pengaruh model prediksi kebangkrutan,...

102
PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN DEBT DEFAULT TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2012) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Ropikoh Susanti Nasution NIM: 109082000020 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: donhu

Post on 12-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN

PERUSAHAAN DAN DEBT DEFAULT TERHADAP PENERIMAAN

OPINI AUDIT GOING CONCERN

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2008 - 2012)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Ropikoh Susanti Nasution

NIM: 109082000020

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN
Page 3: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN
Page 4: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN
Page 5: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN
Page 6: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Ropikoh Susanti Nasution

2. Tempat Tanggal Lahir : Padang Sidempuan, 11 November 1990

3. Alamat : Jln. H. Naba III RT 02 / 09 No 17 kel. Karang

timur kec. Karang tengah , Ciledug-Tangerang

4. Telepon : 085695097550

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SDN Peninggilan 5 Tahun 1997-2003

2. Mts Jamiyyah Islamiyyah Tahun 2003-2006

3. SMA Negeri 12 Tangerang Tahun 2006-2009

4. S1 Ekonomi Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2009-2014

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Divisi konsumsi Dekorasi dan Dokumentasi pada Program Pengenalan

Studi (ProPeSa) 2010

2. Divisi konsumsi pada Kuliah Kerja Nyata Esoclean 2013

Page 7: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

vii

IV. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Talkshow Pemberantasan Korupsi bersama KPK yang diselenggarakan

BEMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 9 September 2009.

2. Seminar Nasional “Peran Asuransi Dalam Era Globalisasi”, 20 Mei 2010.

3. Seminar di Badan Kebijakan Fiskal, Kementrian Keuangan RI, 4 Mei

2012.

4. “Auditing Days” yang diselenggarakan HMJ Akuntansi, 6-7 November

2012.

V. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Abdul Cholil Nasution

2. Tempat Tgl Lahir : Padang Sidempuan, 05 juni 1965

3. Ibu : Agustina Gultom

4. Alamat : Jln. H. Naba III RT 02 / 09 No 17 kel. Karang

timur kec. Karang tengah, Ciledug – Banten

5. Telepon : 081390345921

6. Anak ke : 1 dari 3 bersaudara

Page 8: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

viii

ABSTRACT

The Effects of Bankruptcy Prediction Model, Company’s Growth and Debt

Default on The Acceptance of Going Concern Audit Opinion

This research purposes to check the effects of effects of bankruptcy

prediction model, company’s growth and debt default on the acceptance of going

concern audit opinion. This research used sample of manufacturing industry

which is listed in Indonesian Stock Exchange during 2008-2012 period. The

number of manufacturing industries that were became in this study were 15

companies with 5 year observation. Based on method purposive sampling,

research sample total is 75 financial statements. Data analysis in this study used

binary logistic regression analysis.

The result showed that bankruptcy prediction model variables have

significant potitive by 0,006 < 0,05 effect on the acceptance of going concern

audit opinion, debt default variables have significant positive by 0,001 < 0,05

effect on the acceptance of going concern audit opinion, while campany’s growth

no significant by 0,820 > 0,05 effect on the acceptance of going concern audit

opinion.

Keyword : bankruptcy prediction model, company’s growth, debt default,

going concern audit opinion.

Page 9: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

ix

ABSTRAK

Pengaruh Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan dan

Debt Default terhadap Penerimaan opini audit Going Concern

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model prediksi

kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan dan debt default terhadap penerimaan

opini going concern. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2012. Jumlah

perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel penelitian ini adalah 15 perusahaan

dengan pengamatan selama 5 tahun. Berdasarkan metode purposive sampling,

total sampel penelitian adalah 75 laporan keuangan. Analisis data dalam penelitian

ini menggunakan analisis regresi logistik biner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel model prediksi kebangkrutan

berpengaruh signifikan sebesar 0,006 < 0,05 terhadap penerimaan opini audit

going concern, debt default berpengaruh signifikan sebesar 0,001 < 0,05 terhadap

penerimaan opini audit going concern, sedangkan pertumbuhan perusahaan tidak

berpengaruh signifikan sebesar 0,820 > 0,05 terhadap penerimaan opini audit

going concern.

Kata Kunci : model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan, debt

default, opini audit going concern.

Page 10: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, Al-Wahhab Yang Maha Penganugerah, yang

telah memberikan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan

kepada Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman, yang telah membimbing

umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi

syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan

terimakasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung

maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:

1. Ayahanda Abdul Cholil Nasution dan Ibunda Agustina Gultom, juga Adikku

tersayang Ridwan dan Intan yang selalu mencurahkan perhatian, cinta dan

sayang, dukungan serta doa tiada henti yang tertuju hanya untuk ananda,

semoga semakin hari ananda semakin mampu membuat bangga ayah dan

ibunda.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dr. Rini, M.Si., C.A selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus dosen Pembimbing

Skiripsi 1 yang telah bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi,

memberikan pengarahan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih

atas ilmu yang telah Ibu berikan selama ini.

Page 11: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

xi

4. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Reskino, SE., M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah

meluangkan waktu, mencurahkan perhatian, membimbing dan memberikan

pengarahan kepada penulis. Terimakasih atas semua saran yang Ibu berikan

selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi.

6. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

7. Sahabat-sahabat terbaik di Akuntansi A 2009, khususnya Rizka, Tri, Ai, kiki,

Efi, Vivi, Mawar, yang pernah tergabung dalam genk of shinethink.

8. Seluruh sahabat di jurusan Akuntansi Angkatan 2009, kelas A sampai dengan

E.

9. Seluruh sahabat di Fakultas Ekonomi, jurusan Manajemen dan Ilmu Ekonomi

dan Studi Pembangunan.

10. Seluruh sahabat terbaik di Kuliah Kerja Nyata Esoclean UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

11. Seluruh sahabat SMA Dicki, Eis, Nurul, Fajar, Ryan, Muslim, atas

dukungan, doa dan semangat selama ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, Agustus 2014

Ropikoh Susanti Nasution

Page 12: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................................ iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ v

ABSTRACT .......................................................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 11

A. Landasan Teori ....................................................................................................... 11

1. Teori Signalling ................................................................................................. 11

Page 13: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

xiii

2. Definisi Audit ................................................................................................... 12

3. Tujuan Audit .................................................................................................... 13

4. Jenis Audit ........................................................................................................ 14

5. Standar Audit ................................................................................................... 15

6. Kebangkrutan ................................................................................................... 17

7. Model Kebangkrutan ........................................................................................ 18

8. Pertumbuhan Perusahaan ................................................................................. 23

9. Debt Default ..................................................................................................... 25

10. Opini Audit ...................................................................................................... 27

11. Jenis-jenis Opini Audit ..................................................................................... 28

12. Going Concern ................................................................................................. 31

13. Opini Audit Going Concern ............................................................................. 32

14. Manfaat Informasi Going Concern .................................................................. 33

15. Tanggung Jawab Auditor Terhadap Going Concern ....................................... 34

B. Hasil Penelitian Sebelumnya .................................................................................. 38

C. Kerangka Pemikiran ............................................................................................... 45

D. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ........................................... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................................ 49

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................................... 49

B. Metode Penentuan Sampel ..................................................................................... 49

C. Metode Pengumpulan Data .................................................................................... 50

D. Metode Analisis dan Uji Hipotesis ........................................................................ 51

1. Statistik Deskriptif ........................................................................................... 52

Page 14: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

xiv

2. Regresi Logistik ............................................................................................... 52

3. Menguji Keseluruhan Model (overall model fit) ............................................. 52

4. Koefisien Determinasi (nagelkerke R Squere) .................................................. 53

5. Menguji Kelayakan Model Regresi .................................................................. 53

6. Matriks Klasifikasi ........................................................................................... 54

7. Model Regresi Logistik yang Terbentuk .......................................................... 54

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................................. 55

1. Variabel Tidak Terikat ..................................................................................... 55

a. Model Prediksi Kebangkrutan .................................................................... 55

b. Pertumbuhan Perusahaan ........................................................................... 58

c. Debt Default ............................................................................................... 59

2. Variabel Terikat ............................................................................................... 59

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 60

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................................. 60

1. Deskripsi Objek Penelitian .......................................................................... 60

2. Deskripsi Sampel Penelitian ...................................................................... 62

B. Hasil Uji Analisis Data penelitian ..................................................................... 63

1. Analisis Deskriptif ...................................................................................... 64

2. Hasil Uji Hipotesis ...................................................................................... 65

a. Hasil Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit) ............................... 65

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Negelkerke R Square) ............................ 67

4. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi ........................................................... 67

5. Hasil Matriks Klasifikasi............................................................................. 68

Page 15: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

xv

6. Hasil Uji Regresi Logistik ........................................................................... 69

C. Pembahasan ...................................................................................................... 70

BAB V PENUTUP .............................................................................................................. 75

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 75

B. Implikasi ............................................................................................................ 76

C. saran ................................................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 78

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

xvi

DAFTAR TABEL

No. Keterangan

2.1 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu ................................................................. 38

4.1 Tahapan Seleksi Sampel Dengan Kriteria................................................... 61

4.2 Sampel Penelitian ........................................................................................ 62

4.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Usaha ............................................... 63

4.4 Statistik Deskriptif ...................................................................................... 64

4.5 Hasil Uji Keseluruhan Model (Overall Model fit) ...................................... 65

4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) ........................... 67

4.8 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi ........................................................... 67

4.9 Hasil Matriks Klasifikasi............................................................................. 68

4.10 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik .......................................................... 69

4.11 Ringkasan Hasil Hipotesis .......................................................................... 71

Halaman

Page 17: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

xvii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Skema Kerangka Pemikiran………………………………... 45

Page 18: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belum lama ini bisnis diguncang dengan sebuah krisis keuangan yang

cukup besar. Krisis keuangan global akan berpengaruh terhadap krisis

keuangan suatu negara. Apabila suatu negara terjadi krisis, maka hal tersebut

akan memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan perusahaan di negara

tersebut. Kemerosotan suatu perusahaan dapat dilihat dari kinerja keuangan

tersebut. Hal ini akan membawa dampak buruk terhadap kelangsungan hidup

entitas bisnis tersebut. Informasi mengenai kondisi perusahaan, dalam hal

mengenai kelangsungan hidup entitas bisnis merupakan suatu informasi yang

diperlukan untuk mengetahui apakah suatu perusahaan masih layak untuk

beroperasi atau tidak dalam waktu yang tidak terbatas. Hal itu berarti

kelangsungan hidup perusahaan merupakan pertimbangan bagi para investor

untuk mengambil keputusan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak.

Kondisi keungan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan (Kurniati,

2012).

Laporan keuangan merupakan salah satu sarana yang fundamental bagi

emiten dalam mengkomunikasikan kinerja kepada pihak luar, terutama

investor. Penilaian investor terhadap laporan keuangan emiten akan

menentukan pengambilan kebijakan investasi (Akiko, 2013). Dan laporan

keuangan yang disusun oleh manajemen pun tidak lepas dari adanya

Page 19: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

2

kepentingan beberapa pihak. Contohnya adalah manajemen perusahaan itu

sendiri. Untuk itu dibutuhkan pihak ketiga yang independen sebagai mediator

pada hubungan principal dengan agen. Pihak ketiga ini berfungsi untuk

memonitor perilaku manajer (agen) apakah sudah bertindak sesuai dengan

keinginan principal. Auditor adalah pihak ketiga yang dianggap mampu

menjembatani kepentingan pihak principal dengan pihak manajemen dalam

mengelola keuangan perusahaan.

Auditor bertugas untuk memberikan pendapat atau opini atas tingkat

kewajaran laporan keuangan yang sudah dibuat oleh manajemen perusahaan.

Informasi yang diperoleh dan diolah lalu diterbitkan oleh auditor dalam

bentuk opini audit menjadi sumber informasi baik oleh prinsipal maupun oleh

investor yang akan menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Jenis-

jenis pendapat auditor (opini audit) adalah pendapat wajar tanpa pengecualian,

pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan, pendapat wajar

dengan pengecualian, pendapat tidak wajar dan tidak memberi pendapat.

Auditor dalam memberikan opini bukanlah hal yang mudah (Kurniati, 2012).

Apalagi jika terdapat kesangsian terhadap kelangsungan hidup (going

concern) perusahaan. Auditor harus mempunyai keberanian dalam

mengeluarkan opini going concern , karena akan berpengaruh terhadap

kepercayaan masyarakat. Perusahaan yang mendapat opini going concern

cenderung akan cepat bangkrut karena banyak investor yang membatalkan

investasi.

Page 20: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

3

Sektor industri yang dianggap mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

Indonesia adalah industri manufaktur. Pada akhir tahun 2007, krisis ekonomi

yang terjadi masih menyisakan sedikit permasalahan yang membuat

pertumbuhan sektor ini bergerak lambat permasalahan tersebut dipengaruhi

oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal dipengaruhi oleh iklim usaha yang belum kondusif,

penguasaan teknologi yang masih lemah, dan kualitas sumber daya manusia

masih belum memadai, sedangkan faktor eksternal muncul dari para pesaing

di pasar internasional yang menawarkan produk sejenis.

Semua perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi

selayaknya berusaha untuk memproduksi barang yang berkualitas tinggi

dengan biaya rendah dalam rangka meningkatkan daya saing, baik di pasar

domestik maupun di pasar global.

Masalah timbul ketika banyak terjadi kesalahan opini (audit failures)

yang dibuat oleh auditor menyangkut opini going concern (Mayangsari,

2003). Beberapa penyebabnya antara lain; pertama, masalah self- fulfilling

prophecy yang mengakibatkan auditor enggan mengungkapkan status going

concern yang muncul ketika auditor khawatir bahwa opini going concern yang

dikeluarkan dapat mempercepat kegagalan perusahaan yang bermasalah

(Venuti, 2007). Meskipun demikian, opini going concern harus diungkapkan

dengan harapan dapat segera mempercepat upaya penyelamatan perusahaan

yang bermasalah.

Page 21: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

4

Masalah kedua yang menyebabkan kegagalan audit (audit failures)

adalah tidak terdapatnya prosedur penetapan status going concern yang

terstruktur (Dyah, 2011). Meskipun sudah ada panduan yang jelas mengenai

pemberian opini going concern, pada kenyataannya auditor sangat susah

dalam memberikan opini going concern (Dyah, 2011).

