pengaruh kecepatan digester dan pressan terhadap

34
PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP KEHILANGAN MINYAK DI PABRIK PKS PTPN IV UNIT ADOLINA LAPORAN TUGAS AKHIR OK AFIM AZHARI DAMANIK 152401051 PROGRAM STUDI D-3 KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN

TERHADAP KEHILANGAN MINYAK DI

PABRIK PKS PTPN IV UNIT ADOLINA

LAPORAN TUGAS AKHIR

OK AFIM AZHARI DAMANIK

152401051

PROGRAM STUDI D-3 KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

Universitas Sumatera Utara

Page 2: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN

TERHADAP KEHILANGAN MINYAK DI

PABRIK PKS PTPN IV UNIT ADOLINA

LAPORAN TUGAS AKHIR

DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS DAN MEMENUHI SYARAT

MEMPEROLEH GELAR AHLI MADYA

OK AFIM AZHARI DAMANIK

152401051

PROGRAM STUDI D-3 KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

Universitas Sumatera Utara

Page 3: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

Universitas Sumatera Utara

Page 4: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

PERNYATAAN

PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN

TERHADAP KEHILANGAN MINYAK DI

PABRIK PKS PTPN IV UNIT ADOLINA

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali

beberapa kutipan dan ringkasan yang masing–masing disebutkan sumbernya.

Medan, September 2019

OK AFIM AZAHARI DAMANIK

152401051

Universitas Sumatera Utara

Page 5: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah

ini tepat pada waktunya dengan judul “Pengaruh Kecepatan Digester dan Pressan

Terhadap Kehilangan Minyak di Pabrik PKS PTPN IV Unit Adolina”.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr.Kerista Sebayang, MS

selaku Dekan FMIPA USU. Terima kasih kepada Ibu Dr.Cut Fatimah Zuhra, M.Si

selaku Ketua Departemen Kimia FMIPA USU. Terima kasih kepada Bapak

Dr.Minto Supeno, M.S selaku Ketua Program D-3 Kimia. Terima kasih kepada Ibu

Dra. Nurhaida Pasaribu, M.Si selaku dosen pembimbing saya yang telah meluangkan

waktu, tenaga, dan pikiran dalam membantupenulisan karya ilmiah ini. Terima kasih

kepada Kedua orang tua yang sangat saya sayangi Ibrahim Damanik dan Nining Elvi

Lestari, S.Pd serta kepada Keluarga yang telah memberi semangat penuh serta doa.

Terima kasih kepada Bapak Bapak Tinton Tonika Surbakti, Bapak Dwinoto Pradono

selakupembimbing dan sekaligus Asisten Pengolahan.dan Seluruh Karyawan/ti PT.

Perkebunan Nusantara IV Kebun Adolina, yang telah memberikan fasilitas kepada

penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. Terima kasih kepada Teman-

teman seperjuangan D-3 Kimia stambuk 2015.Untuk sahabat dan rekan - rekan saya

dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selama ini

memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa

akan membalasnya.

Medan, September 2019

OK AFIM AZAHARIDAMANIK

Universitas Sumatera Utara

Page 6: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN

TERHADAP KEHILANGAN MINYAK DI

PABRIK PKS PTPN IV UNIT ADOLINA

ABSTRAK

Telah dilakukan Penelitian kecepatan Digester dan Pressan terhadap

kehilangan minyak di Pabrik PKS PTPN IV Unit Adolina. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui kehilangan minyak akibat pengaruh kecepatan Digester dan

Pressan. Sampel diambil dari Crude Oil Tank, melalui proses uji Sentrifugasi. Hasil

yang didapat : Kehilangan minyak pada kecepatan digester 27 Rpm dan kecepatan

pressan 11 Rpm adalah 5%, pada Kecepatan digester 24 Rpm dan kecepatan pressan

12 Rpm adalah 5%, pada Kecepatan gester 27 Rpm dan kecepatan pressan 12 Rpm

adalah 6%, Menurut kehilangan minyak, pada Pabrik PKS di PTPN IV Unit Adolina

sudah memenuhi standar mutu sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal

ini menunjukan bahwa proses dari pabrik kelapa sawit berkerja dengan optimal

tepatnya proses diGester dan Pressan.

Kata kunci : Gester, Minyak, Pressan.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

EFFECT OF SPEED INGESTER AND PRESSURE

AGAINST LOSS OF OIL INPKS FACTORY

PTPN IV ADOLINA UNIT

ABSTRACT

Research on the speed of Ingester and Impression of oil loss has been carried out at

the PT Adolina Unit PKS IV Plant. The purpose of this study was to determine the

loss of oil due to the fast influence of Ingester and Impression. The sample was taken

from Crude Oil Tank, through the Centrifugation test process. Results obtained: Loss

of oil at the speed of the Ingester 27 Rpm is 5%, at the speed of the Ingester 24 Rpm

is 5%, at the Ingester speed of 27 Rpm is 6%, at the pressure speed of 11 Rpm is 5%,

at the pressure speed 12 Rpm is 5% , at the pressure speed of 12 Rpm is 6%.

