pengaruh modelpembelajaran jigsaw ...repository.uinjambi.ac.id/2409/1/tm. 140710_ida royani...buat...
TRANSCRIPT
PENGARUH MODELPEMBELAJARAN JIGSAW
DENGANPENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAPHASIL
BELAJARMATEMATIKA SISWAMADRASAH
TSANAWIYAH SWASTA MIFTAHUL HUDA KABUPATEN
TANJUNG JABUNG BARAT
SKRIPSI
IDA ROYANI
NIM. TM. 140710
NIMKO.1302. 1107. 0129
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada orang yang sangat berarti dalam
hidupku.Terutama buat kedua orang tua yang tercinta ayahanda Sularman dan
Ibunda Jawiatun yang telah dengan sabar mengasuh dan mendidik ananda dengan
dasar keislaman dan keimanan kepada Allah SWT, dari lahir hingga dewasa
dengan penuh cinta dan kasih sayang yang tulus. Untuk menunaikan cita-citanya
yang mulia dan suci, agar ananda menjadi anak yang bisa berbakti kepada orang
tua dan berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
Buat kakak-kakak tersayang Purwani Sujanah dan Fatkurrahman dan adekku
tercinta Heru Febrian yang telah membantu dan memberi motivasi kepada
penulis tanpa mereka tidak mungkin aku jadi seperti yang sekarang ini, karena
atas jerih payahnya aku bisa berhasil dan terima kasih atas dukungan serta
do’anya yang selalu mengiringi perjalananku.
Amin……
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (6). Maka apabila kamu
Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)
yang lain.(7)”(anonim Al qur’an dan terjemah. PT karya toha putra. Semarang
.hal. 1073)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT,
berkat Rahmat dan Ridhonya penulis dapat menyelesaikan penulisan dan
penyusunan skripsi ini. Shalawat beserta salam penulis limpahkan kepada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah mencurahkan hidupnya
untuk menyempurnakan akhlak dan menjadi rahmat bagi umat manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah
Dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah
memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini
penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak. Dr. H. HadriHasan, MA, selakuRektorUIN SulthanThahaSaifuddin
Jambi
2. Ibu Dra. Armida, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Sifuddin Jambi.
3. bapak Dr. H.Kasful Anwar Us, M.Pd, selaku Pembimbing I dan ibuDella
Amrina Yusra, M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu
dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam
menyelesaian skripsi ini.
4. Segenap
BapakdanIbuDosenFakultasTarbiyahdanKeguruanUINSulthanThahaSaifu
ddin Jambi yang telahmemberikanilmudanpengetahuan.
5. Validator yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
6. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Bapak/ Ibu Guru, Staf TU serta
Manajemen Sarana dan Prasarana Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
di Madrasah Tsanawiyah Miftahul Hudayang telah membantu dalam
menyelesaikan skripsi penulis.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
7. Sahabat-sahabat Mahasiswa/ITadris Matematika angkatan 2014/B yang
telah menjadi partner diskusi dalam penyusunan skripsi ini.
8. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti
hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Akhirnya semoga Allah SWT. Berkenan membalas segala kebaikan dan amal
semua pihak yang telah membantu. Penulis mengharapkan semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca dan pengembangan ilmu pengetahuan .
Amin YaRabbalAlamiin.
Jambi, Desember 2018
Penulis
Ida Royani
NIM. TM. 140710
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ABSTRAK
Nama :Ida Royani
Jurusan :Prodi Tadris Matematika tanjung
Judul :Pengaruh Model Pembelajaran Jigsaw Dengan Pendekatan Saintifik
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Madrasah Tsanawiyah
swasta Miftahul Huda Kab. Tanjung Jabung Barat
Skripsi ini membahas tentang bagaimana hasil belajar matematika siswa yang
menerapkan model pembelajaran jigsaw dengan yang menggunakan
pembelajaran langsung di madrasah Tsanawiyah swasta Miftahul Huda Desa
Mekar Jati tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan menggunakan desain posttest –only control design sedangkan
pengumpulan data dilakukan dengan teknis tes. Sampel adalah siswa kelas VIII A
sebagai kelas Eksperimen (menerapkan model pembelajaran jigsaw) dan kelas
VIII B sebagai kelas kontrol (menerapkan pembelajaran langsung). Data hasil
penelitian pada eksperimen diperoleh skor tertinggi 95 dan terendah 54 dengan
rata-rata hitung 78,84 sedangkan pada kelas kontrol diperoleh skor tertinggi 80
dan terendah 40 dengan rata-rata hitung 64,00. Penelitian ini menggunakan
teknik analisis data menggunakan uji t-tes dan korelasi phi dengan hasil uji t-tes
diperoleh = 5,17 pada taraf signifikan 5% diperoleh = 2,02 dan taraf
signifikan 1% diperoleh = 2,69 dengan demikian 2,02< 5,17>2,69. Sehingga
diterima, artinya kedua variabel terdapat perbedaan yang signifikan.Untuk
melihat berapa besar pengaruh model pembelajaran Jigsaw denganPendekatan
Saintifikterhadap hasil belajar digunakan perhitungan Korelasi phidengan hasil
. Dengan , maka diperoleh taraf signifikan sebesar
dan taraf signifikan sebesar . Karena yang diperoleh melalui
perhitungan ( ) adalah lebih besar dari pada maka (Hipotesis alternatif) diterima. Berarti terdapat pengaruh yang
signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
Jigsaw denganPendekatan Saintifik.Hasil penelitian menyarankan agar guru
menerapkan model jigsaw dalam pembelajaran matematika terutama pada materi
persamaan linier dua variabel.
Kata kunci : Model pembelajaran jigsaw, hasil belajar matematika
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ABSTRACT
Name : Ida Royani
Department : Mathematics Study Program
Title :The Influence Of The Jigsaw Cooperative Learning Model With A Scientific
Approach To Students' Mathematics Learning Outcomes
This thesis discusses how the mathematics learning outcomes of students who apply the jigsaw
learning model by using direct learning at the private Madrasah Tsanawiyah Miftahul Huda Mekar
Jati Village 2017/2018 academic year. This research is a quantitative research using posttest-only
control design while data collection is done with technical tests. The sample is class VIII A as the
Experiment class (applying the jigsaw learning model) and class VIII B as the control class
(applying direct learning). The data from the research results obtained the highest score of 95 and
the lowest 54 with an average count of 78.84 while the control class obtained the highest score of
80 and the lowest 40 with a calculated average of 64.00. This study uses data analysis techniques
using t-test and phi correlation with the results of the t-test obtained t_ (count) = 5.17 at the 5%
significance level obtained t_table = 2.02 and a significant level of 1% obtained t_tabel = 2, 69
thus 2.02 <5.17> 2.69. So that H_a is accepted, meaning that both variables have significant
differences. To see how much the influence of the Jigsaw learning model with the Scientific
Approach on learning outcomes is used phi correlation calculation with the result φ = 0.464. With
df = 48, a significant level of 5% is obtained at 0.288 and a significant level of 1% at 0.372.
Because φ obtained through calculation (φ = 0.464) is greater than r_tabel = 0.288 <0.464> 0.373
then H_a (alternative hypothesis) is accepted. It means that there is a significant influence between
the learning outcomes of students who use the Jigsaw learning model and the Scientific Approach.
The results of the study suggest that the teacher applies the jigsaw model in mathematics learning
especially in the two-variable linear equation material.
.
Keywords: jigsaw learning model, hasle learning mathematics
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
NOTA DINAS ............................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................ v
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vi
MOTTO ......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
ABSTRAK ..................................................................................................... x
ABSTRACT ................................................................................................... xii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ............................................................... 3
D. Rumusan Masalah ................................................................... 5
E. Tujuan penelitian ..................................................................... 6
F. Kegunaan Penelitian ............................................................... 6
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB II KAJIAN TEORI,KERANGKA FIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori ........................................................................ 8
B. Penelitian Yang Relevan ............................................................ 19
C. Kerangka Berfikir ....................................................................... 20
D. Hipotesis Penelitian ................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................. 23
B. Desain Penelitian ..................................................................... 23
C. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel ............................. 24
D. Instrumen Penelitian ................................................................ 26
E. Teknik Analisis Data ............................................................... 26
F. Hipotesis Statistik .................................................................... 34
G. Jadwal penelitian ..................................................................... 37
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ....................................................................... 36
B. Pembahasan hasil penelitian ..................................................... 41
C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 44
BAB VPENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................. 48
B. Saran........................................................................................ 49
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 53
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR TABEL
a. Tabel 1.1Nilai matematika siswa kelas VIII MTs Miftahul Huda. ....... 4
b. Tabel 3.1 Populasi penelitian siswakelas VIII ......................................... 25
c. Tabel 3.2 Kisi – kisi instrument tes hasil belajar matematika ................. 29
d. Tabel 3.3Rubrik penskoran hasil belajar matematika. ............................. 30
e. Tabel 4.1 Nilai Hasil belajar matematika siswa eksperimen ................... 39
f. Tabel 4.2 Distribusi frekuensi kelas eksperimen ..................................... 40
g. Tabel 4.3 Nilai hasil belajar matematika kelas kontrol ............................ 41
h. Tabel4.4 Distribusi frekuensi kelas kontrol ............................................. 42
i. Tabel 4.5 Perbedaan hasil belajar matematika siswa dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol ................................................................... 43
j. Tabel 4.6 Hasil uji normalitas .................................................................. 44
k. Tabel 4.7 Hasil uji homogenitas............................................................... 45
l. Tabel 4.8 Hasil uji t - test ......................................................................... 46
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1.1 Bukti penyelesaian soal siswa 2
2. Gamabar 2.1 Paradikma penelitian ............................................. 4
2. Gambar 2.2Kerangka berfikir20
3. Gambar 3.1 Desain penelitian ... 24
4 Gambar 4.1 Grafik skor eksperimen 40
5 Gamabar 4.2 Grafiks skor control ............................................... 42
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Instrumen Pengumpulan Data ……………………………… 45
2. Uji Normalitas Populasi …………………………………….. 59
3. Uji Homogenitas Populasi …………………………………. 69
4.Uji Normalitas Data Sampel ……………………………….. 74
5. Uji Homogenitas Populasi ………………………………… 84
6. Uji Hipotesis ……………………………………………….. 88
7. RPP ………………………………………………………… 105
8.Soal tes akhir ………………………………………………. 117
9.Lembar validasi RPP ……………………………………… 120
10. Lembar validasi instrument tes ………………………..... 122
11. Tabel uji liliefors ………………………………………… 123
12. Tabel distribusi F ……………………………………….. 124
13. Tabel distribusi F ………………………………………. 125
14. Kisi-Kisi Instrumen ……………………………………. 126
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika marupakan salah satu disiplin ilmu yang berhubungan dengan
dunia pendidikan dan dapat mngembangkan kemampuan untuk berargumentasi
serta memberikan kostribusi dalam kehidupan sehari-hari (Riki Musridi, 2013, hal
1). Oleh sebab itu mengingat pentingnya matematika dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi maka matematika pelajaran wajib yang harus dikuasi oleh siswa di
semua jenjang pendidikan yang bertujuan untuk mendidik manusia agar dapat
berpikir secara logis,kritis, rasional dan percaya diri.
Belajar merupakan suatu proses,bukan hanya melihat tetapi juga mangalami.
Bagitu pula dengan proses pembelajaran di sekolah dimana siswa tidak hanya
dituntut untuk berpikir tetapi melakukan berbagai bentuk tindakan atau perbuatan
yang diatur agar dapat membawa mereka untuk menuju keberhasilan dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
Masalah yang dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah rendahnya
hasil belajar siswa. Adapun factor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar
matematika adalah: masih banyak siswa yang belum biasa menyelesaikan soal-
soal yang diberikan guru, penggunaan model pembelajaran yang tidak sesuai atau
masih kurang tepat seperti model pembelajaran ceramah, sehinngga siswa
mengalami kesulitan memahami dan menguasai materi yang telah disampaikan.
Menurut Winkel dalam Purwanto, (2014, hal. 45) mengungkapkan bahwa
hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap
dan tingkah lakunya. Jadi hasil belajar perubahan tingkah laku dan kemampuan
dalam bentuk angka atau skor yang diperoleh siswa setelah mengalami proses
pembelajaran. Setelah proses pembelajaran sangat diharapkan mempunyai
kemampuan-kemampuan yang dimiliki setelah melakukan proses pembelajaran.
Berdasarkan observasi dan wawancara dengan seorang guru matematika di
Madrasah Tsanawiyah Swasta Miftahul Huda pada tanggal 12 maret 2018,
didapatkan informasi bahwa siswa kurang aktif dalam pembelajaran matematika
dan siswa tidak bertanya jika ada materi yang kurang dipahaminya ketika
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pembelajaran langsung. Kemudian peneliti mewawancarai salah satu siswa kelas
VIII, yang mengungkapkan bahwa ketika belajar guru hanya fokus pada materi
yang diajarkan dan siswa hanya menerima apa yang diberikan guru.
Hasil belajar matematika di kelas VIII dengan jumlah siswa 50 orang yang
terdiri dari 2 kelas yaitu kelas VIII A dan VIII B, terlihat masih rendah. Halini
terlihat dari hasil ulangan harian siswa masih banyak yang belum mencapai
standar ketuntasan minimum yang ditetapkan oleh sekolah. KKM yang ditetapkn
oleh sekolah untuk mata pelajaran matematika yaitu 65,00. Nilai matematika
siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Swasta Miftahul Huda Desa Mekar Jati
Dari hal tersebut menunjukkan bahwa siswa melakukan kesalahan pada
level relasional. Kesalahan yang siswa lakukan adalah terbalik dalam
memberikan kesimpulan. Kurang ketelitian siswa menyebabkan kesalahan
dalam penarikan kesimpulan.
Tabel 1.1 presentase ketuntasan siswa kelas VIII
No Kelas Jumlah
Siswa Presentasa Ketuntasan
Tuntas (%)
Tidak
Tuntas(%)
1 VIII A 25 10
15
40%
60%
2 VIII B 25 12
13
48%
52%
(sumber:TU Madrasah Tsanawiyah Miftahul Huda)
Dalam pembelajaran matematika, diperlukan suatu model pembelajaran yang
bervariasi,agar dalam proses belajar siswaselalu menunjukkan ketekunan,
perhatian keantusiasan, motivasi yang tinggi dan kesedian berperan aktif ketika
belajar.
Dalam hal ini peran guru sebagai motivator sangat penting dalam rangka
meningkatkan semangat dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Oleh karena
itu guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang baik, misalnya
menggunakan model dan metode dan teknik pendekatan dalam pembelajaran yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diperlukan upaya yang
sungguh-sungguh dari guru untuk mengelola atau mengatur proses pembelajaran.
Sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan adalah dengan cara guru merubah model dan metode pembelajaran.
Miftahul Huda (2013) mengungkapkan bahwa “model pembelajaran harus
dianggap sebagai kerangka kerja struktur yang juga dapat digunakan sebagai
pemandu untuk mengembangkan lingkungan dan aktivitas belajar yang kondisif”.
Salah satu model pembelajaran menumbuh kembangkan kreatifitassiswa agar
hasil belajar meningkat yaitu dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif jigsaw.
Model pembelajaran kooperatif jigsaw atau belajar kelompok adalah jenis
pembelajaran yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Pada
dasanya model ini merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi
suasana pola diskusi kelas(Imas Kurniasih & Berlin Sani, 2016:58)
Berdasarkan latar balakang diatas peneliti tertarik untuk melaksanakan
penelitiandengan judul “Pengaruh Modelpembelajaran Jigsaw
denganPendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, didapat identifikasi masalah sebagai
berikut:
1. Masih rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
2. Siswa kurang aktif dalam belajar matematika, hal ini terjadi karena banyak
siswa yang tidak termotivasi dalam belajar matematika.
3. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru belum bisa meningkatkan
hasil belajar matematis siswa.
4. Siswa kurang bisa menyampaikan ide-ide matematika, hal ini terjadi
karena siswa kurang memahami materi.
C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan pada penelitian ini tidak terlalu meluas, maka masalah pada
penelitian ini dibatasi pada:
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
jigsaw denganpendekatan saintifik Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas VIII MTs Miftahul Huda Desa Mekar Jati kab. Tanjung Jabung
Barat, Provinsi Jambi yang memiliki hasil belajar matematis yang rendah.
2. Hasil belajar matematis yang diukur dalam penelitian ini mengacu pada
indikator hasil belajar matematis.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latas belakang di atas maka masalah yang diteliti adalah :
“Apakah ada pengaruh penggunaan model jigsaw dengan pendekatan
saintifik terhadap peningkatan hasil belajar matematis siswa”. Untuk lebih
fokus penelitian ini dirinci dengan pertanyaan sebagai berikut:
1. Berapa besar skor hasil belajar matematika siswa yang menggunakan
model jigsaw dengan pendekatan saintifik kelas VIII MTs Miftahul Huda
Desa Mekar Jati kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi?
2. Berapa besar skor hasil belajar matematika siswa yangmenggunakan
model pembelajaran langsung kelas VIII MTs Miftahul Huda Desa Mekar
Jati kab. Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi?
3. Seberapa besar pengaruh penggunaan model jigsaw dengan pendekatan
saintifikterhap hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTs Miftahul
Huda Desa Mssekar Jati kab. Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui skor hasil belajar matematatika siswa yang
menggunakan model jigsaw dengan pendekatan saintifik di kelas VIII MTs
Miftahul Huda Desa Mekar Jati kab. Tanjung Jabung Barat, Provinsi
Jambi?
2. Untuk mengetahuiskorhasil belajar matematika siswa yang tidak
menggunakan model pembelajaran jigsaw dengan pendekatan saintifik
kelas VIII MTs Miftahul Huda Desa Mekar Jati kab. Tanjung Jabung
Barat, Provinsi Jambi?
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model jigsaw dengan pendekatan
saintifikterhadap hasil belajar matematatika siswa di kelas VIII MTs
Miftahul Huda Desa Mekar Jati kab. Tanjung Jabung Barat, Provinsi
Jambi?
F. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan atau kontribusi nyata
bagi berbagai kalangan berikut ini:
1. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan motivasi dalam pelajaran matematika serta
meningkatkan hasil belajar siswa
2. Bagi Guru
Dapat menggunakan model pembelajaran model jigsaw dengan
pendekatan saintifiksebagai alternatif dalam proses pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Sebagai masukan untuk sekolah dalam menentukan strategi dan model
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran menjadi lebih baik.
4. Bagi Peneliti
Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S.1) pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Model Jigsaw dengan Pendekatan Saintifik (X)
a. Model Jigsaw
1) Pengertian Model Jigsaw
Pembelajarn koopratif adalah strategi pembelajaran yang
melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling
berinteraksi. Dalam sistem belajar kooperatif siswa belajar bekerja
sama dengan anggota lainya.Dalam model ini siswa memiliki dua
tanggung jawab, yaitu mereka belajar dengan dirinya sendiri dan
membantu sesama anggota kelompok untuk belajar (Rusman, 2012:
218).
Pengertian strategi jigsaw adalah salah satu strategi pembelajaran
kooperatif di mana pembelajaran tersebut melalui penggunaan
kelompok kecil siswa yang bekerja sama dalam memaksimalkan
kondisi belajar untuk mencari tujuan pembelajaran dan mendapatkan
pengalaman belajar yang maksimal, baik pengalaman individu maupun
pengalaman kelompok. Pada pembelajaran strategi jigsaw ini setiap
siswa menjadi anggota dari 2 kelompok, yaitu anggota kelompok asal
dan anggota kelompok ahli. Anggota kelompok asal terdiri dari 3-5
siswa yang setiap anggotanya diberi nomor kepala 1-5. Nomor kepala
yang sama pada kelompok asal berkumpul pada suatu kelompok yang
disebut kelompok ahli( Agus Suprijono, 2010:89).
Dalam pembelajaran strategi jigsaw terdapat 3 karakteristik yaitu:
1) Kelompok kecil ; 2) Belajar bersama ; 3) Pengalaman belajar Esensi
kooperatif learning adalah tanggung jawab individu sekaligus tanggung
jawab kelompok, sehingga dalam diri siswa terbentuk sikap
ketergantungan positif yang menjadikan kerja kelompok optimal.
Keadaan ini mendukung siswa dalam kelompoknya belajar, bekerja
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
sama dan tanggung jawab dengan sungguh-sungguh atas suksesnya
tugas-tugas dalam kelompok.
Pada pembelajaran menggunakan strategi Jigsaw siswa dibagi
menjadi dua anggota kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli,
yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Kelompok kooperatif awal
(kelompok asal). Siswa dibagi atas beberapa kelompok yang terdiri dari
3-5 anggota. Setiap anggota diberi nomor kepala, kelompok harus
heterogen terutama di kemampuan akademik. 2) Kelompok Ahli,
anggotanya adalah nomor kepala yang sama pada kelompok
asal(Suprijono, 2012: 89).. Strategi pembelajaran model Jigsaw ini
berbeda dengan kelompok kooperatif lainnya, karena setiap siswa
bekerja sama pada dua kelompok secara bergantian,
2) langkah-langkah pembelajaran Jigsaw sebagai berikut:
a) Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok inti,
beranggotakan 4 orang. Setiap siswa diberi nomor kepala
misalnya A, B, C, D.
b) Guru membagi wacana / tugas sesuai dengan materi yang sedang
diajarkan. Masing-masing siswa dalam kelompok asal mendapat
wacana / tugas yang berbeda, nomor kepala yang sama mendapat
tugas yang sama pada masingmasing kelompok.
c) Guru mengumpulkan masing-masing siswa yang memiliki
wacana/ tugas yang sama dalam satu kelompok sehingga jumlah
kelompok ahli sama dengan jumlah wacana atau tugas yang telah
dipersiapkan oleh guru.
d) Dalam kelompok ahli ini siswa belajar bersama untuk menjadi
ahli sesuai dengan wacana / tugas yang menjadi tanggung
jawabnya.
e) Semua anggota kelompok ahli diberi tugas untuk memahami dan
dapat menyampaikan informasi tentang hasil dari wacana / tugas
yang telah dipahami kepada kelompok kooperatif (kelompok inti).
Poin a dan b dilakukan dalam waktu 30 menit.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
f) Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli
masing-masing siswa kembali ke kelompok kooperatif asal.
g) Masing-masing siswadiberi kesempatan secara bergiliran untuk
menyampaikan hasil dari tugas di kelompok asli. Poin c dan d
dilakukan dalam waktu 20 menit.
h) Bila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya secara keseluruhan,
masingmasing kelompok menyampaikan hasilnya dan guru
memberikan klarifilkasi dalam waktu 10 menit.
3) Kelebihan dan kekurangan jigsaw
Kelebihan Jigsaw bahwa interaksi yang terjadi dalam belajar
Jigsaw dapat memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya
perkembangan intelektual siswa. Di dalam model Jigsaw ini terdapat
kelebihan maupun kelemahan dalam penggunaan model pembelajaran
ini diantaranya sebagai berikut:
a) Kelebihan Model Jigsaw:
(1) Meningkatkan kerja sama untuk mempelajari materi yang
ditugaskan.
(2) Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
(3) Guru berperan sebagai pendamping, penolong dan
mengarahkan siswa dalam mempelajari materi pada kelompok
ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya.
(4) Melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan
berpendapat.
(5) Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang
lebih singkat.
b) Kelemahan Model Jigsaw:
(1) Pembagian kelompok yang tidak heterogen, dimungkinkan
anggotanya lemah semua.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(2) Penugasan anggota kelompok untuk menjadi ahli sering tidak
sesuai antara kemampuan dengan kompetensi yang harus
dipelajarinya.
(3) Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi dan
cenderung mengontrol jalannya diskusi.
(4) Siswa memilki kemampuan membaca dan berpikir rendah
akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi ketika
sebagai tenaga ahli sehingga dimungkinkan terjadi kesalahan.
(5) Awal pengguanaan model ini biasanya sulit dikendalikan,
biasanya butuh waktu yang cukup dan persiapan yang matang
(Ratumanan (2002:63) dalam Puce, 2013).
b. Pendekatan Saintifik
1) Pengertian saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara
aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-
tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi dan menemukan masalah),
merumuskan masalah, mangajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,
menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau
prinsip yang “ditemukan”(Daryanto,51).
Pembelajaran Saintifik tidak hanya memandang hasil belajar
sebagai muara akhir, namun proses pembelajaran dipandang sangat
penting. Oleh karena itu pembelajaran Saintifik menekankan pada
keterampilan proses. Model pembelajaran Saintifik berbasis
peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang
mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian
materi secara terpadu.
Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari
pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran,
sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar. Dalam
model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian
pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai
aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan
(scientist) dalam melakukan penyelidikan Saintifik dengan demikian
peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,
membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk
kehidupannya.
2) Langkah-langkah umum pembelajaran dengan pendekatan Saintifik
Langkah- langkah pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam
proses pembelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan,
bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi,
menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis,
menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Pendekatan scientific
dalam pembalajaran disajikan sebagai berikut(Rusman, 2013:324)
(a) Mengamati (observasi)
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran (meaningfull learning). Metode mengamati sangat
bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga
proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan
metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada
hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran
yang digunakan oleh guru.
(b) Menanya
Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari
siswa.kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara: mengajukan
pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatklan informasi tambahan
tentang apa yang diamati.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(c ) Mengumpulkan informasi Kegiatan
mengumpulkan informasi adalah tindak lanjut dari bertanya.
Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Peserta didik dapat
membaca berbagai sumber, memperhatikan fenomena atau objek yang
lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen.
(d) Mengkomunikasikan
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka
pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau
menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan, dan menemukan pola.
c. Hubungan Pendekatan Saintifikdengan Model Jigsaw
Hubungan pendekatan saintifik dengan model jigsaw adalah suatu
proses pembelajaran yang telah ditentukan dengan tahap-tahap agar siswa
bekerja sama satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.
1. Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengostruktur konsep,
hukum atau prinsip melalui tahap-tahap seperti, mengamati, menanya,
menalar, mencoba dan mengomunikasikan konsep.
2. Pembelajaran jigsaw adalah suatu tekni pembelajaran kooperatif yang
terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung
jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan
materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.
Jadi pendekatan saintifik dalam model jigsaw adalah suatu proses
pembelajaran yang dilakukan melalui kegiatan dan tahapan seperti
mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi dan
mengomunikasikan dengan cara bekerja sama dengan siswa lain dalam
tahap kelompok.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Pembelajaran Langsung(Direct Instruction)
Pembelajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang yang
dirancang khusus untuk menunjang proses pembelajaran siswa yang berkaitan
dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan procedural yang terstruktur
dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap atau
langkah demi langkah.(Hamzah dan Nurdin, 2014:111).
Arends (dalam Trianto 2007:29) model pembelajaran langsungadalah
salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untukmenunjang
proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuandeklaratif dan
pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yangdapat diajarkan
dengan pola kegiatan yang bertahap. Sedangkan menurut
Killen (dalam Iru dan Arihi 2012:155) menyatakan model pembelajaran
langsung adalah teknik pembelajaran ekspositori (pemindahanpengetahuan
dari guru kepada murid secara langsung, misalnya melaluiceramah,
demonstrasi, dan tanya jawab) yang melibatkan seluruh kelas.
Dari pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa modelpembelajaran
langsung adalah model pembelajaran yang merujuk padapola-pola
pembelajaran di mana guru banyak menjelaskan konsep atauketerampilan
kepada sejumlah kelompok siswa.
Pengajaran langsung (Direct Instruction) dalam pelaksanaannya memiliki
5 fase yang sangat penting yaitu:
a. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
b. Mendemostrasikan pengetahuan dan keterampilan.
c. Membimbing pelatih.
d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.
e. Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan (indra
dkk, 2012:12).
Pembelajaran langsung (Direct Instruction) memiliki beberapa
kelemahan, diantaranya sebagai berikut:
a. Pembelajaran langsung ini berpusat pada guru, maka keberhasilan
pembelajaran bergantung pada guru. Jika guru kurang dalam persiapan,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pengetahuan, kepercayaan diri, maka siswa dapat menjadi bosan dan
pembelajaran akan terhambat.
b. Pembelajaran langsung sangat bergantung pada cara komunikasi guru.
Jika guru tidak dapat berkomunikasi dengan baik maka akan membuat
siswa menjadikan pembelajaran jadi kurang baik pula.
c. Jika terlalu sering menerapkan pembelajaran langsung akan membuat
siswa menjadi malas dab bergantung ke pada guru.
3. Hasil Belajar (Y)
Agus Suprijono (2009 : 7), mengemukakanhasil belajar adalah
perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek
potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang
dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas
tidak dilihat secara fragmentis atau terpisah, melainkan komprehensif.
Sudjana (2001) bahwa ”hasil belajar merupakan kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajarnya” Kemudian, Sanjaya (2008: 27) dalam juga menyatakan
bahwa ”hasil belajar merupakan gambaran kemampuan siswa dalam
memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam satu
kompetensi dasar”. Pengertian dari Sanjaya membatasi bahwa hasil
belajar hanya dalam lingkup kompetensi dasar tertentu yang ingin dicapai
dan juga diperoleh dari pengalaman belajar siswa. (Puri Dyah
Megasari:2).
Slameto (2010) mengemukakan “belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya”. Sedangkan Sudjana (2005:4)
mengemukakan “Hasil belajar hakikatnya merupakan perubahan tingkah
laku setelah melalui proses belajar mengajar, tingkah laku sebagai hasil
belajar dalam pengertian luas mencakupi bidang kognitif, afektif,
psikomotorik”. (Asri Julian Supriyani, 2017 : 4).
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dimyanti dan Moedjono (1994) berpendapat “Hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak mengajar atau tindak belajar”.
Sedangkan menurut Nurkancana & Sunartana (1990) “hasil belajar
adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai keberhasilan
belajar seseorang setelah ia mengalami proses belajar selama satu periode
tertentu”. (dalam Kd. Suteni, dkk).
Wahab (2016) yang menyatakan bahwa, “Hasil belajar adalah
tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang
dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat
atau tes tertentu”. Sedangkan Menurut febriyanto, “hasil belajar siswa
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar”. (Febriyanto,dkk 2018 : 2).
Menurut Reski Awaliyah (2015 : 65) Hasil belajar matematika
merupakan kemampuan yang dicapai siswa dalam memahami dan
menerapkan konsep-konsep matematika setelah mengikuti proses belajar
mengajar matematika. Untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam
belajar matematika digunakan tes sebagai alat ukurnya.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan hasil belajar disini adalah suatu hasil penilaian
terhadap kemampuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang
berupa angka-angka.
Berdasarkan dari uraian teori diatas dapat simpulkan bahwa hasil
belajar suatu usaha yang diperoleh setelah melaksanakan kegiatan belajar
mengajar menurut cara atau gaya belajarnya sendiri, yang dapat
dinyatakan dalam bentuk nilai ataupun perubahan tingkah laku serta
pengalaman dalam diri siswa. Semakin banyak usaha belajar yang
dilakukan, maka semakin banyak dan semakin baik perubahan yang
diperoleh.
Hakikat dari kegiatan belajar mengajar adalah suatu perubahan yang
terjadi dalam diri individu. Perubahan yang nantinya akan mempengaruhi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pola pikir individu dalam berpikir dan bertindak. Perubahan itu sebagai
hasil dari pengalaman individu dalam belajar.
1) individu keberhasilan
Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar
dianggap berhasil adalah sebagai berikut :
a) Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai
prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok
b) Perilaku yang digaris dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus
(TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individu maupun
kelompok.
2) tingkat keberhasilan
Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar,
masalah yang dihadapi adalah sampai dimana tingkat prestasi belajar
tersebut telah dicapai, sehubungan hal ini keberhasilan proses belajar
mengajar itu dibagi atas beberapa tingkat dan taraf.
Tingkat dan taraf keberhasilan itu dapat diukur melalui penguasaan
materi/bahan pelajaran sebagai berikut :
a) Istimewa/maksimal
Memuaskan seluruh bahan pelajaran yang diajarkan
b) Baik sekali/optimal
Menguasai sebagian besar bahan pelajaran
c) Baik /minimal
Menguasai sebagian kecil atau beberapa materi pelajaran saja
d) Kurang
Menguasai sedikit bahan pelajaran yang diajarkan
Hasil belajar yang dimaksud merupakan hasil atau nilai yang
diperoleh siswa untuk tingkat kognitif setelah dievaluasi menggunakan
soal-soal valid berbentuk pilihan ganda.
Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar individu, faktor-
faktor tersebut adalah sebagai berikut:
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a. Faktor internal
Faktor internal meliputi dimensi siswa, masalah belajar yang dapat
muncul sebelum kegiatan belajar dapat berhubungan dengan
karakteristik siswa, baik berkenaan dengan minat, kecakapan, maupun
pengalaman. Dalam proses belajar, masalah belajar seringkali berkaitan
dengan sikap terhadap belajar, motivasi, konsentrasi, pengolahan pesan
pembelajaran, menyimpan pesan, menggali kembali pesan yang telah
tersimpan, unjuk hasil belajar.
b. Faktor eksternal
Keberhasilan belajar siswa selain ditentukan oleh faktor-faktor
internal juga turut dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Faktor
eksternal adalah segala faktor yang ada di luar diri siswa yang
memberikan pengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar yang dicapai
siswa. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa
antara lain faktor guru, lingkungan sosial (teman sebaya), kurikulum
sekolah, sarana dan prasarana. Dari penjelasan di atas, untuk
meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan faktor-faktor di atas maka
peneliti akan menerapkan beberapa model pembelajaran dan akan
peneliti pilih yang sesuai dan efektif untuk diterapkan (Aunurrahman,
2011 dalam Puce, 2013:4-6).
4. Analisis Pengaruh Model jigsaw dengan Pendekatan saintifik
Terhadap Hasil Belajar siswa
Hubungan antara variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
hubungan kausal. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab-
akibat, yang mempunyai satu variabel independen (variabel yang
mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi).
(Sugiono, 2014).
Dimana variabel X timbul yang menyebabkan timbulnya variabel Y,
paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma sederhana
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dikarenakan paradigma ini terdiri dari satu variabel independen dan satu
variabel dependen. Hal ini di gambarkan sebagai berikut :
Keterangan :
X : Penggunaan model jigsaw
: Pengaruh penggunaan model jigsaw terhadap hasil belajar
matematis siswa.
Y : Hasil belajar
Pada penelitian ini menggunakan Korelasi Positif. Disebut Korelasi Positif
jika dua variabel (atau lebih) yang berkorelasi paralel; artinya bahwa hubungan
antardua variabel (atau lebih) itu menunjukan arah yang sama. Jadi, apabila
variabel X mengalami kenaikan atau pertambahan, akan diikuti pula dengan
kenaikan atau pertambahan pada variabel Y; atau sebaliknya: penurunan atau
pengurangan pada variabel X akan diikuti dengan penurunan atau pengurangan
pada variabel Y.Arah hubungan sebab-akibat dimaksud sebagaimana gambar
berikut: (Anas Sudijono, 2015, hal.180-181).
Korelasi Positif
Var Var Var Var
Gambar 2.2 Korelasi Positif
Keterangan :
Var X : Pengaruh model pembelajaran kooperatif jigsaw
Var Y : Hasil belajar siswa
X Y r
Gambar 2.1 Paradigma penelitian
r
X Y X Y
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Studi Relevan
Berikut beberapa penelitian yang relevan dengan penulisan ini adalah
penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Luluk Arifah (2015), dengan judul ”
perbedaanhasil belajar matematika siswa pada materi bangun ruang dengan
menggunakan model pembelajaran Jigsaw dan STAD di kelas VIII A dan
VIII D MTsN Tunggangri Tulungagung Tahun ajaran 2014/2015”.68 Model
pembelajaran kooperatif learning ini diterapkan dalam materi Bangun ruang.
Jenis perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa
pada materi bangun ruang dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw
dan STAD di kelas VIII-A dan VIII-D MTsN Tulungagung tahun ajaran
2014/2015. . Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan Jenis
Komparatif - Menggunakan tipe pembelajaran pembanding STAD Lokasi
penelitian - Materi pembelajaran Subjek penelitian kelas VIII MTs.
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat persamaan Menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Pendekatan kuantitatif Jenis penelitian
eksperimen
2. Penelitian yang dilakukan oleh Vivin Alifah (2015) dengan judul “pengaruh
model Cooperative learning tipe Team Assisted Individualization
(TAI)terhadap motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas VII Di
MTsN Kalidawir Tulungagung Tahun Ajaran 2014/2015”.69 Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif. Dengan kesimpulan ada pengaruh
model Cooperative learning tipe Team Assisted Individualization (TAI)
terhadap motivasi dan hasil belajar matematika siswa.Penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaanLokasi penelitian-Model
pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI)Penelitian
ini menunjukkan bahwa terdapat persamaan menggunakan variabel
dependent motivasi dan hasil belajar pendekatan kuantitatif subjek
penelitian kelas VII jenis penelitian eksperimen.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
C. Kerangka Pikir
Menyadari akan pentingnya keaktifan siswa dalam upaya meningkatkan
kemampuan pemahaman, hasil belajar serta kemandirian belajar siswa, guru
dalam proses pembelajaran perlu mengupayakan dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam
mengkomunikasikan ide-ide matematisnya.
Setiap siswa dikelass VIII Madrasah Tsyanawiyah Swasta Miftahul Huda
desa mekar Jati mepunyai karakteristik yang berbeda dalam kemampuan
menyelesaiakan masalah dalam mengikuti pembelajaran. Menyelesaikan soal atau
tugas matematika belum tentu sama dengan memecahkan masalah matematika.
Untuk mewujudkan hasil belajar siswa yang baik diperlukan penerapan model
pembelajaran yang berbeda yang dapat menciptakan proses pembelajaran efektif.
Karena apabila siswa dapat belajar secara efektif dan bermakna dengan
rekostruksi pemahaman maka diharapkan hasil belajarnya dapat meningkat. Selain
model pembelajaran yang berbeda, peran semua pihak yang terkait juga
dibutuhkan, seperti guru yang komunikatif dalam memberikan bimbingan, arahan
dan penjelasan materi siswa yang aktif dalam kegiatan diskusi.
Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran yang
menarik, interaktif dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu
model jigsaw dengan pendekatan saintifik. Model pembelajaran ini menuntuk
siswa aktif dalam belajar sedangkan guru lebih berperan menjadi fasilitator bagi
siswa dalam berdiskusi. Penerapan model jigsaw ini merupakan salah satu
alternatif untuk mengalihkan sistem pembelajaran teacher centered menjadi
studen centered.
Interaksi siswa dalam diskusi juga penting, misalnya siswa diharapkan dapat
menerangkan dan menjekaskan kembali tentang SPLDV sesuai dengan tingkat
kemampuannya kepada anggota kelompok barunya sehingga siswa yang lain
dapat memahaminya, disini terjadi proses interaksi antar siswa.
Secara keseluruhan, tugas-tugas dalam model pembelajaran jigsaw dibuat
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Contohnya siswa dengan membagi
kelompok asal utuk berdiskusi materi yang telah guru berikan , setelah siswa
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
paham apa yang di diskusikan, maka siswa membentuk kelompok lagi yaitu
kelompok ahli dimana setiap perwakilan kelompok asal untuk menyampaikan
hasil diskusi di kelompok ahli. Jadi model pembelajaran jigsaw secara tidak
langsung mendukung pembelajaran siswa dan melatih siswa agar hasil belajar
meningkat.
Berdasrkan uraian diatas dapat diduga bahwa jika guru menggunakan model
pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Gambar 2.1 kerangka pikir
Proses pembelajaran siswa
1. Hasil belajar matematika siswa masih banyak yang kurang tuntas dala
mencapai kreteria ketuntasan minimal (KKM).
2. Proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru dan siswa tidak diajak
untuk bereran aktif dalam setiap pembelajaran terutama dalam
pembelajaran matematika.
Tes( ) Tes ( )
Hasil belajar matematika siswa yang menerapkan model jugsaw dengan
pendekatan saintifik lebih baik dari pada yang menerapkan model
pembelajaran langsung (Direct Insrtuction) atau
Kelas Ekperimen
menggunakan model
jigsaw ( )
Kelas Kontrol menggunkan model
pembelajaran langsung( )
Analisis hasil belajar
matematika tinggi
Analisis hasil belajar
matematika rendah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah-masalah
penelitian yang secara teoritis dianggap paling tinggi tingkat kebenarannya
(Masnur, 2010, hlm.36). Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan maka
hipotesis dalam penelitian ini yaitu kemampuan komunikasi matematis siswa
yang belajar dengan model pembelajaran model jigsaw lebih baik dibandingkan
dengan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan
pembelajaran model ceramah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dikelas VIIIMTs Miftahul Huda Desa Mekar Jati,
Kec. Pengabuan, Kab. Tanjung Jabung Barat.Penelitian ini akan dilaksanakan
pada bulan September 2018.
Sekolah ini dipilih sebagai tempat penelitian atas dasar bahwa sekolah
tersebut memiliki beberapa masalah seperti diungkapkan dilatar belakang
khususnya di hasil belajar yang masih rendah sehingga peneliti tertarik untuk
melaksanakan penelitian disekolah tersebut
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen
karena sesuai dengan tujuan penelitian yang melihat hubungan antara variabel-
variabel penelitian.Variabel-variabel penelitian yang dimaksud adalah
penggunaan modeljigsawdengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
matematika sebagai variabel bebas dan kemampuan hasil belajar matematis
sebagai variabel terikat. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah true eksperimental desain, dalam desain ini dapat mengontrol semua
variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen (Sugiyono, 2016, hal.
112). Salah satu bentuk dari true eksperimental desain yang digunakan adalah
post test-only control desain. Dalam desain ni terdapat dua kelompok yang
masing-masing dipilih secara random (R). Pada kelas pertama diberi perlakuan
(X) yaitu pada pembelajaran menggunakan model jigsaw disebut sebagai kelas
eksperimen.Kelas kedua tidak diberi perlakuan disebut kelas kontrol.
Untuk melakukan analisis data yang diambil dari desain post test-only
controldesain dilakukan perbandingan antara skor rata-rata kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Skor rata-rata hasil obsevasi kedua kelompok tersebut selanjutnya
dipakai untuk menentukan efektivitas perlakuan (Punaji Setyosari, 2015,
hlm.212). desain dapat digambarkan sebagai berikut
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Gambar 3.2 desain penelitian
Keterangan :
R : Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
X : Perlakuan dengan menggunakan model jigsaw dengan pendekatan
saintifik
O2 : Nilai Post-test pada kelompok eksperimen
O4 : Nilai Post-test pada kelompok kontrol
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam hal ini adalah keseluruhan objek yang terdapat di tempat
penelitian yang nantinya menjadi objek dalam penelitian (Suharsimi
Arikunto,2010, hal. 172). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
telah ditetapakan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2016, hal. 117).
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di MTs Miftahul
Huda Desa Mekar Jati. Populasi terjangkau yang ingin diteliti adalah siswa
kelas VIII yang memiliki hasil belajar matematis yang rendah. Populasi ini
digunakan untuk mencari hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh model
jigsaw dengan pendekatan saintifik .Dalam Pembelajaran Matematika Untuk
Meningkatkan hasil belajar Matematis Siswa MTs Miftahul Huda Desa
Mekar Jati”
R X O2
R O4
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel populasi penelitian siswa kelas VIII di MTs Miftahul Huda Mekar Jati
tahun ajaran 2017/2018
NO kelas Jenis Kelamin jumlah siswa
Lk Pr
1 VIII A 9 16 25
2 VIII B 8 17 25
Jumlah 50
Sumber:MTs Miftahul Huda Mekar Jati
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (sugiono 2015:81). Pada penelitian ini, teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik simple
Random Sampling.dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota
sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam populasi itu cara demikian dilakukan bila anggota populasi sampel
dianggap homogen (Sugiyono, 2016: 120).
D. Variabel-Variabel dan Perlakuan Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja, ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016, hal. 61).
Variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel independen atau variabel
bebas dan variabel dependen atau variabel terikat, berdasarkan pengertian diatas
makan penelitian ini dua variabel yaitu:
1. Variabel bebas (variabel independen)
Variabel bebas (variabel independen) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat) (Sugiyono, 2016, hal. 61). Pada penelitian ini, yang bertindak
seagai variabel bebas yakni model jigsaw
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Variabel terikat (variabel dependen)
Variabel terikat (variabel dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi
atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,2016, hal. 61).
Pada penelitian ini, yang bertindak sebagai variabel terikat yakni kemampuan
komunikasi matematis siswa yang merupakan hasil belajar yang dicapai siswa
setelah diberi perlakuan.
E. Instrumen Penelitian
Instrument peneliatan adalah suatau alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiono, 2014, hal.102). instrument
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tes berbentuk uraian untuk
mengukur kemampuan hasil belajar siswa dalam menyelesaiakan soal.
Tes adalah alat atau prosedur yang dapat digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan (Arikunto,2012, hal.67). Tes dalam penelitian ini digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan
hasil belajar siswa.
1. Model Jigsaw
a. Definisi Konseptual
Model jigsaw model pembelajaran yang melibatkan aktivitas dan
pengalaman langsung oleh siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan
pemahaman tentang materi yang telah di pelajari.
b. Definisi Operasional
Tahap-tahap tentang pembelajaran dengan model jigsaw adalah sebagai
berikut:
Tahap persiapan
1) Guru mempersiapkan tujuan pembelajaran
2) Guru mempersiapkan desain pelaksanaan pembelajaran
3) Guru mempersiapkan alat dan bahan pembelajaran
4) Jika pembelajaran akan dilakukan dengan model kelompok maka
guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5) Guru mempersiapkan lembar pengamatan terhadap proses yang
dijalanai siswa
6) Diperlukan prosedur operasional standar jika akan menggunakan
beberapa model pembelajaran secara diskusi atau pengamatan
Tahap pelaksaan
1) Guru memberikan pemahaman awal kepada siswa terkait materi
yang akan disampaikan.
2) Setelah siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, selajutnya guru
mejelaskan beberapa peraturan terkait kegiatan yang akan
dialksanakan.
3) Proses penemuan dapat dipancing dengan cara diskusi, analisis
studi kasus, praktek atau melalui media gambar.
4) Siswa dalam kelompok kecil diarahkan untuk berani mencoba atau
mempraktekkan tentang amteri yang telah didesain guru
5) Guru membimbing agar siswa melakukan praktek tersebutdengan
mantap dan tidak timbul keraguan-keraguan.
Tahap evaluasi
1) Memperhatikan setiap siswa untuk memperoleh pengamatan yang
jelas terkait aktivitas yang dilakukan.
2) Mengisi aktivitas siswa kedalam kolom pengamatan melihat
apakah proses yang didesain guru sudah sesuai dengan
pelaksanaannya.
2. Hasil Belajar Matematis Siswa
a. Definisi Konseptual
Hasil belajar matematis adalah kemampuan dalam menyampaikan
gagasan/ide matematika baik dalam bentuk tulisan ataupun lisan yang
disampaikan kepada orang lain.
b. Definisi Operasional
Indikator kemampuan hasil belajar siswa: Menulis (written text), yaitu
menjelaskan ide atau solusi dari suatu permasalahan atau gambar dengan
menggunakan bahasa sendiri. Menggambar (drawing), yaitu menjelaskan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ide atau solusi dari permasalahan matematika dalam bentuk gambar.
Ekspresi matematika (matematical ekpression), yaitu menyatakan masalah
atau peristiwa sehari-hari dalam bahasa model matematika.
3. Kisi-kisi Instrumen
Kisi-kisi instrumen tingkat hasil belajar matematis siswa adalahsebagai
berikut:
Tabel 3.2Kisi-Kisi Instrument Tes Essayhasil belajarMatematis
Dimensi Indikator Pembelajaran
Nomor Soal
Jumlah soal
1.1 Menyelesaikan
sistem persamaan
lineardua variabel.
1. Menyebutkan Perbedaan
PLDV dan SPLDV
1 1
Menjelaskan Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel 2 2
Indikator Pembelajaran Nomor Soal
Jumlah soal
2. Menentukan akar SPLDV
dengan subtitusi, eliminasi
dan grafik.
3 dan 4 1
1.2 Membuat model
matematika dari
masalah yang
berkaitan dengan
sistem persamaan
linear dua variabel.
1. Membuat model matematika
dari masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan SPLDV
5 1
1.3 Menyelesaikan
model matematika
dari masalah yang
berkaitan dengan
sistem persamaan
linear dua variabel
dan penafsirannya.
2. Menyelesaikan model
matematikadari masalah
yang berkaitan dengan
sistem persamaan linear
dua variabel dan
penafsirannya
6 1
Dimensi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 3.3 Rubrik Pensekoran hasil belajarMatematis
No Indikator Kriteria Skor
1 Menyebutkan
perbedaan
PLDV dan
SPLDV
Tidak ada jawaban atau tidak ada ide
matematika yang muncul sesuai dengan soal 0
Ide matematika telah muncul namun belum
dapat menyebutkan perbedaan PLDV dan
SPLDV dengan tepat dan hanya sedikit yang
benar.
1
Dapatkan menyebutkan perbedaan PLDV dan
SPLDV namun belum dapat dikembangkan dan
masih separuh yang benar..
2
Jika siswa dapat menjelaskan ide atau solusi
dari suatu permasalahan atau gambar dengan
menggunakan bahasa sendiri dengan sedikit
salah.
3
Jika siswa dapatmenjelaskan ide atau solusi
dari suatu permasalahan atau gambar dengan
menggunakan bahasa sendiridengan benar/
tepat.
4
2
Menjelaskan
SPLDV dalam
berbagai bentuk
dan variabel..
Tidak ada jawaban atau tidak ada ide
matematika yang muncul sesuai dengan soal 0
Ide matematika telah muncul namun belum
dapat menjelaskan SPLDV dalam berbagai
betnuk dan variabel dengan tepat dan hanya
sedikit yang benar.
1
Dapatkan menjelaskan SPLDV dalam berbagai
bentuk dan variabel namun belum dapat
dikembangkan dan masih separuh yang benar
2
Dapat menjelaskan SPLDV dalam berbagai
bentuk dan variabel sesuai dengan definisi
namun masih ada sedikit kesalahan.
3
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dapat menjelaskan SPLDV dalam berbagai
bentuk dan variabel sesuai dengan variabel
yang dimiliki objek, telah dapat dikembangkan
dan jawaban benar.
4
No Indikator Kriteria Skor
3 Menentukan
akar SPLDV
dengan subtitusi
dan eliminasi
Tidak ada jawaban atau tidak ada ide
matematika yang muncul sesuai dengan soal 0
Ide matematika telah muncul namun belum
dapat menentukan SPLDV dengan subtitusi
dan eliminasi dan hanya sedikit yang benar.
1
Dapatkan menentukan akar SPLDV dengan
subtitusi dan eliminasi namun belum dapat
dikembangkan dan masih separuh yang benar.
2
Dapat menentukan akar SPLDV dengan
subtitusi dan eliminasi sesuai dengan definisi
namun masih ada sedikit kesalahan.
3
Dapat menentukan akar SPLDV dengan
subtitusi dan eliminasisesuai dengan variabel
yang dimiliki objek, telah dapat dikembangkan
dan jawaban benar.
4
4
Membuat model matematikadari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV
Tidak ada jawaban atau tidak ada ide
matematika yang muncul sesuai dengan soal.
0
Ide matematika telah muncul namun belum
dapat membuat model matematika dari masalah
sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV
dengan tepat dan hanya sedikit yang benar.
1
Dapatkan membuat model matematika dari
masla sehari-hari yang berlaitn dengan SPLDV
namun belum dapat dikembangkan
2
Dapat membuat model matematika dari
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
SPLDV sesuai dengan definisi namun masih
ada sedikit kesalahan.
3
Dapat membuat model matematika dari
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
SPLDV sesuai dengan variabel yang dimiliki
objek,
4
No Indikator Realisasi Skor
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5 Menyelesaikan
model
matematika dari
masalah yang
berkaitan
dengan SPLDV
dan
penafsirannya
Dapatkan menyelesaikan model matematika
dari masalah sehari-hari yang berlaitn dengan
SPLDV dan penafsirannya namun belum dapat
dikembangkan
0
menyelesaikan model matematika dari masalah
sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV dan
penafsirannya sesuai dengan definisi namun
masih ada sedikit kesalahan.
1
Dapat menyelesaikan model matematika dari masalah
yang berkaitan dengan SPLDV dan
penafsirannya sesuai dengan variabel yang
dimiliki objek, telah dapat dikembangkan dan
jawaban benar.
2
Dapat menyelesaikan model matematika dari masalah
sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV dan
penafsirannya sesuai dengan definisi namun
masih ada sedikit kesalahan.
3
Dapat menyelesaikan model matematika dari
masalah yang berkaitan dengan SPLDV dan
penafsirannya sesuai dengan variabel yang
dimiliki objek, telah dapat dikembangkan dan
jawaban benar.
4
Skor total 20
4. Validasi Instrumen
Uji validitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah validitas konstruk
dan validasi isi. Validitas kontruk disusun berdasarkan teori yang relevan
dengan cara berkonsultasi dengan ahli yang disebut validator.
“Validitas konstruk adalah uji validitas dengan meminta pendapat para
ahli tentang instrumen yang telah disusun, mungkin para ahli akan
memberikan keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, dan
mungkin dirombak total. Sedangkan validasi isi adalah uji validitas dengan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
membandingkan antara isi instrument dengan materi pelajaran yang
diajarkan.(Sugiyono, 2014, hal. 125)
F. Teknik Analisis Data
Data tes terhadap hasil belajar siswa yang diperoleh selanjutnya diolah dan
dianalisis. Analisis terhadap data penelitian dilakukan bertujuan untuk menguji
kebenaran hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian. Hipotesis yang telah
dirumuskan akan dianalisis dengan menggunakan uji t. Sebelum dilakukan
pengujian. Terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data.
