pengaruh kepemilikan institusional, dewan …repository.ump.ac.id/1720/1/putri berlian full...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,
DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN
DAN DEWAN KOMISARIS
TERHADAP DEBT TO ASSET RATIO DAN SYSTEMATIC RISK
(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2013-2015)
SKRIPSI
PUTRI BARLIAN
13020101333
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2017
ii
PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,
DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN
DAN DEWAN KOMISARIS
TERHADAP DEBT TO ASSET RATIO DAN SYSTEMATIC RISK
(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2013-2015)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi
PUTRI BARLIAN
1302010133
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2017
iii
iv
v
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Putri Barlian
NIM : 1302010133
Program Studi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purwokerto,
menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan
benar serta bukan hasil dari penjiplakan dari karya orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat dan apabila kelak dikemudian hari terbukti ada
unsur penjiplakan, saya bersedia mempertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Purwokerto, 20 Januari 2017
Yang membuat pernyataan
Putri Barlian
vi
MOTTO
“Dari Abdullah Ibnu Amar al-„Ash Radliyallaahu „anhu bahwa Nabi Shallallaahu „alaihi wa Sallam bersabda: “Keridloan Allah tergantung kepada keridloan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.” Riwayat Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim.”
“ Berlelah-lelahlah manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang”(Imam Syafi’i).”
“ Orang yang pandai (sukses) adalah orang yang mengevaluasi dirinya serta beramal untuk kehidupan setelah matinya.(Al- Hadist)”
vii
PERSEMBAHAN
ب بهللابهللا مرلابهللا مبس بير
Dengan Rahmat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan insya allah
rahimnya kepada penulis di akhirat.
Nenek dan Kakek yang saya cintai, terima kasih atas do’a dan nasihatnya
selama ini
Kedua orang tua, Bapak Atmo dan Ibu Siti Fatonah yang senantiasa
mengucurkan air mata seraya berdo’a khusus untuk sang buah hati dan
memberikan motivasi dengan tulus ikhlas “ Rabbighfirlii waliwaalidayya
warhamhumaa kamaa rabbayaanii shoghiiraa”
Kakak tercinta, Elok Sukmawati, S.Si, yang telah mendampingi penulis dalam
menyusun skripsi Semoga skripsi ini dapat dijadikan kebanggaan tersendiri
(untuk orang tua dan kakak) serta sebagai langkah awal penulis untuk
mewujudkan inpian dan cita-cita menjadi kenyataan
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan ini dikemudian hari dan
memberikan kemudahan dalam segala hal, Aaminn.
viii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat-
Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Purwokerto. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan
skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena
itu, saya mengucapkan terimakasih kepada:
(1) Dr. H. Syamsuhadi Irsyad SH., M.H. selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
(2) Akhmad Darmawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
(3) Hermin Endratno, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen S1
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
(4) Wida Purwidianti, SE., M.Sc., selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan dan memberi
masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat
pada waktunya.
(5) Hermin Endratno, SE., M.Si., selaku dosen penguji I yang telah
memberikan banyak masukan, arahan kepada penulisguna
menyempurnakan skripsi ini.
(6) Akhmad Darmawan, SE., M.Si., selaku dosen penguji II yang telah
memberikan banyak masukan yang membangun kepada penulis guna
menyempurnakan skripsi ini.
(7) Bapak, ibu dosen dan seluruh staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan
Bisnis yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama ini dan
segala bantuan serta fasilitas yang diberikan.
(8) Kedua orang tua Ibu Siti Fatonah dan Bapak Atmo serta kakak ku Elok
Sukmawati, S.Si, yang selalu memberikan do’a, memberikan dukungan
ix
baik moral maupun materiil, nasihat dan motivasi yang tidak terbatas
kepada penulis sehingga penulis selalu bersemangat dan optimis
menghadapi setiap masalah dalam menyusun skripsi ini.
(9) Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi
ini.
(10) Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat
bagi pengembangan ilmu.
Purwokerto, 20 Januari 2017
Penulis
Putri Barlian
x
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan
demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Putri Barlian
NIM : 1302010133
Program Studi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Jenis Karya : Skripsi
menyetujui untuk memberikan Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive
Royalty-Free Right) kepada Universitas Muhammadiyah Purwokerto atas karya
ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,
DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN DAN DEWAN KOMISARIS
TERHADAP DEBT TO ASSETS RATIO DAN SYSTEMATIC RISK
(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2013-2015)
beserta perangkat yang ada (jika diperluan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Muhammadiyah Purwokerto berhak menyimpan,
mengalihmedia/mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya dengan tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Purwokerto
Pada tanggal : 20 Januari
2017
Yang menyatakan,
Putri Barlian
xi
PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,
DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN DAN DEWAN KOMISARIS
TERHADAP DEBT TO ASSET RATIO DAN SYSTEMATIC RISk
(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2013-2015)
PUTRI BARLIAN1, WIDA PURWIDIANTI.
2
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan
institusional, dewan komisaris independen dan dewan komisaris terhadap debt to
asset ratio dan systematic risk. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015, penelitian ini
menggunakan 87 sampel perusahaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah purposive sampling semestara teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi berganda, statistik
deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, dan uji hipotesis. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa koefisien regresi uji t (parsial) kepemilikan
institusional tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap debt to asse ratio,
sementara itu dewan komisaris independen dan dewan komisaris berpengaruh dan
signifikan terhadap debt to asset ratio, serta kepemilikan institusional, dewan
komisaris independen, dan dewan komisaris secara parsial tidak berpengaruh
terhadap systematic risk.
Kata kunci : Systematic Risk, Debt to Asset Ratio (DAR), kepemilikan
institusional, dewan komisaris independen, dewan komisaris.
xii
THE EFFECTS OF INSTITUSIONAL OWNERSHIP,
INDEPENDENT COMMISSIONER BOARD AND COMMISSIONER
BOARD ON DEBT TO ASSET RATIO AND SYSTEMATIC RISK
(An Empirical Study in Manufacture Firms Listed on Indonesia Stock
Exchange in 2010-2015)
PUTRI BARLIAN1, WIDA PURWIDIANTI.
2
ABSTRACT
This research aimed to find out the effects of institusional ownership,
independent commissioner board, and commissioner board on debt to assets ratio
and systematic risk. The research objects were 87 samples of manufacturing
companies registered in Indonesia Stock Exchange within 2013-2015. The
sampling technique was purposive sampling. The data were analyzed using
multiple regression analysis, descriptive statistic, classic assumption test, and
hypothesis testing. The research result showed that regression coefficient of test
(partial) of institusional ownership had no significant effects on debt to asset ratio.
Meanwhile, the independent commissioner board, and commissioner board had
significant effects on debt to asset ratio. Furthermore, tehe institusionall
ownership, independent commissioner board, and commissioner board partially
had no effects on systematic risk.
Keywords: Systematic Risk, Debt to Asset Ratio (DAR), institutional ownership,
independent commissioner council, commissioner board
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS............................................ v
MOTTO ............................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................... x
ABSTRAK ........................................................................................................ xi
ABSTRACT ....................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................................ 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitia................................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ...................................................................................... 10
1. Agency Cost (Teori Keagenan)........................................................... 10
2. Teori Mekanisme Corporate Governance ......................................... 12
3. Kepemilikan Institusional ................................................................. 15
4. Dewan Komisaris Independen ........................................................... 17
5. Dewan Komisaris .............................................................................. 21
6. Risiko ................................................................................................ 23
7. Debt to Asset Ratio ............................................................................. 27
B. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 28
xiv
C. Kerangka Pemikiran............................................................................... 30
1. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Debt to Asset Ratio .... 30
2. Pengaruh Dewan Komisaris Independen
terhadap Debt to Asset Ratio ............................................................. 31
3. Pengaruh Dewan Komisaris terhadap Debt to Asset Ratio ................ 31
4. Pengaruh Kepemililkan Institusional terhadap Systemtic Risk........... 31
5. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Systemtic Risk ..... 32
6. Pengaruh Dewan Komisaris terhadap Systemtic Risk ........................ 32
D. Hipotesis ................................................................................................ 32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 34
B. Populasi dan Sampel .............................................................................. 34
C. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 35
D. Variabel Penelitian ................................................................................. 36
E. Definisi Operasional dan pengukuran variabel ...................................... 36
1. Variabel Dependen ............................................................................. 36
a. Debt to Asset Ratio ........................................................................ 36
b. Systematic Risk .............................................................................. 37
2. Variabel Independen........................................................................... 38
a. Kepemilikan Institusional .............................................................. 38
b. Dewan Komisaris Independen ....................................................... 39
c. Dewan Komisaris .......................................................................... 39
F. Metode Analisis Data ............................................................................. 39
1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................... 40
2. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 41
a. Uji Normalitas................................................................................ 41
b. Uji Multikolinieritas ...................................................................... 42
c. Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 42
d. Uji Autokorelasi ............................................................................ 42
3. Analisis Regresi Berganda ................................................................. 43
4. Uji Kecocokan Model ........................................................................ 44
xv
a. Kofisien Determinasi (R2) ............................................................. 44
b. Uji F (Simultan) ............................................................................. 45
5. Pengujian Hipotesis ............................................................................ 45
a. Uji t (Parsial) .................................................................................. 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 52
1. Deskriptif Populasi dan Sampel ......................................................... 52
2. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................... 53
3. Pengujian Asumsi Klasik ................................................................... 57
a. Uji Normalitas................................................................................ 57
b. Uji Multikolinieritas ...................................................................... 58
c. Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 60
d. Uji Autokorelasi ............................................................................ 61
4. Analisis Regresi Berganda ................................................................. 63
5. Uji Kecocokan Model ........................................................................ 65
a. Kofisien Determinasi (R2) ............................................................. 65
b. Uji Simultan (Uji F) ...................................................................... 66
6. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 68
a. Uji Parsial (Uji t)............................................................................ 68
B. Pembahasan ............................................................................................. 77
1. Pengaruh Kepemilikan Institusional terdapat Debt to Asset Ratio..... 77
2. Pengaruh Dewan Komisaris Independen
terhadap Debt to Asset Ratio ............................................................. 78
3. Pengaruh Dewan Komisaris terhadap Debt to Asset Ratio ................ 79
4. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Systematic Risk .......... 81
5. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Systematic Risk ... 82
6. Pengaruh Dewan Komisaris terhadap Systematic Risk ...................... 82
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ............................................................................................ 84
B. Saran ....................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Judul Tabel Hal.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 28
Tabel 4.1 Deskripsi Pengambilan Sampel ......................................................... 52
Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................................. 53
Tabel 4.3 Hasli Uji Normalitas Debt to Asset Ratio .......................................... 57
Tabel 4.4 Hasli Uji Normalitas Systematic Risk ................................................ 58
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas Debt to Asset Ratio ................................. 59
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas Systematic Risk ....................................... 59
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Debt to Asset Ratio ............................. 60
Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas Systematic Risk ................................... 60
Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi Debt to Asset Ratio ....................................... 62
Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi Systematic Risk ........................................... 62
Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Berganda Debt to Asset Ratio.............................. 63
Tabel 4.12 Hasil Uji Regresi Berganda Systematic Risk.................................... 64
Tabel 4.13 Hasil Uji Adjusted R2 Debt to Asset Ratio ....................................... 65
Tabel 4.14 Hasil Uji Adjusted R2 Systematic Risk ............................................. 66
Tabel 4.15 Hasil Uji F Debt to Asset Ratio ........................................................ 67
Tabel 4,16 Hasil Uji F Systematic Risk .............................................................. 67
Tabel 4.17 Hasil Uji t Debt to Asset Ratio ......................................................... 69
Tabel 4.18 Hasil Uji t Systematic Risk ............................................................... 69
Tabel 4.19 Hasil Pengujian Hipotesis Variabel X Terhadap Y1 dan Y2 ............ 76
xvii
DAFTAR GAMBAR
Judul Gambar Hal.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 33
Gambar 3.2 Daerah Penerimaan Ho Uji t Hipotesis Pertama ............................ 46
Gambar 3.3 Daerah Penerimaan Ho Uji t Hipotesis Kedua ............................... 47
Gambar 3.4 Daerah Penerimaan Ho Uji t Hipotesis Ketiga............................... 48
Gambar 3.5 Daerah Penerimaan Ho Uji t Hipotesis Keempat ........................... 49
Gambar 3.6 Daerah Penerimaan Ho Uji t Hipotesis Kelima ............................. 50
Gambar 3.7 Daerah Penerimaan Ho Uji t Hipotesis Keenam ............................ 51
Gambar 4.8 Daerah Kurva Penolakan Hipotesis Pertama ................................. 71
Gambar 4.9 Daerah Kurva Penerimaan Hipotesis Kedua .................................. 72
Gambar 4.10 Daerah Kurva Penerimaan Hipotesis Ketiga ................................ 73
Gambar 4.11 Daerah Kurva Penolakan Hipotesis Keempat .............................. 74
Gambar 4.12 Daerah Kurva Penolakan Hipotesis Kelima ................................. 75
Gambar 4.13 Daerah Kurva Penolakan Hipotesis Keenam ............................... 76
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Judul Lampiran
Lampiran 1 Daftar Perusahaan Manufaktur yang dijadikan sampel
Lampiran 2 Hasil Olah Data Perusahaan Manufaktur
Lampiran 3 Kepemilikan Institusional
Lampiran 4 Dewan Komisaris Independen
Lampiran 5 Ukuran Dewan Komisaris
Lampiran 6 Debt to Asset Ratio (DAR)
Lampiran 7 IHSG
Lampiran 8 Beta Saham
Lampiran 9 Debt to Asset Ratio sebelum dan sesudah Casewise Diagnostic
Lampiran 10 Uji R2 Debt to Asset Ratio sebelum dan sesudah CasewiseDiagnostic
Lampiran 11 Uji F Debt to Asset Ratio sebelum dan sesudah CasewiseDiagnostic
Lampiran 12 Uji t Debt to Asset Ratio sebelum dan sesudah CasewiseDiagnostic
Lampiran 13 Casewise Diagnostic
Lampiran 14 Uji Asumsi Klasik Debt to Asset Ratio
a. Uji Normalitas
b. Uji Autokorelasi
c. Uji Multikolinieritas
d. Uji Heteroskedastisitas
Lampiran 15 Systematic Risk sebelum dan sesudah Casewise Diagnostic
Lampiran 16 Uji R2 Systematic Risk sebelum dan sesudah CasewiseDiagnostic
Lampiran 17 Uji F Systematic Risk sebelum dan sesudah CasewiseDiagnostic
Lampiran 18 Uji t Systematic Risk sebelum dan sesudah CasewiseDiagnostic
Lampiran 19 Uji Asumsi Klasik Systematic Risk
a. Uji Normalitas
b. Uji Autokorelasi
c. Uji Multikolinieritas
d. Uji Heteroskedastisitas
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan bisnis yang mulai memasuki era globalisasi
mengakibatkan persaingan perusahaan semakin tajam. Hal ini menuntut
perusahaan untuk melakukan kegiatan dengan efektif dan efisien agar tetap
memilik daya saing dengan perusahaan lain (Pradana & Kiswanto, 2013).
Manajemen risiko yang bagus dan terskruktur berperan penting untuk
mencegah dan mendeteksi pengelapan dan melindungi sumber daya
perusahaan baik yang berwujud maupun tidak berwujud (Ramadhani, Sari dan
Darlis, 2015). Manajemen risiko semakin hangat dalam dunia bisnis
khususnya di Amerika Serikat, akibat runtuhnya beberapa perusahaan AS
yang baik karena kecurangan maupun penipuan laporan akuntansi seperti yang
dialami oleh Enron dan Worldcom membuat beberapa perusahaan berinisiatif
untuk meningkatkan good corporate governance dengan memberikan
perhatian terhadap peran dari manajemen risiko (Sumbramaniam, et al. 2009
dalam Ramadhani, Sari dan Darlis, 2015).
Menurut Ashkhabi dan Agustina (2015) kasus perusahaan dengan
hutang yang tinggi terjadi pada tahun 2008 ketika PT. Suba Indah mengalami
delisting. Pada tahun 2007, PT. Suba Indah digugat pailit oleh krediturnya atas
kewajiban yang tidak dibayar oleh PT. Suba Indah. Suba Indah tercatat
memiliki utang kepada Bank Mandiri sebesar RP. 773,88 miliar. Suba Indah
juga gagal membayar (default) atas surat sanggup US$ 12 juta kepada
2
Commodity Credit Corporation sejak tahun 2004. Suba Indah menunggak
pembayaran utang kepada Departemen Pertanian Amerika Serikat US$ 11,89
juta. Ditambah lagi bunga yang timbul dari keterlambatan pembayaran utang
sebesar US$ 3,23 juta per 31 Desember 2006. Kasus utang lain juga terjadi
pada PT Sekar Bumi tahun 2009 ketika pelemahan kondisi keuangan
perusahaan dan gagal memenuh kewajiban terhadap para kreditur sekitar RP.
943 miliar. Kegagalan memenuhi kewajiban juga dipicu dampak krisis
moneter yang juga berdampak pada kinerja keuangan perusahaan yang
mengakibatkan PT. Sekar Bumi mengalami delisting.
Menurut Pradana dan Kiswanto (2013) Fungsi keuangan merupakan
fungsi penting dalam perusahaan. Kebutuhan dana perusahaan bisa berasal
dari internal maupun eksternal. Dana yang berasal dari modal sendiri bisa
berupa modal saham, laba ditahan, dan cadangan. Sedangkan dana dari luar
perusahaan dapat berupa hutang (debt financing). Menurut Ashkhabi dan
Agustina (2015) hutang merupakan salah satu cara memperoleh dana dari
pihak eksternal yaitu kreditor. Dana yang diberikan oleh kreditor dalam hal
pendanaan terhadap perusahaan tersebut menimbulkan biaya hutang bagi
perusahaan, dimana biaya hutang (cost of debt) merupakan tingkat bunga yang
diterima oleh kreditor sebagai tingkat pengambilan yang diisyaratkan.
Subramanyam dan Wild (2005) mengatakan bahwa struktur modal
merupakan salah satu sumber pendanaan ekuitas dan utang pada suatu
perusahaan. Sumber pendanaan tersebut dapat dijadikan suatu indikator untuk
menilai apakah perusahaan mempunyai stabilitas keuangan dan dapat
3
melunasi utang yang ada. Struktur modal yang baik pada perusahaan dapat
digunakan sebagai acuan untuk perusahaan memiliki stabilitas keuangan
perusahaan dan dapat menghindari risiko gagal untuk membayar hutang.
Dengan adanya DAR yang efektif mampu menciptakan keuangan perusahaan
dengan kuat dan stabil. Untuk itu, DAR menjadi salah satu yang menjadi
faktor pertimbangan yang sangat penting. Oleh karena itu semakin besar nilai
hutang, maka risiko yang akan dihadapi perusahaan akan meningkat,
khususnya risiko yang terkait dengan ketidakmampuan perusahaan untuk
melunasi kewajibannya. Hal ini menyebabkan pemegang saham dan kreditur
akan meminta tambahan return yang merupakan kenaikan biaya ekuitas dan
biaya utang bagi perusahaan (Rebecca, 2012).
Menurut Pradana dan Kiswanto (2013) risiko adalah ketidakpastiaan
yang dialami oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
Sekiman kecil risiko bisnis, akan menyebabkan struktur modal menjadi lebih
optimal, sebaliknya, semakin besar risiko bisnis, maka akan semakin kecil
tingkat keoptimalan struktur modal. Menurut Husnan (2015) sumber risiko
dibagi menjadi 2 yaitu systematic risk dan unsystematic risk. Systematic risk
merupakan risiko yang mempengaruhi semua (banyak) perusahaan. Risiko
sistematis juga sering disebut dengan risiko yang selalu ada tidak bisa
dihilangkan dengan diversifikasi. Risiko sistematis juga disebut dengan risiko
pasar (market risk). Disebut risiko pasar karena fluktuasi ini disebabkan oleh
faktor-faktor yang mempengaruhi semua perusahaan yang beroperasi.
Sedangkan risiko yang bisa dihilangkan dengan diversifikasi disebut sebagai
4
risiko tidak sistematis (unsystematic risk). Faktor-faktor tersebut misalnya,
kondisi perekonomian, kebijakan pajak dan lainnya. Faktor-faktor ini
menyebabkan ada kecenderungan semua saham untuk bergerak bersama dan
karenanya selalu dalam setiap saham.
Prinsip Corporate Governance merupakan salah satu faktor dalam
pengambilan keputusan berinvestasi dalam suatu perusahaan (Amelia dan
Yadnyana, 2016). Beberapa prinsip dalam Good Corporate Governance yaitu
meliputi Transparansi (Transperency), Akuntabilitas (Accountability),
Responsibilitas (Responcibility), Independensi (Independency), Kewajaran
dan Kesetaraan (Fairness). Penerapan Good Corporate Governance memiliki
prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai
keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam
memberikan pertanggungjawaban kepada para shareholder khususnya, dan
stakeholder pada umumnya (Saraswati, Sulistyo, dan Mustikowati, 2011).
Menurut Corporate Governance Perception Index (2012) tata kelola
perusahaan merupakan salah satu mekanisme yang dapat mengarahkan dan
mengendalikan suatu perusahaan agar operasional perusahaan berjalan sesuai
dengan harapan stakeholder. Tata kelola perusahaan yang baik akan
mengurangi resiko yang merugikan akibat tindakan pengelolaan yang
cenderung menguntungkan diri sendiri, dan umumnya Good Corporate
Governance dapat meningkatkan kepercayaan dari para investor. Oleh karena
itu Good Corporate Governance dapat mengontrol tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh manajemen dalam kepentingan stakeholder.
5
Teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul ketika satu
orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent) untuk
memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang
pengambilan keputusan kepada agen tersebut (Jensen dan Meckling, 1976).
Menurut Putri dan Natsir (2006) manajemen sebagai pengelola perusahaan
dalam kenyataanya seringkali menghadapi masalah dikarenakan tujuan
perusahaan berbenturan dengan tujuan pribadi manajer. Kondisi semacam ini
dikenal dengan informasi yang tidak simetris atau asimetri informasi
(information asymmetric) (Laksana, Jaya 2015).
Salah satu pihak eksternal yang memainkan peran penting adalah
investor institusional yang sering diproksikan dengan kepemilikan
institusional (Kusumaningrum, 2013). Peran kepemilikan institusional dalam
suatu perusahaan memainkan pengaruh yang besar pada pengungkapan
manajemen risiko karena aksesibilitas mereka dalam proses partisipasi
pengambilan keputusan di manajemen tingkat atas (Iryanti & Irene, 2015).
Menurut Ramadhani, Sari & Darlis (2015) komisaris independen yang
besar dalam struktur dewan komisaris akan memberikan pengawasan yang
lebih baik dan dapat membatasi peluang-peluang kecurangan pihak
manajemen. Dengan tindakan independennya, komisaris independen dapat
membantu perusahaan untuk membuat kebijakan yang ditetapkan semat-mata
untuk kepentingan perusahaan.
Fama dan Jensen dalam Sambera (2013) mengatakan bahwa dewan
komisaris adalah mekanisme pengendalian risiko paling penting. Dewan
6
komisaris merupakan inti dari Corporate Governance yang ditugaskan untuk
menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam
mengelola perusahaan, serta mewajibkan terlaksananya akuntabilitas. Dewan
komisaris bertanggungjawab untuk mengawasi manajemen, maka dewan
komisaris merupakan pusat ketahanan dan kesuksesan perusahaan (Forum for
Corporate Governance in Indonesia (FCGI), 2002).
Menurut Nugroho (2013) yang menyatakan bahwa komisaris
independen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal,
sedangkan variabel lain yaitu ukuran dewan direksi, kepemilikan remunerasi
tidak berpengaruh signifikan dan profitabilitas, likuiditas dan asset tangibility
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal, dan ukuran
perusahaan tidak berpengaruh signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian yang cukup beragam mengenai Corporate
Governance yang telah dilakukan, maka penulis tertarik untuk menguji
kembali mengenai Corporate Governance. Penelitian ini mengacu pada
penelitian yang dilakukan oleh Mai M Umar’ (2010) dengan penelitian
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Iindonesia tahun 2000-
2007 dengan menggunakan path analysis. Untuk membedakan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya, peneliti menggunakan laporan tahunan (annual
report) perusahaan pada tahun 2013-2015 dan menggunakan metode analisis
regresi berganda serta dengan objek perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
7
Alasan peneliti memilih perusahaan manufaktur karena disinyalir
banyak perusahaan yang tidak membagikan dividen tunai, ketika perusahaan
membagikan dividen tunai berarti perusahaan mempunyai dana untuk
mengembalikan pinjaman dan membayar beban bunga. Menurut Rebecca
(2012) Semakin besar total aset yang dimiliki oleh perusahaan, maka
diharapkan perusahaan memiliki kemampuan yang lebih besar untuk melunasi
seluruh kewajibannya di masa yang akan datang sehingga risiko perusahaan
mengalami default akan meningkat. Sebagai hasilnya, biaya utang yang
ditanggung oleh perusahaan pun menjadi lebih tinggi.
Berdasarkan pada uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : “Pengaruh Kepemilikan Institusional, Dewan
Komisaris Independen, dan Dewan Komisaris terhadap Debt to asstes
ratio (DAR) dan Systematic risk pada Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2013-2015”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan tersebut,
maka masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
1. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap DAR?
2. Apakah dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap DAR?
3. Apakah dewan komisaris berpengaruh positif terhadap DAR?
4. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap systematic
risk?
8
5. Apakah dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap
systematic risk?
6. Apakah dewan komisaris berpengaruh positif terhadap systematic risk?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah di
susun, maka tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh negatif
kepemilikan institusioal terhadap DAR.
b. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh positif dewan
komisaris independen terhadap DAR.
c. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh positif dewan
komisaris terhadap DAR.
d. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh positif
kepemilikan institusional terhadap systematic risk.
e. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh positif dewan
komisaris independen terhadap systematic risk.
f. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh positif dewan
komisaris terhadap systematic risk.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti
Sebagai acuan terutama untuk penelitian yang berkaitan dengan
Corporate Governance terhadap DAR dan systematic risk.
