pengaruh model pembelajaran contextual …digilib.unila.ac.id/32199/3/skripsi tanpa bab...

90
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR PKn PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 SUKAJADI Oleh OKY PRAYOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: vuongtram

Post on 12-May-2019

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR PKn

PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1

SUKAJADI

Oleh

OKY PRAYOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

ii

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHINGAND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR PKn

PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 SUKAJADI

Oleh

OKY PRAYOGI

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar PKn peserta didikkelas V SD Negeri 1 Sukajadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuipengaruh yang signifikan pada penerapan model pembelajaran ContextualTeaching and Learning (CTL) terhadap hasil belajar PKn peserta didik kelas V.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain penelitian yangdigunakan yaitu non-equivalent control group design. Populasi dalam penelitianini adalah seluruh siswa kelas V dengan jumlah 42 Peserta didik. Penentuansampel penelitian menggunakan sampel jenuh. Teknik pengumpulan datadilakukan dengan teknik tes dan lembar observasi. Analisis data uji statistik t-testpooled varians. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang positif dansignifikan pada penerapan model pembelajaran Contextual Teaching andLearning (CTL) terhadap hasil belajar PKn peserta didik kelas V SD Negeri 1Sukajadi.

Kata kunci: pembelajaran CTL, hasil belajar , PKn

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHINGAND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR PKn

PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 SUKAJADI

Oleh

OKY PRAYOGI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu PendidikanFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan
Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan
Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan
Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

vii

RIWAYAT HIDUP

Peneliti bernama Oky Prayogi, dilahirkan di Notoharjo,

Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah pada

tanggal 25 Oktober 1994. Peneliti merupakan anak kedua

dari dua bersaudara, putra dari pasangan Bapak Suadam dan

Ibu Sugini. Pendidikan formal yang telah diselesaikan peneliti sebagai berikut:

1. SD Negeri 3 Notoharjo Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah

lulus pada tahun 2006.

2. SMP Negeri 1 Trimurjo Lampung Tengah lulus pada tahun 2010.

3. SMA Negeri 1 Trimurjo Lampung Tengah lulus pada tahun 2013.

Pada tahun 2014, peneliti terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar (PGSD) Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

viii

MOTO

Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu,hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri,bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi

manusia di dunia pada umumnya.(Ki Hajar Dewantara)

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

ix

PERSEMBAHAN

Bismillahhirrahmaanirrahiim

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Sholawat serta salamsemoga selalu tercurahkan kepada Rasullah SAW.

Alamamater tercintaUniversitas Lampung.

Kupersembahkan karya ini sebagai rasa syukur kepada Allah sertauntuk:

Ayahanda Suadam dan Ibunda Sugini, atas segala yang telahdilakukan demi anakmu. Terimakasih atas cinta, yang terpancar

dalam setiap doa dan restumu yang selalu mengiringi langkahanakmu.

Kepada kakakku Herwiyanto terima kasih atas dukungan, doa, dansemangat yang telah diberikan.

Keluarga besarku yang selalu mendoakan dan mendorongku agarmenjadi seorang yang sukses, semoga semua usahaku mampu menjadi

kebahagiaan dan kebanggaan untuk keluargaterima kasih kuucapkan

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

x

SANWACANA

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

(CTL) terhadap Hasil Belajar PKn Peserta Didik Kelas V SD Negeri 1 Sukajadi”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung.

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini tentunya

tidak mungkin terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

peneliti menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H.Muhammad Fuad, M.Hum., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd., Ketua Program Studi S1 PGSD

Universitas Lampung yang telah memberikan sumbang saran untuk

membantu peneliti dalam menyelesaikan surat guna syarat skripsi.

4. Bapak Drs. Muncarno, M.Pd., Koordinator Kampus B FKIP Universitas

Lampung yang telah memberikan banyak ilmu kepada peneliti serta

membantu peneliti dalam menyelesaikan surat guna syarat skripsi.

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

xi

5. Bapak Drs. Siswantoro, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, saran, nasihat, dan bantuan selama proses penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Dr. Suwarjo, M.Pd.,Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, saran, nasihat, dan bantuan selama proses penyelesaian skripsi ini.

7. Ibu Dr. Sowiyah, M.Pd., Dosen Pembahas/Penguji yang telah memberikan

saran dan masukan serta gagasan yang sangat bermanfaat untuk

penyempurnaan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu dosen serta staf Kampus B FKIP Universitas Lampung yang

telah memberi ilmu pengetahuan dan membantu peneliti sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

9. Bapak Sabar, S.Pd.I, Kepala SD Negeri 1 Sukajadi yang telah memberikan

izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

10. Ibu Sriyati, S.Pd., Guru Kelas VA SD Negeri 1 Sukajadi yang peneliti jadikan

sebagai kelas eksperimen yang telah membantu dan memberikan kesempatan

kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di kelas tersebut.

11. Bapak Dwi Nugroho S.Pd., Guru Kelas VB SD Negeri 1 Sukajadi yang

peneliti jadikan sebagai kelas kontrol yang telah membantu dan memberikan

kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di kelas tersebut.

12. Dewan guru dan staf tata usaha SD Negeri 1 Sukajadi yang telah memberikan

dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi

ini.

13. Tim sukses yang membantu menyukseskan jalannya proses seminar sampai

ujian; Nadya, Henisa, Mulida, Mas Restu, Hidia, Maya, Heni, Acil, Septi, dan

Uul.

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

xii

14. Teman-teman seperjuangan PGSD angkatan 2014 khususnya kelas B; Heni,

Henisa, Hidia, Imel, Kukuh, Leli, Maul, Maya, Rivai, Murdo, Nadya, Novian,

Nur Asiah, Nur Kholifah, Nurul Khotimah, Marta, Puspita, Putu, Renita,

Restu Adi, Restu Fitri, Riski Andri, Rizki Nur, Rohmalena, Septa, Septi,

Setia, Shefa, Sheifa, Sulis, Yosi dan Bella, semoga kita dapat mewujudkan

mimpi-mimpi kita.

15. Teman-teman seperjuangan PGSD angkatan 2014 semoga kita dapat

mewujudkan mimpi-mimpi kita. Serta semua pihak yang telah banyak

membantu dalam kelancaran penyusunan skripsi ini baik secara langsung

maupun tidak langsung.

Semoga Allah Swt, melindungi dan membalas semua kebaikan yang sudah

diberikan kepada peneliti. Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini masih

terdapat kekurangan baik dari penulisan maupun isi, namun peneliti berharap

skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Metro, 08 Mei 2018Peneliti

Oky PrayogiNPM 1413053091

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 5C. Pembatasan Masalah...................................................................... 6D. Rumusan Masalah ......................................................................... 6E. Tujuan Penelitian........................................................................... 6F. Manfaat Penelitian......................................................................... 7G. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 8

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESISA. Kajian Pustaka ............................................................................... 9

1. Belajar dan Hasil Belajar .......................................................... 9a. Pengertian Belajar ................................................................ 9b. Teori Belajar......................................................................... 10c. Hasil Belajar......................................................................... 13

2. Pembelajaran............................................................................. 14a. Pengertian Pembelajaran...................................................... 14b. Model Pembelajaran............................................................. 15c. Tujuan Model Pembelajaran ................................................ 17d. Jenis-jenis Model Pembelajaran........................................... 17

3. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning ........ 20a. Pengertian Model Pembelajaran Contextual Teaching

and Learning ........................................................................ 20

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

xiv

Halamanb. Tujuan Model Pembelajaran Contextual Teaching

and Learning ...................................................................... 22c. Karakteristik Model Pembelajaran Contextual Teaching

and Learning ....................................................................... 23d. Komponen-komponen Model Pembelajaran

Contextual Teaching and Learning...................................... 24e. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran

Contextual Teaching and Learning...................................... 28f. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran

Contextual Teaching and Learning ................................... 304. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)........................................ 32

a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ................. 32b. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)....................... 34c. Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ............. 35d. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SD............................. 37

5. Kajian Penelitian yang Relevan ................................................ 39B. Kerangka Pikir............................................................................... 40C. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 41

III. METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian .............................................................................. 43B. Prosedur Penelitian ........................................................................ 45C. Setting Penelitian........................................................................... 46

1. Subjek Penelitian ...................................................................... 462. Tempat Penelitian .................................................................... 463. Waktu Penelitian....................................................................... 46

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian .............. 461. Variabel Penelitian ................................................................... 462. Definisi Operasional Penelitian ................................................ 47

E. Populasi dan Sampel...................................................................... 491. Populasi Penelitian.................................................................... 492. Sampel Penelitian ..................................................................... 49

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 501. Instrumen Penilaian Kognitif.................................................... 512. Hasil Belajar Afektif ................................................................. 513. Hasil Belajar Psikomotor .......................................................... 53

G. Instrumen dan Uji Instrumen......................................................... 541. Uji Coba InstrumenTes ............................................................. 552. Uji Persyaratan Instrumen ........................................................ 55

a. Validitas ............................................................................... 55b. Reliabilitas .......................................................................... 56

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

xv

HalamanH. Teknis Analisis Data...................................................................... 57

1. Analisis Data hasil belajar ........................................................ 58a. Kognitif ................................................................................ 58b. Afektif .................................................................................. 59c. Psikomotor ........................................................................... 60

2. Uji Persyaratan Analisis Data ................................................... 62a. Uji Normalitas...................................................................... 62b. Uji Homogenitas .................................................................. 63c. Uji Hipotesis ....................................................................... 63d. Uji Pengaruh ........................................................................ 64

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian............................................... 66

1. Visi dan Misi............................................................................. 66a. Visi ....................................................................................... 66b. Misi ...................................................................................... 66c. Tujuan .................................................................................. 66

2. Keadaan Sarana dan Prasarana ................................................. 673. Keadaan Peserta Didik.............................................................. 684. Keadaan Tenaga Pendidik ........................................................ 68

B. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 701. Persiapan Penelitian .................................................................. 702. Uji Coba Instrumen Penelitian.................................................. 70

a. Validitas ............................................................................... 70b. Reliabilitas ........................................................................... 72

3. Pelaksanaan Penelitian.............................................................. 734. Pengambilan Data Penelitian .................................................... 74

C. Deskripsi Data Penelitian .............................................................. 74D. Analisis Data Penelitian ................................................................ 75

1. Data Hasil Belajar Peserta Didik .............................................. 752. Data Hasil Belajar Ranah Afektif ............................................. 803. Data Hasil Belajar Ranah Psikomotor ...................................... 81

E. Uji Prasyaratan Analisis Data........................................................ 851. Uji Normalitas........................................................................... 852. Uji Homogenitas ....................................................................... 863. Uji Hipotesis ............................................................................. 884. Uji Pengaruh ............................................................................. 90

F. Pembahasan ................................................................................... 90

V. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan.................................................................................... 92B. Saran .............................................................................................. 92

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 94

LAMPIRAN.................................................................................................. 97

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Nilai Mid Semester Ganjil Kelas V .......................................................... 3

3.1 Sampel Penelitian...................................................................................... 49

3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ........................................................................... 51

3.3 Lembar Observasi Hasil Belajar Afektif................................................... 52

3.4 Indikator Penilaian Hasil Belajar Afektif.................................................. 52

3.5 Rubrik Penilaian Hasil Belajar Afektif ..................................................... 53

3.6 Lembar Observasi Hasil Belajar Psikomotor............................................ 53

3.7 Indikator Penilaian Hasil Belajar Psikomotor........................................... 54

3.8 Rubrik Penilaian Hasil Belajar Psikomotor .............................................. 54

3.9 Koefisien Validitas................................................................................... 56

3.10 Koefisien Reliabilitas ............................................................................. 57

3.11 Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik ................................ 59

3.12 Kategori Nilai Hasil Belajar Afektif Peserta Didik.................................. 60

3.13 Kriteria Presentase Hasil Belajar Afektif Peserta

Didik Secara Klasikal .............................................................................. 60

3.14 Kategori Nilai Hasil Belajar Psikomotor Peserta Didik........................... 61

3.15 Kriteria Presentase Hasil Belajar Afektif Peserta

Didik Secara Klasikal .............................................................................. 61

3.16 Uji Pengaruh ............................................................................................ 65

4.1 Keadaan Prasarana SD Negeri 1 Sukajadi ................................................ 67

4.2 Jumlah Peserta Didik SD Negeri 1 Sukajadi............................................. 68

4.3 Data Guru dan Staf SD Negeri 1 Sukajadi................................................ 69

4.4 Hasil Analisis Validitas Butir Tes............................................................. 72

4.5 Nilai Pretest peserta didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............ 75

4.6 Nilai Posttest Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kontrol .................... 77

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

xvii

Halaman

4.7 Penggolongan Nilai N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol ................... 79

4.8 Hasil Belajar Ranah Afektif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ......... 81

4.9 Hasil Belajar Ranah Psikomotor Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 82

4.10 Nilai Hasil Belajar Tiga Ranah (Kognitif,Afektif, dan Psikomotor)

Kelas Eksperimen .................................................................................... 83

4.11 Nilai Hasil Belajar Tiga Ranah (Kognitif, Afektif, dan Psikomotor)

Kelas Kontrol ........................................................................................... 84

4.12 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen ...................................... 85

4.13 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest............................................. 87

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Konsep Variabel ....................................................................... 41

3.1 Diagram Rancangan Penelitian................................................................. 44

4.1 Perbandingan nilai rata-rata pretest kelas eksperimen

dan kelas kontrol ....................................................................................... 76

4.2 Perbandingan ketuntasan pretest kelas eksperimen

dan kelas kontrol ....................................................................................... 76

4.3 Diagram batang perbandingan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen

dan kelas kontrol ....................................................................................... 77

4.4 Diagram batang perbandingan kentuntasan posttest kelas eksperimen

dan kelas kontrol ....................................................................................... 78

4.5 Diagram batang kategori peningkatan N-Gain peserta didik

kelas eksperimen dan kelas kontrol ......................................................... 79

4.6 Diagram batang perbandingan nilai rata-rata N-Gain peserta didik

kelas eksperimen dan kelas kontrol ......................................................... 80

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

SURAT-SURAT PENELITIAN

1. Surat Penelitian Pendahuluan dari Fakultas............................................ 97

2. Surat Izin Penelitian dari Fakultas .......................................................... 98

3. Surat Keterangan dari Fakultas ............................................................... 99

4. Surat Pemberian Izin Penelitian Kepala Sekolah ................................... 100

5. Surat Pernyataan Teman Sejawat Mahasiswa......................................... 101

6. Surat Pernyataan Teman Sejawat Kelas Kontrol dan Eksperimen ......... 102

7. Surat Keterangan Penelitian.................................................................... 103

PERANGKAT PEMBELAJARAN

8. Pemetaan SK dan KD ............................................................................. 104

9. Silabus Pembelajaran .............................................................................. 107

10. RPP Kelas Eksperimen ........................................................................... 110

11. RPP Kelas Kontrol .................................................................................. 116

12. Lembar Kerja Peserta Didik.................................................................... 121

13. Format Kisi-kisi Instrumen Tes .............................................................. 123

14. Soal Uji Instrumen Tes ........................................................................... 124

15. Kunci Jawaban Soal Instrumen Tes ........................................................ 129

HASIL UJI VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN HASIL BELAJAR

16. Hasil Uji Validitas................................................................................... 130

17. Hasil Uji Reliabilitas............................................................................... 131

18. Perhitungan Secara Manual Validitas ..................................................... 132

19. Format Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest ............................................. 134

20. Soal Pretest ............................................................................................. 135

21. Kunci Jawaban Soal Pretest.................................................................... 139

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

xx

Halaman

22. Soal Posttest ............................................................................................ 140

23. Kunci Jawaban Soal Posttest .................................................................. 144

HASIL PENELITIAN

24. Data Hasil Belajar PKn ranah kognitif Peserta Didik

Kelas Eksperimen ................................................................................... 145

25. Data Hasil Belajar PKn ranah kognitif Peserta Didik

Kelas Kontrol .......................................................................................... 146

26. Data Hasil Belajar PKn Ranah Afektif Peserta Didik

Kelas Eksperimen ................................................................................... 147

27. Data Hasil Belajar PKn Ranah Afektif Peserta Didik Kelas Kontrol ..... 148

28. Data Hasil Belajar PKn Ranah Psikomotor Peserta Didik Kelas

Eksperimen ............................................................................................. 149

29. Data Hasil Belajar PKn Ranah Psikomotor Peserta Didik

Kelas Kontrol .......................................................................................... 150

30. Data Hasil Belajar Tiga Ranah (Kognitif, Afektif, dan Psikomotor)

Kelas Eksperimen ................................................................................... 151

31. Data Hasil Belajar Tiga Ranah (Kognitif, Afektif, dan Psikomotor)

Kelas Kontrol .......................................................................................... 152

32. Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 153

33. Hasil Uji Homogenitas............................................................................ 165

34. Hasil Uji Hipotesis .................................................................................. 167

TABEL-TABEL STATISTIK

35. Tabel 1 Nilai r Product Moment ............................................................. 169

36. Tabel 2 Nilai-nilai Chi Kuadrat (χ2) ....................................................... 170

37. Tabel 3 Luas di Bawah Lengkungan Kurva Normal dari 0−Z ............... 171

38. Tabel 4 Nilai-nilai Distribusi F (Probabilita 0,05).................................. 172

39. Tabel 6 Nilai-nilai dalam Distribusi t ..................................................... 174

DOKUMENTASI

40. Dokumentasi ........................................................................................... 175

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu negara dikatakan maju atau tidak, dapat dilihat dari seberapa tinggi

kualitas pendidikan yang ada di negara tersebut.. Pendidikan diarahkan

kepada terbinanya manusia Indonesia sesuai dengan tujuan pendidikan.

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 (Permendiknas, 2003: 2) pendidikan

nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Faktor penentu tercapainya tujuan pendidikan salah satunya yaitu kurikulum

pendidikan. Menurut Permendikbud No 67 tahun 2013 (Permendikbud, 2013:

4) menyatakan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelengaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa

kurikulum yang dilaksanakan tidak hanya berisikan tentang petunjuk teknis

materi pembelajaran, melainkan secara tidak langsung menggambarkan

manajemen pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum memegang peranan

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

2

penting dan strategis dalam tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum yang

diterapkan saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan

Kurikulum 2013, tetapi masih ada sekolah yang menggunakan KTSP karena

sarana dan prasarana belum memadai termasuk SD Negeri 1 Sukajadi yang

digunakan peneliti sebagai tempat penelitian.

Pelaksanaan KTSP di SD menuntut guru memiliki wawasan pengetahuan

yang luas dalam mengembangkan materi. Guru harus mampu menentukan

teknik dan pendekatan pembelajaran yang beragam sehingga pembelajaran

lebih bermakna dan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana

diungkapkan oleh Mulyasa (2013: 33), bahwa untuk meningkatkan kualitas

pendidikan dalam pengembangan KTSP perlu didukung oleh iklim

pembelajaran yang kondusif, iklim yang demikian akan mendorong

terwujudnya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, dan bermakna.

Diantara model pembelajaran aktif, kreatif, dan bermakna yaitu Contextual

Teaching and Learning (CTL). Hal ini didukung oleh pendapat Hanafiah dan

Suhana (2010: 67) pembelajaran CTL merupakan suatu proses pembelajaran

holistik yang bertujuan membelajarkan peserta didik dalam memahami bahan

ajar secara bermakna (meaning full) yang dikaitkan dengan konteks

kehidupan nyata, baik berkaitan dengan lingkungan pribadi, agama, sosial,

ekonomi, maupun kultural. Salah satu mata pelajaran yang berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari peserta didik yaitu pendidikan

kewarganegaraan (PKn).

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

3

Susanto (2013: 225) yang dimaksud dengan PKn adalah mata pelajaran yang

digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai

luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. PKn di sekolah

dasar memberikan pelajaran pada peserta didik untuk memahami dan

membiasakan dirinya dalam kehidupan di sekolah atau di luar sekolah, karena

materi pendidikan kewarganegaraan menekankan pada pengamalan dan

pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari secara nyata yang ditunjang oleh

pengetahuan dan pengertian sederhana sebagai bekal untuk mengikuti

pendidikan berikutnya.

Berdasarkan penelitian awal di SD Negeri 1 Sukajadi pada bulan November

2017, peneliti memperoleh informasi bahwa model pembelajaran yang

diterapkan guru di SD Negeri 1 Sukajadi pada mata pelajaran PKn kelas V

belum optimal. Terlihat dari proses pembelajaran yang kurang efektif,

sehingga belum terwujudnya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, dan

bermakna. Hal tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar yang dicapai

peserta didik. Rendahnya hasil belajar peserta didik dapat dilihat dari hasil

mid semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 pada tabel berikut ini.

Tabel 1.1 Data nilai hasil belajar PKn peserta didik mid semester ganjilkelas V SD Negeri 1 Sukajadi Tahun Pelajaran 2017/2018

Kelas KKM

Jumlahpesertadidik

(orang)

Rata-ratanilaikelas

Tercapai Belum TercapaiJumlahPesertadidik

Presen-tase(%)

JumlahPesertadidik

Presen-tase(%)

VA65

22 63,8 8 36% 14 64%

VB 20 64,7 9 45% 11 55%

(Sumber: Dokumen daftar nilai kelas V A dan V B SD Negeri 1 Sukajadi)

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

4

Berdasarkan tabel 1.1, menunjukan bahwa nilai hasil belajar peserta didik

kelas V SD Negeri 1 Sukajadi masih banyak yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 65. Dari jumlah

keseluruhan peserta didik kelas VA yang berjumlah 22 orang. Peserta didik

yang belum mencapai KKM dengan nilai rata-rata kelas sebesar 63,8, terdapat

8 atau sekitar 36% yang telah mencapai KKM dan 14 peserta didik atau

sekitar 64% tidak mencapai KKM. Kelas VB yang berjumlah 20 orang.

Peserta didik yang belum mencapai KKM dengan nilai rata-rata kelas sebesar

64,7, terdapat 9 atau sekitar 45% yang telah mencapai KKM dan 11 peserta

didik atau 55% tidak mencapai KKM. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-

rata hasil belajar PKn peserta didik kelas V SD Negeri 1 Sukajadi masih

rendah, oleh sebab itu peneliti memilih kelas VA sebagai kelas eksperimen

karena nilai rata-rata kelas VA lebih rendah dari nilai rata-rata kelas VB,

sedangkan kelas VB sebagai kelas kontrol.

Rendahnya hasil belajar peserta didik kelas V SD Negeri 1 Sukajadi

disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: (1) guru belum optimal dalam

menerapkan model pembelajaran CTL untuk mengatasi masalah belajar

peserta didik, hal ini terlihat dari proses pembelajaran yang dilaksanakan,

(2) peserta didik kurang mengembangkan pengalaman yang dimilikinya di

kehidupan sehari-hari, (3) pembelajaran masih terpaku pada buku pelajaran

(teksbook), (4) Kurangnya keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses

pembelajaran, (5) dalam proses pembelajaran masih banyak peserta didik

yang mengobrol dan kurang memperhatikan ketika di jelaskan, (6) masih

rendahnya hasil belajar peserta didik.

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

5

Sehubungan dengan permasalahan tersebut, diperlukan suatu model

pembelajaran yang mampu memotivasi peserta didik dan mengkondisikan

peserta didik untuk aktif serta dapat mengembangkan kreativitas peserta didik

melalui pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun model yang

ingin peneliti terapkan dalam mengatasi masalah tersebut adalah model CTL.

Hal ini didukung oleh pendapat Suprijono (2016 : 98) pembelajaran CTL

merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang

diajarkan dengan situasi di dunia nyata peserta didik serta penerapanya dalam

kehidupan sehari-hari. Pembelajaran CTL menggunakan metode-metode yang

menjadikan pembelajaran PKn dapat meningkatkan hasil belajar,

keterampilan, dan karakter peserta didik.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti menyimpulkan bahwa

hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh penerapan pendekatan

pembelajaran yang digunakan oleh guru. Namun perlu dibuktikan

kebenarannya, maka peneliti termotivasi untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran CTL Terhadap Hasil Belajar

PKn Peserta Didik Kelas V di SDN 1 Sukajadi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah sebagai

berikut:

1. Masih rendahnya hasil belajar peserta didik kelas V SD Negeri 1

Sukajadi

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

6

2. Guru belum optimal dalam menerapkan model pembelajaran CTL untuk

mengatasi masalah belajar peserta didik.

3. Peserta didik kurang mengembangkan pengalaman yang dimilikinya di

kehidupan sehari-hari.

4. Pembelajaran masih terpaku pada buku pelajaran (teksbook).

5. Kurangnya keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses

pembelajaran.

6. Peserta didik masih banyak yang mengobrol saat pembelajaran

berlangsung serta kurang memperhatikan ketika di jelaskan

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti membatasi masalah dalam

penelitian ini pada:

1. Model pembelajaran CTL (X).

2. Hasil belajar PKn (Y).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah penelitian

yakni, “ Apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan model

pembelajaran CTL terhadap hasil belajar PKn peserta didik kelas V SD

Negeri 1 Sukajadi?”.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitiannya yaitu ,

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

7

“untuk menganalisis dan mengetahui perbedaan yang positif dan signifikan

pada penerapan model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar PKn peserta

didik kelas V SD Negeri 1 Sukajadi?”.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam kaitanya dengan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan wawasan dan

ilmu pengetahuan tentang penggunaan model pembelajaran CTL dalam

pembelajaran PKn bagi calon guru, khususnya guru sekolah dasar yang

nantinya akan memasuki dunia pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Peserta Didik

Penerapan model pembelajaran CTL pada mata pelajaran PKn

diharapkan dapat membantu peserta didik mengaitkan materi dengan

dunia nyata, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan

meningkatkan minat peserta didik dalam proses pembelajaran

khususnya pada mata pelajara PKn.

b. Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi

tentang penggunaan model pembelajaran CTL dan diharapkan

nantinya guru dapat mengembangkan pembelajaran dengan

pendekatan yang bervariasi, sehingga guru memiliki beragam metode

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

8

untuk di kembangkan agar peserta didik tidak merasa jenuh dalam

proses pembelajaran.

c. Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi kontribusi positif untuk

meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri 1 Sukajadi.

d. Peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan sebuah ilmu dan pengalaman yang

berharga guna menghadapi permasalahan di sekolah dan menjadi

sarana pengembangan wawasan mengenai pendekatan pembelajaran.

e. Peneliti lainya

Sebagai landasan untuk melakukan penelitian lebih lanjut bagi peneliti

lainya.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini meliputi:

1. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen.

2. Objek penelitian ini adalah model pembelajaran CTL dan hasil belajar

peserta didik kelas V SD Negeri 1 Sukajadi.

3. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri 1 Sukajadi.

4. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Sukajadi semester genap tahun

pelajaran 2017/2018.

