pengaruh pelaksanaan etika profesi, independensi, profesionalisme dan...

21
PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAGI AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surakarta dan Yogyakarta) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: SARI SEKAR SUCI B 200 150 223 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 18-Jan-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI,

INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN KECERDASAN

EMOSIONAL TERHADAP PENGAMBILAN

KEPUTUSAN BAGI AUDITOR

(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surakarta dan Yogyakarta)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

SARI SEKAR SUCI

B 200 150 223

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

i

Page 3: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

ii

Page 4: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

iii

Page 5: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

1

PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI,

PROFESIONALISME DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAGI AUDITOR

(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Surakarta dan Yogyakarta)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh etika profesi, independensi,

profesionalisme dan kecerdasan emosional terhadap pengambilan keputusan bagi

auditor pada KAP wilayah Surakarta dan Yogyakarta. Populasi dalam penelitian

ini adalah semua auditor yang bekerja di KAP wilayah Surakarta dan Yogyakarta

menggunakan metode purposive sampling. Ada 54 auditor di KAP sebagai

sampel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang

bersumber langsung dari responden dengan instrument penelitian kuesioner.

Metode analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: etika profesi, independensi, dan

profesionalisme berpengaruh terhadap pengambilan keputusan bagi auditor.

Sedangkan kecerdasan emosional tidak berpengaruh terhadap pengambilan

keputusan bagi auditor.

Kata kunci: etika profesi, independensi, profesionalisme, kecerdasan emosional,

pengambilan keputusan bagi auditor.

Abstract

This research aimed to determine the effect of professional ethics, independence,

professionalism and emotional intelligence on decision making for auditors in

KAP in the Surakarta and Yogyakarta regions. The population in this study were

all auditors working in KAP in Surakarta and Yogyakarta using the purposive

sampling method. There were 54 auditors in the KAP as a sample. The data used

in this study are primary data sourced directly from respondents with

questionnaire research instruments. The statistical analysis method used is

multiple linear regression analysis. The results showed that: professional ethics,

independence, and professionalism influence the decision making for auditors.

While emotional intelligence does not affect the decision making for auditors.

Keywords: professional ethics, independence, professionalism, emotional

intelligence, decision making for auditors.

1. PENDAHULUAN

Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya dunia bisnis yang sudah tidak

lagi mempertimbangkan etika. Padahal pertimbangan etika sangatlah penting bagi

status profesional dalam menjalankan aktivitasnya. Pengembangan dan kesadaran

etika/moral memainkan peran kunci dalam semua area profesi akuntansi (Louwers

Page 6: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

2

et al. dalam Husein, 2004). Salah satu profesi yang ada di dalam lingkungan bisnis

yang eksistensinya dari waktu ke waktu semakin diakui oleh masyarakat bisnis

itu sendiri adalah profesi auditor.

Sekarang ini menjadi seorang auditor sering dianggap sebuah profesi yang

cukup berat, karena mengemban tugas dan tanggung jawab yang besar terhadap

pelaporan keuangan sebuah perusahaan. Auditor harus memiliki kualifikasi yang

cukup untuk memahami kriteria yang digunakan dan harus kompeten untuk

mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna mencapai

kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti tersebut (Arens, Edisi 12, 2008:5).

Salah satu manfaat dari jasa KAP adalah memberikan informasi yang akurat dan

dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan.

Auditor memperoleh kepercayaan dari pihak ketiga atau klien untuk

membuktikan apakah laporan keuangan yang disajikan klien sudah wajar. Pihak

ketiga yang dimaksud diantaranya manajemen, pemegang saham, pemerintah

kreditur atau bank serta masyarakat yang memiliki kepentingan terhadap laporan

keuangan tersebut (Putra, 2017). Oleh karena itu, auditor harus bisa menjaga

kepercayaan yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya. Jika dilanggar, maka

publik secara perlahan akan melupakan, meninggalkan dan pada akhirnya

mengabaikan eksistensi profesi ini.

