“pengaruh kebijakan moneter terhadap kredit …/pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar...

81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT INVESTASI DOMESTIK DI INDONESIA PERIODE 2004:1 – 2009:12” Disusun Oleh : Dhevi Sistya Indira F1109009 SWADANA TRANSFER EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Upload: truongdat

Post on 13-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

“PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT

INVESTASI DOMESTIK DI INDONESIA PERIODE 2004:1 – 2009:12”

Disusun Oleh :

Dhevi Sistya Indira

F1109009

SWADANA TRANSFER EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Page 2: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

2011

PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT INVESTASI DOMESTIK DI INDONESIA PERIODE 2004:1 – 2009:12

ABSTRAKSI

Oleh : Dhevi Sistya Indira

Dosen Pembimbing :

Dr. Agustinus Suryantoro, M.S.

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Kredit Investasi Domestik di Indonesia Periode 2004:1 – 2009:12” bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebijakan moneter seperti pendapatan nasional, suku bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Adjustment Model (PAM), dengan model data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Pengujian statistik yang digunakan meliputi uji t, uji F, dan R2 (koefisien determinasi) serta uji asumsi klasik yaitu multikoliniaritas, heterokedastisitas, dan autokorelasi.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa pendapatan nasional, dan jumlah uang beredar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap jumlah kredit investasi domestik. Sedangkan suku bunga kredit memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap jumlah kredit investasi domestik. Dan secara bersama-sama variable pendapatan nasional, suku bunga kredit, dan jumlah uang beredar berpengaruh signifikan terhadap kredit investasi domestik. Untuk pengujian terhadap uji asumsi klasik tidak terdapat multikoliniaritas dan heterokedastisitas, namun terdapat sedikit masalah autokorelasi. Sehingga mengharapkan kepada peneliti lain yang sejenis untuk melengkapi baik dengan menambah variable atau menambah data-data yang digunakan agar dapat memberikan hasil yang lebih baik. Kata Kunci : Kebijakan Moneter, Kredit Investasi Domestik, Pendapatan

Nasional, Suku Bunga Kredit, Jumlah Uang Beredar.

Page 3: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

v “ Jadikanlah sabar dan sholatmu sebagai penolongmu “

(QS. Al – Baqoroh : 153)

v “ Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu maka Allah

akan memudahkan padanya jalan menuju ke surga”

(H.R. Muslim)

v “ Kerjakan sesuatu dengan totalitas dan hadapi hidup ini dengan

optimis.”

v “ Kegagalan dan keberhasilan bukanlah takdir namun sebuah pilihan.”

v “ Kehidupan kan terasa nikmat manakala kita selalu berfikir cerdas.”

v “ Ubahlah cara berfikir anda maka anda akan berubah.”

(Penulis)

Page 6: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur yang mendalam skripsi ini penulis persembahkan kepada :

1. Mama dan Papa tercinta (Endry Djendrati dan Yoyok Siswarno) yang selalu memberikan dukungan dan doa yang tiada terputus.

2. Kakakku (Mas Dian, Mas Dheva, Mbak Iin, Mbak Kris) dan Adik (Dheas) yang selalu memberikan bantuan dan dukungan hingga terselesainya skripsi ini.

3. Oka Herdin Wibisono yang telah setia menemani dan membantu serta memberikan motivasi dalam pengerjaan skripsi ini.

4. Teman – teman Swadana Transfer Ekonomi Pembangunan seperjuangan angkatan 2009.

5. Sahabat – sahabatku tersayang (Mbak Redha, Mbak Anggun, Mas Vanno, Mas Arif, Ryandi) yang selalu menemani dalam suka maupun duka.

6. Teman – teman CSO BCA yang selalu memberikan semangat dan dukungannya selama ini.

Page 7: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Subhanallah Walhamdulillah Walailahailallah Wallahu Akbar. Tiada

ungkapan paling indah kecuali puji syukur kehadirat Alloh SWT, yang dengan

penuh kasih telah membuka hati dan pemikiran penulis sehingga penulisan skripsi

yang berjudul “Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Kredit Investasi

Domestik di Indonesia Periode 2004:1-2009:12”, sebagai salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana di Universitas Sebelas Maret Surakarta dapat

terselesaikan.

Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW, yang senantiasa istiqomah dalam memperjuangkan Islam. Atas

perjuangan dan kesabaran beliaulah keindahan Islam dapat terasa sebagai rahmat

seluruh alam. Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan

dukungan serta do’a restu dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada :

1. Dr. Agustinus Suryantoro,M.S. selaku dosen pembimbing yang dengan

kesabaran, kebaikan, cinta kasih serta dukungannya dalam membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

3. Ketua Jurusan Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret

Page 8: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

4. Keluarga tersayang ( mama, papa, eyang, kakak-kakakku dan adikku

tercinta) yang telah memberikan kasih sayang, dorongan moril maupun

materiil serta doa yang tiada terputus.

5. Teman – teman kuliah (khususnya Ekonomi Pembangunan 2009) dan

kekasihku tercinta yang telah banyak memberikan dukungan moril dan

spiritual, serta semuanya yang telah memberikan saran dan semangat

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Teman – teman kantor BCA Solo yang telah banyak memberikan

semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini terdapat

kekurangan, namun besar harapan penulis jika tugas akhir ini dapat bermanfaat

bagi pihak yang memerlukannya. Semoga kasih sayang Alloh SWT selalu

terlimpah untuk kita semua. Amin.

Surakarta, Desember 2011

Penulis

Page 9: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK..............................................................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………iii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………...iv

HALAMAN MOTTO………………………………………………………….....v

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………vi

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...vii

DAFTAR ISI..........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL................................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..............................................................................1

B. Perumusan Masalah.....................................................................................4

C. Tujuan Penelitian.........................................................................................5

D. Kegunaan Penelitian……………………………...………...…………….6

E. Hipotesis………………………………………………...………………...6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori…………………................................................................7

1. Bank Umum……….……………………………..….…..…..………….7

a. Pengertian Bank Umum..........……………..……….…..…………7

b. Kegiatan Bank Umum......................................................................8

Page 10: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

c. Prinsip Umum Manajemen Perbankan……………...…………….8

2. Kredit…………………………………………………..........................10

a. Pengertian Kredit.………………….……………..……..……….10

b. Jangka Waktu Kredit……………... …………………....………..11

c. Tujuan Penggunaan Dana………...……………………...…...….11

d. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit………………………………..12

3. Kredit Investasi……………………………..…….……………......… 15

a. Fungsi Kredit Investasi….………………………….….….……..16

b. Tujuan Kredit Investasi…...…………………….……….…...…. 16

4. Kebijakan Moneter………………………………………………...…..19

a. Structural Model Evidence………………………………..……..19

b. Reduced Form Evidence………………..……………………….20

c. Jenis Transmisi Kebijakan Moneter……………………………..21

5. Penjelasan Tentang Variabel Penelitian…………………………...…..23

a. Pendapatan Nasional…………………………………………….23

b. Tingkat Suku Bunga……………………………………………...26

c. Jumlah Uang Beredar…………………………………………….26

B. Penelitian Terdahulu………….…….…………………...………....….....27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Cara Pengumpulan Data …………………….……...….…...34

B. Definisi Operasional Variabel……..............................….….....………..34

C. Model Analisis Penelitian...…………………………….….......….…….36

1. Uji Statistik………………………….................................................39

Page 11: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

a. Uji t……………………………………………………………...39

b. Uji f……………………………………………………………..41

2. Nilai Koefisien Determinan (R2)……………………………………42

3. Uji Asumsi Klasik...............................................................................43

a. Multikolinearitas……………………………..…………………...43

b. Heteroskedastisitas.........................................................................44

c. Autokorelasi...................................................................................44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian…………………………..………………………………47

1. Kredit Investasi Domestik (Loan)..………………………………….47

2. Pendapatan Nasional………………………………………………...49

3. Suku Bunga Kredit…………………………………………………..50

4. Jumlah Uang Beredar………………………………………………...51

B. Analisis Hasil Regresi

1. Uji Statistik…………………………………………………………...54

a. Uji t……………………………………………………………….55

b. Uji f……………………………………………………………….56

2. Nilai Koefisien Determinan (R2)……………………………………...57

3. Uji Asumsi Klasik…………………………………………...………..58

a. Multikolinearitas…………………………………………………58

b. Heteroskedastisitas.........................................................................58

c. Autokorelasi...................................................................................59

4. Interprestasi Ekonomi………………………………………………..60

Page 12: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………….............…………………63

B. Saran………………………….………...…………..………………64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Hasil Uji Partial Adjustment Model…………………………………….52

4.2 Uji White Heteroskedasticity (No Cross Term)………………………….57

Page 14: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Structural Model Evidence……….………………………………………20

2.2 Reduced Form Evidence………………………………………………....20

3.1 Daerah Kritis Uji t......................................................................................40

3.2 Daerah Kritis Uji F…………………………………………….…………42

4.1 Grafik data Kredit Investasi Domestik (Loan) tahun 2004 – 2009……...48

4.2 Grafik data Pendapatan Nasional (Y) tahun 2004 – 2009………………..49

4.3 Grafik data Suku Bunga Kredit (r) tahun 2004 – 2009…………………..50

4.4 Grafik data JUB tahun 2004 – 2009……………………………………...51

4.5 Daerah Kritis Uji F (Hasil)……………………………………………….56

Page 15: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT INVESTASI DOMESTIK DI INDONESIA PERIODE 2004:1 – 2009:12

ABSTRAKSI

Oleh : Dhevi Sistya Indira

F 1109009

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Kredit Investasi Domestik di Indonesia Periode 2004:1 – 2009:12” bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebijakan moneter seperti pendapatan nasional, suku bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Adjustment Model (PAM), dengan model data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Pengujian statistik yang digunakan meliputi uji t, uji F, dan R2 (koefisien determinasi) serta uji asumsi klasik yaitu multikoliniaritas, heterokedastisitas, dan autokorelasi.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa pendapatan nasional, dan jumlah uang beredar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap jumlah kredit investasi domestik. Sedangkan suku bunga kredit memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap jumlah kredit investasi domestik. Dan secara bersama-sama variable pendapatan nasional, suku bunga kredit, dan jumlah uang beredar berpengaruh signifikan terhadap kredit investasi domestik. Untuk pengujian terhadap uji asumsi klasik tidak terdapat multikoliniaritas dan heterokedastisitas, namun terdapat sedikit masalah autokorelasi. Sehingga mengharapkan kepada peneliti lain yang sejenis untuk melengkapi baik dengan menambah variable atau menambah data-data yang digunakan agar dapat memberikan hasil yang lebih baik. Kata Kunci : Kebijakan Moneter, Kredit Investasi Domestik, Pendapatan

Nasional, Suku Bunga Kredit, Jumlah Uang Beredar.

Page 16: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

permodalan lainnya. Bagi bank umum, kredit merupakan sumber utama

penghasilan, sekaligus sumber resiko operasi bisnis terbesar. Sebagian dana

operasional bank diputarkan dalam kredit, maka kredit akan mempunyai suatu

kedudukan yang istimewa (Sutoyo, 1995). Dan dapat dikatakan bahwa “Kredit”

adalah sebagai salah satu sumber dana yang penting dari setiap jenis kegiatan

usaha dan dapat diibaratkan sebagai darah bagi makhluk hidup.

Secara natural, Bank tidak berbeda dengan perusahaan komoditas atau

perusahaan jasa lainnya. Dalam hal ini, Bank menghasilkan input berupa kredit

dan input berupa dana simpanan masyarakat. Dengan melakukan proses produksi

seperti itu, bank menjembatani kepentingan pihak pemilik dana dengan pihak

yang membutuhkan dana. Dengan kata lain, bank menjalani fungsinya sebagai

lembaga intermediasi. Fungsi bank yang pokok adalah sebagai intermediasi dan

transmisi dimana menggambarkan kedudukan bank sebagai jantung dan urat nadi

kehidupan ekonomi, sehingga berpengaruh besar terhadap investasi, distribusi,

produksi, penghasilan, tingkat harga, dan sebagainya. Bank menjalankan dengan

berbagai cara, diantaranya memberikan pelayanan kepada masyarakat, member

kredit usaha dengan resiko usaha yang dihadapi oleh bank, salah satunya resiko

investasi.

