pengaruh kompetensi guru dan fasilitas belajar …

142
i PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 11 KABUPATEN PURWOREJO SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: AMI WIBAWANTI 122130071 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2016

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

i

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS

BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 11

KABUPATEN PURWOREJO

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

AMI WIBAWANTI

122130071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2016

Page 2: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …
Page 3: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …
Page 4: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

iv

Page 5: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

v

MOTTO

“Be your self and enjoy your life”

(Penulis)

“Seberat dan sesulit apapun sebuah tanggung jawab, jika kau selesaikan dengan

hatimu, maka akan terasa ringan”

(Penulis)

“Bukan karena kurang kemampuanmu, tapi kurang kesungguhanmu.

Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tetapi ketakutan yang membuat kita

sulit”

Teruslah berjuang..

(Penulis)

Skripsi itu hanya sekali, maka kerjakan dengan senang hati

(kampus holic)

“Kuliah bukan perjuanganmu sendiri, ada harapan orangtua dan impian mereka

yang terselip dalam ijazah dan toga yang akan kau dapat nanti”

(hipwee)

Page 6: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

vi

PERSEMBAHAN

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan petunjuk dan kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini kupersembahkan terutama kepada kedua orangtuaku Ayahanda

Supriyadi dan Ibunda Titik Nurmayati. Terima kasih untuk segala doa, cinta

dan kasih sayang serta kesabaran dan dukungannya dalam menyelesaikan

skripsi ini dan terima kasih untuk semua yang telah diberikan, serta

kubingkiskan untuk

1. Kakakku Priyo Adi Nugroho, S.Pd yang selalu membimbing dan

memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Sahabat-sahabat terbaikku, Eka Purwati, Laela Nur Fitriana, Nur Badriyah,

Agus Sri Wahyuni yang selalu menciptakan canda dalam setiap kisah dan

juga memberikan dorongan dan semangat.

3. Seluruh teman-teman reguler Pendidikan Ekonomi, terima kasih atas

segala dukungan, semangat, motivasi dan kenangan indah tak terlupakan.

4. Teman-teman UKM Hima dan PIKMa, terima kasih atas kebersamaannya

5. Almamaterku tercinta Universitas Muhammadiyah Purworejo

Page 7: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Kompetensi Guru dan Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar

Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 11 Kabupaten

Purworejo”.

Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di lembaga pendidikan

tinggi ini.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan izin untuk

mengadakan penelitian untuk penyusunan skripsi ini.

3. Prof. Dr. H. Sugeng Eko Putro Widoyoko, M.Pd selaku dosen

pembimbing I dan Dra. Hj. Sri Kustilah, M.Pd, selaku Ketua Program

Studi Pendidikan Ekonomi sekaligus pembimbing II yang telah

memberikan arahan serta bimbingannya sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

4. Para dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan

ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat.

Page 8: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

viii

Page 9: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

ix

ABSTRAK

Ami Wibawanti. “Pengaruh Kompetensi Guru dan Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2016. Penelitian ini bertujuan: untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi guru dan fasilitas belajar baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo.

Penentuan jumlah sampel menggunakan tabel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan 5% dari populasi 64 siswa diambil sampel sebanyak 55 siswa. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan metode angket atau kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis kuantitatif.

Hasil analisis deskriptif dan kuantitatif menunjukkan bahwa kompetensi guru di SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo: 65,46% tergolong baik, 20% tergolong sangat baik dan 14,54% tergolong cukup. Berdasarkan korelasi parsial menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan kompetensi guru dengan prestasi belajar sebesar 11,76% (rx1y = 0,343; t = 732; sig< 0,05), (2) ada pengaruh positif dan signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar sebesar 33,06% (rx2y = 0,575; t = 788; sig< 0,05). Hasil analisis korelasi ganda mengungkapkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama dari kompetensi guru dan fasilitas belajar sebesar 31,80% (R = 0,564; F = 565; sig< 0,05) terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo. Terdapat sumbangan yang berarti, baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri dari kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo. Kata kunci: kompetensi guru, fasilitas belajar, prestasi belajar.

Page 10: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii SURAT PERNYATAAN ................................................................................. iv MOTTO............................................................................................................ v PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi KATA PENGANTAR .....................................................................................vii ABSTRAK ...................................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR TAB ................................................................................................xii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 5 C. Batasan Masalah ............................................................................... 6 D. Rumusan Masalah ............................................................................. 6 E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7 F.Manfaat Penelitian .............................................................................. 7

BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN A. RUMUSAN HIPOTESIS................................................................... 9

B. Kajian Teor ....................................................................................... 9 1. Prestasi Belajar ........................................................................... 9 2. Kompetensi Guru ....................................................................... 19 3. Fasilitas Belajar ......................................................................... 27

C. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 48 D. Kerangka Pikir ................................................................................. 50 E. Rumusan Hipotesis........................................................................... 51

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 53

A. Desain Penelitian ............................................................................. 53 B. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................... 53 C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 54 D. Pengumpulan Data ........................................................................... 55 E. Instrumen Penelitia........................................................................... 56 F. Uji Instrumen Penelitian ................................................................... 59 G. Teknik Analisis Data ....................................................................... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 72

A. Deskripsi Data ................................................................................. 72 B. Analisis Data.................................................................................... 74 C. Pembahasan Hasil Peneliti ............................................................... 94

x

Page 11: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 98 A. Kesimpulan...................................................................................... 98 B. Saran ................................................................................................ 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi

Page 12: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Populasi Kelas .......................................................................................... 54 Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kompetensi Guru ....................................... 57 Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Variabel Fasilitas Belajar .......................................... 58 Tabel 4. Pedoman Skor Alternatif Jawaban ............................................................ 59 Tabel 5. Ringkasan Validitas Instrumen Kompetensi Guru ..................................... 62 Tabel 6. Ringkasan Validitas Instrumen Fasilitas Belajar ....................................... 63 Tabel 7. Reliabilitas Instrumen Kompetensi Guru .................................................. 65 Tabel 8. Reliabilitas Instrumen Fasilitas Belajar ..................................................... 66 Tabel 9. Hasil Tanggapan Responden Kompetensi Guru ........................................ 76 Tabel 10. Kecenderungan Kompetensi Guru .......................................................... 78 Tabel 11. Hasil Tanggapan Responden Fasilitas Belajar ......................................... 80 Tabel 12. Kecenderungan Fasilitas Belajar ............................................................. 83 Tabel 13. Skor Nilai Prestasi Belajar Siswa ............................................................ 85 Tabel 14. Kecenderungan Prestasi Belajar Siswa ................................................... 87 Tabel 15. Hasil Uji t ............................................................................................... 90 Tabel 16. Koefisien Regresi ................................................................................... 91 Tabel 17. Hasil Uji F .............................................................................................. 92 Tabel 18. Analisis Regresi Ganda .......................................................................... 93

xii

Page 13: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Kecenderungan Kompetensi Guru .......................................... 79 Gambar 2. Diagram Kecenderungan Fasilitas Belajar ............................................. 83 Gambar 3. Diagram Kecenderungan Prestasi Belajar Siswa ................................... 88

xiii

Page 14: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Lampiran 2. Permohonan Izin Penelitian Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian Lampiran 4. Surat Keputusan Penetapan Dosen Penguji Skripsi Lampiran 5. Angket Penelitian Kompetensi Guru dan Fasilitas Belajar Lampiran 6. Hasil Skor Variabel Kompetensi Guru Lampiran 7. Hasil Skor Variabel Fasilitas Belajar Lampiran 8. Daftar Nilai Prestasi Belajar Lampiran 9. Rekapitulasi Data Penelitian Lampiran 10. Validitas dan Relibilitas Kompetensi Guru Lampiran 11. Validitas dan Reliabilitas Fasilitas Belajar Lampiran 12. Hasil Uji Analisis Lampiran 13. Kartu Bimbingan Skripsi

xiv

Page 15: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara

(UU Nomor 20 Tahun 2003). Seperti yang kita ketahui bahwa sekarang ini

kita berada pada era globalisasi, dimana perkembangan teknologi dan

informasi melaju secara signifikan, sehingga hubungan antar manusia pun

berlangsung semakin cepat. Sehingga pendidikan memiliki peran dan

fungsi yang sangat penting untuk melakukan tugas-tugasnya dengan

terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses pembangunan.

Pendidikan yang berperan dalam penyiapan sumber daya manusia yang

berkualitas.

Dengan demikian, pendidikan memiliki kedudukan amat strategis

dan menentukan dalam membangun pribadi individu-individu dalam

masyarakat demi memajukan peradaban yang lebih maju. Oleh karena itu

pendidikan menjadi investasi yang paling utama bagi setiap bangsa,

apalagi bagi bangsa yang sedang berkembang, seperti Negara Indonesia,

yang giat membangun negaranya. Pembangunan hanya dapat dilakukan

1

Page 16: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

2

oleh manusia yang dipersiapkan melalui pendidikan. Pendidikan

merupakan bagian integral dalam pembangunan.

Begitu pentingnya pendidikan, maka perlu adanya peningkatan

mutu dalam dunia pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas

dari keberhasilan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar tersebut

dipengaruhi oleh beberapa komponen, diantaranya guru dan fasilitas

belajar yang meliputi sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran.

Untuk mengimbangi peningkatan mutu pendidikan maka perlu adanya

peningkatan baik dari sisi guru ataupun sisi sarana dan prasarana atau

fasilitas yang mendukung pembelajaran.

Dalam dunia pendidikan bukan hanya siswa yang dituntut untuk

mengembangkan potensi diri, akan tetapi peran guru juga dituntut untuk

memiliki kompetensi. Kompetensi menurut PP No.19 tahun 2005 Pasal 28

ayat (3) sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah serta pendidikan usia dini.

Pendapat lain dari Mulyasa dalam Permadi, Dadi (2008: 26) mengatakan bahwa kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial dan spiritual yang secara kafah (menyeluruh) membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme. Kompetensi terkait dengan kemampuan beradaptasi terhadap

lingkungan kerja baru, di mana seseorang dapat menjalankan tugasnya

dengan baik berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. Di sisi lain,

kompetensi merupakan tugas khusus yang berarti hanya dapat dilakukan

Page 17: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

3

oleh orang-orang tertentu. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan

bahwa kompetensi merupakan kemampuan seseorang yang meliputi

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat diwujudkan dalam hasil

kerja nyata yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.

Menurut UU No.20 Tahun 2003 yang dimaksud guru adalah pendidik profesional dengan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, serta pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah, termasuk pendidikan anak usia dini. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Menurut PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, kompetensi guru meliputi: Kompetensi Pedagogis, kepribadian, sosial, dan profesional (Musfah Jejen, 2011:30). Selain kompetensi guru, keberhasilan dalam proses belajar

mengajar juga sangat ditentukan dengan tersedianya fasilitas belajar yang

mendukung dalam proses pembelajaran. Menurut pendapat Dimyati dan

Mudjiono (2013: 249) fasilitas belajar merupakan sarana dan prasarana

pembelajaran. Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang

belajar, lapangan olahraga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan peralatan

olahraga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat

dan fasilitas laboratorium sekolah dan berbagai media pengajaran yang

lain. Lengkapnya prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi

pembelajaran yang baik yang mampu mendukung terbentuknya prestasi

yang baik bagi siswa.

Prestasi merupakan lambang penting pada diri siswa dan untuk

menumbuhkan langkah selanjutnya dimasa-masa akan datang, untuk itu

Page 18: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

4

siswa berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh prestasi, namun

kenyataan yang terjadi sering tidak sesuai dengan yang diharapkan dimana

hasil belajar siswa belum tentu dapat tercapai dengan baik.

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas

bahwa kompetensi guru dan fasilitas belajar adalah dua komponen penting

dalam menunjang keberhasilan program pendidikan dan hal ini sudah

tentu akan berpengaruh untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Dimana kesemuanya baik dari kompetensi yang dimiliki guru dan fasilitas

belajar yang mendukung akan berpengaruh terhadap prestasi siswa.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA Negeri 11

Kabupaten Purworejo, dalam kegiatan pembelajaran khususnya pelajaran

ekonomi masih ditemukan permasalahan mengenai kompetensi guru itu

sendiri, meliputi: kompetensi pedagogik dimana kemampuan guru dalam

pengelolaan proses pembelajaran peserta didik kurang variatif, kompetensi

kepribadian dimana guru tidak tepat waktu masuk kelas setelah bel

pergantian jam pelajaran berbunyi, kompetensi sosial dimana guru tidak

mampu bersosialisasi maupun berinteraksi antarpersonal, baik lingkungan

pendidikan maupun dalam kehidupan bermasyarakat, kompetensi

profesional dimana tidak menguasai materi secara luas dan mendalam

dalam pembelajaran. Disisi lain masih banyak keterbatasan dalam hal

fasilitas belajar untuk proses pembelajaran, misalkan guru mata pelajaran

ekonomi di SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo jarang menggunakan

fasilitas pembelajaran seperti misalkan LCD proyektor ketika proses

Page 19: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

5

belajar mengajar berlangsung dan terkadang dalam metode

penyampaiannya masih menggunakan ceramah yang kurang menarik bagi

siswa, fasilitas buku dalam pembelajaran juga terkadang tidak semua

siswa memilikinya dan terkadang jumlah buku masih terbatas. Dengan

adanya permasalahan diatas akan mempengaruhi prestasi belajar siswa di

SMA Negeri 11 Purworejo. Hal itu terlihat dari antusisme siswa yang

rendah ketika siswa mengikuti pelajaran, ada siswa yang gaduh dan

bercerita dengan temannya, bahkan ada yang tidak mengikuti

pembelajaran dikelas.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis bermaksud menggali

lebih dalam terhadap segala permasalahan yang terjadi di SMA Negeri 11

Kabupaten Purworejo dengan mengadakan penelitian tentang “Pengaruh

Kompetensi Guru Dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis dapat

mengidentifikasikan sebagai berikut:

1. Masih kurangnya kompetensi guru dalam mata pelajaran ekonomi di

SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo sehingga proses belajar

mengajar cenderung masih kurang variatif sehingga kurang mampu

menarik perhatian siswa untuk menyimak serta memahami pelajaran.

2. Guru masih sering terlambat masuk kelas.

Page 20: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

6

3. Kurangnya penggunaan fasilitas belajar oleh guru mata pelajaran

ekonomi dalam kegiatan pembelajaran di SMA Negeri 11 Kabupaten

Purworejo yang ditunjukkan dengan jarangnya penggunaan LCD

proyektor saat pembelajaran berlangsung.

4. Rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi

ditunjukkan dengan nilai ulangan yang masih di bawah KKM.

C. Batasan Masalah

Sehubungan dengan banyaknya permasalahan yang teridentifikasi,

untuk menghindari kesalahpahaman dan penyimpangan yang berlebihan

terhadap permasalahan dan juga dengan berbagai keterbatasan yang ada,

maka penulis hanya membatasi penelitian ini pada pengaruh kompetensi

guru dan fasilitas belajar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo.

D. Rumusan Masalah

Dengan adanya pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi

guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi

siswa kelas X di SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo?

2. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara fasilitas

belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi

siswa kelas X di SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo?

Page 21: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

7

3. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama

antara kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 11

Kabupaten Purworejo?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk:

1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif dan signifikan antara

kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa kelas X di SMA

Negeri 11 Kabupaten Purworejo.

2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif dan signifikan antara

fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X di SMA Negeri

11 Kabupaten Purworejo.

3. Mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif dan signifikan secara

bersama-sama antara kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap

prestasi belajar siswa kelas X di SMA Negeri 11 Kabupaten

Purworejo.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Dengan penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai acuan

penelitian selanjutnya terutama yang berkaitan dengan pengaruh

kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa.

Page 22: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

8

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Dengan melakukan penelitian ini dapat menambah wawasan

tentang dunia pendidikan dan menambah bekal untuk menajdi

calon pendidik yang berkompeten.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dalam mengambil

kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk

menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa agar memiliki

gambaran dan wawasan yang mengarah pada pencapaian prestasi

belajar siswa.

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk

sekolah agar meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan

kualitas pendidikan, khususnya pengembangan kompetensi guru

dan fasilitas belajar yang lebih baik.

d. Bagi Universitas Muhammadiyah Purworejo

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan referensi karya

ilmiah bagi mahasiswa, khususnya program studi pendidikan

ekonomi.

e. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran dan wawasan

guna menambah pengetahuan tentang karya ilmiah.

Page 23: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

9

BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, DAN RUMUSAN

HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

Berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam pendidikan

tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa tersebut.

Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud dengan

belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi

sebagai berikut:

1) Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono Menyatakan bahwa: Belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.

2) Slameto dalam buku Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mengemukakan: Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

3) Witheringthon dalam Nana Syaodih S Mengemukakan; Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan.

4) Crow and Crow dalam Nana Syaodih S Berpendapat bahwa belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan pengetahuan dan sikap baru.

5) Hilgard dalam Nana Syaodih S Mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi.

9

Page 24: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

10

Melalui belajar, siswa akan mengalami perubahan dalam

tingkah lakunya, semakin sering melakukan pembelajaran maka

perubahan tingkah lakunya juga semakin besar.

b. Pengertian Prestasi Belajar

“Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan,

dikerjakan dan sebagainya.” (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

2011: 390).

Pengertian lain menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia

(2010: 445) Prestasi adalah hasil yang dicapai melebihi ketentuan.

Pencapaian prestasi belajar siswa seperti yang dikemukakan

di atas adalah dengan menampilkan data-data yang tertera pada

raport sebagai bukti bahwa siswa telah belajar sehingga terjadi

perubahan tingkah laku pada diri siswa tersebut.

Menurut pendapat Haryanto (2010) pengertian prestasi

belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia

melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar

sekolah

Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi

belajar adalah pencapaian yang dicapai seorang siswa berupa suatu

kecakapan dalam bidang akademik ataupun ketrampilan tertentu

yang terjadi dari suatu proses usaha melalui latihan atau

pengalaman yang dicatat dalam raport pada tiap akhir semester.

Page 25: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

11

c. Prinsip-Prinsip Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013: 42-50), prinsip-

prinsip belajar terdiri dari:

1) Perhatian dan Motivasi Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Disamping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi dapat bersifat internal, artinya datang dari dirinya sendiri, dapat juga bersifat eksternal yakni datang dari orang lain, dari guru, orang tua, teman, dan sebagainya. Motivasi juga terdiri atas motif intrinsik, artinya pendorong yang sesuai dengan perbuatan yang dilakukan dan motif ekstrinsik yaitu pendorong yang ada di luar perbuatan yang dilakukannya tetapi menjadi penyertanya.

2) Keaktifan Belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekadar menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi. Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya, mulai dari kegiatan fisik misalnya membaca, mendengar, menulis dan kegiatan psikis yang susah diamati misalnya membandingkan satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan, dan sebagainya.

3) Keterlibatan Langsung/Berpengalaman Dalam belajar melalui pengamatan langsung sisw atidak sekadar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.

4) Pengulangan Menurut teori Psikologi Daya, belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menaggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir, dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang.

5) Tantangan Dalam belajar, agar anak timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan baik maka bahan belajar haruslah menantang. Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya. Bahan belajar

Page 26: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

12

yang baru, yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya.

6) Balikan dan Penguatan Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil, apalagi hasil yang baik, akan merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi. nilai yang baik dapat merupakan penguatan positif. Format sajian dapat berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen, penemuan merupakan cara belajar mengajar yang memungkinkan terjadinya balikan dan penguatan.

7) Perbedaan Individual Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian, dan sifat-sifatnya. Perbedaan ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran.

d. Unsur-Unsur Belajar

Belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat

berbagai unsur yang saling kait-mengait sehingga menghasilkan

perubahan tingkah laku. Tentang unsur-unsur belajar Chronbach

yang dikutip oleh Sukmadinata (2011: 157-158) mengungkapkan

bahwa adanya tujuh unsur utama dalam proses belajar, yaitu:

1) Tujuan Belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan itu muncul untuk memenuhi sesuatu kebutuhan. Perubahan belajar diarahkan kepada pencapaian sesuatu tujuan dan untuk memenuhi sesuatu kebutuhan. Sesuatu perbuatan belajar akan efisien apabila terarah kepada tujuan yang jelas dan berarti bagi individu.

2) Kesiapan Untuk dapat melakukan perbuatan belajar dengan baik anak atau individu perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik dan psikis, kesiapan yang berupa

Page 27: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

13

kematangan untuk melakukan sesuatu, maupun penguasaan pengetahuan dan kecakapan-kecakapan yang mendasarinya.

3) Situasi Kegiatan belajar berlangsung dalam suatu situasi belajar. Dalam situasi belajar ini terlibat tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, orang-orang yang turut tersangkut dalam kegiatan belajar serta kondisi siswa yang belajar. Kelancaran dan hasil dari belajar banyak dipengaruhi oleh situasi ini, walaupun untuk individu dan pada waktu tertentu sesuatu aspek dari situasi belajar ini lebih dominan sedang pada individu atau waktu lain aspek lain yang lebih berpengaruh.

4) Interpretasi Dalam menghadapi situasi, individu mengadakan interpretasi, yaitu melihat hubungan di antara komponen-komponen situasi belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian tujuan. Berdasarkan interpretasi tersebut mungkin individu sampai kepada kesimpulan dapat atau tidak dapat mencapai tujuan.

5) Respons Berpegang kepada hasil dari interpretasi apakah individu mungkin atau tidak mungkin mencapai tujuan yang diharapkan, maka ia memberikan respons. Respons ini mungkin berupa suatu usaha coba-coba (trial and error), atau usaha yang penuh perhitungan dan perencanaan ataupun ia menghentikan usahanya untuk mencapai tujuan tersebut.

6) Konsekuensi Setiap usaha akan membawa hasil, akibat atau konsekuensi entah itu keberhasilan ataupun kegagalan, demikian juga dengan respons atau usaha belajar siswa. Apabila siswa berhasil dalam belajarnya ia akan merasa senang, puas, dan akan lebih meningkatkan semangatnya untuk melakukan usaha-usaha belajar berikutnya.

7) Reaksi Terhadap Kegagalan Selain keberhasilan, kemungkinan lain yang diperoleh siswa dalam belajar adalah kegagalan. Peristiwa ini akan menimbulkan perasaan sedih dan kecewa. Reaksi siswa terhadap kegagalan dalam belajar bisa bermacam-macam. Kegagalan bisa menurunkan semangat, dan memperkecil usaha-usaha belajar selanjutnya, tetapi bisa juga sebaliknya, kegagalan membangkitkan

Page 28: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

14

semangat yang berlipat ganda untuk menebus dan menutupi kegagalan tersebut. (Sukmadinata, 2007: 157-158)

e. Jenis-Jenis Belajar

Dalam proses belajar dikenal adanya macam-macam

kegiatan yang memiliki corak berbeda antara satu dengan yang

lainnya, baik dalam materinya, metodenya maupun dalam aspek

tujuan dan perubahan tingkah laku yang diharapkan.

Keanekaragaman jenis belajar ini muncul dalam dunia pendidikan

sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang juga

bermacam-macam. Jenis-jenis belajar ialah:

1) Belajar Bagian (Part Learning, Fractioned Learning) Belajar umumnya dilakukan oleh seseorang bila dihadapkan pada materi belajar yang bersifat luas atau ekstensif. Dalam hal ini, individu memecah seluruh materi pelajaran menjadi bagian-bagian yang satu sama lain berdiri sendiri

2) Belajar Dengan Wawasan (Learning by Insight) Wawasan berorientasi pada data yang bersifat tingkah laku (perkembangan yang lembut dalam menyelesaikan suatu persoalan dan kemudian secara tiba-tiba terjadi reorganisasi tingkah laku).

3) Belajar Diskriminatif (Discriminatif Learning) Ini diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih beberapa sifat situasi atau stimulus dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku. Dengan pengertian ini maka dalam bereksperimen, subyek diminta untuk berespon secara berbeda-beda terhadap stimulus yang berlainan.

4) Belajar Global/keseluruhan (Global Whole Learning) Pada jenis ini bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang sampai pelajar menguasainya. Metode ini sering disebut metode Gestalt.

5) Belajar Insidental (Incidental Learning) Dalam belajar insidental, indiviudu tidak ada sama sekali kehendak untuk belajar. Belajar disebut insidental bila tidak

Page 29: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

15

ada instruksi atau petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi belajar yang akan diujikan kelak.

6) Belajar Instrumental (Instrumental Learning) Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi seseorang siswa yang diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah pada apakah siswa tersebut akan mendapat hadiah, hukuman, berhasil atau gagal. Salah satu dalam bentuk belajar instrumental yang khusus adalah “pembentukan tingkah laku”.

7) Belajar Intensional (Intentional Learning) Belajar dalam arah tujuan, merupakan lawan dari belajar insidental. Pada belajar intensional individu ada kehendak untuk belajar dengan disertai instruksi ataupun petunjuk yang diberikan kepada individu mengenai materi belajar yang akan diujikan.

8) Belajar Laten (Laten Learning) Dalam belajar laten, perubahan-perubahan tingkah laku yang terlihat tidak terjadi secara segera, dan oleh karena itu disebut laten. Dalam penelitian mengenai ingatan, belajar laten ini diakui memang ada yaitu dalam bentuk belajar insidental.

9) Belajar Mental (Mental Learning) Perubahan kemungkinan tingkah laku yang terjadi di sini tidak nyata terlihat, melainkan hanya berupa perubahan proses kognitif karena ada bahan yang dipelajari. Ada yang mengartikan belajar mental sebagai belajar dengan cara melakukan observasi dari tingkah laku orang lain, membayangkan gerakan-gerakan orang lain dan lain-lain.

10) Belajar Produktif (Productive Learning) Belajar adalah mengatur kemungkinan untuk melakukan transfer tingkah laku dari satu situasi ke situasi lain. Belajar disebut produktif bila individu mampu mentransfer prinsip menyelesaikan satu persoaln dalam satu situasi ke situasi lain.

11) Belajar Verbal (Verbal Learning) Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal dengan melalui latihan dan ingatan. Dasar dari belajar verbal diperlihatkan dalam eksperimen klasik dari Ebbinghaus. Sifat eksperimen ini meluas dari belajar asosiatif mengenai hubungan dua kata yang tidak bermakna sampai pada belajar dengan wawasan mengenai penyelesaian persoalan yang kompleks yang harus diungkapkan secara verbal. (Slameto, 2013: 5-8)

Page 30: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

16

f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya,

tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja yaitu faktor

intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada

dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern

adalah faktor yang ada di luar individu. Menurut Slameto (2013:

54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah

sebagai berikut:

1) Faktor Intern (Dalam Diri)

a) Faktor Jasmaniah (Fisiologi)

Baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh,

yang termasuk faktor ini adalah kesehatan dan cacat

tubuh.

b) Faktor Psikologis

Baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh,

terdiri atas: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan dan kelelahan.

c) Faktor Kelelahan

Baik kelelahan jasmani maupun kelelahan rohani

(bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan

lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan

untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan

rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan

Page 31: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

17

kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk

menghasilkan sesuatu hilang.

2) Faktor Ekstern (luar diri)

a) Faktor Keluarga

Diantaranya adalah cara orang tua mendidik, relasi

antara anggota keluarga, suasana rumah tangga,

keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar

belakang kebudayaan.

b) Faktor Sekolah

Terdiri atas metode mengajar, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin

sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran

diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas

rumah.

c) Faktor Masyarakat

Terdiri atas kegiatan siswa dalam masyarakat, media

massa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor dari

dalam diri siswa yang meliputi kondisi jasmaniah, kondisi

psikologis dan kelelahan. Sedangkan faktor dari luar diri siswa

meliputi kondisi keluarga, sekolah dan masyarakat. Kompetensi

Page 32: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

18

guru dan fasilitas belajar termasuk dalam golongan faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa dari luar diri siswa.

g. Mengukur Prestasi Belajar

Prestasi belajar pada siswa terutama mata pelajaran

ekonomi dapat diukur menggunakan pemikiran Bloom dalam

Dimyati dan Mudjiono ( 2013: 26-29) sebagai tujuan pengajaran,

yang dikenal dengan sebutan taksonomi Bloom yang

penggolongannya terdiri atas tiga ranah, yaitu:

1) Ranah Kognitif

Ranah yang berkaitan dengan kemampuan intelektual atau

berfikir. Pada ranah ini terdiri dari enam jenis perilaku, yaitu:

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan

evaluasi.

2) Ranah Afektif

Ranah yang berkaitan dengan aspek emosional. Pada ranah ini

terdiri atas lima perilaku, yaitu: penerimaan, partisipasi,

penilaian dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan

pola hidup.

3) Ranah Psikomotor

Ranah yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang

melibatkan fungsi syaraf dan otot dan fungsi psikis. Pada ranah

ini terdiri atas tujuh jenis perilaku, yaitu: persepsi, kesiapan,

Page 33: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

19

gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks,

penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas.

2. Kompetensi Guru

a. Pengertian Kompetensi Guru

Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan serapan

dari bahasa Inggris, competence yang berarti kecakapan dan

kemampuan. (Echols dan Shadily, 2002: 132). Kompetensi adalah

kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus

dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan.

Kompetensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan belajar

mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar.

Menurut Palan dalam Popi Sopiatin (2010: 57) menyatakan

bahwa kompetensi merujuk kepada karakteristik yang mendasari

perilaku yang menggambarkan motif, karakteristik pribadi, konsep

diri, nilai-nilai pengetahuan dan keahlian yang dibawa seseorang

yang berkinerja unggul di tempat kerja.

Definisi itu menyimpulkan bahwa kompetensi terdiri atas

beberapa jenis karakteristik yang berbeda yang dapat mendorong

perilaku seseorang. Artinya kompetensi memiliki lima jenis

karakteristik, yaitu sebagai berikut:

1. Motif: merupakan emosi, hasrat, kebutuhan psikologis, atau

dorongan-dorongan lain yang memicu tindakan.

Page 34: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

20

2. Karakteristik pribadi: merujuk pada Karakteristik fisik dan

konsistensi tanggapan terhadap situasi atau informasi.

3. Konsep diri dan nilai-nilai: karakteristik ini merujuk pada

sikap, nilai-nilai dan citra diri seseorang, misalnya kepercayaan

guru terhadap kemampuannya dalam melaksanakan proses

belajar mengajar.

4. Pengetahuan: merujuk kepada kemampuan dan hasil

pembelajaran, misalnya pengetahuan seorang pendidik.

5. Keahlian atau keterampilan: merupakan keahlian pada

kemampuan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan,

misalnya kemampuan seorang guru dalam melaksanakan

proses belajar mengajar.

Menurut Mulyasa dalam Musfah, Jejen (2011: 27)

kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan

personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara

kafah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang

mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik,

pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan

profesionalitas.

Menurut peraturan pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan, pemerintah telah merumuskan empat

jenis kompetensi guru, yaitu:

Page 35: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

21

1) Kompetensi Pedagogis

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 88) yang

dimaksud dengan kompetensi pedagogis adalah kemampuan

dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi:

a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan.

b) pemahaman tentang peserta didik.

c) pengembangan kurikulum/silabus.

d) perancangan pembelajaran.

e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis.

f) evaluasi hasil belajar.

g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimilikinya.

(Musfah Jejen, 2011: 30-31)

2) Kompetensi Kepribadian

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 88) yang

dimaksud dengan kompetensi kepribadian yaitu kemampuan

kepribadian yang:

a) Berakhlak mulia.

b) Mantap, stabil, dewasa.

c) Arif dan bijaksana.

d) Menjadi teladan.

e) Mengevaluasi kinerja sendiri.

f) Mengembangkan diri.

Page 36: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

22

g) Religius.

(Musfah Jejen, 2011: 42-43)

Kompetensi kepribadian guru ini memiliki pengaruh

yang sangat besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan

kepribadian peserta didik. Oleh sebab itulah, kompetensi ini

akan menjadi landasan bagi kompetensi guru lainnya. Dalam

arti kata guru tidak hanya dituntut untuk mampu memberikan

makna terhadap proses pembelajaran, tetapi juga sebagai

alat/sarana ampuh untuk membentuk kompetensi dan

peningkatan kualitas pribadi peserta didik (Permadi, D. dan

Arifin, D. (Eds) 2013: 27).

Kompetensi kepribadian merupakan kompetensi yang

menunjukkan bahwa peran guru tidak hanya sekedar

penyampai ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pemeberi

teladan bagi siswa, sebagaimana pernyataan dari Lozanov

dalam Porter (1999): tindakan yang paling ampuh yang dapat

dilakukan oleh seorang guru untuk siswanya adalah

memberikan teladan tentang makna menjadi seorang pelajar.

Keteladanan, ketulusan, dan kesiapsiagaan guru akan

memberdayakan dan mengilhami siswa untuk membebaskan

dinamisasi sebagai siswa. Keteladanan membangun hubungan

potensi milik mereka sebagai pelajar. Kemampuan

berkomunikasi yang digabungkan dengan rancangan yang

Page 37: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

23

efektif akan memberikan pengalaman belajar yang

memperbaiki kredibilitas dan meningkatkan pengaruh (Popi

Sopiatin. 2010: 67).

3) Kompetensi Sosial

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 88) yang

dimaksud kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik

sebagai bagian dari masyarakat untuk:

a) Berkomunikasi lisan dan tulisan.

b) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara

fungsional.

c) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama

pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta

didik.

d) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

(Musfah Jejen, 2011: 52-53)

Dengan dimilikinya kompetensi sosial, diharapkan

antara seorang guru dan siswa akan terjalin komunikasi yang

baik sehingga siswa termotivasi untuk berprestasi, adanya

kerjasama yang baik antarguru yang akan membentuk

lingkungan kerja yang nyaman, dan dapat membentuk

hubungan yang baik antara guru dengan orang tua siswa (Popi

Sopiatin. 2010: 68).

Page 38: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

24

4) Kompetensi Profesional

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 88) yang

dimaksud kompetensi profesional adalah kemampuan

penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam

yang meliputi:

a) Konsep, struktur, dan metode keilmuan/teknologi/seni yang

menaungi/koheren dengan materi ajar.

b) Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah.

c) Hubungan konsep antar mata pelajaran terkait.

d) Penerapan konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.

e) Kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan

tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.

Menurut Pedoman Pelaksanaan Pola Pembaharuan Sistem

Pendidikan Tenaga Kependidikan, terdapat 10 kompetensi

guru yang harus dikuasai dan dikembangkan, supaya

pelaksanaan tugas profesional guru mempunyai arahan

yang jelas. 10 kompetensi guru profesional tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum

sekolah

2. Mengelola program belajar mengajar

3. Mengelola kelas

4. Menggunakan media dan sumber belajar

Page 39: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

25

5. Menguasai landasan-landasan kependidikan

6. Mengelola interaksi belajar mengajar

7. Menilai prestasi siswa

8. Mengenal fungsi dan program pelayanan dan

penyuluhan di sekolah

9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

10. Memahami dan menafsirkan hasil-hasil penelitian

pendidikan.

Kompetensi-kompetensi di atas dapat disimpulkan

bahwa keempat kompetensi di atas saling terkait satu sama lain

sehingga diharapkan guru memahami tentang

psikologis/keadaan siswanya dan mampu merencanakan

pembelajaran sehingga siswa mudah memahami. Sebagai

makhluk sosial, guru harus memiliki kepribadian yang baik

agar dapat menjalin hubungan dengan masyarakat sehingga

tercipta komunikasi dan interaksi yang dapat membantu dalam

mendidik siswanya. Sebagai guru profesional maka guru harus

mampu menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan

bidangnya agar pelajaran tidak menyimpang dari bidangnya.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa kompetensi guru adalah keseluruhan

pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat

Page 40: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

26

yang berwujud tindakan diiringi penuh rasa tanggung jawab

dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran.

b. Faktor Pendukung dan Penghambat Kompetensi Guru

Ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat kompetensi

guru, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri guru (internal) dan

faktor yang berasal dari luar diri guru (eksternal).

Adapun faktor internal meliputi: 1) Tingkat pendidikan 2) Keikutsertaan dalam berbagai pelatihan dan kegiatan ilmiah 3) Masa kerja dan pengalaman kerja 4) Tingkat kesejahteraan, dan 5) Kesadaran akan kewajiban dan panggilan hati nurani Sedangkan faktor eksternal meliputi: 1) Besar gaji dan tunjangan yang diterima 2) Ketersediaan sarana dan media pembelajaran 3) Kepemimpinan kepala sekolah 4) Kegiatan pembinaan yang dilakukan 5) Peran serta masyarakat

(Yusuf Hadi. 2009)

Faktor internal dan faktor eksternal di atas saling

melengkapi satu sama lain dan saling berkaitan, guru yang aktif

akan membawa dampak yang positif pula, misalkan guru yang ikut

serta aktif dalam berbagai kegiatan-kegiatan pelatihan ataupun

kegiatan ilmiah akan dapat meningkatkan jabatan akademiknya di

sekolah, disisi lain juga mampu menjadi teladan yang baik bagi

siswanya. Sedangkan untuk faktor eksternal memang terkadang

guru terkendala oleh ketersediaan sarana dan prasarana dan media

yang akan digunakan dalam proses pembelajaran efektif. Namun

Page 41: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

27

alangkah lebih baik jika ada keseimbangan antara kedua faktor

tersebut.

3. Fasilitas Belajar

a. Pengertian Fasilitas Belajar

Fasilitas adalah sarana dan prasarana yang harus tersedia

untuk melancarkan kegiatan pendidikan di sekolah. Sarana adalah

semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara

langsung digunakan untuk proses pendidikan disekolah, meliputi

gedung, ruang belajar atau kelas, media belajar, meja dan kursi.

Sedangkan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung

menunjang jalannya proses pendidikan, meliputi halaman sekolah,

taman sekolah, dan jalan menuju sekolah (Sopiatin Popi, 2010: 73).

b. Ruang Lingkup Fasilitas Belajar

1) Perencanaan Pengadaan Lahan

Lahan adalah letak tanah tempat berdirinya bangunan

atau gedung. Letak tanah untuk mendirikan sekolah (lokasi

sekolah) mempunyai hubungan yang signifikan dengan dampak

pendidikan. Oleh karena itu, dalam merencanakan pengadaan

lahan untuk gedung sekolah perlu mempertimbangkan hal

berikut:

- Membuat perencanaan tanah, luas, dan lokasi yang sesuai

dengan kebutuhan.

Page 42: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

28

- Melakukan survei untuk menentukan lokasi tujuan dan

perencanaan tat kota.

- Melakukan survei untuk melihat kondisi jalan, transportasi,

air,dan listrik.

- Harga tanah.

Pemilihan lahan atau tanah untuk bangunan sekolah

tergantung kepada jenis sekolah, kebutuhan peserta didik, dan

tujuan yang ditentukan secara institusional. Oleh karena itu

dalam pemilihan lahan atau tanah perlu dipertimbangkan

bahwa lahan atau tanah tersebut dapat dibangun dan

dikembangkan secara inovatif.

2) Bangunan Sekolah

Bangunan sekolah adalah semua ruangan yang didirikan

diatas lahan yang digunakan untuk kepentingan pendidikan.

Bangunan sekolah meliputi ruang kegiatan belajar/kelas,

kantor, perpustakaan, ruang laboratorium, usaha kesehatan

sekolah, kantin, gudang, dan kamar mandi. Sekolah merupakan

lembaga tempat untuk mendidik, melatih, dan mengembangkan

potensi peserta didik. Oleh karena itu diperlukan bangunan

yang memadai sehingga dapat menumbuhkan dan

meningkatkan kreativitas dan produktivitas, serta dapat

menumbuhkan rasa bangga dan betah bersekolah.

Page 43: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

29

Secara rinci, menurut Mamusung (1981: 16) dalam Popi

Sopiatin menyatakan bahwa bangunan sekolah yang ideal

adalah dengan memenuhi kriteria berikut:

a) Memenuhi kebutuhan dan syarat pedagogis, artinya:

- Ukuran dan bentuk setiap ruangan disesuaikan dengan

kebutuhan

- Datangnya atau masuknya sinar matahari harus dari

sebelah kiri

- Tinggi rendahya tembok, letak kusen, dan jendela

disesuaikan dengan kondisi anak

- Penggunaan warna yang cocok.

b) Aman, artinya material dan konstruksi bangunan benar-

benar dapat dipertanggungjawabkan, baik kekuatan atau

kekokohan bangunan itu sendiri maupun pengaruh dari

lingkungannya, seperti pengaruh erosi, angin, getaran,

pohon yang berbahaya, dsb.

c) Menurut syarat kesehatan, sinar matahari cukup bagi setiap

ruangan, memungkinkan adanya pergantian udara yang

segar.

d) Menyenangkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan

pendidikan dan tak saling mengganggu.

e) Dapat memungkinkan untuk memperluas tanpa memakai

biaya lagi yang besar.

Page 44: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

30

f) Fleksibel, artinya melihat kebutuhan hari depannya dan

pula dapat dirubah-rubah setiap saat diperlukan.

g) Memenuhi syarat keindahan.

h) Ekonomis, artinya luas setiap ruangan tepat dengan

kebutuhan, setiap ruangan dapat dipergunakan untuk

berbagai usaha, dari luas tanah yang ada biasanya 50%

dipergunakan untuk bangunan bagi kegiatan di dalam dan

50% merupakan halaman dan kebun untuk melakukan

kegiatan di luar.

3) Perlengkapan Sekolah

Perlengkapan sekolah diperlukan dalam upaya

memberikan pelayanan pendidikan yang baik dan

terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien.

Nawawi (1981) dalam Popi Sopiatin mengelompokkan

perlengkapan sekolah ke dalam dua kelompok:

a) Benda-benda habis pakai, yaitu benda-benda ini merupakan

perlengkapan yang dapat habis dalam waktu singkat jika

dipergunakan. Misalnya kertas, kapur tulis, dan bahan-

bahan untuk praktikum.

b) Benda-benda tahan lama, yaitu benda-benda ini merupakan

perlengkapan yang dapat dipergunakan untuk jangka waktu

cukup lama. Misalkan kursi, meja, dan alat peraga/media

belajar.

Page 45: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

31

Secara garis besar, jenis perlengkapan di sekolah

terdiri atas sarana dan prasarana sekolah.

4) Media Pengajaran

a) Pengertian dan manfaat media pengajaran

Dalam proses komunikasi proses belajar mengajar

diperlukan media pengajaran sebagai salah satu sumber

belajar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,

dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga

proses belajar terjadi (Sadiman, dkk. 1986).

Pendapat lain dari Corte (Angkowo dan Kosasih,

2007) mengartikan bahwa media pengajaran merupakan

sarana nonpersonal (bukan manusia) yang digunakan atau

disediakan oleh tenaga pengajar, dan memegang peranan

besar dalam proses belajar mengajar guna mencapai tujuan

instruksional.

Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan

bahwa media pengajaran merupakan suatu alat bantu

mengajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar

untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan

oleh guru dan bersifat sebagai pelengkap, jika dipandang

perlu untuk mempertinggi mutu proses belajar mengajar.

Page 46: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

32

Media pengajaran yang digunakan pada proses belajar

mengajar mempunyai manfaat sebagai berikut:

(1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa

sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar

(2) Materi pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa

(3) Metode mengajar akan lebih bervariasi

(4) Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar

(belajar akan lebih fokus kepada siswa).

b) Kriteria Pemilihan Media Pengajaran

Dalam upaya memberikan pelayanan pada proses

belajar mengajar, menentukan media pengajaran harus

memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:

(1) Pelajar serta kelompok pelajar

(2) Substansi dan sasaran pelajaran

(3) Metode pengajaran

Menurut Sudjana dan Rivai (2005) dalam Popi Sopiatin

menyebutkan bahwa dalam memilih media pengajaran,

sebaiknya memperhatikan kriteria sebagai berikut:

(1) Ketepatan dengan tujuan pengajaran

(2) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran

(3) Kemudahan dalam memperoleh media

(4) Keterampilan guru dalam menggunakannya

(5) Tersedia waktu untuk menggunakannya

Page 47: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

33

(6) Sesuai dengan taraf berfikir siswa.

c) Jenis Media Pengajaran

Banyak media pengajaran yang dapat digunakan

untuk kegiatan belajar mengajar. Media yang lazim

digunakan pada kegiatan belajar mengajar adalah:

(1) Media dua dimensi (media grafis), misalnya grafik dan

diagram.

(2) Media tiga dimensi, yaitu media dalam bentuk model

padat, model penampang, model susun, model kerja,

dan diorama.

(3) Media proyeksi, misalnya slide film dan OHP.

(4) Lingkungan sebagai media pembelajaran.

Dengan perkembangan teknologi saat ini, kegiatan

belajar mengajar dapat menggunakan kombinasi dari

beberapa media yang disebut multimedia. Multimedia

pada dasarnya merupakan satu medium komunikasi yang

dikoordinasikan dengan medium yang lain untuk

menyalurkan informasi dengan menggabungkan beberapa

cara. Komponen utama multimedia adalah grafik, audio,

teks, dan interaktif. Multimedia dapat dibuat dari kombinasi

berikut:

(1) Paper based, misalnya buku, majalah, brosur.

(2) Light based, misalnya slideshow, OHP

Page 48: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

34

(3) Audio based, misalnya CD player, cassette tape player,

radio.

(4) Moving image based, misalnya siaran televisi, video

cassette recorder, film

(5) Digitally based, misalnya komputer.

Jenis multimedia yang digunakan di dalam kelas

terdiri atas dua macam berikut:

(1) Classical Media Production Project. Multimedia ini

bersifat non digital (tidak berbasis komputer), namun

berbentuk the school newspaper dan the school play. Ini

memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mempelajari kemampuan komunikasi dan juga

memperkuat isi kurikulum tradisional.

(2) The Digital Multimedia Project. Ini menggunakan

beberapa software yang membolehkan guru dan siswa

untuk memanipulasi teks, grafik, audio, dan

memasukkan kegiatan ke dalam multimedia tersebut.

Misalnya power point project dan video school new

production project.

5) Sarana Perpustakaan

a) Pengertian Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan merupakan salah satu alat yang vital

dalam setiap program pendidikan, pengajaran dan

Page 49: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

35

penelitian. Istilah perpustakaan berasal dari kata pustaka,

yang berarti buku-buku.

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada

dan dikelola oleh sekolah. Ciri-ciri perpustakaan sekolah

adalah:

(1) Penanggung jawab pengelolaan perpustakaan adalah

kepala sekolah

(2) Letaknya berada di lingkungan sekolah

(3) Koleksinya terdiri atas bahan bacaan tentang pelajaran

dan bacaan lainnya yang menunjang proses

penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran

(4) Pemakainya adalah warga sekolah

(5) Sumber dananya berasal dari anggaran belanja sekolah,

sumbangan orang tua dan sumber lain yang sah dan

tidak mengikat

(6) Bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan belajar

mengajar dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

b) Fungsi Perpustakaan Sekolah

Fungsi dan daya guna perpustakaan sekolah adalah

sebagai tempat kegiatan belajar mengajar yang berorientasi

pada penggunaan sumber-sumber masyarakat. Oleh karena

itu, dalam perpustakaan sekolah disediakan buku-buku

bacaan yang berhubungan dengan kurikulum sekolah.

Page 50: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

36

Hubungan kurikulum dengan pemanfaatan perpustakaan

sekolah adalah:

(1) Sebagai pusat informasi baik bagi guru, siswa, dan

petugas lainnya.

(2) Sebagai pusat sarana pengajaran yang dibutuhkan untuk

menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas.

(3) Membantu memperluas dan memperdalam pengetahuan

para guru, siswa, dan pegawai lainnya

(4) Memberikan bimbingan dan bantuan dalam

menyelesaikan tugas tugas maupun dalam

pengembangan kurikulum.

c) Layanan Perpustakaan Sekolah

Ukuran keberhasilan sebuah perpustakaan terletak

pada proses layanan. Layanan perpustakaan yang baik

didasarkan kepada:

(1) Berorientasi kepada pelanggan

(2) Mekanismenya cepat, tepat, mudah, murah dan

sederhana

(3) Menciptakan kesan dan citra yang baik, menyenangkan

dan memberikan kepuasan

(4) Adanya standar mutu layanan minimal untuk dapat

menuju layanan prima.

Page 51: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

37

Menurut Mudhofir (2001) dalam Popi Sopiatin, pelayanan

perpustakaan terdiri atas dua macam bentuk pelayanan,

yaitu:

(1) Pelayanan tidak langsung. Pelayanan ini merupakan

kerja pengorganisasian secara teratur untuk mencatat,

mengklasifikasikan, mengkatalog, memproses bahan

pustaka, serta menyusun semua bahan, baik yang masuk

maupun yang ada. Pelayanan tidak langsung disebut

juga sebagai pelayanan teknis, artinya petugas tidak

langsung berhadapan dengan pemakai.

(2) Pelayanan langsung. Pelayanan ini merupakan kerja

penyampaian segala fasilitas perpustakaan kepada siswa

dengan efektif dan efisien. Pada pelayanan langsung,

petugas perpustakaan berhadapan langsung dengan

siswa. Yang termasuk pelayanan langsung adalah

pelayanan pembaca, meliputi:

- Pelayanan Referensi

Adalah pelayanan perpustakaan untuk

membantu para pembaca mendapatkan sumber

informasi. Fungsi dari pelayanan ini adalah untuk

menciptakan layanan yang praktis dan efisien,

menjelaskan sumber yang tepat, merekomendasikan

bahan-bahan yang sesuai dengan subjek belajar.

Page 52: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

38

- Pelayanan Sirkulasi

Merupakan pusat kegiatan pelayanan. Dalam

melancarkan pelayanan pada pelayanan sirkulasi ini

diperlukan administrasi peminjaman yang praktis

dan efisien, sistem prosedur yang sederhana, dan

pengontrolan yang efektif.

- Pelayanan Informasi

Bentuk pelayan informasi yang diberikan oleh

perpustakaan antara lain: mengadakan edaran

mengenai peraturan perpustakaan, memberikan

petunjuk penggunaan katalog perpustakaan,

mengedarkan daftar buku baru, menyebarkan

brosur-brosur tentang perpustakaan yang

bersangkutan.

Pelayanan perpustakaan mempunyai tiga karakteristik

berikut:

(1) Mudah dimengerti oleh siswa maupun petugasnya

sendiri

(2) Efisien dan ekonomis/menggunakan sedikit peralatan

(3) Mengusahakan tidak ada keterlambatan dalam melayani

siswa

Page 53: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

39

d) Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah

Sarana dan prasarana perpustakaan mencakup

semua kebutuhan unit kerja, baik yang berupa fisik,

fasilitas, kemudahan, maupun perabot dan perlengkapan.

Dalam memberikan pelayanan perpustakaan diperlukan

berbagai sarana dan prasarana penunjang, yang meliputi

berikut ini:

(1) Gedung, bangunan dan sejumlah ruangan dengan

berbagai kelengkapan kerja dan sarana layanan

(2) Perabot dan perlengkapan atau inventaris, seperti

mebel, komputer dan mesin fotokopi

(3) Sarana komunikasi, seperti pesawat telepon, faxilime,

dan email

(4) Sarana transportasi

Penyediaan sarana dan prasarana perpustakaan

harus disesuaikan dengan ruang lingkup organisasi,

beban kerja, jumlah koleksi buku, jumlah karyawan,

kemampuan organisasi, dan pemakai yang dilayani,

sehingga perpustakaan dapat berdaya guna.

6) Pengelolaan Laboratorium

a) Pengertian Laboratorium

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

laboratorium merupakan tempat atau kamar tertentu yang

Page 54: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

40

dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan,

sedangkan laboratorium bahasa merupakan ruangan yang

dilengkapi dengan alat-alat keperluan pengajaran bahasa,

berupa pita perekam, kaset, proyektor, dan piringan hitam

yang dipakai secara terpisah-pisah atau bersama-sama.

Dalam melaksanakan kegiatan di laboratorium

untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang bermutu

(Depdiknas, 1992: 2) terdapat beberapa hal yang harus

diperhatikan, yaitu keselamatan kerja baik untuk guru

maupun siswa, ketertiban kerja, agar alat tidak rusak, dan

bahan–bahan berbahaya berada pada tempat semestinya,

laboratorium dapat digunakan untuk menyampaikan

konsep/subkonsep noneksperimen yang memerlukan alat

bantu (media pengajaran).

b) Organisasi Laboratorium

Orang-orang atau petugas yang terlibat langsung

dalam organisasi laboratorium adalah sebagai berikut:

(1) Kepala Sekolah

Tugas kepala sekolah adalah:

- Memberi tugas kepada penanggung jawab teknis

laboratorium, penanggung jawab mata pelajaran dan

laboran.

Page 55: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

41

- Memberikan bimbingan, motivasi, pemantauan, dan

evaluasi kepada petugas-petugas laboratorium.

- Menyediakan dana keperluan operasional

laboratorium.

(2) Laboran

Laboran mempunyai tugas:

- Mengerjakan administrasi laboratorium

- Mempersiapkan dan menyiapkan kembali

alat/bahan yang digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar

- Bertanggung jawab atas kebersihan alat dan ruang

laboratorium beserta perlengkapannya.

(3) Koordinator Laboratorium

Koordinator mempunyai tugas:

- Mengkoordinir masing-masing guru mata pelajaran

- Mengusulkan kepada penanggung jawab

laboratorium untuk pengadaan alat/bahan

(4) Penanggung Jawab Teknis Laboratorium

Mempunyai tugas:

- Bertanggung jawab atas kelengkapan administrasi

laboratorium

- Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan di

laboratorium

Page 56: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

42

- Mengusulkan kepada kepala sekolah tentang

pengadaan alat/bahan laboratorium

- Bertanggung jawab tentang kebersihan,

penyimpanan, perawatan, dan perbaikan alat.

7) Kantin Sekolah

Kantin sekolah merupakan prasarana yang sangat

diperlukan dalam upaya menunjang kegiatan pendidikan di

sekolah, yaitu dengan menyediakan makanan yang terjamin

kualitasnya dan cukup mengandung gizi. Dengan tersedianya

kantin sekolah tersebut diharapkan siswa tidak lagi berkeliaran

mencara makanan ke luar lingkungan sekolah di saat jam

istirahat.

c. Fasilitas Sekolah Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Penyelenggaraan Sekolah Menengah Atas

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penyelenggaraan

Persekolah Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan

spesifikasi teknis sebagai patokan pelayanan minimal yang wajib

dilakukan dalam menyelenggarakan kegiatan persekolahan di

bidang pendidikan agar penyelenggaraan kegiatan pelayanan

persekolahan kepada masyarakat di bidang pendidikan dapat

mencapai hasil sesuai indikator yang ditentukan.

Berdasarkan Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan

Page 57: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

43

Dasar dan Menengah Depdiknas Tahun 2003, bahwa fasilitas

sekolah menengah atas yang harus tersedia adalah sebagai berikut:

1) Lahan

Jenis lahan yang digunakan untuk SMA antara lain adalah:

a) Lahan terbangun adalah lahan yang di atasnya berisikan

bangunan

b) Lahan terbuka adalah lahan yang belum ada bangunan di

atasnya, termasuk taman, plaza, selasar dan lapangan

c) Lahan kegiatan praktik adalah lahan yang diperuntukkan

untuk pelaksanaan kegiatan praktik

d) Lahan pengembangan adalah lahan yang diperlukan untuk

kebutuhan pengembangan bangunan, kegiatan praktik dan

perumahan.

2) Ruang

Ditinjau dari fungsinya dapat dikelompokkan dalam:

a) Ruang Pendidikan

Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses

belajar mengajar teori dan praktik, antara lain:

- Ruang teori

- Ruang laboratorium

- Ruang olahraga

- Ruang perpustakaan/media

- Ruang kesenian

Page 58: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

44

- Ruang keterampilan.

b) Ruang Administrasi

Ruang administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai

kegiatan kantor/administrasi, antara lain:

- Ruang kepala sekolah

- Ruang wakil kepala sekolah

- Ruang guru

- Ruang reproduksi/penggandaan

- Ruang tata usaha

c) Ruang penunjang

Ruang penunjang berfungsi untuk menampung kegiatan

yang mendukung PBM, antara lain:

- Ruang ibadah

- Ruang koperasi sekolah

- Ruang OSIS/pramuka/PMR

- Ruang bimbingan

- Ruang serbaguna/umum

- Ruang kamar mandi/WC

- Ruang UKS

3) Perabot

Secara umum, perabot sekolah mendukung tiga fungsi

utama sekolah, yaitu fungsi pendidikan, fungsi administrasi dan

fungsi penunjang. Jenis perabot sekolah dikelompokkan

Page 59: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

45

sebagai perabot pendidikan, perabot administrasi dan perabot

penunjang.

4) Alat dan Media Pendidikan

Setiap SMA memiliki alat pendidikan sekurang-kurangnya,

berupa:

- Alat peraga/praktik bidang studi IPA

- Alat peraga/praktik bidang studi IPS

- Alat peraga/praktik bidang studi matematika

- Alat peraga/praktik bidang keterampilan

- Media pengajaran mata pelajaran lain.

Setiap SMA menyediakan

- Buku pelajaran pokok (untuk guru dan siswa)

- Buku pelajaran pelengkap

- Buku bacaan

- Buku sumber (referensi)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitas

belajar sekolah adalah segala sesuatu yang memperlancar

proses pembelajaran di sekolah. Meliputi bangunan,

perlengkapan sekolah dan semua media pembelajaran yang

digunakan dalam proses pembelajaran guna tercapainya proses

belajar mengajar yang efisien, efektif, dan kreatif.

Page 60: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

46

Menurut Azhar Arsyad (2006: 25-26) manfaat

penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar

mengajar memberikan beberapa manfaat, yaitu:

a) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan

dan informasi sehingga dapat memperlancar dan

meningkatkan proses dan hasil belajar.

b) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan

perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi

belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan

lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar

sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

c) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera,

ruang, dan waktu:

(1) Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan

langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar,

foto, slide, realita, film, radio, atau model.

(2) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak

oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop,

film, slide, atau gambar.

(3) Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi

sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui

rekaman video, film, foto, slide, disamping secara

verbal.

Page 61: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

47

(4) Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran

darah dapat ditampilkan secara konkret melalui film,

gambar, slide atau simulasi komputer.

(5) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan

dapat disimulasikan dengan media seperti komputer,

film, dan video.

(6) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi,

atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama

seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat

disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti time-

lapse untuk film, video, slide, atau simulasi komputer.

d) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan

pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di

lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya

interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan

lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-

kunjungan ke museum atau kebun binatang.

Berdasarkan uraian penjelasan di atas dapat

disimpulkan bahwa fasilitas belajar memiliki fungsi dan

bermanfaat guna menunjang program pusat sumber belajar

agar kegiatan belajar efisien, mampu meningkatkan

konsentrasi dan perhatian siswa serta interaksi sesuai minat

Page 62: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

48

siswa dan membuat siswa rajin dan tekun dalam belajar

sehingga meningkatkan proses dan prestasi belajar siswa.

B. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Rondi (2015) dengan judul

Pengaruh Kompetensi Guru dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi

dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di MAN

Tempel Sleman. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang

menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan expost

facto, penentuan sampel dengan menggunakan stratified proportional

random sampling. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas,

instrumen kompetensi guru dari 23 item soal dinyatakan 19 item soal

valid dan 4 item soal tidak valid dengan tingkat reliabilitas 0,871. Dan

untuk instrumen fasilitas belajar dari 18 item soal dinyatakan 16 item

soal valid dan 2 item soal tidak valid dengan tingkat reliabilitas 0,889.

Sedangkan untuk instrumen motivasi belajar dari 15 item soal

dinyatakan 14 item soal valid dan 1 item soal tidak valid dengan

tingkat reliabilitas 0,871. Dari penelitian diperoleh juga bahwa (1)

kompetensi guru berpengaruh secara langsung positif terhadap

motivasi belajar pada mata pelajaran ekonomi dengan nilai probability

0,000<0,05 dan nilai Standardized Regression Weights sebesar 0, 248;

(2) kompetensi guru berpengaruh secara langsung positif terhadap

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan nilai

probability 0,000 < 0,05 dan nilai Standardized Regression Weights

Page 63: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

49

sebesar 0,268; (3) fasilitas belajar berpengaruh secara langsung positif

terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan

nilai probability 0,000<0,05 dengan nilai Standardized Regression

Weights sebesar 0,327; (4) fasilitas belajar berpengaruh secara tidak

langsung positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

ekonomi dengan nilai probability 0,001<0,05 dan nilai Standardized

Regression Weights sebesar 0,228; (5) motivasi belajar berpengaruh

secara tidak langsung positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran ekonomi dengan nilai probability 0,000<0,05 dan nilai

Standardized Regression Weights sebesar 0,284.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Rizki Hartanti (2015) dengan

judul Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa

Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK Batik Perbaik Purworejo

tahun Pelajaran 2014/2015. Pengambilan sampel dengan teknik sample

random sampling. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa

kompetensi guru pada kategori tinggi sekali sebesar 58,33% dan

prestasi belajar siswa pada kategori tinggi sekali sebesar 50%.

Sedangkan besarnya pengaruh (rx2y) sebesar 32,60%. Berdasarkan

analisis kuantitatif menunjukkan bahwa variabel kompetensi guru

secara positif dan signifikan mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Hasil analisis regresi diperoleh Y= 67,126 + 0,316X dan uji t 4,713

dengan sig 0,000 < 0,05.

Page 64: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

50

C. Kerangka Pikir

1. Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Kompetensi guru dengan prestasi belajar sangat erat kaitannya.

Agar prestasi belajar siswa baik, maka perlu adanya kompetensi guru

yang baik pula. Kompetensi guru adalah keseluruhan pengetahuan,

pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat yang berwujud

tindakan diiringi penuh rasa tanggung jawab dalam melaksanakan

tugas sebagai agen pembelajaran. Salah satu diantaranya adalah

kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan mengelola pembelajaran

peserta didik. Seorang guru mengelola pembelajaran yang baik dan

menarik misalnya menggunakan strategi pembelajaran yang aktif dan

menyenangkan sehingga siswa akan merasa senang dan tidak merasa

bosan sehingga siswa akan tertarik dengan mata pelajaran yang

disampaikan guru sehingga itu akan membawa dampak positif secara

psikologis sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Pengaruh Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar

Fasilitas belajar berpengaruh terhadap peningkatan hasil

prestasi belajar siswa. Fasilitas meliputi sarana dan prasarana guna

mendukung kegiatan pembelajaran, yang meliputi alat pembelajaran,

alat peraga, dan media pendidikan. Pemakaian media pembelajaran

dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan

minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan

Page 65: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

51

belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap

siswa sehingga dapat meningkatkan proses dan prestasi belajar siswa.

Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas, maka

dapat digambarkan paradigma penelitian sebagai berikut:

Gambar 1

Bagan Kerangka Pikir

Keterangan:

: Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara individu

------ : Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama

X1 : Kompetensi Guru

X2 : Fasilitas Belajar

Y : Prestasi Belajar

D. Rumusan Hipotesis

Berdasarkan kajian teori, tinjauan pustaka, dan kerangka pikir di

atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

X1

X2

Y R xy

r x1y

r x2y

Page 66: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

52

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi guru

terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi siswa

kelas X di SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo.

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar

terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi siswa

kelas X di SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi guru dan

fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo.

Page 67: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

53

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Sesuai permasalahan yang diangkat dan tujuan penelitian ini,

maka penelitian ini termasuk penelitian expostfacto, “yaitu suatu

penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi

dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor

yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut” (Suharsimi,

2013: 17).

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan persepsi siswa tentang

kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mereka.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian

yang menggunakan data dalam bentuk angka. Pendekatan kuantitatif

digunakan untuk mengukur variabel bebas dan variabel terikat dengan

menggunakan angka-angka yang diolah melalui analisis statistik.

Sugiyono (2013: 14) mendefinisikan metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini sudah dilaksanakan di SMA Negeri 11

Kabupaten Purworejo kelas X semester I tahun pelajaran 2016/2017

53

Page 68: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

54

yang beralamat di Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo. Peneliti

melakukan penelitian pada bulan Januari 2016.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya” (Sugiyono, 2015:117).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa X SMA

Negeri 11 Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2016/2017

disajikan dalam tabel 1 berikut ini:

Tabel 1 Populasi Kelas

No Kelas Banyak

Siswa

1 X-1 32

2 X-2 32

JUMLAH 2 64

Sumber: Data SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo

2. Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2015: 118)

Dalam pengambilan sampel, karena keterbatasan waktu

penelitian, maka peneliti hanya mengambil sebagian dari populasi

Page 69: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

55

untuk dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah

sebagian dari siswa kelas X SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo

tahun pelajaran 2016/2017 yang menjadi wakil populasi.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dilakukan secara acak, dari siswa yang

berjumlah 64 siswa diambil sampel dengan taraf kesalahan 5%

yaitu 55 siswa berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel dari

populasi tertentu dengan taraf 1%, 5%, dan 10% (Sugiyono,

2015:128).

D. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu strategi atau cara yang

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan

dalam penelitiannya. Pengumpulan data dalam penelitian dimaksudkan

untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan, kenyataan-kenyataan,

dan informasi yang dapat dipercaya (Widoyoko, Eko Putro. 2012:33).

Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data menggunakan

beberapa instrumen, yaitu:

1. Angket (kuesioner)

Angket atau kuisioner merupakan metode

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk diberikan respon sesuai dengan

permintaan pengguna. Angket yang digunakan dalam

Page 70: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

56

penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu angket yang

jumlah item dan alternatif jawaban maupun responden

tinggal memilihnya sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya (Widoyoko Eko Putro. 2012: 33). Angket

dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur persepsi

siswa tentang kompetensi guru dan fasilitas belajar.

2. Analisis Dokumen

“Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan menganalisis isi dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam arti sempit berarti barang-barang atau benda-benda tertulis, sedangkan dalam arti yang lebih luas, dokumen bukan hanya yang berwujud tulisan saja, tetapi dapat berupa benda-benda peninggalan seperti prasasti dan simbol-simbol lainnya.”

(Widoyoko, Eko. 2012: 49-50)

Dalam penelitian ini, dokumen yang diambil adalah

data tentang prestasi belajar yang dapat diketahui dari nilai

hasil berupa nilai ulangan mata pelajaran ekonomi siswa.

Dengan demikian penyusun juga mengambil data dalam

penelitian ini dengan cara mengambil dokumen- dokuemn

yang ada yaitu nilai raport siswa SMA Negeri 11

Kabupaten Purworejo. Nilai ini merupakan variabel

pencapaian hasil belajar.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara

Page 71: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

57

melakukan pengukuran (Widoyoko Eko Putro. 2013: 51). Untuk

memperoleh data tentang kompetensi guru dan fasilitas belajar siswa,

dikembangkan instrumen yang merupakan penjabaran dari setiap

indikator variabel. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan

angket yang berisi beberapa butir pertanyaan.

1. Kompetensi Guru

Untuk mengukur kompetensi guru, maka digunakan angket

atau kuisioner tertutup berskala kompetensi guru. Angket

kompetensi guru terdiri dari 15 butir pertanyaan yang

dikembangkan berdasarkan indikator yang telah ditetapkan.

Distribusi angket berdasarkan indikator dituangkan dalam kisi-

kisi yang disajikan dalam tabel 2 berikut ini:

Tabel 2 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kompetensi Guru

Variabel Indikator Instrumen Sumber

Data

Banyak

Butir Nomor Butir

Kompetensi

guru

1. Kompetensi

Pedagogis

2. Kompetensi

Kepribadian

3. Kompetensi

Sosial

4. Kompetensi

Profesional

Angket Responden

(Siswa)

4

3

4

4

1, 2, 3,4

5, 6, 7

8, 9, 10, 11

12, 13, 14, 15

JUMLAH 15

Sumber: diperoleh dari hasil analisis kisi-kisi instrumen variabel kompetensi guru

Page 72: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

58

2. Fasilitas Belajar

Untuk mengukur fasilitas belajar digunakan angket atau

kuisioner tertutup berskala fasilitas belajar. Angket fasilitas

belajar terdiri atas 15 butir pertanyaan yang dikembangkan

berdasarkan indikator yang telah ditetapkan. Distribusi angket

berdasarkan indikator yang diperlukan untuk mengungkap

fasilitas belajar dituangkan dalam kisi-kisi yang disajikan

dalam tabel 3 berikut ini:

Tabel 3 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Fasilitas Belajar

Variabel Indikator Instrumen Sumber

Data

Banyak

Butir

Nomor

Butir

Fasilitas

Belajar

1. Gedung

2. Ruang Kelas

3. Perpustakaan

4. Buku

Pelajaran

5. Perlengkapan

Pembelajaran

Angket

Responden

(Siswa)

3

3

3

3

3

1, 2, 3

4, 5, 6

7, 8, 9

10, 11, 12

13, 14, 15

JUMLAH 15

Sumber: diperoleh dari hasil analisis kisi-kisi instrumen variabel fasilitas belajar

Page 73: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

59

Penilaian terhadap jawaban responden tentang pengaruh

kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 11 Kabupaten

Purworejo disajikan dalam tabel 4 berikut ini:

Tabel 4 Pedoman Skor Alternatif Jawaban

No Jawaban Bobot Nilai

1 Selalu/Sangat Setuju 5

2 Sering/Setuju 4

3 Kadang-Kadang/Netral 3

4 Pernah/Tidak Setuju 2

5 Tidak Pernah/Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: diperoleh dari pedoman skor alternatif jawaban

F. Uji Instrumen Penelitian

Dalam penelitian, kedudukan data sangat penting karena data

merupakan gambaran variabel yang diteliti dan data berfungsi sebagai

alat untuk menguji hipotesis. Penelitian yang menggunakan kuisioner

atau angket sebagai alat ukur perlu dilakukan uji validitas dan uji

reliabilitas dari kuisioner yang dipakai. Data yang diperoleh melalui

prosedur pengumpulan data selanjutnya dianalisis menggunakan:

1. Uji Validitas

Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas

tinggi. Untuk memperoleh instrumen yang valid peneliti harus

bertindak hati-hati sejak awal penyusunan. Dalam uji validitas ini,

metode yang dipakai adalah validitas konstruk.

Page 74: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

60

Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep dari suatu teori, yaitu menjadi dasar penyusunan instrumen. Definisi atau konsep yang diukur berasal dari teori yang digunakan. Oleh karena itu harus pembahasan mengenai teori variabel yang akan diukur menjadi dasar penentuan konstruk suatu instrumen. Berdasarkan teoti tentang variabel tersebut definisi operasional dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator tersebut kemudian dijabarkan menjadi butir-butir instrumen, baik dalam bentuk pertanyaan maupun pernyataan. Suatu butir instrumen dikatakan valid apabila memiliki sumbangan yang besar terhadap skor total. Dengan kata lain dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika skor pada butir mempunyai kejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan sebagai korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas butir digunakan rumus korelasi product moment. Rumus korelasi product moment ada dua macam, yaitu rumus korelasi menggunakan deviasi atau simpangan, dan rumus korelasi menggunakan angka kasar. (Widoyoko, 2012: 145-147)

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan

komputer program SPSS for windows 17.0. Adapun rumus yang

digunakan adalah rumus product moment dengan angka kasar,

yaitu:

Keterangan: x : jumlah skor butir y : jumlah skor total N : jumlah sampel rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y (Widoyoko, 2012: 147)

Page 75: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

61

Penafsiran harga koefisien korelasi dilakukan dengan membandingkan harga rxy dengan harga kritik. Adapun harga kritik untuk validitas butir instrumen adalah 0,3. Artinya apabila rxy lebih besar atau sama dengan 0,3 (rxy 0,3), nomor butir tersebut dapat dikatakan valid. Sebaliknya apabila rxy lebih kecil dari 0,3 (rxy 0,3), nomor butir tersebut dikatakan tidak valid. Penentuan batas minimal suatu butir instrumen dianggap valid apabila memiliki korelasi 0,3 terhadap skor total dengan asumsi bahwa besarnya pengaruh atau determinan butir terhadap total instrumen = (r)2 = (0,3)2 = 0,09, dibulatkan menjadi 0,1 atau 10%. Butir instrumen yang memiliki sumbangan terhadap total butir instrumen kurang dari 10% dianggap butir tersebut kurang bermakna terhadap keberadaan instrumen secara keseluruhan.

(Widoyoko, 2012: 149-150) Selanjutnya dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi, Masrun (1979) dalam Sugiyono (2015: 188) menyatakan “Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3”. Jadi bila kurang dari 0,3 maka butir dinyatakan tidak valid.

Page 76: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

62

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian kompetensi

guru dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini:

Tabel 5 Ringkasan Validitas Instrumen Kompetensi Guru

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item1 54.4364 38.584 .430 .875

Item2 53.9273 35.698 .720 .862

Item3 54.3818 37.018 .502 .872

Item4 54.3636 37.347 .576 .869

Item5 54.3818 37.166 .594 .868

Item6 54.2182 39.433 .359 .878

Item7 54.1636 38.769 .425 .875

Item8 53.8000 38.570 .380 .878

Item9 54.0364 38.147 .391 .878

Iem10 54.3818 37.166 .594 .868

Item11 53.9273 35.846 .702 .862

Item12 53.6000 36.541 .680 .864

Item13 54.4727 38.624 .443 .874

Item14 53.9636 35.332 .759 .860

Item15 54.7091 38.321 .447 .874

Dengan bantuan komputer program SPSS for windows 17,0

dapat diketahui ringkasan validitas instrumen kompetensi guru dapat

diketahui bahwa dari 15 item memiliki nilai validitas tertinggi yaitu

0,759 dan nilai validitas terendah yaitu 0,359 (0,359 > 0,3). Maka dapat

disimpulkan bahwa 15 item soal dinyatakan valid dan tidak ada item

yang gugur karena mempunyai nilai r > 0,3.

Page 77: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

63

Pengujian validitas instrumen dari variabel fasilitas belajar

dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini:

Tabel 6 Ringkasan Validitas Instrumen Fasilitas Belajar

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

B1 53.8364 36.399 .767 .866

B2 53.4727 37.587 .693 .870

B3 54.3455 39.638 .465 .880

B4 53.8364 36.399 .767 .866

B5 54.6000 39.578 .421 .882

B6 54.2545 38.341 .592 .875

B7 53.9091 39.529 .370 .885

B8 53.6727 39.891 .365 .885

B9 54.0545 39.682 .475 .879

B10 54.0909 40.603 .363 .884

B11 54.2545 38.341 .592 .875

B12 54.2364 38.517 .575 .875

B13 54.2545 38.119 .508 .879

B14 53.8364 36.399 .767 .866

B15 54.3273 39.632 .468 .880

Dengan bantuan komputer program SPSS for windows 17,0

dapat diketahui ringkasan validitas instrumen fasilitas belajar dapat

diketahui bahwa dari 15 item memiliki nilai validitas tertinggi yaitu

0,767 dan nilai validitas terendah yaitu 0,363 (0,363 > 0,3). Maka dapat

disimpulkan bahwa 15 item soal dinyatakan valid dan tidak ada item

yang gugur karena mempunyai nilai r > 0,3

Page 78: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

64

2. Uji Reliabilitas

Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata

reliability dalam bahasa Inggris, berasal dari kata asal reliable

yang artinya dapat dipercaya (Widoyoko, 2012: 157) di mana suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai

alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen

yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data

yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2013: 221).

Dalam penelitian ini, digunakan rumus Alpha untuk

mencari reliabilitas instrumen pengukuran yang dalam sistem

skoringnya bukan 1 dan 0, tetapi bersifat gradual, yaitu ada

perjenjangan skor, mulai dari skor tertinggi sampai skor terendah

(Widoyoko, 2012 163).

Adapun rumusnya sebagai berikut:

Keterangan: r11 : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal Ʃσb

2 : jumlah varians butir σ2t : varians total (Arikunto. 2010: 239)

Page 79: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

65

Untuk menentukan reliabel tidaknya suatu instrumen

dilakukan dengan cara mengkonsultasikan dengan harga kritik atau

standar reliabilitas. Harga kritik untuk indeks reliabilitas instrumen

adalah 0,7. Artinya suatu instrumen dinyatakan reliabel jika

mempunyai nilai koefisien Alpha sekurang-kurangnya 0,7 (Kaplan,

1982: 106)

(Widoyoko, Eko Putro. 2013: 155)

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan komputer

program SPSS 17 for Windows dan hasilnya sebagai berikut:

Tabel 7 Reliabilitas Instrumen Kompetensi Guru

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.878 15

Dari tabel 7 di atas hasil uji reliabilitas instrumen

menunjukkan variabel kompetensi guru mempunyai nilai

Cronbach’s Alpha yaitu 0,878 yang berarti nilai reliabilitas > 0,7.

Maka dapat disimpulkan bahwa instrumen kompetensi guru

dinyatakan reliabel atau dapat dipercaya.

Page 80: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

66

Sementara hasil reliabilitas instrumen fasilitas belajar dapat

dilihat pada tabel 8 berikut ini:

Tabel 8 Reliabilitas Instrumen Fasilitas Belajar

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.884 15

Dari tabel 8 di atas hasil uji reliabilitas instrumen menunjukkan

variabel fasilitas belajar dapat diketahui nilai Cronbach’s Alpha yaitu

0,884 yang berarti nilai reliabilitas > 0,7. Maka dapat disimpulkan

bahwa instrumen fasilitas belajar dinyatakan reliabel atau dapat

dipercaya.

G. Teknik Analisis Data

Dalam menanganalisis data, penulis menggunakan teknik

analisis deskriptif dan analisis kuantitatif.

1. Analisis Deskriptif

“Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya

tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum

atau generalisasi” (Sugiyono, 2015: 207-208).

Yang termasuk dalam statistik deskriptif dalam penelitian

ini antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram

Page 81: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

67

lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean,

perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui

perhitungan rata-rata standar deviasi, perhitungan persentase.

Adapun rumusnya yang digunakan adalah:

Jarak Interval (i) =

(Widoyoko, 2012: 110)

2. Analisis Kuantitatif

“Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan

kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain

terkumpul”. (Sugiyono, 2015: 207).

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 278) secara garis

besar, analisis data meliputi 3 langkah yaitu:

a. Persiapan

b. Tabulasi

c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian

Dalam analisis data secara kuantitatif, penulis

menggunakan alat bantu program SPSS for windows 17.0. untuk itu

penulis menggunakan rumus sebagai berikut:

skor tertinggi – skor terendah

jumlah kelas interval

Page 82: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

68

a. Analisis Korelasi Parsial

Rumus korelasi product moment:

Keterangan: X = variabel independen Y = variabel dependen rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y (Sugiyono, 2013: 183)

b. Uji t

Pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan

dengan menggunakan uji t. Uji t merupakan uji secara individu

antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam

penelitian ini uji t digunakan untuk mengetahui apakah ada

pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi guru

dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa di SMA

Negeri 11 Kabupaten Purworejo. Rumus yang digunakan:

Keterangan: rp = korelasi parsial yang ditentukan n = jumlah sampel t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel

(Sugiyono, 2013: 269-270)

Untuk mempermudah dalam menganalisis data yang

diperoleh maka penulis menggunakan alat bantu komputer

program SPSS for windows 17.0 dengan melihat angka

Page 83: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

69

signifikan < 0,05 berarti ada pengaruh yang signifikan antara

kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar

siswa di SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo. Dan apabila

signifikan > 0,05 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan

antara kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi

belajar siswa di SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo.

c. Korelasi Ganda (R)

Uji R dalam koefisien korelasi ganda digunakan untuk

mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel

independen (X1,X2) secara serentak terhadap variabel dependen

(Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar persentase

variasi variabel independen yang digunakan dalam model

mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai R

berkisar antara 0 sampai 1, nilai yang semakin mendekati 1

berarti hubungan semakin kuat, sebaliknya apabila nilai

mendekati angka 0 maka hubungan yang terjadi semakin

lemah.

Adapun rumus R adalah sebagai berikut:

Dimana:

Ryx1x2 : Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara

bersama-sama dengan variabel Y

Page 84: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

70

ryx1 : Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y

ryx2 : Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y

rx1rx2 : Korelasi Product Moment X1 dengan X2

(Sugiyono. 2010: 233)

d. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah kompetensi

guru dan fasilitas belajar bersama-sama berpengaruh positif

dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa di SMA Negeri

11 Kabupaten Purworejo. Adapun rumus uji F adalah sebagai

berikut:

Keterangan: R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel

(Sugiyono. 2013; 266)

Untuk mempermudah dalam menganalisis data yang

diperoleh maka penulis menggunakan alat bantu komputer

program SPSS for windows 17.0 dengan melihat angka

signifikan < 0,05 berarti ada pengaruh yang signifikan antara

kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar

siswa di SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo. Dan apabila

signifikan > 0,05 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan

Page 85: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

71

antara kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi

belajar siswa di SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo.

e. Analisis Regresi Ganda

Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila

peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik

turunnya variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih

variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi (dinaik

turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan

bila jumlah variabel independennya minimal 2.

(Sugiyono, 2010: 275)

Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Y=a+b1x1+b2x2.

Keterangan:

Y : Variabel Dependen a : Nilai Konstanta b : Nilai Koefisien X : Variabel Independen

(Sugiyono, 2010: 275)

Page 86: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas hasil penelitian meliputi: deskriptif data,

analisis deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas, uji hipotesis dan

pembahasan hasil penelitian.

A. Deskripsi Data

1. Profil SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo

a. Sejarah Perkembangan Sekolah

SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo didirikan tanggal 27

Juni 2005 berdasarkan SK No. 188.4/476/2005 dengan N.I.S

30.10.06.10.044/N.S.S 30.103.06.10.048. Sekolah ini menempati

gedung yang baru dibangun pada awal tahun 2005. Dari beberapa

SMA di Purworejo, SMA Negeri 11 Purworejo ini merupakan

sekolah baru di Kabupaten Purworejo. SMA Negeri 11 Kabupaten

Purworejo berlokasi di Jalan Kebumen KM 5,5 Desa Butuh,

Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Kode Pos 54264,

Provinsi Jawa Tengah, dengan luas bangunan 114m x 115,5 m

dengan luas total 13.150 m2. Sampai dengan saat ini, sekolah ini

merupakan salah satu sekolah unggulan di Kecamatan Butuh.

SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo memiliki beberapa

ruang, diantaranya adalah ruang kelas berjumlah 9 ruang, 1

laboratorium kimia, 1 laboratorium fisika, 1 laboratorium biologi,

1 laboratorium komputer, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang pusat

72

Page 87: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

73

sumber belajar, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang wakil kepala

sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang tata usaha, 1 ruang OSIS, 1 kamar

mandi guru laki-laki, 1 kamar mandi guru perempuan, 3 kamar

mandi siswa laki-laki, 2 kamar mandi siswa perempuan, 1 gudang,

1 ruang ibadah, 1 ruang dapur/pantry, 3 kantin/warung sekolah, 1

lapangan olah raga/upacara, 1 tempat parkir.

Sekolah juga dilengkapi juga dilengkapi perlengkapan

untuk mendukung kegiatan administrasi dan kegiatan

pembelajaran. Perlengkapan kegiatan administrasi diantaranya 6

unit komputer desktop, 3 unit notebook/laptop, 7 unit printer, 1

unit scanner, I unit telephone, 1 unit faximile, 1 unit mesin ketik, 2

unit kamera digital, I unit kamera video/handycam. Kegiatan

pembelajaran (ruang teori dan praktek) diantaranya 31 unit

komputer desktop dengan 5 unit dalam keadaan rusak sedang, 4

unit notebook/laptop, 2 unit komputer server, 1 unit jaringan

komputer, 1 LAN/jaringan intranet sekolah, 4 LCD/ proyektor dan

layar, 20 unit sound system ruangan, 2 unit printer, 1 unit scanner,

1 unit kamera digital, 1 unit televisi/LCD/LED, 2 unit pendingin

ruangan (AC).

b. Visi dan Misi Sekolah SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo

1) Visi Sekolah

Terbentuknya manusia akademis yang cerdas, kreatif, tanggap,

dan tangguh dalam menghadapi perkembangan zaman.

Page 88: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

74

2) Misi Sekolah

a) Mengembangkan perilaku santun, jujur, sportif, dan saling

menghormati antar sesama di lingkungan sekolah maupun

masyarakat.

b) Meningkatkan pengalaman perilaku agamis di dalam

maupun luar sekolah.

c) Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara

optimal.

d) Mengembangkan potensi sesuai dengan bakat siswa.

Memberikan bekal ketrampilan hidup (life skill).

B. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X IPS SMA

Negeri 11 Kabupaten Purworejo. Adapun jumlah populasi sebanyak 64

siswa dari 2 kelas, sedangkan untuk sampelnya adalah 55 siswa.

Dari data hasil penelitian dideskripsikan dalam skor tertinggi

dan skor terendah. Selanjutnya untuk mengetahui kecenderungan

pengukuran indikator kompetensi guru, fasilitas belajar dan prestasi

belajar dengan jarak interval sebagai pembanding yang membedakan

kategori yaitu dengan norma sebagai berikut:

Jarak Interval (i) =

Skor tertinggi – skor terendah

Jumlah kelas interval

Page 89: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

75

(Widoyoko, S. Eko Putro. 2012: 110)

Adapun uraian hasil analisis sebagai berikut:

1. Kompetensi Guru

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari angket

kompetensi guru yang diskorkan menunjukkan bahwa skor

tertinggi (skor ideal) yang dicapai responden adalah 75 sedangkan

skor terendah adalah 15. Dari skor diatas maka dapat diketahui jika

intervalnya sebagai berikut:

Jarak Interval (i) =

= 12

Setelah diketahui jarak intervalnya maka dapat disusun

kriteria sebagai berikut:

a. Kategori sangat baik pada jarak 64-75

b. Kategori baik pada jarak 52-63

c. Kategori cukup pada jarak 40-51

d. Kategori rendah pada jarak 28-39

e. Kategori sangat rendah pada jarak 15-27

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 11

Kabupaten Purworejo data yang terkumpul dari angket dapat

dideskripsikan skor jawaban responden tentang kompetensi guru

yaitu dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini:

75 - 15

5

Page 90: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

76

Tabel 9 Hasil Tanggapan Responden Kompetensi Guru

No Jumlah Skor Kualifikasi

1 62 Baik

2 59 Baik

3 53 Baik

4 49 Cukup

5 62 Baik

6 54 Baik

7 64 Sangat Baik

8 55 Baik

9 54 Baik

10 64 Sangat Baik

11 53 Baik

12 56 Baik

13 53 Baik

14 51 Cukup

15 58 Baik

16 57 Baik

17 60 Baik

18 67 Sangat Baik

19 57 Baik

20 57 Baik

21 63 Baik

22 55 Baik

23 60 Baik

24 67 Sangat Baik

25 43 Cukup

26 54 Baik

27 54 Baik

Page 91: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

77

Lanjutan tabel 9

28 54 Baik

29 48 Cukup

30 62 Baik

31 53 Baik

32 43 Cukup

33 59 Baik

34 63 Baik

35 60 Baik

36 69 Sangat Baik

37 47 Cukup

38 52 Baik

39 57 Baik

40 49 Cukup

41 66 Sangat Baik

42 63 Baik

43 57 Baik

44 66 Sangat Baik

45 67 Sangat Baik

46 69 Sangat Baik

47 50 Cukup

48 61 Baik

49 59 Baik

50 60 Baik

51 70 Sangat Baik

52 56 Baik

53 68 Sangat Baik

54 62 Baik

55 62 Baik

(sumber: angket yang digunakan untuk mengukur kompetensi guru)

Page 92: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

78

Berdasarkan tabel di atas (tabel 9) menunjukkan bahwa

kompetensi guru pada siswa kelas X SMA Negeri 11 Kabupaten

Purworejo adalah sebagai berikut:

1) Sebanyak 11 siswa menyatakan bahwa kompetensi guru tergolong

sangat baik.

2) Sebanyak 36 siswa menyatakan bahwa kompetensi guru tergolong

baik.

3) Sebanyak 8 siswa menyatakan bahwa kompetensi guru tergolong

cukup.

Selanjutnya data kompetensi guru disusun dalam bentuk

distribusi frekuensi yang disajikan dalam tabel 10 di bawah ini:

Tabel 10 Kecenderungan Kompetensi Guru

Skor Kategori Frekuensi Persentase

64-75 Sangat Baik 11 20

52-63 Baik 36 65,46

40-51 Cukup 8 14,54

28-39 Rendah 0 0

15-27 Sangat Rendah 0 0

Total 55 100

Page 93: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

79

Apabila data tersebut di atas (tabel 10) digambarkan dalam

bentuk diagram batang adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Diagram Kecenderungan Kompetensi Guru

Berdasarkan hasil tersebut (gambar 1) menunjukkan bahwa

kompetensi guru pada siswa kelas X SMA Negeri 11 Kabupaten

Purworejo tergolong baik. Kompetensi guru dinyatakan baik

karena frekuensi terbanyak terdapat pada skor 52-63, yakni

sebanyak 36 siswa (65,46%). Sedangkan untuk kompetensi guru

dalam kategori sangat baik 11 siswa (20%), dalam kategori cukup

8 siswa (14,54%), dan dalam kategori rendah dan sangat rendah

sebanyak 0 (0%).

2. Fasilitas Belajar

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari angket

fasilitas belajar yang diskorkan menunjukkan bahwa skor tertinggi

(skor ideal) yang dicapai responden adalah 75 sedangkan skor

terendah adalah 15. Dari skor diatas maka dapat diketahui jika

intervalnya sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

SangatBaik

Baik Cukup Rendah SangatRendah

Frekuensi

Persentase

Page 94: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

80

Jarak Interval (i) =

= 12

Setelah diketahui jarak intervalnya maka dapat disusun

kriteria sebagai berikut:

a. Kategori sangat baik pada jarak 64-75

b. Kategori baik pada jarak 52-63

c. Kategori kurang baik pada jarak 40-51

d. Kategori tidak baik pada jarak 28-39

e. Kategori sangat tidak baik pada jarak 15-27

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 11

Kabupaten Purworejo data yang terkumpul dari angket dapat

dideskripsikan skor jawaban responden tentang fasilitas belajar

yang disajikan dalam tabel 11 berikut ini:

Tabel 11 Hasil Tanggapan Responden Fasilitas Belajar

No Jumlah Skor Kualifikasi

1 61 Baik

2 58 Baik

3 53 Baik

4 49 Kurang Baik

5 62 Baik

6 54 Baik

7 64 Sangat Baik

8 55 Baik

9 54 Baik

75 - 15

5

Page 95: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

81

Lanjutan Tabel 11

10 64 Sangat Baik

11 51 Kurang Baik

12 56 Baik

13 53 Baik

14 48 Kurang Baik

15 58 Baik

16 57 Baik

17 60 Baik

18 67 Sangat Baik

19 57 Baik

20 57 Baik

21 63 Baik

22 55 Baik

23 60 Baik

24 67 Sangat Baik

25 43 Kurang Baik

26 54 Baik

27 54 Baik

28 54 Baik

29 48 Kurang Baik

30 62 Baik

31 53 Baik

32 43 Kurang Baik

33 59 Baik

34 63 Baik

35 60 Baik

36 69 Sangat Baik

37 47 Kurang Baik

38 52 Baik

Page 96: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

82

Lanjutan tabel 11

39 57 Baik

40 49 Kurang Baik

41 66 Sangat Baik

42 63 Baik

43 57 Baik

44 66 Sangat Baik

45 67 Sangat Baik

46 69 Sangat Baik

47 50 Kurang Baik

48 61 Baik

49 59 Baik

50 60 Baik

51 70 Sangat Baik

52 56 Baik

53 68 Sangat Baik

54 62 Baik

55 62 Baik

(sumber: angket yang digunakan untuk mengukur fasilitas belajar)

Berdasarkan tabel di atas (tabel 11) menunjukkan bahwa

fasilitas belajar pada siswa kelas X SMA Negeri 11 Kabupaten

Purworejo adalah sebagai berikut:

1) Sebanyak 11 siswa menyatakan bahwa fasilitas belajar tergolong

sangat baik.

2) Sebanyak 35 siswa menyatakan bahwa fasilitas belajar tergolong

baik.

Page 97: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

83

3) Sebanyak 9 siswa menyatakan bahwa fasilitas belajar tergolong

kurang baik.

Selanjutnya data fasilitas belajar disusun dalam bentuk

distribusi frekuensi yang disajikan dalam tabel 12 di bawah ini:

Tabel 12 Kecenderungan Fasilitas Belajar

Skor Kategori Frekuensi Persentase

64-75 Sangat Baik 11 20

52-63 Baik 35 63,63

40-51 Kurang Baik 9 16,37

28-39 Tidak Baik 0 0

15-27 Sangat Tidak Baik 0 0

Total 55 100

Apabila data tersebut di atas (tabel 12) digambarkan dalam

bentuk diagram batang adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Diagram Kecenderungan Fasilitas Belajar

0

10

20

30

40

50

60

70

Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Sangat TidakBaik

Frekuensi Persentase

Page 98: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

84

Berdasarkan hasil tersebut (gambar 2) menunjukkan bahwa

fasilitas belajar pada siswa kelas X SMA Negeri 11 Kabupaten

Purworejo tergolong baik. Fasilitas belajar dinyatakan baik karena

frekuensi terbanyak terdapat pada skor 52-63, yakni sebanyak 35

siswa (63,63%). Sedangkan untuk fasilitas belajar dalam kategori

sangat baik 11 siswa (20%), dalam kategori kurang baik 9 siswa

(16,37%), dan dalam kategori tidak baik dan sangat tidak baik

sebanyak 0 (0%).

3. Prestasi Belajar

Berdasarkan nilai raport siswa kelas X IPS semester I SMA

Negeri 11 Kabupaten Purworejo diketahui kecenderungannya

sebagai berikut:

a. Kategori sangat baik pada jarak 81-100

b. Kategori baik pada jarak 61-80

c. Kategori cukup pada jarak 41-60

d. Kategori kurang pada jarak 21-40

e. Kategori sangat kurang pada jarak 0-20

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 11

Kabupaten Purworejo data yang terkumpul dari dokumen, dapat

dideskripsikan skor nilai responden tentang prestasi belajar

disajikan dalam tabel 13 berikut ini:

Page 99: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

85

Tabel 13 Skor Nilai Prestasi Belajar Siswa

No Prestasi Belajar

1 82

2 78

3 82

4 78

5 81

6 80

7 82

8 79

9 81

10 82

11 80

12 80

13 79

14 78

15 78

16 80

17 82

18 79

19 81

20 80

21 85

22 81

23 81

24 79

25 83

26 78

27 79

Page 100: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

86

Lanjutan tabel 13

28 78

29 78

30 81

31 79

32 79

33 81

34 80

35 78

36 78

37 80

38 80

39 79

40 81

41 79

42 78

43 81

44 83

45 81

46 82

47 80

48 80

49 78

50 79

51 79

52 79

53 79

54 79

55 78

Page 101: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

87

Berdasarkan tabel di atas (tabel 13) menunjukkan bahwa

prestasi belajar siswa kelas X IPS SMA Negeri 11 Kabupaten

Purworejo sebagai berikut:

1. Sebanyak 19 siswa memperoleh nilai pada kategori sangat baik

2. Sebanyak 36 siswa memperoleh nilai pada kategori baik

3. Sebanyak 0 siswa memperoleh nilai pada kategori cukup

4. Sebanyak 0 siswa memperoleh nilai pada kategori kurang

5. Sebanyak 0 siswa memperoleh nilai pada kategori sangat

kurang

Selanjutnya data kecenderungan prestasi belajar siswa

disusun dalam bentuk distribusi frekuensi yang disajikan dalam

tabel 14 di bawah ini:

Tabel 14 Kecenderungan Prestasi Belajar Siswa

Skor Kategori Frekuensi Persentase

81-100 Sangat Baik 19 34,55

61-80 Baik 36 65,45

41-60 Cukup 0 0

21-40 Kurang 0 0

0-20 Sangat Kurang 0 0

Total 55 100

Page 102: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

88

Apabila data tersebut di atas (tabel 14) digambarkan dalam bentuk

diagram batang adalah sebagai berikut:

Gambar 3. Diagram Kecenderungan Prestasi Belajar Siswa

Berdasarkan hasil tersebut (gambar 3) menunjukkan bahwa

prestasi belajar siswa kelas X IPS SMA Negeri 11 Kabupaten

Purworejo Tahun Pelajaran 2016/2017 tergolong baik. Prestasi belajar

siswa dinyatakan baik karena frekuensi terbanyak terdapat pada skor

61-80, yaitu sebanyak 36 siswa (65,45%). Sedangkan dalam kategori

sangat baik terdapat pada skor 81-100 sebanyak 19 siswa (34,55%)

dan untuk kategori cukup, kurang dan sangat kurang sebanyak 0 (0%).

2. Analisis Kuantitatif

Dalam menganalisis data secara kuantitatif penulis

menggunakan bantuan program SPSS For Windows 17.0. analisis data

dijelaskan secara terperinci sebagai berikut:

010203040506070

Sangat Baik Baik Cukup Kurang sangatKurang

Frekuensi Persentase

Page 103: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

89

a. Analisis Korelasi Partial

Berdasarkan rumus yang digunakan dalam analisis ini

adalah rumus korelasi parsial. Pengaruh masing-masing variabel

bebas terhadap variabel terikat diuraikan sebagai berikut:

1) Pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa,

setelah dilakukan analisis diperoleh koefisien korelasi (r) =

0,343 berarti ada pengaruh yang positif dari kompetensi guru

terhadap prestasi belajar siswa. Besarnya pengaruh kompetensi

guru terhadap prestasi belajar adalah sebesar 11,76% (r2 = 0,

1176).

2) Pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa,

setelah dilakukan analisis diperoleh koefisien korelasi (r) =

0,575 berarti ada pengaruh yang positif dari fasilitas belajar

terhadap prestasi belajar siswa. Besarnya pengaruh fasilitas

belajar terhadap prestasi belajar adalah sebesar 33,06% (r2 = 0,

3306).

Page 104: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

90

b. Uji t

Menguji signifikan pengaruh dari masing-masing varibel

bebas yaitu X1 dan X2 terhadap Y, hasilnya dapat dilihat pada tabel

20 berikut ini:

Tabel 15 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

95% Confidence

Interval for B Correlations

B Std. Error Beta

Lower

Bound Upper Bound

Zero-

order Partial Part

1(Constant) 78.788 1.995

39.498 .000 74.785 82.791

x1_komp_guru .323 .441 1.316 .732 .000 1.207 .562 .098 .343 .314

x2_fasilitas_belajar .343 .435 1.418 .788 .000 .529 1.215 .106 .575 .529

a. Dependent Variable: y

1) Uji signifikan pengaruh kompetensi guru (X1) terhadap prestasi

belajar (Y).

Dari hasil analisis uji t diperoleh bahwa thitung = 732 dengan sig

= 0.000 < 0,05 maka dapat dikatakan signifikan, berarti

hipotesis pertama diterima yang artinya ada pengaruh yang

positif dan signifikan antara kompetensi guru (X1) terhadap

prestasi belajar siswa (Y). Besarnya pengaruh kompetensi guru

terhadap prestasi belajar adalah sebesar 11,76% (r2 = 0, 1176).

2) Uji signifikan fasilitas belajar (X2) terhadap prestasi belajar (Y).

Dari hasil analisis uji t diperoleh thitung = 788 dengan sig = 0.000

< 0,05 maka dapat dikatakan signifikan, berarti hipotesis kedua

Page 105: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

91

diterima yang artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan

antara fasilitas belajar (X2) terhadap prestasi belajar (Y).

Besarnya pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar

adalah sebesar 33,06% (r2 = 0, 3306).

c. Korelasi Ganda (R)

Tabel 16 Koefisien Regresi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .564a .318 .315 2.61483

a. Predictors: (Constant), x2, x1 Setelah dilakukan analisis korelasi ganda diperoleh

koefisien korelasi ganda (R) sebesar 0.564 dan koefisien

determinasi (R2) sebesar 0.318 dan Adjust Rsquare = 0,315. Hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru dan fasilitas

belajar memberi pengaruh positif sebesar 31,80% terhadap prestasi

belajar siswa di SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo, sedangkan

68,50% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Page 106: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

92

d. Uji F

Tabel 17 Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.947 2 1.473 .565 .000a

Residual 135.599 52 2.608

Total 138.545 54

a. Predictors: (Constant), x2, x1

b. Dependent Variable: y

Untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh variabel

kompetensi guru (X1) dan Fasilitas Belajar (X2) secara bersama-

sama terhadap prestasi belajar (Y). Tingkat signifikan yang

digunakan adalah 5%.

Berdasarkan hasil analisis, didapat nilai Fhitung sebesar 565

dengan sig = 0.000. Karena sig = 0.000 < 0.05 maka dapat

dikatakan berpengaruh signifikan, berarti hipotesis yang

menyatakan ada pengaruh yang positif dan signifikan antara

kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar

siswa mata pelajaran ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 11

Kabupaten Purworejo dapat diterima.

e. Analisis Regresi Ganda

Setelah dilakukan analisis regresi ganda diperoleh hasil

yang dapat dilihat berdasarkan model summary pada tabel 18

berikut ini:

Page 107: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

93

Tabel 18 Analisis Regresi Ganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1(Constant) 78.788 1.995

39.498 .000

x1_komp_guru .323 .441 1.316 .732 .000

x2_fasilitas_belajar .343 .435 1.418 .788 .000

a. Dependent Variable: y

Setelah dilakukan analisis regresi ganda diperoleh koefisien

kompetensi guru (b1) sebesar 0,323 koefisien fasilitas belajar (b2)

sebesar 0,343 dan bilangan konstantanya (a) 78,788 dan bila

dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:

Y = 78,788 + 0,323 X1 + 0,343 X2

Artinya:

1) Nilai konstantanya (a) nilai tersebut bernilai positif, dengan

demikian jika X1 dan X2 masing-masing 0 maka Y = 78,788

2) Nilai koefisiensi (b1) bertanda positif, artinya jika X1 naik satu

satuan dan X2 tetap, maka Y naik sebesar 0,323 satuan.

3) Nilai koefisien (b2) bertanda positif artinya jika X2 naik satu

satuan dan X1 tetap, maka Y naik sebesar 0,343 satuan.

4) Memberi pengaruh kompetensi guru dan fasilitas belajar secara

bersama-sama yang positif dan signifikan terhadap prestasi

belajar siswa dapat diterima.

Page 108: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

94

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis deskriptif, secara umum diketahui bahwa

variabel kompetensi guru di SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo pada

umumnya berada pada kategori baik sebesar 65,46%, untuk kategori

sangat baik sebesar 20%, untuk kategori cukup sebesar 14,54% (lihat tabel

10).

Variabel fasilitas belajar SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo

berdasarkan analisis deskriptif pada umumnya berada pada kategori baik

sebesar 63,63%, untuk kategori sangat baik sebesar 20%, dan kategori

kurang baik sebesar 16,37% (lihat tabel 12).

Variabel prestasi belajar siswa SMA Negeri 11 Kabupaten

Purworejo berdasarkan analisis deskriptif pada umumnya berada pada

kategori baik sebesar 65,45% , untuk kategori sangat baik sebesar 34,55%

(lihat tabel 14).

Dari variabel kompetensi guru diperoleh koefisien korelasi r

sebesar 0, 343 setelah diuji t diperoleh thitung sebesar 732 dengan sig =

0,000 (lihat tabel 15). Karena sig 0,000 < 0,05 maka ada korelasi yang

positif dan signifikan antara kompetensi guru dengan prestasi belajar. Hal

tersebut berarti bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh kompetensi guru

sebesar 11,76% (r2 = 0,1176). Maka hipotesis yang menyatakan ada

pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi guru dengan

prestasi belajar dapat diterima. Artinya apabila kompetensi guru itu baik

maka juga akan berpengaruh terhadap prestasi belajar sehingga dapat

Page 109: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

95

meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa

keduanya memiliki pengaruh positif yang berarti. Temuan ini sejalan

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mulyasa dalam Musfah Jejen

(2011: 27) kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan

personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kafah

membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan

materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik,

pengembangan pribadi dan profesionalitas. Makna yang dapat ditarik

adalah bahwa semakin seorang guru memiliki kompetensi yang baik, maka

guru dapat memahami tentang psikologis siswa/keadaan siswanya dan

mampu merencanakan pembelajaran dengan baik sehingga semakin baik

pula prestasi belajar siswa.

Dari variabel fasilitas belajar diperoleh koefisien korelasi r sebesar

0, 575 setelah diuji t diperoleh thitung sebesar 788 dengan sig = 0,000 (lihat

tabel 15). Karena sig 0,000 < 0,05 maka ada korelasi yang positif dan

signifikan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar. Hal tersebut

berarti bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh fasilitas belajar sebesar

33,06% (r2 = 0,3306). Maka hipotesis yang menyatakan ada pengaruh

yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar

dapat diterima. Artinya apabila fasilitas belajar siswa itu baik maka juga

akan berpengaruh terhadap hasil prestasi belajar sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa

keduanya memiliki pengaruh positif yang berarti. Temuan ini sejalan

Page 110: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

96

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Popi Sopiatin (2010: 73)

menyatakan bahwa fasilitas adalah sarana dan prasarana yang harus

tersedia untuk melancarkan kegiatan pendidikan di sekolah. Makna yang

dapat ditarik adalah bahwa semakin baik fasilitas belajar yang diberikan

kepada siswa maka akan semakin baik pula prestasi belajar yang diperoleh

siswa.

Berdasarkan hasil analisis pada korelasi ganda diperoleh koefisien

korelasi ganda (R) sebesar 0.564 dan koefisien determinasi (R2) sebesar

0.318 dan Adjust Rsquare = 0,315 (lihat tabel 16). Hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa kompetensi guru dan fasilitas belajar memberi

pengaruh positif sebesar 31,50% terhadap prestasi belajar siswa di SMA

Negeri 11 Kabupaten Purworejo, sedangkan 68,50% dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti. Maka hipotesis yang menyatakan adanya

pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi guru dan fasilitas

belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa dapat

diterima. Artinya apabila kompetensi guru dan fasilitas belajar siswa

sangat baik maka akan memberi pengaruh pada hasil prestasi belajar

siswa.

Berdasarkan hasil analisis uji F (lihat tabel 17) didapat nilai Fhitung

sebesar 565 dengan sig = 0.000. Karena sig = 0.000 < 0.05 maka dapat

dikatakan berpengaruh signifikan, berarti hipotesis yang menyatakan ada

pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi guru dan fasilitas

belajar terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi siswa kelas

Page 111: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

97

X di SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo dapat diterima dan koefisien

determinasi (R2) sebesar 0,318 maka sumbangan yang diberikan oleh

kompetensi guru dan fasilitas belajar sebesar 31,80% hal ini berarti

68,20% prestasi belajar siswa SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo

dipengaruhi faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini, dengan

demikian hipotesis diterima.

Berdasarkan hasil analisis regresi ganda diperoleh koefisien

kompetensi guru (b1) sebesar 0,323 koefisien fasilitas belajar (b2) sebesar

0,343 dan bilangan konstantanya (a) 78,788 dan bila dinyatakan dalam

persamaan sebagai berikut: Y = 78,788 + 0,323 X1 + 0,343 X2

Page 112: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

98

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan variabel kompetensi

guru pada umumnya berada pada kategori baik pada frekuensi nilai 52-

63 dengan persentase 65,46%. Dari variabel kompetesi guru diperoleh

dari hasil uji t diketahui thitung = 732 dan memberikan nilai yang positif

0,323 dengan sig 0,000 karena 0,000 < 0,05 maka dapat dikatakan

signifikan, maka hipotesis pertama diterima yang mengatakan ada

pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi guru terhadap

prestasi belajar siswa SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo. Besarnya

pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa adalah

sebesar r2 = 0,3432 x 100% = 11,76%.

2. Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan variabel fasilitas

belajar pada umumnya berada pada kategori tinggi pada frekuensi nilai

52-63 dengan persentase 63,63%. Dari variabel fasilitas belajar

diperoleh dari hasil uji t diketahui thitung = 788 dan memberikan nilai

yang positif 0,343 dengan sig 0,000 karena 0,000 < 0,05 maka dapat

dikatakan signifikan, maka hipotesis kedua diterima yang mengatakan

ada pengaruh yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar

terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo.

Besarnya pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa

adalah sebesar r2 = 0,5752 x 100% = 33,06%.

98

Page 113: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

99

3. Berdasarkan hasil analisis pada koefisien korelasi ganda (R) diperoleh

hasil sebesar 0, 564, sehingga diperoleh koefisien determinasi ganda

(R2) sebesar 0,318. Hasil tersebut berarti bahwa prestasi belajar

dipengaruhi oleh kompetensi guru dan fasilitas belajar sebesar 31,80%,

sedangkan sisanya 68,50% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diteliti. Maka hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh yang positif

dan signifikan antara kompetensi guru dan fasilitas belajar secara

bersama-sama terhadap prestasi belajar dapat diterima.

4. Berdasarkan uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 565 dengan sig 0,000

karena 0,000 < 0,05 maka dapat dikatakan berpengaruh signifikan,

maka hipotesis yang mengatakan ada pengaruh yang positif dan

signifikan antara kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap

prestasi belajar siswa SMA Negeri 11 Kabupaten Purworejo dapat

diterima.

B. Saran

Berdasarkan simpulan penelitian yang telah diperoleh mengenai

kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa SMA

Negeri 11 Kabupaten Purworejo, maka dapat diberikan beberapa saran

yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak sekolah dalam

perbaikan kualitas sekolah di masa yang akan datang sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Guru disarankan untuk meningkatkan kompetensi mengajar dengan

cara sebagai berikut:

Page 114: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

100

a. Kompetensi Pedagogis

Guru disarankan meningkatkan kompetensi pedagogis dengan cara

mampu mengembangkan pemahaman wawasan atau landasan

pendidikan yang baik, mengenali karakteristik peserta didik dan

memiliki kemampuan untuk pengembangan perancangan

pembelajaran.

b. Kompetensi Kepribadian

Guru disarankan meningkatkan kompetensi kepribadian dengan

cara mampu menjadi teladan bagi peserta didik, berakhlak mulia,

arif dan bijaksana.

c. Kompetensi Sosial

Guru disarankan meningkatkan kompetensi sosial dengan cara

mampu menjalin komunikasi lisan dan tulisan baik sesama guru,

siswa, kepala sekolah atapun dengan masyarakat sekitar.

d. Kompetensi Profesional

Guru disarankan meningkatkan kompetensi profesional dengan

cara menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah,

mampu mengelola program belajar mengajar dalam kelas, mampu

menggunakan media dan sumber belajar.

2. Bagi Sekolah

Sekolah disarankan untuk menambah dan melengkapi segala

fasilitas belajar yang diperlukan oleh siswa, karena semakin baik

fasilitas belajar yang diberikan kepada siswa maka akan semakin baik

Page 115: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

101

pula prestasi belajar yang diperoleh siswa, seperti: buku pelajaran

ekonomi, alat peraga, bahan-bahan praktikum, komputer, LCD, akses

internet sehingga akan memudahkan siswa dalam pelaksanaan

pembelajaran dan prestasi belajar siswa dapat dicapai dengan

maksimal.

3. Bagi Siswa

Siswa disarankan untuk selalu tekun meningkatkan

pengetahuan, rajin belajar. Selalu membiasakan diri untuk mempelajari

hal-hal yang berkaitan dengan ilmu ekonomi, mengikuti bimbingan

atau arahan dari orang tua ataupun guru sehingga prestasi belajar

ekonomi dapat dicapai dengan maksimal.

Page 116: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Pedoman Penyusunan Skripsi Universitas Muhammadiyah Purworejo. Purworejo: Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Dadi dan Daeng. 2013. Panduan Menjadi Guru Profesional. Bandung: Nuansa Aulia.

Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Eko Putro Widoyoko, S. 2013. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Eko Putro Widoyoko, S. 2014. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hartanti Wahyu Rizki. 2015. Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Prestasi

Belajar Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK Batik Perbaik Purworejo. Skripsi. Purworejo.

Mulyasa. 2013. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: Remaja

Rosdakarya. Musfah, Jejen. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru. Jakarta: Kencana.

Ramdhani, Sofiyah. 2010. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar.

Rohman, Arif. 2009. Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:

LaksBang Mediatama. Rondi, Ahmad. Pengaruh Kompetensi Guru dan Fasilitas Belajar Terhadap

Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di MAN Tempel Sleman. Skripsi. Yogyakarta.

Siswoyo Dwi, dkk. 2008. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sopiatin, Popi. 2010. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Jakarta:

Ghalia Indonesia.

Page 117: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Suharso dan Anna. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yusufhadi. 2009. Sinopsis kompetensi guru. http: //yusufhadi.net/wp-

content/uploads/sinopsis-kompetensi-guru.pdf. Diakses tanggal 19 November 2015.

Page 118: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …
Page 119: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

Lampiran 1

Page 120: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

Lampiran 2

Page 121: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

Lampiran 3

Page 122: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

Lampiran 4

Page 123: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

ANGKET PENELITIAN

Petunjuk Pengisian Angket

Isilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang sesuai

dengan kondisi anda yang sebenar-benarnya.

A. Identitas Siswa

Nama :

No Absen :

Kelas :

B. Daftar Pertanyaan Untuk Variabel Kompetensi Guru

Berikan jawaban dengan memberi tanda check list ( √ ) pada kolom yang

telah disediakan.

Keterangan:

SL : Selalu SR : Sering KD : Kadang-kadang

P : Pernah TP : Tidak Pernah

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

SL SR KD P TP

1

Guru memastikan bahwa semua peserta didik

mendapatkan kesempatan yang sama untuk

berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran

ekonomi

2 Guru mampu untuk menghidupkan suasana kelas ketika

pembelajaran berlangsung

3

Guru secara aktif membantu peserta didik dalam proses

pembelajaran ekonomi dengan memberikan perhatian

kepada setiap individu

4 Guru mengulang kembali materi ekonomi yang telah

disampaikan di pertemuan sebelumnya

5 Guru bertingkah laku sopan dalam berbicara,

Lampiran 5

Page 124: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

berpenampilan, dan berbuat terhadap semua peserta

didik, orang tua dan teman sejawat

6 Guru mampu menampilkan kewibawaannya sebagai

pribadi seorang guru

7 Guru dapat dijadikan sebagai contoh yang baik bagi siswa

8

Guru memperlakukan semua peserta didik secara adil,

memberikan perhatian dan bantuan sesuai kebutuhan

masing-masing, tanpa memperdulikan faktor personal

9

Guru berinteraksi dengan peserta didik dan tidak

membatasi perhatiannya hanya pada kelompok tertentu

(mis: siswa yang pandai, kaya, berasal dari daerah sama

dengan guru)

10 Guru berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa yang

dapat menimbulkan hubungan positif

11 Guru memberikan dorongan untuk belajar lebih giat

12 Guru menyampaikan materi ekonomi dengan mudah

dipahami peserta didik

13 Guru memanfaatkan berbagai sumber belajar yang

disediakan oleh sekolah

14 Guru mampu memberikan contoh yang relevan dengan

materi yang diajarkan

15

Guru menjelaskan pembelajaran sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran

Ekonomi

C. Angket Fasilitas Belajar

Berikan tanda check list ( √ ) pada jawaban yang anda anggap benar!

Keterangan:

SS : Sangat Setuju S: Setuju KS: Kurang Setuju

TS : Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju

Page 125: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

SS S KS TS STS

1 Saya merasa bangunan gedung sekolah sudah

cukup bagus

2

Bangunan sekolah memiliki ventilasi udara

(lubang angin untuk sirkulasi udara sehingga

tidak pengap) dan pencahayaan yang baik

dan tercukupi

3

Gedung sekolah memiliki keamanan yang

berkaitan dengan keadaan bangunan ruang

kelas

4

Kondisi ruang kelas memiliki penerangan

yang baik sehingga mendukung proses

pembelajaran Ekonomi yang kondusif

5 Ruang kelas memiliki peralatan yang sudah

memadai dan terawat.

6 Meja dan kursi di ruang kelas tertata rapi

7 Penyediaan buku-buku penunjang belajar

ekonomi di perpustakaan sangat memadai

8 Saya merasakan suasana nyaman dan tenang

di ruang perpustakaan sekolah.

9 Saya menganggap perpustakaan sekolah

sudah cukup baik

10 Saya memiliki buku catatan Ekonomi yang

lengkap

11 Saya memiliki buku-buku Ekonomi untuk

menunjang pembelajaran

12 Saya memiliki buku paket Ekonomi yang

dianjurkan guru

13 Sekolah menyediakan perlengkapan

Page 126: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

pembelajaran (mis: alat peraga, media

pembelajaran) dengan baik

14 Saya memiliki perlengkapan belajar

Ekonomi yang memadai

15 Saya merasa pemeliharaan media pengajaran

di sekolah sudah cukup baik

Page 127: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

Hasil Skor Variabel Kompetensi Guru

Responden Pertanyaan Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 4 5 4 3 3 4 4 5 5 3 5 5 4 5 3 62 2 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 59 3 3 4 4 4 3 5 3 3 3 3 4 4 3 4 3 53 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 49 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 3 5 3 62 6 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 5 4 4 3 54 7 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 3 64 8 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 5 4 4 3 55 9 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 54

10 3 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 3 5 4 64 11 3 5 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 53 12 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 5 4 4 3 56 13 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 53 14 2 3 3 3 3 3 5 5 5 3 5 3 2 3 3 51 15 4 4 5 3 3 4 4 4 5 3 4 5 4 4 2 58 16 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 57 17 4 3 3 5 5 4 4 5 4 5 3 5 4 3 3 60 18 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 67 19 4 4 4 3 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 57 20 4 3 3 4 4 4 3 5 4 4 3 5 4 3 4 57 21 3 5 5 3 3 5 5 5 5 3 5 5 3 5 3 63 22 3 4 3 3 3 3 4 5 5 3 4 5 3 4 3 55 23 4 5 4 3 3 3 4 4 4 3 5 5 4 5 4 60 24 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 67 25 3 3 3 3 3 4 3 4 1 3 3 2 3 3 2 43 26 3 3 3 4 4 3 4 5 4 4 3 4 3 3 4 54 27 3 4 3 3 3 5 4 4 3 3 4 5 3 4 3 54 28 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 54 29 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 48 30 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 3 62 31 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 53 32 2 3 2 2 2 3 4 4 5 2 3 3 2 3 3 43 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 59 34 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 3 63 35 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 3 60

Lampiran 6

Page 128: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

36 4 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 69 37 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 47 38 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 52 39 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 57 40 3 3 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 49 41 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 66 42 3 5 5 3 3 5 4 5 4 3 5 5 3 5 5 63 43 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 3 57 44 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 66 45 4 5 3 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 3 67 46 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 69 47 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 50 48 4 5 5 4 4 3 3 3 4 4 5 5 4 5 3 61 49 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 59 50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 51 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 70 52 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 56 53 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 68 54 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 62 55 4 5 4 5 5 4 3 2 2 5 5 5 4 5 4 62

PC 4
Line
Page 129: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

HASIL SKOR VARIABEL FASILITAS BELAJAR

Responden Pertanyaan

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 5 5 4 5 2 3 5 5 4 4 3 3 4 5 4 61 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 58 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 5 3 4 4 4 3 53 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 49 5 5 5 3 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 62 6 4 5 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 54 7 5 5 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 3 5 4 64 8 4 5 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 55 9 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 54 10 5 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 64 11 3 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 51 12 4 5 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 56 13 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 53 14 3 3 2 3 3 3 5 5 4 3 3 3 3 3 2 48 15 4 5 4 4 2 3 5 4 4 4 3 3 5 4 4 58 16 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 57 17 3 5 4 3 3 5 4 5 4 4 5 5 3 3 4 60 18 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 67 19 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 3 3 4 4 4 57 20 3 5 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 3 3 4 57 21 5 5 3 5 3 3 5 5 5 5 3 3 5 5 3 63 22 4 5 3 4 3 3 5 5 4 3 3 3 3 4 3 55 23 5 5 4 5 4 3 4 4 4 3 3 3 4 5 4 60 24 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 67 25 3 2 3 3 2 3 1 4 3 4 3 3 3 3 3 43 26 3 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 3 3 3 54 27 4 5 3 4 3 3 3 4 4 5 3 3 3 4 3 54 28 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 54 29 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 48 30 5 5 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 62 31 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 53 32 3 3 2 3 3 2 5 4 4 3 2 2 2 3 2 43 33 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 34 5 5 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 63 35 4 4 3 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 60

Lampiran 7

Page 130: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

36 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 3 5 4 69 37 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 47 38 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 52 39 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 57 40 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 49 41 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 66 42 5 5 3 5 5 3 4 5 4 5 3 3 5 5 3 63 43 4 5 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 57 44 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 66 45 5 5 4 5 3 5 4 5 5 4 5 5 3 5 4 67 46 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 69 47 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 50 48 5 5 4 5 3 4 4 3 3 3 4 4 5 5 4 61 49 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 59 50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 51 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 70 52 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 56 53 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 68 54 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 62 55 5 5 4 5 4 5 2 2 3 4 5 5 4 5 4 62

PC 4
Line
PC 4
Line
PC 4
Line
PC 4
Line
PC 4
Line
PC 4
Line
Page 131: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

DAFTAR NILAI PRESTASI BELAJAR

No Nilai 1 82 2 78 3 82 4 78 5 81 6 80 7 82 8 79 9 81

10 82 11 80 12 80 13 79 14 78 15 78 16 80 17 82 18 79 19 81 20 80 21 85 22 81 23 81 24 79 25 83 26 78 27 79 28 78 29 78 30 81 31 79 32 79 33 81 34 80 35 78 36 78

Lampiran 8

Page 132: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

37 80 38 80 39 79 40 81 41 79 42 78 43 81 44 83 45 81 46 82 47 80 48 80 49 78 50 79 51 79 52 79 53 79 54 79 55 78

PC 4
Line
PC 4
Line
Page 133: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

REKAPITULASI DATA PENELITIAN

No Kompetensi Guru (X1) Fasilitas Belajar (X2) Prestasi Belajar (Y) 1 62 61 82 2 59 58 78 3 53 53 82 4 49 49 78 5 62 62 81 6 54 54 80 7 64 64 82 8 55 55 79 9 54 54 81 10 64 64 82 11 53 51 80 12 56 56 80 13 53 53 79 14 51 48 78 15 58 58 78 16 57 57 80 17 60 60 82 18 67 67 79 19 57 57 81 20 57 57 80 21 63 63 85 22 55 55 81 23 60 60 81 24 67 67 79 25 43 43 83 26 54 54 78 27 54 54 79 28 54 54 78 29 48 48 78 30 62 62 81 31 53 53 79 32 43 43 79 33 59 59 81 34 63 63 80 35 60 60 78 36 69 69 78 37 47 47 80

Lampiran 9

Page 134: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

38 52 52 80 39 57 57 79 40 49 49 81 41 66 66 79 42 63 63 78 43 57 57 81 44 66 66 83 45 67 67 81 46 69 69 82 47 50 50 80 48 61 61 80 49 59 59 78 50 60 60 79 51 70 70 79 52 56 56 79 53 68 68 79 54 62 62 79 55 62 62 78

PC 4
Line
Page 135: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

VALIDITAS DAN RELIABILITAS KOMPETENSI GURU

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 55 100.0

Excludeda 0 .0

Total 55 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.878 15

Lampiran 10

Page 136: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

a1 54.4364 38.584 .430 .875

a2 53.9273 35.698 .720 .862

a3 54.3818 37.018 .502 .872

a4 54.3636 37.347 .576 .869

a5 54.3818 37.166 .594 .868

a6 54.2182 39.433 .359 .878

a7 54.1636 38.769 .425 .875

a8 53.8000 38.570 .380 .878

a9 54.0364 38.147 .391 .878

a10 54.3818 37.166 .594 .868

a11 53.9273 35.846 .702 .862

a12 53.6000 36.541 .680 .864

a13 54.4727 38.624 .443 .874

a14 53.9636 35.332 .759 .860

a15 54.7091 38.321 .447 .874

Page 137: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

VALIDITAS DAN RELIABILITAS FASILITAS BELAJAR

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 55 100.0

Excludeda 0 .0

Total 55 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.884 15

Lampiran 11

Page 138: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

B1 53.8364 36.399 .767 .866

B2 53.4727 37.587 .693 .870

B3 54.3455 39.638 .465 .880

B4 53.8364 36.399 .767 .866

B5 54.6000 39.578 .421 .882

B6 54.2545 38.341 .592 .875

B7 53.9091 39.529 .370 .885

B8 53.6727 39.891 .365 .885

B9 54.0545 39.682 .475 .879

B10 54.0909 40.603 .363 .884

B11 54.2545 38.341 .592 .875

B12 54.2364 38.517 .575 .875

B13 54.2545 38.119 .508 .879

B14 53.8364 36.399 .767 .866

B15 54.3273 39.632 .468 .880

Page 139: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

HASIL UJI ANALISIS

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

95%

Confidence

Interval for B Correlations

B

Std.

Error Beta

Lower

Bound

Upper

Bound

Zero-

order Partial Part

1 (Constant) 78.788 1.995

39.498 .000 74.785 82.791

x1_komp_guru .323 .441 1.316 .732 .000 1.207 .562 .098 .343 .314

x2_fasilitas_belajar .343 .435 1.418 .788 .000 .529 1.215 .106 .575 .529

a. Dependent Variable: y

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .564a .318 .315 2.61483

a. Predictors: (Constant), x2, x1

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.947 2 1.473 .565 .000a

Residual 135.599 52 2.608

Total 138.545 54

a. Predictors: (Constant), x2, x1

b. Dependent Variable: y

Lampiran 12

Page 140: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

Coefficient Correlationsa

Model x2 x1

1 Correlations x2 1.000 -.997

x1 -.997 1.000

Covariances x2 .189 -.191

x1 -.191 .194

a. Dependent Variable: y

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) x1 x2

1 1 2.992 1.000 .00 .00 .00

2 .008 18.945 .95 .00 .00

3 3.638E-5 286.770 .04 1.00 1.00

a. Dependent Variable: y

Page 141: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …

Lampiran 13

Page 142: PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN FASILITAS BELAJAR …