According to the loss of oil, the PKS Factory in PTPN IV Unit Adolina has met the

quality standards in accordance with the Indonesian National Standard (SNI). This

shows that the process of the palm oil mill works optimally exactly the process in

Gester and Pressure

Keywords: Gester, Oil, Pressure

Universitas Sumatera Utara

Page 8: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

DAFTAR ISI

PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR

Halaman

PERNYATAAN ii

PENGHARGAAN iii

ABSTRAK iv

ABSTRACT v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR SINGKATAN ix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Permasalahan 2

1.3 Hipotesis 2

1.4 Tujuan Penelitian 2

1.5 Manfaaat Penelitian 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Analisa kehilangan minyak pada ampas pressan 4

2.2 Analisa kadar air pada minyak sawit 5

2.3 Analisa kehilangan minyak pada tandan kosong 5

2.4 Kehilangan minyak Digester 6

2.5 Digester ( keterangan alat ) 7

2.6 Kehilangan minyak di Screw Press 8

2.7 Screw Press ( Keterangan alat ) 9

2.8 Crude Oil Tank ( Keterangan Alat ) 10

BAB 3 METODE PERCOBAAN

3.1 Prinsip Percobaan 11

3.2 Alat 11

Universitas Sumatera Utara

Page 9: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

3.3 Bahan 11

3.4 Prosedur Percobaan 11

3.4.1 Alat Digester 11

3.4.2 Alat Screw Press 12

3.4.3 Alat Crude Oil Tank 13

3.4.4 Uji Sentrifugasi 13

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dari Digester 1,2, dan 4 14

4.2 Perhitungan 17

4.3 Pembahasan 18

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 20

5.2 Saran 20

DAFTAR PUSTAKA 21

LAMPIRAN GRAFIK

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Page 10: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

DAFTAR TABEL

Nomor Judul

Halaman

Tabel

4.1 Kecepatan digester 27 Rpm dan kecepatan pressan 11 Rpm 14

4.2 Kecepatan digester 24 Rpm dan kecepatan pressan 12 Rpm 15

4.3 Kecepatan digester 27 Rpm dan kecepatan pressan 12 Rpm 16

Universitas Sumatera Utara

Page 11: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

DAFTAR SINGKATAN

SNI = Standar Nasional indonesia

CPO = crude palm oil

NOS = Non Oily Solid

PKO = Palm kernel oil

TBS = Tanda buah segar

Universitas Sumatera Utara

Page 12: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman kelapa sawit menghasilkan buah yang disebut tandan buah segar

(TBS). setelah diolah, tandan buah segar akan menghasilkan minyak. Minyak yang

berasal dari kelapa sawit terdiri atas dua macam. Pertama, minyak yang berasal dari

daging buah yang dihasilkan melalui pemerasan (pressan). Minyak jenis dikenal

sebagai minyak sawit kasar atau crude palm oil (CPO). Kedua, minyak yang berasal

dari inti sawit, dikenal sebagai inti sawit atau Palm kernel oil (PKO). CPO dan PKO

dapat dibuat menjadi berbagai jenis produk. Pabrik pengolahan CPO disebut refineri

dan esktraksi, yang menghasilkan beberapa jenis minyak siap pakai seperti minyak

goreng dan beberapa jenis minyak yang harus diproses lebih lanjut untuk

menghasilkan produk. Selain minyak dan bahan padat, dihasilkan juga beberapa

jenis padatan yang padat langsung digunakan seperti biodisel, bahan makanan, bahan

baku kosmetika dan obat – obatan, dan bahan baku industry berat dan ringat

(PardameanMaruli, 2008).

Brondolan yang telah terpilih dari stasiun pemipilan diangkut kebagian

pengadukan/pencacahan (digester). Alat ini digunakan untuk pengadukan /

pencacahan berupa tangki vertical yang dilengkapi dengan lengan-lengan pencacah

ini diputar oleh motor listrik yang dipasang dibagian atas dari alat pencacah (

digester ). Putaran lengan-lengan pengadukan berkisar 25-26 rpm. Tujuan utama dari

proses digester yaitu mempersiapkan daging buah untuk pengempaan (pressing)

sehingga minyak dengan mudah dapat dipisahkan dari daging buah dengan kerugian

yang sekecil-kecilnya. Brondolan yang telah mengalami pencacahan dan keluar

melalui bagian bawah digester sudah berupa bubur. Hasil cacahan tersebut langsung

