pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi...

132
PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT ATAS SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER (Studi Empiris Auditor Eksternal di Kantor Akuntan Publik Jakarta) Oleh: ALFA YUNITA 106082002564 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010/1431 H

Upload: lyphuc

Post on 03-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI

DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS

AUDIT ATAS SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER (Studi Empiris Auditor Eksternal di Kantor Akuntan Publik Jakarta)

Oleh:

ALFA YUNITA 106082002564

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010/1431 H

Page 2: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi
Page 3: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

i

PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT,

KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP

KUALITAS AUDIT ATAS SISTEM INFORMASI BERBASIS

KOMPUTER (Studi Empiris Auditor Eksternal di Kantor Akuntan Publik Jakarta)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

ALFA YUNITA 106082002564

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010/1431 H

Page 4: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

ii

PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT ATAS SISTEM INFORMASI BERBASIS

KOMPUTER (Studi Empiris Auditor Eksternal di Kantor Akuntan Publik Jakarta)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Alfa Yunita NIM 106082002564

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Hepi Prayudiawan, SE, Ak, MM NIP. 19570617 198503 1 002 NIP. 19720516 200901 1 006

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010/1431 H

Page 5: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

iii

Hari ini Selasa Tanggal Delapan Belas Mei Dua Ribu Sepuluh dilakukan Ujian

Komprehensif atas nama Alfa Yunita NIM: 106082002564 dengan judul Skripsi

“PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI, DAN

INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDITOR ATAS

SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER” (Studi Empiris Auditor

Eksternal di KAP Jakarta).

Jakarta, 18 Mei 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Afif Sulfa, SE.,Ak.,M.Si Yessi Fitri, SE.,Ak.,M.Si Penguji II Penguji III

Dr. Amilin, SE.,Ak.,M.Si Penguji I

Page 6: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

iv

Hari ini Senin Tanggal Dua Puluh Satu Juni Dua Ribu Sepuluh dilakukan Ujian

Skripsi atas nama Alfa Yunita NIM: 106082002564 dengan judul Skripsi

“PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI, DAN

INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDITOR ATAS

SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER” (Studi Empiris Auditor

Eksternal di KAP Jakarta). Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut

selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 21 Juni 2010

Tim Penguji Ujian Skripsi

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Hepi Prayudiawan, SE, Ak, MM

Penguji Ahli I Penguji Ahli II

Prof. Dr. Azzam Jasin Yessi Fitri, SE.,Ak.,M.Si

Page 7: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Alfa Yunita

2. Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 18 Juni 1989

3. Alamat : Kp. rawa lele Jl. Damai Rt 02/06 No. 38

Jombang, Ciputat

Tangerang Selatan, Banten 15414

4. Telepon : (021) 92290414/08567616141

II. PENDIDIKAN

1. SDN Jombang Tengah 1 Tahun 1994-2000

2. SLTPN 03 Ciputat Tahun 2000-2003

3. SMK YUPPENTEK 6 Ciledug Tahun 2003-2006

4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2006-2010

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Rasman

2. Ibu : Pujiati

3. Saudara Kandung : Rizki Ari Prabowo

5. Alamat : Kp. rawa lele Jl. Damai Rt 02/06 No. 38

Jombang, Ciputat

Tangerang Selatan, Banten 15414

4. Telepon : (021) 99510536/081510569404

Page 8: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

vi

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) koordinator Depertemen data dan

informasi tahun 2007-2008.

2. Progam Pengenalan Studi dan Almamater (PROPESA), BEMJ Akuntansi

divisi komsumsi tahun 2007.

3. Progam Pengenalan Studi dan Almamater (PROPESA), BEM FEIS

koordinator divisi kesekretariatan tahun 2008.

4. Progam Pengenalan Studi dan Almamater (PROPESA), BEM FEIS

koordinator divisi mentor tahun 2009.

Page 9: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

vii

INFLUENCE OF INVOLVEMENT OF THE AUDIT COMMITTEE, COMPETENCE, AUDITOR INDEPENDENCE AND AUDIT QUALITY ON

THE COMPUTER-BASED INFORMATION SYSTEM (Empirical Study of the External Auditor in Public Accounting Firm Jakarta)

By: Alfa Yunita

ABSTRACT

This research to analyze the effect of audit committee involvement, competence and independence of the auditor toward audit the quality of computer-based information systems. This research was conducted in Jakarta. Respondents in this research are auditors who work at Public Accounting Firm (KAP). Determination of samples was done by using a convenience sampling method. Questionnaire distributed amounted to 90 but only 60 are returned and can be used. Analyzing the data for hypothesis testing was done by multiple regression.

The results indicated that the competence and independence of auditors significantly influence the quality of the audit of computer based information systems. But variable involvement of the audit committee does not significantly influence the quality of the audit of computer based information systems. Further this, based on adjusted R Square is known that the independent variables influence the quality of the audit of computer based information system is 63.9%. Keywords: Quality audit of computer based information systems, audit committee

involvement, competence and independence of auditors.

Page 10: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

viii

PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI, DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT ATAS

SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER (Studi Empiris Auditor Eksternal di KAP Jakarta)

Oleh: Alfa Yunita

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi, dan independensi auditor terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer. Penelitian ini dilakukan di Jakarta. Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP). Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan convenience sampling. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 90 tetapi hanya 60 yang kembali dan dapat digunakan. Penganalisisan data untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan regresi berganda.

Hasil penelitian mengindikasi bahwa kompetensi dan independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer. Tetapi variabel keterlibatan komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer. Selanjutnya berdasarkan Adjusted R Square dapat diketahui bahwa pengaruh variabel independen terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer 63,9%. Kata kunci: Kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer, keterlibatan komite audit, kompetensi, dan independensi auditor.

Page 11: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI

DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT ATAS

SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER (Studi Empiris Auditor

Eksternal di KAP Jakarta).

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-

syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Allah S.W.T atas rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orang tua (Rasman dan Pujiati) yang telah memberikan semangat serta

doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis serta adik ku tercinta (Rizki Ari

Prabowo) yang selalu menyemangatiku.

3. Keluargaku yang telah menyemangati dan memberikan banyak inspirasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pembimbing Skripsi I yang telah

bersedia meluangkan waktu, mamberikan pengarahan dan bimbingan dalam

penulisan skripsi ini..

5. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Yessi Fitri SE., Ak., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 12: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

x

7. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM selaku dosen Pembimbing Skripsi II

yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

8. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri yang telah

memberikan bantuan kepada penulis.

9. Sahabat-sahabat seperjuanganku Annisa Tahta Putri, Ayu Wulandari

Hananingrum, Anneu Dwi Muliani, Anggie Nirmalani, Ahmad Ramdan,

Ahmad Kosasih, Dita Justiana, Dini Karta Ulfanie, Atina Eka Putri, Fitri

Akbariah serta sahabat-sahabat yang namanya tidak bisa disebutkan satu

persatu.

10. Teman-teman terbaikku akuntansi B: Dilaz Ariyanti, Diva Anzani, Diana

Febilia, Annisa Fitri, Endah Nilam, Chaerunnisa, Aprilliana, Eneng Fitri, dan

lain-lain.

11. Teman-teman terbaikku audit B: Herti, Istihayu, Mega, Intan, dan semuanya

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

12. Rekan-rekan Akuntansi Audit, Akuntansi Manajemen dan Akuntansi

Perpajakan angkatan 2006 yang telah memberikan dukungannya selama ini

kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, 21 Juni 2010

(Alfa Yunita)

Page 13: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................... i

Lembar Pengesahan Skripsi ................................................................................. ii

Lembar Pengesahan Uji Komprehensif ............................................................... iii

Lembar Pengesahan Uji Skripsi ........................................................................... iv

Daftar Riwayat Hidup .......................................................................................... v

Abstract ................................................................................................................ vii

Abstrak ................................................................................................................ viii

Kata Pengantar ..................................................................................................... ix

Daftar Isi ............................................................................................................... xi

Daftar Tabel .......................................................................................................... xvi

Daftar Gambar ...................................................................................................... xviii

Daftar Lampiran ................................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ......................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 9

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Auditing dan Sistem Informasi ............................................ 11

1. Pengertian Auditing ................................................................... 11

2. Jenis Audit ................................................................................ 14

Page 14: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

xii

B. Sistem Pengolahan Data Elektronik .................................................. 16

1. Pengolahan Data Elektronik (PDE) ............................................ 16

2. Komponen Sistem PDE ............................................................. 17

3. Pengendalian Internal pada Sistem PDE .................................... 21

4. Menentukan Resiko Pengendalian PDE ..................................... 22

5. Perbedaan antara PDE dan PDM ............................................... 24

C. Audit Sistem Informasi .................................................................... 25

1. Pengertian Audit Sistem Informasi ............................................ 25

2. Tujuan Audit Sistem Informasi .................................................. 25

3. Proses Audit Sistem Informasi ................................................... 27

4. Standar Audit Sistem Informasi ................................................. 29

D. Kualitas Audit .................................................................................. 29

E. Keterlibatan Komite Audit ............................................................... 33

F. Kompetensi Auditor ......................................................................... 37

G. Independensi Auditor ....................................................................... 40

H. Tinjauan Peneliti Terdahulu ............................................................. 42

I. Keterkaitan variabel ......................................................................... 45

J. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 48

K. Perumusan Hipotesis ........................................................................ 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 50

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................... 50

1. Populasi dan Sampel ................................................................. 50

Page 15: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

xiii

2. Metode Penetuan Sampel .......................................................... 51

C. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 51

1. Data Primer ............................................................................... 51

2. Data Sekunder ........................................................................... 52

D. Operasional Variabel dan Pengukurannya ........................................ 53

1. Variabel Independen .................................................................. 53

2. Variabel Dependen .................................................................... 55

3. Operasional Variabel ................................................................. 55

E. Metode Analisis Data ....................................................................... 58

1. Uji Kualitas Data ....................................................................... 58

a. Uji Validitas ....................................................................... 58

b. Uji Reliabilitas .................................................................... 59

2. Tahap Persiapan Data ................................................................ 59

3. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 60

a. Uji Multikolinieritas ........................................................... 60

b. Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 61

c. Uji Normalitas .................................................................... 61

4. Uji Hipotesis ............................................................................. 62

a. Analisis Regresi Berganda .................................................. 62

b. Uji Koefisien Determinasi .................................................. 62

c. Uji Statistik t .............................................................. 63

d. Uji Statistik Fisher (F) ........................................................ 64

Page 16: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

xiv

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................... 65

1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 65

2. Karakteristik responden ............................................................. 67

B. Penemuan ......................................................................................... 71

1. Uji Kualitas Data ....................................................................... 71

a. Uji Validitas ....................................................................... 71

b. Uji Reliabilitas .................................................................... 74

2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 77

a. Uji Multikolinieritas ........................................................... 77

b. Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 78

c. Uji Normalitas .................................................................... 79

3. Uji Hipotesis ............................................................................. 82

a. Analisis Regresi Berganda .................................................. 82

b. Uji Koefisien Determinasi .................................................. 82

c. Uji Statistik t ...................................................................... 84

d. Uji Statistik F ..................................................................... 86

C. Pembahasan ..................................................................................... 87

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ...................................................................................... 91

B. Implikasi .......................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 93

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 17: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Hal

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 42

Tabel 3.1 Operasional Variabel 55

Tabel 4.1 Data Penyebaran Kuesioner 66

Tabel 4.2 Total Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner 66

Tabel 4.3 Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin 68

Tabel 4.4 Karakteristik responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 69

Tabel 4.5 Karakteristik responden Berdasarkan Pengalaman Bekerja 70

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Kualitas Audit atas Sistem Informasi Berbasis

Komputer 72

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Keterlibatan Komite Audit 72

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Kompetensi Auditor 73

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Independensi Auditor 73

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Keterlibatan Komite Audit 75

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Kompetensi Auditor 75

Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Independensi Auditor 76

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas ualitas Audit atas Sistem Informasi Berbasis

Komputer 76

Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas 78

Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Regresi 82

Tabel 4.16 Uji Koefisien Determinasi 83

Page 18: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

xvi

Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik t 84

Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik F 86

Page 19: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

xvii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Hal

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Komite Audit 34

Gambar 2.2 Model Penelitian 48

Gambar 4.1 Grafik Scatterplot 79

Gambar 4.2 Grafik P-Plot 80

Gambar 4.3 Grafik Histogram 81

Page 20: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Hal

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian 96

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian 97

Lampiran 3 Daftar Jawaban Responden 98

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 99

Lampiran 5 Hasil Uji Asumsi Klasik 100

Lampiran 6 Hasil Uji Regresi Berganda 101

Page 21: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi
Page 22: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat.

Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas

dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen

perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2009). Profesi akuntan publik

bertanggungjawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan

perusahaan, sehingga masyarakat memperoleh informasi keuangan yang

andal sebagai dasar pengambilan keputusan.

Guna menunjang profesionalismenya sebagai akuntan publik maka

auditor dalam melaksanakan tugas auditnya harus berpedoman pada standar

audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yakni standar

umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Dimana standar

umum merupakan cerminan kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh seorang

auditor yang mengharuskan auditor untuk memiliki keahlian dan pelatihan

teknis yang cukup dalam melaksanakan prosedur audit. Sedangkan standar

pekerjaan lapangan dan standar pelaporan mengatur auditor dalam hal

pengumpulan data dan kegiatan lainnya yang dilaksanakan selama melakukan

audit serta mewajibkan auditor untuk menyusun suatu laporan atas laporan

keuangan yang diauditnya secara keseluruhan.

Page 23: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

2

Saat ini pun perkembangan sistem informasi berbasis komputer

mengalami perubahan yang pesat dalam beberapa tahun belakangan. Hal ini

didukung dengan semakin banyaknya perusahaan yang telah mengubah

sistem akuntansi manual menjadi sistem Pengolahan Data Elektronik (PDE).

Kondisi perusahaan yang telah beralih dari sistem akuntansi manual

menjadi sistem Pengolahan Data Elektronik (PDE), menuntut auditor untuk

melakukan perubahan pada prosedur dan tehnik yang digunakan dalam

melakukan tugas auditnya. Dampak perubahan teknologi informasi bagi

seorang auditor yang dikemukakan oleh Murphy dan Parker (1989) dalam

Wibowo dan Hardiningsih (2003), menyatakan bahwa terdapat perubahan

tradisi berkurangnya bukti tertulis dimana auditor harus memahami akses

rutin ke dalam sistem, sistem otorisasi dan organisasi serta memahami

bagaimana sistem bekerja melakukan perhitungan. Namun perubahan-

perubahan yang mendasar akibat kemajuan teknologi juga dapat

menyebabkan kesalahan-kesalahan baik tindak kecurangan maupun kelalaian

dalam bentuk yang baru.

Oleh karena itu perlu adanya pencegahan terhadap segala bentuk

kesalahan dan pengamanan terhadap sistem informasi berbasis komputer

tersebut. Dalam hal ini, auditor harus memahami dan dapat menilai serta

menguji rancangan pengendalian intern ketika melaksanakan audit sistem

informasi berbasis komputer.

Namun untuk melaksanakan audit sistem informasi berbasis komputer

tentunya seorang auditor sistem informasi harus memenuhi standar kualitas

Page 24: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

3

audit sistem informasi. Karena bagaimana pun juga peran auditor peran

auditor independen sangat diperlukan sebagai pemberi opini atas kewajaran

dan kelayakan kegiatan operasional suatu perusahaan dan lembaga ekonomi

lainnya yang menggunakan sistem akuntansi berbasis komputer. Dengan

demikian peran auditor menjadi suatu hal yang penting bagi Kantor Akuntan

Publik (KAP) untuk meningkatkan kualitas jasa audit yang diberikannya.

Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan

jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik inilah yang akhirnya

mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang

dihasilkannya. Kualitas audit ini penting karena dengan kualitas audit yang

tinggi maka akan dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai

dasar pengambilan keputusan. Selain itu adanya kekhwatiran akan

merebaknya skandal keuangan, dapat mengikis kepercayaan publik terhadap

laporan keuangan auditan dan profesi akuntan publik.

Keterlibatan CEO, komisaris, komite audit, internal auditor, sampai

kepada eksternal auditor salah satunya dialami oleh Enron, cukup

membuktikan bahwa kecurangan banyak dilakukan oleh orang-orang dalam.

Terungkapnya skandal-skandal sejenis ini menyebabkan merosotnya

kepercayaan masyarakat khususnya masyarakat keuangan, yang salah satunya

ditandai dengan turunnya harga saham secara drastis dari perusahaan yang

terkena kasus.

Keterlibatan Komite Audit diharapkan mampu meningkatkan kualitas

audit. Urgensi keterlibatan komite audit ada pula kaitannya dengan belum

Page 25: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

4

optimalnya peran pengawasan yang ditanggung dewan komisaris di banyak

perusahaan di negara-negara korban krisis yang lalu. Indonesia khususnya

semakin diperparah dengan adanya karakteristik umum yang melekat pada

entitas bisnis kita berupa pemusatan kontrol atau pengendalian kepemilikan

perusahaan di tangan pihak tertentu atau segelintir pihak saja. Tugas pokok

dari komite audit pada prinsipnya adalah membantu Dewan Komisaris dalam

melakukan fungsi pengawasan atas kinerja perusahaan. Hal tersebut terutama

berkaitan dengan review sistem pengendalian intern perusahaan, memastikan

kualitas laporan keuangan, dan meningkatkan efektivitas fungsi audit.

Kalbers & Fogarty (1993) dalam Fitriasari (2006) menyebutkan tiga

faktor yang mempengaruhi keberhasilan komite audit dalam menjalankan

tugasnya yaitu 1) kewenangan formal dan tertulis, 2) kerjasama manajemen

dan 3) kualitas/kompetensi anggota komite audit. Selain itu, Effendi (2005)

dalam Fitriasari (2006) juga menambahkan masalah komunikasi dengan

komisaris, direksi, auditor internal dan eksternal serta pihak lain sebagai

aspek yang penting dalam keberhasilan kerja komite audit. Dengan

kewenangan, independensi, kompetensi dan komunikasi melalui pertemuan

yang rutin dengan pihak-pihak terkait, diharapkan fungsi dan peran dari

komite audit lebih bisa berjalan dengan efektif sehingga dapat meningkatkan

kualitas audit.

Kusharyanti (2003) mendefinisikan kualitas audit sebagai

kemungkinan dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan

pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya. Kemungkinan

Page 26: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

5

dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada kualitas

pemahaman auditor (kompetensi) sementara tindakan melaporkan salah saji

tergantung pada independensi auditor. Sementara itu AAA Financial

Accounting Commite (2000) dalam Christiawan (2002) menyatakan bahwa

“Kualitas audit ditentukan oleh 2 hal yaitu kompetensi dan independensi.”

Kedua hal tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas audit.

Berkenaan dengan hal tersebut, Trotter (1986) dalam Christina (2007)

mendefinisikan bahwa seorang yang berkompeten adalah orang yang dengan

keterampilannya mengerjakan pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif dan

sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan. Senada dengan pendapat

Bedard (1986) dalam Christina (2007) mengartikan kompetensi sebagai

seseorang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan prosedural yang luas

yang ditunjukkan dalam pengalaman audit.

Adapun Kusharyanti (2003) mengatakan bahwa untuk melakukan

tugas pengauditan, auditor memerlukan pengetahuan pengauditan (umum dan

khusus), pengetahuan mengenai bidang auditing dan akuntansi serta

memahami industri klien. Namun sesuai dengan tanggungjawabnya untuk

menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan suatu perusahaan maka

akuntan publik tidak hanya perlu memiliki kompetensi atau keahlian saja

tetapi juga harus independen dalam pengauditan.

Tanpa adanya independensi, auditor tidak berarti apa-apa. Masyarakat

tidak percaya akan hasil auditan dari auditor sehingga masyarakat tidak akan

meminta jasa pengauditan dari auditor. Atau dengan kata lain, keberadaan

Page 27: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

6

auditor ditentukan oleh independensinya (Supriyono, 1988) dalam (Christina,

2007).

Standar umum kedua (SA seksi 220 dalam SPAP, 2001) menyebutkan

bahwa “Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi

dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.” Standar ini

mengharuskan bahwa auditor harus bersikap independen (tidak mudah

dipengaruhi), karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan

umum. Dengan demikian ia tidak dibenarkan untuk memihak. Auditor harus

melaksanakan kewajiban untuk bersikap jujur tidak hanya kepada manajemen

dan pemilik perusahaan, namun juga kepada kreditor dan pihak lain yang

meletakkan kepercayaan atas laporan keuangan auditan.

Berdasarkan Standar Profesional akuntan Publik (SPAP, 2001), audit

yang dilaksanakan auditor dapat dikatakan berkualitas jika memenuhi

ketentuan dan standar pengauditan. Standar pengauditan tersebut mencakup

mutu profesional auditor, independensi, pertimbangan yang digunakan dalam

pelaksanaan audit dan penyusunan laporan audit. Jadi seorang auditor dapat

menghasilkan laporan audit yang berkualitas jika auditor tersebut

melaksanakan pekerjaannya secara profesional.

Penelitian mengenai kualitas audit penting bagi KAP dan auditor agar

mereka dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit

dan selanjutnya dapat meningkatkannya kualitas audit yang dihasilkannya.

Bagi pemakai jasa audit, penelitian ini penting yakni untuk menilai sejauh

Page 28: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

7

mana akuntan publik dapat konsisten dalam menjaga kualitas jasa audit yang

diberikannya.

Kualitas pelaksanaan audit itu sendiri mengacu pada standar umum,

standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan (SPAP, 2001). Sutton

(1993) dalam Nurchasanah dan Rahmanti (2004), mengatakan bahwa kualitas

audit selalu ditinjau dari pihak auditor dan pengguna jasa akuntan publik.

Pada penelitian kali ini, peneliti belum menemukan pada penelitian

sebelumnya mengenai keterlibatan komite audit, kompetensi, dan

independensi auditor yang mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer. Oleh karena itu, peneliti mengacu pada

penelitian-penelitian sebelumnya.

Pada penelitian Nurchasanah dan Rahmanti (2004) menganalisis

faktor-faktor penentu kualitas audit. Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa faktor pengalaman audit dan faktor keterlibatan pimpinan KAP

berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Christina (2007), menyatakan bahwa kualitas audit ditentukan oleh

kompetensi dan independensi. Hal penelitian tersebut menyimpulkan

kompetensi dan independensi secara simultan dan parsial berpengaruh

signifikan terhadap kualitas audit pada beberapa KAP di Jawa Tengah.

Alim (2007), menyatakan bahwa kompetensi dan independensi

auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit walaupun

interaksi kompetensi dan etika auditor tidak bepengaruh signifikan terhadap

kualitas audit. Penelitian ini dilakukan di beberapa KAP Jawa Timur.

Page 29: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

8

Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil penelitian

ini dengan penelitian sebelumnya. Karena pada penelitian sebelumnya

kompetensi dan independensi auditor mempunyai pengaruh yang positif baik

secara parsial maupun secara simultan terhadap kualitas audit secara umum.

Jadi sekarang peneliti ingin meneliti kualitas audit atas sistem informasi

berbasis komputer (Pengolahan Data Elektronik) dengan menambahkan

variabel independen (bebas) yaitu keterlibatan komite audit.

Berdasarkan dari penelitian-penelitian sebelumnya, terlihat bahwa

kualitas audit tidak bisa diukur secara pasti, sehingga hasil penelitiannya pun

berbeda-beda. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian

yang berjudul “Pengaruh Keterlibatan Komite Audit, Kompetensi dan

Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit atas Sistem Informasi

Berbasis Komputer”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan sebelumnya,

maka dalam penelitian ini dirumuskan permasalahan dalam bentuk

pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah faktor keterlibatan komite audit dapat mempengaruhi kualitas

audit atas sistem informasi berbasis komputer?

2. Apakah faktor kompetensi auditor dapat mempengaruhi kualitas audit

atas sistem informasi berbasis komputer?

3. Apakah faktor independensi auditor dapat mempengaruhi kualitas audit

atas sistem informasi berbasis komputer?

Page 30: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

9

4. Apakah secara bersama-sama faktor keterlibatan komite audit,

kompetensi dan independensi auditor secara signifikan mempengaruhi

kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan mendapatkan bukti

empiris mengenai:

1. Pengaruh faktor keterlibatan komite audit auditor terhadap kualitas audit

atas sistem informasi berbasis komputer.

2. Pengaruh faktor kompetensi auditor terhadap kualitas audit atas sistem

informasi berbasis komputer.

3. Pengaruh faktor independensi auditor terhadap kualitas audit atas sistem

informasi berbasis komputer.

4. Pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi auditor

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak, diantaranya:

1. Bagi Auditor Eksternal dan Kantor Akuntan Publik

Akuntan publik diharapkan dapat meningkatkan kualitas audit

atas sistem informasi berbasis komputer yang didasarkan pada

keterlibatan komite audit, kompetensi, dan independensi auditor.

Page 31: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

10

2. Bagi Perusahaan

Perusahaan dapat diharapkan dapat meningkatkan sistem

informasi berbasis komputer yang dapat meningkatkan kualitas laporan

keuangan, sehingga laporan keuangan disajikan secara tepat.

3. Bagi Peneliti

Mendapatkan gambaran tentang pengaruh keterlibatan komite

audit, kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer.

4. Bagi Mahasiswa dan Pembaca

a. Diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan sumbangan

konseptual bagi peneliti sejenis maupun civitas akademika.

b. Memberikan informasi dan gambaran mengenai kualitas audit sistem

informasi berbasis komputer serta salah satu sarana bahan bacaan

dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Page 32: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Auditing dan Sistem Informasi

1. Pengertian Auditing

Auditing adalah jasa yang diberikan oleh auditor dalam

memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan

perusahaan klien. Pemeriksaan ini tidak dimaksudkan untuk mencari

kesalahan atau menemukan kecurangan, walaupun dalam pelaksanaannya

sangat memungkinkan diketemukannya kesalahan atau kecurangan.

Pemeriksaan atas laporan keuangan dimaksudkan untuk menilai

kewajaran laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia (Agoes, 2007).

Auditing merupakan salah satu bentuk atestasi. Atestasi adalah

merupakan suatu komunikasi tertulis yang menjelaskan suatu kesimpulan

mengenai realibilitas dari asersi tertulis yang merupakan tanggung jawab

dari pihak lainnya.

Disamping itu auditing juga merupakan salah satu bentuk jasa

assurance (Agoes, 2007). Sebagai Ilmu pengetahuan, pengertian auditing

sendiri telah dirumuskan oleh beberapa akademisi. Stamp dan Moonitz

(1978) dalam Suharli (2000), mendefinisikan:

Page 33: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

12

“An Audit is an independent, objective and expert of a set of financial statements of an entity along with all necessary suporting evidence. It is conducted with a view to expressing an informed and credible opinion, in a written report as to wether the financial position and progress of the entity/fairly, and in accordance with generally accepted accounting principles.” Definisi ini dapat diartikan: audit adalah pengujian yang

independen, objektif dan mahir atas seperangkat laporan keuangan dari

suatu perusahaan beserta dengan semua bukti penting yang mendukung.

Hal ini diarahkan dengan maksud untuk menyatakan pendapat yang

berguna dan dapat dipercaya dalam bentuk laporan tertulis. Laporan

keuangan menggambarkam posisi keuangan kemajuan dari suatu

perusahaan secara wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum.

Arens et. al. (2010) melihat audit dari pelaksana yang

digambarkan sebagai pihak yang kompeten dan independen. Mereka

mengungkapkan:

“Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person.” Dari berbagai definisi diatas, terdapat beberapa karakteristik

dalam pengertian auditing yaitu:

a. Informasi yang dapat diukur dan kriteria yang telah ditetapkan

Dalam proses pemeriksaan, harus ditetapkan kriteriakriteria

informasi yang diperlukan dan informasi tersebut dapat diverifikasi

kebenarannya untuk dijadikan bukti audit yang kompeten.

Page 34: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

13

b. Entitas Ekonomi (Economy Entity)

Proses pemeriksaan harus jelas dalam hal penetapan kesatuan

ekonomi dan periode waktu yang diaudit. Kesatuan ekonomi ini

sesuai dengan Entity Theory dalam Ilmu Akuntansi yang

menguraikan posisi keuangan suatu perusahaan terpisah secara tegas

dengan posisi keuangan pemilik perusahaan tersebut.

c. Aktivitas Mengumpulkan dan Mengevaluasi Bahan Bukti

Proses pemeriksaan selalu mencakup aktivitas

mengumpulkan dan mengevaluasi bukti yang dianggap kompeten

dan relevan dengan proses pemeriksaan yang sedang dilakukan.

Diawali dari penentuan jumlah bukti yang diperlukan sampai pada

proses evaluasi atau penilaian kelayakan informasi dalam pencapaian

sasaran kegiatan audit.

d. Independensi dan Kompetisi Auditor Pelaksana

Auditor pelaksana harus mempunyai pengetahuan audit yang

cukup. Pengetahuan (knowledge) itu penting untuk dapat memahami

relevansi dan keandalan informasi yang diperoleh. Selanjutnya

informasi tersebut menjadi bukti yang kompeten dalam penentuan

opini audit. Agar opini publik tidak biasa maka pihak auditor

dituntut untuk bersikap bebas (independen) dari kepentingan

manapun. Independensi adalah syarat utama agar laporan audit

objektif.

Page 35: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

14

e. Pelaporan Audit

Hasil aktivitas pemeriksaan adalah pelaporan pemeriksaan

itu. Laporan audit berupa komunikasi dan ekspresi auditor terhadap

objek yang diaudit agar laporan atau ekspresi auditor tadi dapat

dimengerti maka laporan itu harus mampu dipahami oleh

penggunanya. Artinya laporan ini mampu menyampaikan tingkat

kesesuaian antara informasi yang diperoleh dan diperiksa dengan

kriteria yang telah ditetapkan.

2. Jenis Audit

Agoes (2007) menyebutkan tiga jenis Auditing yang umum

dilaksanakan. Ketiga jenis tersebut yaitu :

a. Pemeriksaan Operasional/Manajemen (Operasional Audit)

Operasional atau management audit merupakan pemeriksaan

atas semua atau sebagian prosedur dan metode operasional suatu

organisasi untuk menilai efisiensi, efektifitas, dan ekonomisasinya.

Audit operasional dapat menjadi alat manajemen yang efektif dan

efisien untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil dari audit

operasional berupa rekomendasi-rekomendasi perbaikan bagi

manajemen sehingga audit jenis ini lebih merupakan konsultasi

manajemen.

b. Audit Ketaatan (Compliance Audit)

Compliance Audit merupakan pemeriksaan untuk mengetahui

apakah prosedur dan aturan yang telah ditetapkan otoritas berwenang

Page 36: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

15

sudah ditaati oleh personel di organisasi tersebut. Compliance Audit

biasanya ditugaskan oleh otoritas berwenang yang telah menetapkan

prosedur/peraturan dalam perusahaan sehingga hasil audit jenis ini

tidak untuk dipublikasikan tetapi untuk intern manajemen.

c. Audit atas Laporan Keuangan (Financial audit)

Pemeriksaan atas laporan keuangan merupakan evaluasi

kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen secara

keseluruhan dibandingkan dengan standar akuntansi keuangan yang

berlaku umum. Dalam pengertiannya apakah laporan keuangan

secara umum merupakan informasi yang dapat ditukar dan dapat

diverifikasi lalu telah disajikan sesuai dengan kriteria tertentu.

Umumnya kriteria yang dimaksud adalah standar akuntansi yang

berlaku umum seperti prinsip akuntansi yang berterima umum. Hasil

audit atas laporan keuangan adalah opini auditor yaitu Unqualified

Opinion, Qualified Opinion, Disclaimer Opinion dan Adverse

Opinion.

Sedangkan berdasarkan kelompok atau pelaksana audit, audit

dibagi 4 jenis yaitu:

a. Auditor Ekstern

Auditor ekstern/independen bekerja untuk kantor akuntan

publik yang statusnya diluar struktur perusahaan yang mereka audit.

Umumnya auditor ekstern menghasilkan laporan atas financial audit.

Page 37: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

16

b. Auditor Intern

Auditor intern bekerja untuk perusahaan yang mereka audit.

Laporan audit manajemen umumnya berguna bagi manajemen

perusahaan yang diaudit. Oleh karena itu tugas auditor internal

biasanya adalah audit manajemen yang termasuk jenis compliance

audit.

c. Auditor Pajak

Auditor pajak bertugas melakukan pemeriksaan ketaatan

wajib pajak yang diaudit terhadap undang-undang perpajakan yang

berlaku.

d. Auditor Pemerintah

Tugas auditor pemerintah adalah menilai kewajaran

informasi keuangan yang disusun oleh instansi pemerintahan.

Disamping itu audit juga dilakukan untuk menilai efisiensi,

efektifitas dan ekonomisasi operasi program dan penggunaan barang

milik pemerintah. Dan sering juga audit atas ketaatan pada peraturan

yang dikeluarkan pemerintah. Audit yang dilaksanakan oleh

pemerintahan dapat dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK) atau Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

B. Sistem Pengolahan Data Elektronik

1. Pengolahan Data Elektronik (PDE)

Pada saat ini perkembangan teknologi telah berkembang dengan

pesat, sehingga menyebabkan dunia usaha beralih dari penggunaan

Page 38: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

17

pengolahan data manual ke sistem baru yang semakin meninggalkan

ketergantungannya terhadap penggunaan tenaga kerja manusia, yaitu

dengan menggunakan pengolahan data terkomputerisasi.

Menurut Jogiyanto (2001) dalam Ismail (2005), pengertian PDE

adalah:

PDE adalah manipulasi data ke dalam bentuk informasi yang berarti berupa suatu informasi dengan menggunakan suatu alat elektronik yaitu komputer. Berdasarkan dari pendapat tersebut mengenai sistem

pengendalian data elektronik, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa

sistem pengolahan data elektronik merupakan sistem pemrosesan data

melalui penggunaan komputer yaitu diawali dengan mengolah data,

memproses data, dan menghasilkan data yang dibutuhkan.

2. Komponen Sistem PDE

Azhar (2001) dalam Ismail (2005) menyebutkan komponen

sistem PDE, sebagai berikut:

a. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras adalah komponen fisik yang digunakan

dalam sistem. Konfigurasi utama dalam perangkat keras ini adalah

Central Processing Unit (CPU) yang terdiri dari unit pengontrol,

unit penyimpanan internal. Selain CPU, ada juga perangkat untuk

input dan output.

Hardware berupa peralatan fisik dari sebuah sistem

komputer, peralatan ini terdiri atas 3 jenis, yaitu:

Page 39: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

18

1) Perangkat masukan (Input device)

Perangkat masukan berfungsi untuk memasukkan data, baik

berupa teks, foto, maupun gambar ke dalam komputer. Contoh

perangkat input misalnya keyboard, mouse, light-pen, scanner,

dan sebagainya.

2) Perangkat pengolah data (Processor)

Perangkat pengolah data dipergunakan untuk mengolah data.

Pengolah data meliputi unit pengolah pusat (CPU) dan juga

mikroprosesor.

3) Perangkat keluaran (Output device)

Perangkat keluaran dipergunakan untuk menampung dan

menghasilkan data yang dikeluarkan, misalnya monitor dan

printer.

b. Perangkat Lunak (Software)

Komponen ini terdiri dari program-program dan penggerak

yang memfasilitasi pemrograman dan pengoperasian komputer.

