 0857 L7 L23A27

adalah mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syar,if Hidayatullah JakartaProgram studi llmu perpu.stakaa_!, ygng seaang ,nervrirL'ergposai'rkrip;i berjudul"Pemanfaatan Lavanan'video pemueiaiara;'s.b;#i-ienunlang Kegiatan BerajarMengajar B.agi Girru sMP Ain nriii- Kecamatan eiputat Timur Di perpustakaanPustekkom Kemendikbud". Demi kelanc.aran proses penulisan tersebut kami mohonBapak/tbu dapat memberi izin metJtutan penJritiJ; ai'i;;6;;; y*;"aapak/rbuprmptn.

Demikian atas bantuan dan kerjasama Bapakllbu, kami ucapkan terima kasih.

Wassoldmu'alaikum Wr. Wb.

Dekan,

Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag

{,0. 1e6e041.s 1ee703 Loal 2

Page 156: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

KEMENTERIAN AGAMAUM\TERSITAS ISLAM NEGERI(UIN)SYARIF' HIDAYATULLAH JAKARTAFAKIILTAS ADAB DAIY HUMANIORA

Jl. lr. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412, Jakarta, lndonesia Telp. (021) 7443329, Fax. (021) 7493364

Nomor : Un.0LlF2lPP.0O.9/ 106? lZOLlLamp. : -

Hal : lzin Permintaan Data

NamaNIMFakultasProgram StudiSemesterTahunAkadeniikAlamat

No. Handphone

Jakarta, 30 Juli 2015

Kepada Yth.Sub. Bagian Pendidikan Madrasah/pendisKementerian Agama Rl Kota Tangerang SetatanJl. Cendekia BSD Sektor XlKota Tangerang Selatan

Assol a m u'al aikumWr. Wb.

Dengan hormat kamisampaikan bahwa :

adalah mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah JakartaPlogram- Studi llmu Perpustakaan, yang sedang menyusun Proposal-skripsi berjudul"Pemanfaatan. Layanan' Video eembelajaran -Sebagii Penunjing Kegia'tan arllalarMengajar Bagi Guru SMP dan MTs Kbcamatan Ciputat Timui Di Perpustaka'anPustekkom Kemendikbud". Demi kelancaran proses penulisan tersebut kaini mohonkesediaan Bapak/lbu untuk menerima dan merhbantu kepada mahasiswa tersebut.

Dernikian atas bantuan dan kerjasama Bapak/lbu, kami ucapkan terinrakasih.

Wassa I o m u' a I ai ku mWr. Wb.

%Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag

NITA ADIYATI

111102s100079Adab dan Humaniorallmu PerpustakaanVlll (Delapan)

2Ot4 / zOLsKp. Pasir Binong, RT/RW. Ot4/OOsDesa. Kendayakan, Kec. KragilanSerang - Banten0899865 52 2s / 08s7 t7 t23O2L

Dekan,

v.te6e041s 1es703 t004 q

Page 157: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI(IIIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAFAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

Jl. lr. H. Juanda No. 95, 15412, Jakarta, lndonesia

Nomor : Un.oLlF2lPP.00.9/ tl?b 120L5Lamp. : -Hal : lzin permintaan Data

NamaNIMFakultasProgram StudiSemesterTahun AkademikAlamat

No. Handphone

Telp. (021) 7443329, Fax. (021) 7493364

Jakarta, 30 Juli 2015

Kepada Yth.Sub. Bagian PTK

Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan

Jl. Buana Kencana Loka SektorXll BSD Serpong

Kota Tangerang Selatan

Assalomu'olaikum Wr. Wb.

Dengan hormat kamisampaikan bahwa :

NITA ADIYATI

1111025100079Adab dan Humaniorallmu Perpustakaan

Vlll (Delapan)

2OL4 / 20LsKp. Pasir Binong, RT/RW. 0L4l0O5Desa. Kendayakan, Kec. Kragilan

Serang - Banten089985s 52 25 I A857 17 t23A2L

adalah mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah JakartaProgram Studi llmu Perpustakaan, yang sedang menyusun Proposal skripsi berjudul"Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran Sebagai Penunjang Kegiatan BelajarMengajar Bagi Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur Di PerpustakaanPustekkom Kemendikbud". Demi kelancaran proses penulisan tersebut kami mohonkesediaan Bapak/lbu untuk menerima dan membantu kepada mahasiswa tersebut.