Dari beberapa penelitian disebutkan bahwa kredit konsumsi masih

mendominasi proporsi pengucuran kredit perbankan umum kepada masyarakat.

Hal ini wajar, mengingat sifat dari kredit konsumsi yang rendah resiko. Posisi

tertinggi kedua ditempati oleh kredit modal kerja, yang pada dasarnya juga serupa

dengan kredit konsumsi, yaitu bersifat jangka pendek dan rendah akan resiko,

Page 17: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

namun berbeda halnya dengan kredit investasi dimana kredit investasi merupakan

kredit jangka panjang yang lebih tinggi dalam hal resiko pengembalian kredit.

Sehingga terkesan bahwa perbankan selama ini cenderung untuk memilih yang

aman.

Proporsi GDP selama rentang waktu 2004-2009 selalu didominasi oleh

konsumsi masyarakat, hal ini dapat dilihat melalui sumbangsihnya pada GDP

yang selalu diatas 60% atau dengan rata-rata sebesar 72%, sedangkan dari sisi

investasi hanya mampu berkontribusi rata- rata sebesar 20% tiap kuartalnya

(www.bps.go.id). Meskipun sumbangan investasi ini dapat dibilang masih relatif

kecil, namun investasi tetap memiliki peranan penting di dalam permintaan

agregat.

Alasan pertama, biasanya pengeluaran investasi lebih tidak stabil apabila

dibandingkan dengan pengeluaran konsumsi sehingga fluktuasi investasi dapat

menyebabkan resesi dan boom. Oleh karena itu para ahli ekonomi sangat tertarik

untuk menganalisanya, terutama dalam kaitannya dengan kebijakan stabilisasi

untuk mengatasi akibat buruk dari adanya fluktuasi investasi (Nopirin: 1993).

Kedua, Harapan yang ingin dicapai oleh pemerintah dengan

pemberdayaan pengeluaran investasi nantinya ialah akan memberikan kontribusi

yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi sekaligus sebagai media penyerap

tenaga kerja untuk kemudian menjadi pemecah masalah pengangguran yang terus

menghantui perekonomian Indonesia.

Menurut Retnadi (2006), ekspansi kredit bank sangat diharapkan karena

akan dapat menjadi tambahan amunisi bagi suatu sektor untuk dapat lebih

Page 18: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

berkembang. Pola penyaluran kredit perbankan sejak tahun 2003 yang kurang

memberikan peluang pada pengembangan proyek baru (investasi), harus dicarikan

jalan keluarnya. Penyebab kurang tertariknya perbankan untuk membiayai proyek

baru karena tingginya resiko yang dihadapi. Suku bunga yang belum stabil pada

tingkat yang rendah, dan buruknya prasarana dan sarana ekonomi tampaknya

menjadi alasan utama masih seretnya pengucuran kredit investasi.

Menyadari hal tersebut BI selaku pemegang otoritas moneter bersama-

sama dengan pemerintah mencoba menjalankan tugas dan fungsinya dalam

mengontrol tingkat pertumbuhan inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat suku

bunga domestik secara simultan untuk membangun pertumbuhan investasi sektor

riil di Indonesia. Dengan mengacu pada latar belakang tersebut maka penulis

tertarik untuk menyajikan menyajikan skripsi yang berjudul :“Pengaruh

Kebijakan Moneter Terhadap Kredit Investasi Domestik di Indonesia Periode

2004:1-2009:12”

B. Rumusan Masalah

Sektor riil tidak akan bergerak menuju kearah pertumbuhan yang

signifikan sejauh investasi bisnis tidak memperoleh dukungan dari pihak pemberi

pinjaman, yang dalam hal ini ialah perbankan. Dan dapat dikatakan bahwa

pinjaman yang diberikan oleh perbankan dapat berbentuk kredit investasi.

Dari pemaparan diatas, maka penulis mengidentifikasi permasalahan pada

hal-hal sebagai berikut:

1. Apakah Pendapatan Nasional mempengaruhi pergerakan kredit dalam jangka

pendek dan jangka panjang?

Page 19: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

2. Apakah Suku Bunga Kredit mempengaruhi pergerakan kredit dalam jangka

pendek dan jangka panjang?

3. Apakah Jumlah Uang Beredar mempengaruhi pergerakan kredit dalam jangka

pendek dan jangka panjang?

4. Apakah Pendapatan Nasional, Suku Bunga Kredit, dan Jumlah Uang Beredar

secara bersama – sama mempengaruhi pergerakan kredit dalam janka pendek

dan jangka panjang?

C. Tujuan Penelitian

Dalam rangka membangun sebuah negara yang besar maka dibutuhkan

sikap proaktif dari masyarakat sebagai elemen inti di dalamnya. Berangkat dari

hal tersebut, penulis sebagai seorang mahasiswa yang berafiliasi dalam bidang

ekonomi akan menghadirkan tulisan ini sebagai wacana bersama yang sekaligus

menjadi suplemen bagi wawasan kita terutama dalam bidang moneter. Tujuan

dari tulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah Pendapatan Nasional mempengaruhi pergerakan

kredit dalam jangka pendek dan jangka panjang.

2. Untuk mengetahui apakah Suku Bunga Kredit mempengaruhi pergerakan

kredit dalam jangka pendek dan jangka panjang.

3. Untuk mengetahui apakah Jumlah Uang Beredar mempengaruhi pergerakan

kredit dalam jangka pendek dan jangka panjang.

4. Untuk mengetahui apakah Pendapatan Nasional, Suku Bunga Kredit, dan

Jumlah Uang Beredar secara bersama – sama mempengaruhi pergerakan

kredit dalam janka pendek dan jangka panjang?

Page 20: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Kegunaan Penelititan

Bagi akademisi dan pemerintah diharapkan mengetahui efektifitas

kebijakan moneter terhadap kredit dalam usaha untuk membangun kemajuan

sektor riil, disamping itu, para praktisi khususnya dari sisi investor usaha kecil

menengah dapat melihat bahwa BI berupaya optimal untuk mendorong perbankan

umum secara gradual menambah volume kucuran kredit bagi usaha kecil

menengah.

E. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara yang masih memerlukan pengujian

berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, maka

untuk penelitian ini diajukan hipotesis yang akan diuji kebenarannya sebagai

berikut :

1. Diduga Pendapatan Nasional mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap pergerakan kredit dalam jangka pendek dan jangka panjang.

2. Diduga Suku Bunga Kredit mempunyai pengaruh negatif dan signifikan

terhadap pergerakan kredit dalam jangka pendek dan jangka panjang.

3. Diduga Jumlah Uang Beredar mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap pergerakan kredit dalam jangka pendek dan jangka panjang.

4. Diduga Pendapatan Nasional, Suku Bunga Kredit, dan Jumlah Uang Beredar

secara bersama – sama mempengaruhi pergerakan kredit dalam janka pendek

dan jangka panjang.

Page 21: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Bank Umum

a. Pengertian Bank Umum

Menurut UU perbankan nomor 10 tahun 1998, pengertian bank

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

kredit dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan

yang dimaksud perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut bank,

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam

melaksanakan usahanya.

Bank Umum menurut UU Perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah

bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau

berdasarkan prinsip syariah yang didalam kegiatannya memberikan jasa

dalam lalulintas pembayaran. Berdasarkan UU Perbankan nomor 14 tahun

1967, bank umum adalah bank yang dalam pengumpulan dananya

terutama menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito dan dalam

usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek, sedangkan menurut

UU Perbankan nomor 7 tahun 1992, bank umum adalah bank yang dapat

memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran.

Pengertian bank yang dipaparkan oleh Mishkin (2001): “Banks are

financial institutions that accept money deposits and make loans”. Bank

Page 22: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

merupakan lembaga keuangan yang menerima simpanan dan memberikan

pinjaman.

b. Kegiatan Bank Umum

Bank umum adalah bank yang paling banyak beredar di Indonesia.

Bank umum juga memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan

dengan Bank Perkreditan Rakyat yang dalam kegiatannya tidak

memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran dan kegiatannya lebih

sempit daripada kegiatan bank umum.

c. Prinsip Umum Manajemen Perbankkan

Bank dengan fungsinya sebagai lembaga intermediasi antar

peminjam dan pemberi dana pinjaman memiliki fungsi yang sangat

penting dalam menentukan apakah sistem keuangan dan ekonomi berjalan

dengan baik. Merujuk pada prinsip dasar manajemen perbankan maka

dalam mengelola dana yang ditampungnya, perbankan memiliki empat hal

yang harus diperhatikan, yaitu:

1) Liquidity management (manajemen likuiditas)

Manajemen likuiditas pada dasarnya menjelaskan bahwa bank

harus memiliki cukup kas untuk memenuhi obligasi/utang kepada

penabung, sehingga ketika suatu ketika penabung melakukan

penarikan uang tabungan dari bank maka bank harus dapat

memenuhinya. Ketidaksediaan kas dalam merespon penarikan

tabungan oleh debitur dapat disiasati melalui empat cara, yaitu:

Page 23: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2) Melalui penggunaan excess reserve;

1) Melalui pinjaman antar bank;

2) Melalui pengurangan aset pinjaman;

3) Melalui pinjaman bank sentral

3) Asset management (manajemen aset)

Dalam mengelola aset, perbankan harus memperoleh

keuntungan yang maksimum dengan cara memilih pinjaman dan

sekuritas dengan tingkat pengembalian yang tinggi secara simultan,

mengurangi resiko, dan menetapkan aset likuid yang harus dipegang

oleh bank. Untuk mencapai ketiga hal tersebut, maka perbankan harus

menempuh empat cara, yaitu:

a) Bank harus memperoleh kreditur yang mau untuk membayar

pinjaman dengan bunga tinggi tanpa resiko gagal pada

pinjamannya;

b) Bank harus membeli sekuritas dengan tingkat pengembalian yang

tinggi dan resiko rendah;

c) Bank harus melakukan diversifikasi pada asetnya;

d) Bank harus mengatur likuiditas asetnya, yang berarti bank akan

memegang sekuritas yang likuid walaupun dengan tingkat

pengembalian yang rendah.

4) Liability management (manajemen liabilitas)

Inti dari manajemen liabilitas ini adalah melakukan inovasi

pada instrumen keuangan untuk dihadirkan kepada masyarakat.

Page 24: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

5) Capital adequacy management (manajemen kecukupan modal)

Perbankan dalam memegang modal, didasarkan pada tiga hal,

yaitu:

a) Modal bank dapat mencegah bank mengalami collapse ketika

terjadi penarikan besar-besaran pada dana pihak ketiga;

b) Modal bank dapat mempengaruhi tingkat pengembalian pada

modal bagi pemilik bank;

c) Adanya peraturan permodalan dari pemerintah.

Analisis lebih lanjut dari pembahasan manajemen kecukupan

modal diatas ialah, bahwasanya modal perbankan berpengaruh

terhadap terjadinya penurunan penawaran kredit, dalam bahasa yang

sederhana dapat dikatakan bahwa capital crunch dapat berujung pada

terjadinya credit crunch (Mishkin: 2001).

2. Kredit

a. Pengertian Kredit

Pengertian kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam,

dimulai kata kredit yang berasal dari bahasa Yunani “credere” yang berarti

Kepercayaan. Dalam arti yang lebih luas, pengertian kredit adalah

kemampuan untuk melaksanakan suatu pemberian atau mengadakan suatu

pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan pada suatu

jangka waktu yang disepakati.

UU RI NO.7 Tahun 1992 tentang perbankan menyatakan bahwa

kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

Page 25: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam

antara bank dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak pinjam meminjam

untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan sejumlah

bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

b. Jangka Waktu Kredit

Kriteria kredit berdasarkan jangka waktu dapat dibagi menjadi dua

golongan yaitu :

1) Kredit jangka pendek

Kredit yang memiliki jangka waktu maksimum satu tahun.