Seorang auditor dalam mengambil keputusan perlu menggunakan beberapa

pertimbangan rasional, yang didasarkan atas pelaksanaan etika yang berlaku dan

membuat suatu keputusan yang adil. Pengambilan keputusan merupakan sebuah

kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah

satu kemungkinan dipilih, sementara yang lain dikesampingkan (Morgan dan

Cerullo yang dikutip oleh Nuryanto (2001).

Auditor mengkomunikasikan hasil pekerjaan auditnya kepada pihak-pihak

berkepentingan melalui laporan audit. Laporan audit tersebut digabungkan dengan

laporan keuangan dalam laporan tahunan kepada pemegang saham yang

menjelaskan temuan-temuan audit. Setelah itu, temuan tersebut disampaikan

dalam bentuk pendapat (opinion) mengenai kewajaran laporan keuangan yang

Page 7: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

3

telah disusun untuk menentukan apakah telah disajikan secara wajar (Henda dan

H. Warsito, 2011).

Peranan auditor sangatlah dibutuhkan oleh kalangan dunia usaha, maka para

auditor perlu memahami pelaksanaan etika yang berlaku dalam menjalankan

profesinya. Menurut Henda dan H. Warsito (2011) ada beberapa elemen penting

yang harus dimiliki oleh auditor, yaitu: (1) keahlian dan pemahaman tentang

standar akuntansi atau standar penyusunan laporan keuangan; (2) standar

pemeriksaan/auditing; (3) etika profesi; (4) pemahaman terhadap lingkungan

bisnis yang diaudit. Berdasarkan keempat elemen tersebut sangatlah jelas bahwa

syarat utama yang dimiliki oleh seorang auditor adalah wajib memegang teguh

aturan etika profesi yang berlaku. Menurut Rahayu dan Suhayati (2013:49)

mendefinisikan etika profesi merupakan pedoman yang harus diterapkan auditor

dalam menjalankan kegiatannya. Perlunya pemahaman etika bagi profesi auditor

adalah sama seperti keberadaan jantung bagi tubuh manusia.

Menurut Muhammad Alifzuda (2016), Kode Etik Akuntan Publik

menyebutkan bahwa independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang

akuntan publik untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam melaksanakan

tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan objektivitas. Akan

tetapi independen dalam hal ini tidak berarti mengharuskan ia bersikap sebagai

penuntut, melainkan ia justru harus bersikap mengadili secara tidak memihak

dengan tetap menyadari kewajibannya untuk selalu bertindak jujur, tidak hanya

kepada manajemen dan pemilik perusahaan tetapi juga kepada pihak lain yang

berkepentingan dengan laporan keuangan (SPAP, 2011:220.1). Independen dalam

pengambilan keputusan berarti bahwa di dalam setiap pengambilan keputusan

sudah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan agar KAP

memperoleh keyakinan yang layak, dimana seorang auditor tidak dipengaruhi

pihak manapun. Keputusan yang diambil tidak berdasarkan kepentingan klien,

pribadi, maupun pihak lainnya, melainkan berdasarkan fakta dan bukti yang

berhasil dikumpulkan selama penugasan.

Profesionalisme merupakan salah satu syarat utama bagi seorang auditor

dalam mengambil keputusan, sebab dengan profesionalisme yang tinggi

Page 8: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

4

kebebasan auditor akan semakin terjamin. Persyaratan profesionalisme yaitu

orang yang memiliki pendidikan dan pengalaman berpraktik sebagai auditor.

Menurut Islahuzzaman (2012:369) profesionalisme adalah kemampuan yang

berupa tanggung jawab terhadap profesi yang dilaksanakan dan bukan hanya

bersikap tanggung jawab namun harus menaati peraturan hukum yang berlaku.

Untuk menjalankan perannya yang menuntut tanggung jawab yang semakin luas,

auditor harus memiliki wawasan yang luas tentang komplektisitas organisasi

modern.

