pengaruh kinerja keuangan terhadap tingkat bagi...
TRANSCRIPT
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL
DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI
INDONESIA (Periode Januari 2011 – Juni 2015)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh :
Shella Muthya Syarif
NIM : 1112085000022
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1437 H/2016 M
PENGARUH KINBRJA KEUANGAN THRIIADAP TINGKAT BAGI
HASIL DEPOSITO fuTUDTTARARAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI
INIIONESIA (Periode Januari 2011 : Juni 2015)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Shella Muthva Svarif
F[rM. 1112085000022
Di Bawah Birnbingan
Nm. 19741127 200fi21002 NUPN. e92010
JURUS$I PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOIVII DAN BISNIS
I]NIVERSrIAS ISLAM FIEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H I 2016M:
Pembimbing I
IiuqiLalt sEI.t-M.s!
Hari lni Selasa, 08mahasiswa:
1. Nama2. NIM3. Jurusan4. Judul Skripsi
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Maret 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
Shella Muthya SyarifI 1 12-085-0000-22Perbankan SyariahPengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tingkat Bagi HasilDeposito MudharabahPadaBank Umum Syariah diIndonesia (Periode Januari 201 1 - Juni 2015)
Penguji II
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuanyang bersangkutan selama proses U1-ian Komprehonsif maka diputuskan bahwamahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untukmelanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperolehgelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas IslamNegeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Selasa 08 Maret 2016
1. Drs. Ade Ananto Terminanto, MMNIP : 1968t125 201411 I 002
2. Ay Maryani, SE., M.Si ,ffih,y^
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Kamis, 26Mei2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :
1. Nama2. NIM3. Jr:rusan4. Judul Skripsi
Shella Muthya Syarif1 1 12085000022Perbankan SyariahPengaruh Kinerja Keuangan Terhadap TingkatBagi Hasil Deposito t\{udharabah p ada BankUmum Syariah di Indonesia (Periode Januari 2011- Juni 2015)
Setelah mencermati dan mernperhatikan penampilan dan kemampuan yangbersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswatersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satusyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi danBisnis Universitas Islarn Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Kamis 26 Mei 2016
1. Adhitya Ginanjar, SE., M.SiNIP: 197408102011 101 1001
2.Dr.Indo Yarna Nasarudin, SE., MABNIP : 19741127 2001121002
3. Dr. Suhenda Wiranata, MENIP: 19610421 199003 1002
4.Dr.Indo Yama Nasarudin, SE., MABNIP : 19741127 2001121 A02
5. Urniyati, SE,i., M.SiNUPN. 99201000301
111
Pembimbing II
LEMBAR PERNYATAANI(EASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Shella lv{uthya Syarif1 1 12085000022Ekonomi dan BisnisPerbankan Syariah
NamaNIMFakultasJurusan
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penuiisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunaka, ide orang rain tanpa mampu mengembangkandan mempertan ggungi awabkan
Iiq{ melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumberasli atau tanpa izin pemilik karyaTidak melakukan manipulasi dan pemalsuan clataMengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungiawab ataskarya ini
Jakarta,30 Mei 2016
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, clan telahmelalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memangditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siapuntuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yangberiaku di Fakultas Ekonomi danBisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
,,,
3.
4.5.
NIM. 1112085000022
IV
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)
Data Pribadi
Nama : Shella Muthya Syarif
Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 19 Mei 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Dewi Sartika Gg. Masjid Al-Khasyi’un RT 002/
RW 002 No. 07 Kelurahan Cipayung Kecamatan
Ciputat Kota Tangerang Selatan 15411
No. Telepon : 0812 1068 8060
Email : [email protected]
Pendidikan Formal
2000 – 2006 : SD Islam Al-Khasyi’un
2006 – 2009 : Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Pamulang
2009 – 2012 : SMA Muhammadiyah 25 Pamulang
2012 – 2016 : Program Sarjana (S1) Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Keahlian
1. Komputer : Microsoft Office (Word, Excel, Power Point),
Internet dan Corel Draw
2. Bahasa : Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
vi
ABSTRACK
This research aim to analyze the effect of Return On Asset (ROA), Capital
Adequacy Ratio (CAR) and BOPO to the level of profit sharing mudaraba deposits
Islamic Banks in Indonesia period January 2011 – June 2015 . The data used in this
study are monthly data from January 2011 to June 2015. Technical sampling used in
this research is purposive sampling, with a sample of 12 Islamic Banks recorded in
data from Bank Indonesia. This study uses a computer program SPSS version 20.0 and
Microsoft Excel 2007 . The result in this research showed that Return On Asset (ROA)
and Capital Adequacy Ratio (CAR) is partially have significant effect on the level of
profit sharing mudaraba deposits. While the partial BOPO haven’t significant effect of
the level of profit sharing mudaraba deposits. Simultaneously Return On Asset (ROA),
Capital Adequacy Ratio (CAR) and BOPO have significant effect on the level of profit
sharing mudaraba deposits. The results also show that variable Return On Asset
(ROA) the most dominant on the level of profit sharing mudaraba deposits with the
value β of -0,273 and a signifinance value smaller than 0,05 (0,000 < 0,05).
Keywords : Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR),
Operating Expenses to Operations Revenue (BOPO) and Level of
Profit Sharing Mudaraba Deposits.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Return On Asset (ROA),
Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode Januari 2011 –
Juni 2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan Januari 2011
sampai dengan Juni 2015. Teknis sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling, dengan jumlah sampel 12 Bank Umum Syariah yang tercatat di
data Bank Indonesia. Penelitian ini menggunakan program komputer SPSS versi 20.0
dan Microsoft Excel 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Asset
(ROA) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) secara parsial berpengaruh secara
signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Sedangkan Biaya
Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Secara
simultan Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya
Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh secara signifikan
terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Hasil penelitian juga menunjukkan
bahwa variabel Return On Asset (ROA) yang paling dominan terhadap tingkat bagi
hasil deposito mudharabah dengan nilai β sebesar -0,273 dan nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).
Kata kunci : Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya
Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan
Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan kasih sayang-Nya yang tiada terkira kepada hamba-
Nya. Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Skripsi ini
bertujuan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi ini memiliki judul “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Tingkat
Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia
(Periode Januari 2011 – Juni 2015)”. Semoga skripsi ini memberikan manfaat
kepada semua pihak dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua, Bapak Syarif Hidayat Ambo dan Ibu Jalilah Hidayat yang selalu
memberikan dukungan baik moral maupun materil, kasih sayang, motivasi doa
yang selalu dipanjatkan dan kesabarannya dalam menunggu penyelesain skripsi ini.
2. Keluargaku tercinta dan tersayang, terutama kakak-kakakku Ahmad Taufik Syarif,
Ika Damayanti Syarif, Maulana Syarif, dan Karina Syarif yang telah banyak
memberikan bantuan, menyemangati penulis dari awal hingga akhir semester
kuliah dan selalu memberikan motivasi dengan keceriaan, canda dan tawa selama
ini.
3. Sepupuku Hessa Lutfizri Alkhas yang telah banyak meluangkan waktunya untuk
menemani dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Para kakak
iparku Een Suhaeni, Joko Hermanto, Siti Fatimah dan Uher Hermawan serta
keponakan-keponakanku yang selalu memberikan semangat dan menghiasi hari-
hari penulis.
4. Bapak Dr. Indo Yama Nasarudin, SE., MAB selaku dosen pembimbing I dan Ibu
Umiyati, SE,I, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya
dengan penuh kesabaran untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan nasehat
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA.,
BKP selaku Wakil Dekan I Bid. Akademik, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag.,
M.H selaku Wakil Dekan II Bid. Administrasi Umum dan Bapak Dr Desmadi
Saharuddin, M.A selaku Wakil Dekan III Bid. Kemahasiswaan yang telah
memberikan jalan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
ix
6. Bapak Adhitya Ginanjar, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah dan
Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah yang
telah memberikan pengarahan dan membantu penulis secara tidak langsung dalam
menyiapkan skripsi ini.
7. Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H selaku Pembimbing Akademik.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan ilmunya kepada penulis
selama di bangku kuliah.
9. Seluruh jajaran karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, atas kerja kerasnya melayani mahasiswa dengan baik dan meningkatkan
citra Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
10. Sahabat terdekatku Fitriyani, Rahmi Fitriyah, Sasha Nur Aisyah, Hanifah Pratiwi,
Rahma Andriana, Aulia Imani, Shahnaz Shiva Deyana, Novita Ayu Ningtyas, Sri
Masitoh, Falahuddin Rachman, Dorojatyas, Muhammad Refaldy, Abyan Perdana
Putra, Ikromul Azhmi, Indra Sofyan, dan Bama Pradika yang selalu berbagi cerita
dalam suka dan duka, yang setia mendengarkan keluh kesah penulis dan selalu siap
membantu penulis ketika dalam kesulitan, yang sudah mendukung dan atas
kebersamaannya selama ini.
11. Kak Windi Prabowo, SE., yang sudah membantu mengajarkan, menyalurkan
ilmunya dan memotivasi selama ini.
12. Terima kasih teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2012 dan adik-adik
Perbankan Syariah angkatan 2013 – 2016 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu
atas semangat, doa dan dukungannya.
13. Semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung turut membantu dalam
penulisan skripsi ini.
Semoga Allah SWT memberikan barakah atas kebaikan dan jasa-jasa mereka
semua dengan rahmat dan kebaikan yang terbaik dari-Nya. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi yang membaca dan mempelajarinya.
Jakarta, 09 Mei 2016
Penulis
(Shella Muthya Syarif)
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................ iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... v
ABSTRACT ........................................................................................................ vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................................14
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................15
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................15
E. Sistematika Penulisan ..............................................................................17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Kinerja Keuangan .........................................................................19
1. Pengertian Kinerja Keuangan ............................................................19
2. Perhitungan Kinerja Keuangan .........................................................20
B. Deposito Mudharabah ...........................................................................23
1. Pengertian Deposito Mudharabah ...................................................23
2. Landasan Syariah Deposito Mudharabah ........................................26
3. Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah ......................................29
C. Bank Syariah ..........................................................................................32
1. Pengertian Bank Syariah ..................................................................32
2. Perkembangan Bank Syariah ...........................................................34
3. Pertumbuhan Asset Bank Syariah .....................................................38
4. Prinsip-Prinsip Dasar Operasional Bank Syariah ............................40
xi
5. Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional ................42
D. Penelitian Terdahulu ..............................................................................43
E. Keterkaitan antar Variabel Independen dengan Variabel Dependen ......48
1. Pengaruh ROA terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito
Mudharabah ......................................................................................48
2. Pengaruh CAR terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito
Mudharabah ......................................................................................49
3. Pengaruh BOPO terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito
Mudharabah ......................................................................................49
F. Kerangka Pemikiran ................................................................................51
G. Hipotesis Penelitian .................................................................................52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................53
B. Metode Penentuan Sampel .....................................................................54
C. Metode Pengumpulan Data ....................................................................54
D. Metode Analisis Data .............................................................................56
1. Uji Asumsi Klasik .............................................................................56
a. Uji Normalitas .............................................................................57
b. Uji Multikolinieritas ....................................................................59
c. Uji Heterokedastisitas .................................................................61
d. Uji Autokorelasi ..........................................................................62
2. Uji Hipotesis ......................................................................................63
a. Uji t (Parsial) ...............................................................................64
b. Uji F (Simultan) ..........................................................................64
c. Uji Adjusted R Square .................................................................65
3. Analisis Regresi Linier Berganda......................................................66
E. Operasional Variabel Penelitian .............................................................68
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................71
B. Deskripsi Data .........................................................................................75
xii
1. Deskripsi Variabel Return On Asset (ROA) .....................................75
2. Deskripsi Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) .........................77
3. Deskripsi Variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) .........................................................................79
4. Deskripsi Variabel Deposito Mudharabah .......................................81
C. Analisis dan Pembahasan ........................................................................83
1. Uji Asumsi Klasik .............................................................................83
a. Uji Normalitas .............................................................................84
b. Uji Multikolinieritas ....................................................................86
c. Uji Heterokedastisitas .................................................................88
d. Uji Autokorelasi ..........................................................................89
2. Uji Hipotesis .....................................................................................90
a. Uji t (Parsial) ...............................................................................90
b. Uji F (Simultan) ..........................................................................92
c. Uji Adjusted R Square .................................................................93
3. Analisis Regresi Linier Berganda .....................................................95
D. Interpretasi...............................................................................................97
1. Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah ......................................................................97
2. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Tingkat Bagi
Hasil Deposito Mudharabah .............................................................98
3. Pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah ..........98
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................100
B. Implikasi ..................................................................................................101
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................103
LAMPIRAN .......................................................................................................108
xiii
DAFTAR TABEL
1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah............................................................. 2
1.2 Komposisi DPK – Bank Umum Syariah ..................................................... 6
1.3 Rasio Keuangan ........................................................................................... 8
2.1 Perhitungan Bagi Hasil ................................................................................ 31
2.2 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional....................................... 42
2.3 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 43
3.1 Data Bank Umum Syariah ........................................................................... 53
3.2 Sampel Penelitian ........................................................................................ 54
3.3 Kriteria untuk Memberikan Informasi terhadap Koefisien Korelasi ........... 66
4.1 Data Return On Asset (ROA) Tahun 2011-2015 ......................................... 76
4.2 Data Capital Adequacy Ratio (CAR) Tahun 2011-2015 ............................. 78
4.3 Data Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Tahun 2011-2015 ......................................................................................... 80
4.4 Data Deposito Mudharabah Tahun 2011-2015 ........................................... 82
4.5 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov .......................................................... 86
4.6 Uji Multikolinieritas .................................................................................... 87
4.7 Uji Durbin-Watson ...................................................................................... 89
4.8 Uji t (Parsial)................................................................................................ 90
4.9 Uji F (Simultan) ........................................................................................... 92
4.10 Uji Adjusted R Square ................................................................................. 94
4.11 Analisis Regresi Linier Berganda ................................................................ 95
xiv
DAFTAR GAMBAR
1.1 Sumber Dana Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah ........................ 4
1.2 Perkembangan Deposito Mudharabah Tahun 2011-2015 ............................. 7
1.3 Perkembangan Return On Asset (ROA) Tahun 2011-2015 ........................... 9
1.4 Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR) Tahun 2011-2015 ............... 11
1.5 Perkembangan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) Tahun 2011-2015 ............................................................................. 12
2.1 Mudharabah pada Penghimpunan Dana ........................................................ 24
2.2 Perkembangan Bank Syariah Tahun 2009-2015 ............................................ 36
2.3 Perkembangan Total Asset Bank Umum Syariah Tahun 2015 ..................... 39
2.4 Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 51
4.1 Perkembangan Deposito Mudharabah Tahun 2011-2015 ............................. 74
4.2 Histogram ....................................................................................................... 84
4.3 Grafik P-P Plot ............................................................................................... 85
4.4 Scatterplot ...................................................................................................... 88
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Data Sampel Penelitian ............................................................................ 108
2. Data Variabel Penelitian .......................................................................... 108
3. Tabel Model Summary, Anova dan Coefficients ..................................... 111
4. Uji Normalitas .......................................................................................... 112
5. Uji Multikolinieritas ................................................................................. 113
6. Uji Autokorelasi ....................................................................................... 113
7. Uji Heteroskedastisitas ............................................................................. 114
8. Tabel Durbin-Waston (DW), α = 5% ....................................................... 115
9. Tabel Persentase Distribusi t .................................................................... 120
10. Tabel Persentase Distribusi F untuk α = 0,05 .......................................... 125
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada
hukum Islam, dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun
tidak membayar bunga kepada nasabah. Imbalan yang diterima oleh bank
syariah maupun yang dibayarkan kepada nasabah tergantung dari akad dan
perjanjian antara nasabah dan bank. Perjanjian (akad) yang terdapat di
perbankan syariah harus tunduk pada syarat dan rukun akad sebagaimana
diatur dalam syariah Islam (Ismail, 2010 : 32).
Pada Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan
Syariah disebutkan bahwa terdapat tiga bentuk perbankan syariah di
Indonesia, yaitu Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS),
dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Perkembangan bank
syariah di Indonesia masih belum optimal, baik dari segi jumlah bank,
jumlah kantor, maupun jumlah asetnya. Pada Outlook Perbankan Syariah
2014 tercatat pertumbuhan aset Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah per Oktober 2013 yakni 31,8% atau mengalami perlambatan
pertumbuhan dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar 34,1%. Dari posisi
deposit account sebanyak 12,3 juta (9,2% dari nasional). Selain itu, market
share perbankan syariah terhadap perbankan nasional saat ini telah
2
mencapai 4,8%. Market share perbankan syariah tersebut masih sangat
kecil (Rafika, 2015 : 458).
Berdasarkan Statistik Perbankan Syariah periode 2011-2015, sudah
ada dua belas Bank Umum Syariah (BUS), dua puluh dua Unit Usaha
Syariah (UUS), seratus enam puluh satu Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS).
Tabel 1.1
Jaringan Kantor Perbankan Syariah
Islamic Banking Network
Indikator 2011 2012 2013 2014 2015
Bank Umum Syariah
- Jumlah Bank 11 11 11 12 12
- Jumlah Kantor 1.401 1.745 1.998 2.151 2.121
Unit Usaha Syariah
- Jumlah Bank 24 24 23 22 22
- Jumlah Kantor 336 517 590 354 331
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
- Jumlah Bank 155 158 163 163 161
- Jumlah Kantor 364 401 402 439 433
Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2011-2015
Tabel 1.1 di atas menunjukkan terjadi peningkatan jumlah bank
pada Bank Umum Syariah tahun 2013 sampai dengan 2014,
ketidakstabilan jumlah bank maupun jumlah kantor pada Unit Usaha
Syariah, dan pertumbuhan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang
ditandai dengan peningkatan jumlah bank dan jumlah kantor setiap tahun.
Pendirian perbankan syariah di Indonesia semakin pesat.
Persaingan antar perbankan dalam meningkatkan kualitas pelayanan untuk
menarik nasabahnya juga semakin tinggi. Beragam jasa pelayanan yang
3
diberikan oleh bank juga mengalami perkembangan. Berbagai penelitian
menemukan bahwa perilaku nasabah dalam memilih bank syariah
didorong oleh faktor memperoleh keuntungan (Andryani, 2012 : 30).
Apriandika (2011) menyatakan besarnya bagi hasil yang diperoleh,
ditentukan berdasarkan keberhasilan pengelola dana untuk menghasilkan
keuntungan. Oleh karena itu tingkat laba bank syariah bukan saja
berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil untuk para pemegang saham,
tetapi juga berpengaruh terhadap bagi hasil yang dapat diberikan kepada
nasabah yang menyimpan dana (konsep profit dan loss sharing). Dengan
demikian kemampuan manajemen untuk melaksanakan fungsinya sebagai
penyimpan harta, pengusaha dan pengelola investasi yang baik
(professional investment manager) akan sangat menentukan kualitas
usahanya sebagai lembaga intermediary dan kemampuannya menghasilkan
laba.
Produk penghimpunan dana (funding) pada perbankan syariah
dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Salah satu produk dana yang
banyak diminati yaitu deposito mudharabah, di mana bank syariah
bertindak sebagai mudharib (pengelola dana) sedangkan nasabah bertindak
sebagai shahibul maal (pemilik dana) dalam kapasitasnya sebagai
mudharib. Bank syariah dapat melakukan berbagai macam usaha yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, bank
syariah akan membagihasilkan kepada pemilik dana atau pemilik deposito
4
sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dan telah dituangkan dalam
akad.
Diantara produk-produk DPK bank syariah itu, deposito
mudharabah merupakan produk penghimpunan dana yang memberikan
proporsi terbesar terhadap total DPK bank syariah. Deposito mudharabah
merupakan produk investasi tidak terikat pihak ketiga pada bank syariah
yang penarikannya hanya dapat di lakukan pada waktu tertentu dengan
pembagian usaha sesuai nisbah yang disepakati di awal pembukaan
rekening (www.republika.co.id).
Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2015
Gambar 1.1
Sumber Dana Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
Dari Gambar 1.1 di atas, dapat kita perhatikan bahwa sumber dana
utama yang ada di perbankan syariah khususnya BUS dan UUS yaitu dana
dari pihak ketiga yaitu sebesar 80%. Ini berarti dana terbesar yang dimiliki
oleh perbankan bersumber dari masyarakat umum yang menyimpan
5
uangnya di perbankan syariah tersebut. Selain itu sumber dana dari modal
sendiri sebesar 15% dan kewajiban kepada bank lain sebesar 4%. Dari
tahun 2011-2015 kinerja penghimpunan dana perbankan syariah (BUS dan
UUS) selalu mengalami peningkatan. Peningkatan penghimpunan dana
yang berhasil dihimpun BUS dan UUS pada Desember 2011 sebesar
115.415 miliar rupiah, 2012 sebesar 147.512 miliar rupiah, 2013 sebesar
183.534 miliar rupiah, 2014 sebesar 217.858 miliar rupiah dan Juni 2015
sebesar 215.339 miliar rupiah. Penghimpunan dana dari 2009-2010
perbankan syariah sempat mengalami peningkatan yang lambat, namun
memasuki pertengahan 2010 mulai mengalami perkembangan yang tinggi
(Statistik Perbankan Syariah, 2015).
Kinerja penghimpunan dana perbankan syariah memasuki triwulan
III 2010 mulai mengalami perkembangan dengan laju pertumbuhan
39,16%, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di 2009 sebesar
35,19%. Tingginya pertumbuhan DPK tersebut didorong oleh semakin
kompetitifnya imbal bagi hasil yang ditawarkan bank syariah, meskipun
secara umum sepanjang tahun 2010 suku bunga deposito bank
konvensional cenderung meningkat namun dengan peningkatan kinerja
pembiayaannya, bank syariah dapat memberikan imbal bagi hasil yang
tinggi (Bank Indonesia, 2011).
Menurut hasil analisis Ulfah (2010), kenaikan jumlah dana pihak
ketiga disebabkan karena beragamnya produk-produk yang dimiliki
perbankan syariah dan pelayanan yang relatif baik. Pertumbuhan jumlah
6
DPK juga menunjukan semakin banyaknya masyarakat yang menyimpan
dananya di bank-bank syariah. Hal ini juga menunjukkan tingkat
kepercayaan masyarakat pada bank syariah.
Tabel 1.2
Komposisi DPK – Bank Umum Syariah
Depositor Funds Compotition of Islamic Commercial Bank
Indikator 2011 2012 2013 2014 2015
1. Giro iB - Akad Wadiah 12.006 17.708 18.523 18.649 23.298
2. Tabungan Ib 32.602 45.072 57.200 63.581 62.151
a. Akad Wadiah 5.394 7.449 10.740 12.561 12.644
b. Akad Mudharabah 27.208 37.623 46.459 50.020 49.507
3. Deposito iB-Akad Mudharabah 70.806 84.732 107.812 135.629 129.890
a. 1 Bulan 50.336 53.700 74.752 103.100 101.622
b. 3 Bulan 10.629 17.653 19.352 20.615 16.553
c. 6 Bulan 4.186 6.421 6.645 6.402 6.904
d. 12 Bulan 5.609 6.953 7.058 5.486 4.792
e. > 12 Bulan 45 5 5 25 20
Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2011-2015
Berdasarkan data yang dilaporkan dalam Statistik Perbankan
Syariah pada tahun 2011-2015, jumlah deposito mudharabah yang di
himpun oleh perbankan syariah mengalami peningkatan dari Rp 70.80
triliun menjadi Rp 129.8 triliun. Dalam rentang waktu lima tahun, jumlah
deposito mudharabah telah tumbuh sebesar 207,48 persen. Selain itu,
dilihat dari proporsinya terhadap total DPK, proporsi deposito
mudharabah selama periode tahun 2011-2015 juga mengalami
peningkatan dari 57,9 persen menjadi 62,3 persen.
7
Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia
Gambar 1.2
Perkembangan Deposito Mudharabah Tahun 2011 – 2015
Dari Gambar 1.2 menunjukkan bahwa deposito mudharabah setiap
tahunnya mengalami peningkatan. Terlihat dari tahun 2011 jumlahnya
sebesar Rp 44.191 miliar rupiah yang merupakan tingkat deposito terendah
dibandingkan tahun 2015 yang mencapai Rp 130.352 miliar rupiah.
Kondisi persaingan antar bank kini semakin ketat. Dalam
menghadapi persaingan, bank syariah perlu mengetahui serta menjaga
kesehatan banknya. Untuk mengetahui tingkat kesehatan bank dapat
dilihat dari analisis laporan keuangan bank tersebut. Laporan keuangan
merupakan sebuah informasi yang penting dalam mengukur tingkat kinerja
keuangan bank untuk melakukan investasi. Keuangan yang biasanya
disajikan dalam manajemen perbankan yang lazim digunakan dalam
memprediksi keuntungan yang diperoleh meliputi neraca, laporan laba rugi
dan laporan bagi hasil. Hal ini tidak relevan jika tidak menggunakan
analisis rasio keuangan yang biasanya menjadi alat ukur suatu bank untuk
8
mengetahui apakah kinerja keuangan yang selama periode berjalan
menguntungkan bagi bank dalam mengolah dana nasabah atau malah
merugikan bank.
Tabel 1.3
Rasio Keuangan Bank Umum Syariah
Financial Ratios of Islamic Commercial Bank
Rasio 2011 2012 2013 2014 2015
1. ROA 1,79% 2,14% 2,00% 0,79% 0,49%
2. CAR 16,63% 14,13% 14,42% 15,74% 15,02%
3. BOPO 78,41% 74,97% 78,21% 94,16% 97,01%
Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2011-2015
Berdasarkan Tabel 1.3 di atas terlihat bahwa ROA terjadi fluktuatif
dari tahun ke tahun yakni pada tahun 2011 sebesar 1,79% tahun 2012
mengalami kenaikan sebesar 2,14%. Kemudian mengalami penurunan
pada tahun 2013 sebesar 2,00% dan seterusnya. Hal yang sama pun terjadi
pada CAR dan BOPO yang mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.
Oleh karena itu, penulis ingin menguji apakah kinerja keuangan
secara langsung dapat berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah. Kinerja keuangan yang digunakan dapat menunjukkan
kualitas bank melalui perhitungan rasio keuangannya. Rasio keuangan
dalam penelitian ini adalah rasio-rasio keuangan yang konsisten digunakan
info bank dalam mengukur kinerja keuangan yang diantaranya Rasio
Profitabilitas dengan indikator yang digunakan adalah Retrun On Assets
(ROA), Rasio Kecukupan Modal dengan Capital Adequacy Ratio (CAR)
dan Rasio Efisiensi dengan Beban Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO).
9
Tingkat profitabilitas adalah tingkat kemampuan bank untuk
mendapatkan laba dari setiap pengelolaan dana yang dimiliki. Rasio
profitabilitas mengukur efektivitas manajemen berdasarkan hasil
pengembalian yang dihasilkan dari pinajman dan investasi. Salah satu
indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja profitabilitas bank
dalam penelitian ini adalah Return on Assets (ROA) yaitu rasio yang
digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh bank dari
penggunaan aktiva bank (Gundari, 2015 : 4).
Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia
Gambar 1.3
Perkembangan Return On Asset Tahun 2011 - 2015
Dari Gambar 1.3 menunjukkan bahwa Return On Asset setiap
tahunnya mengalami kondisi yang fluktuatif. Terlihat dari tahun 2011
jumlahnya sebesar 2,26 persen dan tahun 2015 sebesar 1,15 persen,
sedangkan jumlah ROA tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar 2,52
persen. Alasan digunakannya ROA dalam penelitian ini karena apabila
ROA meningkat maka pendapatan bank juga meningkat. Dengan adanya
10
peningkatan pendapatan bank maka tingkat bagi hasil yang diterima oleh
nasabah juga meningkat. Hasil penelitian yang dilakukan Siti Rahayu
(2013 : 10) menunjukkan bahwa apabila ROA mengalami kenaikan maka
akan menyebabkan peningkatan pada tingkat bagi hasil deposito
mudharabah.
Rasio kecukupan modal diwakili dengan Capital Adequacy Ratio
(CAR). CAR adalah rasio kecukupan modal yang harus disediakan untuk
menjamin dana deposan. Tujuannya adalah agar likuiditas atau
kemampuan bank membayar kepada deposan cukup terjamin. Modal
merupakan salah satu faktor penting dalam rangka pengembangan usaha
bisnis dan menampung resiko kerugian, semakin tinggi CAR maka
semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung resiko dari
setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi
(sesuai ketentuan BI 8%) maka bank tersebut mampu membiayai operasi
bank, keadaan yang menguntungkan bank tersebut akan memberikan
kontribusi yang sangat besar bagi profitabilitas dan tentunya akan
meningkatkan bagi hasil yang akan diterima oleh nasabah deposan (Rizky,
2011 : 3).
11
Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia
Gambar 1.4
Perkembangan Capital Adequacy Ratio Tahun 2011 - 2015
Dari Gambar 1.4 menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio
setiap tahunnya mengalami kondisi yang fluktuatif. Terlihat dari tahun
2011 jumlahnya sebesar 20,23 persen yang merupakan tingkat Capital
Adequacy Ratio tertinggi dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 14,16
persen. Alasan digunakannya CAR dalam penelitian ini karena semakin
besar rasio CAR maka menunjukkan indikasi bank dinilai masih dalam
batas aman dalam operasinya. Keadaan permodalan yang memadai ini
akan menjaga kepercayaan masyarakat untuk tetap menyimpan dananya di
bank, oleh karena itu semakin besar pula bagi hasil yang diterima oleh
nasabah. Apabila nilai CAR tinggi, maka berpengaruh baik pada tingkat
bagi hasil deposito mudharabah yang diterima nasabah.
Rasio efisiensi diwakili dengan Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO) yaitu rasio yang digunakan untuk
mengukur perbandingan biaya operasional atau biaya intermediasi
12
terhadap pendapatan operasi yang diperoleh bank. Semakin kecil angka
rasionya, maka semakin baik kondisi bank tersebut. Alasannya
digunakannya BOPO dalam penelitian ini karena semakin rendah BOPO
maka bank semakin efisiensi dalam mengeluarkan biaya dalam bentuk
pemberian investasi pembiayaan dalam rangka menghasilkan output
(pendapatan) yang paling tinggi. Apabila BOPO menurun maka
pendapatan bank meningkat. Dengan adanya peningkatan pendapatan bank
maka tingkat bagi hasil yang diterima oleh nasabah juga meningkat
(Gundari, 2015 : 5). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin
rendah BOPO maka semakin tinggi tingkat bagi hasil deposito
mudharabah yang diterima oleh para nasabah dan investor.
Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia
Gambar 1.5
Perkembangan Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional Tahun 2011 - 2015
Dari Gambar 1.5 menunjukkan bahwa Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional setiap tahunnya mengalami kondisi yang
13
fluktuatif. Terlihat dari tahun 2011 jumlahnya sebesar 75,75 persen dan
tertinggi pada tahun 2015 yang mencapai 92,54 persen, sedangkan nilai
BOPO terendah terjadi pada tahun 2013 sebesar 70,43 persen.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Andryani (2012) dan
Nana Nofianti (2015) menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh positif
terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Hasil penelitian
mengenai BOPO menunjukkan hasil yang berbeda, Juwariyah (2008 : 77)
menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi
hasil deposito mudharabah, sedangkan penelitian Siti Rahayu (2013) dan
Agus Farianto (2014) menunjukkan bahwa BOPO secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.
Perbedaan penelitian ini menambahkan variabel Capital Adequacy Ratio
(CAR) dan periode penelitian dari Januari 2011 - Juni 2015.
Begitu pentingnya bagi hasil bagi bank syariah, sehingga
masyarakat memahami dan menganggap bahwa sistem bagi hasil adalah
sistem dari perbankan syariah. Penulis termotivasi untuk melakukan
penelitian. Pertama, adanya perbedaan hasil dari penelitian terdahulu
mengenai ROA, CAR dan BOPO terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah sehingga penulis ingin menguji kembali pengaruh ROA,
CAR dan BOPO terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah secara
parsial. Kedua, penulis ingin memberikan informasi bahwa melalui dana
pihak ketiga yaitu deposito mudharabah dengan sistem bagi hasil yang
digunakan oleh bank syariah akan dapat meningkatkan profitabilitas atau
14
kinerja keuangan bank syariah dengan demikian diharap nasabah bisa
lebih percaya dan tertarik menyimpan dana di bank syariah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin melakukan
penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh
Kinerja Keuangan Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito
Mudharabah Pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode
Januari 2011 - Juni 2015)”.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
a. Apakah terdapat pengaruh ROA, CAR dan BOPO secara parsial
terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada bank umum
syariah di Indonesia ?
b. Apakah terdapat pengaruh ROA, CAR dan BOPO secara simultan
terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada bank umum
syariah di Indonesia ?
c. Variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi tingkat
bagi hasil deposito mudharabah pada bank umum syariah di
Indonesia ?
15
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini berdasarkan perumusan masalah
di atas adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui seberapa besar ROA, CAR dan BOPO
mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito mudharabah secara parsial
pada bank umum syariah di Indonesia.
b. Untuk mengetahui seberapa besar ROA, CAR dan BOPO
mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito mudharabah secara
simultan pada bank umum syariah di Indonesia.
c. Untuk mengetahui variabel yang paling dominan mempengaruhi
tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada bank umum syariah di
Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan berkaitan dengan tingkat
bagi hasil deposito mudharabah pada bank umum syariah yang
dipengaruhi oleh berbagai variabel. Penelitian ini memberikan kontribusi
terhadap pembaharuan pada aspek teoritis maupun praktisi. Aspek teoritis
dan aspek praktisi yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Teoritis
a. Akademisi
Akademisi diharapkan dapat membawa wawasan dibidang
perbankan khususnya perbankan syariah dalam hal ini yang
16
berkaitan dengan tingkat bagi hasil deposito mudharabah bank
syariah.
b. Peneliti
Peneliti diharapkan akan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan dibidang ekonomi dan lembaga keuangan syariah
khususnya perbankan syariah serta sebagai ajang ilmiah untuk
menerapkan berbagai teori perbankan syariah yang telah diperoleh
dibangku kuliah.
2. Praktisi
a. Bagi Perbankan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan
dalam mengambil keputusan yang akan diambil terhadap faktor-
faktor yang mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito mudharabah
bank syariah sehingga kegiatan perbankan syariah tetap berjalan.
b. Bagi Nasabah dan Investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan
informasi ketika memilih produk bank syariah. Sehingga nasabah
dan investor mempunyai gambaran tentang bagaimana kondisi
perbankan syariah yang dapat menguntungkan mereka.
17
E. Sistematika Penulisan
Dalam membahas skripsi ini penulis membagi ke dalam lima bab.
Pada tiap-tiap bab terdapat sub-sub bab. Maka dari itu, dalam penulisan
skripsi ini, penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan terkait alasan
pemilihan judul atau latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan:
landasan teori yang dilengkapi definisi kinerja keuangan,
deposito mudharabah, bank syariah, penelitian terdahulu,
keterkaitan antar variabel independen dengan variabel
dependen, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan:
ruang lingkup penelitian, metode penentuan sampel,
metode pengumpulan data, metode analisis data dan
operasional variabel penelitian.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai hasil
penelitian : gambaran umum objek penelitian, deskripsi
18
data, analisis dan pembahasan terdiri dari hasil uji asumsi
klasik (uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
heteroskedastisitas dan uji autokorelasi), hasil uji hipotesis
(Uji-t, Uji-F dan Koefisien Determinasi), hasil analisis
regresi linier berganda dan interpretasi.
BAB V PENUTUP
Penutup yang didalamnya mencakup kesimpulan dari
keseluruhan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-
bab sebelumnya serta implikasi yang dapat penulis
sampaikan dalam penulisan skripsi ini.
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Kinerja Keuangan
1. Pengertian Kinerja Keuangan
Kinerja diartikan sebagai sesuatu yang dicapai oleh perusahaan
dan mencerminkan kondisi perusahaan pada kurun waktu tertentu.
Menurut Jumingan (2006), kinerja merupakan hal penting yang harus
dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan
cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan
mengalokasikan sumberdayanya.
Menurut Fahmi (2012 : 2), kinerja keuangan merupakan
gambaran dari pencapaian keberhasilan perusahaan dapat diartikan
sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai aktivitas yang dilakukan.
Dapat dijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang
dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah
melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan
keuangan secara baik dan benar. Sementara itu menurut Sucipto (2003),
pengertian kinerja keuangan yakni penentuan ukuran-ukuran tertentu
yang dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan
dalam menghasilkan laba.
20
Dari beberapa pendapatan di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa kinerja keuangan adalah pencapaian prestasi bank pada suatu
periode yang menggambarkan kondisi kesehatan keuangan bank dengan
indikator kecukupan modal, profitabilitas, dan efisiensi bank. Kinerja
keuangan juga dapat menunjukkan kualitas bank melalui perhitungan
rasio keuangannya.
2. Perhitungan Kinerja Keuangan
Perhitungan kinerja keuangan bank syariah menurut Peraturan
Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 Tentang Sistem Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, adalah sebagai
berikut :
1) Rasio Permodalan (Capital)
Rasio permodalan ini berfungsi untuk mengukur
kemampuan bank dalam menyerap kerugian-kerugian yang tidak
dapat dihindari lagi serta dapat pula digunakan untuk mengukur
besar-kecilnya kekayaan bank tersebut atau kekayaan yang dimiliki
oleh para pemegang sahamnya. Dalam penelitian ini, rasio
permodalan adalah Capital Adequacy Ratio (CAR).
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kinerja bank
untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank dalam
mempertahankan modal dan mengontrol resiko-resiko yang timbul
yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal. Karena modal
adalah salah satu faktor penting dalam suatu unit bisnis bank.
21
CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk
menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-
kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko (Lukman,
2009 : 121).
Rumus Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagai berikut :
CAR = x 100%
Semakin tinggi nilai CAR (sesuai ketentuan BI 8%) maka
semakin baik pula kinerja keuangan, namun jika nilai CAR rendah
dibawah 8% maka kinerja keuangan buruk.
2) Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP)
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kualitas aktiva
produktif, yaitu penanaman dana bank dalam rupiah atau valuta
asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan pada bank
lain dan penyertaan. Penilaian tersebut dilakukan untuk melihat
apakah aktiva produktif digunakan untuk menghasikan laba secara
maksimal. Selain itu penilaian kualitas aset dimaksudkan untuk
menilai kondisi aset bank, termasuk antisipasi atas risiko gagal bayar
dari pembiayaan (credit risk) yang akan muncul.
3) Rasio Profitabilitas
Analisis rasio profitabilitas bank adalah alat untuk
menganalisis atau mengukur kemampuan bank dalam mendapatkan
keuntungan yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Rasio
Modal Bank
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
22
profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on
Asset (ROA).
Return On Asset (ROA) yaitu rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh
keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu
bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi
penggunaan aset (Lukman, 2009 : 118).
Menurut Kasmir (2008), rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk memperoleh laba.
Selain itu, rasio ini juga digunakan untuk mengukur tingkat
pengembalian investasi yang telah dilakukan perusahaan dengan
menggunakan seluruh dana (aktiva yang dimiliki). Rasio ini
menunjukkan beberapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan
bila diukur dengan nilai aktiva.
Rumus Return On Asset (ROA) sebagai berikut :
ROA = x 100%
4) Rasio Efisiensi (Rasio Biaya Operasional)
Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya
operasional dan pendapatan operasional. Biaya Operasional
terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan rasio yang
sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur
Laba Bersih
Total Aktiva
23
kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya
operasional terhadap pendapatan operasional (Andriyani, 2012 : 33).
Naik turunnya rasio ini akan mempengaruhi laba yang dihasilkan
karena semakin besar rasio biaya operasional ini, maka akan
menurunkan laba yang dihasilkan oleh bank, begitu juga sebaliknya.
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
BOPO = x 100%
Semakin tinggi nilai BOPO maka kinerja keuangannya akan
semakin buruk, namun semakin rendah nilai BOPO maka akan
semakin baik untuk kinerja keuangan.
5) Rasio Likuiditas (Liquidity)
Suatu bank dikatakan likuid apabila bank bersangkutan
dapat memenuhi kewajiban hutang-hutangnya, dapat membayar
kembali semua depositonya, serta dapat memenuhi permintaan
kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Rasio likuiditas ini
dilakukan untuk menganalisis kemampuan bank dalam memenuhi
kewajiban-kewajiban tersebut.
B. Deposito Mudharabah
1. Pengertian Deposito Mudharabah
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 7,
deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
Biaya (Beban) Operasional
Pendapatan Operasional
24
pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank
yang bersangkutan. Sedangkan menurut Undang-Undang No. 21 Tahun
2008 pasal 1 tentang Perbankan Syariah, deposito adalah investasi dana
berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu berdasarkan akad antara nasabah penyimpan dan bank
syariah. Sedangkan investasi adalah dana yang dipercayakan oleh
nasabah kepada bank syariah berdasarkan akad mudharabah atau akad
lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dalam bentuk
deposito, tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Gambar 2.1
Mudharabah pada Penghimpunan Dana
Dalam hal ini, bank syariah bertindak sebagai mudharib
(pengelola dana), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal
(pemilik dana). Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank syariah
dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan
akad mudharabah dengan pihak ketiga (Karim, 2004 : 277).
Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, bank syariah akan
membagikan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah
disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. Dalam
NASABAH
Bagi hasil
BANK DUNIA
USAHA
Titip dana Pemanfaatan dana
Pemanfaat dana
25
mengelola dana tersebut, bank tidak bertanggung jawab terhadap
kerugian yang bukan disebabkan oleh kelalaiannya. Namun, apabila
yang terjadi adalah mis management (salah urus), bank bertanggung
jawab penuh terhadap kerugian tersebut (Karim, 2004 : 278).
Berdasarkan Fatwa DSN-MUI Nomor 3 Tahun 2000
menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan dalam syariah adalah
deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah. Dalam transaksi
deposito mudharabah, nasabah bertindak sebagai pemilik dana
(shahibul maal) dan bank bertindak sebagai pengelola dana
(mudharib).
Menurut Ismail (2010 : 91), deposito mudharabah merupakan
dana investasi yang ditempatkan oleh nasabah yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu, sesuai dengan akad perjanjian yang dilakukan antara
bank dan nasabah investor. Deposito mudah diprediksi ketersediaan
dananya karena terdapat jangka waktu dalam penempatannya. Sifat
deposito yaitu penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai jangka
waktunya, sehingga pada umumnya balas jasa yang berupa nisbah bagi
hasil yang diberikan oleh bank untuk deposito lebih tinggi dibanding
dengan tabungan mudharabah.
Dari beberapa pendapat di atas, maka pengertian deposito
mudharabah adalah simpanan masyarakat yang disimpan kepada bank
26
syariah, dapat berupa rupiah ataupun valuta asing dimana penarikannya
hanya dapat dilakukan berdasarkan jangka waktu yang telah ditetapkan
dan disepakati antara nasabah dengan pihak bank syariah yang
menggunakan prinsip syariah (bagi hasil) dengan akad mudharabah.
Biasanya memiliki jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan.
2. Landasan Syariah tentang Deposito Mudharabah
Landasan syariah tentang deposito telah diatur dalam Fatwa
DSN No. 03/DSN-MUI/IV/2000, tanggal 1 April 2000 yang
menyatakan bahwa keperluan masyarakat dalam peningkatan
kesejahteraan dan dalam bidang investasi, memerlukan jasa perbankan.
Salah satu produk perbankan di bidang penghimpunan dana dari
masyarakat adalah deposito, yaitu simpanan dana berjangka yang
penarikanyan hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian nasabah penyimpanan dengan baik.
Beberapa dalil Al-Qur’an mengenai deposito menurut Fatwa
DSN No. 03/DSN-MUI/IV/2000, sebagai berikut :
1) Firman Allah SWT, antara lain :
a. QS. An-Nisa [4] : 29 :
منكم تراض عن تجارة تكون أن إل بالباطل بينكم أموالكم تأكلوا ل ءامنوا الذين ياأيها
"Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian saling
memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang
batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
sukarela di antaramu...”.
27
b. QS. Al-Baqarah [2] : 283 :
.. ا بعضكم أمن فإن ربه الله وليتق أمانته، اؤتمن الذى فليؤد بعض
"Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,
hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya …”.
c. QS. Al-Maidah [5] : 1 :
بالعقود أوفوا آمنوا الذين أيها يآ
"Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu...”.
d. QS. Al-Baqarah [2] : 198 :
رب كم من فضل تبتغوا أن جناح عليكم ليس ...
"Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia dari Tuhanmu
…"
2) Hadis-hadis Nabi SAW, antara lain :
a. Hadis Nabi riwayat Thabrani :
أن صاحبه على اشترط مضاربة المال دفع إذا المطل ب عبد بن العباس سي دنا كان ا، به يسلك ل ، كبد ذات دابة به يشتري ول وادي ا، به ينزل ول بحر فعل فإن رطبة
رواه) فأجازه وسلم وآله عليه الله صلى الله رسول شرطه فبلغ ضمن، ذلك (عباس ابن عن األوسط فى الطبراني .
“Abbas bin Abdul Muthallib jika menyerahkan harta sebagai
mudharabah, ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar tidak
mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidak
membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia
(mudharib) harus menanggung resikonya. Ketika persyaratan
yang ditetapkan Abbas itu didengar Rasulullah, beliau
membenarkannya” (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas).
b. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah :
، إلى البيع : البركة فيهن ثلث : قال وسلم وآله عليه الله صلى النبي أن أجل (صهيب عن ماجه ابن رواه) للبيع ل للبيت بالشعير البر وخلط والمقارضة،
“Nabi bersabda, ‘Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual
beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah) dan
28
mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah
tangga, bukan untuk dijual’” (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib).
c. Hadis Nabi riwayat Tirmidzi :
لح ا إل المسلمين بين جائز الص م صلح ا أحل أو حلل حر على والمسلمون حرام م شرط ا إل شروطهم ا أحل أو حلل حر (عوف بن عمرو عن الترمذي رواه) حرام .
“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali
perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan
yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat
mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau
menghalalkan yang haram” (HR. Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf).
Berdasarkan DSN MUI ini deposito yang dibenarkan secara
syariah adalah yang berdasarkan prinsip mudharabah. Adapun
ketentuannya adalah sebagai berikut :
a. Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau
pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola
dana.
b. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan
berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah dan mengembannya, termasuk didalamnya mudharabah
dengan lain pihak.
c. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan
bukan piutang.
d. Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
e. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito dengan
menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
29
3. Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah
a. Pengertian Bagi Hasil
Menurut Ascarya (2006 : 26) bagi hasil adalah sistem
pembagian hasil usaha dimana pemilik modal bekerjasama dengan
pengelola modal untuk melakukan kegiatan usaha. Apabila kegiatan
usaha menghasilkan keuntungan maka dibagi berdua dan ketika
mengalami kerugian ditanggung bersama pula. Sistem bagi hasil
menjamin adanya keadilan dan tidak ada pihak yang tereksploitasi.
Menurut Agustianto (2005 : 56), bagi hasil adalah
keuntungan atau hasil yang diperoleh dari pengelolaan dana baik
investasi maupun transaksi jual beli yang diberikan nasabah. Dari
pendapatan di atas dapat disimpulkan bahwa bagi hasil merupakan
suatu sistem yang digunakan dalam perbankan syariah dalam
menentukan porsi yang didapat masing-masing pihak yakni antara
bank dengan nasabah.
Adapun ketentuan prinsip bagi hasil terdiri atas (Wiroso,
2005) :
1) Penentuan besarnya resiko bagi hasil dibuat pada waktu akad
dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi.
2) Besarnya nisbah bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan
yang diperoleh.
3) Jumlah pembagian bagi hasil meningkat sesuai dengan
peningkatan jumlah pendapatan.
30
4) Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi hasil.
5) Bagi hasil tergantung kepada keuntungan proyek yang
dijalankan. Jika proyek itu tidak mendapatkan keuntungan maka
kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.
b. Penerapan Bagi Hasil pada Mudharabah di Bank Syariah
Sebagai lembaga intermediasi keuangan, bank syariah akan
mendapatkan bagi hasil dari dana yang ditempatkan pada mitranya
(nisbah). Bagi hasil dari nisbah inilah yang nantinya akan dibagikan
kepada para penabung. Bank syariah perlu mempertimbangkan
mekanisme perhitungan bagi hasil yang terdiri dari dua sistem (Tim
Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, 2001):
1) Profit Sharing, adalah perhitungan bagi hasil didasarkan kepada
net dari total pendapatan setelah dikurangi biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.
2) Revenue Sharing, adalah perhitungan bagi hasil didasarkan
kepada total seluruh pendapatan yang diterima sebelum
dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan.
Prinsip perhitungan bagi hasil pendapatan sangat penting
untuk ditentukan di awal dan untuk diketahui oleh kedua belah pihak
yang akan melakukan kesepakatan kerja sama bisnis karena apabila
hal ini tidak dilakukan, maka telah menjadi gharar, sehingga
transaksi menjadi tidak sesuai dengan prinsip syariah (Rizal, 2009 :
370).
31
Dalam praktek di lapangan terdapat istilah revenue sharing
dan profit sharing. Adapun revenue yang dimaksud dalam dasar
bagi hasil bank syariah dan yang di praktekkan selama ini adalah
pendapatan dikurangi harga pokok yang dijual. Dalam akuntansi,
konsep ini biasa dinamakan dengan gross profit (Rizal, 2009 : 371).
Prinsip perhitungan bagi hasil dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.1
Perhitungan Bagi Hasil
Uraian Jumlah Metode Bagi Hasil
Penjualan Xx
Harga Pokok Penjualan (xx)
Laba Kotor Xx Gross Profit Sharing
Beban (xx)
Laba/Rugi Bersih Xx Profit Sharing
Sumber : (Rizal, 2009 : 371)
Dalam praktik perbankan, profit sharing yang dibagihasil
kepada pihak ketiga meliputi (Rizal, 2014 : 321) :
1) Margin bank yang meliputi margin mudharabah, salam dan
istishna.
2) Pendapatan ijarah bersih.
3) Bagi hasil pembiayaan mudharabah dan pembiayaan
musyarakah pengguna profit sharing sebagai dasar perhitungan
bagi hasil lebih adil bagi perbankan syariah meliputi maupun
nasabah, karena pengguna laba kotor sebagai dasar perhitungan
bagi hasil telah mempertimbangkan faktor kinerja (penjualan)
32
dan juga biaya (harga pokok penjualan) sebagai komponen
perhitungan laba atau pendapatan kotor.
Dalam sistem perekonomian Islam, masalah yang berkaitan
dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan pada awal
terjadinya kontrak kerjasama (akad). Yang ditentukan adalah porsi
masing-masing pihak, misalnya sebesar 20-80 yang berarti bahwa
atas hasil usaha yang diperoleh akan didistribusikan sebesar 20%
bagi pemilik dana (shahibul maal) dan 80% bagi pengelola dana
(mudharib). Akan tetapi pihak manajemen sebelum menetapkan
nisbah bagi hasil terlebih dahulu memproyeksikan tingkat bagi hasil
(% p.a) yang diterima nasabah. Secara teknis tingkat bagi hasil
adalah presentase tertentu yang ditetapkan pertahun perhitungan
ketentuan secara bulanan (Anniswah, 2011 : 15).
C. Bank Syariah
1. Pengertian Bank Syariah
Bank syariah adalah suatu lembaga keuangan yang berfungsi
sebagai perantara bagi pihak yang berkelebihan dana dengan pihak yang
kekurangan dana untuk kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai
dengan hukum Islam. Selain itu, bank syariah biasa disebut Islamic
Banking atau Interest Fee Banking, yaitu suatu sistem perbankan dalam
pelaksanaan operasional tidak menggunakan sistem bunga (riba),
spekulasi (maisir) dan ketidakpastian atau ketidakjelasan (gharar).
33
Bank syariah sebagai sebuah lembaga keuangan mempunyai
mekanisme dasar, yaitu menerima deposito dari pemilik modal
(depositor) dan mempunyai kewajiban (liability) untuk menawarkan
pembiayaan kepada investor pada sisi asetnya, dengan pola dan/atau
skema pembiayaan yang sesuai dengan syariat Islam (Ali, 2008 : 1).
Adapun ayat yang berkaitan dengan operasional bank syariah
adalah sebagai berikut :
QS. Al-Baqarah [2] : 275 :
م البيع الله وأحل ... با وحر الر ...
"… Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba ..."
Tujuan bank syariah didirikan yaitu untuk mempromosikan dan
mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam, syariah dan
tradisinya kedalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain
yang terkait. Prinsip dasar yang diikuti oleh bank Islam itu adalah
(Rodoni, 2009 : 121-122) :
1) Larangan riba dalam transaksi
2) Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan
keuntungan yang sah
3) Memberikan zakat
Adapun keunggulan bank syariah sebagai berikut (Rodoni, 2009
: 143) :
1) Dengan adanya negosiasi antara pihak nasabah dengan pihak bank,
tercapai suatu hal yang saling menguntungkan, maka dengan prinsip
34
ini kedua belah pihak akan merasa saling diuntungkan dari segi
financial maupun hukum.
2) Dengan prinsip bagi hasil, apabila perusahaan hendak menaikkan
usahanya tetapi keuntungan modal dapat mengajukan kredit dengan
baik, sehingga dapat menerima modal dan juga risiko yang ada lebih
rendah daripada dengan pinjaman kredit biasanya.
3) Dapat mendorong para pengusaha kecil untuk mengembangkan
usahanya dengan baik, dengan adanya bantuan dari pihak bank.
4) Risiko kerugian lebih kecil dengan menggunakan prinsip ini, karena
apabila mengalami kerugian, maka dibagi menurut perjanjian yang
dibuat.
5) Pihak bank akan mendapatkan banyak nasabah dengan
menggunakan prinsip ini karena adanya kemudahan-kemudahan
(misalnya : tanpa agunan) yang diberikan oleh bank dan juga akan
menaikkan keuntungan yang besarnya sesuai dengan perjanjian
yang dilakukan.
2. Perkembangan Bank Syariah
Perkembangan bank-bank syariah di Indonesia sejak tahun 1991
hingga beberapa tahun terakhir ini secara kuantitatif belum
menggembirakan, namun secara kualitatif khususnya ketika Indonesia
menghadapi krisis moneter antara pertengahan tahun 1997 hingga
sekarang, terbukti telah menunjukkan ketangguhannya
(Perwataatmadja, 2007 : 88).
35
Terbitnya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 memiliki
hikmah tersendiri bagi dunia perbankan nasional di mana pemeritah
membuka lebar kegiatan usaha perbankan dengan berdasarkan pada
prinsip syariah. Hal ini guna menampung aspirasi dan kebutuhan yang
berkembang di masyarakat. Masyarakat diberikan kesempatan seluas-
luasnya untuk mendirikan bank berdasarkan prinsip bank syariah ini,
termasuk juga kesempatan konversi dari bank umum yang kegiatan
usahanya berdasarkan pada pola konvensional menjadi pola syariah.
Selain itu dibolehkan pula bagi pengelola bank umum konvensional
untuk membuka kantor cabang atau mengganti kantor cabang yang
sudah ada menjadi kantor cabang khusus syariah dengan persyaratan
yang tentunya melarang pada percampuran modal kerja dan
akuntansinya (Syafi’i, 2004 : 22).
Pada pertengahan tahun 2008, pengaturan bank syariah dimuat
dalam undang-undang tersendiri, yaitu Undang-Undang No. 21 Tahun
2008 telah membentuk komite Perbankan Syariah yang bertugas
menyusun peraturan BI terkait fatwa yang telah dikeluarkan DSN.
Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008
tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka
pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki
landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya
secara lebih cepat lagi. Dengan progres perkembangannya yang
impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65%
36
pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran industri
perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan
semakin signifikan (www.bi.go.id).
Bank umum pertama yang menggunakan sistem syariah di
Indonesia yaitu PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang mulai
beroperasi pada 1992. Perkembangan bisnis bank syariah berlangsung
lambat, sampai dengan lima tahun kedepan belum ada pertambahan
bank baru. BMI masih menjadi satu-satunya bank syariah. Baru pada
1998 pasar bank syariah mulai diramaikan dengan hadirnya PT. Bank
Syariah Mandiri (BSM) anak perusahaan Bank Mandiri, bank BUMN
terbesar di Indonesia. Selanjutnya menyusul kemunculan PT. Bank
Mega Syariah pada 2001. Memasuki tahun 2009 ini ada dua bank baru
memasuki pasar perbankan syariah yaitu PT. Bank Bukopin Syariah dan
PT. BRI Syariah (www.datacon.co.id).
Sumber data : Statistik Perbankan Syariah OJK
Gambar 2.2
Perkembangan Bank Syariah Tahun 2009-2015
6 11 11 11 11 11 12
711
1.215 1.401
1.7451.950
2.149 2.121
0
500
1000
1500
2000
2500
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Perkembangan Bank Syariah
Jumlah Bank Jumlah Kantor
37
Dapat terlihat pada Gambar 2.2 di atas, bahwa dari tahun ke
tahun, perkembangan bank syariah pada jumlah bank mengalami
peningkatan selama periode penelitian. Pada tahun 2009 terdapat 5
jumlah bank, terjadi peningkatan pada tahun 2010 sampai dengan 2014
menjadi 11 jumlah bank. Kemudian mengalami peningkatan kembali
pada bulan Juni 2015 yaitu terdapat 12 jumlah bank. Perkembangan
bank syariah pada jumlah kantor juga mengalami peningkatan selama
periode penelitian. Pada tahun 2009 terus mengalami peningkatan
hingga mencapai nilai tertinggi pada tahun 2014 sebesar 2.149 jumlah
kantor pada bank syariah.
Menurut Halim (2015 : 2), Selaku regulator, Bank Indonesia
memberikan perhatian yang serius dan bersungguh-sungguh dalam
mendorong perkembangan perbankan syariah. Semangat ini dilandasi
oleh keyakinan bahwa perbankan syariah akan membawa ‘maslahat’
bagi peningkatan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Pertama, bank syariah lebih dekat dengan sektor riil karena produk yang
ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan
underlying transaksi di sektor riil sehingga dampaknya lebih nyata
dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Kedua, tidak terdapat
produk-produk yang bersifat spekulatif (gharar) sehingga mempunyai
daya tahan yang kuat dan teruji ketangguhannya dari direct hit krisis
keuangan global. Secara makro, perbankan syariah dapat memberikan
daya dukung terhadap terciptanya stabilitas sistem keuangan dan
38
perekonomian nasional. Ketiga, sistem bagi hasil (profit-loss sharing)
yang menjadi ruh perbankan syariah akan membawa manfaat yang lebih
adil bagi semua pihak, baik bagi pemilik dana selaku deposan,
pengusaha selaku debitur maupun pihak bank selaku pengelola dana.
3. Pertumbuhan Asset Bank Syariah
Dari data Bank Indonesia (BI), tercatat aset perbankan syariah
per Oktober 2013 meningkat menjadi Rp 229,5 triliun. Bila ditotal
dengan aset Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), maka aset
perbankan syariah mencapai Rp 235,1 triliun. Pertumbuhan tersebut
masih berada dalam koridor revisi proyeksi pertumbuhan tahun 2013
yang telah mempertimbangkan perlambatan pertumbuhan ekonomi,
ditambah dengan siklus pertumbuhan akhir tahun yang pada umumnya
aset perbankan syariah akan mengalami peningkatan yang cukup berarti
(www.kemenkeu.go.id).
Sepanjang 2013, dampak makro ekonomi lanjutan atas krisis
keuangan global yang cenderung melambatkan laju pertumbuhan
ekonomi di banyak negara di dunia serta menurunkan laju pertumbuhan
ekonomi Indonesia ke tingkat di bawah 6%, tentunya mempengaruhi
industri perbankan syariah nasional. Pada 2014 diharapkan kondisi
perekonomian global membaik dan geliat ekonomi domestik semakin
positif sehingga memberikan lingkungan usaha yang kondusif bagi
pertumbuhan industri perbankan nasional yang lebih baik. Dengan
kondisi tersebut, Bank Indonesia memproyeksikan pada 2014,
39
pertumbuhan aset perbankan syariah tetap akan berada dalam tiga
skenario dari baseline sampai dengan optimis, namun diharapkan berada
dalam kisaran moderat sampai dengan optimis dengan kisaran growth
dari 19%-29%.
Sumber data : Statistik Perbankan Syariah OJK
Gambar 2.3
Perkembangan Total Asset Bank Umum Syariah Tahun 2015
Berdasarkan Gambar 2.3 di atas menunjukkan bahwa
perkembangan total aset bank umum syariah dari bulan Januari 2015
sampai dengan Juni 2015 mengalami kondisi yang fluktuatif. Terlihat
dari bulan Januari jumlahnya sebesar 197.385 miliar rupiah yang
merupakan total aset terendah dibandingkan bulan Mei yang mencapai
200.416 miliar rupiah.
Menurut Muliaman D. Hadad Ketua Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa industri keuangan
Islam telah berkembang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. Di
segmen perbankan syariah, pertumbuhan rata-rata aset telah mencapai
197.385197.854
198.553198.151
200.416200.217
195.000
196.000
197.000
198.000
199.000
200.000
201.000
Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 Mei-15 Jun-15
Perkembangan Total Asset
Perkembangan Total Aset
40
rata-rata 37,4% dalam 5 tahun terakhir, dengan total aset sekitar US$ 21
miliar. Industri perbankan syariah memiliki hampir 13 juta rekening
simpanan dan kurang lebih didukung dengan 3.000 jaringan kantor di
seluruh Indonesia. Pangsa pasar perbankan syariah saat ini telah
mencapai 4,9% dari aset perbankan di Indonesia (www.kontan.co.id).
4. Prinsip-Prinsip Dasar Operasional Bank Syariah
Bank Islam dalam menjalankan usahanya minimal mempunyai
5 prinsip operasional yang terdiri dari (Syafi’i, 2006 : 17-18) :
1) Prinsip Simpanan Murni
Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan oleh
bank Islam untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang
kelebihan dana untuk menyimpan dananya dalam bentuk al-wadi’ah
biasa diberikan untuk tujuan investasi guna mendapatkan
keuntungan seperti halnya tabungan dan deposito. Dalam dunia
perbankan konvensional al-wadi’ah identik dengan giro.
2) Bagi Hasil
Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian
hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Pembagian
hasil usaha ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan dana,
maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. Bentuk produk
yang berdasarkan prinsip ini adalah Mudharabah dan Musyarakah.
Lebih jauh prinsip Mudharabah dapat digunakan sebagai dasar baik
untuk produk pendanaan (tabungan dan deposito) maupun
41
pembiayaan, sedangkan Musyarakah lebih banyak untuk
pembiayaan.
3) Prinsip Jual Beli
Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual
beli, di mana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang
dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan
pembelian barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang
tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah
keuntungan.
4) Prinsip Sewa
Prinsip ini secara garis besar terbagi kepada dua jenis :
a. Ijarah, sewa murni, seperti halnya penyewaan traktor dan alat-
alat produk lainnya (operating lease). Dalam teknis perbankan,
bank dapat membeli dahulu equipment yang dibutuhkan nasabah
kemudian menyewakan dalam waktu dan hanya yang telah
disepakati kepada nasabah.
b. Bai al takjiri atau ijarah al muntahiyah bitamlik merupakan
penggabungan sewa dan beli, di mana si penyewa mempunyai
hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa.
5) Prinsip fee/Jasa
Prinsip ini meliputi seluruh layanan nonpembiayaan yang diberikan
bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antar lain Bank
42
Garansi, Kliring, Inkaso, Jasa Transfer dan lain-lain. Secara syariah
prinsip ini didasarkan pada konsep al-ajr wal umulah.
5. Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional
Menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan,
perbankan nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu,
sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah.
Perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional disajikan dalam
tabel berikut :
Tabel 2.2
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Bank Islam
Bank Konvensional
1. Melakukan investasi -
investasi yang halal saja.
2. Berdasarkan prinsip bagi hasil,
jual-beli atau sewa.
3. Profit dan falah oriented.
4. Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk hubungan
kemitraan.
5. Penghimpunan dan
penyaluran dana harus sesuai
fatwa Dewan Pengawas
Syariah.
1. Investasi yang halal dan
haram.
2. Memakai perangkat bunga.
3. Profit oriented.
4. Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk hubungan
debitur-kreditur.
5. Tidak terdapat dewan
sejenis.
Sumber : Syafi’i Antonio (2001 : 34)
43
D. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena
penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun
ruang lingkup hampir sama tetapi karena objek, periode, waktu dan alat
analisis yang digunakan berbeda maka terdapat banyak hal yang tidak sama
sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk saling melengkapi. Berikut
beberapa ringkasan penelitian terdahulu :
Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Nana
Nofianti,
Tenny
Badina
dan
Aditiya
Erlangga
(2015)
Analisis
Pengaruh
Return On
Asset (ROA),
Biaya
Operasional
terhadap
Beban
Operasional
(BOPO),
Suku
Bunga,
Financing
Deposits
Ratio (FDR)
dan Non
Performing
Financing
(NPF)
Terhadap
Tingkat Bagi
Hasil
Deposito
Mudharabah
Return On
Asset
(ROA),
Biaya
Operasional
terhadap
Beban
Operasional
(BOPO),
dan analisis
regresi
berganda
Suku
Bunga,
Financing
Deposits
Ratio (FDR)
dan Non
Performing
Financing
(NPF)
Hasil penelitian ini
menunjukkan
Return On Asset
(ROA) dan
Financing
Deposits Ratio
(FDR)
berpengaruh
positif secara
signifikan terhadap
tingkat bagi hasil
deposito
mudharabah
sedangkan BOPO,
Suku Bunga dan
Non Performing
Financing (NPF)
tidak berpengaruh.
44
No. Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
2. Andryani
Isna K
dan
Kunti
Sunaryo
(2012)
Analisis
Pengaruh
Return On
Asset, BOPO
dan Suku
Bunga
Terhadap
Tingkat Bagi
Hasil
Deposito
Mudharabah
Pada Bank
Umum
Syariah
Return On
Asset,
BOPO dan
analisis
regresi
linier
berganda
Suku Bunga Hasil penelitian ini
menunjukkan
secara simultan
ROA, BOPO dan
suku bunga
berpengaruh
signifikan terhadap
tingkat bagi hasil
deposito
mudharabah.
Sedangkan secara
parsial ROA
Berpengaruh
negatif terhadap
tingkat bagi hasil
deposito
mudharabah, Suku
Bunga
berpengaruh
positif dan BOPO
tidak berpengaruh
terhadap tingkat
bagi hasil deposito
mudharabah.
3. Agus
Farianto
(2014)
Analisis
Pengaruh
Return On
Asset (ROA),
BOPO dan
BI-Rate
Terhadap
Tingkat Bagi
Hasil
Deposito
Mudharabah
Pada Bank
Umum
Syariah di
Indonesia
Tahun 2012-
2013
Return On
Asset
(ROA),
BOPO dan
analisis
regresi
linier
berganda
BI-Rate Hasil penelitian ini
menunjukkan
bahwa ROA,
BOPO, dan BI-
Rate secara
simultan
berpengaruh
signifikan terhadap
tingkat bagi hasil
deposito
mudharabah. ROA
dan BI-Rate secara
parsial
berpengaruh
signifikan terhadap
tingkat bagi hasil
deposito
mudharabah.
Lanjutan Tabel 2.3
45
No. Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Sedangkan BOPO
secara parsial tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
tingkat bagi hasil
deposito
mudharabah.
4. Siti
Rahayu
(2013)
Pengaruh
Return On
Asset, BOPO,
Suku Bunga
dan Capital
Adequacy
Ratio
Terhadap
Tingkat Bagi
Hasil
Deposito
Mudharabah
Pada
Perbankan
Syariah
Return On
Asset,
BOPO,
Capital
Adequacy
Ratio dan
analisi
regresi
linier
berganda
Suku Bunga Berdasarkan
analisis data dapat
disimpulkan
bahwa ROA
berpengaruh
signifikan dan
positif terhadap
tingkat bagi hasil
deposito
mudharabah. Suku
bunga berpengaruh
signifikan dan
negatif terhadap
tingkat bagi hasil
deposito
mudharabah dan
CAR tidak ada
pengaruh
signifikan terhadap
tingkat bagi hasil
deposito
mudharabah.
5. Muh.
Sabir.M,
Muham
mad Ali,
Abd.
Hamid
Sabbe
(2012)
Pengaruh
Rasio
Kesehatan
Bank
Terhadap
Kinerja
Keuangan
Bank Umum
Syariah dan
Bank
Konvensional
di Indonesia
Capital
Adequacy
Ratio
(CAR),
Biaya
Operasional
terhadap
Pendapatan
Operasional
(BOPO) dan
analisis
regresi
Non
Performing
Financing
(NPF), Net
Operating
Margin
(NOM),
Financing
Deposit
Ratio
(FDR), Net
Interest
Margin
Hasil penelitian ini
menunjukkan pada
kinerja keuangan
bank syariah CAR
tidak berpengaruh
terhadap ROA,
BOPO
berpengaruh
signifikan dan
negatif terhadap
ROA, NPF tidak
berpengaruh
terhadap ROA,
Lanjutan Tabel 2.3
46
No. Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
linier
berganda
(NIM), Net
Performing
Loan (NPL)
dan Loan to
Deposit
Ratio
(LDR)
FDR berpengaruh
secara signifikan
dan positif
terhadap ROA.
Pada kinerja
keuangan Bank
Konvensional
CAR berpengaruh
secara signifikan
dan positif
terhadap ROA,
BOPO tidak
berpengaruh
terhadap ROA,
NIM berpengaruh
secara signifikan
dan positif
terhadap ROA,
NPL berpengaruh
secara signifikan
dan negatif dan
LDR berpengaruh
secara signifikan
dan negatif.
6. Agung
Yulianto
dan
Badingat
us
Solikhah
(2016)
The Internal
Factors of
Indonesian
Sharia
Banking to
Predict The
Mudharabah
Deposits
Deposito
mudharabah
dan analisis
regresi linier
Financing
to Deposit
Ratio (FDR)
dan Non
Performing
Financing
(NPF)
Hasil dari
penelitian ini
yaitu
mengindikasikan
bahwa variabel
FDR tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap jumlah
deposito
mudharabah
Bank Islam
Indonesa dalam
periode waktu
2010-2013.
Sementara
variabel NPF
berpengaruh
Lanjutan Tabel 2.3
47
No. Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
signifikan terhadap
jumlah deposito
mudharabah Bank
Islam Indonesia
dalam periode
waktu 2010-2013.
7. Moham
mad T
Abushar
ba, Iwan
Triyuwo
no,
Munawa
r Ismail
dan aulia
F
Rahman
(2013)
Determinants
of Capital
Adequacy
Ratio (CAR)
in Indonesian
Islamic
Commercial
Banks
Capital
Adequacy
Ratio
(CAR),
Return On
Asset
(ROA),
Beban
Operasional
Pendapatan
Oprasional
(BOPO) dan
analisis
regresi
linier
berganda
Struktur
Deposito,
Financing
to Deposit
Ratio (FDR)
dan Non
Performing
Financing
(NPF)
Hasil penelitian ini
menunjukkan
Return On Asset
(ROA) dan
Financing to
Deposit Ratio
(FDR)
berpengaruh
signifikan dan
bernilai positif
terhadap Capital
Adequacy Ratio
(CAR), Non
Performing
Financing (NPF)
berpengaruh
signifikan dan
bernilai negatif
terhadap Capital
Adequacy Ratio
(CAR), Struktur
Deposito dan
Beban Operasional
terhadap
Pendapatan
Operasional
(BOPO) tidak
memiliki
signifikan terhadap
Capital Adequacy
Ratio (CAR).
Lanjutan Tabel 2.3
48
E. Keterkaitan antar Variabel Independen dengan Variabel Dependen
1. Pengaruh ROA terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah
Dalam penelitian ini, Return On Asset (ROA) dipilih sebagai
indikator pengukur kinerja keuangan perbankan. ROA adalah
perbandingan antara pendapatan bersih (net income) dengan rata-rata
aktiva (average assets). ROA merupakan rasio profitabilitas, rasio ini
mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada
tingkat penjualan, asset dan modal saham yang tertentu (Hanafi, 2009 :
81).
Apriandika (2011) menyatakan besarnya bagi hasil yang
diperoleh, ditentukan berdasarkan keberhasilan pengelola dana untuk
menghasilkan pendapatan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin
besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin
baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset (Defri, 2012 :
3).
Menurut penelitian Anggrainy (2010 : 57) dan Sunaryo (2012 :
39) menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap tingkat bagi
hasil deposito mudharabah. Hal ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa apabila ROA meningkat maka pendapatan bank juga
meningkat. Dengan adanya peningkatan pendapatan bank maka tingkat
bagi hasil yang diterima oleh nasabah juga meningkat.
49
2. Pengaruh CAR terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah
Modal merupakan salah satu faktor penting dalam rangka
pengembangan usaha bisnis dan menampung resiko kerugian. Capital
Adequency Ratio (CAR) adalah rasio kecukupan modal yang
menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang
mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi,
mengukur, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang dapat
berpengaruh terhadap besarnya modal bank (Noor, 2009). Semakin
tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk
menanggung resiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko.
Dengan demikian bank harus menyediakan modal minimum
yang cukup untuk menjamin kepentingan pihak ketiga (Sinungan, 2000
: 162). Teori ini didukung oleh penelitian Rizky Amelia (2011) yang
menyatakan bahwa CAR berpengaruh signifikan positif terhadap
tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Apabila CAR naik maka
tingkat bagi hasil deposito mudharabah juga akan naik.
3. Pengaruh BOPO terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito
Mudharabah
Menurut Nainggolan (2009) untuk mengukur efisiensi bank,
salah satu indikator yang dipakai adalah perbandingan antara beban
operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). Semakin kecil
rasio BOPO berarti semakin efisien beban operasional yang dikeluarkan
50
bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam
kondisi bermasalah semakin kecil.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Nidya Laksitarini
(2013) dan Nurul Khikmah (2015) menyatakan bahwa BOPO
mempunyai pengaruh negatif terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah. Hasil tersebut menjelaskan bahwa semakin tinggi BOPO
akan menyebabkan semakin rendahnya tingkat bagi hasil deposito
mudharabah. Hal ini bahwa biaya operasional yang tinggi akan
memperlihatkan porsi yang tidak seimbang antara pendapatan
operasional dengan biaya operasional, sehingga akan menimbulkan efek
buruk bagi kesehatan bank yang secara langsung akan berdampak buruk
juga untuk tingkat bagi hasil deposito mudharabah.
51
F. Kerangka Pemikiran
CAR (X2) BOPO (X3)
Metode Analisis Data :
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolonieritas
c. Uji Heterokedastisitas
d. Uji Autokorelasi
2. Uji Hipotesis
a. Uji t (Parsial)
b. Uji F (Simultan)
c. Uji Adjusted R Square
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan, Implikasi
ROA (X1)
Tingkat Bagi Hasil Deposito
Mudharabah (Y)
Data Statistika Perbankan Syariah
Sumber Bank Indonesia Tahun 2011-2015
Basis Teori : Kinerja Keuangan Bank
H1 H2 H3
Gambar 2.4
Kerangka Pemikiran
“ Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum
Syariah di Indonesia (Periode Januari 2011 – Juni 2015)”
52
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu korelasi yang sifatnya masih sementara atau
pernyataan berdasarkan pada pengetahuan tertentu yang masih lemah dan
harus dibuktikan kebenarannya. Dengan demikian hipotesa merupakan
dugaan sementara yang nantinya akan diuji dan dibuktikan kebenarannya
melalui analisa data (Suharsimi, 2002 : 68). Adapun Hipotesis yang
diajukan peneliti ini adalah sebagai berikut :
1. H0 : Variabel Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR)
dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
tidak berpengaruh secara parsial terhadap tingkat bagi hasil
deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
Ha : Variabel Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR)
dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
berpengaruh secara parsial terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
2. H0 : Variabel Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR)
dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
tidak berpengaruh secara simultan terhadap tingkat bagi hasil
deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
Ha : Variabel Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR)
dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
berpengaruh secara simultan terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang
berada di Indonesia selama periode Januari 2011 – Juni 2015. Bank Umum
Syariah menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah bank yang secara
penuh bertransaksi secara syariah dan bukan merupakan unit usaha. Saat
ini, jumlah Bank Umum Syariah (BUS) yang beroperasi di Indonesia
sebanyak dua belas bank.
Di bawah ini merupakan tabel yang menampilkan daftar Bank
Umum Syariah (BUS) di Indonesia.
Tabel 3.1
Data Bank Umum Syariah
No. Nama Perusahaan Kode
1 PT. Bank Muamalat Indonesia BMI
2 PT. Bank Victoria Syariah BVS
3 Bank BRIsyariah BRIS
4 B.P.D. Jawa Barat Banten Syariah BJBS
5 Bank BNI Syariah BNIS
6 Bank Syariah Mandiri BSM
7 Bank Syariah Mega Indonesia BSMI
8 Bank Panin Syariah BPS
9 PT. Bank Bukopin Syariah BBS
10 PT. BCA Syariah BCAS
11 PT. Maybank Syariah Indonesia MIS
12 PT. Bank Tabungan Nasional Syariah BTNS
Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2015
54
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009 : 116). Metode penentuan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut
Siregar (2011 : 148), purposive sampling adalah teknik pemilihan sampel
berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Kriteria tersebut adalah Bank
Umum Syariah yang mengungkapkan laporan ISR dalam annual report
selama tahun pengamatan dalam laporan keuangan.
Kriteria penulis dalam pengambilan sampel yaitu, Bank Umum
Syariah yang terdata di Bank Indonesia pada tahun 2015 dan memiliki
laporan tiap tahunnya. Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh dua
belas unit Bank Umum Syariah. Karena semua bank yang terdaftar sebagai
Bank Umum Syariah mengungkapkan laporan Islamic Social Reporting
(ISR) dalam annual report perusahaan.
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
Jumlah bank umum syariah di Indonesia 12
Bank umum syariah yang memenuhi kriteria 12
Total sampel (Jumlah bank x 4 tahun) 48
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan penelitian ini merupakan sekunder, data
tersebut diperoleh langsung dari Laporan situs resmi Bank Indonesia,
55
seperti Laporan Bulanan Bank Indonesia tentang Statistik Perbankan
Syariah. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk
melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Field Research
Peneliti menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu
(time series) dengan skala bulanan (monthly) yang diambil dari data
bulanan Statistik Perbankan Syariah dengan rentang waktu dari bulan
Januari 2011 – Juni 2015 dan data bulanan Return On Asset (ROA),
Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Beban Operasional terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO) yang diperoleh dari situs resmi Bank
Indonesia.
2. Library Research
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh dari membaca literature, buku, artikel, jurnal dan sejenisnya
yang berhubungan dengan aspek yang diteliti sebagai upaya
memperoleh data yang valid.
3. Internet Research
Terkadang buku referensi atau literature yang kita miliki atau
pinjam di perpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau
kadaluarsa, karena ilmu selalu berkembang seiring berjalannya waktu.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut penulis melakukan
penelitian dengan menggunakan teknologi yang juga berkembang yaitu
56
internet. Sehingga data yang diperoleh merupakan data yang sesuai
dengan perkembangan zaman.
D. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode data kuantitatif, yaitu dimana
data yang digunakan dalam penelitian berbentuk angka dan penelitian ini
menganalisis bagaimana pengaruh Return On Asset (ROA), Capital
Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah
pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan
metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program
komputer yaitu Software Statistical Package for the Social Sciences
(SPSS) versi 20.0 dan Microsoft Excel 2007. Berikut ini adalah metode
yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini :
1. Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat
normalitas, multikolinieritas, heterokedastisitas dan autokorelasi. Uji
Asumsi Klasik penting dilakukan untuk menghasilkan estimator linier
tidak bisa dengan varian yang minimum (Best Linier Unbiased
Estimator = BLUE), yang berarti model regresi tidak mengandung
masalah (Menurut Gujarati, 1995 : 72-73) teorama Gauss-Markow
memperkirakan bahwa OLS harus memenuhi kriteria BLUE, yaitu :
57
a. Best, yang terbaik. Hasil regresi dikatakan Best apabila garis
regresi yang dihasilkan guna melakukan estimasi atau peramalan
dari sebaran data, menghasilkan error yang terkecil.
b. Linier, merupakan kombinasi dari data sampel. Linier dalam model
artinya model yang digunakan dalam analisis regresi telah sesuai
dengan kaidah model OLS dimana variabel-variabel penduganya
hanya berpangku satu.
c. Urbiased, rata-rata nilai harapan (E/b) harus sama dengan nilai
sebenarnya (b1).
d. Estimator, memiliki varians yang minimal diantara pemerkira lain
yang tidak bias.
Untuk itu diperlukan pendeteksian lebih lanjut diantaranya :
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai
residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi
normal atau tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal
jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati
nilai rata-ratanya. Untuk mendeteksi apakah nilai residual
terstandarisasi berdistribusi normal atau tidak, maka dapat
digunakan metode analisis grafik dan metode statistik.
Disamping itu, pengujian normalits dengan analisis grafik
dapat memberikan hasil yang subyektif. Artinya, antara orang yang
satu dengan yang lain dapat berbeda dalam
58
menginterprestasikannya, maka penulis menggunakan uji
normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov. Pengujian normalitas
distribusi pada populasi dilakukan dengan menggunakan nilai
Asymp. Sig (2-tailed). Kriteria yang digunakan yaitu H0 diterima
apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed) > dari tingkat alpha yang telah
ditetapkan (5%), karenanya dapat dinyatakan bahwa data berasal
dari populasi yang berdistribusi normal. Apabila data terdistribusi
normal, maka data tersebut memenuhi persyaratan untuk
melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F
sehingga data tersebut dapat diuji untuk pengambilan keputusan
penelitian (Sudarmanto, 2005).
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan bila data tidak
normal, diantaranya adalah :
1) Jika jumlah sampel besar, kita perlu menghilangkan nilai
outliner dari data. Kita bisa membuang niali-nilai yang
ekstrem, baik atas atau bawah. Nilai ekstrem ini disebut
outliers. Pertama kita perlu membuat grafik, dengan sumbu x
sebagai frekuensi dan y sebagai semua nilai yang ada dalam
data kita. Dari sini kita akan bisa melihat nilai mana yang
sangat jauh dari kelompoknya. Nilai inilah yang kemudian
perlu dibuang dari data kita, dengan asumsi nilai ini muncul
akibat situasi yang tidak biasanya.
59
2) Melakukan transformasi data, ada banyak cara untuk
mentransformasi data kita, misalnya dengan mencari akar
kuadrat dari data kita, dll.
3) Menggunakan alat analisis nonparametric, analisis ini disebut
juga analisis yang distribusi free. Sayangnya analisis ini
seringkali mengubah data menjadi lebih rendah dari tingkatnya.
Misal kalau sebelum data kita termasuk data interval dengan
analisis ini akan diubah menjadi data ordinal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau
sempurna diantara variabel bebas atau tidak. Jika dalam model
regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna
diantara variabel bebas maka model regresi tersebut dinyatakan
mengandung gejala multikolinier (Suliyanto, 2011 : 81).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai
Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh
variabel bebas lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel
bebas menjadi variabel terikat dan diregres terhadap variabel bebas
lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang
60
terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi,
nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena
VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance >
0,10 atau sama dengan VIF < 10, maka model dinyatakan tidak
terdapat gejala multikolonieritas (Ghozali, 2012 : 105).
Jika model mengandung multikolinieritas yang serius yakni
korelasi yang tinggi antar variabel independen, maka ada beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk menyembuhkannya :
1) Menghilangkan Variabel Independen
Salah satu metode sederhana yang bisa dilakukan adalah
dengan menghilangkan salah satu variabel independen yang
mempunyai hubungan linier kuat. Namun menghilangkan
variabel independen di dalam suatu model akan menimbulkan
bias spesifikasi model regresi.
2) Transformasi Variabel
Transformasi variabel dapat dilakukan dengan cara
melakukan transformasi ke dalam bentuk diferensi pertama
(first difference). Bentuk difference pertama ini akan
mengurangi masalah multikolinieritas. Transformasi variabel
ini akan tetap menimbulkan masalah berkaitan dengan masalah
variabel gangguan. Kesalahan pengganggu Vt mungkin tidak
memenuhi salah satu asumsi daripada model regresi linier
61
klasik yang mengatakan bahwa kesalahan pengganggu tidak
berkorelasi antara yang satu dengan yang lainnya, akan tetapi
kemungkinan besar berkorelasi serial (serially correlated).
3) Penambahan Data
Masalah multikolinieritas ada dasarnya merupakan
persoalan sampel. Oleh karena itu, masalah multikolinieritas
seringkali diatasi jika kita menambah jumlah data. Ketika
menambah jumlah data karena ada masalah multikolinieritas
antara X1 maka akan menyebabkan variansi β1 akan mengalami
penurunan. Jika varian mengalami penurunan maka otomatis
standar error juga akan mengalami penurunan. Dengan kata
lain, jika multikolinieritas variabel independen tidak signifikan
mempengaruhi variabel dependen melalui uji t, maka dengan
penambahan jumlah data maka sekarang variabel independen
menjadi signifikan mempengaruhi variabel dependen
(Widarjono, 2010).
c. Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah
variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua
pengamatan. Gejala heterokedastisitas ditunjukan oleh koefisien
regresi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut
residualnya. Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai alpha (Sig.
62
> α), maka dapat dipastikan model tidak mengandung gejala
heterokedastisitas (Sudarmanto, 2005).
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heterokedastisitas, yaitu melihat grafik plot antara lain nilai
prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan
residualnya SRESID. Dasar analisis : (1) Jika ada pola tertentu,
seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas; (2) Jika tidak ada
pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas
(Ghozali, 2012).
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi dimaksudkan untuk menguji model linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t sebelumnya. Adanya autokorelasi dapat
mengakibatkan penaksir mempunyai varians tidak minimum dan
uji t tidak dapat digunakan, karena akan memberikan kesimpulan
yang salah. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada-tidaknya
masalah autokorelasi, yaitu menggunakan metode Durbin-Watson
dan metode Run Test sebagai salah satu uji statistic non-parametik.
Uji Durbin-Watson (Uji D-W) merupakan uji yang sangat populer
63
untuk menguji ada-tidaknya masalah autokorelasi dari model
empiris yang diestimasi (Sudarmanto, 2005).
Menurut Oramahi (2007), untuk mendeteksi terjadi
autokorelasi atau tidak dapat dilihat melalui nilai Durbin-Watson
(DW) yang bisa dijadikan patokan untuk mengambil keputusan
adalah:
1) Bila nilai D-W < -2, berarti ada autokorelasi positif
2) Bila nilai D-W diantara -2 sampai dengan +2, berarti tidak
terjadi autokorelasi
3) Bila nilai D-W < +2, berarti ada autokorelasi negatif
Jika ada masalah autokorelasi, maka model regresi yang
seharusnya signifikan (lihat angka F dan signifikannya), menjadi
tidak layak untuk dipakai. Autokorelasi dapat diatas dengan
berbagai cara antara lain dengan melakukan transformasi data dan
menambah data observasi.
2. Uji Hipotesis
Data yang digunakan untuk mengetahui hubungan dari variabel-
variabel yang akan diteliti. Pengolahan data menggunakan software
Microsoft Excel 2007 dan SPSS versi 20.0. Dalam pengujian ini
menggunakan Uji Statistik meliputi Uji t, Uji F dan Uji Koefisien
Determinasi (Adjusted R Square).
64
a. Uji t (Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji apakah setiap variabel
(independen) secara masing-masing parsial atau individual
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat
(dependen) pada tingkat signifikansi 0,05 (5%) dengan
menganggap variabel bebas bernilai konstan. Langkah-langkah
yang harus dilakukan dengan uji-t yaitu dengan pengujian yaitu :
(Nachrowi dan Usman, 2006 : 17).
Hipotesis : Ho : βi = 0 artinya masing-masing variabel bebas tidak
ada pengaruh yang signifikan dari variabel terikat.
Ha : βi ≠ 0 artinya masing-masing variabel bebas ada pengaruh
yang signifikan dari variabel terikat.
Bila probabilitas > α 5% variabel bebas tidak signifikan atau
tidak mampu mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho
terima, Ha tolak).
Bila probabilitas < α 5% variabel bebas signifikan atau
mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho tolak, Ha
terima).
b. Uji F (Simultan)
Nilai F hitung digunakan untuk menguji ketetapan model
(goodness of fit). Uji F ini juga sering disebut uji simultan, untuk
menguji apakah variabel bebas yang digunakan dalam model
mampu menjelaskan perubahan nilai variabel terikat atau tidak.
65
Adapun cara pengujian dalam uji F ini, yaitu dengan menggunakan
suatu variabel yang disebut dengan tabel ANOVA (Analysis of
Variance) dengan melihat nilai signifikan (Sig. < 0,05 atau 5%).
Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ha ditolak, sebaliknya jika nilai
signifikan < 0,05 maka Ha diterima.
c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)
Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi variabel
bebas terhadap variabel terikatnya. Semakin tinggi koefisien
determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam
menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya (Suliyanto,
2011 : 55).
Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap
jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi,
dimana setiap penambahan satu variabel bebas dan pengamatan
dalam model akan meningkatkan R2 meskipun variabel yang
dimasukkan itu tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel terikatnya. Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka
digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan, Adjusted
R Square (R2 adj). Koefisien determinasi yang telah disesuaikan
berarti bahwa koefisien tersebut telah dikorelasi dengan
memasukkan unsur jumlah variabel dan ukuran sampel yang
digunakan. Dengan menggunakan koefisien determinasi yang
disesuaikan, maka nilai koefisien determinasi yang disesuaikan itu
66
dapat naik atau turun akibat adanya penambahan variabel baru
dalam model (Suliyanto, 2011 : 43).
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien
korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat
digunakan kriteria sebagai berikut (Sugiyono, 2009 : 231) :
Tabel 3.3
Kriteria untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien
Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Umi Narimawati (2008), analisis regresi linier berganda
adalah suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk
meneliti pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel
tergantung dengan skala interval. Pada analisis regresi linier berganda
bahwa regresi berganda variabel tergantung (terikat) dipengaruhi oleh
dua atau lebih variabel bebas sehingga hubungan fungsional antara
variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X1, X2, Xn). Kemudian
dapat ditulis sebagai berikut :
Y = f (X1, X2, ……… , Xn)
Keterangan :
67
Y = Variabel tergantung atau terikat (dependent)
X1, X2, …,Xn = Variabel bebas (independent)
Dalam model di atas terlihat bahwa variabel terikat dipengaruhi
dua atau lebih variabel bebas, disamping itu juga terdapat pengaruh
regresi linier berganda dapat dituliskan sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + ……… + bnXn + e
Keterangan :
Y = Variabel tergantung atau terikat (nilai yang diproyeksikan)
a = Intercept (konstanta)
b1 = Koefisien regresi untuk X1
b2 = Koefisien regresi untuk X2
bn = Koefisien regresi untuk Xn
X1 = Variabel bebas pertama
X2 = Variabel bebas kedua
Xn = Variabel bebas ke n
e = Nilai residu
Berdasarkan pemaparan di atas maka model persamaan analisis
regresi linier berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Keterangan :
DM = Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah, variabel
terikat (Y)
DM = a + b1ROA + b2CAR + b3BOPO + e
68
a = Intercept (konstanta)
b1 = Koefisien regresi untuk X1
b2 = Koefisien regresi untuk X2
b3 = Koefisien regresi untuk X3
ROA = Return On Asset, variabel bebas pertama (X1)
CAR = Capital Adequacy Ratio, variabel bebas kedua (X2)
BOPO = Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional,
variabel bebas ketiga (X3)
e = Nilai residu
E. Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan
peneliti dalam mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukkan
pada dimensi-dimensi dan indikator-indikator dari variabel peneliti yang
diperoleh melalui pengamatan dan penelitian terdahulu.
1. Variabel Dependen (Y)
Deposito Mudharabah adalah dana investasi yang sifatnya sesuai
dengan syari’at Islam dari nasabah yang penarikannya dapat dilakukan
pada waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan. Pemilik rekening
disebut deposan yang berasal dari peorangan atau badan. Data
operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bank
Indonesia yaitu Statistika Perbankan Syariah berdasarkan perhitungan
dari Januari 2011 sampai dengan Juni 2015 dalam miliar rupiah.
69
2. Variabel Independen (X)
Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel independen antara
lain sebagai berikut :
a. Return On Asset (X1)
Return On Asset (ROA) adalah salah satu rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Data
operasionalnya yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
Bank Indonesia yaitu Statistika Perbankan Syariah berdasarkan
perhitungan bulanan, yaitu dari Januari 2011 – Juni 2015 yang
dinyatakan dalam bentuk persentase.
b. Capital Adequacy Ratio (X2)
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang
memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang
mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan
pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank
disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank,
seperti dana masyarakat, pinjaman (utang) dan lain-lain. Data
operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
Bank Indonesia yaitu Statistika Perbankan Syariah berdasarkan
perhitungan bulanan dari Januari 2011 sampai dengan Juni 2015
dalam bentuk persentase.
70
c. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (X3)
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) merupakan rasio efisiensi bank yang mengukur beban
operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin tinggi nilai
BOPO maka akan semakin tinggi efisien operasi bank. Data
operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
Bank Indonesia yaitu Statistika Perbankan Syariah berdasarkan
perhitungan bulanan, yaitu dari Januari 2011 – Juni 2015 yang
dinyatakan dalam bentuk persentase.
71
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Berdasarkan sejarah kemunculannya, bank syariah secara umum
dikenal sebagai Bank Islam itu mengalami tiga tahapan perkembangan.
Tahap pertama, periode kemunculan bank dan likuiditas besar di Timur
Tengah. Masa ini merupakan puncak kesadaran masyarakat muslim untuk
mengembangkan lembaga keuangan Islam.
Beroperasinya Mit Ghamr Local Saving Bank di Mesir pada tahun
1963 merupakan tonggak sejarah perkembangan sistem perbankan Islam.
Pada tahun 1967 pengoperasian Mit Ghamr diambil alih oleh Nasional Bank
Sosial Nasser di Mesir. Pada tahun 1975 berdiri juga IDB (Islamic Bank
Development) dan Bank Islam Dubai di Arab Saudi berdiri atas prakasa dari
sidang menteri luar negeri dalam sidang tersebut diusulkan penghapusan
sistem keuangan berdasarkan bunga dan menggantinya dengan sistem bagi
hasil.
Tahapan kedua, periode perkembangan di tahun 1976 sampai awal
1980-an, ditandai dengan menyebarnya perkembangan dalam dari wilayah
Teluk Arab ke Asia (Timur) dan selanjutnya ke Eropa (Barat). Pada tahapan
ketiga, periode dimana perbankan Islam telah mengalami kemajuan yaitu
sekitar tahun 1983 hingga kini. Pada tahun 1983 di Malaysia berdiri Bank
72
Islam Malaysia Berhad lalu disusul dengan berdirinya Lembaga keuangan
perseroan perbaikan investasi (al-rajhi) di Arab Saudi dan Al-barakah
Turkish Finance House di Turki pada tahun 1985.
Kehadiran bank yang berdasarkan Syariah di Indonesia masih relatif
baru, yaitu baru pada awal tahun 1990-an, meskipun masyarakat Indonesia
merupakan masyarakat Muslim terbesar di dunia. Prakarsa untuk
mendirikan Bank Syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama
Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20 Agustus 1990. Namun, diskusi tentang
Bank Syariah sebagai basis ekonomi Islam sudah mulai dilakukan pada
awal tahun 1980.
Bank Syariah pertama di Indonesia merupakan hasil kerja tim
perbankan MUI, yaitu dengan dibentuknya PT Bank Muamalat Indonesia
(BMI) yang akta pendiriannya di tandatangani tanggal 1 November 1991.
Bank ini ternyata berkembang cukup pesat sehingga saat ini BMI sudah
memliki puluhan cabang yang tersebar di beberapa kota besar seperti
Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar dan kota lainnya.
Dalam perkembangnnya selanjutnya kehadiran Bank Syariah di
Indonesia khususnya cukup menggembirakan. Di samping BMI, saat ini
juga telah lahir Bank Syariah milik pemerintah seperti Bank Syariah
Mandiri (BSM). Kemudian berikutnya berdiri Bank Syariah sebagai cabang
dari Bank konvensional yang sudah ada, seperti Bank BNI, Bank IFI, dan
Bank BPD Jabar (Kasmir, 2008).
73
Kini perbankan syariah telah mengalami perkembangan Perbankan
Syariah Bank Indonesia, pertumbuhan bank syariah saat ini menunjukkan
besarnya permintaan masyarakat terhadap jasa perbankan syariah. Hal ini
tercermin dari pertumbuhan jumlah bank yang signifikan dari jaringan
kantor maupun kinerja keuangan perbankan syariah selama tahun 2011,
jumlah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah
mengalami peningkatan.
Kondisi perbankan syariah pada tahun mendatang diperkirakan akan
terus membaik. Ini terbukti dengan masih tingginya minat masyarakat
terhadap perbankan syariah. Dalam rangka peningkatan jangkauan melalui
kemudahan untuk membuka kantor pelayanan, diharapkan dapat
memberikan pengaruh pada minat masyarakat. Di sisi lain, internasional
peluang memanfaatkan investasi asing, khususnya dari Timur Tengah ke
dalam sistem perekonomian Indonesia masih terbuka lebar.
Salah satu produk bank syariah adalah deposito mudharabah yang
disebut juga sebagai deposito investasi mudharabah, adalah sejenis
investasi melalui pihak ketiga (perseorangan atau badan hukum) yang
penarikannya hanya dapat dilakukan dengan jangka waktu tertentu (tanggal
jatuh tempo), dengan mendapatkan imbalan bagi hasil. Dibawah ini adalah
Gambar 4.1 perkembangan deposito mudharabah yang mengalami
peningkatan setiap tahunnya dari periode tahun 2011 sampai dengan tahun
2015.
74
Gambar 4.1
Perkembangan Deposito Mudharabah Tahun 2011-2015
Pada tahun 2008 industri perbankan syariah mengalami peningkatan
volume usaha sehingga akhir 2008 mencapai Rp 49.55 triliun, dengan
pangsa terhadap total aset perbankan nasional sebesar 2,14%. Di sisi
penghimpunan dana, perkembangan deposito mudharabah perbankan
syariah yang mengalami tekanan akibat ketatnya persaingan penghimpunan
dana (commercial risk), menunjukkan pertumbuhan sebesar 31,5% atau
mengalami penurunan dibandingkan pertumbuhan tahun 2007 sebesar
35,5%. Penurunan ini dipengaruhi oleh trend kenaikan suku bunga
perbankan dan dampak dari krisis keuangan global.
Deposito yang tergolong sumber dana mahal, masih menjadi
instrumen utama penghimpunan dana deposito mudharabah perbankan
syariah. Pertumbuhan deposito pada laporan perkembangan perbankan
syariah tahun 2011 lebih tinggi dibandingkan tabungan dan giro, sehingga
44191
71547
87283
106973
130352
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
140000
2011 2012 2013 2014 2015
Perkembangan Deposito Mudharabah
Deposito Mudharabah
75
pangsa deposito terhadap DPK nilai dari 58,0% pada tahun 2010 menjadi
61,3% pada tahun 2011. Kondisi tersebut secara umum merefleksikan
preferensi nasabah kepada instrumen investasi yang meningkat.
Peningkatan deposito mudharabah diperkirakan karena para nasabah lebih
banyak mendepositokan uangnya, dari pada menabung biasa. Sehingga
jumlah volume deposito mudharabah mengalami peningkatan yang sangat
baik.
B. Deskripsi Data
1. Deskripsi Variabel Return On Asset (ROA)
ROA adalah rasio yang lazim digunakan, yaitu membandingkan
seberapa perkiraan laba bersih yang dapat diperoleh dengan total aset
yang ada. Rasio ini adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak
terhadap jumlah aset secara keseluruhan. Rasio ini merupakan suatu
ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian (%) dari aset
yang dimiliki. Apabila rasio ini tinggi berarti menunjukkan adanya
efisiensi yang dilakukan oleh pihak manajemen (Oktaviana, 2012 : 149).
Menurut Kasmir (2008), rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk memperoleh laba. Selain
itu, rasio ini juga digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian
investasi yang telah dilakukan perusahaan dengan menggunakan
seluruh dana (aktiva yang dimiliki). Rasio ini menunjukkan beberapa
76
besar laba bersih yang diperoleh perusahaan bila diukur dengan nilai
aktiva.
Tabel 4.1
Data Return On Asset (ROA) Tahun 2011-2015
Dalam Persentase (%)
Bulan Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
Januari 2,26 1,36 2,52 0,08 1,15
Februari 1,81 1,79 2,29 0,13 1,07
Maret 1,97 1,83 2,39 1,16 1,13
April 1,90 1,79 2,29 1,09 1,08
Mei 1,84 1,99 2,07 1,13 1,09
Juni 1,84 2,05 2,10 1,12 0,89
Juli 1,86 2,05 2,02 1,05 -
Agustus 1,81 2,04 2,01 0,93 -
September 1,80 2,07 2,04 0,97 -
Oktober 1,75 2,11 1,94 0,92 -
November 1,78 2,09 1,96 0,87 -
Desember 1,79 2,14 2,00 0,80 -
Sumber : Data BI yang telah diolah
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, nilai ROA tertinggi pada tahun
2011 terjadi pada bulan Januari sebesar 2,26% dan terendah pada bulan
Oktober sebesar 1,75%. Pada tahun 2012 ROA tertinggi terjadi pada
bulan Desember sebesar 2,14% dan terendah pada bulan Januari sebesar
1,36%. Pada tahun 2013 ROA tertinggi terjadi pada bulan Januari
sebesar 2,52% dan terendah pada bulan Oktober sebesar 1,94%. Pada
tahun 2014 ROA tertinggi terjadi pada bulan Mei sebesar 1,13% dan
terendah pada bulan Januari sebesar 0,08%. Pada tahun 2015 ROA
77
tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 1,15% dan terendah pada
bulan Juni sebesar 0,89%. Sedangkan selama periode penelitian ROA
tertinggi terjadi pada bulan Januari 2013, yaitu sebesar 2,52% dan nilai
terendah terjadi pada bulan Januari tahun 2014, yaitu sebesar 0,08%.
2. Deskripsi Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio kecukupan modal
yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan
dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik
kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap
kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank
tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan
kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.
Capital Adequacy Ratio menurut Lukman (2000 : 122) adalah
rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang
mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada
bank lain) ikut di biayai dari dana modal sendiri bank di samping
memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana
dari masyarakat, pinjaman dan lain-lain.
78
Tabel 4.2
Data Capital Adequacy Ratio (CAR) Tahun 2011-2015
Dalam Persentase (%)
Bulan Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
Januari 20,23 16,27 15,29 16,76 14,16
Februari 15,17 15,91 15,20 16,71 14,38
Maret 16,57 15,33 14,30 16,20 14,43
April 19,86 14,97 14,72 16,68 14,06
Mei 19,58 13,40 14,28 16,85 14,29
Juni 15,92 16,12 14,30 16,21 14,09
Juli 15,92 16,12 15,28 15,62 -
Agustus 15,83 15,63 14,71 14,73 -
September 16,18 14,98 14,19 14,54 -
Oktober 15,30 14,54 14,19 15,25 -
November 14,88 14,82 12,23 15,66 -
Desember 16,63 14,13 14,42 16,10 -
Sumber : Data BI yang telah diolah
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, nilai CAR tertinggi pada tahun
2011 terjadi pada bulan Januari sebesar 20,23% dan terendah pada bulan
November sebesar 14,88%. Pada tahun 2012 CAR tertinggi terjadi pada
bulan Januari sebesar 16,27% dan terendah pada bulan Mei sebesar
13,40%. Pada tahun 2013 CAR tertinggi terjadi pada bulan Januari
sebesar 15,29% dan terendah pada bulan November sebesar 12,23%.
Pada tahun 2014 CAR tertinggi terjadi pada bulan Mei sebesar 16,85%
dan terendah pada bulan September sebesar 14,54%. Pada tahun 2015
CAR tertinggi terjadi pada bulan Maret sebesar 14,43% dan terendah
79
pada bulan April sebesar 14,06%. Sedangkan selama periode penelitian
CAR tertinggi terjadi pada bulan Januari 2011, yaitu sebesar 20,23%
dan nilai terendah terjadi pada bulan November tahun 2013, yaitu
sebesar 12,23%.
3. Deskripsi Variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO)
Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya
operasional dan pendapatan operasional. Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan rasio yang sering disebut
rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan
operasional (Andriyani, 2012 : 33). Naik turunnya rasio ini akan
mempengaruhi laba yang dihasilkan karena semakin besar rasio biaya
operasional ini, maka akan menurunkan laba yang dihasilkan oleh bank,
begitu juga sebaliknya.
Semakin rendah BOPO maka bank semakin efisien dalam
mengeluarkan biaya dalam bentuk pemberian investasi pembiayaan
agar dapat menghasilkan pendapatan yang paling tinggi. Apabila BOPO
menurun maka pendapatan bank meningkat. Dengan adanya
peningkatan pendapatan bank maka tingkat bagi hasil yang diterima
oleh nasabah juga meningkat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
semakin rendah BOPO maka semakin tinggi tingkat bagi hasil yang
diterima oleh para nasabah.
80
Tabel 4.3
Data Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) Tahun 2011-2015
Dalam Persentase (%)
Bulan Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
Januari 75,75 86,22 70,43 80,05 92,54
Februari 79,56 78,39 72,06 83,77 91,65
Maret 77,63 77,77 72,95 91,90 92,78
April 78,78 77,77 73,95 84,50 93,79
Mei 79,05 76,24 76,87 76,49 93,53
Juni 78,13 75,74 76,18 71,76 94,22
Juli 77,13 75,87 76,13 79,80 -
Agustus 77,65 75,89 77,87 81,20 -
September 77,54 75,44 77,98 82,39 -
Oktober 78,41 75,04 79,06 75,61 -
November 86,22 75,29 78,59 93,50 -
Desember 78,41 74,75 78,21 0,79278 -
Sumber : Data BI yang telah diolah
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, nilai BOPO tertinggi pada tahun
2011 terjadi pada bulan November sebesar 86,22% dan terendah pada
bulan Januari sebesar 75,75%. Pada tahun 2012 BOPO tertinggi terjadi
pada bulan Januari sebesar 86,22% dan terendah pada bulan Oktober
sebesar 75,04%. Pada tahun 2013 BOPO tertinggi terjadi pada bulan
Oktober sebesar 79,06% dan terendah pada bulan Januari sebesar
70,43%. Pada tahun 2014 BOPO tertinggi terjadi pada bulan November
sebesar 93,50%. Pada tahun 2015 BOPO tertinggi terjadi pada bulan
Juni sebesar 94,22% dan terendah pada bulan Februari sebesar 91,65%.
81
Sedangkan selama periode penelitian BOPO tertinggi terjadi pada bulan
Juni 2015, yaitu sebesar 94,22% dan nilai terendah terjadi pada bulan
Desember tahun 2014, yaitu sebesar 0,79278%.
4. Deskripsi Variabel Deposito Mudharabah
Deposito mudharabah merupakan dana investasi yang
ditempatkan oleh nasabah yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu,
sesuai dengan akad perjanjian yang dilakukan antara bank dan nasabah
investor. Deposito, mudah diprediksi ketersediaan dananya karena
terdapat jangka waktu dalam penempatannya. Sifat deposito yaitu
penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai jangka waktunya, sehingga
pada umumnya balas jasa yang berupa nisbah bagi hasil yang diberikan
oleh bank untuk deposito lebih tinggi dibanding dengan tabungan
mudharabah (Ismail, 2010 : 91).
Deposito mudharabah dapat diartikan sebagai simpanan
masyarakat yang disimpan kepada bank, dapat dilakukan berupa rupiah
ataupun valuta asing dimana penarikannya hanya dapat dilakukan pada
jangka waktu yang telah ditentukan dan disepakati antara nasabah
dengan pihak bank baik dengan prinsip syariah (bagi hasil) dengan akad
mudharabah. Biasanya memiliki jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan.
82
Tabel 4.4
Data Deposito Mudharabah Tahun 2011-2015
(Dalam Miliar Rupiah)
Bulan Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
Januari 44.191 71.547 87.283 106.973 130.352
Februari 44.496 70.653 90.568 107.544 130.716
Maret 47.435 72.081 96.422 111.643 131.522
April 47.824 67.919 95.351 115.729 131.784
Mei 49.851 67.712 100.746 119.136 129.890
Juni 52.121 68.888 99.677 119.043 129.890
Juli 53.896 69.721 99.368 119.357 -
Agustus 55.768 71.757 102.395 122.106 -
September 59.350 73.505 103.799 122.105 -
Oktober 62.184 78.504 105.100 132.043 -
November 65.338 82.819 106.503 133.448 -
Desember 70.806 84.732 107.812 135.629 -
Sumber : Data BI yang telah diolah
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, nilai deposito mudharabah
tertinggi pada tahun 2011 terjadi pada bulan Desember sebesar Rp
70.806 miliar rupiah dan terendah pada bulan Januari sebesar Rp 44.191
miliar rupiah. Pada tahun 2012 deposito mudharabah tertinggi terjadi
pada bulan Desember sebesar Rp 84.732 miliar rupiah dan terendah
pada bulan Mei sebesar Rp 67.712 miliar rupiah. Pada tahun 2013
deposito mudharabah tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar Rp
107.812 miliar rupiah dan terendah pada bulan Januari sebesar Rp Rp
87.283 miliar rupiah. Pada tahun 2014 deposito mudharabah tertinggi
terjadi pada bulan Desember sebesar Rp 135.629 miliar rupiah dan
83
terendah pada bulan Januari sebesar Rp 106.973 miliar rupiah. Pada
tahun 2015 deposito mudharabah tertinggi terjadi pada bulan April
sebesar Rp 131.784 miliar rupiah dan terendah pada bulan Mei dan Juni
sebesar Rp 129.890 miliar rupiah. Sedangkan selama periode penelitian
deposito mudharabah tertinggi terjadi pada bulan Desember 2014, yaitu
sebesar Rp 135.629 miliar rupiah dan nilai terendah terjadi pada bulan
Januari tahun 2011, yaitu sebesar Rp 44.191 miliar rupiah.
C. Analisis dan Pembahasan
1. Uji Asumsi Klasik
Keseluruhan data variabel dalam penelitian ini diolah atau
ditransformasikan kedalam bentuk Ln (Logaritma Natural). Menurut
Algifari (2013 : 78), untuk menstandarkan data yang dikarenakan data
memiliki satuan yang berbeda agar menjadi sama, maka model
kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk persamaan logaritma
natural (Ln) pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi
dari suatu model tidak linier menjadi model linier, dengan jalan
membuat model dalam bentuk logaritma.
Variabel dependen yang digunakan yaitu Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah dalam bentuk miliar
rupiah. Variabel independen yang digunakan yaitu Return On Asset
(ROA) dalam bentuk persentase, Capital Adequacy Ratio (CAR) dalam
bentuk persentase dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan
84
Operasional (BOPO) dalam bentuk persentase. Seluruh data tersebut
dapat ditransformasikan sehingga parameternya berbentuk linier.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual
yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal
atau tidak. Data berdistribusi normal jika data akan mengikuti
arah garis diagonal dan menyebar disekitar garis diagonal. Nilai
residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual
terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas dengan
analisis grafik dan uji Kolmogorov-Smirnov. Berikut adalah hasil
dari uji normalitas :
1) Analisis Grafik Histogram
Sumber : data diolah
Gambar 4.2
Histogram
85
Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, histogram Regression
Residual membentuk kurva seperti lonceng maka nilai residual
tersebut dinyatakan normal atau data berdistribusi normal.
2) Analisis Grafik dengan Normal Probability Plot (Normal P-P
Plot)
Sumber: data diolah
Gambar 4.3
Grafik P-P Plot
Berdasarkan Gambar 4.3 di atas, terlihat bahwa
penyebaran data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal yang berarti bahwa data
berdistribusi normal atau model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
86
3) Uji Kolmogorov-Smirnov
Tabel 4.5
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 54
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 0,23664933
Most Extreme Differences
Absolute 0,117
Positive 0,059
Negative -0,117
Kolmogorov-Smirnov Z 0,861
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,449
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, terlihat bahwa nilai Sig. (2-
tailed) sebesar 0,449 > 0,05 (Sig. > α). Hal itu berarti nilai
residual terstandarisasi dikatakan menyebar secara normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau
sempurna diantara variabel bebas atau tidak. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model
regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation
Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance > 0,10 atau sama
87
dengan VIF < 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala
multikolinieritas.
Tabel 4.6
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Ln_ROA 0,974 1,026
Ln_CAR 0,974 1,027
Ln_BOPO 0,988 1,013
a. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah
Berdasarkan output pada Coefficients dalam Tabel 4.6 di atas,
terlihat bahwa nilai Tolerance menunjukkan terdapat ketiga
variabel independen yang memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,10,
yaitu ROA dengan nilai 0,974, CAR dengan nilai 0,974 dan BOPO
dengan nilai 0,988. Hasil dari perhitungan nilai Variance Inflation
Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, yaitu ketiga
variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih kurang dari 10.
Pada variabel ROA dengan nilai VIF sebesar 1,026, variabel CAR
dengan nilai VIF sebesar 1,027 serta pada variabel BOPO dengan
nilai VIF sebesar 1,013. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi multikolinieritas.
88
c. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi
yang tidak sama (konstan). Sebaliknya, jika varian variabel pada
model regresi memiliki nilai yang sama (konstan) maka disebut
dengan homoskedastisitas. Yang diharapkan pada model regresi
adalah yang homoskedastisitas. Berikut adalah hasil dari uji
heterokedastisitas :
1) Analisis Grafik dengan Scatterplot
Sumber: data diolah
Gambar 4.4
Scatterplot
Berdasarkan tampilan pada Scatterplot dalam Gambar 4.4
di atas, terlihat bahwa plot menyebar secara acak di atas maupun
di bawah angka nol pada sumbu Regression Studentized
Residual. Oleh karena itu maka berdasarkan uji
heterokedastisitas menggunakan metode analisis grafik, pada
model regresi yang terbentuk dinyatakan tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
89
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada
korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan
menurut waktu (times-series) atau ruang (cross section). Beberapa
penyebab munculnya masalah autokorelasi dari sebagian data times-
series dalam analisis regresi adalah adanya kelembaman (inertia)
artinya data observasi pada periode sebelumnya dan periode
sekarang, kemungkinan besar akan mengandung saling
ketergantungan (interdependence).
Uji Durbin-Watson (Uji D-W) merupakan uji yang sangat
populer untuk menguji ada-tidaknya masalah autokorelasi dari
model empiris yang diestimasi. Berikut adalah hasil dari uji
autokorelasi :
Tabel 4.7
Uji Durbin-Watson
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 0,711a 0,506 0,476 0,24365 0,796
a. Predictors: (Constant), Ln_BOPO, Ln_ROA, Ln_CAR
b. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, nilai Durbin-Watson sebesar
0,796. Jika dibandingkan dengan tabel Durbin-Watson dengan (n) =
54 dan jumlah variabel independen (k = 4) diperoleh nilai dL (lower)
= 1,4069 dan dU (upper) = 1,7234, sehingga nilai 4-dU sebesar 4 –
90
1,7234 = 2,2766 sedangkan nilai 4-dL sebesar 4 – 1,4069 = 2,5931.
Oleh karena itu, nilai DW = 0,796 ini berada diantara -2 sampai
dengan +2 dapat dikatakan bahwa sudah tidak ada lagi gejala
autokorelasi pada persamaan model penelitian.
2. Uji Hipotesis
a. Uji Statistik t (Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji apakah secara parsial variabel
ROA, CAR dan BOPO memberikan pengaruh yang signifikan atau
tidak terhadap nilai tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Untuk
mengetahuinya dilakukan uji t yaitu dengan membandingkan nilai t
hitung dengan t tabel dan nilai signifikansi level.
Tabel 4.8
Uji Statistik t (Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 17,585 1,077 16,333 0,000
Ln_ROA -0,273 0,055 -0,500 -4,965 0,000 0,974 1,026
Ln_CAR -2,122 0,378 -0,566 -5,620 0,000 0,974 1,027
Ln_BOPO -0,072 0,053 -0,135 -1,345 0,185 0,988 1,013
a. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah
1) Pengujian hipotesis I untuk variabel X1 (ROA) :
Berdasarkan hasil output SPSS di atas nilai t hitung pada
ROA adalah -4,965 sementara nilai t tabel -1,675 dan nilai sig.
Adalah 0,000. Jadi kesimpulannya adalah karena t hitung < t
91
tabel (-4,965 < -1,675) dan nilai sig. < 0,05 (0,000 < 0,05) maka
H0 ditolak, sehingga hipotesis nol (H0) yang menyatakan bahwa
tidak ada pengaruh antara ROA terhadap tingkat bagi hasil
deposito mudharabah ditolak. Dengan demikian terbukti bahwa
terdapat pengaruh antara ROA terhadap tingkat bagi hasil
deposito mudharabah.
2) Pengujian hipotesis I untuk variabel X2 (CAR) :
Berdasarkan hasil output SPSS di atas nilai t hitung pada
CAR adalah -5,620 sementara nilai t tabel -1,675 dan nilai sig.
Adalah 0,000. Jadi kesimpulannya adalah karena t hitung < t
tabel (-5,620 < -1,675) dan nilai sig. < 0,05 (0,000 < 0,05) maka
H0 ditolak, sehingga hipotesis nol (H0) yang menyatakan bahwa
tidak ada pengaruh antara CAR terhadap tingkat bagi hasil
deposito mudharabah ditolak. Dengan demikian terbukti bahwa
terdapat pengaruh antara CAR terhadap tingkat bagi hasil
deposito mudharabah.
3) Pengujian hipotesis I untuk variabel X3 (BOPO) :
Berdasarkan hasil output SPSS di atas nilai t hitung pada
BOPO adalah -1,345 sementara nilai t tabel -1,675 dan nilai sig.
Adalah 0,185. Jadi kesimpulannya adalah karena t hitung > t
tabel (-1,345 > -1,675) dan nilai sig. > 0,05 (0,185 > 0,05) maka
H0 diterima, sehingga hipotesis nol (H0) yang menyatakan
bahwa tidak ada pengaruh antara BOPO terhadap tingkat bagi
92
hasil deposito mudharabah diterima. Dengan demikian terbukti
bahwa tidak ada pengaruh antara BOPO terhadap tingkat bagi
hasil deposito mudharabah.
b. Uji Statistik F (Simultan)
Uji F digunakan untuk menguji hipotesis II yaitu apakah secara
simultan variabel ROA, CAR dan BOPO memberikan pengaruh
yang signifikan atau tidak terhadap nilai tingkat bagi hasil deposito
mudharabah. Untuk mengetahuinya dilakukan uji F yaitu dengan
membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan melihat nilai
signifikansi level (sig), jika nilai sig. < 0,05 maka H0 ditolak.
Tabel 4.9
Uji Statistik F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 3,038 3 1,013 17,058 0,000b
Residual 2,968 50 0,059
Total 6,006 53
a. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah
b. Predictors: (Constant), Ln_BOPO, Ln_ROA, Ln_CAR
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, nilai Fhitung sebesar 17,058
dengan nilai Ftabel df : α, (k-1), (n-k) atau 0,05, (4-1), (54-4) =
2,79 dan nilai signifikansi 0,000. Jadi kesimpulannya adalah
karena nilai Fhitung > Ftabel (17,058 > 2,79) dan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak atau Ha
diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh
antara ROA, CAR dan BOPO (secara bersama-sama) terhadap
93
tingkat bagi hasil deposito mudharabah ditolak. Dengan demikian
terbukti bahwa terdapat pengaruh antara ROA, CAR dan BOPO
(secara bersama-sama) terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah.
c. Uji Adjusted R Square
Koefisien determinasi atau R Square (R2
) merupakan besarnya
kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Semakin
tinggi koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel
bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel
terikatnya. Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias
terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model
regresi dimana setiap penambahan satu variabel bebas dan jumlah
pengamatan dalam model akan meningkatkan nilai R2
meskipun
variabel yang dimasukkan tersebut tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikatnya. Untuk mengurangi
kelemahan tersebut maka digunakan koefisien determinasi yang
telah disesuaikan, Adjusted R Square (R2
adj).
Koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa
koefisien tersebut telah dikoreksi dengan memasukkan jumlah
variabel dan ukuran sampel yang digunakan. Dengan menggunakan
koefisien determinasi yang disesuaikan maka nilai koefisien
determinasi yang disesuaikan itu dapat naik atau turun oleh adanya
94
penambahan variabel baru dalam model. Berikut adalah hasil uji
Adjusted R Square :
Tabel 4.10
Uji Adjusted R Square (R2adj)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 0,711a 0,506 0,476 0,24365 0,796
a. Predictors: (Constant), Ln_BOPO, Ln_ROA, Ln_CAR
b. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah
Berdasarkan hasil Tabel 4.10 di atas, R menunjukkan nilai
korelasi atau hubungan antara variabel bebas dan variabel terikatnya.
Nilai R sebesar 0,711 atau 71,1% menyatakan bahwa terdapat
hubungan yang kuat antara X1 (ROA), X2 (CAR) dan X3 (BOPO)
secara bersama-sama terhadap variabel Y (Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah).
Nilai R Square menunjukkan besarnya pengaruh antara variabel
bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai R Square sebesar 0,506
atau 50,6% menyatakan terdapat pengaruh sebesar 50,6% antara X1
(ROA), X2 (CAR) dan X3 (BOPO) secara bersama-sama terhadap
variabel Y (Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah). Sementara
sisanya 49,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model.
Besarnya angka Adjusted R Square adalah 0,476 atau
sebesar 47,6%. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh Return On
Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Biaya
Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) adalah
95
47,6%. Sedangkan sisanya sebesar 52,4% (100% - 47,6%)
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke
dalam penelitian ini misalnya seperti Return On Equity (ROE), Non
Performing Finance (NPF) dan Financing Debt to Ratio (FDR).
Adapun angka koefisien korelasi (R) menunjukkan nilai sebesar
0,711 yang menandakan bahwa hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat adalah kuat karena memiliki nilai lebih dari 0,5 (R >
0,5) atau 0,711 > 0,5.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan data-data yang disajikan pada tabel di atas, selanjutnya
akan dianalisis dengan bantuan aplikasi SPSS 20.0 untuk mengetahui
besarnya pengaruh Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio
(CAR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO). Hasil pengolahan data dengan SPSS 20.0 dapat dilihat pada
Tabel 4.16 dibawah ini :
Tabel 4.11
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 17,585 1,077 16,333 0,000
Ln_ROA -0,273 0,055 -0,500 -4,965 0,000 0,974 1,026
Ln_CAR -2,122 0,378 -0,566 -5,620 0,000 0,974 1,027
Ln_BOPO -0,072 0,053 -0,135 -1,345 0,185 0,988 1,013
a. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah
96
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, maka diperoleh model
persamaan regresi sebagai berikut :
LnY = 17,585 – 0,273 LnX1 – 2,122 LnX2 – 0,072 LnX3
Keterangan :
LnY = Logaritma natural Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah
LnX1 = Logaritma natural Return On Asset (ROA)
LnX2 = Logaritma natural Capital Adequacy Ratio (CAR)
LnX3 = Logaritma natural Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO)
Adapun interpretasi statistik penulis pada model persamaan regresi
di atas adalah sebagai berikut :
1) Apabila X1, X2 dan X3 bernilai 0, maka nilai Y adalah 17,585%.
Maksudnya adalah jika Deposito Mudharabah tidak melakukan
kegiatan operasional dapat dikatakan bahwa dalam periode Januari
2011 sampai Juni 2015 jumlah Tingkat Bagi Hasil Deposito
Mudharabah sebesar 17,585%.
2) X1 = -0,273 maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% X1 akan
menyebabkan menurunnya Y sebesar -0,273% dengan catatan
variabel lain dianggap konstan.
3) X2 = -2,122 maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% X2 akan
menyebabkan menurunnya Y sebesar -2,122% dengan catatan
variabel lain dianggap konstan.
97
D. Interprestasi
Adapun interprestasi penulis terhadap penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah
Berdasarkan pada Tabel 4.9 di atas, variabel ROA mempunyai nilai
signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti menerima Ha atau menolak H0
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ROA secara parsial
berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Hasil
penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh
Juwariyah (2008) dan Isna (2012) bahwa ROA berpengaruh signifikan
terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Apabila ROA
meningkat maka pendapatan juga akan meningkat. Dengan adanya
peningkatan pendapatan maka tingkat bagi hasil yang diterima oleh
nasabah juga akan meningkat.
Diantara variabel ROA, CAR dan BOPO, variabel ROA yang paling
dominan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Dilihat dari
tabel unstandardized coefficients dengan nilai β sebesar -0,273 dan
tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Semakin besar
tingkat keuntungan (ROA) yang didapat oleh bank, maka semakin besar
pula upaya manajemen menginvestasikan keuntungan tersebut dengan
berbagai kegiatan yang menguntungkan manajemen, terutama dengan
deposito mudharabah. Selain itu semakin besar suatu bank
98
menghasilkan laba maka tingkat bagi hasil yang diberikan bank syariah
besar berarti bank sudah efektif dalam mengelola asetnya (Pratami,
2011).
2. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Tingkat Bagi
Hasil Deposito Mudharabah
Berdasarkan pada Tabel 4.9 di atas, variabel CAR mempunyai nilai
signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti menerima Ha atau menolak
H0 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel CAR secara parsial
berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Hasil
penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizky
Amelia (2011) yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh signifikan
positif terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Semakin besar
CAR maka menunjukkan indikasi bank dinilai masih dalam batas aman
dalam operasinya. Keadaan permodalan yang memadai ini akan
menjaga kepercayaan masyarakat untuk tetap menyimpan dananya di
bank, oleh karena itu semakin besar pula tingkat bagi hasil deposito
mudharabah yang diterima oleh nasabah (Gundari, 2015 : 6).
3. Pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah
Berdasarkan pada Tabel 4.9 di atas, variabel BOPO mempunyai nilai
signifikansi 0,185 > 0,05. Hal ini berarti menerima H0 atau menolak
Ha sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel BOPO secara parsial
berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Hasil
99
penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Sudiyatno dan Jati (2010), Khairiah dan Kunti (2012), dan Pramilu
(2012), yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara biaya
operasional terhadap pendapatan operasional dengan tingkat bagi hasil
deposito mudharabah. Hal ini dikarenakan jika bank syariah
memperoleh pendapatan operasional yang kecil maka resiko yang
dimiliki bank syariah akan ditanggung oleh nasabah.
Apabila BOPO menurun maka pendapatan bank meningkat. Dengan
adanya peningkatan pendapatan bank tingkat bagi hasil deposito
mudharabah yang diterima oleh nasabah juga meningkat. Hal ini bukan
disebabkan bank tidak dapat mengefisienkan biayanya, namun
disebabkan tahun-tahun pertama pasca krisis 2008, tingkat suku bunga
bank konvensional yang relatif tinggi menjadi dasar pertimbangan
beberapa bank syariah dalam menjaga dana pihak ketiganya dengan
memberikan subsidi porsi bagi hasil yang besar kepada nasabah
deposito mudharabah (Andarini, 2013).
100
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang telah dilakukan,
maka dapat diambil kesimpulan :
1. Variabel Return On Asset (ROA) secara parsial berpengaruh secara
signifikan terhadap Tingkat Bagi Hasil Deopsito Mudharabah pada
Bank Umum Syariah di Indonesia. Variabel Capital Adequacy Ratio
(CAR) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat
Bagi Hasil Deopsito Mudharabah pada Bank Umum Syariah di
Indonesia. Sedangkan variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Tingkat
Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah di
Indonesia.
2. Variabel Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) secara
simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Tingkat Bagi Hasil Deopsito Mudharabah pada Bank Umum
Syariah di Indonesia.
3. Variabel yang paling dominan terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito
Mudharabah adalah variabel Return On Asset (ROA).
101
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah diuraikan,
maka penulis mencoba mengemukakan implikasi yang mungkin bermanfaat
diantaranya :
1. Bagi Nasabah
Penelitian ini dapat digunakan oleh nasabah sabagai acuan dalam
menghimpun dananya pada Bank Umum Syariah agar memperhatikan
terlebih dahulu tingkat ROA, CAR dan BOPO nya sebelum
menghimpun dananya dalam bentuk deposito mudharabah, karena
ROA, CAR dan BOPO secara simultan berpengaruh terhadap Tingkat
Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah di
Indonesia.
2. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu tambahan
referensi mengenai bank syariah bagi peneliti maupun bagi peneliti
selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang topik sejenis yaitu dana
pihak ketiga (DPK) deposito mudharabah pada bank syariah. Selain itu
juga dapat dijadikan bahan referensi tambahan bagi kepustakaan pihak
kampus. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya memperbanyak jumlah
variabel seperti: NPF, FDR, ROE dan lainnya. Periode penelitian dapat
diperbaharui atau lebih lama agar hasil yang didapat lebih dapat
menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi berkaitan dengan
penelitian ini.
102
3. Bagi Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Return On Asset
(ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO) secara simultan berpengaruh terhadap
Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah di
Indonesia. Oleh karena itu, pihak Bank Umum Syariah disarankan untuk
memperhatikan faktor-faktor tersebut dengan cara meningkatkan modal
yang memadai untuk menunjang kegiatan operasionalnya dan cadangan
untuk menyerap kerugian yang mungkin terjadi, sehingga kinerja
keuangan dapat dicapai dengan maksimal.
103
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Algifari, 2013. Analisis Regresi : Teori, Kasus dan Solusi. Edisi Kedua.
Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
Ali, Zainuddin. 2008. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta : Sinar Grafika.
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik.
Jakarta : Gema Insani.
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2004. Bank Syariah : Analisis Keuangan,
Peluang, Kelemahan dan Ancaman. Yogyakarta : EKONISIA.
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2006. Bank Syariah : Analisis Keuangan,
Peluang, Kelemahan dan Ancaman. Yogyakarta : EKONISIA.
Ascarya, 2006. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta : PT.
RajaGrafindo Persada
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kedua.
Bandung : Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
IBM SPSS 20. Semarang : UNDIP.
Gujarati, Damodar. 1995. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga.
Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
Ismail, 2010. Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta :
Kencana.
Jumingan, 2006. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakarta :
PT. Bumi Aksara.
Karnaen A. Perwataatmadja dan Hendri Tanjung, 2007. Bank Syariah :
Teori, Praktik dan Peranannya. Jakarta : Celestial Publishing.
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
104
Lukman, Dendawijaya. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Lukman, Dendawijaya. 2009. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua.
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nachrowi, Djalal Nachrowi, Hardius Usman. 2006. Pendekatan Populer
dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan.
Jakarta: Universitas Indonesia.
Narimawati, Umi. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif,
Teori dan Aplikasi. Bandung : Agung Media.
Oramahi, HA. 2007. Perancangan Percobaan (Aplikasi dengan SPSS dan
SAS). Yogyakarta : Gava Media.
Rodoni, Ahmad. 2009. Investasi Syariah. Jakarta : Lembaga Penelitian
UIN.
Siregar, Syofian. 2011. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Manajemen Dana Bank. Jakarta : PT. Budi
Aksara
Sudarmanto, Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan
SPSS. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Suliyanto, 2011. Ekonometrika Terapan : Teori dan Aplikasi dengan
SPSS. Yogyakarta : ANDI.
Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, 2001.
Konsep Produk dan Implementasi Operasional Bank Syariah.
Jakarta : Djambatan.
Yaya, Rizal. 2014. Akuntansi Perbankan Syariah : Teori dan Praktik
Kontemporer. Jakarta : Salemba Empat.
Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Edisi
pertama. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
105
Wiroso, 2005. Penghimpunan Dana Dan Distribusi Hasil Usaha Bank
Syariah. Jakarta : Grasindo
B. Penelitian/Jurnal
Andriyani, 2012. “Analisis Pengaruh Return On Asset, BOPO dan Suku
Bunga Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada
Bank Umum Syariah”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume 11,
Nomor 01, hal.30.
Anniswah, Lina. 2011. “Pengaru Tingkat Suku Bunga dan Bagi Hasil
Terhadap Volume Deposito Mudharabah (Studi pada Bank
Muamalat Indonesia tahun 2009-2011)”. Skripsi : Institut Agama
Islam Negeri Walisongo Semarang.
Amelia, Rizky. 2011. “Pengaruh CAR, FDR dan NPF Terhadap Return
Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah”.
Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Apriandika, Rangga. 2011. “Analisis Hubungan Kinerja Keuangan
Terhadap Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Pada Bank
Syariah”. Jurnal. Universitas Lampung.
Daulay, Raihanah. 2010. “Analisis Pelayanan dan Bagi Hasil Terhadap
Keputusan Menabung Nasabah pada Bank Syariah di Kota
Medan”. Jurnal Manajemen dan Bisnis, Volume 10, Nomor 01.
Farianto, Agus. 2014. “Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), BOPO
dan Bi-Rate Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah
Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2012 – 2013”.
Jurnal.
Gundari, 2015. “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tingkat Bagi
Hasil Deposito Mudharabah Pada Bank Mega Syariah Indonesia
Tahun 2004 – 2013”. Skripsi : Universitas Negeri Yogyakarta.
Juwariyah, Siti. 2008. “Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Efisiensi
Terhadap Tingkat Bagi Hasil Tabungan dan Deposito Mudharabah
Muthlaqah (Studi Pada Bank Muamalat Indonesia Tbk)”. Skripsi
UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta : Dipublikasikan.
106
Khasanah, Ulfah. 2012.”Analisis pengaruh pendapatan bank, DPK, dan
ROA terhadap profit sharing deposito mudharabah pada PT Bank
Syariah Mandiri tahun 2008-2011”. Skripsi IAIN Walisongo
Khikmah, Nurul. 2015. “Analisis Pengaruh ROA, BOPO, NPF dan FDR
Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah (Studi Kasus
Pada Bank Umum Syariah Periode 2011 - 2013)”. Skripsi :
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Laksitarini, Nidya. 2013. “Pengaruh Return On Aseet (ROA), Capital
Adequacy Ratio (CAR), BOPO Terhadap Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah”. Other thesis,
UPN "Veteran" Yogyakarta.
Nainggolan, Marnov. 2009. “Analisis LDR, NIM, BOPO Terhadap ROA
Bank Umum Indonesia”. Skripsi Universitas Sumatera Utara.
Medan
Nofianti, Nana. 2015. “Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Biaya
Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Suku
Bunga, Financing to Deposits Ratio (FDR) dan Non Performing
Financing (NPF) Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito
Mudharabah (Studi Empiris pada Bank Umum Syariah di
Indonesia Tahun 2011 - 2013)”. Jurnal Bisnis dan Manajemen,
Volume 5, Nomor 1, hal.76.
Pratami, Wuri Arianti Novi. 2011. “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga
(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing
(NPF) dan Return On Asset (ROA) terhadap pembiayaan pada
perbankan syariah”. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang
Rahayu, Siti. 2013. “Pengaruh Return On Asset, BOPO, Suku Bunga dan
Capital Adequacy Ratio Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito
Mudharabah Pada Perbankan Syariah”. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis.
Rahmawati, 2015. “Strategi Peningkatan Efisiensi Biaya pada Bank
Umum Syariah Berbasis Stochastic Frontier Approach dan Data
Envelopment Analysis”. Jurnal Buletin Moneter dan Perbankan,
Volume 17, Nomor 4, hal.458.
Sucipto, 2003. “Penilaian Kinerja Keuangan”. Sumatera : Jurnal Digital
Library Universitas Sumatera Utara.
107
C. Laporan
Fatwa DSN-MUI No. 03/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Deposito
Laporan Bank Indonesia Statistika Perbankan Indonesia
Laporan Bank Indonesia Statistika Perbankan Syariah
Peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007 Tentang Sistem Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Jakarta
Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan
Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan
Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah
D. Website
www.bi.go.id diakses pada 26 November 2015
www.ojk.go.id diakses pada 26 November 2015
www.republika.co.id diakses pada 19 Februari 2016
www.datacon.co.id diakses pada 23 Februari 2016
www.dsnmui.or.id diakses pada 24 Maret 2016
www.kontan.co.id diakses pada 25 Maret 2016
www.kemenkeu.go.id diakses pada 29 Maret 2016
108
Lampiran 1
Data Sampel Penelitian
No. Nama Perusahaan Kode
1 PT. Bank Muamalat Indonesia BMI
2 PT. Bank Victoria Syariah BVS
3 Bank BRIsyariah BRIS
4 B.P.D. Jawa Barat Banten Syariah BJBS
5 Bank BNI Syariah BNIS
6 Bank Syariah Mandiri BSM
7 Bank Syariah Mega Indonesia BSMI
8 Bank Panin Syariah BPS
9 PT. Bank Bukopin Syariah BBS
10 PT. BCA Syariah BCAS
11 PT. Maybank Syariah Indonesia MIS
12 PT. Bank Tabungan Nasional Syariah BTNS
Sumber : Bank Indonesia Tahun 2015, data diolah
Lampiran 2
Data Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
a. Return On Asset (ROA) (dalam persentase)
Bulan
Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
Januari 2,26 1,36 2,52 0,08 1,15
Februari 1,81 1,79 2,29 0,13 1,07
Maret 1,97 1,83 2,39 1,16 1,13
April 1,90 1,79 2,29 1,09 1,08
Mei 1,84 1,99 2,07 1,13 1,09
Juni 1,84 2,05 2,10 1,12 0,89
109
Juli 1,86 2,05 2,02 1,05 -
Agustus 1,81 2,04 2,01 0,93 -
September 1,80 2,07 2,04 0,97 -
Oktober 1,75 2,11 1,94 0,92 -
November 1,78 2,09 1,96 0,87 -
Desember 1,79 2,14 2,00 0,80 -
Sumber : Bank Indonesia Tahun 2011-2015, data diolah
b. Capital Adequacy Ratio (CAR) (dalam persentase)
Bulan
Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
Januari 20,23 16,27 15,29 16,76 14,16
Februari 15,17 15,91 15,20 16,71 14,38
Maret 16,57 15,33 14,30 16,20 14,43
April 19,86 14,97 14,72 16,68 14,06
Mei 19,58 13,40 14,28 16,85 14,29
Juni 15,92 16,12 14,30 16,21 14,09
Juli 15,92 16,12 15,28 15,62 -
Agustus 15,83 15,63 14,71 14,73 -
September 16,18 14,98 14,19 14,54 -
Oktober 15,30 14,54 14,19 15,25 -
November 14,88 14,82 12,23 15,66 -
Desember 16,63 14,13 14,42 16,10 -
Sumber : Bank Indonesia Tahun 2011-2015, data diolah
c. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) (dalam
persentase)
Bulan Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
Januari 75,75 86,22 70,43 80,05 92,54
Februari 79,56 78,39 72,06 83,77 91,65
110
Maret 77,63 77,77 72,95 91,90 92,78
April 78,78 77,77 73,95 84,50 93,79
Mei 79,05 76,24 76,87 76,49 93,53
Juni 78,13 75,74 76,18 71,76 94,22
Juli 77,13 75,87 76,13 79,80 -
Agustus 77,65 75,89 77,87 81,20 -
September 77,54 75,44 77,98 82,39 -
Oktober 78,41 75,04 79,06 75,61 -
November 86,22 75,29 78,59 93,50 -
Desember 78,41 74,75 78,21 0,79278 -
Sumber : Bank Indonesia Tahun 2011-2015, data diolah
2. Variabel Dependen
Komposisi DPK – Deposito Mudharabah
(dalam miliar rupiah)
Bulan Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
Januari 44.191 71.547 87.283 106.973 130.352
Februari 44.496 70.653 90.568 107.544 130.716
Maret 47.435 72.081 96.422 111.643 131.522
April 47.824 67.919 95.351 115.729 131.784
Mei 49.851 67.712 100.746 119.136 129.890
Juni 52.121 68.888 99.677 119.043 129.890
Juli 53.896 69.721 99.368 119.357 -
Agustus 55.768 71.757 102.395 122.106 -
September 59.350 73.505 103.799 122.105 -
Oktober 62.184 78.504 105.100 132.043 -
November 65.338 82.819 106.503 133.448 -
Desember 70.806 84.732 107.812 135.629 -
Sumber : Bank Indonesia Tahun 2011-2015, data diolah
111
Lampiran 3
Tabel Model Summary, Anova dan Coefficients
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 0,711a 0,506 0,476 0,24365 0,796
a. Predictors: (Constant), Ln_BOPO, Ln_ROA, Ln_CAR
b. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3,038 3 1,013 17,058 0,000b
Residual 2,968 50 0,059
Total 6,006 53
a. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah
b. Predictors: (Constant), Ln_BOPO, Ln_ROA, Ln_CAR
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 17,585 1,077 16,333 0,000
Ln_ROA -0,273 0,055 -0,500 -4,965 0,000 0,974 1,026
Ln_CAR -2,122 0,378 -0,566 -5,620 0,000 0,974 1,027
Ln_BOPO -0,072 0,053 -0,135 -1,345 0,185 0,988 1,013
a. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah
112
Lampiran 4
Uji Normalitas
113
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 54
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 0,23664933
Most Extreme Differences
Absolute 0,117
Positive 0,059
Negative -0,117
Kolmogorov-Smirnov Z 0,861
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,449
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Lampiran 5
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Ln_ROA 0,974 1,026
Ln_CAR 0,974 1,027
Ln_BOPO 0,988 1,013
a. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah
Lampiran 6
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 0,711a 0,506 0,476 0,24365 0,796
a. Predictors: (Constant), Ln_BOPO, Ln_ROA, Ln_CAR
b. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah
114
Lampiran 7
Uji Heteroskedastisitas
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
115
Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5%
n
k=1 k=2 k=3 k=4 k=5
dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
6 0.6102 1.4002 7 0.6996 1.3564 0.4672 1.8964 8 0.7629 1.3324 0.5591 1.7771 0.3674 2.2866 9 0.8243 1.3199 0.6291 1.6993 0.4548 2.1282 0.2957 2.5881
10 0.8791 1.3197 0.6972 1.6413 0.5253 2.0163 0.3760 2.4137 0.2427 2.8217 11 0.9273 1.3241 0.7580 1.6044 0.5948 1.9280 0.4441 2.2833 0.3155 2.6446 12 0.9708 1.3314 0.8122 1.5794 0.6577 1.8640 0.5120 2.1766 0.3796 2.5061 13 1.0097 1.3404 0.8612 1.5621 0.7147 1.8159 0.5745 2.0943 0.4445 2.3897 14 1.0450 1.3503 0.9054 1.5507 0.7667 1.7788 0.6321 2.0296 0.5052 2.2959 15 1.0770 1.3605 0.9455 1.5432 0.8140 1.7501 0.6852 1.9774 0.5620 2.2198 16 1.1062 1.3709 0.9820 1.5386 0.8572 1.7277 0.7340 1.9351 0.6150 2.1567 17 1.1330 1.3812 1.0154 1.5361 0.8968 1.7101 0.7790 1.9005 0.6641 2.1041 18 1.1576 1.3913 1.0461 1.5353 0.9331 1.6961 0.8204 1.8719 0.7098 2.0600 19 1.1804 1.4012 1.0743 1.5355 0.9666 1.6851 0.8588 1.8482 0.7523 2.0226 20 1.2015 1.4107 1.1004 1.5367 0.9976 1.6763 0.8943 1.8283 0.7918 1.9908 21 1.2212 1.4200 1.1246 1.5385 1.0262 1.6694 0.9272 1.8116 0.8286 1.9635 22 1.2395 1.4289 1.1471 1.5408 1.0529 1.6640 0.9578 1.7974 0.8629 1.9400 23 1.2567 1.4375 1.1682 1.5435 1.0778 1.6597 0.9864 1.7855 0.8949 1.9196 24 1.2728 1.4458 1.1878 1.5464 1.1010 1.6565 1.0131 1.7753 0.9249 1.9018 25 1.2879 1.4537 1.2063 1.5495 1.1228 1.6540 1.0381 1.7666 0.9530 1.8863 26 1.3022 1.4614 1.2236 1.5528 1.1432 1.6523 1.0616 1.7591 0.9794 1.8727 27 1.3157 1.4688 1.2399 1.5562 1.1624 1.6510 1.0836 1.7527 1.0042 1.8608 28 1.3284 1.4759 1.2553 1.5596 1.1805 1.6503 1.1044 1.7473 1.0276 1.8502 29 1.3405 1.4828 1.2699 1.5631 1.1976 1.6499 1.1241 1.7426 1.0497 1.8409 30 1.3520 1.4894 1.2837 1.5666 1.2138 1.6498 1.1426 1.7386 1.0706 1.8326 31 1.3630 1.4957 1.2969 1.5701 1.2292 1.6500 1.1602 1.7352 1.0904 1.8252 32 1.3734 1.5019 1.3093 1.5736 1.2437 1.6505 1.1769 1.7323 1.1092 1.8187 33 1.3834 1.5078 1.3212 1.5770 1.2576 1.6511 1.1927 1.7298 1.1270 1.8128 34 1.3929 1.5136 1.3325 1.5805 1.2707 1.6519 1.2078 1.7277 1.1439 1.8076 35 1.4019 1.5191 1.3433 1.5838 1.2833 1.6528 1.2221 1.7259 1.1601 1.8029 36 1.4107 1.5245 1.3537 1.5872 1.2953 1.6539 1.2358 1.7245 1.1755 1.7987 37 1.4190 1.5297 1.3635 1.5904 1.3068 1.6550 1.2489 1.7233 1.1901 1.7950 38 1.4270 1.5348 1.3730 1.5937 1.3177 1.6563 1.2614 1.7223 1.2042 1.7916 39 1.4347 1.5396 1.3821 1.5969 1.3283 1.6575 1.2734 1.7215 1.2176 1.7886 40 1.4421 1.5444 1.3908 1.6000 1.3384 1.6589 1.2848 1.7209 1.2305 1.7859 41 1.4493 1.5490 1.3992 1.6031 1.3480 1.6603 1.2958 1.7205 1.2428 1.7835 42 1.4562 1.5534 1.4073 1.6061 1.3573 1.6617 1.3064 1.7202 1.2546 1.7814 43 1.4628 1.5577 1.4151 1.6091 1.3663 1.6632 1.3166 1.7200 1.2660 1.7794 44 1.4692 1.5619 1.4226 1.6120 1.3749 1.6647 1.3263 1.7200 1.2769 1.7777 45 1.4754 1.5660 1.4298 1.6148 1.3832 1.6662 1.3357 1.7200 1.2874 1.7762 46 1.4814 1.5700 1.4368 1.6176 1.3912 1.6677 1.3448 1.7201 1.2976 1.7748 47 1.4872 1.5739 1.4435 1.6204 1.3989 1.6692 1.3535 1.7203 1.3073 1.7736 48 1.4928 1.5776 1.4500 1.6231 1.4064 1.6708 1.3619 1.7206 1.3167 1.7725 49 1.4982 1.5813 1.4564 1.6257 1.4136 1.6723 1.3701 1.7210 1.3258 1.7716 50 1.5035 1.5849 1.4625 1.6283 1.4206 1.6739 1.3779 1.7214 1.3346 1.7708
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 116
51 1.5086 1.5884 1.4684 1.6309 1.4273 1.6754 1.3855 1.7218 1.3431 1.7701 52 1.5135 1.5917 1.4741 1.6334 1.4339 1.6769 1.3929 1.7223 1.3512 1.7694 53 1.5183 1.5951 1.4797 1.6359 1.4402 1.6785 1.4000 1.7228 1.3592 1.7689 54 1.5230 1.5983 1.4851 1.6383 1.4464 1.6800 1.4069 1.7234 1.3669 1.7684 55 1.5276 1.6014 1.4903 1.6406 1.4523 1.6815 1.4136 1.7240 1.3743 1.7681 56 1.5320 1.6045 1.4954 1.6430 1.4581 1.6830 1.4201 1.7246 1.3815 1.7678 57 1.5363 1.6075 1.5004 1.6452 1.4637 1.6845 1.4264 1.7253 1.3885 1.7675 58 1.5405 1.6105 1.5052 1.6475 1.4692 1.6860 1.4325 1.7259 1.3953 1.7673 59 1.5446 1.6134 1.5099 1.6497 1.4745 1.6875 1.4385 1.7266 1.4019 1.7672 60 1.5485 1.6162 1.5144 1.6518 1.4797 1.6889 1.4443 1.7274 1.4083 1.7671 61 1.5524 1.6189 1.5189 1.6540 1.4847 1.6904 1.4499 1.7281 1.4146 1.7671 62 1.5562 1.6216 1.5232 1.6561 1.4896 1.6918 1.4554 1.7288 1.4206 1.7671 63 1.5599 1.6243 1.5274 1.6581 1.4943 1.6932 1.4607 1.7296 1.4265 1.7671 64 1.5635 1.6268 1.5315 1.6601 1.4990 1.6946 1.4659 1.7303 1.4322 1.7672 65 1.5670 1.6294 1.5355 1.6621 1.5035 1.6960 1.4709 1.7311 1.4378 1.7673 66 1.5704 1.6318 1.5395 1.6640 1.5079 1.6974 1.4758 1.7319 1.4433 1.7675 67 1.5738 1.6343 1.5433 1.6660 1.5122 1.6988 1.4806 1.7327 1.4486 1.7676 68 1.5771 1.6367 1.5470 1.6678 1.5164 1.7001 1.4853 1.7335 1.4537 1.7678 69 1.5803 1.6390 1.5507 1.6697 1.5205 1.7015 1.4899 1.7343 1.4588 1.7680 70 1.5834 1.6413 1.5542 1.6715 1.5245 1.7028 1.4943 1.7351 1.4637 1.7683
Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5%
n
k=1 k=2 k=3 k=4 k=5
dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
71 1.5865 1.6435 1.5577 1.6733 1.5284 1.7041 1.4987 1.7358 1.4685 1.7685
72 1.5895 1.6457 1.5611 1.6751 1.5323 1.7054 1.5029 1.7366 1.4732 1.7688 73 1.5924 1.6479 1.5645 1.6768 1.5360 1.7067 1.5071 1.7375 1.4778 1.7691 74 1.5953 1.6500 1.5677 1.6785 1.5397 1.7079 1.5112 1.7383 1.4822 1.7694 75 1.5981 1.6521 1.5709 1.6802 1.5432 1.7092 1.5151 1.7390 1.4866 1.7698 76 1.6009 1.6541 1.5740 1.6819 1.5467 1.7104 1.5190 1.7399 1.4909 1.7701 77 1.6036 1.6561 1.5771 1.6835 1.5502 1.7117 1.5228 1.7407 1.4950 1.7704 78 1.6063 1.6581 1.5801 1.6851 1.5535 1.7129 1.5265 1.7415 1.4991 1.7708 79 1.6089 1.6601 1.5830 1.6867 1.5568 1.7141 1.5302 1.7423 1.5031 1.7712 80 1.6114 1.6620 1.5859 1.6882 1.5600 1.7153 1.5337 1.7430 1.5070 1.7716 81 1.6139 1.6639 1.5888 1.6898 1.5632 1.7164 1.5372 1.7438 1.5109 1.7720 82 1.6164 1.6657 1.5915 1.6913 1.5663 1.7176 1.5406 1.7446 1.5146 1.7724 83 1.6188 1.6675 1.5942 1.6928 1.5693 1.7187 1.5440 1.7454 1.5183 1.7728 84 1.6212 1.6693 1.5969 1.6942 1.5723 1.7199 1.5472 1.7462 1.5219 1.7732 85 1.6235 1.6711 1.5995 1.6957 1.5752 1.7210 1.5505 1.7470 1.5254 1.7736 86 1.6258 1.6728 1.6021 1.6971 1.5780 1.7221 1.5536 1.7478 1.5289 1.7740 87 1.6280 1.6745 1.6046 1.6985 1.5808 1.7232 1.5567 1.7485 1.5322 1.7745 88 1.6302 1.6762 1.6071 1.6999 1.5836 1.7243 1.5597 1.7493 1.5356 1.7749 89 1.6324 1.6778 1.6095 1.7013 1.5863 1.7254 1.5627 1.7501 1.5388 1.7754 90 1.6345 1.6794 1.6119 1.7026 1.5889 1.7264 1.5656 1.7508 1.5420 1.7758 91 1.6366 1.6810 1.6143 1.7040 1.5915 1.7275 1.5685 1.7516 1.5452 1.7763 92 1.6387 1.6826 1.6166 1.7053 1.5941 1.7285 1.5713 1.7523 1.5482 1.7767 93 1.6407 1.6841 1.6188 1.7066 1.5966 1.7295 1.5741 1.7531 1.5513 1.7772
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
117
94 1.6427 1.6857 1.6211 1.7078 1.5991 1.7306 1.5768 1.7538 1.5542 1.7776 95 1.6447 1.6872 1.6233 1.7091 1.6015 1.7316 1.5795 1.7546 1.5572 1.7781 96 1.6466 1.6887 1.6254 1.7103 1.6039 1.7326 1.5821 1.7553 1.5600 1.7785 97 1.6485 1.6901 1.6275 1.7116 1.6063 1.7335 1.5847 1.7560 1.5628 1.7790 98 1.6504 1.6916 1.6296 1.7128 1.6086 1.7345 1.5872 1.7567 1.5656 1.7795 99 1.6522 1.6930 1.6317 1.7140 1.6108 1.7355 1.5897 1.7575 1.5683 1.7799 100 1.6540 1.6944 1.6337 1.7152 1.6131 1.7364 1.5922 1.7582 1.5710 1.7804 101 1.6558 1.6958 1.6357 1.7163 1.6153 1.7374 1.5946 1.7589 1.5736 1.7809 102 1.6576 1.6971 1.6376 1.7175 1.6174 1.7383 1.5969 1.7596 1.5762 1.7813 103 1.6593 1.6985 1.6396 1.7186 1.6196 1.7392 1.5993 1.7603 1.5788 1.7818 104 1.6610 1.6998 1.6415 1.7198 1.6217 1.7402 1.6016 1.7610 1.5813 1.7823 105 1.6627 1.7011 1.6433 1.7209 1.6237 1.7411 1.6038 1.7617 1.5837 1.7827 106 1.6644 1.7024 1.6452 1.7220 1.6258 1.7420 1.6061 1.7624 1.5861 1.7832 107 1.6660 1.7037 1.6470 1.7231 1.6277 1.7428 1.6083 1.7631 1.5885 1.7837 108 1.6676 1.7050 1.6488 1.7241 1.6297 1.7437 1.6104 1.7637 1.5909 1.7841 109 1.6692 1.7062 1.6505 1.7252 1.6317 1.7446 1.6125 1.7644 1.5932 1.7846 110 1.6708 1.7074 1.6523 1.7262 1.6336 1.7455 1.6146 1.7651 1.5955 1.7851 111 1.6723 1.7086 1.6540 1.7273 1.6355 1.7463 1.6167 1.7657 1.5977 1.7855 112 1.6738 1.7098 1.6557 1.7283 1.6373 1.7472 1.6187 1.7664 1.5999 1.7860 113 1.6753 1.7110 1.6574 1.7293 1.6391 1.7480 1.6207 1.7670 1.6021 1.7864 114 1.6768 1.7122 1.6590 1.7303 1.6410 1.7488 1.6227 1.7677 1.6042 1.7869 115 1.6783 1.7133 1.6606 1.7313 1.6427 1.7496 1.6246 1.7683 1.6063 1.7874 116 1.6797 1.7145 1.6622 1.7323 1.6445 1.7504 1.6265 1.7690 1.6084 1.7878 117 1.6812 1.7156 1.6638 1.7332 1.6462 1.7512 1.6284 1.7696 1.6105 1.7883 118 1.6826 1.7167 1.6653 1.7342 1.6479 1.7520 1.6303 1.7702 1.6125 1.7887 119 1.6839 1.7178 1.6669 1.7352 1.6496 1.7528 1.6321 1.7709 1.6145 1.7892 120 1.6853 1.7189 1.6684 1.7361 1.6513 1.7536 1.6339 1.7715 1.6164 1.7896 121 1.6867 1.7200 1.6699 1.7370 1.6529 1.7544 1.6357 1.7721 1.6184 1.7901 122 1.6880 1.7210 1.6714 1.7379 1.6545 1.7552 1.6375 1.7727 1.6203 1.7905 123 1.6893 1.7221 1.6728 1.7388 1.6561 1.7559 1.6392 1.7733 1.6222 1.7910 124 1.6906 1.7231 1.6743 1.7397 1.6577 1.7567 1.6409 1.7739 1.6240 1.7914 125 1.6919 1.7241 1.6757 1.7406 1.6592 1.7574 1.6426 1.7745 1.6258 1.7919 126 1.6932 1.7252 1.6771 1.7415 1.6608 1.7582 1.6443 1.7751 1.6276 1.7923 127 1.6944 1.7261 1.6785 1.7424 1.6623 1.7589 1.6460 1.7757 1.6294 1.7928 128 1.6957 1.7271 1.6798 1.7432 1.6638 1.7596 1.6476 1.7763 1.6312 1.7932 129 1.6969 1.7281 1.6812 1.7441 1.6653 1.7603 1.6492 1.7769 1.6329 1.7937 130 1.6981 1.7291 1.6825 1.7449 1.6667 1.7610 1.6508 1.7774 1.6346 1.7941 131 1.6993 1.7301 1.6838 1.7458 1.6682 1.7617 1.6523 1.7780 1.6363 1.7945 132 1.7005 1.7310 1.6851 1.7466 1.6696 1.7624 1.6539 1.7786 1.6380 1.7950 133 1.7017 1.7319 1.6864 1.7474 1.6710 1.7631 1.6554 1.7791 1.6397 1.7954 134 1.7028 1.7329 1.6877 1.7482 1.6724 1.7638 1.6569 1.7797 1.6413 1.7958 135 1.7040 1.7338 1.6889 1.7490 1.6738 1.7645 1.6584 1.7802 1.6429 1.7962 136 1.7051 1.7347 1.6902 1.7498 1.6751 1.7652 1.6599 1.7808 1.6445 1.7967
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 118
Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5%
n
k=1 k=2 k=3 k=4 k=5
dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
137 1.7062 1.7356 1.6914 1.7506 1.6765 1.7659 1.6613 1.7813 1.6461 1.7971
138 1.7073 1.7365 1.6926 1.7514 1.6778 1.7665 1.6628 1.7819 1.6476 1.7975 139 1.7084 1.7374 1.6938 1.7521 1.6791 1.7672 1.6642 1.7824 1.6491 1.7979 140 1.7095 1.7382 1.6950 1.7529 1.6804 1.7678 1.6656 1.7830 1.6507 1.7984 141 1.7106 1.7391 1.6962 1.7537 1.6817 1.7685 1.6670 1.7835 1.6522 1.7988 142 1.7116 1.7400 1.6974 1.7544 1.6829 1.7691 1.6684 1.7840 1.6536 1.7992 143 1.7127 1.7408 1.6985 1.7552 1.6842 1.7697 1.6697 1.7846 1.6551 1.7996 144 1.7137 1.7417 1.6996 1.7559 1.6854 1.7704 1.6710 1.7851 1.6565 1.8000 145 1.7147 1.7425 1.7008 1.7566 1.6866 1.7710 1.6724 1.7856 1.6580 1.8004 146 1.7157 1.7433 1.7019 1.7574 1.6878 1.7716 1.6737 1.7861 1.6594 1.8008 147 1.7167 1.7441 1.7030 1.7581 1.6890 1.7722 1.6750 1.7866 1.6608 1.8012 148 1.7177 1.7449 1.7041 1.7588 1.6902 1.7729 1.6762 1.7871 1.6622 1.8016 149 1.7187 1.7457 1.7051 1.7595 1.6914 1.7735 1.6775 1.7876 1.6635 1.8020 150 1.7197 1.7465 1.7062 1.7602 1.6926 1.7741 1.6788 1.7881 1.6649 1.8024 151 1.7207 1.7473 1.7072 1.7609 1.6937 1.7747 1.6800 1.7886 1.6662 1.8028 152 1.7216 1.7481 1.7083 1.7616 1.6948 1.7752 1.6812 1.7891 1.6675 1.8032 153 1.7226 1.7488 1.7093 1.7622 1.6959 1.7758 1.6824 1.7896 1.6688 1.8036 154 1.7235 1.7496 1.7103 1.7629 1.6971 1.7764 1.6836 1.7901 1.6701 1.8040 155 1.7244 1.7504 1.7114 1.7636 1.6982 1.7770 1.6848 1.7906 1.6714 1.8044 156 1.7253 1.7511 1.7123 1.7642 1.6992 1.7776 1.6860 1.7911 1.6727 1.8048 157 1.7262 1.7519 1.7133 1.7649 1.7003 1.7781 1.6872 1.7915 1.6739 1.8052 158 1.7271 1.7526 1.7143 1.7656 1.7014 1.7787 1.6883 1.7920 1.6751 1.8055 159 1.7280 1.7533 1.7153 1.7662 1.7024 1.7792 1.6895 1.7925 1.6764 1.8059 160 1.7289 1.7541 1.7163 1.7668 1.7035 1.7798 1.6906 1.7930 1.6776 1.8063 161 1.7298 1.7548 1.7172 1.7675 1.7045 1.7804 1.6917 1.7934 1.6788 1.8067 162 1.7306 1.7555 1.7182 1.7681 1.7055 1.7809 1.6928 1.7939 1.6800 1.8070 163 1.7315 1.7562 1.7191 1.7687 1.7066 1.7814 1.6939 1.7943 1.6811 1.8074 164 1.7324 1.7569 1.7200 1.7693 1.7075 1.7820 1.6950 1.7948 1.6823 1.8078 165 1.7332 1.7576 1.7209 1.7700 1.7085 1.7825 1.6960 1.7953 1.6834 1.8082 166 1.7340 1.7582 1.7218 1.7706 1.7095 1.7831 1.6971 1.7957 1.6846 1.8085 167 1.7348 1.7589 1.7227 1.7712 1.7105 1.7836 1.6982 1.7961 1.6857 1.8089 168 1.7357 1.7596 1.7236 1.7718 1.7115 1.7841 1.6992 1.7966 1.6868 1.8092 169 1.7365 1.7603 1.7245 1.7724 1.7124 1.7846 1.7002 1.7970 1.6879 1.8096 170 1.7373 1.7609 1.7254 1.7730 1.7134 1.7851 1.7012 1.7975 1.6890 1.8100 171 1.7381 1.7616 1.7262 1.7735 1.7143 1.7856 1.7023 1.7979 1.6901 1.8103 172 1.7389 1.7622 1.7271 1.7741 1.7152 1.7861 1.7033 1.7983 1.6912 1.8107 173 1.7396 1.7629 1.7279 1.7747 1.7162 1.7866 1.7042 1.7988 1.6922 1.8110 174 1.7404 1.7635 1.7288 1.7753 1.7171 1.7872 1.7052 1.7992 1.6933 1.8114 175 1.7412 1.7642 1.7296 1.7758 1.7180 1.7877 1.7062 1.7996 1.6943 1.8117 176 1.7420 1.7648 1.7305 1.7764 1.7189 1.7881 1.7072 1.8000 1.6954 1.8121 177 1.7427 1.7654 1.7313 1.7769 1.7197 1.7886 1.7081 1.8005 1.6964 1.8124 178 1.7435 1.7660 1.7321 1.7775 1.7206 1.7891 1.7091 1.8009 1.6974 1.8128 179 1.7442 1.7667 1.7329 1.7780 1.7215 1.7896 1.7100 1.8013 1.6984 1.8131 180 1.7449 1.7673 1.7337 1.7786 1.7224 1.7901 1.7109 1.8017 1.6994 1.8135
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
119
181 1.7457 1.7679 1.7345 1.7791 1.7232 1.7906 1.7118 1.8021 1.7004 1.8138 182 1.7464 1.7685 1.7353 1.7797 1.7241 1.7910 1.7128 1.8025 1.7014 1.8141 183 1.7471 1.7691 1.7360 1.7802 1.7249 1.7915 1.7137 1.8029 1.7023 1.8145 184 1.7478 1.7697 1.7368 1.7807 1.7257 1.7920 1.7146 1.8033 1.7033 1.8148 185 1.7485 1.7702 1.7376 1.7813 1.7266 1.7924 1.7155 1.8037 1.7042 1.8151 186 1.7492 1.7708 1.7384 1.7818 1.7274 1.7929 1.7163 1.8041 1.7052 1.8155 187 1.7499 1.7714 1.7391 1.7823 1.7282 1.7933 1.7172 1.8045 1.7061 1.8158 188 1.7506 1.7720 1.7398 1.7828 1.7290 1.7938 1.7181 1.8049 1.7070 1.8161 189 1.7513 1.7725 1.7406 1.7833 1.7298 1.7942 1.7189 1.8053 1.7080 1.8165 190 1.7520 1.7731 1.7413 1.7838 1.7306 1.7947 1.7198 1.8057 1.7089 1.8168 191 1.7526 1.7737 1.7420 1.7843 1.7314 1.7951 1.7206 1.8061 1.7098 1.8171 192 1.7533 1.7742 1.7428 1.7848 1.7322 1.7956 1.7215 1.8064 1.7107 1.8174 193 1.7540 1.7748 1.7435 1.7853 1.7329 1.7960 1.7223 1.8068 1.7116 1.8178 194 1.7546 1.7753 1.7442 1.7858 1.7337 1.7965 1.7231 1.8072 1.7124 1.8181 195 1.7553 1.7759 1.7449 1.7863 1.7345 1.7969 1.7239 1.8076 1.7133 1.8184 196 1.7559 1.7764 1.7456 1.7868 1.7352 1.7973 1.7247 1.8079 1.7142 1.8187 197 1.7566 1.7769 1.7463 1.7873 1.7360 1.7977 1.7255 1.8083 1.7150 1.8190 198 1.7572 1.7775 1.7470 1.7878 1.7367 1.7982 1.7263 1.8087 1.7159 1.8193 199 1.7578 1.7780 1.7477 1.7882 1.7374 1.7986 1.7271 1.8091 1.7167 1.8196 200 1.7584 1.7785 1.7483 1.7887 1.7382 1.7990 1.7279 1.8094 1.7176 1.8199
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom
adalah luas daerah dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih
besar adalah luas daerah dalam kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
120
Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
121
Titik Persentase Distribusi t (df = 41 – 80 Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733
73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567
74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663
80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
122
Titik Persentase Distribusi t (df = 81 –120) Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392
82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262
83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135
84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011
85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890
86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772
87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657
88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544
89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434
90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327
91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222
92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119
93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019
94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921
95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825
96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731
97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639
98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549
99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460
100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374
101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289
102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206
103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125
104 0.67686 1.28974 1.65964 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045
105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347 3.16967
106 0.67681 1.28959 1.65936 1.98260 2.36204 2.62301 3.16890
107 0.67679 1.28951 1.65922 1.98238 2.36170 2.62256 3.16815
108 0.67677 1.28944 1.65909 1.98217 2.36137 2.62212 3.16741
109 0.67675 1.28937 1.65895 1.98197 2.36105 2.62169 3.16669
110 0.67673 1.28930 1.65882 1.98177 2.36073 2.62126 3.16598
111 0.67671 1.28922 1.65870 1.98157 2.36041 2.62085 3.16528
112 0.67669 1.28916 1.65857 1.98137 2.36010 2.62044 3.16460
113 0.67667 1.28909 1.65845 1.98118 2.35980 2.62004 3.16392
114 0.67665 1.28902 1.65833 1.98099 2.35950 2.61964 3.16326
115 0.67663 1.28896 1.65821 1.98081 2.35921 2.61926 3.16262
116 0.67661 1.28889 1.65810 1.98063 2.35892 2.61888 3.16198
117 0.67659 1.28883 1.65798 1.98045 2.35864 2.61850 3.16135
118 0.67657 1.28877 1.65787 1.98027 2.35837 2.61814 3.16074
119 0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013
120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
123
Titik Persentase Distribusi t (df = 121 –160) Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
121 0.67652 1.28859 1.65754 1.97976 2.35756 2.61707 3.15895
122 0.67651 1.28853 1.65744 1.97960 2.35730 2.61673 3.15838
123 0.67649 1.28847 1.65734 1.97944 2.35705 2.61639 3.15781
124 0.67647 1.28842 1.65723 1.97928 2.35680 2.61606 3.15726
125 0.67646 1.28836 1.65714 1.97912 2.35655 2.61573 3.15671
126 0.67644 1.28831 1.65704 1.97897 2.35631 2.61541 3.15617
127 0.67643 1.28825 1.65694 1.97882 2.35607 2.61510 3.15565
128 0.67641 1.28820 1.65685 1.97867 2.35583 2.61478 3.15512
129 0.67640 1.28815 1.65675 1.97852 2.35560 2.61448 3.15461
130 0.67638 1.28810 1.65666 1.97838 2.35537 2.61418 3.15411
131 0.67637 1.28805 1.65657 1.97824 2.35515 2.61388 3.15361
132 0.67635 1.28800 1.65648 1.97810 2.35493 2.61359 3.15312
133 0.67634 1.28795 1.65639 1.97796 2.35471 2.61330 3.15264
134 0.67633 1.28790 1.65630 1.97783 2.35450 2.61302 3.15217
135 0.67631 1.28785 1.65622 1.97769 2.35429 2.61274 3.15170
136 0.67630 1.28781 1.65613 1.97756 2.35408 2.61246 3.15124
137 0.67628 1.28776 1.65605 1.97743 2.35387 2.61219 3.15079
138 0.67627 1.28772 1.65597 1.97730 2.35367 2.61193 3.15034
139 0.67626 1.28767 1.65589 1.97718 2.35347 2.61166 3.14990
140 0.67625 1.28763 1.65581 1.97705 2.35328 2.61140 3.14947
141 0.67623 1.28758 1.65573 1.97693 2.35309 2.61115 3.14904
142 0.67622 1.28754 1.65566 1.97681 2.35289 2.61090 3.14862
143 0.67621 1.28750 1.65558 1.97669 2.35271 2.61065 3.14820
144 0.67620 1.28746 1.65550 1.97658 2.35252 2.61040 3.14779
145 0.67619 1.28742 1.65543 1.97646 2.35234 2.61016 3.14739
146 0.67617 1.28738 1.65536 1.97635 2.35216 2.60992 3.14699
147 0.67616 1.28734 1.65529 1.97623 2.35198 2.60969 3.14660
148 0.67615 1.28730 1.65521 1.97612 2.35181 2.60946 3.14621
149 0.67614 1.28726 1.65514 1.97601 2.35163 2.60923 3.14583
150 0.67613 1.28722 1.65508 1.97591 2.35146 2.60900 3.14545
151 0.67612 1.28718 1.65501 1.97580 2.35130 2.60878 3.14508
152 0.67611 1.28715 1.65494 1.97569 2.35113 2.60856 3.14471
153 0.67610 1.28711 1.65487 1.97559 2.35097 2.60834 3.14435
154 0.67609 1.28707 1.65481 1.97549 2.35081 2.60813 3.14400
155 0.67608 1.28704 1.65474 1.97539 2.35065 2.60792 3.14364
156 0.67607 1.28700 1.65468 1.97529 2.35049 2.60771 3.14330
157 0.67606 1.28697 1.65462 1.97519 2.35033 2.60751 3.14295
158 0.67605 1.28693 1.65455 1.97509 2.35018 2.60730 3.14261
159 0.67604 1.28690 1.65449 1.97500 2.35003 2.60710 3.14228
160 0.67603 1.28687 1.65443 1.97490 2.34988 2.60691 3.14195
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
124
Titik Persentase Distribusi t (df = 161 –200) Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
161 0.67602 1.28683 1.65437 1.97481 2.34973 2.60671 3.14162
162 0.67601 1.28680 1.65431 1.97472 2.34959 2.60652 3.14130
163 0.67600 1.28677 1.65426 1.97462 2.34944 2.60633 3.14098
164 0.67599 1.28673 1.65420 1.97453 2.34930 2.60614 3.14067
165 0.67598 1.28670 1.65414 1.97445 2.34916 2.60595 3.14036
166 0.67597 1.28667 1.65408 1.97436 2.34902 2.60577 3.14005
167 0.67596 1.28664 1.65403 1.97427 2.34888 2.60559 3.13975
168 0.67595 1.28661 1.65397 1.97419 2.34875 2.60541 3.13945
169 0.67594 1.28658 1.65392 1.97410 2.34862 2.60523 3.13915
170 0.67594 1.28655 1.65387 1.97402 2.34848 2.60506 3.13886
171 0.67593 1.28652 1.65381 1.97393 2.34835 2.60489 3.13857
172 0.67592 1.28649 1.65376 1.97385 2.34822 2.60471 3.13829
173 0.67591 1.28646 1.65371 1.97377 2.34810 2.60455 3.13801
174 0.67590 1.28644 1.65366 1.97369 2.34797 2.60438 3.13773
175 0.67589 1.28641 1.65361 1.97361 2.34784 2.60421 3.13745
176 0.67589 1.28638 1.65356 1.97353 2.34772 2.60405 3.13718
177 0.67588 1.28635 1.65351 1.97346 2.34760 2.60389 3.13691
178 0.67587 1.28633 1.65346 1.97338 2.34748 2.60373 3.13665
179 0.67586 1.28630 1.65341 1.97331 2.34736 2.60357 3.13638
180 0.67586 1.28627 1.65336 1.97323 2.34724 2.60342 3.13612
181 0.67585 1.28625 1.65332 1.97316 2.34713 2.60326 3.13587
182 0.67584 1.28622 1.65327 1.97308 2.34701 2.60311 3.13561
183 0.67583 1.28619 1.65322 1.97301 2.34690 2.60296 3.13536
184 0.67583 1.28617 1.65318 1.97294 2.34678 2.60281 3.13511
185 0.67582 1.28614 1.65313 1.97287 2.34667 2.60267 3.13487
186 0.67581 1.28612 1.65309 1.97280 2.34656 2.60252 3.13463
187 0.67580 1.28610 1.65304 1.97273 2.34645 2.60238 3.13438
188 0.67580 1.28607 1.65300 1.97266 2.34635 2.60223 3.13415
189 0.67579 1.28605 1.65296 1.97260 2.34624 2.60209 3.13391
190 0.67578 1.28602 1.65291 1.97253 2.34613 2.60195 3.13368
191 0.67578 1.28600 1.65287 1.97246 2.34603 2.60181 3.13345
192 0.67577 1.28598 1.65283 1.97240 2.34593 2.60168 3.13322
193 0.67576 1.28595 1.65279 1.97233 2.34582 2.60154 3.13299
194 0.67576 1.28593 1.65275 1.97227 2.34572 2.60141 3.13277
195 0.67575 1.28591 1.65271 1.97220 2.34562 2.60128 3.13255
196 0.67574 1.28589 1.65267 1.97214 2.34552 2.60115 3.13233
197 0.67574 1.28586 1.65263 1.97208 2.34543 2.60102 3.13212
198 0.67573 1.28584 1.65259 1.97202 2.34533 2.60089 3.13190
199 0.67572 1.28582 1.65255 1.97196 2.34523 2.60076 3.13169
200 0.67572 1.28580 1.65251 1.97190 2.34514 2.60063 3.13148
125
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
df untuk pembilang (N1) df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15
23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11
25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09
26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06
28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04
29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01
31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00
32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99
33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97
35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96
36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95
37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95
38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94
39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93
40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92
41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92
42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91
43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91
44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90
45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
126
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
df untuk pembilang (N1) df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89
47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88
48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87
51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.87
52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86
53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85
56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84
59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84
60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84
61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.83
62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.83
63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.82
66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.84 1.82
67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.86 1.84 1.81
70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81
71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 1.86 1.83 1.81
72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.85 1.83 1.80
75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.83 1.80
76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.80
79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.79
80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.79
81 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.82 1.79
82 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
83 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
84 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
85 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
86 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.78
87 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.83 1.81 1.78
88 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.81 1.78
89 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
90 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
127
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
df untuk pembilang (N1) df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
91 3.95 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
92 3.94 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
93 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
94 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.77
95 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.82 1.80 1.77
96 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
97 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
98 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
99 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
101 3.94 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77
102 3.93 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77
103 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76
104 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76
105 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.81 1.79 1.76
106 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76
107 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76
108 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
109 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
110 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
111 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
112 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
113 3.93 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.87 1.84 1.81 1.78 1.76
114 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
115 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
116 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
117 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75
118 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75
119 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75
120 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75
121 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
122 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
123 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
124 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
125 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
126 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
127 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75
128 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75
129 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74
130 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74
131 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74
132 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74
133 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74
134 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74
135 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.77 1.74
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
128
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
df untuk pembilang (N1) df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
136 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.77 1.74
137 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
138 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
139 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
140 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
141 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
142 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
143 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
144 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
145 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
146 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.74
147 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
148 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
149 3.90 3.06 2.67 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
150 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
151 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
152 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
153 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73
154 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73
155 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73
156 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.76 1.73
157 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.76 1.73
158 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
159 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
160 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
161 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
162 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
163 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
164 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
165 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
166 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
167 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
168 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
169 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
170 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
171 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
172 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
173 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
174 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
175 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
176 3.89 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
177 3.89 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
178 3.89 3.05 2.66 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
179 3.89 3.05 2.66 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
180 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
129
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
df untuk pembilang (N1) df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
181 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
182 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
183 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
184 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
185 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.75 1.72
186 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.75 1.72
187 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
188 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
189 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
190 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
191 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
192 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
193 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
194 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
195 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
196 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
197 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
198 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
199 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
200 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
201 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
202 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
203 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
204 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
205 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
206 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
207 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.71
208 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
209 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
210 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
211 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
212 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
213 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
214 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
215 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
216 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
217 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
218 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
219 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
220 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
221 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
222 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
223 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
224 3.88 3.04 2.64 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
225 3.88 3.04 2.64 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010