masuk ke alat pengempaan yang berada persis dibagian bawah digester. Pada pabrik

kelapa sawit, umumnya digunakan screw press sebagai alat pengempaan untuk

memisahkan minyak dari daging buah. Proses pemisahan minyak terjadi akibat

putaran screw mendesak bubur buah, sedangkan dari arah yang berlawan tertahan

Universitas Sumatera Utara

Page 13: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

2

oleh sliding cone. Screw dan sliding cone ini berada di dalam sebuah selubung baja

yang disebut press cage, dimana dindingnya berlubang – lubang di seluruh

permukaannya. Dengan demikian, minyak dari bubur buah yang terdesak ini akan

keluar melalui lubang – lubang press cage sedangkan ampasnya keluar melalui celah

antara sliding cone dan press cage. Selama prose pengempaan berlangsung, air panas

ditambahkan kedalam screw press. Hal ini bertujuan untuk pengenceran sehingga

massa bubur buah terlalu rapat maka akan dihasilkan cairan dengan viskositas tinggi

yang menyulitkan proses pemisahan sehingga memperkecil kehilangan minyak.

Jumlah penambahan air berkisar 10 -15% dari berat TBS yang diolah dengan

temperature air sekitar 90𝑜 C. proses pengempaan akan menghasilkan minyak kasar

dengan kadar 50% minyak, 42% air dan 8% padat.(Pahan iyung, 2006).

Angka kehilangan/kerugian minyak sawit merupakan banyaknya minyak

yang tidak terambil pada proses pengolahan. Minyak yang tidak terambil ini

sebagian terbuang ke boiler sebagai bahan bakar, sedangkan sebagian lainnya

terbawa aliran air buang keluar dari pabrik menuju kolam limbah atau badan air.

Kehilangan minyak sawit diperiksa pada contoh tandan kosong, ampas kempa, biji,

dan air drab (Pardamean Maruli, 2017).

1.2 Permasalahan

Berapakah jumlah % kehilangan minyak di Pabrik PKS PTPN IV Unit

Adolina, bila di lihat dari kecepatan digester dan pressan.

1.3 Hipotesis

Kecepatan digester dan pressan terhadap kehilangan minyak di Pabrik PKS

PTPN IV Unit Adolina. Apakah sudah memenuhi standard mutu sesuai Standar

Nasional Indonesia.

1.4 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui berapakah pengaruh kecepatan digester dan pressan

terhadap jumlah % kehilangan minyak di Pabrik PKS PTPN IV Unit Adolina.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

3

1.5 Manfaat Penelitian

Dapat mengetahui jumlah % kehilangan minyak di Pabrik PKS PTPN IV

Unit Adolina, dengan mengubah-ubah kecepatan digester dan pressan.

.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Analisa kehilangan minyak pada Ampas Pressan

Berdasarkan analisa yang dilakukan pada kehilangan minyak ampas pressan

memiliki mutu/kualitas yang baik karena memenuhi syarat Standar Nasional

indonesia (SNI), yaitu mutu kadar losis sebesar 5%. Dari analisa yang dilakukan

sebanyak 3 kali, mendapatkan nilai rata – rata berada pada rentang tersebut dengan

nilai 5,333 %.

Persentase kehilangan minyak kelapa sawit yang didapat dari data tersebut

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tipe screw press, tekanan kerja screw pres,

dan air pengencer. Tipe screw press yang baik ada tipe speichim yang memiliki feed

screw, sehingga kontinuitas dan jumlah bahan yang masuk konstan dibandingkan

dengan adonan yang masuk berdasarkan gravitasi. Penggunakan feed screw akan

menimbulkan pertambahan investasi dan biaya perawat yang lebih besar. Persentase

kehilangan minyak dalam proses pengepressan bisa dikurangi dengan memberikan

perhatian yang lebih intensif dalam pengoprasiannya. Berdasarkan tekanan kerja

screw press, diperhatikan pada dua faktor yaitu tekanan lawan dan stabilitas tekanan.

Menurut faktor tekanan lawan, menurunkan kadar minyak dalam ampas tekanan

lawan dilakukan dengan menaikkan tekanan dengan mengatur cone, namun hal ini

akan menyebabkan ditemukan persentase biji pecah yang tinggi dan dapat

memepercepat kerusakan screw press, bahkan dapat menyebabkan kebakaran

elektromotor screw press. Sedangkan jika tekanan kerja cone yang rendah akan

menghasilkan ampas dengan kadar minyak yang tinggi dengan jumlah biji pecah

sudah berkurang. Oleh sebab itu pengoprasian screw press harus benar – benar

dipertimbangkan keuntungan dan kerugian yang diakibatkannya. Selain itu,

kerusakan cone yang terjadi dipabrik sering dibiarkan begitu saja tanpa diperbaiki.

