pengaruh objek wisata, usaha perjalanan wisata, … · this research is explanatory study. ... a....

104
i PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, DAN RUMAH MAKAN TERHADAP WISATAWAN YANG BERKUNJUNG KE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 1996-2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Oleh: Yashinta Larasati 131324017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: ngomien

Post on 11-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

i

PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN

WISATA, DAN RUMAH MAKAN TERHADAP WISATAWAN

YANG BERKUNJUNG KE DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA TAHUN 1996-2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Yashinta Larasati

131324017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini ku persembahkan untuk :

Keluarga Kudus Nazareth

Bapak Agustinus Suprihanto

Sahabatku Selvina Puspa Indah, Septania Artemisia, Cicilia Dias

Teman-teman Pendidikan Ekonomi 2013

Almamaterku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

v

MOTTO

“Dum spiro, spero”

“Doa mengubah segala sesuatu”

“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini

Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan

memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan”

(Yesaya 41:10)

“Tentukan pilihanmu, yakini kamu bisa, usahakan yang terbaik, selebihnya

serahkan pada Tuhan” (Romo Adrianus Adi Nugroho, MSF)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

viii

ABSTRAK

PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, DAN

RUMAH MAKAN TERHADAP WISATAWAN YANG BERKUNJUNG KE

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 1996-2015

Yashinta Larasati

Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh objek

wisata, usaha perjalanan wisata, dan rumah makan terhadap jumlah wisatawan

yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1996-2015. Penelitian ini

merupakan penelitian eksplanatori. Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi

yaitu dengan mencari data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik

Daerah Istimewa Yogyakarta. Data dianalisis menggunakan teknik regresi linier

berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Objek wisata berpengaruh positif

terhadap wisatawan yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta tahun

1996-2015; 2) Usaha perjalanan wisata berpengaruh positif terhadap wisatawan

yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1996-2015; 3) Rumah

makan tidak berpengaruh terhadap wisatawan yang berkunjung ke Daerah

Istimewa Yogyakarta tahun 1996-2015; dan 4) Objek wisata, usaha perjalanan

wisata, dan rumah makan berpengaruh sebesar 83,8% sedangkan 16,2%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

.

Kata kunci: objek wisata, usaha perjalanan wisata, rumah makan, wisatawan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

ix

ABSTRACT

THE EFFECT OF TOURISM OBJECTS, TOUR TRAVEL BUSINESS, AND

RESTAURANTS, ON TOURIST WHO VISITED DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA IN 1996-2015

Yashinta Larasati

Sanata Dharma University

2017

This research aimed to examine and analyze the effect of tourism objects,

tour travel business, and restaurants on the number of tourist who visited Daerah

Istimewa Yogyakarta in 1996–2015. This research is explanatory study. The data

collection technique was documentation which gathered secondary data from

Central Bureau of Statistics of Daerah Istimewa Yogyakarta. The data was

analyzed using Multiple Linier Regresion Technique.

The result of data analyzis showed that: 1) tourism object had a positive

effect on the number of tourist who visited Daerah Istimewa Yogyakarta in 1996–

2015; 2) tour travel business had a positive effect on the number of tourist who

visited Daerah Istimewa Yogyakarta in 1996-2015; 3) restaurant had no effect on

the number of tourist who visited Daerah Istimewa Yogyakarta in 1996–2015;

and 4) tourism object, tour travel business, and restaurant contributed as 83,8%

to the number of tourist who visited Daerah Istimewa Yogyakarta in 1996-2015,

while the remaining (16,2%) was determined by other factors which were not

examined in this research.

Keywords: tourism object, tour travel business, restaurant, number of tourist.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis haturkan pada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

berkat dan karuniaNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi

ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi. Penulis menyadari

bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, maka kritik dan saran dari berbagai

pihak Penulis harapkan. Banyak pihak yang telah membantu dan berperan dalam

proses pengerjaan skripsi ini, maka perkenankan penulis untuk mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Rohadi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial.

3. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi dan Dosen Pembimbing Akademik.

4. Bapak Y.M.V Mudayen, S.Pd., M.Sc. selaku dosen pembimbing yang sangat

baik dan sabar membimbing penulis dan telah banyak meluangkan waktu

dalam memberikan bimbingan, kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi

ini.

5. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Ekonomi dan

Pendidikan Akuntansi.

6. Bapak Agustinus Suprihanto yang telah memberi dukungan dalam berbagai

hal, baik finansial maupun semangat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

xi

7. Keponakanku Adeeva Zia Quinn yang selalu menghibur saya di kala penat.

8. Sahabatku Selvina Puspa Indah, Septania Artemisia, Cicilia Dias, dan Laura

Stella yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

9. Nungky Pramandha yang telah memberi dukungan dan membantu saya.

10. Fajar Hartadi dan Candra Dewa yang telah menyelamatkan data skripsi saya.

11. Romo Adrianus Adi Nugroho, MSF yang memberi semangat dan dukungan

kepada saya untuk segera menyelesaikan skripsi.

12. Fransiska Dina, Hesti Krisna, Trivilla Dewi, dan Fr. Yohanes Prihardana

yang selalu memberi semangat dan dukungan.

13. Helena Hildaria teman seperjuangan mengerjakan skripsi.

14. Teman-teman Prodi Pendidikan Ekonomi 2013 yang telah bersama saya sejak

awal semester hingga saya menyelesaikan studi.

Penulis

Yashinta Larasati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Batasan Masalah ............................................................................. 4

C. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

F. Definisi Operasional .......................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 8

A. Peluang Sektor Pariwisata dalam Ekonomi Kreatif .......................... 8

1. Pengertian Pariwisata .................................................................... 8

2. Jenis Pariwisata .............................................................................. 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

xiii

3. Hubungan Pariwisata dengan Ekonomi Kreatif ............................ 13

B. Wisatawan ......................................................................................... 15

C. Objek Wisata ..................................................................................... 17

D. Usaha Perjalanan Wisata .................................................................. 19

E. Rumah Makan ................................................................................... 22

F. Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................. 24

G. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian ..................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 29

A. Jenis Penelitian ................................................................................. 29

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 29

C. Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 29

D. Variabel Penelitian ............................................................................ 30

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 31

F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 31

G. Uji Prasayarat .................................................................................... 31

1. Uji Normalitas ................................................................................ 32

2. Uji Linieritas .................................................................................. 32

H. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 33

1. Uji Multikolonieritas ...................................................................... 33

2. Uji Heteroskedastisitas................................................................... 33

3. Uji Autokorelasi ............................................................................ 34

BAB IV GAMBARAN UMUM .................................................................... 36

A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta ............................. 36

B. Objek Wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta ................................. 38

C. Usaha Perjalanan Wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta ................ 38

D. Rumah Makan di Daerah Istimewa Yogyakarta ................................ 39

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 40

A. Analisis Deskriptif Data..................................................................... 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

xiv

1. Deskripsi Wisatawan ..................................................................... 40

2. Deskripsi Data Objek Wisata ........................................................ 42

3. Deskripsi Data Usaha Perjalanan Wisata ...................................... 44

4. Deskripsi Data Rumah Makan ....................................................... 46

B. Analisis Data ...................................................................................... 48

1. Pengujian Prasyarat Regresi .......................................................... 48

a. Pengujian Normalitas ............................................................... 48

b. Pengujian Linieritas .................................................................. 49

2. Pengujian Asumsi Klasik .............................................................. 49

a. Pengujian Multikolonieritas ..................................................... 50

b. Pengujian Heteroskedastisitas .................................................. 51

c. Pengujian Autokorelasi ............................................................ 52

3. Analisis Regresi Linier Berganda ................................................ 52

a. Uji F ........................................................................................... 55

b. Koefisien Determinasi (R2) ........................................................ 56

C. Pembahasan ......................................................................................... 57

1. Pengaruh Objek Wisata terhadap Wisatawan yang Berkunjung

ke DIY ........................................................................................... 57

2. Pengaruh Usaha Perjalanan Wisata terhadap Wisatawan yang

Berkunjung ke DIY ....................................................................... 58

3. Pengaruh Rumah Makan terhadap Wisatawan yang Berkunjung

ke DIY ........................................................................................... 61

BAB VI. PENUTUP ...................................................................................... 64

A. Kesimpulan ......................................................................................... 64

B. Saran .................................................................................................... 64

C. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68

LAMPIRAN .................................................................................................... 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

xv

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik V.1 Wisatawan ke DIY Tahun 1996-2015 ........................................... 41

Grafik V.2 Objek Wisata di DIY Tahun 1996-2015 ....................................... 43

Grafik V.3 Usaha Perjalanan Wisata di DIY Tahun 1996-2015 ..................... 45

Grafik V.4 Rumah Makan di DIY Tahun 1996-2015 .................................... 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel III.I Kriteria Pengujian Durbin Watson ................................................. 35

Tabel V.1 Wisatawan ke DIY Tahun 1996-2015 ........................................... 40

Tabel V.2 Objek Wisata di DIY Tahun 1996-2015 ........................................ 42

Tabel V.3 Usaha Perjalanan Wisata di DIY Tahun 1996-2015 ...................... 44

Tabel V.4 Rumah Makan di DIY Tahun 1996-2015 ...................................... 46

Tabel V.5 Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 48

Tabel V.6 Hasil Uji Linieritas ......................................................................... 49

Tabel V.7 Hasil Uji Multikolinieritas .............................................................. 50

Tabel V.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 51

Tabel V.9 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................. 52

Tabel V.10 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ............................................... 53

Tabel V.11 Hasil Uji F .................................................................................... 55

Tabel V.12 Hasil Uji R2 ................................................................................... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.I Kerangka Berpikir ........................................................................ 28

Gambar III.I Uji Durbin Watson ...................................................................... 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Wisatawan Yang Berkunjung ke DIY Tahun 1996-2015 ........... 71

Lampiran 2 Objek Wisata di DIY Tahun 1996-2015 ...................................... 72

Lampiran 3 Usaha Perjalanan Wisata di DIY Tahun 1996-2015 ................... 73

Lampiran 4 Rumah Makan di DIY Tahun 1996-2015 .................................... 74

Lampiran 5 Daftar Objek Wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta ................ 75

Lampiran 6 Uji Normalitas .............................................................................. 79

Lampiran 7 Uji Linieritas ................................................................................ 80

Lampiran 8 Uji Multikolinieritas ................................................................... 81

Lampiran 9 Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 82

Lampiran 10 Uji Autokorelasi ........................................................................ 83

Lampiran 11 Uji Regresi Linier Berganda ...................................................... 84

Lampiran 12 Uji F ........................................................................................... 85

Lampiran 13 Uji R2 ......................................................................................... 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam dan

keragaman budaya. Adanya kekayaan dan keberagaman tersebut dapat

menjadikan Indonesia salah satu tujuan wisatawan berkunjung, baik

wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik. Pariwisata adalah

berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas

serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan

Pemerintah Daerah (UU N0. 10/ 2009). Industri pariwisata merupakan

industri yang dikembangkan dan diandalkan sebagai salah satu sektor

pendorong pertumbuhan ekonomi, karena sektor pariwisata dapat

berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.

Pariwisata sering dipersepsikan sebagai wahana untuk

meningkatkan pendapatan, terutama meningkatkan pendapatan

pemerintah, khususnya pendapatan devisa, sehingga perkembangannya

berorientasi pada pertumbuhan ekonomi. Karena jumlah pendapatan

devisa ditentukan oleh jumlah kunjungan, pengeluaran, dan lama

kunjungan wisatawan ke negara destinasi, maka tolok ukur keberhasilan

pengembangan pariwisata sering dinilai dengan pencapaian target: 1)

jumlah kunjungan wisatawan; 2) pengeluaran wisatawan; 3) lama tinggal

wisatawan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

2

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi di

Indonesia yang terletak di Pulau Jawa bagian tengah yang memiliki

potensi daerah wisata dengan adanya berbagai macam jenis wisata yang

tersedia. Pariwisata menjadi salah satu kekhasan dan karakteristik kota

Yogyakarta. Berdasarkan data yang diperoleh dari web

nationalgeographic.co.id tahun 2017, sejauh ini Yogyakarta menempati

posisi keenam dalam urutan 10 destinasi terbaik wisata Indonesia sesudah:

1) Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

potensi daerah wisata di Yogyakarta, maka Yogyakarta ingin sekali

menjadi destinasi utama tujuan wisata sehingga segala perkembangan baik

yang ada di kota Yogyakarta diharapkan mampu menjadikan Yogyakarta

sebagai tujuan utama wisata.

Visi Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta jangka menengah

2012-2017 yaitu “Daerah Istimewa Yogyakarta yang lebih berkarakter,

berbudaya, maju, mandiri dan sejahtera mendorong peradaban baru.”

Dalam visi jangka panjang DIY 2005-2025 disebutkan bahwa “Daerah

Istimewa Yogyakarta pada tahun 2025 sebagai pusat pendidikan, budaya

dan daerah tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara dalam lingkungan

masyarakat yang maju, mandiri dan sejahtera”. Untuk mendukung Visi

Pembangunan Kepariwisataan DIY dalam Rencana Induk Kepariwisataan

Daerah (RIPPARDA) Tahun 2012-2015, yaitu “Terwujudnya Yogyakarta

sebagai destinasi pariwisata berbasis budaya terkemuka di Asia Tenggara,

berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, mampu mendorong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

3

pembangunan daerah untuk kesejahteraan masyarakat,” maka sektor

pariwisata akan menjadi unggulan dan andalan dalam peningkatan

ekonomi di DIY.

Berdasarkan data yang tersedia di Badan Pusat Statistik (BPS)

DIY, jumlah wisatawan yang datang ke Yogyakarta pada 2015 sebanyak

19.022.318 orang terdiri dari 18.281.909 wisatawan nusantara dan 740.409

wisatawan mancanegara. Jumlah wisatawan pada 2015 tersebut meningkat

sekitar 15,4% persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain itu,

berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) RI, jumlah Wisatawan

Asing (Wisman) yang datang ke DIY selama Januari hingga Juli 2016 lalu

dibanding kunjungan wisman selama 2015 naik sebesar 41,89 persen.