Seorang auditor dalam mengambil keputusan juga harus memahami

kecerdasan emosional, karena dengan mempunyai kecerdasan tersebut seorang

auditor diharapkan dapat berbuat tegas dalam mengambil keputusan yang tepat

mengenai laporan keuangan kliennya walaupun dalam keadaan tertekan. Goleman

(2000) melalui penelitiannya mengatakan bahwa kecerdasan emosional

menyumbang 80% dari faktor penentu kesuksesan, sedangkan 20% yang lain

ditentukan oleh kecerdasan intelektual/Intellectual Quotient (IQ). Menurut

Goleman (2002:512) mendefinisikan kecerdasan emosional adalah kemampuan

mengenali diri sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, serta

mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang

lain. Goleman (2002:513-514) membagi kecerdasan emosional menjadi lima

bagian yaitu tiga komponen berupa kompetensi emosional (pengenalan diri,

pengendalian diri dan motivasi) dan dua komponen berupa kompetensi sosial

(empati dan keterampilan sosial).

Penelitian tentang pengambilan keputusan auditor telah dilakukan oleh

peneliti sebelumnya, yaitu penelitian dari Mardiah, Rizal Effendi, dan Oloan

Siagian (2017) meneliti tentang pengaruh pelaksanaan etika profesi, independensi,

profesionalisme, dan kecerdasan emosional terhadap pengambilan keputusan bagi

auditor. Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan etika profesi dan

independensi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan auditor, sedangkan

profesionalisme dan kecerdasan emosional tidak berpengaruh terhadap

pengambilan keputusan auditor.

Page 9: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

5

Hery dan Merrina Agustiny (2007) meneliti tentang pengaruh pelaksanaan

etika profesi terhadap pengambilan keputusan akuntan publik (auditor) di KAP

Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini adalah independensi, integritas dan

objektivitas tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan auditor, Standar

Umum dan Prinsip Akuntansi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan

auditor, tanggung jawab kepada klien auditor berpengaruh terhadap pengambilan

keputusan auditor, tanggung jawab dan praktik lain berpengaruh terhadap

pengambilan keputusan auditor, dan tanggung jawab kepada rekan seprofesi

cenderung berpengaruh terhadap pengambilan keputusan auditor.

Henda dan H. Warsito (2011) meneliti tentang pengaruh pelaksanaan etika

profesi dan kecerdasan emosional terhadap pengambilan keputusan bagi auditor

pada KAP dan BPK di Semarang. Hasil penelitian menunjukkan independensi,

integritas dan objektivitas berpengaruh terhadap pengambilan keputusan auditor,

Standar Umum dan Prinsip Akuntansi berpengaruh terhadap pengambilan

keputusan auditor, tanggung jawab kepada klien berpengaruh terhadap

pengambilan keputusan auditor, tanggung jawab kepada rekan seprofesi tidak

berpengaruh terhadap pengambilan keputusan auditor, tanggung jawab dan

praktik lain tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan auditor,

pengenalan diri tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan auditor,

empati tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan auditor, pengendalian

diri berpengaruh terhadap pengambilan keputusan auditor, motivasi berpengaruh

terhadap pengambilan keputusan auditor dan keterampilan sosial berpengaruh

terhadap pengambilan keputusan auditor.

Rinaldy (2016) meneliti tentang hubungan antara etika audit dan motivasi

dalam pengambilan keputusan internal audit pada PT Mega Hijau Bersama. Hasil

penelitian menunjukkan etika audit dan motivasi berpengaruh terhadap

pengambilan keputusan internal audit.

Dhewi dan Dharma (2013) meneliti tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi auditor dalam pengambilan keputusan untuk memberikan opini

audit pada KAP di Bali. Hasil penelitian menunjukkan etika profesi, komitmen

profesional, dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap pengambilan keputusan

Page 10: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

6

untuk memberikan opini audit. Sedangkan independensi tidak berpengaruh

terhadap pengambilan keputusan untuk memberikan opini audit.

Dari hasil penelitian sebelumnya menunjukkan hasil atau kesimpulan yang

berbeda. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil

judul: “Pengaruh Pelaksanaan Etika Profesi, Independensi, Profesionalisme dan

Kecerdasan Emosional Terhadap Pengambilan Keputusan Bagi Auditor (Studi

Empiris pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surakarta dan Yogykarta)”.

2. METODE

2.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer

berupa hasil dari kuesioner-kuesioner yang disebarkan ke KAP wilayah Surakarta

dan Yogyakarta.

2.2 Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan

Publik wilayah Surakarta dan Yogyakarta yang terdaftar di Otoritas Jasa

Keuangan wilayah Jawa Tengah dan DIY. Dalam peneltian menggunakan

purposive sampling, maka responden diambil berdasarkan kriteria-kriteria yang

telah ditentukan. Adapun kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel

pada penelitian ini yaitu: (1) Auditor pada KAP (patner, senior, atau junior

auditor) yang tidak dibatasi oleh jabatan, sehingga semua auditor yang bekerja di

KAP dapat diikutsertakan sebagai responden. (2) Auditor yang bekerja di KAP

Surakarta dan Yogyakarta. (3) Yang bersedia mengisi Kuesioner.

2.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

2.3.1 Variabel Dependen

2.3.1.1 Pengambilan Keputusan

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat karena adanya variabel independen atau variabel bebas

(Sugiyono, 2010:4). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengambilan

keputusan bagi auditor. Pengambilan keputusan auditor adalah sebuah kesimpulan

yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah satu

Page 11: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

7

kemungkinan dipilih, sementara yang lain dikesampingkan (Morgan dan Cerullo

yang dikutip oleh Nuryanto, 2001).

Variabel pengambilan keputusan terdiri dari indikator: 1)

penerimaan/penolakan penugasan dari klien baru, 2) review ulang partner, 3)

pengungkapan catatan atas laporan keuangan, 4) pengungkapan temuan, 5)

evaluasi kecukupan audit, 6) pemberian opini audit, dan 7) penentuan audit

prosedur (Hery dan Merrina, 2007).

2.3.2 Variabel Independen

2.3.2.1 Etika Profesi

Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus memiliki

kode etik, yang merupakan seperangkat prinsip-prinsip moral yang mengatur

tentang perilaku profesional (Dian, 2011). Tanpa etika, profesi akuntan tidak

akan ada karena fungsi akuntan adalah sebagai penyedia informasi untuk proses

pengambilan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis.

Variabel etika terdiri dari indikator: 1) kepribadian, 2) kecakapan

profesional, 3) tangggung jawab, dan 4) memperhatikan prinsip-prinsip pada kode

etik profesi (Baigi, 2016).

2.3.2.2 Independensi

Independensi menurut Standar Umum Kedua (SA seksi 220 dalam SPAP, 2001)

artinya tidak mudah dipengaruhi, melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan

umum, tidak memihak kepada kepentingan siapapun, mempertahankan kebebasan

pendapatnya dan jujur kepada semua pihak lain yang meletakan kepercayaan.

Variabel independensi terdiri dari indikator: 1) tidak mudah dipengaruhi,

2) melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan umum, 3) tidak memihak kepada

siapapun, 4) mempertahankan kebebasan pendapatnya, dan 5) jujur kepada

siapapun (Putra, 2017).

2.3.2.3 Profesionalisme

Menurut Islahuzzaman (2012:369) profesionalisme adalah kemampuan yang

berupa tanggung jawab terhadap profesi yang dilaksanakan dan bukan hanya

bersikap tanggungjawab namun harus menaati peraturan hukum yang berlaku.

Page 12: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

8

Variabel profesionalisme terdiri dari indikator: 1) pengabdian pada profesi,

2) kewajiban sosial, 3) sikap perilaku, 4) menjunjung kode etik profesi, dan 5)

hubungan dengan sesama profesi (Putra, 2017).

2.3.2.4 Kecerdasan Emosional

Menurut Goleman (2002:512) mendefinisikan kecerdasan emosional adalah

kemampuan mengenali diri sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri

sendiri, serta mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan

dengan orang lain.

Variabel kecerdasan emosional terdiri dari indikator: 1) pengenalan diri, 2)

pengendalian diri, 3) motivasi, 4) empati, dan 5) keterampilan sosial (Aprilian,

2015).

2.4 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Menurut

Sudjana (2005), analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya variabel

independen terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel lain konstan,

dimana rumusnya:

PK = a + b1 EP + b2 IA + b3 PA + b4 KE + e

Dimana:

PK : Pengambilan Keputusan

a : Konstanta

b1, b2, b3, b4 : Koefisien EP, IA, PA, KE

EP : Etika Profesi

IA : Independensi

PA : Profesionalisme

KE : Kecerdasan Emosional

e : Tingkat Eror atau Tingkat Kesalahan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan hasil uji normalitas yang menggunakan uji statistik non-parametik

Kolmogorov-Smirnov (K-S). Kriteria pengujian yang digunakan adalah melalui

Page 13: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

9

nilai Asymp. Sig. (2-tailed), apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > level of

significant, yaitu 0,05 maka dinyatakan data terdistribusi normal. Hasil

perhitungan Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,536 dengan nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) sebesar 0,937. Nilai tersebut berada di atas 0,05. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi

normalitas atau dapat dikatakan data penelitian berdistribusi normal.

Hasil uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Jika

nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian

bebas dari multikolinearitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat diketahui bahwa

masing-masing variabel mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Maka,

dapat disimpulkan bahwa setiap variabel tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas, sehingga memenuhi persyaratan dalam analisis regresi.

3.2 Uji Hipotesis

3.2.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Sudjana (2005), analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya

variabel independen terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel lain

konstan, dimana rumusnya:

PK = a + b1EP + b2 IA + b3PA + b4KE + e

PK = 1,361 + 0,265EP + 0,103IA + 0,234PA + 0,046KE + e

Berdasarkan persamaan regresi linear tersebut secara statistik dapat

disimpulkan sebagai berikut:

a. Nilai koefisien regresi untuk variabel etika profesi (EP) bernilai positif sebesar

0,265 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan variabel etika profesi

akan menaikkan pengambilan keputusan auditor dengan asumsi variabel lain

tetap.

b. Nilai koefisien regresi untuk variabel independensi (IA) bernilai positif

sebesar 0,103 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan variabel

independensi akan menaikkan pengambilan keputusan auditor dengan asumsi

variabel lain tetap.

c. Nilai koefisien regresi untuk variabel profesionalisme (PA) bernilai positif

sebesar 0,234 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan variabel

Page 14: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

10

profesionalisme akan menaikkan pengambilan auditor dengan asumsi variabel

lain tetap.

d. Nilai koefisien regresi untuk variabel kecerdasan emosional (KE) bernilai

positif sebesar 0,046 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan

variabel kecerdasan emosional akan menaikkan pengambilan keputusan

auditor dengan asumsi variabel lain tetap.

3.2.2 Uji t

Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara

individu berpengaruh terhadap variabel dependen. Dari hasil uji t dapat diketahui

bahwa:

a. Variabel etika profesi (EP) mempunyai nilai thitung > ttabel yaitu sebesar 4,084 >

2,010 dan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Artinya H1 diterima dan

variabel etika profesi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan auditor.

b. Variabel independensi (IA) mempunyai nilai thitung > ttabel yaitu sebesar 2,366 >

2,010 dan nilai signifikan sebesar 0,022 < 0,05. Artinya H2 diterima dan

variabel independensi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan auditor.

c. Variabel profesionalisme (PA) mempunyai nilai thitung > ttabel yaitu sebesar

2,593 > 2,010 dan nilai signifikan sebesar 0,013 < 0,05. Artinya H3 diterima

dan variabel profesionalisme berpengaruh terhadap pengambilan keputusan

auditor.

d. Variabel kecerdasan emosional (KE) mempunyai nilai thitung < ttabel yaitu

sebesar 0,984 < 2,010 dan nilai signifikan sebesar 0,330 > 0,05. Artinya H4

ditolak dan variabel kecerdasan emosional tidak berpengaruh terhadap

pengambilan keputusan auditor.

3.2.3 Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara

variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama.

Berdasarkan hasil uji F terlihat bahwa nilai Fhitung > Ftabel yaitu 28,882 > 2,57 dan

nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara

keseluruhan variabel-variabel independen meliputi etika profesi, independensi,

profesionalisme, dan kecerdasan emosional mempengaruhi pengambilan

Page 15: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

11

keputusan auditor secara simultan atau model regresi yang terbentuk fit untuk

digunakan dalam analisis.