Beberapa hal yang memicu masalah going concern pada tahun tersebut

umumnya adalah perusahaan-perusahaan memiliki rasio hutang terhadap

modal yang tinggi, saldo hutang jangka pendek dalam jumlah besarnya yang

segera jatuh tempo, mengalami penurunan modal (capital deficiency) yang

signifikan, kerugian keuangan (financial losses) yang disebabkan karena

kerugian nilai tukar, menanggung beban keuangan, kerugian operasional dan

tidak adanya action yang dijelaskan dari pihak manajemen.

Penelitian mengenai kebangkrutan perusahaan diawali dari analisis

rasio keuangan karena laporan keuangan lazimnya berisi informasi penting

mengenai kondisi dan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Sektor

perusahaan yang diragukan kelangsungan usahanya, cenderung akan diberikan

opini audit going concern oleh auditor. Namun, ketetapan pemberian opini

tersebut tentu harus diuji apakah perusahaan tersebut memang layak menerima

opini audit going concern, atau sebaliknya auditor gagal memprediksi

kelangsungan usaha perusahaan klien yang ternyata benar-benar berpotensi

untuk bangkrut.

Munculnya kasus perusahaan yang bangkrut dalam bisnis sering

dikaitkan dengan kegagalan auditor. Bangkrutnya perusahaan energi Enron

Page 22: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

5

merupakan salah satu contoh terjadinya kegagalan bisnis di Amerika. Hal ini

terjadi karena adanya skandal akuntansi yang melibatkan pihak manajemen

dan auditor eksternal. Arthur Andersaden dipersalahkan sebagai penyebab

terjadinya kebangkrutan Enron dan divonis pihak pengadilan karena

melakukan mark-up pendapat dan menyembunyikan hutang lewat business

partnership. Akhirnya KAP Andersen ditutup disamping harus

mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum, (uwi, 2009).

Kasus Enron, Worldcom, Xerox, Merck dan sebagainya sangat

memukul profesi akuntan publik. Hal ini dapat dipahami karena auditor

merupakan pihak yang paling rentan tanggung jawabnya dalam menilai

kewajaran laporan keuangan perusahaan. Selain itu auditor juga bertanggung

jawab untuk menilai apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan

satuan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern) dalam

periode waktu yang pantas, tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan

audit.

Tidak hanya di Amerika, di Indonesia terjadi kasus yang hampir

serupa. Kasus BLBI yang terungkap pada tahun 2000 merugikan negara lebih

dari 138 triliyun rupiah. Selain itu masih ada lagi kasus Bank Global yang

terungkap pada tahun 2004. (Supriyanto, 2008:1). Selanjutnya ada beberapa

perusahaan yang berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) akan

dihapus pencatatan saham apabila Perusahaan Tercatat mengalami sekurang-

kurangnya satu kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh

negatif terhadap kelangsungan usaha perusahaan (going concern) Terdapat

Page 23: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

6

tujuh perusahaan yang telah di delisting pada tahun 2009 antara lain, PT

Singer Indonesia Tbk (SING), PT Courts Indonesia Tbk (MACO), PT Jasa

Angkasa Semesta Tbk (JASS), PT Sara Lee Body Care Indonesia Tbk

(PROD), PT Tunas Alfin Tbk (TALF), PT Bukaka Teknik Utama Tbk

(BUKK), PT Sekar Bumi Tbk (SKBM). Pada 2010 BEI tercatat tidak

melakukan delisting, namun pada periode 2011-2013 terdapat 13 perusahaan

yang kembali di delising yakni, PT New Century Development Tbk (PTRA),

PT Aqua Golden Mississippi Tbk (AQUA), PT Dynaplast Tbk (DYNA), PT

Anta Express Tour and Travel Sevice Tbk (ANTA), PT Alfa Retailindo Tbk

(ALFA), PT Katarina Utama Tbk (RINA), PT Suryainti Permata Tbk (SIIP),

PT Surya Intrindo Makmur Tbk (SIMM), PT Surabaya Agung Industri Pulp

dan Kertas Tbk (SAIP), PT Indo Setu Bara Resaources Tbk (CPDW), PT

Amsteloco Indonesia Tbk (INCF), PT Panasia Filamen Inti Tbk (PAFI) dan

yang terakhir PT Panca Wirasakti Tbk (PWSI), (Nurfitriani, 2013).

Belkaoui (2006) dalam Kurniati, 2012 menyatakan going concern

adalah suatu dalil yang menyatakan bahwa entitas bisnis akan melanjutkan

operasinya cukup lama untuk merealisasikan proyek, komitmen dan

aktivitasnya yang berkelanjutan. Dasar tersebut memberi gambaran bahwa

suatu entitas diharapkan mempunyai kemampuan beroperasi dalam jangka

waktu yang tidak terbatas atau tidak mengalami likuiditas untuk waktu

selanjutnya. Going concern merupakan konsep pokok dalam bidang akuntansi

dan auditing.

Page 24: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

7

Hasil penelitian oleh Kurniati (2012) bahwa opini audit going concern

dipengaruhi oleh prediksi kebangkrutan, pertumbuhan dan reputasi KAP.

Hasil pengujian hipotesis mengidentifikasikan bahwa hanya prediksi

kebangkrutan yang berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit

going concern, sedangkan pertumbuhan dan reputasi kantor akuntan publik

(KAP) tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going

concern.

Penelitian yang dilakukan oleh Dyah dan Januarti (2011) bahwa opini

audit going concern dipengaruhi oleh kualitas audit, debt default, opinion

shopping. Hasil pengujian hipotesis mengidentifikasikan bahwa hanya debt

default yang berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going

concern, sedangkan kualitas audit dan opinion shopping tidak berpengaruh

signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.

Penelitian yang dilakukan oleh Wibisono (2013) bahwa opini audit

going concern dipengaruhi oleh prediksi kebangkrutan, leverage, audit

sebelumnya, ukuran perusahaan. Hasil pengujian hipotesis mengidentifikasi

bahwa prediksi kebangkrutan dan audit sebelumnya berpengaruh signifikan

terhadap penerimaan opini audit going concern, sedangkan leverage dan

ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going

concern.

Berdasarkan uraian di atas, mengingat begitu besar pengaruh

diberikannya opini audit going concern atas laporan keuangan auditee yaitu

hilangnya kepercayaan publik terhadap manajemen perusahaan dalam

Page 25: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

8

mengelola bisnisnya, serta minimnya penelitian mengenai opini audit going

concern, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian kembali mengenai

opini audit going concern. Penelitian ini mengambil objek penelitian pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang

memenuhi kriteria. Periodesasi penelitian ini adalah tahun 2008 sampai

dengan 2012. Peneliti mengambil judul; Pengaruh Model Prediksi

Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Debt Default Terhadap

Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang

dilakukan oleh Wiwik Kurniati (2012) mengenai prediksi kebangkrutan,

pertumbuhan dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern, dengan

hasil penelitian menunjukkan bahwa prediksi kebangkrutan berpengaruh

signifikan terhadap opini audit going concern, sedangkan pertumbuhan dan

reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.

Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu, variabel

independen yang digunakan peneliti sebelumnya yaitu prediksi kebangkrutan,

pertumbuhan dan reputasi KAP. Sedangkan pada penelitian kali ini, peneliti

menambahkan satu variabel independen yaitu debt default. Dan variabel

dependennya sama-sama menggunakan penerimaan opini audit going concern.

B. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang yang telah disampaikan dimuka, maka

rumusan penelitian ini adalah:

Page 26: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

9

1. Apakah model prediksi kebangkrutan berpengaruh terhadap penerimaan

opini audit going concern?

2. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini

audit going concern?

3. Apakah faktor debt default berpengaruh terhadap penerimaan opini audit

going concern?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, peneliti ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh model prediksi kebangkrutan terhadap

penerimaan opini audit going concern.

2. Untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap

penerimaan opini audit going concern.

3. Untuk menganalisis pengaruh faktor debt deault terhadap penerimaan

opini audit going concern.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:.

1. Bagi investor

Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi investor yang ingin

berinvestasi, agar mempunyai bahan pertimbangan dalam berinvestasi.

2. Bagi auditor

Page 27: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

10

Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam memberikan

penilaian keputusan opini audit yang mengacu pada kelangsungan hidup

(going concern) perusahaan dimasa yang akan datang.

3. Ilmu auditing

Menambah literatur dan terutama untuk peneliti yang ingin melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi opini

audit going concern.

4. Bagi pihak lain

Sebagai sambungan pemikiran, pengetahuan, dan informasi yang berguna

dalam menyusun laporan keuangan dan dapat digunakan sebagi bahan

referensi untuk penelitian selanjutnya.

5. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan terutama tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi penerimaan going concern.

Page 28: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Signalling Theory

Teori mengemukakan bagaimana seharusnya sebuah perusahaan

memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa

informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk

merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa informasi yang

menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan

lain dan informasi lainnya (Subraminiam, et al., 2009).

Signalling theory menyatakan bahwa perusahaan manufaktur yang

berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar,

dengan demikian pasar diharapkan dapat membedakan perusahaan yang

berkualitas baik dan buruk. Agar sinyal tersebut efektif, maka harus dapat

ditangkap pasar dan dipersepsikan baik, serta tidak mudah ditiru oleh

perusahaan yang berkualitas buruk (Lianto, 2010).

Teori signalling berakar pada teori akuntansi pragmatik yang

memusatkan perhatiannya kepada pengaruh informasi terhadap perubahan

perilaku pemakai informasi. Salah satu informasi yang dapat dijadikan

sinyal adalah pengumuman yang dilakukan oleh suatu emiten.

Pengumuman ini nantinya dapat mempengaruhi naik turunnya harga

sekuritas perusahaan emiten yang melakukan pengumuman. Perusahaan

Page 29: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

12

yang mempunyai keyakinan bahwa perusahaan tersebut mempunyai

prospek yang baik ke depannya akan cenderung mengkomunikasikan

berita tersebut terhadap para investor (Lianto, 2010).

2. Definisi Audit

Menurut Arens dan Loebbecke (2010:4) bahwa auditing adalah:

“Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti

tentang informasi yang dapat di ukur mengenai suatu entitas ekonomi yang

dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat

menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi termasuk dengan

kriteria-ktiteria yang telah ditetapkan”.

Boynton dan Johson (2006:6) menurut The Report of The

Committee on Basic Auditing Concept of The American Accounting

Association (Accounting Review, vol. 47) mendefinisikan auditing sebagai

berikut: “Auditing is a systematic process of objectively obtaining and

evaluating evidnce regarding assertions about econonimic actions and

events to ascertain the degree of correspondence between those assertions

and established criteria and communicating the result to interested users”.

Menurut Arens, Elder, dan Beasley (2010:4) definisi auditing

adalah: “Auditing is accumulation and evaluation of evidence about

information to determine and report on the degree of correspondence

between the information and establishead criteria. Auditing should be

done by a competent, independent person”

Page 30: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

13

Berdasarkan uraian definisi auditing tersebut, dapat ditarik

kesimpulan bahwa auditing adalah suatu proses pemeriksaan yang

sistematis terhadap bukti-bukti yang terkait dengan kejadian-kejadian

ekonomi bisnis yang tercatat dalam laporan keuangan auditee dengan

mencapai derajat kesesuaian dan membandingkannya dengan standar dan

kriteria yang ada dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat

mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut kemudian

mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengguna laporan keuangan.

3. Tujuan Audit

Standar professional Akuntan Publik (SPAP), PSA 02 (SA 110),

(IAI, 2001:110) menyatakan bahwa tujuan audit atas laporan keuangan

oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan

pendapat tentang kewajaran dalam semua hal yang material, posisi

keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Sedangkan menurut Boynton et. Al. (2006:231) tujuan audit secara

spesifik adalah asersi manajemen dimana asersi manajemen ini merupakan

pedoman auditor untuk merencanakan pengumpulan bukti audit. Adapun

lima asersi manajemen yang digariskan dalam Generally Accepted

Auditing Standards (GAAS) adalah sebagai berikut:

a. Keberadaan dan keterjadian (Existence and Occurance)

b. Kelengkapan (Completeness)

c. Hak dan kewajiban (Right and Obligation)

Page 31: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

14

d. Penilaian atau alokasi (Valuation or Allocation)

e. Penyajian dan pengungkapan (Presentation and Disclosure)

4. Jenis Audit

Menurut Boyton et. al. (2006:8-9) ada tiga jenis audit, yaitu audit

laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit operasional. Jenis audit yang

ada umumnya menunjukkan karakteristik kunci yang tercakup dalam

definisi auditing. Penjelasan mengenai jenis-jenis audit tersebut akan

diuraikan sebagai berikut:

a. Audit laporan keuangan

Audit laporan keuangan (financial audit) berkaitan dengan

memperoleh dan mengevaluasi bukti mengenai laporan entitas dengan

maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan tersebut telah

disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan,

yaitu prinsip akuntansi yang diterima umum atau Generally Accepted

Accounting Principles (GAAP). Selain itu, logika audit yang

dikembangkan untuk audit laporan keuangan merupakan dasar dimana

auditor dapat mengembangkan lebih lanjut audit kepatuhan, audit

operasional, serta sejumlah jasa dan assurance services.

b. Audit kepatuhan

Audit kepatuhan (compliance audit) berkaitan dengan kegiatan

memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah

kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan

persyaratan, ketentuan, dan peraturan tertentu. Kriteria yang ditetapkan

Page 32: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

15

dalam audit jenis ini berasal dari berbagai sumber. Sebagai contoh

manajemen dapat mengeluarkan kebijakan atau ketentuan yang

berkenaan dengan kondisi kerja, partisipasi dan program pension, serta

pertentangan kepentingan.

c. Audit operasional

Audit operasional (operational audit) berkaitan dengan

kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi

dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan

pencapaian tujuan tertentu. Audit jenis ini terkadang disebut juga

sebagai audit kinerja atau audit manajemen. Pada suatu perusahaan

bisnis, lingkup audit ini dapat meliputi seluruh kegiatan dari suatu

departemen, cabang, atau divisi.