9
b. Bagi perusahan
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi informasi tambahan atau
sebagai pertimbangan yang bermanfaat bagi perusahaan terkait dengan
mekanisme tata kelola perusahaan tentang pentingnya pengaruh
kepemilikan institusional, komisaris independen dan dewan komisaris
terhadap DAR dan systematic risk.
c. Bagi masyarakat
Penelitian ini sebagai informasi tambahan bagi pembaca yang ingin
lebih mengetahui tentang Corporate Governance secara internal.
d. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam
melakukan penelitian selanjutnya.
e. Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi untuk
mempertimbangkan dalam berinvestasi.
10
BAB II
TIJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Agency Teory (Teori Keagenan)
Menurut Jensen dan Meckling (1976) teori keagenan adalah teori
yang mengungkapkan hubungan kontrak antara pemilik (principal) dengan
manajemen (agent). Teori ini menjelaskan bahwa hubungan agensi
muncul ketika satu orang atau lebih (principal) memperkerjakan orang
lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan
wewenang pengambilan keputusan kepada agen tersebut.
Menurut Sugiarto (2009) dalam teori keagenan (agency theory),
permasalahan yang muncul karena seorang agen (pihak yang menerima
tugas dan wewenang) tidak selalu bertindak sesuai dengan kepentingan
prinsipal (pihak yang memberikan tugas atau wewenang) hal ini disebut
dengan masalah keagenan (agency problem). Konflik keagenan yang
terjadi ini karena adanya asimetri informasi dimana pihak agent sebagai
pengelola perusahaan secara langsung lebih memahami kondisi internal
perusahaan jika dibandingkan dengan pihak principal yang memiliki
sedikit informasi tentang kondisi perusahaan (Ashkhabi dan Agustina,
2015).
Teori agensi mampu menjelaskan potensi konflik kepentingan
diantara berbagai pihak yang berkepentingan dalam perusahaan tersebut.
Menurut Sugiarto (2009) tindakan agen yang tidak sesuai dengan
11
keinginan prinsipal dapat muncul dalam berbagai bentuk yang pada
umumnya mendilusi laba perusahaan. Manajer memiliki kepentingan
pribadi yang sebagian besar bertentangan dengan kepentingan pemilik
perusahaan.
Dalam suatu perusahaan konflik kepentingan antara prinsipal
dengan agent salah satunya dapat timbul karena adanya kelebihan aliran
kas. Kelebihan aliran kas cenderung diinvestasikan dalam hal-hal yang
tidak ada kaitannya dengan kegiatan utama perusahaan. Hal in
menyebabkan perbadaan kepentingan karena pemegang saham lebih suka
investasi yang berisiko tinggi yang menghasilkan return tinggi, sementara
manajemen lebih memilih investasi yang dengan risiko yang lebih rendah.
Konflik keagenan akan muncul ketika prinsipal menyewa seorang agen
untuk mengerjakan suatu pekerjaan, namun agen tidak ikut memperoleh
bagian dari apa yang dihasilkannya. Asumsi bahwa pihak-pihak yang
terlibat dalam perusahaan akan berupaya memaksimumkan nilai
perusahaan ternyata tidak selalu terpenuhi.
Menurut Eisenhardt (1989) dalam Reminov (2015) menyatakan
bahwa teori keagenan menggunakan tiga asumsi sifat dasar manusia yaitu :
a. Manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri (self interest).
b. Manusia memikili daya pikir terbatas mengenai persepsi masa
mendatang (bounded rationality).
c. Manusia selalu menghindari resiko (risk averse).
12
Dengan demikian, berdasarkan pada asumsi sifat dasar manusia
tersebut manajer sebagai manusia akan bertindak opportunistik, yaitu
mengutamakan kepentingan bagi pribadinya.
2. Teori Mekanisme Corporate Governance
Corporate Governance merupakan suatu mekanisme yang
didasarkan pada teori keagenan. Penerapan konsep Corporate Governance
diharapkan memberikan kepercayaan terhadap agen (manajemen) dalam
mengelola kekayaan pemilik (investor) dan pemilik menjadi yakin bahwa
agen tidak akan melakukan sesuatu kecurangan untuk kesejahteran agen
(Darwis, 2009 dalam Nugroho, 2013). Corporate Governance adalah
konsep yang diajukan demi peningkatan kinerja perusahaan melalui
supervisi atau memonitoring kinerja dari manajemen dan menjamin
adanya akuntabilitas dari manajemen terhadap stakeholders dengan dasar
pada kerangka peraturan perusahaan. Sedangkan menurut Forum for
Corporate Governance in Indonesia (FGCI, 2009) corporate governance
adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang
saham, pengurus atau pegelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah,
karyawan serta para pemegang saham kepentingan intern dan ekstern
lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau
dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan
perusahaan. Sedangkan tujuan dari Good Corporate Governance adalah
untuk menciptakan nilai tambah (value added) bagi semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders).
13
Corporate Governance merupakan mekanisme pengendalian yang
mengatur dan mengelola perusahaan dengan maksud untuk meningkatkan
kemakmuran dan akuntabilitas dari perusahaan yang tujuan akhirnya untuk
mewujudkan shareholders value. Good Corporate Governance akan
membantu terciptanya hubungan yang kondusif untuk perusahaan dan
dapat di pertanggungjawabkan diantara elemen dalam perusahaan yaitu
kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, dan dewan
komisaris, dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan dan
mengurangi tindakan manajemen untuk berperilaku oportunistik.
Menurut Corporate Governance Perception Index (2012)
Corporate Governance merupakan salah satu mekanisme yang dapat
mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan agar operasional
perusahaan berjalan sesuai dengan harapan stakeholder. Konsep dari
Corporate Governance ini diajukan untuk tercapainya pengelolaan
perusahaan agar lebih transparan bagi semua pengguna laporan keuangan.
Prinsip-prinsip dasar dari Good Corporate Governance meliputi (Effendi,
2016) :
1. Keadilan
Menekankan pada adanya perlakuan dan jaminan hak-hak yang
sama kepada pemegang saham minoritas maupun mayoritas, termasuk
hak-hak pemegang saham asing serta investor lainnya.
14
2. Transparasi
Keterbukaan mengenai informasi kinerja perusahaan, baik tepat
waktu maupun akuransinya. Hal ini berkaitan erat dengan kualitas
informasi akuntansi yang dihasilkan.
3. Akuntabilitas
Kejelasan fungsi, struktur, system dan pertanggungjawaban
organisasi perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana
secara efektif.
4. Responsibilitas
Perusahaan harus mematuhi hukum dan aturan serta memenuhi
tanggungjawab kepada komunitas dan lingkungan dengan tujuan
mempertahankan keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang dan
dikenal sebagai perusahaan yang baik.
5. Independensi (Kemandirian)
Adanya keharusan supaya organ perusahaan bertugas dengan
lebih baik dan memberikan keputusan baik bagi perusahaan.
Prinsip-prinsip corporate governance yang diterapkan memberikan
manfaat diantaranya sebagai berikut:
1. Meminimalkan agency costs dengan mengontrol konflik kepentingan
yang mungkin terjadi antara principal dengan agen.
2. Meminimalkan cost of capital dengan menciptakan sinyal positif
kepada para penyedia modal.
3. Menciptakan citra perusahaan
15
4. Meningkatkan nilai perusahaan yang dapat dilihat dari cost of capital
yang rendah.
5. Peningkatan kinerja keuangan dan persepsi stakeholder terhadap masa
depan perusahaan yang lebih baik.
Manfaat corporate governance menurut Forum for corporate
Governance in Indonesia (FCGI, 2001) adalah :
1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses
pengambilan keputusan yang lebih baik, menigkatkan efisiensi
operasional perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan kepada
stakeholders.
2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah
sehingga dapat meningkatkan corporate value.
3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di
Indonesia.
4. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena
sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan deviden.
3. Kepemilikan Institusional (Institutional Ownership)
Menurut Ashkhabi dan Agustina (2015) kepemilikan institusional
merupakan salah satu cara untuk mengurangi konflik yang terjadi diantara
para pemegang saham dengan manajer. Kepemilikan institusional adalah
saham yang dimiliki oleh lembaga institusi seperti pemerintah, institusi
keuangan atau bank, institusi badan hukum, perusahaan investasi, institusi
luar negeri, dana perwalian institusi lainnya pada akhir tahun. Kepemilikan
institusional memiliki kelebihan antara lain:
16
a. Memiliki profesionalisme dalam menganalisis informasi sehingga
dapat menguji kendala informasi.
b. Memiliki motivasi yang kuat untuk melaksanakan pengawasan lebih
ketat atas aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan.
Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa kepemilikan
institusional memiliki peranan yang sangat penting dalam meminimalisasi
konflik keagenan yang terjadi antara manajer dan pemegang saham.
Kepemilikan institusional juga dapat menjadi mekanisme pengawasan
terhadap setiap keputusan yang diambil oleh para pihak manajemen. Hal
ini dikarenakan para investor institusional terlibat dalam pengambilan
strategi, sehingga tidak mudah percaya terhadap tindakan manipulasi laba
perusahaan. Kepemilikan institusional mempunyai arti penting dalam
mengawasi manajemen karena dengan adanya kepemilikan institusional
dapat mendorong perusahaan dalam meningkatan pengawasan yang lebih
optimal pada perusahaan. Di dalam pengawasan tersebut dapat menjamin
kemakmuran pemegang saham, dalam hal ini pengaruh kepemilikan
institusional sebagai agen yang mengawasi mendapat tekanan melalui
investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal.
Menurut Ashkhabi dan Agustina (2015) dengan adanya
pengawasan yang ketat dapat membuat kinerja perusahaan menjadi baik,
sehingga kreditur memandang risiko perusahaan rendah. Sedangkan
perusahaan dengan kepemilikan institusi rendah akan mempengaruhi
17
kinerja karyawan perusahaan tersebut karena kurangnya pengawasan dari
pihak luar. Dengan ini manajer akan mengurangi jumlah hutang dan
membantu mengurangi biaya keagenan.
4. Dewan Komisaris Independen (Board independent)
Komisaris independen adalah komisaris yang bukan merupakan
anggota manajemen pemegang saham mayoritas dari suatu perusahaan
yang mengawasi pengelolaan perusahaan. Menurut UU No.40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas pasal 120 ayat 2, komisaris independen
merupakan orang yang diangkat berdasarkan keputusan RUPS dari pihak
yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham utama, anggota direksi,
anggota direksi dan atau anggota dewan komisaris lainnya dan dipilih oleh
pemegang saham minoritas yang bukan pemegang saham pengendali.
Terafiliasi berarti :
a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat
kedua, baik secara horizontal maupun vertikal.
b. Hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari
pihak tersebut.
c. Hubungan antara 2 perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota
direksi atau dewan komisaris yang sama.
d. Hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak
langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut.
18
e. Hubungan antara 2 perusahaan yang dikenalkan, baik langsung
maupun tidak langsung oleh pihak yanng sama atau hubungan antara
perusahaan dan pemegang saham utama.
Jumlah komisaris independen perusahaan yang besar, umumnya
mempunyai laporan keuangan yang berkualitas, karena ketika komisaris
independen akan mengeluarkan keputusan atas dasar kepentingan atau
kebutuhan dari perusahaan tidak atas dasar kepentingan pribadi atau
golongan semata, karena komisaris independen bukan pegawai dan tidak
memiliki saham dalam perusahaan. Menurut Fama dan Jensen (1983)
dalam Ujiyantho dan Pramuka (2007) menyatakan bahwa non-executuve
director komisaris independen dapat bertindak sebagai penengah dalam
perselisihan yang terjadi diantara para manajer internal dan mengawasi
kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada manajemen.
Fungsi dari komisaris independen yaitu menjalankan monitoring agar
manajer tidak bertindak untuk kepentingan diri sendiri yang akan
merugikan para pemegang saham dan menimbulkan agency conflict.
Dewan komisaris independen harus dapat menjamin agar mekanisme
pengawasan berjalan secara efektif dan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Keberadaan komisaris independen di Indonesia telah diatur dalam
Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) Nomor: Kep 315/
BEJ/06-2000 perihal Peraturan No 1-A. Keputusan ini berisi tentang
Pencatatan Saham dan Efek bersifat Ekuitas selain Saham yang diterbitkan
oleh Perusahaan Tercatat pada butir mengenai Ketentuan tentang
19
Komisaris Independen. Peraturan Tersebut dinyatakan bahwa dalam
rangka penyelenggaraan pengelolaan perusahaan yang baik, perusahaan
yang tercatat di BEJ wajib memiliki komisaris independen yang jumlah
proporsinya sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh bukan
pemegang saham pengendali dengan ketentuan jumalah komisaris
independen sekurang-kurangnya 30% dari jumlah seluruh anggota
komisaris.
Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia dalam Sambera,
(2013) kriteria komisaris independen adalah sebagai berikut :
a. Komisaris independen bukan merupakan anggota manajemen.
b. Komisaris independen bukan merupakan pemegang saham mayoritas
atau seorang pejebatan dari cara lain yang berhubungan secara
langsung dengan pemegang saham mayoritas perusahaan.
c. Komisaris independen dalam kurun waktu tiga tahun terakhir tidak
dipekerjakan dalam kapasitasnya sebagai eksekutif oleh perusahaan
atau perusahaan lainnya dalam kelompok usaha dan tidak pula
dipekerjakan dalam kapasitas sebagai komisaris tidak lagi menempati
posisi seperti itu.
d. Komisaris independen bukan merupakan penasihat profesional
perusahaan atau perusahaa lainnya yang satu kelompok dengan
perusahaan tersebut.
e. Komisaris independen bukan merupakan seorang pemasok atau
pelanggan yang signifikan dan berpengaruh dari perusahaan atau
perusahaan yang lainnya yang salah satu kelompok.
20
f. Komisaris independen tidak memiliki kontrak dengan perusahaan atau
perusahaan lainnya yang satu kelompok selain sebagai komisaris
independen perusahaan tersebut.
g. Komisaris independen harus bebas dari kepentingan dan urusan bisnis
apapun atau hubungan lainya yang dapat atau secara wajar dapat
dianggap sebagai campur tangan material dengan kemampuannya
sebagai seorang komisaris untuk bertindak dengan kepentingan yang
menguntungkan perusahaan.
Menurut Yatim (2009) dalam Sambera (2013) yang dilakukan
dalam perusahaan yang listing di Bursa Malaysia menunjukkan bahwa
komisaris independen menyediakan pengawasan yang lebih baik dan lebih
besar atas kebijaksanaan manajemen termasuk kebijakan dalam aktivitas
pengambilan risiko. Selanjutnya, para anggota komisaris independen lebih
cenderung melihat pelayanan dan pengabdian mereka sebagai bentuk
usaha mereka dalam meningkatkan reputasi perusahaan mereka.
Sumbramaniam, et al, (2009) dalam Sambera (2013), menjelaskan
bahwa perusahaan yang memiliki komisaris independen secara umum
dapat dipastikan mempunyai agency cost yang rendah. Hal ini dikarenakan
komisaris independen dipandang dapat menyediakan pengawasan dewan
yang lebih baik dengan cara melakukan pengawasan independen terhadap
dewan direksi serta perusahaan dengan dewan komisaris independen yang
besar maka akan berdampak pada kualitas pelaporan keuangan yang baik.
21
5. Dewan komisaris (Boards Size)
Dewan komisaris merupakan mekanisme pengendalian intern
tertinggi yang bertanggungjawab untuk memonitor tindakan manajemen
puncak yang memiliki peran dalam aktivitas pengawasan. Dewan
komisaris sebagai organ perusahaan, dewan komisaris bertugas dan
bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat kepada direksi serta memastikan bahwa perusahaan
melaksanakan Good Corporate Governance (KNKG, 2006). Semakin
besar anggota dewan komisaris, maka akan semakin mudah untuk
mengendalikan manajer dan tentunya akan semakin efektif dalam
memonitor aktifitas dari manajemen. Jensen dan Meckling (1976) dalam
Malvin (2015) semakin banyak dewan komisaris independen atau
pemonitor, konflik yang terjadi kemungkinan akan semakin rendah. Dalam
perusahaan, peran komisaris ditekankan pada fungsi monitoring dari
implementasi kebijakan direksi. Dengan adanya komisaris, diharapkan
permasalahan agensi yang timbul antara dewan direksi dengan pemegang
saham dapat diminimalisir.
Jumlah atau ukuran dewan komisaris sangat berpengaruh terhadap
fungsi monitoring yang dilakukan oleh dewan komisaris. Menurut
Krisnauli (2014) ukuran dewan komisaris merupakan jumlah yang tepat
agar dewan komisaris dapat bekerja secara efektif dan menjalankan
corporate governance dengan penuh tanggung jawab kepada pemegang
saham. Jumlah anggota dewan komisaris harus disesuaikan dengan
22
kompleksitas perusahaan dengan tetap memperhatikan efektivitas salam
pengambilan keputusan. Oleh karena itu antara perusahaan yang satu
dengan yang lain pasti mempunyai kepentingan, ukuran dan kompleksitas
mereka masing-masing (Sambera, 2013).
Perspektif teori keagenan, dewan komisaris mewakili mekanisme
internal utama untuk mengonrol perilaku oportunistik manajemen
sehingga dapat membantu menyelaraskan kepentingan pemegang saham
dan manajer (Jensen, 1983 dalam Young dkk, 2001) dalam Melvin (2015).
Jumlah anggota yang harus dimiliki dewan komisaris sebaiknya lebih
besar atau paling tidak sama dengan jumlah anggota dewan direksi. Hal ini
dikarenakan apabila jumlah anggota dewan komisaris lebih sedikit
dibandingkan dengan dewan direksi, maka akan terdapat kemungkinan
anggota dewan komisaris mendapat tekanan psikologi jika ada perbedaan
pendapat antara kedua pihak tersebut (Sambera, 2013). Dengan fungsi
kontrol yang dimiliki oleh dewan komisaris, maka dewan komisaris dapat
mengontrol setiap tindakan manajer dalam keputusan pendanaan
perusahaan.
Ukuran dewan komisaris yang besar dianggap kurang efektif dalam
menjalankan fungsinya karena sulit dalam komunikasi, koordinasi serta
pembuatan keputusan. Agar dewan komisaris dapat berfungsi sebagaimana
mestinya, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, diantaranya
sebagai berikut :
23
a. Komposisi dewan komisaris haruslah dibuat sedemikian rupa agar
memiliki independensi serta dapat memberikan keputusan yang benar,
tepat waktu dan efektif.
b. Anggota dewan komisaris haruslah memiliki profesionalitas dalam
bentuk integritas dan kapabilitas yang memadai sehingga
memungkinkan mereka untuk menjalankan fungsi yang dimilikinya
dengan baik.
c. Fungsi pengawasan dan konsultasi dewan komisaris haruslah meliputi
tindakan pencegahan, perbaikan, dan suspensi.
6. Risiko
Risiko merupakan faktor utama yang akan menjadi pertimbangan
masyarakat apabila akan berinvestasi dalm suatu produk. Risiko harus
sesuai dengan tingkat pengendalian yang diterima oleh investor. Investor
selalu dihadapkan pada dua masalah dalam melakukan investasi yaitu
return dan risiko yang mempunyai dua komponen yang tidak dapat
dihindari dari investasi. Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara
return realisasi yang diterima dengan return yang diharapkan. Risiko
dalam melakukan investasi terhadap perusahaan, para pemilik saham akan
selalu memperhatikan terhadap risiko yang mungkin akan terjadi. Menurut
Ruwita (2012) risiko harus dikelola dengan baik sehingga risiko yang ada
tidak berdampak buruk pada perusahaan, tetapi dapat membantu
perusahaan dalam memahami ketidakpastian kondisi ekonomi.
Pengelolaan atas risiko yang dihadapi perusahaan biasa disebut dengan
manajemen risiko. Manajemen risiko yang dipilih setiap perusahaan
24
umumnya berbeda satu sama lain, walaupun perusahaan-perusahaan
tersebut dalam industri yang sejenis yang mungkin menghadapi risiko
yang serupa. Hal ini dikarenakan manajemen yang berbeda memiliki
strategi pengelolaan, toleransi terhadap risiko, dan tujuan yang berbeda
pula, sehigga penting bagi investor untuk lebih memperhatikan kunci
risiko bisnis dan bagaimana setiap risiko dikelola oleh perusahaan. Bagi
perusahaan dalam situasi seperti ini penuh dengan risiko dalam
memperoleh banyak keuntungan. Risiko sistematis ialah ukuran kepekaan
return sekuritas terhadap return pasar. pada perusahaan semakin tinggi
risiko sistematis, semakin rendah kemungkinan bagi perusahaan untuk
mendapat dana eksternal. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu
membiayai dengan dana internal, sehingga perusahaan akan memperbesar
saldo laba dan mengurangi besarnya jumlah pembayaran deviden.
Risiko sering kali dijadikan sebagai ketidakpastian karenanya
risiko mengacu pada adanya variasi nilai antara yang diperkirakan dengan
nilai yang di observasi. Menurut Husnan (2015) risiko dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Risiko sistematis (systematic risk) adalah risiko yang tidak bisa di
deversifikasikan atau dengan kata lain risiko yang sifatnya
mempengaruhi perusahaan secara menyeluruh. Systematic risk sering
disebut dengan market risk atau risiko pasar karena fluktuasi risiko ini
disebabkan oleh faktor kondisi perekonomian, kebijakan pajak dan
kondisi sosial politik, contohnya karena perubahan tingkat suku bunga
yang mengakibatkan meningkatnya tingkat keuntungan yang
25
disyaratkan atas sekuritas secara keseluruhan, inflasi, resesi ekonomi
perubahan kebijakan ekonomi, perubahan kebijakan ekonomi secara
menyeluruh, perubahan pengharapan investor terhadap perkembangan
ekonomi.
2. Risiko tidak sistematis (Unsystematic risk) atau risiko yang unik
adalah risiko yang terjadi karena karakteristik perusahaan atau institusi
keuangan yang mengeluarkan sekuritas, berbeda satu dengan yang
lain. Unsystematic risk tidak terkait dengan perubahan pasar secara
keseluruhan tapi dipengaruhi oleh faktor mikro spesifik perusahaan
seperti market share, jajaran manajemen dan laba tahunan. Jika
perusahaan mengalami unsystematic risk maka kemampuan untuk
mengatasinya masih bisa dilakukan, karena perbedaan atua keunikan
itu maka masing-masing sekuritas memiliki kepekaan yang berbeda
terhadap setiap peusahaan pasar. Sebagai contoh, kepekaan sekuritas
yang dikeluarkan oleh perusahaan kayu lapis akan berbeda dengan
sekuritas yang dikeluarkan oleh perusahaan perakitan mobil,
perusahaan pengelolaan makanan atau perusahaan pesawat terbang.
Semakin besar jumlah sekuritas dalam portofolio maka semakin kecil
risiko yang tidak sistematis. Apabila investor dapat melakukan
diversifikasi portofolio secara sempurna atau fully diversified
portofolio maka risiko portofolio sama dengan risiko pasar atau market
risk. Karena risiko yang tidak sistematis dapat dihilangkan dengan cara
diversifikasi, maka risiko ini menjadi tidak relevan dalam portofolio.
26
Dengan demikian yang relevan bagi manajer keuangan atau investor
hanya risiko pasar atau risiko yang sistematis. Investor selanjutnya
menilai sekuritas berdasarkan harapan terhadap risiko yang sistematis.
Investor akan memperoleh tingkat keuntungan sebagai imbalan atas
kesediaannya menghadapi risiko yang sistematis.
Kontribusi sekuritas terhadap portofolio tergantung sensitifitas atas
kovarian tingkat keuntungan sekuritas terhadap perubahan pasar yang
diukur dengan beta.
β = 1 berarti memiliki standar deviasi atau risiko yang sama dengan
risiko rata-rata indeks pasar. Portofolio yang terdiri atas sekuritas
dengan beta sama dengan satu akan memiliki standar deviasi yang
sama dengan indeks pasar.
β < 1 berarti memiliki risiko dibawah rata-rata. Portofolio yang terdiri
atas sekuritas semacam ini akan mudah berubah berdasarkan
kondisi pasar.
β > 1 akan memberikan tingkat keuntungan yang lebih besar dari rata-
rata pasar bila kondisi pasar membaik, dan sebaliknya memberi
tingkat keuntungan yang lebih rendah dari rata-rata pasar bila
kondisi pasar melemah.
Koefisien beta portofolio mengukur besar kecilnya pengaruh
perubahan pasar terhadap tingkat keuntungan portofolio. Dengan
demikian tingkat keuntungan portofolio ditentukan oleh risiko yang
systematic koefisien beta dan tingkat keuntungan pasar.
27
7. Debt to Asset Ratio
Modal pinjaman, termasuk semua pinjaman yang diperoleh
perusahaan pemberi dana umumnya meminta pengembalian yang relatif
rendah, karena perusahaan menginginkan resiko yang paling kecil atas
segala modal. DAR merupakan salah satu rasio pengaruh yang
menunjukkan seberapa besar pembiayaan perusahaan dibiayai oleh utang.
Menurut Hery (2016) besaran rasio hutang aset adalah tinggi, maka
hal ini tentu saja akan mengurangi kemampuan perusahaan untuk
memperoleh tambahan pinjaman dari kreditor, karena di khawatirkan
bahwa perusahaan tidak mampu melunasi utang-utangnya dengan total
aset yang dimilikinya. Rasio yang kecil menunjukkan bahwa sedikitnya
aset perusahaan dibiayai oleh hutang (dengan kata lain bahwa sebagian
besar aset yang dimiliki perusahaan dibiayai oleh modal).
Membandingkan antara jumlah kewajiban dengan jumlah aset yang
dimiliki perusahaan menunjukkan sejauh mana dana yang dipinjam telah
digunakan untuk membeli aset. Rasio ini seringkali digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh kewajibannya.
Semakin tinggi debt ratio maka semakin besar pula kemungkinan
perusahaan untuk melunasi kewajibannya. Semakin besar debt ratio
menunjukan semakin besar porsi penggunaan utang dalam membiayai
aktiva, yang berarti pula risiko perusahaan akan meningkat (Hery, 2016).
28
B. Penelitian Terdahulu
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian yang berkaitan dengan
corporate governance (kepemilikan institusional, dewan komisaris
independen, dan dewan komisaris) yang berhubungan dengan DAR dan beta
saham. Penelitian tersebut memiliki hasil yang berbeda dan penelitian
tersebut dapat digunakan sebagai bahan referensi dan berbandingan dalam
penelitian ini.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama dan
Tahun
Penelitian
Variabel Hasil Penelitian
Ramadhani,
Sari & Darlis
2015
Jurnal
Akuntansi,
Vol. 4. No.1,
Oktober 2015
:18-32. ISSN
2337-4314.
Variabel Dependen:
Manajemen Risiko
Variabel Independen :
Karakteristik dewan
komisaris dan
karakteristik perusahaan.
Komite manajemen risiko, ukuran
dewan, kompleksitas berpengaruh
terhadap penerapan manajemen risiko
dalam perusahaan. Sedangkan proporsi
komisaris independen, latar belakang
pendidikan dewan komisaris, reputasi
auditor dan kepemilikan institusi tidak
berpengaruh terhadap penerapan
manajemen risiko.
Muhammad
Tabah A.M
dan Yuli Tri
Cahyono
2015
ISSN 2460-
0784
Variabel Dependen :
Kinerja Keuangan
Variabel Independen :
Komite Audit, Dewan
Direksi, Kualitas Kantor
Akuntan publik,
Komisaris Independen
Komite audit berpengaruh secara statistik
signifikan terhadap kinerjakeuangan dan
memiliki hubungan negatif,
Dewan direksi berpengaruh secara
statistik signifikan terhadap kinerja
perusahaan dan memiliki hubungan
positif,
Kualitas KAP tidak berpengaruh secara
statistik signifikan terhadap kinerja
perusahaan dan memiliki hubungan
positif, Komisaris independen
berpengaruh secara statistik signifikan
terhadap kinerja perusahaan dan
memiliki hubungan positif.
Nuraina, Elva 2012
Jurnal
Akuntansi
Variabel Dependen : Kebijakan Hutang &
Nilai Perusahaan
Kepemilikan institusional & ukran perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan.
29
Nama dan
Tahun
Penelitian
Variabel Hasil Penelitian
e-ISSN: 2502-
6380
Variabel Independen:
Kepemilikan Institusional
& Ukuran Perusahaan
Kepemilikan institusional berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan hutang,
sedangkan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan hutang.
Laksana, Jaya
2015
E-jurnal
Akuntansi
Universitas
Udayana 11.1
(2015): 269-
288
ISSN : 2302-
8556
Variabel Dependen :
Kinerja Keuangan
Variabel Independen :
Dewan direksi
Proporsi dewan komisaris
independen
Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan Institusional
Jumlah dewan direksi berpengaruh
positif terhadap kinerja keuangan
perusahaan,
Kepemilikan Manajerial berpengaruh
negatif terhadap kinerja keuangan,
Proporsi dewan komisaris independen
tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan,
Kepemilikan institusional tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan.
Yunita, Nancy
2012
Jurnal Ilmiah
Mahasiswa
Akuntansi. Vol
1, No.1,
Januari 2012.
Variabel Dependen :
Voluntary Disclosure dan
Biaya Hutang
Variabel Independen :
Corporate Governance
Kepemilikan Manajerial, Komisaris
Independen tidak berpengaruh signifikan
terhadap cost of debt dan voluntary
disclosure,
Kepemilikan Institusional berpengaruh
positif terhadap cost of debt tetapi tidak
berpengaruh signifikan terhadap
voluntary disclosure,
Kualitas Audit berpengaruh signifikan
negatif terhadap cost of debt tetapi tidak
berpengaruh terhadap voluntary
disclosure.
Ashkhsbi dan
Agustina 2015
Acounting
Analysis
Journal 4(3)
(2015) : ISSN
2252-6765.
Variabel Dependen :
Biaya Utang
Variabel Independen :
Pengaruh Corporate
Governance, Struktur
Kepemilikan dan Ukuran
Perusahaan.
Variabel corporate governance dan
kepemilikan institusional berpengaruh
negatif terhadap biaya utang (cost of
debt),
Ukuran perusahaan berpengaruh positif
terhadap biaya utang,
Dan kepemilan manajerial tidak
berpenngaruh terhadap biaya utang.
30
Nama dan
Tahun
Penelitian
Variabel Hasil Penelitian
Lestari, Eva
2011
Jurnal
Ekonomi
Bisnis, TH.16,
NO.2, JULI
2011.
Variabel Independen :
Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional
dan Kebijakan Dividen
Variabel Dependen :
Kebijakan Hutang
Perusahaan
Variabel kepemilikan manajerial tidak
berpengaruh pada kebijakan hutang
perusahaan,
Kepemilikan institusional berpengaruh
positif terhadap kebijakan hutang,
Kebijakan dividen berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kebijakan hutang
perusahaan.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan urutan teoritis dan tinjauan penelitian diatas, maka
variabel independen penelitian adalah kepemilikan institusional, dewan
komisaris independen dan dewan komisaris sedangkan untuk variabel
dependennya adalah DAR dan systematic risk. Berdasarkan hubungan diantara
variabel tersebut dapat dirumuskan kerangka pemikiran sebagai berikut ini :
1. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap DAR
Kepemilikan institusional dapat monitoring secara efektif terhadap
pihak manajemen sehingga meningkatkan kinerja perusahaan sehingga
memungkinkan penggunaan hutang menurun atau lebih rendah (Yunita,
2012). Pengawasan kepemilikan institusional yang ketat dari pihak
investor institusional, akan meningkatkan kinerja manajemen untuk
menunjukkan kinerja sebuah perusahaan yang lebih baik dan dapat
mencegah terjadinya kecurangan yang akan dilakukan oleh manajer
(Ashkhabi dan Agustina, 2015). Menurut Sartono (2010) diperusahaan
31
besar agency problem sangat potensial terjadi karena proporsi kepemilikan
perusahaan relatif kecil. Manajer bukannya memaksimumkan
kemakmuran pemegang saham melainkan memperbesar skala perusahaan
dengan cara ekspansi atau membeli perusahaan lain.
2. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap DAR
Hutang perusahaan memiliki kewajiban untuk mengembalikan
pinjaman dan membayar beban bunga. Kondisi ini membuat manajer
bekerja keras untuk meningkatkan laba sehingga dapat memenuhi
kewajibannya dari pengguna hutang tersebut (Mai, 2010). Menurut
Effendi (2016) dewan komisaris independen berperan efektif untuk
melakukan deteksi dini adanya penyimpangan atau kecurangan
diperusahaan publik, karena dewan komisaris independen juga berperan
sebagai ketua komite audit.
3. Pengaruh Dewan Komisaris terhadap DAR
Menurut Melvin (2015) perusahaan lebih menyukai hutang
daripada saham ketika mereka harus mengeluarkan dana eksternal, karena
cost of debt dianggap lebih murah daripada cost of equity. Semakin besar
jumlah dewan komisaris dalam suatu perusahaan, akan meningkatkan
tingkat utang dalam suatu perusahaan. Dewan komisari melakukan
pengawasan atas kebijakan kepengurusan, pegurus pada umumnya baik
mengenai perseroan maupun usaha perusahaan dan memberi nasihat
kepada direksi. Pengawan dan pemberi nasihat yang dilakukan dewan
32
komisaris dilakukan untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan dari perseroan (Effendi, 2016).
4. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Systematic Risk
Menurut Mai (2010) teori keagenan menyatakan bahwa manajer
termotivasi untuk menanamkan modalnya pada aspek pertumbuhan dan
penurunan risiko melalui diversifikasi walaupun tindakan tersebut tidak
meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham. Kepemilikan
Institusional memberikan pengaruh yang berarti sebagai tindakan
monitoring yang dilakukan kepada pihak manajemen (Ashkhabi &
Agustina, 2015). Menurut Sartono (2010) pemegang saham memegang
pengendalian perusahaan yang mungkin akan menentukan profitabilitas
dan risiko perusahaan. Kreditor memberikan pinjaman kepada perusahaan
dengan target bunga yang didasarkan atas risiko aset perusahaan saat ini,
risiko yang diharapkan asset dimasa datang, struktur modal perusahaan
dan struktur modal perusahaan dimasa yang akan datang.
5. Pengaruh Dewan Komisaris Independen dan Dewan Komisaris terhadap
Systematic Risk
Menurut Mai (2010) Dewan komisaris independen dan dewan
komisaris diprediksi akan memperjuangkan kepentingan para pemegang
saham, dengan cara memaksa para manajer untuk mengambil proyek-
proyek investasi dengan return yang tinggi. Menurut Effendi (2016)
Dewan komisaris ikut bertanggungjawab atas kerugian perseroan apabila
33
yang bersangkutan lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota
dewan komisaris dan ikut bertanggungjawab dengan anggota direksi atas
kewajiban yang belum dilunasi. Dewan komisaris independen berfungsi
efektif dalam melindungi perusahaan publik dari risiko sekaligus
melindungi dari potensi tuntutan hukum karena kegagalan dalam
melaksanakan kewajibannya.
Gambar 2.1
Model Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis
H1: Kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap DAR
H2: Besarnya komposisi anggota dewan komisaris independen
berpengaruh positif terhadap DAR
H3: Ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap DAR
H4: Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap systematic risk
H5: Besarnya komposisi anggota dewan komisaris independen
berpengaruh positif terhadap systematic risk
H6: Ukuran dewan komisaris perusahaan berpengaruh positif terhadap
systematic risk.
Kepemilikan Institusional
Dewan Komisaris Independen
Dewan Komisaris
DAR
(Debt to Assets
Ratio)
Systematic Risk
(Risiko Sistematik)
H1(-)
H2(+)
H3(+)
H4(+)
H6(+)
H5(+)
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kuantitatif.
Penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang mempunyai tujuan
untuk menguji atau verifikasi teori, meletakkan teori secara deduktif menjadi
landasan dalam penemuan dan pemecahan masalah penelitian (Indriantoro
dan Supomo, 2013).
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulan (Indriantoro
dan Supomo, 2013). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tahun 2013 terdapat 136 perusahaan, 2014 terdapat 141 perusahaan dan
2015 terdapat 143 perusahaan, sehingga total populasi terdapat 420
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur pada
tahun 2013 terdapat 29 sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
35
Indonesia tahun 2013-2015 yang diambil dengan menggunakan metode
purposive sampling dengan tujuan agar mendapat sampel data yang
representative sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
Kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel sebagai berikut :
a. Perusahaan manufaktur terdaftar di BEI yang menerbitkan annual
report dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015.
b. Selama periode pengamatan perusahaan memiliki data yang lengkap
untuk digunakan dalam penelitian ini.
c. Perusahaan-perusahaan yang membagikan dividen tunai selama
periode amatan.
d. Perusahaan yang data keuangannya menggunakan Rp (Rupiah).
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data pada penelitian ini dilakukan dengan metode
pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka dari beberapa jurnal.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana data sekunder
yang diperoleh dari perusahaan mencakup laporan tahunan (annual report),
laporan keuangan, dan laporan tata kelola perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada periode 2013-2015 yang telah diunduh dan di audit
di website BEI yaitu www.idx.co.id dan untuk kelengkapan data IHSG serta
harga penutupan saham (closing price) diperoleh dari www.yahoofinance.com.
36
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah debt
to assets ratio (Y1) dan systematic risk (Y2), sedangkan variabel dependen
yang digunakan adalah kepemilikan instituisonal (X1), dewan komisaris
independen (X2), dan dewan komisaris (X3).
E. Definisi Operasional dan pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan 3 variabel independen (X) yaitu
kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, dan dewan komisaris
serta DAR dan systematic risk sebagai variabel dependen (Y). Berikut adalah
masing-masing definisi dari variabel yang akan digunakan dalam penelitian
yang akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Variabel dependen / Variabel Terikat (Y)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
lainnya. Dalam penelitian ini mengunakan variabel dependen yaitu debt to
assets ratio (DAR) dan systematic risk.
a. Debt to Assets Ratio
Debt to Asset Ratio (DAR) merupakan salah satu rasio
pengaruh yang menunjukkan seberapa besar pembiayaan perusahaan
dibiayai oleh utang. Indikator yang digunakan untuk menentukan
komposisi DAR (Harmono, 2011).
Rumus pengukuran debt to assets ratio yaitu :
37
b. Risiko Sistematis (Systematik Risk)
Risiko adalah suatu ketidakpastian. Risiko sistematis dapat
dikatakan nondiversifiable atau risiko pasar (market risk) atau risiko
umum (general risk) yaitu risiko yang tidak bisa di diversifikasikan
dengan portofolio.
Langkah Menghitung Beta Saham :
1) Menghitung Return Saham :
Sama hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung
selisih harga saham periode berjalan dengan sebelumnya dengan
mengabaikan deviden. Pengukuran return saham menggunakan
persamaan sebagai berikut :
Keterangan :
Rit = return saham i pada perioe ke-t
= closing price (penutupan saham) i pada periode ke-t
= closing price (penutupan saham) i pada satu periode
sebelum periode ke-t.
2) Menghitung Return Pasar :
Return pasar dihitung dari perubahan rata-rata bulanan IHSG setiap
akhir tahun. Pengukuran return pasar menggunakan persamaan
sebagai berikut (Fahmi, 2011) :
38
Keterangan :
Rmt = return pasar pada periode ke-t
= indeks pasar pada periode ke-t
= indeks pasar pada satu periode sebelum periode ke-t
3) Menghitung Beta Saham :
Beta merupakan suatu pengukur volatilitas return suatu sekuritas
atau return portofolio terhadap return pasar. Pengukuran beta
saham menggunakan persamaan sebagai berikut (Jogiyanto, 2009):
+ +
Keterangan :
Rit = return saham ke-i pada periode ke-t
αi = koefisien dari regresi masing-masing perusahaan i
βi = beta saham ke-i
Rmt = return pasar pada periode ke-t
= kesalahan residual untuk persamaan regresi perusahaan i
pada periode ke t
2. Variabel independen / Variabel Bebas (X)
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel
lain, yang digunakan dalam variabel independen ini adalah kepemilikan
institusional, dewan komisaris independen, dan dewan komisaris.
a. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional merupakan saham perusahaan yang
dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti institusi pemerintah,
39
institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri,
perusahaan investasi serta institusi lainnya pada akhir tahun
(Saraswati, Sulistyo, & Mustikowati, 2011).
Rumus pengukuran kepemilikan institusional yaitu :
∑
∑
b. Dewan Komisaris Independen
Dewan komisaris independen dapat diukur dengan jumlah
presentase komisaris independen yang ada dalam suatu perusahaan.
Adapun informasi tentang komisaaris independen dapat di peroleh di
laporan keuangan tahunan perusahaan (Saraswati, Sulistyo, &
Mustikowati, 2011).
Rumus pengukuran dewan komisais independen yaitu :
∑
∑
c. Dewan Komisaris
Dewan komisaris merupakan total dari jumlah dewan komisaris
yang ada di perusahaan. Dewan komisaris dalam penelitian ini diukur
menghitung jumlah anggotanya dalam suatu perusahaan.
Rumus pengukuran dewan komisaris yaitu :
Ukuran Dewan Komisaris = ∑
F. Metode Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mengunakan model regresi berganda karena dalam analisis regrsi ini, selain
40
mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih juga
menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen (Ghozali, 2011).
1. Analisis Deskriptif
Analisis Deskriptif mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi
yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami. Statistik deskriptif
didefinisikan sebagai suatu metode dalam mengorganisir dan menganalisis
data kuantitatif, sehingga diperoleh gambaran yang teratur mengenai suatu
kegiatan. Ukuran yang digunakan dalam statistik deskriptif antara lain :
nilai rata-rata, standar deviasi, maksimum dan minimum (Ghozali, 2011).
Nilai mean adalah nilai rata-rata dari setiap variabel penelitian yang
digunakan dalam suatu penelitian. Standar deviasi digunakan untuk
mengetahui besarnya variasi dari data-data yang digunakan terhadap nilai
rata-rata untuk setiap variabel dalam suatu penelitian.
Nilai maksimum digunakan utuk mengetahui jumlah terbesar dari
data yang bersangkutan. Nilai minimum digunakan untuk mengetahui
jumlah terkecil dari data yang bersangkutan. Analisis ini hanya bertujuan
untuk menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat
mempelajari karakteristik data yang bersangkutan. Analisis statistik
deskriptif juga dilakukan untuk mengetahui dispersi dan distribusi data.
Statistik memiliki kegunaan pokok untuk melakukan pengecekan
terhadapat input data, karena analisis ini menghasilkan resume data secara
umum.
41
2. Uji Asumsi Klasik
Mengingat data dalam penelitian ini yang digunakan adalah data
sekunder, maka untuk memenuhi syarat yang telah ditentukan sebelum
dilakukan uji hipotesis melalui uji-t dan uji-F. Untuk mendapatkan hasil
analisis data yang memenuhi syarat pengujian asumsi klasik untuk
pengujian statistik. Pengujian dengan kriteria uji asumsi klasik, meliputi :
a. Uji Normalitas
Menurut Ghazali (2011) uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variable independen dan
dependennya memiliki distribusi data normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal. Seperti yang diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan
bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Apabila asumsi ini
dilanggar maka uji statistik akan menjadi tidak valid untuk jumlah
sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik atau uji
statistik.
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji
normalitas residual, maka dilakukan uji statistik non-parametik
Kolmogrov Smirnov (K-S) dengan alat bantu SPSS. Uji K-S dilakukan
denga membuat hipotesis :
H0 : Data residual berdistribusi normal apabila nilai signifikan < 0,05.
Ha : Data residual tidak berdistribusi normal apabila nilai signifikan >
0,05.
Distribusi data dinyatakan normal apabila nilai asympiotic
significance lebih besar dari 0,05 (Ghozali, 2011).
42
b. Uji Multikoliniearitas
Pengujian ini bertujuan menguji apakah di dalam model
analisis regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen) atau tidak. Untuk megetahui apakah ada korelasi di
antara variabel-variabel bebas dapat diketahui dengan melihat dari
nilai tolerance (TOL) yang tinggi. Model regresi yang bebas dari
multikolinieritas yaitu mempunyai nilai tolerance di atas 0,1 atau VIF
di bawah 10 (Ghozali, 2011).
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2011) bertujuan menguji apakah di dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara yang dilakukan untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan uji Glejser. Jika variabel bebas mempunyai nilai signifikan >
0,05, berarti model regresi terbebas atau tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
d. Uji autokorelasi
Menurut Ghozali (2011) uji autokorelasi bertujuan menguji
apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
43
periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik yaitu regresi yang
bebas dari autokorelasi atau tidak mengandung autokorelasi.
Menurut Santoso (2015) untuk menguji autokorelasi dapat
dilakukan dengan kriteria yang digunakan sebagai berikut ini :
Angka DW dibawah -2 berarti terjadi autokorelasi positif
Angka DW diantara -2 sampai +2 berarti tidak terjadi autokorelasi
Angka DW diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
3. Persamaan Regresi
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Metode yang dipilih untuk
menganalisis data harus sesuai dengan pola penelitian dan variabel yang
akan diteliti. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda.
Analisis regresi berganda dimaksudkan untuk mengetahui kuatnya
hubungan pengaruh beberapa variabel independen (Independent Variabel).
Adapun model persamaan analisis regresi penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Keterangan :
Yi = Debt to assets ratio dan Systematik Risk
α = konstanta
X1 = Kepemilikan Institusional
X2 = Dewan Komisaris Independen
X3 = Ukuran Dewan Komisaris
β1 = koefisien regresi
e = disturbance error
44
Model Analisis regresi berguna untuk mengestimasikan parameter-
parameter regresi untuk membantu menjawab hipotesis penelitian.
4. Uji Kecocokan Model
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah variabel
kepemilikan institusional, dewan komisarisdan dewan komisaris
independen berpengaruh terhadap debt to assets ratio dan systematic risk.
Pengujian ini menggunakan uji koefisien determinasi, uji t, dan uji F.
a. Koefisien Determinasi ( )
Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali) Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2011).
Adjusted (R2) =
Keterangan :
R2 = Besarnya koefisien determinasi
K = Variabel Independen
N = Jumlah data
45
b. Uji F (Uji Simultan)
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen
atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2011). Nilai signifikan yang
kurang dari 0,05 menunjukan bahwa variabel dependen dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel independennya.
5. Pengujian Hipotesis
Uji parsial atau uji t untuk menguji pengaruh variabel independen
secara parsial terhadap variabel dependen yang dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Hipotesis Pertama
Kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap DAR.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1) Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif :
H0 : β1 ≥ 0, artinya variabel kepemilikan institusional tidak
berpengaruh negatif terhadap DAR
Ha : β1 < 0, artinya variabel kepemilikan institusional
berpengaruh negatif terhadap DAR.
2) Kriteria signifikan :
Tingkat signfikan α yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan sebesar 0,05 (5%) dan tingkat keyakinan atau
kepercayaan 0,95 (95%) serta derajat kebebasan (degree of
freedom) sebasar (n-k-1).
Dikatakan signifikan apabila α ≤ 0,05 (Ghozali,2011).
46
3) Dasar pengabilan keputusan :
Ho ditolak apabila −thitung ≥ −ttabel, Ha diterima
Ho diterima apabila −thitung < −ttabel, Ha ditolak
Gambar 3.1 Kurva penerimaan hipotesis pertama
b. Hipotesis Kedua
Dewan Komisaris Independen berpengaruh positif terhadap DAR
1) Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif :
H0 : β2 ≤ 0, artinya variabel dewan komisaris independen tidak
berpengaruh positif terhadap DAR
Ha : β2 > 0, artinya variabel dewan komisaris independen
berpengaruh positif terhadap DAR.
2) Kriteria signifikan :
Tingkat signfikan α yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan sebesar 0,05 (5%) dan tingkat keyakinan atau
kepercayaan 0,95 (95%) serta derajat kebebasan (degree of
freedom) sebasar (n-k-1).
Dikatakan signifikan apabila α ≤ 0,05 (Ghozali,2011).
3) Dasar pengambilan keputusan :
Ho ditolak apabila thitung > ttabel, Ha diterima
Ho diterima apabila thitung ≤ ttabel, Ha ditolak
Daerah Penerimaan Ho
0 thitung ttabel
Daerah Penolakan Ho
47
0 thitung ttabel
Ho diterima apabila thitung ≤ ttabel, Ha d
Gambar 3.2 Kurva penerimaan hipotesis kedua
c. Hipotesis Ketiga
Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap DAR
1) Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif :
H0 : β3 ≤ 0, artinya variabel dewan komisaris tidak berpengaruh
positif terhadap DAR
Ha : β3 > 0, artinya variabel dewan komisaris berpengaruh
positif terhadap DAR.
2) Kriteria signifikan :
Tingkat signfikan α yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan sebesar 0,05 (5%) dan tingkat keyakinan atau
kepercayaan 0,95 (95%) serta derajat kebebasan (degree of
freedom) sebasar (n-k-1).
Dikatakan signifikan apabila α ≤ 0,05 (Ghozali,2011).
3) Dasar pengambilan keputusan :
Ho ditolak apabila thitung > ttabel, Ha diterima
Ho diterima apabila thitung ≤ ttabel, Ha ditolak
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
48
thitung ttabel 0
Gambar 3.3 Kurva penerimaan hipotesis ketiga
d. Hipotesis Keempat
Kepemilikan Institusional berpengaruh positif terhadap Systematic
Risk
1) Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif :
H0 : β4 ≤ 0, artinya variabel kepemilikan institusional tidak
berpengaruh positif terhadap systematic risk.
Ha : β4 > 0, artinya variabel kepemilikan institusional
berpengaruh positif terhadap systematic risk.
2) Kriteria signifikan :
Tingkat signfikan α yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan sebesar 0,05 (5%) dan tingkat keyakinan atau
kepercayaan 0,95 (95%) serta derajat kebebasan (degree of
freedom) sebasar (n-k-1).
Dikatakan signifikan apabila α ≤ 0,05 (Ghozali,2011).
3) Dasar pengambilan keputusan :
Ho ditolak apabila thitung > ttabel, Ha diterima
Ho diterima apabila thitung ≤ ttabel, Ha ditolak
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
49
0 thitung ttabel
Gambar 3.4 Kurva penerimaan hipotesis keempat
e. Hipotesis Kelima
Dewan Komisaris Independen berpengaruh positif terhadap Systematic
Risk
1) Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif :
H0 : β5 ≤ 0, artinya variabel dewan komisaris independen tidak
berpengaruh positif terhadap systematic risk.
Ha : β5 > 0, artinya variabel dewan komisaris independen
berpengaruh positif terhadap systematic risk.
2) Kriteria signifikan :
Tingkat signfikan α yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan sebesar 0,05 (5%) dan tingkat keyakinan atau
kepercayaan 0,95 (95%) serta derajat kebebasan (degree of
freedom) sebasar (n-k-1).
Dikatakan signifikan apabila α ≤ 0,05 (Ghozali,2011).
3) Dasar pengambilan keputusan :
Ho ditolak apabila thitung > ttabel, Ha diterima
Ho diterima apabila thitung ≤ ttabel, Ha ditolak
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan Ho
50
thitung ttabel 0
Gambar 3.5 Kurva penerimaan hipotesis kelima
f. Hipotesis Keenam
Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap Systematic Risk
1) Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif :
H0 : β6 ≤ 0, artinya variabel dewan komisaris tidak berpengaruh
positif terhadap systematic risk.
Ha : β6 > 0, artinya variabel dewan komisaris berpengaruh
positif terhadap systematic risk.
2) Kriteria signifikan :
Tingkat signfikan α yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan sebesar 0,05 (5%) dan tingkat keyakinan atau
kepercayaan 0,95 (95%) serta derajat kebebasan (degree of
freedom) sebasar (n-k-1).