Perangkat lunak yang berkaitan dengan pekerjaan auditor adalah

program sistem dan aplikasi.

Perangkat lunak ini dibagi menjadi 3 tingkatan:

1) Tingkatan program aplikasi (application program misal:

Microsoft Office)

Suatu subkelas perangkat lunak komputer yang

memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk

Page 40: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

19

melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya

dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang

mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak

secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk

mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna.

2) Tingkatan sistem operasi (operating system misal: Microsoft

Windows)

Perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan

kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi

dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti

program-program pengolah kata dan browser web.

3) Tingkatan bahasa pemrograman

Teknik komando/instruksi standar untuk memerintah

komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu set aturan

sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan

program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang

programmer dapat menentukan secara persis data mana yang

akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan

disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang

akan diambil dalam berbagai situasi.

4) Program Bantu (Utility)

Perangkat Lunak merupakan perangkat lunak yang

berfungsi sebagai aplikasi pembantu dalam kegiatan yang ada

Page 41: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

20

hubungannya dengan komputer, misalnya memformat disket,

mengopi data, mengkompres file, dan lain-lain.

c. Metode Pemrosesan Data

Metode pengolahan data berhubungan dengan cara data

dimasukkan ke dalam dan diproses ke komputer.

Macam-macam metode pemrosesan data, sebagai berikut:

1) Batch Input and Processing.

Pada metode ini dokumen dasar dibuat secara manual,

dikumpulkan untuk suatu periode tertentu baik harian,

mingguan, maupun bulanan. Dokumen dikumpulkan dan

diproses ke dalam media yang dapat dibaca komputer dan masih

merupakan transaction file.

2) On Line Input With Batch Processing

Dalam metode ini transaksi tidak dikumpulkan terlebih

dahulu. Setiap transaksi langsung dimasukkan ke terminal.

Sedangkan dokumen dasar dapat digunakan sebagai dasar

pemasukkan data. Transaksi disimpan secara on-line dan

diproses dalam master file pada periode interval yang sudah

ditentukan. Media yang sering digunakan adalah magnetic disk.

3) On Line Input With A Real Time Processing

Dalam metode ini transaksi dimasukkan secara sendiri-

sendiri ke terminal dan master file langsung berubah pada saat

Page 42: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

21

transaksi itu dimasukkan. Magnetic disk merupakan media yang

digunakan sebagai Secondary Storage.

3. Pengendalian Internal pada Sistem PDE

Menurut Weber (1999) dalam Gondodiyoto dan Hendarti (2007)

macam-macam pengendalian internal yang terdapat pada sistem

pengolahan data elektronik, sebagai berikut:

a. Pengendalian Umum

Pengendalian umum meliputi: (1) Pengendalian organisasi

dan operasi, (2) Pengendalian pengendalian perangkat keras dan

sistem perangkat lunak, (3) Pengendalian akses, (4) Pengendalian

data dan prosedur.

Pengendalian atas pengolahan komputer, yang dapat

membantu pencapaian tujuan pengendalian intern secara keseluruhan

mencakup baik prosedur manual maupun prosedur yang didesain

dalam program komputer.

Prosedur pengendalian manual dan komputer terdiri atas

pengendalian yang menyeluruh berdampak terhadap lingkungan

PDE (pengendalian umum PDE), dan pengendalian khusus atas

aplikasi akuntansi (pengendalian aplikasi PDE).

Tujuan Pengendalian Umum (General Control) PDE adalah

untuk membuat kerangka pengendalian menyeluruh atas aktivitas

PDE, dan untuk memberikan tingkat keyakinan memadai bahwa

tujuan pengendalian intern secara keseluruhan dapat tercapai.

Page 43: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

22

b. Pengendalian Aplikasi

Pengendalian aplikasi meliputi: (1) Pengendalian input, (2)

Otorisasi, (3) Konversi data input, (4) Koreksi kesalahan, (5)

Pengendalian pengolahan, (6) Pengendalian output.

Tujuan Pengendalian Aplikasi (Application Control) PDE

adalah untuk menetapkan prosedur pengendalian khusus atas aplikasi

akuntansi dan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa

semua transaksi telah diotorisasi dan dicatat serta diolah seluruhnya

dengan cermat dan tepat waktu.

4. Menentukan Resiko Pengendalian PDE

Gondodiyoto dan Hendarti (2007) menyebutkan macam-macam

resiko pengendalian PDE, sebagai berikut:

a. Audit Disekitar Komputer (Auditing Around the Computer)

Dalam pendekatan audit disekitar komputer, auditor dapat

melangkah kepada perumusan pendapat dengan hanya menelaah

struktur pengendalian dan melaksanakan pengujian transaksi dan

prosedur verifikasi saldo perkiraan dengan cara yang sama seperti

dalam sistem bukan PDE.

Keunggulan metode audit disekitar komputer adalah: 1)

sederhana, dan 2) auditor yang memiliki pengetahuan minimal di

bidang komputer dapat dilatih dengan mudah untuk melaksanakan

audit. Kelemahannya adalah jika lingkungan berubah, maka

kemungkinan sistem itupun akan berubah, sehingga auditor tidak

Page 44: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

23

dapat menilai/menelaah sistem yang baik. Dalam hal ini auditor

harus waspada atas kemampuan sistem itu dalam menyesuaikan diri

dengan lingkungan.

b. Auditing Melalui Komputer (Auditing Through the Computer)

Tiga cara yang dapat digunakan oleh auditor dalam

melaksanakan prosedur audit dengan menggunakan komputer:

1) Memroses data pengujian auditor pada sistem komputer klien

sebagai bagian dari pengujian pengendalian.

2) Menguji pembukuan yang diselenggarakan komputer sebagai

sarana untuk melakukan verifikasi atas laporan keuangan klien.

3) Menggunakan komputer untuk melaksanakan tugas audit yang

terpisah dari catatan klien.

Keunggulan pendekatan audit melalui komputer adalah: (1)

auditor memperoleh kemampuan yang besar dan efektif dalam

melakukan pengujian terhadap sistem komputer, (2) auditor akan

merasa lebih yakin terhadap kebenaran hasil kerjanya, dan (3)

auditor dapat menilai kemampuan sistem komputer tersebut untuk

menghadapi perubahan lingkungan. Karena pendekatan ini demikian

kompleksnya, maka kelemahan pendekatan ini yaitu memerlukan

biaya yang besar dan tenaga ahli yang terampil.

c. Audit dengan Komputer (Auditing With the Computer)

Pendekatan audit dengan bantuan komputer merupakan cara

audit dengan bantuan komputer, yang sangat bermanfaat selama

Page 45: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

24

pengujian substantif atas file dan record perusahaan. Software audit

yang digunakan merupakan program komputer yang digunakan oleh

auditor untuk membantu pengujian dan evaluasi keandalan record

dan file perusahaan.

Kelemahan utama program komputer yang digeneralisasi

adalah biaya pengembangan pada awalnya besar, dan kecepatan

pengolahan relatif kurang efisien.

5. Perbedaan antara Pengolahan Data Elektronik dengan Pengolahan Data Manual

Perbedaan antara pengolahan dengan komputer dan pengolahan

secara manual yang berpengaruh terhadap Sistem Pengendalian Internal

(Ismail, 2005):

a. Sistem PDE bisa menghasilkan alur transaksi yang tersedia untuk

tujuan audit hanya untuk jangka waktu yang pendek.

b. Dalam sistem komputer hanya terdapat sedikit bukti dokumen yang

dihasilkan dari prosedur pengendalian dibandingkan dengan sistem

manual.

c. Informasi dalam sistem manual bisa dilihat secara nyata, sebaliknya

file dalam sistem PDE hanya bisa dilihat oleh mesin dan tidak bisa

dibaca manusia tanpa bantuan komputer.

d. Laporan akuntansi yang dihasilkan komputer biasanya lebih tepat

waktu sehingga manajemen bisa memperoleh alat bantu yang efektif

dalam melakukan supervisi dan review atas operasi perusahaan.

Page 46: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

25

C. Audit Sistem Informasi

1. Pengertian Audit Sistem Informasi

Pengertian audit sistem informasi, menurut Sasongko (2007):

“Sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan bahwa sebuah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh organisasi telah dapat mencapai tujuannya, yaitu: pengamanan atas aktiva, pemeliharaan atas integritas data, peningkatan efektifitas dan efisiensi”. Sedangkan menurut Ron Weber (1999) dalam Gandodiyoto dan

Hendarti (2007):

“EDP auditing is the process of collecting and evaluation evidence to determine whether is computer system safeguards assets, maintains data integrity, achieves organizational goals effectively, and consumers resources effeciently.” Berdasarkan dari kedua pengertian Audit Sistem Informasi di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa audit sistem informasi merupakan

bagian dari suatu kegiatan audit laporan keuangan yang sistem

akuntansinya berbasis komputer, khususnya dalam pengujian

pengendalian apakah sistem dan program-programnya sudah benar, atau

dalam audit subtantif apakah data/file yang ada pada sistem

komputerisasi sudah benar.

2. Tujuan Audit Sistem Informasi

Tujuan Audit Sistem Informasi menurut Gondodiyoto dan

Hendarti (2007), terbagi menjadi 5 (lima) tahap, yaitu:

Page 47: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

26

a. Pengamanan Aset

Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras

(hardware), perngakat lunak (software), sumber daya manusia, file

data harus dijaga oleh suatu sistem pengendalian intern yang baik

agar tidak terjadi penyalahgunaan aset perusahaan. Dengan demikian

pengamanan asset merupakan suatu hal yang sangat penting, yang

harus dipenuhi oleh perusahaan.

b. Menjaga Integritas Data

Integritas data adalah salah satu konsep dasar sistem

informasi. Data memiliki atribut-atribut tertentu seperti:

kelengkapan, kebenaran, dan keakuratan. Jika integritas data tidak

terpelihara, maka suatu perusahaan tidak akan lagi memiliki hasil

atau laporan yang benar bahkan perusahaan dapat menderita

kerugian.

c. Efektifitas Sistem

Efektifitas sistem informasi perusahaan memiliki peranan

penting dalam proses pengambilan keputusan. Suatu sistem

informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi tersebut telah

sesuai dengan kebutuhan user.

d. Efisiensi Sistem

Efisiensi menjadi hal yang sangat penting ketika waktu

komputer tidak lagi memiliki kapasitas yang memadai. Jika cara

kerja dari sistem aplikasi komputer menurun maka pihak manajemen

Page 48: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

27

harus mengevaluasi apakah efisiensi masih memadai atau harus

menambah sumber daya, karena suatu sistem dapat dikatakan

efisiensi jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user

dengan sumber daya informasi yang minimal.

e. Ekonomis

Ekonomis mencerminkan kalkulasi untuk rugi ekonomi yang

lebih bersifat kuantifikasi nilai moneter (uang). Efisiensi berarti

sumber daya minimum untuk mencapai hasil maksimal. Sedangkan

ekonomis lebih bersifat pertimbangan ekonomi.

3. Proses Audit Sistem Informasi

Auditing merupakan sebuah proses penilaian dan pengujian yang

dilaksanakan secara matematis oleh mereka yang memiliki keahlian dan

independen terhadap bukti-bukti mengenai kegiatan ekonomi suatu badan

usaha (Gondodiyoto dan Hendarti, 2007). Berdasarkan dari definisi

tersebut, maka proses dari audit sistem informasi dapat digambarkan

sebagai berikut:

a. Perencanaan Proses Pelaksanaan Audit

Dalam hal ini pelaksanaan audit menjadi lebih rumit untuk

auditing sistem informasi, karena sebagian besar pengolahan data

menggunakan sistem komputerisasi, yang secara fisik tidak dapat

dilihat pelaksanaannya. Rencana pemeriksaan dalam pelaksanaan

audit terkait dengan tujuan yang akan dicapai dalam melakukan

pemeriksaan tersebut.

Page 49: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

28

b. Mengumpulkan, Mengklasifikasi, dan Memeriksa Bukti

Tujuan auditing adalah untuk menentukan dan melaporkan

tingkat kesesuaian antara aktivitas ekonomi sebuah badan usaha

terhadap ketentuan yang telah ditetapkan. Guna menilai tingkat

kesesuaian tersebut, seorang auditor harus memperoleh bukti-bukti

yaitu segenap informasi yang bisa diperoleh dari bermacam cara

seperti: kesaksian lisan, pernyataan tertulis dari pihak ketiga, hasil

pengematan auditor itu sendiri, serta sumber-sumber lain yang

dimungkinkan dan dibenarkan.

c. Penilaian Kesesuaian dengan Ketentuan yang Berlaku

Dalam audit sistem informasi, seorang auditor tidak dapat

melihat secara fisik tahap demi tahap kegiatan pengelolaan data,

apakah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, karena semua tahap

tersebut terselenggara melalui program komputer serta menggunakan

file-file data yang tidak bisa dibaca secara fisik. Selain itu ada

kemungkinan program yang dipakai tidak sesuai dengan catatan

dokumentasinya, sehingga agak sulit menemukan ketidakpastian

antara program yang dipakai dengan program yang dibuat

berdasarkan ketentuan.

d. Membuat Laporan Hasil Audit

Membuat laporan hasil audit merupakan tahap terakhir dalam

proses auditing. Kemudian laporan hasil audit yang telah dibuat

tersebut diserahkan kepada pihak-pihak yang terkait. Namun dalam

Page 50: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

29

audit sistem informasi, pembuatan laporan hasil audit menjadi sangat

rumit, karena istilah-istilah tersebut tidak dijumpai dalam audit

konvensial.

4. Standar Audit Sistem Informasi

Standar audit sistem infornasi disusun oleh informasi System

Audit and Control Assosiation (ISACA). Alasan perlunya standar audit

sistem informasi menurut Gondodiyoto dan Hendarti (2007), yaitu:

a. Audit sistem informasi memerlukan standar karena audit sistem

informasi memiliki ciri-ciri khas dan untuk dapat melaksanakan

tugas itu dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam

audit.

b. Salah satu tujuan ISACA ialah melakukan globalisasi (menduniakan)

standar audit sistem informasi, oleh karena itu pengembangan dan

distribusi standar audit sistem informasi adalah merupakan salah satu

kontribusi penting ISACA kepada komunitas/profesi audit sistem

informasi.

D. Kualitas Audit

Saat ini pertumbuhan ekonomi suatu perusahaan dipengaruhi oleh

kualitas produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Kualitas

jasa adalah sebuah konsep yang sulit dipahami dan kabur, sehingga kerap kali

terdapat kesalahan dalam menentukan sifat kualitasnya (Parasuraman, 1985)

dalam (Nurchasanah dan Rahmanti, 2004). Berdasarkan pengertian tersebut

terlihat dengan jelas bahwa kualitas audit tidak bisa diukur. Hal ini terbukti

Page 51: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

30

dengan banyak penelitian yang menggunakan dimensi kualitas jasa dengan

cara yang berbeda-beda.

Kualitas audit terkait dengan mutu audit. Kualitas dipengaruhi oleh

kemampuan auditor dalam melakukan proses audit sehingga dapat diketahui

bagaimana kualitas auditnya. Kualitas audit terkait dengan kemampuan

auditor dalam menyelesaikan proses audit dan kemampuan untuk

memperoleh hasil yang baik dari proses auditnya.

Hasil penelitian Alim (2007) membuktikan bahwa kompetensi

berpengaruh signifikan terhadapa kualitas audit. Penelitian Alim juga

menemukan bukti bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap

kualitas audit.

Kusharyanti (2003) mendefinisikan kualitas audit sebagai

kemungkinan (joint probability) dimana seorang auditor akan menemukan

dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya.

Kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada

kualitas pemahaman auditor (kompetensi) sementara tindakan melaporkan

salah saji tergantung pada independensi auditor. Kualitas audit ini sangat

penting karena kualitas audit yang tinggi akan menghasilkan laporan

keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan.

Pada penelitian Nurchasanah dan Rahmanti (2004), terdapat delapan

faktor penentu kualitas audit, yaitu:

Page 52: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

31

1. Pengalaman melakukan audit

Pengalaman melakukan audit menjadi pertimbangan bahwa

auditor tersebut berkualitas. Karena pengalaman auditor dapat menentuka

kualitas audit melalui pengetahuan dan keunggulan-keunggulan yang

diperoleh dari pengalamannya melakukan audit.

2. Memahami industri klien

SPAP (2008), menyatakan bahwa dalam melaksanakan audit atas

laporan keuangan, auditor harus memperoleh pengetahuan tentang bisnis

yang cukup (terutama bisnis klien) untuk memungkinkan auditor

mengidentifikasi dan memahami peristiwa, transaksi dan praktek, yang

menurut pertimbangan auditor, kemungkinan berdampak signifikan atas

laporan keuangan, laporan pemeriksaan atau laporan audit. Pernyataan

SPAP tersebut menyiratkan bahwa auditor yang memahami auditor yang

memahami industri klien dapat menjadi sumber kualitas audit.

3. Responsif atas kebutuhan klien

Dalam hal ini seorang auditor harus memperhatikan kebutuhan

kliennya, seperti kebutuhan waktu dan dana.

4. Taat pada standar umum

Auditor harus mempunyai keahlian dan kecermatan agar dapat

mendeteksi kesalahan yang material serta melaporkan apa yang

ditemukannya. Seperti yang dinyatakan dalam SPAP (2008), seorang

auditor harus memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup,

independensi dalam sikap mental, dan mengunakan kemahiran

Page 53: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

32

profesionalnya dengan cermat dan seksama sebagai syarat dari mutu

pelaksanaan audit.

5. Keterlibatan pimpinan Kantor Akuntan Publik (KAP)

Dalam hal ini keterlibatan pimpinan KAP dapat menaikkan

kinerja dan komitmen organisasi, sehingga kualitas jasa yang dihasilkan

juga meningkat.

