pengaruh kemandirian belajar siswa dan … · satu unit kemandirian belajar (x commit to user v...

99
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI SMA N 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: THOLIB ANWARI K7406149 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: doanhanh

Post on 09-May-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI

BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI SMA N 3

SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

THOLIB ANWARI

K7406149

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI

BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI SMA N 3

SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011

Oleh:

THOLIB ANWARI

K7406149

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI SMA N 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2011.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. 2) Mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. 3) Mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo yang terbagi dalam lima kelas dan berjumlah 202 siswa. Sampel diambil dengan teknik proportional random sampling dengan cara undian sejumlah 61 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis regresi berganda. Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi: normalitas, linieritas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t untuk variabel kemandirian belajar menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel atau 4,834 > 2,002. 2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t untuk variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel atau 3,147 > 2,002. 3) Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan secara bersama-sama terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji F yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel atau 18,581 > 3,156. Berdasarkan persamaan regresi, Y = 20,194 + 0,471 X1 + 0,382 X2. Hal ini berarti bahwa rata-rata satu unit prestasi belajar siswa (Y) akan meningkat atau menurun sebesar 0,471 untuk setiap peningkatan atau penurunan satu unit kemandirian belajar (X1) dan juga akan meningkat atau menurun sebesar 0,382 untuk setiap peningkatan atau penurunan satu unit intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah (X2).

Page 6: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Besarnya sumbangan yang diberikan oleh masing-masing variabel adalah: (1) Sumbangan relatif kemandirian belajar (X1) terhadap prestasi belajar (Y) adalah sebesar 68,45%. (2) Sumbangan relatif intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah (X2) terhadap prestasi belajar (Y) adalah sebesar 31,55 %. (3) Sumbangan efektif kemandirian belajar (X1) terhadap prestasi belajar (Y) adalah sebesar 26,76%. (4) Sumbangan efektif intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah (X2) terhadap prestasi belajar (Y) adalah sebesar 12,33%.

Page 7: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Tholib Anwari. K7406149. The Effect of Student Learning Independency and School Library Use Intensity on the Economy Subject Learning Achievement in the XI Graders of SMA N 3 Sukoharjo in the School Year of 2010/2011. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Surakarta Sebelas Maret University, July 2011.

The objectives of research are: 1) to find out whether or not there is a significant effect of student learning independency on the economy subject learning achievement in the XI Graders of SMA N 3 Sukoharjo in the School Year of 2010/2011, 2) to find out whether or not there is a significant effect of school library use intensity on the economy subject learning achievement in the XI Graders of SMA N 3 Sukoharjo in the School Year of 2010/2011, and 3) to find out whether or not there is a significant effect of student learning independency and school library use intensity simultaneously on the economy subject learning achievement in the XI Graders of SMA N 3 Sukoharjo in the School Year of 2010/2011.

This study employed a descriptive quantitative research. The population of research was all XI IPS graders of SMA Negeri 3 Sukoharjo divided into five classes and consisting of 202 students. The sample was taken using proportional random sampling technique in lottery ways consisting of 61 students. Techniques of collecting data used were questionnaire and documentation. Technique of analyzing data used was a multiple regression analysis. The analysis prerequisite test in this research includes: normality, linearity, multicolinearity, autocorrelation and heteroskedasticity.

Considering the result of research, it can be concluded that: 1) there is a significant effect of student learning independency on the economy subject learning achievement in the XI Graders of SMA N 3 Sukoharjo in the School Year of 2010/2011. It can be seen from the result of t test for learning independency variable showing that the tstatistic value > ttable or 4.834 > 2.002. 2) there is a significant effect of school library use intensity on the economy subject learning achievement in the XI Graders of SMA N 3 Sukoharjo in the School Year of 2010/2011. It can be seen from the result of t test for school library use intensity variable showing that the tstatistic value > ttable or 3.147 > 2.002. 3) There is significant effect of student learning independency and school library use intensity simultaneously on the economy subject learning achievement in the XI Graders of SMA N 3 Sukoharjo in the School Year of 2010/2011. It can be seen from the result of F test showing that the Fstatistic value > Ftable or 18.581 > 3.156. Based on the regression equation, Y = 20.194 + 0.471 X1 + 0.382 X2. It means that the mean one unit of student learning achievement (Y) will increase or decrease by 0.471 for each one unit increase or decrease in learning independency (X1) and also will increase or decrease by 0.382 for each one unit increase or decrease in school library use intensity (X2).

The contribution given to each variable is as follows: (1) the relative contribution of learning independency (X1) on learning achievement (Y) is

Page 8: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

68.45%. (2) the relative contribution of school library use intensity (X2) on learning achievement (Y) is 31.55%. (3) the effective contribution of learning independency (X1) on learning achievement (Y) is 26.76%. (2) the effective contribution of school library use intensity (X2) on learning achievement (Y) is 12.33%.

Page 9: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

MOTTO

“….Allah meninggikan orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang

diberi ilmu pengetahuan, beberapa derajat…,”

(QS. Al Mujaadalah: 11)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai dari sesuatu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain

dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap.”

(QS. Al Insyirah: 6-8)

“Barang siapa melalui suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan

jalan baginya ke surga”

(HR. Muslim)

“Jangan takut, segeralah memulai..kalau salah biar segera bisa diperbaiki, kalau

benar biar segera menikmati hasil”

“Hidup hanya sekali, jadikanlah hidup yang berarti”

(Insan_156 song)

Page 10: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kusuntingkan skripsi ini untuk:

Bapak dan ibuku tercinta, terima kasih atas doa, kasih sayang dan

perngorbanan yang tidak akan aku lupakan

Kakak-kakakku tersayang (Mbak Ipoet dan Mbak Rosy), adikku (Hani’),

keponakanku (Zahra) dan penunggu setiaku terima kasih atas semangat dan

dorongan yang telah kalian berikan selama ini

Sahabat-sahabatku Irul, Rian, Andri, Amat Shoby, Sam, Joko, Yudi, Heru,

Topix, dan yang lain di ARGA_12 dan BASKARA.

Cute’X Community (Atox, Ridwan, Wiwin, Ricky, Hendro, Santoso dan Ardi)

kalian adalah sahabat terbaik yang pernah kumiliki

Rekan-rekan seperjuangan PTN 2006

Almamater tercinta

Page 11: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang memberi

kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

guna memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan. Selama

pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan

izin penulisan skripsi;

2. Drs. Saiful Bachri M. Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah memberikan persetujuan skripsi;

3. Dr. Wiedy Murtini, M. Pd., Ketua Program Pendidikan Ekonomi yang

telah memberikan izin penulisan skripsi;

4. Dra. Sri Wahyuni, M. M., Ketua Program Pendidikan Ekonomi Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga yang telah memberikan izin

penulisan skripsi;

5. Dra. Kristiani, M. Si selaku pembimbing I dan Dra. Leny Noviani, S. Pd,

M. Si selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan

dan dorongan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat penulis

selesaikan dengan lancar;

6. Dra. Kristiani, M. Si selaku Pembimbing Akademik, yang telah

memberikan arahan dan dorongan selama menjadi mahasiswa di

Program Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata

Niaga FKIP UNS;

7. Bapak dan Ibu dosen Program Pendidikan Ekonomi yang secara tulus

memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis;

8. Rekan-rekan PTN’06 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang

membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa dan

dalam menyelesaikan skripsi ini;

Page 12: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

9. Kepala sekolah, pustakawan dan guru-guru ekonomi kelas XI IPS SMA

Negeri 3 Sukoharjo yang telah memberikan ijin dan informasi untuk

memperoleh data penelitian;

10. Berbagai pihak yang telah membantu penulis, yang tidak mungkin

penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para

pembaca.

Surakarta, Juli 2011aret 2011

Penulis

Page 13: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ................................................................................................. i

PENGAJUAN SKRIPSI ...................................................................... ii

PERSETUJUAN .................................................................................. iii

PENGESAHAN.................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................ v

MOTTO ............................................................................................... ix

PERSEMBAHAN ................................................................................ x

KATA PENGANTAR .......................................................................... xi

DAFTAR ISI ........................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah .................................................................. 6

D. Perumusan Masalah .................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian...................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 10

1. Tinjauan tentang Prestasi Belajar .......................................... 10

a. Pengertian Prestasi Belajar .............................................. 10

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............ 11

2. Tinjauan tentang Kemandirian Belajar .................................. 15

a. Pengertian Belajar.............................................................. 15

b. Prinsip-Prinsip Belajar ................................................... 16

c. Pengertian Kemandirian Belajar ...................................... 17

Page 14: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

d. Ciri-ciri Belajar Mandiri ................................................. 19

e. Keterampilan-Keterampilan Belajar Mandiri ................... 21

f. Keuntungan Belajar Mandiri ........................................... 24

3. Tinjauan tentang Intensitas Pemanfaatan

Perpustakaan Sekolah .................................................... 25

a. Pengertian Perpustakaan ................................................. 25

b. Pengertian Perpustakaan Sekolah .................................... 26

c. Faktor-faktor Utama Intensitas Pemanfaatan

Perpustakaan Sekolah ..................................................... 27

d. Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah ................. 38

B. Hasil Penelitian Yang Relevan.................................................... 39

C. Kerangka Pemikiran ................................................................... 40

D. Hipotesis ................................................................................... 42

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 44

B. Populasi dan Sampel ................................................................... 44

1. Populasi ............................................................................... 44

2. Sampel ................................................................................ 45

3. Teknik Pengambilan Sampel ................................................ 46

C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 46

1. Metode Angket atau Kuesioner ............................................ 47

2. Metode Dokumentasi ........................................................... 54

D. Rancangan Penelitian ................................................................ 55

E. Teknik Analisis Data .................................................................. 55

1. Uji Prasyarat ........................................................................ 56

2. Uji Hipotesis ........................................................................ 58

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Variabel .............................................................. 61

B. Pengujian Persyaratan Analisis .................................................. 65

1. Uji Normalitas ....................................................................... 65

2. Uji Linieritas .......................................................................... 66

Page 15: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

3. Uji Multikolinieritas ............................................................... 67

4. Uji Autokorelasi..................................................................... 68

5. Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 68

C. Pengujian Hipotesis .................................................................... 69

1. Pengujian Hasil Analisis Data ................................................ 70

2. Penafsiran Pengujian Hipotesis .............................................. 72

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................. 73

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................... 78

B. Implikasi Hasil Penelitian .......................................................... 79

C. Saran ......................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 82

LAMPIRAN ........................................................................................ 84

Page 16: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Pra Observasi Kemandirian Belajar Siswa....................................... 4

2. Nilai Rata-rata Ujian Mid Semester Kelas XI IPS Semester I ................. 5

3. Laporan Koleksi Buku Perpustakaan Sekolah Tahun 2009 .......................... 5

4. Laporan Koleksi Buku Perpustakaan Sekolah Tahun 2010 .......................... 6

5. Laporan Jumlah Koleksi Buku Ilmu Sosial Perpustakaan Sekolah.............. 6

6. Deskripsi Data Variabel Kemandirian Belajar, Intensitas Pemanfaatan

Perpustakaan Sekolah, dan Prestasi Belajar Siswa ................................... 61

7. Hasil Uji Linieritas Variabel Kemandirian Belajar dan Prestasi Belajar ... 66

8. Hasil Uji Linieritas Variabel Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan dan

Prestasi Belajar ....................................................................................... 66

9. Hasil Uji Multikolinieritas ....................................................................... 67

10. Hasil Uji Autokorelasi ............................................................................. 68

11. Hasil Uji Analisis Data ............................................................................ 70

12. Hasil Uji F .............................................................................................. 71

13. Hasil Koefisien Determinasi .................................................................... 71

Page 17: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. Skema Kerangka Pemikiran ................................................................... 42

2. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Kemandirian Belajar Siswa ............... 62

3. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Intensits Pemanfaatan Perpustakaan

Sekolah ................................................................................................... 63

4. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar Siswa .................... 64

5. Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ..................... 65

6. Grafik Scatterplot (diagram pencar) .......................................................... 69

Page 18: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Jadwal Kegiatan Penelitian.............................................................. 84

2. Data Tabulasi Try Out ..................................................................... 85

3. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket .............................................. 88

4. Matrik Spesifikasi Data ................................................................... 92

5. Surat Pengantar Angket ................................................................... 94

6. Angket Penelitian ............................................................................ 95

7. Tabulasi Data Penelitian .................................................................. 99

8. Data Prestasi Belajar Siswa ............................................................. 104

9. Data Induk Penelitian ...................................................................... 105

10. Tabel Kerja Analisis Data ............................................................... 106

11. Deskripsi Data Penelitian ................................................................ 108

12. Uji Prasyarat Analisis ...................................................................... 112

13. Uji Hipotesis ................................................................................... 115

14. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif..................................... 116

15. Daftar Nama Siswa (Try Out) ......................................................... 118

16. Daftar Nama Siswa (Penelitian) ...................................................... 119

17. Tabel t ............................................................................................. 121

18. Tabel F............................................................................................ 122

19. Tabel r ............................................................................................ 124

Page 19: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam

dunia pendidikan khususnya di sekolah, guru memegang peranan penting dalam

proses belajar mengajar, karena guru merupakan orang yang secara langsung

memberikan materi pelajaran kepada siswa. Guru hendaknya mampu

mengorganisasikan materi dan kegiatan pembelajaran sedemikian rupa, sehingga

tercipta suasana pembelajaran yang dinamis, inovatif, dan menyenangkan. Selain

itu, guru yang profesional diharapkan memiliki keahlian dengan kemampuan

yang dapat diandalkan untuk mengikuti segala perkembangan teknologi dan

informasi yang ada di dunia sebagai tambahan pengetahuan untuk anak didik atau

siswanya.

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat sekarang ini

memberi pengaruh yang luas terhadap kehidupan manusia. Masyarakat

diharapkan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan

tersebut demi kemajuan dunia pendidikan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang pesat dewasa ini menuntut adanya usaha peningkatan kualitas

di bidang pendidikan. Diharapkan dunia pendidikan mampu mencetak sumber

daya manusia yang aktif, kreatif, dinamis dan cepat tanggap terhadap

perubahan yang ada. Pendidikan memiliki tanggung jawab terbesar dan

menjadi tumpuan harapan bangsa untuk terciptanya manusia-manusia cakap,

mandiri, berbudaya dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta dapat

membangun dirinya sendiri dan yang terpenting adalah ikut bertanggung jawab

atas pembangunan bangsa dan negaranya.

1

Page 20: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Membahas masalah kualitas pendidikan tidak terlepas dari pencapaian

prestasi belajar siswa, karena prestasi belajar siswa adalah prestasi yang dicapai

anak sebagai hasil belajar yang berupa angka, huruf, serta tindakan hasil belajar

yang dicapai. Prestasi belajar siswa dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai

apakah pendidikan di suatu sekolah berhasil atau tidak. Menurut Slameto (2003)

pada prinsipnya berhasil baik atau tidaknya belajar itu ditentukan oleh dua faktor

yaitu : faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor

eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor dalam diri siswa

adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan hasil belajar, karena

siswalah yang menjadi subyek utama sekaligus menjadi sasaran dalam proses

belajar yang berlangsung. Faktor internal yang ikut menentukan keberhasilan

belajar siswa salah satunya adalah kemandirian belajar siswa.

Kemandirian belajar merupakan perilaku yang ada pada diri

seseorang untuk melakukan kegiatan belajar karena dorongan dari dalam diri

sendiri dan bukan karena pengaruh dari luar. Hendra Surya (2003 : 1), ”Belajar

mandiri adalah proses menggerakkan kekuatan atau dorongan dari dalam diri

individu yang belajar untuk menggerakkan potensi dirinya mempelajari objek

belajar tanpa ada tekanan atau pengaruh asing di luar dirinya”. Dalam kegiatan

belajar, siswa dituntut untuk memiliki sikap mandiri, artinya siswa dituntut

untuk melakukan usaha belajar. Belajar merupakan usaha untuk memenuhi

kebutuhan akan ilmu pengetahuan pada diri siswa dan bukan semata-mata

tekanan guru maupun pihak lain. Adanya sikap mandiri dalam diri siswa, maka

tujuan belajar akan tercapai sebagaimana yang diharapkan. Menurut Yohanes

Babari (2002) kriteria kemandirian seseorang adalah sebagai berikut : 1) percaya

diri, 2) mampu bekerja sendiri, 3) menguasai keahlian dan ketrampilan yang

sesuai dengan kerjanya, 4)menghargai waktu, 5) bertanggungjawab. Kemandirian

ini menekankan pada aktivitas siswa dalam belajar yang penuh tanggungjawab

demi keberhasilannya dalam belajar. Dengan demikian kemandirian belajar akan

mengembangkan kemampuan kognitif atau kemampuan berpikir yang tinggi, hal

ini disebabkan karena siswa terbiasa menghadapi tugas serta mencari

pemecahannya sendiri dengan menggali sumber belajar yang ada serta

Page 21: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

mengadakan diskusi dengan teman bila menghadapi kesulitan. Belajar mandiri

bukan berarti belajar sendiri, melainkan suatu prinsip belajar yang bertumpu

pada kegiatan dan tanggung jawab siswa sendiri demi keberhasilan belajarnya,

sejauh ada motivasi diri yang mendorong kegiatan belajar sehingga terjadi proses

belajar mandiri. Keberhasilan belajar siswa juga dipengaruhi oleh faktor

eksternal yaitu faktor dari luar diri siswa, salah satunya adalah intensitas

pemanfaatan perpustakaan sekolah.

