pengaruh model pembelajaran kooperatif think …repository.iainpurwokerto.ac.id/6912/1/cover_bab...

32
i PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS XI SMK PESANTREN AL-KAUTSAR PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: WILHANUS SUNDUSI NIM. 1522407042 PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2020

Upload: others

Post on 23-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

    THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN

    BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS XI

    SMK PESANTREN AL-KAUTSAR PURWOKERTO

    SKRIPSI

    Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

    IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

    Oleh:

    WILHANUS SUNDUSI

    NIM. 1522407042

    PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

    PURWOKERTO

    2020

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

    MOTTO

    “ Creativity is intelligence having fun”

    Albert Einstein

    “ Jangan pernah berhenti untuk berinovasi karena kejayaan yang abadi adalah

    perubahan itu sendiri”

    KH. M. Achmad Hasan Mas‟ud

  • vi

    PERSEMBAHAN

    Untuk yang tercinta Bapak Miftahudin dan Ibu Khotimah.

    Do’amu adalah lampu

    Penerang gelap jalan berliku hidupku

    Terimakasih untuk cinta kasih tiada henti darimu.

    Semoga persembahan ini dapat mengukir senyum bahagia di wajahmu.

    Untuk kakakku Ahmad Tajudin, Jaza Riyatul Hikmah, Bilqis Ma’rifah,

    Daniyatul Miskiyah, dan almarhum Khatif Atiq Ma’lufi

    Serta Adikku zakiyatun Ni’mah yang terkasih.

    Untuk semua orang yang ku sayangi.

    Terimakasih atas bantuan, do’a dan motivasi yang telah kalian beri

    Untuk wanita sholehah pendamping hidupku.

    (kelak).

    Purwokerto, 8 Desember 2019

    Wilhanus Sundusi

  • vii

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

    THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN

    BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS XI

    SMK PESANTREN AL-KAUTSAR PURWOKERTO

    Oleh

    Wilhanus Sundusi

    1522407042

    Abstrak

    Penelitian ini dilatarbelakangi kurangnya kemampuan berpikir kreatif

    matematis siswa kelas XI SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto. Model

    pembelajaran yang diperkirakan baik untuk diterapkan dalam pembelajaran

    Matematika dalam rangka merangsang munculnya kemampuan berpikir kreatif

    matematis siswa adalah Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS),

    karena dengan menggunakan model pembelajaran ini siswa dituntut untuk lebih

    banyak berpikir untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang berkaitan dengan

    matematika. Siswa juga mendapatkan lebih banyak ide dan alternatif penyelesaian

    masalah.

    Penelitian ini bertujuan utuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

    Kooperatif Think Pair Share (TPS) terhadap kemampuan berpikir matematis

    siswa kelas XI SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto. Penelitian ini adalah

    penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuasi

    eksperimen bentuk the nonequivalent pretest-posttest control group design.

    Populasi dan sampel penelitian ini adalah kelas XI Jurusan Teknik Komputer

    Jaringan (TKJ) dan Jurusan Perbankan Syariah (PBS). Adapun kelas XI TKJ

    dengan jumlah 20 siswa dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas XI PBS

    dengan jumlah 15 siswa di jadikan kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk

    mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis siswa menggunakan tes

    bentuk uraian. Tes berupa Pre test dan Post test yang diberikan sebelum dan

    sesudah pemberian perlakuan model pembelajaran Kooperatif Think Pair Share

    (TPS).

    Hasil dari penelitian ini menunujukan bahwa terdapat pengaruh positif

    model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) terhadap kemampuan

    berpikir matematis siswa kelas XI SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto. Hal

    ini dapat dilihat dari rata-rata N-Gain kelas eksperimen yaitu 0,33 (kategori

    sedang) yang lebih besar dari rata-rata N-Gain kelas kontrol yaitu 0,17 (ketegori

    rendah)

    Kata Kunci: Model TPS, Kreatif , Matematika.

  • viii

    INFLUENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL THINK PAIR

    SHARE AGAINST MATHEMATES CREATIVE THINKING ABILITY

    CLASS XI STUDENTS OF SMK PESANTREN AL-KAUTSAR

    PURWOKERTO

    By:

    Wilhanus Sundusi

    1522407042

    ABSTRACT

    This research was motivated by lack of skills of creative thinking

    Mathematics grade XI students SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto. A

    learning model that is well thought to be applied in mathematics learning in order

    to stimulate the emergence of mathematical creative thinking skills of the students

    is the Think Pair Share (TPS) Cooperative learning Model, because by using This

    learning model students are required to think more about solving every math-

    related problems. Students also get more ideas and alternative problem solving.

    This research aims to determine the influence of the cooperative learning

    model Think Pair Share (TPS) to the mathematical thinking skills of class XI SMK

    Pesantren Al-Kautsar Purwokerto. This research is quantitative research. The

    type of research used is research quasi experiment form the nonequivalent

    pretest-posttest control group design. The population and samples of this research

    are the XI-class network engineering Computer Department (TKJ) and the Sharia

    Banking Department (PBS). The class XI TKJ with the amount of 20 students used

    as an experimental class and class XI PBS with the amount of 15 students in the

    control class. The instrument is used to knowing the ability of a student's

    mathematical creative thinking using the form test description. Test the form of

    Pre test and Post test given before and after the treatment of cooperative learning

    model Think Pair Share (TPS).