3.2.4 Uji koefieisien determinasi (R2)

Uji koefieisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen. Berdasarkan hasil uji

koefieisien determinasi (R2) besar nilai Adjusted R Square sebesar 0,702 yang

berarti variabilitas variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen

sebesar 67,8%. Hal ini berarti variabel-variabel independen meliputi etika profesi,

independensi, profesionalisme, dan kecerdasan emosional mempengaruhi

pengambilan keputusan auditor sebesar 67,8% sedangkan sisanya sebesar 32,2%

dipengaruhi oleh variabel lain tidak diteliti dalam penelitian ini.

3.3 Pembahasan

3.3.1 Pengaruh Etika Profesi terhadap Pengambilan Keputusan Bagi Auditor

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1 menunjukkan hasil untuk variabel etika

profesi dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Artinya H1 diterima,

sehingga variabel etika profesi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan

auditor.

Dalam pengambilan keputusan auditor senantiasa menjunjung etika

profesinya dalam melaksanakan proses audit bertanggung jawab penuh atas hasil

laporan audit dan melaporkan hasil temuan audit sesuai dengan fakta yang

ditemukan sehingga dapat memberikan keputusan sesuai dengan laporan

keuangan yang disajikan oleh klien.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pernyataan Henda dan H. Warsito

(2011) bahwa tanpa etika, profesi akuntan tidak akan ada karena fungsi akuntansi

adalah penyedia informasi untuk proses pengambilan keputusan oleh para auditor.

Dengan menjunjung etika profesi diharapkan tidak terjadi kecurangan diantara

para auditor, sehingga dapat memberikan keputusan yang benar-benar sesuai

dengan laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya. Hasil penelitian ini

didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mardiah, Rizal, dan Siagian

(2017).

Page 16: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

12

3.3.2 Pengaruh Independensi terhadap Pengambilan Keputusan Bagi Auditor

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 2 menunjukkan hasil untuk variabel

independensi dengan nilai signifikan sebesar 0,022 < 0,05. Artinya H2 diterima

dan variabel independensi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan auditor.

Hasil penelitian ini didukung oleh pernyataan Mardiah, Rizal, dan Siagian

(2017) dalam penelitiannya menyatakan bahwa independensi merupakan salah

satu sikap yang harus dimiliki oleh auditor agar menghasilkan audit yang

berkualitas. Hasil audit yang berkualitas dapat memudahkan pemakai laporan

keuangan dalam proses pengambilan keputusan. Semakin tinggi independensi

yang dimiliki oleh auditor, maka kualitas audit semakin baik untuk pengambilan

keputusan. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Mardiah, Rizal, dan Siagian (2017).

3.3.3 Pengaruh Profesionalisme terhadap Pengambilan Keputusan Bagi Auditor

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 3 menunjukkan hasil untuk variabel

profesionalisme dengan nilai signifikan sebesar 0,013 < 0,05. Artinya H3 diterima

dan variabel profesionalisme berpengaruh terhadap pengambilan keputusan

auditor.

Hasil penelitian ini dapat membuktikan bahwa dengan bertambahnya

profesionalisme auditor dapat mempengaruhi hasil keputusan auditor, sebab

dengan profesional yang tinggi kebebasan auditor akan semakin terjamin. Auditor

yang memiliki sikap profesional akan memberikan keputusan sesuai dengan

tingkat kewajaran laporan keuangan yang diperiksa dan sesuai dengan fakta

kondisi di lapangan. Jika hal tersebut dilakukan dengan baik oleh auditor, maka

hasil pekerjaannya terkait dengan kecurangan dalam bekerja dapat berkurang.

Kepercayaan klien terhadap KAP semakin meningkat. Hasil penelitian ini tidak

mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Mardiah, Rizal, dan Siagian

(2017).

3.3.4 Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Pengambilan Keputusan Bagi

Auditor

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 4 menunjukkan hasil untuk variabel

kecerdasan emosional dengan nilai signifikan sebesar 0,330 > 0,05. Artinya H4

Page 17: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

13

ditolak dan variabel kecerdasan emosional tidak berpengaruh terhadap

pengambilan keputusan auditor.

Kurangnya kesadaran diri dalam mengelola emosi menyebabkan kurang

mampu dalam memahami diri sendiri maupun memahami orang lain dan menjadi

dampak dalam melakukan pengambilan keputusan. Di dalam melakukan

pemeriksaan audit tanpa kecerdasan emosional, auditor tidak dapat menggunakan

potensi kemampuan kognitif mereka dengan sebaik-baiknya, sehingga kecerdasan

emosional juga dibutuhkan oleh auditor, semakin tinggi kecerdasan emosional

auditor akan semakin mempengaruhi pengambilan keputusan itu sendiri. Auditor

juga harus mampu mengelola emosinya ketika menghadapi tekanan atau stres

sehingga dapat tetap fokus dan dapat mengetahui mana yang benar terkait dengan

laporan keuangan klien yang nantinya akan mempengaruhi pengambilan

keputusan (Henda dan H. Warsito, 2011).

Ketidak berpengaruhan kecerdasan emosional terhadap pengambilan

keputusan tersebut dapat terjadi karena sudah ada prosedur yang mempengaruhi

pengambilan keputusan sesuai dengan independensi, etika, dan menjalankan kode

etiknya. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Mardiah, Rizal, dan Siagian (2007).

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Etika profesi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan bagi auditor, hasil

ini dibuktikan dengan nilai thitung > ttabel yaitu sebesar 4,084 > 2,010 dan nilai

signifikan sebesar 0,000 < 0,05, sehingga H1 diterima.

2. Independensi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan bagi auditor,

hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung > ttabel yaitu sebesar 2,366 > 2,010 dan

nilai signifikan sebesar 0,022 < 0,05, sehingga H2 diterima.

Page 18: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

14

3. Profesionalisme berpengaruh terhadap pengambilan keputusan bagi auditor,

hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung > ttabel yaitu sebesar 2,593 > 2,010 dan

nilai signifikan sebesar 0,013 < 0,05, sehingga H3 diterima.

4. Kecerdasan emosional tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan

bagi auditor, hasil ini dibuktikan dengan nilai thitung < ttabel yaitu sebesar 0,984

< 2,010 dan nilai signifikan sebesar 0,330 > 0,05, sehingga H4 ditolak.

4.2 Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari penelitian yang dilaksanakan ini memiliki keterbatasan.

Keterbatasan ini perlu diperhatikan bagi peneliti-peneliti yang akan datang

maupun pembaca. Keterbatasan yang dimiliki dalam penelitian ini antara lain

sebagai berikut:

1. Dalam pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner, tidak melalui

wawancara atau survey lainnya, ini dapat memberikan pengaruh terhadap

jawaban yang diberikan responden, yang secara tidak langsung akan

mempengaruhi hasil penelitian.

2. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui kuesioner yang ditinggal

pada saat pengisian, sehingga penulis tidak mengawasi secara langsung atas

pengisian jawaban tersebut. Sehingga ada kemungkinan terjadi bias dan

jawaban dari responden tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya

dikarenakan kondisi-kondisi tertentu masing-masing responden.

3. Lingkup penelitian terbatas hanya pada KAP wilayah Surakarta dan

Yogyakarta dan waktu yang digunakan dalam penelitian terbatas, sehingga

hasil penelitian belum bisa tergeneralisasi dan kurang maksimal.

4. Penelitian ini hanya mengukur mengenai pendapat atau persepsi dari seorang

auditor, sehingga data dalam penelitian ini tidak pasti.

4.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penelitian ini mempunyai saran sebagai berikut:

1. Peneliti berikutnya dapat menggunakan metode tambahan yaitu wawancara

secara langsung kepada responden agar responden memberikan jawaban

dengan kesungguhan dan keseriusan, serta peneliti lebih terlibat dalam proses

penelitian tersebut.

Page 19: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

15

2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk berkenan menunggu dalam proses

pengisian koesioner agar tidak terjadi bias.

3. Peneliti selanjutnya sebaiknya menambah objek penelitian, sehingga hasil

penelitian bisa tergeneralisasi.

4. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel-variabel lain yang

dianggap dapat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan bagi auditor.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno dan I Cenik Ardana. 2009. Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta:

Salemba Empat.

Aprilian Orgawan Ranoel. 2015. Pengaruh Etika Profesi, Kecerdasan Intelektual,

Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Opini

Auditor. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Arens, Alvin. A, Randal J. Elder, Mark S. Beasley. 2008. Auditing dan Jasa

Assurance Edisi 12-Jilid 5. Erlangga. Jakarta.

Baigi Rabbani Adha. 2016. Pengaruh Independensi Auditor, Profesionalisme

Auditor, Etika Profesi Auditor, Akuntabilitas Auditor Terhadap Kualitas

Audit Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya. Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universsitas Airlangga Surabaya.

Dhewi Rharasati dan Dharma Suputra. 2013. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Auditor dalam Pengambilan Keputusan Untuk Memberikan Opini Audit.

E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 3, No. 3, Tahun 2013: 147-

162.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: BP UNDIP.

Goleman, Daniel. 2000. Working With Emotional Intelligence (terjemahan).

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Goleman, Daniel. 2002. Emotional Intelligence: Kecerdasan Emosional

(mengapa EQ lebih penting daripada IQ). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Henda dan H. Warsito. 2011. Pengaruh Pelaksanaan Etika Profesi dan

Kecerdasan Emosional Terhadap Pengambilan Keputusan Bagi Auditor.

Skripsi tidak dipublikasikan. Unviersitas Diponegoro Semarang.

Page 20: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

16

Herawati dan Susanto. 2009. “Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan

Mendeteksi Kekeliruan dan Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Tingkat

Materialitas Akuntan Publik”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.11,

No.1.

Hery. 2007. Pengaruh Pelaksanaan Etika Profesi Terhadap Pengambilan

Keputusan Akuntan Publik (Auditor). Media Riset Akuntansi, Auditing

dan Informasi Vol. 18, No. 3, Desember 2007.

IAPI. 2011. Kode Etik Profesi Akuntan Publik. Edisi April 2009. Penerbit IAPI,

Jakarta.

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesi Akuntansi Publik.

Jakarta: Salemba Empat.

Islahuzzaman. 2012. Istilah-istilah Akuntansi dan Auditing. Edisi Kesatu. Jakarta:

Bumi Aksara.

Mardiah, Rizal Effendi, Oloan Siagian. 2017. Pengaruh Pelaksanaan Etika

Profesi, Independensi, Profesionalisme dan Kecerdasan Emosional

Terhadap Pengambilan Keputusan Bagi Auditor. Jurusan Akuntansi STIE

Multi Data Palembang (tidak dipublikasikan).

Muhammad Alifzuda Burhanudin. 2016. “Pengaruh Akuntabilitas dan

Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit”.

Mulyadi. 2002. Auditing I. Penerbit Salemba Empat Jakarta.

Ni Luh Gede Sukmawati, Nyoman Trisna Herawati, Ni Kadek Sinarwati. 2014.

Pengaruh Etika Profesi, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional,

dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Opini Auditor. E-Journal S1 Ak

Universitas Pendidikan Ganesha Vol. 2, No. 1, Tahun 2014.

Putra Anggara Wijayanto. 2017. Pengaruh Kompetensi, Independensi,

Profesionalisme Auditor Internal Pemerintah Terhadap Kualitas Audit.

Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta (tidak

dipublikasikan).

Rinaldy Arifin Siregar. 2016. Hubungan Antara Etika Audit dan Motivasi Dalam

Pengambilan Keputusan Internal Audit. Skripsi tidak dipublikasikan.

Universitas Pamulang.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah

Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Page 21: PENGARUH PELAKSANAAN ETIKA PROFESI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME DAN …eprints.ums.ac.id/78805/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2019. 11. 16. · Pada era globalisasi ini, semakin berkembangnya

17

Sukrisno, Agoes. 2004. “Auditing (Pemeriksaan Akuntansi)”, Edisi Ketiga,

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembina dan Pengembangan Bahasa, 1995, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, ed. 2, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

Balai Pustaka.

Winanti. S, Respati, Wildan P. Arifin, Ernawati. 2007. Gambaran Kecerdasan

Emosional Siswa Berbakat di Kelas Akselerasi SMA di Jakarta. Jurnal

Psikologi Vol.5, No. 1. Juni 2007:31.