Keberadaan perpustakaan sekolah mempunyai peran yang sangat penting.

Perpustakaan sekolah dituntut untuk mampu mengetahui dan mengakomodasi

kepentingan serta kebutuhan siswa sehubungan dengan kegiatan studinya dan juga

memperluas wawasan pengetahuannya. Perpustakaan juga perlu diperhatikan

sebagai salah satu unsur pendidikan karena perpustakaan selalu dikaitkan dengan

buku sedangkan buku dikaitkan dengan kegiatan belajar. Siswa yang tidak

memiliki buku-buku pegangan dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah dengan

cara meminjam atau membaca di perpustakaan sekolah. Selain itu siswa dapat

membaca tabloid, majalah, dan surat kabar ataupun buku-buku dan bahan pustaka

lainnya untuk menambah pengetahuan siswa serta dapat dijadikan sebagai sumber

dalam mencari informasi. Indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tingginya

prestasi belajar siswa tetapi lebih jauh lagi, antara lain adalah siswa mampu

mencari, menemukan dan menilai informasi, siswa terbiasa belajar mandiri, siswa

terlatih ke arah tanggung jawab, siswa selalu mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya.

Kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah pada intinya adalah untuk

belajar. Baik belajar mengenai mata pelajaran yang diajarkan di kelas maupun

belajar buku-buku lain yang tidak ada hubungannya dengan mata pelajaran di

kelas yang sifatnya hiburan, sehingga apabila diperhatikan dengan seksama,

kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah mempunyai bermacam-macam tujuan,

antara lain siswa tersebut benar-benar ingin belajar, menelusuri buku-buku

perpustakaan sekolah, memperoleh informasi, bahkan ada juga siswa yang

mengisi waktu senggangnya atau kunjungannya ke perpustakaan sekolah hanya

bersifat rekreatif. Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dari komponen

Page 22: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

pendidikan yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dari lingkungan sekolah.

Sebagai salah satu sarana pendidikan, perpustakaan sekolah berfungsi sebagai

penunjang kegiatan siswa, membantu siswa dan guru dalam memacu tercapainya

tujuan pendidikan di sekolah.

SMA Negeri 3 Sukoharjo merupakan salah satu sekolah unggulan di

daerah kabupaten Sukoharjo yang banyak diminati oleh lulusan yang hendak naik ke

tingkat sekolah menengah atas, namun berdasarkan observasi awal peneliti di SMA

Negeri 3 Sukoharjo bahwa tingkat kemandirian belajar siswa di SMA Negeri 3

Sukoharjo masih kurang maksimal. Hal ini bisa dilihat dari sikap siswa dalam

mengerjakan tugas sekolah yang masih tergantung pada teman, kurang percaya

diri dalam mengerjakan ulangan, sistem belajar harian yang kurang diperhatikan,

kurang mandiri untuk mengulang pelajaran setelah pulang sekolah. Hal tersebut

sesuai dengan hasil observasi peneliti dengan cara wawancara dan menyebar

angket kepada siswa kelas XI IPS sebanyak 60 siswa sebagai berikut :

Tabel 1. Data Pra Observasi Kemandirian Belajar Siswa

No Pernyataan Ya Tidak 1. Saya memiliki jadwal belajar rutin setiap harinya 34 26

2. Saya selalu membuat ringkasan materi pelajaran untuk memudahkan saya dalam belajar

41 19

3. Pada saat tes atau ulangan, saya akan mengerjakan tes dengan jujur meskipun tidak diawasi petugas

33 27

4. Bila ada pekerjaan rumah (PR) atau tugas dari guru, kadang saya masih mencontoh pekerjaan teman

49 11

5. Saya selalu mengulang materi pelajaran yang diberikan oleh guru setelah pulang sekolah

28 32

Sumber: data primer yang diolah, 2011.

Dilihat dari prestasi belajar mata pelajaran ekonomi yang didapat dari

nilai ujian mid semester, masih banyak siswa yang nilainya di bawah nilai

ketuntasan belajar yang ditetapkan sekolah yaitu 65,00. Hal tersebut berdasarkan

nilai rata-rata ujian mid semester I kelas XI IPS Tahun Ajaran 2010/2011 adalah

sebagai berikut :

Page 23: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Tabel 2. Nilai Rata-rata Ujian Mid Semester Kelas XI IPS Semester 1

Tahun Ajaran 2010/2011

Kelas XI Nilai Rata-rata Kelas

Jumlah Siswa Tidak Tuntas

XI IPS 1 73,82 41 6 XI IPS 2 72,7 40 6 XI IPS 3 72,56 41 8 XI IPS 4 71,82 41 13 XI IPS 5 67,74 39 14

Jumlah 202 47

Sumber: Data Nilai Ujian Mid Semester I SMA N 3 Sukoharjo

Berdasarkan observasi awal juga diketahui bahwa pihak sekolah sangat

memperhatikan kebutuhan akan belajar siswa dengan terus berusaha

meningkatkan pelayanan perpustakaan sekolah dalam usaha menunjang belajar

siswa dan meningkatkan prestasi belajar siswa, yaitu dengan adanya program

pembenahan dan usaha melengkapi koleksi buku-buku referensi yang dibutuhkan

siswa dalam perpustakaan sekolah. Adapun besarnya peningkatan jumlah bahan

pustaka yang ada di perpustakaan sekolah SMA Negeri 3 selama tahun 2009-2010

yang laporannya disusun tiap triwulan adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Laporan Koleksi Buku Perpustakaan SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun 2009

CLASBUKU

JENIS BUKU JUMLAH TOTAL BUKU Jan – Maret April - Juni Juli – Sept Okt – Des

Judul Exp Judul Exp Judul Exp Judul Exp 0 Karya Umum 161 171 165 175 181 202 192 214

100 Filsafat 95 243 95 243 99 249 99 249 200 Agama 249 505 259 521 263 525 264 526 300 Ilmu Sosial 1623 2970 1648 2999 1653 3004 1657 3009 400 Bahasa 370 2056 377 2065 381 2069 383 2076 500 Ilmu Alam 1272 4637 1334 4719 1339 724 1344 4732 600 Ilmu Terapan 592 988 607 1016 611 1020 641 1050 700 Ilmu Seni&OR 236 475 237 477 237 477 265 512 800 Sastra 159 524 161 526 162 527 167 532 900 Sejarah 470 985 476 994 477 995 477 995

F Fiksi 1123 1814 1121 1812 1126 1819 1135 1828 JML TOTAL

KOLEKSI 6350 15368 6480 15547 6529 15611 6624 15723

Sumber : Laporan jumlah koleksi buku perpustakaan SMA Negeri 3 Sukoharjo

Page 24: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Tabel 4. Laporan Koleksi Buku Perpustakaan SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun 2010

CLASBUKU

JENIS BUKU JUMLAH TOTAL BUKU

Jan – Maret April - Juni Juli – Sept Judul Exp Judul Exp Judul Exp

0 Karya Umum 192 214 204 237 209 242 100 Filsafat 99 249 99 249 107 257 200 Agama 264 526 266 529 278 545 300 Ilmu Sosial 1684 3073 1723 3134 1728 3139 400 Bahasa 383 2076 450 2179 453 2182 500 Ilmu Alam 1344 4732 1374 4771 1385 4782 600 Ilmu Terapan 641 1050 651 1062 653 1064 700 Ilmu Seni&OR 265 512 272 519 272 519 800 Sastra 167 532 169 534 166 531 900 Sejarah 477 995 493 1017 510 1034

F Fiksi 1135 1828 1128 1821 1101 1794 JML TOTAL

KOLEKSI 6651 15787 6829 16052 6862 16089

Sumber : Laporan jumlah koleksi buku perpustakaan SMA Negeri 3 Sukoharjo

Tabel 5. Laporan Jumlah Koleksi Buku Ilmu Sosial Perpustakaan SMA Negeri 3

Sukoharjo periode Juli-September Tahun 2010

No Bidang Ilmu Jumlah Total Buku

1 Sejarah budaya 217

2 Ekonomi 1454

3 Tata Negara 296

4 Antropologi 253

5 Sosiologi 292

6 Geografi 359

7 Atlas 268

Jumlah 3139

Sumber : Laporan jumlah koleksi buku ilmu sosial perpustakaan SMA Negeri 3

Dalam tabel diatas dapat diketahui bahwa setiap triwulannya, jumlah

koleksi buku atau bahan pustaka yang ada di perpustakaan SMA Negeri 3

Sukoharjo mengalami peningkatan yang cukup banyak. Berdasar tabel jumlah

koleksi buku ilmu sosial perpustakaan sekolah SMA Negeri 3 Sukoharjo

diketahui bahwa untuk bidang ilmu ekonomi mempunyai jumlah total koleksi

Page 25: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

bahan pustaka paling banyak dibanding dengan bidang ilmu sosial lainnya.

Berdasar observasi peneliti juga bahwa tingkat kunjungan siswa terutama siswa

kelas XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo dalam memanfaatkan bahan pustaka di

perpustakaan sekolah masih kurang. Berdasarkan latar belakang masalah di atas

maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang, ”PENGARUH

KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS PEMANFAATAN

PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA

PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 SUKOHARJO

TAHUN AJARAN 2010/2011”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kemandirian belajar siswa

terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA

Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan intensitas pemanfaatan

perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa

kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kemandirian belajar siswa dan

intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah secara bersama-sama terhadap

prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3

Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara kemandirian

belajar siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas

XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011.

Page 26: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara intensitas

pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran

ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara kemandirian

belajar siswa dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah secara

bersama-sama terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas

XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berharga

yang berupa konsep-konsep mengenai kemandirian belajar, intensitas

pemanfaatan perpustakaan sekolah dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar

khususnya prestasi belajar ekonomi.

b. Sebagai penambah khazanah bacaan tentang pentingnya kemandirian belajar

siswa dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah dan pengaruhnya

terhadap pencapaian prestasi belajar.

c. Sebagai bahan referensi dan pendukung guna memberikan sumbangan

konseptual bagi penelitian yang berkaitan dengan pentingnya kemandirian

belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah dalam rangka

mengembangkan ilmu pengetahuan untuk perkembangan dan kemajuan dunia

pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Sebagai masukan bagi siswa akan pentingnya kemandirian belajar dan

intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah dalam kegiatan belajar guna

pencapaian prestasi belajar yang optimal.

b. Bagi sekolah

Sebagai masukan dan sumber informasi nyata tentang pentingnya kemandirian

belajar siswa dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah dalam usaha

meningkatkan prestasi belajar siswanya.

Page 27: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

c. Bagi peneliti

Sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan dalam bidang

penelitian, serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang

pengaruh kemandirian belajar siswa dan intensitas pemanfaatan perpustakaan

sekolah terhadap prestasi belajar siswa.

Page 28: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi merupakan hasil belajar yang telah dicapai oleh seseorang yang

telah melakukan usaha atau kegiatan tertentu. Pasaribu dan Simanjuntak (1993:

82) berpendapat, “achievement (prestasi) adalah isi dari kapasitas seseorang,

yang dimaksud disini adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti

latihan atau didikan tertentu”. Dari hasil ungkapan tersebut jelaslah bahwa

prestasi akan terjadi setelah adanya kegiatan tertentu.

Proses belajar mengajar tidak bisa terlepas dari prestasi belajar, karena

prestasi belajar merupakan ukuran bagi keberhasilan dalam belajar. Berhasil

atau tidaknya suatu proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajarnya,

hasil belajar seorang siswa dapat ditunjukkan dari hasil prestasi belajar yang

dicapainya.

Pengertian prestasi belajar menurut Zainal Arifin (2002: 2) “Prestasi

belajar berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie kemudian dalam bahasa

Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha”. Selanjutnya Muchtar

Buchori (2007: 91) menjelaskan bahwa, ”Prestasi belajar adalah prestasi yang

dicapai anak sebagai hasil belajar yang berupa angka, huruf, serta tindakan

hasil belajar yang dicapai”. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka

penulis dapat menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil

kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, baik angka ataupun

huruf yang mencerminkan suatu hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak

dalam suatu periode tertentu.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi merupakan hasil maksimal yang dicapai oleh seseorang

setelah melakukan usaha belajar. Belajar adalah suatu proses yang dapat

10

Page 29: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

menimbulkan terjadinya suatu perubahan dalam diri seseorang.

Keberhasilan atau kegagalan dalam belajar akan nampak pada prestasi yang

dicapai. Dalam kegiatan belajar tidak semua siswa mempunyai prestasi

yang sama. Ada siswa yang memiliki prestasi tinggi, prestasi sedang dan

ada pula siswa yang mempunyai prestasi rendah. Tinggi rendahnya prestasi

yang dicapai siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Menurut Slameto (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar dibagi dalam dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

1) Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

siswa yang berasal dari dalam dirinya. Faktor intern dibedakan menjadi tiga

faktor, yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.

a) Faktor Jasmaniah

Faktor jasmaniah yang mempengaruhi prestasi belajar siswa

terdiri dari dua macam, yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh.

(1) Faktor kesehatan

Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya

terganggu, selain itu ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah

pusing, ngantuk jika badannya lemah, dan kelainan-kelainan fungsi

alat indera lainnya.

(2) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat,

maka belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi hendaknya siswa

tersebut belajar pada lembaga pendidikan khusus.

b) Faktor Psikologis

Ada tujuh faktor yang termasuk ke dalam faktor psikologis yang

mempengaruhi belajar siswa, yaitu:

(1) Intelegensi

Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar siswa.

Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih

berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah

Page 30: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dalam situasi yang sama, meskipun begitu siswa yang mempunyai

tingkat intelegensi tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya. Hal

ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompleks

dengan banyak faktor yang mempengaruhinya.

(2) Perhatian

Siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya

untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, jika bahan pelajaran

tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga

ia tidak lagi suka belajar.

(3) Minat

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan

pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka

siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada

daya tarik baginya.

(4) Bakat

Prestasi belajar seorang siswa akan lebih baik jika bahan pelajaran

yang dipelajari sesuai dengan bakatnya karena ia senang belajar dan

pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajar yang pada

akhirnya akan mencapai hasil belajar yang memuaskan.

(5) Motif

Perlu diperhatikan di dalam proses belajar mengajar apa yang dapat

mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau mempunyai

motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan

melaksanakan kegiatan yang berhubungan/ menunjang belajar.

(6) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan

seseorang, yang ditunjukkan dengan alat-alat tubuh yang sudah siap

untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan lebih berhasil jika

anak sudah siap (matang), jadi kemajuan baru untuk memiliki

kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.

Page 31: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

(7) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi.

Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika

siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka prestasi

belajarnya akan lebih baik.

(8) Faktor kelelahan

Faktor kelelahan ada dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan

kelemahan rohani. Kelelahan jasmani dapat terlihat dengan lemah

lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan

tubuh, sedangkan kelemahan rohani dapat dilihat dengan adanya

kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk

menghasilkan sesuatu hilang.

2) Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

siswa yang berasal dari luar dirinya. Faktor ini meliputi faktor keluarga,

faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

a) Faktor Keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga

berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana

rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga.

b) Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi hasil belajar siswa meliputi :

(1) Metode mengajar

Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar

siswa yang tidak baik pula. Hal itu dapat terjadi misalnya karena

guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran

sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru

terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak

baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya.

Page 32: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

(2) Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan

kepada siswa. Kurikulum yang tidak baik itu misalnya kurikulum

yang terlalu padat di atas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan

bakat, minat dan perhatian siswa.

(3) Relasi guru dengan siswa

Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab

menyebabkan proses belajar mengajar itu kurang lancar. Juga siswa

merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam

belajar.

(4) Relasi siswa dengan siswa

Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana tidak akan

melihat bahwa di dalam kelas ada grup yang saling bersaing secara

tidak sehat. Menciptakan relasi yang baik antarsiswa adalah perlu,

agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.

(5) Disiplin sekolah

Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan

disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula, selain itu juga

memberi pengaruh yang positif terhadap belajarnya. Agar siswa

belajar lebih maju, siswa harus disiplin di dalam belajar baik di

sekolah, di rumah dan di perpustakaan.

(6) Alat pelajaran

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa. Alat

pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan

bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa, seperti buku-buku

perpustakaan, laboratorium atau media-media lain. Mengusahakan

alat pelajaran yang baik dan lengkap adalah perlu agar guru dapat

mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran

dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula.

Page 33: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

(7) Waktu sekolah

Memilih waktu sekolah yang tepat akan memberi pengaruh yang

positif terhadap belajar. Jika waktu sekolah kurang tepat, siswa

mengalami kesulitan di dalam menerima pelajaran yang disebabkan

karena siswa sukar berkonsentrasi dan berpikir dengan baik.

(8) Standar pelajaran di atas ukuran

Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu

memberi pelajaran di atas ukuran standar. Akibatnya siswa merasa

kurang mampu dan takut kepada guru. Tetapi berdasarkan teori

belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian siswa

yang berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi.

(9) Keadaan gedung

Dengan jumlah siswa yang banyak serta bervariasi karakteristik

mereka masing-masing menuntut keadaan gedung dewasa ini harus

memadai di dalam setiap kelas.

(10) Metode belajar

Siswa dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil

belajarnya. Juga dalam pembagian waktu untuk belajar, kadang-

kadang siswa belajar tidak teratur atau terus menerus karena besok

akan ujian. Perlu belajar yang teratur setiap hari, dengan pembagian

waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat

akan meningkatkan hasil belajar.

c) Faktor masyarakat

Faktor masyarakat yang mempengaruhi prestasi belajar siswa

meliputi: (1) kesiapan siswa dalam masyarakat, (2) mass media, (3)

teman bergaul, dan (4) bentuk kehidupan masyarakat.

2. Tinjauan tentang Kemandirian Belajar

a. Pengertian Belajar

Setiap individu pasti mengalami proses belajar. Belajar dapat dilakukan

oleh siapapun, baik anak-anak, remaja, orang dewasa maupun orang tua, dan

Page 34: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

akan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan kegiatan pokok yang harus

dilaksanakan dalam pendidikan di sekolah. Tujuan pendidikan akan tercapai

apabila proses belajar dalam sekolah dapat berlangsung dengan baik, yaitu

proses belajar yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.

Dalyono (2009: 49) mendefinisikan bahwa belajar adalah ”Suatu usaha

atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang,

mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan,

ketrampilan, dan sebagainya”. Menurut Slameto (2003: 2), ”Belajar ialah suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Arthur T. Jersild dalam Syaiful

Sagala (2006: 12) menyebutkan bahwa ”Belajar adalah modification of

behaviour through experience and training yaitu perubahan atau membawa

akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena pengalaman dan

latihan atau karena mengalami latihan”. Berdasarkan beberapa pendapat para

ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses yang

dilakukan seseorang yang menghasilkan perubahan pengetahuan, ketrampilan,

sikap dan tingkah laku sebagai hasil pengalaman, latihan dan interaksi dengan

lingkungannya.

b. Prinsip-prinsip Belajar

Prinsip belajar adalah konsep-konsep yang harus diterapkan di dalam

proses belajar mengajar. Seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya

dengan baik apabila ia dapat menerapkan cara mengajar yang sesuai dengan

prinsip-prinsip orang belajar (Pakde Sofa, 2009). Siswa juga hendaknya

memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam belajar sehingga tercipta

interaksi pembelajaran yang baik dengan guru. Prinsip-prinsip belajar yang

dimaksud antara lain:

1) Kematangan Jasmani dan Rohani

Salah satu prinsip utama belajar adalah harus mencapai kematangan

jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan yang dipelajarinya. Kematangan

10

Page 35: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

jasmani yaitu telah sampai pada batas minimal umur serta kondisi fisiknya

telah cukup kuat untuk melakukan kegiatan belajar, sedangkan kematangan

rohani artinya telah memiliki kemampuan secara psikologis untuk

melakukan kegiatan belajar.

2) Memiliki Kesiapan

Setiap orang yang hendak belajar harus memiliki kesiapan yakni

dengan kemampuan yang cukup baik fisik, mental maupun perlengkapan

belajar. Belajar tanpa kesiapan fisik, mental dan perlengkapan akan

menimbulkan banyak kesulitan, akibatnya tidak memperoleh hasil belajar

yang baik.

3) Memahami Tujuan

Setiap orang yang belajar harus memahami tujuannya, ke mana arah

tujuan itu dan apa manfaat bagi dirinya. Prinsip ini sangat penting dimiliki

oleh orang belajar agar proses yang dilakukannya dapat cepat selesai dan

berhasil.

4) Memiliki Kesungguhan

Orang yang belajar harus memiliki kesungguhan untuk

melaksanakannya. Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil yang

kurang memuaskan.

5) Ulangan dan Latihan

Prinsip yang tidak kalah pentingnya adalah ulangan dan latihan.

Sesuatu yang dipelajari perlu diulang agar meresap dalam otak, sehingga

dikuasai sepenuhnya dan sukar dilupakan (Dalyono, 2009).

c. Pengertian Kemandirian Belajar

Kemandirian berasal dari kata mandiri. Kata mandiri mempunyai

arti sangat relatif. Pada dasarnya kata mandiri mengandung arti tidak

tergantung pada orang lain, bebas dan dapat melakukan sendiri. Kata ini

seringkali diterapkan untuk pengertian dan tingkat kemandirian yang berbeda-

beda.

Page 36: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Menurut Kartini Kartono (1997: 70) bahwa ”Kemandirian yang

diartikan sebagai self standing yaitu kemampuan berdiri di atas kaki sendiri

dengan keberanian dan tanggung jawab atas segala tingkah laku sebagai

manusia dalam melaksanakan kewajiban guna memenuhi kebutuhan sendiri”.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemandirian merupakan

perilaku yang terdapat pada seseorang yang timbul karena dorongan diri

sendiri dan bukan karena pengaruh orang lain dalam melaksanakan kewajiban

untuk memenuhi kebutuhan dan keberanian dan tanggung jawab atas segala

tingkah laku sebagai manusia.

Perkembangan dalam bidang teknologi pembelajaran menekankan

pentingnya kemandirian dalam belajar. Penerapan sistem belajar tuntas,

pengajaran perorangan, sistem modul, cara belajar siswa aktif, dan

penekanan ketrampilan proses semuanya menekankan pada aktivitas

belajar siswa yang tinggi, murid ditingkatkan peranannya sehingga benar-

benar menjadi subyek dalam proses belajar mengajar.

Dalam melakukan aktivitas belajar setiap siswa dituntut

kemandiriannya karena dengan adanya kemandirian tersebut akan mampu

mencapai hasil belajar yang optimal. Kemp. Jerrold E. (1999: 154)

mengemukakan, “Metode belajar yang sesuai dengan kecepatan sendiri juga

disebut belajar mandiri, pengajaran sendiri, atau belajar dengan mengarahkan

diri sendiri.”

Haris Mudjiman (2006: 7) menyatakan bahwa, ”Belajar Mandiri adalah

kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai

sesuatu kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah dan dibangun dengan bekal

pengetahuan/kompetensi yang telah dimiliki”. Sedangkan Menurut Hendra Surya

(2003), ”Belajar mandiri adalah proses menggerakkan kekuatan atau dorongan

dari dalam diri individu yang belajar untuk menggerakkan potensi dirinya

mempelajari objek belajar tanpa ada tekanan atau pengaruh asing di luar

dirinya”.http://sutisna.com/artikel/pendidikan/kemandirian-siswa-dalambelajar/

(diunduh pada tanggal 24 November 2010). Belajar mandiri lebih mengarah

pada pembentukan kemandirian dalam cara-cara belajar.

Page 37: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Kemandirian belajar merupakan perilaku yang ada pada seseorang

untuk melakukan kegiatan belajar karena dorongan dari dalam diri sendiri,

bukan karena pengaruh luar. Kemandirian seseorang mampu menunjukkan

adanya kontrol dari dalam terhadap pengendalian dirinya. Kemandirian

merupakan perilaku yang diarahkan oleh diri sendiri dan motivasi diri

untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah yang

dibangun dengan bekal pengetahuan yang telah dimiliki.

Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa kemandirian belajar siswa adalah suatu karakteristik individu

untuk mendayagunakan segenap kemampuannya guna memenuhi kebutuhan

belajarnya, tidak terlalu bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan

tugas dan permasalahan belajarnya. Konsekuensi logis dari tanggung jawab

pada belajar adalah siswa harus merencanakan kegiatan dalam belajar,

melaksanakan kegiatan yang direncanakan setepat mungkin, sehingga siswa

mampu mengurus kebutuhan terutama berupa tugas-tugas belajar sendiri

tanpa bergantung pada orang lain serta ada kecenderungan untuk

mendayagunakan segenap kemampuan yang ada sehingga siswa senantiasa

berusaha sendiri mengatasi permasalahannya tanpa menunggu pertolongan

orang lain, dan ciri khas yang selalu ada pada siswa yang mempunyai

kemandirian belajar adalah motivasi yang besar untuk berprestasi.

d. Ciri-ciri Belajar Mandiri

Kemp. Jerrold E. (1999: 154) mengutarakan ciri-ciri program belajar

mandiri yang bermutu meliputi hal-hal sebagai berikut:

1) Kegiatan belajar untuk siswa dikembangkan dengan cermat dan rinci. Pengajaran sendiri berlangsung dengan baik apabila bahan disusun menjadi langkah-langkah yang terpisah dan kecil, masing-masing membahas satu konsep tunggal atau sebagaian dari bahan yang diajarkan. Besar langkah bisa berbeda-beda, namun urutannya perlu diperhatikan.

2) Kegiatan dan sumber pengajaran dipilih dengan hati-hati dengan memperhatikan sasaran pengajaran yang dipersyaratkan.

3) Penguasaan siswa terhadap setiap langkah harus diperiksa sebelum ia melanjutkan ke langkah berikutnya. Karena itu, kita perlu menanyai atau menantang siswa untuk menunjukkan

Page 38: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

kepahaman mereka atau penggunaan bahan yang dipelajari. 4) Siswa kemudian harus menerima kepastian (balikan) tentang

kebenaran jawabannya atau upaya lainnya. Setiap keberhasilan menimbulkan rasa percaya diri pada siswa untuk melanjutkan ke langkah berrikutnya.

5) Apabila muncul kesulitan, siswa perlu mempelajari lagi atau menerima bantuan pengajar. Jadi siswa secara terus-menerus ditantang harus menyelesaikan kegiatan yang diikutinya, langsung mengetahui hasil belajar atau usahanya dan merasakan keberhasilan.

Haris Mudjiman (2006) menjelaskan bahwa ciri-ciri belajar mandiri

adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan belajarnya bersifat self directing (mengarahkan diri sendiri) dan

tidak dependent.

2) Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam proses pembelajaran dijawab

sendiri atas dasar pengalaman, bukan mengharap jawabannya dari guru atau

orang luar.

3) Tidak mau didikte guru, karena tidak mengharapkan secara terus menerus

diberitahu what to do.

4) Lebih senang dengan partisipasi aktif daripada pasif mendengarkan ceramah

guru.

5) Activities are experiential, not transmitted and absorbed belajar harus

dengan berbuat, tidak cukup hanya dengan mendengarkan dan menyerap.

Yohanes Babari (2002) membagi ciri-ciri atau kriteria kemandirian

dalam lima jenis, yaitu :

1) Percaya diri

2) Mampu bekerja sendiri

3) Menguasai keahlian dan ketrampilan yang sesuai dengan kerjanya

4) Menghargai waktu

5) Bertanggung jawab

http://sutisna.com/artikel/pendidikan/kemandirian-siswa-dalambelajar/

(diunduh pada tanggal 24 November 2010).

Belajar mandiri merupakan usaha untuk mencapai prestasi yang

maksimal. Sampai pada tingkat tertentu, setiap program pendidikan

Page 39: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat belajar secara mandiri.

Siswa yang sudah menerapkan kemandirian belajar dalam melakukan

aktivitasnya sehari-hari, maka siswa tersebut akan berhasil dalam proses belajar

mengajar yang dilaluinya.

e. Keterampilan-keterampilan Belajar Mandiri

Siswa hendaknya memahami dan dapat menerapkan keterampilan-

keterampilan belajar secara mandiri sehingga prestasi belajar yang optimal bisa

dicapai. Beberapa keterampilan-keterampilan belajar yang harus dimiliki oleh

siswa agar dapat meningkatkan kemandirian dalam belajarnya, antara lain :

1) Mengenali diri sendiri

Memahami diri sendiri menjadi sangat penting karena banyak orang yang

keliru menafsirkan kemampuan-kemampuan dirinya baik karena menilai

terlalu optimis maupun sebaliknya karena terlalu pesimistik dan menilai

rendah kemampuan-kemampuannya dan akan sangat penting untuk

memahami apa yang sebenarnya ingin dicapai atau dicita-citakan, yang

merupakan visi terhadap kehidupan yang akan datang.

2) Memotivasi diri sendiri

Motivasi ada yang bersifat instrinsik yaitu yang memang tumbuh di dalam

orang itu sejak awal, tetapi ada juga motivasi yang sifatnya ekstrinsik yaitu

yang berasal dari luar dirinya, apakah itu dari orang tua, guru, teman

ataupun tuntutan pekerjaan. Menumbuhkan motivasi ini sebenarnya bias

dipelajari yaitu dengan cara membuat daftar keuntungan-keuntungan yang

akan diperoleh tatkala memutuskan untuk mempelajari sesuatu.

3) Mempelajari cara-cara belajar efektif

Tipe atau gaya orang untuk belajar merupakan hal yang unik untuk dirinya

dan mungkin sangat berbeda dengan gaya belajar orang lain. Namun ada

beberapa tips yang dapat dicatat tentang tindakan-tindakan yang dapat

membantu mengefektifkan seseorang dalam belajar, diantaranya :

(a) Membuat rangkuman

Page 40: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Rangkuman adalah ikhtisar tentang hal-hal esensial yang terkandung

dalam bahan bacaan atau pemaparan lisan yang kita simak tersebut yang

lebih ramping. Rangkuman membantu seseorang ketika mengulang

pekerjaan atau ketika mencoba mengingat kembali apa yang telah

dibacanya. Setelah selesai membaca dan membuat rangkuman dapat

membuat pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab sendiri.

(b) Membuat pemetaan konsep-konsep penting

Pemetaan merupakan gambaran konsep-konsep yang berhubungan,

dalam hal pemetaan konsep-konsep penting maka ada konsep utama dan

ada konsep pelengkap yang diasosiasikan dengan konsep utama.

Konsep pelengkap dan konsep asosiasi ini dapat diperoleh dari bahan

bacaan itu sendiri.

(c) Mencatat hal-hal yang esensial dan membuat komentar

Cara mencatat semacam ini dapat dilakukan pada kertas yang terpisah,

yang dibagi menjadi dua bagian; di sebelah kiri dibuat catatancatatan

penting yang sifatnya deskriptif sesuai dengan apa yang dibaca atau

yang didengar. Di sebelah kanan dibuat catatan-catatn yang sifatnya

lebih personal, dapat berupa kesan atau perintah-perintah kepada diri

sendiri untuk mengasosiasikan atau menghubungkan pengalaman

sebelumnya.

(d) Membaca secara efektif

(1) Skimming

Skimming berarti membaca selintas dan cepat untuk melihat

gambaran sangat umum dengan membaca judul-judul bab dan

bagian lainnya secara garis besar.

(2) Scanning

Scanning adalah cara membaca dengan melihat judul bab kemudian

judul-judul sub bab atau pasal-pasal di dalam suatu bab serta dengan

membaca kalimat-kalimat awal pada tiap-tiap paragraf yang sering

disebut topic sentence.

Page 41: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

(3) Membaca simpulan

Setiap simpulan berisi ide-ide pokok tentang apa yang telah

dipaparkan sebelumnya dan berfungsi untuk mengingatkan kembali

kepada pembacanya bahwa inilah ide-ide pokok dari penulis.

(4) Membaca untuk pendalaman

Dalam membaca untuk mendalami sesuatu, orang melakukannya

secara cermat dan penuh kesadaran, artinya tidak sambil melamun,

mendalami isi bacaan kalimat per kalimat. Dalam kegiatan ini

seseorang harus dapat menangkap ide yang tersirat (reading between

the lines).

(5) Memanfaatkan indeks

Indeks menolong pembaca untuk mengetahui ada tidaknya atau

dimana suatu informasi yang diperlukannya dipaparkan dalam buku.

(e) Membuat situasi yang kondusif

Belajar adalah pekerjaan yang memerlukan pengerahan penglihatan,

pendengaran, latihan dan pikiran. Oleh karena itu diperlukan suasana

yang menunjang seperti tempat yang relatif tenang dan pikiran yang

konsentrasi. Cara belajar yang sehat adalah cara yang rileks tidak

mengganggu postur tubuh dan tidak mengganggu konsentrasi.

(f) Mengenal lingkungan

Yang dimaksud dengan lingkungan adalah lingkungan belajar atau

sumber-sumber belajar yang tidak terhitung jumlahnya. Sumber-sumber

belajar berupa orang, bahan bacaan, lembaga atau institusi, maupun

setting yang sengaja maupun yang semula tidak disengaja untuk

dijadikan sumber belajar tetapi dapat berfungsi sebagai sumber belajar.

4) Mengarahkan diri sendiri dalam belajar

Yang dimaksud dengan mengarahkan diri sendiri dalam belajar adalah

memulai kegiatan belajar karena lingkungan yang mendorongnya

melakukan sesuatu. Adapula orang yang mengarahkan diri sendiri di dalam

belajar karena memang sistem dalam lingkungannya memberikan peluang,

selain itu ada juga orang yang melaksanakan kegiatan pengarahan diri

Page 42: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

dalam belajar itu karena faktor kebetulan ketika ia sudah mempunyai waktu

luang untuk mempelajari sesuatu yang menjadi minatnya.