Selain tekanan lawan, stabilitas tekanan juga harus diperhatikan dengan cara

melakukan suatu system interlocking antara power penggerak screw dengan

hydraulic cone, sehingga akan memperkecil kehilangan minyak dalam ampas,

Universitas Sumatera Utara

Page 16: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

5

dengan meratanya adonan masuk kedalam screw press yang diimbangi dengan

tekanan stabil. (Naibaho,P.M, 1996)

2.2 Analisa kadar air pada minyak sawit

Berdasarkan analisa yang dilakukan pada minyak sawit memiliki

mutu/kualitas yang baik karena memenuhi syarat Standar Nasional indonesia (SNI),

yaitu mutu kadar air sebesar 3%. Dari analisa yang dilakukan sebanyak 3 kali

mendapatkan nilai rata – rata berada pada rentang tersebut dengan nilai 3,166 %.

Mutu minyak kelapa sawit yang baik adalah minyak kelapa sawit yang

mempunyai kadar air sebesar 3% dan kadar asam lemak bebasnya sebesar 3,0%.

Salah satu faktor yang mempengaruhi mutu minyak sawit adalah kadar airnya. Dan

jika kadar air dalam minyak sawit sangat tinggi (>0,20%) maka akan mengakibatkan

terjadinya hidrolisis lemak, dimana hidrolisis dari minyak sawit ini akan

menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas yang menyebabkan ketengikan dan

menghasilkan rasa dan bau tengik pada minyak tersebut. Untuk mendapatkan kadar

air yang sesuai dengan yang diinginkan, maka harus dilakukan pengawasan yang

intensif pada penimbunan dan pada proses pengolahan. Hal ini bertujuan untuk

menghambat atau menekan terjadinya hidrolisis minyak. (PT.PP.Lonsum,2005)

2.3 Analisa kehilangan minyak pada Tandan Kosong

Berdasarkan analisa yang dilakukan pada kehilangan minyak tandan kosong

memiliki mutu/kualitas yang baik karena memenuhi syarat Standar Nasional

indonesia (SNI), yaitu mutu kadar losis sebesar 2%. Dari analisa yang dilakukan

sebanyak 3 kali, mendapatkan nilai rata – rata berada pada rentang tersebut dengan

nilai 2,166%.

Jika hasil persentase melebihi 2% maka semakin banyak tandan kosong yang

tidak dipress sehingga kehilangan minyak pada tandan kosong meningkat

(kandungan jus press rendah). Tandan kosong dari threshing menuju pintu-pintu

masuk kealat press tandan kosong kelapa sawit yang berdiameter lebar 6 cm, panjang

15,5 cm. Sehingga tandan yang masih memiliki brondolan dan tekstur masih keras

tidak dapat masuk kedalam alat press tandan kosong sehingga tandan tidak terpress,

Universitas Sumatera Utara

Page 17: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

6

langsung terbuang kepenumpukan limbah tandan kosong. Mesin press tandan kosong

bekerja dengan cara berputar satu arah sehingga tandan yang masuk melalui pintu

bagian atas ikut berputar yang mengakibatkan terpisahnya antara air bercampur

minyak dengan serat tandan kosong. Serat tandan kosong keluar melalui bagian

depan mesin press dan jatuh keconveyer bagian bawah mesin press tandan kosong

menuju pembuangan limbah tandan kosong, sedangkan jus press (air bercampur

minyak) masuk ke tangki jus press melalui pipa bagian dalam mesin press tandan

kosong kelapa sawit. Dengan adanya press tandan kosong menjadikan rendemen

minyak pabrik tinggi. Ada tiga alat press tandan kosong yang digunakan sehingga

hanya 70% tandan kosong yang terpress, 30% tandan yang tidak terpress bisa

disebabkan karena mesin press penuh dan tandan masih memiliki brondolan.

Kehilangan minyak dilihat pada besar kecilnya persentase. bukan dari persentase jus

press tandan, hasil press tandan dimurnikan bersamaan dengan minyak hasil screw

press. (pardamean,2008)

2.4 Kehilangan minyak Digester

Minyak yang didapat dalam adonan Digester akan menurunkan efisiensi

pengadukan, oleh karena itu, minyak tersebut harus dipisahkan dengan cara

mengalirkannya keluar ketel. Jika minyak tidak dipisahkan, maka minyak akan

masuk ke dalam screw press dan akan menurunkan kapasitas olah alat.

Pemisahan minyak dilakukan dengan membuat lobang di dasar bejana yang

dihubungkan dengan pipa. Minyak ini kurang mengandung Non Oily Solid (NOS),

dan akan ikut membantu menurunkan Lossis dalam serat atau biji yang keluar dari

Screw Press, Dengan pemisahan minyak tersebut, maka jumlah biji yang pecah di

dalam Screw Press dapat menurun dan efisiensi penekanan dalam Screw Press dapat

meningkat yaitu bertambah besarnya rasio perbandingan biji terhadap adonan.

Karena semakin tinggi rasio biji terhadap adonan maka berarti daya ekstraksi minyak

lebih baik.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

7

2.5 Digester (Keterangan alat)

Fungsi:

a. Sebagai alat bejana yang dilengkapi dengan pisau pengaduk untuk pelumat buah.

b. Mencincang brondolan sehingga daging dengan biji (noten) mudah dipisahkan.

c. Mengeluarkan sebagian minyak dari brondolan yang timbul akibat proses

pengadukan.

d. Memudahkan untuk pengeluaran minyak (oil) di pressan dengan sistem screw

yang berlawanan arah dengan kecepatan putaran antara 10-12 rpm.

e. Memproses press cake pada cake breaker conveyor untuk proses di depericarper.

Gambar 2.4 Digester Dan Konstruksi Digester

Keterangan:

1. Gear Reducer 6. Steam Mantel

2. Copling 7. Pipa Injeksi Uap

3. Buah Masuk 8. Steam Trap

4. Plat Aluminium 9. Saluran Masa Kempa

5. Pipa Uap Masuk

Spesifikasi

- Temperatur pelumatan : 90-95˚C.

- Tekanan : 3.5 kg/cm2.

- Volume : 3,2-3,5 m3

- Ratio : 1 : 43

- Rpm digester : 30 Rpm

- Gearbox elektromotor : 30 HP, 22 kW, 38.8 Amp, 380 Volt, 1465

rpm kecepatan30 rpm.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

8

Pemeliharaan harian:

1. Periksa baut-baut pengikat cyclo drive digester dan elektromotor.

2. Periksa pelumas hydraulic.

Pemeliharaan mingguan:

1. Periksa keausan pisau aduk dari dinding digester max.15 mm.

2. Periksa siku penahan yang terpasang pada dinding digester.

Pemeliharaan bulanan:

1. Periksa kran-kran uap/instalasi setiap 3 bulan.

2. Periksa bottom plat.

3. Periksa kopling/bearing pengaduk setiap 3 bulan

Pemeliharaan tahunan:

1. Periksa body digester.

Jadwal pemeliharaan:

1. Penggantian minya pelumas gearbox setiap 2000 jam operasi.

2. Penggantian pisau aduk dilakukan setiap 3000 jam (sesuai dengan keausan).

3. Jarak pisau ke dinding plat max 10 mm.

4. Wear plate Beater (plat siku) minimal 20 buah.

5. Diamater lobang wearing plat 5 mm jumlah 1000 s/d 1200.

2.6 Kehilangan minyak di Screw Press

Brondolan yang telah mengalami pencacahan dan keluar melalui bagian bawah

digester sudah berupa bubur. Hasil cacahan tersebut langsung masuk ke

alat pengepressan yang berada persis di bawah digester. Pada pabrik

kelapa sawit, umumnya digunakan screw press sebagai alat pengepressan untuk

memisahkan minyak dari daging buah. Proses pemisahan minyak terjadi akibat

putaran screw mendesak bubur buah, sedangkan dari arah yang berlawanan

tertahan oleh sliding cone. Screw dan sliding cone ini berada di bawah selubung

baja yang disebut press cage, di mana dindingnya berlubang-lubang di seluruh

permukaannya. Dengan demikian, minyak dari bubur buah yang terdesak ini

akan keluar melalui lubang-lubang press cage, sedangkan ampasnya keluar

melalui celah antara sliding cone dan press cage. Selama proses pengempaan

Universitas Sumatera Utara

Page 20: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

9

berlangsung, air panas ditambahkan ke dalam screw press. Hal ini bertujuan

untuk pengenceran (dillution) sehingga massa bubur. buah yang dikempa tidak

terlalu rapat. Jika massa bubur buah terlalu rapat maka akan dihasilkan cairan

dengan viskositas tinggi yang akan menyulitkan proses pemisahan sehingga

mempertinggi kehilangan minyak. Jumlah penambahan air berkisar 10-15 % dari

berat TBS yang diolah dengan temperatur air sekitar 90˚C. proses pengempaan

akan menghasilkan minyak kasar dengan kadar 50% minyak.

2.7 Screw Press (Keterangan alat)

Fungsi:

Sebagai alat ekstraksi minyak dengan sistem tekan/pengempaan untuk

memisahkan minyak kasar ( Crude oil) dari daging buah.

Tujuan:

Untuk mengeluarkan minyak dari bubur buah yang telah diaduk. Sel minyak

mentah yang keluar dari pressan becampur dengan molekul air.

Gambar 2.5Screw Press Dan Konstruksi Screw Press

Spesifikasi

− Kecepatan gearbox : 12 rpm

− Kapasitas : 10 - 12 ton TBS/jam

− Tekanan : 120 bar

− Jumlah : 4 unit

− Elektomotor : 50 HP,37 Kw,72 Amp,380 Volt,1470 Rpm

− Dimensi mesin press : - Panjang : 4870 mm

- Lebar : 1470 mm

Universitas Sumatera Utara

Page 21: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

10

- Tinggi : 950 mm

− Dimensi ulir :- Diameter : 286 mm

- Panjang : 970 mm

2.8 Crude Oil Tank (Keterangan alat)

Fungsi

1. Menurunkan NOS (Non Oil Solid)

2. Menambah panas atau temperatur. Pemanasan dilakukan dengan injeksi uap

langsung serta steam coil sehingga mencapai suhu 95 - 98°C.

Gambar 2.6Crude Oil Tank Dan Konstruksi

Spesifikasi

- Type : Empat segi

- Kapasitas : 7 m3

Universitas Sumatera Utara

Page 22: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

11

BAB 3

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Prinsip Percobaan

Sampel di ambil dari Crude oil tank Setelah melalui proses digester dan

pressan untuk dianalisa komposisi minyak. Mengunakan metode sentrifugasi supaya

dapat diketahui berapa % jumlah kehilangan minyak yang terjadi di Pabrik PKS

PTPN IV Unit Adolina, dengan mengubah-ubah kecepatan digester dan pressan.

3.2 Alat

No. Nama Alat Merek

1.

2.

3.

4.

5.

Gester

Screw Press

Crude Oil Tank

Sentrifuge

Gelas ukur

US 3200

US 12

Empat Segi

Gemmy Taiwan

Iwaki

3.3 Bahan

1. CPO ( Crude Palm Oil )

3.4 Prosedur Percobaan

3.4.1 Alat Digester

a. Jaga alat digester selalu dalam keadaan posisi diantara ¾ sampai penuh,

bila mana hal ini tidak dapat karena satu dan lain hal, hentikan digester

dan mesin press setelah posisi digester hanya tinggal ¼ penuh.

b. Pastikan bahwa suhu pada alat digester selalu berada pada ± 95°C.

c. Perhatikan adanya bunyi yang tidak normal dari alat digester dan

penggeraknya.

d. Perlukan perhatian pada alat digester:

Universitas Sumatera Utara

Page 23: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

12

1. Pelumatan/pemanasan buah harus baik, berarti daging buah dengan

sempurna lepas dari bijinya.

2. Masa adukan jangan terlalu lumat, serat-serat buah harus masih jelas

kelihatan namun lumatan harus homogen.

3. Temperatur harus tetap dijaga ± 95°C.

4. Pengadukan harus pada posisi baik, jika rusak segera diganti.

5. Ketel tempat pengadukan diusahakan selalu penuh, minimal berisi ¾

volume.

6. Waktu pelumatan buah sekitar 15-20 menit.

3.4.2 Alat Screw Press

a. Pastikan alat digester selalu dalam keadaan penuh.

b. Periksa terhadap bunyi dan getaran yang tidak biasa.

c. Pastikan bahwa berondolan yang telah dilumat diisikan ke dalam mesin

press secara merata dan periksa pengeluaran press cake pada bagian cone.

d. Periksa secara visual aliran minyak/air dalam talang minyak kasar serta

saringan getar. Stel campuran air panas sesuai kebutuhan.

e. Periksa talang minyak kasar kalau ada kebocoran.

f. Periksa mutu dari press cake secara teratur. Press cake ini tidak boleh

terlalu basah atau mengandung terlalu banyak biji yang pecah. Stel

kembali alat control dari cone hydraulic sesuai dengan kebutuhan.

g. Perlu diperhatikan:

1. Ampas press (press cake) harus keluar.

2. Tekanan hydraulic pada akumulator 50-60 BAR.

3. Bila alat screw press berhenti pada waktu yang lama, screw press

harus dikosongkan.

4. Tekanan kempa yang terlau tinggi akan mengakibatkan kadar inti

pecah bertambah dan kerugian inti bertambah.

h. Tekanan kempa yang terlalu rendah mengakibatkan cake basah, lossis

pada ampas dan biji bertambah, pemisahan ampas dan biji tidak sempurna

Universitas Sumatera Utara

Page 24: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

13

dan bahan bakar ampas basah yang dapat menyebabkan pembakaran

didapur boiler tidak sempurna.

3.4.3 Alat Crude Oil Tank

a. Jaga selalu alat tangki minyak mentah antara ½ sampai ¾ penuh hal ini

sangat efektif untuk pemanasan campuran minyak mentah yang akan

mempunyai temperature ± 95°C.

b. Untuk tangki yang sudah dipasang alat pengatur suhu tidak diperlukan

penyetelan suhu. Hanya dilakukan satu kali penyetelan.

c. Pompa yang sudah dipasang alat pelampung sebagai start automatic,

harus dimonitor kerjanya, contohnya pompa yang akan bekerja ketika isi

tangki berada pada level yang telah ditetapkan.

