pengaruh kinerja keuangan terhadap tingkat bagi...

147
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (Periode Januari 2011 Juni 2015) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Oleh : Shella Muthya Syarif NIM : 1112085000022 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Upload: phungdieu

Post on 28-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL

DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI

INDONESIA (Periode Januari 2011 – Juni 2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Oleh :

Shella Muthya Syarif

NIM : 1112085000022

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PENGARUH KINBRJA KEUANGAN THRIIADAP TINGKAT BAGI

HASIL DEPOSITO fuTUDTTARARAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI

INIIONESIA (Periode Januari 2011 : Juni 2015)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Shella Muthva Svarif

F[rM. 1112085000022

Di Bawah Birnbingan

Nm. 19741127 200fi21002 NUPN. e92010

JURUS$I PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOIVII DAN BISNIS

I]NIVERSrIAS ISLAM FIEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H I 2016M:

Pembimbing I

IiuqiLalt sEI.t-M.s!

Page 3: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Hari lni Selasa, 08mahasiswa:

1. Nama2. NIM3. Jurusan4. Judul Skripsi

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Maret 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

Shella Muthya SyarifI 1 12-085-0000-22Perbankan SyariahPengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tingkat Bagi HasilDeposito MudharabahPadaBank Umum Syariah diIndonesia (Periode Januari 201 1 - Juni 2015)

Penguji II

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuanyang bersangkutan selama proses U1-ian Komprehonsif maka diputuskan bahwamahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untukmelanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperolehgelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas IslamNegeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Selasa 08 Maret 2016

1. Drs. Ade Ananto Terminanto, MMNIP : 1968t125 201411 I 002

2. Ay Maryani, SE., M.Si ,ffih,y^

Page 4: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Kamis, 26Mei2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :

1. Nama2. NIM3. Jr:rusan4. Judul Skripsi

Shella Muthya Syarif1 1 12085000022Perbankan SyariahPengaruh Kinerja Keuangan Terhadap TingkatBagi Hasil Deposito t\{udharabah p ada BankUmum Syariah di Indonesia (Periode Januari 2011- Juni 2015)

Setelah mencermati dan mernperhatikan penampilan dan kemampuan yangbersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswatersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satusyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi danBisnis Universitas Islarn Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Kamis 26 Mei 2016

1. Adhitya Ginanjar, SE., M.SiNIP: 197408102011 101 1001

2.Dr.Indo Yarna Nasarudin, SE., MABNIP : 19741127 2001121002

3. Dr. Suhenda Wiranata, MENIP: 19610421 199003 1002

4.Dr.Indo Yama Nasarudin, SE., MABNIP : 19741127 2001121 A02

5. Urniyati, SE,i., M.SiNUPN. 99201000301

111

Pembimbing II

Page 5: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

LEMBAR PERNYATAANI(EASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Shella lv{uthya Syarif1 1 12085000022Ekonomi dan BisnisPerbankan Syariah

NamaNIMFakultasJurusan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penuiisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunaka, ide orang rain tanpa mampu mengembangkandan mempertan ggungi awabkan

Iiq{ melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumberasli atau tanpa izin pemilik karyaTidak melakukan manipulasi dan pemalsuan clataMengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungiawab ataskarya ini

Jakarta,30 Mei 2016

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, clan telahmelalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memangditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siapuntuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yangberiaku di Fakultas Ekonomi danBisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

,,,

3.

4.5.

NIM. 1112085000022

IV

Page 6: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(Curriculum Vitae)

Data Pribadi

Nama : Shella Muthya Syarif

Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 19 Mei 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Dewi Sartika Gg. Masjid Al-Khasyi’un RT 002/

RW 002 No. 07 Kelurahan Cipayung Kecamatan

Ciputat Kota Tangerang Selatan 15411

No. Telepon : 0812 1068 8060

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

2000 – 2006 : SD Islam Al-Khasyi’un

2006 – 2009 : Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Pamulang

2009 – 2012 : SMA Muhammadiyah 25 Pamulang

2012 – 2016 : Program Sarjana (S1) Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Keahlian

1. Komputer : Microsoft Office (Word, Excel, Power Point),

Internet dan Corel Draw

2. Bahasa : Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

Page 7: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

vi

ABSTRACK

This research aim to analyze the effect of Return On Asset (ROA), Capital

Adequacy Ratio (CAR) and BOPO to the level of profit sharing mudaraba deposits

Islamic Banks in Indonesia period January 2011 – June 2015 . The data used in this

study are monthly data from January 2011 to June 2015. Technical sampling used in

this research is purposive sampling, with a sample of 12 Islamic Banks recorded in

data from Bank Indonesia. This study uses a computer program SPSS version 20.0 and

Microsoft Excel 2007 . The result in this research showed that Return On Asset (ROA)

and Capital Adequacy Ratio (CAR) is partially have significant effect on the level of

profit sharing mudaraba deposits. While the partial BOPO haven’t significant effect of

the level of profit sharing mudaraba deposits. Simultaneously Return On Asset (ROA),

Capital Adequacy Ratio (CAR) and BOPO have significant effect on the level of profit

sharing mudaraba deposits. The results also show that variable Return On Asset

(ROA) the most dominant on the level of profit sharing mudaraba deposits with the

value β of -0,273 and a signifinance value smaller than 0,05 (0,000 < 0,05).

Keywords : Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR),

Operating Expenses to Operations Revenue (BOPO) and Level of

Profit Sharing Mudaraba Deposits.

Page 8: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Return On Asset (ROA),

Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode Januari 2011 –

Juni 2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan Januari 2011

sampai dengan Juni 2015. Teknis sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling, dengan jumlah sampel 12 Bank Umum Syariah yang tercatat di

data Bank Indonesia. Penelitian ini menggunakan program komputer SPSS versi 20.0

dan Microsoft Excel 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Asset

(ROA) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) secara parsial berpengaruh secara

signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Sedangkan Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Secara

simultan Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh secara signifikan

terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Hasil penelitian juga menunjukkan

bahwa variabel Return On Asset (ROA) yang paling dominan terhadap tingkat bagi

hasil deposito mudharabah dengan nilai β sebesar -0,273 dan nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).

Kata kunci : Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan

Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah.

Page 9: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan kasih sayang-Nya yang tiada terkira kepada hamba-

Nya. Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Skripsi ini

bertujuan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini memiliki judul “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Tingkat

Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia

(Periode Januari 2011 – Juni 2015)”. Semoga skripsi ini memberikan manfaat

kepada semua pihak dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua, Bapak Syarif Hidayat Ambo dan Ibu Jalilah Hidayat yang selalu

memberikan dukungan baik moral maupun materil, kasih sayang, motivasi doa

yang selalu dipanjatkan dan kesabarannya dalam menunggu penyelesain skripsi ini.

2. Keluargaku tercinta dan tersayang, terutama kakak-kakakku Ahmad Taufik Syarif,

Ika Damayanti Syarif, Maulana Syarif, dan Karina Syarif yang telah banyak

memberikan bantuan, menyemangati penulis dari awal hingga akhir semester

kuliah dan selalu memberikan motivasi dengan keceriaan, canda dan tawa selama

ini.

3. Sepupuku Hessa Lutfizri Alkhas yang telah banyak meluangkan waktunya untuk

menemani dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Para kakak

iparku Een Suhaeni, Joko Hermanto, Siti Fatimah dan Uher Hermawan serta

keponakan-keponakanku yang selalu memberikan semangat dan menghiasi hari-

hari penulis.

4. Bapak Dr. Indo Yama Nasarudin, SE., MAB selaku dosen pembimbing I dan Ibu

Umiyati, SE,I, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya

dengan penuh kesabaran untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan nasehat

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA.,

BKP selaku Wakil Dekan I Bid. Akademik, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag.,

M.H selaku Wakil Dekan II Bid. Administrasi Umum dan Bapak Dr Desmadi

Saharuddin, M.A selaku Wakil Dekan III Bid. Kemahasiswaan yang telah

memberikan jalan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

ix

6. Bapak Adhitya Ginanjar, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah dan

Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah yang

telah memberikan pengarahan dan membantu penulis secara tidak langsung dalam

menyiapkan skripsi ini.

7. Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H selaku Pembimbing Akademik.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan ilmunya kepada penulis

selama di bangku kuliah.

9. Seluruh jajaran karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, atas kerja kerasnya melayani mahasiswa dengan baik dan meningkatkan

citra Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

10. Sahabat terdekatku Fitriyani, Rahmi Fitriyah, Sasha Nur Aisyah, Hanifah Pratiwi,

Rahma Andriana, Aulia Imani, Shahnaz Shiva Deyana, Novita Ayu Ningtyas, Sri

Masitoh, Falahuddin Rachman, Dorojatyas, Muhammad Refaldy, Abyan Perdana

Putra, Ikromul Azhmi, Indra Sofyan, dan Bama Pradika yang selalu berbagi cerita

dalam suka dan duka, yang setia mendengarkan keluh kesah penulis dan selalu siap

membantu penulis ketika dalam kesulitan, yang sudah mendukung dan atas

kebersamaannya selama ini.

11. Kak Windi Prabowo, SE., yang sudah membantu mengajarkan, menyalurkan

ilmunya dan memotivasi selama ini.

12. Terima kasih teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2012 dan adik-adik

Perbankan Syariah angkatan 2013 – 2016 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu

atas semangat, doa dan dukungannya.

13. Semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung turut membantu dalam

penulisan skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan barakah atas kebaikan dan jasa-jasa mereka

semua dengan rahmat dan kebaikan yang terbaik dari-Nya. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi yang membaca dan mempelajarinya.

Jakarta, 09 Mei 2016

Penulis

(Shella Muthya Syarif)

Page 11: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................ iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... v

ABSTRACT ........................................................................................................ vi

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................14

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................15

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................15

E. Sistematika Penulisan ..............................................................................17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Kinerja Keuangan .........................................................................19

1. Pengertian Kinerja Keuangan ............................................................19

2. Perhitungan Kinerja Keuangan .........................................................20

B. Deposito Mudharabah ...........................................................................23

1. Pengertian Deposito Mudharabah ...................................................23

2. Landasan Syariah Deposito Mudharabah ........................................26

3. Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah ......................................29

C. Bank Syariah ..........................................................................................32

1. Pengertian Bank Syariah ..................................................................32

2. Perkembangan Bank Syariah ...........................................................34

3. Pertumbuhan Asset Bank Syariah .....................................................38

4. Prinsip-Prinsip Dasar Operasional Bank Syariah ............................40

Page 12: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

xi

5. Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional ................42

D. Penelitian Terdahulu ..............................................................................43

E. Keterkaitan antar Variabel Independen dengan Variabel Dependen ......48

1. Pengaruh ROA terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah ......................................................................................48

2. Pengaruh CAR terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah ......................................................................................49

3. Pengaruh BOPO terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah ......................................................................................49

F. Kerangka Pemikiran ................................................................................51

G. Hipotesis Penelitian .................................................................................52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................53

B. Metode Penentuan Sampel .....................................................................54

C. Metode Pengumpulan Data ....................................................................54

D. Metode Analisis Data .............................................................................56

1. Uji Asumsi Klasik .............................................................................56

a. Uji Normalitas .............................................................................57

b. Uji Multikolinieritas ....................................................................59

c. Uji Heterokedastisitas .................................................................61

d. Uji Autokorelasi ..........................................................................62

2. Uji Hipotesis ......................................................................................63

a. Uji t (Parsial) ...............................................................................64

b. Uji F (Simultan) ..........................................................................64

c. Uji Adjusted R Square .................................................................65

3. Analisis Regresi Linier Berganda......................................................66

E. Operasional Variabel Penelitian .............................................................68

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................71

B. Deskripsi Data .........................................................................................75

Page 13: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

xii

1. Deskripsi Variabel Return On Asset (ROA) .....................................75

2. Deskripsi Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) .........................77

3. Deskripsi Variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) .........................................................................79

4. Deskripsi Variabel Deposito Mudharabah .......................................81

C. Analisis dan Pembahasan ........................................................................83

1. Uji Asumsi Klasik .............................................................................83

a. Uji Normalitas .............................................................................84

b. Uji Multikolinieritas ....................................................................86

c. Uji Heterokedastisitas .................................................................88

d. Uji Autokorelasi ..........................................................................89

2. Uji Hipotesis .....................................................................................90

a. Uji t (Parsial) ...............................................................................90

b. Uji F (Simultan) ..........................................................................92

c. Uji Adjusted R Square .................................................................93

3. Analisis Regresi Linier Berganda .....................................................95

D. Interpretasi...............................................................................................97

1. Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Tingkat Bagi Hasil

Deposito Mudharabah ......................................................................97

2. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Tingkat Bagi

Hasil Deposito Mudharabah .............................................................98

3. Pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah ..........98

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................100

B. Implikasi ..................................................................................................101

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................103

LAMPIRAN .......................................................................................................108

Page 14: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

xiii

DAFTAR TABEL

1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah............................................................. 2

1.2 Komposisi DPK – Bank Umum Syariah ..................................................... 6

1.3 Rasio Keuangan ........................................................................................... 8

2.1 Perhitungan Bagi Hasil ................................................................................ 31

2.2 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional....................................... 42

2.3 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 43

3.1 Data Bank Umum Syariah ........................................................................... 53

3.2 Sampel Penelitian ........................................................................................ 54

3.3 Kriteria untuk Memberikan Informasi terhadap Koefisien Korelasi ........... 66

4.1 Data Return On Asset (ROA) Tahun 2011-2015 ......................................... 76

4.2 Data Capital Adequacy Ratio (CAR) Tahun 2011-2015 ............................. 78

4.3 Data Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Tahun 2011-2015 ......................................................................................... 80

4.4 Data Deposito Mudharabah Tahun 2011-2015 ........................................... 82

4.5 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov .......................................................... 86

4.6 Uji Multikolinieritas .................................................................................... 87

4.7 Uji Durbin-Watson ...................................................................................... 89

4.8 Uji t (Parsial)................................................................................................ 90

4.9 Uji F (Simultan) ........................................................................................... 92

4.10 Uji Adjusted R Square ................................................................................. 94

4.11 Analisis Regresi Linier Berganda ................................................................ 95

Page 15: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

xiv

DAFTAR GAMBAR

1.1 Sumber Dana Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah ........................ 4

1.2 Perkembangan Deposito Mudharabah Tahun 2011-2015 ............................. 7

1.3 Perkembangan Return On Asset (ROA) Tahun 2011-2015 ........................... 9

1.4 Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR) Tahun 2011-2015 ............... 11

1.5 Perkembangan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) Tahun 2011-2015 ............................................................................. 12

2.1 Mudharabah pada Penghimpunan Dana ........................................................ 24

2.2 Perkembangan Bank Syariah Tahun 2009-2015 ............................................ 36

2.3 Perkembangan Total Asset Bank Umum Syariah Tahun 2015 ..................... 39

2.4 Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 51

4.1 Perkembangan Deposito Mudharabah Tahun 2011-2015 ............................. 74

4.2 Histogram ....................................................................................................... 84

4.3 Grafik P-P Plot ............................................................................................... 85

4.4 Scatterplot ...................................................................................................... 88

Page 16: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Data Sampel Penelitian ............................................................................ 108

2. Data Variabel Penelitian .......................................................................... 108

3. Tabel Model Summary, Anova dan Coefficients ..................................... 111

4. Uji Normalitas .......................................................................................... 112

5. Uji Multikolinieritas ................................................................................. 113

6. Uji Autokorelasi ....................................................................................... 113

7. Uji Heteroskedastisitas ............................................................................. 114

8. Tabel Durbin-Waston (DW), α = 5% ....................................................... 115

9. Tabel Persentase Distribusi t .................................................................... 120

10. Tabel Persentase Distribusi F untuk α = 0,05 .......................................... 125

Page 17: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada

hukum Islam, dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun

tidak membayar bunga kepada nasabah. Imbalan yang diterima oleh bank

syariah maupun yang dibayarkan kepada nasabah tergantung dari akad dan

perjanjian antara nasabah dan bank. Perjanjian (akad) yang terdapat di

perbankan syariah harus tunduk pada syarat dan rukun akad sebagaimana

diatur dalam syariah Islam (Ismail, 2010 : 32).

Pada Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan

Syariah disebutkan bahwa terdapat tiga bentuk perbankan syariah di

Indonesia, yaitu Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS),

dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Perkembangan bank

syariah di Indonesia masih belum optimal, baik dari segi jumlah bank,

jumlah kantor, maupun jumlah asetnya. Pada Outlook Perbankan Syariah

2014 tercatat pertumbuhan aset Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah per Oktober 2013 yakni 31,8% atau mengalami perlambatan

pertumbuhan dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar 34,1%. Dari posisi

deposit account sebanyak 12,3 juta (9,2% dari nasional). Selain itu, market

share perbankan syariah terhadap perbankan nasional saat ini telah

Page 18: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2

mencapai 4,8%. Market share perbankan syariah tersebut masih sangat

kecil (Rafika, 2015 : 458).

Berdasarkan Statistik Perbankan Syariah periode 2011-2015, sudah

ada dua belas Bank Umum Syariah (BUS), dua puluh dua Unit Usaha

Syariah (UUS), seratus enam puluh satu Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(BPRS).

Tabel 1.1

Jaringan Kantor Perbankan Syariah

Islamic Banking Network

Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

Bank Umum Syariah

- Jumlah Bank 11 11 11 12 12

- Jumlah Kantor 1.401 1.745 1.998 2.151 2.121

Unit Usaha Syariah

- Jumlah Bank 24 24 23 22 22

- Jumlah Kantor 336 517 590 354 331

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

- Jumlah Bank 155 158 163 163 161

- Jumlah Kantor 364 401 402 439 433

Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2011-2015

Tabel 1.1 di atas menunjukkan terjadi peningkatan jumlah bank

pada Bank Umum Syariah tahun 2013 sampai dengan 2014,

ketidakstabilan jumlah bank maupun jumlah kantor pada Unit Usaha

Syariah, dan pertumbuhan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang

ditandai dengan peningkatan jumlah bank dan jumlah kantor setiap tahun.

Pendirian perbankan syariah di Indonesia semakin pesat.

Persaingan antar perbankan dalam meningkatkan kualitas pelayanan untuk

menarik nasabahnya juga semakin tinggi. Beragam jasa pelayanan yang

Page 19: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

3

diberikan oleh bank juga mengalami perkembangan. Berbagai penelitian

menemukan bahwa perilaku nasabah dalam memilih bank syariah

didorong oleh faktor memperoleh keuntungan (Andryani, 2012 : 30).

Apriandika (2011) menyatakan besarnya bagi hasil yang diperoleh,

ditentukan berdasarkan keberhasilan pengelola dana untuk menghasilkan

keuntungan. Oleh karena itu tingkat laba bank syariah bukan saja

berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil untuk para pemegang saham,

tetapi juga berpengaruh terhadap bagi hasil yang dapat diberikan kepada

nasabah yang menyimpan dana (konsep profit dan loss sharing). Dengan

demikian kemampuan manajemen untuk melaksanakan fungsinya sebagai

penyimpan harta, pengusaha dan pengelola investasi yang baik

(professional investment manager) akan sangat menentukan kualitas

usahanya sebagai lembaga intermediary dan kemampuannya menghasilkan

laba.

Produk penghimpunan dana (funding) pada perbankan syariah

dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Salah satu produk dana yang

banyak diminati yaitu deposito mudharabah, di mana bank syariah

bertindak sebagai mudharib (pengelola dana) sedangkan nasabah bertindak

sebagai shahibul maal (pemilik dana) dalam kapasitasnya sebagai

mudharib. Bank syariah dapat melakukan berbagai macam usaha yang

tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, bank

syariah akan membagihasilkan kepada pemilik dana atau pemilik deposito

Page 20: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

4

sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dan telah dituangkan dalam

akad.

Diantara produk-produk DPK bank syariah itu, deposito

mudharabah merupakan produk penghimpunan dana yang memberikan

proporsi terbesar terhadap total DPK bank syariah. Deposito mudharabah

merupakan produk investasi tidak terikat pihak ketiga pada bank syariah

yang penarikannya hanya dapat di lakukan pada waktu tertentu dengan

pembagian usaha sesuai nisbah yang disepakati di awal pembukaan

rekening (www.republika.co.id).

Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2015

Gambar 1.1

Sumber Dana Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

Dari Gambar 1.1 di atas, dapat kita perhatikan bahwa sumber dana

utama yang ada di perbankan syariah khususnya BUS dan UUS yaitu dana

dari pihak ketiga yaitu sebesar 80%. Ini berarti dana terbesar yang dimiliki

oleh perbankan bersumber dari masyarakat umum yang menyimpan

Page 21: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

5

uangnya di perbankan syariah tersebut. Selain itu sumber dana dari modal

sendiri sebesar 15% dan kewajiban kepada bank lain sebesar 4%. Dari

tahun 2011-2015 kinerja penghimpunan dana perbankan syariah (BUS dan

UUS) selalu mengalami peningkatan. Peningkatan penghimpunan dana

yang berhasil dihimpun BUS dan UUS pada Desember 2011 sebesar

115.415 miliar rupiah, 2012 sebesar 147.512 miliar rupiah, 2013 sebesar

183.534 miliar rupiah, 2014 sebesar 217.858 miliar rupiah dan Juni 2015

sebesar 215.339 miliar rupiah. Penghimpunan dana dari 2009-2010

perbankan syariah sempat mengalami peningkatan yang lambat, namun

memasuki pertengahan 2010 mulai mengalami perkembangan yang tinggi

(Statistik Perbankan Syariah, 2015).

Kinerja penghimpunan dana perbankan syariah memasuki triwulan

III 2010 mulai mengalami perkembangan dengan laju pertumbuhan

39,16%, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di 2009 sebesar

35,19%. Tingginya pertumbuhan DPK tersebut didorong oleh semakin

kompetitifnya imbal bagi hasil yang ditawarkan bank syariah, meskipun

secara umum sepanjang tahun 2010 suku bunga deposito bank

konvensional cenderung meningkat namun dengan peningkatan kinerja

pembiayaannya, bank syariah dapat memberikan imbal bagi hasil yang

tinggi (Bank Indonesia, 2011).

Menurut hasil analisis Ulfah (2010), kenaikan jumlah dana pihak

ketiga disebabkan karena beragamnya produk-produk yang dimiliki

perbankan syariah dan pelayanan yang relatif baik. Pertumbuhan jumlah

Page 22: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

6

DPK juga menunjukan semakin banyaknya masyarakat yang menyimpan

dananya di bank-bank syariah. Hal ini juga menunjukkan tingkat

kepercayaan masyarakat pada bank syariah.

