pengaruh kebiasaan mahasiswa terhadap lingkungan

28
PENGARUH KEBIASAAN MAHASISWA TERHADAP LINGKUNGAN TO’AT WASESO RITA AYU WANDIRA RIZKA FEBRINA BR BUKIT HERRY ADHI NUGROHO NOPRIZA UMAMI ANNISA DYAH RACHMA ARIEF HIDAYATULLAH UMI MAFIYATUL AFIYAH SHINTYA YOSEVINE MONRO VIVIEN S ARIENTAMY TRI JANU ASTUTI 111090 111090082 111090083 111090084 111090088 111090090 111090100 111090107 111090109 111090110 111090111 TT-33-02 INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

Upload: tri-janu

Post on 02-Jul-2015

673 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Kebiasaan Mahasiswa Terhadap Lingkungan

PENGARUH KEBIASAAN MAHASISWA TERHADAP LINGKUNGAN

TO’AT WASESORITA AYU WANDIRA

RIZKA FEBRINA BR BUKITHERRY ADHI NUGROHO

NOPRIZA UMAMIANNISA DYAH RACHMA

ARIEF HIDAYATULLAHUMI MAFIYATUL AFIYAH

SHINTYA YOSEVINE MONROVIVIEN S ARIENTAMY

TRI JANU ASTUTI

111090111090082111090083111090084111090088111090090111090100111090107111090109111090110111090111

TT-33-02

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

2010

Page 2: Pengaruh Kebiasaan Mahasiswa Terhadap Lingkungan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas karunia dan hidayahNya kami dapat

menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat bertujuan untuk mengetahui pengaruh

lingkungan perkuliahan terhadap efektivitas perkuliahan mahasiswa di lingkungan kampus IT

Telkom.

Lingkungan perkuliahan tentu saja mempengaruhi efektivitas perkuliahan, dalam makalah

ini penulis memfokuskan tentang fasilitas apa saja yang berpengaruh serta apa pengaruhnya

terhadap efektivitas perkuliahan.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Tuhan YME atas segala yang telah

diberikan untuk kami sehingga diberi kemudahan dalam menyelesaikan makalah ini, Bapak

Saefulloh sebagai dosen yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini serta

teman teman yang telah membantu dari segi moril dan materil sehingga makalah ini dapat

terselesaikan dengan baik dan semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan

satu per satu.

Semoga makalah ini berguna untuk kita semua dan dapat membantu mengatasi masalah

yang ada.

Akhir kata, Wassalamualaikum wr.wb

Bandung, Mei 2010

Penulis

2

Page 3: Pengaruh Kebiasaan Mahasiswa Terhadap Lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan yang dilakukan manusia setiap hari dalam jangka waktu yang cukup lama akan

menimbulkan sesuatu yang disebut kebiasaan. Kebiasaan tersebut bisa merupakan suatu yang

positif dan ada pula yang negatif. Keduanya akan memberikan kontribusi sendiri bagi

kehidupan manusia baik bagi pelaku, masyarakat dan lingkungan sekitar. Kegiatan rutinitas

mahasiswa di kampus sedikit banyak akan terpengaruh jika banyak mahasiswa yang

mempunyai kebiasaan buruk……..Kegiatan pembelajaran tidak mungkin lepas dari seluruh

manusia, khususnya mahasiswa. Berbagai macam fasilitas disediakan untuk menunjang

kegiatan pembelajaran tersebut. Fasilitas yang disediakan antara lain adalah proyektor,

bangku kuliah, dan dosen itu sendiri.

Namun dalam perjalanannya ada hal-hal yang menyebabkan konsentrasi belajar

mahasiswa menjadi berkurang. Selain dari kondisi mahasiswa itu sendiri (jasmani dan

rohani), fasilitas yang ada pun ternyata kurang memuaskan. Hal hal itu contohnya misalkan

proyektor yang kurang jelas dalam menampilkan grafis, bangku kuliah yang

rusak,pencahayaan ruang kelas yang tidak memadai, panasnya ruang kelas, serta cara

mengajar dosen yang kurang baik dalam menyampaikan materi.