1. Uji normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui data yang akan dianalisis
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian
ini adalah uji Liliefors karena sampel dalam penelitian ini adalah sampel
kecildengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengurutkan data sampel dari yang terkecil ke terbesar
b. Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan
rata-rata tunggal.
c. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan rata-rata
tungal.
d. Menghitung dengan rumus :
e. Menentukan nilai tabel z berdasarkan nilai z, dengan mengabaikan niali
negatifnya.
f. Menentukan besar peluang masing-masing nilai z berdasarkan tabel z
(ditulis dengan simbolF ) yaitu dengan cara niali 0,5- nilai tabel z apabila
nilai negatif (-), dan 0,5+ nilai tabel z apabila nilai positif (+).
g. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai z untuk
setiap baris, dan disebut dengan kemudian dibagi dengan jumlah
number of cases sampel.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
h. Menentukan nilai | | dan bandingkan dengan
nilai Ltabel dalam hal ini taraf signifikan yang digunakan sebesar 5%
(0,05).
i. Apabila Lhitung<Ltabel maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal. (sudjana, 2005, hal. 466-467).
2. Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah kedua sampel mempunyai
varian yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang peneliti gunakan adalah
uji beda varians terbesar dan varian terkecil karena data yang diteliti terdiri dari
dua varian kelas.
Dengan langkah sebagai berikut:
a. Mencari nilai varians terbesar dan varian terkecil dengan rumus:
b. Membandingkan nilai dengan dengan rumus
Pembilang= (untuk variable terbesar)
Penyebut = (untuk varian terkecil)
c. Kedua variable dikatakan homogeny apabila pada taraf signikan
maka di capai table F.
Dengan kriteria pengujian sebagi berikut:
Jika berati tidak homogen.
Jika , berti homogen.(Riduwan, 2012: 120)
3. Uji hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk membuktikan rumus pada hipotesis
penelitian. Sebagai syarat analisis data, kita sudah melakukan uji normalitas dan
uji homogenitas data, maka selanjutnya dapat kita lakukan uji hipotesis
mengunakan uji “t” test.
“Test “t” adalah salah satu tes statistic yang dipergunakan untuk menguji
kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
buah mean sampel dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang
signifikan” (Anas Sudijono,2014: 347).
Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis digunakan uji t dengan
rumus sebagi berikut:
Langkah-langkah perhitungan “t”tes adalah sebagi berikut:
a. Mencari mean variable I (variabel X), dengan rumus:
∑
b. Mencari mean variabel II (variabel Y) dengan rumus:
∑
c. Mencari standar deviasi variabel I (variabel X) dengan rumus:
√∑
d. Mencari standar deviasi variabel II (variabel Y) dengan rumus:
√∑
e. Mencari standar error mean variabel I (variabel X) dengan rumus:
√
f. Mencari standar error mean variabel II (variabel Y) dengan rumus);
√
g. Mencari standar error perbedaan mean variabel I dan variabel II dengan
rumus:
√
h. Mencari dengan rumus:
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
i. Selanjutnya memberikan interprestasi terhadap dengan prosedur kerja
sebagai berikut:
1) Mencari df atau db dengan rumus:
df= (
2) Berdasarkan besarnya df atau db tersebut, kita cari harga kritik “t”
yang tercantum dalam table nilai “t” pada taraf signifikasi 5% dan
taraf signifikansi 1% dengan catatan:
Apabila > maka hipotesis nihil ditolak. Berti diantara kedua
variabel yang kita selidiki terdapat perdedaan mean yang signifikan
Apabila maka hipotesis nihil diterima atau disetujui, berti
diantara kedua variabel yang kita selidiki tidak terdapat perbedaan
mean yang signifikan.
j. Menarik kesimpulan (Anas Sudijono, 2015, hal. 314-316)
G. Hipotesis Statistik
Dari kajian teori di atas maka dapat dirumuskan jawaban sementara dari
rumusan masalah yang disusun dalam bentuk hipotesis sebagai berikut:
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan model
jigsawdengan pendekatansaintifik dengan pembelajaran Matematika
terhadap peningkatan kemampuan hasil belajar kelas VIII MTs Miftahul
Huda Desa Mekar Jati.
H0 : Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan model jigsaw
dengan pendekatan saintifikdengan pembelajaran Matematika terhadap
peningkatan kemampuan hasil belajar kelas VIII MTs Miftahul Huda
Desa Mekar Jati.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam 3 (tiga ) kali pertemuan dari tanggal 12
november sampai 12 januari 2019. Pada pokok bahasan persamaan linier dua
variabel (SPLDV). Proses pembelajaran matematikan di Madrasah Tsanawiyah
swastam Miftahul Huda untuk kelas VIII dilaksanakan 2 kali seminggu setiap
pertemuan, setiap satu minggu dengan alokasi waktu 4 x 40 menit untuk dua kali
pertemuan. Setiap pertemuan mempunyai alokasi waktu 2 x 40 menit. Dengan
alokasi waktu tersebut selama penelitian. Penelitimenggunakan alokasi waktu 6
x 40 menit untuk 3 kali pertemuan. Dalam proses penelitian, peneliti
menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw untuk kelas eksperimen dan
menggunakan pembelajaran langsung untuk kelas kontrol. Pada pertemuan
pertama membahas tentang pengertian persamaan linier dia variabel, pada
pertemuan keduamembahas tentang bentuk umum persamaan linier dua variabel,
dan pada pertemuan ketiga membahas tentang metode penyelesaian SPLDV
(motode grafik, eliminasi dan sbtitusi). Sebelum dilakukan penelitian, peneliti
terlebih dahulu menghitung homogenitas dengan cara lilieforsyang diambil dari
nilai ujian semester siswa. Setelah dilakukan perhitungan, maka didapatlah bahwa
semua kelas VIII tersebut homogen.Kemudian kelas VIII A sebagai kelas
eksperimen yang diajakan dengan model pembelajararan koopertif jigsaw karena
dilihat dari hasil nilai ulangan harian siswa kelas VIII A mendapat nilai yang
rendah sehingga kelas A dijadikan kelas eksperimen, dan kalas VIII B sebagai
kelas kontrol yang didalam proses pembelajaran diajarkan dengan pembelajaran
langsung karena dibanding dengan kelas VIII A nilai ulangan harian lebih tinggi.
Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Tes.Tes yang
digunakan berupa tes uraian yang sebelumnya telah divalidasi oleh validator.Tes
yang disiapkan penulis berjumlah 6 soal.Penulis mengadakan posttest untuk
mengetahui berapa skor hasil belajar matematika siswa setelah menerapkan model
pembelajaran kooperatif jigsaw dalam menerapkan proses pembelajaran.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Menerapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
Setelah penulis menerapkan model pembelajaran jigsaw, penulis
melakukan posttest untuk mengetahui skor hasil belajar matematika siswa dan
diadakan evaluasi dalam aspek kongnitif kepada siswa dalam materi
persamaan linier dua variable dengan indicator hasil belajar matematika
siswa.
Tabel 4.1
Hasil Nilai Tes Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen
No Nama NILAI
1 AL 54
2 AM 60
3 AN 65
4 DA 67
5 EW 70
6 FM 70
7 HI 74
8 IS 75
9 MA 75
10 MA 75
11 MR 80
12 MY 80
13 NB 80
14 NS 82
15 NS 82
16 PR 85
17 RA 85
18 RH 85
19 RN 85
20 SL 88
21 SH 88
22 SA 90
23 SL 90
24 FL 95
25 AT 95
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dari table diatas diperoleh:
a. Sebaran data
b. Nilai Tertinggi dan Terendah
Tertinggi = 95
Terendah = 54
c. Mencari Nilai Rentang (R)
R = H – L + 1
= 95 – 54 + 1
= 41 + 1
R = 42
d. Mencari Banyak Kelas
K = 1 + 3,33 log N
= 1 + 3,33 log 25
= 1 + 3,33 (1,398)
= 1 + 4,65534
K = 5,655
6 (dibulatkan)
e. Menentukan Panjang Kelas interval
=
=
= 7
f. Membuat tabel distribusi frekuensi
Distribusi frekuensi hasil belajar matematika siswa yang menerapkan model
pembelajaran kooperatif jigsaw
54 60 65 67 70 70 74 75 75 75 80 80 80 82 82 85 85 85 85 88
88 90 90 95 95
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi hasil belajar matematika siswa yang menerapkan model
pembelajaran kooperatif jigsaw
No Interval F X FX F FKb fka
1 89 – 95 4 92 8464 368 33856 25 4
2 82 -88 8 85 7225 680 57800 21 12
3 75 – 81 6 78 6084 468 36504 13 18
4 68 – 74 3 71 5041 213 15123 7 21
5 61 – 67 2 64 4096 128 8192 4 23
6 54 – 60 2 57 3249 114 6498 2 25
25 1971 157973
g. Grafik poligon distribusi frekuensi
Gambar 4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa
Yang Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
h. Mencari mean ( )
= ∑
=
= 78,84
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
89 - 95 82 -88 75 - 81 68 - 74 61 - 67 54 - 60
Grafik skor kelas Ekperimen
Series1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
i. Mencari median
Letak Median =
N =
. 25 = 12,5 maka l = 74,5
Me = + (
)x
= 74,5 + (
)x 7
= 74,5 + (
)x 7
= 74,5 + (
)x 7
= 74,5 + (6,419)
Me = 80,919
80,9
j. Modus
= + (
)x
= 81,5 + (
)x 7
=81,5 + (
)x 7
= 81,5 + 2,8
= 84,5
k. Standar Devinisi (SD)
SD = √∑
(
∑
)
= √
(
)
= √
= √
= √
SD = 10,15748
10,16
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Mencari standar error deviasi
=
√
=
√
=
√
=
= 2,073
2. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Menggunakan
Pembelajaran Langsung
Setelah penulis menerapkan sistem pembelajaran langsung dalam
proses pembelajarannya, penulis melakukan posttest untuk mengetahui skor
hasil belajar mateamtika siswa dan diadakan evaluasi dalam aspek kognitif
kepada siswa dalam materi system persamaan linier dua variabel, dengan
indikator hasil belajar matamatika siswa.
Tabel 4.3
Hasil Nilai Tes Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas kontrol
No Nama NILAI
1 AV 40
2 AR 45
3 APR 48
4 BL 50
5 BCL 50
6 CL 55
7 CN 60
8 EG 61
9 EA 61
10 HW 65
11 IK 65
12 MI 65
13 MK 65
14 MR 65
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
15 MF 68
16 RS 68
17 RWU 68
18 RM 70
19 RS 70
20 SP 70
21 SK 74
22 SR 74
23 SL 75
24 UM 80
25 ZR 80
Dari data diatas diperoleh :
a. Sebaran Data
40 45 48 50 50 55 60 61 61 65
65 65 65 65 68 68 68 70 70 70
74 74 75 80 80
b. Mencari nilai tertinggi dan terendah
Tertinggi : 80
Terendah : 40
c. Mencari nilai Rentang (R)
R = H – L + 1
= 80 – 40 + 1
= 40 + 1
R = 41
d. Mencari banyak kelas (K)
K = 1 + 3,33 log N
= 1 + 3,33 log 25
= 1 + 3,33 (1,398)
= 1 + 4,65534
K = 5,65534
6
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
e. Menentukan Panjang Kelas interval
=
=
= 6,833 7 (dibulatkan)
f. Membuat tabel distribusi frekuensi
Tabel 4.4
Distribusi frekuensi hasil belajar matematika siswa yang menerapkan
pembelajaran langsung
No Interval F X X^2 FX FKb Fka
1 75 – 81 3 78 6084 234 18252 25 3
2 68 – 74 8 71 5041 568 40328 22 11
3 61 – 67 7 64 4096 448 28672 14 18
4 54 – 60 2 57 3249 114 6498 7 20
5 47 – 53 3 50 2500 150 7500 4 23
6 40 – 46 2 43 1849 86 3698 2 25
25 1600 104948
g. Grafik poligon Distribusi frekuensi
Gambar 4.2grafik Distribusi frekuensi Hasil Belajar Matematika siswa
menggunakan pembelajaran langsung
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
75 - 81 68 - 74 61 - 67 54 - 60 47 - 53 40 - 46
fre
kue
nsi
Grafik skor kelas kontrol
Series1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
h. Mencari Mean ( )
= ∑
=
= 64,00
i. Mencari Median
Letak Median =
N =
. 25 = 12,5 maka = 60,5
= + (
)x 7
= 60,5 + (
)x 7
= 60,5 + (0,786) x 7
= 60,5 + 5,502
= 66,002
66,00
j. Mencari Modus
= + (
) x 7
= 67,5 + (
) x 7
= 67,5 + (
) x 7
= 67,5 + (0,857) + 7
= 67,5 + 5,999
= 73,499
73,50
k. Standar Devinisi
= √∑
(
∑
)
= √
(
)
= √
= √
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
= 10,0955
10,10
l. Mencari standar error mean variabel , dengan r
SEm2 =
√
=
=
√
=
√
SEm2 =2,0616 2,062
3. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Dan Yang Menggunakan
Pembelajaran Langsung Di Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Swasta
Miftahul Huda Tahun Ajaran 2018/2019
Perbedaan hasil belajar matematika siswa dari kelas Eksperimen (kelas
yang menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw ) dan kelas
kontrol (kelas yang menggunakan pembelajaran langsung) dapat dilihat
tabel berikut.
Tabel 4.5
Perbedaan hasil belajar matematika siswa dari kelas Eksperimen dan
kelas kontrol.
No Ukuran penetapan kelas Eksperimen kelas kontrol
1 Tertinggi 95 80
2 Terendah 54 40
3 Nilai Rentang (R ) 42 41
4 Mean 78,84 64,00
5 Median 80,9 66,00
6 Modus 84,3 73,50
7 Standar Deviasi 10,16 10,10
8 Standar Error 2,073 2.062
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Pada tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa nilai tertinggi dari kelas
eksperimen lebih besar dibandingkan nilai tertinggi dari kelas kontrol
yaitu nilai tertinggi dari kelas eksperimen 95 dan nilai tertinggi dari kelas
kontrol 80. Kemudian, nilai terendah dari kelas kontrol, yaitu lebih besar
dibandingkan nilai terendah dari nilai kelas kontrol, yaitu nilai terendah
dari kelas eksperimen 54 dan nilai terendah dari kelas control 40. Selain
itu juga, nilai rata-rata dari kelas eksperimen juga lebih besar
dibandingkan nilai rata-rata kelas kontrol, yaitu nialai rata-rata dari kelas
eksperimen 78,84 dan nilai rata-rata dari kelas kontrol 64,00. Kemudian,
standar deviasi yang diperoleh ternyata lebih besar kelas eksperimen dari
kelas kontrol, yaitu standar deviasi dari kelas eksperimen 10,16 dan
standar deviasi kelas kontrol 10,10. Jika standar deviasi yang diperoleh
seperti ini, maka hasil belajar matematika siswa yang menerapkan model
pembelajaran kooperatif jigsaw lebih baik dibandingkan hasil belajar
matematika siswa yang menggunakan pembelajaran langsung.
B. Analisis Data
Analisis data yang dimaksud disini adalah untuk pengujian hipotesis dan
menjawab pertanyaan penelian yang telah diajukan, namun sebelum
dilakukan analisis lebih lanjut maka perlu diuji homogenitas dan
normalitas data yang merupakan syarat analisis data.
1. Uji normalitas
Adapun hasil perhitungan uji normalitas data pada penelitian ini dapat dilihat
pada tabel IV.6 berikut ini:
Tabel 4.5
Hasil uji normalitas post test
No Statistik Posts test
Eksperimen Control
1 N 25 25
2 78,84 64,00
3 S 10,37 10,30
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4 0,0575 0,1066
5 0,173 0,173
Kesimpulan , maka kedua sampel penelitian
berdistribusi Normal
Berdasarkan tabel uji normalitas dengan langkah-langkah yang terlampir
menunjukkan bahwa hasil untk kelompok eksperimen yaitu
adalah 0,0885 < 0,1730 maka data berdistribusi Normaldan untuk kelompok
kontrol yaitu adalah 0,1549 < 0,1730 maka data
berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Adalah hasil perhitungan uji homogenitas data pada penelitian ini dapat
dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6
Hasil uji homogenitas post test
No Statistik Nilai post tes
1 Eksperimen 72,58
2 kontrol 68,80
3 1,05
4 1,98
5 Perbandingan 1,05< 1,98
Kesimpulan < , maka kedua sampel
penelitian bervarians homogeny
Berdasarkan tebal uji homogenitas diatas dengan langkah-langkah yang
terlampir yaitu homogenitas terhadap varians-varian yang terdapat didalam
populasi yang diteliti dilkakukan dengan menggunakan uji varians kelompok
eksperimen = 72,58 sedangkan varians terbesar dengan varians terkecil
diperoleh dengan nilai sebesar 1,05. = 24 dan =24.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Hasil tersebut memberikan interpretasi bahwa < atau 1,05
1,98 maka varians-varians dalam sampel yang ditelitiadalah homogen
3. Uji Hipotesis
Setelah diketahui kedua data berdistribusi normal dan bervarianshomogen
maka peneliti melanjutkan analisis data.Untuk menentukan apakah perbedaan
tersebut signifikan atau tidak maka dilakukan uji lanjutan.
Untuk mengetahui adanya pengaruh hasil belajar matematika siswa yang
menerapkan model pembelajaran kooperatif jigsaw yaitu dengan
menggunakan uji t – test yang menggunakan rumus uji “t”.untuk lebih jelas
dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini
Tabel 4.7
Hasil uji t – test
No
1 54 40 -25 -23 625 529
2 60 45 -19 -18 361 324
3 65 48 -14 -16 196 256
4 67 50 -12 -14 144 196 5 70 50 -9 -14 81 196
6 70 55 -9 -9 81 81
7 74 60 -5 -4 25 16
8 75 61 -4 -3 16 9
9 75 61 -4 -3 16 9
10 75 65 -4 1 16 1 11 80 65 1 1 1 1
12 80 65 1 1 1 1
13 80 65 1 1 1 1
14 82 65 3 1 9 1
15 82 68 3 4 9 16 16 85 68 6 4 36 16
17 85 68 6 4 36 16
18 85 70 6 6 36 36
19 85 70 6 6 36 36
20 88 70 9 6 81 36
21 88 74 9 10 81 100
22 90 74 11 10 121 100 23 90 75 11 11 121 121
24 95 80 16 16 256 256
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
25 95 80 16 16 256 256
Jumlah 1975 1592 2642 2610
Dari tabel diperoleh x = 1975 y = 1592 x2= 2642 y
2 = 2610 adapun N=
2
Diberi interpretasi to: df = (N1 – N2)- 2= (25+25)-2)= 48
Dengan df sedesar 45 pada tabel nilai “t” pada taraf Signifikan 5% diperoleh
harga kritik 2,02 sedangkan pada taraf signifikan 1% diperoleh nilai kritik
2,69 ternyata bahwa:
Dari temuan olahan didapat 2,02< 5,17> 2,69 maka to adalah lebih besar dari
pada t tabel, baik pada taraf signifikan 5% maupun pada taraf signifikan 1%.