Tabel 1.2

Komposisi DPK – Bank Umum Syariah

Depositor Funds Compotition of Islamic Commercial Bank

Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

1. Giro iB - Akad Wadiah 12.006 17.708 18.523 18.649 23.298

2. Tabungan Ib 32.602 45.072 57.200 63.581 62.151

a. Akad Wadiah 5.394 7.449 10.740 12.561 12.644

b. Akad Mudharabah 27.208 37.623 46.459 50.020 49.507

3. Deposito iB-Akad Mudharabah 70.806 84.732 107.812 135.629 129.890

a. 1 Bulan 50.336 53.700 74.752 103.100 101.622

b. 3 Bulan 10.629 17.653 19.352 20.615 16.553

c. 6 Bulan 4.186 6.421 6.645 6.402 6.904

d. 12 Bulan 5.609 6.953 7.058 5.486 4.792

e. > 12 Bulan 45 5 5 25 20

Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2011-2015

Berdasarkan data yang dilaporkan dalam Statistik Perbankan

Syariah pada tahun 2011-2015, jumlah deposito mudharabah yang di

himpun oleh perbankan syariah mengalami peningkatan dari Rp 70.80

triliun menjadi Rp 129.8 triliun. Dalam rentang waktu lima tahun, jumlah

deposito mudharabah telah tumbuh sebesar 207,48 persen. Selain itu,

dilihat dari proporsinya terhadap total DPK, proporsi deposito

mudharabah selama periode tahun 2011-2015 juga mengalami

peningkatan dari 57,9 persen menjadi 62,3 persen.

Page 23: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

7

Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia

Gambar 1.2

Perkembangan Deposito Mudharabah Tahun 2011 – 2015

Dari Gambar 1.2 menunjukkan bahwa deposito mudharabah setiap

tahunnya mengalami peningkatan. Terlihat dari tahun 2011 jumlahnya

sebesar Rp 44.191 miliar rupiah yang merupakan tingkat deposito terendah

dibandingkan tahun 2015 yang mencapai Rp 130.352 miliar rupiah.

Kondisi persaingan antar bank kini semakin ketat. Dalam

menghadapi persaingan, bank syariah perlu mengetahui serta menjaga

kesehatan banknya. Untuk mengetahui tingkat kesehatan bank dapat

dilihat dari analisis laporan keuangan bank tersebut. Laporan keuangan

merupakan sebuah informasi yang penting dalam mengukur tingkat kinerja

keuangan bank untuk melakukan investasi. Keuangan yang biasanya

disajikan dalam manajemen perbankan yang lazim digunakan dalam

memprediksi keuntungan yang diperoleh meliputi neraca, laporan laba rugi

dan laporan bagi hasil. Hal ini tidak relevan jika tidak menggunakan

analisis rasio keuangan yang biasanya menjadi alat ukur suatu bank untuk

Page 24: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

8

mengetahui apakah kinerja keuangan yang selama periode berjalan

menguntungkan bagi bank dalam mengolah dana nasabah atau malah

merugikan bank.

Tabel 1.3

Rasio Keuangan Bank Umum Syariah

Financial Ratios of Islamic Commercial Bank

Rasio 2011 2012 2013 2014 2015

1. ROA 1,79% 2,14% 2,00% 0,79% 0,49%

2. CAR 16,63% 14,13% 14,42% 15,74% 15,02%

3. BOPO 78,41% 74,97% 78,21% 94,16% 97,01%

Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2011-2015

Berdasarkan Tabel 1.3 di atas terlihat bahwa ROA terjadi fluktuatif

dari tahun ke tahun yakni pada tahun 2011 sebesar 1,79% tahun 2012

mengalami kenaikan sebesar 2,14%. Kemudian mengalami penurunan

pada tahun 2013 sebesar 2,00% dan seterusnya. Hal yang sama pun terjadi

pada CAR dan BOPO yang mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.

Oleh karena itu, penulis ingin menguji apakah kinerja keuangan

secara langsung dapat berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah. Kinerja keuangan yang digunakan dapat menunjukkan

kualitas bank melalui perhitungan rasio keuangannya. Rasio keuangan

dalam penelitian ini adalah rasio-rasio keuangan yang konsisten digunakan

info bank dalam mengukur kinerja keuangan yang diantaranya Rasio

Profitabilitas dengan indikator yang digunakan adalah Retrun On Assets

(ROA), Rasio Kecukupan Modal dengan Capital Adequacy Ratio (CAR)

dan Rasio Efisiensi dengan Beban Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO).

Page 25: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

9

Tingkat profitabilitas adalah tingkat kemampuan bank untuk

mendapatkan laba dari setiap pengelolaan dana yang dimiliki. Rasio

profitabilitas mengukur efektivitas manajemen berdasarkan hasil

pengembalian yang dihasilkan dari pinajman dan investasi. Salah satu

indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja profitabilitas bank

dalam penelitian ini adalah Return on Assets (ROA) yaitu rasio yang

digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh bank dari

penggunaan aktiva bank (Gundari, 2015 : 4).

Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia

Gambar 1.3

Perkembangan Return On Asset Tahun 2011 - 2015

Dari Gambar 1.3 menunjukkan bahwa Return On Asset setiap

tahunnya mengalami kondisi yang fluktuatif. Terlihat dari tahun 2011

jumlahnya sebesar 2,26 persen dan tahun 2015 sebesar 1,15 persen,

sedangkan jumlah ROA tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar 2,52

persen. Alasan digunakannya ROA dalam penelitian ini karena apabila

ROA meningkat maka pendapatan bank juga meningkat. Dengan adanya

Page 26: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

10

peningkatan pendapatan bank maka tingkat bagi hasil yang diterima oleh

nasabah juga meningkat. Hasil penelitian yang dilakukan Siti Rahayu

(2013 : 10) menunjukkan bahwa apabila ROA mengalami kenaikan maka

akan menyebabkan peningkatan pada tingkat bagi hasil deposito

mudharabah.

Rasio kecukupan modal diwakili dengan Capital Adequacy Ratio

(CAR). CAR adalah rasio kecukupan modal yang harus disediakan untuk

menjamin dana deposan. Tujuannya adalah agar likuiditas atau

kemampuan bank membayar kepada deposan cukup terjamin. Modal

merupakan salah satu faktor penting dalam rangka pengembangan usaha

bisnis dan menampung resiko kerugian, semakin tinggi CAR maka

semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung resiko dari

setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi

(sesuai ketentuan BI 8%) maka bank tersebut mampu membiayai operasi

bank, keadaan yang menguntungkan bank tersebut akan memberikan

kontribusi yang sangat besar bagi profitabilitas dan tentunya akan

meningkatkan bagi hasil yang akan diterima oleh nasabah deposan (Rizky,

2011 : 3).

Page 27: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

11

Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia

Gambar 1.4

Perkembangan Capital Adequacy Ratio Tahun 2011 - 2015

Dari Gambar 1.4 menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio

setiap tahunnya mengalami kondisi yang fluktuatif. Terlihat dari tahun

2011 jumlahnya sebesar 20,23 persen yang merupakan tingkat Capital

Adequacy Ratio tertinggi dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 14,16

persen. Alasan digunakannya CAR dalam penelitian ini karena semakin

besar rasio CAR maka menunjukkan indikasi bank dinilai masih dalam

batas aman dalam operasinya. Keadaan permodalan yang memadai ini

akan menjaga kepercayaan masyarakat untuk tetap menyimpan dananya di

bank, oleh karena itu semakin besar pula bagi hasil yang diterima oleh

nasabah. Apabila nilai CAR tinggi, maka berpengaruh baik pada tingkat

bagi hasil deposito mudharabah yang diterima nasabah.

Rasio efisiensi diwakili dengan Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) yaitu rasio yang digunakan untuk

mengukur perbandingan biaya operasional atau biaya intermediasi

Page 28: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

12

terhadap pendapatan operasi yang diperoleh bank. Semakin kecil angka

rasionya, maka semakin baik kondisi bank tersebut. Alasannya

digunakannya BOPO dalam penelitian ini karena semakin rendah BOPO

maka bank semakin efisiensi dalam mengeluarkan biaya dalam bentuk

pemberian investasi pembiayaan dalam rangka menghasilkan output

(pendapatan) yang paling tinggi. Apabila BOPO menurun maka

pendapatan bank meningkat. Dengan adanya peningkatan pendapatan bank

maka tingkat bagi hasil yang diterima oleh nasabah juga meningkat

(Gundari, 2015 : 5). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin

rendah BOPO maka semakin tinggi tingkat bagi hasil deposito

mudharabah yang diterima oleh para nasabah dan investor.

Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia

Gambar 1.5

Perkembangan Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional Tahun 2011 - 2015

Dari Gambar 1.5 menunjukkan bahwa Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional setiap tahunnya mengalami kondisi yang

Page 29: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

13

fluktuatif. Terlihat dari tahun 2011 jumlahnya sebesar 75,75 persen dan

tertinggi pada tahun 2015 yang mencapai 92,54 persen, sedangkan nilai

BOPO terendah terjadi pada tahun 2013 sebesar 70,43 persen.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Andryani (2012) dan

Nana Nofianti (2015) menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh positif

terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Hasil penelitian

mengenai BOPO menunjukkan hasil yang berbeda, Juwariyah (2008 : 77)

menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi

hasil deposito mudharabah, sedangkan penelitian Siti Rahayu (2013) dan

Agus Farianto (2014) menunjukkan bahwa BOPO secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

Perbedaan penelitian ini menambahkan variabel Capital Adequacy Ratio

(CAR) dan periode penelitian dari Januari 2011 - Juni 2015.

Begitu pentingnya bagi hasil bagi bank syariah, sehingga

masyarakat memahami dan menganggap bahwa sistem bagi hasil adalah

sistem dari perbankan syariah. Penulis termotivasi untuk melakukan

penelitian. Pertama, adanya perbedaan hasil dari penelitian terdahulu

mengenai ROA, CAR dan BOPO terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah sehingga penulis ingin menguji kembali pengaruh ROA,

CAR dan BOPO terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah secara

parsial. Kedua, penulis ingin memberikan informasi bahwa melalui dana

pihak ketiga yaitu deposito mudharabah dengan sistem bagi hasil yang

digunakan oleh bank syariah akan dapat meningkatkan profitabilitas atau

Page 30: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

14

kinerja keuangan bank syariah dengan demikian diharap nasabah bisa

lebih percaya dan tertarik menyimpan dana di bank syariah.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin melakukan

penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh

Kinerja Keuangan Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah Pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode

Januari 2011 - Juni 2015)”.

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai

berikut :

a. Apakah terdapat pengaruh ROA, CAR dan BOPO secara parsial

terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada bank umum

syariah di Indonesia ?

b. Apakah terdapat pengaruh ROA, CAR dan BOPO secara simultan

terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada bank umum

syariah di Indonesia ?

c. Variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi tingkat

bagi hasil deposito mudharabah pada bank umum syariah di

Indonesia ?

Page 31: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

15

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini berdasarkan perumusan masalah

di atas adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui seberapa besar ROA, CAR dan BOPO

mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito mudharabah secara parsial

pada bank umum syariah di Indonesia.

b. Untuk mengetahui seberapa besar ROA, CAR dan BOPO

mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito mudharabah secara

simultan pada bank umum syariah di Indonesia.

c. Untuk mengetahui variabel yang paling dominan mempengaruhi

tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada bank umum syariah di

Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang dilakukan berkaitan dengan tingkat

bagi hasil deposito mudharabah pada bank umum syariah yang

dipengaruhi oleh berbagai variabel. Penelitian ini memberikan kontribusi

terhadap pembaharuan pada aspek teoritis maupun praktisi. Aspek teoritis

dan aspek praktisi yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Teoritis

a. Akademisi

Akademisi diharapkan dapat membawa wawasan dibidang

perbankan khususnya perbankan syariah dalam hal ini yang

Page 32: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

16

berkaitan dengan tingkat bagi hasil deposito mudharabah bank

syariah.

b. Peneliti

Peneliti diharapkan akan dapat menambah pengetahuan dan

wawasan dibidang ekonomi dan lembaga keuangan syariah

khususnya perbankan syariah serta sebagai ajang ilmiah untuk

menerapkan berbagai teori perbankan syariah yang telah diperoleh

dibangku kuliah.

2. Praktisi

a. Bagi Perbankan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan

dalam mengambil keputusan yang akan diambil terhadap faktor-

faktor yang mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito mudharabah

bank syariah sehingga kegiatan perbankan syariah tetap berjalan.

b. Bagi Nasabah dan Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan

informasi ketika memilih produk bank syariah. Sehingga nasabah

dan investor mempunyai gambaran tentang bagaimana kondisi

perbankan syariah yang dapat menguntungkan mereka.

Page 33: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

17

E. Sistematika Penulisan

Dalam membahas skripsi ini penulis membagi ke dalam lima bab.

Pada tiap-tiap bab terdapat sub-sub bab. Maka dari itu, dalam penulisan

skripsi ini, penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan terkait alasan

pemilihan judul atau latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan:

landasan teori yang dilengkapi definisi kinerja keuangan,

deposito mudharabah, bank syariah, penelitian terdahulu,

keterkaitan antar variabel independen dengan variabel

dependen, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan:

ruang lingkup penelitian, metode penentuan sampel,

metode pengumpulan data, metode analisis data dan

operasional variabel penelitian.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai hasil

penelitian : gambaran umum objek penelitian, deskripsi

Page 34: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

18

data, analisis dan pembahasan terdiri dari hasil uji asumsi

klasik (uji normalitas, uji multikolinieritas, uji

heteroskedastisitas dan uji autokorelasi), hasil uji hipotesis

(Uji-t, Uji-F dan Koefisien Determinasi), hasil analisis

regresi linier berganda dan interpretasi.

BAB V PENUTUP

Penutup yang didalamnya mencakup kesimpulan dari

keseluruhan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-

bab sebelumnya serta implikasi yang dapat penulis

sampaikan dalam penulisan skripsi ini.

Page 35: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Kinerja Keuangan

1. Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja diartikan sebagai sesuatu yang dicapai oleh perusahaan

dan mencerminkan kondisi perusahaan pada kurun waktu tertentu.

Menurut Jumingan (2006), kinerja merupakan hal penting yang harus

dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan

cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan

mengalokasikan sumberdayanya.

Menurut Fahmi (2012 : 2), kinerja keuangan merupakan

gambaran dari pencapaian keberhasilan perusahaan dapat diartikan

sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai aktivitas yang dilakukan.

Dapat dijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang

dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah

melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan

keuangan secara baik dan benar. Sementara itu menurut Sucipto (2003),

pengertian kinerja keuangan yakni penentuan ukuran-ukuran tertentu

yang dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan

dalam menghasilkan laba.

Page 36: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

20

Dari beberapa pendapatan di atas, dapat diambil kesimpulan

bahwa kinerja keuangan adalah pencapaian prestasi bank pada suatu

periode yang menggambarkan kondisi kesehatan keuangan bank dengan

indikator kecukupan modal, profitabilitas, dan efisiensi bank. Kinerja

keuangan juga dapat menunjukkan kualitas bank melalui perhitungan

rasio keuangannya.

2. Perhitungan Kinerja Keuangan

Perhitungan kinerja keuangan bank syariah menurut Peraturan

Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 Tentang Sistem Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, adalah sebagai

berikut :

1) Rasio Permodalan (Capital)

Rasio permodalan ini berfungsi untuk mengukur

kemampuan bank dalam menyerap kerugian-kerugian yang tidak

dapat dihindari lagi serta dapat pula digunakan untuk mengukur

besar-kecilnya kekayaan bank tersebut atau kekayaan yang dimiliki

oleh para pemegang sahamnya. Dalam penelitian ini, rasio

permodalan adalah Capital Adequacy Ratio (CAR).

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kinerja bank

untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank dalam

mempertahankan modal dan mengontrol resiko-resiko yang timbul

yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal. Karena modal

adalah salah satu faktor penting dalam suatu unit bisnis bank.

Page 37: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

21

CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk

menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-

kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko (Lukman,

2009 : 121).

Rumus Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagai berikut :

CAR = x 100%

Semakin tinggi nilai CAR (sesuai ketentuan BI 8%) maka

semakin baik pula kinerja keuangan, namun jika nilai CAR rendah

dibawah 8% maka kinerja keuangan buruk.

2) Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP)

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kualitas aktiva

produktif, yaitu penanaman dana bank dalam rupiah atau valuta

asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan pada bank

lain dan penyertaan. Penilaian tersebut dilakukan untuk melihat

apakah aktiva produktif digunakan untuk menghasikan laba secara

maksimal. Selain itu penilaian kualitas aset dimaksudkan untuk

menilai kondisi aset bank, termasuk antisipasi atas risiko gagal bayar

dari pembiayaan (credit risk) yang akan muncul.

3) Rasio Profitabilitas

Analisis rasio profitabilitas bank adalah alat untuk

menganalisis atau mengukur kemampuan bank dalam mendapatkan

keuntungan yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Rasio

Modal Bank

Aktiva Tertimbang Menurut Resiko

Page 38: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

22

profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on

Asset (ROA).

Return On Asset (ROA) yaitu rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh

keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu

bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank

tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi

penggunaan aset (Lukman, 2009 : 118).

Menurut Kasmir (2008), rasio ini mengukur kemampuan

perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk memperoleh laba.

Selain itu, rasio ini juga digunakan untuk mengukur tingkat

pengembalian investasi yang telah dilakukan perusahaan dengan

menggunakan seluruh dana (aktiva yang dimiliki). Rasio ini

menunjukkan beberapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan

bila diukur dengan nilai aktiva.

Rumus Return On Asset (ROA) sebagai berikut :

ROA = x 100%

4) Rasio Efisiensi (Rasio Biaya Operasional)

Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya

operasional dan pendapatan operasional. Biaya Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan rasio yang

sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur

Laba Bersih

Total Aktiva

Page 39: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

23

kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya

operasional terhadap pendapatan operasional (Andriyani, 2012 : 33).

Naik turunnya rasio ini akan mempengaruhi laba yang dihasilkan

karena semakin besar rasio biaya operasional ini, maka akan

menurunkan laba yang dihasilkan oleh bank, begitu juga sebaliknya.

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

BOPO = x 100%

Semakin tinggi nilai BOPO maka kinerja keuangannya akan

semakin buruk, namun semakin rendah nilai BOPO maka akan

semakin baik untuk kinerja keuangan.

5) Rasio Likuiditas (Liquidity)

Suatu bank dikatakan likuid apabila bank bersangkutan

dapat memenuhi kewajiban hutang-hutangnya, dapat membayar

kembali semua depositonya, serta dapat memenuhi permintaan

kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Rasio likuiditas ini

dilakukan untuk menganalisis kemampuan bank dalam memenuhi

kewajiban-kewajiban tersebut.

B. Deposito Mudharabah

1. Pengertian Deposito Mudharabah

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 7,

deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan

Biaya (Beban) Operasional

Pendapatan Operasional

Page 40: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

24

pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank

yang bersangkutan. Sedangkan menurut Undang-Undang No. 21 Tahun

2008 pasal 1 tentang Perbankan Syariah, deposito adalah investasi dana

berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada

waktu tertentu berdasarkan akad antara nasabah penyimpan dan bank

syariah. Sedangkan investasi adalah dana yang dipercayakan oleh

nasabah kepada bank syariah berdasarkan akad mudharabah atau akad

lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dalam bentuk

deposito, tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Gambar 2.1

Mudharabah pada Penghimpunan Dana

Dalam hal ini, bank syariah bertindak sebagai mudharib

(pengelola dana), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal

(pemilik dana). Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank syariah

dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan

akad mudharabah dengan pihak ketiga (Karim, 2004 : 277).

Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, bank syariah akan

membagikan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah

disepakati dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. Dalam

NASABAH

Bagi hasil

BANK DUNIA

USAHA

Titip dana Pemanfaatan dana

Pemanfaat dana

Page 41: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

25

mengelola dana tersebut, bank tidak bertanggung jawab terhadap

kerugian yang bukan disebabkan oleh kelalaiannya. Namun, apabila

yang terjadi adalah mis management (salah urus), bank bertanggung

jawab penuh terhadap kerugian tersebut (Karim, 2004 : 278).

Berdasarkan Fatwa DSN-MUI Nomor 3 Tahun 2000

menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan dalam syariah adalah

deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah. Dalam transaksi

deposito mudharabah, nasabah bertindak sebagai pemilik dana

(shahibul maal) dan bank bertindak sebagai pengelola dana

(mudharib).

Menurut Ismail (2010 : 91), deposito mudharabah merupakan

dana investasi yang ditempatkan oleh nasabah yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada

waktu tertentu, sesuai dengan akad perjanjian yang dilakukan antara

bank dan nasabah investor. Deposito mudah diprediksi ketersediaan

dananya karena terdapat jangka waktu dalam penempatannya. Sifat

deposito yaitu penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai jangka

waktunya, sehingga pada umumnya balas jasa yang berupa nisbah bagi

hasil yang diberikan oleh bank untuk deposito lebih tinggi dibanding

dengan tabungan mudharabah.

Dari beberapa pendapat di atas, maka pengertian deposito

mudharabah adalah simpanan masyarakat yang disimpan kepada bank

Page 42: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

26

syariah, dapat berupa rupiah ataupun valuta asing dimana penarikannya

hanya dapat dilakukan berdasarkan jangka waktu yang telah ditetapkan

dan disepakati antara nasabah dengan pihak bank syariah yang

menggunakan prinsip syariah (bagi hasil) dengan akad mudharabah.

Biasanya memiliki jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan.

2. Landasan Syariah tentang Deposito Mudharabah

Landasan syariah tentang deposito telah diatur dalam Fatwa

DSN No. 03/DSN-MUI/IV/2000, tanggal 1 April 2000 yang

menyatakan bahwa keperluan masyarakat dalam peningkatan

kesejahteraan dan dalam bidang investasi, memerlukan jasa perbankan.

Salah satu produk perbankan di bidang penghimpunan dana dari

masyarakat adalah deposito, yaitu simpanan dana berjangka yang

penarikanyan hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan

perjanjian nasabah penyimpanan dengan baik.

Beberapa dalil Al-Qur’an mengenai deposito menurut Fatwa

DSN No. 03/DSN-MUI/IV/2000, sebagai berikut :

1) Firman Allah SWT, antara lain :

a. QS. An-Nisa [4] : 29 :

منكم تراض عن تجارة تكون أن إل بالباطل بينكم أموالكم تأكلوا ل ءامنوا الذين ياأيها

"Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian saling

memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang

batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan

sukarela di antaramu...”.

Page 43: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

27

b. QS. Al-Baqarah [2] : 283 :

.. ا بعضكم أمن فإن ربه الله وليتق أمانته، اؤتمن الذى فليؤد بعض

"Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,

hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan

hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya …”.

c. QS. Al-Maidah [5] : 1 :

بالعقود أوفوا آمنوا الذين أيها يآ

"Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu...”.

d. QS. Al-Baqarah [2] : 198 :

رب كم من فضل تبتغوا أن جناح عليكم ليس ...

"Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia dari Tuhanmu

…"

2) Hadis-hadis Nabi SAW, antara lain :

a. Hadis Nabi riwayat Thabrani :

أن صاحبه على اشترط مضاربة المال دفع إذا المطل ب عبد بن العباس سي دنا كان ا، به يسلك ل ، كبد ذات دابة به يشتري ول وادي ا، به ينزل ول بحر فعل فإن رطبة

رواه) فأجازه وسلم وآله عليه الله صلى الله رسول شرطه فبلغ ضمن، ذلك (عباس ابن عن األوسط فى الطبراني .

“Abbas bin Abdul Muthallib jika menyerahkan harta sebagai

mudharabah, ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar tidak

mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidak

membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia

(mudharib) harus menanggung resikonya. Ketika persyaratan

yang ditetapkan Abbas itu didengar Rasulullah, beliau

membenarkannya” (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas).

b. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah :

، إلى البيع : البركة فيهن ثلث : قال وسلم وآله عليه الله صلى النبي أن أجل (صهيب عن ماجه ابن رواه) للبيع ل للبيت بالشعير البر وخلط والمقارضة،

“Nabi bersabda, ‘Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual

beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah) dan

Page 44: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

28

mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah

tangga, bukan untuk dijual’” (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib).

c. Hadis Nabi riwayat Tirmidzi :

لح ا إل المسلمين بين جائز الص م صلح ا أحل أو حلل حر على والمسلمون حرام م شرط ا إل شروطهم ا أحل أو حلل حر (عوف بن عمرو عن الترمذي رواه) حرام .

“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali

perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan

yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat

mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau

menghalalkan yang haram” (HR. Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf).

Berdasarkan DSN MUI ini deposito yang dibenarkan secara

syariah adalah yang berdasarkan prinsip mudharabah. Adapun

ketentuannya adalah sebagai berikut :

a. Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau

pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola

dana.

b. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan

berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah dan mengembannya, termasuk didalamnya mudharabah

dengan lain pihak.

c. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan

bukan piutang.

d. Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah dan

dituangkan dalam akad pembukaan rekening.

e. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito dengan

menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.

Page 45: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

29

3. Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

a. Pengertian Bagi Hasil

Menurut Ascarya (2006 : 26) bagi hasil adalah sistem

pembagian hasil usaha dimana pemilik modal bekerjasama dengan

pengelola modal untuk melakukan kegiatan usaha. Apabila kegiatan

usaha menghasilkan keuntungan maka dibagi berdua dan ketika

mengalami kerugian ditanggung bersama pula. Sistem bagi hasil

menjamin adanya keadilan dan tidak ada pihak yang tereksploitasi.

Menurut Agustianto (2005 : 56), bagi hasil adalah

keuntungan atau hasil yang diperoleh dari pengelolaan dana baik

investasi maupun transaksi jual beli yang diberikan nasabah. Dari

pendapatan di atas dapat disimpulkan bahwa bagi hasil merupakan

suatu sistem yang digunakan dalam perbankan syariah dalam

menentukan porsi yang didapat masing-masing pihak yakni antara

bank dengan nasabah.

Adapun ketentuan prinsip bagi hasil terdiri atas (Wiroso,

2005) :

1) Penentuan besarnya resiko bagi hasil dibuat pada waktu akad

dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi.

2) Besarnya nisbah bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan

yang diperoleh.

3) Jumlah pembagian bagi hasil meningkat sesuai dengan

peningkatan jumlah pendapatan.

Page 46: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

30

4) Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi hasil.

5) Bagi hasil tergantung kepada keuntungan proyek yang

dijalankan. Jika proyek itu tidak mendapatkan keuntungan maka

kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.

b. Penerapan Bagi Hasil pada Mudharabah di Bank Syariah

Sebagai lembaga intermediasi keuangan, bank syariah akan

mendapatkan bagi hasil dari dana yang ditempatkan pada mitranya

(nisbah). Bagi hasil dari nisbah inilah yang nantinya akan dibagikan

kepada para penabung. Bank syariah perlu mempertimbangkan

mekanisme perhitungan bagi hasil yang terdiri dari dua sistem (Tim

Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, 2001):

1) Profit Sharing, adalah perhitungan bagi hasil didasarkan kepada

net dari total pendapatan setelah dikurangi biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.

2) Revenue Sharing, adalah perhitungan bagi hasil didasarkan

kepada total seluruh pendapatan yang diterima sebelum

dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan.

Prinsip perhitungan bagi hasil pendapatan sangat penting

untuk ditentukan di awal dan untuk diketahui oleh kedua belah pihak

yang akan melakukan kesepakatan kerja sama bisnis karena apabila

hal ini tidak dilakukan, maka telah menjadi gharar, sehingga

transaksi menjadi tidak sesuai dengan prinsip syariah (Rizal, 2009 :

370).

Page 47: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

31

Dalam praktek di lapangan terdapat istilah revenue sharing

dan profit sharing. Adapun revenue yang dimaksud dalam dasar

bagi hasil bank syariah dan yang di praktekkan selama ini adalah

pendapatan dikurangi harga pokok yang dijual. Dalam akuntansi,

konsep ini biasa dinamakan dengan gross profit (Rizal, 2009 : 371).

Prinsip perhitungan bagi hasil dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.1

Perhitungan Bagi Hasil

Uraian Jumlah Metode Bagi Hasil

Penjualan Xx

Harga Pokok Penjualan (xx)

Laba Kotor Xx Gross Profit Sharing

Beban (xx)

Laba/Rugi Bersih Xx Profit Sharing

Sumber : (Rizal, 2009 : 371)

Dalam praktik perbankan, profit sharing yang dibagihasil

kepada pihak ketiga meliputi (Rizal, 2014 : 321) :

1) Margin bank yang meliputi margin mudharabah, salam dan

istishna.

2) Pendapatan ijarah bersih.

3) Bagi hasil pembiayaan mudharabah dan pembiayaan

musyarakah pengguna profit sharing sebagai dasar perhitungan

bagi hasil lebih adil bagi perbankan syariah meliputi maupun

nasabah, karena pengguna laba kotor sebagai dasar perhitungan

bagi hasil telah mempertimbangkan faktor kinerja (penjualan)

Page 48: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

32

dan juga biaya (harga pokok penjualan) sebagai komponen

perhitungan laba atau pendapatan kotor.

Dalam sistem perekonomian Islam, masalah yang berkaitan

dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan pada awal

terjadinya kontrak kerjasama (akad). Yang ditentukan adalah porsi

masing-masing pihak, misalnya sebesar 20-80 yang berarti bahwa

atas hasil usaha yang diperoleh akan didistribusikan sebesar 20%

bagi pemilik dana (shahibul maal) dan 80% bagi pengelola dana

(mudharib). Akan tetapi pihak manajemen sebelum menetapkan

nisbah bagi hasil terlebih dahulu memproyeksikan tingkat bagi hasil

(% p.a) yang diterima nasabah. Secara teknis tingkat bagi hasil

adalah presentase tertentu yang ditetapkan pertahun perhitungan

ketentuan secara bulanan (Anniswah, 2011 : 15).

C. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Bank syariah adalah suatu lembaga keuangan yang berfungsi

sebagai perantara bagi pihak yang berkelebihan dana dengan pihak yang

kekurangan dana untuk kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai

dengan hukum Islam. Selain itu, bank syariah biasa disebut Islamic

Banking atau Interest Fee Banking, yaitu suatu sistem perbankan dalam

pelaksanaan operasional tidak menggunakan sistem bunga (riba),

spekulasi (maisir) dan ketidakpastian atau ketidakjelasan (gharar).

Page 49: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

33

Bank syariah sebagai sebuah lembaga keuangan mempunyai

mekanisme dasar, yaitu menerima deposito dari pemilik modal

(depositor) dan mempunyai kewajiban (liability) untuk menawarkan

pembiayaan kepada investor pada sisi asetnya, dengan pola dan/atau

skema pembiayaan yang sesuai dengan syariat Islam (Ali, 2008 : 1).

Adapun ayat yang berkaitan dengan operasional bank syariah

adalah sebagai berikut :

QS. Al-Baqarah [2] : 275 :

م البيع الله وأحل ... با وحر الر ...

"… Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba ..."

Tujuan bank syariah didirikan yaitu untuk mempromosikan dan

mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam, syariah dan

tradisinya kedalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain

yang terkait. Prinsip dasar yang diikuti oleh bank Islam itu adalah

(Rodoni, 2009 : 121-122) :

1) Larangan riba dalam transaksi

2) Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan

keuntungan yang sah

3) Memberikan zakat

Adapun keunggulan bank syariah sebagai berikut (Rodoni, 2009

: 143) :

1) Dengan adanya negosiasi antara pihak nasabah dengan pihak bank,

tercapai suatu hal yang saling menguntungkan, maka dengan prinsip

Page 50: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

34

ini kedua belah pihak akan merasa saling diuntungkan dari segi

financial maupun hukum.

2) Dengan prinsip bagi hasil, apabila perusahaan hendak menaikkan

usahanya tetapi keuntungan modal dapat mengajukan kredit dengan

baik, sehingga dapat menerima modal dan juga risiko yang ada lebih

rendah daripada dengan pinjaman kredit biasanya.

3) Dapat mendorong para pengusaha kecil untuk mengembangkan

usahanya dengan baik, dengan adanya bantuan dari pihak bank.

4) Risiko kerugian lebih kecil dengan menggunakan prinsip ini, karena

apabila mengalami kerugian, maka dibagi menurut perjanjian yang

dibuat.

5) Pihak bank akan mendapatkan banyak nasabah dengan

menggunakan prinsip ini karena adanya kemudahan-kemudahan

(misalnya : tanpa agunan) yang diberikan oleh bank dan juga akan

menaikkan keuntungan yang besarnya sesuai dengan perjanjian

yang dilakukan.

2. Perkembangan Bank Syariah

Perkembangan bank-bank syariah di Indonesia sejak tahun 1991

hingga beberapa tahun terakhir ini secara kuantitatif belum

menggembirakan, namun secara kualitatif khususnya ketika Indonesia

menghadapi krisis moneter antara pertengahan tahun 1997 hingga

sekarang, terbukti telah menunjukkan ketangguhannya

(Perwataatmadja, 2007 : 88).

Page 51: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

35

Terbitnya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 memiliki

hikmah tersendiri bagi dunia perbankan nasional di mana pemeritah

membuka lebar kegiatan usaha perbankan dengan berdasarkan pada

prinsip syariah. Hal ini guna menampung aspirasi dan kebutuhan yang

berkembang di masyarakat. Masyarakat diberikan kesempatan seluas-

luasnya untuk mendirikan bank berdasarkan prinsip bank syariah ini,

termasuk juga kesempatan konversi dari bank umum yang kegiatan

usahanya berdasarkan pada pola konvensional menjadi pola syariah.

Selain itu dibolehkan pula bagi pengelola bank umum konvensional

untuk membuka kantor cabang atau mengganti kantor cabang yang

sudah ada menjadi kantor cabang khusus syariah dengan persyaratan

yang tentunya melarang pada percampuran modal kerja dan

akuntansinya (Syafi’i, 2004 : 22).

Pada pertengahan tahun 2008, pengaturan bank syariah dimuat

dalam undang-undang tersendiri, yaitu Undang-Undang No. 21 Tahun

2008 telah membentuk komite Perbankan Syariah yang bertugas

menyusun peraturan BI terkait fatwa yang telah dikeluarkan DSN.

Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka

pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki

landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya

secara lebih cepat lagi. Dengan progres perkembangannya yang

impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65%

Page 52: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

36

pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran industri

perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan

semakin signifikan (www.bi.go.id).

Bank umum pertama yang menggunakan sistem syariah di

Indonesia yaitu PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang mulai

beroperasi pada 1992. Perkembangan bisnis bank syariah berlangsung

lambat, sampai dengan lima tahun kedepan belum ada pertambahan

bank baru. BMI masih menjadi satu-satunya bank syariah. Baru pada

1998 pasar bank syariah mulai diramaikan dengan hadirnya PT. Bank

Syariah Mandiri (BSM) anak perusahaan Bank Mandiri, bank BUMN

terbesar di Indonesia. Selanjutnya menyusul kemunculan PT. Bank

Mega Syariah pada 2001. Memasuki tahun 2009 ini ada dua bank baru

memasuki pasar perbankan syariah yaitu PT. Bank Bukopin Syariah dan

PT. BRI Syariah (www.datacon.co.id).

Sumber data : Statistik Perbankan Syariah OJK

Gambar 2.2

Perkembangan Bank Syariah Tahun 2009-2015

6 11 11 11 11 11 12

711

1.215 1.401

1.7451.950

2.149 2.121

0

500

1000

1500

2000

2500

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Perkembangan Bank Syariah

Jumlah Bank Jumlah Kantor

Page 53: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

37

Dapat terlihat pada Gambar 2.2 di atas, bahwa dari tahun ke

tahun, perkembangan bank syariah pada jumlah bank mengalami

peningkatan selama periode penelitian. Pada tahun 2009 terdapat 5

jumlah bank, terjadi peningkatan pada tahun 2010 sampai dengan 2014

menjadi 11 jumlah bank. Kemudian mengalami peningkatan kembali

pada bulan Juni 2015 yaitu terdapat 12 jumlah bank. Perkembangan

bank syariah pada jumlah kantor juga mengalami peningkatan selama

periode penelitian. Pada tahun 2009 terus mengalami peningkatan

hingga mencapai nilai tertinggi pada tahun 2014 sebesar 2.149 jumlah

kantor pada bank syariah.

Menurut Halim (2015 : 2), Selaku regulator, Bank Indonesia

memberikan perhatian yang serius dan bersungguh-sungguh dalam

mendorong perkembangan perbankan syariah. Semangat ini dilandasi

oleh keyakinan bahwa perbankan syariah akan membawa ‘maslahat’

bagi peningkatan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.

Pertama, bank syariah lebih dekat dengan sektor riil karena produk yang

ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan

underlying transaksi di sektor riil sehingga dampaknya lebih nyata

dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Kedua, tidak terdapat

produk-produk yang bersifat spekulatif (gharar) sehingga mempunyai

daya tahan yang kuat dan teruji ketangguhannya dari direct hit krisis

keuangan global. Secara makro, perbankan syariah dapat memberikan

daya dukung terhadap terciptanya stabilitas sistem keuangan dan

Page 54: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

38

perekonomian nasional. Ketiga, sistem bagi hasil (profit-loss sharing)

yang menjadi ruh perbankan syariah akan membawa manfaat yang lebih

adil bagi semua pihak, baik bagi pemilik dana selaku deposan,

pengusaha selaku debitur maupun pihak bank selaku pengelola dana.

3. Pertumbuhan Asset Bank Syariah

Dari data Bank Indonesia (BI), tercatat aset perbankan syariah

per Oktober 2013 meningkat menjadi Rp 229,5 triliun. Bila ditotal

dengan aset Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), maka aset

perbankan syariah mencapai Rp 235,1 triliun. Pertumbuhan tersebut

masih berada dalam koridor revisi proyeksi pertumbuhan tahun 2013

yang telah mempertimbangkan perlambatan pertumbuhan ekonomi,

ditambah dengan siklus pertumbuhan akhir tahun yang pada umumnya

aset perbankan syariah akan mengalami peningkatan yang cukup berarti

(www.kemenkeu.go.id).

Sepanjang 2013, dampak makro ekonomi lanjutan atas krisis

keuangan global yang cenderung melambatkan laju pertumbuhan

ekonomi di banyak negara di dunia serta menurunkan laju pertumbuhan

ekonomi Indonesia ke tingkat di bawah 6%, tentunya mempengaruhi

industri perbankan syariah nasional. Pada 2014 diharapkan kondisi

perekonomian global membaik dan geliat ekonomi domestik semakin

positif sehingga memberikan lingkungan usaha yang kondusif bagi

pertumbuhan industri perbankan nasional yang lebih baik. Dengan

kondisi tersebut, Bank Indonesia memproyeksikan pada 2014,

Page 55: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

39

pertumbuhan aset perbankan syariah tetap akan berada dalam tiga

skenario dari baseline sampai dengan optimis, namun diharapkan berada

dalam kisaran moderat sampai dengan optimis dengan kisaran growth

dari 19%-29%.

Sumber data : Statistik Perbankan Syariah OJK

Gambar 2.3

Perkembangan Total Asset Bank Umum Syariah Tahun 2015

Berdasarkan Gambar 2.3 di atas menunjukkan bahwa

perkembangan total aset bank umum syariah dari bulan Januari 2015

sampai dengan Juni 2015 mengalami kondisi yang fluktuatif. Terlihat

dari bulan Januari jumlahnya sebesar 197.385 miliar rupiah yang

merupakan total aset terendah dibandingkan bulan Mei yang mencapai

200.416 miliar rupiah.

Menurut Muliaman D. Hadad Ketua Dewan Komisioner

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa industri keuangan

Islam telah berkembang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. Di

segmen perbankan syariah, pertumbuhan rata-rata aset telah mencapai

197.385197.854

198.553198.151

200.416200.217

195.000

196.000

197.000

198.000

199.000

200.000

201.000

Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 Mei-15 Jun-15

Perkembangan Total Asset

Perkembangan Total Aset

Page 56: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

40

rata-rata 37,4% dalam 5 tahun terakhir, dengan total aset sekitar US$ 21

miliar. Industri perbankan syariah memiliki hampir 13 juta rekening

simpanan dan kurang lebih didukung dengan 3.000 jaringan kantor di

seluruh Indonesia. Pangsa pasar perbankan syariah saat ini telah

mencapai 4,9% dari aset perbankan di Indonesia (www.kontan.co.id).

4. Prinsip-Prinsip Dasar Operasional Bank Syariah

Bank Islam dalam menjalankan usahanya minimal mempunyai

5 prinsip operasional yang terdiri dari (Syafi’i, 2006 : 17-18) :

1) Prinsip Simpanan Murni

Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan oleh

bank Islam untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang

kelebihan dana untuk menyimpan dananya dalam bentuk al-wadi’ah

biasa diberikan untuk tujuan investasi guna mendapatkan

keuntungan seperti halnya tabungan dan deposito. Dalam dunia

perbankan konvensional al-wadi’ah identik dengan giro.

2) Bagi Hasil

Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian

hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Pembagian

hasil usaha ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan dana,

maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. Bentuk produk

yang berdasarkan prinsip ini adalah Mudharabah dan Musyarakah.

Lebih jauh prinsip Mudharabah dapat digunakan sebagai dasar baik

untuk produk pendanaan (tabungan dan deposito) maupun

Page 57: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

41

pembiayaan, sedangkan Musyarakah lebih banyak untuk

pembiayaan.

3) Prinsip Jual Beli

Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual

beli, di mana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang

dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan

pembelian barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang

tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah

keuntungan.

4) Prinsip Sewa

Prinsip ini secara garis besar terbagi kepada dua jenis :

a. Ijarah, sewa murni, seperti halnya penyewaan traktor dan alat-

alat produk lainnya (operating lease). Dalam teknis perbankan,

bank dapat membeli dahulu equipment yang dibutuhkan nasabah

kemudian menyewakan dalam waktu dan hanya yang telah

disepakati kepada nasabah.

b. Bai al takjiri atau ijarah al muntahiyah bitamlik merupakan

penggabungan sewa dan beli, di mana si penyewa mempunyai

hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa.

5) Prinsip fee/Jasa

Prinsip ini meliputi seluruh layanan nonpembiayaan yang diberikan

bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antar lain Bank

Page 58: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

42

Garansi, Kliring, Inkaso, Jasa Transfer dan lain-lain. Secara syariah

prinsip ini didasarkan pada konsep al-ajr wal umulah.

5. Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional

Menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan,

perbankan nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu,

sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah.

Perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional disajikan dalam

tabel berikut :

Tabel 2.2

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Bank Islam

Bank Konvensional

1. Melakukan investasi -

investasi yang halal saja.

2. Berdasarkan prinsip bagi hasil,

jual-beli atau sewa.

3. Profit dan falah oriented.

4. Hubungan dengan nasabah

dalam bentuk hubungan

kemitraan.

5. Penghimpunan dan

penyaluran dana harus sesuai

fatwa Dewan Pengawas

Syariah.

1. Investasi yang halal dan

haram.

2. Memakai perangkat bunga.

3. Profit oriented.

4. Hubungan dengan nasabah

dalam bentuk hubungan

debitur-kreditur.

5. Tidak terdapat dewan

sejenis.

Sumber : Syafi’i Antonio (2001 : 34)

Page 59: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

43

D. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun

ruang lingkup hampir sama tetapi karena objek, periode, waktu dan alat

analisis yang digunakan berbeda maka terdapat banyak hal yang tidak sama

sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk saling melengkapi. Berikut

beberapa ringkasan penelitian terdahulu :

Tabel 2.3

Penelitian Terdahulu

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Nana

Nofianti,

Tenny

Badina

dan

Aditiya

Erlangga

(2015)

Analisis

Pengaruh

Return On

Asset (ROA),

Biaya

Operasional

terhadap

Beban

Operasional

(BOPO),

Suku

Bunga,

Financing

Deposits

Ratio (FDR)

dan Non

Performing

Financing

(NPF)

Terhadap

Tingkat Bagi

Hasil

Deposito

Mudharabah

Return On

Asset

(ROA),

Biaya

Operasional

terhadap

Beban

Operasional

(BOPO),

dan analisis

regresi

berganda

Suku

Bunga,

Financing

Deposits

Ratio (FDR)

dan Non

Performing

Financing

(NPF)

Hasil penelitian ini

menunjukkan

Return On Asset

(ROA) dan

Financing

Deposits Ratio

(FDR)

berpengaruh

positif secara

signifikan terhadap

tingkat bagi hasil

deposito

mudharabah

sedangkan BOPO,

Suku Bunga dan

Non Performing

Financing (NPF)

tidak berpengaruh.

Page 60: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

44

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

2. Andryani

Isna K

dan

Kunti

Sunaryo

(2012)

Analisis

Pengaruh

Return On

Asset, BOPO

dan Suku

Bunga

Terhadap

Tingkat Bagi

Hasil

Deposito

Mudharabah

Pada Bank

Umum

Syariah

Return On

Asset,

BOPO dan

analisis

regresi

linier

berganda

Suku Bunga Hasil penelitian ini

menunjukkan

secara simultan

ROA, BOPO dan

suku bunga

berpengaruh

signifikan terhadap

tingkat bagi hasil

deposito

mudharabah.

Sedangkan secara

parsial ROA

Berpengaruh

negatif terhadap

tingkat bagi hasil

deposito

mudharabah, Suku

Bunga

berpengaruh

positif dan BOPO

tidak berpengaruh

terhadap tingkat

bagi hasil deposito

mudharabah.

3. Agus

Farianto

(2014)

Analisis

Pengaruh

Return On

Asset (ROA),

BOPO dan

BI-Rate

Terhadap

Tingkat Bagi

Hasil

Deposito

Mudharabah

Pada Bank

Umum

Syariah di

Indonesia

Tahun 2012-

2013

Return On

Asset

(ROA),

BOPO dan

analisis

regresi

linier

berganda

BI-Rate Hasil penelitian ini

menunjukkan

bahwa ROA,

BOPO, dan BI-

Rate secara

simultan

berpengaruh

signifikan terhadap

tingkat bagi hasil

deposito

mudharabah. ROA

dan BI-Rate secara

parsial

berpengaruh

signifikan terhadap

tingkat bagi hasil

deposito

mudharabah.

Lanjutan Tabel 2.3

Page 61: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

45

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Sedangkan BOPO

secara parsial tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

tingkat bagi hasil

deposito

mudharabah.

4. Siti

Rahayu

(2013)

Pengaruh

Return On

Asset, BOPO,

Suku Bunga

dan Capital

Adequacy

Ratio

Terhadap

Tingkat Bagi

Hasil

Deposito

Mudharabah

Pada

Perbankan

Syariah

Return On

Asset,

BOPO,

Capital

Adequacy

Ratio dan

analisi

regresi

linier

berganda

Suku Bunga Berdasarkan

analisis data dapat

disimpulkan

bahwa ROA

berpengaruh

signifikan dan

positif terhadap

tingkat bagi hasil

deposito

mudharabah. Suku

bunga berpengaruh

signifikan dan

negatif terhadap

tingkat bagi hasil

deposito

mudharabah dan

CAR tidak ada

pengaruh

signifikan terhadap

tingkat bagi hasil

deposito

mudharabah.

5. Muh.

Sabir.M,

Muham

mad Ali,

Abd.

Hamid

Sabbe

(2012)

Pengaruh

Rasio

Kesehatan

Bank

Terhadap

Kinerja

Keuangan

Bank Umum

Syariah dan

Bank

Konvensional

di Indonesia

Capital

Adequacy

Ratio

(CAR),

Biaya

Operasional

terhadap

Pendapatan

Operasional

(BOPO) dan

analisis

regresi

Non

Performing

Financing

(NPF), Net

Operating

Margin

(NOM),

Financing

Deposit

Ratio

(FDR), Net

Interest

Margin

Hasil penelitian ini

menunjukkan pada

kinerja keuangan

bank syariah CAR

tidak berpengaruh

terhadap ROA,

BOPO

berpengaruh

signifikan dan

negatif terhadap

ROA, NPF tidak

berpengaruh

terhadap ROA,

Lanjutan Tabel 2.3

Page 62: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

46

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

linier

berganda

(NIM), Net

Performing

Loan (NPL)

dan Loan to

Deposit

Ratio

(LDR)

FDR berpengaruh

secara signifikan

dan positif

terhadap ROA.

Pada kinerja

keuangan Bank

Konvensional

CAR berpengaruh

secara signifikan

dan positif

terhadap ROA,

BOPO tidak

berpengaruh

terhadap ROA,

NIM berpengaruh

secara signifikan

dan positif

terhadap ROA,

NPL berpengaruh

secara signifikan

dan negatif dan

LDR berpengaruh

secara signifikan

dan negatif.

6. Agung

Yulianto

dan

Badingat

us

Solikhah

(2016)

The Internal

Factors of

Indonesian

Sharia

Banking to

Predict The

Mudharabah

Deposits

Deposito

mudharabah

dan analisis

regresi linier

Financing

to Deposit

Ratio (FDR)

dan Non

Performing

Financing

(NPF)

Hasil dari

penelitian ini

yaitu

mengindikasikan

bahwa variabel

FDR tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap jumlah

deposito

mudharabah

Bank Islam

Indonesa dalam

periode waktu

2010-2013.

Sementara

variabel NPF

berpengaruh

Lanjutan Tabel 2.3

Page 63: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

47

No. Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

signifikan terhadap

jumlah deposito

mudharabah Bank

Islam Indonesia

dalam periode

waktu 2010-2013.

7. Moham

mad T

Abushar

ba, Iwan

Triyuwo

no,

Munawa

r Ismail

dan aulia

F

Rahman

(2013)

Determinants

of Capital

Adequacy

Ratio (CAR)

in Indonesian

Islamic

Commercial

Banks

Capital

Adequacy

Ratio

(CAR),

Return On

Asset

(ROA),

Beban

Operasional

Pendapatan

Oprasional

(BOPO) dan

analisis

regresi

linier

berganda

Struktur

Deposito,

Financing

to Deposit

Ratio (FDR)

dan Non

Performing

Financing

(NPF)

Hasil penelitian ini

menunjukkan

Return On Asset

(ROA) dan

Financing to

Deposit Ratio

(FDR)

berpengaruh

signifikan dan

bernilai positif

terhadap Capital

Adequacy Ratio

(CAR), Non

Performing

Financing (NPF)

berpengaruh

signifikan dan

bernilai negatif

terhadap Capital

Adequacy Ratio

(CAR), Struktur

Deposito dan

Beban Operasional

terhadap

Pendapatan

Operasional

(BOPO) tidak

memiliki

signifikan terhadap

Capital Adequacy

Ratio (CAR).

Lanjutan Tabel 2.3

Page 64: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

48

E. Keterkaitan antar Variabel Independen dengan Variabel Dependen

1. Pengaruh ROA terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Dalam penelitian ini, Return On Asset (ROA) dipilih sebagai

indikator pengukur kinerja keuangan perbankan. ROA adalah

perbandingan antara pendapatan bersih (net income) dengan rata-rata

aktiva (average assets). ROA merupakan rasio profitabilitas, rasio ini

mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada

tingkat penjualan, asset dan modal saham yang tertentu (Hanafi, 2009 :

81).

Apriandika (2011) menyatakan besarnya bagi hasil yang

diperoleh, ditentukan berdasarkan keberhasilan pengelola dana untuk

menghasilkan pendapatan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin

besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin

baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset (Defri, 2012 :

3).

Menurut penelitian Anggrainy (2010 : 57) dan Sunaryo (2012 :

39) menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap tingkat bagi

hasil deposito mudharabah. Hal ini sesuai dengan teori yang

menyatakan bahwa apabila ROA meningkat maka pendapatan bank juga

meningkat. Dengan adanya peningkatan pendapatan bank maka tingkat

bagi hasil yang diterima oleh nasabah juga meningkat.

Page 65: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

49

2. Pengaruh CAR terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Modal merupakan salah satu faktor penting dalam rangka

pengembangan usaha bisnis dan menampung resiko kerugian. Capital

Adequency Ratio (CAR) adalah rasio kecukupan modal yang

menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang

mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi,

mengukur, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang dapat

berpengaruh terhadap besarnya modal bank (Noor, 2009). Semakin

tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk

menanggung resiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko.

Dengan demikian bank harus menyediakan modal minimum

yang cukup untuk menjamin kepentingan pihak ketiga (Sinungan, 2000

: 162). Teori ini didukung oleh penelitian Rizky Amelia (2011) yang

menyatakan bahwa CAR berpengaruh signifikan positif terhadap

tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Apabila CAR naik maka

tingkat bagi hasil deposito mudharabah juga akan naik.

3. Pengaruh BOPO terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah

Menurut Nainggolan (2009) untuk mengukur efisiensi bank,

salah satu indikator yang dipakai adalah perbandingan antara beban

operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). Semakin kecil

rasio BOPO berarti semakin efisien beban operasional yang dikeluarkan

Page 66: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

50

bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam

kondisi bermasalah semakin kecil.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Nidya Laksitarini

(2013) dan Nurul Khikmah (2015) menyatakan bahwa BOPO

mempunyai pengaruh negatif terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah. Hasil tersebut menjelaskan bahwa semakin tinggi BOPO

akan menyebabkan semakin rendahnya tingkat bagi hasil deposito

mudharabah. Hal ini bahwa biaya operasional yang tinggi akan

memperlihatkan porsi yang tidak seimbang antara pendapatan

operasional dengan biaya operasional, sehingga akan menimbulkan efek

buruk bagi kesehatan bank yang secara langsung akan berdampak buruk

juga untuk tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

Page 67: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

51

F. Kerangka Pemikiran

CAR (X2) BOPO (X3)

Metode Analisis Data :

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

b. Uji Multikolonieritas

c. Uji Heterokedastisitas

d. Uji Autokorelasi

2. Uji Hipotesis

a. Uji t (Parsial)

b. Uji F (Simultan)

c. Uji Adjusted R Square

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi

ROA (X1)

Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah (Y)

Data Statistika Perbankan Syariah

Sumber Bank Indonesia Tahun 2011-2015

Basis Teori : Kinerja Keuangan Bank

H1 H2 H3

Gambar 2.4

Kerangka Pemikiran

“ Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum

Syariah di Indonesia (Periode Januari 2011 – Juni 2015)”

Page 68: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

52

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu korelasi yang sifatnya masih sementara atau

pernyataan berdasarkan pada pengetahuan tertentu yang masih lemah dan

harus dibuktikan kebenarannya. Dengan demikian hipotesa merupakan

dugaan sementara yang nantinya akan diuji dan dibuktikan kebenarannya

melalui analisa data (Suharsimi, 2002 : 68). Adapun Hipotesis yang

diajukan peneliti ini adalah sebagai berikut :

1. H0 : Variabel Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR)

dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

tidak berpengaruh secara parsial terhadap tingkat bagi hasil

deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Ha : Variabel Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR)

dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

berpengaruh secara parsial terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

2. H0 : Variabel Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR)

dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

tidak berpengaruh secara simultan terhadap tingkat bagi hasil

deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Ha : Variabel Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR)

dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

berpengaruh secara simultan terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Page 69: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

53

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang

berada di Indonesia selama periode Januari 2011 – Juni 2015. Bank Umum

Syariah menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah bank yang secara

penuh bertransaksi secara syariah dan bukan merupakan unit usaha. Saat

ini, jumlah Bank Umum Syariah (BUS) yang beroperasi di Indonesia

sebanyak dua belas bank.

Di bawah ini merupakan tabel yang menampilkan daftar Bank

Umum Syariah (BUS) di Indonesia.

Tabel 3.1

Data Bank Umum Syariah

No. Nama Perusahaan Kode

1 PT. Bank Muamalat Indonesia BMI

2 PT. Bank Victoria Syariah BVS

3 Bank BRIsyariah BRIS

4 B.P.D. Jawa Barat Banten Syariah BJBS

5 Bank BNI Syariah BNIS

6 Bank Syariah Mandiri BSM

7 Bank Syariah Mega Indonesia BSMI

8 Bank Panin Syariah BPS

9 PT. Bank Bukopin Syariah BBS

10 PT. BCA Syariah BCAS

11 PT. Maybank Syariah Indonesia MIS

12 PT. Bank Tabungan Nasional Syariah BTNS

Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2015

Page 70: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

54

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009 : 116). Metode penentuan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut

Siregar (2011 : 148), purposive sampling adalah teknik pemilihan sampel

berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Kriteria tersebut adalah Bank

Umum Syariah yang mengungkapkan laporan ISR dalam annual report

selama tahun pengamatan dalam laporan keuangan.

Kriteria penulis dalam pengambilan sampel yaitu, Bank Umum

Syariah yang terdata di Bank Indonesia pada tahun 2015 dan memiliki

laporan tiap tahunnya. Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh dua

belas unit Bank Umum Syariah. Karena semua bank yang terdaftar sebagai

Bank Umum Syariah mengungkapkan laporan Islamic Social Reporting

(ISR) dalam annual report perusahaan.

Tabel 3.2

Sampel Penelitian

Jumlah bank umum syariah di Indonesia 12

Bank umum syariah yang memenuhi kriteria 12

Total sampel (Jumlah bank x 4 tahun) 48

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan penelitian ini merupakan sekunder, data

tersebut diperoleh langsung dari Laporan situs resmi Bank Indonesia,

Page 71: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

55

seperti Laporan Bulanan Bank Indonesia tentang Statistik Perbankan

Syariah. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk

melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Field Research

Peneliti menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu

(time series) dengan skala bulanan (monthly) yang diambil dari data

bulanan Statistik Perbankan Syariah dengan rentang waktu dari bulan

Januari 2011 – Juni 2015 dan data bulanan Return On Asset (ROA),

Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Beban Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) yang diperoleh dari situs resmi Bank

Indonesia.

2. Library Research

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari membaca literature, buku, artikel, jurnal dan sejenisnya

yang berhubungan dengan aspek yang diteliti sebagai upaya

memperoleh data yang valid.

3. Internet Research

Terkadang buku referensi atau literature yang kita miliki atau

pinjam di perpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau

kadaluarsa, karena ilmu selalu berkembang seiring berjalannya waktu.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut penulis melakukan

penelitian dengan menggunakan teknologi yang juga berkembang yaitu

Page 72: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

56

internet. Sehingga data yang diperoleh merupakan data yang sesuai

dengan perkembangan zaman.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode data kuantitatif, yaitu dimana

data yang digunakan dalam penelitian berbentuk angka dan penelitian ini

menganalisis bagaimana pengaruh Return On Asset (ROA), Capital

Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan

metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program

komputer yaitu Software Statistical Package for the Social Sciences

(SPSS) versi 20.0 dan Microsoft Excel 2007. Berikut ini adalah metode

yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini :

1. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat

normalitas, multikolinieritas, heterokedastisitas dan autokorelasi. Uji

Asumsi Klasik penting dilakukan untuk menghasilkan estimator linier

tidak bisa dengan varian yang minimum (Best Linier Unbiased

Estimator = BLUE), yang berarti model regresi tidak mengandung

masalah (Menurut Gujarati, 1995 : 72-73) teorama Gauss-Markow

memperkirakan bahwa OLS harus memenuhi kriteria BLUE, yaitu :

Page 73: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

57

a. Best, yang terbaik. Hasil regresi dikatakan Best apabila garis

regresi yang dihasilkan guna melakukan estimasi atau peramalan

dari sebaran data, menghasilkan error yang terkecil.

b. Linier, merupakan kombinasi dari data sampel. Linier dalam model

artinya model yang digunakan dalam analisis regresi telah sesuai

dengan kaidah model OLS dimana variabel-variabel penduganya

hanya berpangku satu.

c. Urbiased, rata-rata nilai harapan (E/b) harus sama dengan nilai

sebenarnya (b1).

d. Estimator, memiliki varians yang minimal diantara pemerkira lain

yang tidak bias.

Untuk itu diperlukan pendeteksian lebih lanjut diantaranya :

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai

residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi

normal atau tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal

jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati

nilai rata-ratanya. Untuk mendeteksi apakah nilai residual

terstandarisasi berdistribusi normal atau tidak, maka dapat

digunakan metode analisis grafik dan metode statistik.

Disamping itu, pengujian normalits dengan analisis grafik

dapat memberikan hasil yang subyektif. Artinya, antara orang yang

satu dengan yang lain dapat berbeda dalam

Page 74: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

58

menginterprestasikannya, maka penulis menggunakan uji

normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov. Pengujian normalitas

distribusi pada populasi dilakukan dengan menggunakan nilai

Asymp. Sig (2-tailed). Kriteria yang digunakan yaitu H0 diterima

apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed) > dari tingkat alpha yang telah

ditetapkan (5%), karenanya dapat dinyatakan bahwa data berasal

dari populasi yang berdistribusi normal. Apabila data terdistribusi

normal, maka data tersebut memenuhi persyaratan untuk

melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F

sehingga data tersebut dapat diuji untuk pengambilan keputusan

penelitian (Sudarmanto, 2005).

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan bila data tidak

normal, diantaranya adalah :

1) Jika jumlah sampel besar, kita perlu menghilangkan nilai

outliner dari data. Kita bisa membuang niali-nilai yang

ekstrem, baik atas atau bawah. Nilai ekstrem ini disebut

outliers. Pertama kita perlu membuat grafik, dengan sumbu x

sebagai frekuensi dan y sebagai semua nilai yang ada dalam

data kita. Dari sini kita akan bisa melihat nilai mana yang

sangat jauh dari kelompoknya. Nilai inilah yang kemudian

perlu dibuang dari data kita, dengan asumsi nilai ini muncul

akibat situasi yang tidak biasanya.

Page 75: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

59

2) Melakukan transformasi data, ada banyak cara untuk

mentransformasi data kita, misalnya dengan mencari akar

kuadrat dari data kita, dll.

3) Menggunakan alat analisis nonparametric, analisis ini disebut

juga analisis yang distribusi free. Sayangnya analisis ini

seringkali mengubah data menjadi lebih rendah dari tingkatnya.

Misal kalau sebelum data kita termasuk data interval dengan

analisis ini akan diubah menjadi data ordinal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau

sempurna diantara variabel bebas atau tidak. Jika dalam model

regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna

diantara variabel bebas maka model regresi tersebut dinyatakan

mengandung gejala multikolinier (Suliyanto, 2011 : 81).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di

antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai

Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh

variabel bebas lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel

bebas menjadi variabel terikat dan diregres terhadap variabel bebas

lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang

Page 76: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

60

terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi,

nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena

VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance >

0,10 atau sama dengan VIF < 10, maka model dinyatakan tidak

terdapat gejala multikolonieritas (Ghozali, 2012 : 105).

Jika model mengandung multikolinieritas yang serius yakni

korelasi yang tinggi antar variabel independen, maka ada beberapa

cara yang dapat dilakukan untuk menyembuhkannya :

1) Menghilangkan Variabel Independen

Salah satu metode sederhana yang bisa dilakukan adalah

dengan menghilangkan salah satu variabel independen yang

mempunyai hubungan linier kuat. Namun menghilangkan

variabel independen di dalam suatu model akan menimbulkan

bias spesifikasi model regresi.

2) Transformasi Variabel

Transformasi variabel dapat dilakukan dengan cara

melakukan transformasi ke dalam bentuk diferensi pertama

(first difference). Bentuk difference pertama ini akan

mengurangi masalah multikolinieritas. Transformasi variabel

ini akan tetap menimbulkan masalah berkaitan dengan masalah

variabel gangguan. Kesalahan pengganggu Vt mungkin tidak

memenuhi salah satu asumsi daripada model regresi linier

Page 77: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

61

klasik yang mengatakan bahwa kesalahan pengganggu tidak

berkorelasi antara yang satu dengan yang lainnya, akan tetapi

kemungkinan besar berkorelasi serial (serially correlated).

3) Penambahan Data

Masalah multikolinieritas ada dasarnya merupakan

persoalan sampel. Oleh karena itu, masalah multikolinieritas

seringkali diatasi jika kita menambah jumlah data. Ketika

menambah jumlah data karena ada masalah multikolinieritas

antara X1 maka akan menyebabkan variansi β1 akan mengalami

penurunan. Jika varian mengalami penurunan maka otomatis

standar error juga akan mengalami penurunan. Dengan kata

lain, jika multikolinieritas variabel independen tidak signifikan

mempengaruhi variabel dependen melalui uji t, maka dengan

penambahan jumlah data maka sekarang variabel independen

menjadi signifikan mempengaruhi variabel dependen

(Widarjono, 2010).

c. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah

variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua

pengamatan. Gejala heterokedastisitas ditunjukan oleh koefisien

regresi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut

residualnya. Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai alpha (Sig.

Page 78: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

62

> α), maka dapat dipastikan model tidak mengandung gejala

heterokedastisitas (Sudarmanto, 2005).

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heterokedastisitas, yaitu melihat grafik plot antara lain nilai

prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan

residualnya SRESID. Dasar analisis : (1) Jika ada pola tertentu,

seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas; (2) Jika tidak ada

pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas

(Ghozali, 2012).

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi dimaksudkan untuk menguji model linier ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t sebelumnya. Adanya autokorelasi dapat

mengakibatkan penaksir mempunyai varians tidak minimum dan

uji t tidak dapat digunakan, karena akan memberikan kesimpulan

yang salah. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada-tidaknya

masalah autokorelasi, yaitu menggunakan metode Durbin-Watson

dan metode Run Test sebagai salah satu uji statistic non-parametik.

Uji Durbin-Watson (Uji D-W) merupakan uji yang sangat populer

Page 79: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

63

untuk menguji ada-tidaknya masalah autokorelasi dari model

empiris yang diestimasi (Sudarmanto, 2005).

Menurut Oramahi (2007), untuk mendeteksi terjadi

autokorelasi atau tidak dapat dilihat melalui nilai Durbin-Watson

(DW) yang bisa dijadikan patokan untuk mengambil keputusan

adalah:

1) Bila nilai D-W < -2, berarti ada autokorelasi positif

2) Bila nilai D-W diantara -2 sampai dengan +2, berarti tidak

terjadi autokorelasi

3) Bila nilai D-W < +2, berarti ada autokorelasi negatif

Jika ada masalah autokorelasi, maka model regresi yang

seharusnya signifikan (lihat angka F dan signifikannya), menjadi

tidak layak untuk dipakai. Autokorelasi dapat diatas dengan

berbagai cara antara lain dengan melakukan transformasi data dan

menambah data observasi.

2. Uji Hipotesis

Data yang digunakan untuk mengetahui hubungan dari variabel-

variabel yang akan diteliti. Pengolahan data menggunakan software

Microsoft Excel 2007 dan SPSS versi 20.0. Dalam pengujian ini

menggunakan Uji Statistik meliputi Uji t, Uji F dan Uji Koefisien

Determinasi (Adjusted R Square).

Page 80: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

64

a. Uji t (Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji apakah setiap variabel

(independen) secara masing-masing parsial atau individual

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat

(dependen) pada tingkat signifikansi 0,05 (5%) dengan

menganggap variabel bebas bernilai konstan. Langkah-langkah

yang harus dilakukan dengan uji-t yaitu dengan pengujian yaitu :

(Nachrowi dan Usman, 2006 : 17).

Hipotesis : Ho : βi = 0 artinya masing-masing variabel bebas tidak

ada pengaruh yang signifikan dari variabel terikat.

Ha : βi ≠ 0 artinya masing-masing variabel bebas ada pengaruh

yang signifikan dari variabel terikat.

Bila probabilitas > α 5% variabel bebas tidak signifikan atau

tidak mampu mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho

terima, Ha tolak).

Bila probabilitas < α 5% variabel bebas signifikan atau

mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho tolak, Ha

terima).

b. Uji F (Simultan)

Nilai F hitung digunakan untuk menguji ketetapan model

(goodness of fit). Uji F ini juga sering disebut uji simultan, untuk

menguji apakah variabel bebas yang digunakan dalam model

mampu menjelaskan perubahan nilai variabel terikat atau tidak.

Page 81: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

65

Adapun cara pengujian dalam uji F ini, yaitu dengan menggunakan

suatu variabel yang disebut dengan tabel ANOVA (Analysis of

Variance) dengan melihat nilai signifikan (Sig. < 0,05 atau 5%).

Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ha ditolak, sebaliknya jika nilai

signifikan < 0,05 maka Ha diterima.

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi variabel

bebas terhadap variabel terikatnya. Semakin tinggi koefisien

determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam

menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya (Suliyanto,

2011 : 55).

Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap

jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi,

dimana setiap penambahan satu variabel bebas dan pengamatan

dalam model akan meningkatkan R2 meskipun variabel yang

dimasukkan itu tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel terikatnya. Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka

digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan, Adjusted

R Square (R2 adj). Koefisien determinasi yang telah disesuaikan

berarti bahwa koefisien tersebut telah dikorelasi dengan

memasukkan unsur jumlah variabel dan ukuran sampel yang

digunakan. Dengan menggunakan koefisien determinasi yang

disesuaikan, maka nilai koefisien determinasi yang disesuaikan itu

Page 82: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

66

dapat naik atau turun akibat adanya penambahan variabel baru

dalam model (Suliyanto, 2011 : 43).

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien

korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat

digunakan kriteria sebagai berikut (Sugiyono, 2009 : 231) :

Tabel 3.3

Kriteria untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien

Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Umi Narimawati (2008), analisis regresi linier berganda

adalah suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk

meneliti pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel

tergantung dengan skala interval. Pada analisis regresi linier berganda

bahwa regresi berganda variabel tergantung (terikat) dipengaruhi oleh

dua atau lebih variabel bebas sehingga hubungan fungsional antara

variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X1, X2, Xn). Kemudian

dapat ditulis sebagai berikut :

Y = f (X1, X2, ……… , Xn)

Keterangan :

Page 83: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

67

Y = Variabel tergantung atau terikat (dependent)

X1, X2, …,Xn = Variabel bebas (independent)

Dalam model di atas terlihat bahwa variabel terikat dipengaruhi

dua atau lebih variabel bebas, disamping itu juga terdapat pengaruh

regresi linier berganda dapat dituliskan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + ……… + bnXn + e

Keterangan :

Y = Variabel tergantung atau terikat (nilai yang diproyeksikan)

a = Intercept (konstanta)

b1 = Koefisien regresi untuk X1

b2 = Koefisien regresi untuk X2

bn = Koefisien regresi untuk Xn

X1 = Variabel bebas pertama

X2 = Variabel bebas kedua

Xn = Variabel bebas ke n

e = Nilai residu

Berdasarkan pemaparan di atas maka model persamaan analisis

regresi linier berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Keterangan :

DM = Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah, variabel

terikat (Y)

DM = a + b1ROA + b2CAR + b3BOPO + e

Page 84: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

68

a = Intercept (konstanta)

b1 = Koefisien regresi untuk X1

b2 = Koefisien regresi untuk X2

b3 = Koefisien regresi untuk X3

ROA = Return On Asset, variabel bebas pertama (X1)

CAR = Capital Adequacy Ratio, variabel bebas kedua (X2)

BOPO = Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional,

variabel bebas ketiga (X3)

e = Nilai residu

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan

peneliti dalam mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukkan

pada dimensi-dimensi dan indikator-indikator dari variabel peneliti yang

diperoleh melalui pengamatan dan penelitian terdahulu.

1. Variabel Dependen (Y)

Deposito Mudharabah adalah dana investasi yang sifatnya sesuai

dengan syari’at Islam dari nasabah yang penarikannya dapat dilakukan

pada waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan. Pemilik rekening

disebut deposan yang berasal dari peorangan atau badan. Data

operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bank

Indonesia yaitu Statistika Perbankan Syariah berdasarkan perhitungan

dari Januari 2011 sampai dengan Juni 2015 dalam miliar rupiah.

Page 85: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

69

2. Variabel Independen (X)

Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel independen antara

lain sebagai berikut :

a. Return On Asset (X1)

Return On Asset (ROA) adalah salah satu rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Data

operasionalnya yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

Bank Indonesia yaitu Statistika Perbankan Syariah berdasarkan

perhitungan bulanan, yaitu dari Januari 2011 – Juni 2015 yang

dinyatakan dalam bentuk persentase.

b. Capital Adequacy Ratio (X2)

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang

memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang

mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan

pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank

disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank,

seperti dana masyarakat, pinjaman (utang) dan lain-lain. Data

operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

Bank Indonesia yaitu Statistika Perbankan Syariah berdasarkan

perhitungan bulanan dari Januari 2011 sampai dengan Juni 2015

dalam bentuk persentase.

Page 86: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

70

c. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (X3)

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) merupakan rasio efisiensi bank yang mengukur beban

operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin tinggi nilai

BOPO maka akan semakin tinggi efisien operasi bank. Data

operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

Bank Indonesia yaitu Statistika Perbankan Syariah berdasarkan

perhitungan bulanan, yaitu dari Januari 2011 – Juni 2015 yang

dinyatakan dalam bentuk persentase.

Page 87: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

71

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Berdasarkan sejarah kemunculannya, bank syariah secara umum

dikenal sebagai Bank Islam itu mengalami tiga tahapan perkembangan.

Tahap pertama, periode kemunculan bank dan likuiditas besar di Timur

Tengah. Masa ini merupakan puncak kesadaran masyarakat muslim untuk

mengembangkan lembaga keuangan Islam.

Beroperasinya Mit Ghamr Local Saving Bank di Mesir pada tahun

1963 merupakan tonggak sejarah perkembangan sistem perbankan Islam.

Pada tahun 1967 pengoperasian Mit Ghamr diambil alih oleh Nasional Bank

Sosial Nasser di Mesir. Pada tahun 1975 berdiri juga IDB (Islamic Bank

Development) dan Bank Islam Dubai di Arab Saudi berdiri atas prakasa dari

sidang menteri luar negeri dalam sidang tersebut diusulkan penghapusan

sistem keuangan berdasarkan bunga dan menggantinya dengan sistem bagi

hasil.

Tahapan kedua, periode perkembangan di tahun 1976 sampai awal

1980-an, ditandai dengan menyebarnya perkembangan dalam dari wilayah

Teluk Arab ke Asia (Timur) dan selanjutnya ke Eropa (Barat). Pada tahapan

ketiga, periode dimana perbankan Islam telah mengalami kemajuan yaitu

sekitar tahun 1983 hingga kini. Pada tahun 1983 di Malaysia berdiri Bank

Page 88: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

72

Islam Malaysia Berhad lalu disusul dengan berdirinya Lembaga keuangan

perseroan perbaikan investasi (al-rajhi) di Arab Saudi dan Al-barakah

Turkish Finance House di Turki pada tahun 1985.

Kehadiran bank yang berdasarkan Syariah di Indonesia masih relatif

baru, yaitu baru pada awal tahun 1990-an, meskipun masyarakat Indonesia

merupakan masyarakat Muslim terbesar di dunia. Prakarsa untuk

mendirikan Bank Syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama

Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20 Agustus 1990. Namun, diskusi tentang

Bank Syariah sebagai basis ekonomi Islam sudah mulai dilakukan pada

awal tahun 1980.

Bank Syariah pertama di Indonesia merupakan hasil kerja tim

perbankan MUI, yaitu dengan dibentuknya PT Bank Muamalat Indonesia

(BMI) yang akta pendiriannya di tandatangani tanggal 1 November 1991.

Bank ini ternyata berkembang cukup pesat sehingga saat ini BMI sudah

memliki puluhan cabang yang tersebar di beberapa kota besar seperti

Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar dan kota lainnya.

Dalam perkembangnnya selanjutnya kehadiran Bank Syariah di

Indonesia khususnya cukup menggembirakan. Di samping BMI, saat ini

juga telah lahir Bank Syariah milik pemerintah seperti Bank Syariah

Mandiri (BSM). Kemudian berikutnya berdiri Bank Syariah sebagai cabang

dari Bank konvensional yang sudah ada, seperti Bank BNI, Bank IFI, dan

Bank BPD Jabar (Kasmir, 2008).

Page 89: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

73

Kini perbankan syariah telah mengalami perkembangan Perbankan

Syariah Bank Indonesia, pertumbuhan bank syariah saat ini menunjukkan

besarnya permintaan masyarakat terhadap jasa perbankan syariah. Hal ini

tercermin dari pertumbuhan jumlah bank yang signifikan dari jaringan

kantor maupun kinerja keuangan perbankan syariah selama tahun 2011,

jumlah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah

mengalami peningkatan.

Kondisi perbankan syariah pada tahun mendatang diperkirakan akan

terus membaik. Ini terbukti dengan masih tingginya minat masyarakat

terhadap perbankan syariah. Dalam rangka peningkatan jangkauan melalui

kemudahan untuk membuka kantor pelayanan, diharapkan dapat

memberikan pengaruh pada minat masyarakat. Di sisi lain, internasional

peluang memanfaatkan investasi asing, khususnya dari Timur Tengah ke

dalam sistem perekonomian Indonesia masih terbuka lebar.

Salah satu produk bank syariah adalah deposito mudharabah yang

disebut juga sebagai deposito investasi mudharabah, adalah sejenis

investasi melalui pihak ketiga (perseorangan atau badan hukum) yang

penarikannya hanya dapat dilakukan dengan jangka waktu tertentu (tanggal

jatuh tempo), dengan mendapatkan imbalan bagi hasil. Dibawah ini adalah

Gambar 4.1 perkembangan deposito mudharabah yang mengalami

peningkatan setiap tahunnya dari periode tahun 2011 sampai dengan tahun

2015.

Page 90: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

74

Gambar 4.1

Perkembangan Deposito Mudharabah Tahun 2011-2015

Pada tahun 2008 industri perbankan syariah mengalami peningkatan

volume usaha sehingga akhir 2008 mencapai Rp 49.55 triliun, dengan

pangsa terhadap total aset perbankan nasional sebesar 2,14%. Di sisi

penghimpunan dana, perkembangan deposito mudharabah perbankan

syariah yang mengalami tekanan akibat ketatnya persaingan penghimpunan

dana (commercial risk), menunjukkan pertumbuhan sebesar 31,5% atau

mengalami penurunan dibandingkan pertumbuhan tahun 2007 sebesar

35,5%. Penurunan ini dipengaruhi oleh trend kenaikan suku bunga

perbankan dan dampak dari krisis keuangan global.

Deposito yang tergolong sumber dana mahal, masih menjadi

instrumen utama penghimpunan dana deposito mudharabah perbankan

syariah. Pertumbuhan deposito pada laporan perkembangan perbankan

syariah tahun 2011 lebih tinggi dibandingkan tabungan dan giro, sehingga

44191

71547

87283

106973

130352

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

2011 2012 2013 2014 2015

Perkembangan Deposito Mudharabah

Deposito Mudharabah

Page 91: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

75

pangsa deposito terhadap DPK nilai dari 58,0% pada tahun 2010 menjadi

61,3% pada tahun 2011. Kondisi tersebut secara umum merefleksikan

preferensi nasabah kepada instrumen investasi yang meningkat.

Peningkatan deposito mudharabah diperkirakan karena para nasabah lebih

banyak mendepositokan uangnya, dari pada menabung biasa. Sehingga

jumlah volume deposito mudharabah mengalami peningkatan yang sangat

baik.

B. Deskripsi Data

1. Deskripsi Variabel Return On Asset (ROA)

ROA adalah rasio yang lazim digunakan, yaitu membandingkan

seberapa perkiraan laba bersih yang dapat diperoleh dengan total aset

yang ada. Rasio ini adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak

terhadap jumlah aset secara keseluruhan. Rasio ini merupakan suatu

ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian (%) dari aset

yang dimiliki. Apabila rasio ini tinggi berarti menunjukkan adanya

efisiensi yang dilakukan oleh pihak manajemen (Oktaviana, 2012 : 149).

Menurut Kasmir (2008), rasio ini mengukur kemampuan

perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk memperoleh laba. Selain

itu, rasio ini juga digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian

investasi yang telah dilakukan perusahaan dengan menggunakan

seluruh dana (aktiva yang dimiliki). Rasio ini menunjukkan beberapa

Page 92: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

76

besar laba bersih yang diperoleh perusahaan bila diukur dengan nilai

aktiva.

Tabel 4.1

Data Return On Asset (ROA) Tahun 2011-2015

Dalam Persentase (%)

Bulan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 2,26 1,36 2,52 0,08 1,15

Februari 1,81 1,79 2,29 0,13 1,07

Maret 1,97 1,83 2,39 1,16 1,13

April 1,90 1,79 2,29 1,09 1,08

Mei 1,84 1,99 2,07 1,13 1,09

Juni 1,84 2,05 2,10 1,12 0,89

Juli 1,86 2,05 2,02 1,05 -

Agustus 1,81 2,04 2,01 0,93 -

September 1,80 2,07 2,04 0,97 -

Oktober 1,75 2,11 1,94 0,92 -

November 1,78 2,09 1,96 0,87 -

Desember 1,79 2,14 2,00 0,80 -

Sumber : Data BI yang telah diolah

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, nilai ROA tertinggi pada tahun

2011 terjadi pada bulan Januari sebesar 2,26% dan terendah pada bulan

Oktober sebesar 1,75%. Pada tahun 2012 ROA tertinggi terjadi pada

bulan Desember sebesar 2,14% dan terendah pada bulan Januari sebesar

1,36%. Pada tahun 2013 ROA tertinggi terjadi pada bulan Januari

sebesar 2,52% dan terendah pada bulan Oktober sebesar 1,94%. Pada

tahun 2014 ROA tertinggi terjadi pada bulan Mei sebesar 1,13% dan

terendah pada bulan Januari sebesar 0,08%. Pada tahun 2015 ROA

Page 93: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

77

tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 1,15% dan terendah pada

bulan Juni sebesar 0,89%. Sedangkan selama periode penelitian ROA

tertinggi terjadi pada bulan Januari 2013, yaitu sebesar 2,52% dan nilai

terendah terjadi pada bulan Januari tahun 2014, yaitu sebesar 0,08%.

2. Deskripsi Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR)

CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio kecukupan modal

yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan

dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik

kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap

kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank

tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan

kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.

Capital Adequacy Ratio menurut Lukman (2000 : 122) adalah

rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang

mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada

bank lain) ikut di biayai dari dana modal sendiri bank di samping

memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana

dari masyarakat, pinjaman dan lain-lain.

Page 94: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

78

Tabel 4.2

Data Capital Adequacy Ratio (CAR) Tahun 2011-2015

Dalam Persentase (%)

Bulan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 20,23 16,27 15,29 16,76 14,16

Februari 15,17 15,91 15,20 16,71 14,38

Maret 16,57 15,33 14,30 16,20 14,43

April 19,86 14,97 14,72 16,68 14,06

Mei 19,58 13,40 14,28 16,85 14,29

Juni 15,92 16,12 14,30 16,21 14,09

Juli 15,92 16,12 15,28 15,62 -

Agustus 15,83 15,63 14,71 14,73 -

September 16,18 14,98 14,19 14,54 -

Oktober 15,30 14,54 14,19 15,25 -

November 14,88 14,82 12,23 15,66 -

Desember 16,63 14,13 14,42 16,10 -

Sumber : Data BI yang telah diolah

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, nilai CAR tertinggi pada tahun

2011 terjadi pada bulan Januari sebesar 20,23% dan terendah pada bulan

November sebesar 14,88%. Pada tahun 2012 CAR tertinggi terjadi pada

bulan Januari sebesar 16,27% dan terendah pada bulan Mei sebesar

13,40%. Pada tahun 2013 CAR tertinggi terjadi pada bulan Januari

sebesar 15,29% dan terendah pada bulan November sebesar 12,23%.

Pada tahun 2014 CAR tertinggi terjadi pada bulan Mei sebesar 16,85%

dan terendah pada bulan September sebesar 14,54%. Pada tahun 2015

CAR tertinggi terjadi pada bulan Maret sebesar 14,43% dan terendah

Page 95: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

79

pada bulan April sebesar 14,06%. Sedangkan selama periode penelitian

CAR tertinggi terjadi pada bulan Januari 2011, yaitu sebesar 20,23%

dan nilai terendah terjadi pada bulan November tahun 2013, yaitu

sebesar 12,23%.

3. Deskripsi Variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO)

Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya

operasional dan pendapatan operasional. Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan rasio yang sering disebut

rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan

operasional (Andriyani, 2012 : 33). Naik turunnya rasio ini akan

mempengaruhi laba yang dihasilkan karena semakin besar rasio biaya

operasional ini, maka akan menurunkan laba yang dihasilkan oleh bank,

begitu juga sebaliknya.

Semakin rendah BOPO maka bank semakin efisien dalam

mengeluarkan biaya dalam bentuk pemberian investasi pembiayaan

agar dapat menghasilkan pendapatan yang paling tinggi. Apabila BOPO

menurun maka pendapatan bank meningkat. Dengan adanya

peningkatan pendapatan bank maka tingkat bagi hasil yang diterima

oleh nasabah juga meningkat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

semakin rendah BOPO maka semakin tinggi tingkat bagi hasil yang

diterima oleh para nasabah.

Page 96: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

80

Tabel 4.3

Data Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) Tahun 2011-2015

Dalam Persentase (%)

Bulan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 75,75 86,22 70,43 80,05 92,54

Februari 79,56 78,39 72,06 83,77 91,65

Maret 77,63 77,77 72,95 91,90 92,78

April 78,78 77,77 73,95 84,50 93,79

Mei 79,05 76,24 76,87 76,49 93,53

Juni 78,13 75,74 76,18 71,76 94,22

Juli 77,13 75,87 76,13 79,80 -

Agustus 77,65 75,89 77,87 81,20 -

September 77,54 75,44 77,98 82,39 -

Oktober 78,41 75,04 79,06 75,61 -

November 86,22 75,29 78,59 93,50 -

Desember 78,41 74,75 78,21 0,79278 -

Sumber : Data BI yang telah diolah

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, nilai BOPO tertinggi pada tahun

2011 terjadi pada bulan November sebesar 86,22% dan terendah pada

bulan Januari sebesar 75,75%. Pada tahun 2012 BOPO tertinggi terjadi

pada bulan Januari sebesar 86,22% dan terendah pada bulan Oktober

sebesar 75,04%. Pada tahun 2013 BOPO tertinggi terjadi pada bulan

Oktober sebesar 79,06% dan terendah pada bulan Januari sebesar

70,43%. Pada tahun 2014 BOPO tertinggi terjadi pada bulan November

sebesar 93,50%. Pada tahun 2015 BOPO tertinggi terjadi pada bulan

Juni sebesar 94,22% dan terendah pada bulan Februari sebesar 91,65%.

Page 97: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

81

Sedangkan selama periode penelitian BOPO tertinggi terjadi pada bulan

Juni 2015, yaitu sebesar 94,22% dan nilai terendah terjadi pada bulan

Desember tahun 2014, yaitu sebesar 0,79278%.

4. Deskripsi Variabel Deposito Mudharabah

Deposito mudharabah merupakan dana investasi yang

ditempatkan oleh nasabah yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu,

sesuai dengan akad perjanjian yang dilakukan antara bank dan nasabah

investor. Deposito, mudah diprediksi ketersediaan dananya karena

terdapat jangka waktu dalam penempatannya. Sifat deposito yaitu

penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai jangka waktunya, sehingga

pada umumnya balas jasa yang berupa nisbah bagi hasil yang diberikan

oleh bank untuk deposito lebih tinggi dibanding dengan tabungan

mudharabah (Ismail, 2010 : 91).

Deposito mudharabah dapat diartikan sebagai simpanan

masyarakat yang disimpan kepada bank, dapat dilakukan berupa rupiah

ataupun valuta asing dimana penarikannya hanya dapat dilakukan pada

jangka waktu yang telah ditentukan dan disepakati antara nasabah

dengan pihak bank baik dengan prinsip syariah (bagi hasil) dengan akad

mudharabah. Biasanya memiliki jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan.

Page 98: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

82

Tabel 4.4

Data Deposito Mudharabah Tahun 2011-2015

(Dalam Miliar Rupiah)

Bulan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 44.191 71.547 87.283 106.973 130.352

Februari 44.496 70.653 90.568 107.544 130.716

Maret 47.435 72.081 96.422 111.643 131.522

April 47.824 67.919 95.351 115.729 131.784

Mei 49.851 67.712 100.746 119.136 129.890

Juni 52.121 68.888 99.677 119.043 129.890

Juli 53.896 69.721 99.368 119.357 -

Agustus 55.768 71.757 102.395 122.106 -

September 59.350 73.505 103.799 122.105 -

Oktober 62.184 78.504 105.100 132.043 -

November 65.338 82.819 106.503 133.448 -

Desember 70.806 84.732 107.812 135.629 -

Sumber : Data BI yang telah diolah

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, nilai deposito mudharabah

tertinggi pada tahun 2011 terjadi pada bulan Desember sebesar Rp

70.806 miliar rupiah dan terendah pada bulan Januari sebesar Rp 44.191

miliar rupiah. Pada tahun 2012 deposito mudharabah tertinggi terjadi

pada bulan Desember sebesar Rp 84.732 miliar rupiah dan terendah

pada bulan Mei sebesar Rp 67.712 miliar rupiah. Pada tahun 2013

deposito mudharabah tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar Rp

107.812 miliar rupiah dan terendah pada bulan Januari sebesar Rp Rp

87.283 miliar rupiah. Pada tahun 2014 deposito mudharabah tertinggi

terjadi pada bulan Desember sebesar Rp 135.629 miliar rupiah dan

Page 99: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

83

terendah pada bulan Januari sebesar Rp 106.973 miliar rupiah. Pada

tahun 2015 deposito mudharabah tertinggi terjadi pada bulan April

sebesar Rp 131.784 miliar rupiah dan terendah pada bulan Mei dan Juni

sebesar Rp 129.890 miliar rupiah. Sedangkan selama periode penelitian

deposito mudharabah tertinggi terjadi pada bulan Desember 2014, yaitu

sebesar Rp 135.629 miliar rupiah dan nilai terendah terjadi pada bulan

Januari tahun 2011, yaitu sebesar Rp 44.191 miliar rupiah.

C. Analisis dan Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik

Keseluruhan data variabel dalam penelitian ini diolah atau

ditransformasikan kedalam bentuk Ln (Logaritma Natural). Menurut

Algifari (2013 : 78), untuk menstandarkan data yang dikarenakan data

memiliki satuan yang berbeda agar menjadi sama, maka model

kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk persamaan logaritma

natural (Ln) pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi

dari suatu model tidak linier menjadi model linier, dengan jalan

membuat model dalam bentuk logaritma.

Variabel dependen yang digunakan yaitu Tingkat Bagi Hasil

Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah dalam bentuk miliar

rupiah. Variabel independen yang digunakan yaitu Return On Asset

(ROA) dalam bentuk persentase, Capital Adequacy Ratio (CAR) dalam

bentuk persentase dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Page 100: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

84

Operasional (BOPO) dalam bentuk persentase. Seluruh data tersebut

dapat ditransformasikan sehingga parameternya berbentuk linier.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual

yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal

atau tidak. Data berdistribusi normal jika data akan mengikuti

arah garis diagonal dan menyebar disekitar garis diagonal. Nilai

residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual

terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas dengan

analisis grafik dan uji Kolmogorov-Smirnov. Berikut adalah hasil

dari uji normalitas :

1) Analisis Grafik Histogram

Sumber : data diolah

Gambar 4.2

Histogram

Page 101: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

85

Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, histogram Regression

Residual membentuk kurva seperti lonceng maka nilai residual

tersebut dinyatakan normal atau data berdistribusi normal.

2) Analisis Grafik dengan Normal Probability Plot (Normal P-P

Plot)

Sumber: data diolah

Gambar 4.3

Grafik P-P Plot

Berdasarkan Gambar 4.3 di atas, terlihat bahwa

penyebaran data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal yang berarti bahwa data

berdistribusi normal atau model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

Page 102: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

86

3) Uji Kolmogorov-Smirnov

Tabel 4.5

Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 54

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 0,23664933

Most Extreme Differences

Absolute 0,117

Positive 0,059

Negative -0,117

Kolmogorov-Smirnov Z 0,861

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,449

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, terlihat bahwa nilai Sig. (2-

tailed) sebesar 0,449 > 0,05 (Sig. > α). Hal itu berarti nilai

residual terstandarisasi dikatakan menyebar secara normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau

sempurna diantara variabel bebas atau tidak. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model

regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation

Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan

adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance > 0,10 atau sama

Page 103: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

87

dengan VIF < 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala

multikolinieritas.

Tabel 4.6

Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Ln_ROA 0,974 1,026

Ln_CAR 0,974 1,027

Ln_BOPO 0,988 1,013

a. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah

Berdasarkan output pada Coefficients dalam Tabel 4.6 di atas,

terlihat bahwa nilai Tolerance menunjukkan terdapat ketiga

variabel independen yang memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,10,

yaitu ROA dengan nilai 0,974, CAR dengan nilai 0,974 dan BOPO

dengan nilai 0,988. Hasil dari perhitungan nilai Variance Inflation

Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, yaitu ketiga

variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih kurang dari 10.

Pada variabel ROA dengan nilai VIF sebesar 1,026, variabel CAR

dengan nilai VIF sebesar 1,027 serta pada variabel BOPO dengan

nilai VIF sebesar 1,013. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi multikolinieritas.

Page 104: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

88

c. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi

yang tidak sama (konstan). Sebaliknya, jika varian variabel pada

model regresi memiliki nilai yang sama (konstan) maka disebut

dengan homoskedastisitas. Yang diharapkan pada model regresi

adalah yang homoskedastisitas. Berikut adalah hasil dari uji

heterokedastisitas :

1) Analisis Grafik dengan Scatterplot

Sumber: data diolah

Gambar 4.4

Scatterplot

Berdasarkan tampilan pada Scatterplot dalam Gambar 4.4

di atas, terlihat bahwa plot menyebar secara acak di atas maupun

di bawah angka nol pada sumbu Regression Studentized

Residual. Oleh karena itu maka berdasarkan uji

heterokedastisitas menggunakan metode analisis grafik, pada

model regresi yang terbentuk dinyatakan tidak terjadi gejala

heteroskedastisitas.

Page 105: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

89

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada

korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan

menurut waktu (times-series) atau ruang (cross section). Beberapa

penyebab munculnya masalah autokorelasi dari sebagian data times-

series dalam analisis regresi adalah adanya kelembaman (inertia)

artinya data observasi pada periode sebelumnya dan periode

sekarang, kemungkinan besar akan mengandung saling

ketergantungan (interdependence).

Uji Durbin-Watson (Uji D-W) merupakan uji yang sangat

populer untuk menguji ada-tidaknya masalah autokorelasi dari

model empiris yang diestimasi. Berikut adalah hasil dari uji

autokorelasi :

Tabel 4.7

Uji Durbin-Watson

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 0,711a 0,506 0,476 0,24365 0,796

a. Predictors: (Constant), Ln_BOPO, Ln_ROA, Ln_CAR

b. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, nilai Durbin-Watson sebesar

0,796. Jika dibandingkan dengan tabel Durbin-Watson dengan (n) =

54 dan jumlah variabel independen (k = 4) diperoleh nilai dL (lower)

= 1,4069 dan dU (upper) = 1,7234, sehingga nilai 4-dU sebesar 4 –

Page 106: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

90

1,7234 = 2,2766 sedangkan nilai 4-dL sebesar 4 – 1,4069 = 2,5931.

Oleh karena itu, nilai DW = 0,796 ini berada diantara -2 sampai

dengan +2 dapat dikatakan bahwa sudah tidak ada lagi gejala

autokorelasi pada persamaan model penelitian.

2. Uji Hipotesis

a. Uji Statistik t (Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji apakah secara parsial variabel

ROA, CAR dan BOPO memberikan pengaruh yang signifikan atau

tidak terhadap nilai tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Untuk

mengetahuinya dilakukan uji t yaitu dengan membandingkan nilai t

hitung dengan t tabel dan nilai signifikansi level.

Tabel 4.8

Uji Statistik t (Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 17,585 1,077 16,333 0,000

Ln_ROA -0,273 0,055 -0,500 -4,965 0,000 0,974 1,026

Ln_CAR -2,122 0,378 -0,566 -5,620 0,000 0,974 1,027

Ln_BOPO -0,072 0,053 -0,135 -1,345 0,185 0,988 1,013

a. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah

1) Pengujian hipotesis I untuk variabel X1 (ROA) :

Berdasarkan hasil output SPSS di atas nilai t hitung pada

ROA adalah -4,965 sementara nilai t tabel -1,675 dan nilai sig.

Adalah 0,000. Jadi kesimpulannya adalah karena t hitung < t

Page 107: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

91

tabel (-4,965 < -1,675) dan nilai sig. < 0,05 (0,000 < 0,05) maka

H0 ditolak, sehingga hipotesis nol (H0) yang menyatakan bahwa

tidak ada pengaruh antara ROA terhadap tingkat bagi hasil

deposito mudharabah ditolak. Dengan demikian terbukti bahwa

terdapat pengaruh antara ROA terhadap tingkat bagi hasil

deposito mudharabah.

2) Pengujian hipotesis I untuk variabel X2 (CAR) :

Berdasarkan hasil output SPSS di atas nilai t hitung pada

CAR adalah -5,620 sementara nilai t tabel -1,675 dan nilai sig.

Adalah 0,000. Jadi kesimpulannya adalah karena t hitung < t

tabel (-5,620 < -1,675) dan nilai sig. < 0,05 (0,000 < 0,05) maka

H0 ditolak, sehingga hipotesis nol (H0) yang menyatakan bahwa

tidak ada pengaruh antara CAR terhadap tingkat bagi hasil

deposito mudharabah ditolak. Dengan demikian terbukti bahwa

terdapat pengaruh antara CAR terhadap tingkat bagi hasil

deposito mudharabah.

3) Pengujian hipotesis I untuk variabel X3 (BOPO) :

Berdasarkan hasil output SPSS di atas nilai t hitung pada

BOPO adalah -1,345 sementara nilai t tabel -1,675 dan nilai sig.

Adalah 0,185. Jadi kesimpulannya adalah karena t hitung > t

tabel (-1,345 > -1,675) dan nilai sig. > 0,05 (0,185 > 0,05) maka

H0 diterima, sehingga hipotesis nol (H0) yang menyatakan

bahwa tidak ada pengaruh antara BOPO terhadap tingkat bagi

Page 108: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

92

hasil deposito mudharabah diterima. Dengan demikian terbukti

bahwa tidak ada pengaruh antara BOPO terhadap tingkat bagi

hasil deposito mudharabah.

b. Uji Statistik F (Simultan)

Uji F digunakan untuk menguji hipotesis II yaitu apakah secara

simultan variabel ROA, CAR dan BOPO memberikan pengaruh

yang signifikan atau tidak terhadap nilai tingkat bagi hasil deposito

mudharabah. Untuk mengetahuinya dilakukan uji F yaitu dengan

membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan melihat nilai

signifikansi level (sig), jika nilai sig. < 0,05 maka H0 ditolak.

Tabel 4.9

Uji Statistik F (Simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 3,038 3 1,013 17,058 0,000b

Residual 2,968 50 0,059

Total 6,006 53

a. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah

b. Predictors: (Constant), Ln_BOPO, Ln_ROA, Ln_CAR

Berdasarkan tabel 4.9 di atas, nilai Fhitung sebesar 17,058

dengan nilai Ftabel df : α, (k-1), (n-k) atau 0,05, (4-1), (54-4) =

2,79 dan nilai signifikansi 0,000. Jadi kesimpulannya adalah

karena nilai Fhitung > Ftabel (17,058 > 2,79) dan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak atau Ha

diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh

antara ROA, CAR dan BOPO (secara bersama-sama) terhadap

Page 109: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

93

tingkat bagi hasil deposito mudharabah ditolak. Dengan demikian

terbukti bahwa terdapat pengaruh antara ROA, CAR dan BOPO

(secara bersama-sama) terhadap tingkat bagi hasil deposito

mudharabah.

c. Uji Adjusted R Square

Koefisien determinasi atau R Square (R2

) merupakan besarnya

kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Semakin

tinggi koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel

bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel

terikatnya. Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias

terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model

regresi dimana setiap penambahan satu variabel bebas dan jumlah

pengamatan dalam model akan meningkatkan nilai R2

meskipun

variabel yang dimasukkan tersebut tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel terikatnya. Untuk mengurangi

kelemahan tersebut maka digunakan koefisien determinasi yang

telah disesuaikan, Adjusted R Square (R2

adj).

Koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa

koefisien tersebut telah dikoreksi dengan memasukkan jumlah

variabel dan ukuran sampel yang digunakan. Dengan menggunakan

koefisien determinasi yang disesuaikan maka nilai koefisien

determinasi yang disesuaikan itu dapat naik atau turun oleh adanya

Page 110: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

94

penambahan variabel baru dalam model. Berikut adalah hasil uji

Adjusted R Square :

Tabel 4.10

Uji Adjusted R Square (R2adj)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 0,711a 0,506 0,476 0,24365 0,796

a. Predictors: (Constant), Ln_BOPO, Ln_ROA, Ln_CAR

b. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah

Berdasarkan hasil Tabel 4.10 di atas, R menunjukkan nilai

korelasi atau hubungan antara variabel bebas dan variabel terikatnya.

Nilai R sebesar 0,711 atau 71,1% menyatakan bahwa terdapat

hubungan yang kuat antara X1 (ROA), X2 (CAR) dan X3 (BOPO)

secara bersama-sama terhadap variabel Y (Tingkat Bagi Hasil

Deposito Mudharabah).

Nilai R Square menunjukkan besarnya pengaruh antara variabel

bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai R Square sebesar 0,506

atau 50,6% menyatakan terdapat pengaruh sebesar 50,6% antara X1

(ROA), X2 (CAR) dan X3 (BOPO) secara bersama-sama terhadap

variabel Y (Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah). Sementara

sisanya 49,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model.

Besarnya angka Adjusted R Square adalah 0,476 atau

sebesar 47,6%. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh Return On

Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) adalah

Page 111: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

95

47,6%. Sedangkan sisanya sebesar 52,4% (100% - 47,6%)

dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke

dalam penelitian ini misalnya seperti Return On Equity (ROE), Non

Performing Finance (NPF) dan Financing Debt to Ratio (FDR).

Adapun angka koefisien korelasi (R) menunjukkan nilai sebesar

0,711 yang menandakan bahwa hubungan antara variabel bebas dan

variabel terikat adalah kuat karena memiliki nilai lebih dari 0,5 (R >

0,5) atau 0,711 > 0,5.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan data-data yang disajikan pada tabel di atas, selanjutnya

akan dianalisis dengan bantuan aplikasi SPSS 20.0 untuk mengetahui

besarnya pengaruh Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio

(CAR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO). Hasil pengolahan data dengan SPSS 20.0 dapat dilihat pada

Tabel 4.16 dibawah ini :

Tabel 4.11

Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 17,585 1,077 16,333 0,000

Ln_ROA -0,273 0,055 -0,500 -4,965 0,000 0,974 1,026

Ln_CAR -2,122 0,378 -0,566 -5,620 0,000 0,974 1,027

Ln_BOPO -0,072 0,053 -0,135 -1,345 0,185 0,988 1,013

a. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah

Page 112: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

96

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, maka diperoleh model

persamaan regresi sebagai berikut :

LnY = 17,585 – 0,273 LnX1 – 2,122 LnX2 – 0,072 LnX3

Keterangan :

LnY = Logaritma natural Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

LnX1 = Logaritma natural Return On Asset (ROA)

LnX2 = Logaritma natural Capital Adequacy Ratio (CAR)

LnX3 = Logaritma natural Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO)

Adapun interpretasi statistik penulis pada model persamaan regresi

di atas adalah sebagai berikut :

1) Apabila X1, X2 dan X3 bernilai 0, maka nilai Y adalah 17,585%.

Maksudnya adalah jika Deposito Mudharabah tidak melakukan

kegiatan operasional dapat dikatakan bahwa dalam periode Januari

2011 sampai Juni 2015 jumlah Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah sebesar 17,585%.

2) X1 = -0,273 maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% X1 akan

menyebabkan menurunnya Y sebesar -0,273% dengan catatan

variabel lain dianggap konstan.

3) X2 = -2,122 maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% X2 akan

menyebabkan menurunnya Y sebesar -2,122% dengan catatan

variabel lain dianggap konstan.

Page 113: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

97

D. Interprestasi

Adapun interprestasi penulis terhadap penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Tingkat Bagi Hasil

Deposito Mudharabah

Berdasarkan pada Tabel 4.9 di atas, variabel ROA mempunyai nilai

signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti menerima Ha atau menolak H0

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ROA secara parsial

berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh

Juwariyah (2008) dan Isna (2012) bahwa ROA berpengaruh signifikan

terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Apabila ROA

meningkat maka pendapatan juga akan meningkat. Dengan adanya

peningkatan pendapatan maka tingkat bagi hasil yang diterima oleh

nasabah juga akan meningkat.

Diantara variabel ROA, CAR dan BOPO, variabel ROA yang paling

dominan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Dilihat dari

tabel unstandardized coefficients dengan nilai β sebesar -0,273 dan

tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Semakin besar

tingkat keuntungan (ROA) yang didapat oleh bank, maka semakin besar

pula upaya manajemen menginvestasikan keuntungan tersebut dengan

berbagai kegiatan yang menguntungkan manajemen, terutama dengan

deposito mudharabah. Selain itu semakin besar suatu bank

Page 114: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

98

menghasilkan laba maka tingkat bagi hasil yang diberikan bank syariah

besar berarti bank sudah efektif dalam mengelola asetnya (Pratami,

2011).

2. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Tingkat Bagi

Hasil Deposito Mudharabah

Berdasarkan pada Tabel 4.9 di atas, variabel CAR mempunyai nilai

signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti menerima Ha atau menolak

H0 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel CAR secara parsial

berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizky

Amelia (2011) yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh signifikan

positif terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Semakin besar

CAR maka menunjukkan indikasi bank dinilai masih dalam batas aman

dalam operasinya. Keadaan permodalan yang memadai ini akan

menjaga kepercayaan masyarakat untuk tetap menyimpan dananya di

bank, oleh karena itu semakin besar pula tingkat bagi hasil deposito

mudharabah yang diterima oleh nasabah (Gundari, 2015 : 6).

3. Pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO) terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Berdasarkan pada Tabel 4.9 di atas, variabel BOPO mempunyai nilai

signifikansi 0,185 > 0,05. Hal ini berarti menerima H0 atau menolak

Ha sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel BOPO secara parsial

berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Hasil

Page 115: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

99

penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Sudiyatno dan Jati (2010), Khairiah dan Kunti (2012), dan Pramilu

(2012), yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara biaya

operasional terhadap pendapatan operasional dengan tingkat bagi hasil

deposito mudharabah. Hal ini dikarenakan jika bank syariah

memperoleh pendapatan operasional yang kecil maka resiko yang

dimiliki bank syariah akan ditanggung oleh nasabah.

Apabila BOPO menurun maka pendapatan bank meningkat. Dengan

adanya peningkatan pendapatan bank tingkat bagi hasil deposito

mudharabah yang diterima oleh nasabah juga meningkat. Hal ini bukan

disebabkan bank tidak dapat mengefisienkan biayanya, namun

disebabkan tahun-tahun pertama pasca krisis 2008, tingkat suku bunga

bank konvensional yang relatif tinggi menjadi dasar pertimbangan

beberapa bank syariah dalam menjaga dana pihak ketiganya dengan

memberikan subsidi porsi bagi hasil yang besar kepada nasabah

deposito mudharabah (Andarini, 2013).

Page 116: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

100

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang telah dilakukan,

maka dapat diambil kesimpulan :

1. Variabel Return On Asset (ROA) secara parsial berpengaruh secara

signifikan terhadap Tingkat Bagi Hasil Deopsito Mudharabah pada

Bank Umum Syariah di Indonesia. Variabel Capital Adequacy Ratio

(CAR) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat

Bagi Hasil Deopsito Mudharabah pada Bank Umum Syariah di

Indonesia. Sedangkan variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Tingkat

Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah di

Indonesia.

2. Variabel Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) secara

simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap Tingkat Bagi Hasil Deopsito Mudharabah pada Bank Umum

Syariah di Indonesia.

3. Variabel yang paling dominan terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah adalah variabel Return On Asset (ROA).

Page 117: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

101

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah diuraikan,

maka penulis mencoba mengemukakan implikasi yang mungkin bermanfaat

diantaranya :

1. Bagi Nasabah

Penelitian ini dapat digunakan oleh nasabah sabagai acuan dalam

menghimpun dananya pada Bank Umum Syariah agar memperhatikan

terlebih dahulu tingkat ROA, CAR dan BOPO nya sebelum

menghimpun dananya dalam bentuk deposito mudharabah, karena

ROA, CAR dan BOPO secara simultan berpengaruh terhadap Tingkat

Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah di

Indonesia.

2. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu tambahan

referensi mengenai bank syariah bagi peneliti maupun bagi peneliti

selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang topik sejenis yaitu dana

pihak ketiga (DPK) deposito mudharabah pada bank syariah. Selain itu

juga dapat dijadikan bahan referensi tambahan bagi kepustakaan pihak

kampus. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya memperbanyak jumlah

variabel seperti: NPF, FDR, ROE dan lainnya. Periode penelitian dapat

diperbaharui atau lebih lama agar hasil yang didapat lebih dapat

menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi berkaitan dengan

penelitian ini.

Page 118: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

102

3. Bagi Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Return On Asset

(ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) secara simultan berpengaruh terhadap

Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah di

Indonesia. Oleh karena itu, pihak Bank Umum Syariah disarankan untuk

memperhatikan faktor-faktor tersebut dengan cara meningkatkan modal

yang memadai untuk menunjang kegiatan operasionalnya dan cadangan

untuk menyerap kerugian yang mungkin terjadi, sehingga kinerja

keuangan dapat dicapai dengan maksimal.

Page 119: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

103

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Algifari, 2013. Analisis Regresi : Teori, Kasus dan Solusi. Edisi Kedua.

Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Ali, Zainuddin. 2008. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta : Sinar Grafika.

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik.

Jakarta : Gema Insani.

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2004. Bank Syariah : Analisis Keuangan,

Peluang, Kelemahan dan Ancaman. Yogyakarta : EKONISIA.

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2006. Bank Syariah : Analisis Keuangan,

Peluang, Kelemahan dan Ancaman. Yogyakarta : EKONISIA.

Ascarya, 2006. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta : PT.

RajaGrafindo Persada

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kedua.

Bandung : Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program

IBM SPSS 20. Semarang : UNDIP.

Gujarati, Damodar. 1995. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga.

Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan.

Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Ismail, 2010. Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta :

Kencana.

Jumingan, 2006. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakarta :

PT. Bumi Aksara.

Karnaen A. Perwataatmadja dan Hendri Tanjung, 2007. Bank Syariah :

Teori, Praktik dan Peranannya. Jakarta : Celestial Publishing.

Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Page 120: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

104

Lukman, Dendawijaya. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia

Indonesia.

Lukman, Dendawijaya. 2009. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua.

Jakarta : Ghalia Indonesia.

Nachrowi, Djalal Nachrowi, Hardius Usman. 2006. Pendekatan Populer

dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan.

Jakarta: Universitas Indonesia.

Narimawati, Umi. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif,

Teori dan Aplikasi. Bandung : Agung Media.

Oramahi, HA. 2007. Perancangan Percobaan (Aplikasi dengan SPSS dan

SAS). Yogyakarta : Gava Media.

Rodoni, Ahmad. 2009. Investasi Syariah. Jakarta : Lembaga Penelitian

UIN.

Siregar, Syofian. 2011. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada.

Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Manajemen Dana Bank. Jakarta : PT. Budi

Aksara

Sudarmanto, Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan

SPSS. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Suliyanto, 2011. Ekonometrika Terapan : Teori dan Aplikasi dengan

SPSS. Yogyakarta : ANDI.

Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, 2001.

Konsep Produk dan Implementasi Operasional Bank Syariah.

Jakarta : Djambatan.

Yaya, Rizal. 2014. Akuntansi Perbankan Syariah : Teori dan Praktik

Kontemporer. Jakarta : Salemba Empat.

Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Edisi

pertama. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Page 121: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

105

Wiroso, 2005. Penghimpunan Dana Dan Distribusi Hasil Usaha Bank

Syariah. Jakarta : Grasindo

B. Penelitian/Jurnal

Andriyani, 2012. “Analisis Pengaruh Return On Asset, BOPO dan Suku

Bunga Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada

Bank Umum Syariah”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume 11,

Nomor 01, hal.30.

Anniswah, Lina. 2011. “Pengaru Tingkat Suku Bunga dan Bagi Hasil

Terhadap Volume Deposito Mudharabah (Studi pada Bank

Muamalat Indonesia tahun 2009-2011)”. Skripsi : Institut Agama

Islam Negeri Walisongo Semarang.

Amelia, Rizky. 2011. “Pengaruh CAR, FDR dan NPF Terhadap Return

Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah”.

Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Apriandika, Rangga. 2011. “Analisis Hubungan Kinerja Keuangan

Terhadap Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Pada Bank

Syariah”. Jurnal. Universitas Lampung.

Daulay, Raihanah. 2010. “Analisis Pelayanan dan Bagi Hasil Terhadap

Keputusan Menabung Nasabah pada Bank Syariah di Kota

Medan”. Jurnal Manajemen dan Bisnis, Volume 10, Nomor 01.

Farianto, Agus. 2014. “Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), BOPO

dan Bi-Rate Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2012 – 2013”.

Jurnal.

Gundari, 2015. “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tingkat Bagi

Hasil Deposito Mudharabah Pada Bank Mega Syariah Indonesia

Tahun 2004 – 2013”. Skripsi : Universitas Negeri Yogyakarta.

Juwariyah, Siti. 2008. “Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Efisiensi

Terhadap Tingkat Bagi Hasil Tabungan dan Deposito Mudharabah

Muthlaqah (Studi Pada Bank Muamalat Indonesia Tbk)”. Skripsi

UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta : Dipublikasikan.

Page 122: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

106

Khasanah, Ulfah. 2012.”Analisis pengaruh pendapatan bank, DPK, dan

ROA terhadap profit sharing deposito mudharabah pada PT Bank

Syariah Mandiri tahun 2008-2011”. Skripsi IAIN Walisongo

Khikmah, Nurul. 2015. “Analisis Pengaruh ROA, BOPO, NPF dan FDR

Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah (Studi Kasus

Pada Bank Umum Syariah Periode 2011 - 2013)”. Skripsi :

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Laksitarini, Nidya. 2013. “Pengaruh Return On Aseet (ROA), Capital

Adequacy Ratio (CAR), BOPO Terhadap Tingkat Bagi Hasil

Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah”. Other thesis,

UPN "Veteran" Yogyakarta.

Nainggolan, Marnov. 2009. “Analisis LDR, NIM, BOPO Terhadap ROA

Bank Umum Indonesia”. Skripsi Universitas Sumatera Utara.

Medan

Nofianti, Nana. 2015. “Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Suku

Bunga, Financing to Deposits Ratio (FDR) dan Non Performing

Financing (NPF) Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah (Studi Empiris pada Bank Umum Syariah di

Indonesia Tahun 2011 - 2013)”. Jurnal Bisnis dan Manajemen,

Volume 5, Nomor 1, hal.76.

Pratami, Wuri Arianti Novi. 2011. “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga

(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing

(NPF) dan Return On Asset (ROA) terhadap pembiayaan pada

perbankan syariah”. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang

Rahayu, Siti. 2013. “Pengaruh Return On Asset, BOPO, Suku Bunga dan

Capital Adequacy Ratio Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah Pada Perbankan Syariah”. Jurnal Ekonomi dan

Bisnis.

Rahmawati, 2015. “Strategi Peningkatan Efisiensi Biaya pada Bank

Umum Syariah Berbasis Stochastic Frontier Approach dan Data

Envelopment Analysis”. Jurnal Buletin Moneter dan Perbankan,

Volume 17, Nomor 4, hal.458.

Sucipto, 2003. “Penilaian Kinerja Keuangan”. Sumatera : Jurnal Digital

Library Universitas Sumatera Utara.

Page 123: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

107

C. Laporan

Fatwa DSN-MUI No. 03/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Deposito

Laporan Bank Indonesia Statistika Perbankan Indonesia

Laporan Bank Indonesia Statistika Perbankan Syariah

Peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007 Tentang Sistem Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Jakarta

Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan

Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan

Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

D. Website

www.bi.go.id diakses pada 26 November 2015

www.ojk.go.id diakses pada 26 November 2015

www.republika.co.id diakses pada 19 Februari 2016

www.datacon.co.id diakses pada 23 Februari 2016

www.dsnmui.or.id diakses pada 24 Maret 2016

www.kontan.co.id diakses pada 25 Maret 2016

www.kemenkeu.go.id diakses pada 29 Maret 2016

Page 124: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

108

Lampiran 1

Data Sampel Penelitian

No. Nama Perusahaan Kode

1 PT. Bank Muamalat Indonesia BMI

2 PT. Bank Victoria Syariah BVS

3 Bank BRIsyariah BRIS

4 B.P.D. Jawa Barat Banten Syariah BJBS

5 Bank BNI Syariah BNIS

6 Bank Syariah Mandiri BSM

7 Bank Syariah Mega Indonesia BSMI

8 Bank Panin Syariah BPS

9 PT. Bank Bukopin Syariah BBS

10 PT. BCA Syariah BCAS

11 PT. Maybank Syariah Indonesia MIS

12 PT. Bank Tabungan Nasional Syariah BTNS

Sumber : Bank Indonesia Tahun 2015, data diolah

Lampiran 2

Data Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

a. Return On Asset (ROA) (dalam persentase)

Bulan

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 2,26 1,36 2,52 0,08 1,15

Februari 1,81 1,79 2,29 0,13 1,07

Maret 1,97 1,83 2,39 1,16 1,13

April 1,90 1,79 2,29 1,09 1,08

Mei 1,84 1,99 2,07 1,13 1,09

Juni 1,84 2,05 2,10 1,12 0,89

Page 125: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

109

Juli 1,86 2,05 2,02 1,05 -

Agustus 1,81 2,04 2,01 0,93 -

September 1,80 2,07 2,04 0,97 -

Oktober 1,75 2,11 1,94 0,92 -

November 1,78 2,09 1,96 0,87 -

Desember 1,79 2,14 2,00 0,80 -

Sumber : Bank Indonesia Tahun 2011-2015, data diolah

b. Capital Adequacy Ratio (CAR) (dalam persentase)

Bulan

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 20,23 16,27 15,29 16,76 14,16

Februari 15,17 15,91 15,20 16,71 14,38

Maret 16,57 15,33 14,30 16,20 14,43

April 19,86 14,97 14,72 16,68 14,06

Mei 19,58 13,40 14,28 16,85 14,29

Juni 15,92 16,12 14,30 16,21 14,09

Juli 15,92 16,12 15,28 15,62 -

Agustus 15,83 15,63 14,71 14,73 -

September 16,18 14,98 14,19 14,54 -

Oktober 15,30 14,54 14,19 15,25 -

November 14,88 14,82 12,23 15,66 -

Desember 16,63 14,13 14,42 16,10 -

Sumber : Bank Indonesia Tahun 2011-2015, data diolah

c. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) (dalam

persentase)

Bulan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 75,75 86,22 70,43 80,05 92,54

Februari 79,56 78,39 72,06 83,77 91,65

Page 126: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

110

Maret 77,63 77,77 72,95 91,90 92,78

April 78,78 77,77 73,95 84,50 93,79

Mei 79,05 76,24 76,87 76,49 93,53

Juni 78,13 75,74 76,18 71,76 94,22

Juli 77,13 75,87 76,13 79,80 -

Agustus 77,65 75,89 77,87 81,20 -

September 77,54 75,44 77,98 82,39 -

Oktober 78,41 75,04 79,06 75,61 -

November 86,22 75,29 78,59 93,50 -

Desember 78,41 74,75 78,21 0,79278 -

Sumber : Bank Indonesia Tahun 2011-2015, data diolah

2. Variabel Dependen

Komposisi DPK – Deposito Mudharabah

(dalam miliar rupiah)

Bulan Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 44.191 71.547 87.283 106.973 130.352

Februari 44.496 70.653 90.568 107.544 130.716

Maret 47.435 72.081 96.422 111.643 131.522

April 47.824 67.919 95.351 115.729 131.784

Mei 49.851 67.712 100.746 119.136 129.890

Juni 52.121 68.888 99.677 119.043 129.890

Juli 53.896 69.721 99.368 119.357 -

Agustus 55.768 71.757 102.395 122.106 -

September 59.350 73.505 103.799 122.105 -

Oktober 62.184 78.504 105.100 132.043 -

November 65.338 82.819 106.503 133.448 -

Desember 70.806 84.732 107.812 135.629 -

Sumber : Bank Indonesia Tahun 2011-2015, data diolah

Page 127: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

111

Lampiran 3

Tabel Model Summary, Anova dan Coefficients

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 0,711a 0,506 0,476 0,24365 0,796

a. Predictors: (Constant), Ln_BOPO, Ln_ROA, Ln_CAR

b. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3,038 3 1,013 17,058 0,000b

Residual 2,968 50 0,059

Total 6,006 53

a. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah

b. Predictors: (Constant), Ln_BOPO, Ln_ROA, Ln_CAR

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 17,585 1,077 16,333 0,000

Ln_ROA -0,273 0,055 -0,500 -4,965 0,000 0,974 1,026

Ln_CAR -2,122 0,378 -0,566 -5,620 0,000 0,974 1,027

Ln_BOPO -0,072 0,053 -0,135 -1,345 0,185 0,988 1,013

a. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah

Page 128: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

112

Lampiran 4

Uji Normalitas

Page 129: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

113

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 54

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 0,23664933

Most Extreme Differences

Absolute 0,117

Positive 0,059

Negative -0,117

Kolmogorov-Smirnov Z 0,861

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,449

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Lampiran 5

Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Ln_ROA 0,974 1,026

Ln_CAR 0,974 1,027

Ln_BOPO 0,988 1,013

a. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah

Lampiran 6

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 0,711a 0,506 0,476 0,24365 0,796

a. Predictors: (Constant), Ln_BOPO, Ln_ROA, Ln_CAR

b. Dependent Variable: Ln_Deposito_Mudharabah

Page 130: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

114

Lampiran 7

Uji Heteroskedastisitas

Page 131: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010

115

Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5%

n

k=1 k=2 k=3 k=4 k=5

dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU

6 0.6102 1.4002 7 0.6996 1.3564 0.4672 1.8964 8 0.7629 1.3324 0.5591 1.7771 0.3674 2.2866 9 0.8243 1.3199 0.6291 1.6993 0.4548 2.1282 0.2957 2.5881

10 0.8791 1.3197 0.6972 1.6413 0.5253 2.0163 0.3760 2.4137 0.2427 2.8217 11 0.9273 1.3241 0.7580 1.6044 0.5948 1.9280 0.4441 2.2833 0.3155 2.6446 12 0.9708 1.3314 0.8122 1.5794 0.6577 1.8640 0.5120 2.1766 0.3796 2.5061 13 1.0097 1.3404 0.8612 1.5621 0.7147 1.8159 0.5745 2.0943 0.4445 2.3897 14 1.0450 1.3503 0.9054 1.5507 0.7667 1.7788 0.6321 2.0296 0.5052 2.2959 15 1.0770 1.3605 0.9455 1.5432 0.8140 1.7501 0.6852 1.9774 0.5620 2.2198 16 1.1062 1.3709 0.9820 1.5386 0.8572 1.7277 0.7340 1.9351 0.6150 2.1567 17 1.1330 1.3812 1.0154 1.5361 0.8968 1.7101 0.7790 1.9005 0.6641 2.1041 18 1.1576 1.3913 1.0461 1.5353 0.9331 1.6961 0.8204 1.8719 0.7098 2.0600 19 1.1804 1.4012 1.0743 1.5355 0.9666 1.6851 0.8588 1.8482 0.7523 2.0226 20 1.2015 1.4107 1.1004 1.5367 0.9976 1.6763 0.8943 1.8283 0.7918 1.9908 21 1.2212 1.4200 1.1246 1.5385 1.0262 1.6694 0.9272 1.8116 0.8286 1.9635 22 1.2395 1.4289 1.1471 1.5408 1.0529 1.6640 0.9578 1.7974 0.8629 1.9400 23 1.2567 1.4375 1.1682 1.5435 1.0778 1.6597 0.9864 1.7855 0.8949 1.9196 24 1.2728 1.4458 1.1878 1.5464 1.1010 1.6565 1.0131 1.7753 0.9249 1.9018 25 1.2879 1.4537 1.2063 1.5495 1.1228 1.6540 1.0381 1.7666 0.9530 1.8863 26 1.3022 1.4614 1.2236 1.5528 1.1432 1.6523 1.0616 1.7591 0.9794 1.8727 27 1.3157 1.4688 1.2399 1.5562 1.1624 1.6510 1.0836 1.7527 1.0042 1.8608 28 1.3284 1.4759 1.2553 1.5596 1.1805 1.6503 1.1044 1.7473 1.0276 1.8502 29 1.3405 1.4828 1.2699 1.5631 1.1976 1.6499 1.1241 1.7426 1.0497 1.8409 30 1.3520 1.4894 1.2837 1.5666 1.2138 1.6498 1.1426 1.7386 1.0706 1.8326 31 1.3630 1.4957 1.2969 1.5701 1.2292 1.6500 1.1602 1.7352 1.0904 1.8252 32 1.3734 1.5019 1.3093 1.5736 1.2437 1.6505 1.1769 1.7323 1.1092 1.8187 33 1.3834 1.5078 1.3212 1.5770 1.2576 1.6511 1.1927 1.7298 1.1270 1.8128 34 1.3929 1.5136 1.3325 1.5805 1.2707 1.6519 1.2078 1.7277 1.1439 1.8076 35 1.4019 1.5191 1.3433 1.5838 1.2833 1.6528 1.2221 1.7259 1.1601 1.8029 36 1.4107 1.5245 1.3537 1.5872 1.2953 1.6539 1.2358 1.7245 1.1755 1.7987 37 1.4190 1.5297 1.3635 1.5904 1.3068 1.6550 1.2489 1.7233 1.1901 1.7950 38 1.4270 1.5348 1.3730 1.5937 1.3177 1.6563 1.2614 1.7223 1.2042 1.7916 39 1.4347 1.5396 1.3821 1.5969 1.3283 1.6575 1.2734 1.7215 1.2176 1.7886 40 1.4421 1.5444 1.3908 1.6000 1.3384 1.6589 1.2848 1.7209 1.2305 1.7859 41 1.4493 1.5490 1.3992 1.6031 1.3480 1.6603 1.2958 1.7205 1.2428 1.7835 42 1.4562 1.5534 1.4073 1.6061 1.3573 1.6617 1.3064 1.7202 1.2546 1.7814 43 1.4628 1.5577 1.4151 1.6091 1.3663 1.6632 1.3166 1.7200 1.2660 1.7794 44 1.4692 1.5619 1.4226 1.6120 1.3749 1.6647 1.3263 1.7200 1.2769 1.7777 45 1.4754 1.5660 1.4298 1.6148 1.3832 1.6662 1.3357 1.7200 1.2874 1.7762 46 1.4814 1.5700 1.4368 1.6176 1.3912 1.6677 1.3448 1.7201 1.2976 1.7748 47 1.4872 1.5739 1.4435 1.6204 1.3989 1.6692 1.3535 1.7203 1.3073 1.7736 48 1.4928 1.5776 1.4500 1.6231 1.4064 1.6708 1.3619 1.7206 1.3167 1.7725 49 1.4982 1.5813 1.4564 1.6257 1.4136 1.6723 1.3701 1.7210 1.3258 1.7716 50 1.5035 1.5849 1.4625 1.6283 1.4206 1.6739 1.3779 1.7214 1.3346 1.7708

Page 132: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 116

51 1.5086 1.5884 1.4684 1.6309 1.4273 1.6754 1.3855 1.7218 1.3431 1.7701 52 1.5135 1.5917 1.4741 1.6334 1.4339 1.6769 1.3929 1.7223 1.3512 1.7694 53 1.5183 1.5951 1.4797 1.6359 1.4402 1.6785 1.4000 1.7228 1.3592 1.7689 54 1.5230 1.5983 1.4851 1.6383 1.4464 1.6800 1.4069 1.7234 1.3669 1.7684 55 1.5276 1.6014 1.4903 1.6406 1.4523 1.6815 1.4136 1.7240 1.3743 1.7681 56 1.5320 1.6045 1.4954 1.6430 1.4581 1.6830 1.4201 1.7246 1.3815 1.7678 57 1.5363 1.6075 1.5004 1.6452 1.4637 1.6845 1.4264 1.7253 1.3885 1.7675 58 1.5405 1.6105 1.5052 1.6475 1.4692 1.6860 1.4325 1.7259 1.3953 1.7673 59 1.5446 1.6134 1.5099 1.6497 1.4745 1.6875 1.4385 1.7266 1.4019 1.7672 60 1.5485 1.6162 1.5144 1.6518 1.4797 1.6889 1.4443 1.7274 1.4083 1.7671 61 1.5524 1.6189 1.5189 1.6540 1.4847 1.6904 1.4499 1.7281 1.4146 1.7671 62 1.5562 1.6216 1.5232 1.6561 1.4896 1.6918 1.4554 1.7288 1.4206 1.7671 63 1.5599 1.6243 1.5274 1.6581 1.4943 1.6932 1.4607 1.7296 1.4265 1.7671 64 1.5635 1.6268 1.5315 1.6601 1.4990 1.6946 1.4659 1.7303 1.4322 1.7672 65 1.5670 1.6294 1.5355 1.6621 1.5035 1.6960 1.4709 1.7311 1.4378 1.7673 66 1.5704 1.6318 1.5395 1.6640 1.5079 1.6974 1.4758 1.7319 1.4433 1.7675 67 1.5738 1.6343 1.5433 1.6660 1.5122 1.6988 1.4806 1.7327 1.4486 1.7676 68 1.5771 1.6367 1.5470 1.6678 1.5164 1.7001 1.4853 1.7335 1.4537 1.7678 69 1.5803 1.6390 1.5507 1.6697 1.5205 1.7015 1.4899 1.7343 1.4588 1.7680 70 1.5834 1.6413 1.5542 1.6715 1.5245 1.7028 1.4943 1.7351 1.4637 1.7683

Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5%

n

k=1 k=2 k=3 k=4 k=5

dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU

71 1.5865 1.6435 1.5577 1.6733 1.5284 1.7041 1.4987 1.7358 1.4685 1.7685

72 1.5895 1.6457 1.5611 1.6751 1.5323 1.7054 1.5029 1.7366 1.4732 1.7688 73 1.5924 1.6479 1.5645 1.6768 1.5360 1.7067 1.5071 1.7375 1.4778 1.7691 74 1.5953 1.6500 1.5677 1.6785 1.5397 1.7079 1.5112 1.7383 1.4822 1.7694 75 1.5981 1.6521 1.5709 1.6802 1.5432 1.7092 1.5151 1.7390 1.4866 1.7698 76 1.6009 1.6541 1.5740 1.6819 1.5467 1.7104 1.5190 1.7399 1.4909 1.7701 77 1.6036 1.6561 1.5771 1.6835 1.5502 1.7117 1.5228 1.7407 1.4950 1.7704 78 1.6063 1.6581 1.5801 1.6851 1.5535 1.7129 1.5265 1.7415 1.4991 1.7708 79 1.6089 1.6601 1.5830 1.6867 1.5568 1.7141 1.5302 1.7423 1.5031 1.7712 80 1.6114 1.6620 1.5859 1.6882 1.5600 1.7153 1.5337 1.7430 1.5070 1.7716 81 1.6139 1.6639 1.5888 1.6898 1.5632 1.7164 1.5372 1.7438 1.5109 1.7720 82 1.6164 1.6657 1.5915 1.6913 1.5663 1.7176 1.5406 1.7446 1.5146 1.7724 83 1.6188 1.6675 1.5942 1.6928 1.5693 1.7187 1.5440 1.7454 1.5183 1.7728 84 1.6212 1.6693 1.5969 1.6942 1.5723 1.7199 1.5472 1.7462 1.5219 1.7732 85 1.6235 1.6711 1.5995 1.6957 1.5752 1.7210 1.5505 1.7470 1.5254 1.7736 86 1.6258 1.6728 1.6021 1.6971 1.5780 1.7221 1.5536 1.7478 1.5289 1.7740 87 1.6280 1.6745 1.6046 1.6985 1.5808 1.7232 1.5567 1.7485 1.5322 1.7745 88 1.6302 1.6762 1.6071 1.6999 1.5836 1.7243 1.5597 1.7493 1.5356 1.7749 89 1.6324 1.6778 1.6095 1.7013 1.5863 1.7254 1.5627 1.7501 1.5388 1.7754 90 1.6345 1.6794 1.6119 1.7026 1.5889 1.7264 1.5656 1.7508 1.5420 1.7758 91 1.6366 1.6810 1.6143 1.7040 1.5915 1.7275 1.5685 1.7516 1.5452 1.7763 92 1.6387 1.6826 1.6166 1.7053 1.5941 1.7285 1.5713 1.7523 1.5482 1.7767 93 1.6407 1.6841 1.6188 1.7066 1.5966 1.7295 1.5741 1.7531 1.5513 1.7772

Page 133: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010

117

94 1.6427 1.6857 1.6211 1.7078 1.5991 1.7306 1.5768 1.7538 1.5542 1.7776 95 1.6447 1.6872 1.6233 1.7091 1.6015 1.7316 1.5795 1.7546 1.5572 1.7781 96 1.6466 1.6887 1.6254 1.7103 1.6039 1.7326 1.5821 1.7553 1.5600 1.7785 97 1.6485 1.6901 1.6275 1.7116 1.6063 1.7335 1.5847 1.7560 1.5628 1.7790 98 1.6504 1.6916 1.6296 1.7128 1.6086 1.7345 1.5872 1.7567 1.5656 1.7795 99 1.6522 1.6930 1.6317 1.7140 1.6108 1.7355 1.5897 1.7575 1.5683 1.7799 100 1.6540 1.6944 1.6337 1.7152 1.6131 1.7364 1.5922 1.7582 1.5710 1.7804 101 1.6558 1.6958 1.6357 1.7163 1.6153 1.7374 1.5946 1.7589 1.5736 1.7809 102 1.6576 1.6971 1.6376 1.7175 1.6174 1.7383 1.5969 1.7596 1.5762 1.7813 103 1.6593 1.6985 1.6396 1.7186 1.6196 1.7392 1.5993 1.7603 1.5788 1.7818 104 1.6610 1.6998 1.6415 1.7198 1.6217 1.7402 1.6016 1.7610 1.5813 1.7823 105 1.6627 1.7011 1.6433 1.7209 1.6237 1.7411 1.6038 1.7617 1.5837 1.7827 106 1.6644 1.7024 1.6452 1.7220 1.6258 1.7420 1.6061 1.7624 1.5861 1.7832 107 1.6660 1.7037 1.6470 1.7231 1.6277 1.7428 1.6083 1.7631 1.5885 1.7837 108 1.6676 1.7050 1.6488 1.7241 1.6297 1.7437 1.6104 1.7637 1.5909 1.7841 109 1.6692 1.7062 1.6505 1.7252 1.6317 1.7446 1.6125 1.7644 1.5932 1.7846 110 1.6708 1.7074 1.6523 1.7262 1.6336 1.7455 1.6146 1.7651 1.5955 1.7851 111 1.6723 1.7086 1.6540 1.7273 1.6355 1.7463 1.6167 1.7657 1.5977 1.7855 112 1.6738 1.7098 1.6557 1.7283 1.6373 1.7472 1.6187 1.7664 1.5999 1.7860 113 1.6753 1.7110 1.6574 1.7293 1.6391 1.7480 1.6207 1.7670 1.6021 1.7864 114 1.6768 1.7122 1.6590 1.7303 1.6410 1.7488 1.6227 1.7677 1.6042 1.7869 115 1.6783 1.7133 1.6606 1.7313 1.6427 1.7496 1.6246 1.7683 1.6063 1.7874 116 1.6797 1.7145 1.6622 1.7323 1.6445 1.7504 1.6265 1.7690 1.6084 1.7878 117 1.6812 1.7156 1.6638 1.7332 1.6462 1.7512 1.6284 1.7696 1.6105 1.7883 118 1.6826 1.7167 1.6653 1.7342 1.6479 1.7520 1.6303 1.7702 1.6125 1.7887 119 1.6839 1.7178 1.6669 1.7352 1.6496 1.7528 1.6321 1.7709 1.6145 1.7892 120 1.6853 1.7189 1.6684 1.7361 1.6513 1.7536 1.6339 1.7715 1.6164 1.7896 121 1.6867 1.7200 1.6699 1.7370 1.6529 1.7544 1.6357 1.7721 1.6184 1.7901 122 1.6880 1.7210 1.6714 1.7379 1.6545 1.7552 1.6375 1.7727 1.6203 1.7905 123 1.6893 1.7221 1.6728 1.7388 1.6561 1.7559 1.6392 1.7733 1.6222 1.7910 124 1.6906 1.7231 1.6743 1.7397 1.6577 1.7567 1.6409 1.7739 1.6240 1.7914 125 1.6919 1.7241 1.6757 1.7406 1.6592 1.7574 1.6426 1.7745 1.6258 1.7919 126 1.6932 1.7252 1.6771 1.7415 1.6608 1.7582 1.6443 1.7751 1.6276 1.7923 127 1.6944 1.7261 1.6785 1.7424 1.6623 1.7589 1.6460 1.7757 1.6294 1.7928 128 1.6957 1.7271 1.6798 1.7432 1.6638 1.7596 1.6476 1.7763 1.6312 1.7932 129 1.6969 1.7281 1.6812 1.7441 1.6653 1.7603 1.6492 1.7769 1.6329 1.7937 130 1.6981 1.7291 1.6825 1.7449 1.6667 1.7610 1.6508 1.7774 1.6346 1.7941 131 1.6993 1.7301 1.6838 1.7458 1.6682 1.7617 1.6523 1.7780 1.6363 1.7945 132 1.7005 1.7310 1.6851 1.7466 1.6696 1.7624 1.6539 1.7786 1.6380 1.7950 133 1.7017 1.7319 1.6864 1.7474 1.6710 1.7631 1.6554 1.7791 1.6397 1.7954 134 1.7028 1.7329 1.6877 1.7482 1.6724 1.7638 1.6569 1.7797 1.6413 1.7958 135 1.7040 1.7338 1.6889 1.7490 1.6738 1.7645 1.6584 1.7802 1.6429 1.7962 136 1.7051 1.7347 1.6902 1.7498 1.6751 1.7652 1.6599 1.7808 1.6445 1.7967