Kenaikan tersebut menurut BPS RI merupakan yang tertinggi di Indonesia.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari tribunnews.com 2017,

kenaikan jumlah wisatawan yang tertarik mengunjungi DIY secara

signifikan dikarenakan wilayah DIY memiliki berbagai objek wisata

berkelas dunia, mulai dari Keraton Yogyakarta, Candi Prambanan, hingga

Malioboro. Objek wisata baru yang ada di DIY seperti Gua Pindul, Pantai

Nglambor, dam Hutan Pinus turut menyumbang peningkatan jumlah

wisatawan yang mengunjungi DIY.

Sebagai daerah tujuan wisata, ketersediaan usaha perjalanan wisata

pun ikut serta dibutuhkan karena hal tersebut dapat mempermudah bagi

para wisatawan. Saat ini banyak agen travel dan biro perjalanan yang

menawarkan paket wisata dengan destinasi wisata dan promosi harga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

4

semenarik mungkin sehingga wisatawan memiliki berbagai pilihan dalam

menentukan kegiatan wisatanya.

Selain itu, rumah makan adalah sesuatu hal yang wajib

keberadaanya. Adanya ketersediaan rumah makan yang mudah dijangkau

wisatawan maka akan memudahkan wisatawan dalam memenuhi

kebutuhan makan minumnya. Saat ini juga banyak berkembang rumah

makan yang memiliki ciri khas tersendiri, baik dari menu yang disajikan

maupun dari konsep rumah makannya sehingga dengan adanya

kemenarikan ataupun ciri khas tersebut dapat menarik perhatian

pengunjung untuk mencobanya.

Perkembangan sektor pariwisata di Yogyakarta dipengaruhi oleh

sejumlah faktor tertentu, sehingga penulis tertarik meneliti mengenai

beberapa faktor yang dianggap mempengaruhi jumlah wisatawan ke

Daerah Istimewa Yogyakarta selama 20 tahun terakhir dengan judul

“Pengaruh Objek Wisata, Usaha Perjalanan, dan Rumah Makan Terhadap

Wisatawan yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

1996-2015”.

B. Batasan Masalah

Sektor pariwisata menjadi sektor yang mencolok dan unggul di

Daerah Yogyakarta. Maka hal ini menjadi daya tarik bagi penulis untuk

meneliti perkembangan sektor pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berdasarkan latar belakang yang disampaikan, maka penelitian ini hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

5

dibatasi dalam hal wisatawan, objek wisata, usaha perjalanan wisata, dan

rumah makan.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah objek wisata berpengaruh terhadap wisatawan yang

berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1996-2015?

2. Apakah usaha perjalanan wisata berpengaruh terhadap wisatawan yang

berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1996-2015?

3. Apakah rumah makan berpengaruh terhadap wisatawan yang

berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1996-2015?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh objek wisata terhadap

wisatawan yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta tahun

1996-2015

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh usaha perjalanan wisata

terhadap wisatawan yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta

tahun 1996-2015

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh rumah makan terhadap

wisatawan yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta tahun

1996-2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

6

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini maka

hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi pihak-pihak yang

memerlukan, antara lain:

1. Bagi Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai pertimbangan serta masukan

dalam menyusun program bagi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

sehingga rencana pembangunan dapat lebih terfokus pada bidang yang

tepat sasaran sehingga dapat memberikan dampak yang semakin baik

khususnya dalam bidang pariwisata.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai beberapa

faktor yang mempengaruhi wisatawan ke Daerah Istimewa Yogyakarta

serta memberikan refrensi/ acuan penelitian kepada peneliti

selanjutnya.

F. Definisi Operasional

Dalam penelitian, ada definisi operasional yang digunakan yaitu:

1. Wisatawan

Wisatawan adalah pengunjung yang tinggal sementara waktu di

Daerah Istimewa Yogyakarta baik yang berasal dari Indonesai maupun

luar negeri. Dalam penelitian ini, wisatawan yang terdiri dari wisatawan

domestik dan mancanegara dan digambarkan dalam satuan orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

7

2. Objek Wisata

Objek wisata adalah suatu destinasi wisata di Daerah Istimewa

Yogyakarta yang terdiri dari objek wisata alam, objek wisata budaya

dan tempat rekreasi atau usaha rekreasi dan hiburan umun. Dalam

penelitian ini objek wisata digambarkan dengan satuan unit.

3. Usaha Perjalanan Wisata

Usaha perjalanan wisata adalah badan yang menyiapkan paket

perjalanan wisata dan menjual jasanya bagi wisatawan yang berkunjung

ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam penelitian ini usaha perjalanan

wisata digambarakan dengan satuan unit.

4. Rumah Makan

Rumah makan adalah salah satu usaha di bidang pangan/ kuliner

di Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjual masakan lokal untuk

menunjang kebutuhan makan dan minum para wisatawan. Dalam

penelitian ini rumah makan digambarkan dengan satuan unit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Peluang Sektor Pariwisata dalam Ekonomi Kreatif

1. Pengertian Pariwisata

Arjana (2016: 6) menjelaskan bahwa pariwisata berasal dari bahasa

Sanskerta, pari = sempurna, lengkap, tertinggi, wisata = perjalanan,

sehingga pariwisata berarti perjalanan yang lengkap atau sempurna.

Menurut World Tourism Organization, 1999:5 (dalam Arjana 2016: 6)

“tourism: activities of persons travelling to and staying in places outside

their usual environment for not more than one consecutive year for

leisure, business and other purpose.”

Sesuai definisi itu, pariwisata adalah kegiatan orang-orang melakukan

perjalanan ke dan tinggal di suatu tempat di luar lingkungan biasanya

untuk jangka waktu kurang dari satu tahun secara berturut-turut untuk

memanfaatkan waktu senggang, urusan bisnis dan tujuan lainnya.

Suwantoro (2004: 3) menjelaskan bahwa pada hakikatnya

berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau

lebih menuju tempat lain diluar tempat tinggalnya. Dorongan

kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena

kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan

maupun kepentingan lain seperti karena sekedar ingin tahu, menambah

pengalaman ataupun untuk belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

9

Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang

atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan

rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik

wisata yang dikunjungi, dalam jangka waktu sementara (UU No. 10 Tahun

2009 Tentang Pariwisata Pasal 1 ayat 1).

2. Jenis Pariwisata

Jenis-jenis pariwisata dalam buku Arjana (2016: 96) dijelaskan sebagai

berikut.

1) Jenis Pariwisata Menurut Letak

a) Pariwisata lokal (local tourism), perjalanan wisata jarak dekat seperti

piknik ke luar kota atau tempat wisata yang dapat ditempuh beberapa jam

dengan kendaraan mobil.

b) Pariwisata nasional (national turism/ domestic tourism), adalah dinamika

perjalanan wisata dalam suatu negara.

c) Pariwisata mancanegara (world tourism/ foreign tourism), meliputi

wisatawan yang masuk dari luar negeri (inbound tourism) dan wisatawan

yang berwisata ke luar negeri (outgoing tourism).

2) Jenis Pariwisata Menurut Dampak pada Devisa

a) Pariwisata aktif (in tourism), wisatawan yang masuk ke suatu negara,

jenis ini dikembangkan untuk meraup devisa.

b) Pariwisata pasif (outgoing tourism), warga negara sendiri sebagai

wisatawan melakukan perjalanan ke luar negeri. Jenis ini tidak

dikembangkan atau tidak dikampanyekan. Jika kondisi ekonomi ditandai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

10

dengan income per kapita yang baik tentu memiliki kemampuan sebagai

wisatawan ke luar negeri.

3) Jenis Pariwisata Menurut Waktu Kunjungan

a) Pariwisata musiman (seasional tourism), seperti wisata musim dingin

yang bersalju, wisata musim panas untuk mandi matahari atau wisata

musim petik buah dan sebagainya.

b) Pariwisata okasional (occasional tourism), orang-orang melakuan

perjalanan wisata karena adanya daya tarik penyelenggaraan suatu

kegiatan (event) tertentu atau peristiwa/ kejadian (occasion) tertentu.

4) Jenis Pariwisata Menurut Tujuan

a) Pariwisata bisnis (business tourism), perjalanan yang bertujuan

menyelesaikan urusan bisnis seperti melakukan meeting, pameran atau

expo dan lain-lain.

b) Pariwisata liburan (vacancy tourism)

c) Pariwisata pendidikan (educatinal tourism) seperti study tour atau widya

wisata.

d) Pariwisata spiritual atau keagamaan (pilgrim tourism)

5) Jenis Pariwisata Menurut Jumlah Wisatawan

a) Pariwisata individual (individual tourism), seperti wisatawan yang

menggendong ransel (backpacker).

b) Pariwisata berombongan (group tourism) seperti dilakukan oleh

rombongan pelajar, karyawan melalui biro perjalanan dan agen

perjalanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

11

6) Jenis Pariwisata Menurut Biaya

a) Pariwisata mewah (deluxe tourism) fasilitas transportasi berupa pesawat

dan kapal pesiar, biaya akomodasi yang dibayar dengan biaya tinggi pada

hotel-hotel berbintang empat, lima atau lima berlian.

b) Pariwisata yang berbiaya sedang (middle class tourism)

c) Pariwisata berbiaya murah (social tourism), jenis ini memang memiliki

alternatif transportasi dan akomodasi yang serba murah tetapi aman dan

sehat dan tujuan wisata tercapai.

7) Jenis Pariwisata Menurut Objek Wisata

a) Pariwisata budaya (cultural tourism), merupakan jenis pariwisata yang

menonjolkan atraksi-atraksi budaya yang unik dan menarik telah menajdi

ikon pariwisata suatu daerah.

b) Pariwisata kesehatan (reccuperational tourism), seperti mandi susu di

Eropa, mandi kopi di Jepang, mandi air panas di beberapa tempat di

Indonesia.

c) Pariwisata perdagangan (commercial tourism), jenis ini berkembang

seiring terbukanya era perdagangan bebas (free trade area) yang ditandai

dengan makin banyaknya event menyangkut promosi dan pertemuan-

pertemuan seperti kegiatan perdagangan sehingga menimbulkan kegiatan

pariwisata yang dinamis.

d) Pariwisata olahraga (sport tourism), jenis pariwisata yang satu ini mampu

menyedot pengunjung event olahraga tertentu seperti olimpiade, pedat

olahraga regional, SEA Games, Asian Games, kejuaraan dunia speak bola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

12

tentu paling akbar, disamping itu ada kejuaraan tinju profesional,

kejuaraan tenis, bulu tangkis dan sebagainya.

e) Pariwisata spiritual/keagamaan (pilgrim tourism), seperti perjalanan naik

haji ke Mekkah bagi umat Islam, mengunjungi Betlehem atau Israel bagi

umat Kristen dan berkunjung dan mandi-mandi di Sungai Gangga, India

bagi umat Hindu dan wisatawan mancanegara mengunjungi Borobudur

bagi umat Budha.

f) Pariwisata alam (natural tourism), adalah objek wisata yang

menyuguhkan atraksi asli dari alam atau lingkungan pulau, pegunungan,

laut, pantai, kekayaan fauna dan kekayaan flora.

g) Pariwisata syariah, wisata syariah sebenarnya tidak berbeda dengan

rekreasi jenis lainnya. Pembedanya adalah produk serta sarana

pendukungnya, seperti hotel dan restoran, tidak bertentangan dengan

nilai syariah

h) Wisata laut/ pantai yang dikembangkan. Kreatifitas berbagai perusahaan

yang bergerak di bidang jasa wisata, sehingga ekspansi bisnisnya

merambah berbagai kegiatan yang atraktif dan eksotik. Bali Hai Cruises

yang ada di Denpasar, Bali misalnya, yang dipublikasikan atau

diiklankan lewat kalender yang disebarluaskan sangat reatif dalam

mengembangkan bisnis untuk memanjakan wisatawan terutama

mancanegara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

13

3. Hubungan Pariwisata dengan Ekonomi Kreatif

Suryana (2013), dalam bukunya menjelaskan bahwa ekonomi

kreatif merupakan kegiatan ekonomi yang digerakkan oleh industri kreatif

yang mengutamakan peran kekayaan intelektual. Berdasarkan Tempo.co

2016, terdapat 16 subsektor dalam ekonomi kreatif, yaitu aplikasi dan

pengembangan game, arsitektur dan desain interior, desain komunikasi

visual, desain produk, fesyen, film, animasi, video, fotografi, kriya

(kerajinan tangan), kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan,

seni rupa, televisi dan radio.

Arjana (2016:232) menjelaskan bahwa ekonomi kreatif yang

berkembang pesat dan dapat menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan

pasar akan memicu pertumbuhan ekonomi secara pesat pula dapat dikatakan

sebagai industri kreatif. Kepariwisataan dan ekonomi kreatif merupakan

daya tarik yang saling terkait dan menguatkan, betapa tidak banyak produk

hasil dari kreativitas manusia dapat dinikmati oleh wisatawan, karena

memiliki keunikan dan keindahan. Seperti dikemukakan oleh Rahim, 2013

(dalam Arjana, 2016: 233), kepariwisataan dan ekonomi kreatif memiliki

keterkaitan yang sangat intens, karena keduanya saling mendukung dan

saling menguatkan seperti diuraikan berikut:

a) Ekonomi kreatif memberi penguatan pada kualitas daya tarik wisata,

seperti misalnya dalam menampilkan berbagai kegiatan seni yang dapat

dinikmati oleh wisatawan. Kualitas pariwisata diukur dari dua komponen

yakni lama tinggal atau length of stay wisatawan pada suatu destinasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

14

wisata dan besar pengeluaran atau spent of money wisata. Seperti

diketahui bahwa dampak atau keuntungan ekonomi pariwisata adalah

berapa besar mendapat kucuran devisa dari para tamu, karena makin

lama wisatawan di suatu daerah makin besar pula pengeluarannya, untuk

kepentingan akomodasi, transportasi, konsumsi dan sebagainya.

b) Penciptaan daya tarik wisata, produk dan jasa ekonomi kreatif dapat

menjadi daya tarik utama di suatu destinasi, di mana wisatawan dapat

menikmati berbagai produk seni. Produk seni sangat beragam seperti seni

panggung, seni tari, seni lukis, seni patung, seni ukir, tempat produk seni

ini yang merupakan produk ekonomi kreatif menjadi andalan suatu

destinasi karena produk-produk itu memiliki keunikan bahkan menjadi

daya tarik utama yang tidak dapat dinikmati di destinasi lainnya.

c) Promosi, hubungan produk dan jasa ekonomi kreatif bersifat timbal balik

karena saling mendukung, dimana produk dan jasa ekonomi kreatif itu

dapat dijadikan media promosi wisata yang efektif demikian pula

sebaliknya.

