pengaruh kualitas produk, kredibilitas endorser,...
TRANSCRIPT
1
PENGARUH KUALITAS PRODUK, KREDIBILITAS ENDORSER, CITRA
MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU
FUTSAL SPECS
(Studi Kasus Terhadap Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di
Universitas se-Tangerang Selatan)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
(S.E)
Oleh :
Ibnu Kamal Aldin
1112081000020
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H / 2017 M
2
3
4
5
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Ibnu Kamal Aldin
2. NamaPanggilan : Aldin
3. Tempat&TanggalLahir : Jakarta, 8 April 1994
4. JenisKelamin : Laki-laki
5. Agana : Islam
6. Alamat : Taman Mangu Indah blok c1 no.4,
Kelurahan Jurang Mangu Barat,
Kecamatan Pondok Aren,
Kota Tangerang Selatan
Banten
7. Status : Belum Menikah
8. Kewarganegaraan : Indonesia
9. Telp : -
10. Hp : 081293185901
11. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. TK (1999-2000) : TK Baitul Maal
2. SD (2000-2006) : SDIP Baitul Maal
3. SMP (2007-2009) : SMPN 235 Jakarta
4. SMA (2009-2012) : SMAN 90 Jakarta
5. S1 (2012-2016) : Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
vi
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the effect of Product Quality,
Endorser Credibility, Brand Image, and Pricetoward Specs Purchase Decision (a
case study on Futsal Student Activity Unit (UKM) at University of South
Tangerang . Type of this research is quantitative. Source data is the research
primary data from the Futsal Student Activity Unit (UKM) at University of South
Tangerang. The data collection in this research uses accidental sampling with
103 respondents. This research uses Regresion analysis.
The results of this research showed that : (1) Product Quality has
significantly influence toSpecs Purchase Decision, (2) Endorser Credibility has
significantly influence toSpecsPurchase Decision, (3) Brand Image has not
significantly influence to Specs Purchase Decision, (4) price has significantly
influence to Specs Purchase Decision, and (5) Product Quality, Endorser, and
Price has significantly influence to Specs Purchase Decision while the Brand
image has not significantly influence to Specs Purchase Decision.
Keywords: Product Quality, Endorser Credibility, Brand Image, Price, and
Purchase Decision
vii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Pengaruh Kualitas
Produk, Kredibilitas Endorser, Citra Merek, dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Sepatu Futsal Merek Specs (Studi Kasus pada Anggota Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) Futsal di Universitas se-Tangerang Selatan). Jenis penelitian
ini adalah kuantitatif. Sumber data penelitian ini merupakan data primer yang
berasal dari sampel yaitu anggota unit kegiatan mahasiswa (UKM) futsal di
Universitas se-Tangerang Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan
menyebarkan kuesioner kepada 103 responden. Penelitian ini menggunakan
metode analisis Regresi Berganda.
Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Kualitas produk
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepatu futsal merek
specs (2) Kredibilitas endorser berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian sepatu futsal merek specs (3) Citra merek tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian sepatu futsal merek specs, (4) Harga
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepatu futsal merek
specs, dan (5) Kualitas produk, kredibilitas endorser, harga berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian sepatu futsal merek specs sedangkan
citra merek tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian
sepatu futsal merek specs.
Kata Kunci : Kualitas Produk, Kredibilitas Endorser, Citra Merek, Harga, dan
Keputusan Pembelian.
viii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
segala rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya, hingga akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Pengaruh
Kualitas Produk, Kredibilitas Endorser, Citra Merek dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Sepatu Futsal Specs” (Studi kasus terhadap Anggota
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Futsal di Universitas se- Tangeramg
Selatan)” ini disusun dalam rangka menyelesaikan Program Sarjana
Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini tentu tak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
mendalam kepada :
1. Allah SWT yang senantiasa memberikan saya kesehatan dan keselamatan
serta ketabahan dan kekuatan dalam menyelasaikan segala urusan
pendidikan saya selama ini, semoga ilmu yang saya peroleh selama ini
mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
2. Ibunda tercinta, Ibu Darlifah Zuhra, S.E dan ayahandaku Bambang Agus
Suminarto, S.E (alm) yang sampai detik ini semua kepercayaan, kasih
sayang dan semangat yang diberikan masih tersimpan jelas hingga
sekarang. Serta saudara kandung tercintaku Alma Dhita Shafira beserta
seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan lahir dan batin kepada
penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid selaku dosen pembimbing skripsi pertama
yang telah meluangkan waktu, membimbing, dan terus memberikan
motivasi dengan penuh kesabaran dan pengertian kepada penulis.
6. Bapak Supriyono, S.E, M.M selaku dosen pembimbing skripsi kedua yang
telah meluangkan waktu, membimbing, dan terus memberikan motivasi
dengan penuh kesabaran dan pengertian kepada penulis.
7. Ibu Titi Dewi Warnida, SE., MSi selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Ibu Ela Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
serta sebagai dosen panasehat akademik yang selalu memberikan arahan dan
motivasi kepada penulis hingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
ix
9. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmu
yang tak ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
10. Seluruh Staf Tata Usaha dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
dan penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
11. Sahabat mahasiswa khususnya Manajemen angkatan 2012 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
12. Sahabat terbaik ku di Second Family, Zahra Afifah SE, Eka Setifani SE,
Putri Handayani Hsb SE, Dwi Aryani Oktavia SE, Ehan Asbiannur SE,
Reza Pahlevy SE, Rangga Permana Putra SE, Ahmad Mansyur Pane SE dan
Maksum Sutisno SE yang tiada henti memberikan motivasi dan semangat.
13. Saudari Dwi Aryani Oktavia SE yang telah menjadi bagian hidup penulis
dalam beberapa tahun terakhir, terima kasih telah memberikan perhatian,
kasih sayang dan semangat yang terus menerus sampai penulis
menyelesaikan penelitian ini.
14. Sahabat terbaik yang selalu menemani perjalanan-perjalanan penulis
semenjak di bangku sekolah, Anton Julius Rajasa, Rudi Hermansyah,
Alansyah, Alchia Amanda Putri, Ade Prasetyo, dan Kurniawan yang terus
memberikan semangat kepada penulis.
15. Sahabat terbaik HMI KAFEIS, Mahda Nur Hamidah, Septiani NH, Zahra
Ayuni, Fitria Karima, Fattiah F, Naufal Islami, Fauzan M, serta ketum
Wisnu Dwi Cahyo, terima kasih telah bersedia berjumpa muka, jumpa
pikiran dan jiwa. YAKUSA!
16. Dan kepada seluruh pihak, yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu,
yang telah banyak membantu, mempermudah dan memperlancar hingga
skripsi ini akhirnya selesai.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan, oleh karenanya kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Adapun segala kekurangan dan kesalahan pada skripsi ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Harapan penulis, semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Jakarta, 1 November 2017
(Ibnu Kamal Aldin)
x
DAFTAR ISI
xi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Batasan Masalah ..................................................................... 9
C. Perumusan Masalah ................................................................ 10
D. Tujuan Penelitian .................................................................... 11
E. Manfaat Penelitian .................................................................. 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 13
A. Landasan Teori ....................................................................... 13
B. Penelitian Terdahulu .............................................................. 45
C. Kerangka Pemikiran ............................................................... 48
D. Hipotesis Penelitian ................................................................ 50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 52
A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 52
B. Metode Penentuan Sampel ..................................................... 53
C. Metode Pengumpulan Sampel ................................................ 57
D. Metode Analisis Data ............................................................. 58
E. Operasional Variabel Penelitian ............................................. 67
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................. 73
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................... 73
B. Deskripsi Responden .............................................................. 77
xii
C. Uji Kualitas Data .................................................................... 79
D. Pembahasan ............................................................................ 117
BAB V PENUTUP .................................................................................... 127
A. Kesimpulan ............................................................................ 127
B. Saran ....................................................................................... 127
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 129
LAMPIRAN .................................................................................................... 132
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Penjualan Specs .................................................................. 4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................... 46
Tabel 3.1 Tabel Krecjie ............................................................................... 56
Tabel 3.2 Skala Likert ................................................................................. 59
Tabel 3.3 Operasional Variabel .................................................................. 67
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ........................................................... 75
Tabel 4.2 Usia Responden ......................................................................... 75
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir Responden ................................................. 76
Tabel 4.4 Profesi Responden ...................................................................... 77
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Kualitas Produk ............................................ 78
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Kredibilitas Endorser ................................... 79
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Citra Merek .................................................. 79
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Harga ............................................................ 80
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian .................................. 80
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Produk ........................................ 81
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Kredibilitas Endorser ............................... 82
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Citra Merek .............................................. 82
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Harga ........................................................ 83
Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian ............................... 83
Tabel 4.15 Sepatu Futsal Specs Adalah Produk yang Kuat .......................... 84
Tabel 4.16 Sepatu Futsal Specs Memiliki Bobot yang Ringan .................... 84
xiv
Tabel 4.17 Sepatu Futsal Specs Mudah Digunakan ...................................... 85
Tabel 4.18 Sepatu Futsal Specs Nyaman Digunakan ................................... 85
Tabel 4.19 Sepatu Futsal Specs Memiliki Fitur Tambahan Yang Menarik .. 86
Tabel 4.20 Sepatu Futsal Specs Tidak Mudah Rusak ................................... 86
Tabel 4.21 Sepatu Futsal Specs di Produksi Dengan Standar Nasional ...... 87
Tabel 4.22 Sepatu Futsal Specs Memiliki Daya Cengkram yang Baik ........ 87
Tabel 4.23 Sepatu Futsal Specs Tahan Lama ............................................... 88
Tabel 4.24 Sepatu Futsal Specs Dapat Dijual Kembali ................................ 88
Tabel 4.25 Sepatu Futsal Specs Mudah Dirawat .......................................... 89
Tabel 4.26 Sepatu Futsal Specs dapat Diperbaiki ......................................... 89
Tabel 4.27 Sepatu Futsal Specs Memiliki Bentuk yang Menarik ................. 90
Tabel 4.28 Sepatu Futsal Specs memiliki Model Atau Desain yang
Artistik ........................................................................................ 90
Tabel 4.29 Sepatu Futsal Specs Memiliki Kombinasi Warna yang Menarik 91
Tabel 4.30 Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas Sepatu Futsal Specs
Baik ............................................................................................. 91
Tabel4.31 Informasi Tentang Sepatu Futsal Specs yang Didapatkan Dari
Endorser Valid ........................................................................... 92
Tabel 4.32 Endorser Memberikan Informasi yang Objektif ........................ 92
Tabel 4.33 Endorser Dapat Dipercaya .......................................................... 93
Tabel 4.34 Endorser Dinilai Memiliki Kejujuran ......................................... 93
Tabel 4.35 Endorser Memiliki Daya Pikat .................................................. 94
Tabel 4.36 Endorser Mendorong Munculnya Minat Beli Konsumen .......... 94
xv
Tabel 4.37 Sepatu Futsal Specs Mempunyai Fisaik Yang Menarik ............. 95
Tabel 4.38 Sepatu Futsal Specs Memiliki Variasi Produk ........................... 95
Tabel 4.39 Sepatu Futsal Specs Beda Dari yang Lain .................................. 96
Tabel 4.40 Sepatu Futsal Specs Mudah Diucapkan ...................................... 96
Tabel 4.41 Sepatu Futsal Specs Mudah Diingat ........................................... 97
Tabel 4.42 Harga yang Ditawarkan Sepatu Futsal Specs Murah Sesuai
Dengan Kemampuan Pelanggan ................................................. 97
Tabel 4.43 Harga yang Ditawarkan Sesuai Dengan Kualitas yang
Diberikan Oleh Sepatu Futsal Specs ........................................... 98
Tabel 4.44 Harga yang Diberikan Sepatu Futsal Specs Cukup Bersaing ..... 98
Tabel 4.45 Harga Yang Ditawarkan Sepatu Futsal Specs Sesuai Dengan
Manfaatnya ................................................................................ 99
Tabel 4.46 Saya Merasa Butuh Sepatu Futsal Maka Saya Memutuskan
Untuk Membeli Specs ................................................................. 99
Tabel 4.47 Saya Memutuskan Membeli Sepatu Futsal Specs Setelah
Mendapat Informasi Dari Teman, Keluarga, Kerabat Terdekat,
dll ................................................................................................ 100
Tabel 4.48 Saya Memutuskan Membeli Sepatu Futsal Specs Setelah
Mendapat Informasi Dari Media Internet ................................... 100
Tabel 4.49 Dari Berbagai Alternatif Sepatu Futsal yang Ada, Saya
Memutuskan Membeli Specs ...................................................... 101
Tabel 4.50 Saya Memutuskan Untuk Melakukan Pembelian Sepatu Futsal
Specs ........................................................................................... 101
xvi
Tabel 4.51 Hasil Uji Normalitas Secara Statistik ......................................... 103
Tabel 4.52 Hasil Uji Multikolineritas ........................................................... 104
Tabel 4.53 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik ............................ 107
Tabel 4.54 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t) ............................................. 109
Tabel 4.55 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji f) .......................................... 111
Tabel 4.56 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ..................................... 112
Tabel 4.57 Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ................................ 113
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Nomogram Harry King............................................................. 57
Gambar 4.1 Logo Specs ............................................................................... 73
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Secara Grafik .......................................... 102
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik ............................ 106
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ................................................................ 129
Lampiran 2 Jumlah Anggota UKM ............................................................. 134
Lampiran 3 Tabel Jawaban Responden ...................................................... 136
Lampiran 4 Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS 24.00 ........................... 151
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, perkembangan industri sepakbola semakin meningkat,
terlihat dari semakin bertambahnya pecinta olahraga sepakbola di Indonesia.
Hal ini, dibuktikan pada saat pertandingan sepakbola terutama ketika sedang
berlangsungnya kejuaraan tingkat asia ataupun tingkat internasional stadion
penuh sesak oleh penonton. Selain itu, komunitas supporter klub sepakbola
di Indonesia yang semakin banyak. Salah satunya adalah supporter khusus
untuk sebuah klub sepakbola internasional yaitu FC Barcelona saja saat ini
telah memiliki penggemar sebanyak 2,5 juta orang, itu pun belum termasuk
penggemar klub sepakbola yang lain (Ananda Teresia, 2012).
Para penggemar sepakbola tersebut tidak akan puas jika mereka hanya
menikmati pertandingan di depan layar kaca maupun di dalam stadion,
mereka juga pasti ingin ikut merasakan atmosfer bermain dilapangan. Namun
yang menjadi halangan terbesar adalah, umumnya di kota-kota besar di
Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Jogja, bahkan Tangerang lahan untuk
bermain sepakbola semakin terbatas. Oleh karena itu, futsal pun menjadi
pilihan alternatif untuk mewadahi keinginan tersebut. Hal tersebut mendorong
semakin banyaknya lapangan futsal di Jakarta dan Tangerang. Tercatat ada
sekitar 46 lapangan bermain futsal di Jakarta dan Tangerang (Volix, 2011).
2
Perkembangan futsal di Indonesia semakin hari semakin meningkat,
dilihat dari geliat para penggila futsal baik para pemain, pelatih, sampai para
sponsor yang siap untuk mendonorkan dananya agar terciptanya suatu
kompetisi futsal yang memiliki gengsi yang tinggi. Kompetisi futsal yang
semakin banyak akhir-akhir ini menunjukan keseriusan para pelaku futsal di
Indonesia, baik dari pembinaan usia dini dengan mengadakan kompetisi kelas
umur sampai bergulirnya liga futsal profesional di Indonesia, ini yang
tentunya semakin mendongkrak semangat para pecinta futsal untuk ikut
terlibat dalam setiap kompetisi yang digelar.
Dalam bermain futsal, tentunya para pemain ini membutuhkan
seperangkat alat permainan, seperti bola, sepatu, sampai pakaian olahraga.
Hal ini, dilihat sebagai peluang bagi produsen alat olahraga menggarap
potensi pasar tersebut. Bahkan, produsen lokal secara terang-terangan
menantang merek asing untuk beradu kuat di lapangan. Persaingan bisnis
sepatu futsal pun semakin sengit, produsen sepatu lokal dan asing sama-sama
memanfaatkan pasar penggemar futsal yang terus tumbuh. Selain bersaing
harga, sebagian juga berani bersaing secara kualitas dan membidik segmen
lebih tinggi. Maklum, pasar sepatu olahraga memang cukup kompetitif.
Persaingan pasar sepatu olahraga di Indonesia semakin ketat, hal tersebut
dikarenakan banyaknya produsen asing dan lokal yang berlomba memperluas
pangsa pasarnya di Indonesia. Namun demikian, yang menjadi ancaman bagi
produsen lokal adalah semakin gencarnya produk asing yang masuk ke dalam
pasar Indonesia. Produk asing yang masuk ke dalam pasar Indonesia pun
3
bukanlah produsen-produsen yang baru terjun dalam industri sepatu olahraga,
melainkan adalah produsen-produsen yang notabene adalah pemain lama
dalam industri sepatu olahraga. Salah satu diantaranya adalah Nike yang
mensponsori pemain sepakbola ternama dunia Cristiano Ronaldo, Adidas
dengan Lionel Messi, dan Puma dengan Cesc Fabregas. Tentunya hal ini
merupakan ancaman bagi produsen lokal seperti Specs. Bahkan, sebagai
pesaing yang dianggap paling berat yaitu nike, memiliki penjualan yang terus
meningkat, seperti data yang dilansir dari business lounge journal, kinerja
keuangan Nike sendiri pada tahun ini terbilang cukup memuaskan. Penjualan
pada Maret hingga Mei 2013 meningkat 3.39% dari US $ 6.48B pada periode
yang sama tahun sebelumnya menjadi US $6.7B pada tahun ini. Walaupun
penjualan meningkat, Nike berhasil melakukan efisiensi sehingga COGS
turun dari US $3.83B menjadi US $3.76B, atau turun sebesar 1.8%.
Peningkatan pada penjualan disertai dengan penurunan pada COGS membuat
gross profit meningkat signifikan sebesar 10.94% dari US $2.65B pada
Maret-Mei 2013 menjadi US $ 2.94B pada periode yang sama tahun ini.
Dengan penekanan pada beban-beban lain, pada akhirnya Nike mampu
mencapai laba bersih sebesar US $696M, atau tumbuh 26.77%.
(http://blj.co.id/2013/07/18/nike-masih-tercepat-pimpin-pasar-sepatu-
olahraga/)
Data Direktorat Jendral Basis Industri Manufaktur Kementrian
Perdagangan menunjukan, total produksi alas kaki nasional di tahun 2010
mencapai 1,2 milyar pasang. Hebatnya, 70% atau sekitar 800 juta pasang
4
merupakan sepatu olahraga. Salah satu penyumbang terbesar sepatu olahraga
adalah sepatu futsal (Feri Kristianto, 2011).
Tabel 1.1
Data Penjualan Specs
Sumber: PT. Panatrade Caraka, 2017
Berdasarkan tabel 1.1 di atas dinyatakan bahwa data yang dikeluarkan
oleh PT. Panatrade Caraka yang berkantor di kawasan Daan Mogot,
menunjukan peningkatan penjualan dari tahun 2013 sampai tahun 2016. Pada
tahun 2013 menuju tahun 2014 penjualan meningkat di angka 36% , angka
tersebut menunjukan peningkatan yang cukup signifikan namun pada tahun
2014 menuju 2015 mengalami penurunan penjualan hanya mencapai angka
4%, hal ini menurut PT. Panatrade Caraka diakibatkan oleh lesunya ekonomi
Indonesia sehingga cukup mempengaruhi penjualan sepatu futsal specs. Tidak
berhenti disitu, pada tahun 2015 menuju 2016 peningkatan penjualan
mencapai angka 32%, presentase yang cukup meningkat namun masih
dibawah peningkatan penjualan di tahun 2014.
Saat ini ada beberapa merek sepatu futsal, baik merek asing maupun
merek lokal yang bersaing untuk menguasai pangsa pasar di Indonesia.
Seperti Adidas, Nike, Puma, Specs, League, dan lain-lain. Menurut Feri
Kristianto dari semua merek tersebut, yang paling baik di pasar futsal di
Tahun Peningkatan Penjualan
2014 36%
2015 4%
2016 32%
5
Indonesia hanya ada tiga, yaitu Adidas, Nike, dan Specs. Selain itu, yang
menarik perhatian dari persaingan ketiga merek tersebut adalah kiprah salah
satu merek lokal yang mampu bersaing diantara geliat persaingan produk
asing, yaitu Specs. Saat ini, setiap bulan Specs memproduksi sekitar 50.000
pasang sepatu futsal. Dengan menguasai 30% market share penjualan sepatu
futsal, produksi Specs sudah naik dari rata-rata produksi tahun lalu. Sepatu
futsal Specs menyumbang sekitar 15% total penjualan sepatu (Feri Kristianto,
2011). Hasil survey yang dilakukan tabloid Soccer menunjukan, dari segi
merek, Specs kini berada di peringkat kedua di bawah Nike, dan berhasil
mengungguli merek asing asal Jerman, yaitu Adidas (Arif P. Wirawan, 2011).
Hal tersebut merupakan prestasi membanggakan dari merek lokal yang
mampu bersaing dengan merek luar, sebagai contohnya adalah Specs yang
dapat memproduksi sepatu dengan kualitas yang dapat menyaingi kualitas
produsen asing, dimana masyarakat Indonesia lebih memilih barang dengan
harga murah dan kualitas bagus. Oleh karena itu, Specs harus mampu
bersaing dengan merek asing seperti Nike dan Adidas.
Hal ini, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bagas Rifki
Wicaksono (2016) mengenai “Kualitas Produk terhadap Keputusan
Pembelian Layanan Internet yang Dimediasi Minat Beli”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa, kualitas produk secara simultan maupun parsial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian yang dimediasi minat
beli.
6
Didasari atas persaingan yang semakin sengit tersebut perusahaan-
perusahaan mulai menyadari perlunya suatu integrasi strategis dari alat-alat
promosi. Banyak hal yang dapat dimanfaatkan dalam menggunakan alat-alat
promosi, salah satunya dapat dilakukan melalui media periklanan. Iklan
berperan penting sebagai salah satu sumber informasi yang diperlukan
konsumen untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu produk.
Melalui iklan, perusahaan dapat menciptakan hubungan interaksi jangka
panjang yang menguntungkan antara perusahaan dengan konsumen.
Lebih lanjut konsumen pada umumnya berusaha mengidentifikasi
sumber pemberi pesan pada iklan. Machfoedz (2010: 8) menyatakan bahwa
pesan yang disampaikan oleh sumber yang dapat dipercaya akan bersifat
lebih persuasif. Oleh karena itu, beberapa penelitian mencoba mengungkap
peranan penggunaan nama perusahaan dan endorser dalam sebuah iklan
terhadap pembentukan citra merek. Dari beberapa penelitian yang telah
dilakukan ditemukan bahwa penggunaan nama perusahaan dan endorser
dalam sebuah merek mempu membentuk citra merek maka peneliti menduga
terdapat indikasi bahwa konsumen dalam mengolah informasi pada iklan
cenderung memperhatikan sumber pemberi pesan sebelum menilai merek
tersebut apakah menguntungkan atau tidak menguntungkan di mata
konsumen.
Konsumen cenderung mempercayai produsen dan juru bicara (endorser)
yang kredibel dibandingkan sumber pesan yang belum diketahui
kredibilitasnya. Oleh karena itu, salah satu strategi kreatif yang dipergunakan
7
dalam beriklan untuk membentuk citra merek adalah dengan menggunakan
bintang iklan yang memiliki kredibilitas tinggi dan ditunjang pula dengan
kredibilitas perusahaan yang juga tinggi.
Hal ini, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Hastuti (2009)
mengenai “Kredibilitas Celebrity Endorser Pengaruhnya Terhadap Keputusan
Pembelian pada Produk Pond„s”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kredibilitas celebrity endorser secara simultan maupun parsial berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Persepsi yang positif dari kepercayaan konsumen terhadap merek akan
menciptakan citra merek yang baik pula. Citra merek yang positif akan
membuat konsumen menyukai suatu produk dengan merek yang
bersangkutan di kemudian hari. Citra merek adalah persepsi yang bertahan
lama, dibentuk melalui pengalaman dan sifatnya relatif konsisten. Oleh
karena itu, sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat
ditentukan oleh citra merek tersebut, dengan kata lain citra merek adalah
salah satu unsur penting yang mendorong konsumen untuk membeli sebuah
produk (Schifman & Kanuk, 2000). Semakin baik citra merek yang melekat
pada produk tersebut maka konsumen akan semakin tertarik untuk membeli,
karena konsumen beranggapan bahwa suatu produk dengan citra merek yang
baik akan lebih memberikan rasa aman ketika konsumen itu menggunakan
produk yang akan dibeli.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad
Romadhoni (2015) mengenai “Citra Merek Pengaruhnya Terhadap Keputusan
8
Pembelian Sepatu Nike Pada Mahasiswa FIK UNY”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa citra merek secara simultan maupun parsial berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Selain dari kualitas produk, kredibilitas endorser, dan citra merek,
keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh harga suatu produk. Harga
menjadi acuan dalam mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli
produk. Perusahaan harus menetapkan harga secara tepat agar dapat sukses
dalam memasarkan produk ataupun jasa. Harga merupakan satu-satunya
unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi
perusahaan, sedangkan ketiga unsur lain (produk, distribusi, dan promosi)
menyebabkan timbulnya biaya.
Menurut Kotler (2008) harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan
oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau
menggunakan suatu produk atau jasa. Sepanjang sejarahnya, harga telah
menjadi faktor utama yang mempengaruhi pilihan para pembeli. Dalam
beberapa dekade terakhir, beberapa faktor diluar harga menjadi semakin
penting. Namun, harga tetap menjadi salah satu elemen yang paling penting
dalam menentukan pangsa pasar dan keuntungan suatu perusahaan.
Harga suatu produk tidak saja ditentukan berdasarkan biaya produksi
namun juga fator-faktor lain, seperti tingat permintaan pada produk
bersangkutan,tingkat persaingan, serta persepsi konsumen terhadap produk
(Morissan, 2010:78)
9
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wayan Adi
Virawan (2013) mengenai “Harga, Kualitas Produk dan Citra Merek
Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Helm INK Pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi UNY”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga,
kualitas produk dan citra merek secara simultan maupun parsial berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas, peneliti memandang penting
untuk dilakukan penelitian tentang pengaruh kualitas produk, kredibilitas
endorser, citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian maka
penelitian ini berjudul “Pengaruh Kualitas Produk, Kredibilitas Endorser,
Citra Merek, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Futsal
Merek Specs (Studi Kasus pada Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) Futsal di Universitas se-Tangerang Selatan)”.
B. Batasan Masalah
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasi, dan
memperlihatkan akan keterbatasan substansi atau materi, waktu penelitian
dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis, sekaligus memudahkan pembaca
dalam memahami judul penelitian ini, maka penulis merasa perlu untuk
mencantumkan batasan masalah dalam penelitian ini. Adapun batasan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada anggota unit kegiatan
mahasiswa (UKM) futsal di Universitas se- Tangerang Selatan. Hal ini,
10
dimaksudkan agar peneliti dapat fokus dalam satu bagian, sehingga data
yang diperoleh valid, spesifik, mendalam dan memudahkan peneliti
untuk menganalisis data yang diperoleh.
2. Peneliti mengobservasi pada fenomena pada anggota unit kegiatan
mahasiswa (UKM) futsal di Universitas se- Tangerang Selatan yang
berkaitan dengan kualitas produk, kredibilitas endorser, citra merek,
harga dan keputusan pembelian.
3. Peneliti mewawancarai atau menggali informasi dari para anggota unit
kegiatan mahasiswa (UKM) futsal di Universitas se- Tangerang Selatan.
C. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Hal
ini, diperlukan agar batasan masalah menjadi jelas sehingga dapat dijadikan
pedoman dalam melakukan penelitian. Adapun perumusan masalah pada
penelitian ini adalah:
1. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian?
2. Apakah kredibilitas endorser berpengaruh terhadap keputusan
pembelian?
3. Apakah citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian?
4. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian?
5. Apakah kualitas produk, kredibilitas endorser, citra merek, dan harga
berpengaruh terhadap keputusan pembelian?
11
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial kualitas produk terhadap
keputusan pembelian
2. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial kredibilitas endorser
terhadap keputusan pembelian
3. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial citra merek terhadap
keputusan pembelian
4. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial harga terhadap keputusan
pembelian
5. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan kualitas produk,
kredibilitas endorser, citra merek, dan harga terhadap keputusan
pembelian.
E. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya maupun yang terkait secara langsung didalamnya. Adapun
kegunaan penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini memberikan wawasan dan menjadi pengalaman dalam
menganalisa suatu masalah sekaligus menambah keterampilan dalam
12
memecahkan masalah sesuai dengan teori yang telah diperoleh selama
mengikuti kuliah.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan titik tolak bagi
peneliti yang ingin mengembangkan teori-teori pemasaran yang
berkaitan dengan kualitas produk, kredibilitas endorser, citra merek dan
harga terhadap keputusan pembelian sepatu futsal. Selain itu,
merangsang munculnya penelitian-penelitian baru dalam bidang
pemasaran, sehingga dapat menyesuaikan perkembangan dan kemajuan
ilmu pengetahuan.
c. Sebagai tambahan pustaka dan bahan rujukan untuk penelitian yang
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Memahami perilaku pembelian tidak terencana yang memberikan
suatu pedoman pada produsen untuk mengembangkan strategi dalam
membuat kesempatan saat konsumen ingin melakukan keputusan
pembelian.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam melakukan
penelitian sejenis.
c. Sebagai sarana menambah cakrawala pemikiran dan menerapkan ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh di bangku perguruan tinggi.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen memiliki arti suatu ilmu dan seni merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi
tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan manajemen yang baik akan meningkatkan penjualan
yang lebih baik lagi, sehingga akan mempertahankan posisi perusahaan,
untuk mewujudkanya perlu adanya perencanaan dan dalam suatu
perencanaan harus menggambarkan mengenai “apa”, “Bagaimana”,
“Mengapa” dan “Kapan dilakukan “ (Swatsha,2010:82).
Menurut Kotler dan Keller (2012) pengertian pemasaran adalah sebuah
proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan
orang lain.
Definisi formal menurut The American Marketing Association dalam
Kotler dan Keller (2012:5) menyebutkan :”Marketing is the activity, set of
institutions, and processes for creating, communicating, delivering, ang
exchanging offerings that have value for customers, clients, partners, and
societyat large.”
14
Berdasarkan definisi di atas mengandung arti bahwa pemasaran
adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada
pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.
Menurut Basu Swastha (2008:5) pemasaran merupakan kegiatan
manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan keinginan dan
kebutuhan manusia melalui proses pertukaran.
Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan, pemasaran
yaitu seluruh aktifitas yang menciptakan, menawarkan,
mengkomunikasikan produk atau jasa dan melakukan pertukaran antara
individu yang satu dengan yang lainnya. Pada dasarnya untuk memenuhi
kebutuhan dan menciptakan nilai bagi pelanggan, sehingga mampu
menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan serta memberikan
manfaat bagi perusahaan.
Perusahaan memerlukan berbagai cara untuk dapat mengatur
kegiatan pemasarannya agar sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan, dengan demikian diperlukan suatu pengaturan atau
manajemen dalam hal ini adalah manajemen pemasaran.
15
2. Kualitas Produk
A. Pengertian Produk
Kotler dan Armstrong (2016:256) mendefinisikan produk sebagai
“we define a product as anything that can be offered to a market for
attention, acquisition, use, or consumption that might satisfy a want or
need. Product more than just tangible objects, such as cars,
computers, or mobile phones. Broadly defined, product also include
services, events, persons, places, organizations, and ideas, or mixture
of these.” Berdasarkan definisi di atas mengandung arti bahwa produk
merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang
memungkinkan untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk
lebih dari sekedar objek nyata, seperti mobil, komputer, atau ponsel.
Definisi lebih luas, produk juga mencakup layanan, peristiwa, orang,
tempat, organisasi, dan ide-ide, atau gabungan dari itu semua.
Menurut Tjiptono, (2015:231) dari sudut pandang produsen atau
pemasar, produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan,
dan/atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau
keinginan pasar bersangkutan. Berdasarkan perspektif konsumen,
produk adalah segala sesuatu yang diterima pelanggan dari sebuah
pertukaran dengan pemasar. Produk mencakup berbagai macam tipe,
diantaranya barang fisik (seperti mobil, smartphone, televisi, sepatu,
16
arloji), jasa (universitas, restoran, hotel, bank, rumah sakit), event
(konser musik, pameran lukisan, piala dunia, olimpiade), pengalaman
(Disneyland, Dunia Fantasi, Sea World), orang atau pribadi (Justin
Bieber, Mr. Bean, Super Junior, Lionel Messi,), tempat (obyek wisata,
baik berupa negara, kawasan, provinsi, maupun kota; beberapa contoh
tagline promosi antara lain : Yogyakarta-“Never Ending Asia”,
Malaysia-“Truly Asia”, Thailand-“Amazing Thailand”, Singapore-
”Uniquely Singapore”,Taiwan-“The Heart of Asia”, Macau-“A
Heritage of Two Cultures”, Hong Kong-“Live It, Love It!”, property
(real estate, saham, obligasi), organisasi (Ikatan Akuntan Indonesia,
Pramuka, PBB, Green Peace), informasi (bursa efek, search engines),
dan ide (Keluarga Berencana di Indonesia, kampanye pemerintah
Singapura agar para wanita lulusan perguruan tinggi menikah dan
punya anak). Jadi, produk bisa berupa manfaat tangible maupun
intangible yang berpotensi memuaskan pelanggan.
B. Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan salah satu hal yang diperhatikan
konsumen saat memutuskan pembelian baik pada pembelian pertama
maupun pembelian berulang. Dengan adanya perkembangan teknologi
saat ini, semakin mudah perusahaan meningkatkan kualitas
produknya. Dengan mudahnya perusahaan sebuah perusahaan
meningkatkan kualitas semakin leluasa konsumen memilih produk
17
yang diinginkannya. Jika kualitas produk yang telah dibelinya tidak
memuaskan, maka dengan mudah konsumen berpaling ke produk lain.
Berbicara mengenai kualitas produk maka aspek yang perlu
diperhatikan selanjutnya adalah kualitas produk. Menurut American
Society for Quality Control, kualitas adalah “The totality of features
and characteristics of a product or service that bears on its ability to
satisfy given needs”, artinya keseluruhan ciri dan karakter-karakter
dari sebuah produkatau jasa yang menunjukan kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang tersirat. Definisi ini merupakan
pengertian kualitas yang berpusat pada konsumen sehingga dapat
dikatakan bahwa seorang penjual telah memberikan kualitas bila
produk atau pelayanan penjual telah memenuhi atau melebihi harapan
konsumen (www.jurnal-sdm.blogspot.com)
Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang
ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak
dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu, perusahaan berusaha
memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya dengan
produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Akan tetapi, suatu
produk dengan penampilan terbaik atau bahkan dengan tampilan lebih
baik bukanlah merupakan produk dengan kualitas tertinggi jika
tampilannya bukanlah yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasar.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012) dalam Basrah dan Samsul
(2012:4), arti dari kualitas produk adalah “The ability of a product to
18
perform its functions, it includes the product’s overall durability,
reliability, precision, ease of operation and repair, and other valued
attributes”. Berdasarkan definisi di atas mengandung arti bahwa
kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu
termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan
pengoprasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.
1) Dimensi Kualitas Produk
Menurut Garvin (2008) dalam Lonardo dan Yasintha (2014:30)
terdapat 8 dimensi produk yaitu :
a) Performance yaitu karakteristik operasi produk dari produk inti
(core product) yang dibeli, misalnya kekuatan, bobot yang ringan,
kemudahan dan kenyamanan dalam menggunakan dan sebagainya.
b) Features yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya
kelengkapan teknologi yang disematkan di dalam sepatu misalnya
teknologi kinetic frame yg membuat sepatu memiliki tekstur yang
dinamis, flexi art yang membantu pengguna sepatu specs tetap
stabil dilapangan, dll.
c) Reliability yaitu kemungkinan kecil untuk mengalami kerusakan
atau gagal dipakai, misalnya sepatu yang jarang dirawat sehingga
mudah rusak.
d) Conformance yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi
memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Misalnya standar keamanan, seperti kualitas dari bahan pembuatan
19
sepatu harus menggunakan bahan terbaik sehingga tidak licin
dipakai.
e) Durability, berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat
terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur
ekonomi penggunaan sepatu.
f) Serviceability, produk dikatakan berkualitas jika produk tersebut
dapat diperbaiki dengan mudah dan murah.
g) Asthetic yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalnya
bentuk fisik sepatu yang menarik, model atau desain yang artistik,
warna, dan sebagainya.
h) Perceived Quality yaitu persepsi pelanggan terhadap kualitas yang
dirasakan tentang suatu produk.
C. Hubungan Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian
Dalam pemilihan produk konsumen melihat dari segi kualitas,
kualitas memberikan dorongan khusus kepada konsumen untuk
menjalin ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang
dengan perusahaan. Selain itu, perusahaan juga dapat meningkatkan
pangsa pasarnya melalui pemenuhan kualitas yang bersifat customer
driven. Kualitas juga dapat mengurangi biaya, karena biaya untuk
mewujudkan produk berkualitas jauh lebih kecil dibandingkan biaya
yang ditimbulkan akibat kegagalan perusahaan dalam memenuhi
standar kualitas (Tjiptono dan Chandra, 2007:115-116).
20
Kualitas produk merupakan kemampuan sebuah produk dalam
memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas,
reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk
juga atribut produk lainnya (Kotler dan Keller, 2009:2).
3. Kredibilitas Endorser
A. Pengertian Kredibilitas Endorser
Endorser merupakan individu atau kelompok yang
mengkomunikasikan pesan mengenai produk atau jasa sehingga
produk atau jasa tersebut dapat dikenali oleh masyarakat (Belch &
Belch, 2001). Pesan yang dikomunikasikan seorang endorser dapat
berasal dari pendapat pribadi atau pengalaman menggunakan produk
dan jasa dari merek tersebut (Belch & Belch,2001). Secara umum
kredibilitas bisa diartikan sebagai suatu karakteristik positif
komunikator yang berpengaruh terhadap penerimaan suatu pesan
oleh receiver (Stafford 2002) dalam Elysia (2013:3).
Kredibilitas endorser menjadi salah satu faktor yang di
pertimbangkan oleh responden untuk mempercayai kebenaran isi
pesan yang disampaikan oleh pengiklan. Orang yang dapat dipercaya
dan dianggap memiliki wawasan tentang isu tertentu, seperti
kehandalan merek, akan menjadi orang yang mampu meyakinkan
orang lain untuk mengambil suatu tindakan. Oleh karena itu,
pemilihan endorser menjadi sangat penting, karena kepribadian dari
21
seorang endorser dapat dipindahkan dalam sebuah merek dengan
pengulangan yang cukup (Batra, Myers dan Aaker, 1996). Persepsi
terhadap kredibilitas pendukung iklan (endorser) ditentukan secara
subjektif lewat penilaian secara individual. Bagaimana persepsi
konsumen terhadap pendukung iklan dirasa lebih penting daripada
fakta kualitas yang dimiliki oleh pendukung iklan dalam
membawakan pesan yang dibawa olehnya secara meyakinkan
(Erdogan 1999). Hal ini, berakibat terhadap persepsi endoser
terhadap kredibilitas, apakah endoser tersebut selebritis atau bukan,
mereka diharapkan dapat memberi pengaruh positif terhadap respon
konsumen pada iklan.
Ohanian (1990) dalam Elysia (2013:4) telah mengumpulkan
beberapa literatur terdahulu yang bersumber pada pengaruh dan
mengusulkan tiga komponen yang mempengaruhi kredibilitas
selebritis sebagai endoser yaitu keahlian (expertise), keterpercayaan
(trustworthiness), dan ketertarikan (attractiveness).
1) Keahlian (Expertise)
Keahlian (Expertise) didefinisikan sebagai suatu tingkatan
dimana komunikator dipersepsikan sebagai sumber dengan
pernyataan yang valid dan dipercaya memberikan opini yang
objektif tentang subyek (ohanian, 1991). Hal ini, merujuk kepada
bahwa pengetahuan komunikator tampak sangat mendukung atas
pernyataan yang disampaikan dalam iklannya (Avery, 1998)
dalam Elysia (2013:5).
22
2) Keterpercayaan (Trustworthiness)
Trustworthiness atau sifat bisa dipercaya merupakan
karakteristik kunci bagi efektivitas pembawa pesan. Ohanian
(1990) menganjurkan agar perusahaan tidak memilih selebriti
untuk iklan produknya jika selebriti tersebut mempunyai
expertise dan trustworthiness secara bersamaan. Jika expertise
mengacu pada tingkat pengetahuan tentang subyek, maka
trustworthiness merujuk pada kejujuran dan sifat bisa dipercaya
dari sumber. Konsumen dalam hal ini melihat bahwa terdapat
potensi konflik kepentingan dalam diri tenaga penjualan tersebut
sehingga apapun pendapatnya dianggap memihak kepada produk
atau perusahaan penghasil produk. Beliau mengemukakan bahwa
sebuah pesan iklan dapat merubah sikap audiennya jika mereka
menganggap bahwa pembawa pesan dapat dipercaya (Ohanian
(1990) dalam Elysia (2103:5))
3) Daya pikat (Attractiveness)
Salomon, Ashmore, dan Longo (1992) dalam Elysia (2013:4)
mengatakan bahwa spokesperson yang attractive lebih efektif
dibandingkan dengan yang tidak attractive dalam iklan dan
promosi. Peningkatan penggunaan selebriti sebagai endorser
dari produk, jasa dan kasus-kasus sosial, attractiveness (daya
pikat) telah menjadi suatu dimensi penting dari kredibilitas
sumber. Endorser yang mempunyai daya pikat lebih mampu
23
mendorong munculnya minat beli audiennya dari pada yang
kurang memiliki daya pikat (Kahle dan Homer (1985) dan Rex
(1997) dalam Elysia (2013:4)).
B. Hubungan Kredibilitas Endorser terhadap Keputusan Pembelian
Dalam memasarkan produk atau jasanya, tentu saja para `pemasar
menginginkan adanya pembelian. Oleh karena itu, dilakukan berbagai
cara dalam memasarkan produknya. Salah satu caranya adalah dengan
menggunakan iklan sebagai alat komunikasi pemasaran yang
menghubungkan pemasar dengan pasar sasarannya. Sebagai salah satu
alat komunikasi pemasaran, iklan berperan penting dalam menarik
konsumen yang menjadi target sasaran. Dalam proses komunikasi
pemasaran, terdapat sumber pesan dan penerima pesan. Kredibilitas
dari sumber, dalam hal ini adalah endorser harus diperhatikan agar
pesan yang disampaikan diterima dengan baik oleh penerima pesan.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2004), semakin baik kredibilitas
endorser di mata konsumen, semakin besar pula kemungkinan
munculnya minat beli konsumen terhadap produk yang di endorse
oleh endorser tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui
kredibilitas seorang endorser agar dapat memunculkan keputusan
pembelian oleh konsumen sasarannya.
24
4. Citra Merek
A. Merek
1) Pengertian Merek
Menurut UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek Pasal 1 ayat 1,
merek adalah “tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf,
angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam
kegiatan perdagangan barang atau jasa”(Tjiptono 2015:187).
Menurut American Marketing Association (AMA) merek adalah
nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari salah
satu penjual atau kelompok penjual dan membedakan mereka
dengan para pesaing. Penetapan merek sudah ada selama berabad-
berabad sebagai sarana untuk membedakan barang dari satu
produsen dengan produsen lainnya (Tjiptono 20015:187).
Menurut Kotler dan Armstrong (2016:263), “Brand is a name,
term, sign, symbol, or design, or a combination of these, that
identifies the products or services of one seller or group of sellers
and differentiates them from those of competitors”. Berdasarkan
teori tersebut,dapat diartikan bahwa merek adalah sebuah nama,
istilah, tanda, simbol, atau desain, atau gabungan dari
keseluruhannya, untuk mengidentifikasi sebuah produk atau jasa
25
dari satu atau beberapa perusahaan dan menjadi sebuah pembeda
dari para pesaingnya.
Berbagai definisi merek di atas menekankan bahwa merek erat
kaitannya dengan alam pikir manusia. Alam pikir manusia meliputi
semua yang eksis dalam pikiran konsumen terhadap merek seperti
perasaan, pengalaman, citra, persepsi, keyakinan, sikap sehingga
dapat dikatakan merek adalah sesuatu yang sifatnya immaterial.
2) Manfaat Merek
Merek bermanfaat bagi produsen dan konsumen. Bagi
produsen, merek berperan penting sebagai sarana identifikasi
produk dan perusahaan, bentuk proteksi hukum, signal jaminan
kualitas, sarana menciptakan asosiasi dan makna unik
(diferensiasi), sarana keunggulan kompetitif, dan sumber financial
returns (Tjiptono, 2015:187).
Sementara bagi konsumen, merek berperan krusial sebagai
identifikasi sumber produk, penetapan tanggung jawab pada
produsen atau distributor spesifik, pengurang risiko, penekan biaya
pencarian internal dan eksternal, janji atau ikatan khusus dengan
produsen, alat simbolis yang memproyeksikan citra diri, dan signal
kualitas (Tjiptono, 2015:187).
Menurut Aaker & Joachimstahler (2000) dalam Erna
(2008:139) merek menawarkan 2 jenis manfaat yaitu manfaat
fungsional dan manfaat emosional. Manfaat fungsional mengacu
26
pada kemampuan fungsi produk yang ditawarkan. Sedangkan
manfaat emosional adalah kemampuan merek untuk membuat
penggunanya merasakan sesuatu selama proses pembelian atau
selama proses konsumsi.
B. Citra Merek
1) Pengertian Citra Merek
Menurut Keller (1993) dalam Erna (2008:165), citra merek
(brand image) adalah persepsi tentang merek yang merupakan
refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut.
Dobni & Zinkhan (1990) dalam Erna (2008:166) berpendapat
bahwa citra merek (brand image) merupakan konsep yang
diciptakan oleh konsumen karena alasan subyektif dan emosi
pribadinya. Oleh karena itu, dalam konsep ini persepsi konsumen
menjadi lebih penting daripada keadaan sesungguhnya.
Surachman (2008) dalam jurnal Fransisca (2013:2)
mendefinisikan citra merek sebagai bagian dari merek yang dapat
dikenali namun tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain
huruf atau warna khusus, atau persepsi pelanggan atas sebuah
produk atau jasa yang diwakili oleh mereknya.
Kesimpulannya citra merek merupakan gambaran atau kesan
yang ditimbulkan oleh suatu merek dalam benak pelanggannya.
Penempatan citra merek dibenak konsumen harus dilakukan secara
27
terus-menerus agar citra merek yang tercipta tetap kuat dan dapat
diterima secara positif. Ketika sebuah merek memiliki citra yang
kuat dan positif di benak konsumen maka merek tersebut akan
selalu diingat dan kemungkinan konsumen untuk membeli merek
yang bersangkutan sangat besar.
2) Komponen Citra Merek
Menurut Alexander L. Biel (1992) citra merek merupakan
segala sesuatu yang dapat memberikan gambaran atau
memberikan ingatan pada konsumen terhadap suatu produk atau
merek tertentu. Citra merek memiliki tiga komponen utama,
komponen-komponen tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
a. Citra Perusahaan (Corporate Image)
Citra perusahaan adalah segala penilaian, asosiasi, serta
informasi yang ada pada suatu perusahaan selaku produsen
atau pihak yang memproduksi suatu produk yang dipakai
oleh konsumen, hal-hal tersebut dapat mengingatkan
konsumen antara suatu produk atau jasa dengan perusahaan
yang membuatnya.
b. Citra Pemakai atau Konsumen (User Image)
Citra pemakai adalah sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan terhadap pemakai atau konsumen tertentu yang
menggunakan barang atau jasa, meliputi golongan konsumen
itu sendiri, gaya hidup atau kepribadian, dan status sosial
28
konsumen. Sehingga pada citra pemakai, suatu produk atau
jasa dari merek tertentu erat kaitannya serta tidak bisa
dipisahkan dari golongan konsumen atau pemakai produk
atau merek tersebut.
c. Citra Produk (Product Image)
Citra produk adalah sekumpulan asosiasi yang melekat
serta dipersepsikan oleh konsumen terhadap suatu produk,
yang meliputi atribut produk, manfaat produk bagi
konsumen, penggunaan produk, serta jaminan bagi konsumen
atas kualitas serta kehandalan produk tersebut.
C. Indikator Citra Merek
Menurut Kotler & Keller (2005) dalam Sondakh (2014:24) bahwa
pengukur citra merek dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah
merek, yaitu:
1) Kekuatan (Strengthness)
Dalam hal ini adalah keunggulan yang diniliki oleh merek
yang bersifat fisik dan tidak ditemukan pada merek lainnya.
Keunggulan merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik atas
merek tersebut sehingga bisa dianggap sebagai sebuah kelebihan
dibanding dengan merek lainnya. Indikator yang termasuk pada
sekelompok kekuatan (strength) adalah penampilan fisik,
keberfungsian semua fasilitas produk, harga produk, maupun
29
penampilan fasilitas pendukung dari produk tersebut dan memiliki
cakupan pasar yang luas.
2) Keunikan (Uniqueness)
Uniqueness adalah kemampuan untuk membedakan sebuah
merek diantara merek yang lainnnya. Kesan ini muncul dari atribut
produk tersebut yang menjadi bahan pembeda atau diferensiasi
dengan produk-produk lainnya. Indikator yang termasuk dalam
kelompok unik ini adalah variasi produk, variasi harga, maupun
penampilan atau nama dari sebuah merek yang mudah diingat dan
diucapkan, dan fisik produk itu sendiri.
3) Keunggulan (Favorable)
Indikator yang termasuk dalam kelompok favorable ini antara
lain, kemudahan merek produk diucapkan serta kemampuan merek
untuk tetap diingat oleh pelanggan yang membuat produk terkenal
menjadi favorit di masyarakat maupun kesesuaian antara kesan
merek di benak pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan
atas merek yang bersangkutan.
D. Hubungan Citra Merek Dengan Keputusan Pembelian
Menurut penjelasan mengenai definisi citra merek oleh berbagai
peneliti di atas, secara garis besar citra merek merupakan sesuatu yang
dapat memberikan pengingat serta menjadi persepsi bagi konsumen
terhadap sebuah produk atau merek. Citra merek yang didapatkan oleh
30
konsumen tersebut merupakan hasil dari diterimanya informasi-
informasi yang ada pada sebuahmerek, pengalaman penggunaan, serta
serangkaian asosiasi yang ada dalam benak konsumen terhadap
produk tersebut. Citra terhadap produk atau merek yang baik akan
dapat lebih diterima oleh konsumen. Konsumen dengan citra positif
terhadap suatu produk atau merek, akan lebih memungkinkan untuk
melakukan pembelian. Menurut pendapat Aaker (1997) konsumen
tertarik untuk membeli produk dengan merek yang terkenal karena
konsumen memiliki asumsi bahwa merek yang terkenal lebih dapat
diandalkan, memiliki kualitas yang baik, produk mudah didapat, serta
memiliki dampak psikologis yang baik pada konsumen. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa semakin baik citra merek maka semakin
tinggi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian.
5. Harga
A. Pengertian Harga
Harga adalah elemen termudah dalam program pemasaran untuk
disesuaikan fitur produk, saluran, bahkan komunikasi membutuhkan
lebih banyak waktu. Harga juga mengkomunikasikan positioning nilai
yang dimaksudkan dari produk atau merek perusahaan ke pasar.
Produk yang dirancang dan dipasarkan dengan baik dapat dijual
dengan harga tinggi dan menghasilkan laba yang besar
(Kotler&Keller, 2012).
31
Harga menurut Kotler dan Amstrong (2001) adalah sejumlah
uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi,
harga adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk sejumlah
manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa.
Harga merupakan hal yang diperhatikan konsumen saat melakukan
pembelian. Sebagian konsumen bahkan mengidentifikasikan harga
dengan nilai.
Menurut Tjiptono (2008) harga merupakan satu-satunya unsur
bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi
perusahaan.
Konsumen tertarik untuk mendapatkan suatu barang maupun jasa
dengan harga yang pantas, harga yang pantas yang sesungguhnya
berarti nilai yang dipersiapkan pantas pada saat transaksi dilakukan.
Konsumen biasanya menghubungkan harga dengan fasilitas
pendukung dan kualitas jasa dari produk yang menyertainya. Jika
konsumen merasa puas akan harga yang harus dibayar untuk manfaat
yang diperolehnya. Hal ini, akan menimbulkan keuntungan bagi
perusahaan karena konsumen tersebut akan terus menerus
menggunakan produk atau jasa dari perusahaan tersebut,
merekomendasikan pada orang lain, dan menyampaikan hal-hal yang
positif mengenai perusahaan dan produk atau jasa tersebut kepada
orang lain.
32
Agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis,
perusahaan harus mempertimbangkan faktor harga, harga yang
ditawarkan harus dapat dijangkau oleh konsumen. Selain itu, harga
yang ditetapkan juga harus kompetitif dengan harga produk dari
perusahaan lain yang sejenis.
Dari definisi di atas menjelaskan bahwa harga adalah unsur
penting dalam bisnis karena adanya harga dapat menunjukan income
bagi perusahaan tersebut. Selain itu, dengan adanya harga yang akan
menjadi patokan dalam melakukan pertukaran jual beli barang dan
jasa.
B. Penetapan Harga
Perusahaan memilih metode penetapan harga yang mencakup satu
atau lebih dari tiga pertimbangan ini. Menurut Kotler dan Keller
(2012), ada enam metode penetapan harga, berikut penjelasannya:
1) Penetapan Harga Mark Up
Metode penetapan harga paling mendasar adalah menambah
markup standar ke biaya produk. Sampai saat ini penetapan harga
markup masih popular karena penjual dapat melakukan biaya jauh
lebih mudah daripada memperkirakan permintaan, Kemudian harga
cenderung sama dan persaingan harga terminimalisasi ketika
perusahaan dalam industri menggunakan metode ini. Berikutnya
banyak orang merasa bahwa penetapan harga biaya plus lebih adil
bagi pembeli dan penjual.
33
2) Penetapan Harga Tingkat Pembelian Sasaran
Perusahaan menentukan harga yang akan menghasilkan
tingkat pengembalian atas investasi sasarannya.
3) Penetapan Harga Nilai Anggapan
Nilai anggapan terdiri dari beberapa elemen seperti citra
pembeli akan kinerja produk, kemampuan penghantaran dari
saluran, kualitas jaminan, dukungan pelanggan, dan atribut yang
kurang dominan seperti pemasok, kepercayaan dan haga diri.
4) Penetapan harga nilai
Metode yang menciptakan harga murah kepada konsumen
untuk menarik perhatian konsumen dengan tidak mengabaikan
kualitas produk perusahaan.
5) Penetapan harga going-rate
Perusahaan mendasarkan sebagian besar harganya pada harga
pesaing, mengenakan harga yang sama, lebih mahal atau lebih
murah dibandingkan harga pesaing utama.
6) Penetapan harga jenis lelang
Penetapan harga jenis lelang dilakukan untuk membuang
persediaan lebih atau barang bekas. Suatu perusahaan harus
menetapkan harga untuk pertama kali ketika perusahaan
mengembangkan atau memperoleh suatu produk baru. Kemudian
memperkenalkan produk ke saluran distribusi atau daerah baru, dan
ketika perusahaan akan mengikuti lelang atas suatu kontrak kerja
baru. Hal tersebut dilakukan agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
34
C. Indikator Harga
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:345) di dalam variabel harga
ada beberapa unsur kegiatan utama harga yang meliputi daftar harga,
diskon, potongan harga, dan periode pembayaran.
Menurut Stanton (dalam Rosvita, 2010:24) ada empat indikator
yang mencirikan harga yaitu:
1) Keterjangkauan Harga
Keterjangkauan harga yaitu aspek penetapan harga yang
dilakukan oleh produsen/penjual yang sesuai dengan kemampuan
beli konsumen.
2) Kesesuaian Harga Dengan Kualitas Produk
Kesesuaian harga dengan kualitas produk yaitu aspek
penetapan harga yang dilakukan oleh produsen/penjual yang
sesuai dengan kualitas produk yang dapat diperoleh konsumen.
3) Daya Saing Harga
Daya saing harga yaitu penawaran harga yang diberikan
oleh produsen penjual berbeda dan bersaing dengan yang
diberikan oleh produsen lain, pada satu jenis produk yang sama.
4) Kesesuaian Harga Dengan Manfaat
Kesesuaian harga dengan manfaat yaitu aspek penetapan
harga yang dilakukan oleh produsen penjual yang sesuai dengan
manfaat yang dapat diperoleh konsumen dari produk yang dibeli.
35
D. Hubungan Harga dengan Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2007), harga adalah jumlah uang yang
ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, jumlah ini yang
dipertukarkan konsumen untuk memperoleh manfaat yang dimiliki
dengan menggunakan produk atau jasa. Menurut Lamarto (1996),
istilah harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa
barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi
sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya.
Perusahaan biasanya menyesuaikan harga dasar mereka untuk
memperhitungkan perbedaan pelanggan dan perubahan situasi.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001), dibawah ini merupakan strategi
penyesuaian harga diantaranya adalah:
1) Penetapan harga diskon dan pengurangan harga. Mengurangi harga
untuk memberikan penghargaan kepada pelanggan yang
memberikan tanggapan seperti membayar lebih awal atau
mempromosikan produk.
a. Diskon kas adalah pengurangan harga pada pembeli yang
membayar tagihan tepat waktu.
b. Diskon kuantitas adalah pengurangan harga bagi pembeli yang
membeli dalam volume besar.
c. Diskon fungsional adalah pengurangan harga yang ditawarkan
penjual bagi anggota jalur distribusi yang melakukan fungsi-
fungsi tertentu.
36
d. Diskon musiman adalah pengurangan harga bagi pembeli yang
membeli barang atau jasa diluar musim.
2) Penetapan harga tersegmentasi. Menyesuaikan harga untuk
membuat perbedaaan diantara pelanggan, produk maupun lokasi.
3) Penetapan harga psikologis. Menyesuaikan harga untuk
mempengaruhi secara psikologis.
4) Penetapan harga promosi. Sewaktu-waktu mengurangi harga untuk
meningkatkan penjualan dalam jangka pendek.
5) Penetapan harga geografis. Menyesuaikan harga untuk
memperhitungkan lokasi geografis pelanggan.
6) Penetapan harga internasional. Menyesuaikan harga untuk pasar
internasional.
6. Keputusan Pembelian
A. Pengertian Keputusan Pembelian
Pembelian suatu produk yang tampak merupakan suatu proses dari
seluruh tahapan dalam suatu proses pmbelian yang panjang.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:177) keputusan konsumen
merupakan sikap seseorang untuk membeli atau menggunakan
suatu produk baik berupa barang atau jasa yang telah diyakini
akan memuaskan dirinya dan kesediannya menanggung resiko
yang mungkin ditimbulkannya.
37
Proses pembelian terdiri dari beberapa tahap yang dimulai
dengan tahap pengenalan terhadap kebutuhan dan keinginan
serta tidak terhenti sebuah pembelian dilakukan. Keputusan membeli
sebenarnya meliputi mengapa dan bagaimana suatu sikap seseorang
dalam perilaku konsumen. Setiap keputusan mencakup beberapa
komponen, diantaranya yaitu menurut Swastha dan Handoko
(2008:102) yaitu:
1) Keputusan Tentang Jenis Produk
Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan
perhatiannya pada kebutuhan dan keinginan konsumen akan
produk sehingga dapat memaksimalkan daya tariknya
2) Keputusan Tentang Bentuk Produk
Dalam hal ini keputusan mencakup criteria dan atribut-
atribut yang terdapat dalam produk yang akan dibelinya.
3) Keputusan Tentang Merek
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek
mana yang akan dibelinya. Keputusan tentang merk ini
sangatlah subjektif tergantung dari selera dan keinginan
konsumen. Perusahaan harus mengetahui konsumen dalam
memilih suatu merk.
4) Keputusan Tentang Agen Penjualnya
Konsumen harus menentukan tempat dimana dia akan
membeli produk tersebut. Dalam hal ini, perusahaan
38
harus mengetahui dimana konsumen dalam memilih
agen-agen penjualan yang dipilihnya.
5) Keputusan Tentang Jumlah Produk
Pembelian mungkin dilakukan melebihi satu unit.
Konsumen akan menentukan seberapa banyak dia akan
membeli produk tersebut. Perusahaan harus menyediakan
produk dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan
konsumen.
6) Keputusan Tentang Waktu Pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan
suatu produk akan dibeli. Hal ini, dipengaruhi oleh waktu dan
bagaimana konsumen dalam memperoleh dan membelanjakan
uang yang dimilikinya. Perusahaan harus mengetahui waktu-
waktu yang tepat ketika konsumen akan membeli suatu produk.
7) Keputusan Tentang Cara Pembayaran
Konsumen harus mengambil metode atau cara pembayaran
produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan cicilan.
Keputusan tersebut akan memengaruhi keputusan tentang
penjual dan jumlah pembeliannya. Dalam hal ini perusahaan
harus mengetahui keinginan pembeli terhadap cara
pembayarannya.
39
B. Tahap pengambilan keputusan
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan
keputusan dalam pembelian. Menurut Swastha (2008:107)
menerangkan bahwa proses tersebut merupakan sebuah
pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri dari:
1) Menganalisa Keinginan dan Kebutuhan
Mengetahui faktor-faktor yang masih belum dipenuhi dari
kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Proses pembelian
dimulai dengan pengenalan kebutuhan sampai pembeli
menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Dalam tahap ini,
konsumen menganalisis kebutuhan dan keinginan yang belum
terpenuhi atau terpuaskan. Sedangkan pemasar, pada tahap ini
harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhannya
atau masalah apa yang timbul, apa yang menyebabkannya,
dan bagaimana masalah itu bisa mengarahkan konsumen pada
produk tertentu.
2) Pencarian Informasi dan Menilai Sumber- Sumber
Tahap kedua dalam proses pembelian ini sangat berkaitan
dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk
membeli. Memperkirakan sumber-sumber yang akan digunakan.
Hal ini, sangat berkaitan dengan waktu dan sumber daya yang
dimiliki konsumen dalam proses pembelian produk. Seorang
konsumen akan melakukan pembelian secara kredit apabila
40
terbatas dalam jumlah uang yang dibelanjakannya. Akan tetapi,
produk yang dibutuhkan sangat diperlukan, sedangkan konsumen
membutuhkan waktu lama apabila produk yang akan dibelinya
mahal tetapi tidak terlalu diperlukan. Konsumen dapat memperoleh
informasi dari beberapa sumber.
3) Penilaian dan Seleksi terhadap Alternatif Pembelian
Pemasar harus mengetahui tentang evaluasi alternatif, yaitu
bagaimana konsumen memproses informasi untuk sampai pada
pilihan merek. Konsumen tidak menggunakan proses evaluasi
yang sederhana dan tunggal dalam semua situasi pembelian.
Bagaimana cara konsumen mengevaluasi alternatif bergantung
pada konsumen pribadi dan situasi pembelian tertentu. Dalam
beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat
dan pemikiran yang logis. Pada waktuyang lain, konsumen
tersebut hanya sedikit melakukan evaluasi atau bahkantidak
mengevaluasi, sebagai gantinya mereka membeli berdasarkan
dorongan dan bergantung pada intuisi. Dalam suatu waktu
konsumen membuat keputusan pembelian sendiri, di waktu yang
lain mereka meminta nasihat pembelian dari teman pemandu
konsumen atau wiraniaga. Pemasar harus mempelajari
pembeliuntuk menemukan bagaiamana cara merekadalam
mengevaluasi pilihan merek. Jika mengetahui proses apa yang
sedang berlangsung dalam benak konsumen, maka pemasar
41
dapat mengambil langkah untuk mempengaruhi keputusan
pembelian.
4) Keputusan untuk Membeli
Keputusan membeli merupakan proses dalam pembelian yang
nyata. Pada umumnya keputusan pembelian konsumen adalah
membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada
antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama
adalah sikap orang lain, pengaruh dari orang-orang terdekat
dari konsumen yang mempengaruhi kepercayaan dan pengaruh
cukup besar. Faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak
diharapkan. Konsumen mungkin membentuk niat pembelian
berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan, harga, dan
manfaat produk yang diharapkan. Namun kejadian tidak
terduga bisa mengubah niat pembelian.
Menurut Swastha dan Handoko (2008:13) dalam
mengambil keputusan membeli, seseorang harus dapat
memainkan lima peran dalam perilaku konsumen, yaitu:
a) Initiator, yaitu individu yang mempunyi wewenang atau
inisiatif pembelian objek tertentu atau mempunyai wewenang
untuk melakukan atau memutuskan sendiri.
b) Influencer, yaitu individu yang mempunyai keputusan
untuk membeli baik sengaja maupun tidak.
42
c) Decider, yaitu individu yang memutuskan apakah akan
membeli atau tidak membeli, apa yang akan dibeli,bagaimana
cara membelinya dan kapan serta dimana membelinya.
d) Buyer, yaitu individu yang timbul untuk melaksanakan
transaksi pembelian yang sesungguhnya.
e) User, yaitu individu yang menggunakan produk atau jasa
yang dibeli. Setiap perusahan dapat mengusahakan untuk
menyederhanakan pengambilan keputusan yang akan
dilakukan oleh para konsumen, karena banyak orang yang
menemui kesulitan dalam membuat keputusan. Ini
adalah proses bagi konsumen untuk mengambil keputusan
apakah jadi membeli atau tidak.
5) Perilaku sesudah pembelian
Pekerjaan pemasar tidak berhenti ketika produk telah
dibeli. Terdapat kemungkinan bahwa pembeli memiliki
ketidaksesuaian setelah ia melakukan pembelian. Semakin
besar kesenjangan antara ekspektasi dan kinerja, semakin besar
pula ketidakpuasan konsumen. Semua tahap yang ada di dalam
proses pembelian sampai dengan tahap kelima adalah bersifat
operatif. Perasaan dan perilaku konsumen setelah pembelian
penting bagi perusahaan. Perilaku mereka dapat memengaruhi
ucapan-ucapan pembeli kepada pihak lain tentang produk
perusahaan. Konsumen yang tidak puas merespon secara
43
berbeda-beda. Berita dari mulut ke mulut yang buruk sering
menyebar lebih cepat dan lebih luas daripada berita yang baik.
Dengan mempelajari seluruh keputusan membeli, pemasar
mungkin dapat menemukan cara untuk membantu konsumen
melalui keprihatinannya.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Perusahaan perlu mengetahui beberapa jawaban atas pertanyaan
menyangkut perilaku konsumen dalam keputusan pembeliannya
untuk memasarkan dengan cara yang lebih baik. Swastha dan
Handoko (1997:41) menyatakan variabel yang mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen dalam model Horward – sheth adalah :
1) Input
Variabel input terdiri atas dorongan komersial dan dorongan
sosial. Dorongan komersial berasal dari sumber pemasaran
perusahaan, sedangkan dorongan sosial berasal dari komunikasi
yang terjadi dalam keluarga, kelas sosial dan kelompok refrensi.
2) Susunan hipotesis
Susunan hipotesis terdiri dari :
a) Susunan pengamatan yang terdiri atas perhatian, sikap, bisa
pengamatan dan penyelidikan konsumen.
44
b) Susunan belajar yang terdiri atas motif, pemahaman merek,
kriteria pemilihan, maksud atau tujuan untuk membeli,
keyakinan dan kepuasan yang akan diperoleh.
c) Output
Output sebagai hasilnya adalah variabel tanggapan
(response variables) yang berupa keputusan untuk membeli.
d) Variabel-variabel Eksogen
Kepribadian, status keuangan, batas waktu (mendesak
tidaknya kebutuhan), faktor sosial dan organisasi, kelas sosial
dan kebudayaan.
45
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti
(tahun)
Judul
Penelitian
Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
Sri
Hastuti,
2009
Pengaruh
Kredibilitas
Celebrity
Endorser
Pada Iklan
Pond‟s
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Konsumen
(Studi Pada
Mahasiswa
Pengguna
Produk
Pond‟s di
Universitas
Negeri
Malang).
Variabel
kredibilitas
endorser
dan
variabel
keputusan
pembelian
Variabel
kualitas
produk,
harga dan
citra
merek
(1) Daya Tarik, dari hasil
analisis data diperoleh
nilai β1=0,271; t
hitung=5,293; dan
signifikansi t=0,000. Hal
ini menunjukkan Daya
Tarik berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian
konsumen, (2) Keahlian,
dari hasil analisis data
diperoleh nilai β2=0,169; t
hitung=3,531; dan
signifikansi t=0,001. Hal
ini menunjukkan Keahlian
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
pembelian konsumen, (3)
Kepercayaan, dari hasil
analisis data diperoleh
nilai β3=0,513; t
hitung=5,896; dan
signifikansi t=0,000. Hal
ini menunjukkan
Kepercayaan berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian
konsumen.
Wayan
Adi
Virawan,
2013
Pengaruh
Harga,
Kualitas
Produk dan
Citra Merek
Terhadap
Keputusan
Pembelian
(Studi Pada
Mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
Variabel
harga,
variabel
kualitas
produk,
variabel
citra
merek, dan
variabel
keputusan
pembelian
Variabel
kredibilitas
endorser
(1) harga berpengaruh
positif terhadap keputusan
pembelian, hal ini
dibuktikan dengan nilai t
hitung > t tabel (4,866 >
2,000) dan nilai
signifikansi sebesar 0,000
(sig 2,000) dengan nilai
signifikansi sebesar 0,015,
(3) citra merek
berpengaruh positif
terhadap keputusan
46
UNY
Pengguna
Helm INK)
pembelian, dengan nilai t
hitung lebih besar dari t
tabel (3,411 > 2,000)
dengan nilai signifikansi
sebesar 0,004, dan (4)
harga, kualitas produk dan
citra merek berpengaruh
positif terhadap keputusan
pembelian, hal ini
dibuktikan dengan dengan
nilai F hitung lebih besar
dari F tabel
(36,658 > 2,70) dan nilai
signifikansi F hitung
sebesar 0,000.
Peneliti
(tahun)
Judul
Penelitian
Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
Muhamad
Romadhoni,
2015
Pengaruh
Citra Merek
Terhadap
Pengambilan
Keputusan
Pembelian
Sepatu Nike
Pada
Mahasiswa
FIK UNY
Variabel
citra merek
dan
variabel
keputusan
pembelian
Variabel
kualitas
produk,
kredibilitas
endorser,
dan harga
hasil penelitian diperoleh
dari citra merek
sebanyak 21 responden
(42%) masuk dalam
katagori tinggi, untuk 29
responden (58 %) masuk
dalam kategori sedang.
Sedangkan untuk
keputusan pembelian
diperoleh 17 responden
(34 %) masuk dalam
katagori sedang, untuk
32 responden (64%)
masuk dalam katagori
sedang, dan 1 responden
(2%) masuk dalam
katagori rendah.
Kemudian diperoleh
harga F hitung 29,689 >
F tabel (4,04) dan
Rhitung = 0,618 >
R(0.05)(49) = 0,231,
hasil tersebut
disimpulkan ada
pengaruh citra merek
(brand image) sepatu
Nike terhadap
pengambilan keputusan
47
pembelian sepatu Nike
pada mahasiswa FIK
UNY. Besarnya
sumbangan citra merek
terhadap keputusan
pembelian diketahui
nilai r2 sebesar 0,328,
sehingga besarnya
sumbangan sebesar 38,2
%, sedangkan sisanya
sebesar 61,8 %
dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak masuk
dalam variabel
penelitian.
Bagas Rifki
Wiaksono,
2016
Pengaruh
kualitas
produk
terhadap
keputusan
pembelian
layanan
internet
yang
dimediasi
oleh minat
beli
Variabel
kualitas
produk dan
variabel
keputusan
pembelian
Variabel
kredibilitas
endorser,
harga dan
citra
merek
(1) Kualitas produk
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
minat beli layanan
internet Tri. Hal ini
dibuktikan dari nilai t
hitung sebesar 3,007
dengan tingkat
signifikansi 0,000,
karena signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (0,000
<0,05), dan koefisien
regresi mempunyai nilai
positif sebesar 0,136;
Peneliti
(tahun)
Judul
Penelitian
Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
(2) Minat beli berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap keputusan
pembelian layanan internet
Tri. Hal ini dibuktikan dari
nilai thitung sebesar 6,662
dengan tingkat signifikansi
0,000, karena signifikansi
lebihkecil dari 0,05
(0,000<0,05),dan koefisien
regresi mempunyai nilai
positif sebesar 0,901; (3)
Pengaruh mediasi antara
48
variable kualitas produk
dengan variable keputusan
pembelian adalah sebesar
0,122536. Kriteria Ha
diterima jika signifikansi t
hitung lebih kecil dari 0,05,
hasil menunjukkan nilai
signifikansi 0,000 yang
menunjukkan bahwa minat
beli memediasi hubungan
antara kualitas produk
dengan keputusan
pembelian layanan internet
Tri.
C. Kerangka Pemikiran
Fenomena meningkatnya olahraga futsal pada saat ini adalah semakin
banyaknya persaingan dalam produksi alat –alat olahraga futsal. Kerangka
pemikiran teoritis dalam penelitian ini adalah tentang “Pengaruh Kualitas
Produk, Kredibilitas Endorser, Citra Merek dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Sepatu Futsal Specs (Studi Kasus Terhadap
Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Universitas se – Tangerang
Selatan)”. Bagan 2.2 menyajikan kerangka pemikiran pada penelitian ini
dalam variabel dependen yaitu keputusan pembelian. Sedangkan variabel
independennya adalah kualitas produk, kredibiltas endorser, citra merek dan
harga.
49
Bagan 2.2
Konsumen sepatu
futsal specs
Kualitas Produk
(X1)
Kredibilitas Endorser
(X2)
Citra Merek
(X3)
Keputusan
Pembelian
(Y)
Uji validitas
Uji Reliabilitas
Analisis Regresi Berganda
Koefisien Determinasi
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji Multikolonieritas
Uji Heterokedasitas
Uji Hipotesis
Uji t (Parsial)
Uji F (Simultan)
Kesimpulan
Harga
(X4)
50
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru di
dasarkan pada teori yang relevan, belum di dasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat
dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,
belum jawaban yang empiris (Sugiyono,2011: 64).
Hipotesis dalam penelitian ini yang berkaitan dengan ada dan tidaknya
pengaruh independen terhadap dependen. HO merupakan hipotesis yang
menunjukan tidak adanya pengaruh signifikan, sedangkan Ha adalah hipotesis
penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan. Adapun
perumusan hipotesis atas pengujian yang dilakukan disini adalah:
1. Hipotesis secara parsial dari masing-masing variabel yang diteliti
terhadap kepuasan pelanggan sebagai berikut :
a. HO : β1 = 0 tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas
produk terhadap keputusan pembelian .
Ha : β1 ≠ 0 ada pengaruh yang signifikan antara kualitas
produk terhadap keputusan pembelian .
b. HO : β2 = 0 tidak ada pengaruh yang signifikan antara
kredibilitas endorser terhadap keputusan pembelian.
51
Ha : β2 ≠ 0 ada pengaruh yang signifikan antara kredibilitas
endorser terhadap keputusan pembelian.
c. HO : β3 = 0 tidak ada pengaruh yang signifikan antara citra
merek terhadap keputusan pembelian.
Ha : β3 ≠ 0 ada pengaruh yang signifikan antara citra merek
terhadap keputusan pembelian.
d. HO : β4= 0 tidak ada pengaruh yang signifikan antara harga
terhadap keputusan pembelian.
Ha : β4≠ 0 ada pengaruh yang signifikan antara harga terhadap
keputusan pembelian.
2. Hipotesis pengaruh secara simultan (bersama-sama) :
a. HO : β1, β2, β3= 0 tidak ada pengaruh yang signifikan antara
kualitas produk, kredibilitas endorser, citra merek dan harga
terhadap keputusan pembelian.
b. Ha : βi, β2, β3, ≠ 0 Ada pengaruh yang signifikan antara kualitas
produk, kredibilitas endorser, citra merek dan harga terhadap
keputusan pembelian.
52
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono,
metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme. Penelitian kuantitatif digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu dimana penelitian mengambil
sampel dari suatu populasi. Metode survey digunakan untuk mendapatkan data
dari tempat tertentu yang alamiah atau bukan buatan. Peneliti melakukan
pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara
terstruktur dan lain sebagainya (Sugiyono, 2011:17)
Pada penulisan skripsi ini yang dijadikan responden dalam penelitian
adalah para konsumen sepatu futsal specs pada mahasiswa anggota UKM di
Universitas se-Tangerang Selatan, yang memutuskan untuk memakai sepatu
futsal tesebut. Penelitian dilaksanakan di 6 (enam) universitas di Tangerang
Selatan, diantaranya adalah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, STIE Ahmad Dahlan, Sekolah
Tinggi Akuntansi Negara, Universitas Pamulang, dan Universitas
Pembangunan Jaya.
Alasan penelitian terhadap mahasiswa dilakukan karena menurut
bolalob.com, sejak 2009 Liga Futsal Mahasiswa (LIFUMA) yang sampai tahun
2017 ini masih bergulir dan terus memunculkan jagoan-jagoan futsal di
53
kalangan mahasiswa. Bahkan, sejak 2012 LIFUMA mendapatkan persaingan
event serupa yaitu Liga Mahasiswa (LIMA). 2 ajang kompetisi futsal tertinggi
antar mahasiswa di tanah air ini membuktikan banyaknya mahasiswa yang
tertarik dengan olahraga futsal (bolalob.com). Kemudian, peneliti membatasi
ruang lingkup penelitian di Kota Tangerang Selatan, karena keterbatasan
peneliti akan substansi atau materi, waktu penelitian dan pengetahuan peneliti,
sekaliggus memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini.
Waktu penelitian dimulai pada tanggal 10 November 2016. Dengan
memberikan kuesioner kepada para pengguna sepatu futsal Specs tersebut.
Adapun yang akan dibahas yaitu mengenai seberapa besar kualitas produk,
kredibilitas endorser, citra merek dan harga berpengaruh terhadap keputusan
pembelian pengguna sepatu futsal Specs.
Sebagai variabel independen pada penelitian ini adalah yang diberi
lambang yaitu kualitas produk (X1), kredibilitas endorser (X2), citra merek
(X3), dan harga (X4). Sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah
keputusan pembelian yang diberi lambang (Y).
B. Metode Penentuan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara Sampling Purposive yaitu teknik
penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu, bila dipandang orang
tersebut memenuhi pertimbangan tertentu oleh peneliti maka orang tersebut
cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2011:85). Pada penelitian ini sampel
54
yang digunakan adalah pengguna sepatu futsal Specs Mahasiswa anggota
UKM di universitas se- Tangerang Selatan.
Harry king dalam Sugiono (2011: 63) menyatakan tentang penentuan
ukuran sampel untuk penelitian sebagai berikut:
1. Jumlah ukuran sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah
sampel yang 100% mewakili populasi adalah sama dengan populasi. Jadi,
bila jumlah populasi 1000 dan hasil penelitian itu akan diberlakukan untuk
1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang
diambil sama dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang. Makin
besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan
generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel
menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi
(diberlakukan umum).
2. Krecjie dalam melakukan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas
kesalahan 5%. Jadi, sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan
95% terhadap populasi. Tabel krecjie ditujukan pada tabel 3.1. dari tabel
tersebut terlihat bila jumlah populasi 100 maka sampelnya 80, bila
populasi 1000 maka sampelnya 278, bila populasinya 10.000 maka
sampelnya 370, dan bila jumlah populasi 100.000 maka jumlah sampelnya
384. Dengan demikian makin besar populasi makin kecil presentase
sampel. Oleh karena itu, tidak tepat bila ukuran populasinya berbeda
presentase sampelnya sama, misalnya 10%.
55
Tabel 3.1
Tabel Krecjie
Sumber: Sugiyono (2011:63)
Harry king menghitung sampel tidak hanya didasarkan atas kesalahan 5%
saja, tetapi bervariasi sampai 15%. Tetapi jumlah populasi paling tinggi
hanya 2000. Nomogram ini ditunjukan pada gambar 3.1. dari gambar tersebut
diberikan contoh bila populasi 200, kepercayaan sampel mewakili populasi
56
95%, maka jumlah sampelnya sekitar 58% dari populasi. Jadi 0,58 x 200 =
116. Bila populasi 800, kepercayaan sampel 90% atau kesalahan 10%, maka
jumlah sampel = 7,5% dari populasi. Jadi 00,75 x 800 = 60. Terlihat di sini
semakin besar kesalahan akan semakin kecil jumlah sampel.
Gambar 3.1
Nomogram Harry King
Sumber: Sugiyono (2011:64)
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka peneliti menetapkan
jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 100
sampel.
57
C. Metode Pengumpulan Sampel
Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini merupakan data
primer dan sekunder, sebagai berikut :
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber, dari individu
atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner
yang diisi oleh responden, meliputi indentitas dan tanggapan responden.
Pengertian kuesioner adalah teknik terstruktur untuk memperoleh data yang
terdiri dari serangkaian pertanyan, tertulis atau verbal, yang dijawab
responden (Malhotra,2009:325).
Dalam melakukan penelitian, data yang dikumpulkan akan digunakan
untuk memecahkan masalah yang ada sehingga data-data tersebut harus
benar-benar dapat dipercaya dan akurat. Data yang digunakan dalam
penelitian ini diperoleh melalui metode penyebaran kuesioner kepada
responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau lewat
dokumen (Sugiyono,2011:193). Data sekunder umumnya digunakan oleh
peneliti untuk memberikan gambaran tambahan atau gambaran pelengkap,
serta untuk diproses lebih lanjut. Data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini berupa studi kepustakaan, majalah-majalah perekonomian, dan
informasi dokumentasi lain yang dapat diambil melalui sistem online yang
layak dijadikan sumber.
58
D. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, pengukuran variabel menggunakan skala Likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono,2011:93). Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pertanyaan dan pernyataan. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala
Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Yang
dapat berupa kata-kata antara lain :
Tabel 3.2
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Ragu-ragu (RG)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
(Sumber : Sugiyono,2011)
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut dapat diberi
skor, misalnya :
SS : Sangat Setuju diberi skor 5
S : Setuju diberi skor 4
RG : Ragu-ragu diberi skor 3
TS : Tidak Setuju diberi skor 2
STS : Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
59
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi
antar skor tiap butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel.
Setelah itu menentukan hipotesis, Ho : skor butir pertanyaan berkolerasi
positif dengan total konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak berkolersai
positif dengan skor total konstruk. Setelah mengajukan hipotesis kemudian
uji dengan membandingkan r hitung (tabel corrected item total correlaction)
dengan r tabel (tabel product moment dengan sifnifikan 0,05) untuk degree
of freedom (df) = n – k. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila r hitung dan
r tabel bernilai positif (Ghozali,2011:52).Jadi, uji validitas ingin mengukur
apakah pertanyaan dalam kuesioner sudah benar dapat mengukur apa yang
hendak kita ukur.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,2011:47).
Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kusioner dalam
penelitian ini adalah mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbanch
Alpha. suatu konstruk atau variabel dikatakan relibel jika memberikan nilai
Cronbanch Alpha> 0,70 (Nunally dalam Ghozali,2011:48).
60
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel residual memiliki distribusi normal (Ghozali,2011:160). Metode
grafik yang handal adalah dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi. Distribusi normal akan
membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika data menyebar di sekitar garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika distribusi
data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya
akan mengikuti garis diagonalnya. Uji normalitas data juga dilakukan
dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Untuk mempermudah dalam melakukan
perhitungan secara statistik. Suatu data dinyatakan berdistribusi normal jika
nilai Asymp Sig (2-tailed) hasil pehitungan Kolmongorov-Smirnov lebih
besar dari 1/2α atau 0,05 (Ghozali,2011:161).
b.Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)
(Ghozali,2011:105). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling
berkolerasi, maka variabel-variabel tidak ortogonal. Variabel ortogonal
adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai
61
tolerance dan lawannya Varience Inflantion Factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Setiap variabel independen menjadi variabel
dependen (terikat) dan diregresi terhadap variabel independen lainnya.
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang
tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance yang
rendah sama dengan nilai VIF tinggi (Karena VIF = 1/Tolerance). Nilai
Cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas
adalah nilai tolerance ≥ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan Variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika Varience dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi
Heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili
berbagai ukuran (kecil, sedang, besar). Salah satu cara untuk mendeteksi ada
atau tidaknya Heteroskedasitas adalah dengan melihat grafik plot antara
nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola
62
yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas . Secara statistik juga dapat
dilakukan dengan uji Glesjer, yang bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik maka tidak terjadi
Heteroskedastisitas, tidak terjadi Heteroskedastisitas, jika nilai t hitung lebih
kecil dari t tabel dan signifikan lebih besar dari 0,05. Terjadi
Heteroskedastisitas, jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel dan nilai
signifikan lebih besar dari 0,05 (Ghozali,2011:139).
3. Uji Hipotesis
a.Uji t Hitung dengan Uji Parsial
Uji Statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh
variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).
Rumus uji t sebagai berikut :
T uji = r √n-2
√1-r2
keterangan :
t uji : t hitung
r : koefisien korelasi
n : jumlah sampel
n-2 : derajat kebebasan
63
Dalam pengujian hipotesis yang menggunakan uji dua pihak ( two
tails) ini berlaku ketentuan, bahwa bila harga t hitung, berada pada daerah
penerimaan HO atau terletak diantara harga t tabel, maka HO diterima dan
Ha di tolak. Dengan demikian jika harga t hitung lebih kecil atau sama
dengan (≤) dari harga t tabel maka HO di terima. Harga t hitung adalah
harga mutlak, jadi tidak dilihat (+) atau (-) nya ( Sugiyono,2011).
Menurut Duwi Priyanto (2010 : 69), dasar pengambilan keputusan
adalah sebagai berikut :
1) HO : β1 = 0
Jika nilai Probabilitas lebih besar dari 0,05, maka HO diterima atau
Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau
bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat.
2) Ha : β1 ≠ 0
Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka HO ditolak atau
Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen
atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat.
b. Uji FHitung (Uji simultan)
Menurut Ghozali (2011:101), uji statistik F pada dasarnya
menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang
dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen atau terikat. Salah satu cara melakukan uji F
64
adalah dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F
menurut tabel. Bila nilai F hitung besar daripada nilai F tabel, maka kita
menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel
independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen
(Ghozali,2011).
rumus uji F :
F = R2(N – m – 1)
m (1 – R2)
Keterangan :
N : Jumlah subjek
m : Jumlah variabel predictor
Menurut (Duwi Priyatno, 2010), dasar pengambilan keputusan
adalah sebagai berikut :
1) HO : β1,β2,β3 = 0
Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka HO diterima atau
Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Ha : β1, β2,β3 ≠ 0
Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka HO ditolak atau
Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen atau terikat.
65
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan pengaruh dua atau
lebih variabel prediktor (variabel bebas) terhadap satu variabel kriterium
(variabel terikat) atau untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan
fungsional antara dua buah variabel bebas (X) atau lebih dengan sebuah
variabel terikat (Y) (Usman dan Akbar, 2006).
Keterangan :
Y : Keputusan pembelian
a : Konstanta
b1, b2, b3 : Koefisien regresi linier masing-masing variabel
X1 : Kualitas produk
X2 : Kredibilitas endorser
X3 : citra merek
X4 : Harga
e : Standar kesalahan
5. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model (ikatan, empati, timbal balik, dan kepercayaan) dalam
menerangkan variasi variabel dependen /terikat (kepuasan pelanggan). Nilai
Y = a + b1 X b1 + b2 X b2 + b3 X b3 + b4 X b4 +e
66
koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen (bebas) dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97).
Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah
jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap
tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli
apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti yang menganjurkan untuk
menggunakan nilai Adjusted R2
Pada saat mengevaluasi mana model regresi
yang terbaik. Tidak seperti nilai R2, Nilai Adjusted R
2 dapat naik atau turun
apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.
E.Operasional Variabel Penelitian
Variabel-variabel dalam penelitian ini yang terdiri dari 4 Variabel
independen (X), yaitu: kualitas produk (X1), kredibilitas endorser (X2), citra
merek (X3),dan harga (X4). Sebaliknya, variabel dependen (Y) hanya satu
variabel yaitu keputusan pembelian.
67
Tabel 3.3
Operasional Variabel
N
o Variabel
Variabel
Konsep Dimensi Indikator Skala
1
Kualitas
Produk
(X1)
Garvin
(2008)
dalam
Lonardo
dan
Yasintha
(2014:30
)
Kualitas
produk
merupakan
salah satu
hal yang
diperhatika
n konsumen
saat
memutuska
n
pembelian
baik pada
pembelian
pertama
maupun
pembelian
berulang.
Dengan
adanya
perkemban
gan
teknologi
saat ini,
semakin
mudah
perusahaan
meningkatk
an kualitas
produknya.
Terdapat 8
dimensi
kualitas
produk,yait
u:
Performanc
e, Features,
Reliability,
Conforman
ce,
Durability,
Performance
1. Kekuatan
2. Bobot yang ringan
3. Nyaman dipakai
4. Mudah dipakai
Likert
Features 5. Fitur tambahan Likert
Reliability 6. Tidak mudah rusak Likert
Conformance
7. Sepatu diproduksi
dengan standar
nasional
8. Daya cengkram yang
baik
Likert
Durability
9. Tahan lama
10. Sepatu dapat dijual
kembali
Likert
Serviceability 11. Mudah dirawat
12. Dapat diperbaiki Likert
Asthetics
13. Bentuk sepatu yang
menarik
14. Model atau desain
yang artistik
15. Kombinasi warna
yang menarik
Likert
Perceived
Quality
16. Persepsi konsumen
terhadap kualitas Likert
68
Serviceabili
ty, Astheti
dan
Perceived
Quality.
Garvin
(2008)
2
Kredibili
tas
Endorser
(X2)
Ohanian
(1990)
dalam
Elysia
(2013:4)
Ohanian
(1990)
dalam
Elysia
(2013:4)
telah
mengumpul
kan
beberapa
literatur
terdahulu
yang
bersumber
pada
pengaruh
dan
mengusulka
n tiga
komponen
yang
mempengar
uhi
kredibilitas
selebritis
sebagai
endoser
yaitu
keahlian
(expertise),
keterpercay
aan
(trustworthi
ness), dan
ketertarikan
(attractiven
ess).
Expertise
1. Sumber informasi
yang valid
2. Dipercaya
memberikan opini
yang objektif tentang
subjek
Likert
Trustworthiness
3. Dapat dipercaya
4. Sumber dinilai
memiliki kejujuran
Likert
Attractiveness
5. Memiliki daya pikat
6. Mendorong
munculnya minat beli
konsumen
Likert
69
3
Citra
Merek
(X3)
Kotler
dan
Armstro
ng
(2005)
dalam
Sondakh
(2014:24
)
citra merek
(brand
image)
adalah
persepsi
tentang
merek yang
merupakan
refleksi
memori
konsumen
akan
asosiasinya
pada merek
tersebut.
Kotler dan
Armstrong
(2005)
Strengthness 1. Penampilan fisik
produk Likert
Uniqueness 2. Variasi produk
3. Diferensiasi produk Likert
Favourable
4. Kemudahan merek
untuk diucapkan
5. Kemampuan merek
untuk diingat
konsumen
Likert
4
Harga
(X4)
Stanton
(1985)
dalam
Rosvita
(2014:6)
Menurut
Stanton
(dalam
Rosvita,
2010:24)
ada empat
indikator
yang
mencirikan
harga yaitu:
1)Keterjang
kauan
Harga
Keterjangk
auan harga
yaitu aspek
penetapan
harga yang
1. Keterjangkauan harga Likert
2. Kesesuaian harga dengan kualitas
produk Likert
70
dilakukan
oleh
produsen/p
enjual yang
sesuai
dengan
kemampua
n beli
konsumen.
2)
Kesesuaian
Harga
Dengan
Kualitas
Produk
Kesesuaian
harga
dengan
kualitas
produk
yaitu aspek
penetapan
harga yang
dilakukan
oleh
produsen/p
enjual yang
sesuai
dengan
kualitas
produk
yang dapat
diperoleh
konsumen.
3) Day
a
Sain
g
Har
ga
Daya saing
hargayaitu
penawaran
harga yang
diberikan
oleh
3. Daya saing harga Likert
4. Kesesuaian harga dengan manfaat Likert
71
produsen/p
enjual
berbeda dan
bersaing
dengan
yang
diberikan
oleh
produsen
lain, pada
satu jenis
produk
yang sama.
4) Kes
esuaian
Harga
Dengan
Manfaat
Kesesuaian
harga
dengan
manfaatyait
u aspek
penetapan
harga yang
dilakukan
oleh
produsen/p
enjual yang
sesuai
dengan
manfaat
yang dapat
diperoleh
konsumen
dari produk
yang dibeli.
72
5
Keputusa
n
Pembelia
n
(Y)
Swastha
(2008:10
7)
Perilaku
konsumen
akan
menentuka
n proses
pengambila
n keputusan
dalam
pembelian.
Menurut
Swastha
(2008:107)
menerangk
an bahwa
proses
tersebut
merupakan
sebuah
pendekatan
penyelesaia
n masalah
Menganalisa Keinginan
dan Kebutuhan
1. Kebutuha
n
mengenai
sepatu
futsal
Likert
Pencarian Informasi dan
Menilai Sumber - Sumber
2. Sumber
dari teman
3. Sumber
dari media
Likert
Penilaian dan Seleksi
terhadap Alternatif
Pembelian
4.
Pertimban
gan yang
menguntu
ngkan
Likert
Keputusan untuk Membeli
5. Keputusan
untuk
memilih
sebuah
merek
Likert
73
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Specs
Menggunakan sepatu bermerk ternama macam Adidas, Nike maupun
Puma, jadi kebanggaan tersendiri bagi setiap pemain futsal. Urusan memilih
sepatu ini, tak cuma soal kenyamanan saja melainkan juga bagian dari
penampilan. Tapi bagi sebagian orang, soal merek dan tampilan bukan
nomor satu, apalagi bagi yang memiliki keterbatasan soal dana. Di
Indonesia, salah satu merk yang mulai banyak diminati adalah Specs.
Dengan harga yang lebih terjangkau, Specs bisa jadi pilihan. Tidak hanya
itu, menggunakan sepatu Specs sekaligus membuktikan kecintaan kita pada
produk dalam negeri.
Perjalanan Specs di industri sepatu olahraga tidak berlangsung dalam
waktu singkat. Sejarah keberadaan Specs dimulai pada 1968 oleh pasangan
Lucas dan Linda Sasmita melalui PT Panarub. Awalnya, pasangan ini hanya
memproduksi sandal dengan merk Lily hasil kerjasama dengan prinsipal
asal Jepang. Hingga akhirnya, rekanan kerja keluarga Sasmita mengalami
kebangkrutan. Saat itu pula, mereka berinisiatif membeli mesin-mesin dan
perangkat produksi untuk diboyong ke Indonesia, sehingga sandal Lily bisa
langsung diproduksi di tanah air. Sandal ini pun mulai dikenal luas pada
1970an dan menjadi titik awal munculnya merek Specs.
74
Specs pun mulai muncul di permukaan pada 1979 dengan target pasar
di dalam negeri. Awal keberadaannya pun tidak sukses seperti sekarang.
Sampai pada akhirnya, Lucas dan Linda menyerahkan urusan perusahaan
kepada anak semata wayangnya, Hendrik Sasmito. Pria kelahiran 10
November 1962 terus mendalami bisnis keluarganya. Namun, Hendrik tak
butuh waktu lama memahami seluk beluk Panarub. Apalagi, dia sudah
makan asam garam di perusahaan keluarganya itu. Mulai dari Manajer
Manufacturing pada 1988, hingga menempati posisi General Manager
Panarub pada 1990 (futsalzoneindonesia.com).
Mengutip laman SWA, Hendrik mulai mengembangkan Specs dengan
memperkenalkan sistem cold cement shoes (sistem tempel dingin) yang
menjadi keunggulan produknya. Sebelumnya, Specs masih menggunakan
sistem vulkanisir seperti yang digunakan produk Bata. Langkah itu pun
langsung menuai banyak pujian. Ditangan Hendrik, perusahaan keluarga
menjelma jadi perusahaan besar yang menjamah pasar-pasar luar negeri.
Nama Hendrik pun juga mulai dikenal perusahaan sepatu raksasa seperti
Adidas. Bahkan, Adidas mempercayakan produksi beberapa produknya
dibawah kendali Hendrik pada 1988.
Posisi ini dimanfaatkan Hendrik untuk melebarkan sayap pemasaran
dengan menggandeng pemain-pemain sepak bola nasional seperti Rocky
Putiray. Sang legenda sepak bola Indonesia yang sudah malang melintang di
sepak bola internasional merupakan atlet pertama yang menjadi brand
75
ambassador Specs. Selanjutnya, Specs mendapatkan sertifikat ISO serta
memanenkan teknologi-teknologi pada sepatu olahraganya.
Pada tahun 2004, Specs memberanikan diri untuk dapat mensponsori
tim professional Persikota Tangerang. Pada tahun yang sama pula, Specs
membuka toko pertamanya di Pasar Raya Grande dan flagship shop di Blok
M Mall.
Tidak butuh waktu lama Specs menjadi buah bibir perbincangan anak
muda yang menggemari olahraga paling menyita perhatian ini. Dengan
sokongan prestasi Persipura Jayapura yang pada tahun 2005 menjuari piala
liga Indonesia. Specs yang menjadi sponsor resmi jersey apparel tim asal
Indonesia Timur itu pun ikut kecipratan naik daun. Semakin dikenal dan
juga semakin disayang karena produk dalam negeri, membuat nama Specs
seperti tidak ada rintangan dalam hal distribusi ke seluruh penjuru
Indonesia. Cristian Gonzales menyusul seniornya Rocky P untuk menjadi
model pada iklan-iklan Specs pada 2006 hingga kini.
Di dunia olahraga futsal, Specs mulai merambah masuk ke dunia
olahrga futsal ketika mereka mensponsori tim Electrik PLN pada tahun
2007, yang menjuarai Liga Futsal Indonesia. Di sisi lain, Specs juga
melebarkan sayap distribusinya ke negara-negara tetangga seperti Malaysia
dan Singapura pada tahun yang sama. Dan hingga kini, sudah belasan atlet
nasional dari cabang sepak bola dan futsal terpampang sebagai brand
ambassador.
76
Belasan tekhnologi sepatu olahraga sudah diciptakan, berbagai macam
model sepatu futsal, sepak bola, running, bulutangkis dan apparel tersedia
bagi pecinta dunia olahraga. Di dunia futsal, nama-nama yang sudah tidak
asing seperti Socrates M, Yos Adi W, Caisar Silitongo, Randy Akank Satria,
Bambang Bayu, dan Tely Sairendra.
2. Logo Specs
Gambar 4.1
Logo Specs
Transformasi dari logo Specs yang baru, Specs menyebut logo ini
adalah Victory Bow atau Sujud Kemenangan, Victory Bow terinsiprasi dari
kemenangan yang didapatkan para atlet di lapangan adalah karunia Tuhan
Yang Maha Kuasa.
77
3. Visi dan Misi Specs
a. VisiPerusahaan
Menjadi Merek Olahraga Paling Diinginkan dengan Kualitas Produk
Superior dan Best Value, serta Menjadi Pemimpin Merek Olahraga di
Asia Tenggara.
b. Misi Perusahaan
1) Sportmanship: Memenangkan persaingan dengan kerja tim dan
disiplin diri.
2) Proaktif: Antisipasi masa depan melalui inovasi, inisiatif dan
peningkatan berkesinambungan.
3) Antusisme: Bekerja dengan passion asli dan optimisme.
4) Fokus Pelanggan: Semua pekerjaan harus timbal balik untuk kepuasan
pelanggan.
5) Tanggung Jawab Sosial: Tanggung jawab kami adalah untuk
karyawan, masyarakat dan lingkungan kami.
B. Deskripsi Responden
Sebelum melakukan analisa dalam penelitian ini lebih dahulu
dikemukakan gambaran karakteristik responden yang digunakan untuk
melengkapi penelitian meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir,
pekerjaan, dan apakah benar salah satu pengguna sepatu futsal Specs serta
pertimbangan-pertimbangan lain menggunakan sepatu futsal Specs.
78
Responden dalam penelitian ini adalah pengguna sepatu futsal Specs
yang merupakan anggota unit kegiatan mahasiswa (UKM) di Universitas se-
Tangerang Selatan . Adapun uraian gambaran umum responden pada
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1
Jenis kelamin Responden
Jenis Kelamin
Keterangan Jumlah Persentase
Pria 77 74,8%
Wanita 26 25,2%
Total 103 100%
Sumber : data primer diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.1 di atas terlihat bahwa responden terbanyak
berjenis kelamin pria yaitu berjumlah 77 responden atau sebanyak 74,8%,
sedangkan responden berjenis kelamin wanita berjumlah 26 responden
atau sebanyak 25,2%.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik responden
berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut ini :
79
Tabel 4.2
Usia Responden
Usia
Keterangan Jumlah Persentase
17 – 20 tahun 61 59,2 %
21 – 30 tahun 42 40,8%
31 – 40 tahun 0 0%
>41 tahun 0 0%
Total 103 100%
Sumber : data primer diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat bahwa responden yang memiliki
usia 17 sampai dibawah 20 tahun berjumlah 61 responden atau sebanyak
59,2%, jumlah responden yang memiliki usia 21 sampai 30 tahun
berjumlah 42 responden atau sebanyak 40,8%.
C. Uji Kualitas Data
1. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Correlacted Item
Total Correlation, kriteria yang digunakan dalam menentukan valid
tidaknya pertanyaan/pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1) Tingkat Kepercayaan 95% (α = 5%),
2) Jumlah Responden sebanyak 30 responden untuk pra uji,
3) r hitung (tabel corrected item total correlation) > r tabel (tabel
product moment) atau bernilai positif maka data dikatakan valid.
80
Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang akan
digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil uji validitas dari
variabel kualitas produk, kredibilitas endorser, citra merek dan harga
terhadap keputusan pembelian sepatu futsal Specs dengan sampel 30
responden.
a. Variabel Kualitas Pelayanan
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Kualitas Produk
Sumber : data diolah dengan SPSS 24.0, 2017
Tabel 4.5 menunjukan bahwa variabel kualitas produk memiliki
kriteria valid untuk semua item pernyataan berdasarkan kriteria r
hitung lebih besar dari r tabel 0,361.
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
KP1 0,721 0,361 Valid
KP2 0,733 0,361 Valid
KP3 0,647 0,361 Valid
KP4 0,661 0,361 Valid
KP5 0,477 0,361 Valid
KP6 0,514 0,361 Valid
KP7 0,756 0,361 Valid
KP8 0,741 0,361 Valid
KP9 0,803 0,361 Valid
KP10 0,695 0,361 Valid
KP11 0,613 0,361 Valid
KP12 0,827 0,361 Valid
KP13 0,683 0,361 Valid
KP14 0,841 0,361 Valid
KP15 0,699 0,361 Valid
KP16 0,532 0,361 Valid
81
b. Variabel Kredibilitas Endorser
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Kredibilitas Endorser
Pernyataaan r hitung r tabel Keterangan
KE1 0,855 0,361 Valid
KE2 0,866 0,361 Valid
KE3 0,757 0,361 Valid
KE4 0,371 0,361 Valid
KE5 0,865 0,361 Valid
KE6 0,762 0,361 Valid
Sumber : data diolah dengan SPSS 24.0, 2017
Tabel 4.6 menunjukan bahwa variabel kredibilitas endorser
memiliki kriteria valid untuk semua item pernyataan berdasarkan
kriteria r hitung lebih besar dari r tabel 0,361.
c. Variabel Citra Merek
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Citra Merek
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
CM1 0,647 0,361 Valid
CM2 0,578 0,361 Valid
CM3 0,774 0,361 Valid
CM4 0,526 0,361 Valid
CM5 0,689 0,361 Valid
Sumber : data diolah dengan SPSS 24.0, 2017
Tabel 4.7 menunjukan bahwa variabel citra merek memiliki kriteria
valid untuk semua item pernyataan berdasarkan kriteria r hitung lebih
besar dari r tabel 0,361.
82
d. Variabel Harga
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Harga
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
H1 0,366 0,361 Valid
H2 0,440 0,361 Valid
H3 0,687 0,361 Valid
H4 0,416 0,361 Valid
Sumber : data diolah dengan SPSS 24.0, 2017
Tabel 4.8 menunjukan bahwa variabel harga memiliki kriteria valid
untuk semua item pernyataan berdasarkan kriteria r hitung lebih besar
dari r tabel 0,361.
e. Variabel Keputusan Pembelian
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
KPEM1 0,835 0,361 Valid
KPEM2 0,738 0,361 Valid
KPEM3 0,366 0,361 Valid
KPEM4 0,848 0,361 Valid
KPEM5 0,748 0,361 Valid
Sumber : data diolah dengan SPSS 24.0, 2017
Tabel 4.9 menunjukan bahwa variabel keputusan pembelian
memiliki kriteria valid untuk semua item pernyataan berdasarkan
kriteria r hitung lebih besar dari r tabel 0,361.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
83
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). SPSS
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994 dalam Ghazali,
2011:48). Perhitungan koefisien Cronbach’s Alpha dilakukan dengan
menggunakan software SPSS versi 24.0.
Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari variabel kualitas produk,
kredibilitas endorser, citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian
sepatu futsal Specs dengan sampel 30 responden.
a. Variabel Kualitas Produk
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Produk
Variabel Cronbach’s
Alpha
N of Items Keterangan
Kualitas Produk 0,938 16 Reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 24.0, 2017
Tabel 4.10 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel
kualitas produk sebesar 0,938. Dengan demikian, dapat di simpulkan
bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70.
84
b. Variabel Kredibilitas Endorser
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas Kredibilitas Endorser
Variabel Cronbach’s
Alpha
N of Item Keterangan
Kredibilitas
Endorser
0,890 6 Reliabel
Sumber : diolah dengan menggunakan SPSS 24.0, 2017
Tabel 4.11 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel
kredibilitas endorser sebesar 0,890. Dengan demikian, dapat di
simpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena
mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70.
c. Variabel Citra Merek
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas Citra Merek
Variabel Cronbach’s
Alpha
N of Items Keterangan
Citra Merek 0,829 5 Reliabel
Sumber : diolah menggunakan SPSS 24.0, 2017
Tabel 4.12 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas
variabel citra merek sebesar 0,829. Dengan demikian, dapat di
simpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena
mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70.
85
d. Variabel Harga
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas Harga
Variabel Cronbach’s
Alpha
N of Items Keterangan
Harga 0,762 4 Reliabel
Sumber : diolah menggunakan SPSS 24.0, 2017
Tabel 4.13 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel
harga sebesar 0,762. Dengan demikian, dapat di simpulkan bahwa
pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70.
e. Variabel Keputusan Pembelian
Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian
Variabel Cronbach’s
Alpha
N of Items Keterangan
Keputusan
Pembelian
0,856 5 Reliabel
Sumber : diolah menggunakan SPSS 24.0, 2017
Tabel 4.14 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel
harga sebesar 0,856. Dengan demikian, dapat di simpulkan bahwa
pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70.
3. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis data berdasarkan
atas hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing
86
indicator pengukur variabel. Statistik deskriptif pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Kualitas Pelayanan (X1)
Dalam penelitian kualitas pelayanan (X1) ini digunakan 16 butir
pertanyaan untuk mengukur kualitas pelayanan, yaitu:
Tabel 4.15
Sepatu Futsal Specs Adalah Produk Yang Kuat
Frequency Percent
Sangat Setuju 22 21,4%
Setuju 76 73,8%
Ragu-ragu 5 4,9%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.15 yang menjawab sangat setuju sebanyak 21,4%,
setuju sebanyak 73,8%, ragu-ragu sebanyak 4,9%, tidak setuju
sebanyak 0% , dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai sepatu
futsal Specs adalah produk yang kuat.
Tabel 4.16
Sepatu Futsal Specs Memiliki Bobot Yang Ringan
Frequency Percent
Sangat Setuju 18 17,5%
Setuju 76 73,8%
Ragu-ragu 7 6,8%
Tidak Setuju 1 1%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner,2017
87
Dari tabel 4.16 yang menjawab sangat setuju sebanyak 17,5%,
setuju sebanyak 73,8%, ragu-ragu sebanyak 6,8%, tidak setuju
sebanyak 1% , dan sangat tidak setuju sebanyak 1% mengenai sepatu
futsal Specs memiliki bobot yang ringan.
Tabel 4.17
Sepatu Futsal Specs Mudah Digunakan
Frequency Percent
Sangat Setuju 15 14,6%
Setuju 74 71,8%
Ragu-ragu 11 10,7%
Tidak Setuju 2 1,9%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner,2017
Dari tabel 4.17 yang menjawab sangat setuju sebanyak 14,6%,
setuju sebanyak 71,8%, ragu-ragu sebanyak 10,7%, tidak setuju
sebanyak 1,9% , dan sangat tidak setuju sebanyak 1% mengenai sepatu
futsal Specs mudah digunakan.
Tabel 4.18
Sepatu Futsal Specs Nyaman Digunakan
Frequency Percent
Sangat Setuju 22 21,4%
Setuju 73 70,9%
Ragu-ragu 8 7,8%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.18 yang menjawab sangat setuju sebanyak 21,4%,
setuju sebanyak 70,9%, ragu-ragu sebanyak 7,8%, tidak setuju
sebanyak 0% , dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai sepatu
futsal Specs nyaman digunakan.
88
Tabel 4.19
Sepatu Futsal Specs Memiliki Fitur Tambahan Yang Menarik
Frequency Percent
Sangat Setuju 16 15,5%
Setuju 70 68%
Ragu-ragu 17 16,5%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.19 yang menjawab sangat setuju sebanyak 15,5%,
setuju sebanyak 68%, ragu-ragu sebanyak 16,5%, tidak setuju sebanyak
0% , dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai sepatu futsal Specs
memiliki fitur tambahan yang menarik.
Tabel 4.20
Sepatu Futsal Specs Tidak Mudah Rusak
Frequency Percent
Sangat Setuju 12 11,7%
Setuju 59 57,3%
Ragu-ragu 26 25,2%
Tidak Setuju 6 5,8%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.20 yang menjawab sangat setuju sebanyak 11,7%,
setuju sebanyak 57,3%, ragu-ragu sebanyak 25,2%, tidak setuju
sebanyak 5,8% , dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai sepatu
futsal Specs tidak mudah rusak.
89
Tabel 4.21
Sepatu Futsal Specs Di Produksi Dengan Standar Nasional
Frequency Percent
Sangat Setuju 14 13,6%
Setuju 73 70,9%
Ragu-ragu 14 13,6%
Tidak Setuju 2 1,9%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.21 yang menjawab sangat setuju sebanyak 13,6%,
setuju sebanyak 70,9%, ragu-ragu sebanyak 13,6%, tidak setuju sebanyak
1,9% , dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai sepatu futsal Specs
di produksi dengan standar nasional.
Tabel 4.22
Sepatu Futsal Specs Memiliki Daya Cengkram Yang Baik
Frequency Percent
Sangat Setuju 17 16,5%
Setuju 70 68%
Ragu-ragu 14 13,6%
Tidak Setuju 1 1%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.22 yang menjawab sangat setuju sebanyak 16,5%,
setuju sebanyak 68%, ragu-ragu sebanyak 13,6%, tidak setuju sebanyak
1% , dan sangat tidak setuju sebanyak 1% mengenai sepatu futsal Specs
memiliki daya cengkram yang baik.
90
Tabel 4.23
Sepatu Futsal Specs Tahan Lama
Frequency Percent
Sangat Setuju 12 11,7%
Setuju 69 67%
Ragu-ragu 20 19,4%
Tidak Setuju 2 1,9%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.23 yang menjawab sangat setuju sebanyak 11,7%,
setuju sebanyak 67%, ragu-ragu sebanyak 19,4%, tidak setuju sebanyak
1,9% , dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai sepatu futsal Specs
tahan lama.
Tabel 4.24
Sepatu Futsal Specs Dapat Dijual Kembali
Frequency Percent
Sangat Setuju 17 16,5%
Setuju 74 71,8%
Ragu-ragu 9 8,7%
Tidak Setuju 3 2,9%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.24 yang menjawab sangat setuju sebanyak 16,5%,
setuju sebanyak 71,8%, ragu-ragu sebanyak 8,7%, tidak setuju sebanyak
2,9% , dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai sepatu futsal Specs
dapat dijual kembali.
91
Tabel 4.25
Sepatu Futsal Specs Mudah Dirawat
Frequency Percent
Sangat Setuju 14 13,6%
Setuju 57 55,3%
Ragu-ragu 26 25,2%
Tidak Setuju 6 5,8%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.25 yang menjawab sangat setuju sebanyak 13,6%,
setuju sebanyak 55,3%, ragu-ragu sebanyak 25,2%, tidak setuju sebanyak
5,8% , dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai sepatu futsal specs
mudah dirawat.
Tabel 4.26
Sepatu Futsal Specs Dapat Diperbaiki
Frequency Percent
Sangat Setuju 9 8,7%
Setuju 60 58,3%
Ragu-ragu 32 31,2%
Tidak Setuju 2 1,9%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.26 yang menjawab sangat setuju sebanyak 8,7%, setuju
sebanyak 58,3%, ragu-ragu sebanyak 31,2%, tidak setuju sebanyak 1,9%,
dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai sepatu futsal Specs dapat
diperbaiki.
92
Tabel 4.27
Sepatu Futsal Specs Memiliki Bentuk Yang Menarik
Frequency Percent
Sangat Setuju 11 10,7%
Setuju 56 54,4%
Ragu-ragu 32 31,1%
Tidak Setuju 2 1,9%
Sangat Tidak Setuju 2 1,9%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.27 yang menjawab sangat setuju sebanyak 10,7%,
setuju sebanyak 54,4%, ragu-ragu sebanyak 31,1%, tidak setuju sebanyak
1,9%, dan sangat tidak setuju sebanyak 1,9% mengenai sepatu futsal
Specs memiliki bentuk yang menarik.
Tabel 4.28
Sepatu Futsal Specs Memiliki Model Atau Desain Yang Artistik
Frequency Percent
Sangat Setuju 13 12,6%
Setuju 59 57,3%
Ragu-ragu 29 28,2%
Tidak Setuju 1 1%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.28 yang menjawab sangat setuju sebanyak 12,6%,
setuju sebanyak 57,3%, ragu-ragu sebanyak 28,2%, tidak setuju sebanyak
1%, dan sangat tidak setuju sebanyak 1% mengenai sepatu futsal Specs
memiliki model atau desain yang artistik.
93
Tabel 4.29
Sepatu Futsal Specs Memiliki Kombinasi Warna Yang Menarik
Frequency Percent
Sangat Setuju 11 10,7%
Setuju 60 58,3%
Ragu-ragu 30 29,1%
Tidak Setuju 2 1,9%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.29 yang menjawab sangat setuju sebanyak 10,7%, setuju
sebanyak 58,3%, ragu-ragu sebanyak 29,1%, tidak setuju sebanyak 1,9%,
dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai sepatu futsal Specs
memiliki kombinasi warna yang menarik.
Tabel 4.30
Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas Sepatu Futsal Specs Baik
Frequency Percent
Sangat Setuju 17 16,5%
Setuju 78 75,7%
Ragu-ragu 8 7,8%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.30yang menjawab sangat setuju sebanyak 16,5%, setuju
sebanyak 75,7%, ragu-ragu sebanyak 7,8%, tidak setuju sebanyak 0%,
dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai persepsi konsumen
terhadap kualitas sepatu futsal Specs baik.
94
b. Kredibilitas Endorser (X2)
Dalam penelitian kredibilitas endorser (X2) digunakan 6 butir
pernyataan untuk mengukur harga, yaitu :
Tabel 4.31
Informasi Tentang Sepatu Futsal Specs Yang Didapatkan Dari
Endorser Valid
Frequency Percent
Sangat Setuju 18 17,5%
Setuju 75 72,8%
Ragu-ragu 9 8,7%
Tidak Setuju 1 1%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.31 yang menjawab sangat setuju sebanyak 17,5%,
setuju sebanyak 72,8%, ragu-ragu sebanyak 8,7%, tidak setuju sebanyak
1%, dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai informasi tentang
sepatu futsal Specs yang didapatkan dari endorser valid.
Tabel 4.32
Endorser Memberikan Informasi Yang Objektif
Frequency Percent
Sangat Setuju 14 13,6%
Setuju 77 74,8%
Ragu-ragu 11 10,7%
Tidak Setuju 1 1%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.32 yang menjawab sangat setuju sebanyak 13,6%,
setuju sebanyak 74,8%, ragu-ragu sebanyak 10,7%, tidak setuju sebanyak
1%, dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai endorser
memberikan informasi yang objektif.
95
Tabel 4.33
Endorser Dapat Dipercaya
Frequency Percent
Sangat Setuju 19 18,4%
Setuju 74 71,8%
Ragu-ragu 8 7,8%
Tidak Setuju 2 1,9%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.33yang menjawab sangat setuju sebanyak 18,4%,
setuju sebanyak 71,8%, ragu-ragu sebanyak 7,8%, tidak setuju sebanyak
1,9%, dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai endorser dapat
dipercaya.
Tabel 4.34
Endorser Dinilai Memiliki Kejujuran
Frequency Percent
Sangat Setuju 18 17,5%
Setuju 69 67%
Ragu-ragu 10 9,7%
Tidak Setuju 6 5,8%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.34 yang menjawab sangat setuju sebanyak 17,5%,
setuju sebanyak 67%, ragu-ragu sebanyak 9,7%, tidak setuju sebanyak
5,8%, dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai endorser dinilai
memiliki kejujuran.
96
Tabel 4.35
Endorser Memiliki Daya Pikat
Frequency Percent
Sangat Setuju 18 17,5%
Setuju 77 74,8%
Ragu-ragu 6 5,8%
Tidak Setuju 2 1,9%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.35 yang menjawab sangat setuju sebanyak 17,5%,
setuju sebanyak 74,8%, ragu-ragu sebanyak 5,8%, tidak setuju sebanyak
1,9%, dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai endorser memiliki
daya pikat.
Tabel 4.36
Endorser Mendorong Munculnya Minat Beli Konsumen
Frequency Percent
Sangat Setuju 17 16,5%
Setuju 73 70,9%
Ragu-ragu 10 9,7%
Tidak Setuju 2 1,9%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.36 yang menjawab sangat setuju sebanyak 16,5%,
setuju sebanyak 70,9%, ragu-ragu sebanyak 9,7%, tidak setuju sebanyak
1,9%, dan sangat tidak setuju sebanyak 1% mengenai endorser
mendorong munculnya minat beli konsumen.
97
c. Cira Merek (X3)
Pada penelitian citra merek (X3) menggunakan 5 butir pertanyaan
mengenai citra merek, yaitu :
Tabel 4.37
Sepatu Futsal Specs Mempunyai Fisik Yang Menarik
Frequency Percent
Sangat Setuju 16 15,5%
Setuju 69 67%
Ragu-ragu 10 9,7%
Tidak Setuju 7 6,8%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.37 yang menjawab sangat setuju sebanyak 15,5%,
setuju sebanyak 67%, ragu-ragu sebanyak 9,7%, tidak setuju sebanyak
6,8%, dan sangat tidak setuju sebanyak 1% mengenai sepatu futsal Specs
mempunyai fisik yang menarik.
Tabel 4.38
Sepatu Futsal Specs Memiliki Variasi Produk
Frequency Percent
Sangat Setuju 21 20,4%
Setuju 68 66%
Ragu-ragu 12 11,7%
Tidak Setuju 1 1%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.38 yang menjawab sangat setuju sebanyak 20,4%,
setuju sebanyak 66%, ragu-ragu sebanyak 11,7%, tidak setuju sebanyak
1%, dan sangat tidak setuju sebanyak 1% mengenai sepatu futsal Specs
memiliki variasi produk.
98
Tabel 4.39
Sepatu Futsal Specs Beda Dari Yang Lain
Frequency Percent
Sangat Setuju 17 16,5%
Setuju 62 60,2%
Ragu-ragu 19 18,4%
Tidak Setuju 4 3,9%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.39 yang menjawab sangat setuju sebanyak 16,5%,
setuju sebanyak 60,2%, ragu-ragu sebanyak 18,4%, tidak setuju sebanyak
3,9%, dan sangat tidak setuju sebanyak 1% mengenai sepatu futsal Specs
beda dari yang lain.
Tabel 4.40
Sepatu Futsal Specs Mudah Diucapkan
Frequency Percent
Sangat Setuju 13 12,6%
Setuju 48 46,6%
Ragu-ragu 32 31,1%
Tidak Setuju 8 7,8%
Sangat Tidak Setuju 2 1,9%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.40 yang menjawab sangat setuju sebanyak 12,6%,
setuju sebanyak 46,6%, ragu-ragu sebanyak 31,1%, tidak setuju sebanyak
7,8%, dan sangat tidak setuju sebanyak 1,9% mengenai sepatu futsal
Specs mudah diucapkan.
99
Tabel 4.41
Sepatu Futsal Specs Mudah Diingat
Frequency Percent
Sangat Setuju 14 13,6%
Setuju 78 75,7%
Ragu-ragu 10 9,7%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.41yang menjawab sangat setuju sebanyak 13,6%,
setuju sebanyak 75,7%, ragu-ragu sebanyak 9,7%, tidak setuju sebanyak
0%, dan sangat tidak setuju sebanyak 1% mengenai sepatu futsal Specs
mudah diingat.
d. Harga (X4)
Pada penelitian kepuasan (Y) menggunakan 4 butir pertanyaan
mengenai harga, yaitu :
Tabel 4.42
Harga Yang Ditawarkan Sepatu Futsal Specs Murah Sesuai Dengan
Kemampuan Pelanggan
Frequency Percent
Sangat Setuju 16 15,5%
Setuju 71 68,9%
Ragu-ragu 11 10,7%
Tidak Setuju 4 3,9%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.42 yang menjawab sangat setuju sebanyak 15,5%,
setuju sebanyak 68,9%, ragu-ragu sebanyak 10,7%, tidak setuju sebanyak
3,9%, dan sangat tidak setuju sebanyak 1% mengenai harga yang
100
ditawarkan sepatu futsal Specs murah sesuai dengan kemampuan
pelanggan.
Tabel 4.43
Harga Yang Ditawarkan Sesuai Dengan Kualitas Yang Diberikan
Oleh Sepatu Futsal Specs
Frequency Percent
Sangat Setuju 17 16,5%
Setuju 70 68%
Ragu-ragu 9 8,7%
Tidak Setuju 6 5,8%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.43 yang menjawab sangat setuju sebanyak 16,5%,
setuju sebanyak 68%, ragu-ragu sebanyak 8,7%, tidak setuju sebanyak
5,8%, dan sangat tidak setuju sebanyak 1% mengenai harga yang
ditawarkan sesuai dengan kualitas yang diberikan oleh sepatu futsal
Specs.
Tabel 4.44
Harga yang diberikan oleh Sepatu futsal specs cukup bersaing
Frequency Percent
Sangat Setuju 15 14,6%
Setuju 73 70,9%
Ragu-ragu 10 9,7%
Tidak Setuju 5 4,9%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.44 yang menjawab sangat setuju sebanyak 14,6%,
setuju sebanyak 70,9%, ragu-ragu sebanyak 9,7%, tidak setuju sebanyak
4,9%, dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai harga yang
diberikan oleh sepatu futsal Specs cukup bersaing.
101
Tabel 4.45
Harga Yang Ditawarkan Sepatu Futsal Specs Sesuai Dengan
Manfaatnya
Frequency Percent
Sangat Setuju 21 20,4%
Setuju 64 62,1%
Ragu-ragu 17 16,5%
Tidak Setuju 1 1%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.45 yang menjawab sangat setuju sebanyak 20,4%,
setuju sebanyak 62,1%, ragu-ragu sebanyak 16,5%, tidak setuju sebanyak
1%, dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai harga yang
ditawarkan sepatu futsal Specs sesuai dengan manfaatnya.
e. Keputusan Pembelian (Y)
Pada penelitian keputusan pembelian (Y) menggunakan 5 butir
pertanyaan mengenai keputusan pembelian, yaitu :
Tabel 4.46
Saya Merasa Butuh Sepatu Futsal Maka Saya Memutuskan Untuk
Membeli Specs
Frequency Percent
Sangat Setuju 15 14,6%
Setuju 76 73,8%
Ragu-ragu 11 10,7%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.46 yang menjawab sangat setuju sebanyak 14,6%,
setuju sebanyak 73,8%, ragu-ragu sebanyak 10,7%, tidak setuju sebanyak
102
0%, dan sangat tidak setuju sebanyak 1% mengenai saya merasa butuh
sepatu futsal maka saya memutuskan untuk membeli Specs.
Tabel 4.47
Saya Memutuskan Membeli Sepatu Futsal Specs Setelah Mendapat
Informasi Dari Teman, Keluarga, Kerabat Terdekat, Dll
Frequency Percent
Sangat Setuju 20 19,4%
Setuju 73 70,9%
Ragu-ragu 8 7,8%
Tidak Setuju 2 1,9%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.47 yang menjawab sangat setuju sebanyak 19,4%,
setuju sebanyak 70,9%, ragu-ragu sebanyak 7,8%, tidak setuju sebanyak
1,9%, dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai saya memutuskan
membeli sepatu futsal Specssetelah mendapat informasi dari teman,
keluarga, kerabat terdekat, dll.
Tabel 4.48
Saya Memutuskan Membeli Sepatu Futsal Specs Setelah Mendapat
Informasi Dari Media Internet
Frequency Percent
Sangat Setuju 19 18,4%
Setuju 68 66%
Ragu-ragu 10 9,7%
Tidak Setuju 6 5,8%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.48 yang menjawab sangat setuju sebanyak 18,4%,
setuju sebanyak 66%, ragu-ragu sebanyak 9,7%, tidak setuju sebanyak
5,8%, dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai saya memutuskan
103
membeli sepatu futsal Specs setelah mendapat informasi dari media
internet.
Tabel 4.49
Dari Berbagai Alternatif Produk Sepatu Futsal Yang Ada, Saya
Memutuskan Untuk Membeli Specs
Frequency Percent
Sangat Setuju 19 18,4%
Setuju 76 73,8%
Ragu-ragu 6 5,8%
Tidak Setuju 2 1,9%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.49 yang menjawab sangat setuju sebanyak 18,4%,
setuju sebanyak 73,8%, ragu-ragu sebanyak 5,8%, tidak setuju sebanyak
1,9%, dan sangat tidak setuju sebanyak 0% mengenai dari berbagai
alternatif produk sepatu futsalyang ada, saya memutuskan untuk membeli
Specs.
Tabel 4.50
Saya Memutuskan Untuk Melakukan Pembelian
Sepatu Futsal Specs
Frequency Percent
Sangat Setuju 17 16,5%
Setuju 73 70,9%
Ragu-ragu 10 9,7%
Tidak Setuju 2 1,9%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 103 100%
Sumber : olahan data kuesioner, 2017
Dari tabel 4.50 yang menjawab sangat setuju sebanyak 16,5%,
setuju sebanyak 70,9%, ragu-ragu sebanyak 9,7%, tidak setuju sebanyak
104
1,9%, dan sangat tidak setuju sebanyak 1% mengenai saya memutuskan
untuk melakukan pembelian sepatu futsal Specs.
4. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Dalam uji normalitas terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik
dan uji statistik. Uji normalitas data dengan menggunakan pengolahan
SPSS 24.0 menghasilkan grafik sebagai berikut :
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Secara Grafik
Sumber : data diolah pada SPSS 24.0, 2017
105
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa titik-titik yang
menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data
searah dengan garis diagonal menandakan bahwa model asumsi
regresi memenuhi asumsi normalitas dan model regresi layak untuk
menganalisis pengaruh variabel-variabel bebas (kualitas produk,
kredibilitas endorser,citra merek dan harga ) terhadap variabel terikat
(keputusan pembelian).
Tabel 4.51
Hasil Uji Normalitas Secara Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardi
zed Residual
N 103
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.41179652
Most Extreme
Differences
Absolute .154
Positive .154
Negative -.067
Kolmogorov-Smirnov Z .154
Asymp. Sig. (2-tailed) .180
106
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardi
zed Residual
N 103
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.41179652
Most Extreme
Differences
Absolute .154
Positive .154
Negative -.067
Kolmogorov-Smirnov Z .154
Asymp. Sig. (2-tailed) .180
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : data diolah dari SPSS 24.0, 2017
107
Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnorv dapat diketahui bahwa nilai
unstandardized residual memiliki nilai asymp.sig.(2-tailed) 0,180
yang berarti > 0,05, ini membuktikan bahwa data terdistribusi dengan
normal
b. Hasil Uji Multikolineritas
Untuk uji multikolinearitas diperlukan untuk memperoleh korelasi
yang sebenarnya, yang murni tidak dipengaruhi variabel-variabel lain
yang mungkin saja berpengaruh.
Tabel 4.52
Hasil Uji Multikolineritas
Model
Collinearity Statistics
Toleranc
e VIF
1 (Constan
t)
Kualitas_
Produk 0,736 1,359
Kredibilit
as_Endo
rser
0,384 2,605
Citra
Merek 0,655 1,526
Harga 0,627 1,596
Sumber : data diolah berdasarkan SPSS.24.0, 2017
Berdasarkan tabel 4.52 di atas , dari hasil uji Variance Inflation
Factor(VIF) pada hasil output SPSS.24,0 tabel coefficient, masing-
masing variabel independen memiliki VIF dari ≤ 10 yaitu untuk
108
variabel kualitas produk 1,359, variabel kredibilitas endorser sebesar
2,605, variabel citra merek sebesar 1,526 dan untuk variabel harga
sebesar 1,596 dan dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas.
Sedangkan nilai Tolerance ≥ 0,10 yaitu untuk variabel kualitas
produk 0,736, untuk variabel kredibilitas endorser 0,384, untuk
variabel citra merek 0,655 dan untuk variabel harga 0,627 . Maka
dapat dinyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat
multikolineritas antara variabel dependen dengan variabel independen
yang lain sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini.
c. Hasil Uji Heterokedasitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
yang lain. Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi variabel
tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heteroskedastisitas
kesalahan yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan
yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Uji
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan 2 langkah yaitu secara
grafik dan secara statistik, adapun uji heteroskedasitas adalah sebagai
berikut :
109
1) Uji Heteroskedastisitas secara Grafik (Scatterplot)
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara SREID dan ZPREID dimana sumbu Y adalah
Y yang diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi –Y
sesungguhnya) yang telah di studentized (Ghozali,2011:125-
126).
Berdasarkan hasil pegolahan data, maka hasil scatterplot
dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik
Sumber : data diolah pada SPSS.24.0, 2017
Dari grafik scatterplot yang ada pada gambar di atas dapat
dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar di
110
atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y . Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi (Ghozali, 2011:107).
2) Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik
Uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan
menggunakan uji Glesjer yaitu dengan tujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila
koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas ada yang
signifikan pada tingkat kekeleliruan dibawah 5%,
mengindikasikan adanya gejala heteroskedastisitas dan jika nilai
signifikan pada tingkat kekeliruan di atas 5%,
mengindentikasikan tidak adanya gejala heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil uji glesjer dapat
dilihat sebagai berikut :
111
Tabel 4.53
Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik (Uji Glesjer)
Model Sig.
1 (Constant) ,999
Kualitas_produk 0,737
Kredibilitar_endorser 0,706
Citra_merek 0,130
Harga 0,478
Sumber : data diolah dari SPSS 24.0,2017
Dari hasil output pada tabel 4.53 dapat diketahui bahwa
nilai signifikansi untuk variabel kualitas produk (X1) sebesar
0,737, lalu variabel kredibilitas endorser (X2) sebeasar 0,706,
pada variabel citra merek (X3) sebesar 0,130, dan pada variabel
harga (X4) sebesar 0,478. Karena tingkat signifikansi > 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ada
masalah heteroskedastisitas atau dengan kata lain bebas
heteroskedastisitas.
d. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh antar variabel independen terhadap variabel
dependen, adapun hasil pengujian adalah sebagai berikut :
112
1) Hasil Uji Signifikan Parsial (uji t)
Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara
parsial terhadap variabel terikat. Hasil hipotesis dalam pengujian
ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.54
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Sumber : data diolah dari SPSS 24.0, 2017
Berdasarkan pada tabel hasil Uji t di atas untuk mengetahui
besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara
parsial (individual) terhadap variabel dependen adalah sebagai
berikut :
a) Pengaruh Variabel Kualitas Produk (X1) terhadap Keputusan
Pembelian (Y)
Pada tabel 4.54 nilai t hitung untuk kualitas pelayanan
sebesar 2,141 sedangkan nilai t tabel sebesar 1,984. Maka
Model T Sig.
1 (Constant) .703 .180
Kualitas_produk 2,141 0,035
Kredibilitas_endorser 36,319 0,000
Citra_merek 1,454 0,149
Harga 3,435 0,002
113
dapat diketahui t hitung 2,141 > t tabel 1,984 dan nilai
signifikan 0,035 lebih kecil dari 0,05. Sehingga hipotesis
yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara
kualitas produk terhadap keputusan pembelian diterima ( Ha
diterima dan HO ditolak), artinya secara parsial terdapat
pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap
keputusan pembelian.
b) Pengaruh Variabel Kredibilitas Endorser (X2) terhadap
Keputusan Pembelian (Y)
Pada tabel 4.56 nilai t hitung untuk harga sebesar 36,319
sedangkan nilai t tabel sebesar 1,984. Maka dapat dapat
diketahui t hitung 36,319> t tabel 1,948 dan nilai signifikan
0,000 lebih kecil dari 0,05. Sehingga hipotesis yang berbunyi
terdapat pengaruh yang signifikan antara kredibilitas
endorser terhadap keputusan pembelian diterima ( Ha
diterima dan HO ditolak), artinya secara parsial terdapat
pengaruh yang signifikan antara kredibilitas endorser
terhadap keputusan pembelian.
c) Pengaruh Variabel Citra Merek (X3) terhadap Keputusan
Pembelian (Y)
Pada tabel 4.56 nilai t hitung untuk lokasi sebesar 1,454
sedangkan nilai t tabel sebesar 1,984. Maka dapat dapat
diketahui t hitung 1,454< t tabel 1,984 dan nilai signifikan
114
0,149 lebih besar dari 0.05. Sehingga hipotesis yang berbunyi
terdapat pengaruh yang signifikan antara citra merek terhadap
keputusan pembelian tidak diterima ( Ha dittolak dan HO
diterima), artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara citra merek terhadap keputusan pembelian.
d) Pengaruh Variabel Harga (X4) terhadap Keputusan
Pembelian (Y)
Pada tabel 4.56 nilai t hitung untuk lokasi sebesar 3,435
sedangkan nilai t tabel sebesar 1,984. Maka dapat dapat
diketahui t hitung 3,435> t tabel 1,984 dan nilai signifikan
0,002 lebih kecil dari 0.05. Sehingga hipotesis yang berbunyi
terdapat pengaruh yang signifikan antara harga terhadap
keputusan pembelian diterima ( Ha diterima dan HO ditolak),
artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan
antara harga terhadap keputusan pembelian.
2) Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji statistik F menunjukan apakah semua variabel independen
atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji
statistik F digunakan untuk memenuhi semua pengaruh variabel
independen yang diuji pada tingkat signifikan 5%. Hasil uji
koefisien signifikan simultan dapat dilihat pada tabel berikut:
115
Tabel 4.55
Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Model F Sig.
1 Regression 846,354 0,000a
Residual
Total
Sumber : data diolah dari SPSS 24.0, 2017
Nilai F hitung yang diperoleh 846,354 sedangkan nilai F
tabel sebesar 2,70 maka dapat diketahui nilai F hitung 846,354 > F
tabel 2,70 dengan tingkat signifikan 0,000 karena tingkat signifikan
lebih kecil dari 0,05, maka model regresi ini dapat dipakai untuk
variabel keputusan pembelian sepatu futsal Specs. Dengan kata lain
dapat dikatakan bahwa variabel kualitas produk, kredibilitas
endorser, citra merek dan harga secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan
pembelian.
e. Hasil Uji Regresi Berganda
Pengujian persyaratan analisis klasik dasar regresi yang telah
dilakukan sebelumnya memberikan hasil bahwa variabel-variabel
yang terlibat di dalamnya memenuhi kualifikasi persyaratan dan
asumsi klasik tersebut. Penelitian ini dilanjutkan dengan melakukan
pengujian signifikansi model dan interprestasi model regresi.
116
Tabel 4.56
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 0,341 0,485 0,703 0,484
Kualitas_Produk 0,016 0,007 0,042 2,141 0,035
Kredibilitas_endorser 0,845 0,023 0,993 36,319 0,000
Citra_merek 0,027 0,019 0,030 1,454 0,149
Harga 0,010 0,023 0,009 3,435 0,002
a. Dependent Variabel: Keputusan pembelian
sumber : data diolah dari SPSS 24.0, 2017
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di
atas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 0,0341 + 0,016X1 + 0,845X2 + 0,027X3+ 0,010X4+ e
Dimana :
Y = Keputusan pelanggan
X1 = Kualitas Produk
X2 = Kredibiltas Endorser
X3 = Citra Merek
X4 = Harga
f. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel independen (kualitas produk, kredibilitas
endorser, citra merek dan harga) dalam menjelaskan variasi
variabel dependen (keputusan pembelian). Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu
117
berarti adalah variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen
(Ghozali,2011:97).
Tabel 4.57
Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Model Adjusted R Square
1 0,971
Sumber : data diolah dari SPSS 24.0, 2017
Dapat diketahui koefisien determinasi yang disesuaikan atau
(R2) sebesar 0,971. Hasil ini berarti variabel independen, kualitas
produk, kredibiltas endorser, citra merek dan harga dapat
menjelaskan sebesar 97% terhadap variabel dependen yaitu
keputusan pembelian, sedangkan sisanya 3% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak disertakan dalam model ini.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda, maka dapat dihasilkan
penelitian sebagai berikut :
1) Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu
Futsal Specs pada Anggota UKM Futsal di Universitas se-Tangerang
Selatan.
Berdasarkan dari tabel koefisien uji statistik t, nilai t hitung untuk
variabel kualitas produk (X1) adalah sebesar 2,141 sedangkan t tabel
118
sebesar 1,984 . Maka dapat diketahui t hitung > t tabel, dan nilai
signifikan lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian sepatu futsal Specs pada anggota UKM futsal di universitas
se-Tangerang Selatan.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bagas
Rifki Wicaksono (2016) mengenai “Kualitas Produk terhadap
Keputusan Pembelian Layanan Internet yang Dimediasi Minat Beli”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kualitas produk secara simultan
maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
yang dimediasi minat beli.
Hasil ini berarti menunjukan dimensi kualitas produk yaitu
performance, features, reliability, conformance, durability,
serviceability, asthetics dan perceived quality mempengaruhi secara
signifikan keputusan pembelian sepatu futsal Specs pada anggota
UKM futsal di universitas se-Tangerang Selatan. Yang dapat diartikan
semakin baik kualitas produk yang diberikan maka akan semakin
meningkatkan keputusan pembelian.
Hal ini berarti kualitas produk yang diberikan oleh sepatu futsal
Specs mampu mempengaruhi keputusan pembelian. Hal inilah yang
dirasakan oleh para pengguna sepatu futsal Specs. Usaha Specs untuk
memberikan sepatu futsal yg kuat, ringan, tahan lama, dll cukup
terbukti dan berhasil menciptakan keputusan pembelian bagi para
119
pelanggan yang menggunakan sepatu futsal tersebut. Pelanggan
merasakan kenyamanan menggunakan sepatu futsal Specs, hal ini
yang mampu menjelaskan meningkatnya penjualan Specs dari tahun
ke tahun.
Senada dengan pendapat yang sudah dijelaskan pada bab
sebelumnya, yang menyatakan kualitas produk dipandang sebagai
salah satu komponen yang perlu diwujudkan oleh perusahaan, karena
memiliki pengaruh untuk mendatangkan konsumen baru dan dapat
mengurangi kemungkinan pelanggan lama untuk berpindah ke produk
lain. Kualitas produk didefinisikan sebagai “The ability of a product to
perform its functions, it includes the product’s overall durability,
reliability, precision, ease of operation and repair, and other valued
attributes” (Kotler dan Amstrong (2012) dalam Basrah dan Samsul
(2012:4)).
2) Pengaruh Kredibilitas Endorser Terhadap Keputusan Pembelian
Sepatu Futsal Specs pada Anggota UKM Futsal di Universitas se-
Tangerang Selatan.
Berdasarkan dari tabel koefisien uji statistik t, nilai t hitung untuk
variabel kredibilitas endorser (X2) adalah sebesar 36,319 sedangkan t
tabel sebesar 1,984 . Maka dapat diketahui t hitung > t tabel, dan nilai
signifikan lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kredibilitas endorser berpengaruh secara signifikan terhadap
120
keputusan pembelian sepatu futsal Specs pada anggota UKM futsal di
universitas se-Tangerang Selatan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sri Hastuti, 2009 yang meneliti “Pengaruh Kredibilitas Celebrity
Endorser Pada Iklan Pond‟s Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen (Studi Pada Mahasiswa Pengguna Produk Pond‟s di
Universitas Negeri Malang)” yang menyatakan kredibilitas endorser
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hasil ini menunjukan bahwa dimensikredibilitas endorser yaitu,
expertise, trustworthiness, attractiveness mempengaruhi secara
signifikan keputusan pembelian sepatu futsal Specs. Dengan begitu
semakin baik kredibilitas endorser dalam memberikan informasi,
maka akan berpengaruh positif terhadap perusahaan dan
meningkatkan keputusan pembelian.
Pada penelitian yang telah dilakukan dapat dijelaskan bahwa
kredibilitas endorser yang diberikan oleh Specs sesuai dengan
kualitasnya. Pelanggan merasa sumber informasi yang diberikan valid,
dipercaya memberikan opini yang objektif tentang subjek, serta
mendorong munculnya minat beli konsumen.
Senada dengan teori yang dijelaskan pada bab sebelumnya,
kredibilitas endorser merupakan individu atau kelompok yang
mengkomunikasikan pesan mengenai produk atau jasa sehingga
produk atau jasa tersebut dapat dikenali oleh masyarakat (Belch &
121
Belch, 2001). Pesan yang dikomunikasikan seorang endorser dapat
berasal dari pendapat pribadi atau pengalaman menggunakan produk
dan jasa dari merek tersebut (Belch & Belch,2001). Secara umum
kredibilitas bisa diartikan sebagai suatu karakteristik positif
komunikator yang berpengaruh terhadap penerimaan suatu pesan oleh
receiver (Stafford 2002) dalam Elysia (2013:3).
3) Pengaruh Citra MerekTerhadap Keputusan Pembelian Sepatu Futsal
Specs pada Anggota UKM Futsal di Universitas se-Tangerang
Selatan.
Berdasarkan dari tabel koefisien uji statistik t, nilai t hitung untuk
variabel citra merek (X3) adalah sebesar 1,454 sedangkan t tabel
sebesar 1,984. Maka dapat diketahui t hitung < t tabel, dan nilai
signifikan lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
citra merek tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian sepatu futsal Specs pada anggota UKM di universitas se-
Tangerang Selatan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan E.
Desi Arista dan Sri Rahayu Astuti ,(2011) yang meneliti mengenai
“Analisis Pengaruh Iklan, Kepercayaan Merek dan Citra Merek
Terhadap Minat Beli Konsumen” yang menyatakan bahwa Citra
Merek tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
Pembelian.
122
Hasil ini menunjukan dimensi citra merek yaitu strengthness,
uniqueness, favourable tidak mempengaruhi secara signifikan
keputusan pembelian sepatu futsal Specs pada anggota UKM di
universitas se- Tangerang Selatan.
Dan pada hasil penelitian menunjukan citra merek sepatu futsal
Specs tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepatu futsal
Specs pada anggota UKM di universitas se- Tangerang Selatan. Hal
ini disebabkan oleh produsen sepatu olahraga lain yang memiliki
nama besar seperti Nike, Adidas, Puma, dll yang pastinya memiliki
citra merek lebih baik daripada Specs.
4) Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Futsal Specs
Pada Anggota UKM di Universitas se- Tangerang Selatan.
Berdasarkan dari tabel koefisien uji statistik t, nilai t hitung untuk
variabel harga (X4) adalah sebesar 3,435 sedangkan t tabel sebesar
1,984 . Maka dapat diketahui t hitung > t tabel, dan nilai signifikan
lebih kecil dari 0,05 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepatu
futsal Specs pada anggota UKM di universitas se- Tangerang Selatan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Wayan Adi Virawan, 2013 yang meneliti “Pengaruh Harga, Kualitas
Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNY Pengguna Helm INK)” yang
123
menyatakan harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Hasil ini menunjukan bahwa indikator harga yaitu,
keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, daya
saing harga, kesesuaian harga dengan manfaat mempengaruhi secara
signifikan keputusan pembelian sepatu futsal Specs pada anggota
UKM di universitas se- Tangerang Selatan. Dengan begitu semakin
baik harga yang ditawarkan dan disesuaikan dengan kualitas yang ada
maka akan berpengaruh positif terhadap perusahaan dan
meningkatkan keputusan pembelian.
Pada penelitian yang telah dilakukan dapat dijelaskan bahwa
harga yang diberikan oleh Specs sesuai dengan kualitasnya. Pelanggan
merasa harga yang ditawarkan oleh Specs sesuai dengan kualitas
sepatu futsal yang diberikan oleh Specs, yakni dengan kualitas sepatu
futsal yang layak, serta Specs mampu memberikan apa yang menjadi
keinginan konsumen.
Senada dengan teori yang dijelaskan pada bab sebelumnya, harga
adalah elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan
fitur produk, saluran, bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak
waktu. Harga juga mengomunikasikan positioning nilai yang
dimaksudkan dari produk atau merek perusahaan ke pasar. Produk
yang dirancang dan dipasarkan dengan baik dapat dijual dengan harga
tinggi dan menghasilkan laba yang besar (Kotler&Keller, 2012).
124
Harga merupakan unsur penting dalam sebuah bisnis, karena
dengan adanya harga dapat menunjukan income bagi perusahaan dan
juga dengan adanya harga akan menjadi patokan dalam melakukan
pertukaran jual beli barang dan jasa.
5) Pengaruh Kualitas Produk, Kredibilitas Endorser, Citra Merekdan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Futsal Specs Pada
Anggota UKM di Universitas se- Tangerang Selatan.
Berdasarkan hasil uji F, nilai yang diperoleh 846,354 sedangkan
nilai F tabel 2,70 maka dapat diketahui nilai F hitung 846,354 > F
tabel 2,70 dengan tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan kualitas produk, kredibilitas endorser,
citra merek dan harga secara simultan atau bersama-sama memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian sepatu futsal
Specs pada anggota UKM di universitas se- Tangerang Selatan.
Hal ini berarti kualitas produk yang diberikan Specs dengan
adanya pengaruh variabel kredibilitas endorser, citra merek dan harga
memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap
keputusan pembelian sepatu futsal Specs pada anggota UKM di
universitas se- Tangerang Selatan. Sebagaimana dijelaskan kualitas
produk dipandang sebagai salah satu komponen yang perlu
diwujudkan oleh perusahaan, karena memiliki pengaruh untuk
mendatangkan konsumen baru dan dapat mengurangi kemungkinan
pelanggan lama untuk berpindah ke perusahaan lain.
125
Kualitas produk merupakan kemampuan sebuah produk dalam
memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas,
reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoprasian dan reparasi produk
juga atribut produk lainnya (Kotler dan Amstrong, 2012).
Kemudian kredibilitas endorser yang diberikan oleh Specs juga
sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, sehingga
pelanggan merasa mendapatkan informasi secara luas mengenai
produk sepatu futsal Specs. Sebagaimana didukung dalam teori
Endorser merupakan individu atau kelompok yang
mengkomunikasikan pesan mengenai produk atau jasa sehingga
produk atau jasa tersebut dapat dikenali oleh masyarakat (Belch &
Belch, 2001).
Selain variabel kualitas produk dan kredibilitas endorser, harga
juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian sepatu futsal Specs pada anggota UKM di universitas se-
Tangerang Selatan. Dimana harga juga merupakan poin penting bagi
perusahaan untuk menciptakan keputusan pembelian. Apabila harga
yang ditawarkan sesuai dengan kualitas suatu produk pastinya akan
menghasilkan keputusan pembelian. Sebagaimana dijelaskan bahwa
harga adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk
atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah nilai yang konsumen
tukarkan untuk sejumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan
suatu barang atau jasa. Harga merupakan hal yang diperhatikan
126
konsumen saat melakukan pembelian. Sebagian konsumen bahkan
mengidentifikasikan harga dengan nilai. (Kotler&Keller,2012).
127
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang didapatkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap
permasalahan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepatu
futsal Specs pada anggota UKM di universitas se- Tangerang Selatan.
2. Kredibilitas endorser berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian
sepatu futsal Specs pada anggota UKM di universitas se- Tangerang Selatan.
3. Citra merek tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepatu
futsal Specs pada anggota UKM di universitas se- Tangerang Selatan.
4. Harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepatu futsal Specs
pada anggota UKM di universitas se- Tangerang Selatan.
5. Kualitas produk, kredibilitas endorser, citra merek dan harga secara simultan
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepatu futsal Specs pada
anggota UKM di universitas se- Tangerang Selatan.
B. Saran
Meskipun peneliti telah menyusun penelitian dengan sebaik-baiknya tetapi masih saja
banyak kekurangan dalam penelitian ini dengan segala keterbatasannya. Berikut adalah
berbagai saran yang diajukan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian :
1. Bagi Perusahaan Specs
128
a. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui citra merek tidak berpengaruh terhadap
keputusan pembelian sepatu futsal Specs pada anggota UKM di universitas se-
Tangerang Selatan. Hal ini dijelaskan dalam penelitian yang menyebarkan kuesioner
langsung kepada para pengguna sepatu futsal Specs. Pernyataan seputar sepatu Specs
beda dari yang lain menghasilkan respon yang negatif dari responden. Masih banyak
responden menjawab ragu- ragu yaitu sebanyak 19 reponden dan 4 responden
menjawab tidak setuju. Kedepannya Specs diharapkan mampu memberikan
diferensiasi pada produknya, agar dapat dianggap beda dari yang lain oleh para
konsumennya.
b. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui citra merek tidak berpengaruh terhadap
keputusan pembelian sepatu futsal Specs pada anggota UKM di universitas se-
Tangerang Selatan. Hal ini dijelaskan dalam penelitian yang menyebarkan kuesioner
langsung kepada para pengguna sepatu futsal Specs. Pernyataan seputar sepatu futsal
Specs mudah diucapkan menjadi penyumbang terbanyak keraguan, ketidak setujuan
bahkan sangat tidak setuju dari responden dengan penyataan tersebut. Sebanyak 32
responden menjawab ragu-ragu, 8 responden menjawab tidak setuju, serta 2 reponden
menjawab sangat tidak setuju. Kedepannya, Specs diharapkan mampu untuk dapat
membiasakan konsumen dalam mengucapkan nama Specs agar dapat meningkatkan
citra merek produknya.
2. Untuk peneliti selanjutnya
a. Diharapkan penelitian berikutnya tidak sebatas variabel kualitas produk, kredibilitas
endorser, citra merek dan harga tetapi juga menambahkan variabel lain pada
penelitian selanjutnya.
129
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David. 1997. Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta: Spektrum.
Basu, Swastha DH., Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, Cetakan Ke-
tigabelas, Yogyakarta: Liberty Offset.
Basu, Swastha, dan T. Hani Handoko, 2008, Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku
Konsumen, edisi pertama, cetakan keempat, Penerbit : BPFE, Yogyakarta
Basu, Swastha. 2010.Manajemen Penjualan: Pelaksanaan Penjualan, BPFEYogyakarta.
Belch & Belch. 2001. Advertising & Promotion: An Integrated Marketing Communication
Perspective. New York: McGraw Hill
Ferrinadewi, Erna, 2008. Merek dan Psikologi Konsumen, Edisi Pertama, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
Kotler Phillip, Kevin Lance Keller. 2012. Marketing Management 14th edition. Jakarta:PT.
Indeks Kelompok Gramedia.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary, 2016, Principles of Marketing, Global Edition, Pearson
Education Limited, New York
Kotler, Philip dan Lane Keller, Kevin, 2009, Manajemen Pemasaran, Edisi Ke Tiga Belas, Jilid
2, Erlangga, Jakarta
Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Indeks
Machfoedz, Mahmud. (2010). Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra Ilmu.
Morissan, 2010, Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu, Prenada Media Group, Jakarta.
Schiffman dan Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen.Edisi 7. Prentice Hall. Jakarta.
Schiffman, Leon, G.,Leslie Lazar Kanuk, 2000, Consumer Behavior, Edisi Tujuh, Prentice-Hall,
New Jersey.
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung
Tjiptono, Fandy and Gregorius Chandra. 2007. Service, Quality Satisfaction. Andi Ofset.
Yogyakarta.
130
Tjiptono, Fandy, Ph.D, 2014, Pemasaran Jasa, Andi, Yogyakarta,
Sumber Jurnal
Leonardo dan Yasintha Soelasih. (2014). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan
Lingkungan Fisik Perusahaan Kue Lapis Legit XYZ terhadap Kepuasan Konsumen
dalam Membangun Word of Mouth Positif. Jurnal Manajemen. Vol. 11. No. 1. p. 27-40
Romadhoni, Muhammad. 2015.Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Pengambilan
Keputusan Pembelian Sepatu Nike Pada Mahasiswa FIK UNY. Program Studi Ilmu
Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta
Rosvita Dua Lembang. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, Dan Cuaca
Terhadap Keputusan Pembelian Teh Siap Minum Dalam Kemasan Merek Teh Botol
Sosro. Online: http://.undip.ac.id/20263/ROSVITA_DU A_LEMBANG.PDF.
Saidani, Basrah dan Samsul Arifin, 2012. Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan
Terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat Beli Pada Ranch Market, Jurnal Riset
Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), Vol. 3, No. 1, 2012
Sondakh, Conny, 2014, Jurnal Kualitas Layanan, Citra Merek Dan Pengaruhnya Terhadap
Kepuasan Nasabah Dan Loyalitas Nasabah Tabungan (Studi Pada Nasabah Taplus
BNI Cabang Manado), Program Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis,
Universitas Sam Ratulangi, Manado
Sri, Hastuti. 2009. Pengaruh Celebrity Endorser pada iklan Pond‟s terhadap keputusan
Pembelian Konsumen di Universitas Negeri Malang. Skripsi. Universitas Negeri
Malang.
Stephanie, Elysia. 2013. Pengaruh Kredibilitas Endorser terhadap Minat Beli melalui Sikap atas
Iklan pada Produk Shampo L‟Oreal di Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya Vol 2. No. 2.
Virawan Wayan Adi, 2012, Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap
Keputusan Pembelian, Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia (JMBI) vol 2 Edisi IV .
Wicaksono, Bagas Rifki. 2016. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Layanan Internet Yang Dimediasi Oleh Minat Beli (Studi Kasus Pada Mahasiswa
Pengguna Provider Tri Di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Program
Studi Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Yogyakarta.
131
Sumber Website
http://anwar21.blogdetik.com/2015/02/10/sepatu-futsal-specs-dan-nike-masi-jadi-andalan-
pemain-di-pifl/
http://blj.co.id/2013/07/18/nike-masih-tercepat-pimpin-pasar-sepatu-olahraga/
http://m.kontan.co.id/news/wow-tendangan-sepatu-futsal-semakin-melambung-1
http://www.dedesuryadi.com/web/specs-attack-spot-by-spot/
http://zero.createmybb3.com/thread-61.html
https://m.tempo.co/read/news/2012/03/21/099391736/fans-barcelona-indonesia-terbanyak-
nomor-wahid
PT. Panatrade Caraka, 2017, Daan Mogot
www.jurnal-sdm.blogspot.com
132
Lampiran I
LEMBAR KUESIONER
Dengan Hormat,
Bersama ini saya yang bertanda dibawah ini :
Nama : IBNU KAMAL ALDIN
NIM : 1112081000020
Jurusan : Manajemen Pemasaran
Adalah mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta sedang mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk, Kredibilitas
Endorser, Citra Merek, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Futsal Merek
Specs (Studi Kasus pada Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Futsal di Universitas
se-Tangerang Selatan)“.
Untuk maksud tersebut, saya mohon kepada bapak/ibu, saudara/i untuk mengisi kuesioner ini
dengan lengkap, jujur, dan tanpa dipengaruhi oleh pihak lain. Kuesioner ini nantinya saya akan
dipergunakan untuk keperluan ilmiah dan saya berjanji untuk menjaga kerahasian data ini.
Atas kerja sama dan bantuannya serta waktu yang bapak/ibu, saudara/i berikan, saya ucapkan
terimakasih.
Hormat saya ,
133
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. No : ............................ (diisi oleh peneliti)
2. Nama : ..............................................................
3. Umur :
17-20 thn
21-30 thn
31-40 thn
> 50 thn
4. Jenis kelamin : ( ) Laki-laki / ( ) Perempuan
B. SCREENING
1. Apakah anda pengguna sepatu futsal merek specs?
( ) YA, Jika YA, Silahkan melanjutkan pertanyaan berikutnya.
( ) TIDAK, Jika TIDAK, cukup STOP disini. TERIMA KASIH.
2. Apa pertimbangan anda pada saat akan menggunakan sepatu futsal merek specs?
(boleh memilih lebih dari satu jawaban)
( ) produk yang nyaman
( ) harga sepatu
( ) mudah dijangkau
( ) lainnya, sebutkan _______________________
C. PETUNJUK PENGISIAN
Mohon memberi jawaban dengan tanda Check List ( ) pada jawaban menurut anda
paling sesuai.
SS = Sangat Setuju (R) = Ragu-ragu
S = Setuju (TS)= Tidak Setuju (STS) = Sangat Tidak Setuju
134
1. KUALITAS PRODUK
NO PERNYATAAN SS S R TS STS
5 4 3 2 1
1. Sepatu futsal specs adalah produk
yang kuat
2. Sepatu futsal specs memiliki
bobot yang ringan
3 Sepatu futsal specs mudah
digunakan
4. Sepatu futsal specs nyaman
digunakan
5. Sepatu futsal specs memiliki fitur
tambahan yang menarik
6. Sepatu futsal specs tidak mudah
rusak
7 Sepatu futsal specs di produksi
dengan standar nasional
8 Sepatu futsal specs memiliki daya
cengkram yang baik
9 Sepatu futsal specs tahan lama
10 Sepatu futsal specs dapat dijual
kembali
11 Sepatu futsal specs mudah dirawat
12 Sepatu futsal specs dapat
diperbaiki
13 Sepatu futsal specs memiliki
bentuk yang menarik
14 Sepatu futsal specs memiliki
model atau desain yang artistik
15 Sepatu futsal specs memiliki
kombinasi warna yang menarik
16 Persepsi konsumen terhadap
kualitassepatu futsal specs baik
2. KREDIBILITAS ENDORSER
NO PERNYATAAN SS S R TS STS
5 4 3 2 1
17 Informasi tentang sepatu futsal
specs yang didapatkan dari
endorser valid
135
18 Endorser memberikan informasi
yang objektif
19 Endorser dapat dipercaya
20 Endorser dinilai memiliki
kejujuran
21 Endorser memiliki daya pikat
22 Endorser mendorong munculnya
minat beli konsumen
3. CITRA MEREK
NO PERNYATAAN SS S R TS STS
5 4 3 2 1
23 Sepatu futsal specs mempunyai
fisik yang menarik
24 Sepatu futsal specs memiliki
variasi produk
25 Sepatu futsal specs beda dari yang
lain
26 Sepatu futsal specs mudah
diucapkan
27 Sepatu futsal specs mudah diingat
4. HARGA
NO PERNYATAAN SS S R TS STS
5 4 3 2 1
28 Harga yang ditawarkan sepatu
futsal specs murah sesuai dengan
kemampuan pelanggan
29 Harga yang ditawarkan sesuai
dengan kualitas yang diberikan
oleh sepatu futsal specs
30 Harga yang diberikan oleh Sepatu
futsal specs cukup bersaing
31 Harga yang ditawarkan sepatu
futsal specs sesuai dengan
manfaatnya
136
5. KEPUTUSAN PEMBELIAN
NO PERNYATAAN SS S R TS STS
5 4 3 2 1
32 Saya merasa butuh sepatu futsal
maka saya memutuskan untuk
membeli specs
33 Saya memutuskan membeli sepatu
futsal specs setelah mendapat
informasi dari teman, keluarga,
kerabat terdekat, dll
34 Saya memutuskan membeli sepatu
futsal specs setelah mendapat
informasi dari media internet
35 Dari berbagai alternatif produk
sepatu futsal yang ada, saya
memutuskan untuk membeli specs
36 Saya memutuskan untuk
melakukan pembelian
sepatu futsal specs
137
LAMPIRAN II
JUMLAH ANGGOTA UKM
DI UNIVERSITAS SE- TANGERANG SELATAN
Berdasarkan metode penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling
yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu, bila dipandang orang
tersebut memenuhi pertimbangan tertentu oleh peneliti maka orang tersebut cocok sebagai
sumber data. Dalam penelitian ini berarti sampel yang dimaksudkan adalah anggota Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Universitas se- Tangerang Selatan. Maka dari itu peneliti
melakukan wawancara kepada salah satu anggota di masing-masing universitas untuk
mengetahui jumlah anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Universitas se-
Tangerang Selatan. Data dibawah ini merupakan perkiraan jumlah anggota aktif UKM
futsal di Universitas se- Tangerang Selatan
Tabel
Jumlahanggota aktif UKM futsal
Universitas Jumlah anggota aktif UKM futsal
UIN Jakarta 35
UMJ 25
STIE Ahmad Dahlan 15
STAN 22
UNPAM 15
UPJ 20
Sumber: wawancara anggota UKM
138
0
10
20
30
40
JUMLAH ANGGOTA UKM FUTSAL
JUMLAH ANGGOTA UKMFUTSAL
139
LAMPIRAN III
Hasil Jawaban Responden (Data Mentah)
Kualitas Produk (X1) NO KP
1
KP
2
KP
3
KP
4
KP
5
KP
6
KP
7
KP
8
KP
9
KP
10
KP
11
KP
12
KP
13
KP
14
KP
15
KP
16 TOTAL
1 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 57
2 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 63
3 5 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 63
4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 3 3 3 3 3 4 58
5 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 54
6 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 54
7 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 57
8 5 5 5 4 3 3 5 4 4 5 4 4 3 3 3 4 64
9 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 61
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 74
11 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 57
12 5 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 63
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 75
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
16 3 1 1 4 5 5 3 1 2 3 5 2 1 1 4 5 46
17 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 63
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 59
20 5 4 3 4 4 3 5 4 3 5 4 3 5 4 3 4 63
21 5 5 3 4 4 4 4 4 3 5 4 3 5 4 3 5 65
22 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 55
23 4 4 4 4 4 2 2 3 3 2 3 2 4 3 3 4 51
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
27 4 4 4 3 3 3 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 60
28 4 4 5 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 64
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
31 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 58
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
33 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 61
34 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 59
35 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 2 3 4 4 4 4 64
140
36 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 60
37 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 1 5 5 4 64
38 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 66
39 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 66
40 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 66
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
42 4 4 4 4 4 3 5 5 3 5 3 3 3 3 3 4 60
43 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 66
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 57
45 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 3 4 3 5 66
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 61
47 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 64
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 60
49 3 4 2 5 5 2 2 3 4 5 5 4 4 3 4 4 59
50 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 58
51 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 68
52 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 69
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
55 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 60
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
57 4 4 4 4 3 3 4 5 4 2 3 4 4 5 4 4 61
58 5 5 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 66
59 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 62
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
61 3 3 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 3 64
62 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 65
63 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 63
64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
66 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 58
67 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 54
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
69 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 2 4 53
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
72 3 2 2 4 4 3 3 2 4 3 3 4 4 2 3 3 49
73 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 59
74 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 4 2 4 4 3 51
75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 65
76 4 4 4 5 4 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 5 64
141
77 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 64
78 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 5 61
79 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67
80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
81 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 62
82 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
84 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
85 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 65
86 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 62
87 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 63
88 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 58
89 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
90 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 56
91 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 78
92 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
93 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
94 5 5 5 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 5 5 63
95 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 60
96 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 49
97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 61
98 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 3 3 4 5 5 69
99 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 56
100 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 5 3 4 4 4 58
101 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 56
102 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 78
103 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
Kredibilitas Endorser(X2)
142
NO KE1 KE2 KE3 KE4 KE5 KE6 TOTAL
1 4 4 4 3 4 3 22
2 4 4 4 4 4 4 24
3 3 3 4 2 4 4 20
4 4 4 4 4 4 4 24
5 4 4 4 4 4 4 24
6 4 4 4 4 4 4 24
7 4 4 4 2 4 4 22
8 4 3 4 4 4 3 22
9 4 4 4 5 4 4 25
10 4 4 4 4 4 4 24
11 4 4 4 4 4 3 23
12 4 4 4 3 4 3 22
13 4 4 4 4 4 4 24
14 4 4 4 4 4 4 24
15 5 5 5 5 5 5 30
16 2 1 2 3 2 1 11
17 4 4 4 4 4 4 24
18 4 4 4 4 4 4 24
19 4 4 5 4 4 2 23
20 4 4 3 3 4 3 21
21 4 5 5 5 5 5 29
22 4 4 4 4 4 4 24
23 4 4 4 4 4 4 24
24 5 4 5 5 4 5 28
25 5 5 5 5 5 5 30
26 5 5 5 2 5 5 27
27 4 4 3 4 4 4 23
28 4 4 5 4 4 4 25
29 4 4 4 4 4 4 24
30 4 4 4 4 4 4 24
31 4 4 4 4 4 4 24
32 5 5 5 5 5 5 30
33 4 4 4 2 4 4 22
34 4 4 4 4 4 4 24
35 4 4 4 4 4 4 24
36 3 3 3 4 3 4 20
37 5 5 5 5 5 5 30
38 5 5 5 5 5 5 30
39 5 4 4 3 4 4 24
40 5 5 5 5 5 5 30
143
41 4 4 4 4 4 4 24
42 4 4 4 5 4 5 26
43 4 4 5 4 4 4 25
44 4 4 4 4 4 4 24
45 4 4 5 5 4 4 26
46 4 4 4 4 5 4 25
47 4 4 4 4 4 4 24
48 5 5 5 5 5 5 30
49 4 5 2 4 5 2 22
50 4 4 4 4 4 4 24
51 5 5 5 5 5 4 29
52 4 4 4 4 4 4 24
53 4 4 4 4 4 4 24
54 4 4 4 4 4 4 24
55 4 4 4 4 2 3 21
56 3 3 3 3 3 3 18
57 4 4 4 4 4 4 24
58 5 4 4 4 4 4 25
59 5 4 5 4 4 4 26
60 4 4 4 4 4 4 24
61 5 4 4 3 5 4 25
62 4 4 4 4 4 4 24
63 3 3 3 2 4 4 19
64 4 4 4 4 4 4 24
65 4 4 4 4 4 4 24
66 3 3 4 3 3 3 19
67 4 4 4 4 4 4 24
68 4 4 4 4 4 4 24
69 4 4 4 4 5 5 26
70 4 4 4 4 4 4 24
71 4 4 4 4 4 4 24
72 3 3 4 4 3 4 21
73 4 4 4 4 4 4 24
74 3 3 3 3 3 4 19
75 4 4 4 4 4 4 24
76 5 4 4 4 4 5 26
77 4 4 4 5 5 5 27
78 5 5 5 5 5 5 30
79 4 4 4 4 4 4 24
80 4 4 4 4 4 4 24
81 4 4 4 4 4 4 24
144
82 4 4 4 4 4 4 24
83 4 4 4 4 4 4 24
84 4 4 4 4 4 4 24
85 4 5 5 5 5 4 28
86 4 4 4 4 4 4 24
87 3 3 3 3 3 3 18
88 4 4 4 4 4 4 24
89 4 4 4 4 4 4 24
90 4 4 4 4 4 4 24
91 4 4 4 4 4 4 24
92 4 4 4 4 4 4 24
93 4 4 4 4 4 4 24
94 5 4 4 5 5 4 27
95 4 4 4 4 4 4 24
96 3 3 3 4 4 5 22
97 4 3 4 2 4 4 21
98 5 5 5 4 4 4 27
99 4 4 4 4 4 3 23
100 4 4 4 5 4 5 26
101 4 4 4 4 4 4 24
102 4 4 4 4 4 4 24
103 4 4 4 4 4 4 24
TOTAL 419 412 419 408 420 412 2490
145
Citra Merek (X3) NO CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 TOTAL
1 4 3 3 3 4 17
2 4 4 4 4 4 20
3 4 4 2 2 4 16
4 4 4 4 3 4 19
5 4 2 4 4 4 18
6 4 4 4 4 4 20
7 2 4 3 2 4 15
8 3 5 4 3 3 18
9 4 4 4 5 4 21
10 4 4 4 4 4 20
11 4 4 3 3 3 17
12 2 4 4 3 4 17
13 2 3 3 3 3 14
14 2 3 3 3 4 15
15 5 5 5 5 5 25
16 2 1 2 1 1 7
17 4 4 3 3 4 18
18 4 4 4 4 4 20
19 4 4 4 3 4 19
20 4 4 4 4 4 20
21 5 5 5 5 5 25
22 4 4 4 3 4 19
23 4 4 4 3 4 19
24 4 4 4 2 4 18
25 5 5 5 2 5 22
26 4 5 3 2 3 17
27 4 4 4 5 3 20
28 4 5 4 4 4 21
29 4 4 4 5 4 21
30 3 4 4 3 4 18
31 5 4 2 5 5 21
32 1 5 1 1 5 13
33 2 4 3 3 4 16
34 5 4 3 5 5 22
35 4 5 5 4 4 22
36 4 4 4 4 4 20
37 5 5 5 4 5 24
38 4 4 4 4 4 20
39 5 4 5 5 4 23
146
40 5 5 5 5 4 24
41 4 4 4 4 4 20
42 4 5 5 4 4 22
43 4 4 4 4 4 20
44 4 3 3 3 4 17
45 5 4 4 3 5 21
46 4 5 5 5 5 24
47 4 4 4 4 4 20
48 4 5 5 4 4 22
49 5 5 5 3 5 23
50 4 4 4 3 4 19
51 5 5 5 5 4 24
52 4 5 4 4 4 21
53 4 4 4 4 4 20
54 4 4 4 4 4 20
55 3 3 3 3 3 15
56 2 3 3 3 4 15
57 4 4 4 4 4 20
58 5 5 5 5 5 25
59 4 4 4 4 4 20
60 4 4 4 4 4 20
61 4 3 5 4 4 20
62 4 4 4 4 4 20
63 3 4 4 2 3 16
64 4 4 4 4 4 20
65 4 4 4 2 4 18
66 3 3 3 3 3 15
67 3 4 3 3 4 17
68 4 4 4 4 4 20
69 4 4 5 2 4 19
70 4 4 4 4 4 20
71 4 4 4 4 4 20
72 4 4 4 4 4 20
73 4 4 4 3 4 19
74 3 3 3 3 3 15
75 4 4 4 4 4 20
76 5 5 5 3 5 23
77 4 4 4 4 4 20
78 4 4 4 4 4 20
79 4 4 4 4 4 20
80 4 4 4 4 4 20
147
81 3 3 4 3 3 16
82 4 4 4 4 4 20
83 4 4 4 4 4 20
84 4 4 4 4 4 20
85 5 3 4 4 4 20
86 4 4 4 4 4 20
87 4 4 4 4 4 20
88 4 4 4 4 4 20
89 4 4 4 4 4 20
90 3 3 3 3 4 16
91 4 4 2 4 4 18
92 4 4 4 4 4 20
93 4 4 4 4 4 20
94 4 5 4 3 5 21
95 4 4 4 3 4 19
96 4 4 3 4 4 19
97 3 4 3 3 4 17
98 4 4 4 4 4 20
99 4 4 4 4 4 20
100 5 5 3 3 4 20
101 5 5 5 5 5 25
102 4 4 4 3 4 19
103 4 4 4 3 4 19
148
Harga (X4) NO H1 H2 H3 H4 TOTAL
1 4 4 4 3 15
2 4 4 4 5 17
3 4 4 4 2 14
4 4 4 4 4 16
5 4 4 4 4 16
6 4 4 4 4 16
7 3 4 4 5 16
8 2 3 2 3 10
9 5 5 5 5 20
10 4 4 4 4 16
11 4 4 4 3 15
12 4 4 3 4 15
13 4 4 4 4 16
14 4 2 4 4 14
15 5 5 5 5 20
16 5 1 2 4 12
17 4 4 4 4 16
18 4 4 4 4 16
19 5 3 5 5 18
20 4 3 3 3 13
21 4 5 5 5 19
22 4 4 4 4 16
23 4 5 5 4 18
24 4 4 4 4 16
25 5 5 5 5 20
26 5 4 3 5 17
27 4 3 4 4 15
28 5 5 4 3 17
29 4 4 4 4 16
30 3 4 4 3 14
31 5 5 5 5 20
32 5 5 5 5 20
33 4 4 4 4 16
34 5 5 5 5 20
35 4 4 4 4 16
36 2 2 2 3 9
37 4 4 5 5 18
38 4 4 4 4 16
39 4 4 4 4 16
149
40 4 4 4 5 17
41 4 4 4 4 16
42 4 3 4 4 15
43 4 4 4 4 16
44 4 4 4 4 16
45 5 5 4 5 19
46 4 5 5 5 19
47 4 4 4 3 15
48 5 4 4 5 18
49 2 4 3 4 13
50 4 4 4 4 16
51 5 5 5 5 20
52 4 4 4 5 17
53 4 4 4 4 16
54 4 4 4 4 16
55 3 4 4 3 14
56 3 4 3 3 13
57 3 2 2 3 10
58 4 5 3 4 16
59 3 5 4 4 16
60 4 4 4 4 16
61 3 3 4 5 15
62 4 4 4 4 16
63 2 2 2 3 9
64 4 4 4 4 16
65 4 4 4 4 16
66 4 4 4 4 16
67 4 4 4 4 16
68 4 4 4 4 16
69 5 4 5 4 18
70 4 4 4 4 16
71 4 4 4 4 16
72 4 4 4 4 16
73 4 4 4 4 16
74 4 4 4 4 16
75 4 4 4 4 16
76 5 5 5 5 20
77 3 2 4 3 12
78 5 5 5 5 20
79 4 4 4 4 16
80 4 4 4 4 16
150
81 4 4 4 4 16
82 4 4 4 4 16
83 4 4 4 4 16
84 4 4 4 4 16
85 4 4 4 4 16
86 4 4 4 4 16
87 1 2 3 4 10
88 4 4 4 4 16
89 4 4 4 4 16
90 3 3 3 3 12
91 4 4 4 4 16
92 4 4 4 4 16
93 4 4 4 4 16
94 4 4 3 4 15
95 4 4 4 4 16
96 3 3 4 3 13
97 4 4 4 3 15
98 4 5 4 4 17
99 4 4 4 4 16
100 4 4 4 4 16
101 4 4 4 4 16
102 3 3 3 3 12
103 4 4 4 4 16
151
Keputusan Pembelian (Y) NO KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 TOTAL
1 4 4 3 4 3 18
2 4 4 4 4 4 20
3 3 4 2 4 4 17
4 4 4 4 4 4 20
5 4 4 4 4 4 20
6 4 4 4 4 4 20
7 4 4 2 4 4 18
8 3 4 4 4 3 18
9 4 4 5 4 4 21
10 4 4 4 4 4 20
11 4 4 4 4 3 19
12 4 4 3 4 3 18
13 4 4 4 4 4 20
14 4 4 4 4 4 20
15 5 5 5 5 5 25
16 1 2 3 2 1 9
17 4 4 4 4 4 20
18 4 4 4 4 4 20
19 4 5 4 4 2 19
20 4 3 3 4 3 17
21 5 5 5 5 5 25
22 4 4 4 4 4 20
23 4 4 4 4 4 20
24 4 5 5 4 5 23
25 5 5 5 5 5 25
26 5 5 2 5 5 22
27 4 3 4 4 4 19
28 4 5 4 4 4 21
29 4 4 4 4 4 20
30 4 4 4 4 4 20
31 4 4 4 4 4 20
32 5 5 5 5 5 25
33 4 4 2 4 4 18
34 4 4 4 4 4 20
35 4 4 4 4 4 20
36 3 3 4 3 4 17
37 5 5 5 5 5 25
38 5 5 5 5 5 25
39 4 4 3 4 4 19
152
40 5 5 5 5 5 25
41 4 4 4 4 4 20
42 4 4 5 4 5 22
43 4 5 4 4 4 21
44 4 4 4 4 4 20
45 4 5 5 4 4 22
46 4 4 4 5 4 21
47 4 4 4 4 4 20
48 5 5 5 5 5 25
49 5 2 4 5 2 18
50 4 4 4 4 4 20
51 5 5 5 5 4 24
52 4 4 4 4 4 20
53 4 4 4 4 4 20
54 4 4 4 4 4 20
55 4 4 4 2 3 17
56 3 3 3 3 3 15
57 4 4 4 4 4 20
58 4 4 4 4 4 20
59 4 5 4 4 4 21
60 4 4 4 4 4 20
61 4 4 3 5 4 20
62 4 4 4 4 4 20
63 3 3 2 4 4 16
64 4 4 4 4 4 20
65 4 4 4 4 4 20
66 3 4 3 3 3 16
67 4 4 4 4 4 20
68 4 4 4 4 4 20
69 4 4 4 5 5 22
70 4 4 4 4 4 20
71 4 4 4 4 4 20
72 3 4 4 3 4 18
73 4 4 4 4 4 20
74 3 3 3 3 4 16
75 4 4 4 4 4 20
76 4 4 4 4 5 21
77 4 4 5 5 5 23
78 5 5 5 5 5 25
79 4 4 4 4 4 20
80 4 4 4 4 4 20
153
81 4 4 4 4 4 20
82 4 4 4 4 4 20
83 4 4 4 4 4 20
84 4 4 4 4 4 20
85 5 5 5 5 4 24
86 4 4 4 4 4 20
87 3 3 3 3 3 15
88 4 4 4 4 4 20
89 4 4 4 4 4 20
90 4 4 4 4 4 20
91 4 4 4 4 4 20
92 4 4 4 4 4 20
93 4 4 4 4 4 20
94 4 4 5 5 4 22
95 4 4 4 4 4 20
96 3 3 4 4 5 19
97 3 4 2 4 4 17
98 5 5 4 4 4 22
99 4 4 4 4 3 19
100 4 4 5 4 5 22
101 5 5 5 4 4 23
102 4 4 4 4 4 20
103 4 4 4 5 4 21
154
LAMPIRAN IV
Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS 24.0
1. HASIL UJI VALIDITAS
KUALITAS PRODUK X1
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
KP1 59.0333 70.447 .721 .934
KP2 59.3333 66.368 .733 .933
KP3 59.3000 67.321 .647 .935
KP4 59.2333 71.289 .661 .935
KP5 59.3000 71.252 .477 .938
KP6 59.6333 68.654 .514 .939
KP7 59.3667 67.413 .756 .932
KP8 59.3333 66.782 .741 .932
KP9 59.6000 66.317 .803 .931
KP10 59.1667 69.178 .695 .934
KP11 59.5667 69.840 .613 .935
KP12 59.7333 66.064 .827 .930
KP13 59.7000 66.010 .683 .934
KP14 59.7333 65.306 .841 .930
KP15 59.8000 68.579 .699 .934
KP16 59.1667 73.385 .532 .938
HASIL UJI REALIBILITAS KUALITAS PRODUK
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
.938 16
155
VALIDITAS KREDIBILITAS ENDORSER X 2
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
KE1 19.8000 8.510 .855 .856
KE2 19.8667 7.637 .866 .844
KE3 19.7333 8.271 .757 .864
KE4 20.0000 9.034 .371 .932
KE5 19.7667 8.668 .865 .857
KE6 20.0000 7.241 .762 .865
REALIBILITAS KREDIBILITAS ENDORSER X2
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
.890 6
VALIDITAS CITRA MEREK X3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
CM1 14.8333 7.316 .647 .789
CM2 14.6000 7.628 .578 .809
CM3 14.8000 7.476 .774 .761
CM4 15.2000 7.062 .526 .837
CM5 14.7000 7.734 .689 .782
REALIBILITAS CITRA MEREK X3
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
.829 5
156
VALIDITAS HARGA X4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
H1 11.8667 3.637 .366 .680
H2 12.0667 2.892 .440 .647
H3 12.0000 2.690 .687 .473
H4 11.9667 3.206 .416 .655
REALIBILITAS X4
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
.762 4
KEPUTUSAN PEMBELIAN Y
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
KP1 15.8333 5.247 .835 .782
KP2 15.7000 5.734 .738 .811
KP3 15.9667 6.309 .359 .913
KP4 15.7333 6.064 .848 .803
KP5 15.9667 4.861 .748 .806
REALIBILITAS KEPUTUSAN PEMBELIAN Y
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
.856 5
157
2. UJI NORMALITAS
A. SECARA GRAFIK
B. SECARA STATISTIK
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 103
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .41179652
Most Extreme Differences Absolute .154
Positive .154
Negative -.140
Test Statistic .154
Asymp. Sig. (2-tailed) .180c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
158
3. UJI MULTIKOLINERITAS
4. UJI HETEROSKEDASTISITAS
A. GRAFIK
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .341 .485 .703 .484 KUALITAS_PRODUK .016 .007 .042 2.141 .035 .736 1.359
KREDIBILITAS_END
ORSE
.845 .023 .993 36.319 .000 .384 2.605
CITRA_MEREK .027 .019 .030 1.454 .149 .655 1.526
HARGA .010 .023 .009 3.435 .002 .627 1.596
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN
159
B. STATISTIK
C.
5. HASIL UJI HIPOTESIS
A. UJI T
B. UJI F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 597.519 4 149.380 846.354 .000b
Residual 17.297 98 .176 Total 614.816 102
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.001 .389 -.002 .999 KUALITAS_PRODUK .002 .006 .038 .337 .737 .736 1.359
KREDIBILITAS_ENDORS
E
.007 .019 .060 .379 .706 .384 2.605
CITRA_MEREK .038 .015 .304 2.523 .130 .655 1.526
HARGA .013 .019 .088 .712 .478 .627 1.596
a. Dependent Variable: ABS_RES
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .341 .485 .703 .484 KUALITAS_PRODUK .016 .007 .042 2.141 .035 .736 1.359
KREDIBILITAS_ENDORS
E
.845 .023 .993 36.319 .000 .384 2.605
CITRA_MEREK .027 .019 .030 1.454 .149 .655 1.526
HARGA .010 .023 .009 3.435 .002 .627 1.596
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN
160
b. Predictors: (Constant), HARGA, KUALITAS_PRODUK, CITRA_MEREK,
KREDIBILITAS_ENDORSE
ANALISIS REGRESI BERGANDA
6. KOEFISIEN DETERMINASI (R2)
Model Summaryb
Model R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .986a .972 .971 .42012
a. Predictors: (Constant), HARGA, KUALITAS_PRODUK, CITRA_MEREK,
KREDIBILITAS_ENDORSE
b. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .341 .485 .703 .484
KUALITAS_PRODUK .016 .007 .042 2.141 .035
KREDIBILITAS_ENDOR
SE
.845 .023 .993 36.319 .000
CITRA_MEREK .027 .019 .030 1.454 .149
HARGA .010 .023 .009 3.435 .002
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN