pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja paramedis dan dampaknya pada

26
PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PARAMEDIS DAN DAMPAKNYA PADA MUTU PELAYANAN DI RSUD PASURUAN Jurnal oleh: Hotman Panjaitan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Diambil dari: Jurnal Riset Ekonomi & Bisnis Vol. XX. No. X, IX 2010 ISSN: 1979-7117 Oleh: IGNTRULY MAHENDRA MM UNTAG Surabaya

Upload: truly-mahendra

Post on 14-Jul-2015

4.115 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PARAMEDIS

DAN DAMPAKNYA PADA MUTU PELAYANAN DI RSUD PASURUAN

Jurnal oleh: Hotman PanjaitanUniversitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Diambil dari:Jurnal Riset Ekonomi & Bisnis

Vol. XX. No. X, IX 2010ISSN: 1979-7117

Oleh:IGNTRULY MAHENDRAMM UNTAG Surabaya

PROBLEM STATEMENT

• Kinerja rumah sakit sangat kompleks dan membutuhkan ketepatan waktu dan aman bagi pasien. Peningkatan kerja karyawan secara individu akan mendorong kinerja secara keseluruhan. Untuk itu perlu dilakukan penilaian kinerja secara terus menerus. Dengan adanya globalisasi, rumah sakit bukan hanya sebagai pelayanan jasa sosial, tetapi juga berfungsi sebagai sosial bisnis.

PROBLEM STATEMENTlanjutan

• RSUD Pasuruan merupakan RSU Milik Pemerintah Kabupaten Pasuruan, jumlah karyawan 310 orang, kunjungan poliklinik rawat jalan rendah dan tingkat hunian rawat inap (BOR) rendah bahkan terjadi penurunan dari tahun ketahun (BOR tahun 2006: 62,86% dan BOR tahun 2007: 52,19%)

• Permasalahan: apakah faktor kepemimpinan, mutu pelayanan yang belum baik, yang menyebabkan pencapaian kinerja RSUD Pasuruan ini relatif terjadi penurunan yang signifikan pada tahun 2007.

PROBLEM STATEMENTlanjutan

OBJECTIVE

• Masalah penelitian yang dirumuskan:

–Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap mutu pelayanan?

–Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja paramedis?

–Apakah kinerja paramedis berpengaruh terhadap mutu pelayanan?

TEORI DAN EMPIRIC RESEARCH

Kepemimpinan / Leadership• Terry (1998): Hubungan dimana seorang pemimpin

mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan tugas bersama-sama sepenuh hati untuk mencapai tujuan yang diinginkan si pemimpin.

• Tannembaum (1997): mempengaruhi hubungan interpersonal dalam situasi yang diarahkan dengan komunikasi untuk pencapaian tujuan-tujuan khusus.

• Kepemimpinan: kemampuan mempengaruhi prilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Kinerja

• Wexley & Yukl (1997): kinerja mencakup segi usaha, loyalitas, potensi, kepemimpinan dan moral kerja

• Kinerja karyawan tidak dapat dilepaskan dari peran pemimpinnya. Untuk dapat mengetahui kinerja, perlu diadakan pengukuran kinerja.

Mutu Pelayanan

• Mutu adalah kiat secara konsisten dan efisien untuk memeberikan palanggan apa yang diinginkan dan diharapkan.

• Mutu pelayanan didasarkan pad perbandingan antara apa yang seharusnya ditawarkan dan apa yang disediakan.

Hubungan Kepemimpinan dengan Kinerja• Chien (2004): untuk kinerja yang baik,

perusahaan membutuhkan kinerja karyawan yang baik. Kinerja karyawan dapat dipengaruhi dari cara atasan memotivasi, gaya kepemimpinan, budaya dan lingkungan perusahaan, perencanaan kinerja, dan kebijakan pengelolaan sumber daya manusia.

• Ogbonna & Harris (2000); Tatik (2002): gaya kepimimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja.

Hubungan Kepemimpinan dengan Mutu Pelayanan

• Seseorang karyawan yang puas atas kepemimpinan atasannya, akan menunjukkan sikap baik dan berusaha sungguh-sungguh melaksanakan tugasnya sebagai timbal balik terhadap pemimpin dan organisasi yang telah memberikan kepuasan kepadanya.

Hubungan Kinerja dengan Mutu Pelayanan

• Bila kualitas kerja karyawan meningkat, akan berdampak pada mutu pelayanan karyawan.

HIPOTESIS

Ada tiga variabel penelitian:

• Variabel bebas: Kepemimpinan;

• Variabel antara: Kinerja Paramedis; dan

• Variabel Terikat: Mutu Pelayanan.

