pengaruh kepribadian proaktif, lokus kendali karir,...

136
PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, DAN PERILAKU ORANG TUA TERKAIT KARIR TERHADAP SELF-EFFICACY PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh: Imarotul Masiroh NIM: 11140700000125 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2019 M

Upload: others

Post on 20-Jul-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI

KARIR, DAN PERILAKU ORANG TUA TERKAIT KARIR

TERHADAP SELF-EFFICACY PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KARIR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:

Imarotul Masiroh

NIM: 11140700000125

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2019 M

Page 2: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIR LOKUS KENDALIKARIR DAN PERILAKU ORANG TUA TERKAIT KARIR

TERIIADAP SELF-EF FICACY PENGAMBILAN KEPUTUSANKARIR PADA MAHASISWA UNIYERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAII JAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Psikologi (S. Psi)

Oleh:

Imarotul Masiroh

NIM: 11140700000125

Pembimbing

NIP. 19590430 198603 I 016

FAKTILTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF IIIDAYATT]LLAH

JAKARTAt44tIJ t20t9Nl

Page 3: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang bejudul "PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS

KENDALI KARIR DAN PERILAKU ORANG TUA TERKAIT KARIR

TERIIADAP SELF-EFFICACY PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR

PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA" telah diajukan dalam sidang munaqasah

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada

tanggal 5 September 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) pada Fakultas Psikologi.

Jakarta, 5 Septen'rber 2019

Sidang Munaqasah

Dekan/

Ketua Merangkap Anggota

Mulia Sari Dewi, M.Psi.PsiNIP. 19780502 200801 2026

Wakil/

Sekretaris Merangkap Anggota

Anggota

NrP. 19590430

Desi Yustari Muchtar. M.PsiNrP. 19821214 200801 2 006

iii

NlP. 19620724 NIP.19700529

198603 1016

Page 4: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Imarotul Masiroh

NIM :11140700000125

Dengan ini menyatakan bahwa st<ripsi yang berjudul PENGARUH

KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, DAN PERILAKUORANG TUA TERKAIT KARIR TERHADAP SELF-EFF]CACY

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA MAFIASISWA TINIVERSITAS

ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA adatah benar

merupakan karya sendiri dan tid'ak melakukan tindakan plagiat dalam

penlusunannya. Adapun kutipan yang ada pada penyusunan karya ini telah saya

cantumkan sumber kutipannya dalam skipsi. Saya bersedia melakukan proses

yang semestinya sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku jika ternyata

skipsi ini sebagian atau keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain.

Demikian pemyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebaik-baiknya.

Jakarta, 5 September 2019

NIM. 1r140700000125

Page 5: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Sekelilingku terasa indah

Jika suatu saat tidak demikian

Mungkin aku sedang lelah atau memandang dari sudut yang salah

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua yang sangat saya

sayangi, kakak, adik, dan sahabat yang senantiasa menerima dan

memotivasi.

Page 6: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

vi

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi

B) September, 2019

C) Imarotul Masiroh

D) Pengaruh Kepribadian Proaktif, Lokus Kendali Karir, dan Perilaku Orang Tua

Terkait Karir terhadap Self-Efficacy Pengambilan Keputusan Karir Pada

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

E) xiii + 96 halaman + lampiran

F) Self-efficacy pengambilan keputusan karir menjadi konstruk penting dalam

perkembangan karir dikarenakan hubungan dan pengaruhnya terhadap

variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh kepribadian proaktif, lokus kendali karir (internal, keberuntungan,

orang lain, dan ketidakberdayaan), dan perilaku orang tua karir (psikososial

dan tindakan) terhadap self- efficacy pengambilan keputusan karir. Sampel

berjumlah 200 mahasiswa UIN Jakarta yang diambil dengan teknik

probability sampling. Adaptasi alat ukur dilakukan dalam penelitian ini pada

Career Decision Making Self-Efficacy Short Form (CDMSE-SF), Proactive

Personality Scale (PPS) short version, Parent Career Behavior Checklist

(PCBC), dan Career Locus of Control (CLOC) scale. Uji validitas alat ukur

menggunakan teknik Confirmatory Factor Analysis (CFA). Sedangkan

analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari

independent variable terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir. Dari

seluruh independent variable yang dianalisis dalam penelitian ini, hanya

kepribadian proaktif yang berpengaruh signifikan terhadap self-efficacy

pengambilan keputusan karir. Sedangkan perilaku orang tua terkait karir

(tindakan dan psikososial), dan lokus kendali karir (internal, keberuntungan,

orang lain, dan ketidakberdayaan) tidak berpengaruh signifikan terhadap self-

efficacy pengambilan keputusan karir. Penelitian selanjutnya disarankan

mampu melibatkan independent variable lain yang sebelumnya telah terbukti

berpengaruh terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir seperti

preferensi kerja. Temuan dari penelitian ini juga dapat menjadi dasar baik bagi

mahasiswa, universitas, dan orang tua untuk mencoba mengembangkan aspek-

aspek terkait kepribadian proaktif pada mahasiswa.

G) Bahan bacaan: 55 (buku + jurnal+ tesis)

Page 7: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

vii

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology

B) September, 2019

C) Imarotul Masiroh

D) Effects of Proactive Personality, Parental Career-Related Behavior, and

Career Locus of Control towards Career Decision Making Self-efficacy

among Students of Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta

E) xiii + 96 pages + attachments

F) Career decision making self-efficacy becomes an important construct in

career development because of its relationship and effect on other career

variables. This study aims to determine the effect of proactive personality,

career locus of control (internal, luck, powerful others, and helplessness),

and parental career-related behavior (psychosocial and action) on career

decision making self-efficacy. Samples of 200 students of UIN Jakarta

were taken with probability sampling techniques. Adaptation of

measuring instruments was conducted in this study on Career Decision

Making Self-Efficacy Short Form (CDMSE-SF), short version of

Proactive Personality Scale (PPS), Parent Career Behavior Checklist

(PCBC), and Career Locus of Control (CLOC) scale. Test the validity of

measuring instruments using confirmatory factor analysis (CFA)

techniques. Whereas data analysis was performed using multiple

regression analysis techniques.

The results showed that there was a significant influence of independent

variables on career decision making self-efficacy. All the independent

variables analyzed in this study, only proactive personality had a

significant effect. While parental career-related behavior (actions and

psychosocial), and career locus of control (internal, luck, other people,

and helplessness) did not significantly influence the self-efficacy of

career decision making. Further research is suggested to be able to

involve other independent variables that have been shown to influence the

self-efficacy of career decision making such as work preferences. The

findings from this study can also be a good basis for students,

universities, and parents to try to develop aspects related to proactive

personality in students.

G) Reading material: 55 (books +journals + thesis)

Page 8: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’la yang

senantiasa memberikan pertolongan, perlindungan, dan kasih sayang kepada

penyusun. Diantaranya adalah penyusun mampu menempuh pendidikan di

perguruan tinggi dan menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat kelulusan.

Shalawat serta salam juga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad

Salallahu‘alaihi wa salam, rasul mulia yang telah berjuang dengan seluruh

jiwa dan raganya, hingga atas izin Allah keindahan dan kesejukan islam

dapat kami rasakan. Skripsi ini dapat peneliti selesaikan tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak baik dalam bentuk sumbangan pikiran, materi, tenaga,

dan waktu yang tidak terukur dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,

dengan segala kerendahan hati penyusun menyampaikan rasa terimakasih

kepada:

1. Ibu Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si., Dekan Fakultas Pikologi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2024, beserta

jajarannya.

2. Bapak Bahrul Hayat, Ph.D., selaku dosen pembimbing skripsi. Peneliti sangat

berterima kasih atas bimbingan, arahan, saran, dan nasihat yang

diberikan kepada penyusun selama menyelesaikan skripsi ini.

3. Seluruh dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

telah banyak memberikan ilmu dan pembelajaran kepada penyusun.

4. Kedua orang tua penyusun, Bapak Maksudi dan Ibu Siti Maemunah

Bahro.

Page 9: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

ix

Bapak dan mama adalah sumber kekuatan dan inspirasi pagi penyusun

untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat untuk

sekitar. Terima kasih telah memberikan kepercayaan dan keleluasaan untuk

mampu mengambil banyak keputusan secara mandiri serta senantiasa

memotivasi agar mampu mempertanggungjawabkannya.

5. Kakak dan adik penyusun, mas Nendi Bahtiar, mbak Siti Rosita dan adik

Hilmi Nurbani. Terima kasih penyusun sampaikan untuk semua do’a,

dukungan, dan motivasi yang senantiasa diberikan kepada penyusun.

6. Seluruh partisipan dalam penelitian ini

7. Sahabat terbaik yang telah menjadi keluarga bagi penyusun selama di

perkuliahan: Nia, Indri, Amel, Atina, Liyesra dan Ka Ni’mah. Terima

kasih untuk semua dukungan, motivasi, dan kasih sayang yang senantiasa

kalian berikan.

8. Dan seluruh pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu, atas semua

bantuan dan dukungannya. Semoga Allah senantiasa memberikan

pertolongan dan rahmat-Nya kepada kita semua.

Terakhir, penyusun berharap semoga penelitian ini dapat memberikan

manfaat seluas-luasnya. Penyusun menyadari bahwa masih terdapat beberapa

kekurangan dalam penelitian ini. Semoga kritik dan saran dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam pelaksanaan penelitian-penelitian terkait selanjutnya.

Jakarta, 5 September 2019

Penyusun

Page 10: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... iii

PERNYATAAN ....................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................... vi

ABSTRACT ............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ............................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................. 10

1.2.1 Pembatasan masalah ................................................. 10

1.2.2 Perumusan masalah ................................................... 12

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 12

1.3.1 Tujuan Penelitian ...................................................... 12

1.3.2 Manfaat Penelitian ................................................... 12

BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................ 14

2.1 Self-efficacy Pengambilan Keputusan Karir ........................ 14

2.1.1 Definisi self-efficacy pengambilan keputusan karir .. 14

2.1.2 Dimensi self-efficacy pengambilan keputusan karir .. 14

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi self-efficacy

pengambilan keputusan karir ................................... 17

2.1.4 Pengukuran self-efficacy pengambilan keputusan

karir .......................................................................... 19

2.2 Kepribadian Proaktif ............................................................ 21

2.2.1 Definisi kepribadian proaktif .................................... 21

2.2.2 Ciri-ciri kepribadian proaktif .................................... 22

2.2.3 Pengukuran kepribadian proaktif .............................. 23

2.3 Lokus Kendali ...................................................................... 24 2.3.1 Definisi lokus kendali ................................................ 24

2.3.2 Dimensi-dimensi lokus kendali ................................ 26

2.3.3 Pengukuran lokus kendali ......................................... 28

2.4 Perilaku Orang Tua terkait Karir.......................................... 29

2.4.1 Definisi perilaku orang tua terkait karir .................... 29

2.4.2 Dimensi-dimensi perilaku orang tua terkait karir ..... 30

2.4.3 Pengukuran perilaku orang tua terkait karir .............. 32

2.5 Kerangka Berpikir ................................................................ 33

2.6 Hipotesis Penelitian .............................................................. 37

Page 11: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

xi

BAB 3 METODE PENELITIAN ......................................................... 39

3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .......... 39

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ...... 40

3.3 Instrumen Pengumpulan data .............................................. 43

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data ...................................... 43

3.3.2 Instrumen Penelitian................................................ 44

3.4 Uji Validitas Konstruk ........................................................ 48

3.4.1 Uji validitas konstruk self-efficacy pengambilan

Keputusan karir ........................................................ 50

3.4.2 Uji validitas konstruk kepribadian proaktif.............. 52

3.4.3 Uji validitas lokus kendali karir ............................... 53-57

3.4.4 Uji validitas perilaku orang tua terkait karir ............ 58-60

3.5 Teknik Analisis Data ............................................................. 61

3.6 Prosedur Penelitian ............................................................... 61

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian ................................... 63

4.2 Analisis Deskriptif .............................................................. 65

4.3 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian ................................ 66

4.4 Analisis Variabel Demografi............................................... 70

4.4.1 Variabel jenis kelamin ............................................. 70

4.4.2 Variabel usia ............................................................ 71

4.4.3 Variabel semester ..................................................... 72

4.4.4 Variabel fakultas ...................................................... 73

4.5 Hasil Uji Hipotesis Penelitian ............................................. 75

4.6 Pengujian Proporsi Varians ................................................. 79

4.7 Analisis Tambahan Variabel Lokus Kendali Eksternal ...... 82

BAB 5 KESIMPULAN DISKUSI DAN SARAN................................ 85

5.1 Kesimpulan ......................................................................... 85

5.2 Diskusi ................................................................................ 85

5.3 Saran .................................................................................... 90

5.3.1 Saran teoritis ............................................................ 90

5.3.2 Saran praktis ............................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 93

LAMPIRAN ............................................................................................. 98

Page 12: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Format Skoring Skala Self-Efficacy

Pengambilan Keputusan Karir .............................................. 43

Tabel 3.2 Format Skoring Skala Kepribadian Proaktif ......................... 43

Tabel 3.3 Format Skoring Skala Lokus Kendali Karir ......................... 43

Tabel 3.4 Format Skoring Skala Perilaku

Orang Tua terkait Karir ......................................................... 44

Tabel 3.5 Blueprint Skala Self-Efficacy Pengambilan

Keputusan Karir .................................................................... 45

Tabel 3.6 Blueprint Skala Kepribadian Proaktif ................................... 46

Tabel 3.7 Blueprint Skala Lokus Kendali Karir.................................... 46

Tabel 3.8 Blueprint Perilaku Orang Tua terkait Karir ......................... 47

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item untuk Self-Efficacy Pengambilan

Keputusan Karir .................................................................... 51

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item untuk Kepribadian Proaktif .................. 52

Tabel 3.11-3.15 Muatan Faktor Item untuk Lokus Kendali Karir .......... 53-58

Tabel 3.16-3.17 Muatan Faktor Item untuk Perilaku Orang Tua

terkait Karir ................................................................... 59-60

Tabel 4.1 Gambaran Subjek Penelitian berdasarkan Data Demografi ... 63

Tabel 4.2 Analisis Deskriptif ................................................................. 65

Tabel 4.3 Norma Skor Variabel ............................................................. 66

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel .................................................... 67

Tabel 4.5 Perbedaan self-efficacy pengambilan keputusan karir

berdasarkan variabel jenis kelamin ........................................ 71

Tabel 4.6 Perbedaan self-efficacy pengambilan keputusan karir

berdasarkan variabel usia ....................................................... 71

Tabel 4.7 Perbedaan self-efficacy pengambilan keputusan karir

berdasarkan variabel semester................................................ 72

Tabel 4.8 Pengelompokan fakultas ........................................................ 74

Tabel 4.9 Perbedaan self-efficacy pengambilan keputusan karir

berdasarkan variabel fakultas ................................................. 74

Tabel 4.10 Hasil R Square ....................................................................... 75

Tabel 4.11 ANOVA Pengaruh Keseluruhan IV terhadap DV ................. 76

Tabel 4.12 Koefisien Regresi ................................................................... 77

Tabel 4.13 Proporsi Varians Self-efficacy Pengambilan Keputusan Karir

pada setiap Variabel Bebas (independent variable) ............... 80

Tabel 4.14 Regresi (Variabel Lokus Kendali Karir Eksternal) ................ 82

Tabel 4.15 Uji ANOVA (Variabel Lokus Kendali Eksternal) ................. 83

Tabel 4.16 Koefisien Regresi

(Variabel Lokus Kendali Karir Eksternal) ............................. 84

Page 13: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir ................................................... 37

Gambar 3.1 Model CFA Self-efficacy pengambilan keputusan

Karir .................................................................................... 110

Gambar 3.2 Model CFA dari Kepribadian Proaktif ................................ 111

Gambar 3.3-3.7 Model CFA dari Variabel Lokus Kendali Karir ........... 112-116

Gambar 3.8-3.9 Model CFA dari Variabel Perilaku Orang Tua ............

terkait Karir ................................................................... 117-118

Page 14: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ............................................................ 98-108

Lampiran 2 Syntax dan Path Diagram .................................................... 109-118

Lampiran 3 Output Hasil Uji Regresi ..................................................... 119-120

Lampiran 4 Output Analisis Deskriptif ................................................... 121-122

Page 15: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa beranjak dewasa (emerging adulthood) adalah konsep baru yang

dikembangkan oleh Arnett (2000) untuk menyebutkan periode akhir dari remaja

hingga usia dua puluhan (18-25 tahun). Lebih lanjut Arnett (2000) menjelaskan

bahwa emerging adulthood bukan termasuk remaja atau dewasa muda. Masa ini

adalah masa dimana individu meninggalkan ketergantungan masa kanak-kanak dan

remaja serta belum memasuki tanggung jawab sesungguhnya di masa dewasa,

emerging adulthood sering mengeksplorasi berbagai kemungkinan tujuan hidup

salah satunya adalah tentang pekerjaan. Pada masa ini pula individu melakukan

lebih banyak eksplorasi kemandirian daripada periode kehidupan lain (Arnett,

2000).

Santrock (2012) menyebutkan bahwa dalam perkembangan emerging

adulthood, banyak individu masih mengeksplorasi jalur karir yang ingin mereka

ambil, ingin menjadi individu seperti apa, serta gaya hidup seperti apa yang mereka

inginkan. Lebih lanjut Santrock (2012) juga menjelaskan bahwa ada dua kriteria

untuk merujuk pada status dewasa, yakni kemandirian ekonomi dan bertanggung

jawab atas konsekuensi dan tindakannya sendiri.

Berdasarkan penjelasan tokoh-tokoh di atas mengenai emerging adulthood,

maka salah satu kesimpulan yang dapat diambil adalah pada masa ini individu

berusaha untuk mengeksplorasi berbagai hal terkait pekerjaan dalam rangka untuk

Page 16: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

2

mencapai kemandirian ekonomi. Usaha untuk mencapai kemandirian ini dapat

didasarkan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Selain sebagai

bentuk usaha mencapai kemandirian, pekerjaan juga merupakan salah satu aspek

penting yang membentuk identitas seseorang (Santrock, 2012). Hal ini sejalan

dengan yang diungkapkan oleh Roach (2010) bahwa salah satu aspek

perkembangan identitas adalah berkaitan dengan identitas karir. Belajar di

perguruan tinggi memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk mengembangkan

serta mempersiapkan karir dan masa depan mereka (Roach, 2010).

Perguruan tinggi juga merupakan tempat bagi mahasiswa untuk melakukan

eksplorasi, pendewasaan, dan salah satu tugas pertama bagi mahasiswa adalah

menentukan sasaran pendidikan dan karir (Freeman, Lenz, & Reardon, 2017).

Menentukan karir apa yang akan dijalani biasanya tergambar saat mahasiswa

memilih jurusan yang diambil ketika memasuki perguruan tinggi. Perguruan tinggi

menyediakan berbagai pilihan jurusan yang sangat beragam. Beberapa diantara

jurusan kemudian juga menyediakan berbagai pilihan karir yang beragam. Maka

tidak menutup kemungkinan bahwa mahasiswa juga akan merasakan kebingungan

saat memutuskan karir apa yang akan mereka jalani selepas kuliah.

Studi pendahuluan dilakukan terhadap 73 mahasiswa UIN Jakarta dengan

rentang usia 18-23 tahun atau rata-rata usia 21.04 tahun (laki-laki (33), perempuan

(40)). Ketika dihadapkan pada pertanyaan mengenai apakah mereka mengalami

kesulitan atau tidak dalam pengambilan keputusan karir, terdapat 66% responden

yang menyatakan bahwa mereka mengalami kesulitan dan 34% responden

menyatakan tidak mengalami kesulitan. Selain itu, dari 90% responden yang

Page 17: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

3

menyatakan bahwa mereka sudah menentukan keputusan karirnya, 65%

diantaranya masih ragu dengan keputusan karir yang telah mereka buat. Data di

atas menunjukan bahwa mayoritas mahasiswa yang menjadi responden dalam studi

pendahuluan ini masih ragu dengan keputusan karir yang mereka buat serta

mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan karir.

Mengalami keraguan karir dapat dianggap sesuatu yang wajar. Sebagaimana

yang diungkapkan oleh Osipow dan Gati (1998) bahwa banyak teori dan penelitian

yang muncul mengenai keraguan karir dikarenakan banyak orang yang mengalami

kesulitan dalam membuat keputusan karir. Namun, hal ini akan menjadi persoalan

ketika seseorang terus larut dalam keraguan karirnya. Individu terkadang belum

memiliki keputusan karir hingga di tahun terakhir masa pendidikannya, dan hal ini

bisa menyebabkan mereka menjadi pengangguran setelah lulus (Arlinkasari,

Rahmatika, & Akmal, 2016).

Dalam penelitian ini diajukan variabel terkait karir namun tidak mengarah

langsung kepada variabel keraguan karir atau kesulitan pengambilan keputusan

karir. Namun akan difokuskan pada salah satu variabel penting dalam

perkembangan karir individu serta berpengaruh terhadap variabel-variabel terkait

karir lainnya.

Salah satu teori yang membahas bagaimana seseorang memutuskan karirnya

adalah Social Cognitive Career Theory (SCCT). SCCT adalah teori yang

dikembangkan oleh Lent, Brown, dan Hackett pada tahun 1994 (dalam Lent,

Brown & Hackett, 2002). SCCT didasarkan pada teori kognitif sosial umum Albert

Page 18: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

4

Bandura, sebuah teori yang berpengaruh dari proses kognitif dan motivasi yang

telah diperluas untuk mempelajari banyak bidang fungsi psikososial, seperti kinerja

akademik, perilaku kesehatan, dan pengembangan organisasi. SCCT

mengasumsikan bahwa orang cenderung menjadi tertarik, dan melakukan lebih

baik pada kegiatan di mana mereka memiliki kepercayaan self-efficacy yang kuat,

selama mereka juga memiliki keterampilan yang diperlukan dan dukungan

lingkungan untuk mengejar kegiatan ini (Lent et.al., 2002).

Self-efficacy adalah keyakinan individu bahwa ia dapat melakukan tindakan-

tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai hasil (Bandura, 1977). Kemudian

Bandura (1994) mengungkapkan bahwa self-efficacy yang kuat meningkatkan

pencapaian seseorang dan kesejahteraan pribadi dalam banyak hal. Orang-orang

dengan self-efficacy tinggi mereka mendekati tugas-tugas sulit sebagai tantangan

yang harus dikuasai bukan sebagai ancaman yang harus dihindari.

Penjelasan di atas menunjukan bahwa self-efficacy yang kuat akan

memungkinkan seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas sulit seperti tugas

mengambil keputusan karir. Betz dan Hacket (1981) melakukan penelitian yang

membuktikan bahwa banyaknya pilihan karir yang dimiliki oleh seseorang

dipengaruhi oleh self-efficacy. Masih terkait self-efficacy dan pengambilan

keputusan karir, Taylor dan Betz (1983) melakukan penelitian yang bertujuan

untuk mengembangan metode asesmen terhadap pengambilan keputusan karir yaitu

Career Decision Making Self-Efficacy (CDMSE) atau self-efficacy pengambilan

keputusan karir. Alat ukur ini merupakan metode asesmen yang digunakan untuk

Page 19: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

5

mengukur keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk sukses

menyelesaikan tugas-tugas pengambilan keputusan karir.

Self-efficacy pengambilan keputusan karir yang disusun oleh Taylor dan Betz

(1983) kemudian menjadi alat ukur yang populer digunakan dalam pengukuran

pengambilan keputusan karir. Sebagaimana Chung (2002) yang menyebutkan

bahwa salah satu variabel self-efficacy yang paling banyak dipelajari dalam

psikologi kejuruan adalah self-efficacy untuk membuat keputusan karir, yang

biasanya diukur dengan skala Career Decision Making Self-efficacy (CDMSE) dari

Taylor dan Betz (1983). Pernyataan Chung (2002) dikuatkan oleh beberapa peneliti

lainnya.

Hsieh dan Huang (2014) mengungkapkan bahwa self-efficacy pengambilan

keputusan karir telah menjadi topik yang populer dalam penelitian dan literatur

pengembangan karir karena dampaknya yang signifikan terhadap proses

pengambilan keputusan karir pada dewasa awal. Selanjutnya Kim dan Park (2017)

menyebutkan bahwa penelitian yang ada telah berfokus pada self-efficacy

pengambilan keputusan karir dan komponennya, dikarenakan self-efficacy

pengambilan keputusan karir yang tinggi dapat menyebabkan hasil positif bagi

individu seperti kepuasan karir, perilaku karir strategis, dan kesuksesan karir.

Santos, Wang, dan Lewis (2018) juga menyebutkan bahwa salah satu

konstruk penting yang secara konsisten terbukti memiliki pengaruh terhadap

kesulitan dalam proses pengambilan keputusan karir siswa adalah self-efficacy

dalam pengambilan keputusan karir. Oleh karena itu, memahami penyebab self-

Page 20: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

6

efficacy dalam pengambilan keputusan karir mungkin juga berguna dalam

membantu konselor karir merancang intervensi karir yang lebih baik agar sesuai

dengan tuntutan mahasiswa perguruan tinggi dari berbagai latar belakang (Hsieh &

Huang, 2014).

Peneliti-peneliti di atas mengungkapkan bahwa self-efficacy pengambilan

keputusan karir merupakan konstruk yang penting dalam perkembangan karir

individu dan mempengaruhi beberapa variabel karir lainnya. Untuk membuktikan

bagaimana self-efficacy pengambilan keputusan karir berpengaruh terhadap

perkembangan karir individu, maka dianalisis lebih lanjut beberapa hasil penelitian

terkait pengaruh self-efficacy pengambilan keputusan karir terhadap perkembangan

karir individu.

Luzzo (1993) melakukan penelitian yang membuktikan bahwa self-efficacy

dalam pengambilan keputusan karir pada mahasiswa berpengaruh signifikan

kepada seluruh sikap terhadap pengambilan keputusan karir. Sikap pengambilan

keputusan karir mengukur watak seseorang dalam membuat pilihan karir,

memasuki dunia kerja, serta komponen afektif kematangan karir Crites (dalam

Luzzo, 1993). Kemudian Creed dan Patton (2003) juga melakukan penelitian yang

serupa dimana hasilnya adalah self-efficacy terhadap pengambilan keputusan karir

berpengaruh terhadap salah satu sub skala dari kematangan karir yaitu sikap

terhadap perkembangan karir. Individu yang matang secara karir memiliki

kemampuan untuk mengidentifikasi secara spesifik preferensi pekerjaan dan

melakukan kegiatan terstruktur untuk mencapai tujuan mereka (Coertse &

Schepers, 2004).

Page 21: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

7

Penelitian lain terkait self-efficacy dalam pengambilan keputusan karir

dilakukan oleh Amir & Gati (2006). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

semakin tinggi self-efficacy dalam pengambilan keputusan karir berhubungan

dengan semakin rendahnya kesulitan dalam pengambilan keputusan karir.

Mengambil keputusan karir menjadi tugas perkembangan yang harus segera

diselesaikan oleh mahasiswa. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh

Rottinghaus, Jenkins, dan Jantzer (2009) menunjukan bahwa mahasiswa yang

belum memutuskan karirnya memiliki skor depresi yang lebih tinggi dibandingkan

mereka yang sudah memutuskan karirnya.

Hasil-hasil penelitian yang diungkapkan di atas menunjukan pentingnya

kontribusi yang diberikan oleh self-efficacy pengambilan keputusan karir terhadap

perkembangan karir individu. Namun penelitian terkait self-efficacy pengambilan

keputusan karir di Indonesia masih terbatas. Sebagaimana yang diungkapkan oleh

Arlinkasari, Zakiah, dan Rahmatika (dalam Arlinkasari et.al., 2016) yang

menyatakan bahwa pengukuran self-efficacy karir telah dikembangkan dan

diaplikasikan dalam skala yang besar. Sementara di Indonesia, penggunaan dan

adaptasi pengukuran self-efficacy pengambilan keputusan karir masih sangat

terbatas. Hal ini kemudian menjadi dasar untuk diaplikasikan pengukuran self-

efficacy pengambilan keputusan karir dalam penelitian ini.

Hasil penelitian-penelitian yang telah dipaparkan di atas dan didukung

fenomena yang ada menjadi dasar untuk melakukan penelitian mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi self-efficacy pengambilan keputusan karir. Penelitian

ini akan berfokus pada partisipan yang berada pada emerging adulthood dan

Page 22: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

8

berstatus sebagai mahasiswa. Beberapa variabel internal dan sosial dari mahasiswa

yang berpengaruh terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir juga telah

dikaji untuk kemudian dilibatkan dalam penelitian ini. Salah satunya adalah terkait

variabel kepribadian dan bagaimana pengaruhnya terhadap self-efficacy

pengambilan keputusan karir.

Penelitian yang dilakukan oleh Bullock-Yowell, Andrews, dan Buzzetta (2011)

menunjukan bahwa openness, conscientiousness, dan extraversion memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir.

Penelitian-penelitian tentang kepribadian dan kaitannya terhadap self-efficacy

pengambilan keputusan karir di atas menggunakan variabel kepribadian big five

personality. Oleh karena itu, dalam penelitian ini diajukan variabel kepribadian lain

yaitu kepribadian proaktif. Berikut ini beberapa penelitian yang menguji bagaimana

pengaruh kepribadian proaktif terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir.

Penelitian yang dilakukan oleh Hsieh dan Huang (2014) terhadap 336 mahasiswa di

Taiwan dengan rata-rata usia 21.03 tahun. Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa

dari berbagai semester. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepribadian proaktif

memiliki pengaruh yang signifikan (β = 0.46, R2 = 29 %, p < 0.01) terhadap self-efficacy

pengambilan keputusan karir. Lebih lanjut Hsieh dan Huang (2014) menyimpulkan

bahwa mahasiswa yang cenderung memiliki kepribadian yang sangat proaktif dan

lebih menunjukkan inisiatif untuk menghadapi dan memecahkan masalah serta

memanfaatkan peluang untuk memperbaiki situasi saat ini memiliki self-efficacy

yang tinggi dalam hal pembuatan keputusan karir. Penelitian serupa kemudian

dilakukan oleh Kim dan Park (2017) dan mendukung hasil penelitian sebelumnya yang

Page 23: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

9

menemukan bahwa kepribadian proaktif (β = 0.29, p < 0.001) berpengaruh terhadap self-

efficacy pengambilan keputusan karir.

Variabel berikutnya yang akan diuji pengaruhnya terhadap self-efficacy pengambilan

keputusan karir adalah lokus kendali karir. Penelitian yang dilakukan oleh Zhou, Guan,

Xin, Mak, dan Deng (2016) terhadap 437 mahasiswa di Beijing dengan rata-rata usia

19,24 tahun menunjukan hasil bahwa lokus kendali karir internal berpengaruh signifikan

terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir. Kemudian Shin dan Lee (2017)

melakukan penelitian serupa dengan melibatkan 139 mahasiswa yang berasal dari

beberapa level semester. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lokus kendali karir

internal (β = 0.22, p < 0.05) dan lokus kendali karir keberuntungan (β = -0.31, p < 0.01)

berpengaruh signifikan terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir setelah

dikontrol variabel jenis kelamin dan status sosial ekonomi. Kim dan Lee (2018)

melakukan penelitian yang serupa dan mendukung hasil penelitian-penelitian sebelumnya

yang membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari lokus kendali internal

terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir.

Selain variabel internal, penelitian ini melibatkan variabel eksternal yaitu

perilaku orang tua terkait karir. Keller dan Whiston (2008) melakukan penelitian

terhadap 282 siswa menengah di Midwestern state. Rentang usia partisipan pada

penelitian ini adalah 11-15 tahun. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel

demografi (level kelas dan jenis kelamin) serta variabel yang berkaitan dengan

orang tua menyumbang varians sebesar 47.2% terhadap nilai self-efficacy.

Pengukuran perilaku orang tua terkait karir anaknya diukur dengan Parent Career

Behavior Checklist (PCBC). Sedangkan pengukuran self-efficacy pengambilan

Page 24: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

10

keputusan karir diukur dengan Middle School Self-Efficacy Scale (MSSE). Roach

(2010) kemudian melakukan penelitian yang serupa dan membuktikan terdapat

pengaruh yang signifikan dari perilaku orang tua terkait karir (β = 0.481, sig = 0.000)

terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir.

Informasi-informasi yang telah dipaparkan di atas menunjukan bahwa self-

efficacy pengambilan keputusan karir memiliki dampak positif terhadap perkembangan

karir individu. Sebaliknya jika mahasiswa mengalami kekurangan self-efficacy dalam

pengambilan keputusan karir, maka ia pun akan semakin sulit memutuskan karir atau

mengalami keraguan karir yang akan mengarahkan pada kebingungan langkah-langkah

dalam mempersiapkan karir yang akan dijalani. Oleh karena itu penting dilakukan

penelitian mengenai faktor-faktor apa yang mempengaruhi self-efficacy pengambilan

keputusan karir. Sehingga judul yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

“Pengaruh Kepribadian Proaktif, Lokus Kendali Karir, dan Perilaku Orang Tua

terkait Karir terhadap Self-Efficacy Pengambilan Keputusan Karir pada

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta"

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas, maka diperlukan pembatasan

mengenai self-efficacy pengambilan keputusan karir, kepribadian proaktif, lokus kendali

karir, dan perilaku orang tua terkait karir. Adapun definisi dari variabel yang akan diteliti

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Page 25: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

11

1. Self-efficacy pengambilan keputusan karir

Self-efficacy pengambilan keputusan karir didefinisikan sebagai keyakinan

seseorang terhadap kemampuan mereka untuk menghadapi tugas-tugas

pengambilan keputusan terkait karir (Taylor & Betz, 1983).

2. Kepribadian proaktif

Kepribadian proaktif adalah konstruk yang menjelaskan mengenai seseorang

yang relatif tidak dibatasi oleh tekanan situasional dan juga mempengaruhi

perubahan lingkungan (Bateman & Crant, 1993).

3. Lokus kendali karir

Menurut Millar dan Shevlin (2007) lokus kendali karir adalah konstruk yang

menggambarkan internal¸ keberuntungan, ketidakberdayaan, dan orang lain

berkaitan dengan pemilihan karir.

4. Perilaku orang tua terkait karir

Perilaku orang tua terkait karir didefinisikan sebagai tindakan nyata yang

mencakup perilaku dukungan psikososial orang tua (misalnya, dukungan

emosional, dorongan, harapan, dan bimbingan umum) serta perilaku khusus

karir orang tua, seperti memberikan informasi tertulis tentang karir kepada

individu Keller dan Whiston (dalam Xing & Rojewski, 2018).

Page 26: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

12

1.2.2 Perumusan masalah

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dalam latar belakang, rumusan masalah yang

akan dijadikan sebagai dasar dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah kepribadian proaktif, lokus kendali karir, dan perilaku orang tua terkait karir

memiliki pengaruh signifikan terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir

pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

2. Variabel apa saja dari variabel (kepribadian proaktif, lokus kendali karir

internal, lokus kendali karir keberuntungan, lokus kendali karir

ketidakberdayaan, lokus kendali karir orang lain, perilaku orang tua terkait karir

(psikososial), dan perilaku orang tua terkait karir (tindakan) ) yang memberikan

pengaruh signifikan terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran pengaruh

kepribadian proaktif, lokus kendali karir, dan perilaku orang tua terkait karir terhadap self-

efficacy pengambilan keputusan karir.

1.3.2 Manfaat penelitian

Manfaat dari dilakukannnya penelitian ini antara lain sebagai berikut:

Manfaat teoritis

Memberikan sumbangan literatur yang bermanfaat pada dunia psikologi untuk

penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan self-efficacy pengambilan

Page 27: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

13

keputusan karir khususnya pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Manfaat praktis

Mendorong minat para praktisi yang berada pada bidang psikologi khususnya

psikologi pendidikan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan self-

efficacy pengambilan keputusan karir dan membantu mahasiswa dalam

pengembangan karirnya.

Page 28: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

14

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Self-efficacy Pengambilan Keputusan Karir

2.1.1 Definisi self-efficacy pengambilan keputusan karir

Self-efficacy pengambilan keputusan karir didefinisikan sebagai keyakinan

seseorang terhadap kemampuan mereka untuk menghadapi tugas terkait

pengambilan keputusan karir (Taylor & Betz, 1983). Selanjutnya masih oleh

tokoh yang sama namun di tahun yang berbeda career decision making self-

efficacy didefinisikan sebagai tingkat keyakinan individu bahwa ia dapat

menyelesaikan tugas yang diperlukan untuk membuat keputusan karir (Betz,

Klein, & Taylor, 1996). Self-efficacy pengambilan keputusan karir mengacu pada

kepercayaan individu terhadap kemampuannya untuk terlibat dalam perencanaan

dan pengambilan keputusan pendidikan dan pekerjaan yang merupakan indikator

penting dari kompetensi karir remaja (Luzzo, 1993; Chiesa et al., 2006) (dalam

Zhang et. al., 2019).

Berdasarkan uraian definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa self-

efficacy pengambilan keputusan karir adalah kepercayaan individu terhadap

kemampuannya untuk menghadapi dan menyelesaikan tugas terkait pengambilan

keputusan karir.

2.1.2 Dimensi-dimensi self-efficacy pengambilan keputusan karir

Taylor dan Betz (1983) pada awalnya menyusun instrumen self-efficacy

pengambilan keputusan karir yang berisi 50-item. Lebih lanjut (dalam Betz, et.al.,

Page 29: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

15

1996) dijelaskan bahwa self-efficacy pengambilan keputusan karir dari Taylor dan

Betz (1983) disusun berdasarkan lima kompetensi pilihan karir dari model

kematangan karir yang didalilkan oleh Crite. Lima kompetensi tersebut yaitu,

penilaian diri yang akurat (accurate self-appraisal), pengumpulan informasi

pekerjaan (gathering occupational information), penentuan tujuan (goal

selection), perencanaan (planning), dan pemecahan masalah (problem solving).

Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing dimensi oleh Betz dan Luzzo

(dalam Torok et.al., 2016).

1. Penilaian diri yang akurat (accurate self-appraisal)

Mengacu pada sejauh mana individu secara akurat menilai kemampuan,

minat, dan nilai-nilai yang relevan dengan karir.

2. Pengumpulan informasi pekerjaan (gathering occupational information)

Mengacu pada tingkat pengetahuan individu tentang program universitas,

pekerjaan, dan pasar tenaga kerja.

3. Penentuan tujuan (goal selection)

Mengacu pada sejauh mana individu dapat menetapkan prioritas untuk

mengelola keberhasilan karirnya dengan sukses.

4. Perencanaan (planning)

Mengacu pada sejauh mana individu dapat menetapkan rencana untuk masa

depan dan dapat mengidentifikasi jalur karir.

5. Pemecahan masalah (problem solving)

Mengacu pada sejauh mana individu mampu mencari tahu strategi

penanggulangan alternatif dan memecahkan masalah pilihan karir ketika hasil

Page 30: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

16

tidak berjalan sesuai yang direncanakan dan mampu menemukan alternatif

pemecahan masalah yang dapat diterima secara sosial dan memuaskan pribadi.

Berikutnya Ambiel dan Noronha 2012 (dalam Ambiel & Noronha, 2016)

menyusun dimensi terkait self-effficacy pengambilan keputusan karir yang terdiri

dari empat dimensi dan menggunakan istilah professional choice self-efficacy.

Berikut ini adalah penjelasan terkait dimensi-dimensi dari professional choice

self-efficacy.

1. Self-efficacy for self- appraisal

Dimensi ini berkaitan dengan seberapa yakin individu untuk memberikan

penilaian terhadap dirinya.

2. Self-efficacy for gathering occupational information

Dimensi ini berkaitan dengan seberapa yakin individu untuk mengumpulkan

informasi-informasi terkait pekerjaan tertentu.

3. Self-efficacy for professional practical information search

Dimensi ini berkaitan dengan sejauh mana individu yakin untuk mencari

informasi terkait profesi tertentu.

4. Self-efficacy for future planning

Dimensi ini berkaitan dengan keyakinan individu dalam merencanakan masa

depan.

Dalam penelitian ini akan digunakan dimensi yang disusun oleh Taylor dan

Betz (1983) yang terdiri atas 5 dimensi yaitu penilaian diri yang akurat (accurate

self-appraisal), pengumpulan informasi pekerjaan (gathering occupational

Page 31: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

17

information), penentuan tujuan (goal selection), perencanaan (planning), dan

pemecahan masalah (problem solving).

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi self-efficacy pengambilan keputusan

karir

Beberapa faktor mempengaruhi self-efficacy pengambilan keputusan karir.

Diantaranya adalah:

1. Faktor internal

a) Kepribadian proaktif

Bateman dan Crant (1993) mendefinisikan kepribadian proaktif sebagai

seseorang yang relatif tidak terkendala oleh tekanan situasional dan juga

mempengaruhi perubahan lingkungan. Penelitian yang dilakukan oleh Kim

dan Park (2017) menunjukan bahwa kepribadian proaktif berpengaruh terhadap

self-efficacy pengambilan keputusan karir.

b) Lokus kendali karir

Millar dan Shevlin (2007) mendefinisikan lokus kendali karir sebagai

konstruk yang menggambarkan intenal, keberuntungan, ketidakberdayaan,

dan orang lain berkaitan dengan pemilihan karir. Shin dan Lee (2017)

melakukan penelitian yang menunjukan bahwa dimensi dari lokus kendali karir

yaitu lokus kendali karir internal dan lokus kendali karir keberuntungan

berpengaruh signifikan terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir.

c) Kecerdasan emosi

Wong dan Law (2002) mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai

seperangkat kemampuan saling terkait yang dimiliki oleh individu untuk

Page 32: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

18

berurusan dengan emosi. Penelitian yang dilakukan oleh Jiang (2014)

menunjukan bahwa kecerdasan emosi berpengaruh terhadap self-efficacy

pengambilan keputusan karir. Penelitian ini mengukur kecerdasan emosi

dengan alat ukur yang dikonstruksikan oleh Wong dan Law (2002) yang

mengukur kecerdasan emosi dengan empat dimensi yaitu self-emotional

appraisal, other’s emotional appraisal, use of emotion, dan regulation of

emotion.

d) Preferensi kerja

Gianakos (2001) melakukan penelitian yang membuktikan bahwa salah

satu dari dimensi dari preferensi kerja individu yaitu need for growth

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap self-efficacy pengambilan

keputusan karir. Preferensi kerja terdiri atas dua dimensi yaitu need for

growth dan need for predictability West dan Nicholson (dalam Gianakos,

2001).

e) Indeks prestasi kumulatif

Penelitian yang dilakukan oleh Ulas-Kilic, Pheila-Shuster, Demirtas-

Zorbas, & Kizildag (2018) menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan dari level indeks prestasi kumulatif terhadap self-efficacy

pengambilan keputusan karir.

2. Faktor eksternal

a) Perilaku orang tua terkait karir

Keller dan Whiston (dalam Xing & Rojewski, 2018) mendefinisikan

perilaku orang tua terkait karir sebagai tindakan nyata yang mencakup

Page 33: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

19

perilaku dukungan psikososial orang tua (misalnya, dukungan emosional,

dorongan, harapan, dan bimbingan umum) serta perilaku khusus karir

orang tua, seperti memberikan informasi tertulis tentang karir kepada

individu. Keller dan Whiston (2008) melakukan penelitian yang

menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dari perilaku orang

tua terkait karir terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir.

b) Status sosial ekonomi

Hsieh dan Huang (2014) melakukan penelitian untuk melihat bagaimana

pengaruh status sosial ekonomi terhadap self-efficacy pengambilan

keputusan karir. Status sosial ekonomi dilihat dari pendidikan ayah,

pekerjaan ayah, pendidikan ibu, dan pekerjaan ibu. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa pendidikan dan pekerjaan ayah memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir.

c) Classism

Classism merujuk pada norma-norma budaya dan institusional yang

mengembangkan anggapan bahwa individu yang berasal dari sosial

ekonomi yang rendah berhubungan erat dengan kelemahan dalam berbagai

cara (Bletsas & Michell, 2014). Shin dan Lee (2017) melakukan penelitian

yang membuktikan bahwa classism berpengaruh signifikan terhadap self-

efficacy pengambilan keputusan karir.

2.1.4 Pengukuran self-efficacy pengambilan keputusan karir

Berikut ini adalah beberapa alat ukur yang ditemukan terkait kegunaannya dalam

mengukur career decision making self-efficacy.

Page 34: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

20

1. Career Decision Making Self Efficacy (CDMSE)

Career Decision Making Self Efficacy (CDMSE) dikonstruksikan oleh Taylor

dan Betz (1983) yang digunakan untuk mengukur tingkat keyakinan

seseorang terhadap kemampuannya dalam tugas pengambilan keputusan

karir. CDMSE terdiri atas 5 dimensi yaitu self-appraisal, occupational

information, goal setting, planning, dan problem solving. CDMSE memiliki

nilai koefisien alfa sebesar 0.97. Sedangkan untuk masing-masing dimensi

koefisien alfa nya adalah self-appraisal 0.88, occupational information 0.89,

goal selection 0.87, planning 0.89, dan problem solving 0.86 (Taylor & Betz,

1983). Versi awal CDMSE berisi 50 item. Kemudian Betz et.al. (1996)

mengurangi jumlah item CDMSE sehingga tersusun CDMSE short form

(CDMSE-SF) yang hanya berisi 25 item saja. Adapun nilai koefisien alfa

untuk masing-masing sub skala dari CDMSE-SF adalah self-appraisal 0.73,

occupational information 0.78, goal selection 0.83, planning 0.81, dan

problem solving 0.75.

2. Profesional Choice Self-Efficacy (EAE-EP)

Berikut ini penjelasan terkait professional choice self-efficacy yang dikutip

dari Ambiel dan Noronha (2016). Professional choice self-efficacy disusun

oleh Ambiel dan Noronha (2012) berdasarkan literatur CDSE. Professional

choice self-efficacy kemudian dikenal dengan EAE-EP yang merupakan

akronim dari bahasa portugis. EAE-EP berisi 47 item dan 4 sub skala,

diantaranya adalah self-appraisal, gathering occupational information,

practical professional information search, dan future planning. Nilai

Page 35: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

21

koefisien secara keseluruhan untuk EAE-EP adalah 0.94, dengan rentang dari

0.79 (future planning) dan 0.88 (self-appraisal).

Dalam penelitian ini akan digunakan CDMSE-SF dengan pertimbangan

penelitian-penelitian rujukan juga menggunakan CDMSE-SF. Setiap item dalam

skala ini berisi lima alternatif jawaban yang menunjukan tingkat keyakinan

responden dalam pengambilan keputusan karir. Pilihan jawaban terdiri atas 1

(tidak yakin) hingga 5 (sangat yakin). Versi lengkap pilihan jawaban dikutip dari

Roach (2010).

2.2 Kepribadian Proaktif

2.2.1 Definisi kepribadian proaktif

Bateman dan Crant (1993) melakukan penelitian yang berfokus pada hubungan

antara seseorang dengan lingkungan dimana individu mempengaruhi situasi dan

lingkungannya. Hal ini mengacu pada perilaku proaktif yang didefinisikan sebagai

perilaku yang mempengaruhi lingkungan secara langsung, dan memiliki penyebab

personal dan situasional Lewin (dalam Bateman & Crant, 1993).

Bateman dan Crant (1993) kemudian menambahkan bahwa perilaku proaktif

yang dipahami dalam penelitiannya sebagai kendali utama dibandingkan dengan

kendali sekunder dan sebagai penggerak dibandingkan dengan pelaku pasif. Lebih

lanjut dalam penelitiannya Bateman dan Crant (1993) memfokuskan perilaku

proaktif sebagai disposisi pribadi yang diartikan kecenderungan perilaku yang

relatif stabil. Seperti disposisi lainnya, orang-orang diasumsikan untuk cenderung

berperilaku proaktif secara berbeda terhadap situasi mereka. Berdasarkan

penelitiannya tersebut Bateman dan Crant (1993) mengajukan premis bahwa

Page 36: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

22

orang-orang mampu memulai dan mempertahankan tindakan yang secara

langsung mempengaruhi lingkungan sekitarnya dan dibangunlah konstruk yang

kemudian dikenal dengan istilah kepribadian proaktif.