Dengan demikian maka hipotesis nihil ditolak, artinya kedua nilai tes
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki mean yang signifikan.
4. Uji korelasi phi
Setelah melakukan uji “t” untuk melihat apakah terdapat perbedaan mean
kemampuan hasil belajar matematis siswa yang menerapkan model kooperatif
jigsaw dengan yang menerapkan model pembelajaran langsung selanjutnya
menggunakan teknik korelasi phi untuk melihat berapa besar signifikan
pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif jigsaw terhadap hasil
belajar matematis siswa.
Teknik korelasi phi adalah salah satu teknis analisis korelasional yang
dipergunakan apabila data yang dikorelasikan adalah data yang benar-benar
dikotomik(terpisah atau dipisahkan secara tajam) dengan istilah lain variabel
yang dikorelasikan itu variabel diskrit murni.
Adapun rumus yang digunakan adalah:
=
√
Keterangan :
= koefesien korelasi
a,b,c,d = sel frekuensi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
tabel 4.8
Tabel phi korelasi Nilai tes
II
I
Ekperimen kontrol Jumlah
Tinggi 22(a) 11(b) 33
Rendah 3(c ) 14(d) 17
Jumlah 25 25 50
=
√
=
√
=
√
=
√
=
= 0,464
Member interprestasi pada phi ( )
Df = n – 2
= 50 – 2
= 48
Konsultasi dengan nilai “r” ternyata dalam tabel untuk df senilai 48 karena
48 tidak ada di tabel maka didapatlah df senilai 45 sehingga diperoleh nilai
df sebagai berikut :
Pada taraf signifikan 5% Xtabel =0,288
Pada taraf signifikan 1% Xtabel = 0,372
Karena diperoleh melalui perhitungan ( = 0,464) adalah lebih besar
dari pada Xtabel (baik pada taraf signifikan 5% maupun 1%)
0,228<0,464>0,372 maka Ha (hipotesis alternative) diterima. Berarti
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
terdapat pengruh yang signifikan antara hasil belajar matematis siswa yang
menerapkan model pembelajaran kooperaf jigsaw.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Sebelum penelitian dilakukan, perlu diketahui kemampuan awal
dikelas uji coba. Maka peneliti melakukan observasi awal dengan cara
melihat hasil ulangan harian siswauntuk mengetahui kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa. Setelah itu, dipilih siswa yang
memiliki kemampuan hasil belajar matematis rendah untuk dijadikan
populasi.Kelas uji coba terdiri dari dua kelompok yang telah dipilih secara
simple random sebagai kelompok eksperimen yang menggunakan
pembelajaran kooperatif jigsaw dan kelompok kontrol yang menggunakan
model pembelajaran langsung. Kelompok eksperimen diberi pengajaran
dengan pendekatan pembelajaran kooperatif jigsaw yang dimana siswa
diberi kesempatan untuk memahami sendiri kegiatan pembelajaran
sehingga mengalami langsung proses membangun pengetahuan didalam
otaknya. Kelompok kontrol diberikan pengajaran dengan model
pembelajaran langsung yang dimana guru lebih aktif dari siswa, siswa
hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru tanpa adalah
kemandirian dari siswa. Jika instrument penelitian berjumlah 6 item soal
uraian yang telahdivalidasi oleh validator sehingga pantas dijadikan soal
tes untuk melihat kemampuan pemecahan masalah matematissiswa.
Berdasarkan data analisis akhir kemampuan hasil belajar siswadi
kelas VIII Madrash Tsanawiyah swasta Miftahul Huda menunjukkan
bahwa data kelompok eksperimen yang menggunakan pembelajaran
kooperatif jigsaw berdistribusi normal dan mempunyai varian yang sama
(homogen). Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa sampel mempunyai
kondisi akhir yang sama. Setelah kelompok eksperimen mendapat
perlakuan yang berbeda yaitu dengan menerapkan pembelajaran kooperatif
jigsaw dan yang menerapkan model pembelajaran langsung lalu diberikan
posttest kepada kedua kelompok dilakukan uji kesamaan rata-rata (t-tes)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pada taraf signifikan 5% dan 1% diperoleh 2,02 < 5,17 > 2,69, karena
> maka ditolak artinya ada perbedaan secara nyata
antara skor kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpenelitian yang telahdikemukakan pada bab IV dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Skorhasilbelajarmatematikasiswa yang menggunakan
modelpembelajarankooperatif jigsaw diperolehnilaitertinggi
95dannilaiterendahnya 54. Rata-rata kelasnya 78,84 median
80,92danmodusnya 79,6
2. Skorhasilbelajarmatematikasiswayangmenggunakanpembelajaranlangsung
dengannilaitertinggi 80 dannilaiterendahnya 40. Rata-rata kelasnya 64,00,
median 66,00, danmodusnya 73,50
3. Besar pengaruh penerapan model pembelajaran Jigsaw denganPendekatan
Saintifikterhadap hasil belajar siswa diproleh perhitungan Korelasi phi
dengan hasil . Dengan , dengan tarafsignifikan
sebesar dan taraf signifikan sebesar . Karena yang
diperoleh melalui perhitungan ( ) adalah lebih besar dari pada
maka (Hipotesis alternatif) diterima.
Berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa yang
menggunakan model pembelajaranJigsaw denganPendekatanSaintifik.
Hasilpenelitianmenyarankan agar guru menerapkan model jigsaw
dalampembelajaranmatematikaterutamapadamateripersamaan linier
duavariabel.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Saran
Berdasarkankesimpulandiatasdenganpengalamanprosespembelajaranyangt
erjadisesamapenelitian, makapenelitidapatmemberikan saran
sebagaiberikut:
1. Dalamprosespembelajaranuntukmemperolehhasilbelajarmatematikaya
ng maksimal guru diharapkanmenggunakan modelpembelajaranyang
bervariasidandapatmenciptakansuasanabelajar yang
menyenangkansertadapatmembangunkeaktifandanmotivasisiswa.
2. Gurudiharapkandapatmenggunakanmodelpembelajarankhususnyakoop
eratifjigsawyangsesuaidenganmeteripembelajaranagardapatmeningkatk
anhasilbelajarmatematikasiswa.
3. Denganmenggunakan model pembelajarankooperatif jigsaw nilai rata-
ratasiswalebihtinggidaripadasiswayangdiajarkandenganmenggunakanp
embelajaranlangsung.
4. Diharapkanbagisiswaagarlebihgiatdanaktifdalammengikutiprosespemb
elajaranmatematika, khususnya diMadrasahTsanawiyahswastaMiftahul
Hudatahunajaran2018/2019karenamatematikamerupakanilmuyangsang
atpentingdalamkehidupansehari-hari.
5. Untukmendapatkanpenelitianyangrelevan,diharapakanuntukpenelitisel
anjutnya agarmengembangkanpenelitianinisehinggadiperolehhasilyang
lebihmaksimal.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (1995). Alqur’an dan terjemahannya. Semarang : PT Karya Toha
Putra.
Anonim. (2017). Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi. Jambi
Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedurpenelitian. Jakarta: RenekaCipta
Awaliyah, reski. (2015). Pengaruh Penggunaan Model jigsaw Terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas VIII Mtsn Balang-Balang Kecamatan
Bontomarunnu Kabupaten Gowa. Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar. Makassar
Daryanto, (2010)Media Pembelajaran, Yogyakarta: Gava Media,.
Dimyati., Mudjiono. (2009)Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.
Hendra Syarifuddin(2014),jurnal Pendidikan Matematika.
Hodiyanto ,(2017)Jurnal Pendidikan Matematika,
Isjoni,(2007)Cooperatif Learning. Bandung: Alfabeta,
Maunah, binti,(2009). ilmu pendidikan. Yogyakarta :
Teras,Purwanto, (2011).Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta , pustaka pelajar
Rusman, (2012)model-model pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grasindo Persada,
Rusman,(2013) model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru,Jakarta: Rajagafindo Persada,
Sanjaya,Wina, (2009).Perencanaan Dan DesainSistem Pembelajaran, Jakarta:
Kencana,
Slameto,(2010)Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta :PT.
Rineka Cipta,
Sudijono, Anas(2009), Evaluasi pendidikan, Jakarta :PT Raja Grafindo Persada,
Suprijono Agus,(2009).Cooperatif Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Supranto. (2007). Teknikpengambilan sampling untuk survey daneksperimen.
Jakarta: PT RinekaCipta
Sugiono ,(2009) Metode penelitian Pendidikan kuantitatif, kualitatif dan R & D.
Bandung : Alfabeta,
Tim penyusun. (2017). PedomanpenulisanskripsifakultasTarbiyahdankeguruan.
Jambi: UIN STS Jambi
Wardani, sri,(2002) Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika Melalui
Model Kooperatif Jigsaw , Tesis UPT Bandung,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Menerapkan Model
pembelajaran Kooperatif Jigsaw dengan Pendekatan saintifik
Setelah penulis menerapkan model pembelajaran jigsaw, penulis melakukan
posttest untuk mengetahui skor hasil belajar matematika siswa dan diadakan
evaluasi dalam aspek kongnitif kepada siswa dalam materi persamaan linier dua
variable dengan indicator hasil belajar matematika siswa.
Tabel
Hasil Nilai Tes Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen
No nama NILAI
1 AL 54
2 AM 60
3 AN 65
4 DA 67
5 EW 70
6 FM 70
7 HI 74
8 IS 75
9 MA 75
10 MA 75
11 MR 80
12 MY 80
13 NB 80
14 NS 82
15 NS 82
16 PR 85
17 RA 85
18 RH 85
19 RN 85
20 SL 88
21 SH 88
22 SA 90
23 SL 90
24 FL 95
25 AT 95
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dari table diatas diperoleh:
a. Sebaran data
b. Nilai Tertinggi dan Terendah
Tertinggi = 95
Terendah = 54
c. Mencari Nilai Rentang (R)
R = H – L + 1
= 95 – 54 + 1
= 41 + 1
R = 42
d. Mencari Banyak Kelas
K = 1 + 3,33 log N
= 1 + 3,33 log 25
= 1 + 3,33 (1,398)
= 1 + 4,65534
K = 5,655
6 (dibulatkan)
e. Menentukan Panjang Kelas interval
=
=
= 7
f. Membuat tabel distribusi frekuensi
Distribusi frekuensi hasil belajar matematika siswa yang menerapkan model
pembelajaran kooperatif jigsaw
54 60 65 67 70 70 74 75 75 75 80 80 80 82 82 85 85 85 85 88 88 90 90 95 95
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel
Distribusi frekuensi hasil belajar matematika siswa yang menerapkan model
pembelajaran kooperatif jigsaw
No Interval f X FX F FKb fka
1 89 – 95 4 92 8464 368 33856 25 4
2 82 -88 8 85 7225 680 57800 21 12
3 75 – 81 6 78 6084 468 36504 13 18
4 68 – 74 3 71 5041 213 15123 7 21
5 61 – 67 2 64 4096 128 8192 4 23
6 54 – 60 2 57 3249 114 6498 2 25
25 1971 157973
g. Grafik poligon distribusi frekuensi
Gambar Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa
Yang Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
h. Mencari mean ( )
= ∑
=
= 78,84
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
89 - 95 82 -88 75 - 81 68 - 74 61 - 67 54 - 60
Grafik skor kelas Ekperimen
Series1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
i. Mencari median
Letak Median =
N =
. 25 = 12,5 maka l = 74,5
Me = + (
)x
= 74,5 + (
)x 7
= 74,5 + (
)x 7
= 74,5 + (
)x 7
= 74,5 + (6,419)
Me = 80,919
80,9
j. Modus
= + (
)x
= 75,5 + (
)x 7
=75,5 + (
)x 7
= 75,5 + 2,8
= 78,3
k. Standar Devinisi (SD)
SD = √∑
(
∑
)
= √
(
)
= √
= √
= √
SD = 10,15748
10,16
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
l. Mencari standar error deviasi
=
√
=
√
=
√
=
= 2,073
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Menggunakan Pembelajaran
Langsung
Setelah penulis menerapkan sistem pembelajaran langsung dalam proses
pembelajarannya, penulis melakukan posttest untuk mengetahui skor hasil belajar
mateamtika siswa dan diadakan evaluasi dalam aspek kognitif kepada siswa
dalam materi sistem persamaan linier dua variabel, dengan indikator hasil belajar
matamatika siswa.
Tabel
No Nama NILAI
1 AV 40
2 AR 45
3 APR 48
4 BL 50
5 BCL 50
6 CL 55
7 CN 60
8 EG 61
9 EA 61
10 HW 65
11 IK 65
12 MI 65
13 MK 65
14 MR 65
15 MF 68
16 RS 68
17 RWU 68
18 RM 70
19 RS 70
20 SP 70
21 SK 74
22 SR 74
23 SL 75
24 UM 80
25 ZR 80
Dari data diatas diperoleh :
a. Sebaran Data
40 45 48 50 50 55 60 61 61 65
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
65 65 65 65 68 68 68 70 70 70
74 74 75 80 80
b. Mencari nilai tertinggi dan terendah
Tertinggi : 80
Terendah : 40
c. Mencari nilai Rentang (R)
R = H – L + 1
= 80 – 40 + 1
= 40 + 1
R = 41
d. Mencari banyak kelas (K)
K = 1 + 3,33 log N
= 1 + 3,33 log 25
= 1 + 3,33 (1,398)
= 1 + 4,65534
K = 5,65534
6
e. Menentukan Panjang Kelas interval
=
=
= 6,833 7 (dibulatkan)
f. Membuat tabel distribusi frekuensi
Tabel
Distribusi frekuensi hasil belajar matematika siswa yang menerapkan
pembelajaran langsung
No interval F x X2 FX FX
2 FKb fka
1 75 - 81 3 78 6084 234 18252 25 3
2 68 - 74 8 71 5041 568 40328 22 11
3 61 - 67 7 64 4096 448 28672 14 18
4 54 - 60 2 57 3249 114 6498 7 20
5 47 - 53 3 50 2500 150 7500 4 23
6 40 - 46 2 43 1849 86 3698 2 25
25 1600 104948
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
g. Grafik poligon Distribusi frekuensi
Gambar IV.2 grafik Distribusi frekuensi Hasil Belajar Matematika siswa
menggunakan pembelajaran langsung
h. Mencari Mean ( )
= ∑
=
= 64,00
i. Mencari Median
Letak Median =
N =
. 25 = 12,5 maka = 60,5
= + (
)x 7
= 60,5 + (
)x 7
= 60,5 + (0,786) x 7
= 60,5 + 5,502
= 66,002
66,00
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
75 - 81 68 - 74 61 - 67 54 - 60 47 - 53 40 - 46
fre
kue
nsi
Grafik skor kelas kontrol
Series1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
j. Mencari Modus
= + (
) x 7
= 61,5 + (
) x 7
= 61,5 + (
) x 7
= 61,5 + 1,166
= 62,666
Standar Devinisi
= √∑
(
∑
)
= √
(
)
= √
= √
= 10,0955
10,10
k. Mencari standar error mean variabel , dengan rumus
SEm2 =
√ =
=
√ SEm2= 2,0616 2,062
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
UJI NORMALITAS POPULASI
1. Uji Normalitas Siswa Kelas VIIIA
a. Mengurutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar.
No Nilai
1 40
2 40
3 43
4 45
5 45
6 45
7 49
8 49
9 50
10 50
11 55
12 55
13 57
14 60
15 63
16 63
17 64
18 65
19 65
20 68
21 69
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b. Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan
rata-rata tunggal
No X F XF
1 40 2 80
2 43 1 43
3 45 3 135
4 49 2 98
5 50 2 100
6 55 2 110
7 57 1 57
8 60 1 60
9 63 2 126
10 64 1 64
11 65 2 130
12 68 1 68
13 69 3 207
14 70 2 140
25 1418
c. Untuk mencari rata-rata tunggal menggunakan rumus:
22 69
23 69
24 70
25 70
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
=∑
d. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan rata-rata
tunggal.
No X F XF X=(x- )
X=
=
1 40 2 80 -16.72 279.5584 559.1168
2 43 1 43 -13.72 188.2384 376.4768
3 45 3 135 -11.72 137.3584 274.7168
4 49 2 98 -7.72 59.5984 119.1968
5 50 2 100 -6.72 45.1584 90.3168
6 55 2 110 -1.72 2.9584 5.9168
7 57 1 57 0.28 0.0784 0.1568
8 60 1 60 3.28 10.7584 21.5168
9 63 2 126 6.28 39.4384 78.8768
10 64 1 64 7.28 52.9984 105.9968
11 65 2 130 8.28 68.5584 137.1168
12 68 1 68 11.28 127.2384 254.4768
13 69 3 207 12.28 150.7984 301.5968
14 70 2 140 13.28 176.3584 352.7168
25 1418 2678.1952
√∑
√
√
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
e. Menentukan nilai dari tiap-tiap data, dengan rumus
Untuk menghitung dan seterusnya, maka mengikuti cara menghitung
.
f. Menentukan nilai berdasarkan nilai
tulis menjadi dua angka dibelakang koma menjadi -1,61, kemudian
nilai minus dimutlakkan menjadi positif maka pada tabel nilai kritis
distribusi normal diperoleh nila yaitu 0.4505
Untuk mencari nilai dari dan seterusnya maka mengikuti cara
yang telah dipaparkan.
g. Menentukan nilai berdasarkan nilai
Jika negatif (-) maka –
Jika positif (+) maka
, karena nilai pada adalah negatif maka mencari
adalah
Untuk mencari nilai dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah
dipaparkan.
h. Menentukan nilai
Untuk mencari nilai dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah
dipaparkan.
i. Mencari nilai yang merupakan selisih dari –
| | | |
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Untuk mengetahui nilai dan dan seterusnya dapat mengikuti cara yang
telah dipaparkan.
Sehingga didapat tabel dibawah ini:
No X Zi tabel Z F (Zi) f(kum) S(Zi)
(F(Zi)-
S(Zi))
1 40 -6.64 0,4495 0,0505 2 0,08 0,0295
2 43 -1.34 0,4099 0,0901 3 0,12 0,0299
3 45 -1.15 0,3749 0,1251 6 0,24 0,1149
4 49 -0.76 0,2764 0,2236 8 0,32 0,0964
5 50 -0.66 0,2454 0,2546 10 0,4 0,1454
6 55 -0.17 0,0675 0,4325 12 0,48 0,0475
7 57 0.03 0,0120 0,512 13 0,52 0,0080
8 60 0.32 0,1255 0,6255 14 0,56 0,0655
9 63 0.62 0,2324 0.7324 16 0,64 0,0924
10 64 0.72 0,2642 0,7642 17 0,68 0,0842
11 65 0.81 0,2910 0,2910 19 0,76 0,0310
12 68 1.11 0,3665 0,3665 20 0,8 0,0665
13 69 1.21 0,3869 0,3869 23 0,92 0,0335
14 70 1.31 0,4049 0,4049 25 1 0,0951
Mean 56,72
SD 10,17
0,1454
0.173
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Apabila , maka sampel berasal dari populasi
berdistribusi normal.
adalah nilai terbesar dari (F(Zi) – S(Zi) maka didapat 0,1454.
Dengan n= 25 dan taraf nyata α = 0,05, dari daftar nilai kritis L untuk uji
liliefors di dapat = 0,173.
Karena atau 0,1454 0,173 maka data berdistribusi
normal.
2. Uji Normalitas Data Kelas VIIIB
a). Mengurutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar.
No Nilai
1 43
2 43
3 45
4 46
5 49
6 50
7 50
8 50
9 54
10 56
11 56
12 56
13 60
14 60
15 60
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
16 63
17 64
18 67
19 69
20 70
21 70
22 73
23 75
24 75
b. Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan
rata-rata tunggal
No X F XF
1 43 2 86
2 45 1 45
3 46 1 46
4 49 1 49
5 50 4 200
6 54 1 54
7 56 3 168
8 60 3 180
9 63 1 63
10 64 1 64
11 67 1 67
12 69 1 69
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
13 70 2 140
14 73 1 73
15 75 2 150
25 1454
Untuk mencari rata-rata menggunakan rumus
= ∑
∑ =
=58,16
c. Hitung standar nilai deviasi nilai skor sampel menggunakan standar
deviasi tunggal.
No X f Xf
X=(x -
X=
=
1 43 2 86 -15.16 229.83 459,65
2 45 1 45 -13.16 173,19 173,19
3 46 1 46 -12.16 147,87 147,87
4 49 1 49 -9.16 83,91 83,91
5 50 4 200 -8.16 66,59 266,34
6 54 1 54 -4.16 17,31 17,31
7 56 3 168 -2.16 4,67 14,00
8 60 3 180 1.84 3,39 10,16
9 63 1 63 4.84 23,43 23,43
10 64 1 64 5.84 34,11 34,11
11 67 1 67 8.84 78,15 78,15
12 69 1 69 10,84 117,51 117,51
13 70 2 140 11.84 140,19 280,37
14 73 1 73 14.84 220,23 220,23
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
15 75 2 150 16.84 283,59 567,17
25 1454 2493,36
√∑
√
√
d. Menentukan nilai dari tiap-tiap data, dengan rumus
Untuk menghitung dan seterusnya, maka mengikuti cara menghitung
.
e. Menentukan nilai berdasarkan nilai
tulis menjadi dua angka dibelakang koma menjadi -1,51, kemudian
nilai minus dimutlakkan menjadi positif maka pada tabel nilai kritis
distribusi normal diperoleh nila yaitu 0,4394.
Untuk mencari nilai dari dan seterusnya maka mengikuti cara
yang telah dipaparkan.
f. Menentukan nilai berdasarkan nilai
Jika negatif (-) maka –
Jika positif (+) maka
, karena nilai pada adalah negatif maka mencari
adalah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Untuk mencari nilai dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah
dipaparkan.
g. Menentukan nilai
Untuk mencari nilai dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah
dipaparkan.
h. Mencari nilai yang merupakan selisih dari –
| | | |
Untuk mengetahui nilai dan dan seterusnya dapat mengikuti cara yang
telah dipaparkan.
Sehingga didapat tabel seperti dibawah ini:
No X Zi tabel Z F (Zi) f(kum) S(Zi)
(F(Zi)-
S(Zi))
1 43 -1.52 0,4357 0,0643 2 0,08 0,0157
2 45 -1.32 0,4066 0,0934 3 0,12 0,0266
3 46 -1.22 0,3888 0,1112 4 0,16 0,0488
4 49 -0.92 0,3212 0,1788 5 0,2 0,0212
5 50 -0.82 0,2939 0,2061 9 0,36 0,1539
6 54 -0.42 0,1628 0,3372 10 0,4 0,0628
7 56 -0.22 0,0871 0,4129 13 0,52 0,1071
8 60 0.18 0.0714 0,5714 16 0,64 0,0686
9 63 0.48 0,1844 0,6844 17 0,68 0,0044
10 64 0.58 0,2190 0,719 18 0,72 0,001
11 67 0.88 0,3106 0,8106 19 0,76 0,0506
12 69 1.08 0,3599 0,8599 20 0,8 0,0599
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
13 70 1.18 0,3810 0,881 22 0,88 0,001
14 73 1.48 0,4306 0,9386 23 0,92 0,0106
15 75 1.68 0,4535 0,9535 25 1 0,0465
Mean 58,16
SD 9,99
0,1539
0,173
Apabila , maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
adalah nilai terbesar dari (F(Zi) – S(Zi) maka didapat 0,1539. Dengan n=
25 dan taraf nyata α = 0,05, dari daftar nilai kritis L untuk uji liliefors di
dapat = 0,173.
Karena atau 0,1539 0,173 maka data berdistribusi normal.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
UJI HOMOGENITAS POPULASI
Uji homogenitas populasi dilakukan dengan menggunakan data nilai siswa
hasil Ulangan Harian siswa kelas VIII di MTs Miftahul Huda Mekar Jati Desa
Mekar Jati. Uji HomogenitasPopulasi menggunakan rumus sebagai berikut:
Dengan:
∑
A. Proses pengujian homogenitas:
1. Kelas Eksperimen VIIIA
No Nama NILAI
1 AL 54
2 AM 60
3 AN 65
4 DA 67
5 EW 70
6 FM 70
7 HI 74
8 IS 75
9 MA 75
10 MA 75
11 MR 80
12 MY 80
13 NB 80
14 NS 82
15 NS 82
16 PR 85
17 RA 85
18 RH 85
19 RN 85
20 SL 88
21 SH 88
22 SA 90
23 SL 90
24 FL 95
25 AT 95
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dari data diatas di peroleh:
No X f (x-x) (x-x)2
1 54 1 -25 625
2 60 1 -19 361
3 65 1 -14 196
4 67 1 -12 144
5 70 1 -9 81
6 70 1 -9 81
7 74 1 -5 25
8 75 1 -4 16
9 75 1 -4 16
10 75 1 -4 16
11 80 1 1 1
12 80 1 1 1
13 80 1 1 1
14 82 1 3 9
15 82 1 3 9
16 85 1 6 36
17 85 1 6 36
18 85 1 6 36
19 85 1 6 36
20 88 1 9 81
21 88 1 9 81
22 90 1 11 121
23 90 1 11 121
24 95 1 16 256
25 95 1 16 256
1975 25 0 2642
2. Kelas VIII B
No Nama NILAI
1 AV 40
2 AR 45
3 APR 48
4 BL 50
5 BCL 50
6 CL 55
7 CN 60
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
8 EG 61
9 EA 61
10 HW 65
11 IK 65
12 MI 65
13 MK 65
14 MR 65
15 MF 68
16 RS 68
17 RWU 68
18 RM 70
19 RS 70
20 SP 70
21 SK 74
22 SR 74
23 SL 75
24 UM 80
25 ZR 80
Dari data diatas diperoleh
no X F (x-x) (x-x)2
1 40 1 -23.68 560.742
2 45 1 -18.68 348.942
3 48 1 -15.68 245.862
4 50 1 -13.68 187.142
5 50 1 -13.68 187.142
6 55 1 -8.68 75.3424
7 60 1 -3.68 13.5424
8 61 1 -2.68 7.1824
9 61 1 -2.68 7.1824
10 65 1 1.32 1.7424
11 65 1 1.32 1.7424
12 65 1 1.32 1.7424
13 65 1 1.32 1.7424
14 65 1 1.32 1.7424
15 68 1 4.32 18.6624
16 68 1 4.32 18.6624
17 68 1 4.32 18.6624
18 70 1 6.32 39.9424
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
19 70 1 6.32 39.9424
20 70 1 6.32 39.9424
21 74 1 10.32 106.502
22 74 1 10.32 106.502
23 75 1 11.32 128.142
24 80 1 16.32 266.342
25 80 1 16.32 266.342
1592 25 -1.06581E-13 2691.44
3. Perhitungan Uji Homogenitas
No
Nilai kelas
VIII A ⅀ 2
Nilai kelas
VIII B ⅀ 2
1 54 625 40 560.742
2 60 361 45 348.942
3 65 196 48 245.862
4 67 144 50 187.142
5 70 81 50 187.142
6 70 81 55 75.3424
7 74 25 60 13.5424
8 75 16 61 7.1824
9 75 16 61 7.1824
10 75 16 65 1.7424
11 80 1 65 1.7424
12 80 1 65 1.7424
13 80 1 65 1.7424
14 82 9 65 1.7424
15 82 9 68 18.6624
16 85 36 68 18.6624
17 85 36 68 18.6624
18 85 36 70 39.9424
19 85 36 70 39.9424
20 88 81 70 39.9424
21 88 81 74 106.502
22 90 121 74 106.502
23 90 121 75 128.142
24 95 256 80 266.342
25 95 256 80 266.342
⅀ 2 2642 ⅀ 2 2691.44
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
∑
∑
B. Membandingkan nilai f hitung dan f tabel dengan rumus:
Karena sebesar 24 . Oleh karena itu dilakukan interpolasi
sebagai berikut:
Pada taraf signifikan 5%
Sehingga diperoleh nilai adalah
Kriteria pengujian sebagi berikut:
Jika berati tidak homogen.
Jika , berarti homogen
Karena atau maka dapat disimpulkan bahwa
kelas VIII A dan VIIIBbersifat homogen atau mempunyai varians yang
sama.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
UJI NORMALITAS SAMPEL
A. UJI NORMALITAS KELAS EKSPERIMEN
54 60 65 67 70 70 74 75 75 75
80 80 80 82 82 85 85 85 85 88
88 90 90 95 95
Untuk uji normalitas menggunakan liliefors, dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Urutan data sampel dari terkecil ke terbesar
No Nilai
1 54
2 60
3 65
4 67
5 70
6 70
7 74
8 75
9 75
10 75
11 80
12 80
13 80
14 82
15 82
16 85
17 85
18 85
19 85
20 88
21 88
22 90
23 90
24 95
25 95
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Hitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan rata-
rata tunggal
No X F XF
1 54 1 54
2 60 1 60
3 65 1 65
4 67 1 67
5 70 2 140
6 74 1 74
7 75 3 225
8 80 3 240
9 82 2 164
10 85 4 340
11 88 2 176
12 90 2 180
13 95 2 190
25 1975
Untuk mencari rata-rata menggunakan rumus:
= ∑
∑ =
= 79,00
3. Hitung standar nilai deviasi nilai skor sampel menggunakan standar
deviasi tunggal.
No X F XF X=(x- )
X=
=
1 54 1 54 -25 625 625
2 60 1 60 -19 361 361
3 65 1 65 -14 196 196
4 67 1 67 -12 144 144
5 70 2 140 -9 81 162
6 74 1 74 -5 25 25
7 75 3 225 -4 16 48
8 80 3 240 1 1 3
9 82 2 164 3 9 18
10 85 4 340 6 36 144
11 88 2 176 9 81 162
12 90 2 180 11 121 242
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
13 95 2 190 16 256 512
25 1975 - - 2642
Untuk mencari standar deviasi menggunakan rumus:
= √∑
= √
= √ = 10,28007782 = 10,28
4. Hitung Zi dengan rumus Zi =
=
= -2,43
=
= -1,84
=
= -1,36
=
= -1,17
=
= -0,87
=
= -0,49
=
= - 0,39
=
= 0,10
=
= 0,29
=
= 0,58
=
= 0,87
=
= 1.07
=
= 1,56
5. Tentukan nilai tabel z berdasarkan nilai Z, dengan mengabaikan nilai
negatifnya.
Z tabel Z
-2.43 0.4025 -1.84 0.4671 -1.36 0.4131 -1.17 0.379 -0.87 0.307
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
-0.49 0.1879 -0.39 0.1517 0.1 0.0398
0.29 0.1114 0.58 0.219 0.87 0.3078 1.07 0.3577 1.56 0.4406
6. Tentukan besar peluang masing-masing nilai Z berdasarkan tabel z ditulis
dengan symbol F (Zi) yaitu dengan cara nilai 0,5 – nilai tabel Z apabila
nilai negatif (-) dan 0,5 + nilai tabel Z apabila nilai positif (+)
7. Hitunglah frekuensi kumulatifnya dari masing-masing nilai Z untuk setiap
baris.
8. Hitunglah S( ) dengan cara F(kum) dibagi dengan jumlah sampel
9. Kurangkan nilai F( ) dengan S ( )
10. Tabel bentuk uji liliefors
No X Zi tabel Z F (Zi) f(kum) S(Zi)
(F(Zi)-
S(Zi))
1 54 -2.43 0.4025 0,0975 1 0,04 0,0575
2 60 -1.84 0.4671 0,0329 2 0,08 0,0471
3 65 -1.36 0.4131 0,0869 3 0,12 0,0331
4 67 -1.17 0.379 0,121 4 0,16 0,039
5 70 -0.87 0.307 0,1922 6 0,24 0,0478
6 74 -0.49 0.1879 0,3121 7 0,28 0,0321
7 75 -0.39 0.1517 0,3483 10 0,4 0,0517
8 80 0.1 0.0398 0,5398 13 0,52 0,0198
9 82 0.29 0.1114 0,6141 15 0,6 0,0141
10 85 0.58 0.219 0,719 19 0,76 0,041
11 88 0.87 0.3078 0,8078 21 0,84 0,0322
12 90 1.07 0.3577 0,8577 23 0,92 0,0623
13 95 1.56 0.4406 0,9406 25 1 0,0594
Mean 79,00
SD 10,28
0,623
0,173
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
11. Kesimpulan
Apabila , maka sampel berasal dari populasi
berdistribusi normal.
adalah nilai terbesar dari (F(Zi) – S(Zi) maka didapat 0,0623. Dengan n=
25 dan taraf nyata α = 0,05, dari daftar nilai kritis L untuk uji liliefors di
dapat = 0,173.
Karena atau 0,0623 0,173 maka data berdistribusi normal.
B. Uji Normalitas Kelas Kontrol
40 45 48 50 50 55 60 61 61 65
65 65 65 65 68 68 68 70 70 70
74 74 75 80 80
untuk uji normalitas menggunakan liliefors, dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Urutkan data sampel dari terkecil keterbesar
No Nilai
1 40
2 45
3 48
4 50
5 50
6 55
7 60
8 61
9 61
10 65
11 65
12 65
13 65
14 65
15 68
16 68
17 68
18 70
19 70
20 70
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Hitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan rata-
rata tuggal
No X F XF
1 40 1 40
2 45 1 45
3 48 1 48
4 50 2 100
5 55 1 55
6 60 1 60
7 61 2 122
8 65 5 325
9 68 3 204
10 70 3 210
11 74 2 148
12 75 1 75
13 80 2 160
25 1592
Untuk mencari rata-rata menggunakan rumus:
= ∑
∑ =
= 63,68
3. Hitung standar nilai deviasi nilai skor sampel menggunakan standar
deviasi tunggal
No X F XF X=(x- )
X=
=
1 40 1 40 -23 529 529
2 45 1 45 -18 324 324
3 48 1 48 -16 256 256
4 50 2 100 -14 196 392
5 55 1 55 -9 81 81
6 60 1 60 -4 16 16
7 61 2 122 -3 9 18
21 74
22 74
23 75
24 80
25 80
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
8 65 5 325 1 1 5
9 68 3 204 4 16 48
10 70 3 210 6 36 108
11 74 2 148 10 100 200
12 75 1 75 11 121 121
13 80 2 160 16 256 512
25 1592 - - 2610
Untuk mencari standar deviasi menggunakan rumus:
= √∑
= √
= √ = 10,21763182 = 10,22
4. Hitung Zi dengan rumus Zi =
=
= -2,32
=
= -1,83
=
= -1,53
=
= -1,34
=
= -0,85
=
= -0,36
=
= - 0,26
=
= 0,13
=
= 0,42
=
= 0,62
=
= 01,01
=
= 1.01
=
= 1,60
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5. Tentukan nilai tabel z berdasarkan nilai Z, dengan mengabaikan nilai
negatifnya.
Z tabel Z
-2.32 0.4898
-1.83 0.4664
-1.53 0.4370
-1.34 0.4099
-0.85 0.3023
-0.36 0.1406
-0.26 0.1026
0.13 0.0517
0.42 0.1628
0.62 0.2324
1.01 0.3438
1.01 0.3438
1.60 0.4454
6. Tentukan besar peluang masing-masing nilai Z berdasarkan tabel z ditulis
dengan symbol F (Zi) yaitu dengan cara nilai 0,5 – nilai tabel Z apabila
nilai negatif (-) dan 0,5 + nilai tabel Z apabila nilai positif (+)
7. Hitunglah frekuensi kumulatifnya dari masing-masing nilai Z untuk setiap
baris.
8. Hitunglah S ( ) dengan cara F(kum) dibagi dengan jumlah sampel
9. Kurangkan nilai F( ) dengan S ( )
10. Tabel bentuk uji liliefors
No X Zi tabel Z F (Zi) f(kum) S(Zi)
(F(Zi)-
S(Zi))
1 40 -2.32 0.4898 0,0102 1 0,04 0,0298
2 45 -1.83 0.4664 0,0336 2 0,08 0,0464
3 48 -1.53 0.4370 0,063 3 0,12 0,057
4 50 -1.34 0.4099 0,0901 5 0,2 0,1099
5 55 -0.85 0.3023 0,1922 6 0,24 0,0423
6 60 -0.36 0.1406 0,3594 7 0,28 0,0794
7 61 -0.26 0.1026 0,3974 9 0,36 0,0374
8 65 0.13 0.0517 0,5517 14 0,56 0,0083
9 68 0.42 0.1628 0,6628 17 0,68 0,1372
10 70 0.62 0.2324 0,7324 20 0,8 0,0676
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
11 74 1.01 0.3438 0,8438 22 0,88 0,0362
12 75 1.01 0.3438 0,8438 23 0,92 0,0762
13 80 1.60 0.4454 0,9454 25 1 0,0546
Mean 63,68
SD 10,22
0,1372
0,173
11. Kesimpulan
Apabila , maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
adalah nilai terbesar dari (F(Zi) – S(Zi) maka didapat 0,1066. Dengan n=
25 dan taraf nyata α = 0,05, dari daftar nilai kritis L untuk uji liliefors di
dapat = 0,173.
Karena atau 0,1372 0,173 maka data berdistribusi normal.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
UJI HOMOGENITAS SAMPEL
Dalam uji homogenitas menggunakan rumus sebagai berikut
=
Dengan
= ∑
A. Kelas Eksperimen (VIII A)
1. Sebaran data
54 60 65 67 70 70 74 75 75 75
80 80 80 82 82 85 85 85 85 88
88 90 90 95 95
2. Hitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan rata-
rata tunggal.
No X F XF
1 54 1 54
2 60 1 60
3 65 1 65
4 67 1 67
5 70 2 140
6 74 1 74
7 75 3 225
8 80 3 240
9 82 2 164
10 85 4 340
11 88 2 176
12 90 2 180
13 95 2 190
25 1975
Untuk mencari rata-rata menggunakan rumus :
= ∑
∑ =
= 79,00
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Hitung standar nilai deviasi nilai skor sampel menggunakan standar
deviasi tunggal
No X F XF X=(x- )
X=
=
1 54 1 54 -25 625 625
2 60 1 60 -19 361 361
3 65 1 65 -14 196 196
4 67 1 67 -12 144 144
5 70 2 140 -9 81 162
6 74 1 74 -5 25 25
7 75 3 225 -4 26 48
8 80 3 240 1 1 3
9 82 2 164 3 9 18
10 85 4 340 6 36 144
11 88 2 176 9 81 162
12 90 2 180 11 121 243
13 95 2 190 16 256 512
25 1975 - - 2642
Untuk mencari standar deviasi menggunakan rumus:
= ∑
=
=
= 110,0833333 = 110,08
B. Kelas Kontrol (VIII B)
1. Sebaran Data
40 45 48 50 50 55 60 61 61 65
65 65 65 65 68 68 68 70 70 70
74 74 75 80 80 2. Hitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan rata-
rata tunggal.
No X F XF
1 40 1 40
2 45 1 45
3 48 1 48
4 50 2 100
5 55 1 55
6 60 1 60
7 61 2 122
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
8 65 5 325
9 68 3 204
10 70 3 210
11 74 2 148
12 75 1 75
13 80 2 160
25 1592
Untuk mencari rata-rata menggunakan rumus:
= ∑
∑ =
= 63,68
3. Hitung standar nilai deviasi nilai skor sampel menggunakan standar
deviasi tunggal
No X F XF X=(x- )
X=
=
1 40 1 40 -23 529 529
2 45 1 45 -18 324 324
3 48 1 48 -16 256 256
4 50 2 100 -14 196 392
5 55 1 55 -9 81 81
6 60 1 60 -4 16 16
7 61 2 122 -3 9 18
8 65 5 325 1 1 5
9 68 3 204 4 16 48
10 70 3 210 6 36 108
11 74 2 148 10 100 200
12 75 1 75 11 121 121
13 80 2 160 16 256 512
25 1592 - - 2610
Untuk mencari standar deviasi menggunakan rumus:
= ∑
=
=
= 108,75
C. Menghitung Varian Terbesar dan Terkecil
=
=
= 1,012229885 = 1.01
Membandingkan dengan dengan rumus:
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Db pembilang = (n – 1) = (25 – 1) = 24 (varian besar)
Db penyebut = (n – 1) = (25 – 1) = 24 (varian kecil)
Dengan taraf signifikan ( ) = 0,05 maka diperoleh = 1,98
Kreteria pengujian :
Jika maka tidak homogen
Jika maka homogen
Karena atau1,01
1,98makadapatdisimpulkanbahwakelaseksperimen dan kelas kontrol bersifat
homogen atau mempunyai varianyang sama.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Uji t- test
Tabel Uji t- tes
No
1 54 40 -25 -23 625 529
2 60 45 -19 -18 361 324
3 65 48 -14 -16 196 256
4 67 50 -12 -14 144 196
5 70 50 -9 -14 81 196
6 70 55 -9 -9 81 81
7 74 60 -5 -4 25 16
8 75 61 -4 -3 16 9
9 75 61 -4 -3 16 9
10 75 65 -4 1 16 1
11 80 65 1 1 1 1
12 80 65 1 1 1 1
13 80 65 1 1 1 1
14 82 65 3 1 9 1
15 82 68 3 4 9 16
16 85 68 6 4 36 16
17 85 68 6 4 36 16
18 85 70 6 6 36 36
19 85 70 6 6 36 36
20 88 70 9 6 81 36
21 88 74 9 10 81 100
22 90 74 11 10 121 100
23 90 75 11 11 121 121
24 95 80 16 16 256 256
25 95 80 16 16 256 256
Jumlah 1975 1592 2642 2610
1. Menghitung mean variable
= ∑
=
= 79,00
2. Menghitung mean variable
= ∑
=
= 63,68
3. Mencari standar deviasi skor variable dengan rumus:
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
= √∑
=√
= √
= 10,28
4. Mencari standar deviasi skor variable dengan rumus:
= √∑
=√
= √
= 10,22
5. Mencari standar error mean variabel dengan rumus:
=
√
=
√
=
√
=
= 2,0984 2,10 (dibulatkan)
6. Mencari standar error mean variabel dengan rumus:
=
√
=
√
=
√
=
= 2,0861 2,09 (dibulatkan)
7. Mecari standar error perbedaan antara mean variabel dan mean variabel
, dengan rumus:
= √
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
=√
= √
= √
= 2,962785851 = 2,963
8. Mencari atau dengan rumus:
=
=
=
= 15,17043537
= 5,17
9. Mencari interprestasi terhadap atau
atau =
= 25 + 25 – 2
= 25
Karena sebesar 48 tidak ada ditabel, sedangkan yang ada di tabel 45 dan
50 oleh karena itu dilakukan interpolasi sebagai berikut:
Pada taraf signifikan 5%
45 = 2,02, 48 = x, 50 = 2,01
X = 2,02 +
= 2,02 +
= 2,02 +
= 2,02 + 0,004 = 2,024
Sehingga didapat sebagai berikut:
Pada taraf signifikansi 5% = 2,02
Pada taraf signifikan 1% = 2,69
Karena “t” yang diperoleh dalam perhitungan ( = 5,15) adalah lebih
besar dari pada (baik pada taraf signifikan 5% = 2.02 maupun pada
taraf signifikan 1% = 2,69 yaitu 2,02 2,69 dengan demikian
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
berarti ditolak, dan diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan hasil
analisis tes antara hasil belajar matematika siswa yang menerapakan model
pembelajaran kooperatif jigsaw dengan pendekatan saintifik dan hasil
belajar matematika yang menggunakan pembelajaran langsung. Hasil
belajar yang diperoleh siswa yang dalam proses pembelajarannya
menerapakan model pembelajaran model kooperatif jigsaw lebih baik dari
pada yang menggunakan pembelajaran langsung.
Phi korelasi
a. Kelas eksperimen
54 60 65 67 70 70 74 75 75 75
80 80 80 82 82 85 85 85 85 88
88 90 90 95 95
Kelas kontrol
40 45 48 50 50 55 60 61 61 65
65 65 65 65 68 68 68 70 70 70
74 74 75 80 80
b. Nilai tertinggi dan terendah
Tertinggi = 95
Terendah = 40
c. Mencari nilai rentang (R)
R = H – L + 1
= 95 – 40 + 1
= 55 + 1
R = 56
d. Mencari banyak kelas (K)
K = 1 + 3,33 log N
= 1 + 3,33 log 50
= 1 + 3,33 (1,698970004)
= 1+ 5.657570114
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
= 6,657570114
= 7
e. Menentukan panjang kelas interval
I =
=
= 8
No Interval f1 f2 f1+f2 fkb
1 88-95 6 0 6 48
2 80-87 9 3 12 42
3 72-79 4 3 7 31
4 64-71 4 10 14 25
5 56-63 1 3 4 11
6 48-55 1 4 5 7
7 40-47 0 2 2 2
Jumlah 25 25 50
f. Mencari median
Letak median =
=
= 25
Maka L = 67,5
Me = L + (
)x i
= 67,5 + (
)x 7
= 67,5 + (
)x7
= 67,5
g. Membagi jumlah frekuensi variabel X1 dan X2
X1 median = 67,5 = 22
X1 median = 67,5 = 3
X2 median = 67,5 = 11
X2 median = 67,5 = 14
h. Menghitung korelasi phi ( )
Tabel phi korelasi Nilai tes
II
Ekperimen
kontrol
Jumlah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
I
Tinggi 22(a) 11(b) 33
Rendah 3(c ) 14(d) 17
Jumlah 25 25 50
=
√
=
√
=
√
=
√
=
= 0,464
Member interprestasi pada phi ( )
Df = n – 2
= 50 – 2
= 48
Konsultasi dengan nilai “r” ternyata dalam tabel untuk df senilai 48
karena 48 tidak ada di tabel maka didapatlah df senilai 45 sehingga diperoleh
nilai df sebagai berikut :
Pada taraf signifikan 5% Xtabel=0,288
Pada taraf signifikan 1% Xtabel = 0,372
Karena diperoleh melalui perhitungan ( = 0,464) adalah lebih besar dari
pada Xtabel (baik pada taraf signifikan 5% maupun 1%) 0,228 < 0,464 > 0,372
maka Ha (hipotesis alternative) diterima. Berarti terdapat pengaruh yang
signifikan antara hasil belajar matematis siswa yang menerapkan model
pembelajaran kooperatif jigsaw.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
TABEL
NILAI KRITIS L UJI LILLIEFORS
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
TABEL DISTRIBUSI
dfataudb
HargaKritis “t” PadaTarafSignifikansi:
5% 1%
1 2 3
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
12,71
4,30
3,18
2,78
2,57
2,45
2,36
2,31
2,26
2,23
2,20
2,18
2,16
2,14
2,13
2,12
2,11
2,10
2,09
2,09
2,08
2,07
2,07
2,06
2,06
2,06
63,66
9,92
5,84
4,60
4,03
3,71
3,50
3,36
3,25
3,17
3,11
3,06
3,01
2,98
2,95
2,92
2,90
2,88
2,86
2,84
2,83
2,82
2,81
2,80
2,79
2,78
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
27
28
29
30
35
40
45
50
60
70
80
90
2,05
2,05
2,04
2,04
2,03
2,02
2,02
2,01
2,00
2,00
1,99
1,99
2,77
2,76
2,76
2,75
2,72
2,71
2,69
2,68
2,65
2,65
2,64
2,63
df atau db HargaKritis “t” pada TarafSignifikansi:
5% 1%
1 2 3
100 1,98 2,63
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
125
150
200
300
400
500
1000
1,98
1,98
1,97
1,97
1,97
1,96
1,96
2,62
2,61
2,60
2,59
2,59
2,59
2,58
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DOKUMENTASI
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MTs Miftahul Huda
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/1
Alokasi Waktu : 3 X 40 menit
Standar Kompetensi : 2. Memahami sistem persamaan linier dua variabel dalam
pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 2.1. Menyelesaikan sistem persamaan linier dua variabel.
Indikator :1. Menyebutkan Perbedaan PLDV dan SPLDV
2. Menjelaskan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.
3. Menentukan akar SPLDV dengan subtitusi, eliminasi dan
grafik.
4. Membuat model matematikadarimasalahmasalahsehari-
hari yang berkaitandengan SPLDV.
5 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang
berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan
penafsirannya
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran siswa diharapkan memiliki
kemampuan untuk:
1. Menjelaskan perbedaan persamaan linier dua variabel (PLDV) dan
sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV).
2. Memberi contoh sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV)
dalam berbagai bentuk dan variabel.
3. Menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel
(SPLDV) dengan metode grafik.
4. Menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel
(SPLDV) dengan metode substitusi.
5. Menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel
(SPLDV) dengan metode eliminasi.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
II. Materi Pembelajaran
Sistem persamaan linier dua variabel.
III. Model/Metode Pembelajaran
Jigsaw
IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Guru Siswa
Alokasi
Waktu
a. Pendahuluan
(Apersepsi) 1. Mengingatkan
siswa pada materi
sebelumnya yaitu
tentang persamaan
linier satu variabel
(PLSV).
2. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
3. Menyampaikan
metode yang akan
digunakan dalam
proses belajar
mengajar.
Mengingat materi sebelumnya.
2. Menyimakpenyampaiantujuanpembelajaran.
3. Minyimak metode yang dijelaskan.
(10 menit)
5 menit
2menit
3 menit
b. KegiatanInti 1. Guru membagi
siswa dalam kelas
menjadi tujuh
kelompok besar.
2. Setelah terbentuk
kelompok, guru
meminta masing-
masing siswa
dalam kelompok
berhitung 1-5.
3. Meminta siswa
yang mendapat
angka sama untuk
kumpul dalam
kelompok ahli.
4. Masing-masing
1. Siswa membentuk kelompok besar.
2. Siswa dalam kelompok berhitung 1-5.
3. Siswa berkumpul sesuai dengan angka yang
telah disebutkan.
4. Siswa mendiskusikan materi yang telah di
tentukan.
(97
menit)
3menit
2 menit
2menit
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
kelompok ahli
mendiskusikan
tentang :
a. Menjelaskanperbe
daanPLDV dengan
SPLDV
b. Memberi contoh
SPLDV
dalamberbagaibent
uk variable.
c.
Menentukanhimpu
nan penyelesaian
SPLDV
dengancaragrafik,
d.
Menentukanhimpu
nan penyelesaian
SPLDV
dengancarasubstitu
si,
e.
Menentukanhimpu
nan penyelesaian
SPLDV
dengancaraelimina
si,
5. Setelah selesai,
masing-masing
siswa diminta
untuk kembali ke
kelompok asal.
6. Setelah kembali
kekelompok asal,
guru meminta
siswa menjelaskan
materi yang telah
didiskusikan di
kelompok ahli.
7. Setelah meteri di
sampaikan, guru
meminta
perwakilan tiap
kelompok untuk
menjelaskan
didepan kelas
5. Siswa kembali ke kelompok asal.
6. Masing-masing siswa menjelaskan materi
yang sudah di dapat pada kelompok ahli.
7. Perwakilan dari masing-masing kelompok
bergiliran menjelaskan di depan kelas dan
siswa yang lain menyimak.
8. Siswa bergegas kembali ke tempat duduk
masing-masing.
9. Siswa mengerjakan soal.
10. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.
11. Siswa yang mendapat tongkat tongkat
mengerjakan di depan kelas dan siswa yang
lain memperhatikan,
setelahmengerjakansoaldidepansiswatersebu
tberhakmemberikanTalking
Stickkepadatemannya.
20 menit
3menit
20 menit
20 menit
2 menit
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
materi yang telah
dibahas.
8. Setelah semua
materi selesai di
sampaikan, guru
meminta siswa
untuk kembali ke
tempat duduk
masing-masing.
9. Setelah siswa
kembali ke tempat
duduk masing-
masing, guru
memberi latihan
soal.
10. Setelah waktu
mengerjakan
selesai, guru
menginstruksikan
siswa untuk
mengumpulkan
hasil pekerjaannya.
11. Guru
menyerahkan
tongkat kepada
satu siswa untuk
mengerjakan di
papan tulis, dan
siswa yang
mendapat tongkat
berhak memilih
temannya untuk
mengerjakan soal
selanjutnya.
15 meni
10 menit
c. Penutup 1. Membimbing
siswa untuk
menyimpulkan
materi yang telah
didiskusikan.
2. Meminta siswa
untuk mempelajari
materi yang akan
1. Menyimpulkanmateri yang
telahdipelajaridengandiarahkanoleh guru.
(13
menit)
10 menit
3 menit
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dibahas pada
pertemuan
berikutnya.
V. Alat/Sumber dan Media Pembelajaran
a. Sumber Belajar
buku paketuntukMTs Kelas VIII
LKS MatematikauntukMTs Kelas VIII
b. Alat belajar
Tongkat
VI. Penilaian
a. Penilaian Individu
1). Jenistagihan : TugasIndividu
2). BentukInstrumen : essay
3). Instrument (terlampir)
b. Penilaian Kelompok
1).Teknik penilaian : Observasi
2). Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
3). Instrumen (terlampir)
Mekar Jati, oktober 2018
Mengetahui,
KepalaSekolah
Hasanudin, S.H
Guru Mata Pelajaran
supajar
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran1
Rangkuman Materi
1. Perbedaan persamaan linier dua variabel dan SPLDV
a) Persamaan linier dua variabel (PLDV)
Adalah suatu persamaan yang mempunyai dua variabel dan masing-masing
variabel berpangkat satu.
Bentuk umum persamaannya:
Ax + by + c = 0
Contoh:
4x + y – 6 = 0. dapat diubah y = -4x + 6. persamaan di atas disebut PLDV
karena variabelnya berpangkat paling tinggi yaitu satu dan mengandung dua
variabel x dan y
b) Sistem persamaan linier dua variabel
Adalah serangkaian persamaan-persaman linier dua variabel yang membentuk
suatu sistem atau dua persamaan linier dua variabel atau lebih yang
digabungkan akan membentuk SPLDV
2. Mengenal SPLDV dalam berbagai bentuk dan variabel
Varibel yang digunakan dalam SPLDV tidak selalu x dan y tetapi bisa juga
menggunakan huruf-huruf kecil yang lain yang terdapat pada abjad.
Contoh:
a) Lima celana panjang dan delapan kaos harganya Rp. 1.150.000. Harga tiga
celana panjang dan lima kaos Rp. 700.000. Jika harga 1 celana panjang = c
dan harga 1 kaos = k maka dapat dinyatakan PLDV dengan:
5c + 8k = 1. 150.000 dan 3c + 5k = 700.000
Atau: 5c + 8k = 1.150.000
3c + 5k = 700.000
b) Andi membeli 5 kg jeruk dan 3 kg Apel seharga Rp. 72.000
Jawab:
5j + 3A = 72.000
3. Menyelesaikan sistem persamaan linier dua variabel
a) Metode Grafik
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Penyelesaian SPLDV diperoleh dengan cara menggambar persamaan-
persamaan tersebut dalam suatu diagram cartesius. Dari gambar tersebut
diperoleh titik potong kedua garis. Titik potong inilah yang merupahkan
himpunan penyelesaian SPLDV.
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan 2x –y = 4 dan x + y = 5
dengan metode grafik.
Jawab:
Grafik untuk persamaan 2x – y = 4
Ambil y = 0 maka 2x – 0 = 4
x = 2
Ambil x = 0 maka 2.0 – y = 4
y = -4
Titik potong terhadap sumbu x dan y masing-masing (2, 0) dan (0, -4)
Grafik untuk persamaan x + y = 5
Ambil y = 0 maka x + y = 5
x + 0 = 5
x = 5
Ambil x = 0 maka x + y = 5
0 - y = 5
y = 5
Titik potong terhadap sumbu x dan sumbu y masing-masing (5, 0) dan (0,
5)
Grafiknya:
Jadihimpunanpenyelesaiannyaadalah = {(3,2)}
b) Metode Subsitusi (penggantian)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Contoh:
1. Gunakan metode subsitusi untuk menentukan himpunan
penyelesaian dari sistem persamaan 2x – y = 4 dan x + y = 5
Jawab:
2x – y = 4...............(1)
x + y = 5................(2)
Dari persamaan (1) 2x – y = 4 dapat di ubah y = 2x – 4 kemudian nilai y ini
disubsitusikan pada persamaan (2) sehingga diperoleh:
x + y = 5 ⇔ x + 2x - 4 = 5
3x = 5 + 4
3x = 9
x = 3
setelah itu nilai x = 3 disubsitusikan kepersamaan
2x – y = 4 ⇔ 2. 3 – y = 4
6 – y = 4
y = 2
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah : { (3, 2)}
c) Metode Eliminasi
Metode himpunan penyelesaian dengan metode eliminasi
adalahmenghilangkan salah satu variabel pada kedua persamaan dengan cara
menjumlahkan atau mengurangkan dan sebelumnya menyamakan koefisien
tersebut.
Contoh:
Dari sistem persamaan -4x + y = -15 dan 2x + 3y = 25. Tentukan himpunan
penyelesaiannya.
Jawab:
-4x + y = -15 x1 -4x + y = -15
2x + 3y = 25 x2 4x + 6y = 50
7y = 35
y = 5
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
-4x + y = -15 x3 -12x + 3y = -45
2x + 3y = 25 x1 2x + 3y = 25
-14x = -70
x = 5
JadiHimpunanPenyelesaian = {(5,5)}.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 2
Latihan soal
1. Perhatikan bentuk:
4x + 2y = 2
x – 2y = 4
a) Ada berapa variabel?
b) Apa variabelnya
2. tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan 4x + 2y = 24 dan x – 2y = -6
dengan metode grafik
3. tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 4x – 2y = 16 dan x + 3y =
11 dengan metode subsitusi
4. tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 2x + 4y = 8 dan 4x – 3y =
5 dngan metode eliminasi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lembar Kunci Jawaban
1. a. Ada 2
b. x dan y
2. persamaan 4x + 2y = 24
Untuk x = 0 ⇒4. 0 + 2y = 24
2y = 24
y = 12
Memotong sumbu x dititik (0, 12)
Untuk y = 0 ⇒4x + 2. 0 = 24
4x = 24
x = 6
Memotong disumbu y (6, 0)
Persamaan x – 2y = -6
Untuk x = 0 ⇒0 – 2y = -6
-2y = -6
y = 3
Memotong sumbu y dititik (0, 3)
Untuk y = 0 ⇒x – 2. 0 = -6
x = -6
Memotong sumbu y dititik (-6, 0)
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {(4,5)}
3. x + 3y = 11dapat diubah x = 11 – 3y
4x – 2y = 16
4(11 – 3y) – 2y = 16
44 – 12y – 2y = 16
-14y = 16 – 44
-14y = - 28
Di subsitusikan ke
persamaan:
x = 11 – 3y
= 11- 3. 2
= 11 – 6
x = 5
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
y = 2
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {(5, 2)}
4. 2x + 4y = 8 x2 4x + 8y =16
4x – 3y =5 x1 4x – 3y =5
11y = 11
y = 1
2x + 4y = 8 x3 6x + 12y =24
4x – 3y =5 x4 16x – 12y =20
22x = 44
x = 2
Jadihimpunanpenyelesaiannyaadalah {(2,1)}
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 3
KRITERIA PENILAIAN TEST INDIVIDU
NomorSoal Kriteria Nilai
1 a. -Dapat menyebutkan banyaknya variabel
-Tidak dapat atau salah menyebutkan banyaknya
variabel
b. -Dapat menyebutkan variabel dengan benar
-Variabel yang disebutkan salah atau tidak bisa
5
0
5
0
2 a. a. - Tahapan jawaban sesuai dengan metode grafik
-Tahapan jawaban tidak sesuai dengan metode grafik
b. -Gambar grafiknya benar
– -Gambar grafiknya salah atau tidak ada
c.– Himpunan penyelesaiannyabenar
- Himpunan penyelesaiannya salah
10
0
10
0
10
0
3 a. -Tahapan jawaban sesuai dengan metode substitusi
-Tahapan jawaban tidak sesuai dengan metode
substitusi
b. - Himpunan penyelesaiannyabenar
Himpunan penyelesaiannya salah
15
0
15
0
4. c. – Tahapan jawaban sesuai dengan metode eliminasi
–Tahapan jawaban tidak sesuai dengan metode
eliminasi
d. – Himpunan penyelesaiannyabenar
– Himpunan penyelesaiannya salah
15
0
15
0
Total 100
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Instrumen Penilaian Kelompok
Teknik penilaian : Observasi
Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
RUBRIK PENILAIAN
Keterangan :
SB : Sangat Baik (90-100)
B : Baik (75-89)
C : Cukup (65-74)
K : Kurang ( <65 )
Jumlah nilai darisemua aspek
Nilai = 6
LEMBAR CATATAN OBSERVASI Namakegiatan:
Kelompok :
Anggota :
1. …………….. 3. ……………. 5. ......................
2. ……………. 4. …………….
Aspek yang dinilai Nilai
1. Kesiapan
2. Minat dan keaktivan
3. Kerjasama
4. Ketepatan waktu
5. Kebenaran
SB B C K
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Penilaian dilakukan:
1. Sebelum siswa melakukan kegiatan, yakni meliputi persiapan bahan materi dan
kesiapan diri untuk melakukan kegiatan bersama kelompok.
2. Pada saat proses belajar dan pembelajaran sedang berlangsung, yakni meliputi
minat dan keaktifan, kerjasama serta ketepatan waktu.
3. Pada akhir kegiatan, yakni penilaian lembar kerja siswa yang meliputi aspek
kerajinan, dan kebenaran saat persentasi.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KRITERIA PENILAIAN KELOMPOK
Aspek yang
dinilai
SB
B
C
K
1.Kesiapan
2. Minat
dan
keaktifan
3.Kerja
sama
Bahan yang
ditugaskan
pada
pertemuan
sebelumnya
telah
lengkap, dan
kelompok
mengerti
tujuan
kegiatan
yang akan
dilakukan,
sehingga
sigap dalam
bekerja.
Setiap
anggota
kelompok
terlihat
antusias
dengan
kegiatan
yang mereka
lakukan.
Setiap
anggota
tampak aktif
bekerja,
pembagian
tugas
nampak
jelas
sehingga
Bahan yang
ditugaskan pada
pertemuan
sebelumnya telah
lengkap, namun
kelompok
kurang mengerti
tujuan kegiatan
yang akan
dilakukan,
sehingga kurang
sigap dalam
bekerja atau
sebaliknya.
Ada
satuatauduaangg
otakelompokterli
hattidakbegituant
usiasdengankegi
atan yang
merekalakukuan.
Ada
satuatauduaangg
otatampaktidaka
ktifbekerja,
namunpembagia
ntugasnampakjel
as.
Bahan yang
ditugaskan
pada
pertemuan
sebelumnya
kurang
lengkap, dan
kelompok
kurang
mengerti
tujuan kegiatan
yang akan
dilakukan,
sehingga
kurang lancar
dan sigap
dalam bekerja.
Sebagian besar
anggota
kelompok
terlihat kurang
antusias
dengan
kegiatan yang
meraka
lakukan,
sehingga
terlihat hanya
satu orang saja
yang aktif
Sebagian besar
anggota
tampak tidak
aktif bekerja,
dan pembagian
tugas nampak
kurang jelas,
seperti hanya
dibebankan
Tidak mempersiapkan
bahan sama sekali,
Setiap anggota
kelompok terlihat
tidak antusias dalam
kegiatan (tidak serius
dalam bekerja)
Setiap anggota
kelompok tampak
malas bekerja.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5.Ketepatan
waktu
6.Kebenaran
terlihat
kompak.
Waktu yang
diberikan
cukup untuk
melakukan
seluruh
kegiatan.
Kesimpulan
yang
diperolehtep
at.
Waktu yang
diberikansangat
pas-
pasanuntukmela
kukanseluruhkeg
iatan.
Kesimpulan
yang diperoleh
tepat, akan tetapi
ada beberapa
bagian yang
kurang faham.
pada satu
orang.
Waktu yang
diberikan
terlihan tidak
bisa
dimanfaatkan
dengan baik,
sehingga tidak
cukup untuk
melakukan
seluruh
kegiatan.
Kesimpulan
yang diperoleh
kurang tepat.
Tidak memperoleh
hasil karena waktu
tidak cukup.
Kesimpulan yang
diperoleh jauh dari
yang diharapkan
Totalnilaikeseluruhan = 70% (TugasIndividu) + 30% (Nilai kelompok)
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) = 65.
Kisi-kisi Instrument Hasil Belajar
Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran No Soal Jumlah Soal
1.4 Menyelesaikan sistem
persamaan linear dua
variabel.
1. Menyebutkan Perbedaan
PLDV dan SPLDV
1
1
1. Menjelaskan Sistem
Persamaan Linear Dua
Variabel
2
1
2. Menentukan SPLDV
dengan subtitusi,
eliminasi dan grafik.
3 dan 4
2
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1.5 Membuat model
matematika dari
masalah yang
berkaitan dengan
sistem persamaan
linear dua variabel.
1. Membuat model
matematika dari masalah
masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan
SPLDV.
5
1
1.6 Menyelesaikan model
matematika dari
masalah yang
berkaitan dengan
sistem persamaan
linear dua variabel dan
penafsirannya.
2. Menyelesaikan model
matematika dari masalah
yang berkaitan dengan
sistem persamaan linear
dua variabel dan
penafsirannya
6
1
Jumlah 6
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Rubrik Penilaian Hasil Belajar Matematika
No. Indikator Realisasi Skor
1 Menyebutkan perbedaan
PLDV dan SPLDV
Tidak ada jawaban atau tidak ada ide
matematika yang muncul sesuai
dengan soal.
0
Ide matematika telah muncul namun belum
dapat menyebutkan perbedaan PLDV
dan SPLDV dengan tepat dan hanya
sedikit yang benar.
1
Dapatkan menyebutkan perbedaan PLDV dan
SPLDV namun belum dapat
dikembangkan dan masih separuh
yang benar.
2
Dapat menyebutkan perbedaan PLDV dan
SPLDV sesuai dengan definisi namun
masih ada sedikit kesalahan.
3
Dapat menyebutkan perbedaan PLDV dan
SPLDV sesuai dengan variabel yang
dimiliki objek, telah dapat
dikembangkan dan jawaban benar.
4
2 Menjelaskan SPLDV dalam
berbagai bentuk dan
variabel..
Tidak ada jawaban atau tidak ada ide
matematika yang muncul sesuai
dengan soal.
0
Ide matematika telah muncul namun belum
dapat menjelaskan SPLDV dalam
berbagai betnuk dan variabel dengan
tepat dan hanya sedikit yang benar.
1
Dapatkan menjelaskan SPLDV dalam 2
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
berbagai bentuk dan variabel namun
belum dapat dikembangkan dan masih
separuh yang benar.
Dapat menjelaskan SPLDV dalam berbagai
bentuk dan variabel sesuai dengan
definisi namun masih ada sedikit
kesalahan.
3
Dapat menjelaskan SPLDV dalam berbagai
bentuk dan variabel sesuai dengan
variabel yang dimiliki objek, telah
dapat dikembangkan dan jawaban
benar.
4
No. Indikator Realisasi Skor
3 Menentukan akar SPLDV
dengan subtitusi dan
eliminasi
Tidak ada jawaban atau tidak ada ide
matematika yang muncul sesuai
dengan soal.
0
Ide matematika telah muncul namun belum
dapat menentukan SPLDV dengan
subtitusi dan eliminasi dan hanya
sedikit yang benar.
1
Dapatkan menentukan akar SPLDV dengan
subtitusi dan eliminasi namun belum
dapat dikembangkan dan masih
separuh yang benar.
2
Dapat menentukan akar SPLDV dengan 3
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
subtitusi dan eliminasi sesuai dengan
definisi namun masih ada sedikit
kesalahan.
Dapat menentukan akar SPLDV dengan
subtitusi dan eliminasisesuai dengan
variabel yang dimiliki objek, telah
dapat dikembangkan dan jawaban
benar.
4
4
Membuat model matematika
dari masalah sehari-
hari yang berkaitan
dengan SPLDV
Tidak ada jawaban atau tidak ada ide
matematika yang muncul sesuai
dengan soal.
0
Ide matematika telah muncul namun belum
dapat membuat model matematika dari
masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan SPLDV dengan tepat dan
hanya sedikit yang benar.
1
Dapatkan membuat model matematika dari
masla sehari-hari yang berlaitn dengan
SPLDV namun belum dapat
dikembangkan
2
Dapat membuat model matematika dari
masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan SPLDV sesuai dengan definisi
namun masih ada sedikit kesalahan.
3
Dapat membuat model matematika dari
masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan SPLDV sesuai dengan variabel
yang dimiliki objek, telah dapat
dikembangkan dan jawaban benar
4
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
No. Indikator Realisasi Skor
5 Menyelesaikan model
matematika dari
masalah yang
berkaitan dengan
SPLDV dan
penafsirannya
Tidak ada jawaban atau tidak ada ide
matematika yang muncul sesuai
dengan soal.
0
Ide matematika telah muncul namun belum
dapat menyelesaikan medel
matematika dari masalah yang
berkaitan dengan SPLDV dan
penafsirannya dengan tepat dan hanya
sedikit yang benar.
1
Dapatkan menyelesaikan model matematika
dari masalah sehari-hari yang berlaitn
dengan SPLDV dan penafsirannya
namun belum dapat dikembangkan
2
Dapat menyelesaikan model matematika dari
masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan SPLDV dan penafsirannya
sesuai dengan definisi namun masih
ada sedikit kesalahan.
3
Dapat menyelesaikan model matematika dari
masalah yang berkaitan dengan
SPLDV dan penafsirannya sesuai
dengan variabel yang dimiliki objek,
telah dapat dikembangkan dan
jawaban benar.
4
Skor Total 20
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Latihan soal
1. Perhatikan bentuk:
4x + 2y = 2
x – 2y = 4
a) Ada berapa variabel?
b) Apa variabelnya
2. tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan 4x + 2y = 24 dan x – 2y = -6
dengan metode grafik
3. tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 4x – 2y = 16 dan x + 3y =
11 dengan metode subsitusi
4. tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 2x + 4y = 8 dan 4x – 3y =
5 dngan metode eliminasi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Lembar Kunci Jawaban
1. a. Ada 2
b. x dan y
2. persamaan 4x + 2y = 24
Untuk x = 0 ⇒4. 0 + 2y = 24
2y = 24
y = 12
Memotong sumbu x dititik (0, 12)
Untuk y = 0 ⇒4x + 2. 0 = 24
4x = 24
x = 6
Memotong disumbu y (6, 0)
Persamaan x – 2y = -6
Untuk x = 0 ⇒0 – 2y = -6
-2y = -6
y = 3
Memotong sumbu y dititik (0, 3)
Untuk y = 0 ⇒x – 2. 0 = -6
x = -6
Memotong sumbu y dititik (-6, 0)
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {(4,5)}
3. x + 3y = 11dapat diubah x = 11 – 3y
4x – 2y = 16
4(11 – 3y) – 2y = 16
44 – 12y – 2y = 16
-14y = 16 – 44
-14y = - 28
y = 2
Di subsitusikan ke
persamaan:
x = 11 – 3y
= 11- 3. 2
= 11 – 6
x = 5
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {(5, 2)}
4. 2x + 4y = 8 x2 4x + 8y =16
4x – 3y =5 x1 4x – 3y =5
11y = 11
y = 1
2x + 4y = 8 x3 6x + 12y =24
4x – 3y =5 x4 16x – 12y =20
22x = 44
x = 2
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {(2,1)}
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Ida Royani
JenisKelamin : Perempuan
Tempat/TglLahir : Senyerang / 08 Oktober 1995
Alamat : DusunSidoMakmur,
DesamekarJati,Kec. Pangabuan,
Kab. TanjungJabung Barat, Prov.
Jambi
Alamat Email :[email protected]
No kontak : 0857-8847-5331
Pendidikan Formal
1. SD, tahun tamat : SDN145/IV MekarJati, Tahun 2008
2. MTs, tahun tamat : MTs Miftahul Huda, Tahun 2011
3. SMA, tahun tamat : SMA Negeri3 Pengabuan, Tahun 2014
Motto Hidup : Janganpernahberhentimencoba.