Dikatakan signifikan apabila α ≤ 0,05 (Ghozali,2011).
3) Dasar pengambilan keputusan :
Ho ditolak apabila thitung > ttabel, Ha diterima
Ho diterima apabila thitung ≤ ttabel, Ha ditolak
Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho
51
thitung ttabel 0
Gambar 3.6 Kurva penerimaan hipotesis keenam
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan Ho
52
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Populasi dan Sampel
Objek penelitian ini meliputi seluruh perusahan manufaktur yang
ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2015. Penelitian ini
melihat pengaruh kepemilikan institusional, dewan komisaris independen
dan dewan komisaris terhadap debt to asset ratio dan systematic risk pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dengan melihat laporan keuangannya. Sampel dipilih dengan
menggunakan metode purposive sampling. Proses seleksi variabel
dependen DAR dan systematic risk dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel Debt to Asset Ratio dan Systematic Risk No Keterangan Jumlah
1 Jumlah Perusahaan Manufaktur yang ada di BEI pada tahun 2014 www.sahamok.com
143
2 Laporan keuangan perusahaan manufaktur yang tidak mencantumkan data lengkap
(12)
3 Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang (US$)
(29)
4 Perusahaan IPO tahun 2013-2015 (12)
6 Perusahaan yang tidak membagikan dividen tunai secara berurut-urut dari tahun 2013-2015
(61)
7 Jumlah perusahaan sampel 29
8 Jumlah sampel data 29 x 3 87
9
Terjadi masalah normalitas data Debt to Asset Ratio (DAR) pada uji asumsi klasik dan dilakukan Ln serta casewise diagnostic standar deviasi 1 sehingga sampel menjadi : 55
55
10
Terjadi masalah normalitas data Systematic Risk (Risiko Sistematis) pada uji asumsi klasik dan dilakukan Ln serta casewise diagnostic standar deviasi 1 sehingga sampel menjadi : 41
41
Sumber : sahamok.com
53
Berdasarkan proses pemilihan sampel di atas dengan menggunakan
metode purposive sampling maka diperoleh data sampel sebanyak 87 data
selama periode pengamatan. Menurut Ghozali (2011) setelah melakukan
transformasi untuk mendapatkan normalitas data langkah berikutnya harus
dilakukan adalah mendeteksi data adanya outlier. Berdasarkan hasil
pengujian dari 87 sampel terdapat data yang terkena masalah uji asumsi
klasik sehingga penelitian melakukan Ln dan casewise diagnostic standar
deviasi 1 pada data dan hasilnya terbesar dari uji asumsi klasik.
2. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi)
(Ghozali, 2011). Adapun hasil uji statistik deskriptif dengan variabel
dependen DAR dan systematic risk dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai
berikut ini :
Tabel 4.2
Hasil uji statistik deskriptif
Variabel dependen Debt to Asset Ratio
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DAR 87 0,10 0,84 0,3761 0,18372
BetaSaham 87 -2,27 6,08 0,7019 1,30667
K_Institusional 87 0,32 0,98 0,6911 0,18572
K_Independen 87 0,20 0,80 0,3840 0,09937
Komisaris 87 2 11 4,66 1,916
Valid N (listwise) 87
Sumber : Output SPSS 21, 2017.
54
Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan statistik deskriptif
untuk variabel bebas dan variabel terkait. Hasil statistik DAR dan
systematic risk menunjukan bahwa dari 87 data perusahaan manufaktur
yang diamati selama 3 tahun dari 2013-2015. Terlihat bahwa variabel Debt
to Asset Ratio (DAR) terendah sebesar 0,10 atau 10% yaitu perusahaan
Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS) pada tahun 2014 dan tertinggi
sebesar 0,84 atau 84% yaitu perusahaan Indal Aluminium Industry Tbk
(INAI) tahun 2014. Artinya, perusahaan memiliki besarnya pembiayaan
yang dibiayai oleh hutang sebesar 84%. Tingkat rata-rata DAR sebesar
0,3761 atau 37,61% dengan standar deviasi sebesar 0,18372 atau 18,37%.
Hasil statistik variabel Systematic Risk terendah sebesar -2,27 yaitu
perusahaan Ekadharma International Tbk (DPNS) tahun 2013 dan tertinggi
sebesar 6,08 yaitu perusahaan Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI)
tahun 2013. Artinya, perusahaan memiliki kemungkinan terjadinya risiko
pasar sebasar 6,08 karena β > 1 yang menunjukkan bahwa harga saham
perusahaan lebih mudah berubah dibandingkan dengan indeks pasar.
Tingkat rata-rata systematic risk (beta) sebesar 0,7019 dengan standar
deviasi sebesar 1,30667.
Variabel DAR mempunyai kepemilikan institusional dimana nilai
tertinggi dimiliki oleh perusahaan Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
(KIAS) pada tahun 2013, 2014, dan 2015 sebesar 0,98 atau 98%.
Kepemilikan institusional dengan nilai terendah dimiliki oleh perusahaan
Lionmesh Prima Tbk (LMSH) pada tahun 2013, 2014, dan 2015 sebesar
0,32 atau 32%. Nilai rata-rata kepemilikan institusional perusahaan yaitu
55
sebesar 0,6911 atau 69,11% secara keseluruhan. Artinya, saham
perusahaan sebagian besar dimiliki oleh saham institusi hingga 0,6911
atau 69,11% dengan nilai standar deviasi sebesar 0,18572.
Variabel systematic risk mempunyai kepemilikan institusional
dimana nilai yang paling tinggi dimiliki oleh perusahaan Keramika
Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS) pada tahun 2013, 2014, dan 2015 sebesar
0,98 atau 98%. Kepemilikan institusional dengan nilai paling rendah
dimiliki oleh perusahaan Lionmesh Prima Tbk (LMSH) pada tahun 2013,
2014, dan 2015 sebesar 0,32 atau 32%. Nilai rata-rata kepemilikan
institusional perusahaan yaitu sebesar 0,6911 atau 69,11% secara
keseluruhan. Artinya, semakin tinggi tingkat risiko perusahaan, manajer
akan mengurangi keterlibatannya dalam kepemilikan untuk mengurangi
kemungkinan kehilangan kekayaan pribadi manajer hingga 0,6911 atau
69,11% dengan nilai standar deviasi sebesar 0,18572 atau 18,57%.
Variabel DAR mempunyai dewan komisaris independen dimana
nilai tertinggi dimiliki oleh Astra International Tbk (ASII) pada tahun
2015 dengan nilai maksimum sebesar 0,80 atau 80%. Sedangkan,
komisaris independen dengan terendah dimiliki oleh Asahimas Flat Glass
Tbk (AMFG) tahun 2014 dengan nilai minimum sebesar 0,20 atau 20
Artinya, pada perusahaan jumlah komisaris independen wajib paling
kurang 30% dari jumlah seluruh anggota dewan komisaris. Nilai rata-rata
komisaris independen perusahaan yaitu 0,3840 atau 38,4% dengan nilai
standar deviasi sebesar 0,09937.
56
Variabel systematic risk mempunyai komisaris independen dimana
nilai tertinggi dimiliki oleh Astra International Tbk (ASII) pada tahun
2015 dengan nilai maksimum sebesar 0,80 atau 80%. Komisaris
independen dengan terendah dimiliki oleh Asahimas Flat Glass Tbk
(AMFG) tahun 2014 dengan nilai minimum sebesar 0,20 atau 20%.
Artinya, pada perusahaan melalui peranannya efektif dalam melindungi
perusahaan dari risiko potensi tututan hukum karena kegagalan dalam
melaksanakan kewajibannya. Nilai rata-rata komisaris independen
perusahaan yaitu 0,3840 atau 38,4% dengan nilai standar deviasi sebesar
0,09937.
Variabel DAR mempunyai dewan komisaris suatu perusahaan
yang paling banyak dimiliki oleh perusahaan Astra International Tbk
(ASII) tahun 2014 sebanyak 11 orang. Dewan komisaris yang paling
sedikit dimiliki oleh perusahaan Ekadharma International Tbk (EKAD)
tahun 2013, 2014, 2015 sebanyak 2 orang. Artinya, setiap perusahaan
harus memiliki paling sedikit 2 orang anggota dewan komisaris, 1 di
antaran anggota dewan komisaris menjadi komisaris independen. Nilai
rata-rata dewan komisaris yaitu 4,66 dengan nilai standar deviasi sebesar
1,916.
Variabel systematic risk mempunyai dewan komisaris suatu
perusahaan yang paling banyak dimiliki oleh perusahaan Astra
International Tbk (ASII) tahun 2014 sebanyak 11 orang. Dewan komisaris
yang paling sedikit dimiliki oleh perusahaan Ekadharma International Tbk
(EKAD) tahun 2013, 2014, 2015 sebanyak 2 orang. Artinya, perusahaan
57
yang memiliki risiko rendah dan dewan komisaris dalam monitoring
manajemen. Nilai rata-rata dewan komisaris yaitu 4,66 dengan nilai
standar deviasi sebesar 1,916.
3. Pengujian Asumsi Klasik
Metode analisis berganda mensyaratkan dilakukan pengujian
asumsi klasik. Jika asumsi klasik tidak terpenuhi maka akan menyebabkan
bias pada hasil penelitian. Uji asumsi klasik yang dilakukan pada
penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas, uji
heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Untuk mendeteksi bahwa distribusi data dalam keadaan normal
maka dilakukan uji kolmogorov-smirnov dengan alat bantu SPSS.
Distribusi dikatakan normal jika asympotic significance residualnya
lebih dari 0,05 (Ghozali, 2011). Adapun hasil uji normalitas dapat
dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut :
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas – Uji Kolmogorov-smirnov
Variabel dependen Debt to Asset Ratio One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 55
Normal Parametersa,b Mean 0,0000000
Std. Deviation 0,29541289
Most Extreme Differences Absolute 0,154
Positive 0,099
Negative -0,154
Kolmogorov-Smirnov Z 1,141
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,148
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS 21, 2017
58
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas – Uji Kolmogorov-smirnov
Variabel dependen systematic risk One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 41
Normal Parametersa,b Mean -0,0530756
Std. Deviation 0,64273109
Most Extreme Differences Absolute 0,114
Positive 0,114
Negative -0,111
Kolmogorov-Smirnov Z 0,733
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,656
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS 21, 2017.
Berdasarkan hasil tabel 4.3 dan tabel 4.4 diatas menunjukan
bahwa data DAR terdistribusi normal yang ditunjukan dari nilai
signifikansi lebih dari 0,05 (5%) atau nilai signifikansi sebesar 0,148 >
0,05 sehingga data dapat dikatakan normal pada 55 sampel data.
Artinya variabel-variabel penelitian dianggap layak untuk dilakukan
analisis regresi berganda. Systematic risk menunjukan bahwa data
terdistribusi normal yang ditunjukan dari nilai signifikansi lebih dari
0,05 (5%) atau nilai signifikansi sebesar 0,656 > 0,05 sehingga data
dapat dikatakan normal pada 41 sampel data, Artinya kedua variabel
dependen penelitian dianggap layak untuk dilakukan uji dengan
menggunakan analisis regresi berganda.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak korelasi diantara variabel
59
independen. Suatu model regresi dapat dikatakan bebas dari
multikolinieritas apabila nilai tolerance lebih dari 0,10 atau nilai VIF
kurang dari 10 maka dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinieritas
antara variabel dalam regresi (Ghozali, 2011). Adapun hasil dari uji
multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.5 dan 4.6 sebagai berikut :
Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel dependen Debt to Asset Ratio
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -1,307 0,205 -6,360 0,000
X1LN -0,265 0,140 -0,231 -1,889 0,065 0,988 1,012
X2LN 0,367 0,172 0,270 2,137 0,037 0,929 1,077
X3LN 0,322 0,103 0,396 3,116 0,003 0,918 1,089
a. Dependent Variable: Y1LN
Sumber : Output SPSS 21, 2017.
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel dependen systematic risk
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -0,322 0,488 -0,661 0,513
Log_Institusional 0,035 0,397 0,013 0,088 0,930 0,949 1,053
Log_Independen -0,264 0,425 -0,094 -0,622 0,538 0,932 1,073
Log_Komisaris -0,763 0,252 -0,467 -3,034 0,004 0,905 1,104
a. Dependent Variable: Log_Beta
Sumber : Output SPSS 21, 2017.
Berdasarkan hasil tabel 4.5 dan 4.6 diatas menunjukan bahwa
semua variabel DAR dan variabel systematic risk tidak mempunyai
masalah multikolinieritas karena tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10,
maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel terbebas dari
multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.
60
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
kepengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Asumsi ini diuji
dengan menggunakan Uji Glejser, uji ini dilakukan dengan
meregresikan variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya.
Gangguan heteroskedastisitas terjadi jika dilihat dari probabilitas
signifikannya dibawah 0,05 (5%). Adapun hasil dari uji
heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel 4.7 dan 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel dependen Debt to Asset Ratio Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 0,180 0,100 1,795 0,079
X1LN 0,021 0,068 0,043 0,307 0,760
X2LN -0,093 0,084 -0,159 -1,111 0,272
X3LN -0,004 0,050 -0,013 -0,087 0,931
a. Dependent Variable: abres
Sumber : Output SPSS 21, 2017.
Tabel 4.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel dependen Systematic risk Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 0,923 0,250 3,688 0,001
Log_Institusional 0,222 0,204 0,176 1,088 0,284
Log_Independen 0,235 0,218 0,175 1,076 0,289
Log_Komisaris -0,047 0,129 -0,060 -0,364 0,718
a. Dependent Variable: abres
Sumber : Output SPSS 21, 2017
61
Berdasarkan hasil tabel 4.7 dan 4.8 diatas menunjukan bahwa
variabel bebas DAR dan systematic risk tidak terjadi
heteroskedastisitas, dimana nilai signifikansi kedua variabel diatas
0,05 (5%). Variabel dependen DAR mempunyai nilai signifikansi
untuk kepemilikan institusional sebesar 0,760 > 0,05, variabel
komisaris independen sebesar 0,272 > 0,05, dan variabel dewan
komisaris sebesar 0,931 > 0,05. Variabel dependen systematic risk
mempunyai nilai signifikansi untuk kepemilikan institusional sebesar
0,284 > 0,05, variabel komisaris independen sebesar 0,289 > 0,05, dan
variabel dewan komisaris sebesar 0,718 > 0,05. Sehingga keseluruhan
variabel bebas tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Secara praktis, bisa dikatakan bahwa nilai residu yang
ada tidak berkolerasi satu dengan yang lain. Jika terjadi autokorelasi,
maka dinamakan ada problem autokorelasi (Santoso, 2015).
Untuk menguji autokorelasi antara lain dapat dilakukan dengan
melakukan uji Durbin-Watson (DW Test). Kriteria yang digunakan
dalam uji aotokorelasi adalah (Santoso, 2015) :
Angka DW dibawah -2 berarti terjadi autokorelasi positif
Angka DW diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi
Angka DW diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif
62
Adapun hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai
berkut :
Tabel 4.9
Hasil Uji Autokorelasi – Uji Durbin Watson (DW)
Variabel dependen Debt to Asset Ratio
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 0,495a 0,245 0,201 0,30398 0,949
a. Predictors: (Constant), X3LN, X1LN, X2LN
b. Dependent Variable: Y1LN
Sumber : Output SPSS 21, 2017.
Tabel 4.10
Hasil Uji Autokorelasi – Uji Durbin Watson (DW)
Variabel dependen systematic risk
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 0,455a 0,207 0,143 0,66658 1,742
a. Predictors: (Constant), Log_Komisaris, Log_Institusional, Log_Independen
b. Dependent Variable: Log_Beta
Sumber : Output SPSS 21, 2017
Hasil pengujian autokorelasi DAR pada tabel 4.9 dapat di lihat
nilai DW sebesar 0,949 yang berarti nilai DW berada di antara -2 <
0,949 < +2. Sedangkan hasil pengujian autokorelasi systematic risk
pada tabel 4.10 dapat di lihat nilai DW sebesar 1,742 yang berarti nilai
DW berada di antara -2 < 0,949 < +2. Dengan demikian kedua variabel
dependen DAR dan systematic risk tidak ada gejala autokorelasi dalam
penelitian.
63
4. Analisis Regresi Berganda
Analisis linier berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen
yang telah ditetapkan dalam penelitan ini. Analisis yang digunakan
terhadap variabel kepemilikan institusional, dewan komisaris independen
dan dewan komisaris terhadap DAR. Adapun hasil dari uji regresi
berganda dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut :
Tabel 4.11
Hasil Uji Regresi Berganda
Variabel dependen Debt to Asset Ratio
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -1,307 0,205 -6,360 0,000
X1LN -0,265 0,140 -0,231 -1,889 0,065
X2LN 0,367 0,172 0,270 2,137 0,037
X3LN 0,322 0,103 0,396 3,116 0,003
a. Dependent Variable: Y1LN
Sumber : Output SPSS 21, 2017.
Berdasarkan hasil uji regresi berganda pada tabel 4.11 dapat dilihat
bahwa koefisien untuk persamaan regresi dalam penelitian ini yang dapat
disusun dalam persamaan matematis sebagai berkut :
Y = -1,307 - 0,265 X1 + 0,367 X2 + 0,322 X3
α = -1,307 : Artinya, apabila kepemilikan institusional, dewan komisaris
independen dan dewan komisaris bernilai nol, maka nilai
DAR akan bernilai sebesar -1,307.
64
X1 = -0,265 : artinya, setiap terjadi peningkatan kepemilikan institusional
sebesar satu persen, maka akan terjadi penurunan DAR
sebesar 0,265 atau 26,5%.
X2 = 0,367 : artinya, setiap terjadi peningkatan komisaris independen
sebesar satu persen, maka akan terjadi peningkatan DAR
sebesar 0,367 atau 36,7%.
X3 = 0,322 : artinya, setiap terjadi peningkatan dewan komisaris sebesar
satu persen, maka terjadi peningkatan DAR sebesar 0,322
atau 32,2%.
Tabel 4.12
Hasil Uji Regresi Berganda
Variabel dependen systematic risk
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std.
Error Beta
1 (Constant) -0,322 0,488 -0,661 0,513
Log_Institusional 0,035 0,397 0,013 0,088 0,930
Log_Independen -0,264 0,425 -0,094 -0,622 0,538
Log_Komisaris -0,763 0,252 -0,467 -3,034 0,004
a. Dependent Variable: Log_Beta
Sumber : Output SPSS 21, 2017.
Berdasarkan hasil uji regresi berganda pada tabel 4.12 dapat dilihat
bahwa koefisien untuk persamaan regresi dalam penelitian ini yang dapat
disusun dalam persamaan matematis sebagai berkut :
Y = - 0,322 + 0,035 X1 - 0,264 X2 - 0,763 X3
α = - 0,322 : Artinya, apabila kepemilikan institusional, dewan
komisaris independen dan dewan komisaris bernilai nol,
65
maka nilai risiko sistematis akan turun sebesar 0,322 atau
32,2%.
X1 = 0,035 : artinya, setiap terjadi peningkatan kepemilikan
institusional sebesar satu persen, maka akan terjadi
peningkatan risiko sistematis sebesar 0,035 atau 3,5%.
X2 = - 0,264 : artinya, setiap terjadi peningkatan komisaris independen
sebesar satu persen, maka akan terjadi penurunan risiko
sistematis sebesar 0,264 atau 26,4%.
X3 = - 0,763 : artinya, setiap terjadi peningkatan dewan komisaris
sebesar satu persen, maka terjadi penurunan risiko
sistematis sebesar 0,763 atau 76,3%.
5. Uji Kecocokan Model
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui
besarnya penngaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen. Adapun hasil dari uji adjusted R-square dapat dilihat pada
tabel 4.13 dan 4.14 sebagai berikut :
Tabel 4.13
Hasil Uji Adjusted R-square
Variabel dependen Debt to Asset Ratio Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 0,495a 0,245 0,201 0,30398
a. Predictors: (Constant), X3LN, X1LN, X2LN
b. Dependent Variable: Y1LN
Sumber : Output SPSS 21, 2017.
66
Tabel 4.14
Hasil Uji Adjusted R-square
Variabel dependen systematic risk Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 0,455a 0,207 0,143 0,66658
a. Predictors: (Constant), Log_Komisaris, Log_Institusional,
Log_Independen
Sumber : Output SPSS 21, 2017.
Koefisien determinasi atau R2
merupakan kemampuan prediksi
dari variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil tabel 4.13
variabel DAR diatas dapat diketahui nilai koefisien determinasi
(adjusted R2) sebesar 20,1%. Hal ini berarti bahwa 20,1% variabel
dependen DAR dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu
kepemilikan institusional, dewan komisaris independen dan dewan
komisaris, sisanya 79,9% dijelaskan oleh faktor lain diluar model
penelitian.
Sedangkan hasil tabel 4.14 variabel systematic risk diatas dapat
diketahui nilai koefisien determinasi (adjusted R2) sebesar 14,3%. Hal
ini berarti bahwa 14,3% variabel dependen systematuc risk dapat
dijelaskan oleh variabel independen yaitu kepemilikan institusional,
dewan komisaris independen dan dewan komisaris. Sedangkan sisanya
85,7% dijelaskan oleh faktor lain diluar model penelitian.
b. Uji Simultan (Uji F)
Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimaksud dalam model mempunyai
67
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terkait
(Ghozali 2011). Uji F digunakan untuk mengetahui kelayakan model,
apakah permodelan berdasarkan output SPSS pengaruh dari variabel
independen yaitu Kepemilikan Institusional, dewan komisaris
independen dan dewan komisaris terhadap Debt to Asset Ratio (DAR).
Adapun hasil dari uji simultan dapat dilihat pada tabel 4.15 dan 4.16
sebagai berikut :
Tabel 4.15
Hasil Uji Simultan (Uji F)
Variabel dependen Debt to Asset Ratio ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 1,530 3 0,510 5,519 0,002b
Residual 4,713 51 0,092
Total 6,242 54
a. Dependent Variable: Y1LN
b. Predictors: (Constant), X3LN, X1LN, X2LN
Sumber : Output SPSS 21, 2017.
Tabel 4.16
Hasil Uji Simultan (Uji F)
Variabel dependen systematic risk ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 4,299 3 1,433 3,225 0,033b
Residual 16,440 37 0,444
Total 20,739 40
a. Dependent Variable: Log_Beta
b. Predictors: (Constant), Log_Komisaris, Log_Institusional, Log_Independen
Sumber : Output SPSS 21, 2017.
Berdasarkan hasil pengelolaan data variabel DAR pada tabel
4.15 terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,002. Nilai signifikansi
68
tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima.
Sedangkan hasil pengelolaan data variabel systematic risk pada
tabel 4.16 terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,033. Nilai
signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima. Jika, disimpulkan bahwa variabel kepemilikan
institusional, dewan komisaris independen dan dewan komisaris secara
bersama-sama berpengaruh terhadap DAR dan Systematic Risk.
6. Pengujian Hipotesis
a. Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial (Uji t) digunakan untuk melihat pengaruh secara
parsial variabel bebas (kepemilikan institusional, dewan komisaris
independen dan dewan komisaris) dengan variabel terikat Debt to
Asset Ratio (DAR). Uji t dilakukan dengan melihat nilai probabilitas
signifikan t masing-masing variabel, jika nilai probabilitas signifikansi
t lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang
kuat antara variabel independen dengan variabel dependen. Adapun
hasil dari uji parsial (uji t) dengan variabel DAR dan systematic risk
dapat dilihat pada tabel 4.17 dan 4.18 sebagai berikut :
69
Tabel 4.17
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Variabel dependen Debt to Asset Ratio Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -1,307 0,205 -6,360 0,000
X1LN -0,265 0,140 -0,231 -1,889 0,065
X2LN 0,367 0,172 0,270 2,137 0,037
X3LN 0,322 0,103 0,396 3,116 0,003
a. Dependent Variable: Y1LN
Sumber : Output SPSS 21, 2017.
Tabel 4.18
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Variabel dependen systematic risk
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -0,322 0,488 -0,661 0,513
Log_Institusional 0,035 0,397 0,013 0,088 0,930
Log_Independen -0,264 0,425 -0,094 -0,622 0,538
Log_Komisaris -0,763 0,252 -0,467 -3,034 0,004
a. Dependent Variable: Log_Beta
Sumber : Output SPSS 21, 2017.
Pada tabel 4.17 dengan variabel dependen DAR mempunyai
pengaruh dari masing-masing variabel kepemilikan institusional,
dewan komisaris independen dan dewan komisaris terhadap Debt to
Asset Ratio (DAR) dapat dilihat dari arah tanda dan tingkat
signifikansi (probabilitas). Variabel kepemilikan institusional, dewan
komisaris independen dan dewan komisaris mempunyai arah yang
positif. Hal ini menunjukan bahwa variabel kepemilikan institusional
tidak berpengaruh signifikan terhadap DAR. Sedangkan variabel
dewan komisaris independen dan dewan komisaris berpengaruh
70
signifikan terhadap DAR. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi yang
menunjukan nilainya lebih kecil dari 0,05.
Sedangkan pada tabel 4.18 dengan variabel dependen
systematic risk mempunyai pengaruh dari masing-masing variabel
kepemilikan institusional, dewan komisaris independen dan dewan
komisaris terhadap systematic risk dapat dilihat dari arah tanda dan
tingkat signifikansi (probabilitas). Variabel kepemilikan institusional,
dewan komisaris independen dan dewan komisaris mempunyai arah
yang positif. Hal ini menunjukan bahwa variabel kepemilikan
institusional berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
systematic risk, variabel dewan komisaris independen berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap systematic risk dan dewan
komisaris berpengaruh negatif dan signifikan terhadap systematic risk.
Hal ini dikarenakan nilai signifikansi yang menunjukan nilainya lebih
kecil dari 0,05.
Hasil pengujian hipotesis masing-masing variabel independen
secara parsial terhadap variabel dependennya dapat dianalisis sebagai
berikut :
1) Uji Hipotesis 1
Hipotesis 1 : Kepemilikan institusional berpengaruh negatif
terhadap DAR
Berdasarkan tabel 4.17 hasil pengujian secara parsial (uji t)
antara variabel kepemilikan institusional dengan DAR diperoleh
nilai thitung sebesar -1,889 dan nilai signifikansinya 0,065 yang
artinya bahwa nilai signifikan lebih dari 0,05, maka diperoleh
71
degree of freedom = (n-k-1) atau (55-3-1) sebesar 51 dan diperoleh
ttabel= 2,00758. Hal ini dikarenakan signifikan lebih dari 0,05 dan
thitung = -1,889 < ttabel = 2,00758, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Hal ini dikarenakan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 hal
ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional
memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap DAR.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa kepemilikan
institusional berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap DAR
dan dapat dikatakn bahwa hipotesis ini ditolak.
Gambar 4.7 Kurva penolakan hipotesis pertama
2) Uji Hipotesis 2
Hipotesis 2 : dewan komisaris independen berpengaruh positif
terhadap DAR
Berdasarkan tabel 4.17 dapat diperoleh hasil pengujian
secara parsial (uji t) antara variabel dewan komisaris independen
dengan DAR diperoleh nilai thitung sebesar 2,137 dan nilai
signifikansinya 0,037 yang artinya bahwa nilai signifikansinya
kurang dari 0,05, maka diperoleh degree of freedom = (n-k-1) atau
(55-3-1) sebesar 51 dan diperoleh ttabel= 2,00758. Hal ini
Daerah Penerimaan Ho
0 -1,889 -2,00758
Daerah Penolakan Ho
72
dikarenakan signifikan kurang dari 0,05 dan thitung = 2,137 > ttabel =
2,00758, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini dikarenakan
nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 hal ini menunjukkan
bahwa variabel dewan komisaris independen memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap DAR. Dengan demikian hipotesis
yang menyatakan bahwa dewan komisaris independen berpengaruh
positif signifikan terhadap DAR dan dapat dikatakan bahwa
hipotesis ini diterima.
Gambar 4.8 Kurva penerimaan hipotesis kedua
3) Uji Hipotesis 3
Hipotesis 3 : Dewan komisaris berpengaruh positif terhadap DAR
Berdasarkan tabel 4.17 dapat diperoleh hasil pengujian
secara parsial (uji t) antara variabel dewan komisaris dengan DAR
diperoleh nilai thitung sebesar 3,116 dan nilai signifikansinya 0,003
yang artinya bahwa nilai signifikan kurang dari 0,05, maka
diperoleh degree of freedom = (n-k-1) atau (55-3-1) sebesar 51 dan
diperoleh ttabel= 2,00758. Hal ini dikarenakan signifikan kurang dari
0,05 dan thitung = 3,116 > ttabel = 2,00758, maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Hal ini dikarenakan nilai signifikansinya lebih kecil dari
Daerah Penerimaan Ho
0 2,137 2,00758
Daerah Penolakan Ho
73
0,05 hal ini menunjukkan bahwa variabel dewan komisaris
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap DAR. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan bahwa dewan komisaris
berpengaruh positif terhadap DAR dan dapat dikatakan bahwa
hipotesis ini diterima.
Gambar 4.9 Kurva penerimaan hipotesis ketiga
4) Uji Hipotesis 4
Hipotesis 4 : Kepemilikan institusional berpengaruh positif
terhadap Systematic Risk
Berdasarkan tabel 4.18 hasil pengujian secara parsial (uji t)
antara variabel kepemilikan institusional dengan systematic risk
diperoleh nilai thitung sebesar -0,088 dan nilai signifikansinya 0,930
yang artinya bahwa nilai signifikan lebih dari 0,05, maka diperoleh
degree of freedom = (n-k-1) atau (41-3-1) sebesar 37 dan diperoleh
ttabel = 2,02619. Hal ini dikarenakan signifikan lebih dari 0,05 dan
thitung = 0,088 < ttabel = 2,02619, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Hal ini dikarenakan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 hal
ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional
memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap systematic
Daerah Penerimaan Ho
0 3.116 2,00758
Daerah Penolakan Ho
74
risk. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa
kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap systematic
risk dan dapat dikatakan bahwa hipotesis ini ditolak.
Gambar 4.10 Kurva penolakan hipotesis keempat
5) Uji Hipotesis 5
Hipotesis 5 : dewan komisaris independen berpengaruh positif
terhadap Systematic Risk.
Berdasarkan tabel 4.18 dapat diperoleh hasil pengujian
secara parsial (uji t) antara variabel dewan komisaris independen
dengan systematic risk diperoleh nilai thitung sebesar -0,622 dan
nilai signifikansinya -0,538 yang artinya bahwa nilai
signifikansinya lebih dari 0,05, maka diperoleh degree of freedom
= (n-k-1) atau (41-3-1) sebesar 37 dan diperoleh ttabel = 2,02619.
Hal ini dikarenakan signifikan lebih dari 0,05 dan thitung = - 0,622 <
ttabel = 2,02619, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini
dikarenakan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 hal ini
menunjukkan bahwa variabel dewan komisaris independen
memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap systematic
risk. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa dewan
Daerah Penerimaan Ho
0 -0.088 -2,02619
Daerah Penolakan Ho
75
komisaris independen berpengaruh positif terhadap systematic risk
dan dapat dikatakan bahwa hipotesis ini ditolak.
Gambar 4.11 Kurva penolakan hipotesis kelima
6) Uji Hipotesis 6
Hipotesis 6 : Dewan komisaris berpengaruh positif terhadap DAR
Berdasarkan tabel 4.18 dapat diperoleh hasil pengujian
secara parsial (uji t) antara variabel dewan komisaris dengan
systematic risk diperoleh nilai thitung sebesar -3,034 dan nilai
signifikansinya 0,004 yang artinya bahwa nilai signifikan kurang
dari 0,05, maka diperoleh degree of freedom = (n-k-1) atau (41-3-
1) sebesar 37 dan diperoleh ttabel = 2,00758. Hal ini dikarenakan
signifikan kurang dari 0,05 dan thitung = - 3,034 < ttabel = 2,02619,
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini dikarenakan nilai
signifikansinya lebih kecil dari 0,05 hal ini menunjukan bahwa
variabel dewan komisaris memiliki pengaruh negatif dan signifikan
terhadap systematic risk. Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan bahwa dewan komisaris berpengaruh positif terhadap
systematic risk dan dapat dikatakn bahwa hipotesis ini ditolak.
Daerah Penerimaan Ho
0 -0,622 -2,02619
Daerah Penolakan Ho
76
Gambar 4.12 Kurva penolakan hipotesis keenam
Ringkasan hasil pengujian hipotesis variabel dependen DAR dan systematic
risk dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tebel 4.19
Hasil Pengujian Hipotesis Uji t
Variabel dependen Debt to Asset Ratio dan systematic risk
Variabel Koefisien T hitung T tabel Sig. Keputusan
Kepemilikan institusional
(H1) -0,265 -1,889 2,00758 0,065
Ditolak dan tidak
signifikan
Dewan komisaris
independen (H2) 0,367 2,137 2,00758 0,037
Diterima dan
signifikan
Dewan komisaris (H3) 0,322 3,116 2,00758 0,003 Diterima dan
signifikan
Kepemilikan institusional
(H4) 0,035 0,088 2,02619 0,930
Ditolak dan tidak
signifikan
Dewan komisaris
independen (H5) -0,264 -0,622 2,02619 0,538
Ditolak dan tidak
signifikan
Dewan komisaris (H6) -0,763 -3,034 2,02619 0,004 Ditolak dan
signifikan
*) signifikan pada level 5%
Daerah Penerimaan Ho
0 -3,034 -2,02619
Daerah Penolakan Ho
77
B. PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
Kepemilikan institusional, dewan komisaris independen dan dewan komisaris
terhadap DAR dan systematic risk.
a. Pengaruh kepemilikan institusional terhadap Debt to Asset Ratio
Berdasarkan dari hasil uji hipotesis pertama menunjukan bahwa
kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap DAR. Menurut Sugiarto (2009) semakin tinggi kepemilikan
institusional semakin tinggi pula kebijakan hutang perusahaan. Jika
perusahaan memilih utang, perusahaan harus memperhatikan struktur
prioritas utang, struktur jatuh tempo utang, keputusan utang campuran
kepada pihak tertentu. Perusahaan yang bagus kinerjanya dapat memberi
porsi utang yang tinggi pada struktur modalnya, sedangkan pada
perusahaan yang kinerja kurang bagus tidak akan berani memakai utang
dalam jumlah yang besar karena peluang kebangkrutannya akan tinggi.
Perusahaan yang memiliki kesempatan investasi pertama-tama akan
memilih dana internal dan kemudian dana eksternal yang berisiko rendah
untuk membiayai proyek baru, maka jika perusahaan memakai saham
(yang merupakan dana eksternal paling berisiko).
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Larasati (2011), Tjeleni (2013) dan Nuraina (2012) yang menjelaskan
bahwa variabel kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap
78
kebijakan hutang. Akan tetapi penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Yunita (2012) dan Ashkhabi dan Agustina (2015) yang
menjelaskan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif
terhadap biaya hutang.
Semakin tinggi saham institusional yang dimiliki oleh perusahaan
berarti semakin tinggi kebijakan dari suatu perusahaan. Ketika perusahaan
mempunyai kinerja dapat memberi porsi utang yang tinggi pada struktur
modal perusahaan. Perusahaan akan lebih memilih dana dari luar
perusahaan untuk membiayai proyek barunya. Kepemilikan institusional
akan mengalami peningkatan pada perusahaan, sehingga dengan naiknya
kepemikilan instittusional tersebut mampu mengurangi hutang perusahaan
terhadap pihak investor.
b. Pengaruh dewan komisaris independen terhadap Debt to Asset Ratio
Berdasarkan dari hasil uji hipotesis pertama menunjukan bahwa
dewan komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
DAR. Menurut Sugiarto (2009) bahwasannya ada konflik antara manajer
dan pemegang saham. Manajemen mengambil banyak keputusan yang
justru lebih banyak menguntungkan manajer dan dan mengesampingkan
kepentingan pemegang saham. Agen memiliki kepentingan pribadi yang
sebagian besar bertentangan dengan kepentingan pemilik perusahaan dan
pemegang saham sehingga muncul konflik keagenan. Selanjutnya teori
keagenan menyatakan bahwa jumlah kas dapat dikurangi dengan cara
menerbitkan hutang yang hasilnya untuk dibayarkan kepada pemegang
79
saham dalam bentuk dividen khusus atua pembelian kembali saham yang
beredar.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Yunita (2012) yang mengatakan bahwa dewan komisaris independen tidak
berpengaruh terhadap cost of debt. Hal ini dimungkinkan karena
keberadaan komisaris independen dalam struktur dewan komisaris hanya
untuk memenuhi persyaratan dan keharusan suatu perusahaan dalam
menerapkan corporate governance. Akan tetapi penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Mai (2010) yang menyatakan
bahwa manajer mempunyai kecenderungan untuk menahan cash dalam
perusahaan, sehingga manajer mengkonsumsi lebih banyak penghasilan
tambahan dan menginvestasikan pada proyek-proyek dan pendapatan yang
mungkin hanya meningkatkan gengsi pribadi manajer tetapi tidak
bermanfaat bagi para pemegang saham.
Ketika agen memiliki kepentingan pribadi dan dan bertentangan
dengan kepentingan pihak perusahaan akan memuncullkan konflik
kegenan yang selanjutnya akan mngurangi adanya jumlah kas perusahaan.
Setiap kali dewan komisaris independen mengalami peningkatan maka
hutang juga akan mengalami peningkatan juga.
c. Pengaruh dewan komisaris terhadap Debt to Asset Ratio
Berdasarkan dari hasil uji hipotesis pertama menunjukan bahwa
dewan komisaris berpengaruh positif dan signifikan terhadap DAR.
Menurut Effendi (2016) menyatakan bahwa dewan komisaris dalam
80
memberikan pengawasan terhadap manajemen mengenai kinerja dan
pencapaian target yang telah ditetapkan bagi pemegang saham. Supaya
prinsip akuntabilitas efektif, maka harus dijaga independensinya dari
pengaruh manajemen. Pemegang saham yang memiliki kepentingan
pengendalian di dalam perseroan harus menyadari tanggungjawab pada
soal pemegang saham menggunakan pengaruhnya atas manajemen
perseroan, baik dengan menggunakan hak suara mereka dengan cara lain.
Setiap keputusan yang diambil oleh manajemen perusahaan seharusnya
jelas aspek akuntabilitasnya. Perusahaan senantiasa berupaya menjaga
keseimbangan antara kepentingan pemegang saham, serta pemangku
kepentingan lainnya. Prinsip akuntabilitas sebagai salah satu cara
mengatasi persoalan yang timbul karena adanya pembagian tugas antara-
organ perusahaan serta mengurangi dampak dari agency problem yang
timbul akibat perbedaan kepentingan antara manajemen, pemegang saham,
dan pemangku kepentingan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mai
(2010) bahwa dewan komisaris pengendali untuk mengatur dan mengelola
perusahaan dengan maksud untuk meningkatkan kemakmuran dan
akuntabilitas perusahaan.
Dewan komisaris dalam mengawasi manajeen mengenai kinerja
dan target perusahaan yang telah ditetapkan bagi pemegang saham
perusahaan. Perusahaan akan menjaga keseimbangan antara kepentingan
pemegang saham.
81
d. Pengaruh kepemilikan institusional terhadap systematic risk
Berdasarkan dari hasil uji hipotesis keempat menunjukan bahwa
kepemilikan institusional berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
systematic risk. Semakin besar kepemilikan institusional maka semakin
kuat kendali yang dilakukan oleh pihak eksternal terhadap perusahaan,
sehingga menyebabkan rendahnya risiko perusahaan. Hasil ini juga
menunjukan bahwa kepemilikan institusional efektif digunakan sebagai
alat monitoring manajemen.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mamduh dan Ismiyanti (2003) dan Mai (2010) yang menyatakan bahwa
kepemilikan institusional mempunyai hubungan negatif terhadap risiko,
karena pemilik mempunyai kecenderungan untuk mengambil risiko yang
lebih tinggi dibandingkan dengan manajer. Penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri & Nasir (2006) yang
menyatakan bahwa kepemilikan institusional terdapat signifikansi lemah
terhadap kebijakan pengambilan risiko. Hal ini disebabkan semakin besar
kepemilikan institusional maka semakin kuat kendali yang dilakukan oleh
pihak eksternal terhadap perusahaan, sehingga menyebabkan rendahnya
risiko perusahaan. Tingginya risiko yang dihadapi perusahaan
meningkatkan risiko kebangkrutan dan volatilitas dari pendapatan, hal ini
akan mengurangi minat institusi untuk melakukan investasi pada saham
perusahaan karena institusi lebih mementingkan pada stabilitas
pendapatan.
82
Kepemilikan institusional semakin kuat kendali yang dilakukan
oleh pihak eksternal perusahaan dan akan menyebabkan rendahnya risiko
suatu perusahaan. Secara umum pemilik lebih suka dengan mengambil
risiko yag lebih tinggi dari pada manajemen. Demikian juga bahwa
kepemikilikan institusional mampu mengawasi manajemen perusahaan.
e. Pengaruh dewan komisaris independen terhadap systematic risk
Berdasarkan dari hasil uji hipotesis kelima menunjukan bahwa
dewan komisaris independen berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap systematic risk. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ramadhani, Sari & Darlis (2015) yang menyatakan bahwa
variabel dewan komisaris independen tidak berpengaruh signifikan
terhadap manajemen risiko. Menurut Ramadhani, Sari & Darlis (2015)
beberapa alasan yang mendasari adanya komisaris independen dalam
perusahaan untuk pemenuhan aturan saja, sehingga kebijakan yang dibuat
mempunyai kecenderungan untuk mengambil risiko yang yang relatif
lebih tinggi dibandingkan dengan para manajer perusahaan.
Kebijakan yang dibuat oleh komisaris independen lebih cenderung
untuk mengambil risiko yang lebih besar dibandingkan dengan para
manajer dari perusahaan. Hal ini dikarenakan apabila jumlah dewan
komisaris independen naik maka akan terjadinya penurunan risiko
sistematis perusahaan.
f. Pengaruh dewan komisaris berpengaruh terhadap systematic risk
83
Berdasarkan dari hasil uji hipotesis keenam menunjukkan bahwa
dewan komisaris berpengaruh negatif dan signifikan terhadap systematic
risk. Dengan demikian menurut Sugiarto (2009) pemberi pinjaman selalu
berharap agar bisnis perusahaan berjalan aman sehingga uang yang
dipinjamkan dapat kembali, namun pemegang saham dapat saja memilih
bisnis yang berisiko tinggi dengan harapan memperoleh tingkat
pengembalian yang lebih tinggi. Teori keagenan menyatakan bahwa jika
ekspansi berhasil, pemegang saham memperoleh hak kontrol terhadap
semua nilai tambah yang dihasilkan, sebaliknya jika proyek gagal, pegang
saham hanya bertanggungjawab sebatas saham yang dikuasainya saja.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ramadhani, Sari & Darlis (2015) yang mengatakan bahwa dewan
komisaris berpengaruh signifikan terhadap manajemen risiko.
Pemegang saham lebih suka dengan bisnis yang berisiko besar
dengan harapan agar tingkat pengebaliaan yang tinggi juga. Dewan
komisaris akan mengalami peningkatan sedangkan dengan peningkatan
dewan komisaris tersebut bisa mengurangi risiko sistematis untuk
perusahaan tersebut.
84
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah di uraikan,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kepemilikan institusional secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap DAR pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Sedangkan kepemilikan institusional secara parsial berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap systematic risk pada perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Dewan komisaris independen secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap DAR pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Sedangkan dewan komisaris independen secara parsial
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap systematic risk pada
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3. Dewan komisaris secara parsial berpengaruh signifikan terhadap DAR
pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan
dewan komisaris secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap systematic risk pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
85
B. Saran
1. Bagi kalangan akademik dan peneliti selanjutnya
a. Adjusted R Square pada penelitian ini bernilai rendah, sebaiknya pada
penelitian selanjutnya menggunakan atau menambah variabel-variabel
lain yang lebih berpotensial memberikan kontribusi kepeda Debt to
Asset Ratio dan Systematic Risk, misalnya kepemilikan manajerial,
ukuran perusahaan, dan return on asset (ROA).
b. Menggunakan sampel data yang perusahaan yang membagikan dividen
tunai secara tidak berturut-turut.
c. Peneliti selanjutnya diharapkan memperbanyak sampel penelitian
dengan menambah atau mengganti tahun penelitian yang baru dan
menggunakan sektor selain manufaktur, seperti sektor keuangan dan
sektor pertambangan.
d. Penelitian ini, menggunakan variabel independen merupakan hal yang
sangat penting dalam mempengaruhi Debt to Asset Ratio dan
Systematic Risk. Harapan dari hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan
penelitian ini dapat mengganti variabel dengan mempertimbangkan
variabel-variabel lain diluar variabel yang sudah masuk dalam
penelitan ini.
2. Bagi perusahaan, disarankan untuk dewan komisaris independen dalam
pengambilan keputusan harus menguntungkan kedua belah pihak yaitu
manajer dan pemegang saham.
86
3. Bagi investor, diharapkan dalam berinvestasi terhadap perusahaan,
investor memperhatikan kenaikan porsi utang yang tinggi pada struktur
modal dan investor dapat menilai lebih tinggi pada perusahaan yang porsi
utangnya besar.
87
DAFTAR PUSTAKA
Aji. 2015. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Risiko Sistematik (BETA)
Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Burasa Efek
Indonesia (BEI) periode 2009-2014. Skripsi.
Amelia, Viona Rizqi & Yadnyana, I Ketut. 2016. Pengaruh Corporate
Governance, Kepemilikan Keluarga dan Kepemilikan Institusional
pada Biaya Ekuitas Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. ISSN: 2302-8556. Vol.16.2. Agustus (2016):
1264-1289.
Ashkhabi, Ibnu R., & Agustina Linda. 2015. Pengaruh Corporate Governance,
Struktur Kepemilikan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap
Biaya Utang. Acounting Analysis Journal 4(3) (2015) : ISSN 2252-
6765.
Brealey, Myers, dan Marcus. 2008. Dasar-dasar Manajemen Keuangan
Perusahaan, Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Brigham & Houston. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi 11.
Jakarta: Salemba Empat.
Daud, Nangoy, Saerang. 2015. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan
Institusional terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Non
Manufaktur di BEI. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol.15 No.05
tahun 2015.
Effendi, M Arief. 2016. The Power Good Corporate Governance: Teori dan
Implementasi, Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
Fahmi, Irham & Hadi, L Yovi. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi,
Bandung: Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 19, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gharani & Pasaribu. 2013. Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap
Risiko Sistematis Saham (Studi Empiris pada Perusahaan yang
Tercatat dalam Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia Januari
2008-2013). ISSN: 1858-2559.
Harmono. 2009. Manajemen Keuangan, Jakarta: Bumi Aksara.
Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Grasindo.
Husnan, Suad. 2015. Dasar-dasar Toeri Portofolio & Analisis Sekuritas. Edisi
kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
88
Indriantoro, Nur & Bambang Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi
Pertama. Yogyakarta : BPFE.
Iryanti, Ika & Irene. 2015. Pengaruh Corporate Governance terhadap Struktur
Modal (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Periode 2011-2014). Universitas Diponegoro Semarang.
Fahmi, Irham & Hadi, Y.L. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.
Bandung. Alfabeta.
Jogiyanto, H.M. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh.
BPFE. Yogyakarta.
Komite Nasional Kebijakan Governance., 2006, Pedoman Umum Good Corporate
Governance Indonesia.
Krisnauli. 2014. Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan dan Struktur
Kepemilikan terhadap Agency cost (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftra di Bursa Effek Indonesia Tahun 2010-
2012). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Diponegoro Semarang.
Kusumaningrum. 2013. Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Karakteristik
Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan Manajemen Risiko (Studi
empiris pada laporan tahunan perusahaan-perusahaan non-keuangan
yang terdaftar di BEI tahun 2012). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
Laksana, Jaya. 2015. Corporate Governance dan Kinerja Keuangan (studi kasus
pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2008-
2012). E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 11.1 (2015) : 269-
288. ISSN : 2302-8556.
Larasati, Eva. 2011. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional
dan Kebijakan Deviden terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan.
Jurnal Ekonomi Bisnis, TH.16, NO.2, JULI 2011.
Mai, M Umar. 2010. Mekanisme Corporate Governance Internal dan
Kecenderungan Manajer untuk Berperilaku Oportunistik.
Performance: Vol. 11 No.2 Maret 2010 (p.136-154).
Nugroho. 2013. Analisis Pengaruh Corporate Governance terhadap Struktur
Modal Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di BEI Tahun 2009-2011). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
Nuraina, Elva. 2012. Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Ukuran Perusahaan
terhadap Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan (Studi pada
89
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI). AKRUAL Jurnal
Akuntansi 4 (1) (2012): 51-70 e-ISSN: 2502-6380
Pradana & Kiswanto. 2013. Pengaruh Risiko Bisnis, Struktur Aset, Ukuran dan
Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal. Accounting
Analysis Journal 2 (4) (2013). ISSN 2252-6765.
Prayoga, Edo Bangkit & Almilia, Lusiana Spica. 2013. Pengaruh Struktur
Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan
Manajemen Risiko. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 4, No. 1,
Maret 2013. Hlm 1-19..
Putri & Nasir. 2006. Analisis Persamaan Simultan Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Hutang dan Kebijakan
Deviden dalam Perspektif Teori Keagenan.
Ramadhani, Sari & Darlis. 2015. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris dan
Karakteristik Perusahaan terhadap Praktik Manajemen Risiko
Perusahaan (Studi terhadap Perusahaan yang terdaftar di BEI Indeks
KOMPAS 100 Tahun 2010-2012). Jurnal Akuntansi, Vol. 4. No.1,
Oktober 2015 :18-32. ISSN 2337-4314.
Rahayu, Diah. 2005. Pengaruh Kepemilikan Saham Manajerial dan Institusional
pada Struktur Modal Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Auditing Vol
01/No. 02 Mei 2005 : 181 – 197.
Rebecca, yulissa. 2012. Pengaruh Corporate Governance Governance Index,
Kepemilikan Keluarga, Kepemilikan Institusional terhadap Biaya
Ekuitas dan Biaya Hutang. Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Reminov, Melvin. 2015. Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan dan
Struktur Kepemilikan terhadap Struktur Modal (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2011-2013). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Diponegoro Semarang.
Rini, Irene. 2015. Pengaruh Corporate Governance terhadap Struktur Modal
(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode
2011-2014). Skripsi.
Ruwita. 2012. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate
Governance terhadap Pengungkapan Risiko Perusahaan (Studi
empiris pada perusahaan-perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Diponegoro Semarang.
Sambera, Gea Fatah. 2013. Analisis Pengaruh Karateristik Dewan Komisaris dan
Karakteristik Perusahaan terhadap Pembentukan Komite Manajemen
Risiko (Studi Empiris pada Perusahaan Finansial Non Perbankan
90
yang Terdaftar di BEI TAHUN 2009-2011). Skripsi. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
Saraswati, Sulistyo & Mustikowati. 2015. Pengaruh Good Corporate Governance
dan Financial Distress Terhadap Manajemen Laba (Studi Kasus
pada Perbankan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-
2014). ISSN: 2337-56xx. Volume: xx, Nomor:xx.
Satriyo, Rio. 2015. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Risiko Sistematis
(Beta) Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2014. Skripsi. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
Septianty. 2013. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap
Struktur Modal Perusahaan Go Publik yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia.
Siallagan, Hamonang & Machfoedz, Mas’ud. 2006. Mekanisme Corporate
Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium
Nasional Akuntansi IX Padang.
Santoso, Singgih. 2015. Menguasai Aplikasi Statistik Parametrik Konsep dan
Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sugiarto. 2009. Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Perusahaan,
Permasalahan Keagenan dan Informasi Asimetri, Edisi
Pertama.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan : Teori dan Aplikasi dengan SPSS,
Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Tabah Muhammad & Tri Yuli. 2015. Pengaruh Good Corporate Governance
terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur. ISSN 2460-0784.
Tjeleni, Indra E. 2013. Kepemilikan Manajerial dan Institusional Pengaruhnya
terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal EMBA. Vol.1 No.3 September 2013,
Hal.129-139.
Ujiantho & Pramuka. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba
dan Kinerja Keuangan. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI X.
Unhas Makasar 26-28 Juli 2007.
Wild, John J., Subramanyam, K.R., & Halsey, Robert F. 2005. Financial
Statement Analysis : Analisis Laporan Keuangan. EDISI 8.
Jakarta: Salemba Empat.
91
Yunita, Nancy. 2012. Pengaruh Corporate Governance terhadap Voluntary
Disclosure dan Biaya Hutang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi.
Vol 1, No.1, Januari 2012.
www.idx.co.id. Tanggal 15 September 2016, jam 13.10 WIB.
www.yahoofinance.com tanggal 11 November 2016, jam 08.35 WIB.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Sampel Perusahaan Manufaktur
No Kode Perusahaan
1 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
2 SMCB Holcim Indonesia Tbk d.h Semen Cibinong Tbk
3 SMGR Semen Indonesia Tbk d.h Semen Gresik Tbk
4 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
5 ARNA Arwana Citra Mulia Tbk
6 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
7 INAI Indal Aluminium Industry Tbk
8 LION Lion Metal Works Tbk
9 LMSH Lionmesh Prima Tbk
10 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk
11 DPNS Duta Pertiwi Nusantara
12 EKAD Ekadharma International Tbk
13 CIPN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
14 ASII Astra International Tbk
15 INDS Indospring Tbk
16 SMSM Selamat Sempurna Tbk
17 KBLI KMI Wire and Cable Tbk
18 SCCO Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk
19 DLTA Delta Djakarta Tbk
20 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
21 MYOR Mayora Indah Tbk
22 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk
23 SKLT Sekar Laut Tbk
24 GGRM Gudang Garam Tbk
25 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
26 KAEF Kimia Farma Tbk
27 KLBF Kalbe Farma Tbk
28 TCID Mandom Indonesia Tbk
29 GJTL Gajah Tunggal Tbk
Lampiran 2
Hasil Olah Data Perusahaan Sampel
PERUSAHAAN
TA
HU
N
DAR (Y1)
BETA
SAH
AM
(Y2)
KEPEMLIKAN
INSTITUSIO
NAL (X1)
DEWAN
KOMISA
RIS
INDEPEN
DEN (X2)
UKURAN
DEWAN
KOMIS
ARIS
(X3)
INTP 2013 0,136412265 1,767 0,640333532 0,571428571 7
2014 0,141948272 0,462 0,640333532 0,428571429 7
2015 0,136491818 0,056 0,640333532 0,5 8
SMCB 2013 0,411013569 -1,725 0,959556215 0,285714286 7
2014 0,49064189 -0,447 0,953520824 0,5 6
2015 0,512177046 0,085 0,963207253 0,428571429 7
SMGR 2013 0,291915112 2,531 0,51005577 0,333333333 6
2014 0,271377087 0,448 0,51005577 0,428571429 7
2015 0,280771817 0,09 0,51005577 0,285714286 7
AMFG 2013 0,21999987 0,267 0,847044931 0,285714286 7
2014 0,187257729 0,307 0,847275346 0,2 5
2015 0,206087898 0,123 0,848197465 0,333333333 6
ARNA 2013 0,323062407 1,988 0,504653931 0,666666667 3
2014 0,275533409 -0,326 0,548296662 0,666666667 3
2015 0,374656617 0,026 0,481065329 0,333333333 3
KIAS 2013 0,098552937 3,572 0,982413605 0,333333333 6
2014 0,100208846 0,31 0,982413605 0,333333333 3
2015 0,146350697 0,047 0,982413605 0,333333333 6
INAI 2013 0,835068717 -0,975 0,765842803 0,5 4
2014 0,837462292 0,238 0,672667298 0,5 4
2015 0,819718679 0,23 0,672667298 0,5 4
LION 2013 0,166042699 1,302 0,576976315 0,333333333 3
2014 0,260161727 -0,192 0,576976315 0,333333333 3
2015 0,288944068 0,395 0,577136088 0,333333333 3
LMSH 2013 0,220395438 3,86 0,32215625 0,333333333 3
2014 0,171277461 0,363 0,32215625 0,333333333 3
2015 0,159522612 0,427 0,32215625 0,333333333 3
PICO 2013 0,653950997 0,919 0,940115241 0,5 2
2014 0,631197851 0,254 0,940115241 0,333333333 3
2015 0,592116619 -0,017 0,940115241 0,333333333 3
DPNS 2013 0,128503184 -2,268 0,664673943 0,333333333 3
2014 0,121969381 -0,215 0,596400041 0,333333333 3
2015 0,120907371 -0,051 0,598665209 0,333333333 3
EKAD 2013 0,30818824 1,182 0,754464198 0,5 2
2014 0,335845302 0,522 0,754464198 0,5 2
2015 0,250788521 0,202 0,754464198 0,5 2
CIPN 2013 0,36707955 2,334 0,555335127 0,333333333 6
2014 0,475454955 0,529 0,555335127 0,333333333 6
2015 0,491129421 0,082 0,555335127 0,4 5
ASII 2013 0,50378048 0,177 0,501148083 0,3 10
2014 0,490215185 0,064 0,501148083 0,363636364 11
2015 0,484454132 0,129 0,501148083 0,8 5
INDS 2013 0,201979987 2,25 0,881082221 0,333333333 3
2014 0,199042484 0,099 0,88108261 0,333333333 3
2015 0,248593281 0,065 0,88108261 0,333333333 3
SMSM 2013 0,40814938 0,191 0,581255836 0,333333333 3
2014 0,344437934 -0,347 0,581255836 0,333333333 3
2015 0,351271199 0,03 0,581255836 0,333333333 3
KBLI 2013 0,336847481 5,307 0,737354494 0,333333333 6
2014 0,296551915 0,509 0,583801284 0,4 5
2015 0,33795461 0,041 0,575200241 0,333333333 3
SCCO 2013 0,598411942 1,87 0,672601484 0,333333333 3
2014 0,453454423 0,151 0,672601193 0,333333333 3
2015 0,479820966 -0,008 0,71151484 0,333333333 3
DLTA 2013 0,219693016 2,304 0,816711121 0,4 5
2014 0,229320569 0,113 0,816711121 0,666666667 3
2015 0,181735965 0,23 0,816711121 0,333333333 3
INDF 2013 0,508621353 1,477 0,500670833 0,375 8
2014 0,520259356 0,136 0,500670833 0,375 8
2015 0,530427132 0,12 0,500670833 0,25 8
MYOR 2013 0,598989675 1,112 0,330651324 0,4 5
2014 0,601543878 0,028 0,330651324 0,4 5
2015 0,542044421 -0,022 0,330651324 0,4 5
ROTI 2013 0,568035123 6,079 0,7075 0,333333333 3
2014 0,551950665 0,985 0,7075 0,333333333 3
2015 0,560830443 -0,079 0,7075 0,333333333 3
SKLT 2013 0,537565515 1,21 0,960911515 0,333333333 3
2014 0,537455608 1,534 0,960911515 0,333333333 3
2015 0,596816933 0,115 0,960911515 0,333333333 3
GGRM 2013 0,420600245 0,317 0,755469344 0,333333333 3
2014 0,429261808 0,763 0,755469344 0,5 4
2015 0,40150127 0,039 0,755469344 0,5 4
HMSP 2013 0,483479485 2,158 0,981786038 0,333333333 6
2014 0,52438991 0,485 0,981786038 0,5 6
2015 0,157709808 -0,084 0,925 0,25 4
KAEF 2013 0,342882519 4.446 0,900252071 0,4 5
2014 0,389814254 1.836 0,900252071 0,4 5
2015 0,424608192 0,282 0,900252071 0,4 5
KLBF 2013 0,248792582 2,754 0,567073831 0,333333333 6
2014 0,209863171 0,446 0,567134631 0,333333333 6
2015 0,20137612 0,155 0,566867965 0,428571429 7
TCID 2013 0,193022474 0,451 0,737739205 0,4 5
2014 0,307425014 0,233 0,737739205 0,333333333 6
2015 0,178083474 0,172 0,737739205 0,4 5
GJTL 2013 0,627096949 1,725 0,598127407 0,285714286 7
2014 0,627044168 0,24 0,596147235 0,333333333 6
2015 0,69193064 0,073 0,596193702 0,333333333 6
Lampiran 3
Perusahaan Tahun ΣSaham
Institusi ΣSahamBeredar
Kepemilikan
Institusional
Kepemilikan
Institusional %
INTP
2013 2.357.216.097 3.681.231.699 0,640333532 64,03335323
2014 2.357.216.097 3.681.231.699 0,640333532 64,03335323
2015 2.357.216.097 3.681.231.699 0,640333532 64,03335323
SMCB
2013 7.352.983.319 7.662.900.000 0,959556215 95,95562149
2014 7.306.734.721 7.662.900.000 0,953520824 95,35208238
2015 7.380.960.858 7.662.900.000 0,963207253 96,32072529
SMGR
2013 3.025.406 5.931.520 0,51005577 51,00557699
2014 3.025.406 5.931.520 0,51005577 51,00557699
2015 3.025.406 5.931.520 0,51005577 51,00557699
AMFG
2013 367.617.500 434.000.000 0,847044931 84,70449309
2014 367.717.500 434.000.000 0,847275346 84,72753456
2015 368.117.700 434.000.000 0,848197465 84,81974654
ARNA
2013 3.704.882.000 7.341.430.976 0,504653931 50,46539308
2014 4.025.282.100 7.341.430.976 0,548296662 54,82966622
2015 3.530.347.500 7.338.603.076 0,481065329 48,10653286
KIAS
2013 14.666.550.953 14.929.100.000 0,982413605 98,24136052
2014 14.666.550.953 14.929.100.000 0,982413605 98,24136052
2015 14.666.550.953 14.929.100.000 0,982413605 98,24136052
INAI
2013 121.309.500 158.400.000 0,765842803 76,5842803
2014 213.101.000 316.800.000 0,672667298 67,2667298
2015 213.101.000 316.800.000 0,672667298 67,2667298
LION
2013 30.012.000 52.016.000 0,576976315 57,6976315
2014 30.012.000 52.016.000 0,576976315 57,6976315
2015 300.120.000 520.016.000 0,577136088 57,71360881
LMSH
2013 3.092.700 9.600.000 0,32215625 32,215625
2014 3.092.700 9.600.000 0,32215625 32,215625
2015 30.927.000 96.000.000 0,32215625 32,215625
PICO
2013 534.338.000 568.375.000 0,940115241 94,01152408
2014 534.338.000 568.375.000 0,940115241 94,01152408
2015 534.338.000 568.375.000 0,940115241 94,01152408
DPNS 2013 220.093.451 331.129.952 0,664673943 66,46739435
2014 197.485.917 331.129.952 0,596400041 59,64000412
Kepemilikan Institusional ∑ 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐈𝐧𝐬𝐭𝐢𝐭𝐮𝐬𝐢
∑ 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐁𝐞𝐫𝐞𝐝𝐚𝐫× 𝟏𝟎𝟎
2015 198.235.982 331.129.952 0,598665209 59,86652092
EKAD
2013 527.200.720 698.775.000 0,754464198 75,44641981
2014 527.200.720 698.775.000 0,754464198 75,44641981
2015 527.200.720 698.775.000 0,754464198 75,44641981
CIPN
2013 9.106.385.410 16.398.000.000 0,555335127 55,53351268
2014 9.106.385.410 16.398.000.000 0,555335127 55,53351268
2015 9.106.385.410 16.398.000.000 0,555335127 55,53351268
ASII
2013 20.288.255.040 40.483.553.140 0,501148083 50,11480828
2014 20.288.255.040 40.483.553.140 0,501148083 50,11480828
2015 20.288.255.040 40.483.553.140 0,501148083 50,11480828
INDS
2013 462.568.166 525.000.000 0,881082221 88,1082221
2014 578.210.207 656.249.710 0,88108261 88,10826095
2015 578.210.207 656.249.710 0,88108261 88,10826095
SMSM
2013 836.815.927 1.439.668.860 0,581255836 58,12558362
2014 836.815.927 1.439.668.860 0,581255836 58,12558362
2015 836.815.927 1.439.668.860 0,581255836 58,12558362
KBLI
2013 2.954.752.814 4.007.235.107 0,737354494 73,73544938
2014 2.339.429.000 4.007.235.107 0,583801284 58,38012838
2015 2.304.962.599 4.007.235.107 0,575200241 57,52002409
SCCO
2013 138.275.700 205.583.400 0,672601484 67,26014844
2014 138.275.640 205.583.400 0,672601193 67,26011925
2015 146.275.640 205.583.400 0,71151484 71,15148402
DLTA
2013 13.078.143 16.013.181 0,816711121 81,67111207
2014 13.078.143 16.013.181 0,816711121 81,67111207
2015 653.907.150 800.659.050 0,816711121 81,67111207
INDF
2013 4.396.103.450 8.780.426.500 0,500670833 50,0670833
2014 4.396.103.450 8.780.426.500 0,500670833 50,0670833
2015 4.396.103.450 8.780.426.500 0,500670833 50,0670833
MYOR
2013 295.717.347 894.347.989 0,330651324 33,06513244
2014 295.717.347 894.347.989 0,330651324 33,06513244
2015 295.717.347 894.347.989 0,330651324 33,06513244
ROTI
2013 3.581.223.500 5.061.800.000 0,7075 70,75
2014 3.581.223.500 5.061.800.000 0,7075 70,75
2015 3.581.223.500 5.061.800.000 0,7075 70,75
SKLT
2013 663.740.500 690.740.500 0,960911515 96,09115145
2014 663.740.500 690.740.500 0,960911515 96,09115145
2015 663.740.500 690.740.500 0,960911515 96,09115145
GGRM
2013 1.453.589.500 1.924.088.000 0,755469344 75,54693444
2014 1.453.589.500 1.924.088.000 0,755469344 75,54693444
2015 1.453.589.500 1.924.088.000 0,755469344 75,54693444
2013 4.303.168.205 4.383.000.000 0,981786038 98,17860381
HMSP 2014 4.303.168.205 4.383.000.000 0,981786038 98,17860381
2015 4.303.768.845 4.652.723.076 0,925 92,49999999
KAEF
2013 5.000.000.000 5.554.000.000 0,900252071 90,02520706
2014 5.000.000.000 5.554.000.000 0,900252071 90,02520706
2015 5.000.000.000 5.554.000.000 0,900252071 90,02520706
KLBF
2013 26.581.655.085 46.875.122.110 0,567073831 56,70738312
2014 26.584.505.085 46.875.122.110 0,567134631 56,71346311
2015 26.572.005.085 46.875.122.110 0,566867965 56,68679651
TCID
2013 148.334.763 201.066.667 0,737739205 73,77392047
2014 148.334.763 201.066.667 0,737739205 73,77392047
2015 148.334.763 201.066.667 0,737739205 73,77392047
GJTL
2013 2.084.202.463 3.484.546.000 0,598127407 59,81274068
2014 2.077.302.463 3.484.546.000 0,596147235 59,6147235
2015 2.077.382.463 3.484.408.600 0,596193702 59,61937021
Lampiran 4
Perusahaan Tahun
ΣAnggota
Komisaris
Independen
ΣAnggota
Dewan
Komisaris
Komisaris
Independen
Komisaris
Independen
%
INTP
2013 4 7 0,571428571 57,14285714
2014 3 7 0,428571429 42,85714286
2015 4 8 0,5 50
SMCB
2013 2 7 0,285714286 28,57142857
2014 3 6 0,5 50
2015 3 7 0,428571429 42,85714286
SMGR
2013 2 6 0,333333333 33,33333333
2014 3 7 0,428571429 42,85714286
2015 2 7 0,285714286 28,57142857
AMFG
2013 2 7 0,285714286 28,57142857
2014 1 5 0,2 20
2015 2 6 0,333333333 33,33333333
ARNA
2013 2 3 0,666666667 66,66666667
2014 2 3 0,666666667 66,66666667
2015 1 3 0,333333333 33,33333333
KIAS
2013 2 6 0,333333333 33,33333333
2014 1 3 0,333333333 33,33333333
2015 2 6 0,333333333 33,33333333
INAI
2013 2 4 0,5 50
2014 2 4 0,5 50
2015 2 4 0,5 50
LION
2013 1 3 0,333333333 33,33333333
2014 1 3 0,333333333 33,33333333
2015 1 3 0,333333333 33,33333333
LMSH
2013 1 3 0,333333333 33,33333333
2014 1 3 0,333333333 33,33333333
2015 1 3 0,333333333 33,33333333
PICO
2013 1 2 0,5 50
2014 1 3 0,333333333 33,33333333
2015 1 3 0,333333333 33,33333333
DPNS
2013 1 3 0,333333333 33,33333333
2014 1 3 0,333333333 33,33333333
2015 1 3 0,333333333 33,33333333
Dewan Komisaris Independen ∑𝐊𝐨𝐦𝐢𝐬𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐈𝐧𝐝𝐞𝐩𝐞𝐧𝐝𝐞𝐧
∑𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧 𝐊𝐨𝐦𝐢𝐬𝐚𝐫𝐢𝐬× 𝟏𝟎𝟎
EKAD
2013 1 2 0,5 50
2014 1 2 0,5 50
2015 1 2 0,5 50
CIPN
2013 2 6 0,333333333 33,33333333
2014 2 6 0,333333333 33,33333333
2015 2 5 0,4 40
ASII
2013 3 10 0,3 30
2014 4 11 0,363636364 36,36363636
2015 4 5 0,8 80
INDS
2013 1 3 0,333333333 33,33333333
2014 1 3 0,333333333 33,33333333
2015 1 3 0,333333333 33,33333333
SMSM
2013 1 3 0,333333333 33,33333333
2014 1 3 0,333333333 33,33333333
2015 1 3 0,333333333 33,33333333
KBLI
2013 2 6 0,333333333 33,33333333
2014 2 5 0,4 40
2015 1 3 0,333333333 33,33333333
SCCO
2013 1 3 0,333333333 33,33333333
2014 1 3 0,333333333 33,33333333
2015 1 3 0,333333333 33,33333333
DLTA
2013 2 5 0,4 40
2014 2 3 0,666666667 66,66666667
2015 1 3 0,333333333 33,33333333
INDF
2013 3 8 0,375 37,5
2014 3 8 0,375 37,5
2015 2 8 0,25 25
MYOR
2013 2 5 0,4 40
2014 2 5 0,4 40
2015 2 5 0,4 40
ROTI
2013 1 3 0,333333333 33,33333333
2014 1 3 0,333333333 33,33333333
2015 1 3 0,333333333 33,33333333
SKLT
2013 1 3 0,333333333 33,33333333
2014 1 3 0,333333333 33,33333333
2015 1 3 0,333333333 33,33333333
GGRM
2013 1 3 0,333333333 33,33333333
2014 2 4 0,5 50
2015 2 4 0,5 50
HMSP
2013 2 6 0,333333333 33,33333333
2014 3 6 0,5 50
2015 1 4 0,25 25
KAEF
2013 2 5 0,4 40
2014 2 5 0,4 40
2015 2 5 0,4 40
KLBF
2013 2 6 0,333333333 33,33333333
2014 2 6 0,333333333 33,33333333
2015 3 7 0,428571429 42,85714286
TCID
2013 2 5 0,4 40
2014 2 6 0,333333333 33,33333333
2015 2 5 0,4 40
GJTL
2013 2 7 0,285714286 28,57142857
2014 2 6 0,333333333 33,33333333
2015 2 6 0,333333333 33,33333333
Lampiran 5
Perusahaan Tahun Anggota Dewan
Komisaris
ΣAnggotaDewan
Komisaris
INTP
2013 7 7
2014 7 7
2015 8 8
SMCB
2013 7 7
2014 6 6
2015 7 7
SMGR
2013 6 6
2014 7 7
2015 7 7
AMFG
2013 7 7
2014 5 5
2015 6 6
ARNA
2013 3 3
2014 3 3
2015 3 3
KIAS
2013 6 6
2014 3 3
2015 6 6
INAI
2013 4 4
2014 4 4
2015 4 4
LION
2013 3 3
2014 3 3
2015 3 3
LMSH
2013 3 3
2014 3 3
2015 3 3
PICO
2013 2 2
2014 3 3
2015 3 3
DPNS
2013 3 3
2014 3 3
2015 3 3
Ukuran Dewan Komisaris ∑𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧 𝐊𝐨𝐦𝐢𝐬𝐚𝐫𝐢𝐬
EKAD
2013 2 2
2014 2 2
2015 2 2
CIPN
2013 6 6
2014 6 6
2015 5 5
ASII
2013 10 10
2014 11 11
2015 5 5
INDS
2013 3 3
2014 3 3
2015 3 3
SMSM
2013 3 3
2014 3 3
2015 3 3
KBLI
2013 6 6
2014 5 5
2015 3 3
SCCO
2013 3 3
2014 3 3
2015 3 3
DLTA
2013 5 5
2014 3 3
2015 3 3
INDF
2013 8 8
2014 8 8
2015 8 8
MYOR
2013 5 5
2014 5 5
2015 5 5
ROTI
2013 3 3
2014 3 3
2015 3 3
SKLT
2013 3 3
2014 3 3
2015 3 3
GGRM
2013 3 3
2014 4 4
2015 4 4
HMSP 2013 6 6
2014 6 6
2015 4 4
KAEF
2013 5 5
2014 5 5
2015 5 5
KLBF
2013 6 6
2014 6 6
2015 7 7
TCID
2013 5 5
2014 6 6
2015 5 5
GJTL
2013 7 7
2014 6 6
2015 6 6
Lampiran 7
IHSG
TAHUN 2013
TAHUN 2012
BULAN IHSG/BULAN
BULAN IHSG/BULAN
JANUARI 4453,7
JANUARI 3941,69
FEBRUARI 4795,79
FEBRUARI 3985,21
MARET 4940,98
MARET 4121,55
APRIL 5034,07
APRIL 4180,73
MEI 5068,63
MEI 3832,82
JUNI 4818,89
JUNI 3955,58
JULI 4610,38
JULI 4142,34
AGUSTUS 4195,09
AGUSTUS 4060,33
SEPTEMBER 4316,17
SEPTEMBER 4262,56
OKTOBER 4510,63
OKTOBER 4350,29
NOVEMBER 4256,44
NOVEMBER 4276,14
DESEMBER 4274,18
DESEMBER 4316,69
TAHUN 2014
TAHUN 2015
BULAN IHSG/BULAN
BULAN IHSG/BULAN
JANUARI 4418,76
JANUARI 5289,4
FEBRUARI 4650,21
FEBRUARI 5450,29
MARET 4768,28
MARET 5518,67
APRIL 4840,14
APRIL 5086,42
MEI 4893,91
MEI 5216,38
JUNI 1878,58
JUNI 4910,66
JULI 5088,8
JULI 4802,53
AGUSTUS 5136,86
AGUSTUS 4509,61
SEPTEMBER 5137,78
SEPTEMBER 4223,91
OKTOBER 5089,55
OKTOBER 4455,18
NOVEMBER 5149,89
NOVEMBER 4446,46
DESEMBER 5226,95
DESEMBER 4593,01
IHSG 2013-2012
IHSG 2014-2013
IHSG 2015-2014
IHSGt IHSGt-1 IHSG
IHSGt IHSGt-1 IHSG
IHSGt IHSGt-1 IHSG
4453,7 3941,69 0,1298961
4418,76 4453,7 -0,0078452
5289,4 4418,76 0,1970327
4795,79 3985,21 0,2033971
4650,21 4795,79 -0,0303558
5450,29 4650,21 0,1720524
4940,98 4121,55 0,198816
4768,28 4940,98 -0,0349526
5518,67 4768,28 0,1573712
5034,07 4180,73 0,2041127
4840,14 5034,07 -0,0385235
5086,42 4840,14 0,0508828
5068,63 3832,82 0,3224284
4893,91 5068,63 -0,0344709
5216,38 4893,91 0,0658921
4818,89 3955,58 0,2182512
1878,58 4818,89 -0,6101633
4910,66 1878,58 1,6140276
4610,38 4142,34 0,1129893
5088,8 4610,38 0,1037702
4802,53 5088,8 -0,0562549
4195,09 4060,33 0,0331894
5136,86 4195,09 0,2244934
4509,61 5136,86 -0,1221077
4316,17 4262,56 0,0125769
5137,78 4316,17 0,1903563
4223,91 5137,78 -0,1778725
4510,63 4350,29 0,0368573
5089,55 4510,63 0,1283457
4455,18 5089,55 -0,1246417
4256,44 4276,14 -0,004607
5149,89 4256,44 0,2099055
4446,46 5149,89 -0,1365913
4274,18 4316,69 -0,0098478
5226,95 4274,18 0,2229129
4593,01 5226,95 -0,121283
IHSG 𝐈𝐇𝐒𝐆𝐭 𝐈𝐇𝐒𝐆𝐭 𝟏
Lampiran 6
Perusahaan Tahun Total Utang /
Liabilitas Total Aktiva / Aset DAR
INTP
2013 3.629.554 26.607.241 0,136412265
2014 4.100.172 28.884.973 0,141948272
2015 3.772.410 27.638.360 0,136491818
SMCB
2013 6.122.043 14.894.990 0,411013569
2014 8.436.760 17.195.352 0,49064189
2015 8.871.708 17.321.565 0,512177046
SMGR
2013 8.988.908.217 30.792.884.092 0,291915112
2014 9.312.214.091 34.314.666.027 0,271377087
2015 10.712.320.531 38.153.118.932 0,280771817
AMFG
2013 778.666 3.539.393 0,21999987
2014 733.749 3.918.391 0,187257729
2015 880.052 4.270.275 0,206087898
ARNA
2013 366.754.918.531 1.135.244.802.060 0,323062407
2014 346.944.901.743 1.259.175.442.875 0,275533409
2015 536.050.998.398 1.430.779.475.454 0,374656617
KIAS
2013 223.804.349.608 2.270.904.910.518 0,098552937
2014 235.745.579.997 2.352.542.603.065 0,100208846
2015 310.906.059.952 2.124.390.696.519 0,146350697
INAI
2013 639.563.606.250 765.881.409.376 0,835068717
2014 751.439.553.825 897.281.657.710 0,837462292
2015 1.090.438.393.880 1.330.259.296.537 0,819718679
LION
2013 82.783.559.318 498.567.897.161 0,166042699
2014 156.123.759.272 600.102.716.315 0,260161727
2015 184.730.654.202 639.330.150.373 0,288944068
LMSH
2013 31.229.504.329 141.697.598.705 0,220395438
2014 23.964.388.443 139.915.598.255 0,171277461
2015 21.341.373.897 133.782.751.041 0,159522612
PICO
2013 406.365.304.333 621.400.236.614 0,653950997
2014 395.525.304.553 626.626.507.164 0,631197851
2015 358.697.326.131 605.788.310.444 0,592116619
DPNS
2013 32.944.704.261 256.372.669.050 0,128503184
2014 32.794.800.672 268.877.322.944 0,121969381
2015 33.187.031.327 274.483.110.371 0,120907371
2013 105.893.942.734 343.601.504.089 0,30818824
D𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚
EKAD 2014 138.149.558.606 411.348.790.570 0,335845302
2015 97.730.178.889 389.691.595.500 0,250788521
CPIN
2013 5.771.297 15.722.197 0,36707955
2014 9.919.150 20.862.439 0,475454955
2015 12.123.488 24.684.915 0,491129421
ASII
2013 107.806 213.994 0,50378048
2014 115.705 236.029 0,490215185
2015 118.902 245.435 0,484454132
INDS
2013 443.652.749.965 2.196.518.364.473 0,201979987
2014 454.347.526.616 2.282.666.078.493 0,199042484
2015 634.889.428.231 2.553.928.346.219 0,248593281
SMSM
2013 694.304.234.869 1.701.103.245.176 0,40814938
2014 602.558 1.749.395 0,344437934
2015 779.860 2.220.108 0,351271199
KBLI
2013 450.372.591.220 1.337.022.291.951 0,336847481
2014 396.594 1.337.351 0,296551915
2015 524.437.909.934 1.551.799.840.976 0,33795461
SCCO
2013 1.054.421.170.969 1.762.032.300.123 0,598411942
2014 841.614.670.129 1.856.007.190.010 0,453454423
2015 850.791.824.810 1.773.144.328.632 0,479820966
DLTA
2013 190.482.809 867.040.802 0,219693016
2014 227.473.881 991.947.134 0,229320569
2015 188.700.435 1.038.321.916 0,181735965
INDF
2013 39.719.660 78.092.789 0,508621353
2014 44.710.509 85.938.885 0,520259356
2015 48.709.933 91.831.526 0,530427132
MYOR
2013 5.816.323.334.823 9.710.223.025.129 0,598989675
2014 6.190.553.036.545 10.291.108.029.334 0,601543878
2015 6.148.255.759.034 11.342.715.686.221 0,542044421
ROTI
2013 1.035.351.397.437 1.822.689.047.108 0,568035123
2014 1.182.771.921.472 2.142.894.276.216 0,551950665
2015 1.517.788.685.162 2.706.323.637.034 0,560830443
SKLT
2013 162.339.135.063 301.989.488.699 0,537565515
2014 178.206.785.017 331.574.891.637 0,537455608
2015 225.066.080.248 377.110.748.359 0,596816933
GGRM
2013 21.353.980 50.770.251 0,420600245
2014 24.991.880 58.220.600 0,429261808
2015 25.497.504 63.505.413 0,40150127
HMSP
2013 13.249.559 27.404.594 0,483479485
2014 14.882.516 28.380.630 0,52438991
2015 5.994.664 38.010.724 0,157709808
KAEF
2013 847.584.859.909 2.471.939.548.890 0,342882519
2014 1.157.040.676.384 2.968.184.626.297 0,389814254
2015 1.374.127.253.841 3.236.224.076.311 0,424608192
KLBF
2013 2.815.103.309.451 11.315.061.275.026 0,248792582
2014 2.607.556.689.283 12.425.032.367.729 0,209863171
2015 2.758.131.396.170 13.696.417.381.439 0,20137612
TCID
2013 282.961.770.795 1.465.952.460.752 0,193022474
2014 569.730.901.368 1.853.235.343.636 0,307425014
2015 367.225.370.670 2.062.096.848.703 0,178083474
GJTL
2013 9.626.411 15.350.754 0,627096949
2014 10.059.605 16.042.897 0,627044168
2015 12.115.363 17.509.505 0,69193064
Lampiran 8
Beta Saham
1. Return Saham
2. Return Pasar
3. Beta Saham
INTP
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 23300 18450 0,262872629 4453,7 3941,69 0,12989606
2.017
FEBRUARI 23300 18450 0,262872629 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 23300 18450 0,262872629 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 24450 17350 0,409221902 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 24450 17350 0,409221902 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 24450 17350 0,409221902 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 18000 20350 -0,115479115 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 18000 20350 -0,115479115 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 18000 20350 -0,115479115 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 20000 22450 -0,109131403 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 20000 22450 -0,109131403 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 20000 22450 -0,109131403 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 23275 23300 -0,001072961 4418,76 4453,7 -0,007845162
0,462
FEBRUARI 23275 23300 -0,001072961 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 23275 23300 -0,001072961 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 22550 24450 -0,077709611 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 22550 24450 -0,077709611 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 22550 24450 -0,077709611 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 21550 18000 0,197222222 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 21550 18000 0,197222222 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 21550 18000 0,197222222 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 25000 20000 0,25 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 25000 20000 0,25 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 25000 20000 0,25 5226,95 4274,18 0,222912933
JANUARI 21925 23275 -0,058002148 5289,4 4418,76 0,197032652
FEBRUARI 21925 23275 -0,058002148 5450,29 4650,21 0,172052445
𝐑𝐢𝐭 𝐏𝐢𝐭 𝐏𝐢𝐭−𝟏
𝐏𝐢𝐭−𝟏
𝐑𝐦𝐭 𝐈𝐭 𝐈𝐭−𝟏
𝐈𝐭−𝟏
𝐑𝐢𝐭 𝜶𝟏 𝜷𝒊𝒕𝐑𝐦𝐭 𝜺
2015
MARET 21925 23275 -0,058002148 5518,67 4768,28 0,157371211
0.056 APRIL 20875 22550 -0,074279379 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 20875 22550 -0,074279379 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 20875 22550 -0,074279379 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 16450 21550 -0,236658933 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 16450 21550 -0,236658933 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 16450 21550 -0,236658933 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 22325 25000 -0,107 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 22325 25000 -0,107 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 22325 25000 -0,107 4593,01 5226,95 -0,121282966
SMGR
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 17700 12250 0,444897959 4453,7 3941,69 0,12989606
2.531
FEBRUARI 17700 12250 0,444897959 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 17700 12250 0,444897959 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 17100 11300 0,513274336 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 17100 11300 0,513274336 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 17100 11300 0,513274336 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 13000 14450 -0,100346021 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 13000 14450 -0,100346021 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 13000 14450 -0,100346021 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 14150 15850 -0,107255521 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 14150 15850 -0,107255521 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 14150 15850 -0,107255521 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 15.800 17700 -0,107344633 4418,76 4453,7 -0,007845162
0.448
FEBRUARI 15.800 17700 -0,107344633 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 15.800 17700 -0,107344633 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 15.075 17100 -0,118421053 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 15.075 17100 -0,118421053 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 15.075 17100 -0,118421053 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 15.425 13000 0,186538462 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 15.425 13000 0,186538462 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 15.425 13000 0,186538462 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 16.200 14150 0,144876325 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 16.200 14150 0,144876325 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 16.200 14150 0,144876325 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 13.650 15.800 -0,136075949 5289,4 4418,76 0,197032652
0.090
FEBRUARI 13.650 15.800 -0,136075949 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 13.650 15.800 -0,136075949 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 12.000 15.075 -0,2039801 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 12.000 15.075 -0,2039801 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 12.000 15.075 -0,2039801 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 9.050 15.425 -0,413290113 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 9.050 15.425 -0,413290113 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 9.050 15.425 -0,413290113 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 11.400 16.200 -0,296296296 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 11.400 16.200 -0,296296296 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 11.400 16.200 -0,296296296 4593,01 5226,95 -0,121282966
SMCB
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 2575 3600 -0,284722222 4453,7 3941,69 0,12989606
-1,728
FEBRUARI 2575 3600 -0,284722222 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 2575 3600 -0,284722222 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 2425 2450 -0,010204082 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 2425 2450 -0,010204082 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 2425 2450 -0,010204082 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 2850 2350 0,212765957 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 2850 2350 0,212765957 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 2850 2350 0,212765957 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 3125 2275 0,373626374 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 3125 2275 0,373626374 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 3125 2275 0,373626374 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 2785 2575 0,081553398 4418,76 4453,7 -0,007845162
0.159
FEBRUARI 2785 2575 0,081553398 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 2785 2575 0,081553398 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 2605 2425 0,074226804 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 2605 2425 0,074226804 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 2605 2425 0,074226804 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 2550 2850 -0,105263158 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 2550 2850 -0,105263158 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 2550 2850 -0,105263158 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 2200 3125 -0,296 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 2200 3125 -0,296 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 2200 3125 -0,296 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 1515 2785 -0,456014363 5289,4 4418,76 0,197032652
-0,231
FEBRUARI 1515 2785 -0,456014363 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 1515 2785 -0,456014363 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 1500 2605 -0,424184261 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 1500 2605 -0,424184261 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 1500 2605 -0,424184261 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 1010 2550 -0,603921569 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 1010 2550 -0,603921569 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 1010 2550 -0,603921569 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 995 2200 -0,547727273 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 995 2200 -0,547727273 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 995 2200 -0,547727273 4593,01 5226,95 -0,121282966
AMFG
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 8.800 5.950 0,478991597 4453,7 3941,69 0,12989606
2.144
FEBRUARI 8.800 5.950 0,478991597 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 8.800 5.950 0,478991597 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 8.350 5.800 0,439655172 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 8.350 5.800 0,439655172 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 8.350 5.800 0,439655172 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 8.100 7.250 0,117241379 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 8.100 7.250 0,117241379 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 8.100 7.250 0,117241379 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 7.000 8.300 -0,156626506 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 7.000 8.300 -0,156626506 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 7.000 8.300 -0,156626506 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 7.100 8.800 -0,193181818 4418,76 4453,7 -0,007845162
-0,106
FEBRUARI 7.100 8.800 -0,193181818 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 7.100 8.800 -0,193181818 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 7.150 8.350 -0,143712575 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 7.150 8.350 -0,143712575 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 7.150 8.350 -0,143712575 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 7.450 8.100 -0,080246914 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 7.450 8.100 -0,080246914 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 7.450 8.100 -0,080246914 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 8.050 7.000 0,15 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 8.050 7.000 0,15 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 8.050 7.000 0,15 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 7.700 7.100 0,084507042 5289,4 4418,76 0,197032652
-0,351