Berdasarkan uraian di atas, ekonomi kreatif dan industri kreatif

memiliki hubungan yang sangat kuat dengan pariwisata, dalam konteks ini

adalah kualitas pengembangan pariwisata. Prinsip perjalanan wisata ke

destinasi yang diagendakan untuk mencari kesenangan, mendapat

kepuasan sehingga cenderung lebih lama tinggal untuk menikmati.

Implikasi dan kondisi kondusif itu adalah wisatawan akan lebih lama

tinggal di suatu tempat. Konsekuensi lebih lama tinggal berkorelasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

15

dengan tingkat pengeluaran yang kebih tinggi, inilah devisa dipandang

sebagai kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian negara.

Industri kreatif memiliki peran penting dalam menciptakan suasana yang

membuat wisatawan betah tinggal di suatu destinasi wisata. Sering kali

memang lama tinggal wisata di suatu tempat dijadikan indikator

keberhasilan pembangunan wisata, dibanding dengan lama tinggal (length

of stay) wisatawan yang berlangsung relatif singkat. Kualitas

pengembangan pariwisata yang baik apabila mampu membuat masa

tinggal wisatawan lebih lama.

B. Wisatawan

Suwantoro (2004: 4), menjelaskan bahwa wisatawan adalah seseorang

atau kelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata disebut dengan

wisatawan (tourist), jika lama tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam di daerah

atau di negara yang dikunjungi. Apabila mereka tinggal di daerah atau negara

yang dikunjungi dengan waktu kurang dari 24 jam maka mereka disebut

pelancong (excursionist). The International Union of Official Travel

Organization (IUOTO) menggunakan batasan mengenai wisatawan secara

umum: Pengunjung (visitor), yaitu setiap orang yang datang ke suatu negara

atau tempat tinggal lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk

melakukan pekerjaan yang menerima upah. Jadi ada dua kategorial mengenai

sebutan pengunjung, yakni:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

16

1) Wisatawan (tourist)

Wisatawan adalah pengunjung yang tinggal sementara, sekurang-

kurangnya 24 jam di suatu negara. Wisatawan dengan maksud perjalanan

wisata dapat digolongkan menjadi:

a) Pesiar (leasure), untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, studi,

keagamaan dan olahraga.

b) Hubungan dagang, sanak saudara, handai taulan, konferensi, misi, dan

sebagainya.

2) Pelancong (excursionist)

Pelancong (excursionist) adalah pengunjung sementara yang tinggal

di suatu negara yang dikunjungi dalam waktu kurang dari 24 jam. Ada dua

macam wisatawan, yaitu wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.

Wisatawan domestik adalah wisatawan yang berpelancong ke tempat lain

tapi masih di negaranya sendiri. Sedangkan wisatawan mancanegara adalah

pelancong dari luar negeri, atau orang yang bertamasya ke negeri lain.

Sammeng (2001: 2) menjelaskan pula bahwa wisatawan adalah

orang yang melakukan perjalanan atau kunjungan sementara secara sukarela

ke suatu tempat di luar lingkungan tempat tinggalnya sehari-hari untuk

suatu maksud tertentu dan tidak memperoleh penghasilan tetap di tempat

yang dikunjunginya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

17

C. Objek Wisata

Yoeti (2016: 100), mejelaskan bahwa objek pariwisata seperti kita

ketahui memiliki bermacam-macam hal yang dapat dilihat, disaksikan,

dilakukan atau dirasakan. Objek tersebut dapat berupa :

1) Yang berasal dari alam dan dapat dilihat atau disaksikan secara bebas

(pada tempat-tempat tertentu harus bayar masuk, seperti cagar alam,

kebun raya dan lain-lain)

2) Yang merupakan hasil kebudayaan suatu bangsa, yang dapat dilihat,

disaksikan dan dipelajari.

Objek pariwisata dan segala atraksi yang diperlihatkan merupakan daya

tarik utama, mengapa seseorang datang berkunjung pada suatu tempat, oleh

karena itu keaslian dari objek dan atraksi disuguhkan haruslah dipertahankan

sehingga wisatawan hanya ditempat tersebut dapat melihat dan menyaksikan

objek/ atraksi tersebut.

Simanjuntak (2017: 163), menjelaskan pula bahwa daya tarik wisata

yang juga disebut objek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong

kehadiran wisatawan ke satu daerah dengan tujuan wisata tertentu. Tentunya

pengembangan potensi wisata ini adalah kunci utama untuk membangun

minat berwisata ke satu-satu wilayah. Selain itu potensi wisata tersebut harus

diketahui dunia luar, sehingga mereka tertarik untuk berkunjung.

Marpaung, 2000 (dalam Arjana 2016: 87) mengemukakan, objek dan

daya tarik wisata erat hubungannya dengan travel motivation dan travel

fashion, karena wisawatan ingin mengunjungi serta mendapatkan suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

18

pengalaman dalam kunjungan. Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar

bagi kepariwisataan. Tanpa ada daya tarik di suatu daerah, aktivitas

kepariwisataan boleh dikatakan tidak ada. Objek dan daya tarik wisata dapat

dikelompokkan menjadi tiga bagian besar, yaitu: pertama, objek dan daya

Tarik wisata alam, kedua, objek wisata dan daya tarik wisata budaya, ketiga

objek dan daya tarik minat khusus.

Arjana (2016: 125), pengembangan wisata tentunya fokus pada

pengembangan objek wisata, baik wisata alam, wisata budaya, wisata

artifisial maupun wisata alternatif. Kebutuhan wisatawan untuk menikmati

keindahan alam, menyaksikan atraksi budaya, membeli produk seni sebagai

cendera mata harus bisa dikembangkan dalam perencanaan pengembangan

pariwisata, agar dapat memenuhi kebutuhan wisatwan. Kebutuhan wisatwan

dikenal sbagai triple S yakni something to see, something to do, dan

something to buy.

Daerah yang dapat mengembangkan kedua objek itu dan mampu

memenuhi kebutuhan triple S itu tentu dapat menarik manfaat dari

pengembangan wisata yang diprogramkan yang ditandai dengan kunjungan

wisatawan yang meningkat. Pengembangan objek wisata budaya juga

memegang peranan penting, karena budaya lokal memiliki keunikan.

Wisatawan tertarik menikmati keunikan budaya lokal yang di begeri asalnya

tidak ada. Provinsi Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta dan daerah-daerah lain

dapat menjadi destiansi yang menarik wisatawan karena sangat mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

19

mempertahankan budaya asli yang luhur sehingga menarik untuk dikunjungi

oleh wisatawan terutama dari mancanegara.

D. Usaha Perjalanan Wisata

Simanjuntak (2017: 156), perusahaan perjalanan wisata atau travel

agency merupakan perusahaan yang mempunyai tujuan untuk mempersiapkan

perjalanan (tour) seseorang. Untuk itu dibutuhkan serangkaian fasilitas

kegiatan seperti memberikan informasi, mendapatkan visa dan dokumen

perjalanan, mengatur perjalanan, menjual tiket, memperoleh reservasi kamar

hotel, dan memimpin perjalanan. Tujuan perjalanan wisata biasanya terangkum

dalam satu paket perjalanan yang disebut paket wisata (package tour). Di

Indonesia, perusahaan perjalanan diatur oleh Kementerian Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif yang membagi perusahaan melalui biro perjalanan umum dan

agen perjalanan. Di samping perusahaan perjalanan wisata, terdapat jasa

tambahan, seperti pelayanan pramuwisata (guide service), penukaran uang

(money changer), dan asuransi wisatawan.

Arjana (2016: 115), usaha jasa perjalanan wisata adalah badan yang

yang menjual jasanya menyiapkan paket perjalanan wisata yang dibutuhkan

wisatawan. Bentuk-bentuk badan yang menjual jasa ini adalah:

1) Tour operator, perusahaan yang usahanya merencanakan dan

menyelenggarakan perjalanan wisatawan atas inisiatifnya sendiri.

2) Biro perjalanan wisata, usaha jasa yang menyiapkan paket wisata, yakni

mengatur, menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan bagi wisatawan

individual atau rombongan untuk melakukan perjalanan wisata. Lingkup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

20

kerjanya bukan saja dalam negeri namun sampai menjangkau destinasi

wisata di luar negeri.

3) Travel agent atau agen perjalanan, merupakan usaha jasa perantara untuk

menjual atau mengurus jasa untuk perjalanan wisata. Usaha agen perjalanan

ini berfokus sebagai perantara untuk menjual jasa pemesanan tiket, hotel,

restoran dan lainnya yang dibutuhkan wisatawan saat melakukan perjalanan.

Suwantoro (2004: 11), biro perjalanan wisata adalah perusahaan yang

menyelenggarakan kegiatan paket wisata dan agen perjalanan. Adapun

kegiatan-kegiatan usaha biro perjalanan wisata adalah:

1) Menyusun dan menjual paket wisata luar negeri atas dasar permintaan

2) Menyelenggarakan atau menjual pelayaran wisata

3) Menyusun dan menjual paket wisata dalam negeri kepada umum atau atas

dasar permintaan

4) Menyelenggarakan pemanduan wisata

5) Menyediakan fasilitas untuk wisatawan

6) Menjual tiket/ karcis sarana angkutan, dan lain-lain

7) Mengadakan pemesanan sarana wisata

8) Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan yan

berlaku.

Agen perjalanan wisata adalah perusahaan yang melakukan kegiatan

penjualan tiket (karcis), sarana angkutan, dan lain-lain serta pemesanan

sarana wisata. Agen perjalanan wisata melakukan kegiatan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

21

1) Menjual tiket, dan lain-lain

2) Mengadakan pemesanan sarana wisata

3) Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

Biro perjalanan wisata atau agen perjalanan wisata berada di bawah

kepemimpinan ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel

Agencies). Cabang Biro Perjalana Umum adalah satuan-satuan usaha dari

suatu Biro Perjalanan Umum Wisata yang berkedudukan di tempat yang sama

atau di tempat lain yang memberikan pelayanan yang berhubungan dengan

perjalanan umum.

Bagyono (2014: 60), menjelaskan bahwa menurut Surat Keputusan

Direktur Jenderal Pariwisata Nomor Kep. 16/ 4/ 11/ 88 tanggal 25 Februari

1988 tentang Pelaksanaan Ketentuan Usaha Perjalanan pada Bab I, Penelitian

Umum Pasal satu memberikan pengertian bahwa “Usaha perjalanan adalah

kegiatan usaha yang bersifat komersial yang mengatur, menyediakan dan

menyelenggarakan pelayanan bagi seseorang, sekelompok orang, untuk

melakukan perjalanan dengan tujuan utama untuk berwisata.”

Dari pengertian di atas, disimpulkan bahwa usaha perjalanan adalah:

1) Bersifat komersial, yakni usaha yang dijalankan sepenuhnya bertujuan

untuk mendapatkan keuntungan.

2) Mengatur, menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan. Kegiatan

usaha perjalanan adalah menjual jasa. Oleh karena itu perusahaan tersebut

akan mendapatkan imbalan tertentu dari jasa yang dijualnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

22

3) Ditujukan bagi seseorang atau sekelompok orang, artinya bahwa

perjalanan melaksanakan kegiatan untuk dinikmati oleh perorangan

(individu) ataupun sekelompok orang (group).

4) Ditujukan untuk kegiatan perjalanan dengan tujuan utama berwisata.

Maksudnya bahwa usaha perjalana melayani kegiatan perjalanan dengan

tujuan apapun, misalnya bisnis, olah raga, kesehatan dan lain-lain.

E. Rumah Makan

Sammeng (2001: 112), makan dan minuman merupakan hal yang

amat penting bagi wisatawan. Tidak jarang wisatawan melakukan perjalanan

wisata mengunjungi suatu tempat (terutama perjalanan jarak dekat di dalam

atau luar negeri), karena alasan makanan atau minuman. Oleh sebab itu,

wisatawan biasanya menaruh harapan untuk mendapatkan makanan atau

minuman yang enak, baik makanan atau minuman yang telah dikenalnya

maupun karena ingin mencoba makanan atau minuman baru yang belum

pernah dinikmatinya. Dalam kaitan ini banyak negara yang terkenal dan

menarik minat wisatawan karena makanan atau minuman khasnya.

Makanan dan minuman berpengaruh timbal-balik dengan kegiatan

pariwisata. Wisatawan terdorong berkunjung ke suatu tempat karena tertarik

oleh makanan dan minuman khas setempat. Sebaliknya, usaha/ bisnis makanan

dapat berkembang dengan pesat, karena kegiatan pariwisata. Di Indonesia,

usaha-usaha penjualan makanan dan minuman dibedakan dalam dua kelompok

besar, yaitu restoran dan rumah makan. Yang termasuk restoran adalah usaha/

tempat penjualan makanan yang mampu menyajikan makanan internasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

23

Sedangkan yang termasuk kelompok rumah makan adalah suatu usaha/ tempat

penjualan makanan yang hanya menyajikan makanan lokal atau masakan

Indonesia.

