pengaruh latihan melompat dengan satu kaki dan leg …digilib.unila.ac.id/55332/3/skripsi tanpa bab...

68
PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG SQUAT TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN SAMPING EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT SMP NEGERI 3 WAY PENGUBUAN (Skripsi) Oleh Andika Windi Nur Sodikin FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG SQUAT

TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN SAMPING EKSTRAKURIKULER

PENCAK SILAT SMP NEGERI 3 WAY PENGUBUAN

(Skripsi)

Oleh

Andika Windi Nur Sodikin

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

ii

EFFECT OF EXERCISE OF JUMPING WITH ONE FOOT AND LEG

SQUAT ON THE SPEED OF THE SIDE KICK OF THE PENCAK SILAT

EXTRACURRICULAR STATE 3 WAY PENGUBUAN

Andika Windi Nur Sodikin

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of one leg jump training and

leg squat on the speed of pencak silat side kicks. The research method used is a

quasi-experimental method. The population in this study were 30 students of

Pencak Silat extracurricular at SMP State 3 Way Pengubuan. Based on the

calculation of the influence test and t test, the results of this study are: (1) Exercise

jumps with one foot the number of t counts is 11,961 which means there is a

significant effect. (2) leg squat exercise t count of 17.0447 which means there is a

significant effect. (3) From the calculation of the influence test With the number

of differences t count 5.0837 Thus leg squat training is better in increasing the

speed of pencak silat side kicks in students of 3 Way Pengubuan Public Middle

School.

Keywords: jump, leg squat, side kick.

Page 3: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

iii

PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG

SQUAT TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN SAMPING

EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT SMP NEGERI 3 WAY

PENGUBUAN

Andika Windi Nur Sodikin

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan melompat dengan

satu kaki dan leg squat terhadap kecepatan tendangan samping pencak silat.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu. Populasi

dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler pencak silat SMP Negeri 3 Way

Pengubuan dengan jumlah 30 orang. Berdasarkan perhitungan uji pengaruh dan

uji t, maka hasil penelitian ini adalah : (1) Latihan melompat dengan satu kaki

jumlah t hitung sebesar 11,961 yang arti nya ada pengaruh yang signifikan. (2)

latihan leg squat t hitung sebesar 17,0447 yang artinya ada pengaruh yang

signifikan. (3) Dari perhitungan uji pengaruh Dengan jumlah beda t hitung 5,0837

Dengan demikian latihan leg squat lebih baik dalam meningkatkan kecepatan

tendangan samping pencak silat pada siswa SMP Negeri 3 Way Pengubuan.

Kata kunci : leg squat, melompat, tendangan samping.

Page 4: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG SQUAT

TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN SAMPING EKSTRAKURIKULER

PENCAK SILAT SMP NEGERI 3 WAY PENGUBUAN

Oleh

Andika Windi Nur Sodikin

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul
Page 6: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul
Page 7: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul
Page 8: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

viii

RIWAYAT HIDUP

Andika Windi Nur Sodikin lahir di Humas Jaya, pada tanggal

19 April 1996, putra sulung dari pasangan A. Sholeh Sodikin

dan Ibu Indah Lestari.

Pendidikan yang ditempuh adalah, Sekolah Dasar Islam

Terpadu (SDIT) Bustanul Ulum Terbanggi Besar selesai pada

tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

(SMPIT) Bustanul Ulum Terbanggi Besar selesai pada tahun

2011, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Terusan

Nunyai selesai pada tahun 2014.

Tahun 2014, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Unversitas

Lampung melalui jalur SBMPTN. Pada Tahun 2017, penulis melakukan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Pagar Dewa, Kabupaten Lampung Barat

penulis jug melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SD Negeri 1 Suka

Mulya ,Kecamatan Pagar Dewa Kabupaten Lampung Barat. Demikian riwayat

hidup penulis semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.

Page 9: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

ix

MOTTO

“Dimana Pun Berada Tetaplah Berusaha Untuk Menjadi Yang Terbaik”

(Andika Windi Nur Sodikin)

Page 10: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

x

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Kedua Orangtua,Papah A. Sholeh Sodikin dan Mamah Indah Lestari

Yang telah membesarkanku, mendidik, memberikan kasih sayang yang tulus,

bekerja keras demi anak – anaknya dan selalu ada untukku. Terimakasih atas

kasih sayang, dukungan, motivasi, nasehat dan doa yang selalu dipanjatkan demi

kelancaran studiku.

Almamater tercinta PENJASKES FKIP

Universitas Lampung

Page 11: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

xi

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat diselesaikan.

Skripsi dengan Judul “Pengaruh Latihan Melompat dengan Satu kaki dan Leg

Squat terhadap Kecepatan Tendangan Samping Ekstrakurikuler Pencak Silat

SMP Negeri 3 Way Pengubuan” adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada, Bapak Drs.

Suranto, M.Kes., selaku pembimbing pertama yang telah memberikan bimbingan,

perbaikan, pengarahan serta motivasi kepada penulis, Bapak Lungit Wicaksono,

M.Pd., selaku dosen pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan,

pengarahan,serta pembimbing akademik, yang telah memberikan bimbingan,

perbaikan, serta motivasi, pengarahan, dan Bapak Drs. Akor Sitepu, M.Pd, selaku

pembahas yang telah memberikan perbaikan dan pengarahan kepada peneliti

dalam menyajikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P selaku Rektor Universitas

Lampung.

2. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Page 12: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

xii

3. Bapak Dr. Riswandi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Akor Sitepu, M. Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Lampung.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah

memberikan ilmu dan pengetahuan saat menyelesaikan perkuliahan.

6. Bapak Budi Pranoto, S.Pd., selaku Kepala Sekolah dan seluruh Siswi SMP

Negeri 3 Way Pengubuan yang telah memberikan izin serta bantuannya untuk

melaksanakan penelitian.

7. Bapak A. Sholeh Sodikin dan Ibu Indah Lestari orang tua kandung penulis,

terimakasih telah memberikan doa, motivasi, semangat, dukungan dan kasih

sayang untuk keberhasilan ku.

8. Sahabat yang telah menjadi keluargaku. Terimakasih, Chintya Mutiara Dewi,

Elsa, Meki, Mukhlis, Septo, Yogi, Anisa, Maria, Lutfi, Ridhitia, yang selalu

memberikan semangat tulus kepadaku selalu memotivasi, memberikan

dukungan, membantu dan menemani semasa kuliah.

9. Terimakasih untuk teman-teman Pencak silat Tapak Suci cabang Way

Pengubuan yang selalu memberikan semangat lulus kepadaku.

10. Teman-teman Penjaskesrek 2014 terimakasih atas kebersamaan dan

kekompakan yang telah terjalin.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua amin.

Bandar Lampung, 20 Desember 2018

Penulis

Andika Windi Nur Sodikin

Page 13: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xvi

DAFTAR DIAGRAM ........................................................................... xvii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 5

C. Batasan Masalah.......................................................................... 6

D. Rumusan masalah........................................................................ 6

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

F. Manfaat Penelitian……………………………………………... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Latihan......................................................................................... 9

1. Teori Latihan. ........................................................................ 9

2. Tujuan Latihan ...................................................................... 10

3. Prinsip-prinsip Latihan .......................................................... 10

B. Latihan melompat dengan Satu kaki ........................................... 13

C. Latihan leg squat ......................................................................... 16

D. Kecepatan .................................................................................... 18

E. Pencak Silat dan Sejarahnya ....................................................... 19

F. Pengertian teknik tendangan dalam pencak silat ........................ 21

G. Pengertian teknik tendangan samping ......................................... 24

H. Ekstrakurikuler ........................................................................... 28

I. Penelitian yang relevan ............................................................... 29

J. Kerangka Berfikir........................................................................ 30

K. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 31

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian........................................................................ 32

B. Populasi dan Sampel ................................................................... 33

C. Variable Penelitian ...................................................................... 34

Page 14: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

xiv

D. Desain Penelitian ......................................................................... 35

E. Definisi Oprasional Variabel ...................................................... 36

F. Instrumen Penelitian.................................................................... 37

G. Program Latihan .......................................................................... 39

H. Prosedur Latihan ......................................................................... 40

I. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 43

J. Teknik Analisis Data ................................................................... 43

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 48

1. Deskripsi Data ....................................................................... 48

2. Analisis Data ......................................................................... 51

B. Pembahasan ................................................................................. 56

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ..................................................................................... 61

B. Saran ............................................................................................ 61

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 64

LAMPIRAN ........................................................................................... 65

Page 15: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Norma Penilaian Kecepatan Tendangan Samping Atlet ........ 39

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian Kelompok Eksperimen ....... 49

3. Hasil Uji Normalitas .............................................................. 51

4. Hasil Uji Homogenitas ........................................................... 53

5. Hasil Analisis Uji t Pengaruh ................................................. 53

6. Data Hasil Penelitian Kelompok 1 dan 2 ............................... 55

Page 16: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Otot tungkai atas .................................................................... 15

2. Otot tungkai bawah ................................................................ 15

3. Leg squat ................................................................................ 17

4. Bagian-bagian tungkai ........................................................... 26

5. Tendangan samping ............................................................... 27

6. Desain penelitian .................................................................... 35

7. Ordinal Pairing ...................................................................... 36

Page 17: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

xvii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Batang Halaman

1. Perbedaan Hasil Tes Kelompok Eksperimen 1 ...................... 49

2. Perbedaan Hasil Tes Kelompok Eksperimen 2 ...................... 50

Page 18: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan

Melayu. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei,

dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran

berbagai suku bangsa Nusantara. Olahraga pencak silat dapat dikatakan sebagai

seni sebab dalam olahraga ini ada unsur-unsur bela diri, budi pekerti,

pembentukan sikap. Adanya kepribadian yang kuat dan semangat kebangsaan

berguna untuk membentuk manusia pembangunan.

Pencak silat ditinjau dari sudut seni harus mempunyai keselarasan dan

keseimbangan antara wirama, wirasa, dan wiraga atau keserasia irama,

penyajian teknik dan penghayatan. Pada seni pencak silat penekanan dan

dominasi dapat diletakkan pada hal-hal berikut yaitu gerak bela diri yang

diperhalus dan diperindah, gerak tari yang mengambil motif-motif bela diri

pencak silat, gerak tari yang diwarnai gerak pencak silat sekadarnya sebagai

situasi saja, gerak perpaduan yang seimbang dan selaras antara tari dan bela

diri.

Setiap empat tahun di Indonesia ada pertandingan pencak silat tingkat nasional

dalam Pekan Olahraga Nasional, Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional dan

Page 19: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

2

Pekan Olahraga Pelajar Nasional. Pencak silat juga dipertandingkan dalam

SEA Games sejak tahun 1987. Di luar Indonesia juga ada banyak penggemar

pencak silat seperti di Australia, Belanda, Jerman, dan Amerika. Di tingkat

nasional olahraga melalui permainan dan olahraga pencak silat menjadi salah

satu alat pemersatu nusantara, bahkan untuk mengharumkan nama bangsa, dan

menjadi identitas bangsa. Olahraga pencak silat sudah dipertandingkan di skala

internasional yaitu KEJURDUN dan Belgium Open. Di Indonesia banyak

sekali aliran-aliran dalam pencak silat, dengan banyaknya aliran ini

menunjukkan kekayaan budaya masyarakat yang ada di Indonesia dengan

nilai-nilai yang ada di dalamnya.

Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu

adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula

mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei

1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kini IPSI tercatat

sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia. Pada 11 Maret 1980, Persatuan

Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M. Nalapraya

(Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI. Acara tersebut juga dihadiri

oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Keempat

negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat. .

Begitu pun dikalangan pelajar, Pencak Silat sudah banyak dipertadingkan baik

di tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional sampai ketingkat dunia. Diantara nya

O2sn, Pekan olahraga pelajar daerah (POPDA), Pekan olahraga pelajar wilayah

(POPWIL), pekan olah raga pelajar nasional (POPNAS), Belgium Open dan

Page 20: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

3

masih banyak lagi. Oleh karena itu semakin banyak perlombaan pencak silat

diharapkan para pelajar di Indonesia dapat lebih berprestasi.

Teknik dalam pencak silat dibagi menjadi dua yaitu serangan dan pembelaan.

Teknik serangan dalam pencak silat adalah salah satu upaya pembelaan diri

dengan menggunakan lengan, tangan dan tungkai yang diarahkan pada sasaran

tertentu pada anggota tubuh lawan. Menurut Iskandar (1992:95) bahwa teknik

serangan dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan alat yang digunakan

yaitu serangan dengan lengan atau yang disebut pukulan dan serangan dengan

menggunakan tungkai yang disebut tendangan. Teknik pembelaan merupakan

prinsip utama dalam pencak silat, dasar dari teknik pembelaan yaitu hindaran,

elakan dan tangkisan yang harus dilatih untuk memperkuat pembelaan aktif

dan serangan balasan serta teknik-teknik lainnya. Atlet pencak silat untuk

mendapatkan prestasi yang maksimal ada beberapa aspek yang perlu dilatih

yaitu latihan fisik, latihan teknik, latihan taktik dan latihan mental. Prestasi

yang optimal dapat didapatkan ketika atlet memiliki kekayaan teknik pencak

silat seta kemahiran dalam menggunakannya ditunjang oleh kondisi fisik yang

baik.

Didalam pertandingan pencak silat terdapat beberapa teknik salah satu nya

adalah teknik tendangan, teknik tendangan pada pencak silat terbagi menjadi

beberapa jenis yaitu (1) Tendangan Lurus adalah tendangan dengan lintasan

lurus ke depan, sasaran adalah kemaluan lawan, atau perut lawan, pesilat bisa

mengkombinasikan tendangan ini dengan kombinasi lompatan. (2) Tendangan

Sabit adalah tendangan pencak silat dengan lintasan kaki melengkung atau

Page 21: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

4

membentuk lintasan seperti sabit, dengan sasaran yang dituju adalah arah perut.

(3) Tendangan Belakang adalah merupakan tehnik tendangan yang dilakukan

memutar tubuh dan sikap tubuh membelakangi lawan, dengan perkenaan pada

telapak kaki atau tumit, sasaran yang dituju adalah perut lawan, bisa juga

sasaran kepala. (4) Tendangan Gajul adalah tendangan yang perkenaannya

pada tumit sedang lintasannya adalah dari arah bawah ke atas. (5) Tendangan

Samping atau Tendangan T merupakan jenis tendangan yang diperagakan

posisi tubuh menyamping dan lintasan tendangan lurus ke samping. Bagian

kaki yang digunakan adalah bagian tajam telapak kaki dan tumit. Beraneka

ragam bentuk Variasi dalam pelaksanaanya diantaranya : T lompat, T gantung,

T jepret. Tendangan samping bisa menjadi senjata yang mematikan apabila

dikuasai dengan baik oleh para atlet. Dalam melakukan tendangan samping

sangat diperlukan kekuatan otot pinggang dan tungkai. Kekuatan otot tungkai

dalam cabang pencak silat adalah kebutuhan mutlak yang harus dimiliki oleh

setiap atlet pencak silat, karena otot tungkai sangat dibutuhkan oleh atlet untuk

melakukan pertahanan maupun serangan pada lawan untuk mendapatkan point.

Semakin kuat otot tungkai maka tingkat keberhasilan dalam melakukan

tendangan samping akan menghasilkan serangan yang sangat mematikan.

Kecepatan dalam melakukan tendangan samping sangat penting khusus nya

untuk para atlet pelajar latihan ini harus ditingkatkan, karena dalam masa ini

atlet pelajar mengalami perkembangan secara cepat dari psikologis maupun

fisik. Banyak sekali Metode latihan yang digunakan para pelatih dalam

meningkatkan kecepatan tendangan samping, salat satu nya adalah melompat

dengan satu kaki dengan jarak tertentu dan leg squat. Kelebihan metode latihan

Page 22: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

5

ini sering digunakan selain dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai namun

dapat meningkatkan kelincahan, kesimbangan serta kecepatan dalam

melakukan Tendangan Samping dan juga metode latihan ini dapat dilakukan

dimana saja dan kapan pun.

Berdasarkan Observasi pada atlet Pencak Silat SMP Negeri 3 Way Pengubuan ,

Permasalahan yang terjadi adalah masih lemahnya atlet dalam melakukan

tendangan samping pada saat sedang latihan maupun bertanding. Mulai dari

lambatnya melontarkan dan menarik kembali kaki pada saat melakukan

tendangan samping, aspek kekuatan tungkai sehingga pada saat melakukan

tendangan samping sangat mudah untuk ditangkap dan dijatuhkan oleh lawan

penyebabnya adalah aspek kekuatan otot tungkai yang masih lemah dan

kecepatan dalam melakukan tendangan samping masih sangat lambat,

sedangkan dalam pertandingan pencak silat para atlet dituntut harus bisa

menguasai teknik-teknik yang berhubungan dengan otot tungkai salah satu nya

yaitu tendangan samping, karena itu salah satu cara agar menambah poin dalam

suatu pertandingan.

Berdasarkan latar belakang ini saya tertarik untuk meneliti pengaruh Latihan

Melompat dengan Satu kaki dan Leg Squat terhadap kecepatan Tendangan

Samping Ekstrakurikuler Pencak Silat SMP Negeri 3 Way Pengubuan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas identifikasi masalah yang mendorong saya

untuk melakukan penelitian berkenaan dengan judul di atas.

Page 23: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

6

1. Kekuatan otot tungkai pada Atlet Pencak Silat Pelajar SMP Negeri 3 Way

Pengubuan masih sangat lemah

2. Dalam pertandingan masih banyak nya atlet yang gagal dalam melakukan

Tendangan Samping sehingga mudah ditangkap oleh lawan

3. Dalam melakukan tendangan samping masih sangat lambat, sehingga

mudah dijatuhkan oleh lawan dengan serangan bawah

4. Pentingnya unsur otot tungkai dalam melakukan Tendangan Samping

5. Pentingnya unsur kelincahan dalam melakukan Tendangan Samping

6. Pentingnya unsur keseimbangan dalam melakukan Tendangan Samping

7. Belum diketahui dengan pasti Pengaruh Latihan melompat dengan satu kaki

dan Leg Squat terhadap kecepatan Tendangan Samping

C. Pembatasan Masalah

Menghindari penafsiran yang salah dan tidak menyimpang dari

permasalahan serta tujuan penelitian, maka peneliti membuat batasan

masalah. Adapun pembatasan masalah penelitian ini adalah :

Aspek yang diteliti pada penelitian ini hanya ingin mengetahui latihan

lompat dengan satu kaki dan latihan leg squat terhadap peningkatkan

kecepatan tendangan samping peserta ekstrakurikuler pencak silat SMP

Negeri 3 Way Pengubuan.

Page 24: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

7

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti merumuskan

masalah, yaitu:

1. Apakah ada pengaruh latihan melompat dengan satu kaki terhadap

peningkatkan kecepatan tendangan samping peserta ekstrakurikuler pencak

silat SMP Negeri 3 Way Pengubuan ?

2. Apakah ada pengaruh latihan leg squat terhadap peningkatkan kecepatan

tendangan samping peserta ekstrakurikuler pencak silat SMP Negeri 3

Way Pengubuan ?

3. Manakah yang lebih berpengaruh antara latihan melompat dengan satu

kaki dan leg squat terhadap peningkatan kecepatan tendangan samping

peserta ekstrakurikuler pencak silat SMP Negeri 3 Way Pengubuan ?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang sudah dirumuskan di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui pengaruh latihan melompat dengan 1 kaki terhadap

peningkatkan kecepatan tendangan samping ekstrakurikuler pencak silat

SMP Negeri 3 Way Pengubuan.

2. Untuk mengetahui pengaruh latihan leg Squat terhadap peningkatkan

kecepatan tendangan samping ekstrakurikuler pencak silat SMP Negeri 3

Way Pengubuan.

3. Untuk mengetahui latihan mana yang lebih berpengaruh antara latihan

melompat dengan satu kaki dan leg squat terhadap kecepatan tedangan

samping ekstrakurikuler pencak silat SMP Negeri 3 Way Pengubuan.

Page 25: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

8

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini berguna untuk memberikan informasi tentang pengaruh latihan

melompat dengan satu kaki dan leg squat terhadap peningkatkan kecepatan

tendangan samping ekstrakurikuler pencak silat SMP Negeri 3 Way Pengubuan

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi Penulis

Sebagai salah satu sarana untuk menambah ilmu pengetahuan dalam

perkembangan teknik tendangan samping pada pencak silat.

2. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi pencak silat pada

kecepatan tendangan samping khususnya agar lebih mengetahui berbagai

pengaruh latihan melompat dengan satu kaki dan leg squat yang

bermanfaat untuk menunjang dalam pertandingan Pencak Silat.

3. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya penelitian

yang lebih luas.

4. Untuk Pelatih atau Guru

Dapat digunakan sebagai salah satu pedoman untuk mengetahui dan

menyusun program latihan sehingga waktu latihan akan lebih efektif dan

efisien sehingga pencapaian prestasi akan lebih baik

Page 26: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Latihan

1. Teori Latihan

Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan fisik, kata latihan akan

menjadi hal yang mutlak nantinya untuk mencapai tujuan yang akan

dicapai. Banyak hal yang harus dilakukan agar dalam proses latihan

berjalan dengan lancar dan tidak terjadi kesalahan di dalam

pelaksanaannya.

Menurut Bafirman (2008:18) mengatakan bahwa “latihan merupakan

aktivitas olahraga secara sistimatik dalam waktu yang lama, ditingkatkan

secara progresif dan individual yang mengarah kepada ciri-ciri fungsi dan

psikologis manusia untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan”.

Latihan merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan

kekuatan otot, sedangkan kekuatan otot merupakan modal untuk

mempermudah mempelajari teknik, mencegah terjadinya cidera dan

mencapai prestasi yang maksimal.

Latihan atau training adalah proses yang sistematis dari berlatih atau

bekerja yang dilakukan secara berulang- ulang dengan kian hari kian

menambah beban latihannya atau pekerjaannya (Harsono, 1998 :101).

Page 27: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

10

Latihan atlet harus memperhatikan peningkatan beban. Beban latihan

harus ditingkatkan manakala sudah tiba saatnya untuk ditingkatkan.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa latihan

adalah suatu proses berlatih yang dilakukan secara sistematis, berulang-

ulang yang kian hari jumlah beban latihan kian bertarnbah. bertujuan

mencapai keterampilan yang lebih baik.

2. Tujuan Latihan

Menurut Bompa (1993:6), Tujuan latihan adalah: 1) Untuk mencapai dan

memperluas fisik secara menyeluruh, 2) untuk menjamin dan

memperbaiki perkembangan fisik khususnya sebagai suatu kebutuhan

yang telah ditentukan didalam praktek olahraga, 3) Untuk memoles dan

menyempurnakan teknik olaharaga yang dipilih, 4) Memperbaiki dan

menyempurnakan strategi yang penting yang dapat diperoleh dari belajar

teknik lawan, 5) Menanamkan kualitas kemampuan, 6) Menjamin dan

menanamkan persiapan tim secara otomatis, 7) Untuk mempertahankan

keadaan sehat setiap atlet, 8) Untuk mencegah cedera, dan 9) Untuk

menambah pengetahuan atlet.

3. Prinsip-prinsip Latihan

Mencapai peningkatan kemampuan fisik maupun teknik dalam suatu

cabang olahraga, diperlukan suatu proses dan waktu. Program latihan

perlu disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip latihan melalui

pentahapan, teratur dan berkesinambungan.

Page 28: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

11

Menurut Harsono (1988 : 102-122) mengemukakan bahwa latihan harus

memperhatikan prinsip-prinsip latihan sebagai berikut :

a. Prinsip beban lebih (Overload)

Prinsip ketika seseorang harus meningkatkan beban latihan setiap

kali atlet sudah mampu mengatasi beban yang diangkatnya. Beban

yang kian hari kian meningkat, akan meningkatkan kemampuan dan

kualitas fisik atlet. Menurut Harsono (1988 :103) agar prestasi atlet

dapat meningkat, atlet harus selalu berusaha dengan beban kerja

yang lebih berat, dari pada yang mampu di lakukan pada saat itu.

Atau dengan kata lain, dia harus berusaha senantiasa berlatih dengan

beban kerja yang ada diatas ambang rangsang kepekaannya

(thershould of sensitivity).

b. Prinsip perkembangan menyeluruh (multilateral development)

Salah satu prinsip latihan yang harus diterapkan, terutama untuk atlet

pemula yang baru bergabung dengan aktivitas cabang olahraga

apapun. Seorang atlet dapat mudah menguasai gerakan atau teknik

dalam cabang olahraga yang diikutinya, dengan memiliki

pengalaman gerak yang banyak dalam latihan.

c. Prinsip spesialisasi

Prinsip spesialisasi adalah prinsip yang merupakan kelanjutan dari

prinsip perkembangan menyeluruh. Ketika atlet sudah cukup banyak

mendapatkan pengalaman gerak dalam proses latihan, maka

selanjutnya atlet diarahkan untuk memasuki dunia olahraga, dengan

Page 29: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

12

keterlibatan dalam cabang olahraga yang lebih khusus, yaitu cabang

olahraga yang diinginkannya. Menurut Harsono (1988:109)

spesialisasi berarti mencurahkan seluruh kemampuan, baik fisik

maupun psikis pada satu cabang olahraga tertentu.

d. Prinsip individualisasi

Setiap atlet berbeda dalam kemampuan, potensi, dan karakteristik

belajarnya. Prinsip individualisasi yang merupakan salah satu syarat

yang penting dalam latihan harus diterapkan kepada setiap atlet,

sekalipun mereka mempunyai tingkat prestasi yang sama. Seluruh

konsep latihan harus disusun sesuai dengan kekhasan setiap individu

agar tujuan latihan dapat sejauh mungkin tercapai.

e. Prinsip intensitas latihan

Intensitas latihan yang diberikan dengan lebih berat, akan

meningkatkan kemampuan psikologis menjadi lebih baik. Intensitas

latihan yang cukup berat bagi seorang atlet, dapat meningkatkan

kualitas penampilan bagi yang bersangkutan, baik dari segi fisik,

maupun teknik. Latihan berkualitas yang dimaksud adalah, latihan

yang memberikan latihan-latihan yang bermanfaat bagi atlet

tersebut.

f. Prinsip kualitas latihan

Setiap latihan harus berisi dril – dril yang bermanfaat dan yang jelas

arah serta tujuan latihannya. Atlet harus merasakan bahwa apa yang

Page 30: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

13

diberikaan oleh pelatih adalah memang berguna baginya, dan bahwa

hari itu dia telah lagi belajar atau mengalami sesuatu yang baru.

g. Prinsip variasi latihan

Variasi latihan akan membuat atlet bergairah untuk mengikuti

latihan, sehingga dapat meningkatkan motivasinya untuk meraih

prestasi yang tinggi. Latihan yang bervariasi akan menuntut atlet

unutk melakukan latihan dengan sebaik mungkin. Menurut Harsono

(1988 : 121) variasi-variasi latihan yang dikreasi dan diterapkan

secara cerdik akan dapat menjaga terpeliharanya fisik maupun

mental atlet, sehingga dengan demikian timbulnya kebosanan

berlatih sejauh mungkin dapat dihindari. Atlet selalu membutuhkan

variasi dalam latihan.

h. Prinsip lamanya latihan

Lamanya latihan merupakan suatu hal yang harus diperhatikan.

Menurut Harsono (1988 :121) waktu latihan sebaiknya adalah

pendek akan tetapi berisi dan padat dengan kegiatan-kegiatan yang

bermanfaat. Kecuali waktunya yang pendek, latihan harus juga

dilakukan sesering mungkin. Setiap latihan tesebut haus dilakukan

dengan usaha yang sebaik-baiknya dan dengan kualitas atau mutu

yang tinggi.

B. Latihan melompat dengan satu kaki

Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, lompat adalah bergerak

dengan mengangkat kaki ke depan (ke bawah, lalu ke atas) dan dengan cepat

Page 31: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

14

menurunkannya lagi. Yang dimaksud latihan melompat dengan satu kaki

disini adalah melakukan gerakan melompat dengan satu kaki dan satu kaki

dilipat dengan lutut setinggi dada dengan jarak tertentu. Latihan ini salah satu

nya untuk kekuatan, keseimbangan dan ketepatan. Latihan melompat dengan

satu kaki ini bertujuan untuk melatih otot tungkai.

Otot dapat mengadakan kontraksi dengan cepat, apabila ia mendapat

rangsang dari luar berupa rangsang arus listrik, rangsang mekanis, dingin dan

lain – lain. Dalam keadaan sehari – hari otot ini akan bekerja atau

berkontraksi menurut pengaruh atau perintah yang datang dari susunan syaraf

motoris. Dimana unuk mendapatkan kekatan otot tungkai yang dihasilkan

oleh adanya kontraksi ototyang terdapat pada tungkai sehingga dapat

melakukan gerakan otot yang terdapat didalam tubuh manusia.

Otot tungkai dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

1. Otot Tungkai Bagian Atas

Menurut Soedarminto (1992:60) otot tungkai atas terdiri dari M. Abduktor

maldanus, M. Abduktor brevis, M. Abduktor longu. Ketiga otot ini menjadi

satu yang disebut M. Abduktor femoralis dan berfungsi menyelenggarakan

gerakan abduksi dari femur, M. Rektus femuralis, M. Vastus lateralis

eksternal, M. Vastus medialis internal, M. Vastus inter medial, biseps

femoris, berfungsi membengkokan urat bawah serta memutar kedalam, M.

Sartorius, berfungsi eksoratasi femur, memutar keluar waktu lutut fleksi,

serta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokan keluar.

Page 32: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

15

Gambar 1. Otot Tungkai Atas

(Evelyn C. Pearce, 1993: 1113)

2. Otot Tungkai Bawah

Menurut Soedarminto (1992: 60) otot tungkai bawah terdiri atas otot

tulang kering, depan M. Tibialis anterior, berfungsi mengangkut

pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokan kaki, M. Ekstensor

talangus longus, berfungsi meluruskan jari telunjuk kejari tengah, jari

manis dan kelingking jari, otot ekstensi jempol, berfungsi dapat

meluruskan ibu jari kaki, tendo achilles, berfungsi meluruskan kaki di

sendi tumit dan membengkokan tungkai bawah lutut(M. Popliteus), M.

Falangus longus, berfungsi membengkokan empu kaki, M. Tibialis

posterior, berfungsi membengkokan kaki di sendi tumit dan telapak

kaki disebelah kedalam.

Gambar 2. Otot Tungkai Bawah

(Evelyn C. Pearce, 1993: 1114)

Latihan melompat dengan 1 kaki dapat meningkatkan kekuatan otot

tungkai karena Proses penyerapan beban oleh tubuh melalui pergerakan

tangan dan kaki ketika mendarat setelah melakukan lompatan, dan

Page 33: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

16

dilanjutkan lagi dengan melakukan kontraksi di otot-otot tersebut.

Mendarat setelah melakukan lompatan, bebannya diserap oleh tubuh

melalui pergerakan tangan dan kaki, dan dalam split seconds

dilanjutkan dengan melakukan kontraksi di otot-otot tersebut. Contoh:

setelah mendarat langsung melakukan lompatan lagi yang berikutnya.

Proses kembali melompat dengan cepat sesaat setelah mendarat ini akan

memberikan ekstra loading pada otot-otot kaki, terutama otot betis dan

otot hamstring. Beban inilah yang merupakan bagian latihan kekuatan

untuk otot tungkai. Semakin sering melakukan gerakan melompat

dengan 1 kaki seperti ini dapat meningkatkan refleks yang sangat baik

pada gerakan-gerakan tertentu.

C. Latihan Leg Squat

Leg Squat adalah cara terbaik untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai dan

untuk hasil yang lebih cepat. Leg Squat sangat mudah dilakukan dan tidak

memerlukan peralatan khusus. Selain itu latihan ini dapat meningkatkan

kelincahan serta keseimbangan.

Manfaat lain melakukan leg squat adalah sebagai berikut :

1. Membakar kalori

2. Membentuk otot seluruh tubuh

3. Meningkatkan massa otot

4. Meningkatkan massa tulang

5. Meningkatkan metabolisme

6. Memperkuat paha depan, belakang

Page 34: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

17

7. Mencegah osteoporosis dini

Sebelum melakukan leg squat ada baiknya kita mengerti terlebih dahulu

bagaimana melakukan leg squat yang benar :

Gambar 3

Ragampenjas.blogspot.com

1. Posisi telapak kaki

Untuk posisi kaki, yang harus di lakukan adalah berdiri dengan kaki

kira-kira selebar bahu, dan arahkan jari kaki sedikit mengarah keluar.

Carilah posisi yang paling nyaman untuk leg squat.

2. Kendalikan posisi lutut anda

Hal ini sangat penting karena lutut bisa berpindah posisi. Hindari lutut

bergerak ke arah dalam, kendalikan lutut ke arah luar.

3. Jongkok

Jongkoklah sampai otot betis menyentuh paha. Untuk melatih otot kaki

dengan seimbang harus melakukan squat sampai bawah.

4. Berdiri pada tumit

Pastikan tumpuan hanya bertumpu pada tumit pada saat melakukan leg

squat. Hal ini membantu pinggang untuk berada di posisi yang tepat.

Page 35: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

18

5. Punggung lurus

Untuk menghindari cidera otot pinggang, harus meluruskan punggung.

Caranya adalah dengan membusungkan dada.

D. Kecepatan

1. Pengertian Kecepatan

Menurut Harsono (2001:36), Kecepatan adalah kemampuan untuk

melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam

waktu sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak

dalam waktu yang cepat.

Menurut Dick (1989) dalam Yunyun Yudiana, dkk (2011:10), Kecepatan

adalah kapasitas dari anggota tubuh atau bagian dari sistem pengungkit

tubuh atau kecepatan pergerakan dari seluruh tubuh yang dilaksanakan

dalam waktu yang singkat.

Berdasarkan pada beberapa pengertian tentang kecepatan yang

disampaikan oleh para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

kecepatan merupakan suatu komponen kondisi fisik yang dibutuhkan

untuk melakukan gerakan secara berturut-turut atau memindahkan tubuh

dari posisi tertentu ke posisi yang lain pada jarak tertentu pada waktu yang

sesingkat-singkatnya.

2. Kecepatan Tendangan

Yang dimaksud kecepatan tendangan adalah kemampuan seseorang untuk

melakukan gerakan tendangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Page 36: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

19

kecepatan termasuk komponen biomotor yang sangat berpengaruh pada

penampilan atlet pencak silat dalam pertandingan. Dalam pertandingan

pencak silat kecepatan dapat dilihat dalam melakukan serangan baik

tendangan, pukulan, serta reaksi saat mendapat serangan dari lawan.

Tendangan merupakan serangan yang doinan dilakukan dalam

pertandingan pencak silat. Dengan itu kecepatan tendangan sangat

dibutuhkan dalam pertandingan pencak silat untuk memperoleh nilai

E. Pencak Silat dan Sejarahnya

Menurut Abdus Syukur (Maryono; 1998) dalam Sucipto, (2001:26-28)

mengatakan “Pencak adalah gerakan langkah keindahan dengan menghindar,

yang disertakan gerakan berunsur komedi.Pencak dapat dipertontonkan

sebagai sarana hiburan. Sedangkan silat adalah unsur teknik bela diri

menangkis, menyerang dan mengunci yang tidak dapat diperagakan di depan

umum”.

Pendapat yang sama menurut Mr. Wongsonegoro ketua IPSI yang pertama

dalam Sucipto, (2001:26-28) mengatakan bahwa “Pencak adalah gerakan

serang bela, berupa lari dan berirama dengan peraturan adat kesopanan

tertentu, yang biasa dipertunjukan di depan umum. Silat adalah inti sari dari

pencak, yakni kemahiran untuk perkelahian atau membela diri mati-matian

yang tidak dapat dipertunjukan di depan umum”.

Menurut Imam Koesoepangat dalam Sucipto, (2001:26-28) mengatakan

“pencak merupakan gerak bela diri tanpa lawan, sementara silat sebagai bela

diri yang tidak boleh dipertandingkan.Pendapat yang berbeda” menurut

Page 37: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

20

Maryono dalam Sucipto, (2001:26-28) menyimpulkan, bahwa “yang menjadi

kriteria untuk membedakan arti pencak‟ dan arti „silat‟ adalah apakah sebuah

gerakan itu boleh dipertontonkan atau tidak”. Tokoh-tokoh pendiri IPSI

akhirnya sepakat untuk tidak membedakan pengertian pencak dengan silat ,

karena kedua kata tersebut memang mempunyai pengertian yang sama. Pada

akhirnya, PB IPSI beserta BAKIN pada tahun 1975 dalam Sucipto, (2001:26-

28) mendefinisikan bahwa “Pencak silat adalah hasil budaya manusia

Indonesia untuk membela, mempertahankan eksistensi (kemandiriannya) dan

integritasnya (manunggal) terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk

mencapai keselarasan hidup guna peningkatan iman dan taqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa”.

Pencak silat merupakan olahraga bela diri yang berasal dari Indonesia. Induk

organisasi pencak silat di Indonesia bernama IPSI (Ikatan Pencak Silat

Indonesia). IPSI didirikan pada tanggal 18 Mei 1948. IPSI tercatat sebagai

organisasi silat tertua di dunia, Teknik dasar yang harus dikuasai untuk dapat

melakukan pencak silat adalah sikap dasar, gerak dasar, teknik dasar

serangan, teknik dasar pembelaan.

Olahraga pencak silat dapat dikatakan sebagai seni sebab dalam olahraga Ini

adalah unsur-unsur bela diri, budi pekerti, pembentukan sikap. Adanya

kepribadian yang kuat dan semangat kebangsaan berguna untuk membentuk

manusia pembangunan.

Pencak silat ditinjau dari sudut seni harus mempunyai keselarasan dan

keseimbangan antara wirama, wirasa, dan wiraga atau keserasia irama,

Page 38: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

21

penyajian teknik dan penghayatan. Pada seni pencak silat penekanan dan

dominasi dapat diletakkan pada hal-hal berikut:

1. Gerak bela diri yang diperhalus dan diperindah.

2. Gerak tari yang mengambil motif-motif bela diri pencak silat.

3. Gerak tari yang diwarnai gerak pencak silat sekadarnya sebagai situasi

saja.

4. Gerak perpaduan yang seimbang dan selaras antara tari dan bela diri

F. Pengertian Teknik Tendangan dalam Pencak Silat

Olahraga pencak silat teknik tendangan sama pentingnya dengan teknik

pukulan, akan tetapi tendangan mempunyai kekuatan yang lebih besar

dibanding dengan kekuatan pukulan. Tendangan harus memiliki tingkat

keseimbangan yang baik, bukan hanya berat badan yang bertumpu pada 1satu

kaki saja tetapi juga disebabkan akibat guncangan tenaga balik padasaat

benturan, kaki memiliki jangkauan panjang yang tidak terjangkau oleh

tangan.

Penggunaan teknik tendangan harus disertai dengan koordinasi yang baik

antara sikap kaki, sikap tangan dan sikap badan. Menurut MUNAS IPSI XII

tahun 2007 dalam perolehan point (nilai) tendangan mempunyai nilai lebih

tinggi yaitu 2 atau 1+2 sedangkan pukulan hanya memperoleh nilai 1 atau

1+1. Teknik serang yang dominan pada pertandingan pencak silat merupakan

teknik tendangan.

Teknik tendangan suatu proses yang gerakannya menggunakan tungkai atau

kaki. Notosoejitno (1997:71) mengatakan bahwa tendangan merupakan

Page 39: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

22

serangan yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai, kaki sebagai

komponen penyerang.

Menurut Johansyah Lubis (2004:26) teknik tendangan terbagi menjadi

beberapa macam antara lain : tendangan lurus, tendangan tusuk, tendangan

kepret, tendangan jejag, tendangan gajul, tendangan T, tendangan celorong,

tendangan belakang, tendangan kuda, tendangan taji, tendangan sabit,

tendangan baling, tendangan bawah, dan tendangan gejig. Akan tetapi tidak

semua tendangan tersebut digunakan dalam pertandingan.

Menurut Nugroho (2001:17) jenis tendangan menjadi 4 menurut perkenaan

kakinya, yaitu: (a) Tendangan depan yaitu tendangan yang menggunakan

punggung, telapak, ujung telapak, dan tumit kaki; (b) Tendangan samping(T)

yaitu tendangan yang menggunakan sisi kaki, telapak kaki dan tumit; (c)

Tendangan belakang merupakan tendangan yang menggunakan telapak kaki

dan tumit kaki; dan (d) Tendangan busur (sabit) merupakan tendangan yang

menggunakan punggung, ujung telapak kaki busur belakang menggunakan

tumit kaki. Melihat dari efektifitas dan efisiensi gerak, tidak semua tendangan

tersebut dapat digunakan dalam pertandingan pencak silat kategori tanding.

Tendangan yang tidak efektif dan efisien akan menghambat atlet dalam

memperoleh nilai pada pertandingan. Jenis tendangan yang sering dilakukan

dalam pertandingan pencak silat kategori tanding terdiri dari tendangan

depan, tendangan sabit, tendangan samping atau tendangan T.

1. Tendangan depan yaitu tendangan yang perkenaan terletak pada telapak,

ujung telapak, dan tumit kaki. Tendangan ini diawali dengan mengangkat

Page 40: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

23

lutut ke depan terlebih dahulu ke arah depan dan meluruskan ke arah

depan,tendangan jenis ini sangat cocok digunakan untuk pertarungan

jarak jauh, dan bagi pesilat yang memiliki tungkai yang panjang sangat

efektif digunakan karena jangkauannya pasti lebih panjang. Kelemahan

dari tendangan ini adalah jika gerak balikan tidak cepat maka sangat

mudah tendangan tersebut untuk ditangkap.

2. Tendangan (T) atau yang bisa disebut juga dengan tendangan samping

karena arah gerakan tendangan ke arah samping. Terdapat berbagai

macam variasi tendangan samping ini. Semua variasi khususnya untuk

permainan dalam pertandingan pada awalan boleh berbeda tetapi bentuk

akhirnya sama yaitu seperti huruf T. Tendangan samping memakai tumit

sebagai alat serang atau menggunakan sisi luar telapak kaki atau ada

yang menyebut sebagai pisau kaki.

3. Tendangan sabit/busur, seperti namanya tendangan busur adalah

tendangan berbentuk busur dengan menggunakan punggung kaki.

Pelaksanaan tendangan ini adalah sama dengan prinsip tendangan depan

namun lintasanya berbentuk busur dengan tumpuan satu kaki dan

perkenaan pada punggung kaki. Menurut Hariyadi (2003:75) mengatakan

bahwa tendangan sabit merujuk pada namanya, merupakan teknik

tendangan yang lintasan geraknya membentuk garis setengah lingkaran,

atau tendangan ini cara kerjanya mirip dengan sabit (clurit/arit) yaitu

diayun dari samping luar menuju samping dalam.

Page 41: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

24

G. Pengertian Teknik Tendangan Samping

Tendangan (T) atau yang bisa disebut juga dengan tendangan samping karena

arah gerakan tendangan ke arah samping. Terdapat berbagai macam variasi

tendangan samping ini. Semua variasi khususnya untuk permainan dalam

pertandingan pada awalan boleh berbeda tetapi bentuk akhirnya sama yaitu

seperti huruf T. Ada beberapa jenis tendangan T dalam pecak silat diantara

nya adalah tendangan T gantung, T loncat, dan T terbang. Tendangan

samping memakai tumit sebagai alat serang atau menggunakan sisi luar

telapak kaki atau ada yang menyebut sebagai pisau kaki. Tendangan Samping

mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Beberapa kelebihan

tendangan T antara lain: (1) jangkauan lebih panjang, (2) jarak kepala dengan

lawan lebih jauh, maka lebih aman, (3) eksplorasi tenaga bisa maksimum.

Untuk kelemahannya antara lain: (1) sulit digunakan untuk pertarungan jarak

pendek, (2) lebih mudah dijatuhkan baik dengan permainan bawah maupun

dengan tangkapan. Semakin rebah sikap badan semakin mudah dijatuhkan

dengan tangkapan, (3) kurang menghadap lawan sehingga bisa kehilangan

pandangan. Untuk kelemahan kelemahan tersebut diatas bisa diatasi dengan

sikap badan yang lebih tegak dan lebih menghadap lawan sehingga kalau

dilakukan secara ekstrim bentuknya berubah seperti huruf ”Y”. Beberapa

untung rugi dengan cara ini adalah:

1. Jangkauan berkurang sehingga lebih bisa digunakan untuk pertarungan

jarak pendek.

Page 42: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

25

2. Tidak banyak memutar badan sehingga lebih sulit dideteksi dan tenaga

yang diperlukan juga sedikit lebih irit, tetapi konsekuensinya tenaga yang

dihasilkan juga tidak bisa maksimum

3. Lebih sulit dijatuhkan dengan tangkapan karena badan lebih tegak dan

juga karena jarak dengan lawan menjadi lebih pendek sehingga mudah

melakukan clinch (pelukan/pegangan lawan)

4. Lebih mudah mendeteksi gerakan lawan karena lebih menghadap

termasuk kemungkinan lawan menggunakan permainan bawah (misal

sirkel/sabetan bawah) untuk menjatuhkan

Dalam Pertandingan Pencak-silat lebih banyak menggunakan tendangan T

ini dalam versi loncat, pertarungan jarak pendek seperti pada Kickboxing

juga kurang menyukai jenis tendangan ini mungkin karena pertimbangan

jarak dan juga penghematan tenaga.

Dalam melakukan tendangan samping banyak aspek yang harus diperisapkan

diantara nya adalah aspek kekuatan, kelincahan serta keseimbangan.

Dalam melakukan tendangan samping kekuatan menjadi kebutuhan mutlak

yang harus dimiliki oleh setiap pesilat. Tendangan samping memerlukan

kekuatan otot dan tulang pada daerah tungkai karena pada dasar nya memang

tendangan dalam setiap cabang olahraga menggunakan tungkai.

Tungkai manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu tungkai bagian atas dan

tungkai bagian bawah. Tungkai bawah (ekstrimitasimperior) digunakan

sebagai penahan dan digunakan untuk segala aktivitas.

Page 43: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

26

Tungkai dibentuk oleh tungkai atas atau paha (os femoris/femur).Tulang

tungkai bawah yang terdiri dari tulang kering (os tibia) dan tulang betis

(osfibula) dan tulang kaki (ossa pedis/foot bones).

Gambar 4. Bagian – bagian Tungkai

(Evelyn C. Pearce, 1993: 1114)

Komponen otot yang terdapat dalam tungkai bagian bawah terdiri atas :

muskulus fibularis longus, muskulus gastronemius, muskulus fibularis

longus, muskulus tibialis an muskulus terior, muskulus ekstensor halusis

longus, muskulus fibularis ertius, muskulus ekstensor digitorum longus,

muskulus plantaris, muskulus popliteus, muskulus fleksor halusis longus,

muskulus msleolus.

Otot tungkai bagian atas terdiri dari : muskulus sartorius, muskulus rectus

femoris, muskulus, muskulus vestus radialis, muskulus vestus

intermedius, muskulus vestus lateralis, muskulus tensor fasia

latae,muskulus pectenius, muskulus adduktor longgus, muskulus gracilis,

muskulus adduktor brevis, muskulus adduktor magnus, muskulus

pektineus, muskulus adduktor minimis, muskulus adduktor magnus,

muskulus gracilis, muskulus gluteus maximus, muskulus biceps femoris.

Page 44: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

27

cabang olahraga pencak silat membutuhkan kelincahan pada saat atlet

melakukan serangan seperti melakukan teknik tendangan samping

dibutuhkan kecepatan melewati periode waktu untuk melontarkan kaki

kearah sasaran selain itu tanpa kehilangan keseimbangan atlet siap untuk

melakukan gerakan selanjutnya.

Menurut Saleh (1986:43) teknik tendangan samping memerlukan tingkat

keseimbangan yang tinggi dikarenakan proyeksi pusat gaya berat serta

memiliki bidang tumpu yang kuat.

Gambar 5. Tendangan Samping atau T

Blogcadiak.blogspot.com

Berikut adalah cara melakukan tendangan samping berbentuk T :

1. Gunakan kuda-kuda kiri depan.

2. Kaki kanan ditendangkan ke depan hentakan telapak kaki sejaja

dengan bahu.

3. kemudian dorong kaki kanan kearah sasaran dengan menggunakan

telapak kaki dan badan dicondongkan kearah belakang sebagai

penyeimbang.

4. Kedua tangan berada di depan dada sebagai penyeimbang.

Page 45: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

28

H. Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran

(tatap muka) baik dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah untuk lebih

memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang

telah dimiliki siswa dari berbagai bidang studi (Subagiyo 2003:23). Sekolah

merupakan lembaga pendidikan, yang menampung peserta didik dan dibina

agar mereka memiliki kemampuan, kecerdasan dan keterampilan. Dalam

proses pendidikan diperlukan pembinaan secara berkoordinasi dan terarah.

Dengan demikian siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang

maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan.

Dalam pembinaan siswa disekolah,banyak wadah atau program yang

dijalankan demi menunjang proses pendidikan yang kemudian atas prakarsa

sendiri dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan kearah pengetahuan

yang lebih maju. Salah satu wadah pembinaan siswa disekolah adalah

kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan – kegiatan yang diadakan dalam program

ekstrakurikuler didasari atas tujuan dari pada kurikulum sekolah.Melalui

kegiatan ekstrakurikuler yangberagam siswa dapat mengembangkan bakat,

minat dan kemampuannya.

Melalui kegiatan ekstrakurikuler inisiswa dapat memperdalam dan

memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan kemampuan masing-masing

serta membentuk kepribadian siswa serta memunculkan bakat siswa yang

berprestasi dibidang olahraga.

Tujuan ekstrakurikuler menurut Depdikbud :

Page 46: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

29

1. Siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan, mengenal

hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat, serta

melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.

2. Untuk lebih memantapkan pendidikan yang kepribadian dan untuk lebih

mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikulum

dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan.

Kegiatan ekstrakurikuler sebagai suatu program di luar jam pelajaran sekolah

yang dikembangkan untuk memperlancar program kurikuler dengan kegiatan

ini dapat berjalan lancar. Kegiatan ini dilakukan dengan perencanaan kegiatan

anak, yaitu kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan selama bersekolah dalam

rangka pencapaian tujuan pendidikan dan berupaya membentukan watak dan

kepribadian serta pengembangan bakat, minat dan keunikan siswa ( M. Yudha

1998:8). Berdasarkan uraian di atas tujuan ekstrakurikuler dapat disimpulkan:

kegiatan ekstrakurikuler di sekolah akan menambah keterampilan lain dan

mencegah berbagai hal yang bersifat negatif pada saat ini.

I. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian teoritis yang

dikemukakan. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah :

1. Rizki Adaulay (2016).“Pengaruh Latihan SAQ Terhadap Hasil Tendangan

Samping Olahraga Pencak Silat Pesantren Ar – Raudatul Hasanah Medan

Tahun 2016”. Hasil penelitian ini menunjukan pengujian hipotesis thitung

sebesar 9,76. Dari hasil perhitungan data post-test dan pre-test hasil

tendangan samping kaki kiri latihan SAQ diperoleh thitung = 9,76. Dari

Page 47: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

30

daftar distribusi t dengan menggunakan peluang 1-1/2α = 0,975 dengan dk

(n-1) = 29 diproleh harga t (0,975) = 2,04. Di dalam kriteria pengujian

hipotesis dinyataka bahwa pada thitung > ttabel (9,76 > 2,04) dengan α =

0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari

latihan SAQ terhadap peningkatan tendangan samping kaki kiri atlet

olahraga pencak silat pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Medan tahun 2016.

2. Aryadi Rachman (2012). “Pengaruh Latihan Squat dan Leg Press

Terhadap Strength dan Hypertrophy Otot Tungkai”. Hasil penelitian

menunjukan bahwa, 1) Program latihan squat dapat meningkatkan strength

dan hypertrophy otot tungkai. Latihan squat menghasilkan peningkatan

strength sebesar 21.70%, dan peningkatan hypertrophy otot tungkai

sebesar 1.22%. 2) Program latihan leg press dapat meningkatkan strength

dan hypertrophy otot tungkai. Latihan leg press menghasilkan peningkatan

strength sebesar 16.11%, dan peningkatan hypertrophy otot tungkai

sebesar 0.76%.

J. Kerangka Pikir

Dalam pertandingan pencak silat, tendangan samping merupakan satu teknik

yang harus dikuasai oleh atlet pencak silat. Tendangan samping atau dikenal

dengan tendangan T ini harus sangat dikuasai oleh atlet pencak silat. Atlet

yang menguasai dengan benar teknik tendangan samping ini sangat

diandalkan dalam pertandingan, maka dengan latihan dengan metode yang

tepat atlet dapat melakukan gerakan dasar tendandangan samping dengan baik

Page 48: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

31

dan benar dan dapat menguasai pertandingan. Untuk meningkatkan kecepatan

tendangan samping juga dapat dilatih dengan menggunakan latihan melompat

dengan satu kaki dan leg squat.

K. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan sementara yang sangat besar kegunaannya dalam

penyelidikan ilmiah karena dapat menjadi penuntun kearah proses penelitian

untuk menjelaskan permasalahan yang harus di cari pemecahannya. Menurut

Arikunto (2006:35) hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban

sementara yang harus di uji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah.

Berdasarkan kajian teoritis yang berhubungan dengan permasalahan, maka

dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1 : Ada pengaruh yang signifikan dari latihan melompat dengan satu kaki

terhadap peningkatkan kecepatan tendangan samping peserta

ekstrakurikuler pencak silat SMP Negeri 3 Way Pengubuan

H2 : Ada pengaruh yang signifikan dari latihan leg squat terhadap

peningkatkan kecepatan tendangan samping peserta ekstrakurikuler

pencak silat SMP Negeri 3 Way Pengubuan.

H3 : Terdapat perbedaan antara latihan melompat dengan satu kaki dan leg

squat terhadap peningkatkan kecepatan tendangan samping peserta

ekstrakurikuler pencak silat SMP Negeri 3 Way Pengubuan.

Page 49: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

32

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:73), metode penelitian adalah prosedur atau

langkah-langkah yang tersusun secara sistematis untuk mendapatkan

pengetahuan ilmiah atau ilmu. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang

berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu

subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban

yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk

keabsahannya.

Arikunto (2006:85) adapun jenis penelitian ini adalah penelitian dengan

perlakuan percobaan (eksperimen semu), mengartikan pendekatan adalah

suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat (hubungan kausal) antara

dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi

atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.

Lebih lanjut Arikunto (2006:85) menggambarkan design penelitian

eksperimen sebagai berikut : Didalam design ini observasi dilakukan

sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen.

Eksperimen sebelum disebut pree test, dan observasi sesudah eksperimen

disebut post test. Perbedaan dan yakni diasumsikan merupakan efek dari

treatment atau eksperimen.

Page 50: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

33

Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu pengaruh latihan

melompat dengan satu kaki dan leg squat (X) sebagai variable bebas dan

kecepatan tendangan samping (Y) sebagai variabel terikat.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generaliasasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. Ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Menurut Sugiyono (2013 : 115) populasi adalah keseluruhan dari

subyek penelitian. Pengertian populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah siswa siswi ekstrakurikuler pencak silat SMP

Negeri 3 Way Pengubuan sebanyak 30 orang.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2013:116) “sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut

Arikunto (2006:112) “penentuan pengambilan sampel adalah sebagai

berikut, apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika

subjeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10 - 15% atau 20 - 25%.

Karena peserta tidak lebih dari 100 orang, sehingga penelitian ini

merupakan penelitian populasi (total sampling), dan sampel penelitian

ini adalah siswa ekstrakurikuler pencak silat SMP Negeri 3 Way

Pengubuan sebanyak 30 orang.

Page 51: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

34

Ruang Lingkup Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di lapangan SMP Negeri 3 Way

Pengubuan

2. Waktu penelitian

Penelitian dilaksakan pada bulan juli sampai agustus 2018.

3. Objek penelitian adalah pengaruh latihan melompat dengan satu kaki

dan leg squat terhadap kecepatan tendangan samping.

4. Subjek penelitian adalah atlet ekstrakurikuler pencak silat SMP

Negeri 3 Way Pengubuan.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan himpunan beberapa gejala yang berfungsi

sama dalam suatu masalah. Menurut Arikunto (2006:99) variabel

penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu:

variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel bebas adalah variabel yang nilai-nilainya tidak tergantung pada

variabel lainnya yang berguna untuk meramalkan dan menerangkan

nilai variabel yang disimbolkan dengan (X), adapun variabel bebas

dalam penelitian ini yaitu latihan melompat dengan satu kaki dan leg

squat.

Page 52: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

35

2. Variabel terikat adalah variabel yang nilai-nilainya bergantung pada

variabel lainnya dan merupakan variabel yang diterangkan nilainya

yang dilambangkan dengan (Y), variabel terikat dalam penelitian ini

adalah kecepatan tendangan samping.

D. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest - posttest

desaign. Desain ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan dengan

demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat

membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain

tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

P S

Gambar 3.1. Desain penelitian

Keterangan :

P : Populasi

S : Sampel

Pree test : Tes awal kecepatan tendangan samping pencak silat

OP :Ordinal pairing pengelompokan.

K 1 : Kelompok latihan melompat dengan satu kaki

K 2 : Kelompok latihan leg squat

TREAT -

MENT A K 1

POST

TEST OP PREE

TEST

TREAT -

MENT B

K 2

Page 53: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

36

Treatment A : Kelompok eksperimen (menggunakan latihan melompat

dengan satu kaki)

Treatment B : Kelompok eksperimen (menggunakan latihan leg squat)

Post test : Tes akhir kecepatan tendangan samping pencak silat

Pembagian kelompok eksperimen yang menggunakan latihan melompat

dengan satu kaki dan leg squat didasarkan pada hasil melakukan tes awal

tendangan samping pencak silat di ranking mulai dari tingkatan tertinggi

sampai terendah, kemudian subjek yang memiliki kemampuan setara

dipasangkan ke dalam kelompok 1 dan 2. Ordinal pairing ini hanya

dilakukan terhadap continum variabel misalnya : hasil terbaik diletakkan

di kelompok satu, hasil terbaik nomer dua diletakkan di kelompok dua,

dan hasil terbaik nomer tiga tetap diletakkan di kelompok dua, hasil

terbaik nomer empat diletakkan di kelompok satu dan seterusnya, sebagai

berikut :

A B

1 2

4 3

5 6

dst 7

Gambar 3.2. Pembagian kelompok dengan Cara Ordinal Pairing

E. Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari kesimpangsiuran akibat kesalahan penafsiran terhadap

kata atau ungkapan yang digunakan penulis, maka perlu untuk

memperjelas atas beberapa istilah kata sebagai berikut :

Page 54: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

37

1. Latihan merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan

kekuatan otot, sedangkan kekuatan otot merupakan modal untuk

mempermudah mempelajari teknik, mencegah terjadinya cidera dan

mencapai prestasi yang maksimal.

2. Latihan melompat dengan satu kaki adalah salah satu bentuk latihan

yang bertujuan untuk meningkatkan power otot tungkai dan melatih

keseimbangan. Latihan melompat dengan satu kaki menggunakan kaki

terkuat sebagai tumpuan pada saat melakukan gerakan tersebut.

3. Latihan leg squat adalah sebuah alat olahraga ekonomis yang baik

yang diciptakan tanpa perlu menggunakan bahan tambahan, leg squat

akan memaksa otot dalam posisi kontraksi sewaktu gerakan naik

ataupun turun, gerakan ini bisa membantu melatih sekitar 100 gerakan

dasar.

4. Tendangan samping atau T adalah tendangan yang menggunakan

sebelah kaki dan tungkai sebagai alat penyasar dan uluh hati sebagai

sasarannya.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam

mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

sehingga mudah diolah (Arikunto, 2002 : 136). Tujuan tes ini adalah untuk

mengukur kecepatan tendangan samping sebelum dan setelah

menggunakan latihan melompat dengan satu kaki dan leg squat, instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini instumen bertingkat.

Page 55: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

38

Langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian yang dilakukan pada

Atlet ekstrakurikuler pencak silat SMP Negeri 3 Way pengubuan, sebagai

berikut :

Perlengkapan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

1. Alat dan Fasilitas :

a. Sandsack

b. Meteran

c. Stopwatch

2. Petugas Tes :

a. Pengukur ketinggian

b. Pencatat waktu

c. Penjaga sandsack

Pelaksanaan test :

Atlet bersiap-siap berdiri dibelakang sandsack dengan kedua kaki berada

di tengah – tengah garis. Pada saat aba – aba “ya” atlet melakukan

tendangan samping kanan, dimana kaki kiri sebagai kaki tumpu berada

disebelah garis kanan, kemudian melakukan samping kiri dengan kanan

sebagai kaki tumpu yang berada di sebelah garis kiri sebanyak –

banyaknya selama 15 detik. Pelaksanaan dilakukan 3 kali dan diambil

waktu yang terbaik dengan ketinggian sandsack 75 cm (putri) dan 100 cm

(putra). Jarak antara target dengan target sepanjang 200 – 210 cm yang

berada di sebelah kiri dan kanan pesilat.

Penilaian :

Skor berdasarkan waktu tercepat penampilan atlet.

Page 56: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

39

Tabel 1. Norma Penilaian Kecepatan Tendangan Samping atlet.

Kategori Putri Putra

Baik sekali >24 >25

Baik 19 – 23 20 – 24

Cukup 16 – 18 17 – 19

Kurang 13 – 15 15 – 16

Kurang sekali <12 <14

Sumber : (Lubis, 2014:172)

Instrument penilaian ini valid digunakan untuk usia pesilat pelajar sampai

dewasa dengan koefisien korelasi validitas sebesar 0,20 sedangkan

reliabilitas instrument diperoleh koefisien korelasi 0,73.

G. Program Latihan

Program latihan dalam penelitian ini bertujuan untuk patokan pelaksanaan

latihan dalam usaha memperoleh hasil yang optimal terhadap hasil

kecepatan tendangan samping pencak silat. Menurut Bompa (dalam

Sajoto, 1988 : 33) mengatakan bahwa tes untuk mengevaluasi hasil latihan

dapat dilaksanakan setelah antara 4 – 6 minggu dari suatu masa siklus

latihan makro. Dalam penelitian ini latihan ditetapkan selama kurang lebih

6 minggu dengan 2 kali pertemuan digunakan untuk tes awal dan tes akhir.

Sedangkan tiap minggunya dilakukan 3 kali latihan. Adapun waktu yang

dibutuhkan dalam satu kali latihan adalah 90-120 menit. Sehingga total

pertemuan ada 18 kali pertemuan, pertemuan pertama digunakan untuk

pretest kemudian 16 pertemuan berikutnya digunakan untuk treatment,

sedangkan pertemuan terakhir digunakan untuk post test. Untuk

menghindari kejenuhan pada saat treatment maka peneliti membuat

program latihan yang ada di bagian lampiran.

Page 57: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

40

H. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian merupakan faktor penting

karena berhubungan langsung dengan data yang akan digunakan dalam

penelitian, maka dalam pengumpulan data peneliti melakukan langkah-

langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tes Awal atau (Pree-test)

Tes awal bertujuan untuk memperoleh data awal tingkat kecepatan

sampel sebelum diberi treatmen atau perlakuan. Tes awal dilakukan di

lapangan SMP Negeri 3 Way Pengubuan. Tes yang dilakukan dalam

penelitian ini yaitu melakukan Tendangan Samping Pencak Silat.

Sebelum tes awal dilakukan, sampel wajib melakukan

pemanasan.Sampel melakukan tendangan samping sebanyak 5 kali.

Cara pengukuran tes tendangan samping yaitu Sampel bersiap-siap

berdiri dibelakang sandsack dengan kedua kaki berada di tengah –

tengah garis. Pada saat aba – aba “ya” atlet melakukan tendangan

samping kanan, dimana kaki kiri sebagai kaki tumpu berada disebelah

garis kanan, kemudian melakukan samping kiri dengan kanan sebagai

kaki tumpu yang berada di sebelah garis kiri sebanyak – banyaknya

selama 15 detik. Pelaksanaan dilakukan 3 kali dan diambil waktu yang

terbaik dengan ketinggian sandsack 75 cm (putri) dan 100 cm (putra).

Jarak antara target dengan target sepanjang 200 – 210 cm yang berada

di sebelah kiri dan kanan pesilat.

Page 58: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

41

2. Treatment atau Perlakuan (X)

Sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok pertama

eksperimen I melakukan latihan melompat dengan satu kaki dan

kelompok II melakukan latihan leg squat. Pembagian kelompok

dilakukan sesuai dari hasil perankingan data tes awal (tinggi ke

rendah), kemudian dimasukan dalam rumus ordinal pairing dan

dimasukan dalam kelompok pertama dan kedua. Latihan melompat

dengan satu kaki dan leg squat. Treatment yang dilakukan adalah

treatment untuk bersama dalam masing-masing kelompok eksperimen

karena sample terdiri dari peserta yang memiliki kemampuan hampir

sama.

a. Pemanasan (Warming Up)

Pemain diwajibkan untuk melakukan pemanasan secukupnya

sebelum melakukan latihan inti dengan tujuan untuk

mempersiapkan kondisi fisik dan untuk mengurangi resiko cidera.

Pemanasan sangat penting dalam mengadakan perubahan fungsi

organ tubuh guna menghadapi kegiatan fisik yang sangat berat.

Pemanasan dilakukan kurang lebih selama 10 menit dan diawali

dengan peregangan otot kemudian dilanjutkan gerakan-gerakan

senam penunjang latihan.

b. Latihan inti (Perlakuanatau Treatment)

Latihan inti bertujuan untuk melakukan program latihan yang telah

disusun. Dalam penelitian ini program latihan yang diberikan

Page 59: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

42

dalam kelompok eksperimen I adalah latihan tendangan samping

menggunakan latihan melompat dengan satu kaki dan kelompok

eksperimen II adalah latihan tendangan samping menggunakan

latihan leg squat. Setiap pertemuan dilaksanakan 90 -120 menit.

c. Pendinginan

Setelah melakukan latihan atau aktifitas, sampel perlu melakukan

pendinginan dengan tujuan agar otot dapat kembali dalam keadaan

semula atau normal. Pendinginan dilakukan dengan cara

peregangan otot yang telah melakukan aktifitas fisik sampai

kondisi fisik sampel perlahan lahan kembali dalam keadaan semula

atau normal.

3. Tes akhir (Post-test)

Tes akhir dilakukan setelah sampel melakukan treatment atau

perlakuan program latihan selama 16 kali pertemuan. Tes akhir ini

dilakukan seperti tes awal yaitu melakukan tendangan samping pencak

silat. Tujuan dari tes akhir ini untuk mengetahui hasil kecepatan

teknik tendangan samping pencak silat setelah melakukan latihan

yaitu melompat dengan satu kaki dan leg squat. Dalam melakukan tes

akhir, pertama sampel diberi penjelasan tentang tata cara melakukan

tendangan samping pencak silat. Sebelum menendang sampel

melakukan pemanasan secukupnya, kemudian sampel menunggu

giliran untuk melakukan tes teknik tendangan samping pencak silat

sebanyak 3 kali pengulangan. Hasil tes akhir dicatat kemudian diolah

Page 60: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

43

dengan statistika untuk mengetahui pengaruh atau tidak latihan

melompat dengan satu kaki dan latihan leg squat terhadap kecepatan

tendangan samping pencak silat.

I. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya. Memperoleh data-data yang diinginkan

sesuai dengan tujuan peneliti sebagai bagian dari langkah pengumpulan

data merupakan langkah yang sukar, karena data-data yang salah akan

menyebabkan kesimpulan-kesimpulan yang ditarik akan salah pula.

Arikunto (2006:265). Pengambilan data dilakukan dengan pemberian test

dan pengukuran. Peneliti mengamati secara langsung pelaksanan test dan

pengukuran dilapangan.

J. Teknik Analisis Data

Data yang dianalisis adalah data dari hasil tes awal dan akhir. Menghitung

hasil tes awal dan akhir latihan melompat dengtan satu kaki dan latihan leg

squat terhadap kecepatan tendangan samping pencak silat menggunakan

teknik analisis data uji t. Adapun syarat dalam menggunakan uji t adalah :

1. Uji Prasyarat

a. Uji normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi

yang terjadi atau tidak dari distribusi normal. Langkah sebelum

melakukan pengujian hipotesis lebih dahulu dilakukan uji

persyaratan analisis data dengan uji normalitas yaitu menggunakan

Page 61: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

44

Uji lillieferors (Sudjana, 1992:266). Adapun langkah-langkahnya

sebagai berikut :

1. Pengamatan X1, X2, ......, Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ....... Zn

Dengan menggunakan rumus: Zi =

( dan S masing-masing merupakan rerata dan simpangan baku

sampel).

2. Untuk tiap bilangan baku ini akan menggunakan daftar distribusi

normal baku, kemudian hitung peluang F (zi) = P (z zi)

3. Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, ....... Zn yang lebih atau sama

dengan zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S (zi), maka :

S (zi) =

Hitung selisih F (zi) – S (zi) kemudian tentukan harga mutlaknya

4. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak

selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar L0 .

5. Kriteria pengujian adalah jika Lhitung Ltabel, maka variabel

tersebut berdistribusi normal, sedangkan jika Lhitung Ltabel maka

variabel berdistribusi tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh informasi apakah

kedua kelompok sample memiliki varian yang homogen atau tidak.

untuk pengujian homogenitas digunakan rumus sebagai berikut :

Page 62: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

45

TerkecilVarians

TerbesarVariansF

Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dengan rumus

Dk pembilang : n-1 (untuk varians terbesar)

Dk penyebut : n-1 (untuk varians terkecil)

Taraf signifikan 0.05 maka dicari pada tabel F. Dengan kriteria

pengujian :

Jika : F hitung ≥ F tabel tidak homogen

F hitung ≤ F tabel berarti homogen

Pengujian homogenitas ini bila F hitung lebih kecil (<) dari F tabel

maka data tersebut mempunyai varians yang homogen. Tapi sebaliknya

bila F hitung (>) dari F tabel maka kedua kelompok mempunyai varians

yang berbeda.

2. Uji Hipotesis

Analisis dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dilakukan, yaitu

untuk mengetahui besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel

bebas (X1,X2) terhadap variabel terikat (Y). Menurut Sugiyono

(2017:273), bila sampel berkolerasi/berpasangan, misalnya

membandingkan sebelum dan sesudah treatment atau perlakuan, atau

membandingkan kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen,

maka digunakan t-test. Menurut Sugiyono (2017:272) pengujian

hipotesis menggunakan t-test terdapat beberapa rumus t-test yang

digunakan untuk pengujian, dan berikut pedomannya :

Page 63: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

46

a. Bila jumlah anggota sampel n1= n2, dan varian homogen ( 21 )

maka dapat digunakan rumus t-test baik untuk sepaerated, maupun

pool varian. Untuk melihat harga t-tabel digunakan dk = n1 + n2 -2.

b. Bila n1≠ n2, varian homogen ( 21 ), dapat digunakan rumus t-

test pool varian.

c. Bila n1 = n2, varian tidak homogen α ≠ α dapat digunakan rumus

seperated varian atau polled varian dengan dk = n1- 1 atau n2 – 1.

Jadi dk bukan n1 + n2 – 2.

d. Bila n1 ≠ n2 dan varian tidak homogen ( ). Untuk ini dapat

digunakan t-test dengan separated varian. Harga t sebagai pengganti

t-tabel dihitung dariselisih harga t-tabel dengan dk (n1-1) dan dk

(n2-1) dibagi dua, kemudian ditambahkan dengan harga t yang

terkecil.

e. Ketentuannya bila t-hitung ≤ t-tabel, maka H0 diterima dan tolak Ha.

Berikut rumus t-test yang digunakan :

Keterangan :

X 1 : Rerata kelompok eksperimen A

X 2 : Rerata kelompok eksperimen B

1S : Simpangan baku kelompok eksperimen A

2S : Simpangan baku kelompok eksperimen B

1n : Jumlah sampel kelompok eksperimen A

: Jumlah sampel kelompok eksperimen B

Page 64: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

47

Selanjutnya adalah uji pengaruh. Uji pengaruh digunakan untuk

mengetahui pengaruh latihan melompat dengan satu kaki dan leg squat

terhadap kecepatan tendangan samping pencak silat, maka digunakan

rumus uji pengaruh sebagai berikut :

Keterangan :

: Rata-rata selisih antara pre test dan post test

: Standar deviasi dari kelompok selisih antara pre test dan post test

: Akar dari jumlah sampel kelompok eksperimen

Page 65: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

62

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa :

1. Latihan melompat satu kaki memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap hasil kecepatan tendangan samping ekstrakurikuler pencak silat

SMP Negeri 3 Way Pengubuan.

2. Latihan leg squat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil

kecepatan tendangan samping ekstrakurikuler pencak silat SMP Negeri 3

Way Pengubuan.

3. Latihan leg squat lebih berpengaruh terhadap kecepatan tendangan

samping ekstrakurikuler pencak silat SMP Negeri 3 Way Pengubuan.

B. Saran

1. Kepada pelatih maupun guru penjaskes untuk dapat memberikan latihan

ini dan menerapkannya untuk meningkatkan tendangan samping.

2. Bagi program studi penjaskes diharapkan dapat dijadikan salah satu acuan

dalam program dan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas

pendidikan maupun calon tenaga pendidik, khususnya di bidang olahraga.

Page 66: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

62

3. Dinas Pendidikan diharapkan dapat menjadi acuan untuk memotivasi

kerjasama khususnya bidang olahraga.

4. DISPORA, KONI, Maupun pengurus cabang olahraga diharapkan dapat

membuat program latihan yang lebih efektif khususnya cabang olahraga

pencak silat.

Page 67: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

DAFTAR PUSTAKA

Adaulay, Rizky. 2016. Pengaruh Latihan SAQ Terhadap Hasil Tendangan

Samping Olahraga Pencak Silat Pesantren Ar – Raudatul Hasanah (skripsi).

Medan: Universitas Medan.

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Bina Aksara.

________________.2006. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek Edisi

Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Asatri, Witan. 2015. Pengembangan Instrumen Tes Keterampilan Tendangan dan

Pukulan Pencak Silat PSHT (Skripsi). Malang: Universitas Negeri Malang.

Bafirman. 2008. Buku Ajar Pembentukan Kondisi Fisik. Padang: Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Padang.

Bompa, Tudor O. 1993. Theory and Methodology of Training. Canada: Kendal:

Hunt Publishing Company.

Erwin Setyo. 2015. Pencak Silat Sejarah dan Perkembangan Pencak Silat,

Teknik-teknik dalam Pencak Silat, Pengetahuan Dasar Pertandingan Pencak

Silat.Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Hariyadi, Slamet. 2003. Teknik Dasar Pencak Silat Tanding. Jakarta: PT. Dian

Rakyat.

Harsono. 1998. Coaching dan Aspek – Aspek Psikologis dalam Choacing. Jakarta:

CV. Tambak Kusuma.

Iskandar, Atok M. 1992. Pencak Silat. Jakarta: Departrmen Pendidikan Nasional,

Directors Dasar dan Menengah.

Lubis, Johansyah. 2004. Pencak Silat Panduan Praktis. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Notosoejitno. 1997. Khazanah Pencak Silat. Jakarta: CV. Infomedika.

Nugroho, Agung. 2001. Pedoman Latihan Pencak Silat. Yogyakarta: FIK UNY.

Page 68: PENGARUH LATIHAN MELOMPAT DENGAN SATU KAKI DAN LEG …digilib.unila.ac.id/55332/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Bustanul

Pearce, Evelin C. 2002. Anatomi & Fisiologi Untuk Para Medis Terjemahan Sri

Yuliani Handoyo. Jakarta: PT. Gramedia.

Rachman, Aryadi. 2012. Pengaruh Latihan Squat dan Leg Press Terhadap

Strength dan Hypertrophy Otot Tungkai (skripsi). Banjarbaru: Universitas

Lambung Mangkurat.

Saleh, M. 1986. Sejarah Perkembangan Pencak Silat. Bandung: Proyek

Perkembangan Institut Kesenian Indonesia.

Soedarminto. 1992. Kinesiologi. Jakarta: Depdikbud.

Subagiyo, dkk. 2003. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Sucipto. 2001. Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran Pencak

Silat Konsep & Metode. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga Depdiknas.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Yogyakarta: Rineka Cipta.

Widiastuti, 2011. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta: PT. Bumi Timur Jaya.