FEBRUARI 7.700 7.100 0,084507042 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 7.700 7.100 0,084507042 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 7.175 7.150 0,003496503 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 7.175 7.150 0,003496503 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 7.175 7.150 0,003496503 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 5.800 7.450 -0,22147651 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 5.800 7.450 -0,22147651 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 5.800 7.450 -0,22147651 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 6.550 8.050 -0,186335404 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 6.550 8.050 -0,186335404 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 6.550 8.050 -0,186335404 4593,01 5226,95 -0,121282966
ARNA
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 594 495 0,2 4453,7 3941,69 0,12989606
1.991
FEBRUARI 594 495 0,2 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 594 495 0,2 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 800 760 0,052631579 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 800 760 0,052631579 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 800 760 0,052631579 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 850 1010 -0,158415842 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 850 1010 -0,158415842 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 850 1010 -0,158415842 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 820 1640 -0,5 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 820 1640 -0,5 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 820 1640 -0,5 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 945 594 0,590909091 4418,76 4453,7 -0,007845162
0.103
FEBRUARI 945 594 0,590909091 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 945 594 0,590909091 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 1010 800 0,2625 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 1010 800 0,2625 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 1010 800 0,2625 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 995 850 0,170588235 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 995 850 0,170588235 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 995 850 0,170588235 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 870 820 0,06097561 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 870 820 0,06097561 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 870 820 0,06097561 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 810 945 -0,142857143 5289,4 4418,76 0,197032652
-0,106
FEBRUARI 810 945 -0,142857143 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 810 945 -0,142857143 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 530 1010 -0,475247525 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 530 1010 -0,475247525 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 530 1010 -0,475247525 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 446 995 -0,551758794 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 446 995 -0,551758794 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 446 995 -0,551758794 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 500 870 -0,425287356 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 500 870 -0,425287356 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 500 870 -0,425287356 4593,01 5226,95 -0,121282966
KIAS
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 190 94 1,021276596 4453,7 3941,69 0,12989606
3,578
FEBRUARI 190 94 1,021276596 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 190 94 1,021276596 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 178 86 1,069767442 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 178 86 1,069767442 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 178 86 1,069767442 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 149 85 0,752941176 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 149 85 0,752941176 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 149 85 0,752941176 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 155 175 -0,114285714 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 155 175 -0,114285714 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 155 175 -0,114285714 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 149 190 -0,215789474 4418,76 4453,7 -0,007845162
-0,112
FEBRUARI 149 190 -0,215789474 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 149 190 -0,215789474 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 139 178 -0,219101124 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 139 178 -0,219101124 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 139 178 -0,219101124 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 150 149 0,006711409 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 150 149 0,006711409 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 150 149 0,006711409 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 147 155 -0,051612903 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 147 155 -0,051612903 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 147 155 -0,051612903 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 120 149 -0,194630872 5289,4 4418,76 0,197032652
-0,142
FEBRUARI 120 149 -0,194630872 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 120 149 -0,194630872 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 101 139 -0,273381295 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 101 139 -0,273381295 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 101 139 -0,273381295 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 104 150 -0,306666667 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 104 150 -0,306666667 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 104 150 -0,306666667 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 90 147 -0,387755102 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 90 147 -0,387755102 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 90 147 -0,387755102 4593,01 5226,95 -0,121282966
LION
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 12900 6200 1,080645161 4453,7 3941,69 0,12989606
1,306
FEBRUARI 12900 6200 1,080645161 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 12900 6200 1,080645161 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 13000 10000 0,3 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 13000 10000 0,3 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 13000 10000 0,3 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 13600 10000 0,36 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 13600 10000 0,36 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 13600 10000 0,36 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 12000 10400 0,153846154 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 12000 10400 0,153846154 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 12000 10400 0,153846154 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 12500 12900 -0,031007752 4418,76 4453,7 -0,007845162
0.065
FEBRUARI 12500 12900 -0,031007752 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 12500 12900 -0,031007752 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 11250 13000 -0,134615385 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 11250 13000 -0,134615385 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 11250 13000 -0,134615385 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 10175 13600 -0,251838235 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 10175 13600 -0,251838235 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 10175 13600 -0,251838235 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 9300 12000 -0,225 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 9300 12000 -0,225 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 9300 12000 -0,225 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 10500 12500 -0,16 5289,4 4418,76 0,197032652
-1.103
FEBRUARI 10500 12500 -0,16 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 10500 12500 -0,16 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 9000 11250 -0,2 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 9000 11250 -0,2 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 9000 11250 -0,2 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 1180 10175 -0,884029484 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 1180 10175 -0,884029484 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 1180 10175 -0,884029484 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 1050 9300 -0,887096774 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 1050 9300 -0,887096774 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 1050 9300 -0,887096774 4593,01 5226,95 -0,121282966
DPNS
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 470 720 -0,347222222 4453,7 3941,69 0,12989606
-2,27
FEBRUARI 470 720 -0,347222222 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 470 720 -0,347222222 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 410 670 -0,388059701 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 410 670 -0,388059701 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 410 670 -0,388059701 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 495 395 0,253164557 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 495 395 0,253164557 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 495 395 0,253164557 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 425 385 0,103896104 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 425 385 0,103896104 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 425 385 0,103896104 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 408 470 -0,131914894 4418,76 4453,7 -0,007845162
0.082
FEBRUARI 408 470 -0,131914894 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 408 470 -0,131914894 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 410 410 0 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 410 410 0 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 410 410 0 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 424 495 -0,143434343 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 424 495 -0,143434343 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 424 495 -0,143434343 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 353 425 -0,169411765 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 353 425 -0,169411765 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 353 425 -0,169411765 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 345 408 -0,154411765 5289,4 4418,76 0,197032652
0.149
FEBRUARI 345 408 -0,154411765 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 345 408 -0,154411765 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 350 410 -0,146341463 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 350 410 -0,146341463 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 350 410 -0,146341463 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 331 424 -0,219339623 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 331 424 -0,219339623 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 331 424 -0,219339623 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 387 353 0,09631728 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 387 353 0,09631728 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 387 353 0,09631728 4593,01 5226,95 -0,121282966
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 460 360 0,277777778 4453,7 3941,69 0,12989606
1.182
FEBRUARI 460 360 0,277777778 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 460 360 0,277777778 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 395 310 0,274193548 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 395 310 0,274193548 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 395 310 0,274193548 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 365 395 -0,075949367 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 365 395 -0,075949367 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 365 395 -0,075949367 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 390 375 0,04 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 390 375 0,04 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 390 375 0,04 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 424 460 -0,07826087 4418,76 4453,7 -0,007845162
0,522
FEBRUARI 424 460 -0,07826087 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 424 460 -0,07826087 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 406 395 0,027848101 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 406 395 0,027848101 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 406 395 0,027848101 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 495 365 0,356164384 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 495 365 0,356164384 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 495 365 0,356164384 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 515 390 0,320512821 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 515 390 0,320512821 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 515 390 0,320512821 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 494 424 0,16509434 5289,4 4418,76 0,197032652
0,202
FEBRUARI 494 424 0,16509434 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 494 424 0,16509434 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 442 406 0,088669951 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 442 406 0,088669951 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 442 406 0,088669951 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 352 495 -0,288888889 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 352 495 -0,288888889 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 352 495 -0,288888889 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 400 515 -0,223300971 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 400 515 -0,223300971 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 400 515 -0,223300971 4593,01 5226,95 -0,121282966
EKAD
CPIN
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 5050 2750 0,836363636 4453,7 3941,69 0,12989606
2,334
FEBRUARI 5050 2750 0,836363636 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 5050 2750 0,836363636 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 5150 3425 0,503649635 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 5150 3425 0,503649635 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 5150 3425 0,503649635 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 3675 3025 0,214876033 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 3675 3025 0,214876033 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 3675 3025 0,214876033 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 3400 3550 -0,042253521 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 3400 3550 -0,042253521 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 3400 3550 -0,042253521 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 4020 5050 -0,203960396 4418,76 4453,7 -0,007845162
0,529
FEBRUARI 4020 5050 -0,203960396 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 4020 5050 -0,203960396 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 3785 5150 -0,265048544 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 3785 5150 -0,265048544 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 3785 5150 -0,265048544 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 3795 3675 0,032653061 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 3795 3675 0,032653061 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 3795 3675 0,032653061 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 3800 3400 0,117647059 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 3800 3400 0,117647059 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 3800 3400 0,117647059 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 3370 4020 -0,161691542 5289,4 4418,76 0,197032652
0,082
FEBRUARI 3370 4020 -0,161691542 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 3370 4020 -0,161691542 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 2885 3785 -0,237780713 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 2885 3785 -0,237780713 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 2885 3785 -0,237780713 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 2150 3795 -0,433465086 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 2150 3795 -0,433465086 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 2150 3795 -0,433465086 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 2600 3800 -0,315789474 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 2600 3800 -0,315789474 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 2600 3800 -0,315789474 4593,01 5226,95 -0,121282966
ASII
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 7900 7250 0,089655172 4453,7 3941,69 0,12989606
0,177
FEBRUARI 7900 7250 0,089655172 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 7900 7250 0,089655172 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 7000 6850 0,02189781 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 7000 6850 0,02189781 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 7000 6850 0,02189781 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 6450 7435 -0,132481506 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 6450 7435 -0,132481506 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 6450 7435 -0,132481506 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 7350 6800 0,080882353 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 7350 6800 0,080882353 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 7350 6800 0,080882353 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 6800 7900 -0,139240506 4418,76 4453,7 -0,007845162
0,064
FEBRUARI 6800 7900 -0,139240506 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 6800 7900 -0,139240506 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 7275 7000 0,039285714 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 7275 7000 0,039285714 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 7275 7000 0,039285714 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 7050 6450 0,093023256 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 7050 6450 0,093023256 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 7050 6450 0,093023256 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 7425 7350 0,010204082 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 7425 7350 0,010204082 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 7425 7350 0,010204082 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 8575 6800 0,261029412 5289,4 4418,76 0,197032652
0,129
FEBRUARI 8575 6800 0,261029412 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 8575 6800 0,261029412 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 7075 7275 -0,027491409 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 7075 7275 -0,027491409 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 7075 7275 -0,027491409 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 5225 7050 -0,258865248 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 5225 7050 -0,258865248 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 5225 7050 -0,258865248 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 6000 7425 -0,191919192 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 6000 7425 -0,191919192 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 6000 7425 -0,191919192 4593,01 5226,95 -0,121282966
INDS
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 4500 4125 0,090909091 4453,7 3941,69 0,12989606
2,25
FEBRUARI 4500 4125 0,090909091 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 4500 4125 0,090909091 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 5000 4075 0,226993865 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 5000 4075 0,226993865 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 5000 4075 0,226993865 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 2800 4100 -0,317073171 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 2800 4100 -0,317073171 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 2800 4100 -0,317073171 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 2675 4200 -0,363095238 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 2675 4200 -0,363095238 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 2675 4200 -0,363095238 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 2700 4500 -0,4 4418,76 4453,7 -0,007845162
0,099
FEBRUARI 2700 4500 -0,4 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 2700 4500 -0,4 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 2950 5000 -0,41 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 2950 5000 -0,41 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 2950 5000 -0,41 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 2000 2800 -0,285714286 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 2000 2800 -0,285714286 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 2000 2800 -0,285714286 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 1600 2675 -0,401869159 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 1600 2675 -0,401869159 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 1600 2675 -0,401869159 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 1300 2700 -0,518518519 5289,4 4418,76 0,197032652
0,065
FEBRUARI 1300 2700 -0,518518519 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 1300 2700 -0,518518519 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 875 2950 -0,703389831 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 875 2950 -0,703389831 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 875 2950 -0,703389831 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 370 2000 -0,815 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 370 2000 -0,815 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 370 2000 -0,815 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 350 1600 -0,78125 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 350 1600 -0,78125 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 350 1600 -0,78125 4593,01 5226,95 -0,121282966
SMSM
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 2550 1770 0,440677966 4453,7 3941,69 0,12989606
0,191
FEBRUARI 2550 1770 0,440677966 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 2550 1770 0,440677966 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 2650 2025 0,308641975 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 2650 2025 0,308641975 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 2650 2025 0,308641975 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 3000 2500 0,2 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 3000 2500 0,2 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 3000 2500 0,2 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 3450 2525 0,366336634 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 3450 2525 0,366336634 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 3450 2525 0,366336634 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 4000 2550 0,568627451 4418,76 4453,7 -0,007845162
-0,347
FEBRUARI 4000 2550 0,568627451 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 4000 2550 0,568627451 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 4445 2650 0,677358491 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 4445 2650 0,677358491 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 4445 2650 0,677358491 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 4535 3000 0,511666667 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 4535 3000 0,511666667 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 4535 3000 0,511666667 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 4750 3450 0,376811594 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 4750 3450 0,376811594 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 4750 3450 0,376811594 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 4450 4000 0,1125 5289,4 4418,76 0,197032652
0,030
FEBRUARI 4450 4000 0,1125 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 4450 4000 0,1125 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 4615 4445 0,038245219 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 4615 4445 0,038245219 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 4615 4445 0,038245219 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 4470 4535 -0,014332966 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 4470 4535 -0,014332966 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 4470 4535 -0,014332966 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 4760 4750 0,002105263 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 4760 4750 0,002105263 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 4760 4750 0,002105263 4593,01 5226,95 -0,121282966
KBLI
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 260 118 1,203389831 4453,7 3941,69 0,12989606
5,307
FEBRUARI 260 118 1,203389831 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 260 118 1,203389831 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 250 127 0,968503937 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 250 127 0,968503937 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 250 127 0,968503937 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 175 210 -0,166666667 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 175 210 -0,166666667 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 175 210 -0,166666667 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 142 187 -0,240641711 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 142 187 -0,240641711 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 142 187 -0,240641711 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 169 260 -0,35 4418,76 4453,7 -0,007845162
0,509
FEBRUARI 169 260 -0,35 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 169 260 -0,35 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 138 250 -0,448 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 138 250 -0,448 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 138 250 -0,448 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 138 175 -0,211428571 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 138 175 -0,211428571 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 138 175 -0,211428571 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 139 142 -0,021126761 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 139 142 -0,021126761 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 139 142 -0,021126761 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 139 169 -0,177514793 5289,4 4418,76 0,197032652
0,041
FEBRUARI 139 169 -0,177514793 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 139 169 -0,177514793 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 118 138 -0,144927536 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 118 138 -0,144927536 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 118 138 -0,144927536 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 97 138 -0,297101449 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 97 138 -0,297101449 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 97 138 -0,297101449 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 119 139 -0,143884892 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 119 139 -0,143884892 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 119 139 -0,143884892 4593,01 5226,95 -0,121282966
MYOR
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 20550 14200 0,447183099 4453,7 3941,69 0,12989606
1,112
FEBRUARI 20550 14200 0,447183099 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 20550 14200 0,447183099 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 30050 20000 0,5025 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 30050 20000 0,5025 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 30050 20000 0,5025 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 32000 22400 0,428571429 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 32000 22400 0,428571429 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 32000 22400 0,428571429 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 26000 23650 0,099365751 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 26000 23650 0,099365751 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 26000 23650 0,099365751 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 27000 20550 0,313868613 4418,76 4453,7 -0,007845162
0,028
FEBRUARI 27000 20550 0,313868613 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 27000 20550 0,313868613 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 28000 30050 -0,068219634 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 28000 30050 -0,068219634 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 28000 30050 -0,068219634 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 29850 32000 -0,0671875 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 29850 32000 -0,0671875 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 29850 32000 -0,0671875 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 28275 26000 0,0875 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 28275 26000 0,0875 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 28275 26000 0,0875 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 24250 27000 -0,101851852 5289,4 4418,76 0,197032652
-0,022
FEBRUARI 24250 27000 -0,101851852 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 24250 27000 -0,101851852 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 25525 28000 -0,088392857 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 25525 28000 -0,088392857 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 25525 28000 -0,088392857 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 27800 29850 -0,068676717 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 27800 29850 -0,068676717 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 27800 29850 -0,068676717 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 27300 28275 -0,034482759 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 27300 28275 -0,034482759 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 27300 28275 -0,034482759 4593,01 5226,95 -0,121282966
ROTI
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 7200 3525 1,042553191 4453,7 3941,69 0,12989606
6,079
FEBRUARI 7200 3525 1,042553191 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 7200 3525 1,042553191 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 7850 4125 0,903030303 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 7850 4125 0,903030303 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 7850 4125 0,903030303 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 6400 5750 0,113043478 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 6400 5750 0,113043478 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 6400 5750 0,113043478 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 1020 6900 -0,852173913 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 1020 6900 -0,852173913 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 1020 6900 -0,852173913 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 1105 7200 -0,846527778 4418,76 4453,7 -0,007845162
0,985
FEBRUARI 1105 7200 -0,846527778 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 1105 7200 -0,846527778 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 1430 7850 -0,817834395 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 1430 7850 -0,817834395 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 1430 7850 -0,817834395 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 1140 6400 -0,821875 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 1140 6400 -0,821875 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 1140 6400 -0,821875 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 1385 1020 0,357843137 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 1385 1020 0,357843137 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 1385 1020 0,357843137 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 1220 1105 0,104072398 5289,4 4418,76 0,197032652