6. Keterlibatan komite audit

Agar fungsi tersebut terlaksana dengan baik maka komite audit

harus bekerja secara efektif sehingga dapat menambah kualitas audit.

7. Independensi anggota tim audit

Seorang auditor dapat menghasilkan laporan audit yang

berkualitas jika auditor tersebut melaksanakan pekerjaannya secara

profesional. Berdasarkan SPAP, audit yang dilaksanakan auditor agar

dapat dikatakan berkualitas jika memenuhi standar pengauditan. Standar

pengauditan mencakup mutu profesional auditor, independensi,

pertimbangan yang digunakan dalam pelaksanaan audit, dan penyusunan

laporan audit. Jadi independensi salah satu standar pengauditan yang

harus dipenuhi agar audit yang dilaksanakan auditor berkualitas.

8. Komunikasi tim audit dan manajemen klien

SPAP (2008), menyatakan bahwa selama melakukan audit atas

laporan keuangan, auditor perlu membangun hubungan kerja yang

bersifat kostruktif dengan manajemen untuk mewujudkan audit yang

efektif dan efisien dapat. Oleh karena itu hubungan kerja yang baik

Page 54: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

33

dengan manajemen harus dibangun sehingga audit yang efektif dan

efisien dapat terwujud dan dengan begitu kualitas audit pun dapat

meningkat.

E. Keterlibatan Komite Audit

Komite audit merupakan badan yang dibentuk oleh dewan direksi

untuk mengaudit operasi dan keadaan. Komite audit adalah suatu badan yang

dibentuk didalam perusahaan klien yang bertugas untuk memelihara

independensi akuntan pemeriksa terhadap manajemen (Supriyono, 1998)

dalam Susian dan Arleen (2009).

Tugas komite berhubungan dengan kualitas laporan keuangan, karena

komite audit diharapkan dapat membantu dewan komisaris dalam

pelaksanaan tugas yaitu mengawasi proses pelaporan keuangan oleh

manajemen. Peran komite audit sangat penting karena mempengaruhi kualitas

laba perusahaan yang merupakan salah satu informasi penting yang tersedia

untuk publik dan dapat digunakan investor untuk menilai perusahaan.

Investor sebagai pihak luar perusahaan tidak dapat mengamati secara

langsung kualitas sistem informasi perusahaan (Teoh dan Wong, 1993) dalam

(Suaryana, 2008).

Page 55: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

34

Gambar 2.1 Struktur Organisai Komite Audit

Sumber: Diperoleh dari berbagai sumber

Komite audit bertugas membantu dewan komisaris untuk memonitor

proses pelaporan keuangan oleh manajemen untuk meningkatkan kredibilitas

laporan keuangan. Tugas komite audit meliputi menelaah kebijakan akuntansi

yang diterapkan oleh perusahaan, menilai pengendalian internal, menelaah

sistem pelaporan eksternal dan kepatuhan terhadap peraturan. Di dalam

pelaksanaan tugasnya komite menyediakan komunikasi formal antara dewan,

manajemen, auditor eksternal, dan auditor internal (Bradbury et al., 2004)

dalam (Suaryana, 2008). Adanya komunikasi formal antara komite audit,

auditor internal, dan auditor eksternal akan menjamin proses audit internal

dan eksternal dilakukan dengan baik. Proses audit internal dan eksternal yang

baik akan meningkatkan akurasi laporan keuangan dan kemudian

meningkatkan kepercayaan terhadap laporan keuangan (Anderson et al.,

2003) dalam (Suaryana, 2008).

Dewan Komisaris

Supervisi

Dewan Direksi

Satuan Pengawas Intern

Komite Audit

Page 56: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

35

Keterlibatan komite audit dan auditor independen yang berkualitas

dapat mengurangi tindakan oportunistik manajemen. Tindakan manajemen

melalui metode akuntansi yang ditentukan sendiri (akrual) memberikan

peluang perusahaan mengatur laba yang dilaporkan untuk tujuan tertentu.

Untuk mengurangi tindakan manajemen laba dibutuhkan pihak independen,

yaitu komite audit dan auditor eksternal yang berkualitas yang mampu

memonitor tindakan manajemen.

Komite audit berfungsi untuk memberikan pandangan mengenai

masalah-masalah yang berhubungan dengan kebijakan keuangan, akuntansi

dan pengendalian intern. Tujuan pembentukan komite audit adalah:

1. Memastikan laporan keuangan yang dikeluarkan tidak menyesatkan dan

sesuai dengan praktik akuntansi yang berlaku umum.

2. Memastikan bahwa internal kontrolnya memadai.

3. Menindaklanjuti terhadap dugaan adanya penyimpangan yang meterial di

bidang keuangan dan implikasi hukumnya.

4. Merekomendasikan seleksi auditor eksternal.

Fleming (2002) pada Sugiartha (2008) menjelaskan bahwa komite

audit bertugas untuk mengawasi dan mengevaluasi kinerja auditor eksternal

dan internal. Subur (2003) dalam Sugiartha (2008) berpendapat bahwa komite

audit berfungsi untuk memperkuat peran auditor eksternal dengan

menciptakan saluran komunikasi yang efektif untuk dapat mengemukakan

pokok-pokok persoalan yang penting secara efektif.

Page 57: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

36

Salah satu cara auditor mempertahankan independensinya adalah

dengan membentuk komite audit (Supriyono, 1998) dalam Susiana dan

Arleen (2009). Sesuai dengan fungsi komite audit di atas, sedikit banyak

keberadaan komite audit dalam perusahaan berpengaruh terhadap kualitas dan

integritas laporan keuangan yang dihasilkan.

Suatu perusahaan dalam penentuan KAP yang akan melakukan audit

atas laporan keuangan perusahaan. Hal itu sesuai dengan hasil penelitian

Mayangsari (2003) yang membuktikan bahwa KAP yang mempunyai

spesialisasi dalam suatu industri juga berpengaruh terhadap Earnings

Response Coefficients. Bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) berukuran besar,

melihat hasil bahwa pengaruh ukuran KAP tidak terlalu kuat terhadap

Earnings Response Coefficients maka modal klien dan rekan/anggota yang

banyak hendaklah digunakan untuk meningkatkan citra sebagai KAP yang

berkualitas dimata investor. Karena hal tersebut merupakan salah satu atribut

kualitas audit seperti yang dikemukakan oleh Carcello et al. (1992) dalam

Riyatno (2007), sehingga opini yang dikeluarkan terhadap laporan keuangan

suatu perusahaan benar-benar menggambarkan kondisi perusahaan yang

sebenarnya dan informasi tersebut dipercaya oleh investor karena berasal dari

KAP yang berkualitas dan kredibel. Agar fungsi tersebut terlaksana dengan

baik maka komite audit harus bekerja secara efektif sehingga dapat

menambah kualitas audit.

Page 58: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

37

F. Kompetensi Auditor

Kompetensi adalah aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja yang

memungkinkan dia untuk mencapai kinerja superior. Kompetensi juga

merupakan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang berhubungan

dengan pekerjaan tidak rutin (Mayangsari, 2003). Dalam literatur psikologi,

pengetahuan spesifik dan lama bekerja sebagai faktor penting untuk

meningkatkan kompetensi. Ukuran kompetensi tidak cukup hanya

pengalaman tetapi diperlukan pertimbangan-pertimbangan lain dalam

pembuatan keputusan yang baik karena pada dasarnya manusia memiliki

sejumlah unsur lain selain pengalaman (Ashton, 1991) dalam Alim (2007).

Standar umum pertama (SA seksi 210 dalam SPAP 2008)

menyebutkan bahwa audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang

memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor,

sedangkan standar umum ketiga (SA seksi 230 dalam SPAP, 2008)

menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya,

auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalitasnya dengan cermat dan

seksama.

Trotter (1986) dalam Christina (2007) mendefinisikan bahwa seorang

yang berkompeten adalah orang yang dengan keterampilannya mengerjakan

pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif dan sangat jarang atau tidak pernah

membuat kesalahan.

Page 59: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

38

Adapun Bedard (1986) dalam Sri Lastanti (2005) mengartikan

keahlian atau kompetensi sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan dan

ketrampilan prosedural yang luas yang ditunjukkan dalam pengalaman audit.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

kompetensi auditor adalah auditor yang dengan pengetahuan dan pengalaman

yang cukup dan eksplisit dapat melakukan audit secara objektif, cermat dan

seksama.

Adapun kompetensi menurut Kusharyanti (2003) dapat dilihat dari

berbagai sudut pandang yakni sudut pandang auditor individual, audit tim dan

Kantor Akuntan Publik (KAP). Masing-masing sudut pandang akan dibahas

lebih mendetail berikut ini dalam Christina (2007):

1. Kompetensi Auditor Individual.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan auditor,

antara lain pengetahuan dan pengalaman. Untuk melakukan tugas

pengauditan, auditor memerlukan pengetahuan pengauditan (umum dan

khusus) dan pengetahuan mengenai bidang pengauditan, akuntansi dan

industri klien. Selain itu diperlukan juga pengalaman dalam melakukan

audit.

2. Kompetensi Audit Tim.

Standar pekerjaan lapangan yang kedua menyatakan bahwa jika

pekerjaan menggunakan asisten maka harus disupervisi dengan

semestinya. Dalam suatu penugasan, satu tim audit biasanya terdiri dari

auditor junior, auditor senior, manajer dan partner. Kerjasama yang baik

Page 60: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

39

antar anggota tim, profesionalime, persistensi, skeptisisme, proses

kendali mutu yang kuat, pengalaman dengan klien, dan pengalaman

industri yang baik akan menghasilkan tim audit yang berkualitas tinggi.

Selain itu, adanya perhatian dari partner dan manajer pada penugasan

ditemukan memiliki kaitan dengan kualitas audit.

3. Kompetensi dari Sudut Pandang KAP.

KAP yang besar menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi

karena ada insentif untuk menjaga reputasi dipasar. Selain itu, KAP yang

besar sudah mempunyai jaringan klien yang luas dan banyak sehingga

mereka tidak tergantung atau tidak takut kehilangan klien.

Selain itu KAP yang besar biasanya mempunyai sumber daya yang

lebih banyak dan lebih baik untuk melatih auditor mereka, membiayai auditor

ke berbagai pendidikan profesi berkelanjutan, dan melakukan pengujian audit

daripada KAP kecil.

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka kompetensi dapat dilihat

melalui berbagai sudut pandang. Namun dalam penelitian ini akan digunakan

kompetensi dari sudut auditor individual, hal ini dikarenakan auditor adalah

subjek yang melakukan audit secara langsung dan berhubungan langsung

dalam proses audit sehingga diperlukan kompetensi yang baik untuk

menghasilkan audit yang berkualitas.

Page 61: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

40

G. Indenpedensi Auditor

Mautz dan Sharaf (1961) dalam Alim (2007) menyatakan bahwa

auditor memilliki tanggung jawab kepada klien, masyarakat, kolega, dan diri

sendiri demi kelajuntan profesi dan jasa yang diberikan.

Independensi merupakan suatu standar audit yang penting, karena

opini akuntan independen bertujuan untuk menambah kredibilitas laporan

keuangan yang disajikan oleh manajemen. Jika akuntan tersebut tidak

independen terhadap kliennya, maka opininya tidak akan memberikan

tambahan apapun (Mautz dan Sharaf, 1993) dalam (Alim, 2007).

Untuk dapat memenuhi kualitas audit yang baik maka auditor dalam

menjalankan profesinya sebagai pemeriksa harus berpedoman pada kode etik

akuntan, standar profesi dan standar akuntansi keuangan yang berlaku di

Indonesia. Setiap auditor harus mempertahankan integritas dan objektifitas

dalam melaksanakan tugasnya, dengan bertindak jujur, tegas, tanpa pritensi

dan harus independen, sehingga dia dapat bertindak adil, tanpa dipengaruhi

tekanan atau permintaan pihak tertentu untuk memenuhi kepentingan

pribadinya.

Berdasarkan SPAP, audit yang dilaksanakan auditor dapat dikatakan

berkualitas, jika memenuhi ketentuan atau standar pengauditan. standar

pengauditan mencakup mutu profesional (professional qualities) auditor,

independensi, pertimbangan (judgement) yang digunakan dalam pelaksanaan

audit dan penyusunan laporan audit. Jadi, independensi merupakan salah satu

Page 62: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

41

standar pengauditan yang harus dipenuhi agar audit yang dilaksanakan

auditor berkualitas.

Independen berarti akuntan publik tidak mudah dipengaruhi. Akuntan

publik tidak dibenarkan memihak kepentingan siapapun. Akuntan publik

berkewajiban untuk jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik

perusahaan, namun juga kepada kreditur dan pihak lain yang meletakkan

kepercayaan atas pekerjaan akuntan publik (Christiawan, 2003).

Dalam Kode Etik Akuntan Publik disebutkan bahwa independensi

adalah sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak

mempunyai kepentingan pribadi dalam melaksanakan tugasnya, yang

bertentangan dengan prinsip integritas dan objektivitas. Berkaitan dengan hal

itu terdapat 4 (empat) hal yang mengganggu independensi akuntan publik,

yaitu: (1) Akuntan publik memiliki mutual atau conflicting interest dengan

klien. (2) Mengaudit pekerjaan akuntan publik itu sendiri. (3) Berfungsi

sebagai manajemen atau karyawan dari klien. (4) Bertindak sebagai penasihat

(advocate) dari klien. Akuntan publik akan terganggu independensinya jika

memiliki hubungan bisnis, keuangan dan manajemen atau karyawan dengan

kliennya.

Penelitian mengenai independensi sudah cukup banyak dilakukan baik

itu dalam negeri maupun luar negeri. Menurut Lavin (1976) dalam Christina

(2007) meneliti 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi independensi akuntan

publik, yaitu : (1) Ikatan keuangan dan hubungan usaha dengan klien. (2)

Page 63: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

42

Pemberian jasa lain selain jasa audit kepada klien. (3) Lamanya hubungan

antara akuntan publik dengan klien.

H. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti Judul

Penelitian Variabel dan

Metode Hasil Penelitian

1. Nurchasanah dan Rahmanti (2004)

“Analisis Faktor-Faktor Penentu Kualitas Audit”

Independen: Pengalaman melakukan audit, Memahami industri klien, Responsif atas kebuthan klien, Taat pada standar umum, Keterlibatan pimpinan KAP, Keterlibatan komite audit, Independensi anggota tim audit, Komunikasi tim audit dan manajemen klien Dependen: Kualitas Audit Metode: Regresi linier berganda

Menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara pengalaman audit dan faktor keterlibatan KAP dengan kualitas audit.

2. Eunike Christina Elfarini (2007)

“Pengaruh kompetensi dan Independensi Aditor terhadap Kualitas Audit”

Independen: Kompetensi dan independensi auditor Dependen: Kualitas audit Metode: Regresi linier berganda

Menemukan adanya pengaruh yang signifikan secara parsial dan simultan antara kompetensi dan independensi auditor dengan kualitas audit.

3. Liliek Purwanti, Trisni Hapsari, M. Nizarul Alim (2007)

“Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap

Independen: Kompetensi dan independensi auditor Dependen: Kualitas audit dan etika

Kompetensi dan independensi auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit

Page 64: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

43

Kualitas Audit dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi”

auditor Metode: Regresi moderate Two Way Interactions

walaupun interaksi kompetensi dan etika auditor tidak bepengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

4. Susiana dan Arleen Herawaty (2009)

Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, dan Kualitas Audit terhadap Integritas Lapoan Keuangan

Independen: Corporate governance dan Kualitas audit Dependen: Intergritas laporan keuangan Metode: Regresi linier berganda

Mekanisme corporate governance yang diukur dengan keberadaan komite audit dalam perusahaan, keberadaan komisaris independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

5. Yulius Jogi Christiawan (2003)

Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris

Independen: Kompetensi dan independensi akuntan publik

Kompetensi akuntan publik memberikan refleksi bahwa profesi akuntan publik tidak menarik dan tergeser oleh profesi lain. Sedangkan independensi memberikan refleksi, bahwa dalam mengambil keputusan di bidang auditnya, akuntan publik dipengaruhi oleh dorongan untuk mempertahankan klien auditnya.

6. Debby Fitriasari (2007)

Pengaruh Aktivitas dan Financial Literacy

Independen: Aktifitas dan financial literacy komite audit

Efektivitas komite audit yang diukur dengan indeks komite audit

Page 65: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

44

Komite Audit terhadap Jenis Manajemen Laba

Dependen: Jenis manajemen laba

mamberikan hasil bahwa efektifitas komite audit terbukti tidak bisa membuat manajemen laba yang dilakukan perusahaan menjadi lebih efisien. Karena kurangnnya independensi dan kewenangan formal maupun tertulis oleh komite audit.

7. I Putu Sugiartha Sanjaya (2008)

Auditor Eksternal, Komite Audit, dan Manajemen Laba

Independen: Auditor eksternal, komite audit, dan manajemen laba Dependen: KAP big four dan non big four Metode: ANOVA

Keberadaan komite yang memnuhi syarat ternyata memperburuk kinerja auditor berkualitas. Ini ditunjukkan bahwa manajemen labaa antara perusahaan-perusahaan yang diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan big four tidak berbeda dengan non big four.

8. Agung Suaryana (2008)

Pengaruh Komite Audit terhadap Kualitas Laba

Independen: Komite audit Dependen: Kualitas Laba Metode: FSCM dan CRSM

Bahwa pasar menilai laba yang dilaporkan oleh perusahaan yang membentuk komite audit memiliki kualitas yang lebih baik daripada laba yang dilaporkan oleh perusahaan yang tidak membentuk komite audit.

Sumber: Diperoleh dari berbagai sumber

Page 66: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

45

Dari penelitian-penelitian terdahulu ini peneliti menambahkan

variabel lain yaitu keterlibatan komite audit yang bepengaruh terhadap

kualitas audit, serta peneliti akan meneliti kualitas audit bukan secara umum

saja tetapi secara sistem informasi berbasis komputer (Pengolahan Data

Elektronik).

I. Keterkaitan Antar Variabel

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Karena jawaban yang diberikan masih didasarkan pada teori yang

relevan, tidak berdasar pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data (Sugiyono, 2005). Dengan kata lain rumusan hipotesis

merupakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,

karena masih perlu dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.

1. Keterlibatan Komite Audit terhadap Kualitas Audit atas Sistem Informasi Berbasis komputer

Komite audit bertugas untuk mengawasi dan mengevaluasi

kinerja auditor eksternal dan internal (Fleming, 2002) dalam (Sugiartha,

2008). Komite audit juga berfungsi untuk memperkuat peran auditor

eksternal dengan menciptakan saluran komunikasi yang efektif untuk

dapat mengemukakan pokok-pokok persoalan yang penting secara efektif

(Subur, 2003) dalam (Sugiartha, 2008). Agar fungsi tersebut terlaksana

dengan baik maka komite audit harus bekerja secara efektif sehingga

dapat menambah kualitas audit.

Hasil penelitian yang dilakukan Supriyono (1998) dalam Susiana

dan Arleen (2009) menunjukkan bahwa komite audit merupakan badan

Page 67: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

46

yang dibentuk oleh dewan direksi untuk mengaudit operasi dan keadaan.

Komite audit adalah suatu badan yang dibentuk didalam perusahaan klien

yang bertugas untuk memelihara independensi akuntan pemeriksa

terhadap manajemen.

Ha1 :Faktor keterlibatan komite audit berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer.

2. Kompetensi Auditor terhadap Kualitas Audit atas Sistem Informasi Berbasis komputer

Kompetensi auditor adalah auditor yang dengan pengetahuan dan

pengalaman yang cukup dan eksplisit dapat melakukan audit secara

objektif, cermat dan seksama (Mayangsari, 2003). Auditor harus

melakukan audit secara langsung dan berhubungan langsung dalam

proses auditnya sehingga diperlukan kompetensi yang baik untuk

menghasilkan audit yang berkualitas.

Menurut Kusharyanti (2003), kompetensi dapat dilihat dari

berbagai sudut pandang yakni sudut pandang auditor individual, audit tim

dan Kantor Akuntan Publik (KAP).

Sedangkan, Christiawan (2003) dalam kompetensi dan

independensi akuntan publik: refleksi hasil penelitian empiris,

memperoleh kesimpulan bahwa kualitas audit ditentukan oleh 2 (dua) hal

yaitu kompetensi dan independensi.

Page 68: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

47

Ha2 :Faktor kompetensi auditor berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer.

3. Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit atas Sistem Informasi Berbasis komputer

Untuk dapat memenuhi kualitas audit yang baik maka auditor

dalam menjalankan profesinya sebagai pemeriksa harus berpedoman pada

kode etik akuntan, standar profesi dan standar akuntansi keuangan yang

berlaku di Indonesia. Setiap auditor harus mempertahankan integritas dan

objektifitas dalam melaksanakan tugasnya, dengan bertindak jujur, tegas,

tanpa pritensi dan harus independen, sehingga dia dapat bertindak adil,

tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu untuk

memenuhi kepentingan pribadinya.

Hasil penelitian Christiawan (2003) independen berarti akuntan

publik tidak mudah dipengaruhi. Akuntan publik tidak dibenarkan

memihak kepentingan siapapun. Akuntan publik berkewajiban untuk jujur

tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan, namun juga

kepada kreditur dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan atas

pekerjaan akuntan publik.

Ha3 :Faktor Independensi auditor berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer.

Page 69: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

48

4. Keterlibatan Komite Audit, Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit atas Sistem Informasi Berbasis komputer

Penelitian dilakukan menggunakan tiga variabel sebagai ukuran

dari kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer. Variabel

pertama adalah keterlibatan komite audit. Variabel kedua adalah

kompetensi auditor. Variabel ketiga adalah independensi auditor.

Ha4 :Faktor keterlibatan komite audit, kompetensi auditor dan

independensi auditor berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

J. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini mengkaji pengaruh keterlibatan komite audit (X1),

kompetensi auditor (X2) dan independensi auditor (X3) terhadap kualitas

audit berbasis komputer (Y). Maka model hubungan antar variabel untuk

penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)

Gambar 2.2 Model Penelitian

Sumber: Diperoleh dari berbagai sumber

Keterlibatan Komite Audit

Kompetensi Auditor

Independensi Auditor

Kualitas Audit atas Sistem Informasi Berbasis

Komputer

Page 70: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

49

K. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan yang ingin dicapai dari

hasil penelitian, maka hipotesis yang diajukan untuk diuji secara empiris

dalam penelitian ini adalah:

Ha1 : Keterlibatan komite audit berpengaruh terhadap kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer

Ha2 : Kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit atas sistem

informasi berbasis komputer

Ha3 : Independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer

Ha4 : Keterlibatan komite audit, kompetensi, dan independensi auditor

secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer

Page 71: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Peneliti ini dirancang untuk menguji pengaruh variabel independen

yaitu keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi auditor

terhadap variabel dependen yaitu kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer.

Sasaran dalam penelitian ini adalah auditor yang terdiri dari: Partner,

Manager, Supervisor, Senior dan Junior Auditor. Dengan kriteria pendidikan

minimal S1 Akuntansi, auditor yang bekerja pada KAP yang bekerja di

wilayah Jakarta. Lokasi ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena lokasi

tersebut terdapat banyak kantor akuntan publik, mudah dijangkau, memiliki

kondisi sosial ekonomi yang relatif sama serta diharapkan dengan

menggunakan daerah tersebut sebagai lokasi penelitian, penulis dapat

memperoleh jumlah responden yang lebih banyak, sehingga kekuatan

generalisasinya lebih tinggi.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau

hal minat yang ingin peneliti investigasi. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh auditor independen yang bekerja di Kantor Akuntan Publik

(KAP) yang berada di wilayah Jakarta.

Page 72: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

51

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi (Sugiyono, 2005). Sampel dalam penelitian ini adalah

kantor-kantor akuntan publik yang berada di Jakarta Utara, Jakarta Barat,

Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan.

2. Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan

convenience sampling yaitu memilih sampel dari elemen populasi yang

datanya mudah diperoleh peneliti. Metode ini digunakan karena elemen

populasi yang dipilih sebagai subyek sampel adalah tidak terbatas

sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling

cepat dan murah (Indriantoro dan Supomo, 2002).

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam membahas dan meneliti masalah dibutuhkan data dan

informasi yang disusun dan dianalisis, sehingga memperoleh gambaran yang

jelas. Metode pengumpulan data untuk mendukung penelitian ini adalah

menggunakan data primer dan data sekunder, berikut ini menjelaskan

mengenai penggunaan kedua metode tersebut, yaitu:

1. Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

secara langsung dari sumber ahli (Indriantoro dan Supomo, 2002).

Bertujuan untuk mengetahui lebih mendalam tentang obyek penelitian

dengan menggunakan alat pengukuran/alat pengambilan data langsung

pada subyek sebagai informasi yang dicari. Dalam penelitian ini, data

Page 73: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

52

dikumpulkan melalui daftar pertanyaan kepada pihak yang berhubungan

langsung dengan masalah penelitian.

Untuk memperoleh data yang sebenarnya kuesioner dibagikan

secara langsung kepada responden, yaitu dengan mendatangi tempat

responden di kantor akuntan publik. Sebelum penyebaran kuesioner

dilakukan terlebih dahulu peneliti melakukan tryout kuesioner. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut dapat

dipahami oleh responden dan dapat menangkap maksud dari pernyataan

yang diberikan.

Kuesioner ini terdiri dari data umum seperti (nama KAP, usia,

jenis kelamin, pendidikan formal, lama masa bekerja, kedudukan di KAP)

serta data khusus dalam bentuk soal-soal pernyataan tentang kualitas audit

atas sistem informasi berbasis komputer, keterlibatan komite audit,

kompetensi dan independensi auditor. Dikarenakan pada penelitian

sebelumnya tidak ada kuesioner mengenai kualitas audit atas sistem

informasi berbasis komputer dan keterlibatan komite audit, maka peneliti

membuat sendiri pernyataan-pernyataan mengenai kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer tersebut dengan mengacu kepada

buku sumber Audit Sistem Informasi Pendekatan Konsep (Gondodiyoto,

2007) dan keterlibatan komite audit.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan

Page 74: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

53

dicatat oleh pihak lain) (Indriantoro dan Supomo, 2002). Data sekunder

ini diperlukan sebagai landasan teori yang dikumpulkan dengan cara

membaca literatur. Hal ini meliputi penelaahan buku, artikel, majalah,

koran, jurnal penelitian yang relevan, dan lain-lain yang menunjang

penyusunan skripsi ini.

D. Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang akan dikaji dan model yang

disusun dalam tinjauan pustaka, maka operasional variabel dalam penelitian

ini adalah variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen

adalah keterlibatan komite audit, kompetensi, dan independensi auditor.

Sedangkan variabel dependen adalah kualitas audit atas sistem informasi

berbasis komputer.

1. Variabel Independen

Adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi

variabel lain, terdiri atas:

a. Keterlibatan Komite Audit

Komite audit merupakan wakil pemilik (pemegang saham)

yang berada diluar fungsi manajemen. Mereka bertugas melakukan

pengawasan terhadap kinerja manajemen. Bagaimana mereka

melakukan tanggung jawab tersebut, akan memiliki dampak yang

besar terhadap lingkungan pengendalian.

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal yang

terdiri dari 5 (lima) item dengan 5 (lima) poin skala likert yang

Page 75: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

54

berkaitan dengan lima pilihan, yaitu: 1) Sangat Tidak Stuju, 2) Tidak

Setuju, 3) Netral, 4) Setuju, dan 5) Sangat Setuju.

b. Kompetensi auditor

Kompetensi merupakan pengetahuan dan keterampilan yang

diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada

individu. Komitmen terhadap kompetensi mencakup pertimbangan

manajemen atas kompetensi seseorang yang akan diberi

tanggungjawab untuk melakukan pekerjaan tertentu. Hal tersebut

diterapkan kedalam bentuk persyaratan keterampilan dan

pengetahuan.

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal yang

terdiri dari 5 (lima) item dengan 5 (lima) poin skala likert yang

berkaitan dengan lima pilihan, yaitu: 1) Sangat Tidak Stuju, 2) Tidak

Setuju, 3) Netral, 4) Setuju, dan 5) Sangat Setuju.

c. Independensi Auditor

Independensi merupakan salah satu komponen etika yang

harus dijaga oleh akuntan publik. Independensi berarti bahwa auditor

harus jujur, tidak mudah dipengaruhi dan tidak memihak kepentingan

siapapun, karena ia melakukan pekerjaannya untuk kepentingan

umum. Auditor berkewajiban untuk jujur tidak hanya pada

manajemen dan pemilik perusahaan, namun juga kepada kreditur dan

pihak lain yang meletakkan kepercayaan pada pekerjaan auditor

tersebut.

Page 76: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

55

Instrumen pengukuran variabel ini dikembangkan dari teori

yang dikemukakan oleh Mautz dan Sharaf (1993) dalam Alim (2007).

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal yang terdiri

dari 5 (lima) item dengan 5 (lima) poin skala likert yang berkaitan

dengan lima pilihan, yaitu: 1) Sangat Tidak Stuju, 2) Tidak Setuju, 3)

Netral, 4) Setuju, dan 5) Sangat Setuju.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian

ini adalah kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

a. Kualitas Audit atas Sistem Informasi Berbasis Komputer

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal yang

terdiri dari 10 (sepuluh) item dengan 5 (lima) poin skala likert yang

berkaitan dengan lima pilihan, yaitu: 1) Sangat Tidak Stuju, 2) Tidak

Setuju, 3) Netral, 4) Setuju, dan 5) Sangat Setuju.

3. Operasional Variabel

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Jenis Variabel Operasional Variabel Skala

Pengukuran Keterlibatan

Komite Audit

Independen Angota komite audit memberikan rekomendasi tentang pengangkatan dan atau penggantian auditor eksternal.

Anggota komite audit meneliti surat pengangkatan auditor dan biaya audit (fee) untuk auditor eksternal.

Meneliti laporan auditor yang sudah dibuat dan manajemen letters

Ordinal

Page 77: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

56

(laporan evaluasi tentang pengawasan internal) yang dibuat oleh auditor eksternal.

Mengawasi kinerja auditor eksternal dan memastikan bahwa auditor bekerja sesuai dengan standar profesional yang bersangkutan, khususnya dalam hubungan dengan kompetensi dan independensi.

Menilai ruang lingkup dan perencanaan auditor eksternal.

Kompetensi

Independen Prosedur audit, pengetahuan dan pengalaman auditor dapat mempengaruhi opini audit yang telah dibuat.

KAP menyelenggarakan program untuk memperoleh personel berkemampuan dengan prestasi akademik dan perguruan tinggi yang mapan.

Pengalaman auditor mempengaruhi pengetahuan auditor untuk mempengaruhi kekeliruan atau kesalahan.

Pendidikan profesional auditor dapat berkesinambungan untuk meningkatkan jasa audit.

Auditor berusaha mendapatkan data yang relevan sebelum melakukan pekerjaan audit.

Ordinal

Independensi Auditor

Independen Penyusunan program audit bebas dari campur tangan untuk menentukan, mengeliminasi atau memodifikasi bagian-bagian tertentu yang diperiksa.

Penyusunan program audit bebas dari campur tangan atau sikap tidak mau bekerjasama mengenai penerapan prosedur yang dipilih.

Kegiatan verifikasi auditor harus bebas dari kepentingan pribadi auditor.

Selama melakukan verifikasi auditor memperoleh dukungan dan kerjasama yang baik dengan pihak

Ordinal

Page 78: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

57

manajemen klien. Manajemen klien memberikan

kebebasan kepada auditor dalam menentukan bahan bukti yang diperlukan maupun objek yang akan diperiksa.

Kualitas audit atas

sistem informasi berbasis

komputer

Dependen Audit SI selalu mengacu pada standar auditing profesional dalam segala aspek pekerjaan audit.

Audit SI perlu menjaga sikap independensi dalam tingkah laku dan tindakan terhadap pihak-pihak yang terkait dalam audit.

Auditor SI mempunyai pengetahuan yang memadai tentang struktur pengendalian internal sistem Pengolahan Data Elektronik (PDE).

Penugasan diberikan pada auditor sesuai dengan keahlian teknis dan pengalaman audit yang pernah dijalankannya.

Jika auditor tidak memiliki kompetensi untuk pemeriksaan bidang tertentu, maka auditor sistem informasi memerlukan dukungan tenaga ahli.

Dengan digunakannya tehnik audit berbasis komputer, maka dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi prosedur audit.

Penyusunan prosedur audit Sistem Informasi diperlukan untuk memperlancarkan tugas pemeriksaan.

Sistem analisis dan programmer sebaiknya berada dalam pengawasan dan tanggung jawab kepala bagian aplikasi.

Diperlukan kejelasan tentang pemisahan tugas, antara fungsi otorisasi, fungsi akuntabilitas, dan fungsi pelaksanaan operasional sistem komputerisasi.

Jika terjadi kesalahan di media input, perlu adanya mekanisme

Ordinal

Page 79: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

58

untuk dapat mendeteksi kesalahan tersebut.

Sumber: Alim (2007) dan Philip Kotler (1997)

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan di penelitian inii adalah metode

analisis statistik yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan SPSS

versi 16.0. Analisis ini bertujuan untuk menentukan pengaruh antara variabel

keterlibatan komite audit (X1), kompetensi auditor (X2), independensi auditor

(X3), dan kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer (Y).

1. Uji Kualitas Data

Sebelum data diolah untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu

dilakukan pengujian instrumen penelitian dengan uji validitas dan

reliabilitas untuk melihat apakah data yang diperoleh dari responden

dapat menggambarkan secara tepat konsep yang diuji. Artinya, suatu

penelitian akan menghasilkan kesimpulan yang bias jika datanya kurang

reliable dan valid. Sedangkan, kualitas data penelitian ditentukan oleh

kualitas instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data.

a. Uji Validitas

Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen

tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan kata lain,

instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan yang

diharapkan oleh peneliti (Indriantoro dan Supomo, 2002). Suatu

instrumen penelitian dikatakan valid apabila memenuhi kriteria

sebagai berikut:

Page 80: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

59

1) Bila r hitung > r tabel, maka dinyatakan valid

2) Bila r hitung < r tabel, maka dinyatakan tidak valid

Dalam mengukur validitas ini, peneliti akan menggunakan SPSS

versi 16.0.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau andal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(Ghozali, 2009). Jadi jika hasil tersebut tidak sama, maka perangkat

ukur tersebut tidak reliabel. Dalam mengukur reliabilitas ini, peneliti

menggunakan SPSS versi 16.0.

Pengujian ini menggunakan metode statistik Cronbach Alpha

dengan nilai sebesar 0,6. Hasil uji reliabilitas dengan bantuan SPSS

akan menghasilkan Cronbach Alpha. Suatu instrumen dapat

dikatakan reliabel (handal) jika memiliki Cronbach Alpha lebih dari

0,6 (Ghozali, 2009).

2. Tahap Persiapan Data

Peneliti melakukan beberapa persiapan data untuk memudahkan

proses analisis data dan interpretasi hasilnya (Indriantoro dan Supomo,

2002), yaitu:

a. Tahap Pengeditan (Editing)

Page 81: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

60

Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian

yang diperlukan terhadap data penelitian untuk memudahkan proses

pemberian kode dan pemrosesan data dengan tehnik statistik.

Kegiatan ini bertujuan untuk memastika data yang diperoleh adalah

bersih dan lengkap, yaitu data tersebut terisi semua secara konsisten.

b. Tahap Pemberian Kode (Coding)

Data coding merupakan suatu proses penyusunan secara

sistematis data mentah (yang ada dalam kuesioner) ke dalam bentuk

yang mudah dibaca oleh mesin pengolah data seperti komputer.

Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengolahan data

khususnya pada saat memasukkan data.

c. Tahap Pemrosesan Data (Data Processing)

Memproses datanya dengan melakukan entry data dari

lembaran kuesioner isian ke dalam komputer. Biasanya yang sering

digunakan dalam pemrosesan data yaitu menggunakan Statistical

Package for the Social Sciences (SPSS).

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji multikolinieritas, uji

heteroskedastisitas, dan uji normalitas:

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)

(Ghozali, 2009). Jika terjadi kemiripan antarvariabel independen

Page 82: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

61

dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang

sangat kuat antar suatu variabel independen dengan variabel

independen yang lain.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

suatu pengamatan yang lain (Ghozali, 2009). Model regresi yang

baik adalah tidak terjadinya heteroskedastisitas.

Pada gambar scatterplot, jika titik-titik menyebar secara

merata di atas dan di bawah atau sekitar angka 0, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas. Sedangkan jika titik-titik data membentuk pola

bergelombang melebar kemudian menyempit atau mengumpul di

satu titik, maka telah terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Normalitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi

normal ataukah tidak. Analisis grafik adalah salah satu cara

termudah untuk melihat normalitas data dengan cara

membandingkan antara data observesi dengan distribusi yang

mendekati distribusi normal probability plot. Peneliti menggunakan

SPSS versi 16.0.

Deteksi normalitas dapat dilihat dengan Kurva Normal P-

Plot. Dengan dasar pengambilan keputusan adalah jika data

Page 83: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

62

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi mengikuti asumsi normalitas. Sedangkan jika

data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas (Ghozali, 2009).

4. Uji Hipotesis

Dalam pengolahan data, penelitian ini menggunakan metode

analisis regresi berganda dengan menggunakan uji t dan uji F, dimana

dasar pengambilan keputusan adalah apabila signifikansi lebih kecil dari

0,05 maka Ha diterima, sebaliknya jika signifikansi lebih besar dari 0,05

maka Ho ditolak.

a. Analisis Regresi Berganda

Peneliti menggunakan analisis regresi berganda karena ingin

mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksikan

melalui tiga variabel independen. Untuk mengetahui ada atau

tidaknya pengaruh antara tiga variabel bebas (X1, X2, X3) dengan

variabel terikat (Y) dipergunakan analisis regresi linier. Nilai

koefisien regresi atau b diperoleh dengan menggunakan SPSS versi

16.0.

b. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Untuk mengetahui besar atau kecilnya berpengaruh variabel

bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dipergunakan koefisien

determinasi. Nilai R2 mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0 ≤ R2 ≤

Page 84: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

63

1). Jika nilai R2 bernilai besar (mendeteksi 1) berarti variabel bebas

dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel dependen. Sedangkan jika R2 bernilai kecil

berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel

dependen sangat terbatas (Ghozali, 2009).

Dalam pengujian hipotesis kedua koefisien determinasi

dilihat dari besarnya nilai Adjusted R-Square. Kelemahan mendasar

penggunaan R2 adalah bias terhadap jumlah variabel bebas yang

dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel bebas

maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Tidak seperti

R2, nilai Adjusted R-Square dapat naik atau turun apabila satu

variabel independen ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2009).

Oleh karena itu, digunakanlah Adjusted R-Square pada saat

mengevaluasi model regresi linier berganda.

c. Uji Statistik t

Uji statistik t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen yaitu antara keterlibatan komite audit, kompetensi

dan independensi auditor terhadap kualitas audit atas sistem

informasi berbasis komputer.

Dari persamaan regresi yang di dapatkan, akan dilakukan

pengujian apakah nilai konstanta dan koefisien variabel keterlibatan

Page 85: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

64

komite audit (X1), kompetensi auditor (X2), independensi auditor

(X3) memberikan pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel

kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer (Y), untuk itu

dilakukan uji parsial (Uji t). Pengujian ini dilakukan dengan uji

signifikansi: alpha = 0,05.

Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0,05 (Ghozali,

2009):

Jika probabilitas > 0,05, maka Ha ditolak

Jika probabilitas < 0,05, maka Ha diterima

d. Uji Statistik Fisher (F)

Uji statistik F ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

bersama-sama variabel independen (keterlibatan komite audit,

kompetensi dan independensi auditor) terhadap variabel dependen

(kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer). Dengan

syarat jika probabilitas memenuhi taraf signifikansi lebih kecil dari

0,05 atau dapat dilihat dari nilai F hitung lebih besar dari pada nilai F

tabel pada tingkat signifikansi 5% (Ghozali, 2009).

Page 86: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

65

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor-kantor akuntan publik yang

berada di wilayah Jakarta. Auditor yang dilibatkan meliputi Partner,

Manajer, Supervisor, Auditor Senior dan Auditor Junior.

Data penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan

dengan mengirimkan 90 kuesioner penelitian secara langsung kepada

responden. Dalam penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan

metode convenience sampling. Convenience sampling adalah istilah umum

yang mencakup variansi luasnya prosedur pemilihan responden. Metode

ini digunakan karena elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel

adalah tidak terbatas sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih

sampel yang paling cepat dan murah (Indriantoro dan Supomo, 2002).

Pengiriman kuesioner dilakukan pada awal bulan April sampai

dengan pertengahan Mei 2010. Kantor akuntan publik yang telah diberi

kuesioner sebanyak 18 KAP yang berasa di wilayah Jakarta dengan peta

distribusi sebagai berikut:

Page 87: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

66

Tabel 4.1 Data Penyebaran Kuesioner

No. Nama KAP Kuesioner

Dikirim Kuesioner Diterima

1. Nugroho dan Rekan 10 5 2. Basyirudin & Wildan 5 4 3. Kosasih & Tjahjo 8 5 4. Daniel Kodirun 3 3 5. Drs. Adenan 4 4 6. Drs. Djamrud Abdullah 5 5 7. Drs. Eddy Kaslim 4 4 9. Drs. Usman & Rekan 5 3 10. Eddy Prakarsa Permana & Siddharta 8 3 11. Hasnil., M. Yasin & Rekan 5 5 12. Heliantono & Rekan 5 3 13. Noor Salim 5 5 14. Weddie 5 3 15. Haryono, Junianto 5 3 16. Tedy Chandra, BAP 5 5 17. Syarief Basyier &Rekan 3 3 18. Herman, Dody, Tanumi Hardja &

Rekan 5 3

Jumlah 90 66 Sumber: Data primer diolah

Adapun gambaran mengenai total pengiriman dan pengambilan

kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Total Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner

Keterangan Jumlah Presentase

Kuesioner yang dikirim 90 100% Kuesioner yang kembali 66 73% Kuesioner yang tidak dapat digunakan 6 7% Kuesioner yang tidak dikembalikan 60 67% Sumber: Data primer diolah

Jumlah kuesioner yang kembali dari total kuesioner yang telah

disebar adalah sebanyak 90 kuesioner atau 100%. Jumlah kuesioner yang

dikembalikan adalah 66 buah atau 73%. Sewaktu pemasukan data,

Page 88: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

67

sebanyak 6 buah atau 7% kuesioner dari responden yang tidak dapat

digunakan dalam penelitian ini, karena adanya data yang tidak diisi secara

lengkap. Sehingga jumlah kuesioner yang dapat diolah sebanyak 60

kuesioner dengan tingkat pengembalian responden 67%. Kuesioner tidak

kembali sebanyak 24 buah, disebabkan karena waktu penelitian yang

diambil oleh peneliti bertepatan dengan waktu penugasan auditor,

sehingga ketika menyebarkan kuesioner para auditor sedang tidak berada

di kantor akuntan publik melainkan di luar kota berdasarkan tempat klien

yang mereka audit. Oleh karena itu, para auditor eksternal tidak sempat

untuk mengisi kuesioner penelitian ini.

2. Karakteristik Responden

Karakteristik digunakan untuk memberikan gambaran atau

informasi mengenai data identitas responden. Responden dalam penelitian

ini adalah akuntan publik (auditor eksternal) yang bekerja pada Kantor

Akuntan Publik (KAP) di wilayah Jakarta. Berikut ini menjelaskan

identitas responden ditinjau dari kategori jenis kelamin, jabatan tempat

responden bekerja, pendidikan terakhir dan lama pengalaman bekerja.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Posisi atau Jabatan di Kantor Akuntan Publik (KAP)

Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin dan posisinya di kantor akuntan publik dapat dilihat pada

tabel 4.3.

Page 89: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

68

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Posisi di

Kantor Akuntan Publik (KAP)

Keterangan Posisi Jumlah Junior Senior Supervisor Manager Partner a. Pria 17 8 2 4 2 33 b. Wanita 15 7 3 - 2 27

Jumlah 60 Sumber: Data primer diolah

Karakteristik responden auditor eksternal berdasarkan jenis

kelamin dapat dilihat pada tabel 4.3. Pada tabel tersebut terlihat bahwa

auditor yang berjenis kelamin pria berjumlah 33 orang, dimana 17

orang menjabat sebagai auditor junior, 8 orang menjabat sebagai

auditor senior, 2 orang menjabat sebagai supervisor, 4 orang menjabat

sebagai manajer, dan 2 orang menjabat sebagai partner. Sedangkan

auditor yang berjenis kelamin wanita sebanyak 27 orang yang terdiri

atas 15 orang menjabat auditor junior, 7 orang menjabat auditor

senior, 3 orang menjabat supervisor, dan 2 orang menjabat partner.

Berdasarkan data yang telah diperoleh tersebut dapat terlihat

jelas bahwa mayoritas responden auditor eksternal adalah berjenis

kelamin pria, yaitu sebanyak 33 orang yang rata-rata mendominasi

seluruh jabatan di kantor akuntan publik. Sedangkan 27 orang berjenis

kelamin wanita, yang hanya menjabat sebagai auditor junior, auditor

senior, supervisor, dan partner.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan

pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 4.4.

Page 90: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

69

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Keterangan Pendidikan Jumlah D3 S1 S2 S3 Jabatan:

a. Auditor Junior 2 32 4 - 38 b. Auditor Senior - 5 7 - 12 c. Supervisor - 4 2 - 6 d. Manager - 1 1 - 2 e. Partner - - 2 - 2 Jumlah 2 42 16 - 60

Sumber: Data primer diolah

Pada tabel 4.4 terlihat bahwa auditor eksternal mayoritas

memiliki latar belakang pendidikan S1, yaitu sebanyak 42 orang, yang

terdiri atas 32 orang auditor junior, 5 orang auditor senior, 4 orang

supervisor, dan 1 orang manajer. Sedangkan yang berlatarbelakang

pendidikan D3 sebanyak 2 orang. Sisanya adalah yang berlatar

belakang pendidikan S2 sebanyak 16 orang. Pada tabel tersebut

terlihat dengan jelas bahwa tidak terdapat responden auditor eksternal

yang berlatar belakang pendidikan S3.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Bekerja

Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan

pengalaman bekerja dapat dilihat pada tabel 4.5.

Page 91: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

70

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman bekerja

Keterangan Pengalaman Kerja Jumlah < 3thn 3-5 thn 5-10thn 10thn a. Auditor Junior 23 5 - - 28 b. Auditor Senior 3 11 - - 14 c. Supervisor 3 4 1 - 8 d. Manager - - 3 3 6 e. Partner - - 3 1 4

Jumlah 29 20 7 4 60 Sumber: Data primer diolah

Auditor eksternal yang telah memiliki pengalaman kerja

kurang dari 3 tahun sebanyak 29 orang, yang terdiri atas 23 auditor

junior, 3 auditor senior, dan 3 supervisor. Pengalaman kerja selama

lebih dari tiga sampai lima tahun sebanyak 20 orang, yang terdiri dari

5 auditor junior, 11 auditor senior, dan 4 supervisor. Sedangkan yang

memiliki pengalaman 5 sampai 10 tahun sebanyak 7 orang auditor

eksternal, yang terdiri atas 1 supervisor, 3 manajer, dan 3 partner.

Auditor eksternal yang memiliki pengalaman kerja lebih dari 10 tahun

berjumlah 4 orang, yang terdiri atas 3 manajer dan 1 partner.

Pengalaman kerja auditor didominasi oleh auditor yang memiliki

pengalaman kerja kurang dari tiga tahun, yaitu 48% atau sebanyak 29

orang dari 60 orang auditor eksternal. Hal ini disebabkan mayoritas

responden adalah auditor junior.

Page 92: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

71

B. Penemuan

1. Uji Kualitas Data

Untuk melakukan uji kualitas data atau data primer ini, maka

dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Pada penelitian ini, dilakukan

tryout atau pra survey terhadap 15 responden sebelum kuesioner diberikan

kepada 60 responden, dengan 25 butir pertanyaan untuk menguji validitas

serta reliabilitas dari seluruh pertanyaan tersebut.

a. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana

variabel yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya

diukur. Kriteria yang digunakan adalah dengan membandingkan r

tabel dengan r hitung (Corrected Item-Total Correlation), dengan

kriteria sebagai berikut:

Jika nilai r hitung > nilai r tabel maka item valid

Jika nilai r hitung < nilai r tabel maka item tidak valid

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai

Corrected item-Total Correlation antara r hitung dengan r tabel

(Ghozali, 2009). Untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n

adalah jumlah sampel atau responden (Ghozali, 2009). Pada kasus ini

jumlah sampel (n) = 60, maka besarnya df = 60 – 2 = 58. Dengan

alpha = 0,05, maka didapat nilai r tabel = 0,254. Berikut adalah hasil

pengujian dengan menggunakan bantuan Software SPSS versi 16.00.

Page 93: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

72

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas

Kualitas Audit atas Sistem Informasi Berbasis Komputer

Item Corrected Item – Total Correlation (r hitung)

r tabel Kriteria

KA1 0,604 0,254 Valid KA2 0,564 0,254 Valid KA3 0,622 0,254 Valid KA4 0,552 0,254 Valid KA5 0,357 0,254 Valid KA6 0,611 0,254 Valid KA7 0,867 0,254 Valid KA8 0,585 0,254 Valid KA9 0,680 0,254 Valid KA10 0,610 0,254 Valid

Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji validitas terhadap variabel

kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer, memperlihatkan

semua nilai r hitung lebih besar dari r tabel, maka dapat disimpulkan

bahwa semua butir pertanyaan kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer (KA1, KA2, KA3, KA4, KA5, KA6, KA7, KA8, KA9, dan

KA10) adalah valid.

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas

Keterlibatan Komite Audit

Item Corrected Item – Total Correlation (r hitung)

r table Kriteria

KM1 0,656 0,254 Valid KM2 0,635 0,254 Valid KM3 0,504 0,254 Valid KM4 0,444 0,254 Valid KM5 0,713 0,254 Valid

Sumber: Data primer diolah

Page 94: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

73

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji validitas terhadap variabel

keterlibatan komite audit, memperlihatkan semua nilai r hitung lebih besar

dari r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan

keterlibatan komite audit (KM1, KM2, KM3, KM4, dan KM5) adalah

valid.

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas

Kompetensi Auditor

Item Corrected Item – Total Correlation (r hitung)

r table Kriteria

KP1 0,464 0,254 Valid KP2 0,647 0,254 Valid KP3 0,576 0,254 Valid KP4 0,710 0,254 Valid KP5 0,728 0,254 Valid

Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji validitas terhadap variabel

kompetensi auditor, memperlihatkan semua nilai r hitung lebih besar dari r

tabel, maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan kompetensi

auditor (KP1, KP2, KP3, KP4, dan KP5) adalah valid.

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas

Independensi Auditor Item Corrected Item – Total

Correlation (r hitung) r table Kriteria

ID1 0,716 0,254 Valid ID2 0,694 0,254 Valid ID3 0,546 0,254 Valid ID4 0,624 0,254 Valid ID5 0,578 0,254 Valid

Sumber: Data primer diolah

Page 95: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

74

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji validitas terhadap variabel

independensi auditor, memperlihatkan semua nilai r hitung lebih besar dari

r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan

independensi auditor (ID1, ID2, ID3, ID4, dan ID5) adalah valid.

b. Uji Reliabilitas

Tujuan dilakukan uji reliabilitas adalah untuk mengetahui

suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang

berkaitan dengan butir-butir di dalam kuesioner. Suatu instrumen

dapat dikatakan reliabel (handal) bila memiliki nilai Conbrach’s

Alpha lebih dari 0,6 (Ghozali, 2009). Untuk uji reliabilitas, dilakukan

dengan melihat nilai Alpha Cronbach’s, dengan kriteria sebagai

berikut:

Jika nilai Alpha Cronbach’s > 0,6 maka suatu konstruk dikatakan

reliabel.

Jika nilai Alpha Cronbach’s < 0,6 maka suatu konstruk dikatakan

tidak reliabel.

Dari pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai

berikut:

Page 96: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

75

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas

Keterlibatan Komite Audit

Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel keterlibatan

komite audit diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,801. Nilai

tersebut lebih besar dari 0,6 (0,801 > 0,6) sehingga dapat disimpulkan

bahwa jawaban responden terhadap pernyataan variabel keterlibatan

komite audit adalah reliabel.

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Kompetensi Auditor

Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel kompetensi

auditor diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,832. Nilai tersebut

lebih besar dari 0,6 (0,832 > 0,6) sehingga dapat disimpulkan bahwa

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.803 .801 5

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.819 .832 5

Page 97: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

76

jawaban responden terhadap pernyataan variabel kompetensi auditor

adalah reliabel.

Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Independensi Auditor

Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel

independensi auditor diperoleh nilai Cornbach’s Alpha sebesar 0,832.

Nilai tersebut lebih besar dari 0,6 (0,832 > 0,6) sehingga dapat

disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap pernyataan variabel

independensi auditor adalah reliabel.

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas

Kualitas Audit atas Sistem Informasi Berbasis Komputer

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.869 .881 10

Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel kualitas

audit atas sistem informasi berbasis komputer diperoleh nilai

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.830 .832 5

Page 98: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

77

Cronbach’s Alpha sebesar 0,881. Nilai tersebut lebih besar dari 0,6

(0,881 > 0,6) sehingga dapat disimpulkan bahwa jawaban responden

terhadap pernyataan variabel kualitas audit atas sistem informasi

berbasis komputer adalah reliabel.

Hal ini berarti bahwa item pertanyaan yang digunakan akan

memperoleh data yang konsisten dan jika pertanyaan tersebut diajukan

lagi akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban yang

pertama. Sehingga dapat dikatakan bahwa semua pertanyaan dalam

setiap variabel adalah reliabel.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik meliputi uji multikolinieritas, uji

heteroskedstisitas dan uji normalitas. Berdasarkan hasil perhitungan

dengan program SPSS for Windows version 16.00 diperoleh sebagai

berikut:

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)

(Ghozali, 2009).

Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10

dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan

terbebas dari multikolinieritas (Ghozali, 2009). Berdasarkan hasil

pengujian terhadap data yang diperoleh, maka didapatkan hasil

sebagai berikut:

Page 99: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

78

Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 10.625 2.957 3.593 .001 KeterlibatanKomiteAudit -.096 .167 -.060 -.575 .568 .566 1.766

KompetensiAuditor .773 .172 .463 4.496 .000 .578 1.731

IndependensiAuditor .800 .197 .473 4.063 .000 .452 2.214 a. Dependent Variable: KualitasAudit Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan tabel 4.13 diatas, dapat dilihat bahwa masing-

masing variabel memiliki VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance

tidak kurang dari 0,1. Dengan demikian tidak terdapat

multikolinieritas diantara ketiga variabel independen tersebut.

Sehingga model regresi berganda terbebas dari asumsi klasik statistik

dan dapat digunakan dalam penelitian.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah

yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2009). Pada Gambar 4.1 dibawah ini, menunjukkan Grafik Uji

Scatterplot.

Page 100: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

79

Gambar 4.1 Grafik Scatterplot

Sumber: Data primer diolah

Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik dari data

menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah

angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi

kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

c. Uji Normalitas

Untuk lebih memperjelas tentang selebaran data dalam

penelitian ini maka disajikan dalam grafik histogram dan grafik

Page 101: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

80

normal P-Plot. Dimana dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali

(2009) yaitu:

Jika sumbu menyebar di sekitar garis diagonal atau grafik

histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola

distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

Gambar 4.2 Grafik P-Plot

Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan Normal Probability Plot of Residual pada

Gambar 4.2 diatas, dapat disimpulkan bahwa terlihat titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal, serta arah penyebarannya

Page 102: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

81

mengikuti arah garis diagonal. Dengan dmikian, gambar P-Plot

tersebut menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena

memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4.3

Grafik Histogram Sumber: Data primer diolah

Jika dilihat dari histogram, terlihat bahwa sebaran data residual

secara umum berada di dalam kurva yang berbentuk lonceng, dimana

pola distribusinya tidak menceng ke kanan atau ke kiri. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai

karena memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2009).

Page 103: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

82

3. Uji Hipotesis

Dalam pengolahan data, peneliti ini menggunakan metode analisis

regresi berganda dengan menggunakan uji t dan uji F, dimana dasar

pengambilan keputusan adalah apabila signifikansi lebih kecil dari 0,05

maka Ha diterima, sebaliknya jika signifikansi lebih besar dari 0,05 maka

Ha ditolak (Ghozali, 2009).

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh antara variabel-variabel bebas (X1,X2,X3) dengan

variabel terikat (Y). Tabel 4.14 dibawah ini merupakan hasil uji

regresi berganda.

Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 10.625 2.957 3.593 .001 KeterlibatanKomiteAudit -.096 .167 -.060 -.575 .568 .566 1.766

KompetensiAuditor .773 .172 .463 4.496 .000 .578 1.731

IndependensiAuditor .800 .197 .473 4.063 .000 .452 2.214 a. Dependent Variable: KualitasAudit Sumber: Data primer diolah

b. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Uji koefisien determinasi ini digunakan untuk melihat

presentase variabel independen dan variabel dependen serta melihat

seberapa besar pengaruh dari faktor lain yang tidak dimasukkan dalam

penelitian ini. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa

Page 104: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

83

besar kemampuan variabel independen (keterlibatan komite audit,

kompetensi, dan independensi auditor) menjelaskan variabel dependen

(kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer). Hasil yang

digunakan adalah nilai Adjusted R Square dalam uji koefisien

determinasi karena penelitian ini menggunakan lebih dari 2 (dua)

variabel independen.

Tabel 4.16 Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .810a .657 .639 2.94541 a. Predictors: (Constant), inde, kompe, komit b. Dependent Variable: kuali Sumber: Data primer diolah Pada tabel Model Summary, didapat nilai koefisien korelasi R

sebesar 0,810 dengan koefisien determinasi R2 sebesar 0,639 atau

(63,9%), hal ini menunjukkan bahwa hubungan variabel independen

terhadap variabel independen adalah kuat yaitu 0,810 dan angka

adjusted R square sebesar 63,9%, menandakan bahwa variabel

kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer dijelaskan oleh

variabel keterlibatan komite audit, kompetensi, dan independensi

auditor, sedangkan sisanya sebesar (100% - 63,9%) = 36,1%

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam analisa

regresi ini, misalnya: komunikasi tim audit dan manajemen klien serta

memahami industri klien.

Page 105: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

84

c. Uji Statistik t

Uji statistik t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen yaitu antara keterlibatan komite audit, kompetensi

dan independensi auditor terhadap kualitas audit atas sistem informasi

berbasis komputer.

Dari persamaan regresi yang di dapatkan, akan dilakukan

pengujian apakah nilai konstanta dan koefisien variabel keterlibatan

komite audit (X1), kompetensi auditor (X2), independensi auditor (X3)

memberikan pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel kualitas

audit atas sistem informasi berbasis komputer (Y), untuk itu dilakukan

uji parsial (Uji t). Pengujian ini dilakukan dengan uji signifikansi:

alpha = 0,05.

Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0,05 (Ghozali, 2009):

Jika probabilitas > 0,05, maka Ha ditolak

Jika probabilitas < 0,05, maka Ha diterima

Tabel 4.17 Hasil Uji statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 10.625 2.957 3.593 .001 KeterlibatanKomiteAudit -.096 .167 -.060 -.575 .568 .566 1.766

KompetensiAuditor .773 .172 .463 4.496 .000 .578 1.731

IndependensiAuditor .800 .197 .473 4.063 .000 .452 2.214 a. Dependent Variable: KualitasAudit

Sumber: Data primer diolah

Page 106: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

85

Berikut adalah pengujiannya:

1. Menguji signifikansi koefisien β1 Keterlibatan Komite Audit pada

model regresi:

Ha: Keterlibatan komite audit tidak berpengaruh signifikan

terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer.

Hasil pengujian untuk variabel keterlibatan komite audit

terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0,568 atau

probabilitas diatas 0,05 (0,568 > 0,05). Dengan demikian Ha

ditolak, sehingga keterlibatan komite audit tidak berpengaruh

signifikan terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer.

2. Menguji signifikansi koefisien β2 Kompetensi Auditor pada model

regresi:

Ha: Kompetensi auditor berpengaruh signifikan terhadap

kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

Hasil pengujian untuk variabel kompetensi auditor terlihat

bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0,000 atau

probabilitas diatas 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan demikian Ha

diterima, sehingga kompetensi auditor berpengaruh signifikan

terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

3. Menguji signifikansi koefisien β3 Independensi Auditor pada

model regresi:

Page 107: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

86

Ha: Independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap

kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

Hasil pengujian untuk variabel independensi auditor

terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0,000 atau

probabilitas diatas 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan demikian Ha

diterima, sehingga independensi auditor berpengaruh signifikan

terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

d. Uji Statistik F

Dalam penelitian ini uji F digunakan untuk menguji hipotesis

secara keseluruhan atau simultan variabel independen apakah ada atau

tidaknya pengaruh linear dalam hipotesis terhadap variabel dependen.

Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 930.108 3 310.036 35.737 .000a

Residual 485.825 56 8.675 Total 1415.933 59

a. Predictors: (Constant), IndependensiAuditor, KompetensiAuditor, KeterlibatanKomiteAudit

b. Dependent Variable: KualitasAudit Sumber: Data primer diolah

Dalam tabel analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F

yang dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi aspek-aspek

variabel independen terhadap kualitas audit atas sistem informasi

berbasis komputer. Dari perhitungan didapat nilai Fhitung sebesar

35,737. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1 = 3 dan df2 =

Page 108: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

87

56, didapat nilai Ftabel = 2,78. Karena nilai Fhitung > nilai Ftabel (35,737

> 2,78) maka dapat disimpulkan bahwa keempat variabel independen

yaitu keterlibatan komite audit (X1), kompetensi auditor (X2), dan

independensi auditor (X3) secara bersamaan dengan signifikan

memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel kualitas audit

atas sistem informasi berbasis komputer (Y). Dengan demikian maka

dapat disimpulkan Ha4 diterima.

C. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, secara rinci mengenai

hasil pengujian dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengaruh keterlibatan komite audit terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

Keterlibatan komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap

kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer. Komite audit yang

sangat diperlukan oleh suatu organisasi bisnis dikarenakan dapat

mengawasi proses audit dan memungkinkan terwujudnya kejujuran

laporan keuangan yang akan meningkatkan kualitas audit.

Keterlibatan komite audit yang diukur dari kerjasama manajemen

dan kualitas/kompetensi anggota komite audit Tetapi ternyata terdapat

masalah komunikasi yang tidak efektif dengan komisaris, direksi, auditor

internal dan eksternal serta pihak lain sebagai aspek yang penting dalam

meningkatkan kualitas audit.

Hasil ini konsisten dengan penelitian Sugiartha (2008) yang

menunjukkan bahwa keberadaan komite audit tidak meningkatkan kualitas

Page 109: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

88

audit karena adanya masalah independensi komite audit dan

kemampuan/keahlian yang dimiliki komite audit. Begitu juga dengan hasil

penelitian Fitriasari (2006) yang menunjukkan bahwa efektivitas komite

audit dari sisi input dan prosesnya tidak bisa terbukti dapat meningkatkan

kualitas audit. Hal ini kemungkinan karena kurangnya independensi dan

kewenangan formal maupun tertulis komite audit.

2. Pengaruh kompetensi auditor terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

Kompetensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit

atas sistem informasi berbasis komputer. Hal ini menunjukkan bahwa

jenjang jabatan, lama pengalaman bekerja dibidang audit, dan tingkat

pendidikan memang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer. Dalam melaksanakan audit, akuntan

publik harus bertindak sebagai orang yang ahli di bidang akuntansi dan

auditing. Sehingga dapat disimpulkan kompetensi auditor berpengaruh

secara signifikan terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer.

Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Liliek

Purwanti, Trisni Hapsari, M. Nizarul Alim (2007) yang menunjukkan

bahwa kompetensi dan independensi auditor berpengaruh secara signifikan

terhadap kualitas audit walaupun interaksi kompetensi dan etika auditor

tidak bepengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Page 110: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

89

3. Pengaruh independensi auditor terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

Independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas

audit atas sistem informasi berbasis komputer. Hal ini menunjukkan bahwa

auditor yang independen cenderung meningkatkan kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer dibandingkan auditor yang tidak

independen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa independensi yang

dimiliki oleh auditor bepengaruh signifikan terhadap kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer.

Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Christina

(2007) yang menunjukkan bahwa kompetensi dan independensi

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Pengaruh

yang ditimbulkan adalah positif, yaitu semakin tinggi tingkat kompetensi

dan independensi seorang auditor maka akan semakin tinggi pula tingkat

kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor tersebut.

Hal ini berkaitan dengan sikap auditor, semakin independen sikap

seorang audit maka akan sangat mempengaruhi kualitas audit atas sistem

informasi berbasis komputer. Karena dengan bersikap independen itu,

maka auditor tidak dapat dipengaruhi maupun terperngaruh oleh apapun

atau siapapun serta dalam kondisi apapun sehingga dapat meningkatkan

kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

Page 111: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

90

4. Pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi, dan independensi auditor terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

Tugas pokok dari komite audit pada prinsipnya adalah membantu

Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan atas kinerja

perusahaan. Hal tersebut terutama berkaitan dengan review sistem

pengendalian intern perusahaan, memastikan kualitas laporan keuangan,

dan meningkatkan efektivitas fungsi audit.

Sementara itu AAA Financial Accounting Commite (2000) dalam

Christiawan (2002) menyatakan bahwa “Kualitas audit ditentukan oleh 2

hal yaitu kompetensi dan independensi.” Kedua hal tersebut berpengaruh

langsung terhadap kualitas audit.

Hasil uji F menunjukkan bahwa kompetensi dan independensi

auditor secara bersama-sama berpengaruh terhdap kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer.

Page 112: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

91

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keterlibatan komite

audit, kompetensi, dan independensi auditor terhadap kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer. Berdasarkan hasil pengujian data yang

telah dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda, dapat disusun

suatu kesimpulan mengenai hasil uji hipotesis sebagai berikut:

1. Keterlibatan komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas

audit atas sistem informasi berbasis komputer. Hal ini konsisten dengan

penelitian Sugiartha (2008) dan penelitian Fitriasari (2006).

2. Kompetensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer. Hasil ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Liliek Purwanti, Trisni Hapsari, M. Nizarul Alim

(2007).

3. Independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer. Hal ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Christina (2007).

4. Keterlibatan komite audit, kompetensi, dan independensi auditor

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kualitas audit atas sistem

informasi berbasis komputer.

Page 113: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

92

B. Implikasi

Auditor harus memiliki pengetahuan dan pengalaman akan

meningkatkan kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer karena

pengetahuan dan pengalaman yang terbukti cukup berkontribusi dalam

membentuk kompetensi auditor dalam meningkatkan kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer.

Sikap auditor harus independen karena semakin independen sikap

seorang auditor maka akan sangat mempengaruhi penilaian auditor terhadap

peningkatan kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

Peneliti juga hanya menerapkan metode survei melalui kuesioner,

peneliti tidak melakukan wawancara atau terlibat langsung, sehingga

kesimpulan yang diambil hannya berdasarkan data yang dikumpulkan melalui

penggunaan instrumen secara tertulis.

Untuk penelitian selanjutnya hendaknya mencakup populasi yang

lebih luas lagi. Sehingga hasilnya dapat digeneralisasi untuk auditor di

seluruh Indonesia. Dan diharapkan dapat melakukan penelitian dengan

jumlah responden yang lebih banyak dan cara penyebaran kuesioner yang

lebih baik agar mendapat hasil yang lebih akurat.

Diharapkan pada penelitian selanjutnya, terdapat faktor-faktor lain

yang dapat mempengaruhi kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer, misalnya: komunikasi tim audit dan manajemen kllien serta

memahami industri klien.

Page 114: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

93

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. “Auditing jilid I & jilid II (pemeriksaan akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik”. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2007.

Alim, M. Nizarul, Trisni Hapsari, dan Lilik Purwanti. “Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi.” Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X Makassar. 2007.

Arens, Alvin A., Randal J.Elder, Mark S.Beasley. “Auditing and Assurance Services an Integrated Aproach”, 13th edition, New Jersey: Pearson Prentice Hall International, 2010.

Christiawan, Yulius Jogi. “Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.4 No. 2 (Nov) Hal. 79-92. 2003.

Christina, Eunike Elfarini. “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada KAP di Jawa Tengah).” Universitas Negeri Semarang. 2007.

Fitriasari, Debby. “Pengaruh Aktivitas dan Financial Literacy Komite Audit terhadap Jenis Manajemen Laba”. Universitas Indonesia. 2007.

Gondodiyoto, Sanyoto, dan Henny Hendarti. “Audit Sistem Informasi Lanjutan”. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2007.

Ghozali, Imam. “Aplikasi analisis multivariat dengan program SPSS”. Semarang: BP Undip. 2009.

Hamid, Abdul. “Buku Pedoman Skripsi”. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarih Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2007.

IAI. “ Standar Profesional Akuntan Publik”. Jakarta: Salemba Empat. 2009.

Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo. “Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen Edisi Pertama”. BPFE. Yogyakarta: 2002.

Page 115: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

94

Ismail, Dimas. “Manfaat Pengolahan Data Elektronik (PDE) Penjualan atas Pengendalian Penjualan”. Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. 2005

Kusharyanti. “Temuan penelitian mengenai kualitas audit dan kemungkinan topik penelitian di masa datang”. Jurnal Akuntansi dan Manajemen (Desember). 2003.

Mayangsari, Sekar. “Pengaruh keahlian dan independensi terhadap pendapat audit: Sebuah kuasieksperimen”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.6 No.1 (Januari). 2003.

Mulyadi. “Auditing Pendekatan Terpadu”. Jakarta: Salemba Empat. 2009.

Nurchasanah, Rizmah dan Wiwin Rahmanti. “Analisis faktor-faktor penentu kualitas audit”. Jurnal Akuntansi dan Manajemen (Agustus). Hal.47-60. 2004.

Riyatno. “Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Earnings Response Coefficients”. Jurnal Keuangan dan Bisnis Vol. 5, No.2, Oktober 2007, Hal 148 – 162. 2007.