Misalnya untuk membiayai modal kerja, pembiayaan musiman.

2) Kredit jangka panjang

Kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun, contohnya

adalah kredit investasi

c. Tujuan Penggunaan Dana

Kriteria kredit penggunaan dana dapat dibagi menjadi :

1) Kredit modal kerja (working capital loan)

Kredit modal kerja (working capital loan) kredit yang

diberikan untuk membiayai kegiatan usahanya atau perputaran modal

misalnnya pemberian barang dagangan dan lainnya. Sifat penggunaan

dana dapat revolving dan non revolving. Jenis kreditnya pinjaman aset.

Umumnya jangka waktu kredit kurang atau sama dengan satu tahun.

Page 26: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2) Kredit investasi (investment Loan)

Kredit yang diberikan utnuk pembiayai pembelian aktiva tetap

(misalnya tanah, bangunan, mesin, kendaraan) untuk memproduksi

barang dan jasa utama yang diperlukan guna relokasi, ekspansi,

modernisasi usaha atau pendirian usaha baru. Sifat penggunaan dana

non revolving, dan umunya jangka waktu kredit lebih dari satu tahun.

3) Kredit konsumsi (consumer loan )

Kredit yang diberikan bank untuk membiayai pembelian

barang, yang tujuannya tidak untuk usaha tetapi untuk pemakaian

pribadi, sifat penggunaan dananya non revolving dan jenis kredit pada

umumnya KPR, car loan.

d) Prinsip – prinsip Pemberian Kredit

Ada beberapa prinsip – prinsip pemberian kredit yang sering

dilakukan, yaitu dengan analisis 5C dan 7P. Adapun prinsip pemberian

kredit dengan analisis 5C adalah sebagai berikut :

1) Character

Yaitu watak atau sifat seseorang dalam hal ini adalah calon

debitur. Tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan kepada bank

bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit

adalah benar-benar dapat dipercaya. Hal ini dapat dilihat dari latar

belakang pekerjaan dan pribadi calon debitur. Character merupakan

ukuran untuk menilai kemauan dari calon debitur untuk membayar

kreditnya. Orang yang memiliki karakter baik akan berusaha untuk

Page 27: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

membayar kreditnya dengan berbagai cara.

2) Capacity (Capability)

Untuk melihat kemampuan calon debitur untuk membayar

kredit dan dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta

kemampuannya untuk mencari laba. Sehingga terlihat dalam

kemampuannya untuk mengembalikan kredit yang diberikan. Semakin

banyak kemampuan seseorang untuk memdapatkan laba, maka akan

semakin banyak pula kemampuannya untuk membayar kredit.

3) Capital

Biasanya bank tidak akan mau membiayai suatu usaha 100%,

artinya setiap calon debitur yang akan mengajukan kredit harus

memiliki sumber dana dari sumber lainnya atau modal sendiri. Dengan

kata lain, capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber dana yang

dimiliki oleh calon debitur terhadap usaha yang akan dibiayai oleh

bank.

4) Collateral

Yaitu jaminan yang diberikan oleh calon debitur baik fisik

maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi kredit yang diberikan,

dan jaminan hendaknya diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi

suatu masalah maka jaminan dapat digunakan secepat mungkin.

Gunanya jaminan adalah untuk melindungi bank dari resiko kerugian.

Page 28: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

5) Condition

Dalam menilai kredit hendaknya dinilai kondisi di masa yang

akan datang dan sekarang sesuai sektor masing-masing. Dalam kondisi

yang kurang stabil, sebaiknya pemberian kredit untuk sektor tertentu

tidak diberikan terlebih dahulu, namun jika memungkinkan, sebaiknya

melihat prospek usaha tersebut di masa yang akan datang.

Sedangkan penilaian kredit dengan 7P adalah sebagai berikut :

1) Personality

Yaitu menilai nasabah dari kepribadian dan perilaku sehari-

hari atau masa lalunya. Personality mencakup sikap, emosi, tingkah

laku, dan tindakan calon debitur dalam menghadapi masalah.

Personality hampir sama dengan Character di 5C.

2) Party

Yaitu mengklasifikasikan calon debitur ke dalam golongan

tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya. Sehingga

nasabah dapat di golongkan ke dalam golongan tertentu dan akan

mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda dari bank.

3) Purpose

Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil

kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan oleh nasabah. Tujuan

pengambilan kredit dapat bermacam-macam seperti kredit konsumsi,

modal kerja, dan investasi.

Page 29: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

4) Prospect

Yaitu untuk menilai usaha dari calon debitur apakah

menguntungkan ataukah tidak. Dengan kata lain, untuk melihat usaha

tersebut mempunyai prospek atau tidak kedepannya.

5) Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara calon debitur

mengembalikan kredit yang telah di ambil atau dari sumber mana saja

untuk pengembalian kredit tersebut.

6) Profitabilitas

Untuk menganalisis bagaimana kemampuan calon debitur

untuk mencari laba. Profitabilitas diukur dari periode ke periode

apakah selalu naik ataukah sebaliknya.

7) Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan

oleh bank melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa

jaminan barang atau jaminan asuransi.

3. Kredit Investasi

Menurut Kashmir (2003) kredit investasi merupakan kredit jangka

panjang yang biasanya digunakan untuk perluasan usaha atau membangun

proyek / pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. Sedangkan menurut

Simorangkir (2004) kredit investasi merupakan fasilitas pinjaman yang

diberikan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang untuk membiayai

Page 30: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

capital goods seperti pendirian pabrik, perluasan, perbaikan perusahaan,

pembelian mesin, dan lain-lain.

a. Fungsi Kredit Investasi

Suatu kredit mencapai fungsinya baik bagi debitur, kreditur,

maupun masyarakat apabila secara ekonomis membawa pengaruh yang

lebih baik. Bagi pihak debitur dan kreditur mereka sama-sama

memperoleh keuntungan dan juga mengakibatkan tambahan penerimaan

Negara dari pajak, serta membawa dampak kemajuan ekonomi yang

bersifat makro dan mikro. Kredit dalam kehidupan perekonomian

sekarang mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Meningkatkan daya guna uang

2) Meningkatkan peredaran lalulintas uang

3) Sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi

4) Meningkatkan kegairahan berusaha

5) Meningkatkan pemerataan pendapatan

6) Meningkatkan hubungan internasional

b. Tujuan Kredit Investasi

Tujuan kredit investasi adalah :

1) Memberi kelonggaran cash flow pada nasabah sehingga dapat leluasa

dalam mengelola usahanya.

2) Member jangka waktu kredit yang cukup panjang

3) Member kemungkinan diterapkan suatu periode dan pencicilannya.

Page 31: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Dalam pelaksanaan pembangunan, perbankan memegang peranan

penting dalam pembiayaan dengan kredit investasi. Kredit investasi

dimaksudkan sebagai bantuan dari perbankan untuk menambah modal guna

rehabilitasi, perluasan usaha, dan pendirian suatu proyek baru. Oleh sebab itu,

maka jangka waktu kredit investasi lebih dari satu tahun. Adapun ketentuan –

ketentuan pokok kredit investasi adalah :

a. Jangka Waktu Kredit Investasi

Agar dana yang tersedia dan terbatas jumlahnya tersebut dapat

dimanfaatkan sebaik-baiknya dan dapat memberikan bantuan kepada

sebanyak mungkin perusahaan / proyek yang membutuhkan, maka jangka

waktu kredit investasi ditetapkan sampai lima tahun. Dengan

ditetapkannya jangka waktu tersebut maka diharapkan dana yang ada

tersebut dapat segera dipergunakan kembali. Dengan demikian, proyek-

proyek yangdi biayai pada tahap pertama terbatas pada proyek-proyek

yang quick yielding.

b. Ketentuan Pembiayaan dan Tanggung Jawab Kredit Investasi

Proyek-proyek pembanguna harus turut dibiayai oleh pihak-pihak

yang berkepentingan, yaitu pengusaha dan pihak bank. Para pengusaha

yang menerima kredit investasi diwajibkan membiayai proyeknya sebesar

25% dari jumlah kebutuhan biaya investasi, sedangkan bank pemerintah

pemberi kredit harus membiayai 10% hingga 20% dari jumlah kredit

investasi yang disetujui. Sisa pembiayaan yang diperlukan akan dipenuhi

dengan kredit bank sentral dan dana anggaran yang disalurkan melalui

Page 32: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

bank sentral. Meskipun demikian, tanggungjawab kredit investasi tersebut

sepenuhnya diletakkan pada bank pemerintah yang bersangkutan.

c. Penggunaan Kredit Investasi

Untuk pembuatan kredit investasi harus dibuat rencana pemakaian

sesuai dengan rencana proyek yang bersangkutan. Oleh pihak bank perlu

diatur sedemikian rupa sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan

sebelumnya. Disamping itu agar bank-bank melakukan disbursement

dengan memperhatikan rencana penggunaan sehingga dana-dana dari

kredit investasi tersebut disediakan.

d. Jaminan Kredit Investasi

1) Kredit investasi diberikan dengan jaminan barang-barang kekayaan

perusahaan, termasuk barang-barang yang dibiayai oleh kredit

investasi tersebut. Apabila dianggap perlu, jaminan tambahan dapat

berupa jaminan perorangan melalui penagihan hutang.

2) Barang-barang jaminan tersebut harus sempurna cara pengikatannya

dan diasuransikan kepada perusahaan yang bonafit untuk jumlah

penuh dengan bank clause sekurang-kurangnya untuk selama jangka

waktu kredit tersebut.

3) Premi asuransi dibebankan atas keuangan nasabah / debitur sendiri dan

tidak dibiayai dengan kredit investasi. Dalam hubungan itu, nasabah

yang bersangkutan harus memberikan pernyataan tertulis bahwa premi

asuransi tersebut akan dilunasi tepat pada waktunya denga keuangan

sendiri.

Page 33: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

4. Kebijakan Moneter

Dinamika dari variabel-varibel moneter seperti inflasi, tingkat suku

bunga, GDP, dan yang lainnya pada kenyataannya telah mendorong

pemegang otoritas moneter –yang dalam hal ini adalah Bank Indonesia- dalam

mengeluarkan kebijakan moneter untuk kemudian diterapkan.

Namun permasalahannya tidak berhenti sampai disitu. Hal yang harus

diperhatikan dalam menerapkan kebijakan moneter tersebut ialah seberapa

akurat kebijakan tersebut terkait dengan masalah waktu dan dampak yang

akan terjadi. Untuk itu BI harus memahami mekanisme jalur dari kebijakan

moneter terhadap ekonomi.

Pada dasarnya ada dua tipe kerangka berpikir untuk memahami fakta

di lapangan mengenai dinamika dan fluktuasi dari variable-variabel moneter

(Mishkin: 2004)

a. Structural Model Evidence

Structural model evidence adalah kerangka berpikir dalam

memahami fakta pergerakan variabel moneter dalam perekonomian yang

diperkenalkan oleh pendukung aliran Keynesian. Dimana titik tekan dari

kerangka berpikir ini ialah adanya mekanisme transmisi kebijakan

moneter yang terstruktur mulai dari pergerakan variabel independent

kemudian diestafetkan melalui variabel mediasi hingga mencapai tujuan

akhir yang ingin dicapai. Secara bagan dapat digambarkan sebagai

berikut:

Page 34: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

?

Gambar 2.1 Structural Model Evidence

M Y

Contoh kasus di atas menerangkan bagaimana jumlah uang beredar

diharapkan mampu mempengaruhi tingkat GDP melalui dua variabel

perantara yaitu tingkat suku bunga riil dan tingkat investasi sektor riil.

b. Reduced Form Evidence

Kaum Monetaris adalah kelompok yang sangat memberi apresiasi

pada peranan uang sebagai stimulator dalam aktivitas perekonomian.

