pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap ...lib.unnes.ac.id/10088/1/6461.pdf ·...

119
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI LINGKUNGAN PT. TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA SEMARANG SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Indra Rizky Oktavian NIM 7350407065 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Upload: phungtu

Post on 03-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA

ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI

LINGKUNGAN PT. TASPEN (PERSERO) KANTOR

CABANG UTAMA SEMARANG

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Indra Rizky Oktavian

NIM 7350407065

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 8 September 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Syamsu Hadi, M.Si Dra. Palupiningdyah, M.Si

NIP. 195212121978031002 NIP. 195208041980032001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Manajemen

Drs. Sugiharto, M.Si

NIP. 195708201983031002

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 8 September 2011

Penguji

Sri Wartini, SE, MM

NIP. 197209162005012001

Anggota I

Drs. Syamsu Hadi, M.Si

NIP. 195212121978031002

Anggota II

Dra. Palupiningdyah, M.Si

NIP. 195208041980032001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. S. Martono, M.Si

NIP. 196603081989011001

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip

atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi

ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, 8 September 2011

Indra Rizky Oktavian

NIM. 7350407065

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Senantiasa berusaha menjadi yang terbaik buat

orang-orang terkasih. (Penulis)

PERSEMBAHAN

Atas rahmat dan ridho Allah S.W.T,

Skripsi ini kupersembahkan :

1. Kepada Bapak dan Ibuku tercinta, sebagai

ungkapan rasa hormat dan baktiku.

2. Kepada almamaterku.

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan di

Lingkungan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai

pihak, skripsi ini tidak dapat tersusun. Oleh karena itu penulis sampaikan rasa terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri

Semarang, yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di

Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang,

yang telah memberikan dukungan kepada seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi

di dalam menempuh studi serta telah mengesahkan skripsi ini.

3. Drs. Sugiharto, M.Si, Ketua Jurusan Manajemen, Universitas Negeri Semarang,

yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Syamsu Hadi, M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Dra. Palupiningdyah, M.Si, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Sri Wartini, SE, MM, Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu sebagai

penguji dalam skripsi saya dan memberikan bimbingan, pengarahan dan

masukan dalam pembuatan skripsi ini.

7. Seluruh dosen pengajar jurusan Manajemen yang telah banyak memberikan ilmu

selama mengikuti perkuliahan.

8. Kepala Cabang Utama PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang

yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

9. Adek yang senantiasa memberikan semangat dan dukungannya selama ini.

vii

10. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan bantuannya dalam

penyusunan skripsi ini.

11. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya skripsi ini, baik secara langsung

maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga segala kebaikan Bapak/Ibu dan semuanya mendapat balasan dari

Allah SWT. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua

pihak.

Semarang, 8 September 2011

Penulis

viii

SARI

Indra Rizky Oktavian, 2011. “Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya

Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan di Lingkungan PT. Taspen (Persero) Kantor

Cabang Utama Semarang”. Skripsi. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs. Syamsu Hadi, M.Si,

Pembimbing II. Dra. Palupiningdyah, M.Si.

Kata Kunci : Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kinerja

Motivasi kerja merupakan unsur penting di dalam sebuah perusahaan, sebab

dengan adanya motivasi kerja dapat menciptakan semangat kerja sehingga dapat

meningkatkan kinerja karyawan. Begitu pula halnya budaya organisasi di dalam

sebuah perusahaan dapat menjadi sebuah pegangan bagi karyawan dalam

menjalankan kewajiban dan nilai-nilai dalam berperilaku. Permasalahan pada

penelitian ini adalah apakah motivasi kerja dan budaya organisasi secara parsial

memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan di lingkungan PT. Taspen (Persero)

Kantor Cabang Utama Semarang. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan dan

menganalisis pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi secara parsial terhadap

kinerja karyawan di lingkungan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama

Semarang.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Taspen (Persero)

Kantor Cabang Utama Semarang. Karyawan tersebut berjumlah 85 orang. Dari

populasi yang ada semua diambil sebagai responden. Metode analisis data yang

digunakan adalah metode analisis deskriptif persentase, metode analisis regresi

linear berganda dengan pengujian hipotesis uji parsial (t) dan koefisien determinasi.

Hasil analisis dengan menggunakan analisis regresi dengan menggunakan

program SPSS for windows release 16, maka diperoleh persamaan regresi : Y= -

6,707 + 0,530X1 + 0,349X2, dimana hasil uji parsial yang dilakukan bahwa nilai

thitung

sebesar 6,228 dengan signifikansi hitung sebesar 0,000 dan signifikansi alpha

0,05, maka signifikansi hitung < signifikansi alpha sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima yang berarti motivasi kerja (X1) dan budaya organisasi (X2) secara parsial

memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan (Y) di lingkungan PT. Taspen

(Persero) Kantor Cabang Utama Semarang.

Simpulan dari hasil penelitian yaitu motivasi kerja dan budaya organisasi

secara parsial memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan di lingkungan PT.

Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang. Saran yang dapat diberikan

kepada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang yaitu hendaknya

perusahaan mempertahankannya dan lebih memperhatikan lagi kebutuhan yang di

inginkan oleh karyawan serta memberikan dukungan dan dorongan kepada

karyawan dalam menjalankan tugas-tugasnya agar dapat meningkatkan kinerja

karyawan.

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................... v

PRAKATA............................................................................................................... vi

SARI........................ .............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 9

2.1 Motivasi Kerja ................................................................................ 9

2.1.1. Tujuan Pemberian Motivasi .............................................. 11

2.1.2. Asas-asas Motivasi ........................................................... 12

x

2.1.3. Alat-alat Motivasi ............................................................ 13

2.1.4. Jenis-jenis Motivasi ....................................................... . 13

2.1.5. Metode-metode Motivasi ............................................... 14

2.1.6. Model-model Motivasi .................................................. 14

2.1.7. Proses Motivasi ............................................................. 15

2.1.8. Kendala-kendala Motivasi ............................................. 17

2.1.9. Faktor Pendukung Pemberian Motivasi ......................... 17

2.2 Budaya Organisasi ........................................................................ 17

2.2.1. Fungsi Budaya Organisasi ............................................. 20

2.2.2. Tingkatan Budaya Organisasi ........................................ 21

2.2.3. Sumber-sumber Budaya Organisasi................................. 22

2.3 Kinerja ......................................................................................... 22

2.3.1 Tujuan Penilaian Kinerja .............................................. 24

2.3.2 Penilai Kinerja ............................................................. 25

2.4 Penelitian Terdahulu .................................................................... 26

2.5 Kerangka Berfikir ........................................................................ 28

2.6 Hipotesis ..................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 32

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 32

3.2. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 32

3.3. Populasi Penelitian ...................................................................... 33

3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............................ 33

3.4.1. Motivasi Kerja (X1) ....................................................... 33

xi

3.4.2. Budaya Organisasi (X2) ................................................. 34

3.4.3. Kinerja (Y) .................................................................... 34

3.5. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 35

3.5.1. Survei ........................................................................... 35

3.5.2. Studi Kepustakaan ........................................................ 36

3.6. Teknik Pengolahan Data .............................................................. 36

3.6.1. Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................... 36

3.6.2. Pengujian Asumsi Klasik .............................................. 41

3.6.2.1. Uji Normalitas ............................................ 41

3.6.2.2. Uji Heteroskedatisitas ................................. 42

3.6.2.3. Uji Multikolinieritas ................................... 43

3.7. Metode Analisis Data .................................................................. 43

3.7.1. Metode Analisis Deskriptif Persentase .......................... 43

3.7.2. Metode Analisis Regresi Linier Berganda ..................... 44

3.8. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 45

3.8.1. Uji Parsial (Uji t) ........................................................... 45

3.8.2. Koefisien Determinasi (R2) ........................................... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 47

4.1. Hasil Penelitian............................................................................ 47

4.1.1. Gambaran Umum PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang

Utama Semarang ........................................................... 47

4.1.2. Karakteristik Responden ............................................... 49

xii

4.1.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin .......................................................... 50

4.1.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan

Tingkat Usia ................................................... 50

4.1.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan

Tingkat Pendapatan ........................................ 51

4.1.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa

Kerja .............................................................. 52

4.1.2.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Status

Kepegawaian .................................................. 52

4.1.2.6. Karakteristik Responden Berdasarkan

Tingkat Pendidikan ......................................... 53

4.1.3. Hasil Analisis Deskriptif Persentase............................... 53

4.1.3.1. Deskripsi tentang Motivasi Kerja (X1) ............ 53

4.1.3.2. Deskripsi tentang Budaya Organisasi (X2) ...... 54

4.1.3.3. Deskripsi tentang Kinerja (Y) ......................... 55

4.1.4. Hasil Pengujian Asumsi Klasik ....................................... 55

4.1.4.1 Uji Normalitas ................................................ 55

4.1.4.2 Uji Multikolinearitas ...................................... 57

4.1.4.3 Uji Heteroskedastisitas ................................... 58

4.1.5. Analisis Regresi Linier Berganda .................................. 60

4.1.6. Uji Parsial (Uji t) .......................................................... 61

4.1.7. Koefisien Determinasi .................................................. 62

xiii

4.2. Pembahasan ................................................................................. 63

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 67

5.1. Simpulan ........................................................................................ 67

5.2. Saran ............................................................................................. 68

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 69

LAMPIRAN ....................................................................................................... 69

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Intensitas Keterlambatan Karyawan PT. Taspen (Persero) Kantor

Cabang Utama Semarang Tahun 2010 ............................................ 5

Tabel 1.2 Penyelesaian Pelayanan Peserta PT. Taspen (Persero) Kantor

Cabang Utama Semarang Tahun 2010 ............................................ 6

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu………………………………………… 27

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja (X1) ............................ 39

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi (X2) ...................... 39

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja (Y) ......................................... 40

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas……................. .............................................. 40

Tabel 4.1 Persentase Jenis Kelamin Responden .............................................. 50

Tabel 4.2 Persentase Tingkat Usia Responden ................................................ 50

Tabel 4.3 Persentase Tingkat Pendapatan Responden ..................................... 51

Tabel 4.4 Persentase Masa Kerja Responden.. ................................................ 52

Tabel 4.5 Persentase Status Kepegawaian Responden .................................... 52

Tabel 4.6 Persentase Tingkat Pendidikan Responden ..................................... 53

Tabel 4.7 Deskripsi tentang Motivasi Kerja (X1) ............................................ 53

Tabel 4.8 Deskripsi tentang Budaya Organisasi (X2) ...................................... 54

Tabel 4.9 Deskripsi tentang Kinerja (Y)…….. ............................................... 55

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov Smirnov dengan

Variabel Kinerja…………………… .............................................. 57

Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas…………….... ............................................... 58

xv

Tabel 4.12 Analisis Regresi Linier Berganda ….. ............................................. 60

Tabel 4.13 Koefisien Determinasi …………………………. ............................ 62

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir………………... .............................................. 30

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama

Semarang ………………………………...................................... 49

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas………………. ............................................ 56

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas…… ................................................ 59

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian………………... .......................................... 30

Lampiran 2 Tabulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ...................... 81

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas……. ............................................... 84

Lampiran 4 Tabulasi Data Hasil Penelitian ………….. ................................... 86

Lampiran 5 Hasil Pengujian Penelitian……………………………………….. 94

Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian………… ….. ............................................... 101

Lampiran 7 Surat Balasan Ijin Penelitian…….. .............................................. 102

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya

ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan yang berdasarkan pada

kekuatan modal atau uang semata, tetapi juga ditentukan dari keberhasilannya

mengelola sumber daya manusia. Pengelolaan sumber daya manusia yang

dimaksudkan adalah bahwa perusahaan harus mampu untuk menyatukan persepsi

atau cara pandang karyawan dan pimpinan perusahaan dalam rangka mencapai

tujuan perusahaan antara lain melalui pembentukan mental bekerja yang baik

dengan dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaannya, memberikan

motivasi kerja, bimbingan, pengarahan dan koordinasi yang baik dalam bekerja

(Brahmasari dan Suprayetno, 2008:124).

Salah satu masalah nasional yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini

adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah

sumber daya manusia yang besar apabila digunakan secara efektif dan efisien, hal

ini akan bermanfaat untuk menunjang gerak lajunya pembangunan nasional yang

berkelanjutan. Melimpahnya sumber daya manusia yang ada saat ini

mengharuskan berfikir secara seksama yaitu bagaimana dapat memanfaatkan

sumber daya manusia secara optimal (Koesmono, 2005:163).

2

Untuk menghasilkan kinerja karyawan yang optimal adalah tidak mudah

karena kinerja dapat tercipta jika variabel-variabel yang mempengaruhinya antara

lain motivasi kerja dan budaya organisasi dapat diakomodasikan dengan baik dan

diterima oleh semua karyawan di dalam suatu organisasi/perusahaan (Brahmasari

dan Suprayetno, 2008:128). Gibson (1996:65) dalam Brahmasari dan Suprayetno

(2008:129), mengemukakan bahwa kinerja organisasi tergantung dari kinerja

individu atau dengan kata lain kinerja individu akan memberikan kontribusi pada

kinerja organisasi, artinya bahwa perilaku anggota organisasi baik secara individu

maupun kelompok memberikan kekuatan atas kinerja organisasi sebab

motivasinya akan mempengaruhi pada kinerja organisasi. Sujak (1990:76) dalam

Brahmasari dan Suprayetno (2008:129), mengemukakan bahwa pemahaman

motivasi, baik yang ada dalam diri karyawan maupun yang berasal dari

lingkungan akan dapat membantu dalam peningkatan kinerja.

Motivasi kerja merupakan faktor yang dapat mendorong para anggota

organisasi untuk lebih giat dalam bekerja semakin termotivasi dalam bekerja

maka hal ini akan mendorong peningkatan kinerja karyawan (Anwar, 2005:4).

Dalam hal ini seorang manajer perlu mengarahkan motivasi dengan menciptakan

kondisi (iklim) organisasi melalui pembentukan budaya kerja atau budaya

organisasi sehingga para karyawan merasa terpacu untuk bekerja lebih keras agar

kinerja yang dicapai juga tinggi. Motivasi harus diarahkan dengan baik menurut

prioritas dan dapat diterima dengan baik oleh karyawan, karena motivasi tidak

dapat diberikan untuk setiap karyawan dengan bentuk yang berbeda-beda

(Brahmasari dan Suprayetno, 2008:125). Budaya organisasi merupakan sistem

3

penyebaran kepercayaan dan nilai-nilai yang berkembang dalam suatu organisasi

dan mengarahkan perilaku anggota-anggotanya. Budaya organisasi dapat menjadi

instrumen keunggulan kompetitif yang utama, yaitu bila budaya organisasi

mendukung strategi organisasi, dan bila budaya organisasi dapat menjawab atau

mengatasi tantangan lingkungan dengan cepat dan tepat (Soedjono, 2005:24).

Taspen merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

ditugaskan oleh pemerintah untuk mengelola Program Asuransi Sosial bagi

Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sifat kepesertaannya bersifat wajib

(compulsory), selalu berupaya meningkatkan pelayanan terhadap peserta dengan

memelihara kepercayaan peserta melalui hubungan yang baik dan senantiasa

meningkatkan kepuasan peserta melalui peningkatan kualitas pelayanan dan nilai

manfaat, memberikan informasi kepada peserta yang berkaitan dengan pelayanan

perusahaan secara adil, cepat, lengkap dan akurat serta menghargai dan

memberikan apresiasi yang tulus kepada peserta (Sumber : Code of conduct PT.

Taspen (Persero), 2007).

Peningkatan layanan dapat tercapai dengan baik manakala karyawan PT.

Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang memiliki kinerja yang baik.

PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang selalu senantiasa membina

hubungan baik dan harmonis dengan karyawannya dengan pengarahan motivasi

dengan menciptakan kondisi (iklim) organisasi melalui pembentukan budaya kerja

atau budaya organisasi sehingga para karyawan merasa terpacu untuk bekerja

lebih keras agar kinerja yang dicapai juga tinggi. Seperti halnya PT. Taspen

4

(Persero) Kantor Cabang Utama Semarang memberikan penghargaan yang layak

kepada karyawan yang berprestasi, meningkatkan kompetensi karyawan melalui

pengembangan dan peningkatan keahlian serta kemampuan individual karyawan,

memberikan jaminan perlindungan hukum kepada karyawan dalam kaitannya

dalam tugas-tugas di Taspen, menyediakan lingkungan kerja yang aman, nyaman

dan memberikan jaminan kesehatan bagi karyawan dan keluarga, memberikan

imbalan jasa yang layak dan jaminan pensiun, memberikan kepastian sistem

mutasi karyawan demi terciptanya kenyamanan dan keharmonisan kerja serta

menghormati hak dan kewajiban karyawan berdasarkan peraturan perundang-

undangan dan norma perusahaan serta kesepakatan dalam Perjanjian Kerja

Bersama (Sumber : Code of conduct PT. Taspen (Persero), 2007).

Adapun masalah yang muncul adalah disiplin karyawan dalam jam masuk

kantor yang begitu rendah, yang pada akhirnya akan menghasilkan kinerja yang

rendah pula. Karyawan yang hadir melebihi pukul 08.00 (batas toleransi) cukup

tinggi. Pada bulan Agustus dan bulan September pada saat bulan Ramadhan, jam

kerja di PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang seperti biasanya

hanya saja jam pulangnya saja yang lebih dimajukan pukul 16.00, tetapi masih

ada beberapa karyawan yang masih datang terlambat walaupun sedikit berkurang

dari biasanya. Rata-rata karyawan yang masih sering datang terlambat tiap

bulannya adalah 27 karyawan. Hal ini dapat mempengaruhi produktivitas

karyawan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang. Adapun

intensitas keterlambatan karyawan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama

Semarang pada tahun 2010 di uraikan dalam Tabel 1.

5

Tabel 1.1 Intensitas Keterlambatan Karyawan PT. Taspen

(Persero) Kantor Cabang Utama Semarang pada

tahun 2010.

Bulan Jumlah karyawan yang hadir ≥

pukul 08.00

Januari 34

Februari 32

Maret 40

April 36

Mei 28

Juni 20

Juli 35

Agustus 16

September 14

Oktober 30

November 20

Desember 24

Sumber : PT.Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang, 2010.

Keterangan :

Waktu kehadiran pukul 07.45 dengan waktu toleransi 08.00, Pada bulan agustus

dan September pada saat bulan Ramadhan waktu kehadiran seperti biasanya

pukul 07.45 dengan waktu toleransi 08.00 dengan jam pulang setengah jam lebih

awal dari hari biasa pukul 16.30.

PT. Taspen (Persero) berkewajiban memberikan kepuasan kepada peserta

diantaranya memenuhi komitmen pelayanan berdasarkan prinsip 5T (Tepat

Orang, Tepat Waktu, Tepat Jumlah, Tepat Tempat dan Tepat Administrasi);

memberikan informasi yang akurat, cepat, jelas dan mudah dimengerti tentang

hak dan kewajiban peserta; menghormati hak-hak peserta berdasarkan peraturan

perundang-undangan; memerima, melayani dan menindaklanjuti keluhan peserta

dengan segera; menyediakan dan mengelola media komunikasi untuk

menyampaikan keluhan, umpan balik serta mencari informasi tentang

6

kepesertaan; serta meningkatkan nilai manfaat bagi peserta (Sumber : Code of

conduct PT. Taspen (Persero), 2007). Adapun penyelesaian pelayanan peserta PT.

Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang pada tahun 2010 diuraikan

dalam tabel 2.

Tabel 1.2 Penyelesaian Pelayanan Peserta PT. Taspen (Persero)

Kantor Cabang Utama Semarang pada tahun 2010.

Bulan Jumlah SPP Langsung yang

diselesaikan

Januari 3.165

Februari 2.525

Maret 1.967

April 2.498

Mei 2.766

Juni 3.288

Juli 2.776

Agustus 2.561

September 2.977

Oktober 2.689

November 2.993

Desember 2.795

Sumber : PT.Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang, 2010.

Keterangan :

SPP : Surat Permintaan Pembayaran. Rata-rata jumlah SPP langsung yang

diselesaikan tiap bulannya adalah 2.742 peserta.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan penelitian

tentang Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja

Karyawan di Lingkungan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama

Semarang.

7

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan konteks diatas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai

berikut :

1. Apakah motivasi kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan di

lingkungan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang?

2. Apakah budaya organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan di

lingkungan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang?

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasar identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan ingin :

1. Mendiskripsikan dan menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan di lingkungan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama

Semarang.

2. Mendiskripsikan dan menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja

karyawan di lingkungan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama

Semarang.

8

1.3 Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yaitu

manfaat teoritis/akademis maupun praktis.

Guna teoritis pada perspektif akademis, penelitian ini diharapkan akan

bermanfaat dalam memberikan sumbangan konseptual bagi perkembangan kajian

ilmu manajemen, khususnya dalam menghasilkan konsep mengenai sejauh mana

pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di

lingkungan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang.

Kepentingan praktis hasil penelitian ini bisa dipandang berguna :

1. Bagi PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang dapat digunakan

sebagai evaluasi terhadap kebijakan perusahaan yang selama ini diterapkan.

2. Bagi para peneliti sebagai sarana untuk melatih berpikir secara ilmiah dengan

berdasarkan pada ilmu yang diperoleh dibangku kuliah khususnya lingkup

manajemen sumber daya manusia dan menerapkannya pada data yang

diperoleh dari objek yang diteliti.

3. Bagi para akademisi sebagai implikasi lebih lanjut dalam memberikan

informasi guna menciptakan peningkatan kemampuan pemahaman mengenai

manajemen sumber daya manusia dan para pembaca dapat menambah

khasanah perpustakaan dan tambahan referensi bagi penelitian selanjutnya.

29

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Motivasi Kerja

Berbagai usaha yang dilakukan oleh manusia tentunya untuk memenuhi

keinginan dan kebutuhannya, namun agar keinginan dan kebutuhannya dapat

terpenuhi tidaklah mudah didapatkan apabila tanpa usaha yang maksimal.

Mengingat kebutuhan orang yang satu dengan yang lain berbeda-beda tentunya

cara untuk memperolehnya akan berbeda pula. dalam memenuhi kebutuhannya

seseorang akan berperilaku sesuai dengan dorongan yang dimiliki dan apa yang

mendasari perilakunya, untuk itu dapat dikatakan bahwa dalam diri seseorang ada

kekuatan yang mengarah kepada tindakannya. Teori motivasi merupakan konsep

yang bersifat memberikan penjelasan tentang kebutuhan dan keinginan seseorang

serta menunjukkan arah tindakannya. Motivasi seseorang berasal dari interen dan

eksteren (Koesmono, 2005:169).

Abraham Sperling (1987:183) dalam Mangkunegara (2008:65)

mengemukakan bahwa motivasi didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk

beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan

penyesuaian diri. Penyesuaian diri tersebut dikatakan untuk memuaskan motivasi.

Menurut McCormick (1985:268) mengemukakan dalam Mangkunegara

(2008:66), motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan,

mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan

9

10

kerja. Radig (1998:64), Soegiri (2004:27-28) dan Antoni (2006:24) dalam

Brahmasari dan Suprayetno (2008:125) mengemukakan bahwa pemberian

dorongan sebagai salah satu bentuk motivasi, penting dilakukan untuk

meningkatkan gairah kerja karyawan sehingga dapat mencapai hasil yang

dikehendaki oleh manajemen. Hubungan motivasi, gairah kerja dan hasil optimal

mempunyai bentuk linear dalam arti dengan pemberian motivasi kerja yang baik,

maka gairah kerja karyawan akan meningkat dan hasil kerja akan optimal sesuai

dengan standar kinerja yang ditetapkan. Gairah kerja sebagai salah satu bentuk

motivasi dapat dilihat antara lain dari tingkat kehadiran karyawan, tanggung

jawab terhadap waktu kerja yang telah ditetapkan (Brahmasari dan Suprayetno,

2008:125).

Abraham Maslow dalam Hasibuan (2007:105), membagi kebutuhan

manusia dalam hirarki kebutuhan, bahwa motivasi manusia berhubungan dengan

lima kebutuhan, yaitu (1) Kebutuhan fisik (physiological needs), yaitu kebutuhan

yang diperlukan untuk mempertahankan hidup. Yang termasuk kedalam

kebutuhan ini adalah kebutuhan makan, minum, perumahan, udara dan

sebagainya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan ini merangsang seseorang

berperilaku atau bekerja giat. (2) Kebutuhan keselamatan dan keamanan (safety

and security needs) adalah kebutuhan akan keamanan dari ancaman yakni merasa

aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan pekerjaan. (3)

Kebutuhan Sosial (affiliation or acceptance needs) adalah kebutuhan sosial,

teman, dicintai dan mencintai serta diterima dalam pergaulan kelompok karyawan

dan masyarakat lingkungannya. (4) Kebutuhan akan penghargaan atau prestise

11

(esteem or status or needs) adalah kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan

serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. (5)

Aktualisasi diri (self actualization) adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan

menggunakan kecakapan, kemampuan, keterampilan dan potensi optimal untuk

mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai

orang lain.

Seorang pemimpin haruslah memberikan perhatian kepada pegawai

tentang pentingnya tujuan dari suatu pekerjaan agar timbul minat pegawai

terhadap pelaksanaan kerja, jika telah timbul minatnya maka hasratnya akan

menjadi kuat untuk mengambil keputusan dan melakukan tindakan kerja dalam

mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin. Dengan demikian, pegawai

akan bekerja dengan motivasi tinggi dan merasa puas terhadap hasil kerjanya

(Brahmasari dan Suprayetno, 2008:125).

2.1.1 Tujuan Pemberian Motivasi

1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan;

2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan;

3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan;

4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan;

5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan;

6. Mengefektifkan pengadaan karyawan;

7. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik;

8. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan;

12

9. Meningkatkan kesejahteraan karyawan;

10. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya;

11. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku

(Hasibuan, 2007:97-98).

2.1.2 Asas-asas Motivasi

1. Asas Mengikutsertakan, artinya mengajak bawahan untuk berpartisipasi dan

memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan pendapat, rekomendasi

dalam proses pengambilan keputusan.

2. Asas Komunikasi, artinya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang

ingin dicapai, cara-cara mengerjakannya dan kendala-kendala yang dihadapi.

3. Asas Pengakuan, artinya memberikan penghargaan, pujian dan pengakuan

yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya.

4. Asas Wewenang yang Didelegasikan, artinya memberikan kewenangan dan

kepercayaan diri pada bawahan, bahwa dengan kemampuan dan

kreativitasnya ia mampu mengerjakan tugas-tugas itu dengan baik.

5. Asas Adil dan Layak, artinya alat atau jenis motivasi yang diberikan harus

berdasarkan atas “keadilan dan kelayakan” terhadap semua karyawan.

6. Asas Perhatian Timbal Balik, artinya bawahan yang berhasil mencapai tujuan

dengan baik, maka pimpinan harus bersedia memberikan alat dan jenis

motivasi. Tegasnya kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah

pihak (Hasibuan, 2007:98-99).

13

2.1.3 Alat-alat Motivasi

1. Materiil Insentif

Alat motivasi yang diberikan itu berupa uang atau barang yang mempunyai

nilai pasar; jadi memberikan kebutuhan ekonomis. Misalnya : kendaraan,

rumah dan lain-lainnya.

2. Nonmateriil Insentif

Alat motivasi yang diberikan itu berupa barang atau benda yang tidak ternilai;

jadi hanya memberikan kepuasan dan kebanggaan rohani saja. Misalnya :

medali, piagam, bintang jasa dan lain-lainnya.

3. Kombinasi Materiil dan Nonmateriil Insentif

Alat motivasi yang diberikan itu berupa materiil (uang dan barang) dan

nonmateriil (medali dan piagam); jadi memnuhi kebutuhan ekonomis dan

kepuasan/kebanggaan rohani (Hasibuan, 2007:99).

2.1.4 Jenis-jenis Motivasi

1. Motivasi Positif (Insentif positif)

Manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka

yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif semangat kerja bawahan akan

meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik

saja.

2. Motivasi Negatif (Insentif negatif)

Manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman kepada

mereka yang pekerjaannya kurang baik (prestasi rendah). Dengan motivasi

14

negatif ini semangat kerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan

meningkat, karena mereka takut dihukum; tetapi untuk jangka waktu panjang

dapat berakibat kurang baik (Hasibuan, 2007:99).

2.1.5 Metode-metode Motivasi

1. Motivasi Langsung (Direct Motivation), adalah motivasi (materiil dan

nonmateriil) yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan

untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya. Jadi sifatnya khusus seperti

memberikan pujian, penghargaan, bonus, piagam dan lain sebagainya.

2. Motivasi Tidak Langsung (Indirect Moivation), adalah motivasi yang

diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta

menunjang gairah kerja/kelancaran tugas, sehingga para karyawan betah dan

bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya : kursi yang empuk, mesin-

mesin yang baik, ruangan kerja terang dan nyaman, suasana dan lingkungan

pekerjaan yang baik, penempatan karyawan yang tepat dan lain-lainnya

(Hasibuan, 2007:100).

2.1.6 Model-model Motivasi

1. Model Tadisional, mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan agar

gairah bekerjanya meningkat dilakukan dengan sistem insentif yaitu

memberikan insentif materiil kepada karyawan yang berprestasi baik.

Semakin berprestasi maka semakin banyak balas jasa yang diterimanya. Jadi

motivasi bawahan untuk mendapatkan insentif (uang atau barang) saja.

15

2. Model Hubungan Manusia, mengemukakan bahwa untuk memotivasi

bawahan supaya gairah bekerjanya meningkat, dilakukan dengan mengakui

kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna serta penting.

Sebagai akibatnya karyawan mendapatkan beberapa kebebasan membuat

keputusan dan kreativitas dalam melakukan pekerjaannya. Dengan

memperhatikan kebutuhan materiil dan nonmateriil karyawan, maka motivasi

bekerjanya akan meningkat pula.

3. Model Sumber Daya Manusia, mengemukakan bahwa karyawan dimotivasi

oleh banyak faktor, bukan hanya uang/barang atau keinginan akan kepuasan

saja, tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.

Menurut model ini karyawan cenderung memperoleh kepuasan dari prestasi

kerjanya yang baik (Hasibuan, 2007:100-101).

2.1.7 Proses Motivasi

1. Tujuan

Dalam proses memotivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi,

baru kemudian para bawahan dimotivasi kearah tujuan tersebut.

2. Mengetahui Kepentingan

Dalam proses motivasi penting mengetahui kebutuhan/keinginan karyawan

dan tidak hanya melihatnya dari sudut kepentingan pimpinan dan perusahaan

saja.

16

3. Komunikasi Efektif

Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dan efektif

dengan bawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya

dan syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhinya supaya insentif itu

diperolehnya.

4. Integrasi Tujuan

Dalam proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan

penting karyawan. Tujuan perusahaan adalah needs complex, yaitu

memperoleh laba, peluasan perusahaan, sedangkan tujuan individu karyawan

adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan. Jadi tujuan

organisasi/perusahaan dan tujuan karyawan harus disatukan dan untuk itu

penting adanya penyesuaian motivasi.

5. Fasilitas

Manajer dalam memotivasi harus memberikan fasilitas kepada perusahaan

dan individu karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan

pekerjaan, misalnya memberikan bantuan kendaraan kepada salesman.

6. Team Work

Manajer harus menciptakan team work yang terkoordinasi baik yang bisa

mencapai tujuan perusahaan. Team work (kerja sama) ini penting karena

dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak bagian (Hasibuan,

2007:101-102).

17

2.1.8 Kendala-kendala Motivasi

1. Untuk menentukan alat motivasi yang paling tepat, sulit karena keinginan

setiap individu karyawan tidak sama.

2. Kemampuan perusahaan terbatas dalam menyediakan fasilitas dan insentif.

3. Manajer sulit mengetahui motivasi kerja setiap individu karyawan.

4. Manajer sulit memberikan insentif yang adil dan layak (Hasibuan, 2007:102).

2.1.9 Faktor Pendukung Pemberian Motivasi

Walaupun setiap individu karyawan mempunyai keinginan yang berbeda-

beda, tetapi ada kesamaan dalam kebutuhan (need) nya, yaitu setiap manusia ingin

hidup dan untuk hidup perlu makan dan manusia normal mempunyai harga diri.

Jadi setiap manusia/karyawan mengharapkan kompensasi dari prestasi yang

diberikan serta ingin memperoleh pujian, perlakuan yang baik dari atasannya

(Hasibuan, 2007: 102).

2.2 Budaya Organisasi

Dalam kehidupan sehari-hari seseorang tidak akan terlepas dari

lingkungannya. Kepribadian seseorang akan dibentuk pula oleh lingkungannya

dan agar kepribadian tersebut mengarah kepada sikap dan perilaku yang positif

tentunya harus didukung oleh suatu norma yang diakui tentang kebenarannya dan

dipatuhi sebagai pedoman dalam bertindak. Pada dasarnya manusia atau

seseorang yang berada dalam kehidupan organisasi berusaha untuk menentukan

dan membentuk sesuatu yang dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak,

18

agar dalam menjalankan aktivitasnya tidak berbenturan dengan berbagai sikap dan

perilaku dari masing-masing individu. Sesuatu yang dimaksud tidak lain adalah

budaya dimana individu berada, seperti nilai, keyakinan, anggapan, harapan dan

sebagainya (Koesmono, 2005:167).

Susanto (1997:3) dalam Soedjono (2005:24) memberikan definisi budaya

organisasi sebagai nilai-nilai yang menjadi pedoman sumber daya manusia untuk

menghadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi ke dalam

perusahaan sehingga masing-masing anggota organisasi harus memahami nilai-

nilai yang ada dan bagaimana mereka harus bertindak atau berperilaku. Robbins

(1998:248) dalam Soedjono (2005:24) mendefinisikan budaya organisasi

(organizational culture) sebagai suatu sistem makna bersama yang dianut oleh

anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi yang

lain.

Budaya organisasi dapat dikatakan sebagai aturan main yang ada di dalam

perusahaan yang akan menjadi pegangan dari sumber daya manusia dalam

menjalankan kewajibannya dan nilai-nilai untuk berperilaku di dalam organisasi.

Nilai-nilai tersebut tercermin dalam perilaku dan sikap mereka sehari-hari selama

mereka berada dalam organisasi tersebut dan sewaktu mewakili organisasi

berhadapan dengan pihak luar. Dengan kata lain, budaya organisasi

mencerminkan cara karyawan melakukan sesuatu (membuat keputusan, melayani

orang, dsb.) yang dapat dilihat kasat mata dan dirasakan terutama oleh orang

diluar organisasi tersebut. Orang luar sebenarnya dapat mengenali budaya sebuah

organisasi begitu memasuki gerbang sebuah kantor. Misalnya saja cara petugas

19

menerima tamu, kondisi ruangan, pakaian seragam, cara menerima telepon, dsb.

Dapat juga dikatakan budaya organisasi adalah pola terpadu perilaku manusia di

dalam organisasi termasuk pemikiran-pemikiran, tindakan-tindakan, pembicaraan-

pembicaraan yang dipelajari dan diajarkan kepada generasi berikutnya

(Rismawati, 2008:23).

Robbins (2008:256) mengemukakan ada tujuh karakteristik utama secara

keseluruhan merupakan hakikat kultur atau budaya yaitu (1) Inovasi dan

keberanian mengambil resiko (sejauh mana karyawan didorong untuk bersikap

inovatif dan berani mengambil risiko). (2) Perhatian terhadap detail (sejauh mana

karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisis dan perhatian-perhatian pada

hal-hal yang detail). (3) Orientasi hasil (sejauh mana manajemen berfokus lebih

pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai

hasil tersebut. (4) Orientasi orang ( sejauh mana keputusan-keputusan manajemen

mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam

organisasi. (5) Orientasi tim (sejauh mana kegiatan kerja diorganisasi pada tim

ketimbang pada individu-individu. (6) Keagresifan (sejauh mana orang bersikap

agresif dan kompetitif ketimbang santai. (7) Stabilitas (sejauh mana kegiatan-

kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya keadaan dalam

perbandingannya dengan pertumbuhan).

Mengingat budaya organisasi merupakan suatu kesepakatan bersama para

anggota dalam suatu organisasi atau perusahaan sehingga mempermudah lahirnya

kesepakatan yang lebih luas untuk kepentingan perorangan. Keutamaan budaya

organisasi merupakan pengendali dan arah dalam membentuk sikap dan perilaku

20

manusia yang melibatkan diri dalam suatu kegiatan organisasi. Secara individu

maupun kelompok seseorang tidak akan terlepas dengan budaya organisasi dan

pada umumnya mereka akan dipengaruhi oleh keanekaragaman sumber-sumber

daya yang ada sebagai stimulus seseorang bertindak (Koesmono, 2005:168).

2.2.1 Fungsi Budaya Organisasi

Menurut Robbins (2008:294), fungsi budaya organisasi antara lain sebagai

berikut :

1. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang

lain.

2. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.

3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas

daripada kepentingan diri individual seseorang.

4. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi

itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh

karyawan.

5. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan

membentuk sikap serta perilaku karyawan.

21

2.2.2 Tingkatan Budaya Organisasi

Menurut Daft (2002:54) dalam Rismawati (2008:27), terdapat tiga

tingkatan budaya organisasi yaitu :

1. Artifak (artifact), adalah budaya organisasi tingat pertama, yaitu hal-hal yang

dilihat, didengar dan dirasa ketika seseorang berhubungan dengan suatu

kelompok baru. Artifak bersifat kasat mata (visible), misalnya lingkungan

fisik organisasi, cara berperilaku, cara berpakaian dan lain-lain. Karena antara

organisasi yang satu dengan yang lain artifaknya berbeda-beda, maka anggota

baru dalam suatu organisasi perlu belajar dan memberikan perhatian terhadap

budaya organisasi tersebut.

2. Nilai (espoused values), merupakan alasan yang diberikan oleh sebuah

organisasi untuk mendukung caranya melakukan sesuatu. Ini adalah budaya

tingkat kedua yang mempunyai tingkat kesadaran yang lebih tinggi daripada

artifak. Pada tingkat ini, baik organisasi maupun anggota organisasi

memerlukan tuntunan strategi, tujuan dan filosofi dari pemimpin organisasi

untuk bersikap dan bertindak.

3. Asumsi dasar (basic assumptions), merupakan bagian penting dari budaya

organisasi. Asumsi ini merupakan reaksi yang dipelajari yang bermula dari

nilai-nila yang didukung karena merupakan keyakinan yang dianggap sudah

ada oleh anggota suatu organisasi seperti kepercayaan, persepsi ataupun

perasaan yang menjadi sumber nilai dan tindakan. Budaya organisasi tingkat

ketiga ini menetapkan cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dalam sebuah

organisasi, yang seringkali dilakukan lewat asumsi yang tidak diucapkan.

22

2.2.3 Sumber-sumber Budaya Organisasi

Menurut Robbins (2002:98) dalam Rismawati (2008:29), isi dari suatu

budaya organisasi terutama berasal dari tiga sumber , yaitu :

1. Pendiri organisasi. Pendiri sering disebut memiliki kepribadian dinamis, nilai

yang kuat dan visi yang jelas tentang bagaimana organisasi seharusnya.

Pendiri mempunyai peranan kunci dalam menarik karyawan. Sikap dan nilai

mereka siap diteruskan karyawan baru. Akibatnya, pandangan mereka

diterima oleh karyawan dalam organisasi, dan tetap dipertahankan sepanjang

pendiri berada dalam organisasi tersebut, atau bahkan setelah pendirinya

meninggalkan organisasi.

2. Pengalaman organisasi menghadapi lingkungan eksternal. Penghargaan

organisasi terhadap tindakan tertentu dan kebijakannya mengarah pada

pengembangan berbagai sikap dan nilai.

3. Karyawan dan hubungan kerja. Karyawan membawa harapan, nilai dan sikap

mereka ke dalam organisasi. Hubungan kerja mencerminkan aktivitas utama

organisasi yang membentuk nilai dan sikap.

2.3 Kinerja

Setiap manusia mempunyai potensi untuk bertindak dalam berbagai bentuk

aktivitas. Kemampuan bertindak itu dapat diperoleh manusia baik secara alami

(ada sejak lahir) atau dipelajari. Walaupun manusia mempunyai potensi untuk

berperilaku tertentu tetapi perilaku itu hanya diaktualisasi pada saat-saat tertentu

saja. Potensi untuk berperilaku tertentu itu disebut ability (kemampuan),

23

sedangkan ekspresi dari potensi ini dikenal sebagai performance (kinerja)

(Brahmasari dan Suprayetno, 2008:128).

Sujak (1990:24) dan Sutiadi (2003:6) dalam Brahmasari dan Suprayetno

(2008:128) mengemukakan bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai

seorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang

didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Dengan

kata lain bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam

melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan kriteria yang

ditetapkan. Selanjutnya As’ad dalam Agustina (2002:46) dan Sutiadi (2003:6)

dalam Brahmasari dan Suprayetno (2008:128), mengemukakan bahwa kinerja

seseorang merupakan ukuran sejauh mana keberhasilan seseorang dalam

melakukan tugas pekerjaannya. Sedangkan menurut Mangkunegara (2008:67),

kinerja dapat didefinisikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dapat dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Menurut Koesmono (2005:171),

berbagai macam jenis pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan, tentunya

membutuhkan kriteria yang jelas, karena masing-masing jenis pekerjaan tentunya

mempunyai standar yang berbeda-beda tentang pencapaian hasilnya. Menurut

Dessler (1992:34) dalam Rismawati (2008:129) ada lima faktor dalam penilaian

kinerja yaitu (1) Kualitas pekerjaan, meliputi akuisisi, ketelititan, penerimaan dan

penampilan keluaran. (2) Kuantitas pekerjaan, meliputi volume keluaran dan

kontribusi. (3) Supervisi yang diperlukan, meliputi saran, arahan dan perbaikan.

(4) Kehadiran, meliputi regularitas, dapat dipercaya/diandalkan dan ketepatan

24

waktu. (5) Konservasi, meliputi pencegahan, pemborosan, kerusakan dan

pemeliharaan .

Dalam kehidupan sehari-hari seseorang tidak akan terlepas dari

lingkungannya. Kepribadian seseorang akan dibentuk pula oleh lingkungannya

dan agar kepribadian tersebut mengarah kepada sikap dan perilaku yang positif

tentunya harus didukung oleh suatu norma yang diakui tentang kebenarannya dan

dipatuhi sebagai pedoman dalam bertindak. Pada dasarnya manusia atau

seseorang yang berada dalam kehidupan organisasi berusaha untuk menentukan

dan membentuk sesuatu yang dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak,

agar dalam menjalankan aktivitasnya tidak berbenturan dengan berbagai sikap dan

perilaku dari masing-masing individu. Sesuatu yang dimaksud tidak lain adalah

budaya dimana individu berada, seperti nilai, keyakinan, anggapan, harapan dan

sebagainya (Koesmono, 2005:170).

2.3.1 Tujuan Penilaian Kinerja

Menurut Robbins (2002:45) dalam Rismawati (2008:35), penilaian kinerja

memiliki sejumlah tujuan dalam organisasi, yaitu :

1. Manajemen menggunakan penilaian untuk mengambil keputusan personalia

secara umum, misalnya dalam hal promosi, transfer ataupun pemberhentian.

2. Penilaian memberikan penjelasan tentang pelatihan dan pengembangan yang

dibutuhkan. Dalam hal ini, penilaian menjelaskan keterampilan dan daya

saing para pekerja yang belum cukup tetapi dapat diperbaiki jika suatu

program yang memadai dikembangkan.

25

3. Penilaian kinerja dapat dijadikan sebagai kriteria untuk program seleksi dan

pengembangan yang disahkan.

4. Memenuhi tujuan umpan balik yang ada terhadap para pekerja tentang

bagaimana organisasi memandang kinerja mereka.

5. Sebagai dasar untuk mengalokasikan atau menentukan penghargaan.

2.3.2 Penilai Kinerja

Menurut Robbins (2002:46) dalam Rismawati (2008:36), pihak-pihak

yang dapat menilai kinerja yaitu :

1. Atasan Langsung

Penilaian kinerja mayoritas dilaksanakan oleh atasan langsung karena

memamg merekalah yang bertanggung jawab terhadap kinerja bawahannya.

Sekalipun begitu, sejumlah organisasi mengakui mengalami kemunduran

dalam hal ini, karena banyak juga pimpinan yang tidak memenuhi persyaratan

untuk mengevaluasi. Sementara pimpinan yang lain merasa enggan saat

diminta untuk menilai kinerja para pekerja mereka.

2. Rekan Kerja

Evaluasi dari rekan kerja (peers) adalah salah satu cara yang dapat dijadikan

sumber data penilaian yang paling dapat dipercaya. Pertama, evaluasi dari

rekan kerja sangat erat hubungannya dengan kegiatan. Interaksi sehari-hari

memberi mereka sebuah sudut pandang pemahaman yang menyeluruh

terhadap kinerja seorang karyawan. Kedua, evaluasi dari rekan kerja sebagai

penghitung hasil akan menghasilkan beberapa penilaian yang mandiri.

26

3. Pengevaluasian diri sendiri

Karyawan yang mengevaluasi kinerjanya sendiri (self evaluation) cenderung

mengurangi sifat membela diri yang dilakukan karyawan saat proses

penilaian, dan mereka membuat wahana yang baik untuk merangsang diskusi

kinerja antara karyawan dengan atasan mereka.

4. Bawahan Langsung

Penilaian kinerja dilakukan oleh bawahan langsung seorang karyawan.

Evaluasi ini dapat memberikan informasi yang akurat dan rinci tentang

perilaku seorang manajer karena si penilai secara khusus memiliki hubungan

baik dengan manajer. Masalah yang muncul dengan bentuk penilaian ini

adalah kekhawatiran akan tindakan balasan dari pimpinan yang dinilai tidak

baik. Oleh karena itu kerahasiaan responden sangatlah penting jika evaluasi

ini ingin dilaksanakan dengan akurat.

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berhubungan dengan motivasi kerja, budaya organisasi

dan kinerja telah banyak dilakukan, dengan demikian penelitian tersebut memiliki

variasi yang berbeda, lokasi obyek penelitian berbeda dan tahun yang berbeda.

Beberapa penelitian terdahulu yang berhungan dengan motivasi kerja, budaya

organisasi dan kinerja diantaranya :

27

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Penelitian Variabel

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

1. Dewi

Ma’rifah

(2006)

Pengaruh Motivasi

Kerja dan Budaya

Organisasi

Terhadap Kinerja

Pekerja Sosial Pada

Unit Pelaksana

Teknis Dinas

Sosial Provinsi

Jawa Timur.

Variabel

Dependen :

Motivasi

Kerja dan

Budaya

Organisasi.

Variabel

Independen:

Kinerja.

Teknik

Analisis

Data :

Analisis

Regresi

Linier

Berganda.

1.Motivasi

kerja

berpengaruh

positif terhadap

kinerja

karyawan.

2.Budaya

organisasi

berpengaruh

positif terhadap

kinerja

karyawan

2. Edhi

Prasetyo

dan

Wayuddin

(2003)

Pengaruh Motivasi

dan Kepuasan

Kerja terhadap

Produktivitas Kerja

Karyawan Riyadi

Palace Hotel di

Surakarta.

Variabel

Dependen:

Motivasi dan

Kepuasan

Kerja.

Variabel

Independen:

Produktivitas

Kerja.

Teknik

Analisis

Data:

Analisis

Regresi

Berganda

1.Motivasi

berpengaruh

positif terhadap

produktivitas

kerja.

2.Kepuasan

kerja

berpengaruh

positif terhadap

produktivitas

kerja.

3. Tony

Listianto

dan

Bambang

Setiaji

(2007)

Pengaruh Motivasi,

Kepuasan dan

Disiplin Kerja

terhadap Kinerja

Karyawan Studi

Kasus di

Lingkungan

Pegawai Kantor

PDAM Surakarta.

Variabel

Dependen :

Motivasi,

Kepuasan

dan Disiplin

Kerja.

Variabel

Independen :

Kinerja.

Teknik

Analisis

Data:

Analisis

Regresi

berganda

1.Motivasi

berpengaruh

positif terhadap

kinerja.

2.Kepuasan

berpengaruh

positif terhadap

kinerja.

3.Disiplin kerja

berpengaruh

positif terhadap

kinerja.

28

2.5 Kerangka Berfikir

Motivasi kerja merupakan unsur penting di dalam sebuah perusahaan,

sebab dengan adanya motivasi kerja dapat menciptakan semangat kerja sehingga

dapat meningkatkan kinerja karyawan. Begitu pula halnya budaya organisasi di

dalam sebuah perusahaan dapat menjadi sebuah pegangan bagi karyawan dalam

menjalankan kewajiban dan nilai-nilai dalam berperilaku.

Kinerja yang baik dapat tercipta dengan adanya motivasi yang tinggi dan

budaya organisasi yang baik di dalam sebuah perusahaan. Karyawan yang

termotivasi akan melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada yang tidak.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi karyawan berbeda satu dengan yang

lainnya dalam hal pemenuhan kebutuhan setiap individu karyawan. Hal ini

berbeda karena setiap karyawan memiliki kebutuhan yang berbeda pula.

Memenuhi kebutuhan karyawan dalam pemberian motivasi adalah hal yang harus

sangat diperhatikan oleh perusahaan. Apabila kebutuhan karyawan tidak

terpenuhi, maka karyawan tersebut akan menunjukkan perilaku kecewa, sehingga

dapat menurunkan tingkat kinerja karyawan tersebut. Sebaliknya, apabila

kebutuhannya terpenuhi maka karyawan tersebut akan memperlihatkan perilaku

kegembiraan dalam bekerja sebagai wujud rasa puas. Dalam pemberian motivasi

seluruh perusahaan mempunyai kesamaan tujuan untuk merangsang dan

mendorong individu agar bekerja lebih giat, efisien dan efektif dalam rangka

mencapai tujuan perusahaan .

Budaya organisasi merupakan sekumpulan asumsi, persepsi dan keyakinan

dari para anggota organisasi atau karyawan yang mempengaruhi perilaku para

29

anggota organisasi atau karyawan pada sebuah organisasi atau perusahaan. Kuat

lemahnya budaya organisasi pada sebuah perusahaan yaitu bagaimana karyawan

memandang budaya organisasi tersebut sehingga akan berpengaruh terhadap

perilaku karyawan dalam sebuah perusahaan.

Untuk mengetahui apakah sebuah perusahaan telah memenuhi kebutuhan

dalam pemberian motivasi kerja kepada karyawannya, pemenuhan kebutuhan

karyawan tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator diantaranya kebutuhan

fisik, kebutuhan keamanan dan keselamatan, kebutuhan sosial, kebutuhan

penghargaan dan aktualisasi diri (A. Maslow dalam Hasibuan, 2007:105). Untuk

mengetahui apakah sebuah perusahaan telah menerapkan budaya yang baik dapat

diterapkan dalam beberapa indikator diantaranya inovasi dan keberanian

mengambil risiko, perhatian terhadap detail, orientasi hasil, orientasi orang,

orientasi tim, keagresifan dan stabilitas (Robbins, 2008:256). Sedangkan untuk

variabel kinerja dalam penelitian ini diukur menggunakan beberapa indikator

diantaranya kualitas pekerjaan, kuantitas pekerjaan, supervisi, kehadiran dan

konservasi (Dessler (1992:34) dalam Rismawati, 2008:129).

Berdasarkan uraian di atas maka dapat digambarkan sebuah kerangka berfikir.

Kerangka berpikir pada penelitian ini menggambarkan hubungan variabel bebas

dalam hal ini motivasi kerja dan budaya organisasi secara parsial terhadap

variabel terikat yaitu kinerja karyawan.

30

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Motivasi Kerja (X1)

Indikator :

1. Kebutuhan Fisik

2. Kebutuhan Keamanan

dan Keselamatan

3. Kebutuhan Sosial

4. Kebutuhan akan

Penghargaan

5. Aktualisasi Diri

A. Maslow dalam

Hasibuan (2007:105)

Budaya Organisasi (X2)

Indikator :

1. Inovasi dan keberanian

mengambil resiko

2. Perhatian terhadap

detail

3. Orientasi hasil

4. Orientasi orang

5. Orientasi tim

6. Keagresifan

7. Stabilitas

Robbins (2008:256)

Kinerja (Y)

Indikator :

1. Kualitas pekerjaan

2. Kuantitas pekerjaan

3. Supervisi

4. Kehadiran

5. Konservasi

Dessler (1992:32)

dalam Rismawati

(2008:129)

31

2.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap suatu permasalahan penelitian, sampai terbukti data yang terkumpul

(Arikunto, 2006:71).

Bertolak dari kerangka berfikir yang telah dikemukakan sebagai titik tolak

dalam penyusunan hipotesis, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut :

Hipotesis 1 : Ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja.

Hipotesis 2 : Ada pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja.

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dilingkungan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang

Utama Semarang, Jln. Mataram No. 892-4 Telp. 024. 8314225 Fax. 024. 8415004

Semarang 50242, dilaksanakan mulai bulan Agustus 2011 sampai dengan selesai.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh melalui responden,

dimana responden akan memberikan respon tertulis sebagai tanggapan atas

pertanyaan atau pernyataan yang diberikan. Data yang digunakan berupa data

primer diperoleh dari karyawan di lingkungan PT. Taspen (Persero) Kantor

Cabang Utama Semarang. Data tersebut dikumpulkan dengan teknik kuesioner

dengan cara menyebarkan angket yang diberikan kepada responden secara

langsung. Sedangkan untuk data sekunder, yang mana mendukung data primer

yang diperoleh dari PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang seperti

data tingkat absensi karyawan, buku pedoman perilaku karyawan PT. Taspen

(Persero) dan lain-lain.

32

33

3.3 Populasi Penelitian

Populasi menurut Arikunto (2006:130) merupakan keseluruhan dari

subyek penelitian. Populasi di sini adalah karyawan di lingkungan PT. Taspen

(Persero) Kantor Cabang Utama Semarang. Karyawan tersebut berjumlah 85

orang. Dari populasi yang ada semua diambil sebagai responden.

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel yang digunakan adalah Variabel Bebas (Independent Variable)

untuk motivasi kerja dan budaya organisasi, sedangkan Variabel Terikat

(Dependent Variable) untuk kinerja karyawan di lingkungan PT. Taspen (Persero)

Kantor Cabang Utama Semarang.

3.4.1 Motivasi Kerja (X1)

Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan,

mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan

kerja (McCormick (1985:268) dalam Brahmasari dan Suprayetno, 2008:125).

Variabel motivasi kerja pada penelitian ini secara operasional diukur

dengan menggunakan lima indikator, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa

aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri (A. Maslow

dalam Hasibuan, 2007:105).

34

3.4.2 Budaya Organisasi (X2)

Budaya organisasi adalah suatu pola asumsi dasar yang diciptakan,

ditemukan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai pembelajaran

untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang resmi dan

terlaksana dengan baik dan oleh karena itu diajarkan/diwariskan kepada anggota-

anggota baru sebagai cara yang tepat memahami, memikirkan dan merasakan

terkait dengan masalah tersebut (Brahmasari dan Suprayetno, 2008:126).

Variabel budaya organisasi ini secara operasional diukur dengan

menggunakan tujuh indikator, yaitu inovasi dan keberanian mengambil resiko,

perhatian terhadap detail, orientasi hasil, orientasi orang, orientasi tim, keagresifan

dan stabilitas (Robbins, 2008:256).

3.4.3 Kinerja (Y)

Kinerja adalah merupakan hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas

dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung

jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara (2001:54) dalam Koesmono,

2005:170).

Variabel kinerja ini secara operasional diukur dengan menggunakan enam

indikator, yaitu kualitas pekerjana, kuantitas pekerjaan, supervisi, kehadiran dan

konservasi (Dessler (1992:32) dalam Rismawati, 2008:129).

35

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Survei

Survei ini dilakukan dengan dua cara yaitu: (a) wawancara, yaitu teknik

pengumpulan data yang dilakukan dalam bentuk tanya jawab langsung dengan

responden; dan (b) kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan menyebarkan daftar pertanyaan yang disusun menurut kebutuhan. Data

yang akan diambil dalam penelitian ini adalah berupa data primer sedangkan

metode pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang diberikan kepada

responden secara langsung (Sugiyono (2005:135) dalam Brahmasari dan

Suprayetno, 2008:130). Responden disini adalah karyawan di lingkungan PT.

Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang. Penyusunan skala

pengukuran dalam kuesioner di sini menggunakan metode Likerts Summated

Ratings (LSR) dengan alternatif pilihan antara 1 sampai dengan 5 dengan

ketentuan :

Jawaban sangat setuju atau sangat sering dengan bobot score 5;

Jawaban setuju atau sering dengan bobot score 4;

Jawaban tidak begitu cocok/setuju, kurang setuju, kadang-kadang pernah,

ragu-ragu, dengan bobot score 3;

Jawaban sedikit cocok, tidak pernah sama sekali, sangat kurang, tidak setuju

dengan bobot score 2;

Jawaban sangat tidak cocok, sangat tidak setuju, dengan bobot score 1.

36

3.5.2 Studi Kepustakaan

Studi dokumentasi dan kepustakaan, yaitu informasi yang diperoleh

dengan mempelajari sumber data tertulis untuk memperoleh data sekunder

mengenai sejarah organisasi, jumlah karyawan, struktur organisasi dan data

tertulis lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Pengumpulan data

yang mana setelah terkumpul dihubungkan dengan teori-teori yang ada

berdasarkan literatur yang terkait (Brahmasari dan Suprayetno, 2008:130).

3.6 Teknik Pengolahan Data

3.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji intrumen penelitian dalam hal ini adalah daftar pertanyaan yang dalam

ilmu-ilmu sosial merupakan tahapan-tahapan penting dalam proses penelitian di

lapangan. Dengan pengujian instrumen ini, paling tidak dapat diperoleh

manfaatnya, yaitu pertama apakah instrumen penelitian tersebut dapat mengukur

apa yang diukur, kedua seberapa jauh instrumen penelitian ini dapat dipercaya

atau diandalkan. Manfaat yang pertama disebut dengan nama validitas (kesahihan)

dan yang kedua dikenal dengan menguji reliabilitas (keandalan) instrumen

penelitian (Soedjono, 2005:33).

37

Agar diperoleh kesahihan dan keandalan instrumen, dilakukan uji coba.

Dalam penelitian ini untuk mengukur validitas digunakan rumus korelasi product

moment yang dikemukakan Pearson (Arikunto, 2006:170), sebagai berikut :

𝑟𝑥𝑦 =N XY− X Y

N X2− X2 N Y2− Y2

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi X dan Y

∑X = jumlah skor dalam variabel X

∑Y = jumlah skor dalam variabel Y

∑X2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam variabel X

∑Y2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam variabel Y

∑XY = jumlah skor variabel X dan variabel Y

N = jumlah responden

Dalam rumus korelasi product moment dari Pearson, suatu indikator

dikatakan valid apabila n = 20 dan α = 0,05 maka r tabel = 0,444 (Arikunto,

2006:172), dengan ketentuan :

Hasil rhitung > rtabel (0,444) = valid

Hasil rhitung < rtabel (0,444) = tidak valid

38

Dalam penelitian ini teknik uji reliabilitas yang dugunakan adalah rumus

cronvbach alpha (Arikunto, 2006:178), yaitu :

r11 = k 1 - ∑𝜎b2

(k-1) 𝜎t2

Keterangan :

r11 = reabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑𝜎b2 = jumlah varians butir

𝜎t2 = varians total

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu

konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronvbach alpha

> 0,60 (Ghozali, 2006:45). Selanjutnya di uji validitas dan reliabilitas digunakan

alat bantu dengan menggunakan program SPSS.

Berikut ini adalah tabel hasil uji validitas dengan menggunakan program

SPSS 16.0 diantaranya :

39

1. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja (X1)

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja (X1)

Variabel Pernyataan r hitung r table Keterangan

Motivasi

Kerja

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

0,699

0,688

0,638

0,479

0,834

0,499

0,524

0,784

0,829

0,564

0,607

0,568

0,857

0,682

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid Sumber : Data primer diolah tahun 2011

Berdasarkan hasil uji validitas variabel motivasi kerja di atas, dari semua

pernyataan dinyatakan valid karena nilai Correlated Item-Total Correlation >

0,444.

2. Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi (X2)

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi (X2)

Variabel Pernyataan r hitung r table Keterangan

Budaya

Organisasi

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

0,672

0,487

0,526

0,481

0,492

0,541

0,584

0,609

0,657

0,570

0,461

0,589

0,611

0,555

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber : Data primer diolah tahun 2011

40

Berdasarkan hasil uji validitas variabel budaya organisasi di atas, dari

semua pernyataan dinyatakan valid karena nilai Correlated Item-Total

Correlation > 0,444.

3. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja (Y)

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja (Y)

Variabel Pernyataan r hitung r table Keterangan

Kinerja 29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

0,680

0,479

0,509

0,528

0,688

0,554

0,611

0,672

0,599

0,671

0,564

0,650

0.696

0,506

0,721

0,657

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

0,444

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber : Data primer diolah, 2011

Berdasarkan hasil uji validitas variabel kinerja di atas, dari semua

pernyataan dinyatakan valid karena nilai Correlated Item-Total Correlation >

0,444.

Berikut ini adalah tabel hasil uji reliabilitas dengan menggunakan program

SPSS 16.0 :

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha

Hitung

Minimal Cronbach

yang disyaratkan

Keterangan

Motivasi Kerja (X1) 0,864 0,600 Reliabel

Budaya Organisasi (X2) 0,857 0,600 Reliabel

Kinerja (Y) 0,873 0,600 Reliabel Sumber : Data Primer diolah, 2011

41

Berdasarkan hasil uji reabilitas dalam tabel 3.5, nilai cronbach alpha adalah

lebih besar dari 0,600 jadi instrumen yang diuji cobakan dalam penelitian ini

adalah reliable.

3.6.2 Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil anilisis linier

berganda yang digunakan untuk menganalisis dalm penelitian memenuhi asumsi

klasik, antara lain adalah data berdistribusi normal, bebas dari multikolinearitas

dan bersifat homosdedastisitas (Nugroho, 2005:57). Persamaan regresi linier harus

dilakukan uji asumsi klasik antara lain :

3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk mengetahui

apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji

statistik. Menurut Santoso (2002:14) dalam Rismawati (2008:52), jika data

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas, dan sebaliknya jika data menyebar menjauhi

garis diagonal dan/tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas. Secara statistik uji normalitas pada penelitian ini

juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Menurut Ghozali (2006:147),

jika angka signifikan yang ditunjukkan dalam tabel lebih kecil dari alpha 5%,

maka dapat dikatakan tidak memenuhi asumsi normalitas, sedangkan sebaliknya

42

jika angka signifikan dalam tabel lebih besar dari alpha 5%, maka data sudah

memenuhi asumsi normalitas.

3.6.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Nugroho (2005:62) heteroskedastisitas menguji terjadi

perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan

yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan

Studentized Delete Residual nilai tersebut. Model regresi yang baik adalah model

regresi yang memiliki persamaan variance residual suatu periode pengamatan

dengan pengamatan yang lain, atau adanya hubungan antara nilai yang diprediksi

dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut sehingga dapat dikatakan model

tersebut homokedastisitas. Menurut Nugroho (2005:62), analisis pada gambar

Scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat

heteroskedastisitas jika :

1. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0.

2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.

3. Penyebaran titik-titik tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar

kemudian menyempit dan melebar kembali.

4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

3.6.2.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah regresi

terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi

cukup besar. Menurut Nugroho (2005:58) deteksi multikolinieritas adalah jika

43

Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak

kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas VIF =

1/Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 = 0,1. Semakin tinggi VIF

maka semakin rendah Tolerance.

3.7 Metode Analisis Data

Menjawab hipotesis yang telah dirumuskan, maka dilakukan analisi data

berupa analisis deskripsi dan uji stastistik regresi berganda. Mengenai penjelasan

masing-masing data adalah sebagai berikut :

3.7.1 Metode Analisis Deskriptif Persentase

Metode analisis deskriptif presentase digunakan untuk mengkaji

variabel-variabel yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari motivasi kerja,

budaya organisasi dan kinerja. Metode ini menggunakan rumus sebagai berikut :

DP = n x 100 %

N

Keterangan :

DP = Deskriptif Persentase (%)

n = jumlah skor jawaban

N = jumlah skor total

(Nugroho, 2005:42)

44

3.7.2 Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Nugroho (2005:43), analisis regresi bertujuan untuk menguji

hubungan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lainnya. Teknik analisis

yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda merupakan

regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu varibel

independen, model persamaan regresi berganda dalam penelitian ini disajikan

sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e

Dimana ;

Y = variabel kinerja

a = konstanta

b1, = koefisien regresi motivasi kerja

b2 = koefisien regresi budaya organisasi

X1 = motivasi kerja

X2 = budaya organisasi

e = error (variabel bebas lain diluar model regresi)

(Nugroho, 2005:43)

45

3.8 Pengujian Hipotesis

3.8.1 Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen (Nugroho,

2005:54). Selanjutnya menurut Nugroho (2005:54) hasil uji parsial pada output

SPSS dapat dilihat pada tabel Coefficient. Nilai dari uji t-test dapat dilihat dari p-

value (pada kolom sig.) pada masing-masing variabel independen, jika p-value <

level of significant yang ditentukan, atau t-hitung (pada kolom t) > t-tabel

(dihitung dari two tailed α = 5% df-k, k merupakan jumlah dari variabel

independen). Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen. Merumuskan hipotesis

statistik :

(1) Ho : β1 = 0, i = X1 = X2, artinya X1 dan X2 secara parsial (sendiri-sendiri)

tidak berpengaruh signifikan terhadap Y.

(2) Ha : β1 = 0, i = X1 = X2, artinya X1 dan X2 secara parsial (sendiri-sendiri)

berpengaruh signifikan terhadap Y.

Kaidah pengambilan keputusan dalam uji t dengan menggunakan SPSS adalah :

1) Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima (variance sama).

2) Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak (variance berbeda).

46

3.8.2 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen (Nugroho,

2005:50). Nilai dari koefisien determinasi (R2) dapat dilihat dalam output SPSS.

Bila koefisien determinasi (R2) = 1 maka variabel bebas berpengaruh 100%

terhadap variabel terikat. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada

tabel Model Summary dan tertulis R Square, namun untuk regresi linear berganda

sebaiknya menggunakan R Square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R

Square karena disesuaikan dengan variabel independen yang digunakan dalam

penelitian (Nugroho, 2005:51).

29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama

Semarang

Taspen merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) didirikan

pada tanggal 17 April 1963 berdasarkan PP No. 10/1963 yang telah diubah

dengan PP No. 15/1965. Berdasarkan PP No. 25/1981, Taspen ditugaskan oleh

pemerintah untuk mengelola Program Asuransi Sosial bagi Pegawai Negeri (PNS)

yang sifat kepesertaannya bersifat wajib (compulsory). Disamping itu Taspen

juga mengelola program Tabungan Hari Tua (THT) bagi pegawai BUMN/BUMD

yang kepesertaannya bersifat sukarela (voluntary) (Sumber : Taspen Excellent

Award Semarang 2008).

1. Visi, Misi dan Tata Nilai PT. Taspen (Persero)

PT. Taspen (Persero) menerapkan budaya Visi, Misi, Tata Nilai dan Etika

yang telah ditetapkan, diimplementasikan dan dikembangkan dalam perencanaan

strategis.

Visi : Menjadikan PT. Taspen (Persero) sebagai Pengelola Dana Pensiun,

THT dan Kesejahteraan lainnya berkelas dunia yang Bersih, Sehat dan Benar

dengan pelayanan Tepat Orang, Tepat Waktu, Tepat Jumlah, Tepat Tempat dan

Tepat Administrasi.

47

48

Misi : Mewujudkan hari-hari yang indah bagi peserta melalui pengelolaan

Dana Pensiun, THT dan Kesejahteraan lainnya secara Profesional dan

Akuntabilitas dengan berlandaskan Etika serta Integritas yang tinggi.

Tata Nilai, diantaranya :

1. Tumbuh : PT. Taspen (Persero) mengembangkan diri dan mampu mengikuti

tuntutan perusahaan yang terjadi, baik karena tuntutan perusahaan yang

terjadi, baik karena tuntutan lingkungan internal maupun eksternal.

2. Etika : PT. Taspen (Persero) melayani peserta dan keluarganya dengan

ramah, santun, rendah hati, sabar dan manusiawi.

3. Profesional : PT. Taspen (Persero) bekerja dengan terampil dan mampu

memberikan solusi berdasarkan 5T : Tepat Orang, Tepat Waktu, Tepat

Jumlah, Tepat Tempat dan Tepat Administrasi.

4. Akuntabilitas : PT. Taspen (Persero) dalam melaksanakan pekerjaan dapat

ditelusuri rangkaian prosesnya berdasarkan sistem dan prosedur kerja yang

dapat dipertanggungjawabkan.

5. Integritas : PT. Taspen (Persero) senantiasa konsisten dalam memegang

amanah dan melaksanakan janjinya sebagaimana yang dituangkan dalam Visi

dan Misi perusahaan.

49

2. Struktur Organisasi PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama

Semarang

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang

Utama Semarang

Sumber Data : PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang, 2011.

4.1.2 Karakteristik Responden

Dari 70 kuesioner yang diberikan kepada responden, kesemuanya telah

diisi dengan lengkap sehingga data tersebut dapat diolah. Selanjutnya data

Kepala Cabang Utama

Wakil Kepala Cabang

Utama

Kabid.

Pelayanan

Kabid.

Umum &

Personalia

Kabid.

Sistem

Informasi

Kabid.

Keuangan

Kasie

Pelayana

n

Kasie

DPP

Kasie

Umum

Kasie

Personali

a

Kasie

Kas

Kasie

Adm.

Keuangan

Kasie

Sistem

Informasi

Fungsion

al Sistem

Informasi

50

diproses dengan menggunakan Software Statistics for Products and Services

Solution Realease (SPSS). Adapun karakteristik yang dapat digambarkan dari

hasil penyebaran kuesioner tersebut adalah :

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1 Persentase Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1 Laki-laki 60 71 %

2 Perempuan 25 29 %

Total 85 100 % Sumber : Data primer yang diolah tahun 2011

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa dari 85 responden, 60 responden

(71%) adalah reponden laki-laki dan 25 orang (29%) adalah responden

perempuan.

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia

Tabel 4.2 Persentase Tingkat Usia Responden

No Tingkat Usia Frekuensi Persentase

1 20 - 30 tahun 0 0 %

2 31 - 40 tahun 21 25 %

3 41 - 50 tahun 49 58 %

4 51 - 60 tahun 15 18 %

Total 85 100 % Sumber : Data primer yang diolah tahun 2011

Apabila dilihat dari tingkat usia responden terlihat bahwa dari 85

responden, sebagian besar responden (58%) merupakan responden yang berusia

51

antara 41 tahun sampai dengan 50 tahun. Sedangkan responden yang berusia

antara 31 - 40 tahun terdapat 21 responden (25%) dan responden yang berusia

antara 51 - 60 tahun terdapat 15 responden (18%). Tabel 4.2 diatas menunjukkan

bahwa sebagian responden adalah responden yang masuk kategori kurang

produktif dan usia tua.

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan

Tabel 4.3 Persentase Tingkat Pendapatan Responden

No Tingkat Pendapatan Frekuensi Persentase

1 500.000 0 0%

2 1.000.000 - 2.500.000 4 5%

3 2.500.001 – 5.000.000 64 75%

4 5.000.000 17 20%

Total 85 100 %

Sumber : Data primer yang diolah tahun 2011

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 17 responden (20%)

memiliki penghasilan diatas Rp. 5.000.000,- sedangkan 64 responden (75%)

berpenghasilan antara Rp. 2.500.001,- sampai dengan Rp. 5.000.000,- dan sisanya

sebanyak 4 responden (5%) memiliki penghasilan antara Rp. 1.000.000,- sampai

dengan Rp. 2.500.000,-.

52

4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Tabel 4.4 Persentase Masa Kerja Responden

No Masa Kerja Frekuensi Persentase

1 5 tahun 0 0%

2 6 s.d 10 tahun 0 0%

3 11 s.d 20 tahun 3 4%

4 20 tahun 82 96%

Total 85 100 %

Sumber : Data primer yang diolah tahun 2011

Dilihat dari masa kerja responden, 3 responden (4%) telah bekerja antara

11 sampai dengan 20 tahun, sedangkan 82 responden (96 %) telah bekerja rata-

rata di atas 20 tahun.

4.1.2.5 Karateristik Responden Berdasarkan Status Kepegawaian

Tabel 4.5 Persentase Status Kepegawaian Responden

No Status Kepegawaian Frekuensi Persentase

1 Pelaksana 68 80%

2 Pejabat Struktural 12 14%

3 Pejabat Fungsional 5 6%

Total 85 100%

Sumber : Data primer yang diolah tahun 2011

Apabila dilihat dari status kepegawaiannya 68 responden (80%)

merupakan tenaga pelaksana sedangkan 12 responden (14%) menduduki jabatan

struktural dan 5 responden (6%) menduduki jabatan fungsional.

53

4.1.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 4.6 Persentase Tingkat Pendidikan Responden

No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase

1 SLTP sederajat 1 1%

2 SLTA sederajat 45 53%

3 Akademi 4 5%

4 Perguruan Tinggi 35 41%

Total 85 100 %

Sumber : Data primer yang diolah tahun 2011

Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pendidikan terakhir responden yaitu 1

responden (1%) adalah SLTP sederajat, 45 responden (53%) SLTA sederajat, 4

responden (4%) berpendidikan Akademik, dan 35 responden (41%) berpendidikan

Perguruan Tinggi.

4.1. Hasil Analisis Deskriptif Persentase

Pada penelitian ini, variabel terikat (dependent variable) yang diamati

adalah kinerja (Y) dan variabel bebas (independent variable) yang diamati adalah

motivasi kerja (X1) dan budaya organisasi (X2).

1. Deskripsi tentang Motivasi Kerja (X1)

Tabel 4.7 Deskripsi tentang Motivasi Kerja (X1)

Kriteria Motivasi Kerja (X1) Rata-rata

KF KKdK KS KP AD

F % F % F % F % F % F %

SS 185 72,5 173 68 167 65,5 74 43,5 146 57,2 149 66

S 70 27,5 82 32 88 34,5 24 14,2 41 16,1 49 20

KS 0 0 0 0 0 0 72 42,3 68 26,7 28 14

TS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

STS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber : Data primer yang diolah tahun 2011

54

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa responden yang mengisi

kuesioner pada motivasi kerja, jawaban sangat setuju lebih dominan dengan rata-

rata persentase sebesar 66%. Disini PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama

Semarang sudah baik dalam penerapan variabel motivasi kerjanya, perlu adanya

peningkatan lagi di dalam variabel ini, yang mana sebagai upaya peningkatan

kinerja karyawannya.

2. Deskripsi tentang Budaya Organisasi (X2)

Tabel 4.8 Deskripsi tentang Budaya Organisasi (X2)

Krite-

ria

Budaya Organisasi (X2) Rata-

rata Idkmr Ptd Oh Oo Ot Kg St

F % F % F % F % F % F % F % F %

SS 14

2

83,

5

14

5

85,

3

13

0

76,

5

0 0 13

0

76,

5

14

3

84,

1

13

2

78 11

7,4

54,

9

S 28 16,

5

25 14,

7

40 23,

5

45 26,

5

40 23,

5

27 16 38 22 34,

7

34,

7

KS 0 0 0 0 0 0 12

5

73 0 0 0 0 0 0 17,

8

10,

4

TS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

STS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber : Data primer yang diolah tahun 2011

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa responden yang mengisi

kuesioner pada budaya organisasi, jawaban sangat setuju masih lebih dominan

dengan rata-rata persentase sebesar 54,9%. Disini PT. Taspen (Persero) Kantor

Cabang Utama Semarang sudah baik dalam penerapan variabel budaya

organisasinya, perlu adanya inovasi-inovasi dalam pengembangan lingkungan

kerja dan karyawan didalam perusahaan.

55

3. Deskripsi tentang Kinerja (Y)

Tabel 4.9 Deskripsi tentang Kinerja (Y)

Kriteria Kinerja (Y) Rata-rata

Klp Knp Sp Kh Ks

F % F % F % F % F % F %

SS 176 69 169 66,3 56 22 214 63 182 71,3 134 53,5

S 79 31 86 34 125 29 126 37 73 29 87,6 36,5

KS 0 0 0 0 74 49 0 0 0 0 14,8 10

TS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

STS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber : Data primer yang diolah tahun 2011

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa responden yang mengisi

kuesioner pada kinerja, jawaban sangat setuju masih lebih dominan dengan rata-

rata persentase sebesar 53,5%.

4.1.4 Hasil Pengujian Asumsi Klasik

4.1.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui analisa grafik yang

dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan SPSS. Dari gambar pola grafik

dapat disimpulkan bahwa data yang disimpulkan bahwa dapat disimpulkan bahwa

data yang digunakan menunjukkan indikasi normal karena titik-titik menyebar

disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis. Maka model

regresi ini layak untuk dipakai. Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada

gambar dibawah ini :

56

Gambar 4.2 Hasil uji normalitas

Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa semua data yang ada

berdistribusi normal, karena semua data menyebar membentuk garis lurus

diagonal maka data tersebut memenuhi asumsi normal atau mengikuti garis

normalitas.

Selain dengan melihat grafik, normalitas data juga dengan melihat uji

statistik yaitu dalam penelitian ini dengan menggunakan uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov pada alpha sebesar 5%. Jika nilai signifikansi

dari pengujian Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal.