Demikian atas bantuan dan kerjasama Bapak/lbu, kami ucapkan terimakasih.

W asso lo m u' al di ku mWr, Wb.

Dekan,

Prof. Dr.6ukron Kamil, M.Ag

{ro. 1e5e041s rse703 1 004

Page 158: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

KEMENTERIAN AGAMATTNTVERSITAS ISLAM NEGERI(rrrigSYARIF HIDAYATULLAII JAKARTAFAI(ULTAS ADAB DAN HUMANIORA

Jl. lr. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412, lakarta, lndonesia Telp. (021) 7443329, Fax. (021) 7493364

r tt*,%IilT tr

Nomor : Un.otlF2/PP.00.9/ I g 62/2otsLamp. : -

Hal : lzin Sebar Kuesioner

Jakarta, 30 Juli 2015

Kepada Yth.Bapak/lbu GuruSMP dan MTs Kecamatan Ciputat TimurTangerang Selatan

Assalomu'oloikum Wr. Wb.

Dengan hormat kamisampaikan bahwa :

NamaNIMFakultasProgram StudiSemesterTahun AkademikAlamat

No. Handphone

NITA ADIYATI

1111025100079Adab dan Humaniorallmu PerpustakaanlX (Sembilan)

2OL4 I aOLsKp. Pasir Binong, RT/RW. OL4|OO5

Desa. Kendayakan, Kec. KragilanSerang - Banten08998655 2 25 / O8s7 t7 L23O2!

adalah mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah JakartaProgram Studi llmu Perpustakaan, yang sedang menyusun Proposal skripsi berjudul"Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran Sebagai Penunjang Kegiatan BelajarMengajar Bagi Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur Di PerpustakaanPustekkom Kemendikbud". Demi kelancaran proses penulisan tersebut kami mohonBapak/lbu dapat memberi izin melakukan penelitian di lembaga yang Bapak/lbupimpin.

Demikian atas bantuan cjan kerjasama Bapak/lbu, kami ur:aprkan terirna kasih.

Wassala m u'olai ku m Wr. Wb.

Dekan,

Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag

$rP. 1969041s L99703 L O04 UT

Page 159: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

141

Ciputat, Agustus 2015

Hal : Kuesioner

Lamp :

Kepada

YTH. Bapak/Ibu Guru

SMP/MTs Kecamatan Ciputat Timur

Tangerang Selatan

Dengan Hormat

Dalam rangka penyusunan tugas akhir berupa penulisan skripsi yang

diisyaratkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk memperoleh gelar

Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP), maka dengan ini saya memohon bantuan

kepada Bapak/Ibu Guru SMP/MTs Kecamatan Ciputat Timur untuk meluangkan

waktu sejenak untuk mengisi kuesioner. Adapun skripsi saya berjudul “Pengaruh

Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran di Perpustakaan Pustekkom

Kemendikbud terhadap Kegiatan Belajar Mengajar bagi Guru SMP dan MTs

Kecamatan Ciputat Timur”.

Hasil yang diperoleh dari pengisian kuesioner ini tidak disajikan pihak

luar. Peran serta, kejujuran, objektifitas Bapak/Ibu Guru SMP/MTs Kecamatan

Ciputat Timur, dalam pengisian kuesioner akan sangat berguna terhadap hasil

penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.

Atas kesediaan bantuan Bapak/Ibu Guru SMP/MTs Kecamatan Ciputat

Timur, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya

Nita Adiyati

NIM : 1111025100079

Page 160: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

142

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO PEMBELAJARAN

DI PERPUSTAKAAN PUSTEKKOM KEMENDIKBUD TERHADAP

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR BAGI GURU SMP DAN MTs

KECAMATAN CIPUTAT TIMUR

A. Identitas Responden

1. No responden :

2. Nama :

3. Sekolah :

4. Guru bidang studi :

5. Jenis kelamin :

B. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah setiap pernyataan dengan baik dan seksama.

2. Pilihlah pernyataan yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan

Bapak/Ibu Guru dengan cara memberi tanda tanda silang (X) pada

salah satu jawaban yang telah tersedia yaitu a, b, c, dan d.

3. Semua pernyataan adalah benar, dijamin kerahasiaannya dan tidak

mempengaruhi penilaian prestasi kerja di tempat kerja Anda.

4. Mohon diisi dengan sebenar-benarnya demi diperoleh data penelitian

yang objektif.

5. Keterangan :

Sangat Setuju = (SS)

Setuju = (S)

Tidak Setuju = (TS

Sangat Tidak Setuju = (STS)

Page 161: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

143

C. Pertanyaan

a) Variabel Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran

1. Pustekkom dan Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud sudah baik

dalam melakukan promosi atau sosialisasi video pembelajaran pada

Televisi Edukasi (TVE) untuk peningkatan kualitas pembelajaran

di setiap sekolah. Misalnya lewat internet, televisi, dan

pembentukan beberapa sekolah binaan di setiap provinsi.

a. Sangat Setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat Tidak Setuju

2. Video pembelajaran yang berada di Perpustakaan Pustekkom

Kemendikbud maupun pada TVE dapat memenuhi kebutuhan

pemakai terutama guru sebagai sumber informasi pembelajaran.

a. Sangat Setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat Tidak Setuju

3. Ketersediaan koleksi video pembelajaran di Perpustakaan

Pustekkom Kemendikbud sudah lengkap dan mutakhir.

a. Sangat Setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat Tidak Setuju

4. Materi dalam video pembelajaran pada TVE sangat up to date

dalam menunjang kegiatan belajar mengajar.

a. Sangat Setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat Tidak Setuju

5. Rekaman suara dan gambar video pembelajaran pada TVE sangat

jernih, jelas, dan bebas gangguan.

a. Sangat Setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat Tidak Setuju

6. Peningkatan kapasitas layanan video pembelajaran pada program

TVE Depdiknas sudah baik menyangkut akses maupun konten.

a. Sangat Setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat Tidak Setuju

Page 162: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

144

7. Mengakses atau mendownload video pembelajaran pada website

TVE Depdiknas sangat mudah dan cepat.

a. Sangat Setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat Tidak Setuju

8. Pengembangan layanan akses video pembelajaran berbasis Televisi

Edukasi (TVE) dapat melayani kebutuhan informasi pendidikan.

a. Sangat Setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat Tidak Setuju

b) Variabel Kegiatan Belajar Mengajar

9. Video pembelajaran pada TVE dapat digunakan sebagai bahan

ajar/media yang efektif dan efisien.

a. Sangat Setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat Tidak Setuju

10. Video pembelajaran pada TVE dapat memperjelas dan

mempermudah pesan atau materi yang rumit.

a. Sangat Setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat Tidak Setuju

11. Video pembelajaran pada TVE dapat dijadikan metode

pembelajaran yang inovatif.

a. Sangat Setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat Tidak Setuju

12. Video pembelajaran yang diberikan TVE dan perpustakaan

pustekkom kemendikbud dapat menunjang kegiatan belajar

mengajar.

a. Sangat Setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat Tidak Setuju

13. Pemanfaatan video pembelajaran pada TVE dapat membantu

dalam persiapan pengajaran atau penyusunan RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran).

a. Sangat Setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat Tidak Setuju

Page 163: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

145

14. Video pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar siswa yang

menyenangkan.

a. Sangat Setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat Tidak Setuju

15. Video pembelajaran dapat memotivasi siswa untuk belajar mandiri,

aktif, dan interaktif.

a. Sangat Setuju c. Tidak Setuju

b. Setuju d. Sangat Tidak Setuju

Silahkan tulis kritik dan saran Anda terhadap pemanfaatan layanan

video pembelajaran (TVE) pada perpustakaan Pustekkom

Kemendikbud.

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

.......................................................................................................

Page 164: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

146

Lampiran 9

Hasil Uji Validitas Variabel Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran

Correlations

PLVP 1 PLVP 2 PLVP 3 PLVP 4 PLVP 5 PLVP 6 PLVP 7 PLVP 8 Pemanfaatan Layanan

Video Pembelajaran

Pernyataan 1

Pearson Correlation 1 .559**

.359**

.280* .293

* .468

** .249

* -.300

** .669

**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .014 .010 .000 .030 .008 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76

Pernyataan 2

Pearson Correlation .559**

1 .370**

.336**

.363**

.390**

.228* -.175 .687

**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .003 .001 .001 .047 .131 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76

Pernyataan 3

Pearson Correlation .359**

.370**

1 .250* .365

** .340

** .195 -.076 .602

**

Sig. (2-tailed) .001 .001 .030 .001 .003 .092 .515 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76

Pernyataan 4

Pearson Correlation .280* .336

** .250

* 1 .587

** .356

** .057 .103 .648

**

Sig. (2-tailed) .014 .003 .030 .000 .002 .624 .376 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76

Pernyataan 5

Pearson Correlation .293* .363

** .365

** .587

** 1 .459

** .049 -.071 .628

**

Sig. (2-tailed) .010 .001 .001 .000 .000 .677 .542 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76

Pernyataan 6

Pearson Correlation .468**

.390**

.340**

.356**

.459**

1 .238* .029 .722

**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .003 .002 .000 .038 .804 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76

Pernyataan 7

Pearson Correlation .249* .228

* .195 .057 .049 .238

* 1 -.239

* .420

**

Sig. (2-tailed) .030 .047 .092 .624 .677 .038 .038 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76

Pernyataan 8

Pearson Correlation -.300**

-.175 -.076 .103 -.071 .029 -.239* 1 .094

Sig. (2-tailed) .008 .131 .515 .376 .542 .804 .038 .419

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76

Pemanfaatan Layanan

Video Pembelajaran

Pearson Correlation .669**

.687**

.602**

.648**

.628**

.722**

.420**

.094 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .419

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 165: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

147

Lampiran 10

Hasil Uji Validitas Variabel Kegiatan Belajar Mengajar

Correlations

KBM 1 KBM 2 KBM 3 KBM 4 KBM 5 KBM 6 KBM 7 Kegiatan

Belajar

Mengajar

Pernyataan 9

Pearson Correlation 1 .618**

.726**

.753**

.736**

.401**

.318**

.838**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .005 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76

Pernyataan 10

Pearson Correlation .618**

1 .615**

.635**

.681**

.325**

.312**

.770**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .004 .006 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76

Pernyataan 11

Pearson Correlation .726**

.615**

1 .682**

.653**

.445**

.438**

.826**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76

Pernyataan 12

Pearson Correlation .753**

.635**

.682**

1 .915**

.511**

.430**

.909**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76

Pernyataan 13

Pearson Correlation .736**

.681**

.653**

.915**

1 .436**

.365**

.888**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76

Pernyataan 14

Pearson Correlation .401**

.325**

.445**

.511**

.436**

1 .721**

.663**

Sig. (2-tailed) .000 .004 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76

Pernyataan 15

Pearson Correlation .318**

.312**

.438**

.430**

.365**

.721**

1 .614**

Sig. (2-tailed) .005 .006 .000 .000 .001 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76

Kegiatan Belajar Mengajar

Pearson Correlation .838**

.770**

.826**

.909**

.888**

.663**

.614**

1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 166: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

148

Lampiran 11

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran

Lampiran 12

Hasil Uji statistik Deskriptif

Variabel Kegiatan Belajar Mengajar

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PLVP 1 76 1.00 4.00 2.9605 .87087

PLVP 2 76 2.00 4.00 3.0658 .71806

PLVP 3 76 2.00 4.00 2.5263 .62126

PLVP 4 76 2.00 4.00 2.6447 .70624

PLVP 5 76 2.00 4.00 2.7237 .53163

PLVP 6 76 2.00 4.00 2.8947 .64455

PLVP 7 76 1.00 4.00 2.6447 .79505

PLVP 8 76 1.00 4.00 3.0263 .86369

Valid N (listwise) 76

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KBM 1 76 2.00 4.00 2.9474 .65105