Rumah makan adalah usaha penyediaan makanan dan minuman

dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses penyimpanan dan

penyajian, di dalam satu tempat tetap yang tidak perpindah-pindah (Peraturan

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 07/M-DAG/PER/2/2013).

Arjana (2016: 116), jasa boga dan kuliner sejak dekade akhir

meningkat dengan pesat dari skala pedagang kali lima sampai pada warung

makan, rumah makan, kedai makan, kantin dan cafe, restoran di hotel-hotel dan

di ruang publik dan food court di berbagai mall (mal) atau rest area.

Kehadirannya dapat memenuhi selera citarasa berbagai makanan internasional

dan lokal yang sangat berkembang diberbagai kota besar, untuk melayani

konsumen. Begitu meluasnya jasa ini sehingga menimbulkan model wisata

baru yakni wisata kuliner di berbagai mal, objek wisata dan di tempat

peristirahatan lainnya untuk rute perjalanan jauh. Jasa boga dan kuliner ini

semakin marak ketika jasa kuliner lokal berkompetisi dengan jasa kuliner

mancanegara. Jasa kuliner besar dikenal sebagai usaha franchise berasal dari

manacanegara itu antara lain Kentucky Fried Chicken, California Fried

Chicken, Texas Fried Chicken, McDonald’s, Dunkin Donut’s Hoka-Hoka

Bento, Pizza Hut, Kebab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

24

F. Hasil Penelitian Terdahulu

1. Berdasarkan hasil penelitian dari Ulfa Ruri Wijayarti tahun 2007, berjudul

“Hubungan Investasi, Promosi, Jumlah Biro Perjalanan Wisata, Jumlah

Penginapan dengan PDRB Sektor Pariwisata di DIY Tahun 1997-2006”

yang menggunakan analisis korelasi product moment. Dari hasil penelitian

tersebut, adanya kesimpulan bahwa tidak ada hubungan signifikan investasi

dengan PDRB, adanya hubungan positif dan signifikan pada variabel

promosi dengan PDRB sektor pariwisata, serta hubungan signifikan pada

variabel jumlah biro perjalanan dan jumlah rumah penginapan dengan

PDRB Sektor Pariwisata di DIY Tahun 1997-2006.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Albertus Bima Sulistya pada tahun 2016,

berjudul “Tren Perkembangan Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta

Periode 2006-2014” dengan jenis penelitian longitudinal. Hasil penelitian

yaitu, adanya kenaikan tren jumlah wisatawan mancanegara dan domestik,

serta tren jumlah objek daya tarik wisata dan tren jumlah pendapatan asli

daerah juga mengalami kenaikan.

E. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan uraian penelitian sebelumnya, maka

disusun kerangka pemikiran sebagai berikut:

1. Pengaruh objek wisata terhadap wisatawan yang berkunjung ke Daerah

Istimewa Yogyakarta

Faktor pertama yaitu objek wisata berkaitan dengan wisatawan.

Semakin bertambahnya objek wisata maka wisatawan yang berkunjung juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

25

akan meningkat. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki berbagai jenis

objek wisata, baik wisata alam maupun wisata buatan. Pada masa sekarang

ini, objek wisata dapat diketahui oleh wisatawan dari berbagai sumber

informasi, baik dari promosi langsung maupun promosi tidak langsung.

Kemajuan teknologi dan akses media sosial pun berpengaruh terhadap

informasi mengenai objek wisata. Banyak wisawatan yang mengunggah

foto atau mengulas kembali kegiatan wisatanya di media sosial yang

kemudian dapat diketahui oleh para pengguna media sosial lain dan dapat

menimbulkan keinginan untuk mengunjungi objek wisata tersebut.

Selain itu, peningkatan objek wisata juga diikuti dengan peningkatan

adanya ketersediaan souvernir yang memudahkan wisatawan untuk membeli

oleh-oleh atau sekedar untuk pribadi. Tidak hanya itu, meningkatnya objek

wisata juga dapat meningkatkan ketersediaan penginapan sehingga dapat

memudahkan wisatawan yang akan tinggal dalam beberapa waktu tertentu.

Tersedianya berbagai daya tarik wisata dan penunjang lainnya di

suatu daerah wisata menjadikan faktor yang berpengaruh bagi wisatawan

untuk berkunjung. Bahkan ketika daya tarik wisata mampu memberikan

suatu kesan yang menarik hal tersebut dapat membuat wisatawan khususnya

pada wisatawan asing untuk menambah lama tinggalnya. Maka ketersediaan

jumlah peningkatan objek wisata dapat berpengaruh terhadap wisatawan

yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hipotesis 1: Objek wisata berpengaruh terhadap wisatawan yang

berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1996-2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

26

2. Pengaruh usaha perjalanan wisata terhadap wisatawan yang berkunjung ke

Daerah Istimewa Yogyakarta

Faktor kedua yaitu usaha perjalanan wisata berkaitan dengan

wisatawan yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Adanya usaha

perjalanan wisata dapat memudahkan wisatawan yang menginginkan

kepraktisan dalam perjalanan wisatanya, karena dengan adanya kepraktisan

tersebut dapat mempermudahkan wisatawan dalam melakukan tujuan

perjalananya. Dengan kepraktisan tersebut jika suatu daerah wisata memiliki

usaha perjalanan wisata maka dapat meningkatkan kunjungan wisata.

Saat ini, banyak agen maupun biro perjalanan wisata yang

memberikan tawaran paket menarik. Dalam paket perjalanan wisata banyak

paket menarik yang ditawarkan, mulai dari kebutuhan transportasi, pemandu

wisata, penginapan, kebutuhan makan minum, bahkan kebutuhan

dokumentasi sehingga wisatawan tidak perlu repot dan hanya menikmati

perjalanan wisatanya yang sudah diurus oleh usaha perjalanan wisata. Hal

tersebut dapat menarik keinginan wisatawan untuk menggunakan jasa

perjalanan wisata, terlebih bagi wisatawan yang datang dari luar kota

maupun wisatawan mancanegara karena mereka tidak perlu khawatir

mengenai kesulitan perjalanan wisatanya sehingga wisatawan dapat

bersantai menikmati kegiatan wisatanya. Hal ini dapat menimbulkan

kesempatan pula bagi usaha perjalanan wisata untuk menawarkan jasa yang

juga akan memberikannya keuntungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

27

Adanya ketersediaan usaha perjalanan wisata maka dapat memberi

kemudahan bagi wisatawan dan dapat mendorong kunjungan wisatawan.

Peningkatan usaha perjalanan wisata pun dapat memungkinkan bagi

meningkatnya wisatawan yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hipotesis 2: Usaha perjalanan wisata berpengaruh positif terhadap

wisatawan yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1996-

2015.

3. Pengaruh rumah makan terhadap wisatawan yang berkunjung ke Daerah

Istimewa Yogyakarta

Faktor ketiga yaitu rumah makan yang berkaitan dengan wisatawan.

Dengan adanya ketersediaan rumah makan yang mencukupi, maka dapat

memudahkan wisawatan dalam memenuhi kebutuhan makan dan

minumnya, terlebih jika rumah makan memiliki ciri khas atau keunggulan

yang menarik bagi pengunjung wisata.

Saat ini banyak ditemukan berbagai macam kuliner di Daerah

Istimewa Yogyakarta. Para pemilik usaha kuliner pun mulai membuat

inovasi pada menunya untuk menarik minat dan selera konsumen. Tidak

hanya memberikan inovasi pada menunya yang akan dihidangkan, pada

beberapa rumah makan juga membuat keunikan pada tempatnya.

Makan dan minum merupakan kebutuhan pokok bagi manusia.

Wisatawan tentu akan memiliki minat yang sangat baik untuk mengunjungi

suatu tempat atau daerah yang ketersediaan rumah makannya mencukupi.

Khususnya bagi pecinta kuliner, selain berkunjung pada objek wisata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

28

tertentu pastinya akan merasa senang jika dapat menemukan tempat kuliner

yang beragam dan menarik baginya. Fenomena mengenai kegemaran

kuliner pun sekarang mulai beredar di media social, banyak food bloger

yang mengulas dan mengunggah foto mengenai kuliner. Hal tersebut dapat

menarik wisatawan untuk mencoba menu kuliner yang ada disuatu daerah

tertentu.

Adanya jumlah rumah makan yang semakin meningkat maka dapat

meningkatkan wisatawan yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta

karena adanya kebutuhan makan dan minum yang memadai bagi wisatawan

dan pecinta kuliner.

Hipotesis 3: Rumah makan berpengaruh positif terhadap wisatawan yang

berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1996-2015.

Berdasarkan kerangka berpikir dan hipotesis penelitian yang sudah

dijelaskan, maka kerangka berpikir digambarkan sebagai berikut:

Gambar II.1 Kerangka Berpikir

Wisatawan

Objek Wisata

Usaha Perjalanan Wisata

Rumah Makan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian

explanatory study yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antar variabel

dengan menggunakan kerangka pemikiran terlebih dahulu kemudian

dirumuskan dalam bentuk hipotesis. Penelitian ini mengambil judul

“Pengaruh Objek Wisata, Usaha Perjalanan Wisata, dan Rumah Makan

terhadap Wisatawan Yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

1996-2015”

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Peneliti menentukan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai lokasi

penelitian dengan waktu penelitian Maret – Juli 2017.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Penulis tidak mengambil data secara langsung di lapangan tetapi

data diperoleh dari dokumen-dokumen yang relevan. Karakteristik data

berupa data kuantitatif (angka) yang berupa data jumlah wisatawan, objek

wisata, usaha perjalanan wisata, dan rumah makan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

30

2. Sumber Data

Sumber data berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang dicari adalah jumlah wisatawan,

objek wisata, usaha perjalanan wisata, dan rumah makan dengan jangka

waktu data periode 1996-2015.

D. Variabel Penelitian

Data yang diteliti dalam penelitian ini dikelompokan menjadi dua

variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel

independen adalah variabel yang bersifat menentukan atau mempengaruhi

variabel dependen. Sedangkan variabel dependen adalah variabel yang

dipengaruhi oleh variabel independen. Penelitian ini menggunakan satu

variabel dependen (terikat) dan tiga variabel independen (bebas).

a. Variabel X (bebas)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah objek wisata, usaha

perjalanan wisata, dan rumah makan pada tahun 1996-2015.

b. Variabel Y (terikat)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah wisatawan ke Daerah

Istimewa Yogyakarta tahun 1996-2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

31

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

data dokumentasi berupa catatan, dan buku. Data yang dikumpulkan yaitu

jumlah wisatawan ke DIY, objek wisata, usaha perjalanan wisata, dan

rumah makan.

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti memilih statistika uji analisis regresi

linier berganda. Model regresi dalam penelitian ini adalah:

Y= a+ b1 x1+ b2 x2+ b3 x3+e

Keterangan:

Y = Jumlah wisatawan yang berkunjung ke DIY

X1 = objek wisata

X2 = usaha perjalanan wisata

X3 = rumah makan

a = konstanta

e = error term

G. Uji Prasyarat

Teknik analisis data regresi linier berganda dapat dilakukan dengan

melakukan uji prasyarat dan uji asumsi klasik, serta pengujian hipotesis.

Dalam regresi linier berganda perlu dilakukan uji prasyarat, untuk

mengetahui persamaan regresi yang diperoleh benar-benar dapat

digunakan untik memprediksi variabel dependen. Di dalam uji prasyarat

terdapat 2 yaitu, uji normalitas dan uji linieritas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

32

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Dalam penelitian

ini uji normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada

sumbu diagonal suatu grafik. Uji signifikansi pengaruh variabel

independent terhadap variabel dependen melalui uji t hanya akan valid

jika residual yang kita dapatkan mempunyai distribusi normal. Ada

beberapa metode yang bisa digunakan untuk mendeteksi apakah

residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Metode yang

digunakan adalah dengan metode Uji Kolmogorov-Smirnov.

Kriteria pengujian:

a. Angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0.05 maka data

berdistribusi normal

b. Angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0.05 , maka

data tidak berdistribusi normal.

2. Uji Linieritas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Metode

yang digunakan adalah dengan Uji Hipotesis Serempak (Uji F). Uji ini

dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel.

Kriteria:

a. Jika F hitung > F tabel atau nilai Sig < 0,05 maka Ho ditolak, Ha

diterima, artinya ada pengaruh signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

33

b. Sebaliknya, jika F hitung < F tabel atau nilai Sig > 0,05 maka Ho

diterima, Ha ditolak. Artinya tidak ada pengaruh signifikan.

H. Uji Asumsi Klasik

Untuk mendapatkan model regresi yang dapat digunakan, maka

perlu dilakukan pengujian apakah ada tidaknya penyimpangan terhadap

uji asumsi klasik. Adaupun uji asumsi klasik sebagai berikut:

1) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna

antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mengetahui

apakah dalam penelitian ini terjadi multikolinearitas, dilihat dari nilai

tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Sebuah model regresi

dikatakan lolos dari uji multikolinearitas (dalam arti tidak terjadi

multikolinearitas) apabila nilai tolerance < 1 dan nilai Variance

Inflation Factor (VIF) < 10

2) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat

ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke

pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan

adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut

homoskedastisitas. Dalam penelitian ini akan di uji dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

34

menggunakan Metode Korelasi Spearman. Metode berikutnya untuk

mendeteksi masalah heteroskedastisitas adalah metode yang

dikembangkan oleh spearman. Metode ini dapat digunakan untuk

sampel besar maupun sampel kecil. Ada kriteria dalam uji korelasi

spearman, yaitu:

a. Jika nilai Sig < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.

b. Sebaliknya, jika nilai Sig > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang

dihubungkan.