57

Secara statistik, uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan

tabel Kolmogorov-Smirnov Test yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS

dibawah ini :

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov Smirnov

dengan Variabel Kinerja

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 85

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 94054657

Most Extreme

Differences

Absolute .134

Positive .134

Negative -.055

Kolmogorov-Smirnov Z .850

Asymp. Sig. (2-tailed) .465

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan uji statistik normalitas pada tabel 4.10 menunjukkan

Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0,465 lebih besar dari 0,05, yang berarti bahwa Ho

diterima atau model regresi yang diperoleh berdistribusi normal.

4.1.4.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terdapat korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Deteksi multikolinearitas dengan

58

melihat tolerance dan lawannya VIF. Nilai tolerance yang rendah sama dengan

nilai VIF tinggi (VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinieritas yang

tinggi. Nilai yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan

nilai VIF di atas 10. tingkat kolinieritas yang dapat ditolerir adalah nilai tolerance

0,10 sama dengan tingkat multikolinieritas 0,95 (Ghozali, 2006:56). Hasil uji

multikolinearitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constansta)

Motivasi Kerja

Budaya Organisasi

.998

.995

.996

1.002

1.005

1.004

a. Dependent Variable : Kinerja

Dari data pada tabel diatas dapat diketahui bahwa syarat untuk lolos dari

uji multikolinearitas sudah terpenuhi oleh seluruh variabel independen yang ada,

yaitu nilai tolerance yang tidak kurang dari 0,10 dan nilai VIF (Variance Inflation

Factor) yang tidak lebih dari 10. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa seluruh

variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini tidak berkorelasi antara

variabel independen satu dengan variabel independen lainnya.

4.1.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah data dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

59

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006:57). Pada gambar 4.3 berikut ini

adalah hasil dari uji heterokedastisitas.

Output SPSS pada gambar Scatterplot menunjukkan penyebaran tittk-

titik yang tidak menunjukkan adanya heterokedastisitas. Untuk melihat gejala

heterokedastisitas dapat dilihat pada Scatterplot yang dihasilkan oleh program

SPSS yang terlihat pada gambar berikut ini :

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar 4.3 hasil uji heteroskedastisitas scatterplot dapat

diketahui bahwa grafik pola titik-titik yang menyebar di sekitar nol, jadi tidak

terjadi heteroskedastisitas.

60

4.1.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan perhitungan regresi linier berganda antara Motivasi Kerja

(X1) dan Budaya Organisasi (X2) terhadap Kinerja (Y) dengan dibantu program

SPSS dalam proses perhitungannya dapat diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.12 Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -6.707 3.021 -2.220 .033 .998 1.002

Motivasi Kerja .530 .085 .528 6.228 .000 .995 1.005

Budaya Organisasi .349 .053 .560 6.595 .000 .996 1.004

a. Dependent Variable : Kinerja

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui persamaan regresinya sebagai

berikut :

Kinerja = -6.707 + 0.530 Motivasi Kerja + 0.349 Budaya Organisasi

Y = -6.707 + 0.530 X1 + 0.349 X2

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkankan sebagai berikut :

1. Nilai konstanta = -6.707. Artinya, apabila variabel bebas (X1 dan X2)

diasumsikan bernilai nol maka tingkat kinerja karyawan sebesar -6.707, jika

variabel lain dianggap konstan.

2. Koefisien regresi variabel motivasi kerja (X1) sebesar 0,530. Ini berarti

variabel motivasi kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan

61

sehingga jika variabel lain dianggap konstan maka kinerja akan meningkat

sebesar 0,530.

3. Koefisien regresi variabel budaya organisasi (X2) sebesar 0,349. Ini berarti

variabel budaya organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan

sehingga jika variabel lain dianggap konstan maka kinerja akan meningkat

sebesar 0,349.

4. Motivasi kerja (X1) memiliki pengaruh lebih besar dari pada budaya

organisasi (X2) terhadap kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan

koefisien nilai motivasi kerja sebesar 0,530 lebih besar dari nilai budaya

organisasi yaitu sebesar 0,349.

4.1.6 Uji Parsial (Uji t)

Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) pengaruh motivasi kerja (X1) dan

budaya organisasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y), maka berdasarkan hasil

perhitungan koefisien regresi dengan uji t diperoleh t hitung 6,228 dengan

signifikan 0,000 < 0,050. Hal ini berarti hipotesis 1 diterima yang menyatakan ada

pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja.

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien regresi dengan uji t diperoleh t

hitung 6,595 dengan signifikansi 0,000 < 0,050. Hal ini berarti hipotesis 2

diterima yang menyatakan ada pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja.

62

4.1.7 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh model

dalam menerangkan variabel-variabel dependen atau variabel-variabel terikat.

Nilai koefisien determinasi adalah antara angka nol dan satu. Nilai yang

mendekati angka 1 berarti variabel-variabel independen atau variabel bebas

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel terikat. Nilai yang dipakai dalam penelitian ini adalah nilai Adjusted R2,

karena nilai ini dapat naik atau turun apabila satu variabel bebas ditambahkan ke

model yang diuji. Hasil uji koefisien determinasi (R2) disajikan pada tabel berikut

ini :

Tabel 4.13 Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .861a

.742 .720 .979 1.999

a. Predictors : (Constant), Motivasi Kerja, Budaya Organisasi

b. Dependent Variable : Kinerja

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi

(R2) sebesar 0,720. Artinya variabel bebas yaitu variabel motivasi kerja (X1) dan

budaya organisasi (X2) mampu menjelaskan variabel terikat yaitu variabel kinerja

(Y) sebesar 72 % dan sisanya 28 % dijelaskan oleh variabel yang tidak diteliti

dalam penelitian ini seperti kepemimpinan, lingkungan kerja, imbalan dan

kepuasan kerja.

63

4.2. Pembahasan

PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang adalah Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola Program Asuransi Sosial Bagi

Pegawai Negeri Sipil (PNS) selalu senantiasa berusaha meningkatkan kinerja

karyawannya dengan cara pemberian motivasi kerja dan penerapan budaya

organisasi yang sesuai dengan lingkungan kerja PT. Taspen (Persero) Kantor

Cabang Utama Semarang, yang sangat diharapkan berpengaruh terhadap kinerja

karyawan yang semakin baik.

Motivasi kerja merupakan unsur penting di dalam sebuah perusahaan,

sebab dengan adanya motivasi kerja dapat menciptakan semangat kerja sehingga

dapat meningkatkan kinerja karyawan. Begitu pula halnya budaya organisasi di

dalam sebuah perusahaan dapat menjadi sebuah pegangan bagi karyawan dalam

menjalankan kewajiban dan nilai-nilai dalam berperilaku.

Sujak (1990:24) dan Sutiadi (2003:6) dalam Brahmasari dan Suprayetno

(2008:128) mengemukakan bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai

seorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang

didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Dengan

kata lain bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam

melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan kriteria yang

ditetapkan.

4.2.1 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa motivasi kerja memiliki

pengaruh terhadap kinerja karyawan karena dalam penelitian ini apabila motivasi

64

kerja naik dengan asumsi budaya organisasi tetap maka kinerja karyawan akan

ikut naik, begitu pula sebaliknya. Motivasi kerja dalam penelitian ini terdiri dari

kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan dan keselamatan, kebutuhan sosial,

kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri. Kebutuhan fisik, kebutuhan

keamanan dan keselamatan serta kebutuhan sosial memiliki kontribusi yang

relative besar terhadap kinerja karyawan di lingkungan PT. Taspen (Persero)

Kantor Cabang Utama Semarang yaitu sebesar 72,5%, 68% dan 65,5%

dibandingkan kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri sebesar 43,5% dan

57,2%, namun disini kinerja karyawan sudah baik.

Kinerja karyawan pada motivasi kerja yang telah diberikan oleh PT.

Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang sudah baik dan karyawan

sudah merasa puas. Akan tetapi dalam pemberian motivasi kerja masih terdapat

sedikit keluhan pada pemenuhan kebutuhan penghargaan yang dianggap masih

kurang dikarenakan kurangnya perhatian dari perusahaan akan penghargaan yang

layak diberikan kepada karyawan-karyawan yang berprestasi. PT. Taspen

(Persero) Kantor Cabang Utama Semarang telah memberikan penghargaan kepada

para karyawan-karyawannya yang dianggap berprestasi, namun penghargaan yang

telah diberikan dianggap masih kurang atau belum maksimal sesuai harapan

karyawan.

Radig (1998:64), Soegiri (2004:27-28) dan Antoni (2006:24) dalam

Brahmasari dan Suprayetno (2008:125) mengemukakan bahwa pemberian

dorongan sebagai salah satu bentuk motivasi, penting dilakukan untuk

meningkatkan gairah kerja karyawan sehingga dapat mencapai hasil yang

65

dikehendaki oleh manajemen. Hubungan motivasi, gairah kerja dan hasil optimal

mempunyai bentuk linear dalam arti dengan pemberian motivasi kerja yang baik,

maka gairah kerja karyawan akan meningkat dan hasil kerja akan optimal sesuai

dengan standar kinerja yang ditetapkan. Koefisien regresi bertanda positif

menunjukkan bahwa semakin baik motivasi kerja yang diberikan maka akan

diikuti dengan peningkatan kinerja karyawan.

4.2.2 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa budaya organisasi memiliki

pengaruh terhadap kinerja karyawan karena dalam penelitian ini apabila budaya

organisasi naik dengan asumsi motivasi kerja tetap maka kinerja karyawan akan

ikut naik, begitu pula sebaliknya. Budaya organisasi dalam penelitian ini terdiri

dari inovasi dan keberanian mengambil risiko, perhatian terhadap detail, orientasi

hasil, orientasi orang, orientasi tim, keagresifan dan stabilitas. Inovasi dan

keberanian mengambil risiko, perhatian terhadap detail, keagresifan dan stabilitas

memiliki kontribusi yang relative besar terhadap kinerja karyawan di lingkungan

PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang pada Puskesmas di

Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang yaitu 83,5%, 85,3%, 76.5%, 76,5%,

84,1% dibandingkan orientasi hasil dan orientasi tim sebesar 76,5% dan 76,5%

yang ternyata dua indikator ini lebih baik, namun disini kinerja karyawan sudah

baik.

Kinerja karyawan pada budaya organisasi yang telah diterapkan oleh PT.

Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang sudah baik dan karyawan

sudah merasa puas. Akan tetapi dalam penerapan budaya organisasi masih

66

terdapat sedikit keluhan pada orientasi orang yang dianggap masih kurang

dikarenakan perlakuan terhadap karyawan satu dengan lainnya masih dianggap

kurang. Pimpinan telah memberikan perlakuan yang adil dan sama antara

karyawan satu dengan lainnya, namun perlakuan yang diberikan pimpinan

dianggap masih kurang adil atau belum maksimal sesuai harapan karyawan.

Rismawati (2008:24) menjelaskan bahwa budaya organisasi merupakan

aturan main yang ada di dalam perusahaan yang akan menjadi pegangan dari

sumber daya manusia dalam menjalankan kewajibannya dan nilai-nilai untuk

berperilaku di dalam organisasi. Nilai-nilai tersebut tercermin dalam perilaku dan

sikap mereka sehari-hari selama mereka berada dalam organisasi tersebut dan

sewaktu mewakili organisasi berhadapan dengan pihak luar. Dengan kata lain,

budaya organisasi mencerminkan cara karyawan melakukan sesuatu (membuat

keputusan, melayani orang, dsb.) yang dapat dilihat kasat mata dan dirasakan

terutama oleh orang diluar organisasi tersebut.

29

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Simpulan yang dapat di tarik dari hasil dan pembahasan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien regresi dengan uji t diperoleh t

hitung 6,228 dengan signifikan 0,000 < 0,050. Dengan demikian hipotesis 1

dalam penelitian ini yang menyatakan ada pengaruh motivasi kerja terhadap

kinerja karyawan dapat diterima. Semakin tinggi atau di tingkatkan motivasi

kerja maka akan meningkatkan kinerja.

2. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien regresi dengan uji t diperoleh t

hitung 6,595 dengan signifikansi 0,000 < 0,050. Dengan demikian hipotesis 2

dalam penelitian ini yang menyatakan ada pengaruh budaya organisasi

terhadap kinerja karyawan dapat diterima. Semakin kuat budaya organisasi

maka akan meningkatkan kinerja.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan diatas, guna peningkatan

kinerja karyawan di lingkungan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama

Semarang maka disarankan sebagai berikut :

1. Hendaknya PT. Taspen (Persero) dapat mempertahankannya dan lebih

memperhatikan lagi kebutuhan yang di inginkan oleh karyawan. Dengan

67

68

lebih memperhatikan lagi pemenuhan kebutuhan karyawan, perusahaan dapat

memajukan serta mengembangkan perusahaan karena karyawan dengan

penuh semangat dalam melaksanakan tugasnya.

2. Hendaknya PT. Taspen (Persero) dapat mendorong karyawannya dalam

berinovasi dan mendukung pengambilan risiko dalam pekerjaan, serta

menekankan pada karyawan agar lebih teliti lagi dalam penyelesaian

pekerjaannya.

3. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menambah variabel bebas

lainnya seperti kepemimpinan, lingkungan kerja, imbalan dan kepuasan kerja

yang sekiranya dapat mempengaruhi kinerja sebagai variabel terikatnya.

69

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Armia, Chairuman. 2002. “Pengaruh Budaya Terhadap Efektivitas Organisasi :

Dimensi Budaya Hofstede”. Dalam JAAI, Vol. 6 No. 1, Juni 2002

Jakarta : Universitas Trisakti.

Brahmasari, Ida Ayu dan Suprayetno, Agus. 2008. ”Pengaruh Motivasi Kerja,

Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada

PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia)”. Dalam Jurnal

Manajemen dan Kewirausahaan, Universitas 17 Agustus Surabaya,

Vol.10, No. 2, September 2008: 124-135.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang : Badan Penerbit UNDIP.

Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Organisasi dan Motivasi. Cetakan Kelima. Jakarta :

PT. Bumi Aksara.

---------- 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi Ketiga belas.

Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Heriyanti, Dewi. 2007. “Analisis Pengaruh Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja

dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Dengan

Komitmen Organisasional Sebagai Variabel Interverning (Studi PT. PLN

(Persero) APJ Semarang)”. Tesis. Semarang : Universitas Diponegoro.

Koesmono, H. Teman. 2005. “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi

Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri

Pengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur”. Dalam Jurnal

Manajemen & Kewirausahaan, Universitas Katholik Widya Mandala,

Surabaya, Vol. 7, No. 2, September 2005: 171-188 Surabaya :

Universitas Katholik Widya Mandala.

Kuncoro, Mudrajad. 2001. Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis

dan Ekonomi, Edisi I. Yogyakarta : AMP YKPN.

--------- 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Penerbit

Erlangga.

69

70

---------- 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Mangkunegara. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan

Keenam. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

---------- 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya.

Moeljono, Djokosantoso. 2003. Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi.

Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Ndraha, Taliziduhu. 2005. Teori Budaya Organisasi, Cetakan Pertama. Jakarta :

PT. Rineka Cipta.

Nimran, Umar. 2004. Perilaku Organisasi, Cetakan Ketiga Surabaya : CV. Citra

Media.

Nugroho, Agung Bhuono. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

Dengan SPSS. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.

Prabu, Anwar. 2005. Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara

Enim, Dalam Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya, Vol. 3, No 6

Desember 2005 Palembang : Universitas Sriwijaya.

Rismawati. 2008. “Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap

Kinerja Dosen Politeknik Negeri Medan”. Tesis. Medan : Universitas

Sumatera Utara.

Robbins, Stephen P. 2008. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Kelima.

Jakarta : Erlangga.

Saifuddin, Azwar. 1997. Metode Penelitian, Edisi I. Jakarta : Pustaka Pelajar.

---------- 1997. Reliabilitas dan Validitas, Edisi Ketiga Cetakan Pertama.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Santoso, Singgih. 2001. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Edisi Pertama.

Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Soedjono. 2005. “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi dan

Kepuasan Kerja Karyawan pada Terminal Penumpang Umum di

Surabaya”. Dalam Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 7, No. 1,

Maret 2005: 22- 47 Surabaya.

71

Tika H. Moh. Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja

Perusahaan, Cetakan Pertama. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Usmara. 2006. Motivasi Kerja, Cetakan Pertama. Yogyakarta : Puri Arsita Anam.

Code of conduct PT. Taspen (Persero), 2007

Taspen Excellent Award Semarang 2008

72

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN SDM

Alamat : Gedung C6, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang,

Telp. (024) 8508015,Fax. 8508015,e-mail:[email protected]

Yth. Bapak/Ibu Karyawan

PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Semarang

Ditempat

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi

Universitas Negeri Semarang maka, saya :

Nama : Indra Rizky Oktavian

NIM : 7350407065

Jurusan : Manajemen SDM

melakukan penggalian informasi mengenai kinerja karyawan. Saya mohon kepada

Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu sejenak guna mengisi kuesioner yang

terlampir berikut. Kuesioner ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana motivasi

kerja dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Bapak/Ibu tidak perlu khawatir dalam mengisi kuesioner ini sebab

jawaban dan identitas Bapak/Ibu akan saya jamin kerahasiaannya dan data ini

semata-mata untuk tujuan akademis.

Atas kesediaan Bapak/Ibu dalam mengisi kuesioner ini dengan benar, saya

mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Indra Rizky Oktavian

7350407065

73

A. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Jenis Kelamin :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Satuan Unit Kerja :

B. PETUNJUK PENGISIAN

1. Sebelum pengisian angket lebih lanjut, dimohon Bapak/Ibu membaca dengan

seksama, dan isilah semua pernyataan ini dengan sebenar-benarnya tanpa

terpengaruh oleh lingkungan.

2. Dalam memberikan jawaban/mengisi angket penelitian ini, Bapak/Ibu cukup

memberikan tanda contreng ( √ ) pada pernyataan berikut ini dan di isi pada

kolom pilihan yang disediakan.

Keterangan :

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

KS = Kurang Setuju

29

Variabel Indikator Nomor Item

Motivasi Kerja

(X1)

Budaya Organisasi

(X2)

Kinerja

(Y)

1. Kebutuhan Fisik

2. Kebutuhan Keamanan dan

Keselamatan

3. Kebutuhan Sosial

4. Kebutuhan Penghargaan

5. Aktualisasi Diri

1. Inovasi dan keberanian

mengambil risiko

2. Perhatian terhadap detail

3. Orientasi hasil

4. Orientasi orang

5. Orientasi tim

6. Keagresifan

7. 7. Stabilitas

1. Kualitas pekerjaan

2. Kuantitas pekerjaan

3. Supervisi

4. Kehadiran

5. Konservasi

1, 2, 3

4, 5, 6

7, 8, 9

10, 11

12, 13, 14

15, 16

17, 18

19, 20

21, 22

23, 24

25, 26

27, 28

29, 30, 31

32, 33, 34

35, 36, 37

38, 39, 40, 41

42, 43, 44

74

75

No. Pernyataan SS

S

KS

TS

STS

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Bapak/Ibu diberikan imbalan jasa yang

layak dan jaminan pensiun oleh

perusahaan.

Bapak/Ibu diperbolehkan mengambil cuti

kerja untuk alasan tertentu yang

dibenarkan.

Bapak/Ibu diberikan jam istrahat yang

cukup oleh perusahaan.

Perusahaan menyediakan lingkungan kerja

yang aman dan nyaman.

Perusahaan memberikan jaminan

kesehatan bagi karyawan dan keluarga.

Bapak/Ibu diperbolehkan untuk

mengadukan berbagai keluhan yang

berhubungan dengan pekerjaan.

Bapak/Ibu diberikan kebebasan untuk

berinteraksi dengan rekan kerja yang lain.

Ketika Bapak/Ibu membutuhkan bantuan

pekerjaan, rekan bersedia membantu.

76

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Perusahaan menciptakan hubungan

kekeluargaan terhadap para karyawan.

Perusahaan memberikan penghargaan

yang layak kepada karyawan yang

berprestasi.

Bapak/Ibu dihormati oleh rekan kerja yang

lain, hal ini ditunjukkan ketika Bapak/Ibu

berbicara didengarkan oleh rekan kerja

yang lain.

Perusahaan memberikan kepastian sistem

kenaikan jabatan kepada karyawan yang

berprestasi.

Perusahaan memberi kesempatan kepada

Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam

pengambilan keputusan.

Bapak/Ibu diberikan keleluasaan untuk

melakukan pengembangan dan

peningkatan keahlian serta kemampuan

individual.

Bapak/Ibu dilibatkan dalam sebuah rapat

atau sebuah pengambilan keputusan.

77

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

Bapak/Ibu menunjukkan sikap optimis

dalam menghadapi setiap tantangan dan

perubahan.

Bapak/Ibu menyelesaikan tugas sesuai

dengan waktu yang ditetapkan.

Bapak/Ibu mengoreksi ulang hasil

pekerjaan yang telah Bapak/Ibu

selesaikan.

Dalam perusahaan ini hasil pekerjaan lebih

penting daripada proses penyelesaian

pekerjaan.

Bapak/Ibu mengupayakan semua aktivitas

perusahaan berjalan efisien dan efektif.

Pimpinan Bapak/Ibu sangat peka terhadap

kebutuhan dan masalah para karyawan.

Pimpinan Bapak/Ibu memperlakukan

semua karyawan sama.

Bapak/Ibu bisa bekerja sama dengan

teman satu tim.

Bapak/Ibu bisa berkomunikasi dengan

teman satu tim dengan baik.

Bapak/Ibu mampu mengambil keputusan

sesuai kewenangannya.

78

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

Bapak/Ibu memberikan kontribusi

maksimal untuk mencapai tujuan.

Perusahaan menciptakan iklim kerja yang

saling menghargai.

Perusahaan menciptakan hubungan kerja

yang harmonis dan kondusif antar

karyawannya.

Bapak/Ibu menyelesaikan pekerjaan yang

diberikan dengan teliti.

Bapak/Ibu menyelesaikan pekerjaan sesuai

dengan standar yang telah ditentukan.

Bapak/Ibu menyelesaikan pekerjaan yang

diberikan dengan rapi.

Hasil kerja yang Bapak/Ibu kerjakan

memenuhi target yang diharapkan.

Bapak/Ibu bersedia berkontribusi didalam

meningkatkan hasil kerja.

Bapak/Ibu mampu menyelesaikan

pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan.

Bapak/Ibu menyelesaikan semua

pekerjaan tanpa harus diberikan arahan

terlebih dahulu.

79

36.

37.

38.

39.

40.

41.

42.

43.

Bapak/Ibu tidak membutuhkan saran

didalam menyelesaikan pekerjaan yang

sering/pernah dilakukan.

Bapak/Ibu tidak membutuhkan perbaikan

didalam menyelesaikan pekerjaan yang

sering/pernah dilakukan.

Bapak/Ibu masuk kantor sesuai dengan

jam yang telah ditentukan.

Bapak/Ibu pulang kantor sesuai dengan

jam yang telah ditentukan.

Bapak/Ibu tidak pernah keluar tanpa izin

saat jam kantor.

Ketidakhadiran Bapak/Ibu tidak pernah

melebihi batas standar yang ditentukan.

Bapak/Ibu mampu melakukan

penghematan dalam mempergunakan

berbagai fasilitas kantor.

Bapak/Ibu membuang sampah pada

tempatnya untuk menjaga keindahan,

kerapian dan kebersihan lingkungan

kantor.

80

44.

Bapak/Ibu sanggup merawat berbagai

fasilitas yang disediakan kantor.

81

Tabulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Res. Motivasi Kerja (X1) ∑ KF KKdK KS KP AD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 5 4 3 4 59 2 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 5 5 4 4 59 3 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 64 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 5 3 4 60 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 63 6 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 3 4 57 7 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 58 8 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 5 5 4 4 61 9 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 3 4 59 10 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 65 11 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 62 12 4 5 5 4 4 4 5 5 5 3 5 5 4 5 63 13 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 3 5 62 14 5 5 5 4 5 5 5 4 4 3 5 4 4 4 62 15 4 5 5 4 5 5 5 4 4 3 5 5 4 5 63 16 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 4 63 17 4 4 5 5 5 4 5 4 5 3 5 4 3 5 61 18 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 5 4 4 5 60 19 5 5 4 5 4 4 4 5 5 3 5 5 3 4 61 20 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 5 63

∑ 91 91 90 86 94 92 92 88 90 68 95 91 69 88 2022 Total

tiap

indikator

272

272

270

163

248

Keterangan :

KF : Kebutuhan Fisik

KKdK : Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan

KS : Kebutuhan Sosial

KP : Kebutuhan Penghargaan

AD : Aktualisasi Diri

82

Res. Budaya Organisasi (X2) ∑

Idkmr Ptd Oh Oo Ot Kg St

15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

1 5 5 5 5 5 5 3 3 4 5 4 4 5 4 62

2 5 5 4 5 5 4 3 3 5 5 5 5 5 5 64

3 5 5 5 4 5 4 3 3 4 4 5 5 5 5 62

4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 64

5 4 4 4 5 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 62

6 4 4 5 5 5 5 3 3 5 5 5 4 4 4 61

7 5 4 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 64

8 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 63

9 4 4 4 5 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 57

10 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 66

11 4 5 5 5 4 5 3 4 5 4 5 5 5 4 63

12 5 5 4 4 5 4 3 3 5 4 4 5 5 5 61

13 5 4 5 4 5 5 4 3 5 5 4 5 4 4 62

14 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 65

15 4 4 5 5 5 4 3 3 4 4 5 5 5 5 61

16 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 58

17 4 5 4 4 5 5 3 3 5 5 4 5 4 4 60

18 4 5 4 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 65

19 5 5 5 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 5 61

20 5 5 5 5 4 5 3 3 5 5 5 5 4 5 64

∑ 92 93 92 91 94 93 68 66 92 94 92 94 93 91 1245

Total

tiap

indikator

185

183

187

134

186

186

184

Keterangan :

Idkmr : Inovasi dan keberanian dalam mengambil risiko

Ptd : Perhatian terhadap detail

Oh : Orientasi hasil

Oo : Orientasi orang

Ot : Orientasi tim

Kg : Keagresifan

St : Stabilitas

83

Res. Kinerja (Y) ∑

Klp Knp Sp Kh Ks

29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44

1 5 5 4 5 5 4 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 74

2 5 5 5 4 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 74

3 5 4 5 4 5 5 4 3 3 5 5 5 5 5 5 4 72

4 4 5 4 5 5 5 5 3 3 5 5 5 4 4 4 5 71

5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 71

6 5 5 5 4 4 5 5 3 4 4 5 4 5 4 5 5 72

7 4 4 5 4 5 4 4 3 3 5 5 5 5 5 4 4 69

8 5 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5 5 72

9 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 76

10 4 5 5 4 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 4 5 73

11 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 4 5 4 5 5 73

12 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 73

13 4 4 5 5 4 5 4 3 3 5 5 4 4 5 4 4 68

14 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 66

15 5 5 4 5 4 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 4 73

16 4 4 5 4 5 4 5 4 3 5 5 5 5 4 4 5 71

17 5 5 5 4 5 5 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 73

18 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 66

19 5 5 4 4 5 4 4 3 3 5 4 5 4 4 5 5 69

20 5 4 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 4 5 4 5 73

∑ 92 92 93 89 93 94 93 67 67 94 96 94 91 90 91 93 1429

Total

tiap

indikator

277

276

227

375

274

Keterangan :

Klp : Kualitas pekerjaan

Knp : Kuantitas pekerjaan

Sp : Supervisi

Kh : Kehadiran

Ks : Konservasi

84

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Validitas dan Reliabilitas Motivasi Kerja (X1)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.717 14

Validitas dan Reliabilitas Budaya Organisasi (X2)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.720 14

85

Validitas dan Reliabilitas Kinerja (Y)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.715 16

86

Tabulasi Data Hasil Penelitian

Res. Motivasi Kerja (X1) ∑

KF KKdK KS KP AD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 63

2 4 5 5 4 5 5 5 5 4 3 5 5 3 4 62

3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 3 4 4 3 5 61

4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 4 4 4 62

5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 3 5 64

6 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 3 5 64

7 4 5 5 5 5 4 4 4 5 3 5 4 3 5 61

8 5 5 4 4 5 4 4 5 5 3 5 4 4 4 61

9 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 4 3 4 58

10 5 5 4 5 5 4 5 5 5 3 5 5 3 5 64

11 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 60

12 4 5 4 5 5 5 4 5 5 3 4 5 3 5 62

13 5 5 5 4 5 4 5 4 4 3 5 5 3 5 62

14 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 63

15 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 3 5 63

16 4 5 5 4 5 5 5 4 5 3 5 5 3 4 62

17 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 3 5 63

18 5 4 4 5 4 4 5 5 5 3 5 5 4 5 63

19 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 3 4 61

20 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 61

21 5 4 5 5 4 5 4 5 5 3 5 5 3 4 62

22 5 5 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 3 5 61

23 4 5 4 4 5 5 5 4 4 3 5 5 3 4 60

24 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 64

25 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 5 3 5 58

26 4 4 5 4 5 4 5 5 4 3 4 5 3 4 59

27 5 5 5 4 5 4 5 4 5 3 4 5 3 4 61

28 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 5 63

29 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 3 5 63

30 4 5 5 4 5 5 5 5 5 3 4 5 4 4 63

31 5 5 5 4 5 5 5 4 4 3 5 5 3 4 62

32 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 60

33 5 5 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 3 5 63

34 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 3 5 63

35 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 63

36 5 4 5 4 5 5 4 5 5 3 5 5 3 5 63

37 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 3 5 60

38 5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 5 5 3 5 63

39 4 4 5 4 5 5 4 5 5 3 5 5 4 5 63

40 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 3 5 62

87

41 4 5 4 4 5 4 4 5 5 3 4 4 3 4 58

42 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 3 5 63

43 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 4 4 64

44 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 3 4 62

45 4 5 4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 3 5 61

46 4 5 5 4 5 5 5 5 4 3 5 5 3 4 62

47 5 4 4 5 4 4 4 5 5 3 5 5 3 4 60

48 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 63

49 4 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 4 3 5 60

50 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 3 4 61

51 5 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 5 3 5 62

52 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 64

53 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 3 4 63

54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 3 4 64

55 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 56

56 4 4 5 4 5 4 4 4 5 3 4 5 4 5 60

57 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 64

58 4 5 4 5 5 5 4 4 5 3 4 5 3 5 61

59 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 58

60 5 4 5 5 5 4 4 5 4 3 5 5 4 4 62

61 4 4 5 5 4 5 4 5 5 3 5 4 3 5 61

62 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 3 5 62

63 4 5 5 4 4 5 5 4 4 3 5 5 3 5 61

64 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 3 5 63

65 4 5 4 5 5 5 4 4 5 3 5 4 4 4 61

66 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 3 5 61

67 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 3 5 58

68 5 4 5 4 4 4 5 5 5 3 4 5 3 4 60

69 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 5 5 3 5 62

70 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 62

71 4 4 5 4 5 5 5 4 5 3 4 5 3 5 61

72 4 5 4 5 4 4 4 5 4 3 5 5 3 5 60

73 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 5 4 3 5 58

74 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 3 4 64

75 4 4 5 5 4 4 5 5 5 3 5 4 4 4 61

76 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 5 4 3 5 62

77 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 63

78 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 60

79 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 5 5 4 5 60

80 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 4 5 65

81 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 3 5 62

82 4 5 5 4 5 5 4 5 4 3 5 4 3 5 61

83 4 5 4 4 5 4 5 4 5 3 5 4 3 4 59

84 5 4 5 5 4 4 5 4 5 3 5 5 4 5 63

88

85 5 5 5 4 5 4 4 5 5 3 4 4 3 5 61

∑ 3

7

8

3

9

7

3

9

2

3

8

4

3

9

4

3

9

0

3

8

7

3

8

4

3

8

8

28

3

39

3

39

3

28

0

39

0

5235

Total tiap

indikator

1167 1168 1159 676 1063

Keterangan :