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

9

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Belajar dan Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang

pendidikan. Susanto (2013: 4) belajar merupakan suatu aktifitas yang

dilakukan seseorang dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu

konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan

seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam

berfikir, merasa, maupun dalam bertindak. Hamalik (2008: 27)

mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan

dan bukan suatu hasil atau tujuan, belajar bukan hanya mengingat, akan

tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Artinya belajar tidak bisa

diperoleh dengan waktu yang singkat, karena harus melalui beberapa

tahap.

Hamdani (2011: 21) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan

tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Misalnya

dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan

sebagainya.Menurut Suprijono (2016: 3) belajar berarti kegiatan

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

10

psikologi, kegiatan fisik, dan sosial menuju perkembangan pribadi

seutuhnya.

Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa belajar

adalah aktivitas yang dilakukan individu untuk memperoleh motivasi,

pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, tingkah laku melalui suatu

proses atau tindakan interaksi dengan individu lain dan lingkungan

menuju perkembangan pribadi seutuhnya.

b. Teori Belajar

Teori yang berkaitan dengan belajar sangatlah banyak dan beraneka

ragam. Masing-masing teori memiliki kekhasan tersendiri dalam

mempersoalkan tentang belajar. Teori belajar yang mendukung proses

pembelajaran meliputi beberapa aspek seperti teori behaviourisme, teori

kognitif dan teori konstruktivisme. Pengertian teori-teori tersebut

sebagai berkut.

1) Teori Belajar Behaviorisme

Teori belajar yang di gunakan dalam dunia pendidikan salah satunya

adalah teori behaviourisme. Susanto (2013:58-123) teori

behaviorisme sangat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian di dalam

lingkungannya yang akan memberikan pengalaman-pengalaman

belajar. MenurutYaumi (2013: 28-35) belajar menurut teori ini

adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati dari hasil

hubungan timbal balik guru sebagai pemberi stimulus dan peserta

didik sebagai respon dari stimulus yang diberikan. Pendapat lain dari

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

11

Suyono dan Hariyanto (2014: 58) adanya beberapa ciri dari teori ini

yaitu, (1) mengutamakan unsur-unsur kecil, (2) bersifat mekanistis,

(3) menekankan peranan lingkungan, (4) mementingkan

pembentukan respon, (5) menekankan pentingnya latihan.

Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan teori

behaviourisme merupakan teori dimana seseorang dianggap telah

belajar apabila mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Teori

behaviorisme ini sangat menekankan pada apa yang dapat dilihat

yaitu tingkah laku, tidak memperhatikan apa yang terjadi di dalam

pikiran manusia. Dengan kata lain lebih menekankan pada laku

objektif, nyata dan dapat diamati dengan berbagai ciri-ciri.

2) Teori Belajar Kognitivisme

Teori belajar tidak hanya teori behaviourisme ada juga teori

kognitivisme.Yaumi (2013: 28-35) dalam teori ini membahas proses

belajar yang melibatkan asimilasi, akomodasi dan skemata. Menurut

Susanto (2014:58-123) kelompok teori kognitif beranggapan bahwa

belajar adalah pengorganisasian aspek-aspek kognitif dan presepsi

untuk memperoleh pemahaman. Suyono dan Hariyanto (2014: 75)

Dalam model ini lebih menekankan bahwa perilaku seseorang

ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya

tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli, peneliti menyimpulkan bahwa

teori kognitivisme adalah sebuah tingkah laku seseorang ditentukan

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

12

oleh presepsi dan pemahaman. Persepsi yang dimaksud tentang

situasi yang berhubungan dengan tujuan dan perubahan tingkah laku

sangat dipengaruhi oleh proses berpikir internal yang terjadi selama

proses belajar.

3) Teori Belajar Konstruktivisme

Teori belajar yang sering di gunakan di Indonesia dan merupakan

salah satu teori dalam dunia pendidikan adalah teori konstruktivisme.

Suyono dan Hariyanto (2014: 105) dalam teori kontruktivisme

pembelajaran merupakan suatu proses yang berlandaskan pada

pengalaman, sehingga pengetahuan individu adalah fungsi dari

pengalaman sebelumnya, kemudian digunakan untuk

menerjemahkan objek-objek serta kejadian-kejadian baru. Menurut

Susanto (2014:58-123) teori belajar konstruktifis memaknai belajar

sebagai proses mengonstruksi pengetahuan melalui proses internal

seseorang dan interaksi dengan orang lain. Pendapat Yaumi (2013:

28-35) belajar dalam pandangan kontruktivisme benar-benar menjadi

usaha individu dalam mengkonstruksikan makna tentang sesuatu

yang di pelajari.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, peneliti menyimpulkan

Hasil belajar akan dipengaruhi oleh kompetensi, pengalaman nyata

dan struktur intelektual seseorang. Hasil belajar dipengaruhi pula

oleh tingkat kematangan berpikir, pengetahuan yang telah dimiliki

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

13

sebelumnya, serta faktor lainnya seperti konsep diri dan percaya diri

dalam proses belajar.

Berdasarkan pada teori-teori yang telah dijabarkan, teori yang

mendukung desain pembelajaran pada penelitian ini adalah teori

konstruktivisme. Teori konstruktivisme mampu mendorong peserta

didik pada situasi dunia nyata yang kemudian dikonstruksikan dengan

pengetahuan atau pengalaman yang telah dimilki peserta didik. Melalui

pendekatan kontekstual peserta didik dapat memahami materi yang

dikaitkan dengan dunia nyata, sehingga pembelajaran tidak hanya

bermakna tetapi juga dapat bermanfaat dalam kehidupoan sehari-hari.

c. Hasil Belajar

Hasil belajar peserta didik adalah kemampuan yang diperoleh anak

setelah melalui kegiatan belajar.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RepublikIndonesia Nomor 104 Tahun 2014 (Permendikbud, 2014:84)Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik PadaPendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Pasal 1 penilaianhasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulaninformasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalamkompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensipengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukansecara terencana dan sistematis, selama dan setelah prosespembelajaran.

Susanto (2013: 5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah

perubahan-perubahan yang terjadi pada diri peserta didik, baik yang

menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari

kegiatan belajar. Menurut Suprijono (2015: 5) menyatakan bahwa hasil

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

14

belajar adalah pola-pola perubahan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.

Purwanto (2014: 46) mengemukakan hasil belajar merupakan

pencapaian tujuan pendidikan pada peserta didik yang mengikuti proses

belajar mengajar. Lebih lanjut Bloom dalam Sudjana (2011: 22-23)

menjelaskan aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai berikut.

a. Ranah Kognitif yaitu berkenaan hasil belajar intelektual yangterdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi,analisis, sintesis, dan evaluasi.

b. Ranah Afektif yaitu memiliki perilaku jujur, rasa hormat danperhatian, disiplin, tanggung jawab, kerja sama, percaya diri,tekun dan santun.

c. Ranah Psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilandan bertindak yang terdiri dari mengamati, penampilan,mengkomunikasikan / mempresentasikan, dan bertanya.

Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa hasil

belajar adalah proses penggunaan informasi untuk mengetahui tingkat

keberhasilan kuantitatif peserta didik dalam materi pelajaran di sekolah.

Hasil belajar ini mencakup beberapa aspek yaitu aspek kognitif, afektif,

dan psikomotor. Adapun hasil belajar yang menjadi fokus dalam

penelitian ini adalah perubahan aspek kognitif, aspek afektif dan

psikomotor.

2. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-

unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang

saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

15

Aqib (2016: 66) menjelaskan pembelajaran adalah upaya secara

sistematis yang dilakukan guru untuk mewujudkan proses belajar

berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi. Suprijono (2016: 13) mengemukakan

pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, dan

perbuatan mempelajari. Menurut Sagala (2011: 61) menyatakan bahwa

pembelajaran adalah komunikasi dua arah untuk membelajarkan peserta

didik menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, peneliti menyimpulkan bahwa

pembelajaran adalah aktivitas yang dilakukan oleh pendidik maupun

faktor eksternal lainnya dengan usaha yang terencana. Aktivitas ini

melibatkan kompenen-komponen pembelajaran dalam mecapai tujuan

tertentu melalaui perencanaan serta desain yang telah ditentukan,

sehingga tercapainya hasil belajar yang diharapkan pada peserta didik.

b. Model Pembelajaran

Mengajar bukan hanya menyampaikan bahan pelajaran pada peserta

didik, melainkan yang terpenting adalah bagaimana bahan pelajaran

tersebut dapat disajikan dan dipelajari oleh peserta didik secara efisien

dan efektif. Dalam pembelajaran sangat diperlukan adanya cara untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Agar tujuan tersebut tercapai dengan

baik maka diperlukan kemampuan dalam memilih dan menggunakan

model pembelajaran. Hanafiah dan Suhana (2010: 41) mengemukakan

model pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

16

mensiasati perubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun

generatif. Pendapat tersebut sejalan dengan Susanto (2016:47) yang

mengungkapkan model pembelajaran merupakan suatu rencana atau

pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang

bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas.

Amri (2013: 4) menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu

desain yang menggambarkan proses rincian danpenciptaan situasi

lingkungan yang memungkinkan peserta didik berinteraksi sehingga

terjadi perubahan perkembangan pada diri peserta didik. Pengertian

tersebut mengemukakan bahwa model pembelajaran merupakan desain

dari suatu proses penciptaan situasi dimana peserta didik dapat

berinteraksi dan lebih aktif dalam lingkungan sekolah maupun dalam

masyarakat. Sehingga peserta didik dapat mengembangkan potensi

yang dimilikinya. Menurut Suprijono (2015: 65) model pembelajaran

ialah pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur

materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas. Pendapat tersebut

menjelaskan bahwa model pembelajaran bukan hanya tentang cara dan

metode dalam pembelajaran, namun lebih luas mencakup penyusunan

kurikulum dan juga materi.

Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa model

pembelajaran merupakan bagian yang penting dalam pelaksanaan

proses pembelajaran di sekolah dasar yang terdiri dari perencanaan

kurikulum, metode, dan strategi yang menggambarkan kegiatan

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

17

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Model pembelajaran sangat luas

cakupannya dan bervariasi sehingga guru dituntut untuk lebih kreatif

untuk menentukan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan

pembelajarannya.

c. Tujuan Model Pembelajaran

Suata model pembelajaran hendaknya memeliki tujuan. Trianto (2013:

15) model pembelajaran bertujuan untuk membantu dan mengarahkan

peserta didik sedemikian rupa sehingga tercapainya tujuan dari

pembelajaran tersebut. Menurut Amri (2013: 5) model pembelajaran

yang baik adalah untuk membantu peserta didik mempelajari

keterampilan dasar seperti tabel perkalian atau untuk topik-topik yang

banyak berkaitan dengan penggunaan alat sebagai media pembelajaran.

Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa tujuan

model pembelajaran yang baik adalah untuk membantu dan

mengarahkan peserta didik, baik dengan penggunaan alat dan media

pembelajaran agar tercapainya tujuan dari pembelajaran yang

diinginkan.

d. Jenis-Jenis Model Pembelajaran

Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman guru dalam

merencanakan aktivitas belajar mengajar. Model pembelajaran

memiliki berbagai jenis dan metode tergantung dengan materi yang

akan diajarkan. Suprijono (2016: 65) mengemukakan bahwa model

pembelajaran memiliki beberapa jenis yaitu: (1) model pembelajaran

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

18

langsung, (2) model pembelajaran kooperatif, (3) model pembelajaran

berbasis masalah.

Menurut Bern dan Erikson dalam Komalasari (2014:23)

mengemukakan beberapa model pembelajaran, antara lain:

a. Problem based learning

Model problem based learning merupakan salah satu model

pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi

secara inovatif agar peserta didik dapat berfikir kritis mengenai

suatu masalah, Kristiyani (2008 : 34). Menurut Nurhadi, dkk

(dalam Hamdayana, 2014 : 29) pembelajaran Problem based

learning adalah tipe pembelajaran yang menggunakan masalah

dunia nyata sebagai konteks bagi peserta didik untuk belajar

tentang berfikir kritis dan pemecahan masalah serta memperoleh

pengetahuan.

Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa problem

based learning adalah pembelajaran yang melibatkan peserta

didik dalam memecahkan masalah dengan mengintegrasikan

berbagai konsep dan keterampilan dari berbagai disiplin ilmu.

b. Cooperative learning

Model cooperative learning merupakan salah satu model

pembelajaran yang di gunakan di Indonesia untuk meningkatkan

kemampuan berfikir kreatif peserta didik. Slavin (dalam Isjoni,

2010:17) mengemukakan bahwa cooperative learning adalah

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

19

model pembelajaran yang telah dikenal sejak lama, dimana guru

mendorong peserta didik untuk melakukan kerja sama dalam

kegiatan diskusi atau pengajaran oleh teman sebaya. Menurut

Johnson & Johnson (dalam Isjoni,2010:17), cooperative learning

adalah mengelompokkan peserta didik di dalam kelas ke dalam

suatu kelompok kecil agar peserta didik dapat bekerja sama

dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan

mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut.

Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa cooperative

learning adalah pembelajaran yang diorganisasikan dengan

menggunakan kelompok belajar kecil di mana peserta didik

bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran.

c. Contextual teaching and learning

Model pembelajaran CTL merupakan konsep belajar yang

membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan

situasi dunia nyata peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

Aqib (2013 : 1) mengemukakan CTL merupakan konsep belajar

yang mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia

nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya

dalam kehidupan mereka. Menurut Suhana dan Hanafiah (2010 :

67) CTL merupakan suatu proses pembelajaran yang bertujuan

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

20

untuk membelajarkan peserta didik dalam memahami bahan ajar

secara bermakna yang dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata.