Terkait dengan hal tersebut, kelompok Monetaris lebih cenderung melihat

korelasi antara pergerakan sebuah variabel terhadap variabel lainnya

sebagai sebuah kerangka berpikir dalam memahami fenomena dinamika

yang terjadi. Secara bagan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2 Reduced Form Evidence

M Y

Bagan diatas menerangkan bahwa adanya korelasi antara jumlah

uang beredar dan tingkat pertumbuhan ekonomi telah membawa kaum

Monetaris pada satu kesimpulan bulat bahwa ada korelasi positif antar dua

variabel tersebut tanpa harus melihat mekanisme intermediasi secara

terstruktur, karena menurut kaum Monetaris struktur yang dipaparkan oleh

kaum Keynesian membuka peluang untuk terjadinya kesalahan analisis.

i I

Page 35: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

c. Jenis Transmisi Kebijakan Moneter

Mishkin (2004) membagi transmisi kebijakan moneter menjadi

tiga bagian besar, yaitu:

1) Jalur Suku Bunga Tradisional

Secara skematis transmisi kebijakan moneter melalui jalur

suku bunga tradisional dapat digambarkan sebagai berikut:

M à ir à I à Y

Mekanisme tersebut menjelaskan bahwa pertumbuhan jumlah

uang yang meningkat akan membuat tingkat suku bunga riil menjadi

turun, dan turunnya tingkat suku bunga riil ini akan direspon oleh

tingginya tingkat permintaan uang untuk investasi sektor riil yang

pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara

agregat.

2) Jalur Harga Aset

Transmisi kebijkan moneter melalui jalur harga aset adalah

sebuah perbaikan yang dikeluarkan oleh kaum Monetaris kepada kaum

Keynesian dengan penjelasan bahwa suku bunga yang digunakan pada

transmisi moneter tidaklah sama sebagaiamana yang tercantum dalam

transmisi jalur suku bunga tradisional, transmisi jalur harga aset

menaruh perhatian bukan hanya pada tingkat suku bunga obligasi,

tetapi juga valas dan saham. Lebih jauh lagi, transmisi jalur harga aset

memiliki tiga derivatif jalur lagi, yaitu:

è Jalur efek nilai tukar pada net ekspor;

è Jalur teori q Tobin, dan;

Page 36: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

è Jalur kesejahteraan melalui ekspektasi harga.

3) Jalur Kredit

Teori transmisi jalur kredit ialah bermula dari ketidakpuasan

pada teori konvensional klasik yang menjelaskan bahwa efek dari suku

bunga dapat menjelaskan pengaruh kebijakan moneter terhadap

aktivitas ekonomi pada sektor riil. Secara garis besar teori jalur kredit

dibagi menjadi dua, yaitu: Bank Lending Channel dan Balance Sheet

Channel.

a) Faktor loan supply (Bank lending channel)

Jalur Bank Lending muncul akibat peran penting perbankan

sebagai lembaga intermediasi bagi para investor untuk melakukan

ekspansi finansial karena adanya masalah asymetric information

pada pasar modal. Dengan kondisi seperti ini, permodalan menjadi

faktor penentu bagi sebuah bank dalam memberikan dana kredit

kepada investor. Pada masa kebijakan moneter ketat dimana

reserve menurun, bank dengan tingkat permodalan yang tinggi

akan tetap dapat menyediakan kredit bagi investor, namun tidak

demikian dengan bank yang memiliki tingkat permodalan rendah.

b) Faktor loan demand (Balance Sheet Channel)

Sedangkan jalur Balance Sheet menjelaskan bahwa ketika

terjadi kebijakan moneter kontraktif dimana external financing

premium menjadi meningkat maka nilai net cash flow dari

perusahaan/investor akan menurun, dan penurunan ini akan

membawa peluang yang lebih besar bagi perusahaan/investor

Page 37: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

tersebut untuk melakukan moral hazard sehingga perbankan akan

cenderung mengurangi penawaran dana kredit pada perusahaan.

5. Penjelasan Tentang Variabel Penelitian

a. Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah dari pendapatan faktor - faktor

produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa oleh

suatu negara dalam tahun tertentu. Pendapatan nasional dapat dibedakan

menjadi dua yaitu Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dan Pendapatan

Nasional Bruto (PNB). Pendapatan domestik bruto adalah nilai barang-

barang dan jasa-jasa yang diproduksikan di dalam Negara tersebut dalam

suatu tahun tertentu. Sedangkan pendapatan nasional bruto adalah nilai

dari semua barang jadi dan jasa yang diproduksi oleh faktor-faktor

produksi domestik dalam negeri dalam suatu periode tertentu.

1) Pendapatan Nasional Harga Berlaku Dan Harga Tetap

Pendapatan nasional pada harga berlaku adalah nilai barang-

barang dan jasa-jasa yang dihasilkan suatu negara dalam tahun tertentu

dan dinilai menurut harga-harga yang berlaku pada tahun tersebut.

Pertumbuhan suatu perekonomian diukur dari pertambahan yang

sebenarnya dalam barang dan jasa yang diproduksikan. Untuk

menghitung kenaikan itu dari tahun ke tahun, barang dan jasa yang

dihasilkan haruslah dihitung pada harga yang tetap, yaitu harga yang

berlaku pada suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk

menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun yang lain.

Page 38: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Nilai pendapatan nasional yang didapat dalam perhitungan secara ini

dinamakan pendapatan nasional pada harga tetap atau pendapatan

nasional riil. (Sukirno, 2003 : 34-35).

2) Perhitungan Pendapatan Nasional

Untuk mengetahui nilai barang-barang dan jasa-jasa yang

diciptakan oleh suatu perekonomian, pendapatan nasional terdapat tiga

cara perhitungan dengan metode pendekatan sebagai berikut :

a) Pendekatan Produksi

Dengan menggunakan pendekatan produksi ini, pendapatan

nasional dihitung berdasarkan atas perhitungan dari jumlah nilai

barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh masyarakat

dalam perekonomian atau Negara pada periode tertentu.

Kelemahan pengukuran pendapatan nasional dengan

metode melalui pendekatan produksi ini adalah sering terjadinya

perhitungan ganda (double counting). Perhitungan ganda ini akan

terjadi jika beberapa output dari suatu jenis usaha dijadikan input

bagi jenis usaha lain. Untuk menghindari perhitungan ganda

tersebut dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menghitung nilai

akhir (final goods) atau dengan menghitung nilai tambah (value

added).

b) Pendekatan Pendapatan

Pengukuran pendapatan nasional dengan menggunakan

metode melalui pendekatan pendapatan adalah dilakukan dengan

Page 39: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

cara menjumlahkan semua pendapatan yang diperoleh semua

pelaku ekonomi dari aktivitas ekonominya dalam suatu masyarakat

atau Negara pada periode tertentu. Pendapatan tersebut berupa

sewa, bunga, upah, keuntungan dan lain sebagainya.

c) Pendekatan Pengeluaran

Pengukuran besarnya pendapatan nasional dengan

menggunakan pendekatan pengeluaran dilakukan dengan

menjumlahkan semua pengeluaran yang dilakukan oleh semua

sektor ekonomi, yaitu sektor rumah tangga, sektor perusahaan,

sektor pemerintah dan sektor luar negeri pada suatu masyarakat

atau Negara pada periode tertentu. (Mangkoesoebroto, 1998: 8-

11).

Pendapatan nasional mempengaruhi pengeluran konsumsi

masyarakat yaitu terdapat kecenderungan jika pertumbuhan

ekonomi suatu Negara mengalami peningkatan maka hal tersebut

berdampak pada kenaikan dalam pendapatan nasional yang pada

akhirnya mempengaruhi tindakan masyarakat dalam keputusannya

dalam berkonsumsi. Dimana dalam hal ini terjadi peningkatan

konsumsi masyarakat dan sebaliknya. Karena secara makro

agregat pengeluaran konsumsi masyarakat berbanding lurus

dengan pendapatan nasional, semakin besar pendapatan maka

semakin besar pula pengeluaran konsumsi masyarakat dan

sebaliknya. (Dumairy, 1996: 114).

Page 40: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

b. Tingkat Suku Bunga

Menurut Hubbard (1997), bunga adalah biaya yang harus dibayar

borrowed atas pinjaman yang diterima dan imbalan bagi lender atas

investasinya. Suku bunga mempengaruhi keputusan individu terhadap

pilihan membelanjakan uang lebih banyak atau menabung. Suku bunga

adalah jumlah bunga yang dibayarkan per unit waktu.

1) Macam-Macam Suku Bunga

a) Suku Bunga Nominal

Suku bunga nominal adalah tingkat suku bunga yang ditentukan

berdasarkan jangka waktu satu tahun.

b) Suku Bunga Riil

Suku bunga riil adalah tingkat bunga nominal dikurangi laju inflasi

yang terjadi selama periode yang sama.

c. Jumlah Uang Beredar

Konsep penawaran uang atau uang beredar mempunyai arti yang

komplek, dan oleh karena itu perlu dibedakan pada beberapa bentuk yaitu

M1, M2, ataupun M3. Penawaran uang M1 yang dinamakan juga sebagai

difinisi uang beredar dalam pengertian sempit, hanya meliputi uang kartal

(uang kertas atau uang logam) yang ada dalam peredaran ditambah dengan

uang giral atau uang bank yaitu deposito yang disimpan dalam bank-bank

umum dan dapat dikeluarkan dengan menggunakan cek. Penawaran uang

M2, yang dinamakan juga sebagai definisi uang beredar yang lebih luas

meliputi M1 ditambah dengan tabungan dan deposito berjangka di bank-

Page 41: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

bank umum. Tabungan dan deposito berjangka tersebut dinamakan juga

sebagai uang kuasi.

Penawaran uang M3 mempunyai pengertian yang lebih luas lagi,

yaitu meliputi M2 dan ditambah dengan deposito dan tabungan berjangka

dalam lembaga-lembaga keuangan yang lain diluar dari bank-bank umum.

(Sukirno, 2003: 421).

Rudiger Dombush mendefinisikan jumlah uang beredar sebagai

stok uang beredar melalui jumlah rekening deposito yang dapat dijadikan

cek (rekening Koran di bank), CD (certificate of deposit) ditambah uang

kartal (currency) yang dipegang oleh masyarakat. (Boediono, 1990: 339).

B. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian Mochamad Faza Rifai (2007)

Penelitian yang dilakukan oleh Mochamad Faza Rifai yang ditulis

dalam skripsi Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kredit

Perbankan pada Bank Umum di Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2007

memberikan penjelasan tentang faktor apa saja yang mempengaruhi kredit

perbankan. Menurut Mochamad Faza Rifai, faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah

adalah sebagai berikut:

a) Hasil penelitian menunjukkan bahwa PDRB berpengaruh positif terhadap

permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah.

Page 42: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

b) Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku bunga riil kredit perbankan

berpengaruh negatif terhadap permintaan kredit perbankan pada bank

umum di Propinsi Jawa Tengah.

c) Hasil penelitian menunjukkan bahwa krisis ekonomi berpengaruh positif

terhadap permintaan kredit perbankan pada bank umum di Propinsi Jawa

Tengah.

d) Secara bersama-sama variabel independen yaitu Produk Domestik

Regional Bruto, tingkat suku bunga riil kredit perbankan, dan laju inflasi

serta dummy variabel krisis ekonomi memberikan pengaruh nyata dan

signifikan terhadap variabel dependen yaitu permintaan kredit perbankan

pada bank umum di Propinsi Jawa Tengah.

Penelitian tersebut menggunakan Metode Regresi Kuadrat

Terkecil/OLS (ordinary least square), dengan fungsi permintaan kredit

perbankan pada bank umum = f (PDRB, suku bunga riil kredit dan inflasi

serta variabel dummy krisis ekonomi), maka persamaan regresi liniernya

adalah :

Y = β0

+ β1X

1 + β

2 X

2 + β

3 X

3 + Dm X

4 + e

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data time series

atau data runtun waktu sebanyak 16 observasi dari tahun 1990 sampai dengan

tahun 2005. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Permintaan kredit perbankan di

propinsi Jawa Tengah yang dinyatakan dalam juta rupiah, yang diperoleh dari

Page 43: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Statistik Keuangan Daerah (Bank Indonesia) berbagai edisi, adapun untuk

variabel independennya adalah:

a. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)

Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) yang digunakan

adalah PDRB atas harga konstan 2000 yang dinyatakan dalam juta rupiah.

Data ini diperoleh dari Pendapatan Regional Propinsi Jawa Tengah (BPS)

berbagai edisi.

b. Suku bunga riil kredit perbankan pada bank umum.

Suku bunga yang digunakan dalam penelitian ini adalah suku

bunga riil kredit perbankan pada bank umum yang dinyatakan dalam

persen.

c. Laju Inflasi.

Tingkat inflasi yang digunakan adalah laju inflasi Kabupaten

Magelang yang dinyatakan dalam persen. Data ini diperoleh dari

Magelang Dalam Angka (BPS), berbagai edisi.

2. Penelitian Fauzal Muslim (2008)

Penelitian yang dilakukan oleh Fauzal Muslim yang ditulis dalam

skripsi Transmisi Kebijakan Moneter Melalui Jalur Kredit dan Posisi Kredit

Investasi Domestik di Indonesia Periode 2001:1-2007:6 pada tahun 2008

memberikan penjelasan tentang komponen dari mekanisme jalur kredit, yaitu

jalur pinjaman bank dan jalur neraca anggaran. Penelitian ini bertujuan untuk

melihat faktor apa saja yang mempengaruhi penawaran dan permintaan kredit

Page 44: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

investasi, serta ingin mengetahui apakah transmisi kebijakan moneter melalui

jalur kredit berlangsung selama periode sampel.

Hasil empiris menunjukan bahwa penawaran kredit investasi oleh

perbankan dalam jangka panjang hanya dipengaruhi oleh permodalan saja

sedangkan permintaan kredit investasi bukan hanya dipengaruhi tingkat suku

bunga kredit saja melainkan juga oleh pendapatan investor. Lebih jauh,

analisis impulse response menerangkan bahwa kebijakan moneter kontraktif

melalui peningkatan suku bunga kredit berdampak pada penurunan

pendapatan investor yang pada akhirnya hal ini akan menurunkan permintaan

kredit investasi oleh investor.

Dalam membangun sebuah wacana empiris, penulis didukung oleh

data sekunder yang diperoleh dari internet, buku, dan sumber kepustakaan

lainnya yang terkait dengan pembahasan. Variabel yang nantinya akan masuk

kedalam model adalah sebagai berikut;

Loan = Posisi pinjaman atau kredit investasi nominal seluruh

bank umum

Equity = Permodalan nominal bank umum

rL = Suku bunga pinjaman bank umum

rM = SBI 1 bulanan

PGDP = Nilai pembentukan modal tetap bruto nominal + nilai

konsumsi nominal (private GDP).

Page 45: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Dalam melakukan perumusan secara kuantitatif, penulis membagi

menjadi tiga sesi. Sesi pertama ialah mengadopsi fungsi penawaran dan

permintaan kredit, sesi yang kedua ialah melihat kointegrasi dari penawaran

dan permintaan kredit, dan sesi yang ketiga ialah melihat signifikansi dari

tiap-tiap variabel.

a) Analisis Penawaran Kredit Investasi

Dari hasil pengujian kointegrasi dapat disimpulkan bahwa

persamaan penawaran kredit investasi memiliki hubungan yang

terkointegrasi dalam jangka panjang. Persamaan kointegrasi penawaran

kredit memberikan hasil:

LoanS = 416,4 rL – 506,4 rM + 0,77 Equity

Pada tingkat keyakinan 95%, variabel suku bunga kredit investasi

dan suku bunga SBI tidak signifikan dalam mempengaruhi penawaran

kredit investasi, artinya dalam hal ini perbankan umum bukan bergantung

pada tingkat suku bunga kredit investasi dan tingkat suku bunga SBI

dalam memberikan fasilitas pinjaman kredit investasi, namun lebih

dipengaruhi oleh struktur keuangan dari perbankan umum itu sendiri, hal

ini tercermin dari signifikansi yang sangat tinggi dari variabel equity, yang

memberikan interpertasi bahwa peningkatan satu miliar Rupiah dari

permodalan perbankan umum akan mampu meningkatkan penawaran

kredit investasi sebesar 0,77 miliar Rupiah.

Page 46: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa kebijakan

moneter baik ekspansif maupun kontraktif dengan instrument suku bunga

SBI, tidak mampu mempengaruhi jumlah penawaran kredit investasi

perbankan umum, hal ini menjadi bukti bahwa kebijakan moneter melalui

jalur bank lending tidak berlangsung di Indonesia selama periode sampel.

Hal ini senada dengan hasil survei BI, yang menyatakan bahwa suku

bunga tidak dijadikan faktor utama oleh bank dalam melakukan

persetujuan kredit (Agung: 2001).

b) Analisis Permintaan Kredit Investasi

Persamaan kointegrasi permintaan kredit digambarkan melalui

persamaan sebagai berikut:

LoanD = -1414,3 rL + 0.3 PGDP

Interpertasi dari persamaan diatas ialah bahwa permintaan kredit

investasi dipengaruhi secara negatif oleh tingkat suku bunga kredit sebesar

1414,3. Artinya setiap kenaikan 1% dari tingkat suku bunga kredit maka

permintaan akan kredit turun sebesar 1414,3 miliar Rupiah. Sedangkan

pendapatan investor agregat yang direpresentasikan melalui variabel

PGDP berpengaruh positif pada permintaan investasi, dimana setiap

peningkatan 1 miliar Rupiah pada pendapatan investor maka permintaan

akan kredit akan naik sebesar 0,3 miliar Rupiah.

Dari Penelitian Fauzal Muslim dengan pendekatan ekonometrik dan

anlisisis empiris telah membawa pada beberapa kesimpulan:

Page 47: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

1. Suku bunga kredit investasi dan suku bunga SBI tidak signifikan dalam

mempengaruhi penawaran kredit investasi oleh perbankan umum dalam

jangka panjang, sedangkan variabel equity menjadi variabel tunggal yang

berpengaruh signifikan pada penawaran kredit investasi. Hal ini menjadi

bukti bahwa kebijkan moneter melalui jalur bank lending tidak berjalan

pada periode sampel.

2. Variabel suku bunga kredit yang merupakan cost of capital bagi para

investor berpengaruh signifikan terhadap tingkat permintaan kredit

investasi dalam jangka panjang. Variabel pendapatan investor (PGDP)

juga signifikan dalam mempengaruhi permintaan kredit.

3. Lebih jauh uji impulse response menjelaskan bahwa ketika terjadi

kebijakan moneter kontraktif, pendapatan dari investor akan mengalami

penurunan sehingga hal ini akan mendorong penurunan pula pada

permintaan kredit investasi. Sehingga dapat dikatakan adanya transmisi

kebijakan moneter melalui jalur balance sheet pada periode sampel.

Page 48: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

diperoleh dari lembaga-lembaga atau instansi-instansi antara lain Bank Indonesia

(BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS).

Adapun data yang digunakan adalah :

1. Data jumlah kredit tahun 2004 - 2009

2. Data pendapatan nasional tahun 2004 - 2009.

3. Data suku bunga kredit tahun 2004 - 2009.

4. Data jumlah uang beredar 2004 – 2009.

B. Definisi Operasional Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

1. Variabel Dependen

Variabel Dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kredit

investasi domestik yang ada di Indonesia. Kredit investasi merupakan kredit

jangka panjang yang biasanya digunakan untuk perluasan usaha atau

membangun proyek / pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi.

Banyaknya kredit investasi domestik memang dipengaruhi berbagai hal, maka

dari itu penulis tertarik untuk meneliti pengaruh kebijakan moneter terhadap

Page 49: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

kredit investasi domestik. Ukuran data yang diambil oleh penulis adalah

dalam milyar rupiah. Data ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik.

2. Variabel Independen, terdiri dari:

a. Pendapatan Nasional Riil ( Y )

Pendapatan nasional riil adalah jumlah dari pendapatan faktor-

faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa

dalam suatu tahun tertentu. Data pendapatan nasional yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pendapatan nasional riil yang didasarkan oleh

harga konstan 1993 menurut lapangan usaha dalam milyar rupiah. Data ini

diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan dinyatakan dalam milyar rupiah.

b. Suku Bunga Kredit Riil ( r )

Menurut Hubbard ( 1997 ) dalam Laksmono ( 2001), bunga adalah

biaya yang harus di bayar Borrower atas pinjaman yang di terima dan

imbalan Lender atas investasinnya. Suku bunga mempengaruhi keputusan

individu terhadap pilihan membelanjakan uang lebih banyak atau

menabung. Data ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan dinyatakan

dalam persen.

c. Jumlah Uang Beredar ( JUB )

Penelitian ini menggunakan jumlah uang beredar yang merupakan

kewajiban moneter sistem moneter kepada sektor swasta domestik, terdiri

atas uang kartal yang dipegang masyarakat atau yang ada di luar Bank

Indonesia dan Kas Negara ditambah uang giral. Data dalam penelitian ini

dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan dinyatakan dalam milyar rupiah.

Page 50: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Page 51: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

C. Model Analisis Penelitian

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Partial

Adjustment Model (PAM). Yang mana Model PAM selama dua dekade dapat

dikatakan sangat sukses digunakan dalam analisis ekonomi, khususnya dalam

konteks permintaan uang dengan menggunakan data kuartalan. Tetapi harus

diakui bahwa pendekatan ini juga banyak mendapat kritikan dari para ahli

ekonomi sehubungan dengan masalah autokorelasi serta interpretasi koefisien

variabel kelambanan variabel tak bebas (Insukindro, 1990:93).

Untuk menggambarkan model ini, perhatikan model percepatan fleksibel

dari teori ekonomi yang mengasumsikan bahwa ada jumlah keseimbangan,

optimal, diinginkan, atau jangka panjang yang diperlukan untuk memproduksi

hasil (output) tertentu dalam keadaan teknologi tertentu, tingkat bunga tertentu,

dan seterusnya. Untuk penyederhanaan diasumsikan bahwa tingkat modal yang

diinginkan ini adalah Yt* merupakan hasil linear dari hasil X sebagai berikut.

Yt* = β0 + β1Xt + µt ..................................1

Karena tingkat modal yang diinginkan tidak bisa diamati secara langsung,

Nerlove mendalilkan hipotesis berikut ini, yang dikenal sebagai hipotesis

Penyesuaian Parsial atau Penyesuaian Stok :

Yt – Yt-1 = δ( Yt* - Yt-1 ) ..........................2

Dimana δ, sedemikian rupa sehingga 0 < δ ≤ 1, dikenal dengan koefisien

penyesuaian (coefficien of adjustment) dan dimana Yt – Yt-1 = perubahan

sebenarnya dan Yt* - Yt-1 = perubahan yang diinginkan.

Page 52: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Persamaan ( 2 ) mendalilkan bahwa perubahan sebenarnya dalam stok

modal investasi dalam suatu periode waktu tertentu t adalah suatu fraksi δ dari

perubahan yang diinginkan untuk periode itu. Jika δ = 1, ini berarti bahwa stok

modal yang sebenarnya sama dengan stok yang diharapkan; yaitu stok yang

sebenarnya menyesuaikan diri dengan stok yang diharapkan secara seketika

(dalam periode yang sama). Tetapi, jika δ = 0 ini berarti tidak ada perubahan

apapun karena stok yang sebenarnya pada saat t sama seperti yang diamati dalam

periode waktu sebelumnya. Khususnya, δ diharapkan terletak antara kedua

ekstrim ini karena penyesuaian terhadap stok modal yang diharap nampaknya

akan tidak sempurna karena kekakuan ( = rigidity ), kelembaman, kewajiban yang

bersifat kontrak, dan seterusnya. Itulah sebabnya dinamakan model penyesuaian

parsial. Perhatikan bahwa mekanisme penyesuaian ( 2 ) secara alternatif dapat

ditulis sebagai :

Yt = δYt* + (1 – δ)Yt-1 ...............................3

Yang menunjukan bahwa stok modal yang diamati pada periode t adalah

rata-rata tertimbang dari stok model yang diinginkan pada saat itu dan stok modal

yang ada dalam periode waktu sebelumnya, dengan δ ( 1 – δ ) sebagai bobotnya.