3.4.4 Uji Sentrifugasi

1. Ambil Sampel diCrude Oil Tank menggunakan gelas ukur 10 ml.

2. Buka dan masukan sempel ketempat yang tersedia didalam alat

sentrifugasi.

3. Tutup dan hidupankan alat sentrifugasi.

4. Atur waktunya 5 menit.

5. Buka dan amatin sempel.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

14

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dari Digester 1, 2, dan 4

Tabel 4.1 Kecepatan Digester 27 Rpm dan kecepatan pressan 11 Rpm

Jam

Gester 1 Pressan 1 Komposisi Kehilangan

Minyak %

Temp °𝐶 Agt (Rpm) Amp Agt (Rpm) Minyak

(ml)

07.30 95 27 37 11 5 5

08.30 95 27 37 11 5 5

09.30 95 27 34 11 5 5

10.30 95 27 37 11 5 5

11.30 95 27 37 11 5 5

12.30 95 27 37 11 5 5

13.30 95 27 37 11 5 5

14.00 95 27 34 11 5 5

15.30 95 27 37 11 5 5

16.30 95 27 37 11 5 5

Rata - rata 5

Universitas Sumatera Utara

Page 26: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

15

Tabel 4.2 Kecepatan Digester 24 Rpm dan kecepatan pressan 12 Rpm

Jam

Gester 2 Pressan 2 Komposisi Kehilangan

Minyak%

Temp °𝐶 Agt (Rpm) Amp Agt (Rpm) Minyak

(ml)

07.30 95 24 41 12 5 5

08.30 95 24 40 12 5 5

09.30 95 24 40 12 5 5

10.30 95 24 41 12 5 5

11.30 95 24 41 12 5 5

12.30 95 24 40 12 5 5

13.30 95 24 41 12 5 5

14.00 95 24 40 12 5 5

15.30 95 24 40 12 5 5

16.30 95 24 41 12 5 5

Rata - rata 5

Universitas Sumatera Utara

Page 27: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

16

Tabel 4.3 Kecepatan Digester 27 Rpm dan kecepatan pressan 12 Rpm

Jam

Gester 4 Pressan 4 Komposisi Kehilangan

Minyak %

Temp °𝐶 Agt (Rpm) Amp Agt (Rpm) Minyak

(ml)

07.30 95 27 37 12 4 6

08.30 95 27 37 12 4 6

09.30 95 27 36 12 4 6

10.30 95 27 37 12 4 6

11.30 95 27 37 12 4 6

12.30 95 27 37 12 4 6

13.30 95 27 37 12 4 6

14.00 95 27 34 12 4 6

15.30 95 27 37 12 4 6

16.30 95 27 37 12 4 6

Rata – rata 6

Universitas Sumatera Utara

Page 28: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

17

4.2 Perhitungan

% Kehilangan minyak

% minyak = 𝑎

𝑏 𝑥 100%

Dimana :

a : Volume Minyak

b : Volume 100

Tabel 1

% minyak = 5

100 𝑥 100%

= 5%

Tabel 2

% minyak = 5

100 𝑥 100%

= 5%

Tabel 3

% minyak = 6

100 𝑥 100%

= 6%

Universitas Sumatera Utara

Page 29: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

18

4.3 Pembahasan

Penentuan kecepatan pada gester 27, 24, dan 27 Rpm. Sedangkan standar

kecepatan yang ditetapkan standar nasional indonesia (SNI) adalah 27 Rpm

Penentuan kecepatan pada Pressan 11, 12, dan 12 Rpm. Sedangkan standar

kecepatan yang ditetapkan standar nasional indonesia (SNI) adalah 12 Rpm

Dari hasil penelitian yang dilakukan , maka kecepatan digester dan pressan

sudah sesuai memenuhi standar nasional indonesia (SNI), dan untuk kehilangan

minyak yang terjadi 5, 6, 5 % hal ini menunjukan faktor kehilangan minyak ada juga

di tandan kosong, ampas kempa, biji, dan air drab.

Dari data yang diperoleh selama melakukan analisa, bahwa pabrik sudah

melaksanakan prosedur kerja dengan baik, teliti , tepat dan sesuai dengan Standart

Operational (SOP) dan Standar Nasional Indonesia yang telah ditentukan.

Dari Hasil Kondisi alat pressan sangat berpengaruh pada mutu dan jumlah

dari minyak kelapa sawit. Kondisi pengepressan tersebut dipengaruhi oleh

kecepatan. Dengan kecepatan yang optimal 11-12 rpm menghasilkan % kehilangan

minyak yang sesuai standar. Persentase kehilangan minyak kelapa sawit yang

terdapat pada ampas pressan adalah 5%. Persentase kehilangan minyak kelapa sawit

dari ampas presstersebut sesuai Standar Nasional Indonesia ( SNI ).

Tipe screw press yang baik adalah tipe spechim yang memiliki feed screw,

sehingga kontinunitas dan jumlah bahan yang masuk konstan dibandingkan dengan

adonan yang masuk berdasarkan gravitasi. Penggunaan feed screw akan

menimbulkan pertambahan investasi dan biaya perawatan yang lebih besar.

Persentasi kehilangan minyak dalam proses pengepressan bisa dikurangi dengan

memberikan perhatian yang lebih intensif dalam pengoperasiannya.

Faktor yang terakhir adalah air pengencer. Jumlah air pengencer yang

diberikan sangat tergantung pada suhu air pengencer, semakin tinggi air suhu air

pengencer maka jumlah air pengencer yang diberikan semakin sedikit. Sehingga jika

menurunkan persentase kehilangan minyak pada ampas press, harus benar-benar

diperhatikan dan diperhitungkan dengan baik jumlah air pengencer yang diberikan

pada screw press.

Universitas Sumatera Utara

Page 30: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

19

Proses ekstraksi dengan menggunakan screw press lebih baik dari pada

proses ekstraksi dengan cara lain. Proses ekstraksi dengan screw press tidak

membutuhkan biaya yang besar untuk membeli pelarut dan ampas. press yang

didapat langsung terpisah dengan minyak yang dihasilkan sehingga hanya diperlukan

pemisahan serabur-serabut kecil dalam jumlah yang lebih sedikit. Selain itu, pada

proses ekstraksi menggunakan screw press buah kelapa sawit yang berupa bubur

(hasil proses pencacahan) yang masuk ke dalam screw press dapat disesuaikan

kapasitasnya dengan tekanan screw pressnya.

Pada analisa laboratorium untuk mengetahui persentase kehilangan minyak

yang terdapat pada ampas press dilakukan proses pemisahan dengan ekstaksi. Pelarut

yang digunakan adalah N-Hexane merupakan bahan non polar sehingga bisa

melarutkan minyak yang juga berupa bahan non polar.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

20

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

- Minyak yang didapat dari kecepatan digester 27 Rpm dan kecepatan pressan 11

Rpm adalah 5 ml, pada kecepatan digester 24 Rpm dan kecepatan pressan 12 Rpm

adalah 5 ml, pada kecepatan digester 27 Rpm dan kecepatan pressan 12 Rpm

adalah 4 ml.

-Untuk kehilangan minyak yang terjadi digester pada kecepatan digester 27 Rpm dan

kecepatan pressan 11 Rpm adalah 5%, pada kecepatan digester 24 Rpm dan

kecepatan pressan 12 Rpm adalah 5%, pada kecepatan digester 27 Rpm dan

kecepatan pressan 12 Rpm adalah 6%.

5.2 Saran

Kehilangan minyak yang terdapat digester dan pressan sesuai standar yang ada,

namum akan lebih baik jika kehilangan minyak tersebut dioptimal kan menjadi lebih

kecil sehingga kehilangan minyak yang terjadi dipabrik tidak merugikan perusahaan.

Selain itu juga kondisi dari alat yang ada harus diperhatikan dan perawatannya juga

diperhatikan agar kinerjanya optimum dan maksimal.

Universitas Sumatera Utara

Page 32: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

21

DAFTAR PUSTAKA

Anonymus,1997. Diktat Pengolahan Kelapa Sawit Bagian Teknik PT. Mopoli

Raya, Gedung Biara Aceh Tamiang

Pardamean. M, 2008. Panduan Lengkap Pengolahan Kebun dan Pabrik Kelapa

Sawit. PT. Agro Media Pustaka jakarta

Iyung. P, 2006. Panduan lengkap Kelapa Sawit. Bogor

Pardamean. M, 2017. Kupas Tuntas Agribinis Kelapa Sawit. Penerbit : Penebar

Swadaya Jakarta

Naibaho, P.M. 1996. Tekhnologi pengolahan Kelap Sawit. Medan: Pusat Penelitian

Kelapa Sawit

P.T. London Sumatra, Profil Perusahaan P.T. London Sumatra Indonesia Tbk.

Sumatera Utara: Lonsum Press. 2005

Universitas Sumatera Utara

Page 33: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

Lampiran : Grafik dari pengaruh kecepatan Digester dan pressan terhadap kehilangan

minyak

0

5

10

15

20

25

30

Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3

Digester (Agt)

Pressan (Agt)

Minyak (%Kehilangan)

Universitas Sumatera Utara

Page 34: PENGARUH KECEPATAN DIGESTER DAN PRESSAN TERHADAP

Lampiran : Kehilangan minyak Standar Nasional Indonesia ( SNI )

No. Keterangan Kadar Maksimum (%)

1 Tankos 2,50

2 Air 3,5

3 Ampas (fibre) 6,00

Universitas Sumatera Utara