pengaruh manajemen laba, corporate...

108
i PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis guna memenuhi tugas akhir sebagai syarat meraih gelar sarjana ekonomi COVER DALAM Penyusun: DANY ANDREAN 1113082000023 PROGAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 / 1439

Upload: lykhanh

Post on 05-Jul-2019

248 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

i

PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE

GOVERNANCE, DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP

AGRESIVITAS PAJAK

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis guna memenuhi tugas

akhir sebagai syarat meraih gelar sarjana ekonomi

COVER DALAM

Penyusun:

DANY ANDREAN

1113082000023

PROGAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 / 1439

Page 2: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

ii

PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE

GOVERNANCE, DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP

AGRESIVITAS PAJAK

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Oleh:

DANY ANDREAN

NIM: 1113082000023

Di Bawah Bimbingan:

Atiqah, SE, MS.AK.

NIP.19820120 200912 2 004

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439H/2018

Page 3: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Senin, 10 Oktober 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Dany Andrean

2. NIM : 1113082000023

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : “Pengaruh Manajemen Laba, Corporate Governance, dan

Financial Leverage Terhadap Agresivitas Pajak.”

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswi tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tangerang Selatan, 7 Maret 2018

1. Zuwesty Eka Putri, SE., M. AK.

NIP.19800506 200801 2 016

( ____________________ )

Penguji I

2. Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA

NIP. 19720516 200901 1 006

( ____________________ )

Penguji II

Page 4: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, 25 Mei 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Dany Andrean

2. NIM : 1113082000023

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : “Pengaruh Manajemen Laba, Corporate Governance, dan

Financial Leverage Terhadap Agresivitas Pajak.”

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tangerang Selatan, 25 Mei 2018

1. Yessi Fitri, SE., M. Si., Ak., CA. ( )

NIP. 19760924 200604 2 002 Ketua

2. Atiqah, SE., MS.AK. ( )

NIP. 19820120 200912 2 004 Sekertaris

3. Dr. Rini., SE., M.Si., AK., CA ( )

NIP. 19760315 200501 2 002 Penguji Ahli

4. Atiqah, SE., MS.AK. ( )

NIP. 19820120 200912 2 004 Pembimbing I

Page 5: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dany Andrean

NIM : 1113082000023

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya

ini

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Tangerang Selatan, Maret 2018

( Dany Andrean ) 1113082000023

Page 6: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Dany Andrean

2. Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 9 Mei 1995

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Agama : Islam

5. Anak Ke- dari : 1 dari 3 bersaudara

6. Alamat : Jl. H. Latief 4 Nomor 14, RT 02

RW 08 Kel. Mustika jaya, Kec. Mustika Jaya Bekasi

7. Telepon : 081318283809

8. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD ( 2001-2007) : SD Negeri 07 Kepanjen

2. SMP ( 2007-2010) : SMP Negeri 26 Bekasi

3. SMA (2010-2013) : SMA Negeri 5 Tambun Selatan

4. S1 (2013-2017) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota ROHIS SMAN 5 Tambun Selatan

2. Anggota OSIS SMAN 5 Tambun Selatan

3. Wakil Ketua Paskibra SMAN 5 Tambun Selatan

4. Panitia OPAK Jurusan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Anggota Lembaga Dakwah Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

vii

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah : Pudji Tarjono

Tempat, tanggal lahir : Malang, 1 Mei 1968

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Ibu : Hernik Purwanti

Tempat, tanggal lahir : Malang, 22 Desember 1973

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jl. H. Latief 4 Nomor 14, RT 01

RW 02 Kel. Mustika Jaya, Kec Mustika Jaya

Telepon : 081219676771

Page 8: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

viii

ABSTRACT

The purpose of this research was found an evidences regarding the

influence of earnings management, corporate governance, and financial leverage

on tax aggresiveness. This research based on purposive sampling method. The

populations of this research used manufacturing companies listed in the Indonesia

Stock Exchange (IDX) of 136 companies. Through the defined criteria, selected a

sample of 16 companies with 5 years observation from 2012-2016. Tax

aggressiveness is measured by CETR formula. Hypothesis in this research were

tested by multiple regression analysis.

The results of this research indicated that earnings management and

financial leverage have significant effect on tax aggressiveness. Instiutional

ownership, qualitions of audit and board independent have no significant effect on

tax aggressiveness..

Keywords: Discesional accrual, institutional ownership, board independent,

leverage, tax agresiveness

Page 9: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

ix

PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN

FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti mengenai pengaruh

manajemen laba, corporate governance, dan financial leverage terhadap

agresivitas pajak. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sebagai

metode pemilihan sampel. Populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur

sebanyak 136 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan kriteria, terpilih sampel berjumlah 16 perusahaan dengan

pengamatan selama 5 tahun dari 2012-2016. Agresivitas pajak diukur berdasarkan

rumus CETR. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik

analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa manajemen laba dan financial

leverage berpengaruh terhadap agresivitas pajak. Sedangkan kepemilikan

institusional, kualitas audit, dan dewan komisaris independen tidak berpengaruh

terhadap agresivitas pajak.

Kata Kunci: Diskresi akrual, kepemilikan institusional, dewan komisaris

independen, leverage, agresivitas pajak

Page 10: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, dan sholawat serta salam kepada Rasulullah SAW, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “PENGARUH

MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

LEVERAGE TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK”. Penyusunan skripsi ini

dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar

Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu

dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur Alhamdulillah

penulis hanturkan atas kekuatan Allah SWT yang telah menganugerahkannya.

Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua saya, Pudji Taryono dan Hernik Purwanti yang telah

memberikan semangat, motivasi dan pelajaran hidup yang sangat berharga

serta doa dan dukungan yang tidak tiada hentinya.

2. Adikku (Kharisma Dwi Kurniawan dan Jihan Salsabila) yang telah

memberikan semangat dan doanya dalam proses penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yessi Fitri, SE, M.Si.,Ak.,CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE, MM,Ak.,CA. selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Atiqah, SE, MS.AK. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan waktu dan nasihatnya yang sangat berharga untuk

membimbing penulis selama menyusun skripsi.

Page 11: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

xi

7. Semua dosen, guru, dan pendidik yang telah memberikan ilmu-ilmu serta

nasihat-nasihat kepada penulis sejak Sekolah Dasar hingga Perguruan

Tinggi.

8. Motivator hidup saya (Jhonny, Gustya, Rahman, Adam, Iskandar, Dhean,

dan Ricky)

9. Sekawanan (Abdul, Acong, Atinio, Dzaky, Hugo, Ihsan, Indra, Nazif, Reza,

Ryan, Riza, dan Tirto) terimakasih atas kekompakan dan motivasinya

selama ini.

10. Teman seperjuangan (Dina, Dimas, Neza, David, Iskandar, Naufal, Kartika,

Ifah, Vivi, Fauziah, Wulan, Taufik, Ihsan, dan Irsan) terimakasih atas

perjuangan dan semangatnya selama ini.

11. Keluarga besar Akuntansi 2013 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terima

kasih karena telah menjadi sahabat-sahabat yang menyenangkan selama ini.

12. Sahabat-sahabat KKN SPEKTRA 2016 dan Desa Cisoka, terima kasih

untuk kehangatan dan pengalaman hidup yang sangat berharga yang kalian

berikan.

13. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih untuk bantuannya selama

ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, 2018

Dany Andrean

Page 12: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

xii

DAFTAR ISI

COVER DALAM..................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI..................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi

ABSTRACT ........................................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 11

C. Tujuan Penelitian................................................................................ 12

D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 14

A. Tinjauan Literatur ............................................................................... 14

1. Teori Keagenan (Agency) ............................................................. 14

2. Pajak .............................................................................................. 15

3. Agresivitas Pajak ........................................................................... 17

4. Manajemen Laba ........................................................................... 19

5. Corporate Governance .................................................................. 23

6. Financial Leverage ........................................................................ 28

B. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 29

C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 37

D. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 38

Page 13: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

xiii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 42

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 42

B. Metode Penentuan Sampel ................................................................. 42

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 43

D. Metode Analisis.................................................................................. 44

E. Operasional Variabel Penelitian ......................................................... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 55

A. Deskripsi Objek Penelitian ................................................................. 55

B. Analisis Data ...................................................................................... 56

1. Analisis Statistik Deskriptif ........................................................... 56

2. Uji asumsi klasik ........................................................................... 58

3. Uji Hipotesis .................................................................................. 66

C. Pembahasan ........................................................................................ 69

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 75

A. Kesimpulan......................................................................................... 75

B. Keterbatasan ....................................................................................... 76

C. Saran ................................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 78

LAMPIRAN .......................................................................................................... 81

Page 14: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 29

Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel ................................................................. 54

Tabel 4.1 Kriteria Sampel .................................................................................... 55

Tabel 4.2 Analisis Statistik Deskriptif ................................................................. 56

Tabel 4.3 Uji Kolmogoros-Smirnov .................................................................... 61

Tabel 4.4 Uji Multikolonieritas ........................................................................... 62

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi ................................................................................... 63

Tabel 4.6 Uji Glejser ............................................................................................ 65

Tabel 4.7 Koefisiem Determinasi ....................................................................... 66

Tabel 4.8 Uji Statistik F ....................................................................................... 67

Tabel 4.9 Uji Statistik T ....................................................................................... 68

Page 15: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................... 37

Gambar 4.1 Grafik Histogram.............................................................................. 59

Gambar 4.2 Grafik normal P-P Plot ..................................................................... 60

Gambar 4.3 Grafik Scatterplot ............................................................................. 64

Page 16: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur ........................................... 82

Lampiran 2. Data Perhitungan Sampel ................................................................ 83

Lampiran 3 Hasil Output SPSS ............................................................................ 88

Page 17: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bagi negara, pajak merupakan unsur penting dalam penopang

anggaran pengeluaran negara yang bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat. Sebagai salah satu sumber pendapatan negara yang

terbesar, pajak merupakan hal yang krusial baik dari segi pelaksanaan,

pemungutan, maupun peraturan perundang-undangannya.

Menteri Keuanga Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers

terkait dengan perkembangan Ekonomi Makro dan Realisasi APBN-

Perubahan Tanhun anggaran 2017 mengatakan bahwa realisasi penerimaan

perpajakan untuk 2017 telah mencapai 91,0% atau menjadi yang tertinggi

dibandingkan dengan realisasi pada dua tahun sebelumnya yang berada di

kisaran 83%, Beliau juga mengungkapkan, realisasi penerimaan sektor

perpajakan mencapai Rp 1.339,8 triliun. Jika dibandingkan 2016 maka

tumbuh 4,3%, dan jika menghilangkan komponen tax amnesty tumbuh

12,4%.

Dari total penerimaan perpajakan Rp 1.339,8 triliun, dari sektor

pajak saja telah mencapai Rp 1.147,59 triliun dari target Rp 1.283,6 triliun.

Di mana, untuk PPh migas mencapai Rp 50,3 triliun atau 120,4% dari target

Rp 41,8 triliun, dan untuk pajak non migas mencapai Rp 1.097,2 triliun atau

88,4% dari target Rp 1.241,8 triliun. Lebih lanjut Sri Mulyani merinci,

Page 18: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

2

untuk penerimaan pajak non migas yang mencapai Rp 1.097,2 triliun, terdiri

dari PPh non migas Rp 595,3 triliun atau 80,2% dari target Rp 742,2 triliun.

Pajak Pertambahan nilai (PPn) mencapai Rp 478,4 triliun atau 100,6% dari

target Rp 475,5 triliun. Sedangkan untuk pajak bumi dan bangunan (PBB)

telah mencapai Rp 16,8 triliun atau 108,9% dari target Rp 15,4 triliun. Dan

untuk pajak lainnya Rp 6,7 triliun atau 77,5% dari target Rp 8,7 triliun

(Detik Finance.com, 2017.

Dan untuk penerimaan pajak di tahun 2018 penerimaan sebesar Rp

156,8 triliun atau 11,32% dari target Rp 1.424,7 triliun. Hal tersebut tercatat

sampai dengan 7 Maret 2018. Dirjen Pajak Robert Pakpahan mengatakan

realisasi penerimaan pajak yang mencapai Rp 156,8 triliun per 7 Maret 2018

mengalami pertumbuhan 19,06% dibanding periode yang sama di tahun

2017.

Adapun rincian pendapatan pajak sebagai berikut, Pajak

Penghasilan non Migas (PPh non Migas) sebesar Rp 88,7 triliun, atau 10,8%

dari target. PPh Non Migas tumbuh 20,26% secara year on year (yoy).

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah

(PPnBM) sebesar Rp 67 triliun atau 12,3% dari target. PPN dan PPnBM

tumbuh 18,37% secara year on year. Pajak Bumi Bangunan (PBB) tercatat

minus Rp 133,9 miliar, atau 0,77% dari target. PBB mencatatkan

pertumbuhan minus 134,9% Pajak lainnya sebesar Rp 1,2 triliun, atau

12,7% dari target. Pajak lainnya tumbuh 28,28% secara year on year, (Detik

Finance.com,2018).

Page 19: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

3

Sebagai salah satu Wajib Pajak, perusahaan memiliki kewajiban

dalam melakukan pembayaran pajak sesuai dengan peraturan dalam

undang-undang. Namun, pajak dianggap beban oleh perusahaan karena

dianggap sebagai pengurang laba terutama perusahaan yang berorientasi

pada laba. Perusahaan jenis ini mempunyai tujuan untuk memaksimalkan

laba perusahaan guna meningkatkan kekayaan perusahaan.

Sedangkan negara Indonesia juga mempunyai kepentingannya

sendiri, yaitu memaksimalkan pendapatan negara atas pajak, yang mana

kepentingan ini bertentangan dengan kepentingan perusahaan. Banyak

perusahaan yang akan mencari cara untuk meminimalkan biaya pajak yang

harus dibayar, karena mereka menganggap pajak sebagai faktor pengurang

laba bersih. Oleh karena itu, tidak akan menutup kemungkinan perusahaan

akan menjadi agresif terhadap perpajakan (Chen et al.,2010).

Mangoting (1999) menyatakan bahwa perusahaan akan melakukan

tax planing yang bertujuan untuk meminimalkan pajak terutang dan

memaksimalkan laba perusahaan sebelum pajak yang optimal. Sedangkan

menurut Chairil Anwar Pohan (2013), Tax Planning adalah proses

mengorganisasi usaha wajib pajak orang pribadi maupun badan usaha

sedemikan rupa dengan memanfaatkan berbagai celah kemungkinan yang

dapat ditempuh perusahaan dalam koridor ketentuan peraturan perpajakan

(loopholes), agar perusahaan dapat membayar pajak dalam jumlah

minimum. Beberapa peneliti dan literatur mendefinisikan

agresifitas pajak dalam berbagai persepsi. Menurut Chen (2008)

Page 20: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

4

mendefinisikan agresivitas pajak sebagai “downward management of

taxable income trough tax planning activities”. Sementara Rego, et.al.

(2009), menyatakan agresivitas pajak sebagai “downward manipulation of

taxable income trough tax planning thay may or may not be considered

fraudulent tax evation”. Definisi dari berbagai peneliti ini menimbulkan

pemahaman bahwa tindakan agresivitas dapat dilakukan melalui cara yang

legal maupun illegal (Purwanggono, 2015).

Menurut pendapat lain, Frank, et al. (2009), agresivitas pajak

perusahaan adalah suatu tindakan merekayasa pendapatan kena pajak yang

dilakukan perusahaan melalui tindakan perencanaan pajak, baik

menggunakan cara yang tergolong secara legal (tax avoidance) atau ilegal

(tax evasion). Sedangkan menurut Xynas (2011) agresifitas pajak dapat

berupa penghindaran pajak merupakan usaha untuk mengurangi hutang

pajak yang bersifat legal (Lawful) dan penggelapan pajak (Tax Evasion)

adalah usaha untuk mengurangi hutang pajak yang bersifat tidak legal

(Unlawful). Walau tidak semua tindakan yang dilakukan melanggar

peraturan, namun semakin banyak celah (loopholes) yang digunakan maka

perusahaan tersebut dianggap semakin agresif terhadap pajak.

Terdapat beberapa kasus yang melibatkan Wajib Pajak Badan,

terutama berkaitan dengan usaha-usahanya dalam meminimalkan beban

pajak yang harus dibayarkan melalui berbagai cara. Beberapa kasus

tindakan agresif terhadap pajak seperti pada perusahaan IKEA, perusahaan

yang bergerak di bidang industri peralatan rumah tangga ini dikabarkan

Page 21: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

5

melakukan upaya penghindaran pajak dengan nilai lebih dari $1 milyar.

Upaya penghindaran pajak dalam skala besar ini terjadi dalam kurun waktu

2009 hingga 2014,

Pada tahun 2016, IKEA terlibat dalam usaha penghindaran pajak,

dalam kasus ini melakukan pergeseran laba, atau memindahkan miliaran

euro labanya dari negara-negara berpajak tinggi seperti Inggris, Perancis

dan Jerman ke anak perusahaan atau penerima-penerima lain di negara-

negara dengan pajak rendah atau bahkan tidak ada seperti Linchtenstein atau

Luxembourg. IKEA membebankan biaya royalti dari suatu perusahaan ke

perusahaan lain dalam lingkup kepemilikan yang sama dengan tujuan

meminimalisasi pajak secara keseluruhan. Pada tahun 2014, IKEA diduga

melakukan penghindaran pajak senilai $39.000.000 di Jerman, $ 26 juta di

Perancis dan $13 juta di Inggris (forumpajak.org, 2016).

Terdapat kasus lain dalam penghindaran pajak di tahun 2017 yakni

kasus transfer dana Standart Chartered. Ditjen Pajak mengungkap fakta

bahwa dana sebesar hampir Rp19 triliun ditransfer 81 warga Indonesia dari

Guernsey, kawasan bebas pajak di Inggris, ke Singapura pada akhir 2015.

Diketahui dari 81 WNI, 62 di antara mereka mengikuti program Tax

Amnesty. Direktur Jenderal Pajak, Ken Dwijugiasteadi, mengemukakan

pihaknya sedang memeriksa Surat Pelaporan Tahunan (SPT) pajak dan

Surat Pelaporan Harta (SPH) para nasabah tersebut untuk melihat apakah

ada di antara mereka yang berupaya menghindari atau menggelapkan pajak.

Bila terbukti ada harta yang tidak dilaporkan di SPT dan dideklarasikan di

Page 22: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

6

SPH saat tax amnesty, nasabah akan dikenai ketentuan Peraturan

Pemerintah (PP) 36 Tahun 2017 dan Pasal 18 UU Pengampunan Pajak.

Pemerintah akan mengenakan pajak penghasilan (PPh) final untuk harta

yang dianggap sebagai tambahan penghasilan tersebut. Tarif PPh finalnya

yaitu 12,5% untuk wajib pajak tertentu, 25% untuk wajib pajak badan, dan

30% untuk wajib pajak orang pribadi. Nasabah juga akan terkena sanksi

administrasi perpajakan sebesar 200 % dari total pajak penghasilan atas

harta tersebut seusai amanat Pasal 18 UU Pengampunan Pajak

(BBC.com,2017).

Dari laporan keuangan dapat dilihat bahwa perusahaan berusaha

mengurangi laba dengan membesarkan pinjaman yang nantinya bunga

pembayaran dapat mengurangi pajak. Besarnya pajak bagi perusahaan

dihitung melalui perolehan laba bersih perusahaan sebagaimana tercantum

dalam laporan laba-rugi. Semakin besar laba yang dihasilkan perusahaan

maka akan semakin besar pula kewajiban pajak yang harus dibayarkan,

begitu pun sebaliknya.

Semakin kecil laba yang dihasilkan maka akan semakin kecil

kewajiban pajak yang harus dibayarkan. Menurut Scott (2009). salah satu

motivasi untuk memanajemen laba adalah motivasi pajak. Pada dasarnya

manajemen laba merupakan suatu metode yang dipilih dalam penyajian

informasi laba kepada publik yang telah disesuaikan dengan kepentingan

dari pihak manajer itu sendiri untuk menguntungkan perusahaan dengan

cara menaikkan ataupun menurunkan laba perusahaan.

Page 23: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

7

Dengan menggunakan manajemen laba untuk melakukan income

decreasing perusahaan dapat mengurangi penghasilan kena pajak atau

mengurangi pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan, oleh karena itu

dapat dikatakan bahwa semakin tinggi perusahaan dalam melakukan

manajemen laba yang berupa income decreasing, maka semakin tinggi juga

perusahaan agresif terhadap pajak

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suryanto dan

Supramono (2012), dan Novitasari (2017) menemukan bahwa manajemen

laba berpengaruh positif terhadap agresivitas pajak perusahaan manufaktur.

Oleh karenanya, peneliti merasa tertarik untuk meneliti mengenai pengaruh

manajemen laba terhadap agresivitas pajak perusahaan.

Faktor lain yang dianggap dapat memengaruhi agresivitas pajak

perusahaan adalah corporate governance. Perusahaan yang memiliki

corporate governance yang baik cenderung mengambil tindakan perpajakan

yang tidak beresiko dan lebih taat terhadap peraturan yang telah ditetapkan

(Annisa & Kurniasih, 2012). Surya dan Yustiavandana (2006) mengatakan

penerapan corporate governance yang baik menjadi penting bagi

perusahaan untuk menekan potensi konflik kepentingan antara manajer

dengan pemilik perusahaan.

Dengan menerapakan corporate governance yang baik maka

diharapkan terciptanya pengawasan terhadap kegiatan manajer sehingga

dapat meminimalisasi tindakan agresivitas yang dilakukan oleh perusahaan.

Timothy (2010) menyatakan bahwa corporate governance dapat menekan

Page 24: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

8

tingkat agresivitas pajak oleh karena itu semakin bagusnya penerapan

corporate governance pada perusahaan maka semakin kecil kemungkinan

perusahaan melakukan agresivitas pajak.

Pada penelitian ini dalam mengukur pengaruh corporate

governance terhadap agresifitas pajak, peneliti menggunakan proksi

kepemilikan institusional, kualitas audit, dan dewan komisaris independen.

Keberadaan institusi dapat mengawasi secara profesional perkembangan

setiap investasinya yang menyebabkan tingkat pengendalian terhadap

tindakan manajemen sangat tinggi sehingga potensi dalam penghindaran

pajak dalam hal ini agresifitas terhadap pajak dapat ditekan atau

diminimalisasi karena semakin tinggi tingkat kepemilikan institusional

maka semakin rendah tingkat dalam tindakan penghindaran pajak atau

agresifitas pajak (Okrayanti, 2017).

Dengan adanya keberadaan dewan komisaris independen selaku

perwakilan dari para pemegang saham yang dinilai independen dapat

mendorong dilakukannya pengawasan secara professional terhadap kinerja

manajemen dan efektif dalam usaha mencegah tindakan penghindaran pajak

serta mengurangi kecurangan-kecurangan pajak yang dilakukan perusahaan

(Rosalia, 2017).

Faktor selanjutnya adalah financial leverage. leverage sebagai

penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap (fixed rate of return)

dengan harapan memberikan keuntungan yang lebih besar dari pada biaya

tetapnya sehingga akan meningkatkan pengembalian (Keown, 2005). bagi

Page 25: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

9

pemegang saham. Aplikasi dari leverage adalah sumber dana melalui utang.

Bunga yang harus dibayar oleh perusahaan akibat utang merupakan beban

tetap. Pasal 6 ayat (1) huruf a UU Nomor 36 tahun 2008 menyebutkan

bahwa bunga sebagai bagian dari biaya usaha yang boleh dikurangkan

sebagai biaya (deductible expense) dalam proses perhitungan PPh badan.

Dalam memenuhi kebutuhan operasional dan investasi, perusahaan

dimungkinkan menggunakan utang. Semakin besar utang maka laba kena

pajak perusahaan semakin kecil. Penggunaan utang menimbulkan beban

bunga yang termasuk deductible expense sehingga penggunaan beban bunga

untuk meminimalisasi beban pajak dapat dikategorikan sebagai tindakan

pajak agresif.

Pada penelitian ini mengacu pada penelitian Novitasari. (2017).

Adapun perbedaan dengan penelitian sebelumnya, dalam penelitian ini

melakukan penambahan proksi pada variabel corporate governance yaitu

komite kualitas audit dan penambahan variabel yaitu variabel financial

leverage. Serta perbedaan dalam pengukuran variabel manajemen laba,

didalam penelitian ini, pengukuran variabel manajemen laba menggunakan

model Fredlan.

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang meneliti perusahaan

sektor properti dan real estate, Penelitian yang dilakukan oleh dilakukan

terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI), namun dengan rentang waktu yang berbeda, yaitu pada periode 2013-

2016, penelitian terdahulu.

Page 26: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

10

Alasan lain dipilihnya manajemen laba sebagai salah satu variabel

independen adalah karena adanya perbedaan hasil antara beberapa penelitian

sebelumnya. Pada penelitian yang dilakukan oleh Suryanto dan Pramono

(2012) dan Novitasari (2017), hasil penelitian mereka membuktikan bahwa

manajemen laba berpengaruh positif dan signifikan terhadap agresifitas

pajak perusahaan. Namun hasil yang berbeda ditunjukan pada penelitian

yang dilakukan Amril, dkk (2015) yang menunjukan bahwa manajemen

laba tidak berpengaruh signifikan terhadap agresifitas pajak perusahaan.

Demikian pula alasan dipilihnya proksi kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial, komite audit, dan kualitas audit dalam

variabel corporate governance. Dimana pada penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Okrayanti (2017), Amril (2015) dan Novitasari (2017)

menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap

agretifitas pajak namun berbeda dengan penelitian Diantari (2016),

Damayanti (2015), dan Fadhilah (2014) yang menyatakan bahwa

kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap agetifitas pajak.

Dalam penelitian Eksandy (2017) dan Dewi (2014) kualitas audit

berpengaruh terhadap agresifitas pajak, namun hal ini berbeda dengan

penelitian Damyanti (2015), Rosalia (2017), dan Fadhilah (2014) yang

menyatakan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh terhadap agresifitas

pajak. Dalam penelitian Rosalia (2017) dewan komisaris independen

memiliki pengaruh terhadap tindakan agresifitas pajak, namun hal ini

berbeda dengan penelitian Kurniasih (2013) dan Wijayanti (2017) yang

Page 27: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

11

menyatakan bahwa dewan komisaris independen tidak berpengaruh

terhadap agresifitas pajak.

Dalam penelitian Widyawati (2016), menyatakan bahwa financial

leverage berpengaruh dan signifikan terhadap agresivitas pajak, namun

dalam penelitian Okrayanti (2017) menyatakan bahwa financial leverage.

Tidak memiliki pengaruh dalam proses tindakan agresif terhadap pajak.

Berdasarkan latar belakang penelitian dan hasil penelitian

sebelumnya yang masih menunjukan hasil yang berbeda sehingga menarik

untuk dilakukan penelitian. Pada penelitian ini, variabel yang digunakan

yaitu Manajemen laba, kepemilikan institusional, kualitas audit, dewan

komisaris independen dan financial leverage. Sampel yang digunakan

berasal dari sektor industri manufaktur.

Dari uraian yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti memilih

judul “ Pengaruh Manajemen Laba, Corporate Governance, dan

Financial Leverage Terhadap Agresivitas Pajak”.

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Apakah Manajemen laba berpengaruh terhadap Agresivitas Pajak?

2. Apakah corporate governance yang diproksikan dengan

kepemilikan institusional berpengaruh terhadap Agresivitas Pajak?

3. Apakah corporate governance yang diproksikan dengan dewan

komisaris independen berpengaruh terhadap Agresivitas Pajak?

Page 28: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

12

4. Apakah financial leverage berpengaruh terhadap Agresivitas

Pajak?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan

sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Untuk menganalisis manajemen laba berpengaruh terhadap Agresivitas

Pajak

1. Untuk menganalisis pengaruh manajemen laba terhadap

Agresivitas Pajak.

2. Untuk menganalisis pengaruh corporate governance yang

diproksikan dengan kepemilikan institusional berpengaruh

terhadap Agresivitas Pajak.

3. Untuk menganalisis pengaruh corporate governance yang

diproksikan dengan dewan komisaris independen berpengaruh

terhadap Agresivitas Pajak.

4. Untuk menganalisis pengaruh financial leverage berpengaruh

terhadap Agresivitas Pajak.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pihak-pihak yang membutuhkan, antara lain:

1. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan

pengetahuan mengenai pengaruh manajemen laba, corporate

Page 29: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

13

governance, dan financial leverge terhadap agresivitas pajak serta

diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutnya serta sebagai penambah wawasan dan ilmu

pengetahuan.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran

dampak dilakukannya penghindaran pajak pada perusahaan, serta

memberikan solusi alternatif untuk mengontrol perilaku agresivitas

pajak pada perusahaan.

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat sebagai sarana informasi

tentang aktivitas agresivitas pajak yang terjadi di masyarakat, serta

dapat menjadi sarana untuk menambah pengetahuan akuntansi

khususnya pajak.

Page 30: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Keagenan (Agency)

Teori keagenan diperkenalkan oleh Jensen dan Meckling (1976),

teori ini menjelaskan hubungan yang terjadi antara pemilik dan

pemegang saham (prinsipal) dengan manajer (agen). Hubungan

keagenan muncul ketika satu orang atau lebih (principal)

mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan

kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada

agen tersebut. Teori keagenan menggambarkan perusahaan sebagai

suatu titik temu antara pemilik perusahaan (principal) dengan

manajemen (agent).

Agent berkewajiban untuk mengelola perusahaan dengan sebaik-

baiknya. Karena memiliki tanggung jawab yang berat, agent menuntut

principal untuk mendapatkan imbalan yang sesuai dengan permintaan

agent. Hal ini dapat memunculkan asimetri informasi yang

mengakibatkan agency problem (Rosalia 2017).

Agency problem terjadi diantara pemungut pajak (fiskus) dengan

pembayar pajak (manajemen perusahaan). Fiskus berharap adanya

pemasukan sebesar-besarnya dari pemungutan pajak, sementara dari

pihak manajemen berpandangan bahwa perusahaan harus menghasilkan

laba yang cukup signifikan dengan beban pajak yang rendah.

Page 31: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

15

Dua sudut pandang berbeda inilah menyebabkan konflik antara

fiskus sebagai pemungut pajak dengan pihak manajemen perusahaan

sebagai pembayar pajak. Pada sistem self assessment, wajib pajak

berperan sebagai agen pelaksana kewajiban perpajakan. Adapun fiskus

berperan sebagai prinsipal dalam hubungan keagenan tersebut. Dalam

upaya melindungi kepentingannya, wajib pajak (agen) akan

mengupayakan berbagai usaha dengan tujuan meminimalkan beban

pajak. Upaya tersebut dapat ditempuh dengan cara legal maupun ilegal

(Frank et al. 2009).

Upaya tersebut merupakan tindakan yang dilakukan dengan

sengaja atau merupakan tindakan agresif. Penelitian ini akan meneliti

faktor-faktor apa saja yang membuat wajib pajak berperilaku agresif

saat menjalankan perannya sebagai agen dalam sistem self assessment.

2. Pajak

a. Definisi Pajak

Ada beberapa definisi pajak yang dikemukakan oleh para ahli,

diantaranya adalah sebagai berikut:

Definisi pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam

Mardiasmo (2011): “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas

negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)

dengan tiada mendapat jasa timbal balik (kontrapestasi) yang

langsung dapat ditujukan dan yang digunakan untuk membayar

pengeluaran umum”.

Page 32: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

16

Definisi pajak menurut Prof. Dr. PJA Andriani dalam

Bouty (2010): “Pajak adalah iuran kepada Negara, yang dapat

dipaksakan dan terhutang oleh yang wajib membayarnya

menurut peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali,

yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk

membiayai pengeluaran umum berhubungan dengan tugas

negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”.

Definisi pajak menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun

2007: “Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang

terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa

berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan

imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara

bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, pajak merupakan iuran

wajib bagi rakyat suatu negara kepada negara dengan peraturan

tertentu, dan masyarakat tidak mendapatkan timbal balik secara

langsung, dan iuran tersebut digunakan oleh negara untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat.

b. Fungsi Pajak

Ada dua fungsi pajak menurut Mardiasmo (2011), yaitu fungsi

budgetair dan fungsi regulerend. Fungsi budgetair. Pajak

sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai

pengeluaran-pengeluarannya. Fungsi mengatur (regulerend).

Page 33: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

17

Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan

pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.

c. Sistem Pemungutan Pajak

Menurut Mardiasmo (2011) sistem pemungutan pajak

diklasifikasikan menjadi tiga bentuk, yaitu official assessment

system, self assessment system dan with holding system.

Official Assessment System adalah suatu sistem pemungutan

yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk

menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib

Pajak.

Self Assessment System adalah suatu sistem pemungutan

pajak yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk

menentukan sendiri besarnya pajak terutang.

With Holding System adalah suatu sistem pemungutan pajak

yang memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan

fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk

menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib

Pajak.

3. Agresivitas Pajak

Tindakan agresivitas pajak, yang mana tindakan tersebut dilakukan

dengan cara meminimalisasi jumlah kena pajak yang diperoleh

perusahaan, merupakan hal yang sering terjadi pada perusahaan-

perusahaan besar saat ini. Menurut Novitasari (2017) Agresivitas pajak

Page 34: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

18

merupakan sebuah tindakan manipulasi untuk menurunkan penghasilan

melalui perencanaan pajak, baik yang berhubungan dengan tax evasion

maupun tidak.

Tax evasion (penggelapan pajak) sebagai penghindaran pajak

dengan melanggar ketentuan peraturan perpajakan (Suyanto, 2012).

Sedangkan Lanis dan Richardson (2012) menyebutkan bahwa tindakan

agresivitas pajak dapat dianggap sebagai tindakan yang tidak

bertanggung jawab secara sosial. Keputusan tindakan agresivitas pajak

dilakukan oleh manajemen sehingga dikhawatirkan akan membuka

peluang bagi manajemen untuk melakukan tindakan agresivitas pajak

tanpa memperhatikan keberlangsungan jangka panjang perusahaan.

Hal ini tidak sesuai dengan aturan yang telah berlaku baik di

masyarakat maupun dalam pemerintahan. Pemerintah, sebagai penerima

pajak, akan dirugikan dengan tindakan tersebut karena dapat

mengurangi pendapatan pemerintah untuk pembangunan negara. Bagi

masyarakat, dampak yang akan didapatkan adalah mereka tidak

mendapatkan fasilitas yang memadai dan menunjang pembangunan

yang didapat dari pemerintah atas tindakan tersebut.

Untuk mengukur perusahaan yang melakukan agresivitas pajak

dapat menggunakan proksi Cash Effective Tax Rate (CETR) yaitu kas

yang dikeluarkan untuk biaya pajak dibagi dengan laba sebelum pajak.

Dimana semakin besar Cash ETR ini mengindikasikan bawa semakin

rendah tingkat penghindaran pajak perusahaan (Damayanti, 2015).

Page 35: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

19

4. Manajemen Laba

Heally dan Wahlen (1999) dalam Riahi dan Belkaoui (2006)

menyatakan bahwa Manajemen Laba (Earnings Management) terjadi

ketika para manajer menggunakan pertimbangan mereka dalam

pelaporan keuangan dan struktur transaksi untuk mengubah laporan

keuangan dengan tujuan untuk menyesatkan pemangku kepentingan

mengenai kondisi kinerja ekonomi perusahaan atau untuk memengaruhi

hasil-hasil kontraktual yang bergantung pada angka-angka akuntansi

yang dilaporkan.

Pihak manajemen memiliki wewenang untuk memilih opsi dan

aturan-aturan yang diterapkan dalam perlakuan akuntansi. Melalui

wewenang tersebut memberikan keleluasaan bagi manajemen dalam

mengelola laba perusahaan yang tercantum dalam laporan keuangan

sesuai dengan kepentingannya, yaitu memperoleh insentif dari hasil

kinerjanya yang diukur dari besarnya laba yang dicapai.

Praktik manajemen laba memiliki kaitan yang erat dengan

motivasi-motivasi pihak manajemen dalam memenuhi sasaran yang

ingin dicapai maupun penggunaan judgement dalam penyusunan

laporan keuangan. Tingkat praktik manajemen laba dalam perusahaan

mencerminkan seberapa baik kualitas laba yang dilaporkan oleh

perusahaan. Semakin tinggi tingkat manajemen laba akan

Page 36: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

20

meningkatkan asimetri informasi yang terjadi antara principal dan

agen.

Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bila manajer sering

berusaha menonjolkan prestasinya melalui tingkat keuntungan atau laba

yang dicapai (Priantara, 2013). Mengingat kecenderungan praktik

manajemen laba adalah untuk short-term earnings. Akers dalam

Priantara (2013) mendefiniskan earnings management sebagai upaya

manajemen mempengaruhi atau memanipulasi laba yang dilaporkan

dengan metode akuntansi atau perubahan metode, pengakuan transaksi

sesaat yang tidak berulang, menangguhkan atau mempercepat beban

atau pendapatan, atau penggunaan metode lain untuk mempengaruhi

laba jangka pendek.

Dalam praktiknya, manajer sering termotivasi untuk mendapatkan

keuntungan pribadi melalui penghargaan langsung seperti kenaikan gaji

dan bonus atau penghargaan tidak langsung seperti promosi masa

depan, prestise, dan keamanan kerja. Imbalan ini diberikan kepada

manajer berdasarkan kinerja laba perusahaan. Jika insentif didasarkan

pada kinerja keuangan perusahaan, manajer dapat tergoda untuk

bertindak sesuai kepentingan mereka sendiri dan untuk mengesankan

pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya mengenai kinerja

perusahaan yang baik melalui manajemen laba.

Keleluasaan manajemen atas laba yang dilaporkan dan

pengaruhnya terhadap kompensasi manajemen menyebabkan masalah

Page 37: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

21

agensi potensial (Bukit & Iskandar, 2009). Earnings management juga

tidak dapat secara langsung dapat diamati. Sehingga dibutuhkan suatu

proksi untuk dapat mengidikasi terjadinya manjemen laba. Dalam

beberapa penelitian, discretionary accruals digunakan sebagai proksi

untuk manajemen laba. Penggunaan discretionary accruals sebagai

proksi manajemen laba dihitung menggunakan Model Friedlan.

Scott (2012) menyatakan bahwa terdapat beberapa pola dalam

manajemen laba, yaitu:

1. Taking a bath Pola ini dapat terjadi saat ada tekanan

organisasioanal pada saat pergantian manajemen baru. Teknik ini

dilakukan dengan mengakui adanya biaya-biaya pada periode

mendatang dan kerugian periode berjalan. Konsekuensinya

manajemen melakukan write off asset dengan membebankan

perkiraan-perkiraan biaya mendatang. Akibatnya laba periode

berikutnya akan lebih tinggi dari seharusnya.

2. Income minimization Pola manajemen ini hampir sama dengan

taking a bath namun tidak terlalu ekstrim. Pola ini dilakukan pada

saat profitabilitas perusahaan sangat tinggi dengan maksud agar

tidak mendapatkan perhatian oleh pihak-pihak yang

berkepentingan. Kebijakan yang diambil dapat berupa write-off

atas barang modal dan aktiva tak berwujud, pembebanan biaya

iklan, biaya riset dan pengembangan, menggunakan metode

Page 38: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

22

persediaan yang dapat mengecilkan pendapatan, tujuannya yaitu

untuk kepentingan pajak.

3. Income maximization Pola manajemen laba income maximization

dilakukan dengan cara menjadikan laba pada laporan keuangan

periode berjalan lebih tinggi dari pada laba sesungguhnya. Pola

ini

4. dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh bonus yang lebih

besar, meningkatkan keuntungan, menghindari pelanggaran atas

kontrak hutang jangka panjang, ataupun untuk menarik investor.

5. Income smoothing Perataan laba (income smoothing) merupakan

cara yang paling populer dan sering dilakukan. Perataan laba

merupakan salah satu bentuk manajemen laba yang dilakukan

dengan cara membuat laba akuntansi relatif konsisten (smooth)

dari periode ke periode.

Dalam hal ini pihak manajemen dengan sengaja menurunkan atau

meningkatkan laba untuk mengurangi gejolak dalam pelaporan laba,

sehingga perusahaan terlihat stabil atau tidak berisiko tinggi. Berdasarkan

uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa earnings management

merupakan tindakan yang dilakukan manajemen untuk memanipulasi

laba yang tujuannya untuk kepentingan pribadi manajemen.

Page 39: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

23

5. Corporate Governance

Di era globalisasi pasar saat ini setiap perusahaan selain dituntut

untuk semakin inovatif juga harus mempunyai tata kelola perusahaan

yang baik (good corporate governance) agar dapat terus bertahan.

Komite Cadburry mendefinisikan Good Corporate Governance,

sebagai sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan

dengan tujuan, agar mencapai keseimbangan antara kekuatan

kewenangan yang diperlukan oleh perusahaan, untuk menjamin

kelangsungan eksistensinya dan pertanggungjawaban kepada

stakeholders.

Sedangkan menurut Center for European Policy Studies (CEPS)

GCG merupakan seluruh sistem yang dibentuk mulai dari hak, proses

serta pengendalian, baik yang ada di dalam maupun diluar manajemen

perusahaan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

di dalam situs resminya menyebutkan bahwa secara umum istilah good

corporategovernance merupakan sistem pengendalian dan pengaturan

perusahaan yang dapat dilihat dari mekanisme hubungan antara

berbagai pihak yang mengurus perusahaan (hard definition),

maupun ditinjau dari "nilai-nilai" yang terkandung dari mekanisme

pengelolaan itu sendiri (soft definition).

Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG, 2006),

setiap perusahaan harus memastikan bahwa asas GCG diterapkan pada

setiap aspek bisnis dan di semua jajaran perusahaan. Untuk mencapai

Page 40: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

24

kesinambungan usaha (sustainability) perusahaan dengan

memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholders) diperlukan

asas GCG, sebagai berikut:

a) Transparancy

Menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus

menyediakan informasi yang meterial dan relevan dengan cara yang

mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan

harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah

yang diisyaratkan oleh perundang-undangan, tetapi juga hal yang

penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur

dan pemangku kepentingan lainnya.

b) Akuntabilitas

Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya

secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola

secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan

dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan

pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang

diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.

c) Responsibility

Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta

melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan

sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka

panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.

Page 41: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

25

d) Independency

Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus

dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan

tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.

e) Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)

Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa

memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku

kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

Adanya sistem corporate governance diperusahaan diyakini akan

meminimalisasi tindakan agresivitas pajak. Karena itu diduga dengan

semakin besarnya kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial

maka akan meminimalisasi tindakan agresivitas pajak (Okrayanti, 2017)

dan (Ratnasari, 2015), semakin tingginya kualitas kualitas audit diyakini

akan menekan tindakan agresivitas perusahaan terhadap pajak , semakin

banyak jumlah komite audit dapa minimalisasi tindakan agresivitas

terhadap pajak dalam perusahaan (Rosalia, 2017). Oleh karena itu, di

dalam penelitian ini maka, peneliti menggunakan unsur kepemilikan

institusional, kualitas audit, serta dewan komisaris independen dalam

pengukuran corporate governance.

a. Kepemilikan institusional

Kepemilikan saham institusional adalah prosentase saham

yang dimiliki institusi dan kepemilikan blockholder, yaitu

Page 42: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

26

kepemilikan individu atas nama perorangan diatas lima persen

tetapi tidak termasuk dalam golongan kepemilikan manajerial

(Rosalia, 2017). Kepemilikan institusional adalah kepemilikan

saham oleh perusahaan, lembaga, bank, dan lain sebagainya.

Menurut Shely (2017), kepemilikan institusional merupakan pihak

yang memonitor perusahaan dengan kepemilikan institusi yang

besar (lebih dari 5%) mengidentifikasikan kemampuannya untuk

memonitor manajemen lebih besar.

Pengawasan yang dilakukan oleh investor institusional

sangat bergantung pada besarnya investasi yang dilakukan. Pihak

institusional yang menguasai saham lebih besar daripada pemegang

saham lainnya dapat melakukan pengawasan terhadap kebijakan

manajemen yang lebih besar juga sehingga manajemen akan

menghindari perilaku yang merugikan para pemegang saham.

Pihak investor institusional akan melakukan pengawasan

secara aktif terhadap kinerja perusahaan karena di dalam institusi

investor itu sendiri terdapat pihak yang professional dalam

melakukan pengawasan. Adanya pengawasan yang aktif dari pihak

investor institusional menyebabkan tekanan pada perusahaan agar

berfokus pada kepentingan konsentrasi kepemilikan institusional

maka akan mempengaruhi kebijakan pajak agresif oleh

perusahaan.

Page 43: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

27

b. Dewan Komisaris Independen

Teori keagenan menyatakan bahwa konflik kepentingan

antara agent dengan principal dapat dikurangi dengan pengawasan

yang tepat. Adanya dewan komisaris yang independen akan

meningkatkan kualitas fungsi pengawasan dalam perusahaan.

Semakin besar proporsi komisaris independen

menunjukkan bahwa fungsi pengawasan akan lebih baik

(Noviawan dan Septiani, 2013). Komisaris independen adalah

anggota dewan komisaris yang tidak berafiliasi dengan manajemen,

anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali,

serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat

mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen

(KNKG, 2006 dalam Ghozali, 2012).

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris

yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,

kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota

dewan komisaris lainnya, direksi dan/atau pemegang saham

pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen. Komisaris

independen memiliki peranan penting dalam memonitor

perusahaan (FCGI, 2002).

Page 44: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

28

6. Financial Leverage

Leverage merupakan rasio yang menandakan besarnya modal

eksternal yang digunakan perusahaan untuk melakukan aktivitas

operasinya. Hasil perhitungan rasio leverage menandakan seberapa besar

aset yang dimiliki perusahaan berasal dari modal pinjaman perusahaan

tersebut. Apabila perusahaan memiliki sumber dana pinjamantinggi, maka

perusahaanakan membayar beban bungatinggi kepada kreditur (Noviari

2015). Menurut Widyawati (2016), leverage merupakan tingkat hutang

yang digunakan perusahaan dalam melakukan pembiayaan. Leverage

menggambarkan tingkat risiko dari suatu perusahaan yang diukur dengan

membandingkan total kewajiban perusahaan dengan total aktiva yang

dimiliki oleh perusahaan.

Beban bunga akan mengurangi laba, sehingga dengan

berkurangnya laba maka mengurangi beban pajak dalam satu periode

berjalan. Perusahaan dapat menggunakan tingkat leverage untuk

mengurangi laba dan akan berpengaruh terhadap berkurangnya beban

pajak (Brigham & Houston, 2010).

Ozkan (2001) menyebutkan bahwa perusahaan yang memiliki

kewajiban pajak tinggi akan memiliki utang yang tinggi pula, sehingga

perusahaan sengaja berutang tinggi untuk mengurangi beban pajak. Dalam

penelitian ini untuk mengukur financial leverage menggunakan proksi

Debt Equity Ratio (DER) yaitu menggunakan perbandingan antara total

liabilitas dengan total aset perusahaan (Widyawati 2016).

Page 45: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

29

B. Penelitian Terdahulu

Berikut merupakan tabel mengenai data dari penelitian terdahulu yang telah dilakukan :

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Berlanjut ke halaman berikutnya

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1

Suyanto dan Supramono

(2012)

Likuiditas, Leverage, Komisaris

Independen, dan Manajemen Laba

Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan

Variabel:

Komisaris Independen,

Manajemen Laba,

Agresivitas Pajak

Perusahaan

Sampel: Perusahaan

Manufaktur

Variabel:

Likuiditas, Leverage

Sampel:

Perusahaan

Manufaktur Periode

2006-2010

Hasl penelitian ini menunjukan

bahwa

Manajemen Laba dan Leverage

berpengarh positif terhadap

Agresivitas perusahaan, Komisi

Independen berdampak negatif

terhadap agresivitas perusahaan,

dan Liuiditas tidak berpengaruh

terhadap agresivitas pajak

Page 46: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

30

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

2. Amril, dkk

(2015)

Pengaruh Manajemen Laba dan

Corporate Governance Terhadap

Agresivitas Pajak Manufaktur

yang Listing di Bursa Efek

Indonesia (BEI) Periode 2011-

2013

Variabel:

Manajemen Laba,

Kepemilikan

Institusional, Agresivitas

Pajak

Sampel:

Perusahaan Manufaktur

Pengukuran Variabel

Agresivitas pajak

menggunakan Effective Tax

Rate

(ETR)

Sampel:

Perusahaan Manufaktur

Periode 2011-2013

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

Manajemen laba tidak berpengaruh

signifikan terhadap Agresivitas Pajak,

sedangkan kepemilikan institusional dan

komisioner independen berpengaruh

signifikan terhadap agresivitas pajak.

3 Damayanti

dan Susanto

(2015)

Pengaruh Komite Audit, Kualitas

Audit, Kepemilikan Institusional,

Risiko Perusahaan, dan Return

On Assetes Terhadap Tax

Avoidance

Variabel:

Komite Audit, Kualitas

Audit, Kepemilikan

Institusional, dan Risiko

Perusahaan

Variabel:

Return On Assets

Sampel:

Pada Perusahaan Properti dan

Real Estate periode 2010-2013

Hasil pada penelitian ini menunjukan

bahwa

risiko perusahaan dan return on assets

berpengaruh terhadap tax avoidance.

Sedangkan komite audit, kualitas audit dan

kepemilikan institusional tidak berpengaruh

terhadap tax avoidance.

Berlanjut ke halaman berikutnya

Page 47: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

31

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Berlanjut ke halaman berikutnya

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

4 Fadhilah

(2014)

Pengaruh Good Corporate

Governance terhadap Tax

Avoidance (Studi Empiris

Pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar

di BEI 2009-2011)

Variabel:

Kepemilikan Institusional,

Dewan Komisaris

Independen, Kualitas

Audit

Variabel:

Kepemilikan Manajerial

Sampel:

Pada perusahaan

manufaktur periode

2009-2011

Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa

Kepemilikan Institusional, Proporsi Dewan

Komisaris Independen, dan Kualitas Audit tidak

berpengaruh terhadap Tax Avoidance, sedangkan

komite audit berpengaruh positif terhadap tax

avoidance

5 Dewi dan Jati

(2014)

Pengaruh Karakteristik

Eksekutif, Karakteristik

Perusahaan, dan Dimensi

Tata Kelola Perusahaan

yang baik pada Tax

Avoidance di Bursa efek

Indonesia

Variabel:

Kualitas Audit, Dewan

Komisaris Independen, dan

Kepemilikan Institusional

Sampel: Perusahaan

Manufaktur

Variabel:

Risiko Perusahaan,

Ukuran Perusahaan, dan

Komite Audit

Sampel:

Perusahaan Manufaktur

periode 2009-2012

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Risiko

Perusahaan, kualitas audit, serta komite audit

mempunyai pengaruh terhadap praktik penghindaran

pajak

Page 48: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

32

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

6

Diantari

dan

Ulupui

(2016)

Pengaruh Komite

Audit, Prporsi Komisaris

Independen, dan Kepemilikan

Institusional terhadap Tax

Avoidance

Variabel:

Komite Audit,

Kepemilikan

Institusional

Variabel:

Komisaris Independen

Sampel:

Perusahaan manufaktur yang

terdaftar pada BEI periode

2012-2014

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa komite audit

dan proporsi komisaris independen berpengaruh negatif

terhadap tax avoidance, proporsi kepemilikan

institusional tidak berpengaruh terhadap tax avoidance,

dan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol

berpengaruh positif terhadap tax avoidance.

7 Widyawati

(2016)

Pengaruh Komisaris ,

Komite Audit dan Kualitas

Audit terhadap Penghindaran

Pajak

Variabel:

Leverage

Variabel:

Ukuran Perusahaan, Intensitas

Modal, dan Intensitas

Persediaan

Sampel:

Perusahaan manufaktur sektor

barang konsumsi periode

2012-2015

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran

perusahaan dan leverage.perusahaan memiliki pengaruh

dalam praktik penghindaran pajak, namun variabel

intensitas persediaan dan intensitas modal tidak

memiliki pengaruh terhadap penghindaran pajak

perusahaan

Berlanjut ke halaman berikutnya

Page 49: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

33

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Berlanjut ke halaman berikutnya

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

8 Eksandy

(2017)

Pengaruh

Komisaris,

Komite Audit,

dan Kualitas

Audit terhadap

Penghindaran

Pajak (tax

Avoidance)

Variabel:

Komite Audit dan

Kualitas Audit

Pengukuran

agresivitas pajak

menggunakan

CETR

Variabel:

Komisaris

Independen

Sampel:

Perusahaan sektor

barang konsumsi

periode 2010-2014

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komisaris independen dan kualitas

audit berpengaruh positif terhadap tax avoidance, komite audit tidak

berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance. Secara simultan komisaris

independen, komiteaudit dan kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap

penghindaran pajak(tax

avoidance).

9 Okrayanti,

dkk

(2017)

Pengaruh

Karakteristik

Perusahaan dan

Corporate

Governance

terhadap Tax

Avoidance

Variabel:

Kepemilikan

Institusional dan

komite audit

Pengukuran

agresivitas pajak

menggunakan

CETR

Variabel:

Karakteristik

perusahaan

Sampel:

Perusahaan

manufaktur yang

terdaftar dalam BEI

periode 2011-2015

Hasil penelitian secara parsial menunjukan bahwa leverage, intensitas

modal, proporsi dewan komisaris independen dan komite audit tidak

berpengaruh terhadap tax avoidance, ukuran perusahaan dan kepemilikan

institusional berpengaruh terhadap tax avoidance. Sedangkan hasil

penelitian secara simultan menunjukan ukuran perusahaan, leverage,

intensitas modal, proporsi dewan komisaris independen, kepemilikan

institusional dan komite audit berpengaruh terhadap tax avoidance.

Page 50: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

34

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

10 Rosalia

(2017)

Pengaruh Profitabilitas,

Likuiditas, dan Corporate

Governance terhadap

Penghindaran pajak

Variabel:

Komite audit dan kualitas

audit

Pengukuran agresivitas

pajak menggunakan CETR

Variabel:

Profitabilitas dan

Likuiditas

Sampel pada

perusahaan BUMN

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: return on

asset tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak;

current ratio tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak;

kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap

penghindaran pajak; komisaris independen berpengaruh

negatif terhadap penghindaran pajak; kualitas audit tidak

berpengaruh terhadap penghindaran pajak; komite audit

berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak.

Berlanjut ke halaman berikutnya

Page 51: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

35

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Berlanjut ke halaman berikutnya

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

11 Novitasari

(2017)

Pengaruh Manajemen

laba, corporate

governance, dan

intensitas modal

terhadap Agresivitas

pajak perusahaan

Variabel:

Manajemen

laba, corporate

governance,

dan agresivitas

pajak

Variabel:

Intensitas Modal

Sampel perusahaan

pada perusahaan

real estate dan

properti

Dalam penelitian ini menunjukan bahwa manajemen laba, kepemilikan

institusional, dan komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap

agresivitas pajak, sedangkan kepemilikan manajerial, internsitas pertemuan,

dan komite audit tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak

12 Kurniasih

(2013)

Pengaruh return on

Assets, Leverage,

Corporate

Governance, ukuran

Perusahaan. dan

Kompensasi Rugi

Fiskal pada Tax

Avoidance

Variabel:

Leverage,

corporate dan

governance

Variabel:

Return on assets,

ukuran perusahaan,

dan kompensasi

rugi fiskal

Return on Assets (ROA), Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap tax avoidance sedangkan

Leverage dan Corporate Governance tidak berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap tax avoidance.

Page 52: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

36

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

13 Wijayanti

(2017)

Pengaruh Karakteristik

Perusahaan, GCG, dan

CSR terhadap

Penghindaran Pajak

Variabel:

Leverage,

komisaris

independen

Variabel:

Ukuran perusahaan,

CSR, dan komite

Audit

Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage, komisaris independen, komite

audit dan Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan, hanya ukuran perusahaan dan intensitas modal yang berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan.

14

Nor Shaipah

Abdul

Wahab and

Kevin

Holland

(2012)

Tax Planning,

corporate Goernance,

and Equity Value

Variabel

Corporate

Governance

dan Proksi

cash ETR

Sampel pada

perusahaan fima di

inggris

Penelitian ini menunjukkan Hubungan yang kuat dengan masuknya tindakan

tata kelola perusahaan yang dapat dilakukan

diharapkan dapat memoderasi implikasi potensial dari manajer pemegang

saham terkait pajak

asimetri informasi

Page 53: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

37

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini digambarkan dalam gambar 2.1

Pajak

Persepsi Pemerintahan

(Pemungut Pajak)

Persepsi Perusahaan

(Wajib Pajak) GAP

Pendapatan pajak yang harus

bertambah Beban yang harus dikurangi

Masalah: Perusahaan yang berupaya dalam melakukan pengurangan beban pajak

Manajemen Laba (DA)

Kepemilikan

Institusional

Dewan Komisaris

Indepeden

Financial Leverage

Agresivitas Pajak

Metode Penelitian: Model Analisis Berganda

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

Page 54: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

38

D. Hipotesis Penelitian

a) Manajemen Laba terhadap Agresivitas Pajak

Manajemen Laba merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh

manajer untuk menaikkan dan menurunkan laba periode berjalan dari

sebuah perusahaan tanpa menyebabkan kenaikan dan penurunan laba

ekonomis perusahaan jangka panjang. Pada saat ini yang menjadi fokus

utama yaitu motivasi pajak. Hal ini dapat dijelaskan karena dasar

pengenaan pajak adalah jumlah penghasilan kena pajak yang dilaporkan oleh

perusahaan maka perusahaan cenderung menjaga labanya pada level

tertentu.

Sehingga dapat diprediksikan bahwa perusahaan dengan tingkat

pendapatan yang cenderung meningkat akan melakukan income

decreasing untuk menurunkan pendapatan kena pajak sehingga perusahaan

dapat melakukan penghematan atas beban pajak. Menurut Shely (2017)

semakin besar income decreasing yang dilakukan maka perusahaan tersebut

juga terindikasi berperilaku agresif terhadap pajak perusahaan karena laba

menjadi patokan untuk mengukur besarnya beban pajak perusahaan.

Sehingga dirumuskan hipotesis penelitian, sebagai berikut:

H1: Manajemen Laba mempengaruhi Tindakan Agresivitas Pajak.

b) Kepemilikan Institusional terhadap Agresivitas Pajak

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham oleh

perusahaan, lembaga, bank, dan lain sebagainya. Menurut Faisal (2004:

199), kepemilikan institusional merupakan pihak yang memonitor

Page 55: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

39

perusahaan dengan kepemilikan institusi yang besar (lebih dari 5%)

mengidentifikasikan kemampuannya untuk memonitor manajemen lebih

besar. Pengawasan yang dilakukan oleh investor institusional sangat

bergantung pada besarnya investasi yang dilakukan. Pihak institusional

yang menguasai saham lebih besar daripada pemegang saham lainnya

dapat melakukan pengawasan terhadap kebijakan manajemen yang lebih

besar juga sehingga manajemen akan menghindari perilaku yang

merugikan para pemegang saham.

Pihak investor institusional akan melakukan pengawasan secara

aktif terhadap kinerja perusahaan karena di dalam institusi investor itu

sendiri terdapat pihak yang professional dalam melakukan pengawasan.

Adanya pengawasan yang aktif dari pihak investor institusional

menyebabkan tekanan pada perusahaan agar berfokus pada kepentingan

ekonomi para investor institusional yaitu laba yang tinggi.

Besar kecilnya konsentrasi kepemilikan institusional maka akan

mempengaruhi kebijakan pajak agresif oleh perusahaan. Sehingga

dirumuskan hipotesis penelitian, sebagai berikut:

H2: Kepemilikan Institusional mempengaruhi Tindakan Agresivitas

Pajak.

Page 56: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

40

c) Dewan Komisaris Independen terhadap Agresivitas Pajak

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak

berafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan

pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau

hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk

bertindak independen (KNKG, 2006 dalam Ghozali, 2012).

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak

memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham

dan/atau hubungan keluarga dengan anggota dewan komisaris lainnya,

direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang

dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Komisaris independen memiliki peranan penting dalam memonitor

perusahaan (FCGI, 2002). Dengan adanya dewan komisaris independen

sebagai wakil dari pemegang saham yang telah dinilai independen

diharapkan dapat mengawasi tindakan yang dilakukan dalam perusahaan.

berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

H3: Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap Agresivitas

Pajak.

d) Financial Leverage terhadap Agresivitas Pajak

Perusahaan dengan jumlah utang yang tinggi menyebabkan

penurunan Cash ETR. Hal ini dikarenakan besar keuntungan yang

Page 57: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

41

diperoleh dialokasikan sebagai cadangan pelunasan utang, sehingga

mengurangi laba bersih yang diperoleh perusahaan. Dengan laba bersih

yang semakin rendah maka pajak yang dibayar oleh perusahaan semakin

kecil, sebaliknya pada tingkat penggunaan utang yang rendah maka

berdampak terhadap tingginya cash ETR yang dibayar oleh perusahaan.

Semakin besar utang perusahaan maka beban pajak akan menjadi lebih

kecil karena bertambahnya unsur biaya usaha dan pengurangan yang

berarti bagi perusahaan yang terkena pajak yang tinggi. Sehingga

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H4: Financial Leverage berpengaruh terhadap Agresivitas Pajak.

Page 58: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel-

variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini menguji

pengaruh dari variabel independen yang terdiri dari Manajemen Laba,

Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris Independen dan Financial

Leverage terhadap variabel dependen, yaitu Agresivitas Pajak.

Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat

dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder berupa semua perusahaan yang telah

menerbitkan laporan keuangan periode 2012-2016.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 sampai dengan 2016.

Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

pemilihan sampel bertujuan (purposive sampling), yaitu pemilihan sampel

secara tidak acak di mana harus memenuhi kriteria-kriteria yang telah

disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian. Adapun kriteria tersebut

adalah sebagai berikut:

Page 59: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

43

Sampel merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut untuk periode 2012,

2013, 2014, 2015, dan 2016.

Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan

tahunan termasuk laporan keuangan tahunan secara lengkap

dalam website BEI atau website resmi lainnya periode tahun

2012, 2013, 2014, 2015, dan 2016.

Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah dalam

pelaporan keuangannya.

Perusahaan tidak mengalami kerugian selama periode 2012-

2016.

C. Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan menggunakan metode studi pustaka dan

dokumentasi. Dalam metode dokumentasi ini, penelitian mempelajari dan

mengambil data berupa dokumen-dokumen dari beberapa sumber seperti

internet, buku, jurnal, dan sumber lainnya baik dalam format kertas hasil

cetakan maupun dalam format elektronik yang berkaitan dengan judul

penelitian ini.

Pengumpulan data ini juga bertujuan untuk memperoleh data mengenai

laporan keuangan perusahaan yang berkaitan dengan kebutuhan penelitian ini

yaitu berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur dari Bursa Efek

Indonesia (BEI) melalui website www.idx.co.id.

Page 60: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

44

D. Metode Analisis

1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi umum

dari variabel penelitian, yaitu gambaran suatu data yang dilihat dari

nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

sum, range, kurtoris dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali,

2013).

2. Uji Asumsi Klasik

Uji regresi linier berganda dapat dilakukan setelah model

penelitian telah memenuhi syarat, yakni lolos dari uji asumsi klasik.

Uji asumsi klasik diperlukan untuk mendeteksi ada/tidaknya

penyimpangan asumsi klasik atas persamaan regresi berganda yang

digunakan. Pengujian ini terdiri dari uji normalitas, multikolonieritas,

autokorelasi dan heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal (Ghozali, 2013). Dasar pengambilan keputusan

untuk uji normalitas data adalah sebagai berikut:

Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola

distribusi normal, dan pada tabel Kolmogorov-smirnov

Page 61: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

45

signifikansinya lebih dari 5% (>0,05) maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi normal, dan pada tabel Kolmogorov-

smirnov signifikansinya kurang dari 5% (< 0,05) maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2013).

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2013). Untuk

mengetahui ada/tidaknya multikolonieritas adalah dengan

menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance.

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen

manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Tolerance mengukur variabilitas variable independen yang

terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi

(karena VIF =1/Tolerance). Kriteria pengambilan keputusan

dengan nilai tolerance dan VIF adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai tolerance ≥ 0,10 atau nilai VIF ≤ 10, maka

berarti tidak terjadi multikolonieritas.

Page 62: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

46

b. Jika nilai tolerance ≤ 0,10 atau nilai VIF ≥ 10, maka

berarti terjadi multikolonieritas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu

(problem autokorelasi) pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang

baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji

run test. Jika nilai run test memiliki tingkat signifikan di atas >

0,05 berarti tidak terjadi autokorelasi (Ghozali, 2013).

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka di sebut

homoskedastisitas dan jika berbeda di sebut heteroskedastisitas

(Ghozali, 2013). Model regresi yang baik adalah model regresi

yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot

dan uji statistik.

Page 63: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

47

Grafik Plot merupakan cara untuk mendeteksi ada tidaknya

heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel dependen ZPRED dengan residualnya SRESID.

Dasar analisisnya adalah: Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik

yang ada membentuk pola teratur, maka telah teridentifikasi

terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-

titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka

tidak terjadi heterokedastisitas.

3. Uji Hipotesis

Penelitian ini akan menggunakan Software SPSS untuk

memprediksi hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen.

a. Pengujian dengan Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini akan menggunakan alat analisis regresi berganda

untuk menguji pengaruh antara variabel dependen dengan ke enam

variabel independen. Tujuan analisis regresi berganda ialah

menggunakan nilai-nilai variabel independen yang diketahui, untuk

meramalkan nilai variabel dependen.

Persamaan regresi berganda dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Dimana:

Y= Agresivitas Pajak e = error

Page 64: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

48

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X1= Manajemen Laba

X2= Kepemilikan Institusional

X3= Dewan Komisaris Independen

X4= Financial Leverage

a. Uji Koefiseien Determinasi (Uji R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa

besar variabel independen dapat menjelaskan variabel

dependennya. Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 dan 1 (

0 < R2 < 1), dimana semakin besar nilai R2 suatu regresi atau

nilainya mendekati 1, maka hasil regresi tersebut semakin baik. Hal

ini berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

seluruh informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen penelitian.

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-

masing variabel independen secara parsial terhadap variabel

dependen. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka criteria

pengujian atau dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut

(Ghozali, 2013):

1) Apabila nilai signifikansi t < 0.05, berarti variabel independen

secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

Page 65: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

49

2) Apabila nilai signifikansi t > 0.05, berarti variabel independen

secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya

dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah agresivitas pajak. Agresivitas pajak

merupakan keinginan Wajib Pajak (WP) untuk meminimalkan

beban pajak yang dibayar dengan cara yang legal, illegal

maupun kedua-duanya. Adapun proksi utama yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Cash Effective Tax Rate (CETR) yang

dihitung dari:

𝐶𝐸𝑇𝑅 =𝐾𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

Pendapatan Sebelum Pajak . . . . . . 1

CETR menggambarkan persentase total pajak penghasilan yang

sesungguhnya dibayarkan perusahaan dari total pendapatan

sebelum pajak yang diperoleh, dilihat dari laporan arus kas

perusahaan. Semakin rendah ETR yang dimiliki perusahaan

(mendekati 0), maka semakin agresif suatu perusahaan terhadap

pajak penghasilan yang harus dibayarkan.

Page 66: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

50

2. Variabel Independen (X)

Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen, yaitu

Manajemen Laba, Kepemilikan Institusional, Kualitas Audit, Dewan

Komisaris Independen dan Risiko perusahaan,

a. Manajemen Laba

Manajemen laba yang dilakukan oleh para menajer pada

pencatatan penyusunan laporan keuangan perusahaan

menyebabkan informasi yang terkandung dalam laporan

keuangan tidak akurat dan tidak menggambarkan nilai yang

sesungguhnya. Usaha-usaha yang dilakukan manajemen dalam

merekayasa laporan keuangan sering menggambarkan bahwa

perusahaan dalam kondisi tidak baik sehingga auditor dapat

mengeluarkan opini going concern.

Manajemen laba dapat diukur dengan menggunakan proksi

discretionary accrual berdasarkan Model Friedlan yang

merupakan pengembangan Model Healy (1985) dan Model De

Angelo (1986). Model Friedlan (1994) menyatakan restriksi

bahwa akrual nondiskresi stasioner antara kondisi bisnis yang

berbeda. Friedlan mengasumsikan akrual nondiskresioner adalah

Page 67: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

51

proporsional pada aktivitas operasi yang diukur dengan sales (S).

Manfaat utama dari model ini adalah tidak membutuhkan

persyaratan akan ketersediaan data yang tinggi. Penelitian yang

menggunakan Model Friedlan dilakukan oleh Gumanti (2001).

Perhitungan discretionary accrual menurut Model Friedlan

adalah sebagai berikut: menghapus aset, pengakuan atau

penundaan pendapatan dan menganggap biaya atau modal suatu

pengeluaran.

Perhitungan discretionary accruals menurut model Friedlan

(1994) adalah sebagai berikut:

DACpt = (TACpt / SALEpt) – (TACpd / SALEpd)

Keterangan :

DACpt : Discretionary accruals pada periode tes

TACpt : Total accruals pada periode tes

TACpd : Total accruals pada periode dasar

SALEpt : Penjualan pada periode tes

SALEpd : Penjualan pada periode dasar

b. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham oleh

pihak institusional. Kepemilikan institusional dalam berdasarkan

penelitian Diantari (2016), Kepemilikan Institusional dihitung

Page 68: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

52

dengan menggunakan rasio kepemilikan saham institusional dibagi

total saham yang beredar.

𝐾𝐼 =Saham Institusional

Total Saham yang Beredar

c. Dewan Komisaris Independen

Dewan Komisaris independen merupakan dewan komisaris

yang berasal dari luar perusahaan yang tidak terafiliasi dengan

perusahaan pengaruh struktur dewan komisaris. Hal tersebut

bisa didefinisikan mekanisme corporate governance melalui

ukuran dewan komisaris dan persentase dewan komisaris

independen.

Dalam penelitian ini dewan komisaris independen diukur

dengan persentase jumlah anggota dewan komisaris independen

dengan jumlah total komisaris yang ada dalam susunan dewan

komisaris perusahaan sampel (Okrayanti, 2015).

d. Financial Leverage

leverage merupakan tingkat hutang yang digunakan

perusahaan dalam melakukan pembiayaan. Leverage

menggambarkan tingkat risiko dari suatu perusahaan yang diukur

dengan membandingkan total kewajiban perusahaan dengan total

aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.

Page 69: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

53

Beban bunga akan mengurangi laba, sehingga dengan

berkurangnya laba maka mengurangi beban pajak dalam satu

periode berjalan. Perusahaan dapat menggunakan tingkat leverage

untuk mengurangi laba dan akan berpengaruh terhadap

berkurangnya beban pajak (Brigham & Houston, 2010).

Ozkan (2001) menyebutkan bahwa perusahaan yang

memiliki kewajiban pajak tinggi akan memiliki utang yang tinggi

pula, sehingga perusahaan sengaja berutang tinggi untuk

mengurangi beban pajak. Dalam penelitian ini untuk mengukur

financial leverage menggunakan proksi Debt Equity Ratio (DER)

yaitu menggunakan perbandingan antara total liabilitas dengan total

aset perusahaan (Widyawati 2016). Rumus untuk menghitung DER

sebagai berikut (Widyawati,2016):

𝐷𝐸𝑅 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑥 100 %

Page 70: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

54

Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel

No Variabel Indikator Skala

1 Agresivitas Pajak 𝐶𝐸𝑇𝑅 =Pajak yang dibayar

Laba sebelum pajak Rasio

2 Manajemen Laba 𝐷𝐴𝐶𝑝𝑡 =𝑇𝐴𝐶𝑝𝑡

𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑝𝑡−

𝑇𝐴𝐶𝑝𝑑

𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑝𝑑 Rasio

3

Kepemilikan

Institusional

𝐾𝐼 =Jumlah Saham Institusional

Total Saham yang beredar Rasio

4

Dewan Komisaris

Independen 𝐷𝐾𝐼 =

Jumlah Komisaris Independen

Total Jumlah Komisaris Rasio

5 Leverage 𝐷𝐸𝑅 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑥 100 % Rasio

Page 71: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

55

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di

BEI periode 2012-2016. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Berdasarkan data yang

didapat terdapat perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama

periode 2012-2016. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purpose

sampling, dan data yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Kriteria Sampel

No Kriteria Tidak Masuk

Kriteria

Masuk

Kriteria

1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

tahun 2016

0 136

2 Perusahaan yang terdaftar secara berturut turut di

BEI selama tahun 2012-2016

18 118

3 Perusahaan yang melaporkan laporan tahunan

dan laporan keuangan secara lengkap selama

tahun 2012-2016

5 113

4 Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah

dalam laporan keuangannya

25 88

3 Perusahaan Manufaktur yang tidak mengalami

kerugian selama tahun 2012-2016

52 36

4 Outlier 20 16

Jumlah Sampel Tiap Periode 16

Periode Penelitian 5

Jumlah Sampel Akhir 80

Sumber: Data yang telah diolah

Dari 126 perusahaan, terdapat 118 perusahaan manufaktur yang terdaftar

di BEI secara berturut-turut di tahun 2012-2016, terdapat 5 perusahaan

yang tidak melaporkan laporan keuangannya secara lengkap, terdapat 25

Page 72: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

56

perusahaan yang menggunakan mata uang asing dalam laporan

keuangannya, dan 52 perusahaan yang mengalami kerugian selama

periode 2012-2016, setelah melakukan outlier di eliminasi satu perusahaan

yang datanya tidak normal. Berdasarkan data tersebut maka perusahaan

yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel adalah sebanyak 16

perusahaan dengan periode 5 tahun sehingga jumlah sampel penelitian

adalah sebanyak 80.

B. Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif akan memberikan gambaran

atau deskripsi data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum,

rata-rata (mean), dan standar deviasi yang dihasikan dari variabel

penelitian. Hasil analisis dengan statistik deskriptif menghasilkan

data sebagai berikut:

Tabel 4.2

Analisis Statistik deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DA 80 -,19 ,20 -,0076 ,05649

KI 80 ,32 ,98 ,6543 ,19451

DKI 80 ,25 ,50 ,3568 ,04731

LEV 80 ,13 ,68 ,3396 ,13775

CETR 80 ,05 ,66 ,2813 ,10597

Valid N (listwise) 80

Sumber: Data yang telah diolah

Berdasarkan tabel hasil statistik deskriptif diperoleh data

sebanyak 80 data observasi yang berasal dari perkalian 5 tahun

Page 73: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

57

penelitian dari tahun 2012 hingga 2016 dengan jumlah sampel

sebanyak 16 perusahaan. tabel 4.2 menggambarkan statistik

deskriptif untuk variabel dependen agresivitas pajak (CETR)

dengan variabel independen manajemen laba (CETR), corporate

governance (KI, DKI), dan financial leverage (LEV).

Hasil statistik deskriptif terhadap variabel independen

manajemen laba yang diproksikan dengan (DA) menunjukkan nilai

minimum sebesar -0,19 dan nilai maksimum sebesar 0,2, dengan

nilai rata-rata sebesar -0,0076 dan nilai standar deviasi 0,05649.

Hasil statistik deskriptif terhadap variabel independen

corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan

institusional (KI) menunjukkan nilai minimum sebesar 0,32 dan

nilai maksimum 0,98, dengan nilai rata-rata sebesar 0,6543 dan

nilai standar deviasi 0,19451. Hal tersebut mengindikasikan bahwa

rata-rata hampir setengah proporsi kepemilikan perusahaan

dimiliki oleh institusi lain, hal tersebut dapat dilihat dari 65,43%

saham perusahaan sampel dikuasai oleh institusi lain.

Hasil statistik deskriptif terhadap variabel independen

corporate governance yang diproksikan dengan dewan komisaris

independen (DKI) menunjukkan nilai minimum sebesar 0,25 dan

nilai maksimum sebesar 0,50, dengan nilai rata-rata sebesar

0,3568 dan nilai standar deviasi sebesar 0,04731. Hal tersebut

Page 74: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

58

mengidikasikan bahwa rata-rata perusahaan memiliki proporsi

35,68% dewan komisaris independen.

Hasil statistik deskriptif terhadap variabel independen

financial leverage yang diproksikan dengan leverage (LEV)

menunjukkan nilai minimum sebesar 0,13 dan nilai maksimum

sebesar 0,68, dengan nilai rata-rata sebesar 0,3396 dan nilai standar

deviasi sebesar 0,13775. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata

perusahaan manufaktur dalam penelitian cenderung memiliki

tingkat hutang yang rendah, hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata

sebesar 33,96%.

Hasil statistik deskriptif terhadap variabel dependen

agresivitas pajak yang diproksikan dengan cash effective tax rate

(CETR) menunjukkan nilai minimum sebesar 0,05 dan nilai

maksimum sebesar 0,66 dengan nilai rata-rata sebesar 0,2813 dan

nilai standar deviasi 0,10597. Hal ini menunjukkan bahwa sampel

perusahaan pada sampel penelitian telah melakukan kewajiban

perpajakan badannya sesuai dengan tarif pajak yang telah

ditetapkan oleh pemerintah yaitu dengan rata-rata 28,13%.

2. Uji asumsi klasik

1. Uji Normalitas

Tujuan dilakukan uji normalitas adalah untuk

menguji apakah dalam model regresi, residual memiliki

distribusi normal. Cara yang dilakukan untuk melihat

Page 75: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

59

normalitas adalah menggunakan grafik histogram, normal

probabiliy plot, dan uji kolmogorov smirnov (K-S). Grafik

histogram membandingkan antara data observasi dengan

distribusi yang mendekati distribusi normal. Dalam normal

probability plot, jika data residual normal maka garis yang

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya.

Gambar 4.1

Grafik Histogram

Berdasarkan grafik histogram pada gambar 4.1

terlihat bahwa data terdistribusi secara normal dan

berbentuk simetris tidak melenceng (skewness) ke kanan

atau ke kiri, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

Page 76: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

60

Gambar 4.2

Grafik normal P-P Plot

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan grafik normal P-Plot pada gambar 4.2

terlihat titik - titik menyebar di sekitar garis diagonal hal ini

menunjukkan pola distribusi normal, sehingga dapat

disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Page 77: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

61

Tabel 4.3

Uji Kolmogorov-Smirnov

Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik

histogram dan normal probability plot, tampak bahwa histogram

memberikan pola terdistribusi secara normal dan tidak menceng

ke kanan atau ke kiri. Pada grafik normal probability plot,

tampak titik-titik menyebar dan mendekati garis diagonalnya.

Hal ini menunjukan bahwa data terdistribusi normal, sedangkan

pada uji kolmogorov-smirnov, nilai dari Kolmogorov-Smirnov

sebesar 0,200 dan signifikan pada 0,05 ( karena p = 0,200 > 0,05

) yang berarti bahwa residual terdistribusi secara normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 80

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,05446208

Most Extreme Differences Absolute ,070

Positive ,070

Negative -,053

Test Statistic ,070

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 78: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

62

2. Uji Multikonieritas

Tujuan dilakukannya uji multikolonieritas yaitu

untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Hasil

dari uji multikolonieritas adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4

Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 DA ,854 1,172

KI ,927 1,079

DKI ,988 1,012

LEV ,830 1,205

a. Dependent Variable: CETR

Sumber: Data yang diolah

Hasil uji multikolonieritas menunjukan nilai

tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10 untuk semua variabel

yaitu manajemen laba, kepemilikan institusional, dewan

komisaris independen, dan leverage. Hal ini menunjukan

bahwa tidak ada multikolonieritas dalam model regresi.

Page 79: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

63

3. Uji autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah

dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalah

penggangu, pada periode t dengan kesalahan penggangu

pada perode t-1 (sebelumya). Untuk mengetahui apakah

model regresi terdeteksi ada atau tidaknya autokorelasi

maka salah satu caranya dengan melakukan Run Test dalam

(Ghazali, 2013).

Adapun hasil pengujian autokorelasi dengan

menggunakan Run Test pada tabel 4.5 yaitu sebagai

berikut:

Tabel 4.5

Uji Autokorelasi

Sumber: Data yang diolah

menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar

0,261 lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa

hipotesis nol gagal ditolak sehingga dapat disimpulkan

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -,00739

Cases < Test Value 40

Cases >= Test Value 40

Total Cases 80

Number of Runs 36

Z -1,125

Asymp. Sig. (2-tailed) ,261

a. Median

Page 80: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

64

bahwa residual random atau tidak terjadi autokorelasi antara

nilai residual.

4. Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan

menggunakan grafik scatterplot dan uji glejser.

Gambar 4.3

Grafik Scatterplot

Sumber: Data yang diolah

Dari grafik scatterplots diatas dapat dilihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun

dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

Page 81: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

65

Sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi

hubungan antara Manajemen laba, kepemilikan

institusional, dewan komisaris independen, dan financial

leverage dengan agresivitas pajak.

Tabel 4.6

Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,060 ,016 3,755 ,000

DA ,302 ,594 ,059 ,508 ,613

KI -,028 ,014 -,226 -2,027 ,066

DKI -,094 ,096 -,105 -,974 ,333

LEV ,053 ,036 ,173 1,463 ,148

a. Dependent Variable: ABS_RES1

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan hasil uji glejser pada tabel 4.6

menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel

independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi

variabel dependen. Hal ini terlihat dari probabilitas

signifikansi yang menunjukkan nilai diatas 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung

heteroskedastisitas.

Page 82: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

66

3. Uji Hipotesis

1.Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi diganakan mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel independen.

Tabel 4.7

Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,644a ,414 ,383 ,05590

a. Predictors: (Constant), LEV, DKI, KI, DA

b. Dependent Variable: CETR

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai dari

adjusted R2 sebesar 0,383 yang berarti sebesar 38,3%

variasi dependen dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel

independen. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

sebesar 38,3% Agresivitas pajak dipengaruhi oleh variabel

manajemen laba, corporate governance, dan financial

leverage. Sedangkan 61,7% dipengaruhi oleh variabel lain

selain variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Page 83: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

67

2. Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mempengaruhi

apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam

model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen atau menguji apakah model regresi yang

dibuat baik/signifikan atau tidak baik/ tidak signifikan.

Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8

Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression ,166 4 ,041 13,265 ,000b

Residual ,234 75 ,003

Total ,400 79

a. Dependent Variable: CETR

b. Predictors: (Constant), LEV, DKI, KI, DA

Sumber: Data yang diolah

Pada tabel 4.8 uji F dapat dilihat bahwa nilai F

sebesar 13,265 dengan Sig. 0,000. Karena Sig. < 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa model penelitian signifikan

sehingga dapat digunakan untuk prediksi/peramalan dan

variabel manajemen laba, corporate governance, dan

financial leverage secara bersama-sama berpengaruh

terhadap agresivitas pajak.

Page 84: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

68

3. Uji Statistik T

Uji T dilakukan untuk menunjukan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen pada tingkat

signifikansi 0,05. Adapun hasil dari uji regresi secara

parsial (uji t) dapat dilihat pada tabel 4.9

Tabel 4.9

Uji Statistik T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,054 ,029 1,873 ,065

DA 4,541 1,060 ,410 4,285 ,000

KI ,007 ,025 ,025 ,271 ,787

DKI -,107 ,172 -,055 -,623 ,535

LEV ,245 ,065 ,366 3,772 ,000

a. Dependent Variable: CETR

Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.9, dari

ke tiga variabel independen yang dimasukkan ke dalam model

regresi, yaitu variabel manajemen laba, corporate governance

yang diproksikan dengan kepemilikan institusional, dan dewan

komisaris independen, dan financial leverage. Dua variabel

yaitu kepemilikan institusional, dan dewan komisaris

independen tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak, hal ini

Page 85: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

69

dapat dilihat dari nilai signifikansi untuk kepemilikan

institusional (KI) sebesar 0,787, dan dewan komisaris

independen sebesar 0,535. Ketiga variabel tersebut memiliki

nilai signifikansi melebihi 0,05. Sedangkan variabel manajemen

laba (DA) berpengaruh terhadap agresivitas pajak karena

memiliki nilai yang berada di bawah 0,05 yaitu sebesar 0,000.

Variabel financial leverage juga berpengaruh terhadap

agresivitas pajak karena memiliki nilai yang berada dibawah

0,05 yaitu sebesar 0,000. Jadi dari ke lima variabel model

regresi pada penelitian ini terdapat dua variabel independen

yaitu manajemen laba (DA) dan financial leverage (LEV) yang

memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu

agresivitas pajak.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Manajemen Laba terhadap Agresivitas Pajak

Hipotesis pertama yang diajukan menyatakan bahwa

manajemen laba berpengaruh terhadap agresivitas pajak pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil analisis regresi

menunjukkan variabel manajemen laba memiliki koefisien regresi

sebesar 0,410 dengan tingkat signifikansi yang lebih rendah dari

0,05 yaitu sebesar 0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

manajemen laba mempengaruhi agresivitas pajak pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI (H1 diterima).

Page 86: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

70

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan pada

penelitian ini memperoleh hasil bahwa manajemen laba yang

diproksikan dengan Diskresi Akrual berpengaruh positif terhadap

agresivitas pajak, dapat diartikan bahwa selama periode

pengamatan, terdapat kecederungan bahwa perusahaan melakukan

income decreasing atau meminimalisasi laba sebagai upaya

penghindaran pajak, dimana semakin besar income dereasing yang

dilakukan oleh perusahaan maka perusahaan tersebut juga

terindikasi berperilaku agresif terhadap pajak perusahaan.

Laba juga dapat menjadi tolak ukur untuk mengukur

besarnya beban pajak perusahaan. oleh karena itu, manajemen akan

melaporkan laba yang disesuaikan dengan tujuannya yaitu

menggunakan pilihan akuntansi yang meminimalisasi laba atau

income decreasing sebagai bentuk penghindaran pajak perusahaan

(Suyanto, 2012). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh Suyanto (2012) dan Novitasari (2017),

yang menunjukkan bahwa manajemen laba memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap agresivitas pajak. Namun penelitian ini

tidak mendukung hasil penelitian Amril (2015) yang menunjukkan

hasil bahwa manajemen laba tidak berpengaruh terhadap

agresivitas pajak.

Page 87: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

71

2. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Agresivitas Pajak

Hipotesis kedua menyatakan bahwa corporate governance

dengan proksi kepemilikan institusional berpengaruh terhadap

agresivitas pajak pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI. Hasil analisis regresi menunjukkan variabel kepemilikan

institusional memiliki koefisien regresi sebesar 0,025 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,787. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa kepemilikan institusional tidak mempengaruhi agresivitas

pajak pada perusahaan yang terdaftar dai BEI (tidak menerima H2).

Kepemilikan institusional harusnya mampu memainkan

peran penting untuk mengawasi, mendisiplinkan dan

mempengaruhi manajer sehingga dapat memaksa manajemen

untuk menghindari perilaku untuk mementingkan kepentingannya

sendiri (Diantari 2016). Kepemilikan institusional yang bertindak

sebagai pihak yang memonitor perusahaan belum tentu mampu

memberikan kontrol yang baik terhadap tindakan manajemen atas

oportunistiknya dalam tindakan agresivitas pajak.

Hal ini bisa saja terjadi karena kepemilikan institusional

mempercayakan pengawasan dan pengelolaan perusahaan kepada

dewan komisaris karena itu merupakan tugas mereka sehingga ada

tidaknya kepemilikan institusional tetap saja tindakan agresivitas

pajak dalam perusahaan tetap terjadi.

Page 88: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

72

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Damayanti

(2015), Diantari (2016) dan Fadhilah (2014). Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa besar kecilnya proporsi kepemilikan

institusional tidak membuat tindakan agresivitas pajak yang

dilakukan oleh perusahaan tersebut dapat dihindari.

Namun penelitian ini tidak mendukung penelitian Amril

(2015) dan Novitasari (2017) yang menyatakan bahwa kepemilikan

institusional memiliki pengaruh terhadap tindakan agresivitas

pajak.

3. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Agresivitas

Pajak

Hipotesis keempat menyatakan bahwa corporate

governance dengan proksi dewan komisaris independen

berpengaruh terhadap agresivitas pajak pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil analisis regresi

menunjukkan variabel kepemilikan institusional memiliki koefisien

regresi sebesar -0,055 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,535.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa dewan komisaris independen

tidak mempengaruhi agresivitas pajak pada perusahaan yang

terdaftar dai BEI (tidak menerima H3).

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Kurniasih

(2013), dan Wijayanti (2017) yang menyatakan bahwa dewan

Page 89: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

73

komisaris independen tidak berpengaruh terhadap perilaku

agresivitas pajak. Hal ini mungkin disebabkan oleh keberadaan

dewan komisaris independen dalam perusahaan hanyalah bersifat

formalitas untuk memenuhi regulasi saja sehingga keberadaan

komisaris independen ini tidak untuk menjalankan fungsi

monitoring yang baik dan tidak menggunakan independensinya

untuk mengawasi kebijakan direksi.

Akan tetapi, hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian

Rosalia (2017) yang menyatakan bahwa dewan komisaris

independen berpengaruh terhadap agresivitas pajak.

4. Pengaruh Financial Leverage terhadap Agresivitas Pajak

Hipotesis kelima yang diajukan menyatakan bahwa

financial leverage berpengaruh terhadap agresivitas pajak pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil analisis regresi

menunjukkan variabel financial leverage memiliki koefisien

regresi sebesar 0,366 dengan tingkat signifikansi yang lebih rendah

dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

financial leverage berpengaruh positif terhadap agresivitas pajak

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (H4 diterima).

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Widyawati (2016) yang menyatakan bahwa semakin tinggi

leverage perusahaan maka semakin tinggi juga tindakan agresivitas

Page 90: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

74

terhadap pajak perusahaannya. Perusahaan manufaktur yang

memanfaatkan hutang untuk meminimalkan beban pajak

perusahaan bahkan cenderung mengarah agresif terhadap pajak, hal

ini dikarenakan perusahaan yang memiliki hutang tinggi akan

mendapatkan insentif pajak berupa potongan atas bunga pinjaman.

Sehingga perusahaan yang memiliki beban pajak tinggi dapat

melakukan penghematan pajak dengan cara menambah hutang

perusahaan. dengan menambah hutang perusahaan supaya dapat

memperoleh insentif pajak yang besar maka dapat dikatakan bahwa

perusahaan tersebut melakukan penghindaran terhadap pajak.

Namun hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian

mendukung penelitian yang dilakukan Okrayanti (2017) yang

menyatakan bahwa tingkat leverage perusahaan tidak

mempengaruhi perusahaan dalam tindakan agresivitas terhadap

pajak perusahaan.

Page 91: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh manajemen laba,

corporate governance, dan financial leverage terhadap agresivitas pajak.

Data dalam penelitian ini berjumlah 80 yang diambil dari perusahaan yang

terdaftar dalam BEI periode 2012-2016 yang telah memenuhi kriteria

peneliti. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian

yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model

regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Manajemen laba berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Suyanto (2012), dan

Okrayanti (2017) yang juga menyatakan bahwa manajemen laba

berpengaruh terhadap agresivitas pajak.

2. Kepemilkan Institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap

agresivitas pajak. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian

Damayanti (2015), Diantari (2016), dan Fadhilah (2014) yang juga

menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh

terhadap agresivitas pajak.

3. Dewan komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap

agresivitas pajak. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian

Kurniasih (2013) dan Wijayanti (2017) yang juga menyatakan bahwa

Page 92: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

76

dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap agresivitas

pajak.

4. Financial leverage berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Widyawati (2016)

yang juga menyatakan bahwa financial leverage berpengaruh terhadap

agresivitas pajak.

B. Keterbatasan

Penelitian ini mempunyai keterbatasan yang mungkin dapat

melemahkan hasilnya. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Terbatasnya variabel - variabel yang digunakan pada penelitian ini,

seperti manajemen laba, corporate governance, dan financial

leverage.

2. Data penelitian ini terbatas pada periode 2012-2016.

3. Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar dalam BEI saja.

C. Saran

Penelitian ini di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan

mengenai beberapa hal, diantaranya:

1. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menambah variabel-variabel

yang memiliki keterkaitan dengan agresiitas pajak, seperti risiko

perusahaan, profitabilitas dan kompensasi rugi fiskal, serta meneliti

Page 93: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

77

variabel agresivitas pajak dengan menggunakan proxy lain, seperti

ETR, atau BTD.

2. Menggunakan periode waktu yang lebih lama dan terbaru, misalnya 5

atau 7 tahun untuk mengetahui kondisi perusahaan yang

sesungguhnya.

3. Penelitian lebih lanjut diharapkan menambahkan ruang lingkup

perusahaan yang diteliti, seperti perusahaan pertambangan dan

perusahaan pertanian yang terdaftar dalam BEI.

Page 94: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

78

DAFTAR PUSTAKA

Amril, Alfred, Dwi Fitri Puspa, dan Popi Fauziati, 2015. Pengaruh Manajemen

Laba dan Corporate Governance Terhadap AgresivitasPajak

PerusahaanManufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia, Vol 7, No.1

Amstrong, Christopher. S., Jenniver L. Blouin, Alan D. Jagolinzer dan David F.

Bukit, R. B. & Iskandar, T. M., 2009. Surplus Free Cash Flow, Earnings

Management and Audit Committee. International Journal of

Economics amd Management, 3(1), pp. 204- 223.

Bouty, Henny. “Menyiapkan Surat Pemberitahuan Pajak”. Jakarta : PT Putra Zet

Es, 2010.

Brigham, Eugene F & Houston, Joel F. 2009. “Dasar-dasar Manajemen

Keuangan”. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat.

Chen, K. P, dan Chu, C. Y. C. 2010. “Internal Control vs External Manipulation:

A Model of Corporate Income Tax Evasion”. Rand Journal of

Economics. 2010.

Damayanti, Fitri, dan Tridahus Susanto “Pengaruh Komite Audit, Kualitas Audit,

Kepemilikan Institusional, Risiko Perusahaan dan Return On Assets

Terhadap Tax Avoidance, Jurnal Bisnis dan Manajemen UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Vol. 5, No. 2. 2015

Diantari, Putu Rista, dan IGK Agung Ulupui, “Pengaruh Komite Audit, Proporsi

Komisaris Independen, dan Proporsi Kepemilikan Institusional

terhadap Tax Avoidance”, ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana Vol.16.1. 2016

Dyreng, Scott D., Michelle Hanlon, Edward L. Maydew. 2010. “The Effect of

Executives on Corporate Tax Avoidance”. The Accounting Review, Vol.

85, Juni 2010, pp 1163-1189.

Frank, M., L.J. Lynch dan S.O. ego. “Tax Reporting Aggressiveness and Its

Relation To Aggressive Financial Reporting”. The Accounting Review

Vol.84, No.2, pp. 467-496, 2009.

Eksandy, Arry, “Pengaruh Komisaris Indepeden, Komite Audit, dan Kualitas

Audit Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) (Studi Empiris

Page 95: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

79

Pada Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2010-2014). Competitive, Vol. 1 No. 1. 2017.

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI).2003. Corporate

Governance: “Tantangan dan Kesempatan bagi Komunitas Bisnis

Indonesia”. Jakarta.

Friedlan, J. M. (1994). Accounting Choices of Issuers of Initial Public Offerings.

Contemporary Accounting Research Vol. 11 No. l-I (Summer 1994), 1-31.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19”, Edisi Kelima Cetakan Kelima, Badan Penerbit Universitas

Diponegoro, Semarang.

Gumanti, T . A., 2001. Earnings Management dalam Penawaran Saham Perdana

di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 4(2), pp. 165-183

http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-41569599, diakses pada tanggal 29

April 2018.

https://news.ddtc.co.id/kini-giliran-ikea-terjerat-kasus-penghindaran-pajak-11556

, diakses pada tanggal 29 April 2018.

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3905663/penerimaan-pajak-ri-

capai-rp-1568-t-per-awal-maret , diakses pada 29 tanggal April 2018

http://www.pajak.go.id/article/naik-jadi-16181-triliun-ini-lima-jurus-pajak-2018 ,

diakses pada tanggal 29 April 2018

Mardiasmo, “Perpajakan Edisi Revisi 2009”. Yogyakarta, Penerbit Andi, 2009.

Musyarrofah, Eva, dan Lailatul Amanah, “Pengaruh Kepemilikan Manajerial,

Leverage, dan Size Terhadap Cash Effective Tax Rate”. ISSN : 2460-0585

Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

(STIESIA) Surabaya. Volume 6. 2017.

Noviari, Naniek. Dan Ida Bagus. 2015 . “Pengaruh likuiditas, Leverage,

Intensitas Persediaan dan Intensitas Aset Tetap pada Tingkat Agresivitas

Wajib Pajak badan”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol 13.3

Noviawan, R. A. Dan Septiani Aditya. 2013. “Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance dan Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Keuangan”.

Diponegoro Journal of Accounting. vol.2, hal.1

Page 96: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

80

Novitasari, Shelly, “Pengaruh Manajemen Laba, Corporate Governance, dan

Intesitas Modal Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan (Studi

Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di

BEI Periode Tahun 2010-2014)”, JOM Fekon, Vol. 4 No.1. 2017

Okrayanti, Tati Yulia, dkk, “Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate

Governance Terhadap Tax Avoidance (Studi pada Perusahaan

Manufaktur di BEI)”, e-ISSN: 2337- 9723, The 9th FIPA: Forum Ilmiah

Pendidikan Akuntansi – Universitas PGRI Madiun Vol. 5 No. 1. 2017

Ozkan, A. 2001. Determinants of Capital Structure and Adjustment to Long-run

Target: Evidence from UK Company Panel Data. Journal of

Business Finance and Accounting, 28: 175-199.

Rosalia, Yliesti, “ Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Corporate Governance

Terhadap Penghindaran Pajak”. ISSN : 2460-0585, Jurnal Ilmu dan

Riset Akuntansi Volume 6, Nomor 3. 2017

Poligovora, Teodora. “Corporate Risk Taking and Ownership Structure”. Bank of

Canada Working Paper. 2010.

Pohan, H, T. 2008. ”Pengaruh Good Corporate Governance, Rasio Tobin’s q,

Perata Laba terhadap Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Publik.

Pramudito, Batara Wiryo dan Maria M. Ratna Sari, “Pengaruh Konservatisme

Akuntansi, Kepemilikan Manajerial dan Ukuran Dewan Komisaris

terhadap Tax Avoidance”ISSN: 2303-1018 E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana Vol.13.3. 2015

Resmi, Siti, “Perpajakan Indonesia”, Graha Pustaka, Yogyakarta, 2009.

Scott, W. R., 2012. Financial Accounting Theory. USA: PEARSON

Swingly, Calvin, dan I Made Sukartha “Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite

Audit, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Sales Growth Terhadap Tax

Avoidance” ISSN : 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana 10.1 (2015), 2015.

Suyanto, Krisnata Dwi, dan Supramono “Likuiditas,Leverage,Komisaris

Independen, dan Manajemen Laba Terhadap Agresivitas Pajak”

Jurnal Keuangan dan Perbankan Universitas Kristen Satya

wacana,Vol Vol.16, No.2, 167-177 (2012)

Page 97: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

81

LAMPIRAN

LAMPIRAN

Page 98: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

82

Lampiran 1: Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur

No Nama Perusahaan Kode

1 PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG

2 PT Astra International Tbk ASII

3 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN

4 PT Champion Pasific Indonesia Tbk IGAR

5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

6 PT Kimia Farma Tbk KAEF

7 PT Kalbe Farma Tbk KLBF

8 PT Lion Metal Works Tbk LION

9 PT Lionmesh Prima Tbk LMSH

10 PT Ricky Putra Globalindo Tbk RICY

11 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM

12 PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk SQBB

13 PT Mandom Indonesia Tbk TCID

14 PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO

15 PT Trisula International Tbk TRIS

16 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company

Tbk

ULTJ

Page 99: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

83

Lampiran 2: Data Perhitungan Sampel

Tahun 2016

No Kode DA KI KUA DKI LEV CETR

1 AMFG 0,02649 0,84824 0 0,33333 0,34617 0,33748

2 ASII 0,02371 0,50115 1 0,33333 0,46571 0,24383

3 CPIN (0,04699) 0,55534 1 0,5 0,41511 0,14173

4 IGAR 0,06285 0,84819 0

0,33333 0,14954 0,21217

5 INDF (0,0625) 0,50067

1 0,375 0,46527 0,36266

6 KAEF (0,00213) 0,90025

0 0,4 0,50756 0,18989

7 KLBF 0,03063 0,56509 1

0,42857 0,18141 0,24349

8 LION (0,01383) 0,57698

0 0,33333 0,3138 0,32739

9 LMSH 0,05852 0,32216 0

0,33333 0,27951 0,102112

10 RICY 0,01734 0,48041 0

0,33333 0,67991 0,447

11 SMSM 0,00426 0,58126 1

0,33333 0,29923 0,20513

12 SQBB (0,0337) 0,97971

1 0,33333 0,25959 0,23182

13 TCID (0,05351) 0,73774

1 0,4 0,18395 0,15142

14 TOTO (0,08803) 0,92361 1 0,4

0,40968 0,37687

15 TRIS 0,03148 0,66952 0

0,33333 0,45814 0,4182

16 ULTJ 0,01812 0,37092 0

0,33333 0,17691 0,27135

Page 100: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

84

Tahun 2015

No Kode DA KI KUA DKI LEV CETR

1 AMFG (0,01065) 0,8482 1 0,33333 0,20609 0,32949

2 ASII (0,0862) 0,50115 1 0,36364 0,48445 0,35612

3 CPIN (0,00258) 0,55534 1 0,4 0,486823 0,28749

4 IGAR (0,09572) 0,84819 0 0,5 0,18842 0,32781

5 INDF 0,07982 0,50067 1 0,375 0,53043 0,04709

6 KAEF 0,02554 0,90025 0 0,33333 0,40127 0,19214

7 KLBF (0,01227) 0,56687 1 0,42857 0,20138 0,25745

8 LION 0,02475 0,57698 0 0,33333 0,28894 0,19054

9 LMSH (0,04815) 0,32216 0 0,33333 0,15952 0,38975

10 RICY (0,04291) 0,48041 0 0,33333 0,6661 0,43618

11 SMSM (0,01917) 0,58126 1 0,33333 0,35127 0,25785

12 SQBB (0,00885) 0,97971 1 0,33333 0,237 0,30150

13 TCID (0,01531) 0,73774 1 0,5 0,17637 0,09018

14 TOTO 0,02656 0,92361 1 0,4 0,3886 0,30808

15 TRIS (0,06576) 0,66957 0 0,33333 0,41534 0,27752

16 ULTJ (0,03973) 0,44513 0 0,33333 0,20974 0,15945

Page 101: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

85

Tahun 2014

No Kode DA KI KUA DKI LEV CETR

1 AMFG 0,04923 0,84728 1 0,33333 0,21405 0,3483

2 ASII 0,02761 0,50115 1 0,36364 0,49079 0,20652

3 CPIN 0,0022 0,55534 1 0,33333 0,46685 0,47891

4 IGAR 0,04219 0,84819 0 0,33333 0,25774 0,21453

5 INDF (0,01597) 0,50067 1 0,375 0,53212 0,37832

6 KAEF 0,00951 0,90025 0 0,4 0,40433 0,14587

7 KLBF (0,07713) 0,56714 1 0,33333 0,21506 0,30626

8 LION (0,08917) 0,57698 0 0,33333 0,29617 0,25707

9 LMSH (0,02093) 0,32216 0 0,33333 0,20167 0,42299

10 RICY (0,19129) 0,48041 0 0,33333 0,66701 0,58335

11 SMSM 0,02592 0,58126 1 0,33333 0,36157 0,25097

12 SQBB 0,00842 0,97971 1 0,33333 0,19696 0,26708

13 TCID 0,07139 0,73774 1 0,4 0,32812 0,27696

14 TOTO 0,03474 0,9621 1 0,4 0,45408 0,25799

15 TRIS 0,04178 0,67065 0 0,33333 0,40852 0,43815

16 ULTJ 0,01554 0,4659 0 0,33333 0,22097 0,33522

Page 102: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

86

Tahun 2013

No Kode DA KI KUA DKI LEV CETR

1 AMFG (0,0512) 0,84728 1 0,33333 0,24366 0,22878

2 ASII (0,07026) 0,50115 1 0,3 0,50378 0,23188

3 CPIN (0,02886) 0,55534 1 0,33333 0,36299 0,22546

4 IGAR (0,02169) 0,84819 0 0,33333 0,29857 0,40827

5 INDF (0,0039) 0,50067 1 0,42857 0,51178 0,49294

6 KAEF (0,00541) 0,90025 0 0,4 0,34288 0,34852

7 KLBF 0,03731 0,56707 1 0,33333 0,2509 0,25302

8 LION (0,02393) 0,57698 0 0,33333 0,20139 0,29413

9 LMSH (0,1387) 0,32216 0 0,33333 0,24785 0,19853

10 RICY 0,19702 0,48041 0 0,33333 0,65779 0,65793

11 SMSM 0,02364 0,58126 1 0,33333 0,41712 0,20168

12 SQBB 0,00062 0,97975 1 0,33333 0,17602 0,25616

13 TCID 0,00802 0,73774 1 0,4 0,2136 0,28111

14 TOTO (0,092) 0,9621 1 0,25 0,44261 0,28427

15 TRIS (0,07565) 0,69819 0 0,33333 0,36346 0,2543

16 ULTJ 0,07811 0,4659 0 0,33333 0,28089 0,39027

Page 103: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

87

Tahun 2012

No Kode DA KI KUA DKI LEV CETR

1 AMFG (0,02438) 0,84704 1 0,33333 0,21131 0,24637

2 ASII 0,00557 0,50115 1 0,36364 0,50726 0,20389

3 CPIN (0,02362) 0,55534 1 0,4 0,33786 0,21945

4 IGAR (0,03897) 0,84819 0 0,33333 0,22512 0,36792

5 INDF (0,05178) 0,50067 1 0,375 0,42515 0,35566

6 KAEF (0,03177) 0,90025 0 0,4 0,30574 0,26879

7 KLBF 0,02474 0,56638 1 0,5 0,21728 0,22807

8 LION 0,01542 0,57698 0 0,33333 0,14226 0,19643

9 LMSH 0,10179 0,32216 0 0,33333 0,24133 0,10924

10 RICY (0,01681) 0,48041 0 0,33333 0,56444 0,28465

11 SMSM (0,05126) 0,58126 0 0,33333 0,41339 0,22564

12 SQBB (0,01593) 0,98063 1 0,33333 0,18075 0,27668

13 TCID (0,09428) 0,73774 1 0,4 0,13059 0,27047

14 TOTO 0,05158 0,96208 1 0,25 0,41014 0,24787

15 TRIS 0,04984 0,7 0 0,33333 0,33384 0,20156

16 ULTJ 0,04003 0,4659 0 0,33333 0,30745 0,15485

Page 104: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

88

Lampiran 3: Hasil Output Spss

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DA 80 -,19 ,20 -,0076 ,05649

KI 80 ,32 ,98 ,6543 ,19451

DKI 80 ,25 ,50 ,3568 ,04731

LEV 80 ,13 ,68 ,3396 ,13775

CETR 80 ,05 ,66 ,2813 ,10597

Valid N (listwise) 80

Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot

Grafik Histogram

Page 105: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

89

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

Uji Multikolonieritas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 80

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,05446208

Most Extreme Differences Absolute ,070

Positive ,070

Negative -,053

Test Statistic ,070

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 DA ,854 1,172

KI ,927 1,079

DKI ,988 1,012

LEV ,830 1,205

a. Dependent Variable: CETR

Page 106: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

90

Uji Autokorelasi

Uji Heterokedastisitas

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -,00739

Cases < Test Value 40

Cases >= Test Value 40

Total Cases 80

Number of Runs 36

Z -1,125

Asymp. Sig. (2-tailed) ,261

a. Median

Page 107: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

91

Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,060 ,016 3,755 ,000

DA ,302 ,594 ,059 ,508 ,613

KI -,028 ,014 -,226 -2,027 ,066

DKI -,094 ,096 -,105 -,974 ,333

LEV ,053 ,036 ,173 1,463 ,148

a. Dependent Variable: ABS_RES1

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,644a ,414 ,383 ,05590

a. Predictors: (Constant), LEV, DKI, KI, DA

b. Dependent Variable: CETR

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression ,166 4 ,041 13,265 ,000b

Residual ,234 75 ,003

Total ,400 79

a. Dependent Variable: CETR

b. Predictors: (Constant), LEV, DKI, KI, DA

Page 108: PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39674/1/DANY ANDREAN - FEB.pdf · ii PENGARUH MANAJEMEN LABA, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL

92

Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,054 ,029 1,873 ,065

DA 4,541 1,060 ,410 4,285 ,000

KI ,007 ,025 ,025 ,271 ,787

DKI -,107 ,172 -,055 -,623 ,535

LEV ,245 ,065 ,366 3,772 ,000

a. Dependent Variable: CETR