KF : Kebutuhan Fisik

KKdK : Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan

KS : Kebutuhan Sosial

KP : Kebutuhan Penghargaan

AD : Aktualisasi Diri

Res. Budaya Organisasi (X2) ∑

Idkmr Ptd Oh Oo Ot Kg St

15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

1 5 4 5 5 4 5 3 3 4 5 5 4 5 5 62

2 4 5 5 5 4 5 4 3 5 4 5 5 4 5 63

3 5 5 5 4 5 4 3 4 5 4 5 5 5 5 64

4 4 5 5 4 4 5 3 3 4 5 4 4 5 4 59

5 4 5 5 4 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 63

6 5 4 5 5 5 4 3 3 5 4 5 5 4 4 61

7 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 59

8 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 64

9 5 5 5 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 4 62

10 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5 60

11 4 4 4 5 5 4 3 3 5 5 5 4 5 5 61

12 4 5 4 5 4 4 3 3 5 5 5 5 5 5 62

13 5 5 5 4 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 62

14 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 56

15 4 4 5 5 4 5 3 3 5 4 5 5 5 4 61

16 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 64

17 4 5 4 5 4 5 3 4 4 5 4 4 5 4 60

18 4 4 5 5 5 4 4 3 4 5 5 5 5 5 63

19 5 4 5 4 5 5 3 3 5 4 4 5 5 4 61

20 5 4 4 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4 5 61

21 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 66

22 5 5 5 5 4 5 3 3 4 5 5 5 4 4 62

23 5 4 4 4 4 5 3 3 4 5 5 5 5 4 60

89

24 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 4 5 4 65

25 4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 4 5 4 5 62

26 5 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5 5 5 5 60

27 5 4 4 5 5 5 3 3 5 4 4 5 4 4 60

28 4 5 5 5 5 4 3 3 5 5 4 5 5 5 63

29 4 5 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 60

30 4 4 5 5 4 5 3 3 4 4 5 4 5 4 59

31 5 5 4 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 4 65

32 5 4 4 4 4 5 3 3 5 4 4 5 5 5 60

33 4 4 5 5 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 62

34 5 4 4 5 4 4 4 3 4 5 5 4 5 4 60

35 5 5 5 4 5 5 3 3 5 5 4 5 5 5 64

36 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 4 65

37 4 4 4 5 5 5 3 4 5 4 5 5 4 5 62

38 4 4 5 4 5 5 4 3 5 4 4 5 5 4 61

39 4 5 4 5 5 4 3 3 4 5 4 5 4 5 60

40 4 5 5 4 4 5 3 3 5 4 4 4 4 4 58

41 5 4 4 5 5 5 3 3 4 5 5 4 4 5 61

42 5 4 5 5 5 4 3 4 5 5 4 5 5 4 63

43 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 61

44 5 5 5 4 4 5 3 3 4 4 5 5 5 4 61

45 5 4 5 4 5 5 3 4 5 5 5 4 5 5 64

46 4 4 5 4 5 5 3 3 4 4 5 4 5 5 60

47 5 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 5 4 5 61

48 5 5 4 4 5 5 4 3 4 5 5 4 5 5 63

49 4 5 5 5 4 5 3 4 4 5 5 4 5 4 62

50 5 4 4 5 4 5 3 3 5 5 5 5 4 4 61

51 4 4 5 4 5 5 3 3 5 5 4 5 4 5 61

52 4 5 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 62

53 5 5 5 4 5 5 4 3 5 4 5 4 4 5 63

54 5 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 5 5 4 60

55 4 4 4 5 4 5 3 3 5 4 4 4 5 5 59

56 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 5 5 5 5 64

57 5 4 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 64

58 4 5 5 5 5 4 3 3 4 5 5 5 4 5 62

59 5 4 4 5 5 5 4 3 5 5 4 4 5 4 62

60 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 61

61 5 4 5 5 5 4 4 3 4 5 5 4 5 4 62

62 4 5 5 4 4 5 3 3 5 5 4 5 4 5 61

63 5 4 5 4 5 4 3 3 4 4 5 5 4 4 59

64 5 5 4 5 4 5 3 4 5 4 4 4 5 5 62

65 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 5 60

66 5 5 4 5 4 5 4 3 5 5 5 4 4 5 63

67 5 4 5 4 5 4 3 4 5 5 5 5 5 4 63

90

68 4 5 4 4 4 5 3 4 5 5 4 5 5 5 62

69 4 4 5 5 4 4 3 3 5 4 4 5 4 4 58

70 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4 5 5 5 5 64

71 5 5 5 5 5 4 3 3 5 5 5 4 5 5 64

72 4 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 5 61

73 5 5 4 4 5 5 3 3 5 4 5 5 5 4 62

74 4 5 4 5 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 60

75 5 4 5 5 4 5 3 4 4 5 5 4 5 5 63

76 5 4 4 4 5 4 3 4 5 5 4 5 4 5 61

77 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 5 5 4 4 63

78 4 5 5 5 4 4 3 3 5 4 5 4 5 4 60

79 5 4 4 4 5 5 3 3 4 5 4 5 4 5 60

80 5 5 5 5 4 5 3 3 5 5 5 4 4 5 63

81 5 5 4 5 4 5 4 3 4 4 5 4 5 4 61

82 5 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 60

83 4 4 4 4 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 62

84 4 4 5 5 5 5 3 3 5 5 5 4 5 5 63

85 5 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 4 5 5 64

∑ 38

9

38

6

39

1

39

0

39

0

39

2

28

0

28

0

39

0

38

7

39

1

39

3

38

9

39

0

5238

Total

tiap

indikat

or

775 781 782 560 777 784 779

Keterangan :

Idkmr : Inovasi dan keberanian dalam mengambil risiko

Ptd : Perhatian terhadap detail

Oh : Orientasi hasil

Oo : Orientasi orang

Ot : Orientasi tim

Kg : Keagresifan

St : Stabilitas

91

Res. Kinerja (Y) ∑

Klp Knp Sp Kh Ks

29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44

1 5 4 5 5 4 4 5 3 3 5 4 5 4 5 5 5 71

2 5 4 5 4 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 69

3 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 68

4 5 4 4 5 5 5 4 4 3 5 4 5 4 5 5 4 71

5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 5 4 5 4 5 5 72

6 4 5 5 4 4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 4 5 69

7 4 5 4 4 5 4 5 4 3 5 4 4 5 5 5 4 70

8 4 4 4 5 4 5 4 3 3 5 5 4 5 4 5 5 69

9 5 5 4 5 4 4 5 3 4 5 5 5 5 4 4 5 72

10 5 4 5 5 5 5 4 3 3 5 4 4 5 5 5 4 71

11 4 5 5 4 5 5 5 4 3 4 4 5 4 5 5 4 71

12 5 5 4 5 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 4 4 73

13 5 5 5 4 5 5 5 3 3 5 5 4 4 5 5 5 73

14 5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 69

15 5 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 74

16 5 5 5 5 4 4 4 3 3 5 5 5 5 5 4 4 71

17 4 4 5 4 4 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 68

18 5 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4 5 5 4 5 5 72

19 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 72

20 4 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 4 4 4 4 71

21 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 5 72

22 5 4 4 5 5 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 69

23 4 5 4 4 4 5 4 3 3 5 5 4 5 4 5 5 69

24 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 5 71

25 4 4 5 5 5 5 5 4 3 5 4 5 4 4 5 4 71

26 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 75

27 5 5 4 4 5 5 5 3 3 5 5 5 4 4 4 4 70

28 5 4 5 5 4 5 4 4 3 5 4 4 5 5 5 5 72

29 4 5 5 5 5 4 5 3 3 4 5 4 5 4 5 4 70

30 5 5 4 4 5 4 5 3 3 5 4 4 4 5 4 5 69

31 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 74

32 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 5 4 68

33 5 5 4 4 4 5 4 3 3 5 5 4 5 4 5 5 70

34 4 4 5 5 5 4 5 3 3 4 5 5 5 5 4 4 70

35 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 71

36 5 4 4 5 4 5 4 3 3 5 5 5 5 4 5 4 70

37 4 5 4 5 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 5 4 69

38 5 5 5 4 5 4 4 3 3 5 5 5 5 5 4 5 72

39 4 5 5 4 5 4 5 3 3 4 4 5 4 5 4 5 69

40 5 4 5 5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 5 5 4 71

92

41 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 75

42 5 5 4 4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 4 4 5 68

43 4 4 5 5 4 5 4 4 3 5 4 5 5 5 5 4 71

44 5 4 4 4 5 5 4 3 3 4 5 5 4 5 5 5 70

45 5 5 4 4 4 5 5 3 3 5 4 4 4 4 4 5 68

46 5 4 5 5 5 4 5 3 4 5 4 4 5 4 5 4 71

47 5 5 5 4 5 4 5 3 3 5 5 5 4 5 5 5 73

48 4 4 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 5 5 4 4 71

49 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 73

50 5 4 5 5 4 4 5 3 3 5 4 4 5 4 5 5 70

51 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4 5 4 5 5 5 5 72

52 5 4 5 4 5 5 4 3 3 4 5 5 4 5 4 5 70

53 4 4 5 4 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 5 5 72

54 5 5 4 5 5 4 5 3 4 5 4 4 5 4 5 4 71

55 5 4 5 5 5 5 4 3 4 4 5 4 5 5 5 4 72

56 5 5 4 4 5 5 5 4 3 5 4 5 4 5 4 5 72

57 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 4 5 5 4 5 5 70

58 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 5 70

59 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 74

60 4 4 4 5 5 5 5 3 3 5 4 5 5 5 4 5 71

61 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 74

62 5 5 4 5 4 5 5 3 3 4 5 5 5 5 5 4 72

63 4 5 4 5 5 4 5 3 3 5 5 5 4 5 4 5 71

64 5 5 5 4 5 4 5 3 4 5 5 4 5 4 5 5 73

65 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 70

66 5 4 5 5 5 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 70

67 5 5 5 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 5 4 5 72

68 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 69

69 5 4 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 4 69

70 4 5 4 5 4 5 5 3 3 5 5 5 4 5 5 5 72

71 4 5 5 4 5 4 5 3 4 5 5 4 5 5 4 4 71

72 5 5 5 5 4 4 5 3 3 5 4 4 4 4 5 5 70

73 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 5 5 5 4 5 4 68

74 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 73

75 5 4 4 4 5 5 5 3 3 5 4 4 5 5 4 5 70

76 5 5 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 68

77 5 5 5 4 4 4 5 4 3 5 4 5 5 5 5 4 72

78 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 4 5 5 4 4 71

79 5 4 5 5 5 5 4 3 3 4 5 5 4 4 4 5 70

80 4 4 4 5 5 5 5 3 4 5 4 5 5 5 5 5 73

81 5 5 4 4 4 5 5 4 3 5 5 5 5 4 4 5 72

82 5 4 5 4 5 4 4 3 3 5 4 5 4 5 5 4 69

83 5 4 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 70

84 4 5 4 4 5 5 5 3 3 5 4 5 5 5 5 5 72

93

85 5 5 4 5 4 4 5 3 3 4 5 5 4 5 5 5 71

∑ 38

8

38

6

38

5

38

4

38

8

38

1

38

7

28

3

28

0

38

9

38

4

38

2

38

4

38

3

38

5

38

4

6024 Total

tiap

indi-

kator

1159 1153 950 1539 1152

Keterangan :

Klp : Kualitas pekerjaan

Knp : Kuantitas pekerjaan

Sp : Supervisi

Kh : Kehadiran

Ks : Konservasi

94

Frequency Table

Kebutuhan Fisik

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 4

5

Total

20

65

85

23.5

77.5

100.0

23.5

77.5

100.0

23.5

100.0

Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 4

5

Total

23

62

85

27.0

73.0

100.0

27.0

73.0

100.0

27

100.0

Kebutuhan Sosial

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 4

5

Total

24

63

85

28.2

71.8

100.0

28.2

71.8

100.0

28.2

100.0

Kebutuhan Penghargaan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3

4

5

Total

34

11

35

85

40.0

13.0

47.0

100.0

40.0

13.0

47.0

100.0

40.0

53.0

100.0

95

Aktualisasi Diri

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3

4

5

Total

15

5

65

85

18.0

6.0

76.0

100.0

18.0

6.0

76.0

100.0

18.0

24.0

100.0

Inovasi dan keberanian dalam mengambil risiko

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 4

5

Total

12

73

85

14.0

86.0

100.0

14.0

86.0

100.0

14.0

100.0

Perhatian terhadap detail

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 4

5

Total

13

74

85

15.3

84.7

100.0

15.3

84.7

100.0

15.3

100.0

Orientasi hasil

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 4

5

Total

15

70

85

18.0

82.0

100.0

18.0

82.0

100.0

18.0

100.0

96

Orientasi orang

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3

4

Total

65

20

85

76.5

23.5

100.0

76.5

23.5

100.0

76.5

100.0

Orientasi tim

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 4

5

Total

15

70

85

18.0

82.0

100.0

18.0

82.0

100.0

18.0

100.0

Keagresifan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 4

5

Total

12

73

85

14.0

86.0

100.0

14.0

86.0

100.0

14.0

100.0

Stabilitas

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 4

5

Total

16

69

85

19.0

81.0

100.0

19.0

81.0

100.0

19.0

100.0

Kualitas pekerjaan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 4

5

Total

15

70

85

18.0

82.0

100.0

18.0

82.0

100.0

18.0

100.0

97

Kuantitas pekerjaan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 4

5

Total

17

68

85

20.0

80.0

100.0

20.0

80.0

100.0

20.0

100.0

Supervisi

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3

4

5

Total

23

52

10

85

27.0

61.2

11.8

100.0

27

61.2

11.8

100.0

27

88.2

100.0

Kehadiran

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 4

5

Total

34

51

85

40.0

60.0

100.0

40.0

60.0

100.0

40.0

100.0

Konservasi

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 4

5

Total

16

69

85

19.0

81.0

100.0

19.0

81.0

100.0

19.0

100.0

98

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 85

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 94054657

Most Extreme

Differences

Absolute .134

Positive .134

Negative -.055

Kolmogorov-Smirnov Z .850

Asymp. Sig. (2-tailed) .465

a. Test distribution is Normal.

99

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .861a

.742 .720 .979 1.999

a. Predictors : (Constant), Motivasi Kerja, Budaya Organisasi

b. Dependent Variable : Kinerja

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -6.707 3.021 -2.220 .033 .998 1.002

Motivasi Kerja .530 .085 .528 6.228 .000 .995 1.005

Budaya Organisasi .349 .053 .560 6.595 .000 .996 1.004

a. Dependent Variable : Kinerja

100

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 19.72 26.31 22.60 1.594 85

Std. Predicted Value -1.804 2.326 .000 1.000 85

Standard Error of Predicted Value .188 .493 .304 .062 85

Adjusted Predicted Value 19.75 26.58 22.61 1.595 85

Residual -1.744 3.700 .000 .941 85

Std. Residual -1.781 3.058 .000 .961 85

Stud. Residual -2.062 3.789 -.004 1.028 85

Deleted Residual -2.377 4.053 .009 1.079 85

Stud. Deleted Residual -2.165 5.419 .026 1.185 85

Mahal. Distance .456 8.918 2.925 1.685 85

Cook's Distance .000 .615 .039 .110 85

Centered Leverage Value .012 .229 .075 .043 85

a. Dependent Variable : kinerja

101

102