Sasongko, Budi. Diakses tanggal: 11 Februari 2010, dari http://budi.perbanas.ac.id/2007/09/audit-sistem-informasi-at-a-glance/

Saifuddin. “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Kuasieksperimen pada Auditor dan Mahasiswa)”. Semarang: Tesis Undip. (Tidak dipublikasikan). 2004.

Sri Lastanti, Hexana. 2005. Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik : Refleksi Atas Skandal Keuangan. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi Vol.5 No.1 April 2005. Hal 85-97

Sugiyono. “Metode Penelitian Administrasi”. Bandung: CV. Alfabeta. 2005.

Sugiartha, I Putu Sanjaya. “Auditor Eksternal, Komite Audit, dan Manajemen Laba”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 11, No. 1, Januari 2008. Hal.97-116. 2008.

Page 116: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

95

Suharli, M. “Audit Finansial, Audit Manajemen, dan Sistem Pengendalian Intern”. Skripsi Sarjana Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Tidak Dipublikasikan). Jakarta. 2000.

Suryana, Agung. “Pengaruh Komite Audit terhadap Kualitas Laba”. Jurnal Keuangan dan Bisnis Vol. 6, No.3, November 2008. 2008

Susiana dan Arleen Herawaty. “Analisis Pengaruh Independensi, Mekanisme Corporate Governance, dan Kualitas Audit terhadap Integritas Laporan Keuangan”. Trisakti School of Management. 2009.

Wibowo dan Hardiningsih. “Pengaruh Faktor Personality dan Profesional Commitment terhadap Keahlian Komputer Audit”. Diakses tanggal: 6 Februari 2010, dari http://id-jurnal.blogspot.com/2008/04/jurnal-bisnis-dan-ekonomi-maret-2003-4412.html. 2003.

Page 117: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

KUESIONER

“PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT,

KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP

KUALITAS AUDIT ATAS SISTEM INFORMASI BERBASIS

KOMPUTER” (Studi Empiris Auditor Eksternal di Kantor Akuntan Publik Jakarta)

Untuk Memenuhi Tugas Akhir Kuliah Strata Satu (S1)

Disusun Oleh:

ALFA YUNITA 106082002564

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 118: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian Kepada Yth, Auditor Eksternal di Tempat

Dengan hormat, Sehubungan dengan penyusunan skripsi saya yang berjudul “Pengaruh

Keterlibatan Komite Audit, Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit atas Sistem Informasi Berbasis Komputer”, maka perkenankan saya mengajukan beberapa pertanyaan yang terangkum dalam kuesioner.

Sebagai informasi yang menyusun kuesioner ini adalah:

Nama : Alfa Yunita NIM : 106082002564 Angkatan : 2006 Fakultas/jurusan : Ekonomi/Akuntansi (S1) Telp/HP : (021) 93101077/ 0856 7616141 Dengan ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu merelakan waktunya

sejenak untuk menjawab seluruh pertanyaan dalam kuesioner ini dengan lengkap dan benar. Informasi yang saya peroleh dari hasil pengisian kuesioner selanjutnya akan diolah untuk menghasilkan kesimpulan mengenai apakah terdapat perbedaan keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

Sehubungan dengan terbatasnya waktu, saya mohon kuesioner ini dikembalikan paling lambat satu minggu setelah kuesioner ini diterima atau dengan menghubungi peneliti. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. DR. Abdul Hamid, MS Hepi Prayudiawan, SE, Ak, MM

Peneliti

Alfa Yunita

Page 119: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

IDENTITAS RESPONDEN

Pada bagian ini anda diminta untuk mengisi identitas respondenmengenai nama,

nama KAP, dan usia pada pertanyaan no. 1, 2, dan 3. Untuk pertanyaan no.4 s.d 7

harap memilih salah satu dengan memberi tanda silang (X).

1. Nama KAP :

2. Usia :

3. Jenis Kelamin :

a. Laki-laki

b. Perempuan

4. Pendidikan Formal :

a. D3

b. Sedang menempuh S1

c. Lulus S1

d. Sedang menempuh S2

e. Lulus S2

f. S3

5. Lama masa bekerja sebagai auditor:

a. < 3 tahun

b. 3 – 5 tahun

c. 5 – 10 tahun

d. > 10 tahun

6. Kedudukan di KAP sebagai:

a. Junior Auditor

b. Senior Auditor

c. Supervisor Auditor

d. Partner

e. Manajer

Page 120: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

Kuesioner mengenai Keterlibatan Komite Audit, Kompetensi dan Independensi

auditor, atas Kualitas Audit atas Sistem Informasi Berbasis Komputer.

Petunjuk pengisian:

Bapak/ Ibu/ Saudara/ i dimohon untuk mengisi kuesioner dengan cara memberi

tanda check list (√) pada kolom yang tersedia.

Keterangan:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

TB : Tidak Berpendapat

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

Kualitas Audit atas Sistem Informasi Berbasis Komputer

No. Pernyataan STS TS TB S SS 1. Auditor sistem informasi selalu mengacu

pada standar auditing profesional dalam segala aspek pekerjaan audit.

1 2 3 4 5

2. Auditor sistem informasi perlu menjaga sikap independensi dalam tingkah laku dan tindakan terhadap pihak-pihak yang terkait dalam audit.

1 2 3 4 5

3. Auditor sistem informasi mempunyai pengetahuan yan memadai tentang struktur pengendalian internal sistem Pengolahan Data Elektronik (PDE).

1 2 3 4 5

4. Penugasan diberikan pada auditor sesuai dengan keahlian teknis dan pengalaman audit yang pernah dijalankannya.

1 2 3 4 5

5. Jika auditor tidak memiliki kompetensi untuk pemeriksaan bidang tertentu, maka auditor sistem informasi memerlukan dukungan tenaga ahli.

1 2 3 4 5

6. Dengan digunakannya tehnik audit berbasis komputer, maka dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi prosedur audit.

1 2 3 4 5

7. Penyusunan prosedur audit Sistem Informasi diperlukan untuk memperlancarkan tugas pemeriksaan.

1 2 3 4 5

8. Sistem analisis dan programmer sebaiknya 1 2 3 4 5

Page 121: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

berada dalam pengawasan dan tanggung jawab kepala bagian aplikasi.

9. Diperlukan kejelasan tentang pemisahan tugas, antara fungsi otorisasi, fungsi akuntabilitas, dan fungsi pelaksanaan operasional sistem komputerisasi.

1 2 3 4 5

10. Jika terjadi kesalahan di media input, perlu adanya mekanisme untuk dapat mendeteksi kesalahan tersebut.

1 2 3 4 5

Keterlibatan Komite Audit

No Pernyataan STS TS TB S SS 1. Angota komite audit memberikan

rekomendasi tentang pengangkatan dan atau penggantian auditor.

1 2 3 4 5

2. Anggota komite audit meneliti surat pengangkatan auditor dan biaya audit (fee) untuk auditor.

1 2 3 4 5

3. Meneliti laporan auditor yang sudah dibuat dan manajemen letters (laporan evaluasi tentang pengawasan internal) yang dibuat oleh auditor.

1 2 3 4 5

4. Mengawasi kinerja auditor dan memastikan bahwa auditor bekerja sesuai dengan standar profesional yang bersangkutan, khususnya dalam hubungan dengan kompetensi dan independensi.

1 2 3 4 5

5. Menilai ruang lingkup dan perencanaan auditor. 1 2 3 4 5

Kompetensi Auditor

No Pernyataan STS TS TB S SS 1. Prosedur audit, pengetahuan dan pengalaman

auditor dapat mempengaruhi opini audit yang telah dibuat.

1 2 3 4 5

2. KAP menyelenggarakan program untuk memperoleh personel berkemampuan dengan prestasi akademik dan perguruan tinggi yang mapan.

1 2 3 4 5

3. Pengalaman auditor mempengaruhi pengetahuan auditor untuk mempengaruhi kekeliruan atau kesalahan.

1 2 3 4 5

4. Pendidikan profesional auditor dapat berkesinambungan untuk meningkatkan jasa 1 2 3 4 5

Page 122: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

audit. 5. Auditor berusaha mendapatkan data yang

relevan sebelum melakukan pekerjaan audit. 1 2 3 4 5

Independensi Auditor

No Pernyataan STS TS TB S SS 1. Penyusunan program audit bebas dari campur

tangan untuk menentukan, mengeliminasi atau memodifikasi bagian-bagian tertentu yang diperiksa.

1 2 3 4 5

2. Penyusunan program audit bebas dari campur tangan atau sikap tidak mau bekerjasama mengenai penerapan prosedur yang dipilih.

1 2 3 4 5

3. Kegiatan verifikasi auditor harus bebas dari kepentingan pribadi auditor. 1 2 3 4 5

4. Selama melakukan verifikasi auditor memperoleh dukungan dan kerjasama yang baik dengan pihak manajemen klien.

1 2 3 4 5

5. Manajemen klien memberikan kebebasan kepada auditor dalam menentukan bahan bukti yang diperlukan maupun objek yang akan diperiksa.

1 2 3 4 5

Page 123: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

KM1 KM2 KM3 KM4 KM5TOTAL KP1 KP2 KP3 KP4 KP5TOTAL ID1 ID2 ID3 ID4 ID5 TOTALKA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10TOTAL1 1 1 5 5 5 17 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 502 3 3 4 4 4 18 4 4 3 4 4 19 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 403 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 394 3 3 4 5 3 18 4 4 3 4 5 20 4 5 3 4 5 21 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 455 3 3 3 3 3 15 4 4 4 4 4 20 4 4 3 3 3 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 406 2 3 4 4 3 16 4 3 5 5 4 21 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 447 3 3 4 2 3 15 4 3 4 4 5 20 4 3 2 4 4 17 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 418 4 4 4 4 4 20 2 4 4 4 4 18 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 389 4 4 4 4 4 20 2 4 4 4 4 18 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3810 4 4 4 4 4 20 2 4 4 4 4 18 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3711 5 5 5 4 4 23 2 5 5 5 5 22 4 4 5 5 5 23 4 4 4 4 2 5 5 5 5 5 4312 4 4 4 4 4 20 2 4 4 4 4 18 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3813 4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 4 20 2 2 4 4 4 16 5 5 5 4 4 3 4 3 4 3 4014 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2315 2 2 2 1 2 9 1 1 2 2 2 8 1 1 2 2 2 8 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1716 4 3 4 3 4 18 4 4 5 4 4 21 4 5 5 4 5 23 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4217 4 3 5 4 4 20 4 5 4 5 5 23 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4818 4 4 4 4 4 20 4 5 5 4 4 22 5 4 4 5 5 23 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4419 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4020 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4021 4 3 3 4 4 18 3 4 4 4 3 18 4 3 3 4 3 17 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3922 4 4 4 2 4 18 4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3923 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4024 4 4 3 5 4 20 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 4 21 4 3 5 5 3 3 4 4 4 5 4025 4 4 3 5 4 20 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 4 21 4 3 5 5 3 3 4 4 4 5 4026 4 4 4 4 5 21 4 5 5 5 5 24 5 5 5 4 5 24 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4727 4 3 5 4 5 21 4 5 4 5 4 22 4 5 4 5 4 22 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4628 4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 5 22 3 3 4 4 4 18 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4129 3 3 4 4 3 17 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 20 4 5 4 4 3 4 4 3 3 4 3830 3 2 4 3 2 14 3 5 4 5 5 22 2 2 4 4 4 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

RESPKETERLIBATAN KOMITE AUDIT KOMPETENSI AUDITOR INDEPENDENSI AUDITOR KUALITAS AUDIT ATAS SISTEM INFORMASI BERBASIS

KOMPUTER

Page 124: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

31 2 3 3 4 2 14 4 3 4 4 4 19 4 3 4 3 4 18 4 4 3 2 3 5 4 3 5 4 3732 4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 4 21 4 4 5 4 4 21 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4433 4 3 4 5 5 21 5 4 4 4 4 21 4 4 5 3 4 20 3 5 3 5 5 4 4 4 4 4 4134 2 2 3 4 3 14 4 3 4 4 4 19 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4035 2 2 3 3 2 12 3 3 4 4 4 18 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4036 2 2 3 3 2 12 3 3 4 4 4 18 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4037 2 2 3 3 3 13 3 3 4 4 4 18 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4038 2 2 3 3 2 12 3 3 4 4 4 18 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4039 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4540 4 4 4 4 4 20 4 3 3 4 4 18 4 4 4 4 5 21 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4141 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3942 4 4 4 4 5 21 5 5 5 5 4 24 5 4 5 4 4 22 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4343 4 3 3 4 3 17 5 3 4 4 4 20 4 3 4 4 3 18 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3844 4 4 4 5 5 22 5 5 5 3 5 23 4 4 5 5 1 19 4 4 5 5 3 5 5 4 4 5 4445 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3946 4 2 4 4 2 16 4 4 2 4 4 18 4 4 4 2 4 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4047 2 2 4 4 4 16 4 4 2 4 4 18 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3848 4 4 3 3 4 18 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3949 4 4 3 4 4 19 3 4 4 3 4 18 4 4 3 4 4 19 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4450 4 4 4 3 4 19 5 4 4 4 4 21 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4151 4 4 4 4 4 20 4 4 5 5 5 23 4 4 4 5 5 22 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 3852 3 4 4 5 4 20 4 3 5 4 5 21 4 3 5 4 3 19 4 4 4 3 5 3 4 4 4 5 4053 4 5 4 4 5 22 3 4 2 3 2 14 5 4 5 5 5 24 3 4 3 4 5 4 3 5 4 5 4054 4 3 4 5 4 20 5 5 4 5 5 24 5 5 5 5 5 25 3 5 5 4 3 4 4 5 4 5 4255 3 3 4 4 4 18 4 5 5 5 5 24 4 3 4 4 4 19 5 3 4 4 5 3 4 5 4 3 4056 5 4 4 4 3 20 5 4 4 3 4 20 4 3 4 4 4 19 4 3 2 4 2 4 2 5 3 2 3157 4 3 4 4 3 18 5 5 4 5 5 24 4 5 3 4 5 21 2 4 3 3 5 4 3 2 4 4 3458 3 4 5 3 3 18 4 4 5 4 4 21 4 4 3 3 3 17 4 3 5 4 5 4 5 4 4 5 4359 2 4 3 4 3 16 4 5 5 5 4 23 4 3 4 4 4 19 5 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4360 3 3 4 3 3 16 4 5 4 5 4 22 4 3 2 4 4 17 4 5 3 5 4 4 4 5 3 4 41

Page 125: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

1. Keterlibatan Komite Audit (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.803 .801 5

2. Kompetensi Auditor (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.819 .832 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

KM1 14.5667 5.741 .656 .597 .742

KM2 14.6500 5.926 .635 .602 .749

KM3 14.2333 7.199 .504 .313 .791

KM4 14.2333 6.826 .444 .282 .807

KM5 14.3833 5.664 .713 .530 .722

Page 126: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

KP1 16.2000 5.824 .464 .243 .835

KP2 16.0000 5.525 .647 .473 .772

KP3 15.9500 5.709 .576 .390 .794

KP4 15.8667 5.914 .710 .579 .761

KP5 15.8500 5.825 .728 .562 .755

3. Independensi Auditor (X3)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.830 .832 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

ID1 15.6667 5.412 .716 .564 .771

ID2 15.9333 5.114 .694 .556 .777

ID3 15.6500 5.791 .546 .329 .820

ID4 15.6500 5.994 .624 .410 .800

ID5 15.6333 5.728 .578 .363 .811

Page 127: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

4. Kualitas Audit atas Sistem Informasi Berbasis Komputer (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.869 .881 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

KA1 36.0500 20.218 .604 .647 .855

KA2 36.0167 20.118 .564 .421 .858

KA3 36.0500 19.642 .622 .637 .853

KA4 36.0167 20.186 .552 .542 .858

KA5 36.2167 19.664 .357 .180 .886

KA6 36.0167 20.017 .611 .613 .854

KA7 35.9500 17.981 .867 .842 .832

KA8 36.0167 19.712 .585 .561 .856

KA9 35.9667 20.338 .680 .624 .852

KA10 36.0000 19.356 .610 .637 .854

Page 128: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

HASIL UJI ASUMSI KLASIK

1. Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 10.625 2.957 3.593 .001

KeterlibatanKomiteAudit -.096 .167 -.060 -.575 .568 .566 1.766

KompetensiAuditor .773 .172 .463 4.496 .000 .578 1.731

IndependensiAuditor .800 .197 .473 4.063 .000 .452 2.214

a. Dependent Variable: KualitasAudit

2. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Page 129: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

3. Hasil Uji Normalitas

Page 130: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

HASIL UJI REGRESI BERGANDA

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 IndependensiAu

ditor,

KompetensiAudit

or,

KeterlibatanKomi

teAudita

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: KualitasAudit

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 10.625 2.957 3.593 .001

KeterlibatanKomiteAudit -.096 .167 -.060 -.575 .568 .566 1.766

KompetensiAuditor .773 .172 .463 4.496 .000 .578 1.731

IndependensiAuditor .800 .197 .473 4.063 .000 .452 2.214

a. Dependent Variable: KualitasAudit

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .810a .657 .639 2.94541

a. Predictors: (Constant), IndependensiAuditor, KompetensiAuditor,

KeterlibatanKomiteAudit

b. Dependent Variable: KualitasAudit

Page 131: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 930.108 3 310.036 35.737 .000a

Residual 485.825 56 8.675

Total 1415.933 59

a. Predictors: (Constant), IndependensiAuditor, KompetensiAuditor,

KeterlibatanKomiteAudit

b. Dependent Variable: KualitasAudit

Page 132: PENGARUH KETERLIBATAN KOMITE AUDIT, KOMPETENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/711/1/93605-Alfa... · pengaruh keterlibatan komite audit, kompetensi dan independensi