Sekarang dengan mensubstitusikan ( 1 ) ke dalam ( 3 ), memberikan :

Yt = δ(β0 + β1X1 + µt) + ( 1 – δ )Yt-1

= δβ0 + δβ1X1 + ( 1 – δ )Yt-1 + δµt

Model ini disebut model penyesuaian parsial.

Model penyesuaian parsial menjasi menuerupai baik model Kyock

maupun model harapan adaptif dalam arti bersifat autoregresif. Tetapi model ini

Page 53: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

mempunyai unsur gangguan yang jauh lebih sempurna : unsur gangguan semula

µt dikaitkan dengan suatu konstanta δ. Tetapi ingatlah bahwa meskipun serupa

nampaknya, model harapan adaptif dan model penyesuaian parsial secara konsep

sangat berbeda. Yang terdahulu didasarkan pada ketidakpastian (mengenai tingkat

harga, tingkat bunga, dan seterusnya untuk masa yang akan datang), sedangkan

yang belakangan adalah diakibatkan oleh kekakuan kelembaman, biaya

perubahan (cost of change) dan seterusnya yang bersifat teknis atau kelembagaan.

Alasan mengapa peneliti menggunakan model PAM antara lain :

1) PAM dilihat dari sisi kelembaman (kekuatan kebiasaan) dapat dilihat bahwa

dengan adanya perubahan pendapatan, maka diduga masyarakat cenderung

meningkat kemampuannya untuk mengajukan kredit

2) Perkiraaan OLS untuk model PAM akan menghasilkan perkiraan yang

konsisten meskipun perkiraan tersebut cenderung akan bias (dalam sampel

kecil atau sampel terbatas).

Adapun rumusan PAM pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Loant

*= β 0 + β1

Y + β2 r + β

3 JUB

+ µ

t

Loant = β 0 δ+ β1

δ Y + β2 δ r + β

3 δ JUB + (1 – δ) Y

t-1 + µ

t

Keterangan :

Loan = Kredit Investasi

Y = Pendapatan Nasional (dalam milyar)

r

= Tingkat suku bunga (% per bulan)

JUB = Jumlah uang beredar

Yt-1

= Kredit Investasi waktu t-1

β0

= Konstanta

Page 54: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

β1

,β2

,β3 = Koefisien masing-masing variabel

δ = Koefisien Penyesuaian

µt

= Standar error

1. Uji Statistik

Proses analisa yang akan dilakukan melalui pengujian variabel-

variabel independen yang meliputi uji t (uji individu), dan uji F (uji bersama-

sama).

a. Uji t

Uji t ini merupakan pengujian variabel-variabel independen secara

individu, dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh masing-

masing variabel independen dalam mempengaruhi perubahan variabel

dependen, dengan beranggapan variabel independen lain tetap atau

konstan. Langkah-langkah pengujian t test adalah sebagai berikut

(Gujarati, 1995: 119):

1) Menentukan Hipotesisnya

Ho : β1 = 0

Berarti suatu variabel independen secara individu tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Ha : β1 ≠ 0

Berarti suatu variabel independen secara individu berpengaruh

terhadap variabel dependen.

2) Melakukan penghitungan nilai t sebagai berikut:

a) Nilai t tabel = t α/2;N – K .............................................. (3.4)

Keterangan:

Page 55: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

a = derajat signifikansi

N = jumlah sampel (banyaknya observasi)

K = banyaknya parameter

b) thitung = …...………………………………….… (3.5) Keterangan:

βi = Koefisien regresi

Se (βi) = Standard error koefisien regresi

3) Kriteria pengujian

Gambar 3.1 Daerah Kritis Uji t

H0 ditolak H0 diterima H0 ditolak

-t α/2 0 t α/2

4) Kesimpulan

a) Apabila nilai –t tabel < t hitung < + t tabel, maka Ho diterima. Artinya

variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

secara signifikan.

b) Apabila nilai t hitung > + t tabel atau t hitung < - t tabel, maka Ho

ditolak. Artinya variabel independen mampu mempengaruhi

variabel dependen secara signifikan.

b. Uji F

Uji F ini merupakan pengujian bersama-sama variabel

independen yang dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen

Page 56: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

secara bersama-sama terhadap variabel dependen secara signifikan.

Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut (Gujarati, 1995: 134):

1) Menentukan Hipotesis

H0 : β1= β2 = β3 = 0

Berarti semua variabel independen secara individu tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Ha : β1≠ β2 ≠ β3 ≠ 0

Berarti semua variabel independen secara individu berpengaruh

terhadap variabel dependen.

2) Melakukan penghitungan nilai F sebagai berikut:

a) Nilai Ftabel= F α ; K-1 ; N-K ............................................ (3.2)

Keterangan:

N = Jumlah sampel data

K = Banyaknya parameter

b) knR

kRhitungF

---=-

/)1(

1/2

2 …………………………. (3.3)

Keterangan:

R2 = Koefisien determinan

N = Jumlah observasi atau sampel

K = Banyaknya variable

Page 57: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

3) Kriteria pengujian

Gambar 3.2 Daerah Kritis Uji F

Ho diterima Ho ditolak

0 F (α; K-1; N-K)

4) Kesimpulan

a) Apabila nilai F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak,

artinya variabel independen secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan.

b) Apabila nilai F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima,

artinya variabel independen secara bersama-sama mampu

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

2. Nilai Koefisien Determinasi (R²)

Nilai R² untuk mengetahui berapa persen variasi variabel dependen

dapat dijelaskan oleh variabel independen. Uji ini bertujuan untuk mengetahui

tingkat ketepatan yang paling baik dalam analisis regresi, yang ditunjukkan

oleh besarnya koefisien daterminasi (R²) antara nol dan satu (0<R²<1). Jika

koefisien daterminan 0, artinya variabel independen tidak mempengaruhi

variabel dependen, atau dengan kata lain model tersebut tidak menjelaskan

Page 58: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

sedikitpun variasi dalam variabel tidak bebas. Sedangkan jika koefisien

determinan mendekati 1, artinya variabel independen semakin mempengaruhi

variabel dependen, atau dengan kata lain model dikatakan lebih baik apabila

koefisien determinasinya mendekati nilai 1 (satu).

3. Uji Asumsi Klasik

a. Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan suatu keadaan dimana terdapatnya

lebih dari satu hubungan linear pasti di antara beberapa atau semua

variabel independen dari model regresi (Gujarati, 1995: 320). Salah satu

asumsi model klasik yang menjelaskan ada tidaknya hubungan antara

beberapa atau semua variabel dalam model regresi. Jika dalam model

terdapat multikolinearitas, maka model tersebut memiliki kesalahan

standar yang besar sehingga koefisien tidak dapat diukur dengan ketepatan

tinggi.

Salah satu metode untuk mengetahui ada tidaknya

multikolinearitas adalah menggunakan pengujian dengan metode korelasi

parsial. Pendekatan ini disarankan oleh Farrar dan Gruber (1967).

Indikasinya, jika R2 variabel dipenden lebih tinggi dari nilai R2 pada

regresi antar variable bebas, maka dalam model empiric tidak terdapat

adanya multikolinearitas, dan sebaliknya.

b. Heteroskedastisitas

Asumsi dari model regresi linier klasik adalah kesalahan

pengganggu mempunyai varians yang sama. Apabila asumsi tersebut tidak

Page 59: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

terpenuhi maka akan terjadi heteroskedastisitas yaitu suatu keadaan

dimana varians dari kesalahan pengganggu tidak sama untuk semua nilai

variabel bebas. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk

mendeteksi heteroskedastisitas dalam model empiris yaitu uji Park, uji

Glejser, uji White, dan uji Breusch-Pagan-Godfrey. Pengujian

heteroskedastisitas dalam penelitian ini akan menggunakan uji White.

Dalam uji white ditawarkan dua jenis pengujian, yaitu: White

Heteroscedasticity (no cross term) dan White Heteroscedasticity

(crossterm). Untuk penelitian ini digunakan pengujian White

Heteroscedasticity (no cross term) disebabkan banyak menggunakan

variabel bebas. Jika nilai probabilitas dari semua variabel lebih besar nilai

taraf signifikansi 5%, maka pada model tersebut tidak terdapat masalah

heteroskedastisitas. Sebaliknya, Jika nilai probabilitas dari semua variabel

kurang atau lebih kecil dari nilai taraf signifikansi 5%, maka pada model

tersebut terdapat masalah heteroskedastisitas (Insukindro 2003: 201).

c. Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana kesalahan variabel

pengganggu pada suatu periode tertentu berkorelasi dengan kesalahan

pengganggu periode lain. Asumsi ini untuk menegaskan bahwa nilai

variabel dependen hanya diterangkan (secara sistematis) oleh variabel

independen dan bukan oleh variabel gangguan (Gujarati, 1995: 401).

Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada

tidaknya autokorelasi yaitu, uji Durbin-Watson, uji Lagrange Multiplier

(LM Test), uji Breusch-Godfrey, uji ARCH. Dalam penelitian ini untuk

Page 60: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

menguji ada tidaknya autokerelasi adalah dengan uji Durbin-Watson.

Statistik d dari Durbin-Watson mungkin tidak bisa digunakan untuk

mendetekdi serial korelasi (derajat pertama) dalam model autoregresif,

karena d yang dihitung dalam model seperti itu biasanya cenderung

mendekati 2, yang merupakan nilai d yang diharapkan dalam suatu urutan

yang benar-benar random. Dengan perkataan lain, jika kita menghitung

secara rutin statistic d untuk model seperti itu, terdapat bias yang

terpasang di dalamnya melawan (against) penemuan korelasi serial

(derajat pertama). Meskipun demikian banyak peneliti menghitung nilai d

karena menginginkan sesuatu yang lebih baik. Tetapi akhir-akhir ini

Durbin sendiri telah mengusulkan suatu pengujian sampel besar dari

korelasi serial derajat pertama dalam model autoregresif. Pengujian ini

disebut statistik h adalah sebagai berikut :

h = ρ N 1-N [ var (α) ]

Dimana N = ukuran sampel, var (α) = varian koefisien dari lag Yt-

1, dan ρ = taksiran serial korelasi derajat pertama ρ. Untuk sampel besar,

Durbin telah menunjukkan bahwa, jika ρ = 0, statistik h mengikuti

distribusi normal yang distandardisasikan, yaitu distribusi normal dengan

rata-rata nol dan varian satu. Jadi tingkat penting (signifikan) secara

statistik dari h yang diamati dapat dengan mudah ditentukan dari tabel

distribusi normal yang distandardisasikan.

Page 61: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Dalam praktek tidak perlu untuk menghitung ρ karena kita telah

melihat (dalam bab 11 Gujarati, 1978) bahwa ρ dapat didekati dari d yang

ditaksir dengan cara sebagai berikut :

ρ = 1 - ½ d

dimana d adalah statistic Durbin – Watson yang biasa. Oleh karena

itu, persamaannya dapat ditulis sebagai berikut :

h = ( 1 - ½ d ) N 1-N [ var (α) ]

Hipotesis :

Jika nilai h yang dihitung lebih kecil daripada nilai kritis h, maka

kita bisa menerima hipotesis bahwa tidak ada serial korelasi (derajat

pertama) dalam data.

Page 62: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian

Untuk memperoleh hasil estimasi yang baik, hasil estimasi harus

memenuhi kriteria statistik. Untuk kriteria statistik telah dijelaskan pada BAB III,

sedangkan untuk kriteria ekonometrik yaitu dimana hasil estimasi harus

memenuhi asumsi klasik yang terdiri dari multikorelasi, heterokedastisitas dan

autokorelasi. Kriteria ekonometrika merupakan sekumpulan rasionalitas ekonomi

yang menjembatani seandainya ada perbedaan antara hasil estimasi dengan

landasan teori yang melandasi penelitian ini. Data yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari total kredit investasi domestik (Loan), total pendapatan

nasional (Y), tingkat suku bunga kredit (r), dan jumlah uang beredar (JUB). Data

tersebut merupakan data sekunder yang diambil berdasarkan data bulanan yang

dimulai dari bulan Januari 2004 – Desember 2009. Selanjutnya akan dijelaskan

masing-masing data yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Kredit Investasi Domestik (Loan)

Jumlah kredit investasi yang ada di Indonesia dihitung dalam milyar

rupiah. Data ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Page 63: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Gambar 4.1 Grafik data Kredit Investasi Domestik (Loan)

Tahun 2004:1 – 2009:12

kredit

bulan

Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah kredit

investasi domestik dari bulan ke-1 sampai bulan ke-72 (tahun 2004 –

2009) menunjukkan grafik yang fluktuatif. Pada rentang bulan ke-1

sampai bulan ke-42 (tahun 2004 – 2007) jumlah kredit investasi domestik

cenderung naik secara signifikan, namun pada bulan ke-43 sampai bulan

ke-60 (tahun 2007 – 2008) merosot tajam. Hal ini disebabkan oleh krisis

global yang terjadi pada saat itu. Perekonomian negara Amerika yang

mengalami krisis mengakibatkan lesunya perekonomian di seluruh dunia

termasuk Indonesia. Dan pada bulan ke-61 (awal tahun 2009), sedikit

demi sedikit mulai naik kembali seiring dengan menguatnya kembali

perekonomian Amerika Serikat.

Page 64: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

2. Pendapatan Nasional (Y)

Pendapatan nasional riil adalah jumlah dari pendapatan faktor-

faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa

dalam suatu tahun tertentu. Data pendapatan nasional yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pendapatan nasional riil yang didasarkan oleh

harga konstan 1993 menurut lapangan usaha dalam milyar rupiah. Data ini

diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Gambar 4.2 Grafik data Pendapatan Nasional (Y)

Tahun 2004:1 – 2009:12

Y

bulan

Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah pendapatan

nasional dari tahun 2004 – 2009 menunjukkan grafik yang fluktuatif. Pada

rentang bulan ke-1 sampai bulan ke-42 (tahun 2004 – 2007) cenderung

naik secara signifikan sama halnya dengan jumlah Loan, namun pada

bulan ke-43 sampai bulan ke-60 (tahun 2007 – 2008) merosot tajam. Hal

ini juga disebabkan karena melemahnya perekonomian dunia akibat krisis

Page 65: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

global yang terjadi. Perekonomian yang menurun mengakibatkan

produktifitas menurun pula, sehingga berpengaruh pada hasil atau

pendapatan yang diperoleh. Pada bulan ke-61 (awal tahun 2009),

perekonomian berangsur pulih dan menunjukan kemajuan sedikit demi

sedikit sehingga berdampak pula pada pendapatan nasional yang mulai

naik kembali. Hal ini sejalan dengan grafik jumlah kredit investasi

domestik.

3. Suku Bunga Kredit (r)

Menurut Hubbard (1997) dalam Laksmono (2001), bunga adalah

biaya yang harus di bayar Borrower atas pinjaman yang di terima dan

imbalan Lender atas investasinnya. Suku bunga mempengaruhi keputusan

individu terhadap pilihan membelanjakan uang lebih banyak atau

menabung. Data ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam

berbagai tahun penerbitan.

Gambar 4.3 Grafik data Suku Bunga Kredit (r)

Tahun 2004:1 – 2009:12 r

Page 66: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa suku bunga kredit

dari bulan ke-1 sampai dengan bulan ke-72 (tahun 2004 – 2009)

menunjukkan grafik yang tidak terlalu signifikan perubahannya. Pada

rentang bulan ke-1 sampai bulan ke-20 (tahun 2004 – 2005) cenderung

turun namun tidak signifikan, dan pada bulan ke-21 sampai bulan ke-36

(tahun 2005 – 2006) mengalami kenaikan sedikit demi sedikit. Dan pada

bulan ke-37 sampai dengan bulan ke-72 (tahun 2006 – 2009) mengalami

kenaikan dan penurunan setiap bulannya. Hal ini dapat diakibatkan oleh

fluktuasi jumlah uang beredar pada saat itu.

4. Jumlah Uang Beredar (JUB)

Penelitian ini menggunakan jumlah uang beredar yang merupakan

kewajiban moneter sistem moneter kepada sektor swasta domestik, terdiri

atas uang kartal yang dipegang masyarakat atau yang ada di luar Bank

Indonesia dan Kas Negara ditambah uang giral. Data dalam penelitian ini

dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan dinyatakan dalam milyar rupiah.

Page 67: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Gambar 4.4 Grafik data JUB

Tahun 2004:1 – 2009:12

JUB

bulan

Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah uang beredar

dari bulan ke-1 sampai bulan ke-72 (tahun 2004 – 2009) menunjukkan

grafik yang fluktuatif. Pada rentang bulan ke-1 sampai bulan ke-42 (tahun

2004 – 2007) cenderung naik secara signifikan. Sedangkan pada bulan ke-

43 sampai bulan ke-51 (tahun 2007 – 2008) mengalami kemerosotan

tajam. Hal ini dapat disebabkan oleh pendapatan nasional yang juga

merosot tajam sehingga jumlah uang yang beredar ikut merosot. Sejalan

dengan pendapatan nasional yang mulai membaik pada bulan ke-52 (awal

tahun 2009), sedikit demi sedikit jumlah uang beredar mulai naik kembali.

Hal ini berbanding lurus dengan grafik jumlah kredit investasi domestik.

Page 68: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

B. Analisis Hasil Regresi

Langkah pertama dalam melakukan pengujian regresi dengan bantuan

Eviews 4.0. Melalui pengujian tersebut akan didapat persamaan garis regresi yang

tercipta dari serangkaian data penelitian, sekaligus menggambarkan tingkat

pengamatan data-data yang termasuk dalam variabel independen terhadap data

variabel dependen dengan jumlah observasi sebanyak 71. Hasil pengujian regresi

dari penelitian ini adalah :

Tabel 4.1 Hasil Uji Partial Adjustment Model

Dependent Variable: LOAN Method: Least Squares Date: 09/05/12 Time: 09:21 Sample(adjusted): 2004:02 2009:12 Included observations: 71 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 14206.94 6270.506 2.265677 0.0268 Y 0.254625 0.024609 10.34677 0.0000 R -1382.142 331.3829 -4.170832 0.0001

JUB 0.161473 0.035864 4.502318 0.0000 BLOAN 0.107101 0.041328 2.591507 0.0118

R-squared 0.987786 Mean dependent var 69194.61 Adjusted R-squared 0.987046 S.D. dependent var 24360.88 S.E. of regression 2772.648 Akaike info criterion 18.76081 Sum squared resid 5.07E+08 Schwarz criterion 18.92016 Log likelihood -661.0089 F-statistic 1334.436 Durbin-Watson stat 0.660550 Prob(F-statistic) 0.000000

Dengan nilai R2 sebesar 0.987786 dan probabilitas F-statistik 0,0000,

maka hasil regresi tersebut diatas dapat dituliskan persamaannya sebagai berikut :

Loant = 14206.94 + 0.254625 Y – 1382.142 r + 0.161473 JUB + 0.107101

Loan(-1)

Sedangkan untuk persamaan kredit jangka panjang, Loant* :

Loant* = 15911.009 + 0.2852 Y – 1547.925 r + 0.1808 JUB

Page 69: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Hasil tersebut diperoleh dari perhitungan sebagai berikut :

(1 – δ) = 0.107101

δ = 1 – 0.107101 = 0.8929

β0 . δ = 14206.94

β0 = 14206.94 / 0.8929 = 15911.009

β1 . δ = 0.254625

β1 = 0.254625 / 0.8929 = 0.2852

β2 . δ = - 1382.142

β2 = - 1382.142 / 0.8929 = - 1547.925

β3 . δ = 0.161473

β3 = 0.161473 / 0.8929 = 0.1808

1. Uji Statistik

Untuk menentukan parameter dalam model, metode yang

digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS). Dengan metode ini

diharapkan dapat diperoleh penaksir tidak bias linier terbaik (Best Linear

Unbiased Estimator / BLUE), pada dasarnya isi dari metode tersebut

adalah penentuan normal melalui peminimuman jumlah error kuadrat.

a. Uji t

Pengujian secara parsial dilakukan dengan menggunakan uji-t

statistik 1 sisi terhadap masing-masing variabel independen. Dari

pengujian regresi didapat nilai t-statistik dari masing-masing variable

Page 70: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

untuk selanjutnya dibandingkan dengan nilai t-tabel. Cara yang

dilakukan untuk menentukan nilai t-tabel adalah :

t-tabel = α df (n-k)

Dimana :

α = tingkat signifikansi

df = derajat bebas

n = jumlah data

k = jumlah variabel independent termasuk konstanta.

Dengan demikian maka dapat ditentukan nilai t-tabel dalam penelitian

ini dengan menggunakan tingkat signifikansi 0.05 dan derajat bebas

(71 - 5) sebesar 66, maka nilai t-tabel didapat 1,671. bila t-stat > t-

tabel ; Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen. t-stat < t-tabel ; Variabel independen tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Atau untuk

pengambilan keputusan bisa juga digunakan :

Ø Apabila probabilitas < dari α 0.05, maka bisa dikatakan signifikan.

Dari hasil pengujian regresi didapat t-statistik sebagai berikut :

Variabel t-statistik t-tabel Probabilitas keterangan Y 10.34677 1,671 0.0000 signifikan R -4.170832 1,671 0.0001 signifikan JUB 4.502318 1,671 0.0000 signifikan BLOAN 2.591507 1,671 0.0118 signifikan

Page 71: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

b. Uji F (Pengujian hipotesis secara serempak)

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji F, yaitu

untuk mengetahui apakah model yang digunakan secara keseluruhan

tepat digunakan dengan tingkat kepercayaan tertentu.

Ho ; B1 = B2 = B3 = 0; artinya digunakan variable independent

secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variable dependen.

Ha ; B1 ( B2 i B3 i 0; artinya digunakan variable independent

secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.

Langkah pengujian secara serempak dilakukan dengan uji F, yaitu

membandingkan nilai F-stat dengan F-tabel. Adapun cara mencari F-

tabel adalah dengan menggunakan α = 5%,

F-Tabel = f α df (n-k) (k-1)

F-tabel (0,05; 67; 3) = 2,74

Dengan menggunakan α = 5% (0,05) diperoleh F-tabel sebesar

2,74 sementara hasil dari estimasi regresi diperoleh F-stat sebesar

1334.436. Karena nilai F-stat > F-tabel maka dapat disimpulkan

bahwa secara bersama-sama variabel independen mempengaruhi

variabel dependen.

Page 72: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Gambar 4.5 Daerah Kritis Uji F.

Ho diterima Ho ditolak

2,74

1334,436

Atau untuk pengambilan keputusan bisa juga digunakan :

Apabila probabilitas (F-statistik) < dari α 0,05 maka bisa dikatakan

signifikan. Pada regresi awal kita lihat bahwa Probabilitas (F-statistik)

sebesar 0,0000. Dengan ini disimpulkan bahwa secara bersama-sama

variabel independen mempengaruhi variabel dependen.

2. Nilai Koefisien Determinan (R2)

Untuk mengukur ketepatan suatu garis regresi terhadap hasil

observasi digunakan analisis determinasi (R2). Koefisien determiansi

menunjukan besarnya kontribusi dari variabel independen secara bersama-

sama dapat menjelaskan variabel dependen. Dari hasil estimasi regreesi

diperoleh nilai R2= 0.987786.

Artinya bahwa variabel independen yang ada dalam model regresi

yang dibuat mampu mempengaruhi variabel dependen sebesar 98%,

sedangkan sisanya sekitar 2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.

Page 73: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

3. Uji Asumsi Klasik

a. Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan suatu hubungan linear atau

korelasi secara sempurna maupun tidak sempurna diantara

beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dalam model

regresi. Untuk melihat hubungan tersebut digunakan metode

pendekatan korelasi parsial. Langkah untuk melakukan pengujian

dengan cara meregresi variabel independen yang lain terhadap

salah satu variabel independen yang dijadikan variabel dependen.

Pedoman yang digunakan yaitu jika nilai R2a (R2 regresi

awal) lebih tinggi dari nilai R2 pada regresi antar variabel bebas,

maka dalam model empirik tidak terdapat adanya

multikolinearitas, dan sebaliknya. Dari hasil olahan E-views 4.0

nilai R2a sebesar 0,987786, sedangkan nilai R2 pada regresi antar

variabel bebas sebesar : R2 partial dengan Y=f(Y) adalah 0.945185,

R2 partial dengan Y=f(JUB) adalah 0.936938 , R2 partial dengan

Y=f(r) adalah 0.512074, R2 partial dengan Y=f(BLoan) adalah

0.891118. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam model ini tidak

mengandung multikolinearitas.

b. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas merupakan salah satu uji asumsi

klasik yang digunakan untuk melihat apakah varian residualnya

konstan atau tidak (Gujarati dan Porter, 2009). Hasil diagnostic

test menunjukkan bahwa hasil deteksi heteroskedastisitas dengan

Page 74: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

metode White-Heteroskedasticity (no cross term) adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.2 Uji White Heteroskedasticity (No Cross Term) White Heteroskedasticity Test:

F-statistic 0.373507 Probability 0.893202

Obs*R-squared 2.402047 Probability 0.879265

Sumber : Hasil olahan E-Views 4.0

Tabel diatas menunjukkan bahwa dalam model tersebut

tidak terdapat heteroskedastisitas, dimana nilai probabilitas chi-

square dalam uji White-Heteroskedasticity sebesar 0.879265 > dari

nilai signifikansi yang telah ditentukan ; α = 5% (0,05).

c. Auokorelasi

Autokorelasi ditemukan jika terdapat korelasi antara

variabel gangguan sehingga penaksir tidak lagi efisien baik dalam

sampel kecil maupun dalam sampel besar. Dalam penelitian ini

untuk menguji ada tidaknya autokerelasi adalah dengan uji

Durbin-Watson. Berikut perhitungan h hitung :

h = ( 1 - ½ d ) N

1-N [ var (α) ]

h = ( 1 - ½ (0.660550) 71 1-[71 ( 0.107101 )2]

= ( 1 – 0.330275) 71 1-[71 ( 0.107101 )2]

= ( 0.669725 ) ( 19.557129 )

= 13.0978

Page 75: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Sedangkan nilai h dari tabel distribusi normal dengan α =

5% dan N = 71 adalah 1,645. Dari perbandingan h hitung dan h

tabel dapat disimpulkan bahwa h hitung > h tabel, sehingga ada

serial korelasi (derajat pertama) dalam data.

4. Interpretasi Ekonomi

Dari hasil estimasi Partial Adjustment Model (PAM) yang

telah diperoleh maka dapat dibuat interpretasi terhadap model ataupun

hipotesa yang telah diambil sebelumnya. Adapun hasil interpretasi

adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Pendapatan Nasional (Y) terhadap Kredit Investasi

Domestik (Loan)

Pendapatan Nasional (Y) dalam jangka pendek dan jangka

panjang mempunyai pengaruh positif terhadap Loan di Indonesia.

Jika Y naik sebesar 1 milyar maka dalam jangka pendek Loan

akan naik sebesar 0.254625 milyar dan dalam jangka panjang Loan

akan naik sebesar 0.2852 milyar. Berdasarkan uji t, nilai t statistik

dari Y menunjukkan angka yang lebih besar dari t tabel sehingga

dapat dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan. Hal ini sesuai

dengan hipotesis awal. Pendapatan Nasional dapat berpengaruh

signifikan terhadap kredit karena apabila suatu Negara memiliki

perekonomian yang baik, maka akan dapat meningkatkan

kemampuan masyarakatnya untuk mengambil kredit investasi guna

melancarkan usaha ataupun membangun usaha baru demi

Page 76: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

menambah income. Pada penelitian terdahulu juga ditemukan

bahwa kredit investasi tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat suku

bunga kredit saja melainkan juga oleh pendapatan investor.

(Muslim,2008).

2. Pengaruh Suku Bunga Kredit (r) terhadap Kredit Investasi

Domestik (Loan)

Suku Bunga Kredit (r) dalam jangka pendek dan jangka

panjang mempunyai pengaruh negatif terhadap Loan di Indonesia.

Jika r naik sebesar 1% maka dalam jangka pendek Loan akan turun

sebesar 1382.142 milyar dan dalam jangka panjang Loan akan

turun sebesar 1547.9247 milyar. Berdasarkan uji t, nilai t statistik

dari r menunjukkan angka yang lebih besar dari t tabel sehingga

dapat dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan. Hal ini sesuai

dengan hipotesis awal. Suku bunga memang sangat besar

pengaruhnya terhadap kredit investasi karena setiap orang yang

akan mengambil kredit pasti akan mempertimbangkan bunga yang

akan dibayarnya. Beberapa penelitian terdahulu pun juga

menemukan hasil yang sama bahwa suku bunga kredit

berpengaruh signifikan terhadap kredit.

3. Pengaruh Jumlah Uang Beredar (JUB) terhadap Kredit

Investasi Domestik (Loan)

Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam jangka pendek dan

jangka panjang mempunyai pengaruh positif terhadap Loan di

Page 77: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Indonesia. Jika JUB naik sebesar 1 milyar maka dalam jangka

pendek Loan akan naik sebesar 0.161473 milyar dan dalam jangka

panjang akan naik sebesar 0.1808 milyar. Berdasarkan uji t, nilai t

statistik dari JUB menunjukkan angka yang lebih besar dari t tabel

sehingga dapat dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan. Hal

ini sesuai dengan hipotesis awal. Jumlah Uang Beredar dapat

dikatakan penting pengaruhnya terhadap kredit investasi, karena

naik turunnya jumlah uang beredar akan mempengaruhi tingkat

suku bunga kredit secara langsung (hal ini dapat di lihat dalam

mekanisme kebijakan moneter) sehingga akan berpengaruh pula

terhadap kredit investasi, mengingat bahwa suku bunga kredit

adalah faktor utama penentu kredit.

Page 78: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

BAB V

P E N U T U P

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan pengujian secara parsial dengan menggunakan uji-t terhadap

variabel independen, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Pada variabel independen Pendapatan Nasional (Y) berpengaruh

signifikan positif terhadap Kredit Investasi (Loan). Dengan tingkat

signifikansi 10.34677.

b. Pada variabel independen Suku Bunga Kredit (r) berpengaruh signifikan

dengan parameter negatif terhadap Kredit Investasi (Loan). Dengan

tingkat signifikansi 4.170832.

c. Pada variabel independen Jumlah Uang Beredar (JUB) berpengaruh

signifikan positif terhadap Kredit Investasi (Loan). Dengan tingkat

signifikansi 4.502318.

2. Berdasarkan uji yang dilakukan secara serempak dengan menggunakan uji F

menunjukan bahwa variabel independen Pendapatan Nasional (Y), Suku

Bunga Kredit (r), dan Jumlah Uang Beredar (JUB) secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap Kredit Investasi (Loan) dengan nilai F stat

1334.436. atau dengan probabilitas F stat sebesar 0,0000.

3. Penafsiran terhadap koefisien determinasi majemuk (R2) mempunyai

koefisien yang tinggi sebesar 0.987786. Artinya bahwa variabel independen

yang ada dalam model regresi yang dibuat mampu mempengaruhi variabel

Page 79: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

dependen sebesar 99%, sedangkan sisanya sekitar 1% dipengaruhi oleh

variabel lain diluar model.

4. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan diketahui bahwa :

a. Multikolinearias, dalam penelitian ini tidak ditemukan dan tidak

mengandung multikolinearitas.

b. Heterokedastisitas, dalam penelitian ini model tidak terkena masalah

Heterokedastisitas karena nilai probabilitas X2-stat (0.879265) > 0,05.

c. Autokorelasi, dalam penelitian ini terdapat masalah autokorelasi karena

nilai h hitung > h tabel.

Maka dapat disimpulkan bahwa variabel – variabel yang digunakan terbebas

dari masalah asumsi klasik kecuali autokorelasi.

B. Saran

1. Dalam meningkatkan kredit investasi domestik memang diperlukan campur

tangan pemerintah dalam hal kebijakan moneter salah satunya dengan

mempengaruhi besarnya Pendapatan Nasional. Karena semakin tingginya

pendapatan nasional maka akan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk

mengambil suatu kredit investasi dalam perbankan. Pendapatan Nasional ini

sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, maka pemerintah perlu mencari cara

agar perekonomian di Indonesia terus berkembang sehingga akan

meninggikan pendapatan nasional.

2. Salah satu transmisi kebijakan moneter adalah dengan jalur suku bunga,

diharapkan pemerintah dapat membuat suku bunga menjadi turun sehingga

Page 80: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

akan direspon oleh tingginya tingkat permintaan uang untuk investasi yang

pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara agregat.

3. Peranan uang sebagai stimulator dalam aktivitas perekonomian memang

sangat penting, diharapkan Jumlah Uang Beredar di Indonesia dapat selalu

stabil. Sebab jika terlalu tinggi nantinya akan terjadi inflasi, namun jika terlalu

rendah akan berdampak buruk pada kredit investasi. Karena pertumbuhan

jumlah uang yang meningkat akan membuat suku bunga riil menjadi turun,

dan turunnya tingkat suku bunga tentu akan meningkatkan jumlah permintaan

kredit investasi di Indonesia.

Page 81: “PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KREDIT …/Pengaruh...bunga kredit, dan jumlah uang beredar terhadap jumlah kredit investasi domestik di Indonesia. Metode analisis yang digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia, Laporan Tahunan, Berbagai Tahun Penerbitan. Bank Indonesia, Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Berbagai Edisi Tahun

Penerbitan. Boediono. (1990), Ekonomi Moneter, Edisi 3, BPFE, Yogyakarta. Dumairy. (1996), Perekonomian Indonesia, Cetakan kelima, Penerbit Erlangga,

Jakarta. Fauzal Muslim (2008). Transmisi Kebijakan Moneter Melalui Jalur Kredit dan Posisi

Kredit Investasi Domestik di Indonesia Periode 2001:1-2007:6. FE UII, Yogyakarta.

Gujarati, Damodar (1978), Ekonometrika Dasar, Jakarta : Erlangga. Insukindro (1993), Ekonomi Uang dan Bank, BPFE, UGM. Yogyakarta. Kashmir, SE, MM. 2003. Dasar – dasar Perbankan. Jakarta. PT Raja Grafindo

Persada. Mangkoesoebroto, Guritno. Dan Algifari (1998), Teori Ekonomi Makro, Yogyakarta,

STIE YKPN. Mishkin, F. 2001. The Economics Money of Banking and Financial Market 6th ed.

Edison Wealey. Columbia. Mochamad Faza Rifai (2007). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Permintaan Kredit Perbankan pada Bank Umum di Propinsi Jawa Tengah. FE UII, Yogyakarta.

Nopirin, Phd. 1993. Ekonomi Moneter. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Retnadi, Djoko. 2006. Perilaku Penyaluran Kredit Bank. Bank Indonesia. Simorangkir, O.P, Drs. 2004. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan non Bank.

Bogor. Ghalia Indonesia. Sukirno, Sadono. (2003), Pengantar Teori Makro Ekonomi”(ed.2)”, PT Raja

Grafindo Persada, Jakarta. www.bps.go.id www.bi.go.id