    The results of this research show that there is a positive influence of

    cooperative learning model Think Pair Share (TPS) to the mathematical thinking

    ability of class XI SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto. It can be seen from

    the average N-Gain experimental class is 0.33 (medium category) which is bigger

    than the average N-Gain control class is 0.17 (low category)

    Keywords: TPS Model, creative, mathematics.

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadiran Allah

    SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan Inayah-Nya, sehingga

    penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga

    tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga,

    sahabat, Tabi‟in, dan para pengikutnya yang telah berjuang demi kejayaan agama

    islam. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Think

    Pair Share (TPS) terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas

    XI SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto” disusun guna memenuhi salah satu

    persyaratan memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) Tadris Matematika Institut

    Agama Islam Negeri Purwokerto.

    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari

    dukungan, arahan, dan bimbingan berbagai pihak, baik secara langsung maupun

    tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan

    terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada yang terhormat:

    1. Dr. KH. Mohammad Roqib, M.Ag. Rektor Institut Agama Islam Negeri

    Purwokerto.

    2. Dr. Fauzi, M.Ag. Wakil Rektor I Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.

    3. Dr. H. Ridwan, M.Ag. Wakil Rektor II Institut Agama Islam Negeri

    Purwokerto.

    4. Dr. H. Sulkhan Chakim, M.M. Wakil Rektor III Institut Agama Islam Negeri

    Purwokerto.

    5. Dr. Suwito, M.Ag. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut

    Agama Islam Negeri Purwokerto.

    6. Dr. Suparjo, M.A., Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

    Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.

    7. Dr, Subur, M.Ag., Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

    Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.

    8. Dr, Sumiarti, M.Ag., Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

    Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.

  • x

    9. Dr. Maria Ulpah, S.Si., M.Si., Ketua Jurusan Tadris Matematika Institut

    Agama Islam Negeri Purwokerto sekaligus dosen pembimbing penulis yang

    telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk membantu penulis dalam

    menyelesaikan skripsi ini.

    10. Dr. Mutijah, S.Pd., M.Si., selaku Penasehat Akademik.

    11. Ibu Nyai Dra. Hj. Nadhiroh Noeris selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-

    Hidayah Karangsuci Purwokerto.

    12. Segenap dosen dan karyawan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto yang

    telah banyak membantu dalam penulisan dan penyelesaian studi.

    13. Wartim, S.Pd. Kepala SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto.

    14. Bapak dan Ibu Guru serta Karyawan SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto

    yang telah membantu penulisan skripsi ini, terutama Ibu Nihlah Farid, S.Pd.,

    selaku guru matematika yang membimbing penulis.

    15. Siswa siswi kelas kelas XI TKJ dan XI PBS SMK Pesantren Al Kautsar

    Purwokerto yang telah bekerjasama selama pembelajaran.

    16. Orang tuaku tercinta Almarhum Bapak Miftahudin dan Ibu Khotimah.

    17. Kakak-kakakku tersayang Ahmad Tajudin, Jaza Riyatul Hikmah, Bilqis

    Ma‟rifah, Daniyatul Miskiyah, dan almarhum Khatif Atiq Ma‟lufi

    18. Adikku tersayang Zakiyatun Ni‟mah.

    19. Teman-teman Tadris Matematika Angkatan 2015.

    20. Teman-teman Santri Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto

    Angkatan 2015.

    21. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,

    baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu

    persatu, semoga Alloh SWT memberikan balasan yang baik.

    Semua pihak terkait yang telah banyak membantu penulis dalam

    meyelesaikan penelitia ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis

    sangat bangga dan berterimaksih kepada semua pihak yang telah membantu

    penyusunan skripsi ini. Hanya terimakasih yang dapat penulis ucapkan. Semoga

    amal ibadah dari bapak, ibu dan seluruh pihak yang terkait penyusunan skripsi ini

    dibalas dan diridhoi Allah SWT. Penulis menyadari akan segala kekurangan dan

  • xi

    keterbatasan dalam skripsi ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran

    dan kritik yang bersifat membangun guna memperbaika skripsi ini. Mudah-

    mudahan skripsi ini dapat bermanfaaat bagi penulis maupun pembacanya. Amin

    amin ya Rabbal „alamin.

    Purwokerto, 8 Desember 2019

    Penulis

    Wilhanus Sundusi

    NIM. 1522407042

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

    PERNYATAN KEASLIAN ........................................................................ ii

    PENGESAHAN .......................................................................................... iii

    NOTA DINAS PEMBIMBING ................................................................. iv

    MOTTO ....................................................................................................... v

    PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi

    ABSTRAK ................................................................................................. vii

    KATA PENGANTAR ............................................................................... ix

    DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

    DAFTAR TABEL..................................................................................... xiv

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

    BAB I : PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................... 6

    C. Definisi Operasional ............................................................... 6

    D. Tujuan dan Manfaat ................................................................ 7

    E. Sistematika Pembahasan ......................................................... 9

    BAB II : LANDASAN TEORI

    A. Kajian Pustaka ...................................................................... 11

    B. Kerangka Teori ..................................................................... 13

    C. Kerangka Berpikir ................................................................. 41

    D. Rumusan Hipotesis ............................................................... 42

    BAB III : METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian ..................................................................... 43

    B. Tempat Dan Waktu Penelitian .............................................. 44

    C. Populasi Dan Sampel Penelitian ........................................... 44

    D. Variabel dan Indikator Penelitian ......................................... 45

    E. Pengumpulan Data Penelitian ............................................... 46

    F. Instrumen Penelitian .............................................................. 48

    G. Teknik Analisis Data Penelitian ........................................... 49

  • xiii

    BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

    A. Deskripsi Data ...................................................................... 50

    B. Penyajian Hasil Analisis ....................................................... 51

    C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 63

    BAB V : PENUTUP

    A. Simpulan ............................................................................... 66

    B. Saran ..................................................................................... 66

    C. Kata Penutup ......................................................................... 67

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 KI Dan KD

    Tabel 2 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

    Tabel 3 Interpretasi Kategori Nilai Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

    Tabel 4 Kriteria Penilaian N-Gain

    Tabel 5 Data Hasil Pre Test Kelas Eksperimen

    Tabel 6 Data Statistik Nilai Pre Test Kelas Eksperimen

    Tabel 7 Daftar Distribusi Hasil Pre Test Kelas Eksperimen

    Tabel 8 Data Nilai Post Test Kelas Ekperimen

    Tabel 9 Data Statistik Nilai Post Test Kelas Eksperimen

    Tabel 10 Daftar Distribusi Hasil Post Test Kelas Eksperimen

    Tabel 11 Data Hasil Pre Test Kelas Kontrol

    Tabel 12 Data Statistik Nilai Pre Test Kelas Kontrol

    Tabel 13 Daftar Distribusi Hasil Pre Test Kelas Kontrol

    Tabel 14 Data Nilai Post Test Kelas Kontrol

    Tabel 15 Data Statistik Nilai Post Test Kelas Kontrol

    Tabel 16 Daftar Distribusi Hasil Post Test Kelas Eksperimen

    Tabel 17 Hasil N-Gain Kelas Ekperimen

    Tabel 18 Data Statistik N-Gain Kelas Eksperimen

    Tabel 19 Daftar Distribusi Nilai N-Gain Kelas Eksperimen

    Tabel 20 Hasil N-Gain Kelas Kontrol

    Tabel 21 Data Statistik N-Gain Kelas Kontrol

    Tabel 22 Daftar Distribusi Nilai N-Gain Kelas Kontrol

  • xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Foto-Foto Hasil Penelitian

    Lampiran 2 Kisi-Kisi Pre Test

    Lampiran 3 Soal Pre Test

    Lampiran 4 Kunci Jawaban Pre Test

    Lampiran 5 Kisi-Kisi Post Test

    Lampiran 6 Soal Post Test

    Lampiran 7 Kunci Jawaban Post Test

    Lampiran 8 Lembar Validasi Instrumen Tes

    Lampiran 9 RPP Kelas Eksperimen

    Lampiran 10 RPP Kelas Kontrol

    Lampiran 11 Hasil Jawaban Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen

    Lampiran 12 Hasil Jawaban Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol

    Lampiran 13 Surat Ijin Observasi Pendahuluan

    Lampiran 14 Berita Acara Seminar Proposal

    Lampiran 15 Surat Keterangan Seminar Proposal Skripsi

    Lampiran 16 Surat Keterangan Mengikuti Seminar Proposal Skripsi

    Lampiran 17 Daftar Hadir Ujian Proposal Skripsi

    Lampiran 18 Surat Keterangan Telah Melakukan Observasi Pendahuluan

    Lampiran 19 Surat Permohonan Ijin Riset Individual

    Lampiran 20 Surat Keterangan Telah Melakukan Riset

    Lampiran 21 Surat Keterangan Lulus Ujian Komprehensif

    Lampiran 22 Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi

    Lampiran 23 Blangko Bimbingan Proposal Skripsi

    Lampiran 24 Blangko Bimbingan Skripsi

    Lampiran 25 Berita Acara Mengikuti Sidang Munakosah

    Lampiran 26 Sertifikat Pengembangan Bahasa

    Lampiran 27 Sertifkat Komputer

    Lampiran 28 Sertifikat BTA PPI

    Lampiran 29 Sertifkat KKN

    Lampiran 30 Sertifikat PPL

  • xvi

    Lampiran 31 Sertifikat OPAK

    Lampiran 32 Sertifikat Seminar Pendidikan Nasional Guru Kembar

    Lampiran 33 Sertifikat Workshop Penulisan Karya Ilmiah dan Penelitian

    Pendidikan Matematika

    Lampiran 34 Sertifikat Kegiatan Duta Purwokerto Mengabdi

    Lampiran 35 Sertifikat Pemateri Kegiatan Magma Komunitas Sigma

    Lampiran 36 Sertifikat Guru Pendamping Lomba Matematika Nasional

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Saat ini dunia Pendidikan Nasional sedang berada dalam tantangan