KBM 2 76 2.00 4.00 2.8289 .64059

KBM 3 76 2.00 4.00 2.9474 .58640

KBM 4 76 2.00 4.00 3.0395 .73830

KBM 5 76 2.00 4.00 2.9737 .69231

KBM 6 76 2.00 4.00 3.2237 .50593

KBM 7 76 2.00 4.00 3.0789 .53574

Valid N (listwise) 76

Page 167: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

149

Lampiran 13

Hasil Uji statistik Deskriptif Nilai Rata-rata

Variabel Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran

Lampiran 14

Hasil Uji statistik Deskriptif Nilai Rata-rata

Kegiatan Belajar Mengajar

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pemanfaatan Layanan Video

Pembelajaran

76 2.00 3.88 2.8109 .39024

Valid N (listwise) 76

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kegiatan Belajar Mengajar

76 2.00 4.00 3.0056 .49621

Valid N (listwise) 76

Page 168: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

150

Lampiran 15

Tabel r untuk df = 60-75

df = (N-2)

Tingkat Signifikansi untuk Uji satu arah

0,05 0,025 0,01 0,005 0,0005

Tingkat Signifikansi untuk Uji dua arah

0,1 0,05 0,02 0,01 0,0001

60 0.2108 0.2500

0.2948

0.3248

0.4079

61 0,2091

0,2480 0,2925 0,3223 0,4048

62 0.2075 0.2461

0.2902

0.3198

0.4018

63 0.2058

0.2441

0.2880

0.3173

0.3988

64 0,2042

0,2423 0,2858 0,3150 0,3959

65 0,2027

0,2404 0,2837 0,3126 0,3931

66 0,2012

0,2387 0,2816 0,3104 0,3903

67 0,1997

0,2369 0,2796 0.3081 0,3876

68 0,1982

0,2352 0,2776 0,3060 0,3850

69 0,1968

0,2335 0,2756 0,3038 0,3823

70 0,1954

0,2319 0,2737 0,3017 0,3798

71 0,1940

0,2303 0,2718 0,2997 0,3773

72 0,1927

0,2287 0,2700 0,2977 0,3748

73 0,1914

0,2272 0,2682 0,2957 0,3724

74 0,1901

0,2257 0,2664 0,2938 0,3701

75 0,1888

0,2242 0,2647 0,2919 0,3678

Page 169: PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN VIDEO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29026/1/NITA... · SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemanfaatan

TENTANG PENULIS

Nita Adiyati, lahir di Serang, pada 30 Januari 1993.

Putri pertama dari Bapak Samudi dan Ibu Muti’ah.

Bertempat tinggal di Kp. Pasir Binong Rt/Rw. 014/005

Kragilan, Serang-Banten. Mengenyam pendidikan di

SDN Dukuh 2 (1999-2005), SMPN 1 Kragilan (2005-

2008), MAN Kragilan (2008-2011), kemudian

melanjutkan pendidikan S1 mengambil Jurusan Ilmu Perpustakaan di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta (2011-2015). Selain study, penulis memiliki hobi menulis

artikel, adapun artikel yang pernah dimuat di ROL (Republika Online) dengan

berjudul “Bangganya Menjadi Mahasiswa UIN Jakarta”, dan artikel berjudul

“Strategi Pustakawan dalam Menghadapi MEA 2015” yang pernah dijuarai di

Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta. Penulis menyelesaikan kuliahnya dengan

menulis skripsi berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Layanan Video Pembelajaran di

Perpustakaan Pustekkom Kemendikbud terhadap Kegiatan belajar Mengajar bagi

Guru SMP dan MTs Kecamatan Ciputat Timur”. Selama kuliah, penulis aktif

mengikuti organisasi di luar kampus yaitu HMB (Himpunan Mahasiswa Banten),

FORMABI (Forum Mahasiswa Bidikmisi) dan Mahasantri Ma’had UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.