Menurut Bateman dan Crant (1993) kepribadian proaktif adalah konstruk

yang menjelaskan mengenai seseorang yang relatif tidak terkendala oleh tekanan

situasional dan juga mempengaruhi perubahan lingkungan. Sedangkan seseorang

yang tidak proaktif mereka menunjukan pola seperti gagal mengidentifikasi

kesempatan, menunjukan sedikit inisitiaf, dan bergantung kepada yang lain dalam

melakukan perubahan. Selain itu mereka beradaptasi secara pasif bahkan bertahan

pada keadaan mereka.

Berikutnya Koiste (2013) mendefinisikan kepribadian proaktif sebagai trait

alami dari individu yang memiliki keterikatan yang kuat dengan level aktivitas

individu. Lebih lanjut Koiste (2013) menjelaskan bahwa keberadaan kepribadian

proaktif bukanlah hasil penyesuaian dari lingkungan. Namun, lingkungan dan

konteks tindakan mungkin memiliki efek moderat penting pada motivasi tindakan

dan tujuan yang seseorang pilih untuk diperjuangkan.

Berdasarkan penjelasan definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa kepribadian proaktif mengacu pada individu yang dicirikan tidak

terkendala dengan tekanan situasional dan mempengaruhi perubahan lingkungan.

2.2.2 Ciri-ciri kepribadian proaktif

Adapun ciri-ciri kepribadian proaktif menurut Bateman dan Crant (1993)

diantaranya adalah:

Page 37: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

23

1. Mengidentifikasi peluang

Seseorang dengan kepribadian proaktif unggul dalam melihat peluang

dibandingkan dengan orang lain.

2. Menunjukan inisiatif

Seseorang dengan kepribadian proaktif akan menjadi penggerak dalam

lingkungan dimana ia berada.

3. Mengambil tindakan

Seseorang dengan kepribadian proaktif akan melakukan usaha-usaha nyata

untuk mewujudkan impian atau ide-idenya.

4. Bertahan hingga mencapai perubahan yang bermakna

Seseorang dengan kepribadian proaktif akan bersungguh-sungguh untuk

mewujudkan ide-ide atau impian yang ia miliki.

Berdasarkan ciri-ciri kepribadian proaktif menurut Bateman & Crant (1993)

dapat disimpulkan bahwa seseorang dengan kepribadian proaktif akan aktif untuk

mengidentifikasi peluang, kemudian menunjukan inisiatif untuk mengambil

tindakan yang perlu dilakukan, serta gigih dan bersungguh-sungguh dalam

mewujudkan ide yang dimiliki.

2.2.3 Pengukuran kepribadian proaktif

Bateman dan Crant (1993) menyusun Proactive Personality Scale (PPS) yang

berisi 17 item. PPS mengukur faktor tunggal dan umum dari perilaku proaktif.

Nilai koefisien alfa PPS kepada 3 sampel yang berbeda adalah 0.89, 0.87, 0.87.

Page 38: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

24

Kemudian Seibert, Crant, dan Kraimer (1999) menyederhanakan PPS Scale

menjadi 10 item saja dengan cara memilih item-item dengan factor loading yang

paling tinggi. Nilai koefisien alfa PPS short version ini adalah 0.86 (Seibert et.al,

1999)

Dalam penelitian kali ini digunakan PPS short version dari Seibert et.al.

(1999). Hal ini dikarenakan jumlah item yang tidak terlalu banyak dan juga

merujuk pada penelitian sebelumnya yang menjadi referensi penelitian ini juga

menggunakan alat ukur yang serupa. Alat ukur ini dilengkapi dengan enam

alternatif pilihan jawaban dari 1 (sangat tidak setuju) hingga 7 (sangat setuju).

Versi lengkap skala kepribadian proaktif yang dikutip dari Owens (2009). Karena

terdapat satu pilihan jawaban netral dalam penelitian ini diputuskan untuk

dipangkas. Hal ini sebagai upaya pencegahan adanya bias. Sehingga hanya

menggunakan enam pilihan jawaban.

2.3. Lokus Kendali

2.3.1 Definisi lokus kendali

Rotter (1966) menjelaskan bahwa suatu peristiwa yang dianggap oleh beberapa

orang sebagai penghargaan atau penguatan dapat dirasakan dan direaksikan oleh

orang lain secara berbeda. Salah satu faktor penentu reaksi ini adalah sejauh mana

individu merasa bahwa imbalan tergantung pada perilaku atau atributnya sendiri

melawan sejauh mana ia merasa penghargaan dikendalikan oleh kekuatan di luar

dirinya. Hal inilah yang kemudian dikenal dengan lokus kendali. Lokus kendali

didefinisikan sebagai sejauh mana individu merasa bahwa hal-hal yang ia terima

Page 39: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

25

dalam hidupnya ditentukan oleh kekuatan dari dalam atau dari luar dirinya

(Rotter, 1966).

O’Brien (2004) menyatakan bahwa lokus kendali adalah disposisional yang

menentukan apakah orang-orang biasanya percaya bahwa mereka memiliki

kontrol atas kejadian dan bertanggung jawab atas hasil mereka, atau apakah

mereka percaya bahwa kekuatan di luar kendali mereka semacam nasib atau

takdir adalah apa yang mengendalikan peristiwa kehidupan mereka (O'Brien,

2004). Definisi selanjutnya diajukan oleh Strauser et.al. (dalam Basim, Erkenekli,

& Sesen, 2010) yang menyatakan bahwa lokus kendali mengacu pada keyakinan

seseorang pada kemampuannya untuk mengendalikan peristiwa kehidupan.

Berikutnya Millar dan Shevlin (2007) mengajukan konstruk lokus kendali

yang berfokus pada area karir, yaitu lokus kendali karir. Lokus kendali karir

didefinisikan sebagai konstruk yang menggambarkan intenal, keberuntungan,

ketidakberdayaan, dan orang lain berkaitan dengan pemilihan karir. Sedangkan

Guan et al., (2012) secara spesifik mendefinisikan lokus kendali karir mengacu

pada sejauh mana seseorang sepakat terhadap faktor yang dianggap menentukan

karirnya.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa lokus

kendali karir mengacu pada dari sisi mana individu akan melihat hasil terkait

karirnya, apakah dari faktor internal, keberuntungan, ketidakberdayaan, atau

orang lain.

Page 40: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

26

2.3.2 Dimensi-dimensi lokus kendali

Rotter (1966) menyebutkan terdapat dua dimensi dari lokus kontrol. Yaitu lokus

internal dan lokus eksternal.

1. Lokus internal

Jika seseorang itu merasa bahwa hasil-hasil dalam kehidupannya tergantung

pada tingkah lakunya sendiri.

2. Lokus eksternal

Jika seseorang merasa hasil-hasil dalam kehidupannya tidak sepenuhnya

bergantung pada tindakannya sendiri, melainkan oleh faktor-faktor dari luar

seperti keberuntungan, kebetulan, takdir, atau disebabkan oleh kendali orang

yang berpengaruh lainnya.

Levenson (dalam Millar & Shevlin, 2007) menyebutkan ada tiga dimensi dari

lokus kendali. Diantaranya adalah:

1. Internal

Dimensi internal mencerminkan sejauh mana orang percaya mereka akan

memiliki kendali atas hal-hal dalam kehidupan mereka sendiri.

2. Orang lain

Dimensi orang lain yang kuat mencerminkan sejauh mana orang percaya

bahwa sosok signifikan akan memiliki kendali atas hasil yang ia dapatkan

dalam kehidupannya.

Page 41: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

27

3. Keberuntungan

Dimensi keberuntungan mencerminkan sejauh mana orang percaya bahwa

keberuntungan secara signifikan akan mempengaruhi hasil.

Berikutnya Millar dan Shevlin (2007) mengajukan 4 dimensi lokus kendali

terkait karir atau lokus kendali karir. Dimensi-dimensi tersebut diantaranya

adalah; internal, keberuntungan, ketidakberdayaan, dan orang lain. Berikut

penjelasan masing-masing dimensi yang dikutip dari (Shin & Lee, 2017).

1. Internal

Internal mengacu pada tingkat kepercayaan orang terhadap seberapa banyak

kendali yang mereka miliki atas karir mereka.

2. Keberuntungan

Keberuntungan mengacu pada keyakinan mengenai seberapa banyak

keberuntungan dan peluang akan mempengaruhi peluang dan hasil karir.

3. Ketidakberdayaan

Ketidakberdayaan mengacu pada tingkat perasaan di luar kendali atas hasil

yang terkait dengan karir.

4. Orang lain

Orang lain mengacu pada efek dari individu yang kuat (misalnya, keluarga,

teman, dan jaringan profesional) pada peluang keputusan karir.

Dalam penelitian ini digunakan dimensi lokus kendali karir yang dikembangkan

oleh Millar dan Shevlin (2007) yang terdiri atas 4 dimensi yaitu internal,

keberuntungan, ketidakberdayaan, serta orang lain.

Page 42: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

28

2.3.3 Pengukuran lokus kendali

Berikut adalah beberapa alat ukur yang digunakan untuk mengukur lokus kendali.

1. Rotter’s internal-external locus of control scale

Salah satu alat ukur dari lokus kendali adalah Rotter’s internal-external locus

of control scale. Mengutip dari Furnham dan Steele (1993) disebutkan bahwa

alat ukur ini disusun oleh Julian B. Rotter (1966) dan berisi 23 item yang

memiliki koefisien alfa 0.69-0.76.

2. Levenson IPC Scale

Dalam Halpert & Hill (2011) disebutkan bahwa Levenson IPC Scale disusun

oleh Hanna Levenson (1973). Levenson IPC Scale diciptakan dari kebutuhan

untuk membedakan beberapa dimensi sisi eksternal dari locus of control. Skala

levenson juga menyelidiki apakah eksternalitas ini dikaitkan dengan kekacauan

(chaos), kesempatan (change), atau mungkin pihak lain yang memiliki

kekuatan (powerful others), seperti pemimpin politik, orang tua atau Tuhan.

Dengan demikian, skala IPC membedakan antara tiga faktor: internality,

powerful others, dan chance. Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan

oleh Maroufizadeh, et.al. (2016) nilai koefisien alfa dari masing-masing

dimensi Levenson IPC Scale adalah PO (0,641), I (0.671), C (0.559).

3. Lokus kendali karir (career locus of control)

Millar dan Shevlin (2007) mengkonstruksikan career locus of control yang

terdiri atas 4 dimensi yaitu internal, keberuntungan, ketidakberdayaan, dan

orang lain. Adapun nilai koefisien alfa dari masing-masing dimensi adalah

Page 43: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

29

internal (0.76), keberuntungan (0.82), ketidakberdayaan (0.75), dan orang lain

(0.72).

Dalam penelitian ini digunakan alat ukur lokus kendali karir yang

dikonstruksikan oleh Millar dan Shevlin (2007). Dalam alat ukur ini digunakan

skala likert yang berisikan enam alternatif pilihan jawaban dari 1 (sangat tidak

setuju) hingga 6 (sangat setuju). Alternatif pilihan jawaban belum tersedia

seluruhnya pada sumber-sumber rujukan terkait, sehingga alternatif pilihan

jawaban disusun dengan tetap merujuk pada beberapa alternatif pilihan jawaban

yang tersedia pada Millar dan Shevlin (2007).

2.4 Perilaku orang tua terkait karir

2.4.1 Definisi perilaku orang tua terkait karir

Keller dan Whiston (2008) menyusun konstruk perilaku orang tua terkait karir dan

mendefinisikan bahwa parental behavior sebagai tindakan-tindakan khusus yang

dapat dengan mudah diidentifikasi dan diukur. Perilaku orang tua terkait karir

adalah konstruk yang dibangun berdasarkan teori mengenai hubungan antara

variabel dari keluarga dan perkembangan karir sepanjang masa hidup (Keller &

Whiston, 2008).

Perilaku orang tua terkait karir didefinisikan sebagai tindakan nyata yang

mencakup perilaku dukungan psikososial orang tua (misalnya, dukungan

emosional, dorongan, harapan, dan bimbingan umum) serta perilaku khusus karir

orang tua, seperti memberikan informasi tertulis tentang karir kepada individu

Keller dan Whiston (dalam Xing & Rojewski, 2018).

Page 44: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

30

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diambil definisi parental career-

related behaviors menurut Keller dan Whiston (2008) sebagai variabel yang

menggambarkan mengenai tindakan-tindakan orang tua terkait perkembangan

karir anaknya. Definisi berikutnya terkait specific parental behavior diajukan oleh

Dietrich & Kracke (dalam Hlado & Jezek, 2018) yang menyatakan bahwa

variabel ini tidak hanya terkait pada dukungan orang tua, namun juga dengan

tindakan spesifik yang dilakukan oleh orang tua dengan tujuan untuk

perkembangan karir anaknya. Berikutnya Xing dan Rojewski (2018)

menggunakan istilah parental career-related behavior yang didefinisikan sebagai

tindakan orang tua yang berhubungan dengan perkembangan karir remaja.

Berdasarkan penjelasan mengenai definisi-definisi di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa perilaku orang tua terkait karir adalah tindakan-tindakan yang

diberikan oleh orang tua terkait perkembangan karir anaknya, baik dalam bentuk

dukungan psikososial umum dan khusus terkait karir, serta tindakan nyata spesifik

karir.

2.4.2 Dimensi perilaku orang tua terkait karir

Berikutnya adalah dimensi yang terdapat pada alat parent career behavior cheklist

yang disusun oleh Keller dan Whiston (2008).

1. Psikososial

Dimensi ini berkaitan dengan dukungan psikososial yang diberikan oleh orang

tua kepada anaknya baik dalam bentuk dukungan umum maupun terkait

Page 45: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

31

perkembangan karir. Contohnya adalah orang tua menyatakan bahwa ia bangga

terhadap anaknya.

2. Tindakan terkait karir

Dimensi ini berkaitan dengan dukungan dalam bentuk aksi nyata dari orang tua

terhadap perkembangan karir anaknya. Contohnya adalah orang tua

memberikan materi tertulis terkait dengan karir atau pekerjaan tertentu.

Selain Keller dan Whiston (2008), dimensi berikutnya mengenai perilaku orang

tua terkait karir diajukan oleh Dietrich dan Kracke (2009). Dimensi tersebut

adalah:

1. Dukungan

Dimensi ini berkaitan dengan dukungan yang diberikan oleh orang tua terkait

perkembangan karir anaknya. Contoh item dari dimensi ini adalah “orang tua

saya memberikan nasihat pada pilihan karir yang ada”.

2. Interferensi

Dimensi ini berkaitan dengan interferensi orang tua terhadap perkembangan

karir anaknya. Contoh item dari dimensi ini adalah “ orang tua saya ikut

terlibat

terlalu banyak dengan persiapan karir saya”.

3. Kurangnya keterlibatan

Dimensi ini berkaitan dengan kurangnya keterlibatan orang tua terhadap

perkembangan karir individu. Contoh item dari dimensi ini adalah “orang tua

saya tidak peduli dengan pekerjaan saya di masa depan”.

Page 46: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

32

Dimensi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada dimensi yang

disusun oleh Keller dan Whiston (2008) yang terdiri atas perilaku orang tua terkait

karir (psikososial) dan perilaku orang tua terkait karir (tindakan).

2.4.3 Pengukuran perilaku orang tua terkait karir

Terdapat beberapa alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku orang tua

terkait karir, diantaranya:

1. Parent Career Behavior Checklist (PCBC)

Parent career behavior checklist adalah alat ukur yang disusun oleh Keller

dan Whiston (2008). PCBC disusun untuk menilai perilaku orang tua terkait

perkembangan karir anaknya. Alat ukur ini terdiri atas 24 item yang mengukur

dua dimensi PCBC yaitu psikososial dan tindakan. Koefisien alfa untuk PCBC

secara keseluruhan adalah 0.93. Lebih spesifik disebutkan bahwa koefisien

alfa untuk psikososial adalah 0.90 dan tindakan adalah 0.89.

2. Parental career-related behaviors

Parental career-related behaviors disusun oleh Dietrich dan Kracke (2009)

berisi 15 item dari tiga dimensi yang mengukur bagaimana perilaku karir

orang tua kepada anaknya. Koefisien alfa untuk masing-masing dimensinya

adalah dukungan 0.93 untuk perempuan dan 0.84 untuk laki-laki, interferensi

0.72 untuk perempuan dan 0.78 untuk laki-laki, serta kurangnya keterlibatan

0.68 untuk perempuan dan 0.75 untuk laki-laki.

Penelitian ini menggunakan alat ukur yang disusun oleh Keller dan Whiston

(2008) yaitu parent career behavior checklist. PCBC dilengkapi dengan lima

Page 47: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

33

alternatif pilihan jawaban dari 1 (tidak pernah) hingga 5 (sangat sering). Versi

lengkap alternatif pilihan jawaban dikutip dari Roach (2010).

2.5 Kerangka Berpikir

Self-efficacy pengambilan keputusan karir telah menjadi topik yang populer dalam

penelitian dan literatur perkembangan karir karena dampaknya yang signifikan

terhadap proses pengambilan keputusan karir pada dewasa awal (Hsieh & Huang,

2014). Sehingga, self-efficacy pengambilan keputusan karir adalah salah satu

variabel terkait karir yang perlu untuk ditingkatkan. Individu dengan self-efficacy

pengambilan keputusan karir yang tinggi memiliki keyakinan yang tinggi pula

bahwa mereka dapat memilih karir atau pekerjaan, menentukan langkah-langkah

yang diambil saat menghadapi hambatan dalam proses mengembangkan karir,

serta menentukan alternatif pilihan karir.

Dalam proses perkembangan karir seorang individu, beberapa hambatan atau

tantangan tidak terhindarkan. Dibutuhkan komitmen dan kesungguhan agar tetap

mampu menjalani keputusan karir yang telah dibuat sampai akhirnya berhasil

mencapai kesuksesan karir. Menjalani perkuliahan adalah salah satu contoh proses

yang harus dilalui sebelum mencapai posisi karir yang diinginkan. Dimulai

dengan pengambilan jurusan, menjalani jurusan yang telah dipilih, atau

memutuskan untuk pindah jurusan jika diperlukan adalah beberapa keputusan

besar yang perlu diambil terkait perkembangan karir mahasiswa. Pemecahan

masalah perlu dilakukan untuk menuntaskan hambatan atau tantangan dalam

proses perkembangan karir. Kim dan Park (2017) membuktikan bahwa

Page 48: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

34

kepribadian proaktif berpengaruh terhadap self-efficacy pengambilan keputusan

karir. Individu dengan kepribadian proaktif mampu melakukan tindakan nyata dan

gigih hingga mencapai perubahan (Bateman & Crant, 1993). Dengan

kemampuannya tersebut mahasiswa dengan kepribadian proaktif akan lebih yakin

untuk menyelesaikan tugas-tugas terkait pengambilan keputusan karir.

Shin dan Lee (2017) menemukan bahwa lokus kendali karir internal

berpengaruh terhadap self-eficacy pengambilan keputusan karir. Mahasiswa

dengan lokus kendali karir internal yang kuat akan merasa bahwa ia memiliki

kendali atas tugas-tugas yang berkaitan dengan karir dan melakukan kegiatan

karir secara lebih aktif dan lebih percaya diri.

Mahasiswa dengan lokus kendali karir internal akan melihat penyebab dari

sebuah perilaku dengan karakteristik pribadi mereka seperti kemampuan dan

usaha. Mereka melihat kesuksesan karir sebagai hasil dari kesungguhan usaha,

ketekunan, dan kerja keras. Cara pandang inilah yang akan mengarahkan

mahasiswa untuk mempercayai diri sendiri melakukan keseluruhan tahap dan hal

yang diperlukan. Mahasiswa dengan lokus kendali karir internal akan aktif

melakukan usaha pengembangan diri dalam upaya memenuhi kriteria-kriteria

kemampuan sesuai dengan karir yang ditujunya. Sehingga diharapkan ia akan

lebih yakin untuk melewati rangkaian proses pengambilan keputusan karir.

Beberapa penelitian mendukung tentang pengaruh lokus kendali karir intenal

terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir (Zhou et al. 2016; Shin & Lee,

2017).

Page 49: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

35

Lokus kendali karir keberuntungan ditemukan memberikan pengaruh

signifikan dengan arah negatif terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir

hanya pada penelitian yang dilakukan oleh Shin dan Lee (2017). Sedangkan lokus

kendali karir ketidakberdayaan dan lokus kendali karir orang lain tidak ditemukan

berpengaruh. Namun, lokus kendali karir ketidakberdayaan dan lokus kendali

karir orang lain juga akan disertakan sehingga dapat diketahui bagaimana

pengaruhnya terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir pada sampel

penelitian ini.

Orang tua adalah sosok pertama bagi individu untuk mendapatkan

pendidikan. Termasuk di dalamnya adalah pendidikan terkait karir. Dalam sistem

keluarga, ayah atau ibu akan memiliki sebuah profesi tertentu yang tentunya akan

menjadi preferensi pertama seorang individu terkait karir. Mahasiswa yang

memperoleh dukungan karir dari orang tuanya akan dimungkinkan

mengembangkan sikap positif terhadap karirnya. Informasi-informasi terkait karir

yang diberikan oleh orang tua menjadi bekal yang sangat bermanfaat dalam

meningkatkan keyakinan dalam tugas terkait karirnya.

Peran orang tua terhadap perkembangan karir anaknya, tentu menjadi topik

yang penting untuk diteliti. Keller dan Whiston (2008) menemukan bahwa

beberapa perilaku orang tua seperti menyampaikan ekspektasi dan menunjukan

ketertarikan terhadap isu-isu penting terkait karir anaknya berpengaruh terhadap

self-efficacy pengambilan keputusan karir. Hal ini menunjukan bahwa keterlibatan

orang tua baik dalam bentuk dukungan psikososial dan tindakan terkait karir

menjadi menarik untuk diuij pengaruhnya terhadap self-efficacy pengambilan

Page 50: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

36

keputusan karir mahasiswa. Dukungan psikososial yang diberikan orang tua dapat

menjadikan anaknya merasa dicintai dan dipahami. Hal ini memungkinkan

dikembangkannya aspek-aspek positif pada mahasiswa salah satunya adalah

tentang keyakinan diri untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit. Termasuk

diantaranya tugas-tugas pengambilan keputusan karir. Sedangkan tindakan terkait

karir yang diberikan orang tua dapat berupa pemberian informasi-informasi

tertulis terkait perguruan tinggi atau karir atau ikut terlibat dengan tes minat dan

karir anaknya. Hal ini akan mengarahkan mahasiswa untuk memiliki banyak

informasi terkait karir sehingga lebih yakin saat dihadapakan untuk pengambilan

keputusan terkait karirnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa beberapa faktor

memberikan pengaruh terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir. Selain

faktor-faktor internal seperti kepribadian proaktif dan lokus kendali karir,

memahami faktor eksternal seperti perilaku orang tua terkait karir juga penting

dilakukan. Sehingga skema kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah

sebagaimana tertera di gambar 2.1.

Page 51: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

37

Gambar 2.1 Skema kerangka berpikir

2.6 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian teori yang telah dipaparkan di atas, maka hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H1: Ada pengaruh yang signifikan dari kepribadian proaktif, lokus kendali karir,

dan perilaku orang tua terkait karir terhadap self-efficacy pengambilan keputusan

karir mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

H2: Ada pengaruh variabel kepribadian proaktif dengan arah positif terhadap self-

efficacy pengambilan keputusan karir.

H3: Ada pengaruh variabel lokus kendali karir internal dengan arah positif

terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir.

KEPRIBADIAN

PROAKTIF

LOKUS KENDALI KARIR

Internal

Keberuntungan

Ketidakberdayaan

Orang lain

PERILAKU ORANG TUA

TERKAIT KARIR

Psikososial

Tindakan

SELF-EFFICACY

PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

KARIR

Page 52: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

38

H4: Ada pengaruh variabel lokus kendali karir keberuntungan dengan arah negatif

terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir.

H5: Ada pengaruh variabel lokus kendali karir orang lain dengan arah negatif

terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir.

H6: Ada pengaruh variabel lokus kendali karir ketidakberdayaan dengan arah

negatif terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir.

H7: Ada pengaruh variabel perilaku orang tua terkait karir (psikososial) dengan

arah positif terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir.

H8: Ada pengaruh variabel perilaku orang tua terkait karir (tindakan) dengan arah

positif terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir.

Page 53: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

39

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang berada pada program strata satu dan berstatus aktif. Kemudian jumlah sampel

dalam penelitian ini sebanyak 200 partisipan yang berasal dari semester 1-9.

Beberapa rasio direkomendasikan dalam menentukan jumlah sampel,

salah satunya adalah menggunakan rasio 1:15 yaitu minimal 15 responden untuk

setiap independent variable (Pedhazur, 1997). Penelitian ini menggunakan tujuh

independent variable sehingga minimal responden adalah 105. Dengan

memperhatikan aturan rasio dan mempertimbangkan sumber daya dalam

penelitian ini maka ditentukan jumlah sampel sebanyak 200 partisipan.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

teknik sampel acak stratifikasi proporsional. Eriyanto (2007) menjelaskan bahwa

dalam stratifikasi proporsional, jumlah proporsi masing-masing strata dalam

sampel ditentukan secara proporsional sesuai dengan besarnya dalam populasi.

Proporsi atau strata terbesar akan mendapatkan sampel lebih besar dibandingkan

dengan strata yang lebih kecil. Berikut ini adalah rumus perhitungan yang

digunakan dalam menentukan jumlah sampel dari masing-masing proporsi atau

strata yang dikutip dari Gulo (2010).

Page 54: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

40

Banyaknya sampel setiap strata= n/N x N1

n = besarnya populasi yang ditarik dalam populasi tersebut

N = besarnya populasi

N1 = besarnya populasi strata

Dalam penelitian ini sampel stratifikasi berdasarkan fakultas yang berjumlah dua

belas. Sehingga perhitungan jumlah sampel dalam masing-masing strata atau

fakultas berdasarkan formula yang dikutip dari Gulo (2010) adalah:

Sampel fakultas = 200/26.343 x populasi fakultas

1. Adab dan Humaniora 200/26.343 x 2952

= 22,41202597 (22)

2. Dakwah dan Ilmu

Komunikasi 200/26.343 x 3124 = 23,71787572 (24)

3. Dirasat Islamiyah 200/26.343 x 543 = 4,122537296 (4)

4. Ekonomi dan Bisnis 200/26.343 x 2325 = 17,65174809 (18)

5. Ilmu Kesehatan 200/26.343 x 1352 = 10,26458642 (10)

6. Ilmu Sosial dan

Politik 200/26.343 x 1318 = 10,00645333 (10)

7. Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan 200/26.343 x 5137 = 39,0008731 (39)

8. Kedokteran 200/26.343 x 488 = 3,704969062 (4)

9. Psikologi 200/26.343 x 923 = 7,007554 (7)

10. Sains dan Teknologi 200/26.343 x 3445 = 26,15495578 (26)

11. Syariah dan Hukum 200/26.343 x 2712 = 20,58991003 (21)

12. Ushuluddin 200/26.343 x 2024 = 15,36651103 (15)

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel utama yaitu variabel terikat (dependent

variable) dan variabel bebas (independent variable). Keterangannya adalah sebagai

berikut.

Page 55: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

41

Adapun variabel penelitian yang akan dilibatkan dalam penelitian ini adalah:

1. Dependent variable (DV): self-efficacy pengambilan keputusan karir

2. Independet variable (IV): kepribadian proaktif, lokus kendali karir (internal,

keberuntungan, ketidakberdayaan dan orang lain), dan perilaku orang tua

terkait karir (psikososial dan tindakan).

Sedangkan definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Self-efficacy pengambilan keputusan karir

Perilaku menilai diri, mengumpulkan informasi pekerjaan, menentukan tujuan,

merencanakan, dan memecahkan masalah terkait tugas-tugas pengambilan

keputusan karir Taylor dan Betz (1983).

2. Kepribadian proaktif

Individu yang mampu untuk menemukan peluang, melakukan perubahan, dan

berjuang untuk mewujudkan ide-ide Bateman dan Crant (1993).

3. Lokus kendali karir

Keyakinan individu terkait sumber keberhasilan karir mereka apakah berasal

dari internal, keberuntungan, ketidakberdayaan, atau orang orang lain Millar

dan Shevlin (2007). Skor diperoleh dari pengukuran terhadap dimensi-dimensi

lokus kendali karir menurut Millar dan Shevlin (2007) yaitu:

Page 56: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

42

a. Lokus kendali karir internal

Lokus kendali karir internal mengacu pada individu meyakini bahwa

keberhasilan karir dipengaruhi oleh seberapa besar usaha yang ia berikan

dan merupakan tanggung jawab diri sendiri.

b. Lokus kendali karir keberuntungan

Lokus kendali karir keberuntungan mengacu pada individu meyakini bahwa

keberuntungan adalah faktor yang menentukan keberhasilan karirnya serta

mengharapkan keberuntungan tersebut.

c. Lokus kendali karir ketidakberdayaan

Lokus kendali karir ketidakberdayaan mengacu pada individu meyakini

bahwa dirinya tidak mampu mempengaruhi keberhasilan karirnya.

d. Lokus kendali karir orang lain

Lokus kendali karir orang lain mengacu pada individu meyakini bahwa yang

menentukan keberhasilan karirnya adalah pihak luar.

4. Perilaku orang tua terkait karir

Perilaku orang tua terkait karir adalah tindakan-tindakan orang tua yang

mendukung dan terlibat aktif dalam perkembangan karir anaknya. Skor

diperoleh dari pengukuran-pengukuran dimensi perilaku orang tua terkait karir

menurut Keller dan Whiston (2008) yaitu:

a. Psikososial

Orang tua memberikan dukungan terkait perkembangan karir dalam bentuk

motivasi, penerimaan, dan kepedulian.

Page 57: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

43

b. Tindakan terkait karir

Orang tua memberikan informasi-informasi terkait karir dan mendampingi

dalam kegiatan perkembangan karir.

3.3. Instrumen Pengumpulan Data

3.3.1 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Sedangkan

instrumen penelitian menggunakan skala model likert. Dalam menjawab, subjek

memilih satu alternatif jawaban yang paling menggambarkan dirinya dengan

memberikan tanda checklist (√ ).

Tabel 3.1

Format Skoring Skala Self-Efficacy Pengambilan Keputusan Karir

Kategori respon Tidak

Yakin

(TY)

Agak Yakin

(AY)

Cukup Yakin

(CY)

Yakin

(Y)

Sangat

Yakin

(SY)

Favorable 1 2 3 4 5

Tabel 3.2

Format Skoring Skala Kepribadian Proaktif

Kategori respon Sangat

Tidak

Setuju

(STS)

Cukup

Tidak

Setuju

(CTS)

Agak

Tidak

Setuju

(ATS)

Agak Setuju

(AS)

Cukup

Setuju

(S)

Sangat

Setuju

(SS)

Favorable 1 2 3 4 5 6

Tabel 3.3

Format Skoring Skala Lokus Kendali Karir

Kategori

respon

Sangat

Tidak

Setuju

(STS)

Tidak

Setuju

(TS)

Agak Tidak

Setuju

(ATS)

Agak

Setuju

(AS)

Setuju

(S)

Sangat Setuju

(SS)

Favorable 1 2 3 4 5 6

Page 58: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

44

Tabel 3.4

Format Skoring Skala Perilaku Orang Tua terkait Karir

Kategori

respon

Tidak Pernah

(TP)

Hampir

Tidak

Pernah

(HTP)

Kadang-

Kadang

(KK)

Sering

(S)

Sangat Sering

(SS)

Favorable 1 2 3 4 5

3.3.2 Instrumen penelitian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk

kuesioner dengan menggunakan skala likert dan memiliki alternatif pilihan

jawaban masing-masing sesuai kebutuhan skala tersebut.

1. Instrumen biodata subjek penelitian, terdiri dari pernyataan mengenai nama

atau inisial responden, usia, jenis kelamin, fakultas, jurusan, dan semester.

2. Instrumen self-efficacy pengambilan keputusan karir

Pengukuran self-efficacy pengambilan keputusan karir dalam penelitian ini

menggunakan alat ukur Career Decision Making Self-Efficacy Short Form

(CDMSE-SF) yang awalnya disusun oleh Taylor dan Betz (1983) kemudian

dimodifikasi menjadi short-form oleh Betz et.al. (1996). CDMSE-SF berisi 25

item.

Page 59: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

45

Tabel 3.5

Blueprint Skala Self-Efficacy Pengambilan Keputusan Karir

Dimensi Indikator No.

Item

Jumlah Contoh Item

Penilaian diri

secara akurat

- Mampu menilai

kemampuan diri dengan

akurat

- Mampu menentukan

pekerjaan dan gaya

hidup yang paling

sesuai

- Mampu menentukan

nilai-nilai terkait

pekerjaan

5

9, 22

14, 18

1

2

2

Menilai kemampuan diri

secara tepat

Menentukan seperti apa

pekerjaan ideal Anda

Menentukan nilai apa yang

paling Anda hargai dalam

sebuah pekerjaan

Pengumpulan

informasi

pekerjaan

- Mampu menemukan

informasi terkait

program universitas,

pekerjaan dan pasar

tenaga kerja

1, 10,

15,

19, 23

5 Mencari tahu tentang

rata-rata penghasilan

tahunan dari pekerjaaan

tertentu

Penentuan

tujuan

- Mampu memilih

jurusan atau karir

prioritas dari banyaknya

pilihan yang ada

- Mengambil keputusan

karir atau jurusan

2, 6

11,

16, 20

2

3

Memilih satu jurusan dari

daftar jurusan yang Anda

pertimbangkan

Membuat keputusan karir

dan kemudian tidak perlu

khawatir apakah itu

keputusan yang benar

ataupun salah

Perencanaan - Merencanakan dan

mengidentifikasi karir

dengan detail serta

mampu menentukan

langkah-langkah untuk

mencapainya

3, 7,

12,

21, 24

5 Menentukan langkah-

langkah yang perlu

diambil untuk

menyelesaikan studi

jurusan yang Anda pilih

Pemecahan

masalah

- Menentukan solusi dari

masalah terkait pilihan

karir atau jurusan

- Mampu bertahan untuk

menghadapi kesulitan

terkait pilihan jurusan

atau karir yang dicita-

citakan

- Mengganti pilihan karir

atau jurusan jika tidak

merasa suka atau puas

4

8

13,

17, 25

1

1

3

Menentukan langkah-

langkah yang diambil

jika Anda mengalami

masalah akademik terkait

aspek jurusan yang Anda

pilih

Terus berusaha

menyelesaikan studi atau

rencana karir meskipun

Anda merasa frustasi

Mengganti jurusan jika

merasa tidak cocok dengan

pilihan awal

Total 25

Page 60: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

46

3. Instrumen kepribadian proaktif

Dalam penelitian kali ini digunakan PPS Scale Short Version dari Seibert et.al.

(1999). Skala ini hanya berisi 10 item.

Tabel 3.6

Blueprint Skala Kepribadian Proaktif

Indikator No.item Jumlah Contoh item

Aktif melakukan perubahan

Menghargai ide-ide yang

dimiliki serta mau

memperjuangkan ide-ide

tersebut agar terwujud

Aktif menemukan peluang

1, 2, 8, 4

3, 5, 6, 9

7, 10

4

4

2

Saya terus menerus

mencari cara baru untuk

meningkatkan kualitas hidup

saya

Tidak ada yang lebih

menyenangkan ketika melihat

ide saya menjadi kenyataan

Saya unggul dalam melihat

peluang

Total 10

4. Instrumen lokus kendali karir

Lokus kendali karir dalam penelitian ini diukur menggunakan Career Locus of

Control (CLOC) yang disusun oleh Millar dan Shevlin (2007). CLOC terdiri

atas 4 dimensi yaitu internal, keberuntungan, ketidakberdayaan, dan orang lain.

Tabel 3.7

Blueprint Skala Lokus Kendali Karir

Dimensi Indikator No.

Item

Jumlah Contoh item

Lokus kendali

karir internal

- Meyakini

kemampuan diri

sendiri dalam

mencapai

keberhasilan karir

- Menempatkan

tanggung jawab

keberhasilan karir

terhadap diri sendiri

7, 19

4, 11,

15

2

3

Jika saya mendapat

pekerjaan yang bagus, hal

itu merupakan hasil

langsung dari kemampuan

dan motivasi saya

Jika saya menginginkan

mendapat pekerjaan yang

saya inginkan saya harus

sungguh-sungguh dan

berusaha

Page 61: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

47

Lokus kendali

karir

keberuntungan

- Meyakini bahwa

keberuntungan

adalah faktor yang

penting dalam

menentukan

keberhasilan karir

- Mengharapkan

keberuntungan

untuk mencapai

keberhasilan

1, 8,

16, 20

12

4

1

Apakah saya mendapat

pekerjaan yang saya

inginkan atau tidak akan

bergantung pada faktor

keberuntungan

Saya berharap

keberuntungan akan

memainkan peran penting

dalam menentukan pekerjaan

apa yang akan saya dapatkan

Lokus kendali

karir

ketidakberdayaan

- Meyakini bahwa

usaha yang

dilakukan oleh diri

sendiri tidak akan

berpengaruh

terhadap

keberhasilan karir

2, 5,

9, 13,

17

5 Tidak penting apa yang saya

inginkan ataupun yang saya

ingin lakukan karena saya

akan mengambil pekerjaan

apapun yang ditawarkan

kepada saya

Lokus kendali

karir orang lain

- Menempatkan

tanggung jawab

keberhasilan karir

pada pihak luar

(orang tua,

perusahaan, dll)

3, 6,

10,

14, 18

5 Saya tidak berpikir jika

itu sepadan ketika

berusaha dengan keras

karena pekerjaan yang akan

saya dapatkan sepenuhnya

ditentukan oleh apa yang

dilakukan orang lain

Total 25

5. Instrumen perilaku orang tua terkait karir

Perilaku orang tua terkait karir dengan alat ukur Parent Career Behavior

Checklist (PCBC) yang disusun oleh Keller dan Whiston (2008). Alat ukur ini

berisi dua dimensi yaitu psikososial dan tindakan.

Tabel 3.8

Blueprint Skala Perilaku Orang Tua terkait Karir

Dimensi Indikator No.item Jumlah Contoh item

Psikososial - Individu dipahami oleh

orang tua

11, 17,

19

3 Orang tua saya mencoba

memahami pemikiran,

perasaan, dan pendapat

saya mengenai berbagai

hal

- Individu dimotivasi

oleh orang tua untuk

mencoba hal-hal

positif

13, 16 2 Orang tua saya

mendorong saya untuk

mencoba hal baru

- Mendapatkan penilaian

positif dari orang tua

1, 8 2 Orang tua saya

mengatakan bahwa

Page 62: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

48

mereka bangga terhadap

saya

- Mendapatkan

keleluasaan dari orang

tua dalam menentukan

masa depannya

4, 5, 10,

23

4 Orang tua saya

mendorong saya untuk

bebas memilih karir yang

saya inginkan

- Mendapatkan kepedulian

dari orang tua terkait

karir yang sedang

dipertimbangkannya

20 1 Orang tua saya

menanyakan karir apa

yang sedang saya

pertimbangkan untuk

masa depan saya

- Mendapatkan eskpektasi

karir dari orang tua

22 1 Orang tua saya

mengatakan bahwa

mereka memiliki

ekspektasi tinggi terhadap

karir saya

Tindakan - Mendapatkan informasi-

informasi dan langkah-

langkah yang dibutuhkan

untuk mencapai karir

tertentu dari orang tua

2, 3, 6, 7,

9, 14, 15,

18, 21

9 Orang tua saya

memberikan brosur dan

semacamnya terkait karir

tertentu

- Mendapatkan

keterlibatan langsung

dari orang tua pada

kegiatan terkait

perkembangan karir

12, 24 2 Orang tua saya ikut

hadir pada kegiatan-

kegiatan pengembangan

karir yang pernah

dilakukan oleh sekolah

saya atau lembaga lain

Total 24

3.4 Uji Validitas Konstruk

Sebelum dilakukan analisis data penelitian sesuai dengan model yang telah

dihipotesiskan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas konstruk dari setiap

instrumen penelitian yang digunakan. Uji validitas dilakukan dengan maksud untuk

melihat apakah setiap item yang digunakan untuk mengukur konstruk yang hendak

diukur. Dalam melakukan uji validitas digunakan metode Confirmatory Factor

Analysis (CFA) melalui bantuan software LISREL 8.70.

Menurut Umar (2015), logika dalam melakukan Confirmatory Factor Analysis

adalah sebagai berikut:

1. Terdapat sebuah konstruk yang dapat didefinisikan secara operasional,

sehingga dapat direpresentasikan oleh pertanyaan maupun pernyataan untuk

Page 63: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

49

mengukur konstruk tersebut. Konstruk yang dapat didefinisikan ini disebut

faktor, sedangkan pengukuran terhadap faktor ini dilakukan dengan melakukan

analisis terhadap item-itemnya.

2. Diteorikan bahwa setiap item hanya mengukur satu faktor saja, artinya setiap

item dari suatu konstruk bersifat unidimensional (hanya mengukur konstruk

yang hendak diukur, tidak mengukur hal lain).

3. Confirmatory Factor Analysis dilakukan dengan mengestimasi matriks korelasi

antar item. Sebelum dapat diketahui apakah suatu item benar-benar mengukur

suatu konstruk tertentu, perlu diketahui terlebih dahulu apakah matriks korelasi

berdasarkan konstruk yang telah diteorikan (Σ) sama dengan matriks yang

diperoleh dari data lapangan (S). Jika teori tersebut benar (unidimensional)

maka tentunya tidak ada perbedaan antara matriks Σ dengan matriks S, atau bisa

juga dinyatakan dengan Σ – S = 0.

4. Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji chi square,

dapat dilihat dari taraf signifikansi model dengan melihat besaran p-value

(>0,05). Apabila p-value > 0,05 maka hipotesis nihil tersebut “tidak ditolak”

artinya teori unidimensionalitas tersebut dapat diterima bahwa item hanya

mengukur satu faktor.

5. Setelah model fit diperoleh, maka langkah selanjutnya ialah melihat apakah

setiap item memang benar-benar mengukur konstruk yang dimaksud atau tidak.

Terdapat dua kriteria utama dalam menentukan validitas item menggunakan

CFA: a) factor loading (muatan faktor) setiap item harus bernilai positif; dan b)

item memiliki nilai T-value sebesar > 1.96. Apabila kedua kriteria tersebut

Page 64: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

50

terpenuhi, maka item dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk analisis

penelitian.

6. Terakhir, apabila dari hasil CFA terdapat item yang koefisien muatan faktornya

negatif, maka item tersebut harus di drop. Sebab hal ini tidak sesuai dengan sifat

item, yang bersifat positif.

Dalam pengujian analisis Confirmatory Factor Analysis, dilakukan dengan bantuan

software Lisrel 8.70.

3.4.1 Uji validitas konstruk self-efficacy pengambilan keputusan karir

Pada uji validitas konstruk self-efficacy pengambilan keputusan karir diuji 25 item

apakah bersifat unidimensional, artinya hanya mengukur self-efficacy pengambilan

keputusan karir saja atau tidak. Hasil awal uji validitas konstruk self-efficacy

pengambilan keputusan karir didapatkan model satu faktor yang tidak fit dengan

Chi-Square=762.93, df=275, P-value=0.00000 dan RMSEA=0.094. Oleh karena itu

maka dilakukan modifikasi terhadap model di mana kesalahan pengukuran pada

beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Setelah itu dilakukan

modifikasi sehingga diperoleh model fit dengan Chi-Square=251.17, df=221, P-

value=0.07987 dan RMSEA=0.026.

Gambar 3.1 Model CFA dari variabel self-efficacy pengambilan keputusan karir

(terlampir)

Langkah selanjtnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu di drop

Page 65: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

51

atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat T-Value dan muatan faktor. Jika

T-Value > 1.96, artinya item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.9

Muatan Faktor Item Self-Efficacy Pengambilan Keputusan Karir

No. Koefisien Standar Eror T-Value Signifikan

ITEM 1 0.38 0.07 5.29 √

ITEM 2 0.48 0.07 6.85 √

ITEM 3 0.62 0.07 9.33 √

ITEM 4 0.57 0.07 8.59 √

ITEM 5 0.55 0.07 8.23 √

ITEM 6 0.51 0.07 7.40 √

ITEM 7 0.59 0.07 8.75 √

ITEM 8 0.37 0.07 5.30 √

ITEM 9 0.59 0.07 8.65 √

ITEM 10 0.66 0.07 9.78 √

ITEM 11 0.61 0.07 9.06 √

ITEM 12 0.63 0.06 9.80 √

ITEM 13 0.33 0.07 4.67 √

ITEM 14 0.50 0.07 7.27 √

ITEM 15 0.52 0.07 7.68 √

ITEM 16 0.18 0.07 2.45 √

ITEM 17 0.27 0.07 3.80 √

ITEM 18 0.54 0.07 7.95 √

ITEM 19 0.55 0.07 8.13 √

ITEM 20 0.60 0.07 9.11 √

ITEM 21 0.75 0.06 12.25 √

ITEM 22 0.77 0.06 12.44 √

ITEM 23 0.60 0.07 9.08 √

ITEM 24 0.55 0.07 8.19 √

ITEM 25 0.55 0.07 8.16 √

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 3.9 dapat dilihat bahwa 25 item yang

mengukur self-efficacy pengambilan keputusan karir, seluruh item signifikan (T-

Value > 1.96) dan semua koefisien bermuatan positif. Dengan demikian tidak ada

item yang di drop.

Page 66: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

52

3.4.2 Uji validitas konstruk kepribadian proaktif

Pada uji validiitas konstruk variabel kepribadian proaktif dilakukan uji validitas

terhadap 10 item dengan model CFA first order. Hasil awal uji didapatkan model

satu faktor yang tidak fit, dengan Chi-square=172.79, df=35, P-value=0.00000,

RMSEA=0.141. Maka dilakukan modifikasi terhadap model ini, yaitu dengan

membebaskan item untuk berkorelasi satu sama lain. Setelah dilakukan modifikasi,

maka diperoleh model fit dengan Chi-square=35.15, df=27, P-value=0.13509,

RMSEA=0.039.

Gambar model CFA dari variabel kepribadian proaktif (terlampir)

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu di drop

atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat T-Values dan muatan faktor.

Jika T-Value > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.10

Muatan Faktor Item Kepribadian Proaktif

No Koefisien Standar Eror T-Value Signifikan

ITEM 1 0.69 0.06 10.78 √

ITEM 2 0.82 0.06 13.68 √

ITEM 3 0.64 0.07 9.65 √

ITEM 4 0.77 0.06 12.38 √

ITEM 5 0.65 0.07 9.91 √

ITEM 6 0.35 0.07 4.86 √

ITEM 7 0.66 0.07 10.22 √

ITEM 8 0.81 0.06 13.54 √

ITEM 9 0.51 0.07 7.35 √

ITEM 10 0.60 0.07 8.92 √

Page 67: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

53

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 3.10 dapat dilihat bahwa 10 item yang

mengukur kepribadian proaktif, seluruh item signifikan (T-Value > 1.96) dan semua

koefisien bermuatan positif. Dengan demikian tidak ada item yang di drop.

3.4.3 Uji validitas konstruk lokus kendali karir

3.4.3.1 Muatan faktor item lokus kendali karir internal

Pada uji validiitas konstruk variabel lokus internal, 5 item diuji dengan model CFA

first order. Hasil awal uji didapatkan model satu faktor yang tidak fit, dengan Chi-

square=40.73, df=5, P-value=0.00000, RMSEA=0.189. Oleh karena itu dilakukan

modifikasi terhadap model ini, yaitu dengan membebaskan item untuk berkorelasi

satu sama lain. Setelah dilakukan modifikasi, maka diperoleh model fit dengan Chi-

square=0.53, df=2, P-value=0.76810, RMSEA=0.000.

Gambar model CFA dari variabel lokus internal (terlampir)

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu di drop

atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat T-Value dan muatan faktor. Jika

T-Value > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.11

Muatan Faktor Item Lokus Kendali Karir Internal

No Koefisien Standar Eror T-Value Signifikan

ITEM 4 0.76 0.08 9.66 √

ITEM 7 0.72 0.09 8.42 √

ITEM 11 0.68 0.07 9.30 √

ITEM 15 0.63 0.07 9.19 √

ITEM 19 0.60 0.08 8.01 √

Page 68: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

54

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 3.11 dapat dilihat bahwa 5 item yang

mengukur lokus kendali karir internal, seluruh item signifikan (T-Value > 1.96) dan

semua koefisien bermuatan positif. Dengan demikian tidak ada item yang di drop.

3.4.3.2 Muatan faktor item lokus kendali karir keberuntungan

Pada uji validitas konstruk variabel lokus keberuntungan, dilakukan uji validitas 5

item dengan model CFA first order. Hasil awal uji didapatkan model satu faktor

yang tidak fit, dengan Chi-square=12.48, df=5, P-value=0.02875, RMSEA=0.087.

Oleh karena itu maka dilakukan modifikasi terhadap model ini, yaitu dengan

membebaskan item untuk berkorelasi satu sama lain. Setelah dilakukan modifikasi,

maka diperoleh model fit dengan Chi-square=2.45, df=4, P-value=0.65419,

RMSEA=0.000.

Gambar model CFA dari variabel lokus keberuntungan (terlampir)

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu di drop

atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat T-Value dan muatan faktor. Jika

nilai T-Value >1.96 artinya item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.12

Muatan Faktor Item Lokus Kendali Karir Keberuntungan

No Koefisien Standar Eror T-Value Signifikan

ITEM 1 0.50 0.07 6.93 √

ITEM 8 0.85 0.06 14.15 √

ITEM 12 0.83 0.06 13.65 √

ITEM 16 0.71 0.07 10.78 √

ITEM 20 0.62 0.07 9.21 √

Page 69: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

55

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 3.12 dapat dilihat bahwa 5 item yang

mengukur lokus kendali karir keberuntungan, seluruh item signifikan (T-Value >

1.96) dan semua koefisien bermuatan positif. Dengan demikian tidak ada item yang

di drop.

3.4.3.3 Muatan faktor lokus kendali karir orang lain

Pada uji validiitas konstruk variabel lokus orang lain, 5 item diuji dengan model

CFA first order. Hasil awal uji didapatkan model satu faktor yang tidak fit, dengan

Chi-square=20.99, df=5, P-value=0.00081, RMSEA=0.127. Oleh karena itu,

dilakukan modifikasi terhadap model ini, yaitu dengan membebaskan item untuk

berkorelasi satu sama lain. Setelah dilakukan modifikasi, maka diperoleh model fit

dengan Chi-square=1.77, df=3, P-value=0.62114, RMSEA=0.000.

Gambar model CFA dari variabel lokus orang lain (terlampir)

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu di drop

atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat T-Value dan muatan faktor. Jika

T-Value > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.13

Muatan Faktor Item Lokus Kendali Karir Orang Lain

No Koefisien Standar Eror T-Value Signifikan

ITEM 3 0.57 0.07 8.16 √

ITEM 6 0.79 0.07 11.91 √

ITEM 10 0.69 0.07 10.40 √

ITEM 14 0.80 0.06 12.50 √

ITEM 18 0.52 0.08 6.92 √

Page 70: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

56

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 3.13 dapat dilihat bahwa 5 item yang

mengukur lokus kendali karir orang lain, seluruh item signifikan (T-Value > 1.96)

dan semua koefisien bermuatan positif. Dengan demikian tidak ada item yang di

drop.

3.4.3.4 Muatan faktor item lokus kendali karir ketidakberdayaan

Pada uji validiitas konstruk variabel lokus ketidakberdayaan, 5 item diuji dengan

model CFA first order. Hasil awal uji didapatkan model satu faktor yang tidak fit,

dengan Chi-square=18.07, df=5, P-value=0.00286, RMSEA=0.115. Oleh karena itu

dilakukan modifikasi terhadap model ini, yaitu dengan membebaskan item untuk

berkorelasi satu sama lain. Setelah dilakukan modifikasi, maka diperoleh model fit

dengan Chi-square=3.75, df=4, P-value=0.44112, RMSEA=0.000.

Gambar model CFA dari variabel lokus ketidakberdayaan (terlampir)

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu di drop

atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat T-Value dan muatan faktor. Jika

T-Value > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.14

Muatan Faktor Item Lokus Kendali Karir Ketidakberdayaan

No Koefisien Standar Eror T-Value Signifikan

ITEM 2 0.68 0.07 9.39 √

ITEM 5 0.48 0.07 6.68 √

ITEM 9 0.82 0.06 12.66 √

ITEM 13 0.74 0.07 10.53 √

ITEM 17 0.60 0.07 8.63 √

Page 71: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

57

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 3.14 dapat dilihat bahwa 5 item yang

mengukur lokus kendali karir ketidakberdayaan, seluruh item signifikan (T-Value

> 1.96) dan semua koefisien bermuatan positif. Dengan demikian tidak ada item

yang di drop.

3.4.3.5 Muatan faktor item lokus kendali karir eksternal

Dalam penelitian ini tidak hanya dianalisis variabel lokus kendali karir menjadi

empat variabel, yaitu lokus kendali karir internal, lokus kendali karir

keberuntungan, lokus kendali karir orang lain dan lokus kendali karir

ketidakberdayaan. Namun, dalam penelitian ini lokus kendali karir juga dianalisis

menjadi dua variabel. Yaitu lokus kendali karir internal dan lokus kendali karir

eksternal. Lokus kendali karir eksternal tersusun dari item gabungan dari lokus

kendali karir internal, lokus kendali karir orang lain, dan lokus kendali karir

ketidakberdayaan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat variasi hasil

penelitian dengan dua analisis yang berbeda.

Pada uji validiitas konstruk variabel lokus kendali karir eksternal, dilakukan

uji validitas 5 item dengan model CFA first order. Hasil awal uji didapatkan model

satu faktor yang tidak fit, dengan Chi-square=627.34, df=90, P-value=0.0000,

RMSEA=0.173. Oleh karena itu dilakukan modifikasi terhadap model ini, yaitu

dengan membebaskan item untuk berkorelasi satu sama lain. Setelah dilakukan

modifikasi, maka diperoleh model fit dengan Chi-square=70.41, df=58, P-

value=0.12708, RMSEA=0.033.

Gambar model CFA dari variabel lokus kendali karir eksternal (terlampir)

Page 72: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

58

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu di drop

atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat T-Value dan muatan faktor. Jika

T-Value >1.96 artinya item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.15

Muatan Faktor Item Lokus Kendali Karir Eksternal

No Koefisien Standar Eror T-Value Signifikan

ITEM 1 0.62 0.06 9.84 √

ITEM 2 0.64 0.06 10.23 √

ITEM 4 0.50 0.07 7.21 √

ITEM 5 0.75 0.06 12.16 √

ITEM 7 0.62 0.06 9.69 √

ITEM 8 0.53 0.06 8.47 √

ITEM 9 0.69 0.06 11.26 √

ITEM 11 0.58 0.07 8.90 √

ITEM 12 0.87 0.06 15.48 √

ITEM 13 0.69 0.06 11.28 √

ITEM 15 0.56 0.06 8.70 √

ITEM 16 0.66 0.06 10.67 √

ITEM 17 0.61 0.07 9.14 √

ITEM 19 0.70 0.06 10.90 √

ITEM 20 0.73 0.06 11.50 √

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 3.15 dapat dilihat bahwa 15 item yang

mengukur lokus kendali karir eksternal, seluruh item signifikan (T-Value > 1.96)

dan semua koefisien bermuatan positif. Dengan demikian tidak ada item yang di

drop.

3.4.4 Uji validitas konstruk perilaku orang tua terkait karir

3.4.4.1 Muatan faktor item perilaku orang tua terkait karir (psikososial)

Pada uji validitas konstruk variabel perilaku orang tua terkait karir (psikososial),

dilakukan uji validitas terhadap 13 item dengan model CFA first order. Hasil awal

uji didapatkan model satu faktor yang tidak fit, Chi-square=453.66, df=65, P-

value=0.00000, RMSEA=0.173. Maka dilakukan modifikasi terhadap model ini,

Page 73: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

59

yaitu dengan membebaskan item untuk berkorelasi satu sama lain. Setelah

dilakukan modifikasi, maka diperoleh model fit dengan Chi-square=57.48, df=43,

P-value=0.06882, RMSEA=0.041.

Gambar model CFA dari variabel perilaku orang tua terkait karir (psikososial)

(terlampir)

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu di drop

atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat T-Values dan muatan faktor.

Jika T-value>1.96 artinya item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.16

Muatan Faktor Item Perilaku Orang Tua terkait Karir (Psikososial)

No Koefisien Standar Eror T-value Signifikansi

ITEM 1 0.54 0.07 8.03 √

ITEM 4 0.34 0.08 4.40 √

ITEM 5 0.49 0.07 6.99 √

ITEM 8 0.53 0.07 7.88 √

ITEM 10 0.60 0.07 8.38 √

ITEM 11 0.65 0.07 9.86 √

ITEM 13 0.74 0.06 11.73 √

ITEM 16 0.58 0.07 8.56 √

ITEM 17 0.84 0.06 13.98 √

ITEM 19 0.59 0.07 8.76 √

ITEM 20 0.79 0.06 12.84 √

ITEM 22 0.40 0.07 5.66 √

ITEM 23 0.55 0.07 8.10 √

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 3.16 dapat dilihat bahwa 13 item yang

mengukur perilaku orang tua terkait karir (psikososial), seluruh item signifikan (T-

Value > 1.96) dan semua koefisien bermuatan positif. Dengan demikian tidak ada

item yang di drop.

Page 74: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

60

3.4.4.2 Muatan faktor item perilaku orang tua terkait karir (tindakan)

Pada uji validiitas konstruk variabel perilaku orang tua terkait karir (tindakan), 11

item diuji dengan model CFA first order. Hasil awal uji didapatkan model satu

faktor yang tidak fit, dengan Chi-square=334.62, df=44, P-value=0.00000,

RMSEA=0.182. Maka dilakukan modifikasi terhadap model ini, yaitu dengan

membebaskan item untuk berkorelasi satu sama lain. Setelah dilakukan modifikasi,

maka diperoleh model fit dengan Chi-square=42.35, df=33, P-value=0.12761,

RMSEA=0.038.

Gambar model CFA dari variabel perilaku orang tua terkait karir (tindakan)

(terlampir)

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu di drop

atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat T-Value dan muatan faktor. Jika

T-value >1.96 artinya item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Tabel 3.17

Muatan Faktor Item Perilaku Orang Tua terkait Karir (Tindakan)

No Koefisien regresi Standar eror T-value Signifikansi

ITEM 2 0.64 0.07 9.58 √

ITEM 3 0.52 0.07 7.30 √

ITEM 6 0.45 0.07 6.20 √

ITEM 7 0.62 0.07 9.19 √

ITEM 9 0.63 0.07 9.49 √

ITEM 12 0.57 0.07 8.32 √

ITEM 14 0.68 0.07 10.42 √

ITEM 15 0.68 0.07 10.38 √

ITEM 18 0.72 0.06 11.23 √

ITEM 21 0.77 0.06 12.08 √

ITEM 24 0.62 0.07 8.98 √

Page 75: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

61

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 3.17 dapat dilihat bahwa 11 item yang

mengukur perilaku orang tua terkait karir (tindakan), seluruh item signifikan (T-

Value > 1.96) dan semua koefisien bermuatan positif. Dengan demikian tidak ada

item yang di drop.

3.5 Teknik Analisis Data

Keterangan:

Y = Self-efficacy pengambilan keputusan karir

a = Konstanta/intercept

b = Koefisien regresi

X1 = Kepribadian proaktif

X2 = Lokus kendali karir internal

X3 = Lokus kendali karir keberuntungan

X4 = Lokus kendali karir ketidakberdayaan

X5 = Lokus kendali karir orang lain

X6 = Perilaku orang tua terkait karir (psikososial)

X7 = Perilaku orang tua terkait karir (tindakan)

e = Residu

3.6 Prosedur Penelitian

Beberapa langkah dalam rangka penyusunan penelitian ini, yaitu:

1. Persiapan, meliputi perumusan masalah, menentukan variabel, melakukan

kajian teori untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori yang tepat

mengenai variabel penelitian serta target atau populasi sampel penelitian.

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e

Page 76: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

62

2. Melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan gambaran masalah. Studi

pendahuluan dilakukan dengan cara langsung (offline) dan tidak langsung

(online) melalui link (https://forms.gle/mrmd9hLsp1MoKPtB6). Studi

pendahuluan dilakukan terhadap mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pada bulan Juli 2018 dan dilengkapi pada bulan November 2018.

3. Mengadaptasi skala penelitian dari jurnal-jurnal.

4. Meminta expert judgment yaitu dosen pembimbing untuk menilai apakah

pengklarifikasian item sudah benar dan tepat.

5. Melakukan pengambilan data dengan cara menyebarkan kuesioner secara

langsung (offline) dan tidak langsung (online) melalui link

(https://forms.gle/cmt5WUkftK8sGu7D6) kepada mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan rentang usia 18-25 tahun. Pengambilan data

dilakukan pada periode bulan Desember 2018- Februari 2019.

6. Melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden,

menghitung dan mencatat data yang diperoleh serta melakukan uji CFA untuk

menganalisa butir item yang tidak valid dan yang valid.

7. Setelah mendapatkan item yang valid, peneliti melakukan analisis regresi,

beberapa analisis deskriptif, dan analisis tambahan untuk menguji hipotesis

penelitian yang telah disusun sebelumnya.

Page 77: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

63

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 200 mahasiswa program strata satu

Universitas Islam Syarif Negeri Hidayatullah Jakarta. Selanjutnya akan dijelaskan

melalui tabel 4.1 mengenai aspek demografi dari responden meliputi usia,

fakultas, semester, serta jenis kelamin.

Tabel 4.1

Gambaran Subjek Penelitian berdasarkan Data Demografi (N=200)

Sampel Penelitian Frekuensi (%)

Usia

18 tahun 28 14%

19 tahun 42 21%

20 tahun 43 21.5%

21 tahun 39 19.5%

22 tahun 31 15.5%

23 tahun 14 7%

24 tahun 3 1.5%

Fakultas

Fakultas Adab dan Humaniora 22 11%

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi 24 12%

Fakultas Dirasat Islamiyah 4 2%

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 18 9%

Fakultas Ilmu Kesehatan 10 5%

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik 10 5%

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 39 19.5%

Fakultas Kedokteran 4 2%

Fakultas Psikologi 7 3.5%

Fakultas Sains dan Teknologi 26 13%

Fakultas Syariah dan Hukum 21 10.5%

Fakultas Ushuluddin 15 7.5%

Semester

1 38 19 %

3 44 22 %

5 43 21.5 %

7 40 20%

9 35 17.5%

Jenis kelamin

Perempuan 149 74.5%

Laki-laki 51 25.5%

Page 78: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

64

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 4.1 dapat diketahui beberapa gambaran

demografi responden dalam penelitian ini. Jika dilihat dari rentang usia, dalam

penelitian ini jumlah responden yang berusia 20 tahun adalah yang paling banyak

(21.5%), diikuti responden yang berusia 19 tahun (21%), 21 tahun (19.5%), 22

tahun (15.5%), 18 tahun (14%), 23 tahun (7%), dan 24 tahun (1.5%). Gambaran

selanjutnya adalah mengenai asal fakultas responden.

Seperti yang sudah di bahas pada bab sebelumnya, penentuan jumlah

responden berdasarkan pada teknik pengambilan sampel acak stratifikasi

proporsional. Sehingga jumlah responden dari masing-masing fakultas tidak sama,

melainkan beracuan pada populasi masing-masing fakultas. Jumlah responden

terbanyak berasal dari fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan yaitu 39 (19.5%),

dilanjutkan dengan fakultas sains dan teknologi 26 (13%), fakultas dakwah dan

ilmu komunikasi 24 (12%), fakultas adab dan humaniora 22 (11%), fakultas

syariah dan hukum 21 (10.5%), fakultas ekonomi dan bisnis 18 (9%), fakultas

ushuluddin 15 (7.5%), fakultas ilmu kesehatan 10 (5%), fakultas ilmu sosial dan

politik 10 (5%), fakultas psikologi 7 (3.5%), fakultas dirasat islamiyah 4 (2%),

dan fakultas kedokteran 4 (2%).

Gambaran variabel demografi selanjutnya adalah mengenai semester

responden. Pada penelitian ini, mayoritas responden berasal dari semester 3

(22%), dikuti oleh semester 5 (21.5%), semester 7 (20%), semester 1 (19%), dan

semester 9 (17.5%). Kemudian gambaran terakhir variabel demografi yang

disertakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin responden. Mayoritas

Page 79: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

65

responden adalah mahasiswa perempuan 74.5% sedangkan responden laki-laki

berjumlah 25.5%.

4.2 Analisis Deskriptif

Dilakukan analisis deskriptif terhadap seluruh variabel yaitu self-efficacy

pengambilan keputusan karir, kepribadian proaktif, lokus kendali karir internal,

lokus kendali karir keberuntungan, lokus kendali karir orang lain, lokus kendali

karir ketidakberdayaan, perilaku orang tua terkait karir (psikososial), dan perilaku

orang tua terkait karir (tindakan). Analisis deskriptif dilakukan untuk mencari

nilai minimum dan maximum, mean dan std.deviation.

Tabel 4.2

Analisis Deskriptif

Sebagaimana tabel 4.2 dapat diketahui deskripsi statistik pada setiap variabel.

Kolom N menjelaskan bahwa sampel pada setiap variabel penelitian berjumlah

200. Kolom minimum dan kolom maximum menjelaskan nilai minimum dan

maksimum dari setiap variabel. Pertama, variabel self-efficacy pengambilan

keputusan karir memiliki nilai minimum 17.85 dan nilai maksimum 71.40. Kedua,

variabel kepribadian proaktif memiliki nilai maksimum 13.49 dan nilai

N Min Max Mean Std.

Deviation

Self-efficacy pengambilan keputusan karir 200 17.85 71.40 50.0000 9.53479

Kepribadian proaktif 200 13.49 66.09 50.0000 9.34483

Lokus kendali karir internal 200 20.07 62.36 50.0000 8.19780

Lokus kendali karir keberuntungan 200 23.40 69.30 50.0000 9.23323

Lokus kendali karir orang lain 200 35.32 81.06 50.0000 8.98305

Lokus kendali karir ketidakberdayaan 200 35.25 79.23 50.0000 9.01443

Perilaku orangtua terkait karir

(psikososial)

200 13.72 67.62 50.0000 9.42324

Perilaku orang tua terkait karir (tindakan) 200 27.07 71.98 50.0000 9.37013

Page 80: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

66

maksimum 66.09. Ketiga, variabel lokus kendali karir internal memiliki nilai

minimum 20.07 dan nilai maksimum 62.36. Keempat, variabel lokus kendali karir

keberuntungan memiliki nilai minimum 23.40 dan nilai maksimum 69.30.

Kelima, variabel lokus kendali karir orang lain memiliki nilai minimum 35.32 dan

nilai maksimum 81.06. Keenam, variabel lokus kendali karir ketidakberdayaan

memiliki nilai minimum 35.25 dan nilai maksimum 79.23. Ketujuh, variabel

perilaku orang tua terkait karir (psikososial) memiliki nilai minimum 13.72 dan

nilai maksimum 67.62. Kedelapan, variabel perilaku orang tua terkait karir

(tindakan) memiliki nilai minimum 27.07 dan nilai maksimum 71.98.

4.3 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Dengan menggunakan nilai mean dan standar deviasi, maka ditetapkan norma

kategorisasi variabel penelitian seperti yang tertera pada tabel no 4.3.

Tabel 4.3

Norma Skor Variabel

Kategori Rumus

Rendah X<(M-1SD)

Sedang (M-1SD)≤ X ≤ (M+1SD)

Tinggi X≥(M-1SD)

Uraian mengenai skor variabel berdasarkan kategorinya baik rendah, sedang, dan

tinggi dapat dilihat dalam tabel 4.4.

Page 81: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

67

Tabel 4.4

Kategorisasi Skor Variabel

Frekuensi

Rendah(%) Sedang(%) Tinggi(%)

Self-efficacy pengambilan keputusan karir 24 (12%) 145 (72.5%) 31 (15.5%)

kepribadian proaktif 34 (17%) 126 (63%) 40 (20%)

Lokus kendali karir internal 40 (20%) 117 (58.5%) 43 (21.5%)

Lokus kendali karir keberuntungan 34 (17%) 136 (68%) 30 (15%)

Lokus kendali karir orang lain 28 (14%) 143 (71.5%) 29 (14.5%)

Lokus kendali karir ketidakberdayaan 29 (14.5%) 141 (70.5%) 30 (15%)

Perilaku orang tua terkait karir (psikososial) 32 (16%) 134 (67%) 34 (17%)

Perilaku orang tua terkait karir (tindakan) 29 (14.5%) 133 (66.5%) 38 (19%)

Sebagaimana tabel no 4.4 dapat dilihat bahwa:

1. Responden dengan tingkat self-efficacy pengambilan keputusan karir rendah

berjumlah 24 (12%). Sedangkan responden dengan tingkat self-efficacy

pengambilan keputusan karir sedang berjumlah 145 (72.5%) dan tinggi

berjumlah 31 (15.5%). Berdasarkan data tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa mayoritas self-efficacy pengambilan keputusan karir pada mahasiswa

berada pada tingkat yang sedang 145 (72.5%). Sedangkan jumlah mahasiswa

dengan self-efficacy pengambilan keputusan karir yang tinggi 31 (15.5%)

jumlahnya lebih banyak dibandingkan jumlah mahasiswa dengan self-efficacy

pengambilan keputusan karir yang rendah 24 (12%).

2. Responden dengan tingkat kepribadian proaktif rendah berjumlah 34 (17%) .

sedangkan responden dengan tingkat self-efficacy kepribadian proaktif sedang

berjumlah 126 (63%) dan tinggi berjumlah 40 (20%). Berdasarkan data

tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas kepribadian proaktif pada

mahasiswa berada pada tingkat yang sedang yaitu 126 (63%). Sedangkan

jumlah mahasiswa dengan kepribadian proaktif tinggi yaitu 40 (20%)

Page 82: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

68

jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan jumlah mahasiswa dengan

kepribadian proaktif yang rendah yaitu 34 (17%).

3. Responden dengan tingkat lokus kendali karir internal yang rendah berjumlah

40 (20%), sedangkan responden dengan tingkat lokus kendali internal yang

sedang berjumlah 117 (58.5%) dan lokus kendali karir internal yang tinggi

berjumlah 43 (21.5%). Berdasarkan data tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa mayoritas lokus kendali karir internal pada mahasiswa berada pada

tingkat yang sedang yaitu 117 (58.5%). Sedangkan jumlah mahasiswa dengan

lokus kendali karir internal tinggi yaitu 43 (21.5%) jumlahnya lebih banyak

dibandingkan jumlah mahasiswa dengan lokus kendali karir internal yang

rendah yaitu 40 (20%).

4. Responden dengan tingkat lokus kendali kendali karir keberuntungan yang

rendah berjumlah 34 (17%), sedangkan responden dengan tingkat lokus

kendali karir keberuntungan yang sedang berjumlah 136 (68%) dan tinggi

berjumlah 30 (15%). Berdasarkan data tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa mayoritas lokus kendali karir keberuntungan pada mahasiswa berada

pada tingkat yang sedang yaitu 136 (68%). Sedangkan jumlah mahasiswa

dengan lokus kendali karir keberuntungan yang rendah yaitu 34 (17%)

jumlahnya lebih banyak dibandingkan jumlah mahasiswa dengan lokus

kendali karir keberuntungan yang tinggi yaitu 30 (15%).

5. Responden dengan tingkat lokus kendali karir orang lain yang rendah

berjumlah 28 (14%), sedangkan responden dengan tingkat lokus kendali karir

orang lain yang sedang berjumlah 143 (71.5%) dan tinggi berjumlah 29

Page 83: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

69

(14.5%). Berdasarkan data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

mayoritas lokus kendali karir orang lain pada mahasiswa berada pada tingkat

yang sedang yaitu 143 (71.5%). Sedangkan jumlah mahasiswa dengan lokus

kendali karir orang lain yang tinggi yaitu 29 (14.5%) jumlahnya lebih banyak

dibandingkan jumlah mahasiswa dengan lokus kendali karir orang lain yang

rendah yaitu 28 (14%).