5. Standar Audit

Menurut (SPAP SA Seksi 150 : PSA No 1) dalam proses audit

terdapat tiga standar yang harus dipenuhi dalam rangka menjalankan

standar professionalnya, yaitu standar umum, standar pekerjaan lapangan

dan standar pelaporan. Berikut adalah uraian mengenai ketiga standar

tersebut:

a. Standar umum

1). Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau atau lebih yang

memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.

2). Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,

independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.

Page 33: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

16

3). Dalam melaksanakan audit dan penyusunan laporannya, auditor

wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan

seksama.

b. Standar pekerjaan lapangan

1). Pekerja harus direncanakan sebaik-baiknya dan dan jika digunakan

asisten harus disupervisi dengan semestinya.

2). Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh

untuk merencanakan audit dan menentukan sifat dan lingkup

pengujian yang akan dilakukan.

3). Bukti yang kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,

pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar

memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang

diaudit.

c. Standar Pelaporan

1). Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah

disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia.

2). Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,

ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan

laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan

prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.

3). Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang

memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.

Page 34: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

17

4). Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat

mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi

bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan, maka alasannya

harus dinyatakan. Dalam hal mana auditor dikaikan dengan laporan

keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas

mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan

tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.

6. Kebangkrutan

Kebangkrutan (bankruptcy) secara umum diartikan sebagai

kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk

menghasilkan laba. Kebangkrutan sering juga disebut likuidasi perusahaan

atau penutupan perusahaan atau insolvabilitas. Menurut Matin (1995)

dalam Wibisono, 2013 kebangkrutan adalah suatu kegagalan yang terjadi

pada sebuah perusahaan dan didefinisikan dalam beberapa pengertian,

yaitu:

a. Kegagalan ekonomi (economic distressed).

Kegagalan dalam arti ekonomi biasanya berarti bahwa

perusahaan kehilangan uang atau pendapatan sehingga perusahaan

tidak mampu menutupi biayanya sendiri, ini berarti tingkat labanya

lebih kecil dari biaya modal atau nilai sekarang dari arus kas

sebenarnya dari perusahaan tersebut jauh dibawah arus kas yang

diharapkan. Bahkan kegagalan dapat juga berarti bahwa tingkat

pendapat atas biaya historis dari investasinya lebih kecil daripada

Page 35: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

18

biaya modal perusahaan yang dikeluarkan untuk sebuah investasi

tersebut.

b. Kegagalan keuangan (financial distressed)

Kegagalan keuangan mempunyai makna kesulitan dana, baik

dana dalam pengertian kas maupun dana dalam pengertian modal

kerja. Sebagian asset Liability Management sangat berperan dalam

pengaturan untuk menjaga agar tidak terkena financial distressed.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kebangkrutan

adalah suatu kegagalan yang terjadi kepada sebuah perusahaan dan

didefinisikan beberapa pengertian yaitu, kegagalan ekonomi dan

kegagalan keuangan.

7. Model Prediksi Kebangkrutan

Kemampuan untuk memprediksi kebangkrutan sangatlah penting

bagi berbagai pihak seperti kreditor, investor, regulator, dan auditor.

Auditor, khususnya, saat gagal memprediksi kebangkrutan dapat dituntut

secara hukum karena dianggap melakukan kegagalan audit (audit failure)

(Anandaraja, et al, 2001) dalam Fachrozy 2007.

Penelitian mengenai kebangkrutan perusahaan diawali dari analisis

rasio keuangan karena laporan keuangan lazimnya berisi informasi-

informasi penting mengenai kondisi dan prospek perusahaan di masa yang

akan datang (Fraser, 1995) dalam Kurniati 2012. Penelitian dibidang

akuntansi dan keuangan telah berusaha menghasilkan beberapa model

prediksi kebangkrutan, tetapi tidak semuanya dapat digunakan untuk

Page 36: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

19

memprediksi kebangkrutan pada perusahaan perbankan dan lembaga

keuangan. Model prediksi kebangkrutan yang lazim digunakan untuk

perusahaan perbankan dan lembaga keuangan adalah model prediksi

Altman. Metode yang dikenal dengan beberapa rasio dalam Z-Scorenya

dan sering digunakan untuk memprediksi terjadinya kebangkrutan pada

sebuah perusahaan, terbukti dapat juga diimplementasikan dalam

memprediksi kemungkinan terjadinya likuidasi pada lembaga perbankan

(Fachrozy, 2007).

Altman (1968) menemukan bahwa perusahaan dengan profitabilitas

serta solvabilitas yang rendah sangat berpotensi mengalami kebangkrutan.

Ia mencoba mengembangkan suatu model prediksi dengan menggunakan

22 rasio keuangan yang diklasifikasikan kedalam lima kategori, yaitu;

iluiditas, profitabilitas, leverage, rasio uji pasar, dan aktivitas.

Z= 1.2Z1 + 1.4Z2 + 3.3Z3 +0.6Z4 + 0.999Z5

Dimana:

Z1 = working capital / total asset

Z2 = retained rearning/ total asset

Z3 = earning before interest and taxes / total asset

Z4 = market capitalization / book value of debt

Z5 = sales / total asset

Dari hasil analisi dengan metode Altman, akan diperoleh hasil

berupa angka-angka atau nilai Z-score yang kemudian dapat menjelaskan

kemungkinan kebangkrutan itu dapat terjadi pada sebuah perusahaan.

Page 37: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

20

Nilai Z-score ini akan menjelaskan kondisi keuangan perusahaan yang

dibagi dalam beberapa tingkatan atau kategori yaitu:

a. Nilai Z-score lebih kecil atau sama dengan 1,81 (Z-score ≤ 1,81)

berarti perusahaan mengalami kesulitan keuangan dengan risiko

tinggi.

b. Nilai Z-score antara 1,81 sampai dengan 2,99 (1,81 ≤ Z-score ≤ 2,99)

berarti perusahaan berada pada daerah abu-abu (grey area). Pada

kondisi ini perusahaan memiliki masalah keuangan yang harus

ditangani dengan tepat oleh manajemen. Jika pengananya terlambat

atau tidak tepat, perusahaan dapat mengalami kebangkrutan. Jadi,

pada grey area ini ada kemungkinan perusahaan bangkrut da nada

pula yang tidak. Tinggal bagaimana pihak manajemen dapat segera

mengambil tindakan untuk mengatasi masalah yang dialami

perusahaan.

c. Nilai Z-score lebih dari 2,99 (Z- ≥ 2,99) menggambarkan bahwa

perusahaan berada dalam keadaan yang sangat sehat sehingga

kemungkinan kebangkrutan sangat kecil terjadi ( Adnan dan Taufiq,

2001) dalam Fachrozy, 2007.

Model yang dikembangkan oleh Altman ini mengalami suatu revisi.

Revisi yang dilakukan Altman merupakan penyesuaian agar model

prediksi kebangkrutan ini tidak hanya untuk perusahaan-perusahaan

manufaktur yang go public melaikan juga dapat diaplikasikan untuk

perusahaan-perusahaan disektor swasta termasuk juga perusahaan

Page 38: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

21

perbankan dan lembaga keuangan. Model yang lama mengalami

perubahan pada salah satu variabel yang digunakan menjadi :

Z = 0.717Z1 + 0.874Z2 + 3.107Z3 +0.420Z4 + 0.998Z5

Dimana:

Z1 = working capital / total asset

Z2 = retained earning / total asset

Z3 = earning before interest and taxes / total asset

Z4 = book value of equity / book value of debt

Z 5 = sales / total asset

Dengan formula Z-score tersebut daerah ambang batas berubah

menjadi 2.90 dan 1.20. Artinya, perusahaan yang mempunyai skala Z

diatas 2.90 diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat, sedangkan

perusahaan yang mempunyai skor dibawah 1.20 diklasifikasikan sebagai

perusahaan potensi bangkrut. Selanjutnya, skor antara 1.20 dan 2.90 tetap

disebut sebagai grey are.

Kelima rasio inilah yang akan digunakan dalam menganalisis

laporan keuangan sebuah perusahaan untuk kemudian mendeteksi

kemungkinan terjadinya kebangkrutan pada perusahaan tersebut. Dalam

manajemen keuangan, rasio-rasio yang digunakan dalam metode altman

ini dikelompokkan dalam tiga kelompok besar (Akiko, 2013) :

a. Rasio Likuiditas yang terdiri atas Z1

b. Rasio Profitabilitas yang terdiri dari Z2 dan Z3

c. Rasio Aktivitas yang terdiri dari Z4 dan Z5

Uraian setiap variabel tersebut adalah sebagai berikut:

Page 39: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

22

1). Working Capital / Total Asest (Z1) atau Modal Kerja / Total Aktiva

(Z1).

Modal kerja yang dimaksud dalam Z1 adalah selisih antara aktiva

lancar dengan utang lancar. Rasio Z1 pada dasarnya adalah rasio

likuiditas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendek. Hasil rasio tersebut dapat negatif apabila

aktiva lancar lebih kecil dari kewajiban lancar.

2). Retained Earning / Total Asset (Z2) atau Laba Ditahan / Total Aktiva

(Z2).

Rasio ini mengukur akumulasi laba selama perusahaan beroperasi.

Umur perusahaan berpengaruh terhadap rasio tersebut karena semakin

lama perusahaan beroperasi memungkinkan untuk memperlancar

akumulasi laba ditahan. Hal tersebut menyebabkan perusahaan yang

masih relatif muda pada umunya akan menunjukkan hasil rasio yang

rendah, kecuali yang labanya sangat besar pada masa awal berdirinya.

3). Earning Before Interest and Tax / Total Asset (Z3) atau Laba Sebelum

Bunga dari Pajak / Total Aktiva (Z3).

Rasio tersebut mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Rasio ini merupakan

contributor terbesar dari model tersebut. Beberapa indicator yang

dapat kita gunakan dalam mendeteksi adanya masalah pada

kemampuan profitabilitas perusahaan diantaranya adalah, piutang

dagang meningkat, rugi terus menerus dalam beberapa kuartal,

Page 40: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

23

persediaan meningkat, penjualan menurun, terlambatnya hasil

penagihan piutang, kredibilitas perusahan berkurang, serta kesediaan

memberi kredit pada konsumen yang tak dapat membayar pada waktu

yang ditetapkan.

4). Market Value Equity / Book Value of Debt (Z4) atau Nilai Pasar dari

Modal / Nilai Buku Utang (Z4).

Modal yang dimaksud adalah gabungan nilai pasar dari modal biasa

dan saham preferen, sedangkan utang mencakup utang lancar dan

utang jangka panjang.

5). Sales / Total Asset (Z5) atau Penjualan Total Aktiva (Z5)

Rasio tersebut mengukur kemampuan manajemen dalam

menggunakan aktiva dalam menghasilkan penjualan.

8. Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk

meningkatkan size. Pertumbuhan perusahaan yang cepat maka semakin besar

kebutuhan dana untuk ekspansi. Semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan

mendatang maka semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba.

Jadi perusahaan yang sedang tumbuh sebagai deviden tetapi lebih baik

digunakan untuk ekspansi. Potensi pertumbuhan ini dapat diukur dari

besarnya biaya penilitian dan pengembangan. Semakin besar R&D cost-nya

maka berarti ada prospek perusahaan untuk tumbuh (Sartono, 2001) dalam

Ulkri, 2013. Pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan beberapa cara,

Page 41: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

24

misalnya dengan melihat pertumbuhan penjualannya. Pengukuran ini hanya

dapat melihat pertumbuhan perusahaan dari aspek pemasaran perusahaan saja.

Menurut Ulkri (2013), pertumbuhan penjualan merupakan perubahan

penjualan pada laporan keuangan pertahun. Pertumbuhan penjualan yang

diatas rata-rata bagi suatu perusahan pada umumnya didasarkan pada

pertumbuhan yang cepat yang diharapkan dari industri dimana perusahaan itu

beroperasi. Perusahaan dapat mencapai tingkat pertumbuhan diatas rata-rata

dengan jalan meningkatkan pangsa pasar dari permintaan industri

keseluruhan.

Perusahaan diproksikan dengan rasio pertumbuhan penjualan. Sales

growh ratio atau rasio pertumbuhan penjualan mengukur seberapa baik

perusahaan mempertahankan posisi ekonominya, baik dalam industrinya

maupun dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan (Weston & Copeland,

1992). Pertumbuhan penjualan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

dapat bertahan dalam kondisi persaingan.

Pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan

biaya akan mengakibatkan kenaikan laba perusahaan. Jumlah laba yang

diperoleh secara teratur serta kecenderungan atau tend keuntungan yang

meningkat merupakan suatu faktor yang sangat menentukan perusahaan untuk

tetap survive.

Sementara perusahaan dengan rasio pertumbuhan penjualan negatif

berpotensi besar mengalami penurunan laba sehingga apabila manajemen

tidak segera mengambil tindakan perbaikan, perusahaan dimungkinkan tidak

akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Page 42: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

25

Penjualan merupakan kegiatan operasi utama auditee. Auditee yang

mempunyai rasio pertumbuhan penjualan yang positif mengindikasi bahwa

auditee dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern).

Penjualan yang terus meningkat dari tahun ketahun akan memberikan peluang

auditee untuk memperoleh peningkatan laba. Semakin tinggi rasio

pertumbuhan penjualan auditee, akan semakin kecil kemungkinan auditor

untuk menerbitkan opini audit going concern (GCAO).

Rasio pertumbuhan perusahaan digunakan untuk mengukur kemampuan

auditee dalam pertumbuhan tingkat penjualan. Data ini diperoleh dengan

menghitung sales growh ratio berdasarkan laporan laba/rugi masing-masing

auditee hasil pertumbuhan penjualan disajikan dengan skala rasio dengan

rumus :

Pertumbuhan Perusahaan = penjualan bersiht - penjual besih t-1

Penjualan t-1

9. Debt Default

Dalam PSA 30, indikator going concern yang banyak digunakan auditor

dalam memberikan keputusan opini audit adalah kegagalan dalam memenuhi

kewajiban hutangnya (default). Debt default didefinisikan sebagai kegagalan

debitor (perusahaan) untuk membayar hutang pokok dan/ atau bunganya pada

waktu jatuh tempo (Dyah & Januarti 2007).

Dapat dikatakan bahwa status hutang perusahaan merupakan faktor

pertama yang akan diperiksa oleh auditor untuk mengukur kesehatan

keuangan perusahaan. Ketika jumlah hutang perusahaan tentunya banyak

dialokasikan untuk menutupi hutangnya, sehingga akan mengganggu

Page 43: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

26

kelangsungan operasi perusahaan. Apabila hutang ini tidak mampu dilunasi,

maka kreditor akan memberikan status default.

Status default dapat meningkatkan kemungkinan auditor mengeluarkan

laporan going concern. Dengan menambahkan variabel default hutang pada

model prediksi going concern yang sebelumnya hanya memasukkan variabel-

variabel rasio keuangan saja.

Manfaat status default hutang sebelumnya telah diteliti oleh Chen dan

Church (1992) yang menemukan hubungan yang kuat status default terhadap

opini going concern. Semenjak auditor lebih cenderung disalahkan karena

tidak berhasil mengeluarkan opini going concern setelah peristiwa-peristiwa

yang menyarankan bahwa opini seperti itu mungkin telah sesuai, biaya

kegagalan untuk mengeluarkan opini going concern ketika perusahaan dalam

keadaan default, tinggi sekali. Karenanya, diharapkan status default dapat

meningkatkan kemungkinan auditor mengeluarkan laporan going concern.

Dari 127 perusahaan yang menerima opini going concern pertama kalinya dari

tahun 1983 sampai 1986, sebanyak 98 perusahaan dalam keadaan default atau

dalam proses restrukturisasi kewajibab hutang mereka, tujuannya adalah untuk

menghindari default selanjutnya. Sebaliknya, hanya satu dari 127 perusahaan

didalam sampel kendali meliputi perusahaan-perusahaan yang setidaknya

memiliki satu karakteristik perusahaan bermasalah (yaitu, modal kerja negatif,

deficit dalam laba ditahan) dan menerima opini bersih.

Pada penelitian tersebut ditemukan hubungan yang kuat antara variabel

default dengan keputusan opini going concern. Hasil temuannya juga

Page 44: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

27

menyatakan bahwa kesulitan dalam mentaati persetujuan hutang, fakta-fakta

pembayaran yang lalai atau pelanggan perjanjian, memperjelas masalah going

concern suatu perusahaan. Dengan penelitian yang dilakukan Chen dan

Church tersebut menjelaskan debt default atau status default pada hutang

berpengaruh pada pemberian opini going concern oleh auditor.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulakan bahwa Debt default

adalah kegagalan debitor (perusahaan ) untuk membayar hutang pokok dan

bunganya pada waktu jatuh tempo.

10. Opini Audit

Dalam melakukan penugasan umum, auditor memberikan opini atas

laporan keuangan perusahaan. Opini yang diberikan merupakan pernyataan

kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha

dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum (SPAP, 1994,

alinea 1).

Pendapat atau opini audit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan audit. Laporan audit penting sekali dalam suatu audit atau proses

atestasi lainnya karena laporan tersebut menginformasikan pemakai informasi

pemakai informasi tentang apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang

diperolehnya. Opini audit diberikan oleh auditor melalui beberapa tahap audit

sehingga auditor dapat memberikan kesimpulan atas opini yang harus

diberikan atas laporan keuangan yang diauditnya.

Opini audit tersebut dinyatakan dalam paragraf pendapat dalam laporan

audit. Laporan auditor harus memuat suatau pernyataan pendapat mengenai

Page 45: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

28

laporan keuangan secara keseluruhan. Laporan keuangan yang dimaksud

dalam standar pelaporan tersebut adalah meliputi neraca, laporan laba rugi,

laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan semua catatan kaki serta

penjelasan dan tambahan informasi yang merupakan bagian tidak terpisah

dalam penyajian laporan keuangan. Oleh karena itu, dalam standar pelaporan

yang ketiga tersebut diatas, auditor diharuskan menyampaikan kepada

pemakai laporannya mengenai informasi penting yang menurut auditor perlu

diungkapkan. Selain itu, auditor dituntut tidak hanya melihat sebatas pada hal-

hal yang ditampakkan dalam laporan keuangan sah tetapi juga harus lebih

mewaspadai hal-hal potensial yang dapat mengganggu kelangsungan hidup

(going concern) suatu perusahaan. Inilah yang menjadi alasan kenapa auditor

diminta untuk mengevaluasi atas kelangsungan hidup perusahaan dalam batas

waktu tertentu (IAI, 2001) dalam Amin, 2011.

Tujuan dalam standar pelaporan tersebut adalah untuk memungkinkan

pemegang saham, kreditor, pemerintah, karyawan, dan pihak lain yang

berkepentingan terhadap laporan keuangan menentukan seberapa jauh laporan

keuangan yang dilaporkan oleh auditor dalam laporan audit dapat dipercaya.

11. Jenis-jenis Opini

Ada beberapa jenis opini yang dapat diberikan auditor eksternal, seperti

berikut ini:

a. Unqualified opinion (pendapat wajar tanpa pengecualian) dalam opini

ini, auditor eksternal menyatakan bahwa laporan keuangan secara

Page 46: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

29

keseluruhan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum dan bebas dari salah saji material.

b. Unqualified opinion explanatory language (pendapat wajar tanpa

pengecualian dengan tambahan bahan penjelasan) dalam opini ini,

auditor eksternal menambahkan penjelasan dalam laporan audit, meskipu

tidak memengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian yang menyatakan

oleh auditor.

1). Pendapat wajar sebagaian didasarkan atas laporan auditor independen

lain.

2). Jika terdapat kondisi dan peristiwa yang semula menyebabkan auditor

yakni tentang adanya kesangsian mengenai kelangsungan hidup

entitas, namun setelah mempertimbangkan rencana manajemen

auditor berkesimpulan bahwa rencana manajemen tersebut dapat

secara efektif dilaksanakan dan pengungkapan mengenai hal itu telah

memadai.

3). Diantara dua periode akuntansi terdapat suatu perubahan material

dalam pengungkapan prinsip akuntansi atau dalam metode

penerapannya.

4). Data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh badan

pengawasan pasar modal (Bapepam), namun tidak disajikan atau

tidak di-review.

5). Informasi tambahan yang diharuskan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia

menyimpang jauh dari pedoman yang dikeluarkan oleh dewan

Page 47: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

30

tersebut, informasi tersebut atau auditor tidak dapat menghilangkan

keraguan yang dikeluarkan oleh dewan tersebut.

c. Qualified opinion (pendapat wajar dengan pengecualian) dalam opini ini,

auditor eksternal menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan

secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil

usaha, perubahan ekuitas dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum di Indonesia.

1). Ketiadaan bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan

terhadap lingkup audit yang mengakibatkan auditor berkesimpulan

bahwa ia tidak dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian

dan ia berkesimpulan tidak menyatakan tidak memberi pendapat.

2). Auditor yakin, atas dasar auditnya, bahwa laporan keuangan berisi

penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia, yang berdampak material, dan ia berkesimpulan untuk

tidak menyatakan pendapat tidak wajar.

d. Adverse opinion (pendapat tidak wajar) pendapat ini dinyatakan bila,

menurut pertimbangan auditor, laporan keuangan secara keseluruhan

tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia.

e. Disclaimer of opinion (tidak memberikan pendapat) auditor dapat tidak

menyatakan suatu pendapat apabila ia tidak dapat merumuskan atau tidak

merumuskan suatu pendapat tentang kewajaran laporan keuangan sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Jika auditor

Page 48: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

31

menyatakan tidak memberikan pendapat, laporan auditor harus

memberikan semua alas an substantif yang mendukung pernyataannya

tersebut.

12. Going Concern

Going concern menurut Belkaoui (2006:271) adalah sebagai berikut:

“suatu dalil yang menyatakan bahwa kesatuan usaha akan menjalankan terus

operasinya dalam jangka waktu yang cukup lama untuk mewujudkan

proyeknya, tanggung jawab serta aktivitas-aktivitasnya yang tidak berhenti.

Dengan adanya going concern maka suatu badan usaha dianggap akan

mampu mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka waktu panjang,

tidak akan dilikuidasi (untuk perusahaan perbankan) dalam jangka waktu

pendek”.

Berdasarkan SPAP (PSA 30 SA Seksi 341.1) menyatakan bahwa:

“ going concern merupakan kelangsungan hidup entitas yang dipakai sebagai

asumsi dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi

yang menunjukkan hal yang berlawanan. Biasanya, informasi yang secara

signifikan berlawanan dengan asumsi kelangsungan hidup entitas adalah

berhubungan dengan ketidakmampuan entitas dalam memenuhi kewajibannya

pada saat jatuh tempo tanpa melakukan penjualan sebagian besar aktiva

kepada pihak luar melalui bisnis biasa, restrukturisasi utang, perbaikan operasi

yang dipaksakan dari luar, dan kegiatan serupa yang lain”. Berdasarkan uraian

diatas, going concern adalah kelangsungan hidup entitas yang dipakai sebagai

asumsi dalam pelaporan keuangan.

Page 49: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

32

13. Opini Audit Going Concern

Opini audit going concern merupakan suatu opini yang dikeluarkan

auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan

kelangsungan hidupnya (SPAP;2011, dalam Sukrisno : 2009). Opini audit

going concern merupakan opini audit yang diberikan pada perusahaan yang

mempunyai masalah keuangan, tapi dianggap masih mampu untuk

melanjutkan usahanya dalam jangka yang pantas. Dalam suatu audit, biasanya

perusahaan diasumsikan sebagai perusahaan yang berkelanjutan (going

concern) yang akan terus ada (IAI, 2009). Meskipun demikian, auditor

mempunyai tanggung jawab untuk mengevaluasi apakah dalam kenyataannya

perusahaan tersebut mempunyai kemampuan untuk terus melanjutkan usaha

selama periode waktu layak, yaitu tidak melebihi satu tahun sesudah tanggal

laporan keuangan yang telah di audit (IAI, 2001). Laporan audit dengan

modifikasi mengenai going concern merupakan suatu indikasi bahwa dalam

penilaian auditor terdapat resiko bahwa perusahaan tidak dapat bertahan

dalam bisnis. Dari sudut pandang auditor, keputusan tersebut melibatkan

beberapa tahap analisis. Auditor harus mempertimbangkan hasil dari operasi,

kondisi ekonomi yang mempengaruhi perusahaan, kemampuan membayar

hutang, dan kebutuhan liquidasi dimasa yang akan datang (Putri, 2013).

Berdasarkan uraian diatas, opini audit going concern adalah opini audit

yang dikeluarkan auditor untuk memastikan apakah perusahaan tersebut dapat

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersubut.

Page 50: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

33

14. Manfaat Informasi Going Concern

Informasi kebangkrutan bisa bermanfaat bagi beberapa pihak seperti

berikut ini:

a. Pemberi pinjaman (kreditor)

Informasi kebangkrutan bisa bermanfaat untuk mengambil keputusan siapa

yang akan diberikan pinjaman, dan kemudian bermanfaat untuk kebijakan

memonitor pinjaman yang ada.

b. Investor

Investor saham dan obligasi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan

tentunya akan sangat berkepentingan melihat adanya kemungkinan

bangkrut atau tidaknya perusahaan yang menjual surat berharga tersebut.

Investor yang menganut strategi aktif akan mengembangkan model

prediksi kebangkrutan untuk melihat tanda-tanda kebangkrutan seawall

mungkin dan kemudian mengantisipasi kemungkinan tersebut.

c. Pihak pemerintah

Pada beberapa sektor usaha, lembaga pemerintah mempunyai tangung

jawab untuk mengawasi jalanya usaha tersebut (missal sektor perbankan).

Juga pemerintah mempunyai badan-badan usaha (BUMN) yang harus

selalu diawasi. Lembaga pemerintah mempunyai kepentingan untuk

melihat tanda-tanda kebangkrutan lebih awal supaya tidakantindakan yang

perlu bisa dilakukan lebih awal.

d. Akuntan

Page 51: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

34

Akuntan mempunyai kepentingan terhadap informasi kelangsungan suatu

usaha karena akuntan akan melihat kemampuan going concern suatu

perusahaan.

e. Manajemen

Kebangkrutan berarti munculnya biaya-biaya yang berkaitan dengan

kebangkrutan dan biaya ini cukup besar. Suatu penelitian menunjukkan

biaya kebangkrutan bisa mencapai 11% - 17% dari nilai perusahaan.

Contohnya biaya kebangkrutan yang langsung adalah biaya akuntan dan

biaya penasehat hukum. Sedangkan contoh biaya kebangkrutan yang tidak

langsung adalah hilangnya kesempatan penjualan dan keuntungan karena

beberapa hal seperti pembatasan yang mungkin diberlakukan oleh

pengadilan. Apabila manajemen bisa mendeteksi kebangkrutan ini lebih

awal, maka tindakan-tindakan penghematan bisa dilakukan, missal dengan

melakukan merger atau restruksi keuangan sehingga biaya kebangkrutan

bisa dihindari.

15. Tanggung Jawab Auditor terhadap Going Concern

Dalam penugasan umum, auditor ditugasi untuk memberikan opini atas

laporan keuangan suatu satuan usaha. Opini yang diberikan merupakan

pernyataan kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil

usaha, dan arus kas sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum (SPAP,

2001:410.2). berdasarkan pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa auditor

memiliki tanggung jawab atas opini yang diberikannya terhadap laporan

keungan suatu entitas yang mengacu pada aturan yang ada. Auditor harus

Page 52: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

35

menilai hal-hal dibalik yang tampak tersebut seperti masalah eksistensi

kontinuitas entitas. Sebab seluruh aktivitas atau transaksi yang telah dan akan

terjadi secara implisit terkadang didalam laporan keuangan. Oleh karenanya,

juga ikut untuk diaudit. Hal ini berarti, menuntut auditor untuk lebih

mewaspadai hal-hal potensial yang dapat meganggu kelangsungan hidup

entitas. Inilah alasan mengapa auditor tirut bertanggung jawab atas

kelangsungan hidup entitas meskipun dalam batas waktu patas, yaitu tidak

lebih dari satu tahun sejak tanggal penerbitan laporan auditor.