Page 134: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 118

Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5%

n

k=1 k=2 k=3 k=4 k=5

dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU

137 1.7062 1.7356 1.6914 1.7506 1.6765 1.7659 1.6613 1.7813 1.6461 1.7971

138 1.7073 1.7365 1.6926 1.7514 1.6778 1.7665 1.6628 1.7819 1.6476 1.7975 139 1.7084 1.7374 1.6938 1.7521 1.6791 1.7672 1.6642 1.7824 1.6491 1.7979 140 1.7095 1.7382 1.6950 1.7529 1.6804 1.7678 1.6656 1.7830 1.6507 1.7984 141 1.7106 1.7391 1.6962 1.7537 1.6817 1.7685 1.6670 1.7835 1.6522 1.7988 142 1.7116 1.7400 1.6974 1.7544 1.6829 1.7691 1.6684 1.7840 1.6536 1.7992 143 1.7127 1.7408 1.6985 1.7552 1.6842 1.7697 1.6697 1.7846 1.6551 1.7996 144 1.7137 1.7417 1.6996 1.7559 1.6854 1.7704 1.6710 1.7851 1.6565 1.8000 145 1.7147 1.7425 1.7008 1.7566 1.6866 1.7710 1.6724 1.7856 1.6580 1.8004 146 1.7157 1.7433 1.7019 1.7574 1.6878 1.7716 1.6737 1.7861 1.6594 1.8008 147 1.7167 1.7441 1.7030 1.7581 1.6890 1.7722 1.6750 1.7866 1.6608 1.8012 148 1.7177 1.7449 1.7041 1.7588 1.6902 1.7729 1.6762 1.7871 1.6622 1.8016 149 1.7187 1.7457 1.7051 1.7595 1.6914 1.7735 1.6775 1.7876 1.6635 1.8020 150 1.7197 1.7465 1.7062 1.7602 1.6926 1.7741 1.6788 1.7881 1.6649 1.8024 151 1.7207 1.7473 1.7072 1.7609 1.6937 1.7747 1.6800 1.7886 1.6662 1.8028 152 1.7216 1.7481 1.7083 1.7616 1.6948 1.7752 1.6812 1.7891 1.6675 1.8032 153 1.7226 1.7488 1.7093 1.7622 1.6959 1.7758 1.6824 1.7896 1.6688 1.8036 154 1.7235 1.7496 1.7103 1.7629 1.6971 1.7764 1.6836 1.7901 1.6701 1.8040 155 1.7244 1.7504 1.7114 1.7636 1.6982 1.7770 1.6848 1.7906 1.6714 1.8044 156 1.7253 1.7511 1.7123 1.7642 1.6992 1.7776 1.6860 1.7911 1.6727 1.8048 157 1.7262 1.7519 1.7133 1.7649 1.7003 1.7781 1.6872 1.7915 1.6739 1.8052 158 1.7271 1.7526 1.7143 1.7656 1.7014 1.7787 1.6883 1.7920 1.6751 1.8055 159 1.7280 1.7533 1.7153 1.7662 1.7024 1.7792 1.6895 1.7925 1.6764 1.8059 160 1.7289 1.7541 1.7163 1.7668 1.7035 1.7798 1.6906 1.7930 1.6776 1.8063 161 1.7298 1.7548 1.7172 1.7675 1.7045 1.7804 1.6917 1.7934 1.6788 1.8067 162 1.7306 1.7555 1.7182 1.7681 1.7055 1.7809 1.6928 1.7939 1.6800 1.8070 163 1.7315 1.7562 1.7191 1.7687 1.7066 1.7814 1.6939 1.7943 1.6811 1.8074 164 1.7324 1.7569 1.7200 1.7693 1.7075 1.7820 1.6950 1.7948 1.6823 1.8078 165 1.7332 1.7576 1.7209 1.7700 1.7085 1.7825 1.6960 1.7953 1.6834 1.8082 166 1.7340 1.7582 1.7218 1.7706 1.7095 1.7831 1.6971 1.7957 1.6846 1.8085 167 1.7348 1.7589 1.7227 1.7712 1.7105 1.7836 1.6982 1.7961 1.6857 1.8089 168 1.7357 1.7596 1.7236 1.7718 1.7115 1.7841 1.6992 1.7966 1.6868 1.8092 169 1.7365 1.7603 1.7245 1.7724 1.7124 1.7846 1.7002 1.7970 1.6879 1.8096 170 1.7373 1.7609 1.7254 1.7730 1.7134 1.7851 1.7012 1.7975 1.6890 1.8100 171 1.7381 1.7616 1.7262 1.7735 1.7143 1.7856 1.7023 1.7979 1.6901 1.8103 172 1.7389 1.7622 1.7271 1.7741 1.7152 1.7861 1.7033 1.7983 1.6912 1.8107 173 1.7396 1.7629 1.7279 1.7747 1.7162 1.7866 1.7042 1.7988 1.6922 1.8110 174 1.7404 1.7635 1.7288 1.7753 1.7171 1.7872 1.7052 1.7992 1.6933 1.8114 175 1.7412 1.7642 1.7296 1.7758 1.7180 1.7877 1.7062 1.7996 1.6943 1.8117 176 1.7420 1.7648 1.7305 1.7764 1.7189 1.7881 1.7072 1.8000 1.6954 1.8121 177 1.7427 1.7654 1.7313 1.7769 1.7197 1.7886 1.7081 1.8005 1.6964 1.8124 178 1.7435 1.7660 1.7321 1.7775 1.7206 1.7891 1.7091 1.8009 1.6974 1.8128 179 1.7442 1.7667 1.7329 1.7780 1.7215 1.7896 1.7100 1.8013 1.6984 1.8131 180 1.7449 1.7673 1.7337 1.7786 1.7224 1.7901 1.7109 1.8017 1.6994 1.8135

Page 135: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010

119

181 1.7457 1.7679 1.7345 1.7791 1.7232 1.7906 1.7118 1.8021 1.7004 1.8138 182 1.7464 1.7685 1.7353 1.7797 1.7241 1.7910 1.7128 1.8025 1.7014 1.8141 183 1.7471 1.7691 1.7360 1.7802 1.7249 1.7915 1.7137 1.8029 1.7023 1.8145 184 1.7478 1.7697 1.7368 1.7807 1.7257 1.7920 1.7146 1.8033 1.7033 1.8148 185 1.7485 1.7702 1.7376 1.7813 1.7266 1.7924 1.7155 1.8037 1.7042 1.8151 186 1.7492 1.7708 1.7384 1.7818 1.7274 1.7929 1.7163 1.8041 1.7052 1.8155 187 1.7499 1.7714 1.7391 1.7823 1.7282 1.7933 1.7172 1.8045 1.7061 1.8158 188 1.7506 1.7720 1.7398 1.7828 1.7290 1.7938 1.7181 1.8049 1.7070 1.8161 189 1.7513 1.7725 1.7406 1.7833 1.7298 1.7942 1.7189 1.8053 1.7080 1.8165 190 1.7520 1.7731 1.7413 1.7838 1.7306 1.7947 1.7198 1.8057 1.7089 1.8168 191 1.7526 1.7737 1.7420 1.7843 1.7314 1.7951 1.7206 1.8061 1.7098 1.8171 192 1.7533 1.7742 1.7428 1.7848 1.7322 1.7956 1.7215 1.8064 1.7107 1.8174 193 1.7540 1.7748 1.7435 1.7853 1.7329 1.7960 1.7223 1.8068 1.7116 1.8178 194 1.7546 1.7753 1.7442 1.7858 1.7337 1.7965 1.7231 1.8072 1.7124 1.8181 195 1.7553 1.7759 1.7449 1.7863 1.7345 1.7969 1.7239 1.8076 1.7133 1.8184 196 1.7559 1.7764 1.7456 1.7868 1.7352 1.7973 1.7247 1.8079 1.7142 1.8187 197 1.7566 1.7769 1.7463 1.7873 1.7360 1.7977 1.7255 1.8083 1.7150 1.8190 198 1.7572 1.7775 1.7470 1.7878 1.7367 1.7982 1.7263 1.8087 1.7159 1.8193 199 1.7578 1.7780 1.7477 1.7882 1.7374 1.7986 1.7271 1.8091 1.7167 1.8196 200 1.7584 1.7785 1.7483 1.7887 1.7382 1.7990 1.7279 1.8094 1.7176 1.8199

Page 136: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Page 137: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Page 138: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom

adalah luas daerah dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih

besar adalah luas daerah dalam kedua ujung

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010

120

Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884

2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712

3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453

4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318

5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343

6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763

7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529

8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079

9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681

10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370

11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470

12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963

13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198

14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739

15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283

16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615

17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577

18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048

19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940

20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181

21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715

22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499

23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496

24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678

25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019

26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500

27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103

28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816

29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624

30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518

31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490

32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531

33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634

34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793

35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005

36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262

37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563

38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903

39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279

40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688

Page 139: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah

dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam

kedua ujung

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010

121

Titik Persentase Distribusi t (df = 41 – 80 Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127

42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595

43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089

44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607

45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148

46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710

47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291

48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891

49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508

50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141

51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789

52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451

53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127

54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815

55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515

56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226

57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948

58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680

59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421

60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171

61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930

62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696

63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471

64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253

65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041

66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837

67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639

68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446

69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260

70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079

71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903

72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733

73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567

74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406

75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249

76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096

77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948

78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804

79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663

80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526

Page 140: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah

dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam

kedua ujung

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010

122

Titik Persentase Distribusi t (df = 81 –120) Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392

82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262

83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135

84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011

85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890

86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772

87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657

88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544

89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434

90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327

91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222

92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119

93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019

94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921

95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825

96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731

97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639

98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549

99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460

100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374

101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289

102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206

103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125

104 0.67686 1.28974 1.65964 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045

105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347 3.16967

106 0.67681 1.28959 1.65936 1.98260 2.36204 2.62301 3.16890

107 0.67679 1.28951 1.65922 1.98238 2.36170 2.62256 3.16815

108 0.67677 1.28944 1.65909 1.98217 2.36137 2.62212 3.16741

109 0.67675 1.28937 1.65895 1.98197 2.36105 2.62169 3.16669

110 0.67673 1.28930 1.65882 1.98177 2.36073 2.62126 3.16598

111 0.67671 1.28922 1.65870 1.98157 2.36041 2.62085 3.16528

112 0.67669 1.28916 1.65857 1.98137 2.36010 2.62044 3.16460

113 0.67667 1.28909 1.65845 1.98118 2.35980 2.62004 3.16392

114 0.67665 1.28902 1.65833 1.98099 2.35950 2.61964 3.16326

115 0.67663 1.28896 1.65821 1.98081 2.35921 2.61926 3.16262

116 0.67661 1.28889 1.65810 1.98063 2.35892 2.61888 3.16198

117 0.67659 1.28883 1.65798 1.98045 2.35864 2.61850 3.16135

118 0.67657 1.28877 1.65787 1.98027 2.35837 2.61814 3.16074

119 0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013

120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954

Page 141: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah

dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam

kedua ujung

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010

123

Titik Persentase Distribusi t (df = 121 –160) Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

121 0.67652 1.28859 1.65754 1.97976 2.35756 2.61707 3.15895

122 0.67651 1.28853 1.65744 1.97960 2.35730 2.61673 3.15838

123 0.67649 1.28847 1.65734 1.97944 2.35705 2.61639 3.15781

124 0.67647 1.28842 1.65723 1.97928 2.35680 2.61606 3.15726

125 0.67646 1.28836 1.65714 1.97912 2.35655 2.61573 3.15671

126 0.67644 1.28831 1.65704 1.97897 2.35631 2.61541 3.15617

127 0.67643 1.28825 1.65694 1.97882 2.35607 2.61510 3.15565

128 0.67641 1.28820 1.65685 1.97867 2.35583 2.61478 3.15512

129 0.67640 1.28815 1.65675 1.97852 2.35560 2.61448 3.15461

130 0.67638 1.28810 1.65666 1.97838 2.35537 2.61418 3.15411

131 0.67637 1.28805 1.65657 1.97824 2.35515 2.61388 3.15361

132 0.67635 1.28800 1.65648 1.97810 2.35493 2.61359 3.15312

133 0.67634 1.28795 1.65639 1.97796 2.35471 2.61330 3.15264

134 0.67633 1.28790 1.65630 1.97783 2.35450 2.61302 3.15217

135 0.67631 1.28785 1.65622 1.97769 2.35429 2.61274 3.15170

136 0.67630 1.28781 1.65613 1.97756 2.35408 2.61246 3.15124

137 0.67628 1.28776 1.65605 1.97743 2.35387 2.61219 3.15079

138 0.67627 1.28772 1.65597 1.97730 2.35367 2.61193 3.15034

139 0.67626 1.28767 1.65589 1.97718 2.35347 2.61166 3.14990

140 0.67625 1.28763 1.65581 1.97705 2.35328 2.61140 3.14947

141 0.67623 1.28758 1.65573 1.97693 2.35309 2.61115 3.14904

142 0.67622 1.28754 1.65566 1.97681 2.35289 2.61090 3.14862

143 0.67621 1.28750 1.65558 1.97669 2.35271 2.61065 3.14820

144 0.67620 1.28746 1.65550 1.97658 2.35252 2.61040 3.14779

145 0.67619 1.28742 1.65543 1.97646 2.35234 2.61016 3.14739

146 0.67617 1.28738 1.65536 1.97635 2.35216 2.60992 3.14699

147 0.67616 1.28734 1.65529 1.97623 2.35198 2.60969 3.14660

148 0.67615 1.28730 1.65521 1.97612 2.35181 2.60946 3.14621

149 0.67614 1.28726 1.65514 1.97601 2.35163 2.60923 3.14583

150 0.67613 1.28722 1.65508 1.97591 2.35146 2.60900 3.14545

151 0.67612 1.28718 1.65501 1.97580 2.35130 2.60878 3.14508

152 0.67611 1.28715 1.65494 1.97569 2.35113 2.60856 3.14471

153 0.67610 1.28711 1.65487 1.97559 2.35097 2.60834 3.14435

154 0.67609 1.28707 1.65481 1.97549 2.35081 2.60813 3.14400

155 0.67608 1.28704 1.65474 1.97539 2.35065 2.60792 3.14364

156 0.67607 1.28700 1.65468 1.97529 2.35049 2.60771 3.14330

157 0.67606 1.28697 1.65462 1.97519 2.35033 2.60751 3.14295

158 0.67605 1.28693 1.65455 1.97509 2.35018 2.60730 3.14261

159 0.67604 1.28690 1.65449 1.97500 2.35003 2.60710 3.14228

160 0.67603 1.28687 1.65443 1.97490 2.34988 2.60691 3.14195

Page 142: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah

dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam

kedua ujung

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010

124

Titik Persentase Distribusi t (df = 161 –200) Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

161 0.67602 1.28683 1.65437 1.97481 2.34973 2.60671 3.14162

162 0.67601 1.28680 1.65431 1.97472 2.34959 2.60652 3.14130

163 0.67600 1.28677 1.65426 1.97462 2.34944 2.60633 3.14098

164 0.67599 1.28673 1.65420 1.97453 2.34930 2.60614 3.14067

165 0.67598 1.28670 1.65414 1.97445 2.34916 2.60595 3.14036

166 0.67597 1.28667 1.65408 1.97436 2.34902 2.60577 3.14005

167 0.67596 1.28664 1.65403 1.97427 2.34888 2.60559 3.13975

168 0.67595 1.28661 1.65397 1.97419 2.34875 2.60541 3.13945

169 0.67594 1.28658 1.65392 1.97410 2.34862 2.60523 3.13915

170 0.67594 1.28655 1.65387 1.97402 2.34848 2.60506 3.13886

171 0.67593 1.28652 1.65381 1.97393 2.34835 2.60489 3.13857

172 0.67592 1.28649 1.65376 1.97385 2.34822 2.60471 3.13829

173 0.67591 1.28646 1.65371 1.97377 2.34810 2.60455 3.13801

174 0.67590 1.28644 1.65366 1.97369 2.34797 2.60438 3.13773

175 0.67589 1.28641 1.65361 1.97361 2.34784 2.60421 3.13745

176 0.67589 1.28638 1.65356 1.97353 2.34772 2.60405 3.13718

177 0.67588 1.28635 1.65351 1.97346 2.34760 2.60389 3.13691

178 0.67587 1.28633 1.65346 1.97338 2.34748 2.60373 3.13665

179 0.67586 1.28630 1.65341 1.97331 2.34736 2.60357 3.13638

180 0.67586 1.28627 1.65336 1.97323 2.34724 2.60342 3.13612

181 0.67585 1.28625 1.65332 1.97316 2.34713 2.60326 3.13587

182 0.67584 1.28622 1.65327 1.97308 2.34701 2.60311 3.13561

183 0.67583 1.28619 1.65322 1.97301 2.34690 2.60296 3.13536

184 0.67583 1.28617 1.65318 1.97294 2.34678 2.60281 3.13511

185 0.67582 1.28614 1.65313 1.97287 2.34667 2.60267 3.13487

186 0.67581 1.28612 1.65309 1.97280 2.34656 2.60252 3.13463

187 0.67580 1.28610 1.65304 1.97273 2.34645 2.60238 3.13438

188 0.67580 1.28607 1.65300 1.97266 2.34635 2.60223 3.13415

189 0.67579 1.28605 1.65296 1.97260 2.34624 2.60209 3.13391

190 0.67578 1.28602 1.65291 1.97253 2.34613 2.60195 3.13368

191 0.67578 1.28600 1.65287 1.97246 2.34603 2.60181 3.13345

192 0.67577 1.28598 1.65283 1.97240 2.34593 2.60168 3.13322

193 0.67576 1.28595 1.65279 1.97233 2.34582 2.60154 3.13299

194 0.67576 1.28593 1.65275 1.97227 2.34572 2.60141 3.13277

195 0.67575 1.28591 1.65271 1.97220 2.34562 2.60128 3.13255

196 0.67574 1.28589 1.65267 1.97214 2.34552 2.60115 3.13233

197 0.67574 1.28586 1.65263 1.97208 2.34543 2.60102 3.13212

198 0.67573 1.28584 1.65259 1.97202 2.34533 2.60089 3.13190

199 0.67572 1.28582 1.65255 1.97196 2.34523 2.60076 3.13169

200 0.67572 1.28580 1.65251 1.97190 2.34514 2.60063 3.13148

Page 143: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

125

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk pembilang (N1) df untuk

penyebut

(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246

2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43

3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70

4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86

5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62

6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94

7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51

8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22

9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01

10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85

11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72

12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62

13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53

14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46

15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40

16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35

17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31

18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27

19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23

20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20

21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18

22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15

23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13

24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11

25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09

26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07

27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06

28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04

29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03

30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01

31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00

32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99

33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98

34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97

35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96

36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95

37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95

38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94

39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93

40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92

41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92

42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91

43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91

44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90

45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010

Page 144: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

126

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk pembilang (N1) df untuk

penyebut

(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89

47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88

48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88

49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88

50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87

51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.87

52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86

53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86

54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86

55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85

56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85

57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85

58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84

59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84

60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84

61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.83

62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.83

63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83

64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83

65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.82

66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.84 1.82

67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82

68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82

69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.86 1.84 1.81

70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81

71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 1.86 1.83 1.81

72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81

73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81

74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.85 1.83 1.80

75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.83 1.80

76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80

77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80

78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.80

79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.79

80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.79

81 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.82 1.79

82 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79

83 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79

84 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79

85 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79

86 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.78

87 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.83 1.81 1.78

88 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.81 1.78

89 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78

90 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010

Page 145: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

127

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk pembilang (N1) df untuk

penyebut

(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

91 3.95 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78

92 3.94 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78

93 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78

94 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.77

95 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.82 1.80 1.77

96 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77

97 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77

98 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77

99 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77

100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77

101 3.94 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77

102 3.93 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77

103 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76

104 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76

105 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.81 1.79 1.76

106 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76

107 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76

108 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76

109 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76

110 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76

111 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76

112 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76

113 3.93 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.87 1.84 1.81 1.78 1.76

114 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75

115 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75

116 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75

117 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75

118 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75

119 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75

120 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75

121 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75

122 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75

123 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75

124 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75

125 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75

126 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75

127 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75

128 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75

129 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74

130 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74

131 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74

132 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74

133 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74

134 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74

135 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.77 1.74

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010

Page 146: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

128

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk pembilang (N1) df untuk

penyebut

(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

136 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.77 1.74

137 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

138 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

139 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

140 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

141 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

142 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

143 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

144 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

145 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74

146 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.74

147 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73

148 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73

149 3.90 3.06 2.67 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73

150 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73

151 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73

152 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73

153 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73

154 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73

155 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73

156 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.76 1.73

157 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.76 1.73

158 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

159 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

160 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

161 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

162 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

163 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

164 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

165 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

166 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

167 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

168 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

169 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

170 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

171 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73

172 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72

173 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72

174 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72

175 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72

176 3.89 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72

177 3.89 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72

178 3.89 3.05 2.66 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72

179 3.89 3.05 2.66 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72

180 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010

Page 147: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TINGKAT BAGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35745/1/SHELLA... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

129

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk pembilang (N1) df untuk

penyebut

(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

181 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72

182 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72

183 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72

184 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72

185 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.75 1.72

186 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.75 1.72

187 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

188 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

189 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

190 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

191 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

192 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

193 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

194 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

195 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

196 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

197 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

198 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

199 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

200 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

201 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

202 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

203 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

204 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

205 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

206 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72

207 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.71

208 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

209 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

210 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

211 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

212 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

213 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

214 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

215 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

216 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

217 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

218 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

219 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71

220 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71

221 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71

222 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71

223 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71

224 3.88 3.04 2.64 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71

225 3.88 3.04 2.64 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010