5) Catatan harian

Catatan harian bertujuan untuk mencatat apa yang harus dilakukan, apa

yang telah dicapai, serta apa yang harus dicapai, masalah-masalah yang

harus diselesaikan, dengan catatan harian ini membantu ingatan seseorang.

(A. Suhaenah Suparno, 2001)

f. Keuntungan Belajar Mandiri

Jerrold E. Kemp (1999 : 156) mengemukakan bahwa keuntungan dari

belajar mandiri adalah sebagai berikut :

1) Menghasilkan peningkatan baik dari segi jenjang belajar maupun kadar ingatan. Jumlah siswa yang gagal dalam menunjukkan kinerja yang tidak memuaskan dapat dikurangi secara nyata.

2) Memberikan kesempatan baik kepada siswa yang lamban maupun yang cepat untuk menyelesaikan pelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing dalam kondisi belajar yang cocok.

3) Rasa percaya diri dan tanggung jawab pribadi yang dituntut dari siswa berlanjut sebagai kebiasaan dalam kegiatan pendidikan lain, tanggung jawab atas pekerjaan dan tingkah laku pribadi.

4) Menyebabkan lebih banyak perhatian tercurah kepada siswa perseorangan dan memberi kesempatan yang lebih luas untuk berlangsungnya interaksi antar siswa.

Dalam pendapat diatas dapat dilihat bahwa belajar mandiri

memberikan beberapa keuntungan, diantaranya siswa menjadi belajar lebih

keras, lebih banyak, mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan mampu

mengingat sesuatu yang dipelajarinya lebih lama dibandingkan dengan yang

tidak melakukan kegiatan belajar mandiri. Siswa merasa mempunyai

tanggungjawab akan keberhasilan belajarnya sehingga semangat untuk

mengerti dan memahami pelajaran akan meningkat.

Berdasarkan berbagai uraian dan pendapat para ahli tersebut maka

indikator-indikator yang mengacu pada kemandirian belajar siswa adalah

sebagai berikut:

1. Siswa bertanggung jawab terhadap kebutuhan belajar.

2. Tidak bergantung pada orang lain.

Page 43: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

3. Mempunyai rasa percaya diri yang tinggi.

4. Penuh inisiatif dalam memecahkan tugas dan permasalahan belajar.

3. Tinjauan tentang Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah

a. Pengertian Perpustakaan

Setiap lembaga pendidikan atau sekolah mulai dari sekolah dasar

sampai dengan sekolah menengah, hampir dapat dipastikan terdapat

perpustakaan sekolah. Keberadaan perpustakaan sekolah adalah sebagai

penunjang jalannya kegiatan belajar mengajar dan sekaligus memberikan

sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa

serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran.

Dalam rangka lebih mendalami mengenai keberadaan perpustakaan,

berikut ini perlu kiranya penulis kemukakan beberapa definisi dan pengertian

perpustakaan. Pawit M Yusuf dan Yaya Suhendar (2007 : 1) mengemukakan

bahwa:

Perpustakaan mempunyai arti sebagai tempat yang didalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengolahan, dan penyebararluasan (pelayanan) segalan macam informasi, baik yang tercetak maupun yang terekam dalam berbagai media seperti buku, majalah, surat kabar, film, kaset, tape recorder, video, komputer, dan lain-lain. Semua koleksi sumber informasi tersebut disusun berdasarkan sistem tertentu dan dipergunakan untuk kepentingan belajar melalui kegiatan membaca dan mencari informasi bagi segenap masyarakat yang membutuhkannya. Menurut Darmono (2004: 2) “Perpustakaan adalah salah satu unit kerja

yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola dan

mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan oleh

pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar yang

menyenangkan”. Ibrahim Bafadal (2005: 3) mengartikan bahwa “Perpustakaan

adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang

mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan

buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan

tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap

pemakainya.” Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan

Page 44: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

bahwa perpustakaan adalah suatu bangunan unit kerja yang digunakan untuk

menyimpan buku, terbitan, kumpulan bahan informasi yang disusun dengan

tata susunan atau sistem tertentu yang dimanfaatkan oleh pembaca secara

kontinu.

b. Pengertian Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang ada dalam

lingkungan sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah lanjutan, sekolah

umum maupun sekolah kejuruan. Konsep pendidikan modern lebih

mementingkan aktivitas dan kreativitas siswa sendiri daripada menerima

secara pasif segala ajaran yang didapat dari para guru di sekolah. Melalui

perpustakaan sekolah, para siswa dapat dilatih ke arah keaktifan sendiri

Pengertian perpustakaan sekolah menurut Pawit M Yusuf dan Yaya

Suhendar (2007 : 2), ”Perpustakan sekolah adalah perpustakaan yang ada di

lingkungan sekolah. Diadakannya perpustakaan sekolah adalah untuk tujuan

memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat di lingkungan sekolah yang

bersangkutan, khususnya para guru dan murid”. Dalam pendapat tersebut

nampak bahwa perpustakaan sekolah merupakan media yang digunakan untuk

menunjang kegiatan proses belajar mengajar di tingkat sekolah.

Ibrahim Bafadal (2005: 4-5) mengemukakan bahwa “Perpustakaan

sekolah adalah kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun

bukan buku (non book material) yang diorganisasi secara sistematis dalam

suatu ruang sehingga dapat membantu murid-murid dan guru-guru dalam

proses belajar mengajar di sekolah”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa

perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di lingkungan sekolah

yang menyediakan bahanbahan pustaka yang berupa buku-buku maupun

sumber bahan informasi (non book material) lainnya yang diorganisasi

secara sistematis dalam suatu ruangan sehingga dapat dimanfaatkan oleh

para siswa dan guru dalam proses belajar mengajar demi pencapaian tujuan

pendidikan yang baik.

Page 45: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

c. Faktor-faktor Utama Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah

Pendidikan pada hakikatnya merupakan kegiatan untuk menimbulkan

motivasi dalam penyediaan sumber-sumber belajar. Salah satu sumber

belajar yang sangat penting adalah perpustakaan, yang harus

memungkinkan para tenaga kependidikan dan para peserta didik

memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan

melalui membaca buku dan koleksi lain yang diperlukan.

Sebelum menguraikan tentang intensitas permanfaatan perpustakaan

sekolah terlebih dahulu akan diuraikan mengenai unsur-unsur perpustakaan

sekolah, antara lain:

1) Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Perpustakaan Sekolah

Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk

mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi juga

diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugas-

tugas dalam proses belajar mengajar. Penyelenggaraan perpustakaan sekolah

akan bermanfaat apabila dapat memperlancar pencapaian tujuan dalam

proses belajar mengajar. Dalam hal ini para siswa diharapkan mampu

mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi, belajar mandiri,

bertanggung jawab dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Menurut Ibrahim Bafadal (2001: 5), “Tujuan penyelenggaraan

perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan

bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan

sekolah diharapkan dapat membantu murid dan guru menyelesaikan

tugas-tugas dalam proses belajar mengajar”.

Pendapat dari Pawit M Yusuf dan Yaya Suhendar (2007 : 3), tujuan

perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:

a) Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa.

b) Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan.

c) Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa.

Page 46: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

d) Menyediakan berbagai macam informasi untuk kepentingan pelaksanaan kurikulum.

e) Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi para siswa.

f) Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi yang disediakan oleh perpustakaan.

g) Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan seperti fiksi, cerpen dan lainnya.

Berdasarkan pendapat tersebut tergambar dengan jelas arah dan

capaian yang dimaksudkan dalam penyelenggaraan perpustakaan sekolah,

yang dalam jangka panjangnya adalah untuk menambah dasar-dasar

pengetahuan untuk menjadi fondasi bagi perkembangan selanjutnya.

Diharapkan adanya perpustakaan sekolah dapat membantu murid dan

guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar.

Selain dari tujuan, keberadaan perpustakaan sekolah juga

mempunyai manfaat yang sangat penting. Adapun manfaat perpustakaan

sekolah yang diselenggarakan di sekolah menurut Ibrahim Bafadal (2005:

5-6) antara lain adalah sebagai berikut sebagai berikut:

a) Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid-murid terhadap membaca

b) Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri.

c) Perpustakaan sekolah dapat melatih murid-murid ke arah tanggung jawab.

d) Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid-murid dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah

e) Perpustakaan sekolah dapat membantu guru menemukan sumber belajar

f) Perpustakaan sekolah dapat membantu murid-murid, guru -guru, dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perpustakaan sekolah memegang peranan penting untuk menunjang

proses belajar mengajar di kelas. Dalam praktiknya, siswa kadang kurang

mengetahui bagaimana cara menggunakan fasilitas yang sudah ada itu

Page 47: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

guna menunjang keberhasilan kegiatan belajar dan mempengaruhi

prestasi belajar siswa yang bersangkutan.

Adapun ditinjau secara umum perpustakaan sekolah merupakan

pusat belajar, sebab kegiatan yang paling tampak pada setiap kunjungan

siswa adalah belajar mengenai masalah yang berhubungan dengan mata

pelajaran. Bila ditinjau dari sudut tujuan siswa mengunjungi perpustakaan

sekolah maka ada yang tujuannya untuk belajar, ada yang tujuannya untuk

memperoleh informasi, bahkan ada juga siswa yang mengunjungi

perpustakaan sekolah hanya sekedar untuk mengisi waktu senggangnya atau

kunjungan yang bersifat rekreatif.

Beberapa fungsi perpustakaan sekolah, yaitu :

a) Fungsi edukatif

Dalam perpustakaan sekolah disediakan buku-buku baik fiksi maupun

non fiksi. Adanya buku-buku tersebut dapat membiasakan murid belajar

mandiri tanpa bimbingan guru, baik secara individual maupun

berkelompok.

b) Fungsi informatif

Perpustakaan yang sudah maju tidak hanya menyediakan bahan-bahan

pustaka yang berupa buku-buku, tetapi juga menyediakan bahan-bahan

yang bukan berupa buku (non book material). Semuanya akan

memberikan informasi atau keterangan yang diperlukan oleh murid-

murid.

c) Fungsi tanggung jawab administratif

Fungsi ini tampak pada kegiatan sehari-sehari di perpustakaan

sekolah, dimana setiap ada peminjaman dan pengembalian buku selalu

di catat oleh guru pustakawan dan apabila ada suatu kehilangan

maka peminjam diwajibkan untuk mengganti buku tersebut dengan

membeli yang baru di toko ataupun menggandakannya. Semua ini

mendidik murid-murid ke arah tanggung jawab dan membiasakan

murid-murid bersikap dan bertindak secara administratif.

Page 48: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

d) Fungsi riset

Dalam perpustakaan tersedia banyak bahan pustaka, dengan adanya

bahan pustaka yang lengkap, murid-murid dan guru-guru dapat

melakukan riset yaitu mengumpulkan data atau keterangan-keterangan

yang diperlukan.

e) Fungsi rekreatif

Adanya perpustakaan sekolah dapat berfungsi rekreatif. Ini tidak

berarti bahwa secara fisik pergi mengunjungi tempat-tempat tertentu,

tetapi secara psikologisnya fungsi rekreatif berarti bahwa perpustakaan

sekolah dapat dijadikan sebagai tempat mengisi waktu luang seperti

pada waktu istirahat dengan membaca buku-buku cerita, novel,

roman, majalah, surat kabar, dan lain-lain.

(Ibrahim Bafadal, 2005)

Pawit M Yusuf dan Yaya Suhendar (2007) mengemukakan bahwa

fungsi perpustakaan sekolah antara lain :

a) Fungsi edukatif merupakan keseluruhan segala aktifitas dan sarana yang

ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya

banyak membantu para siswa sekolah untuk belajardan memperoleh

kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan,

sehingga di kemudian hari para siswa memiliki kemampuan untuk

mengembangkan dirinya lebih lanjut.

b) Fungsi informatif berkaitan dengan mengupayakan penyediaan koleksi

perpustakaan yang bersifat ”memberi tahu” akan hal-hal yang

berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru.

c) Fungsi rekreasi bertujuan untuk menyediakan koleksi yang bersifat

ringan seperti surat kabar, majalah umum, buku fiksi, dan sebagainya,

diharapkan dapat menghibur pembacanya di saat yang memungkinkan.

d) Fungsi riset atau penelitian dimaksudkan bahwa koleksi perpustakaan

sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan

penelitian sederhana.

Page 49: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Berdasarkan berbagai uraian tersebut di atas dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa perpustakaan sekolah mempunyai tujuan, manfaat,

dan fungsi yang dapat menunjang siswa di dalam proses belajar

mengajar. Selain itu, juga dapat menambah pengalaman ilmu pengetahuan

siswa di luar jam pelajaran sekolah.

2) Pemakai Perpustakaan Sekolah

Pemakai perpustakaan adalah mereka yang mempunyai

kepentingan terhadap perpustakaan sekolah. Pemakai perpustakaan

tersebut tergantung atau sesuai dengan unit kerjanya. Menurut Pawit M

Yusuf dan Yaya Suhendar (2007 : 2), ”Perpustakan sekolah adalah

perpustakaan yang ada di lingkungan sekolah. Diadakannya perpustakaan

sekolah adalah untuk tujuan memenuhi kebutuhan informasi bagi

masyarakat di lingkungan sekolah yang bersangkutan, khususnya para guru

dan murid”. Di dalam perpustakaan sekolah, maka pemakainya adalah

siswa, guru dan anggota sekolah lainnya. Kunjungan siswa ke

perpustakaan dapat dilakukan pada saat jam istirahat atau pada saat jam

pelajaran kosong. Kepentingan yang dimiliki siswa saat mengunjungi

perpustakaanpun berbeda-beda, misalnya ada yang hanya sekedar

mengisi waktu luangnya saja ataupun karena adanya tugas dari guru. Pada

umumnya setiap siswa mempunyai tingkat keseringan yang berbeda-beda

dalam mengunjungi perpustakaan sekolah.

3) Ruang perpustakaan sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana dalam

mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap murid-murid. Dalam

penyelenggaraannya memerlukan ruang khusus beserta perlengkapannya.

Ruang perpustakaan sekolah bisa berupa ruang seperti ruang kelas dan bisa

berupa gedung khusus yang dalam pembangunannya memang direncanakan

untuk perpustakaan sekolah. Untuk itu ada beberapa asas atau pedoman

yang perlu diperhatikan pada waktu mendirikan gedung perpustakaan

sekolah, atau dalam memilih salah satu ruang untuk kepentingan

perpustakaan sekolah.

Page 50: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Menurut Ibrahim Bafadal (2005: 152), asas atau pedoman dalam

memilih ruang untuk kepentingan perpustakaan sekolah adalah sebagai

berikut: a) Fungsi utama perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber

belajar. Keberadaaannya berhubungan langsung dengan proses belajar mengajar di kelas. Oleh sebab itu gedung atau ruang perpustakaan sekolah berdekatan dengan kelas-kelas yang ada.

b) Gedung atau ruang perpustakaan sekolah sebaiknya jauh dari kebisingan yang sekiranya mengganggu ketenangan murid-murid yang sedang belajar di perpustakaan sekolah.

c) Gedung atau ruang perpustakaan sekolah harus aman, baik dari bahaya kebakaran, kebanjiran, ataupun dari pencurian.

d) Gedung atau ruang perpustakaan sekolah sebaiknya ditempatkan di lokasi yang kemungkinannya mudah diperluas pada masa yang akan datang.

Ruang perpustakaan sekolah sebaiknya berpedoman pada asas-

asas tersebut di atas, sehingga dapat menunjang proses belajar mengajar

yang baik dan para siswa maupun guru dapat merasakan kenyamanan

selama menggunakan ruang perpustakaan sekolah.

Kondisi tata ruang perpustakaan sekolah cukup menentukan

keberhasilan pengelolaan perpustakaan sekolah bersangkutan. Oleh karena itu

perpustakaan sekolah harus ditata sebaik-baiknya, supaya dapat

menumbuhkan rasa nyaman dan menyenangkan bagi pengunjungnya.

Menurut Pawit M Yusuf dan Yaya Suhendar (2007: 99) melalui tata ruang

perpustakaan diharapkan tercipta hal-hal sebagai berikut :

a) Komunikasi dan hubungan antar ruang, staf, dan pengguna perpustakaan tidak terganggu.

b) Pengawasan dan pengamanan koleksi perpustakaan bisa dilakukan dengan baik.

c) Aktivitas layanan bisa dilakukan dengan lancar. d) Udara dapat masuk ke ruangan perpustakaan dengan leluasa,

namun harus dihindari sinar matahari menembus koleksi perpustakaan secara langsung.

e) Tidak menimbulkan gangguan terhadap pembaca/pengguna dan staf perpustakaan.

Perpustakaan sekolah tidak mementingkan kemegahan tetapi yang

penting perencanaan pembangunan yang matang sehingga menghasilkan

Page 51: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

bangunan yang berkualitas tinggi dan berfungsi secara tepat guna dan berdaya

guna.

4) Sistem Pelayanan Perpustakaan

Semua perpustakaan sekolah harus memegang prinsip demokratisasi

informasi. Maksudnya, dalam melakukan berbagai kegiatan harus dapat

melayani semua peserta didik tanpa membedakan status sosial, budaya,

ekonomi, pendidikan, kepercayaan maupun status-status lainnya. Semua

peserta didik dan pengguna perpustakaan lainnya bebas memanfaatkan

layanan jasa perpustakaan sekolah, namun tentunya harus sesuai dengan

prosedur yang berlaku.

Perpustakaan memiliki dua jenis layanan, yaitu layanan tertutup

(closes access) dan layanan terbuka (open access):

a. Layanan Tertutup

Layanan ini dilakukan dengan pertimbangan keselamatan koleksi.

Koleksi yang dilayani secara tertutup biasanya adalah koleksi jurnal dan

buku referensi (buku langka atau buku mahal). Dalam layanan tertutup

ini pengunjung tidak boleh mengambil sendiri bahan pustaka yang

diinginkan, akan tetapi diambilkan petugas setelah mengisi formulir

tertentu yang telah disediakan. Konsekuensi dari layanan ini adalah

harus tersedianya katalog buku. Pengunjung dapat mencari buku yang

diinginkannya melalui katalog ini.

b. Layanan Terbuka

Dalam layanan ini pengunjung bebas untuk meminjam koleksi apapun.

Tentu saja setelah melalui proses administrasi yang telah dibuat oleh

perpustakaan. Sistem simpan pinjam bahan pustaka dibuat supaya

semua transaksi terkontrol untuk menghindari kemungkinan hilangnya

bahan pustaka.

(Suherman, 2009)

Dalam memberikan pelayanan harus memperhatikan kebutuhan

pemakai sekaligus memperhatikan kondisi pada saat memberikan

pelayanan sehingga bisa menempatkan mana layanan yang seharusnya

Page 52: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

diberikan dan bisa berjalan secara tepat, cepat dan cermat tanpa

meninggalkan aturan-aturan yang ada serta tidak memerlukan prosedur

yang berbelit-belit. Apabila hal tersebut dapat dilaksanakan oleh

pustakawan, maka akan menimbulkan kesan yang baik bagi siswa, sehingga

siswa akan senang dan tanpa segan meminta bantuan kepada petugas

perpustakaan.

5) Bahan Pustaka

Dalam usaha melaksanakan proses belajar mengajar yang

dinamis, perpustakan sekolah diharapkan menjadi pusat pelayanan yang

menyuguhkan berbagai jenis bahan pustaka yang dipilih dengan seksama

mengenai semua mata pelajaran dan tingkatan kemampuan kebutuhan

siswa. Tidak ada koleksi perpustakaan yang lengkap, yang ada adalah

koleksi yang berdasarkan pada kebutuhan. Dengan adanya bahan pustaka

siswa dapat belajar dan mencari informasi yang diinginkan. Sedangkan

perpustakaan yang kurang memiliki bahan-bahan pustaka atau jarang bahkan

tidak pernah ditambah dengan bahan-bahan pustaka yang baru akan

ketinggalan jaman dan lambat laun siswa kurang senang mengunjungi

perpustakaan sekolah. Isi perpustakaaan sekolah mencakup bukan hanya

buku-buku saja, tetapi juga fasilitas selain buku seperti pamflet,

gambar/lukisan, guntingan-guntingan surat kabar, slide, film, globe, peta,

tape, brosur dan bahan-bahan audio visual lainnya. Hal itu dikarenakan

perpustakaan sekolah tidak hanya sebagai tempat untuk membaca, tetapi

juga sebagai tempat untuk mendengarkan, belajar dan mengerjakan

sesuatu.

Menurut Ibrahim Bafadal (2005: 25), “Pengadaan bahan pustaka

adalah mengusahakan bahan-bahan pustaka yang belum dimiliki

perpustakaan sekolah dan menambah bahan-bahan pustaka yang sudah

dimiliki perpustakaan sekolah tetapi jumlahnya masih kurang.

Perkembangan bahan pustaka atau koleksi yang terus menerus merupakan

keniscayaan untuk menjamin pengguna memperoleh pilihan materi baru

secara berkesinambungan.” Hal tersebut juga mengharuskan pengelola

Page 53: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

perpustakaan sekolah untuk bekerja sama dengan kepala sekolah dan guru

agar dapat mengembangkan kebijakan manajemen koleksi bersama.

Kebijakan tersebut juga harus didasarkan pada kurikulum, kebutuhan

khusus, dan kepentingan komunitas sekolah, serta mencerminkan

keanekaragaman masyarakat di luar sekolah.

Cara-cara yang dapat ditempuh dalam usaha pengadaan serta

pengembangan bahan pustaka dalam perpustakaan, yakni:

a) Pembelian

Dapat dilakukan langsung di toko buku, pameran, atau kepada penerbit.

Untuk menentukan atau memilih buku apa saja yang akan dibeli, kita

dapat memilihnya melalui katalog terbitan yang biasanya dibagikan

secara cuma-cuma oleh penerbit.

b) Tukar Menukar

Hal ini dilakukan ketika sebuah perpustakaan memiliki koleksi buku

melampaui kebutuhannya dengan cara menawarkan penukaran kepada

perpustakaan lain untuk judul yang belum dimilikinya. Hal ini pun

dilakukan untuk buku-buku yang dianggap tidak berguna bagi lembaga

atau instansi yang bersangkutan dilihat dari segi subjek buku-buku

tersebut.

c) Hadiah

Terdapat dua macam hadiah, yaitu :

(1) Hadiah yang diberikan begitu saja secara cuma-cuma tanpa diminta.

Jadi sebuah perpustakaan atau lembaga riset maupun perorangan

secara spontan mengirimkan publikasi mereka ke perpustakaan,

karena mereka merasa publikasi tersebut akan lebih bermanfaat bila

diberikan kepada perpustakaan.

(2) Hadiah cuma-cuma yang diberikan apabila ada surat permintaan

dari kita. Biasanya terbitan ini adalah terbitan dari lembaga-lembaga

pemerintah, riset, dan perorangan yang tujuannya tidak komersil.

Page 54: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

d) Fotokopi

Penambahan koleksi ini biasanya dilakukan apabila membutuhkan

publikasi yang sudah tidak tersedia lagi pada penerbit atau habis dari

persediaan dan tidak dicetak kembali.

e) Kliping

Pembuatan kliping ini dapat menambah bahan pustaka, caranya dengan

menggunting artikel-artikel, berita-berita, data statistik yang

ditempelkan pada kertas. Kliping dapat dijadikan sebagai sebuah koleksi

alternatif dalam arti dapat memenuhi kekurangan koleksi yang berupa

buku.

f) Publikasi

Pembuatan literatur sekunder perlu dilakukan oleh petugas perpustakaan

dalam rangka pengadaan bahan pustaka. Umumnya literatur sekunder

merupakan karya referensi yang berisi informasi ataupun bibliografi

mengenai literatur primer. Jenis literatur sekunder dapat berupa

bibliografi, majalah indeks, abstrak, dan lain-lain.

(Suherman, 2009).

Berikut ini jenis bahan pustaka atau jenis koleksi yang seharusnya

ada dalam perpustakaan sekolah yang dikemukakan oleh Pawit M Yusuf

dan Yaya Suhendar (2007: 9) meliputi :

a) Koleksi Buku (1) Buku-buku nonfiksi.

(a) buku teks atau buku pelajaran (b) buku teks pelengkap (c) buku penunjang (d) buku referens atau rujukan, seperti kamus, ensiklopedi,

buku tahunan, buku pedoman, direktori, almanak, bibliografi, indeks, abstrak, atlas, dokumen pemerintah

(2) Buku-buku fiksi (3) Komik atau buku cerita bergambar

b) Koleksi non Buku (1) Terbitan berkala (majalah dan surat kabar) (2) Pamflet (3) Brosur (4) Guntingan surat kabar (5) Gambar atau lukisan

Page 55: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

(6) Globe (7) Koleksi bahan bukan buku lainnya

c) Koleksi bahan Pandang Dengar

6) Pustakawan

Menurut International Federation Librarian Asociation (IFLA) dalam

Suherman (2009: 30), ”Pustakawan sekolah adalah tenaga kependidikan

berkualifikasi serta profesional yang bertanggungjawab atas perencanaan

dan pengelolaan perpustakaan sekolah, didukung oleh tenaga komunitas

sekolah, dan berhubungan dengan perpustakaan umum, dan lain-lainnya”.

Kualitas penyelenggaraan perpustakaan sekolah sangat bergantung pada

kapasitas sumber daya tenaga pengelolanya. Dengan alasan inilah, maka

penting bagi perpustakaan sekolah memiliki tenaga berpendidikan serta

bermotivasi tinggi, jumlahnya mencukupi sesuai dengan ukuran sekolah dan

kebutuhan khusus sekolah menyangkut jasa perpustakaan.

Menurut Suherman (2009: 31), ”Peran utama pustakawan ialah

memberikan sumbangan pada misi dan tujuan sekolah, termasuk prosedur

evaluasi dan mengembangkan serta melaksanakan misi dan tujuan

perpustakaan sekolah”. Pengetahuan, keterampilan, dan keahlian

pustakawan sekolah harus mampu memenuhi komunitas sekolah. Di

samping itu, pustakawan hendaknya berperan dalam kampanye membaca

dan promosi bacaan anak, media, dan budaya.

Secara terinci seseorang yang diangkat sebagai petugas

perpustakaan sekolah harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

a) Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki pengetahuan di bidang

perpustakaan sekolah.

b) Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki pengetahuan di bidang

pendidikan.

c) Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki minat terhadap

penyelenggaraan perpustakaan.

d) Petugas perpustakaan sekolah harus bersikap suka bekerja dan teliti,

tekun dan disiplin dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

e) Petugas perpustakaan sekolah harus terampil mengelola perpustakaan

Page 56: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

sekolah.

f) Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki sifat suka membantu

orang lain.

g) Petugas perpustakaan sekolah harus ramah dan jujur.

(Ibrahim Bafadal, 2001)

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

tanggung jawab pustakawan tidak sekedar memberikan layanan kepada

siswa saja melainkan juga menciptakan lingkungan yang nyaman, tenang,

tertib sehingga para siswa yang mengunjungi perpustakaan merasa betah

tinggal di dalam perpustakaan. Dalam memberikan pelayanan juga

memperhatikan kebutuhan dan kondisi siswa sehingga siswa tidak kecewa

dengan pelayanan yang diberikan oleh pustakawan. Pelayanan yang

diberikan diusahakan secara cepat, tepat, dan cermat sehingga dapat

berjalan seoptimal mungkin dengan dilandasi peraturan yang jelas. Selain itu,

pustakawan juga berperan dalam kampanye gemar membaca dan

mempromosikan literatur anak, media untuk peserta didik.

d. Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah

Menurut Eysenk dalam Suryabrata (2002: 42) “Intensitas merupakan

salah satu frekuensi kejadian terhadap perilaku makhluk hidup atau manusia

yang timbul karena adanya dorongan-dorongan dari dalam individu, baik secara

psikologis ataupun fisiologis”. Dalam penelitian ini intensitas pemanfaatan

perpustakaan sekolah merupakan keadaan tingkatan frekuensi kehadiran

siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah .

Dalam rangka perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan secara

optimal oleh para siswa, diharapkan dalam perpustakaan sekolah tersedia

berbagai macam bahan pustaka yang lengkap sehingga perpustakaan sekolah

dapat dimanfaatkan secara berulang-ulang sebagai sarana penting proses

belajar mengajar di sekolah. Dengan adanya bahan-bahan pustaka yang

lengkap dan sesuai dengan kebutuhan siswa, akan menimbulkan minat untuk

mengunjungi perpustakaan sekolah. Bagi para siswa yang merasa

Page 57: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

membutuhkan banyak informasi mereka akan memanfaatkan keberadaan

perpustakaan sekolah, apalagi bagi mereka yang tidak dapat memecahkan

suatu masalah dalam pelajaran, mereka akan datang ke perpustakaan sekolah

untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah adalah

tingkat frekuensi kehadiran siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah

sebagai sarana penting dalam proses belajar mengajar di lingkup sekolah demi

pencapaian tujuan pembelajaran yang optimal.

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur intensitas pemanfaatan

perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut :

1) Kunjungan siswa.

2) Motivasi dan tujuan siswa datang ke perpustakaan sekolah.

3) Pelayanan pustakawan. (Dya Kurnia Sari, 2008: 27. Ani Rahmawati, 2008:

25-26)

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian-penelitian terdahulu yang sejenis dapat digunakan sebagai

referensi dalam membantu kelancaran proses penelitian. Penelitian sejenis yang

penulis pakai dalam referensi penelitian ini adalah:

1. Penelitian tentang kemandirian belajar pernah dilakukan oleh Dwi Ariyanti

(2006) dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan antara Motivasi Belajar

dan Kemandirian Dalam Mengerjakan Tugas dengan Prestasi Belajar

Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara

kemandirian dalam mengerjakan tugas dengan prestasi belajar siswa.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada

salah satu variabelnya, yakni variabel kemandirian belajar siswa sedangkan

perbedaannya adalah subjek penelitian ini di kelas XI SMA Negeri 3

Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 dan pada teknik analisis data. Penelitian

Page 58: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

terdahulu menggunakan analisis korelasi, sedangkan peneliti menggunakan

teknis analisis regresi.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Dya Kurnia Sari (2008) dalam penelitiannya

yang berjudul Hubungan Kemandirian Belajar dan Intensitas Pemanfaatan

Perpustakaan Sekolah dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sejarah Siswa

Kelas XII SMA Al ISLAM I Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar

siswa dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi

belajar siswa. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah

terletak pada variabel-variabelnya, sedangkan perbedaannya adalah subjek

penelitian ini di kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011

dan pada teknik analisis data. Penelitian terdahulu menggunakan analisis

korelasi, sedangkan peneliti menggunakan teknis analisis regresi.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran pada dasarnya merupakan arah penalaran untuk

sampai pada pemberian jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan.

Kerangka pemikiran juga merupakan alur berpikir yang mempengaruhi tujuan

penelitian, yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh antara kemandirian belajar

dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar

ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo.

1. Kemandirian belajar siswa adalah suatu karakteristik individu untuk

mendayagunakan segenap kemampuannya guna memenuhi kebutuhan

belajarnya, tidak bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas dan

permasalahan belajarnya. Sehingga dalam melakukan aktivitas belajar setiap

siswa dituntut kemandiriannya karena dengan adanya kemandirian tersebut

akan mampu mencapai hasil belajar yang optimal. Dan ciri khas yang selalu

ada pada siswa yang mempunyai kemandirian belajar adalah motivasi yang

besar untuk berprestasi. Kemandirian belajar dipandang sebagai salah satu faktor

penting yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Indikator dari kemandirian

belajar ini meliputi : a) siswa bertanggung jawab terhadap kebutuhan belajar, b)

Page 59: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

tidak bergantung pada orang lain, c) mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, d)

penuh inisiatif dalam memecahkan tugas dan permasalahan belajar. Dengan

demikian semakin tinggi kemandirian belajar siswa diduga semakin tinggi pula

prestasi belajar yang diperolehnya, sebaliknya semakin rendah kemandirian

belajar siswa diduga semakin rendah pula prestasi belajar yang diperolehnya.

2. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya yang dapat mempengaruhi pencapaian

prestasi belajar siswa adalah dengan tersedianya perpustakaan sekolah sebagai

media atau sarana yang digunakan untuk menunjang kegiatan proses belajar

mengajar di tingkat sekolah. Intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh

siswa adalah tingkat frekuensi kehadiran siswa dalam memanfaatkan

perpustakaan sekolah sebagai sarana penting dalam proses belajar mengajar di

lingkup sekolah demi pencapaian tujuan pembelajaran yang optimal. Indikator

yang digunakan untuk mengukur intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah

adalah sebagai berikut : a) kunjungan siswa, b) motivasi dan tujuan siswa datang

ke perpustakaan sekolah, c) pelayanan pustakawan. Siswa dengan intensitas

yang tinggi memanfaatkan perpustakaan sekolah dan melakukan kunjungan

setiap saat dalam rangka mencari bahan referensi untuk keperluan

belajarnya diduga mempunyai prestasi belajar yang lebih baik. Sedangkan

siswa yang memiliki intensitas rendah dalam memanfaatkan perpustakaan

sekolah sebagai sumber belajarnya diduga memiliki prestasi belajar yang

rendah atau kurang optimal.

3. Kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah secara

sendiri-sendiri mampu mempengaruhi terhadap pencapaian prestasi belajar

yang baik, hal tersebut juga dimungkinkan jika berlaku secara bersama-sama.

Siswa yang telah mempunyai kemandirian dalam belajarnya apabila didukung

dengan intensitas pemanfaatan perpustakaan yang tinggi karena kondisi

perpustakaan sekolah yang suasananya kondusif dan mendukung serta bahan

pustaka yang lengkap dan menarik, diduga akan semakin baik pula prestasi

belajar yang diperolehnya.

Ilustrasi pengaruh antara kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan

perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar di atas baik secara parsial maupun

Page 60: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

bersama-sama akan lebih mudah dipahami dengan bantuan gambar kerangka

pemikiran berikut :

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis

Suharsimi Arikunto (2006) menyatakan bahwa hipotesis dapat diartikan

sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu permasalahan

penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis dari penelitian

ini dibangun dari hasil kajian teoritis atau melalui proses menghubungkan

sejumlah bukti empiris.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar siswa terhadap

prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3

Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara intensitas pemanfaatan

perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa

Prestasi Belajar (Y) Dengan indikator: Nilai ujian semester I Ekonomi siswa kelas XI IPS

2

Intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah (X2)

Dengan indikator : 1) Kunjungan siswa 2) Motivasi dan tujuan

siswa datang ke perpustakaan sekolah

3) Pelayanan pustakawan

3

1 Kemandirian Belajar (X1)

Dengan indikator : 1) Siswa bertanggung

jawab terhadap kebutuhan belajar.

2) Tidak bergantung pada orang lain.

3) Mempunyai rasa percaya diri yang tinggi.

4) Penuh inisiatif dalam menjalankan tugas dan permasalahan belajar.

Page 61: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar siswa dan

intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah secara bersama-sama

terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA

Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011.

Page 62: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Sukoharjo yang berlokasi di

Jalan Jenderal Sudirman no 197, Sukoharjo. Subyek dalam penelitian ini adalah

siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. Alasan

dilakukannya penelitian di tempat tersebut adalah :

a. Tersedianya data yang diperlukan dalam penelitian ini.

b. Di SMA Negeri 3 Sukoharjo belum pernah diadakan penelitian dengan

masalah yang sama, sehingga dapat memberikan manfaat bagi perkembangan

sekolah.

c. Terbatasnya tenaga, dana, dan pikiran peneliti.

d. Masalah yang ditemukan peneliti terkait dengan variabel penelitian, adalah

pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun ajaran 2010/2011.

2. Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dimulai dari penyusunan proposal sampai

penulisan laporan penelitian dari mulai bulan November 2010.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2009: 80) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130), “Populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian.”

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa populasi

adalah keseluruhan subyek penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS

Page 63: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

SMA Negeri 3 Sukoharjo yang terbagi dalam lima kelas, dengan jumlah masing-

masing tiap kelas yaitu XI IPS 1 sejumlah 41 siswa, XI IPS 2 sejumlah 40 siswa,

XI IPS 3 sejumlah 41 siswa, XI IPS 4 sejumlah 41 siswa , dan XI IPS 5 sejumlah

39 siswa, sehingga populasi dalam penelitian ini berjumlah 202 siswa.

2. Sampel

Mengingat keterbatasan waktu, biaya, tenaga, dan pikiran peneliti, maka

tidak mungkin seluruh populasi diteliti, untuk itu dari populasi yang ada perlu

diambil sampel yang dapat mewakili populasi tersebut. Menurut Iskandar (2008:

69) , “Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil secara representatif atau

mewakili populasi yang bersangkutan atau bagian kecil yang diamati”. Menurut

Sugiyono (2009: 81), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut”. Berdasarkan kedua pernyataan tersebut penulis

dapat menyimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang akan

diamati.

Digunakan sebagai pertimbangan penggunaan sampel dalam penelitian ini,

Suharsimi Arikunto (2006: 134) menyatakan bahwa: “Untuk sekadar ancer–ancer,

apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar,

dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih...”. Hal ini tergantung

setidak-tidaknya dari:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Penelitian yang resikonya

besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 202 siswa.

Berdasarkan pertimbangan di atas peneliti mengambil sampel penelitian sebesar

30% dari jumlah populasi, jadi sampel dalam penelitian ini adalah 30% x 202 =

60,6 siswa atau dibulatkan menjadi 61 siswa.

Page 64: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

3. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel yang representatif harus dilakukan dengan teknik

sampling sehingga diperoleh sampel yang benar–benar mewakili atau

menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Teknik pengambilan sampel

merupakan cara yang ditempuh untuk menentukan sampel penelitian dari populasi

yang telah ditentukan sebelumnya.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

proportional random sampling yaitu kombinasi antara proportional sampling dan

random sampling. Teknik proportional sampling yang digunakan dalam

penelitian ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel yang seimbang dalam

tiap-tiap kelas. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 127),“…untuk memperoleh

sampel yang representatif, pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap

wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam

masing-masing strata atau wilayah”. Teknik random sampling yang digunakan

dalam penelitian ini bertujuan agar subyek yang diteliti memperoleh kesempatan

yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Caranya adalah dengan undian, yaitu

dengan menggunakan kertas-kertas kecil yang ditulisi nomor-nomor subyek

kemudian kertas tersebut digulung dan diambil secara acak sejumlah sampel yang

ditentukan, sehingga nomor-nomor yang tertera dalam gulungan kertas yang

terambil merupakan nomor subyek penelitian.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pemecahan masalah dalam suatu penelitian memerlukan data yang relevan

dengan permasalahannya, untuk mendapatkan data tersebut peneliti memerlukan

teknik pengumpulan data. Diperlukan kemampuan memilih dan menyusun teknik

dan alat pengumpul data di dalam suatu penelitian karena hal ini sangat

berpengaruh pada obyektivitas hasil penelitian, dengan kata lain teknik dan alat

pengumpulan data yang tepat dalam suatu penelitian akan memungkinkan

dicapainya pemecahan masalah secara valid dan reliabel. Teknik pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket (kuesioner), dan

dokumentasi.

Page 65: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

1. Metode Angket atau Kuesioner

a. Pengertian Angket

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 151), ”Kuesioner adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui.”

Nasution (2003: 128), ”Angket atau quetionnaire adalah daftar pertanyaan

yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga

dijawab di bawah pengawasan peneliti.” Berdasarkan beberapa pendapat di

atas dapat disimpulkan bahwa angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

diisi dan dikembalikan responden atau dapat juga dijawab di bawah

pengawasan peneliti yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui.

Peneliti menggunakan teknik ini untuk mendapatkan data variabel bebas yaitu

variabel kemandirian belajar siswa dan intensitas pemanfaatan perpustakaan

sekolah.

b. Jenis-Jenis Angket

Suharsimi Arikunto (2006) mengemukakan bahwa angket atau

kuesioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan beberapa sudut

pandang, yaitu:

1) Dari cara menjawab

a) Kuesioner terbuka, yaitu memberi kesempatan kepada responden untuk

menjawab dengan kalimatnya sendiri.

b) Kuesioner tertutup, yaitu sudah disediakan jawabannya sehingga

responden tinggal memilih.

2) Dari jawaban yang diberikan

a) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.

b) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang

lain.

Page 66: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

3) Dari bentuknya

a) Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner

tertutup.

b) Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.

c) Check List, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan

tanda check (√) pada kolom yang sesuai.

d) Rating Scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh

kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai

dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju.

Bentuk kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup, yaitu kuesioner yang berisi daftar pertanyaan yang sudah disediakan

jawabannya yang menunjukkan tingkatan, mulai dari setuju sampai tidak

setuju, sehingga responden dapat menjawab sesuai dengan keadaan dirinya.

Bentuk kuesioner ini digunakan untuk mengungkapkan data variabel bebas,

yaitu variabel kemandirian belajar dan variabel intensitas pemanfaatan

perpustakaan sekolah.

c. Langkah-Langkah Menyusun Angket

Seorang peneliti yang mengumpulkan data dengan menggunakan

angket terlebih dahulu harus mempersiapkan dan menyusun angket tersebut.

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut:

1) Menetapkan tujuan pembuatan angket

Tujuan penyusunan angket dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh

data tentang pengaruh kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan

perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa.

2) Menentukan aspek-aspek yang akan diukur

Perlu dibuat suatu matrik yang disebut matrik spesifikasi data untuk

memperjelas pernyataan-pernyataan yang akan disusun. Matrik ini

merupakan suatu penjabaran dari aspek-aspek yang akan diukur untuk

memperjelas permasalahan yang akan dituangkan dalam angket. Isi dan

matrik ini harus sesuai dan mengarah pada masalah dan tujuan penelitian.

Page 67: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Adapun isi dari matrik spesifikasi data ini antara lain batasan konsep yang

akan diteliti, variabel-variabel, serta indikator-indikator yang perlu

diidentifikasi dan diukur.

3) Menyusun petunjuk pengisian angket

4) Menyusun pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan variabel-variabel

yang akan diteliti

Pernyataan-pernyataan yang dibuat dalam angket harus sesuai

dengan aspek-aspek yang tertuang dalam matrik spesifikasi data yang telah

disusun. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator yang dapat

diukur. Adapun penyusunan pernyataan dalam penelitian ini menggunakan

rating-scale atau skala bertingkat, dan untuk menentukan nilai jawaban

angket dari masing-masing angket dari masing-masing pertanyaan yang

diajukan, digunakan skala Likert.

Iskandar (2008) mengatakan bahwa skala Likert merupakan skala

yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006), untuk alternatif jawaban yang berupa

pendapat, alternatif jawaban yang disediakan adalah “Sangat Setuju”,

“Setuju”, “Abstein/ragu-ragu”, “Kurang Setuju”, dan “Tidak Setuju”.

Alternatif jawaban ragu-ragu dapat dihilangkan karena alternatif

jawaban tersebut menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih

alternatif jawaban tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi

Arikunto (2006: 241) yang menyatakan bahwa :

Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan dengan lima alternatif karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah (karena dirasa aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannya hanya empat saja. Alternatif “Sangat Setuju”, dan “Setuju” ada di sisi atau kubu awal (atau akhir) sedang dua pilihan lain, yaitu ”Tidak Setuju” dan “Sangat Tidak Setuju” di sisi atau kubu akhir (atau awal). Dalam hal ini dapat kita pahami karena “Sangat Setuju” dan “Setuju” sebetulnya berada pada sisi “Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian juga

Page 68: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

dengan pilihan “Sangat Tidak Setuju” yang pada dasarnya adalah juga “Tidak Setuju”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka setiap instrumen mempunyai

empat alternatif jawaban dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat

berupa kata Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju.

Masing-masing alternatif jawaban diberi bobot penilaian antara 1 sampai

dengan 4.

Cara penilaian terhadap angket yang dipakai dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1) Setiap pernyataan terdiri dari empat pilihan jawaban.

2) Dalam menjawab pertanyaan, responden memilih salah satu alternatif

jawaban yang sesuai, dengan cara memberikan tanda check (√) pada

kolom jawaban yang dipilih.

3) Apabila pernyataan yang digunakan positif diberi penilaian sebagai

berikut :

Jawaban sangat setuju nilai = 4

Jawaban setuju nilai = 3

Jawaban tidak setuju nilai = 2

Jawaban sangat tidak setuju nilai = 1

4) Apabila pernyataan yang digunakan negatif diberi penilaian sebagai

berikut:

Jawaban sangat setuju nilai = 1

Jawaban setuju nilai = 2

Jawaban tidak setuju nilai = 3

Jawaban sangat tidak setuju nilai = 4

5) Membuat surat pengantar

6) Mengadakan uji coba (try out)

Angket yang telah disusun selanjutnya diuji coba untuk mengetahui

kelemahan atau kekurangan yang dapat menyulitkan responden dalam

menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Uji coba (try out) ini juga

Page 69: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

YYYX NN

YXXYNrxy 2222

bertujuan untuk mengetahui validitas dan reabilitas angket tersebut.

Suharsimi Arikunto (2006:167) mengemukakan sebagai berikut :

Tujuan diadakan uji coba : a) Untuk mengetahui tingkat keterpahaman instrumen, apakah

responden tidak menemui kesulitan dalam menangkap maksud peneliti.

b) Untuk mengetahui teknik paling efektif. c) Untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh responden

dalam mengisi angket. d) Untuk mengetahui apakah butir-butir yang tertera dalam angket

sudah memadai dan cocok dengan keadaan di lapangan. Guna mengetahui validitas dan reliabilitas angket digunakan alat ukur

sebagai berikut :

a) Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang kita inginkan dan dapat mengungkap data

dari variabel yang diteliti secara tepat.

Suharsimi Arikunto (2006) mengatakan bahwa ada dua macam

validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu validitas internal dan

validitas eksternal. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

validitas internal, yaitu validitas yang dicapai apabila terdapat kesesuaian

antara bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Pengujian

validitas internal dalam penelitian ini dilakukan melalui analisa butir

dengan cara skor yang ada pada butir dikorelasikan dengan skor total

dengan korelasi product moment pearson, yaitu :

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

N = jumlah subjek atau responden

X = skor butir

Y = skor total

Page 70: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

t

b

kkr 2

2

11 11

∑X2 = jumlah kuadrat nilai X

∑Y2 = jumlah kuadrat niali Y

(Suharsimi Arikunto 2006: 170)

Pengujian validitas internal dalam penelitian ini dilakukan dengan

bantuan program SPSS. Menurut Duwi Priyatno (2008), kriteria

pengujian validitas adalah :

(1) Jika rhitung ≥ rtabel (dengan signifikansi 5%) maka instrumen atau

item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total

(dinyatakan valid).

(2) Jika rhitung < rtabel (dengan signifikansi 5%) maka instrumen atau

item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total

(dinyatakan tidak valid).

b) Reliabilitas

Reliabilitas instrumen dapat diartikan bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data,

karena instrumen itu sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya,

yang reliabel akan menghasikan data yang dapat dipercaya juga.

Dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen

menggunakan rumus alpha, karena instrumen dalam penelitian ini

berbentuk angket yang skornya merupakan rentangan nilai antara 1 – 4,

seperti yang dinyatakan Suharsimi Arikunto (2006: 196), “Rumus alpha

digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1

dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian”. Rumusnya adalah

sebagai berikut:

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

∑σ b 2 = jumlah varians butir

σ t2 = varians total

(Suharsimi Arikunto 2006: 196)

Page 71: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Kriteria pengujian adalah jika nilai cronbach alpha > rtabel kritis

product moment pada taraf signifikansi 5% berarti angket tersebut

dikatakan reliabel atau dapat dipercaya (Duwi Priyatno, 2008). Uji

realibilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS.

7) Revisi angket

Setelah angket diujicobakan maka hasilnya dijadikan dasar untuk revisi.

Revisi dilakukan dengan cara menghilangkan item-item pertanyaan yang

tidak valid atau tidak reliabel.

8) Memperbanyak angket

Angket yang telah direvisi dan telah diyakini valid dan reliabel, diperbanyak

sesuai dengan jumlah responden yang dijadikan sampel. Angket siap untuk

disebarkan kepada responden.

9) Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang telah diperbanyak dan

sudah mendapatkan umpan balik dari responden sebagai alat pengumpul

data yang kemudian dianalisis.

d. Kelebihan dan Kelemahan Angket

Kuesioner memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan dibandingkan

teknik pengumpulan data yang lain. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 152-

153):

Keuntungan kuesioner: 1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti. 2) Dapat dibagikan serentak kepada banyak responden. 3) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-

masing dan menurut waktu senggang responden. 4) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak

malu-malu menjawab. 5) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi

pertanyaan yang benar-benar sama. Kelemahan kuesioner: 1) Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada

pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulang untuk diberikan kembali kepadanya.

2) Sering sukar dicari validitasnya. 3) Walaupun dibuat anonim, terkadang responden dengan sengaja

memberikan jawaban yang tidak benar atau tidak jujur.

Page 72: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

4) Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos. Menurut penelitian angket yang dikirim lewat pos angka pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%.

5) Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan terkadang ada yang terlalu lama sehingga telambat.

Peneliti dalam penelitian ini memanfaatkan kelebihan angket sebagai

instrumen dalam melakukan penelitian dan berusaha mengatasi kekurangan

yang ada yaitu dengan menyusun angket yang tepat dan berkualitas, sehingga

data yang diperoleh valid dan reliabel.

2. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal

yang berupa catatan atau dokumen. Teknik dokumentasi digunakan untuk

mengumpulkan data yang sifatnya dokumenter dari instansi terkait. Menurut

Suharsimi Arikunto (2006: 158), “Di dalam melaksanakan metode dokumentasi,

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya”. Teknik

dokumentasi digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini karena:

a) Lebih mudah mendapatkan data, karena telah tersedia sehingga lebih

menghemat waktu dan biaya.

b) Data yang diperoleh dapat dipercaya.

c) Data dapat dilihat lagi jika diperlukan.

Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk

mengungkapkan data tentang jumlah siswa yang diteliti, perkembangan koleksi

buku perpustakaan SMA Negeri 3 Sukoharjo, serta untuk mengetahui data

prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran

2010/2011. Adapun data tentang prestasi belajar siswa ini peneliti peroleh dari

nilai ujian semester I mata pelajaran ekonomi.

D. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang akan

dilakukan dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang

akan diteliti yaitu:

Page 73: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

1. Variabel Dependen

“Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas.” (Sugiyono, 2009: 39). Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah prestasi belajar ekonomi siswa.

2. Variabel Independen

“Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.”

(Sugiyono, 2009: 39). Variabel independen dalam penelitian ini adalah:

a. Kemandirian Belajar

b. Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah

Kedua variabel akan melalui pemrosesan data untuk diorganisasikan ke

dalam bentuk yang lebih sederhana agar lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.

Kegiatan yang dilakukan adalah mengatur urutan data serta mengorganisasikan ke

dalam suatu pola dasar sehingga mudah dilakukan penafsiran. Hubungan antar

variabel diidentifikasi sebagai hubungan mempengaruhi yaitu variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen yang akan diuji melalui analisis statistik

meliputi uji analisis regresi linear berganda, uji t dan uji F.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu teknik yang digunakan oleh penulis

yang dilakukan setelah data terkumpul dan disusun dengan baik, kemudian

menganalisis data tersebut untuk mendapatkan keputusan yang terbaik guna

mencapai tujuan dari suatu penelitian. Proses analisis data dalam penelitian ini di

bantu dengan program SPSS.

1. Uji Prasyarat

Uji prasyarat analisis digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan

dianalisis sudah memenuhi syarat atau belum. Uji prasyarat yang digunakan

adalah sebagai berikut :

Page 74: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan

dianalisis berbentuk atau mempunyai distribusi normal atau tidak. Deteksi

normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu

diagonal pada grafik normal probability plot. Singgih Santoso (2001)

menetapkan dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai

berikut :

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang

linier antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Uji linearitas

variabel X1 terhadap Y, X2 terhadap Y yaitu untuk mengetahui tingkat

kelinearan data atau mengetahui bahwa setiap peningkatan variabel X juga

diikuti peningkatan variabel Y dengan menetapkan harga-harga. Uji linieritas

di dalam penelitian ini pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity

pada taraf signifikansi 0,05. Duwi Priyatno (2008: 36) menyatakan bahwa,

”Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi

(Linearity) kurang dari 0,05”.

c. Uji Multikolinearitas

Singgih Santoso (2001: 203) mengatakan bahwa, “Uji multikolinearitas

digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi

antara variabel independent". Pengujian ini untuk mengetahui apakah antar

variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkolerasi, untuk

mendeteksi multikolinearitas digunakan uji kolerasi pearson. Uji

multikolinearitas di dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati nilai

VIF dan TOLERANCE. Jika nilai VIF di sekitar angka 1 dan angka

Page 75: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

TOLERANCE mendekati 1, maka dapat dikatakan suatu model regresi bebas

multikolinearitas (Singgih Santoso, 2001).

d. Uji Autokorelasi

Singgih Santoso (2001: 216) mengatakan bahwa, ”Uji autokorelasi

digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada

periode t-1 (sebelumnya)”. Pendekatan D-W (Durbin-Watson) dapat digunakan

untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi.

Menurut Singgih Santoso (2001) kriteria autokorelasi ada tiga, yaitu:

1) Angka D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.

2) Angka D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada

autokorelasi.

3) Angka D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.

e. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas berarti ada variabel pengganggu dalam

persamaan model regresi yang mempunyai varian yang sama atau tidak, untuk

mengetahui terjadinya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression

Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value.

Menurut Singgih Santoso (2001) menetapkan dasar pengambilan keputusan

berkaitan dengan gambar tersebut adalah :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk suatu pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka

diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah

heteroskedastisitas.

Page 76: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

2. Uji Hipotesis

Langkah selanjutnya setelah uji prasyarat terpenuhi adalah melakukan

pengujian hipotesis yang telah diajukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang

diajukan diterima atau ditolak. Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Duwi Priyatno (2008: 73) mendefinisikan bahwa, ”Analisis regresi

linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel

independent (X1, X2,....Xn) dengan variabel dependent (Y).” Analisis ini

digunakan untuk mengukur nilai pengaruh kemandirian belajar (X1), intensitas

pemanfaatan perpustakaan sekolah (X2), dan prestasi belajar siswa (Y).

Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

Y = a0 + a1X1 + a2X2

(Sudjana, 2001: 347)

Keterangan :

Y = Variabel terikat

X1, X2 = Variabel bebas

a0 = Konstanta regresi

a1 , a2 = Koefisien regresi

b. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel

independent (X) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependent (Y) (Duwi Priyatno, 2008). Rumus t hitung pada analisis regresi

adalah sebagai berikut :

i

ihitung Sb

bt

Keterangan :

bi = koefisien masing-masing variabel independent dengan i = 1, 2, 3, 4

sbi = standar error variabel i

Page 77: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Keputusan :

1) Jika thitung < ttabel maka H0 diterima, hal ini berarti variabel independent tidak

mempengaruhi variabel dependent secara signifikan.

2) Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak, hal ini berarti variabel independent

mempengaruhi variabel dependent secara signifikan.

c. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independent

(X) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependent (Y). Duwi Priyatno (2008) menyajikan model uji F dengan rumus

sebagai berikut :

1/1/

2

2

knRkRF

Keterangan :

F = harga F garis regresi

R2 = koefisien korelasi ganda

n = ukuran sampel

k = banyaknya variabel bebas

Keputusan :

1) Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima, hal ini berarti semua variabel

independent secara serentak dan signifikan tidak mempengaruhi variabel

dependent.

2) Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, hal ini berarti semua variabel

independent secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel

dependent.

d. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah untuk mengetahui kontribusi yang

diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel terikatnya dan juga untuk

mengetahui seberapa besar kontribusi variabel-variabel di luar model regresi

tersebut. Koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel Model Summary dari

output SPSS dan tertulis R Square (R2). Nilai koefisien determinasi adalah

Page 78: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

%100Re

11 xgJKYXa

%100Re

22 xgJKYXa

%100Re xTJK

gJK

diantara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam

menjelaskan variabel terikat sangat terbatas, jika nilai R2 sama dengan 1 berarti

kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sempurna.

e. Menghitung Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif

1) Sumbangan relatif yaitu untuk mengetahui seberapa besar sumbangan

masing-masing prediktor terhadap kriterium Y, dengan rumus :

Prediktor X1 : SR% =

Prediktor X2 : SR% =

2) Sumbangan efektif yaitu untuk mengetahui seberapa besar sumbangan

murni yang diberikan masing-masing prediktor terhadap kriterium Y,

terlebih dahulu dicari efektif garis regresi dengan rumus :

R2 =

Mencari sumbangan efektif X1 terhadap Y dengan rumus :

SE% X1 = SR % X1 x R2

Mencari sumbangan efektif X2 terhadap Y dengan rumus :

SE% X2 = SR % X2 x R2

Dimana R2= efektivitas garis regresi.

(Sutrisno Hadi, 2001:45)

Page 79: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Variabel

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Kemandirian Belajar Siswa dan

Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Mata

Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran

2010/2011” ini menggunakan dua variabel bebas yaitu Kemandirian Belajar (X1),

Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah (X2), dan satu variabel terikat yaitu

Prestasi Belajar Siswa (Y).

Guna mengungkapkan dan membuktikan hipotesis yang telah

dikemukakan, maka dalam pengumpulan datanya dengan menggunakan angket

yang disebarkan kepada responden yaitu siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3

Sukoharjo. Berdasarkan data hasil penyebaran angket kepada responden dapat

diketahui hasil sebagai berikut :

Tabel 6. Deskripsi Data Variabel Kemandirian Belajar, Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah, dan Prestasi Belajar Siswa

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kemandirian Belajar 61 29 52 81 67.70 6.697

Intensitas Pemanfaatan

Perpustakaan

61 25 35 60 50.97 5.363

Prestasi Belajar 61 27 63 90 71.54 6.318

Valid N (listwise) 61 Sumber: data primer diolah, 2011.

61

Page 80: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

1. Deskripsi Data Variabel Kemandirian Belajar Siswa

Gambar 2. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Kemandirian Belajar Siswa

Sumber: data primer diolah, 2011.

Berdasarkan deskripsi data statistik pada tabel 4 dan grafik distribusi

frekuensi nilai angket variabel kemandirian belajar di atas, maka diperoleh hasil

sebagai berikut:

a. Berdasarkan data di atas dapat diketahui jumlah pengamatan dalam

penelitian ini dilakukan kepada 61 siswa dengan nilai terendah 52 dan

nilai tertinggi 81.

b. Rata-rata hitung atau mean 67,70 dan standar deviasi 6,697.

Perhitungan dengan persentase skor tertinggi dari kemandirian belajar

yaitu jumlah item x skor tertinggi jawaban 23 x 4 = 92, dengan jumlah responden

sebanyak 61 siswa maka diperoleh nilai tertinggi 61 x 92 = 5612. Jumlah nilai

variabel kemandirian belajar berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan

adalah ΣX1 = 4131 (lampiran), dengan demikian tingkat kemandirian belajar siswa

di SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun 2010/2011 adalah 4131 dibagi 5612 sama

dengan 0,7361 atau 73,61%.

Page 81: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

2. Deskripsi Data Variabel Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan

Gambar 3. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Intensitas Pemanfaatan

Perpustakaan Sekolah Sumber: data primer diolah, 2011.

Berdasarkan deskripsi data statistik pada tabel 4 dan grafik distribusi

frekuensi nilai angket variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan di atas, maka

diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Berdasarkan data di atas dapat diketahui jumlah pengamatan dalam

penelitian ini dilakukan kepada 61 siswa dengan nilai terendah 35 dan

nilai tertinggi 60.

b. Rata-rata hitung atau mean 50,97 dan standar deviasi 5,363.

Perhitungan dengan persentase skor tertinggi dari intensitas pemanfaatan

perpustakaan yaitu jumlah item x skor tertinggi jawaban 17 x 4 = 68, dengan

jumlah responden sebanyak 61 siswa maka diperoleh nilai tertinggi 61 x 68=

4148. Jumlah nilai variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan berdasarkan

pengumpulan data yang dilakukan adalah ΣX2 = 3109 (lampiran), dengan

demikian kondisi intensitas pemanfaatan perpustakaan di SMA Negeri 3

Sukoharjo tahun 2010/2011 adalah 3109 dibagi 4148 sama dengan 0,7495 atau

74,95%.

Page 82: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

3. Deskripsi Data Variabel Prestasi Belajar Siswa

Gambar 4. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar Siswa

Sumber: data primer diolah, 2011.

Berdasarkan deskripsi data statistik pada tabel 4 dan grafik distribusi

frekuensi variabel prestasi belajar di atas, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Berdasarkan data di atas dapat diketahui jumlah pengamatan dalam

penelitian ini dilakukan kepada 61 siswa dengan nilai terendah 63 dan

nilai tertinggi 90.

b. Rata-rata hitung atau 71,54 dan standar deviasi 6,318.

Nilai tersebut jika dihitung dalam presentase dengan diketahui nilai

tertinggi yang mungkin dicapai siswa adalah 100, dan jumlah responden adalah 61

siswa, maka diperoleh nilai tertinggi variabel prestasi belajar 100 x 61 = 6100.

Jumlah nilai variabel prestasi belajar berdasarkan data yang terkumpul adalah ΣY

= 4364 (lampiran), dengan demikian tingkat prestasi belajar mata pelajaran

ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun 2010/2011 adalah 4364

dibagi 6100 adalah 0,7154 atau sebesar 71,54%.

Page 83: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Data yang akan digunakan untuk analisis statistik dengan teknik regresi

linier ganda sebelum pengujian hipotesis dilakukan harus memenuhi beberapa uji

persyaratan. Uji prasyarat analisis digunakan untuk mengetahui apakah data yang

akan dianalisis sudah memenuhi syarat atau belum, uji prasyarat tersebut meliputi:

1. Uji Normalitas

Gambar 5. Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Sumber: data primer diolah, 2011.

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel

terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati

normal. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada

sumbu diagonal pada suatu grafik Normal P-P Plot. Singgih Santoso (2001)

menetapkan dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Page 84: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Berdasarkan uji normalitas, pada output terlihat bahwa data menyebar di

sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Linieritas

Tabel 7. Hasil Uji Linieritas Variabel Kemandirian Belajar dan Prestasi belajar ANOVA Table

Sig.

Prestasi Belajar

* Kemandirian

Belajar

Between

Groups

(Combined) .001

Linearity .000

Deviation from Linearity .035

Within Groups

Total Sumber: data primer diolah, 2011.

Tabel 8. Hasil Uji Linieritas Variabel Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan dan Prestasi belajar

ANOVA Table

Sig.

Prestasi Belajar

* Intensitas

Pemanfaatan

Perpustakaan

Between

Groups

(Combined) .068

Linearity .002

Deviation from Linearity .274

Within Groups

Total Sumber: data primer diolah, 2011.

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang

linier antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Uji linearitas variabel

X1 terhadap Y, X2 terhadap Y yaitu untuk mengetahui tingkat kelinearan data atau

mengetahui bahwa setiap peningkatan variabel X juga diikuti peningkatan

variabel Y dengan menetapkan harga-harga.

Page 85: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Uji linieritas di dalam penelitian ini pada SPSS dengan menggunakan

Test for Linearity pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai

hubungan yang linier apabila signifikansi pada Linearity < 0,05 (Duwi Priyatno,

2008).

Berdasarkan uji linieritas yang telah dilakukan, dapat diketahui dari

output SPSS bahwa nilai signifikansi pada Linierity untuk variabel kemandirian

belajar terhadap prestasi belajar adalah 0,000 dan untuk variabel intensitas

pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar adalah 0,002. Output yang

diperoleh menunjukkan bahwa signifikansi pada Linierity dari kedua perhitungan

adalah < 0,05, sehingga dapat disimpulkan antara variabel kemandirian belajar

dan prestasi belajar serta intensitas pemanfaatan perpustakaan dan prestasi belajar

keduanya terdapat hubungan yang linier.

3. Uji Multikolinieritas

Tabel 9. Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa

Model

Collinearity

Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Kemandirian Belajar .987 1.013

Intensitas Pemanfaatan

Perpustakaan

.987 1.013

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Sumber: data primer diolah, 2011.

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas.

Menurut Singgih Santoso (2001), uji multikolinearitas dilakukan dengan

mengamati nilai VIF dan TOLERANCE. Pedoman suatu model regresi yang

bebas multikolinearitas adalah :

a. Mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1

Page 86: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

b. Mempunyai angka TOLERANCE mendekati 1

Dilihat dari tabel koefisien diketahui nilai dari VIF di sekitar angka 1,

dan nilai TOLERANCE mendekati angka 1, maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi multikolinieritas atau dapat dikatakan tidak ada hubungan antar variabel

bebas.

4. Uji Autokorelasi

Tabel 10. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model Durbin-Watson

1 1.702

Sumber: data primer diolah, 2011.

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi terjadi karena observasi

yang berturutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Model regresi yang

baik apabila tidak terjadi autokorelasi. Menurut Singgih Santoso (2001) kriteria

autokorelasi ada tiga, yaitu:

1) Angka D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.

2) Angka D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi.

3) Angka D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.

Berdasarkan tabel hasil uji autokorelasi, diketahui nilai D-W sebesar

1,702 atau terletak diantara -2 sampai 2 maka berarti diindikasikan tidak ada

autokorelasi, jadi regresi yang dihasilkan baik.

5. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas berarti ada variabel pengganggu dalam

persamaan model regresi yang mempunyai varian yang sama atau tidak. Untuk

mengetahui terjadinya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression

Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value. Menurut

Page 87: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Singgih Santoso (2001) menetapkan dasar pengambilan keputusan berkaitan

dengan gambar tersebut adalah :

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk suatu pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka

diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah

heteroskedastisitas.

Gambar 6. Grafik Scatterplot (diagram pencar)

Sumber: data primer diolah, 2011.

Scatterplot di atas tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar

di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat

masalah heteroskedasitas.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan

yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila

data yang terkumpul dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan

ditolak apabila data tidak mendukung.

Page 88: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

1. Pengujian Hasil Analisis Data

Tabel 11. Hasil Uji Analisis Data Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error

1 (Constant) 20.194 8.545 2.363 .021

Kemandirian Belajar .471 .097 4.834 .000

Intensitas Pemanfaatan

Perpustakaan

.382 .122 3.147 .003

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Sumber: data primer diolah, 2011.

Pengujian ini diawali dengan mencari persamaan regresi linier ganda.

Berdasarkan output SPSS maka diperoleh persamaan garis regresi:

Y = 20,194 + 0,471 X1 + 0,382 X2

Hal ini berarti arah perubahan nilai Y akan berubah tergantung pada

besarnya koefisien X1 dan X2.

a. Uji Hipotesis Pengaruh Variabel Independen secara Parsial terhadap

Variabel Dependen (Uji t)

1) Berdasarkan output SPSS untuk variabel kemandirian belajar (X1) diperoleh

hasil thitung sebesar 4,834 dan ttabel dengan df= 58 sebesar 2,002. Hasil thitung

dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikansi 5%, maka diperoleh

thitung > ttabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kemandirian

belajar (X1) secara parsial berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi

siswa (Y).

2) Berdasarkan output SPSS untuk variabel intensitas pemanfaatan

perpustakaan (X2) diperoleh hasil thitung sebesar 3,147 dan ttabel dengan df=

58 sebesar 2,002. Hasil thitung dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf

signifikansi 5%, maka diperoleh thitung > ttabel, sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2) secara parsial

berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi siswa (Y).

Page 89: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

b. Uji Hipotesis Pengaruh Variabel Independen secara Simultan terhadap

Variabel Dependen (Uji F)

Tabel 12. Hasil Uji F ANOVAb

Model df F Sig.

1 Regression 2 18.581 .000a

Residual 58

Total 60 Sumber: data primer diolah, 2011.

Berdasarkan hasil output SPSS untuk melihat signifikansi variabel

kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi

belajar ekonomi diperoleh hasil nilai Fhitung sebesar 18,581 dan nilai Ftabel

dengan df1= 2 dan df2= 58 sebesar 3,156. Hasil Fhitung > Ftabel yaitu 18,581 >

3,156 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kemandirian belajar dan

intensitas pemanfaatan perpustakaan secara simultan berpengaruh terhadap

variabel prestasi belajar siswa.

c. Menghitung Koefisien Determinasi

Tabel 13. Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R Square

1 .391

Sumber: data primer diolah, 2011.

Nilai koefisien determinasi (R square) digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model variabel independen (X) dalam menjelaskan

variabel dependen (Y). Hasil dari output SPSS diketahui nilai koefisien

determinasi (R square) sebesar 0,391. Hal ini berarti seluruh variabel

independen (kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan)

dapat menjelaskan variabel dependen (prestasi belajar siswa) sebesar 39,1%,

sedangkan sisanya (100% - 39,1% = 60,9%) dijelaskan oleh variabel lainnya

yang tidak dimasukkan dalam model.

Page 90: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

d. Menghitung Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif

1) Sumbangan Relatif

Sumbangan relatif variabel kemandirian belajar (X1) terhadap prestasi

belajar siswa (Y) sebesar 68,45%, sedangkan sumbangan relatif intensitas

pemanfaatan perpustakaan (X2) terhadap prestasi belajar siswa (Y) sebesar

31,55% (lampiran).

2) Sumbangan Efektif

Sumbangan efektif variabel kemandirian belajar (X1) terhadap prestasi

belajar siswa (Y) sebesar 26,76%, sedangkan sumbangan efektif variabel

intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2) terhadap prestasi belajar siswa (Y)

sebesar 12,33% (lampiran).

2. Penafsiran Pengujian Hipotesis

a. Penafsiran Uji Hipotesis Pengaruh Variabel Independen secara Parsial

terhadap Variabel Dependen (Uji t)

Berdasarkan hasil analisis data, untuk variabel kemandirian belajar

(X1) diperoleh nilai thitung 4,834, sedangkan nilai koefisien regresinya 0,471

dengan arah hubungan positif. Hal ini berarti variabel bebas kemandirian

belajar (X1) mempunyai arah hubungan yang searah dan signifikan terhadap

variabel terikat prestasi belajar (Y), dengan kata lain jika variabel kemandirian

belajar (X1) naik 1 satuan, maka akan menyebabkan naiknya variabel prestasi

belajar (Y) sebesar 0,471 satuan, sebaliknya jika variabel kemandirian belajar

(X1) turun 1 satuan akan menyebabkan turunnya variabel prestasi belajar (Y)

sebesar 0,471 satuan.

Variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2) diperoleh nilai

thitung 3,147, sedangkan nilai koefisien regresinya 0,382 dengan arah hubungan

positif. Hal ini berarti variabel bebas intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2)

mempunyai arah hubungan yang searah dan signifikan terhadap variabel terikat

prestasi belajar (Y), dengan kata lain jika variabel intensitas pemanfaatan

perpustakaan (X2) naik 1 satuan, maka akan menyebabkan naiknya variabel

prestasi belajar (Y) sebesar 0,382 satuan, sebaliknya jika variabel intensitas

Page 91: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

pemanfaatan perpustakaan (X2) turun 1 satuan akan menyebabkan turunnya

variabel prestasi belajar (Y) sebesar 0,382 satuan.

Seluruh variabel bebas secara langsung berpengaruh terhadap variabel

terikat. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang

berbunyi “Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar siswa

terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA

Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011”, dan “Terdapat pengaruh

yang signifikan antara intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap

prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3

Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011”, dapat diterima.

b. Penafsiran Uji Hipotesis Pengaruh Variabel Independen secara Simultan

terhadap Variabel Dependen (Uji F)

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilia Fhitung sebesar 18,581

dan nilai Ftabel dengan df1= 2 dan df2= 58 sebesar 3,156 jadi nilai Fhitung > Ftabel

atau 18,581 > 3,156, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kemandirian

belajar (X1) dan intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2) secara bersama-

sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

prestasi belajar (Y).

Seluruh variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel terikat. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang berbunyi “Terdapat pengaruh yang signifikan antara

kemandirian belajar siswa dan intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah

secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi

siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011”, dapat

diterima.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, telah terbukti

bahwa variabel kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan

secara parsial maupun simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

Page 92: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun

Pelajaran 2010/2011. Langkah selanjutnya setelah dilakukan pengujian

persyaratan analisis dan pengujian hipotesis yaitu pembahasan hasil penelitian.

1. Pembahasan Hasil Pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Prestasi

Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun

Pelajaran 2010/2011.

Hasil uji t untuk variabel kemandirian belajar (X1) menunjukkan

bahwa nilai thitung > ttabel atau 4,834 > 2,002, sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel kemandirian belajar (X1) secara parsial berpengaruh terhadap prestasi

belajar (Y). Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa

diantaranya kemandirian belajar siswa dan intensitas pemanfaatan

perpustakaan sekolah. Kemandirian belajar siswa merupakan suatu

karakteristik dari siswa untuk mendayagunakan segenap kemampuan guna

memenuhi kebutuhan belajarnya, tidak bergantung pada orang lain dalam

menyelesaikan tugas dan permasalahan belajarnya. Siswa akan memperoleh

prestasi belajar yang memuaskan apabila siswa mampu merencanakan dan

melaksanakan kegiatan dalam belajar setepat mungkin, dan siswa mampu

mengurus kebutuhannya terutama berupa tugas-tugas belajar sendiri tanpa

bergantung pada orang lain dengan mendayagunakan segenap kemampuan

dan penuh inisiatif mengatasi permasalahannya, serta didasari dengan rasa

percaya diri yang tinggi. Kemandirian belajar dipandang sebagai salah satu

faktor penting yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai koefisien regresi untuk

variabel kemandirian belajar (X1) sebesar 0,471 dengan arah hubungan positif.

Hal ini berarti variabel bebas kemandirian belajar mempunyai arah hubungan

yang searah dan signifikan terhadap variabel terikat prestasi belajar, dengan

kata lain jika variabel kemandirian belajar (X1) naik 1 satuan, maka akan

menyebabkan naiknya variabel prestasi belajar (Y) sebesar 0,471 satuan.

Berdasarkan penjelasan dan hasil penelitian di atas diketahui ketika tingkat

Page 93: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

kemandirian belajar siswa itu tinggi, maka semakin tinggi pula prestasi belajar

yang diperolehnya.

2. Pembahasan Hasil Pengaruh Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan

Sekolah terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3

Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011.

Hasil uji t untuk variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah

(X2) menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel atau 3,147 > 2,002, sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2) secara

parsial berpengaruh terhadap prestasi belajar (Y). Intensitas pemanfaatan

perpustakaan sekolah oleh siswa adalah tingkat frekuensi kehadiran siswa

dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sarana penting dalam

proses belajar mengajar di lingkup sekolah demi pencapaian tujuan

pembelajaran yang optimal. Intensitas pemanfaatan perpustakaan merupakan

salah satu faktor dari banyak faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi

belajar siswa, jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar di sekolah,

perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam

upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan

dan pengajaran. Menurut Darmono (2007 : 2) menyatakan bahwa melalui

penyediaan perpustakaan, siswa dapat berinteraksi dan terlibat langsung baik

secara fisik maupun mental dalam proses belajar. Perpustakaan sekolah

merupakan bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan, dimana

bersama-sama dengan komponen pendidikan lainnya turut menentukan

keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran. Melalui perpustakaan siswa

dapat mendidik dirinya secara berkesinambungan.

Siswa dengan intensitas yang tinggi memanfaatkan perpustakaan

sekolah dan melakukan kunjungan setiap saat dalam rangka mencari bahan

referensi untuk keperluan belajarnya akan memperoleh prestasi belajar yang

optimal. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai koefisien regresi untuk

variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2) sebesar 0,382 dengan arah

hubungan positif. Hal ini berarti variabel bebas intensitas pemanfaatan

Page 94: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

perpustakaan mempunyai arah hubungan yang searah dan signifikan terhadap

variabel terikat prestasi belajar, dengan kata lain jika variabel intensitas

pemanfaatan perpustakaan (X2) naik 1 satuan, maka akan menyebabkan

naiknya variabel prestasi belajar (Y) sebesar 0,382 satuan. Berdasarkan

penjelasan dan hasil penelitian di atas diketahui ketika semakin tinggi intensitas

siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah untuk keperluan belajarnya

maka semakin baik prestasi belajar yang diperolehnya.

3. Pembahasan Hasil Pengaruh antara Kemandirian Belajar dan Intensitas

Pemanfaatan Perpustakaan secara Bersama-sama terhadap Prestasi

Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun

Pelajaran 2010/2011.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan untuk variabel

kemandirian belajar (X1) dan intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2) yang

telah dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi linier ganda, maka

dapat diketahui harga Fhitung > Ftabel atau 18,581 > 3,156 dan juga nilai koefisien

regresi diperoleh 0,471 dan 0,382 dengan nilai positif, hal ini berarti bahwa

secara simultan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi

belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Pelajaran

2010/2011. Artinya semakin tinggi kemandirian belajar dan intensitas

pemanfaatan perpustakaan siswa maka semakin tinggi pula prestasi belajar

yang dicapai siswa, sebaliknya semakin rendah kemandirian belajar dan

intensitas pemanfaatan perpustakaan siswa maka semakin rendah pula prestasi

belajar yang dicapai.

Haris Mudjiman (2006: 7) menyatakan bahwa, ”Belajar Mandiri adalah

kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai

sesuatu kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah dan dibangun dengan bekal

pengetahuan/kompetensi yang telah dimiliki”. Siswa yang telah mempunyai

kemandirian dalam belajarnya, kemudian didukung dengan intensitas

Page 95: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

pemanfaatan perpustakaan yang tinggi sebagai upaya untuk mencari sumber

belajar yang dibutuhkannya akan memperoleh prestasi belajar yang optimal.

Di antara variabel-variabel bebas terdapat perbedaan di dalam

mempengaruhi variabel terikat. Variabel kemandirian belajar (X1) berpengaruh

terhadap variabel prestasi belajar (Y) yang ditunjukkan dengan nilai

Sumbangan Relatif sebesar 68,45% dan Sumbangan Efektif sebesar 26,76%,

sedangkan variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan (X2) berpengaruh

terhadap variabel prestasi belajar (Y) dengan nilai Sumbangan Relatif sebesar

31,55% dan sumbangan efektif sebesar 12,33%. Hal ini berarti variabel

kemandirian belajar memberikan sumbangan yang lebih besar dibandingkan

variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan dalam mempengaruhi prestasi

belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Pelajaran

2010/2011.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat dilihat bahwa prestasi belajar

siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Sukoharjo dapat ditingkatkan jika

kemandirian belajar siswa serta tingkat intensitas pemanfaatan perpustakaan

lebih diperhatikan guna menunjang proses pembelajaran. Adanya kemandirian

belajar dan tingkat intensitas pemanfaatan perpustakaan yang tinggi akan

menghasilkan prestasi belajar yang tinggi pula.

Page 96: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah

dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar terhadap prestasi

belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran

2010/2011. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t untuk variabel kemandirian

belajar menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel atau 4,834 > 2,002. Hal ini

berarti semakin tinggi kemandirian belajar siswa maka akan semakin baik pula

prestasi belajar siswa.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara intensitas pemanfaatan perpustakaan

sekolah terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3

Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t untuk

variabel intensitas pemanfaatan perpustakaan menunjukkan bahwa nilai thitung >

ttabel atau 3,147 > 2,002. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat intensitas

pemanfaatan perpustakaan oleh siswa maka akan semakin baik pula prestasi

belajar siswa.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar dan intensitas

pemanfaatan perpustakaan secara bersama-sama terhadap prestasi belajar

ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011.

Hal ini dibuktikan dengan hasil uji F yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung >

Ftabel atau 18,581 > 3,156. Hal ini berarti semakin tinggi kemandirian belajar

siswa dan tingkat intensitas pemanfaatan perpustakaan siswa maka akan

semakin baik pula prestasi belajar siswa.

78

Page 97: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

B. Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, sebagai implikasi hasil

penelitian ini adalah:

1. Kemandirian belajar siswa diperlukan dalam usaha untuk mencapai prestasi

belajar yang baik. Kemandirian belajar akan mengembangkan kemampuan

kognitif atau kemampuan berpikir yang tinggi, hal ini disebabkan karena

siswa terbiasa menghadapi tugas serta mencari pemecahannya sendiri dengan

menggali sumber belajar yang ada dan mengadakan diskusi dengan teman bila

menghadapi kesulitan. Adanya kemandirian belajar siswa di kelas akan

menciptakan suasana belajar yang kondusif dan kompetitif karena ciri khas

yang ada pada siswa yang yang mempunyai kemandirian belajar adalah

motivasi yang besar untuk berprestasi.

2. Intensitas pemanfaatan perpustakaan oleh siswa juga menentukan keberhasilan

siswa dalam belajar. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu dari berbagai

macam sumber belajar yang tersedia di lingkungan sekolah. Siswa yang

memiliki rasa tanggung jawab akan kebutuhan belajarnya akan berusaha

menggali sumber belajar termasuk perpustakaan sekolah untuk memecahkan

tugas-tugas belajarnya. Tingkat intensitas pemanfaatan perpustakaan yang

tinggi akan mempengaruhi siswa memperoleh prestasi belajar yang optimal.

3. Berdasarkan hasil penelitian telah diketahui bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan

sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dapat menjadi bukti bagi

institusi pendidikan secara umum bahwa prestasi belajar dapat dipengaruhi

oleh tingkat kemandirian belajar dan intensitas pemanfaatan perpustakaan

sekolah oleh siswa. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi

bagi institusi pendidikan dalam mengarahkan siswa dalam belajarnya, sehingga

sikap kemandirian belajar akan terwujud yang nantinya akan memberikan

pengaruh positif terhadap prestasi belajar.

Page 98: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian di atas, maka dapat

dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah

a. Kepala sekolah dapat mengambil kebijakan untuk menetapkan dan

melaksanakan program peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan

sekolah misal dengan penambahan koleksi buku pustaka yang disesuaikan

dengan kebutuhan siswa dan perkembangan teknologi seperti internet,

sehingga dapat memperlancar kegiatan belajar mengajar dan siswa

memperoleh prestasi belajar yang optimal.

2. Bagi guru

a. Guru perlu mendorong sikap kritis dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu

pengetahuan dan wawasan untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan metode-metode

mengajar inovatif yang memposisikan guru hanya sebagai fasilitator dan

lebih mengaktifkan siswa dalam mencari sumber-sumber belajar dan

membangun pengetahuannya. Guru juga perlu menghilangkan kebiasaan

siswa yang masih bergantung kepada orang lain, yakni dengan cara

memberikan hukuman atau sanksi kepada siswa yang masih menyalin dan

menyontek pekerjaan teman.

b. Guru memberikan tugas kepada siswa dengan memanfaatkan buku-buku

yang ada di perpustakaan, sehingga siswa akan terbiasa untuk belajar

dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah yang pada akhirnya akan

meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Bagi siswa

a. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa kemandirian belajar

sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar, maka siswa harus dapat

menumbuhkan kemandirian belajar dalam dirinya dengan selalu

menanamkan kebanggaan atas hasil yang dicapai dari usaha sendiri. Cara

yang bisa dilakukan adalah membiasakan diri untuk berusaha sendiri

mengerjakan tugas-tugas belajarnya dengan penuh inisiatif tanpa bergantung

Page 99: PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN … · satu unit kemandirian belajar (X commit to user v ABSTRAK Tholib Anwari. K7406149. PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN INTENSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

kepada orang lain misal dengan mencari pada buku-buku referensi atau

internet, diskusi dengan teman kalau ada materi yang kurang bisa dipahami.

Siswa juga perlu menanamkan rasa percaya diri yang tinggi untuk tidak

mudah terpengaruh pada hal-hal yang nantinya akan merugikan diri sendiri.

b. Siswa mampu memanfaatkan fasilitas perpustakaan sekolah misal dengan

membaca atau meminjam buku referensi dan buku-buku ilmu pengetahuan

lainnya seperti majalah, tabloid, jurnal atau buletin mingguan yang dapat

menambah wawasan serta memperluas pengetahuan siswa, sehingga dapat

membantu tercapainya prestasi belajar yang optimal.