Seorang auditor harus memiliki tanggung jawab terhadap kelangsungan

usaha (going concern) perusahaan, yaitu dengan membuat keputusan etis

tentang laporan keungan yang disajikan oleh manajemen perusahaan. Faktor-

faktor yang dapat dipertimbangkan dalam pengmbilan keputusan etis seorang

akuntan ketika menghadapi dilemma etika adalah:

a. Pengalaman kerja auditor

Pengalaman auditor akan semakin berkembang dengan bertambahnya

pengalaman audit, diskusi mengenai audit dengan rekan sekerja,

pengawasan dan review oleh akuntan senior, mengikuti program pelatihan

dan penggunaan standar auditing

b. Komitmen professional

Komitmen professional diartikan sebagai intensitas identifikasi dan

keterlibatan individu dengan profesinya. Definisi komitmen professional

banyak digunakan dalam literature akuntansi adalah sebagai berikut :

Page 53: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

36

1) Suatu keyakinan dan penerimaan tujuan dan nilai-nilai di dalam

organisasi profesinya,

2) Kemauan untuk memainkan peran tertentu atas nama organisasi

profesi,

3) Gairah untuk mempertahankan keanggotaan pada organisasi profesi.

c. Orientasi Etika

Orientasi etika ( ethical orientation) berarti mengenal konsep diri dan

perilaku pribadi yang berhubungan dengan individu dalam diri seseorang.

Orientasi etika menunjukkan pandangan yang diadopsi oleh masing-

masing individu ketika menghadapi situasi masalah yang membutuhkan

pemecahan dan penyelesaian etika atau dilema etika. Tujuan utama

akuntansebagai sebuah profesi audit adalah juga termasuk menghindari

kerugian yang diterima oleh pengguna laporan keuangan, sehingga

seorang auditor yang memiliki orientasi etika idealis akan selalu merujuk

kepada tujuan dan arahan yang ada pada standar profesionalnya.

d. Nilai Etika Organisasi

Nilai etika organisasi (corporate ethical value) adalah sebuah sistem nilai-

nilai etis yang ada di dalam organisasi. Sistem nilai ini dihasilkan dari

dalam maupun luar organisai. Nilai etika organisasi dapat digunakan untuk

menetapkan dan sebagai patokan dalam menggambarkan apa-apa yang

dikerjakan merupakan hal yang „baik‟ atau „etis‟ dan hal yang „tidak baik‟

atau „tidak etis‟ dalam organisasi.

Page 54: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

37

Auditor memiliki suatu tanggung jawab untuk mengevaluasi status

kelangsungan hidup perusahaan dalam setiap pekerjaan auditnya. Mengacu

kepada Statement On Auditing Standard (SAS, 1998 Nomor 59), auditor

harus memutuskan apakah mereka yakin bahwa perusahaan klien akan bisa

bertahan di masa yang akan datang. Pernyataan Standar Akuntansi (PSA

Nomor 29) paragraf 11 huruf d menyatakan bahwa keragu-raguan besar

tentang kemampuan satuan usaha untuk mempertahankan kelangsungan

hidupnya (going concern) merupakan keadaan yang mengharuskan auditor

menambahkan paragraf penjelas (atau bahasa penjelas lain) dalam laporan

audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian

(unqualified opinion), yang dinyatakan oleh auditor.

IAI disamping menerbitkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

(ISAK) No.4, juga menerbitkan Interpretasi Pernyataan Standar Auditing

(IPSA) No.30.01 tentang “Laporan Auditor Independen tentang Dampak

Memburuknya Kondisi Ekonomi Indonesia Terhadap Kelangsungan Hidup

Entitas”. ITSA tersebut menganggap auditor perlu untuk mempertimbangkan

tiga hal yaitu:

a. Kewajiban auditor untuk memberikan saran bagi kliennya dalam

mengungkapkan dampak kondisi ekonomi tersebut (jika ada) terhadap

kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya

b. Pengungkapan peristiwa kemudian yang timbul sebagai akibat kondisi

ekonomi tersebut

Page 55: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

38

c. Modifikasi laporan audit bentuk baku jika memburuknya kondisi ekonomi

tersebut berdampak pada kemampuan entitas untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya Walaupun auditor mempunyai tanggung jawab

untuk menilai kelangsungan hidup entitas, namun auditor tidak

bertanggung jawab untuk memprediksi kondisi atau peristiwa yang akan

datang.

B. Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian mengenai opini going concern dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya seperti model prediksi kebangkrutan, leverage,

pertumbuhan perusahaan dan debt default telah banyak diteliti oleh penelitian-

penelitian sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut telah banyak

memberikan masukan serta kontribusi tambahan untuk menganalisis faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi opini opini going concern. Tabel 2.1

menunjukkan hasil penelitian-penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi opini going concern.

Page 56: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

39

Tabel 2.1

Hasil-hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Pebedaan

1. Wiwik

Kurniati

(2012)

Prediksi

kebangkrutan,

pertumbuhan

perusahaan dan

reputasi KAP

terhadap opini

audit going

concern

Variabel Prediksi

kebangkrutan dan

pertumbuhan

perusahaan.

Alat pengujian

yang digunakan

analisis regresi

logistik.

Variabel Reputasi

KAP.

Populasi penelitian

data keuangan

perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI)

berjumlah 155

perusahaan untuk tiga

periode (2008-2010).

Prediksi kebangkrutan yang

diproksikan dengan Alman Z-

Score berpengaruh signifikan

terhadap penerimaan opini audit

going concern. Pertumbuhan

perusahaan yang diproksikan

dengan pertumbuhan penjualan

tidak berpengaruh signifikan

terhadap penerimaan opini audit

going concern. Sedangkan

reputasi KAP tidak berpengaruh

significan terhadap penerimaan

opini audit going concern. Hal ini

menunjukkan bahwa dalam

memberikan opini audit going

concern tidak harus melihat

skaladari KAP tersebut. Jika

perusahaan layak untuk mendapat

opini going concern maka auditor

tidak akan segan untuk

mengeluarkan opini audit going

concern. Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 57: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

40

Tabel 2.1

(Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Pebedaan

2. Yashita

Putri

Alichia

(2013)

Pengaruh ukuran

perusahaan,

perumbuhan

perusahaan, dan

opini tahun

sebelumnya

terhadap opini

audit going

concern. Studi

empiris perusahaan

manufaktur yang

terdaftar pada BEI

Variabel

Pertumbuhan

perusahaan. Alat

pengujian yang

digunakan adalah

analisis regresi

logistik

Variabel ukuran

perusahaan dan opini

audit tahun

sebelumnya. Populasi

yang digunakan

adalah seluruh

perusahaan go public

yang terdaftar di BEJ

yang bergerak dalam

bidang manufaktur

pada tahun (2009-

2011).

Ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap opini audit

going concern, artinya semakin

besar ukuran perusahaan maka

semakin kecil probabilita

mendapatkan opini audit going

concern, pertumbuhan perusahaan

tidak berpengaruh signifikan

negative terhadap opini audit going

concern, artinya perusahaan yang

mengalami pertumbuhan

perusahaan yang negative maka

tidak semakin besar probabilita

mendapatkan opini audit going

concern. Opini audit tahun

sebelumnya berpengaruh signifikan

positif terhadap opini audit going

concern, artinya perusahaan yang

menerima opini audit tahun

sebelumnya maka memiliki

probabilitas semakin besar

mendapatkan opini audit going

concern. Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 58: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

41

Tabel 2.1

(Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Pebedaan

Sebelum kuartal ketiga,

ukuran perusahaan dan

jenis industri.

a. Dipengaruhi secara

signifikan positif oleh

struktur audit pos-pos luar

biasa, kerugian, financial

distress, opini going

concern dan opini audit.

Tidak dipengaruhi oleh

pergantian auditor selama atau

setelah kuartal keempat,

pendekatan audit terstruktur

menengah, tahun tutup buku

dan reputasi auditor. Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 59: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

42

Tabel 2.1

(Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Pebedaan

3. Mirna

Dyah

Praptitori

ni dan

Indira

Januarti

(2011)

Analisis pengaruh

kualitas audit, debt

default, dan

opinion shopping

erhadap

penerimaan opini

audit going

concern.

Variabel debt

default.

Alat pengujian

yang digunakan

analisis model

regresil ogistik

Variabel kualitas

audit dan opinion

shopping.

Dalam penelitian ini hanya variable debt

default yang terbukti berpengaruh positif

terhadap penerimaan opini audit going

concern. Sedangkan variable kualitas

audit yang diproksi dengan auditor

industry specialization dan opinion

shopping tidak berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit goin concern.

Keterbatasan yang dihadapi dalam

penelitian ini hanya menggunakan tiga

variabel, yaitu satu variable keuangan

(debt defaut)dan dua variabel non

keungan ( kualitas audit dan opinion

shopping ) dengan R-square yang masih

kecil 43% dan 57,5%. Periode

pengamatan hanya enam tahun, sehingga

belum cukup lama untuk menentukan

tren penerbitan opini going concern oleh

auditor dalam jangka panjang. Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 60: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

43

Tabel 2.1

(Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Pebedaan

4. Edward

Akiko

Wibisono

(2013)

Prediksi

kebangkrutan,

leverage, audit tahun

sebelumnya, ukuran

perusahaan terhadap

opini audit going

concern

Variabel predeiksi

kebangkrutan.

Alat penguji yang

digunakan adalah

analisis model

regresi logistik

Variabel leverage,

audit tahun

sebelumnya, dan

ukuran perusahaan.

Populasi dalam

penelitian ini adalah

seluruh perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di BEI

padatahun (2009-

2011).

Model prediksi kebangkrutan (Altman Z-

Score) secara parsial mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap

penerimaan opini audit going concern.

Leverage tidak berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit going concern.

Opini audit tahun sebelumnya secara

parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap penerimaan opini

audit going concern. Ukuran perusahaan

tidak berpengaruh terhadap penerimaan

opini audit going concern

5. Nurul

Ardiani

Emrinald

i DP, dan

Nur

Azlina

(2012)

Pengaruh audit

tenure, disclosere,

ukuran KAP, debt

default, opinion

shopping dan

kondisi keuangan

terhadap penerimaan

opini audit going

concern pada

perusahaan real

estate dan property

di BEI.

Variabel debt

defaul. Alat

pengujian yang

digunakan

analisis model

regresi logistik.

Variabel audit tenure,

disclosere, ukuran

KAP, opinion

shopping.

Populasi penelitian

perusahaan real estate

dan property yang

listing di BEI tahun

2009-2011.

Berdasarkan analisis data dan

pembahasan yang telah dilakukan,

maka dapat diambil kesimpulan dari

hasil pengujian dengan tingkat

signifikansi 5%, diperoleh bukti

bahwa disclosure, ukuran KAP dan

debt default berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit going concern.

Sedangkan audit tenure, opinion

shopping dan kondisi keuangan tidak

berpengaruh terhadap penerimaan

opini audit going concern. Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 61: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

44

Tabel 2.1

(Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Pebedaan

6. Totok

Dewayanto

(2011)

Analisis faktor-

faktor yang

mempengaruhi

penerimaan opini

audit going

concern pada

perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di BEI

Variabel penerimaan

opini audit going

concern. Alat

pengujian yang

digunakan adalah

analisis model

regresi logistik.

Variabel kondisi

keuangan, ukuran

perusahaan, opini audit

tahun sebelumnya,

auditor client tenure,

reputasi auditor.

Populasi yang

digunakan adalah

seluruh perusahaan

manufaktur terdaftar di

BEI periode 2006-2009.

Kondisi keuangan berpengaruh

signifikan dengan penerimaan

opini audit going concern.

Ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit going

concern. Opini tahun

sebelumnya berpengaruh

signifikan terhadap penerimaan

opini going concern. Auditor

client tenure tidak berpengaruh

terhadap penerimaan opini

audit going concern. Opinion

shopping tidak berpengaruh

terhadap penerimaan opini

audit going concern. Reputasi

auditor tidak berpengaruh

terhadap penerimaan opini

audit going concern.

Sumber: Jurnal Penelitian Terdahulu

Page 62: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

45

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan pada bagan berikut:

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

Variabel Independen

Model Prediksi

Kebangkrutan (X1)

Pertumbuhan Perusahaan (X2)

Debt Default (X3)

Penerimaan Opini Going

Concer (Y)

Variabel Dependen

Model Regresi Logistik :

1. Analisis deskriptif

2. Overall model fit

3. Nagelkerke R square

4. Hosmer and lemeshow test

5. Hasil matriks klasifikasi

6. Hasil uji koefisien regresi

logistik

Analisis Hasil

Kesimpulan, implikasi dan saran

Bursa Efek Indonesia (BEI)

Page 63: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

46

D. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Model Prediksi Kebangkrutan dengan Kemungkinan Penerimaan

Opini Going Concern

Penelitian mengenai kebangkrutan perusahaan diawali dari analisis

rasio keuangan karena laporan keuangan lazimnya berisi informasi-

informasi penting mengenai kondisi dan prospek perusahaan di masa yang

akan datang (Fraser, 1995). Penelitian dibidang akuntansi dan keuangan

telah berusaha menghasilkan beberapa model prediksi kebangkrutan,

tetapi tidak semuanya dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan

pada perusahaan perbankan dan lembaga keuangan. Model prediksi

kebangkrutan yang lazim digunakan untuk perusahaan perbankan dan

lembaga keuangan adalah model prediksi Altman. Metode yang dikenal

dengan beberapa rasio dalam Z-Scorenya dan sering digunakan untuk

memprediksi terjadinya kebangkrutan pada sebuah perusahaan, terbukti

dapat juga diimplementasikan dalam memprediksi kemungkinan

terjadinya likuidasi pada lembaga perbankan (Fachrozy, 2007).