    untuk menghadapi era globalisasi yang semakin canggih dan modern. Sistem

    Pendidikan Nasional harus bisa menyiapkan kualitas sumber daya manusia

    (SDM) yang bermutu dan mampu bersaing di era globalisasi. Dalam hal ini

    wadah yang paling tepat untuk bisa mengembangkan kualitas sumber daya

    manusia (SDM) adalah sekolah. Sekolah merupakan sarana atau tempat

    pembelajaran yang berfungsi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

    Pendidikan merupakan salah satu kegiatan masyarakat yang telah

    berlangsung berabad-abad lamanya. Pendidikan ialah suatu proses yang

    dirancang dan disusun secara sistematis untuk merangsang pertumbuhan,

    perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan , kecerdasan,

    dan pembentukan watak, serta nilai dan sifat yang positif bagi setiap warga

    negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Sementara itu pendidikan

    menurut Ahmad Tafsir adalah usaha meningkatkan diri dalam segala

    aspeknya, yang melibatkan guru maupun tidak, baik formal maupun

    informal.1 Usaha tersebut menuntut sikap kritis (Critical Atitude) dari para

    pelaku yaitu siswa selaku peserta didik dan guru selaku pendidik.

    Sedangkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

    2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan:2 “Pendidikan adalah

    usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

    pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

    dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

    kepribadian, kecerdasa, akhlak mulia, serta ketrampilan yang dibutuhkan

    bagi dirinya, masyarakat, dan bangsa”.

    1 Binti Maunah, Ilmu Pendidikan (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 6.

    2 Ristekdikti, “ Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

    Nasional”, https://kelembagaan.ristekdikti.go.id diakses 18 November 2019 pukul 11.30 WIB

    https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/

  • 2

    Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi

    perkembangan dan perwujudan individu. Menurut MPR no II/MPR/1993

    tentang GBHN, Tujuan pendidikan Nasional adalah untuk meningkatkan

    kualitas manusia Indonesia, yakni manusia yang beriman dan bertakwa

    kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, maju,

    tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, professional serta

    sehat jasmani dan rohani.3 Tujuan pendidikan pada umumnya ialah

    menyediakan lingkungan yang memungkinkan untuk mengembangkan bakat

    dan kemampuan siswa secara optimal. Akan tetapi, pendidikan di Indonesia

    masih belum mampu untuk mengembangkan bakat dan kemampuan siswa

    secara optimal. Hal ini berkaitan erat dengan kualitas pendidikan yang

    diberikan kepada anggota masyarakat khususnya kepada siswa.

    Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia

    adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran adalah

    sebuah wadah yang didalamnya terdapat kegiatan guru dan kegiatan siswa,

    yang saling mendukung untuk tercapainya sebuah tujuan.4 Pembelajaran ialah

    proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar dan lingkungan

    belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan guru agar dapat

    terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan

    tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa. Melalui

    pembelajaran akan terjadi proses pengembangan moral keagamaan, aktivitas,

    dan kreativitas siswa melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar.5

    Akan tetapi, dalam proses pembelajaran siswa kurang didiorong untuk

    mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran didalam kelas

    siswa hanya diarahkan untuk mengingat, menghafal, dan menimbun berbagai

    informasi. Akibatnya, siswa akan pintar secara teori tetapi mereka kesulitan

    3 Binti Maunah, Ilmu Pendidikan, hlm. 36-37. 4 Isrokatun & Amelia Rosmala, Model-Model Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Bumi

    Aksara, 2018), hlm. 1. 5 Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran (Yogyakarta:

    Teras, 2012), hlm. 6

  • 3

    dalam aplikasi. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran termasuk

    Matematika.

    Matematika merupakan salah satu komponen dalam serangkaian

    pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan. Menurut

    Russefendi Matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasi mulai

    dari unsur yang tidak terdefinisi, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma

    atau postulat, dan akhirnya ke dalil.6 Matematika merupakan salah satu

    bidang studi yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan

    teknologi. Namun sampai saat ini masih banyak siswa yang merasa

    matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, tidak menyenangkan bahkan

    momok yang menakutkan. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang

    mengalami kesulitan-kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika.

    Matematika dianggap memiliki kesulitan yang tinggi, namun setiap

    siswa harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan

    masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari.7 Pemecahan masalah tersebut

    meliputi penggunaan informasi, penggunaan pengetahuan tentang bentuk dan

    ukuran, penggunaan pengetahuan tentang menghitung dan yang terpenting

    adalah kemampuan melihat serta menggunakan hubungan-hubungan yang

    ada. Objek matematika yeng bersifat abstrak tersebut merupakan kesulitan

    tersendiri yang harus dihadapi siswa dalam mempelajari matematika.8 Tidak

    hanya siswa, guru pun mengalami kendala dalam mengajarkan matematika

    terkait hal yang abstrak tersebut.

    Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru mata

    pelajaran Matematika di SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto yaitu Nihlah

    Farida, S.Pd. menunjukan bahwa dalam proses pembelajaran matematika

    masih menggunakan metode Ekspositori, yang mana pembelajaran hanya

    terpusat pada guru. Sehingga siswa kurang aktif dan kreatif dalam proses

    pembelajaran. Siswa hanya mampu mengerjakan soal-soal yang memiliki

    6 Isrokatun & Amelia Rosmala, Model-Model Pembelajaran Matematika, hlm. 3. 7 Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika,

    (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 2. 8 Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga, hlm. 3.