Hal-hal diatas dapat menyebabkan ketidaknyamanan mahasiswa dalam menuntut ilmu.

Hal ini tentu bisa mengakibatkan mahasiswa menjadi malas masuk kuliah kemudian titip

absen atau dikenal dengan TA.

Oleh karena itu, Kami mengadakan penelitian tentang pengaruh lingkungan pembelajaran

terhadap efektivitas perkuliahan mahasiswa serta berusaha mencari solusi dari permasalahan

yang ada.

1.2 Tujuan

Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi efektivitas perkuliahan serta untuk mencari solusi dari permasalahan yang

ada.

3

Page 4: Pengaruh Kebiasaan Mahasiswa Terhadap Lingkungan

1.3 Batasan Masalah

Pada penelitian kali ini, kami akan membahas tentang :

1. faktor penyebab kebiasaan buruk mahasiswa terhadap lingkungan sekitar

2. Pengaruh kebiasaan mahasiswa terhadap efektivitas belajar dan

lingkungan sekitar

3. Solusi untuk pemecahan masalah ini.

1.4 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui dampak serta mencari solusi

permasalahan ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Kami mengumpulkan data dari

mahasiswa dengan menyebarkan 100 kuesioner. Sample pada penelitian ini berasal dari seluruh

angkatan yang masih berkuliah di IT Telkom.

4

Page 5: Pengaruh Kebiasaan Mahasiswa Terhadap Lingkungan

BAB II

ISI

TINJAUAN PUSTAKA

Setiap masyarakat manusia selama masih hidup pasti mengalami perubahan-perubahan.

Prubahan ada yang pengaruhnya cepat dan ada juga yang pengaruhnya lambat, pengaruh yang

ditimbulkan dapat mencakup beberapa aspek seperti cara hidup, norma, adat, kesehatan dan lain

sebagainya. Seseorang yang tidak sempat menelaah susunan dan kehidupan masyarakat desa di

Indonesia misalnya, akan berpendapat bahwa masyarakat tersebut statis, tidak maju, dan tidak berubah.

Pernyataan demikian didasarkan pada pandangan sepintas yang tentu saja kurang mendalam dan

kurang teliti. Karena tidak ada masyarakat yang berhenti pada suatu titik tertentu sepanjang masa.

Orang-orang desa sudah mengenal perdagangan, alat-alat transport modern, bahkan dapat mengikuti

beita-berita mengenai daerah lain melalui radio, teevisi dan sebagainya yang belum dikenal sebelumnya.

1 RUANG LINGKUP

1.1 Prasarana

Prasarana akademik dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu :

Prasarana bangunan. Mencakup lahan dan bangunan gedung baik untuk keperluan

ruang kuliah, ruang kantor, ruang dosen, ruang seminar, ruang rapat, ruang

laboratorium, ruang perpustakaan, ruang komputer, bengkel, fasilitas umum dan

kesejahteraan, seperti rumah sakit, pusat pelayanan mahasiswa, prasarana

olahraga dan seni serta asrama mahasiswa.

Prasarana umum berupa air, sanitasi, drainase, listrik, jaringan telekomunikasi,

transportasi, parkir, taman, dan hutan kampus.

1.2 Sarana

Sarana akademik mencakup perabotan dan peralatan yang diperlukan sebagai

kelengkapan setiap gedung/ ruangan dalam menjalankan fungsinya untuk meningkatkan

mutu dan relevansi hasil produk dan layanannya.

Berdasarkan jenisnya sarana dibagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu:

5

Page 6: Pengaruh Kebiasaan Mahasiswa Terhadap Lingkungan

Sarana pembelajaran, mencakup: (1) sarana untuk melaksanakan proses

pembelajaran sebagai

kelengkapan di ruang kelas, misal Papan tulis, OHP, LCD, mikrophone, alat

peraga, bahan habis pakai

dan lain-lain. (2) peralatan laboratorium, sesuai jenis laboratorium masing-masing

program studi.

Sarana sumber belajar terdiri dari buku teks, jurnal, majalah, lembar informasi,

internet, intranet,

CD-ROM dan citra satelit. Sumber belajar ini harus diseleksi, dipilah, dan

disesuaikan dengan tujuan

pembelajaran.

2 STANDAR MUTU PRASARANA DAN SARANA AKADEMIK

Standar mutu Prasarana dan Sarana (P.S) Akademik adalah persyaratan minimal yang

ditetapkan oleh institusi terhadap mutu P.S akademiknya. Dalam SK MWA No. 004 Tahun

2005 tentang Norma Pengawasan Mutu Pendidikan Universitas Indonesia, pasal 4 ayat (2),

bahwa fasilitas pendidikan merupakan komponen dari masukan/input dari proses pendidikan.

Namun demikian terkait dengan pemanfaatan dan pemeliharaannya, maka standar mutu P.S

Akademik di bagi dalam 2 (dua) yaitu (1) Standar Mutu P.S Akademik dan (2) Standar Mutu

Manajemen P.S Akademik.

2.1 Standar Mutu Prasarana Akademik mencakup:

- Standar mutu bangunan/gedung

- Standar mutu prasarana umum

2.2 Standar Mutu Sarana Akademik mencakup:

- Standar mutu fasilitas pembelajaran

- Standar mutu sumber belajar ( learning resources)

2.3 Standar Mutu Manajemen P.S mencakup:

- Standar mutu perencanaan dan pengadaan P.S Akademik

- Standar mutu pengendalian, evaluasi dan tindakan perbaikan mutu P.S

Akademik

6

Page 7: Pengaruh Kebiasaan Mahasiswa Terhadap Lingkungan

Disain dan penataan sesuai dengan fungsi bangunan gedung/ruang dan persyaratan

lingkungan.Memenuhi persyaratan kemampuan bangunan gedung untuk:

mendukung beban muatan

mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan petir (memiliki

dokumen pedoman dan standar teknis yang berlaku) mengenai:

- pembebanan, ketahanan terhadap gempa dan/atau angin

- sistem pengamanan kebakaran

- sistem penangkal petir

Hubungan ke, dari, dan di dalam bangunan gedung: tersedia

fasilitas dan aksebilitas yang mudah, aman, dan nyaman

termasuk untuk penyandang cacat dan lanjut usia

Mempertimbangkan tersedianya hubungan horizontal (pintu dan/atau

koridor) dan vertikal antar ruang dalam bangunan gedung (tangga, ram,

lift, dan lain-lain), akses evakuasi (sistem bahaya, pintu keluar darurat,

dan lain-lain), termasuk bagi penyandang cacat dan lanjut usia.

Persyaratan sistem penghawaan, sistem pencahayaan, sistem sanitasi, penggunaan bahan

bangunan gedung:

Persyaratan penghawaan: tersedia ventilasi alami dan/atau bangunan

ventilasi mekanik/buatan sesuai dengan fungsinya dan mempertimbangkan

prinsip-prinsip penghematan energi dalam bangunan gedung

Persyaratan pencahayaan: setiap bangunan gedung harus

mempunyai pencahayaan alami dan/atau pencahayaan buatan,

termasuk pencahayaam darurat sesuai dengan fungsinya

Pesyaratan sistem sanitasi mencakup sistem air bersih, sistem

pembuangan air kotor dan/atau air limbah, kotoran dan sampah,

serta penyaluran air hujan, termasuk sistem plambing

Persyaratan bahan bangunan: menggunakan bahan bangunan

yang aman bagi kesehatan (tidak mengandung B3) dan tidak

menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan (efek silau,

7

Page 8: Pengaruh Kebiasaan Mahasiswa Terhadap Lingkungan

pantulan, peningkatan suhu, konservasi energi, serasi dan selaras

dengan lingkungan)

Persyaratan ruangan:

Kenyamanan ruang gerak: mempertimbangkan fungsi ruang, jumlah pengguna,

perabot/peralatan, aksebilitas ruang

Hubungan antar ruang

Tempat duduk, meja memenuhi persyaratan ergonomi

Kondisi udara dalam ruang (pertimbangan temperatur dan kelembaban) nyaman, berAC

Pandangan: kenyamanan pandangan dari dalam gedung ke luar

Tingkat getaran

Tingkat kebisingan

3 Faktor Pendukung

Banyak faktor yang menjadikan sebuah universitas menjadi kampus idaman. Hal ini

dapat dilihat dari segi ekologis, kurikulum, pengajar, kegiatan, fasilitas, dan pergaulan yang ada

dalam universitas tersebut. Kampus yang baik tentunya memperhatikan kebutuhan mahasiswa

akan lingkungan hijau. Apalagi jika jumlah mahasiswa yang ada di universitas tersebut mencapai

ribuan orang. Hal ini dapat diwujudkan dengan banyaknya tanaman dan ruang terbuka hijau.

Semakin banyak lingkungan hijau yang tersedia, semakin baik pula kondisi ekologi yang

dimiliki kampus tersebut. Banyaknya lingkungan hijau akan menunjang semangat mahasiswa

dalam proses belajar mengajar. Kejenuhan mahasiswa dalam proses pembelajaran di kampus

akan terobati dengan pemandangan alam yang hijau.

Lingkungan hijau juga akan memenuhi kebutuhan oksigen para penghuni kampus. Dari

pelajaran PLH di sekolah, saya melihat pohon memiliki kontribusi yang besar dalam

menghasilkan oksigen. Sebuah pohon dapat memenuhi kebutuhan oksigen untuk 2 orang. Maka,

jumlah pohon yang ada di kampus idealnya sesuai dengan jumlah mahasiswa.

3.1. Kurikulum

Kurikulum yang baik juga akan menunjang mahasiswa dalam mengembangkan minat dan bakat

8

Page 9: Pengaruh Kebiasaan Mahasiswa Terhadap Lingkungan

yang dimilikinya. Kampus idaman saya tentunya memiliki kurikulum yang tidak membebani

mahasiswa dan dosen yang ada di dalamnya. Beberapa kampus memiliki jadwal yang berubah-

ubah dan membingungkan mahasiswa.

Kurikulum yang baik juga dapat dilihat dari mata kuliah yang ada di kampus. Semakin banyak

mata kuliah yang menunjang jurusan pilihan mahasiswa, semakin berbobot kurikulum yang

diterapkan kampus tersebut. Sebagai contoh, saya memilih jurusan Kedokteran. Tentu ilmu yang

harus diperdalam berhubungan dengan jurusan tersebut, seperti Biologi, Kimia, dan berbagai

pelajaran lainnya. Pelajaran lain, seperti Bahasa, Olahraga, dan Ilmu Sosial tentunya hanya

mendapat porsi yang kecil. Pendidikan yang menjadi ciri khas jurusan harus mendapat porsi

yang besar dalam proses pembelajaran.

Sistematika penilaian juga termasuk dalam standar kurikulum yang baik. Mahasiswa harus

mendapat perincian dari perolehan hasil tes dan tugas yang diadakan dosen. Dalam hal ini,

kampus harus transparan dalam memberikan penilaian terhadap mahasiswanya. Tentu kita tidak

mengharapkan adanya praktik kecurangan yang terjadi antara dosen dan mahasiswa. Jika perlu,

kampus menyediakan buku penilaian seperti buku rapor untuk dilihat dan ditandatangani oleh

orang tua mahasiswa.

3.2. Pengajar

Dosen sebagai pengajar di kampus juga menjadi bahan pertimbangan saya dalam mencari

kampus idaman. Dosen yang baik tentunya dapat menjadi teman dan guru di saat yang tepat.

Ketika mahasiswa tidak mengerti dan bingung dengan materi kuliah yang diajarkan, dosen mau

menjelaskan kembali dengan jelas sampai mahasiswa menguasai dan mengerti materi dengan

baik. Dosen juga mau menjawab setiap pertanyaan yang diajukan mahasiswa dengan jelas.

Dosen dengan ciri demikian yang sangat saya dambakan di kampus.

Ketika berada di luar lingkungan kampus, dosen dapat menjadi teman mahasiswa. Dosen dapat

menjawab setiap permasalahan dan kesulitan yang dialami mahasiswanya ketika kuliah. Apa saja

faktor yang membuat mahasiswa sulit menyerap pelajaran? Dosen yang baik tentu memiliki

kerendahan hati untuk menerima saran dan kritik dari mahasiswanya. Hal ini dilakukan sebagai

pembenahan dan perbaikan terhadap cara mengajar dosen selama ini.

9

Page 10: Pengaruh Kebiasaan Mahasiswa Terhadap Lingkungan

3.3. Fasilitas

Fasilitas yang tersedia juga menunjukkan seberapa besar keseriusan kampus dalam membina

mahasiswanya. Hal ini dapat dilihat dari fasilitas olahraga, laboratorium, komputer, dan kelas

yang nyaman dan memadai. Sekolah saya memiliki fasilitas olahraga, laboratorium, komputer,

dan kelas yang berstandar internasional. Sayangnya, fasilitas ini tidak ditunjang oleh adanya

lingkungan hijau. Sekolah saya dapat diibaratkan sebagai “gedung perkantoran”.

Fasilitas yang disediakan kampus tidak harus memiliki teknologi tercanggih, namun dapat

menunjang proses pembelajaran di kampus. Sebagai contoh, penggunaan LCD dan laptop di

kelas, adanya lapangan olahraga indoor dan outdoor yang memadai, dan berbagai fasilitas

lainnya. Lapangan olahraga indoor dan outdoor bertujuan untuk menyesuaikan kondisi cuaca

dengan jadwal pelajaran olahraga. Penggunaan lapangan indoor dilakukan ketika musim

penghujan, sedangkan lapangan outdoor digunakan ketika musim kemarau. Dengan adanya

fasilitas ini, mahasiswa tetap dapat mengikuti pelajaran olahraga dengan baik tanpa gangguan

cuaca.

3.4. Pergaulan

Pergaulan mahasiswa di kampus tentunya menjadi indikator seberapa besar kualitas lulusan dari

kampus tersebut. Saya prihatin melihat banyak mahasiswa di universitas negeri dan swasta

merokok di depan kampus. Perilaku ini menunjukkan kampus seolah tidak peduli dan

membebaskan mahasiswa untuk bertindak semaunya. Menurut saya, kampus demikian tidak

memiliki mutu lulusan yang baik. Bahkan lulusan yang dihasilkan cenderung bertindak “semau

gue”. 

Kampus idaman tentunya mampu membuat mahasiswa serasa berada di rumah sendiri.

Mahasiswa merasa kampus adalah rumah kedua mereka dengan berbagai fasilitas dan

keunggulan yang dapat dinikmati setiap mahasiswa. Kampus idaman juga dapat memenuhi

dengan baik kebutuhan mahasiswa akan faktor ekologis, kurikulum, pengajar, kegiatan, fasilitas,

dan pergaulan. Saya berharap kampus atau perguruan tinggi idaman ini kelak menjadi kampus

nyata di Indonesia.

4 Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran

10

Page 11: Pengaruh Kebiasaan Mahasiswa Terhadap Lingkungan

Belajar merupakan proses dari sesuatu yang belum bisa menjadi bisa, dari perilaku lama ke

perilaku yang baru, dari pemahaman lama ke pemahaman baru. Dalam proses belajar, hal yang

harus diutamakan adalah bagaimana dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan

rangsangan yang ada, sehingga terdapat reaksi yang muncul dari dalam diri.

Reaksi yang dilakukan merupakan usaha untuk menciptakan kegiatan belajar sekaligus

menyelesaikannya. Sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang mengakibatkan perubahan

sebagai hal baru serta menambah pengetahuan.

Perlunya perhatian faktor lingkungan dapat mempengaruhi proses belajar. Suasana yang nyaman

dan kondusif mengakibatkan proses belajar akan menjadi lebih baik. Termasuk juga keaktifan

proses mental untuk sering dilatih, sehingga nantinya menjadi suatu kegiatan yang terbiasa.

Banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar atau prestasi

belajar. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan:

4.1 FAKTOR DARI DALAM DIRI

4.1.1 Kesehatan

Apabila kesehatan terganggu dengan sering sakit kepala, pilek, deman dan lain-lain, maka hal ini

dapat membuat tidak bergairah untuk mau belajar. Secara psikologi, gangguan pikiran dan

perasaan kecewa karena konflik juga dapat mempengaruhi proses belajar.

4.1.2 Intelegensi

Faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Menurut

Gardner dalam teori Multiple Intellegence, intelegensi memiliki tujuh dimensi yang

semiotonom, yaitu linguistik, musik, matematik logis, visual spesial, kinestetik fisik, sosial

interpersonal dan intrapersonal.

4.1.3 Minat dan motivasi

Minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan mengakibatkan proses belajar

11

Page 12: Pengaruh Kebiasaan Mahasiswa Terhadap Lingkungan

lebih mudah dilakukan. Motivasi merupakan dorongan agar anak mau melakukan sesuatu.

Motivasi bisa berasal dari dalam diri anak ataupun dari luar lingkungan

4.1.4 Cara belajar

Perlu untuk diperhatikan bagaimana teknik belajar, bagaimana bentuk catatan buku, pengaturan

waktu belajar, tempat serta fasilitas belajar.

4.2 FAKTOR DARI LINGKUNGAN

4.2.1 Keluarga

Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua, status

ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan

orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.

4.2.2 Kuliah

Tempat, gedung kuliah, kualitas dosen, perangkat kelas, relasi teman, rasio jumlah murid per

kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar.

4.2.3 Masyarakat

Apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik,

terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.

4.2.4 Lingkungan sekitar

Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat mempengaruhi

pencapaian tujuan belajar.

12

Page 13: Pengaruh Kebiasaan Mahasiswa Terhadap Lingkungan

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kuisioner

Disebarkan sebuah kuisioner kepada 50 responden untuk mengetahui faktor- faktor yang

mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di lingkungan kampus IT TELKOM dari semua

angkatan. Kuisioner ini diisi oleh angkatan 2009 , 2008 dan 2007 dimana terdapat 35 mahasiswa

angkatan 2009, 13 mahasiswa angkatan 2008 dan 2 mahasiswa angkatan 2007.

Pertanyaan kuisioner :

1. Apakah yang menyebabkan anda membuang sampah sembarangan?

a. Tidak ada aturan tertulis

b. Tidak ada tempat sampah

c. Terburu-buru

d. Sudah terbiasa

e. Lainnya, ………………………………………………

2. Apa alasan anda ketika telat datang kuliah?

a. Kesiangan

b. Lupa

c. Ada acara lain yang lebih penting

d. Sudah terbiasa untuk berangkat telat

e. Lainnya,…………………………………………………

3. Apa yang biasa anda lakukan di malam hari atau waktu begadang?

a. Habis bermain

b. Belajar semalam suntuk

c. Nonton TV

d. Mengobrol

e. Lainnya ,……………………………………………..

4. Apa menurut anda suatu kebiasaan buruk yang telah lama dilakukan dapat dihilangkan?

a. ya

b. tidak

13

Page 14: Pengaruh Kebiasaan Mahasiswa Terhadap Lingkungan

5. Pernahkah anda memikirkan tentang lingkungan sekitar?kalau iya,tentang hal apa?

………………………………………………………………………………….

6. Pernahkan anda melakukan daur ulang terhadap barang barang bekas?kalau

pernah,barang apa itu?

…………………………………………………………………………………

7.

Pertanyaan Persentase Hasil Analisa atau Analisis

Faktor yang mengurangi konsentrasi

mahasiswa dalam menyerap materi mata

kuliah.

a. Fasilitas perkuliahan, contoh:

proyektor, bangku kondisi kelas, dll

10%

b. Cara mengajar dosen 48%

c. Waktu kuliah yang padat 18%

d. lainnya 4%

e. Menjawab lebih dari satu 20%

Hal - hal yang perlu diperbaiki agar

terkonsentrasi dalam perkuliahan

Fasilitas perkuliahan yg kurang

memadai, ada 28%

Cara mengajar dosen, ada 26%

Jadwal kuliah padat, ada 16%

Kondisi kelas, ada 14%

Motivasi diri sendiri, ada 10%

Telalu banyak jumlah mahasiswa, ada

6%

Sudahkah terjadi perubahan terhadap faktor-

faktor yang mempengaruhi perkuliahan

18% menjawab YA

82% menjawab TIDAK

Pendapat tentang keadaan fasilitas kampus IT

Telkom saat ini

8% menjawab MEMUASKAN

78% menjawab KURANG MEMUASKAN

14% menjawab TIDAK MEMUASKAN

14

Page 15: Pengaruh Kebiasaan Mahasiswa Terhadap Lingkungan

Diagram Lingkaran Hasil Kuisioner

Kuisioner pertanyaan I

Kuisioner pertanyaan II

Kuisioner pertanyaan III

15

Page 16: Pengaruh Kebiasaan Mahasiswa Terhadap Lingkungan

Kuisioner pertanyaan IV

B. Pembahasan Kuisioner

Dilihat dari analisa terhadap jawaban kuisioner, pada pertanyaan tentang faktor- faktor apa

saja yang mengurangi konsentrasi mahasiswa dalam menyerap materi mata kuliah dengan

jawaban yang terdiri dari empat pilihan, sebagian besar koresponden menjawab bahwa faktor

yang mempengaruhi konsentrasi belajar mereka ialah cara mengajar dosen, yaitu sebanyak empat

puluh delapan persen. Koresponden yang menjawab pilihan lainnya ada empat persen, dengan

salah satu jawaban yang mereka isi tentang faktor yang mengurangi konsentrasi mahasiswa

adalah diri sendiri. Namun terdapat koresponden yang juga menjawab lebih dari satu pilihan,

dimana sebagian besar dari jawaban mereka menunjuk pada pilihan pertama, yaitu fasilitas dan

pilihan ketiga, yaitu waktu kuliah yang padat.

Pada pertanyaan mengenai hal apa saja yang perlu diperbaiki agar lebih konsentrasi dalam

menjalani perkuliahan, rata- rata koresponden menginginkan perubahan terhadap fasilitas

perkuliahan, cara mengajar dosen, jadwal kuliah yang padat, kondisi kelas, motivasi diri sendiri,

dan terlalu banyaknya jumlah mahasiswa. Mayoritas koresponden merasa bahwa fasilitas

perkuliahan dan metode mengajar dosen perlu dibenahi disamping jadwal kuliah dan praktikum

yang padat sehingga mengurangi konsentrasi belajar mahasiswa. Mereka juga menyadari

kurangnya motivasi dari dalam diri sendiri seperti konsep dalam mata kuliah tertentu yang sulit

dimengerti dan kesadaran memotivasi diri dalam meningkatkan efektivitas belajar mereka saat di

luar kampus sangat membuat mereka sulit mengerti bahan perkuliahan yang sedang dijalani.

16

Page 17: Pengaruh Kebiasaan Mahasiswa Terhadap Lingkungan

Dari analisa tehadap pertanyaan mengenai adanya perubahan terhadap faktor - faktor yang

mempengaruhi efektivitas perkuliahan mahasiswa IT Telkom, hampir seluruh koresponden tidak

merasakan adanya perubahan dan hanya sebagian kecil dari mereka yang menjawab sudah ada

perubahan terhadap faktor- faktor yang mempengaruhi perkuliahan mereka.

Untuk pembahasan terhadap pendapat koresponden tentang keadaan fasilitas kampus IT

Telkom, dilihat dari pertanyaan sebelumnya yang menghasilkan bahwa hampir seluruh

koresponden tidak merasakan terjadinya perubahan terhadap faktor- faktor yang mempengaruhi

perkuliahan mereka, maka mayoritas dari koresponden juga merasa kurang memadainya keadaan

fasilitas kampus ini yang juga menjadi salah satu penyebab mengapa mereka mengalami

kesulitan dalam menjalani perkuliahan di kampus IT Telkom.

17

Page 18: Pengaruh Kebiasaan Mahasiswa Terhadap Lingkungan

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan kuisioner didapat bahwa sebagian besar

responden (78%) menyatakan kurang puas dengan fasilitas yang menunjang perkuliahan

di IT TELKOM dan 82% dr responden menyatakan bahwa belum merasakan adanya

perubahan faktor- faktor yang mempengaruhi perkuliahan. Faktor – faktor yang

mempengaruhi mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan di IT TELKOM, antara lain :

a. Cara mengajar dosen yang tidak sesuai dengan mahasiswa

b. Waktu ( jadwal ) kuliah yang padat

c. Fasilitas – fasilitas yang kurang maksimal di kelas

d. Lemahnya daya serap mahasiswa itu sendiri

Dari hasil kuisioner didapat faktor yang paling mempengaruhi mahasiswa adalah cara

mengajar dosen yang tiddak sesuai dengan mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan ada

beberapa dosen yang menurut mahasiswa kurang baik dalam penyampaian materi,

sehingga membuat mahasiswa kurang mampu menyerap materi yang diberikan.

Faktor lain yang juga mempengaruhi adalah waktu atau jadwal kuliah yang terlalu

padat. Seperti dalam satu hari terlalu banyak kelas yang harus dimasuki, hal ini akan

mengakibatkan mahasiswa kelelahan. Sehingga daya tangkap dan konsentrasi mahasiswa

di kelas jadi menurun. Fasilitas – fasilitas seperti projector, bangku kelas, kondisi

ruangan kelas dirasa kurang maksimal sehingga berpengaruh juga terhadap mahasiswa.

Dari hasil kuisioner diperoleh beberapa hal yang menurut responden yang harus

diperbaiki antara lain fasilitas – fasilitas kelas, cara mengajar dosen, jadwal kuliah padat

dan kondisi kelas. Hal ini menunjukan bahwa faktor-faktor tersebut sangat berkaitan dan

mempengaruhi secara langsung terhadap efektifitas proses pembelajaran mahasiswa IT

TELKOM.

18

Page 19: Pengaruh Kebiasaan Mahasiswa Terhadap Lingkungan

B. SARAN

Saran yang dapat diimplementasikan dari hasil kuisioner mengenai pengaruh lingkungan

perkuliahan terhadap efektifitas proses pembelajaran mahasiswa IT TELKOM,

diantaranya:

Dari sisi dosen, sebaiknya dosen mengetahui bagaimana cara penyampaian materi

yang lebih mudah ditangkap oleh mahasiswa. Selain memberikan materi,

pemberian motivasi akan memberikan stimulan bagi mahasiswa sehingga

mahasiswa dapat lebih semangat dalam kuliah dan menyerap materi yang

diberikan.

Dari sisi mahasiswa, mahasiswa seharusnya berlaku lebih aktif dalam proses

perkuliahan sehari-hari. Sehingga tidak selalu menuntut dosen dan tidak hanya

mengandalkan materi yang diberikan dosen. Karena mahasiswa sudah dituntut

untuk bisa mandiri dalam proses pembelajaran.

Dari segi fasilitas, sebaiknya dilakukan perawatan secara berkala pada alat-alat

penunjang perkuliahan. Seperti proyektor, kursi, papan tulis dan sebagainya.

Karena kondisi saat ini, banyak fasilitas yang sudah tidak memadai untuk

digunakan. Contohnya proyektor yang sering kali tidak terbaca (buram) di kelas.

Hal tersebut sangat mengganggu dalam penyampaian materi di kelas.

Dari segi ruang kelas, seringkali dalam satu kelas berisi banyak mahasiswa

(sekitar 70 orang) khususnya pada kelas-kelas TPB. Hal ini menyebabkan suasana

kelas yang cenderung tidak kondusif dan kurang nyaman. Sebaiknya dilakukan

pengaturan jumlah mahasiswa dalam satu kelas yang lebih proporsional. Selain

itu, penambahan alat pendingin ruangan (seperti kipas ataupun AC) akan

membantu untuk membuat ruang kelas lebih nyaman.

Dari segi jadwal kuliah, pengaturan jadwal seharusnya lebih disesuaikan agar

proporsinya seimbang. Sehingga dalam satu hari tidak terlalu banyak kelas yang

harus dimasuki.

19