Altman (1968) menemukan bahwa perusahaan dengan

profitabilitas serta solvabilitas yang rendah sangat berpotensi mengalami

kebangkrutan. Ia mencoba mengembangkan suatu model prediksi dengan

menggunakan 22 rasio keuangan yang diklasifikasikan kedalam lima

kategori, yaitu likuiditas, profitabilitas, leverage, rasio uji pasar, dan

aktivitas.

Page 64: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

47

H01: Model prediksi kebangkrutan tidak berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit going concern

Ha1: Model prediksi kebangkrutan berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit going concern.

2. Pertumbuhan Perusahaan dengan Kemungkinan Penerimaan opini

Going Concern

Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan

untuk meningkatkan size. Pertumbuhan perusahaan yang cepat maka

semakin besar kebutuhan dana untuk ekspansi. Semakin besar kebutuhan

untuk pembiayaan mendatang maka semakin besar keinginan perusahaan

untuk menahan laba. Jadi perusahaan yang sedang tumbuh sebagai

deviden tetapi lebih baik digunakan untuk ekspansi. Potensi pertumbuhan

ini dapat diukur dari besarnya biaya penilitian dan pengembangan.

Semakin besar R&D cost-nya maka berarti ada prospek perusahaan untuk

tumbuh (Ulkri, 2013). Pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan

beberapa cara, misalnya dengan melihat pertumbuhan penjualannya.

Pengukuran ini hanya dapat melihat pertumbuhan perusahaan dari aspek

pemasaran perusahaan saja.

H02: Pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit going concern.

Ha2: Pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan

opini audit going concern.

Page 65: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

48

3. Debt Default dengan Kemungkinan Penerimaan Opini Going Concern

Debt default didefinisikan sebagai kegagalan debitor (perusahaan)

untuk membayar hutang pokok dan/ atau bunganya pada waktu jatuh

tempo (Chen dan Church, 1992) dalam (Dyah & Januarti 2007).

Dapat dikatakan bahwa status hutang perusahaan merupakan

faktor pertama yang akan diperiksa oleh auditor untuk mengukur

kesehatan keuangan perusahaan. Ketika jumlah hutang perusahaan

tentunya banyak dialokasikan untuk menutupi hutangnya, sehingga akan

mengganggu kelangsungan operasi perusahaan. Apabila hutang ini tidak

mampu dilunasi, maka kreditor akan memberikan status default.

Status default dapat meningkatkan kemungkinan auditor

mengeluarkan laporan going concern. Dengan menambahkan variabel

default hutang pada model prediksi going concern yang sebelumnya

hanya memasukkan variabel-variabel rasio keuangan saja.

H03: Debt default tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini

audit going concern.

Ha3: Debt default berpengaruh terhadap penerimaan opini audit

going concern.

Page 66: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan karakteristik masalah yang dikaji penulis, penelitian ini

merupakan rancangan kausalitas yaitu tipe penelitian dengan karakteristik

masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih

(Indrianto dan Supomo, 2009:27). Penelitian ini bertujuan untuk menguji

pengaruh antara variabel independen, yaitu model prediksi kebangkrutan,

rasio leverage, pertumbuhan perusahaan, dan debt default terhadap variabel

dependen, yaitu penerimaan opini audit going concern.

Populasi dalam penelitian ini adalah beberapa peruasahaan yang

bergerak dalam sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) dalam periode penelitian 2008-2012. Metode penentuan sampel yang

digunakan adalah purposive sampling atau metode penentuan sampel yang

bertujuan untuk menetapkan kriteria tertentu terhadap sampel penelitian.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi penelitian ini adalah beberapa perusahaan yang go public

yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2008-2012.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling,

yakni tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh

dengan menggunakan pertimbangan tertentu (Indriantoro dan Supomo,

Page 67: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

50

2002:131). Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

selama periode (2008-2012)

2. Menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen

per 31 Desember dari tahun 2008-2012.

3. Perusahaan tidak delisting atau keluar dari BEI selama periode

pengamatan.

C. Metode Pengumpulan Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan jenis dan sumber data sekunder. Data sekunder merupakan data

penetitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media

perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya

berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip

(data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan

(Indrianoro dan Supomo, 2009:147).

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data

documenter, yaitu laporan keuangan auditee perusahaan perdagangan besar

(wholesale) yang tercatat di BEI selama periode 2008-2012. Data dokumenter

dalam penelitian ini dapat menjadi bahan atau dasar analisis data kompleks

yang dikumpulkan melalui metode observasi dan analisis dokumen. Sehingga

dapat diketahui juga, bahwa horizon waktu yang digunakan peneliti pada

Page 68: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

51

penelitian ini adalah studi time series, dimana studi ini lebih menekankan pada

data penelitian berupa data rentetan waktu. Data yang dikumpulkan juga dapat

di-download langsung melalui website www.idx.co.id . disamping itu,

peneliti mengumpulkan data informasi yang digunakan sebagai landasan teori

dari buku-buku dan literature-literatur yang berhubungan dengan penyusunan

penelitian ini.

D. Metode Analisis dan Uji Hipotesis

Penyelesaian penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis

kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan dengan cara menganalisis suatu

permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam penelitian ini,

analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantifikasi data penelitian

sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam analisis.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi logistik (logistic regression). Asumsi normal distribution tidak dapat

dipenuhi karena variabel bebas merupakan campuran antara variabel kontinyu

(metric) dan kategorial (non-metrik). Dalam hal ini dapat dianalisis dengan

regresi logistik (logistic regression) karena tidak perlu asumsi normalitas data

pada variabel bebasnya. Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji

regresi logistik (logistic regression) dapat dijelaskan sebagai berikut

(Ghozali,2011):

Page 69: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

52

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi suatu data

yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, sum, range,

kurtosis, maksimum, minimum dan skewness (Ghozali, 2011:19). Mean

digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang

diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai

dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum minimum digunakan untuk

melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi. Hal ini perlu

dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil

dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian.

2. Regresi logistik

Pengujian hipotesis dilakukan secara multivariate dengan

menggunakan regresi logistik. Regresi logistik digunakan apabila variabel

dependennya adalah satu non-metrik dengan dua kategori dan variabel

independen adalah satu atau lebih metric dan non metric (Ghozali,

2009:9). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah opini audit going

concern yang dinyatakan dengan variabel dummy, dimana kategori 1

untuk perusahaan going concern dan kategori 0 untuk perusahaan non

going concern.

3. Menguji keseluruhan model (overall model fit)

Analisis pertama yang dilakukan adalah menilai overall fit model

terhadap data. Hipotesis untuk menilai model fit adalah:

H0 : model yang dihipotesiskan fit dengan data

Ha : model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Page 70: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

53

Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesis nol

agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada

fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa

model yang hipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji

hipotesis nol dan alternative, L ditransformasikan menjadi -2LogL.

Penurunan likelihood (-2LL) menunjukkan model regresi yang lebih baik

atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.

4. Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Squere)

Cox dan snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru

ukuran R2

pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi

likelihood dengan nilai maksimum kurang dari satu (satu) sehingga sulit

diinterpresikan. Nagelkerke’s R square merupakan modifikasi dari

koefisien cox dan snell untuk memastika bahwa nilainya bervariasi dari 0

(nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai cox

dan snell’s R2 dengan nilai maksimumnya. Nilai nagelkerke’s R

2 dapat

diinterpresikan seperti nilai R2

pada multiple regression. Nilai yang kecil

berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

5. Menguji Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and

Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s Goodness of

Page 71: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

54

Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai

dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga

model dapat dikatakan fit). Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s

Goodness of Fit Test Sama dengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis

nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan

nilai observasinya sehingga goodness fit model tidak baik karena model

tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and

Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol

tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai

observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok

dengan data observasinya.

6. Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi

untuk memprediksi kemungkinan perpindahan KAP yang dilakukan oleh

perusahaan.

7. Model Regresi Logistik Yang Terbentuk

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

logistik (logistic regression) yaitu dengan melihat pengaruh model

prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan dan debt default terhadap

penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur.

Adapun model regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

GC

Ln = α + β1Zscore +β2 FG +β3 DEFAULT + €

1-GC

Page 72: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

55

Keterangan:

GC

Ln = opini audit going concern (variabel dummy)

1-GC

α = konstanta

Zscore = model prediksi kebangkrutan

FG = pertumbuhan perusahaan

DEFAULT = Debt default

€ = kesalahan residual

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Tidak Terikat (Independent Variabel)

Variabel tidak terikat atau variabel independen adalah tipe variabel

yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel

independen dinamakan pula dengan variabel yang diduga sebagai sebab

(presumed cause variable) atau dapat juga disebut sebagai variabel yang

mendahului (antecedent variable) (Indrianto dan supomo, 2009:63).

Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari model prediksi

kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan, dan debt default. Penjelasan

mengenai variabel independen tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

a. Model Prediksi Kebangkrutan

Model prediksi kebangkrutan merupakan model yang

dinamakan juga dengan model Z-score, dalam bentuk aslinya adalah

model linear dengan rasio keuangan yang diberi bobot untuk

Page 73: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

56

memaksimalkan kemampuan model tersebut untuk memprediksi.

Model ini pada dasarnya hendak mencari nilai “Z” yaitu nilai yang

menunjukkan kondisi perusahaan apakah dalam keadaan sehat atau

tidak dan menunjukkan kinerja perusahaan yang sekaligus

merefleksikan prospek perusahaan dimasa depan (Kurniati, 2012).

Alman (1968) menemukan bahwa perusahaan dengan profitabilitas

serta solvabilitas yang rendah sangat berpotensi mengalami

kebangkrutan. Ia mencoba mengembangkan suatu model prediksi

dengan menggunakan 22 rasio keuangan yang diklasifikasikan dalam

tiga kelompok besar (Riyanto, 1995) dalam Kurniati (2012):

1). Rasio Likuiditas yang terdiri atas Z1

2). Rasio Profitabilitas yang terdiri dari Z2 dan Z3

3). Rasio Aktifitas yang terdiri dari Z4 dan Z5

Z= 1,2Z1 + 1,4Z2 + 3,3Z3 +0,6Z4 + 1Z

Dimana:

Z1 = working capital / total asset

Z2 = retained rearning/ total asset

Z3 = earning before interest and taxes / total asset

Z4 = market capitalization / book value of debt

Z5 = sales / total asset

Uraian setiap variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1). Working capital / total asset (Z1) atau modal kerja / total Aktiva

(Z1). Modal kerja yang dimaksudkan dalam Z1 adalah selisih

antara aktiva lancar dengan utang lancar. Rasio Z1 pada

Page 74: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

57

dasarnya adalah rasio likuiditas yang mengukur kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Hasil

rasio tersebut dapat negatif apabila aktiva lancar lebih kecil dari

kewajiban lancar.

2). Retained earnings / total asset (Z2) atau laba ditahan / Total

Aktiva (Z2). Rasio ini mengukur akumulasi laba selama

perusahaan beroperasi. Umur perusahaan berpengaruh terhadap

rasio tersebut karena semakin lama perusahaan beroperasi

memungkinkan untuk memperlancar akumulasi laba ditahan.

Hal tersebut menyebabkan perusahaan yang masih relatif muda

pada umumnya akan menunjukkan hasil rasio yang rendah,

kecuali yang labanya sangat besar pada masa awal berdirinya.

3). Earning Before Interest and Tax / Total Asset (Z3) atau laba

sebelum Bunga dari Pajak / Total Aktiva (Z3). Rasio tersebut

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

dari aktiva yang digunakan. Rasio ini merupakan kontributor

terbesar dari model tersebut. Beberapa indikator yang dapat kita

gunakan dalam mendeteksi adanya masalah pada kemampuan

profitabilitas perusahaan diantaranya adalah piutang dagang

meningkat, penjualan menurun, terlambatnya hasil penagihan

piutang, kredibilitas perusahaan berkurang, seta kesediaan

memberi kredit pada konsumen yang tak dapat membayar pada

waktu yang telah ditetapkan.

Page 75: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

58

4). Market Value Equity / Book Value of Debt (Z4) atau Nilai Pasar

dari Modal / Nilai Buku Utang (Z4). Modal yang dimaksud

adalah gabungan nilai pasar dari modal biasa dan saham

preferen, sedangkan utang mencakup utang lancar dan utang

jangka panjang.

5). Sales / Total Asset (Z5) atau penjualan / Total Aktiva (Z5).

Rasio tersebut mengukur kemampuan manajemen dalam

menggunakan aktiva dalam menghasilkan penjualan.

b. Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan Perusahaan, di ukur dengan rasio pertumbuhan

laba. Earning After Tax Growth, adalah rasio yang digunakan untuk

menghitung besarnya kenaikan laba tahun berjalan atas laba tahun

sebelumnya. Rumus untuk menghitung rasio ini adalah sebagai

berikut:

Pertumbuhan Laba = Laba bersiht – Laba bersiht-1

Laba bersih t-1

Dimana:

Laba bersiht = Laba bersih tahun berjalan

Laba bersih t-1 = Laba bersih tahun sebelumnya

Semakin besar nilai profitabilitas dari Earning After Tax

Growth yang dimiliki auditee, memberikan indikasi bahwa earning

After Tax Growth merupakan salah satu pertimbangan auditor untuk

menerbitkan opini going concern.

Page 76: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

59

c. Debt Default

Debt default atau kegagalan membayar hutang didefinisikan

sebagai kelalaian atau kegagalan perusahaan untuk membayar hutang

pokok atau bunganya pada saat jatuh tempo (Chen dan Church, 1992)

dalam Dyah dan Januarti, 2011. Dalam variabel ini menggunakan

variabel dummy (1 = status debt default, 0 = tidak debt default) untuk

menunjukkan apakah perusahaan dalam keadaan default atau tidak

sebelum pengeluaran opini audit.

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

opini audit going concern atau going concern audit opinion ( GCAO).

Yaitu merupakan opini audit modifikasi yang dilakukan oleh auditor akan

ketidakmampuan atau ketidakpastian signifikan atas kelangsungan hidup

perusahaan. Variabel opini going concern merupakan variabel dummy,

yaitu variabel yang bersifat kategorial atau dikotomi (Ghozali, 2009:49)

dimana kategori satu untuk perusahaan dengan opini audit going concern

(GCAO) dan 0 untuk perusahaan dengan opini audit non going concern

atau non going concenrn audit opinion (NGCAO).