Hipotesis penelitian:

• Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap mutu pelayanan

• Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja paramedis

• Kinerja paramedis berpengaruh positif terhadap mutu pelayanan

METODOLOGI

Rancangan Penelitian

• Penelitian ini mamakai explanatory research, mencari penyebab serta alasan suatu kejadian dengan melakukan serangkaian uji hipotesis.

• Metode utama penelitian ini adalah penelitian hasil survey, mengambil sampel dari populasi menggunakan kuisionear sebagai alat pengumpul data pokok.

Populasi

• Karyawan, paramedis dan pasien di RSUD Pasuruan.

Sampel

• 150 responden: 25 karyawan, 50 paramedis dan 75 pasien.

Instrumen Penelitian

• Kuesioner yang terdiri dari 2 bagian:

• (1). Data tentang identitas pribadi responden.

• (2). Data yang berkaitan dengan seluruh variabel penelitian ini.

• Pengukuran variabel dengan sekala Likert, dimana angka 1 menunjukkan nilai terndah (sangat tidak setuju) dan nilai 5 menunjukkan nilai tertinggi (sangat setuju).

ANALISIS

Analisis alat (validitas-reliabilitas)

•Validitas tinggi apabila alat tersebut memberikan hasil pengukuran yang sesuai dengan tujuan pengukuran tersebut.

•Pada penelitian ini: koefisien product moment lebih dari 0.3 pada semua item pertanyaan. Tiap butir pernyatan dalam instrumen memiliki ketepatan dan kecermatan dalam fungsi ukurnya (valid)

•Reliabilitas adalah menunjukkan hasil suatu pengukuran yang dapat dipercaya

•Pengujian reliabilitas menghasilkan koefisien Alpha Cronbach lebih dari 0,7 pada semua dimensi dalam variabel yang diukur, berarti instrumen terbukti memiliki keandalan yang dapat diterima.

Analisis statistik

• Estimasi model

• Dilakukan confirmatory factor analysis terhadap model pengukuran (measurement model) Kepemimpinan (X), Kinerja Paramedis (Z), dan mutu pelayanan pasien (Y).

• Uji kesesuaian Model (goodness of Fit Test)

• Dengan sampel 150, mendapatkan tingkat signifikansi untuk uji hipotsis perbedaan (chi-sqr) adalah 122,634 dengan probabilitas 0,072. Menunjukkan tidak adanya perbedaan antara matrik kovarian sampel dan populasi, sehingga hipotesis nol diterima.

• Nilai GFI: 0,997 (c/o >0,90 )baik; AGFI: 0,947 (c/o ­>0,90) baik; TLI: 0,942 (c/o >0,95) baik; CFI: 0,925 (c/o >0,95) cukup ; RMSEA: 0,085 (c/o <0,08) baik; dan CMIN/DF: 1,343 (c/o <2,00) baik.

Pengujian Parameter

• Dilakukan uji terhadap hipotesis nol yang mengatakan bahwa koefisien regresi antar hubungan sama dengan nol melaui uji t dalam model regresi.

Pengujian Hipotesis• Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja paramedis

sebesar 0,328 dengan signifikansi 0,000. Artinya kepemimpinan yang baik akan meningkatkan kinerja paramedis sebesar 0,328 secara signifikan. Hipotesis 1 diterima.

• Pengaruh kepemimpinan terhadap mutu layanan sebesar 0,348 dengan signifikansi 0,000. Artinya kepemimpinan yang baik akan meningkatkan mutu pelayanan sebesar 0,348 secara signifikan. Hipotesis 2 diterima.

• Pengaruh kinerja paramedis terhadap mutu layanan sebesar 0,254 dengan signifikansi 0,000. Artinya kinerja paramedis akan meningkatkan mutu layanan sebesar 0,254. Hipotesis 3 diterima.

KESIMPULAN

Kesimpulan hasil penelitian

• Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap mutu layanan di RSUD.

• Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja paramedis di RSUD.

• Kinerja paramedis berpengaruh positif terhadap mutu pelayanan di RSUD.

Saran buat pemerintah, pihak manajemen, peneliti lain– Variabel penelitian hanya kepemimpinan, kinerja

dan mutu pelayanan, padahal mutu pelayanan juga sangat berhubungan dengan kepuasan dan loyalitas pasien.

– Hal lain yang juga mempengaruhi mutu pelayanan di rumah sakit adalah tingkat pendidikan, sosial ekonomi, sarana prasarana, beban kerja, hubungan kerja antar petugas dan lain-lainnya.

PUSTAKA

• Penelitian pada jurnal ini menggunakan 16 daftar pustaka yang terdiri dari 10 buku pustaka, 5 jurnal dan 1 disertasi, yang semuanya sesuai dengan materi penelitian yang dibahas pada jurnal ini.