-0,079
FEBRUARI 1220 1105 0,104072398 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 1220 1105 0,104072398 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 1150 1430 -0,195804196 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 1150 1430 -0,195804196 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 1150 1430 -0,195804196 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 1175 1140 0,030701754 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 1175 1140 0,030701754 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 1175 1140 0,030701754 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 1265 1385 -0,086642599 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 1265 1385 -0,086642599 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 1265 1385 -0,086642599 4593,01 5226,95 -0,121282966
SKLT
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 180 140 0,285714286 4453,7 3941,69 0,12989606
1,21
FEBRUARI 180 140 0,285714286 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 180 140 0,285714286 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 180 140 0,285714286 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 180 140 0,285714286 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 180 140 0,285714286 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 180 180 0 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 180 180 0 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 180 180 0 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 180 180 0 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 180 180 0 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 180 180 0 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 170 180 -0,055555556 4418,76 4453,7 -0,007845162
1,534
FEBRUARI 170 180 -0,055555556 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 170 180 -0,055555556 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 350 180 0,944444444 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 350 180 0,944444444 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 350 180 0,944444444 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 705 180 2,916666667 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 705 180 2,916666667 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 705 180 2,916666667 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 300 180 0,666666667 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 300 180 0,666666667 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 300 180 0,666666667 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 320 170 0,882352941 5289,4 4418,76 0,197032652
0,115
FEBRUARI 320 170 0,882352941 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 320 170 0,882352941 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 350 350 0 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 350 350 0 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 350 350 0 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 370 705 -0,475177305 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 370 705 -0,475177305 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 370 705 -0,475177305 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 370 300 0,233333333 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 370 300 0,233333333 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 370 300 0,233333333 4593,01 5226,95 -0,121282966
HMSP
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 84500 53200 0,588345865 4453,7 3941,69 0,12989606
2,158
FEBRUARI 84500 53200 0,588345865 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 84500 53200 0,588345865 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 85000 51700 0,64410058 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 85000 51700 0,64410058 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 85000 51700 0,64410058 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 65400 52600 0,243346008 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 65400 52600 0,243346008 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 65400 52600 0,243346008 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 62400 59900 0,041736227 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 62400 59900 0,041736227 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 62400 59900 0,041736227 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 69000 84500 -0,183431953 4418,76 4453,7 -0,007845162
0,485
FEBRUARI 69000 84500 -0,183431953 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 69000 84500 -0,183431953 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 67300 85000 -0,208235294 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 67300 85000 -0,208235294 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 67300 85000 -0,208235294 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 72000 65400 0,100917431 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 72000 65400 0,100917431 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 72000 65400 0,100917431 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 68650 62400 0,100160256 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 68650 62400 0,100160256 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 68650 62400 0,100160256 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 73475 69000 0,064855072 5289,4 4418,76 0,197032652
-0,084
FEBRUARI 73475 69000 0,064855072 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 73475 69000 0,064855072 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 72000 67300 0,069836553 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 72000 67300 0,069836553 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 72000 67300 0,069836553 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 75975 72000 0,055208333 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 75975 72000 0,055208333 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 75975 72000 0,055208333 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 94000 68650 0,369264385 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 94000 68650 0,369264385 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 94000 68650 0,369264385 4593,01 5226,95 -0,121282966
GGRM
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 48950 55050 -0,110808356 4453,7 3941,69 0,12989606
0,317
FEBRUARI 48950 55050 -0,110808356 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 48950 55050 -0,110808356 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 50600 61500 -0,177235772 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 50600 61500 -0,177235772 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 50600 61500 -0,177235772 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 35350 46500 -0,239784946 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 35350 46450 -0,238966631 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 35350 46450 -0,238966631 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 42500 55000 -0,227272727 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 42500 55000 -0,227272727 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 42500 55000 -0,227272727 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 48900 48950 -0,00102145 4418,76 4453,7 -0,007845162
0,763
FEBRUARI 48900 48950 -0,00102145 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 48900 48950 -0,00102145 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 53275 50600 0,052865613 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 53275 50600 0,052865613 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 53275 50600 0,052865613 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 56500 35350 0,598302687 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 56500 35350 0,598302687 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 56500 35350 0,598302687 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 61800 42500 0,454117647 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 61800 42500 0,454117647 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 61800 42500 0,454117647 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 52000 48900 0,063394683 5289,4 4418,76 0,197032652
0,039
FEBRUARI 52000 48900 0,063394683 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 52000 48900 0,063394683 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 47475 53275 -0,108869076 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 47475 53275 -0,108869076 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 47475 53275 -0,108869076 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 44450 56500 -0,213274336 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 44450 56500 -0,213274336 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 44450 56500 -0,213274336 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 55000 61800 -0,110032362 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 55000 61800 -0,110032362 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 55000 61800 -0,110032362 4593,01 5226,95 -0,121282966
KAEF
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 1080 440 1,454545455 4453,7 3941,69 0,12989606
4.446
FEBRUARI 1080 440 1,454545455 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 1080 440 1,454545455 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 890 520 0,711538462 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 890 520 0,711538462 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 890 520 0,711538462 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 540 510 0,058823529 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 540 510 0,058823529 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 540 510 0,058823529 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 590 750 -0,213333333 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 590 750 -0,213333333 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 590 750 -0,213333333 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 895 1080 -0,171296296 4418,76 4453,7 -0,007845162
1.836
FEBRUARI 895 1080 -0,171296296 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 895 1080 -0,171296296 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 1000 890 0,123595506 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 1000 890 0,123595506 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 1000 890 0,123595506 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 1070 540 0,981481481 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 1070 540 0,981481481 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 1070 540 0,981481481 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 1445 590 1,449152542 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 1445 590 1,449152542 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 1445 590 1,449152542 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 1295 895 0,446927374 5289,4 4418,76 0,197032652
0,282
FEBRUARI 1295 895 0,446927374 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 1295 895 0,446927374 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 1045 1000 0,045 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 1045 1000 0,045 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 1045 1000 0,045 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 625 1070 -0,41588785 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 625 1070 -0,41588785 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 625 1070 -0,41588785 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 870 1445 -0,397923875 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 870 1445 -0,397923875 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 870 1445 -0,397923875 4593,01 5226,95 -0,121282966
KLBF
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 1240 710 0,746478873 4453,7 3941,69 0,12989606
2.754
FEBRUARI 1240 710 0,746478873 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 1240 710 0,746478873 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 1440 755 0,907284768 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 1440 755 0,907284768 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 1440 755 0,907284768 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 1180 940 0,255319149 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 1180 940 0,255319149 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 1180 940 0,255319149 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 1250 1060 0,179245283 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 1250 1060 0,179245283 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 1250 1060 0,179245283 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 1465 1240 0,181451613 4418,76 4453,7 -0,007845162
0.446
FEBRUARI 1465 1240 0,181451613 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 1465 1240 0,181451613 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 1660 1440 0,152777778 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 1660 1440 0,152777778 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 1660 1440 0,152777778 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 1700 1180 0,440677966 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 1700 1180 0,440677966 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 1700 1180 0,440677966 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 1830 1250 0,464 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 1830 1250 0,464 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 1830 1250 0,464 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 1865 1465 0,273037543 5289,4 4418,76 0,197032652
0.155
FEBRUARI 1865 1465 0,273037543 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 1865 1465 0,273037543 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 1675 1660 0,009036145 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 1675 1660 0,009036145 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 1675 1660 0,009036145 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 1375 1700 -0,191176471 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 1375 1700 -0,191176471 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 1375 1700 -0,191176471 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 1320 1830 -0,278688525 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 1320 1830 -0,278688525 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 1320 1830 -0,278688525 4593,01 5226,95 -0,121282966
TCID
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 13250 9000 0,472222222 4453,7 3941,69 0,12989606
0,451
FEBRUARI 13250 9000 0,472222222 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 13250 9000 0,472222222 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 10500 9000 0,166666667 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 10500 9000 0,166666667 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 10500 9000 0,166666667 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 10500 8250 0,272727273 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 10500 8250 0,272727273 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 10500 8250 0,272727273 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 11900 11000 0,081818182 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 11900 11000 0,081818182 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 11900 11000 0,081818182 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 13500 13250 0,018867925 4418,76 4453,7 -0,007845162
0,233
FEBRUARI 13500 13250 0,018867925 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 13500 13250 0,018867925 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 15950 10500 0,519047619 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 15950 10500 0,519047619 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 15950 10500 0,519047619 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 17850 10500 0,7 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 17850 10500 0,7 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 17850 10500 0,7 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 17525 11900 0,472689076 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 17525 11900 0,472689076 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 17525 11900 0,472689076 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 19500 13500 0,444444444 5289,4 4418,76 0,197032652
0,172
FEBRUARI 19500 13500 0,444444444 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 19500 13500 0,444444444 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 19800 15950 0,24137931 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 19800 15950 0,24137931 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 19800 15950 0,24137931 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 17500 17850 -0,019607843 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 17500 17850 -0,019607843 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 17500 17850 -0,019607843 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 16500 17525 -0,058487874 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 16500 17525 -0,058487874 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 16500 17525 -0,058487874 4593,01 5226,95 -0,121282966
GJTL
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 2500 2675 -0,065420561 4453,7 3941,69 0,12989606
1.725
FEBRUARI 2500 2675 -0,065420561 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 2500 2675 -0,065420561 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 3200 2275 0,406593407 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 3200 2275 0,406593407 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 3200 2275 0,406593407 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 2325 2275 0,021978022 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 2325 2275 0,021978022 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 2325 2275 0,021978022 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 1680 2225 -0,24494382 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 1680 2225 -0,24494382 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 1680 2225 -0,24494382 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 2125 2500 -0,15 4418,76 4453,7 -0,007845162
0,240
FEBRUARI 2125 2500 -0,15 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 2125 2500 -0,15 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 1830 3200 -0,428125 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 1830 3200 -0,428125 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 1830 3200 -0,428125 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 1550 2325 -0,333333333 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 1550 2325 -0,333333333 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 1550 2325 -0,333333333 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 1425 1680 -0,151785714 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 1425 1680 -0,151785714 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 1425 1680 -0,151785714 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 1325 2125 -0,376470588 5289,4 4418,76 0,197032652
0,073
FEBRUARI 1325 2125 -0,376470588 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 1325 2125 -0,376470588 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 855 1830 -0,532786885 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 855 1830 -0,532786885 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 855 1830 -0,532786885 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 525 1550 -0,661290323 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 525 1550 -0,661290323 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 525 1550 -0,661290323 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 530 1425 -0,628070175 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 530 1425 -0,628070175 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 530 1425 -0,628070175 4593,01 5226,95 -0,121282966
LMSH
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 15000 5100 1,941176471 4453,7 3941,69 0,12989606
3860
FEBRUARI 15000 5100 1,941176471 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 15000 5100 1,941176471 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 10000 7800 0,282051282 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 10000 7800 0,282051282 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 10000 7800 0,282051282 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 7500 7000 0,071428571 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 7500 7000 0,071428571 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 7500 7000 0,071428571 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 8000 10500 -0,238095238 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 8000 10500 -0,238095238 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 8000 10500 -0,238095238 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 7300 15000 -0,513333333 4418,76 4453,7 -0,007845162
0,363
FEBRUARI 7300 15000 -0,513333333 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 7300 15000 -0,513333333 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 7000 10000 -0,3 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 7000 10000 -0,3 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 7000 10000 -0,3 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 7400 7500 -0,013333333 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 7400 7500 -0,013333333 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 7400 7500 -0,013333333 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 6450 8000 -0,19375 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 6450 8000 -0,19375 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 6450 8000 -0,19375 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 8825 7300 0,20890411 5289,4 4418,76 0,197032652
0,472
FEBRUARI 8825 7300 0,20890411 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 8825 7300 0,20890411 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 6150 7000 -0,121428571 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 6150 7000 -0,121428571 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 6150 7000 -0,121428571 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 635 7400 -0,914189189 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 635 7400 -0,914189189 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 635 7400 -0,914189189 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 575 6450 -0,910852713 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 575 6450 -0,910852713 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 575 6450 -0,910852713 4593,01 5226,95 -0,121282966
PICO
TAHUN BULAN Pit Pit-1 Rit It It-1 Rmt BETA
2013
JANUARI 265 305 -0,131147541 4453,7 3941,69 0,12989606
0.921
FEBRUARI 265 305 -0,131147541 4795,79 3985,21 0,203397061
MARET 265 305 -0,131147541 4940,98 4121,55 0,198815979
APRIL 225 270 -0,166666667 5034,07 4180,73 0,204112679
MEI 225 270 -0,166666667 5068,63 3832,82 0,322428395
JUNI 225 270 -0,166666667 4818,89 3955,58 0,218251179
JULI 190 280 -0,321428571 4610,38 4142,34 0,112989277
AGUSTUS 190 280 -0,321428571 4195,09 4060,33 0,033189421
SEPTEMBER 190 280 -0,321428571 4316,17 4262,56 0,012576949
OKTOBER 155 260 -0,403846154 4510,63 4350,29 0,036857313
NOVEMBER 155 260 -0,403846154 4256,44 4276,14 -0,004606959
DESEMBER 155 260 -0,403846154 4274,18 4316,69 -0,009847823
2014
JANUARI 161 265 -0,39245283 4418,76 4453,7 -0,007845162
-0,081
FEBRUARI 161 265 -0,39245283 4650,21 4795,79 -0,030355791
MARET 161 265 -0,39245283 4768,28 4940,98 -0,03495258
APRIL 188 225 -0,164444444 4840,14 5034,07 -0,038523501
MEI 188 225 -0,164444444 4893,91 5068,63 -0,034470853
JUNI 188 225 -0,164444444 1878,58 4818,89 -0,610163336
JULI 166 190 -0,126315789 5088,8 4610,38 0,103770188
AGUSTUS 166 190 -0,126315789 5136,86 4195,09 0,224493396
SEPTEMBER 166 190 -0,126315789 5137,78 4316,17 0,190356265
OKTOBER 160 155 0,032258065 5089,55 4510,63 0,128345708
NOVEMBER 160 155 0,032258065 5149,89 4256,44 0,209905461
DESEMBER 160 155 0,032258065 5226,95 4274,18 0,222912933
2015
JANUARI 149 161 -0,074534161 5289,4 4418,76 0,197032652
0.029
FEBRUARI 149 161 -0,074534161 5450,29 4650,21 0,172052445
MARET 149 161 -0,074534161 5518,67 4768,28 0,157371211
APRIL 143 188 -0,239361702 5086,42 4840,14 0,050882826
MEI 143 188 -0,239361702 5216,38 4893,91 0,065892099
JUNI 143 188 -0,239361702 4910,66 1878,58 1,614027617
JULI 135 166 -0,186746988 4802,53 5088,8 -0,056254913
AGUSTUS 135 166 -0,186746988 4509,61 5136,86 -0,122107669
SEPTEMBER 135 166 -0,186746988 4223,91 5137,78 -0,177872544
OKTOBER 128 160 -0,2 4455,18 5089,55 -0,124641668
NOVEMBER 128 160 -0,2 4446,46 5149,89 -0,136591267
DESEMBER 128 160 -0,2 4593,01 5226,95 -0,121282966
LAMPIRAN 9 DAR
Uji Normalitas sebelum di LN dan Casewise
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 87
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,18250899
Most Extreme Differences
Absolute ,095
Positive ,095
Negative -,057
Kolmogorov-Smirnov Z ,884
Asymp. Sig. (2-tailed) ,415
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji Normalitas sesudah di LN dan Casewise
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 55
Normal Parametersa Mean ,0000000
Std. Deviation ,29541289
Most Extreme
Differences
Absolute ,154
Positive ,099
Negative -,154
Kolmogorov-Smirnov Z 1,141
Asymp. Sig. (2-tailed) ,148
a. Test distribution is Normal.
Lampiran 10
Uji R2 sebelum di LN dan Casewise
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,131a ,017 -,018 ,54559
a. Predictors: (Constant), X3LN, X2LN, X1LN
b. Dependent Variable: Y1LN
Uji R2 sesudah di LN dan Casewise
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,495a ,245 ,201 ,30398
a. Predictors: (Constant), X3LN, X1LN, X2LN
b. Dependent Variable: Y1LN
Lampiran 11
Uji F sebelum LN dan Casewise
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,428 3 ,143 ,480 ,697a
Residual 24,706 83 ,298
Total 25,135 86
a. Predictors: (Constant), X3LN, X2LN, X1LN
b. Dependent Variable: Y1LN
Uji F sesudah LN dan Casewise
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1,530 3 ,510 5,519 ,002a
Residual 4,713 51 ,092
Total 6,242 54
a. Predictors: (Constant), X3LN, X1LN, X2LN
b. Dependent Variable: Y1LN
Lampiran 12
Uji t sebelum di LN dan Casewise
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,954 ,326 -2,922 ,004
X1LN -,039 ,203 -,021 -,193 ,848
X2LN ,284 ,258 ,121 1,101 ,274
X3LN ,073 ,148 ,055 ,496 ,621
a. Dependent Variable: Y1LN
Uji t sesudah di LN dan Casewise
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,307 ,205 -6,360 ,000
X1LN -,265 ,140 -,231 -1,889 ,065
X2LN ,367 ,172 ,270 2,137 ,037
X3LN ,322 ,103 ,396 3,116 ,003
a. Dependent Variable: Y1LN
Lampiran 13
Hasil Casewise dengan outlier 1
Casewise Diagnosticsa
Case Number Std. Residual Y1LN Predicted Value Residual
1 -1,905 -1,99 -,9527 -1,03938
2 -1,683 -1,95 -1,0343 -,91796
3 -1,852 -1,99 -,9808 -1,01069
16 -2,169 -2,32 -1,1337 -1,18349
17 -2,046 -2,30 -1,1845 -1,11601
18 -1,444 -1,92 -1,1337 -,78807
19 1,573 -,18 -1,0386 ,85836
20 1,569 -,18 -1,0335 ,85616
21 1,530 -,20 -1,0335 ,83474
22 -1,158 -1,80 -1,1637 -,63181
26 -1,143 -1,76 -1,1409 -,62354
27 -1,273 -1,84 -1,1409 -,69464
28 1,233 -,42 -1,0974 ,67271
29 1,325 -,46 -1,1828 ,72263
30 1,207 -,52 -1,1828 ,65872
31 -1,618 -2,05 -1,1692 -,88258
32 -1,721 -2,10 -1,1650 -,93900
33 -1,737 -2,11 -1,1651 -,94759
52 1,203 -,51 -1,1697 ,65621
64 1,111 -,57 -1,1717 ,60609
65 1,058 -,59 -1,1717 ,57737
66 1,088 -,58 -1,1717 ,59333
67 1,032 -,62 -1,1836 ,56292
68 1,031 -,62 -1,1836 ,56271
69 1,223 -,52 -1,1836 ,66748
75 -1,108 -1,85 -1,2427 -,60431
81 -1,050 -1,60 -1,0296 -,57301
82 -1,028 -1,64 -1,0841 -,56084
84 -1,176 -1,73 -1,0841 -,64139
85 1,247 -,47 -1,1467 ,68008
86 1,187 -,47 -1,1142 ,64742
87 1,367 -,37 -1,1142 ,74589
a. Dependent Variable: Y1LN
Lampiran 14
Uji Asumsi Klasik Debt to Asset Ratio
a. Uji Normalitas sesudah di LN dan Casewise
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 55
Normal Parametersa Mean ,0000000
Std. Deviation ,29541289
Most Extreme
Differences
Absolute ,154
Positive ,099
Negative -,154
Kolmogorov-Smirnov Z 1,141
Asymp. Sig. (2-tailed) ,148
a. Test distribution is Normal.
b. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,495a ,245 ,201 ,30398 ,949
a. Predictors: (Constant), X3LN, X1LN, X2LN
b. Dependent Variable: Y1LN
c. Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -1,307 ,205 -6,360 ,000
X1LN -,265 ,140 -,231 -1,889 ,065 ,988 1,012
X2LN ,367 ,172 ,270 2,137 ,037 ,929 1,077
X3LN ,322 ,103 ,396 3,116 ,003 ,918 1,089
a. Dependent Variable: Y1LN
d. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,180 ,100 1,795 ,079
X1LN ,021 ,068 ,043 ,307 ,760
X2LN -,093 ,084 -,159 -1,111 ,272
X3LN -,004 ,050 -,013 -,087 ,931
a. Dependent Variable: abres
LAMPIRAN 15 SYSTEMATIC RISK BETA
Uji Normalitas Sebelum Casewise
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 87
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,30408007
Most Extreme Differences
Absolute ,252
Positive ,252
Negative -,184
Kolmogorov-Smirnov Z 2,355
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji Normalitas Sesudah di LN dan Casewise
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 41
Normal Parametersa,b
Mean -,0530756
Std. Deviation ,64273109
Most Extreme Differences
Absolute ,114
Positive ,114
Negative -,111
Kolmogorov-Smirnov Z ,733
Asymp. Sig. (2-tailed) ,656
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Lampiran 16
Uji R2 Sebelum di Casewise
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,105a ,011 -,032 1,44020
a. Predictors: (Constant), Log_Komisaris, Log_Independen,
Log_Institusional
b. Dependent Variable: Log_Beta
Uji R2 Sesudah di LN dan Casewise
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,455a ,207 ,143 ,66658
a. Predictors: (Constant), Log_Komisaris, Log_Institusional,
Log_Independen
Lampiran 17
Uji F Sebelum Casewise
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 1,609 3 ,536 ,259 ,855b
Residual 143,118 69 2,074
Total 144,727 72
a. Dependent Variable: Log_Beta
b. Predictors: (Constant), Log_Komisaris, Log_Independen, Log_Institusional
Uji F Sesudah di LN dan Casewise
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 4,299 3 1,433 3,225 ,033b
Residual 16,440 37 ,444
Total 20,739 40
a. Dependent Variable: Log_Beta
b. Predictors: (Constant), Log_Komisaris, Log_Institusional, Log_Independen
Lampiran 18
UJI t Sebelum Casewise
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -,730 ,923 -,791 ,432
Log_Institusional ,382 ,584 ,079 ,654 ,515
Log_Independen -,202 ,757 -,032 -,267 ,791
Log_Komisaris -,184 ,419 -,054 -,439 ,662
a. Dependent Variable: Log_Beta
Uji t Sesudah di LN dan Casewise
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -,322 ,488 -,661 ,513
Log_Institusional ,035 ,397 ,013 ,088 ,930
Log_Independen -,264 ,425 -,094 -,622 ,538
Log_Komisaris -,763 ,252 -,467 -3,034 ,004
a. Dependent Variable: Log_Beta
Lampiran 19
Uji Asumsi Klasik Systematic Risk
a. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 41
Normal Parametersa,b
Mean -,0530756
Std. Deviation ,64273109
Most Extreme Differences
Absolute ,114
Positive ,114
Negative -,111
Kolmogorov-Smirnov Z ,733
Asymp. Sig. (2-tailed) ,656
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
b. UJI AUTOKORELASI
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,455a ,207 ,143 ,66658 1,742
a. Predictors: (Constant), Log_Komisaris, Log_Institusional, Log_Independen
b. Dependent Variable: Log_Beta
c. UJI MULTIKOLONIERITAS
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -,322 ,488 -,661 ,513
Log_Institusional ,035 ,397 ,013 ,088 ,930 ,949 1,053
Log_Independen -,264 ,425 -,094 -,622 ,538 ,932 1,073
Log_Komisaris -,763 ,252 -,467 -3,034 ,004 ,905 1,104
a. Dependent Variable: Log_Beta
d. UJI HETEROSKEDASTISITAS
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,923 ,250 3,688 ,001
Log_Institusional ,222 ,204 ,176 1,088 ,284
Log_Independen ,235 ,218 ,175 1,076 ,289
Log_Komisaris -,047 ,129 -,060 -,364 ,718
a. Dependent Variable: abres