Dari uraian penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

CTL merupakan model pembelajaran yang memberikan fasilitas

kegiatan belajar peserta didik untuk mencari, mengolah, dan

menemukan pengalaman belajar yang terkait dengan kehidupan

nyata peserta didik.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat

beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam

meningkatkan pemahaman peserta didik dan melibatkan peran aktif

peserta didik dalam pembelajaran. Model pembelajaran yang

digunakan dalam penelitian ini adalah model CTL. Melalui model

pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik dan proses belajar lebih menarik.

3. Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning atau CTL

a. Pengertian Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

Pendekatan CTL mengarah pada pembelajaran yang berhubungan

dengan pengetahuan yang dimiliki dan penerapanya dalam kehidupan

sehari-hari. Aqib (2016: 1) menyatakan pendekatan CTL merupakan

konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang di

ajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta

didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

21

penerapanya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan

masyarakat.

Suprijono (2016: 98) menyatakan bahwa pembelajarankontekstual atau CTL merupakan konsep yang membantu gurumengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunianyata, dan mendorong peserta didik membuat hubungan antarapengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalamkehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Pembelajaran CTL merupakan pembelajaran yang membantu guru

mengaitkan materi dengan apa yang benar-benar dialami oleh peserta

didik. Johnson (2007: 14) pembelajaran CTL adalah sebuah sistem

yang didasarkan pada filosofi peserta didik mampu menyerap

pelajarandalam materi akademis yang mereka terima, dan mengaitkan

dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki

sebelumnya.

Hanafiah dan Suhana (2010: 67) mengemukakan bahwapembelajaran CTL merupakan suatu proses pembelajaran holistikyang bertujuan untuk mengajarkan peserta didik dalammemahami bahan ajar secara bermakna yang di kaitkan dengankonteks kehidupan nyata, baik berkaitan dengan lingkunganpribadi, agama, sosial, ekonomi, maupun kultural.

Menurut Hamdayana (2014: 53) menjelaskan CTL adalah konsep

belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata kedalam kelas dan

mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka peneliti menyimpulkan

bahwa pendekatan pembelajaran CTL merupakan pendekatan

pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang di ajarkan oleh guru

dengan kehidupan nyata peserta didik. Konteks yang di maksud adalah

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

22

untuk membantu peserta didik dalam belajar yang lebih bermakna dan

untuk menyatakan hal-hal yang abstrak serta mendorong peserta didik

mengaitkan antara pengetahuan yang mereka miliki dengan

penerapanya dalam kehidupan nyata peserta didik sebagai anggota

keluarga dan masyarakat.

b. Tujuan Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning

Model pembelajaran CTL bertujuan untuk mengembangkan pola pikir

peserta didik agar mampu memahami materi dan menghubungkanya

dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong peserta didik

untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Menurut

Sanjaya (2013: 255) pembelajaran CTL memiliki 3 tujuan yaitu:

a) Menekankan kepada proses keterlibatan peserta didik dalammenemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan padaproses pengalaman secara langsung.

b) Mendorong peserta didik agar dapat menemukan hubunganantara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata,artinya peserta didik diharapkan untuk dapat menangkaphubungan antara pengalaman belajar disekolah dengankehidupan nyata.

c) Mendorong peserta didik untuk dapat menerapkanya dalamkehidupan nyata, artinya bukan hanya mengharapkan pesertadidik dapat memahami materi yang di pelajarinya, akan tetapibagaimana materi tersebut dapat di terapkan dalam kehidupansehari-hari.

Menurut Hanafiah dan Suhana (2010: 67) pembelajaran CTL bertujuan

membelajarkan peserta didik dalam memahami bahan ajar secara

bermakna (meaningfull) yang dikaitkan dengan konteks nyata, baik

berkaitan dengan lingkungan maupun kultural sehingga peserta didik

memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sesuai sebagai

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

23

bekal hidup di masyarakat. Johnson (2007: 82) tujuan pembelajaran

CTL adalah sebagai berikut:

a) Pembelajaran bertujuan untuk menambah pengetahuan baru,pengetahuan baru diperoleh dengan cara deduktif.

b) Mengaitkan pengetahuan yang sudah ada, artinya yang akandipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari.

c) Melatih peserta didik untuk bertanggung jawab dalammemonitor dan mengembangkan pembelajaran mereka masing-masing.

d) Melatih peserta didik untuk mempraktikan pengetahuan danpengalaman yang diperoleh ke dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan teori-teori tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa tujuan

CTL adalah melatih peserta didik agar berfikir kritis dan terampil dalam

memproses pengetahuan agar dapat menemukan dan menciptakan

sesuatu yang bermanfaat dan memahami makna materi pelajaran yang

dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks

kehidupan mereka sehari-hari.

c. Karakteristik Model Pembelajaran Contextual Teaching andLearning

Dalam pembelajaran CTL memiliki beberapa karakteristik yang

berbeda dengan model pendekatan pembelajaran lainya. Suprijono

(2016: 103) menyatakan bahwa pembelajaran kontekstual diawali

dengan pengaktifan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik,

selanjutnya perolehan pengetahuan baru dengan cara mempelajari

secara keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya dan

mempraktikan pengetahuannya di dunia nyata.

Hanafiah dan Suhana (2010: 69) menambahkan bahwakarakteristik pendekatan kontekstual, yaitu (1) kerja sama antarpeserta didik dan guru (cooperative), (2) saling membantu

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

24

antarpeserta didik dan guru (assist), (3) belajar dengan bergairah(enjoyfull learning), (4) pembelajaran terintegrasi secarakontekstual, (5) menggunakan multimedia dan sumber belajar, (6)cara belajar peserta didik aktif, (7) sharing bersama teman, (8)peserta didik kritis dan guru kreatif, (9) dinding dan lorong kelaspenuh dengan karya peserta didik, (10) laporan peserta didikbukan hanya buku rapor, tetapi juga hasil karya peserta didik,laporan hasil pratikum, karangan peserta didik dan sebagainya.

Pembelajaran CTL memiliki berbagai karakteristik dalam prosesnya,

karena dapat membantu guru dalam penyampaian materi pelajaran, dan

memudahkan peserta didik menerima materi yang di sampaikan.

Aqib (2016: 8) menjelaskan karakteristik pendekatan ContextualTeaching and Learning adalah: (a) kerja sama, (b) salingmenunjang, (c) menyengkan dan tidak membosankan, (d) belajardengan gairah, (e) pembelajaran terintegrasi, (f) menggunakanberbagai sumber, (g) peserta didik aktif, (h) sharing denganteman, (i) peserta didik kritis guru aktif, (j) dinding dan lorongpenuh lembar kerja peserta didik, (k) laporan peserta didik tidakhanya raport tapi juga hasil karya peserta didik.

Berdasarkan berbagai pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa pendekatan CTL memiliki karakteristik tertentu, yaitu

pembelajaran yang mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dan

aktivitas di kehidupan nyata, mengarahkan peserta didik agar berpikir

kritis dengan melakukan eksplorasi terhadap konsep dan informasi yang

di pelajari, serta adanya penerapan penilaian autentik untuk menilai

pembelajaran secara keseluruhan.

d. Komponen-komponen Model Pembelajaran Contextual Teachingand Learning

Dalam pendekatan CTL memiliki berbagai komponen penting sehingga

akan berjalan dengan baik apabila di terapkan dalam pembelajaran.

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

25

Menurut Aqib (2016: 7) pendekatan kontekstual memiliki beberapa

komponen utama, yaitu sebagai berikut;

a. Kontruktivisme1. Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman

baru berdasar pada pengetahuan awal.2. Pembelajaran harus dikemas menjadi proses

“mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan.b. Inkuiri

1. Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman.2. Peserta didik belajar menggunakan keterampilan berfikir

kritis.c. Questioning ( bertanya)

1. Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilaikemampuan berfikir peserta didik.

2. Bagi peserta didik yang merupakan bagian penting dalampembelajaran yang berbasis inkuiri.

d. Learning Community ( Komunitas Belajar)1. Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar.2. Bekerja sama dengan orang lain lebih baik daripada belajar

sendiri.3. Tukar pengalaman.4. Berbagi ide.

e. Modeling (Pemodelan)1. Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir,

bekerja dan belajar.2. Mengerjakan apa yang guru inginkan agar peserta didik

mengerjakanya.f. Reflection (Refleksi)

1. Cara berfikir tentang apa yang telah kita pelajari2. Mencatat apa yang telah di pelajari3. Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok.

g. Autenthic Assessment (Penilaian yang Sebenarnya)1. Mengukur pengetahuan dan keterampilan peserta didik2. Penilaian produk (kinerja)3. Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual.

Menurut Suprijono (2016: 104) ada tujuh komponen pembelajaran

CTL, yaitu sebagai berikut.

1. Kontruktivisme (Constructivism)Belajar berdasarkan kontruktivisme adalah pengetahuandibangun melalui proses, proses pengetahuan melibatkanpengembangan logika deduktif-induktif-hipotesis-verifikasi.Belajar berbasis kontruktivisme menekankan pemahaman padapola dari pengetahuan.

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

26

2. Inkuiri (Inquiry)Kata kunci pembelajaran kontekstual salah satunya adalah“penemuan”. Prosedur inkuiri terdiri dari tahapan yaitumelontarkan permasalahan, mengumpulkan data dan verifikasi,mengumpulkan data dan verifikasi, mengumpulkan data daneksperimentasi, merumuskan penjelasan, dan menganalisisproses inkuiri.

3. Bertanya (Questioning)Pembelajaran kontekstual dibangun melalui dialog interaktifmelalui tanya jawab oleh keseluruhan unsur yang terlibatdalam komunitas belajar. Melalui berbagai pertanyaan pesertadidik dapat melakukan probling, sehingga informasi yangdiperolehnya lebih mendalam. Bertanya adalah proses dinamis,aktif, dan produktif yang menjadi fondasi dari interaksi belajarmengajar.

4. Masyarakat Belajar (Learning Community)Pembelajaran kontekstual menekankan arti pentingpembelajaran sebagai proses sosial. Dalam praktiknya,“masyarakat belajar” terwujud dalam pembentukan kelompokkecil, pembentukan kelompok besar, mendatangkan ahli kekelas, bekerja sama dengan kelas paralel, bekerja kelompokdengan kelas di atasnya, bekerja sama dengan masyarakat.

5. Pemodelan (Modeling)Pembelajaran kontekstual menekankan arti pentingpendemonstrasian terhadap hal yang dipelajari peserta didik.Melalui pemodelan peserta didik dapat meniruterhadap halyang di modelkan. Model bisa berupa cara mengoprasikansesuatu, contoh karya tulis, melafalkan bahasa dan sebagainya.

6. Refleksi (Reflection)Refleksi adalah bagian penting dalam pembelajarankontekstual. Refleksi merupakan upaya untuk melihat kembali,dan mengevaluasi hal-hal yang telah di pelajari.

7. Penilaian Autentik (Authentic Assessment)Penilaian autentik adalah upaya pengumpulan berbagai datayang bisa memberikan gambaran perkembangan belajarpeserta didik. Data di kumpulkan dari kegiatan nyata yangdikerjakan peserta didik pada saat melakukan pembelajaran.

Suwarjo (2008: 24) landasan CTL mengacu pada beberapa komponen

belajar efektif dan teori belajar, komponen-komponen tersebut adalah

konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar,

pemodelan, dan pembelajaran yang autentik. Pendapat Hamdayana

(2014: 51) proses pembelajaran CTL tersusun oleh delapan komponen,

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

27

komponen tersebut adalah sebagai berikut.

a. Membangun hubungan untuk menemukan makna (relating)dengan mengaitkan apa yang di pelajari di sekolah denganpengalamannya sendiri, kejadian di rumah, informasi darimedia massa dan sebagainya, seorang anak akan menemukansesuatu yang jauh lebih bermakna dibandingkan apabilainformasi yang diperolehnya disekolah disimpan begitu saja,tanpa dikaitkan dengan hal-hal lain.

b. Melakukan sesuatu yang bermakna (experiencing). Adabeberapa langkah yang dapat ditempuh guru untuk membuatpelajaran terkait dengan konteks kehidupan peserta didik yaitu,

1) Mengaitkan pembelajaran dengan sumber yang ada dikonteks kehidupan peserta didik.

2) Menggunakan sumber dari bidang lain.3) Belajar melalui kegiatan sosial/bakti sosial.

c. Belajar secara mandiri. Kecepatan belajar peserta didik sangatbervariasi cara belajar juga berbeda, bakat dan minat jugabermacam-macam.

d. Kolaborasi (collaborating) setiap makhluk hidupmembutuhkan makhluk hidup yang lain, demikian jugapembelajaran di sekolah hendaknya mendorong peserta didikuntuk bekerja sama dengan temanya.

e. Berfikir kritis dan kreatif (applying) salah satu tujuan belajaradalah agar peserta didik dapat mengembangkan potensiintelektual yang dimilikinya.

f. Mengembangkan potensi individu ( transfering) karena tidakada individu yang sama persis, maka kegiatan pembelajaranhendaknya bisa mengidentifikasi potensi yang dimilikinyasetiap peserta didik serta memberikan kesempatan kepadamereka untuk mengembangkannya.

g. Standar pencapaian yang tinggi pada dasarnya setiap orangingin mencapai sesuatu yang tinggi, standar yang tinggi akanmemacu peserta didik untuk berusahya keras dan menjadi yangterbaik.

h. Asesmen yang autentik yaitu pencapaian peserta didik tidakcukup hanya di ukur dengan tes saja, hasil belajar hendaknyadi ukur dengan asesmen autentik yang menyediakan informasiyang benar dan akurat mengenai apa yang diketahui dandilakukan oleh peserta didik atau tentang kualitas programpendidikan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat di simpulkan bahwa

penerapan pendekatan CTL dalam proses pembelajaran memiliki

komponen yang beragam. Komponen-komponen tersebut mencakup

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

28

proses konstruktivisme, melakukan proses berfikir dengan sistematis

melalui inkuiri, kegiatan bertanya antara peserta didik dengan guru

maupun sesama peserta didik, adanya peran model untuk membantu

proses pembelajaran, membentuk kerjasama antar peserta didik melalui

diskusi, melibatkan peserta didik dalam melakukan refleksi

pembelajaran, dan penilaian yang dilakukan selama proses

pembelajaran berlangsung sampai di peroleh hasil belajar menggunakan

penilaian sebenarnya.

e. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Contextual

Teaching and Learning

Setiap pendekatan, teknik atau model pembelajaran memiliki prosedur

pelaksanaan yang terstruktur sesuai dengan karakteristiknya. Begitu

juga pada pendekatan kontekstual, berikut ini langkah-langkah

penerapan pendekatan CTL dalam pembelajaran yang di kemukakan

oleh Aqib (2016: 6), yaitu:

a. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebihbermakna dengan cara sendiri, dan mengkonstruksikanpengetahuan yang dimiliki dengan materi yang akan dipelajari.

b. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semuatopik, serta mengaitkan dengan konteks sehari-hari.

c. Mengembangkan sifat ingin tahu peserta didik denganbertanya.

d. Menciptakan masyarakat belajar dan kelompok belajar.e. Menggunakan model berupa kehidupan nyata sebagai contoh

pembelajaran.f. Melakukan refleksi di akhir pertemuan.g. Melakukan penilaian yang sebenarnya secara autentik berupa

laporan dan hasil belajar.

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

29

Menurut Suprijono (2016: 102) mengemukakan pembelajaran

kontekstual ada beberapa langkah, yakni:

Diawali dengan pengaktifan pengetahuan yang sudah ada atau telahdimiliki peserta didik. Selanjutnya, perolehan pengetahuan barudengan cara mempelajari secara keseluruhan dahulu, kemudianmemperhatikan detailnya. Integrasi baru kedalam pengetahuanyang sudah ada dan penyesuaian pengetahuan awal terhadappengetahuan baru merupakan urutan selanjutnya. Dengan caramerumuskan konsep sementara melakukan sharing, dan perevisianserta pengembangan konsep, integrasi, dan akomodasimenghasilkan pemahaman pengetahuan. Urutan berikutnya yangdipahami dalam berbagai konteks dan melakukan refleksi terhadapstrategi pengembangan selanjutnya terhadap pengetahuan tersebut.

Pembelajaran CTL menurut Hanafiah dan Suhana (2010: 72) memiliki

beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu:

a. Merencanakan pembelajaran sesuai dengan perkembanganmental peserta didik.

b. Membentuk kelompok belajar yang saling bergantung.c. Mempertimbangkan keberagaman peserta didik.d. Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran

mandiri dengan karakteristik umum, seperti: kesadaranberfikir, penggunaan strategi, dan motivasi berkelanjutan.

e. Memperhatikan multi-intelegensi .f. Mengembangkan pemikiran bahwa peserta didik akan belajar

lebih bermakna jika ia diberi kesempatan untuk belajarmenemukan dan mengkontruksikan sendiri pengetahuan danketerampilan baru.

g. Memfasilitasi kegiatan penemuan, supaya peserta didikmemperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuanmandiri.

h. Menerapkan penilaian autentik.

Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti menggunakan pendapat

dari Aqib (2016: 6), dengan langkah-langkah pendekatan CTL sebagai

berikut:

1. Mengembangkan pengetahuan yang dimiliki peserta didik

dengan materi yang akan di pelajari.

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

30

2. Mengaitkan pembelajaran yang ada dengan konteks sehari-hari

dan mengembangkan pengetahuan awal peserta didik dengan

bertanya.

3. Menggunakan model berupa kehidupan nyata ( real life) serta

berbagai simbol dalam bentuk gambar sebagai alat bantu

penyampaian materi.

4. Membentuk kelompok belajar yang saling begantung, kemudian

berdiskusi antara peserta didik dengan guru, maupun dengan

sesama peserta didik.

5. Peserta didik mempersentasikan hasil diskusi berdasarkan

pembelajaran yang telah di lakukan.

6. Melakukan refleksi di akhir pertemuan.

7. Melakukan penilaian yang sebenarnya secara autentik berupa

laporan dan hasil belajar.

f. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Pembelajaran

Contextual Teaching and Learning

Dalam setiap pendekatan pembelajaran pasti mempunyai kelebihan dan

kekurangan. Namun kelebihan dan kekurangan itu hendaknya menjadi

sebuah refrensi agar model pembelajaran tersebut dapat diminimalisir

kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran. Selain itu

kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran juga dapat menjadi

acuan bagi guru dalam memilih model pembelajaran yang sesuai

dengan materi yang di sampaikan.

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

31

Komalasari (2013: 15) menyatakan kelebihan dan kekurangan

pendekatan kontekstual adalah sebagai berikut.

a. Kelebihan1) Dengan menemukan sendiri permasalahan yang ada peserta

didik lebih mandiri dan melatih berpikir kritis.2) Pengalaman belajar peserta didik akan meningkat dan

bermanfaat bagi kehidpan sehari-hari.3) Kemampuan mengingat dan kemampuan mengungkapkan

kembali peserta didik meningkat.b. Kekurangan

1) Jika guru tidak pandai mengaitkan materi pembelajarandengan kehidupan nyata peserta didik, maka pembelajaranakan menjadi monoton.

2) Jika guru tidak membimbing dan memberikan perhatianyang ekstra, peserta didik sulit untuk melakukan kegiataninkuiri, dan membangun pengetahuannya sendiri.

Menurut Trianto (2010: 111) mendefinisikan kelebihan dan kekurangan

pendekatan CTL adalah sebagai berikut.

a. Kelebihan1) Menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar, artinya

peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran.2) Dalam pembelajaran kontekstual peserta didik belajar

dalam kelompok kerjasama, diskusi, saling menerima danmemberi.

3) Berkaitan secara riil dengan dunia nyata.4) Kemampuan berdasarkan pengalaman.5) Dalam pembelajaran kontekstual perilaku dibangun atas

kesadaran sendiri.6) Pengetahuan peserta didik selalu berkembang sesuai dengan

pengalaman yang dialaminya.7) Pembelajaran dapat dilakukan dimana saja sesuai dengan

kebutuhan.8) Pembelajaran kontekstual dapat diukur melalui beberapa

cara, misalnya evaluasi proses, hasil karya peserta didik,penampilan, observasi, rekaman, wawancara, dll.

b. KekuranganPenerapan pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaranyang kompleks dan sulit dilaksanakan dalam kontekspembelajaran, dan membutuhkan waktu yang lama.

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

32

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, maka peneliti

menyimpulkan bahwa pendekatan kontekstual memiliki kelebihan yaitu

peserta didik dapat berfikir kritis secara nyata dalam menganalisis suatu

masalah dari pengalamanya, serta peserta didik mampu berperan aktif

dalam proses pembelajaran di sekolah. Sedangkan kelemahan dari

pendekatan kontekstual adalah peserta didik yang kurang memahami

serta guru yang belom dapat menyampaikan maksud dari pembelajaran

yang erat kaitanya dengan kehidupan nyata peserta didik, akan

membuat proses pembelajaran menjadi membosankan serta sukar

dipahami.

Kelebihan dari pendekatan ini dapat menjadi acuan serta motivasi agar

semakin berkembang menjadi lebih baik. Kemudian kelemahaanya

dapat di minimalisir dengan kecakapan lain baik dari guru ataupun

peserta didik agar semakin optimal dalam proses pelaksanaanya.

4. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

PKn adalah pendidikan yang menyangkut status formal warga negara

yang pada awalnya diatur dalam Undang-Undang No.2 th. 1949 tentang

naturalisasi, yang kemudian diperbarui lagi dalam UU No. 12 Tahun

2006. Mata pelajaran PKn pada dasarnya mencakup isi tentang konsep

dan nilai Pancasila sebagai materi yang harus dipahami, dihayati dan

diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai usia dan lingkungannya

dengan ruang lingkup norma hukum dan peraturan. PKn di Indonesia

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

33

diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara

yang memiliki komitmen yang kuat dan konsisten untuk

mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Winaputra (2014: 123) menyatakan bahwa PKn merupakan mata

pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang

memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk

menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter

yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Sedangkan Susanto

(2013: 225) berpendapat bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah

mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan

dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya

bangsa Indonesia.

Adapun pendapat dari tim Indonesian Center for Civic Education

(ICCE) UIN Jakarta (dalam Susanto, 2013: 226), pendidikan

kewarganegaraan adalah suatu proses yang dilakukan oleh lembaga

pendidikan dimana seseorang mempelajari orientasi, sikap dan perilaku

politik sehingga yang bersangkutan memiliki political knowledge,

awareness, attitude, political efficacy, dan political participation, serta

kemampuan mengambil keputusan politik secara rasional. Menurut

Tusriyanto (2013: 7) Pendidikan kewarganegaraan secara subtantif

menyangkut sosialisasi, konsep, sistem, nilai, budaya, dan praktik

demokrasi melalui pendidikan yang meliputi unsur-unsur hak,

kewajiban, dan tanggung jawab warga negara dalam suatu negara.

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

34

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan pendidikan kewarganegaraan adalah mata

pelajaran yang dilaksanakan di sekolah yang memiliki tujuan untuk

membentuk warga negara yang baik, dimana dalam kajian materinya

adalah membahas mengenai konstitusi, hukum, HAM, hak dan

kewajiban warga negara sehingga dapat terwujud kehidupan demokrasi

yang bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa, yang berlandaskan pada

Pancasila dan UUD dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat

sehingga dapat menjadi warga negara yang dapat berguna baik dalam

lingkungan keluarga, masyarakat dan bagi negara.

b. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Tujuan pembelajaran PKn di sekolah dasar adalah untuk membentuk

watak atau karakteristik warga negara yang baik. Menyadari betapa

pentingnya PKn dalam proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta

didik sepanjang hayat, melalui pemberian keteladanan, pembangunan

kemauan, dan pengembangan kreativitas peserta didik dalam proses

pembelajaran PKn. Susanto (2013: 233) menyatakan bahwa tujuan

pembelajaran PKn ini adalah peserta didik dapat memahami dan

melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur, dan demokratis

secara ikhlas sebagai warga negara terdidik serta bertanggung jawab.

Tusriyanto (2013: 4) mengemukakan bahwa PKn diharapkan menjadi

semangat perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan mental ,

spiritual serta senantiasa dapat menjadi semangat dalam mengisi

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

35

kemerdekaan dan menghadapi arus globalisasi. Pendapat tersebut

dimaksudkan sebagai upaya mengisi kemerdakaan yang telah di

perjuangkan oleh para pahlawan.

Undang-undang nomor 19 tahun 2006 (Permendiknas, 2006: 67)

menyatakan bahwa kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian pada SD/MI/SDLB/Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B,

SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/MAK atau bentuk lain yang

sederajat dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan

peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas

dirinya sebagai manusia.

Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa

PKn memiliki tujuan untuk membentuk watak dan karakteristik warga

negara agar memiliki sikap sopan, santun, demokratis dan bertanggung

jawab terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

agar dapat menjadi landasan dalam menghadapi arus globalisasi.

c. Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Pendidikan kewarganegaraan memiliki karakteristik yang merupakan

ciri dari pembelajaran PKn itu sendiri. Somantri (dalam Tusriyanto,

2013: 8) menyatakan bahwa PKn di tandai dengan ciri-ciri, yaitu:

kegiatan yang meliputi seluruh program sekolah, macam-macam

kegiatan mengajar yang dapat menumbuhkan perilaku yang lebih baik

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

36

dalam masyarakat demokratis, dan berkaitan tentang pengalaman,

kepentingan masyarakat, pribadi serta syarat untuk hidup bernegara.

Karakterisstik PKn juga diamanatkan oleh Pancasila dan Undang -

Undang Dasar 1945, sebagai berikut;

a) PKn termasuk dalam proses ilmu sosial (IS).

b) PKn diajarkan sebagai mata pelajaran wajib dari berbagai

jenjang pendidikan.

c) PKn menanamkan berbagai macam nilai tentang kesadaran.

d) PKn memiliki sasaran akhir atau tujuan untuk terwujudnya

fungsi sebagai pembinaan watak bangsa.

e) PKn memiliki ruang berbagai lingkup baik persatuan, norma,

kenegaraan, pancasila, politik, dan globalisasi.

f) PKn mempunyai tiga pusat perhatian yaitu,(1) kecerdasan dan

daya nalar warga negara baik dalam dimensi spiritual, rasional,

dan sosial, (2) kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga

negara yang bertanggung jawab, dan (3) kemampuan

berpartisipasi atas dasar tanggung jawab, baik secara individual

ataupun sosial sebagai seorang pemimpin.

Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti menyimpulkan PKn

memiliki karakteristik yang berbeda dari cabang ilmu lainnya. PKn

bukan hanya mengajarkan pengetahuan kognitif terhadap peserta didik,

namun juga mengajarkan tentang bagaimana menghargai sesama, sikap

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

37

demokratis dan cara bernegara agar tercipta suatu keharmonisan dalam

suatu negara.

d. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SD

Pentingnya PKn di ajarkan di sekolah dasar ialah sebagai pemberian

pemahaman dan kesadaran jiwa setiap peserta didik dalam mengisi

kemerdekaan, di mana kemerdekaan bangsa Indonesia diperoleh dengan

perjuangan keras dan penuh pengorbanan hrus diisi dengan upaya

membangun kemerdekaan. Susanto (2016: 227) PKn di SD

dimaksudkan sebagai suatu proses belajar mengajar dalam rangka

membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan membentuk

manusia Indonesia seutuhnya dalam pembentukan karakter bangsa yang

diharapkan menjadi masyarakat yang demokratis dalam berbangsa dan

bernegara berlandaskan pancasila dan UUD. Pendapat tersebut di

dukung oleh pendapat dari Ruminiati (2007: 26) berpendapat bahwa

tujuan PKn di SD adalah untuk menjadikan warga negara yang baik,

yaitu warga negara yang tahu, mau, dan sadar akan hak dan

kewajibannya.

Pentingnya pendidikan kewarganegraan diajarkan di SD adalah sebagai

pemberian pemahaman dan kesadaran jiwa setiap peserta didik dalam

mengisi kemerdekaan, dimana kemerdekaan bangsa Indonesia

diperoleh dengan perjuangan keras dan penuh pengorbanan harus diisi

dengan upaya membangun kemerdekaan, mempertahankan

kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara perlu memiliki apresiasi

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

38

yang memadai terhadap makna perjuangan yang dilakukan oleh para

pejuangan kemerdekaan. Pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar

juga memberikan pelajaran kepada peserta didik untuk memahami dan

membiasakan dirinya dalam kehidupan di sekolah atau di luar sekolah,

karena materi pendidikan kewarganegaran menekankan pada

pengamalan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari yang

ditunjang oleh pengetahuan dan pengertian sederhana yang bekal untuk

mengikuti pendidikan berikutnya.

Karakteristik PKn juga diamanatkan oleh Pancasila dan Undang -

Undang Dasar 1945, sebagai berikut;

a) PKn termasuk dalam proses ilmu sosial (IS).

b) PKn diajarkan sebagai mata pelajaran wajib dari berbagai

jenjang pendidikan.

c) PKn menanamkan berbagai macam nilai tentang kesadaran.

d) PKn memiliki sasaran akhir atau tujuan untuk terwujudnya

fungsi sebagai pembinaan watak bangsa.

e) PKn memiliki ruang berbagai lingkup baik persatuan, norma,

kenegaraan, pancasila, politik, dan globalisasi.

f) PKn mempunyai tiga pusat perhatian yaitu, (1) kecerdasan dan

daya nalar warga negara baik dalam dimensi spiritual, rasional,

dan sosial, (2) kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga

negara yang bertanggung jawab, dan (3) kemampuan

berpartisipasi atas dasar tanggung jawab, baik secara individual

ataupun sosial sebagai seorang pemimpin.

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

39

Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa PKn di SD

bertujuan untuk membentuk dan mempersiapkan generasi muda yang

cinta pada bangsa dan negara. Rela dan siap mengisi kemerdekaan yang

telah diperjuangkan oleh para pahlawan dengan susah payah dari para

penjajah, dan menumbuhkan rasa rela berkorban bagi bangsa dan

negara.

5. Kajian Penelitian yang Relevan

Berikut ini beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian

eksperimen dalam proposal ini :

1. Mahadiani (2013) Pengaruh Pendekatan Kontekstual Berbantuan

Mnemonic Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Gugus III

Sukawati, memberikan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa adanya

pengaruh penggunaan Pendekatan Kontekstual terhadap hasil belajar IPS

siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar IPS siswa antara yang dibelajarkan melalui

pendekatan pembelajaran kontekstual berbantuan mnemonic dengan

yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional di kelas IV SD

Gugus III Sukawati Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Welas Asih (2013) Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar PKn Materi

Globalisasi melalui Pendekatan Contextual Teaching Learning pada

Peserta didik Kelas IV SD Negeri 03 Warungpring Pemalang dapat

diambil simpulan bahwa penggunaan pendekatan CTL dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV SD Negeri 03

Warungpring Pemalang pada materi Globalisasi.

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

40

3. Hermuning Puspita Sari (2013) Berdasarkan hasil penelitian mengenai

pengaruh pendekatan CTL berbasis metode permainan pada peserta didik

kelas IV SD N Sekaran 01, peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut:

Penerapan pendekatan CTL berbasis metode permainan mampu

meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran CTL berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik,

sehingga terdapat perbedaan hasil belajar yang positif dan signifikan antara

peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan CTL dan

peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran

konvensional. Penelitian tersebut memiliki kesamaan dengan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti. Kesamaan tersebut yaitu kedua penelitian

menerapkan model pembelajaran CTL yang melihat pengaruhnya terhadap

hasil belajar. Namun kedua penelitian ini memiliki perbedaan yaitu pada

mata pelajaran dan kelas yang di gunakan ada yang sama dan ada yang

berbeda dengan yang peneliti gunakan.

B. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan kesimpulan untuk mengetahui adanya hubungan

antar variabel-variabel yang ada dalam penelitian. Sugiyono (2014: 60)

mengemukakan bahwa kerangka pikir yang baik akan menjelaskan secara

teoritis keterkaitan antar variabel yang akan diteliti sehingga perlu dijelaskan

hubungan antara variabel independen dan dependen. Penelitian yang

dilaksanakan mengacu pada rendahnya hasil belajar PKn peserta didik kelas

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

41

V SD Negeri 1 Sukajadi. Dibutuhkan inovasi pembelajaran yang tepat dan

sesuai untuk membantu peserta didik meningkatkan hasil belajarnya, agar

tercapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan pokok pemikiran yang telah di

jelaskan, memungkinkan bahwa model pembelajaran CTL (X) berpengaruh

terhadap hasil belajar PKn (Y) peserta didik kelas V SD Negeri 1 Sukajadi.

Hubungan antar variabel-variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada

gambar diagram kerangka pikir sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Variabel

Keterangan:

X = Model Pendekatan CTL

Y = Hasil Belajar

= Pengaruh

Berdasarkan gambar 2.1 alur kerangka pikir dapat dideskripsikan bahwa

model pendekatan CTLyang dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung

dapat membuat peserta didik lebih mudah menguasai dan menghayati materi

pelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

C. Hipotesis Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti membuat hipotesis mengenai hasil

penelitian yang dilaksanakan. Sugiyono, (2010: 96) menyatakan hipotesis

X Y

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

42

adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian setelah

peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka pikir. Berdasarkan

landasan teori dan kerangka pikir di atas, maka hipotesis yang akan diajukan

dalam penelitian ini adalah:

Ha: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada model

pembelajaran CTL terhadap hasil belajar PKn peserta didik kelas V SD

Negeri 1 Sukajadi.

H0: Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada model

pembelajaran CTL terhadap hasil belajar PKn peserta didik kelas V SD

Negeri 1 Sukajadi.

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

43

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen. Secara sederhana

penelitian eksperimen adalah penelitian yang mencari pengaruh dari suatu

perlakuan atau tindakan yang diberikan. Sanjaya (2014: 85) penelitian

eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui

pengaruh dari suatu tindakan atau perlakuan yang sengaja dilakukan terhadap

suatu kondisi tertentu. Objek penelitian ini adalah pengaruh model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning atau biasa disebut CTL (X)

terhadap hasil belajar peserta didik (Y).

Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design dan

menggunakan salah satu bentuk desainnya yakni non-equivalent control

group design. Bentuk ini menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelas yang

mendapat perlakuan berupa penerapan model pembelajaran CTL, sedangkan

kelompok kontrol adalah kelompok pengendali yaitu kelas yang tidak

mendapat perlakuan. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak

dipilih secara random (acak).

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

44

Desain penelitian non-equivalent control group design dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 3.1 Diagram rancangan penelitian

Keterangan:O1 = nilai pretest kelompok yang diberi perlakuan (eksperimen)O2 = nilai posttest kelompok yang diberi perlakuan (eksperimen)O3 = nilai pretest kelompok yang tidak diberi perlakuan (kontrol)O4 = nilai posttest kelompok yang tidak diberi perlakuan (kontrol)X = perlakuan model pembelajaran CTL pada kelompok eksperimen(Sumber: Sugiyono, 2010: 116)

Pelaksanaan Pretest sebelum melakukan perlakuan baik untuk kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol (O1, O3) dapat digunakan sebagai

dasar dalam menentukan perubahan. Pemberian posttest pada akhir perlakuan

akan menunjukan seberapa jauh akibat dari perlakuan (X). Hal itu dilakukan

dengan mencari perbedaan skor O2 – O1 sedangkan pada kelompok kontrol

(O4 – O3), perbedaan itu bukan karena perlakuan. Perbedaan O2 dan O4 akan

memberikan gambaran lebih baik akibat perlakuan X, setelah

memperhitungkan selisih O3 dan O1 (Yusuf, 2014: 185-186).

Setelah diketahui tes awal dan tes akhir maka dihitung selisihnya yaitu:

O2 – O1 = Y1

O4 – O3 = Y2

Keterangan:Y1: hasil belajar peserta didik yang mendapat perlakuan model pembelajaran

CTL.Y2: hasil belajar peserta didik tanpa perlakuan.

O1 X O2

O3 O4

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

45

B. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah kegiatan yang akan di

tempuh dalam melaksanakan penelitian. Tahap-tahap dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Memilih dua kelompok subjek untuk dijadikan kelompok eksperimen

yang mendapat perlakuan penerapan pendekatan CTL dan kelompok

kontrol yang tidak di beri perlakuan.

2. Menyusun kisi-kisi dan instrument pengumpul data yang berupa tes

objektif berbentuk pilihan ganda.

3. Menguji coba instrument pengumpul data (tes) kepada peserta didik kelas

V SD Negeri 3 Notoharjo.

4. Menganalisis data hasil uji coba instrument untuk memperoleh

instrument yanbg valid dan reliabel.

5. Melaksanakan pembelajaran dengan memberi perlakuan pada kelas

eksperimen dan tidak memberi perlakuan pada kelas kontrol dengan

pretest di awal pembelajaran dan posttest di akhir pembelajaran.

6. Menghitung hasil pretest dan posttest yang diperoleh pada masing-

masing kelas eksperimen dan kontrol.

7. Kemudian menggunakan statistik untuk mencari perbedaan hasil tes,

sehingga dapat diketahui pengaruh penerapan pembelajaran CTL pada

mata pelajaran PKn kelas V SD Negeri 1 Sukajadi.

8. Interpretasi hasil perhitungan data.

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

46

C. Setting Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri 1 Sukajadi

dengan jumlah 42 peserta didik.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sukajadi, Kec. Bumi Ratu

Nuban, Kab. Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

3. Waktu Penelitian

Penelitian eksperimen ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2017/2018

selama 7 bulan dari bulan November 2017 sampai Mei 2018.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian erat kaitanya dengan sesuatu yang ingin di

teliti. Menurut Sugiyono (2016: 38) variabel penelitian pada dasarnya

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini ada dua

macam variabel penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

a.) Variabel Independen atau dalam bahasa Indonesia sering disebut

juga sebagai variabel bebas. Sugiyono (2016: 39) menyatakan

bahwa variabel bebas adalah merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

47

timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel bebas yaitu model pendekatan CTL (X).

b.) Variabel Dependen atau dalam bahasa Indonesia sering disebut

juga sebagai variabel terikat. Sugiyono (2016: 39) menyatakan

bahwa variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu hasil belajar dari

peserta didik (Y).

2. Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada sifat-sifat

yang didefiniskan dan diamati. Untuk memberikan penjelasan mengenai

variabel-variabel yang dipilih dalam penelitian, berikut ini akan diberikan

definisi operasional variabel penelitian sebagai berikut:

a.) Model pendekatan CTL (X).

Pembelajaran kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang

mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata

peserta didik baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun

dimasyarakat, dengan tujuan untuk menemukan makna materi

yang di sampaikan.

Adapun langkah-langkah dalam penerapan pendekatan CTL yang

digunakan mengadopsi pendapat dari Aqib (2016: 6), yaitu.

1. Mengembangkan pengetahuan yang dimiliki peserta didik dengan

materi yang akan di pelajari.

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

48

2. Mengaitkan pembelajaran yang ada dengan konteks sehari-hari

dan mengembangkan pengetahuan awal peserta didik dengan

bertanya.

3. Menggunakan model berupa kehidupan nyata ( real life) serta

berbagai simbol dalam bentuk gambar sebagai alat bantu

penyampaian materi.

4. Membentuk kelompok belajar yang saling begantung, kemudian

berdiskusi antara peserta didik dengan guru, maupun dengan

sesama peserta didik.

5. Peserta didik mempersentasikan hasil diskusi berdasarkan

pembelajaran yang telah di lakukan.

6. Melakukan refleksi di akhir pertemuan.

7. Melakukan penilaian yang sebenarnya secara autentik berupa

laporan dan hasil belajar.

b.) Hasil Belajar Peserta Didik (Y)

Hasil belajar adalah perubahan yang dialami oleh peserta didik

setelah mengalami kegiatan pembelajaran. Hasil belajar dalam

penelitian ini mengacu pada Bloom dalam Sudjana (2011:22-23)

dimana hasil belajar mencakup aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor. Aspek kognitif tersebut diukur menggunakan teknik

tes formatif dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 30 soal pada

awal pembelajaran (prettest) dan akhir pembelajaran ( postest).

Setiap jawaban benar mendapat skor 1 dan untuk jawaban salah

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

49

mendapat skor 0. Aspek afektif dan psikomotor di ukur

menggunakan lembar observasi.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Penelitian ini memerlukan populasi untuk dijadikan objek penelitian.

Sugiyono (2016: 215), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V SD

Negeri 1 Sukajadi yang berjumlah 42 peserta didik yang terdiri dari kelas

VA dengan jumlah 22 peserta didik dan kelas VB berjumlah 20 peserta

didik. Rincian anggota populasi dalam sampel penelitian ini sebagai

berikut.

Tabel 3.1 Sampel PenelitianPeserta Didik Kelas VA (eksperimen) Kelas VB (kontrol)Laki-laki 14 8Perempuan 8 12Jumlah 22 20

(Sumber: Dokumentasi data peserta didik kelas V SD Negeri 1 Sukajadi)

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah suatu prosedur pengambilan. Sugiyono (2015: 118)

mendefinisikan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimilki oleh populasi tersebut. Teknik sampling yang digunakan dalam

penelitian ini adalah non probability sampling.

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

50

Sugiyono (2016 : 218) non probability sampling yaitu teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama

bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota

sampel. Jenis sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sampel

jenuh. Sugiyono (2015: 124) sampel jenuh adalah teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai hasil. Sampel

jenuh digunakan karena hasil populasi relatif kecil yaitu sebanyak 42

peserta didik, mengacu pada pendapat Noor (2011: 156) bahwa jenis

sampel jenuh biasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau

kurang dari 100. Jadi, sampel dalam penelitian ini sebanyak 42

responden.

Kelompok eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas

VA. Alasan mengapa kelas VA dijadikan sebagai kelompok eksperimen

karena melihat dari nilai mid semester mata pelajaran PKn kelas VA rata-

rata nilai peserta didik rendah dibandingkan nilai PKn peserta didik kelas

VB. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka peneliti menentukan

sampel kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas VB sebagai kelas

kontrol.

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian selain perlu menggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih

teknik dan alat pengumpul data yang relevan. Teknik pengumpulan data yang

digunakan pada penelitian ini berupa observasi, dokumentasi, dan tes.

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

51

1. Instrumen penilaian kognitif

Tekhnik penilaian kognitif menggunakan jenis penilaian tes. Adapun data

yang diperoleh berupa angka sehingga tes menggunakan pendekatan

kuantitatif. Menurut Arikunto (2013: 193) tes adalah serentetan

pernyataan atau latihan serta alat lain yanag digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok.

Bentuk tes yang diberikan berupa soal pilihan ganda sebanyak 30 soal,

setiap jawaban benar memiliki skor 1 dan jawaban salah memiliki skor 0.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Penulisan Instrumen Soal

StandarKompetensi

KompetensiDasar

Indikator Ranah No. ItemSoal

3.Memahamikebebasanberorganisasi

3.2 Menyebutkancontohorganisasi dilingkungansekolah danmasyarakat

1. Menjelaskantujuan, anggota,dan stukturberbagaiorganisasi disekolah danmasyarakat

C2 5, 7, 8, 11,13, 16, 19,21, 24

2. Menyebutkanberbagai jenisorganisasi disekolah danmasyarakat

C1 1, 2, 9, 10,17, 18, 20,23, 26, 30

3. Mengidentifikasi masalah-masalah dalamberorganisasi disekolah danmasyarakat

C3 3, 4, 6, 12,14, 15, 22,25, 27, 28,29

2. Hasil Belajar Afektif Peserta Didik

Lembar observasi hasil belajar afektif digunakan untuk memperoleh data

tentang sikap peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

52

Instrumen untuk memperoleh data hasil belajar afektif sebagai berikut.

Tabel 3.3 Lembar observasi hasil belajar afektif peserta didik

No.Nama

PesertaDidik

Aspek Penilaian

Jum

lah

Skor

Nila

i

Kat

agor

iRasahormat

danperhatian

Tanggungjawab Tekun

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41.2.3.dst.

JumlahSkor MaksimalRata-rataKatagoriJumlah peserta didik dengan katagor i ≥ BaikPersentase Klasikal (%)Katagori

(Adaptasi dari Kunandar, 2010: 233)

Tabel 3.4 Indikator penilaian hasil belajar afektif peserta didik

No.Aspek

Penilaian Indikator yang Diamati

1.

Rasahormat

danperhatian

1. Lebih patuh dan hormat kepada guru..2. Ketika diberitahu/dinasehati mendengarkan

dengan seksama.3. Mendengarkan perintah guru dan malu apabila

belum mengerjakan tugas.4. Membiasakan salam, sapa dan jabat tangan

kepada guru ketika jam pulang sekolah.

2 Tanggungjawab

1. Masuk kelas tepat pada waktunya2. Mengerjakan tugas yang diberikan baik dalam

bentuk lisan maupun tertulis.3. Mengerjakan dan mengumpul tugas tepat pada

waktunya..4. Mengerjakan tugas kelompok bersama-sama

bukan secara individu.

3 Tekun

1. Bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas.2. Tidak mudah menyerah menghadapi kesulitan.3. Berpegang teguh pada tugas/pekerjaan.4. Melaksanakan tugas secara konsisten.

(Adaptasi dari Majid: 2014: 167)

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

53

Tabel 3.5 Rubrik penilaian hasil belajar afektif peserta didik

No. Skor Indikator

1. 4Jika keempat indikator dalam aspek yang diamatidilaksanakan selama pengamatan.

2. 3Jika ketiga indikator pada aspek yang diamatidilaksanakan selama pengamatan.

3. 2Jika dua indikator pada aspek yang diamatidilaksanakan selama peng-amatan.

4. 1Jika hanya satu indikator pada aspek yang diamatidilaksanakan selama pengamatan.

(Adaptasi Poerwanti, dkk., 2008: 5.27)

3. Hasil Belajar Psikomotor Peserta Didik

Lembar observasi hasil psikomotor digunakan untuk memperoleh data

tentang keterampilan peserta didik selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data hasil

belajar psikomotor adalah sebagai berikut.

Tabel 3.6 Lembar observasi hasil belajar psikomotor peserta didik

No.Nama Peserta

didik

Aspek Penilaian

Jum

lah

Skro

r

Nila

i

Kat

agor

iPenampilan Presentasi

1 2 3 4 1 2 3 4123456789

dst.JumlahSkor MaksimalRata-rataKatagoriJumlah peserta didik dengan katagori ≥ TerampilPersentase Klasikal (%)Katagori

(Adaptasi dari Kunandar, 2010: 233)

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

54

Tabel 3.7 Indikator penilaian hasil belajar psikomotor peserta didik

AspekPenilaian Indikator yang Diamati

Presentasi

1. Mempresentasikan materi dengan jelas.2. Berbicara secara jelas dan mudah dimengerti.2. Menggunakan bahasa yang baik dan benar.3. Mempresentasikan materi secara berurutan.

Mengamati

1. Memperhatikan materi yang disampaikan.2. Mendengarkan materi yang disampaikan3. Mencatat hal-hal yang disampaikan.4. Membaca buku/materi dengan seksama.

(Adaptasi dari Sani, 2014: 230)

Tabel 3.8 Rubrik penilaian hasil belajar psikomotor peserta didik

No. Skor Indikator

1. 4Jika keempat indikator dalam aspek yangdiamati dilaksanakan selama pengamatan.

2. 3 Jika ketiga indikator pada aspek yangdiamati dilaksanakan selama pengamatan.

3. 2Jika dua indikator pada aspek yang diamatidilaksanakan selama pengamatan.

4. 1Jika hanya satu indikator pada aspek yangdiamati dilaksanakan selama pengamatan.

(Adaptasidari Poerwanti, dkk., 2008: 5.27)

G. Instrumen dan Uji Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian sauatu alat yang digunakan untuk mengukur objek yang

akan diteliti. Sugiyono (2016: 173) menjelaskan bahwa instrumen sebagai

alat evaluasi yang akan digunakan untuk penelitian haruslah teruji

kevalidannya dan kereliabelannya, agar hasil penelitian akan menjadi valid

dan reliabel. Oleh karena itu, sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen

hasil belajar terlebih dahulu diujicobakan untuk mengukur validitas dan

reliabilitasnya.

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

55

1. Uji Coba Instrumen Tes

Setelah instrumen tes tersusun kemudian diuji cobakan kepada kelas yang

bukan menjadi subjek penelitian yaitu kelas V di SD Negeri 3 Notoharjo,

karena SD Negeri 3 Notoharjo memiliki KKM yang sama untuk mata

pelajaran PKn yaitu 65 dan sama-sama menerapkan kurikulum KTSP. Tes

uji coba ini dilakukan untuk mendapatkan persyaratan tes yaitu validitas

dan reliabilitas tes. Setelah diadakan uji coba instrumen, selanjutnya yaitu

menganalisis hasil uji coba instrumen.

2. Uji Persyaratan Instrumen

Setelah diadakan uji coba instrumen, selanjutnya menganalisis hasil uji

coba instrumen . Uji coba tersebut meliputi validitas dan reliabilitas.

a. Validitas

Valid berarti instrumen yang telah diujicobakan dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sanjaya (2014: 254)

validitas adalah tingkat kesahihan dari suatu tes yang dikembangkan

untuk mengungkapkan apa yang hendak diukur. Untuk mencari

validitas soal tes kognitif (pilihan ganda) dilakukan uji coba soal

yang dilakukan pada peserta didik kelas V. Jumlah soal yang

diujicobakan sebanyak 30 soal. Setelah dilakukan uji coba soal,

dilakukan analisis validitas butir soal menggunakan rumus korelasi

point biserial dengan bantuan Microsoft Office Excel 2007, rumus

yang digunakan sebagi berikut.

= −

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

56

Keterangan:

rpbis = koefisien korelasi point biserialMp = mean skor dan subjek-subjek yang menjawab benar item

yang dicari korelasiMt = mean skor totalSt = simpangan bakuP = proporsi subjek yang menjawab benar item tersebutq = 1-P(Adopsi dari Kasmadi dan Sunariah, 2014: 157)

Tabel 3.9 Interpretasi koefisien korelasi nilai r

Besar koefisien korelasi Interpretasi0,80 – 1,00 Sangat kuat0,60 – 0,799 Kuat0,40 – 0,599 Sedang0,20 – 0,399 Rendah0,00 – 0,199 Sangat rendah

(Sumber: Muncarno, 2015: 51)

Kriteria pengujian apabila > dengan α= 0,05, maka alat

ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila <

, maka alat ukur tersebut tidak valid.

b. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan konsistensi atau kestabilan skor suatu

instrumen penelitian terhadap individu yang sama, dan diberikan

dalam waktu yang berbeda. Yusuf (2014: 242) yang dimaksud

dengan reliabilitas merupakan konsistensi atau kestabilan skor suatu

instrumen peneltian terhadap indivdu yang sama, dan diberikan

dalam waktu yang berbeda. Suatu tes dikatakan reliabel apabila

instrumen itu dicobakan kepada subjek yang sama secara berulang-

ulang namun hasilnya tetap sama atau relatif sama.

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

57

Untuk mengitung reliabilitas soal tes maka digunakan rumus KR. 20

(Kuder Richardson) sebagai berikut.

Keterangan:r11 = reliabilitas tesp =proporsi subjek yang menjawab item dengan benarq = proporsi subjek yang menjawab item dengan salahΣpq = jumlah hasil perkalian antara p dan qn = banyaknya/jumlah itemS = standar deviasi dari tes(Adopsi dari Arikunto, 2013: 115)

Perhitungan reliabilitas tes pada penelitian ini dibantu dengan

program Microsoft Office Excel 2007. Kemudian dari hasil

perhitungan tersebut akan diperolah kriteria penafsiran untuk indeks

reliabilitasnya. Indeks reliabilitas dapat dapat dilihat dari tabel

berikut.

Tabel 3.10 Koefisien reliabilitas.

No Koefisien reliabilitas Tingkat reliabilitas1 0,800 – 1,000 Sangat kuat2 0,60 – 0,799 Kuat3 0,40 – 0,599 Sedang4 0,20 – 0,399 Rendah5 0,00 – 0,199 Sangat rendah

(Sumber: Adopsi dari Arikunto, 2006: 276)

H. Teknis Analisis Data

Setelah melakukan perlakuan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol

maka diperoleh data berupa hasil pretest, posttest dan peningkatan

pengetahuan (N-Gain). Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan, menurut

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

58

Meltzer (dalam Khasanah, 2014: 39) dapat digunakan rumus sebagai berikut.

N-Gain =

Dengan kategori sebagai berikut:Tinggi : 0,7 ≤ N-Gain ≤ 1Sedang : 0,3 ≤ N-Gain ≤ 0,7Rendah : N-Gain < 0,3(sumber : Meltzer dalam Khasanah, 2014: 39)

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

data kuantitatif. Analisis data digunakan untuk mengetahui pengaruh

penerapan model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar peserta didik.

1. Analisis Data Hasil Belajar

a. Kognitif

a) Nilai Hasil Belajar Secara Individual

Untuk menghitung nilai hasil belajar peserta didik ranah kognitif

secara individu dengan rumus sebagai berikut.

NP = X 100Keterangan:NP = nilai pengetahuanR = skor yang diperolehSM = skor maksimum100 = bilangan tetap(Adopsi dari Purwanto, 2008: 102)

b) Nilai Rata-rata Hasil Belajar Peserta Didik

Untuk menghitung nilai rata-rata seluruh peserta didik dapat dihitung

dengan rumus:

X =

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

59

Keterangan:X = nilai rata-rata seluruh peserta didikΣX = total nilai yang diperoleh peserta didikΣN = jumlah siswa(Adopsi dari Aqib,dkk., 2010: 40)

c) Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Secara Klasikal

Menghitung persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik secara

klasikal dapat digunakan rumus berikut.

P =Σ

Σx 100 %

(Adopsi dari Aqib, dkk. 2010:41)

Tabel 3.11 Persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik

No Persentase Kriteria1 >85% Sangat tinggi2 65-84% Tinggi3 45-64% Sedang4 25-44% Rendah5 < 24% Sangat rendah

(Sumber: Aqib, dkk., 2010: 41)

b. Afektif

a) Nilai Hasil Belajar Secara Individual

Untuk menghitung nilai hasil belajar peserta didik ranah kognitif

secara individu dengan rumus sebagai berikut.

Keterangan:N = Nilai akhirSP = Skor pemerolehanSM = Skor maksimum100 = Bilangan tetap(Sumber: Kunandar, 2013: 130)

N = SPSM× 100

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

60

Nilai yang diperole dikategorikan dalam kategori nilai hasil belajar

afektif peserta didik sebagai berikut:

Tabel 3.12 Kategori nilai hasil belajar afektif peserta didik

Rentang NilaiKategori

Angka Predikat81 – 100 A Baik Sekali66– 80 B Baik51 – 65 C Cukup0 – 50 D Kurang

(Sumber: Arikunto, 2005: 40)

b) Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Secara Klasikal

Menghitung persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik secara

klasikal dapat digunakan rumus berikut:

P = ∑Siswa yang tuntas belajar∑ Siswa × 100 %(Sumber: Adaptasi Aqib, dkk., 2010: 41)

Tabel 3.13 Kriteria persentase hasil belajar afektif peserta didiksecara klasikal

No Tingkat Keberhasilan Keterangan1. ≥ 80% Baik Sekali2. 60-79% Baik3. 40-59% Cukup4. 20-39% Kurang5. < 20% Kurang Sekali

(Sumber: Adopsi Aqib, dkk. 2010: 41)

c. Psikomotor

a) Nilai Hasil Belajar Secara Individual

Untuk menghitung nilai hasil belajar peserta didik ranah kognitif

secara individu dengan rumus sebagai berikut.N = SPSM × 100

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

61

Keterangan:N = Nilai akhirSP = Skor perolehanSM = Skor maksimum100 = Bilangan tetap(Sumber: Kunandar, 2013: 130)

Nilai tersebut akan dikategorikan dalam kategori nilai hasil belajar

psikomotor peserta didik sebagai berikut.

Tabel 3.14 Kategori nilai hasil belajar psikomotor peserta didik

Rentang NilaiKategori

Angka Predikat81 –100 A Baik Sekali66– 80 B Baik51 – 65 C Cukup0 – 50 D Kurang

(Sumber: Arikunto: 2005)

b) Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Secara Klasikal

Menghitung persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik secara

klasikal dapat digunakan rumus berikut.

P = ∑Siswa yang tuntas belajar∑ Siswa × 100 %(Sumber: Adaptasi Aqib, dkk., 2010: 41)

Tabel 3.15 Kriteria persentase hasil belajar psikomotor peserta didiksecara klasikal

No Tingkat Keberhasilan Keterangan

1. ≥ 80% Baik Sekali2. 60-79% Baik3. 40-59% Cukup

4. 20-39% Kurang5. < 20% Kurang Sekali

(Sumber: adopsi Aqib, dkk., 2010: 41)

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

62

2. Uji Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kenormalan

variabel dalam penelitian. Kasmadi dan Sunariah (2014: 116)

berpendapat bahwa uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah

data dari dua variabel penelitian yang diperoleh berasal dari data yang

berdistribusi secara normal atau tidak. Ada beberapa cara yang

digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain dengan kertas

peluang normal, uji chi kuadrat, uji Liliefors, dengan teknik

Kolmogorov-Smirnov.

1) Pengujian normalitas diawali dengan menentukan hipotesis nol dan

hipotesis alternatif, yaitu:

H0 : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

2) Pengujian dengan rumus chi-kuadrat, yaitu:

χ2hit=∑ ²

Keterangan :χ2

hit : Chi kuadrat hitung0 : Frekuensi yang diobservasih : Frekuensi yang diharapkan

k : Banyaknya kelas interval(Sumber: Sugiyono, 2016:107)

3) Kaidah keputusan apabila χ2hitung < χ2

tabel maka populasi

berdistribusi normal, sedangkan apabila χ2hitung > χ2

tabel maka

populasi tidak berdistribusi normal.

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

63

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas varians dilakukan antara dua kelompok data, yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Masing-masing

kelompok tersebut dilakukan untuk variabel terikat dan hasil belajar

kognitif peserta didik. Siregar (2013: 167) menyatakan bahwa uji

homogenitas varian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

metode varian terbesar dibandingkan varian terkecil.

Berikut langkah-langkah uji homogenitas.

1) Menentukan hipotesis dalam bentuk kalimat

H0 : S = S (varian homogen)Ha : S ≠S (varian tidak homogen)

2) Menentukan taraf signifikan, dalam penelitian ini taraf

signifikannya adalah α = 5% atau 0,05.

3) Uji homogenitas menggunakan uji-F dengan rumus

F =

(Sumber dari Muncarno, 2015: 57)

4) Keputusan uji jika Fhitung< Ftabel maka homogen, sedangkan jika

Fhitung> Ftabel maka tidak homogen.

c. Uji Hipotesis

Setelah diuji dengan uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya

sampel diuji hipotesis. Uji hipotesis digunakan untuk mencari bukti

atas hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Adapun rumusan

hipotesis yang diajukan adalah.

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

64

H ∶ Ada pengaruh yang positif dan signifikan pada model

pembelajaran CTL terhadap hasil belajar PKn peserta didik

kelas V SD Negeri 1 Sukajadi.

Pengujian hipotesis ini menggunakan rumus uji t (t- test). Pengujian

hipotesis dalam penelitian ini menggunakan rumus statistik t-test

pooled varians sebagai berikut.

= −( − 1) + ( − 1)+ − 2 1 + 1Keterangan:

: Nilai rata- rata data pada sampel 1

: Nilai rata- rata data pada sampel 2

: Simpangan baku sampel 1

: Simpangan baku sampel 2

: Jumlah anggota sampel 1

: Jumlah anggota sampel 2(Sumber: Muncarno, 2015: 56)

Berdasarkan rumus di atas, ditetapkan taraf signifikansi 5% atau α =

0,05 maka kaidah keputusanya itu jika thitung< ttabel maka Ha ditolak,

sedangkan jika thitung> ttabel maka Ha diterima. Apabila Ha diterima

berarti ada pengaruh yang signifikan dan positif.

d. Uji Pengaruh

Besar pengaruh penerapan model pembelajaran CTL terhadap hasil

belajar dilakukan dengan menghitung Cohend menggunakan rumus

Effect Size dari Cohen sebagai berikut.

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

65

= (M1 −M2)SDgabKeterangand : nilai effect sizeM1 : nilai rata-rata kelompok eksperimenM2 : nilai rata-rata kelompok kontrolSDgab : nilai standar deviasi gabungan

Langkah selanjutnya yaitu memberikan interpretasi dari nilai effect

size yang diperoleh adapun interpretasi, yaitu:

Tabel 3.16 Interpetasi Nilai Effect Size

NilaiCohen d

Interpretasi

d<d≤0,2 Efek kecil0,2<d<0,8 Efek sedangd<0,8 Efek besar

(Sumber: Cohen dalam Carl. dkk. 2004 : 1)

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

92

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian, dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh model Contextual Teaching and Learning (CTL)

terhadap hasil belajar peserta didik kelas V pada mata pelajaran PKn. Adanya

pengaruh yang positif dan signifikan ditunjukkan dengan hasil pengujian

hipotesis menggunakan rumus t-test pooled varians diperoleh data thitung

sebesar 2,295 > ttabel sebesar 2,021, dengan α = 0,05. Artinya terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan pada penerapan model pembelajaran

CTL terhadap hasil belajar PKn peserta didik kelas V SD Negeri 1 Sukajadi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam penerapan model

pembelajaran CTL, maka ada beberapa saran yang dapat dikemukakan oleh

peneliti, antara lain:

1. Peserta Didik

Model pembelajaran CTL dapat membantu memecahkan masalah serta

mengaitkan materi dengan kehidupan nyata peserta didik, sehingga peserta

didik dapat mengembangkan kreatifitas, dan berpartisipasi aktif dalam

proses pembelajaran.

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

93

2. Guru

Model pembelajaran CTL dapat mengembangkan pembelajaran dengan

pendekatan yang bervariasi dalam rangka memperbaiki kualitas

pembelajaran bagi peserta didik.

3. Sekolah

Model pembelajaran CTL dapat memberikan kontribusi positif untuk

meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri 1 Sukajadi maupun SD di

sekitar yang menggunakan model pembelajaran CTL tersebut.

4. Peneliti

Hasil penelitian dapat dijadikan sebuah ilmu dan pengalaman yang

berharga guna menghadapi permasalahan dimasa depan dan menjadi

sarana pengembangan wawasan mengenai pendekatan pembelajaran.

5. Peneliti Lain

Peneliti lain yang ingin menerapkan model pembelajaran CTL, sebaiknya

di cermati kembali cara penerapan dan instrumen penelitian yang

digunakan. Materi dalam penelitian juga harus dipersiapkan dengan sebaik

mungkin agar kesalahan dalam penelitian dapat diminimalisir.

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

94

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum2013. Prestasi Pustaka. Jakarta.

Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk SD, SLB, TK. YramaWidya. Bandung.

. 2016. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual(INOVATIF). Margahayu Permai. Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi(Revisi VI). Rineka Cipta. Jakarta.

. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Bumi Aksara. Jakarta.

Carl J. Dunst, Deborah W.Hamby, & Carol M.Trivette. 2004.Guidelines forCalculating Effect Sizes for Practiced-Based Research Syntheses.Centerscope (Evidence-Based Approaces to Early ChildhoodDevelopment).

Gunawan, Muhamad Ali. 2013. Statistik untuk Penelitian Pendidikan. ParamaPublishing. Yogyakarta.

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. CV Pustaka Setia. Bandung.

Hamdayana, Jumata. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif danBerkarakter. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Hanafiah dan Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Aditama. Bandung.

Huda, Miftahul. 2014. Cooperatif Learning. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Johnson, E.B. 2007. Contextual Teaching and Learning. Mizan Learning Center.Bandung.

Isjoni. 2010. Cooperative Learning: Efektivitas Pembelajaran Kelompok.Alfabeta. Bandung.

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

95

Kasmadi dan Sunariah, Nia Siti. 2014. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.Alfabeta. Bandung.

Khasanah, Faridhatul. 2014. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran AktifTipe Teka-teki Silang terhadap Hasil Belajar Peserta didik Kelas IV SDN4 Metro Timur. Universitas Lampung.

Komalasari, Kokom. 2013. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi.Refika Aditama. Bandung.

Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. PT Raja GrafindoPersada. Jakarta.

Mahadani, Ni Md. 2013. Pengaruh Pendekatan Kontekstual BerbantuanMnemonic Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Gugus IIISukawati. Universitas Pendidikan Ganesha. Bali.

Majid, Abdul. 2014. Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. RemajaRosdakarya. Bandung.

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. PT RemajaRosdakarya. Bandung.

Muncarno. 2015. Statistik Pendidikan Edisi Ke-5. Artha Copy. Metro.

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Kencana. Jakarta.

Permendikbud. 2013. Lampiran Permendikbud No 67 Tahun 2013. Kemendikbud.Jakarta.

. 2014. Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian HasilBelajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar Dan PendidikanMenengah . Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Permendiknas. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional. Sinar Grafika. Jakarta.

. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2006 tentang Standar NasionalPendidikan. Sinar Grafika. Jakarta.

Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Assesmen Pembelajaran SD. Dirjen PendidikanTinggi Depdiknas. Jakarta.

Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Puspita Sari, Hermuning. 2013. Pengaruh Pendekatan CTL Berbasis MetodePermainan pada Peserta Didik Kelas IV SD N Sekaran 01. UniversitasNegeri Semarang.

Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. DepartemenPendidikan Nasional. Jakarta.

Sagala, Syaiful. 2011. Konsep & Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL …digilib.unila.ac.id/32199/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal ... 2.1 Kerangka Konsep Variabel ... Pemetaan

96

Sani, Ridwan Abdulah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.

Sanjaya, Wina. 2014. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Kencana. Jakarta.

Siregar, Sofyan. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Kencana. Jakarta.

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. RemajaRosdakarya. Bandung.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.

. 2016. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.Bandung.

Suprijono, Agus. 2016. Cooperative Learning. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.Prenadamedia Group. Jakarta.

. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.Prenadamedia Group. Jakarta.

Suwarjo. 2008. Pembelajaran Kooperatif dalam Apresiasi Prosa Fiksi. SuryaPena Gemilang. Malang.

Suyono dan Hariyanto. 2014. Belajar dan Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya.Bandung.

Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP). Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Tusriyanto. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). STAIN. Metro.

Universitas Lampung. 2017. Format Penulisan Karya Ilmiah UniversitasLampung. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Welas Asih. 2013. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar PKn Materi

Globalisasi melalui Pendekatan Contextual Teaching Learning pada

Peserta didik Kelas IV SD Negeri 03 Warungpring Pemalang. Universitas

Negeri Semarang.

Winaputra, Udin. 2014. Pendidikan PKn di SD. Universitas Terbuka. Banten.

Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran. KencanaPrenada Media Group. Jakarta.

Yusuf, A, Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan PenelitianGabungan. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.