  • 4

    bentuk yang sama dengan contoh yang telah diberikan oleh guru. Akan tetapi,

    banyak siswa mengalami kesulitan mengerjakan soal-soal yang memiliki

    bentuk yang berbeda, bahkan sebagian siswa tidak bisa menafsirkan konsep

    mana yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut. Hal ini terlihat

    dari banyaknya kesalahan siswa dalam mengerjakan soal dan rendahnya

    prestasi belajar siswa, baik pada ulangan harian, ulangan semester, maupun

    ujian nasional.

    Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa

    masih kesulitan memahami materi yang diajarkan oleh guru. Salah satu

    faktornya adalah siswa kurang mampu berpikir kreatif untuk menyelesaikan

    masalah yang ada. Karena itu, guru perlu untuk meningkatkan kemampuan

    berpikir kreatif milik siswa.

    Berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam

    kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, merupakan bentuk

    pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam

    pendidikan. Kreativitas merupakan suatu proses yang mengandung

    sensitifitas terhadap permasalahan-permasalahan, kemudian menyusun

    pemikiran atau data teoritis yang digunakan untuk menyelesaikan

    permasalahan tersebut, serta meyampaikan hasil dari pemikirannya kepada

    orang lain. Kemampuan berpikir kreatif matematika dapat diartikan sebagai

    upaya seorang siswa untuk bisa menemukan solusi melalui alternatif ide

    dalam penyelesaian atau pemecahan masalah yang terkait dengan

    matematika. Siswa kreatif dalam berpikir untuk memcahkan masalah

    merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai dalam mata pelajaran

    matematika.

    Abu Dharin menjelaskan bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi

    kemampuan berpikir kreatif, yaitu lingkungan sekolah, lingkungan keluarga

    dan lingkungan masyarakat.9 Dari ketiga faktor tersebut, lingkungan sekolah

    yang memiliki peran yang cukup besar. Sekolah hendaknya memaksimalkan

    9 Abu Dharin, Pembelajaran Berbasis Multiple Intellegence (Yogyakarata: Pustaka Senja.

    2018), hlm. 132-148

  • 5

    perannya dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.

    Maka dari itu guru hendaknya memilih matode pembelajaran yang sesuai

    untuk peserta didik. Metode pembelajaran yang mampu melatih dan

    mengembangkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.

    Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar

    yang dilakukan oleh peserta didik dalam kelompok-kelompok tertentu untuk

    mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Semua metode

    pembelajaran kooperatif menyumbangkan ide bahwa siswa yang bekerja

    sama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap teman satu timnya

    mampu membuat diri mereka belajar sama baiknya.10

    Pembelajaan Kooperatif mendorong siswa untuk berinteraksi secara

    aktif dan positif. Hal ini memungkinkan peserta didik mengemukakan idenya

    dan bertukar ide dengan siswa lain. Pendidikan hendaknya mengondisikan

    dan memberikan dorongan untuk membangkitkan serta mengoptimalkan

    potensi siswa, menumbuhkan aktivitas dan kreativitas, sehingga akan

    menjamin terjadinya dinamika dalam proses pembelajaran.

    Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif adalah Think Pair Share

    (TPS). TPS merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang

    merangsang aktivitas berpikir siswa secara berpasangan dan berbagi

    pengetahuan kepada siswa lain. Adanya tahap demi tahap model

    pembelajaran TPS seperti Think (berpikir), Pairing (berpasangan) dan

    Sharing (berbagi). Tahap-tahap yang terdapat dalam model pembelajaran TPS

    diharapkan dapat menuntun siswa untuk aktif belajar dan mampu

    mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematisnya.

    Trianto menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat

    melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir serta aktivitas siswa,

    karena siswa membangun pengetahuan melalui eksplorasi dirinya sendiri dan

    pengetahuan siswa juga bisa berkembang melalui transfer pola pikir dengan

    siswa lain, sehingga peserta didik mampu menggabungkan dan

    10

    Robert E. Slavin, Cooperatif Learning: Teori,Riset, dan Praktik, terj. Narulita Yusron (Bandung: Nusa Media, 2016), hlm.10.

  • 6

    membandingkan pola pikir mereka sendiri dengan pola pikir siswa lain.11

    Hal

    ini yang akan menuntut siswa untuk berpikir lebih kritis dan kreatif.

    Oleh karena itu, peneliti mengadakan penelitian mengenai pengaruh

    penggunaan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dengan harapan

    bisa meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, yang pada akhirnya bisa

    meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas XI di

    SMK Psantrn Al-Kautsar Purwokrto, dan peneliti tertarik memilih judul

    penelitian tentang: ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair

    Share Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas XI

    SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto”

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas maka

    rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat pengaruh

    model pembelajaran kooperatif Think Pair Share terhadap kemampuan

    berfikir kreatif matematis siswa kelas XI SMK Pesantren Al-Kautsar

    Purwokerto?”

    C. Definisi Operasional

    Untuk memperjelas pemahaman guna menghindari kesalahpahaman

    dan mencegah timbulnya salah penafsiran tentang pengertian judul yang

    dimaksud dalam penelitian ini, maka peneliti perlu menguraikan beberapa

    istilah yang mendukung judul sebagai berikut:

    1. Pembelajaran Kooperatif

    Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang

    melibatkan sejumlah kelompok kecil peserta didik yang bekerja sama dan

    belajar bersama dengan saling membantu secara interaktif untuk

    mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan.

    11

    Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual

    (Jakarta:Prenada Media Group, 2014), hlm. 81-82

  • 7

    2. Think Pair Share (TPS)

    Model pembelajaran TPS merupakan model pembelajaran

    kooperatif yang dikembangkanoleh Frank Lyman Di University of

    Maryland pada tahun 1981, dengan gagasan waktu „tunggu atau

    berpikir‟.12

    TPS merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang

    merangsang aktivitas berpikir peserta didik secara berpasangan dan

    berbagi pengetahuan kepada peserta didik lain.

    Tahap-tahap model pembelajaran TPS yaitu:

    a. Tahap pendahuluan

    b. Tahap Think (berpikir secara individu)

    c. Tahap Pair (berpasangan dengan teman sebangku)

    d. Tahap Share (berbagi jawaban dengan kelompok lain atau seluruh

    kelas)

    e. Tahap penghargaan.

    3. Berfikir Kreatif

    Berpikir kreatif adalah kemampuan menemukan banyak

    kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah menggunakan ide-ide

    yang baru dan asli serta terperinci. Indikator berpikir kreatif yang

    digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

    a. Kelancaran (fluency), yaitu kemampuan siswa menghasilkan banyak

    gagasan/jawaban yang benar.

    b. Kelenturan (flexibility), yaitu kemampuan siswa menghasilkan

    banyak cara penyelesaian suatu masalah.

    c. Elaborasi, yaitu kemampuan siswa merinci detail-detail dari suatu

    gagasan/ jawaban.

    d. Kebaruan (originality), yaitu kemampuan siswa untuk melahirkan

    ungkapan yang baru dan unik.

    12

    Irok‟atun & Amelia Rosmala. Model-model Pembelajaran Matematika,(Jakarta:Bumi Aksara‟2018), hlm. 158.

  • 8

    D. Tujuan dan Manfaat

    1. Tujauan Penelitian

    Penelitain disini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model

    pembelajaran kooperatif Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir

    kreatif matematis siswa kelas XI SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto.

    2. Manfaat Penelitian

    a. Manfaat Teoritis

    Diharapkan penelitian ini dapat dapat bermanfaat sebagai

    referensi penelitian berikutnya lebih bisa mengkaji dari aspek lain

    dengan menggunakan kerangka dasar atau acuan awal pada penelitian

    ini terutama yang berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif

    Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis.

    b. Manfaat Praktis

    1) Bagi IAIN Purwokerto

    Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan penelitian

    selanjutnya hasil penelitian ini, diharapkan memberikan

    sumbangan pengetahuan tentang pengaruh model pembelajaran

    kooperatif Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir

    kreatif matematis siswa.

    2) Bagi SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto

    Dengan mengetahui pengaruh model pembelajaran

    kooperatif Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir kreatif

    matematis siswa maka di harapkan dapat dipakai sebagai bahan

    pertimbangan dalam rangka pembinaan dan pengembangan

    sekolah yang bersangkutan.

    3) Bagi Guru

    Sebagai masukan dalam mengelola dan meningkatkan mutu

    mengajar. Dengan mengetahui pengaruh model pembelajaran

    kooperatif Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir kreatif

    matematis siswa maka diharapkan guru mampu meningkatakan

    prestasi siswa.

  • 9

    4) Bagi Siswa

    Dengan mengetahui pengaruh model pembelajaran

    kooperatif Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir kreatif

    matematis siswa maka diharapkan dapat dipakai sebagai bahan

    pertimbangan untuk menyesuaikan cara belajar sehingga siswa

    dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

    5) Bagi Penulis

    Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu

    pengetahuan dengan terjun langsung kelapangan dan memberikan

    pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan

    keterampilan meneliti serta pengetahuan yang lebih mendalam

    terutama pada bidang yang dikaji.

    E. Sistematika Pembahasan

    Laporan dari hasil penelitian ini disusun dengan sistematika yang

    terdiri dari tiga bagian agar skripsi yang termuat dapat dipahami dengan baik.

    Maka disusunlah secara sistematis mulai dari judul sampai penutup serta

    bagian isi yang meliputi bagian awal, bagian utama dan bagian akhir.

    Bagian awal terdiri dari bagian formalitas yang terdiri dari halaman

    sampul, halaman judul, halaman pernyataan keaslian, halaman pengesahan,

    halaman motto, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi,

    daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

    Halaman utama skripsi terdiri dari pendahuluan, materi penelitian

    (isi), dan penutup. Sistematika bagian utama terdiri dari lima bab antara lain:

    BAB I adalah pendahuluan yang meliputi: latar belakang masalah,

    definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

    penelitian, kajian pustaka, dan sitematika pembahasan.

    BAB II adalah landasan teori yang berkaitan dengan pengaruh model

    pembelajaran Kooperatif Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir

    kreatif matematis siswa. Penulis membagi menjadi beberapa sub bab antara

    lain: Sub bab pertama yaitu kemampuan berpikir matematis siswa meliputi

  • 10

    pengertian kreatifitas dan berpikir kreatif, faktor-faktor yang mempengaruhi

    kemampuan berpikir kreatif matematis , indikator berpikir kreatif matematis,

    tingkat kemampuan berpikir kreatif matematika. Sub bab yang kedua yaitu

    tentang Model pembelajaran kooperatif meliputi pengertian dan macam-

    macamnya. Sub bab ketiga tentang model pembelajaran Kooperatif Think

    Pair Share terdiri dari pengertian model pembelejaran kooperatif, pengertian

    Think Pair Share, langkah-langkah model pembelajaran Kooperatif Think

    Pair Share, manfaat Think Pair Share, kelemahan Think Pair Share. Sub bab

    keempat membahas tentang model pembelajaran kooperatif Think Pair Share

    dalam pembelajaran matematika. Sub bab kelima yaitu rumusan hipotesis.

    BAB III adalah Metode Penelitian, yang meliputi jenis penelitian,

    lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan

    indikator penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.

    BAB IV adalah hasil penelitian dan pembahasan, berisi tentang

    deskripsi data, penyajian hasil analisis, dan pembahasan hasil penelitian.

    BAB V adalah penutup yang meliputi kesimpulan dan saran. Yaitu

    mengenai uraian singkat dan padat serta sasaran yang perlu penulis

    sampaikan kepada semua pihak yang terkait.

    Bagian akhir skripsi terdiri dari daftrar pustaka, lampiran-lampiran

    dan riwayat hidup.

  • 11

    BAB V

    PENUTUP

    A. Simpulan

    Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

    dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif model pembelajaran

    Think Pair Share (TPS) terhadap kemampuan berpikir matematis siswa kelas

    XI SMK Pesantren Al-Kautsar Purwokerto. Hal ini dapat dilihat dari rata-

    rata N-Gain kelas eksperimen yaitu 0,33 (kategori sedang) yang lebih besar

    dari rata-rata N-Gain kelas kontrol yaitu 0,17 (ketegori rendah). Karena

    pengaruh bergerak ke kanan maka dapat dikatakan pengaruhnya adalah

    positif.

    B. Saran

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, maka

    penulis mengemukakan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk

    meningkatkan mutu pembelajaran matematika yaitu sebagai berikut:

    1. Bagi Kepala Sekolah

    Kepala sekolah hendaknnya menyarankan pada guru agar dalam

    pembelajaran matematika guru memilih model pembelajaran yang tepat

    sesuai keadaan kelas dan karakter siswa secara keseluruhan sehingga

    dapat meningkatkan hasil pemebelajaran matematika. Misalnya dengan

    mempersiapkan dan membekali guru dengan pelatihan-pelatihan tertentu

    yang berkaitan dengan model pembelajaran demi kemajuan prestasi

    siswa. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran

    Kooperatif Think Pair Share yang dapat meningkatkan kemampuan

    berpikir kreatif matematis siswa.

    2. Bagi Guru

    Guru diharapkan menjadikan model pembelajaran Kooperatif Think Pair

    Share sebagai model pembelajaran yang diterapkan dalam kelas.

    Terutama pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

    berpikir kreatif matematis siswa.

  • 12

    3. Bagi Siswa

    Siswa diharapkan dapat mendukung segala usaha dan kerja keras guru

    dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.

    4. Bagi Peneliti Selanjutnya

    a. Peneliti selanjutnya diharapkan meneliti ke jenjang yang berbeda

    mengingat penelitian ini sifatnya masih sangat terbatas, baik dari

    subjek penelitian dan materi penelitian.

    b. Penelitian ini sudah dilakukan dengan maksimal. Namun, penulis

    masih banyak kekurangan sehingga perlu dilakukan penelitian lebih

    lanjut untuk memverifikasi hasil penelitian ini.

    C. Kata Penutup

    Teriring puji syukur dan terucapa alhamdulillah penulis panjatkan

    kepada Alloh SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya

    sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dalam bentuk skripsi.

    Namun, penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

    jauh dari sempurna dan memiliki banyak kekurangan, hal tersebut semata-

    mata dikarenakan keterbatasan pemahaman penulis. Maka dari itu penulis

    mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca yang

    budiman guna perbaikan skripsi ini.

    Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

    pihak yang telah bersedia membantu baik dengan pikiran, tenaga, maupun

    materi dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Alloh SWT membalas dengan

    sebaik-baiknya balasan.

    Terakhir, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermnafaat

    khuusnya bagi penulis sendiri dan bagi pembaca pada umumnya. Amin ya

    rabbal „alamin.

  • 13

    DAFTAR PUSTAKA

    Amal Abdus-Salam Al-khalili. (2005). Mengembangkan Krativitas Anak. Pustaka

    Al-Kautsar: Jakarta.

    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan

    Kebudayaan, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”

    https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/berpikir, diakses 14 september 2019

    pukul 10.40 WIB

    Barkley, Elzabert E., et.al. (2012). Collaborative Learning Techniques: Teknik-

    Teknik Pembelajarn Kolaboratif, terj. Narulita Yusron. Bandung: Nusa

    Media.

    Dharin, Abu. (2018). Pembelajaran Berbasis Multiple Intellegence. Yogyakarata:

    Pustaka Senja.

    Dina, Ita Fara. (2018). “Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Terhadap

    Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kemandirian Belajar Peserta Didik Pada

    Mata Pelajaran Biologi Kelas X Di SMAN 2 Bandar Lampung”. Skripsi.

    Lampung: UIN Raden Intan Lampung.

    Ertikanto, Chandra. (2016). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Media

    Akademi.

    Faelosofi, Rahma. (2017). “Identifikasi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika

    Pokok Bahasan Peluang”. Jurnal Edumath Vol. 3 No. 2, 2017.

    https://www.reseachgate.net, diakses 20 Desember 2018 Pukul 12.18 WIB.

    Fathurrohman, Muhammad dan Sulistyorini. (2012). Belajar dan Pembelajaran.

    Yogyakarta: Teras.

    Hendriana, Heris. dkk. (2018). Hard Skill dan Soft Skill Matematik Siswa.

    Bandung: Refika Aditama.

    Irok‟atun, & Amelia Rosmala. (2018). Model-model Pembelajaran Matematika.

    Bumi Aksara: Jakarta.

    Isjoni. (2012) . Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi

    Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    Jannati, Siti Khadijah. (2017). “Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share

    Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa (Studi Pada Siswa

    Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 22 Bandarlampung Tahun

    Pelajaran 2016/2017).” Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

    Kuswana, Wowo Sunaryo. (2001). Taksonomi Berpikir. Bandung: Remaja Rosda

    Karya.

    https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/berpikirhttps://www.reseachgate.net/

  • 14

    Lestari, Karunia Eka & Mokhamad Ridwan Y. (2017). Penelitian Pendidikan

    Matematika: Panduan Praktis Menyusun Skripsi, Tesis, dan Laporan

    Penelitian dengan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi

    Disertai dengan Model Pembelajaran dan Kemampuan Matematis. Refika

    Aditam: Bandung.

    Lie, Anita. (2018). Cooperatif Learning: Mempraktikan Cooperatif Learning di

    ruang-ruang kelas. Gramdia: Jakarta.

    Mahmud. (2012). Psikologi Pendidikan. Bandung: Pustaka Media.

    Maunah, Binti. (2009). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Teras.

    Munandar. Utami. (2014). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Rineka

    Cipta: Jakarta

    Ni Made Novia Pramawati, dkk. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

    Think Pair Share (TPS) terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Ditinjau

    dari Jenis Kelamin pada Siswa Kelas V”, e-Journal PGSD Universitas

    Pendidikan Ganesha. Vol. 4 No. 1, 2016. https://ejournal.undiksha.ac.id,

    diakses 5 Desember 2019 pukul 07.00 WIB

    Ristekdikti, “ Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

    Nasional”, https://kelembagaan.ristekdikti.go.id diakses 18 November 2019

    pukul 11.30 WIB

    Safira, Yulia. (2017). “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair

    Share Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Getaran dan

    Gelombang di SMPN 2 Kota Jantho Aceh Besar”. Skripsi. Banda Aceh:

    UIN Ar-Raniry Darussalam.

    Sanjaya. Wina. (2011) Strategi Pembelajaran Berorienntasi Standar Proses

    Pendidikan. Jakarta: Kencana.

    Siswono, Tatag Yuli Eko. (2018). Pembelajaran Matematika: Berbasis

    Pengajuan dan Pemecahan Masalah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

    Slavin. Robert E. (2016) Cooperati Learning: Teori,Riset, dan Praktik, terj.

    Narulita yusron. Nusa Media: Bandung.

    Sugiyono. (2016). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

    Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

    Kualitatif dan R&D). Alfabeta : Bandung.

    Sujarweni, V. Wiratna. (2014). Metodologi Penelitian: Lengkap, Praktis, dan

    Mudah Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru.

    Sundayana. Rostina. (2015). Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran

    Matematika, Alfabeta: Bandung.

    Suprijono , Agus. (2011). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.

    Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    https://ejournal.undiksha.ac.id/https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/

  • 15

    Supriyati, Hikmah. 2017.“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair

    Share (TPS) Dengan Preparat Histologi Terhadap Kemampuan Berpikir

    Kritis Dan Hasil Belajar Siswa”. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga

    Yogyakarta.

    Trianto. (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan

    Kontekstual Prenada Media Group: Jakarta.

    Uno, Hamzah B., & Nurdin Muhamad (2015). Belajar Dengan Pendekatan

    PAILKEM. Jakarta : Bumi Aksara.

    Wulandari, Fifi. (2018). “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif

    Siswa Melalui Pendekatan Open Ended Pada Mata Pelajaran Matematika di

    Kelas IV MIN Miruk Taman Aceh Besar”. Skripsi. Lampung: Universitas

    Islam Negeri Raden Intan Lampung.

  • 16

    COVERBAB IBAB VDAFTAR PUSTAKA