6. Responden dengan tingkat lokus kendali karir ketidakberdayaan yang rendah

berjumlah 29 (14.5%), sedangkan responden dengan tingkat lokus kendali

karir ketidakberdayaan yang sedang berjumlah 141 (70,5%) dan tinggi

berjumlah 30 (15%). Berdasarkan data tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa mayoritas lokus kendali karir ketidakberdayaan pada mahasiswa berada

pada tingkat yang sedang yaitu 141 (70.5%). Sedangkan jumlah mahasiswa

dengan lokus kendali karir ketidakberdayaan yang tinggi yaitu 30 (15%)

jumlahnya lebih banyak dibandingkan jumlah mahasiswa dengan lokus

kendali karir ketidakberdayaan yang rendah yaitu 29 (14.5%).

7. Responden dengan tingkat perilaku orang tua terkait karir (psikososial) yang

rendah berjumlah 32 (16%), sedangkan responden dengan tingkat perilaku

orang tua terkait karir (psikososial) yang sedang berjumlah 134 (67%) dan

tinggi berjumlah 34 (17%). Berdasarkan data tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa mayoritas perilaku orang tua terkait karir (psikososial)

pada mahasiswa berada pada tingkat yang sedang yaitu 134 (67%). Sedangkan

jumlah mahasiswa dengan perilaku orang tua terkait karir (psikososial) yang

tinggi yaitu 34 (17%) jumlahnya lebih banyak dibandingkan jumlah

Page 84: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

70

mahasiswa dengan perilaku orang tua terkait karir yang rendah yaitu 32

(16%).

8. Responden dengan tingkat perilaku orang tua terkait karir (tindakan) yang

rendah berjumlah 29 (14.5%), sedangkan responden dengan perilaku orang tua

terkait karir (tindakan) yang sedang berjumlah 133 (66.5%) dan tinggi

berjumlah 38 (19%). Berdasarkan data tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa mayoritas perilaku orang tua terkait karir (tindakan) pada mahasiswa

berada pada tingkat yang sedang yaitu 133 (66.5%). Sedangkan jumlah

mahasiswa dengan perilaku orang tua terkait karir (tindakan) yang tinggi yaitu

38 (19%) jumlahnya lebih banyak dibandingkan jumlah mahasiswa dengan

perilaku orang tua terkait tindakan (tindakan) yang rendah yaitu 29 (14.5%).

4.4 Analisis Variabel Demografi

Analisis independent t-test dan one way anova dilakukan untuk melihat perbedaan

self-efficacy pengambilan keputusan karir sebagai dependent variable berdasarkan

jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), usia (18-19 tahun, 20-21 tahun, 22-24

tahun), semester (1,3,5,7,9), dan fakultas (bidang studi agama dan bidang studi

non-agama).

4.4.1 Variabel jenis kelamin

Untuk melihat pengujian homogenitas varians self-efficacy pengambilan

keputusan karir antara laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut

ini.

Page 85: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

71

Tabel 4.5

Perbedaan self-efficacy pengambilan keputusan karir berdasarkan variabel

jenis kelamin

Jenis

Kelamin

N Mean Levene’s

Test

Equality of

Variances

Sig

T-tes for

Equality of

Mean Sig

Self-efficacy

pengambilan

keputusan karir

Laki-laki 51 50.6282 0.707 0.587

Perempuan 149 49.7850

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pada pengujian homogenitas

varians (levene’s test for equality of variances) diperoleh nilai sig yaitu 0.707.

Oleh karena nilai sig > 0.05 disimpulkan bahwa varians dari self-efficacy

pengambilan keputusan karir pada perempuan dan laki-laki bersifat homogen.

Berikutnya nilai rata-rata self-efficacy pengambilan keputusan karir pada laki-laki

diketahui lebih tinggi dibandingkan perempuan (50.6282 > 49.780). Namun

perbedaan tersebut tidak signifikan 0.587 (sig > 0.05).

4.4.2 Variabel usia

Untuk melihat pengujian perbedaan self-efficacy pengambilan keputusan karir

berdasarkan usia (18-19 tahun, 20-21 tahun, dan 22-24 tahun) dapat dilihat pada

tabel 4. 6 berikut ini.

Tabel 4.6

Perbedaan self-efficacy pengambilan keputusan karir berdasarkan variabel

usia

Usia N Mean Test of

Homogenity

of

Variances

sig

Anova

Sig

Self-efficacy

pengambilan

keputusan karir

18-19 tahun 70 49.9733 0.564 0.819

20-21 tahun 82 49.6085

22-24 tahun 48 50.7078

Page 86: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

72

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa pada pengujian homogenitas

varians dengan test of homogeneity of variances, diperoleh nilai sig 0.564 (sig >

0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa varians self-efficacy pengambilan

keputusan karir berdasarkan variabel usia bersifat homogen. Berikutnya untuk

melihat perbedaan self-efficacy pengambilan keputusan karir berdasarkan tiga

kelompok usia, dilakukan analisis one way anova dan didapatkan nilai sig 0.819

(sig > 0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa walaupun terdapat perbedaan

self-efficacy pengambilan keputusan karir pada masing-masing kelompok usia,

namun perbedaan tersebut tidak signifikan.

4.4.3 Variabel semester

Untuk melihat pengujian perbedaan self-efficacy pengambilan keputusan karir

berdasarkan semester (semester 1, semester 3, semester 5, semester 7, semester 9)

dapat dilihat pada tabel 4. 7 berikut ini.

Tabel 4.7

Perbedaan self-efficacy pengambilan keputusan karir berdasarkan variabel

semester

Semester N Mean Test of

homogeneity

of variances

sig

Anova

Sig

Self-efficacy

pengambilan

keputusan karir

1 38 48.6777 0.871 0.169

3 44 52.0180

5 43 51.2223

7 40 47.3877

9 35 50.3653

Page 87: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

73

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa pada pengujian homogenitas

varians dengan test of homogeneity of variances, diperoleh nilai sig 0.871 (sig >

0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa varians self-efficacy pengambilan

keputusan karir berdasarkan variabel usia bersifat homogen. Analisis perbedaan

self-efficacy pengambilan keputusan karir berdasarkan semester dilakukan dengan

analisis one way anova dan didapatkan nilai signifikansi 0.169 (sig > 0.05).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa walaupun terdapat perbedaan nilai

self-efficacy pengambilan keputusan karir berdasarkan masing-masing semester,

namun perbedaan tersebut tidak signifikan.

4.4.4 Variabel fakultas

Selain variabel demografi jenis kelamin, usia, dan semester penelitian ini

menggunakan variabel demografi fakultas untuk melihat bagaimana perbedaan

dari masing-masing variabel penelitian. Seperti yang telah dijelaskan pada bagian

gambaran umum subjek penelitian, responden berasal dari dua belas fakultas yang

berbeda dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sebagai universitas islam negeri, UIN Jakarta memiliki fakultas yang

beragam. Selain itu, fakultas bidang studi agama menjadi salah satu identitas UIN

Jakarta. Sehingga, dalam penelitian ini fakultas-fakultas yang ada dikelompokkan

berdasarkan bidang studinya menjadi dua kelompok yaitu; bidang studi agama

dan bidang studi non agama. Namun, diantara fakultas-fakultas tertentu terdapat

campuran kedua bidang studi tersebut. Sehingga dilihat bagaimana komposisi

jumlah jurusan yang lebih dominan untuk menentukan apakah masuk ke studi

Page 88: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

74

bidang agama atau studi bidang non agama. Adapun pembagian kelompok bidang

studi tersebut adalah seperti yang tercantum pada tabel no 4.8.

Tabel 4.8

Pengelompokan Fakultas

Bidang studi agama Bidang studi non-agama

- Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi

- Fakultas Syariah dan Hukum

- Fakultas Ushuluddin

- Fakultas Dirasat Islamiyah

- Fakultas Ilmu Kesehatan

- Fakultas Kedokteran

- Fakultas Psikologi

- Fakultas Sosial dan Ilmu Politik

- Fakultas Ekonomi dan Bisnis

- Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

- Fakultas Adab dan Humaniora

- Fakultas Sains dan Teknologi

Setelah melakukan pengelompokan fakultas, berikutnya dilakukan analisis t-test

untuk mengetahui perbedaan self-efficacy pengambilan keputusan berdasarkan

fakultas. Hasil analisis tersebut sebagaimana tercantum pada tabel 4.9.

Tabel 4.9

Perbedaan self-efficacy pengambilan keputusan karir berdasarkan variabel

fakultas

Fakultas N Mean Levene’s

Test

Equality of

Variances

Sig

T-tes for

Equality

of Mean

Sig

Self-efficacy

pengambilan

keputusan karir

Bidang studi agama 64 50.4458 0.086 0.651

Bidang studi non-agama 136 49.7902

Pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa pada pengujian homogenitas varians

(Levene’s test for equality of variances) diperoleh sig.0.086. (Sig > 0.05).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa varians dari self-efficacy pengambilan

keputusan karir pada fakultas bidang studi agama dan non agama bersifat

homogen. Berikutnya diketahui bahwa nilai rata-rata self-efficacy pengambilan

Page 89: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

75

keputusan karir pada fakultas bidang studi agama lebih besar dibandingkan

dengan fakultas bidang studi non-agama (50.458 > 49.7902). Namun, perbedaan

tersebut tidak signifikan 0.651 (sig > 0.05).

4.5 Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Pada tahapan uji hipotesis penelitian teknik analisis regresi dilakukan dengan

menggunakan software SPSS 20.0. Dalam regresi, ada tiga hal yang perlu diilhat,

yaitu pertama melihat R Square untuk mengetahui berapa persen (%) proporsi

varians dependent variable (DV) yang dijelaskan oleh seluruh independent

variable (IV). Kedua, apakah keseluruhan IV berpengaruh secara signifikan

terhadap DV. Kemudian terakhir, melihat signifikan atau tidaknya koefisien

regresi dari masing-masing IV. Selanjutnya, untuk mengetahui nilai R Square,

dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut.

Tabel 4.10

Hasil R Square

b. Dependent variable: Self-efficacy pengambilan keputusan karir

Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa perolehan R-Square sebesar 0.392 atau

39.2%. Artinya proporsi dari self-efficacy pengambilan keputusan karir yang

dijelaskan oleh variabel kepribadian proaktif, lokus kendali karir (lokus kendali

karir internal, lokus kendali karir keberuntungan, lokus kendali karir orang lain,

dan lokus kendali karir ketidakberdayaan), perilaku orang tua terkait karir

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .626a .392 .370 7.57045

a. Predictors: (Constant), kepribadian proaktif, lokus kendali karir internal, lokus kendali karir

keberuntungan, lokus kendali karir orang lain, lokus kendali karir ketidakberdayaan, perilaku

orang tua terkait karir (psikososial), dan perilaku orang tua terkait karir (tindakan).

Page 90: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

76

(psikososial dan tindakan) adalah sebesar 39.2%. Sedangkan sisanya dipengaruhi

oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Langkah selanjutnya adalah menganalisis dampak keseluruhan independent

variabel terhadap Self-efficacy pengambilan keputusan karir. Dapat dilihat

melalui hasil uji F pada tabel 4.11 berikut ini.

Tabel 4.11

ANOVA Pengaruh Keseluruhan IV terhadap DV

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 7087.682 7 1012.526 17.667 .000a

Residual 11003.862 192 57.312

Total 18091.544 199

a. Dependent Variable: Self-efficacy pengambilan keputusan karir

b. Predictors: (Constant), Kepribadian proaktif, lokus kendali karir internal, lokus kendali karir

keberuntungan, lokus kendali karir orang lain, lokus kendali karir ketidakberdayaan, perilaku

orang tua terkait karir (psikososial), dan perilaku orang tua terkait karir (tindakan).

Sebagaimana disebutkan dalam tabel 4.11 dapat diketahui bahwa signifikansi

dalam penelitian ini adalah sebesar 0.000. Dengan demikian dapat diketahui

bahwa nilai Sig < 0.05, maka hipotesis nol yang menyatakan bahwa “tidak ada

pengaruh kepribadian proaktif, perilaku orang tua terkait karir dan lokus kendali

karir terhadap pengambilan keputusan karir” ditolak. Artinya, ada pengaruh

bersama yang signifikan dari kepribadian proaktif, lokus kendali karir (lokus

kendali karir internal, lokus kendali karir keberuntungan, lokus kendali karir

orang lain, dan lokus kendali karir ketidakberdayaan) dan perilaku orang tua

terkait karir (psikososial dan tindakan), terhadap pengambilan keputusan karir.

Langkah terakhir analisis regresi adalah melihat koefisien regresi setiap

independent variable. Jika nilai Sig < 0.05 maka koefisien regresi tersebut

signifikan, artinya bahwa independent variable tersebut memiliki pengaruh yang

Page 91: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

77

signifikan terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir. Adapun

penyajiannya seperti pada tabel 4.12 berikut.

Tabel 4.12

Koefisien Regresi

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 19.980 5.489 3.640 .000

Kepribadian proaktif .613 .071 .601 8.678 .000*

Lokus kendali karir internal -.043 .079 -.037 -.544 .587

Lokus kendali karir keberuntungan -.059 .068 -.057 -.861 .390

Lokus kendali karir orang lain -.040 .108 -.038 -.370 .712

Lokus kendali karir ketidakberdayaan -.008 .108 -.008 -.078 .938

Perilaku orang tua terkait karir (psikososial) .061 .083 .060 .731 .466

Perilaku orang tua terkait karir (tindakan) .076 .081 .075 .945 .346

a. Dependent variable: Self-efficacy pengambilan keputusan karir

Berdasarkan nilai koefisien regresi pada tabel 4.12, maka persamaan regresinya

adalah sebagai berikut (*signifikan).

Self-efficacy pengambilan keputusan karir = 19.980 + 0.613* kepribadian proaktif

- 0.043 lokus kendali karir internal - 0.059 lokus kendali karir keberuntungan -

0.040 lokus kendali karir orang lain - 0.008 lokus kendali karir ketidakberdayaan

+ 0.061 perilaku orang tua terkait karir (psikososial) + 0.076 perilaku orang tua

terkait karir (tindakan)

Dari hasil di atas, koefisien dari variabel kepribadian proaktif adalah

signifikan, sedangkan variabel lainnya tidak signifikan. Hal ini menyatakan bahwa

dari 7 variabel hanya 1 independent variable yang signifikan pengaruhnya

terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir. Penjelasan dari nilai koefisien

Page 92: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

78

regresi yang diperoleh pada masing-masing independent variable adalah sebagai

berikut.

1. Nilai koefisien regresi pada variabel kepribadian proaktif adalah sebesar 0.613

dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 (Sig. P<0.05). Hal ini berarti bahwa

koefisien regresi dari variabel kepribadian proaktif memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir. Koefisien

bertanda positif artinya semakin tinggi kecenderungan individu dalam

kepribadian proaktif artinya semakin tinggi self-efficacy pengambilan

keputusan karir yang dimilikinya.

2. Nilai koefisien regresi pada variabel lokus kendali karir internal adalah

sebesar -0.043 dengan nilai signifikansi sebesar 0.587 (Sig. P>0.05). Hal ini

berarti bahwa koefisien regresi dari variabel lokus kendali karir internal tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap self-efficacy pengambilan

keputusan karir.

3. Nilai koefisien regresi pada variabel lokus kendali karir keberuntungan adalah

sebesar -0.059 dengan nilai signifikansi sebesar 0.390 (Sig. P>0.05). Hal ini

berarti bahwa koefisien regresi dari variabel lokus kendali keberuntungan

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap self-efficacy pengambilan

keputusan karir.

4. Nilai koefisien regresi pada variabel lokus kendali karir orang lain adalah

sebesar -0.040 dengan nilai signifikansi sebesar 0.712 (Sig. P>0.05). Hal ini

berarti bahwa koefisien regresi dari variabel lokus kendali karir orang lain

Page 93: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

79

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap self-efficacy pengambilan

keputusan karir.

5. Nilai koefisien regresi pada variabel lokus kendali karir ketidakberdayaan

adalah sebesar -0.008 dengan nilai signifikansi sebesar 0.938 (Sig. P>0.05).

Hal ini berarti bahwa koefisien regresi dari variabel lokus kendali karir

ketidakberdayaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap self-

efficacy pengambilan keputusan karir.

6. Nilai koefisien regresi pada variabel perilaku orang tua terkait karir

(psikososial) adalah sebesar 0.061 dengan nilai signifikansi sebesar 0.466 (Sig.

P>0.05). Hal ini berarti bahwa koefisien regresi dari variabel perilaku orang

tua terkait karir (psikososial) tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir.

7. Nilai koefisien regresi pada variabel perilaku orang tua terkait karir (tindakan)

adalah sebesar 0.076 dengan nilai signifikansi sebesar 0.346 (Sig. P>0.05).

Hal ini berarti bahwa koefisien regresi dari variabel perilaku orang tua terkait

karir (tindakan) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap self-efficacy

pengambilan keputusan karir.

4.6 Pengujian Proporsi Varians

Untuk mengetahui proporsi varians dari masing-masing independent variabel

terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir, maka dilakukan analisis

regresi berganda dengan cara menambah satu independent variable setiap

melakukan regresi. Kemudian dapat dilihat penambahan dari R2 (R Square

Page 94: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

80

Change) setiap dilakukan analisis regresi dan dapat dilihat signifikansi dari

penambahan R2 tersebut. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini.

Tabel 4.13

Proporsi Varians Self-efficacy Pengambilan Keputusan Karir pada setiap

variabel bebas (independent variable)

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Chang

e

1 .610a .372 .369 7.57680 .372 117.140 1 198 .000

2 .610b .372 .366 7.59457 .000 .074 1 197 .785

3 .614c .378 .368 7.58016 .006 1.750 1 196 .187

4 .615d .378 .365 7.59579 .001 .195 1 195 .660

5 .615e .378 .362 7.61533 .000 .000 1 194 .984

6 .624f .389 .370 7.56834 .011 3.416 1 193 .066

7 .626g .392 .370 7.57045 .003 .892 1 192 .346

Predictors: Kepribadian proaktif, lokus kendali karir internal, lokus kendali karir

keberuntungan, lokus kendali karir orang lain, lokus kendali karir ketidakberdayaan,

perilakperilakuu orang tua terkait karir (psikososial), perilaku orang tua terkait karir

(tindakan).

Sebagaimana disebutkan pada tabel 4.13, dapat disampaikan informasi sebagai

berikut.

1. Variabel kepribadian proaktif memberikan sumbangan sebesar 37.2%

terhadap varians self efficacy pengambilan keputusan karir dengan nilai sig. F

change=0.000. Artinya variabel tersebut memberikan sumbangan dan

signifikan secara statistik (p < 0.05).

2. Variabel lokus kendali karir internal memberikan sumbangan sebesar 0%

terhadap varians self-efficacy pengambilan keputusan karir dengan nilai sig. F

change=0.785. Artinya variabel tersebut tidak memberikan sumbangan

terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir.

Page 95: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

81

3. Variabel lokus kendali karir keberuntungan memberikan sumbangan sebesar

0.6% terhadap varians self-efficacy pengambilan keputusan karir dengan nilai

sig. F change=0.187. Artinya variabel tersebut memberikan sumbangan dan

tidak signifikan secara statistik (p > 0.05)

4. Variabel lokus kendali karir orang lain memberikan sumbangan sebesar 0.1%

terhadap varians self-efficacy pengambilan keputusan karir dengan nilai sig. F

change=0.660. Artinya variabel tersebut memberikan sumbangan dan tidak

signifikan secara statistik (p > 0.05)

5. Variabel kendali karir ketidakberdayaan memberikan sumbangan sebesar 0%

terhadap varians self-efficacy pengambilan keputusan karir dengan nilai sig. F

change=0.984. Artinya variabel tersebut tidak memberikan sumbangan

terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir.

6. Variabel perilaku orang tua terkait karir (psikososial) memberikan sumbangan

sebesar 1.1% terhadap varians self-efficacy pengambilan keputusan karir

dengan nilai sig. F change=0.066. Artinya variabel tersebut memberikan

sumbangan dan tidak signifikan secara statistik (p > 0.05)

7. Variabel perilaku orang tua terkait karir (tindakan) memberikan sumbangan

sebesar 0.3% terhadap varians self-efficacy pengambilan keputusan karir

dengan nilai sig. F change=0.346 Artinya variabel tersebut memberikan

sumbangan dan tidak signifikan secara statistik (p > 0.05).

Page 96: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

82

4.7 Analisis Tambahan Variabel Lokus Kendali Eksternal

Pada analisis tambahan ini variabel lokus kendali karir keberuntungan, lokus

kendali orang lain, dan lokus kendali ketidakberdayaan digabungkan menjadi satu

variabel yaitu lokus kendali karir eksternal. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk

mengetahui bagaimana pengaruh lokus kendali karir terhadap self-efficacy

pengambilan keputusan karir. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh

Migunde, Othuon, dan Mbagaya (2015) dimana alat ukur lokus kendali karir oleh

Millar dan Shevlin (2007) yang membagi menjadi empat dimensi (internal,

keberuntungan, orang lain, dan ketidakberdayaan) dianalisis menjadi dua dimensi

yaitu (internal dan eksternal).

Tabel 4.14

Regresi (Variabel Lokus Kendali Karir Eksternal)

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 0.629a .395 .380 7.50829

Sebagaimana tabel 4.14 niali R2 saat variabel lokus kendali karir

keberuntungan, lokus kendali karir orang lain, dan lokus kendali karir

ketidakberdayaan dianalisis menjadi satu variabel lokus kendali karir eksternal

sebesar 0.395 atau 39.5%. Sedangkan sebelumnya saat dianalisis terpisah

menunjukan nilai R2 sebesar 0.392 atau 39.2%. Hal ini menunjukan bahwa

terdapat perubahan nilai R2 dari kedua model penelitian. Selanjutnya, uji

signifikansi dilakukan dengan model penelitian yang melibatkan independent

variable lokus kendali eksternal. Hasil uji signifikansi tersebut dapat dilihat dalam

hasil uji F pada tabel 4.15.

Page 97: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

83

Tabel 4.15

Uji Anova (Variabel Lokus Kendali Eksternal)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 7154.914 5 1430.983 25.384 .000a

Residual 10936.630 194 56.374

Total 18091.544 199

a. Predictors: (Constant), kepribadian proaktif, perilaku orang tua terkait karir (psikososial), perilaku orang tua terkait

karir (tindakan), lokus kendali karir internal, lokus kendali karir eksternal.

b.Dependent Variable: Self-efficacy pengambilan keputusan karir

Sebagaimana table 4.15, penyertaan variabel lokus kendali karir eksternal

pada model penelitian tidak memberikan pengaruh yang berbeda. Pada model

penelitian pertama ketika lokus kendali karir dibagi menjadi empat (internal,

keberuntungan, orang lain, dan ketidakberdayaan), besar nilai Sig sebesar 0.000

(Sig < 0.005). Berikutnya setelah lokus kendali karir dibagi menjadi dua variabel

lokus kendali karir internal dan lokus kendali eksternal (keberuntungan, orang

lain, dan ketidakberdayaan), besar nilai Sig sebesar 0.000 (Sig < 0.005). Sehingga

dapat diambil kesimpulan bahwa kedua model penelitian menunjukan hasil yang

serupa.

Berikutnya, untuk mengetahui pengaruh yang diberikan oleh lokus kendali

eksternal, dilakukan analisis terhadap koefisien regresi yang diberikan oleh lokus

kendali karir eksternal terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir. Nilai

koefisien regresi tersebut dapat dilihat pada tabel 4.16.

Page 98: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

84

Tabel 4.16

Koefisien Regresi Variabel Lokus Kendali Eksternal

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

B

Std

Error Beta T Sig.

1 (Constant) 20.245 5.094 3.974 .000

Kepribadian proaktif .610 .069 .598 8.805 .000

Lokus kendali karir

internal -.039 .076 -.034 -.518 .605

Lokus kendali karir

eksternal -.107 .058 -.107 -1.855 .065

Perilaku orang tua terkait

karir (psikososial) .058 .082 .057 .708 .480

Perilaku orang tua terkait

karir (tindakan) .073 .078 .072 .946 .345

a. Dependent Variable: Self-efficacy pengambilan keputusan karir

Berdasarkan tabel 4.16 variabel lokus kendali eksternal memiliki nilai

koefisien regresi -0.107 dengan signifikansi sebesar 0.065 (Sig > 0.005). Hal ini

mendukung analisis sebelumnya yang menunjukan bahwa nilai koefisien regresi

lokus kendali karir keberuntungan, lokus kendali karir orang lain, dan lokus

kendali karir ketidakberdayaan menunjukan hasil yang tidak signifikan. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel lokus kendali karir eksternal baik dianalisis

menjadi satu atau dipisah menghasilkan nilai koefisien regresi yang tidak

signifikan.

Page 99: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

85

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada bab empat telah diuraikan hasil mengenai pengaruh kepribadian proaktif,

lokus kendali karir, dan perilaku orang tua terkait karir terhadap self-efficacy

pengambilan keputusan karir pada mahasiswa Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari kepribadian proaktif

sedangkan variabel yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan yaitu lokus

kendali karir (internal, keberuntungan, orang lain, dan ketidakberdayaan) dan

perilaku orang tua terkait karir (psikososial dan tindakan) terhadap self-efficacy

pengambilan keputusan karir.

Jika dilihat berdasarkan sumbangan seluruh independent variable yaitu

kepribadian proaktif, lokus kendali karir internal, lokus kendali karir

keberuntungan, lokus kendali karir orang lain, lokus kendali karir

ketidakberdayaan, perilaku orang tua terkait karir (psikososial), dan perilaku

orang tua terkait (tindakan) terhadap variabel terikat (dependent variable)

yaitu self- efficacy pengambilan keputusan karir sebesar 39.2% dan sisanya

60,8% dipengaruhi faktor lain di luar penelitian ini.

5.2 Diskusi

Dalam penelitian ini telah dibuktikan pengaruh yang diberikan oleh

kepribadian proaktif, perilaku orang tua terkait karir, dan lokus kendali karir

terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir. Berdasarkan analisis hasil

Page 100: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

86

yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, didapatkan bahwa variabel

kepribadian proaktif memberikan pengaruh terhadap self-efficacy pengambilan

keputusan karir.

Kepribadian proaktif memberikan sumbangan varians yang besar jika

dibandingkan dengan total varians dari keseluruhan variabel dalam penelitian

ini. Kepribadian proaktif memberikan sumbangan sebesar 37.2% dari total

varians 39.2% yang diberikan oleh seluruh independent variable. Hasil ini

mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hsieh & Huang (2014)

yang membuktikan bahwa kepribadian proaktif memberikan sumbangan sebesar

34% terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir bersama variabel status

sosial ekonomi. Penemuan ini juga mendukung kesimpulan dari penelitian yang

dilakukan oleh Hsieh & Huang (2014) bahwa mahasiswa yang memiliki

kepribadian proaktif dimana ia menunjukan inisiatif yang tinggi dalam

menghadapi dan memecahkan masalah, mampu memanfaatkan peluang untuk

memperbaiki situasi serta membuat keputusan karir yang lebih efektif.

Berikutnya terkait lokus kendali karir, keempat variabel memberikan

pengaruh yang tidak signifikan terhadap self-efficacy pengambilan keputusan

karir. Hal ini berlawanan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang

membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari lokus kendali karir

khususnya lokus kendali karir internal terhadap self- efficacy pengambilan

keputusan karir. Lokus kendali karir keberuntungan, lokus kendali karir orang

lain, dan lokus kendali karir ketidakberdayaan dalam penelitian ini tidak

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap self-efficacy pengambilan

Page 101: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

87

keputusan karir. Penelitian sebelumnya memberikan hasil yang cukup beragam

terkait variabel ini. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Shin & Lee

(2017) yang menunjukan hasil bahwa lokus kendali karir internal dan lokus

kendali karir keberuntungan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

self- efficacy pengambilan keputusan karir. Kemudian lokus kendali karir

ketidakberdayaan dan lokus kendali karir orang lain tidak memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan karir. Sedangkan

pada penelitian yang dilakukan oleh Zhou et.al. (2016) dihasilkan bahwa

lokus kendali karir keberuntungan tidak memberikan pengaruh yang signifikan.

Hal ini menunjukan bahwa masih terdapat perbedaan dari penelitian- penelitian

sebelumnya terkait lokus kendali karir terhadap self-efficacy pengambilan

keputusan karir.

Sebagaimana yang telah dibahas pada bab sebelumnya, penelitian ini

menggunakan alat ukur lokus kendali karir yang dikonstruksikan oleh Millar

dan Shevlin (2007) yang terdiri atas 4 variabel yaitu (internal, keberuntungan,

orang lain, dan ketidakberdayaan). Alat ukur ini membagi variabel lokus kendali

eksternal menjadi tiga variabel yaitu lokus kendali karir keberuntungan, lokus

kendali karir orang lain, dan lokus kendali karir ketidakberdayaan. Pembagian

ini diharapkan mampu memberikan informasi yang jauh lebih spesifik dan akan

membantu pengambilan kesimpulan yang lebih spesifik. Untuk memperdalam

analisis, penelitian ini juga mencoba menggabungkan variabel lokus kendali

karir keberuntungan, lokus kendali karir orang lain, dan lokus kendali karir

ketidakberdayaan menjadi lokus kendali karir eksternal. Hal ini dilakukan

Page 102: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

88

mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Migunde, Othoun, dan

Mbagaya (2015) dimana alat ukur lokus kendali karir oleh Millar dan Shevlin

(2007) yang membagi lokus kendali karir menjadi empat dimensi (internal,

keberuntungan, orang lain, dan ketidakberdayaan) dianalisis menjadi dua

dimensi yaitu (internal dan eksternal).

Namun, setelah dilakukan analisis regresi terhadap self-efficacy

pengambilan keputusan karir hasilnya tetap tidak signifikan. Sehingga

kesimpulan penelitian ini menjadi pendukung penelitian sebelumnya yang

mengungkapkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan yang diberikan oleh

lokus kendali karir internal terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir

Zhou et.al. (2016). Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam penelitian yang

dilakukan oleh Zhou et.al. (2016) juga ditemukan bahwa lokus kendali karir

internal tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap self-efficacy

pengambilan keputusan karir saat variabel mediator dihilangkan.

Selanjutnya variabel perilaku orang tua terkait karir (psikososial) dalam

penelitian ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap self-efficacy

pengambilan keputusan karir. Penelitian-penelitian sebelumnya secara

konsisten menunjukan bahwa perilaku orang tua terkait karir (psikososial)

berpengaruh terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir (Keller &

Whiston, 2008; Roach, 2010; Xing & Rojewski, 2018). Pada penelitian yang

dilakukan oleh Keller dan Whiston (2008) juga dilakukan analisis regresi

logistik dengan tujuan mencari item mana yang akan mempengaruhi self-efficacy

pengambilan keputusan karir. Dua item menunjukan pengaruh yang signifikan

Page 103: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

89

dimana keduanya berasal dari variabel perilaku orang tua terkait karir

(psikososial). Hal ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa variabel perilaku

orang tua terkait karir (tindakan) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

self-efficacy pengambilan keputusan karir.

Selain itu, penelitian-peneltian utama yang menjadi sumber acuan

dalam penelitian ini hanya mengungkapkan nilai total varians dari variabel

perilaku orang tua terkait karir tanpa menunjukan bagaimana jika dianalisis

masing-masing variabel yaitu perilaku orang tua terkait karir (psikososial) dan

perilaku orang tua terkari karir (tindakan). Hasil penelitian yang dilakukan

penelitian ini memberikan gambaran baru mengenai bagaimana perilaku orang

tua terkait karir baik dalam bentuk dukungan psikososial ataupun tindakan

terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir pada mahasiswa.

Penelitian ini melibatkan beberapa variabel demografi. Diantaranya adalah

jenis kelamin, semester, usia dan fakultas. Dengan melakukan uji compare

mean, ditemukan tidak ada perbedaan yang signifikan dari self-efficacy

pengambilan keputusan karir pada mahasiswa berdasarkan jenis kelamin, usia,

semester, dan fakultas. Semakin mencapai semester yang lebih tinggi dan juga

bertambahnya usia, akan semakin dekat dengan waktu bagi mahasiswa untuk

masuk ke dunia karir. Sehingga self-efficacy pengambilan keputusan karir

diharapkan mengalami peningkatan. Diperlukan upaya dari mahasiswa,

universitas, dan juga orang tua dalam usaha untuk meningkatkan variabel-

variabel terkait karir. Sehingga ketika mahasiswa masuk ke dunia karir sudah

jauh lebih siap.

Page 104: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

90

5.3 Saran

Pelaksanaan penelitian ini masih memiliki berbagai kekurangan pada berbagai

aspek. Untuk itu beberapa saran baik saran teoritis atau praktis disertakan dan

diharapkan mampu memberikan gambaran bagi penelitian-penelitian selanjutnya

dan sebagai bahan pertimbangan upaya-upaya peningkatan aspek

perkembangan karir individu.

5.3.1 Saran teoritis

1) Dalam penelitian ini variabel perilaku orang tua terkait karir dibagi menjadi

dukungan psikososial dan dukungan dalam bentuk tindakan sebagai salah satu

independent variable. Analisis hasil menunjukan bahwa tidak ada pengaruh

yang signifikan. Penelitian selanjutnya diharapkan mampu mengangkat

variabel dukungan sosial yang lebih luas, tidak hanya terfokus pada dukungan

yang diberikan oleh orang tua. Selain itu, penyertaan independent variable lain

seperti preferensi kerja atau status sosial ekonomi juga perlu dipertimbangkan

untuk diuji pengaruhnya terhadap self-efficacy pengambilan keputusan karir.

2) Pengukuran lokus kendali karir masih cukup beragam. Diantaranya adalah ada

yang membagi lokus kendali karir menjadi dua yaitu internal atau eksternal.

Pengukuran lain membagi lokus kendali karir eksternal menjadi lebih luas

menjadi keberuntungan, orang lain, dan ketidakberdayaan. Penelitian

selanjutnya diharapkan mampu melakukan perbandingan bagaimana kedua

pengukuran ini apakah mampu memberikan pengaruh yang berbeda terhadap

self-efficacy pengambilan keputusan karir.

Page 105: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

91

3) Pada penelitian sebelumnya lokus kendali internal cukup konsisten terbukti

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap self-efficacy pengambilan

keputusan karir. Namun dalam penelitian ini tidak terbukti. Sehingga dapat

menjadi bahan pertimbangan penelitian selanjutnya untuk mendalami lebih

lanjut terkait pengaruh variabel lokus kendali internal. Salah satu contohnya

adalah dengan melibatkan variabel mediator.

5.3.2 Saran praktis

Penelitian ini membuktikan bahwa self-efficacy pengambilan keputusan karir

dipengaruhi secara signifikan oleh kepribadian proaktif. Sehingga perlu

dikembangkan aspek-aspek kepribadian proaktif pada mahasiswa. Usaha-usaha

ini dapat dilakukan baik oleh mahasiswa, universitas, atau orang tua.

Bagi mahasiswa, penting untuk melatih kemampuan-kemampuan seperti

mengidentifikasi peluang, menunjukan inisiatif, mengambil tindakan, dan

beberapa aspek kepribadian proaktif lainnya. Mahasiswa dapat melibatkan diri

pada aktivitas-aktivitas seperti program magang, relawan, kompetisi-kompetisi,

dan organisasi baik dari dalam atau luar universitas. Aktif dalam kegiatan-

kegiatan tersebut memungkinkan mahasiswa untuk berada pada situasi-situasi

yang beragam dan mengharuskannya untuk aktif mengambil tindakan. Sehingga

aspek- aspek kepribadian proaktif juga akan terlatih dan terbentuk.

Walaupun dalam penelitian ini tidak ditemukan pengaruh yang signifikan

dari perilaku orang tua terkait karir terhadap self-efficacy pengambilan keputusan

karir, namun penelitian-penelitian sebelumnya menunjukan hasil yang

signifikan. Sehingga dalam penelitian ini tetap disarankan agar orang tua ikut

Page 106: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

92

terlibat aktif dalam perkembangan karir anaknya. Keterlibatan itu dapat berupa

dukungan psikososial, menyediakan akses informasi terkait karir, dan

pendampingan proses perkembangan karir.

Saran terakhir dalam penelitian ini ditujukan kepada pihak universitas.

Diharapkan bagi pihak universitas dapat melaksanakan berbagai pelatihan dalam

rangka mengembangkan aspek-aspek kepribadian proaktif pada mahasiswa.

Salah satunya adalah dengan pelatihan the art of strategic thinking. Berikut

adalah penjelasan mengenai pelatihan tersebut yang dikutip dari Kirby, Kirby,

dan Lewis (2002). The art of strategic thinking dirancang untuk memfasilitasi

kemampuan siswa dalam mengenali peristiwa-peristiwa kritis, menganalisis

dampak dan implikasi dari peristiwa-peristiwa, dan mengembangkan strategi

untuk menangani peristiwa-peristiwa. Tujuan-tujuan tersebut dicapai dengan

memfokuskan pada topik seperti mengenali dan mengambil peluang,

mengamati dan menghadapi ancaman, memanfaatkan kompetensi inti menjadi

keunggulan kompetitif, dan berurusan dengan pesaing. Dengan kata lain, fokus

pelatihan ini adalah untuk berpikir secara proaktif.

Page 107: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

93

DAFTAR PUSTAKA

Ambiel, R. A., & Noronha, A. P. (2016). Professional choice self-efficacy;

predicting traits and personality profiles in high school students. Psicologia:

Reflexao e Critica, 1-8. doi:10.1186/s41155-016-0021-0

Arlinkasari, F., Rahmatika, R., & Akmal, S. Z. (2016). The development of career

decision making self-efficacy scale (Indonesia version). International

symposium on business and social science, (pp. 148-158.). Jeju Island,

South Korea.

Arnett, J. J. (2000). A Theory of development from the late teens through the

twenties. American Psychological Association, 69-480. doi:10.1037//0003-

066X.55.5.469

Bandura, A. (1977). Self-efficacy: toward a unifying theory of behavioral change.

Psychological Review, 84 (2), 191-215.

Bandura, A. (1994). Self-efficacy. In V. S. Ramachaudran (Ed.), Encyclopedia of

human behavior (Vol.4, pp.71-81). (Reprinted in H. Friedman [Ed]. New

York: Academic Press (Reprinted in H. Friedman [Ed], Encyclopedia of

mental health. San Diego: Academic P.

Basim, H. N., Erkenekli, M., & Sesen, H. (2010). The relationship of locus of

control in individual behavior with role conflict and role ambiguity: An

investigation in public sector. TODAIE's Review of Public Administration,

4 (1), 169-189.

Bateman, T. S., & Crant, J. M. (1993). The proactive component of organizational

behavior; a measure and correlates. Journal of Organizational Behavior, 14,

103-118 . doi:10.1002/job.4030140202

Betz, N. E., & Hacket, G. (1981). The relationship of career-related self-efficacy

expectations to perceived career options in college women and men.

Journal of Counseling Psychology, 28 (5), 399-410.

Betz, N. E., Klein, K. L., & Taylor, K. M. (1996). Evaluation of short form of the

career decision-making self-efficacy scale. Journal of Career Assessment,

4 (1), 45-57. doi:10.1177/106907279600400103

Bletsas, A., & Michell, D. (2014). Classism on campus? exploring and extending

understandings of social class in the contemporary higher education

debates. Uinversity of Adelaide Press.

Bullock-Yowell, E., Andrews, L., & Buzzetta, M. E. (2011). Explaining career

decision-making self-efficacy: pesonality, cognitions, and cultural mistrust.

The Career Development Quarterly, 59, 400-401. doi:10.1002/j.2161-

0045.2011.tb00967.x

Page 108: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

94

Chung, Y. B. (2002). Career decision making self-efficacy and career commitment:

gender and ethnic difference among college students. Journal of Career

Development,, 28 (4), 277-284. doi:10.1023/a:1015146122546

Coertse, S., & Schepers, J. (2004). Some personality and cognitive correlates of

career maturity. Journal of Industrial Psychology, 30 (2), 56-73 .

doi:10.4102/sajip.v30i2.150

Creed, P. A., & Patton, W. (2003). Predicting two components of career maturity

in school based adolescent. Journal of Career Development, 4, 277-290.

doi:10.1023/a:1022943613644

Dietrich, J., & Kracke, B. (2009). Career-specific parental behaviors in

adolescents’development. Journal of vocational behavior, 75, 109-119.

Eriyanto. (2007). Teknik Sampling Analisis Opini Publik. Yogyakarta: LKiS

Yogyakarta.

Freeman, V. F., Lenz, J. G., & Reardon, R. C. (2017). Career Course Impact on

College Student's Career Decision and Affective States. ACA Knowledge

Center, 1-14.

Furnham, A., & Steele, H. (1993). Measuring locus of control: a critic of general,

children’s, health and work related locus of control questionnaires. British

Journal of Psychology, 84, 443-479. doi:10.1111/j.2044

8295.1993.tb02495.x

Gianakos, I. (2001). Predictor of career decision making self-efficacy. Journal of

career assessment, 9 (2), 101-114. doi:10.1177/106907270100900201

Guan, Y., Wang, Z., Dong, Z., Liu, Y., Yue, Y., Liu, H., . . . Liu, H. (2012). Career

locus of control and career success among chinese employees: a

multidimensional approach. Journal of career assessment, 2 (2), 295-310.

doi:10.1177/1069072712471324

Gulo, W. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.

Halpert, R., & Hill, R. (2011). 28 Measures of Locus of control. Beach Haven.

Beach Haven NJ: Will to Power Press.

Hlado, P., & Jezek, S. (2018). Measurement of career specific parental behaviors

perceived by czech adolescents. Studia paedagogica, 23 (2), 102-136.

doi:https://doi.org/10.5817/SP2018-2-7

Jiang, Z. (2014). Emotional intelligence and career decision making self-efficacy:

national and gender differences. Journal of employment counseling, 51,

112-124. doi:10.1002/j.2161-1920.2014.00046.x

Page 109: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

95

Keller, B. K., & Whiston, S. C. (2008). The role of parental inluence on young

adolescents' career development. Journal of Career Assesment, 1-20.

doi:10.1177/1069072707313206

Kim, H. S., & Park, I. J. (2017). Influence of proactive personality on career self-

efficacy. Journal of Employment Counseling, 54, 168-182 .

doi:10.1002/joec.12065

Kim, N.R., & Lee, K.H. (2018). The effect of internal locus of control on career

adaptability: the mediating role of career decision making self-efficacy and

occupational engagement. Journal of employment counseling, 55, 1-14.

doi:10.1002/joec.12065

Kirby, E. G., Kirby, S. L., & Lewis, M. A. (2002). A study of the effectiveness of

training proactive thinking. Journal of Applied Social Psychology, 32 (7),

1538-1549.

Koiste, V. (2013). The effect of proactive personality on perceived organizational

support on tertius lungens orientation and the moderating role of

organizational openness. Master's thesis: Aalto University School of

Bussiness.

Lent, W. R., Brown, S. D., & Hackett, G. (2002). Social cognitive career theory.

Career Choice and Development (4th Ed).

Luzzo, D. A. (1993). Value of career-decision-making self-efficacy in predicting

career-decision-making attitudes and skills. Journal of Counseling

Psychology, 40 (2), 194-199. doi:10.1037/0022-0167.40.2.194

Maroufizadeh, S., Samani, R. O., Amini, P., & Navid, B. (2016). Factor structure,

reliability, and validity of the levenson's locus of control scale in irania

infertile people. Journal of Health Psychology, 1-9.

doi:10.1177/1359105316666659

Migunde, Q., Othuon, L., & Mbagaya, C. (2015). Gender differences in the

predictiors of career indecision of secondary school students in Kenya.

International Journal of Academic Research in Economics and

Managements Sciences, 4 (1), 210-218 . doi:10.6007/IJAREMS/v4-i1/1611

Millar, R., & Shevlin, M. (2007). The development and factor structure of a career

locus of control scale for use with school pupils. Journal of Career

Development, 33 (3), 224-249 . doi:10.1177/0894845306296643

O'Brien, K. E. (2004). Self-detemination theory and locus of control as antecedents

of voluntary workplace behavior. A thesis Master of Arts Department of

Psychology: University of South Florida.

Page 110: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

96

Osipow, S. H., & Gati, I. (1998). Construct and concurrent validity of the career

decision-making difficulties questionnaire. Journal of Career Assessment,

6 (3), 347-364. doi:10.1177/106907279800600305

Owens, J. J. (2009). Examining the relationship between proactive personality

career success. The University of Tennessee at Chattanooga: A Thesis

presented for the master of science degree.

Pedhazur, E. J. (1997). Multiple Regression in Behavior Research: Explanation and

Prediction Third Edition. Wadsworth : Thomson Learning.

Roach, K. L. (2010). The role of perceived parental influences on the career self-

efficacy of college students. Counselor Education Master's Theses : The

College at Brockport: State Univerisity of New York .

Rotter, J. B. (1966). Generalized expentancies for internal versus external control

of reinforcement. Psychological Monographs: General and Applied, 80 (1),

1-28.

Rottinghaus, P. J., Jenkins, N., & Jantzer, A. M. (2009). Relation of depression and

affectivity to career decision status and self-efficacy in college students.

Journal of Career Assesment, 17 (3), 271-285 .

doi:10.1177/1069072708330463

Santos, A., Wang, W., & Lewis, J. (2018). Emotional intelligence and career

decision making difficulties: the mediating role of career decision making

self-efficacy. Journal of Vocational Behavior, 1-

49.doi:10.1016/j.jvb.2018.05.008.

Santrock, J. W. (2012). Life-span development; perkembangan masa-hidup edisi

ketigabelas jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Seibert, S. E., Crant, M. J., & Kraimer, M. L. (1999). Proactive personality and

career success. Journal of Appiied Psychology, 84 (3), 416-427.

doi:10.1037/0021-9010.84.3.416

Shin, Y.J., & Lee, J.Y. (2017). Predictors of career decision self-efficacy: sex,

socioeconomic status (ses), classism, modern sexism, and locus of control.

Journal of Career Assessment, 1-16 . doi:10.1177/10697271769298

Taylor, K. M., & Betz, N. E. (1983). Applications of self-efficacy theory to the

understanding and treatment of career indecision. Journal of Vocational

Behavior, 22, 63-81.

Torok, R., Toth-Kiraly, I., Bothe, B., & Orosz, G. (2016). Analyzing models of

career decision self-efficacy: first order, hierarchical, and bifactor models

of the career decision self-efficacy scale. Curr Psychol, 1-10.

doi:10.1007/s12144-016-94649

Page 111: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

97

Ulas-Kilic, O., Pheila-Shuster, J. J., Demirtas-Zorbas, S., & Kizildag, S. (2018).

Career decision-making self-efficacy of young adolescent students in

Turkey,. International Journal of School & Educational Psychology, 1-11.

doi:10.1080/21683603.2018.1552220

Umar, J. (2015). Statistik 3. Bahan ajar Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah jakarta. Tidak diterbitkan.

Wong, C.-S., & Law, K. S. (2002). The effects of leader and follower emotional

intelligence on performance and attitude: An exploratory study. The

Leadership Quarterly, 13, 234-274. doi:10.1016/s1048-9843(02)00099-1

Xing, X., & Rojewski, J. W. (2018). Family influences on career decision making

self-efficacy of Chinese secondary vocational students. New Waves

Educational Research and Decelopment, 21 (1), 48-67.

Zhang et.al.,. (2019). Career-Specific Parenting Practices and Career Decision

Making Self-efficacy Among Chinese Adolescents: The Interactive Effect

of Parenting Practices and the Mediating Role Of Autonomy. Frontiers in

Psychology, 10:363 . doi:10.3389/fpsyg. 2019.00363

Zhou, W., Guan, Y., Xin, L., Mak, M., & Deng, Y. (2016). Career success criteria

and locus of control as indicators of adaptive readiness in the career

adaptation model. Journal of Vocational Behavior, 94, 124-130.

doi:10.1016/j.jvb.2016.02.015

Page 112: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

98

LAMPIRAN

Lampiran 1

Kuesioner Penelitian

Assalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh

Perkenalkan saya Ima, mahasiswi di program Strata 1 Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan sedang

mengadakan penelitian dengan kriteria responden sebagai berikut:

Mahasiswa Strata 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berusia 18-25 tahun

Oleh karena itu saya mengharapkan bantuan dan kesediaan saudara/saudari

yang memenuhi kriteria tersebut untuk mengisi lembar kuesioner yang telah

saya persiapkan.

Saudara/saudari dapat mengisi kuesioner yang ada sesuai dengan pendapat dan

keadaan diri yang sesungguhnya, tanpa perlu dipengaruhi oleh hal-hal lain.

Karena tidak ada jawaban benar atau salah dalam setiap pernyataan yang

saudara/saudari pilih di kuesioner ini. Serta semua data pribadi dan respon

jawaban yang saudara/saudari berikan akan terjamin kerahasiaannya dan hanya

akan digunakan untuk keperluan penelitian. Selanjutnya saya ucapkan terima kasih

banyak atas partisipasi saudara/saudari.

Wassalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam Peneliti

Imarotul Masiroh

Mohon mengisi data di bawah ini sebelum saudara/saudari mengisi skala

penelitian (*lingkari salah satu)

Inisial (untuk kenyamanan):

Usia:

Tahun:

Fakultas/semester:

Jurusan:

Jenis kelamin:

Perempuan/laki-laki:

No.Hp/akun sosmed:

Page 113: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

99

PETUNJUK PENGISIAN

Anda dapat menjawab dengan jujur dan nyaman. Karena seluruh jawaban

adalah benar jika sesuai dengan diri Anda. Serta respon Anda akan terjamin

kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja.

Jawab dengan cara memberi tanda centerang (√) pada salah satu pilihan yang

paling mewakili diri Anda, keterangannya:

TY: Tidak Yakin Y: Yakin

AY: Agak Yakin SY: Sangat Yakin

CY: Cukup Yakin

Contoh Pengisian:

No. PERNYATAAN TY AY CY Y SY

1. Menentukan di institusi atau perusahaan

mana Anda akan bekerja

KUESIONER I:

Seberapa yakin Anda bahwa Anda dapat:

NO. PERNYATAAN TY AY CY Y SY

1. Mencari informasi di perpustakaan atau media

tentang pekerjaan yang Anda minati

2. Memilih satu jurusan dari daftar jurusan yang Anda pertimbangkan

3. Membuat rencana yang ingin dicapai untuk

lima tahun ke depan

4. Menentukan langkah-langkah yang diambil jika Anda mengalami masalah akademik terkait aspek jurusan yang Anda pilih

5. Menilai kemampuan diri secara tepat

6. Memilih satu pekerjaan dari daftar pekerjaan yang Anda pertimbangkan

7. Menentukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk menyelesaikan studi jurusan yang Anda pilih

Page 114: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

100

8. Terus berusaha menyelesaikan studi atau rencana karir meskipun Anda merasa frustasi

9. Menentukan seperti Apa pekerjaan ideal Anda

10. Mencari tahu tren pekerjaan untuk sepuluh tahun ke depan

11. Memilih karir yang sesuai dengan gaya hidup yang Anda inginkan

12. Menyiapkan resume/cv yang bagus

13. Mengganti jurusan jika merasa tidak cocok dengan pilihan awal

14. Menentukan nilai apa yang paling Anda hargai dalam sebuah pekerjaan

15. Mencari tahu tentang rata-rata penghasilan tahunan dari pekerjaaan tertentu

16. Membuat keputusan karir dan kemudian tidak perlu khawatir apakah itu keputusan yang benar ataupun salah

17. Mengganti pekerjaan jika merasa tidak puas pada pekerjaan saat ini

18. Memahami apa yang siap dan tidak siap untuk dikorbankan untuk mendapatkan kesuksesan dalam berkarir

19. Berbicara dengan orang yang sudah bekerja di bidang yang Anda minati

20. Memilih jurusan atau karir yang sesuai dengan minat Anda

21. Mengidentifikasi perusahaan, lembaga dan institusi yang relevan dengan kemungkinan karir Anda

22. Menentukan gaya hidup yang ingin Anda jalani

23. Mencari informasi tentang sekolah pasca sarjana atau sekolah profesi

24. Menjalani proses wawancara dengan baik

25. Mengidentifikasi alternatif pilihan jurusan ataupun karir jika gagal mendapatkan pilihan pertama Anda

Page 115: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

101

PETUNJUK PENGISIAN

Anda dapat menjawab dengan jujur dan nyaman. Karena seluruh jawaban

adalah benar jika sesuai dengan diri Anda. Serta respon Anda akan terjamin

kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja.

Jawab dengan cara memberi tanda centerang (√) pada salah satu pilihan yang

paling mewakili diri Anda, keterangannya,

TP : Tidak Pernah S : Sering

HTTP : Hampir Tidak Pernah SS : Sangat Sering

KK : Kadang-Kadang

Contoh pengisian:

No. PERNYATAAN TP HTP KK S SS

1. Orang tua saya mengajak saya

mengunjungi beberapa perguruan tinggi

KUESIONER II:

Isilah pernyataan berikut ini sesuai dengan keadaan Anda yang

sesungguhnya

No. PERNYATAAN TP HTP KK S SS

1. Orang tua saya mengatakan bahwa mereka

bangga terhadap saya

2. Orang tua saya memberikan brosur dan

semacamnya terkait karir tertentu

3. Orang tua saya memberikan brosur dan

semacamnya terkait perguruan tinggi tertentu

4. Orang tua saya mendorong saya untuk bebas

memilih karir yang saya inginkan

5. Orang tua saya mendukung saya ketika saya

menyampaikan kepada mereka mengenai

karir yang saya minati

Page 116: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

102

6. Orang tua saya mendorong saya untuk

mempertanyakan berbagai jenis pekerjaan

yang berbeda

7. Orang tua saya mendorong saya untuk

membicarakan rencana karir saya kedepan

8. Orang tua saya mengatakan bahwa mereka

mencintai saya

9. Orang tua saya menunjukan kepada saya

dimana memperoleh informasi tentang

perguruan tinggi ataupun karir di berbagai

media

10. Orang tua saya mendorong saya untuk

membuat keputusan sendiri

11. Orang tua saya mencoba memahami

pemikiran, perasaan, dan pendapat saya

mengenai berbagai hal

12. Orang tua saya ikut hadir pada

kegiatan-kegiatan pengembangan karir yang

pernah dilakukan oleh sekolah saya atau

lembaga lain

13. Orang tua saya mendorong saya untuk

mencoba hal baru

14. Orang tua saya membantu saya untuk

memahami hasil dari tes mengenai minat dan

karir yang telah saya ikuti

15. Orang tua saya mendorong saya untuk

mengambil tes minat dan karir yang

ditawarkan oleh sekolah saya

16. Orang tua saya mendorong saya untuk terlibat

dalam kegiatan ekstrakurikuler

17. Orang tua saya membantu menenangkan saya

ketika saya khawatir tentang memilih karir

18. Orang tua saya memberi tahu saya tentang

jenis karir tertentu

19. Orang tua saya menunjukan ketertarikannya

terhadap isu-isu anak muda yang penting bagi

saya

20. Orang tua saya menanyakan karir apa yang

sedang saya pertimbangkan untuk masa

depan saya

Page 117: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

103

21. Orang tua saya memberi tahu saya mengenai

langkah-langkah dalam membuat keputusan

yang sulit

22. Orang tua saya mengatakan bahwa

mereka memiliki ekspektasi tinggi terhadap

karir saya

23. Orang tua saya mendorong saya untuk

mempertimbangkan pilihan pendidikan dan

karir yang berbeda

24. Orang tua saya berdiskusi dengan guru

bimbingan konseling

Page 118: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

104

PETUNJUK PENGISIAN

Anda dapat menjawab dengan jujur dan nyaman. Karena seluruh jawaban

adalah benar jika sesuai dengan diri Anda. Serta respon Anda akan terjamin

kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja.

Jawab dengan cara memberi tanda centerang (√) pada salah satu pilihan yang

paling mewakili diri Anda, keterangannya,

STS : Sangat Tidak Setuju AS : Agak Setuju

TS : Tidak Setuju S : Setuju

ATS : Agak Tidak Setuju SS : Sangat Setuju

Contoh pengisian:

No. PERNYATAAN STS TS ATS AS S SS

1. Saya merasa bahwa keberhasilan karir saya dipengaruhi oleh orang- orang di sekitar saya

KUESIONER III:

Isilah sejumlah pernyataan berikut ini sesuai dengan keadaan Anda yang

sesungguhnya

No PERNYATAAN STS TS ATS AS S SS

1. Apakah saya mendapat pekerjaan

yang saya inginkan atau tidak akan

bergantung pada faktor

keberuntungan

2. Waktu saya akan sia-sia untuk melakukan berbagai upaya karena tidak ada hubungan antara seberapa mampu atau seberapa keras saya mencoba dengan apakah saya mendapat pekerjaan yang diinginkan

3. Bukan apa yang saya lakukan yang akan membuat saya mendapat pekerjaan yang saya inginkan, sebaliknya akan lebih bergantung pada apa yang orang tua atau keluarga lakukan untuk saya

Page 119: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

105

4. Jika saya menginginkan mendapat

pekerjaan yang saya Inginkan saya

harus sungguh-sungguh dan berusaha

5. Tidak penting apa yang saya inginkan ataupun yang saya ingin lakukan karena saya akan mengambil pekerjaan apapun yang ditawarkan kepada saya

6. Tidak ada bedanya apakah saya

mempersiapkan diri dengan baik

atau tidak untuk sebuah pekerjaan

yang saya inginkan, karena pada

akhirnya perusahaan tidak akan

memilih saya untuk pekerjaan itu

7. Jika saya mendapat pekerjaan yang bagus, hal itu merupakan hasil langsung dari kemampuan dan motivasi saya

8. Keberuntungan adalah faktor

terpenting dalam menentukan

apakah saya akan mendapatkan

pekerjaan yang saya inginkan

9. Tidak ada yang dapat saya

lakukan untuk meningkatkan

peluang saya mendapat pekerjaan

yang layak

10. Saya tidak berpikir jika itu

sepadan ketika berusaha dengan

keras karena pekerjaan yang akan

saya dapatkan sepenuhnya

ditentukan oleh apa yang dilakukan

orang lain

11. Jika saya tidak mendapatkan

pekerjaan yang saya inginkan

maka saya harus lebih giat mencari

pekerjaan tersebut

12. Saya berharap keberuntungan akan

memainkan peran penting dalam

menentukan pekerjaan apa yang

akan saya dapatkan

13. Hampir selalu percuma untuk berusaha terlalu keras karena berbagai hal biasanya tidak berjalan sebagaimana mestinya

14. Tidak penting mengetahui karir yang saya inginkan karena jadi apa saya kedepannya akan ditentukan

Page 120: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

106

oleh orang lain seperti guru ataupun perusahaan

15. Pekerjaan yang akan saya dapatkan bergantung pada seberapa baik dan kerasnya usaha yang saya lakukan

16. Keberuntungan atau waktu yang tepat akan lebih penting daripada perencanaan yang matang dalam menentukan apakah saya akan berhasil mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan

17. Pekerjaan yang akan saya dapatkan bukan ditentukan oleh saya sebagai hal yang paling sesuai dengan saya, tetapi ditentukan oleh masyarakat untuk saya

18. Apakah saya mendapat pekerjaan yang saya inginkan atau tidak akan bergantung pada apakah saya bertemu dengan orang yang tepat

19. Saya meyakini bahwa melalui usaha saya sendiri, saya akan dapat menjadi apapun yang saya inginkan

20. Apakah saya mendapatkan pekerjaan yang baik di masa depan akan sangat bergantung pada apakah giliran saya untuk bernasib baik

Page 121: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

107

PETUNJUK PENGISIAN

Anda dapat menjawab dengan jujur dan nyaman. Karena seluruh jawaban

adalah benar jika sesuai dengan diri Anda. Serta respon Anda akan terjamin

kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja.

Jawab dengan cara memberi tanda centerang (√) pada salah satu pilihan yang

paling mewakili diri Anda, keterangannya:

STS: Sangat Tidak Setuju AS: Agak Setuju

CTS: Cukup Tidak Setuju CS: Cukup Setuju

ATS: Agak Tidak Setuju SS: Sangat Setuju

Contoh pengisian;

No. PERNYATAAN STS CTS ATS AS CS SS

1. Saya adalah orang yang mampu diandalkan

KUESIONER IV

Isilah pertanyaan-pertanyaan berikut ini sesuai dengan keadaan Anda yang

sesungguhnya

No. PERNYATAAN STS CTS ATS AS CS SS

1. Saya terus menerus mencari

cara baru untuk meningkatkan

kualitas hidup saya

2. Dimanapun saya berada saya selalu

menjadi penggerak yang kuat untuk

perubahan yang lebih baik

3. Tidak ada yang lebih menyenangkan ketika melihat ide saya menjadi kenyataan

4. Jika saya melihat sesuatu yang tidak saya senangi, saya akan memperbaikinya

5. Tidak peduli apapun

kemungkinannya, jika saya

Page 122: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

108

meyakini sesuatu saya akan

mewujudkannya

6. Saya memilih untuk mempertahankan ide saya meskipun berlawanan dengan pendapat orang lain

7. Saya unggul dalam melihat peluang

8. Saya selalu mencari cara yang lebih baik untuk mengerjakan sesuatu

9. Jika saya sudah mempercayai suatu ide, maka tidak akan ada hal yang dapat mencegah saya untuk mencoba mewujudkannya

10. Saya bisa melihat peluang yang bagus lebih cepat dibandingkan orang lain

Page 123: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

109

Lampiran 2

Syntax dan Path Diagram

1) Syntax uji CFA variabel self-efficacy pengambilan keputusan karir

UJI VALIDITAS KONSTRUK SELF-EFFICACY PENGAMBILAN

KEPUTUSAN KARIR

DA NI=25 NO=200 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19

ITEM20

ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 ITEM25

PM SY FI=EFFICACY.COR

MO NX=25 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

EFFICACY

FR TD 24 12 TD 6 5 TD 13 2 TD 22 10 TD 14 10 TD 7 4 TD 24 7 TD 21 19 TD

9 8 TD 18 17 TD 19 18 TD 11 10 TD 6 2 TD 5 2 TD 9 5 TD 25 19 TD 25 20 TD

20 15 TD 25 24 TD 21 11 TD 22 7 TD 17 13 TD 7 1 TD 15 12 TD 14 3 TD 18 8

TD 22 18 TD 9 6 TD 4 3 TD 14 5 TD 15 2 TD 20 19 TD 6 3 TD 4 2 TD 18 6 TD

10 7 TD 17 16 TD 22 1 TD 11 9 TD 10 9 TD 22 11 TD 18 9 TD 24 9 TD 12 9 TD

18 13 TD 24 23 TD 16 3 TD 10 6 TD 6 4 TD 25 22 TD 3 2 TD 5 3 TD 17 3 TD 21

14

PD

OU TV SS MI

Page 124: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

110

Gambar 3.1 Model CFA dari variabel self-efficacy pengambilan keputusan karir

Page 125: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

111

2) Syntax uji CFA variabel kepribadian proaktif

UJI VALIDITAS KONSTRUK KEPRIBADIAN PROAKTIF

DA NI=10 NO=200 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

PM SY FI=PROAKTIF.COR

MO NX=10 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

PROAKTIF

FR TD 10 7 TD 10 9 TD 7 5 TD 9 6 TD 10 4 TD 8 7 TD 6 1 TD 3 2

PD

OU TV SS MI

Gambar 3.2 Model CFA dari variabel kepribadian proaktif

Page 126: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

112

3) Syntax uji CFA variabel lokus kendali karir internal

UJI VALIDITAS KONSTRUK LOKUS KENDALI KARIR INTERNAL

DA NI=5 NO=200 MA=PM

LA

ITEM4 ITEM7 ITEM11 ITEM15 ITEM19

PM SY FI=INTERNAL.COR

MO NX=5 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

INTERNAL

FR TD 2 1 TD 5 1 TD 3 2

PD

OU TV SS MI

Gambar 3.3 Model CFA dari variabel lokus kendali karir internal

Page 127: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

113

4) Syntax Uji CFA variabel lokus kendali karir (keberuntungan)

UJI VALIDITAS KONSTRUK LOKUS KENDALI KARIR

KEBERUNTUNGAN

DA NI=5 NO=200 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM8 ITEM12 ITEM16 ITEM20

PM SY FI=KEBERUNTUNGAN.COR

MO NX=5 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

KEBERUNTUNGAN

FR TD 4 1

PD

OU TV SS MI

Gambar 3.4 Model CFA variabel lokus kendali karir keberuntungan

Page 128: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

114

5) Syntax uji CFA variabel lokus kendali karir orang lain

UJI VALIDITAS KOSNTRUK LOKUS ORANG LAIN

DA NI=5 NO=200 MA=PM

LA

ITEM3 ITEM6 ITEM10 ITEM14 ITEM18

PM SY FI=ORANGLAIN.COR

MO NX=5 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

ORANGLAIN

FR TD 5 2 TD 3 1

PD

OU TV SS MI

Gambar 3.5 Model CFA variabel lokus kendali karir orang lain

Page 129: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

115

6) Syntax uji CFA variabel lokus kendali karir ketidakberdayaan

UJI VALIDITAS LOKUS KENDALI KARIR KETIDAKBERDAYAAN

DA NI=5 NO=200 MA=PM

LA

ITEM2 ITEM5 ITEM9 ITEM13 ITEM17

PM SY FI=KETIDAKBERDAYAAN.COR

MO NX=5 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

KETIDAKBERDAYAAN

FR TD 4 1

PD

OU TV SS MI

Gambar 3.6 Model CFA variabel lokus kendali karir ketidakberdayaan

Page 130: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

116

7) Syntax uji CFA variabel lokus kendali karir eksternal

UJI VALIDITAS KONSTRUK LOKUS KENDALI KARIR EKSTERNAL

DA NI=15 NO=200 MA=PM

LA

ITEM4 ITEM7 ITEM11 ITEM15 ITEM19 ITEM1 ITEM8 ITEM12 ITEM16

ITEM20

ITEM2 ITEM5 ITEM9 ITEM13 ITEM17

PM SY FI=EKSTERNAL.COR

MO NX=15 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

EKSTERNAL

PD

FR TD 3 2 TD 14 9 TD 8 5 TD 4 3 TD 4 2 TD 15 8 TD 15 12 TD 12 5 TD 8 1 TD

15 11 TD 6 1 TD 10 2 TD 10 8 TD 12 1 TD 4 1 TD 12 10 TD 13 5 TD 11 7 TD 9

4 TD 14 5 TD 10 3 TD 14 12 TD 13 6 TD 15 6 TD 13 1 TD 14 11 TD 9 6 TD 9 5

TD 8 3 TD 8 2 TD 12 3 TD 13 3

OU TV SS MI

Gambar 3.7 Model CFA dari variabel lokus kendali karir eksternal

8

Page 131: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

117

8) Syntax uji CFA variabel perilaku orang tua terkait karir (psikososial)

UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKUNGAN ORANG TUA (PSIKOSOSIAL)

DA NI=13 NO=200 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM4 ITEM5 ITEM8 ITEM10 ITEM11 ITEM13 ITEM16 ITEM17

ITEM19 ITEM20 ITEM22 ITEM23

PM SY FI=PSIKOSOSIAL.COR

MO NX=13 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

PSIKOSOSIAL

FR TD 3 2 TD 4 1 TD 6 5 TD 6 4 TD 13 12 TD 6 1 TD 6 2 TD 13 3 TD 10 5 TD

10 4 TD 9 5 TD 5 2 TD 5 3 TD 6 3 TD 9 2 TD 8 2 TD 5 1 TD 11 10 TD 12 11

TD 12 1 TD 13 7 TD 11 2

PD

OU TV SS MI

Gambar 3.8 Model CFA dari variabel perilaku orang tua terkait karir (psikososial)

Page 132: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

118

9) Syntax uji CFA variabel perilaku orang tua terkait karir (tindakan)

UJI VALIDITAS KONSTRUK DUKUNGAN ORANG TUA (TINDAKAN)

DA NI=11 NO=200 MA=PM

LA

ITEM2 ITEM3 ITEM6 ITEM7 ITEM9 ITEM12 ITEM14 ITEM15 ITEM18

ITEM21 ITEM24

PM SY FI=TINDAKAN.COR

MO NX=11 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

TINDAKAN

FR TD 2 1 TD 5 2 TD 8 7 TD 4 3 TD 5 1 TD 6 2 TD 5 3 TD 11 4 TD 6 3 TD 7 6

TD 11 10

PD

OU TV SS MI

Gambar 3.9 Model CFA dari variabel perilaku orang tua terkait karir (tindakan)

Page 133: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

119

Lampiran 3

Output Hasil Uji Regresi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .626a .392 .370 7.57045

a. Predictors: (Constant), Kepribadian proaktif, lokus kendali karir internal, lokus

kendali karir keberuntungan, lokus kendali karir ketidakberdayaan, lokus kendali

orang lain, Perilaku orang tua terkait karir (psikososial), perilaku orang tua terkair

karir (tindakan),

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7087.682 7 1012.526 17.667 .000a

Residual 11003.862 192 57.312

Total 18091.544 199

a. Predictors: (Constant), Kepribadian proaktif, lokus kendali karir internal, lokus

kendali karir keberuntungan, lokus kendali karir ketidakberdayaan, lokus kendali

orang lain, Perilaku orang tua terkait karir (psikososial), perilaku orang tua terkair

karir (tindakan),

b. Dependent Variable: Self-efficacy

pengambilan keputusan karir

Page 134: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

120

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 19.980 5.489 3.640 .000

Kepribadian_proaktif .613 .071 .601 8.678 .000

Lokus kendali karir

internal -.043 .079 -.037 -.544 .587

Lokus kendali karir

keberuntungan -.059 .068 -.057 -.861 .390

Lokus kendali karir

orang lain -.040 .108 -.038 -.370 .712

Lokus kendali karir

ketidakberdayaan -.008 .108 -.008 -.078 .938

Perilaku orang tua

terkait karir

(psikososial)

.061 .083 .060 .731 .466

Perilaku orang tua

terkait karir

(tindakan)

.076 .081 .075 .945 .346

a. Dependent Variable: Self-efficacy pengambilan keputusan karir

Page 135: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

121

Lampiran 4

Output Analisis Deskriptif

Descriptive Statistics

N Min Max Mean

Std.

Deviation

Self-efficacy Pengambilan Keputsan

karir 200 17.85 71.40 50.0000 9.53479

Kepribadian_proaktif 200 13.49 66.09 50.0000 9.34483

Lokus kendali karir internal 200 20.07 62.36 50.0000 8.19780

Lokus kendali karir keberuntungan 200 23.40 69.30 50.0000 9.23323

Lokus kendali karir orang lain 200 35.32 81.06 50.0000 8.98305

Lokus kendali karir

ketidakberdayaan 200 35.25 79.23 50.0000 9.01443

Perilaku orang tua terkait karir

(psikososial) 200 13.72 67.62 50.0000 9.42324

Perilaku orang tua terkait karir

(tindakan) 200 27.07 71.98 50.0000 9.37013

Valid N (listwise) 200

Jenis Kelamin

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 51 25.5 25.5 25.5

Perempuan 149 74.5 74.5 100.0

Total 200 100.0 100.0

Page 136: PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, LOKUS KENDALI KARIR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · variabel-variabel karir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

122

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 18 tahun 28 14.0 14.0 14.0

19 tahun 42 21.0 21.0 35.0

20 tahun 43 21.5 21.5 56.5

21 tahun 39 19.5 19.5 76.0

22 tahun 31 15.5 15.5 91.5

23 tahun 14 7.0 7.0 98.5

24 tahun 3 1.5 1.5 100.0

Total 200 100.0 100.0

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 18-19

tahun 70 35.0 35.0 35.0

20-21

tahun 82 41.0 41.0 76.0

22-24

tahun 48 24.0 24.0 100.0

Total 200 100.0 100.0