Page 77: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

60

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2008-2012.

Perusahaan manufaktur tersebut telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia

sebelum 1 Januari 2008 dan selama periode penelitian tersebut tidak keluar

dari Bursa Efek Indonesia atau mengalami delisting. Industri manufaktur

dipilih karena memiliki jumlah perusahaan yang listing paling banyak

dibandingkan dengan industri lain. Selain itu juga untuk menghindari

adanya industrial effect, yaitu resiko industri yang berbeda antara sektor

industri yang satu dengan yang lain. Fokus penelitian ini adalah ingin

melihat pengaruh model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan,

dan debt default terhadap penerimaan opini audit going concern pada

industri manufaktur.

Alasan penggunaan data lima tahun mulai tahun 2008-2012 adalah

karena tahun 2008-2012 merupakan data perusahaan yang dapat

memberikan gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan berkaitan

dengan keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 423/KMK.06/2002

tentang jasa akuntan publik yang diperbaharui dengan peraturan Menteri

Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 pasal 3 tentang

Page 78: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

61

jasa akuntan publik. Peraturan terbaru menyebutkan bahwa pemberian jasa

audit umum atas 57 laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh

KAP paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan oleh

seorang akuntan publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-

turut.

Tabel 4.1 dibawah ini menyajikan tahapan seleksi sampel

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

Tabel 4.1

Tahapan seleksi sampel dengan kriteria

Jumlah perusahaan manufaktur yang listing di BEI tahun 2008-2012 107

Jumlah data tidak tersedia selama periode penelitian (92)

Jumlah perusahaan (sampel) 15

Tahun pengamatan (tahun) 5

Jumlah sampel total selama periode penelitian 75

Sumber: data diolah

Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama periode 2008-2012 berjumlah 107 perusahaan.

Dari 107 perusahaan manufaktur tersebut terdapat 92 perusahaan yang

tidak menyediakan data secara lengkap selama periode penelitian.

Sehingga perusahaan manufaktur yang dijadikannya sampel adalah

sebanyak 15 perusahaan. Sedangkan total pengamatan yang dijadikan

sampel penelitian ini adalah 75 pengamatan.

Page 79: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

62

2. Deskripsi sampel penelitian

Dalam penelitian ini sampel dipilih dengan metode purposive

sampling dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

Sampel dipilih bagi perusahaan yang menyajikan data yang dibutuhkan

dalam penelitian ini, seperti, penerimaan opini audit going concern.

Ringkasan sampel penelitian disajikan dalam Tabel 4.2

Tabel 4.2

Sampel Penelitian

NO JENIS

USAHA

JUMLAH

2008 2009 2010 2011 2012

1 Automotive and

Components

2 2 2 2 2

2 Cement 1 1 1 1 1

3 Ceramics, Glass,

Porcelain

1 1 1 1 1

4 Food and

Beverages

3 3 3 3 3

5 Footwear 1 1 1 1 1

6 Houseware 1 1 1 1 1

7 Metal and Allied

Products

4 4 4 4 4

8 Pharmaceuticals 0 0 0 0 0

9 Plastics and

Packaging

1 1 1 1 1

10 Textile and

Garments

0 0 0 0 0

11 Tobacco

Manufacturers

1 1 1 1 1

JUMLAH 15 15 15 15 15

AKUMULASI 75

Sumber: data diolah

Pada Tabel 4.3 dibawah ini dapat dilihat bahwa sampel yang

terpilih tersebar secara acak dan hampir tersebar merata pada 11 sektor

Page 80: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

63

industri. Perusahaan yang paling banyak berasal dari sektor metal and

allied yaitu sebanyak 5 perusahaan atau sekitar 20,82%.

Tabel 4.3

Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Usaha

NO JENIS USAHA FREKUENSI PERSENTASE (%)

1 Automotive and

Components

2 13,33

2 Cements 1 6,67

3 Ceramics, Glass,

Porcelain

1 6,67

4 Food and Beverages 3 20

5 Footwear 1 6,67

6 Houseware 1 6,67

7 Metal and Allied

Products

4 26,67

8 Pharmaceuticals

9 Plastics and Packaging 1 6,67

10 Textile, Garment

11 Tobacco Manufacturers 1 6,67

JUMLAH 15 100,00

Sumber: data diolah

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

Penyelesaian penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis

kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan dengan cara menganalisis suatu

permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam penelitian ini,

analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantifikasi data penelitian

sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam analisis.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi logistik (logistic regression). Asumsi normal distribution tidak dapat

dipenuhi karena variabel bebas merupakan campuran antara variabel kontinyu

(metric) dan kategorial (non-metrik). Dalam hal ini dapat dianalisis dengan

regresi logistik (logistic regression) karena tidak perlu asumsi normalitas data

Page 81: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

64

pada variabel bebasnya. Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji

regresi logistik (logistic regression) dapat dijelaskan sebagai berikut

(Ghozali,2011):

1. Analisis Deskriptif

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan dan debt default

sebagai variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah penerimaan opini audit going concern yang merupakan variabel

dummy.

Tabel 4.4

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

GCAO 75 ,00 1,00 ,4400 ,49973

ZScore 75 ,39 12,52 4,0183 1,94251

Growth 75 -,96 13,80 ,6779 1,88987

DEF 75 ,00 1,00 ,3200 ,46962

Valid N (listwise) 75

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan beberapa hal sebagai

berikut:

a. Variabel opini audit going concern menunjukkan nilai rata-rata sebesar

0,4400 dengan nilai minimum sebesar 0,00 dan maksimum sebesar

1,00 serta standar deviasi sebesar 0,49973 dengan jumlah observasi (n)

75.

Page 82: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

65

b. Variabel model prediksi kebangkrutan Z-score menunjukkan nilai rata-

rata sebesar 4,0183 dengan nilai minimum 0,39 dan maksimum 12,52

serta standar deviasi sebesar 1,94251 dengan jumlah observasi (n)

sebesar 75.

c. Variabel pertumbuhan perusahaan menunjukkan nilai rata-rata 0,6779

dengan nilai minimum -0,96 dan maksimum 13,80 serta standar

deviasi sebesar 75 dengan jumlah observasi (n) sebesar 75.

d. Variabel debt default menunjukkan nilai rata-rata 0,3200 dengan nilai

minimum sebesar 0,00 dan maksimum sebesar 1,00 serta standar

deviasi sebesar 0,46962 dengan jumlah observasi (n) sebesar 75.

2. Hasil Uji Hipotesis

Karena variabel dependen bersifat dummy ( opini audit going

concern), maka pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan melakukan

uji regresi logistik. Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji

regresi logistik dapat dijelaskan sebagai berikut (Ghozali, 2011):

a. Hasil Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Tabel 4.5

Menilai Keseluruhan Model

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

1 102,889 -,240

Step 0

2 102,889 -,241

3 102,889 -,241

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 102,889

c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter

estimates changed by less than ,001.

Sumber: output SPSS

Page 83: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

66

Berdasarkan Tabel 4.5 diatas, diperoleh informasi bahwa

pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log

Likehood (-2LL) pada awal (Block Number =0) dengan nilai -2 Log

Likehood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1). Dan nilai -2LL

awal (block Number = 0) pada tabel 4.5 diatas menunjukkan nilai

sebesar 102,889.

Tabel 4.6

Menilai Keseluruhan Model

Iteration History

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log

likelihood

Coefficients

Constant ZScore Growth DEF

Step 1

1 82,202 1,674 -,337 ,015 -1,781

2 80,359 2,421 -,516 ,029 -2,298

3 80,292 2,608 -,562 ,033 -2,407

4 80,292 2,616 -,564 ,033 -2,412

5 80,292 2,616 -,564 ,033 -2,412

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 102,889

d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates

changed by less than ,001.

Sumber: output SPSS

Setelah dimasukkan ketiga variabel independen, maka nilai -

2LL akhir (Block Number = 1) mengalami penurunan yaitu dari

102,889 pada -2LL awal (Block Number = 0) menjadi 80,292 pada -

2LL akhir (Block Number = 1). Penurunan Likehood (-2LL) ini

menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain

model yang dihipotesiskan fit dengan data.

Page 84: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

67

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Tabel 4.7

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 80,292a ,260 ,349

a. Estimation terminated at iteration number 5 because

parameter estimates changed by less than ,001.

Sumber: ouput SPSS

Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik

ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke R Square

adalah sebesar 0,349 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat

dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 34,9% sedangkan

sisanya sebesar 65,1% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar

penelitian ini, misalnya ukuran perusahaan, reputasi KAP, dan sebagainya.

4. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi

Tabel 4.8

Hasil Uji Kelayakan Model Regresi

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 9,798 7 ,200

Sumber: ouput SPSS

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and

Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Pengujian ini menunjukkan nilai Chi-

square sebesar 9,798 dengan signifikansi (p) sebesar 0,200. Berdasarkan

hasil tersebut, karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka model

dapat disimpulkan mampu memprediksi nilai observasinya.

Page 85: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

68

5. Hasil Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi

untuk memprediksi kemungkinan penerimaan opini audit going concern

pada perusahaan manufaktur.

Tabel 4.9

Matriks Klasifikasi

Classification Tablea

Observed Predicted

GCAO Percentage

Correct ,00 1,00

Step 1 GCAO

,00 31 11 73,8

1,00 10 23 69,7

Overall Percentage 72,0

a. The cut value is ,500

Sumber: ouput SPSS

Tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa menurut prediksi, perusahaan

yang memperoleh opini audit going concern adalah 33, sedangkan

berdasarkan observasi sesungguhnya adalah 23 perusahaan. Jadi, ketepatan

model ini adalah 23/33 atau 69,7%. Sementara itu, prediksi perusahaan yang

memperoleh opini audit non going concern adalah 42, sedangkan menurut

observasi sesungguhnya adalah 31 perusahaan. Jadi ketepatan model ini

adalah 42/31 atau 73,8%. Ketepatan dari prediksi keseluruhan model ini

adalah sebesar 72,0%.

Page 86: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

69

6. Hasil Uji Regresi Logistik

Model regresi logistik yang terbentuk disajikan pada tabel dibawah

ini:

Tabel 4.10

Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a

ZScore -,564 ,204 7,617 1 ,006 ,569

Growth ,033 ,145 ,052 1 ,820 1,034

DEF -2,412 ,702 11,812 1 ,001 ,090

Constant 2,616 ,911 8,249 1 ,004 13,678

a. Variable(s) entered on step 1: ZScore, Growth, DEF.

Sumber: ouput SPSS

Tabel di atas menunjukkan hasil pengujian hipotesis dengan

menggunakan regresi logistik biner pada tingkat signifikansi 0,05 (5%).

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat diperoleh persamaan

regresi logistik biner sebagai berikut:

GC

Ln = 2,616 – 0,564 Zscore + 0,033 G – 2,412 Def

1-GC

Ha1: model Prediksi berpengaruh positif terhadap penerimaan opini

audit going concern.

Variabel model prediksi kebangkrutan pada tabel 4.10 menunjukkan

koefisien negatif sebesar 0,564 dengan nilai signifikansi sebesar 0,006<0,05

yang berarti Ha1 diterima. Maka, model pediksi kebangkrutan berpengaruh

positif terhadap penerimaan opini audit going concern.

Page 87: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

70

Ha2: pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap penerimaan

opini audit going concern.

Variabel pertumbuhan perusahaan pada tabel 4.10 menunjukkan

koefisien positif sebesar 0,033 dengan nilai signifikansi 0,820 > 0,05 yang

berarti Ha2 ditolak. Maka, pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif

terhadap penerimaan opini audit going concern.

Ha3: variabel debt default pada tabel 4.10 menunjukkan koefisien

negatif 2,412 dengan signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 yang berarti Ha3

diterima. Maka, debt default berpengaruh positif terhadap penerimaan

opini audit going concern.

C. Pembahasan

Penelitian ini merupakan studi mengenai penerimaan opini audit going

concern oleh perusahaan. Penelitian ini menggunakan variabel independen

keuangan (model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan, debt

default) untuk menguji faktor - faktor dikeluarkannya opini audit going

concern.

Penelitian ini dilakukan terhadap 75 sampel perusahaan manufaktur

pada periode 2008-2012 yang telah dipilih menggunakan metode purposive

sampling. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh sebesar 33 perusahaan

memperoleh opini audit going concern dan sisanya 42 perusahaan tidak

memperoleh opini audit going concern.

Page 88: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

71

Ringkasan hasil pengujian ketiga hipotesis yang telah dilakukan dapat

dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.11

Ringkasan Hasil Hipotesis

No Hipotesis Hasil

1 Model prediksi kebangkrutan berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit going concern

Diterima

2 Pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit going concern

Ditolak

3 Debt default berpengaruh terhadap penerimaan

opini audit going concern.

Diterima

Sumber : Data sukender diolah

Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen akan

dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengaruh model prediksi kebangkrutan terhadap penerimaan opini

audit going concern.

Variabel model prediksi kebangkrutan menunjukkan pengaruh

positif dengan koefisien negatif sebesar 0,564 pada tingkat signifikansi

sebesar 0,006 lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih

kecil dari α = 5% maka hipotesis ke-1 berhasil didukung. Nilai koefisien

yang negatif menunjukkan bahwa Z-Score berpengaruh negatif terhadap

penerimaan opini audit going concern. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin baik kondisi keungan perusahaan, maka semakin kecil

kemungkinan bagi auditor untuk memberikan opini audit going concern.

Page 89: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

72

Begitupun sebaliknya, semakin buruk kondisi keuangan perusahaan, maka

akan semakin besar kemungkinan perusahaan memperoleh opini audit

going concern. Seorang auditor akan sangat memperhatikan kondisi

keuangan perusahaan dalam menerbitkan opini audit going concern.

Perusahaan yang tidak mempunyai permasalahan yang serius

kemungkinan besar tidak akan menerima opini audit going concern.

Berbeda dengan perusahaan yang mengalami permasalahan keuangan

secara terus menerus yang mengakibatkan nilai rasio Z-score rendah

sehingga akan berpeluang besar untuk menerima opini audit going

concern. Dengan demikian, model prediksi kebangkrutan ini menjadi

pertimbangan auditor dalam memberikan opini audit going concern.

Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa model prediksi kebangkrutan

berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Hasil yang

sama juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Wiwik

Kurniati (2012). Beberapa penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa

model prediksi kebangkrutan menggunakan rasio-rasio keuangan lebih

akurat dibandingkan pendapat auditor dalam mengelompokkan perusahaan

bangkrut dan tidak bangkrut. Sehingga, dengan demikian maka akan

sangat mudah melihat kondisi tingkat kesehatan dari sebuah perusahaan.

McKeown et al. (1991) menemukan bukti bahwa auditor hampir

tidak pernah memberikan opini audit going concern pada perusahaan yang

tidak mengalami kesulitan keuangan (financial distress). Krishnan (1996)

menyatakan bahwa auditor lebih cenderung untuk mengeluarkan opini

Page 90: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

73

audit going concern ketika kemungkinan kebangkrutan berada diatas 28%

dengan menggunakan model prediksi Zmijeski. Wiwik Kuriati (2012)

menyatakan semakin buruk kondisi keuangan perusahaan, maka semakin

besar profitabilitas perusahaan menerima opini audit going concern.

2. Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap penerimaan opini audit

going concern.

Variabel pertumbuhan perusahaan yang diproksikan dengan rasio

pertumbuhan laba menunjukkan koefisien positif sebesar 0,033 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,820 yang lebih besar daripada α = 5%.karena

tingakat signifikansi (p) lebih besar dari α = 5% maka hipotesis ke-2 tidak

berhasil didukung. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh pada penerimaan opini audit

going concern. Tidak adanya jaminan bahwa perusahaan yang mengalami

peningkatan pada penjualan bersihnya juga akan mengalami peningkatan

pada laba bersihnya menunjukkan bahwa perusahaan tersebut belum bisa

lepas dari permasalahan keuangan yang dihadapinya. Hal ini berarti bahwa

rasio pertumbuhan laba yang positif tidak bisa menjamin perusahaan untuk

tidak menerima opini audit going concern. Hasil yang sama juga

ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Wiwik Kurniati (2012).

3. Pengaruh debt default terhadap penerimaan opini audit going concern.

Variabel debt default menunjukkan pengaruh positif dengan

koefisien negatif sebesar 2,412 pada tingkat signifikansi sebesar 0,001

lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih kecil dari α =

Page 91: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

74

5% maka hipotesis ke-3 berhasil didukung. Hal ini berarti variabel debt

default berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going

concern oleh auditor. Dapat dikatakan bahwa status hutang perusahaan

merupakan faktor pertama yang akan diperiksa oleh auditor untuk

mengukur kesehatan keuangan perusahaan. Ketika jumlah hutang

perusahaan sudah sangat besar, maka aliran kas perusahaan tentunya

banyak dialokasikan untuk menutupi hutangnya, sehingga akan

mengganggu kelangsungan operasi perusahaan. Apabila hutang ini tidak

mampu dilunasi oleh perusahaan, maka kreditor akan memberikan status

default. Auditor dalam memberikan opini audit going concern akan

mempertimbangkan status default seperti yang tercantum dalam PSA 30.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mirna Dyah

Praptitorini, Indira Januarti (2011) yang menunjukkan bahwa gagal bayar

(debt default) berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit

going concern.

Page 92: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen

(model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan, debt default)

terhadap variabel dependen yaitu penerimaan opini audit going concern.

Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik (logistic

regression) dengan program Statistical Package for Social Scienses (SPSS)

versi 21.0. Data sampel perusahaan sebanyak 75 perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2012.

Hasil pengujian dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat

diringkas sebagai berikut:

1. Model Prediksi Kebangkrutan secara statistik berpengaruh terhadap

Penerimaan Opini Audit Going Concern selama lima tahun pengamatan

(2008-2012). Hasil penelitian ini mendukung hasil Wiwik Kurniati (2012).

2. Pertumbuhan Perusahaan secara statistic tidak berpegaruh positif terhadap

Penerimaan Opini Audit Going Concern selama lima tahun pengamatan

(2008-2012). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Wiwik

Kurniati (2012) dan Endra Ulkri Arma (2013).

3. Debt Default secara statistik berpengaruh terhadap Penerimaan Opini

Audit Going Concern selama lima tahun pengamatan (2008-2012). Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian Mirna Dyah Praptitorini, Indira

Januarti (2011).

75

Page 93: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

76

B. Implikasi

1. Akademis, penelitian dan pembaca

Model prediksi kebangkrutan dapat membantu seorang auditor dalam

mempertimbangkan pemberian opini audit going concern kepada

perusahaan yang diaudit. Faktor-faktor tersebut selain dapat memberikan

petunjuk pada penelitian selanjutnya juga dapat memberikan gambaran

kepada pembaca faktor apa saya yang mungkin terjadi pada perusahaan

yang sedang berkembang dimana hal ini dapat menilai sejauh mana

perusahaan akan dapat meneruskan kelangsungan usahanya.

2. Perusahaan

Berbagai macam pertimbangan dalam menjalankan usahanya, setiap

senantiasa dalam keadaan baik sehingga perusahaan dapat menjalankan

kelangsungan usahanya dan tidak mengalami kebangkrutan. Oleh karena

itu, hal-hal yang disekiranya mempengaruhi kebangkrutan suatu

perusahaan sudah semestinya dikuasai oleh manajemen setiap perusahaan.

Sehingga perusahaan dapat mengambil setiap keputusan dengan tepat agar

kondisi keungannya senantiasa stabil di dalam menjalankan usahanya. Hal

ini agar perusahaan tidak memperoleh opini audit going concern di tahun

berjalan. Dengan demikian, tidak ada opini audit going concern yang

dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh auditor di tahun mendatang.

3. Kantor Akuntansi Publik (KAP)

Kantor Akuntan Publik (KAP) sudah sewajarnya untuk memperhatikan

setiap hal yang berkaitan dengan pemberian opini audit going concern.

Opini audit going concern merupakan hal yang tidak kalah pentingnya

Page 94: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

77

karena tepat atau tidaknya di dalam pemberian opini audit going concern

kepada auditee seorang auditor sudah seharusnya mengerti sekaligus

memahami mengenai faktor apa yang sekiranya mempengaruhi opini audit

going concern tersebut. Seperti model prediksi kebangkrutan yang dapat

membantu seorang auditor untuk melihat sebaiknya apa kondisi keuangan

suatu perusahaan, sehingga bisa dijadikan tambahan pertimbangan

tambahan untuk memberikan opini audit going concern tersebut. Selain

itu, auditor juga harus ahli dalam bidang akuntansi dan auditing. Hal

tersebut agar seorang auditor mampu meningkatkan tingkat ketepatannya

ketika memberikan opini audit going concern kepada auditee.

C. Saran

Penelitian di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang berkualitas dengan adanya beberapa masukan mengenai

beberapa hal diantaranya:

1. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan beberapa variabel

independen lain yang mungkin mempengaruhi opini audit going concern

untuk meningkatkan pengetahuan mengenai going concern di Indonesia.

2. Penelitian selanjutnya mungkin dapat mempertimbangkan penggunaan

seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI) sebagai

populasi penelitian

3. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan faktor industri lainnya

yang dapat dijadikan sampel penelitian.

Page 95: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

78

DAFTAR PUSTAKA

Agoes jan hoesada, Sukrisno. “Bunga rampai auditing”, Salemba Empat Jakarta

12610, 2009

Akiko Wibisono, Edward. “ Prediksi kebangkrutan, leverage, audit sebelumnya,

ukuran perusahaan terhadap opini going concern”, Jurnal EMBA, vol. 1

no.4. desember 2013 hal 302-373

Almant, E dan Mc Gough, T. “Evaluation of A Company As A Going Concern”.

Journal of Accounting. 1974

Ardiani, Nurul & Nur DP, Emrinaldi & Azlina, Nur. “Pengaruh audit tenure,

disclosure, ukuran KAP, debt default, opinion shopping, dan kondisi

keuangan terhadap penerimaan opini audit going concern pada

perusahaan real estate dan property di Bursa Efek Indonesia”, jurnal

ekonomi, vol 20, no. 4. desember 2012

Arens, Alvin A. dan James K. Loebbecke. ”Auditing Pendekatan Terpadu”,

Salemba Empat, Jakarta, 2008.

Bursa Efek Indonesia. “Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor:

306/BEJ/07-2004 menerbitkan peraturan pencatatan berkala Nomor I-E

tentang kewajiban penyampaian informasi yang batas waktu

penyampaiannya disesuaikan dengan peraturan BAPEPAM-LK No. X.K.2.

”, 2004.

Bursa Efek Indonesia. “Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor:

307/BEJ/07-2004 yaitu Peraturan Nomor I-H tentang Sanksi”, 2004.

Dewayanto, Totok. “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan opini

audit going concern”, fokus ekonomi, vol,6 no.1. juni 2011:81-104

Dyah Praptitorini, Mirna & Juniarti Indira.”Analisis pengaruh kualitas audit, debt

default, dan opinion shopping terhadap penerimaan opini going concern”,

jurnal akuntansi dan keuangan Indonesia, vol 8 –no.1. juni 2011

Fachrozy, Donny. “ Pengaruh modek prediksi kebangkrutan, pertumbuhan

perusahaan, dan reputasi kantor akuntan public terhadap ketepatan

pemberian opini audit going concern”. Skiripsi, 2007

Fajriantoro, Yuniar. “Analisis pengaruh ukuran KAP, kondisi keuangan

perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan, dan

ukuran perushaan terhadap opini audit going concern”. Skripsi, 2010

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19”,

Edisi Kelima, Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang, 2011.

Page 96: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

79

Hamid Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012.

Ikatan Akuntan Indonesia, “Standar akuntansi keuangan”. Salemba Empat,

Jakarta, 2012

Ikatan Akuntan Indonesia. “Standar professional akuntan publik”. Salemba

Empat, Jakarta 2009

Lianto, Novice dan Budi Hartono Kusuma. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh

Terhadap Audit Report Lag”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Volume 12

No.2 Hlm.97-106, 2010.

Kristiana, Ira. “Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas,

pertumbuhan perusahaan terhadap opini audit going concern pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”,

Ilmiah mahasiswa akuntansi, vol 1, no.1. januari 2012

Kurnia Susanto, Yulius. “Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan opini

audit going concern pada perusahaan public sektor manufaktur”, jurnal

bisnis dan akuntansi, vol 11, no. 3. desember 2009, hal. 155-173

Kurniati, Wiwik. “ Prediksi kebangkrutan, pertumbuhan dan reputasi KAP

terhadap opini audit going concern”, accounting analysis journal, 2012.

Masrica, Susi. “Analisis pengaruh debt default, opini audit sebelumnya, dan

pertumbuhan perusahaan terhadap potensi penerimaan opini audit”.

Skripsi, 2012

Mayangsari, sekar. “Pengaruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap

Pendapat Ahli: Sebuah Kuasieksprimen”, Jurnal Riset Akuntansi

Indonesia Vol.6 No. 1. Januari 2003

Anisa Nurfitrianti, “BEI Catat 20 Perusahaan Yang Di Delisting Selama Periode

2009-2013” 2013. Sumber : http://wartaekonomi.co.id/berita19148/bei-

catat-20-perusahaan-yang-di-delisting-selama-periode-20092013.html

Nyoman Sri Werastuti, Desak. “Pengaruh auditor client tenure, debt default,

reputasi auditor, ukuran klien, dan kondisi keuangan terhadap kualitas

audit melalui opini audit going concern”, vokasi jurnal riset akuntansi, vol

2, no. 1. april 2013

Puspitasari, Leny & Cahyono, Dwi. “The influence of previous audit opinion

going concern, audit quality, and company factors to audit opinion going

concern”. Jurnal Universitas muhammadiyyah jember, 2011

Putri Alichia, Yashinta. “Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan

perusahaan, dan opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going

concern.” Universitas Negeri Padang, 2013

Page 97: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

80

Ramadhany, Alexander. “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan

opini going concern pada perusahaan manufaktur yang mengalami

financial distress di Bursa Efek Jakarta.” Tesis. 2004

Sarwono, Jonathan. “Statistik Terapan Aplikasi untuk Riset Skripsi, Tesis dan

Disertasi”, penerbit Elex MedianKomputindo, Jakarta, 2012.

Solikhah, Badingatus & Kiswanto. “Pengaruh kondisi keuangan, pertumbuhan

dan opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going concern”,

jurnal dinamika akuntansi, vol, 2, no. 1. maret 2010, 56-64

Standar Profesi Akuntan Publik. “Pertimbangan Auditor atas Kemampuan Entitas

dalam Mempertahankan Kelangsungan Hidupnya”. PSA No 30. 2001.

Ulkri Arma, Endra. “Pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan pertumbuhan

perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern.” Universitas

negri padang, 2013.

Uwi. Wordpress. “kasus Enron dan KAP Arthur Andersen”,

http://uwiiii.wordpress.com/2009/11/14/kasus-enron-dan-kap-arthur-

andersen./html

Venuti E.K, “The going concern assumption revisited assessing a company’s

future vialibility”. The CPA Journal, 74(5), 2007, 40-43

Page 98: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN

81

Lampiran 1

Data Sampel Perusahaan

No Kode

Perusahaan

Nama Perusahaan

1 ASII PT Astra International Tbk

2 AUTO PT Astra Otoparts Tbk

3 BATA PT Sepatu Bata Tbk

4 BTON PT Betonjaya Manunggal Tbk

5 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk

6 CTBN PT Citra Tubindo Tbk

7 DLTA PT Delta Djakarta Tbk

8 DVLA PT Darya Varia Laboratoria Tbk

9 HMSP PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

10 IGAR PT Kageo Igar Jaya Tbk

11 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk

12 INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

13 JPRS PT Jaya Pari Steel Industrial Tbk

14 KDSI PT Kedawung Setia Industrial Tbk

15 LPIN PT Multi Prima Sejahtera Tbk

sumber: Data diolah

Page 99: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN
Page 100: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN
Page 101: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN
Page 102: PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27937/1/ROPIKOH... · PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN