pengaruh kualitas pelayanan dan prinsip syariah …
TRANSCRIPT
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PRINSIP SYARIAH
TERHADAP KEPUASAN NASABAH
(STUDI KASUS BNI SYARIAH CABANG MAKASSAR)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Hukum (S.H.) Pada program Studi Hukum Ekonomi SyariahFakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh:
Maryuni
NIM : 105251108716
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1442 H / 2020 M
ii
PERAN LEMBAGA AMIL ZAKAT DALAM MENGENTASKAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PRINSIP SYARIAH
TERHADAP KEPUASAN NASABAH
(STUDI KASUS BNI SYARIAH CABANG MAKASSAR)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Hukum (S.H.) Pada program Studi Hukum Ekonomi SyariahFakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh:
Maryuni
NIM : 105251108716
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1442 H / 2020 M
iii
iv
v
vi
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Kantor : Jl. Sultan Alauddin, Gedung Iqra, Lt. 4 II/17 Fax/Tel. (0411) 851914 Makassar 90223
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Maryuni
NIM : 105 251 108 716
Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah
Fakultas : Agama Islam
Kelas : C
Dengan ini menyatakan hal sebagai berikut :
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Saya tidak melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam menyusun skripsi,
3. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3 saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, 2 Muharam 1442 H
25 Agustus 2020 M
Yang Membuat Pernyataan,
Maryuni
NIM : 105 251 108 716
vii
ABSTRAK
Maryuni 105 251 108 716 . Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Prinsp Syariah
terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Kasus Bank BNI Syariah Cabang Makassar).
di bimbing oleh H. Muchlis Mappangaja, MP dan Wahidah Rustam S.Ag
MH.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan pada
nasabah di bank BNI syariah ratulagi . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah kualitas pelayanan dan prinsip syariah berpengaruh kepuasan nasabah dan
apa saja yang mempengaruhi nasabahmemilih untuk melakukan transaksi .Dalam
penelitian ini terdiri dari 3 variabel diantaranya kualitas pelayanan,prinsip syariah
dan kepuasan nasabah.
Dengan total sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara menyebar kuesioner atau angket dan wawancara.
Selanjutnya data yang diperoleh tersebut diolah dengan menggunakan metode
Smart PLS 2.0M3 Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian membuktikan
bahwa variabel kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang sangat signifikan
karena nilai thitung lebih besar dari ttabel terhadap variabel kepuasan nasabah dan
variable prinsip syariah berpengaruh signifikan positif dengan nilai thitung lebih
besar dari ttabel terhadap variabel kepuasan nasabah.
Kata Kunci : kualitas pelayanan,prinsip syariah dan kepuasan nasabah
viii
ABSTRACT
Maryuni 105 251 108 716. The Effect of Service Quality and Sharia Principles on
Customer Satisfaction (Case Study of Bank BNI Syariah Makassar Branch).
supervised by H. Muchlis Mappangaja, MP and Wahidah Rustam S.Ag MH.
This type of research is a quantitative research conducted on customers at BNI
Syariah Ratulagi bank. This study aims to determine whether service quality and
Islamic principles affect customer satisfaction and what influences customers
choosing to conduct transactions. In this study consisted of 3 variables including
service quality, sharia principles and customer satisfaction.
With a total sample of 60 people, data collection was carried out by distributing
questionnaires and interviews. Furthermore, the data obtained were processed
using the Smart PLS 2.0M3 Partial Least Square (PLS) method. The results
prove that the service quality variable has a very significant influence because
the t-count value is greater than t-table on the customer satisfaction variable and
the sharia principles variable has a positive significant effect with the t-count
value greater than t table on the customer satisfaction variable.
Keywords: service quality, sharia principles and customer satisfaction
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamiin, puji dan syukur senantiasa teriring dalam
setiap hela nafas atas kehadirat dan junjungan Allah SWT. Bingkisan salam dan
shalawat tercurah kepada kekasih Allah, Nabiullah Muhammad SAW, para
sahabat dan keluarganya serta ummat yang senantiasa istiqamah dijalan-Nya.
Tiada jalan tanpa rintangan, tiada puncak tanpa tanjakan, tiada kesuksesan
tanpa perjuangan. Dengan kesungguhan dan keyakinan untuk terus melangkah,
akhirnya sampai dititik akhir penyelesaian skripsi. Namun, semua tak lepas dari
uluran tangan berbagai pihak lewat dukungan, arahan, bimbingan, serta bantuan
moril dan materil. Maka melalui kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada yang terhormat:
1) Bapak Prof. Dr. H.Abd Rahman Rahim, SE.,MM. Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2) Bapak Drs. H. Mawardi, S.Ag.,M.Si Dekan Fakultas Agama Islam.
3) Bapak Dr. Ir. H. Muchlis Mappangaja, MP ketua Jurusan Hukum Ekonomi
Syari’ah Fakultas Agama Islam dan pembimbing 1 yang telah memberikan
banyak masukan, dorongan dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi dan
Bapak Wahida Rustam S.Ag.MH pembimbing penulis yang telah memberikan
banyak perhatian dan bimbingan selama penulis menyelesaikan skripsi
x
4) Bapak Hasan Hasanuddin S.E.Sy seketaris Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah
Fakultas Agama Islam.
5) Bapak/ibu para dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Makassar terutama Jurusan Hukum Ekonomi Syariah yang telah memberikan
ilmu-ilmunya, semoga segala ilmu yang telah diberikan dapat memberikan
manfaat dikehidupan yang akan datang.
6) Kedua orang tua tercinta Suhafid dan Karesunggu dg Te’ne, serta kakak saya
Susilawati dan adek saya Hendri dan Siska,serta keluarga besar saya
terimakasih atas doa dan curahan hati yang tiada henti-hentinya mendoakan,
memberi dorongan moril maupun materi selama menempuh pendidikan dan
pengorbanan tak terbatas yang tidak bisa penyusun ungkapkan dengan kata-
kata.
7) Sahabat saya Ardian wahyudi, Puji Nurul Hasanah, Rifka Annisa, Indasari,
Kak Syarmin, almarhuma ummi kalsum salah satu sahabat saya yang lebih
duluan menghadap ke rahmatullah semoga beliau tenang di alam sana dan
sepupu saya Sumarni dan Amelia Ramadhan yang selalu memberikan
dukungan, bantuan dan ide-ide untuk penyelesaian skripsi ini.
8) Teman-teman seperjuangan angkatan 2016 khususnya teman-teman Jurusan
Hukum Ekonomi Syariah Kelas C dan juga sahabat PKL dan KKP.
9) Terakhir ucapan terima kasih juga disampaikan kepada mereka yang namanya
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu tetapi banyak membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak yang
xi
sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan
berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi
penulis.Aamiin.
Makassar, 25 Agustus 2020
Penulis
MARYUNI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................ iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang .................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ............................................................................... 6
3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
4. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
BAB II TINJAUAN TEORITIS
- Kualitas Pelayanan ............................................................................... 8
- Prinsip Syariah ..................................................................................... 19
- Kepuasan Nasabah ............................................................................... 24
1. Pengertian kepuasan Nasabah ........................................................ 24
2. Kepuasan pelanggan dan Kualitas Jasa................................ .......... 26
- Kerangka Pikir ..................................................................................... 33
- Kerangka Konseptual ........................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN
1) Desain Penelitian .................................................................................. 36
2) Objek dan Lokasi Penelitian ................................................................ 36
3) Variabel Penelitian ............................................................................... 37
4) Populasi dan Sampel ............................................................................ 39
5) Instrumen Penelitian............................................................................. 40
xiii
6) Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 41
7) Teknik Analisis Data ...................................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 45
10) Sejarah Berdirinya BNI Syariah Ratulangi ......................................... 45
11) Jawaban Hasil Wawancara .................................................................. 47
12) Analisis Data ....................................................................................... 48
13) Jawaban Hasil Penelitian..................................................................... 49
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 66
A. Kesimpulan ......................................................................................... 66
B. Saran .................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 68
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skala Likert ................................................................................... 37
Tabel 4.1 Perlindungan Konsumen ............................................................... 44
Tabel 4.2 Barang Tiruan ................................................................................ 45
Tabel 4.3 Etika Bisnis ................................................................................... 45
Tabel 4.4 Overview ....................................................................................... 49
Tabel 4.5 Redundancy ................................................................................... 49
Tabel 4.6 Chronbachs Alpha ......................................................................... 49
Tabel 4.7 Latent Variabel Corelations .......................................................... 50
Tabel 4.8 r square .......................................................................................... 50
Tabel 4.9 AVE ............................................................................................... 50
Tabel 4.10 Communality ................................................................................. 51
Tabel 4.11 Total Effects ................................................................................. 51
Tabel 4.12 Composite Reability ...................................................................... 51
Tabel 4.13 Outher Loadings (Mean, STDEV, T-Values) ............................... 52
Tabel 4.14 Overview ....................................................................................... 54
Tabel 4.15 Cross Loadings .............................................................................. 55
Tabel 4.16 Latent Variabel Corelations .......................................................... 57
Tabel 4.17 Path Coefficients (mean,STDEV,T-VALUES) ............................ 57
Tabel 4.18 tabel r square ................................................................................. 58
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir .......................................................................... 31
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ............................................................... 32
Gambar 4.1 Model Specification .................................................................. 48
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbankan merupakan salah satu lembaga penyimpanan untuk
masyarakat, tanpa ada pengucualian. Sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998,
bank adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Perkembangan bank di Indonesia saat ini sangat pesat pasalnya
masyarakat telah mampu memahami akan konsep simpan pinjam yang ada
pada instansi perbankan, selain itu gaya hidup masyarakat yang mulai bergeser
kearah yang lebih modern mendorong masyarakat untuk lebih memahami
tentang perbankan di Indonesia.
Indonesia secara umum memiliki dua bentuk/jenis aliran bank, yaitu
bank konvensional dan bank syariah. Menurut Heri Sudarsono bank syariah
merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan
jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah, Awalnya bank syariah
dianggap kurang mampu bersaing dengan bank konvensioal pada umumnya.
karena masyarakat menganggap makna kata syariah hanyalah untuk hal-hal
yang berkaitan dengan ibadah saja1.
Perusahaan memerlukan strategi untuk menghadapi persaingan yang saat
1Heri sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, Deskripsi Dan Ilustrasi..
Yogyakarta: Ekonisia, 2008.
2
ini semakin lama semakin ketat. Terdapat berbagai tantangan dalam mencapai
keberhasilan perusahaan. Untuk mengantisipasinya, perusahaan dituntut untuk
dapat bekerja dengan baik dengan menggunakan berbagai macam sumber daya
yang dimiliki agar dapat diterima di pasar. Salah satu yang perlu diperhatikan
perusahaan dalam mencapai keberhasilan adalah kualitas pelayanan.
Kualitas berkaitan erat dengan kepuasan nasabah. Kualitas memberikan
dorongan khusus bagi para nasabah untuk menjalin ikatan saling
menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan. Ikatan semacam ini
memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan dan
kebutuhan spesifik nasabah. Pada gilirannya, perusahaan dapat meningkatkan
kepuasan nasabah, dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman nasabah
yang menyenangkan dan meminimumkan atau meniadakan pengalaman
nasabah yang kurang menyenangkan. Selanjutnya kepuasan nasabah
berkontribusi pada terciptanya rintangan beralih (switching barriers), biaya
beralih (switching cost) dan loyalitas nasabah2.
Kualitas pelayanan ukurannya bukan hanya ditentukan oleh pihak yang
melayani saja tetapi lebih banyak ditentukan oleh pihak yang dilayani, karena
merekalah yang menikmati layanan sehingga dapat mengukur kualitas
pelayanan berdasarkan harapan-harapan mereka dalam memenuhi
kepuasannya3. Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah
membandingkan apa yang dia terima dan harapannya. Seorang nasabah jika
2Fandy, Tjiptono & Gregorius, Chandra. Service, Quality & Satisfaction, Ed.II.
Yogyakarta : Andi. 2005. 3Barata, Atep Adya. Dasar-DasarPelayanan Prima. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo. 2003.
3
merasa dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar
kemungkinannya menjadi nasabah yang lama4. Jadi harapan nasabah dari
produk berupa barang atau jasa yang dikonsumsi dapat diterima dan
dinikmatinya dengan pelayanan yang baik atau memuaskan.
Kualitas pelayanan sangat berpengaruh terhadap kepuasan nasabah, rasa
puas dapat diukur melalui tingkat menyenangkan atau tidaknya pelayanan
tersebut setelah di berikan kepada orang lain. Karena menurut Malayu
pelayanan yang baik dan benar adalah jika pelayanan diberikan secara cepat,
tepat, adil, ramah dan menyenangkan bagi orang yang dilayani5.
Sebagai lembaga perbankan, produk bank Islam mengacu kepada
perundang-undangan yang berlaku. Di Indonesia, undang-undang yang
mengatur tentang perbankan adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992
yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 dan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Sebagai Bank yang
berlandaskan syari’ah, bank Islam dalam menetapkan produknya selalu
berpedoman kepada ketentuan-ketentuan hukum syari’ah yang bersumber
dari Al-Quran dan Hadis6.
Menurut Syafi’i Antonio, bank syari’ah adalah lembaga keuangan
yang awal berdirinya bertujuan untuk memudahkan kaum muslimin dalam
mendasarkan segenap aspek dalam kehidupannya berdasarkan prinsip-
prinsip Islam. Dengan berasaskan prinsip syari’ah, dan prinsip kehati-
4Umar, Husein. Studi Kelayakan Bisnis : Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis
Secara Komprehensif. Jakarta : Gramedia. 2005. 5Hasibuan, Malayu S.p. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara. 2001.
6Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Amzah, 2015), h. 516.
4
hatian, bank syari’ah melaksanakan fungsinya sebagai lembaga keuangan
syari’ah yang menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat kepada
masyarakat serta mengatur dan menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan
suatu negara, yang memiliki tujuan untuk menunjang pelaksanaan
pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat7.
Perlu diingat bahwa dalam melihat produk-produk Bank Syariah,
selain bentuk atau nama produknya, yang perlu diperhatikan adalah prinsip
syari’ah yang digunakan oleh produk yang bersangkutan dalam akadnya
(perjanjian), dan bukan hanya nama produknya sebagaimana produk-produk
bank konvensional. Hal ini terkait dengan bagaimana hubungan antara Bank
dan Nasabah yang menentukan hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Selain itu, suatu produk Bank Syari’ah dapat menggunakan prinsip Syari’ah
yang berbeda. Demikian juga, satu prinsip Syari’ah dapat diterapkan pada
beberapa produk yang berbeda8.
Brand pada produk-produk di BNI syariah menggunakan nama yang
berupa penjelasan mengenai barang atau jasa yang sesuai dengan prinsip
syariah. Label yang digunakan dalam BNI Syariah menyediakan beberapa
produk yang menjawab kebutuhan nasabah, mulai dari produk pembiayaan,
produk pendanaan dan jasa-jasa perbankan lainnya. Pada produk pembiayaan
terdiri dari produk iB Hasanah Card, Griya iB Hasanah, Haji iB Hasanah, Rahn
Emas iB Hasanah, Multijasa iB Hasanah, Multiguna iB Hasanah, Flexi iB
Hasanah, CCF iB Hasanah, Wirausaha iB Hasanah, Tunas Usaha iB Hasanah,
7Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik (Jakarta: Gema
Insani, 2001), hlm. 18. 8Ascarya, Akad Dan Produk Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 37.
5
Linkage Program iB Hasanah, Kopkar/Kopeg iB Hasanah,Usaha Kecil iB
Hasanah, Usaha Besar iB Hasanah, Sindikasi iB Hasanah, Multifinance iB
Hasanah, OTOiB Hasanah. Pada produk jasa dan layanan terdiri dari payroll
gaji, cash management, payment center. Sedangkan pada produk pendanaan
diantaranya adalah Tabungan iB Baitullah Hasanah, Tabungan iB Hasanah,
Tabungan iB Prima Hasanah, Tabungan iB Tapenas Hasanah, Tabungan iB
Bisnis Hasanah, TabunganKu iB, Giro iB Hasanah, Deposito iB Hasanah9.
Penerapan indikator kualitas pelayanan yang berlandaskan prinsip-
prinsip syariah, diiringi dengan brand bernafaskan Islami membuat
masyarakat atau nasabah lebih percaya terhadap sistem opersional di BNI
Syariah. Selain itu tujuan utama pelayanan prima adalah mencapai kepuasan
nasabah dengan loyalitas yang tinggi. Tentunya setiap individu memiliki
ketertarikan yang berbeda dan memiliki keputusan yang dijadikan sebagai
suatu pilihan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya dalam
menggunakan jasa dan produk di lembaga keuangan.
Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan Judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Prinsip Syariah
Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Kasus Pada BNI Syariah Cabang
Makassar)”.
9Dikutip dari http//.www.bnisyariah.co.id diakses tanggal 19 Januari 2020
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah di Bank
BNI Syariah Cabang Makassar ?
2. Apakah prinsip syariah berpengaruh terhadap kepuasan nasabah di Bank
BNI Syariah Cabang Makassar ?
3. Apakah kualitas pelayanan dan prinsip syariah berpengaruh terhadap
kepuasan nasabah di Bank BNI Syariah Cabang Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka adapun tujuan
penelitian ini sebagai berikut :
4. Untuk mengetahui kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan
nasabah di Bank BNI Syariah Cabang Makassar.
5. Untuk mengetahui prinsip syariah berpengaruh terhadap kepuasan nasabah
di Bank BNI Syariah Cabang Makassar.
6. Untuk mengetahui kualitas pelayanan dan prinsip syariah berpengaruh
terhadap kepuasan nasabah di Bank BNI Syariah Cabang Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian tujuan penelitian di atas, maka adapun manfaat
penelitian ini sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis manfaat penelitian dalam tulisan ini adalah agar
7
menjadi tambahan literatur atau referensi dan dapat menambah khazanah
ilmu pengetahuan khususnya yang berhubungan dengan pengaruh kualitas
pelayanan dan prinsip syariah terhadap kepuasan nasabah.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai pengaruh kualitas pelayanan dan prinsip syariah terhadap
kepuasan nasabah. Serta membuktikan kesesuaian antara teori-teori yang
ada dengen praktik yang sesungguhnya terjadi.
8
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Kajian Teori
1. Kualitas Pelayanan
a. Pengertian Kualitas Pelayanan
Parasuraman mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai tingkat
keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan
tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Tjiptono menjelaskan bahwa
apabila jasa yang diterima atau disarankan sesuai dengan yang diharapkan,
kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan (Etta Mamang Sangadji dan
Sopiah, 2013).
Menurut Wyckof kualitas jasa merupakan tingkat keunggulan
(excellence) yang diharapkan dan pengendalian atas keunggulan tersebut untuk
memenuhi keinginan pelanggan. Dengan kata lain, terdapat dua faktor utama
yang mempengaruhi kualitas jasa: jasa yang diharapkan (expected service) dan
jasa yang dipersepsikan (perceived service) (Tjiptono Fandy, 2014).
Salah satu pendekatan kualitas pelayanan yang banyak dijadikan acuan
dalam riset pemasaran adalah model SERVQUAL (Service Quality) yang
dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithmal, dan Berry dalam serangkaian
penelitian mereka terhadap enam sektor jasa : reparasi, peralatan rumah tangga,
kartu kredit, asuransi, serta perbankan ritel. SERVQUAL dibangun atas adanya
perbandingan dua faktor utama, yaitu persepsi pelanggan atas layanan yang
nyata mereka terima (perceived service) dengan layanan yang sesungguhnya
8
9
diharapkan (expected service). Jika kenyataannya lebih dari yang diharapkan
maka layanan dapat berkualitas, dan sebaliknya. Singkat kata, kualitas
pelayanan dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara
kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima (A.
Hamdani Rambat Lupiyoadi, 2008).
b. Pengertian Kualitas
Kotler merumuskan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis
yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan. Garvin menyatakan lima macam perspektif
kualitas yang berkembang. Kelima macam perspektif inilah yang bisa
menjelaskan mengapa kualitas bisa diartikan secara beraneka ragam oleh orang
yang berbeda dalam situasi yang berlainan.
Adapun kelima macam perspektif kualitas tersebut adalah :
1) Pendekatan Transendental (transcendental approach)
Dalam pendekatan ini kualitas dipandang sebagai keunggulan bawaan
(innate excellence), dimana kualitas dapat dirasakan atau diketahui, tetapi
sulit didefinisikan dan dioperasionalkan.
2) Pendekatan Berbasis Produk (product-based approach)
Pendekatan ini menganggap bahwa kualitas merupakan karakteristik atau
atribut yang dapat dikuantitatifkan dan dapat diukur.
3) Pendekatan Berbasis Pengguna (user-based approach)
Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada
orang yang memandangnya sehingga produk yang paling memuaskan
10
preferensi seseorang (misalnya, kualitas yang dirasakan merupakan produk
berkualitas paling tinggi.
4) Pendekatan Berbasis Manufaktur (manufacturing-based approach)
Perspektif ini bersifat berdasarkan pasokan (supply-based) dan secara
khusus memperhatikan praktik-praktik perekayasaan dan kemanufakturan
serta mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian atau kesamaan dengan
persyaratan.
5) Pendekatan Berbasis Nilai (value-based approach)
Kualitas dalam perspektif relatif sehingga produk yang paling bernilai
adalah barang atau jasa yang paling tepat untuk dibeli (best-buy).
(A.Hamdani Rambat Lupiyoadi, 2008).
c. Pengertian Pelayanan
Zeithmal dan Bitner dalam Hurriyati mengemukakan bahwa pada
dasarnya jasa adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk
dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat yang bersamaan,
memberikan nilai tambah, dan secara prinsip tidak berwujud (tangible) bagi
pembeli pertamanya (Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, 2013)
Menurut Philip Kotler (2000), jasa atau layanan adalah setiap tindakan
atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Produksi layanan bisa berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya.
Layanan dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok, yaitu sebagai
berikut: (Philip Kotler, 2000).
11
1) Barang berwujud murni
Tawaran hanya terdiri dari barang berwujud dan tidak jasa yang
menyertainya. Dapat diambil contoh: gula, sabun, garam.
2) Barang berwujud dengan disertai pelayanan
Tawaran yang terdiri dari barang berwujud yang disertai satu atau beberapa
layanan. Dapat diambil contoh: mobil, sepeda motor.
3) Campuran
Tawaran terdiri dari barang dan jasa dengan proporsi yang sama. Dapat
diambil contoh: rumah sakit, café.
4) Jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan
Tawaran terdiri dari suatu jasa utama disertai jasa tambahan dan atau barang
pendukung. Dapat diambil contoh: penumpang pesawat.
5) Jasa murni
Tawaran hanya terdiri dari jasa. Dapat diambil contoh: psikoterapi.
d. Karakteristik Pelayanan
Kotler mengemukakan bahwa jasa atau pelayanan memiliki empat
karakteristik yang membedakannya dengan barang, yaitu :
1) Tidak berwujud (intangiblity)
Jasa berbeda dengan barang karena jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba,
didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Dengan kata lain, konsumen
tidak dapat menilai hasil dari jasa atau pelayanan sebelum mereka
menikmatinya sendiri.
12
2) Tidak terpisahkan (inseparability)
Biasanya barang diproduksi, disimpan dalam persediaan, didistribusikan,
dijual, baru kemudian dikonsumsi. Interaksi antara penyedia jasa dan
pelanggan merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa. Misalnya, ruang
kuliah yang nyaman, fasilitas komputer, book store, dan sebagainya.
3) Bervariasi (variability)
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan keluaran non baku artinya
banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan
dimana jasa tersebut dihasilkan. Para pembeli jasasangat peduli terhadap
variabilitas yang tinggi ini dan seringkali mereka meminta pendapat orang
lain sebelum memutuskan untuk memilih penyedia jasa.
4) Tidak tahan lama (perishability)
Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
Dengan demikian bila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut akan
berlalu begitu saja (Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, 2013).
e. Etiket Pelayanan Nasabah
Secara umum etiket pelayanan yang dapat diberikan oleh pegawai bank
dalam rangka pelayanan adalah sebagai berikut :
1) Mengucapkan salam pada saat bertemu dengan nasabah, seperti selamat
pagi, selamat siang atau selamat sore. Jika kita sudah tahu agama nasabah,
misalnya muslim maka ucapkan assalamualaikum.
2) Setelah mengucapkan salam, segera mempersilahkan nasabah untuk masuk
atau duduk dengan sopan atau suruh menunggu sebentar.
13
3) Baik dalam mengucapkan salam maupun mempersilahkan nasabah masuk
atau duduk selalu dengan ramah dan murah senyum.
4) Bertanya tentang keperluan nasabah secara ramah, sopan dan lemah lembut.
5) Biasakan mengucapkan tolong atau maaf saat meminta nasabah mengisi
formulir atau menunggu sesaat.
6) Ucapkan kata terima kasih apabila nasabah memberikan saran atau hendak
pamit setelah menyelesaikan masalahnya (Kasmir, 2010).
f. Kualitas Pelayanan Jasa Bank
Apabila terkait dengan kualitas pelayanan, ukurannya bukan hanya
ditentukan oleh pihak yang melayani (perusahaan) saja, tetapi lebih banyak
ditentukan oleh pihak yang dilayani, karena merekalah yang menikmati
layanan sehingga dapat mengukur kualitas pelayanan berdasarkan harapan-
harapan mereka dalam memenuhi kepuasannya. Kualitas pelayanan terbagi
atas:
1) Kualitas layanan internal
Kualitas layanan internal berkaitan dengan interaksi jajaran pegawai
perusahaan dengan berbagai fasilitas yang tersedia. Faktor yang
mempengaruhi kualitas pelayanan internal adalah :
Pola manajemen umum perusahaan
Penyediaan fasilitas pendukung
Pengembangan sumber daya manusia
Iklim kerja dan keselarasan hubungan kerja
Pola insentif
14
2) Kualitas layanan eksternal
Ditentukan oleh beberapa faktor yaitu :
Yang berkaitan dengan penyediaan jasa
Yang berkaitan dengan penyediaan barang (M. Nur Rianto Al Arif,
2012).
g. Dimensi Kualitas Pelayanan (SERVQUAL)
Dalam salah satu studi mengenai SERVQUAL oleh Parasuraman yang
melibatkan 800 pelanggan (yang terbagi dalam empat perusahaan) berusia 25
tahun keatas, disimpulkan bahwa terdapat lima dimensi SERVQUAL sebagai
berikut :
1) Berwujud (tangible), yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam
menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan
kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan
keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang
diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik (contoh : gedung,
gudang dan lain-lain), perlengkapan dan peralatan yang digunakan
(teknologi) serta penampilan pegawainya.
2) Kehandalan (reliability), yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan
pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.
Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan
waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan yang berarti ketepatan
waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap
yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.
15
3) Ketanggapan (responsiveness), yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan
memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada
pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan
konsumen menunggu persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.
4) Jaminan dan kepastian (assurance), yaitu pengetahuan, kesopansantunan,
dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa
percaya para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa
komponen antara lain komunikasi (communication), kreadibilitas
(credibility), keamanan (security), kompetensi (compentence), dan sopan
santun (courtesy).
5) Empati (empathy), yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat
individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan
berupaya memahami keinginan konsumen. Dimana suatu perusahaan
diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan,
memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik serta memiliki waktu
pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan (A. Hamdani Rambat
Lupiyoadi, 2008).
Kualitas Layanan dibentuk oleh 5 indikator yang meliputi pertanyaan
yang berhubungan dengan pendekatan SERVQUAL, yaitu sebagai berikut :
a) Berwujud (tangible)
Indikator dari tangible untuk mengetahui seberapa baik penampilan fisik yang
dapat diandalkan.
b) Ketanggapan (responsiveness)
16
Indikator dari responsiveness untuk mengetahui seberapa baik perusahaan
berupaya untuk membantu dan memberikan jasa yang cepat kepada pelanggan.
c) Jaminan (assurance)
Indikator dari assurance untuk mengetahui seberapa baik pengetahuan,
keramahan, dan kemampuan para pegawai melakukan tugas secara spontan dan
menjamin kinerja yang baik sehingga menimbulkan kepercayaan dan
keyakinan pelanggan.
d) Kehandalan (reliability)
Indikator dari reliability untuk mengetahui seberapa baik kemampuan untuk
memberikan jasa sesuai dengan yang dijanjikan dengan akurat dan terpercaya
sesuai harapan pelanggan.
e) Empati (empathy)
Indikator dari empathy untuk mengetahui seberapa baik perusahaan memahami
keinginan pelanggan dan memberikan sentuhan/perhatian secara ikhlas kepada
setiap pelanggan.
h. Kualitas Pelayanan dalam Perspektif Islam
Pelayanan merupakan bagian dari suatu tindakan atau perbuatan
seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Memberikan pelayanan terbaik kepada umat manusia adalah pekerjaan yang
sangat mulia dan merupakan pintu kebaikan bagi siapa saja yang mau
melakukannya. Allah berfirman dalam potongan surat Al-Maidah: 2 yang
berbunyi:
17
Artinya: …….“Dan tolong-menolonglah kamu dalam hal (mengerjakan)
kebaikan dan taqwa, dan janganlah kamu tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnyaAllah amat berat menyiksa-Nya”. (Q.S Al-Maidah: 2).10
Dalam pandangan islam, pelayanan mempunyai nilai-nilai islami yang
harus diterapkan dalam memberikan pelayanan yang maksimal yaitu :
1) Profesional (Fathanaah)
Profesional adalah bekerja dengan maksimal dan penuh komitmen dan
kesungguhan11
. Sifat profesionalisme digambarkan dalam surat Al-Isra ayat
84 :
Artinya : “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing.
Maka Allah SWT lebih mengetahui siapa yang lebih benar
jalannya. Termasuk dalam pengertian keadaan disini ialah
tabiat dan pengaruh alam sekitarnya”.(Q.S Al-Isra: 84)12
2) Kesopanan dan Keramahan (Tabligh)
Tabligh artinya komunikatif dan argumentatif. Orang memiliki sifat
tabligh akan menyampaikan dengan benar dan tutur kata yang tepat13
.
Kesopanan dan keramahan merupakan inti dalam memberikan pelayanan
kepada orang lain. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Thaahaa: 44 :
10
Al-Qur’an, Q.S Al-Maidah: 2 11
Didin Hafidudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Pemasaran Syariah dalam Praktik,
(Jakarta: Gema Insani Inpress, 2003), h.63. 12
Al-Qur’an, Q.S Al-Isra: 84 13
Hermawan Kartajaya dan M. Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: Mizan, 2006),
h.132.
18
Artinya: “Maka berbicaralah kamu bedua kepadanya dengan kata-kata
yang lemah lembut. Mudahmudahan ia ingat atau takut.” (Q.S
Thaahaa:44)14
3) Jujur (Sidik)
Jujur yaitu tidak pernah berdusta dalam melakukan segala kegiatan
transaksi. Jujur juga merupakan kesesuaian antar berita yang disampaikan
dan fakta, antara fenomena dan yang diberitakan, serta bentuk dan
substansi15
. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an surat At-Taubah: 119:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”. (Q.S At-
Taubah: 119)16
4) Amanah
Amanah berarti memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
dan kewajiban. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an surat An- Nisa: 58:
......
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya.......(Q.S AnNisa:58.)17
14
Al-Qur’an, Q.S Thaahaa: 44. 15
Hermawan Kartajaya dan M. Syakir Sula, Op. Cit, h. 98. 16
Al-Qur’an, Q.S At-Taubah: 119 17
Al-Qur’an, Q.S An-Nisa: 58.
19
2. Prinsip Syariah
a. Defenisi Prinsip Syariah
Syariah adalah hukum atau peraturan yang ditentukan Allah SWT untuk
hamba-Nya sebagaimana yang terkandung dalam Al-Quran dan diterangkan
oleh Rosul SAW dalam bentuk sunah rosul.18
Menurut fuqaha’ (para ahli
hukum islam), syariah atau syari’at berarti hukum yang ditetapkan oleh Allah
melalui Rosulnya untuk hambanya, agar mereka menaati hukum itu atas dasar
iman, baik yang berkaitan dengan aqidah, amaliyah, (ibadah dan muamalah),
dan yang berkaitan dengan akhlak.19
Sedangkan prinsip syariah yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum
islam antara bank dan pihak lain untuk menyimpan dana pembiayaan kegiatan
usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai syariah, antara lain
pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan dengan
prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan
memperoleh keuntungan (murabahah), pembiayaan barang modal berdasarkan
prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau adanya pilihan pemindahan
pemilikan atau barang yang disewakan dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah
wa iqtima)20
.
Pada dasarnya prinsip syariah antara lain menjauhkan diri dari adanya
unsur riba, yaitu:
18
Wirdyaningsih, et.al., Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana prenada
Media, 2005). h. 5. 19
Nunung Rodliyah, Pokok-Pokok Hukum Islam di Indonesia dan Kompilasi Hukum
Islam, (Bandar Lampung: Gunung Pesagi, 2009), h. 3. 20
Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 3.
20
1) Menghindari penggunaan sistem yang menetapkan di muka suatu hasil
usaha, seperti penetapan bunga simpanan atau bunga pinjaman yang
dilakukan pada bank konvensional.
2) Menghindari penggunaan sistem presentasi biaya terhadap utang atau
imbalan terhadap simpanan yang mengandung unsur melipatgandakan
secara otomatis utang/simpanan tersebut hanya karena berjalannya waktu.
3) Menghindari penggunaan sistem yang menetapkan di muka tambahan atas
utang yang bukan atas prakarsa yang mempunyai secara sukarela, seperti
penetapan bunga pada bank konvensional .
4) Dengan imbalan barang ribawi lainnya (barang yang sama dan sejenis,
seperti uang rupiah dengan uang rupiah yang masih berlaku) dengan
memperoleh kelebihan baik kuantitas maupun kualitas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip syariah Islam adalah prinsip yang
didasari dengan hukum Islam atau berlandaskan kepada Al-Qur’an maupun
sunah Rasul ataupun ketentuan lain yang menjadi dasar aturan dalam agama
Islam yang dengan tujuan menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi umat.
b. Definisi Bank Syariah
Menurut Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah (UU Perbankan Syariah) bank syariah adalah bank yang menjalankan
usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank
umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah.21
Bank syariah terdiri atas dua kata, yaitu bank dan syariah. Bank
21
Pasal 1 angka 7 UU Perbankan Syariah
21
bermakna suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan
dari dua pihak, yaitu pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan
dana. Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan yang dilakukan oleh pihak
bank dan pihak lain untuk menyimpan dana dan/atau pembiayaan kegiatan
usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan hukum islam. Jadi bank syariah
adalah suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara bagi pihak
yang berlebih dana dengan pihak yang kekurangan dana untuk kegiatan usaha
dan kegiatan lainnya sesuai dengan hukum islam. Selain itu, bank syariah
merupakan suatu sistem perbankan yang pelaksanaan operasionalnya tidak
menggunakan sistem bunga (riba), spekulasi (maisir), dan ketidakpastian atau
ketidakjelasan (ghahar).22
Bank syariah adalah juga suatu lembaga intermediasi (intermediary
institution) seperti halnya bank konvensional. Bedanya hanyalah bahwa bank
syariah melakukan kegiatan usahanya tidak berdasarkan bunga (interest free)
tetapi berdasarkan prinsip syariah islam, yaitu prinsip pembagian keuntungan
dan kerugian (profit and loss sharing).
Menurut Hermawan Kartajaya & Muhammad Syakir Kata Syariah
berasal dari kata Syara’a Al-syai’a yang berarti menerangkan atau menjelaskan
sesuatu atau berasal dari kata Syir’ah dan Syari’ah yang berarti “suatu tempat
yang dijadikan sarana untuk mengambil air secara langsung”, sehingga orang
yang mengambilnya tidak memerlukan bantuan alat lain.23
Menurut Mardani Syariah adalah kumpulan peraturan Allah SWT yang
22
Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 1. 23
Hermawan Kartajaya & Muhammad Syakir. Syariah Marketing. Bandung: Mizan
Pustaka. 2006.
22
terkandung dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah, yang berisi perintah, larangan
prinsip dan panduan, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai
pedoman hidup umat manusia, untuk keselamatan hidupnya di dunia dan
akhirat Syariah menurut Ibnu Qayyim Al-Jawziyyah dalam Jaasser Audah
menyebutkan, Syariah adalah suatu kebijakan (hikmah) dan tercapainya
perlindungan bagi setiap orang pada kehidupan dunia dan akhirat24
. Syariah
merupakan keseluruhan dari keadilan, kedamaian, kebijakan, dan kebaikan.
Gambar 2.1
Logo BNI Syariah
Sumber: http//.www.bnisyariah.co.id
25
c. Karakteristik Bank Syariah
Prinsip syariah dalam pengelolaan harta menekankan pada keseimbangan
antara kepentingan individu dan masyarakat. Harta harus dimanfaatkan untuk
hal-hal produktif terutama kegiatan investasi yang merupakan landasan
aktivitas ekonomi dalam masyarakat. Tidak setiap orang mampu secara
langsung menginvestasikan hartanya untuk menghasilkan keuntungan oleh
karena itu, diperlukan suatu lembaga perantara yang menghubungkan
masyarakat pemilik dana dengan pengusaha yang memerlukan dana (pengelola
dana).26
Salah satu lembaga perantara tersebut adalah bank yang kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah.
24
Izza Lutfiyah, “Pengaruh Label Syariah, .Harga Dan Fasilitas Terhadap Niat
Pembelian Ulang Di Pasar Syariah Az-Zaitun 1 Surabaya". Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam, UIN Sunan Ampel Surabaya. 2016. 25
Dikutip dari http//.www.bnisyariah.co.id tanggal 19 Januari 2020 26
Muhamad, Menejemen Dana Bank Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 4.
23
Bank syariah adalah bank yang berdasarkan pada asas kemitraan,
keadilan, transparansi, dan universal serta melakukan usaha perbankan dengan
prinsip syariah, kegiatan bank syariah merupakan implementasi dari prinsip
ekonomi islam dengan karakteristik sebagai berikut27
:
1) Pelarangan riba dalam berbagai bentunya.
2) Tidak mengenal konsep nilai waktu dari uang.
3) Konsep uang sebagai alat tukar bukan sebagai komuditas.
4) Tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang bersifat spekulatif.
5) Tidak diperkenenkan menggunakan dua harga untuk satu barang.
6) Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad.
Bank syariah beroperasi atas dasar konsep bagi hasil. Bank syariah tidak
menggunakan bunga sebagai alat untuk memperoleh keuntungan maupun
membebankan bunga atas penggunaan dana dan pinjaman karena bunga
merupakan riba yang diharamkan.
d. Syariah dalam Perspektif Islam
Murabahah merupakan suatu akad yang dibolehkan secara syar'i, serta
didukung oleh mayoritas ulama dari kalangan Shahabat, Tabi'in serta Ulama-
ulama dari berbagai mazhab dan aliran. Landasan hukum akad murabahah ini
adalah:
a. Al Qur’an
Ayat-ayat Al-Quran yang secara umum membolehkan jual beli,
diantaranya adalah firman Allah:
27
Ikatan Akutansi Indonesia, Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan Bank Syariah, (Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi
Indonesia, 2012), h. 1-2
24
Artinya: “...dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (QS.
Al-Baqarah : 275)28
.
Ayat ini menunjukkan bolehnya melakukan transaksi jual beli dan
murabahah merupakan salah satu bentuk dari jual beli.
b. Assunah
1) Sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassallam: “Pendapatan yang paling
afdhal (utama) adalah hasil karya tangan seseorang dan jual beli yang
mabrur”. (HR. Ahmad Al Bazzar Ath Thabrani)29
.
2) Hadits dari riwayat Ibnu Majah, dari Syuaib:
“Tiga perkara yang didalamnya terdapat keberkahan: menjual dengan
pembayaran secara tangguh, muqaradhah (nama lain dari mudharabah), dan
mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah dan tidak untuk
dijual” (HR. Ibnu Majah)30
.
3. Kepuasan Nasabah
a. Pengertian Kepuasan Nasabah
Teori kepuasan mengemukakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan
konsumen merupakan dampak dari harapan konsumen sebelum pembelian
dengan kinerja produk yang sesungguhnya. Ketika membeli suatu produk,
konsumen memiliki harapan tentang bagaimana kinerja produk tersebut (Etta
Mamang Sangadji dan Sopiah, 2013).
28
Al-Qur’an, Q.S Al-Baqarah : 275. 29
Al-Maraghiy, Ahmad Musthafa. Tafsir Al-Maraghiy. Semarang: CV TohaPutra, 1992. 30
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an.
Jakarta: Lentera Hati, 2002.
25
Secara Linguistik, satisfaction berasal dari bahasa latin yaitu satis yang
berarti cukup dan facere yang berarti melakukan atau membuat. Berdasarkan
pendekatan linguistik ini maka kepuasan dapat diartikan bahwa produk atau
jasa yang mampu memberikan lebih dari apa yang diharapkan konsumen
mampu dipenuhi oleh produk.
Menurut Philip Kotler Kepuasan merupakan tingkat perasaan dimana
seseorang menyatakan hasil perbandingan antara hasil kerja produk/jasa yang
diterima dengan apa yang diharapkan. Sedangkan menurut Engel Kepuasan
pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih
sekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui
harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang
diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan (M Nur Rianto Al Arif, 2012).
Secara umum, kepuasan dapat diartikan sebagai adanya kesamaan antara
kinerja produk dan pelayananan yang diterima dengan kinerja produk dan
pelayanan yang diharapkan konsumen (Etta Mamang Sangadji dan Sopiah,
2013).
Strategi pemasaran perusahaan yang baik dapat memberikan kepuasan
tersendiri bagi nasabah. Tujuan utama dari strategi pemasaran yang dijalankan
adalah untuk meningkatkan jumlah nasabahnya, baik secara kuantitas dan
kualitas. Secara kuantitas artinya jumlah nasabah bertambah cukup signifikan
dari waktu ke waktu, sedangkan secara kualitas artinya nasabah yang didapat
merupakan nasabah yang produktif yang mampu memberikan laba bagi bank.
Dalam praktiknya apabila nasabah puas atas pelayanan yang diberikan
26
bank, maka ada dua keuntungan yang diterima bank, yaitu :
1) Nasabah yang lama akan tetap dapat dipertahankan (tidak lari ke bank lain)
atau dengan kata lain nasabah loyal kepada bank. Hal ini sama seperti yang
dikemukakan oleh Derek dan Rao yang mengatakan kepuasan konsumen
secara keseluruhan akan menimbulkan loyalitas pelanggan.
2) Kepuasan nasabah lama akan menular kepada nasabah baru, dengan
bergbagai cara sehingga mampu meningkatkan jumlah nasabah. Seperti
yang dikemukakan Richens yang mengatakan kepuasan pelanggan dengan
cara memberikan rekomendasi atau memberitahu akan pengalamannya yang
menyenangkan tersebut dan merupakan iklan dari mulut ke mulut. (Kasmir,
2010).
b. Metode Pengukuran Kepuasan Nasabah
Agar kita tahu bahwa nasabah puas atau tidak puas berhubungan dengan
bank, maka perlu adanya alat ukur untuk menentukan kepuasan nasabah.
Menurut Kotler pengukuran kepuasan pelanggan dapat dilakukan melalui
empat sarana, yaitu:
1) Sistem Keluhan dan Usulan
Artinya, seberapa banyak keluhan atau komplain yang dilakukan
nasabah dalam suatu periode, makin banyak berarti makin kurang baik
demikian pula sebaiknya. Media yang digunakan bisa berupa kotak saran
yang tempatnya mudah dijangkau pelanggan atau komentar yang bisa diisi
langsung maupun yang bisa dikirim via pos pada perusahaan.informasi-
informasi yang diperoleh melalui metode ini dapat memberikan ide-ide baru
27
dan masukan yang berharga kepada perusahaan, sehingga
memungkinkannya untuk bereaksi dengan tanggap dan cepat untuk
mengatasi masalah masalah yang timbul.
2) Survei Kepuasan Nasabah
Dalam hal ini bank perlu secara berkala melakukan survei baik
melalui wawancara maupun kuesioner tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan bank tempat nasabah melakukan transaksi selama ini.
a) Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan seperti
“Ungkapkan seberapa puas Saudara terhadap pelayanan BNI Syariah pada
skala berikut: Sangat tidak puas, Tidak puas, Cukup puas, Puas, Sangat Puas”.
b) Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan
suatu fasilitas tertentu dan seberapa besar yang mereka rasakan.
c) Responden diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi
berkaitan dengan penawaran dari Bank dan juga diminta untuk menuliskan
perbaikan-perbaikan yang mereka sarankan.
d) Konsumen Samaran Bank dapat mengirim karyawannya atau melalui orang
lain untuk berpura-berpura menjadi nasabah guna melihat pelayanan yang
diberikan oleh karyawan bank secara langsung sehingga terlihat jelas bagimana
karyawan melayani nasabah sesungguhnya.
e) Analisis Mantan Pelanggan Dengan melihat catatan nasabah yang pernah
menjadi nasabah bank guna mengetahui sebab-sebab mereka tidak lagi menjadi
nasabah bank kita (Kasmir, 2010).
d. Faktor-faktor Pengukuran Kepuasan Pelanggan
28
Faktor-faktor pengukuran kepuasan pelanggan sebagai berikut :
1) Kepuasan Pelanggan Keseluruhan (Overall Customer Satisfaction)
Cara yang paling sederhana untuk mengukur kepuasan pelanggan adalah
langsung menanyakan kepada pelanggan seberapa puas mereka dengan
produk atau jasa spesifik tertentu.
2) Dimensi Kepuasan Pelanggan
Mengidentifikasi pelanggan untuk menilai produk/jasa perusahaan
bedasarkan item-item seperti kecepatan layanan, fasilitas layanan atau
keramahan staf layanan pelanggan. Meminta para pelanggan untuk
menentukan dimensi-dimensi yang menurut mereka paling penting dalam
menilai kepuasan pelanggan keseluruhan.
3) Konfirmasi Harapan (Confirmations of Expectation)
Dalam konsep ini, kepuasan tidak diukur langsung namun disimpulkan
berdasarkan kesesuaian/ketidak sesuaian antara harapan pelanggan dengan
kinerja aktual produk perusahaan pada sejumlah atribut atau dimensi
penting.
4) Niat Beli Ulang (Repurchase Intention)
Kepuasan pelanggan diukur secara behavioral dengan jalan menanyakan
apakah pelanggan akan berbelanja atau menggunakan jasa perusahaan lagi.
5) Kesediaan untuk Merekomendasi (Willingness to Recommend)
Dalam kasus produk yang pembelian ulangnya relatif lama atau bahkan
hanya terjadi satu kali pembelian (seperti pembelian mobil, broker rumah,
asuransi jiwa, tur keliling dunia, dan sebagainya), kesediaan pelanggan
29
untuk merekomendasikan produk kepada teman atau keluarganya menjadi
ukuran yang penting untuk dianalisis dan ditindaklanjuti.
6) Ketidakpuasan Pelanggan (Customer Dissatisfaction)
Beberapa macam aspek yang sering ditelaah guna mengetahui
ketidakpuasan pelanggan, meliputi : a) kompalin; b) retur atau
pengembalian produk; c) biaya garansi; d) product recall; e) gethok tular
negatif; f) defections (konsumen yang beralih ke pesaing) (Tjiptono Fandy,
2014).
e. Kepuasan Pelanggan dan Kualitas Jasa
Dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan pada
akhirnya akan bermuara pada nilai yang akan diberikan oleh pelanggan
mengenai kepuasan yang dirasakan, kepuasan merupakan tingkat perasaan
dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk yanng
diterima dan yang diharapkan (Philip Kotler, 2000).
Era globalisasi ini perusahaan akan selalu menyadari pentingnya faktor
pelanggan. Oleh karena itu mengukur tingkat kepuasan para pelanggan
sangatlah perlu, walaupun hal tersebut tidaklah semudah mengukur berat badan
atau tinggi badan pelanggan yang bersangkutan. Banyak manfaat yang diterima
oleh perusahaan dengan tercapainya tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi.
Tingkat kepuasan yang tinggi dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan
mencegah perputaran pelanggan, mengurangi sensitifvitas pelanggan terhadap
harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang
diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas
30
iklan dan meningkatkan reputasi bisnis. (Danang Sunyoto, 2012).
Adapun indikator kepuasan nasabah sebagai berikut :
2) Kepuasan Pelanggan Keseluruhan (overall customer service)
Indikator yang menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan tehadap penyedia
jasa pelayanan secara keseluruhan.
3) Dimensi kepuasan pelanggan
Pelanggan menilai dari produk/jasa perusahaan berdasarkan item- item
seperti kecepatan pelayanan, fasilitas layanan, atau keramahan staf layanan
pelanggan.
4) Konfirmasi Harapan (confirmation of expectation)
Indikator yang menunjukkan kesesuaian produk atau jasa yang ditawarkan
dengan pengharapan pelanggan sebagaimana dipersepsikan oleh pelanggan
(expectation).
5) Niat beli ulang (repurchase intention)
Pengalaman yang dirasakan terhadap pelayanan yang diberikan serta minat
untuk berbelanja/menggunakan jasa bank kembali.
6) Kesedian untuk merekomendasi (willingness to recommend)
Indikator yaang menunjukkan kesediaan pelanggan untuk
mempromosikan/merekomendasikan kepada orang lain berdasarkan
pengalaman masalalu.
7) Ketidakpuasan Pelanggan (customer dissatifaction)
Indikator yang menunjukkan hubungan selama menjalin dengan perusahaan,
antara puas atau tidak puas terhadap perusahaan tersebut.
31
4. Landasan Syariah
Murabahah merupakan suatu akad yang dibolehkan secara syar'i, serta
didukung oleh mayoritas ulama dari kalangan Shahabat, Tabi'in serta Ulama-
ulama dari berbagai mazhab dan aliran. Landasan hukum akad murabahah ini
adalah:
a. Al Qur’an
Ayat-ayat Al-Quran yang secara umum membolehkan jual beli,
diantaranya adalah firman Allah:
Artinya: “...dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (QS.
Al-Baqarah : 275).
Ayat ini menunjukkan bolehnya melakukan transaksi jual beli dan
murabahah merupakan salah satu bentuk dari jual beli.
b. Assunah
3) Sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassallam: “Pendapatan yang paling
afdhal (utama) adalah hasil karya tangan seseorang dan jual beli yang
mabrur”. (HR. Ahmad Al Bazzar Ath Thabrani).
4) Hadits dari riwayat Ibnu Majah, dari Syuaib:
“Tiga perkara yang didalamnya terdapat keberkahan: menjual dengan
pembayaran secara tangguh, muqaradhah (nama lain dari mudharabah), dan
32
mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah dan tidak untuk
dijual” (HR. Ibnu Majah).
B. Kerangka Konseptual
Kerangka konsep merupakan suatu variabel mengenai hal yang akan
diteliti yang digambarkan dalam bentuk bagan yang menjadi alur pemikiran.
Sebagai berikut:
Gambar 2.2
Kerangka Konseptual
Kepuasan
Nasabah
(ϑ)
Kualitas Pelayanan
(ϕ)
Prinsp Syariah
(γ)
Ramai X1 Pasti X2 Percaya X3
Akad X4 ProdukX5 Bagi Hasil X6
Pelanggan Y2
Promosi Y1
Berulang Y3
2
1
3
33
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan suatu tinjauan mengenai suatu hal yang akan
diteliti yang digambarkan dalam bentuk bagan yang menjadi alur pemikiran.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya pada kerangka konsep diatas. Maka dapat
di gambarka sebagai berikut:
34
Gambar 2.3
Kerangka Pikir
Al-Qur’an :
- (QS. Al-Baqarah : 275).
As-Sunnah :
- (HR. Ahmad Al Bazzar
Ath Thabrani).
- (HR. Ibnu Majah).
Studi
Studi Emperik :
1. Departemen Agama
RI. Al-Qur‟an dan
Terjemahnya.
Jakarta: Bintang
Indonesia, 2011.
2. Shihab, M. Quraish.
Tafsir Al-Mishbah:
Pesan, Kesan, dan
Keserasian Al-
Qur’an. Jakarta:
Lentera Hati, 2002. Rumusan Masalah
Hipotesis
Penelitian
Kualitatif
Penelitian
Kuantitatif
1. Pengembangan Ilmu
2. Manfaat Karya Ilmiah
3. Motivasi Penelitian Lanjutan
4. Kesimpulan dan Rekomendasi
Studi Emperik :
1. Al-Maraghiy,
Ahmad Musthafa.
Tafsir Al-Maraghiy.
Semarang: CV
TohaPutra, 1992.
2. Karim, Adiwarman
A. Bank Islam:
Analisis Fiqh dan
Keuangan. Jakarta:
IIIT Indonesia,
2013.
35
D. Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono (2016), hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
rumusan penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan rumusan masalah serta tujuan
penelitian yang dibahas pada bab sebelumnya, maka peneliti menyusun
hipotesis sebagai berikut:
Ho : tidak terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan dan Prinsp syariah
terhadap terhadap kepuasan nasabah pada BNI Syariah Cabang
Makassar.
H1 : terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan dan
Prinsp syariah terhadap terhadap kepuasan nasabah pada BNI
Syariah Cabang Makassar.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan alasan
karena dalam penelitian kuantitatif memiliki dua variabel yang ingin diketeahui
hipotesisnya dengan melakukan penelitian terhadap populasi dan sampel yang
telah ditentukan. Maka dari itu, peneliti ini menggunakan jenis penelitian
kuantitatif karena pada penelitian ini ada dua variable yang ingin diteliti yaitu
untuk mengetahui pengaruh variable X1 “Kualitas Pelayanan” dan variabel X2
“Label Syariah” terhadap variabel Y “Kepuasan Nasabah” pada BNI Syariah
Cabang Makassar.
Adapun tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tipe
penelitian deskriptif, Karena penelitian deskriptif kuantitatif mencari data
berdasarkan dari sampel populasi kemudian penelitian dianalisis sesuai dengan
metode statistik yang digunakan. Begitu juga pada penelitian ini, peneliti
melakukan penelitian dengan membagikan kuesioner kepada setiap populasi
yaitu nasabah yang ada di BNI Syariah Cabang Makassar, kemudian hasil dari
kuesioner akan di analisis.
B. Lokasi dan Objek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan waktu 2 (dua) bulan di Kantor BNI
Syariah Makassar yang beralamat di Jl. DR. Sam Ratulangi. Alasan peneliti
memilih lokasi ini karena merupakan kantor cabang BNI Syariah di Kota
36
37
Makassar. Oleh karena itu peneliti tertarik meneliti tentang pengaruh kulitas
pelayanan dan label syariah terhadap kepuasan nasabah pada BNI Syariah
Makassar.
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Variabel yang
digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Variabel independen (bebas), yaitu variabel yang menjelaskan dan
mempengaruhi variabel lain
2. Variabel dependen (terikat), yaitu variabel yang dijelaskan dan dipengaruhi
oleh variabel independen.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Kualitas Layanan (X1),
dan Label Syariah (X2). Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini
adalah Kepuasan Nasabah (Y).
D. Defenisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan
kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk
mengukur variabel tersebut (Nazir, 2011).
38
Tabel 3.1
Defenisi Operasional Variabel
Variabel Defenisi Indikator Skala Sumber
Kualitas
Pelayanan
(X1)
Kualitas pelayanan
sebagai tingkat
keunggulan yang
diharapkan dan
pengendalian atas
tingkat keunggulan
tersebut untuk
memenuhi keinginan
pelanggan.
1. Berwujud
(tangible)
2. Kehandalan
(reliability)
3. Ketanggapan
(responsivenes)
4. Jaminan
(assurance)
5. Empati (empathy
Likert Etta
Mamang
Sangadji
dan Sopiah,
(2013) dan
A.Hamdani
Rambat
Lupiyoadi,
(2008)
Label
Syariah
(X2)
Label syariah yaitu
merek yang tugasnya
adalah menunjukkan
potongan- potongan
informasi produk
sesuai dengan syariat
Islamyang merujuk
pada AlQur’an dan
Hadits
1. Dapat diingat
2. Berarti
3. Dapat disukai
Likert Mardani
(2014) dan
Kotler dan
Keller
(2009)
Kepuasan
Nasabah
(Y)
Kepuasan merupakan
tingkat perasaan
dimana seseorang
menyatakan hasil
perbandingan antara
hasil kerja produk/jasa
yang diterima dengan
apa yang diharapkan.
8) Kepuasan
Pelanggan
Keseluruhan
(overall
customer
service)
9) Dimensi
kepuasan
pelanggan
10) Konfirmasi
Harapan
(confirmation of
expectation)
11) Niat beli ulang
(repurchase
intention)
12) Kesedian untuk
merekomendasi
(willingness to
recommend)
13) Ketidakpuasan
Pelanggan
(customer
dissatifaction)
Likert Kotler (2000)
dan
(Tjiptono
Fandy,
2014).
39
E. Populasi dan Sampel
A. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2016). Objek populasi yang akan diteliti oleh peneliti telah diketahui bahwa
populasi nasabah BNI Syariah Cabang Makassar yang mencapai 1.384
nasabah di tahun 2015.
B. Sampel
Sampel merupakan jumlah karakteristik yang dimiliki oleh jumlah
populasi tersebut. Untuk itu sampel yang digunakan mewakili populasi.
Teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah simple random sampling.
Menurut Sugiyono (2016) simple random sampling dikatakan simple
(sederhana) karena pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. karena
jumlah populasi penelitian yang cukup besar, yaitu 1.384 nasabah, dan
adanya beberapa keterbatasan dari peneliti, maka peneliti memutuskan
untuk melakukan penarikan sampel dengan menggunakan rumus Taro
Yamane, sebagai berikut:
Teknik Sampel
Keterangan:
N = besar populasi
40
n = besar sampel
d = tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan (diambil 10% (0,1)
maka,
n = 1.384 = 93,2 dibulatkan menjadi 93
(1384 (0,1)2 + 1
Sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah sampel sebesar 93
(sembilan puluh empat) orang yang akan menjadi sampel penelitian
sekaligus menjadi responden penelitian dibagikan kuesioner.
F. Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas item merupakan uji instrumen data untuk mengetahui
seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur
(Priyatno Duwi, 2014). Uji validitas digunakan untuk menguji apakah data
kuesioner yang digunakan dalam penelitian valid atau tidak valid. Uji
validitas dalam penelitan ini menggunakan software SPSS version 24.0. dan
menggunakan metode corrected item total correlation dengan taraf
signifikan 5% dengan uji 1 sisi. Jika r hitung > r tabel, maka item dapat
dinyatakan valid, jika r hitung < r tabel maka item dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keajegan atau konsistensi
alat ukur yang biasanya menggunakan kuesioner. Maksudnya apakah alat
ukur tersebut akan mendapatkan pengukuran yang tetap konsisten jika
41
pengukuran diulang kembali. Metode yang sering digunakan dalam
penelitian untuk mengukur skala rentangan (seperti skala Likert 1-5) adalah
Cronbach Alpha. Uji reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji validitas,
dimana item yang masuk pengujian adalah item yang valid saja. Untuk
menentukan apakah instrument reliabel atau tidak menggunakan batasan
0,6. Menurut Sekaran, reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik,
sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik (Priyatno Duwi,
2014).
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipilih adalah dengan menggunakan
kuesioner (angket) menggunakan bentuk checklist. guna membantu responden
di BNI Syariah Cabang Makassar untuk menjawab dan mengisi kuesioner
dengan mudah dan cepat dengan memberi tanda check (√) pada tempat yang
telah disediakan.
Peneliti membuat 3 (tiga) buah kuesioner untuk penelitian ini, satu
kuesioner untuk memperoleh data terkait Kualitas Pelayanan (variabel X1),
Label Syariah (variabel X2) dan Kepuasan Nasabah (variabel Y). Ketiga
kuesioner tersebut peneliti berikan kepada Nasabah atau responden yang
berada di BNI Syariah Cabang Makassar. Guna mempermudah proses
pembuatan kuesioner maka terlebih dahulu peneliti membuat kisi-kisi
instrumen penelitian.
Kuesioner dilengkapi dengan skala pengukuran untuk menghasilkan data
kuantitatif. Skala Likert digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur sikap,
42
pendapat, dan persepsi nasabah atau responden di BNI Syariah Makassar
tentang variabel penelitian. Ada 5 (lima) pilihan jawaban pada setiap item
pertanyaan, yaitu:
1. Jawaban Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5
2. Jawaban Setuju (S) : diberi skor 4
3. Jawaban Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3
4. Jawaban Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2
5. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1
H. Teknik Analisi Data
Penelitian ini menggunakan beberapa teknik analisis data, yaitu:
1. Teknik Analisis Statistik Deskriptif
Teknik analisis statistik deskriptif digunakan dalam penelitian ini
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data kuesioner yang telah terkumpul dari jawaban responden di BNI Syariah
Makassar sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum (generalisasi).
Teknik analisis statistik deskriptif yang akan digunakan dalam
penelitian ini berupa tabel, perhitungan modus, median, mean (pengukuran
tendensi sentral), perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata
dan standar deviasi, serta perhitungan persentase (%). Penentuan persentase
dari perolehan data hasil kuesioner dari masing-masing variabel
menggunakan rumus perhitungan persentase:
% =
x 100%
43
Keterangan rumus:
n = Skor yang diperoleh
N = Skor ideal
% = Persentase
Data yang sudah dipersentasekan lalu ditafsirkan dengan kalimat-
kalimat yang bersifat kualitatif, dimana hasil persentase itu dapat
digolongkan sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1:
Tabel 3.1. Kriteria Jawaban Responden
Persentase Jawaban Tafsiran Kualitatif
80% - 100%
60% - <80%
40% - <60%
20% - < 40%
0% - < 20%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Sangat Tidak Baik
(Arikunto, 2010)
2. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis regresi berganda digunakan untuk melihat besaran
pengaruh variable (X1) dan variabel (X2) terhadap variabel (Y) pada BNI
Syariah Cabang Makassar. Digunakan pula untuk membangun persamaan
dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan
(prediction). Adapun rumus persamaan regresi berganda yang digunakan
dalam penelitian ini, adalah:
Ý = b1X1 + b2X2
Keterangan rumus:
44
Ý = Variabel Kepuasan Nasabah
X1 = Variabel Kualitas Pelayan
X2 = Variabel Label Syariah
b1 = Koefisien regresi antara kualitas layanan dengan kepuasan nasabah.
b2 = Koefisien regresi antara label syariah kepuasan nasabah.
Analisis regresi dalam penelitian ini akan menggunakan bantuan
software SPSS version 24.0. Hasil analisis regresi dapat digunakan pula
untuk melakukan uji hipotesis yang telah diajukan sebelumnya. Dasar
pengambilan keputusannya, adalah:
a. Jika nilai P value (sig) ≥ 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak
b. Jika nilai P value (sig) ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Berdirinya BNI Syariah Ratulagi
Dengan berlandaskan pada undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di
Yogyakarta, malang, pekalongan, jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS
BNI terus berkembang menjadi 28 kantor cabang dan 31 kantor cabang
pembantu termaksud bank bni syariah cabang ratulagi Makassar.
Dari tahun ke tahun BNI Syariah selalu menunjukkan kekuatannya
dalam industri perbankan dan kepercayaan masyarakat pun terbangun dalam
memilih Bank syariah Indonesia sebagai pilihan tempat penyimpanan segala
alat kekayaan yang terpercaya. Permintaan akan perbankan yang sesuai
dengan prinsip syariah pun mulai bermunculan yang pada akhirnya
membuka layanan perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah dengan
konsep dual system banking, yakni menyediakan layanan yang berbasis
syariah.
UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan sayariah yang menyatakan
memungkinkan bank-bank umum untuk membuka layanan syariah, diawali
dengan pembentukan Tim Bank Syariah di Tahun 1999, Bank Indonesia
kemudian mengeluarkan ijin prinsip dan usaha untuk beroperasinya unit usaha
syariah BNI. Setelah itu BNI Syariah menerapkan strategi pengembangan
jaringan cabang, syariah sebagai berikut :
45
46
a. BNI Syariah memgembangkan pelayanannya dengan cara memberikan
akses yang mudah, cepat, tepat, dan prudent bagi nasabah melalui saluran
layanan tanpa harus berkunjung ke bank
b. BNI Syariah mampu memberikan perbaikan dalam seluruh aspek baik
spritual, bisnis, maupun layanan
c. UUS BNI terus mengepakkan sayapnya, hingga pada 2010 memutuskan
memisahkan diri, Bank BNI Syariah pun terus melaju sebagai Bank
Syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.
d. Selama 10 tahun BNI Syariah terus bertumbuh, hal tersebut di buktikan
dengan adanya pertumbuhan dari sisi aset, laba, pembiayaan dan DPK.
Kinerja BNI Syariah selama 10 tahun ini di dukung inovasi produk dan
layanan BNI Syariah di antaranya dengan akad wadiah : Tabungan BNI
IB Baitullah Hasanah, Wafat Hasanah, Hasanah online : BNI IB Hasanah
Card : BNI Griya Swakarya IB Hasanah.
e. BNI Syariah juga sangat berkembang di lihat dari laba penghasilan dan
orang yang banyak bertranksi semangat banyak
B. Visi dan Misi Bank BNI Syariah
a. VISI
Menjadi Bank Syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan
kinerja.
b. MISI
1) Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli
pada kelestarian lingkungan.
47
2) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan
syariah.
3) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
4) Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi sebagai pegawai sebagai perwujudan ibadah.
Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
C. Produk dan Aplikasi Akad
a. Transaksional
1) Simpanan titipan / wadi’ah (Tabungan iB hasanah wadiah,
tabunganku iB, Tabungan Tunas Hasanah, Giro iB hasanah).
2) Simpanan investasi/mudhrabah (Tabungan iB hasanah, iB hasanah
Mudrabah,Tabungan iB Prima Hasanah, Tabungan iB Bisnis
Hasanah)
b. Non Transaksional
1) Simpanan investasi/mud}a>rabah (tabungan iB Tapenas Hasanah,
Deposito iB Hasanah).
2) Tabungan iB Hasanah Investasi dana yang dikelola berdasarkan
prinsip syariah dengan akad Mudhrabah Mutlaqah atau simpanan
dana yang menggunakan
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil pengumpulan data melalui metode wawancara, observasi,
dokumentasi untuk skripsi yang berjudul pengaruh kualitas pelayanan dan
48
prinsip syariah terhadap kepuasan nasabah. (Bni Syariah Cabang Makassar)”.
Telah dideskripsikan sebagai hasil penelitian. Data penelitian diuraikan
dengan urutan berdasarkan pada fokus penelitian, yaitu data hasil penelitian
dari sumber data yang terdiri dari informan dan responden,observasi dan
dokumentasi.Dari hasil penelitian ini yang didapat dari angket dan juga
tambahan wawancara untuk meyakinkan hasil peneltian ini. wawancara dan
angket ditujukan oleh nasabah perbankan syariah di Kota Makassar.
1. Analisis Data
Responden berdasarkan Jenis Kelamin
requency Percent
Valid L 22 36.7
P 38 63.3
Total 60 100.0
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
yang diperoleh dari pengaruh kualitas pelayanan dan prinsip syariah
terhadap kepuasan nasabah (Studi Kasus Bank Bni Syariah di cabang
Kota Makassar) dan data diolah menggunakan model Smart PLS 2.0.
2. Lokasi Penelitian
a. BANK BNI SYARIAH ratulagi Makassar Senin 20 juli.
b. Bank bni syariah merupakan suatu sistem perbankan yang
pelaksanaannya berdasrakan hokum islami( syariah)
c. Konsep perbankan syariah beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah. Implementasi prinsip syariah inilah yang menjadi pembeda
utama dengan bank konvesional. Pada intinya prinsip syariah tersebut
49
mengacu kepada syariah islam yang berpedoman utama kepada AL
Quran dan hadist. Islami sebagai agama merupakan konsep yang
mengatur kehidupan manusia secara komprehensif dan universal baik
dalam hubungan dengan sang pencipta (HabluminAllah) maupun
dalam hubungan sesama manusia (Hablumminannas).
3. Hasil wawancara
Peneliti melakukan wawancara kepada pihak bank untuk memperkuat
hasil analisis kuesioner yang diberikan kepada nasabah, peneliti juga
melakukan wawancara dengan Narasumber Ibu Ikawaty Adiprastiti sebagai
CSH (Custumer Service Head) sehingga dapat dilihat keterhubungannya
antara Bank Syariah dengan Nasabah
Bank syariah sendiri mengikuti standar layanan sesuai prosedur dan
segera membantu menyesaikan kebutuhan transaksi nasabah.serta
mengadakan pelatihan-pelatihan standar layanan untuk meningkatkan skil
pengawai dalam melayani nasabah dan sangat mempengaruhi resiko reputasi
bank, semakin tinggi tingkat kepuasan nasabah terhadap pelayanan bank,
semakin baik pula reputasi bank tersebut di mata masyarakat, setelah itu bank
menindak lanjuti keluhan nasabah tersebut dan menyelesaikannya dengan
memberikan solusi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sabar dan
menjelaskan secara jelas penyebab dan cara mengatasi kendala yang di hadapi
oleh nasabah tersebut, keunggulan bank syariah yaitu promosi dan
memperkenalkan produk-produk (Tabungan,deposito,atau pembiayaan).
Menyarankan nasabah untuk mengunjungi website dan akun sosial media
50
bank serta melakukan cross selling dengan menawarkan produk-produk BNI
Syariah yang lain kepada nasabah yaitu:
a. Mudharabah adalah bagi hasil
b. Musyarakah adalah jual beli
c. Murabahah adalah perjanjian jual beli antaran pihak bank dan nasabah
d. Ijarah adalah sewa menyewa
e. Wadi'ah adalah titipan
Table 4.1 Kualitas Pelayanan
No Indikator Pernyataan Responden
1 X1 (Ramai) 25 20 15 - -
2 X2 (Pasti) 30 20 10 - -
3 X3 ( Percaya ) 32 28 - - -
Kesimpulan:
X1 = Untuk indikator (Ramai) yang memiliki kategori sangat setuju sebanyak
25 responden atau 50%. Indikator ini dapat mempengaruhi variabel
kuliatas pelayanan.
X2 = Untuk indikator (pasti) yang memiliki kategori sangat setuju sebanyak
30 responden atau 60%. Indikator ini dapat mempengaruhi variabel
kuliatas pelayaan.
X3 = Untuk indikator ( percaya ) yang memiliki kategori sangat setuju
sebanyak 32 responden atau 53,33%. Indikator ini dapat mempengaruhi
variabel kuliatas pelayanan.
51
Tabel 4.2 Prinsip Syariah
No Indikator Pernyataan Responden
5 4 3 2 1
1 X4 (Akad) 34 16 10 - -
2 X5 (Produk) 28 27 10 - -
3 X6 ( Bagi Hasil ) 30 28 2 - -
Kesimpulan:
X4 = Untuk indikator (Akad) yang memiliki kategori setuju sebanyak 28
responden atau 68,88%. Indikator ini dapat mempengaruhi variabel
Prinsip Syariah.
X5 = Untuk indikator (Produk) yang memiliki kategori setuju sebanyak 28
responden atau 46.66%. Indikator ini dapat mempengaruhi variabel
Prinsip Syariah.
X6 = Untuk indikator (Bagi Hasil) yang memiliki kategori setuju sebanyak 30
responden atau 50%. Indikator ini dapat mempengaruhi variabel Prinsip
Syariah.
Tabel 4.3 Kepuasan Nasabah
No Indikator Pernyataan Responden
5 4 3 2 1
1 Y1 (Promosi) 22 22 16 5 -
2 Y2 (Pelanggan) 35 15 10 -
3 Y3(Berulang) 20 30 10 - -
Kesimpulan :
Y1= Untuk indikator (Promosi) yang memiliki kategori setuju sebanyak 22
responden atau 44,44%. Indikator ini dapat mempengaruhi variabel
Kepuasan Nasabah.
Y2 = Untuk indikator (Pelanggan) yang memiliki kategori setuju sebanyak 35
52
responden atau 40%. Indikator ini dapat mempengaruhi variabel
Kepuasan Nasabah.
Y3 = Untuk indicator(Berulang) yang memiliki kategori sangat setuju
sebanyak 40 responden atau 66,66%. Indikator ini dapat mempengaruhi
variabel Kepuasan Nasabah.
4. Uji Valiadasi dan Realibility
a. Uji Specification
1) Measurement Model Specifition
2) Manifest Variabel Scores (original)
3) Structural Model Specification
b. Measurement Model Specification
Measurement Model Specification adalah pengukuraan Mean
(rata2)
hasil idification yang terdiri dari X1 sampai X3 untuk variabel
Perlindungan Konsumen, X4 sampai X6 untuk variabel Barang Tiruan,
Y1 sampai Y3 untuk variabel Etika Bisnis.Terlihat dari olah data
menunjukkan pada variabel perlindungan konsumen adalah X1 adalah
rata2
>5, X2 adalah rata2
>4, X3 adalah rata2
>4, X4 adalah rata2>3, X5
adalah rata2>4, X6 adalah rata
2>4, Y1 adalah rata
2>3, Y2 adalah
rata2>4, Y3 adalah rata
2>3,.
Manifest Variabel Score (original)
1) Variabel Kualitas Pelayanan
2) Variabel Prinsip Syariah
3) Variabel Kepuasan Nasabah
53
c. Uji Model Spesification
1) Measu model Specification
2) Manifest Variabel Scores (original)
3) Structural Model Specification
a) Measurement specification adalah pengukuran Mean (rata2)
hasil idification yang terdiri dari X1sampai dengan X6
b) Manifest Variabel Score
1) Variabel Perlindungan Konsumen
2) Variabel Barang Tiruan
3) Variabel Etika Bisnis
Manifest variabel Perlindungan Konsumen telah diukur dari
(X1 sampai X3 ), Variabel Barang Tiruan telah diukur dari (X4 sampai
X6), Variabel Etika Bisnis telah diukur dari (Y1 sampai Y3).Manifest
Perlindungan Konsumen telah diukur dari (X1 sampai dengan X6).
5. Model specifition adalah sebagai berikut:
H3
Gambar 4.1 Model Specification
H2
Kualitas
Pelayanan (ϑ)
Prinsip
Syariah(β)
Kepuasan
Nasabah (y)
54
Ini adalah struktur (path model) model jalur pengaruh Variabel
(β)terhadapVariabel (α),Variabel (γ) terhadap Variabel (ϑ) dan vaiabel (α)
terhadap Variabel (β) ke variabel (γ).
1. Kriteria quality, Dapat di lihat dari :
2. Overview adalah peninjauan luas
3. Redudancy adalah pengulangan kata yang memiliki makna sama atau
dengan kata lain pemborosan kata.
4. Cronbachs Alpha adalah koefisien reliabilitas skor tes administrasi
tunggal.
5. Laten Variable Correlations adalah
6. R Square adalah koefisien determinasi yang menjelaskan seberapa jauh
data dependen dapat di jelaskan oleh data independen.
7. AVE
8. Communality adalah keguyuban
9. Total Effects
10. Composite Reliability adalah uji pengukuran reliabilitas
Struktur Model Specification Hasil olah data diperoleh melalui
Smart Partial Least Square (Smart-PLS M3).
AVE Composite
Reliability
R
Square
Cronbachs
Alpha Communality Redundancy
KEPUASAN
NASABAH 0.758499 0.904008 0.736896 0.840500 0.758499 0.092812
KUALITAS
PELAYANAN 0.783748 0.915745 0.863445 0.783749
PRINSIP
SYARIAH 0.737626 0.893892 0.531046 0.822296 0.737626 0.380870
Tabel 4.4 Overview
55
Redundancy
KEPUASAN
NASABAH 0.092812
KUALITAS
PELAYANAN
PRINSIP
SYARIAH 0.380870
Tabel 4.5 Redundancy
Tabel 4.6 Chronbachs Alpha
Tabel 4.8 Latent Variabel Corelations
Tabel 4.8 R Square
Cronbachs
Alpha
KEPUASAN
NASABAH 0.840500
KUALITAS
PELAYANAN 0.863445
PRINSIP
SYARIAH 0.822296
KEPUASAN
NASABAH
KUALITAS
PELAYANAN
PRINSIP
SYARIAH
KEPUASAN
NASABAH 1,000,000
KUALITAS
PELAYANAN 0.670063 1,000,000
PRINSIP
SYARIAH 0.855741 0.728729 1,000,000
R
Square
KEPUASAN
NASABAH 0.736896
KUALITAS
PELAYANAN
PRINSIP SYARIAH 0.531046
56
Tabel 4.9 AVE
Tabel 4.10 Communality
Tabel. 4.11 Total Effects
AVE
KEPUASAN
NASABAH 0.758499
KUALITAS
PELAYANAN 0.783748
PRINSIP
SYARIAH 0.737626
communality
KEPUASAN
NASABAH 0.758499
KUALITAS
PELAYANAN 0.783749
PRINSIP
SYARIAH 0.737626
KEPUASAN
NASABAH
KUALITAS
PELAYANAN
PRINSIP
SYARIAH
KEPUASAN
NASABAH
KUALITAS
PELAYANAN 0.670063 0.728729
PRINSIP
SYARIAH 0.783545
Composite
Reliability
KEPUASAN
NASABAH 0.904008
KUALITAS
PELAYANAN 0.915745
PRINSIP
SYARIAH 0.893892
57
Tabel 4.12 Composite Reability
Origina
l
Sample
(O)
Sample
Mean
(M)
Standar
d
Deviatio
n
(STDEV
)
Standar
d Error
(STERR
)
T Statistics
(|O/STERR
|)
X1 <- KUALITAS
PELAYANAN
0.87739
1
0.87010
5 0.034102
0.03410
2 25,728,347
X2 <- KUALITAS
PELAYANAN
0.86946
7
0.86731
5 0.034732
0.03473
2 25,033,567
X3 <- KUALITAS
PELAYANAN
0.90854
7
0.90703
1 0.020055
0.02005
5 45,303,030
X4 <- PRINSIP
SYARIAH
0.82795
1
0.82221
0 0.044062
0.04406
2 18,790,430
X5 <- PRINSIP
SYARIAH
0.84942
8
0.84045
3 0.055553
0.05555
3 15,290,269
X6 <- PRINSIP
SYARIAH
0.89769
0
0.89007
7 0.030683
0.03068
3 29,257,051
Y1 <- KEPUASAN
NASABAH
0.86446
6
0.85679
5 0.037088
0.03708
8 23,308,633
Y2 <- KEPUASAN
NASABAH
0.85041
3
0.84308
4 0.043147
0.04314
7 19,709,741
Y3 <- KEPUASAN
NASABAH
0.89721
3
0.88664
3 0.044150
0.04415
0 20,321,996
Tabel 4.13 Outher Loadings (Mean,STDEV T-Values
5. Evaluasi Model Pengukuran
Evaluasi model pengukuran adalah evaluasi hubungan antar
konstrak dengan indikatornya.Evaluasi ini meliputi dua tahap, yaitu
evaluasi terhadap convergent validity dan discriminant validity.
Convergent validity dapat dievaluasi dalam tiga tahap, yaitu indikator
validasi, reliabilitas konstrak, dan nilai average variance axtracted (AVE).
Indikator validitas dapat dapat dilihat dari nilai faktor loading. Bila nilai
58
faktor loading suatu indikator lebih dari 0,5 dan nilai t statistik lebih dari
2,0 maka dapat dikatakan valid. Sebaliknya,bila nilai loading factor kurang
dari 0,5 dan memiliki nilai t statistik kurang dari 2,0 maka dikeluarkan dari
model.
Semua loading faktor memiliki nilai t statistik dari 2.0 sehingga jelas
memiliki validitas yang signifikan. Nilai t statistik untuk loading variabel
label h X1 sampai dengan X3, untuk variabel produk makanan X4 sampai
dengan X6 dan untuk variabel pendapatan Y1 sampai Y3 adalah valid.
14) Variabel Kualitas Pelayanan (α)yang dimana :
X1 (5.435)>0.5
X2 (5.099)>0.5
X3(8.135)>0.5
Artinya nilai faktor loading > 0,5. Ini menunjukkan bahwa data ini
benar-benar valid.
15) Variabel Prinsip Syariah (β) yang dimana:
X4
(3.725)>0.5
X5 (3.533)>0.5
X6 (5.945)>0.5
Artinya nilai faktor loading > 0,5. Ini menunjukkan bahwa data ini
benar-benar valid.
16) Variabel Kepuasan Nasabah
(γ) yang dimana:
59
Y1 (4.021667)>0.5
Y2 (3.863333)>0.5
Y3 (4.918333)>0.5
Artinya nilai faktor loading > 0,5. Ini menunjukkan bahwa data ini
benar-benar valid.
AVE Composite
Reliability
R
Square
Cronbachs
Alpha Communality Redundancy
KEPUASAN
NASABAH 0.758499 0.904008 0.736896 0.840500 0.758499 0.092812
KUALITAS
PELAYANAN 0.783748 0.915745 0.863445 0.783749
PRINSIP
SYARIAH 0.737626 0.893892 0.531046 0.822296 0.737626 0.380870
Tabel 4.14 Overview
Pemeriksaan selanjutnya dari convergent validity adalah reliabilitas
konstrak dengan melihat output composite reliability atau cronbach’s
alpha lebih dari 0,70. Dari output berikut menunjukkan konstrak NORM
memiliki nilai cronbach’s alpha (<0,70), sehingga tidak dikatakan reliable.
Konstrak lainnya memiliki nilai composite reliability dan cronbach’s
dibawah 0,70. Pemeriksaan terakhir dari convergent validity yang baik
adalah apabila nilai AVE lebih dari 0,50. Berdasarkan table berikut, semua
nilai AVE konsrak Attitude, Enjoyment, Intention, Norm, dan Trust
memiliki nilai diatas 0,50.
Evaluasi discrimiant validity dilakukan dalam dua tahap, yaitu
melihat nilai cross loading dan membandingkan antara nilai kuadrat
60
korelasi antara konstrak dengan nilai AVE atau antara konstrak dengan
akar AVE. Kriteria dalam cross loading adalah bahwa setiap indikator
yang mengukur konstraknya haruslah berkolerasi lebih tinggi dengan
konstraknya dibandingkan dengan konstrak lainnya. Hasil output cross
loading adalah sebagai berikut :
KEPUASAN
NASABAH
KUALITAS
PELAYANAN
PRINSIP
SYARIAH
X1 0.645645 0.877391 0.671275
X2 0.437059 0.869467 0.530557
X3 0.656677 0.908547 0.704682
X4 0.724894 0.689781 0.827951
X5 0.686744 0.473972 0.849428
X6 0.784459 0.686827 0.897690
Y1 0.864466 0.686108 0.741813
Y2 0.850413 0.562028 0.759276
Y3 0.897213 0.498058 0.732729
Tabel 4.15 Cross Loadings
Korelasi X1,X2, X3,X4, konstrak attitude adalah 0, 0<0.7 dan 0,
Nilai korelasi indikator tersebut lebih rendah dengan konstrak attitude
dibandingkan dengan konstraklainnya. Sama halnya dengan indikator ,X4,
X5,X6, yang berkorelasi lebih rendah dengan konstrak Enjoyment.
61
Berdasarkan tabel cross loading di atas, setiap indicator berkorelasi
lebih tinggi dengan konstraknya masing-masing dibandingkan dengan
konstrak lainnya, sehingga dikatakan memiliki discriminant validity yang
baik.Pemeriksaan selanjutnya adalah korelasi dengnkonstrak akar AVE
konstrak. Hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.16 latent Variabel Corelations
6. Evaluasi Model Struktural
Original
Sample
(O)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
Standard
Error
(STERR)
T Statistics
(|O/STERR|)
KUALITAS PELAYANAN ->
KEPUASAN NASABAH 0.099072 0.106523 0.074164 0.074164 2,335,852
KUALITAS PELAYANAN ->
PRINSIP SYARIAH 0.728729 0.732375 0.059193 0.059193 12,311,080
PRINSIP SYARIAH ->
KEPUASAN NASABAH 0.783545 0.768002 0.079376 0.079376 9,871,362
Tabel 4.17 path Coefficients (mean,STDEV,T-VALUES)
KEPUASAN
NASABAH
KUALITAS
PELAYANAN
PRINSIP
SYARIAH
KEPUASAN
NASABAH 1,000,000
KUALITAS
PELAYANAN 0.670063 1,000,000
PRINSIP
SYARIAH 0.855741 0.728729 1,000,000
62
Berdasarkan tabel di belakang,untuk variabel kualitas pelayanan
dan prinsip syariah terhadap kepuasan nasabah (hipotesis 3) dan prinsip
syariah kepuasan nasabah tiruan (hipotesis 2) dan variabel perlindungan
konsumen terhadap etika bisnis (hipotesis 1) memiliki hubungan yang
63
signifikan karena memiliki nilai t statistik lebih besar 2,0.
Nilai R Square adalah sebagai berikut:
R Square
KEPUASAN NASABAH 0.736896
KUALITAS
PELAYANAN
PRINSIP SYARIAH 0.531046
tabel 4.18 r square
Nilai R Square variabel kepuasan nasabah adalah 0,736896
.Artinya,kualitas pelayanan secara simultan mampu menjelaskan
variability sebesar 60%.Nilai R Square variabel prinsip syariah adalah
0,531046 .Artinya variabel prinsip syariah dan kualitas pelayanan secara
simultan mampu menjelaskan variability sebesar 48%.
E. Jawaban Hasil Penelitian
1. Hipotesis 1 : Variabel Kualitas Pelayanan berpengaruh pada variabel
kepuasan nasabah
Hasil pengujian outer model yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa hubungan antara variabel kualitas pelayanan memiliki pengaruh
terhadap variabel kepuasan nasabah sebesar 2,335,852 sedangkan
berdasarkan tabel distribusi t menunjukkan bahwa pada thitung 2,335,852
lebih kecil dari ttabel 2,00172, menunjukkan bahwa pada hipotesis 1
64
2,335,852 = Berpengaruh
-ttabel = 2.00172 + ttabel = 2.00172
diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
kualitas pelayanan terhadap variabel kepuasan nasabah.
2. Hipotesis 2 : Variabel prinsip syariah berpengaruh terhadap kepusan
nasabah
Hasil pengujian outer model yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa hubungan antara variabel prinsip syariah memiliki pengaruh
terhadap variabel kepuasan nasabah sebesar 12,311,080 sedangkan
berdasarkan tabel distribusi t menunjukkan bahwa pada thitung 12,311,080
lebih besar dari ttabel 2,00172, menunjukkan bahwa pada jawaban
hipotesis 2 berpengaruh karena thitung lebih besar dari ttabel.
12,311 = Berpengaruh
-ttabel = 2.00172 + ttabel = 2.00172
65
3. Hipotesis 3: Variabel kualitas Pelayanan dan prinsip syariah berpengaruh
pada Kepuasan Nasabah
Hasil pengujian outer model yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa hubungan antara variabel kualitas pelayanan dan prinsip syariah
memiliki pengaruh terhadap variabel kepuasan nasabah sebesar 9,871,362
sedangkan berdasarkan tabel distribusi t menunjukkan bahwa pada thitung
9,871,362 lebih besar dari ttabel 2,00172, menunjukkan bahwa pada
jawaban hipotesis 3 berpengaruh karena thitung lebih besar dari ttabel.
9,871=Berpengaruh
-ttabel = 2.00172 + ttabel = 2.00172
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melihat hasil penelitian yang telah di bahas, maka dapat kita tarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel kuliatas pelayanan (x1) mempunyai pengaruh yang signifikasi
terhadap kepuasan nasabah di BNI Syariah yang dapat di artikan bahwa
Bank BNI Syariah melakukan pelayanan yang berbasis islam sesuai
dengan prinsip syariah islam. kemampuan untuk memberikan pelayanan
yang berkualitas sesuai dengan janji yang di tawarkan dapat terpercaya
dan bertanggung jawab, maka semakin tinggi pula kepuasan nasabah pada
bank BNI syariah cabang Makassar dan signifikan antara kepuasan
nasabah dan kuliatas pelayanan Bank dengan tingkat signifikasi 0,022
kurang dari 0,05. Maka menunjukan bahwa kuliatas pelayanan sangat
berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada Bank BNI Syariah Cabang
Makassar.
2. Variabel penerapan prinsip-prinsip syariah(x2) mempunyai pengaruh yang
signifikasi terhadap kepuasan nasabah Bank BNI syariah cabang
Makassar terlihat dari tingkat signifikasi 0,006 kurang dari 0,05,maka
menunjukan bahwa prinsip syariah berpengaruh terhadap kepuasan
nasabah pada Bank BNI Syariah cabang Makassar.
3. Variabel Kualitas Pelayanan dan prinsp syariah (x3) mempunyai pengaruh
yang signifikasi terhadap kepuasan nasabah di Bank BNI Syariah Cabang
66
67
Makassar. Bank memiliki kemauan membantu nasabah dan melaksanakan
pelayanan dengan cepat, berpengaruh positif dan signifikasi antara
kepuasan nasabah dan kualitas pelayanan Bank. Karena tingkat signifikasi
sebesar 0,017, kurang dari 0,05 maka ini berarti bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pada Bank BNI Syariah Cabang
Makassar.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian memberikan saran bagi Bank BNI
Syariah Cabang Makassar adalah.
1. Bank BNI Syariah Cabang Makassar harus mempertahankan kualitas
pelayanannya dengan tutur kata yang sopan membuat nasabah menjadi
lebih puas dengan pelayanannya dan harus memperhatikan hal ini seperti
pemberian nomor antrian sudah berjalan baik,tetapi sebaiknya dalam
pemberian pelayanan harus lebih di perhatikan lagi, agar nasabah tidak
lama menunggu, maka sebaiknya di usahakan setiap nasabah mendapatkan
pelayanan dengan cepat.
2. Bank BNI Syariah Cabang Makassar harus mempertahankan prinsip-
prinsip syariah yang berbasis islami sehingga terjauh dari kata riba,dan
sebaiknya setiap orang yang melakukan tranksaksi harus di perlakukan
dengan adil,transparan,dan maslahat sesuai prinsip syariah sehingga
nasabah lebih percaya tentang penerapan prinsip syariah di Bank BNI
Syariah Cabang Makassar.
68
DAFTAR PUSTAKA
Al-Maraghiy, Ahmad Musthafa. 1992. Tafsir Al-Maraghiy. Semarang: CV
TohaPutra.
Angipora, Marinus. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran: Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Arif, M Nur Rianto Al. 2012. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah.Bandung :
ALFABETA, CV.
Arikunto, 2010. Prosedur : suatu pendidikan praktek. Jakarta : Rineka cipta
Barata, Atep Adya. 2003. Dasar-DasarPelayanan Prima. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.
Departemen Agama RI. 2011. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. Jakarta: Bintang
Indonesia.
Duwi, Priyatno. 2014. Spss 22: Pengolahan Data Terpraktis, Yogyakarta : C.V
Andi Offset.
Fandy, Tjiptono. 2014. Pemasaran Jasa.Yogyakarta : Andi Offset
Fandy, Tjiptono & Gregorius, Chandra. 2005. Service, Quality & Satisfaction,
Ed.II. Yogyakarta : Andi.
Hasibuan, Malayu S.p. 2001. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hermawan Kartajaya & Muhammad Syakir. 2006. Syariah Marketing. Bandung:
Mizan Pustaka.
http//.www.bnisyariah.co.id diakses tanggal 19 Januari 2020
Ikatan Akutansi Indonesia. 2012. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan Bank Syariah. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia.
Izza Lutfiyah. 2016. “Pengaruh prinsip Syariah, .Harga Dan Fasilitas Terhadap
Niat Pembelian Ulang Di Pasar Syariah Az-Zaitun 1 Surabaya". Skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Karim, Adiwarman A. 2013. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta:
IIIT Indonesia.
Kartajaya, Hermawan & Syakir, Muhammad. 2006. Syariah Marketing. Bandung:
69
Mizan Pustaka.
Kasmir. 2010. Pemasaran Bank. Jakarta : Kencana.
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo.
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Bob Sabran.
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Mardani. 2014. Hukum Bisnis Syariah.Jakarta: Prenada media Group.
Muhamad. 2014. Menejemen Dana Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers,
Nazir. 2011. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.
Nunung Rodliyah. 2009. Pokok-Pokok Hukum Islam di Indonesia dan Kompilasi
Hukum Islam. Bandar Lampung: Gunung Pesagi.
Rambat Lupiyoadi, A. Hamdani. 2008. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta :
Salemba Empat.
Sakti, MDQ. 2015. Hubungan Brand Image Syariah Dan Tingkat Religiusitas
Terhadap Minat Menjadi Nasabah. UIN Sunan Ampel Surabaya : Skripsi
Fakultas Psikologi.
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Andi
Offset
Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-
Qur’an. Jakarta: Lentera Hati.
Sudarsono, Heri. 2008. Bank & Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:
Ekonisia. Cetakan ke-2.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
ALFABETA.
Sunyoto, Danang. 2012. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran, Yogyakarta :
CAPS.
Umar, Husein. 2005. Studi Kelayakan Bisnis : Teknik Menganalisis Kelayakan
Rencana Bisnis Secara Komprehensif. Jakarta : Gramedia.
William J.Stanton. 2004. prinsip-prinsip pemasaran, Erlangga, Jakarta.
Wirdyaningsih, et.al. 2005. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. Jakarta:
70
Kencana prenada Media.
Zainuddin Ali. 2008. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.
KUESIONER PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PRINSP SYARIAH
TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI BANK BNI SYARIAH CABANG
MAKASSAR
A. Identitas Pelaku Usaha
Nomor Kuesioner : (diisi oleh penyebar kuesioner)
Nama Lengkap :
Umur :
Nama Usaha dan Jenis Usaha :
Jenis Kelamin : L/ P
Perkiraan omset/pendapatan pertahun :
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Berikan respon anda sebenar-benarnya untuk setiap indikator yang ada pada kolom
sebelah kiri dengan memberikan tanda centang () pada salah satu angka yang tersedia pada
kolom alternatif jawaban.
Keterangan pilihan jawaban :
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Netral (N)
4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)
No Daftar Pernyataan
Alternatif Jawaban
1 2 3 4 5
STS TS N S SS
Ramai (X1)
1 Pelayanan yang paling berhasil adalah
memberikan pelayanan dengan
keramahan.
2 Dengan pelayanan yang penuh
keramahan, sehingga mendorong nasabah
untuk tetap bertransaksi di perbankan
syariah.
Pasti (X2)
3 Pada umumnya nasabah merasa terlayani
dengan baik jika hal yang di harap
senantiasa dengan kondisi kapastian.
4 Kesan yang senantiasa menjadi
kebanggaan para nasabah perbankan
adalah akadnya jelas dan pasti.
5 Dalam banyak hal yang terkait dengan
pelayanan adalah adanya kepastian.
Percaya (X3)
6 Dalam pelayanan prima suata perbankan
membangun kepercayaan KPD koutemer
adalah hal yang baik dan permanen.
7 Motivasi kepercayaan pelayanan adalah
menjadi harapan dari setiap nasabah.
8 Kepercaya menjadi bagian nomor satu
perbankan kepada nasabah saat
melakukan suata transanksi.
Akad (X4)
9 Seperti di ketahui bahwa setiap transanksi
terdapat akad yang syariah.
10 Akad merupakan bagian terpenting saat
melakukan transaksi.
11 Akad perbankan syariah berlandaskan
islami dan patut di ikuti.
Produk (X5)
12 Pada umumnya yang dinamakan pronduk
itu banyak yang di luapkan yang
berkualitas.
13 Setiap produk memiliki keunggulan
masing-masing.
14 Produk yang ada di perbankan syariah
jauh dari kata riba.
Bagi Hasil (X6)
15
Sistem bagi hasil merupakan prinsip
syariah yang sangat terpercaya.
16 Produk yang paling banyak di minati
yaitu sistem bagi hasil.
17 Bagi hasil merupakan produk keunggulan
perbankan syariah.
Promosi (Y1)
18 Promosi merupakan sesuatu yang sangat
di idamankan bagi nasabah perbankan
syariah.
19 Dengan adanya promosi bisa menarik
daya minat nasabah
20 Promosi bisa menjadikan bukti kepuasan
nasabah saat melakukan transaksi.
Pelanggan (Y2)
21 Kepercayaan pelanggan menjadi nomor
satu bagi perbankan syariah.
22 Pelanggan sangat berpengaruh untuk
kemajuan perbankan syariah.
23 Salah satu elemen paling penting di
perbankan syariah adalah mendapatkan
pelanggan.
24 Dengan adanya pelanggan yang setia
sehingga dapt mendorong orang yang
belum pernah melakukan transaksi di
perbankan syariah.
Berulang (Y3)
25 Nasabah akan berulang melakukan
transaksi saat memiliki rasa kepercayaan
terhadap bank syariah.
26 Karna tingginya tingkat kepuasan nasabah
sehingga nasabah bisa berulang untuk
melakukan transaksi.
27 Perbankan Syariah harus memiliki nilai
tersendiri sehingga nasabah bisa berulang
ulang untuk melakukan transaksi.
1
DPKUMENTASI
RIWAYAT HIDUP
Maryuni, Lahir di joko, 12 Juli 1997 anak ke-2 dari 4
bersaudara yang merupakan buah cinta dan kasih sayang
dari pasangan Suhafid dan karesunggu dg Te’ne. Penulis
mulai menapaki dunia pendidikan formal mulai tahun 2003
di SD Bontokura dan tamat pada tahun 2009. Pada tahun
2009, penulis melanjutkan pendidikan di SMP PGRI
Takalar dan tamat pada tahun 2012.
Selanjutnya Penulis melanjutkan pendidikan di MA Aliyah Pokobulo
hingga akhirnya tamat pada tahun 2015. Kemudian pada 2016 penulis
melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan terdaftar sebagai
mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar pada Fakultas
Agama Islam Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (S1).