pengaruh locus of control dan financial …repositori.uin-alauddin.ac.id/8075/1/marwan...
TRANSCRIPT
PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN FINANCIAL KNOWLEDGE
TERHADAP FINANCIAL BEHAVIOR MAHASISWA
PENERIMA PROGRAM BEASISWA BIDIKMISI
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar Sarjana Manajemen
Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
UIN Alauddin Makassar
Oleh :
MARWAN SRIWIJAYA NIM : 10600113045
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2017
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan di bawah ini
menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika di
kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat
oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi ini dan gelar yang
diperoleh karenanya batal demi hukum.
Makassar, November 2017
Penyusun,
MARWAN SRIWIJAYA
NIM. 10600113045
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat dan
karunia-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Locus Of Control Dan
Financial Knowledge Terhadap Financial Behavior Mahasiswa Penerima
Program Beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar” ini, dapat penulis
selesaikan. Skripsi ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan yang harus
dipenuhi dalam menyelesaikan pendidikan pada jenjang Strata Satu (S1) pada
pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin
Makassar. Shalawat dan Salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasullah
Muhammad SAW.
Setiap proses kehidupan tentu tidak akan selalu berjalan mudah, begitupun
dengan proses pencarian penulis di bangku kuliah hingga penulisan skripsi ini
yang penuh dengan tantangan dan dinamika. Namun pada akhirmya semua dapat
terlewati berkat tekad dan upaya keras serta tentunya dukungan dari berbagai
pihak.Hingga akhirnya penulis sadari bahwa lembaran ini adalah awal dari
pencarian dan proses pemikiran penulis yang sebenarnya karena isi hati dan
pikiran kita adalah hal yang terindah di dunia ini.
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada pihak lain maka, secara khusus
Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tuaku tercinta (Ayahanda
Nai Binti Barangngia dan Ibunda Almarhuma Sabariah Binti Kuba). Lantunan
Al-fatihah beriring Shalawat dalam silahku merintih, menadahkan doa dalam
syukur yang tiada terkira, terima kasihku untukmu. Kupersembahkan sebuah
karya kecil ini untuk Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang tiada pernah hentinya
selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta
v
pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap
rintangan yang ada didepanku. Terima kasih telah meluangkan segenap waktunya
untuk mengasuh, mendidik, membimbing, dan mengiringi perjalanan hidup
penulis dengan dibarengi alunan doa yang tiada henti agar penulis sukses dalam
menggapai cita-cita.
Dalam silah di lima waktu mulai fajar terbit hingga terbenam, seraya
tangaku menadah” ya Allah, ya Rahman, ya Rahim. Terimakasih telah kau
tempatkan Penulis diantara kedua malaikatmu yang setiap waktu ikhlas
menjagaku, mendidikku, membimbingku dengan baik, ya Allah berikanlah
balasan setimpal syurga firdaus untuk mereka dan jauhkanlah mereka nanti dari
panasnya sengat hawa api nerakamu. Buat Kakak dan adik-adikku tercinta
Jumariah, Angka, Baharuddin, Maing IG, Nuraedah dan Anugrah, terima kasih
sudah menggandeng tangan saya dalam doa dan pengorbanan tiada hentinya,
sehingga penulis Sukses menyelesaikan skripsi ini. Cinta kalian adalah
memberikan kobaran semangat yang menggebu, terimah kasih dan sayangku
untuk kalian.
Dalam kesempatan ini juga, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
setulusnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, usaha,
bimbingan serta dorongan moral sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, semoga
Allah SWT memberikan balasannya. Dengan ini ucapan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si Selaku Rektor UIN Alauddin
Makassar beserta Prof. Mardan, M.Ag Wakil Rektor I, Prof. Dr. Lomba
Sultan, M.A Wakil Rektor II dan Prof. St. Aisyah, M.A., Ph.D Wakil Rektor
III serta Prof. Hamdan Juhannis, MA., Ph.D wakil Rektor IV, yang telah
menyediakan segala fasilitas selama perkulihan sampai pada tahap akhir.
vi
2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar beserta, Prof. Dr. H. Muslimin Kara,
M.Ag Wakil Dekan I, Dr. H. Abdul Wahab, SE., M.Si Wakil Dekan II dan
Dr. Syaharuddin, M.Si Wakil III, yang telah menyediakan segala fasilitas
selama perkuliahan sempai pada tahap akhir.
3. Bapak Prof. Dr. H. Muslimin Kara, M.Ag selaku Pembimbing I dan Ibu Hj.
Rika Dwi Ayu Parmitasari, SE., M.Comm selaku Pembimbing II, Penasihat
Akademik (PA) sekaligus Ketua Jurusan Manajemen yang telah memberikan
arahan serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini sampai pada tahap
penyelesaian.
4. Bapak Dr. Mudassir, SE., MM.Ak Selaku Penguji I dan Ibu Hj. Eka
Suhartini, SE., MM yang selama ini telah tulus dan ikhlas meluangkan
waktunya untuk menuntun dan mengarahkan saya, memberikan bimbingan
dan pelajaran yang tiada ternilai harganya, agar saya menjadi lebih baik.
Terimah kasih banyak Bapak dan Ibu dosen, jasa kalian akan selalu terpatri
dihati.
5. Segenap dosen dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Alauddin
Makassar, Penulis mengucapkan terimah kasih atas bimbingan dan bantuan
selama ini.
6. Segenap keluarga Besar Pengelola Beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin
Makassar, dan salam hormat terkhusus kepada Ayahanda Kepala Bagian
Kemahasiswaan Drs. Alwan subang, M.Ag . Terimah kasih telah banyak
memberikan arahan dan motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan
studi dengan lancar.
7. Segenap Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Bidikmisi UIN Alauddin
Makassar (HIMABIM) dan penerus yang akan datang. Terima kasih telah
vii
memberi banyak pengalaman hidup kepada penulis, Kebersamaan membuat
kita merasa tidak sendiri. Kebersamaan membuat kita merasa lebih kuat .
8. Saudara-saudariku keluarga besar Jurusan Manajemen A angkatan 2013,
Jurusan Manajemen Keuangan dan teman-teman Jurusan manajemen
angkatan 2013 atas doa, bantuan,kebersamaannya serta kasih sayang yang
selalu tercurah selama ini.
9. Salam Inspiratif terkhusus kepada Adinda Selvia Arianti Putri, menyebut dan
mengingat namamu tentu menjadi Inspirasi tersendiri buat penulis. Terimah
kasih atas segala kebersamaan dan motivasinya selama ini, sampai tahap
penyusun skripsi ini selesai.
10. Kepada semua pihak yang telah terlibat yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu. Semoga budi pekertimu dan bantuan yang telah diberikan
menjadi amal jariah dan mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah
Swt, Amin.
Penulis sangatlah menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, baik dari segi teknik penulisan maupun dari segi isinya.
Untuk itu penulis menerima segala bentuk usul, saran, maupun kritikan yang
sifatnya membangun demi penyempurnaan berikutnya. Akhirnya, penulis
berharap bahwa apa yang disajikan dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan. Semoga semuanya dapat bernilai ibadah di sisi-
Nya. Amin.
Wassalamu’alaikum.wr.wb Makassar, November 2017
PENULIS
MARWAN SRIWIJAYA NIM. 10600113045
viii
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................................... ̀ ii
PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi
ABSTRAK ........................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1-16
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 7
C. Hipotesis ......................................................................................... 8
D. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian ..................... 11
E. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 14
F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................... 16
BAB II TINJAUAN TEORETIS ..................................................................... 18-28
A. Behavioral Finance .......................................................................... 18
B. Pengertian Financial Behavior (Perilaku Keuangan) ...................... 19
C. Financial Behavior (Perilaku keuangan) Menurut Perspektif
Islam ................................................................................................ 20
D. Pengertian Locus of Control (Peristiwa yang terjadi pada diri
seorang) ........................................................................................... 22
E. Pengertian Financial Knowledge (Pengatahuan keuangan) ........... 26
F. Hubungan Locus Of Control, Financial Knowledge Terhadap
Financial Behavior ......................................................................... 27
G. Kerangka Pikir ................................................................................. 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 30-36
A. Jenis dan Lokasi Penelitian .............................................................. 30
B. Pendekatan Penelitian ...................................................................... 31
C. Populasi dan Sampel ....................................................................... 31
D. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 33
ix
E. Instrumen Penelitian ........................................................................ 34
F. Validasi dan Reliabilitasi Instrumen ................................................ 35
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ............................................. 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 42-59
A. Gambar Umum Program Beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin
Makassar .......................................................................................... 42
B. Penyajian Data Penelitian ................................................................ 45
C. Deskripsi Karakteristik Responden ................................................ 46
D. Analisis dan Olah Statistik .............................................................. 46
E. Uji Validasi dan Reliabilitas Instrumen ........................................... 47
F. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 49
G. Analisis Regresi Linear Berganda .................................................. 54
H. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 56
I. Pembahasan Penelitian .................................................................... 59
1. Pengaruh Locus Of Control Dan Financial Knowledge Secara
Simultan Terhadap Financial Behavior Mahasiswa Penerima
Program Beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar ........... 59
2. Pengaruh Locus Of Control Secara Parsial Terhadap Financial
Behavior Mahasiswa Penerima Program Beasiswa Bidikmisi
UIN Alauddin Makassar ........................................................... 62
3. Pengaruh Financial Knowledge Secara Parsial Terhadap
Financial Behavior Mahasiswa Penerima Program Beasiswa
Bidikmisi UIN Alauddin Makassar .......................................... 65
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 69-70
A. Kesimpulan ...................................................................................... 69
B. Saran ................................................................................................ 70
KEPUSTAKAAN ................................................................................................ 71-73
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1.1 Definisi Operasional Variabel .................................................... 12
3.1 Instrumen Penelitian ................................................................... 34
4.1 Obyek Penelitian ......................................................................... 45
4.2 Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...... 46
4.3 Hasil Uji Validasi Locus Of Control ........................................... 47
4.4 Hasil Uji Validasi Financial Knowledge .................................... 47
4.5 Hasil Uji Validasi Financial behavior ........................................ 48
4.6 Hasil Uji Reliabilitas Locus Of Control ...................................... 48
4.7 Hasil Uji Reliabilitas Financial Knowledge ............................... 49
4.8 Hasil Uji Reliabilitas Financial behavior ................................... 49
4.9 Hasil Uji Normalitas ................................................................... 51
4.10 Hasil Uji Multikolinieritas .......................................................... 51
4.11 Hasil Uji Heterokedastisitas ....................................................... 52
4.12 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................ 53
4.13 Tabel Durbin Watso .................................................................... 53
4.14 Hasil Uji Regresi Linear Berganda (Coefficients) ...................... 54
4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Model Summary) .................. 56
4.16 Hasil Uji F ................................................................................... 57
4.17 Hasil Uji t .................................................................................... 58
xi
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
2.1 Kerangka Pikir Penelitian ........................................................... 29
xii
ABSTRAK
Nama : Marwan Sriwijaya Nim : 10600113045 Judul Skripsi : Pengaruh Locus Of Control Dan Financial Knowledge
Terhadap Financial Behavior Mahasiswa Penerima Program Beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar.
Negera Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk terbesar keempat didunia. Dengan jumlah penduduk yang cukup banyak Negara Indonesia harusnya mampu mempersiapkan diri sejak dini selektif dalam memilih produk atau jasa yang ditawarka oleh pasar dan pandai menyikapi masalah perilaku keuangan (financial behavior). Namun kenyataannya tidak demikian, perkembangan teknologi yang pesat membuat gaya hidup masyarakat berubah tak terkecuali mahasiswa Penerima program beasiswa Bidikmisi. Kehidupan mahasiswa banyak yang mengalami kondisi keuangan yang sangat fatal. Banyak dari mereka memaksakan diri untuk untuk sebanding dengan orang yang di sekitarnya yang mungkin mapan dalam ekonomi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengatahuan tentang keuangan, tidak membiasakan diri menyusun rencana keuangan (harian, mingguan dan bulanan), adanya gaya hidup dan pola komsumsi boros, sehingga uang bulanan habis sebelum jangka waktu yang ditentukan. Penelitiam ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh locus of control dan financial knowledge terhadap financial behavior mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar.
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Adapun menurut tingkat ekspklanasinya (tingkat kejelasan) penelitian ini menggunakan rumusan masalah asosiatif. Dengan jumlah populasi sebanyak 640 mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 246 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Slovin. Sedangkan jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder, dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket (kuesioner). Adapun teknik menganalisis data yang digunakan yaitu: Uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, dan pengujian hipotesis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan locus of control dan financial knowledge berpengaruh terhadap financial behavior Mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar. Dan juga jika dilihat secara parsial, locus of control dan financial knowledge berpengaruh terhadap financial behavior Mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar. Kata kunci : Locus Of Control, Financial Knowledge, Financial Behavior.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia yang merupakan salah satu negara berkembang yang
memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Dengan jumlah penduduk
yang cukup banyak negara Indonesia harus mampu mempersiapkan diri sejak dini
berupa selektif dalam memilih produk atau jasa yang ditawarkan oleh pasar dan
pandai dalam menyikapi masalah keuangan (Tania Budiono, 2015). Salah satu
cara dalam menyikapi masalah keuangan adalah bagaimana individu mengontrol
pengeluaran keuangan pribadinya. Ketika pengeluaran terus menerus dan tak
terbatas jumlahnya maka individu akan kesulitan mengontrol keuangan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Kadence International
Indonesia, hasilnya banyak orang Indonesia yang terbelit hutang (Andrew dan
Nanik, 2013). Sedangkan menurut anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi
dan Perlindungan Konsumen OJK Kusumaningtuti Soetiono tingkat pengetahuan
keuangan masyarakat Indonesia masih rendah yaitu 28% sedangkan Malaysia
66%, Singapura mencapai 98%, sedangkan Thailand mencapai angka 73%
(Kusuma, 2014). Salah satu faktor penyebab rendahnya pengetahuan keuangan
tersebut adalah kondisi geografis Indonesia yang pada umumnya sekitar 60%
berada pada daerah perdesaan (Kusuma , 2014).
Sedangkan berdasarkan survei yang dilakukan oleh Otoritas Jasa
Keuangan di tahun 2013 menunjukkan bahwa Indonesia termasuk negara yang
2
memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah diantara negara di sekitarnya.
Terbukti dengan hasil survei nasional literasi keuangan yang diselenggarakan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2013 di 20 provinsi dengan 8.000
responden menunjukkan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar
21,8% dengan tingkat utilisasi 59,7 persen (Otoritas Jasa Keuangan, 2014). Selain
itu, menurut penilaian Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hadad, perekonomian
nasional tidak akan mudah tergoyahkan atau terimbas oleh berbagai krisis
keuangan dunia jika masyarakat memahami sistem keuangan (Kompas, 21
Oktober 2008).
Banyaknya masyarakat yang tidak mengerti tentang finansial
menyebabkan banyak masyarakat yang mengalami kerugian, baik akibat
penurunan kondisi perekonomian dan inflasi atau karena berkembangnya sistem
ekonomi yang cenderung boros karena masyarakat semakin konsumtif (Ida dan
Cinthia Yohana Dwinta, 2010). Masyarakat banyak yang memanfaatkan kredit
rumah dan kartu kredit , tetapi karena pengetahuannya minim, tidak sedikit yang
mengalami kerugian atau sering terjadi perbedaan perhitungan antara konsumen
dan bank. Banyak masyarakat yang tidak berinvestasi ataupun tidak bisa
mengakses pasar modal dan pasar uang karena memang tidak memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai hal tersebut.
Beberapa penelitian sebelumnya (Xiao el.al, 2008; Mandell dan Klein,
2009) menyimpulkan bahwa cara terbaik untuk memperbaiki perilaku di usia
dewasa adalah dengan cara mengajarkan perilaku yang baik sejak kecil, termasuk
perilaku keuangan (financial behavior). Financial behavior menjadi isu yang
3
menarik dan banyak dibahas akhir-akhir ini. Financial behavior sangat erat
kaitannya dengan perilaku konsumsi individu atau masyarakat.
Individu atau masyarakat dengan pendapatan yang besar belum tentu dapat
mengatur pengeluarannya dengan baik, karena financial behavior yang kurang
bertanggung jawab dan cenderung membuat individu berpikir jangka pendek dan
identik dengan praktik belanja impulsif. Sehingga sering kali individu dengan
pendapatan yang cukup besar masih mengalami masalah finansial. Secara umum,
apabila seseorang bertambah pendapatannya, maka pengeluarannya ikut
bertambah, terkadang melebihi penambahan pendapatannya (Kholilah dan
Iramani, 2013).
Hal tersebut terjadi disebabkan oleh perubahan gaya hidup. Seseorang
dengan gaya hidup mewah akan memiliki kebutuhan yang banyak, dan sebaliknya
dengan gaya hidup yang tidak mewah maka seseorang akan memiliki kebutuhan
yang sedikit pula. Terdapat suatu kemungkinan bahwa individu dengan
pendapatan yang tersedia mampu menunjukkan perilaku keuangan yang lebih
bertanggung jawab, sebab individu dengan pendapatan yang tersedia memberi
mereka kesempatan untuk bertindak secara bertanggung jawab (Ida dan Dwinta,
2010). Namun (Hilgert et al, 2003) menyimpulkan bahwa responden dengan
pendapatan lebih rendah mungkin membayar tagihan mereka kurang tepat waktu
dibandingkan dengan individu yang pendapatan lebih tinggi. Selain itu, (Aizcorbe
et al, 2003) menemukan bahwa keluarga yang memiliki pendapatan lebih rendah
memiliki kemungkinan kecil untuk menabung dan penghasilan seseorang akan
menunjukkan perilaku keuangan yang bertanggung jawab. Seseorang yang
4
memiliki financial behavior cenderung membuat anggaran, menghemat uang dan
mengontrol pengeluaran.
Financial behavior adalah kemampuan seseorang dalam mengatur
(perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian
dan penyimpanan) dana keuangan sehari-hari. Munculnya perilaku financial
behavior, merupakan dampak dari besarnya hasrat seseorang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya sesuai dengan tingkat pendapatan yang diperoleh (Kholilah
dan Iramani, 2013). Perilaku terhadap penggunaan uang sering diartikan sebagai
motivasi terhadap uang yang dimilikinya.
Penjelasan di atas menerangkan bahwa setiap individu yang memiliki uang
akan mempunyai perlakuan yang berbeda, karena dipengaruhi oleh keinginannya
untuk berbelanja. Banyak hal yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam
mengelola keuangan diantaranya ; faktor pendidikan formal, faktor usia, faktor
jenis kelamin, faktor pendapatan, dan faktor pekerjaan, serta faktor lainnya yang
berhubungan dengan situasi lingkungan seseorang (Yulianti dan Silvy, 2013).
Penelitian tentang financial behavior yang pernah dilakukan oleh (Perry
dan Morris, 2005) menyatakan terdapat tiga faktor yang mempengaruhi financial
behavior atau disebut juga perilaku keuangan seseorang diantaranya; pertama
kontrol diri seseorang terhadap apapun yang terjadi dalam kehidupannya atau
disebut juga locus of control. Kedua, pengetahuan keuangan seseorang terhadap
hal yang berhubung dengan uang atau disebut juga financial knowledge. Ketiga,
tingkat pendapatan seseorang atau disebut juga income.
5
Locus of control adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa
apakah seseorang dapat atau tidak dapat mengendalikan peristiwa yang terjadi
padanya. Orientasi locus of control dibedakan menjadi dua, yakni locus of control
internal dan locus of control eksternal (Robbins 2008). Locus of control internal
adalah keyakinan seseorang bahwa didalam dirinya tersimpan potensi besar untuk
menentukan nasib sendiri, tidak peduli apakah lingkungannya akan mendukung
atau tidak mendukung. Locus of control eksternal adalah individu yang eksternal
locus of controlnya cukup tinggi akan mudah pasrah dan menyerah jika sewaktu-
waktu terjadi persoalan yang sulit (Rotter, 2000).
Variabel locus of control diduga mempengaruhi financial behavior
seseorang secara psikologis (Hilgert, M, Hogart , J Keown, L.A, 2011). Menurut
(Nidar, 2012) beberapa penelitian telah banyak meneliti masalah di bidang
keuangan baik di sektor perusahaan maupun sektor keuangan publik, namun
masih sedikit penelitian di Universitas yang membahas mengenai keuangan
pribadi, khususnya di Indonesia. Masalah keuangan pribadi merupakan elemen
penting dalam membuat keputusan keuangan di bidang keuangan pribadi dan
peningkatan kesejahteraan. Menurut (Nidar, 2012) juga terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi melek keuangan pribadi diantaranya faktor internal (pribadi)
dan faktor eksternal (lingkungan). Kategori atau faktor-faktor yang mempengaruhi
diantaranya adalah karakteristik demografi, karakteristik sosial dan ekonomi,
pengalaman keuangan, pendidikan keuangan, kondisi ekonomi, karakteristik
keluarga, dan lokasi geografis.
6
Penelitian yang dilakukan oleh (Chusnul Chotimah dan Suci Rohayati,
2015) di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya diperoleh kenyataan di
lapangan bahwa banyak dari mahasiswa penerima beasiswa di Universitas Negeri
Surabaya yang mengalami masalah keuangan. Masalah keuangan tersebut
disebabkan oleh ketidakmampuan mahasiswa mengontrol uang pribadi (uang
bulanan dari orang tua habis sebelum waktunya), tidak membiasakan diri
menyusun rencana keuangan, kurangnya kontrol keuangan dari orang tua, serta
adanya kebiasaan mahasiswa yang setiap bulan hangout bersama teman-teman
untuk sekedar berkumpul atau jalan-jalan, kegiatan kuliner, nonton, dan lain
sebagainya.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan-
kegiatan tersebut menjadi kebiasaan buruk dan menjadi salah satu faktor
membengkaknya pengeluaran uang bulanan mahasiswa dimana dalam uang
bulanan tidak ada anggaran untuk kegiatan hangout. Masalah tidak akan muncul
jika kegiatan tersebut hanya sekali dua kali, atau tiga kali dalam sebulan sebagai
luapan rasa melepas lelah dan kepenatan selama berada di perkuliahan. Namun
akan sangat berdampak pada pengelolaan uang bulanan dari orang tua jika
kegiatan itu dilakukan setiap bulan atau bahkan sering setiap minggunya dan uang
habis sebelum jangka waktu yang ditentukan, serta orang tua harus mengirimkan
uang kembali (Silvy, Meliza, dan Norma Yulianti, 2013).
Oleh karena itu, berdasarkan studi pengamatan yang dilakukan peneliti,
kejadian yang serupa terjadi di beberapa mahasiswa penerima program beasiswa
Bidikmisi UIN Alauddin Makassar. Terdapat fakta di lapangan bahwa banyak
7
diantara meraka yang mengalami masalah keuangan yang sangat fatal. Masalah
keuangan yang dihadapi oleh mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi
UIN Alauddin Makassar secara khusus yaitu bantuan dana beasiswa Bidikmisi
sebesar Rp 6.000.000,00 per semester habis sebelum waktunya
(http://www.spexotics.com/2013/03/Beasiswa-Bidikmisi.html).
Masalah tersebut muncul disebabkan oleh kurangnya pengatahuan tentang
keuangan, tidak membiasakan diri menyusun rencana keuangan, kurangnya
kontrol keuangan pribadinya, adanya gaya hidup dan pola konsumsi boros.
Keadaan yang seperti ini mendasari buruknya manajemen keuangan pribadi di
kalangan mahasiswa
Oleh karena itu, berdasarkan fenomena tersebut diatas, Peneliti tertarik
untuk meneliti dengan mengangkat judul “Pengaruh locus of control dan financial
knowledge terhadap financial behavior mahasiswa penerima program beasiswa
Bidikmisi UIN Alauddin Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan tersebut,
maka dapat diketahui bahwa permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada
pengaruh antara variabel locus of control dengan financial knowledge terhadap
financial behavior mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN
Alauddin Makassar. Dengan demikian pokok masalah yang akan diteliti adalah
sebagai berikut:
8
a. Apakah ada pengaruh antara variabel locus of control dan financial
knowledge secara simultan terhadap financial behavior mahasiswa
penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar?
b. Apakah ada pengaruh locus of control terhadap financial behavior
mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin
Makassar?
c. Apakah ada pengaruh financial knowledge terhadap financial behavior
mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin
Makassar?
C. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2014: 64), hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena
jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data
(Sugiyono, 2014: 159)
1. Hubungan Locus of control, Financial Knowledge secara simultan
terhadap Financial Behavior.
Beberapa penelitian terdahulu menyebutkan bahwa terdapat hubungan
locus of control, financial knowledge secara simultan terhadap financial behavior.
Sebagaimana (Perry dan Morris, 2005) menyatakan bahwa locus of control,
financial knowledge, dan income sebagai variabel independen berpengaruh
terhadap variaber dependent yaitu financial behavior yang diperoleh dari analisis
9
pada masyarakat di Amerika. Sedangkan pada penelitian (Khalilah dan Iramani,
2013) bahwa hanya variabel locus of control yang berpengaruh pada financial
behavior sedangkan financial knowledge dan income tidak berpengaruh pada
financial behavior dan locus of control memediasi financial knowledge dengan
financial behavior pada masyarakat Surabaya.
Pada penelitian yang dilakukan oleh (Grable, Park dan Joo, 2009) di
Korea, (Ida dan Dwinta, 2010) pada mahasiswa Universitas Kristen Maranatha
bahwa financial knowledge berpengaruh terhadap financial behavior sedangkan
locus of control dan income tidak memiliki pengaruh terhadap financial behavior.
Dengan membandingkan hasil yang berbeda dari beberapa peneliti tersebut maka
hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah :
H1: Locus of control dan financial knowledge diduga secara simultan berpengaruh
positif terhadap financial behavior.
2. Locus of control terhadap financial behavior
Rotter (1996) mendefinisikan locus of control sebagai presepsi seseorang
terhadap sumber-sumber yang mengontrol kejadian-kejadian dalam hidupnya,
dalam hal ini locus of control eksternal dan internal. Jika individu tersebut
menyakini bahwa keberhasilan atau kegagalan yang dialami merupakan tanggung
jawab pribadi dan merupakan usaha sendiri, maka orang tersebut dikatakan
memiliki locus of control internal. Sedangkan locus of control eksternal
merupakan keyakinan individu bahwa keberhasilan atau kegagalan ditentukan
oleh kekuatan yang berada diluar dirinya, seperti nasib, keberuntungan atau
kekuatan lain.
10
Locus of control dalam psikologi sosial mengacu pada sejauh mana
individu percaya bahwa mereka dapat mengontrol peristiwa-peristiwa yang
mempengaruhi mereka. Locus of control internal lebih berorientasi pada aksi,
motivasi dan memiliki kemungkinan yang lebih untuk melakukan tugas sulit dari
yang eksternal. Locus Of control eksternal adalah individu yang eksternal locus
of controlnya cukup tinggi akan mudah pasrah dan menyerah jika sewaktu-waktu
terjadi persoalan yang sulit (Rotter, 2000). Variabel locus of control diduga
mempengaruhi financial behavior seseorang secara psikologis. Maka dapat
dinyatakan hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah:
H2: Locus of control diduga berpengaruh Positif terhadap financial behavior
3. Financial knowledge terhadap financial behavior
Pengelolaan keuangan pribadi juga ditentukan oleh pengetahuan keuangan
yang dimiliki oleh setiap individu. Cummins (2009) mengungkapkan bahwa
kemampuan seseorang untuk mengelola keuangan menjadi salah satu faktor
penting untuk mencapai sukses dalam hidup, sehingga pengetahuan akan
pengelolaan keuangan yang baik dan benar menjadi penting bagi anggota
masyarakat khususnya individu. Kiyosaki (Septiani, 2013) menyatakan bahwa
dalam melakukan pengelolaan keuangan membutuhkan pengetahuan keuangan.
Penelitian yang dilakukan oleh Ida (2010) menyatakan pengetahuan
keuangan yang dimiliki oleh seseorang berpengaruh terhadap pengelolaan
keuangan. Hal yang sama juga disampaikan dalam penelitian Andrew (2014) yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan
keuangan dengan perilaku keuangan dimana semakin tinggi pengetahuan
11
keuangan seseorang yang dimiliki akan cenderung lebih bijak dalam pengelolaan
keuangannya. Oleh karena hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah :
H3: Financial Knowledge diduga berpengaruh positif terhadap financial behavior.
D. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian
1. Definisi Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (2013: 38), variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
a. Variabel indevenden (bebas)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor,
antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan
timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel indevenden dalam penelitian ini
adalah locus of control (X1) dan financial knowledge (X2).
1. Locus of control
Locus of control adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa
apakah dia dapat atau tidak dapat mengendalikan peristiwa yang terjadi padanya.
Locus of control dibedakan menjadi dua yaitu, locus of control internal dan locus
of control eksternal.
2. Financial knowledge
Menurut Tania Budiono (2015: 3), financial knowledge lebih akrab dan
erat hubungannya dengan financial literacy atau literasi finansial. Literasi
finansial adalah pengambilan keputusan individu yang menggunakan kombinasi
12
dari beberapa keterampilan, sumber daya, dan pengetahuan kontekstual untuk
mengolah informasi dan membuat keputusan berdasarkan dengan risiko keuangan
dari keputusan tersebut.
Terdapat beberapa sumber yang berbeda yang menjelaskan indikator
pengukuran financial literacy. Menurut (Cameron, et al, 2013) dalam pengukuran
financial literacy mencakup 5 indikator, yakni: a) the economic way of thinking,
b) earning income, c) saving, d) spending and using credit, e) money
management. Sedangkan (Mandel, et all, 2007) menyebutkan financial literacy
diukur dengan melibatkan indikator yaitu: a) income, b) money management, c)
spending & credit, d) saving & inves.
b. Variabel dependen (terikat).
Menurut (Cameron, M. Smith and Charles Sullivan, 2013) Variabel
dependen (terikat) sering disebut sebagai variabel output, kriteria, consistent.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah financial behavior
(Y). Financial behavior adalah kemampuan seseorang dalam mengatur
(perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian
dan penyimpanan) dana keuangan sehari-hari.
Tabel 1.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Indikator Sumber Skala
Locus of control (X1)
a. Kemampuan memecahkan masalah pribadi.
b. Lebih mudah dipengaruhi oleh
(Rotter dalam Prasetyo, 2002).
Skala Likart 1-5 (Mulai dari Tidak pernah-
13
lingkungan. c. Memiliki inisiatif . d. Percaya diri sendiri. e. Tidak berdaya dalam
menghadapi masalah dalam kehidupan.
f. Control diri.
Selalu)
Financial knowledge (X2)
a. Istilah suku bunga. b. Istilah Credit c. Laporan keuangan
pribadi. d. Investasi.
Tania Budiono (2015: 3)
Skala Likart 1-5 (mulai dari jawaban sangat buruk-luar biasa)
Financial behavior (Y)
a. Membayar tagihan tepat waktu (misal: listrik, pulsa pasca bayar, dan lain-lain)
b. Membuat anggaran pengeluaran dan belanja (harian, bulanan, dan tahunan)
c. Mencatat pengeluaran (harian, bulanan, dan tahunan )
d. Menyediakan dana terduga (emergency fund)
e. Menabung secara rutin f. Membandingkan harga
di pasar sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian
(Kholilah dan Iramani, 2013).
Skala Likart 1-5 (mulai dari jawaban Tidak pernah-Selalu)
2. Ruang Lingkup Penelitian.
Penelitian ini akan dilaksanakan di kampus UIN Alauddin Makassar yang
beralamat Kampus I Jl. Sultan. Alauddin No. 63 Makassar dan Kampus II Jl.
Sultan. Alauddin No. 36 Samata Sungguminasa-Gowa.
Dan penelitian ini dibatasi dalam populasi dan sampel yang digunakan
hanya seluruh mahasiswa penerima program Bidikmisi UIN Alauddin Makassar
14
serta penelitian ini juga hanya membahas variabel bebas (independen) yaitu locus
of control (X1) dan financial knowledge (X2). Sedangkan variabel terikat
(dependen) yaitu financial behavior (Y) mahasiswa penerima program beasiswa
Bidikmisi UIN Alauddin Makassar.
E. Penelitian Terdahulu
Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik
dalam penelitian ini yaitu::
1. Dahlia Ibrahim, Rabitah Harun, dan Zuraidah Mohamed Isa (2009), dalam
jurnalnya meneliti tentang literasi mahasiswa Malaysia. Dengan menggunakan
uji beda t-test dan ANOVA menganalisis perbedaan pengetahuan keuangan,
sikap keuangan, dan pengaruh keluarga berdasarkan jenis kelamin, jurusan
dan angkatan. Sedangkan analisis chi-square digunakan untuk mencari
hubungan signifikan antara literasi keuangan dan gelar mahasiswa.
2. Wong (2010) dengan penelitiannya yang berjudul “An Analysis of Money
Attitudes: Their Relationship & Effects on Personal Needs, Social Identity and
Emotions”. Penelitian ini menganalisis bagaimana hubungan dan pengaruh
uang terhadap kebutuhan pribadi, identitas sosial dan emosi. Analisis ini juga
melihat bagaimana pengaruhnya pada karakteristik (jenis kelamin dan jurusan)
tiap-tiap mahasiswa. Survei dilakukan terhadap 420 mahasiswa di Amerika
Serikat dengan menggunakan 3 dimensi pada Money Attitude Scale (MAS)
yaitu: power/prestige, retention/time, money anxiety. Scoring method
digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur ketiga dimensi dalam MAS.
Hasil dari penelitian ini adalah: dibutuhkannya money management education
15
bagi mahasiswa; mahasiswa dari jurusan bisnis memiliki skor yang lebih
tinggi dalam MAS yang mengidentifikasikan kemampuan mengelola uang
yang lebih baik; pria memiliki skor lebih tinggi dalam total skor MAS.
3. Nababan dan Sadalia (2012) melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Personal Financial Literacy dan Financial Behavior Mahasiswa Strata I
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Penelitian ini bertujuan
mengukur tingkat personal financial literacy mahasiswa; tingkat literasi
keuangan berdasarkan karakteristik individu mahasiswa, dan pengaruh dari
literasi keuangan terhadap financial behavior. Sampel penelitian dilakukan
terhadap 97 mahasiswa dari mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas
Sumatera Utara angkatan 2008 sampai 2011 dan masih aktif sampai 2011.
Metode untuk menganalisis data adalah dengan menggunakan analisis
Statistik Deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata responden
hanya menjawab 56,11 persen dengan benar dari total keseluruhan pertanyaan;
tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi ada pada pria, program studi
ekonomi pembangunan, angkatan 2008, IPK>3, dan tinggal sendiri (kost), dan
financial behavior dari mahasiswa tidak meningkat secara konsisten seiring
dengan peningkatan literasi keuangan.
4. Penelitian Jane Boyland dan Rex Warren (2013) tentang menilai literasi
keuangan mahasiswa domestik dan mahasiswa internasional. Alat pengukuran
yang digunakan adalah t-test dan ANOVA . Penelitian dilakukan berdasarkan
jenis kelamin dan apakah mahasiswa tersebut berasal dari dalam negeri atau
mahasiswa international. Dalam survei instrument yang telah dibagi menjadi
16
dua bagian, bagian pertama berisi 31 pertanyaan yang digunakan untuk
menguji literasi keuangan yang di bagi menjadi empat kategori: kategori
pendapatan, kategori pengelolaan uang, kategori tabungan, dan kategori
pengeluaran. Hasil penelitian sampel untuk mahasiswa domestik dan
mahasiswa internasional menunjukkan perbedaan signifikan pada pengelolaan
uang dan pengeluaran. Sedangkan untuk pendapatan dan pengetahuan
/kebiasaan untuk menabung tidak terlihat adanya perbedaan yang signifikan.
F. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji ada atau tidak pengaruh
locus of control dan financial knowledge terhadap financial behavior mahasiswa
penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar. Secara khusus
penelitian ini mempunyai tujuan :
a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara simultan antara variabel
locus of control dengan financial knowledge terhadap financial behavior
mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar.
b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh locus of control terhadap
financial behavior mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN
Alauddin Makassar.
c. Untuk mengetahui dan menganalis pengaruh finansial knowledge terhadap
management behavior mahasiswa Penerima Program Beasiswa Bidikmisi UIN
Alauddin Makassar
17
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat praktis
a. Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan tingkat pengelolaan keuangan
pribadi bagi mahasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar dalam
pengelolaan anggaran, pengelolaan tabungan, pengelolaan pembelanjaan dan
pengelolaan investasi yang akan berguna di masa akan datang.
b. Bagi mahasiswa dan masyarakat, diharapkan mahasiswa dan masyarakat
dapat semakin menyadari pentingnya pengelolaan keuangan pribadi ditengah
kompleksitas kebutuhan individu dan produk financial.
2. Manfaat teoritis :
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan berupa konsep-
konsep yang berhubungan dengan locus of control, financial knowledge, dan
pengaruhnya terhadap financial behavior.
b. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dalam memperkaya wawasan konsep peneliti. Dan penelitian ini diharapkan
bisa digunakan untuk menjadi referensi bagi penelitian sejenis dalam rangka
mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kemajuan di ilmu manajemen
keuangan.
18
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Behavioural Finance.
Behavioural Finance muncul pertama kali pada tahun 1990-an.
Behavioural finance muncul sejalan dengan tuntutan perkembangan dunia bisnis
dan akademik yang mulai menyikapi adanya aspek atau unsur perilaku dalam
proses pengambilan keputusan keuangan dan atau investasi. Hal ini banyak
diinspirasi oleh meningkatnya peran perilaku sebagai salah satu penentu dalam
menentukan buy and sell sekuritas (Widyastuti, 2000). Menurut (Ricciardi dan
Simon, 2000) dalam Widyastuti menyebutkan Kronologis perkembangan
behavioural finance yang mediskusikan kekuatan emosi dan psikologi investor
dan trader di pasar keuangan:
1. Tahun 1841: Charles MacKay menulis Delusions the Madness of Crowds,
yang menyajikan kronologis tentang kepanikan yang terjadi di pasar sebagai
cermin dari adanya aspek psikologis investor.
2. Gustave Le Bon dalam The Crowd: A Study of the Popular Mind (1895)
mengajukan gagasan tentang peran “crowds” yang dapat diartikan sebagai
investor di pasar, dan perilaku kelompok yang mencoba kemampuan di bidang
perilaku keuangan, psikologi sosial, sosiologi, dan sejarah.
3. Tahun 1912 : G C Selden menerapkan perilaku keuangan dalam konteks
psikologi di pasar modal.
Menurut (Litner, 1998) Behavioral finance merupakan suatu ilmu yang
mempelajari bagaimana manusia menyingkapi dan bereaksi atas informasi yang
19
ada dalam upaya untuk mengambil keputusan yang dapat mengoptimalkan tingkat
pengembalian dengan memperhatikan risiko yang melekat di dalamnya (unsur
sikap dan tindakan manusia merupakan faktor penentu dalam berinvestasi).
Menurut (Thaler, 1999) berpendapat bahwa perilaku tersebut tidak hanya
berhubungan dengan landasan teori keuangan dan hukum ekonomi yang ada,
tetapi cenderung dipengaruhi dan/atau berdasarkan faktor psikologi. Behavioral
finance mengkombinasikan keduanya, yaitu ekonomi dan psikologi.
Menurut (Ricciardi, 2000) behavioral finance merupakan suatu disiplin
ilmu yang didalamnya melekat interaksi berbagai disiplin ilmu (interdisipliner)
dan terus menerus berintegrasi sehingga dalam pembahasannya tidak bisa
dilakukan isolasi. Behavioral finance dibangun oleh berbagai asumsi dan ide dari
perilaku ekonomi. keterlibatan emosi, sifat, kesukaan dan berbagai macam hal
yang melekat dalam diri manusia sebagai makhluk intelektual dan sosial akan
berinteraksi melandasi munculnya keputusan melakukan suatu tindakan.
B. Pengertian Financial Behavior ( Perilaku Keuangan).
Dikemukakan oleh (Shefrin, 2000) mendefinisikan financial behavior
adalah studi yang mempelajari bagaimana fenomena psikologi mempengaruhi
tingkah laku keuangannya. Pengertian lain yang dikemukakan oleh (Nofsinger,
2001) ia mendefinisikan perilaku keuangan adalah ilmu yang mempelajari
bagaimana manusia secara aktual berperilaku dalam sebuah penentuan keuangan
(financial setting), khususnya mempelajari bagaimana psikologi mempengaruhi
keputusan keuangan, perusahaan dan pasar keuangan.
20
Perilaku keuangan terbagi menjadi tiga hal utama yaitu : 1). Konsumsi,
yakni pengeluaran oleh rumah tangga atas berbagai barang dan jasa kecuali rumah
baru (Mankiw, 2003), 2). Tabungan, yakni bagian pendapatannya yang tidak
dikonsumsi oleh sebuah rumah tangga pada suatu periode tertentu (Case, 2007),
dan 3). Investasi, yakni mengalokasikan atau menanamkan sumber daya saat ini
(sekarang), dengan tujuan mendapatkan manfaat dimasa yang akan datang
(Henry, 2009)
Oleh karena itu, setelah menimbang pendapat beberapa ahli yang telah
dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, financial behavior adalah
kemampuan seseorang dalam mengatur (perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan) dana
keuangannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Financial behavior (perilaku keuangan) munurut perspektif Islam.
Ajaran agama Islam tidak membenci uang (harta), namun mewaspadai
keburukan perilaku manusia terhadap uang (harta). Islam mengajarkan agar
manusia (individu/masyarakat) untuk senangtiasa mengatur dan membelanjakan
uang (harta) secara tepat, efektif dan efisien. Selain itu, Islam sangat melarang
untuk menghambur-hamburkan uang (harta) atau boros. Hal ini sesuai dengan
Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Isra ayat 26 sebagai berikut
(Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya):
Terjemahnya:
26. dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
21
Yang dimaksud dengan keluarga-keluarga dekat dalam ayat tersebut
adalah orang mukallaf, Ibnu sabil (musafir), dan orang miskin yang wajib
diberikan haknya terhadap uang (harta) yang dimiliki (Terjemah Tafsir Al-Maragi
Juz 15: h. 52). Tetapi pada Intinya, kandungan dari ayat tersebut adalah agar kita
mengatur dan membelanjakan uang (harta) kita secara tepat, yaitu dengan
membelanjakan di jalan Allah, memberikan sebagian uang (harta) kita kepada
yang berhak dan tidak menghamburkan harta atau boros.
Pada ayat ini pula, secara jelas Allah melarang kita melakukan
pemborosan pada uang (harta). Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa berbuat boros adalah termasuk perbuatan yang dilarang oleh
Allah. Perbuatan yang dilarang Allah berarti sesuatu yang tidak baik dan tidak
membawa manfaat, terlebih lagi bila dilakukan kita akan mendapatkan dosa
(Terjemah Tafsir Al-Maragi Juz 15: h. 52).
Oleh karena itu, hal ini diperkuat lagi dalam Firman Allah SWT Al-Qur’an
surah Al-Furqon ayat 67 sebagai berikut (Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan
Terjemahnya):
Terjemahnya:
67. dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
Penegasan ayat ini menjelaskan bahwa seorang muslim harus pandai
mengelola uang (harta) sesuai dengan kebutuhan dan tidak pula kikir terhadap diri
mereka dan keluarganya. (Terjemah Tafsir Al-Maragi Juz 19: h. 51). Dan
22
penjelasan serupa yang disampaikan hadist Nabi Muhammad saw Riwayat
Bukhari. “Simpanlah sebagian dari harta kamu untuk kebaikan masa depan
kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu.” Hadits ini menguatkan secara tegas
bahwa Nabi Muhammad saw sangat menganjurkan untuk menabung untuk
kebutuhan masa depan dan tidak boros
D. Pengertian locus of control (peristiwa yang terjadi pada seseorang).
Kansep locus of control pertama kali dikemukakan oleh (Rotter, 1966),
seorang ahli teori pembelajaran social. Locus of control adalah cara pandang
sesorang terhadap sesuatu peristiwa apakah dia merasa dapat atau tidak
mengendalikan perilaku yang terjadi padanya. Sedangkan (Larsen dan Buss,
2002) mendefinisikan locus of control sebagai suatu konsep yang menunjuk pada
keyakinan individu mengenai peristiwa- peristiwa yang terjadi dalam hidupnya.
Locus of control/ kontrol diri (mujahadah an-nafs) dalam pandangan Islam
adalah sikap perjuangan sungguh-sungguh melawan sifat egois dan nafsu pribadi
terhadap segala sesuatu, termasuk locus of control/ kontrol diri dalam hal
mengelola uang (harta). Perjuangan ini dilakukan karena nafsu memiliki
kecenderungan untuk mencari berbagai kesenangan dan mengabaikan kewajiban.
Hal ini ditegaskan dalam Firman Allah SWT Al-Quran surah Yusuf ayat 53
sebagai berikut:
Terjemahnya :
53. dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu
23
yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.
Ibnu Katsir berkata “yaitu (nafsu itu selalu menyuruh kepada keburukan)
kecuali nafsu yang Allah menjaganya (dari keburukan )”. Sesungguhnya nafsu
manusia itu selalu memerintahkan kepada sesuatu yang diinginkannya, meskipun
ia menyuruh kepada sesuatu yang tidak diridhai oleh Allah SWT, kecuali Allah
SWT memberi rahmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah
SWT Maha memaafkan dari dosa-dosa bagi siapa yang bertaubat dari dosa
tersebut dengan tidak menyiksanya (Terjemah Tafsir Al-Maragi Juz 13: h. 2).
Locus of control menggambarkan pula seberapa jauh sesorang memandang
hubungan antara perbuatan yang dilakukan (action) dengan akibat/hasilnya
(outcome). Locus of control diartikan sebagai presepsi sesorang tentang sebab-
sebab keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan pekerjaannya (Silvy,
Meliza, Dan Norma Yulianti, 2013). Sedangkan (Brownell, 1981) menulis tentang
pendapat (Rotter, 1966) dalam papernya yang mendefinisikan locus of control
sebagai tingkatan dimana seseorang menerima tanggung jawab personal terhadap
apa yang terjadi pada diri mereka.
Namun hal yang berbeda dikemukakan oleh (Suwandi, Indriantoro dan
Toly, 2001) mendefinisikan locus of control mengarah pada kemampuan
seseorang individu dalam mempengaruhi kejadian yang berhubungan dengan
hidupnya. Namun (Reiss dan Mitra, 1998) membagi locus of control menjadi dua
yaitu internal locus of control adalah cara pandang bahwa segala hasil yang
didapat baik atau buruk adalah karena tindakan kapasitas dan faktor - faktor dalam
diri mereka sendiri.
24
Eksternal locus of control adalah cara pandang dimana segala hasil yang
didapat baik atau buruk berada diluar control diri mereka tetapi karena faktor luar
seperti keberuntungan, kesempatan, dan takdir individu yang termasuk dalam
kategori ini meletakkan tanggung jawab diluar kendalinya. Locus of control
internal yang dikemukakan (Lee, 1990) yang dikutip oleh (Julianto, 2002) adalah
keyakinan seseorang bahwa didalam dirinya tersimpan potensi besar untuk
menentukan nasib sendiri, tidak peduli apakah lingkungannya akan mendukung
atau tidak mendukung. Individu seperti ini memiliki etos kerja yang tinggi, tabah
menghadapi segala macam kesulitan baik dalam kehidupannya maupun dalam
pekerjaannya. Meskipun ada perasaan khawatir dalam dirinya tetapi perasaan
tersebut relatif kecil dibanding dengan semangat serta keberaniannya untuk
menentang dirinya sendiri sehingga orang-orang seperti ini tidak pernah ingin
melarikan diri dari tiap-tiap masalah dalam bekerja (Oki Iskandar, 2014).
Locus of control eksternal yang dikemukakan (Lee, 1990) yang dikutip
oleh (Julianto, 2002) adalah individu yang eksternal locus of controlnya cukup
tinggi akan mudah pasrah dan menyerah jika sewaktu-waktu terjadi persoalan
yang sulit. Individu semacam ini akan memandang masalah-masalah yang sulit
sebagai ancaman bagi dirinya, bahkan terhadap orang-orang yang berada
disekelilingnya pun dianggap sebagai pihak yang secara diam-diam selalu
mengancam eksistensinya. Bila mengalami kegagalan dalam menyelesaikan
persoalan, maka individu semacam ini akan menilai kegagalan sebagai semacam
nasib dan membuatnya ingin lari dari persoalan. Menurut Lao yang
membandingkan antara internal dan eksternal locus of control mengatakan bahwa
25
individu dengan locus of control internal akan memiliki pemikiran yang lebih
sehat dan lebih banyak terlibat dengan lingkungan sekitarnya (Andriyani, 2003).
Adanya literatur dan penelitian empiris terdahulu yang menyimpulkan
bahwa internal locus of control memiliki perilaku yang lebih etis daripada
eksternal locus of control (Reiss Dan Mitra, 1998; Muawanah, 2000; Fauzi, 2001;
Kotot Gutomo, 2003; Utami, 2005). Namun perlu diketahui bahwa setiap orang
memiliki Locus of Control tertentu yang berada diantara kedua ektrim tersebut.
Dimana secara teori dan yang terjadi dilapangan locus of control memungkinkan
perilaku individu apabila dalam situasi konflik akan dipengaruhi oleh karakteristik
internal locus of controlnya.
Menurut (Crider, 1983) perbedaan karakteristik antara locus of control
internal dan eksternal adalah sebagai berikut:
1. Locus of control internal
a. Suka bekerja keras.
b. Memiliki insiatif yang tinggi.
c. Selalu berusaha untuk menemukan pemecahan masalah,
d. Selalu mencoba untuk berfikir seefektif mungkin,
e. Selalu mempunyai persepsi bahwa usaha harus dilakukan jika ingin
berhasil.
2. Locus of control eksternal
a. Kurang memiliki inisiatif.
b. Mudah menyerah, kurang suka berusaha karena mereka percaya bahwa
faktor luarlah yang mengontrol.
26
c. Kurang mencari informasi.
d. Mempunyai harapan bahwa ada sedikit korelasi antara usaha dan
kesuksesan.
e. Lebih mudah dipengaruhi dan tergantung pada petunjuk orang lain.
E. Pengertian Financial Knowledge (Pengatahuan Keuangan).
Menurut (Tania Budiono, 2015) financial knowledge lebih akrab dan erat
hubungannya dengan financial literacy atau literasi finansial. Literasi finansial
adalah pengambilan keputusan individu yang menggunakan kombinasi dari
beberapa keterampilan, sumber daya, dan pengetahuan kontekstual untuk
mengolah informasi dan membuat keputusan berdasarkan dengan risiko keuangan
dari keputusan tersebut
Kebanyakan orang mencari suatu kehidupan yang berkualitas dan
keamanan keuangan. Masyarakat menginginkan untuk bisa membuat keputusan
yang cerdas tentang bagaimana mengatur pengeluaran dan investasi dan akhirnya
memperoleh suatu tingat kekayaan. Pendekatan praktis untuk mendapatkan tujuan
yang ingin dicapai ini melibatkan pembelajaran mengenai aktivitas keuangan
spesifik yang dihadapi yaitu pencatatan dan penganggaran, perbankan dan
penggunaan kredit, simpanan dan pinjaman, pembayaran pajak, membuat
pengeluaran utama (seperti rumah dan mobil), membeli asuransi, investasi, dan
rencana pensiun. Untuk menangani personal finances secara sistematis dan
berhasil maka diperlukan pengetahuan.
Oleh karena itu untuk memiliki financial knowledge yang baik maka perlu
mengembangkan financial skill dan belajar untuk menggunakan financial tools.
27
Financial skill adalah sebuah teknik untuk membuat keputusan dalam personal
financial management. Menyiapkan sebuah anggaran, memilih. Terdapat berbagai
sumber melalui pengetahuan yang dapat diperoleh, semua pada berbagai tingkat
kualitas atau keandalan. Ini termasuk pendidikan formal,seperti program sekolah
tinggi atau kuliah, seminar dan kelas pelatihan di luar sekolah, serta sumber-
sumber informal, seperti dari orang tua, teman, dan bekerja (Ida dan Chintia
Yohana Dwinta, 2010).
Pengetahuan keuangan adalah dasar faktor kritis dalam pengambilan
keputusan keuangan.Walaupun banyak konsumen mungkin memiliki kapasitas
yang kuat mengatur pembelian impulsif dan sangat peduli tentang pasca
kesejahteraan keuangan, masyarakat mungkin masih kekurangan pengetahuan dan
wawasan yang diperlukan untuk membuat keputusan keuangan yang bijaksana.
Semakin baik pengetahuan tentang keuangan makin semakin baik pula dalam
mengelola keuangan.
F. Hubungan Locus Of Control, Financial Knowledge Terhadap Financial
Behavior
Beberapa penelitian terdahulu menyebutkan bahwa terdapat hubungan
locus of control, financial knowledge terhadap financial behavior. Hal ini
sebagaimana yang di ungkap (Perry dan Morris, 2005) menyatakan bahwa locus
of control, financial knowledge, dan income sebagai variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependent yaitu financial behavior yang diperoleh
dari analisis pada masyarakat di Amerika. Namun dalam peneletian ini hanya
focus pada locus of control, financial knowledge sebagai variabel independen
28
berpengaruh terhadap variabel dependent yaitu financial behavior. Sedangkan
pada penelitian (Khalilah dan Iramani, 2013) bahwa hanya variabel locus of
control yang berpengaruh pada financial behavior sedangkan financial knowledge
dan income tidak berpengaruh pada financial behavior dan locus of control
memediasi financial knowledge dengan Financial behavior pada masyarakat
Surabaya.
Pada penelitian yang dilakukan oleh (Grable, Park dan Joo, 2009) di
Korea, (Ida dan Dwinta, 2010) pada mahasiswa Universitas Kristen Maranatha
mengemukakan bahwa financial knowledge berpengaruh terhadap financial
behavior sedangkan locus of control dan income tidak memiliki pengaruh
terhadap financial behavior. Financial behavior berhubungan dengan bagaimana
seseorang memperlakukan, mengelola, dan menggunakan sumber daya keuangan
yang ada padanya. Individu yang memiliki financial behavior yang bertanggung
jawab cenderung efektif dalam penggunaan uang yang dimilikinya, seperti
membuat anggaran, menghemat uang dan mengontrol.
G. Kerangka Pikir
Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya maka dapat
diasumsikan bahwa locus of control dan financial knowledge berpengaruh
terhadap financial behavior, yang dapat digambarkan dengan bagan kerangka
pikir sebagai berikut :
29
Keterangan = Uji Simultan (Uji F) = Uji Parsial (Uji t ) Gambar 2.1 Kerangka Pikir Locus of Control dan Financial Knowledge terhadap
Financial Behavior
Locus of Control
(X1)
Financial Knowledge
(X2)
Financial Behavior
(Y)
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat expost-facto karena data yang
diperoleh adalah data hasil dari peristiwa yang sudah berlangsung, sehingga
peneliti hanya mengungkap fakta berdasarkan pengukuran gejala yang telah ada
pada responden (Suharsimi, 2010:17). Penelitian ini bertujuan untuk mencari
pengaruh antara variabel bebas Locus of Control dan Financial Knowledge
terhadap variabel terikat yaitu Financial Behavior mahasiswa penerima Program
Beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar .
Penelitian ini juga merupakan penelitian asosiatif komparatif, karena
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan sebab
akibat dengan cara tertentu berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada,
kemudian mencari kembali faktor yang diduga menjadi penyebabnya, melalui
pengumpulan data (Suharsimi, 2010: 121).
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di kampus UIN Alauddin Makassar yang
beralamat Kampus I Jl. Sultan. Alauddin No. 63 Makassar dan Kampus II Jl. H.
M. Yasin Limpo Samata Sungguminasa-Gowa. Dan waktu penelitian ini
dilakukan mulai dari bulan Januari-April 2017.
31
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan data
kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka-angka atau data kualitatif yang
diangkakan (Sugiyono, 2007: 23). Penelitian kuantitatif merupakan penelitian
yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2014: 8).
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa,
hal, atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat
semesta penelitian (Ferdinand, 2006: 223) sedangkan pendapat Sugiyono (2014:
80) populasi ialah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini, populasi penelitian mengacu pada jumlah mahasiswa
penerima Program Beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar yang berjumlah
640 orang (sumber : Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Alumni UIN Alauddin
Makassar).
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2014: 81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut (Hasan,
32
2002) sampel adalah bagian dari pupulasi yang diambil melalui cara-cara tertentu,
jelas, lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi.
Dalam penelitian ini, penulis mempersempit populasi yaitu jumlah
mahasiswa penerima Program Beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar yang
berjumlah 640 orang dengan menghitung ukuran sampel yang dilakukan dengan
menggunakan teknik Slovin (Sujarweni dan Endrayanto, 2012).
Adapun peneliti menggunakan rumus Slovin karena dalam penarikan
sampel jumlahnya harus representative agar hasil penelitian dapat
digeneralisasikan dan perhitungannya pun tidak memerluhkan tabel jumlah
sampel, namun dapat dilakukan dengan rumus dan pertimbangan yang sederhana.
Menurut Sugiyono (2014: 116) Rumus Slovin untuk menentukan jumlah
sampel adalah:
Keterangan:
n = Ukuran jumlah sampel/jumlah responden
N = Ukuran populasi
e = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang
masih bisa ditolerir, e = 0,05
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 640 orang, maka presentase
kelonggaran yang digunakan adalah 5%. Maka untuk menggatahui jumlah sampel
penelitian, berikut perhitungannya:
33
n = N / ( 1 + Ne2)
n = 640 / ( 1 + 640.(5%)2)
n = 640 / ( 1 + 640.(0,05)2)
n = 640 / ( 1 + 640.(0,0025))
n = 640 / ( 1 + 1,6)
n = 640 / 2,6
n = 246,16 ⇒ dibulatkan menjadi 246 orang.
Berdasarkan perhitungan tersebut di atas, sampel yang akan menjadi
responden dalam peneletian ini sebanyak 246 orang. Sampel diambil berdasarkan
probability sampling; sample random sampling, dimana peneliti memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi itu sendiri.
D. Metode Pengumpulan Data
Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data primer dan teknik
sampling yang digunakan purposive sampling, maka pengumpulan data
didasarkan pada penyebaran kuisioner. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara menyusun pertanyaan-pertanyaan terstruktur yang sifatnya tertutup
dengan jawaban yang telah disediakan dan harus diisi oleh responden dengan cara
memilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia.
Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur indikator-indikator
pada variabel dependen dan variabel independen tersebut adalah dengan
34
menggunakan Skala Likert (1-5) yang mempunyai lima tingkat preferensi
jawaban masing-masing mempunyai skor 1-5.
E. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan
data. Instrument penelitian yang digunakan yaitu menggunakan Angket yang
merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada obyek penelitian yang mau
memberikan respon sesuai dengan permintaan peneliti. Angket penelitian
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian yang berupa pertanyaan yang
diberikan kepada responden dengan skala likert.
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2014: 169) skala Likert (1-5) untuk variabel locus of
control mulai dari jawaban Tidak pernah-Selalu.
Tidak Pernah Jarang Kadang-kadang Sering Selalu
1 2 3 4 5
Sedangkan skala Likert (1-5) untuk variabel financial knowledge mulai
dengan jawaban sangat buruk-luar biasa :
Sangat Buruk Buruk Cukup Baik Baik Sangat Baik
1 2 3 4 5
Dan skala Likert (1-5) untuk variabel financial behavior dengan jawaban
Tidak pernah-Selalu :
Buruk Wajar Sedang Baik Sangat Baik
1 2 3 4 5
35
F. Validasi dan Reliabilitas Instrumen
1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2011: 121) menyatakan bahwa valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji
validitas digunakan untuk mengetahui apakah terdapat item pernyataan pada
kuesioner yang harus diganti/dibuang karena dianggap tidak relevan. Perhitungan
yang digunakan untuk mengukur validitas kuesioner adalah dengan menghitung
korelasi antar data pada masing-masing pernyataan dengan skor total. Hasil uji
validitas juga dapat diukur dengan melihat nilai r hitung. Apabila r hitung > r
tabel, maka dapat dikatakan valid. Begitu pula sebaliknya, Apabila r hitung < r
tabel, maka dapat dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2011: 121) instrumen yang reliable adalah instrument
yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan
menghasilkan data yang sama. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa
sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi, 2010).
Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan membagikan kuesioner pada responden
kemudian hasil skornya diukur korelasinya antarskor jawaban pada butir
pertanyaan yang sama dengan bantuan SPSS 21.00 menggunakan uji Cronbach
Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,60.
36
G. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi linier berganda. Analisis regresi ini bertujuan untuk memperoleh gambaran
yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen baik secara parsial maupun secara simultan. Sebelum melakukan uji
regresi linier berganda, metode mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik
guna mendapatkan hasil yang terbaik (Ghozali, 2011: 105). Tujuan pemenuhan
asumsi klasik ini dimaksudkan agar variabel bebas sebagai estimator atas variabel
terikat tidak bias.
1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum peneliti melakukan pengujian analisis regresi linier berganda
terhadap hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu
pengujian asumsi klasik atas data yang akan diolah sebagai berikut :
a. Uji normalitas data
Menurut Wiranata (2014: 52) uji normalitas berfungsi untuk mengetahui
distribusi data dalam variabel yang akan digunakan. Data yang baik dan layak
digunakan dalam penelitian adalah data data yang memiliki distribusi normal.
Imam Ghozali (2012: 163) menyebutkan bahwa normalitas dapat terlihat dengan
melihat penyebaran titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
histogramnya dari residualnya. Seperti diketahui bahwa uji t dan F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi
ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak
37
yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk menguji apakah data
berdistribusi normal atau tidak dilakukan uji statistik Kolmogorov-Smirnov Test.
Residual berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikansi >0,05 (Imam
Ghozali, 2011: 160-165).
b. Uji multikolonieritas data
Menurut Imam Ghozali (2012: 105) uji multikolonieritas digunakan untuk
menguji apakah model regresi mengandung korelasi antar variabel
bebas/independen. Model regresi seharusnya tidak memiliki korelasi antara
variabel independen namun apabila terdapat korelasi maka variabel tersebut tidak
orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi
antar sesama variabel independen sama dengan nol. Berikut adalah teknik untuk
mengetahui adanya korelasi antar variabel independen:
I. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat
tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak
signifikan mempengaruhi variabeldependen.
II. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel
independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikolonieritas.
III. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2)
variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/
38
tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah nilai tolerance <0,10 atau sama dengan nilai VIF>10.
c. Uji Heteroskedastissitas
Uji heteroskedastisitas berfungsi untuk menguji terjadinya perbedaan
variance residual suatu periode pengamatan ke ke periode pengamatan lainnya
(Wiratna, 2014:186). Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Apabila varians
berbeda, disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas. Pada penelitian ini, uji heteroskedastisitas yang digunakan
adalah dengan uji glejser. Uji ini dilakukan dengan cara meregresikan antara
variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Dasar pengambilan
keputusan dari uji heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat nilaisignifikansi
dan melalui nilai t hitung. Apabila nilai signifikansi lebih dari 0,05 dan nilai t
hitung< t tabel, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Begitu pula sebaliknya,
Apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05 dan nilai t hitung> t tabel, maka terjadi
masalah heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
ada problem autokorelasi (Imam Ghozali, 2011: 110). Pada penelitian ini untuk
menguji ada tidaknya gejala autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson (DW
test).
39
Tabel 3.1 Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi
Sumber: Imam Ghozali, 2011
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi diartikan sebagai suatu teknik analisis data yang digunakan untuk
mencari pengaruh antara dua variabel atau lebih. Variabel yang dimaksudkan
dalam hal ini adalah variabel bebas yang biasa disimbolkan dengan X dan variabel
terikat yang dismbolkan dengan Y. Analisis regresi berganda digunakan untuk
mencari pengaruh antara dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel
terikat , Sugiyono (2009). Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara
linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel
dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen
berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.
Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Persamaan regresi
berganda sebagai berikut:
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel
independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Analisis linier berganda
Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No Decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4 Tidak ada korelasi negatif No Decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif
Tidak Ditolak du < d < 4-du
40
dilakukan dengan uji koefisien determinasi, uji F, dan uji t. Model regresi dalam
penelitian ini sebagai berikut :
Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn + e Keterangan: Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X1 dan X2 = Variabel independen a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0) b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan) 3. Koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Imam Ghozali, 2011: 97).
4. Pengujian Hipotesis
a. Uji Simultan (Uji Statistik F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variable dependen/terikat. Pada pengujian ini juga menggunakan tingkat
signifikansi sebesar 5% atau 0,05. Prosedur Uji F ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan hipotesis nol maupun hipotesis alternatifnya :
Ho : b1 = b2 = 0, berarti tidak ada pengaruh X1, X2, terhadap Y
Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, berarti ada pengaruh X1, X2, terhadap Y
41
2. Membuat keputusan uji F
Jika nilai F lebih besar dari pada 4 maka Ho ditolak pada derajat kepercayaan
5%, dengan kata lain hipotesis alternatif (Ha) diterima, yang menyatakan
bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan
mempengaruhi variabel dependen.
a. Uji Parsial (uji t)
Tujuan dari uji parsial adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara parsial.
Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi
sebesar 0,05 (α =5%) atau tingkat keyakinan sebesar 0,95. Hipotesis dirumuskan
sebagai berikut :
Ho : bi = 0
HA : bi ≠ 0
1. Pengaruh Locus of Control (X1) terhadap Financial Behavior (Y).
Ho1 : b1 ≤ 0, tidak terdapat pengaruh positif X1 terhadap Y
Ha1 : b1 > 0, terdapat pengaruh positif X1 terhadap Y
2. Pengaruh Financial Knowledge (X2) terhadap Financial Behavior (Y).
Ho2 : b2 ≤ 0, tidak terdapat pengaruh positif X2 terhadap Y
Ha2 : b2 > 0, terdapat pengaruh positif X2 terhadap Y
Ketentuan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut :
1. Jika tingkat signifikansi ≤ 5%, Ho ditolak dan Ha diterima
2. Jika tingkat signifikansi ≥ 5%, Ho diterima dan Ha ditolak.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Program Beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar
1. Sejarah Singkat Program Beasiswa Bidikmisi
Bidikmisi adalah singkatan dari Bantuan Pendidikan Mahasiswa Miskin
Berprestasi, yang merupakan dana pendidikan dari pemerintah melalui Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) yang diserahkan kepada calon
Mahasiswa yang kurang mampu namun memiliki sejumlah prestasi akademik
maupun prestasi minat dan bakat. Yang juga merupakan program kerja 100 hari
menteri keuangan Prof. Dr. Ir. KH Muhammad Nuh, DEA kabinet SBY - Budiono
periode 2010 – 2014. Dana Bidikmisi yang diserahkan kepada Mahasiswa adalah
Rp. 6.000.000,00/ semester melalui rekening yang telah ditetapkan masing –
masing Perguruan Tinggi.
Program yang diluncurkan oleh “Bapak Bidikmisi” itu dilaksanakan pada
tahun 2010, dengan awal penerima Beasiswa sebanyak 20.000 Mahasiswa seluruh
Indonesia dengan kuota yang beragam. Seiring berjalannya waktu penerima
Beasiswa yang diminati oleh calon Mahasiswa ataupun Mahasiswa kini, semakin
tahun semakin bertambah. Terbukti, ditahun 2015 jumlah penerima Beasiswa
Bidikmisi sudah mencapai 250.000-an lebih. Dengan Banyaknya kuota penerima
Beasiswa ini, diharapkan akan banyak cita-cita dari generasi muda yang akan
tercapai setelah mendapat bantuan ini.
Landasan hukum yang membuat Beasiswa Bidikmisi ini diselanggarakan
diantaranya; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
43
Sistem Pendidikan Nasional, Bab V pasal 12 (1.c), menyebutkan bahwa setiap
peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan Beasiswa bagi
yang berprestasi yang orang tuanya kurang mampu membiayai pendidikannya.
Pasal 12 (1.d), menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya
kurang mampu membiayai pendidikannya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan, Bagian Kelima, Pasal 27 ayat (1), menyebutkan bahwa
Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya memberi bantuan biaya
pendidikan atau Beasiswa kepada peserta didik yang orang tua atau walinya
kurang mampu membiayai pendidikannya. Pasal 27 ayat (2), menyebutkan bahwa
Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya dapat memberi
beasiswa kepada peserta didik yang berprestasi.
Atas dasar Hukum tersebut, perguruan tinggi yang sudah terdaftar di Dikti
berhak mendaftarkan kampusnya sebagai penyelenggara Beasiswa Bidikmisi. Dan
hingga saat ini Hampir disetiap PTN dan sebagian PTS mendapatkan subsidi
beasiswa ini. Kendati demikian, Kuota penerima beasiswa Bidikmisi tidak disama
ratakan disetiap Perguruan tinggi. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan, Bab VI, Pasal 46 ayat (2),
menyebutkan 2 bahwa Badan Hukum Pendidikan wajib mengalokasikan beasiswa
atau bantuan biaya pendidikan bagi peserta didik Warga Negara Indonesia yang
kurang mampu secara ekonomi dan atau peserta didik yang memiliki potensi
44
akademik tinggi paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah seluruh peserta
didik.
Mengacu pada Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah tersebut serta
kenyataan tentang program beasiswa sebagaimana tersebut di atas, maka
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Departemen
Pendidikan Nasional mulai tahun 2010 memberikan beasiswa dan biaya
pendidikan bagi calon Mahasiswa dari keluarga yang kurang mampu secara
ekonomi dan berprestasi yang disebut beasiswa Bidikmisi. Adapun misi dan
tujuan diselengarakannya beasiswa ini, adalah ;
MISI
a. Menghidupkan harapan bagi masyarakat kurang mampu untuk terus
menempuh sampai ke jenjang pendidikan tinggi;
b. Menghasilkan sumber daya insani yang mampu berperan dalam memutus
rantai kemiskinan.
TUJUAN
a. Meningkatkan motivasi belajar dan prestasi calon mahasiswa, khususnya
mereka yang menghadapi kendala ekonomi;
b. Meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi rakyat
Indonesia yang berpotensi akademik tinggi dan kurang mampu secara
ekonomi;
c. Menjamin keberlangsungan studi mahasiswa sampai selesai;
d. Meningkatkan prestasi mahasiswa, baik pada bidang akademik/kurikuler, ko-
kurikuler maupun ekstra kurikuler;
e. Menimbulkan dampak iring bagi mahasiswa dan calon mahasiswa lain untuk
selalu meningkatkan prestasi;
45
f. Melahirkan lulusan yang mandiri, produktif dan memiliki kepedulian sosial,
sehingga mampu berperan dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Dengan kata lain, bahwa beasiswa ini sejatinya diperuntukan bagi calon
Mahasiswa yang memiliki prestasi namun terkendala di kondisi ekonominya. Dan
setelah beasiswa ini didapatkan, harapannya si penerima beasiswa dapat
memberikan kontribusinya untuk bangsa dan negara. Terbukti, saat ini sudah
banyak sekali penerima beasiswa bidikmisi ini meraih prestasi di tingkat regional,
nasioanal, bahkan internasional. Ini merupakan buah dari program beasiswa
Bidikmisi yang diberikan.
UIN Alauddin Makassar merupakan salah satu Universitas yang hingga
tahun ajaran 2016-2017 menerima kuota sebanyak 640 mahasiswa penerima
beasiswa Bidikmisi yang tersebar di masing-masing Fakultas. Mahasiswa
Bidikmisi UIN Alauddin Makassar kemudian banyak diantara mereka yang
menyalahgunakan tujuan dari beasiswa tersebut.
B. Penyajian Data Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa penerima program beasiswa
Bidikmisi UIN Alauddin Makassar. Obyek penelitian ini berdasarkan data dari
Kepala Bagian Kemahasiswaan UIN Alauddin Makassar. adapun perinciannya
sebagai berikut:
Table 4.1 obyek penelitian
No Kouta/Tahun Jumlah 1 2013 150 Orang 2 2014 150 Orang 3 2015 150 Orang
4 2016 190 Orang Sumber: Kabag UIN Alauddin Makassar, 2017
46
C. Deskripsi Karakteristik Responden
Karateristik responden berguna untuk menguraikan deskripsi identitas
responden menurut sampel penelitian yang ditetapkan. Salah satu tujuan dari
karateristik responden adalah memberikan gambaran objek yang menjadi sampel
dalam penelitian ini. Karateristik responden dalam penelitian ini kemudian
dikelompokkan menurut jenis kelamin. Untuk memperjelas karateristik responden
yang dimaksud, maka akan disajikan tabel mengenai data responden. Penyajian
data responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase (%)
1 Laki-laki 100 Orang 40,65
2 Perempuan 146 Orang 59,35
Jumlah 246 100%
Sumber: Data Hasil Penyebaran Kuesioner, 2017
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 246 responden menurut
jenis kelamin terlihat kurang seimbang karena memiliki selisih sekitar 18,7%
responden perempuan dengan responden laki-laki. Responden yang berjenis
kelamin laki-laki hanya berjumlah 100 orang atau 40,65% dan selebihnya
responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 146 orang atau 59,35%.
D. Analisis dan Olah Statistik
1. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen
Uji validitas dan reliabilitas instrumen menggunakan program SPSS 21.
statisticfor windows dengan responden sebanyak 146 orang.
47
a. Uji Validitas
Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan
nilai dari corrected item-total correlation > dari r-tabel (Bhuono Agung Nugroho,
Strategi Jitu: Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, h.68), yaitu 0,304
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Locus Of Control (X1)
No Variabel 𝑿𝟏 Item r-hitung r-tabel Keterangan 1 Kemampuan memecahkan
masalah pribadi. P1 O,514 0,138 Valid
2 Lebih mudah dipengaruhi oleh lingkungan.
P2 0,597 0,138 Valid
3 Memiliki inisiatif . P3 0,585 0,138 Valid
4 Percaya diri sendiri. P4 0,641 0,138 Valid
5 Tidak berdaya dalam menghadapi masalah dalam kehidupan.
P5 0,498 0,138 Valid
6 Control diri. P6 0,572 0,138 Valid
Sumber: Data Diolah (Output SPSS 21), 2017
Tabel 4.3 menunjukkan seluruh instrument valid untuk digunakan sebagai
instrument atau pernyataan untuk mengukur variabel yang diteliti
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Financial Knowlodge (X2)
No Variabel 𝑿𝟐 Item r-hitung r-tabel Keterangan 1 Istilah suku bunga. P1 O,625 0,138 Valid 2 Istilah Credit P2 0,580 0,138 Valid 3 Laporan keuangan pribadi. P3 0,698 0,138 Valid 4 Investasi. P4 0,645 0,138 Valid
Sumber: Data Diolah (Output SPSS 21), 2017
Tabel 4.4 menunjukkan seluruh instrument valid untuk digunakan sebagai
instrument atau pernyataan untuk mengukur variabel yang diteliti.
48
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Financial Behavior (Y)
No Variabel 𝑿𝟏 Item r-hitung r-tabel Keterangan 1 Membayar tagihan tepat
waktu (misal: listrik, pulsa pasca bayar, dan lain-lain)
P1 O,513 0,138 Valid
2 Membuat anggaran pengeluaran dan belanja (harian, bulanan, dan tahunan)
P2 0,596 0,138 Valid
3 Mencatat pengeluaran (harian, bulanan, dan tahunan )
P3 0,613 0,138 Valid
4 Menyediakan dana terduga (emergency fund)
P4 0,629 0,138 Valid
5 Menabung secara rutin P5 0,487 0,138 Valid 6 Membandingkan harga di
pasar sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian
P6 0,565 0,138 Valid
Sumber: Data Diolah (Output SPSS 21), 2017
Tabel 4.3 menunjukkan seluruh instrument valid untuk digunakan sebagai
instrument atau pernyataan untuk mengukur variabel yang diteliti.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan realibel
atau handal jika jawaban pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Suatu
variabel dikatakan realibel jika nilai cronbach Alpha > 0,6 (Siregar, 2013:57).
Hasil pengujian realibilitas untuk masing-masing variabel diringkas pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Locus Of Control (X1)
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
.723 7
Sumber: Data Diolah (Output SPSS 21), 2017
49
Dari gambar output di atas, diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha
sebesar 0,723 dengan nilai rtabel sebesar 0,138 signifikansi 5%. Kesimpulannya
Cronbach’s Alpha > 0,60 (0,723 > 0,60) artinya item-item locus of control bersifat
reliable.
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Financial Knowlodge (X2)
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
.745 5
Sumber: Data Diolah (Output SPSS 21), 2017
Dari gambar output di atas, diketahui bahwa nilai Alpha sebesar 0,745,
dengan nilai rtabel dengan sebesar 0,138 signifikansi 5%. Kesimpulannya
Cronbach’s Alpha > 0,60 (0,745 > 0,60) artinya item-item financial knowlodge
bersifat reliable.
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Financial Behavior (Y)
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
.723 7
Sumber: Data Diolah (Output SPSS 21), 2017
Dari gambar output di atas, diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha
sebesar 0,723 dengan nilai rtabel sebesar 0,138 signifikansi 5%. Kesimpulannya
Cronbach’s Alpha > 0,60 (0,723 > 0,60) artinya item-item financial behavior
bersifat reliable.
2. Asumsi klasik
Terdapat beberapa macam asumsi yang harus dipenuhi dalam analisis
regresi. Sehingga persamaan yang dihasilkan akan valid jika digunakan untuk
memprediksi. Asumsi-asumsi tersebut antara lain:
50
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk mengetahui
tingkat signifikansi data apakah distribusi normal atau tidak, maka dapat
dilakukan dengan melakukan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov
(K-S) (Ghozali, 2013:158). Berdasarkan analisis uji prasyarat yang diperoleh,
maka kesimpulan hasil uji normalitas dapat dilihat sebagai berikut:
1) Pengujian normalitas pertama dilakukan pada Variabel locus of control. Taraf
signifinikan yang ditetapkan adalah 0,05. Berdasarkan hasil pengolahan
dengan SPSS 21 maka diperoleh sig 1,331 Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data Variabel locus of control berdistribusi normal karena
nilai sig Variabel locus of control 1,331 lebih besar dari 0,05 atau (1,331>
0,05).
2) Pengujian Normalitas kedua dilakukan pada variabel financial knowlodge.
Taraf signifikan yang ditetapkan adalah 0,05. Berdasarkan hasil SPSS 21
maka diperoleh sig sebesar 1,936. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa data variabel financial knowlodge berdistribusi normal, karena nilai
sig financial knowlodge 1,936 lebih besar dari 0,05 (1,936 > 0,05).
3) Pengujian normalitas ketiga dilakukan pada variabel financial behavior taraf
signifikan yang ditetapkan adalah 0,05. Berdasarkan hasil output SPSS 21
maka diperoleh sig sebesar 0.993. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa data variabel financial behavior berdistribusi normal karena nilai sig
financial behavior lebih besar dari 0,05 ( 0,993> 0,05).
51
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Locus Of Control
Financial Knowlodge
Financial Behavior
N 246 246 246 Normal Parametersa,b
Mean 18.62 11.62 18.23 Std. Deviation
4.455 3.216 4.380
Most Extreme Differences
Absolute .085 .123 .063 Positive .054 .123 .054
Negative -.085 -.064 -.063
Kolmogorov-Smirnov Z 1.331 1.936 .993 Asymp. Sig. (2-tailed) .058 .001 .278 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data Diolah (Output SPSS 21), 2017
b. Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2013:103-104).
Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam
model regresi dilakukan dengan dengan membuat hipotesis : (1) Tolerance value
< 0,10 atau VIF > 10 = terjadi multikolinieritas. (2) Tolerance value > 0,10 atau
VIF < 10 = tidak terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.10 Hasil uji multikolinieritas
Coefficientsa Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant) Locus Of Control .949 1.054 Financial Knowlodge .949 1.054 a. Dependent Variable: Financial Behavior
Sumber: Data Diolah (Output SPSS 21), 2017
52
Tabel 4.10 menunjukkan Hasil uji multikolinieritas, dapat dilihat pada
tabel Coefficients kolom tolerance dan VIF dapat di lihat di atas. Nilai VIF untuk
variabel Locus Of Control yaitu 1.054 dengan Tolerance .949, VIF untuk variabel
Financial Knowlodge yaitu 1.054 dengan tolerance .949. Karena nilai Tolerance
dari kedua variabel > 0,10 dan VIF dari kedua variabel < dari 10 maka dapat
dikatakan tidak terjadi multikolinieritas pada kedua variabel bebas tersebut.
Berdasarkan syarat asumsi klasik regresi linier, bahwa model regresi linier yang
baik adalah yang terbebas dari adanya multikolinieritas. Dengan demikian, model
di atas telah terbebas dari adanya multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedatisitas
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali,
2013: 134). Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas pada penelitian ini,
digunakan metode Uji Glejser yang dihasilkan dari output program SPSS versi 21.
Hasil pengujian heterokedastisitas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel
independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai
Absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas
tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung
adanya heterokedastisitas. Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat di bawah ini.
Tabel 4.11 Hasil Uji Heterokedastistas Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.314 .186 7.076 .000 Locus Of Control .406 .058 .407 7.046 .000 Financial Knowlodge
.159 .053 .175 3.031 .003
a. Dependent Variable: Financial Behavior Sumber: Data Diolah (Output SPSS 21), 2017
53
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana
variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi
dengan diri sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan
dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau nilai periode
sesudahnya. Dasar pengambilan keputusannya yaitu : (1) Apabila du < DW < 4-
du, maka tidak ada autokorelasi. (2) Apabila du ≤ DW ≤ du atau 4-du ≥ DW ≥ 4-
dl, maka tidak ada kesimpulan yang dapat di ambil. (3) Dw< dl, maka
autokorelasi positif. (4) DW > 4-dl, maka autokorelasi negatif.
Tabel 4.12 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .479a .229 .223 .22819 2.215 a. Predictors: (Constant), Financial Knowlodge, Locus Of Control b. Dependent Variable: Financial Behavior
Sumber: Data Diolah (Output SPSS 21), 2017
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 2.215. nilai ini akan
dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%,
jumlah sampel 246 (n) dan jumlah variabel independen 2 (k=2), maka di tabel
durbin Watson adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13 Durbin Watson (DW)
N k = 2 dl Du
7 0,4672 1,8964 ... ... ... ... ... ...
246 1.78012 1.79685
54
Dari hasil output diatas di dapat nilai DW 2.215 dengan sig 0.05 dan
jumlah data (n) = 246 serta k = 2, dimana k adalah jumlah variabel independen.
Maka di peroleh nilai dl (Batas Bawah DW) = 1.78012 dan du (Batas atas DW) =
1.79685 (lampiran). Karena nilai du < Dw < 4-du , maka dapat di simpulkan
bahwa tidak terjadi autokorelasi, sehinga uji autokorelasi terpenuhi.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh
secara parsial dan secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikat. Model
persamaan regresi yang baik adalah yang memenuhi persyaratan asumsi klasik,
antara lain semua data berdistribusi normal, model harus bebas dari gejala
multikolenieritas, terbebas dari autokorelasi dan terbebas dari heterokedastisitas.
Dari analisis sebelumnya membuktikan bahwa penelitian ini sudah dianggap baik.
Penelitian inmenggunakan analisis regresi untuk memprediksi seberapa
jauh perubahan nilai variabel terikat financial behavior Mahasiswa penerima
program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar, bila nilai variabel bebas
financial knowlodge dan locus of control dimanipulasi/ dirubah-rubah atau dinaik
turunkan. Hasil dari SPSS yang digunakan sebagai alat analisis maka hasil regresi
berganda adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Linear Berganda Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.314 .186 Locus Of Control .406 .058 .407 Financial Knowlodge
.159 .053 .175
a. Dependent Variable: Financial Behavior Sumber: Data Diolah (Output SPSS 21), 2017
55
Dari tabel diatas, hasil perhitungan variabel bebas dapat disusun dalam
suatu model berikut:
Y = 1.314 + 0. 406 X1 + 0.159 X2
Keterangan:
Y = Financial Behavior Mahasiswa Penerima Program beasiswa Bidikmisi
UIN Alauddin Makassar
X1 = Locus Of Control
X2 = Financial Knowlodge
Hasil dari analisis tersebut dapat diinterprestasikan sebagai berikut :
1) Nilai konstanta persamaan diatas sebesar 1.314 angka tersebut menunjukkan
bahwa jika X1 (Locus Of Control), X2 (Financial Knowlodge) konstan atau
X=0, maka Financial Behavior sebesar 1.314.
2) X1 (locus of control) menunjukkan nilai koefisien sebesar (0. 406). Hal ini
berarti bahwa jika terjadi kenaikan faktor locus of control sebesar 1%
terhadap mahasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar maka locus of control
juga akan mengalami kenaikan sebesar variabel pengalinya 0. 406 dengan
asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan.
3) X2 (financial knowlodge) menunjukkan nilai koefisien sebesar (0.159). Hal
ini berarti bahwa jika terjadi kenaikan faktor financial knowlodge sebesar
sebesar 1% terhadap mahasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar maka
financial behavior Mahasiswa Penerima Program beasiswa Bidikmisi UIN
Alauddin Makassar juga akan mengalami kenaikan sebesar variabel
pengalinya 0.159 dengan asumsi variabel independen yang lain dinaggap
konstan.
56
4. Koefisien determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2009:
87). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R² yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2009: 87).
Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .479a .229 .223 .22819
a. Predictors: (Constant), Financial Knowlodge, Locus Of Control b. Dependent Variable: Financial Behavior
Sumber: Data Diolah (Output SPSS 21), 2017
Berdasarkan Tabel 4.11 besarnya adjusted R2 adalah 0.229, hal ini berarti
22.9% variabel financial behavior Mahasiswa penerima program beasiswa
Bidikmisi UIN Alauddin Makassar dapat dijelaskan dari kedua variabel locus of
control dan financial knowlodge, sedangkan sisanya (100% - 22.9% = 77.1%)
dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model.
5. Pengujian Hipotesis
a. Uji F (Uji Simultan)
Pengujian Simultan merupakan pengujian secara bersama-sama koefisien
locus of control dan financial knowlodge terhadap financial behavior Mahasiswa
57
penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar. Jika nilai F
hitung > F tabel maka variabel bebas (X) berpengaruh terhadap variabel terikat
(Y). Jika nilai F hitung < F tabel maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh
terhadap variabel terikat (Y). Jika nilai Sig < 0,05 maka variabel bebas (X)
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y). Jika nilai Sig. > 0,05 maka
variabel bebas (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).
Nilai Ftabel dapat dilihat pada tabel statistik untuk signifikansi 0,05 dengan
𝑑𝐹1 = (𝑘– 1) dan 𝑑𝐹2 = (𝑛 − 𝑘). Dimana k = jumlah variabel (bebas+terikat)
dan n = jumlah observasi/sampel pembentuk regresi. Jadi, 𝑑𝐹1 = (2–1) = 1 dan
𝑑𝐹2 = (246–2) = 244. Hasil diperoleh untuk Ftabel sebesar 3,88 (lihat pada
lampiran Ftabel probabilitas 0,05).
Tabel 4.15 Hasil Uji F
ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression
3.761 2 1.880 36.114
.000b
Residual 12.653 243 .052 Total 16.414 245 a. Dependent Variable: Financial Behavior b. Predictors: (Constant), Financial Knowlodge, Locus Of Control
Sumber: Data Diolah (Output SPSS 21), 2017
Berdasarkan hasil output SPSS di atas kita dapat melihat bahwa nilai F
hitung > nilai F tabel (36,114>3,88) dengan probabilitas 0.000 (tingkat signifikan
0,000). Oleh sebab itu, berdasarkan cara pengambilan keputusan uji simultan
dalam analisis regresi dapat disimpulkan bahwa variabel locus of control (𝑋1) dan
financial knowlodge (𝑋2) jika diuji secara bersama-sama atau serentak
58
berpengaruh signifikan terhadap variabel financial behavior Mahasiswa Penerima
Program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar (Y).
b. Uji t (Uji Parsial)
Uji parsial atau disebut juga uji t dalam analisis regresi linear berganda
bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara parsial (sendiri-
sendiri/ masing-masing variabel) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat
(Y). Jika nilai t hitung > t tabel maka variabel bebas (X) berpengaruh terhadap
variabel terikat (Y). Jika nilai t hitung < t tabel maka variabel bebas (X) tidak
berpengaruh terhadap variael terikat (Y). Jika nilai Sig < 0,05 maka variabel bebas
(X) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y). Jika nilai Sig > 0,05
maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat
(Y).
Nilai Ttabel dapat dilihat pada tabel statistik untuk signifikansi 0,05 dengan
𝑑𝑓 = 𝑛 − 𝑘. Dimana k = jumlah variabel (bebas+terikat) dan n = jumlah
observasi/ sampel pembentuk regresi. Jadi, 𝑑𝑓 = 246 − 2 = 244. Hasil diperoleh
untuk ttabel sebesar 1,65251 (lihat pada lampiran ttabel sig0,05).
Tabel 4.16 Hasil Uji t
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.314 .186 7.076 .000 Locus Of Control
.406 .058 .407 7.046 .000
Financial Knowlodge
.159 .053 .175 3.031 .003
a. Dependent Variable: Financial Behavior Sumber: Data Diolah (Output SPSS 21), 2017
59
Berdasarkan hasil output SPSS di atas kita dapat melihat dimana nilai t
hitung variabel X1 lebih besar dari pada nilai t tabel (7,046>1,65251) dengan
tingkat signifikan dibawah 0,05 yaitu 0,000 dan t hitung variabel (𝑋2) lebih besar
dari pada nilai t tabel (3,031>1,65251) dengan tingkat signifikan dibawah 0,05
yaitu 0,003. Berdasarkan cara pengambilan keputusan uji parsial dalam analisis
regresi dapat disimpulkan sebagai berikut:
a) Variabel locus of control (𝑋1) secara parsial berpengaruh terhadap financial
behavior Mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin
Makassar (Y).
b) Variabel financial knowlodge (𝑋2) secara parsial berpengaruh terhadap
financial behavior Mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN
Alauddin Makassar (Y)
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis di atas, maka akan dilakukan pembahasan yang
memberikan beberapa informasi secara rinci tentang hasil penelitian serta
bagaimana pengaruh masing-masing variabel terhadap variabel lainnya. Variabel
independen dalam penelitian ini yaitu variabel locus of control (𝑋1) dan financial
knowlodge (𝑋2) sedangkan variabel dependennya adalah financial behavior
Mahasiswa Penerima Program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar (Y).
Pengujian hipotesis antar variabel independen dan variabel dependen dilakukan
melalui hasil analisis SPSS 21. Selanjutnya akan dilakukan pembahasan terhadap
masing-masing hipotesis sebagai berikut:
60
1. Pengaruh locus of control (X1) dan financial knowledge (X2) secara
simultan terhadap financial behavior Mahasiswa Penerima Program
beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar (Y).
Berdasarkan hasil analisis variabel locus of control dan financial
knowledge berpengaruh secara simultan terhadap financial behavior Mahasiswa
penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar. Dimana locus of
control ini terdiri dari beberapa indikator yaitu kemampuan memecahkan masalah
pribadi, lebih mudah dipengaruhi oleh lingkungan, memiliki inisiatif, percaya diri sendiri,
tidak berdaya dalam menghadapi masalah dalam kehidupan, dan control diri. Dan
financial knowledge terdiri dari Istilah suku bunga, istilah credit, laporan keuangan
pribadi dan investasi. Secara statistik dapat berpengaruh terhadap financial behavior
Mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar
karena 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (36,114>3,88) dengan probabilitas 0.000 (tingkat signifikan
0,000).
Hasil ini mengisyaratkan locus of control dan financial knowledge
merupakan faktor yang berperan penting yang menentukan baik tidaknya perilaku
keuangan (financial behavior) Mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi
UIN Alauddin Makassar. Semakin tinggi locus of control Mahasiswa Bidikmisi,
maka akan mendorong semakin baiknya perilaku keuangan (financial behavior)
Mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar.
Sebaliknya jika locus of control rendah, maka perilaku keuangan (financial
behavior) Mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin
Makassar juga akan mengalami penurunan (buruk).
61
Begitupun dengan financial knowledge, Semakin tinggi financial
knowledge, maka akan mendorong semakin tingginya/baiknya perilaku keuangan
(financial behavior) Mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN
Alauddin Makassar. Sebaliknya jika locus of control rendah, maka financial
behavior Mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin
Makassar juga akan mengalami penurunan. Hasil dari analisis ini menerima
hipotesis 𝐻1 bahwa locus of control (𝑋1) dan financial knowledge (𝑋2)
berpengaruh secara simultan terhadap financial behavior Mahasiswa penerima
program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar (Y).
Penelitian ini didukung oleh pernyataan (Perry dan Morris, 2005)
mengemukakan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi financial
behavior atau disebut juga perilaku keuangan seseorang diantaranya: pertama
kontrol diri seseorang terhadap apapun yang terjadi dalam kehidupannya atau
disebut locus of control. Kedua, pengetahuan keuangan seseorang terhadap hal
yang berhubungan dengan uang atau disebut juga financial knowledge. Dan
penyataan serupa yang dikemukakan oleh (Ida dan Dwinta, 2010) menyatakan
bahwa pengetahuan tentang keuangan mempengaruhi perilaku seseorang dalam
mengatur keuangannya. Serta penelitian ini, diperkuat oleh pendapat (Orton,
2007) yang menyatakan bahwa pengetahuan keuangan (financial knowledge)
menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan, karena merupakan alat yang
berguna untuk membuat keputusan keuangan.
Islam juga menegaskan agar seorang mahasiswa (individu/masyarakat)
untuk senangtiasa mengatur dan membelanjakan uang (harta) secara tepat, efektif
62
dan efisien. Selain itu, Islam sangat melarang untuk menghambur-hamburkan
uang (harta) dan boros. Hal ini diperkuat oleh firman Allah SWT dalam Al-
Qur’an surah Al-Furqon ayat 67 sebagai berikut (Departemen Agama RI, Al-
Qur’an dan Terjemahnya):
Terjemahnya:
67. dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
Penegasan ayat ini menjelaskan bahwa seorang mahasiswa muslim harus
pandai mengelola uang (harta) sesuai dengan kebutuhan dan tidak pula kikir
terhadap diri mereka dan keluarganya. (Terjemah Tafsir Al-Maragi Juz 19: h. 51).
merencanakan keuangan (harta), sangat berpengaruh penting dalam aspek utama
kehidupan mahasiswa khususnya mahasiswa Bidikmisi di UIN Alauddin
Makassar.
2. Pengaruh locus of control (𝑿𝟏) secara parsial terhadap financial behavior
Mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin
Makassar (Y).
Berdasarkan hasil analisis maka disimpulkan bahwa variabel locus of
control (𝑋1) berpengaruh secara parsial terhadap financial behavior Mahasiswa
penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar (Y). Dimana
locus of control ini terdiri dari beberapa indikator yaitu kemampuan memecahkan
masalah pribadi, lebih mudah dipengaruhi oleh lingkungan, memiliki inisiatif, percaya
diri sendiri, tidak berdaya dalam menghadapi masalah dalam kehidupan, dan control
diri. Secara statistik dapat berpengaruh terhadap financial behavior Mahasiswa
63
penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar karena
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 locus of control (𝑋1) lebih besar dari nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ((7,046>1,65251)
dengan tingkat signifikan dibawah 0,05 yaitu 0,000 .
Hasil ini mengisyaratkan locus of control merupakan salah satu faktor
yang berperan penting yang menentukan baik buruknya peningkatan pelaku
keuangan (financial behavior) Mahasiswa penerima program beasiswa
Bidikmisi UIN Alauddin Makassar. Semakin tinggi locus of control, akan
mendorong semakin baiknya perilaku keuangan (financial behavior) Mahasiswa
penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar. Sebaliknya jika
locus of control rendah/ buruk, maka perilaku keuangan (financial behavior)
Mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar juga
akan mengalami penurunan. Hasil dari analisis ini menerima hipotesi 𝐻2 bahwa
locus of control (𝑋1) berpengaruh terhadap financial behavior Mahasiswa
penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar (Y).
Temuan ini mendukung hasil penelitian (Khalilah dan Iramani, 2013)
yang mengemukakan bahwa locus of control berpengaruh pada financial
behavior pada masyarakat Surabaya. Namun pendapat yang berbeda yang
dikemukakan oleh Rotter (1966) membedakan orientasi locus of control menjadi
dua, yakni locus of control internal dan locus of control eksternal. Locus of
control internal adalah keyakinan seseorang bahwa didalam dirinya tersimpan
potensi besar untuk menentukan nasib sendiri, tidak peduli apakah
lingkungannya akan mendukung atau tidak dan locus of control ekternal adalah
individu yang locus of control nya cukup tinggi akan mudah pasrah dan
64
menyerah jika sewaktu-waktu terjadi persoalan keuangan yang sulit (Rotter,
2000).
Hasil deskriptif penelitian ini juga diperoleh hasil bahwa locus of control
(kontrol diri) memang berpengaruh terhadap Perilaku Keuangan. Hal ini juga
sejalan dengan pembahasan sebelumnya tentang locus of control perspektif Islam,
sebagaimana yang ditegaskan dalam Firman Allah SWT Al-Quran surah Yusuf
ayat 53 sebagai berikut:
Terjemahnya :
53. dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.
Ibnu Katsir berkata “yaitu (nafsu itu selalu menyuruh kepada keburukan)
kecuali nafsu yang Allah menjaganya (dari keburukan )”. Sesungguhnya nafsu
manusia itu selalu memerintahkan kepada sesuatu yang diinginkannya, meskipun
ia menyuruh kepada sesuatu yang tidak diridhai oleh Allah SWT, kecuali Allah
SWT memberi rahmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah
SWT Maha memaafkan dari dosa-dosa bagi siapa yang bertaubat dari dosa
tersebut dengan tidak menyiksanya (Terjemah Tafsir Al-Maragi Juz 13: h. 2).
Locus of control di persepsikan peneliti sebagai variabel psikologis,
sehingga bersifat kecenderungan, seseorang memiliki dua kemungkinan yakni
cenderung memiliki internal locus of control (kontrol diri dari diri sendiri) serta
eksternal locus of control (kontrol Diri yang pihak luar) mahasiswa Bidikmisi di
65
Kampus UIN Alauddin Makassar. Oleh karena itu, untuk memperbaiki/
meningkatkan perilaku keuangan mahasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar,
hal yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan yaitu kemampuan memecahkan
masalah pribadi, tidak lebih mudah dipengaruhi oleh lingkungan, perluhnya
memiliki inisiatif, harus memiliki kepercayaan diri sendiri, hindari untuk tidak
berdaya dalam menghadapi masalah dalam kehidupan dan memilki tingkat control
diri yang tinggi.
3. Pengaruh financial knowledge (X2) terhadap financial behavior
Mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin
Makassar (Y).
Berdasarkan hasil analisis variabel financial knowledge (X2) berpengaruh
secara parsial terhadap terhadap financial behavior mahasiswa penerima program
beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar (Y). Dimana financial knowledge ini
terdiri dari beberapa indikator yaitu istilah suku bunga, istilah Credit, laporan
keuangan pribadi dan investasi. Secara statistik dapat berpengaruh terhadap financial
behavior mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin
Makassar karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 financial knowledge (X2) lebih besar dari pada nilai t
tabel (3,031>1,65251) dengan tingkat signifikan dibawah 0,05 yaitu 0,003.
Kebanyakan orang mencari suatu kehidupan yang berkualitas dan
keamanan keuangan. Pengelolaan keuangan mahasiswa juga ditentukan oleh
pengetahuan keuangan yang dimiliki oleh setiap individu. Masyarakat
menginginkan untuk bisa membuat keputusan yang cerdas tentang bagaimana
mengatur pengeluaran dan investasi dan akhirnya memperoleh suatu tingat
kekayaan. Pendekatan praktis untuk mendapatkan tujuan yang ingin dicapai ini
66
melibatkan pembelajaran mengenai aktivitas keuangan spesifik yang dihadapi
yaitu pencatatan dan penganggaran, perbankan dan penggunaan kredit, simpanan
dan pinjaman, pembayaran pajak, membuat pengeluaran utama (seperti rumah dan
mobil), membeli asuransi, investasi, dan rencana pensiun.
Untuk menangani personal finances secara sistematis dan berhasil maka
diperlukan pengetahuan.
Untuk memiliki financial knowledge maka perluh mengembangkan
financial skill dan belajar untuk menggunakan financial tools. Financial skill
adalah sebuah teknik untuk membuat keputusan dalam personal financial
management. Menyiapkan sebuah anggaran, memilih investasi, memilih rencana
asuransi, dan menggunakan kredit adalah contoh dari financial skill. Financial
tools adalah bentuk dan bagan yang dipergunakan dalam pembuatan keputusan
personal financial management (seperti cek, kartu kredit, kartu debit) (Ida dan
Chintia Yohana Dwinta, 2010). Terdapat berbagai sumber melalui pengetahuan
yang dapat diperoleh, semua pada berbagai tingkat kualitas atau keandalan. Ini
termasuk pendidikan formal,seperti program sekolah tinggi atau kuliah, seminar
dan kelas pelatihan di luar sekolah, serta sumber-sumber informal, seperti dari
orang tua, teman, dan bekerja (Ida dan Chintia Yohana Dwinta 2010).
Pengetahuan keuangan adalah dasar faktor kritis dalam pengambilan
keputusan keuangan.Walaupun banyak konsumen mungkin memiliki kapasitas
yang kuat mengatur pembelian impulsif dan sangat peduli tentang pasca
kesejahteraan keuangan, masyarakat mungkin masih kekurangan pengetahuan dan
wawasan yang diperlukan untuk membuat keputusan keuangan yang bijaksana.
67
Semakin baik pengetahuan tentang keuangan makin semakin baik pula dalam
mengelola keuangan. Hal ini mengisyaratkan bahwa financial knowledge
merupakan salah satu faktor yang berperan penting yang menentukan baik
buruknya dalam mengelola keuangan seorang masiswa. Semakin tinggi financial
knowledge akan mendorong semakin baik pula dalam mengelola keuangan.
Sebaliknya jika financial knowledge rendah pengelolaan keuangan akan semakin
buruk pula. Hasil dari analisis ini menerima hipotesi 𝐻3 bahwa financial
knowledge (X2) berpengaruh secara parsial terhadap terhadap financial behavior
mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar (Y)
Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh
Kiyosaki (dalam Septiani, 2013) menyatakan bahwa dalam melakukan
pengelolaan keuangan membutuhkan pengetahuan keuangan (financial
knowledge). Pernyataan serupa yang dikemukakan (Cummins, 2009) mengatakan
bahwa kemampuan seseorang untuk mengelola keuangan menjadi salah satu
faktor penting untuk mencapai sukses dalam hidup, sehingga pengetahuan akan
pengelolaan keuangan yang baik dan benar menjadi penting bagi anggota
masyarakat khususnya individu/ mahasiswa. Penelitian (Grable dkk, 2009) serta
(Ida dan Chintia Yohana Dwinta, 2010) menyatakan bahwa terdapat pengaruh
financial knowledge terhadap financial behavior.
Penyataan yang sama dikemukakan oleh (Ida, 2010) bahwa pengetahuan
keuangan yang dimiliki oleh seseorang berpengaruh terhadap pengelolaan
keuangan. Pernyataan ini diperkuat oleh penelitian (Andrew, 2014) yang
mengemukakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan
68
keuangan dengan perilaku keuangan dimana semakin tinggi pengetahuan
keuangan seseorang yang dimiliki akan cenderung lebih bijak dalam pengelolaan
keuangannya.
Islam juga memandang bahwa Financial knowledge (pengatahuan
keuangan) sangat penting bagi seorang mahasiswa (Individu/masyarakat)
khususnya mahasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar. Islam juga
mengajarkan manusia agar berlaku adil dan tak melampaui batas. Karena segala
sesuatu yang melampaui batas itu buruk. Bahkan umat islam juga
disebut Ummatan Wasatho yang bermakna umat yang berada ditengah. Selain itu,
ajaran memiliki cara yang indah untuk menggiring manusia agar tidak terjebak
dalam sifat boros ini, karena orang yang boros dan menghambur-hamburkan uang
(harta) berteman dengan setan. Hal ini ditegaskan dalam Firman Allah SWT Al-
Quran surah Al-Isra ayat 27 sebagai berikut:
Terjemahnya :
27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
Penegasan ayat ini menjelaskan sekaligus memberikan warning kepada
mahasiswa (individu/masyarakat) khususnya mahasiswa Bidikmisi UIN Alauddin
Makassar bahwa Allah Swt, tidak menyukai orang-orang yang boros, hingga
pada peringatan terakhir, Allah menyebut orang yang boros dan suka
menghamburkan uang (harta) sebagai orang berteman dengan setan.
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peniliti dengan judul
“Pengaruh locus of control dan financial knowledge terhadap financial behavior
mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar” maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Peningkatan perilaku keuangan (financial behavior) mahasiswa penerima
program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar tidak terlepas dari
kemampuan mahasiswa Bidikmisi dalam memahami kontrol diri (locus of
control ) yang dimilikinya dan tingginya pengatahuan keuangan (financial
knowledge). Dengan tingginya kontrol diri (locus of control ) dan pengatahuan
keuangan (financial knowledge) yang dimiliki maka akan lebih bijak dalam hal
meningkatkan perilaku keuangan (financial behavior) mahasiswa penerima
program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar.
2) Dari uji hipotesis menunjukkan bahwa kontrol diri (locus of control ) dan
pengatahuan keuangan (financial knowledge) jika di uji secara simultan akan
berpengaruh terhadap perilaku keuangan (financial behavior) mahasiswa
penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar.
3) Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa apabila di uji secara
parsial, locus of control akan berpengaruh terhadap perilaku keuangan
(financial behavior) mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN
Alauddin Makassar, begitupun dengan financial knowledge jika di uji secara
70
parsial akan berpengaruh terhadap perilaku keuangan (financial behavior)
mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan pada
penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian
ini, yaitu :
1) Bagi mahasiswa Bidikmisi, kontrol diri (locus of control ) merupakan variabel
yang signifikan dapat meningkatkan perilaku keuangan (financial behavior)
mahasiswa penerima program beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar.
Oleh karena itu mahasiswa Bidikmisi harus senantiasa melatih kontrol diri
(locus of control ) yang dimiliki dan tidak lupa pula untuk semakin
meningkatkan pengatahuan keuangan (financial knowledge) juga merupakan
variabel yang dapat meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan
mahasiswa Bidikmisi.
2) Bagi peneliti selanjutnya Masih ada beberapa faktor yang diduga dapat
mempengaruhi meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan mahasiswa ,
khususnya mahasiswa Bidikmisi namun belum dapat dimasukkan oleh peneliti,
oleh karena itu disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk menambah variabel
lain seperti income, teman sebaya, pendidikan keuangan di keluarga,
lingkungan internal dan eksternal dan lain-lain yang juga merupakan beberapa
faktor penentu dalam peningkatan perilaku keuangan sehingga dapat
memperkaya khasanah penelitian tentang ilmu manajemen.
71
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Mustafa al–Maraghi .Terjemahan Tafsir Al-Maraghi Juz 25. Semarang: PT.
Karya Toha Putra Semarang, 1998).
Barberis, Nicholas & Thaler, Richard. 2005. A Survey of Behavioral Finance. Handbook of the Economics of Finance, vol. 1B.
Beverly, S, 2003. Household financial management :The Connection between Knowledge and Behavior. Federal Reserve Bulletin, pp309-322.
Brigham, E. F. and J. F. Houston. Manajemen Keuangan. Edisi kedelapan. Alih Bahasa Dodo Suharto dan Herman Wibowo. Erlangga. Jakarta 2001.
Cameron, M. Smith and Charles Sullivan 2013. Factors Associated with Financial Literacy among High School Students. Working Paper in Economi13/05. http://www.mngt.waikato.ac.nz/repec/Wai/econwp/1305.pdf diakses pada tanggal 10 oktober 2016.
Chandra, Abhijeet & Sharma, Dinesh. 2010. Investment Management by Individual Investors: A Behavioral Approach. The IUP Journal of Behavioral Finance, Vol. VII, Nos. 1 & 2, 2010
Chen, Haiyang and Ronald P. Volpe. 1998. An Analysis of Personal Financial Literacy Among College Student. Financial Services Review, 7 (2). https://www.cgsnet.org/ckfinder/userfiles/files/An_Analysis_of_Personal_Finnncial_Lit_Among_College_Students.pdf diakses pada 10 oktober 2016.
Draper, N. dan Smith, H. 1992. Analisis Regresi Terapan. Edisi Kedua. Terjemahan Oleh Bambang Sumantri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Froot, Kenneth A & Dabora,, Emil M. 1999. How Are Stock Prices. Journal of Financial Economics, 53.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23. Edisi 8. Semarang: Badan Penerbit universitas Diponegoro, 2013.
Grable, John E. Joo Yung Park, And So Hyun Joo, 2009, Explaining Financial Management Behavior For Korean Living In The United State, The Journal
72
Hilgert, M, Hogart , J Keown, L.A. (2011). The financial knowledge of Canadians. Canadian Social Trends, 11(008), 30-39.
Ida dan Cinthia Yohana Dwinta. 2010. Pengaruh Locus of Control, Financial Knowledge, Income terhadap Financial Management Behavior. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12, No. 3, Desember 2010, Hal. 131-144
Lakonishok, Josef & Shleifer, Andrei & Vishny, Robert W. 1994. Contrarian Investment, Extrapolation, and Risk. Journal of Finance 49.
Mandell, Lewis, and Linda Schmeid Klein. 2007. Motivation and financial literacy. Financial Services Review, 16 (2): 105–116 diakses pada tanggal 10 oktober 2016.
Mien dan Thao. (2015). Factors Affecting Personal Financial Management Behaviors: Evidence from Vietnam. Proceedings of the Second Asia-Pacific Conference on Global Business, Economics, Finance and Social Sciences (AP15Vietnam Conference) ISBN: 978-1-63415-833-6
Naila Al Kholila Dan R.Iramani, 2013, Studi Financial Management Behavior Pada Masyarakat Surabaya, Journal Of Business And Banking, Vol 3, No 1;69-80
Nofsinger, J.R. ("Social Mood and Financial Economics", Journal of Behavioral Finance, 6. 2005..
Novita Wening Tyas Respati. 2011. Pengaruh Locus Of Control Terhadap Hubungan Sikap Manajer, Norma-Norma Subyektif, Kendali Perilaku Persepsian, Dan Intensi Manajer Dalam Melakukan Kecurangan Penyajian Laporan Keuangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol. 8 No. 2, Desember 2011. Hal. 123-140
Oki Iskandar, 2014, Studi Financial Management Behavior Pada Pelaku Usaha Mikro Di Kota Padang, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Andalas
RI, Departemen Agama. “Al-Qur’an dan Terjemahnya”. Edisi Tahun 2002. Cet.
15; Jakarta: CV Darus Sunnah, 2013.
Rotter, Julian B. 1966. Generalized Expectancies for Internal versus External Control of Reinforcement. Psychological Monographs: General and Applied. Vol. 80 No.1 (page 1-14)
73
Sabri, Mohamad Fazli And Teo Tze Juen. 2014. The Influence of Literacy, Saving Behavior, and Financial Management on Retirement Confidence among Women Working in the Malaysian Public Sector, Vol.10, No.14
Santoso, S. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sembiring, R.K. 2003. Analisis Regresi. Edisi Kedua. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.
Setyaningsih, Sulis, 2013, Perilaku Konsumtif Berdasarkan Faktor Demografi Dan Money Attitude, Universitas Kristen Saytya Wicana
Silvy, Meliza, Dan Norma Yulianti, 2013, Sikap Pengelolaan Keuangan Dan Perilaku Perencanaan Investasi Keluarga Di Surabaya, Journal Of Business And Banking, Vol 3, No 1;57-68
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2014), h.11.
Tania Budiono. 2015. Keterkaitan Financial Attitude, Financial Behavior, & Financial Knowledge pada Mahasiswa Strata 1 Universitas Atmajaya Yogyakarta. Yogyakarta
Wikipedia.Org/Wiki/Perencanaan Keuangan. 2013. Tanggal Download 29 September 2016
Wiryaningtyas, Dwi Perwitasari. “Behavioral Finance Dalam Pengambilan Keputusan”. Jurnal, (17 Desember 2016): h. 340.
Sumber Internet:
https://id.wikipedia.org/wiki/UIN_Alauddin_Makassar diakses tanggal 01 Desember 2016
http://www.spexotics.com/2013/03/Beasiswa-Bidikmisi.html diakses tanggal 01 Desember 2016
http://id.wikipedia.org/wiki/beasiswa diakses tanggal 14 November 2016
http://www.bidikmisi.dikti.go.id.html diakses tanggal 05 November 2016.
Samata-Gowa, Maret 2017 Kepada Yth : Saudara (i) Penerima Program Beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar. Di- tempat Bersama ini saya :
Nama : Marwan Sriwijaya
NIM : 10600113045
Status : Mahasiswa Strata 1 (S-1)
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam/Jurusan
Manajemen
Dalam rangka untuk penelitian skripsi program sarjana (S-1), Fakultas
Ekonomi, Jurusan Manajemen, UIN Alauddin Makassar, saya memerlukan
informasi untuk mendukung penelitian yang saya lakukan dengan judul
“Pengaruh Locus of Control dan Financial Knowledge terhadap Financial
Behavior Mahasiswa Penerima Program Beasiswa Bidikmisi UIN Alauddin
Makassar” Untuk itu kami mohon kesediaan Saudara (i) berpartisipasi dalam
penelitian ini dengan mengisi kuesioner yang terlampir.
Kesediaan Saudara (i) mengisi kuesioner ini sangat menentukan
keberhasilan penelitian yang saya lakukan. Perluh Saudara (i) ketahui sesuai
dengan etika dalam penelitian, data yang saya peroleh akan dijaga kerahasiaannya
dan digunakan semata-mata untuk kepentingan penelitian.
Atas kesediaan Saudara (i) meluangkan waktu mengisi kuesioner tersebut,
saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Marwan Sriwijaya
KUESIONER PENELITIAN Cara pengisian kuesioner :
Saudara (i) cukup memberikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat Saudara (i). Setiap pernyataan mengharapkan hanya ada satu jawaban. Setiap angka akan mewakili tingkat kesesuaian dengan pendapat Saudara (i). Skor/Nilai jawaban adalah sebagai berikut : Skor/Nilai 1 : Sangat Tidak Setuju (STS) Skor/Nilai 2 : Tidak Setuju (TS) Skor/Nilai 3 : Ragu-Ragu (R) Skor/Nilai 4 : Setuju (S) Skor/Nilai 5 : Sangat Setuju (ST) Identitas Responden
No. Responden : …………………………………………. Jenis Kelamin : a. laki-laki (.....) b. Perempuan (…..) Nama mahasiswa : .................................................................. Jurusan/Fakultas : .................................................................. 1. Variabel Locus Of Control (X1)
NO Pernyataan Variabel Locus Of Control STS TS R S SS
1 Saya merasa mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi saya, termasuk masalah keuangan saya sendiri.
2 Saya memiliki tekad yang kuat dalam menyelesaikan masalah keuangan saya dalam kehidupan sehari-hari
3 Saya dapat mengontrol diri saya terhadap masalah keuangan yang saya hadapi dalam kehidupan sehari-hari saya.
4 Saya merasa tidak canggung/percaya diri menyikapi masalah keuangan saya dengan orang yang ada disekitar saya.
5 Saya dapat memecahkan masalah pribadi saya, dalam hal ini keuangan pribadi saya karena dorongan lingkungan sekitar saya.
6 Saya tidak mampu memecahkan masalah keuangan saya ketika terjadi perbedaan pendapat dalam diskusi dengan teman-teman disekitar saya yang mengakibatkan konflik
2. Variabel Financial Knowledge (X2)
NO
Pernyataan Variabel Financial Knowledge STS TS R S SS
1 Pemahaman saya tentang suku bunga memengaruhi saya untuk menabung uang dalam kehidupan sehari-hari.
2 Saya lebih tertarik transaksi secara kredit dari pada transaksi secara tunai dalam kehidupan sehari-hari saya.
3
Untuk menghemat pengeluaran sehari-hari saya, maka membuat laporan keuangan pribadi sangat penting saya lakukan.
4
Saya lebih senang Investasikan uang saya dari pada saya menggunakannya kepada kebutuhan lain yang tidak terlalu diperluhkan.
3. Variabel Financial Behavior (Y) TP : Tidak Pernah, J : Jarang, KK : Kadang-kadang, S : Sering, SL : Selalu
NO Pernyataan Variabel Financial Behavior TP J KK S SL
1
Seberapa sering Saudara (i) Membayar tagihan tepat waktu (Misalnya: Tagihan PLN, Pulsa pasca bayar, Tagihan PDAM, dll)
2 Seberapa sering Saudara (i) Membuat anggaran pengeluaran belanja (Harian, bulanan, tahunan, dll)
3
Seberapa sering Saudara (i) Membuat catatan pengeluaran belanja dalam kehidupan sehari-hari (Misalnya: pengeluaran Harian, bulanan, tahunan, dll)
4 Seberapa sering Saudara (i) menyediakan dana untuk pengeluaran tak terduga dalam kehidupan sehari-hari anda.
5
Seberapa sering Saudara (i) menabung secara rutin untuk kebutuhan di masa yang akan datang dalam kehidupan sehari-hari anda
6
Seberapa sering Saudara (i) melakukan perbandingan harga antar toko/supermarket sebelum melakukan pembelian dalam kehidupan sehari-hari anda
LAMPIRAN 1
Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu
2 Nama Peneliti Wong Tahun 2010
Judul Penelitian “An Analysis of Money Attitudes: Their
Relationship & Effects on Personal Needs, Social Identity and Emotions”
Variabel Personal Finance, Financial Literacy, Malaysia Metode Scoring method
Hasil Penelitian
(1) Dibutuhkannya money management education bagi mahasiswa; (2) Mahasiswa dari jurusan bisnis memiliki skor yang lebih tinggi dalam MAS yang mengidentifikasikan kemampuan mengelola uang yang lebih baik; (3) Pria memiliki skor lebih tinggi dalam total skor MAS.
3 Nama Peneliti
Nababan dan Sadalia
Tahun 2012
Judul Penelitian
“Analisis Personal Financial Literacy dan Financial Behavior Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”
Variabel Metode Analisis Statistik Deskriptif
Hasil Penelitian
(1) Rata-rata responden hanya menjawab 56,11% dengan benar dari total keseluruhan pertanyaan; (2) Tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi ada pada pria, program studi ekonomi pembangunan, angkatan 2008, IPK>3, dan tinggal sendiri (kost); (3) Financial behavior dari mahasiswa tidak meningkat secara konsisten seiring dengan peningkatan literasi keuangan.
4 Nama Peneliti Jane Boyland dan Ray Warren
Tahun 2013
Judul Penelitian “Assessing the Financial Literacy of Domestic
and International College Students”
Variabel Financial Literacy, Financial Literacy Education, Jump $tart Survey, College Students
Metode t-test dan ANOVA
Hasil Penelitian
Dalam hasil penelitian terdapat 3 tabel. Pertama mengungkapkan bagaimana perbandingan hasil jumlah jawaban yang benar dalam presentase dari kuisioner yang di dapat oleh peneliti dengan kuisioner yang telah dipublikasikan oleh Jump$start. Tidak terjadi perbedaan di dalam hasil penelitian tersebut. pendapatan menurut peneliti adalah 59.7% dan menurut Jump$start 56.1% Pengelolaan uang 44.8% menurut peneliti dan 40.9% menurut Jump$start. Tabungan 49.2% dan 43.2% menurut peneliti. Pengeluaran 54.3% dari hasil penelitian dan 50.8% dari sumber Jump$start. Kredit 48.4% dari hasil penelitian dan 44.1% dari Jump$start. Mengenai jawaban yang benar mahasiswa berdasarkan jenis kelamin, tidak ada dampak yang signifikan untuk jenis kelamin, t (89) = 0,06881, p> .05. Sedangkan perbedaan jawaban yang benar mahasiswa yang dibedakan berdasarkan mahasiswa domestik dengan mahasiswa internasional, ada dampak yang signifikan untuk jenis kelamin, t (89) = 0,00009, p> .05
LAMPIRAN 2
DATA RESPONDEN
No Kouta/Tahun Jumlah 1 2013 150 Orang 2 2014 150 Orang 3 2015 150 Orang 4 2016 190 Orang
Jumlah Total 640 Orang Sumber: Kepala Bagian Kemahasiswaan UIN Alauddin Makassar, 2017
No Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase (%)
1 Laki-laki 100 Orang 40,65
2 Perempuan 146 Orang 59,35
Jumlah Total 246 100%
Sumber: Data Hasil Penyebaran Kuesioner, 2017
LAMPIRAN 3
Hasil Uji Validitas Variabel Locus Of Control Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1
X1.1 Pearson Correlation 1 .286** .195** .072 .082 -.092 .486** Sig. (2-tailed) .000 .002 .260 .198 .148 .000 N 246 246 246 246 246 246 246
X1.2 Pearson Correlation
.286*
* 1 .353** .009 .083 -.034 .545**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .885 .192 .598 .000 N 246 246 246 246 246 246 246
X1.3 Pearson Correlation
.195*
* .353** 1 .221** .132* -.070 .570**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .038 .273 .000 N 246 246 246 246 246 246 246
X1.4 Pearson Correlation .072 .009 .221** 1 .354** .072 .558** Sig. (2-tailed) .260 .885 .000 .000 .262 .000 N 246 246 246 246 246 246 246
X1.5 Pearson Correlation .082 .083 .132* .354** 1 .165** .598** Sig. (2-tailed) .198 .192 .038 .000 .009 .000 N 246 246 246 246 246 246 246
X1.6 Pearson Correlation -.092 -.034 -.070 .072 .165** 1 .350** Sig. (2-tailed) .148 .598 .273 .262 .009 .000 N 246 246 246 246 246 246 246
X1 Pearson Correlation
.486*
* .545** .570** .558** .598** .350** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 246 246 246 246 246 246 246
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Relibiltas Variabel Locus Of Control
Case Processing Summary N %
Cases Valid 246 100.0 Excludeda 0 .0 Total 246 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.693 .683 7
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL FINANCIAL KNOWLEDGE
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2
X2.1
Pearson Correlation 1 .309** .146* .121 .625**
Sig. (2-tailed) .000 .022 .059 .000
N 246 246 246 246 246
X2.2 Pearson Correlation .309** 1 .183** .030 .580** Sig. (2-tailed) .000 .004 .638 .000
N 246 246 246 246 246
X2.3 Pearson Correlation .146* .183** 1 .458** .698** Sig. (2-tailed) .022 .004 .000 .000
N 246 246 246 246 246
X2.4 Pearson Correlation .121 .030 .458** 1 .645** Sig. (2-tailed) .059 .638 .000 .000
N 246 246 246 246 246
X2
Pearson Correlation .625** .580** .698** .645** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 246 246 246 246 246
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Relibiltas Variabel Financial Knowledge
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 246 100.0 Excludeda 0 .0 Total 246 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
Based on Standardized Items
N of Items
.745 .753 5
Hasil Uji Validitas Variabel Financial Behavior
Correlations Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y
Y1
Pearson Correlation 1 .295** .084 .097 .070 .133* .511**
Sig. (2-tailed) .000 .187 .130 .277 .036 .000
N 246 246 246 246 246 246 246
Y2
Pearson Correlation .295*
*
1 .439** .121 .028 .121 .592**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .059 .658 .059 .000
N 246 246 246 246 246 246 246
Y3 Pearson Correlation .084 .439** 1 .364** .090 .094 .595**
Sig. (2-tailed) .187 .000 .000 .161 .140 .000
N 246 246 246 246 246 246 246
Y4
Pearson Correlation .097 .121 .364** 1 .344
**
.281** .636**
Sig. (2-tailed) .130 .059 .000 .000 .000 .000
N 246 246 246 246 246 246 246
Y5
Pearson Correlation .070 .028 .090 .344** 1 .195** .502**
Sig. (2-tailed) .277 .658 .161 .000 .002 .000
N 246 246 246 246 246 246 246
Y6
Pearson Correlation .133* .121 .094 .281** .195
**
1 .555**
Sig. (2-tailed) .036 .059 .140 .000 .002 .000
N 246 246 246 246 246 246 246
Y
Pearson Correlation .511*
*
.592** .595** .636** .502**
.555** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 246 246 246 246 246 246 246
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Hasil Uji Relibiltas Variabel Financial Behavior
Case Processing Summary N %
Cases Valid 246 100.0 Excludeda 0 .0 Total 246 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.722 .743 7
LAMPIRAN 4
Uji Multikolineritas Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables Removed
Method
1 X.2, X.1 . Enter a. Dependent Variable: Y b. All requested variables entered.
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
X.1 .954 1.048 X.2 .954 1.048
a. Dependent Variable: Y
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions (Constant) X.1 X.2
1 1 2.925 1.000 .00 .01 .01 2 .050 7.629 .02 .38 .81 3 .025 10.856 .98 .62 .18
a. Dependent Variable: Y Uji Autokorelasi
Variables Entered/Removeda Model Variables
Entered Variables Removed
Method
1 X.2, X.1 . Enter a. Dependent Variable: Y b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .446a .199 .193 3.936 2.176 a. Predictors: (Constant), X.2, X.1 b. Dependent Variable: Y
ANOVAa
Model Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
1 Regression 935.922 2 467.961 30.212 .000b Residual 3763.871 243 15.489 Total 4699.793 245
a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X.2, X.1
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.647 1.287 6.718 .000
X.1 .374 .058 .381 6.476 .000 X.2 .225 .080 .165 2.813 .005
a. Dependent Variable: Y
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation
N
Predicted Value 12.02 24.00 18.23 1.955 246 Std. Predicted Value -3.179 2.953 .000 1.000 246 Standard Error of Predicted Value
.253 .843 .420 .114 246
Adjusted Predicted Value 12.31 24.00 18.23 1.954 246 Residual -10.880 10.160 .000 3.920 246 Std. Residual -2.764 2.582 .000 .996 246 Stud. Residual -2.817 2.600 .000 1.003 246 Deleted Residual -11.297 10.303 -.001 3.978 246 Stud. Deleted Residual -2.858 2.631 .000 1.007 246 Mahal. Distance .018 10.235 1.992 1.759 246 Cook's Distance .000 .101 .005 .011 246 Centered Leverage Value .000 .042 .008 .007 246 a. Dependent Variable: Y
Uji Heterokedastisitas Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables Removed
Method
1 X.2, X1 . Enter a. Dependent Variable: Y b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .446a .199 .193 3.936 a. Predictors: (Constant), X.2, X.1 b. Dependent Variable: Y
ANOVAa
Model Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
1 Regression 935.922 2 467.961 30.212 .000b Residual 3763.871 243 15.489 Total 4699.793 245
a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X.2, X.1
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.647 1.287 6.718 .000
X.1 .374 .058 .381 6.476 .000 X.2 .225 .080 .165 2.813 .005
a. Dependent Variable: Y
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X.1 X.2 Y N 246 246 246
Normal Parametersa,b Mean 18.62 11.62 18.23 Std. Deviation
4.455 3.216 4.380
Most Extreme Differences
Absolute .085 .123 .063 Positive .054 .123 .054 Negative -.085 -.064 -.063
Kolmogorov-Smirnov Z 1.331 1.936 .993 Asymp. Sig. (2-tailed) .058 .001 .278 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
LAMPIRAN 5
UJI REGRESI GANDA
Variables Entered/Removeda Model Variables
Entered Variables Removed
Method
1 X.2, X.1 . Enter a. Dependent Variable: Y b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .446a .199 .193 3.936 a. Predictors: (Constant), X.2, X.1 b. Dependent Variable: Y
ANOVAa Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 935.922 2 467.961 30.212 .000b Residual 3763.871 243 15.489 Total 4699.793 245
a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X.2, X.1
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.647 1.287 6.718 .000
X.1 .374 .058 .381 6.476 .000 X.2 .225 .080 .165 2.813 .005
a. Dependent Variable: Y
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation
N
Predicted Value 12.02 24.00 18.23 1.955 246 Std. Predicted Value -3.179 2.953 .000 1.000 246 Standard Error of Predicted Value
.253 .843 .420 .114 246
Adjusted Predicted Value 12.31 24.00 18.23 1.954 246 Residual -10.880 10.160 .000 3.920 246 Std. Residual -2.764 2.582 .000 .996 246
Stud. Residual -2.817 2.600 .000 1.003 246 Deleted Residual -11.297 10.303 -.001 3.978 246 Stud. Deleted Residual -2.858 2.631 .000 1.007 246 Mahal. Distance .018 10.235 1.992 1.759 246 Cook's Distance .000 .101 .005 .011 246 Centered Leverage Value .000 .042 .008 .007 246 a. Dependent Variable: Y
LAMPIRAN 6
Pengujian Hipotesis (Uji F danUji T)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.647 1.287 6.718 .000
X.1 .374 .058 .381 6.476 .000 X.2 .225 .080 .165 2.813 .005
a. Dependent Variable: Y
ANOVAa
Model Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
1 Regression 935.922 2 467.961 30.212 .000b Residual 3763.871 243 15.489 Total 4699.793 245
a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X.2, X.1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
MARWAN SRIWIJAYA, S.M lahir di Kampung Bambala
Desa Mappilawing Kecamatan Eremerasa Kabupaten
Bantaeng Provensi Sulawesi Selatan pada tanggal 15 Juni
1995. Anak ketiga dari pasangan suami istri Nai Binti
Barangngia dengan Sabariah Binti Kuba (Alm.). Penulis
mengawali pendidikan formal di bangku Sekolah Dasar di
SD Negeri No 11 Sarroanging, Lulus tahun 2006.
Kemudian melanjutkan di Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 3
Bantaeng, yang kini berubah nama menjadi SMP Negeri 1 Eremerasa, Lulus
Tahun 2009. Selanjutnya menempuh pendidikan di Sekolah menengah atas di
Madrasah Aliyah Muhammadiyah Bantaeng, Lulus tahun 2013. Pada tahun yang
sama Penulis melanjutkan kuliah Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Jurusan Manajemen
(Konsentrasi manajemen Keuangan).
Selama di Perguruan Tinggi, Penulis juga aktif bergabung dalam beberapa
organisasi Kemahasiswaan. Dimulai dari tahun 2013-2017 sebagai Ketua
Angkatan Mahasiswa Penerima Program Bidikmisi UIN Alauddin Makassar
Angkatan 2013. Tahun 2015-2016 Penulis terpilih sebagai Ketua Umum
Himpunan Mahasiswa Bidikmisi UIN Alauddin Makassar Periode 2015-2016.
Selain Oraganisasi Kemahasiswaan, Penulis juga aktif dalam Kegiatan Organisasi
Ekstra seperti Kajian Islam di wahdah Islamiah, Kader Ikatan Pelajar Nahdatul
Ulama (IPNU), Kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Kader Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ketua Umum Ikatan Remaja Masjid Nurul
Muttaqin (IKRAM-NAQIN) Kampung Bambala Desa Mappilawing Kecamatan
Eremerasa Kabupaten Bantaeng.
Akhirnya pada tanggal 30 Desember 2017, penulis dinyatakan LULUS
melalui Yudisium Program Studi Manajemen dan berhak menyandang gelar
Sarjana Manajemen (S.M) dengan predikat kelulusan ”IPK 3,72 Cumlaude”.
MOTTO : 5. Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al-Insyirah: 5-6)