3. Uji Autokorelasi

Untuk melihat apakah terjadi korelasi antara periode t dengan

periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang

berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Dalam penelitian

ini menggunakan uji Durbin-Watson. Kriteria untuk melihat apakah

terjadi korelasi antara periode t dengan periode sebelumnya, yaitu:

Gambar III.I Uji Durbin-Watson

Terdapat

autokorelasi

positif

Terdapat

autokorelasi

negatif Tidak terdapat

autokorelasi

+ / -

Daerah

keraguan Daerah

keraguan

0 4 dL dU 2 4 - dU 4 – dL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

35

Kriteria Pengujian:

Tabel III.I Tabel Kriteria Pengujian Durbin Watson

d < dL Terdapat autokorelasi positif

d > dU Tidak ada autokorelasi +/-

dL d dU Daerah keraguan

d > 4 - dL Terdapat autokorelasi negative

d < 4 - dU Tidak ada autokorelasi +/-

4 - dL d 4 - dU Daerah keraguan

Dengan menghitung nilai DW maka dapat diketahui model regresi terkena

penyakit autokorelasi atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

36

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta terletak di bagian tengah-selatan Pulau

Jawa, secara geografis terletak pada 7 33’-8 12’ Lintang Selatan dan 110 00’-

110 50’ Bujur Timur, dengan luas 3.185,80 km . Secara administratif terdiri

dari 1 kota dan 4 kabupaten, 78 kecamatan dan 438 kelurahan/ desa.

DIY di bagian Selatan dibatasi Lautan Indonesia, sedangkan di bagian

Timur Laut, Tenggara, Barat dan Barat Laut dibatasi oleh wilayah Jawa

Tengah yang meliputi:

1. Kabupaten Klaten di sebelah Timur Laut;

2. Kabupaten Wonogiri di sebelah Tenggara;

3. Kabupaten Purworejo di sebelah Barat;

4. Kabupaten Magelang di sebelah Barat Laut.

Kondisi topografi di DIY beraneka ragam, mulai dari berbentuk

dataran, lereng pegunungan serta daerah pantai. Secara topografi, DIY dapat

dikelompokkan menjadi empat satuan wilayah sebagai berikut:

a) Satuan Gunung Merapi, yang terbentang mulai dari kerucut gunung berapi

hingga dataran fluvial gunung berapi termasuk juga bentang lahan vulkanik,

meliput Sleman, Kota Yogyakarta dan sebagian Bantul. Daerah kerucut dan

lereng gunung berapi merupakan daerah hutan lindung sebagai kawasan

resapan air daerah bawahan. Satuan bentang alam ini terletak di Sleman

bagian utara. Gunung Merapi yang merupakan gunung berapi aktif dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

37

karakteristik khusus, mempunyai daya tarik sebagai objek penelitian,

pendidikan, dan pariwisata;

b) Satuan Pegunungan Selatan atau Pegunungan Seribu, yang terletak di

wilayah Gunungkidul, merupakan kawasan perbukitan batu gamping

(limestone) dan bentang alam karst yang tandus dan kekurangan air

permukaan, dengan bagian tengah merupakan cekungan Wonosari

(Wonosari Basin) yang telah mengalami pengangkatan secara tektonik

sehingga terbentuk menjadi Plato Wonosari (dataran tinggi Wonosari).

Satuan ini merupakan bentang alam hasil proses solusional (pelarutan),

dengan bahan induk batu gamping dan mempunyai karakteristik lapisan

tanah dangkal dan vegetasi penutup sangat jarang;

c) Satuan Pegunungan Kulonprogo, yang terletak di Kulonprogo bagian utara,

merupakan bentang lahan struktural denudasional dengan topografi

berbukit, kemiringan lereng curam dan potensi air tanah kecil;

d) Satuan Dataran Rendah, merupakan bentang lahan fluvial (hasil proses

pengendapan sungai) yang didominasi oleh dataran aluvial, membentang di

bagian selatan DIY, mulai dari Kulon Progo sampai Bantul yang berbatasan

dengan Pegunungan Seribu. Satuan ini merupakan daerah yang subur.

Termasuk dalam satuan ini adalah bentang lahan marin dan eolin yang

belum didayagunakan, merupakan wilayah pantai yang terbentang dari

Kulon Progo sampai Bantul. Khusus bentang lahan marin dan eolin di

Parangtritis Bantul, yang terkenal dengan gumuk pasirnya, merupakan

laboratorium alam untuk kajian bentang alam pantai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

38

B. Objek Wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu daerah tujuan dan

berpotensi di sektor pariwisata yang memiliki beragam objek wisata yang

menjadi daya tarik bagi wisatawan. Berbagai macam jenis objek wisata dapat

ditemukan di Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai dari Gunungkidul yang

khas dengan daerah wisata pantai, Kulonprogo dengan daerah khas wisata

perbukitan, Yogyakarta yang khas dengan wisata budaya dan edukatif,

Sleman yang khas dengan wisata sejarah, serta Bantul yang juga

menyediakan wisata alamnya.

Terdapat 18 objek wisata di Kulonprogo, 52 objek wisata di Bantul,

18 objek wisata di Gunungkidul, 63 objek wisata di Sleman, serta 25 objek

wisata di Yogyakarta. Maka total keseluruhan objek wisata di Daerah

Istimewa Yogyakarta terdapat 176 unit objek wisata. (DIY dalam Angka

2015)

C. Usaha Perjalanan Wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta

Sektor pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta membuka peluang

bagi para penyedia usaha perjalanan wisata sebagai salah satu penunjang bagi

para wisatawan yang berkunjung. Adanya penawaran yang menarik dan

berbagai kemudahan untuk memesan menjadi salah satu pilihan wisatawan

untuk menggunakan usaha perjalanan wisata.

Terdapat 602 unit biro perjalanan, 19 unit cabang biro perjalanan, serta

55 unit agen perjalanan. Maka total keseluruhan usaha perjalanan wisata di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

39

Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat 676 unit usaha perjalanan wisata. (DIY

dalam Angka 2015)

D. Rumah Makan di Daerah Istimewa Yogyakarta

Yogyakarta dikenal dengan istilah Kota Gudeg untuk kekhasan wisata

kulinernya. Namun banyak daerah-daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta

yang mulai membuat beraneka ragam jenis kuliner, mulai dari makanan khas

sampai jenis makanan yang sedang popular pun dapat tersedia di Yogyakarta.

Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, ketersediaan rumah makan

menjadi salah satu yang penting keberadaannya. Hal tersebut juga berpotensi

untuk menunjang kegiatan wisata kuliner. Di Daerah Istimewa Yogyakarta,

terdapat 835 unit rumah makan. (Statistik Kepariwisataan 2015)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

40

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif Data

1. Deskripsi Wisatawan

Data wisatawan pada penelitian ini adalah data tahunan yang

peneliti peroleh dari Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta.

Daftar wisatawan yang berkunjung ke DIY dapat diamati dalam tabel

berikut:

Tabel V.1 Wisatawan yang berkunjung ke DIY tahun 1996 – 2015

Tahun Wisatawan (Orang)

1996 4.745.465

1997 5.729.472

1998 3.016.597

1999 3.745.885

2000 4.589.407

2001 7.098.063

2002 5.182.127

2003 3.778.951

2004 7.363.821

2005 5.070.946

2006 2.403.837

2007 5.249.738

2008 7.212.244

2009 9.716.424

2010 8.157.393

2011 9.342.243

2012 11.507.556

2013 11.666.232

2014 13.943.387

2015 19.022.318

Sumber : DIY dalam Angka berbagai edisi, diolah 2017

Wisatawan yange berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta

tahun 1996-2015 dapat divisualisasikan dalam bentuk grafik berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

41

Grafik V.1 Wisatawan Yang Berkunjung ke DIY tahun 1996-2015

Sumber : DIY dalam Angka berbagai edisi, diolah 2017

Berdasarkan data wisatawan yang berkunjung ke Daerah

Istimewa Yogyakarta Tahun 1996-2015 yang divisualisasikan dalam

bentuk grafik V.1 dapat disimpulkan bahwa tingkat kunjungan

wisawatan tertinggi berada pada tahun 2015 yaitu sebesar 19.022.318.

Hal tersebut dapat terjadi karena di tahun 2015 mulai banyak keragaman

tempat wisata yang menyebar di Daerah Istimewa Yogyakarta dan mulai

gencar penggunaan media sosial sebagai akses informasi perkembangan

pariwisata. Sedangkan kunjungan wisatawan terendah berada pada tahun

2006, hal tersebut dapat terjadi disebabkan oleh adanya gempa bumi

pada tahun 2006 sehingga terjadi minimnya kunjungan wisatawan.

0

2.000.000

4.000.000

6.000.000

8.000.000

10.000.000

12.000.000

14.000.000

16.000.000

18.000.000

20.000.000

19

961

997

19

981

999

20

002

001

20

022

003

20

042

005

20

062

007

20

082

009

20

102

011

20

122

013

20

142

015

Wis

ataw

an

Tahun

Wisatawan

Jumlah Wisatawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

42

2. Deskripsi Data Objek Wisata

Data objek wisata pada penelitian ini adalah data tahunan yang

peneliti peroleh dari Badan Pusat Statistik dengan periode tahun 1996 –

2015. Objek wisata per tahun di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat

diamati dalam tabel berikut:

Tabel V.2 Objek Wisata di DIY Tahun 1996-2015

Tahun Objek Wisata (Unit)

1996 33

1997 46

1998 34

1999 34

2000 36

2001 46

2002 112

2003 231

2004 368

2005 336

2006 48

2007 63

2008 74

2009 81

2010 82

2011 92

2012 130

2013 132

2014 132

2015 176

Sumber : DIY Dalam Angka berbagai edisi, diolah 2017

Objek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat

divisualisasikan dalam bentuk grafik berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

43

Grafik V.2 Objek Wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

1996-2015

Sumber : DIY dalam Angka berbagai edisi, diolah 2017

Berdasarkan data objek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta

yang divisualisasikan dalam bentuk grafik V.2 dapat disimpulkan bahwa

objek wisata terbanyak berada pada tahun 2004. Hal tersebut terjadi

karena adanya jumlah objek wisata pantai yang mendominasi di daerah

Gunungkidul. Lalu terdapat penurunan paling drastis yang terjadi pada

tahun 2006. Hal tersebut terjadi karena adanya gempa bumi yang

mengakibatkan terjadinya kerusakan pada beberapa objek wisata. Selain

itu penurunan jumlah objek wisata di Gunungkidul pada tahun 2006

disebabkan oleh adanya isu tsunami ketika gempa bumi sehingga

banyak wisata pantai tidak beroperasi untuk beberapa waktu, serta

kerusakan pada tempat wisata yang menyebabkan tidak dapat

dioperasikan dalam beberapa waktu tertentu. Kemudian terjadi

0

50

100

150

200

250

300

350

4001

99

6

19

97

19

98

19

99

20

00

20

01

20

02

20

03

20

04

20

05

20

06

20

07

20

08

20

09

20

10

20

11

20

12

20

13

20

14

20

15

Ob

jek

Wis

ata

Tahun

Objek Wisata

Jumlah Objek Wisata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

44

peningkatan secara perlahan pada tahun berikutnya. Hal tersebut bisa

terjadi disebabkan oleh adanya perbaikan atau pun penambahan objek

wisata baru.

3. Deskripsi Usaha Perjalanan Wisata

Data usaha perjalanan wisata pada penelitian ini adalah data tahunan

yang peneliti peroleh dari Badan Pusat Statistik periode tahun 1996 – 2015.

Data usaha perjalanan wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat diamati

dalam tabel berikut:

Tabel V.3 Usaha Perjalanan Wisata Tahun 1996- 2015

Tahun Usaha Perjalanan Wisata (Unit)

1996 112

1997 108

1998 115

1999 100

2000 99

2001 125

2002 132

2003 139

2004 182

2005 119

2006 255

2007 354

2008 254

2009 304

2010 305

2011 381

2012 427

2013 471

2014 513

2015 676

Sumber : DIY Dalam Angka berbagai edisi, diolah 2017

Usaha perjalanan wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun

1996-2015 dapat divisualisasikan dalam bentuk grafik berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

45

Grafik V.3 Usaha Perjalanan Wisata

Sumber : DIY dalam Angka berbagai edisi, diolah 2017

Berdasarkan data usaha perjalanan yang divisualisasikan dalam

bentuk grafik V.3 dapat disimpulkan bahwa usaha perjalanan wisata

tebanyak berada pada tahun 2015 yaitu sebanyak 676 unit usaha

perjalanan wisata. Pada grafik tersebut, tingkat usaha perjalanan wisata

cenderung semakin meningkat. Hal tersebut terjadi karena adanya

kesempatan bagi pemilik usaha perjalanan wisata dalam membaca

peluang kebutuhan wisatawan, terlebih pada saat ini jumlah kunjungan

wisata yang juga semakin meningkat maka akan membuka kesempatan

bagi para pemilik usaha perjalanan wisata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

46

4. Deskripsi Data Rumah Makan

Data rumah makan pada penelitian ini adalah data tahunan yang

peneliti peroleh dari Badan Pusat Statistik periode tahun 1996 – 2015.

Jumlah rumah makan di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat diamati dalam

tabel berikut:

Tabel V.4 Rumah Makan di DIY Tahun 1996- 2015

Tahun Rumah Makan (Unit)

1996 194

1997 190

1998 198

1999 181

2000 186

2001 186

2002 470

2003 494

2004 518

2005 672

2006 559

2007 484

2008 505

2009 524

2010 555

2011 585

2012 650

2013 745

2014 753

2015 835

Sumber: DIY dalam Angka berbagai edisi, diolah 2017

Data rumah makan di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat

divisualisasikan dalam bentuk grafik berikut ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

47

Grafik V.4 Rumah Makan di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 1996-2015

Sumber : DIY dalam Angka berbagai edisi, diolah 2017

Berdasarkan data rumah makan yang divisualisasikan dalam

bentuk grafik V.4 dapat disimpulkan bahwa jumlah rumah makan di tahun

2002 samapi 2005 mengalami kenaikan namun kemudian di tahun 2006

sampai 2007 mengalami penurunan, hal tersebut terjadi karena adanya

kerusakan rumah makan yang terjadi pasca gempa bumi sehingga

mengakibatkan pemilik rumah makan tidak dapat mengelola usahanya

ataupun menutup sementara. Sedangkan jumlah rumah makan tebanyak

berada pada tahun 2015 yaitu sebanyak 835 unit rumah makan.

Peningkatan tersebut terjadi karena adanya kepekaan pemilik rumah

makan mengenai kebutuhan pokok manusia serta kegiatan wisata kuliner,

apalagi jika rumah makan berada pada tempat yang strategis akan

0

100

200

300

400

500

600

700

800

9001

99

61

99

71

99

81

99

92

00

02

00

12

00

22

00

32

00

42

00

52

00

62

00

72

00

82

00

92

01

02

01

12

01

22

01

32

01

42

01

5

Ru

mah

Mak

an

Tahun

Rumah Makan

Jumlah Rumah Makan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

48

mendatangkan banyak keuntungan, terlebih pada tahun 2015 mulai banyak

muncul inovasi baru pada penyajian kuliner.

B. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Regresi

Sebelum melakukan analisis data, maka terlebih dahulu akan

dilakukan pengujian prasyarat regresi. Hal ini penting dilakukan karena

untuk mengetahui rumus “Regresi Linier Berganda” maka data-data

yang diperlukan harus memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan

sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Tabel V.5 Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan output yang diperoleh dari olah data, dapat dilihat nilai

Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.723. Apabila dibandingkan dengan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 20

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.66867967E6

Most Extreme Differences Absolute .155

Positive .114

Negative -.155

Kolmogorov-Smirnov Z .693

Asymp. Sig. (2-tailed) .723

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

49

signifikansi > 0,05 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data seluruh

variabel berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Tabel V.6 Hasil Uji Linieritas

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.732E14 3 9.108E13 27.544 .000a

Residual 5.291E13 16 3.307E12

Total 3.261E14 19

a. Predictors: (Constant), Rumah Makan di DIY, Objek Wisata di DIY, Usaha Perjalanan

Wisata di DIY

b. Dependent Variable: Wisatawan Yang Berkunjung ke DIY

Dari hasil uji Anova atau F test, didapatkan F hitung 27,544 dengan

taraf signifikansi (a)= 5% dan F tabel = 3,24. Dari hasil perhitungan F hitung

27,544 > F tabel 3,24, artinya F hitung > F tabel. Serta nilai sig 0,000 < 0,05

maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dengan variabel bebas objek

wisata, usaha perjalanan wisata, dan rumah makan dapat digunakan untuk

memprediksi wisatawan yang berkunjung ke DIY

2. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan tujuan

untuk mendeteksi dan mengetahui ada tidaknya pelanggaran dan

penyimpangan dalam pengujian “Regresi Linier Berganda”. Pengujian asumsi

klasik meliputi :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

50

a. Uji Multikolinieritas

Tabel V.7 Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Objek Wisata di DIY .285 3.503

Usaha Perjalanan Wisata

di DIY .157 6.368

Rumah Makan di DIY .104 9.577

a. Dependent Variable: Wisatawan Yang Berkunjung ke DIY

Berdasarkan tabel hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan

bahwa variable independen memiliki tolerance kurang dari 1 (X1= 0,285 ;

X2= 0,157 ; X3= 0,104), yang berarti tidak ada korelasi antar variable

independen. Tolerance mengukur variabilitas variable independen yang

terpilih dan tidak dijelaskan oleh variable independen lainnya.

Hasil VIF juga menunjukkan hal yang sama, yaitu semua variabel

independen memiliki nilai VIF kurang dari 10 (X1= 3,503 ; X2= 6,368 ;

X3= 9,577), dengan demikian dapat disimpulkan tidak ada

multikolinieritas antar variabel independen model regresi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

51

b. Uji Heteroskedastisitas

Tabel V.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Correlations

Wisatawan

Yang

Berkunjun

g ke DIY

Objek

Wisata

di DIY

Usaha

Perjalanan

Wisata di

DIY

Rumah

Makan

di DIY

Unstand

ardized

Residual

Spearman'

s rho

Wisatawan

Yang

Berkunjung ke

DIY

Correlation

Coefficient 1.000 .528

* .776

** .701

** .438

Sig. (2-

tailed) . .017 .000 .001 .054

N 20 20 20 20 20

Objek Wisata

di DIY

Correlation

Coefficient .528* 1.000 .581

** .845

** .007

Sig. (2-

tailed) .017 . .007 .000 .977

N 20 20 20 20 20

Usaha

Perjalanan

Wisata di DIY

Correlation

Coefficient .776** .581

** 1.000 .820

** -.017

Sig. (2-

tailed) .000 .007 . .000 .945

N 20 20 20 20 20

Rumah Makan

di DIY

Correlation

Coefficient .701** .845

** .820

** 1.000 -.030

Sig. (2-

tailed) .001 .000 .000 . .900

N 20 20 20 20 20

Unstandardize

d Residual

Correlation

Coefficient .438 .007 -.017 -.030 1.000

Sig. (2-

tailed) .054 .977 .945 .900 .

N 20 20 20 20 20

*. Correlation is significant at the 0.05

level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01

level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

52

Berdasarkan hasil output di atas pada tabel, diketahui bahwa nilai

signifikan variabel objek wisata (X1) sebesar 0,977, usaha perjalanan wisata

0,945, dan rumah makan 0,900. Dalam uji heterokedasitas ini diketahui bahwa

signifikansi variabel objek wisata, usaha perjalanan wisata, dan rumah makan >

0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi

masalah heterokedasitas.

c. Uji Autokorelasi

Tabel V.9 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .915a .838 .807 1818401.516 1.386

a. Predictors: (Constant), Rumah Makan di DIY, Objek Wisata di DIY, Usaha Perjalanan Wisata di DIY

b. Dependent Variable: Wisatawan Yang Berkunjung ke DIY

Dengan N= 20, K=3 maka didapat tabel D-W yaitu DL= 0,9976,

DU= 1,6763. Kesimpulan dalam uji autokorelasi didapat nilai D-W yaitu

1,386. Apabila d < 4- du maka 1,386 < 2,3237, sehingga tidak ada

autokorelasi positif atau negatif.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Uji regresi linier berganda ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

pengaruh objek wisata, usaha perjalanan wisata, dan rumah makan terhadap

wisatawan yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan

hasil analisis linier berganda menggunakan program SPSS. Model persamaan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

53

Y = a + b1X1+b2X2+b3X3+e

Keterangan :

Y = Wisatawan yang berkunjung ke DIY

X1 = objek wisata

X2 = usaha perjalanan wisata

X3 = rumah makan

Uji regresi linier berganda yang dilakukan meliputi Uji F, dan R2

(koefisien determinasi). Hasil analisis regresi linier berganda ditunjukkan seperti

pada tabel berikut:

Tabel V.10 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.264E6 1.043E6 2.170 .045

Objek Wisata di DIY 17419.750 8065.004 .407 2.160 .046

Usaha Perjalanan

Wisata di DIY 32352.157 6304.869 1.304 5.131 .000

Rumah Makan di DIY -10870.495 5943.584 -.570 -1.829 .086

a. Dependent Variable: Wisatawan Yang Berkunjung ke DIY

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda maka didapat

persamaan sebagai berikut:

Y = 2,264E6 + 17,419,750X1 + 32,352,157X2 + (-10870,495X3) + e

Berdasarkan persamaan regresi di atas maka dapat diberikan interpretasi

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

54

Koefisien beta objek wisata sebesar 17,419,750 dengan probabilitas

0,046. Koefisien regresi bertanda positif dan probabilitas < 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan objek wisata terhadap

wisatawan yang berkunjung ke DIY. Koefisien regresi objek wisata sebesar

17,419,750 mengandung arti bahwa jika objek wisata meningkat 1 satuan,

maka tingkat wisatawan yang berkunjung ke DIY ikut serta meningkat sebesar

17,419,750.

Koefisien beta usaha perjalanan wisata sebesar 32,352,157 dengan

probabilitas 0,000. Koefisien regresi bertanda positif dan probabilitas < 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan usaha

perjalanan wisata terhadap wisatawan yang berkunjung ke DIY. Koefisien

regresi usaha perjalanan wisata sebesar 32,352,157 mengandung arti bahwa

jika usaha perjalanan wisata meningkat 1 satuan, maka wisatawan yang

berkunjung juga meningkat sebesar 32,352,157.

Koefisien beta rumah makan sebesar -10,870,495 dengan probabilitas

0,086. Koefisien regresi bertanda negatif dan probabilitas > 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa ada pengaruhnya negatif dan tidak signifikan

terhadap wisatawan yang berkunjung ke DIY.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

55

a. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen

berpengaruh secara simultan terhadap variaben dependen. Apabila nilai F hitung

> F tabel atau nilai Sig < alpha 5 % maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga

semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel

dependen dan sebaliknya jika nilai F hitung < F tabel atau nilai Sig > alpha 5 %

maka H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga semua variabel independen secara

simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji F

terhadap model regresi menggunakan SPSS disajikan pada model berikut ini

Tabel V.11 Hasil Uji F

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.732E14 3 9.108E13 27.544 .000a

Residual 5.291E13 16 3.307E12

Total 3.261E14 19

a. Predictors: (Constant), Rumah Makan di DIY, Objek Wisata di DIY, Usaha Perjalanan

Wisata di DIY

b. Dependent Variable: Wisatawan Yang Berkunjung ke DIY

Berdasarkan tabel IV.16 terlihat bahwa hasil analisisnya diperoleh hasil

perhitungan F hitung sebesar 27,544 dengan signifikansi 0,000. Karena nilai F

hitung 27,544 > F tabel 3,24 atau nilai Sig 0,000 < alpha 5 % maka H0 ditolak dan

Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel objek wisata, usaha perjalanan

wisata, dan rumah makan secara simultan berpengaruh terhadap variabel

wisatawan yang berkunjung ke DIY.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

56

b. Koefisien Determinasi (R2)

Dalam analisis regresi terdapat koefisien determinasi berganda dapat

digunakan sebagai ukuran untuk menyatakan kecocokan garis regresi yang

diperoleh, semakin besar nilai R2 (R Square) maka semakin kuat kemampuan

model regresi yang diperoleh untuk menerangkan kondisi yang sebenarnya.

Apabila R2

sama dengan 1 maka fungsi regresi 100% menjelaskan variasi dari

nilai Y sebaliknya jika nilainya 0 maka model yang digunakan sama sekali

tidak mendekati nilai Y kecocokan model dikatakan lebih baik jika nilai R2

mendekati 1.

Tabel V.12 Hasil Uji R2

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .915a .838 .807 1818401.516

a. Predictors: (Constant), Rumah Makan di DIY, Objek Wisata di DIY,

Usaha Perjalanan Wisata di DIY

b. Dependent Variable: Wisatawan Yang Berkunjung ke DIY

Hasil uji R Square (R2) pada penelitian ini diperoleh nilai sebesar 0,838

(83,8%). Hal ini menunjukan bahwa pengaruh objek wisata, usaha perjalanan

wisata, dan rumah makan terhadap wisatawan yang berkunjung ke DIY sebesar

83,8% sedangkan sisanya 16,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

57

C. Pembahasan

1. Pengaruh Objek Wisata Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung ke

Daerah Istimewa Yogyakarta

Hipotesis pertama menyatakan bahwa objek wisata berpengaruh

positif dan signifikan terhadap wisatawan yang berkunjung ke DIY

tahun 1996-2015. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda

diperoleh nilai t hitung sebesar 2,160 dengan probabilitas 0,046.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata objek wisata

memiliki pengaruh signifikan terhadap wisatawan yang berkunjung ke

DIY karena ketika objek wisata meningkat akan disertai dengan

peningkatan wisatawan yang berkunjung ke DIY, sedangkan jika terjadi

penurunan pada objek wisata, wisatawan yang berkunjung juga

mengalami penurunan. Maka ketika terdapat objek wisata baru akan

menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Terlebih pada masa kini

juga pengetahuan dan kemenarikan akan objek wisata baru bisa

didapatkan oleh wisatawan melalui media sosial sehingga dapat

memunculkan ketertarikan wisatawan untuk mendatangi objek wisata

tersebut.

Selain kunjungan wisatawan untuk berlibur, objek wisata di

Yogyakarta juga kerap digunakan untuk kegiatan shooting sehingga

dengan adanya kunjungan untuk pekerjaan tersebut maka secara tidak

langsung juga memicu adanya promosi baik langsung maupun tidak

langsung yang memberi ketertarikan pada wisatawan untuk berkunjung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

58

Adapun faktor lain yaitu, objek wisata di Yogyakarta pun

banyak didesain secara menarik untuk semakin menarik minat

kunjungan wisatawan. Beberapa tempat wisata semakin didukung

dengan berbagai fasilitas dan spot-spot yang beragam dan unik,

misalnya ada spot tertentu untuk berfoto, ada tambahan permainan

ataupun atraksi di suatu tempat wisata tertentu. Contoh, Hutan Pinus

Pengger Imogiri Bantul, tidak hanya sekedar pohon pinus namun juga

menyediakan beberapa spot menarik untuk foto. Contoh lainnya juga

adalah Pantai Parangtritis yang juga menyediakan beberapa spot foto

menarik dan menyediakan permainan ATV (all train vehicle).

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori yang diungkapkan

oleh Bungaran Antonius Simanjuntak dan kawan-kawan dalam

bukunya yang berjudul “Sejarah Pariwisata Menuju Perkembangan

Pariwisata Indonesia”, tahun 2017, bahwa “daya tarik wisata yang juga

disebut objek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong

kehadiran wisatawan ke satu daerah tujuan wisata tertentu”. Dengan

demikian hasil uji regresi mendukung hipotesis penelitian.

2. Pengaruh Usaha Perjalanan Wisata Terhadap Jumlah Wisatawan

Yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta

Hipotesis kedua menyatakan bahwa usaha perjalanan wisata

berpengaruh positif dan signifikan terhadap wisatawan yang berkunjung

ke DIY tahun 1996-2015. Berdasarkan hasil analisis regresi linier

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

59

berganda diperoleh nilai t hitung sebesar 5,131 dengan probabilitas

0,000.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata usaha perjalanan

wisata memiliki pengaruh signifikan terhadap wisatawan yang

berkunjung ke DIY karena ketika usaha perjalanan meningkat akan

mengakibatkan peningkatan wisatawan yang berkunjung ke DIY yang

menggunakan jasa usaha perjalanan wisata. Hal tersebut dapat terjadi

karena dengan adanya usaha perjalanan wisata maka akan memberikan

kepraktisan bagi wisatawan yang hendak melakukan perjalanan

wisatanya. Terlebih sekarang banyak agen-agen wisata yang

menawarkan paket perjalanan menarik, dan bagi wisatawan luar kota

serta mancaegara maka hal tersebut sangat membantu wisatawan.

Adanya kemudahan bagi wisatawan untuk pemesanan dalam

penggunaan usaha perjalanan wisata dapat memberikan daya tarik

wisatawan, karena saat ini banyak usaha perjalanan wisata yang

menawarkan jasanya melalui pemesanan online. Selain itu, armada yang

semakin baru pun dapat menunjang kenyamana wisatawan sehingga

dapat menarik minat wisatawan untuk menggunakan jasa usaha

perjalanan wisata tersebut. Kemasan paket wisata yang menarik juga

akan menjadi pertimbangan bagi para wisatawan dalam penggunaan jasa

tersebut, sehingga saat ini banyak para pemilik jasa usaha perjalanan

wisata yang membuat paket menarik mengenai jasanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

60

Banyaknya keperluan yang ditangani oleh usaha perjalanan

wisata seperti, tiket perjalanan, penginapan, tiket masuk tempat rekreasi,

kebutuhan makan minum, hingga kebutuhan dokumentasi serta adanya

pemandu wisata tentu sangat memberikan kemudahan bagi wisatawan

yang tidak ingin repot terlebih jika berpergian dalam jumlah banyak dan

belum cukup mengenal daerah tujuan wisatanya.

Kegiatan study tour juga dirasa mendukung adanya usaha

perjalanan wisata, karena adanya kegiatan tersebut sangat membutuhkan

ketersediaan usaha perjalanan wisata untuk memudahkan segala urusan

dan kebutuhan wisatawan. Adanya faktor-faktor yang disebutkan di atas

mengindikasikan adanya peluang usaha bagi penyedia usaha perjalanan

wisata dan memberi kepraktisan bagi wisatawan yang pada akhirnya

menarik minat wisatawan untuk mengunjungi suatu daerah wisata

tertentu.

Meski banyak wisatawan yang dari luar kota menggunakan jasa

usaha perjalanan dari kota asalnya, namun juga ada yang menggunakan

jasa usaha perjalanan wisata yang melayani wisatawan dari luar kota

dengan penjemputan di tempat tertentu, misal penjemputan di bandara.

Bagi wisatawan yang hendak menggunakan jasa usaha perjalanan wisata

dari dalam kota Yogyakarta, maka wisatawan dapat memesan untuk

dilakukan penjemputan oleh pihak biro dan paket wisata pun dapat

disesuaikan dengan kesepakatan antara pihak biro dan wisatawan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

61

Selain itu, bagi wisatawan asing/mancanegara ketersediaan usaha

perjalanan wisata dianggap sangat memberi kemudahan bagi kegiatan

wisatanya. Di tahun 2015 jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke

DIY sebanyak 740.409 atau 3,9 persen dari total keseluruhan wisatawan

asing dan nusantara yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan adanya usaha perjalanan wisata, mereka tidak perlu repot dan

khawatir dengan berbagai kendala yang mungkin dihadapi pada daerah

yang belum dikenal sebelumnya. Hasil penelitian ini didukung dari

temuan sebelumnya oleh Erlangga Brahmanto dalam jurnalnya yang

berjudul “Magnet Paket Wisata dalam Menarik Minat Wisatawan Asing

Yang Berkunjung ke Yogyakarta” tahun 2015, yaitu “dengan adanya

paket tour/ tour package yang sangat beraneka ragam jenisnya maka

tidak menutup kemungkinan para wisatawan asing akan lebih banyak

lagi yang masuk ke Yogyakarta”. Dengan demikian hasil uji regresi

mendukung hipotesis penelitian.

3. Pengaruh Rumah Makan Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung

ke Daerah Istimewa Yogyakarta

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa rumah makan berpengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap jumlah wisatawan yang berkunjung

ke DIY tahun 1996-2015. Berdasarkan hasil analisis regresi linier

berganda diperoleh nilai t hitung sebesar -1,829 dengan probabilitas

0,086.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

62

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata rumah makan tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap wisatawan yang berkunjung ke

DIY, maka ketika jumlah rumah makan bertambah maka tidak diikuti

oleh bertambahnya wisatawan yang berkunjung ke DIY. Hal tersebut

terjadi karena ada kemungkinan kebutuhan akan rumah makan di DIY

bagi wisatawan yang menggunakan usaha perjalanan wisata sudah di

tangani oleh pihak usaha perjalanan wisata tersebut, sehingga wisatawan

tidak perlu repot dalam ketersediaan rumah makan.

Pada wisatawan lokal, yang jarak wisatanya tidak terlalu jauh

kemungkinan juga terjadi mereka membawa bekal pribadi secukupnya,

hal ini dapat terlihat pada beberapa wisatawan, seperti saat wisata

keluarga atau rombongan wisata tertentu, sehingga ketersediaan makan

dan minum sudah disiapkan secara pribadi.

Kemungkinan lain adalah adanya rumah makan yang terdapat di

sekitar area wisata menjual menu yang rata-rata sama, sehingga

wisatawan kemungkinan hanya akan memilih rumah makan yang sudah

khas atau legendaris. Misal, di sentra gudeg Jalan Wijilan Yogyakarta,

rumah makan yang menjual menu gudeg, namun dalam wilayah tersebut

sudah terdapat rumah makan yang menjual menu gudeg yang terkenal

dan legendaris, sehingga wisatawan akan lebih berminat untuk mencoba

yang sudah terkenal. Ketersediaan rumah makan lainnya baik yang

menjual menu sama ataupun berbeda tidak sangat berpengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

63

signifikan terhadap wisatawan yang berkunjung ke Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Dalam bukunya yang berjudul Cakrawala Pariwisata (2001),

Andi Mappi Sammeng mengemukakan bahwa “Makanan dan minuman

berpengaruh timbal-balik dengan kegiatan pariwisata. Wisatawan

terdorong berkunjung ke suatu tempat karena tertarik oleh makanan dan

minuman khas setempat”. Namun dalam penelitian ini, kemungkinan

banyak wisatawan yang fokus utamanya pada objek wisata maka

ketersediaan rumah makan hanyalah sebagai penunjang yang bukan

merupakan tujuan utama berwisata. Selain itu jumlah rumah makan yang

menjual makanan khas di sekitar beberapa tempat wisata juga kalah

jumlah, misal di sekitar pantai di Gunungkidul lebih banyak menjual

makanan yang bernuansa seafood atau makanan instant, bukan makanan

khas Yogyakarta. Dengan demikian hasil uji regresi tidak mendukung

hipotesis penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

64

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah diuraikan dalam bab

terdahulu, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

1. Objek wisata berpengaruh positif terhadap jumlah wisatawan yang berkunjung

ke Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1996-2015.

2. Usaha perjalanan wisata berpengaruh positif terhadap jumlah wisatawan yang

berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1996-2015.

3. Rumah makan tidak berpengaruh terhadap jumlah wisatawan yang berkunjung

ke Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1996-2015.

4. Objek wisata, usaha perjalanan wisata, dan rumah makan berpengaruh terhadap

wisatawan yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 1996-2015

sebesar 83,8% sedangkan 16,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini.

B. Saran

Perkembangan wisatawan yang berkunjung ke Daerah Istimewa

Yogyakarta dapat terus ditingkatkan mengingat Yogyakarta merupakan salah satu

kota yang memiliki keunggulan di sektor pariwisata. Maka hal-hal yang perlu

dilakukan adalah:

1. Penelitian ini menemukan pengaruh positif objek wisata terhadap wisatawan

yang berkunjung ke DIY. Hal ini mengindikasikan bahwa ketersediaan objek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

65

wisata dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke DIY. Mengingat

penelitian ini menemukan pengaruh postif objek wisata terhadap jumlah

wisatawan yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta, maka diharapkan

adanya penambahan objek wisata yang semakin memiliki daya tarik bagi

pengunjung, misalnya hiburan wisata malam yang sudah tersedia yaitu

Sendratari Ramayana di Prambanan. Di kawasan Candi Ratu Boko Sleman

serta dataran tinggi di Gunungkidul seperti Embung Batara Sriten memiliki

potensi yang sangat indah untuk pemandangan di sore hari, maka sebagai objek

wisata yang dapat memberi keindahan sunset akan lebih baik untuk

dioptimalkan yaitu dengan mengadakan promosi dan pengenalan objek wisata

yang lebih menarik sehingga dapat menarik minat dan menambah lama tinggal

wisatawan, karena rata-rata lama tinggal wisatawan masih kurang dari 2 hari

atau 1,40 di data tahun 2015, maka dengan adanya objek wisata yang mampu

memberikan kesan lebih menarik dapat menambah lama tinggal wisatawan

yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Penelitian ini menemukan pengaruh positif usaha perjalanan wisata terhadap

wisatawan yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta, maka akan

terdapat peluang yang lebih banyak lagi untuk ketersediaan penambahan jasa

usaha perjalanan wisata sehingga penting adanya pendataan dan terdaftarnya

usaha perjalanan wisata yang ada di DIY. Untuk menarik wisatawan

menggunakan jasa usaha perjalanan wisata pun para pemilik jasa dapat

menyediakan tawaran paket yang menarik dan memberi kenyamanan misalnya

armada yang digunakan harus dalam keadaan baik sehingga khususnya pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

66

wisatawan asing yang lebih banyak menggunakan jasa tersebut dapat merasa

puas dan betah ketika melakukan kegiatan wisatanya di Daerah Istimewa

Yogyakarta.

3. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa rumah makan tidak berpengaruh

terhadap jumlah wisatawan yang berkunjung ke DIY. Hal ini mengindikasikan

bahwa peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke DIY dengan

menggunakan rumah makan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi

jumlah kunjungan wisatawan tidak banyak memberikan dampak seperti yang

diharapkan. Sekalipun jumlah rumah makan semakin bertambah, hal tersebut

tidak banyak memberi pengaruh terhadap wisatawan yang berkunjung ke

Yogyakarta. Karena ketersediaan rumah makan yang menjual makanan khas di

tempat wisata belum cukup memadai dan masih terpusat di wilayah tertentu

maka dapat ditambahkan adanya rumah makan yang menjual makanan khas di

sekitar tempat wisata sehingga saat berwisata di objek wisata tertentu

wisatawan dapat mencoba kuliner khasnya. Selain itu, bagi wisatawan yang

menggunakan biro perjalanan maka sudah tidak repot dalam kebutuhan makan

dan minumnya serta bagi wisatawan lokal yang sudah menyiapkan bekalnya

sendiri, namun untuk menarik kunjungan wisatawan dalam wisata kuliner

maka rumah makan yang tersedia dapat dikemas dengan lebih menarik baik

dari desain rumah makan ataupun menu yang disediakan sehingga dapat

membuat wisatawan lebih tertarik.

4. Objek wisata, usaha perjalanan wisata, dan rumah makan berpengaruh sebesar

83,8% terhadap wisatawan yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

67

sedangkan 16,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menambahkan variabel,

misalnya kemenarikan objek wisata.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Pada penelitian ini ada beberapa data yang dihitung dengan sistem froxy,

yaitu perhitungan rata-rata dari tahun sebelumnya dikarenakan tidak adanya

ketersediaan data tertulis di tahun tertentu. Data yang menggunakan sistem

froxy adalah data usaha perjalanan wisata tahun 1996 dan 1997, serta data

rumah makan tahun 1996, 1997, dan 2003.

2. Data yang tersedia tidak sepenuhnya mencerminkan realitas, misalnya pada

daftar objek wisata. Masih banyak objek wisata yang tidak tercantum oleh

Badan Pusat Statistik di dalam daftar, misal ada banyak pantai di

Gunugkidul namun dalam data yang tersedia hanya dicantumkan beberapa.

3. Adanya kemungkinan wisatawan yang berkunjung ke suatu objek wisata

yang tidak terhitung karena perhitungan jumlah kunjungan wisatawan yang

dihitung hanya dari tiket retribusi, misal pada kegiatan wisata rohani missal:

Ganjuran, Sendang Sriningsih, Sendang Jatiningsih, Sendangsono, dan

Lawangsih tidak ada perhitungan jumlah wisatawan yang berkunjung karena

tidak menggunakan tiket masuk. Dengan demikian data jumlah wisatawan

diduga tidak mencerminkan jumlah yang sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

68

DAFTAR PUSTAKA

Arjana, I Gusti Bagus. 2015. Geografi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Depok:

Raja Grafindo Persada.

Badan Pariwisata DIY. 2006. Statistik Kepariwisatan Yogyakarta 2005.

Yogyakarta: Dinas Pariwisata DIY.

Badan Pariwisata DIY. 2007. Statistik Kepariwisatan Yogyakarta 2006.

Yogyakarta: Dinas Pariwisata DIY.

Badan Pariwisata DIY. 2008. Statistik Kepariwisatan Yogyakarta 2007.

Yogyakarta: Dinas Pariwisata DIY.

Badan Pariwisata DIY. 2009. Statistik Kepariwisatan Yogyakarta 2008.

Yogyakarta: Dinas Pariwisata DIY.

Badan Pariwisata DIY. 2010. Statistik Kepariwisatan Yogyakarta 2009.

Yogyakarta: Dinas Pariwisata DIY.

Badan Pariwisata DIY. 2011. Statistik Kepariwisatan Yogyakarta 2010.

Yogyakarta: Dinas Pariwisata DIY.

Badan Pariwisata DIY. 2012. Statistik Kepariwisatan Yogyakarta 2011.

Yogyakarta: Dinas Pariwisata DIY.

Badan Pariwisata DIY. 2013. Statistik Kepariwisatan Yogyakarta 2012.

Yogyakarta: Dinas Pariwisata DIY.

Badan Pariwisata DIY. 2014. Statistik Kepariwisatan Yogyakarta 2013.

Yogyakarta: Dinas Pariwisata DIY.

Badan Pariwisata DIY. 2015. Statistik Kepariwisatan Yogyakarta 2014.

Yogyakarta: Dinas Pariwisata DIY.

Badan Pariwisata DIY. 2016. Statistik Kepariwisatan Yogyakarta 2015.

Yogyakarta: Dinas Pariwisata DIY.

Badan Pusat Statistik. 2001. Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2000.

Yogyakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik. 2002. Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2001.

Yogyakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik. 2003. Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2002.

Yogyakarta: BPS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

69

Badan Pusat Statistik. 2004. Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2003.

Yogyakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik. 2005. Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2004.

Yogyakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik. 2006. Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2005.

Yogyakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik. 2007. Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2006-

2007. Yogyakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik. 2009. Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2008.

Yogyakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik. 2010. Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2009.

Yogyakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik. 2011. Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2010.

Yogyakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik. 2012. Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2011.

Yogyakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik. 2013. Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2012.

Yogyakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik. 2014. Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2013.

Yogyakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik. 2015. Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2014.

Yogyakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik.2016. Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2015.

Yogyakarta: BPS.

Bagyono. 2014. Pariwisata dan Perhotelan. Bandung: Alfabeta.

Brahmanto, Erlangga. 2015. Magnet Paket Wisata Dalam Menarik Kunjungan

Wisatawan Asing Berkunjung ke Yogyakarta. Jurnal Media Wisata, Volume

13, Nomor 2, Nov 2015.

Nursastri, Sri Anindiati. 2017. 10 Destinasi Wisata Terbaik di Indonesia Tahun

2017 [On-Line]. Tersedia: nationalgeographic.co.id/berita/2017/04/10-

destinasi-wisata-terbaik-di-indonesia-tahun-2017 [8 Oktober 2017]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

70

Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 07/M-

DAG/PER/2/2013 Tentang Pengembangan Kemitraan dalam Waralaba

Untuk Jenis Usaha Jasa Makanan dan Minuman.

Ritonga, Efri NP. 2016. Dari 16 Subsektor Ekonomi Kreatif, Baru 3 yang

Berkembang. [On-Line]. Tersedia: https://bisnis.tempo.co/read/753840/dari-

16-subsektor-ekonomi-kreatif-baru-3-yang-berkembang [30 April 2017]

Santoso, S. (2001). Buku Latihan SPSS Statistik Non Parametrik. Jakarta: Elek

Media Komputindo

Sammeng, Andi Mappi. 2001. Cakrawala Pariwisata. Jakarta: Balai Pustaka.

Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2017. Sejarah Pariwisata Menuju

Perkembangan Pariwisata Indonesia. Jakarta: Obor.

Sulistya, Albertus Bima. 2016. Tren Perkembangan Pariwisata Daerah Istimewa

Yogyakarta Periode2006-2014. Universitas Sanata Dharma. Skripsi.

Sumanto. 2014. Statistika Terapan. Yogyakarta: CAPS.

Suryana. 2013. Ekonomi Kreatif Ekonomi Baru Mengubah Ide dan Menciptakan

Peluang. Jakarta: Salemba Empat.

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Trihendardi, C. 2009. Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta:

Andi.

Thohari, Hamim. 2016. Perkembangan Jumlah Wisatawan Mancanegara ke DIY

Tertinggi se-Indonesia. [On-Line]. Tersedia:

jogja.tribunnews.com/amp/2016/09/10/perkembangan-jumlah-wisatawan-

mancanegara-ke-diy-tertinggi-se-indonesia [31 Maret 2017]

Undang-Undang N0. 10/ 2009 Tentang Kepariwisataan.

Wijayarti, Ulfa Ruri. 2007. Hubungan Investasi, Promosi, Jumlah Biro

Perjalanan, Jumlah Penginapan dengan PDRB Sektor Pariwisata di DIY

Tahun 1997-2006. Universitas Sanata Dharma. Skripsi.

Yoeti, Oka A. 2016. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Balai

Pustaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

71

Lampiran 1. Wisatawan Yang Berkunjung ke DIY Tahun 1996-2015

Tahun Wisatawan

(Orang)

1996 4.745.465

1997 5.729.472

1998 3.016.597

1999 3.745.885

2000 4.589.407

2001 7.098.063

2001 5.182.127

2003 3.778.951

2004 7.363.821

2005 5.070.946

2006 2.403.837

2007 5.249.738

2008 7.212.244

2009 9.716.424

2010 8.157.393

2011 9.342.243

2012 11.507.556

2013 11.666.232

2014 13.943.387

2015 19.022.318

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

72

Lampiran 2. Objek Wisata di DIY Tahun 1996-2015

Tahun Objek Wisata (Unit)

1996 33

1997 46

1998 34

1999 34

2000 36

2001 46

2002 112

2003 231

2004 368

2005 336

2006 48

2007 63

2008 74

2009 81

2010 82

2011 92

2012 130

2013 132

2014 132

2015 176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

73

Lampiran 3. Usaha Perjalanan Wisata di DIY Tahun 1996-2015

Tahun Usaha Perjalanan Wisata (Unit)

1996 112

1997 108

1998 115

1999 100

2000 99

2001 125

2002 132

2003 139

2004 182

2005 119

2006 255

2007 354

2008 254

2009 304

2010 305

2011 381

2012 427

2013 471

2014 513

2015 676

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

74

Tabel 4. Rumah Makan di DIY Tahun 1996-2015

Tahun Rumah Makan

1996 194

1997 190

1998 198

1999 181

2000 186

2001 186

2002 470

2003 527

2004 584

2005 672

2006 495

2007 484

2008 505

2009 524

2010 555

2011 585

2012 650

2013 745

2014 753

2015 835

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

75

Lampiran 5. Daftar Objek Wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta

Tempat Objek Wisata

Kota Yogyakarta Museum Sonobudoyo

Museum Sasmitaloka Pangsar Soedirman

Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya

Museum Sasana Wiratama P. Diponegoro

Museum Pusat Dharma Wiratama

Museum Perjuangan

Museum Benteng Vredeburg

Museum Biologi UGM

Museum Puro Pakualaman

Museum Batik Indonesia

Museum Bahari

Museum Kereta Keraton

Museum Sandi

Kampung wisata Dipowinatan

Taman Pintar

Gembira Loka

Kebun Plasma Nutfah

Kraton Yogyakarta

Pagelaran Kraton

Taman sari

Istana Gedung Agung

Makam Raja Mataram (Kotagede)

Kabupaten Sleman Candi Prambanan

Candi Kalasan

Candi Sari

Candi Gebang

Candi Banyu Nibo

Kraton Ratu Boko

Candi Sambisari

Museum Pendidikan Indonesia

Museum Geoteknologi UPN

Museum TNI AU Dirgantara Mandala

Museum Affandi

Museum Gunung Merapi

Museum Jogja Kembali

Museum / Sanggar Ullen Sentalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

76

Paleoantropologi (UGM)

Museum Universitas Islam Indonesia

Brayut, Sleman

Tanjung, Ngaglik

Grogol, Sayegan

Plempoh, Bokoharjo

Srowolan, Banyusumilir

Kembangarum, Turi

Garongan, Turi

Bokesan, Ngemplak

Kadisobo II, Sleman

Gabugan, Turi

Kelor, Turi

Sendari, Mlati

Gamplong, Moyudan

Nawung

Tunggularum, Turi

Pentingsari, Cangkringan

Ketingan, Mlati

Jetak II

Dome, Prambanan

Sukunan

Pancoh

Ledok Nongko

Pulesari

Blue Lagoon

Kaliurang

Kaliadem (Lava tour)

Ramayana Prambanan/ Trimurti

Taman Rekreasi Anak Kaliurang

Taman Nasional Gunung Merapi

Merapi Golf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

77

Kabupaten Bantul Gua Selarong

Gua Cerme

Museum Wayang Kekayon

Museum Tani Jawa Indonesia

Museum Tembi Rumah Budaya

Museum Purbakala Pleret

Museum Gumuk Pasir (Lab. Geospasial)

Museum Soeharto (Dusun Kemusuk)

Desa Wisata (36 Desa Wisata)

Pantai Parang Tritis

Pantai Samas

Pantai Kwaru

Makam Imogiri

Pantai Goa Cemara

Pantai Pandansimo

Hutan Pinus

Kebun Buah Mangunan

Kabupaten Kulon Progo Gua Kiskendo

DW. Banjaroyo

Desa Wisata Nglinggo

Desa Boroasri

Desa Wisata Kalibiru

Desa WisataBanjarasri

Desa Wisata Sermo

Desa Wisata Sidoharjo

Desa Wisata Sidorejo

Desa Wisata Jatimulyo

Desa Wisata Purwoharjo

Waduk Sermo

Pantai Glagah

Pantai Trisik

Pantai Congot

Suroloyo

Pemandian Tanjungsari

Arus Progo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

78

Kabupaten Gunungkidul DW. Goa Kalisuci

DW. Pindul, Bejiharjo

DW. Bleberan, Srigethuk

DW. Nglanggeran

Kawasan Pantai Baron-Pantai Pok Tunggal

Pantai Siung

Pantai Wedi Ombo

Pantai Sadeng

Pantai Ngerenehan

Goa Cerme

Gunung Gambar

Watu Lumbung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

79

Lampiran 6. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 20

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.66867967E6

Most Extreme Differences Absolute .155

Positive .114

Negative -.155

Kolmogorov-Smirnov Z .693

Asymp. Sig. (2-tailed) .723

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

80

Lampiran 7. Hasil Uji Linieritas

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.732E14 3 9.108E13 27.544 .000a

Residual 5.291E13 16 3.307E12

Total 3.261E14 19

a. Predictors: (Constant), Rumah Makan di DIY, Objek Wisata di DIY, Usaha Perjalanan

Wisata di DIY

b. Dependent Variable: Wisatawan Yang Berkunjung ke DIY

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

81

Lampiran 8. Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Objek Wisata di DIY .285 3.503

Usaha Perjalanan Wisata di

DIY .157 6.368

Rumah Makan di DIY .104 9.577

a. Dependent Variable: Wisatawan Yang Berkunjung ke DIY

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

82

Lampiran 9. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Correlations

Wisatawan

Yang

Berkunjung

ke DIY

Objek

Wisata

di DIY

Usaha

Perjalana

n Wisata

di DIY

Rumah

Makan

di DIY

Unstandard

ized

Residual

Spearman's

rho

Wisatawan

Yang

Berkunjung ke

DIY

Correlation

Coefficient 1.000 .528

* .776

** .701

** .438

Sig. (2-

tailed) . .017 .000 .001 .054

N 20 20 20 20 20

Objek Wisata di

DIY

Correlation

Coefficient .528

* 1.000 .581

** .845

** .007

Sig. (2-

tailed) .017 . .007 .000 .977

N 20 20 20 20 20

Usaha

Perjalanan

Wisata di DIY

Correlation

Coefficient .776

** .581

** 1.000 .820

** -.017

Sig. (2-

tailed) .000 .007 . .000 .945

N 20 20 20 20 20

Rumah Makan

di DIY

Correlation

Coefficient .701

** .845

** .820

** 1.000 -.030

Sig. (2-

tailed) .001 .000 .000 . .900

N 20 20 20 20 20

Unstandardized

Residual

Correlation

Coefficient .438 .007 -.017 -.030 1.000

Sig. (2-

tailed) .054 .977 .945 .900 .

N 20 20 20 20 20

*. Correlation is significant at the 0.05 level

(2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01

level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

83

Lampiran 10. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .915a .838 .807 1818401.516 1.386

a. Predictors: (Constant), Rumah Makan di DIY, Objek Wisata di DIY, Usaha Perjalanan

Wisata di DIY

b. Dependent Variable: Wisatawan Yang Berkunjung ke DIY

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

84

Lampiran 11. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.264E6 1.043E6 2.170 .045

Objek Wisata di DIY 17419.750 8065.004 .407 2.160 .046

Usaha Perjalanan Wisata

di DIY 32352.157 6304.869 1.304 5.131 .000

Rumah Makan di DIY -10870.495 5943.584 -.570 -1.829 .086

a. Dependent Variable: Wisatawan Yang Berkunjung ke DIY

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

85

Lampiran 12. Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.732E14 3 9.108E13 27.544 .000a

Residual 5.291E13 16 3.307E12

Total 3.261E14 19

a. Predictors: (Constant), Rumah Makan di DIY, Objek Wisata di DIY, Usaha Perjalanan

Wisata di DIY

b. Dependent Variable: Wisatawan Yang Berkunjung ke DIY

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGARUH OBJEK WISATA, USAHA PERJALANAN WISATA, … · This research is explanatory study. ... A. Kesimpulan ... Bali, 2) Lombok, 3) Magelang, 4) Flores, 5) Batam. Dengan adanya

86

Lampiran 13. Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .915a .838 .807 1818401.516

a. Predictors: (Constant), Rumah Makan di DIY, Objek Wisata di DIY,

Usaha Perjalanan Wisata di DIY

b. Dependent Variable: Wisatawan Yang Berkunjung ke DIY

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI