pengaruh modal, penjualan, dan sdm terhadap …
TRANSCRIPT
PENGARUH MODAL, PENJUALAN, DAN SDM TERHADAP
PENINGKATAN LABA PERUSAHAAN PADA PT.
ASTRA DL MOTOR PASAR PAMENANG
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Jurusan
Ekonomi Islam/Bisnis Islam
ASMADI
NIM:SES.141233
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu
yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara
kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya
sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang
berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada
Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang
berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak
mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua
oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu
ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi
itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis
hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu,
lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak
(menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu
perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika)
kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis
dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya
hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu;
dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.1
1Anonim, Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahanya, (Jakarta: Nurul Iman,
2010), hlm. 129
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini kepada kedua orang tuaku ayahanda dan ibunda yang sangat
aku hormati dan sangat kucintai yang telah melahirkan, membesarkan serta mendidik aku dengan
penuh kasih sayang. Karena berkat do’a dan petuahmu aku dapat menghadapi kenyataan hidup,
berkat dorongan kasih dan tetesan keringatmu membangkitkan semangatku untuk terus
memperjuangkan cita-citaku.
Buat keluarga besarku dan sahabat-sahabat seperjuangan yang telah banyak membantu,
memberikan motivasi sehingga dapat menyelesiakan skripsi ini. Semoga Kebaikan dan
keikhlasan kalian semua mendapat pahala dari Allah SWT Amin Ya Rabbal ’Alamin...
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuna untuk mengetahui pengaruh modal, penjualan, dan sdm
terhadap peningkatan laba perusahaan pada PT. ASTRA DL MOTOR pasar pameang,
Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan metode pengumpulan data
menggunakan metode dokumnetasi, angket, wawancara dan observasi. Metode analisis
data yang di gunakan untuk mengolah data penelitian menggunakan program SPSS 20.
Hasil penelitian ini adalah nilai Adjusted R2
diperoleh sebesar 0,813 menunjukan bahwa
variasi perubahan variabel modal, penjualan dan sumber daya manusia mempengaruhi
nilai peningkatan laba perusahaan, Sedangkan sisanya 18,7 % nilai peningkatan laba
perusahaan di tentukan oleh variasi perubahan variabel lainnya yang tidak termasuk
dalam variabel penelitian. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen atau ada
pengaruh antara modal, penjualan dan sumber daya manusia terhadap peningkatan laba
perusahaan, dengan kata lain variabel modal, penjualan dan sumber daya manusia secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap peningkatan laba perusahaan secara
parsial. Hasil analisis juga menjelaskan bahwa variabel modal, penjualan, dan SDM
sama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan laba perusahaan PT.
Astra DL Motor di Kabupaten Merangin, Propinsi Jambi, tetapi dari ketiga variabel
tersebut ada yang sangat dominan signifikan mempengaruhi laba perusahaan yaitu
variabel penjualan.
Kata Kunci: Modal, Penjualan, SDM dan Laba
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi alladzi ‘allamal insane maalam ya’lam...segala puji bagi Allah yang telah
mengajarkan manusia apa yang manusia tidak ketahui. Sholawat dan salam kepada baginda
Rasul SAW yang dengan hadits dan sunnahnya kita dapat lebih mengetahui hukum yang
terkandung dalam Al Qur’an.
Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui, tidak sedikit hambatan dan
rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data maupun dalam penyusunannya.
Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan
dosen pembimbing I dan Dosen Pembimbing 2 maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Terima kasih atas bantuan dan berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan
skripsi ini:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA, selaku Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Dr. Subhan, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
3. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag.,MA, selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi
4. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag., MA selaku pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan, arahan demi ketuntasan penulisan skripsi.
5. Bapak Drs. Muhammad Ismail, M, Ag selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan pengarahan, saran, dan bimbingan sehingga terselesaikannya
skripsi ini.
6. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam semoga ilmu yang engkau berikan
bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara ini.
7. Seluruh Staff dan Karyawan khususnya di bagian Tata Usaha (TU) Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam, terima kasih atas pelayanan yang diberikan selama ini.
8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung maupun tidak
langsung.
Disamping itu, penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
dibutuhkan guna menyempurnakan Tugas Akhir Skripsi ini. Semoga hasil yang terkandung
dalam skripsi ini harapan penulis dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Jambi, November 2018
Penulis
ASMADI
NIM: SES.141233
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................. v
PERSEMBAHAN.............................................................................................. vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 7
D. Batasan Masalah ............................................................................ 8
E. Kerangka Teori................................................................................ 9
F. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 25
G. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 26
H. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 28
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian .................................................................... 29
B. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 33
C. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 33
D. Teknik Analisis Data ...................................................................... 35
E. Sistematika Penulisan..................................................................... 39
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya PT Astra Honda Motor ..................................... 40
B. Sejarah Berdirinya PT Astra DL Motor ......................................... 42
C. Produk PT Astra Honda Motor ...................................................... 43
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Responden Penelitian ................................................... 42
B. Hasil Analisis Instrumen Penelitian ............................................... 52
C. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................ 54
D. Uji Hipotesis ................................................................................. 58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 63
B. Saran .............................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan ingin mendapatkan laba atau keuntungan dari usaha atau perusahaan
yang di milikinya. Begitupun dengan PT ASTRA DL MOTOR pasar pamenang yang mana
perusahaan ini bergerak di bidang jasa dan dagang . PT ASTRA DL MOTOR awalnya
hanyalah sebuah bengkel umum biasa yang berdiri pada tahun 2000. Bengkel ini pun terus
berkembang menjadi lebih baik dan pada tahun 2006 bengkel ini pun berubah menjadi PT
ASTRA DL MOTOR setelah mendapatkan izin resmi dari PT ASTRA.
PT ASTRA DL MOTOR memutuskan untuk beralih dari bengkel umum biasa
menjadi bengkel resmi honda di karena beberapa faktor yaitu yang pertama adalah faktor
pendapatan, dari segi pendapatan tentu akan meningkat dari bengkel umum tentu bengkel
resmi honda menjanjikan suatu keuntungan yang lebih besar. Karena bengkel resmi honda
bekerja sama dengan perusahaan ASTRA jadi setiap konsumen yang membeli motor honda
dia akan lebih mempercayai untuk menservis motornya kebengkel resmi honda. Dan yang
kedua adalah faktor persaingan, dimana perubahan ini dipengaruhi oleh faktor persaingan
perusahaan-perusahaan baru yang sejenis. Jadi PT ASTRA DLMOTOR mengubah
perusahaannya dari bengkel umum menjadi bengkel resmi honda. Perubahan ini bertujuan
agar perusahaan ASTRA DL MOTOR dapat bersaing dengan perusahaan perusaan sejenis
lainnya. Persaingan dunia bisnis di masa sekarang ini dirasa semakin ketat, terlebih didukung
oleh majunya teknologi, informasi dan perubahan lingkungan yang sangat cepat. Maka
perusahaan perusahaan yang mampu mengikuti perkembangan perkembangan tersebut yang
akan dapat bertahan dan juga dapat menjaga kelangsungan hidupnya.
Oleh karena itu pemimpin perusahaanpun harus berfikir bagaimana cara untuk dapat
bersaing dengan perusasahaan perusahaan sejenis lainnya yang memiliki pengaturan
manajemen yang lebih baik dan agar dapat menjalankan perusahaan sesuai dengan yang di
inginkan dan tentunya mendapatkan laba yang di inginkan perusahaan tersebut.2 dalam
menjalankan perusahaan agar dapat berjalan dengan baik, pemimpin perusahaan harus
menjalankan manajemen dengan baik salah satunya mengenai pembiayaan atau modal
perusahaan.
Laba atau profit merupakan salah satu tujua utama berdirinya setiap badan usaha.
Tanpa diperoleh laba, perusahaan tidak dapat memenuhi tujuan lainnya yaitu pertumbuhan
yang terus menerus(going concern) dan tanggung jawab sosial(corporate social
responsibility). Untuk menjamin agar perusahaan mampu menghasilkan laba, maka
manajemen perusahaan harus merencanakan dan mengendalikan laba. Dua faktor penentu
laba yaitu (1) pendapatan merupakan arus masuk atau peningkatan nilai aset darisuatu entity
atau penyelesaian kewajiban dari entity atau gabungan dari keduanya selama periode tertentu
yang berasal dari penyerahan/ produksi barang, pemberian jasa atau pelaksanaan kegiata
lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang sedang berjalan. (2) biaya
merupakan semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang
dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi
maupun yang akan terjadi.3
Pada prinsipnya, setiap perusahaan membutuhkan dana. Pemenuhan dana terebut
dapat berasal dari sumber intern maupun sumber ekstern. kebutuhan dana suatu perusahaan
2Mohamad Rizal Nur Irawan 2016, Pengaruh Modal Usaha Dan Penjualan Terhadap Laba Usaha Pada
Perusahaan Penggilingan Padi ud. Sari Tani Tenggerejo Kedungpring Lamongan 3Astri Fitrihartini S, Pengaruh Volume Penjualan dan Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih(Studi Kasus
Pada Perusahaan Batubara Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)
pada umumnya merupakan gabungan antara dana jangka pendek dan dana jangka panjang.
Untuk memenuhi kebutuhan jangaka pendek di gunakan sumber pembiayaan dari hutang
jangka pendek atau hutang lanacar, misalnya hutang dagang. Sedangkan dana jangka panjang
seperti pemenuhan dana untuk peningkatan produksi maka hendaknya di gunakan
pembiayaan jangka panjang. Pembiayaan jangka panjang ini bisa berasal dari modal asing
(hutang jangka panjang).Dalam masalah pendanaan, PT. ASTRA DL MOTOR mengguakan
dana sendiri dan dana melalui hutang jangka pendek atau hutang dagang yang deberikan oleh
PT. ASTRA.
Selain efesiensi dari pengelolaan modal, perusahaan juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain salah satunya tingkat penjualan. Kegiatan penjualan adalah salah satu faktor
penentu atas perolehan laba yang optimal sehingga kontinuitas perusahaan terjamin dengan
perkembangan perusahaan yang diharapkan akan terus meningkat. Tujuan akhir dari
peningkatan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan yaitu diharapkan akan berdampak
pada laba bersih yang terus meningkat. Laba merupakan indikator yang dapat digunakan
untuk mengukur kinerja operasional perusahaan. Informasi tentang laba mempunyai peran
sangat penting bagi pihak yang berkepentingan terhadap suatu perusahaan seperti
pengambilan keputusan, pemberian kompensasi, bonus, ataupun penentuan besarnya
pengenaan pajak.4
Penjualan merupakan tujuan utama dilakukannya kegiatan perusahaan. Perusahaan
dalam menghasilkan barang/ jasa mempunyai tujuan akhir yaitu menjual barang/ jasa kepada
konsumen. Oleh karena itu penjualan memegang peranan penting bagi perusahaan agar
produk yang di hasilkan perusahaan dapat terjual dan memberikan penghasilan bagi
4Journal Administrasi Bisnis, 2017, Pengaruh Modal Kerja dan Penjualan Terhadap Laba Bersih Pada
Perusahaan Sub Sektor Food And Beverage Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015
perusahaan. Penjualan yang di lakukan oleh perusahaan bertujuan untuk menjual barang/ jasa
yang di perlukan sebagai sumber pendapatan untuk menutup semua ongkos guna
memperoleh laba. Kegiatan penjualan adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh
perusahaan dengan memasarkan produknya baik berupa barang/ jasa. Kegiatan penjualan
yang dilaksanakan oleh perusahaan bertujuan untuk mencapai penjualan yang di harapkan
dan menguntungkan untuk mencapai laba maksimum bagi perusahaan.5
Tenaga kerja merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena memiliki
bakat, tenaga dan kreatifitas yang sangat di butuhkan untuk mencapai tujuannya. Sebaliknya
tenaga kerja juga mempunyai berbagai macam kebutuhan yang ingin di penuhinya.
Keinginan untuk memenuhi kebutuhan inilah yang di pandang sebagai pendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu. Bagi sebagian karyawan, harapan untuk mendapatkan uang adalah
satu satunya alasan untuk bekerja, namun yang lain berpendapat bahwa uang hanyalah salah
satu dari banyak kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja.
Pemenuhan modal atau dana baik dari sumber intern maupun sumber ekstern dapat
meningkatkan lapa sebuah perusahaan, kebutuhan dana suatu perusahaan pada umumnya
merupakan gabungan antara dana jangka pendek, begitu juga dengan PT. ASTRA DL
MOTOR yang memiliki modal dari beberapa sumber guna untuk meningkatkan laba. lama
usaha juga cukup mempengaruhi pertumbuhan laba perusahan serta adanya penjualan yang
semakin meningkat akan menambah jumlah laba semakin tinggi. keadaan penjualan produk
pada perusahaan PT. ASTRA DL MOTOR menggambarkan keadaan laba yang diperoleh,
hal ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
5Gede Nogi Paranesa, Wayan Cipta, dan Ni Nyoman Yulianthini, Pengaruh Penjualan dan Modal Sendiri
Terhadap Laba Pada UD Aneka Jaya Motor Di Singaraja Periode 2012-2014
Tabel 1.1 :
Laporan Keuangan Harian untuk Laba
Tipe Jumlah Pembayaran Jenis Pekerjaan Part Sales Mount Keterangan
Cash Reguler ASS KPB QS S.Part Oil
Beat 45.000 45.000 75000 40000 KBP 1
Beat 45.000 - 28000 19500 - 45000 LS 1
Revo 110 146000 146000 - - 45000 KBP 2
Supra X 690.000 690.000 - - - 15000 KBP 4
Blade 680000 - 450000 19500 - 45000 40000 LS 1
Vario 45.000 45.000 - - - 75000 KBP 1
Supra Fit 53000 53000 - - 45000 LS 1
Mega Pro 680000 680000 - - - 40000 KBP 2
Revo 45.000 45.000 - - - 45000 15000 KBP 4
Supra X 53000 53000 - - - LS 1
Blade 53000 53000 - - 45000 18000 40000 KBP 1
Kirana 680000 680000 35000 19500 - 45000 LS 1
H. Grand 45.000 45.000 - - - 24000 KBP 2
Total 1519135 513000 58500 135000 180.000 222000 160000
Ditemukan pendapat yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya mohamad rizal nur
irawan(2016) pengaruh modal dan penjualan terhadap peningkatan laba.6 Begitupun
penelitian anna nurfarkhana(2015), pengaruh modal kerja terhadap laba usaha tidak terlalu
berpengaruh.7 Dari uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan penelian untuk
mengetahui:“Pengaruh Modal, Penjualan, dan SDM terhadap Peningkatan Laba
Perusahaan pada PT. ASTRA DL MOTOR Pasar Pamenang”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat di rumuskan
permasalahan yang akan di teliti yaitu :
1. Apakah modal berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan laba perusahaan pada
PT. ASTRA DL MOTOR pasar pamenang?
6Mohamad Rizal Nur Irawan 2016, Pengaruh Modal Usaha Dan Penjualan Terhadap Laba Usaha pada
perusahaan penggilingan padi UD. Sari Tani Tenggerejo Kedungpring Lamongan 7Anna Nurfarkhana 2015, Pengaruh Modal Kerja Terhadap Laba Usaha Pada Koperasi Serba Usaha Sejati
Mulia Jakarta
2. Apakah penjualan berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan laba perusahaan
pada PT. ASTRA DL MOTOR pasar pamenang ?
3. Apakah SDM berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan laba perusahaan pad
PT. ASTRA DL MOTOR pasar pamenang ?
4. Variabel manakah yang berpengaruh paling dominan terhadap peningkatan laba
perusahaan PT.ASTRA DL MOTOR pasar pamenang ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh modal terhadap peningkatan laba perusahaan PT.
ASTRA DL MOTOR.
b. Untuk mengetahui pengaruh penjualan terhadap peningkatan laba perusahaan PT.
ASTRA DL MOTOR.
c. Untuk megetahui pengaruh SDM terhadap peningkatan laba perusahaan PT. ASTRA
DL MOTOR.
d. Untuk mengetahui variabel mana yg memiliki pengaruh paling dominan terhadap
peningkatan laba perusahaan PT. ASTRA DL MOTOR.
2. Manfaat penelitian
a. Bagi penulis: Untuk mendapat nilai tambah dengan mengadakan penelitian variabel
apa saja yang berpengaruh secara signifikn terhadap peningkatan laba perusahaan .
terutama pada perusahan PT. ASTRA DL MOTOR.
b. Bagi perusahaan dapat di gunakan sebagai bahan evaluasi selanjutnya untuk
meningkatkan laba perusahaan menjadi lebih baik lagi.
c. Bagi pihak lain, hasil penelitian di harapkan dapat di gunakan sebagai bahan
perbandingan untuk menambah pengetahuan khususnya bagi pihak- pihak yang
tertarik pada masalah yang di teliti dalam penelitian ini.
D. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini untuk memudahkan pembahasan serta tidak
menyalahi sistematika penulisan karya ilmiah sehingga membawa hasil yang diharapkan,
maka penulis merasa perlu membatasi permasalahan yang akan dibahas, sehingga tidak
keluar dari topik pembahasan. Dalam penelitian ini penulis hanya membahas pengaruh
modal, penjualan, dan SDM terhadap peningkatan laba pada perusahaan Astra DL motor
pasar pamenang.
E. Kerangka Teori
1. Modal
Modal adalah dana yang diserahkan oleh para pemilik, pada akhir periode tahun
buku, setelah dihitung keuntungan yang didapat pada tahun tersebut, pemilik modal akan
memperoleh bagian dari hasil usaha yang biasa dikenal dengan deviden.8 Teori Islam
mengartikan modal lebih realistik, luas, mendalam dan etik dari pada teori modren.9
Realistik karena produktivitas modal yang mengalami perubahan berkaitan dengan
kenyataan produksi yang dianggap mudah berubah dalam keadaan pertumbuhan yang
dinamis. Luas dan mendalam karena ia memperhatikan semua variabel seperti mata uang,
jumlah penduduk, penemuan baru, kebiasaan selera, tingkat hidup, ketinggalan waktu dan
sebagainya. Etik karena keikutsertaanya dalam berbagai bidang disuatu negara Islam
8Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori dan Praktik, (Jakarta: Tazkia Cendekia, 2012), hlm.
146-147 9Muhammad Abdul Mannan, Ekonomi Islam Teori dan Praktek, (Jakarta: Intermasa, 1992), hlm. 124.
harus bersifat adil dan wajar, juga harus bebas dari pengisapan para pelaku produksi
lainya, sehingga menyumbang terciptanya kekayaan nasional.
Modal adalah harta benda, uang atau barang yang dapat dipergunakan uantuk
menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan yang dipakai sebagai pokok atau induk
dalam perdagangan dan sebagainnya. Modal dapat didapatkan dengan berbagai cara, di
antaranya: utang, kerja sama dengan pemilik modal lain, modal sendiri, kerja sama
dengan keluarga, modal dari pemerintah dan lain-lain.10
Modal adalah faktor produksi yang ke 3 yang digunakan untuk membantu manusia
mengeluarkan aset lainnya. Distribusi berskala besar dan kemauan industri yang telah
dicapai saat ini adalah akibat penggunaan modal. Modal juga merupakan aset yang
digunakan untuk membantu distribusi aset yang berikutnya, modal dapat memberikan
kepuasan pribadi dan membantu untuk menghasilkan kekayaan lebih banyak.
Pemilihan bentuk sumber pembiayaan sangat berpengaruh terhadap struktur
modal perusahaan. Di samping itu, baik buruknya struktur modal akan mempunyai
pengaruh yang berakibat langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Suatu
perusahaan yang mempunyai struktur modal yang tidak baik yaitu mempunyai hutang
yang terlalu besar karena akan memberikan beban yang lebih besar bagi perusahaan yang
bersamgkutan. Oleh karena itu, sebelum suatu perusahaan membuat kebijakan-kebijakan
yang berhubungan dengan struktur modal, maka harus di perhatikan dulu hal-hal yang
berhubungan dengan struktur modal.11
10Senja Nilasari, Sukses Mendapatkan Modal (Tanpa Modal Dan Tanpa Utang), (Jakarta Timur: Laskar
Aksara, 2013), hlm. 2-10. 11Erwita Dewi, Pengaruh Struktur Modal Terhadap Optimalisai Laba (Jurnal: Studi Kasus Pada
Perusahaan-Perusahaan Go Public Masuk Kedalam Daftar Jakarta Islamic Index Periode 2001-2005)
Dalam ilmu ekonomi Islam modal diartikan sebagai alat yang digunakan untuk
produksi selanjutnya. Alat ini dapat dilihat dalam berbagai bentuk yang digunakan untuk
menghasilkan lebih lanjut. Dalam bahasa lnggris, modal yang digunakan sebagai dasar
memulai usaha biasa disebut financial capital. Mendapatkan modal tersebut bisa
dilakukan dengan berbagai cara, baik berutang maupun tidak berutang. Jenis modal yang
akan dipakai tergantung pada pilihan pengusaha itu sendiri.12
Jenis dan sumber financial
capital ini berpengaruh terhadap kelangsungan keuangan perusahaan. Jika berasal dari
utang, tentu akan ada kewajiban yang harus dibayar. Modal atau modal awal dalam
sebuah usaha memang dapat berupa uang ataupun barang. Modal berupa barang sering
disebut sebagai aset perusahaan. Misalnya, sebuah gedung atau sebuah kendaraan.
Modal diartikan sebagai semua barang kongkrit yang terdapat pada neraca sebelah
debet dan daya beli atau nilai tukar dari barang-barang tersebut yang dicatat disebelah
kridit.13
Dalam Islam modal tidak boleh dibiarkan diam tapi haruslah harta itu dibuat atau
digunakan untuk lebih menghasilkan. Uang atau harta yang dibuat menjadi modal
membuka usaha dan memberikan lapangan pekerjaan bagi sesama kaum muslimin,
dengan menampung, mendidik, mengembangkan potensinya sehingga mampu mandiri
adalah salah satu bentuk fungsi sosial dari harta menurut ajaran Islam.
Diluar bidang ekonomi, modal dapat diartikan bermacam-macam. Misalnya, modal
seorang aktor dapat berupa bakat, ini adalah modal dalam bidang ekonomi atau keuangan.
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, modal dapat berupa uang ataupun barang.
Modal dalam akuntansi dikelompokkan menjadi beberapa jenis diantaranya:
12Senja Nilasari, Sukses Mendapatkan Modal (Tanpa Modal Dan Tanpa Utang), (Jakarta Timur: Laskar
Aksara, 2013), hlm. 3-4. 13Murti Sumarni dan John Soeprihanto, Pengantar Bisnis: Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan, (Yokyakarta:
Liberty, 2005), hlm. 317
a. Jenis Modal Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, modal dibagi atas aktiva lancar dan aktiva tetap.
Aktiva lancar merupakan uang tunai atau aktiva-aktiva lain yang dapat direalisasikan
menjadi uang kas dalam jangka waktu satu tahun. Yang termasuk aktiva lancer antara
lain: kas, cek, wesel, money order, dan sejenisnya. Surat berharga yang merupakan
investasi jangka pendek. Piutang-piutang yang akan diterima dalam jangka pendek
(satu tahun); dan biaya dibayar dimuka.14
1) Modal sendiri. Modal sendiri adalah modal yang di peroleh dari pemilik usaha itu
sendiri. Modal sendiri terdiri dari tabungan, sumbangan, hibah dan lain sebagainya.
2) Modala Asing atau modal pinjaman adalah modal yang biasanya diperoleh dari
pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh dari pinjaman.
3) Modal patungan. Selain modal sendiri dan modal asing (pinjaman), juga bisa
dengan modal usaha dengan cara berbagi kepemilikan dengan orang lain. Cara
dengan menggabungkan modal sendiri dengan modal satu orang teman atau
beberapa orang yang berperan sebagai mitra usaha.15
Modal berupa uang masih menjadi idola bagi sebagian orang. Uang memang
lebih mudah dijalankan dari pada jenis modal lainnya. Namun, jenis modal lain pun
harus mulai dipelajari oleh para pengusaha. Misalnya, masalah surat-surat berharga
seperti cek. Hal itu perlu diketahui agar pengusaha dapat menggunakan fasilitas selain
uang tunai dalam bertransaksi.
14Senja Nilasari, Sukses Mendapatkan Modal (Tanpa Modal Dan Tanpa Utang), (Jakarta Timur: Laskar
Aksara, 2013), hlm. 4-8. 15Teddy Wirawan Trunodipo, http://wirausahaumy.blogspot.com diakses tanggal 10 Desember 2012 pukul
15:08.
Pengusaha kecil dan menengah biasanya fokus pada pekerjaan produksi. Belajar
mengenai keuangan juga sebenarnya dapat dilakukan secara sederhana dengan
pengelolaan modal yang baik. Berikut ini merupakan beberapa macam aktiva lancar
beserta pengertiannya:
1) Cek: Sebuah perintah tertulis dari nasabah kepada bank untuk memberikan dananya
dengan jumlah tertentu atas nama atau orang yang ditunjuk.
2) Wesel: Surat pembiayaan yang oleh pemegangnya dapat diuangkan di bank.
3) Money order: Surat perintah dari lembaga keuangan, kantor pos, agen bank, atau
kantor lain untuk membayar sejumlah uang kepada penerima yang ditunjuk dalam
Surat Perintah Pembayaan (SPP).
4) Piutang: merupakan hak perusahaan untuk mendapatkan pembayaran atas piutang
yang diberikan pada perusahaan lain. Piutang ada bermacam-macam, misalnya
piutang dagang atau piutang penjualan.
5) Biaya dibayar di muka: biaya dibayar di muka bukan jenis aktiva yang dapat
diuangkan. Namun, karena biaya tersebut diperoleh menggunakan aktiva lancar,
maka digolongkan dalam aktiva lancar. Contoh biaya di muka, misalnya biaya
asuransi yang dibayar terlebih dahulu.16
Pengertian masing-masing modal dilihat dari sumber asalnya dapat diuraikan
sebagai berikut:
1). Modal Sendiri.
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan
cara mengeluarkan saham-saham yang dikeluarkan perusahaan dapat dilakukan
16Senja Nilasari, Sukses Mendapatkan Modal (Tanpa Modal Dan Tanpa Utang), (Jakarta Timur: Laskar
Aksara, 2013), hlm. 4-8.
secara tertutup atau terbuka. Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk
membiayai suatu usaha adalah tidak adanya beban biaya bunga, tetapi hanya akan
membayar dividen. Pembayaran dividen dilakukan apabila perusahaan
memperoleh keuntungan dan besarnya dividen tergartung dari keuntungan
perusahaan. Kemudian, tidak ada kewajiban untuk mengembalikan modal yang
telah digunakan. Kerugian menggunakan modal sendiri adalah jumlahnya sangat
terbatas dan relatif sulit untuk memperolehnya.
Bagi perusahaan yang sudah atau sedang berjalan, modal
selain berupa saham dapat juga diambil dari cadangan laba atau laba yang belum
dibagi. Namun, modal ini hanya dapat digunakan perusahaan untuk sementara
waktu. Untuk usaha tertentu, seperti yayasan dapat menggunakan modal
sumbangan atau hibah dari pihak lainnya.
2). Modal Asing atau Pinjaman
Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang diperoleh dari pihak
luar perusahaan dan biasanya diperoleh dari pinjaman. Penggunaan modal
pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan menimbulkan beban biaya bunga,
biaya administrasi, serta biaya provisi dan komisi yang besarnya relatif.
Penggunaan modal pinjaman mewajibkan pengembalian pinjaman setelah jangka
waktu tertentu.
Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang tidak terbatas, artinya
tersedia dalam jumlah banyak. Di samping itu, dengan menggunakan modal
pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk mengerjakan
usaha dengan sungguh-sungguh. Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh
dari:
(a) Pinjaman dari dunia perbankan, baik dari perbankan swasta pemerintah,
maupun perbankan asing;
(b) Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan pegadaian, modal ventura,
asuransi, leasing, dana pensiun, koperasi atau lembaga pembiayaan lainnya.
(c) Pinjaman dari perusahaan non keuangan.17
Aktiva tetap merupakan aktiva berwujud yang digunakan dalam proses
administrasi perusahaan atau untuk kegiatan produksi barang dan jasa yang diharapkan
dapat digunakan dalam jangka waktu satu tahun, yang termasuk dalam aktiva tetap,
antara lain: tanah, gedung, mesin, kendaraan yang digunakan dalam proses produksi
perusahaan, peralatan kantor dan aktiva tetap tak berwujud.
b. Jenis Modal Berdasarkan Sumbernya
Seperti yang telah disebutkan, berdasarkan sumbernya, modal dibagi dua, yaitu
modal intern dan ekstern. Modal intern sudah jelas berasal dari dana yang ada di
perusahaan, lalu bagaimana dengan modal ekstern atau modal asing. Modal asing
memang dapat dikatakan sebagai utang karena sebagian perusahaan mendapatkannya
dengan berhutang dari orang lain di luar perusahaan. Modal utang dari luar ini dapat
dibagi menjadi beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
1) Short term debt, modal asing yang harus dikembalikan dalam jangka waktu kurang
dari satu tahun.
17Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 96.
2) lntermediate term debt, modal asing yang harus dikembalikan dalam jangka waktu
satu tahun sampai dengan sepuluh tahun.
3) Long term debt, modal asing yang harus dikembalikan dalam jangka waktu lebih
dari sepuluh tahun.18
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa modal
semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik perusahaan baik berupa materi
maupun non materi serta selisih antara pendapatan dan pengeluaran yang digunakan
untuk keperluan perusahaan, oleh karena itu meningkatkan jumlah modal maka
perusahaan harus terus berusaha meningkatkan pendapatannya, hemat dan cermat
dalam membelanjakan pendapatan, menghindari pengeluaran yang berlebihan
2. Penjualan
Penjualan merupakan suatu metode terencana dan terorganisir unuk mengetahui dan
memahami pelanggan demikian baik sehingga produk atau jasa yang di tawarkan sesuai
dengan keinginan konsumen. Dengan demikian yang diperlukan adalah membuat produk
dan jasa tersedia secara kauntitas dengan tetap memperhatikan kuantitas barang atau jasa
yang di hasilkan.19
Penjualan pada perusahaan dimana pada saat perusahaan menjual
barang daganganya maka diperoleh pendapatan, jumlah yang dibebankan kepada pembeli
untuk barang dagang yang diserahkan merupakan pendapatan perusahaan yang
bersangkutan.20
Dengan terpenuhinya keinginan konsumen maka penjualan barang dan
18Senja Nilasari, Sukses Mendapatkan Modal (Tanpa Modal Dan Tanpa Utang), (Jakarta Timur: Laskar
Aksara, 2013), hlm. 4-8. 19Philip Kotler dan Kevin Keller, Manajemen Pemasaran, edisi Tiga Belas, (Jakarta : Erlangga, 2008), hlm.
12 20Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, (Jakarta: Grand Wijaya Center, 2004), hlm.160
jasa akan terorganisir dengan baik. semakin banyak penjualan barang dan jasa tentunya
akan meningkatkan laba dalam sutu perusahaan.
Orientasi penjualan didasarkan pada pendapat bahwa orang akan membeli barang
dan jasa yang lebih baik jika menggunakan teknik penjualan yang agresif dan penjualan
yang tinggi tersebut akan mendatangkan keuntungan yang tinggi pula.21
Penjualan erat
hubunganya dengan kegiatan pemasaran, karena menitikberatkan pada barang, pada
lembaga-lembaga yang diperlukan untuk melaksanakan proses penjualan.22
Penjualan
adalah Penjualan merupakan salah satu aktivitas operasi dari koperasi, selain itu
penjualan juga merupakan salah satu tujuan utama dari koperasi. Penjualan merupakan
bagian yang penting, baik untuk perusahaan industri, perusahaan perdagangan maupun
koperasi.
Penjualan berhubungan dengan promosi, dimana promosi penjualan mendorong
suatu respon untuk bergerak dan mencoba produk atau jasa yang ditawarkan.23
Penjualan
bisa diartikan sebagai proses sosial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan, menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain. Proses penjualan juga terdapat ramalan penjualan
yaitu tingkatan penjualan perusahaan yang diharapkan berdasarkan atas rencana
pemasaran yang telah dipilih dan dilingkungan pasaran yang telah ditengtukan.24
Penjualan juga merupakan semua kegiatan yang bertujuan untuk melancarkan aus barang
dan jasa dari podusen kekonsumen secara paling efisien dengan maksud untuk
21Zein Achmad, Aplikasi Pemasaran dan Salesmanship, (Jakarta: Lentara Ilmu Cendekia, 2012), hlm 14 22Basu Swastha Dharmmesta dan T.Hani Handoko, Manajemen Pemasaran: Analisis perilaku Konsumen,
(Yokyakarta: Anggota IKAPI, 2013), hlm. 3 23Ujang Sumarwan, Dkk, Pemasaran Strategik: Strategi untuk Pertumbuhan Perusahaan dalam Penciptaan
Nilai bagi Pemegang Saham, (Jakarta: Inti Prima Promosindo, 2009), hlm. 114 24Mursid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 46
menciptakan permintaan yang efektif. Penjualan sebagai kegiatan manusia yang
mengarahkan untuk memnuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses
pertukaran.
3. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang karyawan untuk mencapai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.25
Pengembangan sumber daya manusia
(human resources development) adalah proses peningkatan kualitas atau kemampuan
manusia dalam rangka mencapai tujuan pembangunan. Proses peningkatan ini mencakup
perencanaan, pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia. Selain itu
pengembangan sumber daya manusia juga bisa diartikan sebagai proses perencanaan
pendidikan, pelatihan dan pengelolaan pegawai/karyawan untuk mencapai hasil yang
optimal. Proses pengembangan sumber daya manusia itu terdiri dari perencanaan
(planning), pendidikan dan pelatihan (education and training) dan pengelolaan
(management).
Setiap perusahaan biasanya selalu melakukan peningkatan kualitas SDM
karyawannya. Peningkatan kualitas karyawan yang terlihat dari meningkatknya jumlah
karyawan yang berpendidikan S.1 dan S.2, dan berkurangnya karyawan yang
berpendidikan SD sampai dengan D.3.26
Manajemen pengembangan sumber daya
manusia dapat dari dua aspek, yaitu aspek kuantitas dan kualitas. Aspek kuantitas
menyangkut jumlah sumber daya manusia (penduduk), sedangkan aspek kualitas
25Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, (Bandung:Refika Aditama, 2007),
hlm. 9 26Frianto Pandia dan Elly Santi Ompusunggu, Lembaga Keuangan, (Jakarta Rineka Cipta, 2005), hlm. 72
menyangkut mutu sumber daya manusia yakni kualitas fisik maupun kualitas nonfisik
(kecerdasan dan mental). Untuk meningkatkan kualitas fisik dapat diupayakan melalui
program peningkatan kesehatan dan gizi, sedangkan untuk meningkatkan kualitas
kecerdasan dan mental ditempuh melalui pendidikan dan pelatihan
Sumber daya manusia dapat di rekrut oleh perusahaan, rekrutmen dan pelatihan
sumber daya manusia biasanya melalui:
a. Menggunakan rekrutmen, seleksi dan penempatan karyawan internal.
b. Menggunakan rekrutmen, seleksi dan penempatan karyawan eksternal.
c. Membentuk program pengembangan manajemen
d. Menghubungkan jalur kurir kepada strategi perusahaan dan bisnis
e. Membuat pelatihan keterampilan kerja khusus
f. Membuat pusat penilaian untuk seleksi dan pengembangan.27
Pengembangan sumber daya manusia sesuai dengan perkembangan susunan
masyarakat dan ekonomi, dimulai dari keluarga, yakni untuk mengasah kemampuan kerja
seseorang agar perlu ditingkatkan secara khusus. Pengembangan sumber daya manusia
adalah pendidikan dan pelatihan formal. Orang dididik atau dilatih bukan saja untuk
memperoleh pengetahuan tertentu, melainkan juga untuk meningkatkan kemampuan
kerja serta penghasilannya. Masalah pokok dalam bidang pengembangan sumber daya
manusia yang perlu ditangani secara baik, kurangnya pengembangan (underdevelopment)
sumber daya manusia menyangkut berbagai aspek, antara lain individualitas, etika,
pengetahuan, keterampilan, bakat, apresiasi terhadap bekerja secara tekun.
Pentingnya pengembangan sumber daya manusia dapat diklasifikasikan menurut
manfaatnya bagi masing-masing subjek yang ada, yakni bagi indivudu selaku tenaga
27J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis, (Yokyakarta: Andi: 2012 ) hlm.275
kerja, dan untuk personal, hubungan manusia, dan pelaksanaan kebijakan. Kualitas
sumber daya manusia merupakan merupakan komponen penting dalam setiap gerak
pembangunan. Hanya dari sumber daya manusia yang berkualitas tinggilah yang dapat
mempercepat pembangunan bangsa.
Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi
dalam mewujudkan eksistensinya.28
Manusia sebagai sumber daya pada mulanya
diartikan tenaga kerja manusia ditinjau secara fisiknya saja. Dengan kemampuan fisiknya
manusia berusaha mengambil manfaat materi yang tersedia dilingkungannya guna
memenuhi kebutuhan hidupnya. Banyak sedikitnya jumlah penduduk serta unsur-unsur
yang berkaitan dengan jumlah dalam batas tertentu merupakan potensi dalam bidang
pembangunan. Dengan jumlah penduduk yang banyak merupakan sumber daya manusia
untuk melakukan pembangunan.
Sumber daya manusia sebagai pendukung pembangunan adalah perilaku produktif
dari manusia dalam bentuk tindakan nyata, sikap dan pengetahuan yang kondusif bagi
terjadinya perubahan-perubahan dari tradisi, sikap dan fikiran dalam menghadapi hari
depan dan perubahan dalam arti pembaharuan. Sumber daya manusia memegang peranan
penting dalam pembangunan. Oleh karena itu dalam melaksanakan pembangunan suatu
wilayah atau negara perlu diketahui keadaan sumber daya manusia yang ada di wilayah
tersebut. Semakin lengkap dan tepat data mengenai sumber daya manusia yang tersedia,
semakin mudah dan tepat pula perencanaan pembangunan yang di buat.
Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan,
pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-
28Agus Arijanto, Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis: Cara Cerdas dalam Memahami Konsep dan Faktor-faktor
Etika Bisnis dengan Beberapa Contoh Praktir, (Jakarta: Raja Grafindo Persada: 2011), hlm.76
tujuanindividu maupun organisasi.29
Kualitas sumber daya manusia merupakan
merupakan komponen penting dalam setiap gerak pembangunan. Hanya dari sumber
daya manusia yang berkualitas tinggilah yang dapat mempercepat pembangunan bangsa.
Jumlah penduduk yang besar, apabila tidak diikuti dengan kualitas yang memadai,
hanyalah akan menjadi beban pembangunan. Kualitas penduduk adalah keadaan
penduduk baik secara perorangan maupun kelompok berdasarkan tingkat kemajuan yang
telah dicapai. Agar menjadi sumber daya manusia yang tangguh penduduk harus
mempunyai kualitas yang memadai sehinga dapat menjadi modal pembangunan yang
efektif. Tanpa adanya peningkatan kualitas, jumlah penduduk yang besar akan
menimbulkan berbagai masalah dan menjadi beban pembangunan.
Indikator yang dapat menggambarkan kualitas fisik penduduk meliputi tingkat
pendidikan, derajat kesehatan, dan indeks mutu hidup. Kualitas non fisik meliputi
kualitas spiritual keagamaan, kekaryan, etos kerja, kualitas kepribadian bermasyarakat,
dan kualitas hubungan selaras dengan lingkungannya. Pengelolaan sumber daya alam
dalam rangka pelaksanaan pembangunan menuju masyarakat yang sejahtera masih sangat
membutuhkan sumber daya manusia dalam jumlah yang tidak sedikit. Karena sumber
daya manusia yang berlimpah tersebut sebagian besar dengan kualitas yang sangat
rendah.
Kualitas suatu sumber daya manusia sangat mempengauhi suatu pembangunan
dalam suatu pencapaianya. Kuantitas sumber daya manusia tanpa disertai dengan kualitas
akan menjadi beban bagi pembangunan suatu bangsa. Oleh sebab itu untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan melalui pendidikan. Pendidikan tinggi
29T.Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, (Yokyakarta: Anggota IKAPI: 2014),
hlm. 4
mempunyai peran dalam pembangunan bangsa, karena akan mendidik secara
berwawasan dan tenaga kerja professional yang mampu terampil untuk melaksanakan
tugas pembangunan juga untuk mengatasi suatu permasalahan yang terjadi di dalam suatu
sistem. Disini sangat diperlukan keterampilan dan kualitas sebagai penangkis suatu
permasalahan dengan mengeluarkan berbagai solusi-solusi yang berkualitas, efektif dan
efisien.
F. Kerangka Pemikiran
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba harus terus di tingkatkan karena
tujuan utama perusahaan adalah mendapatkan laba seoktimal mungkin. Dengan cara
pengendalian internal yang baik. Dan bagaimana pengaruh modal, penjualan, dan sdm dapat
berpengaruh terhadap peningkatan laba perusahaan.Pengaruh antara variabel bebas (variabel
independen ) terhadap variabel terikat (variabel dependen).
Gambar 1:
Kerangka Pemikiran Hubungan Antar Variabel Penelitian
Variabel independen Variabel Dependen
Modal
Penjualan
SDM
Peningkatan laba
G. Tinjauan Pustaka
Diantara langkah peting dalam memulai aktivitas penelitiannya adalah melakukan
tinjauan pustaka atau penelusuran penelitian terdahulu yang memiliki kaitan langsung atau
pun tidak langsung dengan permasalahan penelitian yang diangkat. Dalam penelitian ini
tinjauan pustakanya berupa jurnal skripsi terdahulu.
No Peneliti Judul Hasil Penelitian
1 Irsani Pengaruh Sumber
Daya Manusia serta
Partisipasi Anggaran
terhadap Kinerja
SKPD pada
Pemerintahan
Kabupaten Langkat.
Pengaruh Sumber Daya Manusia
serta Partisipasi Anggaran terhadap
Kinerja SKPD pada Pemerintahan
Kabupaten Langkat. Skripsi.
Universitas Sumatera Utara berhasil
tidaknya pelaksanaan suatu sistem
pengelolaan keuangan sangat
tergantung dari kompetensi para
pengelolanya, sehingga peningkatan
kualitas sdm merupakan hal yang
wajib di laksanakan.30
2 Rizal Nur
Irawan
Pengaruh modal dan
penjualan terhadap
peningkatan laba.
menunjukkan bahwa
modal dan penjualan
sangat berpengaruh
peningkatan penjualan yang
dilakukan oleh perusahaan yaitu
diharapkan akan berdampak pada
laba bersih yang terus meningkat.
Laba merupakan indikator yang
dapat digunakan untuk mengukur
30Irsan, M. Arif. 2010. Pengaruh Sumber Daya Manusia serta Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja SKPD
pada Pemerintahan Kabupaten Langkat. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
terhadap laba
perusahaan
kinerja operasional perusahaan.
Informasi tentang laba mempunyai
peran sangat penting bagi pihak
yang berkepentingan terhadap suatu
perusahaan seperti pengambilan
keputusan, pemberian kompensasi,
bonus, ataupun penentuan besarnya
pengenaan pajak.31
3 Anna
Nurfarkha
Pengaruh modal kerja
terhadap laba usaha
mengatakan bahwa
modal kerja tidak
terlalu berpengaruh
terhadap laba
perusahaan
Produktivitas modal yang
mengalami perubahan berkaitan
dengan kenyataan produksi yang
dianggap mudah berubah dalam
keadaan pertumbuhan yang dinamis.
Luas dan mendalam karena ia
memperhatikan semua variabel
seperti mata uang, jumlah penduduk,
penemuan baru, kebiasaan selera,
tingkat hidup, ketinggalan waktu
dan sebagainya.32
Dari beberapa hasil penelitian terdahulu maka dapat dianalisis beberapa perbedaan
antara hasil penelitian terdahulu dengan hasil penelitian yang dilaksanakan diantaranya yaitu
ketiga hasil penelitian di atas lebih membahas pada pengelolaan modal sehingga dapat
meningkatakan penjualan produk dan berdampak pada pendapatan atau laba, sedangkan hasil
penelitian yang dilaksanakan lebih membahas pada modal yang digunakan, waktu usaha atau
lama usaha didirikan serta sumber daya manusia yang ada sehingga bisa mempengaruhi
pendapatan ataupun laba perusahaan.
31Mohamad Rizal Nur Irawan 2016, Pengaruh Modal Usaha Dan Penjualan Terhadap Laba Usaha Pada
Perusahaan Penggilingan Padi UD. Sari Tani Tenggerejo Kedungpring Lamongan 32Anna Nurfarkhana 2015, Pengaruh Modal Kerja Terhadap Laba Usaha Pada Koperasi Serba Usaha Sejati
Mulia Jakarta
H. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan kerangka fikir tersebut maka hipotesis peneitian ini
dapat di rumuskan:
H1 : Modal berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan laba perusahaan.
H2 : Penjualan berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan laba perusahaan.
H3 : SDM berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan laba perusahaan.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif deskriptif. Desain
kuantitatif yang digunakan yaitu dengan memilih sebagian sampel penelitian dari
keseluruhan jumlah populasi yang ada, pengambilan sampel penelitian dilakukan secara acak
dan didasarkan pada karakteristik yang sangat berhubungan dengan penelitian. Untuk
memperoleh data maka diperlukan sebuah metode atau cara untuk memperolehnya, setelah
selesai penelitian, maka data yang di peroleh terlebih dahulu diseleksi menurut kelompok
variabel-variabel tertentu dan dianalisis melalui segi kuantitatif.
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan
yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peniliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya. Adapun definisi kedua variabel tersebut yaitu:
a. Variabel Dependen (variabel terikat)
Variabel yang menjadi pusat penelitian utama peneliti. Hakikat sebuah masalah
mudah terlihat dengan mengenali berbagai variabel dependen yang digunakan dalam
sebuah model. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah laba
perusahaan (Y). Semakin detail dan terinci data yang diperoleh, pengambil keputusan
dapat merumuskan kebijakan dengan lebih tepat.
b. Variabel Independen (variabel bebas)
Variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruh positif
maupun yang pengaruhnya negative. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu
modal, penjualan dan sumber daya manusia. Dengan desain penelitian:
X1 : Modal
X2 : Penjualan
X2 : Sumber Daya Manusia.
2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau
konstruk dengan cara member arti, atau menspesifikasikan kejelasan, ataupun
memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstruk atau variabel
tersebut. Definisi operasional bertujuan untuk dapat menjelaskan dan menjabarkan
variabel apa saja yang timbul dalam indikator yang terperinci. Untuk memudahkan dalam
pemahaman terhadap istilah dari variabel yang digunakan pada penelitian ini, maka dapat
dijelaskan definisi operasional untuk tiap-tiap variabel adalah sebagai berikut :
a. Modal merupakan aset yang digunakan untuk membantu distribusi aset yang
berikutnya, modal dapat memberikan kepuasan pribadi dan membantu untuk
menghasilkan kekayaan lebih banyak. Dalam penelitian ini variabel modal
diukur menggunakan meode deskriptif kuantitatif. Hal ini didasarkan pada
pendapat Iskandar yang menyatakan bahwa data kuantitatif, yang menggunakan
analisis statistik deskriptif. Misalnya, mencari nilai rata-rata, persentase
keberhasilan, dan lain sebagainya.33
Modal perusahaan yang dimaksud dalam
33Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif), (Jakarta:
Gaung Persada Pers, 2012), hal. 75.
penelitian ini yaitu modal yang dugunakan oleh perusahaan PT. ASTRA DL
MOTOR di Kabupaten Merangin, Propinsi Jambi.
b. Penjualan merupakan suatu metode terencana dan terorganisir unuk mengetahui
dan memahami pelanggan demi kian baik sehingga produk atau jasa yang di
tawarkan sesuai dengan keinginan konsumen. Adapun cara yang digunakan
untuk menjelaskan, menyajikan, dan mendeskripsikan data-data tentang ciri-ciri
variabel penjualan, seperti pengukuran pemusatan dan penyebaran data, teknik
analisis yang digunakan berupa statistik persentase. Persentase dimaksud untuk
mendapatkan sesuatu sebagaimana adanya tentang sesuatu objek yang diteliti.
Maka teknik analisis yang dibulatkan cukup dengan persentase (%).Yaitu
sebagai berikut:
Keterangan:
P = Angka persentase
f = Frekwensi yang diperoleh
N = Jumlah sampel
Hasil analisi data selanjutnya ditafsirkan dengan kriteria penafsiran yang
ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1:Kriteria Penilaian
NO Persentase Kategori
1 90 – 100% Baik Sekali
2 80 – 89 % Baik
P= x100%
3 70 – 79 % Cukup
4 ≤ 70 % Kurang
Dalam penelitian ini yaitu penjualan produk-produk yang ada di
perusahaan PT. ASTRA DL MOTOR di Kabupaten Merangin, Propinsi Jambi .
c. Sumber daya manusia adalah perilaku produktif dari manusia dalam bentuk
tindakan nyata, sikap dan pengetahuan yang kondusif bagi terjadinya
perubahan-perubahan dari tradisi, sikap dan fikiran dalam menghadapi hari
depan dan perubahan dalam arti pembaharuan. Sumber daya manusia
memegang peranan penting dalam pembangunan. Metode yang digunakan
untuk mengukur variable sumber daya manusia menggunakan metode
dokumentasi yaitu data keadaan sumber daya manusia berdasarkan kinerja
karyawan.
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data
Data dalam sebuah penelitiaan merupakan bahan pokok yang akan diolah dan
dianalisis untuk menjawab masalah-masalah dalam penelitian. Jenis data yang digunakan
dalam sebuah penelitian dalam menyusun karya ilmiah ataupun penyusunan skripsi
biasanya berupa data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan
oleh peneliti langsung dari sumber utamanya.
Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui pengumpulan atau pengolahan
data yang bersifat studi dokumentasi berupa penelaah terhadap dokumentasi pribadi,
resmi kelembagaan, reverensi atau literature laporan yang memiliki relevansi dengan
fokus permasalahan penelitian.
2. Sumber Data
Sumber data atau informasi baik jumlah maupun keragamanya harus diketahui
terlebih dahulu, sebagai bahan atau dasar dalam menentukan isi, bahasa, sistematika item
dalam instrumen penlitian. Sumber data merupakan bahan pokok yang dapat diolah dan
dianalisis untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian, sumber data bersifat
umum yang memiliki informasi tentang objek penelitian.
C. Instrumen Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi
secara langsung dengan cara mengungkapkan pertanyaan kepada para responden.34
Dalam wawancara peneliti akan mendapatkan beberapa jawaban dari hasil Tanya jawab
kepada pihak-pihak yang bersangkutan mengenai masalah penelitian.
2. Dokumentasi
Dokumentasi ialah teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan
mengenai data pribadi responden, seperti yang dilakukan oleh seorang psikolog dalam
meneliti perkembangan klien melalui catatan pribadinya.35
Dokumentasi adalah data
pendukung yang dikumpulkan sebagai penguatan data observasi dan wawancara, karena
dokumentasi adalah satu kesatuan dengan data observasi dan wawancara yang dilakukan
sebelumnya. Dokumentasi sebagai cara mencari data mengurai hal-hal atau variabel-
34Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm.
39 35Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2011), hlm.112.
variabel yang merupakan catatan manuskrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat,
prasasti, legger, agenda dan sebagainya.
3. Observasi
Observasi atau disebut juga dengan pengamatan merupakan kegiatan pemuatan
perhatian semua objek dengan menggunakan seluruh indera.36
Metode observasi juga
dapat diartikan sebagai pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui
keberadaan objek, situasi, konteks dan maknanya dalam upaya mengumpulkan data
penelitian.37
Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengamati gejala-
gejala sosial dalam kategori yang tepat, mengamati berkali-kali dan mencatat segera
dengan memakai alat bantu seperti alat pencatat, formulir dan sebagainya.
D. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif Kuantitatif
Sebelum masuk pada pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan diuraikan hasil dari
analisis deskriptif untuk menggambarkan atau mendeskripsikan kondisi data yang
digunakan dalam penelitian. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun
suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
2. Uji Asumsi Klasik
36Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm.156 37Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm.105
a. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi antara anggota serangkaian observasi satu dengan
observasi lain yang berlainan waktu. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dalam
model regresi penelitian ini digunakan metode dalam regresi dapat diketahui dengan
menggunakan uji serial correlation LM. Jika nilai chi square (X) hitung > chi square
(X²) tabel maka hipotesis yang digunakan yang menyatakan bahwa model bebas dari
masalah autokorelasi adalah ditolak dan sebaliknya.
b. Uji Normalitas
Model yang baik dalam regresi adalah model dimana datanya tersebar secara
normal. Model regresi yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas melalui test
normality pada residual test histogram. Cara mendeteksi apakah residualnya normal
atau tidak dengan membandingkan nilai Jarque (JB) dengan Chi Square (X²) tabel,
yaitu : Jika Nilai JB > Chi Square (X²) tabel maka residualnya berdistribusi tidak
normal dan sebaliknya.
c. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah hubungan linear antara variabel independen di dalam
regresi. Masalah multikolinearitas muncul jika terdapat hubungan yang sempurna
atau pasti diantara beberapa variabel atau semua variabel independent dalam model.
d. Uji Heterokedastisitas
Dalam regresi berganda salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar taksiran
parameter dalam model tersebut bersifat BLUE (Best, Liniar, Unbiased, dan
Estimator) adalah Var (ui) = o2 mempunyai variasi berubah-ubah. Cara mendeteksi
gejala heterokedastisitas dengan model regresi pada penelitian ini dilakukan uji
heterokedastisitas melalui metode whitw tanpa cross terms.
3. Analisis Data
Penggunaan analisis Kuantitatif dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa
rumus statistik diantaranya sebagai berikut:
a. Regresi Berganda
Analisis Regresi berganda merupakan analisis yang mengukur pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengukuran pengaruh ini melibatkan satu
variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Metode analisis data ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh antara modal, penjualan dan sumber daya manusia terhadap
laba perusahaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan
metode analisis regresi berganda. Untuk menghitung regresi berganda maka
digunakan rumus:
Yit = a+b1x1 + b2 x2 + b3 x3
Dimana:
Y = Laba Perusahaan
a = Elemen konstanta
b 1 s/d n = Koefesien Regresi veriabel Independent
X1 = Modal
X2 = Penjualan
X3 = Sumber daya manusia
e = error
b. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Untuk uji F maka
langkah-langkah pengujianya adalah sebagai berikut:
1). Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternatif
Ho : ß1 = ß2 > 0, artinya modal, penjualan dan sumber daya manusia tidak
berpengaruh terhadap laba perusahaan.
Ha : ß1 ≠ ß2 > 0, artinya artinya modal, penjualan dan sumber daya manusia
berpengaruh terhadap laba perusahaan.
2). Level of significance a = 0.05:
Derajat kebebasan (dk) : k: (n-1-k)
Nilai Ftabel : F = 0.05 : (k): (n-1)-k)
3). Kriteria dan aturan pengujian:
Apabila nilai FHitung > FTabel maka hipotesisi Ha (diterima) Ho di tolak
Apabila nilai FHitung < FTabel maka hipotesisi Ha (ditolak) Ho di terima
b. Uji T
Uji t atau uji parsial, dalam penelitian ini untuk menguji bagaimana pengaruh
masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya.
Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk mambandingkan thitung dengan ttabel atau
dengan melihat signifikansi pada masing-masing thitung. Dasar pengambilan keputusan
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Ha : artinya secara parsial variabel independen ada pengaruh yang signifikan dari
variabel independen terhadap variabel dependen.
Ho : artinya secara parsial variabel independen tidak ada pengaruh yang signifikan
dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Jika nilai THitung > TTabel maka hipotesis Ha (diterima) Ho di tolak
Jika nilai THitung < TTabel maka hipotesis Ha (ditolak) Ho di terima
Atau
Jika nilai THitung > α 5% maka hipotesis Ha (diterima) Ho di tolak.
Jika nilai THitung < α 5% maka hipotesis Ha (ditolak) Ho di terima.
c. Koefisein Determinasi (R2)
Koefisien determinasi merujuk kepada kemampuan dari variabel independen
(X) dalam menerangkan variabel dependen (Y). Koefisien determinasi bertujuan
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
terikat. Dalam penelitian ini perhitungan Koefisien determinasi untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan variabel bebas (artinya modal, penjualan dan sumber daya
manusia) dalam menjelaskan variabel terikat (laba perusahaan.).
E. Sistematika Penulisan
Sitematika penulisan dalam penelitian ini memberikan gambaran penulisan skripsi dari
awal sampai akhir. Dalam sistematika penulisan terdiri dari lima bab dan setiap babnya
terdiri dari sub-sub. Adapun sistematika pembahasan adalah:
BAB I : Pendahuluan. Isi Bab ini yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, batasan masalah, kerangka teori, tinjauan pustaka serta
hipotesis penelitian.
BAB II : Metode Penelitian yang mencakup pendekatan penelitian, jenis dan sumber data,
instrumen pengumpulan data, teknik analisis data, dan sistematika penulisan.
BAB III : Menjelaskan gambaran umum tentang variabel penelitian yaitu mengenai modal,
penjualan dan sumber daya manusia serta laba perusahaan di PT. Astra DL Motor
pasar pamenang.
BAB IV: Hasil Penelitian dan pembahasan, dalam bab ini penulis akan membahas tentang
pengujian dan hasil analisa data, pembuktian hipotesis, pembahasan hasil analisa
data dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang disebutkan dalam rumusan
masalah, khususnya mengenai pengaruh modal, penjualan, dan sdm terhadap
peningkatan laba perusahaan pada PT. Astra DL Motor di Kabupaten Merangin,
Propinsi Jambi.
BAB V: Penutup yang terdiri dari kesimpulan yang menjelaskan hasil penelitian dan saran
yang tujukan untuk beberapa intansi terkait.
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya PT. Astra Honda Motor
Sejarah PT. Astra Honda Motor merupakan pelopor industri sepeda motor di
Indonesia, didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor. Saat itu, PT
Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk
CKD (completely knock down). Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda
adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun
pertama selama satu tahun hanya 1500 unit.
Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT Federal
Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor Honda tahun 2001 di dalam negeri
melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya PT Honda Federal yang memproduksi
komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dan
sebagainya. PT Showa Manufacturing Indonesia yang khusus memproduksi peredam kejut.
PT Honda Astra Engine Manufacturing yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT
Federal Izumi Mfg yang khusus memproduksi piston. Seiring dengan perkembangan kondisi
ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan
saham. Tahun tahun 2001 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger
menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya
menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.38
Perusahaan Astra Honda Motor memiliki 4 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama
berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua
berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading. Pabrik ke 3 berlokasi di kawasan MM 2100
38Sumber Data: http://digilib.mercubuana.ac.id/
Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 4 berlokasi di Karawang. Pabrik ke 4 ini merupakan
fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2014. Dengan
keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 5.3 juta
unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang
terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor
adalah pencapaian produksi ke 40 juta pada tahun 2013. Prestasi ini merupakan prestasi
pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk
tingkat ASEAN.39
Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda motor Honda, saat PT
Astra Honda Motor didukung oleh 1.800 showroom penjualan, 3.600 layanan service atau
bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station), serta 7.550 gerai suku cadang,
yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia. Industri
sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra
Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 20.000 orang, ditambah ratusan vendor dan
supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi
berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat
memberikan kesempatan kerja kepada sekitar setengah juta orang. PT Astra Honda Motor
akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan
ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat.
B. Sejarah Berdirinya PT Astra DL Motor
Perusahaan PT Astra DL Motor bermula pada bengkel umum biasa yang berdiri pada
tahun 2000. Bengkel ini terus berkembang menjadi lebih baik dari hari ke hari, karena terus
39SumberData:https://anzdoc.com/bab-ii-sejarah-dan-struktur-pt-astra-honda-motor-divisi-tech.html
berkembang menjadi lebih baik bengkel ini dilirik oleh perusahan astra dan ditawarkan untuk
menjadi bengkel resmi honda. Pemilik bengkel ini menyetujui tawaran dari PT astra untuk
menjadi bagian dari perusahan astra. Pemilik begkel yang bernama Abdullah, mulai
melengkapi persaratan untuk mengubah bengkelnya dari bengkel umum menjadi bengkel
resmi honda atau bengkel Astra. Pada tahun 2006 bengkel inipun resmi menjadi bengkel
resmi honda yang di beri nama PT Astra DL motor cabang Kecamatan Pamenang, Kabupaten
Merangin, Propinsi Jambi.40
PT Astra DL motor cabang Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Propinsi
Jambi merupakan sinergi keunggulan teknologi dan jaringan pemasaran sebuah
pengembangan kerja sama anatara Honda Motor Company Limited, Jepang, dan PT Astra
International Tbk. Keunggulan teknologi Honda Motor diakui masyarakat dan telah
dibuktikan dalam berbagai kesempatan, baik di jalan raya maupun di lintasan balap. Honda
pun mengembangkan teknologi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan yaitu mesin
bandel dan irit bahan bakar, sehingga menjadikannya sebagai pelopor kendaraan roda dua
yang ekonomis. Tidak heran, jika harga jual kembali sepeda motor Honda tetap tinggi. AHM
memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang kebutuhan para pemakai sepeda motor,
berkat jaringan pemasaran dan pengalamannya yang luas. AHM juga mampu memfasilitasi
pembelian dan memberikan pelayanan purna jual sedemikian rupa sehingga brand Honda
semakin unggul.41
C. Produk PT. Astra Honda Motor
Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan laba atau keuntungan yang
optimal sebagai sumber pembiayaan bagi kelangsungan hidup perusahaan. Kegiatan
40Sumber Data: PT Astra DL motor cabang Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Propinsi Jambi 41Sumbr Data: PT Astra DL motor cabang Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Propinsi Jambi
perusahaan yang menghasilkan pendapatan pada umumnya adalah dalam bidang penjualan,
baik dalam hal penjualan jasa maupun barang, sesuai dengan bidang perusahaannya masing-
masing. Upaya yang tepat agar seluruh kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik
adalah menyusun sistem perencanaan, koordinasi, dan pengendalian yang memadai bagi
perusahaan tersebut. Dengan adanya sistem perencanaan, koordinasi, dan pengendalian,
perusahaan diharapkan dapat menyusun perencanaan yang lebih baik, sehingga perusahaan
dapat mengkoordinasi kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan serta dapat mengendalikan
serta dapat mengendalikan pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan tersebut.
Anggaran diperlukan untuk semua jenis usaha tanpa anggaran suatu perusahaan akan
menghadapi kesulitan dalam menjalankan operasinya, Kesulitan ini antara lain dalam hal
pengelolaan. Dalam perusahaan keberadaan anggaran sangat diperlukan sebab perusahaan
bertujuan mencari laba yang optimum, sehingga perusahaan harus membuat perencanaan
bertujuan mencari laba yang optimum, dan perusahaan harus membuat perencanaan dan
penyusunan program secermat mungkin, apalagi jika perusahaan tersebut berada dalam
persaingan yang ketat dengan perusahaan lain yang sejenis. anggaran penjualan adalah
sebagai alat pengendalian karena anggaran penjualan selain berguna sebagai dasar
penyusunan semua anggaran yang ada dalam perusahaan, juga merupakan salah satu alat
pengendalian terhadap kegiatan penjualan yang sedang berjalan. Bagi perusahaan yang
menghadapi persaingan pasar, anggaran penjualan harus disusun paling awal dari semua
anggaran yang lain, yang ada dalam perusahaan.
Keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan
baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai sebatas dibutuhkan. Semua bahan
baku dan komponen sebaiknya tiba tepat waktu di lokasi kerja pada saat dibutuhkan. Produk
sebaiknya diselesaikan dan tersedia tepat waktu bagi pelanggan disaat pelanggan
menginginkannya bukan berdasarkan persediaan yang diantisipasi. Hal ini bertujuan untuk
meminimalkan persediaan yang ada sehingga dapat mengeliminasikan biaya penyimpanan
serta sekaligus mengeliminasi perlindungan atas kesalahan produksi dan ketidakseimbangan
yang diberikan oleh persediaan sehingga dapat mengurangi pemborosan. JIT juga
memperhatikan keseluruhan system produksi sehingga komponen yang bebas dari cacat
dapat disediakan untuk tingkat produksi selanjutnya tepat ketika mereka dibutuhkan, tidak
terlambat dan tidak terlalu cepat. Setiap pengambilan keputusan atas perkembangan
perusahaan akan memiliki dua dampak yang berbeda dan akan menimbulkan opportunity
cost. Yang paling penting dalam penerapan JIT adalah penggunaan persediaan seefisien
mungkin dan menghindari pemborosan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Gambaran Responden Penelitian
Data-data penelitian dalam bentuk data kuantitatif untuk mengetahui pengaruh yang
signifikan antara modal, penjualan, dan SDM terhadap peningkatan laba perusahaan pada PT.
ASTRA DL MOTOR pasar pamenang. Data terkumpul melalui instrumen dokumentasi dan
angket, setelah data terkumpul maka data dianalisis menggunakan analisis regresi berganda,
uji Persial, (Uji t), uji Stimultan (uji f) dan uji Determinasi R Square dimana untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel penelitian.
Sebelum melakukan uji analisis data menggunakan analisis regresi berganda, uji
Persial, (Uji t), uji Stimultan (uji f) dan uji Determinasi R Square peneliti terlebih dahulu
mendeskripsikan keadaan responden penelitian. Pada pembahasan penelitian berikut
disajikan deskripsi data yang telah di peroleh dalam penelitian. Data hasil penelitian di
peroleh secara lansung dari responden, yaitu dengan data dokumentasi dan angket, untuk
instrumen angket penelitian mengajukan pertanyaan yang telah di siapkan oleh peneliti.
Pernyatan-pernyataan ini untuk mngetahui keadaan sumber daya manusia, sedangkan
responden berjumlah 10 orang yang melakukan pengisian angket. Pada penelitian ini
menyajikan informasi mengenai keadaan umum responden berdasarkan jenis kelamin,
pekerjaan dan usia. Secara lebih jelas disajikan dalam tabel-tabel di bawah ini.
1. Karakteristik Karyawan berdasarkan Usia/Umur
Keadaan responden berdasarkan karakteristik usia ataupun umur dalam penelitian
ini bervariasi, artinya perbedaan tersebut tentunya akan mempengaruhi pengalaman dan
kemampuan ketika bergabung menjadi karyawan di perusahaan pada PT. ASTRA DL
MOTOR. Adapun karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel: 4.1
Karakteristis Karyawan Menurut Usia/Umur
Umur Responden Jumlah Persentase
15-25 Tahun 2 20%
26-35 Tahun 4 40%
36-45 Tahun 3 30%
> 46-55 Tahun 1 10%
Jumlah 10 100%
Berdasarkan keadaan tabel dan grafik di atas maka dapat disimpulkan bahwa
keadaan karakteristik karyawan berdasarkan umur ataupun usia yaitu sebagai berikut:
karyawan yang berusia 15 sampai 25 tahun sebanyak 2 orang dan mencapai persentase
20%, karyawan yang berusia 26 sampai 35 tahun sebanyak 4 orang dengan persentase
40%. Sedangkan karyawan yang berusia 36 sampai 45 tahun sebanyak 3 orang dengan
persentase 30%, dan karyawan yang usianya mencapai diatas 55 tahun hanya 1 orang
sehingga berada pada persentase 10%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa sementase pasar pada semua rentan usia karyawannya adalah usia 26 smapai 45
tahun.
2. Karakteristik Karyawan berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik karyawan laki-laki maupun perempuan memiliki perbedaan dimana
biasanya pada karyawan laki-laki secara mental lebih memiliki ketegasan dalam
menerima informasi tentang pekerjaaanya, sedangkan pada karyawan perempuan
biasanya lebih banyak menggunakan tutur kata yang lembut dan sikap yang hangat dalam
menyampaikan informasi tentang produk kepada para konsumenya. Adapun keadaan
karakteristik karyawan berdasarkan jenis kelamin yaitu sebagai berikut:
Tabel: 4.2
Karakteristis Karyawan Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-Laki 8 80%
Perempuan 2 20%
Jumlah 10 100%
Berdasarkan data pada tabel dan grafik di atas maka dapat disimpulkan bahwa
secara keseluruhan karyawan perempuan lebih sedikit dari karyawan laki-laki, hal ini
berdasarkan data pada tabel bahwa karyawan laki-laki ada 8 orang dari jumlah
keseluruhan yaitu 10 orang sehingga berada pada persentase 80%, sedangkan pada
karyawan perempuan hanya 2 orang sehingga berada pada persentase 20%, data
menunjukan bahwa mayoritas karyawan adalah laki-laki.
3. Karakteristik Karyawan berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan mengajarkan khasanah ilmu yang ada sehingga seseorang menjadi
terdidik. Seseorang akan memiliki dan menguasai suatu disiplin atau metoda berpikir
tentang modal, penjualan, sumber daya manusia juga tentang peningkatan laba
perusahaan. Keadaan karakteristik pendidikan karyawan dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel: 4.3
Karakteristis Karyawan Menurut Tingkat Pendidikan
Berdasarkan data pada tabel dan grafik di atas, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa karyawan dengan jenjang pendidikan SMP yaitu 1 orang sehingga berada pada
persentase 10%, karyawan dengan jenjang pendidikan SMA mencapai 5 orang dengan
persentase 50%, sementara pada jenjang Diploma mencapai 2 orang dan berada pada
persentase 20%, selain itu karyawan yang berada pada jenjang pendidikan S.I sebanyak 2
orang dengan persentase 20%. Data menunjukan bahwa karyawan secara keseluruhan
berasal dari seluruh jenjang pendidikan tetapi mayoritas jenjang pendidikannya adalah
lulusan SMA, Diploma dan Sarjana (S.I).
semakin
Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase
SMP 1 10%
SMA 5 50%
Diploma.3 2 20%
S.I 2 20%
Jumlah 10 100%
Pengembangan sumber daya manusia sesuai dengan perkembangan susunan
masyarakat dan ekonomi, dimulai dari keluarga, yakni untuk mengasah kemampuan kerja
seseorang agar perlu ditingkatkan secara khusus. Pengembangan sumber daya manusia
adalah pendidikan dan pelatihan formal. Orang dididik atau dilatih bukan saja untuk
memperoleh pengetahuan tertentu, melainkan juga untuk meningkatkan kemampuan
kerja serta penghasilannya.
B. Hasil Analisis Data Awal
Data tentang modal perusahaan, hasil penjualan produk perusahaan sehingga diperoleh
laba perusahaan diperoleh oleh peneliti dari data-data dokumentasi dari laporan keuangan
dan data-data transaksi PT. Astra DL Motor Merangin. Data-data hasil laporan keuangan dan
data transaksi baik dari laporan modal awal, laporan berdirinya usaha atau lama usaha dan
laporan setiap penjualan atau laporan arus kas yang ada diperusahaan PT. Astra DL Motor
Merangin dikumpulkan lalu dianalisis sehingga diperoleh gambaran data secara umum dan
akan dianalisis sehingga akan diketahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan terhadap laba
perusahaan. Berikut data dokumentasi yang dianalisis dalam penelitian:
Tabel 1.6:
Data Transaksi PT. Astra DL Motor Merangin
No Bulan Modal Penjualan SDM Laba
1 Januari 12.000.000 14.750.000 3.700.000 6.450.000
2 Februari 8.000.000 11.300.000 3.000.000 6.300.000
3 Maret 8.500.000 12.000.000 4.100.000 7.600.000
4 April 9.352.000 13.400.000 3.500.000 7.548.000
5 Mei 6.700.000 10.000.000 2.900.000 6.200.000
6 Juni 10.200.000 13.000.000 5.300.000 8.100.000
7 Juli 14.300.000 18.545.000 4.125.000 8.370.000
8 Agustus 11.200.000 13.230.000 3.000.000 5.030.000
9 September 7.300.000 10.200.000 4.200.000 7.100.000
10 Oktober 8.000.000 10.000.000 3.400.000 5.400.000
11 November 6.000.000 8.000.000 5.000.000 7.000.000
12 Desember 9.000.000 13.800.000 3.800.000 8.600.000
Jumlah 110.552.000 148.225.000 46.025.000 83.698.000
C. Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang digunakan dalam model
regresi, variabel independent dan variabel dependen atau keduanya telah terdistribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendeteksi normal. Untuk mendeteksi normalitas data, dapat dilakukan dengan uji
Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikansi dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov > 0,05,
maka asumsi normalitas terpenuhi. Berikut adalah hasil analisis dari hasil uji
Kolmogorov-Smirnov:
Tabel 4.7:
Hasil Uji Normalitas -One Sample Kolmogorof –Smirnov
Unstandardizet
Residual
N 10
Normal Parametersa
Mean .000.000
Std. Deviation 1.219
Most Extreme Differences
Absolute .214
Positive .324
Negative .133
Kolmogorov-Smirnov Z 1.851
Asymp.Sig. (2 Tailed) .412
Hasil pengujian statistik One Sample Kolmogorov-Smirnov di atas menunjukkan
nilai. Sig. Sebesar 0,412. Artinya nilai tersebut lebih besar dari 0,05 atau dengan kata lain
0,412 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal atau
memenuhi syarat uji normalitas.
2. Uji Multikolinieri
Uji Multikolinieritas adalah suatu hubungan linier yang sempurna antara beberapa
atau semua variabel bebas. Dengan kata lain uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi koloniearitas diantara variabel
independent. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam model regresi
dapat dilihat dari tolerance value atau variance inflation factor (VIF). Sebagai dasar
acuannya dapat disimpulkan:
1) Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
ada multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi.
2) Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF >10, maka dapat disimpulkan bahwa ada
multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
Tabel 4.8:
Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Variabel VIF
Modal Perusahaan 1.105
Penjualan Perusahaan 1.482
Sumber Daya Manusia
Perusahaan
1.263
Tabel di atas menunjukkan nilai tolerance untuk semua variabel independen
memiliki nilai VIP disekitar angka 1 dan tidak lebih dari 10. Hal ini sesuai dengan syarat
multikolinieritas, sehingga semua variabel independen yang terdiri dari modal, penjualan
dan sumber daya manusia memiliki nilai VIP tidak lebih dari 10 maka variabel
berdistribusi normal.
3. Heteroskedastisitas
Uji asumsi heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi
residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Uji heterokedastisitas
bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan
varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variansdari residual
suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas.
Sementara itu, untuk varians yang berbeda disebut heterokedastisitas.
Tabel 4.9:
Hasil Uji Heteroskedastisitas Correlations
Unstandardized
Residual
Spearman’s
rho
Modal Perusahaan
Correlation Coefficient 034
Sig. (2-Tailed) 547
Penjualan Perusahaan Correlation Coefficient 114
Sig. (2-Tailed) 380
Sumber Daya Manusia
Perusahaan
Correlation Coefficient 289
Sig. (2-Tailed) 215
Berdasarkan hasil output pada tabel diatas maka diperoleh interpretasi yaitu sebagai
berikut:
Tabel 4.10:
Uji Heteroskedastisitas
Variabel Bebas Sig. Keterangan Keputusan
Modal Perusahaan
0,547 Sig. ≥ 0,05 Homoskedatisitas
Penjualan Perusahaan 0,326 Sig. ≥ 0,05 Homoskedatisitas
Sumber Daya Manusia 0,386 Sig. ≥ 0,05 Homoskedatisitas
Tabel di atas menunjukkan bahwa variabel yang diuji tidak mengandung
heteroskedastisitas. Artinya tidak ada korelasi antara besarnya data dengan residual
sehingga bila data dalam penelitian ini diperbesar tidak akan menyebabkan residual
(kesalahan) semakin besar pula.
4. Autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi antara anggota serangkaian observasi satu dengan
observasi lain yang berlainan waktu. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dalam
model regresi penelitian ini digunakan. nilai chi square (X) hitung > chi square (X²) tabel
maka hipotesis yang digunakan yang menyatakan bahwa model bebas dari masalah
autokorelasi adalah ditolak dan sebaliknya.
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier
terdapat korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan
penganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada gangguan
autokorelasi. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat digunakan uji Durbin-Watson
(D Wtest). Uji ini menghasilkan nilai DW (Durbin-Watson), jika nilai Durbin-Watson
mendekati angka 2 maka tidak terjadi autokorelasi. Hasil pengujian dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 4.11:
Hasil Uji Autokorelasi-Durbin Watson
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square Change
1 .907a .822 .813 .842 1.994
Berdasarkan keputusan uji d Durbin-Watson, maka dapat diketahui bahwa nilai
DW (d) sebesar 1,994 kemudian nilai DW tersebut bandingkan dengan nilai 2, karena
nilai 1,994 ini mendekati 2 atau sama dengan 2, maka asumsi tidak terjadinya
autokorelasi terpenuhi.
D. Uji Hipotesis
1. Analisis Regresi Berganda
Model regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menyatakan
hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel terikat. Anlaisis regresi berganda
dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Persaman regresi berganda sebagai
berikut:
Y= 0,058+ 0,265(X1) + 0,689 (X2)+ 0,228X3)
2. Hasil Uji Simultan (Uji F)
Uji f di maksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen yang
di harapkan secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen
hasil perhitungan uji F dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.12
Hasil Pengujian Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 199,657 4 67,552 94,965 ,000b
Residual 43,204 6 ,708
Total 242,862 10
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), X1, X2, X3
Dari hasil pengolahan data pada tabel 4.13, diketahui bahwa Modal, penjualan dan
sumber daya manusia yang diharapkan secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap peningkatan laba perusahaan karena nilai fhitung ftabel atau 0,94965 0,185 nilai
signifikansi yang di hasilkan 0,000 lebih kecil dari level of signifikan 0,05 karenafhitung
ftabel maka hal ini berarti bahwa variabel modal, penjualan dan sumber daya manusia
secara bersama-sama atau secara simultan berpengaruh terhadap Peningkatan laba
perusahaan.
3. Hasil Uji Persial (Uji T)
Hasil uji t ini di maksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel secara individual
(persial) variabel-variabel independen (Modal, penjualan dan sumber daya manusia) yang
di harapkan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (laba perusahaan) atau
menguji signifikan konstanta dan variabel-variabel dependen. Hasil perhitungan uji t
dapat di kemukakan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Uji T
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,058 1,658 ,035 ,972
Modal X1 ,265 ,119 ,211 2,224 ,030
Penjualan X2 ,689 ,112 ,577 6,175 ,000
SDM X3 ,228 ,087 ,200 2,615 ,011
a. Dependent Variable: y
Berdasarkan hasil olahan data statistik pada tabel di atas maka dapat di lihat
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen atau Modal, penjualan
dan sumber daya manusia yang diharapkan secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap peningkatan laba perusahaan secara parsial adalah sebagai berikut:
a. Kontanta (0)
Nilai konstanta yang di peroleh sebesar 0,058 bernilai konstan (Modal,
penjualan dan sumber daya manusia) tidak berubah atau bernilai nol. Maka besarnya
dalam nilai peningkatan laba perusahaan yang terjadi adalah sebesar 0,058.
b. Koefesien Modal (X1)
Modal usaha berpengaruh positif signifikan terhadap peningkatan laba
perusahaan karena nilai thitung>ttabel atau 0,265> 0,185 dan nilai signifikan yang
dihasilkan 0,030 lebih kecil dari 0,05 maka hal ini menunjukan bahwa setiap
peningkatan modal akan menyebabkan kenaikan peningkatan laba perusahaan.
c. Koefesien regresi variabel Penjualan (X2)
Penjualan berpengaruh positif paling dominan terhadap peningkatan laba
perusahaan karena nilai thitung>ttabel atau 0,6175 > 0,185. dan nilai signifikan yang di
hasilkan 0,000 lebih kecil dari 0,05 bahwa hal ini menunjukan bahwa setiap
peningkatan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan akan menyebabkan kenaikan
peningkatan laba perusahaan.
d. Koefesien regresi variabel sumber daya manusia (X3)
Sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap peningkatan laba
perusahaan karena thitung>ttabel atau 0,2615 > 0,185. dan nilai signifikan yang
dihasilalkan 0,01 lebih kecil dari 0,05 bahwa hal ini menunjukan bahwa setiap
peningkatan sumber daya manusia yang dilakukan oleh para karyawan akan
menyebabkan kenaikan peningkatan laba perusahaan.
4. Determinasi R Square
Koefesien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya variasi perubahan
variabel independen (modal, penjualan dan sumber daya manusia) terhadap variabel
dependen (peningkatan laba perusahaan)
Tabel 4.14
Hasil Pengujian Uji R Square
Berdasarkan tabel di atas di peroleh besarnya Adjusted R2
adalah 0,813. Hasil ini
menunjukan bahwa 81,3% nilai peningkatan laba perusahaan mampu di jelaskan oleh
variasi perubahan variabel modal (X1), penjualan (X
2), dan sumber daya manusia (X
3).
Sedangkan sisanya 18,7 % nilai peningkatan laba perusahaan di tentukan oleh variasi
perubahan variabel lainnya yang yang tidak di teliti dalam penelitian ini.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,907a ,822 ,813 ,842
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka peneliti dapat
menyimpulkan hasil penelitian bahwa:
1. Berdasarkan nilai Adjusted R2
diperoleh sebesar 0,813 menunjukan bahwa variasi
perubahan variabel modal, penjualan dan sumber daya manusia mempengaruhi nilai
peningkatan laba perusahaan, Sedangkan sisanya 18,7 % nilai peningkatan laba
perusahaan di tentukan oleh variasi perubahan variabel lainnya yang tidak termasuk
dalam variabel penelitian. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen atau ada
pengaruh antara modal, penjualan dan sumber daya manusia terhadap peningkatan laba
perusahaan, dengan kata lain variabel modal, penjualan dan sumber daya manusia secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap peningkatan laba perusahaan secara
parsial.
2. Hasil analisis juga menjelaskan bahwa variabel modal, penjualan, dan SDM sama-sama
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan laba perusahaan PT. Astra DL
Motor di Kabupaten Merangin, Propinsi Jambi, tetapi dari ketiga variabel tersebut ada
yang sangat dominan signifikan mempengaruhi laba perusahaan yaitu variabel penjualan.
B. Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dipaparkan sebelumnya, maka
disarankan beberapa kebijakan, antara lain
1. Berdasarkan penelitian ini diharapkan besarnya keuntungan/laba yang akan diperoleh
perusahaan perlu menjadi pertimbangan. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih biaya
dengan pendapatan dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya keuntungan sangat
berperan dalam pengembalian pinjaman modal suatu usaha.
2. Perlunya estimasi pendapatan dan biaya sebelum memperoleh pinjaman modal. Estimasi
pendapatan yang akan diperoleh di masa yang akan datang perlu diperhitungkan secara
teliti dan cermat dengan membandingkan data dan informasi yang ada sebelumnya
Estimasi biaya-biaya yang akan dikeluarkan selama periode tertentu, termasuk jenis-jenis
biaya yang akan dikeluarkan perlu dibuat serinci mungkin.
3. Komponen produksi yang akan menjadi beban perusahaan dalam menentukan harga jual
dan laba. Besarnya tingkat suku bunga dan biaya lain yang dibebankan perusahaan
berbeda-beda antara satu dengan lainnya, oleh karena perlu adanya pentuan harga produk
yang akan dipasarkan.
4. Perusahaan lebih memperhatikan pengelolaan modal, mengawasi penjulan, serta
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu kualitas karyawan karena personal
selling tidak dapat berdiri sendiri. Akan lebih baik jika indicator-indikator tersebut lebih
ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan dengan jumlah konsumen
yang meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
A. Referensi Buku
Anonim, Al-Quran dan Terjemahanya, Jakarta: Karya Insan Indonesia, 2004
Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, Jakarta:
Rineka Cipta, 2011
Agus Arijanto, Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis: Cara Cerdas dalam Memahami Konsep
dan Faktor-faktor Etika Bisnis dengan Beberapa Contoh Praktir, Jakarta:
Raja Grafindo Persada: 2011
Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Bandung:Refika
Aditama, 2007
Basu Swastha Dharmmesta dan T.Hani Handoko, Manajemen Pemasaran: Analisis
perilaku Konsumen, Yokyakarta: Anggota IKAPI, 2013
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2010
Frianto Pandia dan Elly Santi Ompusunggu, Lembaga Keuangan, Jakarta Rineka Cipta,
2005
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif),
Jakarta: Gaung Persada Pers, 2012
J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis, Yokyakarta: Andi: 2012
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2011
Kasmir, Kewirausahaan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014
Muhammad Abdul Mannan, Ekonomi Islam Teori dan Praktek, Jakarta: Intermasa, 1992
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori dan Praktik, Jakarta: Tazkia
Cendekia, 2012
Mursid, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008
Murti Sumarni dan John Soeprihanto, Pengantar Bisnis: Dasar-Dasar Ekonomi
Perusahaan, Yokyakarta: Liberty, 2005
Philip Kotler dan Kevin Keller, Manajemen Pemasaran, edisi Tiga Belas, Jakarta :
Erlangga, 2008
Senja Nilasari, Sukses Mendapatkan Modal (Tanpa Modal Dan Tanpa Utang), Jakarta
Timur: Laskar Aksara, 2013
Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: Grand Wijaya Center, 2004
T.Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yokyakarta:
Anggota IKAPI: 2014
Ujang Sumarwan, Dkk, Pemasaran Strategik: Strategi untuk Pertumbuhan Perusahaan
dalam Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham, Jakarta: Inti Prima
Promosindo, 2009
Zein Achmad, Aplikasi Pemasaran dan Salesmanship, Jakarta: Lentara Ilmu Cendekia,
2012
B. Referensi Online
Erwita Dewi, Pengaruh Struktur Modal Terhadap Optimalisai Laba (Jurnal: Studi Kasus
Pada Perusahaan-Perusahaan Go Public Masuk Kedalam Daftar Jakarta
Islamic Index Periode 2001-2005
Mohamad Rizal Nur Irawan 2016, Pengaruh Modal Usaha Dan Penjualan Terhadap
Laba Usaha Pada Perusahaan Penggilingan Padi ud. Sari Tani
Tenggerejo Kedungpring Lamongan
Astri Fitrihartini S, Pengaruh Volume Penjualan dan Biaya Operasional Terhadap Laba
Bersih(Studi Kasus Pada Perusahaan Batubara Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2011-2014
Journal Administrasi Bisnis, 2017, Pengaruh Modal Kerja dan Penjualan Terhadap Laba
Bersih Pada Perusahaan Sub Sektor Food And Beverage Yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015
Gede Nogi Paranesa, Wayan Cipta, dan Ni Nyoman Yulianthini, Pengaruh Penjualan
dan Modal Sendiri Terhadap Laba Pada UD Aneka Jaya Motor Di
Singaraja Periode 2012-2014
Anna Nurfarkhana 2015, Pengaruh Modal Kerja Terhadap Laba Usaha Pada Koperasi
Serba Usaha Sejati Mulia Jakarta, 2015